analisis penawaran kontraktor (162k) - konteks.idkonteks.id/p/07-087.pdf · tentang pedoman...
TRANSCRIPT
Manajemen Konstruksi
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 K - 163
ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR(162K)
Mandiyo Priyo1, Anita Widianti2 dan Clara Shinta Yonhas Maharani3
1Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan,Yogyakarta
Email: [email protected] Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan,
YogyakartaEmail: [email protected]
3Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, YogyakartaEmail: [email protected]
ABSTRAK
Kegiatan pemilihan rekanan untuk melakukan pelaksanaan konstruksi merupakan bagian yangselalu dilakukan dan bersifat kritis dalam keseluruhan proses pengadaan suatu fasilitas fisik yangdiperlukan. Dalam pemilihan penyedia barang/jasa pemborong/jasa lainnya, pada prinsipnyadilakukan melalui metode pelelangan umum. Namun, yang sering menjadi kendala dalam prosespelelangan tersebut adalah sistem evaluasi penawaran kontraktor yang kurang memadai baik darisegi teknis maupun biaya sehingga dapat mengurangi kualitas pekerjaan yang dilaksanakan. Sistemgugur dan sistem nilai (Merit Point System) merupakan solusinya. Cara evaluasi penawarankontraktor dengan sistem nilai (Merit Point System) dan sistem gugur pada proses pelelangan sesuaidengan Keppres RI No. 80 Tahun 2003 menggunakan Keppres ini karena pada saat proyekberlangsung tata cara ini yang digunakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalahDokumen Owner Estimate (Harga Perkiraan Sendiri), Dokumen Rencana Anggaran BiayaKontraktor dan Berita Acara Pelelangan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa(RUSUNAWA) – 2 Twin Block (Paket SLM – 3), Pringwulung, Depok, Sleman, Yogyakarta.Penelitian berlangsung dari bulan April 2013 hingga bulan Maret 2013. Metode yang digunakandalam penelitian ini hanya data sekunder karena proyek sudah berlangsung dan terselesaikan makadata yang digunakan adalah data sekunder. Dengan menggunakan metode sistem gugur didapatkannilai gabungan teknis 70% dan biaya 30% untuk PT. Waskita Karya sebesar 89 sedangkan untukPT. Nindya Karya yang juga menjadi penawar dalam pelelangan ini sebesar 84,75. Dapat dilihatbahwa PT. Waskita Karya mempunyai nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya, untuk itudengan metode ini dimenangkan oleh PT. Waskita Karya. Dengan menggunakan metode SistemNilai (Merit Point System) digunakan 3 (tiga) varian bobot persentase untuk membandingkan nilaigabungan masing – masing penawar. Dapat dilihat bahwa PT. Waskita Karya mempunyai nilaigabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya sehingga PT. Waskita Karya yang ditetapkan sebagaipemenang dalam penawaran ini.
Kata kunci: Pelelangan Umum, Sistem Gugur, Merit Point System, Penyedia barang/jasa,Penawaran
1. PENDAHULUAN
Kegiatan pemilihan rekanan untuk melakukan pelaksanaan konstruksi merupakan bagian yang selalu dilakukandan bersifat kritis dalam keseluruhan proses pengadaan suatu fasilitas fisik yang diperlukan. Hal ini menjadikanproses pemilihan rekanan menjadi salah satu kunci kesuksesan pembangunan fasilitas fisik tersebut. Keputusanuntuk memilih rekanan yang akan melaksanakan konstruksi fasilitas fisik tersebut harus didukung olehpertimbangan yang obyektif dan menguntungkan dalam pencapaian value (biaya, waktu dan mutu) yang ingindicapai oleh pemilik fasilitas fisik tersebut tanpa mengabaikan kebutuhan akan pemberian imbalan jasa yang wajarbagi pelaksana konstruksi.
