analisis pendelegasian tugas dan wewenang
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-
Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan walaupun masih dij umpai kekurangan-
kekurangan. Penelitian ini mernbahas tentang bagaimana fungsi pendelegasian tugas dan
wewenang dilakukan pada pr. Dwikarya Mudasena Batam. peneliti menyaclari bahwa
masih banyak kelemahan dalam penelitian ini, oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pihak pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu dalarn penyelesaian penelitian ini, yaitu :
1. Rektor Universitas F{KBp Nommensen Medan
2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas HKBp Nomrnensen Medan
3. Ketua Lembaga Penelitian Universitas HKBp Nommensen Medan
4. Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi universitas HKBp Nommensen
Medan
5. Pihak Mamjemen perusahaan pT. Dwikarya Mudasena Batam.
6. Rekan-rekan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas HKBp Nommensen Medan
Medan,Peneliti,
Bantu
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar .
Daftar Isi
Daftar Gambar..
Ringkasan
T. PENDAHULUATI .......,.,
1.1. Latar Belakang1.2. Identifikasi Masalah ...............1.3. Hipotesis1.4. Tujuan Penelitian .................1.5. Kontribusi Penelitian
IL TtrTJAUAN PUSTAKA ..
2. l. Manajemen dan Fungsi-fungsi Manajemen2.2. Pendelegasian Tugas dan Wewenang.2.3. Manfaat Pendelegasian Tugas dan Wewenang2.4. Pendelegasian Yang Efektif2.5. Jenis Tugas dan Wewenang Yang Dapat Didelegasikan Kepada
Bawahan2.6. Hunbalan Dalam Pengadaan Pendelegasian Wewenang
UL METODOLOGI PENELITIAN ..................
3. I . Lokasi dan Objek Penelitian ........ ..........3.2. Metode Pengumpulan Data3.3. Luas dan Cakupan Penelitian .............3.3. Metode Analisis ........
I
ii
iv
1
1
3
3
3
4
5
510
12
l5
18
24
26
26262627
4. 1. Deskripsi Tugas dan Wewenang Dalam Struktur OrganisasiPT. Dwikarya Mudasena Batam 28
4.2. Pendelegasian Tugas dan Wewenang Yang DiiakukanPT. Dwikarya Mudasena Batam........ ............................ 35
4.3. Tugas-tugas Manajer Yang Dapat Didelegasikan KepadaBawahan 38
4.4. Hubungan Pendelegasian Tugas Dengan Hasil Kerja.............. 394.5. Anaslisis dan Evaluasi Pendelegasian Tugas dan Wewenang
Pada PT. Dwikarya Mudasena 8atam........ 404.5.1. Analisis Pendelegasian Tugas dan Wewenang Yang Tidak
Sesuai Dengan Pendidikan dan Ketrampilan .. ..... . . . . . ... . 434.5.2. Analisis Pendelegasiaa Tugas dan Wewenang Yang Dilihat
Dari Fisik dan Psikis .................. 454.5.3. Analisis dan Evaluasi Pembebanan Tugas Ganda............... .......... 46
5.1. Kesimpulan ................ 505.2. Saran .. .... . . ..... 50
Daftar PustakaBiodata Peneliti
llt
:irlllli
GambarL
2.
J.
DAFTAR GAMBAR
TeksProses Manajemen
Proses Pendelegasian
Pendelegasian Tugas
lv
Halaman9
20
2t
RINGKASAN
_ _ Pcnelitian ini bertujuan untuk mengetahui : l) bagaimana pelaksanaa' fungsi
pendelegasian tugas dan wewenaflg pada pr. Dwikarya Mudaiena Batarn, 2) laktor-l.aktorapakah yang menyebabkan tidak terlaksananya tugas <iengan baik sesuai dengan rencana.Masalah yang dikemukaka. adalah : sebagian tenaga kerja pr. Dwikarya Mudisena llatarntidak melaksana.kan tugas sesuai dengan rencana, sehingga prestasi yang baik belum dapattercapai. Sedangkan hipotesis yang dikernukakan adalah I ) adanya plndelegasian tugu, dunwewenang kepada bawahan yang tidak sestrai dengan tingkat keierampilan ,Jan penii<iikanyang_ dimiliki, 2) adanya penibebanan tugas ganda yang dilaksalakan kepada parabawahan. Dara-data yang dikumpulkan adarah d,ata yaig berhubungan dengan': struiiturorganisasi perusahaan, sistim pernbagian tugas dan pendelegasian *.uu.n*gl pelaksanaantugas dan wewenang.
l{asil penelitian ment'njukkan bahwa : 1) pendelegasian tugas dan wewenangkepada bawahan tidak sesuai dengan tingkat keterarnpilan din penaiclkan y*g ai,niiit,,s.elilgga.penerima delegasi kurang mampu melaksanakan tugas dan *"*"iung yungdidelegasikan pimpinan kepadanya, 2) masih terdapat adanya pembebanan tugas;ndayang dilaksanakan kepada bawahan, 3) efektifitas atas pendeiegasian tugas aun i,"*!nungyaitu bahwa jurnlah pcnyimpangan yang disebabkan oleh
"adanya p".na"f"gurrn-Vong
tidak .sesuai dengan tingkat. pendidikan dan kererampir an adirah'r"b,h i;r;;,'J,ku
dibandingtan dengan pencrelegasran yang sesuai clengan tingkat pendidikan lanketerampilan yang dirn iki bawahan, 4) efekifitas atas tugas ganda yaitu bahwapenyirnpangan akibat rnenerirna tugas ganda adalah lebih besar, jika dlbandi'gkan dentantidak menerima tugas ganda.
I. PENDAI{ULUAN
1 l. Latar Belakang
Bertitik tolak dari kesadaran manusia akan keterbatasan kemampuan individu daiarn
mencapai keinginan mencapai tujuan dan sasaran yang lebih besar, telah mendorong
terbentuknya organisasi, sehingga menjadikan organr'sasi sebagai harapan untuk meraih
tuj uan dan harapan tersebut. organisasi mencapai tuj uan dan sasarannya dengan
rtenggunakan manusia yang terkoordinasi, sehingga organisasi dapat be4alan dengan baik
apabila dipimpin oleh manajer yang profesional.
Pada organisasi yang masih kecil atau sederhana tidak terdapat masarah yang rumit.
sebahagian besar kebijaksanaan keputusan, wewenang dan tugas-tugas bertumpu pada
manajsy, sedangkan para bawahan hanya sebagai pembantu tugas_tugas yang ada. Akan
tetapi tidak dem.ikian harnya dengan organisasi yang telah berkembang menjacri suatu
organisasi yang besar. sebagai akibatnya masalah akan sernakin besar dan semakin rumit,
beban kerja akan semakin banyak dan bervariasi sehingga dipe ukan penanganan
orgadsasi yang lebih cennat pula.
Berhasil tidaknya suatu organisasi rnenjalankan missinya, banyak tergantung kepada
kemampuan manajer dalam mengamati ringkungan organisasinya. Daram har ini diperrukan
manajemen yang profesional sehingga dicapai tuj uan dan sasaran yang optrmar dengan cara
yang paling efisien. Banyak prinsip orgarusasi yang harus dilaksanakan untuk menjadikan
manajemen yang benar-benar profesional, diantaranya dengan pencreregasian tugas dan
wewenang.
ItF-
Begitu pentingnya pendelegasian tugas dan wewenang dalam hubungannya dengan
organisasi, $ehingga berdasarkan uraian di atas, rnaka penelitian ini ditekankan pada
pembahasan tentang bagaimana pelaksanaal pendelegasian tugas dan wewenang yaRg
dilakukan oleh PT. Dwikarya Mudasena Batam.
l, 2. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang dikemulcakan adarah: sebagian tenaga ke{a pr.
Dwikarya Mudasena Batam tidak melaksanakan tugas sesua.i dengan rencana, sehingga
prestasi yang baik belum dapat tercapai.
1. 3. Eipotesis
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rnaka hipotesis yang dikemukakan
adalah :
1. Adanya pendelegasian tugas dan wewenang kepa<la bawahal yang tidak sesuai dengan
tingkat keterampilan dan pendidikan yang dirniliki.
2. Adanya pembebanan tugas ganda yang diiaksanakan kepada para bawatran.
1,4. Tujuan Penelitian
Adapun tuj uan penelitian adalah untuk mengerahui :
1. Bagaimana pelaksanaal fungsi pendelegasian tugas dan wewenang pada pT.
Dwikarya Mudasena Batam.
2 Faktor-faktor apakah 1'ang menyebabkan tidak terraksanarya tugas dengan baik
sesuai dengan rencana.
1.5. Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi untuk perusahaan-perusahaan untuk lebih memahami
pentingnya pelaksanaan fungsi pendelegasian tugas dan wewenang.
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang berminat pada bidang manajemen
organisasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Manajemen dan Fungsi-fungsi Manaiemen
Manajemen mempunyai peranan penting bagi semua organisasi, baik itu organisasi
yang diorganisir secara fonnil maupun yang tidak formil. Namun setiap organisasi itu
nempunyai beberapa perszrmaan. pertama setiap orgamsasi itu harus mempunyai tujuan,
Kedua setiap organisasi itLr harus rncrrrpunyai pruBrarn atau ca,t.a, untuk rnenoapai lujuan 'Ketiga di dalarn organisasi itu ada pengerompokan manusia yang terdiri dari pimpin;ur,
kepala bagian dan karyawan. Untuk rnerealisasi peraksanaan dari organisasi tersebut.
peranan manajemen sangat dibutuhkan,dniana nranajemen harus berkembang dan dapat
menemukan cara-cata yang terbaik agar organisasi itu dapat berkembang sesuai dengan
tuntutan zaman.
Dejon (1988) menyatakan bahwa rnanajemen adalah proses pencapaian tujuan
melalui orang-orang dan melarur penggunaan sumber kekayaan rainnya. proses tersebut
pembuatan kebgakan pengadminjstrasian, pengontrolan.
selanj utnya, Mary parker Folet menyatakan bahwa manajenren adalah seni daram
penyelesaian pekedaan melarui orang rain. Luther GuJick berpendapat bahwa manajemen
adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistimatis untuk me'rahami rnengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tuj uan, dan membuat sistem kerja
sama inilebih bermamfaat bagi kemanusiaan. Kemudian James A.F. Stoner menyataftan
bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorgan isasian, kepemimpinan dan
p€ngawasan kegiatan anggota organisasi, dan penggunaan tuj uan organisasi yang sudah
Crtentukan ((lalam Kertonegoro, t 991).
