analisis adaptasi novel grafis franz kafka “der …

19
1 ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER PROCESS” PERWUJUDAN KRITIK KEKUASAAN BIROKRASI PERADILAN Nur Shafa Nadhilah, Lily Tjahjandari Program Studi Jerman FIB UI, Depok 16424, Indonesia E-Mail: [email protected] Abstrak Karya adaptasi dewasa ini menjadi opsi penyampaian wacana dan perspektif yang kemudian diakui sebagai karya yang otonom. Salah satunya yakni adaptasi novel Der Process karya Franz Kafka dalam wahan novel grafis oleh Chantal Montellier dan David Zane Mairowitz. Der Process hadir bagaikan ramalan akan teror dan kegelisahan masyarakat modern dalam kungkungan kekuasaan dan birokrasi pemerintah. Keterlibatan dalam peristiwa terkait mungkin terjadi, namun tidak semua individu siap dan mampu berjuang hingga akhir. Sebagaimana yang tergambar dalam karya ini, Josef K. ditangkap tanpa diberitahu kesalahannya dan harus melalui berbagai peristiwa yang membuatnya bersentuhan dengan birokrasi peradilan yang kuat, dan sewenang-wenang. Citraan dan pemadatan cerita akan dehumanisasi dan pemerintahan tiran dalam wahana novel grafis ini membentuk wahana penceritaan yang tajam akan kemuraman, keterasingan, dan keputusasaan ala Kafkaesk. Kata Kunci: Franz Kafka, Novel Grafis, Citraan, Birokrasi, Kekuasaan, Pengadilan, Tertekan, Kafkaesk Adaptation Analysis of Franz Kafka’s “Der Process” Graphic Novel Edition – Authority Critics in Trial’s Bureaucracies Adaptation becomes one of the option to pronounce discourse and perspective, which is recognized as an autonomous work. One of them is adaptation work from Franz Kafka’s greatest novel Der Process, that is adapted in graphic novel by Chantal Montellier and David Zane Mairowitz. Der Process stood as prophecy of terror and torture of modern society within the confines of power and government bureaucracy. Involvement in such related events may happen, but not all people are ready and able to fight. As depicted in the graphic novel “Der Process”, Josef K. is arrested without knowing his faults and forced to struggle against an absurd judicial process that over powerful and absolute. The graphic novel’s illustrations, that have been through a process of elimination, construct sharper medium of storytelling, that feature gloom, alienation, and despair that reinforce Kafkaesk milieu. Key words: Franz Kafka, Graphic Novel, Illustration, Bureaucracy, Power or Authority, The Trial, being pressured, Kafkaesk Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

1    

ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA

“DER PROCESS” PERWUJUDAN KRITIK KEKUASAAN BIROKRASI PERADILAN

Nur Shafa Nadhilah, Lily Tjahjandari

Program Studi Jerman FIB UI, Depok 16424, Indonesia

E-Mail: [email protected]

Abstrak

Karya adaptasi dewasa ini menjadi opsi penyampaian wacana dan perspektif yang kemudian diakui sebagai karya yang otonom. Salah satunya yakni adaptasi novel Der Process karya Franz Kafka dalam wahan novel grafis oleh Chantal Montellier dan David Zane Mairowitz. Der Process hadir bagaikan ramalan akan teror dan kegelisahan masyarakat modern dalam kungkungan kekuasaan dan birokrasi pemerintah. Keterlibatan dalam peristiwa terkait mungkin terjadi, namun tidak semua individu siap dan mampu berjuang hingga akhir. Sebagaimana yang tergambar dalam karya ini, Josef K. ditangkap tanpa diberitahu kesalahannya dan harus melalui berbagai peristiwa yang membuatnya bersentuhan dengan birokrasi peradilan yang kuat, dan sewenang-wenang. Citraan dan pemadatan cerita akan dehumanisasi dan pemerintahan tiran dalam wahana novel grafis ini membentuk wahana penceritaan yang tajam akan kemuraman, keterasingan, dan keputusasaan ala Kafkaesk. Kata Kunci: Franz Kafka, Novel Grafis, Citraan, Birokrasi, Kekuasaan, Pengadilan, Tertekan, Kafkaesk  

Adaptation Analysis of Franz Kafka’s “Der Process” Graphic Novel Edition – Authority Critics in Trial’s Bureaucracies

Adaptation becomes one of the option to pronounce discourse and perspective, which is recognized as an autonomous work. One of them is adaptation work from Franz Kafka’s greatest novel Der Process, that is adapted in graphic novel by Chantal Montellier and David Zane Mairowitz. Der Process stood as prophecy of terror and torture of modern society within the confines of power and government bureaucracy. Involvement in such related events may happen, but not all people are ready and able to fight. As depicted in the graphic novel “Der Process”, Josef K. is arrested without knowing his faults and forced to struggle against an absurd judicial process that over powerful and absolute. The graphic novel’s illustrations, that have been through a process of elimination, construct sharper medium of storytelling, that feature gloom, alienation, and despair that reinforce Kafkaesk milieu. Key words: Franz Kafka, Graphic Novel, Illustration, Bureaucracy, Power or Authority, The Trial, being pressured, Kafkaesk

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 2: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

2    

Pendahuluan

Sebuah karya sastra dapat diadaptasi ke dalam wahana lain dan secara sah diakui sebagai

keberagaman bentuk olah karya. Literaturadaption mengacu pada peralihan medium suatu karya

yakni teks, gambar, dan bunyi. Karya adaptasi awalnya berbasis dari cerpen, dongeng, novel, dan

naskah drama, namun kini hanya dari sastra kanon. Sastra kanon merupakan karya lintas periode,

yang diinterpretasi, dikritik, dan diadaptasi menjadi karya dalam wahana lain serta menimbulkan

efek responsif pada karya selanjutnya. Salah satunya yakni karya Franz Kafka yang diadaptasi ke

dalam drama radio, opera, film, lukisan, dan novel grafis, Der Process. Perubahan wahana

penyampaian dalam karya adaptasi tentu berpengaruh pada penceritaan, penokohan, perspektif,

dan wacana yang disuguhkan. Hal tersebut menjadi pembahasan dalam jurnal ini

Jurnal ini memaparkan bagaimana proses adaptasi dapat membatasi atau bahkan

membuka kemungkinan baru dalam bercerita atau dalam kata lain mengupas apakah karya

adaptasi dalam satu wahan baru, tetap mempertahankan persektif atau justru mengambil langkah

yang berseberangan. Unsur pembangun cerita antara wahana tentu beragam dan akan mengalami

proses pengkodean ulang untuk membangun dunia penceritaan yang baru. Proses ini dapat

diikuti dengan jelas dalam adaptasi novel karya Franz Kafka dalam wahana novel grafis karya

Chantal Montellier dan David Zane Mairowitz, Der Process.

