analisis penentuan komoditas unggulan sub sektor …repository.utu.ac.id/1450/1/bab i_v.pdf ·...

107
ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH SUHARNI NIM : 12101058 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH - ACEH BARAT 2017

Upload: others

Post on 20-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

SUHARNINIM : 12101058

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT2017

Page 2: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

Memenuhi syarat-syarat guna memperoleh

gelar sarjana Pertanian

Oleh

SUHARNI12101058

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT2017

ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

Memenuhi syarat-syarat guna memperoleh

gelar sarjana Pertanian

Oleh

SUHARNI12101058

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT2017

ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

Memenuhi syarat-syarat guna memperoleh

gelar sarjana Pertanian

Oleh

SUHARNI12101058

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT2017

Page 3: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS PERTANIANMEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59

Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

Meulaboh, 02 Februari 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 ( S1 )

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

Dengan ini telah menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi saudara :Nama : SuharniNim : 12101058

Dengan judul : Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sub SektorPerkebunan Kabupaten Aceh Barat.

Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperolehgelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku UmarMeulaboh.

Mengesahkan :

Pembimbing Utama

Liston Siringo-ringo, SP., M.SiNIP. 19820626 201504 1 001

Pembimbing Kedua

Yoga Nugroho, SP., MMNIP. 19880106 201504 1 002

Mengetahui :

Fakultas PertanianDekan,

Ir. Rusdi Faizin, M.SiNIP. 19630811 199203 1 001

Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

Sri Handayani, SP., M.SiNIDN. 01 0608 8201

Tanggal Lulus, 20 Desember 2016

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS PERTANIANMEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59

Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

Meulaboh, 02 Februari 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 ( S1 )

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

Dengan ini telah menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi saudara :Nama : SuharniNim : 12101058

Dengan judul : Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sub SektorPerkebunan Kabupaten Aceh Barat.

Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperolehgelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku UmarMeulaboh.

Mengesahkan :

Pembimbing Utama

Liston Siringo-ringo, SP., M.SiNIP. 19820626 201504 1 001

Pembimbing Kedua

Yoga Nugroho, SP., MMNIP. 19880106 201504 1 002

Mengetahui :

Fakultas PertanianDekan,

Ir. Rusdi Faizin, M.SiNIP. 19630811 199203 1 001

Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

Sri Handayani, SP., M.SiNIDN. 01 0608 8201

Tanggal Lulus, 20 Desember 2016

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS PERTANIANMEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59

Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

Meulaboh, 02 Februari 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 ( S1 )

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

Dengan ini telah menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi saudara :Nama : SuharniNim : 12101058

Dengan judul : Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sub SektorPerkebunan Kabupaten Aceh Barat.

Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperolehgelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku UmarMeulaboh.

Mengesahkan :

Pembimbing Utama

Liston Siringo-ringo, SP., M.SiNIP. 19820626 201504 1 001

Pembimbing Kedua

Yoga Nugroho, SP., MMNIP. 19880106 201504 1 002

Mengetahui :

Fakultas PertanianDekan,

Ir. Rusdi Faizin, M.SiNIP. 19630811 199203 1 001

Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

Sri Handayani, SP., M.SiNIDN. 01 0608 8201

Tanggal Lulus, 20 Desember 2016

Page 4: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS PERTANIANMEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59

Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected], 02 Februari 2017

Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 ( S1 )

LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara :

Nama : SuharniNim : 12101058

Dengan judul : Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sub SektorPerkebunan Kabupaten Aceh Barat.

Yang telah dipertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 20 Desember 2016

MenyetujuiKomisi Ujian

Tanda Tangan

1. Ketua : Liston Siringo-ringo, SP., M.Si …………………………….

2. Sekretaris : Yoga Nugroho, SP., MM …………………………….

3. Anggota : Khairun Nisa, SP., MP ………………………….....

4. Anggota : Ir. Aswin Nasution ., M.Si. …………………………….

Mengetahui,Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

Sri Handayani, SP., M.SiNIDN. 01 0608 8201

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS PERTANIANMEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59

Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected], 02 Februari 2017

Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 ( S1 )

LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara :

Nama : SuharniNim : 12101058

Dengan judul : Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sub SektorPerkebunan Kabupaten Aceh Barat.

Yang telah dipertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 20 Desember 2016

MenyetujuiKomisi Ujian

Tanda Tangan

1. Ketua : Liston Siringo-ringo, SP., M.Si …………………………….

2. Sekretaris : Yoga Nugroho, SP., MM …………………………….

3. Anggota : Khairun Nisa, SP., MP ………………………….....

4. Anggota : Ir. Aswin Nasution ., M.Si. …………………………….

Mengetahui,Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

Sri Handayani, SP., M.SiNIDN. 01 0608 8201

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS PERTANIANMEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59

Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected], 02 Februari 2017

Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 ( S1 )

LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara :

Nama : SuharniNim : 12101058

Dengan judul : Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sub SektorPerkebunan Kabupaten Aceh Barat.

Yang telah dipertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 20 Desember 2016

MenyetujuiKomisi Ujian

Tanda Tangan

1. Ketua : Liston Siringo-ringo, SP., M.Si …………………………….

2. Sekretaris : Yoga Nugroho, SP., MM …………………………….

3. Anggota : Khairun Nisa, SP., MP ………………………….....

4. Anggota : Ir. Aswin Nasution ., M.Si. …………………………….

Mengetahui,Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

Sri Handayani, SP., M.SiNIDN. 01 0608 8201

Page 5: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

LEMBARAN PERYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : SUHARNI

NIM : 12101058

Tempat Tangal Lahir : Kuta Blang, 18 Oktober 1992

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Penentuan KomoditasUnggulan Sub Sektor Perkebunan Kabupaten Aceh Barat” benar berdasarkanhasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik untuknaskah laporan maupun kegiatan penilitian yang tercantum sebagai bagian darisikripsi ini. Seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah dikutipdengan cara penulisan referensi yang sesuai.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudianhari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam peryataan ini, maka sayabersedia menerima sanksi akademik berupa mencabut gelar yang telah diperolehkarena sikripsi ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku diUniversitas Teuku Umar.

Demikian peryataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihakmanapun.

Meulaboh, 02 Februari 2017

Yang membuat pernyataan,

MateraiRp 6000

SuharniNIM. 12101058

Page 6: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

PERSEMBAHANKU

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan “(Q.S. Ath-Thalaq : 3)

Alhamdulillah... Segala puji bagi Mu ya Allah....Sujud syukurku dihadapan Mu Rabb atas segala nikmat yang telah Engkau berikan kepadahambaMu ini sehingga hamba mampu meraih hasil perjuangan selama beberapa tahun ini,sungguh hanya atas izin Mu ya Allah..tiada daya upaya melainkan pertolongan Mu ya

Allah. Shalawat dan rinduku kepada Rasulullah yang telah meninggalkan pedomanmenjalani hidup bagi semua insan tak terkecuali untukku.

Ya Allah...Jadikanlah keberhasilan ini menjadi langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita. Berikanlahbagiku ilmu yang berkah dan bermanfaat bagi orang banyak.. jangan jadikan aku orang yangsombong, semua adalah milikMu ya Allah..

Hari-hari yang berganti mejadikan bulan hingga tercipta tahun, dalam doa tak berhentikubersyukur, persembahanku yang teristimewa untuk ibunda dan ayahanda tercinta (M. Sayuti& Suhalmi T), terimakasihku atas pengorbanan , doa, dan segalanya yang telah ayah dan ibuberikan untuk anak-anakmu. inilah karya kecilku yang kupersembahkan bukti bahwa janjikutelah ku tunaikan. Anakmu ini telah berjanji akan menyelesaikan perjuangan ini sampai titik

akhir dan tidak akan membuat ayah dan ibu kecewa atas semua pengorbanan.

Alhamdulillah ....Atas izin Allah dan berkat doa ayah dan ibu yang tak pernah putus siang dan malam untukputra putrimu. Anakmu ini baru memberikan sedikit kebahagian dari impian-impian besardan harapan yang ayah dan ibu impikan. Maaf ayah, ibu, anakmu masih menyusahkanmu,semoga doa yang selalu engkau kirimkan mampu membuka pintu Rahmat Allah sehinggaanakmu mampu membahagiakan lebih dari ini. Amin..

Kepada Abang-abangku (Safwan, Erit Sasura, Surkanis), dan adek-adekku ( Ismawardi danRiza Ulvika), dan kakakku (Rona Fernanda) terimakasih tak terhingga atas pengorbanan,

doa, dan motIvasinya sehingga dedek bisa menyelesaikan perjuangan ini, dan Insyaallahuntuk berikutnya kita akan memperjuangkan cita-cita adek kita bersama-sama.

Untuk kakakku dan juga sebagai belahanjiwaku (Suharna), kita telah terlahir pada dentingjam yang sama, tumbuh bersama-sama dan kita menyelesaikan perjuangan ini bersama darigaris start yang sama sampai pada garis finist yang sama. Engkau bukan hanya sekedarsaudara kembar tetapi bagian dari hidupku. Terimakasih atas cinta dan selama ini salingmemberi semangat, sehingga kita mampu menyelesaikan semua ini, meskipun kadang-kadang

Page 7: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

kita tak sepaham. Semoga dengan pencapaian ini ibu, ayah dan keluarga kita bangga, danmenjadi awal yang baik untuk masa depan kita,Amin..

Untuk keluarga besarku.....Terimakasih atas doa, dukungan dan semangatnya selama ini. Hanya Allah SWT yang akanmembalas semua kebaikan keluarga besarku semua..aku akan mengingatnya,,, Hidup tidakberhenti disini, Insyaallah ada waktunya aku akan lakukan pengorbanan lebih besar dariyang pernah kalian berikan, Amin..

Untuk sahabat-sahabatku tercinta....Ada waktunya kita bercanda, bercerita, berjuang, hingga lupa akan masalah yang kita

hadapi, semua karena kalian sahabat.. Namun terkadang kita lupa, kita tak saling bicara,saling menyalahkan, hingga semua terasa jauh,, namun itu semua adalah proses yang

menjadikan kita lebih dewasa dan lebih baik..

Terimakasih untuk sahabat satu kost (Novi Haswirda, Irawati, Ainal Marziah, RidaSawitri, dan Suharna) kalian adalah keluargaku, bukan Cuma sekedar sahabat, sekeping rotikita bagi bersama dan setumpuk hidangan kita rasa nikmatnya... I miss you all...

Dan untuk semua sahabat-sahabatku tersayang khususnya SEP 2012 (rafniar, linda, wari,lisa2, , rina, ahis, jasman, junaidi, yanto, wildan, reza, surya, nur, fitri, sarah, dan temanseangkatan semua), Sahabat-sahabat KKN, kakak Senior yang telah mendukung(laboratorium MIPA: riska, sri, budiman, mayhilda), dan semua shabat-sahabat yang tidakbisa aku sebutkan satu persatu.... kalian adalah yang terbaik, akan kuceritakan perjuangankita pada anak cucuku he he.. untuk teman-teman yang sudah merasa jenuh kuliah,,semangat ya... karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, yakinlah Allah membantu kita..Jampok thank you juga ya untuk semuanya...

Terimakasih tak terhingga untuk para guru-guru dan dosen-dosen yang telah memberikanilmunya kepada saya, mengajarkan membaca, menulis, sehingga saat ini skripsi ini selesai saya

tulis... Engkau adalah adalah pelita guruku...

Special untuk yang sudah hadir selama ini (my love Jamal). Terimakasih untuk semangat danmotivasinya, semoga selamanya kesabaran itu tetap terjaga, terutama untuk sicuek ini...

Semoga yang kita harapkan adalah impian terindah yang kita doakan jadi sebuah kenyataan,dan jodoh kita bertemu dalam RidhoNya, Amin..

Semua yang telah kucapai adalah anugerah, rahmat, dan kasih sayang Allah SWT, atasperjuangan dan keyakinan, namun tanpa doa dan dukungan dari orang-orang terdekat ini takberarti apa-apa. Sujud Syukur dan airmata ku berdoa semoga ini menjadi berkah dan tidaksia-sia... You are everything to me..

by; Suharni, SP

Page 8: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas Karunia dan

AnugerahNya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat dan

salam penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan

tauladan baik dan membawa umat di dunia ini ke alam yang berilmu pengetahuan.

Terimakasih dan rasa hormat penulis kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta atas

kasih sayang, dukungan, doa, dan pengorbanan kepada penulis sehingga skripsi

ini berhasil diselesaikan dengan Judul yang dipilih adalah “ANALISIS

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN

KABUPATEN ACEH BARAT’’

Penelitian ini dilaksanakan awal bulan Juni 2016 sampai selesai, yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata

(SI) Pada Program Studi Agribisnis (Pertanian) Universitas Teuku Umar. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan serta bimbingan yang tidak ternilai harganya dari

semua pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan, karena itu

izinkan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Liston Siringo-Ringo SP,M.Si selaku Dosen Pembimbing ketua, dan

Bapak Yoga Nugroho SP,MM selaku dosen pembimbing anggota yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan motivasi

kepada penulis.

2. Ibu Khairun Nisa SP,MP selaku Dosen Penelaah pertama, dan Bapak Ir.

Aswin Nasution M.Si selaku Dosen Penelaah kedua yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan motivasi kepada penulis.

Page 9: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

viii

3. Ibu Sri Handayani SP.,M.Si selaku ketua jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

dan beserta civitas akademik Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

4. Bapak Ir. Rusdi Faizin, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Teuku Umar

5. Keluarga besar, Abang Safwan, Erik Sasura, Surkanis, kakak Suharna, adik

Ismawardi dan Riza Ulvika beserta semua saudara yang penulis cintai,

terimakasih atas dukungan doa dan motivasinya yang tak hentinya kepada

penulis.

6. Teman-teman seperjuangan, hanna, novi, ira, yuli, lisa, rina, wari, jasman,

ahis, wildan, lisa, ainal, surya, reza, junaidi, rafniar, linda, yuliana (agrotek),

dan teman-teman angkatan 2012 khususnya SEP yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, dan juga kepada kakak senior (Sri, Riska, Imel,

Budiman), dan teman-teman semua yang senantiasa setia mendampingi serta

memberikan masukan-masukan yang berharga bagi penulis selama masa

penulisan Skripsi ini.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini.

Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan

skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Meulaboh, Februari 2017

Penulis

Page 10: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

ix

ABSTRACT

Suharni, 2016 " Analysis determination superior commodity of plantation sub-sector in West Aceh District" under the guidance of Liston Siringo-Ringo aschairman and as a member of Yoga Nugroho.

This study aims to determine the superior commodity each Subdistrict inWest Aceh District and define the main development priorities first, second, andthird. Method analyze the data used Location Quotient (LQ), Shift Share, andcombination LQ and Shift Share. The data used of plantation sub-sector valueproduction in West Aceh District regency over 2009-2014. The results shows thatthe commodities have LQ>1 each sub-district as follows: Johan Pahlawansubdistrict namely hybrid coconuts, local coconut, cocoa and areca; Samatiganamely commodity nutmeg, local coconut, rubber, coffee beans, pepper, cocoaand areca; Bubon Subdistrict namely commodity rubber, areca, cocoa andpepper; Arongan Lambalek Subdistrict namely hybrid coconuts, local coconutand rubber; Woyla Subdistrict namely commodities pepper, coffee beans, palmoil, areca and cocoa; Southwestern Woyla Subdistrict namely commodity rubber,pepper, coffee beans, cocoa and areca; East Woyla Subdistrict namely commodityrubber, pepper, coffee bean, areca and nutmeg; Kaway XVI Subdistrict namelycommodity randu and palm oil; Meureubo Subdistrict namely commodity areca,cocoa, palm oil and hybrid coconuts; Pante Ceureumen Subdistrict namely thelocal coconuts, coffee beans, and cocoa; Panton Reu Subdistrict namelycommodity rubber, pepper, areca, cocoa, randu, coffee beans, local coconut andnutmeg; Sungai Mas commodity rubber, coffee beans, randu, nutmeg, cocoa andareca. Shift Share analysis results commodities to be major developmentpriorities, namely commodity rubber, are in the Subdistrict of East Woyla, PantonReu and Sungai Mas, while other commodities included in the second and thirdpriorities or alternatives.

Keywords: Superior Commodity, Location Quotien (LQ) and Shift Share

Page 11: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

x

ABSTRAK

Suharni, 2016 “Analisis penentuan komoditas unggulan sub sektor perkebunanKabupaten Aceh Barat” dibawah bimbingan Liston Siringo-Ringo sebagai ketuadan Yoga Nugroho sebagai anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komoditi unggulan setiapKecamatan di Kabupaten Aceh Barat dan menentukan prioritas pengembanganutama, kedua, dan ketiga. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisisLocation Quotient (LQ), Shift Share, dan penggabungan analisis LQ dan ShiftShare. Data yang digunakan yaitu nilai produksi komoditi sub sector perkebunanKabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwakomoditi yang memiliki nilai LQ >1 masing-masing Kecamatan sebagai berikut:Kecamatan Johan Pahlawan yaitu komoditi kelapa hibrida, kelapa dalam, kakaodan pinang; Kecamatan Samatiga yaitu komoditi pala, kelapa dalam, karet, bijikopi, lada, kakao dan pinang; Kecamatan Bubon yaitu komoditi karet, pinang,kakao dan lada; Kecamatan Arongan Lambalek yaitu komoditi kelapa hibrida,kelapa dalam dan karet; Kecamatan Woyla yaitu komoditi lada, biji kopi, kelapasawit, pinang dan kakao; Kecamatan Woyla Barat yaitu komoditi karet, lada, bijikopi, kakao, dan pinang; Kecamatan Woyla Timur yaitu komoditi Karet, lada, bijikopi, pinang dan pala; Kecamatan Kaway XVI yaitu komoditi kapuk dan kelapasawit; Kecamatan Meureubo yaitu komoditi pinang, kakao, kelapa sawit dankelapa hibrida; Kecamatan Pante Ceureumen yaitu komoditi kelapa dalam, bijikopi, dan kakao; Kecamatan Panton Reu yaitu komoditi karet, lada, pinang,kakao, kapuk, biji kopi, kelapa dalam dan pala; Kecamatan Sungai Mas komoditikaret, biji kopi, kapuk, pala, kakao dan pinang. Hasil analisis Shift Sharekomoditi yang menjadi prioritas pengembangan utama yaitu komoditi karet,terdapat di Kecamatan Woyla Timur, Panton Reu dan Sungai Mas, sedangkankomoditi lainya termasuk kedalam prioritas kedua dan ketiga atau alternatif.

Kata Kunci : Komoditi Unggulan , Location Quotien (LQ), dan Shift Share

Page 12: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

xi

DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL...................................................................................... iLEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI........................................................ iiLEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN........................................... iiiLEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. ivLEMBARAN PERSEMBAHAN .................................................................... vKATA PENGANTAR ..................................................................................... viiABSTRACT....................................................................................................... ixABSTRAK ....................................................................................................... xDAFTAR ISI................................................................................................... xiDAFTAR TABEL............................................................................................ xiiiDAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1I.1 Latar Belakang................................................................................. 1I.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3I.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 3I.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 52.1 Sub Sektor Perkebunan..................................................................... 52.2 Pembangunan Wilayah ..................................................................... 62.3 Komoditas Unggulan....................................................................... 92.4 Teori Ekonomi Basis ....................................................................... 102.5 Analisis Location Quotient (LQ)..................................................... 122.6 Analisis Shift Share ......................................................................... 132.7 Penelitian Terdahulu........................................................................ 14

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 193.1 Waktu dan Lokasi Penelitian........................................................... 193.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 193.3 Metode Analisis Data ...................................................................... 193.4 Batasan-Batasan Variabel................................................................ 243.5 Kerangka Pemikiran Operasional .................................................... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 274.1 Gambaran umum Kabupaten Aceh Barat ........................................ 27

1.1.1 Geografis ............................................................................. 271.1.2 Keadaan Iklim...................................................................... 28

4.2 Sub Sektor Perkebunan.................................................................... 284.3 Hasil Analisis dan Pembahasan....................................................... 30

4.3.1 Identifikasi Komoditi Perkebunan Basis diWilayah Masing-Masing Kecamatan KabupatenAceh Barat ........................................................................... 30

Page 13: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

xii

4.3.2 Analisis Petumbuhan Proporsional danPertumbuhan Pangsa Wilayah KomoditiPerkebunan Basis di Masing-Masing KecamatanKabupaten Aceh Barat ......................................................... 50

4.3.3 Penentuan Prioritas Pengembangan KomoditiPerkebunan Masin-Masing Kecamatan diKabupaten Aceh Barat ......................................................... 65

V. PENUTUP .............................................................................................. 705.1. Kesimpulan..................................................................................... 705.2. Saran ............................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72LAMPIRAN..................................................................................................... 74RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... 89

Page 14: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

xiii

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1. Total Luas Areal dan Produksi Komoditi Sub SektorPerkebunan Rakyat Kabupaten Aceh Barat.......................................... 6

2. Kriteria Penentuan Prioritas Pengembangan Komoditi SubSektor Perkebunan pada Masing-Masing Kecamatan diKabupaten Aceh Barat .......................................................................... 23

3. Potensi Luas Lahan Sub Sektor Perkebunan RakyatKabupaten Aceh Barat Tahun 2014...................................................... 29

4. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun2009-2014............................................................................................. 32

5. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ...................................................................................................... 34

6. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014.............. 35

7. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh BaratTahun 2009-2014.................................................................................. 36

8. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014.............. 38

9. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ...................................................................................................... 39

10. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Woyla Timur Kabupaten Aceh Barat Tahun2009-2014............................................................................................. 40

11. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ...................................................................................................... 41

12. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ...................................................................................................... 43

Page 15: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

xiv

13. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat Tahun2009-2014............................................................................................. 44

14. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ...................................................................................................... 45

15. Nilai LQ Produksi Komoditi Perkebunan di WilayahKecamatan Sungai Mas Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ...................................................................................................... 46

16. Komoditi Sub Perkebunan Unggulan di Wilayah Masing-Masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............ 47

17. Peringkat LQ Tertinggi Komoditi Sub Sektor Perkebunan diMasing-Masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat............................. 48

18. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 52

19. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan SamatigaKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 53

20. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Bubon KabupatenAceh Barat Tahun 2009-2014............................................................... 55

21. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan AronganLambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ........................... 56

22. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Woyla KabupatenAceh Barat Tahun 2009-2014............................................................... 57

23. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Woyla BaratKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 58

24. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Woyla TimurKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 59

Page 16: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

xv

25. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 60

26. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan MeureuboKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 61

27. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Pante CeureumenKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 62

28. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Panton ReuKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 63

29. Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Perkebunan Basis di Kecamatan Sungai MasKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014 ............................................ 64

30. Penentuan Prioritas Pengembangan Komoditi Sub SektorPerkebunan di Wilayah Masing-Masing KecamatanKabupaten Aceh Barat Berdasarkan Analisis LocationQuotient, Komponen Pertumbuhan Proporsional danPertumbuhan Pangsa Wilayah Tahun 2009-2014 ................................ 66

Page 17: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

xvi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 26

Page 18: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1. Produksi Tanaman Sub Sektor Perkebunan Masing-MasingKecamatan Kabupaten Aceh Barat ......................................................... 74

2. Total Produksi Tanaman Sub Sektor Perkebunan KabupatenAceh Barat .............................................................................................. 78

3. Rata-rata Location Quotient (LQ) Masing-Masing KeamatanKabupaten Aceh Barat ............................................................................ 79

4. Komoditi Basis Pertumbuhan Proporsional (PP) danPertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) Masing-MasingKecamatan Kabupaten Aceh Barat ......................................................... 83

5. Luas Lahan Komoditi Sub Sektor Perkebunan Setiap Kecamatan diKabupaten Aceh Barat tahun 2014 ................................................................... 86

6. Surat Keterangan Izin Pengumpulan Data Dari Badan PusatStatistik Kabupaten Aceh Barat.............................................................. 88

Page 19: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah sangat penting dalam meningkatkan

perekonomian daerah. Perencanaan pembangunan juga sebagai perencanaan untuk

memperbaiki sumber-sumber daya yang ada di daerah dengan harapan dapat

mencapai keadaan perekonomian yang lebih baik. Perekonomian di daerah sangat

tergantung oleh pengembangan sektor-sektor dan bidang-bidang tertentu, baik itu

sektor pertanian, perindustrian, sektor jasa dan bidang lain yang mempengaruhi

pendapatan daerah. Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah

dalam menentukan konsep pengembanganya.