Handoko (1991) memberikan pengertian bahwa manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha_usaha para anggota
orgaaisasi dan pengguruan surnber daya-sumber daya organisasi rainnya agar mencapar
tujuan organisasi yang tclah ditetapkan. Hal yang sarna juga dikemukaan oleh Manulang
(1996) yang menyatakan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasandari pada sumber daya manusia
untuk mencapai tuj uan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
Dari uraian-uraian di atas, pada hakekatnya maka manajemen dapat dilihat daram
tiga hal yaitu :
1. Definisi manajemen sebagai suatu seni (art)
2. Definisi manajemen sebagai ilmu pengetahuan (science)
3. Definisi manajemen sebagai suatu proses (proces).
Agar dapat merumuskan definisi yang tepat dan menyeluruh untuli pengertian
manajemen, perlu diketahui rebih dahulu unsur-unsur yang terkandung di daramnya.
Menurut Kertonegoro (1991), manajemen setid4k-tiilalfiya mengandung lima unsur pokok,
yaitu :
a. Unsur ilmu dan seni
b. Unsu tujuan
c. Unsur s umber/faktor produksi
d. Unsur kelompok manusia
e. Unsur proses atau fungsi.
" 1!lll'
r). Unsur Ihnu dan Seni
Manajemen selalu menggunakan metode ilmiah dalam setiap pendekatan serta
penyelesaian masalah. Methode ilmiah ini pada hakekatnya meliputi urutan kegiatan
sebagai berikut :
l. Mengetahui adanya persoalan.
2. Mendefi nisikan persoalan-
3. Mengumpulkan fakta/datalimformasi.
4. Menyusun altematif penyelesaian.
5. Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif
6. Melaksanakan keputusan danfollow up
Selain menggunakan ilnu man4iemen yang juga merupakan seni terutama dalam
penilaia.n dan pertimbangan seberum mengambil keputusan untuk melalcukan kegiatan. seni
ini merupakan keahlian atau merupakan pembawaan.
b). Unsur tujuan
Ma:rajemen selalu memiliki tujuan yang ditetapkan rebih dulu seberum kegiatan
dilakukan. Tujuan tersebut merupakan sasaran yang hendak dicapai melalui kegiatan yang
diatur oleh manajemen
c). Unsur sumber/faktor produksi
Dalam usaha untuk menoapai tujuan, manajemen menggunakan berbagai sumber
yilng tersedia de,gari ciara ya,g efektif dar efisien. George R. Terry menyebutkan adanva
I
I
*Eau faktor tersebut yaitu : men, material, methods, mechanic dan money. Terhadap
nber atau fatlor ini ditambah dengan market.
d). Unsur kelompok manusia
Manajemen tidak melakukan sendiri kegiatan-kegiatannya, tetapi selalu dengan
menggunakan bantuan dan tenaga orang lain. Karena itu manajemen harus dapat
menggerakkan sekelompok manusia, dan harus dapat membawanya ke arah pencapaiaa
tujuan yang dikehendaki.
e). Unsur proses atau fungsi
Dalam rnenggerakkan sekerompok manusia dengan metode irmiah serta dibantu
faLtor produksi tertentu manajemen mempergunakan fungsi atau proses manajemen
tcrtentu.
Dengan demiki an pada hakekatnya manajemen merupakan suatu proses yang
menggunalkan methode ilmu dan seni untuk menerangkan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian pengarahan, dan pengendalian pada kegiatan dari kelompok manusia
yang dilen$api dengan sumber ekonomi/faktor produksi untuk mencapai tujuan yang
sudah ditentukan lebih dahulu.
Secara skematis, proses manajsssn tersebut dapat digambarkan sebagai nodel
berikut ini :
Gambar 1. Proses Manajemen
Methode llmu
dan seni
Fungsi
Kelompok
manusia
SumberDaya/Faktorproduki
Tujuan
Sumber: Kertonegoro, (1991 : 5)
Suatu proses yangmenggunakan
Kegiatan-kegiatan sekelompokmanusia
Tujuan yang telah ditetapkan
Gambar l. Proses Manajemen
Methode flmu
dan seni
Fungsi
Kelompok
manusia
SumberDaya/Faktorproduksi
Tuj uan
Sumbcr: Kertoncgoro, (1991 : 5)
Suatu proses yangmenggunakan
Kegiatat-kegiatan sekelompokmanusia
Tujuan yang telah ditetapkan
2. 2. Pendelegasian Tugas dan Wewenang
Di dalam seinua organisasi perusahaan berbagai jenis pekerjaan drjumpai. seorang
pemimpin di dalam kegiatannya untuk mencapai tuj uan organisasi perusahaan ada kalanya
harus mendelegasiakan sebagian tugasnya kepada rnanajemen tingkat bawah l-ial ini
dilakukan karena seorang pemimpin iru memptrnlar wakru. pengetahuan clan perhatian
terbatas untuk melaksanakan sernua tugas-tug as ya'g ada pad,a organisasi perusahaan
tersebut.
Manullarg ( I 996) berpendapat bahwa dengan delegasi kita artikan sebagai kegiatan
seorang uia ajer uituk r eflugaskan bawaharurya untuk mengerjakan bagian daripa<la tugas
managcr yang beruangkutan dan pada waktu yang bersamaan memberikan kek uasaarr
kepada bawahan tersebut, sehingga bawahan itu <Japat 'relaksanakan
tugas-tugas itu sebaik-
baiknya atau dapat mempertanggungjawabkan hal-hal yang dideleger kepadanya.
Barnes (1994) menyatakan bahwa pendelegasian menyangkut pemindahan hak resrni trntuk
melaksanakan tugas tertentu kepada orang lain, dan usaha menciptakan kewajiban orang
yang menerima hak melaksanakan tugas teftentu itu menurut standard yang tertentu.
Kemudian Allen (1986) rnendefinisikan delegasi sebagai pekerjaan yang drrakukan oreh
seorang manager dalarn mempercayakan tanggungjawab dan wewenang kepada kepa<1a
orang-or.ng lain dan menetapkan pertanggungjawaban untk hasil-hasil. Sedangkan
Hampton (1986) deregasi acralah proses c)imana manager membagi tugas-tugas dan
\r'ewenang serta tanggung.jawab untuk rnenyelesaikan tugas tersebut.
Dari definisi-defenisi tersebrrt di atas rJapat tlisimpurkan bahwa pengertian delegasr
mengandung tiga unsur pokok yaitu : tugas, wewcnang dan pertanggungyawaban.
l0
Dengan demikian pada hakekatnya pendelegasian itu merupakan suatu pros€s
dinana adanya pelaksanaan tugas atau tanggungjawab yang <liberikan kepada orang lain.
Secara bersamaan dengan pemberian tanggungiawab, rnaka wewenzng juga diberikan
kepada penanggungjawab. Dilain pihak penerima tanggungjawab wewenang itu juga
memberikan pertanggungjawaban atas tugas yang dilaksanakan.
wewenang merupakan salah satu unsur di dalam proses delegasi. para bawahan
yang menerima tanggungiawab untuk melaksanakan tugas-tugas dari atasan supaya
terlaksana dengan baik, maka untuk itu atasan juga harus memberikan wewenangnya.
Dengan adanya wewenang tersebut maka bawahan dapat menggunakan kekuasaannya
untuk rnelaksanakan tugas atau tanggungjawab yang tiibebankan kepa<ianya. Berikut ini
akan dikemukakan beberapa pengertian dari pada wewenang.
Hampton (1986) rnenekankan bahwa ada dua konsep yang berbeda tentang
wewenang yaitu :
Pertama, pandangan klasik yang'renyatakan wewenang adatah hak untuli mengarahkan
aLlivitas orang lain. Manager berposisi dan bertanggungjawab untuk mengi'ahkan aktifiras
kerja pekerjanya I pegawainya.
Kedu4 pandangan penerimaan yang menyatakan bahwa wewenang mengacu pada pilihan
yang dibuat oleh pekerja untuk nenyetuj ui arahan yang diberikan oreh manager.
.Menurut panda.'ga'ini pekerja sebagai bawahan diberi wewenang untutri berpedonran pada
atasan jika mereka memilih untuk mematuhi atuan_aturan tersebut
1l
Dengan demikian pada hakekatnya pendelegasian itu merupakan suatu proses
dimana adanya pelaksanaan tugas atau fanggungjawab yang diberikan kepada orang lain.
Secara bersamaan dengan pemberian tanggungiawab, mal<a wewen1ng juga diberikan
kepada penanggungjawab. Dilain pihak penerima tanggungjawab wewenang itu juga
memberikan pertanggungiawaban atas tugas yang dilaksanakan.
wewenang merupakan salah satu unsur di daram proses delegasi. para bawahan
yang menerima tanggungiawab untuk melaksanakan tugas-tugas dari atasan supaya
terlaksana dengan baik, maka untuk itu atasan juga harus memberikan wewenangnya.
Dengan adanya wewenang tersebut maka bawahan dapat menggunakan kekuasaannya
untuk rnelaksanakan tugas atau tanggungjawab yang dibebankan kepatlanya. Berikut ini
akan dikemukakan beberapa pengertian dari pada wewenang.
Hampton (1986) rnenekankan bahwa ada dua konsep yang berbeda tentang
wewenang yaitu :
Pertam4 pandangan klasik yang.renyatakan wewenang adalah hak untuk mengarahkan
alrtivitas orang lain. Manager berposisi dan bertanggung jawab untuk mengarahkan aktififas
kerja pekerjanya I pegawainya.
Kedu4 pandangan penerimaan yang menyatakan bahwa wgwenang mengacu pada pilihan
yang dibuat oleh pekerja urtuk menyetujui arahan yang diberikan oleh manager.
.Menurut pandanga'ini pekerja sebagai bawahan diberi wewenang untuli berpedornan pada
atasan jika mereka rnemilih untuk mematuhi atuan_aturan tersebut
1l
Menurut Flerbert G, Ilicks (dalant S alahi, 1996) menekankan bahwa wewenang
adalah hal penting yang dilaksanakan oleh organisasi bersama-sarna, wewenang adalah hak
untuk rnelakukan sesuatu atau hak seorang manajer untuk meminta bawahannya untuli
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh l{andoko (1991) yang menyatakan bahwa wewenang adalah hak
untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Dernikian j uga dengan Sutarto (1993)
yang menyatakan bahwa wewenan g adalah hak seorang pejabatuntuk mengarnbil tindakan
yang diperlukan agar ugas serta tanggungiawab dapat dilaksanakan dengan baik.
Melalui pengertian di atas dapat diketahui bahwa wewenang itu rnerupakan
kekuasaan atau hak untuk melakukan sesuatu. Di dalam organisasi perusalraan seseorang
yang menerima kekuasaan atau hak tersebut dapat menggunakannya untuk melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan berbagai aktivitas di dalam organisasi perusahaan.