Der Process merupakan karya Franz Kafka yang ditulis dari tahun 1914 hingga awal

1915 yang diterbitkan tahun 1925. Kafka menuliskan karya ini dalam sebuah buku catatan tak

berurut dan terhenti penulisannya, yang kemudian dilanjutkan dan diatur babnya oleh Max

Brod1. Sementara versi novel grafis terbit dalam bahasa inggris pada tahun 2008 dan

ditranslasikan dalam bahasa jerman pada tahun 2013 dengan menggunakan kalimat-kalimat

sesuai novel sumber, bukan translasi langsung dari novel grafis versi bahasa inggris2.

Der Process menyajikan pengalaman keterlibatan kekuasaan (Macht), yang secara

kontinu ditampilkan Kafka dalam karyanya, yakni seputar birokrasi. Kafka ingin

menggambarkan kekuasaan pemerintahan (Bürokratie Herrschaft) sebagai tekanan keras yang

ada dalam keseharian masyarakat dan juga menjadi penyebab deformasi3 karakter seseorang,

dalam hal ini tokoh utama, Josef K. Kekuasaan yang menekan masyarakat disimbolkan dengan                                                                                                                          1  Max Brod merupakan penulis novel dan esai berbahasa jerman dan dikenali khalayak sebagai teman, editor karya-karya dan penulis biografi Franz Kafka http://www.britannica.com/biography/Max-Brod diakses pada 04 Februari 2016  2  Informasi didapatkan dari penulis narasi, David Zanz Mairowitz, melalui daring.  3  Deformasi adalah perubahan bentuk atau wujud dari yang baik menjadi kurang baik http://kbbi.web.id/deformasi diakses pada 04 februari 2016 pukul 16:55  

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 3: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

3    

sistem peradilan atau hukum yang rumit dan didukung oleh kekuasaan yang tak terlihat dan

absolut. Dengan begitu masyarakat sering merasa menjadi korban akan kekuasaan dan hanya

menjadi objek yang dimainkan oleh kekuatan yang lebih superior. Masarakat pun meragukan

dirinya sebagai makhluk yang otonom karena merasa dilemahkan hak-haknya. Hal itu

diperburuk dengan kondisi masyarakat yang kebanyakan merawa awam dengan sesuatu yang

berbau hukum dan pemerintahan serta tidak memiliki ketertarikan untuk memiliki wawasan

dasar akan itu. Masyarakat yang dalam kesehariannya sudah bersentuhan dengan birokrasi pun

belum tentu mampu menghadapi peristiwa terkait. Antar satu bidang dengan yang lain

memungkinkan memiliki persamaan secara struktural dalam birokrasi, persaingan, konflik

kekuasaan, dan hirarkinya, namun metode penerapannya pasti berbeda, terutama dalam ranah

hukum yang seringkali menimbulkan ketakutan yang jauh melampaui bayangan, misalnya

dengan adanya ancaman dan intimidasi yang Josef K dapatkan dalam novel ini.

Pada penelitian adaptasi terhadap novel “Der Process” karya Franz Kafka ke dalam

novel grafis dengan judul yang sama oleh Chantal Montellier dan David Zane Mairowitz ini,

penulis tertarik pada isu kekuasaan pemerintahan (Bürokratie) dan hukum yang diangkat dalam

cerita dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai jenis adaptasi yang digunakan oleh penulis

narasi dan pelukis ilustrasi novel grafis dan bagaimana hal itu berpengaruh pada penceritaan

yang dibangun. Kemudian penggambaran tokoh utama, Josef K., sebagai pihak yang tidak

bersalah menghadapi rentetan tekanan dan tuduhan dalam proses peradilannya juga akan

ditonjolkan dalam penelitian ini karena menjadi deskripsi yang nyata bagaimana ketidaktahuan

akan hukum dan kekuasaan pemerintahan membuat seseorang, yang berpendidikan dan bekerja

dalam lingkup profesional yang tinggi, pun menghadapi tekanan yang menyesakkan untuk

memahami jalannya birokrasi. Lalu kritik dan wacana apa saja yang ditekankan dalam novel

grafis ini akan menjadi pembahasan lebih lanjut diperbandingkan dengan teori birokrasi idel Max

Weber, apakah ada kesesuaian atau justru berseberangan dengan fakta penceritaan. Keseluruhan

penelitian dan pembahasan hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan hasil dari suatu karya

adaptasi (Adapationwerke) antara suatu bentuk seni tertulis (karya sastra novel) ke dalam bentuk

novel grafis (graphische Novel atau Komik) Der Prozess karya Franz Kafka, melihat pencitraan

atau visualisasi dari teks, melihat perubahan awal-akhir cerita dan perspektif, dan menilai

ketersampaian maksud, kritik serta wacana saat suatu karya disampaikan melalui wahana lain.

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 4: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

4    

Tinjauan Teoritis

„Adaptiert von.. / Nach..“ atau „diadaptasi dari..“ merupakan keterangan yang sering

terpampang pada poster film, halaman judul novel, dan album musik. Keterangan itu

menandakkan bahwa ada karya induk yang menginsipirasi kehadiran produk tersebut, produk

adaptasi. Seperti menurut Gérard Genette dalam buku A Theory of Adaptation bahwa karya

adaptasi ada pada “second degree” atau tingkat kedua. Namun karya ini tentu dipandang sebagai

karya yang otonom, dapat dikritik dan diinterpretasi (Bluestone dalam Hutcheon, 2006: 6),

seperti kutipan berikut yang menyatakan bahwa adaptasi menawarkan berbagai elemen dari

cerita yang memang bisa dan dianggap terpisah oleh para pengadaptasi.

What the phenomenon of adaptation suggests, […], the various elements of the story can and are considered separately by adapters and by theorists, if only because technical constraints of different media will inevitably highlight different aspects of that story (Gaudreault and Marion dalam Hutcheon, 2006: 6)

Terjemahan Fenomena adaptasi menunjukkan, […], bahwa berbagai elemen cerita bisa dan dianggap terpisah oleh pelaku adaptasi dan para teoritikus karena kendala teknis media yang berbeda pasti akan menyoroti aspek yang berbeda plula dari cerita.

Adapatasi dipahami sebagai pengulangan namun bukan penjiplakan yang dilatarbelakangi oleh

banyak tujuan yaitu adanya desakan untuk mengkonsumsi dan menghapus ingatan dari teks

sumber atau menyalin sebagai bentuk penghormatan akan karya yang diadaptasi (Greenberg

dalam Hutcheon, 2006: 7). Proses adaptasi terbagi menjadi dua jenis, yakni adaptasi tematik dan

struktur. Adaptasi tematik merupakan proses penciptaan rangaian cerita baru yang terinspirasi

dari salah satu bagian dari karya sumber, sementara adaptasi struktur merupakan adaptasi lintas

wahana yang mempertahankan ide cerita secara utuh. Elemen yang diadaptasi yaitu tema,

kejadian, latarbelakang, tokoh, tujuan, sudut pandang, konteks, simbol, citraan, dll (Hutcheon,

2006: 10). Simbol memiliki pembahasan khusus dalam penelitian ini karena kekuasaan dan

birokrasi hadir dengan berbagai rupa simbol untuk menancapkan kekuasaan dan melegitimasinya

menjadi wewenang. Peran simbol akan dijabarkan dengan teori semiotika Pierce dengan fokus

simbol referensial dan kondensasi (Edelman, 1985: 6). Contoh adaptasi tema yakni karya Kafka

dengan tema identik keputusasaan (Kafkaesk) diadaptasi ke banyak panggung pertunjukkan

teater yang biasa berkonsentrasi pada padu padan dialog dan pembangunan suasana yang serius

dan kental yang cocok dengan tema semacam itu. Produk adaptasi kini bukan hanya film dan

drama, tapi juga musik, , permainan video, dan novel grafis.

