analisis novel orang2 proyek

22
ANALISIS NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI Analisis Novel disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Apresiasi Prosa Pengampu : Prof. Dr. Herman J.Waluyo Oleh Nama : Anda Mas NIM: K1209007

Upload: andamas-nurhidayanto

Post on 04-Aug-2015

491 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Novel Orang2 Proyek

ANALISIS NOVEL ORANG-ORANG PROYEK

KARYA AHMAD TOHARI

Analisis Novel disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Apresiasi Prosa

Pengampu : Prof. Dr. Herman J.Waluyo

Oleh

Nama :Anda Mas

NIM: K1209007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2011

Page 2: Analisis Novel Orang2 Proyek

Latar Belakang

Karya sastra sebagai hasil cipta manusia selain memberikan hiburan juga sarat dengan

nilai, baik nilai keindahan maupun nilai-nilai ajaran hidup. Orang dapat mengetahui nilai-

nilai hidup, susunan adat istiadat, suatu keyakinan, dan pandangan hidup orang lain atau

masyarakat melalui karya sastra.

Karya sastra lahir karena adanya keinginan dari pengarang untuk mengungkapkan

eksistensinya sebagai manusia yang berisi ide, gagasan, dan pesan tertentu yang diilhami oleh

imajinasi dan realitas sosial budaya pengarang serta menggunakan media bahasa sebagai

penyampaiannya (Aminuddin, 1990: 57).

Kriteria utama yang dikenalkan pada karya sastra adalah “kebenaran” penggambaran

atau apa saja yang ingin digambarkan pengarang ke dalam karyanya. Melalui penggambaran

tersebut pembaca dapat menangkap gambaran seorang pengarang mengenai dunia sekitarnya,

apakah itu sudah sesuai dengan hati nuraninya atau belum (Pradopo, 2002: 26).

Novel sebagai cerita tentang suatu pencarian yang tergradasi akan nilai-nilai yang

otentik adalah nilai-nilai yang mengorganisasikan dunia novel secara keseluruhan meskipun

hanya secara implisit tidak eksplisit (Goldman dalam Faruk, 1994 : 79). Novel sebagai salah

satu produk sastra memegang peranan penting dalam memberikan pandangan untuk

menyikapi hidup secara artistik imajinatif. Hal ini dimungkinkan karena persoalan yang

dibicarakan dalam novel adalah persoalan tentang manusia dan kemanusiaan.

Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial. Sastra yang ditulis oleh pengarang

pada suatu kurun waktu tertentu pada umumnya berkaitan dengan norma-norma dan adat

istiadat jaman itu (Luxemburg dalam Sangidu, 2004: 41). Sastra yang baik tidak hanya

merekam kenyataan yang ada dalam masyarakat seperti sebuat tustel foto, tetapi merekam

dan melukiskan kenyataan dalam keseluruhannya.

Oleh karena itulah penulis membahas atau menganalisis cerpen Orang Orang Proyek

karya Ahmad Tohariuntuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam novel tersebut.

Page 3: Analisis Novel Orang2 Proyek

Pembahasan

A. Biografi Ahmad Tohari

Ahmad Tohari, (lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, 13

Juni 1948; umur 62 tahun) adalah sastrawan Indonesia. Ia menamatkan SMA di

Purwokerto. Namun demikian, ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu

Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Sudirman,

Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Sosial Politik Universitas Sudirman (1975-1976).

Sosok tubuhnya kecil jauh dari pada bayangan figur seorang yang mempunyai

prestasi internasional.Cara berpakaiannya sederhana mengingatkan pada seorang santri

saleh yang mempunyai wawasan terbuka bisa menerima semua insan di dunia dari segala

lapisan untuk hidup berdampingan secara damai sebagai sesama ciptaan Tuhan.Rendah

hati, itulah sosok Ahmad Tohari, yang ternyata merupakan salah seorang kawan dekat

Gus Dur.

