tugas ei arum
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
1/34
TUGAS EKOLOGI INDUSTRI
INTEGRASI KAWASAN INDUSTRI DI CILACAP
Disusun Oleh:
Dody Guntama
I Putu Sedana Yoga
Sari Sekar Ningrum
Wahyu Fajar Winata
KONSENTRASI MAGISTER TEKNIK PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
PASCASARJANA TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GAJAH MADA
2014
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
2/34
INTEGRASI KAWASAN INDUSTRI CILACAP
1. Pendahuluan
Ekologi adalah Suatu sistem yang digunakan untuk mengelola aliran energi
dan material sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit
polusi. Dalam prosesnya menuju suatu industri yang terintegrasi, ternyata hal in
tidak mudah untuk direalisasikan. Hal ini hanya dapat direalisasikan dengan
mengumpulkan beberapa industri kedalam suatu satu kawasan agar dapat
membentuk suatu sistem guna memaanfaatkan setiap limbah yang dihasilkan
oleh suatu industri agar dapat dimanfaatkan oleh industri lain. Fungsi dari tujuanini adalah untuk mengurangi penggunaan material dan meng-efisien-kan
penggunaan energi sehingga energi sisa dan limbah yang dibuang dari suatu
industri dapat dimanfaatkan oleh industri lain. Berikut adalah beberapa industri
yang dapat didesain dan dikelompokan dalam satu kawasan, sehingga efisiensi
penggunaan material bahan baku dan energi dapat direalisasikan. Sebagai salah
satu contoh adalah kawasan industri yang terdapat di Cilacap yang dapat
digunakan sebagai salah satu contoh yang tepat.
Dalam mengintegrasikan kawasan industri yang berada di Cilacap ini
terdapat 6 (enam) industri yang akan di integrasikan, yaitu PLTU
Kararangkandri, Pertamina RU VI Cilacap, Pabrik semen PT. Holcim Indonesia,
Pabrik tepung Panganmas Inti Persada, Pabrik gula rafinasi PT. Dharmapala
Usaha Sukses, dan pengolahan ikan PT. Juifa International.
2. Industri Beserta Proses yang Digunakan
a. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri
Bahan baku, sebagai sumber energi, sebuah PLTU adalah batu bara.
Sebuah pembangkit listrik jika dilihat dari bahan baku untuk
memproduksinya, makapembangkit listrik tenaga uapbisa dikatakan
pembangkit yang berbahan baku air. Kenapa tidak uap, uap disini hanya
sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam
jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses
yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air
http://indobangun.tk/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-uap/http://indobangun.tk/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-uap/ -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
3/34
menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses
inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU.
Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air
Demin (Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity
(kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen).
Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai
kadar conductivity sekitar 100 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini,
setiap unit PLTU biasanya dilengkapi denganDesalination
PlantdanDemineralization Plantyang berfungsi untuk memproduksi air
demin ini.Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses
memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan
kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat
pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai pada
batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang
dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah
yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan
menghasilkan energi listrik.
Secara sederhana, siklus PLTU digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Siklus PLTU
Siklus PLTU
1) Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell.
http://1.bp.blogspot.com/-5z5ZJae5KZo/T8cI8G7bzbI/AAAAAAAAAF4/A_Wc6ugOCwQ/s1600/cara+kerja+PLTU+1.jpg -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
4/34
2) Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pumpuntuk kemudian
dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya
untuk menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate
pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut
Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk keDeaerator.
3) Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang
masih tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya.
Bisa pula dikatakan deaerator memiliki pungsi untuk menghilangkan
buble/balon yang biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses
pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhuyang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju
Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan
yang disebut LP Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi
bukan yang paling atas). Sebagai ilustrasi di PLTU Muara Karang unit
4, dearator terletak di lantai 5 dari 7 lantai yang ada.
4) Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di
Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP
(Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat memasak air. Bisa
dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran raksasa. Air
yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu
syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah
konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP
berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian
membuat air menjadi bertekanan tinggi.
5) Sebelum masuk ke Boiler untuk direbus, lagi-lagi air mengalami
beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater).
Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai atas.
6)
Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan
uap. Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan
batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara
dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil
tank.
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
5/34
7) Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan
bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak,
minyak dan gas atau istilahnya dual firing dan batubara.
8) Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan
mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler.
Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya
oleh air heater(pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di
boiler.
9) Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah
wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layakuntuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang
masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin,
karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk
membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
10)
Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di
super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap
kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.
11)
Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis
generator akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada
satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik.
12) Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator
menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial
inilah cikal bakal energi listrik.
13) Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan
kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.
14)
Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali
ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam
kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air
dan masuk kedalam hotwell.
Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak
memerlukan lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
6/34
kenyataannya masih diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini
mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun
uap di dalam sebuah PLTU.
Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan
air dalam siklus akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai
kebutuhannya dari air yang berasal dari demineralized tank. Berikut adalah
gambaran siklus PLTU secara lengkap. (Klik pada gambar untuk
memperjelas).
Gambar 2. siklus PLTU Karangkandri secara lengkap
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
7/34
b. Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada
Gambar 3. Siklus pembuatan tempung
Proses Produksi
1) Pengupasan
Pengupasan dilakukan dengan cara manual yang bertujuan untuk
memisahkan daging singkong dari kulitnya. Selama pengupasan sortasi
juga dilakukan untuk memilih singkong berkualitas tinggi dari singkong
lainnya.
2) Pencucian
Pencucian dilakukan dengan bantuan mesin yaitu dengan
memasukkan singkong yang sudah dikupas ke dalam bak pencuci yang
Singkong Dikupas
Dicuci dengan air bersih
Diparut dengan mesin pemarut
Diperas dengan saringan goyang (sintrik)
Diendapkan dalam bak pengendap selama 12 jam dan ditambahkan
tawas 1 g/lt dan (Na2SO4) 0,1 %
Dikeringkan dalam oven suhu 50
Pengayakan
Tepung Tapioka
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
8/34
berisi air, dimana didalam bak tersebut terdapat kipas yang diputar oleh
mesin diesel. Pencucian bertujuan menggilangkan kotoran dan 16kulit
yang belum terkupas yang melekat pada singkong.
3) Pemarutan
Pada tahap pemarutan ini dilakukan cara semi mekanis. Maksudnya
adalah pemarutan dilakukan dengan digerakkan oleh mesin disel. Pada
tahap ini tidak sepenuhnya menggunakan tenaga maksimal manusia.
4) Pemerasan/Ekstraksi
Pemerasan bubur singkong dengan saringan goyang ( sintrik ).
Bubur singkong diletakkan diatas saringan yang digerakan denganmesin. Pada saat saringan tersebut bergoyang kemudian ditambahkan
air melalui pipa dan diberi lubang-lubang kecil. Pati yang dihasilkan
ditampung dalam bak pengendap.
5) Pengendapan
Dari hasil pemerasan pati diendapkan dalam bak pengendap selama
12 jam. Setelah mencapai waktu yang ditentukan air di bagian atas
endapan (tepung tapioca basah) dialirkan dan ditampung dalam bak
lanjutan untuk diperoses lanjutan, sedangkan endapan (tepung tapioca
diambil dan dikeringkan. Untuk mempercepat pengendapan, dapat
ditambahkan tawas atau aluminium sulfat A12 (SO4)3 sebanyak 1 g/lt,
sedangkan untuk memperbaiki warna dapat ditambahkan natrium
bisulfit ( Na2SO4) sebanyak 0,1 %.
6)
Pengeringan
Selain menggunakan panas matahari PT. Sinar Karya Usaha juga
menggunakan sistem pengeringan oven. Tepung tapioka yang
dihasilkan sebaiknya mengandung kadar air 15 19 %. Untuk
mendapatkan kualitas tepung tapioka yang baik, maka setelah kadar air
mencapai batas yang ditentukan yaitu 15-19% dan perlu dilakukan
pengayakan.
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
9/34
c. Pengolahan Ikan PT. Juifa International
Tahapan Pengalengan Ikan
1)
Pengadaaan Bahan Baku Ikan Segar
Ikan yang akan dijadikan sarden bisanya didapat dari nelayan
ikan,ikan-ikan dijual langsung oleh pemilik perahu atau dikumpulkan
terlebih dahulu oleh pengepul. Ikan yang digunakan sebagai bahan baku
umumnya tergolong ikan pelagis ukuran kecil yang hidup bergerombol
seperti ikan Lemuru, ikan Sardin, ikan Tamban, ikan Balo, dan ikan
Layang.
2)
Pengguntingan (cutting)Bahan baku ikan segar yang sudah dibeli pabrik akan langsung
diproses. Tahapan pertama disebut dengan pengguntingan (cutting) alat
yang digunakan adalah gunting besi. Ikan digunting pada bagian pre
dorsal (dekat dengan kepala) kebawah kemudian sedikit ditarik untuk
mengeluarkan isi perut. Ikan balo diberikan sedikit perlakuan khusus
yaitu sebelum digunting sisik-sisik yang terdapat diseluruh badannya
dihilangkan terlebih dahulu dengan menggunakan pisau. Dalam tahapan
pengguntingan juga dilakukan sortasi. Bahan baku ikan disortasi dari
campuran ikan yang lain dan dari sampah serta serpihan karang yang
ikut terbawa saat proses penangkapan ikan. Ikan yang sudah digunting
ditempatkan dalam keranjang plastik kecil. Setelah keranjang penuh,
ikan dimasukkan dalam mesin rotary untuk dilakukan proses pencucian.
