analisis pengaruh complain handling service quality...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH COMPLAIN HANDLING,
SERVICE QUALITY DAN RELATIONSHIP
MARKETING TERHADAP LOYALITAS NASABAH
DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank
Muamalat KC Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )
Disusun Oleh :
Erma Uswatun Khasanah
NIM 63010150223
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
ANALISIS PENGARUH COMPLAIN HANDLING,
SERVICE QUALITY DAN RELATIONSHIP
MARKETING TERHADAP LOYALITAS NASABAH
DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING(Studi Kasus Bank
Muamalat KC Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )
Disusun Oleh :
Erma Uswatun Khasanah
NIM 63010150223
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan.
(Q.S Al-Insyirah (94) :5-6)
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tuaku Bapak Muhroni dan Ibu Sumarni
tercinta, terima kasih atas limpahan doa dan kasih sayangmu
sepenuh hati, telah mendidik dan membimbing sejak kecil
dengan penuh kesabaran.
Untuk kak Reni, mas Dodo dan adik-adikku (Anton, Alan,
Roni, Rajif, Dinda, Zahra dan Dira) yang selalu mengisi hari-
hari dengan penuh canda tawa dan kasih sayang.
Untuk semua sahabat dan keluarga besarku yang selalu
memberi doa, kasih sayang dan dukungan.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul ANALISIS PENGARUH COMPLAIN HANDLING, SERVICE QUALITY
DAN RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS NASABAH
DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING (Studi Kasus Bank Muamalat KC Salatiga). Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat
terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga serta selaku
Pembimbing Skripsi yang telah sabar membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
ix
4. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam
menempuh studi selama ini.
5. Kedua orang tua tercinta, Bapak Muhroni dan Ibu Sumarni yang telah
membimbing dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa, nasehat, kesabaran dan
semangat yang luar biasa.
6. Untuk kak Reni, mas Dodo dan adik-adikku (Anton, Alan, Roni, Rajif,
Dinda, Zahra dan Dira) yang selalu memberikan motivasi dan semangat
tanpa bosan.
7. Teman-teman mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah.
8. Terima kasih buat sahabatku tersayang Menyun, Manto ,Ifa ,Nopi, Candra,
Wilis, Zulfa, Diana, Titis, Mila, Aris, Fembuani, Fara, Heni dan semua
teman-teman yang tidak dapat disebutkan terima kasih telah menjadi
bagian dari hidupku, sukses selalu buat kita.
9. Dan semua pihak yang sudah membantu penulis, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran penulisan skripsi
ini.
x
Dan akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan
Alahamdulillahirobbil alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.
Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Jazaa kumullah khairan katsiraan.
Wassalamualaikum WR. Wb.
Nyamat, 15 Agustus 2019
Penulis
xi
ABSTRAK
Khasanah, Erma Uswatun. 2019. Analisis Pengaruh Complain Handling, Service
Quality dan Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan
Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening ( Studi Kasus Bank
Muamalat Indonesia KC Salatiga). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Program Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing Dr. Anton Bawono, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh complain handling,
service quality dan relationship marketing terhadap loyalitas dengan customer
satisfaction sebagai variabel intervening. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara menyebar kuisioner kepada nasabah Bank Muamalat KC Salatiga sebanyak
100 responden penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik
accident sampling yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Data
yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS
Statistic 25. Teknik analisis ini meliputi uji realibilitas, uji validitas, uji asumsi
klasik, uji statistik dan uji path analysis.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel complain handling
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, service quality
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas, relationship marketing dan
customer satisfaction berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas.
Variabel customer satisfaction mampu memediasi pengaruh complain handling
terhadap loyalitas.
Kata Kunci: Complain Handling, Service Quality, Relationship Marketing,
Customer Satisfaction, Loyalitas
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ ii
PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... iiiv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................... v
PERNYATAAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ..................................... vv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vivii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viiviii
ABSTRAK .......................................................................................................... xxi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xixii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xxivv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 9
E. Sistematika Penelitian ......................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12
A. Telaah Pustaka ..................................................................................................... 12
B. Kerangka Teori .................................................................................................... 24
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................................. 42
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 43
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 52
A. Jenis Penelitian ..................................................................................................... 52
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................................... 52
C. Populasi Dan Sampel ........................................................................................... 53
D. Definisi Konsep Dan Operasional ........................................................................ 54
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 59
xiii
F. Skala Pengukuran ................................................................................................. 60
G. Uji Instrumen Penelitian ....................................................................................... 61
H. Alat analisis .......................................................................................................... 66
BAB IV Analisis Data ......................................................................................... 68
A. Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................................................... 68
B. Deskripsi Responden ............................................................................................ 71
C. Analisis Data ........................................................................................................ 73
D. Tahap uji hipotesis dan pembuat kesimpulan ....................................................... 93
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 106
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 106
B. Saran .................................................................................................................. 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research Gap ...................................................................................... 188
Table 4.1 Jenis Kelamin ...................................................................................... 771
Table 4.2 Usia Responden..................................................................................... 72
Table 4.3 Pendidiksan Terakhir ............................................................................ 73
Table 4.4 Uji Validitas .......................................................................................... 74
Table 4.5 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 75
Table 4.6 Uji Determinasi R2 ................................................................................ 76
Table 4.7 Uji Statistik F ........................................................................................ 77
Table 4.8 Hasil Uji T test I .................................................................................... 78
Table 4.9 Hasil Uji T test II .................................................................................. 80
Table 4.10 Hasil Uji Auxalary .............................................................................. 83
Table 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 85
Table 4.12 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 86
Table 4.13 Model Summary Jalur Model I ........................................................... 87
Table 4.14 Coefficients Jalur Model I................................................................... 88
Table 4.15 Model Summary Jalur Model II .......................................................... 90
Table 4.16 Coefficients Jalur Model II ................................................................. 90
Table 4.17 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 10505
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 70
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot .............................................................................. 84
Gambar 4.3 Model Analisis Jalur.......................................................................... 92
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin modern, begitu pula
perkembangan perbankan syariah di Indonesia dituntut untuk tetap
berkembang. Melihat umur Bank Syariah yang tergolong muda, maka
masih banyak tantangan yang perlu dihadapi. Tantangan ke depan yang
dihadapi Bank Syariah salah satunya bagaimana bank syariah menjadi
bank yang memberikan kepuasan terhadap nasabah sehingga nasabah
memiliki tingkat loyalitas terhadap Bank Syariah dan untuk menghadapi
ASEAN Economics Community tahun 2015 serta ASEAN Integration
Banking Framework pada tahun 2020, pengelolaan SDM akan menjadi hal
yang sangat critical agar perbankan nasional dapat tetap eksis mengingat
industri perbankan membutuhkan keahlian dan kapabilitas yang lebih
tinggi dibadingkan industri lain.
Salah satu jenis kompentensi mutlak yang harus dimiliki oleh
perbankan Indonesia adalah kualitas pelayanan, maka untuk saat ini tidak
hanya perbankan syariah saja yang ditekankan dalam kualitas
pelayanannya, namun seluruh perbankan di Indonesia juga ditekankan
seperti pelayan yang berkualitas yang diberikan oleh front lainer dari
satpam, teller, dan customer service.
2
Pelayanan ini sangatlah penting dan dibutuhkan, kualitas pelayanan
juga berhubungan erat dengan pelayanan bisnis perbankan yang dilakukan
untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan rasa kepercayaan
terhadap nasabah sehingga pelanggan atau nasabah merasa dirinya sangat
dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar sebagai mana
mestinya. Hal ini untuk menarik nasabah agar lebih banyak dan menjaga
loyalitas dengan memberikan kualitas pelayanan terbaiknya untuk
menfasilitasi kemudahan-kemudahan, pemenuhan kebutuhan pelanggan,
merespon keinginan, menanggapi keluhan-keluhan (Complain handling)
dan selalu memberikan solusi terhadap permasalahan nasabah maka suatu
kepuasan dan loyalitas terhadap lembaga keuangan syariah akan terbentuk
dengan sendirinya (www.kompasiana.com).
Complain handling merupakan sumber masukan yang positif bagi
perusahaan dalam memperbaiki diri untuk memberikan pelayanan kepada
para pelanggannya. Kemampuan perusahaan untuk menghindari kegagalan
layanan dan komplain cenderung memiliki bantalan besar pada kepuasan
pelanggan secara keseluruhan (Ndubisi, 2015). Complain handling
didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk mencegah potensi
sebuah komplain, menyelesaikan komplain secara nyata sebelum menjadi
masalah dan mendiskusikan solusinya secara terbuka ketika ada masalah
yang timbul (Rachmad, 2011).
3
Complain handling terjadi karena adanya ketidakpuasan pelanggan
terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, jika hal ini dibiarkan
berlarut-larut akan menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan.
Pelanggan cenderung setia pada perusahaan yang menangani Complain
handling dengan baik. Oleh karena itu penting bahwa mekanisme resolusi
komplain yang efektif tidak hanya di tempat tetapi proaktif, sehingga
untuk mendahului potensi sumber komplain dan mengatasi masalah
sebelum menjadi nyata. Sebab, komplain dapat menciptakan dampak
negatif yang kuat pada Trust. Salah satu cara menghadapi keluhan nasabah
adalah dengan memberikan kualitas pelayanan yang maksimal.
Selain Complain handling, Service quality juga menjadi faktor
penting dalam meningkatkan loyalitas. Menurut Tjiptono (2008:59)
Service quality adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan. Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi
kualitas layanan yaitu jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa
yang dirasakan (perceived service). Jika pelayanan yang diterima
melampaui harapan pelanggan, maka kualitas layanan dipersepsikan ideal.
Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari pada yang
diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian
baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada kemampuan penyedia
pelayanan dalam memenuhi harapan pelanggan. Dunia perbankan dalam
memberikan pelayanan, setidaknya bank harus memenuhi 5 kriteria
4
kualitas pelayanan yang sering disebut RATER sehingga dapat
menciptakan nasabah yang puas, yaitu reabillity (kehandalan), assurance
(jaminan), tangible (bukti fisik), empathy (komunikasi) dan
responsiveness (cepat tanggap) (Sudaryono, 2016:80). Selain kualitas
layanan salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah
Relationship marketing. Menurut Chan (2003) Relationship marketing
dapat didefinifikan sebagai pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat
dengan menciptakan komunkasi dua arah dengan mengelola suatu
hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.
Relationship marketing mempunyai sasaran membangun hubungan jangka
panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak utama yaitu
pelanggan, pemasok, dan penyalur supaya bisa memperoleh dan
mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang (Kotler, 2003).
Salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah kepuasan
pelanggan, Barnes (2003) menegaskan bahwa untuk meningkatkan
loyalitas, perusahaan harus meningkatkan kepuasan dan mempertahankan
kepuasan tersebut dalam jangka panjang.
Customer Satisfaction menurut Kotler (2013) adalah suatu
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil
suatu produk dan harapan-harapannya. Satisfaction berasal dari bahasa
Latin yaitu Satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti
to do atau melakukan.
5
Menurut Palitati (2007) loyalitas pelanggan adalah merupakan efek
akhir dari suatu pembelian, yang diartikan sebagai suatu sikap dan niat
untuk berprilaku di masa depan, dan diekspresikan melalui komitmen
untuk membeli kepada perusahaan jika membutuhkan produk lainnya,
komitmen untuk merekomendasikan kepada orang lain, niat untuk
menambah jumlah tabungan, niat atau keinginan untuk menceritakan hal
positif mengenai perusahaan dan kesediaan untuk membayar mahal.
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Ismanik (2015) bahwa
Complain handling berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas nasabah
BTN. Namun terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Artanti (2013) bahwa Complain handling tidak berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas Nasabah Bank Muamalat Cabang Surabaya,
artinya semakin meningkatnya Complain handling tidak membuat
loyalitas bertambah.
Penelitian mengenai complain handling telah dilakukan oleh
Budiarti (2011) bahwa variabel Complain handling berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Customer Satisfaction Bank Umum Syariah di
Surabaya. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitry
(2016) bahwa variabel Complain handling tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Customer Satisfaction BPD Jateng.
Penelitian mengenai Service quality sebelumya telah dilakukan oleh
Lay (2018) dengan hasil penelitian bahwa Service quality berpengaruh
signifikan terhadap Customer Satisfaction. Berbeda dengan penelitian
6
yang dilakukan oleh Rangan (2015) hasil penelitian menunjukkan bahwa
Service quality tidak berpengaruh signifikan terhadap Customer
satisfaction di pegadaian Manado Utara.
Penelitian mengenai Service quality juga telah dilakukan oleh
Sutisna (2016) dengan hasil penelitian bahwa Service quality berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Chrisna (2013) yang menyatakan bahwa Service quality
tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank Rakyat
Indonesia (persero) Tbk. Cabang Nganjuk.
Penelitian mengenai Relationship Marketing sebelumnya telah
dilakukan oleh Toriman (2016) dengan hasil penelitian bahwa
Relationship Marketing berpengaruh signifikan terhadap Customer
Satisfaction PT Adira Finance Samarinda. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sari (2016) dengan hasil penelitian bahwa Relationship
marketing tidak berpengaruh signifikan terhadap Customer satisfaction
BRI cabang Tebing Tinggi.
Penelitian mengenai Relationship marketing juga telah dilakukan
oleh Zaid (2007) dalam hasil penelitian mengatakan bahwa Relationship
marketing berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah di BRI
cabang Sulawesi Tenggara. Berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan Warso (2016) bahwa variabel Relationship marketing tidak
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah di BRI cabang Tebing
Tinggi.
7
Penelitian mengenai Customer satisfaction sebelumnya telah
dilakukan oleh Sof’an (2016) dengan hasil penelitain mengatakan bahwa
Customer satisfaction berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah
BSM cabang Kudus. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rangan (2015) bahwa customer satisfaction tidak berpengaruh secara
signifikian terhadap loyalitas PT Persero Penggadaian Manado Utara.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis mengambil judul
penelitian “Analisis Pengaruh Complain Handling, Service Quality dan
Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Customer
Satisfaction sebagai Variabel Intervening”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas
dapat diambil rumusan masalah yang menjadi pokok permasalahan dalam
penelitian ini yaitu
1. Bagaimana Pengaruh Complain handling Terhadap Loyalitas
Nasabah?
2. Bagaiaman Pengaruh Service quality Terhadap Loyalitas Nasabah?
3. Bagaimana Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas
Nasabah?
4. Bagaimana Pengaruh Complain handling Terhadap Customer
Satisfaction?
5. Bagaimana Pengaruh Service quality Terhadap Customer Satisfaction?
8
6. Bagaiamana Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer
Satisfaction?
7. Bagaimana Pengaruh Customer Satisfaction Nasabah Terhadap
Loyalitas Nasabah?
8. Bagaimana pengaruh Complain handling terhadap Loyalitas yang
dimediasi oleh Customer Satisfaction?
9. Bagaiaman pengaruh Service quality terhadap Loyalitas yang
dimediasi oleh Customer Satisfaction?
10. Bagaimana pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas yang
dimediasi oleh Customer Satisfaction?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan
1. Untuk menganalisis Pengaruh Complain handling Terhadap Loyalitas
Nasabah
2. Untuk menganalisis Pengaruh Service quality Terhadap Loyalitas
Nasabah
3. Untuk menganalisis Pengaruh Relationship Marketing Terhadap
Loyalitas Nasabah
4. Untuk menganalisis Pengaruh Complain handling Terhadap Customer
Satisfaction
5. Untuk menganalisis Pengaruah Service quality Terhadap Customer
Satisfaction
9
6. Untuk menganalisis Pengaruh Relationship Marketing Terhadap
Customer Satisfaction
7. Untuk menganalisis Pengaruh Customer Satisfaction Terhadap
Loyalitas Nasabah
8. Untuk menganalisis pengaruh Complain handling terhadap Loyalitas
yang dimediasi oleh Customer Satisfaction
9. Untuk menganalisis pengaruh Service quality terhadap Loyalitas yang
dimediasi oleh Customer Satisfaction
10. Untuk menganalisis pengaruh Relationship Marketing terhadap
Loyalitas yang dimediasi oleh Customer Satisfaction
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik,
diantaranya:
1. Bagi Perbankan
Bank yang berkepentingan dapat digunakan sebagai alat untuk
mengetahui beberapa tindakan agar menambah perkembangan bank
syariah kaitannya dengan kepuasan dan loyalitas nasabah.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang diperoleh selama
kuliah dan menambah pengetahuan serta wawasan khususnya dalam
dunia marketing perbankan.
10
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan menambah rujukan
bagi pembaca yang ingin meneliti tentang pemasaran dalam
perbankan.
E. Sistematika Penelitian
BAB I Pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar belakang
masalah yang mendasari diadakannya penelitian. Rumusan masalah
merupakan pertanyaan mengenai keadaan yang memerlukan jawaban
penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang hal yang ingin dilakukan.
Kegunaan penelitian merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai dalam
penelitian. Sistematika penulisan mencakup uraian singkat pembahasan
materi tiap bab.
BAB II Landasan Teori. Bab ini menguraikan tentang teori yang
digunakan dan penjelasan dari pengertian Complain Handling, Service
Quality, Relationship Marketing, Customer Satisfaction, Loyalitas
Nasabah dan berisi tentang perbedaan beberapa penelitian terdahulu,
telaah pustaka serta kerangka teori.
BAB III Metode Penelitian. Bab ini menguraikan mengenai objek
yang akan dibahas, jenis dan sumber data yang merupakan penguraian
jenis data dari variabel variabel penelitian serta dari mana sumber data
berasal, penelitian sampel berisi tentang jumlah populasi dan sampel yang
digunakan berserta metode yang dipakai dalam pengambilan sampel,
variabel penelitian dan defenisi operasional berupa variabel yang dipakai
11
dalam penelitian berserta penjabaran secara operasional, teknik
pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk megambil
data. Metode analisis data berupa alat analisis yang digunakan dalam
penelitian.
BAB IV Analisis Data. Bab ini berisi tentang deskripsi penelitian
yang membahas mengenai gambaran penelitian. Analisis data berupa
penyebaran data agar lebih mudah dibaca. Pembahasan bertujuan untuk
mencari makna yang lebih mendalam dan penerapan dari hasil analisis.
