analisis modal sendiri, simpanan, dan jumlah bagi...

103
ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2013 2017) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat- syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Evi Rayhanum Jannatunnaim (11140850000068) JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2018

Upload: phamcong

Post on 08-Jul-2019

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI HASIL

TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA

(Periode 2013 –2017)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-

syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Evi Rayhanum Jannatunnaim

(11140850000068)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN 2018

Page 2: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ii

ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI

HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2013 – 2017)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih

Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Evi Rayhanum Jannatunnaim

(11140850000068)

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Herni Ali HT, SE, MM Ade Ananto Terminanto, M.M

NIDN. 0422125902 NIP. 19681125201411102

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN 2018

Page 3: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, Tanggal 7 bulan Maret 2018 telah dilaksanakan Ujian

Komprehensif atas mahasiswa :

Nama : Evi Rayhanum J.

NIM : 11140850000068

Jurusan : Perbankan Syariah

Judul Skripsi : Analisis Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil

terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah (Periode 2013-

2017)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan

yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Jakarta.

Jakarta, 7 Maret 2018

1. Ade Ananto Terminanto, M.M (........................................)

NIP. 196811252014111002 Penguji I

2. Umiyati, SEI, M.Si (........................................)

NIDN. 2020047903 Penguji II

Page 4: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, Tanggal 7 bulan Maret 2018 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas

mahasiswa :

Nama : Evi Rayhanum J.

NIM : 11140850000068

Jurusan : Perbankan Syariah

Judul Skripsi : Analisis Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil

terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah (Periode 2013-

2017)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.

Jakarta, 7 Maret 2018

1. Fitri Damayanti, SE., M.Si. (........................................)

NIP. 198107312006042003 Ketua

2. Dr. Herni Ali HT, SE, MM (........................................)

NIP. 0422125902 Sekertaris

3. Dr. Herni Ali HT, SE, MM (........................................)

NIP. 0422125902 Pembimbing I

4. Ade Ananto Terminanto, M.M (........................................)

NIP. 196811252014111002 Pembimbing II

3. Umiyati, SEI, M.Si (........................................)

NIDN. 2020047903 Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang Bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Evi Rayhanum J.

Nomor Induk Mahasiswa : 11140850000068

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skrispsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu

mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa

menyebutkan sumber asli atau tanpa menyebutkan pemilik

karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab

atas karya ini.

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya,

dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata

memang untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 7 maret 2018

Yang menyatakan,

Evi Rayhanum J

Page 6: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Evi Rayhanum Jannatunnaim

2. Tempat/Tanggal Lahir : Depok, 19 November 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jalan Jeruk Raya No.193, Perumnas

Depok 1

6. No Telp : 081280120273

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. Tahun 2001-2002 : TK Tunas Mekar

2. Tahun 2002-2008 : SDN Depok Baru 4

3. Tahn 2008-20011 : MTS Darul Arqam

4. Tahun 2011-2014 : SMAN 6 Depok

5. Tahun 2014-2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2014 : Anggota Sassix (Tari Saman SMAN 6 Depok)

2. 2015-2016 : Anggota Divisi Perlengkapan SEISdance (Tari Saman)

FEB UIN Jakarta

3. 2015 : Anggota Divisi Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah

4. 2015 : Anggota Divisi Dokumentasi 3rd IBdays (Islamic

Banking Days)

5. 2015 : Anggota Divisi Acara Seismograf

6. 2016 : Koordinator Divisi Kestari Seismograf

7. 2017 : Anggota Divisi Pemberdayaan Perempuan Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah

8. 2017 : Steering Committee 4th IBdays (Islamic Banking

Days)

Page 7: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

vii

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Equity, Deposits, and Profit and

Loss Sharing toward Financing of Sharia Commercial Bank in Indonesia in the

2013-2017 period. Data analysis methods used in study is an analysis of Multiple

Linear Regression, data obtained on the basis of monthly data contained in the

Islamic Banking statistics from January 2013 to Desember 2017. The data

gathering used from Indonesia Financial Services Authority Publications Reports.

The result of Multiple Linear Regression test study showed that Equity

with value of significant 0,000, and Deposits with value of significant 0,033 has

significant influence partially to Financing. While, Profit and Loss Sharing with

value of significant 0,673 has no significant influence partially to Financing.

Simultaneously, the overall independent variables have a significant influence to

Financing. The most dominant variable is Equity.

Keywords: Financing, Equity, Deposits, and Profit and Loss Sharing

Page 8: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel

independen yaitu Modal Sendiri, Simpanan dan Jumlah Bagi Hasil terhadap

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Periode 2013-2017. Metode analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda,

data diperoleh berdasarkan data bulanan yang terdapat di statistika perbankan

syariah dari tahun 2013 sampai dengan 2017. Instrumen pengumpulan data yang

digunakan bersumber dari Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hasil penelitian uji regresi linier berganda menunjukan bahwa Modal

Sendiri dengan nilai signifikan 0,000, dan Simpanan dengan nilai signifikan

0,033, berpengaruh secara parsial terhadap Pembiayaan. Sedangkan, Jumlah Bagi

Hasil dengan nilai signifikan 0,673 tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Pembiayaan. Secara simultan, keseluruhan variabel independen memiliki

pengaruh signifikan terhadap Pembiayaan. Variabel yang paling dominan adalah

Modal Sendiri.

Kata kunci: Pembiayaan, Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil

Page 9: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan

kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Analisis Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi

Hasil terhadap Pembiayaanpada Bank Umum Syariah (Periode 2013-2017)”.

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana (S1) Jurusan

Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak

akan terselesaikan dengan baik tanpa bimbingan, dukungan serta bantuan dari

berbagai pihak mulai dari awal perkuliahan sampai penulisan skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang berjasa dalam hidup penulis dan dalam penyusunan skripsi ini,

khususnya:

1. Kedua orang tua, Ayahanda tercinta Emon Gustimal dan Ibunda tercinta Vivi

Marve yang tidak pernah lelah mengasihi dan mencintai anaknya lebih dari

siapaun, yang telah memberikan segenap curahan kasih sayang dan doanya

yang tidak pernah terputus kepada penulis, yang selalu memberikan nasihat,

motivasi, dan dukungan dalam menjalani kehidupan ini. Terima kasih Mamah

dan Papah yang tidak terhingga atas segala ridha, doa, dan kerja keras yang

telah kalian berikan kepada saya.

2. Bapak Dr. M.Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan, Bapak Dr. Amilin,

SE,.Ak., CA., QIA., BKP., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak

Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H., selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, M.A., selaku

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE, MM selaku Dosen Pembimbing 1 dan Bapak

Ade Ananto Terminanto, M.M selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

Page 10: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

x

meluangkan waktu, membimbing, memberikan arahan, memberikan motivasi,

serta memberikan banyak pengetahuan dan wawasan ilmu yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA. Selaku Ketua Jurusan dan Ibu

Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan wawasan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat kepada

penulis.

5. Bapak Adhitya Ginanjar, M.Si. selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah

mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus ini.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan

yang bermanfaat dan berharga serta motivasi dan dukungan bagi penulis

selama perkuliahan.

7. Seluruh Staff Tata Usaha dan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam hal

segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

8. Abang Dluha Hayatulna’im, Nayef Salahudin Tarab dan Kaka Ipar Nurul

Fitriyah yang telah bersedia membantu dan selalu memberikan dukungan

setiap hari.

9. Sahabat-sahabat tersayang yang selalu menemani penulis selama masa

perkuliahan yakni Heva, Rara, Ica, Rizka, Ayu, Yasmin, Rita, Anggi, dan

Sarah yang telah memberikan warna, motivasi, nasihat, dukungan, dan doa

selama ini kepada penulis.

10. Saudara Septian Aliannuary, S.E. yang telah banyak membantu penulis dan

memberikan ilmunya selama proses penulisan skripsi ini.

11. Teman-teman yang telah menemani penulis selama masa perkuliahan dari

semester awal hingga kini yakni Rahmi, Vicka, Almira, Lita dan Zulisa.

12. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan waktunya, keceriannya, hiburannya,

dan semangat kepada penulis selama ini dari masa SMA hingga kini yakni

Ryma, Iga, Lilis, Maftuhah, Laugia dan juga Elsha, Agitsna dan Salwa.

Page 11: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

xi

13. Sahabat-sahabat Seisdance 2014 tersayang, terimakasih atas kebersamaan dan

keceriannya selama ini.

14. Teman-teman KKN Symphony yang selalu bersama-sama selama 1 bulan di

Desa Sadengkolot, terimakasih atas keceriaan dan kebersamaannya.

Khususnya Niken, Ika, dan Uyun.

15. Saudari Devita Amalia yang telah meluangkan waktunya untuk membantu

dan memberikan semangat kepada penulis.

16. Teman-teman seperjuangan yakni Angkatan 2014 Perbankan Syariah Fakutas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak saya

sebutkan namanya satu-persatu. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada kalian semua karena sudah memberikan banyak sekali

pengalaman hidup yang berwarna, ilmu yang bermanfaat dan berharga,

motivasi, dukungan, keceriaan, kebahagiaan selama ini kepada penulis.

