analisis pengaruh diversifikasi usaha terhadap ...digilib.unila.ac.id/31182/20/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH DIVERSIFIKASI USAHA TERHADAP
PROFITABILITAS, RISIKO INVESTASI, DAN REAKSI INVESTOR
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
(Skripsi)
Oleh :
INTAN CRUSITA PUTRI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH DIVERSIFIKASI USAHA TERHADAP
PROFITABILITAS, RISIKO INVESTASI, DAN REAKSI INVESTOR
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
Oleh
INTAN CRUSITA PUTRI
Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang menggunakan metode deskriptif
dengan analisis kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan
strategi diversifikasi usaha terhadap profitabilitas, risiko investasi, dan reaksi
investor pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sampel pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive
sampling. Berdasarkan kriteria yang ada, diperoleh 63 perusahaan manufaktur
yang menjadi sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu
ukuran perusahaan, tingkat hutang, dan tingkat pertumbuhan penjualan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel diversifikasi usaha memiliki pengaruh
positif terhadap profitabilitas dan reaksi investor. Sedangkan variabel diversifikasi
usaha tidak berpengaruh terhadap risiko investasi.
Kata kunci: Diversifikasi Usaha, Profitabilitas, Reaksi Investor, Risiko Investasi.
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF BUSINESS DIVERSIFICATION INFLUENCE TO
PROFITABILITY, INVESTMENT RISK, AND INVESTORS’ REACTION IN
MANUFACTURING COMPANIES THAT LISTED IN THE INDONESIA
STOCK EXCHANGE
By
INTAN CRUSITA PUTRI
This research is a research using descriptive method with quantitative analysis
that aims to analyze the influence of business diversification to profitability,
investment risk, and investors’ reaction in manufacturing companies that listed in
the Indonesia Stock Exchange. The samples of this research are obtained by using
purposive sampling method. Based on the criteria, obtained 63 manufacturing
companies as sample of this research. Analysis method which is used is the
multiple regressions analysis. This research also uses control variable such as
firm size, firm leverage and growth sales. The results of this study indicate that
business diversification variable has positive effect on profitability and investors’
reaction. While business diversification variable has no effect on investment risk.
Keywords: Business Diversification, Investment Risk, Investors’ Reaction
Profitability.
ANALISIS PENGARUH DIVERSIFIKASI USAHA TERHADAP
PROFITABILITAS, RISIKO INVESTASI, DAN REAKSI INVESTOR
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
Oleh
INTAN CRUSITA PUTRI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bandarlampung, pada tanggal 12 Januari 1996
dan merupakan putri ketiga dari pasangan Bapak Kamaluddin
dan Ibu Nurhayati. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman
Kanak-Kanak di TK Fransiskus 1 Tanjung Karang tahun 2002.
Kemudian pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh penulis pada tahun
2008 di SD Fransiskus 1 Tanjung Karang. Selanjutnya Sekolah Menengah
Pertama (SMP) ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 4 Bandarlampung dan
diselesaikan pada tahun 2011. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bandarlampung hingga tahun
2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswi, penulis terdaftar
sebagai anggota aktif Himakta (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) FEB Unila.
Penulis juga aktif dalam UKMF EEC (Economic English Club) dan brigadir muda
BEM FEB Unila (Badan Eksekutif Mahasiswa) pada awal perkuliahan. Kemudian
pada tahun 2016 penulis dipercaya menjadi pengurus di Himakta FEB Unila
sebagai Kepala Bidang I (Peningkatan Kemampuan Akademik Mahasiswa)
periode 2016-2017.
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin
Teriring doa dan rasa syukur kepada Tuhanku Allah SWT yang Maha Esa, juga
shalawat bagi panutanku Nabi Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya ini kepada:
Ayahanda Kamaluddin dan Ibunda Nurhayati
yang selalu mendukungku secara moril maupun materiil serta selalu mengasihi
dan mendoakanku setiap waktu, memberi nasihat, motivasi dan semangat
kepadaku. Terima kasih atas pengertian dan perhatian yang telah kalian berikan.
Kedua kakakku Nurdin Ahadi dan Novi Irawan
yang selalu mendoakan, mendukung dan menyemangatiku serta selalu
memberikan bantuan kepadaku.
Seluruh keluarga besar dan sahabat-sahabatku
yang selama ini memberikan doa, nasihat dan motivasi yang tiada henti.
Almamaterku, Universitas Lampung.
viii
MOTTO
“Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah
untuk dirinya sendiri”
(Qs. Al Ankabut: 6)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(Qs. Al Insyirah: 6)
“Dan hanya kepada Tuhanmulah (Allah SWT), hendaknya kamu berharap”
(Qs. Al Insyirah: 8)
ix
SANWACANA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis ucapkan sebagai tanda rasa syukur atas rahmat dan
karunia yang telah diberikan Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Diversifikasi Usaha Terhadap
Profitabilitas, Risiko Investasi, dan Reaksi Investor pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan untuk
itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan skripsi ini.
Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh penulis selama
ini telah membantu mempermudah proses penyusunannya. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku Pembimbing Utama.
Terima kasih banyak atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan,
nasihat, saran dan pengarahan yang sangat berharga dalam proses
x
penyelesaian skripsi ini, serta motivasi yang tiada henti.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas dan selaku Pembimbing
Pendamping. Terima kasih banyak atas kesediaannya memberikan waktu,
bimbingan, nasihat, saran, pengarahan dan motivasi serta pembelajaran diri
yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Dr. Trijoko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. selaku Penguji Utama yang
telah memberikan kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini,
serta untuk segala bantuan dan kemudahan yang telah Bapak berikan.
5. Ibu Yenni Agustina, S.E., M.Sc., C.A., Ak. selaku Pembimbing Akademik,
untuk nasihat dan bimbingannya selama proses perkuliahan ini.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta
pembelajaran selama proses perkuliahan berlangsung.
7. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Terima kasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama penulis
menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
8. Kedua orang tuaku, Ayahanda tersayang Kamaluddin dan Ibunda tercinta
Nurhayati, ribuan terima kasih untuk segala dukungan, motivasi,
pengorbanan, kasih sayang, kesabaran, serta panjatan doa-doa di setiap
malamnya. Semoga kalian selalu diberikan kesehatan dan dalam lindungan-
Nya.
9. Kakak-kakak kandungku, Nurdin Ahadi dan Novi Irawan. Terima kasih atas
segala doa, dukungan dan bantuan serta motivasi yang tiada henti.
xi
10. Seluruh keluargaku yang tidak dapat kusebutkan satu persatu. Terima kasih
atas segala doa, dukungan, bantuan dan motivasinya selama ini.
11. Sahabat sedari duluku; Mami, Dibo, Tassya, Indy, Cece, Bella, Thata, Destty,
Pupa, dan Mper. Terima kasih telah menjadi keluarga keduaku serta
pendengar setiaku selama 10 tahun ini.
12. Sahabat-sahabatku terbaik; Bella, Dibo, Mper, Rima, Piw, Arsy, Pinok,
Adhian. Terima kasih atas segala semangat serta keceriaan dalam candaan
yang sangat menghibur selama ini.
13. Ber-8 Bahagia; Ajeng, Bumil, Niken, Ika, Cibek, Ocha, dan Egit. Terima
kasih untuk dukungan, keseruan, serta kerjasamanya. Perkuliahanku kurang
berkesan tanpa kalian.
14. Kita Genap Bahagia; Ajeng dan Bumil. Terima kasih atas segala semangat,
dukungan, kerjasama, keseruan, serta candaan yang selalu mewarnai
perkuliahanku.
15. Bu Ami beserta teman-temanku; Ajeng, Bella, Reka, Tika, Iroh, Dilla, Ica,
Arini, Bipa, Dani, Anggit, Yuda, Rifqi, Zam-Zam, dan Fran. Terima kasih
untuk pembelajaran, motivasi, dan dukungannya dalam melewati masa-masa
les bersama dengan penuh keceriaan.
16. Presidium Himakta 2016/2017; Ely, Lala, Fera, Habib, Alvin, Niken, Amoy,
Mauldan, Adrima, Khalid, Zahrah, Enon, dan Akbar. Terima kasih atas segala
dukungan dan keceriaannya saat membantuku untuk belajar dan berproses
dalam sebuah organisasi.