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 5: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

5    

Teori novel grafis juga menjadi dasar penelitian ini karena novel grafis memiliki elemen

penceritaan yang berbeda dengan novel konvensional, yang kemudian menjadi elemen yang

membatasi dan memperluas penceritaan. Novel grafis merupakan sarana untuk

mengkomunikasikan perspektif, opini, bahkan pesan sosial dan politik (Dominique Girard,

2009). Pengertian dan struktur novel grafis disamakan dengan komik sehingga dipahami dalam

buku Understanding Comic bahwa komik didefinisikan oleh Scott McCloud sebagai gambar-

gambar dan simbol-simbol lain yang terjukstaposisi dalam suatu urutan dengan maksud

memberikan informasi dan atau mencapai tanggapan estetis dari pembaca. Elemen dalam novel

grafis adalah panel, sudut pandang, balon kata, parit, bunyi huruf, cerita, splash, ilustrasi, garis,

dan simbol. Teks dan gambar berperan penting dalam keberhasilan penyampaian maksud (Rippl

dan Etter, 2013: 197) dan memilliki fungsi diterangkan-menerangkan (Eisner 1985: 59). Dalam

proses adaptasi terdapat elemen yang langsung dapat ditransfer ke media adaptasi (dari narasi ke

visual), yaitu elemen cerita narasi, seperti plot, tokoh, setting, peristiwa, dan tema. Perubahan

fungsi distribusi dilakukan melalui beberapa tahapan dan paling dominan adalah eliminasi narasi.

Proses ini wajar karena presentasi visual dapat menyingkat informasi yang harus muncul dalam

narasi verbal atau tekstual.

Untuk pemaparan wacana dan perspektif yang ditekankan dalam karya adaptasi novel

grafis ini, penulis menggunakan teori birokrasi ideal Max Weber sehingga dapat tersaji

perbandingan dengan fakta penceritaan. Birokrasi Weberian secara ideal menolak politik satu

pemimpin (monokratie) dan menjunjung birokrasi yang dilandasi prinsip kolegalitas4. Ciri

birokrasi ini, dalam Wirtschaft und Gesellschaft, antara lain adalah pejabat secara rasional bebas,

tetapi dibatasi oleh jabatannya, jabatan disusun oleh tingkat hierarki dari atas ke bawah dan

kesamping dengan konsekuensi perbedaan kekuasaan, setiap pejabat sama sekali tidak

dibenarkan menjalankan jabatannya untuk kepentingan pribadi, tindakan organisasi bersifat

impersonal, melibatkan eksekusi atas kebijakan publik, dan sentralisasi koordinasi, komunikasi,

dan kontrol Kondisi birokrasi ini kemudian berpengaruh pada relasi antara yang berkuasa dan

dikuasai, perlakuan aparat sebagai pengendali dan pengawal jalannya kekuasaan pada kelas yang

dipimpin, dan kekuatan dari kekuasaan tersebut.Yang perlu diperhatikan dalam usaha

perbandingan tipe ideal dengan fakta dalam karya adalah bahwa tipe ideal ini sendiri merupakan

                                                                                                                         4  http://www.olev.de/b/max-weber-buerokratie.htm (diakses pada 13 Mei 2016 / 00:22)  

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 6: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

6    

hasil pemikiran ilmiah Weber, sehingga tentu tidak mudah diterapkan dalam situasi sosial

tertentu dan keidealitasan ini belum tentu menjadi yang „sebagaimana mestinya”.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan kajian pustaka dan menggunakan

teori naratologi, adaptasi, dan kekuasaan birokrasi Max Weber guna menampilkan perbandingan

gambaran tipe ideal birokrasi dengan fakta yang dibangun dalam penceritaan. Langkah awal

dalam penelitian ini adalah menentukan sumber data primer dan sekunder yang mendukung

penelitian karya adaptasi ini. Lalu terpilihlah karya adaptasi yang menjadi korpus data yakni

novel grafis Der Process karya Chantal Montellier dan David Zane Mairowitz didampingi novel

sumber Der Process karya Franz Kafka. Langkah kedua yakni menentukan teori yang akan

digunakan sebagai landasan pembahasan penelitian. Kemudian diikuti langkah ketiga yaitu

menentukan bab yang akan dijadikan fokus pembahasan dengan cara memilah dan

mengklasifikasi kalimat (narasi dan dialog) dan citraan yang terdapat dalam korpus data dalam

beberapa aspek. Pengelompokkan dibagi menjadi beberapa fokus analisis yakni hal-hal yang

menggambarkan proses tokoh utama, sebagai yang tidak bersalah, menjalani jeratan peradilan

dan hal-hal yang terkait dengan simbol birokrasi, hukum, dan kekuasaan. Setelah itu masuk

dalam analisis karya adaptasi yang berpegang pada novel sumber dan kesesuaian penerapan

teori. Penelitin ini ditutup dengan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian dengan menjelaskan

proses adaptasi dari citraan atau visualisasi teks ke gambar hingga ketersampaian kritik dan

wacana yang ditekankan.

Hasil Penelitian

Pada pembahasan proses adaptasi dari novel konvensional ke novel grafis nampak

pergerakan elemen distribusi antar wahana. Elemen novel sumber, Der Process, dibangun oleh

elemen tunggal yakni elemen cerita (tokoh, penokohan, alur, latar belakang, dan sudut pandang).

Sedangkan penceritaan novel grafis terdiri dari dua elemen yaitu elemen cerita narasi (plot,

tokoh, setting) dan visual (panel, sudut pandang, balon kata, parit, bunyi huruf, cerita, splash

atau panel inti, ilustrasi, garis, dan simbol). Kata dialihkodekan menjadi gambar dan paragraf

menjadi satu panel atau lebih. Alur berjalan dengan adanya susunan dan jarak antar panel seperti

dijelaskan oleh McCloud dalam bukunya, Understanding Comics, bahwa komik adalah

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 7: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

7    

sequential art5. Pengambilan contoh bagaimana novel grafis membangun penceritaannya akan

dipaparkan pada sub pembahasan. Berikut bagan yang menyajikan proses perubahan struktur

narasi kedua wahana.