BAB V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang
diharapkan agar dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan perbankan
syariah untuk meningkatkan kinerjanya. Kesimpulan merupakan sajian
singkat dari analisis yang dilakukan. Saran berupa anjuran kepada pihak
yang berkepentingan terhadap analisis penelitian.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Kegunaan telaah pustaka adalah untuk mengungkapkan penelitian-
penelitian yang serupa yang akan kita lakukan dan untuk membantu
memberi gambaran tentang metode dan teknik yang dipakai dalam
penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip dengan
penelitian yang akan dilakukan (Virizky, 2017:10). Untuk mendukung
materi dalam penelitian ini, berikut beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan variabel yang digunakan
dalam penelitian.
Penelitian mengenai Complain handling sebelumya telah dilakukan
oleh Lay (2018) yang berjudul Analisis Pengaruh Service quality,
Personal Selling dan Complain handling Melalui Satisfaction Serta Trust
terhadap Customer Retention (Nasabah Tabungan Bank Harda
Internasional Cabang Pontianak). Populasi yang digunakan adalah nasabah
tabungan periode 2012-2016. Teknik analisis data yang digunakan adalah
Path Analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Service quality,
Personal Selling dan Complain handling berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Satisfaction dan Trust.
13
Penelitian mengenai Complain handling juga telah dilakukan oleh
Artanti (2013) yang berjudul Pengaruh Penanganan Keluhan terhadap
Loyalitas Nasabah PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk dengan Kepuasan
sebagai Variabel Perantara (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Muamalat
Cabang Surabaya). Populasi yang digunakan adalah nasabah Bank
Muamalat Cabang Surabaya dengan jumlah 100 responden. Teknik
analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penanganan keluhan tidak berpengaruh
secara langsung terhadap loyalitas nasabah dan variabel kepuasan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Penelitin mengenai Complain handling juga telah dilakukan oleh
Chrisna (2013) tentang Pengaruh Kualitas Layanan dan Penanganan
Keluhan terhadap Loyalitas Nasabah Studi pada Nasabah PT. Bank Rakyat
Indonesia (persero) Tbk. Cabang Nganjuk. Populasi yang digunakan
adalah nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang Nganjuk dengan jumlah
105 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier
Berganda serta teknik sampelnya menggunakajn Insidental Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan keluhan dan kualitas
pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.
Penelitian mengenai Complain handling telah dilakukan oleh
Ismanik (2015) tentang Analisis Kualitas Pelayanan, Penanganan
Komplain terhadap Loyalitas Nasabah dengan Citra Bank dan Kepuasan
sebagai Variabel Intervening. Populasi yang digunakan adalah nasabah
14
Bank BTN Cabang Padang yang sudah menabung selama 3 tahun dengan
jumlah 140 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah Path
Analisis serta teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode convenience sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan keluhan dan kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah,citra bank dan kepuasan
nasabah.
Penelitian mengenai Service quality juga telah dilakukan oleh
Zakiy (2017) tentang Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas
Nasabah Bank Syariah dengan Kepuasan Nasabah sebagai Variabel
Intervening. Populasi yang digunakan adalah nasabah di 5 Bank Syariah di
Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural
Equation Modeling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan
dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
Penelitian mengenai Service quality juga telah dilakukan oleh
Rangan (2015) tentang Analisis Pengaruh Relationship Marketing dan
Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara. Populasi yang digunakan
adalah 112 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
Jalur dan teknik sampling yang digunakan adalah Judgment Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Relationship Marketing mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Kualitas Layanan
15
berpengaruh tidak signifikan terhadap Kepuasan Nasabah. Relationship
Marketing berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Nasabah. Kualitas
Layanan signifikan pengaruhnya terhadap Loyalitas Nasabah. Kepuasan
Nasabah berpengaruh tidak signifikan terhadap Loyalitas.
Penelitian mengenai Service quality juga telah dilakukan oleh
Sof’an (2016) tentang Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Produk, Kualitas
Jasa Syariah dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Di Bank Syariah
Mandiri Kudus. Populasi yang digunakan adalah nasabah di Bank Syariah
Mandiri Kudus.Sampel diambil menggunakan accidental sampling dan
data dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan Nilai Nasabah, Kualitas Produk, Kualitas Jasa
Syariah dan Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Penelitian mengenai Relationship Marketing sebelumnya telah
dilakukan oleh Zaid (2007) tentang Pengaruh Relationship Marketing
terhadap kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah bank Rakyat Indonesia
cabang Sulawesi Tenggara Bank Rakyat Indonesia di Sulawesi Tenggara.
Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling dan sampel
dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive
sampling dengan 100 responden Bank Rakyat Indonesia cabang Sulawesi
Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Relationship Marketing
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas
nasabah
16
Penelitian mengenai Relationship Marketing juga telah dilakukan
oleh Sari (2017) tentang Sevice Quality, Relationship Marketing dan
Corporate Social Resposibility terhadap Loyalitas dan Kepuasan Nasabah
PT Bank Rakyat Indonesia cabang Tebing Tinggi tahun 2016. Dengan
menggunakan 150 responden nasabah BRI cabang Tebing Tinggi tahun
2016. Teknik pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda
dan analisis jalur. Teknik penentuan sampling adalah Convenience
Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Relationship Marketing
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh wibowo (2015) dengan judul
Pengaruh Relationship Marketing dan Customer Satisfaction terhadap
Loyalitas Nasabah pada Bank BPD DIY Syariah Cabang Cik Di Tiro.
Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini
adalah nasabah BPD DIY Syariah yang menggunakan jasa perbankan
berupa tabungan. Berdasarkan hasil pengujian penelitian menunjukkan
bahwa secara bersama-sama trust, commitment, communication, conflict
handling dan Customer Satisfaction berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah. Sedangkan hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa
trust, commitment, communication, tidak berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah. Sedangkan untuk conflict handling dan customer satisfaction
secara parsial memiliki pengaruh positif.
17
Victor (2015) melakukan penelitian tentang Pengaruh Relationship
Management dan Kepercayaan terhadap Kepuasan serta dampaknya
terhadap Loyalitas Konsumen Bank BCA Tbk. di Manado. Metode yang
digunakan adalah analisis jalur (Path Analiusys). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Relationship Marketing dan kepercayaan, masing-
masing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen,
kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Namun, Relationship Marketing dan kepercayaan tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Pranomo (2016) melakukan penelitian tentang Pengaruh
Relationship Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan
Pelanggan sebagai Variabel Intervening. Variabel dalam penelitian ini
yaitu Relationship Marketing (X) dan Loyalitas Pelanggan (Y), dan
Kepuasan Pelanggan (Z). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
nasabah BMT Lasem, penarikan sampel menggunakan teknik Accidental
Sampling yang dihitung menggunakan rumus Slovin, diperoleh reponden
sebanyak 100. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi,
dan kuesioner. Metode analisis data penelitian ini menggunakan path
analysis dengan hasil secara parsial ikatan keuangan, ikatan sosial
berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Kepuasan berpengaruh
positif langsung terhadap loyalitas pelanggan.
18
Wardana (2015) melakukan penelitian tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Loyalitas dengan Kepuasan sebagai Variabel
Intervening pada Nasabah Pengguna Mobile Banking dengan variabel
yaitu Kualitas Pelayanan (X), Loyalitas Nasabah (Y) dan Kepuasan (Z).
Populasi dari penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan Mobile
Banking dengan teknik pengambilan sampel yaitu Convenience Sampling
diperoleh sebanyak 100 responden. Jenis data yang digunakan adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
kuesioner, observasi dan literatur. Analisis data dengan Path Analysis
dengan hasil kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas secara langsung maupun melalui kepuasan nasabah.
Tabel 2.1
Tabel Research Gap
Pengaruh Complain handling terhadap Customer Satisfaction
Peneliti Variabel Hasil
1. Nico Yudhinata Lay, Erna
Listiana dan Heriyadi (2018)
Service quality,
Personal Selling dan
Complain handling,
Satisfaction, Trust dan
Customer Retention
Terdapat pengaruh
positif dan
signifikan Complain
handling terhadap
Satisfaction
2. Ferdyan Chandra Chrisna dan
Yessy Artanti (2013)
Kualitas Layanan,
Penanganan Keluhan,
Loyalitas dan kepuasan
Complain handling
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan nasabah
3. Yessy Artanti dan Lestari
Ningsih (2013)
Kualitas Layanan,
Penanganan Keluhan
dan Loyalitas
Terdapat pengaruh
yang positif dan
signifikan Complain
19
handling terhadap
kepuasan
4. Andre Ismanik, Dwi Fitri Puspa
dan Antoni (2015)
Kualitas Pelayanan,
Penanganan Komplain,
kepuasan dan loyalitas
Variabel Complain
handling
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
nasabah
Pengaruh Service quality terhadap Customer Satisfaction
Peneliti Variabel Hasil
1. Muhammad Zakiy 2017 Pengaruh Kualitas
layanan terhadap
Loyalitas Nasabah
Bank Syariah Dengan
Kepuasan Sebagai
Variabel Intervening
Kualitas layanan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kepuasan nasabah
2. Devi Citra Agustina (2019) Pengaruh Service
Quality Dan Product
Quality Terhadap
Customer Satisfaction
Service Quality
tidak berpengaruh
positif terhadap
customer
satisfaction
3. Falla Ilhami Saputra 2013 Kualitas Layanan, Citra
dan Pengaruhnya
terhadap Loyalitas
melalui Kepuasan
Pelanggan
Variabel kualitas
layanan berpengaruh
positif signifikan
terhadap kepuasan
nasabah
Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Satisfaction
Peneliti Variabel Hasil
20
1. Afan Doni Sucahyo,
Achmad Fauzi DH, Zainul
Arifin (2017)
Analisis Pengaruh
Costumer Relationship
Marketing Pemasaran
Hubungan Pelanggan
dalam Meningkatkan
Kepuasan dan Loyalitas
Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa
Costumer
Relationship
Marketing
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
2. Muhammad Toriman,
Asnawati (2016)
Pengaruh Relationship
Marketing terhadap
Kepuasan Konsumen
Dari penelitian
tersebut dapat
disimpulkan bahwa
Relationship
Marketing
berpengaruh
signifikan terhadap
Satisfaction
3. Yunita Kurnia Sari (2017) Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Relationship
Marketing Dan
Coorporate Social
Responsibility Terhadap
Loyalitas Dan
Kepuasan Nasabah
Bank
Dari hasil penelitian
Relationship
Marketing tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Kepuasan
4. Febry Venesia Luciana
Rangan (2015)
Analisis Pengaruh
Relationship Marketing
Dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Dan
Loyalitas Nasabah Pada
PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Manado Utara
Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa
Relationship
Marketing
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan
Pengaruh Complain handling terhadap Loyalitas
Peneliti Variabel Hasil
21
1. Yessy Lestari Artanti
Ningsih (2016)
Pengaruh Penanganan
Keluhan Terhadap
Loyalitas Nasabah PT
Bank Muamalat
Indonesia Tbk
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
penanganan keluhan
tidak berpengaruh
secara langsung
terhadap loyalitas
nasabah.
2. Chandra Chrisna
Yessy Artanti (2013)
Pengaruh Kualitas
Layanan Dan
Penanganan Keluhan
Terhadap Loyalitas
Nasabah (Studi pada
nasabah PT. Bank
Rakyat Indonesia
(persero) Tbk. Cabang
Nganjuk)
Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Complain handling
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas
3. Anindhyta Budiarti 2011 Pengaruh Kualitas
Layanan dan
Penanganan Keluhan
Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah
Bank Umum Syariah di
Surabaya
Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa
penanganan keluhan
berpengaruh
signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah
Pengaruh Service quality terhadap Loyalitas
Peneliti Variabel Hasil
1. Ainul Yaqin Aniek
Maschudah Ilfitriah (2014)
Analisis Pengaruh
Relationship Marketing
Dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Dan
Loyalitas Nasabah
Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kualitas layanan
berpengaruh positif
dan signifikan
Loyalitas
22
2. Falla Ilhami Saputra (2013) Kualitas Layanan, Citra
dan Pengaruhnya
terhadap Loyalitas
melalui Kepuasan
Pelanggan
Dari Hasil Penelitian
Variabel Kualitas
layanan berpengaruh
positif tidak
signifikan terhadap
loyalitas
Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas
Peneliti Variabel Hasil
1. Yunita Kurnia Sari (2017) Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Relationship
Marketing Dan
Coorporate Soscial
Responsibility Terhadap
Loyalitas Dan
Kepuasan Nasabah
Bank
Dari hasil penelitian
Relationship
Marketing tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Loyalitas
2. Nelson Oly Ndubisi (2015) Relationship Marketing
and customer loyalty
Dari hasil penelitian
bahwa Relationship
Marketing
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Loyalitas
3. Hatane Semuel (2012) Relationship Marketing
Pengaruhnya Terhadap
Kepercayaan Dan
Loyalitas Perbankan
Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Relationship
Marketing
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Loyalitas Nasabah
23
Peneliti Variabel Hasil
1. Hendri Wijaya , Irfan Syauqi
Beik, dan Bagus Sartono (2017)
Pengaruh Kualitas
Pelayanan Perbankan
Terhadap Kepuasan Dan
Loyalitas Nasabah
Dari hasil penelitian
membuktikan bahwa
variabel kepuasan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah
2. Ririn Sasmita (2013) Pengaruh Nilai Nasabah,
Kualitas Produk,
Kualitas Jasa Syariah
Dan Kepuasan Terhadap
Loyalitas Nasabah
Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa
kepuasan nasabah
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah
3. Saputra FI (2013) Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Citra
terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah
Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa
kepuasaan nasabah
tidak berpengaruh
terhadap loyalitas
nasabah
4. Fitri Ningtyas, Basuki Rachmad
(2011)
Pengaruh Kepercayaan,
Komitmen, Komunikasi,
Penanganan Masalah
Dan Kepuasan
Nasabah Terhadap
Loyalitas Nasabah
Bank
Dari hasil
penenlitian bahwa
variabel kepuasan
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
Pengaruh Service Quality terhadap Loyalitas Nasabah dengan Customer Satisfaction
sebagai Variabel Intervening
Peneliti Variabel Hasil
24
1. Raditnya Wisnu Wardana,
Untung Sri Widodo (2015)
Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap
Loyalitas dengan
Kepuasan sebagai
Variabel Intervening
pada Nasabah
Pengguna Mobile
Banking
Kualitas pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
melalui kepuasan
nasabah.
2. Muhammad Zakiy, Evrita
Putri Azzahroh (2017)
Pengaruh Kualitas
Layanan terhadap
Loyalitas Nasabah
dengan Kepuasan
sebagai Variabel
Intervening
Kualitas layanan
berpengaruh positif
teerhadap loyalitas
dan kepuasan
mampu memediasi
pengaruh positif
kualitas layanan
terhadap loyalitas
nasabah.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Complain
handling, Service quality dan Relationship Marketing sebagai variabel
independen. Loyalitas sebagai variabel dependen dan Customer
Satisfaction sebagai variabel intervening. Penelitian ini dilakukan di Bank
Muamalat KC Salatiga.
B. Kerangka Teori
1. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Solomon dalam Dwiastuti (2011:10) studi perilaku
konsumen merupakan proses ketika individu atau kelompok
25
menyeleksi, membeli, menggunakan atau membuang produk,
pelayanan, ide dan pengalaman untuk memuaskan kebutuhannya.
American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen
(consumer behavior) sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan
kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek-aspek kehidupan.
Dengan kata lain, perilaku konsumen melibatkan pemikiran
dan perasaan yang mereka alami serta tindakan yang mereka lakukan
dalam proses konsumsi. Hal itu juga mencakup segala hal pada
lingkungan yang mempengaruhi pemikiran, perasaan dan tindakan
tersebut. Hal itu termasuk komentar konsumen lainnya, iklan,
informasi, harga, pengepakan, penampilan produk, blogs, dan lainnya.
Perilaku yang bersifat dinamis, dan melibatkan interaksi dan
pertukaran sangat penting untuk dikenali (Peter, 2013:6).
Menurut Engel dalam Nofri (2018) perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului
dan menyusul dari tindakan ini. Menurut Nugroho (2013:2) perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.
26
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Nugroho (2013:10) faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
1) Faktor-faktor Kebudayaan
a) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari
keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk
lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia
umumnya dipelajari.
b) Sub Budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang lebih
kecil memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik
untuk para anggotanya. Subbudaya dapat dibedakan menjadi
empat jenis: kelompok, nasionalisme, kelompok keagamaan,
kelompok ras, dan era geografis.
c) Kelas Sosial
Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara
hierarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan
perilaku yang serupa.
27
2) Faktor-faktor Sosial
a) Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa, diantaranya
kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup
berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman
sejawat. Kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan
yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan.
Kelompok yang seseorang ingin menjadi anggotanya disebut
kelompok aspirasi. Sebuah kelompok yang nilai atau
perilakunya tidak disukai oleh individu.
b) Keluarga
Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli,
yang pertama ialah: keluarga orientasi, yang merupakan orang
tua seseorang. Dari orang tualah seseorang mendapatkan
pandangan tentang agama, politik, ekonomi dan merasakan
ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga
prokerasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga
merupakan organisasi pembeli yang konsumen yang paling
penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif.
28
c) Peran dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama
hidupnya keluarga, klub, oganisasi. Posisi seseorang dalam
setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.
3) Faktor Pribadi
a) Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup
keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasikan
tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis.
b) Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok
pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk
dan jasa tertentu.
c) Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat
dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan
dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang ),
kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan
lawan menabung.
d) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang.
29
e) Kepribdian dan Konsep Diri
Kepribdian dan konsep diri adalah karakteristik psikologis yang
berbeda dan setiap orang yang memandang responsnya terhadap
lingkungan yang relatif konsisten.
4) Faktor-faktor Psikologis
a) Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari
suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, haus, resah
tidak nyaman. Adapun kebutuhan lain bersifat psikogenik, yaitu
kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti
kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan
diterima.
b) Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses di mana seseorang
memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
c) Proses Belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman.
d) Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki
seseorang terhadap sesuatu.
30
Menurut Junaidi (2015) Teori awal mengenai perilaku
konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa
individu bertindak secara rasional untuk memaksimumkan keuntungan
mereka dengan membeli barang atau jasa. Namun penelitian
belakangan menemukan para konsumen mungkin sekali membeli
secara impusif dan dipengaruhi oleh keluarga dan teman-teman, oleh
berbagai pemasang iklan dan model peran, tetapi juga oleh suasana
hati, keadaan, dan emosi.
