analisis pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas terhadap profitabilitas

8
1 ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS Oleh : David Yanto Daniel Mahulae, SE, ME Dosen US XII Tapanuli, Siborongborong Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja, likuditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan-perusahaan industri barang konsumsi yang go public di BEI tahun 2002-2005. Populasi dalam penelitian ini perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang sudah go public di BEI periode tahun 2002-2005. sampel yang diteliti sebanyak 20 perusahaan dengan cara purposive sampling. Variabel yang diteliti meliputi efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (CR), solvabilitas (DTA) sebagai variabel bebas dan profitabilitas (ROI) sebagai variabel terikat. Data diperoleh melalui data sekunder dari BEI dan dianalisis menggunakan regresi berganda. Hasil analisis regresi menunjukkan efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdafatar di BEI dari tahun 2002-2005 yaitu sebesar 87,3% terbukti dari pvalue = 0,000 < 0,05. Secara parsial efisiensi modal kerja berpengaruh positf dan signifikan terhadap profitabilitas, namun likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada pihak manajemen untuk mempertahankan efisiensi modal kerjanya dan perusahaan harus mengelola likuiditas dan solvabilitasnya secara efektif dan efisien untuk menghasilkan laba usaha yang memadai. Kata kunci : modal kerja, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang sering kali dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian untuk mengelola modal kerja dan aktiva lancar yang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya : untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain, dimana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil penjualan produksinya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan adalah masalah efisiensi modal kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam mengelola modal kerja dapat mengakibatkan kegiatan usaha menjadi terhambat atau terhenti sama sekali. Sehingga, adanya analisis atas modal kerja perusahaan sangat penting untuk dilakukan untuk mengetahui situasi modal kerja pada saat ini, kemudian hal itu dihubungkan dengan situasi keuangan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Dari informasi ini dapat ditentukan program apa yang harus dibuat atau langkah apa yang harus diambil untuk mengatasinya. Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan, karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka perusahaan kemungkinan

Upload: ahmad-akbar-skom

Post on 25-Oct-2015

443 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja, likuditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan-perusahaan industri barang konsumsi yang go public di BEI tahun 2002-2005. Populasi dalam penelitian ini perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang sudah go public di BEI periode tahun 2002-2005. sampel yang diteliti sebanyak 20 perusahaan dengan cara purposive sampling. Variabel yang diteliti meliputi efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (CR), solvabilitas (DTA) sebagai variabel bebas dan profitabilitas (ROI) sebagai variabel terikat. Data diperoleh melalui data sekunder dari BEI dan dianalisis menggunakan regresi berganda. Hasil analisis regresi menunjukkan efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdafatar di BEI dari tahun 2002-2005 yaitu sebesar 87,3% terbukti dari pvalue = 0,000 Kata kunci : modal kerja, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

1

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS,DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

Oleh :David Yanto Daniel Mahulae, SE, ME

Dosen US XII Tapanuli, Siborongborong

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh efisiensi modal

kerja, likuditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan padaperusahaan-perusahaan industri barang konsumsi yang go public di BEI tahun 2002-2005. Populasidalam penelitian ini perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang sudah go public di BEIperiode tahun 2002-2005. sampel yang diteliti sebanyak 20 perusahaan dengan cara purposivesampling. Variabel yang diteliti meliputi efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (CR), solvabilitas(DTA) sebagai variabel bebas dan profitabilitas (ROI) sebagai variabel terikat. Data diperoleh melaluidata sekunder dari BEI dan dianalisis menggunakan regresi berganda. Hasil analisis regresimenunjukkan efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitaspada perusahaan industri barang konsumsi yang terdafatar di BEI dari tahun 2002-2005 yaitu sebesar87,3% terbukti dari pvalue = 0,000 < 0,05. Secara parsial efisiensi modal kerja berpengaruh positf dansignifikan terhadap profitabilitas, namun likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh signifikanterhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada pihak manajemen untukmempertahankan efisiensi modal kerjanya dan perusahaan harus mengelola likuiditas dansolvabilitasnya secara efektif dan efisien untuk menghasilkan laba usaha yang memadai.