Procurement (pengadaan) diartikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan barang dan jasa konstruksi.Dalam pemilihan penyedia barang/jasa pemborong/jasa lainnya, pada prinsipnya dilakukan melalui metodepelelangan umum. Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbukadengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umumsehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Namun yangsering menjadi kendala dalam proses pelelangan tersebut adalah sistem evaluasi penawaran kontraktor yang kurang
Manajemen Konstruksi
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 164 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
memadai baik dari segi teknis maupun biaya sehingga dapat mengurangi kualitas pekerjaan yang dilaksanakan.Sistem gugur dan sistem nilai (Merit Point System) merupakan sistem evaluasi penawaran dengan menilai aspekadministrasi, teknis dan biaya secara rinci sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 80 tahun 2003tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Penilaian dilakukan dengan caramemberikan bobot penilaian terhadap aspek teknis dan biaya berdasarkan tingkat kompleksitas dan kebutuhanproyek, tetapi tidak menyimpang dari peraturan pemerintah serta kriteria yang ditetapkan oleh panitia pengadaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengkaji dan memahami cara evaluasi penawaran kontraktor denganSistem Gugur dan Sistem Nilai (Merit Point System) pada proses pelelangan sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun2003.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Evaluasi Penawaran Kontraktor
Metoda evaluasi penawaran kontraktor yang paling umum adalah menggunakan kriteria penawaran hargaterendah. Dalam hal ini, tentunya hanya penawaran - penawaran yang telah memenuhi syarat administrasi dansyarat teknis saja yang dibandingkan penawaran biayanya. Apabila meminjam istilah yang digunakan dalamKeppres 80/2003, metoda demikian dikenal sebagai “sistem gugur”. Sistem ini cocok digunakan pada berbagai
kondisi, namun apabila pihak pengguna jasa ingin memilih calon kontraktor dengan mempertimbangkan aspekteknis sejalan dengan nilai penawaran biayanya, maka perlu digunakan “sistem nilai’.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, panitia membuat daftar urutan penawaran, yang dimulai dari urutanpenawaran yang memiliki nilai tertinggi. Dapat pula diterapkan persyaratan nilai ambang lulus (passing grade).Dalam mengevaluasi dokumen penawaran, kriteria dan tata cara evaluasi harus disampaikan kepada peserta terlebihdahulu melalui dokumen pemilihan. Panitia tidak diperkenankan mengubah, menambah, atau mengurangi kriteriadan tata cara evaluasi tersebut, atau melakukan tindakan lain yang bersifat post bidding.
Metode Evaluasi Sistem Gugur
Sistem Gugur adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumenpenawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasadengan urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi, persyaratan teknis dan kewajaranharga, terhadap penyedia barang/jasa yang tidak lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur.Tahapan Proses Evaluasi Dokumen Penawaran Sistem Gugur :a. Evaluasi Administrasi
- Surat Penawaran- Jaminan Penawaran- Surat Kuasa- Kelengkapan Lampiran Penawaran- Dokumen Penawaran
b. Evaluasi Teknis- Metode Pelaksanaan- Jadwal Waktu Pelaksanaan- Spesifikasi Teknis- Personil Inti- Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan
c. Evaluasi Kualifikasi- Penelitian Administrasi- Penilaian Keuangan- Penilaian Teknis- Personil- Peralatan- Manajemen Mutu- Ambang Batas- Sisa Kemampuan Paket (SKP)
d. Evaluasi Biaya- Total biaya masing – masing calon pemenang dibandingkan dengan HPS (Harga Perkiraan Sementara).- Didapat nilai evaluasi biaya dari masing – masing calon pemenang.- Persentase nilai yang digunakan sebesar 70 % untuk evaluasi teknis dan 30 % untuk evaluasi biaya.
