analisis penerapan single tarif pasca permenkes 3/2020

16
Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020 Tonang Dwi Ardyanto Pusat Informasi JKN RS UNS

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Analisis Penerapan Single Tarif PascaPermenkes 3/2020

Tonang Dwi ArdyantoPusat Informasi JKN

RS UNS

Page 2: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

JKN, tidak hanya soal biaya

SKN

UpayaKesehatan

Litbangkes

Pembiayaan

SDMFarmasi,

Alkes danMakanan

Manajemen Informasi

danRegulasi

Kesehatan

Pemberdayaan

Kesehatan

JKN

Meluas ke seluruhSub-sistem

“Disrupsi”Kebijakan Politik

PembiayaanKesehatan

(Perpres 72/2012) (Tonang, 2020)

Page 3: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Tidak sesederhana itu…CBGs

“Memaksa” semuaberubah

Mendorongperubahan perilaku

Memicu Kreativitas

Disrupsi Fiskal RS

Page 4: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

JKN bagi RS?

TarifCBGs

Dinamikalapangan

DinamikaregulasiKeuangan

RS

Rentabilitas

Likuiditas

Aktivitas

Solvablitas

Baik variasi pelayanan non JKN maupun variasi sumber dana

Mencari pendapatan non JKN

Pasang surut, KMKB, Strategic purchasing

Kerjasama denganBPJSK

Banyak dinamika, disharmoni, posisi tawar RS relatif rendah

Kebijakan politik

Menjadi lebih rinci danterencana dalam menyusun

langkah strategis

Memaksa berubah

Bila tak terkendali, berisikoke mutu layanan

Efekiivitas dan Efisiensi

(Tonang, 2020)

Page 5: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Kondisi JKN dan RS Akhir 2019

Gagal bayar 15,5 T (dari estimasi semula 32,82 T) ke FKTL, harapan“surplus” di akhir 2020 sebesar 14,2 T?

Dinamika regulasi terkait Kelas RS, sebagai bagian dari baurankebijakan mengatasi defisit JKN

RS mengalami rentetan gagal bayar akibat defisit JKN sejak akhir 2014 – akhir 2019, beban fiskal dan kinerja

Isu besar: menjaga sustainabilitas JKN, bagaimana dengan Provider?

(Tonang, 2020)

Page 6: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

DRG System in Indonesia

Updating

INA- CBG tariff

Changing grouper from

IR-DRG to UNU grouper

2011

Oct 2010

Jan 2013

2013

Jan 2014

Updating INA-CBG tariff

for JKN preparation

2006

Setting INA-DRG

Commercial

grouperUNU grouper

2008

Implementationof INA-DRG Implementation of updated

tariff in Jamkesmas

Jamkesmas programme JKN programme

2015/2016

Updating INA-CBG

tariff & Updating

INA-CBG software

2016

Implementation of

INA-CBG in JKNImplementation of

updated INA-CBG in JKN

Page 7: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Gambaran Data Updating Tarif INA-CBG (2008 – 2016)

Jenis PerbedaanTarif INA-DRG

2008Tarif INA-CBG

2013Tarif INA-CBG

2014Tarif INA-CBG

2016

DATA COSTING

Jml RS Kontributor

15 RS RS Pemerintah

Kls A & B

100 RS RS PemerintahKls A, B, C, D

137 RSRS Pemerintah &

RS SwastaKls A, B, C, D

157 RSRS Pemerintah &

RS SwastaKls A, B, C, D

Tahun Data costing Tahun 2006 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2014

DATA CODING

Jumlah kasus 127.554 record 1.048.475 record6.000.000

record17.932.115

record

Jumlah Grup CBG759

(RI 604, RJ 155)833

(RI 635, RJ 198) 851

(RI 583, RJ 268)1039

(RI 757, RJ 282)

Page 8: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

ROADMAP INA CBG

• Ujicoba Indonesian Grouper

• Penyusunanbesaran tarif baru

20212020

• PMK No. 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi RS

• Rencana ImplementasiSingle tarif

2018• Penyusunan

Indonesia grouper (Lanjutan)

• Pengumpulan data costing

2016

• Penyesuaian tarifINA-CBG (2016)

• Awal penyusunanIndonesian Grouper (INA-Grouper)

2014

• Implementasisistem INA-CBG tarif Untuk JKN(2014)

Penerapan tarif baru dengan menggunakanIndonesian Grouper

Page 9: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Dinamika Regulasi Tarif JKN

Penyesuaian setelahJKN berjalan setengahtahun, ada naik-turun,

tapi secara agregattidak signifikan

PMK 59/2014

Mulai JKN

2020

Naik 11%, Swasta>Pemerintah (+3%), Klinik

eksekutif

PMK 52/2016

Penetapan Co-insurance ketikanaik kelas di atas

kelas 1

PMK 4/2017

Berbasis data empirik, mulai

berlaku 1/1/2014

PMK 69/2013

Tentang KapitasiFKTP, CBGs tidak

berubah

PMK 12/2016

“Turun” 5-6%, Naik keVIP terhadap tarif RS

PMK 64/2016

Single-tarif?

20142016 2017

2016 2016 2018

?

Ruang urun biaya(menunggu

ketetapan), naikkelas 1 tingkat

PMK 51/2018

(Tonang, 2020)

Page 10: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Tarif JKN dengan Pola CBGs

Untuk Group khusus (Special CMG) karena seliish tarif yang signifikan dalam group

Top-Up

Palng lambat setiap 2 tahun (Perpres28/2016), menjadi paling cepat setiap 2 tahun (Perpres 82/2018)

Reviu paling cepat tiap 2 tahun

Keputusan akhir: kemenkes, BPJSK, DJSN dan Kemenkeu kecukupan fiskal dankesinambungan program

Usul dari BPJSK dan Asosiasi Faskes

Apakah mampu laksana?