Proses adaptasi yang dijalankan oleh David Zane Mairowitz dan Chantal Montellier ini tergolong

adaptasi struktur, bukan tematik, dengan pertimbangan bahwa alur, sudut pandang, dan elemen

kunci masih dalam benang merah novel sumber dan mempertahankan pengembangan cerita

dengan perspektif ala Kafka. Penulis narasi dan pelukis ilustrasi tidak memilih pandangan

tertentu untuk menciptakan rangkaian cerita baru, namun keduanya melakukan klasifikasi

beberapa peristiwa untuk kemudian ditonjolkan dan diperkuat wacananya.

Ide utama novel grafis Der Process yakni seseorang yang dikenai tuduhan hingga

dieksekusi tanpa tau penyebabnya. Segala usaha tokoh utama, Josef K., dalam rangka

menjunjung kebebasan pribadinya yang tak bersalah dalam memahami jeratan peradilan menjadi

menjadi inti perkembangan alur. Hal yang menyulitkan tokoh K. adalah ia lambat menyadari

bahwa yang ia hadapi bukan instansi hukum biasa, namun pengadilan yang berjalan tertutup

dengan hakim yang tak terlihat, dakwaan yang tersembunyi, dan eksekusi yang berjalan tanpa

keputusan hakim, dan tanpa proses peradilan. Sebagaimana penyataan Kaiser berikut ini,

                                                                                                                         5  Terjemahan Gambar yang berurutan. Lebih lanjut McCloud dalam Understanding Comics menjelaskan pengertian komik yakni “Juxtaposed pictorial and other unages in deliberate sequence, intended to convey information and/or to produce an asthetic response in the viewer” atau gambar-gambar dan symbol-simbol lain yang terjukstaposisi dalam suatu urutan dengan maksud memberikan informasi dan atau mencapai tanggapan estetis dari pembaca

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 8: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

8    

Was sich ihm als Erkenntnis verschlieβt, ist aber, dass sein “Prozess nichts mit einem im üblichen Sinne juristischen Prozess zu tun hat, sondern mit seinen unsichtbaren Richtern, der verhemlichten Anklageschrift und der Hinrichtung ohne eigentlichen Urteilsspruch eher das Gegenbild des ordentlichen Prozessablaufs ist (Kaiser dalam Groβe, 2006: 46-47).

Terjemahan Namun yang ia tidak ketahui yakni bahwa peradilannya tidak terkait sama sekali dengan lembaga hukum biasa, namun dengan hakim yang tak terlihat, dakwaan yang disembunyikan dan eksekusi yang dijalankan tanpa proses dan putusan peradilan yang sebenar-benarnya.

Penggambaran K., sebagai pihak yang tidak bersalah yang menghadapi peradilannya, dapat

dilihat dari citraan-citraan pada langkah awalnya mencerna situasi penangkapan dengan mencari

kejelasan instansi yang menangkapnya, mempertanyakan kesalahannya dan dimana surat

penangkapannya serta menyanggupi untuk hadir pada pemeriksaan pertama. Kegigihan K. untuk

memahami perkara dan proses penghakiman atas dirinya yaitu dengan bertemu berbagai pihak

yang terkait dengan pengadilan seperti pengacara Huld, pelukis pengadilan Tittorelli, dan pastur

penjara. Kemudian citraan dan penceritaan mengenai berbagai proses birokrasi yang rumit dan di

luar kepatutan menguatkan posisi K. sebagai pihak yang „dijatuhi“ perkara tanpa melakukan

pelanggaran apapun sebelumnya. Proses birokrasi tersebut antara lain proses penetapan tokoh

utama sebagai tersangka yang cacat hukum dan tidak diperhitungkannya hak dasar terdakwa

dalam persidangan (Recht auf Belehrung und Unterrichtung)6.

Melalui penceritaan akan tokoh utama yang kental akan suasana tertekan, terasing, dan

getir, Chantal Montellier dan David Zane Mairowitz, ingin menitikberatkan pada kritik dan

wacana mengenai ketidakidealan birokrasi yang membayangi kehidupan modern dan

ketidaksadaran serta ketidakpedulian individu dalam komunitas sosial akan hal tersebut yang

memperburuknya. Bersamaan dengan hal itu birokrasi yang hadir sebagai fakta penceritaan

ditampilkan sudah sesuai dengan „syarat“ birokrasi ideal ala Max Weber, misalnya memiliki

hierarki kekuasaan, peraturan, dan bersifat tertutup akan pengaruh luar. Namun keidelitasan

tersebut berujung pada kerusakan yang lebih hebat lagi pada tatanan masyarakat dan

memunculkan aksi tidak percaya masyarakat pada penguasa dan instansi yang dipimpinnya. Ironi

tersebut menjadi titik untuk penulis membandingkan teori birokrasi ideal Weber dengan visinya

yang pro rakyat dengan fakta penceritaan dalam novel grafis yang cenderung berseberangan.

                                                                                                                         6  http://ec.europa.eu/justice/criminal/criminal-rights/right-information/index_de.htm (diakses pada 25 Mei 2016/23:01)  

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 9: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

9    

Pembahasan

Bagian ini memaparkan inti penelitian yakni analisis adaptasi, naratologi umum, dan

analisis ini kritik kekuasaan birokrasi peradilan yang diilustrasikan dalam novel grafis. Bab ini

juga dilengkapi dengan pembahasan unsur yang berperan dalam penceritaan novel grafis karya

Chantal Montellier dan David Zane Mairowitz, yaitu tokoh dan penokohan, sudut pandang, alur,

latar waktu dan ruang yang disampaikan sesuai konvensi novel grafis.

Analisis Adaptasi Novel Grafis Der Process

Novel grafis ini terbit dalam bahasa inggris pada tahun 2008, lalu ditranslasikan dalam

bahasa jerman pada tahun 2013 oleh Anja Kootz dengan menggunakan kalimat sesuai novel

sumber7. Der Process dalam wahana ini menyajikan pencitraan dengan alur yang sama dengan

novel sumber yang menggambarkan seseorang yang tidak bersalah terjerat dalam cengkraman

birokrasi pengadilan dan tenggelam dalam kekuasaan yang tak terlihat dan mustahil diabaikan.

Sebagaimana menurut Reiner Stach,

Der Prozess ist ein “Monstrum” und “ Finsternis, wohin man blickt” (Stach 2004:537) Terjemahan

Der Process bagaikan monster dan kegelapan, kemanapun memandang.