Pendekatan perencanaan dapat dilakukan dengan lebih menitikberatkan

terhadap pembangunan sektor-sektor atau bidang-bidang tertentu. Disini tujuan

perencanaan dapat di arahkan kepada pemecahan masalah pada sektor-sektor yang

menjadi bottleneck (kemacetan) dalam pembangunan, ataupun untuk

mengembangkan sektor-sektor yang merupakan leader (pemimpin) dalam

perekonomian daerah (Daryanto dan Hafizrianda, 2010). Masing-masing daerah

mempunyai potensi sumber daya alam yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan semaksimal mungkin dalam

pengelolaanya. Hal ini sangat berkaitan dengan pengembangan potensi lokal yang

dapat diunggulkan, berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat dan daerah.

Pembangunan pertanian merupakan salah satu cara dalam peningkatan

pendapatan suatu daerah dan dalam rangka menciptakan kesejahteraan

masyarakatnya. Dengan pemanfaatan sumber daya alam dan potensi suatu daerah

Page 20: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

2

merupakan perencanaan pembangunan yang mampu mencapai tujuan yang lebih

terarah. Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mempunyai peran cukup

besar dalam pembangunan.

Kesanggupan sektor pertanian untuk menyediakan bahan makanan yang

cukup menghindarkan bahaya kelaparan, selanjutnya perkembangan sektor

pertanian dapat menunjang perkembangan di sektor industri, kenaikan

produktivitasnya akan memperluas pasar untuk berbagai kegiatan industri, baik itu

industri-industri penghasil input pertanian modern seperti mesin pertanian dan

pupuk kimia, dan akhirnya sumbangan lain dari kemajuan sektor pertanian

terhadap pembangunan adalah untuk menciptakan tabungan yang dapat digunakan

oleh sektor lain, terutama sektor industri sehingga mempertinggi tingkat

penanaman modal (Sukirno, 2007).

Daerah Aceh mempunyai banyak sektor-sektor yang mampu menunjang

pendapatan daerahnya, salah satunya adalah sektor pertanian di samping adanya

sektor seperti pertambangan, sektor jasa, dan sektor- sektor lain. Sektor pertanian

memiliki beberapa sub sektor diantaranya adalah sub sektor perkebunan. Potensi

hasil produksi sub sektor perkebunan dapat dijadikan andalan ekspor di masa

yang akan datang sebenarnya sangat besar dengan adanya penguasaan manajemen

usaha tani dan akses terhadap teknologi baru, sehingga dapat meningkatkan

pendapatan baik petani maupun pendapatan daerah tersebut. Selain untuk di

ekspor, komoditas sub sektor perkebunan juga sebagai penyedia bahan baku

industri dalam negeri, baik industri minyak goreng, sarung tangan, pembuatan

ban, tekstil, rokok, minuman dan kosmetik. Aceh Barat mempunyai perkebunan

Besar dan perkebunan Rakyat dalam menopang pendapatan daerahnnya. Adapun

Page 21: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

3

komoditi perkebunan Rakyat di Aceh Barat yaitu kelapa sawit, karet, kelapa

dalam, kelapa hibrida, kakao, kapuk, pinang, biji kopi, lada, dan pala. Untuk

melihat sektor yang mampu menunjang perekonomian daerah tersebut, salah satu

cara adalah dengan penentuan sektor yang menjadi andalan atau sektor unggulan

daerah, mempunyai daya saing, sehingga mampu menciptakan kekayaan daerah.

Kabupaten Aceh Barat juga mempunyai sektor pertanian yang berpengaruh

dalam pendapatan daerahnya. Angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

tahun 2013, sektor penyumbang Nilai Tambah Bruto (NTB) terbesar adalah sektor

pertanian (36,58 persen ditahun 2013), dimana sub sektor dominan disini adalah

perkebunan dan tanaman bahan makanan. Sub sektor perkebunan memberikan

konstribusi terbesar yaitu sebesar 13,97 persen, kemudian tanaman bahan

makanan sebesar 8,64 persen, perikanan sebesar 7,29 persen, peternakan sebesar

4,08 persen dan kehutanan sebesar 2,60 persen (BPS Aceh Barat, 2014). Untuk

melihat komoditi sub sektor perkebunan yang berpengaruh,oleh karena itu

penentuan komoditas unggulan sub sektor perkebunan perlu dilakukan untuk

menentukan potensi daerah. Penentuan komoditas unggulan ditingkat Kecamatan

ini cukup efektif untuk menentukan potensi Kecamatannya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang

menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah komoditi unggulan sub sektor

perkebunan apa sajakah yang ada pada masing-masing Kecamatan, dan apa yang

menjadi prioritas pengembanganya pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten

Aceh Barat tersebut?

Page 22: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

4

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komoditi unggulan sub

sektor perkebunan masing-masing Kecamatan dan prioritas pengembangan pada

masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai

penentuan komoditas unggulan dengan metode Location Quotion (LQ)

dan Shift Share.

2. Bagi Pemerintah dan Badan Usaha

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan

mengenai komoditi unggulan sub sektor perkebunan di setiap

Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat dengan melihat komoditi basis

setiap tahun, tingkat pertumbuhannya lebih cepat atau lebih lambat,

sehingga dapat ditetapkan prioritas pengembangan komoditi sub sektor

perkebunan yang menjadi andalan atau unggulan di tingkat Kecamatan.

3. Bagi Akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian

lanjutan atau penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.

Page 23: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sub Sektor Perkebunan

Sub sektor perkebunan merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian.

Berdasarkan pengusahaanya subsektor perkebunan dikenal adanya perkebunan

rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan rakyat pada umumnya usahatani

tanaman perkebunan yang juga diusahakan oleh para petani terutama untuk

memenuhi kebutuhan keluarganya. Perkebunan besar biasanya merupakan usaha

pertanian dalam bentuk perusahaan pertanian untuk memproduksi hasil tanaman

tertentu dengan sistem pertanian dan cara modern dengan pengelolaan, metode

dan tehnik pengolahan yang efesien (Su’ud, 2004). Perkebunan besar terdiri dari

perkebunan besar swasta dan perkebunan besar negara. Produk-produk

perkebunan besar menitikberatkan pada komoditi ekspor, dan biasanya tanaman

yang diusahakan adalah tanaman tunggal. Sedangkan kebun campuran diusahakan

sebagai perkebunan rakyat, namun jika ditinjau dari luas lahanya perkebunan

rakyat lebih luas dari perkebunan negara (Nurmala,dkk, 2012).

Perkebunan rakyat yang banyak tersebar di seluruh pelosok tanah air

umumnya berkonsentrasi pada tanaman yang cepat menghasilkan uang tunai,

seperti: karet, kelapa rakyat, lada, kopi, tembakau, dan lain-lain. Perkebunan besar

yang umumnya mempunyai pabrik pengolahan mengusahakan tanaman yang

berpotensi mempunyai nilai tambah tinggi, seperti: kelapa sawit, tebu, kelapa

hibrida, teh, dan lain-lain (Arifin,2001).

Pendekatan pengembangan pembangunan yang menitikberatkan perkebunan

rakyat sebagai urat nadi pembangunan dengan dukungan perkebunan besar telah

meningkatkan kenerja perkebunan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya

Page 24: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

6

peningkatan luas areal. Areal perkebunan yang pada tahun 1969 baru mencapai

4,6 juta ha telah meningkat jadi lebih dari 18,8 juta ha pada tahun 2009 atau

meningkat empat kali lipat. Perkebunan telah mampu menunjukkan peran dan

keuntunganya dalam perekonomian nasional. Saat ini dan yang akan datang sektor

perkebunan akan tetap menjadi sektor yang penting (Suwarto dan Yuke, 2012).

Perekonomian di Aceh Barat beberapa tahun terakhir ini sangat di topang

oleh sub sektor perkebunan. Ada 10 komoditi sub sektor perkebunan yang

tercatat, yaitu yang berasal dari perkebunan rakyat yang ada di Kabupaten Aceh

Barat.

Tabel 1. Total Luas Areal Dan Produksi Komoditi Sub Sektor PerkebunanRakyat Kabupaten Aceh Barat

Komoditi Luas Areal (Hektar) Produksi (Ton)2012 2013 2014 2012 2013 2014

Karet 24.096,77 24.602,77 25.179,90 17.270,43 22.633,45 22.667,09KelapaSawit

6.481,00 7.060,00 7.545,00 60.965,35 63.240,00 64.722,00

KelapaDalam

2.739,10 2.853,90 3.060,90 1.172,70 1.178,40 1.207,20

KelapaHibrida

93,00 103,00 57,70 29,00 29,00 21,50

Kakao 722,01 759,01 886,61 235,16 181,05 193,45Kapuk 79,15 81,29 81,39 12,45 12,57 12,61Pinang 561,50 593,64 641,56 237,15 247,25 266,26Biji Kopi 548,00 548,00 549,40 81,33 81,33 81,33Lada 6,85 6,95 6,95 0,08 0,08 0,12Pala 63,60 63,60 64,50 12,72 12,72 12,90

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat (2015)

2.2. Pembangunan Wilayah

Menurut Mangiri (2000) dalam Daryanto dan Hafizrianda (2010) bahwa

konsep pengembangan wilayah secara garis besar terbagi atas empat, yaitu:

a. Pengembangan wilayah berbasis sumber daya. Sumber daya merupakan

semua potensi yang di miliki oleh alam dan manusia. Bentuk sumber daya

Page 25: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

7

tersebut yaitu tanah, bahan mentah, modal, tenaga kerja, keahlian,

keindahan alam, maupaun aspek sosial budaya.

b. Pengembangan wilayah berbasis komoditas unggulan. Penekanan

konsep ini pada motor penggerak pembangunan wilayah pada komoditas

yang di nilai dapat menjadi unggulan atau andalan, baik di tingkat domestik

dan Internasional.

c. Pengembangan wilayah berbasis efesiensi. Penekanan pada konsep ini

adalah pengembangan wilayah melalui pembangunan bidang ekonomi yang

mempunyai porsi lebih besar dibandingkan bidang-bidang lainya.

Pembangunan ekonomi tersebut dijalankan dalam kerangka pasar bebas atau

pasar persaingan sempurna (free market mechanism).

d. Pengembangan wilayah menurut pelaku pembangunan. Strategi

pengembangan wilayah ini mengutamakan peranan setiap pelaku

pembangunan ekonomi (rumah tangga, lembaga sosial, lembaga keuangan

dan bukan keuangan, pemerintah maupun koperasi).

Menurut Suryana (2000) dalam Sitorus (2014), keberhasilan suatu

pembangunan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari pengalaman pembangunan

negara-negara yang sekarang sudah maju, keberhasilan pembangunan pada

dasarnya dipengaruhi oleh dua unsur pokok yaitu unsur ekonomi yang termasuk

sumber daya alam, sumber daya manusia, pembentukan modal dan tekhnologi,

dan juga unsur non ekonomi di dalamnya yaitu politik, sosial, dan kebiasaan.

Pembangunan daerah sangat di pengaruhi oleh pengembangan berbasis

sumber daya alam, komoditas unggulan, efesiensi, pelaku pembangunanya

sehingga keberhasilan pembangunan daerah dapat tercapai. Sumber daya manusia

Page 26: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

8

tidak kalah penting dalam pembangunan daerah dan dengan tekhnologi yang terus

berkembang pembangunan dapat efektif dan efesien.

Menurut Daniel (2002) pembangunan ekonomi nasional yang

mengandalkan sektor pertanian selain industri dan pariwisata, perlu di dukung

oleh perumusan kebijaksanaan sekuensial sebagai berikut:

a. Reposisi sektor pertanian dengan menempatkanya sebagai sektor pemimpin

dan penggerak pembangunan nasional

b. Restrukrisasi dalam sektor pertanian sendiri, khususnya sub sektor

perkebunan, peternakan, dan perikanan dengan keberpihakan kepada petani

dan nelayan.

c. Kebijaksanaan makro ekonomi, khususnya fiskal, dan moneter harus di

arahkan untuk menunjang restrukturisasi perekonomian nasional dan

pertanian.

d. Pendekatan pembangunan pertanian berdasarkan pemanfaatan dan

keunggulan sumber daya lokal (sumber daya alam, tenaga kerja, dan

kapital) secara efesien dan optimal melalui pengembangan dan penataan

kelembagaan pertanian dan pedesaan.

e. Pengembangan agroindustri di pedesaan sehingga mampu meningkatkan

nilai tambah, produktivitas, dan pendapatan masyarakat luas.

f. Mengembangkan kebijaksanaan pendukung dalam pengembangan sistem

komoditas (produksi, pascapanen/pengembangan produk, pemasaran dan

perdagangan, serta pengembangan konsumsi/ permintaan domestik dan

ekspor) secara komprehensif dan kondusif dengan sasaran peningkatan

Page 27: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

9

produksi, kesempatan kerja, pendapatan/kesejahteraan petani, dan devisa

sektor pertanian.

2.3. Komoditas Unggulan

Badan Litbang Pertanian (2003) dalam Firdaus (2009), komoditas unggulan

adalah komoditas andalan yang memiliki posisi strategis, dimana berdasarkan

pertimbangan teknis (kondisi tanah dan iklim) maupun sosial ekonomi dan

kelembagaan (penguasaan teknologi, kemampuan sumberdaya manusia,

infrastruktur, dan kondisi sosial budaya setempat) layak untuk dikembangkan di

suatu wilayah.

Menurut Tarigan (2005) keunggulan komparatif suatu komoditi bagi suatu

negara atau daerah adalah bahwa komoditi itu lebih unggul secara relatif dengan

komoditi lain di daerahnya. Pengertian unggul dalam hal ini adalah dalam bentuk

perbandingan dan bukan dalam bentuk nilai tambah riel. Komoditi yang memiliki

keunggulan walaupun hanya dalam bentuk perbandingan, lebih menguntungkan

untuk dikembangkan dibanding dengan komoditi lain yang sama-sama diproduksi

oleh kedua negara atau daerah. Jadi keunggulan komparatif adalah suatu kegiatan

ekonomi yang menurut perbandingan lebih menguntungkan bagi pengembangan

daerah. Selain keunggulan komporatif, pada saat ini istilah yang lebih sering

dipakai adalah keunggulan kompetitif.

Keunggulan kompetitif menganalisis kemampuan suatu daerah untuk

memasarkan produknya di luar daerah/ luar negeri/ pasar global. Keunggulan ini

cukup cukup melihat apakah produk yang kita hasilkan bisa dijual di pasar secara

menguntungkan, tidak lagi membandingkan potensi komoditi yang sama di suatu

negara dengan negara lainnya melainkan membandingkan potensi komoditi suatu

Page 28: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

10

negara terhadap komoditi semua negara pesaingnya di pasar global. Namun

banyak komoditi yang hanya diproduksi untuk kebutuhan lokal atau dipasarkan ke

wilayah tetangga tetapi tidak mampu masuk ke pasar global. Sehingga

keunggulan komperatif dapat digunakan untuk melihat komoditi yang mempunyai

prospek untuk dikembangkan dan punya prospek untuk memiliki ke unggulan

kompetitif meskipun belum mampu memasuki pasar global.

Kriteria-kriteria komoditas unggulan menurut Daryanto dan Hafizrianda

(2010) adalah sebagai berikut :

a. Harus mampu menjadi penggerak utama pembangunan perekonomian

b. Mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang kuat, baik sesama

komoditas unggulan maupun komoditas lainnya

c. Mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah lain di pasar nasional

dan pasar internasional, baik dalam harga produk, biaya produksi dan

kualitas pelayanan

d. Memiliki keterkaitan dengan wilayah lain (regional linkages), baik dalam

pasar ( konsumen) maupun pemasokan bahan baku

e. Memiliki status teknologi yang terus meningkat, terutama melalui inovasi

teknologi

f. Mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan

skala produksinya

g. Dapat bertahan dalam jangka panjang tertentu

h. Tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal

Page 29: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

11

i. Pengembanganya harus mendapatkan berbagai bentuk dukungan, misalnya

keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan,

fasilitas insentif/ disinsentif dan lain-lain

j. Pengembanganya berorientasi pada kelestarian sumber daya dan

lingkungan.

2.4. Teori Ekonomi Basis

Menurut Adisasmita (2005), menjelaskan bahwa aktivitas basis memiliki

peranan sebagai penggerak utama (primer mover) dalam pertumbuhan suatu

wilayah. Semakin besar ekspor suatu wilayah ke wilayah lain akan semakin maju

pertumbuhan wilayah tersebut, dan demikian sebaliknya. Bertambah banyaknya

kegiatan basis dalam suatu wilayah akan menambah arus pendapatan ke dalam

wilayah yang bersangkutan, yang selanjutya menambah permintaan terhadap

barang atau jasa di dalam wilayah tersebut, sehingga pada akhirnya akan

menimbulkan kenaikan volume kegiatan non basis. Sebaliknya berkurangnya

aktivitas basis akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang mengalir ke

dalam suatu wilayah, sehingga akan menyebabkan turunnya produk dari aktivitas

non basis.

Oleh sebab itu, Budiharsono (2001) dalam Dewi (2008), metode yang

digunakan untuk mengetahui apakah suatu sektor merupakan sektor basis atau non

basisdapat digunakan beberapa metode yaitu metode pengukuran langsung dan

metode pengukuran tidak langsung. Metode pengukuran langsung dapat dengan

survei langsung untuk mengidentifikasi sektor mana yang merupakan sektor basis.

Metode ini dapat menentukan sektor basis dengan tepat. Akan tetapi penelitian

ini menggunakan metode pengukuran tidak langsung yaitu metode pendekatan

Page 30: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

12

Location Quotient (LQ). Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah, salah

satu teknik yang lazim digunakan adalah kuosien lokasi (Location Quotient). LQ

digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sekor-sektor basis

atau unggulan/leading sectors (Adisasmita, 2005). Sektor basis di sini adalah

sektor yang mampu mengekspor ke luar daerah. Dalam pengertian ekonomi

regional, ekspor adalah menjual produk/jasa ke luar wilayah baik ke wilayah lain

dalam negara itu maupun ke luar negeri.

2.5. Analisis Location Quotient (LQ)

Rusastra dkk (2000) dalam Safrifal dan Shalih (2013), LQ adalah suatu alat

pengembangan ekonomi yang lebih sederhana. Teknik LQ merupakan salah satu

pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi yang didasarkan pada

teori basis ekonomi untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai

tambah sebuah sektor di suatu region (kabupaten/ kota) terhadap sumbangan nilai

tambah sektor yang bersangkutan secara propinsi/nasional atau menghitung

perbandingan antara shareoutput sektor i di kabupaten terhadap share output

sektor di propinsi.

Dalam praktiknya penggunaan pendekatan LQ meluas tidak terbatas pada

bahasan ekonomi saja akan tetapi juga dimanfaatkan untuk menentukan sebaran

komoditas atau melakukan identifikasi wilayah berdasarkan potensinya.

Berdasarkan pemahaman terhadap teori ekonomi basis, teknik LQ relevan

digunakan sebagai metoda dalam menentukan komoditas unggulan khususnya

dari sisi penawaran (produksi atau populasi). Untuk komoditas yang berbasis

lahan seperti tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, perhitungannya di

dasarkan pada (areal tanam atau areal panen), produksi atau produktivitas.

Page 31: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

13

Sedangkan untuk komoditas pertanian yang tidak berbasis lahan seperti usaha

ternak, dasar perhitungannya digunakan populasi atau ekor (Hendayana, 2003).

Indeks Location Quotient yaitu metode untuk menganalisis komoditas

unggulan yang mempunyai beberapa kelebihan yaitu, penerapannya yang

sederhana, mudah, tidak memerlukan program pengolahan data yang rumit.

Keterbatasan metode LQ antara lain diperlukan akurasi data untuk mendapatkan

hasil yang akurat ( Safrizal dan Shalih, 2013).

Dalam literatur ekonomi wilayah disebutkan bahwa suatu sektor yang

memiliki angka LQ>1, maka sektor tersebut merupakan sektor basis yang menjadi

kekuatan daerah untuk mengekspor produknya ke luar daerah. Sebaliknya jika

LQ≤ 1, maka sektor tersebut menjadi pengimpor dan ada kecendrungan sektor ini

bersifat tertutup karena tidak melakukan transaksi ke dan dari wilayah, namun

kondisi seperti ini sulit ditentukan dalam sebuah perekonomian wilayah.

(Daryanto dan Hafizriada, 2010).

2.6. Analisis Shift Share

Menurut Budiharsono (2001) dalam Dewi (2008) menyatakan bahwa

analisis Shift Share menganalisis berbagai indikator perubahan ekonomi, seperti

produksi dan kesempatan kerja, pada dua titik waktu pada suatu wilayah. Dari

analisis ini akan diketahui bagaimana perkembangan suatu sektor disuatu wilayah

jika dibandingkan secara relatif dengan sekto-sektor lainya, apakah bertumbuh

cepat atau lambat.

Analisis shift share dalam analisis ekonomi wilayah dimaksudkan untuk

mengurangi kelemahan-kelemahan dari perhitungan–perhitungan indeks

konsentrasi seperti LQ. Analisis ini mengansumsikan bahwa perubahan

Page 32: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

14

pendapatan, produksi, atau tenaga kerja suatu wilayah dapat dibagi dalam tiga

komponen pertumbuhan yaitu komponen pertumbuhan regional, komponen

pertumbuhan proporsional, dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah

(Daryanto dan Hafizrianda, 2010).

Defenisi terkait juga dijelaskan Tarigan (2005), ia menyatakan pertambahan

lapangan kerja (employment) regional total dapat diurai menjadi komponen shift

dan share. Komponen share sering disebut komponen national share yaitu

banyaknya pertambahan lapangan kerja regional seandainya proporsi perubahanya

sama dengan laju pertambahan nasional selama periode studi. Hal ini dapat di

pakai sebagai kriteria lanjutan bagi daerah yang bersangkutan untuk mengukur

apakah daerah itu tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari pertumbuhan nasional

rata-rata. Sedangkan komponen shift adalah penyimpangan (deviation) dari

national share dalam pertumbuhan lapangan kerja regional. Penyimpangan ini

positif di daerah-daerah yang tumbuh lebih cepat dan negatif di daerah-daerah

yang tumbuh lebih lambat/ merosot dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan

kerja secara nasional. Jadi, analisis shift share digunakan untuk menganilis

perubahan ekonomi suatu wilayah dengan menjelaskan pertumbuhan persektor

(Oktavia, dkk. 2015).

2.7. Penelitian Terdahulu

Sitorus (2014) dalam penelitianya berjudul Analisis Penentuan Komoditi

Perkebunan basis di Wilayah Masing-masing Kecamatan Kabupaten Simalungun,

dengan menggunakan analisis data yaitu analisis Location Quotient, analisis Shift

Share, serta gabungan analisis Location Quotient dan Shift Share. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa komoditi yang menjadi basis di Kabupaten Simalungun yaitu

Page 33: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

15

karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren,

pinang, vanili dan tembakau. Kecamatan yang paling banyak menghasilkan

komoditi perkebunan basis adalah Kecamatan Sidamanik dan Panei yaitu

sebanyak sembilan jenis komoditi perkebunan. Komoditi basis yang mempunyai

pertumbuhan cepat di Kabupaten Simalungun yaitu: karet, kopi, kelapa, cokelat,

cengkeh, lada, pinang, vanili tembakau. Komoditi perkebunan basis yang

berdayasaing adalah karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh, kulit

manis, kemiri, lada, aren, pinang, vanili dan tembakau. Komoditi perkebunan

basis yang paling banyak menjadi prioritas utama yaitu komoditi pinang

sebanyak 12 kecamatan, komoditi kopi, ada 16 kecamatan, prioritas ketiga yaitu

kulit manis, kemiri dan aren.