17. Anggota bidangku yang teraktif, Annisa Nadhila, terima kasih selalu
menghiburku dengan kiriman candaan-candaanmu.
xii
18. Seluruh teman terbaik yaitu Asih, Belinda, Amel, Umi, Oftika, Reggy,
Dhana, Chatia, Elsa, Nisa, Rume, Dhissa, Fani, Naad, Chaki, Zelda serta tak
lupa seluruh teman-teman angkatanku, S1 Akuntansi 2014, terima kasih
banyak atas dukungan, doa, motivasi, dan keceriaannya selama perkuliahan.
19. Ibu dokterku, Tassya Fatimah Taufik, untuk nasihatmu, motivasimu,
bantuanmu, dan semua kebaikanmu yang sangat berarti.
20. Teman terbaik, untuk dukunganmu dan sabarmu, Muhammad Khalid Yudha
Panglima, masa-masa kuliahku.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak dan semoga
Allah SWT memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya untuk kita semua.
Bandarlampung, April 2018
Penulis,
Intan Crusita Putri
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 7
1.4.2 Manfaat Praktisi ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................................... 8
2.1.1 Market Based View Theory ................................................ 8
2.1.2 Market Power Theory ......................................................... 9
2.1.3 Teori Risiko ...................................................................... 10
2.1.4 Diversifikasi Usaha ......................................................... 12
2.1.5 Profitabilitas .................................................................... 17
2.1.6 Risiko Investasi ............................................................... 19
2.1.7 Reaksi Investor ................................................................. 20
2.2 Model Penelitian .......................................................................... 20
2.3 Pengembangan Hipotesis ............................................................. 21
2.3.1 Diversifikasi dan Profitabilitas ......................................... 21
2.3.2 Diversifikasi dan Risiko Investasi .................................... 23
2.3.3 Diversifikasi dan Reaksi Investor .................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .................................................................... 26
3.1.1 Populasi ............................................................................. 26
3.1.2 Sampel ............................................................................... 26
3.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 27
3.3 Operasional dan Pengukuran Variabel ......................................... 27
3.3.1 Variabel Independen ........................................................ 27
3.3.2 Variabel Dependen ........................................................... 28
3.3.2.1 Profitabilitas ......................................................... 28
3.3.2.2 Risiko Investasi .................................................... 28
xiv
3.3.2.3 Reaksi Investor .................................................... 29
3.3.3 Variabel Kontrol ............................................................... 30
3.4 Metode Analisis Data ................................................................... 31
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 31
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 31
3.4.2.1 Uji Normalitas ...................................................... 31
3.4.2.2 Uji Multikolonieritas ............................................ 31
3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 32
3.4.2.4 Uji Autokorelasi ................................................... 32
3.4.3 Pengujian Hipotesis ..........................................................
............................
...........
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 36
4.2 Statistik Deskriptif ....................................................................... 37
4.2.1 Diversifikasi ..................................................................... 37
4.2.2 Ukuran Perusahaan........................................................... 38
4.2.3 Tingkat Hutang................................................................. 38
4.2.4 Tingkat Pertumbuhan Penjualan ...................................... 38
4.2.5 Profitabilitas ..................................................................... 39
4.2.6 Risiko Investasi ................................................................ 39
4.2.7 Reaksi Investor ................................................................. 40
4.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 40
4.3.1 Uji Normalitas .................................................................. 40
4.3.2 Uji Multikolonieritas ........................................................ 42
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 45
4.3.4 Uji Autokorelasi ............................................................... 47
4.4 Pengujian Hipotestis .................................................................... 49
4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................ 50
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ....................... 52
4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ................... 54
4.5 Pembahasan dan Hasil Analisis.................................................... 55
4.5.1 Diversifikasi dan Profitabilitas ......................................... 55
4.5.2 Diversifikasi dan Risiko Investasi .................................... 57
4.5.3 Diversifikasi dan Reaksi Investor .................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 61
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 62
5.3 Saran ............................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
34
3.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
33
3.4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
35
3.4.3.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) .........
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Pengambilan Sampel Penelitian ............................................................. 36
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif ........................................................................ 37
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Model Regresi Diversifikasi dan
Profitabilitas .......................................................................................... 43
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Model Regresi Diversifikasi dan Risiko
Investasi . ............................................................................................... 43
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas Model Regresi Diversifikasi dan Reaksi
Invetor ... ............................................................................................... 44
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi Diversifikasi dan
Profitabilitas .......................................................................................... 48
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi Diversifikasi dan Risiko
Investasi . ............................................................................................... 48
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi Diversifikasi dan Reaksi
Invetor .... ............................................................................................... 49
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Regresi Diversifikasi dan
Profitabilitas .......................................................................................... 50
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Regresi Diversifikasi dan
Risiko Investasi ..................................................................................... 51
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Regresi Diversifikasi dan
Reaksi Invetor ........................................................................................ 51
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Model Regresi Diversifikasi
dan Profitabilitas .................................................................................... 52
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Model Regresi Diversifikasi
dan Risiko Investasi ............................................................................... 53
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Model Regresi Diversifikasi
dan Reaksi Invetor ................................................................................. 53
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 21
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Model Regresi Diversifikasi dan
Profitabilitas ...................................................................................... 40
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Model Regresi Diversifikasi dan Risiko
Investasi ............................................................................................ 41
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Model Regresi Diversifikasi dan Reaksi
Invetor .............................................................................................. 42
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastitas Model Regresi Diversifikasi dan
Profitabilitas ...................................................................................... 45
Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastitas Model Regresi Diversifikasi dan Risiko
Investasi ............................................................................................ 46
Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastitas Model Regresi Diversifikasi dan Reaksi
Investor ............................................................................................. 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 : Data Sampel Perusahaan
Lampiran 2 : Data Hasil Diversifikasi Usaha, Ukuran Perusahaan, Tingkat
Hutang, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Risiko
Investasi, Reaksi Investor
Lampiran 3 : Statistik Deskriptif
Lampiran 4 : Uji Asumsi Klasik
Lampiran 4.1 : Uji Normalitas
Lampiran 4.2 : Uji Multikolinearitas
Lampiran 4.3 : Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 4.4 : Uji Auto Korelasi
Lampiran 5 : Uji Hipotesis
Lampiran 5.1 : Uji Koefisien Determinasi (R2)
Lampiran 5.2 : Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Lampiran 5.3 : Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi ini, persaingan usaha diantara perusahaan yang ada semakin
ketat. Kondisi perekonomian global maupun nasional yang berubah-ubah serta
ditambah dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat
perusahaan yang ada dituntut untuk berupaya mengembangkan usahanya agar
dapat mempertahankan usahanya dalam jangka panjang bahkan diharapkan dapat
unggul dalam persaingan usaha. Untuk itu perusahaan membutuhkan strategi yang
tepat. Salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah strategi
diversifikasi usaha.
Menurut Dewi, dkk (2017), diversifikasi merupakan salah satu bentuk ekspansi
usaha secara geografis atau secara produk. Diversifikasi dapat diterapkan dengan
membuka lini produk baru, memperluas lini produk yang ada, memperluas
wilayah pemasaran produk, membuka kantor cabang atau bahkan melakukan
merger atau akuisisi. Perusahaan dapat menerapkan diversifikasi berhubungan
(related diversification) atau diversifikasi tidak berhubungan (unrelated
diversification) terhadap usahanya.
Di Indonesia, tidak sedikit perusahaan yang telah menerapkan startegi
diversifikasi usaha. Jika dilihat pada laporan keuangan perusahaan, misalkan pada
2
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
(BEI), rata-rata perusahaan telah mengungkapkan pelaporan segmen baik segmen
usaha maupun segmen geografis. Dengan adanya pengungkapan pelaporan
berbagai segmen usaha dan segmen geografis artinya perusahaan telah melakukan
diversifikasi usaha.
Pemerintah Indonesia turut berperan dalam mendorong strategi diversifikasi
usaha. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia beberapa kali mendorong
industri-industri untuk melakukan diversifikasi. Tahun 2016 pemerintah berupaya
untuk memacu perusahaan untuk diversifikasi kopi ke non-pangan. Industri
pengolahan kopi nasional pada tahun 2016 baru menyerap sekitar 35% produksi
kopi dan sisanya sebesar 65% masih diekspor, sedangkan tingkat konsumsi kopi
masyarakat Indonesia masih relatif rendah, rata-rata hanya 1,1 kg perkapita/tahun.