Gambar 4. proses pengguntingan (cutting)
http://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://1.bp.blogspot.com/-kE5DuDrbFyY/TiaoommDJ5I/AAAAAAAABGQ/BhwDU_Tq2Mw/s1600/sardines.JPGhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.html -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
10/34
3) Pengisian (Filling)
Ikan yang keluar dari mesin rotary ditampung dalam keranjang
plastik, lalu dibawa ke meja pengisian untuk diisikan kedalam kaleng.
Diatas meja pengisian terdapat pipa air yang digunakan untuk
melakukan pencucian ulang sebelum ikan diisikan kedalam kaleng.
Posisi ikan didalam kaleng diatur, misalnya untuk membuat produk
kaleng kecil setelah penghitungan rendemen ditentukan bahwa jumlah
ikan yang diisikan kedalam kaleng adalah 4 ekor ikan. Ikan-ikan
tersebut diisikan dalam kaleng dengan posisi 2 buah pangkal ekor
menghadap kebawah dan 2 ekor lagi menghadap keatas. Kaleng yangsudah diisi ikan diletakkan diatas conveyor yang terus berjalan
disamping meja pengisian untuk masuk tahapan berikutnya.
Gambar 4. proses pengisian
4) Pemasakan Awal (Pree Cooking)
Dengan bantuan conveyor kaleng yang sudah terisi ikan masuk
kedalam exhaust box yang panjangnya 12 m, didalam exhaust box
ikan dimasak dengan menggunakan uap panas yang dihasilkan oleh
boiler. Suhu yang digunakan 800C, proses pree cooking ini
berlangsung selama 10 menit.
5) Penghampaan (Exhausting)
Penghampaan dilakukan dengan menambahkan medium
pengalengan berupa saos cabai atau saos tomat dan minyak sayur
http://2.bp.blogspot.com/-EKOQGHQMzWY/TiapAmjQcbI/AAAAAAAABGU/wO4vwEyvyvE/s1600/sardines+2.jpg -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
11/34
(vegetable oil). Suhu saos dan minyak sayur yang digunakan adalah
800C. Pengisian saos dilakukan secara mekanis dengan menggunakan
filler. Pada prinsipnya proses penghampaan ini dapat dilakukan melalui
2 macam cara, biasanya pabrik berskala kecil exhausting dilakukan
dengan cara melakukan pemanasan pendahuluan terhadap produk,
kemudian produk tersebut diisikan kedalam kaleng dalam keadaan
panas dan wadah ditutup, juga dalam keadaan masih panas. Untuk
beberapa jenis produk, exhausting dapat pula dilakukan dengan cara
menambahkan medium pengalengan misalnya air, sirup, saos, minyak,
atau larutan garam mendidih. Sedangkan,pabrik pengalengan berskalabesar melakukan exhausting dengan cara mekanis, dan dinamakan
pengepakan vakum (vacuum packed). Cara kerjanya adalah menarik
oksigen dan gas-gas lain dari dalam kaleng dan kemudian segera
dilakukan penutupan wadah.
Gambar 6. proses penghampaan
6) Penutupan Wadah Kaleng (Seaming)
Penutupan wadah kaleng dilakukan dengan menggunakan double
seamer machine. Seorang karyawan bertugas mengoprasikan double
seamer machine dan mengisi tutup kaleng kedalam mesin. Kecepatan
yang digunakan bervariasi. Double seamer untuk kemasan kaleng kotak
dioprasikan dengan kecepatan penutupan 84 kaleng permenit
(kecepatan maximum 200 kaleng permenit), double seamer untuk
http://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-vzDpNFDarOE/Tiap4SYFUxI/AAAAAAAABGc/sjrjNDNQJlY/s1600/sardines+4.JPGhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.html -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
12/34
kaleng kecil dioperasikan dengan kecepatan penutupan 375 kaleng
permenit (kecepatan maximum 500 kaleng permenit) sedangkan untuk
double seamer kaleng besar dioperasikan dengan kecepatan 200 kaleng
permenit (kecepatan maximum 500 kaleng permenit). Tutup kaleng
yang dipakai adalah tutup kaleng yang sudah terlebih dahulu diberi
kode tanggal kedaluwarsa diruang jet print. Ruang jet print sengaja
dibuat berdekatan dengan ruang seamer sehingga tutup kaleng yang
sudah diberi kode dengan segera dapat dipakai untuk penutupan wadah
kaleng. Nah, tanggal kedaluwarsa ini penting banget buat kita. Sebelum
membeli produk makanan apapun tak terkecuali sarden perhatikanlahkode dibawah kaleng, lihat dengan seksama tanggal kedaluwarsanya.