Perilaku konsumen bersifat dinamis karena pemikiran, perasaan
dan tindakan individu konsumen, kelompok target konsumen, dan
masyarakat luas berubah secara konstan. Perilaku konsumen juga
melibatkan interaksi antara pemikiran seseorang, perasaan dan
tindakan serta lingkungan. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran
antar manusia. Dengan kata lain seseorang memberikan sesuatu yang
bernilai kepada yang lainnya dan menerima sesuatu sebagai
imbalannya (Peter, 2013:6).
2. Complain handling
Menurut Ndubisi (2012) Complain handling merupakan
sumber masukan yang positif bagi perusahaan dalam memperbaiki diri
untuk memberikan pelayanan kepada para pelanggannya. Kemampuan
perusahaan untuk menghindari kegagalan layanan dan komplain
cenderung memiliki bantalan besar pada kepuasan pelanggan secara
keseluruhan. Complain handling sebagai kemampuan perusahaan
31
untuk mencegah potensi sebuah komplain, menyelesaikan komplain
secara nyata sebelum menjadi masalah dan mendiskusikan solusinya
secara terbuka ketika ada masalah yang timbul.
Complain handling itu terjadi karena adanya ketidakpuasan
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, jika hal
ini dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan dampak negatif bagi
perusahaan. Pelanggan cenderung setia pada perusahaan yang
menangani Complain handling dengan baik . Oleh karena itu penting
bahwa mekanisme resolusi komplain yang efektif tidak hanya di
tempat tetapi proaktif, sehingga untuk mendahului potensi sumber
komplain dan mengatasi masalah mereka sebelum menjadi
nyata(Ndubisi, 2012:144).
Menurut Tjiptono dalam Chrisna (2013) terdapat empat aspek
atau indikator penanganan keluhan (Complain handling ) yang penting
yaitu:
a. Empati terhadap pelanggan yang marah
b. Kecepatan dalam penanganan keluhan
c. Kewajaran dalam memecahkan keluhan
d. Kemudahan bagi konsumen untuk menyampaikan
Keluhannya
32
3. Service quality
Dalam bisnis jasa, sikap dan layanan karyawan merupakan
elemen krusial yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas jasa
yang dihsailkan dan dipersepsikan pelanggan. Bila elemen tersebut
diabaikan atau bahkan sengaja dilupakan, maka dalam waktu yang
tidak lama, penyedia jasa bersangkutan akan kehilangan banyak
pelanggan lama dan dijauhi calon pelanggan. Selain itu sikap atau cara
karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan berpengaruh
besar dalam menciptakan keunggulan layanan. Keunggulan seperti ini
dibentuk melalui pengintegrasian empat pilar yang saling berkaitan
erat kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan layanan.
Untuk mencapai tingkat keunggulan layanan, setiap karyawan
harus memiliki keterampilan khusus, diantaranya memahami
produk/jasa secara mendalam, berpenampilan menarik dan rapi,
bersikap ramah dan berssahabat, menunjukan komitmen dan
responsivitas dalam melayani pelanggan, tidak tinggi hati karena
merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaan yang berkaitan langsung atau
tidak langsung dengan departemennya, mampu berkomunikasi secara
efektif, bisa memahami dengan baik menangani keluhan pelanggan
secara profesional (Tjiptono, 2006:123).
Bagi pelanggan kualitas pelayanan adalah menyesuaikan diri
dengan spesifikasi yang dituntut pelanggan. Pelanggan memutuskan
bagaimana kualitas yang dimaksud dan apa yang dianggap penting.
33
Pelanggan atau nasabah mempertimbangkan suatu kualitas pelayanan.
Untuk itu kualitas dapat dideteksi pada persoalan bentuk sehingga
dapat ditemukan. Kualitas pelayanan merupakan bentuk dari sebuah
janji dan kualitas adalah tercapainya sebuah harapan dan kenyataan
sesuai komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kualitas pelayanan adalah suatu kegiatan pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan prinsip; lebih mudah, lebih
baik, cepat, tepat, akurat, ramah, sesuai dengan harapan pelanggan.
Kualitas pelayanan juga dapat diartikan sebagai kegiatan pelayanan
yang diberikan kepada seseorang atau orang lain, organisasi
pemerintah maupun swasta sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Standar kualitas pelayanan menurut Lupiyoadi
(2011) adalah tingkat keaktifan bank atau karyawan dalam melayani
calon nasabah, tingkat keramahan bank atau karyawan dalam
menghadapi calon nasabah, tingkat penjelasan produk yang ditawarkan
oleh bank kepada calon nasabah, dan tingkat demonstrasi yang
diajukan oleh bank terhadap calon nasabah.
Suatu barang dikatakan bermutu apabila dapat diandalkan,
mudah diperbaiki, dirawat, mudah dipakai, aman, menarik dari segi
penampilan serta tahan lama. Berbeda dengan mutu suatu jasa seperti
pelayanan perbankan. Dalam hal ini persepsi tentang mutu sangatlah
rumit karena mutu disini sangat abstrak disamping unsur-unsur teknis
banyak pula aspek-aspek non teknis yang mewarnai persepsi itu.
34
Perkembangan terakhir ditemukan bahwa dimensi kualitas tersebut
dapat disederhanakan menjadi lima dimensi kualitas jasa yaitu
a. Reliability yaitu menyajikan jasa sesuai dengan janji serta
akurat dan memuaskan.
b. Responsiveness yaitu ketersediaan para karyawan untuk
membantu pelanggan dan menyajikan jasa dengan segera.
c. Assurance yaitu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
serta sopan santun karyawan dalam menyajikan jasa, aman dari
bahaya, resiko, keraguan, serta memiliki sifat dapat dipercaya.
d. Emphaty meliputi kemudahan dalam interaksi, komunikasi,
yang baik memberikan perhatian secara pribadi serta
memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
e. Tangible bukti secara fisik yaitu bukti yang ditunjukkan oleh
fasilitas fisik, peralatan yang digunakan, penampilan para
karyawan penyaji jasa material dan sarana komunikasi
(Sudaryono, 2016:80).
4. Relationship Marketing
Salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan
dalam mempertahankan nasabah adalah menciptakan hubungan
(relationship) antara perusahaan dengan nasabah. Strategi menciptakan
hubungan dengan nasabah ini dikenal dengan Relationship Marketing.
Teori Relationship Marketing menurut Evans (2006:92) diartikan
sebagai proses dimana suatu perusahaan membangun aliansi jangka
35
panjang dengan pelanggan dan calon pelanggan, bekerja sama untuk
mencapai satu tujuan yang ditentukan. Tujuan tersebut dipenuhi
dengan memahami kebutuhan pelanggan, memperlakukan pelanggan
sebagai mitra, menjamin bahwa pegawai memenuhi kepuasan
pelanggan dan memberikan kualitas yang baik kepada pelanggan.
Relationship Marketing merupakan proses penekanan
rekrutmen dan pemeliharaan pelanggan melalui peningkatan hubungan
perusahaan dengan pelanggan. Relationship Marketing menekankan
pada pelanggan, jangka panjang, pelayanan pelanggan, komitmen pada
pelanggan, kontak pada pelanggan dan kualitas (Lupiyoadi, 2001:16).
Menurut Kotler (2007:194) Relatioship Marketing adalah
sebuah proses menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan
hubungan yang kuat dan bernilai tinggi dengan pelanggan serta pihak
yang berkepentingan lainnya. Hubungan ini bersifat partnership,
bukan sekedar hubungan antara penjual dan pembeli. Ini berarti tujuan
jangka panjang adalah menghasilkan keuntungan yang terus menerus
dari suatu kelompok pelanggan yaitu pelanggan yang sekarang dan
juga pelanggan yang baru.
Chan (2003:6) mendefinisikan Relationship Marketing sebagai
pengenalan setiap nasabah secara lebih dekat dengan menciptakan
komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling
menguntungkan antara nasabah dan perusahaan. Berdasarkan definisi
tersebut dapat diketahui bahwa satu hal yang sangat penting bagi
36
perusahaan adalah membina hubungan-hubungan yang baik dengan
para nasabah karena hubungan baik akan menetukan nilai masa depan
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan juga harus memahami
faktor-faktor penting yang ada dalam Relationship Marketing.
Strategi Relationship Marketing bertujuan untuk membangun
sebuah organisasi yang dirancang untuk menciptakan dan
menyampaikan nilai pelanggan secara konsisten dan lebih baik
daripada pesaing. Penerapan strategi Relationship Marketing yang
tepat memerlukan pengetahuan mengenai beberapa perbedaan persepsi
dan tanggapan konsumen, pemahaman inilah yang selalu dipelihara
dalam menjual produknya. Mempunyai strategi Relationship
Marketing untuk menjalin hubungan dan mempertahankan pelanggan
dalam jangka waktu panjang, maka perusahaan akan mendapat
keuntungan. Relationship yang baik akan menciptakan kepercayaan
dan kepuasan dan seterusnya akan terbentuk kelompok konsumen yang
loyal (Toriman, 2016).
Menurut Kotler dalam Rangan (2015) Relationship
Marketing mengandung tiga manfaat :
a) Manfaat Ekonimis
b) Manfaat Sosial
c) Manfaat Struktral
37
Membangun hubungan yang baik dan harmonis dengan
pelanggan dalam jangka panjang dapat menciptakan kepuasan bagi
pelanggan yang nantinya akan menjadi loyal pada perusahaan.
Menjalin hubungan akan memperbaiki dan meningkatkan tali
persaudaraan yang erat.
Menurut Ndubisi (2007:100) Relationship Marketing
berkonsentrasi pada empat dimensi antara lain:
a) Kepercayaan, yaitu keyakinan bahwa semua pihak akan
memenuhi janjinya dalam hubungan tersebut. Jika ingkar janji
maka bisa membuat pelanggan beralih ke perusahaan lain.
b) Komitmen, merupakan variabel yang berguna untuk mengukur
kecenderungan pelanggan yang akan loyal dan memprediksi
frekuensi pembelian yang akan terjadi di masa depan.
c) Komunikasi, memiliki arti sebagai kemampuan untuk
menyediakan informasi yang tepat dan akurat yang juga
merupakan dialog interaktif antara perusahaan dan pelanggan
yang meliputi kegiatan pra penjualan, penjualan, konsumsi,
dan fase setelah konsumsi.
d) Penanganan Konflik, merupakan kemampuan untuk
menghindari potensial konflik, memberikan solusi sebelum
terjadi permasalahan dan mendiskusikan solusi secara terbuka
ketika permasalahan muncul.
38
5. Customer Satisfaction
Kata kepuasan telah lama menjadi suatu konsep yang kritis
dalam dunia pemasaran dan dalam penelitian selalu dihubungkan
dengan perilaku pembelian. Pada umumnya bila pembeli merasa puas
dengan produk atau layanan yang didapatnya, maka kemudian akan
melakukan pembelian ulang atas apa yang didapatnya dan mungkin
akan menambah kuantitas dari pembeliannya tersebut. Pelanggan yang
puas akan memberitahukan kepada orang lain tentang pengalamannya
tersebut, akan tetapi ketidakpuasan dari pelanggan tersebut akan
berakibat berpindah ke lain merk dan menghasilkan informasi yang
negatif dikemudian hari. Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
adalah respon konsumen terhadap ketidaksesuaian yang dirasakan
antara harapan sebelumnya atau norma kinerja lainnya dan kinerja
aktual produk atau jasa setelah pemakaiannya (Tjiptono, 2008:320)
Kepuasan nasabah merupakan hal yang penting bagi
penyelenggara jasa, karena nasabah akan menyebarluaskan rasa
puasnya kepada calon nasabah, sehingga akan menaikkan reputasi
pemberi jasa. Menurut Zeithaml (2013) kepuasan adalah respon atau
tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan
merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau
jasa, atau produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan
konsumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi
konsumen.
39
Tingkat kepuasan nasabah dapat diartikan sebagai kesesuaian
antara apa yang dirasakan oleh nasabah dari pengalamannya
menggunakan jasa sebuah bank dengan apa apa yang diharapkannya
dari bank tersebut. Kepuasan pelanggan adalah seberapa jauh persepsi
kinerja sebuah produk sesuai dengan harapan-harapan seorang pembeli
(Kotler, 2004:793).
Lovelock (2005:104) kepuasan pelanggan memberikan banyak
manfaat bagi perusahaan, dan tingkat kepuasan pelanggan yang makin
tinggi akan menghasilkan loyalitas pelanggan yang lebih besar. Dalam
jangka panjang akanlebih menguntungkan mempertahankan pelanggan
yang baik dari pada terus-menerus menarik dan membina pelanggan
baru untuk memperhatikan pelanggan yang pergi. Pelanggan yang
sangat puas akan menyebarkan cerita positif dari mulut ke mulut dan
justru akan menjadi iklan berjalan dan berbicara bagi suatu
perusahaan. Sehingga akan menurunkan biaya untuk menarik
pelanggan baru. Hal ini terutama penting bagi penyedia jasa
profesional, karena nama baik dan cerita dari mulut ke mulut
merupakan sumber informasi utama bagi klient baru.
Menurut Kotler (2007:177) kepuasan nasabah adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan,
konsumen tidak akan puas. Jika kinerja memenuhi harapan, konsumen
akan puas. Jika kinerja melebihi harapan, konsumen amat puas atau
40
senang. Konsumen yang puas cenderung akan memberikan referensi
yang baik terhadap produk atau jasa kepada orang lain. Indikator
kepuasan konsumen dapat dilihat dari :
a. Re-purchase
b. Menciptakan Word Of Mouth
c. Menciptakan Citra Merk
d. Menciptakan kepuasan pembelian pada perusahaan yang sama
6. Loyalitas
Loyalitas nasabah adalah sikap dari nasabah dalam menentukan
pilihannya untuk tetap menggunakan produk atau jasa dari suatu
perusahaan. Sikap menentukan pilihan tersebut juga untuk membuat
komitmen dan melakukan pembelian ulang pada perusahaan tersebut.
Loyalitas atau kesetiaan menunjukan probabilitas seorang konsumen
atau pengunjung untuk melakukan kunjungan ulang dalam periode
waktu tertentu. Menurut Kotler (2007:89) loyalitas diartikan sebagai
suatu perilaku yang diharapkan atas suatu produk atau layanan yang
antara lain meliputi kemungkinan pembelian lebih lanjut atau berubah
perjanjian layanan, atau sebaliknya seberapa besar kemungkinan
pelanggan akan beralih ke merk lain atau penyedia produk lain.
41
Loyalitas dapat diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan
seseorang terhadap suatu objek. Loyalitas menggambarkan kesediaan
pelanggan untuk menggunakan barang atau jasa secara berulangulang
dan secara eksklusif, dan dengan sukarela merekomendasikan produk
atau jasa tersebut kepada konsumen lain (Lovelock, 2005:133).
Konsep loyalitas dalam hal ini adalah komitmen yang dipegang
secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau
jasa yang disukai dimasa depan meski pengaruh situasi dan usaha
pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih (Kotler, 2008:
244).
Loyalitas terjadi ketika seorang individu mempunyai
ketertarikan dalam menjaga hubungan yang dekat, biasanya
merupakan hasil dari serangkaian pengalaman positif di masa lalu
kualitas produk, kemudahan penggunaan layanan yang efektif.
Kemudian yang tidak berwujud (intangible), misalnya komunikasi
yang penuh kehangatan, citra perusahaan yang dapat dipercaya
(Lovelock, 2005:46).
Menurut Chan (2003:34) Loyalitas pelanggan merupakan kunci
utama yang memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan
karena mempunyai nilai strategik bagi perusahaan yang berorientasi
kepada pelanggan , yang mempunyai pandangan bahwa pelanggan
adalah nyawa atau kehidupan bgagi perusahaan sehinnga pelanggan
42
terutama yang loyal harus tetap dijaga dan dimanjakan agar tidak
berpaling ke perusahaan lain.
Menurut Griffin dalam Lestari (2013:38) nasabah yang loyal
dapat diukur dengan cara antara lain:
a. Transaksi berulang
b. Merekomendasikan kepada orang
c. Menggunakan jasa lain yang ditawarkan
d. Tidak terpengaruh dari tawaran pesaing
C. Kerangka Pemikiran
Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dari penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka
dapat dirumuskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1
H4
H8
H5 H7
H9 H8, H9, H10
H10 H6
H3
H2
Complain
Handling
Relationship
Marketing
Service
Quality
Loyalitas Customer
Satisfaction
43
Kerangka pemikiran diatas menjelaskan bahwa Complain Handling
(X1), Service Quality (X2) dan Relationship Marketing (X3) berpengaruh
terhadap Loyalitas (Y) dengan Customer Satisfaction (Z) sebagai variabel
intervening.
D. Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Complain handling Terhadap Loyalitas Nasabah
Nasabah yang mengeluh muncul ketika persepsi layanan yang
diinginkan tidak sesuai dengan yang diharapkannya dan nasabah masih
baik karena minimal masih menjadi pelanggan perusahaan tersebut
sementara perusahaan tidak dapat menghilangkan keluhan, mereka
dapat belajar untuk secara efektif menanggapi keluhan mereka.
Complain handling didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan
untuk mencegah potensi sebuah komplain, menyelesaikan komplain
secara nyata sebelum menjadi masalah dan mendiskusikan solusinya
secara terbuka ketika ada masalah yang timbul (Ndubisi, 2007:124).
Penanganan keluhan adalah kesempatan mempererat hubungan dan
menciptakan loyalitas.
Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Lay (2018) dan Salay (2012) yang menyatakan bahwa Complain
handling berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Maka dari penjelasan di atas diajukan hipotesis:
H1= Complain handling berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah
44
2. Pengaruh Service quality Terhadap Loyalitas Nasabah
Pada situasi persaingan perbankan, bank membutuhkan usaha
yang keras untuk mendapat calon nasabah dan mempertahankan yang
sudah ada ditangan. Keberhasilan usaha tersebut sangat ditentukan
oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas. Untuk itu karyawan bagian pelayanan sebaiknya selalu
memantau kepuasan yang dirasakan oleh nasabah perbankan untuk
mencapai loyalitas dari para nasabah (Sudirman, 2011). Pelayanan
yang baik akan menimbulkan perasaan senang dan puas dimana itu
akan memepengaruhi loyalitas.