Kata kunci : modal kerja, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas

1. Pendahuluan1.1. Latar Belakang

Modal kerja merupakan masalahpokok dan topik penting yang sering kalidihadapi oleh perusahaan, karena hampirsemua perhatian untuk mengelola modal kerjadan aktiva lancar yang merupakan bagianyang cukup besar dari aktiva. Modal kerjadibutuhkan oleh setiap perusahaan untukmembelanjai operasinya sehari-hari, misalnya :untuk memberikan persekot pembelian bahanmentah, membiayai upah gaji pegawai, danlain-lain, dimana uang atau dana yangdikeluarkan tersebut diharapkan dapatkembali lagi masuk dalam perusahaan dalamwaktu singkat melalui hasil penjualanproduksinya. Oleh karena itu, perusahaandituntut untuk selalu meningkatkan efisiensikerjanya sehingga dicapai tujuan yangdiharapkan oleh perusahaan yaitu mencapailaba yang optimal.Salah satu masalah kebijaksanaan keuanganyang dihadapi perusahaan adalah masalah

efisiensi modal kerja. Manajemen modal kerjayang baik sangat penting dalam bidangkeuangan karena kesalahan dan kekeliruandalam mengelola modal kerja dapatmengakibatkan kegiatan usaha menjaditerhambat atau terhenti sama sekali. Sehingga,adanya analisis atas modal kerja perusahaansangat penting untuk dilakukan untukmengetahui situasi modal kerja pada saat ini,kemudian hal itu dihubungkan dengan situasikeuangan yang akan dihadapi pada masa yangakan datang. Dari informasi ini dapatditentukan program apa yang harus dibuatatau langkah apa yang harus diambil untukmengatasinya.

Pengelolaan modal kerja merupakanhal yang sangat penting dalam perusahaan,karena meliputi pengambilan keputusanmengenai jumlah dan komposisi aktiva lancardan bagaimana membiayai aktiva ini.Perusahaan yang tidak dapatmemperhitungkan tingkat modal kerja yangmemuaskan, maka perusahaan kemungkinan

Page 2: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

2

mengalami insolvency (tak mampu memenuhikewajiban jatuh tempo) dan bahkan mungkinterpaksa harus dilikuidasi. Aktiva lancar haruscukup besar untuk dapat menutup hutanglancar sedemikian rupa, sehinggamenggambarkan adanya tingkat keamanan(margin safeti) yang memuaskan. Sementara itu,jika perusahaan menetapkan modal kerja yangberlebih akan menyebabkan perusahaanoverlikuid sehingga menimbulkan danamengaggur yang akan mengakibatkaninefisiensi perusahaan, dan membuangkesempatan memperoleh laba.

Modal kerja memiliki sifat yangfleksibel, besar kecilnya modal kerja dapatditambah atau dikurangi sesuai kebutuhanperusahaan. Menetapkan modal kerja yangterdiri dari kas, piutang, persediaan yangharus dimanfaatkan seefisien mungkin.Besarnya modal kerja harus sesuai dengankebutuhan perusahaan, karena baik kelebihanatau kekurangan modal kerja sama-samamembawa dampak negatif bagi perusahaan.

Modal kerja yang berlebihan terutamamodal kerja dalam bentuk uang tunai dansurat berharga dapat merugikan perusahaankarena menyebabkan berkumpulnya danayang besar tanpa penggunaan secaraproduktif. Dana yang mati, yaitu dana-danayang tidak digunakan menyebabkandiadakannya investasi dalam proyek-proyekyang tidak diperlukan dan yang tidakproduktif. Disamping itu kelebihan modalkerja juga akan menimbulkan inefisiensi ataupemborosan dalam operasi perusahaan.