Siapa yang sangka pula kalau ia seorang haji yang mempunyai pesantren di daerah

Banyumas, tempat kelahirannya. Orangnya terbuka, mempunyai rasa kemanusian yang

sangat tinggi.Dalam buku yang ditulisnya banyak mengangkat penderitaan rakyat yang

pernah disaksikan dengan mata kepalanya sendiri. Contohnya beberapa novel diangkat

dengan menceritakan keganasan Peristiwa September 1965, dimana ia melihat dengan

mata kepala sendiri seorang anak muda dibunuh secara biadab karena diduga PKI. Lalu

ada juga kisah tentang keganasan tentara terhadap Gali yang dibunuh secara misterius.

Karya-karyanya sudah banyak yang diterjemahkan ke bahasa Belanda, Jepang,

Jerman, Inggris dan Mandarin.Pernah mendapat penghargaan Southeast Asian Writers

Award dan Fellowship International Writers Program di Iowa.

Bersama Rene Lysloff dari University California of Riverside (UCR) ia ke

Amerika Serikat dalam rangka penterjemahan bukunya ke dalam Bahasa Inggris yang

akan diterbitkan oleh Hawaii University Press bekerja sama dengan Yayasan Lontar

Indonesia. Selain itu waktu yang ada ia, manfaatkan dengan memberikan ceramah di

UCR dan UCLA, sekaligus juga bertatap muka dengan masyarakat Indonesia di Duarte

Inn Center. Dalam dialog di Duarte Inn, ia memaparkan keadaan Indonesia terakhir

menurut pengetahuannya.

Aktif menulis di Kompas dan Tempo. Jika ada kesempatan, ia akan menulis

Peristiwa Mei ‘98 agar bisa dikenang sebagai sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Ia

pernah bekerja di majalah terbitan BNI 46, Keluarga, dan Amanah. Ia mengikuti

Page 4: Analisis Novel Orang2 Proyek

International Writing Program di Iowa City, Amerika Serikat (1990) dan menerima

Hadiah Sastra ASEAN (1995).

Karyanya

Kubah (novel, 1980)

Ronggeng Dukuh Paruk (novel, 1982)

Lintang Kemukus Dini Hari (novel, 1985)

Jantera Bianglala (novel, 1986)

Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986)

Senyum Karyamin (kumpulan cerpen, 1989)

Bekisar Merah (novel, 1993)

Lingkar Tanah Lingkar Air (novel, 1995)

Nyanyian Malam (kumpulan cerpen, 2000)

Belantik (novel, 2001)

Orang Orang Proyek (novel, 2002)

Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerpen, 2004)

Ronggeng Dukuh Paruk Banyumasan (novel bahasa Jawa, 2006; meraih Hadiah

Sastera Rancagé 2007

Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa Jepang, Tionghoa,

Belanda dan Jerman. Edisi bahasa Inggris Ronggeng Dukuh Paruk , Lintang Kemukus

Dini Hari , Jantera Bianglala diterbitkan oleh Lontar Foundation dalam satu buku

berjudul The Dancer diterjemahkan oleh Rene T.A. Lysloff.

Page 5: Analisis Novel Orang2 Proyek

B. Sinopsis Novel

Hasil pembacaan heuristic terhadap novel Orang-Orang Proyek menghasilkan

sinopsis cerita sebagai berikut: novel Orang-Orang Proyek ini adalahsebuah karya

seseorang pengarang Indonesia yang pernah kuliah di beberapa fakultasseperti ekonomi,

sospol, dan kedokteran, Ahmad Tohari. Novel ini bercerita tentangsuasana pengerjaan

proyek pembangunan jembatan di Sungai Cibawor di DesaCibawor.

Cerita diawali dengan penggambaran seorang lelaki bernama Pak Tarya. PakTarya

berada di bawah pohon mbulu di tepi Sungai Cibawor di Desa Cibawor. PakTarya

merupakan orang yang terpandang di desa Cibawor. Pak Tarya adalah pensiunan pegawai

Kantor Penerangan dan pernah bekerja sebagai wartawan.KetikaPak Tarya sedang asyik

memainkan seruling, Kabul menghampirinya.