Hal ini semata-mata untuk menjaga kesehatan kita. Di pabrik
pengalengan sendiri penentuan tanggal kedaluwarsa merupakan bagian
yang sangat penting. Jangka waktu kedaluwarsa telah ditentukan oleh
pihak perusahaan dengan berdasarkan pengujian makanan yang
dilakukan oleh pihak perusahaan di departemen kesehatan
Gambar 7. proses penutupan wadah kaleng
7)
Sterilisasi (Processing)
Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan retort. Dalam satu kali
proses sterilisasi dapat mensterilkan 4 keranjang besi produk ikan
kalengan atau setara dengan 6.800 kaleng kecil atau 3.400 kaleng
besar. Suhu yang digunakan antara 115 1170C dengan tekanan 0,8
http://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-iEPVhhZm-wg/TiapsnJp4gI/AAAAAAAABGY/_xW0SZ7Ep_k/s1600/sardines+3.JPGhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.html -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
13/34
atm, selama 85 menit jika yang disterilisasi adalah kaleng kecil dan 105
menit untuk kaleng besar. Sterilisasi dilakukan dengan memasukkan
keranjang besi kedalam menggunakan bantuan rel. Sterilisasi dilakukan
tidak hanya bertujuan untuk menghancurkan mikroba pembusuk dan
pathogen, tetapi berguna untuk membuat produk menjadi cukup masak,
yaitu dilihat dari penampilan, tekstur dan cita rasanya sesuai dengan
yang diinginkan.
Gambar 8. proses sterilisasi
8)
Pendinginan dan Pengepakan
Ikan kalengan yang sudah disterilisasi dikeluarkan dari dalam
retort, kemudian diangkat dengan katrol untuk didinginkan dalam bak
pendinginan bervolume 16.5 m3 yang diisi dengan air yang mengalir.
Pendinginan dilakukan selama 15 menit. Produk setelah didinginkan
diistirahatkan terlebih dahulu ditempat pengistirahatan (Rested area)
untuk menunggu giliran pengepakan (packing). Packing diawali dengan
aktivitas pengelapan untuk membersihkan sisa air proses pendinginan,
setelah itu produk dimasukkan kedalam karton. Produk yang
kemasannya sudah diberi label (label cat) bisa langsung di packing,
sementara produk yang kemasannya kosong terlebih dahulu diberi label
kertas sesuai dengan keinginan produsen.
http://3.bp.blogspot.com/-3-CVA4uS1J4/TiaqDCpXjbI/AAAAAAAABGg/tRpyAIKqa04/s1600/sardines+5.JPG -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
14/34
Gambar 9. Proses pendinginan dan pengepakan
d. Pabrik Semen PT. HOLCIM Indonesia
Bahan baku Pabrik semen yang utama:
- Komponen Lime :
1.
Batu Kapur (limestone)
Batu kapur merupakan senyawa CaCO3 yang terdapat di alam
2. Chalks (kapur)
Kapur adalah batuan sedimen yang dibentuk selama jaman
Cretaceous dalam waktu geologis, secara geologis termasuk muda
3.
Marl
Limestone yang mengandung campuran silika, zat clay, dan besi
oksida.
-
Komponen Clay:
Clay terbentuk dari hancuran alkali dan alkalin di alam yang
mengandung Alumunium silikat dan dari konversi produk kimianya,
terutama feldspar dan mika. Komponen utama clay dibentuk olah
hydrous alumunium silicates.
Bahan baku samping Pabrik semen:
1) Bahan Baku Korektif
Bahan baku korektif digunakan apabila bahan baku utama tidak sesuai
jumlah yang diinginkan. Sebagai contoh, komponen yang mengandung
silika, sand, high silica clay, diatomite, dan lain-lain. Untuk
http://4.bp.blogspot.com/-D2qHlQiQ6YE/TiaqOw7SwGI/AAAAAAAABGk/fsPXDgWLO28/s1600/sardines+6.jpg -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
15/34
mendapatkan kekurangan besi oksida dapat digunakan bahan tambahan
sepertipyrite cinder, iron ore, dan lain-lain.
2)
Bahan Tambahan
Bahan tambahan diberikan untuk tujuan memperbaiki sifat-sifat semen
atau untuk membuat semen jenis tertentu.
3) Komponen pengotor dalam Bahan Baku Semen
Dibawah ini merupakan komponen yang ada dalam bahan baku semen
dan dibatasi menurut standar tertentu karena kelebihan komponen ini
dapat mempengaruhi proses pembakaran dan kualitas semen. Bahan-
bahan itu adalah :a)MgO
b)
Alkali
c)Sulfur
d)Klorida
e)
Fluoride
f) Phosporus
Uraian Proses
Dikenal 3 macam proses pembuatan semen dalam rotary kiln, yaitu proses
basah, proses kering, dan proses antara.