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Zakiy (2017) dan Lay (2018) yang menyatakan bahwa Service quality
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Maka
dari penjelasan diatas diajukan hipotesis:
H2 = Service quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah Bank Syariah
3. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah
Kerangka Kerja Relationship marketing adalah menjalin
hubungan dengan pelanggan secara terus menerus untuk mendorong
timbulnya kesetiaan pelanggan yang dapat menciptakan transaksi
ulangan (Hasan, 2008:74). Dengan demikian, Relationship marketing
dapat dicapai dengan menciptakan hubungan yang kuat dan abadi
dengan kelompok inti pelanggan. Relationship marketing ditekankan
45
pada pengembangan ikatan jangka panjang, dengan pelayanan yakni
dengan cara membuat pelanggan merasa nyaman terhadap pelayanan
badan usaha melalui interaksi dan koneksi pribadi terhadap bisnis.
Oleh karena itu mempertahankan pelanggan menjadi kunci utama
dalam suatu perusahaan untuk lebih sukses dibandingkan pesaingnya.
Relationship marketing yang baik akan membuat nasabah menjadi
loyal terhadap bank.
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Zaid (2007) dan Toriman (2016) yang menyatakan bahwa Relationship
Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah bank syariah. Maka dari penjelasan diatas diajukan hipotesis:
H3 = Relationship Marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah
4. Pengaruh Complain handling Terhadap Customer Satisfaction
Penanganan komplain secara efektif memberikan peluang untuk
mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan
produk/jasa perusahaan yang puas atau bahkan menjadi pelanggan
abadi. Saat perusahaan mendengarkan keluhan nasabah dan
menanggapinya dengan baik itu akan memberikan kepuasan tersendiri
bagi nasabah (Tjiptono, 2007:240).
46
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ismanik (2015) dan Artanti (2013) yang menyatakan bahwa Complain
handling berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah. Maka dari penjelasan diatas diajukan hipotesis:
H4 = Complain Handling berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Customer satisfaction
5. Pengaruh Service quality Terhadap Customer satisfaction
Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan. Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen
(Tjiptono, 2001:94). Jika pelayanan yang diberikan sesuai dengan
keinginan nasabah maka itu akan menciptakan kepuasan tersendiri
bagi nasabah yang itu akan berdampak positif bagi perusahaan.
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Lay (2018), Ambarwati (2014) dan Tejaningtyas (2015) yang
menyatakan bahwa Service quality berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan nasabah bank syariah. Maka dari penjelasan diatas diajukan
hipotesis:
H5 = Service quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap
customer satisfaction Bank Syariah
47
6. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer satisfaction
Pada umumnya perusahaan menginginkan seorang pelanggan
setia yang merupakan suatu hal berharga bagi perusahaan.
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah
mimpi semua pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan
jangka panjang (Kotler, 2007). Relationship marketing merupakan
pencitaan nilai dan pemeliharaan hubungan tahan lama antara
perusahaan dengan pelanggan sehingga tercipta kepuasan bagi kedua
belah pihak. Meningkatnya pelanggan bergantung pada faktor yaitu
kepuasan pelanggan. Maka sangat penting menjadikan kepuasan
pelanggan sebagai kuncinya. Memuaskan pelanggan adalah dengan
cara menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan berdasarkan
Relationship Marketing. Jadi jika hubungan dengan pelanggan dapat
efektif dan memiliki arah yang positif maka perusahaan akan dapat
mencapai tujuan untuk menambah jumlah pelanggan (Nisazizah,
2018).
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sudirman Zaid (2007), Chang (2010) dan Novi (2013) yang
menyatakan bahwa Relationship Marketing berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan nasabah bank syariah. Maka dari penjelasan diatas
diajukan hipotesis:
H6 = Customer Relationship Marketing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Customer satisfaction
48
7. Pengaruh Customer satisfaction Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah
Bank
Nasabah yang loyal merupakan nasabah yang merasa puas dan
selalu inigin terus melakukan transaksi di bank tersebut. Nasabah yang
puas akan senang dan akan mempertahankan hubugannya dengan
perusahaan, karena dalam hubungan tersebut nasabah merasa semua
hasil yang diharapkan telah dipenuhi dan melebihi apa yang
diharapkan (Suharyono, 2014).
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sof’an (2016) dan Yulianto (2007) yang menyatakan bahwa kepuasan
nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Maka dari
penjelasan diatas diajukan hipotesis:
H7 = Customer satisfaction berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah
8. Pengaruh Complain handling terhadap Loyalitas nasabah yang
dimediasi oleh Customer Satisfaction
Para pelanggan yang sampai mengeluh itu biasanya tertarik
memberi kesempatan kepada perusahaan untuk meletakkan berbagai
urusan dengan benar. Ini berarti bahwa jika perusahaan tetap
menguasai pelanggan dan memperbaiki hubungan yang akan berakibat
pada loyalitas pelanggan. Apabila nasabah merasa puas dengan
penanganan keluhan yang diberikan oleh perusahaan, maka akan
semakin loyal terhadap perusahaan, karena nasabah merasa
49
diperhatikan oleh pihak perusahaan. Oleh karena itu penanganan
keluhan dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan. Hal ini sejalan
dengan penelitian Ndubisi (2007) yang mengatakan bahwa penanganan
konflik berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Dalam penelitian ini menggunakan Customer Satisfaction
sebagai variabel mediasi untuk melihat apakah ada pengaruh tidak
langsung antara variabel Complain handling terhadap loyalitas
nasabah. Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini :
H8 = Complain handling berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Loyalitas nasabah yang dimediasi oleh Customer Satisfaction
9. Pengaruh Service quality terhadap Loyalitas nasabah yang dimediasi
oleh Costumer Satisfaction
Bank Syariah sebagai lembaga dalam bidang jasa tentunya
harus meningkatkan dan mengoptimalkan kualitas layanan untuk
membangun loyalitas nasabah. Nasabah yang merasa nyaman, aman,
diperhatikan kebutuhannya dan kesesuaian bank dengan prinsip-
prinsip yang merupakan bagian dari kualitas layanan, akan merasakan
kepuasan yang berujung pada loyalitas. Robbins (2013) menjelaskan
bahwa sikap seseorang dibentuk dari tiga komponen yaitu
kognitif/evaluasi, afektif/perasaan dan perilaku/tindakan. Dapat
dikatakan bahwa persepsi/evaluasi nasabah terhadap kualitas layanan
yang diberikan, akan memunculkan perasaan puas/kognitif yang akan
menentukan loyalitas/tindakan dari nasabah. Dengan kata lain, nasabah
50
akan merekomendasikan orang lain dan melakukan pembelian ulang
jika nasabah tersebut merasa puas akan produk dan layanan.
Dalam penelitian ini menggunakan Customer Satisfaction
sebagai variabel mediasi untuk melihat apakah ada pengaruh tidak
langsung antara variabel Service quality terhadap loyalitas nasabah.
Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
H9 = Service quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Loyalitas nasabah yang dimediasi oleh Customer Satisfaction
10. Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas yang dimediasi
oleh Costumer Satisfaction
Relationship marketing merupakan sikap dari bank untuk
menjaga hubungannya dengan para nasabah. Strategi ini digunakan
agar konsumen tidak berpindah pada merek ataupun perusahaan
lainnya. Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan sebagai respon
pelanggan terhadap evaluasi ketiaksesuaian yang dipersepsikan antara
harapan awal sebelum pembelian dan kinerja aktual produk yang
dipersipkan setelah pemakaian atau konsumsi produk yang
bersangkutan (Tjiptono, 2008:120).
Dalam penelitian ini menggunakan Customer satisfaction
sebagai variabel mediasi untuk melihat apakah ada pengaruh tidak
langsung antara variabel Relationship Marketing terhadap loyalitas
nasabah. Putri (2015) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
customer satisfaction memediasi hubungan antara Relationship
51
marketing dan loyalitas nasabah. Berikut hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini:
H10 = Relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Loyalitas nasabah yang dimediasi oleh Customer satisfaction
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang
berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan
suatau informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Asnawi, 2009:20).
Oleh karena itu penelitian ini ingin mengkonfirmasi konsep dari teori yang
telah dijelaskan dengan fakta data yang ditemukan dilapangan yang
nantinya dapat berguna untuk memahami berbagai kasus serta
memecahkan masalah yang terjadi dan mengantisipasi berbagai masalah
yang akan datang. Adapun penelitian ini adalah tentang Analisis Pengaruh
Complain handling, Service quality dan Relationship Marketing Terhadap
Loyalitas Nasabah Dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel
Intervening pada Bank Muamalat KC Salatiga .
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil studi kasus di Bank Muamalat Kantor
Cabang Salatiga yang beralamatkan di Jl.Sukowati No.19 C Kalicacing
Sidomukti Kota Salatiga, Jawa Tengah 50732. Adapun penelitian ini
dilakukan pada bulan April 2019.
53
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Asnawi, 2009:153). Sedangkan menurut (Bawono, 2006:28) populasi
adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian untuk dianalisis
dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah semua nasabah Bank Muamalat Kantor Cabang Salatiga.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006:28) sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Dalam
penentuan jumlah sampel dapat ditentukan dengan cara berikut :
( )
( )
54
Dimana:
S : Sampel
P : Populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan
yaitu accidental sampling. Accidental sampling adalah penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan dijumpai
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagi sumber data (Asnawi, 2009:149).
Alasan digunakannya accidental sampling dikarenakan jumlah populasi
yang sangat besar dengan aktivitas responden yang tinggi yaitu nasabah
bank, maka sangat tepat menggunakan accidental sampling.
D. Definisi Konsep Dan Operasional
Variabel penelitian ini terdiri dari tiga macam, yaitu variabel
independen, dependen dan variabel intervening. Variabel independen
adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2004:58). Variabel dependen
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Sedangkan variabel intervening adalah variabel antara
yang menghubungkan sebuah variabel independen utama pada variabel
dependen yang dianalisis. Variabel-variabel yang digunakan pada
penelitian ini adalah:
55
1. Variabel independen, yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Sujarweni, 2015:75). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independen atau bebas adalah Complain handling, Service qualitydan
Relationship Marketing
2. Variabel intervening, yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini
merupakaan variabel penyela yang terletak diantara variabel
independen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen
(Sugiyono, 2017:6). Customer Satisfaction (Z) yang menjadi variabel
intervening dalam penelitian ini.
3. Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena
adanya variabel bebas. Dalam penelitian yang menjadi variabel
dependen yaitu loyalitas nasabah (Y).
Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Complain handling
Penanganan komplain merupakan usaha pemecahan yang
diberikan oleh pihak yang menyediakan jasa untuk menyelesaikan
masalah yang dirasakan pelanngan. Suatu perusahaan yang
melakukan penanganan keluhan dapat mengubah konsumen yang
mengeluh menjadi konsumen yang setia. Adanya penanganan
keluhan yang bersifat adil menghasilkan kepercayaan dan
56
komitmen dari konsumen atas perusahaan yang pada akhirnya
konsumen akan menjadi setia sedangkan tujuan penanganan
keluhan adalah mengubah seorang konsumen yang tidak puas
menjadi konsumen setia.
b. Service quality
Kualitas pelayanan adalah suatu kegiatan pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan prinsip lebih mudah,
lebih baik, cepat, tepat, akurat, ramah, sesuai dengan harapan
pelanggan. Menurut Tjiptono (2008:59) kualitas layanan adalah
tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi
kualitas layanan yaitu jasa yang diharapkan (expected service) dan
jasa yang dirasakan (perceived service). Apabila pelayanan yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka
kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika
pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka
kualitas layanan dipersepsikan ideal. Sebaliknya jika pelayanan
yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka
kualitas layanan dipersepsikan buruk.
57
c. Relationship Marketing
Menurut Kotler (2007:194) relatioship marketing adalah
sebuah proses menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan
hubungan yang kuat dan bernilai tinggi dengan pelanggan serta
pihak yang berkepentingan lainnya. Hubungan ini bersifat
partnership, bukan sekedar hubungan antara penjual dan pembeli.
Ini berarti tujuan jangka panjang adalah menghasilkan keuntungan
yang terus menerus dari suatu pelanggannya. Hubungan yang baik
akan menumbuhkan kesan yang baik bagi pelanggan. Menurut
Yunita kelompok pelanggan yaitu pelanggan yang sekarang dan
juga pelanggan yang baru. Hubungan pemasaran adalah suatu cara
untuk mengatasi permasalahan melalui penyampaian secara
langsung dan berbicara secara terperinci kepada pelanggan
mengenai penyelesaian yang terbaik. Tujuannya membangun dasar
kesetiaan pelanggan yang sering kali berguna bagi perusahaan.
d. Customer Satisfaction
Menurut Kotler (2007:177) kepuasan nasabah adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja
berada di bawah harapan, konsumen tidak akan puas. Jika kinerja
memenuhi harapan, konsumen akan puas. Jika kinerja melebihi
harapan, konsumen amat puas atau senang. Konsumen yang puas
cenderung akan memberikan referensi yang baik terhadap produk
58
atau jasa kepada orang. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan
nasabah adalah suatu proses perbandingan antara harapan nasabah
dengan hasil yang diperoleh. Putri (2014) dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa kepuasan nasabah memediasi hubungan antara
relationship marketing dan loyalitas nasabah. Artinya apabila
kepuasan nasabah terhadap suatu bank meningkat maka
loyalitasnya pada bank tersebut akan meningkat pula.
Hal ini dikarenakan kepuasan merupakan kunci utama
perusahaan untuk menciptakan intensitas pembelian ulang dimasa
depan. Kepuasan terjadi karena apa yang diberikan kepada nasabah
lebih besar daripada harapannya. Seperti pelayanan, kepercayaan
terhadap produk, kemampuan perusahaan dalam menanganai
masalah, serta membangun hubungan yang berkesinambungan
dengan pelanggan.
e. Loyalitas
Loyalitas adalah sikap dari nasabah dalam menentukan
pilihannya untuk tetap menggunakan produk atau jasa dari suatu
perusahaan. Sikap menentukan pilihan tersebut juga untuk
membuat komitmen dan melakukan pembelian ulang pada
perusahaan tersebut. Loyalitas atau kesetiaan menunjukan
probabilitas seorang konsumen atau pengunjung untuk melakukan
kunjungan ulang dalam periode waktu tertentu. Menurut Griffin
(2008:5) Customer loyalty adalah suatu perilaku yang ditunjukkan
59
dengan pembelian rutin didasarkan pada unit pengambilan
keputusan. Loyalitas konsumen terhadap suatu barang atau jasa
yang ditawarkan oleh suatu perusahaan yang tercermin dari
kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian barang dan jasa
secara terus-menerus harus selalu diperhatikan oleh perusahaan
dengan demikian perusahaan perlu mengamati loyalitas konsumen
untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk mengahasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006:29). Teknik untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data
Primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara
menyebarkan angket (kuisioner) secara langsung kepada nasabah Bank
Muamalat KC Salatiga sebagai objek penelitian.
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, 2006:29). Kuisioner penelitian yang digunakan adalah
kuisioner tertutup. Yaitu model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut
telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari
alternative jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya.
60
Selain data primer peneliti juga menggunakan data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian
arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh
dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun dari internet (Bawono,
2006:30). Data sekunder dalam penelitian ini adalah jurnal, buku, skripsi,
data statistik dan internet.
F. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau
simbol dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali, 2006:3).
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala pengukuran ordinal,
digunakan untuk mengukur sikap responden terhadap suatu jawaban.
Skala pengukuran terbagi dalam beberapa skala yang masing-masing skala
mempunyai skor penilaian antara 1-10, dimana skor 1 untuk jawaban
responden yang sangat rendah sampai dengan skor 10 untuk jawaban
responden yang sangat tinggi. Penggunaan skala 1-10 mengingat skala
tersebut lazim digunakan dalam jurnal-jurnal penelitian pemasaran dan
untuk menghindari adanya jawaban ragu-ragu (Central tendency effect).
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala ordinal:
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
setuju
61
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2013:52) menyatakan bahwa uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu pengukuran dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan
dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total
skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor
masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan
kriteria statistik sebagai berikut
1) Apabila r hitung >r table (pada taraf signifikasi 𝛼 = 0,05),
maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
2) Apabila r hitung<r table (pada taraf signifikasi 𝛼 = 0,05), maka
dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
b. Uji Realiabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji
statistic Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel
62
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60
(Ghozali, 2013:47).
Menurut Sunyoto (2009:68) Pengukuran reliabilitas
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Repeated measure atau pengukuran ulang
Dalam waktu yang berbeda, seorang karyawan/ responden diberi
butir pertanyaan dan alternativejawaban yang sama. Butir
pertanyaan dikatakan andal jika jawabannya sama.
2) One shot atau pengukuran sekali saja
Pengukuran keandalam butir pertanyaan dengan sekali
menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya
diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir prtanyaan yang
sama dengan bantuan komputer Statistical program for society
science (SPSS), dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu
kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha > 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Tujuan uji multikolinearitas untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat masalah
multikolinearitas (Multikol). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
63
independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Pedoman suatu model Regresi yang bebas multikol adalah
mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai angka TOLERANCE >
0,10 (Ghozali, 2013:105).
Selain itu bisa dilakukan dengan uji auxilary yaitu dengan
meregresikan antar variabel independen untuk mendapatkan r2
kemudian dibandingkan dengan R2 dari persamaan utama.
Dikatakan tidak ada gejala multikolinieritas apabila r2
lebih kecil
dari R2 dari regresi utama (Bawono, 2006:122).
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel
pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul
apabila terjadi heteroskendestisitas adalah penaksir tidak bias tetapi
tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun sampel kecil,
serta uji t-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah
(Bawono, 2006:133). Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
64
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homokedastisitas (Ghozali, 2013:139).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model
dalam regresi pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2013:160). Cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
histogram maupun grafik normal probability plot, akan tetapi jika
menggunakan grafik ini diperlukan kejelian dalam menganalisa
grafik. Dasar dalam pengambilan keputusan menurut Ghozali
(2013:163) yaitu:
1) Jika data menyebar di garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. Oleh karena itu selain uji grafik, dilengkapi dengan
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-smirnov (K-S).
65
3. Uji Statistik
a. Uji T(test)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Kriteria dalam
menentukan uji T test adalah ketika sig. < 0.05 atau = 0.05 maka,
dapat dikatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
b. Uji Statistik F
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat
(Ghozali, 2013:99). Untuk menguji kelayakan model penelitian ini
digunakan Uji Anova (uji F) dengan kriteria sebagai berikut :
1) Jika nilai F hitung>F tabel atau nilai signifikansi < 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
independen yang diuji merupakan variabel yang tepat
dalam memprediksi variabel dependen
2) Jika nilai F hitung < F tabel atau nilai signifikansi > 0,05
maka dapat disimpulkanbahwa seluruh variabel independen
yang diuji merupakan variabel yang tidak tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
66
c. Uji Koefisien Determasi ( R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).
