analisis novel
DESCRIPTION
nalisTRANSCRIPT
Analisis Novel
“Divortiare”
Oleh: Mutiara Kamila (X-4)
Divortiare
Ika Natassa
PT. Gramedia Pusaka Utama
Juni 2008
328 hlm
Tema: Kisah seorang perempuan setelah dua tahun bercerai
Tokoh:
Protagonis
1. Alexandra
Antagonis
-
Tirtagonis
1. Beno
2. Wina
3. Ryan
4. Denny
5. Ibu
Penokohan
1. Alexandra
Pekerja keras
Bukti teks: Aku sedang pusing bikin paper mata kuliah Venture Capital and
Private Equity Finance, eh tiba tiba Wina masuk ke dorm room-ku sambil
mengibas-ibaskan dua tiket.
Peduli terhadap orang sekitarnya
Bukti teks: “Udah di jalan ke rumah sakit kamu. Kamu disana kan, Ben?
Tolongin Mama, Ben... tolongin Mama...” suaraku semakin melemah saat
tenggorokanku tercekat air mata
Tidak suka disalahkan
“Waktu itu aku pengen ketemu kamu tapi kamunya sibuk terbang kemana-
mana” Balasku sebal, “Kamu jangan nyalahin aku aja dong.”
2. Beno
Pekerja keras
Bukti teks: “Ben, kamu dimana?” “Di rumah sakit. Seperti biasa. Memangnya
mau dimana?”
Jujur
Bukti teks: Beno menatapku dalam-dalam, “Mama emang sekarang udah
gapapa, aku nggak bohong sama kamu, Lex. Tapi tadi waktu aku periksa,
udah di MRI juga, ada fitsula di heart-chambernya Mama,”
Perhatian
Bukti teks: “Kamu pulang istirahat aja ya? Biar aku antar. Tadi malam juga
pasti kamu tidurnya nggak bener. Besok pagi aja kesini lagi, dari pada kamu
menunggui Mama disini lagi malam ini?” Ujar Beno.
3. Wina
Heboh
Bukti teks: Aku sedang pusing bikin paper mata kuliah Venture Capital and
Private Equity Finance, eh tiba tiba Wina masuk ke dorm room-ku sambil
mengibas-ibaskan dua tiket, ”Cepetan Lex, keretanya jam empat nih!”
“Hah? Maksud lo?”
“ini, gue udah beli dua tiket buat nonton Sugar Ray! Buruan berangkat,
konsernya jam sembilan nih!”
Suka membantu teman
Bukti Teks: Aku dan dia sedang di mobil, menuju lokasi pertemuan dengan
teman misteriusnya yang katanya mau dikenalin ke aku.
4. Ryan
Jahil
Bukti Teks: Tadinya sih mau ngajak loe cabut rapat, tapi kayaknya gue rugi
banget kalo sampai melewatkan kesempatan menatap Sisil sejam penuh
tanpa gangguan. I love mettings!
Suka memaksa
Bukti Teks: “Elo dan Wina sama aja ya? Nyuruh-nyuruh gue ngedate mulu,
emangnya gampang?” Kataku pada Ryan.
5. Denny
Perhatian
Bukti teks: “Jangan pulang malam-malam gitu terus dong, Lex, nanti kamu
sakit.” Katanya waswas.
Rela Berkorban
Bukti teks: “Den nggak usah, ntar aja!” teriakku mengalahkan suara hujan
“Udah, ngga pa-pa kok. Kamu tunggu sini aja ya.” Denny tersenyum
mengusap pipiku. “Tapi ini hujannya deras banget, Den. Nanti kamu bisa
sakit.” “Nggak pa-pa, paling juga basah dikit doang. Daripada kamu
kemaleman, besok pagi harus ngantor, kan? Tunggu di sini ya,” Denny
berlari meninggalkanku di depan The Arcadia.
6. Ibu
Perhatian
Bukti teks: “Ma,” aku langsung memeluk Mama saat beliau sudah sadar dan
tersenyum kepadaku.
“Nduk,” Mama membelai rambutku, matanya memancarkan kekhawatiran.
“Kamu nggak pa-pa kan?” Aku tersenyum, “Kok Mama nanya begitu sih?
Harusnya aku yang tanya begitu ke Mama.
Peduli
“Nduk, Mama tau Beno dokter hebat. Tapi di Jakarta ini dokter hebat banyak,
kan? Kalau sekedar mengobati darah rendah dan kecapekan kamu, dokter
mana-mana juga bisa, kan? Nggak harus dokter bedah jantung seperti Beno.”
Kata Mama panjang-lebar. Aku paham maksut Mama. Sebagai seorang ibu
hanya ingin melindungi aku. Melindungi aku dari laki-laki yang sudah
menyakitiku.