Fadhil (2012) memuat memory Agriculture of Counseling potensi lahan dan

komoditi unggulan Kabupaten Aceh Barat, Perkebunan Rakyat di lihat dari

pengembangan luas areal dan produksinya di Kabupaten Aceh Barat kondisi tahun

2000 bahwa tanaman karet menduduki urutan teratas dalam hal luas areal tanaman

sebesar 34.728 Ha. Sedangkan bila dilihat dari segi produksi perkebunan rakyat

maka tanaman sawit menduduki urutan teratas yaitu 63.657 (ton/tahun). Sehingga

produksi perkebunan karet dan kelapa sawit merupakan primadona perkebunan

bagi masyarakat Aceh Barat, untuk itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

Dari hasil pernyataan Fadhil (2012) tersebut, bahwa keunggulan komoditi

perkebunan di Kabupaten Aceh Barat ditetapkan dari luas lahan dan dari segi

produksi pertahun. Namun perencanaan penelitian penentuan komoditi unggulan

sektor perkebunan Kabupaten Aceh Barat yang akan dilakukan peneliti kedepan

yaitu dengan menggunakan analisis Location Quotient dan Shift Share.

Page 34: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

16

Selanjutnya Hapsari (2007) dalam penelitiannya berjudul Identifikasi

Komoditi Pertanian Unggulan di Kabupaten Semarang, menyimpulkan hasil

penelitian bahwa komoditi pertanian yang banyak diusahakan di banyak

kecamatan di Kabupaten Semarang adalah padi sawah, kacang tanah,ubi kayu,

pepaya, kelapa, ayam buras, itik, kambing, ikan nila merah, dan pohon/kayu jati.

Berdasarkan pada analisis Kuosien Spesialisasi (KS) dan Kuosien Lokalisasi (LQ)

diketahui bahwa komoditi padi sawah, sapi potong dan sapi perah merupakan

komoditi yang terspesialisasi di Kabupaten Semarang dan komoditi pertanian

unggulan yang keberadaannya memusat di suatu kecamatan sebanyak 83

komoditi dan yang menyebar dibeberapa kecamatan sebanyak 31 komoditi.

Sedangkan berdasarkan analisis gabungan LQ dan KS dapat diketahui bahwa

komoditi pertanian yang diprioritaskan untuk dikembangkan pada masing-masing

kecamatan di Kabupaten Semarang adalah komoditi pinus di Kecamatan Getasan,

mengkudu di Kecamatan Sumowono, mangga di Kecamatan Bringin, sengon di

Kecamatan Tengaran, nanas di Kecamatan Suruh, melondi Kecamatan Susukan,

sonokeling di Kecamatan Pabelan, wijen di Kecamatan Bancak, jeruk

siam/keprok di Kecamatan Kaliwungu, kangkung di Kecamatan Bawen, kapulogo

di Kecamatan Banyu biru, kajibeling di Kecamatan Jambu, sirsak di Kecamatan

Pringapus, anggrek di Kecamatan Ambarawa, jeruk besar di Kecamatan Bergas,

jambu air di Kecamatan Tuntang.

Dewi (2008) dalam penelitian Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis

Komoditi Pertanian Di Kabupaten Ponorogo (Pendekatan Location Quotient dan

Shift Share, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komoditi pertanian di

Kabupaten Ponorogo yang menjadi komoditi pertanian basis adalah ubi jalar,

Page 35: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

17

manggis, nangka, pepaya, salak, jeruk keprok, sawo, alpukat, belimbing, jambu

air, jambu biji, durian, sirsak, melon, mangga, pisang, rambutan, bawang putih,

bawang merah, buncis, sawi, tomat, bayam, cabai rawit, terong, kangkung,

cabaibesar, ketimun, labu, kacang panjang, cengkeh, tebu, panili, lada, kakao,

jahe, kopi, jambu mete, tembakau, kerbau, kuda, kambing,domba, ayam kampung,

itik, mentok, sapi, kelinci tawes, mujaer, lele,udang, katak, jati, mahoni, sono dan

pinus.

Kecamatan yang memiliki komoditi pertanian basis terbanyak adalah

Kecamatan Ngebel yaitu sebanyak 25 komoditi sedangkan Kecamatan Ponorogo

dan Jetis memiliki jumlah komoditi pertanian basis terkecilyaitu satu komoditi.

Komoditi basis yang memiliki daya saing wilayah baik di Kabupaten

Ponorogo adalah labu, buncis, bayam, kangkung, cabai rawit, ketimun, salak,

rambutan, mangga, pepaya, jambu biji, jambu air, melon, manggis, jeruk keprok,

pisang, sirsak, belimbing, nangka, cabai besar, tomat, kopi, jambu mete,

tembakau, kakao, lada, panili, tebu, ayam kampung, kelinci, ayamras, domba, itik,

mentok, kuda, kerbau, mujaer, katak, tawes, udang, pinus, jati, mahoni dan sono.

Kecamatan Ngebel memiliki jumlah komoditi pertanian yang mampu bersaing

terbanyak yaitu 14 komoditi dan Kecamatan Ponorogo memiliki memiliki jumlah

komoditi pertanian yang mampu bersaing terkecil yaitu satu komoditi. Komoditi

pertanian yang menjadi unggulan di Kabupaten Ponorogo adalah pepaya, salak,

jambu biji, mangga, pisang, rambutan, tomat, cabai besar, jeruk keprok, jambu air,

melon, manggis, buncis, bayam, belimbing, sirsak, tebu, panili, kakao, kopi,

jambu mete, tembakau, lada, kuda, kambing, domba, ayam kampung, itik, mentok,

kelinci, ayamras, sapi, kerbau, tawes, mujaer, udang, lele, katak, jati, mahoni,

Page 36: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

18

sono, pinus. Kecamatan Ngebel memiliki komoditi pertanian unggulan terbanyak

yaitu 12 komoditi dan Kecamatan Ponorogo memiliki komoditi pertanian

unggulan terkecil yaitu satu komoditi.

Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut,

dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian yang akan dilakukan, dengan

menggunakan metode yang sama yaitu Location Quotien dan Shift Share dalam

penentuan komoditas unggulan sub sektor perkebunan yang ada di Kabupaten

Aceh Barat.

Page 37: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

19

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Metode pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)

yaitu Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh, berdasarkan pertimbangan daerah ini

mempunyai potensi besar pada sub sektor perkebunan yang mampu memberikan

kontribusi yang tinggi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2016 di Kabupaten

Aceh Barat Provinsi Aceh.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

data yang dicatat secara sistematis dan dikutip secara langsung dari instansi

pemerintah yang terkait dengan penelitian ini. Data yang dicatat berupa nilai

produksi komoditi pertanian (sub sektor perkebunan) setiap Kecamatan di

Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014. Data yang digunakan berupa data dari

Perkebunan Rakyat. Data sekunder tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Aceh Barat, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Aceh Barat.

3.3. Metode Analisis Data

Penentuan komoditi pertanian yang dihasilkan masing-masing Kecamatan di

Kabupaten Aceh Barat menjadi komoditi sub sektor perkebunan basis (unggul)

dan non-basis (tidak unggul) menggunakan pendekatan analisis Location

Quotient. Analisis Location Quotient (Di Adaptasi dari Daryanto dan Hafizrianda,

2010) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 38: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

20= // ......................................................................................... (1)

Keterangan:

LQ : Indeks Location Quotient komoditi sub sektor perkebunan i

pada tingkat Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat

Vij : Produksi komoditi sub sektor perkebunan i di Kecamatan j

Kabupaten Aceh Barat

Vj : Produksi total komoditi sub sektor perkebunan di Kecamatan j

Kabupaten Aceh Barat

Yin : Produksi komoditi sub sektor perkebunan i di Kabupaten Aceh

Barat.

Yn : Produksi total komoditi sub sektor perkebunan di Kabupaten

Aceh Barat

Indikator:

a. LQ>1, artinya komoditi sub sektor perkebunan tersebut termasuk

komoditi basis. Produksi komoditi sub sektor perkebunan tersebut mampu

memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan surplusnya dapat dijual ke

wilayah lain.

b. LQ=1, artinya komoditi tersebut termasuk komoditi non basis. Produksi

komoditi sub sektor perkebunan tersebut hanya mampu memenuhi

kebutuhan wilayah sendiri dan tidak dapat menjual ke wilayah lain.

c. LQ <1, artinya komoditi sub sektor perkebunan tersebut termasuk

komoditi nonbasis. Produksi komoditi sub sektor perkebunan tersebut

Page 39: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

21

belum cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan

kekurangannya dipenuhi dari luar wilayah.

Pertumbuhan proporsional dan pertumbuhan pangsa wilayah komoditi

perkebunan basis diwilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

dianalisis menggunakan analisis Shift Share. Dalam penelitian ini, analisis

pertumbuhan komoditi sub sektor perkebunan basis difokuskan pada

pertumbuhan proporsional dan pertumbuhan pangsa wilayah.

Analisis Shift Share secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

(Daryanto dan Hafizrianda, 2010)∆ = + + . .......................................................................... (2)

atau secara rinci dapat dinyatakan:

′ − = = − 1 + − + − ....................... (3)

Penelitian ini difokuskan pada Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan

Pangsa Wilayah, secara matematis yaitu sebagai berikut :∆ = + ......................................................................................(4)= − ...................................................................................... (5)

= − ..................................................................................... (6)

= ( ′ )⁄ .................................................................................... (7)

= ( ′ )⁄ .................................................................................................. (8)

= ( ′ ) .................................................................................................. (9)

Page 40: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

22

Keterangan:

Δ Yij : Perubahan produksi komoditi sub sektor perkebunan i di Kecamatan j

Kabupaten Aceh Barat

Yij : Produksi komoditi sub sektor perkebunan i di Kecamatan j

KabupatenAceh Barat pada tahun dasar analisis.

Y’ij : Produksi komoditi sub sektor perkebunan i di Kecamatan j

Kabupaten Aceh Barat pada akhir tahun analisis

Yi : Produksi komoditi sub sektor perkebunan i Kabupaten Aceh Barat

pada tahun dasar analisis

Y’i : Produksi komoditi sub sektor perkebunan i Kabupaten Aceh Barat

pada akhir tahun analisis.

Y... : Produksi komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten Aceh Barat

pada tahun dasar analisis.

Y’... : Produksi komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten Aceh Barat

pada tahun akhir analisis.

Ri–Ra : Persentase perubahan produksi komoditi sub sektor perkebunan i di

Kecamatan j Kabupaten Aceh Barat yang disebabkan komponen

pertumbuhan proporsional.

ri–Ri : Persentase perubahan produksi komoditi sub sektor perkebunan i di

Kecamatan j Kabupaten Aceh Barat yang disebabkan komponen

pertumbuhan pangsa wilayah.

Indikator:

a. Apabila PPij positif, maka komoditi sub sektor perkebunan i diKecamatan j

Kabupaten Aceh Barat pertumbuhannya cepat.

Page 41: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

23

b. Apabila PPij negatif, maka komoditi sub sektor perkebunan i diKecamatan j

Kabupaten Aceh Barat pertumbuhannya lambat.

c. Apabila PPWij positif, maka komoditi sub sektor perkebunan i di Kecamatan

j Kabupaten Aceh Barat mempunyai daya saing yang baik jika dibandingkan

dengan komoditi sub sektor perkebunan i wilayah Kecamatan lainnya atau

dapat dikatakan bahwa wilayah tersebut mempunyai keunggulan untuk

komoditi sub sektor perkebunan i apabila dibandingkan dengan wilayah

Kecamatan lainnya.

d. Apabila PPWij negatif, maka komoditi sub sektor perkebunan i di Kecamatan

j Kabupaten Aceh Barat tidak dapat bersaing dengan baik jika dibandingkan

dengan komoditi sub sektor perkebunan i wilayah Kecamatan lainnya.

Penentuan prioritas pengembangan komoditi sub sektor perkebunan basis di

wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat dengan menggunakan

gabungan analisis Location Quotient, komponen Pertumbuhan Proporsional (PP)

dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) dengan kriteria seperti berikut

(Wulandani,2008 dalam Sitorus 2014).

Tabel 2. Kriteria Penentuan Prioritas Pengembangan Komoditi Sub SektorPerkebunan Pada Masing-Masing Kecamatan Di Kabupaten AcehBarat

PrioritasPengembangan

LQ PP PPW

Utama >1 Positif PositifKedua >1

>1NegatifPositif

PositifNegatif

Ketiga >1 Negatif Negatif

Page 42: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

24

3.4. Batasan- Batasan Variabel

Berdasarkan metode penelitian yang akan dilakukan, maka perlu adanya

batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Komoditas unggulan yaitu komoditas basis yang layak dan menguntungkan

untuk dikembangkan di suatu daerah, mampu memenuhi kebutuhan di

daerah (Kecamatan) tersebut dan surplus dijual ke daerah (Kecamatan)

lain.

2. Komoditas basis atau unggulan yaitu komoditas yang dapat memenuhi

kebutuhan di dalam wilayah itu sendiri dan surplus dapat dijual ke wilayah

lain.

3. Komoditas non basis adalah komoditas yang tidak mampu menjual

kedaerah lain di luar wilayah tersebut.

4. Produksi Sub Perkebunan adalah produksi dicatat dari Perkebunan Rakyat

saja.

5. Produksi komoditi i adalah total produksi yang dihasilkan oleh suatu sub

sektor perkebunan di suatu daerah selama jangka waktu setahun.

6. Total produksi sub sektor perkebunan adalah total volume produksi yang

dihasilkan oleh seluruh komoditi yang ada pada sub sektor perkebunan

pada suatu daerah dalam jangka waktu setahun.

7. Prioritas pengembangan komoditi sub sektor perkebunan, apabila PP positif

dan PPW positif maka komoditi tersebut dijadikan prioritas utama, apabila

PP positif dan PPW negatif atau PP negatif dan PPW positif maka komoditi

tersebut merupakan prioritas kedua, apabila PP negatif dan PPW negatif

maka komoditi tersebut menjadi prioritas ketiga.

Page 43: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

25

3.5. Kerangka Pemikiran Operasional

Perencanaan pembangunan daerah dilakukan untuk menciptakan daerah

yang lebih baik, masyaraksat sejahtera dan pendapatan daerah meningkat. Oleh

karena itu pemerintah dan masyarakat maupan sektor swasta dapat bekerja sama

dalam memanfaatkan potensi sumberdaya alam daerahnya. Pemerintah harus

memperhatikan potensi daerah yang sangat besar pengaruhnya terhadap

pendapatan daerah, sektor mana yang produktif dan mempunyai daya saing tinggi.

Hal ini sangat berpengaruh dalam kebijakan pembangunan ekonomi wilayah

jangka panjang. Tidak semua sektor dapat tumbuh dengan kemampuan yang sama

sehingga perlu dimanfaatkan sektor basis yang dianggap mampu mendorong

pembangunan daerah.

Salah satu cara mengidentifikasi prioritas pengembangan komoditi sub

sektor perkebunan di Aceh Barat adalah dengan pendekatan LQ. Komoditi sub

sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ>1, maka komoditi ini ditetapkan

sebagai komoditi sub sektor perkebunan unggulan daerah Kabupaten Aceh Barat

yang dapat dipertahankan dan ditingkatkan pengembangannya. Diharapkan

komoditi ini nantinya dapat mendorong pertumbuhan pembangunan daerah Aceh

Barat. Komoditi yang mempunyai nilai LQ>1, akan di analisis menggunakan

analisis shift share untuk menentukan pertumbuhanya. Komoditi sub sektor

perkebunan yang dianalisis adalah komoditi yang mempunyai nilai basis,

sedangkan nilai nonbasis tidak dianalisis pertumbuhanya.

Page 44: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

26

Kerangka Pemikiran Operasional

Gambar 1: Kerangka Pemikiran

KENYATAAN :

Aceh Barat memiliki potensi sub sektorPerkebunan, di antarannya :

- Tersedianya lahan tidur- Keadaan tanah dan iklim yang

mendukung

TEORI :

Strategi pengembangan sub sektorperkebunan sesuai dengan potensi daerahnya

MASALAH

Menentukan komoditas unggulan sub sektor perkebunan di AcehBarat

JENIS DAN SUMBER DATA

Data Sekunder :- Luas lahan dan produksi komoditi sub sektor

perkebunan per Kecamatan di Kabupaten AcehBarat tahun 2009-2014

- Komoditi sub sektor perkebunan ini meliputikelapa sawit, karet, kelapa dalam, kelapa hibrida,kakao, kapuk, pinang, biji kopi, lada, dan pala.

Analisis LQ

Komoditi Unggulan(Basis/Unggul)

Komoditi unggulan(Non Basis/ Tidak

unggul)

AnalisisShift Share

Hasil/Output

Page 45: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Aceh Barat

4.1.1. Geografis

Kabupaten Aceh Barat terletak antara 04006’-04047’ Lintang Utara dan

95052-96030’ Bujur Timur dengan luas mencapai 2.927,95 Km2. Dengan

mekarnya desa Keuramat pada tahun 2013, Kabupaten Aceh Barat terdiri atas 12

Kecamatan, 33 mukim dan 322 gampong. Sebanyak 192 desa diantaranya berada

di datarn dan 83 desa terletak di lembah. Hanya 47 desa yang terletak di lereng.

Kabupaten Aceh Barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie Jaya dan Aceh Jaya di

sebelah Utara, kemudian di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Nagan

Raya dan Samudera Indonesia. Sedangkan di sebelah Timur berbatasan dengan

Kabupaten Aceh Tengah dan Nagan Raya, sebelah Barat berbatasan dengan

Samudera Indonesia.

Letak Geografis Kabupaten Aceh Barat :

Nama Daerah : Kabupaten Aceh Barat

Letak : 04006’- 04047’ Lintang Utara

: 95052’- 96030’ Bujur Timur

Luas Daerah : 2927,95 Km2

Batas- Batas Daerah

Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya Sebelah Barat : Samudera Indonesia

Kecamatan terluas adalah Sungai Mas yang menempati 26,70% wilayah

Aceh Barat. Daerah ini sebagian besar masih berupa hutan.Sedangkan Kecamatan

terkecil adalah Johan Pahlawan yang merupakan ibukota Kabupaten Aceh Barat

Page 46: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

28

yang diberi nama kota Meulaboh. Luas Kecamatan ini hanya 44,91 Km2 atau

hanya 1,53% dari luas Kabupaten Aceh Barat. Kecamatan terdekat dari pusat kota

Meulaboh adalah Meureubo, Samatiga dan Kaway XVI. Sedangkan Kecamatan

terjauh adalah Woyla Timur, Panton Reu, dan Sungai Mas.

4.1.2. Keadaan Iklim

Suhu udara rata-rata sepanjang tahun 2014 adalah 26,6oC dengan suhu

terendah 19,0oC pada bulan Februari dan suhu tertinggi 31,9oC di bulan Maret.

Kelembaban udara berkisar pada 88,1%. Curah hujan pada tahun 2014 meningkat

dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 curah hujan Kabupaten Aceh Barat

sebanyak 4.170 mm per tahun. Sedangkan curah hujan tahun sebelumnya

mencapai 3.458 mm per tahun. Curah hujan tertinggi tahun 2014 terjadi pada

bulan Juni, yaitu 499 mm dan terendah dibulan Januari yakni 151 mm. Sementara

pada tahun sebelumnya, curah hujan tertinggi pada bulan Nopember (537 mm)

dan terendah terjadi pada bulan Maret (88 mm).

4.2. Sub Sektor Perkebunan

Secara geografis Kabupaten Aceh Barat terletak pada ketinggian 0-150 m

diatas permukaan laut (dpl), jika ditinjau dari tingkat kesesuaian lahan di beberapa

Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat sangat cocok untuk pengembangan sub

sektor perkebunan, mayoritas penduduk Kabupaten Aceh Barat lebih cenderung

menekuni sub sektor perkebunan (Disbun, 2015). Hal ini juga di dukung oleh

faktor alam seperti iklim dan jenis tanah. Komoditi sub sektor perkebunan yang

ada di Kabupaten Aceh Barat umumnya berupa komoditi kelapa sawit, karet,

kebun campuran baik yang diusahakan oleh masyarakat umum dan pihak swasta.

Page 47: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

29

Perkebunan campuran lebih banyak dikuasai oleh rakyat, umumnya berada di

sekitar kawasan pedesaan, dengan potensi yang ada sangat mendukung

perekonomian masyarakat di pedesaan, namun jika ditinjau dari luas lahannya

maka perkebunan rakyat lebih luas dari pada perkebunan besar.

Peranan pertanian terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Barat

cukup dominan dan terus meningkat setiap tahunnya yaitu dari sebesar 19,95

persen pada tahun 2010 hingga mencapai 23,48 persen pada tahun 2014,

kontribusi terbesar adalah komoditi tanaman perkebunan yaitu mencapai 11-13

persen (BPS, 2014). Perekonomian ini didukung oleh komoditi kelapa sawit yang

sebagian besar dikuasai oleh pihak swasta dan karet yang sebagian besar dikuasai

oleh rakyat.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Barat terletak diwilayah pesisir

pantai dengan tanaman pohon kelapa tumbuh subur dimana-mana. Sebagian besar

produk kelapa yang dihasilkan masih dalam bentuk kopra, buah bulat dan kelapa

muda. Tanaman ini tumbuh sepanjang garis pantai dari Kecamatan Meureubo

sampai Arongan Lambalek. Pada tahun 2013 produksi kelapa Kabupaten Aceh

Barat mencapai 1.178 ton, produksi ini selain memenuhi permintaan dalam daerah

juga untuk memasok kebutuhan Kabupaten lain seperti Aceh Besar, Kotamadya

Banda Aceh dan Pidie (BAPPEDA, 2014). Produksi komoditi lainnya seperti

Kakao, Kapuk, Pinang, Biji Kopi, Lada dan Pala tersebar secara merata di semua

Kecamatan namun dalam skala yang tidak besar.

Tabel 3. Potensi Luas Lahan Sub Sektor Perkebunan Rakyat KabupatenAceh Barat Tahun 2014.

No Komoditi Luas Lahan (hektar) Persen (%)1 Karet 25.179,90 66,122 Kelapa Sawit 7.545,00 19,813 Kelapa dalam 3.068,90 8,06

Page 48: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

30

4 Kelapa Hibrida 57,70 0,155 Kakao 886,61 2,336 Kapuk 81,39 0,217 Pinang 641,56 1,688 Biji Kopi 549,40 1,449 Lada 6,95 0,0210 Pala 64,50 0,17

Jumlah 38.081,91 100,00Sumber : BPS Aceh Barat (2015)

Dari tabel 3 dapat dilihat luas lahan komoditi karet lebih besar dibandingkan

dengan luas lahan komoditi sub sektor perkebunan lain. Komoditi karet memiliki

luas lahan 25.179,90 hektar atau sebesar 66,12 % dari total luas lahan komoditi

sub sektor perkebunan yang ada di Kabupaten Aceh Barat. Komoditi selanjutnya

yaitu kelapa sawit yang memiliki luas lahan 7.545,00 hektar atau sebesar 19,81%

dari total luas lahan komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten Aceh Barat.

Sedangkan komoditi yang memiliki luas lahan paling kecil adalah komoditi lada,

dengan luas lahan 6,95 hektar atau 0,02% dari total luas lahan perkebunan

Kabupaten Aceh Barat. Untuk luas lahan setiap Kecamatan komoditi sub sektor

perkebunan tahun 2014, dapat dilihat pada lampiran 5.

4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan

4.3.1. Identifikasi Komoditi Sub Sektor Perkebunan Basis di WilayahMasing-Masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

Pengidentifikasian komoditi sub sektor perkebunan basis di wilayah

masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat digunakan pendekatan

Location Quotient (LQ), yaitu menghitung nilai LQ dari setiap komoditi sub

sektor perkebunan yang dihasilkan di Kabupaten Aceh Barat. Pengidentifikasian

komoditi sub sektor perkebunan yang diprioritaskan untuk dikembangkan masing-

masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat difokuskan pada komoditi sub sektor

Page 49: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

31

perkebunan basis, selanjutnya akan dianalisis pertumbuhannya. Komoditi sub

sektor perkebunan di wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

tahun 2009-2014 berdasarkan hasil analisis LQ rata-rata yaitu sebagai berikut :

1. Kecamatan Johan Pahlawan

Dari tabel 4 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa terdapat empat jenis

komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi

kelapa dalam, kelapa hibrida, kakao, dan pinang. Jika mengacu pada nilai LQ

maka dari empat jenis komoditi tersebut yang paling unggul adalah komoditi

kelapa hibrida. Nilai LQ komoditi ini meningkat mulai tahun 2012, dan paling

tinggi yaitu pada tahun 2013 dengan nilai LQ sebesar 18,8. Kecamatan Johan

Pahlawan memiliki luas areal komoditi kelapa hibrida sebesar 5,50 hektar dari

tahun 2009- 2014, dan tidak ada penambahan maupun penurunan luas areal

tanam, namun adanya peningkatan produksi dari tahun 2012. Pada tahun

sebelumnya produksi kelapa hibrida di Kecamatan ini mencapai 1,70 ton dan

mengalami peningkatan sebesar 2,50 ton.