Indikator adanya manajemen modalkerja yang baik adalah adanya efisiensi modalkerja (Tunggal,1995:165). Modal kerja dapatdilihat dari perputaran modal kerja (workingcapital turnover), perputaran piutang (receivableturnover), perputaran persediaaan (inventoriturnover). Perputaran modal kerja dimulai darisaat kas diinvestasikan dalam komponenmodal kerja sampai saat kembali menjadi kas.Makin pendek periode perputaran modalkerja, makin cepat perputarannya sehinggaperputaran modal kerja makin tinggi danperusahaan makin efisien yang pada akhirnyarentabilitas semakin meningkat.

Dalam penentuan kebijakan modalkerja yang efisien, perusahaan dihadapkanpada masalah adanya pertukaran (trade off)antara faktor likuiditas dan profitabilitas (VanHorne,1997: 217). Jika perusahaanmemutuskan menetapkan modal kerja dalamjumlah yang besar, kemungkinan tingkatlikuiditas akan terjaga namun kesempatanuntuk memperoleh laba yang besar akanmenurun yang pada akhirnya berdampakpada menurunnya profitabilitas. Sebaliknyajika perusahaan ingin memaksimalkanprofitabilitas, kemungkinan dapatmempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.Makin tinggi likuiditas, maka makin baiklahposisi perusahaan di mata kreditur. Olehkarena terdapat kemungkinan yang lebih besarbahwa perusahaan akan dapat membayarkewajibannya tepat pada waktunya. Di lainpihak ditinjau dari segi sudut pemegangsaham, likuiditas yang tinggi tak selalumenguntungkan karena berpeluangmenimbulkan dana-dana yang mengangguryang sebenarnya dapat digunakan untukberinvestasi dalam proyek-proyek yangmenguntungkan perusahaan (Tunggal,1995 :157).

Selain masalah tersebut di atasperusahaan juga dihadapkan pada masalahpenentuan sumber dana. Pemenuhankebutuhan dana suatu perusahaan dapatdipenuhi dari sumber intern perusahaan, yaitudengan mengusahakan penarikan modalmelalui penjualan saham kepada masyarakatatau laba ditahan yang tidak dibagi dandigunakan kembali sebagai modal.Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dapatjuga dipenuhi dari sumber ekstern yaitudengan meminjam dana kepada pihak krediturseperti bank, lembaga keuangan bukan bank,atau dapat pula perusahaan menerbitkanobligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat.

Pembiayaan dengan utang atauleverage keuangan menurut Brigham danHouston (2001: 84) memiliki tiga implikasipenting, yaitu: Pertama, memperoleh danamelalui utang membuat pemegang sahamdapat mempertahankan pengendalian atasperusahaan dengan investasi yang terbatas.

Page 3: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

3

Kedua, kreditur melihat ekuitas atau danayang disetor pemilik untuk memberikanmarjin pengaman, sehingga jika pemegangsaham hanya memberikan sebagian kecil daritotal pembiayaan, maka risiko perusahaansebagian besar ada pada kreditur. Ketiga, Jikaperusahaan memperoleh pengembalian yanglebih besar atas investasi yang dibiayai dengandana pinjaman dibanding pembayaran bunga,maka pengembalian atas modal pemilik akanlebih besar. Sementara itu Sawir (2001: 11)menyebutkan bahwa leverage dapat digunakanuntuk meningkatkan hasil pengembalianpemegang saham, tetapi dengan risiko akanmeningkatkan kerugian pada masa-masasuram.

Industri barang konsumsi menjadiindustri yang penting bagi perkembanganperekonomian bangsa. Hal ini tidak terlepasdari banyaknya perusahaan-perusahaan yangbergerak dalam industri barang konsumsi diIndonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwasanyadalam proses produksi barang konsumsidibutuhkan banyak sumber daya termasuk didalamnya sumber daya manusia. Oleh karenaitu, industri barang kosumsi memiliki peranandalam menyerap tenaga kerja danmeningkatkan pendapatan pada suatu negara.