Latar Tempat: Jakarta
Latar Waktu: 2008
Latar Suasana: Menegangkan
Sudut Pandang:
Orang pertama: Alexandra
Alur:
Pendahuluan: Alex yang terpaksa harus menghubungi dokternya yang juga
merupakan mantan suaminya karena kepalanya yang terasa sangat sakit.
Timbul Masalah: Alexandra yang akhirnya berpacaran dengan Denny, namun ia
sendiri masih ragu karena perasaannya yang belum bisa melupakan mantan
suaminya, Beno.
Klimaks: Ketika Ibunya jatuh sakit, Alex langsung menghubungi Beno. Sejak saat itu,
Alex semakin ragu atas perasaannya terhadap Denny karena ia semakin dekat
dengan Beno meskipun hanya sebatas dokter dan pasien
Antiklimaks: Denny mendapat tugas untuk bekerja di New York dan mengajak Alex
untuk ikut dengannya. Alex yang merasa tidak bisa meninggalkan ibunya yang
sedang sakit dan kehidupannya di Indonesia menolak ajakan Denny dan berputus
dengannya.
Penyelesaian: Alex bertemu dengan Beno lalu mereka makan bersama!
Amanat:
1. Buatlah kebahagiaanmu tidak tertuju pada satu orang atau satu tempat.
Bukti teks: if one life fails, we still have the other. Kalau merasa suntuk
setengah mati di kantor, setidaknya kita masih punya harapan untuk
tersenyum dan tertawa di rumah dengan pasangan atau anak yang menanti.
2. Sesederhana apapun pilihan yang kita buat pasti akan mempengaruhi hal-hal
kecil ataupun besar disekitar kita, maka dari itu kita harus memilih keputusan
dengan bijaksana.
Bukti teks: Dalam kesederhanaan pilihan itu dan kompleksitas proses
memililh, terbentang fakta yang kita semua sudah tau: setiap pilihan yang kita
buat memiliki efek domino
3. Menghargai pendapat orang lain
Bukti teks: Tau sih, semua orang memang mempunyai pemikiran yang
berbeda beda. Lagian aku juga nggak mungkin merubah pemikiran satu dunia
untuk menjadi sama.
Kelebihan:
1. Ceritanya tidak terlalu rumit
2. Menggunakan bahasa yang santai
Kekurangan:
1. Tokoh terlalu sedikit untuk dijadikan drama
2. Menggunakan dua bahasa: Inggris dan Indonesia
3. Endingnya menggantung
Ringkasan Cerita
Divortiare bercerita tentang kisah seorang perempuan yang telah bercerai selama
dua tahun. Awalnya, pernikahan tersebut memang sangat indah Alexandra yang
masih berumur 25 tahun dan Beno yang sudah berumur 33 tahun memang sangat
sibuk. Beno yang berprofesi sebagai dokter bedah yang menghabiskan hampir
setiap malamnya di rumah sakit dan Alex seorang banker yang juga sangat sibuk.
Akhirnya, mereka berdua jarang menghabiskan waktu bersama dan memutuskan
untuk bercerai.
Selang dua tahun kemudian, Alex yang baru saja mendarat tiba-tiba kepalanya
sangat sakit. Dengan terpaksa ia menelpon dokternya yang juga mantan suaminya.
Menurut Alex mencari dokter yang pas itu sangat sulit itulah yang menjadi alasannya
kenapa ia tidak ingin mencari dokter lain karena ia tidak punya waktu untuk itu.
Setelah beberapa lama kemudian, Alex dipertemukan oleh sahabatnya Wina dan
Ryan dengan teman kuliahnya dulu yang bernama Denny. Menurut Alex, Denny
orang yang sangat baik dan perhatian, dia memang mempunyai sifat yang tidak
beda jauh dengan Beno, namun tetap saja menurut Alex, Denny bukan Beno.
Setelah menjalani hubungan yang cukup serius dengan Denny, Alex tiba-tiba
mendapat kabar bahwa ibunya pingsan di jalan sehingga ia menelpon Beno untuk
meminta pertolongannya. Sejak aat itu, Beno dan Alex mulai berhubungan lagi,
meskipun hanya sebatas dokter dan pasien. Ketika Alex tau ibunya mengidap
penyakit parah, Denny mengajaknya untuk menikah dan pergi ke New York karena
Denny ditugaskan disana, Alex yang merasa bahwa waktunya sangat tidak tepat
untuk meniggalkan ibunya yang sedang sakit dan meinggalkan kehidupannya di
Indonesia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Denny.
Pada suatu malam, akhirnya mereka bertemu kembali. Pertemuan yang biasanya
diakhiri keduanya dengan saling membentak dan mengeluarkan kata-kata kasar
satu sama lain. Namun tidak di malam itu. Beno, mengakhiri malam tersebut dengan
mengajak Alex makan malam di tukang nasi goreng favorit mereka berdua, nasi
goreng Jalan Sabang