Untuk meningkatkan serapan kopi oleh industri, strategi yang perlu dilakukan
adalah memperluas ragam pemanfaatan atau diversifikasi produk kopi dari
sebelumnya terbatas produk minuman untuk dikembangkan ke industri lainnya
(www.kemenperin.go.id).
Selain itu, pemerintah juga mendorong perusahaan untuk melakukan diversifikasi
produk tekstil ke arah kebutuhan fashion. Diversifikasi dianggap sebagai langkah
yang strategis bagi industri dalam menghadapi perkembangan pasar terhadap
bahan baku untuk kepentingan fashion yang relatif semakin tinggi
(www.kemenperin.go.id). Motivasi pemerintah mendorong strategi diversifikasi
karena strategi diversifikasi usaha yang diterapkan perusahaan dapat memberikan
dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.
3
Diversifikasi yang ada pada negara-negara berkembang, seperti Indonesia,
merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti. Proses alokasi modal secara
internal melalui diversifikasi menjadi dominan pada negara berkembang, terutama
untuk perusahaan-perusahaan besar, karena negara berkembang belum memiliki
mekanisme pasar modal eksternal yang maju. Pada akhirnya kekuatan
konglomerasi menjadi pilar ekonomi yang signifikan di negara-negara
berkembang.
Terdapat beberapa tujuan perusahaan melakukan diversifikasi usaha, salah
satunya adalah meningkatkan profitabilitas. Tujuan meningkatkan profitabilitas
dapat diartikan bahwa dengan berinvestasi pada berbagai usaha maka tingkat
penjualan perusahaan akan meningkat. Peningkatan pada penjualan akan berakibat
pada peningkatan pada laba perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba.
Selain meningkatkan profitafilitas, tujuan strategi diversifikasi usaha adalah
membantu perusahaan untuk menurunkan tingkat risiko. Perusahaan yang
melakukan diversifikasi usaha akan memperoleh pendapatan dari berbagai
segmen. Pendapatan dari suatu segmen dapat digunakan untuk menutupi risiko
yang dialami oleh segmen lain, sehingga perusahaan yang melakukan diversifikasi
usaha lebih sedikit memiliki risiko investasi, risiko kebangkrutan dan memiliki
peluang yang besar untuk mempertahankan usaha dalam jangka panjang.
Agar dapat mempertahankan usahanya dalam jangka panjang, perusahaan
membutuhkan sumber dana untuk membiayai kegiatan perusahaan yang salah
satunya berasal dari investor. Perusahaan harus memberikan isyarat yang baik
4
bagi investor dalam menginvestasikan sahamnya di perusahaan tersebut. Dengan
menerapkan strategi diversifikasi usaha, perusahaan dapat menaikan laba
perusahaan. Kondisi tersebut membuat perusahaan dapat menarik lebih banyak
minat investor untuk dapat berinvestasi di perusahaan yang ditandai dengan
meningkatnya tingkat volume perdagangan saham. Semakin banyak dana yang
diperoleh perusahaan semakin besar kemungkinan perusahaan untuk dapat
mengembangkan usaha, sehingga pada akhirnya perusahaan akan bertahan dalam
jangka panjang dan memiliki keunggulan usaha.
Dewi, dkk, (2017), Delbufalo, dkk (2016), dan Krivokapic, dkk (2017)
menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara diversifikasi dan
profitabilitas. Diversifikasi dapat meningkatkan penyebaran aset, meningkatkan
profitabilitas serta dapat mengurangi risiko kebangkrutan. Ketiga penelitian
tersebut mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Palepu (1985).
Sedangkan, penelitian Singh (2014) menyatakan bahwa diversifikasi berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas perusahaan. Altaf dan Shah (2015) mendukung
menelitian tersebut dan menjelaskan bahwa diversifikasi internasional (geografis)
dan diversifikasi produk tidak dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan jika
berjalan masing-masing, sebaliknya mereka harus diterapkan secara bersamaan
agar dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Rugman (2015) dalam penelitiannya menemukan bahwa diversifikasi usaha dapat
mengurangi risiko investasi perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Amihud dan Lev (1981). Sun dan Govind (2017)
menemukan bahwa risiko investasi perusahaan akan berkurang jika melakukan
diversifikasi pada saat pasar dalam pergolakan yang rendah. Namun sebaliknya,
5
jika pasar dalam pergolakan yang tinggi maka melakukan diversifikasi usaha akan
meningkatkan risiko investasi perusahaan. Lestari dan Sari (2014), dan Ariffin,
dkk (2014) menyatakan bahwa strategi diversifikasi usaha akan meningkatkan
risiko investasi perusahaan.
Sedangkan pengaruh diversifikasi usaha terhadap reaksi investor dijelaskan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Sucuahi dan Cambariban (2016). Penelitian
Sucuahi dan Cambariban (2016) menjelaskan bahwa strategi diversifikasi dapat
meningkatkan reaksi investor. Hal tersebut terjadi karena dengan adanya strategi
diversifikasi usaha maka kinerja perusahaan akan naik. Kinerja perusahaan yang
naik akan meningkatkan ketertarikan investor untuk berinvestasi pada saham
perusahaan. Penelitian Sucuahi dan Cambariban (2016) juga sejalan dengan
penelitian Sari (2016) dan Afza, dkk (2008).
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel berupa sektor manufaktur,
karena sektor manufaktur merupakan sektor yang didorong oleh pemerintah
Indonesia untuk melakukan diversifikasi usaha, selain itu sektor manufaktur juga
memiliki jumlah perusahaan terbanyak di Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat
mewakili perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini
berbeda dengan penelitian terdahulu, perbedaannya terletak pada variabel yang
digunakan pada penelitian dan periode penelitian. Berdasarkan uraian di atas,
maka judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Diversifikasi Usaha
Terhadap Profitabilitas, Risiko Investasi, dan Reaksi Investor pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
6
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap profitabilitas?
2. Apakah strategi diversifikasi berpengaruh negatif terhadap risiko investasi?
3. Apakah strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap reaksi investor?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah, adapun tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.
2. Untuk mengetahui apakah strategi diversifikasi berpengaruh negatif terhadap
risiko investasi.
3. Untuk mengetahui apakah strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap
reaksi investor.
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu manfaat
teoritis, maupun manfaat praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya
mengenai pengaruh diterapkannya strategi diversifikasi terhadap profitabilitas,
risiko perusahan, dan reaksi investor bagi perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini yaitu:
7
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bukti empiris serta memberikan
kontribusi tambahan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya dan juga dapat
dipergunakan sebagai masukan atau bahan pembanding bagi peneliti lain yang
melakukan penelitian sejenis maupun penelitian yang lebih luas. Selain itu juga
diharapkan dapat memberikan wacana atau studi literatur bagi pembaca mengenai
pengaruh diversifikasi perusahaan terhadap profitabilitas, risiko investasi, dan
reaksi investor.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada praktisi seperti
para manajer selaku eksekutif perusahaan dan investor mengenai kebijakan
diversifikasi perusahaan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Market Based View Theory
Market Based View Theory (MBV) menjelaskan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan dengan posisi unik perilaku stratejik perusahaan dalam menanggapi
persaingan pasar. Market Based View Theory (MBV) merupakan hasil modifikasi
teori organisasi ke dalam bagian dari manajemen stratejik. Menurut Simatupang
(2013) modifikasi teori organisasi ke dalam teori MBV dipelopori oleh Porter
(1980).
Porter menjelaskan bahwa terdapat Kerangka Lima Kekuatan Porter yang intinya
menjelaskan bahwa kinerja perusahaan yang superior tergantung dari posisi unik
perusahaan dan lingkungan kompetitif yang terbentuk dari lima kekuatan
persaingan, yaitu kekuatan pembeli, ancaman pesaing baru, kekuatan pemasok,
ancaman substitusi dan intensitas persaingan. Posisi unik agar dapat unggul dalam
daya saing dan kinerja yang unggul dapat diperoleh dengan menerapkan salah satu
stategi generik yaitu biaya rendah, keunikan produk, dan fokus dalam
menjalankan perusahaan. Lingkungan kompetitif didefinisikan sebagai lingkungan
yang memiliki pengaruh secara langsung terhadap kelangsungan perusahaan baik
sebagai sumber informasi maupun sumber daya. Kinerja perusahaan yang unggul
9
merupakan implikasi dari pilihan strategik perusahaan dalam merespon
lingkungan kompetitifnya (Porter, 1980).