1.2. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui bagaimana

pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, dansolvabilitas terhadap profitabilitas, baik secarasimultan maupun secara parsial pada padaperusahaan-perusahaan industri barangkonsumsi yang go public di BEI tahun 2002 dan2005.

1.3. Metode PenelitianPopulasi dalam penelitian ini

perusahaan kelompok industri barangkonsumsi yang sudah go public di BEI periodetahun 2002-2005. sampel yang diteliti sebanyak20 perusahaan dengan cara purposivesampling. Variabel yang diteliti meliputiefisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (CR),solvabilitas (DTA) sebagai variabel bebas danprofitabilitas (ROI) sebagai variabel terikat.Data diperoleh melalui data sekunder dari BEIdan dianalisis menggunakan regresi berganda.

2. Uraian Teoritis2.1. Profitabilitas Perusahaan

Profitabilitas adalah kemampuanperusahaan memperoleh laba dalamhubungannya dengan penjualan, total aktiva,maupun modal sendiri (Sartono, 1998: 130).Jumlah laba bersih kerap dibandingkandengan ukuran kegiatan atau kondisikeuangan lainnya seperti penjualan, aktiva,ekuitas pemegang saham untuk menilai kinerjasebagai suatu persentase dari beberapa tingkataktivitas atau investasi

Perbandingan ini disebut rasioprofitabilitas (profitability ratio). Berikut iniadalah beberapa rasio yang digunakan untukmengukur profitabilitas adalah sebagai berikut:1. Gross Profit Margin

Rasio gross profit margin atau marginkeuntungan kotor berguna untuk mengetahuikeuntungan kotor perusahaan dari setiapbarang yang dijual. Gross profit margin sangatdipengaruhi oleh harga pokok penjualan.Apabila harga pokok penjualan meningkatmaka gross profit margin akan menurun, begitupula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio inimengukur efisiensi pengendalian harga pokokatau biaya produksinya, mengindikasikankemampuan perusahaan untuk berproduksisecara efisien.2. Net Profit Margin

Net Profit Margin (NPM)menggambarkan besarnya laba bersih yangdiperoleh perusahaan pada setiap penjualanyang dilakukan. Dengan kata lain ratio inimengukur laba bersih setelah pajak terhadappenjualan.3. Return on Investment

Return on Investment atau return onassets menunjukkan kemampuan perusahaanmenghasilkan laba dari aktiva yangdipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini,akan dapat diketahui apakah perusahaanefisien dalam memanfaatkan aktivanya dalamkegiatan operasional perusahaan. Rasio inijuga memberikan ukuran yang lebih baik atasprofitabilitas perusahaan karena menunjukkanefektifitas manajemen dalam menggunakanaktiva untuk memperoleh pendapatan.

Page 4: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

4

4. Return on EquityReturn on equity atau return on net worth

mengukur kemampuan perusahaanmemperoleh laba yang tersedia bagi pemegangsaham perusahaan atau untuk mengetahuibesarnya kembalian yang diberikan olehperusahaan untuk setiap rupiah modal daripemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besarkecilnya utang perusahaan, apabila proporsiutang makin besar maka rasio ini juga akanmakin besar.