17. Semua pihak yang belum disebut diatas, terima kasih atas segala bantuan

selama proses penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini

sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 16 Juli 2018

Evi Rayhanum Jannatunnaim

Page 12: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9

A. Landasan Teori ............................................................................................. 9

1. Pembiayaan ........................................................................................... 9

a. Pengertian Pembiayaan .................................................................. 9

b. Fungsi Pembiayaan ....................................................................... 10

c. Tujuan Pembiayaan ...................................................................... 10

d. Jenis Pembiayaan .......................................................................... 11

e. Prinsip – Prinsip Analisis Pemberian Pembiayaan ................... 16

2. Perbankan Syariah ............................................................................. 17

a. Pengertian Perbankan Syariah .................................................... 17

b. Fungsi Bank Syariah ..................................................................... 21

Page 13: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

xiii

c. Sejarah Bank Syariah di Indonesia ............................................. 23

3. Modal Sendiri ...................................................................................... 25

4. Simpanan ............................................................................................. 26

5. Jumlah Bagi Hasil ............................................................................... 28

a. Pengertian Jumlah Bagi Hasil ..................................................... 28

b. Metode Perhitungan Bagi Hasil ................................................... 30

c. Penetapan Nisbah Bagi Hasil ....................................................... 31

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 32

C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 37

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ................... 38

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 41

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 41

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel .................................................. 41

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 43

D. Metode Analisis Data .................................................................................. 43

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 44

a. Uji Normalitas ............................................................................... 44

b. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 46

c. Uji Heterokesdastisitas ................................................................. 46

d. Uji Autokorelasi ............................................................................ 46

2. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 47

3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 47

a. Uji Parsial (Uji-t) ........................................................................... 47

b. Uji Simultan (Uji F) ...................................................................... 48

c. Uji Koefisien Determinasi (R Square) ......................................... 48

4. Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 51

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 51

1. Sejarah Singkat Bank Umum Syariah ............................................. 51

2. Fungsi Bank Syariah .......................................................................... 53

B. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 55

C. Analisis Data dan Pembahasan ................................................................. 56

Page 14: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

xiv

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 56

a. Uji Normalitas ............................................................................... 56

b. Uji Multikolinieritas ..................................................................... 58

c. Uji Heterokedastisitas ................................................................... 59

d. Uji Autokorelasi ............................................................................ 60

2. Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................... 60

3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 62

a. Uji t (Parsial) ................................................................................. 62

b. Uji F (Simultan) ............................................................................. 64

c. Uji Koefisien Determinasi ............................................................ 65

D. Interpretasi .................................................................................................. 66

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 70

A. Kesimpulan .................................................................................................. 70

B. Implikasi ...................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 73

LAMPIRAN ......................................................................................................... 79

Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian ................................................. 79

Lampiran 2 : Uji Statistik Deskriptif .................................................... 83

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik ............................................................ 83

Lampiran 4 : Uji Koefisien Determinasi ............................................... 86

Page 15: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pembiayaan Bank Umum Syariah .............................................. 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................. 32

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ................................................................... 42

Tabel 4.1 Uji Analisis Deskriptif ............................................................. 54

Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................................. 57

Tabel 4.3 Coefficients ............................................................................... 58

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi ........................................................................ 60

Tabel 4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................. 61

Tabel 4.6 Uji t (Parsial) ............................................................................. 62

Tabel 4.7 Uji F (Simultan) ........................................................................ 64

Tabel 4.8 Uji Adjusted R Square (R2 Adj) ................................................ 65

Page 16: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................. 37

Gambar 4.5 Grafik Histogram ................................................................... 57

Gambar 4.6 Grafik Scatterplot .................................................................. 59

Page 17: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian ...................................................... 79

Lampiran 2 : Uji Asumsi Klasik ............................................................... 83

Lampiran 3 : Uji Hipotesis ........................................................................ 85

Lampiran 4 : Uji Koefisien Determinasi ................................................... 86

Page 18: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat ialah peran Bank Umum

Syariah. Penghimpunan dana dilakukan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito

baik dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah atau disebut juga dengan

Dana Pihak Ketiga. Sedangkan penyaluran dana dilakukan oleh bank syariah

melalui pembiayaan dengan empat pola penyaluran yaitu prinsip jual beli, prinsip

bagi hasil, prinsip ujroh, dan akad pelengkap (Veithzal, 2008).

Pembiayaan berbasis bagi hasil merupakan icon/mascot dari perbankan

syariah yang dimana setiap lembaga keuangan syariah memiliki pembiayaan ini

sebagai ciri khas. Idealnya pembiayaan berbasis bagi hasil yang mendominasi

pembiayaan lainnya. Meskipun pada tahun 2014 sudah ada peningkatan, namun

pembiayaan lain masih lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan bagi hasil.

Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil yang sering dibahas dalam literatur

fiqh dan umumnya disalurkan perbankan syariah terdiri dari dua jenis, yaitu

pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Mudharabah adalah akad kerja sama

usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) untuk

melakukan kegiatan usaha, dengan pembagian laba atas dasar nisbah bagi hasil

menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan

ditanggung oleh pemilik dana, kecuali jika disebabkan oleh misconduct,

negligence atau violation oleh pengelola dana. Sementara itu, musyarakah adalah

akad kerja sama diantara pemilik modal untuk mencampurkan modal mereka

dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati

sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilik modal berdasarkan

porsi modal masing-masing. Masalah masih rendahnya porsi pembiayaan bagi

hasil atau dominasi pembiayaan nonbagi hasil terutama murabahah pada

portofolio pembiayaan bank syariah ternyata merupakan fenomena global, tidak

terkecuali di Indonesia. Fenomena ini disebabkan karena pembiayaan berbasis

bagi hasil cenderung memiliki risiko lebih besar jika dibandingkan dengan

Page 19: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2

pembiayaan lainnya, yaitu risiko terjadinya moral hazard dan biaya transaksi

tinggi, (Veithzal, 2008).

Pola bagi hasil banyak mengandung risiko, oleh karena itu pihak bank

harus aktif berusaha mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian nasabah

sejak awal. Lembaga keuangan dapat mengantisipasi dengan adanya kebijakan

dan perencanaan pembiayaan yang lebih ketat. Selain itu, lembaga keuangan juga

harus melakukan studi kelayakan, standar akuntansi, dan system pengendalian

internal yang baik. Dan tentunya melakukan monitoring, pengawasan, dan

proteksi pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian. Pembiayaan yang disalurkan

oleh bank syariah dapat menimbulkan potensi pembiayaan bermasalah Rose dan

Kolari (1995).

Walaupun resiko pembiayaan bagi hasil tinggi, potensi mendapatkan

keuntungan juga tinggi. Oleh karena itu, bank harus tetap meningkatkan volume

pembiayaan dengan cara menaikkan modal sendiri maupun penghimpunan dana

dari masyarakat.

Menurut Yunta (2008), indikator utama untuk mengukur perkembangan

perbankan syariah adalah melihat besarnya jumlah pembiayaan yang disalurkan

kepada nasabahnya. Secara rinci dapat dilihat dari tabel dibawah ini mengenai

pembiayaan periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2017 berdasarkan

Data Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Page 20: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3

Tabel 1.1

Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

(Dalam Miliar Rupiah)

Akad 2013 2014 2015 2016 2017

Mudharabah 13.625 14.354 14.820 15.292 17.090

Musyarakah 39.874 49.387 60.713 78.421 101.552

Murabahah 110.565 117.371 122.111 139.536 150.312

Salam 0 0 0 0 0

Istishna 582 633 770 878 1.189

Ijarah 10.481 11.620 10.631 9.150 9.230

Qardh 8.995 5.965 3.951 4.731 6.349

TOTAL 184.122 199.330 212.996 248.008 285.722

Sumber : Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2013-2017

Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa selama rentan waktu Januari tahun

2013 sampai Desember tahun 2017 mengalami kenaikan setiap tahunnya. Melihat

dari kenaikan jumlah pembiayaan tersebut, pembiayaan terbesar yang dilakukan

bank syariah di Indonesia terjadi pada Desember tahun 2017 yakni sebesar

285.722 juta rupiah, salah satu akad pembiayaan yang paling mendominasi adalah

akad murabahah( jual beli) dengan komposisi pembiayaan sebesar 150.312 juta

rupiah dibanding pembiayaan yang lain

Memperhatikan fungsi pokok perbankan sebagai lembaga yang

mempunyai fungsi intermediasi keuangan/dana, dan manfaat yang besar bagi

masyarakat (sektor riil), pembiayaan merupakan indikator utama untuk mengukur

perkembangan /pertumbuhan pangsa pasar perbankan syariah nasional, sehingga

perlu dikaji faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi besarnya jumlah

pembiayaan yang disalurkan ke masyarkat oleh sebuah lembaga keuangan

(perbankan syariah). Menurut Rose dan Kolari (1995) ada dua faktor yang

mempengaruhi pendapatan lembaga keuangan yaitu faktor eksternal dan faktor

internal. Faktor eksternal antara lain perubahan teknologi pengiriman jasa,

kompetisi dari lembaga keuangan lainnya, hukum dan peraturan mengenai

Page 21: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

4

lembaga keuangan, dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi system

ekonomi dan keuangan. Faktor internal antara lain efisiensi penggunaan sumber

daya, pengendalian biaya, kebijakan manajemen perpajakan, posisi likuiditas, dan

posisi risiko. Menurut Muhammad (2004) faktor-faktor lingkungan secara umum

dikelompokkan menjadi lingkungan umum dan lingkungan khusus. Faktor

lingkungan umum yang mempengaruhi kinerja perbankan syariah antara lain

kondisi politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat, teknologi,

kondisi lingkungan alamiah, dan keamanan lingkungan/negara. Faktor lingkungan

khusus yang berpengaruh antara lain adalah pelanggan/nasabah,

pemasok/penabung, pesaing, serikat pekerja, dan kebijakan bank sentral atau

regulator. Sumber-sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan (loan)

menurut Rose-Kolari (1995) adalah simpanan (giro, tabungan, deposito

berjangka), pinjaman bank sentral (pinjaman liquiditas), pinjaman dari institusi

keuangan internasional, dan modal ekuitas (modal disetor, laba ditahan,

cadangan). Modal sendiri dan Simpanan merupakan bagian yang akan digunakan

dalam penelitian ini.