2, 3, Manfaat Pendelegasian Tugas Dan Wewenang
Pendelegasian cenderung merupakan keharusan untuk dilakukan oleh pimpinan,
drsebabkan tingkat atau volume peke{aan yang begitu banyak, Maupun jumla} ataupun
-ienisnya. Terutama bilamana organisasi perusahaan itu diperlakukan sebagai suatu
perhrmbuhan. Pimpinan organisasi perusahaan semakin menyadari bagarmana pentingnya
pendelegasian itu dilaksanakan. Hal ini dikarenakan jenis dan jurnlah pekerjaan di
organisasi p€rusalaax tersebut. Keadaan ini dlsebabkan karena terlalu banyaknya waktu
Jan tLrgas hanya dihcrjakan seorang saja.
t2
F -{+TTr mlsalnya, pimpinan atau p€milik suatu organisasi perusahaan yang memproduksr
suatu produk. Pimpinan mengerti seluk-beluk tehnik bagaimana produk itu diolah. Alian
tetapi ia kurang mengerti dan kurang mampu didalam fungsi manajernen pemasaran. Untuli
tugas memasarkan produk yang dihasilkan, pimpinan harus mendelegasikan sebagian
fungsi di dalam manajemen perusahaan tersebut kepada oang lain.sehubwrgan dengan hal
di atas, balwa di dalam manajemen perusahaan, manajer mempunyai lungsi sebagai
membuat keputusan, f'.rngsi ini merupakan ftrngsi yang utama. Dimana pendelegasian itu
banyak membantu membuat keputusan yang menjadi fungsi utama manager tersebut.
Dengan kata lain pendelegasian itu dapat mengurangi beban manajemen tingkat
atas, alasannya adalah tertimbun nya berbagai tugas clan nrasalah di nranajemen tingkat atas
yang harus dilimpahkan kepada manajemen tingkat yang lebih rendah. Untuk lebih
memahami dari pendelegasian ada beberapa alasan mengapa pendelegasian itu perlu
drlaksanakan yaitu (Handoko, l99l ):
1. Pendelegasian memungkinkan tnanag," dapat mencapai lebih dari bila rnereka
menangani sendiri setiap tugas sendiri.
2 Delegasi wewenang dari atas ke bawahan merupakan proses yang diperrukan agar
organisasi dapt berfungsi lebih efisien.
3. Delegasi j uga memungkinkan manager memusatkan tenaganya pada tugas-tugas
prioritas yang lebih penting.
4. Delegasi rnemungkinkan bawahan untuk umbuh dan berkembang, bahkan dapat
digunakan sebagai alat berajar dari kesalahan tugas para manajemen tingkat atas
dapat berkurang.
13
Dengan dilakukannya pendelegasian maka manajemen tingkat atas dapar
memfokuskan atau menyelesaikan tugas-tugas yang penting saja. sedangkan tugas-tugas
tang dirasalcan kurang penting dapat diserahkan atau diberikan kepada bawahan untuk
merampungkannya- Di samping itu Dari pendapat di atas dapat ditarik pengertian bahwp
pendelegasian itu membuat dengan adanya tugas yang didelegasikan kepada bawahan iru
nembuat para bawahan dapat rnenunj ukkan prestasi kerjanya serta dapat nrengetahui <lan
mengoreksi kekurangannya. untuk itu para bawahan dapat lebih memacu prestasi yang
lebih tinggi. Dan bagi organisasi perusahaan dapat berfungsi lebih efisien serta dapat lebih
berhasil guna.
Masih ada kaitannya dengan hal di atas Bames (1994) mengiktisarkan bahwa
:Pendelegasian dapat dipandangbaik sebagai mekanisme bela diri agaar bebasdari tekanan
manajemen purcak yang bebannya berlcbih, maupun sebagai suatu tindarta. yang agresrf
untuk mencapai m'nfaat dari pembuatan keputusan yang s egera danlangsung. Keuntungan
terbesar dapat diperoreh dari pendelegasian yang seraras dengan kemampuan, tersedianya
imformasi dan lingkup akibat keputusan itu.
Dari uraian di atas dapat disimpulka' bahwa pendelegasian itu membuat keputusan
yang diambil oleh manager dapat berlangsung lebih cepat. Demikian juga organisasi
perusahaan akan lebih luwes serta mempunyai daya pacu yang rebih cepat untuk
berkembarrg Selai' dari pada itu para bawaharr, baik ya'g berarra pada tingkat menengah
maupun pada tingkat bawah dapat lebih benninat terhadap pekerjaan dan membuat itu lebih
berkembang.
l4
2, 4. Pendelegasian Yang Efektif
sangat penting untuk seorang manager untuk memperhatikan apakah pelaksanaan
delegasi itu benar-benar berjalan dengan efektif Hal ini diperlukan agar dapat diketahui
apakah semua sumber daya yang ada digunakan secara efehif. organisasi harus
memberikan tugas yang khusus kepada tingkat manajemen yang lebih rendah, dimana mada
level ini dijumpar keterampilan.
Demikian juga pada level manajemen ya.g lebih renda.h diperlukan imformasi yang
cukup untuk melaksanakan tugas. Dengan demikian suatu tugas yang diperuntukkan bagi
para bawahan tidak perlu dike{akan para atasan. Sebagai contoll seorang pimpinan
perusahaan adalah sangat sia-sia mengawasi sen<Iiri kartu absen peke{a tingkat bawah.
Karena tugas seperti ini dapat diberikan kepada kepala bagian kepegawaian.
Menurut Allen (1986), ada beberapa hal yangperlu dipedomani oleh manager, agar
pendelegasian dapat berjalan dengan seefektif mungkin. Hal tersebut adarah :
L Definisikanlah tanggung jawab, wewenang dan pertanggungjawaban.
2. Berikanlah iklim yang wajar untuk delegasi.
3. Ketahuilah kapan delegasi itu dibatalkan
4. Jelzrskanlah ukuran- ukuran pekerjaan
5. .Berpeganglah pada pekerjaan yang telah rampung.
1). Definisikanlah tanggung j awab, wewenang dan pertanggungiawaban
Tanggung jawab, wewenang dan pertangungiawaban merupakan unsur delegasi.
Ketiga unsur ini harus dinyatakcn secara tegas dan terturis. Tindakan ini mem6erikau
kegunaan bagi atasan dan bawahan karena kedua berah pihak akan lebih ,oengerti tentang
tugas yang akan dikerjakan nya"
IJ
Begitu juga melalui tindakan ini, keputusan dan tujuan yang hendak dicapai dapat
dilaksanakan.Melalui pernyataan t€rtulis, dapat ditentukan mengenai setiap beban dari
suatu pekerjaan. Demikian juga tentang balas jasa dari pada pekerjaa:r itu dapat diketahui.
Disampin itu wrnyaraan ini juga akan menghilangkan suatu pekerjaan yang tidak perlu.
Dilain pihak pemyatan ini juga merupakan salah satu bentuk pengawasan dan penelitian
vang penting. Dimana tindakan ini didasari oleh suatu anggapan dimana diharapkan ciari
parabawahan dapaf mencapai suatu hasil.
2). Berikanlah iklim yang wajar untuk delegasi.
ffirryffi"- oahwa, seorang mafttger harus bersedia mendelegasikan tugtas k'pada
=nahan. Dengan kata lain, bahwa seorang manager harus bersedia rnemberikan
kesempata.n kepad abawzlran untuk mcngalami kegagalan. Terlebih bila pekerjaan rtu
bersifut menantang diberikan kepada bawahan, maka bawahan akan berusaha mencari jalan
keluar untuk tuj uan memperbaiki kedudukannya.
sehingga bila mereka berhasil akan merasa bangga sebab dapat merampungkan pekerjaan
tenebut dengan baik. oleh sebab itu seorang manager rrarus mempunyai keyaakinan bahwa
cawahan akan dapat melaksanakan pekerjaan yang sama jika dilaksanakan sendiri oleh
manager itu sendiri.
3). Ketahuilah kapan delegasi harus dibatalkan
Sering seorang bawahan yang diberikan wewenang dan tanggung jawab berkurang
kemampuannya untuk melaksanakan suatu tugas- saat-saat murai berkurang'ya
kemampuan id, atBsan harus membatarkan buat sementara waktu delegasi tersebut.
? l6
F{al ini dimakudkan untuk menjaga agar para bawahanjangan terus di dalam kegagalannya
melekukan peke{aan dengan penuh kesungguhan. Apabila kekurangan yang dialami aleh
bawahm mulai kelihatan diperbaiki, maka pendelegasian tanggung jawab dapat diteruskan.
Demik.ian pula pada saat-saat darurat atau pada saat kesatuaan atau bagian baru
dibentuk dan bila seorang manager baru mendudulii suatu jabaqtarL ma.ka pencabutan
delegasi untuk sementara perlu dilakukan.
.1). Jelaskan ukuran- ukuran pekerjaan.
Dalam hal ini sangat diperrukan ukuran-ukuran pekerjaan terrradap
pertanggungjawaban, sehingga setiap pekerjaan dapat dipahami dan diukur. Untuk itu
atasan harus mengembangkan berbagai rencana yarg dapat dimengerti dan diterina oleh
bawahan yang melapor kepadanya. Har ini perru mengingat sukamya meletakkan tangung
jawab kepada bawahan untuk melakukan sesuatu peke{aan, apab a tidak dikembangkan
rencana yang akan ditrerikan kepada bawahan.
5). Berpeganglah pada pekerjaan yang telah rarnpung.
sering bawahan dapat belajar lebih efektif bagaimana mendelegasikan ke atas dari
pada atasan belajar bagaimana mendelegasikan ke bawah. sering kali atasan begitu sibuk
karena mengerjakan pekerjaan untuk bawalannya, sehingga tidak mempunyai waktu untuk
melakukan peke{aannya sendiri.Doh:rin peke{aan yang mmpung dirancang untut
membantu masarah ini. pekerjaan yang rampung mewajibkan seorang nianajer
mendefinisikan dengan teliti dan menerangkan terlebih dahulu apa yang akan
dikehendakinya.
17
.
l8
Kemudian memberikan dorongan unfuh " feet track" agar menjanin bahwa bawahan
memahami hasil-hasil yang harus dicapai dan ukuran-ukuran peke{aan yang akan dipakai
untuk mengukur pekedaamya.