4. Analisis Jalur (Path Analisys)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan
metode analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan
peluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
teori (Ghozali, 2013:177).
H. Alat analisis
Dalam penelitian ini digunakan analisis kuantitatif yaitu dengan
menggunakan Regresi Linier Berganda dan program SPSS 25 (Statistical
Product and Service Sollution). SPSS 25 merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses
data-data statistik secara tepat, serta menghasilkan output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan
67
sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data
meringkas, atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan
menggunakan metode tertentu, dan menginterprestasikan hasil dari analisis
tersebut. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah
olah data SPSS For Windows. Program olah data SPSS For Windows ini
sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil data yang
dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
68
BAB IV
Analisis Data
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Bank Muamamat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius
Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991. Bank Muamalat Indonesia ini
diprakarsai oleh Manjelis Ulama Indonesia (MUI), cendekiawan
muslim dan Pemerintah Indonesia. Bank ini memulai kegiatan
operasinya pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan adanya
dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-
Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim, serta pendirian
Bank Muamalat ini juga menerima dukungan dari masyarakat. Pada
tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikannya Bank
Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.
Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai bank
syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa
maupun produk yang terus dikembangkan.
Salah satu cara untuk memperluas jaringan Bank Muamalat
Indonesia membuka beberapa kantor cabang diseluruh wilayah
Indonesia. Karena kinerja di Bank yang terus meningkat dan
berkembang maka didirikan salah satu kantor cabang di Semarang.
Dalam pengelolaannya dari tahun ke tahun bank semakin meningkat
69
dan akhirnya Bank Muamalat Indonesia membuka kantor cabang
pembantu. Salah satu kantor cabang pembantu yang dibuka yaitu
Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Salatiga.
Bank muamalat Indonesia Cabang pembantu Salatiga terletak
di Jalan Sukowati No. 19 C, Kelurahan Kalicacing, Sidomukti
Salatiga yang berdiri pada tanggal 31 Desember 2009 dan mulai
beroperasi pasa tanggal 1 Januari 2010.
2. Visi dan Misi
a. Visi
“The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong
Regional Presence”
b. Misi
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan
berkesinambungan dengan peekanan pada semangat kewirausahaan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya
manusia yang islami dan profesional serta orientasi investasi yang
inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku
kepentingan.
3. Identitas Tempat Kegiatan Penelitian
Nama Bank : Bank Muamalat KCP Salatiga
Alamat Bank : Jl. Sukowati No 19 C Kalicacing Kec. Sidomukti
Kota Salatiga
Telepon : 0298 315937
70
Kode Bank : 508
Perusahaan : Bank Muamalat Indonesia (BMI)
4. Struktur Organisasi
Bank Muamalat Indonesia memiliki struktur organisasi yang
diciptakan sesuai dengan perkembangan kebutuhan. Oleh karena itu,
struktur ini dapat berubah jika kebutuhan berubah. Berdasarkan prinsip
tersebut maka struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia adalah
relatif dan fleksibel.
Struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia KCP Salatiga adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia KC Salatiga Sumber: Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga
-----------------------
-----------------------------------
Operasional Manager Branch Manager
Cabang Utama
Cabang Pembantu
SBOS SBM
Manag
CS
Manag
Teller
Manag
71
B. Deskripsi Responden
Peneliti mengelompokkan responden kedalam beberapa
karakteristik. Melihat bahwa setiap responden memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Data penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan kepada nasabah Bank Muamalat KC Salatiga sebanyak 100
kuesioner. Berikut adalah karakteristik responden dalam penelitian ini.
1. Jenis Kelamin Responden
Berikut ini adalah karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin :
Table 4.1
Jenis Kelamin
Valid laki/laki
Perempuan
Total
Frequency Percent Valid percent Cumulative percent
35 35.0 35.0 35.0
65 65.0 65.0 65.0
100 100.0 100.0
Sumber Data yang diolah (2019)
Dari tabel di atas dapat kita ketahui jenis kelamin responden yang
diambil dari nasabah Bank Muamalat KC Salatiga yaitu sebanyak 35
orang atau 35% berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya adalah
responden perempuan sebanyak 65 orang atau 65%. Data tersebut
menunjukkan bahwa jumlah responden yang digunakan dalam penelitian
ini mayoritas berjenis kelamin perempuan.
72
2. Usia Responden
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan usia :
Table 4.2
Usia Responden
>20 Tahun
21-30 Tahun
31-40 Tahun
41-50 Tahun
Total
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
6 6.0 6.0 6.0
17 17.0 17.0 23.0
48 48.0 48.0 71.0
29 29.0 29.0 100.0
100 100.0 100.;0
Sumber Data yang diolah (2019)
Dari tabel di atas dapat diketahui usia responden yang diambil dari
nasabah Bank Muamalat KC Salatiga yaitu sebanyak 6 orang atau 6%
berusia dibawah 20 tahun, usia 21-30 tahun sebanyak 17 orang atau
17%, usia 31-40 tahun sebanyak 48 orang atau 48%, dan usia 41-50
tahun sebanyak 29 orang atau 29%. Hal ini menunjukkan bahwa
nasabah yang loyal terhadap Bank Muamalat mayoritas berusia 31-40
tahun.
73
3. Pendidikan Terakhir
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan pendidikan :
Table 4.3
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SD
SMP
SMA
S1
S2
Total
11
18
51
19
1
100
11.0
18.0
51.0
19.0
1.0
100.0
11.0
18.0
51.0
19.0
1.0
100.0
11.0
29.0
80/0
99.0
100.0
Sumber data yang diolah (2019)
Tabel di atas menunjukan karakter responden berdasarkan
pendidikan data pendidikan, data tersebut menunjukan responden
dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 11 orang atau 11%,
respondengan pendidikan terakhir SMP sebanyak 18 orang atau
18%, responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 51
orang atau 51%, responden dengan pendidikan terakhir S1
sebanyak 19 orang atau 19% dan S2 sebanyak 1 orang atau 1%.
Sehingga mayoritas responden dalam penelitian ini menempuh
pendidikan terakhir SMA.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan valid jika pertanyaan
74
pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006:68).
Dasar mengambil keputusan:
a) Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item
pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
b) Jika r hitung < r tabel, maka instrument atau item
pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan tidak valid).
Table 4.4
Uji Validitas
Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
Complain handling
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
0,741**
0,797**
0,785**
0,705**
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Service quality
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
0,773**
0,693**
0,590**
0,723**
0,684**
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Relationship Market
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
0,794**
0,856**
0,786**
0,655**
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Satisfaction
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
0,724**
0,791**
0,759**
0,607**
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Loyalitas
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
0,700**
0,687**
0,763**
0,197
Valid
Valid
Valid
75
Pernyataan 4 0,697** Valid
Sumber : Data Primer diolah (2019)
Untuk degree of freedom (df) = N-2, (df) = 100-2, (df) = 98.
Dengan nilai (df) 98 dan nilai alpha 0,05 atau 5% di dapat angka r
tabel 0,197. Untuk menguji masing-masing indikator valid atau
tidak, bisa dilihat dari nilai r tabel dan r hitung. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas yaitu menguji data yang
diperoleh dari hasil jawaban kuisioner yang dibagikan. Suatu
kuisioner dianggap reliabel apabila jawaban-jawaban responden
tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan
dalam pengukuran reliabilitas adalah teknik cronbach alpha. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.6
(Bawono, 2006:68). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Table 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Crombach’s Alpha Keterangan
Complain handling (X1) 0,750 Reliabel
Service quality 0,730 Reliabel
Relationship Marketing 0,779 Reliabel
Satisfaction 0,691 Reliabel
Loyalitas 0,668 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah (2019)
76
Dari tabel di atas hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua
variabel penelitian memiliki nilai cronbach alpha di atas 0,60 (α >
0,60). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukur dari masing-
masing variabel kuisioner penelitian yang digunakan adalah
reliabel.
2. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependent (Y). Dengan Variabel
Independent (X1, X2, X3), atau sejauh mana konstribusi variabel
independen (X1, X2, X3) mempengaruhi variabel dependen (Y).
Pengujian ini dengan melihat R2 pada hasil analisa persamaan
regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinan (R2)
semakin mendekati angka 1 berarti model regresi yang digunakan
sudah semakin tetap sebagai model penduga terhadap variabel
dependen .
Table 4.6
Hasil Uji Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .881a .777 .767 1.093
a. Predictors: (Constant),Satisfaction, Service_Quality,
Relationship_Marketing, Complain_Handling
Sumber data yang diolah (2019)
77
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa:
1) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,881, artinya ada hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen (karena
mendekati angka 1)
2) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,777 yang menjelaskan
bahwa kontribusi variabel independen (X) mempengaruhi
variabel dependen sebesar 77,7% sisanya sebesar 22,3%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.
b. Uji F Test ( Uji secara serempak)
Uji F dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel
independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen (Bawono, 2006:91). Hasil penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Table 4.7
Uji Statistik F
ANOVAb
Model Sum of
square
Df Mean
Square
F Sig
Regression
1 Residual
Total
395.343
113.567
508.910
4
95
99
98.836
1.195
82.677 .000b
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Satisfaction,
Service_Quality,Relationship_Marketing, Complain_Handling
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai F
hitung sebesar 82,677 dengan signifikansi 0.000 jauh lebih kecil
dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen
78
secara simultan mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan
terhadap variabel dependen.
c. Uji t (Uji Secara Individual)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98).
Berikut adalah Hasil Uji t (Uji secara individu.
Table 4.8
Hasil Uji T test 1 (Uji Secara Individu)
Coefficientsa
Model Unstanrdized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
T Sig
B Std. Error
1 Constant 5.443 2.781 1.957 .053
Complain H .767 .064 .788 11.935 .000
Service quality .099 .062 .119 1.587 .116
Relationship M -.057 .067 -.066 -.884 .401
a. Dependent Variable: Satisfaction
Sumber Data Primer yang diolah (2019)
Y = βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Y = 5.443 + 0,767 X1 + 0,009 X2 - 0,057 X3 + e
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1) Konstanta 5,443 mengandung arti apabila variabel Complain
handling (X1), Service quality (X2), dan Relationship Marketing
79
(X3) konstan atau tidak ada nilai nol, maka loyalitas nasabah
akan mengalami peningkatan sebesar 5,443 atau 5,443%.
2) Koefisien regresi Complain handling (X1) sebesar 0,767
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin Complain
handling (X1) akan meningkatkan Customer satisfaction sebesar
0,767 kali.
3) Koefisien regresi Service quality (X2) sebesar 0,099
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin Service
quality (X2) akan meningkatkan customer satisfaction sebesar
0,099 kali.
4) Koefisien regresi Relationship marketing (X1) sebesar -0,057
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin Relationship
marketing (X1) akan menurunkan Customer satisfaction
sebesar -0,057 kali.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai probabilitas
nilai signifikansi masing-maing untuk variabel Complain handling
(X1), Service quality (X2), Relationship marketing (X3) yaitu:
1) Nilai signifikansi variabel Complain handling (X1) adalah
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya antara variabel
Complain handling berpengaruh signifikan terhadap Customer
satisfaction.
80
2) Nilai signifikansi variabel Service quality (X2) adalah sebesar
0,116 lebih besar dari 0,05 artinya antara Service quality
berpengaruh tidak signifikan terhadap customer satisfaction.
3) Nilai signifikansi variabel Relationship marketing (X3) adalah
sebesar 0,401 lebih besar dari 0,05 artinya antara Relationship
marketing bepengaruh tidak signifikan terhadap Customer
satisfaction.
Table 4.9
Hasil Uji T test 2 (Uji Secara Individu)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig
B Std.
Error
Beta
1 Constant 8.226 2.036 4.040 .000
Complain H .935 .073 1.027 12.852 .000
Service quality .072 .045 .093 1.583 .117
RelationshipM -.114 .048 -.143 -2.357 .020
Satisfaction -.151 .073 -.162 -2.063 .042
b. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Dari tabel di atas maka diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4Z + e
Y = 8.226+ 0,935 X1 + 0,072 X2 - 0,114 X3 - 0,151 Z + e
81
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Konstanta 8,226 mengandung arti apabila variabel Complain
handling (X1), Service quality (X2), Relationship marketing
(X3) dan Customer satisfaction (Z) konstan atau tidak ada nilai,
maka loyalitas nasabah akan mengalami peningkatan sebesar
8,226 atau 8,226 %.
2. Koefisien regresi Complain handling (X1) sebesar 0,935
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin Complain
handling (X1) akan meningkatkan loyalitas (Y) sebesar 0,935
kali.
3. Koefisien regresi Service quality (X2) sebesar 0.072
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin Service
quality (X2) akan meningkatkan loyalitas (Y) sebesar 0,072
kali.
4. Koefisien regresi Relationship marketing (X1) sebesar -0,114
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin Relationship
marketing (X1) akan menurunkan loyalitas (Y) sebesar -0,114
kali.
5. Koefisien regresi satisfaction (Z) sebesar -0,151 mengandung
arti bahwa setiap tambahan satu poin Customer satisfaction (Z)
akan menurunkan loyalitas sebesar -0,151 kali.
82
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai
probabilitas nilai signifikansi masing-maing untuk variabel
Complain handling (X1), Service quality (X2), Relationship
marketing (X3), Customer satisfaction (Z) dan loyalitas (Y)
yaitu :
1) Nilai signifikansi variabel Complain handling (X1) adalah
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya antara variabel
Complain handling berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
(Y).
2) Nilai signifikansi variabel Service quality (X2) adalah sebesar
0,117 lebih besar dari 0,05 artinya antara Service quality
berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas (Y).
3) Nilai signifikansi variabel Relationship marketing (X3) adalah
sebesar 0,020 lebih kecil dari 0,05 artinya antara Relationship
marketing bepengaruh signifikan terhadap loyalitas (Y).
4) Nilai signifikansi variabel Customer satisfaction (Z) adalah
sebesar 0,042 lebih kecil dari 0,05 artinya antara Customer
satisfaction berpengaruh signifikan terhadap loyalitas (Y).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan
Uji Auxiliary yaitu dengan membandingkan regresi variabel
83
independen dengan regresi variabel dependen. Apabila nilai R-
Square variabel independen lebih kecil dari R-Square variabel
dependen maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas antara variabel-variabel bebas.
Table 4.10
Hasil Uji Auxiliary
No Variabel Regresi Variabel
Dependen (r2)
Keterangan
1 X1 = f(X2,X3,Z) 0,632 Tidak terjadi
Multikol
2 X2 = f(X1,X3,Z) 0,313 Tidak terjadi
Multikol
3 X3 = f(X1,X2,Z) 0,352 Tidak terjadi
Multikol
4 Z = f(X1,X2,X3) 0,618 Tidak terjadi
Multikol
5 Y= f(X1,X2,X3,Z) 0,777 Regresi Utama
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R-square dari
setiap variabel X lebih kecil dari R-square variabel Y. Maka dapat
disimpulkan bahwa dalam variabel Complain handling, Service
quality, Relationship marketing dan Customer satisfaction tidak
ada gejala multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji
84
grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada
penelitian ini menggunakan grafik Plot antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y (Ghozali, 2011:139).
Cara mendeteksi heterokedastisitas pada penelitian ini yaitu
pertama menggunakan metode grafik scatterplot. Berikut adalah
hasil uji heterokedastisitas dengan grafik scatterplot
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Pada gambar scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di bawah atau maupun
diaras angka 0, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi
layak.
85
Cara kedua dalam pengujian ini menggunakan uji park
yaitu dengan cara meregresikan nilai residual dengan masing-
masing variabel independen. Jika nilai signifikansi lebih dari nilai
alpha 0,05 maka data tidak mengandung heterokedastisitas, dan
sebaliknya (Ghozali, 2016:138).
Table 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Park) Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Srandardi
zed
Coefficien
ts
T Sig
B Std.
Error
Beta
Constant -2.009 3.842 -.523 .602
Complain handling -,064 .137 -.079 -.467 .642
Service quality -,021 .086 -.030 -.245 .807
Relationship M .037 .091 .052 .409 .684
Satisfaction .078 .138 .093 .563 .575
a. Dependent Variable: Lnu2i
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Dari tabel di atas dapat diketahu bahwa dari setiap variabel
mempunyai nilai signifikan lebih dari nilai alpha 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heterokedastisitas, sehingga asumsi persamaan regresi baik.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
86
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,
2011:160). Hasil uji normalitas dapat terlihat pada gambar di
bawah ini:
Table 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersab
Mean .0000000
Std. Devition 1.07104791
Most Extreme
Differences
Absolute .130
Positive .130
Negative -.110
Test Statistic .130
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
Monte Carlo Sig. (2-
tailed)
Sig. .057d
99% Confidence Interval
Lower Bound
.051
Upper Bound .063
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Berdasarkan dari hasil tabel di atas menunjukan bahwa besarnya
nilai Kolmogorov-Smirnov setelah dilakukan uji normalitas dengan
Monte Carlo dari masing-masing variabel signifikansi lebih dari
0.05 sehingga data residual berdistribusi normal, dapat
disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas dan layak
untuk digunakan.
87
4. Path analysis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan
metode analisis jalur (Path Anaysis). Analisis jalur merupakan
perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur
adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan
kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah
dibentuk dengan model berdasarkan landasan teori. Apa yang dapat
dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara
tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner (Ghozali,
2013:249).
a. Persamaan Regresi Pertama
Pada persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
Complain handling, Service quality dan Relationship marketing
terhadap Customer satisfaction. Persamaan ini diuji menggunakan
spss dengan hasil sebagai berikut:
Table 4.13
Model Summary Jalur Model I
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .786a
.618 .606 1.523
a. Predictors: (Constant), Relationship_Marketing,
Complain_Handling, Service_Quality
88
Table 4.14
Coefficientsa Jalur Model I
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
T Sig
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 5.443 2.781 1.957 .053
Complain handling .767 .064 .788 11.935 .000
Service quality .099 .062 .119 1.587 .116
Relationship M -.057 .067 -.066 -.844 .401
a. Dependent Variable: Satisfaction
Sumber: Data Primer yang diolah (2019)
Besarnya R2
atau R Square adalah sebesar 0.618 hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1, X2,
X3 dan Z adalah sebesar 61,8% sementara sisanya 38,2%
merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian. Sementara untuk nilai el dapat dicari
dengan rumus el = √1- 0,618) = 0,618
Berdasarkan dari hasil regresi maka dapat dibuat persamaan linier
sebagai berikut:
Z = 5,443 + 0,788 X1 +0,119 - 0,066 + 0,618
Persamaan linier tersebut dapat dibuat pengertian sebagai berikut:
1) Konstan (α) sebesar 5,443 artinya apabila Complain handling,
Service quality dan Relationship marketing sama dengan nol maka
besarnya Customer satisfaction sama dengan besarnya konstanta
yaitu 5,443. Artinya apabila variabel independen tidak mengalami
89
perubahan maka akan menaikkan atau menambah Customer
satisfaction sebesar 5,443.