Disini yang menarik adalah komoditi kelapa hibrida merupakan komoditi

yang paling unggul di Kecamatan Johan Pahlawan, yang memiliki nilai LQ rata-

rata sebesar 9,57. Padahal produksi komoditi kelapa hibrida di Kecamatan Johan

Pahlawan tidak terlalu besar, hal ini bisa mengacu pada pengertian LQ sendiri

yang merupakan pembagian antara share terhadap share (Hendayana, 2003).

Mengingat share produksi komoditi kelapa hibrida terhadap total produksi

komoditi sub sektor perkebunan di Kecamatan Johan Pahlawan lebih besar

dibandingkan share produksi komoditi kelapa hibrida Kabupaten Aceh Barat

terhadap total produksi komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten Aceh Barat,

Page 50: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

32

maka hasilnya nilai LQ komoditi kelapa hibrida di Kecamatan Johan Pahlawan

relatif lebih tinggi. Oleh karena itu, nilai LQ yang tinggi bukan mencerminkan

produksi yang banyak (tinggi), akan tetapi merupakan cerminan nilai relatif

terhadap share komoditas dalam Kecamatan.

Urutan kedua komoditi sub sektor perkebunan unggul di Kecamatan Johan

Pahlawan adalah komoditi kelapa dalam yang mempunyai nilai LQ rata-rata

sebesar 4,22, sebagian wilayah Kecamatan Johan Pahlawan berada di sepanjang

pesisir pantai. Hal ini sangat mendukung untuk pertumbuhan kelapa dalam

meskipun produksi kelapa dalam di Kecamatan Johan Pahlawan tidak terlalu

besar dibandingkan Kecamatan lain. Selanjutnya diikuti komoditi kakao sebagai

urutan ketiga dengan nilai LQ sebesar 3,91 dan komoditi pinang sebagai komoditi

unggulan ke empat yang mempunyai nilai LQ rata-rata yaitu 3,75.

Tabel 4. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Keterangan2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 0,78 0,72 0,72 0,69 1,00 0,58 4,49 0,75 -

2KelapaSawit 0,93 0,95 0,95 0,99 0,90 1,09 5,80 0,97 -

3Kelapadalam 4,21 4,25 4,25 4,61 4,76 3,25 25,34 4,22 Unggulan

4KelapaHibrida 1,94 2,00 2,58 17,21 18,81 14,88 57,41 9,57 Unggulan

5 Kakao 4,43 4,18 4,56 3,44 4,42 2,43 23,45 3,91 Unggulan

6 Kapuk 0,00 0,00 0,00 0,00 1,74 1,01 2,75 0,46 -

7 Pinang 3,91 3,62 3,62 4,41 4,19 2,76 22,52 3,75 Unggulan

8 Biji Kopi 0,62 0,60 0,70 0,81 0,80 0,47 4,01 0,67 -

9 Lada - - - - - - - - -

10 Pala - - - - - - - - -

Sumber: Data Diolah (2016)

Page 51: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

33

2. Kecamatan Samatiga

Berdasarkan hasil analisis LQ pada tabel 5 menunjukkan bahwa Kecamatan

Samatiga mempunyai tujuh jenis komoditi sub sektor perkebunan yang menjadi

unggulan dengan nilai LQ> 1, yaitu komoditi karet, kelapa dalam, kakao, pinang,

biji kopi, lada, dan pala. Komoditi pala merupakan komoditi yang paling unggul

di Kecamatan Samatiga, yang memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 8,50. Seperti

halnya kelapa hibrida komoditi paling unggul di Kecamatan Johan Pahlawan,

Kecamatan Samatiga mempunyai keunggulan relatif paling tinggi untuk komoditi

pala, padahal luas areal tanam dan produksi komoditi pala di Kecamatan Samatiga

tidak terlalu besar, akan tetapi karena yang dihitung adalah pangsa relatifnya

terhadap komoditi sub sektor perkebunan di Kecamatan Samatiga terhadap pangsa

relatif komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten maka nilai LQ komoditi pala

tersebut menjadi lebih tinggi.

Kecamatan Samatiga memiliki luas areal tanam dan produksi pala lebih

besar dibandingkan dengan Kecamatan-Kecamatan lain. Pada tahun 2014 luas

areal pala Kecamatan Samatiga yaitu 21,00 hektar dengan besar produksi yaitu

4,20 ton, nilai ini merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan Kecamatan

lain. Komoditi dengan nilai LQ besar selanjutnya yaitu komoditi kelapa dalam

dengan nilai LQ rata-rata yaitu 4,93. Sebelah Selatan Kecamatan Samatiga

berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia sehingga komoditi kelapa dapat

tumbuh dengan baik di daerah pesisir. Kecamatan Samatiga sebagian wilayahnya

juga menghasilkan komoditi karet, sehingga komoditi karet juga temasuk kedalam

komoditi unggulan yang mempunyai nilai LQ rata-rata 3,20.

Page 52: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

34

Tabel 5. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Keterangan2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 3,46 3,54 3,54 3,15 2,75 2,77 19,21 3,20 Unggulan

2KelapaSawit 0,29 0,25 0,25 0,29 0,30 0,30 1,68 0,28 -

3Kelapadalam 5,47 4,55 4,55 5,33 4,81 4,89 29,60 4,93 Unggulan

4KelapaHibrida 0,19 0,16 0,21 0,86 0,85 1,16 3,44 0,57 -

5 Kakao 3,55 2,76 3,01 3,09 1,60 1,66 15,67 2,61 Unggulan

6 Kapuk 0,84 0,73 0,73 0,88 0,81 0,81 4,81 0,80 -

7 Pinang 1,67 1,28 1,28 1,36 1,30 1,26 8,15 1,36 Unggulan

8 Biji Kopi 1,66 1,34 1,54 1,66 1,49 1,51 9,19 1,53 Unggulan

9 Lada 4,38 3,11 3,88 3,27 3,09 1,79 19,52 3,25 Unggulan

10 Pala 9,77 8,14 8,13 8,86 7,98 8,14 51,02 8,50 Unggulan

Sumber: Data Diolah (2016)

3. Kecamatan Bubon

Berdasarkan hasil analisis LQ pada tabel 6 menunjukkan bahwa Kecamatan

Bubon mempunyai empat jenis komoditi sub sektor perkebunan yang menjadi

unggulan dengan nilai LQ> 1, yaitu komoditi karet, kelapa dalam, kakao, dan

pinang. Komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ paling besar

merupakan komoditi karet (LQ = 1,67), kemudian komoditi pinang (LQ =1,20),

komoditi kakao ( LQ = 1,16) dan nilai LQ paling kecil adalah komoditi kelapa

dalam (LQ =1,08). Kecamatan Bubon termasuk Kecamatan yang jauh dengan

pantai, sehingga dimungkinkan komoditi kelapa kurang berproduksi dengan baik

di Kecamatan ini dibandingkan dengan komoditi lain seperti karet, pinang dan

kakao. Komoditi karet di Kecamatan Bubon memiliki nilai LQ paling besar

dibandingkan dengan komoditi lain yang ada di Kecamatan ini.

Page 53: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

35

Tabel 6. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Keterangan2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 1,67 2,06 2,06 1,73 1,30 1,23 10,04 1,67 Unggulan

2KelapaSawit 0,83 0,73 0,73 0,80 0,89 0,92 4,89 0,82 -

3Kelapadalam 1,30 1,12 1,12 0,93 1,02 0,98 6,46 1,08 Unggulan

4KelapaHibrida 0,33 0,29 0,37 1,32 1,56 2,01 5,88 0,98 -

5 Kakao 1,38 1,11 1,21 0,94 1,31 0,99 6,94 1,16 Unggulan

6 Kapuk 0,80 0,73 0,73 0,68 0,72 0,69 4,34 0,72 -

7 Pinang 1,46 1,15 1,15 1,07 1,18 1,15 7,17 1,20 Unggulan

8 Biji Kopi 0,97 0,84 0,96 0,82 0,88 0,84 5,30 0,88 -

9 Lada - - - - - - - - -

10 Pala 0,80 0,69 0,69 0,66 0,71 0,67 4,23 0,70 -

Sumber: Data Diolah (2016)

4. Kecamatan Arongan Lambalek

Berdasarkan hasil analisis LQ pada tabel 7 menunjukkan bahwa Kecamatan

Arongan Lambalek mempunyai tiga jenis komoditi sub sektor perkebunan yang

menjadi unggulan dengan nilai LQ> 1, yaitu komoditi karet, kelapa dalam, dan

kelapa hibrida. Komoditi kelapa hibrida merupakan komoditi yang relatif lebih

unggul di Kecamatan Arongan Lambalek, yang memiliki nilai LQ rata-rata

sebesar 8,28. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa komoditi kelapa hibrida

mempunyai nilai LQ paling tinggi yaitu pada tahun 2009-2011 dan menurun

mulai tahun 2012, hal ini bisa disebabkan berkurangnya luas areal tanam dan

produksi kelapa hibrida mulai tahun 2012. Pada Tahun 2011 luas areal tanam

kelapa hibrida di Kecamatan Arongan Lambalek mencapai 160,00 hektar dengan

produksi sebesar 82,00 ton. Sedangkan pada tahun 2012 luas areal tanam kelapa

hibrida mulai menurun. Luas areal tanam hanya 31,00 hektar dengan produksi

Page 54: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

36

sebesar 15,50 ton. Untuk komoditi lain, tidak mengalami perbedaan nilai LQ yang

terlalu besar. Komoditi yang mempunyai nilai LQ tinggi selanjutnya yaitu

komoditi kelapa dalam dengan nilai LQ sebesar 3,45, dan komoditi yang paling

kecil nilai LQ adalah komoditi karet sebesar 1,33. Letak Kecamatan Arongan

Lambalek sebalah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sehingga

wilayah yang berada dipesisir pantai ini cukup baik untuk budidaya komoditi

kelapa. Di wilayah bagian lain komoditi karet juga banyak berproduksi di

Kecamatan Arongan Lambalek. Komoditi karet merupakan komoditi yang

memiliki nilai LQ rata-rata ketiga terbesar setelah komoditi kelapa hibrida dan

kelapa dalam, potensi sebagian wilayah Kecamatan Arongan Lambalek cocok

untuk pertumbuhan komoditi karet.

Tabel 7. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 1,73 1,56 1,61 0,93 1,05 1,06 7,95 1,33 Unggulan

2KelapaSawit 0,73 0,72 0,74 0,98 0,95 0,95 5,06 0,84 -

3Kelapadalam 4,06 3,96 4,16 3,02 2,73 2,74 20,67 3,45 Unggulan

4KelapaHibrida 10,66 10,62 10,69 5,27 5,26 7,18 49,67 8,28 Unggulan

5 Kakao 0,58 0,53 0,60 0,64 0,75 0,92 4,01 0,67 -

6 Kapuk 0,61 0,63 0,65 0,52 0,47 0,47 3,37 0,56 -

7 Pinang 1,07 0,98 1,02 0,72 0,66 0,68 5,12 0,85 -

8 Biji Kopi 0,53 0,50 0,60 0,27 0,24 0,24 2,38 0,40 -

9 Lada - - - - - - - - -

10 Pala 0,30 0,30 0,31 0,26 0,23 0,23 1,62 0,27 -

Sumber: Data Diolah (2016)

Page 55: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

37

5. Kecamatan Woyla

Dari tabel 8 hasil analisis LQ disimpulkan bahwa Kecamatan Woyla

mempunyai lima jenis komoditi sub sektor perkebunan yang menjadi komoditi

unggulan yang ditandai dengan nilai LQ rata-rata >1. Adapun jenis komoditi

tersebut adalah komoditi kelapa sawit, kakao, pinang, biji kopi dan lada. Komoditi

lada merupakan komoditi yang mempunyai nilai LQ rata-rata paling besar

dibandingkan komoditi lain yaitu sebesar 3,36, nilai LQ ini sama halnya dengan

kelapa hibrida di Kecamatan Johan Pahlawan dan komoditi pala di Kecamatan

Samatiga. Apabila ditinjau dari besarnya produksi, lada merupakan komoditi

paling kecil produksinya di Kecamatan Woyla. Namun, karena yang dihitung

adalah pangsa relatifnya terhadap komoditi sub sektor perkebunan di Kecamatan

Woyla terhadap pangsa relatif komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten maka

nilai LQ komoditi lada tersebut menjadi lebih tinggi.

Dari tabel 8 juga dapat dilihat bahwa komoditi pinang merupakan komoditi

unggulan kedua yang mempunyai nilai LQ= 2,19, di ikuti dengan komoditi kakao

(LQ= 1,80) dan biji kopi (LQ= 1,49). Komoditi sub sektor perkebunan yang

paling kecil nilai LQ di Kecamatan Woyla adalah komoditi kelapa sawit yaitu

1,04. Di Kecamatan Woyla, komoditi kelapa sawit mengalami peningkatan

produksi setiap tahunnya, pada tahun 2011 produksinya sebesar 4.460,24 ton,

pada tahun 2012 sebesar 6.542 ton dan terus meningkat hingga mencapai

7.407,00 ton pada tahun 2014, hal ini juga dipengaruhi dengan adanya

penambahan luas areal tanam kelapa sawit di Kecamatan Woyla.

Page 56: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

38

Tabel 8. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Keterangan2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 0,86 1,01 1,01 1,02 0,71 0,69 5,30 0,88 -

2KelapaSawit 1,03 1,00 1,00 1,01 1,11 1,12 6,27 1,04 Unggulan

3Kelapadalam 0,36 0,35 0,34 0,27 0,28 0,27 1,87 0,31 -

4KelapaHibrida - - - - - - - - -

5 Kakao 2,19 1,96 2,14 1,32 1,62 1,57 10,81 1,80 Unggulan

6 Kapuk 0,65 0,66 0,66 0,60 0,64 0,62 3,83 0,64 -

7 Pinang 2,66 2,33 2,33 1,91 2,01 1,92 13,15 2,19 Unggulan

8 Biji Kopi 1,60 1,52 1,75 1,31 1,41 1,36 8,95 1,49 Unggulan

9 Lada 3,43 3,34 4,17 3,35 3,78 2,09 20,15 3,36 Unggulan

10 Pala 1,00 0,96 0,96 0,88 0,95 0,94 5,70 0,95 -

Sumber: Data Diolah (2016)

6. Kecamatan Woyla Barat

Dari tabel 9 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa terdapat lima jenis

komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi

karet, kakao, pinang, biji kopi, dan lada. Jika mengacu pada nilai LQ maka dari

lima jenis komoditi tersebut yang paling unggul adalah komoditi karet dengan

nilai LQ rata-rata 3,07. Dari tabel juga dapat dilihat nilai LQ komoditi ini

menurun pada tahun 2013 dan 2014, padahal dari nilai produksinya tahun 2013

dan 2014 mulai meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini kembali

mengacu pada pengertian LQ sendiri yang merupakan pembagian antara share

terhadap share. Mengingat share produksi komoditi karet Kecamatan terhadap

share produksi komoditi karet Kabupaten tahun 2012 lebih besar dibandingkan

share produksi komoditi karet Kecamatan terhadap share produksi komoditi karet

Kabupaten tahun 2013 dan 2014 maka hasilnya nilai LQ komoditi karet di

Page 57: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

39

Kecamatan Woyla Barat tahun 2012 relatif lebih tinggi dibandingkan tahun 2013

dan 2014. Oleh karena itu, nilai LQ yang tinggi bukan mencerminkan produksi

yang banyak, akan tetapi merupakan cerminan nilai relatif terhadap share

komoditas perkebunan. Urutan kedua komoditi sub sektor perkebunan unggul di

Kecamatan Woyla Barat adalah komoditi lada yang mempunyai nilai LQ rata-rata

sebesar 2,46. Sedangkan komoditi yang paling kecil nilai LQ adalah komoditi

kakao dan pinang yang mempunyai LQ rata-rata yang sama yaitu 1,22.

Tabel 9. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Keterangan2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 3,41 3,18 3,17 3,06 2,80 2,82 18,44 3,07 Unggulan

2KelapaSawit 0,46 0,47 0,47 0,43 0,37 0,38 2,56 0,43 -

3Kelapadalam 0,27 0,27 0,27 0,28 0,23 0,23 1,54 0,26 -

4KelapaHibrida - - - - - - - - -

5 Kakao 0,87 0,82 0,89 1,56 1,59 1,57 7,30 1,22 Unggulan

6 Kapuk 0,56 0,52 0,52 0,78 0,64 0,64 3,67 0,61 -

7 Pinang 1,36 1,26 1,25 1,36 1,08 1,02 7,32 1,22 Unggulan

8 Biji Kopi 1,56 1,52 1,75 1,78 1,47 1,48 9,56 1,59 Unggulan

9 Lada 1,83 1,89 2,35 3,32 2,87 2,48 14,74 2,46 Unggulan

10 Pala 0,86 0,87 0,87 0,88 0,72 0,72 4,91 0,82 -

Sumber: Data Diolah (2016)

7. Kecamatan Woyla Timur

Dari tabel 10 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Woyla

Timur terdapat lima jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai

LQ> 1 yaitu komoditi karet, pinang, biji kopi, lada dan pala. Komoditi yang

Page 58: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

40

mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi lada (LQ = 4,64),

meskipun produksi lada di Kecamatan Woyla Timur tidak terlalu besar.

Tabel 10. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Woyla Timur Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Keterangan2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 1,23 1,14 1,14 0,96 0,94 0,96 6,36 1,06 Unggulan

2KelapaSawit 0,95 0,97 0,97 1,02 1,03 1,02 5,96 0,99 -

3Kelapadalam 0,55 0,55 0,55 0,43 0,42 0,42 2,92 0,49 -

4KelapaHibrida - - - - - - - - -

5 Kakao 0,59 0,55 0,60 0,29 0,28 0,39 2,69 0,45 -

6 Kapuk 0,89 0,94 0,94 0,72 0,67 0,66 4,81 0,80 -

7 Pinang 2,61 2,45 2,45 1,97 1,82 1,80 13,08 2,18 Unggulan

8 Biji Kopi 3,16 3,06 3,53 2,83 2,66 2,64 17,88 2,98 Unggulan

9 Lada 3,87 3,97 4,95 5,32 5,26 4,47 27,83 4,64 Unggulan

10 Pala 1,36 1,37 1,37 1,05 0,99 0,97 7,11 1,19 Unggulan

Sumber: Data Diolah (2016)

Di Kecamatan Woyla Timur komoditi lada mengalami penurunan produksi

yang besar mulai tahun 2012. Pada tahun 2009- 2011 produksi lada yaitu 0,30 ton,

dan mengalami penurunan produksi menjadi 0,02 ton pada tahun 2012 dan 2013,

sedangkan pada tahun 2014 produksi lada yaitu 0,03 ton. Namun jika dilihat dari

nilai LQ pada tahun 2009-2011 lebih kecil dibandingkan tahun 2012 dan 2013.

Hal ini mengingat share produksi komoditi lada terhadap total produksi komoditi

sub sektor perkebunan di Kecamatan Woyla Timur lebih besar dibandingkan

share produksi komoditi lada Kabupaten Aceh Barat terhadap total produksi

komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten Aceh Barat, maka hasilnya nilai LQ

komoditi lada di Kecamatan Woyla Timur pada tahun 2012 relatif lebih tinggi.

Page 59: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

41

Oleh karena itu, nilai LQ yang tinggi bukan mencerminkan produksi yang banyak

(tinggi) , akan tetapi merupakan cerminan nilai relatif terhadap share komoditas

dalam Kecamatan. Komoditi selanjutnya yang memiliki nilai LQ>1 yaitu

komoditi biji kopi (LQ=2,98), pinang (LQ=2,18), pala (LQ=1,19) dan komoditi

LQ paling kecil adalah karet (LQ=1,06).

8. Kecamatan Kaway XVI

Dari tabel 11 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Kaway

XVI hanya terdapat dua jenis saja komoditi sub sektor perkebunan yang

mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi kelapa sawit, dan kapuk.

Tabel 11. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Keterangan2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 0,31 0,29 0,29 0,29 0,35 0,35 1,88 0,31 -

2KelapaSawit 1,19 1,21 1,21 1,22 1,25 1,24 7,33 1,22 Unggulan

3Kelapadalam 0,30 0,30 0,30 0,34 0,36 0,36 1,97 0,33 -

4KelapaHibrida 0,20 0,21 0,10 0,28 0,32 - 1,12 0,19

5 Kakao 0,43 0,40 0,44 0,44 0,25 0,27 2,23 0,37 -

6 Kapuk 1,52 1,48 1,47 1,50 1,58 1,60 9,16 1,53 Unggulan

7 Pinang 0,27 0,25 0,25 0,24 0,26 0,30 1,58 0,26 -

8 Biji Kopi 0,49 0,48 0,16 0,43 0,45 0,46 2,47 0,41 -

9 Lada 0,72 0,56 0,05 - - - 1,32 0,22 -

10 Pala 0,73 0,74 0,74 0,77 0,82 0,82 4,63 0,77 -

Sumber: Data Diolah (2016)

Dari dua jenis komoditi tersebut yang paling unggul adalah komoditi kapuk

dengan nilai LQ rata-rata 1,53, sedangkan kelapa sawit memiliki nilai LQ rata-rata

1,22. Seperti halnya terjadi pada Kecamatan lain, Kaway XVI memiliki produksi

kelapa sawit lebih besar. Luas areal tanam kelapa sawit di Kecamatan Kaway

Page 60: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

42

XVI pada tahun 2014 yaitu 2.454,00 hektar dengan produksi mencapai 25.326,00

ton. Jika dibandingkan dengan Kecamatan lain yang ada di Kabupaten Aceh Barat

maka luas areal dan produksi ini adalah yang paling tinggi. Namun hal ini tidak

terlepas dari pengertian LQ yang merupakan pembagian antara share terhadap

share.

9. Kecamatan Meureubo

Dari tabel 12 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Meureubo

terdapat empat jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai

LQ> 1 yaitu komoditi kelapa sawit, kelapa hibrida, kakao, dan pinang. Komoditi

yang mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi pinang dengan

nilai LQ rata-rata yaitu 1,14, komoditi selanjutnya yaitu kakao dan kelapa

hibrida masing-masing memiliki nilai LQ rata-rata 1,10, kedua komoditi ini

memiliki peran yang sama besar dalam kecamatannya. Komoditi kakao

mengalami penurunan produksi mulai tahun 2012 dan masih berproduksi hingga

tahun 2014. Namun beda halnya dengan komoditi kakao, meskipun komoditi

kelapa hibrida juga mengalami penurunan produksi mulai tahun 2012, akan

tetapi komoditi kelapa hibrida tidak mempunyai produksi tahun 2014. Pada

tahun 2009-2011 produksi kelapa hibrida di Kecamatan Mereubo mencapai

27,20 ton, sedangkan pada tahun 2012-2013 produksinya hanya 4,50 ton, dan

pada tahun 2014 tidak ada produksi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tanaman

yang rusak sehingga produksi menurun. Apabila kedepanya juga tidak ada lagi

maka berdasarkan kriteria komoditas unggulan maka komoditi ini tidak dapat

dikatakan dengan komoditas unggulan karena tidak dapat bertahan dalam jangka

panjang. Komoditi selanjutnya yang memiliki nilai LQ terkecil yaitu komoditi

Page 61: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

43

kelapa sawit sebesar 1,09. Menurut wilayah, Kecamatan Meureubo terletak

mulai di daratan, lereng dan lembah ( BPS, 2015), topografi ini memungkinkan

beberapa komoditi-komoditi sub sektor perkebunan tersebut dapat tumbuh

dengan baik di Kecamatan Meureubo. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa

komoditi kelapa hibrida dan kakao memiliki nilai LQ rata-rata yang sama yaitu

masing-masing sebesar 1,10.