Menurut Dewi, dkk (2017), market based view theory menjelaskan lingkungan
eksternal dapat menjadi ukuran untuk kinerja perusahaan dan melihat kondisi
dinamis perusahaan terhadap pesaing, pelanggan, pemasok dan produk pengganti.
Strategi diversifikasi dapat menghambat pesaing untuk masuk dalam industri.
Perusahaan yang dapat beradaptasi dengan memahami lingkungan kompetitifnya
akan memotivasi dirinya untuk melakukan diversifikasi guna meningkatkan
kinerja serta mengurangi risiko.
Teori MBV digunakan untuk melihat konsep diversifikasi sebagai strategi yang
digunakan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, menurunkan tingkat
risiko dan dapat menarik minat para investor. Strategi diversifikasi dapat
meningkatkan profitabilitas perusahaan akibat tingkat pengembalian perusahaan
dari berbagai segmen bisnisnya. Strategi diversifikasi dapat mengurangi risiko
karena risiko suatu segmen dapat dikurangi dengan pendapatan dari segmen lain.
Selain itu strategi diversifikasi dapat memberikan reaksi positif para investor yang
ditandai dengan tingkat volume perdagangan saham yang meningkat.
2. 1. 2 Market Power Theory
Market power atau kekuatan pasar merupakan kemampuan perusahaan yang dapat
memengaruhi harga pasar sehingga dapat mengalahkan pesaing. Menurut
Montgomery (1994), pandangan kekuatan pasar memandang diversifikasi sebagai
alat untuk menumbuhkan pengaruh anti kompetisi yang bersumber pada kekuatan
konglomerasi. Ketika perusahaan berkembang menjadi besar maka pangsa pasar
10
perusahaan akan semakin besar sehingga tingkat konsentrasi industri semakin
tinggi. Pada akhirnya kondisi tersebut akan menyebabkan berkurangnya kompetisi
pasar akibat dominasi usaha. Hal tersebut mendasari bahwa kekuatan
konglomerasi akan memiliki banyak perusahaan yang besar yang memiliki
kekuatan dalam berbagai pangsa yang berbeda pula.
Market power theory digunakan untuk menjelaskan diversifikasi sebagai strategi
perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, menurunkan risiko dan menarik
investor melalui penguatan pasar. Diversifikasi memungkinkan perusahaan untuk
melakukan pertukaran informasi maupun investasi dan pembiayaan antar segmen.
Strategi diversifikasi memudahkan perusahaan untuk memasarkan produk baru
atau masuk ke dalam suatu area baru. Pada akhirnya strategi diversifikasi dapat
membuat perusahaan memiliki kekuatan pasar.
Perusahaan yang memiliki kekuatan pasar akan lebih mudah untuk mendapatkan
laba sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat dan risiko akan
berkurang. Saat laba perusahaan naik, maka ketertarikan investor untuk
berinvestasi pada saham perusahaan akan naik. Investor yang rasional akan
menginvestasikan dananya pada perusahaan yang memiliki laba yang tinggi
dengan risiko yang rendah, sehingga akan meningkatkan volume perdagangan
saham perusahaan.
2.1.3 Teori Risiko
Menurut Basyaib (2007) risiko adalah peluang terjadinya hasil yang tidak
diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan
munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan
11
terjadinya hasil negatif tadi. Kejadian risiko merupakan kejadian yang
memunculkan peluang kerugian atau peluang terjadinya hasil yang tidak
diinginkan. Sementara itu, kerugian risiko memiliki arti kerugian yang
diakibatkan kejadian risiko baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kerugian sendiri dapat berupa kerugian finansial maupun kerugian non-finansial.
Menurut Jorion (2007) risiko keuangan termasuk risiko pasar, risiko kredit dan
risiko operasional.
Risiko pasar adalah risiko kerugian akibat pergerakan harga pasar keuangan
dan volatilitas.
Risiko kredit adalah risiko kerugian karena fakta bahwa pihak lawan mungkin
tidak mau atau tidak dapat memenuhi kewajiban kontraktualnya.
Risiko operasional adalah risiko kerugian akibat proses internal, sistem, dan
orang-orang yang tidak kompeten, atau dari kejadian eksternal.
Menurut Zubir (2011), sumber risiko berasal dari:
1. Interest rate risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga
tabungan dan tingkat bunga pinjaman.
2. Market risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh gejolak (variability) return
suatu investasi sebagai akibat dari fluktuasi transaksi di pasar keseluruhan.
3. Inflation risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh menurunnya daya beli
masyarakat sebagai akibat dari kenaikan harga barang-barang secara umum.
4. Business risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh tantangan bisnis yang
dihadapi perusahaan semakin berat, baik akibat tingkat persaingan yang
12
makin ketat, perubahan peraturan pemerintah, maupun claim dari masyarakat
terhadap perusahaan.
5. Financial risk, yaitu risiko keuangan yang berkaitan dengan struktur modal
yang digunakan untuk mendanai kegiatan perusahaan.
6. Liquidity risk, yaitu risiko yang berkaitan dengan kesulitan untuk mencairkan
portofolio atau menjual saham karena tidak ada pembeli.
7. Exchange rate risk atau currency risk.
8. Country risk.
2.1.4 Diversifikasi Usaha
Menurut Dewi, dkk (2017), diversifikasi merupakan salah satu bentuk ekspansi
usaha secara geografis atau secara produk. Menurut Satoto (2009) diversifikasi
merupakan strategi yang dilakukan perusahaan untuk menambah produk baru
tetapi masih berkaitan dengan produk yang sudah ada (diversifikasi konsentrik).
Diversifikasi juga dapat dilakukan dalam bentuk penambahan produk baru yang
tidak memiliki kaitan dengan produk yang sudah ada (diversifikasi horizontal).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mendefinisikan tentang segmen
operasi, segmen usaha dan segmen geografis. PSAK 5 revisi tahun 2009 merevisi
PSAK 5 tentang Pelaporan Segmen yang telah dikeluarkan pada tanggal 6
Oktober 2000. Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan
penyesuaian atas PSAK 5 tentang Segmen Operasi pada tanggal 27 Agustus 2014.
Mulai dari PSAK 5 revisi tahun 2009 hingga 2014 definisi yang diungkapkan
hanya definisi segmen operasi. Segmen operasi diartikan sebagai suatu komponen
dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh
13
pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait
dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama), hasil operasinya
dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya, dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan
(www.iaiglobal.or.id).
Sedangkan, PSAK No. 5 revisi 2000 (Standar Akuntansi Keuangan, 2009)
mendefinisikan tentang segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha
adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa
terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan
risiko dan imbalan segmen lain. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
menentukan terkait atau tidaknya produk atau jasa meliputi: karakteristik produk
atau jasa; karakteristik proses produksi; jenis atau golongan pelanggan (produk
atau jasa); metode pendistribusian produk atau penyediaan jasa; dan jika praktis,
karakteristik iklim regulasi, misalnya dalam perbankan, asuransi, atau public
utilities.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi
lain. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengidentifikasi segmen
geografis meliputi: kesamaan kondisi ekonomi dan politik;hubungan antar-operasi
14
dalam wilayah geografis berbeda; kedekatan geografis operasi; risiko khusus yang
terdapat dalam operasi di wilayah tertentu; regulasi pemgendalian mata uang; dan
risiko mata uang.
Ada dua tipe diversifikasi usaha yang dilakukan oleh beberapa perusahaan, yaitu
(Griffin, 2004):
1. Diversifikasi Usaha Berkaitan
Diversifikasi usaha berkaitan adalah diversifikasi usaha perusahaan ke dalam
suatu bisnis lain yang masih mempunyai hubungan erat dengan bisnis
sebelumnya, sehingga dapat dikembangkan strategi bisnis yang saling berkesuaian
(strategic fit) di antara setiap bisnis tersebut. Menerapkan diversifikasi usaha
berkaitan memiliki tiga keunggulan. Pertama, strategi tersebut mengurangi
ketergantungan organisasi terhadap satu aktivitas bisnisnya dan oleh karena itu
mengurangi risiko ekonomi. Bahkan jika satu atau dua dari bisnis perusahaan
kehilangan uang, organisasi secara keseluruhan masih mungkin dapat bertahan
karena bisnis yang sehat akan menghasilkan cukup uang untuk mendukung bisnis
lainnya.