Modal Sendiri didefenisikan sebagai kekayaan bersih (net worth) yaitu

selisih antara nilai buku dan aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban

(liabilities). salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan (loan)

adalah modal sendiri (ekuitas), sehingga semakin besar sumber dana (ekuitas)

yang ada maka bank akan dapat menyalurkan pembiayaan dalam batas maksimum

yang lebih besar pula, modal sendiri yang terdiri dari modal disetor para

pemegang saham, laba ditahan dan cadangan-cadangan. Hal ini diperkuat oleh

pendapat Arifin (2005:18) yang menyatakan bahwa modal sendiri dapat

digunakan untuk mendanai kegiatan operasional bank khususnya pada aktiva

pembiayaan (financing).

Sumber dana kedua yang dapat digunakan untuk pembiayaan adalah

simpanan atau dana pihak ketiga merupakan harta titipan dari masyarakat

sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi bank syariah. Jika bank syariah tidak

dapat menggunakan simpanan dengan sebaik-baiknya dalam memenuhi aktiva

pembiayaan, maka tingkat pendapatan yang diperoleh bank syariah akan

berkurang. Semakin tinggi simpanan yang dihimpun bank syariah, semakin tinggi

Page 22: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

5

pula peluang untuk menyalurkan pembiayaan kepada para nasabah dengan

berbagai variatif pembiayaan seperti pembiayaan konsumtif. Pembiayaan modal

kerja maupun investasi.

Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor : 15/DSN-

MUI/IX/2000 tentang prinsip distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan

syariah bahwa pembagian hasil usaha diantara pihak (mitra) dalam suatu bentuk

usaha kerja boleh didasarkan prinsip. Pertama, bagi untung (profit sharing), yakni

bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya pengelolaan

dana, dan boleh pula didasarkan pada prinsip. Kedua, bagi hasil (revenue

sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana

dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Ghofur (2007)

berpendapatan bahwa salah satu yang menjadi ciri khas dari perbankan syariah

adalah sistem bagi hasil (non bunga) untuk pembagian keuntungan yang besarnya

bagi hasil (profi sharing) ditentukan diawal perjanjian kesepakatan. Dan berbeda

dengan bunga, prosentase bagi hasil belum tentu sama tiap bulannya. Prinsip bagi

hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum operasional perbankan

syatiah secara keseluruhan. Faktor penting dalam menentukan bagi hasil di bank

syariah adalah bagi hasil. Tingkat bagi hasil di bank syariah tentunya berbeda

dengan bunga di bank konvensional yang bersaing dengan sangat kompetitif

dalam menetapkan suku bungan simpanan dan pembagian keuntungannya

ditentukan diawal yaitu dengan menghitung jumlah beban dan bunga dari beban

dan bunga dari dana yang disimpan atau dipinjam.

Seperti Muhamad dan Rose-Kolari, penelitian ini menguji ekuitas (modal

sendiri), simpanan (DPK), jumlah bagi hasil sebagai faktor-faktor yang

mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disalurkan ke masyarakat oleh bank

syariah. Hasil penelitian Kurniawan (2001: 60-61) menunjukkan bahwa dana bank

(simpanan) dan suku bunga pinjaman mempunyai pengaruh yang signifikan

positif terhadap penyaluran dana kredit usaha kecil, kurs dan inflasi mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana hubungan modal sendiri, simpanan, jumlah bagi hasil terhadap besarnya

pembiayaan pada perbankan syariah.

Page 23: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

6

Bedasarkan permasalahan yang dipaparkan sebelumnya, maka penulis

tertarik untuk meneliti “Analisis Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi

Hasil Terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

2013 -2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Terjadinya penurunan Modal Sendiri di Bank Umum Syariah dari tahun

2014-2016.

2. Masih rendahnya Simpanan di Bank Umum Syariah di tahun 2015.

3. Pada Jumlah Bagi Hasil juga mengalami penurunan di Bank Umum

Syariah dari tahun 2014-2016.

4. Masih rendahnya Pembiayaan di Bank Umum Syariah pada tahun 2013

dan 2015.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas, maka pembatasan

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

a) Dari beberapa variabel yang mempengaruhi pembiayaan pada Bank

Syariah, penulis hanya menganalisis beberapa variabel yaitu variabel

modal sendiri atau ekuitas, variabel simpanan yang terdiri dari giro,

tabungan dan deposito, dan variabel tingkat bagi hasil. Ekuitas dan

Simpanan sebagai faktor efisiensi penggunaan sumber daya, dan jumlah

bagi hasil sebagai faktor yang menunujukan tingkat kompetensi dari

lembaga keuangan (bank).

b) Data yang digunakan adalah laporan neraca, dan laporan laba rugi

Perbankan Syariah di Indonesia yang diperoleh dari situs web Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) dari tahun 2013 sampai 2017.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan-

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Modal Sendiri secara parsial berpengaruh terhadap pembiayaan

pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013- 2017?

Page 24: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

7

2. Apakah Simpanan secara parsial berpengaruh terhadap pembiayaan pada

Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013- 2017 ?

3. Apakah Jumlah Bagi Hasil secara parsial berpengaruh terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013- 2017?

4. Apakah Modal Sendiri, Simpanan dan jumlah Bagi Hasil secara simultan

berpengaruh terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2013- 2017 ?

5. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap pembiayaan pada

Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013- 2017 ?

E. Tujuan Penelitian

Bedasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang diterapkan akan

tecapai dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh Modal Sendiri terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013- 2017.

2. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh Simpanan terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013- 2017.

3. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh Jumlah Bagi Hasil terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013- 2017.

4. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh Modal sendiri, Simpanan,

dan Jumlah Bagi Hasil terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah

di Indonesia periode 2013- 2017.

5. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013- 2017.

F. Manfaat Penelitian

Bedasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang diterapkan dalam

penelitian ini , sebagai berikut :

1. Bagi perbankan, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan

dalam mengambil keputusan yang akan diambil terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhi pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia.

2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat membawa wawasan

dibidang perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal ini yang

berkaitan dengan Pembiayaan pada Bank Umum Syariah (BUS) dan

Page 25: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

8

dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang terkait

dengan penelitian ini.

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan penulis tentang

hal terkait lebih dalam lagi dan sebagai wadah untuk mengaplikasin ilmu

yang telah diperoleh selama ini.

Page 26: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Pengertian Pembiayaan Menurut Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1998 tentang Perbankan (Pasal 1) disebutkan bahwa,

“Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil”.

“Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum

Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau

pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan

sesuai syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

(mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh

keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal

berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan

adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa

dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)”.

Alokasi dana (pembiayaan) mempunyai beberapa tujuan

(Muhamad, 2002) yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang cukup

dan tingkat resiko yang rendah, dan mempertahankan kepercayaan

masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman.

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pendanaan yang

dilakukan oleh bank syariah kepada pihak-pihak yang mengalami

Page 27: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

10

kekurangan dana (deficit unit) dengan tujuan untuk menghasilkan

keuntungan yang maksimal.

b. Fungsi Pembiayaan

Ada beberapa fungsi dari pembiayaan (Muhammad: 2004:184-

186) diantaranya meningkatkan daya guna uang, meningkatkan daya

guna barang, meningkatkan peredaran uang, menimbulkan

kegairahan berusaha, meningkatkan stabilitas ekonomi secara makro,

sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional, sebagai

alat hubungan ekonomi internasional.

c. Tujuan Pembiayaan

Tujuan dari pembiayaan menurut Arifin (2006:52) adalah untuk

mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang

rendah, dan mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan

menjaga agar posisi liquiditas tetap aman. Menurut Rose-Kolari

seperti yang dikutip oleh Priatin dan Adnan (2005:37) tujuan dari

investasi pembiayaan adalah sebagai berikut:

1) Untuk memperoleh pendapatan utama dalam jenis pendapatan

bunga (markup murabahah)

2) Memaksimalkan keuntungan

3) Penetrasi pasar

4) Mengembangkan jasa bank lainnya

5) Mengembangkan aktivitas ekonomi

6) Melakukan fungsi moneter

Menurut Muhammad (2005:17-18) tujuan dari pembiayaan

dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1) Secara makro

Secara makro tujuan dari pembiayaan adalah adanya

peningkatan ekonomi umat atau masyarakat, tersedianya dana

bagi peningkatan usaha atau ekspansi perusahaan, meningkatkan

produktivitas usaha yang dijalani, membuka lapangan kerja

Page 28: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

11

baru, serta terjadinya distribusi pendapatan sebagai hasil dari

usaha yang mereka jalankan

2) Secara makro

Secara mikro tujuan dari pembiayaan adalah adanya upaya

memaksimalkan laba, upaya meminimalkan resiko,

pendayagunaan sumber ekonomi, serta penyaluran kelebihan

dana.

d. Jenis Pembiayaan

Menurut Karim (2006:231-254) jenis-jenis pembiayaan yang ada

pada bank syari’ah adalah sebagai berikut:

1) Pembiayaan modal kerja syariah

Pembiayaan modal kerja syari’ah adalah pembiayaan jangka

pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai

kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip

syari’ah. Jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimum satu

tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

Pemberian fasilitas pembiayaan modal kerja kepada debitur atau

calon debitur dengan tujuan untuk mengeliminasi risiko dan

mengoptimalkan keuntungan bank.

2) Pembiayaan investasi syariah

Pembiayaan investasi syariah pembiayaan jangka menengah

atau jangka panjang utnuk pembelian barang-barang modal yang

diperlukan pendirian proyek baru, rehabilitasi, moderinisasi,

ekspansi, dan relokasi proyek yang sudah ada. Pembiayaan

investasi menurut Arifin (2006:207) merupakan pembiayaan

yang digunakan nasbah untuk keperluan penambahan modal

guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun

pendirian proyek baru.