1)
Proses Basah
Pada proses ini umpan kiln rotaryberupa slurry dengan kadar air 25%-
40%. Karena harus mengeringkan kadar air yang cukup tinggi maka
diperlukan panas yang besar, yaitu 1200-1500 kkal/ klinker.
Keuntungan proses basah:
a)Pencampuran dari komposisinya lebih mudah karena berbentuk
slurry.
b)Kehilangan debunya sedikit ( kurang menyebabkan pencemaran
udara)
c)Kekurangan proses basah :
d)Pada waktu pembakaran perlu panas dalam jumlah yang besar,
sehingga dibutuhkan bahan bakar minyak.
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
16/34
e)Kiln yang dibutuhkan sangat panjang sehingga dibutuhkan banyak
tempat
f)
Kapasitas kiln pada proses ini rendah
2) Proses kering
Pada proses ini umpan masuk kiln berupa bubuk kering dengan kadar
air 0,5-1%. Proses kering paling banyak digunakan pada pabrik semen.
Keuntungan proses kering :
a)Kiln yang digunakan lebih pendek
b)Kebutuhan panas lebih rendah
c)
Kapasitas kiln lebih besarKerugian Proses Kering:
a)
Campuran bahan baku kurang homogen dibanding dengan proses
basah
b)Banyak menimbulkan debu.
3)
Proses Antara
Pada proses semi basah, kadar air raw material antara 17-21% yang
berupa slurry. Pada proses semi kering, kadar air raw materianya antara
1-12% yang berupa butiran yang lembab.
Secara garis besar proses pembuatan semen dibagi dalam beberapa tahap
produksi, yaitu :
1) Penyiapan Bahan Mentah
Batu kapur (80%) diambil dari quarry, diangkut dan dihancurkan
dengan alat pemecah batu kapur, Limestone Crusher, dicampur dengan
tanah liat (15%) yang diambil, diangkut dan diiris dengan Clay Cutter,
kemudian campuran yang disebut batu kapur mixed disimpan di Mixed
Storage dalam Bentuk Pile.
2) Pengolahan Bahan
Bahan mentah dicampur dengan proporsi tertentu, digiling, dan
dikeringkan pada mesin penggiling, Vertical Roller Mill, sehingga
menjadi tepung dan disimpan di Silo umpan, Homogenizing Sila
3)
Pembakaran
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
17/34
Tepung umpan kiln, diumpankan ke pemanas awal, preheater, dan
dibakar dalam tanur putar, rotary kiln, membentuk terak sampai
temperatur 1400C, didinginkan secara mendadak pada Cooler dan
disimpan pada penampung terak, Clinker Dome.
4) Penggilingan
Terak dengan ditambah gypsum(4%) atau tambahan lain pada proporsi
tertentu digiling pada mesin penggiling, Finish Mill, dengan kehalusan
tertentu menjadi semen, disimpan pada Silo-Silo semen.
5) Pengisian dan Distribusi
Semen dikemas dengan berat 40 kg, 50 kg, 1 ton, atau curah, pada unitpengisian (packing plant), dan siap didistribusikan melalui darat
maupun laut.
Gambar 10. proses produksi semen
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
18/34
e. Pertamina RU VI Cilacap
Gambar 11.Block flow diagramkilang UP-VI
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
19/34
Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 12. proses pengolahan minyak bumi
1)
Destilasi
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi.
Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace
(tanur) sampai dengan suhu 370C. Minyak mentah yang sudah
dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada
bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah
kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom makadibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
20/34
Menara destilasi
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke
bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang
berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-
sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang
terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga
setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagianyang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang
mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.
Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian
dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).
Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu
minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini
memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik
didihnya antara :
a)
Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50C
b)
Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85
c)
Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105C
d) Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135C
e)
Minyak Berat
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
21/34
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
22/34
b) Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis.
Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi
dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion
karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna
proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana
sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
c)
Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan
hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi
tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari
Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam
minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian
dipisahkan.
3) Reforming
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang
bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu
lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki
rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh
karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan
dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Contoh reforming adalah sebagai berikut :
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul
dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan
oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida
dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
23/34
4) Alkilasi dan Polimerisasi
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul
menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini
menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu
asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
RH + CH2=CRR R-CH2-CHRR
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil
menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
M CnH2n Cm+nH2(m+n)
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena
dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi,
yaitu isooktana.
5) Treating
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara
menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah
sebagai berikut :
Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan
pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan
warna.
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
24/34
Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat
molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan
minyak pelumas dengan pour point yang rendah.
Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan
untuk minyak pelumas
Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur
belerang.
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam
minyak bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena
dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi
pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau
yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang
yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara
serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan
senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses
oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur
yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembalisebagai sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk
menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya
terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
a) Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
b)
Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak
bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida)
secara katalitik dengan proses hidrogenasi selektif menjadi
hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa
belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari
dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan
cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.
Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik
desulfurisasi yang lain yaitu bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi
merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak bumi
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
25/34
dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan
mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis
oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu,
tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang
terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan
teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa
sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes.
Jenis mikroorganisme yang digunakan untuk proses bio-desulfurisasi
umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian lebih lanjut
juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk
menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran
gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant,
dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain
untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan
untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.
Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah
Shell Paquesdari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-
Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun
1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi
dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan
menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari
sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus
yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam
proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan
pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung
mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan
kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik
teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
26/34
sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil
reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan
cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur
diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya
yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang
dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku
pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Absorpsi H2S oleh senyawa soda
Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme
6) Blending
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam
fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk
tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas
merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di
barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi
kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang
dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl
lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian
pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka
pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan
TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan
pencemaran udara.
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
27/34
f. Pabrik Gula Rifinasi PT Dharma Usaha Sukses
Gambar 11. proses produksi gula
Pada umumnya pemrosesan tebu di pabrik gula dibagi menjadi
beberapa tahap yang dikenal dengan proses pemerahan (gilingan),
pemurnian, penguapan, kristalisasi, pemisahan dan penyelesaian (sugar
handling).1) Penggilingan
Langkah pertama dalam proses pembuatan gula adalah pemerahan
tebu di gilingan. Pada proses ini tebu yang ditebang dari kebun dicacah
menggunakan alat pencacah tebu. Biasanya terdiri dari cane cutter,
hammer shredder atau kombinasi dari keduanya. Tebu diperah
menghasilkan nira dan ampas. Nira inilah yang mengandung gula
dan akan di proses lebih lanjut di pemurnian. Ampas yang dihasilkanpada proses pemerahan ini digunakan untuk berbagai macam keperluan.
Kegunaan utama dari ampas adalah sebagai bahan bakar ketel (boiler)
dan apabil berlebih bisa digunakan sebagai bahan partikel board,
furfural, xylitol dan produk lain.
2)
Pemurnian
Setelah tebu diperah dan diperoleh nira mentah (raw juice), lalu
dimurnikan. Dalam nira mentah mengandung gula, terdiri dari sukrosa,
gula invert (glukosa + fruktosa) ; zat bukan gula, terdiri dari atom-atom
http://2.bp.blogspot.com/-ZvGQws870kI/UXFUGu5S19I/AAAAAAAAATQ/njQxpLItZ0M/s1600/Flowsheet-Gula.jpg -
8/10/2019 Tugas Ei Arum
28/34
(Ca,Fe,Mg,Al) yang terikat pada asam-asam, asam organik dan an
organik, zat warna, lilin, asam-asam kieselgur yang mudah mengikat
besi, aluminium, dan sebagainya. Pada proses pemurnian zat-zat bukan
gula akan dipisahkan dengan zat yang mengandung gula.
Proses pemurnian ini dapat dilakukan secara fisis maupun kimiawi.
Secara fisis dengan cara penyaringan sedangkan secara kimia melalui
pemanasan, pemberian bahan pengendap.
Pada proses pemurnian nira terdapat tiga buah jenis proses, yaitu :
a) Defekasi
b)
Sulfitasic) Karbonatasi
Pada saat ini sebagian besar pabrik gula di Indonesia menggunakan
proses sulfitasi dalam memurnikan nira. Pada proses sulfitasi nira
mentah terlebih dahulu dipanaskan melalui heat exchanger sehingga
suhunya naik menjadi 700 C. Kemudian nira dialirkan kedalam
defekator dicampur dengan susu kapur. Fungsi dari susu kapur ini
adalah untuk membentuk inti endapan sehingga dapat mengadsorp
bahan bukan gula yang terdapat dalam nira dan terbentuk endapan yang
lebih besar. Pada proses defekasi ini dilakukan secara bertahap ( 3 kali )
sehingga diperoleh pH akhir sekitar 8.5 10. Reaksi antara kapur dan
phospat yang terdapat dalam nira :
CaCO3 = CaO + CO2
CaO + H2O = Ca(OH)2 + 15.9 Kcal
Ca(OH)2 = Ca2+
+ 2 OH-
3Ca2+
+ 2PO43- = Ca3(PO4)2
Setelah itu nira akan dialirkan kedalam sulfitator, dan direaksikan
dengan gas SO2. Reaksi antara nira dan gas SO2 akan membentuk
endapan CaSO3, yang berfungsi untuk memperkuat endapan yang telah
terjadi sehingga tidak mudah terpecah, pH akhir dari reaksi ini adalah 7.