Kedua, dengan mengelola beberapa bisnis pada waktu yang bersamaan, organisasi
dapat mengurangi biaya overhead yang dihubungkan dengan mengelola satu
bisnis. Dengan kata lain, jika biaya administrasi normal yang diperlukan untuk
mengoperasikan bisnis manapun (seperti jasa hukum dan akuntansi) dapat disebar
dalam sejumlah bisnis, maka biaya overhead perbisnis akan lebih rendah
dibandingkan jika setiap bisnis harus menyerap semua biaya sendiri. Oleh karena
itu biaya overhead bisnis dalam perusahaan terdiversifikasi yang berkaitan
15
biasanya lebih rendah dibanding bisnis serupa yang bukan merupakan suatu
bagian dari perusahaan besar.
Ketiga, diversifikasi usaha yang berkaitan membuat suatu perusahaan dapat
mengekspolitasi kekuatan dan kemampuanya di lebih dari satu bisnis. Ketika
perusahaan berhasil melakukan hal ini, perusahaan memanfaatkan sinergi yang
merupakan dampak pelengkap yang ada di antara bisnis mereka. Sinergi muncul
pada serangkaian bisnis ketika nilai ekonomi dari gabungan bisnis lebih besar
dibandingkan nilai ekonomi bisnis secara terpisah.
2. Diversifikasi Usaha Tidak Berkaitan
Diversifikasi usaha tidak berkaitan adalah diversifikasi usaha perusahaan ke
dalam suatu bisnis lain yang tidak mempunyai hubungan erat dengan bisnis
sebelumnya. Alasan utama yang menjadi dasar diversifikasi usaha ini adanya
peluang keuntungan yang lumayan besar yang dapat diraih pada industri tertentu.
Strategi ini bisa saja dijalankan perusahaan korporasi dengan tujuan khusus untuk
meraih keuntungan yang besar dalam jangka pendek. Untuk itu, perusahaan tidak
mendirikan perusahaan yang baru tetapi mengambil alih perusahaan lain (akuisisi,
dan merger).
Secara teori, diversifikasi usaha tidak berkaitan memiliki dua keunggulan.
Pertama, perusahaan harus memiliki kinerja yang stabil dari waktu ke waktu.
Selama periode tertentu jika beberapa bisnis yang dimiliki oleh organisasi berada
dalam siklus penurunan, yang lainnya mungkin berada dalam suatu siklus
pertumbuhan. Kedua, diversifikasi usaha yang tidak berkaitan dianggap memiliki
keunggulan dalam alokasi sumber daya. Setiap tahun, ketika suatu perusahaan
16
mengalokasikan modal, orang, dan sumber daya lain di antara berbagai bisnisnya,
perusahaan harus mengevaluasi informasi mengenai masa depan dari bisnis-bisnis
tersebut sehingga perusahaan dapat menempatkan sumber dayanya pada bisnis
yang memiliki potensi pengembalian yang paling tinggi. Dengan demikian
perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha yang tidak berkaitan seharusnya
mampu mengalokasikan modal untuk memaksimalkan kinerja perusahaan.
Menurut Dewi, dkk (2017) perusahaan yang melakukan diversifikasi bertujuan
untuk meningkatkan nilai tambah pemilik perusahaan. Menurut Montgomery
(1994) terdapat tiga perspektif motif dilaksanakannya diversifikasi perusahaan,
antara lain:
1. Pandangan kekuatan pasar (market power view), diversifikasi sebagai alat
untuk menumbuhkan pengaruh anti kompetisi yang bersumber pada kekuatan
konglomerasi.
2. Pandangan yang mendasarkan pada sumber daya (resource based view) yang
dimiliki oleh perusahaan. Diversifikasi dilakukan untuk memanfaatkan
kelebihan kapasitas dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Alokasi
sumberdaya yang efisien memungkinkan perusahaan untuk tumbuh dan
berkembang.
3. Pandangan perspektif keagenan (agency view), terjadinya konflik kepentingan
antara pemilik atau pemegang saham dan manajer perusahaan karena
kemungkinan manajer bertindak tidak sesuai dengan kepentingan pemilik
atau pemegang saham. Dalam hal ini manajer mempunyai kecenderungan
mengarahkan diversifikasi untuk memenuhi kepentingannya, karena kinerja
17
manajerial dikaitkan dengan tingkat penjualan, sehingga diversifikasi menjadi
alat yang efektif untuk meningkatkan omset perusahaan.
Perusahaan yang terdiversifikasi mempunyai lebih banyak akses secara internal ke
berbagai sumber daya termasuk ke sumber dana eksternal sehingga menyebabkan
formasi modal yang lebih fleksibel. Berbagai mekanisme dapat digunakan untuk
menciptakan dan memperluas keunggulan dari kekuatan pasar yang dimilikinya,
diantaranya pemotongan harga, kelebihan pendapatan dari satu segmen dapat
dialokasikan untuk mendukung segmen lainya (subsidi silang), meningkatkan
hambatan masuk industri. Mekanisme lain yang dapat dilakukan perusahaan
adalah memperluas kelebihan aset khusus perusahaan dan berbagi sumber daya
antar segmen, seperti brand names, kemampuan managerial, loyalitas konsumen
dan inovasi teknologi.
2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
melalui kegiatan operasional perusahaan pada periode waktu tertentu. Menurut
Murhadi (2012) profitabilitas adalah kemampuan perusahan untuk menghasilkan
keuntungan. Menurut Fahmi (2011) profitabilitas mengukur efektivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun
investasi.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara
laba yang diperoleh dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.
Semakin baik profitabilitas maka semakin baik pula tingkat kemampuan
18
perusahaan memperoleh keuntungan. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan
menghitung berbagai tolak ukur yang relevan. Salah satu tolak ukur tersebut
adalah dengan rasio keuangan sebagai salah satu analisa dalam menganalisa
kondisi keuangan, hasil operasi dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Rasio
keuangan yang digunakan dalam pengukuran profitabilitas oleh peneliti adalah
Return on Assets (ROA).
Menurut Murhadi (2012), ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang
ditanamkan dalam bentuk aset. Semakin besar ROA yaitu semakin mendekati
angka 1, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan
tersebut serta semakin baik posisi perusahaan jika dilihat dari segi penggunaan
aset perusahaan. Semakin besar ROA juga menunjukkan bahwa semakin efisien
operasional perusahaan karena setiap aktiva dapat menghasilkan laba.
Menurut Dewi, dkk (2017) analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai assets
tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan rasio Return On Assets (ROA) karena
dapat merepresentasikan kebijakan atau strategi perusahaan. Dalam penelitian ini
juga analisis difokuskan pada profitabilitas aset, sehingga tidak memperhitungkan
cara-cara untuk mendanai aset tersebut.
19
2.1.6 Risiko Investasi
Menurut Zubir (2011) risiko didefinisikan sebagai perbedaan antara hasil yang
diharapkan (expected return) dan realisasinya. Semakin besar penyimpangan
maka semakin tinggi risikonya. Menurut Sunaryo (2007), risiko adalah kerugian
dari kejadian yang tidak diharapkan. Pengertian risiko digunakan dalam arti
ketidakpastian (uncertainty) dihubungkan dengan variabilitas dari tingkat
pengembalian suatu aktiva tertentu.
Jenis-jenis risiko dalam investasi terdiri dari dua bagian :
1. Risiko yang dapat didiversifikasi atau risiko yang tidak sistematis atau risiko
perusahaan (diversifiable/unsystematic risk). Bagian dari risiko aktiva yang
dihubungkan dengan penyebab random. Risiko ini disebabkan oleh faktor-
faktor spesifik yang terjadi pada perusahaan itu sendiri seperti pemogokan
buruh, tuntutan oleh pihak lain, kemampuan manajemen, kebijakan
manajemen dan lain sebagainya.