Tabel 12. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Keterangan2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 0,53 0,50 0,50 0,82 0,85 0,86 4,05 0,68 -

2KelapaSawit 1,11 1,13 1,13 1,05 1,05 1,05 6,53 1,09 Unggulan

3Kelapadalam 0,86 0,87 0,84 0,98 1,08 1,11 5,73 0,95 -

4KelapaHibrida 1,19 1,23 1,58 1,18 1,43 - 6,62 1,10 Unggulan

5 Kakao 0,93 0,87 0,95 1,07 1,38 1,40 6,61 1,10 Unggulan

6 Kapuk 0,22 0,23 0,23 0,34 0,38 0,41 1,81 0,30 -

7 Pinang 1,04 0,96 0,96 1,20 1,34 1,31 6,82 1,14 Unggulan

8 Biji Kopi 0,44 0,43 0,49 0,56 0,62 0,63 3,16 0,53 -

9 Lada - - - - - - - - -

10 Pala 0,14 0,14 0,14 0,20 0,22 0,22 1,04 0,17 -

Sumber: Data Diolah (2016)

10. Kecamatan Pante Ceuremen

Dari tabel hasil 13 analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Pante

Ceuremen terdapat tiga jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai

nilai LQ>1 yaitu komoditi kelapa dalam, kakao, dan biji kopi. Komoditi yang

mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi kelapa dalam dan biji

kopi dengan nilai LQ rata-rata yang sama yaitu 1,66, sedangkan komoditi

selanjutnya kakao memiliki nilai LQ rata-rata 1,05. Jika ditinjau dari segi

produksinya komoditi kelapa dalam, kakao, dan biji kopi mengalami penurunan

Page 62: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

44

mulai tahun 2012. Sedangkan untuk komoditi karet dan kelapa sawit terus

meningkat mulai tahun 2012. Hal ini dimungkinkan tingginya harga karet dan

kelapa sawit saat itu dibandingkan komoditi yang lain sehingga banyak

masyarakat lebih memilih budidaya karet dan kelapa sawit dibandingkan

komoditi sub sektor perkebunan lain.

Tabel 13. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah Rata-rata Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 1,05 0,97 0,97 0,98 0,90 0,92 5,79 0,97 -

2KelapaSawit 0,96 0,98 0,98 1,00 1,03 1,02 5,98 1,00 -

3Kelapadalam 1,97 1,98 1,98 1,33 1,36 1,36 9,97 1,66 Unggulan

4KelapaHibrida - - - 1,08 - - 1,08 0,18 -

5 Kakao 1,37 1,29 1,40 0,96 0,65 0,62 6,30 1,05 Unggulan

6 Kapuk 0,73 0,78 0,78 0,65 0,66 0,67 4,26 0,71 -

7 Pinang 0,80 0,74 0,74 0,58 0,62 0,68 4,16 0,69 -

8 Biji Kopi 1,90 1,85 2,13 1,32 1,35 1,37 9,94 1,66 Unggulan

9 Lada - - - - - - - - -

10 Pala 0,90 0,91 0,91 0,73 0,74 0,75 4,93 0,82 -

Sumber: Data Diolah (2016)

11. Kecamatan Panton Reu

Dari tabel 14 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Panton

Reu terdapat delapan komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai

LQ> 1 yaitu komoditi karet, kelapa dalam, kakao, kapuk, pinang, biji kopi, lada

dan pala. Komoditi yang mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu

komoditi lada sebesar 8,50, disusul komoditi pinang sebesar 7,77, kakao sebesar

5,60, biji kopi sebesar 3,57, kapuk sebesar 2,45, pala sebesar 1,22, kelapa

dalam 1,56, dan karet 1,51. Jika dibandingkan dengan Kecamatan lain,

Page 63: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

45

umumnya produksi perkebunan di Kecamatan Panton Reu memiliki produksi

yang kecil, namun memiliki komoditi yang nilai LQ>1 atau komoditi unggulan

yang banyak. Kecamatan Panton Reu merupakan pemekaran dari Kecamatan

Kaway XVI, berdiri pada bulan April 2007. Menurut Dinas Perkebunan, tahun

2009 banyak komoditi sub sektor perkebunan belum berproduksi di Kecamatan

Panton Reu sehingga tidak tersedia data tahun 2009 kecuali komoditi karet.

Tabel 14. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ Jlh Rata-

rata Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 5,48 0,28 0,29 1,09 1,00 0,95 9,08 1,51 Unggulan

2KelapaSawit - 1,03 1,08 0,88 0,94 0,96 4,90 0,82 -

3Kelapadalam - 2,24 2,36 2,12 1,65 1,54 9,91 1,65 Unggulan

4KelapaHibrida - - - - - - - - -

5 Kakao - 9,26 - 8,47 8,23 7,65 33,62 5,60 Unggulan

6 Kapuk - 3,08 3,23 3,44 2,55 2,42 14,73 2,45 Unggulan

7 Pinang - 10,40 10,92 10,43 7,57 7,26 46,59 7,77 Unggulan

8 Biji Kopi - 5,28 6,40 3,95 2,96 2,81 21,40 3,57 Unggulan

9 Lada - 10,42 13,67 5,10 - 21,80 50,99 8,50 Unggulan

10 Pala - 2,16 2,26 1,18 0,88 0,83 7,31 1,22 Unggulan

Sumber: Data Diolah (2016)

12. Kecamatan Sungai Mas

Dari tabel 15 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Sungai

Mas terdapat enam jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai

nilai LQ> 1 atau komoditi unggulan yaitu komoditi karet, kakao, kapuk, pinang,

biji kopi, dan pala. Dari enam komoditi yang termasuk unggulan tersebut,

komoditi yang mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi biji

Page 64: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

46

kopi sebesar 2,91, disusul komoditi kapuk sebesar 2,32, kakao sebesar 1,97,

pala sebesar 1,41, dan karet sebesar 1,04. Komoditi biji kopi, kakao, kapuk,

pinang, dan pala mengalami penurunan produksi mulai tahun 2012, berbeda

halnya dengan karet dan kelapa sawit yang mengalami peningkatan produksi

yang besar dari tahun 2013 meskipun pada tahun 2012 juga mengalami

penurunan produksi. Hal ini juga di mungkinkan banyak masyarakat yang lebih

memilih budidaya karet atau kelapa sawit yang mempunyai pangsa pasar dan

harga yang tinggi pada saat itu dibandingkan komoditi sub sektor perkebunan

yang lain.

Tabel 15. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di WilayahKecamatan Sungai Mas Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Karet 0,83 0,77 0,77 1,11 1,37 1,38 6,22 1,04 Unggulan

2KelapaSawit 1,04 1,06 1,06 0,97 0,88 0,88 5,89 0,98 -

3Kelapadalam 0,42 0,42 0,42 0,67 0,36 0,35 2,64 0,44 -

4KelapaHibrida - - - - - - - - -

5 Kakao 2,31 2,17 2,37 1,76 1,66 1,57 11,84 1,97 Unggulan

6 Kapuk 2,10 2,23 2,23 2,99 2,19 2,21 13,95 2,32 Unggulan

7 Pinang 1,21 1,12 1,11 1,36 0,99 0,93 6,71 1,12 Unggulan

8 Biji Kopi 2,77 2,69 3,10 3,58 2,65 2,68 17,46 2,91 Unggulan

9 Lada - - - - - - - - -

10 Pala 1,38 1,39 1,39 1,70 1,26 1,33 8,47 1,41 Unggulan

Sumber: Data Diolah (2016)

Masing-masing Kecamatan memiliki potensi yang berbeda-beda antara

Kecamatan dengan Kecamatan lain, sehingga potensi yang dimiliki dapat

menghasilkan komoditas unggulan yang sesuai dengan potensi wilayahnya. Dari

Page 65: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

47

pembahasan nilai LQ komoditi sub sektor perkebunan setiap Kecamatan diatas,

maka dapat dilihat perbandingan jumlah komoditi yang menjadi unggulan di

wilayah masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat seperti pada tabel

16 berikut.

Tabel 16. Komoditi Sub Sektor Perkebunan Unggulan di Wilayah Masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

Kecamatan JumlahKomoditi

Komoditi sub sektor perkebunan

Johan Pahlawan 4 Kelapa dalam, Kelapa Hibrida, Kakao,Pinang

Samatiga 7 Karet, Kelapa dalam, Kakao, Pinang, BijiKopi, Lada, Pala

Bubon 4 Karet,Kelapa dalam, Kakao, Pinang,Arongan Lambalek 3 Karet, Kelapa dalam, Kelapa HibridaWoyla 5 Kelapa Sawit, Kakao, Pinang, Biji Kopi,

Lada,Woyla Barat 5 Karet, Kakao, Pinang, Biji Kopi, Lada,Woyla Timur 5 Karet, Pinang, Biji Kopi, Lada, PalaKaway XVI 2 Kelapa Sawit, KapukMeureubo 4 Kelapa Sawit, Kelapa Hibrida, Kakao,

Pinang,Pante Ceureumen 3 Kelapa dalam, Kakao, Biji Kopi,Panton Reu 8 Karet, Kelapa dalam, Kakao, Kapuk,

Pinang, Biji Kopi, Lada, PalaSungai Mas 6 Karet, Kakao, Kapuk, Pinang, Biji Kopi,

PalaSumber : Data Diolah (2016)

Komoditi basis ini merupakan komoditi unggulan yang mempunyai nilai LQ

rata-rata >1, dimana komoditi ini mampu memenuhi Kecamatan sendiri dan

surplusnya dapat di jual atau didistribusikan ke luar Kecamatan (wilayah lain).

Kecamatan yang paling banyak memiliki komoditi basis adalah Kecamatan

Panton Reu yaitu sebanyak delapan jenis komoditi sub sektor perkebunan, diikuti

Kecamatan Samatiga sebanyak tujuh jenis komoditi sub sektor perkebunan,

Kecamatan Sungai Mas yaitu enam jenis komoditi, Kecamatan Woyla, Woyla

Barat dan Woyla Timur sebanyak lima jenis komoditi, Kecamatan Bubon dan

Page 66: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

48

Mereubo sebanyak empat komoditi, Kecamatan Arongan Lambalek dan

Kecamatan Pante Cereumen mempunyai tiga jenis komoditi dan yang sedikit

komoditi basis adalah Kaway XVI hanya dua jenis komoditi.

Tabel 17. Peringkat LQ Tertinggi Komoditi Sub Sektor Perkebunan DiMasing-Masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

Kecamatan

Komoditas Unggulan Perkebunan

Karet Kelapa SawitKelapaDalam

KelapaHibrida Kakao

LQ Rangking LQ Rangking LQ Rangking LQ Rangking LQ RangkingJohanPahlawan 0,75 0,97 4,22 2 9,57 1 3,91 2

Samatiga 3,20 1 0,28 4,93 1 0,57 2,61 3

Bubon 1,67 3 0,82 1,08 6 0,98 1,16 7AronganLambalek 1,33 5 0,84 3,45 3 8,28 2 0,67

Woyla 0,88 1,04 3 0,31 0 1,80 5WoylaBarat 3,07 2 0,43 0,26 0 1,22 6WoylaTimur 1,06 6 0,99 0,49 0 0,45

Kaway XVI 0,31 1,22 1 0,33 0,19 0,37

Meureubo 0,68 1,09 2 0,95 1,10 3 1,10 8PanteCeureumen 0,97 1,00 1,66 4 0,18 1,05 9

Panton Reu 1,51 4 0,82 1,65 5 0 5,60 1

Sungai Mas 1,04 7 0,98 0,44 0 1,97 4

KecamatanKomoditas Unggulan Perkebunan

Kapuk Pinang Biji Kopi Lada Pala

LQ Rangking LQ Rangking LQ Rangking LQ Rangking LQ RangkingJohanPahlawan 0,46 3,75 2 0,67 0 0Samatiga 0,80 1,36 5 1,53 6 3,25 3 8,50 1

Bubon 0,72 1,20 7 0,88 0 0,70AronganLambalek 0,56 0,85 0,40 0 0,27Woyla 0,64 2,19 3 1,49 7 3,36 2 0,95WoylaBarat 0,61 1,22 6 1,59 5 2,46 5 0,82WoylaTimur 0,80 2,18 4 2,98 2 2,64 4 1,19 4

Kaway XVI 1,53 3 0,26 0,41 0,22 0,77

Meureubo 0,30 1,14 8 0,53 0 0,17PanteCeureumen 0,71 0,69 1,66 4 0 0,82

Panton Reu 2,45 1 7,77 1 3,57 1 8,50 1 1,22 3Sungai Mas 2,32 2 1,12 9 2,91 3 0 1,41 2

Sumber : Data Diolah (2016)

Page 67: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

49

Dari data komoditi sub sektor perkebunan basis setiap Kecamatan di

Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014, berdasarkan analisis LQ rata-rata

menunjukkan bahwa yang menjadi komoditi basis Kabupaten Aceh Barat adalah

komoditi kakao dan pinang yang tersebar di sembilan Kecamatan. Komoditi

kakao terdapat di Kecamatan Johan Pahlawan, Samatiga, Bubon, Woyla, Woyla

Barat, Meureubo, Pante Ceureumen, Panton Reu dan Sungai Mas, sedangkan

komoditi pinang terdapat di Kecamatan Johan Pahlawan, Samatiga, Bubon,

Woyla, Woyla Barat, Woyla Timur, Meureubo, Panton Reu dan Sungai Mas.

Komoditi karet terdapat di tujuh Kecamatan (Kecamatan Samatiga, Bubon,

Arongan Lambalek, Woyla Barat, Woyla Timur, Panton Reu dan Sungai Mas),

biji kopi terdapat di tujuh Kecamatan (Samatiga, Woyla, Woyla Barat, Woyla

Timur, Pante Ceureumen, Panton Reu, dan Sungai Mas), kelapa dalam terdapat di

enam Kecamatan (Kecamatan Johan Pahlawan, Samatiga, Bubon, Arongan

Lambalek, Pante Ceureumen, dan Panton Reu), lada terdapat di lima Kecamatan

(Samatiga, Woyla, Woyla Barat, Woyla Timur, dan Panton Reu), kelapa sawit

terdapat di tiga Kecamatan (Woyla, Kaway XVI, Meureubo), pala terdapat di

empat Kecamatan (Samatiga, Woyla Timur, Panton Reu, dan Sungai Mas), kelapa

hibrida terdapat di tiga Kecamatan (Johan Pahlawan, Arongan Lambalek,

Meureubo), dan kapuk juga terdapat di tiga Kecamatan (Kaway XVI, Panton Reu,

dan Sungai Mas).

Komoditi sub sektor perkebunan yang paling banyak menjadi basis adalah

komoditi kakao dan pinang yang diusahakan di sembilan Kecamatan di

Kabupaten Aceh Barat. Kecamatan Woyla merupakan Kecamatan yang Paling

banyak memproduksi komoditi kakao dan komoditi pinang. Tahun 2009-2014

Page 68: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

50

Kecamatan Woyla mampu memproduksi kakao sebanyak 272,91 ton, meskipun

hasil produksinya mengalami penurunan sejak tahun 2012. Berdasarkan database

tahun 2014, Kecamatan Woyla memiliki luas lahan komoditi kakao seluas 113,22

Ha dengan luas areal Tanaman Menghasilkan (TM) yaitu 77,94 Ha, luas areal ini

lebih besar dibandingkan dengan Kecamatan-Kecamatan lain di Kabupaten Aceh

Barat. Sedangkan komoditi pinang mampu berproduksi sebesar 324,20 ton dalam

tahun 2009-2014 di Kecamatan Woyla. Komoditi ini sempat mengalami

penurunan produksi walaupun tidak begitu besar pada tahun 2012, namun

berangsur naik pada tahun 2013 dan 2014. Berdasarkan database tahun 2015,

Kecamatan Woyla memiliki luas lahan komoditi pinang seluas 114,00 Ha, dengan

luas areal Tanaman Menghasilkan (TM) yaitu 104,60 Ha, luas areal ini juga lebih

besar dibandingkan dengan Kecamatan-Kecamatan lain di Kabupaten Aceh Barat.

4.3.2. Analisis Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan PangsaWilayah Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Masing-masingKecamatan di Kabupaten Aceh Barat

Komoditi sub sektor perkebunan yang menjadi basis atau unggul di wilayah

masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat di analisis menggunakan

Shift share, untuk menentukan pertumbuhanya dan komoditi non basis tidak

dianalisis pertumbuhannya. Analisis komponen pertumbuhan komoditi sub sektor

perkebunan basis di wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

difokuskan pada komponen pertumbuhan proporsional dan pertumbuhan pangsa

wilayah.

Pertumbuhan Proporsional (PP) yaitu perbedaan pertumbuhan daerah

dengan pertumbuhan nasional. Komoditi sub sektor perkebunan basis yang

mempunyai jumlah positif menunjukkan bahwa komoditi tersebut di Kecamatan

Page 69: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

51

pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan komoditi secara

keseluruhan.

Pertumbuhan yang dianalisis berikutnya adalah Pertumbuhan Pangsa

Wilayah (PPW). Komponen ini menunjukkan adanya pergeseran wilayah yang

diakibatkan oleh adanya sektor perekonomian tertentu yang tumbuh lebih cepat

atau lebih lambat di suatu wilayah yang disebabkan oleh faktor-faktor lokasional

intern artinya bagi suatu wilayah yang mempunyai keuntungan lokasional seperti

adanya sumber daya (alam, manusia, modal) akan mempunyai komponen

pertumbuhan pangsa wilayah yang positif, berarti bahwa komoditi tersebut lebih

tinggi daya saingnya dari pada komoditi lain pada tingkat yang lebih tinggi

(wilayah acuan/wilayah himpunannya). Begitu juga sebaliknya, wilayah yang

faktor lokasionalnya kurang atau tidak menguntungkan akan mempunyai

komponen pertumbuhan pangsa wilayah yang negatif. Hasil analisis pertumbuhan

proporsional dan pertumbuhan pangsa wilayah komoditi sub sektor perkebunan

basis di wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-

2014 adalah sebagai berikut.

1. Kecamatan Johan Pahlawan

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Johan Pahlawan tidak memiliki komoditi sub sektor perkebunan yang

memiliki pertumbuhan cepat, atau yang ditunjukkan dengan PP positif. Tetapi

semua komoditi sub sektor perkebunan basis di Kecamatan Johan Pahlawan

mempunyai jumlah PP negatif artinya pertumbuhan lambat dibandingkan dengan

komoditi lain di Kabupaten Aceh Barat atau Kecamatan Johan Pahlawan tidak

Page 70: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

52

berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut

yang secara regional tumbuh lambat.

Dari tabel juga dapat dilihat bahwa Kecamatan Johan Pahlawan mempunyai

dua jenis komoditi sub sektor perkebunan basis yang bernilai PPW positif, yaitu

komoditi elapa dalam dan kelapa hibrida. Nilai yang positif menunjukkan bahwa

kelapa dalam dan kelapa hibrida mempunyai daya saing jika dibandingkan dengan

komoditi wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat. Komoditi yang

tidak dapat bersaing dengan baik jika dibandingkan dengan komoditi sub sektor

perkebunan yang sama wilayah Kecamatan lainya yaitu kakao dan pinang, yang

ditunjukka dengan nilai PPW negatif.

Tabel 18. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan JohanPahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Kelapa dalam -14,56 Lambat 1,66 Berdaya SaingKelapa Hibrida -2,07 Lambat 2,26 Berdaya SaingKakao -6,32 Lambat -1,22 Tidak Berdaya SaingPinang -2,00 Lambat -0,19 Tidak Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

2. Kecamatan Samatiga

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Samatiga terdapat satu komoditi sub sektor perkebunan yang memiliki

pertumbuhan yang cepat, yang ditunjukkan dengan nilai PP positif. Komoditi

yang mempunyai pertumbuhan cepat tersebut adalah karet. Jumlah PP positif

menunjukkan bahwa komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut tumbuh relatif

cepat dibandingkan dengan komoditi sub sektor perkebunan lain di Kabupaten

Page 71: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

53

Aceh Barat atau Kecamatan Samatiga berspesialisasi dalam menghasilkan

komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut yang secara regional tumbuh cepat.

Komoditi sub sektor perkebunan basis yang lain di Kecamatan Samatiga

yaitu kelapa dalam, kakao, pinang, biji kopi, lada, dan pala mempunyai

pertumbuhan lambat yang ditunjukkan dengan jumlah PP negatif. Hal tersebut

menunjukkan bahwa komoditi sub sektor perkebunan tersebut mempunyai

pertumbuhan lambat dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten Aceh

Barat atau Kecamatan Samatiga tidak berspesialisasi dalam menghasilkan

komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut yang secara regional tumbuh

lambat. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa Kecamatan Samatiga mempunyai tiga

jenis komoditi sub sektor perkebunan basis yang bernilai PPW positif yaitu kelapa

dalam, biji kopi, pala. Nilai yang positif menunjukkan bahwa komoditi sub sektor

perkebunan ini mempunyai daya saing jika dibandingkan dengan komoditi

wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat. Komoditi yang tidak dapat

bersaing dengan baik jika dibandingkan dengan komoditi sub sektor perkebunan

yang sama wilayah Kecamatan lainya yaitu karet, kakao, pinang, dan lada yang

ditunjukkan dengan nilai PPW negatif.

Tabel 19. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan SamatigaKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Karet 719,13 Cepat -42,90 Tidak Berdaya SaingKelapa dalam -107,88 Lambat 20,84 Berdaya SaingKakao -28,91 Lambat -9,48 Tidak Berdaya SaingPinang -4,90 Lambat -1,06 Tidak Berdaya SaingBiji Kopi -4,97 Lambat 0,50 Berdaya SaingLada -0,39 Lambat -0,01 Tidak Berdaya SaingPala -2,34 Lambat 0,09 Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

Page 72: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

54

3. Kecamatan Bubon

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Bubon terdapat satu komoditi sub sektor perkebunan yang memiliki

pertumbuhan yang cepat, yang ditunjukkan dengan nilai PP positif. Komoditi

yang mempunyai pertumbuhan cepat tersebut juga karet. Jumlah PP positif

menunjukkan bahwa komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut tumbuh relatif

cepat dibandingkan dengan komoditi sub sektor perkebunan lain di Kabupaten

Aceh Barat atau Kecamatan Bubon berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi

sub sektor perkebunan basis tersebut yang secara regional tumbuh cepat.

Komoditi sub sektor perkebunan basis yang lain di Kecamatan Bubon

mempunyai pertumbuhan lambat yang ditunjukkan dengan jumlah PP negatif,

yaitu kelapa dalam, kakao, dan pinang. Hal tersebut menunjukkan bahwa

komoditi sub sektor perkebunan tersebut mempunyai pertumbuhan lambat

dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten Aceh Barat atau Kecamatan

Samatiga tidak berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub sektor

perkebunan basis tersebut yang secara regional tumbuh lambat.

Kecamatan Bubon tidak mempunyai komoditi sub sektor perkebunan yang

berdaya saing, hal ini dapat dilihat dari tabel 20 bahwa komoditi karet, kelapa

dalam, kakao dan pinang bernilai PPW negatif. Nilai PPW negatif menunjukkan

bahwa komoditi sub sektor perkebunan ini tidak mempunyai daya saing jika

dibandingkan dengan komoditi yang sama di wilayah Kecamatan lainya.

Komoditi yang tidak dapat bersaing dengan baik jika dibandingkan dengan

Page 73: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

55

komoditi sub sektor perkebunan yang sama wilayah Kecamatan lainya yaitu karet,

kakao, pinang, dan lada yang ditunjukkan dengan nilai PPW negatif.

Tabel 20. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan BubonKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Karet 505,80 Cepat -179,69 Tidak Berdaya Saing

Kelapa dalam -37,44 Lambat -6,16 Tidak Berdaya Saing

Kakao -16,40 Lambat -1,58 Tidak Berdaya Saing

Pinang -6,25 Lambat -0,93 Tidak Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

4. Kecamatan Arongan Lambalek

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Arongan Lambalek terdapat satu komoditi sub sektor perkebunan

yang memiliki pertumbuhan yang cepat, yang ditunjukkan dengan nilai PP positif.