3) Pembiayaan konsumtif syariah

Pembiayaan konsumtif adalah jenis pembiayaan yang diberikan

diluar usaha dan umumnya bersifat perorangan.

Page 29: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

12

4) Pembiayaan sindikasi

Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh

lebih dari satu lembaga keuangan bank untuk satu objek

pembiayaan tertentu. Pembiayaan sindikasi ini mempunyai tiga

bentuk yaitu lead syndication, club deal, dan sub syndication.

5) Pembiayaan berdasarkan take over

Pembiayaan berdasarkan take over adalah pembiayaan yang

timbul sebagai akibat dari take over terhadap transaksi

nonsyariah yang telah berjalan yang dilakukan oleh bank syariah

atas permintaan nasabah.

6) Pembiayaan Letter of Credit (L/C)

Pembiayaan Letter of Credit (L/C) adalah pembiayaan yang

diberikan dalam rangka memfasilitasi transaksi impor atau

ekspor nasabah.

Menurut tujuan penggunaannya, produk pembiayaan

syariah terbagi kedalam empat kategori sebagai berikut yaitu

(Karim: 2006:97) :

1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli

Pembiayaan ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu

pembiayaan murabahah, salam dan istishna.

Menurut Arifin (2006:18) musyarakah adalah suatu kontrak

antara kedua belah pihak atau lebih yang masing-masing

pihak mengumpulkan modal untuk membentuk sebuah

perusahaan sebagai badan hukum (legal identity) dengan

pembagian keuntuangan secara proporsional sesuai dengan

kontribusi modal masing-masing. Bila terjadi kerugian,

maka kerugian tersebut dibebankan secara proporsional

kepada masing-masing pemberi modal.

Karim (2004:103) berpendapat bahwa pembiayaan

murabahah adalah akad jual beli barang dengan

Page 30: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

13

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini termasuk

dalam bentuk natural centatinty contracts, karena dalam

murabahah ditentukan berapa required rate of return

(keuntungan yang ingin diperoleh). Pembayaran murabah

dapat dilakukan secara cicilan (muajjal) atau secara

sekaligus (lump sum).

Menurut Arifin (2006:23) secara etimologis salam

berarti salaf (pendahuluan). Bai’ as salam adalah akad jual

beli suatu barang dimana harganya dibayar dengan segera,

sedangkan barangnya akan diserahkan kemudian dalam

jangka waktu yang disepakati. Menurut Arifin

(2006:24) bai’ al ishtishna adalah akad jual beli antara

pemesan atau pembeli (mustashni’) dengan produsen atau

penjual (shani’) dimana barang yang akan

diperjualbelikan harus dibuat terlebih dahulu dengan

kriteria yang jelas. Ishtishna memiliki perbedaan dengan

salam. Pada salam pembayarannya harus dimuka dan

segera, sedangkan pada ishtishna pembayarannya boleh

diawal, ditengah atau diakhir, baik sekaligus (lump sum)

ataupun secara bertahap (muajjal).

2. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Pembiayaan dengan prinsip ini dibagi menjadi dua

yaitu pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

Menurut Arifin (2006:19) mudharabah adalah

hubungan kontrak antara penyedia dana (shahibul maal)

dengan enterpreuneur (mudharib) dimana mudharib akan

mengembalikan modal tersebut kepada shahibul maal

berikut porsi keuntungan yang telah disetujui sebelumnya.

Bila terjadi kerugian maka seluruh kerugian dipikul oleh

shahibul maal, sedangkan mudharib kehilangan

Page 31: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

14

keuntungan atau mbalan bagi hasil atas kerja yang telah

dilakukannya.

Mudharabah terbagi menjadi dua bagian Karim

(2004:200-201), pertama mudharabah mutlaqah

(Unrestricted Investment Account) dan kedua mudharabah

muqayyadah (Restricted Investment Account).

Mudharabah mutlaqah (Unrestricted Investment

Account) adalah mudharabah yang sifatnya mutlaq dimana

shahibul maal tidak menetapkan restriksi atau syarat-syarat

tertentu kepada mudharib. Mudharabah muqayyadah

(Restricted Investment Account) terbagi menjadi dua

bentuk, yakni on balance sheet dan off balance sheet.

Dalam mudharabah muqayyadah on balance sheet, aliran

dana terjadi dari satu nasabah investor kepada pelaksana

usaha dalam beberapa sektor terbatas, misalnya pertanian,

manufaktur dan jasa. Dalam mudharabah muqayyadah off

balance sheet, aliran dana berasal dari satu nasabah

investor kepada satu nasabah pembiayaan dan bank

syari’ah hanya bertindak sebagai perantara saja.

3. Pembiayaan dengan prinsip jual beli

Pembiayaan ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu

pembiayaan murabahah, salam dan istishna.

Menurut Arifin (2006:18) musyarakah adalah suatu

kontrak antara kedua belah pihak atau lebih yang masing-

masing pihak mengumpulkan modal untuk membentuk

sebuah perusahaan sebagai badan hukum (legal identity)

dengan pembagian keuntuangan secara proporsional sesuai

dengan kontribusi modal masing-masing. Bila terjadi

kerugian, maka kerugian tersebut dibebankan secara

proporsional kepada masing-masing pemberi modal.

Page 32: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

15

Karim (2004:103) berpendapat bahwa pembiayaan

murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini termasuk

dalam bentuk natural centatinty contracts, karena dalam

murabahah ditentukan berapa required rate of return

(keuntungan yang ingin diperoleh). Pembayaran

murabahah dapat dilakukan secara cicilan (muajjal) atau

secara sekaligus (lump sum).

Menurut Arifin (2006:23) secara etimologis salam

berarti salaf (pendahuluan). Bai’ as salam adalah akad jual

beli suatu barang dimana harganya dibayar dengan segera,

sedangkan barangnya akan diserahkan kemudian dalam

jangka waktu yang disepakati. Menurut Arifin (2006:24)

bai’ al ishtishna adalah akad jual beli antara pemesan atau

pembeli (mustashni’) dengan produsen atau penjual

(shani’) dimana barang yang akan diperjualbelikan harus

dibuat terlebih dahulu dengan kriteria yang jelas. Ishtishna

memiliki perbedaan dengan salam. Pada salam

pembayarannya harus dimuka dan segera, sedangkan pada

ishtishna pembayarannya boleh diawal, ditengah atau

diakhir, baik sekaligus (lump sum) ataupun secara bertahap

(muajjal).

4. Pembiayaan dengan prinsip sewa

Pembiayaan dengan prinsip sewa dibagi menjadi

dua yaitu pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya

biltamlik/wa iqtina.

Menurut fatwa Dewan Syari’ah Nasional

No:9/DSN/MUI/IV/2000 bahwa ijarah adalah akad

pemindahan hak guna atau manfaat atas serta barang atau

jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau

Page 33: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

16

upah tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang

itu sendiri.

Ijarah muntahia bittamlik merupakan kombinasi

antara sewa-menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah

diakhir masa sewa Dalam ijarah muntahia bittamlik,

pemindahan hak milik barang terjadi dengan salah satu cara

berikut Karim (2004:139):

a) Pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang

akan disewakan tersebut pada akhir masa sewa.

b) Pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan barang

yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa.

e. Prinsip – Prinsip Analisis Pemberian Pembiayaan

Menurut Kasmir (2008:108-111), prinsip-prinsip penilaian

pemberian pembiayaan secara umum dilakukan dengan analisis 5 C

dan 7 P yang terdiri dari faktor sebagai berikut :

1. Prinsip 5 C

a. Character, meliputi keinginan dan kemampuan calon

debitur untuk membayar. Sumber analisis dapat diperoleh

dari daftar riwayat hidup.

b. Capacity, bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan

calon debitur dalam menghasilkan atau mengelola

keuangan untuk memenuhi kewajibannya. Sumber analisis

dapat diperoleh dari laporan keuangan dan rencana bisnis

dan keuangan.

c. Capital, bertujuan untuk mengetahui struktur modal calon

debitur. Sumber analisis dapat diperoleh dari laporan

neraca, laporan laba rugi dengan melakukan pengukuran

seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.

d. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon

debitur baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan

Page 34: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

17

yang diberikan hendaknya melebihi dari jumlah

pembiayaan yang diberikan.

e. Condition, kondisi ekonomi, politik, sosial, budaya yang

mempengaruhi perekonomian yang mungkin dapat

mempengaruhi kelancaran usaha calon debitur.

2. Prinsip 7P

a. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya

atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya.

Personality mencakup sikap, emosi, dan tingkah laku

nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

b. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam

klasifikasi atau golongan tertentu berdasarkan modal,

loyalitas serta karakternya.

c. Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam

mengambil pembiayaan. Tujuan pengambilan pembiayaan

dapat bermacam-macam.

d. Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa depan

menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mampu

mempunyai prospek atau sebaliknya.

e. Payment, yaitu ukuran bagaimana cara nasabah

mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari

sumber mana saja dana untuk pengembalian pembiayaan.

f. Profitability, yaitu untuk menganalisis bagaimana

kemampuan nasabah dalam mencari laba.

g. Protection, yaitu bagaimana menjaga agar usaha dan

jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat

berupa jaminan barang atau jaminan asuransi.