Tempo penceritaan novel grafis begitu cepat dan disajikan dengan ilustrasi kontras hitam

putih dengan piktorial dan tema ala Film-noir8. Pemilihan suasana ini mendukung keluarnya

citraan yang sesuai dengan penceritaan novel sumber. Novel grafis ini dibangun dengan gaya

distopia yaitu kondisi serba kekurangan dan penuh teror yang tampil dengan elemen pembangun

cerita dehumanisasi, pemerintahan tiran, dan latar belakang ruang yang buruk. Gaya penyajian

piktorial itu merupakan ciri dari gaya realis dan surreal9 ala Kafkaesk10. Sudut pandang

penceritaan dalam novel grafis disampaikan dengan gaya Kafka, yakni“monoperspektivishe und

einsinnege Narration” atau perpektif tunggal searah (Schmitz-Emans, 1982: 114). Ilustrasi tokoh

utama, Josef K., merupakan pengolahan ulang dari foto penulis novel Der Process, Franz Kafka,

yang digabungkan dengan interpretasi pelukis ilustrasi. Ini menjelaskan bahwa versi novel grafis

                                                                                                                         7 Informasi didapatkan dari penulis narasi. David Zanz Mairowitz, melalui daring. 8 Flim noir dari masa ini dihubungkan dengan gaya dalam pencahayaan yang rendah yang berakar dalam sinematografi ekspresionis jerman, yang menekankan keambiguan moral dan motivasi seksual.Jerold J. Abrams menulis bahwa dalam noir klasik, Sang protagonis selalu terjebak masalah tanpa sepengetahuannya, seakan alienasi dan pesimisme adalah bagian tak terhindarkan. Karakter utama diungkapkan selalu bergulat dalam kebobrokan sosial sekitarnya. 9 Seni sastra yang mementingkan aspek bawah sadar manusia dan nonrasional dalam citraan (diatas atau diluar realitas atau kenyataan) http://kbbi.web.id/surealisme (diaksespada 31 maret 2016/2:30) 10 Karakter Kafkaeks untuk menyebar situasi ketakutan, ketidakpastian, dan keterasingan seperti kekuasaan birokrasi, keanehan rasa bersalah, dan kesia-siaan dalam Anz, Thomas, 2009. Franz Kafka Leben undWerk. Muenchen:Beck

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 10: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

10    

mengandung interpretasi yang sangat mempertimbangkan hubungan paralel antara Josef K. dan

Kafka, misalnya ilustrasi bagian tubuh (kuping, mata dan tata rambut), hari lahir, latar belakang

ruang (Praha), dan lingkaran pertemanan yang identik dengan Kafka. Teks pada novel sumber

melalui proses parafrase sehingga menjadi lebih padat untuk disajikan dalam balon kata.

Perbedaan struktur narasi visual yang dimiliki kedua media menimbulkan masalah dalam

proses adaptasi, sehingga perubahan dalam berbagai aspek pada wahana adaptasi tidak dapat

dihindari seperti adanya fakta perbedaan kuantitas konten. Novel sumber terdiri atas 10 bab yaitu

Verhaftung – Gespräch mit Frau Grubach – Dann Fräulein Bürstner, Erste Untersuchung, Im

leeren Sitzungssal – Der Student – Der Kanzleien, Die Freundin des Fräulein Bürstner, Der

Prügler, Der Onkel – Leni, Advokat – Fabrikant – Maler, Kaufmann Block – Kündigung des

Advokanten, Im Dom, dan Ende. Sementara novel grafis terdiri atas 9 bab tanpa judul per bab

dengan beberapa perbedaan yakni terdapat bab yang digabung, yaitu bab 2 dan 3 novel digabung

menjadi bab 2 novel grafis. Kemudian terdapat bab yang dibagi kedalam dua pembahasan yakni

bab 7 novel dibagi menjadi bab 5 dan 6 novel grafis serta terdapat pula bab yang dieliminasi

secara keseluruhan yakni bab 4. Eliminasi itu secara langsung berdampak pada pengurangan

tokoh dalam penceritaan dan sebagai alat untuk memperlihatkan focus cerita dan wacana yang

ingin disampaikan. Melihat bagaimana elemen kunci masih dalam benang merah novel sumber,

maka adaptasi ini merupakan adaptasi struktur. Tokoh dibalik novel grafis, Chantal Montellier

dan David Zane Mairowitz tidak memilih satu pandangan atau tema tertentu. Sehingga dapat

dilihat pengembangan karya adaptasi, bukan melulu pada kuantitas konten karena inti dari

adaptasi adalah pembaca mendapatkan pengalaman karya yang berbeda.

Birokrasi Peradilan dari sudut pandang Josef K.

Kehadiran Der Process dianggap sebagai perwujudan mimpi buruk (Albtraum), novel

erotis, dan penggambaran hal mustahil (groteske Tragikomödie). Dengan melihat proporsi

penceritaan yang dibangun dalam novel grafis maka yang tampak adalah adanya usaha

penyampaian kritik akan kekuasaan yang direpresentasikan melalui pengadilan, birokrasi, dan

aparatnya serta rasa bersalah (Schuldfrage) yang dikenai pada Josef K sebagai wujud mimpi

buruk masyarakat modern. Kritik pada novel grafis Der Process disampaikan melalui

perwujudan situasi peradilan yang tidak ideal dan disajikan beriringan dengan usaha yang

nampak sia-sia yang dilalui tokoh untuk kembali mendapatkan “kemanusiaan”nya.

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 11: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

11    

 

Proses ia memperjuangkan haknya sebagai pihak yang tidak bersalah yang menghadapi

peradilannya, dapat dilihat dari upaya mencari tau kejelasan instansi yang menangkapnya, terus

menanyakan apa kesalahannya dan dimana surat penangkapannya serta bersedia datang pada

pemeriksaan. Namun terjadi peristiwa kesalahan penyampaian identitas oleh hakim pemeriksa,

yang menurut seharusnya tidak terjadi dalam pemeriksaan. Hal ini menandakkan kemungkinan

adanya penetapan tersangka yang cacat hukum. Sebagaimana dalam peraturan perundangan yang

berlaku di Jerman (Deutschen Strafprozessordnung (StPO)) dan Indonesia (KUHAP) bahwa

hakim pemeriksa (Untersuchungsrichter atau Ermittlungsrichter) berfungsi untuk memastikan

berkas pendakwaan tidak menyalahi aturan dan sesuai dengan aturan formil dan materil11, yakni

identitas terdakwa dan perkara yang dikenakan pada terdakwa.

Lalu dengan pamannya, K. dikenalkan kepada pengacara Huld dengan niatan

mempermudah interaksi dengan pengadilan dan tentunya membela K. sebagaimana hak seorang

terdakwa untuk memiliki kuasa hukum dalam keadaan dan situasi yang sesuai. Usaha berikutnya

adalah pertemuan dengan pelukis pengadilan Tittorelli, yang dianggap dekat dengan lingkungan

hakim pengadilan. K. menanyakan mengenai kemungkinan pembebasan. Pada pembicaraan

                                                                                                                         11   Formil dan materil yang dimaksud adalah, syarat formil yakni memastikan nama, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, tempat tinggal, pekerjaan, jenis kelamin, kebangsaan dan agama terdakwa dan syarat materiil yakni memastikan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan (tempus delicti dan locus delicti), perbuatan yang didakwakan, dan hal-hal yang menyertai perbuatan-perbuatan pidana itu yang dapat menimbulkan masalah yang memberatkan dan meringankan. http://www.pnsarolangun. go.id/index.php/prosedur-berperkara/pemeriksaan-perkara/pidana-acara-biasa (diakses pada 25 Mei 2016 / 11:17)

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 12: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

12    

tersebut, K. berada pada puncak kesadaran bahwa pengadilan yang ia hadapi bukan pengadilan

biasa karena semua jalan pembebasan ada dengan syarat di luar nalar yang ada tidak

menjauhkannya dari peradilan. Kemudian pertemuan dengan sesame pesakitan peradilan, yakni

pengusaha Block, menambah keinginan K. untuk semakin menjauhkan dirinya dari kungkungan

perkara misterius yang ditimpakan padanya. Nasib Block merupakan cerminan diri K. di masa

depan yang jelas ia tidak pernah impikan. Block tidak terpenuhi haknya sebagai tersangka, yakni

mendapatkaninformasi dan pemberitahuan (Recht auf Belehrung und Unterrichtung)50 dan diadili

dan mendapat putusan pengadilan (Pasal 50 KUHAP).