Kabul seorang pimpinan pelaksana proyek bercerita dengan Pak

Tarya.Kabulmenceritakan bahwa gara-gara banjir kemarin beton pancang tiang sudah

miring,pekerjaan harus diulang lagi dari awal.Kabul pusing atas kerusakan itu

yangmembuat kerugian yang cukup besar serta memberi beban batin karena hasil

kerjabeberapa hari dengan biaya jutaan lenyap seketika.Kerugian itu sesungguhnya

bisadihindari bila awal pelaksanaan pembangunan jembatan itu ditunda sampai musim

kemarau tiba beberapa bulan lagi.Itulah rekomendasi para perancang.Namun,rekomendasi

itu diabaikan, konon demi mengejar waktu.Penguasa yang punyaproyek dan para

pemimpin politik lokal menghendaki jembatan itu selesai sebelumpemilu 1992. Kabul

memperkirakan bahwa peresmian jembatan akan dimanfaatkansebagai ajang kampanye

partai golongan penguasa.

Ketika suara radio di pinggang Kabul terdengar, Kabul pun pamit untukkembali

ke kantor kepada Pak Tarya karena Pak Dalkijo kepala proyekmemanggilnya ke kantor.

Kabul berjalan menuju bangunan bedeng tak jauh darilokasi proyek itu.Pada bangunan itu

tersedia ruangan kerja dan tempat istirahatKabul.Wati ada di ruangan kerja. Wati bekerja

sebagai penulis kantor proyek itu.Wati diterima kerja dalam proyek itu yaitu dalam

rangka pemberdayaan tenaga kerjasetempat untuk menekan dampak sosial negatif proyek.

Tanpa terasa proyek sudah tiga bulan berlangsung. Proyek ini yang

dibiayaidengan dana pinjaman luar negeri dan akan menjadi beban masyarakat, yang

merekaanggap sebagai milik pribadi. Kabul tahu bagaimana bendahara proyek

wajibmengeluarkan dana untuk kegiatan partai golongan penguasa. Dan ternyata orang-

orang kampung juga ikut-ikutan nakal. Mandor yang mencatat penerimaan materialpun

pandai berhitung. Namun, menghadapi semua tingkat kebocoran itu, insinyurDalkijo,

Page 6: Analisis Novel Orang2 Proyek

atasan Kabul, seperti taidak menanggung beban apa pun. Sebagai insinyur,Kabul tahu

betul dampak semua permainan. Mutu bangunan menjadi taruhannya.Padahal bila mutu

bangunan dipermainkan masyarakatlah yang pasti akanmenanggung akibat buruknya.

Bagi Kabul, hal itu adalah pengkhianatan terhadapderajat keinsinyurannya.

Kabul dan Wati sering makan bersama di warung Mak Sumeh. Selain itu,mereka

juga sering nonton bersama. Dari situlah awal mula percintaan timbuldiantara mereka.

Selain itu pun, mereka dibantu oleh gossip-gosip yang dibuat olehMak Sumeh, pemilik

warung yang berada di dekat proyek. Wiyoso, pacar Wati, yangmasih kuliah, akhirnya

memutuskan Wati karena Wiyoso tidak bisa memenuhipermintaan Wati yang

menginginkan secepatnya untuk menikah.

Banyak terjadi kejanggalan-kejanggalan dalam proyek itu. Banyak

danadigelapkan untuk dapat memperkaya diri. Mereka menggelapkan dana dengan

caramengurangi mutu takaran bangunan jembatan yang berkualitas baik. Tiba. PakBaldun

sebagai ketua panitia renovasi masjid bersama Pak Basar yang sebagai kepaladesa datang

ke proyek. Tujuan mereka untuk meminta bantuan sumbangan untukmerenovasi masjid,

yang nantinya masjid ini digunakan oleh orang-orang pentingdari partai golongan

penguasa yaitu Golongan Lestari Menang (GLM) sebagai tempatsalat jumat. Kabul

membaca surat permohonannya. Setelah membacanya Kabulmemutuskan bahwa Kabul

tidak bias memberi sumbangan karena dana proyek masihkurang. Kabul mau

memberikan sumbangan setelah proyek selesai.