2.2. Modal KerjaMengenai pengertian modal kerja

terdapat beberapa konsep yaitu (Riyanto, 1995:57-58):1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini mendasarkan padakuantitas dari dana yang tertanam dalamunsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva inimerupakan aktiva yang sekali berputarkembali dalam bentuk semula atau aktivadimulai dari yang tertanam di dalamnya akandapat bebas lagi dalam waktu yang pendek.Dengan demikian modal kerja dalam konsepini adalah keseluruhan dari jumlah aktivalancar.2. Konsep Kualitatif

Dalam konsep ini pengertian modalkerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlahutang lancar atau utang yang harus segeradibayar. Dengan demikian maka sebagian dariaktiva lancar itu harus disediakan untukmemenuhi kewajiban financial yang harussegera dibayar dimana bagian aktiva lancar initidak boleh digunakan untuk membayaroperasi perusahaan untuk menjagalikuiditasnya. Oleh karena itu modal kerjamenurut konsep ini adalah sebagian dariaktiva lancar yang benar-benar dapatdigunakan untuk membayar operasiperusahaan mampu mengganggulikuiditasnya yaitu yang merupakan kelebihanaktiva lancar diatas utang lancar. Modal kerjadalam pengertian ini sering disebut modalkerja memo (non working capital) .3. Konsep Fungsional

Konsep ini mendasarkan pada fungsidari dana dalam menghasilkan pendapatan.Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan

dalam perusahaan dimaksudkan untukmenghasilkan pendapatan. Pendapatan yangdimaksud adalah pendapatan dalam satuperiode accounting (current income) bukanperiode berikutnya (future income).

Dari pengertian tersebut makaterdapat sejumlah dana yang tidakmenghasilkan current income atau kalaumenghasilkan tidak sesuai dengan misiperusahaan yaitu non working capital, sehinggabesarnya modal kerja adalah:a. Besarnya kasb. Besarnya persediaanc. Besarnya piutang (dikurangi bersarnya laba)d. Besarnya sebagian dana yang ditanamkan

dalam aktiva tetap (besarnya adalahsejumlah dana yang berfungsi untukmenghasilkan current income tahun yangbersangkutan)

Sedangkan bagian piutang yangmerupakan keuntungan adalah tergolongdalam modal kerja potensial dan sebagiandana yang ditanamkan dalam aktiva tetapyang menghasilkan future income (pendapatantahun-tahun sesudahnya) termasuk dalam nonworking capital.

2.3. Efisiensi Modal KerjaManajemen atau pengelolaan modal

kerja merupakan hal yang sangat penting agarkelangsungan usaha sebuah perusahaan dapatdipertahankan (Hanafi, 2005: 125). Kesalahanatau kekeliruan dalam pengelolaan modalkerja akan menyebabkan buruknya kondisikeuangan perusahaan sehingga kegiatanperusahaan dapat terhambat atau terhentisama sekali.

Adanya kesalahan atau kekeliruandalam pengelolaan modal kerja dapatmenimbulkan kelebihan atau kekurangandalam penyediaan modal kerja (Tunggal, 1995:92). Adanya kelebihan modal kerja dalamsebuah perusahaan dapat disebabkan oleh :1. Pengeluaran obligasi/saham dalam jumlah

yang lebih dari yang diperlukan.2. Penjualan aktiva tak lancar yang tak diganti.3. Terjadinya laba operasi yang tidak

digunakan untuk pembayaran dividen,untuk pembelian aktiva tetap atau untuktujuan lain yang serupa.

Page 5: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

5

4. Konversi atau perubahan aktiva tetap kedalam modal kerja. Konversi perubahanbentuk yang tak disertai denganpenggantian dari aktiva tetap ke dalammodal kerja dengan jalan proses depresiasi,deplesi dan amortisasi.

5. Karena akumulasi atau penimbunansementara dari berbagai dana yangdisediakan untuk investasi-investasi dansebagainya.

2.4. Likuiditas PerusahaanLikuiditas (Riyanto, 1995: 25) adalah

berhubungan dengan masalah kemampuansuatu perusahaan untuk memenuhi kewajibanfinansialnya yang segera harus dipenuhi.Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yangdimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saatmerupakan kekuatan membayar dariperusahaan yang bersangkutan. Suatuperusahaan yang mempunyai kekuatanmembayar belum tentu dapat memenuhisegala kewajiban finansialnya yang segeraharus dipenuhi atau dengan kata lainperusahaan tersebut belum tentu memilikikemampuan membayar.