2. Perbankan Syariah

a. Pengertian Perbankan Syariah

Berdasarkan undang-undang tentang perbankan syariah yaitu No. 21

tahun 2008 mendefenisikan bank syariah sebagai berikut:

Page 35: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

18

a) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

b) Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan Prinsip Syariah dan Menurut jenisnya terdiri atas

Bank Umum Syariah dan Bank Permbiayaan Rakyat Syariah.

c) Bank unum syariah adalah bank Syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

d) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Menurut Muhammad (2002:13) bank Islam atau selanjutnya

disebut dengan bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya

disesuaikan dengan prinsip Islam. Bank syariah adalah bank yang

beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau

biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga

keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

berlandaskan pada Al-Quran dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain,

bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan Syariat Islam

(Muhammad, 2005:1 dalam Hardjanto, 2010).

Bank syari’ah merupakan lembaga intermediasi yang beroperasi

dengan mengikuti prinsip-prinsip syari’ah prinsip-prinsip syariah

(syariah compliance). Kepatuhan akan prinsip prinsip syari’ah tersebut

menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan bank syari’ah dalam

melakukan berbagai transaksi seperti penghimpunan dana (funding) dari

para nasabah maupun pembiayaan (financing) baik secara individual

Page 36: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

19

maupun secara kerjasama dengan pihak ketiga. Selain itu menurut Arifin

(2006:11), adanya aktivitas keuangan dan perbankan dapat dipandang

sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk membawa mereka

melaksanakan dua ajaran Al-Qur’an yaitu prinsip AT Ta’awun dan

prinsip menghindari Al Iktinaz yaitu menahan uang atau dana dan

membiarkannya menganggur (idle) dan tidak berputar dalam transaksi

yang bermanfaat untuk umum.

Dari berbagai prinsip-prinsip syari’ah yang dijalankan, larangan

riba (prohibition of usury) merupakan prinsip yang paling dikenal

masyarakat dan prinsip yang membedakan secara fundamental antara

bank syari’ah dengan bank konvesional. Selain larangan riba, ada

berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh bank syari’ah. Menurut

Mohamed Ibrahim dalam bukunya Arifin (2006:12) bahwa prinsip utama

yang diikuti oleh bank syari’ah adalah sebagai berikut:

a. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi

b. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan

keuntungan yang sah.

c. Memberikan zakat.

Pendapat lain diungkapkan oleh Khalil (2002:47), prinsip utama

dalam syari’ah yang senantiasa mendasari jaringan perbankan dengan

sistem syariah adalah:

a. Perbankan yang menerapkan larangan riba

b. Perniagaan halal

c. Adanya keridhaan pihak-pihak dalam berkontrak

d. Pengurusan dana yang amanah, jujur dan bertanggung jawab.

Pramuraharjo (2005:29) mengungkapkan bahwa setidaknya bank

Islam memiliki prinsip-prinsip yaitu larangan atas riba pada semua jenis

transaksi, pelaksanaan aktifitas bisnis atas dasar kesetaraan (equality),

keadilan (fairness), keterbukaan (transparency), pembentukan kemitraan

Page 37: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

20

yang saling menguntungkan, dan keuntungan yang didapat harus dari

usaha dengan cara yang halal.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa larangan riba adalah

prinsip yang paling dikenal oleh masyarakat dan faktor pembeda dengan

bank konvesional. Imam Sarakhzi menyatakan dalam bukunya Karim

(2004:34) bahwa riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi

bisinis tanpa adanya padanan (iwad) yang dibenarkan syari’ah atas

penambahan tersebut. Menurut pakar perundangan Islam, riba artinya

suatu kontrak atas harta tertentu yang tidak diketahui persamaan dan

ukurannya ketika akad dilaksanakan atau melambatkan penyerahan

barang yang dipertukarkan atau melambatkan salah satunya (Khalil:

2002:47).

Ilmu fiqih membagi riba kedalam tiga bagian yaitu sebagai berikut

(Karim: 2004:32-37):

a. Riba Fadl

Riba fadl disebut juga riba buyu’, yaitu riba yang timbul akibat

pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi Kriteria sama

kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi

sawa-in) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin).

Contohnya dapat ditemui pada transaksi jual beli valuta sing yang

tidak dilakukan secara tunai.

b. Riba Nasi’ah

Riba nasi’ah disebut juga riba duyun, yaitu riba yang timbul

akibat hutang piutang yang tidak memenuhi kriteria untung bersama

risiko (al-ghunmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya

(al kharaj bi dhaman). Contohnya dalam transaksi pembayaran

bunga kredit dan pembayaran bunga tabungan, deposito dan giro.

c. Riba Jahiliyah

Riba jahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi pokok

pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana

pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan. Contohnya dapat

Page 38: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

21

ditemui dalam transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh

tagihannya.

b. Fungsi Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang menjalankan fungsi

intermediasinya berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam. Berikut

Peran dan fungsi bank syariah menurut (Arifin) di antaranya

sebagai berikut:

1) Menghimpun Dana Masyarakat

Fungsi bank syariah yang pertama adalah menghimpun

dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Bank syariah

mengumpulkan atau menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk titipan dengan menggunakan akad al-wadiah dan dalam

bentuk investasi dengan menggunakan akad al-mudharabah.

Al-wadiah adalah akad antara pihak pertama (masyarakat)

dengan pihak kedua (bank), dimana pihak pertama menitipkan

dananya kepada bank dan pihak kedua, bank merima titipan untuk

dapat memanfaatkan titipan pihak pertama dalam transaksi yang

diperbolehkan dalam islam.

Al-mudarahbah merupakan akad antara pihak pertama yang

memiliki dana kemudian menginvestasikan dananya kepada pihak

lain yang mana dapat memanfaatkan dana yang investasikan

dengan tujuan tertentu yang diperbolehkan dalam syariat islam.

2) Penyalur Dana Kepada Masyarakat

Fungsi bank syariah yang kedua ialah menyalurkan dana

kepada masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat dapat

memperoleh pembiayaan dari bank syariah asalkan dapat

memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang sangat penting

bagi bank syariah. Dalam hal ini bank syariah akan

memperoleh return atas dana yang disalurkan. Return atau

Page 39: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

22

pendapatan yang diperoleh bank syariah atas penyaluran dana

ini tergantung pada akadnya.

Bank syariah menyalurkan dana kepada masyarakat dengan

menggunakan bermacam-macam akad, antara lain akad jual

beli dan akad kemitraan atau kerja sama usaha. Dalamakad jual

beli, maka return yang diperoleh bank atas penyaluran dananya

adalah dalam bentuk margin keuntungan. Margin keuntukngan

merupakan selisih antara harga jual kepada nasabah dan harga

beli bank. Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penyaluran

dana kepada nasabah yang menggunakan akad kerja sama

usaha adalah bagi hasil.

3) Memberikan Pelayanan Jasa Bank

Fungsi bank syariah disamping menghimpun dana dan

menyalurkan dana kepada masyarakat, bank syariah memberikan

pelayanan jasa perbankan kepada nasabahnya. Pelayanan jasa

bank syariah ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Pelayanan jasa

kepada nasabah merupakan fungsi bank syariah yang ketiga.

Berbagai jenis produk pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh

bank syariah antara lain jasa pengiriman uang (transfer),

pemindahbukuan, penagihan surat berharga dan lain sebagainya.

Aktivitas pelayanan jasa merupakan aktivitas yang diharapkan

oleh bank syariah untuk dapat meningkatkan pendapatan bank

yang berasal dari fee atas pelayanan jasa bank. Beberapa bank

berusaha untuk meningkatkan teknologi informasi agar dapat

memberikan pelayanan jasa yang memuaskan nasabah. Pelayanan

yang dapat memuaskan nasabah ialah pelayanan jasa yang cepat

dan akurat. Harapan nasabah dalam pelayanan jasa bank ialah

kecepatan dan keakuratannya. Bank syariah berlomba-lomba

untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas produk layanan

Page 40: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

23

jasanya. Dengan pelayanan jasa tersebut, maka bank syariah

mendapat imbalan berupa fee yang disebut fee based income.

c. Sejarah Bank Syariah di Indonesia

Sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia diilhami

perkembangan bank syariah atau bank Islam di luar negeri yang

diawali dengan berdirinya Bank Mit Ghamr pada 1963 di Mesir.

Bank tersebut tidak berumur panjang dan terpaksa ditutup pada

1967 karena alassan politik. Namun demikian, semangatnya

melahirkan Nasser Social Bank pada 1972 di Mesir yang lebih

berorentasi sosial dari pada komersial. Selanjutnya, muncul Dubai

Islamic Bank pada 1975 di Dubai, Islamic Development Bank

pada 1975 di Jeddah. Saudi Arabia, Faysal Islamic Bank pada

1977 di Mesir dan Sudan, Kuwait Finance House pada 1997 di

Kuwait dan Bank Islam Malaysian Berhad (BIMB) pada 1983 di

Malaysia. (Ikatan Bankir Indonesia, 2014:2).

Perkembangan bank syariah di Indonesia dapat diuraikan

sebagai berikut (Rivai, dkk, 2007:739), pada tahun 1980 muncul

ide dan gagasan konsep lembaga keuangan syariah, uji coba BMT

Salman di Bandung dan koperasi Ridho Gusti. Kemudian pada

tahun 1990 dalam lokakarya MUI para peserta sepakat

mendirikan bank syariah di Indonesia.

Pada tanggal 1 Mei 1992 bank syariah pertama bernama

Bank Muamalah Indonesia mulai beroperasi, kemunculan BMI

ini kemudian diikuti dengan lahirnya UU No. 7 Tahun 1992

tentang Perbankan yang mengakomodasi perbankan dengan

prinsip bagi hasil baik bank umum maupun BPRS. Kemudian

pada Tahun 1998, keluar UU No. 10 Tahun 1998 tentang

perubahan UU No. 7 Tahun 1992 yang mengakui keberadaan

bank syariah dan bank konvensional serta memperkenalkan bank

konvensional membuka cabang syariah.