Kabul menuntut untuk pemasangan lantai jembatan harus digunakan besi barudan

pasir yang bermutu baik. Kabul juga menuntut penyelesaiannya tidak

dipaksakanbersamaan dengan HUT GLM. Pak Dalkijo pun tidak menghiraukan tuntutan

Kabul.Dalkijo bersikeras dengan anjurannya agar Kabul cepat menyelesaikan

proyekpembangunan jembatan itu agar dapar digunakan pada HUT GLM.

Dalkijomenganjurkan agar menggunakan besi bekas dan pasir dari sungai cibawor itu

untukmembangun lantai jembatannya. Akhirnya, Kabul pun menyerah, dia tidak kuasa

lagi,keidealisannya itu ditentang oleh pimpinan proyek dan suasana di proyek.

Kabulmengundurkan diri dari pekerjaanya di proyek pembangunan jembatan di

sungaicibawor.

Pada desember 1992, hanya satu tahun setelah Kabul meninggalkan

proyekpembangunan jembatan di Sungai Cibawor, Kabul bekerja di proyek milik swasta

terlaksana ketika dia mendapat kepercayaan menjadi site manager pembangunanhotel di

Cirebon. Liburan akhir tahun ingin dinikmatinya di rumah Biyung bersamaWati yang

Page 7: Analisis Novel Orang2 Proyek

sudah menjadi Nyonya Kabul. Mereka baru sebulan menikah. Ketika diperjalanan ke

rumah biyung di mulut jalan simpang tiga, Kabul harus menghentikanmobil. Ada papan

melintang dengan tulisan “jembatan rusak”. Ada tanda panah yangmenunjukkan jalan

alternatif. Mobil Kabul pun berputar dan melaju cepatmeninggalkan jembatan Sungai

Cibawor. Jembatan yang sekilas tampak gagah itulantainya sudah jebol meski umurnya

baru saru tahun. Rasa sakit tiba-tiba menusukdada Kabul.

C. Unsur Intrinsik Novel

1. Tema

Tema adalah pokok persoalan yang ingin disampaikan pengarang

melaluikaryanya. Seperti yang dikemukakan oleh Gorys Keraf (1980: 107), tema

adalahsuatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis lewat karangannya.

KemudianAtar Semi 91984: 34) mengatakan, tema itu tercakup persoalan dan tujuan

atauamanat pengarang kepada pembaca.

Berdasarkan tema pokoknya, novel Orang-Orang Proyek ini dapat

disebutnovel politik dan cinta karena di dalam novel ini menceritakan politik

dalammembangun jembatan pastilah orang-orang di dalam pengerjaan proyek

itumelakukan korupsi dalam apa saja. Selain itu seorang tokoh utama di

sampingdilanda dilema atas tindakan korupsi itu, percintaanlah yang berkecamuk di

diriseorang tokoh utama yaitu Kabul.

Keidealisan dan kejujuran Kabul dalam pekerjaannya membangun

proyekjembatan dikalahkan oleh sikap pemimpin proyek yang lebih

mengutamakankepentingan pribadi yaitu melakukan tindak korupsi di dalam

pembangunanjembatan. Pemimpin proyek, Dalkijo dendam dengan kemiskinan, hal

ini berdampakpada pembangunan jembatan yaitu mutu bangunan berkurang karena

korupsi berjalandi proyek jembatan di Sungai Cibawor. Tindakan korupsi terjadi di

dalam pengerjaanpembangunan jembatan di Sungai Cibawor. Hal ini dapat kita lihat

pada kutipan dibawah ini.

”Pertanyaan apa? Kalau sulit saya tak bisa.”