Manajemen Konstruksi
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 K - 165
Metode Evaluasi Sistem Nilai (Merit Point System)
Sistem nilai adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiapunsur yang dinilai berdasarkan kriteria dan nilai yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyediabarang/jasa, kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran pesertalainnya.Tahapan Proses Evaluasi Dokumen Penawaran Sistem Nilai (Merit Point System) :a. Evaluasi Administrasi
- Surat Penawaran- Jaminan Penawaran- Surat Kuasa- Kelengkapan Lampiran Penawaran- Dokumen Penawaran
b. Evaluasi Teknis- Metode Pelaksanaan- Jadwal Waktu Pelaksanaan- Spesifikasi Teknis- Personil Inti- Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan
c. Evaluasi Kualifikasi- Penelitian Administrasi- Penilaian Keuangan- Penilaian Teknis- Personil- Peralatan- Manajemen Mutu- Ambang Batas- Sisa Kemampuan Paket (SKP)
d. Evaluasi BiayaEvaluasi Biaya dilakukan menggunakan sistem scoring total harga penawaran terhadap Owner Estimate (OE)dengan syarat sebagai berikut.
Tabel 1. Pedoman Scoring Total Harga Penawaran> 110 % = 0 < 70 % = 0
Range (%) thd OE Point Range (%) thd OE Point Range (%) thd OE Point
109.1 – 110 0.063 102.1 – 103 0.500 95.1 – 96 0.938
108.1 – 109 0.125 101.1 – 102 0.563 94.1 – 95 1.000
107.1 – 108 0.188 100.1 – 101 0.625 93.1 – 94 0.960
106.1 – 107 0.250 99.1 – 100 0.688 92.1 – 93 0.920
105.1 – 106 0.313 98.1 – 99 0.750 91.1 – 92 0.880
104.1 – 105 0.375 97.1 – 98 0.813 90.1 - 91 0.840
103.1 - 104 0.438 96.1 – 97 0.875 89.1 - 90 0.800
Range (%) thd OE Point Range (%) thd OE Point Range (%) thd OE Point
88.1 – 89 0.760 81.1 – 82 0.480 74.1 – 75 0.200
87.1 – 88 0.720 80.1 – 81 0.440 73.1 – 74 0.160
86.1 – 87 0.680 79.1 – 80 0.400 72.1 – 73 0.120
85.1 – 86 0.640 78.1 – 79 0.360 71.1 – 72 0.080
84.1 – 85 0.600 77.1 – 78 0.320 70 – 71 0.040
83.1 – 84 0.560 76.1 – 77 0.280 - -
82.1 – 83 0.520 75.1 – 76 0.240 - -
Manajemen Konstruksi
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 166 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
3. METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini diuji 1 buah bangunan gedung bertingkat yaitu Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa(RUSUNAWA) – 2 Twin Block (Paket SLM – 3), Pringwulung, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan data primer yaitu berupa wawancara lisan kepada ketuapanitia lelang di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, ESDM, Daerah Istimewa Yogayakarta dan data sekunderyaitu berupa Dokumen Owner Estimate (Harga Perkiraan Sendiri), Dokumen Rencana Anggaran Biaya Kontraktordan Berita Acara Pelelangan.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metoda Sistem Gugur dan Sistem Nilai (Merit Point System).Analisis dilakukan dengan cara mengikuti pedoman Kepres RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang PedomanPelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Tahapan Penelitian