2. Risiko yang tidak dapat didiversifikasi atau risiko yang sistematis (non
diversifiable risk/systematic risk). Bagian relevan dari risiko aktiva yang
diakibatkan oleh faktor pasar yang mempengaruhi semua perusahaan. Risiko
ini terjadi karena pengaruh ekonomi makro (pasar secara keseluruhan)
misalnya perubahan tingkat suku bunga, inflasi, resesi ekonomi, atau karena
perubahan kebijakan ekonomi secara menyeluruh.
Penjumlahan dari kedua risiko yaitu risiko tidak sistematik dan risiko sistematik
disebut risiko total.
20
2.1.7 Reaksi Investor
Reaksi investor dalam penelitian ini menggunakan ukuran volume perdagangan
saham. Volume perdagangan saham adalah jumlah lembar saham yang
ditransaksikan oleh para investor dalam perdagangan saham. Menurut Chandra
(2015), salah satu pengukuran terkait dengan volume perdagangan saham adalah
dengan menggunakan turnover, yaitu dengan mengukur nilai dari saham yang
ditransaksikan.
Menurut Irawan dan Suaryana (2016) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
semakin tinggi volume perdagangan saham, maka semakin tinggi pengaruhnya
terhadap kecenderungan naik turunnya harga saham di bursa. Semakin meningkat
volume perdagangan menunjukkan suatu saham tersebut diminati oleh
masyarakat. Sejalan dengan Irawan dan Suaryana (2016), Chen, dkk (2001)
menyatakan saham yang memiliki level volume perdagangan yang besar akan
menghasilkan tingkat pengembalian saham yang tinggi. Investor maupun calon
investor yang rasional akan tertarik untuk menambah atau mulai menanamkan
dananya pada perusahaan karena terpacu dengan tingginya tingkat pengembalian
saham yang akan diterima oleh investor.
2.2 Model Penelitian
Dalam penelitian ini akan mengamati apakah terdapat pengaruh strategi
diversifikasi terhadap profitabilitas, risiko investasi, dan reaksi investor. Kerangka
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
21
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Ha1
Ha2
Ha3
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Diversifikasi dan Profitabilitas
Strategi diversifikasi usaha digunakan sebagai upaya bagi perusahan untuk
memperluas ukuran dan keberagaman perusahaan. Strategi diversifikasi juga
digunakan untuk menaikkan laba perusahaan. Dengan adanya diversifikasi maka
segmen usaha dan/atau geografis perusahaan akan beragam dan menimbulkan
peningkatan jumlah penjualan perusahaan. Perusahaan dapat menjual beraneka
ragam produk dan pada berbagai tempat. Kenaikan laba perusahaan akan
menyebabkan kenaikan dalam profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan market based view theory, kinerja perusahaan yang superior
tergantung dari posisi unik perusahaan dan lingkungan kompetitif yang terbentuk
dari lima kekuatan persaingan, yaitu kekuatan pembeli, ancaman pesaing baru,
Strategi Diversifikasi
Reaksi Investor
Risiko Investasi
Profitabilitas
Variabel kontrol
Firm size
Firm leverage
Growth sales
22
kekuatan pemasok, ancaman substitusi dan intensitas persaingan. Strategi
diversifikasi dapat menghambat pesaing untuk masuk dalam industri. Perusahaan
yang dapat beradaptasi dengan memahami lingkungan kompetitfnya akan
memotivasi dirinya untuk melakukan diversifikasi guna meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
Diversifikasi memungkinkan perusahaan untuk melakukan pertukaran informasi
maupun investasi dan pembiayaan antar segmen. Strategi diversifikasi
memudahkan perusahaan untuk memasarkan produk baru atau masuk ke dalam
suatu area baru. Pada akhirnya strategi diversifikasi dapat membuat perusahaan
memiliki kekuatan pasar. Dengan memiliki kekuatan pasar maka perusahaan
dapat menjual produknya lebih banyak sehingga dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan market power theory.
Strategi diversifikasi usaha yang dijalankan secara efektif dan efisien oleh
perusahaan, akan mengakibatkan seluruh proses aktifitas perusahaan akan berjalan
dengan baik dan pada akhirnya profitabilitas perusahaan akan meningkat. Hal
tersebut selaras dengan penelitian Dewi, dkk (2017) yang menyatakan bahwa
profitabilitas dapat dipengaruhi oleh diversifikasi secara positif signifikan, artinya
profitabilitas dapat meningkat karena adanya diversifikasi. Semakin banyak
jumlah segmen usaha yang dimiliki oleh perusahaan maka profitabilitas
perusahaan akan semakin meningkat. Penelitian tersebut didukung oleh beberapa
peneliti lain seperti Delbufalo, dkk (2016) dan Krivokapic, dkk (2017).
23
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Ha1. Strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
2.3.2 Diversifikasi dan Risiko Investasi
Diversifikasi perusahaan dapat dikatakan sebuah strategi alokasi aset. Hal tersebut
karena strategi diversifikasi merupakan strategi investasi yang dilaksanakan
dengan cara menempatkan dana dalam berbagai instrumen dengan tingkat risiko
dan potensi keuntungan yang berbeda (Suwarni dan Pakaryaningsih, 2007).
Dengan penempatan dana dalam berbagai instrumen maka risiko total perusahaan,
baik sistematis maupun tidak sistematis, dapat disebarkan kedalam segmen-
segmen usaha perusahaan. Hal tersebut terjadi karena ketika perusahaan
menerapkan strategi diversifikasi maka perusahaan memiliki beberapa segmen
dan dengan adanya beberapa segmen usaha tersebut maka risiko yang dialami
salah satu segmen tidak begitu berpengaruh terhadap perusahaan, karena
perusahaan masih dapat mengantongi return dari segmen usaha lain. Dengan
penyebaran risiko tersebut maka risiko total akan berkurang.
Rugman (2015) dalam penelitiannya menemukan bahwa diversifikasi usaha
memiliki keunggulan dapat mengurangi risiko yang tidak didapat dari perusahaan
yang tidak melakukan diversifikasi. Penelitian tersebut mendukung penelitian
terdahulu yaitu Amihud dan Lev (1981) yang meneliti penurunan risiko sebagai
motif manajerial perusahaan konglomerat. Para manajer berusaha untuk
mengurangi risiko mereka dengan penggabungan konglomerat yang identik
dengan diversifikasi usaha.
24
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha2. Strategi diversifikasi berpengaruh negatif terhadap risiko investasi.
2.3.3 Diversifikasi dan Reaksi Investor
Strategi diversifikasi dapat digunakan untuk meningkatkan laba perusahaan.
Menurut Farichah (2017) investor akan lebih tertarik dengan perusahaan yang
menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian.
Laba dapat digunakan untuk menunjukkan ukuran sejauh mana manajemen
perusahaan dalam mengelola sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu, para investor, calon investor dan pengguna laporan keuangan
lebih memerhatikan laba dalam laporan keuangan (Noviant dan Marsono, 2013).
Peningkatan laba akan berdampak pada peningkatan pada volume perdagangan
saham. Menurut Irawan dan Suaryana (2016) dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa semakin meningkat volume perdagangan menunjukkan suatu saham
tersebut diminati oleh masyarakat. Semakin tinggi volume perdagangan saham
dan semakin diminati saham perusahaan, maka semakin tinggi pengaruhnya
terhadap kecenderungan naik turunnya harga saham di bursa.
Teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan tersebut adalah Market
Based View Theory dan Market Power Theory. Strategi diversifikasi merupakan
strategi perusahaan untuk memperkuat pasar, sehingga akan berdampak pada
peningkatan laba akibat tingkat pengembalian segmen usaha yang meningkat
sehingga pada akhirnya akan memberikan reaksi positif dari investor. Hal tersebut
25
sejalan dengan penelitian Sucuahi dan Cambariban (2016) yang menjelaskan
bahwa strategi diversifikasi dapat meningkatkan reaksi investor. Hal tersebut
terjadi karena dengan adanya strategi diversifikasi usaha maka kinerja perusahaan
akan naik. Kinerja perusahaan yang naik akan meningkatkan ketertarikan investor
untuk berinvestasi pada saham perusahaan.
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha3. Strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap reaksi investor.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang listed
atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.1.2 Sampel
Pada penelitian ini penentuan sampel akan dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling (memenuhi kriteria tertentu). Kriteria yang digunakan
yaitu:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dari
tahun 2012-2016.