Kemudian manager tersebut mendcsak supaya bawahan rrenyelesaikan pekefaan itu
dengan prakarsanya sendiri, sehingga memerlukan sedikit sekali pemeriksaan ulangan dan
cengambilan keputusan-keputusatr pralihan dari atasannya_
2. 5. Jenis Tugas dan Wewenang Yang Dapat Didelegasiakan Xepada Bawahan
Dengan semakin berkembangnya organisasi perusahaan maka masalah dan
pekedaan yang dihadapi semakin banyak ragamnya dan semakin kompleks. Dalarn keadaan
lang demikian maka pihak pimpinan pedu memikirkBr penderegasian tugas dan wewerumg
kepada bawahan. untuk itu pimpinan pertu menyadari bahwa dcngan semakin
berkembangnya organ.isasi perusahaan yang dipimpin maka ia sangat memerrukan bantuan
orang lain yaitu bawahan. Bawahan berperan untuk rnengurangi beban dan sekaligus
nenlel esaikan sebagian dari tugasnya.
Tidak semua tugas dan wewenang dideregasikan oleh pimpinan kepada bawahan,
naka untuk itu pimpinan perru mempertimbangkan mana yang layak dan pantas untuk
didelegasikan kepada bawahan _
Menurut Allen (r98d), seorang manager dapat menderegasikan sebagian dan
pekeqiaan memimpin, menyusun, merencanakan dan mengawasi serta meneliti yang
diperlukan untuk melaksakan fungsi management, bila ia mempunyai orang-orang yang
wajar untuk ini dan jika ia mengembarikan keputusan yang tetap mengenai apa yang harus
dilakukannla sendiri.
Dalam pengambilan keputusan seorang msnager harus mengidentikkan masalah
yang sesunggufinya. Ia harus mengambil keputusan-keputusan terakhir dalam soal-soal
yang berhub'rngan dengan seluruh kesantunanaya.
Memperhatikan batasan di atas, seorang manager itu dapat mendelegasikan berbagai
fungsi dalam managemen. Hal ini bila manager memiliki bawahan yang wa1ar. Sehingga
seorang manager didalam pengambilan keputusan harus mengidentiktan masalah yang
sebenamya dan membuat keputusan akhir yang berhubungan dengan kesatuan organisasi
yang menyeluruh rugas atau tanggungjawab timbul oleh kareana adanya hubun gan antara
atasan dengan bawahan, kemudian kepada baw.ahan tersebut diberikan rugas-tugas y:urg
harus dilaksanakan. untuk mengetahahui yang mana dari kesemuanya tugas-tugas manager
itu sendiri png dapat didelegasikan mala harus dilihat dari tugas manager tersebut.
Dalam hal ini Manurlang (1996), mengatakan bahwa ada dua sudut pandangan
tentang tugas-tugas marrager, yakni :
a. Dari sudut proses
b. Dari sudut bidang.
a). Tugas manager dari sudut proses.
Bila berbicara tertang tugas-fugx dari sudut proses yang didelegasikan, maka yang
dibicarakan tcntang proscs dclegasi, atau proscs dclcgasi dari masing-mas.ing
atau firngsi-fungsi manager, sedangkan fungsi-fungsi atau tugas-tugas manag'.'l tersebut
anara lain : Planning organizing Assembling resourses, Directing and controlling.
t9
Untuk mengetahui yang mana diantara kelirna tugas manager yang dapar
didelegasikan maka berikut ini perlu dikemukakan dua garnbar tentang proses delegasi
sebdgaimam yang dikemrrkaken oleh Alfin Brown dan W. H. Newmarl yang mana gambar
ersebut antara lain :
Garnbar 2. Proses Pendelegasian
STAFDELEGASI
Sumber : Manullang (1996 : I 13)
Pada gambar 2, terlibat bahwa fungsi seorang manager diperas menjadi tiga fungsi
yaitu : Pcrcncanaaa (planning + orgAnizing ), pelaksanaan (asscrnbling resourses), dan
pengawasan (diberi istilah lain : Supervisi, yaitu dire€t dan kontrol).
Berdasarkan at4s ketiga terminologi tersebut menurut Alvin Brown dan w.h.
Newma4 delegasi dimulai dengar mendelegasikan sebagian rugas pelaksanaan dan sedikiF
scdikitnya scbagian dari tugas pcrcncanaan kepada bawahan.
Didelegasikan
20
Gambar 3. Pendel egaslian Tugas
DELEGASI KEPADA BEBERAPA BAWAHAN
Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan
Perencanaan Pelaksanaan
A BCD AB'CD
Sumber : Manullang (1996 : i 14)
Pada gambar 3, terlihat bahwa para bawahan yatrg menerima delegasi tugas datr
kekuasaan selanjutnya mendelegasikan tugas dan kekuasaan itu kepada bawahannya. pada
keadaan ini manager terdahulu lebih banyak lagi perencanaan dan pelaksanaa4 dan
scmakin banyak ia menrusatkan pcrhatiannya dalam pengawasan (supervise).
Jadi berpegang pada ketiga tugas pimpinan tersebut di *as, penderegasian tugas
dimulai dari tugas pelaksanaa4 pada taraf berikutnya bila perusahaan semakin
besar/meluas aktivitas-aktivitasnya, maka sebagian dari tugas perencanrn dapat
didclcgasiakan kcpada para bawahan (subordinates). pada tahap bcrikutnya tugas yang
ternasuk peretrcrnaan .{an pelaksanaan, semakin dikurangi dan sernakin banyak perhatian
dipusatkan pada pelaksanaan tugas supervise atau pengawasan.
2t
Dengan memperhatikan kedua gamgar di atas, maka dapat diketahui bahwa tuga$.
tugas perencanaan dan pelaksanaan dapat dideregasikan pimpinan kepada bawahan. Tugas
pengawasan seakan-akan tidak dapat didelegasikan kepada bawaba4 akan tetapi tidarcrah
demikian halnya' Karena padfa dasarnya semua fungsi dari pada pimpinan dapar
didelegasikan sesuai dengan kebutuhan atau kearrRan, hanya saja bila diambil satu
perbandaingan, maka tugas pelaksanaan sebag.ian besar dapat didelegasikan dibandingtan
dengan tugas pengawasan dan tugas perensarnan.
scbagaimana halnya dengan tugas perencanaan dapat dideregasikan sebagian untuk
dikerjakan oleh bagian perencanaan, .staff perencanaan atau panitia perencana. Begitu pula
tugas pengawasan dapat dideregasikan sebagian untuk dikerjakan oleh bagian pengawasan,
staff pengawasan atau panitia pengawan.
b). Tugas manager dari sudut bidang.
Tugas seorang rnanagef b a ditinjau dari sudut bideng dapat digolongkan atas
tuglrs-tugas sebagai berikut : produksi, personalia, Keuangan, Tata usaha, statistik,
Marketing dan lain-lafu r
Dimuka telah disebutkan bahwa sebagian dari tugas pimpiran dapat didelegasikan
kepada bawahan Demikian juga pada masinbg_masing fungsi dapat pula didelegasikan
kepada manqiemen di tingkat yang lebih rendah. perbandingan dari masing-masing fungsi
yang paling banyal didelegasikan adarah fungsi pelaksanaan, demikian lulnya dengan
fungsi produki.
22
Karena fungsi produksi adalah fungsi pelaksanaan, fungsi tersebut merupakan tugas yang
pertrama didelegasikan kepada bawahan, yalni kepada bagian produksi. Sungguh pun
demikian beberapa kegiatan produksi tidak dapat didelegasikan, misalnya technical
research, product development dan klain sebagainya.
Sebagian dari kegiatan a.tau tugas personalia yang tidak dapat didelegasikarL
nrisalnya pengembarrgal pemimpin, perubahan-perubahan gajhi atau upah, pernberian
bonus dan i-nsentiv, perubahan p€fanjian perburuhan, pemegalan keluhan-keluhan pegawai
dan sebagainya.
Fungsi keuangan merupakan fungsi yang cenderung untuk ti.lak didelegarikaq
bahkan sekalipun perusahaan rnelakukan aktifitasnya pada suatu daerah yang luas. Lri
terulama disebabkan bahwa pada umunla tuj uan perusairaan adalah untuk mendapatkan
keuntungan, sehingga dengan tidak didelegasikannya I'ungsi keuangan tersebut unhrl
menghindarkan kemungkinan peyelewengandan
j uga memudahkan pengawasan di bidang keuangan perusaraan. Fungsi keuangan <lapat
didelegasikan kepada bawaban, jika setelah dilakukan penetapan anggaran belanja
dimasing-masing bagian.
Dari ulasan diatas, dapat dibuat kesimpulan bahwa seorang manager di dalam
mendeledasikan tugas dan wervenang-wewenang harus memperhatikan bentuk masing-
masing funsi disetiap level organisasi. Apakah suatu tugas itu perlu didelegasikan atau
tidak, harus dilihat lebih dahulujenis pekeriaan.
23
Seianjutnya dari ulasan di atas dapat diketahui bahwa hampir semua lungsi <ii dalarn
manajemen perusahaan dapat didelegasikan kepada bawahan. Banyak dibedakan oleh besar
kecihla perbandingan diantara masing-masing fungsi. Artinya fungsi pelaksanaan lebih
besar didelegasikan dibandingkan dengan fungsi yanglain .
2, 6. Hambatan Dalam Pengadaan Pendelegasian Wewenang
Dalam organisasi peruisahaan seorang pimpinan pedu mengatasi hambatan yang
timbul untuk rnelakukan pendelegasian, agar proses pendelegasian berjalan dengan baik.
Hambatan - hambatan yang dialami dalam proses pendelegasian tidak semua bersumber
dari pihak atasan yang memberikan delegasi kepa<la manager tingkat bawah.
Para bawahan peaerima delegasi mungkin juga menolak adanya delegasi
\r€wenang. Dalan hal ini maka diperlukan adanya kornunikasi dan kerja sama yang baik
antara atasan yang memberikan delegasi kepada bawahan yang menerima delegasi.
Kekuasaan dan wewenang yang ada pada pimpinan belum nenjarnrn
terlaksananypendelegasian wewenang dengan baik, sebab keberhasilan pimpinan dararn
melakukan pendelegasian tidak dapat dipisahkan dari peranan piha-k penerima delegasi
lakni bawahan.
Seorang pimpinan dapat memaksakan kehendak nya kepa<Ia bewahan yang
menerima delegasi agar rnelaksanak an apa yang terah ditentukannya. Bila keadaan seperti
ini berlangsung secara terus nlenerus dalarn suatu organisasi rnaka bawahan yang menerima
delegasi akan menjalankan tugasnya tanpa adanya tlorongan bagi di.n1a untuk
meningkatkan kemampuannya, sehingga mempengaruhi keberhasrran penyeresaian tugas
yang kurang bark.
aA
Agar proses pendelegasian bedalan dengan efektif perlu dipertimbangkan beberapa
falctor yang nempengaruhi proses pendelegasian. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikutip
beberapa factor penglralang proses penderegasian. Halangan-halangan pendelegasian
wewenang yang dikemukakan Tan Kiat Djwee (dalam Sutarto, 1993) sebagai berikut:
a. Halangan dari perihal atasan :
1. Manager berpendapat bahwa dia telah sempuru &pat menge4akan segara-garanya
dengan baik.