Komoditi yang mempunyai pertumbuhan cepat tersebut juga merupakan komoditi

karet. Jumlah PP positif menunjukkan bahwa komoditi sub sektor perkebunan

basis tersebut tumbuh relatif cepat dibandingkan dengan komoditi sub sektor

perkebunan lain di Kabupaten Aceh Barat atau Kecamatan Arongan Lambalek

berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut

yang secara regional tumbuh cepat. Sedangkan komodi perkebunan lain bernilai

PP negatif, yaitu komoditi kelapa dalam, dan kelapa hibrida sehingga komoditi ini

relatif tumbuh lambat dibandingkan dengan komoditi lain di Kecamatan lain.

Dari tabel juga dapat dilihat bahwa Kecamatan Arongan Lambalek

mempunyai dua jenis komoditi sub sektor perkebunan basis yang bernilai PPW

positif, yaitu kelapa dalam dan kelapa hibrida. Nilai yang positif menunjukkan

Page 74: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

56

bahwa komoditi sub sektor perkebunan ini mempunyai daya saing jika

dibandingkan dengan komoditi wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh

Barat. Komoditi yang tidak dapat bersaing dengan baik jika dibandingkan dengan

komoditi sub sektor perkebunan yang sama wilayah Kecamatan lain yaitu karet

yang ditunjukkan dengan nilai PPW negatif.

Tabel 21. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan AronganLambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Karet 735,37 Cepat -189,58 Tidak Berdaya SaingKelapa dalam -163,47 Lambat 5,83 Berdaya SaingKelapa Hibrida -132,51 Lambat 0,26 Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

5. Kecamatan Woyla

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Woyla tidak mempunyai Komoditi sub sektor perkebunan yang

pertumbuhannya cepat. Komoditi basis di Kecamatan Woyla mempunyi nilai

negatif yaitu komoditi kelapa sawit, kakao, pinang, biji kopi dan lada, artinya

pertumbuhannya lambat dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten Aceh

Barat atau Woyla tidak berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub sektor

perkebunan basis tersebut yang secara regional tumbuh lambat meskipun

Kecamatan Woyla menghasilkan komoditi kakao dan pinang terbanyak

dibandingkan Kecamatan lainnya.

Dari tabel juga dapat dilihat bahwa Kecamatan Woyla mempunyai tiga

jenis komoditi sub sektor perkebunan basis yang bernilai PPW positif, yaitu

kakao, biji kopi, dan lada. Nilai yang positif menunjukkan bahwa komoditi sub

Page 75: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

57

sektor perkebunan ini mempunyai daya saing jika dibandingkan dengan komoditi

wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat. Komoditi yang tidak dapat

bersaing dengan baik jika dibandingkan dengan komoditi sub sektor perkebunan

yang sama wilayah Kecamatan lain yaitu kelapa sawit dan pinang yang

ditunjukkan dengan nilai PPW negatif

Tabel 22. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan WoylaKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Kelapa Sawit -443,65 Lambat -512,47 Tidak Berdaya SaingKakao -45,78 Lambat 13,24 Berdaya SaingPinang -19,89 Lambat -4,80 Tidak Berdaya SaingBiji kopi -12,27 Lambat 0,51 Berdaya SaingLada -0,77 Lambat 0,01 Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

6. Kecamatan Woyla Barat

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Woyla Barat mempunyai satu komoditi sub sektor perkebunan yang

pertumbuhannya cepat. Komoditi basis di Kecamatan Woyla mempunyai nilai

positif yaitu komoditi karet, artinya pertumbuhannya cepat dibandingkan dengan

komoditi lain di Kabupaten Aceh Barat atau Kecamatan Woyla Barat

berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut

yang secara regional relatif tumbuh lebih cepat. Sedangkan komodi perkebunan

lain yaitu komoditi kakao, pinang, biji kopi, dan lada bernilai PP negatif,

sehingga komoditi ini tumbuh lambat dibandingkan dengan komoditi lain di

Kecamatan lain Kabupaten Aceh Barat. Untuk PPW Kecamatan Woyla Barat

mempunyai tiga komoditi sub sektor perkebunan basis yang berdaya saing, hal ini

Page 76: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

58

dapat dilihat dari tabel 23 bahwa komoditi kakao, biji kopi dan lada mempunyai

nilai PPW positif. Nilai PPW positif menunjukkan bahwa komoditi sub sektor

perkebunan ini mempunyai daya saing jika dibandingkan dengan komoditi yang

sama di wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat. Sedangkan

komoditi yang tidak dapat bersaing jika dibandingkan dengan komoditi sub sektor

perkebunan yang sama wilayah Kecamatan lainya yaitu karet dan pinang yang

ditunjukkan dengan nilai PPW negatif.

Tabel 23. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan WoylaBarat Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Karet 1.700,24 Cepat -512,47 Tidak Berdaya SaingKakao -16,91 Lambat 13,24 Berdaya Saingpinang -9,49 Lambat -4,80 Tidak Berdaya Saingbiji kopi -11,16 Lambat 0,51 Berdaya SaingLada -0,39 Lambat 0,01 Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

7. Kecamatan Woyla Timur

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Woyla Timur mempunyai satu komoditi sub sektor perkebunan yang

pertumbuhannya cepat. Komoditi basis di Kecamatan Woyla Timur yang

mempunyai nilai positif yaitu komoditi karet, artinya pertumbuhannya cepat

dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten Aceh Barat atau Kecamatan

Woyla Barat berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub sektor perkebunan

basis tersebut yang secara regional relatif tumbuh lebih cepat.

Komoditi sub sektor perkebunan basis yang lain di Kecamatan Woyla

Timur mempunyai pertumbuhan lambat yang ditunjukkan dengan jumlah PP

Page 77: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

59

negatif, yaitu komoditi pinang, biji kopi, lada dan pala. Hal tersebut menunjukkan

bahwa komoditi sub sektor perkebunan tersebut mempunyai pertumbuhan lambat

dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten Aceh Barat atau Kecamatan

Woyla Timur tidak berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub sektor

perkebunan basis tersebut yang secara regional tumbuh lambat.

Untuk nilai PPW Kecamatan Woyla Timur mempunyai tiga komoditi sub

sektor perkebunan basis yang berdaya saing yaitu karet, biji kopi dan lada

mempunyai nilai PPW positif. Nilai PPW positif menunjukkan bahwa komoditi

sub sektor perkebunan ini mempunyai daya saing jika dibandingkan dengan

komoditi yang sama di wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat.

Sedangkan komoditi yang tidak dapat bersaing jika dibandingkan dengan

komoditi sub sektor perkebunan yang sama wilayah Kecamatan lainya yaitu

pinang dan pala yang ditunjukkan dengan nilai PPWnya negatif.

Tabel 24. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan WoylaTimur Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Karet 289,66 Cepat 13,20 Berdaya SaingPinang -8,63 Lambat -2,69 Tidak Berdaya SaingBiji kopi -10,69 Lambat 0,82 Berdaya SaingLada -0,39 Lambat 0,01 Berdaya SaingPala -0,37 Lambat -0,05 Tidak Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

8. Kecamatan Kaway XVI

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Kaway XVI tidak mempunyai komoditi sub sektor perkebunan yang

pertumbuhannya cepat. Komoditi yang pertumbuhannya lambat yaitu komoditi

Page 78: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

60

kelapa sawit dan kapuk yang ditunjukkan dengan nilai PP negatif. Hal tersebut

menunjukkan bahwa komoditi sub sektor perkebunan tersebut mempunyai

pertumbuhan lambat dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten Aceh

Barat atau Kecamatan Kaway XVI tidak berspesialisasi dalam menghasilkan

komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut yang secara regional tumbuh

lambat.

Untuk PPW Kecamatan Kaway XVI juga tidak mempunyai komoditi sub

sektor perkebunan basis yang berdaya saing, yang ditunjukkan nilai PPW negatif.

Nilai PPW negatif menunjukkan bahwa komoditi sub sektor perkebunan ini tidak

berdaya saing jika dibandingkan dengan komoditi yang sama di wilayah

Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat.

Tabel 25. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi sub sektor perkebunan Basis Di Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Kelapa Sawit -2.429,03 Lambat -5.258,06 Tidak Berdaya SaingKapuk -7,45 Lambat -1,28 Tidak Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

9. Kecamatan Meureubo

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Meureubo tidak mempunyai Komoditi sub sektor perkebunan yang

pertumbuhannya cepat. Komoditi basis di Kecamatan Meureubo mempunyai nilai

negatif yaitu komoditi kelapa sawit, kelapa hibrida, kakao, dan pinang, artinya

pertumbuhannya lambat dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten Aceh

Page 79: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

61

Barat atau Meureubo tidak berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub

sektor perkebunan basis tersebut yang secara regional tumbuh lambat.

Kecamatan Meureubo memepunyai dua komoditi basis yang bernilai positif

yaitu komoditi kakao dan pinang. Nilai PPW positif menunjukkan bahwa

komoditi sub sektor perkebunan ini mempunyai daya saing jika dibandingkan

dengan komoditi yang sama di wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh

Barat. Sedangkan komoditi yang tidak dapat bersaing jika dibandingkan dengan

komoditi sub sektor perkebunan yang sama wilayah Kecamatan lainya yaitu

kelapa sawit dan kelapa hibrida yang ditunjukkan dengan nilai PPWnya negatif.

Tabel 26. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan MeureuboKabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Kelapa Sawit -849,84 Lambat -3.464,42 Tidak Berdaya SaingKelapa Hibrida -33,13 Lambat -3,81 Tidak Berdaya SaingKakao -34,47 Lambat 2,35 Berdaya SaingPinang -55,00 Lambat 37,40 Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

10. Kecamatan Pante Cereumen

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Pante Cereumen tidak mempunyai komoditi sub sektor perkebunan

yang pertumbuhannya cepat. Komoditi basis di Kecamatan Pante Cereumen yang

mempunyai nilai negatif yaitu komoditi kelapa dalam, kakao, dan biji kopi artinya

pertumbuhannya lambat jika dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten

Aceh Barat atau Kecamatan Pante Cereumen tidak berspesialisasi dalam

Page 80: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

62

menghasilkan komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut yang secara regional

relatif tumbuh lebih lambat.

Sedangkan PPW Kecamatan Pante Ceuremen juga tidak mempunyai

komoditi sub sektor perkebunan basis yang berdaya saing, komoditi tersebut yaitu

kelapa dalam, kakao, dan biji kopi yang mempunyai nilai PPW negatif. Nilai

PPW negatif menunjukkan bahwa komoditi sub sektor perkebunan ini tidak

mempunyai mempunyai daya saing jika dibandingkan dengan komoditi yang

sama di wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat.

Tabel 27. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan PanteCereumen Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Kelapa dalam -79,83 Lambat -23,04 Tidak Berdaya SaingKakao -22,94 Lambat -7,75 Tidak Berdaya SaingBiji Kopi -11,70 Lambat -1,07 Tidak Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

11. Kecamatan Panton Reu

Khusus untuk Kecamatan Panton Reu, tahun dasar analisis pertumbuhannya

diambil pada tahun 2010, berbeda dengan Kecamatan lain tahun dasar analisis

diambil pada tahun 2009. Hal ini disebabkan hampir seluruh komoditi sub sektor

perkebunan di Kecamatan Panton Reu belum berproduksi tahun-tahun

sebelumnya, sehingga data komoditi sub sektor perkebunannya tersedia mulai

tahun 2010.

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Panton Reu mempunyai satu komoditi sub sektor perkebunan yang

pertumbuhannya cepat yang ditunjukkan dengan nilai PP positif. Komoditi basis

Page 81: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

63

di Kecamatan yang mempunyai nilai posistif yaitu komoditi Karet artinya

pertumbuhannya cepat dibandingkan dengan komoditi lain di Kabupaten Aceh

Barat atau Kecamatan Panton Reu berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi

sub sektor perkebunan tersebut yang secara regional relatif tumbuh lebih cepat.

Dari tabel juga dapat dilihat bahwa Kecamatan Panton Reu mempunyai lima

jenis komoditi sub sektor perkebunan basis yang bernilai PPW positif yaitu

komoditi karet, kakao, kapuk, pinang dan lada. Nilai positif menunjukkan bahwa

komoditi basis tersebut mempunyai daya saing jika dibandingkan dengan

komoditi wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat. Sedangkan

komoditi yang tidak dapat bersaing dengan baik jika dibandingkan dengan

komoditi sub sektor perkebunan yang sama wilayah Kecamatan lainya yaitu

kelapa dalam, biji kopi dan pala, yang ditunjukkan dengan nilai PPW negatif.

Tabel 28. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan PantonReu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Karet 17,98 Cepat 217,44 Berdaya SaingKelapa dalam -13,20 Lambat -0,47 Tidak Berdaya SaingKakao -24,66 Lambat 3,02 Berdaya SaingKapuk -0,32 Lambat 0,04 Berdaya SaingPinang -12,31 Lambat 0,02 Berdaya SaingBiji Kopi -4,68 Lambat -1,15 Tidak Berdaya SaingLada -0,26 Lambat 0,03 Berdaya SaingPala -0,15 Lambat -0,11 Tidak Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

12. Kecamatan Sungai Mas

Berdasarkan hasil analisis Pertumbuhan Proporsional (PP) komoditi sub

sektor perkebunan basis masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat,

Kecamatan Sungai Mas mempunyai satu komoditi sub sektor perkebunan yang

Page 82: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

64

pertumbuhannya cepat yaitu komoditi karet yang mempunyai nilai PP positif.

Nilai PP positif artinya pertumbuhannya cepat dibandingkan dengan komoditi lain

di Kabupaten Aceh Barat atau Kecamatan Sungai Mas berspesialisasi dalam

menghasilkan komoditi sub sektor perkebunan basis tersebut yang secara regional

relatif tumbuh lebih cepat. Adapun komoditi sub sektor perkebunan basis yang

mempunyai nilai PP negatif yaitu komoditi kakao, kapuk, pinang, biji kopi, dan

pala. Komoditi sub sektor perkebunan ini mempunyai kemampuan tumbuh lambat

dibandingkan dengan komoditi lain di Kecamatan lain atau Kecamatan Sungai

Mas tidak berspesialisasi dalam menghasilkan komoditi sub sektor perkebunan

basis tersebut yang secara regional relatif tumbuh lebih lambat.

Sedangkan PPW Kecamatan Sungai Mas mempunyai empat komoditi sub

sektor perkebunan basis yang berdaya saing, komoditi tersebut yaitu karet, kapuk,

biji kopi dan pala yang mempunyai nilai PPW positif, bahwa komoditi sub sektor

perkebunan ini mampu bersaing jika dibandingkan dengan komoditi yang sama di

wilayah Kecamatan lainya di Kabupaten Aceh Barat dan komoditi sub sektor

perkebunan yang tidak mempunyai daya saing di Kecamatan Sungai Mas yaitu

kakao dan pinang yang ditunjukkan dengan nilai PPW negatif.

Tabel 29. Pertumbuhan Proporsional Dan Pertumbuhan Pangsa WilayahKomoditi Sub Sektor Perkebunan Basis Di Kecamatan SungaiMas Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009-2014

Komoditi Basis PPij Kriteria PPWij Kriteria

Karet 191,45 Cepat 557,00 Berdaya SaingKakao -21,00 Lambat -4,25 Tidak Berdaya SaingKapuk -0,94 Lambat 0,14 Berdaya SaingPinang -3,94 Lambat -1,93 Tidak Berdaya SaingBiji Kopi -9,21 Lambat 0,43 Berdaya SaingPala -0,37 Lambat 0,03 Berdaya Saing

Sumber : Data Diolah (2016)

Page 83: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

65

4.3.3.Penentuan Prioritas Pengembangan Komoditi Sub Sektor PerkebunanMasing-Masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat.

Berdasarkan gabungan pendekatan Location Quotient (LQ), komponen

Pertumbuhan Proporsional (PP) dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) dapat

diketahui prioritas pengembangan komoditi sub sektor perkebunan di wilayah

masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat. Komoditi sub sektor

perkebunan yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan adalah komoditi

yang mempunyai nilai LQ>1, PP positif, PPW positif, prioritas kedua adalah yang

mempunyai nilai LQ>1, PP positif dan PPW negatif, atau LQ>1, PP negatif, PPW

positif, sedangkan yang menjadi Prioritas ketiga atau alternatif adalah komoditi

yang mempunyai nilai LQ>1, PP negatif dan PPW negatif. Jika dilihat dari

pertumbuhan dan daya saing, komoditi yang memiliki nilai LQ paling tinggi

belum dapat dikatakan sebagai komoditi prioritas utama, namun dianalisis terlebih

dahulu komponen PP dan PPWnya.

Berdasarkan prioritas pengembangan komoditi pertanian basis masing-

masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat berdasarkan pendekatan LQ, PP,

PPW, pada tabel 30 dapat diketahui komoditi-komoditi pertanian basis yang

menempati prioritas utama , kedua dan ketiga atau alternatif. Komoditi Karet

merupakan komoditi sub sektor perkebunan basis yang banyak menjadi prioritas

utama pengembangan di masing-masing Kecamatan. Ada tiga Kecamatan yang

prioritas utamanya Karet yaitu Kecamatan Woyla Timur, Panton Reu dan Sungai

Mas, selain komoditi karet tidak ada komoditi lain yang menjadi prioritas utama

di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat.

Page 84: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

66

Tabel 30. Penentuan Prioritas Pengembangan Komoditi Sub SektorPerkebunan di Wilayah Masing-Masing Kecamatan KabupatenAceh Barat Berdasarkan Analisis Location Quotient, KomponenPertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa WilayahTahun 2009-2014

Kecamatan Prioritas PengembanganUtama Kedua Ketiga

Johan Pahlawan - Kelapa dalam, Kelapa Hibrida Kakao, Pinang

Samatiga -Karet, Kelapa dalam, BijiKopi, Pala Kakao, Pinang, lada

Bubon - KaretKelapa dalam, Kakao,Pinang

Arongan Lambalek -Karet, Kelapa dalam, KelapaHibrida, -

Woyla - Kelapa Sawit, Biji Kopi, Lada Kakao, Pinang

Woyla Barat - Karet, Kakao, Biji kopi, Lada Pinang

Woyla Timur Karet Biji Kopi, Lada Pinang, Pala

Kaway XVI - - Kelapa Sawit, Kapuk

Meureubo - Kakao, PinangKelapa Sawit, KelapaHibrida

Pante Ceureumen - -Kelapa dalam, Kakao, BijiKopi

Panton Reu Karet Kakao, Kapuk, Pinang, LadaKelapa dalam, Biji Kopi,Pala

Sungai Mas Karet Kapuk, Biji Kopi, Pala Kakao, Pinang

Sumber : Data Diolah (2016)

Komoditi sub sektor perkebunan yang banyak menjadi prioritas kedua

adalah biji kopi yang terdapat di lima Kecamatan yaitu Kecamatan Samatiga,

Woyla, Woyla Barat, Woyla Timur, dan Sungai Mas. Komoditi yang sedikit

menjadi prioritas kedua di masing-masing Kecamatan adalah kelapa hibrida

(Johan Pahlawan dan Arongan Lambalek), pinang (Meureubo dan Panto Reu),

dan pala (Samatiga dan Sungai Mas), dan komoditi yang paling sedikit adalah

komoditi kelapa sawit hanya di Kecamatan Woyla.

Page 85: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

67

Kecamatan yang paling banyak mempunyai komoditi sub sektor perkebunan

Prioritas kedua adalah Kecamatan Samatiga, Woyla Barat dan Panton Reu

masing-masing sebanyak empat komoditi. Kecamatan yang paling sedikit

mempunyai komoditi sub sektor perkebunan prioritas kedua adalah Kecamatan

Bubon hanya memiliki satu komoditi yaitu karet. Sedangkan Kecamatan yang

tidak memiliki perkebunan yang digolongkan kedalam prioritas kedua adalah

Kecamatan Kaway XVI dan Kecamatan Pante Ceureumen.

Komoditi yang paling banyak menjadi prioritas ketiga adalah komoditi

pinang yang terdapat di tujuh Kecamatan yaitu Kecamatan Johan Pahlawan,

Samatiga, Bubon, Woyla, Woyla Barat, Woyla Timur, dan Sungai Mas. Komoditi

yang sedikit menjadi prioritas ketiga atau alternatif pengembangan adalah kelapa

hibrida hanya di Kecamatan Mereubo, kapuk hanya di Kecamatan Kaway XVI,

dan lada hanya di Kecamatan Samatiga, sedangkan Kecamatan yang tidak

mempunyai komoditi prioritas ketiga adalah Kecamatan Arongan Lambalek.

Kecamatan yang paling banyak mempunyai prioritas ketiga adalah

Kecamatan Samatiga, Bubon, Pante Ceureumen dan Panton Reu masing-masing

mempunyai tiga komoditi prioritas ketiga. Kecamatan Samatiga yaitu komoditi

kakao, pinang, dan lada, Kecamatan Bubon yaitu komoditi kelapa dalam, kakao

dan pinang, Kecamatan Pante Ceureumen yaitu komoditi kelapa dalam, kakao,

dan biji kopi, dan Kecamatan Panton Reu yaitu komoditi kelapa dalam, biji kopi,

dan pala. Kecamatan yang paling sedikit mempunyai komoditi prioritas ketiga

adalah Woyla Barat yang memiliki satu komoditi yaitu pinang.

Berdasarkan hasil analisis di atas, masing-masing Kecamatan mempunyai

peluang dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan komoditi sub sektor

Page 86: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

68

perkebunan basis atau unggulan yang sesuai dengan kondisi masing-masing

Kecamatan yang bersangkutan. Pengembangan komoditi bagi Kecamatan yang

memiliki lebih dari satu jenis komoditi perlu mempertimbangkan aspek-aspek lain

yang juga dimiliki oleh Kecamatan lainya seperti kemudahan dalam akses pasar

maupun sarana dan prasarana produksi perkebunan. Besarnya nilai PPW dapat

digunakan sebagai pertimbangan dalam pengembangan komoditi di Kecamatan

karena besarnya nilai PPW menunjukkan adanya keuntungan lokasional di

wilayah Kecamatan tersebut sehingga Kecamatan yang bersangkutan mempunyai

daya saing wilayah yang lebih baik.

Komoditi yang hanya menjadi prioritas utama adalah komoditi Karet,

prioritas ini sesuai dengan yang di prioritaskan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh

Barat. Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat menentukan prioritas

pengembangan dengan kriteria kecocokan lahan, pangsa pasar yang luas, dan

menguntungkan untuk dikembangkan. Kriteria yang digunakan menurut hasil

penelitian dalam penentuan prioritas pengembangan komoditi sub sektor

perkebunan adalah menghitung produksi masing-masing komoditi kemudian

dianalisis menggunakan gabungan pendekatan LQ, komponen PP dan PPW

masing-masing komoditi sub sektor perkebunan.

Berdasarkan hasil analisis komoditi unggulan ini, Karet merupakan

komoditi yang menjadi prioritas utama pengembangan, namun dilapangan sudah

banyak masyarakat sekarang ini memilih mengembangkan komoditi kelapa sawit

dibandingkan budidaya karet, bahkan ada juga masyarakat menggantikan lahan

karet dengan ditanami kelapa sawit. Hal ini diakibatkan karet yang mengalami

fluktuasi harga akhir-akhir ini, sehingga masyarakat memilih budidaya kelapa

Page 87: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

69

sawit. Oleh karena itu diharapkan adanya kebijakan dari pemerintah agar komoditi

sub sektor perkebunan yang sudah menjadi prioritas dapat dipertahankan seperti

karet. Selain itu komoditi sub sektor perkebunan lain yang menjadi prioritas kedua

dan ketiga diharapkan juga adanya perhatian dari pemerintah pengadaan sarana

dan prasarana produksi dan lain-lain sehingga mampu menjadi komoditi sub

sektor perkebunan prioritas utama untuk kedepanya. Selain kebijakan pemerintah,

keputusan masyarakat untuk membudidaya komoditi sub sektor perkebunan selain

karet juga berpengaruh, hal ini dapat dipertimbangkan menurut potensi wilayah

masing-masing.