Kesepakatan BPJSK danAsosiasi Faskes

Mempertimbangkankompleksitas kasus yang

mempengaruhi biaya perawatan

Basis Severity Level

Tarif JKN

Untuk mempertimbangkan indeks keekonomian

Basis Regionalisasi (5)

A, B, C, D dan Rujukan Nasional, karenaperbedaan Hospital-based Rate

Basis Kelas RS

Sesuai jenjang iuran, manfaatmedis sama, hanya berbeda

manfaat akomodasinya

Basis Kelas Rawat

Costing + Coding + Fiskal = Tarif

(Tonang, 2020)(UU 40/2004, UU 24/2011, Perpres 12/2013, Perpres 82/2018, Permenkes 71/2013 )

Page 11: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Implikasi Permenkes 3/2020 terhadap tarif JKN?

Masih relevan meskipun sudahada regrouping dan reklasifikasi

Top-Up

Masih relevan sesuai kompleksitaskasus

Basis Severity Level

PMK 3/2020

Berbasis kompetensi, bagaimanadengan tarif?

Rujukan berjenjang ?

Tidak relevan lagi

Tarif berbasis kelas RS ?

Masih relevan selama belum adakelas standar

Basis Kelas Rawat ?

Rujukan horisontal?Masih relevan bahkan harus didorong

Reviu paling cepat tiap 2 tahun

Diberi ruang lebih jelas alur danpemantauannya

Usul dari BPJSK dan AsosiasiFaskes

Disertai penguatan kapasitas para pihakdalam proses kesepakatan

Kesepakatan BPJSK dan AsosiasiFaskes

Pola penentuan CBGs memangharus berubah SETELAH

penerapan Permenkes 2/2020 (Tonang, 2020)

Page 12: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Skenario Single-Tarif CBGs?

Single Tarif

PowerPoint Presentation

PowerPoint Presentation Tahap

1

Top up

KelasRS

SL 1,2,3

Kelasrawat

KelasRS

Seharusnya tidak terikatatau dikunci pada tarifkelas RS tertentu

Bukan basis kelas RS

Kapan bisa diterapkan KelasStandar? Bertahap? Benarmulai 2021?

Kerangka waktuKelas Standar

Sesuai karakteristikCBGs itu sendiri)

Berbasis GrupKasus/Diagnosis

Single Tarif

Tahap2

Top Up

SL 1,2,3

KelasRawat

Lanjut?

(Tonang, 2020)

Kebutuhan Dasar Kesehatan?

Prosedur diagnostik canggih danTerapi khusus perlu diperluas.

Prosedur canggih?

Hanya ada Kelas rawatJKN dan Non JKN

Kelas Standar

✖ ✖

Page 13: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Basis perhitungan?• Tarif CBGs selama ini dihitung berdasarkan biaya pelkes berbasis kelas RS,

apakah sesuai bila single-tarif berbasis atau dikaitkan dengan kelas RS walau populasi kelas RS tersebut yang paling banyak? Apakah tidak adarisiko selection bias?

• Basis Severity Level per grup diagnosis lebih mendekati dan lebih sesuaikonsep rujukan berbasis kompetensi Pasca PMK 3/2020, karena lebihlonggar ikatannya terhadap kelas RS setelah PMK 3/2020

• Perubahan besaran iuran, seberapa mengubah pola utilitas pelkes? Apakah tepat menghitung tarif berbasis utilitas yang belum matur?

(Tonang, 2020)

Page 14: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Haruskah sekarang?• Sesuai masa peralihan (pasal 59 PMK 3/2020), apakah dapat dikondisikan

bahwa: – Penetapan kelas baru RS (oleh Kemenkes dan Dinkes) RS sesuai PMK 3/2020 ditunda

sampai paling cepat 1 Januari 2021

– Penerapan tarif JKN terhadap RS masih sesuai PKS 2020

• Keuntungan:– Ada masa penyusunan Standar pelayanan sebagai instrumen penilaian pengembangan

pelayanan bag RS setelah skema kelas RS sesuai PMK 3/2020

– Ada masa penyesuaian dan persiapan bagi RS menyusun strategi

– Ada masa perhitungan menuju single-tarif secara lebih akuntabel

– Mengikuti alur skema dari Kemenkeu bahwa penyesuaian tarif diharapkan menormalkanpembayaran klaim dan menutup/mengurangi secara optimal, defisit JKN pada akhir 2020 sehingga situasi lebih kondusif (Tonang, 2020)

Page 15: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Harapan• Kalau memang tidak mungkin dikondisikan, sebaiknya ada peta jalan yang

jelas:

– Kapan target penerapan single tarif tahap 1?

– Kapan target penerapan kelas standar? Apakah mampu laksana biladjadwalkan Juni 2020 (Kelas standar 2 kelas) dan Juni 2021 (Kelas StandarTunggal) ?

– Kapan target penerapan single tarif tahap 2?

• Sebaiknya diupayakan menutup atau meminimalkan dulu defisit JKN, baru dimulai penerapan regulasi baru.

(Tonang, 2020)

Page 16: Analisis Penerapan Single Tarif Pasca Permenkes 3/2020

Semoga semua menjadi lebih baik