Kemampuan membayar baru terdapatpada perusahaan apabila kekuatan membyar-nya adalah demikian besarnya sehingga dapatmemenuhi semua kewajiban finansiilnya yangsegera harus dipenuhi. Dengan demikian makakemampuan membayar itu dapat diketahuisetelah membandingkan kekuatan membayar-nya di satu pihak dengan kewajiban-kewajibanfinansiilnya yang segera harus dipenuhi di lainpihak.

Suatu perusahaan yang mempunyaikekutan membayar sedemikian besarnyasehingga mampu memenuhi segala kewajibanfinansiilnya yang segera harus dipenuhi,dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalahlikuid, dan sebaliknya yang tidak mempunyaikemampuan membayar adalah illikuid.

Sedangkan menurut Munawir(2001:31) likuiditas adalah menunjukkankemampuan suatu perusahaan untukmemenuhi kewajiban keuangannya yangharus segera dipenuhi, atau kemampuanperusahaan untuk memenuhi kewajibankeuangan pada saat ditagih. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa likuiditas adalahkemampuan perusahaan untuk memenuhikewajiban keuangan jangka pendeknya yangsegera harus dipenuhi.

2.5. Solvabilitas PerusahaanSolvabilitas suatu perusahaan

menunjukkan kemampuan perusahaan untukmemenuhi segala kewajiban finansialnyaapabila perusahaan sekiranya saat inidilikuidasikan (Riyanto, 1995: 32). Pengertiansolvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuanperusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik jangka pendek dan jangkapanjang). Sedangkan menurut Munawir (2002:32) solvabilitas adalah kemampuanperusahaan untuk memenuhi kewajibankeuangannya apabila perusahaan tersebutdilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendekmaupun jangka panjang. Pengertiansolvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuanperusahaan untuk membayar semua utang-utangnya baik jangka pendek maupun jangkapanjang.

Suatu perusahaan yang solvabelberarti bahwa perusahaan tersebutmempunyai aktiva atau kekayaan yang cukupuntuk membayar semua utang-utangnya,tetapi tidak dengan sendirinya berarti bahwaperusahaan tersebut likuid. Sebaliknyaperusahaan yang insolvabel (tidak solvabel)tidak dengan sendirinya bahwa perusahaantersebut adalah juga likuid.

3. PembahasanBerdasarkan hasil analisis data

menunjukkan bahwa secara parsial efisiensimodal kerja berpengaruh positif terhadapprofitabilitas, terbukti dari hasil uji t dengannilai p value = 0,044 < 0,05. Dari hasil analisisregresi diperoleh koefisien β yang bertandapositif yaitu 0,3328 yang berarti bahwa setiapterjadi kenaikan satu persen efisiensi modalkerja akan diikuti dengan kenaikanprofitabilitas sebesar 0,316 Hal ini dapat terjadikarena perputaran modal kerja itu sendiridimulai dari saat kas diinvestasikan dalamkomponen modal kerja sampai saat kembalimenjadi kas. Makin pendek periodeperputaran modal kerja makin cepat

Page 6: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

6

perputarannya, sehingga modal kerja semakintinggi dan perusahaan makin efisien yangpada akhirnya rentabilitas meningkat(Tunggal, 1995 : 165). Pengelolaan manajemenmodal kerja yang baik dapat dilihat dariefisiensi modal kerja. Jika perputaran modalkerja semakin tinggi maka semakin cepat danaatau kas yang diinvestasikan dalam modalkerja kembali menjadi kas, hal itu berartikeuntungan perusahaan dapat lebih cepatditerima.