Page 88: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

70

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

komoditi yang mempunyai nilai LQ>1 atau komoditi unggulan di masing-masing

kecamatan di Kabupaten Aceh Barat yaitu sebagai berikut :

- Kecamatan Johan Pahlawan memiliki empat komoditi unggulan yaitu

kelapa dalam dan kelapa hibrida (prioritas kedua), kakao dan pinang

(prioritas ketiga).

- Kecamatan Samatiga mempunyai tujuh komoditi unggulan karet, kelapa

dalam, biji kopi dan pala (prioritas kedua), lada, kakao dan pinang (prioritas

ketiga).

- Kecamatan Bubon mempunyai empat komoditi unggulan yaitu karet

(prioritas kedua), kelapa dalam, kakao dan pinang (prioritas ketiga).

- Kecamatan Arongan Lambalek mempunyai tiga komoditi unggulan yaitu

karet, kelapa dalam dan kelapa hibrida (prioritas kedua).

- Kecamatan Woyla mempunyai lima komoditi unggulan yaitu kelapa sawit,

biji kopi dan lada (prioritas kedua), kakao dan pinang (prioritas ketiga).

- Kecamatan Woyla Barat mempunyai lima komoditi unggulan yaitu karet,

kakao, biji kopi dan lada (prioritas kedua), pinang (prioritas ketiga).

- Kecamatan Woyla Timur mempunyai lima komoditi unggulan yaitu karet

(prioritas pertama), biji kopi dan lada (prioritas kedua), pinang dan pala

(prioritas ketiga).

- Kecamatan Kaway XVI mempunyai dua komoditi unggulan yaitu kelapa

sawit dan kapuk (prioritas ketiga).

Page 89: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

71

- Kecamatan Meureubo mempunyai empat komoditi unggulan yaitu kakao

dan pinang (prioritas kedua), kelapa sawit dan kelapa hibrida (prioritas

ketiga).

- Kecamatan Pante Ceureumen mempunyai tiga komoditi unggulan yaitu

kelapa dalam, kakao dan biji kopi (prioritas ketiga).

- Kecamatan Panton Reu mempunyai delapan komoditi unggulan yaitu karet

(prioritas pertama), kakao, kapuk, pinang dan lada (prioritas kedua), biji

kopi, kelapa dalam dan pala (prioritas ketiga).

- Kecamatan Sungai Mas mempunyai enam komoditi unggulan yaitu karet

(prioritas pertama), kapuk, biji kopi dan pala (prioritas kedua), kakao dan

pinang (prioritas ketiga).

5.2. Saran

1. Untuk menjadikan komoditi andalan dalam pembangunan perkebunan,

diharapkan di daerah Kabupaten Aceh Barat, perlu mengembangkan

komoditi yang menjadi prioritas utama yaitu Karet tanpa mengabaikan

komoditi perkebunan lain agar tetap menjadi prioritas pengembangan

kedepan. Selain itu, pemerintah juga harus menyesuaikan dengan trend yang

sedang berlangsung dalam masyarakat.

2. Penelitian ini masih terbatas yaitu menggunakan nilai produksi yang berasal

dari perkebunan rakyat sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan

kombinasi dari perkebunan besar yang ada di Kabupaten Aceh Barat, dan

menggunakan pendekatan lain seperti pendekatan Analisis Komoditi

andalan Prioritas (AKAP), Pendekatan Priority Plus Indeks (PPI) atau

Indeks Unggulan Prioritas (IUP).

Page 90: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

72

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah. Yogyakarta : GrahaIlmu

Arifin, Bustanul. 2001. Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Jakarta :Erlangga

BAPPEDA. 2014. Potensi Ekonomi Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014: AcehBarat

Badan Pusat Statistik. 2010. Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2010 : AcehBarat.

. 2011. Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2011: AcehBarat

. 2012. Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2012: AcehBarat

. 2013. Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2013: AcehBarat

. 2014. Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2014: AcehBarat

. 2015. Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2015: AcehBarat

Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : Bumi Aksara

Daryanto, Arief dan Yundy Hafizrianda. 2010. Model-Model Kuantitatif UntukPerencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah. Bogor : IPB Press

Dewi, Noeke K. 2008. Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis KomoditiPertanian Di Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Surakarta. FakultasPertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Tersedia dihttps://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/7628/MjAxMDU%3D/Pembangunan-wilayah-kecamatan-berbasis-komoditi-pertanian-di-Kabupaten-Ponorogo-abstrak.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id.(Diakses 16 Maret 2016)

DISHUTBUN. 2014. Buku Database Kehutanan Dan Perkebunan Tahun 2014:Aceh Barat

. 2015. Buku Database Kehutanan Dan Perkebunan Tahun 2015:Aceh Barat

Page 91: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

73

Fadhil, Muhammad. 2012. Potensi Lahan Dan Komoditi Unggulan Kabupaten DiAceh Barat. http://Fadhil-paktani.blogspot.com/2012/03/potensi-lahan-dan-komoditi-unggulan.html (Diakses 17 Desember 2015)

Firdaus, Muhammad, et all. 2009. Penentuan Komoditas Pertanian Unggulan DiKabupaten Jember. Jurnal SEP. Vol 3 No 1

Hapsari, Paramita. 2007. Identifikasi Komoditi Pertanian Unggulan di KabupatenSemarang. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.Surakarta. Tersedia di http: //digilib. uns.ac.id/ dokumen/ download/7595 /MjAwMzY%3D /Identifikasi-komoditi-pertanian-unggulan-di-kabupaten-semarangabstrak.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id (Diakses2 Februari 2016)

Hendayana, Rachmat. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) DalamPenentuan Komoditas Unggulan Nasional. Jurnal InformatikaPertanian. Vol 12

Nurmala, Tati, et all. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian . Yogyakarta: Graha Ilmu

Oktavia, Zalika, et all. 2015. Sektor Pertanian Unggulan Di Sumatera Selatan.Jurnal Agraris. Vol 1 No 2

Safrizal, Alvian dan Osmar Shalih. 2013. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ)Dalam Penentuan Komoditas Palawija Unggulan Pada ProvinsiTermuda NKRI: Sulawesi Barat. Tersedia dihttps://alviansaf.wordpress.com/2013/03/14/aplikasi-metode-location-quotient-lq-dalam-penentuan-komoditas-palawija-unggulan-pada-provinsi-termuda-nkri-sulawesi-barat/+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id(Diakses 7 Maret 2016)

Sitorus, Nurmely V. 2014. Analisis Penentuan Komoditi Perkebunan Basis DiWilayah Masing-Masing Kecamatan Kabupaten Simalungun. Tesis.Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian UniversitasSumatera Utara. Medan

Sukirno, Sadono. 2007. Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah, Dan DasarKebijakan. Jakarta : Kencana

Su’ud, Hassan. 2004. Pengenalan Pembangunan Pertanian dan Keterkaitanya.Jakarta : YCMC

Suwarto dan Yuke Octavianty. 2012. Budidaya 12 Tanaman PerkebunanUnggulan. Jakarta : Penebar Swadaya

Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional teori dan Aplikasi Edisi Revisi.Jakarta : PT Bumi Aksara

Page 92: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

Lampiran 1. Produksi Tanaman Sub Sektor Perkebunan Masing-Masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

1. Kecamatan Johan Pahlawan

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 53,10 53,10 53,10 54,30 103,50 103,002 Kelapa Sawit 273,60 273,60 273,60 273 261,00 551,003 Kelapa Dalam 32,11 32,11 32,11 24,70 25,70 30,704 Kelapa Hibrida 1,70 1,70 1,70 2,50 2,50 2,505 Kakao 8,26 8,26 8,26 3,67 3,67 3,676 Kapuk 0 0 0,00 0,00 0,10 0,107 Pinang 5,85 5,85 5,85 4,75 4,75 5,758 Biji Kopi 0,45 0,45 0,45 0,30 0,30 0,309 Lada 0 0 0 0 0 010 Pala 0 0 0 0 0 0

Jumlah 375,07 375,07 375,07 363,22 401,52 697,02Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-20152. Kecamatan Samatiga

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 1.349,92 1.799,80 1.799,80 1.981,00 2.519,87 2.509,372 Kelapa Sawit 486,72 491,72 491,72 652,00 757,00 786,003 Kelapa Dalam 237,85 237,85 237,85 228,70 228,95 235,954 Kelapa Hibrida 0,96 0,96 0,96 1,00 1,00 1,005 Kakao 37,75 37,75 37,75 26,43 11,68 12,886 Kapuk 0,50 0,50 0,50 0,40 0,41 0,417 Pinang 14,30 14,30 14,30 11,70 12,95 13,468 Biji Kopi 6,90 6,90 6,90 4,90 4,90 4,909 Lada 0,30 0,25 0,25 0,01 0,01 0,0110 Pala 4,75 4,75 4,75 4,10 4,10 4,20

Jumlah 2.139,95 2.594,78 2.594,78 2.910,24 3.540,87 3.568,18Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-20153. Kecamatan Bubon

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 949,46 1.483,36 1.483,36 1.772,23 1.615,43 1.615,432 Kelapa Sawit 2.042,04 2.057,04 2.057,04 2.880,00 3.109,00 3.428,003 Kelapa Dalam 82,55 82,55 82,55 65,00 66,00 68,504 Kelapa Hibrida 2,40 2,40 2,40 2,50 2,50 2,505 Kakao 21,42 21,42 21,42 13,11 13,11 11,116 Kapuk 0,70 0,70 0,70 0,50 0,50 0,507 Pinang 18,25 18,25 18,25 15,10 16,10 17,608 Biji Kopi 5,88 6,10 6,10 3,94 3,94 3,949 Lada 0 0 0 0 0 010 Pala 0,57 0,57 0,57 0,50 0,50 0,50

Jumlah 3.123,27 3.672,39 3.672,39 4.752,88 4.827,08 5.148,08Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

No Komoditi Tahun Produksi (Ton)

Tahun Produksi (Ton)No Komoditi

Tahun Produksi (Ton)KomoditiNo

Page 93: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

4. Kecamatan Arongan Lambalek

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 1.380,40 1.380,40 1.380,40 1.480,21 2.420,67 2.420,312 Kelapa Sawit 2.480,64 2.495,64 2.495,64 5.495,00 6.107,00 6.151,003 Kelapa Dalam 360,42 360,42 366,02 326,80 326,80 331,804 Kelapa Hibrida 108,80 108,80 82,00 15,50 15,50 15,505 Kakao 12,64 12,64 12,64 13,78 13,78 17,786 Kapuk 0,75 0,75 0,75 0,60 0,60 0,607 Pinang 18,60 19,10 19,10 15,60 16,60 18,108 Biji Kopi 4,50 4,50 4,50 2,00 2,00 2,009 Lada 0 0 0 0 0 010 Pala 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

Jumlah 4.367,05 4.382,55 4.361,35 7.349,79 8.903,25 8.957,39Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

5. Kecamatan Woyla

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 859,99 1.146,85 1.146,85 1.872,97 1.604,31 1.604,312 Kelapa Sawit 4.440,24 4.460,24 4.460,24 6.542,00 6.972,00 7.407,003 Kelapa Dalam 40,20 40,20 40,20 33,50 33,00 34,004 Kelapa Hibrida 0 0 0 0 0 05 Kakao 59,79 59,79 59,79 33,18 29,18 31,186 Kapuk 1,00 1,00 1,00 0,80 0,80 0,807 Pinang 58,10 58,10 58,10 48,30 49,30 52,308 Biji Kopi 17,04 17,50 17,50 11,35 11,35 11,359 Lada 0,60 0,60 0,60 0,03 0,03 0,0310 Pala 1,25 1,25 1,25 1,20 1,20 1,24

Jumlah 5.478,21 5.785,53 5.785,53 8.543,33 8.701,17 9.142,21Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

6. Kecamatan Woyla Barat

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 3.191,62 3.191,62 3.191,62 3.791,68 5.521,86 5.521,862 Kelapa Sawit 1.834,56 1.842,56 1.842,56 1.863,00 2.024,00 2.097,003 Kelapa Dalam 27,96 27,96 27,96 23,30 23,50 24,054 Kelapa Hibrida 0 0 0 0 0 05 Kakao 22,08 22,08 22,08 26,32 25,12 26,326 Kapuk 0,80 0,70 0,70 0,70 0,70 0,707 Pinang 27,72 27,72 27,72 23,10 23,35 23,358 Biji Kopi 15,50 15,50 15,50 10,40 10,40 10,409 Lada 0,30 0,30 0,30 0,02 0,02 0,0310 Pala 1,00 1,00 1,00 0,80 0,80 0,80

Jumlah 5.121,54 5.129,44 5.129,44 5.739,32 7.629,75 7.704,51Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

Tahun Produksi (Ton)

Tahun Produksi (Ton)

No Komoditi Tahun Produksi (Ton)

No Komoditi

No Komoditi

Page 94: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

7. Kecamatan Woyla Timur

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 543,74 543,74 543,74 743,00 1.011,24 1.041,242 Kelapa Sawit 1.803,36 1.818,36 1.818,36 2.782,00 3.097,00 3.170,003 Kelapa Dalam 27,12 27,12 27,12 22,60 23,60 24,104 Kelapa Hibrida 0 0 0 0 0 05 Kakao 7,07 7,07 7,07 3,04 2,40 3,606 Kapuk 0,60 0,60 0,60 0,40 0,40 0,407 Pinang 25,20 25,70 25,70 20,90 21,40 22,908 Biji Kopi 14,85 14,85 14,85 10,30 10,30 10,309 Lada 0,30 0,30 0,30 0,02 0,02 0,0310 Pala 0,75 0,75 0,75 0,60 0,60 0,60

Jumlah 2.422,99 2.438,49 2.438,49 3.582,86 4.166,96 4.273,17Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

8. Kecamatan Kaway XVI

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 1.477,15 1.477,15 1.477,15 1.675,00 2.520,42 2.523,422 Kelapa Sawit 24.310,80 24.335,80 24.335,80 25.336,79 25.253,00 25.326,003 Kelapa Dalam 159,65 159,65 159,65 135,30 136,30 138,304 Kelapa Hibrida 12,48 12,48 4,68 3,00 3,00 05 Kakao 55,22 55,22 55,22 35,23 14,52 16,526 Kapuk 11,10 10,10 10,10 6,35 6,35 6,357 Pinang 28,05 28,55 28,55 19,40 20,75 25,258 Biji Kopi 24,98 24,98 6,98 11,80 11,80 11,809 Lada 0,60 0,45 0,03 0 0 010 Pala 4,35 4,35 4,35 3,34 3,34 3,34

Jumlah 26.084,38 26.108,73 26.082,51 27.226,21 27.969,48 28.050,98Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-20159. Kecamatan Meureubo

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 949,47 949,47 949,47 1.692,00 2.071,46 2.078,962 Kelapa Sawit 8.505,60 8.525,60 8.525,60 7.625,56 7.192,00 7.236,003 Kelapa Dalam 170,64 170,64 164,64 137,20 137,70 142,704 Kelapa Hibrida 27,20 27,20 27,20 4,50 4,50 05 Kakao 45,02 45,02 45,02 30,06 27,01 29,016 Kapuk 0,60 0,60 0,60 0,50 0,51 0,557 Pinang 40,50 40,50 40,50 33,90 35,90 37,408 Biji Kopi 8,30 8,30 8,30 5,44 5,44 5,449 Lada 0 0 0 0 0 010 Pala 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

Jumlah 9.747,63 9.767,63 9.761,63 9.529,46 9.474,82 9.530,36Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

Tahun Produksi (Ton)

Tahun Produksi (Ton)

Tahun Produksi (Ton)

No Komoditi

No Komoditi

No Komoditi

Page 95: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

10. Kecamatan Pante Ceureumen

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 840,88 840,88 840,88 1.465,00 1.726,97 1.731,472 Kelapa Sawit 3.317,76 3.337,76 3.337,76 5.272,00 5.516,00 5.516,003 Kelapa Dalam 176,02 176,02 176,02 135,50 135,65 136,154 Kelapa Hibrida 0 0 0 3,00 0 05 Kakao 29,96 29,96 29,96 19,56 9,99 9,996 Kapuk 0,90 0,90 0,90 0,70 0,70 0,707 Pinang 14,10 14,10 14,10 11,80 13,05 15,058 Biji Kopi 16,25 16,25 16,25 9,30 9,30 9,309 Lada 0 0 0 0 0 010 Pala 0,90 0,90 0,90 0,80 0,80 0,80

Jumlah 4.396,77 4.416,77 4.416,77 6.917,66 7.412,46 7.419,46Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

11. Kecamatan Panton Reu

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 33,75 33,75 33,75 175,79 281,25 281,252 Kelapa Sawit 0 491,72 491,72 503,00 742,00 815,003 Kelapa Dalam 0 27,96 27,96 23,30 24,30 24,304 Kelapa Hibrida 0 0 0 0 0 05 Kakao 0 30,22 0 18,60 18,60 19,406 Kapuk 0 0,50 0,50 0,40 0,40 0,407 Pinang 0 27,72 27,72 23,10 23,35 25,358 Biji Kopi 0 6,50 6,50 3,00 3,00 3,009 Lada 0 0,20 0,20 0,00 0 0,0410 Pala 0 0,30 0,30 0,14 0,14 0,14

Jumlah 33,75 618,87 588,65 747,33 1.093,04 1.168,88Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

12. Kecamatan Sungai Mas

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 359,38 359,38 359,38 567,25 1.236,47 1.236,472 Kelapa Sawit 1.951,20 1.961,20 1.961,20 1.741,00 2.210,00 2.239,003 Kelapa Dalam 20,28 20,28 20,28 23,30 16,90 16,654 Kelapa Hibrida 0 0 0 0 0 05 Kakao 27,42 27,42 27,42 12,19 11,99 11,996 Kapuk 1,40 1,40 1,40 1,10 1,10 1,107 Pinang 11,50 11,50 11,50 9,50 9,75 9,758 Biji Kopi 12,80 12,80 12,80 8,60 8,60 8,609 Lada 0 0 0 0 0 010 Pala 0,75 0,75 0,75 0,64 0,64 0,68

Jumlah 2.384,73 2.394,73 2.394,73 2.363,58 3.495,45 3.524,24Sumber : BPS, Aceh Barat 2010-2015

Tahun Produksi (Ton)

Tahun Produksi (Ton)

Tahun Produksi (Ton)

No Komoditi

No Komoditi

No Komoditi

Page 96: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 11.988,86 13.259,50 13.259,50 17.270,43 22.633,45 22.667,092 Kelapa Sawit 51.446,52 52.091,24 52.091,24 60.965,35 63.240,00 64.722,003 Kelapa Dalam 1.334,80 1.362,76 1.362,36 1.179,20 1.178,40 1.207,204 Kelapa Hibrida 153,54 153,54 118,94 32,00 29,00 21,505 Kakao 326,63 356,85 326,63 235,17 181,05 193,456 Kapuk 18,35 17,75 17,75 12,45 12,57 12,617 Pinang 262,17 291,39 291,39 237,15 247,25 266,268 Biji Kopi 127,45 134,63 116,63 81,33 81,33 81,339 Lada 2,10 2,10 1,68 0,08 0,08 0,14

10 Pala 14,92 15,22 15,22 12,72 12,72 12,90Jumlah 65.675,34 67.684,98 67.601,34 80.025,88 87.615,85 89.184,48

Sumber : BPS Aceh Barat 2010-2015

Lampiran 2. Total Produksi Tanaman Sub Sektor Perkebunan Kabupaten Aceh Barat

No Komoditi Tahun Produksi (Ton)

Page 97: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

Lampiran 3. Rata-Rata Location Quotient (LQ) Masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

1. Kecamatan Johan Pahlawan

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 0,78 0,72 0,72 0,69 1,00 0,58 4,49 0,75 -2 Kelapa Sawit 0,93 0,95 0,95 0,99 0,90 1,09 5,80 0,97 -3 Kelapa Dalam 4,21 4,25 4,25 4,61 4,76 3,25 25,34 4,22 Unggulan4 Kelapa Hibrida 1,94 2,00 2,58 17,21 18,81 14,88 57,41 9,57 Unggulan5 Kakao 4,43 4,18 4,56 3,44 4,42 2,43 23,45 3,91 Unggulan6 Kapuk 0,00 0,00 0,00 0,00 1,74 1,01 2,75 0,46 -7 Pinang 3,91 3,62 3,62 4,41 4,19 2,76 22,52 3,75 Unggulan8 Biji Kopi 0,62 0,60 0,70 0,81 0,80 0,47 4,01 0,67 -9 Lada 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - -10 Pala 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - -

Sumber : Data diolah (2016)

2. Kecamatan Samatiga

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 3,46 3,54 3,54 3,15 2,75 2,77 19,21 3,20 Unggulan2 Kelapa Sawit 0,29 0,25 0,25 0,29 0,30 0,30 1,68 0,28 -3 Kelapa Dalam 5,47 4,55 4,55 5,33 4,81 4,89 29,60 4,93 Unggulan4 Kelapa Hibrida 0,19 0,16 0,21 0,86 0,85 1,16 3,44 0,57 -5 Kakao 3,55 2,76 3,01 3,09 1,60 1,66 15,67 2,61 Unggulan6 Kapuk 0,84 0,73 0,73 0,88 0,81 0,81 4,81 0,80 -7 Pinang 1,67 1,28 1,28 1,36 1,30 1,26 8,15 1,36 Unggulan8 Biji Kopi 1,66 1,34 1,54 1,66 1,49 1,51 9,19 1,53 Unggulan9 Lada 4,38 3,11 3,88 3,27 3,09 1,79 19,52 3,25 Unggulan10 Pala 9,77 8,14 8,13 8,86 7,98 8,14 51,02 8,50 Unggulan

Sumber : Data diolah (2016)

3. Kecamatan Bubon

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 1,67 2,06 2,06 1,73 1,30 1,23 10,04 1,67 Unggulan2 Kelapa Sawit 0,83 0,73 0,73 0,80 0,89 0,92 4,89 0,82 -3 Kelapa Dalam 1,30 1,12 1,12 0,93 1,02 0,98 6,46 1,08 Unggulan4 Kelapa Hibrida 0,33 0,29 0,37 1,32 1,56 2,01 5,88 0,98 -5 Kakao 1,38 1,11 1,21 0,94 1,31 0,99 6,94 1,16 Unggulan6 Kapuk 0,80 0,73 0,73 0,68 0,72 0,69 4,34 0,72 -7 Pinang 1,46 1,15 1,15 1,07 1,18 1,15 7,17 1,20 Unggulan8 Biji Kopi 0,97 0,84 0,96 0,82 0,88 0,84 5,30 0,88 -9 Lada - - - - - - - - -10 Pala 0,80 0,69 0,69 0,66 0,71 0,67 4,23 0,70 -

Sumber : Data diolah (2016)

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata Keterangan

Keterangan

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata Keterangan

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Page 98: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

4. Kecamatan Arongan Lambalek

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 1,73 1,56 1,61 0,93 1,05 1,06 7,95 1,33 Unggulan2 Kelapa Sawit 0,73 0,72 0,74 0,98 0,95 0,95 5,06 0,84 -3 Kelapa Dalam 4,06 3,96 4,16 3,02 2,73 2,74 20,67 3,45 Unggulan4 Kelapa Hibrida 10,66 10,62 10,69 5,27 5,26 7,18 49,67 8,28 Unggulan5 Kakao 0,58 0,53 0,60 0,64 0,75 0,92 4,01 0,67 -6 Kapuk 0,61 0,63 0,65 0,52 0,47 0,47 3,37 0,56 -7 Pinang 1,07 0,98 1,02 0,72 0,66 0,68 5,12 0,85 -8 Biji Kopi 0,53 0,50 0,60 0,27 0,24 0,24 2,38 0,40 -9 Lada - - - - - - - - -10 Pala 0,30 0,30 0,31 0,26 0,23 0,23 1,62 0,27 -

Sumber : Data diolah (2016)