2. Manager tidak dapat memberikan petunjuk ataa peneftrngarl
3. Manager tidak mempercayai bawahan.
4. Kekurangan apabila sewaktu-waktu timbul kesukaran.
5. Manager takut memikur tanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan bawahan.
b. I{alangan dari pihak bawahan :
1. Bawahan senang pada pekerjaan yang mudah saja.
2. Bawahan takut dikdtik atas kesalahan-kesalahannva.
3. Bawahan kurang mendapat penjelasan atas tugas yang diterimanya.
25
M. METODOLOGI PENELITIAN
3, 1. Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi penelitia:r ditetapkan secata purposive (sengaja) yaitu PT. Dwikarya
Mudasena Batam yang berlokasi di Jalan Borobudur No. 18, Batam. Perusahaan ini mulai
beroperasi tahun 1996 yang bergerak dalam bidang pengolahan limbah - linbah industri.
Yang menjadi objek penelitian adalah sistirn pendelegasian tugas dan wewenang yang
dilakukan oleh perusahaan sebagaimana tercantum dalam struktur organisasi perusahaaa
3, 2. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer yang langsung dlperoleh dari objek
penelitian dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan pimpinan
departemen-departemen dan unit-unit dalam perusahaan. Data-data yang diku.rnpulkan
adalah data yang berhubungan dengan : struktur organisasi perusahaan, sistim pembagian
tugas dan pendelegasian wewenang, pelaksanaan tugas dan wewerurng.
3.2. Luas dan Cakupan Penelitian
Berhubung karena banyak dan lua51y3 bidang organisasi manajemen perusahaan,
serta untuk menghindari kesimpangsiuran, maka peneliti perlu melakukan pembatasan
terhadap penelitian. Adapun cakupan dan luas penelitiaa yang dilakukan hanya
menyangkut bidang personalia saja yang menitik beratkan pembahasan pada.aspek
pembagian tugas dan pendelegasian wewenang pada pr. Dwikarya Mudasena Batam.
26
3, 4. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode deduktif.
Metode deskriptif dilakukan dengan merumuskan dan mengumpulkan data,
menglasifikasikan data serta menginterpretasikannya sehingga memberikan suatu gambaran
yang jelas tentang masalah yang diperoleh. sedangkan metode deduktif dilakukan untuk
menarik kesimpulan berdasarkan teori{eori yang diterma sebagai suatu kebenaran umum
mengenai gejala yang timbul serta membandingkannya dengan kenyataan dan teori,
5ghingga diketalui penlmpangan yang ada untuk sampai pada suatu pendapat yang
dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
dewan
TV. I{ASIL DAN PEMBAIIASAN
4' 1. Deskripsi rugas dan wewenang Daram struktur organisasi perusahaan pr.Dwikarya Mudasena Batam
setiap perusahaan baik perusaahan pemerintah maupun perusahaan swasta pada
umumnya memiliki struktur organisasi perusahaan. penyusunan struktur organisasi
merupakan langkah periama untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Dengan demikian
struktur organisasi akan memberikan gambaran maupun petunj uk tentang bagian unit ke4a
serta pembagian pekerjaan disuatu perusahaan. selain itu struktur organisasi dapat
merupaan petunjuk mengenai tanggungawab bagi setiap bawahan serta batas wewenang
dan fungi bawahan, sehingga mempennudah dalam menentukan, mengarahkan dan
mengontrol pelalisanaan aktifitas dari suatu perusahan.
Struktur organiasi tidak sama untuk semua perusahaan, karena struktur organisasi
tergantung kepada tresar dan sifat dari kegiatan srratu perusahaan. Jar]i berhasil titlaknya
suatu organisai perusahaan dalam mencapai tuj uan bukan saja d.itentukan oleh slruktur yang
dibuat, tetapi tergantung kepada apakah pengendalin struktur itu sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
Berikut ini akan dijelaskan pembagian tugas dan wewenang pada pr. Dwikarya
Mudasena Batam, yang terdapat pada setiap bagian ataupun umt_unit, sebagat berikut .
l. Dewan Komisarls bertugas sebagai badan pengawas.
2. Direktur Utama :
a- Dalam menjalankan tugasnya direktur utama bertanggunglawab kepada
komisaris melalui badan pengawas.
28
b. Menjalankan kepemimpinan perusahaan sehari-hari berdasarkan kebijaksanaan umum
yang digariskan oleh dewan komisaris dengan mengikuti peraturan tata tertib serta
tata kerja yang sudah ditetapkan .
c. Mengangkat dan memberhentikan pimpinan unit/manajer pegawai pada perusahaan
sesuai dengan ketentuatr yang berlaku.
d. Mengusulkan kepada dewan komisaris melalui badan pengawas mengenai harta
kekaynan perusahaan yang tidak digunakan/bermanfaat lagi untuk dihapuskani dijual.
e. wajib mengadakan rapat pada waktu-waktu tertentu untuk membahas secara
menyeluruh penyelenggaraan tugas.
3. Direktur bidang umum :
a- Mengkoordinasikan dan mengendalikan keglatan di bidang administrasi , keuangan,
kepegawaian, dan keseketariatan
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan pengelelolaan
perlengkaan.
c. Merencanalcan dan mengendalikan sumber*sumber pendapatan serta pembelanjaan
serta kekayaan perusahaan.
d Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan dierektur utama
1. Direktur Bidang Tehnik :
Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan di bidang peralatan tehnik.
Memberikan laporan kepada direktur utama tentang kondisi dan keadaan peraratan
tehnik.
c. Melaksanakan fugas-tugas lainnya yang diberikan oleh direktur utama.
a-
b.
29
5. Bagian Keuangan :
a. Mengendalikan kegiatan - kegiatan di bidang keuangan
b. Mengatur program pendapatan dan pengeluaran keuangan
c. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan
kekayaan perusahaan.
d. Melaksanakan tugas - tugas lain yang di berikan direktur uama.
6. Bagian Hubungan Langganan :
a- Menyelenggarakan fungsi - fungsi pelayanan langganan dan pengelolaan data
langganan.
b. Menyelenggarakan Pemasaran dan mengurus penagihan rekening langganan.
c. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan direklur umum.
7. Bagian Umum :
a- Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan - kegiatan dibidang administrasi,
kepegawaian serta keseketariatan.
b. Menyelenggarakan kegiatan - kegiatan di bidang kerumah tanggaan, peralatan kantor
dan perundang - undangan.
c. Mengurus pembekalan material dan peralatan listrik.
d Mengadakan pembelian barang -barangyang diperlukan perusahaan.
8. Bagian PenampungadDepot Limbah :
a- Bertanggun g jawab atas pensmpungan pertama limbah-limbah dari industri asal ke
depot limbah.
b. Menyediakan/mengurus penampungan limbah.
c Mencatat jumlah limbah yang masuk dan yang keluar dari depot limbah.
30
9. Bagian Peralatan Tehnik :
a. Mengurus perbaikan material dan peralatan tehnik.
b. Mengetes, meneliti dan menjlasi peralatan tehnik sesuai dengan kebutuhan perusahaan
c. Membantu dan melaksanakan tugastugas yang di berikan direktur tehnik.
10. Seksi Anggaran :
Menyusun anggaran pendapaan dan biaya -biaya yang harus dikeluarkrrn perusahaan_
Merencanakan/ mengawasi tentang pembayaran dan pengeluaran biaya gwta
memenuhi kebutrrhan perusahaan.
c. Menyusun anggaran pendapatan dan biaya pokok serta pengalokasran dana sesuai
dengan kondisi perusahaan.
d Membuat laporan bulanaa baik dalam hal anggaran pendapatan dan biaya dalam suatu
pembukuan.
I l. Seksi Kas :
Menerima uang pembayaran yang menggunakan jasa perusahaan.
Membayar gaji pegawai menurut daftar gaji.
Mengefeltifkan penagihan atas j umlah penerirnaan dan pengeluaran setiap bulan serta
laporan piutang yang belum tertagih.
d Membuat rekonsiliasi ba:rk setiap akhir bulan.
I2. Seksi Akuntansi :
Mengkoordinir, mengarahkan 'len mengendalikan pembukuaa darei setiap kansaksi.
Mengawasi dan memeriksa perpindahan dari buku jurnal kedalam perkiraan - p"rt ,run
buku besar secara bulanal
a.
b.
b.
a-
b.
31
c. Memeriksa dan memastikan aga( terdapat kesesuaian antara buku-bukrr pembantu
dengan perkiraan - perkiraan pada buku besar.
d. Mengawasi pembuatan dan memeriksa kebenaran laporan keuangan.
e. Mengawasi dan memeriksa pembuatan daftar gaji, uang lembur tunjangan dan
sebagainya-
f Meninjau kembali dan menyesuaikan kebijaksanaan pembukuan dengan prinsip dan
norma akuntansi yang berlaku di Indonesia.
g. Membantu akuntansi negara maupun akuntansi publik yang ditu4iuk perusahaan dan
menyediakan data dan bahan - bahan yang diperlukan
1 3. Seksi Pelayanun Langganan :
a. Menerima, mengevaluasi dan memeriksa semua informasi baik lisan maupun lertulis
tentang keberatan-keberatan dan keluhan langganan.
b. Bekerja sama dengan seksi keamanan dalam hal melakukan penyelidikan terhadap
penyelewengan yang berhubungan dengan langganan.
11. Sefuti Humas :
a. Memberikan penerangan kepada rnasyarakat mengenai limbair
b. Memberikan penyuluhan tentang langkah-langkah pengantisipasian bahaya lirnbah.
c. Menerima masyarakat luas yang rngin rninta penerangan tentang limbah.
I 5. Seksi Tata Usaha :
a. Mengagendakan, rnengarsipkan, rnernelihaara suraat-surat masuk, surat-surat keluar
dan b aN ang-b ar an g perusahaan.
b. Melaksanakan pengaturan pengetikan surat kel uar dan pendlstribusian surat-surat
masuk
32
Berkewajiban mencek kembali pengembalian suat-surat yang didistribusikan kesemua
bagian agar diperoleh penyelesaian jawabaan suraat sesuai denagan wakatu dan
kebutuha.nnya.