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
29/34
Tahap akhir dari proses pemurnian nira dialirkan ke bejana
pengendap (clarifier) sehingga diperoleh nira jernih dan bagian yang
terendapkan adalah nira kotor. Nira jernih dialirkan ke proses
selanjutnya (Penguapan), sedangkan nira kotor diolah dengan rotary
vacuum filter menghasilkan nira tapis dan blotong.
3) Penguapan
Hasil dari proses pemurnian adalah nira jernih (clear juice).
Langkah selanjutnya dalam proses pengolahan gula adalah proses
penguapan. Penguapan dilakukan dalam bejana evaporator. Tujuan dari
penguapan nira jernih adalah untuk menaikkan konsentrasi dari niramendekati konsentrasi jenuhnya.
Pada proses penguapan menggunakan multiple effect evaporator
dengan kondisi vakum. Penggunaan multiple effect evaporator dengan
pertimbangan untuk menghemat penggunaan uap. Sistem multiple
effect evaporator terdiri dari 3 buah evaporator atau lebih yang dipasang
secara seri. Di pabrik gula biasanya menggunakan 4(quadrupple) atau 5
(quintuple) buah evaporator.
Pada proses penguapan air yang terkandung dalam nira akan
diuapkan. Uap baru digunakan pada evaporator badan I sedangkan
untuk penguapan pada evaporator badan selanjutnya menggunakan uap
yang dihasilkan evaporator badan I. Penguapan dilakukan pada kondisi
vakum dengan pertimbangan untuk menurunkan titik didih dari nira.
Karena nira pada suhu tertentu ( > 1250 C) akan mengalamai
karamelisasi atau kerusakan. Dengan kondisi vakum maka titik didih
nira akan terjadi pada suhu 700C. Produk yang dihasilkan dalam proses
penguapan adalah nira kental.
4) Kristalisasi
Proses kristalisasi adalah proses pembentukan kristal gula. Sebelum
dilakukan kristaliasi dalam pan masak ( crystallizer ) nira kental
terlebih dahulu direaksikan dengan gas SO2 sebagai bleaching dan
untuk menurunkan viskositas masakan (nira). Dalam proses kristalisasi
gula dikenal sistem masak ACD, ABCD, ataupun ABC. Tingkat
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
30/34
masakan (kristalisasi) tergantung pada kemurnian nira kental. Apabila
HK nira kental > 85 % maka dapat dilakukan empat tingkat masakan
(ABCD). Dan apabila HK nira kental < 85 % dilakukan tiga tingkat
masakan (ACD). Pada saat ini dengan kondisi bahan baku yang rendah
pabrik gula menggunakan sistem masakan ACD, dengan masakan A
sebagai produk utama.
Langkah pertama dari proses kristalisasi adalah menarik masakan
(nira pekat) untuk diuapkan airnya sehingga mendekati kondisi
jenuhnya. Dengan pemekatan secara terus menerus koefisien
kejenuhannya akan meningkat. Pada keadaan lewat jenuh maka akanterbentuk suatu pola kristal sukrosa. Setelah itu langkah membuat bibit,
yaitu dengan memasukkan bibit gula kedalam pan masak kemudian
melakukan proses pembesaran kristal. Pada proses masak ini kondisi
kristal harus dijaga jangan sampai larut kembali ataupun terbentuk tidak
beraturan.
Setelah diperkirakan proses masak cukup, selanjutnya larutan
dialirkan ke palung pendingin(receiver) untuk proses NaKristalisasi.
Tujuan dari palung pendingin ialah : melanjutkan proses kristalisasi
yang telah terbentuk dalam pan masak, dengan adanya pendinginan di
palung pendingin dapat menyebabkan penurunan suhu masakan dan
nilai kejenuhan naik sehingga dapat mendorong menempelnya sukrosa
pada kristal yang telah terbentuk. Untuk lebih menyempurnakan dalam
proses kristalisasi maka palung pendingin dilengkapi pengaduk agar
dapat sirkulasi
5) Pemisahan (Centrifugal Process)
Setelah masakan didinginkan proses selanjutnya adalah pemisahan.
Proses pemisahan kristal gula dari larutannya menggunakan alat
centrifugeatau puteran. Pada alat puteran ini terdapat saringan, sistem
kerjanya yaitu dengan menggunakan gaya sentrifugal sehingga masakan
diputar dan strop atau larutan akan tersaring dan kristal gula tertinggal
dalam puteran. Pada proses ini dihasilkan gula kristal dan tetes. Gula
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
31/34
kristal didinginkan dan dikeringakan untuk menurunkan kadar airnya.
Tetes di transfer ke Tangki tetes untuk di jual.