Page 41: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

24

Pada Tahun 1999, keluar UU No. 23 Tahun 1999 tentang

Bank Indonesia yang mengakomodasi kebijakan moneter

berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini BI bertanggung jawab

terhadap pengaturan dan pengawasan bank komersial termasuk

bank syariah. BI dapat menetapkan kebijakan moeneter dengan

menggunakan prinsip syariah. Pada tahun ini dibuka kantor

cabang syariah untuk pertama kali.

Kemudian pada Tahun 2000 BI mengeluarkan regulasi

operasional dan kelembagaan bank syariah dimana BI

menetapkan peraturan kelembagaan perbankan syariah,

pengembangan Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS) dan

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) sebagai instrumen

Pasar Uang Syariah. Lalu pada tahun 2001, didirikannya unit

kerja Biro Perbankan Syariah di Bank Indonesia untuk menangani

perbankan syariah.

Pada Tahun 2002, keluar peraturan BI No. 4/1/2002 tentang

Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi

Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Tahun 2004 keluar UU

No. 3 Tahun 2004 tentang perubahan UU No. 23 Tahun 1999

tentang Bank Indonesia yang makin mempertegas penetapan

kebijakan moneter dengan yang dilakukan oleh BI dapat

dilakukan dengan prinsip syariah. Belakangan UU No. 23 Tahun

1999 tentang Bank Indonesia diubah dengan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008

tentang Partai Politik. Disamping itu, BI juga menyiapkan

peraturan standarisasi angka, tingkat kesehatan dan lembaga

penjamin simpanan. Pada tahun ini juga terjadi perubahan Biro

Perbankan Syariah menjadi Direktorat Perbankan Syariah di Bank

Indonesia.

Dalam era UU No. 10/1998 tentang Perubahan atas UU No.

7/1992 tentang Perbankan, secara teknis mengenai produk

Page 42: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

25

mengacu pada PBI No. 7/46/PBI/2005 tentang Akad

Penghimpunan dan Penyaluran Dana bagi bank yang

melakanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

Kemudian sudah diganti dengan PBI No. 9/19/PBI/2007 tentang

Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana

dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.

Pemberian layanan syariah juga semakin dipermudah dengan

diperkenalkannya konsep office chanelling pada Tahun 2006,

yakni semacam konter layanan syariah yang terdapat di kantor

cabang/kantor cabang pembantu bank konvensional yang sudah

memiliki UUS.

Pada tanggal 16 Juli 2008 UU No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah disahkan. UU ini memberikan landasan

hukum industri perbankan syariah nasional dan diharapkan

mendorong perkembangan bank syariah, dimana selama lima

tahun terakhir asetnya tumbuh lebih dari 65% per tahun namun

pasarnya (market share) secara nasional masih dibawah 5%

(Rivai, dkk, 2007:740).

3. Modal Sendiri

Modal Sendiri Menurut Arifin (2006:21) secara tradisional, modal

didefenisikan sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik

dalam suatu perusahaan. Berdasarkan nilai buku, modal didefenisikan

sebagai kekayaan bersih (net worth) yaitu selisih antara nilai buku dan

aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban (liabilities). Pada

suatu bank, sumber perolehan modal bank dapat diperoleh dari

beberapa sumber. Pada awal pendirian, modal bank diperoleh dari para

pendiri dan para pemegang saham. Pemegang saham menempatkan

modalnya pada bank dengan memperoleh hasil keuntungan di masa

yang akan datang. Bank sebagai unit bisnis membutuhkan darah bisnis,

yaitu berbentuk modal. Dengan kata lain, modal bank adalah aspek

penting bagi suatu unit bisnis bank. Sebab beroperasi tidaknya atau

Page 43: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

26

dipercaya tidaknya suatu bank, salah satunya sangat dipengaruhi oleh

kondisi kecukupan modalnya.

Menurut Johnson and Johnson (2002), modal bank mempunyai tiga

fungsi yaitu pertama, sebagai penyangga untuk menyerap kerugian

operasional dan kerugian lainnya. Kedua, sebagai dasar untuk

menetapkan batas maksimum pemberian kredit. Ketiga, modal juga

menjadi dasar perhitungan bagi para partisi- pan pasar untuk

mengevaluasi tingkat kemampuan bank secara relatif untuk

menghasilkan keuntungan. Menurut Siamat (2004), Rose dan Kolari

(1995), Antonio (2001), Suyatno (2001), Muhamad (2002), Sudarsono

(2003) dan Karim (2004) salah satu sumber dana yang bisa digunakan

untuk pembiayaan (loan) adalah modal sendiri (ekuitas), sehingga

semakin besar sumber dana (ekuitas) yang ada maka bank akan dapat

menyalurkan pembiayaan dalam batas maksimum yang lebih besar

pula.

4. Simpanan

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan (Pasal 1) disebutkan bahwa, “Simpanan adalah dana yang

dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian

penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau

bentuk lainnya yang dipersamakan itu”.

Secara umum yang dimaksud dengan simpanan adalah jumlah

keseluruhan dana yang dihasilkan dari berbagai produk penghimpunan

dana seperti giro wadiah, tabungan wadiah, tabungan dan deposito

mudharabah. Adapun pengertian giro, deposito, dan tabungan menurut

syariah adalah sebagai berikut:

a. Giro Syariah

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan (Pasal 1) yang dimaksud dengan giro adalah simpanan

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

Page 44: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

27

lainnya, atau dengan pemindahbukuan. Giro yang dijalankan

berdasarkan dua prinsip yaitu giro wadiah dan giro mudharabah.

Giro wadiah merupakan giro yang dijalankan berdasarkan akad

wadiah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika

pemiliknya menghendaki (Karim:2004:291).

Giro wadiah juga terbagi menjadi dua bagian

(Wiyono:2005:68), pertama Wadiah Yad Al Amanah. Prinsip ini

merupakan titipan murni, barang yang dititipkan tidak boleh

digunakan (diambil manfaatnya) oleh penitip, sewaktu titipan

dikembalikan harus dalam keadaan utuh baik nilai maupun fisik

barangnya, jika dalam selama penitipan terjadi kerusakan maka

pihak yang menerima titpan tidak dibebani tanggung jawab,

sebagai kompensasi atas tanggung jawab pemeliharaan dapat

dikenakan biaya titpan. Kedua, Wadiah Yad Ad Dhamanah yang

merupakan pengembangan dari Wadiah Yad Al Amanah yang

disesuaikan dengan aktifitas perekonomian. Penerima titipan

diberi izin untuk menggunakan dan mengambil manfaat dari

titipan tersebut.

Giro yang kedua adalah giro mudharabah, yang dimaksud

dengan giro mudharabah adalah giro yang dijalankan

berdasarkan akad mudharabah, baik mudharabah mutlaqah

maupun mudharabah muqayyadah (Karim:2004:294).

b. Tabungan Syariah

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan (Pasal 1) yang dimaksud dengan tabungan adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan

cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan

itu.

Tabungan yang dijalankan berdasarkan dua prinsip, pertama

tabungan wadiah dan kedua tabungan mudharabah. Tabungan

Page 45: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

28

wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad

wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan

setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Sedangkan

tabungan mudharabah merupakan tabungan yang dijalankan

berdasarkan akad mudharabah. Seperti yang sudah dijelaskan

terdahulu, bahwa mudharabah terbagi kedalam dua bagian yaitu

mudharabah mutlaqah maupun mudharabah muqayyadah

(Karim:2004:265).

c. Deposito Syariah

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan (Pasal 1) yang dimaksud dengan deposito adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dan

bank. Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional MUI

No:9/DSN/MUI/IV/2000, bahwa deposito yang dibenarkan

adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Siamat

(2004:118) berpendapat bahwa sumber dana deposito berjangka

ini digolongkan sebagai dana mahal dibandingkan sumber dana

lainnya. Namun, keuntungan bagi bank adalah penyediaan

liquiditas untuk kebutuhan penarukan dana ini hampir dapat

diprediksi secara akurat.

5. Jumlah Bagi Hasil

a. Pengertian Jumlah Bagi Hasil

Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan

profit sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan

pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan: “distribusi

beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu

perusahaan.” (Muhammad, 2005)

Bagi hasil menurut Ismail (2011) adalah pembagian atas hasil

usaha yang telah dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan

perjanjian yaitu pihak nasabah dan pihak bank syariah. Dalam hal

Page 46: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

29

terdapat dua pihak yang melakukan perjanjian usaha, maka hasil

atas usaha yang dilakukan oleh kedua pihak atau salah satu pihak,

akan dibagi sesuai dengan porsi masing-masing pihak yang

melakukan akad perjanjian.

Bagi hasil adalah bentuk return (perolehan aktivitas usaha)

dari kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak

tetap pada bank islam. Menurut Wicaksono (2011), besar kecilnya

perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar-

benar diperoleh oleh bank islam. Dalam sistem perbankan islam

bagi hasil merupakan suatu mekanisme yang dilakukan oleh bank

islam sebagai mudharib dalam upaya memperoleh hasil dan

membagikannya kembali kepada pemilik dana atau shaibul mal

sesuai kontrak yang telah disepakati bersama pada awal kontrak

(akad) antara nasabah dan bank islam. Dimana besarnya penentuan

porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai

kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan

(At- Tarodhin) oleh masing-masing pihak tanpa adanya unsur

paksaan.

Adapun pendapatan yang dibagikan antara mudharib dengan

shahibul mal adalah pendapatan yang sebenarnya telah diterima

(cash basis) sedangkan pendapatan yang masih dalam pengakuan

(accrual basis) tidak dibenarkan untuk dibagi antara mudharib dan

shahibul mal. Menurut Rivai (2010), dalam hukum islam

penerapan bagi hasil harus memperhatikan prinsip At Taawun yaitu

saling membantu dan saling bekerja sama di antara anggota

masyarakat untuk kebaikan, serta menghindari prinsip Al Iktinaz,

yaitu menahan uang (dana) dan membiarkannya menganggur

sehingga tidak bermanfaat bagi masyarakat umum.