Menye lenggarakan pengaturan pelayanan hubungan telepon dan saradna komunikasi
untuk keperluan dinas perusahaan dengan baik.
I6. Seksi Perctnuliu :
a. Bertanggung jawab atas pembuaien daftar gaji, lernbur, cuti pegawai dan pajak
pendapatan pegawai.
b. Pengusulan kenaikan pangkat dan golongan gaj i pegawai.
Mengawasi tingkah laku pegawar dan rnelaporkan penyerewengan wewenang dan
tugas kepada atasan.
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertuj uan untuli
memperbaiki kesejahteraan pegawai dan keluarganya baik material maupun spritual
seperti perawatan sakit, rekreasi dan dhamra wanita.
17. Seksi Keamanan :
a. Bertanggung .1awab atas pgngarnanan ketertibzLn umundi lingkungan perusahaan dan
b.
sekitarnya.
Bertanggu'g jawab atas keamanan pengangkutan rimbah sdari industn asar ke depot
limbah dan dari depot limbah ke pelabuhan.
Memberikan bantuan pengamanan terhadap tuga_tugas yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan sesuai dengan instruksi kepala bagian umum.
Melakukan pengawasan dan perlindungan lerhadap kegiatan karyawan di lingkungan
perusahaan.
'J
e. Bekeda sama dergan aparat keamanan negara dalam meqiaga ketertiban umurn.
18. Selai Pengunpulan Linbah :
a. Bekerja sama dengan seksi pengangkutan dalam mengatur penampungan linrbah yang
cocok.
b. Melaporkan ke seksi pengangkutan tentang kapasitas dan tempat limbah yang akan
diangkut.
c. Memberikan masukan kepada seksi laboratirium aka:r kondisi limbah.
19. Selai Pengangkutan :
a. Bertanggung jawab atas pengangkutan limbah dari industri asar ke depot limbah
b. Bertanggungjawab atas pengangkutan limbah dari depot limbah ke pelabuhan.
20. Seksi Luboraasr iwn :
a. Mengklasifikasikan jenis I imbah.
b. Mengecek apakah limbah layak ontuk didaur ulang atau tidak.
c. Menentukan apakah jenis limbah itu berbahaya atau tidak berbahaya.
d Memeriksa unsur )ang terkandung dalam limbah tersebut.
21. Seksi Bengkel urnum :
a' Bertanggung jawab atas pelaksanaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
perusahaan.
b. Melaporkan kepada kepala bagian peralatan tehnjk tentang kondisi peralatan
perusahaan.
c. Melaksanalian peke{aan pembuatan peralatan p€mbantu dalam melaksanaiian tugas.
34
22. Selcsi Gudung :
a. Beitaf,ggungiawab atas barang-barang yang disimpan di dalam gudang.
b. Memberikan laporan tentang keadaan barang yang disirnpan di dalam gudang.
c. Mencatat semua barang yang rnasuk maupun barang yang keluar dari dan menuju
gudang.
d Bekedasama dengan seksi keamanan dalam menjaga keamanan barang yang d.isimpan
di dalam gudang.
4. 2. Pendelqasian Tugas <tan wewenang yang Dilaksanakan pada pr. Dwikaryallludasena Batam
PT. Dwikaryz Mudasena Batam adarah perusahaan yasng bergerak dalam bidang
pengangkutan limbahJimbah industri yang ada dalam kawasan industri di pulau Batam,
yang bertujuan untuk mengurangi/menghilangkan resiko pencemaran yang diakibalkan oleh
limbah dari pabrik-pabrik yang ada .
Dalam mnelaksanakan tugas-tugasnya dan rnengendarikan jalamya organisasi guna
pencapain tujuan dari organisasi, direktur utama menyadari sepenuhnya keterbatasan yang
ada padanya jikalau mencapainya dengan seorang diri. Untuk hal ini rnaka direktur utama
dibantu oleh direktur bidang umum dan direktur bidang tehnik. Dengan cara
mendelegasikan sebagian besar tugastugas operasional dan wewenarag kepada tiap-tiap
direktur bidang.
Faktor-faktor utama yang mendorong pimpinan untuk mendelegasikan wewenang
dan tugas-tugasnya kepada bawahan adalah:
35
l. Keterbatasan kemampurn untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang ada seorang din
2. Sebagai sarana untuk mmgembabangkan kemapuan dan keahlian para karyawan.
3. sebagai sarana penilaian prestasi bagi kemungkinan promiosi guna meningkatkan kafler
karyawan.
Dengan keterbatasan itulah direktur utama dibantu oleh direktur bidang untuk
melaksanakan sebagian tugasnya" dengan jalan pendelegasiaan tugas dan wewenangnya.
Selanjutnya setiap di-rektur bidang, karena keterbatasan yang ada pada dirinya,
mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang yang dipereolehnya dari direktur utama
kepada bawahannya yaitu kepada bagan yang khusus menangani bagian-bagian tertentu.
Demikian seterusnya dimana para kepala bagian ini mendelegasikan tugas dan wewenang
yang diperolehny4 kepada kepala seksi yang menjadi bawahannyz langsung.
Sehingga terlihat jelas bahwa proses pendelegasian tugas dan wewenang dalam
organisasi PT Dwikarya Mudasena Batam bergerak setingkat demi setingkat dari yang
paling tinggi ke yang paring rendah dengan garis komando yangjelas. Dengan adanya garis
komando yang jelas ini, Maka setiap anggota organisasi perusahaan ini harus mengetahui
denganjelas tiga unsur pokok yaitu :
I . Dari siapa ia menerima pendelegasian tugas dan wewenang (siapa atasan langsung).
2. Kepada siap a ia dapat mendelegasikan tugas dan wewenang (siapa bawahannya)
3. Kepada siapa ia harus memberikan raporan dan pertanggungiawaban atas pelaksanaan
tugas.
Pada dasarnya wewenang yang ada di dalam struktur organisasi perusahaan iru
secara umuR berasal dari dua sumber vaitu:
36
1. Wewenang formal, yaitu wewenang yang diperoleh secara resmi oleh seorang pemegang
jabatan tertentu melalui surat-surat keputusan yang dikeluarkan oleh pimpinan
kepadanya. Misalny4 direktur bidang umum menperoleh wewenangnya dari direLlur
utama.
2. Competence authorrty yaitu wewenang yang dimiliki oleh seorang pemegang jabatan
tertentu karena keahlian dfan kemahiran yang dirnilikinya
Dari kedua sumber wewenan g yang ada tersebut maka wewenang formallah yang
lebih diutamakan. Mengingat hal ini alian konsekwensi tuntutan pertanggunbgjawaban
yasng tinggi dan resmi dari si penerima tugas dan wewenang.
Bentuk lain dari pelaksanaan pendelegasian wewenang adalah dalam bentuk lisan.
Hal ini dimaksudkan untuk tugas yang didelegasikan tersebut dapat Iangsung diterima dan
segera dilaksanakan oleh sipenerinra tugas tanpa harus melalui suatu prosedur yang
panlangdan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya tugas-tugas seperli ini tidaklah
terlalu penting dan tidak memiliki pengaruh rangsung terhadap tugas-tugas pokok
organ.isasi.
Di dalarn pelaksanaan pendelegasian tugas dan wewenang, direktur bidang urnun
dan direktur bidang tehnik sepenuhnya menjalankan prinsip pendelegasian penuh, atau
dengan kata lain bahwa dalam pendelegasian itu pimpinan menjalankasn desentralisasr
relatif yaitu wewenang yang dimiliki oleh pimpinan tidak sepenuhnya disebarkan kepada
seluruh lapiasan organisasi. Hal ini disebabkan adanya tugas-tugas dan wewenang yang
harus dipegang atau diperlahankan oleh pimpinan mengingat kepentingannya.
Berkaitan dengan usaha-usaha pendelegasian yang dilakukan rnaka untuk
*sldaFatkan suatu pendelegasian yang efektif, direktur bidang umum dan direktur bidang
tt
teknik mgagandalkan wewenang yang ada padanya terhadap bawahan. Dasar pemikiran
uutuk menggunakan kekuasaan ini adalair bahwa pendelegasiaan itu tidak akan berhasil
hanya mengandalkan dengan wewenarg semata-mata tanpa dibarengi dengan penggunaan
kekuasaan. Dalam menggunakan kekuasaan ini direktur bidang umum dan direktur bidang
tehnik cenderung menerapkan banyak wewenang dan banyak kekuasaan. Keseirnbangan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat yang lebih baik bagi aktifitas organisasi secara
keseluruhan.
Selain itu manfaat yang didapatkan atas penerapan kekuasaan inr adarah bahwa
pihak pendelegasi tidak merasa ragu-ragu akan tugas yang dilimpahkan kepada bawahan
sehingga dilaksanakan oleh bawahan sesuai dengan rencaRa. selain menggunak,n
kekuasaan maka untuk mendapatkan pendelegasian wewenang yang baik dan efektif, 'raka
pimpinan menerapkan prinsip-prinsip pendelegasia'. Disadari bahwa pendelegasian itu
memiliki sifat dualistis dimana direktur utama sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggr
yang melaksanakan pendelegasian kepada bawalan nya, pada saat yang sama harus tetap
bertanggung jawab atas hasir pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oreh para bawahannya.
4. 3. Tugas-Tugas Manajer yang Dapat Didelegasikan Kepada Bawahan
Telah dikernukakan bahwa tidak semua tugas yang ada di jalaran perusahaan ciapat
didelegasikan kepada orang rain. Karena tugas tersebut penting dan banyak pengaruhnya
terhadap kelangsungan perusahaan. Sehubungan dengan tersebut, pr. Dwikarya Mudasena
Batam menetapkan beberapa bagian tugas yang harus drtangani rangsung oleh pirnpinan
perusahaan antara lain :
38
1. Tugas yang penyelesaiannya memerlukan waktu yang culiup lama, misalnya
penandatanganan kontrak dengan pihak luar. Hal ini rnenyangkut segi keuangan dan
kepentingan perusahaan yang sifatnya fundamental.
2. Keputusan mengangkat dan memberhentikan pimpinan unit /manager dan pegawai
lainnya.
3 Keputusan mengenai gaj i,upah dan insentif laimya.
4. Perencanaan,pengorgadsasian, koordinasi, pengarahan serta pengawasan secara garis
besar.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis tugas
pimpinan yang didelegasikan kepada rnasing-masing bawahan pada umumnya hanya jenis
tugas-tugas pelaksana saja.