Dalam penentuan kebijakan modalkerja yang efisien, perusahaan dihadapkanpada masalah adanya pertukaran (trade off)antara faktor likuiditas dan profitabilitas (VanHorne, 1997 : 217). Jika perusahaanmemutuskan menetapkan modal kerja dalamjumlah yang besar, kemungkinan tingkatlikuiditas akan terjaga namun kesempatanuntuk memperoleh laba yang besar akanmenurun yang pada akhirnya berdampakmenurunnya profitabilitas. Sebaliknya jikaperusahaan ingin memaksimalkanprofitabilitas, maka makin baiklah posisiperusahaan di mata kreditur. Oleh karenaterdapat kemungkinan yang lebih besar bahwaperusahaan akan dapat membayarkewajibannya tepat pada waktunya. Hasilpenelitian ini sesuai dengan penelitian IndriAstuti (2003) yang melakukan penelitianmengenai pengaruh manajemen modal kerjaterhadap profitabilitas perusahaan automotiveand allied product yang go public di BEI yangmemberikan kesimpulan bahwa efisiensimodal kerja berpengaruh positif terhadapprofitabilitas.

Berdasarkan hasil analisis regresimelalui uji parsial ternyata likuditas tidakberpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.Hal ini ditunjukkan dari p value = 0,147 > 0,05.Hal ini berarti pula bahwa likuiditas yangtinggi tidak selalu menguntungkan karenaberpeluang menimbulkan dana-dana yangmenganggur yang sebenarnya dapatdigunakan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan(Van Horne,1997: 217). Hasil penelitian inisejalan dengan hasil dari penelitian Siwi (2005)menunjukkan bahwa secara parsial likuiditas(current ratio) tidak mempunyai pengaruh

terhadap profitabilitas pada perusahaanproperty dan real estate yang go public di BEIdari tahun 1998-2002.

Dari hasil analisis regresi melaui ujiparsial ternyata solvabilitas juga tidakberpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.Hal ini ditunjukkan dari p value = 0,320 > 0,05.Hal ini menunjukkan bahwa perubahansolvabilitas tidak berdampak pada perubahanprofitabilitas. Dalam penentuan sumberdananya, perusahaan dapat menerapkankebijakan leverage tinggi yaitu menggunakanlebih banyak hutang dibanding modal sendiriatau menggunakan kebijakan leverage rendahyaitu menggunakan modal sendiri dibandinghutang. Kebijakan leverage tinggi akanmenyebabkan tingginya beban bunga yangharus ditanggung sehingga hal iniberpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Sedangkan secara simultan dapatdiketahui bahwa variabel independen yangdigunakan yaitu variabel efisiensi modal kerja(WCT), likuiditas (CR), dan solvabilitas (DTA)tidak berpengaruh terhadap profitabilitas(ROI) perusahaan industri barang konsumsi diBEI. Hal ini dapat dilihat dari nilai F yangdihasilkan yaitu 1735 dengan tingkatsignifikansi sebesar 0,169 yang lebih besar daritingkat signifikansi yang digunakan yaitu0,005. Nilai Adjusted R Square hanya sebesar0,032 yang memiliki arti bahwa perubahanprofitabilitas (ROI) perusahaan industri barangkonsumsi dapat dijelaskan oleh variabelindependen yaitu efisiensi modal kerja (WCT),likuiditas (CR), dan solvabilitas (DTA) yaitusebesar 3,2 persen saja. Sedangkan sisanyasebesar 94,8 persen dijelaskan oleh variabellain diluar model.Hal ini tidak konsistendengan teori yang menyatakan bahwaprofitabilitas (ROI) dipengaruhi oleh efisiensimodal kerja (WCT), likuiditas (CR), dansolvabilitas (DTA).

4. Kesimpulan dan Saran4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan dapat diambil simpulan:1. Secara parsial efisiensi modal kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadapprofitabilitas pada perusahaan industri

Page 7: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

7

barang konsumsi yang terdafatar di BEI daritahun 2002-2005.