Perspektif K., yang digunakan dalam novel grafis ini secara keseluruhan, membuahkan

banyak pertanyaan dan hipotesis mengenai proses peradilan semacam apa yang sebetulnya

menjalankan mekanisme kekuasaannya dengan cara seperti ini.

[…] Oder stellt das Gericht vielmehr die Macht als solche dar, die aus unerklärlicher Bosheit mit Josef K. Katz und Maus spielt und dabei die Mechanismen der Machtsübung und Schuldzuweisung veranschaulicht?

Terjemahan

[…] atau sebaliknya pengadilan menggambarakan kekuasaan atas Josef K. sebagaimana perminan kucing dan tikus dengan kejahatan yang tak dimengerti danmengilustrasikan mekanisme dari kekuasaan dan tuduhan?

Penggambaran tokoh K. melawan pengadilan yakni sebagaimana sebuah permainan tikus dan

kucing, yang mana pengadilan harus menemukan calon korbannya atau pesakitannya untuk

menancapkan kontrol dan fungsi pengawasannya dan membiarkan pesakitannya tersebut

melewati proses peradilan untuk melindungi haknya.

Kritik Kekuasaan Birokrasi Peradilan dalam novel grafis Der Process diperbandingkan

dengan teori Birokrasi Ideal Max Weber

Kekuasaan (Macht) menurut Max Weber merupakan kemampuan untuk melaksanakan

kehendak sendiri sekalipun mengalami perlawanan dalam satu hubungan sosial, tidak peduli apa

yang mendasari kemampuan ini. Bergulirnya kekuasaan membutuhkan dua elemen, yakni kaum

yang berkuasa (superordinat) dan yang dikuasai (subordinat).

Pengadilan merupakan instansi eksklusif tertentu yang terdapat dalam sebuah negara dan

termasuk dalam salah satu dinas kepemerintahan. Pengadilan tentu saja memiliki suatu sistem

sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaannya. Sistem tersebut adalah birokrasi. Dalam

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 13: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

13    

bukunya "Wirtschaft und Gesellschaft. Grundriß der verstehenden Soziologie" Max Weber

menjelaskan pengertian birokrasi,

die modernen, leistungsfähigen Strukturen von Wirtschaft und Verwaltung beschrieben die gekennzeichnet sind durch bewusst gesetzte Regeln und auf Dauer eingerichtete "Verwaltungen" in "Büros" mit hauptamtlichem, fachlich ausgebildetem Personal ("legale Herrschaft mit bürokratischem Verwaltungsstab"), im Unterschied zu früheren Herrschaftsformen (traditionaler oder charismatischer Herrschaft)12.

Terjemahan Birokrasi merupakan struktur ekonomi dan pemerintahan yang modern dan efisien yang bercirikan aturan-aturan yang sah dan secara permanen menyelaraskan pemerintahan di instansi-instansi dengan pekerja yang terlatih (kekuasaan yang sah dengan staf pemerintahan birokratif), yang berbeda dengan bentuk kekuasaan sebelumnya (kekuasaan tradisional / kharismatik).

Birokrasi pada suatu instansi diatur dalam hirarki vertikal yang ketat dan komunikasi antara

pekerja dibatasi oleh jabatannya, terdapat pembagian kerja, dengan peraturan tertulis dan sistem

kekuasaan terpusat agar sistem bekerja dalam keteraturan. Dari pernyataan itu terlihat bahwa

birokrasi seharusnya memiliki landasan yang diakui dan tertulis (durch bewusst gesetzte Regeln)

sebagai sumber segala kebijakan dan tindakan. Landasan itu berwujud peraturan yang mengikat

dan membatasi dan menjadi pedoman dalam menjalankan kuasa yang pula dikenakan pada kaum

subordinat namun kemudian sering menyimpang. Peraturan berkembang menjadi tujuan

sebagaimana yang tergambar dalam novel grafis ini. Peraturan yang tidak pernah nampak

bentuknya, tidak ada akses terhadapnya, dan tidak mengedepankan sistem berkeadilan.

Penyimpangan peraturan dapat dilihat melalui komunikasi K. dengan Pelukis Tittorelli mengenai

peraturan pembebasan tersangka berikut ini,

                                                                                                                         12  Weber, Max. 1922. "Wirtschaft und Gesellschaft. Grundriß der verstehenden Soziologie". Tübingen: Mohr  

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 14: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

14    

Melalui peraturan pembebasan di atas terlihat bahwa kekuasaan menyimpang menjadi

“kekerasan” (Schnell wird Macht hier zu Gewalt, oft in Form von Erpressung) (Arms, 2001: 7).

Otoritas pengadilan sebagai organisasi hukum dan aparatnya menjadi menyimpang dengan

sistem yang merepresi individu yang terlibat dalam kekuasaannya. Pengadilan nampak sebagai

organisasi yang melegalkan kebiadaban dan mengimani perendahan harga diri pesakitannya.

Ciri berikutnya keberadaan hirarki yang tergambar dalam novel grafis Der Process pada

panel yang mengilustrasikan interaksi awal K. dengan aparat pengadilan. Aparat yang bertugas

menangkap dan memberitahukan status K. tampak tidak mengetahui kesalahan K.

Disini sangat terlihat peranan tiap tingkatan pekerjaan yang diatur sesuai hirarki dari atas ke

bawah. Sistem ini menimbulkan konsekuensi, sebagaimana tipe birokrasi ideal menurut Max

Weber (Weber, 1972: 126), “in fester Amtshierarchie” yakni adanya kekakuan dalam organisasi

karena jabatan atasan dan bawahan yang menyandang kekuasaan atau fungsi yang berbeda satu

dan lainnya (mit festen Amtskompetenzen). “Realitas” pembagian kerja dan hirarki pengadilan,

yakni pelukis pengadilan Tittorelli dan pengacara Huld. Mereka menjelaskan adanya kekuasaan

yang lebih besar yang mengatur jalannya peradilan. Tittorelli menjelaskan bahwa pegawai

rendahan hanya bisa memahami kasus sampai titik tertentu dan bergaul dengan sesamanya.