4.4. Eubungan Pendelegasian Tugas Dengan Hasil Kerja
setiap organ-isasi perusahaan selalu terlibat daram proses pendelegasian tugas dan
wewenang. Dalam hal ini perusahaan harus memililki disiplin yang tertentu agar proses
pendelegasian itu dapat terlaksana dengan baik. Dala:n pengarnat an yang diiakukan oleh
peneliti, PT. Dwikarya Mudasena Batam dalam pelaksanaan pendelegasian tugas <lan
wewe'ang belum terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil kerja karyawan yang
kurang mampu menyelesakan tugas sesuai dengan rencan4. Dimana pendelegasian tugas
dan wewenang yang dilaksanakan rnasih kurang berdasarkan atas pendidikara keteramp an
dan keahlian yang dimiliki pegawai.
39
Akibat dari pendelegasian tugas dan wewenang tersebut sebagian karyawan kurang
mampu melaksanakan tugas dengan baik atau sesuai dengan rencana sehingga akan dapat
mengakibatkan turunnya tingkat produktifi tas kerja.
Untuk menilai para pegawai yang bekerja pada pT. Dwikarya Mudasena Batam
didasarkan atas keputusan direktur utama. penilaian karyawan ini dilakullan untuk
mengetahui siapa diantara karyawan yang mendapat pendelegasian tugas dan wewenang.
Dalam melaksanakan tugas, yang sering terjadi di perusahaan ini adalah masih sering
terjadi seorang pegawai mendapat tugas ganda. Har ini disebabkan karena baglan-baglan
yang penting dalam perusahaan masih didominasi oreh nama-nama tertentu yang
mendapatkan tugas ganda.
Akibat pendelegasian tugas dan wewenang ganda tersebut sebahagian karyawan
kurang mampu melaksanakan tugas dengan baik atau sesuai dengan rencana sehingga akan
mengakibatkan turunnya tingkat produksi jasa yang dihasilkan perusahaan maupun tingkal
produkti fitas keqja.
4' 5' Analisis Dan Evaruasi penderegasian Tugas Dan wewenang pada pr. DwikaryaMudgsena Bafum
Pendelegasian merupakan keterampilan manajerial yang sangat penting. Manajer
adalah seorang yang menyelesaikan segala sesuatunya melalui orang lain dan
pendelegasian adalah usaha manajer untuk mencapai hasil rnelalui orang lain.
Pendelegasian tidak pemah menjadi suatu tujuan tetapi merupakan alat dari. suatu
organisasi perusahaan. Pendelegasian yang efektif tidak hanya meningkatkan prestasi bagi
seseorang yang memberikannya tetapi juga bagi orang yang menerimanya.
40
Direktur utama PT. Dwikarya Mudasena Batam merupakan tingkatan tertinggi
yang sekaligus juga sebagai pemegang kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam struktur
organisasi perusahaan ini. Pada dasarnya, pendelegasiaan tugas dan wewenang itu timbul
karena akibat keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer dalam
melaksanakan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan.
oleh sebab itu diperlukan bantuan dan kerja sama dengan orang lain (bawahan)
untuk mencapai ry4 antzra lain melalui pendelegasian tugas dan wewenang. Artinya kedua
hal ini merupakan sarana bagi para bawahan. Dengan demikian jeraslah bahwa kegiatan
b-r trd! tL'd€an keglatan pendelegasian tugas. pendelegasian tanpa
rtrcnarg cnenru akan kurang berfungsi dengan baik karena hal ini
-gi*r-" raagunga*ab dan perhatian yang lebih besar dari para
oawahan atas tugas-tugas yang diemban kepadanya. Disamping itu, inisiatif dan keatifitaspara bawahan tidak dapat dipertimbangkan.
Di pihak atasan sendiri, penderegasian tugas tanpa diikuti dengan penderegasian
wewena[g dan tanggungiawab tentu tidak akan memperingan tugas-tugasnya karena
pimpinan tetap dilibatkan pada tugas-tugas rutin sehingga menyebabkan pirnpinan kurang
dapat memikirkan usaha pengembangan organisasi. Dengan demikian jelaslah bahwa
pendelegasian tugas tanpa disertai dengarr penderegasian wewenang 'rerupakan
hal yang
kurang bermanfaat.
Sesuai dengan studr da:r pengarnatan yang dilakukan, bahwa pirnpinan pT.
Dwikarya Mudasena Batam telah melakukan hal_hal yang berka.itan dengan
tanggungiawab atas tugas-tugas serta wewenang yang diberikan kepada masing-masing
individu dengan cara tertulis ke dalam suatu daftar perincian tugas dan wewenang. Namun
4t
tidak seluruhnya tugastugas itu diperbuat secara teftulis, disamping itu ada j uga tugas-
tugas yang didelegasikan secara lisan- Hal ini berarti dengan adanya pendelegasian
w€wenang secara tertul.is, sipenerima pendelegasian itu dapat mengetahui dengan jelas dan
pasti apa yang menjadi tugas dan kewajibannya. Dengan demikian ia tidak merasa ragu
untuk bertindak dan mengambil keputusan dalam hal-hal yang berkaitan dengan bidang
dimana ia ditempatkan sebatas garis yang ditetapkan kepadanya.
Hal yang paling fundamental dalam konteks pendelegasian wewenang ini adarah
pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban ini merupakan suatu sisi yang tidak dapat
dipisahkan dari proses pendelegasian itu sendiri dan merupakan suatu konsekwensi logrs
atas penerimaan suatu pendelegasian. Bahwa berhasil atau tidaknya suatu pendelegasian,
tanggungjawab terakhir tetap berada pada pimpinan. Keberhasilan bawahan dalam
melakukan tugas merupakan cermin keberhasilan pimpinan dalanr membawa organisasr ke
arah yang dituju dan demikian juga sebaliknya.
Dari hasil pengamatan yang telah dilalukan, secara umurn trapat dikatakan bahwa
pendelegasian tugas dan wewenang yang ada pada pr. Dwikarya Mudasena Batam kurang
berjalan dengan baik. Dari selurul aspek yang menyangkut tentang pendelegasian itu, pada
umumnya memiliki kesesuaian dengan apa yang dibahas dalam teori. Namun di dalam
pelaksanaannya masih ditemui kendala-kendala . Adanya kendala dalam suatu proses
pendeiegasian adalah merupakan har yang akan mempengaruhi jalannya proses organisasr.
Kenrlala-kendala tersebut rneliputi tingkat pendidikan dan keterarnpilan dari tenaga kerja.
42
4.5.1. Analisis Pendelegasian Tugas dan Wewenang Yang Tidak Sesuai DenganTingkat Pendidikan Dan Keterampilan
Sesuai dengan studj dan pengamatan yang dilakukan peneliti pada PT. Dwikarya
Mudasena Batam, maka pendelegasian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang tidak
sesuai dengan pendidikan dan keterampilan dapat dijelaskan sebagai benkut :
A. Pada Tahun 2001/2002 :
1. Pada bagian keuangan, diadakan pendelegasian tugas dan wewenang sebanyak l l
orang dengan perincian tingkat pendidikan sebagai berikut : 5 orang yang
berpendidikan sMA j urusan IPS yang semula bekerja pada seksi tata usaha, dan
setelah diadakan pendelegasian tugas ditempatkan pada seksi arrrggaran,6 orang yang
berpendidikan SMEA j urusan akuntansi yang semula bekerja sebagai seki penagihan
dan setelah diadakan pendelegasian tugas ditempatkan di bidang seksi akuntansr. Dan
setelah dianalisis dan dievaluasi, maka tingkat pendidikan yang seharusnya
dibutuhkan adalah sarjana muda ekonomi atau sarjana ekononri.
2. Pada Bagian Hubungan Langganan, diadakan penderegasian tugas dan wewenang,
sebanyak 1 orang dengan pendidikan dan keterampilan yang dirniliki adalah Dipl. III
Ekonomi, yang semula ditempatkan pada seksi pelayanan langganan, dan setelah
diadakan pendelegasran tugas dan wewenang ditugaskan pada seksi humas.
3- Pada Bagian Umum, penderegasian diadakan sebanyak 7 orang dengan perincian
balrwa tingkat pendidikan dan keterarnpilan yang d_rrniliki yaitu : 3 orung yang
berpendidikan sMA jurusan IPS yang semula bekerja pada seksi personaha dan
setelah diadakan pendelegasian ditenrpatkan pada seksi tata usaha. 2 orang yang
memiliki tingkat pendidikan sMEA jurusan akuntansi, yang sebelum dradakan
43
pendelegasian bekerja pada seksi tata usaha, dan setelah diadakan pendelegasian
ditempatkan pada seksi personalia. Dan 2 orang yang mempunyai tingkat pendidikan
STM, j urusan listrik, yang semula bekerja pada seksi pengangkutarltransportasi dan
setelah diadakan pendelegasian tugas dan wewenang ditempatkan pada seksi bengkel
umum. Dari uraian diatas, sebenarnya untuk menduduki pos-pos tersebut dibutul&an
orang yang berpendidikan setingkat sarjana.
4. Pada Bagian Penampungan Limbah, pendelegasian diadakan sebanyak r0 orang,
terdiri dari I orang yang berpendidikan SMp yang sebelum diadakan pendelegasian
beke{a pada seksi keamanan, dan setelah diadalian pendelegesian ditempathan pada
seksi transporrasi, 3 orang yang berpendidikan sMA jurusan Ips yang sebelum
diadakan pendelegasian bekerja pada seksi tata usaha, dan setelah diadakan
pendelegasian ditempatkan pada seksi humas, 2 orang yang berpendidikan sMEA
jurusan tala usaha yang sebelum diadakan pendelegasian bekerja pada seksi humas,
dan setelah diadakan pendelegasian ditempatkan pada seksi tata usaha, 4 orang yang
berpendidikan srM yang sebelum diadakan pendelegasian bekerja pada seksi
pergudangan, dan setelah diadakan pendelegasian ditempatkan pada seksi bengkel
umurTl.
B. Pada Tahun 2003/2003 :
Bagian Keuangan, diadakan pendelegasia' sebanyak 1r orang dengan perincian 2
orcn| yang mempunyai tingkat pendidikan SMA jurusan lps, sebelum aiuautan
pendelegasian bekerja pada seksi tata usaha dem seterah diadakan penderegasian
ditempatkan pada seksi anggaran, I orang yang berpendidikan sMA jurusan IpA. sebelurn
44
diadakan pendelegasian beke4a pada seksi tata usaha dan setelah dilakukan pendelegasian
tugas ditempatkan pada seksi anggaran,5 orang berpendidikan SMEA dengan perincian 3
orang j urusan akuntansi, 2 orang jurusan tata usaha, sebelum diadakan pendelegasian
bekerja pada seki penagihan dan setelah diadakan pendelegasian bekerja pada seksi
akuntansi, 3 orang srM dengan perincian, 2 otang j urusan bangunan dan satu orang
jurusan mesin, dimana sebelum diadakan pendelegasian bekerja pada seksi gudang dan
setelah diadakan pendelegasian beke{a pada seksi peralatan tehnrk Dan keadaan tersebut
di atas dapat dievaluasi bahwa sebenarnya yang menduduki pos-pos tersebut sebaiknva
yang mempunyai tingkat pendidikan setara sa{ana S 1 .