”Mudah saja. Mengapa beberapa penduduk di sini suka menyuap

kuli-kuliuntuk mendapat, atau tepatnya, dicurikan semen?”

Mendapat pertanyaan yang tak terduga Pak Tarya mengerutkandahi.

”Begitu?”

”Pura-pura tidak tahu?”

Page 8: Analisis Novel Orang2 Proyek

”Saya benar-benar tidak tahu.”

”Nah, sekarang sudah tahu, kan?”

”Ya...! Hup!”

Sisi percintaan muncul di dalam proyek pembangunan jembatan. Wati

yangkerja sebagai administrasi proyek kagum dengan Kabul seorang pelaksana

proyekyang berstatus bujangan. Tetapi Kabul tahu bahwa Wati mempunyai pacar.

Wati tetapsuka pada Kabul itu yang dikatakan Mak Sumeh tiap Kabul istirahat di

warungnya.Hal ini dapat kita lihat pada kutipan di bawah ini.

”Mumpung belum banyak orang, Pak insinyur, boleh aku bicara

sedikit?”

”Pasti boleh. Soal apa? Banyak tukang yang belum bayar utang?

Itu urusanmandor, bukan urusanku.”

”Bukan itu, Pak Insinyur. Ini soal pribadi.”

”Pribadi siapa?”

“Pribadi Pak Insinyur sendiri.”

”Kok?”

Mak Sumeh senyum-senyum.

”Ya. Begini. Ini salah Pak Insinyur kenapa masih bujangan. Jadi

ada gadisyang naksir.” Mak Sumeh senyum lagi.

”Ah, Mak Sumeh mau bilang apa?”Kabul menarik kopi yang

sudahdisajikanpelayan.

”Anu. Tapi sebelumnya aku minta maaf. Apa Pak Insinyur

belum tahuWati...anu...suka sama Pak Insinyur?” Mak Sumeh menatap

lurus ke arah mataKabul. Yang ditatap mengangkat alis.

”Ah, yang benar.”

2. Alur Cerita atau Plot

Menurut U.U. Hamidy (1983: 26) alur suatu cerita atau plot dapat

dipandangsebagai pola atau kerangka cerita dari bagian-bagian lain cerita itu

disangkutkansehingga cerita itu kelihatan menjadi suatu bangunan yang utuh.

Mochtar Lubis (1981: 17) mengatakan bahwa suatu cerita terdiri dari

limabagian, yaitu:

a. Situation (pengarang mulai melukiskan suatu keadaan),

b. Generating Circumstance (peristiwa yang bersangkut-paut dan mulai

bergerak),

Page 9: Analisis Novel Orang2 Proyek

c. Racing Action (kedaan mulai memuncak),

d. Climax (peristiwa-peristiwa mencapai puncaknya), dan

e. Denoument (pengarang memberikan pemecahan soal dari semua peristiwa).

Alur yang terdapat dalam novel Orang-Orang Proyek masih mengikuti

polaalur biasa atau alur maju. Bagian-bagian alur cerita ini dapat digambarkan

dandimulai dari pemaparan (situation).

a. Situation

Pemaparan (situation) merupakan suatu kondisipermulaanyangmenyampaikan

informasi permulaan kepada pembaca.Kondisi ini mendorongkeingintahuan

pembaca selanjutnya.

”itulah yang membuat saya tertekan, pusing. Karena beton pancang sudah

miring, pekerjaan harus diulang dari awal lagi. Nah, bila pusing Pak Tarya bisa

menghibur diri dengan main seruling. Tapi saya?”

”O, begitu? Rupanya sampeyan pusing karena banjir telah merusak pekerjaan

sampeyan?”

”Dan kerusakan itu membuat kerugian yang cukup besar.Serta memberibeban

batin karena hasil kerja beberapa hari dengan biaya jutaan lenyap seketika.”

”Tapi, Mas Kabul, banjir adalah urusan alam.Jadi, buat apa disesali dan dibuat

sedih?”