6)
Proses Packing
Gula Produk dikeringkan di talang goyang dan juga diberikan
hembusan uap kering. Produk gula setelah mengalami proses
pengeringan dalam talang goyang, ditampung terlebih dahulu ke dalam
sugar bin, selanjutnya dilakukan pengemasan atau pengepakan. Berat
gula dalam pengemasan untuk masing-masing pabrik gula tidak sama,
ada yang per sak plastiknya 25 kg atau 50 kg. Setelah itu gula yang
berada di sak plastik tidak boleh langsung dijahit, harus dibuka dulusupaya temperatur gula dalam sak plastik mengalami penurunan
suhu/temperatur. Suhu gula dalam karung tidak boleh lebih dari 30
oC/suhu kamar, setelah gula dalam plastik dinyatakan dingin maka
boleh dijahit. Jika gula dalam sak plastik dalam keadaan panas dijahit
maka berakibat penurunan kualitas gula.
3. Integrasi
a.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri merupakan
perusahaan yang menghasilkan listrik dari bahan baku uap, perusahaan ini
memasok listriknya keperusahaan tepung, semen, pengalengan ikan dan
gula karena pertamina sudah memiliki pembangkit listrik sendiri jadi dia
tidak menggunakan listriknya dari PLTU, PLTU karena listriknya berasal
dari uap panas, maka sisa dari uap panas tersebut bisa dimanfaatkan di
perusahaan pengalengan ikan sebagai steam untuk proses pengawetan ikan.
PLTU juga dapat memanfaatkan air demin dari unit utilitas dari pertamina
untuk sebagai bahan pembuatan steam.
b. Pabrik Tepung Panganmas Inti Persadamemiliki limbah kulit singkong yang
dapat di olah menjadi briket kulit singkong dan bisa dimanfaaatkan di PLTU
sebagai bahan pembakaran, limbah ampas parutan singkong juga bisa
ditransfer ke pabrik semen sebahai bahan bakar dari pabrik semen, pabrik
tepung banyak menggunakan air untuk proses produksi, oleh karena itu
pabrik tepung juga bisa memanfaatkan air bersih dari pertamina cilacap
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
32/34
karena pertamina memiliki sistem untuk mengolah air laut menjadi air
tawar.
c.
Pengolahan Ikan PT. Juifa International memiki proses yang banyak
menggunakan steam, untuk menghemat biaya produkdi dan pemanfaatan
bhan yang ada, pabrik pengolahan ikan bisa menggunakan steam dari PLTU
dan pertamina yang mana kedua pabrik ini memiliki unit pembuat steam
yang besar.
d. Pabrik Semen PT. HOLCIM Indonesia bisa memanfaatkan limbah ampas
parutan singkong sebagi bahan bakar pembakaran dalam proses pembuatan
semendan bisa juga menggunakan limbah baggase dari pabrik gula sebagaibahan bakar. Pabrik semen juga bisa menggunakan fly ash dari pabrik gula
sebagai bahan baku pembuatan semen, dan juga bisa menggunakan limbah
sludge dari sisa proses pengolahan crude oil di pertamina sebagai bahan
baku pembuatan semen.
e.
Pertamina RU IV Cilacap menghasilkan berbagaimacam bahan bakar, dan
bahan bakar tersebut dapat dimanfaatkan di semua perusahaan yang
membutuhkan bahan bakar dan pelumas dari pertamina, serta aspal untup
pembangunan jalan, pertamina juga memiliki unit utilitas yang besar dan
lengkap, dip roses utilitas pertamina ada proses pengubahan air laut menjadi
air tawar hal ini dapat dimanfaatkan oleh pabrik tepung mengambil air dari
pertamina, unit utilitas pertamina juga menghasilkan air demin yang bisa
dimanfaatkan oleh PLTU sebagai bahan pembuatan steam.
f.
Pabrik Gula Rafinasi memiliki limbah baggase yang bisa dimanfaatkan oleh
pabrik semen sebagai bahan bakar, pabrik gula juga menghasilkan fy ash
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan semen.
g.
Tempat pengolahan limbah bersama, ini belum ada di cilacap, jadi hal ini
bisa dijadikan rancangan untuk kedepannya bahwa bisa dibuat tempat
pengolahan limbah bersama yang dapat digunakan oleh semua pabrik yang
ada dikawasan cilacap.
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
33/34
Pabrik Semen
HOLCIM
Indonesia
PLTU
Karangkandri
Pertamina
Refinery Unit IV
Pabrik Gula Rafinasi,
PT. Dharmapala
Usaha Sukses
Pabrik Tepung
Panganmas IntiPersada
Pengolahan Ikan
PT. Juifa
Internasional
UPL bersama
Bagasse, sludge
Ampas parutan singkong Air limbah
Airlimbah
Briketkulit
singkong
Listrik
Listrik
Listrikdan
steam
Air limbah
Bahan bakar (IDO)
dan sludge
Bahan bakar (IDO)
Air denim
Bahan bakar (IDO)
Listrik perumahan
Air limbahSteam
danlistrik
Air limbah
-
8/10/2019 Tugas Ei Arum
34/34