Jumlah bagi hasil menurut Rivai (2010) menjadi faktor penting

terutama pada pembiayaan berbasis bagi hasil Mudharabah dan

Musyarakah, dimana pembiayaan bagi hasil ini merupakan produk

Page 47: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

30

pembiayaan berbasis pada Natural Uncertainly Contracts (NUC)

yakni akad bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan

(return) baik dari segi jumlah maupun waktu. Dalam pembiayaan,

tingkat bagi hasil menunjukan perolehan keuntungan yang didapat

oleh pihak bank.

Sistem keuangan Islam, yang berpilarkan prinsip bagi hasil

sebagai pengganti prinsip bunga, mendudukkan perbankan tidak

hanya sebagai lembaga intermedisi keuangan, tetapi lebih pada

lembaga intermediasi investasi. Hal ini karena hubungan antara

bank islam dengan nasabah lebih dominan pada hubungan pemodal

pengusaha atau modal ventura daripada kreditur debitur

(Sedarsono, 2003).

Bagi hasil berbeda dengan bunga (riba). Riba merupakan

pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil

atau bertentangan dengan prinsip muamalah. Umat islam dilarang

mengambil riba apapun jenisnya. Larangan tersebut bersumber dari

surah Ar-Ruum ayat 39 dalam Al-Quran berikut ini: “Dan, sesuatu

riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah pada harta

manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan, apa

yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk

mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah

orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).”

b. Metode Perhitungan Bagi Hasil

Dalam praktiknya mekanisme perhitungan bagi hasil dapat

didasarkan pada dua cara yaitu pofit sharing dan revenue sharing

(Wiyono, 2005:56).

1) Profit sharing (Bagi laba)

Perhitungan bagi hasil menurut profit sharing adalah

perhitungan bagi hasil yang mendasarkan pada laba dari

pengelola dana, yaitu pendapatan usaha dikurangi dengan

beban usaha untuk mendapatkan pendapatan usaha tersebut.

Page 48: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

31

Misal, pendapatan usaha Rp.1000,00 dan beban-beban usaha

untuk mendapatkan pendapatan usaha tersebut Rp.700,00

maka profit/laba adalah Rp.300,00 (Rp.1000,00-Rp.700,00).

2) Revenue sharing (Bagi pendapatan)

Penetapan bagi hasil menurut revenue sharing adalah

perhitungan bagi hasil yang mendasarkan pada

revenue(pendapatan) dari pengelola dana, yaitu pendapatan

usaha sebelum dikurangi dengan beban usaha untuk

mendapatkan pendapatan usaha tersebut. Misal, pendapatan

usaha Rp.1000,00 dan beban-beban usaha untuk mendapatkan

pendapatan tersebut Rp.700,00 maka dasar untuk menentukan

bagi hasil adalah Rp.1000,00 (tanpa harus dikurangi beban

Rp.700,00).

c. Penetapan Nisbah Bagi Hasil

Bank syariah menerapkan nisbah bagi hasil terhadap produk-

produk pembiayaan yang berbasis natural uncertainty contracts,

yaitu akad usaha yang tidak memberikan kepastian pendapatan

(return), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing),

seperti akad mudharabah dan musyarakah. Menurut Adiwarman

(2004:286), penetepan nisbah bagi hasil pada pembiayaan

ditentukan dengan mempertimbangkan:

1) Referensi tingkat keuntungan Referensi tingkat keuntungan

adalah referensi tingkat keuntungan yang ditetapkan oleh rapat

asset liability management committee (ALCO).

2) Perkiraan tingkat keuntungan usaha yang dibiayaaiPerkiraan

tingkat keuntungan usaha yang dibiayaai dihitung dengan

mempertimbangkan hal-hal seperti perkiraan penjualan, lama

cash to cash cycle (seperti lama prose barang, persediaan dan

piutang), perkiraan biaya-biaya lansung serta perkiraan biaya-

biaya tidak langsung.

Page 49: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

32

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan referensi bagi peneliti dalam melakukan

penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas

karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Guna

mendukung materi dalam penelitian ini, maka peneliti telah meringkas

beberapa penelitian terdahulu yang terkait, beberapa diantaranya adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Akhyar

Adnan

(2005)

Analisis

Hubungan

Simpanan,

Modal

Sendiri, NPL,

Prosentase

Bagi Hasil

dan MarkUp

Keuntungan

Terhadap

Pembiayaan

Pada

Perbankan

syariah Studi

Kasus pada

Bank

Muamalat

Indonesia

(BMI)

Periode tahun

2001-2004

Variabel

yang

digunakan

adalah

Simpanan,

Modal

Sendiri

Variabel

yang

digunakan

adalah NPL,

Prosentase

Bagi Hasil

dan MarkUp

Keuntungan

Objek

penlitian

yaitu Bank

Muamalat

Indonesia

(BMI)

Metode yang

digunakan

adalah Least

square

method

Jangka waktu

Periode tahun

2001-2004

Hasilnya menunjukan bahwa

simpanan secara parsial (uji t)

mempunyai hubungan positif

dan signifikan terhadap

pembiayaan dengan koefisien

signifikan sebesar 0.000.

Variabel modal sendiri

(ekuitas)secara parsial

mempunyai hubungan positif

secara tidak signifikan

terhadap pembiayaan.

Page 50: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

33

(Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbeda

an

Isnaini

Fajrin

Nadia

Palupi

(2015)

Analisis

Pengaruh

Dana Pihak

Ketiga,

Tingkat

Bagi Hasil,

Non

Performing

Financing

dan Modal

Sendiri

Terhadap

Volume

Pembiayaan

Berbasis

Bagi Hasil

Pada

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Studi Kasus

Bank

Muamalat

Indonesia.

(2003-2013)

Variabel

yang

digunakan

adalah

Modal

Sendiri

Objek

penelitian

pada

Perbankan

Syariah di

Indonesi

Metode

yang

digunakan

adalah

analisis

regresi

linier

berganda.

Variabe

l yang

digunak

an

adalah

DPK,

Tingkat

Bagi

Hasil,

NPF

Jangka

waktu

2003-

2013

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa uji simultan

(uji F) menunjukkan nilai F hitung

sebesar 331,425 lebih besar dari F

tabel sebesar 2,84, dan didukung

dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05. Uji R2 menunjukkan

nilai R2 diperoleh angka koefisien

determinasi dengan adjusted-R2

sebesar 0,968.

Yustitia

Agil

Reswari &

Ahim

Abdurahim

Pengarh

Tingkat

Suku

Bunga,

Jumlah

Bagi Hasil,

dan LQ45

Terhadap

Simpanan

Mudharaba

h pada Bank

Syariah di

Indonesia

Variabel

yang

digunakan

adalah

Jumlah

Bagi Hasil

Objek

penelitian

pada

Perbankan

Syariah di

Indonesi

Metode

yang

Variabe

l yang

digunak

an

adalah

Tingkat

Suku

Bunga,

dan

LQ45

Jangka

waktu

2006-

2008

Hasil uji regresi linier berganda, uji

t-statistik menunjukkan bahwa

bunga (BIrate) variabel tidak

berpengaruh pada pendanaan.

Variabel bagi hasil memiliki nilai

positif berpengaruh signifikan

terhadap pendanaan, sehingga

dengan LQ 45 memiliki pengaruh

signifikan positif terhadap

pendanaan. Uji statistik F

menjelaskan bahwa semua variabel

independen (bunga, laba berbagi,

dan LQ 45) memiliki pengaruh

terhadap pendanaan, sedangkan

Page 51: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

34

(Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

digunakan

adalah

analisis

regresi linier

berganda.

untuk uji coba kualitas data,

menjelaskan bahwa semua tes

asumsi klasik dapat dipenuhi.

Dida

Yunta

Hendras

man

(2008)

Analisis

Pengaruh

Simpanan,

Modal Sendiri,

Prosentase

Bagi Hasil dan

MarkUp

Keuntungan

Terhadap

Pembiayaan

Pada Perbankan

Syariah Studi

Kasus Pada

Bank Syariah

Mandiri.

Variabel

yang

digunakan

adalah

Simpanan,

Modal

Sendiri

Variabel yang

digunakan

adalah

Prosentase

Bagi Hasil dan

MarkUp

Keuntungan

Metode yang

digunakan

adalah Error

Correction

Model

Objek

penelitian pada

Bank Syariah

Mandiri

Jangka waktu

Januari 2003 –

Desember 2006

Berdasarkan hasil penelitian

ini, prosentase bagi hasil dan

mark up keuntungan memiliki

pengaruh signifikan dalam

jangka pendek. Dan Simpanan

dan modal sendiri memiliki

pengaruh signifikan dalam

jangka panjang. Hasil analisis

F-test menunjukkan bahwa

simpanan, modal sendiri,

prosentase bagi hasil dan mark

up keuntungan berpengaruh

signifikan secara simultan

dalam jangka pendek dan

jangka panjang.

Uus

Ahmad

Husaeni,

Irpan

Jamil dan

Agus

Slamet

Riadi

(2016)

Analysis of the

Effect Third

Party Funds

and Non

Performing

Financing

toward Return

on Assets of

Sharia Rular

Bank (BPRS) in

Indonesia in the

Year 2014 to

June 2016

Variabel

yang

digunakan

adalah

Simpanan

(DPK)

Metode

yang

digunakan

adalah

analisis

regresi

linier

berganda

Variabel yang

digunakan

adalah NPF

Objek

penelitian pada

BPRS

Jangka waktu

2014 sampai

Juni 2016

Hasil penelitian, secara

bersamaan menunjukkan

bahwa Dana Pihak Ketiga dan

Non Performing Financing

berpengaruh signifikan

terhadap return on asset,

sedangkan sisanya dijelaskan

oleh faktor-faktor lain yang

tidak termasuk dalam

penelitian ini.