Awal cerita novel Orang-Orang Proyek memberikan gambaran tentangkondisi

proyek pembangunan jembatan di Sungai Cibawor yang mengalami kendalayaitu

banyak tindakan korupsi terjadi di dalamnya.

b. Generating Circumstances

Peristiwa yang tersangkut paut mulai bergerak. Pada tahap ini, pembaca mulai

memahami bahwa cerita akan diceritakan sedikit demi sedikit oleh pengarang,

tetapicerita belum jelas, masih samar-samar.

Ya, mau apa? Pertanyaan itu menggantung. Pak Tarya hanya

menanggapinyadengan tawa ringan. Kemudian, sambil melambaikan tangan,

pemancing tua itumeneruskan perjalanan. Pulang. Kabul pun berjalan menuju

bangunan bedeng takjauh dari proyek itu. Di sana ada kamr berdinding tripleks

dengan kelengkapan yanglumayan memadai; tempat tidur, lemari, televisi, kamar

mandi. Kamar sebelahnyaadalah ruang kerja sederhana, namun cukup luas

karena di ditulah administrasiproyek diselenggarakan. Wati, yang disodorkan

tokoh setempat, bekerja sebagaipenulis kantor proyek itu (Hal. 23).

Page 10: Analisis Novel Orang2 Proyek

c. Ricing Action

Tahap ini berisi peristiwa-peristiwa yang mulai mengarah ke puncak cerita,

namun belum sampai menimbulkan klimaks (puncak cerita).Konflik dalam cerita

ini dimulai dengan konflik batin di dalam diri Kabulyaitu keidealismeannya

ditentang oleh Dalkijo selaku pimpinan proyek. Dalkijomemperkaya diri sendiri

dengan melakukan tindak korupsi di proyek pembangunanjembatan.

Sebelumnya Kabul seorang anak kuliahan serta dia juga aktivis kampus.Dalam

hal menghadapi ini, Kabul tidak sedikit pun tergoda oleh apa yang

telahditawarkan pimpinan proyek kepada Kabul untuk berbuat curang dalam

bekerja.Kabul yang memiliki keidealismean yang tinggi tidak terpengaruh dengan

situasi didalam proyek yang banyak perangkat di dalamnya melakukan tindakan

korupsi.

Konflik berikutnya dalam novel Orang-Orang Proyek adalah ketika

Kabulhendak shalat Jumat. Ketika Kabul hendak shalat Jumat itulah, Wati

menyediakanperangkat untuk shalat berupa kopiah, baju shalat, dan sarung.

d. Climax

Apabila tahap ketiga tadi menceritakan tentang berbagai macam konflik kecil

dan sifatnya menjurus ke konflik besar, maka pada tahap keempat atau

puncak,konflik pecah.

Pada tahap ini dapat dilihat dengan jelas bahwa ada beberapa konflik

besaryang terjadi dalam novel Orang-Orang Proyek. Konflik besar pertama

dimulaidengan manajer proyek, Dalkijo, memerintahkan Kabul untuk

menggunakan pasirSungai Cibawor sebagai bahan untuk pengecoran jembatan

tersebut digunakan besibekas. Hal di atas dapat kita lihat pada kutipan di bawah

ini.

Proyek jadi lebih ramai. Ir. Dalkijo, manajer proyek, menyuruh

Kabulmenambah jumlah tukang dan kuli. ”jembatan harus selesai dan diresmikan

tepatHUT GLM,” itu kata-kata Dalkijo yang telah diulang-ulang belasan kali.