Adapun urutan tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Mulai
Permasalahan
Perbandingan
Studi Pustaka KajianMetode Sistem Gugur dan
Merit System Point
Pengumpulan Data Proyek :- Dokumen Owner Estimate (HPS)- Dokumen Rencana Anggaran Biaya
Kontraktor- Berita Acara Pelelangan
Analisis Data
Perhitungan MetodeSistem Gugur
Perhitungan MetodeMerit Point System
Diskusi
Kesimpulan
Selesai
Manajemen Konstruksi
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 K - 167
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Gugur
Berdasarkan hasil evaluasi administrasi didapat sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Evaluasi Administrasi
No Nama Perusahaan Evaluasi Administrasi1 PT. Waskita Karya MEMENUHI2 PT. Widya – Gariand (KSO) MEMENUHI3 PT. Tamako Raya Perdana TDK MEMENUHI4 PT. Paesa Pasindo Eng TDK MEMENUHI5 PT. Gama Mulya Sakti TDK MEMENUHI6 PT. Tata Bumi Raya MEMENUHI7 PT. Mitra Gusnita Nanda TDK MEMENUHI8 PT. Jaya Wibawaguna MEMENUHI9 PT. Pulau Mas Utama MEMENUHI10 PT. Nindya Karya MEMENUHI11 PT. Adhi Karya TDK MEMENUHI
Penawar yang dilakukan evaluasi teknis adalah penawar yang lolos dalam evaluasi administrasi didapat sebagaiberikut:
Tabel 3. Hasil Evaluasi Teknis
No Nama Perusahaan Evaluasi Teknis1 PT. Waskita Karya MEMENUHI2 PT. Widya - Gariand (KSO) TDK MEMENUHI3 PT. Tata Bumi Raya TDK MEMENUHI4 PT. Jaya Wibawaguna TDK MEMENUHI5 PT. Pulau Mas Utama TDK MEMENUHI6 PT. Nindya Karya MEMENUHI
Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi penilaian kualifikasi sebagai berikut:
Tabel 4. Evaluasi Penilaian Kualifikasi
No Nama Perusahaan Penilaian Kualifikasi1 PT. Waskita Karya LULUS2 PT. Tata Bumi Raya TIDAK LULUS3 PT. Jaya Wibawaguna TIDAK LULUS4 PT. Pulau Mas Utama TIDAK LULUS5 PT. Nindya Karya LULUS
Hasil evaluasi biaya yang dilakukan dengan cara membandingkan total biaya penawar dengan Owner Estimate(HPS), evaluasi dilakukan pada penawar yang lulus administrasi, teknis dan kualifikasi:
1. Evaluasi Biaya PT. WASKITA KARYA
= = 1,03
2. Evaluasi Biaya PT. NINDYA KARYA
= = 1,02
Dari hasil evaluasi Sistem Gugur didapat nilai gabungan yaitu evaluasi teknis sebesar 70% dan evaluasi biayasebesar 30% untuk memperlihatkan nilai gabungan yang lebih tinggi diantara 2 penawar tersebut yaitu:
Manajemen Konstruksi
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 168 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Tabel 5. Kesimpulan Evaluasi Teknis 70% dan Evaluasi Biaya 30% dalam Sistem Gugur
NoNama
PerusahaanNilai Teknis Nilai Biaya Nilai
GabunganNilai 70 % Nilai 30 %
1PT. WaskitaKarya
83 58,10 103 30,9 89
2PT. NindyaKarya
77,35 54,15 102 30,6 84,75
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa PT. Waskita Karya memiliki nilai gabungan yang lebih tinggi dari PT. NindyaKarya maka dari itu dalam Sistem Gugur ini yang keluar sebagai pemenang adalah PT. Waskita Karya.