5. Kecamatan Woyla

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 0,86 1,01 1,01 1,02 0,71 0,69 5,30 0,88 -2 Kelapa Sawit 1,03 1,00 1,00 1,01 1,11 1,12 6,27 1,04 Unggulan3 Kelapa Dalam 0,36 0,35 0,34 0,27 0,28 0,27 1,87 0,31 -4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao 2,19 1,96 2,14 1,32 1,62 1,57 10,81 1,80 Unggulan6 Kapuk 0,65 0,66 0,66 0,60 0,64 0,62 3,83 0,64 -7 Pinang 2,66 2,33 2,33 1,91 2,01 1,92 13,15 2,19 Unggulan8 Biji Kopi 1,60 1,52 1,75 1,31 1,41 1,36 8,95 1,49 Unggulan9 Lada 3,43 3,34 4,17 3,35 3,78 2,09 20,15 3,36 Unggulan10 Pala 1,00 0,96 0,96 0,88 0,95 0,94 5,70 0,95 -

Sumber : Data diolah (2016)

6. Kecamatan Woyla Barat

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 3,41 3,18 3,17 3,06 2,80 2,82 18,44 3,07 Unggulan2 Kelapa Sawit 0,46 0,47 0,47 0,43 0,37 0,38 2,56 0,43 -3 Kelapa Dalam 0,27 0,27 0,27 0,28 0,23 0,23 1,54 0,26 -4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao 0,87 0,82 0,89 1,56 1,59 1,57 7,30 1,22 Unggulan6 Kapuk 0,56 0,52 0,52 0,78 0,64 0,64 3,67 0,61 -7 Pinang 1,36 1,26 1,25 1,36 1,08 1,02 7,32 1,22 Unggulan8 Biji Kopi 1,56 1,52 1,75 1,78 1,47 1,48 9,56 1,59 Unggulan9 Lada 1,83 1,89 2,35 3,32 2,87 2,48 14,74 2,46 Unggulan10 Pala 0,86 0,87 0,87 0,88 0,72 0,72 4,91 0,82 -

Sumber : Data diolah (2016)

Keterangan

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata Keterangan

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

KeteranganNo KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Page 99: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

7. Kecamatan Woyla Timur

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 1,23 1,14 1,14 0,96 0,94 0,96 6,36 1,06 Unggulan2 Kelapa Sawit 0,95 0,97 0,97 1,02 1,03 1,02 5,96 0,99 -3 Kelapa Dalam 0,55 0,55 0,55 0,43 0,42 0,42 2,92 0,49 -4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao 0,59 0,55 0,60 0,29 0,28 0,39 2,69 0,45 -6 Kapuk 0,89 0,94 0,94 0,72 0,67 0,66 4,81 0,80 -7 Pinang 2,61 2,45 2,45 1,97 1,82 1,80 13,08 2,18 Unggulan8 Biji Kopi 3,16 3,06 3,53 2,83 2,66 2,64 17,88 2,98 Unggulan9 Lada 3,87 3,97 4,95 5,32 5,26 4,47 27,83 4,64 Unggulan10 Pala 1,36 1,37 1,37 1,05 0,99 0,97 7,11 1,19 Unggulan

Sumber : Data diolah (2016)

8. Kecamatan Kaway XVI

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 0,31 0,29 0,29 0,29 0,35 0,35 1,88 0,31 -2 Kelapa Sawit 1,19 1,21 1,21 1,22 1,25 1,24 7,33 1,22 Unggulan3 Kelapa Dalam 0,30 0,30 0,30 0,34 0,36 0,36 1,97 0,33 -4 Kelapa Hibrida 0,20 0,21 0,10 0,28 0,32 - 1,12 0,19 -5 Kakao 0,43 0,40 0,44 0,44 0,25 0,27 2,23 0,37 -6 Kapuk 1,52 1,48 1,47 1,50 1,58 1,60 9,16 1,53 Unggulan7 Pinang 0,27 0,25 0,25 0,24 0,26 0,30 1,58 0,26 -8 Biji Kopi 0,49 0,48 0,16 0,43 0,45 0,46 2,47 0,41 -9 Lada 0,72 0,56 0,05 - - - 1,32 0,22 -10 Pala 0,73 0,74 0,74 0,77 0,82 0,82 4,63 0,77 -

Sumber : Data diolah (2016)

9. Kecamatan Meureubo

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 0,53 0,50 0,50 0,82 0,85 0,86 4,05 0,68 -2 Kelapa Sawit 1,11 1,13 1,13 1,05 1,05 1,05 6,53 1,09 Unggulan3 Kelapa Dalam 0,86 0,87 0,84 0,98 1,08 1,11 5,73 0,95 -4 Kelapa Hibrida 1,19 1,23 1,58 1,18 1,43 - 6,62 1,10 Unggulan5 Kakao 0,93 0,87 0,95 1,07 1,38 1,40 6,61 1,10 Unggulan6 Kapuk 0,22 0,23 0,23 0,34 0,38 0,41 1,81 0,30 -7 Pinang 1,04 0,96 0,96 1,20 1,34 1,31 6,82 1,14 Unggulan8 Biji Kopi 0,44 0,43 0,49 0,56 0,62 0,63 3,16 0,53 -9 Lada - - - - - - - - -10 Pala 0,14 0,14 0,14 0,20 0,22 0,22 1,04 0,17 -

Sumber : Data diolah (2016)

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata Keterangan

Keterangan

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata Keterangan

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Page 100: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

10. Kecamatan Pante Ceureumen

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 1,05 0,97 0,97 0,98 0,90 0,92 5,79 0,97 -2 Kelapa Sawit 0,96 0,98 0,98 1,00 1,03 1,02 5,98 1,00 -3 Kelapa Dalam 1,97 1,98 1,98 1,33 1,36 1,36 9,97 1,66 Unggulan4 Kelapa Hibrida - - - 1,08 - - 1,08 0,18 -5 Kakao 1,37 1,29 1,40 0,96 0,65 0,62 6,30 1,05 Unggulan6 Kapuk 0,73 0,78 0,78 0,65 0,66 0,67 4,26 0,71 -7 Pinang 0,80 0,74 0,74 0,58 0,62 0,68 4,16 0,69 -8 Biji Kopi 1,90 1,85 2,13 1,32 1,35 1,37 9,94 1,66 Unggulan9 Lada - - - - - - - - -10 Pala 0,90 0,91 0,91 0,73 0,74 0,75 4,93 0,82 -

Sumber : Data diolah (2016)

11. Kecamatan Panton Reu

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 5,48 0,28 0,29 1,09 1,00 0,95 9,08 1,51 Unggulan2 Kelapa Sawit - 1,03 1,08 0,88 0,94 0,96 4,90 0,82 -3 Kelapa Dalam - 2,24 2,36 2,12 1,65 1,54 9,91 1,65 Unggulan4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao - 9,26 - 8,47 8,23 7,65 33,62 5,60 Unggulan6 Kapuk - 3,08 3,23 3,44 2,55 2,42 14,73 2,45 Unggulan7 Pinang - 10,40 10,92 10,43 7,57 7,26 46,59 7,77 Unggulan8 Biji Kopi - 5,28 6,40 3,95 2,96 2,81 21,40 3,57 Unggulan9 Lada - 10,42 13,67 5,10 - 21,80 50,99 8,50 Unggulan10 Pala - 2,16 2,26 1,18 0,88 0,83 7,31 1,22 Unggulan

Sumber : Data diolah (2016)

12. Kecamatan Sungai Mas

2009 2010 2011 2012 2013 20141 Karet 0,83 0,77 0,77 1,11 1,37 1,38 6,22 1,04 Unggulan2 Kelapa Sawit 1,04 1,06 1,06 0,97 0,88 0,88 5,89 0,98 -3 Kelapa Dalam 0,42 0,42 0,42 0,67 0,36 0,35 2,64 0,44 -4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao 2,31 2,17 2,37 1,76 1,66 1,57 11,84 1,97 Unggulan6 Kapuk 2,10 2,23 2,23 2,99 2,19 2,21 13,95 2,32 Unggulan7 Pinang 1,21 1,12 1,11 1,36 0,99 0,93 6,71 1,12 Unggulan8 Biji Kopi 2,77 2,69 3,10 3,58 2,65 2,68 17,46 2,91 Unggulan9 Lada - - - - - - - - -10 Pala 1,38 1,39 1,39 1,70 1,26 1,33 8,47 1,41 Unggulan

Sumber : Data diolah (2016)

Keterangan

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata Keterangan

No KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

KeteranganNo KomoditiLQ

Jumlah Rata-rata

Page 101: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

Lampiran 4. Komoditi Basis Pertumbuhan Proporsional (PP) dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) Masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

1. Kecamatan Johan PahlawanKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKelapa Dalam 30,70 32,11 0,96 1.207,20 1.334,80 0,90 89.184,48 65.675,34 1,36 11,49 -14,56 1,66 -1,41 -1,41Kelapa Hibrida 2,50 1,70 1,47 21,50 153,54 0,14 89.184,46 65.675,34 1,36 0,61 -2,07 2,26 0,80 0,80Kakao 3,67 8,26 0,44 193,45 326,63 0,59 89.184,46 65.675,34 1,36 2,96 -6,32 -1,22 -4,59 -4,59Pinang 5,75 5,85 0,98 266,26 262,17 1,02 89.184,46 65.675,34 1,36 2,09 -2,00 -0,19 -0,10 -0,102. kecamatan SamatigaKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKaret 2.509,37 1.349,92 1,86 22.667,09 11.988,86 1,89 89.184,46 65.675,34 1,36 483,22 719,13 -42,90 1.159,45 1.159,45Kelapa Dalam 235,95 237,85 0,99 1.207,20 1.334,80 0,90 89.184,46 65.675,34 1,36 85,14 -107,88 20,84 -1,90 -1,90Kakao 12,88 37,75 0,34 193,45 326,63 0,59 89.184,46 65.675,34 1,36 13,51 -28,91 -9,48 -24,87 -24,87Pinang 13,46 14,30 0,94 266,26 262,17 1,02 89.184,46 65.675,34 1,36 5,12 -4,90 -1,06 -0,84 -0,84Biji Kopi 4,90 6,90 0,71 81,33 127,45 0,64 89.184,46 65.675,34 1,36 2,47 -4,97 0,50 -2,00 -2,00Lada 0,01 0,30 0,03 0,14 2,10 0,07 89.184,46 65.675,34 1,36 0,11 -0,39 -0,01 -0,29 -0,29Pala 4,20 4,75 0,88 12,90 14,92 0,86 89.184,46 65.675,34 1,36 1,70 -2,34 0,09 -0,55 -0,553. kecamatan BubonKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKaret 1.615,43 949,46 1,70 22.667,09 11.988,86 1,89 89.184,46 65.675,34 1,36 339,87 505,80 -179,69 665,97 665,97Kelapa Dalam 68,50 82,55 0,83 1.207,20 1.334,80 0,90 89.184,46 65.675,34 1,36 29,55 -37,44 -6,16 -14,05 -14,05Kakao 11,11 21,42 0,52 193,45 326,63 0,59 89.184,46 65.675,34 1,36 7,67 -16,40 -1,58 -10,31 -10,31pinang 17,60 18,25 0,96 266,26 262,17 1,02 89.184,46 65.675,34 1,36 6,53 -6,25 -0,93 -0,65 -0,654. Kecamatan Arongan LambalekKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKaret 2.420,31 1.380,40 1,75 22.667,09 11.988,86 1,89 89.184,46 65.675,34 1,36 494,13 735,37 -189,58 1.039,91 1.039,91Kelapa Dalam 331,80 360,42 0,92 1.207,20 1.334,80 0,90 89.184,46 65.675,34 1,36 129,02 -163,47 5,83 -28,62 -28,62Kelapa Hibrida 15,50 108,80 0,14 21,50 153,54 0,14 89.184,46 65.675,34 1,36 38,95 -132,51 0,26 -93,30 -93,305. Kecamatan WoylaKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKelapa Sawit 7.407,00 4.440,24 1,67 64.722,00 51.446,52 1,26 89.184,46 65.675,34 1,36 1.589,43 -443,65 1.820,98 2.966,76 2.966,76Kakao 31,18 59,79 0,52 193,45 326,63 0,59 89.184,46 65.675,34 1,36 21,40 -45,78 -4,23 -28,61 -28,61pinang 52,30 58,10 0,90 266,26 262,17 1,02 89.184,46 65.675,34 1,36 20,80 -19,89 -6,71 -5,80 -5,80biji kopi 11,35 17,04 0,67 81,33 127,45 0,64 89.184,46 65.675,34 1,36 6,10 -12,27 0,48 -5,69 -5,69lada 0,03 0,60 0,05 0,14 2,10 0,07 89.184,46 65.675,34 1,36 0,21 -0,77 -0,01 -0,57 -0,57Sumber : Data diolah (2016)

Page 102: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

6. Kecamatan Woyla BaratKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKaret 5.521,86 3.191,62 1,73 22.667,09 11.988,86 1,89 89.184,46 65.675,34 1,36 1.142,47 1.700,24 -512,47 2.330,24 2.330,24Kakao 26,32 22,08 1,19 193,45 326,63 0,59 89.184,46 65.675,34 1,36 7,90 -16,91 13,24 4,24 4,24pinang 23,35 27,72 0,84 266,26 262,17 1,02 89.184,46 65.675,34 1,36 9,92 -9,49 -4,80 -4,37 -4,37biji kopi 10,40 15,50 0,67 81,33 127,45 0,64 89.184,46 65.675,34 1,36 5,55 -11,16 0,51 -5,10 -5,10lada 0,03 0,30 0,10 0,14 2,10 0,07 89.184,46 65.675,34 1,36 0,11 -0,39 0,01 -0,27 -0,277. Kecamatan Woyla TimurKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKaret 1.041,24 543,74 1,91 22.667,09 11.988,86 1,89 89.184,46 65.675,34 1,36 194,64 289,66 13,20 497,50 497,50Pinang 22,90 25,20 0,91 266,26 262,17 1,02 89.184,46 65.675,34 1,36 9,02 -8,63 -2,69 -2,30 -2,30Biji kopi 10,30 14,85 0,69 81,33 127,45 0,64 89.184,46 65.675,34 1,36 5,32 -10,69 0,82 -4,55 -4,55Lada 0,03 0,30 0,10 0,14 2,10 0,07 89.184,46 65.675,34 1,36 0,11 -0,39 0,01 -0,27 -0,27Pala 0,60 0,75 0,80 12,90 14,92 0,86 89.184,46 65.675,34 1,36 0,27 -0,37 -0,05 -0,15 -0,158. Kecamatan Kaway XVIKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKelapa Sawit 25.326,00 24.310,80 1,04 64.722,00 51.446,52 1,26 89.184,48 65.675,34 1,36 8.702,29 -2.429,03 -5.258,06 1.015,20 1.015,20Kapuk 6,35 11,10 0,57 12,61 18,35 0,69 89.184,46 65.675,34 1,36 3,97 -7,45 -1,28 -4,75 -4,759. Kecamatan MeureuboKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKelapa Sawit 7.236,00 8.505,60 0,85 64.722,00 51.446,52 1,26 89.184,46 65.675,34 1,36 3.044,66 -849,84 -3.464,42 -1.269,60 -1.269,60Kelapa Hibrida - 27,20 - 21,50 153,54 0,14 89.184,46 65.675,34 1,36 9,74 -33,13 -3,81 -27,20 -27,20Kakao 29,01 45,02 0,64 193,45 326,63 0,59 89.184,46 65.675,34 1,36 16,12 -34,47 2,35 -16,01 -16,01Pinang 37,40 40,50 0,92 266,26 262,17 89.184,46 65.675,34 1,36 14,50 -55,00 37,40 -3,10 -3,1010. Kecamatan Pante CeureumenKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKelapa Dalam 136,15 176,02 0,77 1.207,20 1.334,80 0,90 89.184,46 65.675,34 1,36 63,01 -79,83 -23,04 -39,87 -39,87Kakao 9,99 29,96 0,33 193,45 326,63 0,59 89.184,46 65.675,34 1,36 10,72 -22,94 -7,75 -19,97 -19,97Biji Kopi 9,30 16,25 0,57 81,33 127,45 0,64 89.184,46 65.675,34 1,36 5,82 -11,70 -1,07 -6,95 -6,9511. Kecamatan Panton ReuKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKaret 281,25 33,75 8,33 22.667,09 11.988,86 1,89 89.184,46 67.684,98 1,32 12,08 17,98 217,44 247,50 247,50Kelapa Dalam 24,30 27,96 0,87 1.207,20 1.362,76 0,89 89.184,46 67.684,98 1,32 10,01 -13,20 -0,47 -3,66 -3,66Kakao 19,40 30,22 0,64 193,45 356,85 0,54 89.184,46 67.684,98 1,32 10,82 -24,66 3,02 -10,82 -10,82Kapuk 0,40 0,50 0,80 12,61 17,75 0,71 89.184,46 67.684,98 1,32 0,18 -0,32 0,04 -0,10 -0,10Pinang 25,35 27,72 0,91 266,26 291,39 0,91 89.184,46 67.684,98 1,32 9,92 -12,31 0,02 -2,37 -2,37Biji Kopi 3,00 6,50 0,46 81,33 127,45 0,64 89.184,46 67.684,98 1,32 2,33 -4,68 -1,15 -3,50 -3,50Lada 0,04 0,20 0,20 0,14 2,10 0,07 89.184,46 67.684,98 1,32 0,07 -0,26 0,03 -0,16 -0,16Pala 0,14 0,30 0,47 12,90 15,22 0,85 89.184,46 67.684,98 1,32 0,11 -0,15 -0,11 -0,16 -0,16Sumber : Data diolah (2016)

Page 103: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

12. Kecamatan Sungai MasKomoditi Basis Y'ij Yij ri Y'i Yi Ri Y' Y Ra PR PP PPW Y'ij-Yij Y'ij-Yij

a b c = a/b d e f = d/e g h i = g/h j = b (i-1) k = b (f-i) l = b (c-f) m = a-b n = j+k+lKaret 1.236,47 359,38 3,44 22.667,09 11.988,86 1,89 89.184,46 65.675,34 1,36 128,64 191,45 557,00 877,09 877,09Kakao 11,99 27,42 0,44 193,45 326,63 0,59 89.184,46 65.675,34 1,36 9,82 -21,00 -4,25 -15,43 -15,43Kapuk 1,10 1,40 0,79 12,61 18,35 0,69 89.184,46 65.675,34 1,36 0,50 -0,94 0,14 -0,30 -0,30Pinang 9,75 11,50 0,85 266,26 262,17 1,02 89.184,46 65.675,34 1,36 4,12 -3,94 -1,93 -1,75 -1,75Biji Kopi 8,60 12,80 0,67 81,33 127,45 0,64 89.184,46 65.675,34 1,36 4,58 -9,21 0,43 -4,20 -4,20Pala 0,68 0,75 0,91 12,90 14,92 0,86 89.184,46 65.675,34 1,36 0,27 -0,37 0,03 -0,07 -0,07Sumber : Data diolah (2016)

Page 104: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

Lampiran 5. Luas Lahan Komoditi Sub Sektor Perkebunan Setiap Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat tahun 2014

Luas Lahan (Ha) Persen (%) Luas Lahan (Ha) Persen (%) Luas Lahan (Ha) Persen (%) Luas Lahan (Ha) Persen (%)

1 Karet 397,00 52,27 2.285,06 71,50 1.802,00 71,51 2.565,66 54,55

2 Kelapa Sawit 215,00 28,31 169,00 5,29 398,50 15,81 1.021,00 21,71

3 Kelapa Dalam 111,00 14,61 561,50 17,57 187,00 7,42 893,00 18,99

4 Kelapa Hibrida 5,50 0,72 13,00 0,41 7,20 0,29 32,00 0,68

5 Kakao 14,00 1,84 68,51 2,14 47,28 1,88 114,00 2,42

6 Kapuk 2,00 0,26 3,00 0,09 3,03 0,12 4,75 0,10

7 Pinang 13,25 1,74 38,81 1,21 48,50 1,92 49,50 1,05

8 Biji Kopi 1,75 0,23 35,00 1,10 24,00 0,95 22,00 0,47

9 Lada 0,00 0,00 0,90 0,03 - 0,00 - 0,00

10 Pala 0,00 0,00 21,00 0,66 2,50 0,10 1,50 0,03

Total 759,50 100,00 3.195,78 100,00 2.520,01 100,00 4.703,41 100,00

Luas Lahan (Ha) Persen (%) Luas Lahan ( Ha) Persen (%) Luas Lahan (Ha) Persen (%) Luas Lahan (Ha) Persen (%)

1 Karet 2.210,76 65,72 4.502,00 88,49 2.133,91 79,07 2.849,21 47,48

2 Kelapa Sawit 741,50 22,04 318,00 6,25 365,00 13,52 2.454,00 40,89

3 Kelapa Dalam 101,00 3,00 65,00 1,28 55,00 2,04 324,10 5,40

4 Kelapa Hibrida - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00

5 Kakao 113,32 3,37 78,70 1,55 22,20 0,82 157,20 2,62

6 Kapuk 5,51 0,16 4,00 0,08 3,00 0,11 37,25 0,62

7 Pinang 114,00 3,39 52,50 1,03 50,54 1,87 66,20 1,10

8 Biji Kopi 69,75 2,07 62,20 1,22 64,70 2,40 95,50 1,59

9 Lada 2,00 0,06 1,00 0,02 1,50 0,06 1,25 0,02

10 Pala 6,20 0,18 4,00 0,08 3,00 0,11 16,70 0,28

Total 3.364,04 100,00 5.087,40 100,00 2.698,85 100,00 6.001,41 100,00

Arongan LambalekJohan PahlawanNo Komoditi

Samatiga Bubon

Woyla Timur Kaway XVINo Komoditi

Woyla Woyla Barat

Page 105: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

Luas Lahan (Ha) Persen (%) Luas Lahan (Ha) Persen (%) Luas Lahan (Ha) Persen (%) Luas Lahan (Ha) Persen (%)

1 Karet 2.098,69 57,35 2.078,00 67,12 903,50 71,75 1.354,11 77,96

2 Kelapa Sawit 963,00 26,32 546,00 17,64 150,00 11,91 204,00 11,74

3 Kelapa Dalam 362,50 9,91 302,00 9,75 62,00 4,92 44,80 2,58

4 Kelapa Hibrida - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00

5 Kakao 104,10 2,84 59,20 1,91 60,60 4,81 47,50 2,73

6 Kapuk 4,95 0,14 4,00 0,13 2,75 0,22 7,15 0,41

7 Pinang 90,50 2,47 37,90 1,22 56,30 4,47 23,56 1,36

8 Biji Kopi 34,00 0,93 65,00 2,10 23,00 1,83 52,50 3,02

9 Lada - 0,00 - 0,00 0,30 0,02 - 0,00

10 Pala 1,50 0,04 4,00 0,13 0,70 0,06 3,40 0,20

Total 3.659,24 100,00 3.096,10 100,00 1.259,15 100,00 1.737,02 100,00

Meureubo Pante Ceureumen Panton Reu Sungai MasNo Komoditi

Page 106: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,
Page 107: ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR …repository.utu.ac.id/1450/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · West Aceh District and define the main development priorities first,

RIWAYAT HIDUP

Suharni adalah nama penulis skripsi ini. Penulis lahir di

Gampong Kuta Blang Kecamatan Samadua Kabupaten

Aceh Selatan pada tanggal 18 Oktober 1992 dari pasangan

suami istri M. Sayuti dan Suhalmi.T sebagai anak ke-lima

dari tujuh bersaudara. Penulis menempuh pendidikan

dimulai dari MIN Blang Dalam Desa Kuta Blang (lulus

tahun 2004), melanjutkan ke SMPN 2 Samadua (lulus

tahun 2007) dan SPP-SPMA Negeri Saree- Aceh (lulus tahun 2010), kemudian ia

mulai mengikuti Program S1 di Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas

Teuku Umar pada tahun 2012.

Semasa kuliah penulis juga salah satu mahasiswa yang aktif di kampus, telah

mengikuti berbagai macam seminar yang diadakan oleh Universitas Teuku Umar,

juga aktif dalam mengikuti ajang perlombaan di Bidang Program Kreatifitas

Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Menristek Dikti pada tahun 2014-2015,

dan pernah memenangkan Juara Harapan Satu lomba Riset Unggulan Berbasis

Entrepreneurship pada perlombaan UTU Award 2015 se Aceh.

Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah

berhasil menyelesaikan pekerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan

penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia

pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas

terselesaikannya skripsi yang berjudul “ Analisis Penentuan Komoditas Unggulan

Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Aceh Barat”.