2. Secara parsial likuiditas tidak berpengaruhsignifikan terhadap profitabilitas padaperusahaan industri barang konsumsi yangterdafatar di BEI dari tahun 2002-2005.

3. Secara parsial solvabilitas tidak berpengaruhsignifikan terhadap profitabilitas padaperusahaan industri barang konsumsi yangterdafatar di BEI dari tahun 2002-2005.

4. Secara simultan efisiensi modal kerja,likuiditas dan solvabilitas tidakberpenagruh terhadap profitabilitas padaperusahaan industri barang konsumsi yangterdafatar di BEI dari tahun 2002-2005,karena hanya sebesar 3,2%.

4.2 Saran1. Untuk peneliti selanjutnya, diusahakan

perusahaan yang menjadi sampel penelitianbisa dibedakan dari penelitian ini. Mungkindengan berbedanya sampel penelitian yangdiambil, maka variabel likuiditas, dansolvabilitas bisa berpengaruh terhadapvariabel profitabilitas. Meskipun dalampenelitian ini ternyata likuiditas dansolvabilitas tidak berpengaruh terhadapprofitabilitas.

2. Pihak manajemen perusahaan hendaknyamampu mempertahankan modal kerjanyasecara efisien. Karena apabila modal kerjadalam perusahaan menunjukkan tingkatefisiensi yang tinggi/stabil makaprofitabilitas akan meningkat.

Daftar Pustaka

Astuti, Indri. 2003. ” Pengaruh ManajemenModal Kerja Terhadap ProfitabilitasPerusahaan Automotive and AlliedProduct Yang Go Publik di BEI”.

Brigham, F, Eugene, dan Houston, F, Joel. 2001.Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Dani. 2003. ”Pengaruh Likuiditas, Leverage danEfisiensi Modal Kerja TerhadapProfitabilitas (Studi Kasus Pada PTModern Toolsindo Bekasi)”.

Faurani I Santi Singangerda. 2004. ”AnalisisPengaruh Modal Kerja TerhadapProfitabilitas dan Rentabilitas PadaKoperasi Dharma Wanita MandalikaMataram Nusa Tengggra Barat. Jurnalmanajemen keuengan, volume 2, no.1.2004.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi AnalisisMultivariante dengan Program SPSS Edisi2. Semarang: UNDIP.

Hanafi, M, Mamduh, Dr, MBA dan Halim,Abdul, Prof, Dr, MBA., Akt. 2005.Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:AMP-YKPN.

Husnan, Suad. 1997. Manajemen Keuangan teoridan Penerapan (Keputusan JangkaPanjang). Yogyakarta: BPFE.

Indonesian Capital Market Directory 2001-2005, Jakarta : Bursa efek Jakarta.

Nurgraeni, Siwi. 2005. ”Analisis PengaruhEfisiensi Modal Kerja, Likuiditas, danSolvabilitas Terhadap Profitabilitas PadaPerusahaan Property And Real EstateYang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”.

Riyanto, Bambang, Prof, Dr. 2001. Dasar-dasarPembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:BPFE.

Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT TeknikMembedah Kasus Bisnis. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.

Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSSStatistik Parametrik. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo

Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangandan Perencanaan Keuangan Perusahaan.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sartono, Agus, R. Drs, MBA. 1998. ManajemenKeuangan Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: BPFE.

Page 8: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

8

Soehartono, Irawan. 1999. Metode PenelitianSosial. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Tunggal, Widjaja, Amin. 1995. Dasar-dasarAnalisis Laporan Keuangan. Yogyakarta :Rhineka Cipta.

Usman, Husaini, M.Pd. dan Akbar, Setiadi,Purnomo, S.Pd, M. Pd. 2003. PengantarStatistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Van Horne, James, C dan John, M, Machowicz,Jr. 1998. Prinsip-prinsip ManajemenKeuangan.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, 1997,Manajemen Keuangan, EdisiKedelapan, Jakarta : Erlangga.