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 15: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

15    

Struktur ini memang mencerminkan kategori birokrasi ideal. Namun keluaran dari keduanya

berbeda karena hirarki yang idealnya mempermudah koordinasi antara pihak satu dengan

lainnya, justru membatasi hubungan antara satu bagian dengan bagian di atasnya yang membuat

komunikasi dan alur informasi menjadi terputus. Hal ini mengilustrasikan celah dari

keidealitasan yang ditawarkan birokrasi Weberian.

Terkait dengan terbatasnya informasi karena lebarnya parit hirarki, maka timbullah

penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat kepada para subordinat. Penyalahgunaan kekuasaan ini

kemudian menjadi ironi dengan tipe ideal lainnya yang menyatakan bahwa setiap pejabat berada

di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem yang dijalankan secara disiplin (einer

strengen einheitlichen Amtsdisziplin und Kontrolle unterliegen) (Weber, 1972: 126). K.

kehilangan hak sebagai warga negara saat mempertanyakan legitimasi dari hukum dan aparatnya

atas peristiwa penangkapannya sebagaimana menurut Karol Sauerland,

Dort, wo ein idealer Machtapparat die Herrschaft innehat, wird man verhaftet, ohne daß man den Grund erfährt (Sauerland, 1985:235).

Terjemahan Disitu terlihat struktur kekuasaan yang ideal memegang kekuasaan. Orang bisa ditangkap tanpa diberitahu kesalahannya

Melalui perbandingan unsur penceritaan di atas dengan teori birokrasi ideal Max Weber nampak

bahwa Kafka membangun konflik antara Josef K. dengan pengadilan sebagai institusi

pemerintahan dengan prinsip-prinsip yang tak dapat dipahami dan bergerak tanpa kejelasan

otoritas serta identitas (Leich, 2003: 63). Di sini terlihat bahwa legitimasi terlihat tidak

diperlukan oleh para aparat peradilan tersebut untuk menguatkan wewenang mereka dan

birokrasi dianggap memperkuat kekuasaannya sendiri (Verselbständigung der Bürokratie) dan

dengan kekuasaan tak terbatas. Sehingga nampak sebagaimana pernyataan Theodor W. Adorno

bahwa fenomena dalam novel grafis ini sebagai ramalan akan teror dan kegelisahan

(Prophezeiung von Terror und Folter) (Adorno dalam dalam Krischel, 2011:112).

Legitimasi dari birokrasi peradilan dan stabilisasi sistem berwujud pada simbolia yang

ada dalam novel grafis ini. Kekuasaan pengadilan dilegitimasi oleh simbolia sehingga menjadi

kewenangan yang diterima dan simbolia terbagi menjadi referensial dan kondensasi. Simbolia

referensial mengacu pada elemen dan situasi objektif, apakah itu objek fisik, sosial, ataupun

abstrak yang memiliki makna denotatif, yaitu makna yang menghubungkan lambang itu dengan

suatu rujukan (Edelman, 1967: 6) atau dalam semiotik Peirce sebagai ikon. Dalam novel grafis

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 16: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

16    

Der Process salah satu contoh simbolia referensial adalah perasaan tertekan tokoh K. dalam

penyelesaian kasusnya dengan organisasi hukum yang tidak lazimdan mengancam. Perilaku K.

sebagai reaksi dari tekanan yang dihadapinya merupakan ikon diagramatis yang memiliki fungsi

referensi abstrak yakni pada ketakutan akibat peradilan.

Josef K.s intellektuelle und psychische Reaktion auf das Gerichtsverfahren gegen ihn spiegelt seine Autoritätsgläubigkeit und ein Schuldbewußtsein unterhalb aller rationale Einsichten wider. An dieses Schuldbewußtsein dargestellt als archaisches Erbe und als individuelle Zurichtung knüpft die Institution Gericht an, um sich ihre Opfer gefügig zu machen (Leich: 2003: 71).

Terjemahan Reaksi intelegensia dan fisik Josef K. atas perkara peradilan mencerminkan sikapnya akan kekuasaan dan tekanan rasa bersalah dibalik semua pemikiran yang masuk akal. Tekanan rasa bersalah digambarkan sebagai warisan yang kolot dan institusi peradilan mengikat korbannya agar dapat menyesuaikan diri.

Sementara simbol kondensasi adalah lambang yang memiliki makna konotatif yang

menghubungkan dengan orientasi-orientasi terhadap lambang itu sendiri dan bukan terhadap

apapun yang khusus yang ditunjukkannya. Ini dikenal dalam teori semiotik Peirce sebagai

simbol yang penggunaannya sesuai kesepakatan masyarakat (Edelman, 1967: 6). Contoh simbol

kondensasi dalam novel grafis ini adalah “status” sebagai pesakitan seperti K. dan Block.

Pilihannya hanya mengaku bersalah atau dikenai status bersalah. Status itu diberikan oleh

pengadilan diawali dengan proses penangkapan dan membawa K. pada keharusan menjalani

sidang penyeledikan. Tahap dalam penentuan status K. sebagai tersangka diabaikan, ia dijadikan

tersangka tanpa bukti permulaan dan dieksekusi tanpa peradilan. K. dilemahkan hak atas

hukumnya. Walaupun begitu tidak akan ada yang mempertimbangkan nasib K. karena

“status”nya tersebut telah menjadikan ia sebagai bukan dirinya, seorang kriminal, yang

memalukan, sebagaimana pada panel berikut,

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 17: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

17    

Dengan demikian terlihat penggambaran birokrasi pengadilan sebagai sistem dari

organisasi hukum dalam penceritaan novel grafis ini berseberangan dengan tipe ideal birokrasi

Weberian. Fakta-fakta penceritaan berbanding terbalik dengan sistem ideal Weberian. Adanya

hirarki, pengawasan dan kontrol, peraturan yang idealnya diterapkan untuk mencapai sebuah

keteraturan demi satu tujuan bersama diilustrasikan menjadi sebuah ironi dalam novel grafis Der

Process karena kesemuanya justru memiliki keluaran hal-hal yang tidak efisien dan melenceng

dari tujuan didirikannya suatu organisasi, dalam hal ini organisasi peradilan. Novel grafis Der

Process secara perlahan dan mendalam menegaskan bahwa dalam dunia modern terdapat

kekuasaan semacam itu, kekuasaan yang absolut.

Kesimpulan

Keberadaan novel grafis Der Process menyuguhkan potret kekhawatiran dan kegelisahan

masyarakat modern atas kungkungan sistem yang pada satu sisi mereka patuhi namun sisi lain

menjerat eksistensi kemanusiaan mereka. Penekanan penceritaan pada nasib Josef K. sebagai

seseorang awam, yang bukan siapa-siapa dalam satu kelas masyarakat, yang hanya bagian dari

masyarakat pekerja kapitalis dengan orientasi uang dan pekerjaan, ditangkap dan dilemahkan

hak-haknya sebagai manusia bebas mengarahkan pada pemahaman bahwa peristiwa tersebut

dapat terjadi kapan saja dan mengenai siapa saja.