Sistem Nilai (Merti Point System)
Berdasarkan hasil evaluasi administrasi didapat sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Evaluasi Administrasi
No Nama Perusahaan Evaluasi Administrasi1 PT. Waskita Karya MEMENUHI2 PT. Widya – Gariand (KSO) MEMENUHI3 PT. Tamako Raya Perdana TDK MEMENUHI4 PT. Paesa Pasindo Eng TDK MEMENUHI5 PT. Gama Mulya Sakti TDK MEMENUHI6 PT. Tata Bumi Raya MEMENUHI7 PT. Mitra Gusnita Nanda TDK MEMENUHI8 PT. Jaya Wibawaguna MEMENUHI9 PT. Pulau Mas Utama MEMENUHI
10 PT. Nindya Karya MEMENUHI11 PT. Adhi Karya TDK MEMENUHI
Penawar yang dilakukan evaluasi teknis adalah penawar yang lolos dalam evaluasi administrasi didapat sebagaiberikut:
Tabel 7. Hasil Evaluasi Teknis
No Nama Perusahaan Evaluasi Teknis1 PT. Waskita Karya MEMENUHI2 PT. Widya - Gariand (KSO) TDK MEMENUHI3 PT. Tata Bumi Raya TDK MEMENUHI4 PT. Jaya Wibawaguna TDK MEMENUHI5 PT. Pulau Mas Utama TDK MEMENUHI6 PT. Nindya Karya MEMENUHI
Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi penilaian kualifikasi sebagai berikut:
Tabel 8 Evaluasi Penilaian Kualifikasi
No Nama Perusahaan Penilaian Kualifikasi1 PT. Waskita Karya LULUS2 PT. Tata Bumi Raya TIDAK LULUS3 PT. Jaya Wibawaguna TIDAK LULUS4 PT. Pulau Mas Utama TIDAK LULUS5 PT. Nindya Karya LULUS
Hasil evaluasi biaya dilakukan menggunakan sistem scoring total harga penawaran terhadap Owner Estimate (OE),evaluasi dilakukan pada penawar yang lulus administrasi, dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:
Manajemen Konstruksi
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 K - 169
Tabel 9. Hasil Evaluasi Biaya PT. Waskita Karya dan PT. Nindya Karya
No Nama Perusahaan Nilai1 PT. Waskita Karya 14.3852 PT. Nindya Karya 11.229
Hasil evaluasi biaya yang terdapat pada Tabel 10 diatas merupakan hasil dari penilaian Merit Point Systemmenggunakan pedoman scoring total harga penawaran terhadap Owner Estimate (OE). Dari hasil evaluasi SistemNilai didapat nilai gabungan yaitu evaluasi teknis sebesar 70% dan evaluasi biaya sebesar 30%, kemudian terdapat2 varian bobot persentase yaitu evaluasi teknis 60% dan evaluasi biaya 40% selanjutnya evaluasi teknis 80% danevaluasi biaya 20%, varian tersebut digunakan agar dapat terlihat urutan calon pemenang yang tetap.
Tabel 10. Kesimpulan Evaluasi Teknis 70% dan Evaluasi Biaya 30% dalam Sistem Nilai
NoNama
PerusahaanNilai Teknis Nilai Biaya Nilai
GabunganNilai 70% Nilai 30%
1PT. Waskita
Karya83 58.10 14.385 4.316 62.42
2PT. Nindya
Karya77.35 54.15 11.229 3.369 57.52
Tabel 11. Kesimpulan Evaluasi Teknis 60% dan Evaluasi Biaya 40% dalam Sistem Nilai
NoNama
PerusahaanNilai Teknis Nilai Biaya Nilai
GabunganNilai 60% Nilai 40%
1PT. Waskita
Karya83 49.80 14.385 5.754 55.55
2PT. Nindya
Karya77.35 46.41 11.229 4.492 50.90
Tabel 12. Kesimpulan Evaluasi Teknis 80% dan Evaluasi Biaya 20% dalam Sistem Nilai
NoNama
PerusahaanNilai Teknis Nilai Biaya Nilai
GabunganNilai 80% Nilai 20%
1PT. Waskita
Karya83 66.40 14.385 2.877 69.28
2PT. Nindya
Karya77.35 61.88 11.229 2.246 64.13
Dari ke 3 (tiga) tabel diatas menunjukkan bahwa PT. Waskita Karya memiliki nilai gabungan yang lebih tinggi dariPT. Nindya Karya maka dari itu dalam Sistem Nilai (Merit Point System) ini yang keluar sebagai pemenang adalahPT. Waskita Karya.