Dan HUTgolongan penguasa itu makin dekat. Dalam hitungan Kabul, HUT GLM

tinggal 52hari lagi. Bila tak ada hambatan, waktu sepanjang itu cukup untuk

menyelesaikanproyek jembatan dengan tuntas. (Hal. 179-180).

e. Denoument

Tahap denoument adalah suatu tahap yang bersifat final. Pada tahap ini

ceritaberakhir yang biasanya mempunyai dua pilihan, pertama berakhir

Page 11: Analisis Novel Orang2 Proyek

dengankegembiraan. Kedua akan berakhir dengan tragis ataupun berakhir dengan

kesedihan.Dalam novel Orang-Orang Proyek ini cerita diakhiri oleh pengarang

dengan rasakebahagian bercampur dengan rasa duka. Rasa duka itu muncul ketika

Kabul melihathasil proyek pembangunan jembatan di Sungai Cibawor yang

mengecewakan.Standar mutu suatu jembatan tidak terdapat pada jembatan Sungai

Cibawor.

Kabul akhirnya mengundurkan diri dari proyek pembangunan jembatan

diSungai Cibawor yang dipimpin oleh Pak Dalkijo. Kabul mengundurkan diri

karenasudah tidak tahan lagi melihat keadaan proyek yang di dalamnya

terjadipenyelewengan dana yang mengakibatkan mutu jembatan yang diharapkan

Kabultidak terlaksana. Dengan terjadinya tindakan korupsi di dalam pengerjaan

proyek,mutu jembatan tidak baik yang nantinya berdampak pada masyarakat

setempatsebagai pengguna fasilitas umum. Hal ini dapat kita lihat pada kutipan di

bawah ini.

Akhirnya Desember 1992, hanya satu tahun setelah Kabul meninggalkan

proyek pembangunan jembatan Sungai Cibawor. Keinginan Kabul bekerja di

proyekmilik swasta terlaksana ketika dia mendapat kepercayaan menjadi site

managerpembangunan hotel di Cirebon. Liburan akhir tahun ingin dinikmatinya

di rumahBiyung bersama Wati yang sudah menjadi nyonya Kabul. Mereka baru

sebulanmenikah.(Hal. 216-217)

3. Penokohan

Di bawah ini akan diberikan gambaran penokohan dari tokoh-tokoh yang

adadalam novel Orang-Orang Proyek adalah :

a. Kabul

Kabul adalah seorang pemuda yang mempunyai idealis yang kuat,

komitmenyang tinggi terhadap janji dan serius dalam melaksanakan suatu

pekerjaan. Diamerupakan tamatan dari fakultas teknik, ia juga mantan

aktivis.Dengan keidealisannya itu, Kabul dalam menjalankan pekerjaannya,

iamemiliki sikap dalam bekerja yaitu memiliki kejujuran yang tinggi dan

kesungguhanuntuk melaksanakan tugas yang telah ditugaskan kepada Kabul,

b. Wati

Wati adalah seorang wanita yang bekerja di proyek pembangunan jembatan

diSungai Cibawor sebagai penulis di kantor. Wati merupakan tamatan dari

Page 12: Analisis Novel Orang2 Proyek

pendidikansarjana muda kesertariatan dan biasa mengoprasikan komputer.Orang

tua Watimerupakan anggota DPRD.Wati anak yang periang, memang biasa

menyapa siapa saja dengan bahasadan senyum yang sama hangatnya. Usia Wati

kurang lebih 23 tahun.

Wati seorang wanita yang memiliki perhatian. Apalagi kepada lelaki yang

iasuka.

c. Pak Karta

Pak Tarya adalah seorang lelaki yang sudah berumur, yang kesehariannyadiisi

dengan kegiatan memancing karena memancing merupakan hobinya. Pak

Taryamerupakan pensiunan pegawai kantor penerangan. Pernah juga bekerja di

penerbitandan bekerja sebagai wartawan.

Pak Tarya yang hobinya memancing, selain memancing ia suka

memainkanalat musik seruling, memiliki kerendahan hati yang sangat baik.Sikap

kepedulian terhadap sesama warga Desa Cibawor membuat Pak Taryadihormati di

Desa Cibawor tersebut.

d. Dalkijo

Dalkijo adalah atasan dari Kabul di proyek pembangunan jembatan.