Penggambaran birokrasi pengadilan sebagai sistem dari organisasi hukum dalam

penceritaan novel grafis ini terlihat berseberangan dengan tipe ideal birokrasi Weberian. Fakta

penceritaan berbanding terbalik dengan sistem ideal ala Weber. Adanya hirarki, pengawasan,

kontrol, dan peraturan yang idealnya diterapkan untuk mencapai sebuah keteraturan demi satu

tujuan bersama diilustrasikan menjadi sebuah ironi dalam novel grafis Der Process karena

kesemuanya justru memiliki keluaran hal-hal yang tidak efisien dan melenceng dari tujuan

didirikannya suatu organisasi, dalam hal ini organisasi peradilan. Seluruh instansi pemegang

kekuasaan seharusnya menjalankan kekuasaannya dengan modal elemen inti atau birokrasi yang

terstruktur yang saling berinterkasi dengan tujuan keberhasilan tujuan dan kepuasan masyarakat

serta yang terpenting bergerak dengan peraturan yang terlegitimasi dan rasional. Namun

keidealan tersebut bukan merupakan potret realitas yang ditawarkan pada novel grafis ini.

Instansi yang seharusnya mengusung transparasi, menomorsatukan HAM, dan menjalankan

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 18: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

18    

kekuasaan yang berkeadilan justru digambarkan dengan citraan yang dramatis menjelma menjadi

organisasi dengan birokrasi yang otoriter dalam menjalankan kekuasaannya.

Novel grafis Der Process menegaskan bahwa dalam dunia modern terdapat kekuasaan

semacam itu, kekuasaan yang absolut. Perspektif dan wacana yang diperkuat dalam karya

adaptasi ini disampaikan melalui dua unsur kuat yang saling mendukung, yakni gambar dan teks.

Gambar menjadi produk adaptasi yang berhasil menghantarkan karakter, memperkuat situasi,

dan memperjelas pandangan yang ingin ditekankan dan dibagi oleh penulis narasi dan ilustrator

novel grafis kepada pembacanya.

Daftar Referensi

Sumber Utama

Montellier, Chantal dan David Zane Mairowitz. Der Process – Nach Franz Kafka. München: Knesebeck GmbH & Co. Verlag KG, 2013.

Sumber Pustaka (Cetak dan Elektronik)

Beicken, Peter U. Franz Kafka, „Der Prozeβ“:Interpretation. Munich: Oldenbourg, 1995.

Biguenet, John dan Rainer Schulte. Theories of Translation: An Anthology of Essays from Dryden to Derrida. Chicago: The University of Chicago Press, 1992.

Brod. Max, Franz Kafka. Eine Freundschaft. Briefwechsel, Frankfurt am Main: Malcolm Pasley, 1989.

Edelman, Murray. The Symbolic Uses of Politics. Chicago: University of Illinois Press, 1985.

Groβe, Wilhelm. Franz Kafka Der Process. Stuttgart: Phillip Reclam jun. GmbH &Co, 2006.

Hutcheon, Linda. Theory of Adaptation. New York: Routledge, 2006.

Kafka, Franz. Der Process. Berlin: Suhrkamp Verlag AG, 2005.

Lefevre P, Ian Gordon, Mark Jancovich dan Matthew P Mc Allister. Incompatible VisualOntologies? The Problematic Adaptationof Drawn Image, Film and Comic Book.Ed. Jackson:University Press of Mississippi, 2007.

Maharsi, Maharsi. Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku, 2010.

McCloud, Scott. Understanding Comics – The Invisible Art. New York: Harper Collins Publisher, 2001.

Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995.

Pierce, Charles S. Semiotische Schriften-Band 1. Berlin: Suhrkampf. 2000

Rippl, Gabrielle. Handbook of Intermediality. Jerman: Walter de Gruyter GmBH, 2015.

Schmidt, Friedrich. Text und Interpretation: zur Deutungsproblematik bei Franz Kafka – Dargestellt in einer kritischen Analyse der Türhüterlegende. Würzburg: Königshausen und Neumann, 2007.

Scmitz-Emans, Monika. Literatur-Comics: Adaptionen und Transformationen der Weltliteratur. Berlin: De gruyter, 2012.

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016

Page 19: ANALISIS ADAPTASI NOVEL GRAFIS FRANZ KAFKA “DER …

19    

Weber, Max. The Theory Of Social And Economic Organization. New York: The Free Press, 1964.

Weber, Max. Wirtschaft und Gesellschaft. Grundriß der verstehenden Soziologie. Tübingen: Mohr, 1922.

Jurnal dan Artikel Elektronik

Blank, Juliane. Erzählperspektive im Medienwechsel. Visuelle Fokalisierung in Comic- Adaptionen von Texten Franz Kafkas, 2011. diakses dari http://edoc.huberlin.de/kunsttexte/2011-1/blank-juliane-9/PDF/blank.pdf pada 3 April 2016 / 1:09

Shanower, Eric. The Art of the Graphic Novel. The Alan Review, 2005.

Wintersteigner, Christina. Die Lücke als Aufforderung. Comicadaptionen von Franz Kafkas Leben und Werk. Diakses dari: http://www.medienimpulse.at/pdf/Medienimpulse_Die_Luecke_als_Aufforderung__Comicadaptionen_von_Franz_Kafkas_Leben_und_Werk_Wintersteiger_20130826.pdf pada 25 Maret 2016 pukul 17:16

Morawitzky, Thomas. Die Verwandlungen des Franz K. diakses melalui laman Stuttgarter Nachrichten edisi 13 Januari 2014 diakses pada 26 Frebruari 2016 pukul 19:35.

Jones MT. Found in Translation:Structural and Cognitive Aspect of TheAdaptation Comic Art to Film.Philadelphia, Pennsylvania: TempleUniversity Press; 2008. http://mattsmediaresearch.com/pdfs/FinalDesertation.pdf diakses pada 28 Februari 2015

Sahid, Nur. Wanita-Wanita Korban Peradaban Priyayi Jawa Dalam Karya Naratif Indonesia: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra, (Laporan Penelitian DIPA ISI Yogyakarta), 2004

Sumber Leksika

“Macht” Brockhaus-Wahrig, 1982, Deutsches Wörterbuch – in 6 Bänden. Stuttgart: Brockhaus. Hal:551

“Macht” 1999. Duden `Das große Wörterbuch der deutschen Sprache´ - in zehn Bänden. Mannheim: Dudenverlag. hal: 2482

“Deformasi“ http://kbbi.web.id/deformasi diakses pada 04 februari 2016 /16:55

“Surealisme” http://kbbi.web.id/surealisme diakses pada 31 Maret 2016/2:30

“Elemen integral” http://kbbi.web.id/integral diakses pada 02 April 2016 / 13:19

Sumber Internet

Syarat Formil Dan Materil Penahanan.

http://www.pnsarolangun.go.id/index.php/prosedur-berperkara/pemeriksaan-perkara/pidana-acara-biasa (diakses pada 25 Mei 2016 / 11:17)

Analisis Adaptasi ..., Nur Shafa Nadhilah, FIB UI, 2016