2) Koefisien regresi variabel Complain handling (X1) sebesar 0,788
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 artinya apabila Complain
handling ditingkatkan 1 satuan maka Customer satisfaction
mengalami kenaikan sebesar 0,788 satuan. Koefisien bernilai
positif yang menunjukkan setiap ada peningkatan Complain
handling akan meningkatkan Customer satisfaction.
3) Koefisien regresi variabel Service quality (X2) sebesar 0,119
dengan nilai signifikansi 0,116 > 0,05 artinya apabila Service
quality ditingkatkan 1 satuan maka Customer satisfaction
mengalami kenaikan sebesar 0,119. Koefisien bernila positif yang
menunjukkan setiap ada peningkatan Service quality akan
meningkatkan Customer satisfaction.
4) Koefisien regresi variabel Relationship marketing (X3) sebesar -
0,066 dengan nilai signifikansi 0,401 > 0,05 artinya apabila
Relationship marketing ditingkatkan 1 satuan maka Customer
satisfaction mengalami kenaikan sebesar 0,066. Koefisien bernilai
negatif yang menunjukkan setiap ada peningkatan Relationship
marketing akan menurunkan Customer satisfaction.
90
b. Persamaan Regresi Kedua
Pada persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
Complain handling, Service quality, Relationship marketing dan
Customer satisfaction terhadap Loyalitas. Persamaan ini diuji
mengunakan spss dengan hasil sebagai berikut:
Table 4.15
Model Summary Jalur Model II
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .881a
.777 .767 1.093
a. Predictors: (Constant), Satisfaction, Service
quality,Relationship Marketing, Complain handling
Table 4.16
Coefficientsa Jalur Model II
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
T Sig
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.226 2.036 4.040 .000
ComplainHandling .935 .073 1.027 12.852 .000
Service quality .072 .045 .093 1.583 .117
Relationship M -.114 .048 -.142 -2.357 .020
Satisfaction -.151 .073 -.162 -2.063 .042
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Besarnya R2
atau R-Square pada tabel sebesar 0,777, hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1, X2, X3
dan Z terhadap Y adalah sebesar 77,7 % sementara sisanya sebesar
91
22,3 % merupakan kontribusi variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian. Sementara untuk nilai e2 dapat dicari dengan rumus
= √(1 – 0,777) = 0,472
Berdasarkan dari hasil regresi maka dapat dibuat persamaan linier
sebagai berikut :
Y = 8,226 + 1,027 + 0.093 – 0.142 – 0.162 + 0.472
Persamaan linier tersebut dapat dibuat pengertian sebagai berikut :
1) Konstant (α) sebesar 8,226 artinya apabila Complain handling,
Servicequality, Relationship marketing dan Customer satisfaction tidak
ada nilainya adalah 0, maka loyalitas nasabah nilainya 8,226. Artinya
apabila variabel independen tidak mengalami perubahan maka akan
menaikkan atau menambah nilai loyalitas sebesar 8,226.
2) Koefisien regresi variabel Complain handling (X1) sebesar 1,027
artinya apabila Complain handling ditingkatkan 1 satuan maka
loyalitas nasabah mengalami kenaikan sebesar 1,027 satuan. Koefisien
bernilai positif yang didapat menunjukkan setiap ada peningkatan
Complain handling akan meningkatkan loyalitas.
3) Koefisien regresi variabel Service quality (X2) sebesar 0,093 artinya
apabila Service quality ditingkatkan 1 satuan maka loyalitas nasabah
mengalami kenaikan sebesar 0,093 satuan. Koefisien bernilai positif
yang dapat menunjukkan setiap ada peningkatan Service quality akan
meningkatkan loyalitas.
92
4) Koefisien regresi variabel Relationship marketing (X3) sebesar -0,142
artinya apabila Relationship marketing ditingkatkan 1 satuan maka
loyalitas mengalami penurunan sebesar -0,142 satuan. Koefisien
bernilai negatif yang dapat menunjukkan setiap ada peningkatan
Relationship Marketing akan menurunkan loyalitas.
5) Koefisien regresi variabel Customer satisfaction (Z) sebesar -0,162
artinya apabila Customer satisfaction ditingkatkan 1 satuan maka
loyalitas mengalami penurunan sebesar -0,162 satuan. Koefisien
bernilai negatif yang dapat menunjukkan setiap ada peningkatan
Customer satisfaction akan menurunkan loyalitas.
Dengan demikian diperoleh diagram jalur sebagai berikut:
Gambar 4.3
Model Analisis Jalur
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
0,935
e1(0,618)
e2 0,472
0,767
0,151
0,099
0,057
0,114
0,072
Complain
Handling(X1)
Service
Quality (X2)
Relationship
Marketing(X3)
Satisfaction(Z) Loyalitas
( Y )
93
D. Tahap uji hipotesis dan pembuat kesimpulan
1. Pengaruh Complain handling (X1) terhadap loyalitas (Y)
Dari analisis pada tabel di atas diperolehnilai koefisien
standardized 1.027 dan nilai signifikansi Complain handling sebesar
0,000 < 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa Complain handling
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyaliyas (Y). Hal ini
menunjukkan bahwa ketika Complain handling terhadap nasabah itu
meningkat maka loyalitas nasabah juga akan meningkat. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
bahwa Complain handling berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah adalah diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penanganan
komplain yang dilakukan perusahaan akan semakin meningkatkan
loyalitas nasabah. Penanganan komplain nasabah pada perusahaan
saat ini menjadi salah satu kunci utama suatu perusahaan jasa dapat
terus berkembang, karena apabila nasabah merasa tidak mendapatkan
layanan yang baik saat menyampaikan keluhan maka nasabah akan
dengan mudahnya berpindah ke perusahaan lain yang dianggap bisa
memberikan layanan terhadap komplain dengan baik (Tejaningtyas,
2015:57).
Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Budiarti (2011), Lay (2018) dan Ismanik (2015) yang
menunjukkan hasil bahwa Complain handling berpengaruh positif dan
94
signifikan tethadap loyalitas, sedangkan hasil berbeda ditemukan oleh
Ferdyan dan Yessy (2015) menunjukkan bahwa Complain handling
tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
2. Pengaruh Service quality (X2) terhadap loyalitas (Y)
Dari analisis pada tabel di atas diperolehnilai koefisien
standardized 0,093 dan nilai signifikansi 0,117 > 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa Service quality berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap loyalitas (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika
Service quality terhadap nasabah mengalami peningkatan tidak
menjadikan loyalitas nasabah meningkat. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa Service quality
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas adalah ditolak.
Keberadaan kualitas layanan tetap dipandang sebagai salah
satu faktor penting dalam menumbuhkan kemauan pelanggan untuk
membeli kembali, membeli lebih jenis layanan lainnya dan
merekomendasikan pengalamannya kepada orang lain. Kemudian
dapat diartikann bahwa kualitas layanan berdampak positif terhadap
loyalitas pelanggan (Lyon, 2004).
Perubahan peningkatan kualitas layanan secara positif, tidak
nyata terhadap peningkatan loyalitas nasabah. Nasabah yang datang di
bank kurang mendapatkan pelayanan yang baik dikarenakan faktor
banyaknya nasabah yang berdatangan di waktu tertentu secara
bersamaan, sementara pelayanan terbatas dari pihak bank tentunya
95
nasabah akan merasakan ketidaknyamanan dan pada akhirnya
membuat tidak loyal terhadap bank. Hasil penelitian ini mendukung
pendapat Kotler (2006) dalam Asiah (2010) bahwa Service quality
harus dimulai dari kebutuhan dan berakhir dengan kepuasan
pelanggan hubungan tersebut secara teoris maupun empiris adalah
positif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Setiawan (2017), Sudibyo (2019) dan Tejaningtyas (2015) bahwa
variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap loyalitas nasabah. Hasil tersebut berbanding terbalik atau
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anindhyta (2011)
dan yang menunjukkan hasil Service quality berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas.
3. Pengaruh Relationship Marketing (X3) terhadap loyalitas (Y)
Dari analisis pada tabel di atas diperoleh nilai koefisien
standardized -0,142 dan nilai signifikansi X3 sebesar 0,020 < 0,05.
Maka dapat dikatakan bahwa relationship marketing berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap loyalitas (Y). Hal ini menunjukkan
bahwa ketika Relationship marketing mengalami penurunan akan
menjadikan loyalitas nasabah tetap meningkat. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan
relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas (Y) adalah ditolak.
96
Robinette (2001:125) menjelaskan bahwa untuk membangun
dan mengembangkan Relationship marketing yang baik dan bertahan
untuk jangka waktu yang lama, maka perusahaan juga selayaknya
mempertahankan faktor – faktor berikut ini keuntungan bersama,
komitmen, komunikasi dan kebenaran.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sari (2017) dan Wibowo (2015) yang menyatakan bahwa
Relationship marketing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
loyalitas. Hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Nelson (2015) dan Samuel (2012) yang
menunjukkan bahwa relationship marketing berpengaruh positif dan
signifikan terhadp loyalitas.
4. Pengaruh Complain handling (X1) terhadap Customer satisfaction
(Z)
Dari analisis tabel di atas diperoleh nilai koefisien standardized
0,788 dan nilai signifikansi X1 sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa complain handling berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Customer satisfaction (Z). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis keempat (H4) yang menyatakan Complain handling
berpengaruh positif dan signifikan adalah diterima.
Hal ini berarti bahwa semakin baik perusahaan menangani
komplain dari para nasabahnya akan semakin meningkatkan kepuasan
nasabah. Salah satu alasan kenapa terjadi pemindahan pelanggan dari
97
satu perusahaan jasa satu ke perusahaan jasa lain adalah karena
nasabah tidak puas dengan penyelesaian masalah atau cara
menghadapi masalah dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu
complain handling dapat dijadikan instrumen penting dalam
mengendalikan konflik antara perusahaan dengan nasabah akan
ketidakpuasan (Loh, 2006:125).
Complain handling merupakan salah satu faktor pendukung
yang membuat nasabah mendapatkan kepuasan. Ketika Complain
handling yang dilakukan oleh pihak bank sesuai dengan keinginan
nasabah dan tidak mengecewakan yang berarti Complain handling
mengalami kenaikan maka akan membuat Customer satisfaction juga
akan meningkat.
Hasil pengujian hipotesis tersebut sesuai dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan nico (2018), Ismanik (2015) dan
Budiarti (2009) yang menunjukkan hasil bahwa Complain handling
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customer satisfaction.
Artinya disaat Complain handling mengalami kenaikan atau
penanganannya baik maka akan mempengaruhi customer satisfaction
yang juga akan mengalami kenaikan.
5. Pengaruh Service quality (X2) terhadap Customer satisfaction (Z)
Dari analisis tabel di atas diperoleh nilai koefisien standardized
0,119 dan nilai signifikansi X2 sebesar 0,116 > 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa Service quality berpengaruh positif dan tidak
98
signifikan terhadap Customer satisfaction. Hal ini menunjukan setiap
kenaikan Service quality yang dilakukan oleh pihak bank tidak
berpengaruh terhadap Customer satisfaction. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis (H5) yang menyatakan Service quality
berpengaruh positif dan signifikan adalah ditolak.
Menurut kotler (2012) Pelayanan yang baik yang diberikan
pihak bank kepada nasabah berpengaruh positif terhadap nasabah,
namun itu tidak serta merta membuat nasabah menjadi puas. Seorang
nasabah membutuuhkan waktu lama untuk mendapatkan kepuasan
sesuai yang diinginkan. Bank muamalat KC salatiga selalu
memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh nasabah namun
itu belum membuat nasabah menjadi puas.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat
(2014) dan Rangan (2015) bahwa Service quality berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap Customer satisfaction. Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zakiy (2017)
dan Lay (2018) yang mengatakan bahwa Service quality berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Customer satisfaction. Artinya disaat
service quality mengalami kenaikan maka Customer satisfaction juga
akan meningkat.
99
6. Pengaruh Relationship Marketing (X3) terhadap Customer
Satisfaction (Z)
Dari analisis tabel di atas diperoleh nilai koefisien standardized
-0,066 dan nilai signifikansi X3 sebesar 0,401 > 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa Relationship marketing berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap customer satisfaction. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis (H6) yang menyatakan Relationship marketing
berpengaruh positif dan signifikan adalah ditolak.
Ditolaknya hipotesis tersebut dikarenakan Relationship
marketing pada penelitian ini difokuskan pada pemberian hadiah
kepada nasabah bank. Tentunya tidak semua nasabah mendapatkan
hadiah yang jumlahnya terbatas, sehingga para nasabah yang belum
mandapatkan hadiah belum merasa puas terhadap Relationship
marketing yang dijalankan oleh bank. Selanjutnya kurangnya
silaturahmi antara pihak bank dengan para nasabah.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh sari
(2017) bahwa Relationship marketing tidak berpengaruh terhadap
Customer satisfaction. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Sutanto
(2013) dan Rangan (2015) yang menujukkan bahwa Relationship
marketing memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam
memberikan kepuasan kepada nasabah.
100
7. Pengaruh Customer Satisfaction (Z) terhadap loyalitas (Y)
Dari analisis tabel di atas diperoleh nilai koefisien standardized
-0,162 dan nilai signifikansi Z sebesar 0,042 < 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa Customer satisfaction berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap loyalitas (Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis keempat (H4) yang menyatakan Customer satisfaction
berpengaruh positif dan signifikan adalah ditolak.
Hal ini berarti bahwa Customer satisfaction berpengaruh negatif
tetapi tetap memberikan loyalitas kepada pihak bank. Untuk
mempertahankan loyalitas nasabah/pelanggan tidak hanya dibutuhkan
kepuasan, melainkan lebih dari itu adalah kepercayaan pelanggan yang
merupakan kunci dari Relationship marketing (Fasochah, 2013).
Seseorang yang sudah terlanjur percaya terhadap perusahaan maka dia
akan selalu loyal terhadap perusahaan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ririn
(2008) yang menyatakan bahwa kepuasan nasabah berpengaruh negatif
terhadap loyalitas nasabah dan hasil penelitian ini bertolak belakang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2013) yang
menyatakan bahwa customer satisfaction berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas.
101
8. Pengaruh Complain Handling (X1) terhadap loyalitas (Y) yang
dimediasi oleh Customer Satisfaction (Z)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Y
sebesar 0,935. Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Z
terhadap Y adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap Z dengan
nilai beta Z terhadap Y yaitu 0,767 x 0,151 = 0,116. Maka pengaruh
total yang diberikan X1 terhadap Y adalah pengaruh langsung
ditambah pengaruh tidak langsung yaitu 0,935 + 0,116 = 1,051.
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh
perkalian koefisien sebesar 0,116 signifikan atau tidak, maka
dilakukan uji sobel tes dengan memasukkan angka standar error dari
koefisien indirrect effect (Sp2p3).
Sp2p3= √p32p2
2+p2
2sp3
2+sp2
2sp3
2
Keterangan
P3 : Koefisien Variabel mediasi
P2 : Koefisien Variabel bebas
Sp2 : Standar error koefisien 1
Sp3 : Standar error koefisien 2
Sp2p3 = √ (0,151)2 (0,064)
2 + (0,767)
2 (0,073)
2 + (0,064)
2 (0,073)
2
=√ (0,22801) x (0,004096) + (0,588289) x (0,005329) +
(0,004096) (0,005329)
= √ 0,000933929 + 0,0031349921 + 0,0000264318
= √ 0,0040953529
102
= 0,063
Dari hasil Sp2p3 dapat dihitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t=
=
= 1,83
Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai t hitung 1,83 lebih
besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar
1,67. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,116
berpengaruh signifikan yang berarti ada pengaruh mediasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H8) yang
menyatakan pengaruh Complain handling (X1) terhadap loyalitas
(Y) yang dimediasi Customer satisfaction (Z) adalah diterima.
9. Pengaruh Service Quality (X2) terhadap loyalitas (Y) yang
dimediasi oleh Customer Satisfaction (Z)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2 terhadap Y
sebesar 0,072. Sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Z
terhadap Y adalah perkalian antara nilai beta X2 terhadap Z dengan
nilai beta Z terhadap Y yaitu 0,099 x 0,151 = 0,0149. Maka pengaruh
total yang diberikan X2 terhadap Y adalah pengaruh langsung
ditambah pengaruh tidak langsung yaitu 0,072 + 0,0149 = 0,0869.
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh
perkalian koefisien sebesar 0,0149 signifikan atau tidak, maka
dilakukan uji sobel tes dengan memasukkan angka standar error dari
koefisien indirrect effect (Sp2p3).
103
Sp2p3 = √ (0,151)2 (0,062)
2 + (0,099)
2 (0,073)
2 + (0,062)
2 (0,073)
2
= √ 0,0001603 0,003844 + 0,009801 0,005329 + 0,003844
0,005329
=√ 0,0000876 + 0,0000522 + 0,0000205
=√ 0,0001603
=0,01266
Dari hasil Sp2p3 dapat dihitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t=
=
= 1,1825
Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai t hitung 1,1825
lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar
1,67. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,0149 tidak
signifikan yang berarti tidak ada pengaruh mediasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H9) yang
menyatakan pengaruh Service quality (X2) terhadap loyalitas (Y) yang
dimediasi oleh customer satisfaction (Z) adalah ditolak. Hasil ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Budiati (2017) bahwa
customer satisfaction tidak memediasi Service quality terhadap
loyalitas.