4.5.2- Analisa Pendelegasian Tugas dan wewenang, yang Dilihat Dari Fisik danPsikis.
Dari hasil studi dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, bahwa analisis dan
evaluasi pendelegasian tugas dan wewenang dapaf dilihat rnelalui kea<iaan fisik dan psikrs,
sebagai berikut :
Pada tahun 2001/2002 ditinjau dari segi pisik, 6 orang yang berbadan sehat dan 6
orang lagl berfisik kurang sehat. sedangkan ditinjau dari segi psikis adalah sebagai berikut :
dari segi sikap emosi para karyawan akibat pendelegasian atia 10 orang yang mampu,
sedangkan 2 orang yang kurang mampu menerima pendelegasian. Dari segi mental
karyawan ada 3 orang yang didelegasikan masih ragu-ragq sedangkan 9 orang ragi siap
ulutk diadakan pendelegasian. Dari sikap karakter (watak) karyawan ada 5 orang karyawan
kurang percaya atas kemampuanya sendiri, sedangkan 7 orang lagi percaya atas
kemampuan yang dim-rlihnya. Dari sikap minat pekerja (royalitas) akibat adanva
45
pendelegasian ada 4 ,rangyang kurang berminat terhadap peke{aan yang didelegasikan,sedangkan 8 orang lagl berminat terhadap pekerjaan yang tlidelegasikan.
Pada tahun 2002/2003 ditinjau dari segi fisik l2 orang ]ang didelegasikan berbadansehat sedangkan 3 0rang ragi kurang sehat. Karau ditinjau dari scsi psikis a<1a.ah sabagar
berikut : dari segi emosi kerja karyawan ada 12 0rang yang mampu sedangkan 3 0rang lagr
kurang mampu menerima pendelegasian. Dari segi mental pegawai ada 6 orung yang ngu_ragu menerima pendelegasian, sedangkan untuk 9 orang lagi telah siap untuk menerimapendelegasian. Sedangkan dari segi karakter (watak) pegawa i ada 7 orangyang kurangpercaya diri terhadap kemampuannya, sedangkan g orang percaya diri terhadap kemampuanyang dimilikinya' Dari segi minaf pekerja (loyalitas) karyawan ada 4 0rangyang kurangbenninat' sedangkan serebihnya yaitu sebanyak 1r orang berminat terhadap pekerjaan yangdidelegasikan kepadanya.
4.5.3. Aralisis Dan Evaluasi pernbebanan Tugas Ganda
Pelaksanaan pembagian tugas pada pr. DwI KAR'A MUDASENA BATAM dalampelaksanaan pekeriaan untuk pencapaian tuj uan bersarna masrh ada dij urnpai sebagian yargmelaksanakan tugas ganda. Dengan adanya tugas ganda yang dilaksanakan tiap tenaga kerlatentunya akan memperlambat hasil pekerjaan yang didapat.
Adapun pelaksanaan tugas ganda tersebut dapat dianalisis dan dievaluasi sebagaibenkut :
Pada tahun 2001/2003, dari 9g orang jurnlah tenaga kerla ada 20 orang yangmenerima tugas gan,a, yang terdiri <iari 14 orang yang bekerla.i seksr' tata udaha dan seksipersonalia, serta 6 orang yang bekerja pada seksi keuangan dan seksi personalia.
46
Dari hasil pendelegasian tugas dan wewenarrg yang diberikan perusahaan kepada karyawan
ada 13 orang yang dipertahankan sedangkan 7 orang lagl dikembalikan kepa<ia pekerjaan
semula. Pada tahtn 200212003, dari 106 orang jumlah karyawan ada 12 orang yang
menerima tugas ganda, yang terdiri dari 8 orang bekerja di seksi tata usaha dan seksi
keuangan serta 4 orang bekeda pada seksi tata usaha dan seksi personalia.
Adapun penyimpangan produksi yang dibuat oleh karyawan akibat adanya
pendelegasian tugas ganda dapat dilihat dari segi efektifitas kerja yaitu :
Efektifitas kerja dapat dianalisa melalui prestasi kerja, sementara prestasi kerja adalah suatu
alat ukur dalam melaksanakan keberhasilan tenaga ke{a atas peke{aan yang dinilai dari
tingkat produkti vitas kerja perusahaan.
1. Produktifitas kerja yang diukur dengan j umrah produktivitas tenagakerja:
Pada tahun 200 I tzooz, 7 9 8 t 8j!!!!! tn )
= g t 4 M 3 / o r an g9E orung
pada tahun 2002 t2003 e4 313-:!1(!l:t'*") = 8e0 Mi t orans
luoorang
2. Penyimpangan produksi diukur atas pendelegasian tugas ganda dapat dianalisis melalui
hubungan antara tingkat penyimpan gan dengankeadaan delegasi :
Pada tahun 200112002:
- Penlmpangan tidak sesuai dengan keterampilan dan pendidikan yaitu :
s9.29!1=zsse M3 torans
29 orang
m
A1
- Penyimpangan sesuai dengan keterampilan dan pendidikan yaitu :
21 .55s M3 - ,__-+312M369 orang
Padatahvn200V2003
. Penyimpangan tidak sesuai derigan keterampila.n dan pendidikan yaitu :
68 880M36.262 M3iorang
llorang
- Penfmpangan sesuai dengan keterampilan rtan pendidikan yaitu :
*1!" = 268 M3 /orang95orang
3. Efektifitas Atas Pendelegasian Tugas dapat dianalisis dengan melihat hubungan antara
penimpangan dengan pembagran tugas.
Padatahun200t12002
- Penyimpangan tidrk menerima tugas ganda adalah sebagai berikut :
21 555M3-;;::--.t_ = 276 M3 t orangt 6orong
- Penlmpangan menerima tugas ganda adalah sebagai berikut :
s8.263M3
n "'"* = 2 913 M3 / orang
Padatahw200212003
- Penyimpangan tidak menerima tugas ganda adalah sebagai berikut:
25.483M3
,4 "r""s = 271M3l orang
48
- Penyimpangan menerima tugas ganda adalah sebagai berikut :
68.880M3-,,- = 5.740 M3iorqngr zorang
Dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa penyimpangan dari
tingkat keterampilan dan pendidikan yang tidak sesuai yaitu lebih besar dari keterarnpilan
dan pendidikan yang sesuai serta penyimpangan karena memperoreh tugas ganda selama
dua tahun terakhir.
V. KESIMPULAN DANSARAN
5. l. Kesimpulan
l Pendelegasian tugas dan wewenang kepada bawahan tidak sesuai dengan tingkat
keterampilan dan pendidikan yang dimiliki, sehingga penerima delegasi kurang mampu
melaksanakan tugas dan wewenang yang didelegasikan plrnpinan kepadanya.
2. Masih terdapat adanya pembebanan tugas ganda yang dilaksanakan kepada bawahan.
3. Efektifitas atas pendelegasian tugas dan wewenang yaitu bahwa .y umlah
penyimpangan yang disebabkan oreh adanya penderegasian yang tidak sesuai dengan
ti.gkat pe.didikan dan keterampiran adalah lebih besar, jika dibandingkan dengan
pendelegasian yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan keteramprlan yang dirniliki
bawahan.
4 Efektifitas atas tugas ganda yaitu bahwa penyimpangan akibat menerima tugas ganda
adalah lebih besar,jika diban<iingkan dengan tidak menerima tugas ganda.
5. 2. Saran
l Hendaknya pimpinan dalam meraksanakan penderegasian tugas dan wewenang kepada
bawa,an supaya memperhatikan tingkat pendidikan, keterampiran dan keahrian yang
dimiliki tenaga kerla.
2 Agar pirnpinan dalarn mernbenkan tugas ganda hendaknya berhati-hati, sebab dengan
memberikan tugas ganda dapat menurunkan produktifitas sr karyawan itu sendiri.
3 llendaaknya pinrpinan rnemberikan kebe,asan yang sesungguhn ya kepada bawahan
dalam melaksa dkan tugas yang clilimpahtan kepadanya.
50
4. Agar pimpinan memperhatikarr pendapat dan saran-saran serta memberikan penilaian
akan tugastugas yang dikerjakan bawahan.
5' Pimpinan perlu menyadari perlunla penderggasian, sebab dengan adanla deregasitang
efeLtif kepada bawahan maka pimpinan dapat melaksanakan tugas-tugas pokok lainnya
dan bagl bawahan yang menerima delegasi dapat semakin meningkatkan kemampuan
ketjatya.
6. PJmpinan harus menerima perberraan cara pemecahaxr sesuatu masalah dan kemungkinan
bawahan akan membuat kesalahan dalam pelaksanaan tugBsnya.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Louis A, 1986, Karva Manaiemen, Terjemehan JMA .Tuhuteru, Cetakan Ketiga,Penerbit PT. Pembangunan, Jakarta.
Barnes, M.c, 1994, organisasi Perusahaan. Teori Dan praktek, Terjemahan BambangKussriyanti, Seri Manajemen No. 12. cetakan Kedua, penerbit pr. pustaka BinanamPressindo, Jakarta.
Dejon, william L., 1988, Pringiple-s ef Manaeement, The Benjamin/cemlings publishingCompany, Inc., Manila, Philippines.
Hampton, David R., 1986, Manasement. Thrid Edision, Mc Graw_HillEditions, Singapore.
Handoko, T._ Hani, 1991, Manaiemen. Edisi Kedu4 Cetakan Keempat, penerbit BPFE,Yogyakarta.
Kertonegoro, Sentono, 1991, prinsip Dan Tehnik Manaiemen, Edisi Kedua, CetakanKetuj uh, Penerbit Ananda, yogyakarta.
Manullang M , 1??6, 4asar-Dasar Manaiemen, Cetakan Kelimabelas, penerbit Ghalialndonesia, Jakarta.
Silalahi, Ulbcrt, 1996, Azas-azas Manaiemen, Cetakan pertama, penerbit CV. MandarMaju, Bandung.
Sutarto, - 1993, Dasar-Dasar Orgarisasi Dan vanaiemen, Edisi Revisi, Cetakan
Kelimabelas, Penerbit Gajah Mada Universiry Fress;og1,akarta.
lnternational
52