2. Perusahaan yang melakukan pengungkapan segmen operasi lebih dari satu
segmen.
3. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang dinyatakan dalam
Rupiah.
Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 315
perusahaan.
27
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penelitian ini data
sekunder diperoleh dari www.idx.co.id berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berakhir pada 31
Desember 2012 – 31 Desember 2016, www.finance.yahoo.com berupa data harga
saham serta data penunjang lainnya seperti jurnal-jurnal, literatur dan sumber
lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
3.3 Operasional dan Pengukuran Variabel
3.3.1 Variabel Independen
1. Diversifikasi Usaha
Sebelum melakukan pengukuran strategi diversifikasi perusahaan, peneliti terlebih
dahulu mencari sampel perusahaan yang telah mengungkapkan laporan keuangan
dengan pengungkapan segmen operasi lebih dari satu segmen. Adanya
pengungkapan segmen operasi membantu penulis dalam menghitung tingkat
diversifikasi perusahaan. Perusahaan juga harus memiliki tahun buku yang
berakhir pada 31 Desember dan menggunakan mata uang rupiah untuk
memudahkan dan menyamakan pengukuran. Pengukuran strategi diversifikasi
menggunakan pengukuran dari Humarseno dan Chalid (2013) dengan rumus:
Div = 1-HHI
dimana:
∑
28
Keterangan:
HHI : Herfindahl-Hirschman Index
Pi : Proporsi dari penjualan per segmen terhadap total penjualan perusahaan
Dalam perhitungan diversifikasi (1-HHI), semakin mendekati angka 1, maka
penjualan perusahaan akan terdiversifikasi pada beberapa segmen usaha.
Sebaliknya, semakin mendekati angka nol maka penjualan perusahaan akan
terkonsentrasi pada segmen usaha tertentu atau perusahaan berada pada segmen
tunggal.
3.3.2 Variabel Dependen
1. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam
periode waktu tertentu. Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio Return on
Assets (ROA). ROA dihitung dengan rumus (Ross, 2015):
2. Risiko Investasi
Risiko investasi perusahaan dihitung dengan menggunakan market data. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan resiko sistematik untuk menghitung resiko
perusahaan dengan menggunakan proksi Beta. Beta mengukur sensitivitas imbal
hasil aset terhadap imbal hasil pasar (Hartono, 2013).
Beta dihitung menggunakan rumus :
29
Dan diuraikan sebagai berikut :
∑
∑
Ra : Return sekuritas
t-
t-
Ra : Return sekuritas
Pt : Harga saham periode sekarang
Pt-1 : Harga saham periode sebelumnya
Rm : Return pasar
t-
t-
Rm : Return Pasar
IHSG t : Indeks Harga Saham Gabungan periode sekarang
IHSG t-1 : Indeks Harga Saham Gabungan periode sebelumnya
3. Reaksi Investor
Reaksi investor diproksikan dengan volume perdagangan saham. Rumus yang
digunakan untuk menghitung volume perdagangan yaitu:
Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan (closing price).
Harga saham penutupan adalah harga saham yang diminta oleh penjual atau
pembeli saat akhir hari bursa.
30
3.3.3 Variabel Kontrol
1. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Variabel ukuran perusahaan merupakan variabel kontrol yang sering diteliti dan
memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja perusahaan (Altaf dan Shah,
2015). Ukuran perusahaan dihitung berdasarkan nilai natural log (ln) total aktiva.
2. Tingkat Hutang (Firm Leverage)
Tingkat hutang (leverage) di suatu perusahaan menunjukkan posisi relatif pemberi
pinjaman dan investor di perusahaan, serta dapat menunjukkan risiko perusahaan
(Altaf dan Shah, 2015). Menurut Nainggolan dan Solikhah (2016) tingkat hutang
juga ternyata berpengaruh terhadap risiko sistematik. Penggunaan leverage dapat
meningkatkan keuntungan dan menarik minat para investor karena semakin tinggi
tingkat leverage maka semakin besar tingkat return atau penghasilan yang
diharapkan. Tingkat hutang (leverage) dihitung dengan total hutang dibagi dengan
total ekuitas.
3. Tingkat Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales)
Variabel tingkat pertumbuhan penjualan (growth sales) berpengaruh positif
terhadap profitabilitas, seperti yang diungkapkan dalam penelitian Qureshi, dkk
(2012) dan Hansen dan Juniarti (2014). Tingkat pertumbuhan penjualan (growth)
dihitung dengan total penjualan tahun t dikurangi total penjualan tahun t-1 dibagi
dengan total penjualan tahun t-1 (Qureshi,2012).
31
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskripif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016). Uji
statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan data
yang ada dalam penelitian ini yang terdiri diversifikasi, profitabilitas, risiko, dan
volume perdagangan saham. Pengukuran dalam penelitian ini terdiri dari nilai
minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi.
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
3.4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk mengetahui normalitas (normal atau tidaknya)
residual data penelitian. Apabila residual tidak berdistribusi normal, akibatnya uji
regresi untuk mengamati signifikansi variabel independen terhadap variabel
dependen tidak bisa diterapkan. Cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis P-P plot. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
3.4.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Multikolinieritas dalam
penelitian ini dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor
32
(VIF). Dalam penelitian ini uji multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF) yang apabila memiliki nilai tolerance ≥ 0,05 atau
sama dengan VIF ≤ 5 berarti model tersebut bebas dari multikolinieritas.
3.4.2.3 Uji Heteroskedastitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot.
Dasar analisis:
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindukasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4.2.4 Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji run
test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data
residual terjadi secara random atau tidak (sistematis) (Ghozali, 2016).
Pengambilan keputusan dalam uji run test:
33
Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka terdapat gejela
autokorelasi.
Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0,05 maka tidak terdapat
gejala autokorelasi.
3.4.3 Pengujian Hipotesis
Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat)
dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan
tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai
rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui
(Gujarati dan Porter, 2012). Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini digunakan analisis regresi linier. Model persamaan regresi linier
adalah sebagai berikut (Gujarati dan Porter, 2012):
a. Model Regresi 1: Pengaruh diversifikasi usaha terhadap profitabilitas
ROA = β0 + β Div + β2 Size + β3 Lev + β4 Growth + ε
b. Model Regresi 2: Pengaruh diversifikasi usaha terhadap risiko investasi
Risk = β0 + β Div + β2 Size + β3 Lev + β4 Growth + ε
c. Model Regresi 3: Pengaruh diversifikasi usaha terhadap reaksi investor
Volume = β0 + β Div + β2 Size + β3 Lev + β4 Growth + ε
Keterangan:
ROA : Return on Assets Ratio
Risk : Risiko investasi
Volume : Volume perdagangan saham
34
β0 : Konstanta
β : Koefisien regresi
Div : Diversifikasi usaha (1 - Herfindahl-Hirschman Index)
Size : Ukuran perusahaan
Lev : Tingkat hutang perusahaan
Growth : Tingkat pertumbuhan penjualan
ε : Error
Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis dalam ini. Pengujian yang
digunakan dalam analisis ini adalah uji koefisien determinasi (R2), uji signifikansi
simultan (uji statistik F), dan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t).
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai adjusted R2 pada saat mengeveluasi mana model regresi terbaik. Tidak
seperti R2, nilai adjusted R
2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2016).
3.4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
35
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Cara untuk mengetahuinya yaitu
dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila F hitung
lebih besar daripada nilai F tabel, maka hipotesis alternative diterima artinya
semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi
variabel dependen. Selain itu juga dapat dilihat berdasarkan probabilitas. Jika
probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (α) maka variabel independen
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji statistik t dalam penelitian ini adalah untuk menentukan signifikansi koefisien
variabel independen dalam memprediksi variabel dependen. Tingkat signifikansi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Penolakan atau penerimaan
hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi (sig) lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
2. Jika nilai signifikansi (sig) lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis tidak dapat
ditolak.
3.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
3.4.3.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi diversifikasi usaha
terhadap profitabilitas, risiko investasi dan reaksi investor pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016. Berdasarkan
hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan bahwa strategi diversifikasi
usaha berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal tersebut menunjukkan
bahwa semakin tinggi diversifikasi usaha maka semakin tinggi juga
profitabilitas perusahaan.
2. Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa strategi diversifikasi usaha
tidak berpengaruh terhadap risiko investasi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa strategi diversifikasi usaha yang diterapkan perusahaan tidak dapat
mengurangi risiko investasi
3. Berdasarkan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa strategi diversifikasi usaha
berpengaruh positif terhadap reaksi investor. Hal tersebut menunjukkan
bahwa semakin tinggi diversifikasi usaha maka semakin baik reaksi investor.
62
5.2 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur. Sehingga hasil
penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan ke industri lainnya, seperti industri
perbankan atau industri real estate.
2. Penelitian ini menggunakan variabel independen yang hanya berpengaruh
rendah terhadap variabel dependen. Artinya, banyak faktor-faktor pendukung
lain di luar variabel dalam penelitian ini.
5.3 Saran
Pada penelitian yang akan datang terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain sebagai berikut:
1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar memperluas sampel perusahaan
dari jenis industri yang berbeda , atau dengan menggunakan sampel dari
semua jenis industri yang ada sehingga mampu mencerminkan keseluruhan
populasi atas perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha.
2. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan proksi lain dari
variabel-variabel yang digunakan agar dapat menghasilkan pengaruh yang
tinggi terhadap variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA
Afza, Talat, Choudhary Slahudin, dan Mian Sajid Nazir. 2008. Diversification and
Corporate Performance: An Evaluation of Pakistani Firms. South Asian
Journal og Management. Vol. 15, (3), pp: 7-18.
Altaf, Nufazil dan Farooq Ahmad Shah. 2015. Internationalization and firm
performance of Indian firms: Does product diversity matter? Pacific
Science Review. Vol. 1, (4), pp: 76-84.
Amihud, Yakov dan Baruch Lev. 1981. Risk Reduction as a Managerial Motive
for Conglomerate Mergers. The Bell Journal of Economics. Vol. 12, (2),
pp: 605-617.
Ariffin, A.N Bany, Bolaji Tunde Matemilola, Liza Wahid, dan Siti Abdullah.
2016. International Diversification and Firm’s Value. Review of
International Business and Strateg. Vol. 26, (2), pp: 166-183.
Auruma, Tyas dan I Made Sudana. 2013. Diversifikasi Investasi Saham:
Perbandingan Risiko Total Portofolio Melalui Diversifikasi Domestik
dan Internasional. Jurnal Manajemen dan Teori Terapan. Vol. 6, (1), pp:
24-39.
Basyaib, Fahmi. 2007. Manajemen Risiko. Jakarta: Grasindo.
Chandra, William. 2015. Pengaruh Perubahan Satuan Perdagangan terhadap
Likuiditas Bursa Efek Indonesia. Finesta. Vol.3. No.1, pp: 91-95
Chen, G., Firth, M. and Rui, O. M. 2001. The Dynamic Relation Beetween Stock
Return Trading Volume and Volatility. The Financial Review, 36 (3), pp:
153 – 174.
Delbufalo, Emanuela, Sara Poggesi dan Simore Borra. 2016. Diversification,
Family Involvement and Firm Performance. Journal of Management
Development. Vol. 35, (5), pp:663-680.
Dewi, Gusti Ayu, Luh Putu Wiagustini, I.B Panji Sedana.2017. Peran
Profitabilitas Memediasi Pengaruh Diversifikasi terhadap Return Saham.
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vol.6, (6), pp:167-
196.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Buku Beta.
Farichah. 2017. Management Compensation and Auditor Reputation on Earnings
Management and so Share Returns. European Research Studies Journal.
Vo. 20, (3A), pp:196-208.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Griffin, R.. 2004. Manajemen Edisi 7 Buku 1. Jakarta: Erlangga.
Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika.
Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Verawati dan Juniarti. 2014. Pengaruh Family Control, Size, Sales
Growth, dan Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada
Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi. Business Accounting Review.
Vol. 2, (1), pp: 121-130.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi
Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Humarseno, Oni dan Dony Abdul Chalid. 2013. The Impact of Business
Diversification on Performance of IDX Listed Firms. Indonesian Capital
Market Review. Vol. 5, (2), pp: 95-103.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI.
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK 5 Segmen Operasi.
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-11-
psak-5-segmen-operasi. 2017. Diakses pada 27 Oktover 2017.
Irawan, I. K., dan Suaryana, A. 2016. Perbandingan Likuiditas Saham Sebelum
dan Sesudah Perubahan Fraksi Harga dan Satuan Perdagangan. E-Jurnal
Akuntansi, 14 (2), 1298-1325.
Jorion, Fhilippe. 2007. Financial Risk Manager Handbook. Wiley Finance.
Krivokapic, Ranka, Vladimir Njegomir, dan Dragan Stojic. 2017. Effects of
Corporate Diversification on Firm Performance. Journal of Economic
Research. Vol. 30, (1), pp:1224-1236.
Lestari, Winda Rika dan Novita Sari. 2014. Diversifikasi Terhadap Risiko dan
Kinerja Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Proceesings
Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis.
Montgomery, C.A. 1994. Corporate Diversification. Journal of Economic
Perspective. Vol.8, (3), pp. 162-178.
Murhadi, Werner R. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi
Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Nainggolan, Nuryana dan Badingatus Solikhah. 2016. Pengaruh Asset Growth,
Leverage, dan Earning Variability Terhadap Risiko Sistematik.
Accounting Analysis Journal. Vol. 5, (2), pp: 86-94.
Palepu, K. 1985. Diversification Strategy, Profit Performance and The Entropy
Measure. Strategic Management Journal. Vol. 21, (6), pp:155-174.
Porter, M. 1980. Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and
Competitors. New York: The Free Pass.
Qureshi, Muhammad Azeem, Waqas Akhtar dan Muhammad Imdadullah. 2012.
Does Diversification Affect Capital Structure and Profitability in
Pakistan? Journal of Asian Social Science. Vol. 8, (4), pp:30-42.
Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfield, Bradford D. Jordan, Joseph Lim, dan
Ruth Tan. 2015. Pengantar Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba
Empat.
Rugman, Alan. 2015. Risk Reduction By International Diversification. Journal of
International Business Studies. Vol. 7, (2), pp: 75-80.
Sari, Septi Diana. 2016. Pengaruh Risiko Bisnis, Life Cycle dan Diversifikasi
terhadap Struktur Modal serta Hubungannya dengan Nilai Perusahaan
Manufaktur di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Terapan. Vol. 9. (1),
pp:58-77.
Satoto, Shinta Heru. 2009. Strategi Diversifikasi terhadap Kinerja Perusahaan.
Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13, (2), pp: 280-287.
Simatupang, Boto. 2013. Tinjauan Komplementer Pengaruh Teori Market-Based
View (MBV) dan Resource-Based View (RBV) Terhadap Strategi dan
Kinerja Perusahaan. Binus Business Review. Vol. 4, (1), pp: 322-330.
Singh, Ravi Inder. 2014. Effect of Loan Diversification on Risk and Returns: An
Empirical Study of Central Cooperative Banks in Punjab. Journal of
Finance and Bank Management. Vol. 2, (2), pp: 27-41.
Sucuahi, William dan Jay Mark Cambarihan. 2016. Influence of Profitability to
the Firm Value of Diversified Companies in the Philippines. Accounting
and Finance Research, Vol. 5, (2), pp: 149-153.
Sun, Wenbin dan Rahul Govind. 2017. Product Market Diversification and
Market Emphasis. European Journal of Marketing. Vol. 51, (7), pp:
1308-1331.
Sunaryo. 2007. Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Salemba Empat.
Suwarni dan Pakaryaningsih. 2007. Pengaruh Agency Problem dan Inside
Shareholder Terhadap Diversifikasi. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis.
Vol. 2, (2), pp: 117-138.
Tim Pengelola Website Kemenperin. Menperin Pacu Diversifikasi Kopi ke Non-
Pangan. https://www.kemenperin.go.id/artikel/14395/Menperin-Pacu-
Diversifikasi-Kopi-ke-Non-Pangan. 2016. Diakses pada 11 September
2017.
Tim Pengelola Website Kemenperin. Diversifikasi Produk Tekstil Perkuat
Industri Fashion.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/15651/Diversifikasi-Produk-Tekstil-
Perkuat-Industri-Fashion. 2016. Diakses pada 11 September 2017.
Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio. Jakarta: Salemba Empat.