10. Pengaruh Relationship Marketing (X3) terhadap loyalitas (Y) yang
dimediasi oleh customer satisfaction (Z)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X3 terhadap Y
sebesar -0,114. Sedangkan pengaruh tidak langsung X3 melalui Z
104
terhadap Y adalah perkalian antara nilai beta X3 terhadap Z dengan
nilai beta Z terhadap Y yaitu 0,057 x 0,151 = 0,0086. Maka pengaruh
total yang diberikan X3 terhadap Y adalah pengaruh langsung
ditambah pengaruh tidak langsung yaitu 0,114 + 0,0086 = 0,1226.
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh
perkalian koefisien sebesar 0,0086 signifikan atau tidak, maka
dilakukan uji sobel tes dengan memasukkan angka standar error dari
koefisien indirrect effect(Sp2p3).
Sp2p3 = √ (0,151)2 (0,067)
2 + (0,057)
2 (0,073)
2 + (0,067)
2 (0,073)
2
= √0,022801 0,004489 + 0,003249 0,005329 + 0,004489
0,005329
=√ 0,00001024 + 0,00000173 + 0,0000239
=√ 0,0003587
= 0,01893
Dari hasil Sp2p3 dapat dihitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t=
=
= 0,45
Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai t hitung 0,455026
lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar
1,67. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,0086 tidak
signifikan yang berarti tidak ada pengaruh mediasi.
105
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H10) yang
menyatakan pengaruh Relationship marketing terhadap loyalitas
dengan customer satisfaction sebagai variabel mediasi ditolak.
Table 4.17
Hasil Uji Hipotesis
No Hipotesis Kesimpulan
1 Complain Handling berpengaruh
posistif dan signifikan terhadap
Loyalitas
Diterima
2 Service quality berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Loyalitas
Ditolak
3 Relationship Marketing
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Loyalitas
Ditolak
4 Complain Handling berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Customer Satisfaction
Diterima
5 Service quality berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Customer
Satisfaction
Ditolak
6 Relationship Marketing
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Customer Satisfaction
Ditolak
7 Customer Satisfaction berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Loyalitas
Ditolak
8 Complain Handling berpengaruh
posistif dan signifikan terhadap
Loyalitas yang dimediasi oleh
Customer Satisfaction
Diterima
9 Service Quality berpengaruh posistif
dan signifikan terhadap Loyalitas
yang dimediasi oleh Customer
Satisfaction
Ditolak
10 Relationship Marketing
berpengaruh posistif dan signifikan
terhadap Loyalitas yang dimediasi
oleh Customer Satisfaction
Ditolak
106
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data mengenai pengaruh
Complain handling, Service quality dan Relationship marketing terhadap
loyalitas dengan Customer satisfaction sebagai variabel intervening maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Complain handling berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Loyalitas
2. Service quality berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Loyalitas nasabah
3. Relationship marketing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Loyalitas nasabah
4. Complain handling berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Customer satisfaction
5. Service quality berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Customer satisfaction
6. Relationship marketing berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap customer satisfaction
7. Customer satisfaction berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
loyalitas
107
8. Customer satisfaction memediasi pengaruh antara Complain handling
terhadap loyalitas
9. Customer satisfaction tidak memediasi pengaruh antara Service quality
terhadap loyalitas
10. Customer satisfaction tidak memediasi pengaruh antara Relationship
marketing terhadap loyalitas
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini,
maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Dengan penelitian yang dilakukan diharapkan Bank Muamalat KC
Salatiga dapat meningkatkan kualitas bank untuk kedepannya lebih
baik.
2. Bagi akademisi diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan
perbandingan serta untuk penelitian selanjutnya berkaitan dengan
loyalitas nasabah.
3. Untuk penelitian selanjutnya untuk menambahkan variabel dependen
atau independen lain yang akan diteliti, karena setiap tahun loyalitas
nasabah akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Afan, Doni Sucahyo dkk. 2017. Pengaruh Customer Relationship Marketing
Pemasaran Pelanggan Dalam Meningkatkan Kepuasan Dan
Loyalitas(Survei Pada Nasabah Bank Pensiunan Nasional Mitra Usaha
Rakyat Kantor Cabang Bojonegoro). Jurnal Profit. Volume 7 No 1
Ambarwati, Yulian Belinda. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Nasabah Di PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Cabang Undaan
Surabaya. Akrual Jurnal Akuntansi. Volume 6 No 1 83- 103
Artanti, Yessy dkk. 2010. Pengaruh Penanganan Keluhan Terhadap Loyalitas
Nasabah PT Bank Muamala,Tbk Dengan Kepuasan Sebagai Variabel
Perantara (Studi Pada Nasabah Bank Muamalat Cabang Surabaya)
Asnawi, Nur dkk. 2009. Metodologi Risert Manajemen Pemasaran. UIN Malang
Press: Malang.
Barnes, James G., 2003. “Establishing meaningful customer relationships: Why
some companies and brands mean more to their customers,” Managing
Service Quality. Volume 13 No 3 178-186
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga.: STAIN
Salatiga Press
Budiarti, Anindhyta. 2011. Pengaruh Kualitas Layanan Dan Penanganan Keluhan
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank Umum Syariah Di
Surbaya. Ekuitas. Volume 15 No 2
Chan, Syarifudin.2003. Relationship Marketing:Inovasi Pemasaran yang
Membuat Pelanggan Bertekuk Lutut, Cetakan Kedua, Jakarta : Penerbit
Gramedia Pustaka Utama.
Chang, Kuo-Chien dkk. 2010. The Effect of Service Convenience on Post-
Purchasing Behaviours. Industrial Management & Data System. Vol. 110
No. 9. pp. 1420-1443.
Dwiastuti , Rini dkk. 2011. Ilmu Perilaku Konsumen. Malang : UB Press
Fasochah dkk. 2013. Analisis Pengaruh Kepercayaan Dan Kualiutas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Sebagai Variabel
Mediasi. Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi. ISSN 0853-8778 No 34
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivarite dengan program IBM SPSS
21. Badan penerbit Universitas Dionegoro. Semarang.
______. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hapsari, Riska. 2015. Analisis Pelayanan Bank dan Loyalitas Nasabah pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Tugas Akhir.
Salatiga: IAIN Salatiga.
Hidayat, Rakhmad Deddy dkk. 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Harga,
Kepercayaan, Citra Perusahaan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap
Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Telkom Speedy Di Palangka
Raya). Jurnal Wawawsan Manajemen. Vol 2 No 3 237-246
Ismanik, Andre dkk. 2015. Analisis Kualitas Pelayanan, Penanganan Komplain
Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Citra Bank Dan Kepuasan Sebagai
Variabel Intervening. Artikel
Karatepe, Osman M. 2005. Customer Complaints And Organizational Responses:
The Effects Of Complainants’Perceptions Of Justice On Satisfaction And
Loyalty. International Journal of Hospitality Management. Volume 25
Kau,Ah-Keng and Elizabeth Wan-Yiun Loh. 2006. The Effects Of Services
Recovery On Consumer Satisfaction. Journal Of Service Marketing: “a
cpomparason between complaint and non-complaints”. Volume 20 No 2
101-111
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks
Kotler, P. Dan Amstrong. 2007. Manajemen pemasaran. Edisi Milenium. PT.
Prehallindo. Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 2.
Jakarta: Penerbit PT. Indeks.
Lay, Nico Yudinata. 2018. Analisis Pengaruh Service Quality, Personal Selling
dan Complain Handling Melalui Satisfaction Serta Trust terhadap
Customer Retention (Survei Nasabah Tabungan Bank Harda Internasional
Cabang Pontianak). Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan. Vol.7, No.2, 132-
148
Liu, Tsug-Chi and Li Wei Wu (2007), “Customer retention and cross-buying in
the banking industry : An Integration of service atttributes, satisfaction
and trust“, Journal of Financial Service Marketing, Vol. 12 No. 2,p. 132-
145
Lovelock, Christopher H dan Wright, Lauren K. 2005. Manajemen Pemasaran
Jasa. Jakarta.
Lupiyoadi, R. dan A. Hamdani. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba
Empat. Jakarta.
Lyon, Down Bendall and Thomas L Powers. 2004. The Impact Of Structural And
Procces Attributs On Satisfaction And Behaviour Intentions. Journal Of
Services Marketing. Volume 18 No 2 114-121
Morgan, robert M & Hunt. 1994. “The Commtment-Trust Theory of Relationship
Marketing”. Journal of Marketing.
Ndubisi, Nelson, Oly. 2006. Effect on Gender on Customer Loyalty :A
Relationship Marketing Approach. Marketing Intelligence & Planning,
Vol. 24 No. 1.
Ndubisi, Nelson, Oly. 2007. Relatiosnhip Marketing and Customer Loyalty.
Ningtyas, Fitri dkk. 2011. Pengaruh kepercayaan, komitmen, komunikasi,
penanganan masalah dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah
Bank Muamalat di Surabaya. Journal of Business and Banking Volume 1,
No. 1, May 2011.
Nisazizah, Berlian dkk. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan ,Nilai
Nasabah, dan Customer Relationship Marketing Terhadap Kepuasan
Nasabah Serta Loyalitas Nasabah. Diponegoro Journal of Management.
Volune 7 No 4 1-12
Novi, Rizkiyani. 2013. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas
Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening. Management Analysis
Journal 2 .
Nugroho, Setiadi. 2013. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif,
Tujuan dan Keinginan Konsumen. Jakrta : Kencana
Palitati, A. 2007. Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas
Nasabah Tabungan Perbankan di Sulawesi Selatan. Journal Manajemen
dan Kewirausahaan. Volume 9 No 1 73-81.
Peter, J Paul, Jerry C Olson. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran.
Jakarta : Salemba Empat PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Pranomo, Dwi Setyo dkk. 2016. Pengaruh Relationship Terhadap Loyalitas
Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening
(Studi Empiris Pada BMT Bina UmatSejahtera Lasem). Journal Of
Management. Volume 2 No 2
Putri, Agissa Ardania. dkk. 2015. Pengaruh Relationship Marketing terhadap
Loyalitas nasabah pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Fatmawati.
Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol. No 4
Rangan, Febry Vanesia Luciana. 2015. Analisis Pengaruh Relationship Marketing
Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Pada
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara. Jurnal Riset Bisnis dan
Manajemen. Volume 3 No 3 286-299
Ririn, Ratnasari. 2008. “ Keakraban dan Kepuasan : Penyebab Loyalitas Melalui
Kepercayaan dan Komitmen Pasien Pada Indutri Layanan Kesehatan”.
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya
Robinette, Scott. (2001). Emotion Marketimg. Jakarta : Mc. Grow Hill Book
Company
Robbins, Sthepen P & Coulter, Mary. 2010. Manajemen Edisi
Kesepuluh.Jakarta:Erlangga
Saputra, Falla Ilhami. 2013. Kualitas Layanan, Citra dan Pengaruhnya terhadap
Loyalitas melalui Kepuasan Pelanggan (Studi Pada PT Bank Bni 46
Sentra Kredit Kecil Surabaya). Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 11
No 3
Sari, Yunita Kurnia. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Relationship Marketing
Dan Coorporate Social Responsibility Terhadap Loyalitas Dan Kepuasan
Nasabah Bank. Jurnal Bisnis & Manajemen Volume. 17 No 2 1 - 14
Schiffman, Leon, Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Klaten : PT
Macanan Jaya Cemerlang
Semuel, Hatane. 2012. customer Relationship Marketing pengaruhnya terhadap
Kepercayaan dan Loyalitas Perbankan Nasional. Jurnal Manajemen
Pemasaran, Vol. 7.
Setiawan (2017: 127) yang melakukan penelitian terhadap Bank Syariah Mandiri
Cabang Jakarta menyatakan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah
Sof’an,Mohammad dkk. 2016. Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Produk,
Kualitas Jasa Syariah Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Di
Bank Syariah Mandiri Kudus. Jurnal Ekonomi Syariah. Volume 4 No 2
254 – 268
Solvang, Bernt Krohn (2007), " Satisfaction, loyalty, and repurchase: a study of
Norwegian customer of furniture and grocery stores ", Journal of
Customer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior, Vol.
20 p. 110-122
Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: ANDI
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit CV. ALFABETA.
________.2015. Metode Penelitian & Pengembangan Research and
Development. Bandung: Alfabeta.
Suhasto, I. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kedekatan Emosional
terhadap Loyalitas Nasabah. Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen,
2(1), 55-64.
Sujarweni, V Wiratna. 2015. Statistik Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Med
Press
Tejaningtyas, Ruth Andita Hayu. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Penanganan
Keluhan Dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan
Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Mediasi ( Studi Pada PT. Ala
Financial Cabang Surakarta) Riset Manajemen & Akuntansi Volume 6
Nomor 1
Tjiptono, F. 2000. Manajemen Jasa, Edisi II. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Andi
Ofset.
_________. 2001. Service, Quality and Satisfaction. Yogyakarta: ANDI.
_________. 2008. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Tjiptono, Fandy. 2011. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: ANDI. .
Toriman, Muhammad dkk. 2016. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap
Kepuasan Konsumen. Jurnal Manajemen. Volume 8 No 1
Wardana, Radtya Wisnu dkk .2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Loyalitas Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Nasabah
Pengguna Mobile Banking. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Volume
15 No 3
www.kompasiana.com diakses pada tanggal 1 April 2019 Pukul 13.05 WIB
Zaid, Sudirman. 2007. Pengaruh Relationship Mraketing Terhadap Kepuasan
Nasbah Dan Loyalitas Nasabah Bank Rakyat Indonesia Di Sulawesi
Tenggara. Ekuitas. Volume 11 No 3 411 – 426
Zakiy, Muhammad. 2017. pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah
bank ayariah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel intervening.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam Volume 3 No 1
Zeithaml, V. A. dan M. J. Bitner. 2013. Services Marketing: Integrating Customer
Focus a Cross the Firm. 3 Edition Boston: The McGraw-Hill Co.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : Dibawah 20tahun 21-30 tahun
: 31-40 tahun 41-50 tahun
Pendidikan Terakhur : SD SMP SMA S1
: S2 S3
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
dengan pendapat anda
2. Semakin pilihan mendekati angka 10 maka semakin anda setuju dengan
pernyataan yang ada dalam kuisioner. Sebaliknya, semakin pilihan
mendekati angka 1 maka semakin anda tidak setuju dengan pernyataan
yang ada dalam kuisioner.