Pembahasan
Dari hasil uraian masing – masing metode evaluasi penawaran kontraktor diatas, didapatkan beberapa hasilpembahasan yaitu pada Sistem Gugur dan Sistem Nilai (Merit Point System) mempunyai hasil pemenang yangsama. Pemenang dalam proses pelelangan ini adalah PT. Waskita Karya karena dalam evaluasi biaya mempunyainilai yang lebih tinggi daripada PT. Nindya Karya. Evaluasi biaya dapat dibuka ketika penawar sudah lolos dalamtahap evaluasi administrasi dan evaluasi teknis. Dalam Sistem Gugur terdapat bobot persentase untuk evaluasi teknissebesar 70% dan untuk evaluasi biaya sebesar 30%, bobot ini digunakan untuk menghasilkan nilai gabungan yangdapat dijadikan acuan lebih untuk urutan calon pemenang. Dalam Sistem Nilai (Merit point System) terdapat 3 (tiga)varian bobot persentase yaitu untuk evaluasi teknis 70% dan evaluasi biaya 30% kemudian evaluasi teknis 60% danevaluasi biaya 40%, kemudian evaluasi teknis 80% dan evaluasi biaya 20%. Varian dalam Sistem Nilai inidigunakan juga untuk menentukan nilai gabungan masing – masing penawar dan dapat lebih memperjelas urutancalon pemenang karena adanya 3(tiga) varian tersebut.
Manajemen Konstruksi
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 170 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
5. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisis terhadap data yang diperoleh dari proses pelelangan PembangunanRumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) – 2 Twin Block (Paket SLM – 3), Pringwulung, Depok, Sleman,Yogyakarta maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :1. Metode Sistem Gugur yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan 1 (satu) pemenang yaitu PT.
Waskita Karya berdasarkan bobot persentase evaluasi teknis 70% dan evaluasi biaya 30% sebesar 89 yangmemiliki nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya sebesar 84,75.
2. Metode Sistem Nilai (Merit Point System) yang digunakan dalam penelitian ini juga menghasilkan 1 (satu)pemenang yaitu PT. Waskita Karya berdasarkan varian bobot persentase evaluasi teknis 70% dan evaluasi biaya30% sebesar 62,42 yang memiliki nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya sebesar 57,52.
3. Metode Sistem Nilai (Merit Point System) untuk varian bobot persentase selanjutnya yaitu evaluasi teknis60% dan evaluasi biaya 40% sebesar 55,55 untuk PT. Waskita Karya yang memiliki nilai gabungan lebih tinggidari PT. Nindya Karya sebesar 50,90.
4. Dalam Metode Sistem Nilai (Merit Point System) varian bobot yang digunakan selanjutnya yaitu evaluasiteknis 80% dan evaluasi biaya 20% untuk PT. Waskita Karya sebesar 69,28 memiliki nilai gabungan lebihtinggi dari PT. Nindya Karya sebesar 64,13.
5. Pada sistem gugur untuk evaluasi biaya menggunakan perbandingan total biaya penawar yang lulusadministrasi,teknis dan kualifikasi dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sedangkan pada sistem nilaimenggunakan sistem scoring total penawaran terhadap Owner Estimate (OE). Point yang dihasilkanmenggunakan sistem ini akan digunakan sebagai langkah awal untuk menentukan calon pemenang.
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, M., Wirahadikusumah, D Reini, Model Penawaran Kewajaran Harga Penawaran Kontraktor DenganSistem Evaluasi Nilai, Jurnal Teknik Sipil, Vol.12, No. 3, Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Institut TeknologiBandung, Bandung.
Keputusan Presiden RI No. 80, 2003, Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, PresidenRepublik Indonesia, Jakarta.
Peraturan Presiden RI No. 54, 2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Jakarta.Tanubrata, Maksum., Setiaputri Milsa., Proses Evaluasi Penawaran Kontraktor Dengan Sistem Nilai, Jurnal Teknik
Sipil, Vol.6, No.2, Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.