Dalkijobenci dengan kemiskinan. Dalkijo merupakan anggota parta GLM.Dalkijo

memiliki sifat ketamakan atau keserakahan, keserakahannya itudengan melakukan

suatu tindakan memperkaya diri di suatu proyek yang ia pimpin.

e. Mak Sumeh

Mak Sumeh adalah seorang wanita yang sudah berumur. Dia adalah

penjualmakanan dan minuman di proyek. Setiap ada proyek dimana pun dia selalu

ada.Mak Sumeh pemilik warung di proyek pembangunan jembatan di

SungaiCibawor memiliki sifat nyinyir.

4. Latar

Di dalam novel Orang-Orang Proyek, latar tempat dalam kerangka

struktursangat organis dengan tema, alur, dan penokohan. Atas dasar itulah,

makapembicaraan tentang latar, alur bertolak dari latar tempat kemudian dari latar

tempatitu dikaitkan dengan penokohan sebagai pendukung utama makna keseluruhan

novel.

Hal-hal di atas dihubungkan dengan alur dan tema, atau unsur lain yang berkaitanerat.

Ada pun tentang latar waktu dan situasi akan disinggung seperlunya

Page 13: Analisis Novel Orang2 Proyek

dalamhubungannya dengan latar tempat.

Pengarang secara jelas menerangkan latar waktu kejadian dalam novel Orang-

Orang Proyek. Cerita dimulai ketika pagi ini Sungai Cibawor kelihatan penuh

dengansampah-sampah karena kemarin malam Sungai Cibawor banjir. Tiga hari yang

laluhujan deras di hulu membuat sungai ini banjir besar. Untung sudah jadi watak

sungaipegunungan, banjir yang terjadi berlangsung cepat. Air yang semula jernih

mulaimengeruh di pagi hari ini. Sungai Cibawor seperti sedang digelontor dari hulu

denganair bah besar yang pekat berlumpur serta membawa segala macam sampah,

darisandal karet, bekas botol plastik, batang pisang, sampai batang mahoni. Di

tepiSungai Cibawor tampak lelaki tua yaitu Pak Tarya. Pak Tarya berada di tempat

ituuntuk memancing

Page 14: Analisis Novel Orang2 Proyek

Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian terhadap novel Orang-Orang Proyek maka dapatdiambil

beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Tema novel ini bercerita tentang kecurangan atau tindakan-tindakan korupsi

terjadi di proyek pembangunan jembatan di Sungai Cibawor. Dengan terjadinya

tindakan korupsi maka dapat digambarkan kekuatan iman masyarakat tidak kuat.

Selain menggambarkan tentang tindakan korupsi, novel Orang-Orang Proyek juga

menggambarkan tentang percintaan. Percintaan terjadi antara Kabul dan Wati.

2. Alur yang terjadi pada novel Orang-Orang proyek adalah alur maju. Ceritadisusun

dalam bentuk alur maju yang hubungan-hubungannya begitu logis,yaitu hubungan

sebab akibat.

3. Penggarapan watak tokoh dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu: fisiologis,sosiologis,

dan psikologis. Jumlah tokoh sekitar delapan orang, terdiri atastokoh utama dan

tokoh pembantu. Kabul sebagai tokoh utama memiliki watakyang kuat. Kabul

memiliki keidealismean yang kuat. Wati sebagai tokohpembantu memiliki watak

tidak sombong walaupun orang tuanya anggotaDPRD.

4. Latar dibedakan atas latar waktu, latar tempat, dan latar situasi. Latar waktuyang

terjadi dalam novel Orang-Orang Proyek adalah pada tahun 90-an. Latartempat

peristiwa-peristiwa pada novel Orang-Orang Proyek adalah di SungaiCibawor

tepatnya di Desa Cibawor. Latar situasi novel Orang-Orang Proyekadalah pada

situasi pengerjaan pembangunan jembatan.

5. Nilai-nilai sosial yang terdapat dalam novel Orang-Orang Proyek ini antaralain:

nilai budaya, nilai politik, dan nilai percintaan.