Sangat Tidak
Setuju (STS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
Setuju(SS)
C. PERNYATAAN
1. Variabel Complain Handling ( X1)
No PERNYATAAN STS SS
1 Bank Muamalat berempati
terhadap keluhan nasabah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Bank Muamalat segera
menagani keluhan nasabah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Bank Muamalat memberikan
solusi terhadap keluhan
nasabah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Bank Muamalat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
v
memudahkan nasabah untuk
menyampaikan keluhan
2. Variabel Service Quality (X2)
No PERNYATAAN STS SS
1 Bank Muamalat memberikan
pelayanan dengan ramah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Bank Muamalat tanggap
dalam memberikan
pelayanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Bank Muamalat memberikan
jaminan pelayanan tepat
waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Bank Muamalat memahami
kebutuhan dan keinginan
nasabah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Bank Muamalat memiliki
tempat yang nyaman dalam
melakukan pelayanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Variabel Relationship Marketing (X3)
NO PERNYATAAN STS SS
1 Bank Muamalat memenuhi
kewajiban terhadap nasabah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Bank Syariah fleksibel
dalam memenuhi kebutuhan
nasabah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Bank Muamalatmemberikan
informasi yang akurat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Bank Muamalat berusaha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
menghindari terjadinya
konflik
4. Variabel Customer Satisfaction (Z)
NO PERNYATAAN STS SS
1 Nasabah sering menabung di
Bank Muamalat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Nasabah memberitahukan
kepada saudara, tetangga
bahwa Bank Muamalat baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Nasabah puas dengan
produk Bank Muamalat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Nasabah melakukan
transaksi di Bank Muamalat
Cabang manapun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Loyalitas (Y)
NO PERNYATAAN STS SS
1 Nasabah sering melakukan
transaksi di Bank Muamalat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Nasabah merekomendasikan
Bank Muamalat kepada
pihak lain (kerabat, saudara,
rekan bisnis)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Nasabah melakukan
transaksi tarik tunai,transfer,
e-banking, dll pada Bank
Muamalat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Nasabah tidak terpengaruh
terhadap penawaran bank
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
lain
Lembar Jawaban Responden
P1 P2 P3 P4 X1 P5 P6 P7 P8 P9 X2 P10 P11 P12 P13 X3
6 7 8 8 29 9 7 8 9 10 43 10 10 10 10 40
9 9 10 9 37 10 9 9 10 10 48 9 10 10 10 39
8 10 8 8 34 10 10 10 10 10 50 9 10 9 10 38
8 7 8 8 31 8 8 8 9 8 41 9 9 9 9 36
9 8 7 7 31 8 9 8 9 8 42 9 9 9 9 36
6 7 8 8 29 9 8 7 9 10 43 8 8 8 8 32
9 9 9 9 36 9 9 8 8 8 42 9 9 9 9 36
8 7 8 8 31 8 9 8 8 7 40 9 10 10 8 37
8 7 7 8 30 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
7 8 8 8 31 8 8 9 8 9 42 8 10 10 8 36
8 8 8 8 32 8 8 8 8 8 40 9 9 9 9 36
9 8 9 8 34 7 7 7 8 7 36 8 9 10 9 36
9 9 9 9 36 8 8 8 8 8 40 8 8 9 8 33
8 8 8 8 32 9 9 9 8 8 43 8 9 9 9 35
8 9 8 9 34 8 8 9 8 8 41 8 10 10 10 38
8 8 8 8 32 8 7 8 7 8 38 8 9 8 8 33
8 9 8 8 33 9 9 9 9 8 44 8 9 9 9 35
9 9 9 9 36 7 8 7 7 8 37 8 8 8 9 33
7 9 9 9 34 8 8 8 8 7 39 7 8 8 8 31
9 9 9 9 36 8 8 8 7 7 38 9 10 8 8 35
8 8 8 9 33 8 7 7 8 7 37 8 10 8 8 34
7 7 7 7 28 8 8 8 7 8 39 8 8 8 8 32
7 8 8 8 31 8 9 8 7 7 39 7 9 8 8 32
9 9 9 9 36 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
9 9 9 9 36 7 8 9 9 8 41 9 9 9 9 36
7 8 7 7 29 7 8 8 8 8 39 9 9 7 10 35
8 8 8 8 32 7 7 7 7 7 35 7 8 8 8 31
8 8 7 7 30 7 7 8 8 8 38 9 8 7 8 32
8 7 9 9 33 8 8 8 7 6 37 7 7 8 8 30
8 7 8 7 30 8 8 8 9 9 42 10 10 10 9 39
7 8 9 9 33 8 8 8 8 7 39 8 10 10 8 36
7 7 7 8 29 8 6 9 6 7 36 7 7 7 8 29
8 8 8 8 32 8 7 8 8 8 39 7 8 8 8 31
7 7 7 7 28 8 8 8 8 8 40 9 9 9 8 35
7 7 7 7 28 8 8 8 8 8 40 9 9 9 8 35
9 8 8 8 33 9 8 8 8 9 42 10 10 10 9 39
6 7 8 8 29 9 7 8 9 10 43 9 10 10 10 39
9 9 10 9 37 10 10 9 10 10 49 9 10 9 10 38
8 10 8 8 34 10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
8 7 8 8 31 8 8 9 9 8 42 9 9 9 9 36
9 8 7 7 31 8 8 8 9 8 41 9 9 9 9 36
6 7 8 8 29 9 8 7 9 10 43 8 8 8 8 32
9 9 9 9 36 9 9 8 8 8 42 9 9 9 9 36
8 7 8 8 31 8 9 8 8 7 40 10 10 8 8 36
8 7 7 8 30 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
7 8 8 8 31 8 8 9 8 9 42 8 10 10 8 36
8 8 8 8 32 8 8 8 8 8 40 9 9 9 9 36
9 8 9 8 34 7 8 9 8 7 39 8 9 10 9 36
9 9 9 9 36 8 8 7 8 8 39 8 8 9 8 33
8 8 8 8 32 9 9 9 8 8 43 8 9 9 9 35
8 9 8 9 34 8 8 9 8 8 41 10 10 10 10 40
8 8 8 8 32 8 7 8 7 8 38 8 9 8 8 33
8 9 8 8 33 9 9 9 9 8 44 8 9 9 9 35
9 9 9 9 36 7 8 7 7 8 37 8 8 8 9 33
7 9 9 9 34 8 8 7 8 7 38 7 8 8 8 31
9 9 9 9 36 8 8 8 7 7 38 10 10 9 8 37
8 8 8 9 33 8 7 8 8 7 38 8 10 8 8 34
7 7 7 7 28 8 8 8 7 8 39 8 8 8 8 32
7 8 8 8 31 8 9 7 7 7 38 7 9 8 8 32
9 9 9 9 36 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
9 9 9 9 36 7 8 9 9 8 41 9 9 8 9 35
7 8 7 7 29 7 8 8 8 8 39 9 9 7 10 35
8 8 8 8 32 7 7 7 8 7 36 7 8 8 8 31
8 8 7 7 30 7 7 8 8 8 38 8 8 7 8 31
8 7 9 9 33 8 8 8 7 6 37 7 7 8 8 30
8 7 8 7 30 8 8 8 9 9 42 10 9 10 9 38
7 8 9 9 33 8 8 8 8 7 39 10 10 9 8 37
7 7 7 8 29 8 9 9 8 7 41 7 7 7 8 29
8 8 8 8 32 8 7 8 8 8 39 7 8 8 8 31
7 7 7 7 28 8 8 8 8 8 40 9 9 9 8 35
7 7 7 7 28 8 8 8 8 8 40 9 9 9 8 35
6 7 8 7 28 9 7 7 9 9 41 6 7 8 7 28
9 9 9 7 34 8 7 7 7 8 37 9 9 9 7 34
6 7 8 9 30 7 8 9 9 8 41 6 7 6 9 28
7 7 7 8 29 9 9 7 8 8 41 7 7 7 8 29
8 8 8 8 32 9 6 8 7 8 38 8 8 8 8 32
7 7 8 7 29 8 9 8 7 7 39 7 7 8 7 29
7 7 8 6 28 7 7 7 8 7 36 7 7 8 6 28
8 8 8 8 32 7 6 7 8 8 36 8 8 8 8 32
9 9 9 9 36 6 6 8 7 6 33 9 9 8 7 33
7 9 8 8 32 7 7 7 8 8 37 7 9 8 8 32
7 9 7 9 32 6 8 6 7 9 36 7 9 7 9 32
8 8 7 7 30 7 9 7 7 9 39 8 8 7 7 30
9 8 6 8 31 6 7 8 8 8 37 9 8 6 8 31
9 7 7 9 32 7 6 8 7 8 36 9 7 8 9 33
9 7 8 8 32 9 8 6 8 9 40 9 7 8 8 32
9 7 8 7 31 9 9 7 7 9 41 9 9 8 7 33
9 8 9 7 33 9 9 8 8 9 43 9 8 9 7 33
9 9 9 8 35 9 9 8 7 9 42 9 9 9 8 35
9 9 9 9 36 9 9 8 8 7 41 9 9 9 9 36
9 9 9 8 35 9 9 8 7 8 41 9 9 9 8 35
9 9 9 7 34 9 9 8 8 7 41 9 9 9 7 34
9 9 8 7 33 9 9 8 7 8 41 9 9 8 7 33
9 9 8 8 34 9 9 8 8 7 41 9 9 8 8 34
9 8 8 9 34 9 9 8 7 8 41 9 8 8 9 34
9 8 8 9 34 7 7 8 8 7 37 9 8 8 9 34
8 8 9 8 33 9 9 8 7 8 41 8 9 9 8 34
8 8 9 8 33 9 7 8 8 7 39 8 8 9 8 33
8 7 9 8 32 8 7 7 7 8 37 8 7 9 8 32
8 9 8 7 32 7 8 7 7 7 36 8 9 9 7 33
P14 P15 P16 P17 Z P18 P19 P20 P21 Y
6 7 8 8 29 6 7 8 8 29
9 9 10 9 37 9 9 10 9 37
8 10 8 8 34 8 10 8 8 34
8 7 8 8 31 8 7 8 8 31
6 7 8 9 30 9 8 7 7 31
9 9 10 10 38 6 7 8 8 29
8 10 8 10 36 9 9 9 9 36
8 7 8 9 32 8 7 8 8 31
9 8 7 9 33 8 7 7 8 30
6 7 8 9 30 7 8 8 8 31
9 9 9 8 35 8 8 8 8 32
8 7 8 8 31 9 8 9 8 34
8 7 7 8 30 9 9 9 9 36
7 8 8 8 31 8 8 8 8 32
8 8 8 8 32 8 9 8 9 34
9 8 9 8 34 8 8 8 8 32
9 9 9 8 35 8 9 8 8 33
8 8 8 8 32 9 9 9 9 36
8 9 8 8 33 7 9 9 9 34
8 8 8 7 31 9 9 9 9 36
8 9 8 9 34 8 8 8 9 33
9 9 9 7 34 7 7 7 7 28
7 9 9 8 33 7 8 8 8 31
9 9 9 7 34 9 9 9 9 36
8 8 8 8 32 9 9 9 9 36
7 7 7 7 28 7 8 7 7 29
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
8 8 7 7 30 8 8 7 7 30
8 7 9 9 33 8 7 9 9 33
8 7 8 7 30 8 7 8 7 30
7 8 9 9 33 7 8 9 9 33
7 7 7 8 29 7 7 7 8 29
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
7 7 7 7 28 7 7 7 7 28
7 7 7 7 28 9 8 8 8 33
9 8 8 8 33 8 9 8 9 34
6 7 8 8 29 6 7 8 8 29
9 9 10 9 37 9 9 10 9 37
8 10 8 8 34 8 10 8 8 34
8 7 8 8 31 8 7 8 8 31
9 8 7 7 31 9 8 7 7 31
6 7 8 8 29 6 7 8 8 29
9 9 9 9 36 9 9 9 9 36
8 7 8 8 31 8 7 8 8 31
8 7 7 8 30 8 7 7 8 30
7 8 8 8 31 7 8 8 8 31
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
9 8 9 8 34 9 8 9 8 34
9 9 9 9 36 9 9 9 9 36
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
8 9 8 9 34 8 9 8 9 34
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
8 9 8 8 33 8 9 8 8 33
9 9 9 9 36 9 9 9 9 36
7 9 9 9 34 7 9 9 9 34
9 9 9 9 36 9 9 9 9 36
8 8 8 9 33 8 8 8 9 33
7 7 7 7 28 7 7 7 7 28
7 8 8 8 31 7 8 8 8 31
9 9 9 9 36 9 9 9 9 36
9 9 9 9 36 9 9 9 9 36
7 8 7 7 29 7 8 7 7 29
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
8 8 7 7 30 8 8 7 7 30
8 7 9 9 33 8 7 9 9 33
8 7 8 7 30 8 7 8 7 30
7 8 9 9 33 7 8 9 9 33
7 7 7 8 29 7 7 7 8 29
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
7 7 7 7 28 7 7 7 7 28
7 7 7 7 28 9 8 8 8 33
6 7 8 7 28 9 7 8 7 31
9 9 9 7 34 9 9 9 7 34
6 7 8 9 30 9 9 8 9 35
7 7 7 8 29 7 9 7 8 31
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
7 7 8 7 29 7 9 8 7 31
7 7 8 6 28 7 9 8 9 33
8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
9 9 9 9 36 9 7 9 9 34
7 9 8 8 32 7 7 8 8 30
7 9 7 9 32 7 9 7 9 32
8 8 7 7 30 8 7 9 7 31
9 8 6 8 31 9 7 9 8 33
9 7 7 9 32 9 7 7 9 32
9 7 8 8 32 9 9 8 8 34
9 7 8 7 31 9 9 8 7 33
9 8 9 7 33 9 7 9 7 32
9 9 9 8 35 9 7 9 8 33
9 9 9 9 36 9 7 9 9 34
9 9 9 8 35 9 9 9 8 35
9 9 9 7 34 9 9 9 7 34
9 9 8 7 33 9 7 8 7 31
9 9 8 8 34 9 9 8 8 34
9 8 8 9 34 9 8 9 9 35
9 8 8 9 34 9 7 9 9 34
8 8 9 8 33 8 8 9 8 33
8 8 9 8 33 8 7 9 8 32
8 7 9 8 32 8 7 9 8 32
8 9 8 7 32 8 9 8 9 34
UJI DISKRIPSI
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 35 35.0 35.0 35.0
Perempuan 65 65.0 65.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Dibawah 20 Tahun 6 6.0 6.0 6.0
21-30 Tahun 17 17.0 17.0 23.0
31-40 Tahun 48 48.0 48.0 71.0
41-50 Tahun 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 11 11.0 11.0 11.0
SMP 18 18.0 18.0 29.0
SMA 51 51.0 51.0 80.0
S1 19 19.0 19.0 99.0
S2 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Uji Reliebilitas
Variabel X1 Variabel X2
Variabel X3 Variabel Z
Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.668 .677 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of
Items
.691 .692 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.750 .753 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.730 .730 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of
Items
.779 .776 4
Uji Validitas
Correlations
P1 P2 P3 P4 Complain_Handling
Pearson
Correlation
1 .506**
.402**
.264**
.741**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .000
N 100 100 100 100 100
P2 Pearson
Correlation
.506**
1 .485**
.406**
.797**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P3 Pearson
Correlation
.402**
.485**
1 .529**
.785**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P4 Pearson
Correlation
.264**
.406**
.529**
1 .705**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Complain_Handling Pearson
Correlation
.741**
.797**
.785**
.705**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P5 P6 P7 P8 P9 Service_Quality
P5 Pearson
Correlation
1 .551**
.307**
.344**
.443**
.773**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P6 Pearson
Correlation
.551**
1 .323**
.269**
.224* .693
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .007 .025 .000
N 100 100 100 100 100 100
P7 Pearson
Correlation
.307**
.323**
1 .406**
.118 .590**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .242 .000
N 100 100 100 100 100 100
P8 Pearson
Correlation
.344**
.269**
.406**
1 .523**
.723**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P9 Pearson
Correlation
.443**
.224* .118 .523
** 1 .684
**
Sig. (2-tailed) .000 .025 .242 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Service_Quality Pearson
Correlation
.773**
.693**
.590**
.723**
.684**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
P10 P11 P12 P13 Relationship_Marketing
P10 Pearson
Correlation
1 .605**
.472**
.359**
.794**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P11 Pearson
Correlation
.605**
1 .621**
.406**
.856**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P12 Pearson
Correlation
.472**
.621**
1 .320**
.786**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100
P13 Pearson
Correlation
.359**
.406**
.320**
1 .655**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100
Relationship_Marketing Pearson
Correlation
.794**
.856**
.786**
.655**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P14 P15 P16 P17 Satisfaction
P14 Pearson Correlation 1 .498**
.385**
.141 .724**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .162 .000
N 100 100 100 100 100
P15 Pearson Correlation .498**
1 .466**
.290**
.791**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000
N 100 100 100 100 100
P16 Pearson Correlation .385**
.466**
1 .376**
.759**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P17 Pearson Correlation .141 .290**
.376**
1 .607**
Sig. (2-tailed) .162 .003 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Satisfaction Pearson Correlation .724**
.791**
.759**
.607**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P18 P19 P20 P21 Loyalitas
P18 Pearson Correlation 1 .281**
.463**
.192 .700**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .055 .000
N 100 100 100 100 100
P19 Pearson Correlation .281**
1 .255* .362
** .687
**
Sig. (2-tailed) .005 .011 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P20 Pearson Correlation .463**
.255* 1 .508
** .763
**
Sig. (2-tailed) .000 .011 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P21 Pearson Correlation .192 .362**
.508**
1 .697**
Sig. (2-tailed) .055 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Loyalitas Pearson Correlation .700**
.687**
.763**
.697**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Statistik
Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .881a .777 .767 1.093
a. Predictors: (Constant), Satisfaction, Service_Quality,
Relationship_Marketing, Complain_Handling
Uji Ftest
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 395.343 4 98.836 82.677 .000b
Residual 113.567 95 1.195
Total 508.910 99
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Satisfaction, Service_Quality, Relationship_Marketing,
Complain_Handling
Uji Ttest
Persamaan I
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.443 2.781 1.957 .053
Complain_Handling .767 .064 .788 11.935 .000
Service_Quality .099 .062 .119 1.587 .116
Relationship_Marketing -.057 .067 -.066 -.844 .401
a. Dependent Variable: Satisfaction
Persamaan II
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.226 2.036 4.040 .000
Complain_Handling .935 .073 1.027 12.852 .000
Service_Quality .072 .045 .093 1.583 .117
Relationship_Marketing -.114 .048 -.142 -2.357 .020
Satisfaction -.151 .073 -.162 -2.063 .042
a. Dependent Variable: Loyalitas
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas sebelum pengobatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.07104791
Most Extreme Differences Absolute .130
Positive .130
Negative -.110
Test Statistic .130
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Setelah pengobatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.07104791
Most Extreme Differences Absolute .130
Positive .130
Negative -.110
Test Statistic .130
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .057d
99% Confidence Interval Lower Bound .051
Upper Bound .063
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Uji Multikolinieritas (UJI AUXILIARY)
R2 Utama
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .881a .777 .767 1.093
a. Predictors: (Constant), Satisfaction, Service_Quality,
Relationship_Marketing, Complain_Handling
r2 X1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .795a .632 .621 1.534
a. Predictors: (Constant), Satisfaction, Service_Quality,
Relationship_Marketing
r2 X2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .560a .313 .292 2.458
a. Predictors: (Constant), Satisfaction, Relationship_Marketing,
Complain_Handling
r3X3
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .593a .352 .332 2.302
a. Predictors: (Constant), Satisfaction, Service_Quality,
Complain_Handling
r4Z
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .786a .618 .606 1.523
a. Predictors: (Constant), Relationship_Marketing,
Complain_Handling, Service_Quality
Uji Heteroskedastisistas (Uji Park)
Model Unstandardized
Coefficients
Srandardized
Coefficients
t Sig
B Std. Error Beta
Constant -2.009 3.842 -.523 .602
ComplainHandling -,064 .137 -.079 -.467 .642
Service Quality -,021 .086 -.030 -.245 .807
Relationship M .037 .091 .052 .409 .684
Customer Satisfaction .078 .138 .093 .563 .575
PERSAMAAN REGRESI I
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .786a .618 .606 1.523
a. Predictors: (Constant), Relationship_Marketing,
Complain_Handling, Service_Quality
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 360.713 3 120.238 51.837 .000b
Residual 222.677 96 2.320
Total 583.390 99
a. Dependent Variable: Satisfaction
b. Predictors: (Constant), Relationship_Marketing, Complain_Handling, Service_Quality
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 5.443 2.781 1.957 .053
Complain_Handling .767 .064 .788 11.935 .000
Service_Quality .099 .062 .119 1.587 .116
Relationship_Marketing -.057 .067 -.066 -.844 .401
a. Dependent Variable: Customer Satisfaction
PERSAMAAN REGRESI II
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .881a .777 .767 1.093
a. Predictors: (Constant), Customer Satisfaction, Service_Quality,
Relationship_Marketing, Complain_Handling
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 395.343 4 98.836 82.677 .000b
Residual 113.567 95 1.195
Total 508.910 99
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Customer Satisfaction, Service_Quality, Relationship_Marketing,
Complain_Handling
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.226 2.036 4.040 .000
Complain_Handling .935 .073 1.027 12.852 .000
Service_Quality .072 .045 .093 1.583 .117
Relationship_Marketing -.114 .048 -.142 -2.357 .020
Satisfaction -.151 .073 -.162 -2.063 .042
a. Dependent Variable: Loyalitas
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by writer
himself, and it is not contained the materials written are has been published by
other’s people ideas except the information from the reference.
The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can
be proved of containing other’s ideas of fact the writer imitates the other’s
graduating paper.
Like wise the declaration made by the writer and hope than this declaration
can be understood.
Salatiga, 16 Agustus 2019
Writer,
Erma Uswatun Khasanah
NIM. 63010150223
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Erma Uswatun Khasanah
Tempat, Tanggal lahir : Kab. Semarang, 18 Januari 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Alamat : Krajan RT 02/01 Nyamat, Kec. Tengaran Kab. Semarang
No. Telepon : 085 740 886 992
Email : [email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Negeri Nyamat Tahun 2008
2. SMP Sudirman Tahun 2011
3. SMK Islam Sudirman Tingkir Tahun 2014
RIWAYAT ORGANISASI
1. Bendahara Karang Taruna Tahun 2016
2. Anggota Kopma Fatawa Tahun 2017
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar- benarnya.
Nyamat, 16 Agustus 2019
Erma Uswatun Khasanah
NIM: 63010150223