Page 52: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

35

(Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Risma

Ayu

Kinanti

(2013)

Influence Of

Third-Party

Funds, CAR,

NPF and FDR

Towards the

Returns on

Assets of

Islamic Banks

In Indonesia

Variabel

yang

digunakan

adalah

Simpanan

(DPK)

Metode

yang

digunakan

adalah

analisis

regresi

linier

berganda

Variabel yang

digunakan

adalah CAR,

NPF, dan FDR

Objek

penelitian

terhadap ROA

pada Bank

Syariah di

Indonesia

Jangka waktu

2008-2013

Hasil uji menunjukkan bahwa

Dana Pihak Ketiga, CAR, NPF

dan FDR secara bersamaan

berpengaruh terhadap ROA.

Sedangkan Hasil uji-t

menunjukkan Pihak Ketiga dan

NPF memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap ROA,

CAR dan FDR memiliki

pengaruh negatif terhadap

ROA bank syariah di

Indonesia.

Herry

Achmad

Buchory

(2015)

Structure of

Third Party

Funds,

Financing

Composition

and Non

Performing

Financing on

Islamic

Banking

Financial

Performance

Variabel

yang

digunakan

adalah

Simpanan

(DPK)

Metode

yang

digunakan

adalah

analisis

regresi

linier

berganda

Variabel yang

digunakan

adalah

Financing

Composition

and Non

Performing

Financing

(NPF)

Jangka waktu

2010-2015

Objek penelitian

pada Perbankan

Syariah

Hasilnya, dapat disimpulkan

bahwa secara parsial, STPF

dan NPF memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap

NIM; Sedangkan CF memiliki

efek positif tetapi tidak

signifikan pada NIM. Secara

simultan STPF, CF dan NPF

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap NIM

dengan tingkat 74,9%,

sedangkan sisanya 23,1%

dianggap dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

Page 53: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

36

(Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Khodijah

Hidayyat

ul Maula

(2008)

Pengaruh

Simpanan

(DPK), Modal

sendiri, Margin

Keuntungan

dan Non

Performing

Financing

terhadap

Pembiayaan

Murabahah di

Bank Syari’ah

Mandiri.

Variabel

yang

digunakan

adalah

Simpanan

dan Modal

Sendiri

Metode

yang

digunakan

adalah

analisis

regresi

linier

berganda

Variabel yang

digunakan

adalah Margin

Keuntungan

dan Non

Performing

Financing

Objek

penelitian

terhadap

Pembiayaan

Murabahah di

Bank Syari’ah

Mandiri.

Jangka waktu

Januari 2005

sampai

Desember 2007

Dari hasil uji t, menunjukkan

bahwa hanya variabel modal

sendiri dan marjin keuntungan

yang berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap

pembiayaan murabahah. Dan

NPF berpengaruh secara

negatif dan signifikan terhadap

pembiayaan murabahah. Dari

hasil uji F menunjukkan bahwa

variabel simpanan (dana pihak

ketiga), modal sendiri, marjin

keuntungan dan NPF (Non

Performing Financing) secara

bersama-sama

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

pembiayaan murabahah

Sandra

Karlina

(2017)

Analisis

Pengaruh

Simpanan

(DPK), Tingkat

Bagi Hasil, dan

NPF Terhadap

Pembiayaan

(Studi Kasus

pada Bank

Umum Syariah

di Indonesia)

Periode 2011-

2015

Variabel

yang

digunakan

adalah

Simpanan

dan

Tingkat

Bagi Hasil

Objek

penelitian

pada Bank

Umum

Syariah

Variabel yang

digunakan

adalah NPF

Jangka waktu

2011-2015.

Metode yang

digunakan

adalah

purposive

sampling

Berdasarkan hasil dari uji F,

dapat diketahui bahwa variabel

Simpanan (DPK), Tingkat

Bagi Hasil, dan NPF secara

simultan berpengaruh terhadap

pembiayaan. Adjust R2

menunjukan bahwa dalam

penelitian ini seluruh variabel

independen memberikan

kontribusi sebanyak 59%

terhadap variabel dependen.

Sedangkan 41% dipengaruhi

dari variabel bebas lainnya

yang tidak dijelaskan.

Page 54: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

37

Pembiayaan merupakan indikator utama untuk mengukur

perkembangan/pertumbuhan pangsa pasar perbankan syariah

nasional, sehingga perlu dikaji faktor-faktor apa saja yang bisa

mempengaruhi besarnya jumlah pembiayaan yang disalurkan ke

masyarkat oleh sebuah lembaga keuangan (perbankan syariah).

Seperti Muhamad dan Rose-Kolari, ekuitas (modal sendiri),

simpanan (DPK), jumlah bagi hasil sebagai faktor-faktor yang

mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disalurkan ke

masyarakat oleh bank syariah.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian teori dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan,

maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

gambar 2.1. Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Simpanan

(X2)

Modal Sendiri

(X1)

Jumlah bagi

hasil (X3)

Pembiayaan

(Y)

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

c. Uji Heterokedastisitas

d. Uji Autokorelasi

2. Analisis Regresi Berganda

3. Analisis Jalur Struktural I dan II

a. Uji Parsial (Uji-t)

b. Uji Simultan (Uji F)

c. Uji Adjusted R Square

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi

Grand Theory: Pembiayaan

Page 55: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

38

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Modal Sendiri terhadap Pembiayaan

Modal sendiri, secara tradisional modal didefinisikan

sebagai sesuatu yang memiliki kepentingan pemilik dalam seuatu

perusahaan. Berdasarkan nilai buku, Modal didefinisikan sebagai

kekayaan bersih (net worth) yaitu selisih antara nilai buku dan

aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban (liabilities)

(Arifin, 2006:21).

Pada suatu bank sumber perolehan modal bank dapat

diperoleh dari pada pendiri dan pemegang saham. Pemegang

saham menanam modalnya pada bank dengan memperoleh hasil

keuntungan dimasa yang akan datang, Bank sebagai unit bisnis

membutuhkan dana, yaitu berbentuk modal. Dengan kata lain,

modal bank adalah aspek penting bagi suatu unit bisnis bank.

Sebab beroprasi tidaknya suatu bank salah satunya sangan

dipengaruhi oleh kondisi kecukupan modal nya (Muhammad,

2002).

Berdasarkan penelitian terdahulu maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H01 : Modal Sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah periode 2013-2017

Ha1 : Modal Sendiri berpengaruh signifikan inflasi terhadap

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah periode 2013-2017

2. Pengaruh Simpanan terhadap Pembiayaan

Menurut Siamat (2005: 63), simpanan ialah dana yang

berasal dari masyarakat, merupakan sumber dana terbesar yang

paling diandalkan bank yang terdiri dari giro, tabungan dan

deposito. Menurut Siamat (2005), penghimpunan dana bank

syariah dari masyarakat luas dapat berbentuk giro, tabungan dan

deposito.

Page 56: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

39

Simpanan tidak kalah pentingnya dalam hal pembiayaan,

tanpa simpanan (DPK) yang dimiliki perbankan tidak akan

terbentuk (Muhammad, 2004).

Menurut penelitian Wicaksosno(2015), menunjukan bahwa

semakin meningkat aliran dana pihak ketiga (simpanan) yang

masuk dalam kas bank syariah akan semakin meningkat pula

kegiatan pembiayaan bank. Kondisi ini terjadi karena

bertambahnya aliran dana pihak ketiga yang dilihat dari jumlah

tabungan, giro dan deposito tentu akan membuat aliran dana

yang dapat dimanfaatkan bank untuk melaksanakan kegiatan

pembiayaan berbasis bagi hasil atau mudharabah semakin

meningkat.

Simpanan menurut Muhammad (2004), mempunyai

pengaruh yang paling kuat terhadap pembiayaan. Hal tersebut

dikarenakan simpanan merupakan aset yang dimiliki oleh

perbankan syariah yang paling besar sehingga dapat

mempengaruhi pembiayaan. Dalam hubungan dengan

pembiayaan, simpanan akan mempunyai hubungan positif

dimana semakin tinggi tingkat simpanan pada bank maka akan

semakin meningkat pula kemampuan bank dalam melakukan

pembiayaan.

Berdasarkan penelitian terdahulu maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H02 : Simpanan tidak berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah periode 2013-

2017.

Ha2 : Simpanan berpengaruh signifikan inflasi terhadap

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah periode 2013-

2017.

Page 57: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

40

3. Pengaruh Jumlah Bagi Hasil terhadap Pembiayaan

Bagi hasil menurut Karlina (2017), ialah bentuk return

(perolehan kembaliannya) dari kontak investasi, dari waktu ke

waktu, tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan

kembalian itu bergantung pada hasil usaha yang benar-benar

terjadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi

hasil merupakan salah satu hal terpenting dalam pembiayaan

pada perbankan syariah.

Menurut Nugroho (2005), margin dalam konteks ini adalah

cost recovery ditambah dengan keuntungan yang diinginkan oleh

bank. Margin keuntungan akan berpengaruh terhadap jumlah

permintaan pembiayaan pada bank syariah. Bila margin

keuntungan lebih rendah dari pada rata-rata suku bunga

perbankan nasional, maka pembiayaan syariah semakin

kompetitif. Sebaliknya semakin besar tingkat margin keuntungan

yang ditetapkan oleh bank syariah, maka akan menurunkan minat

nasabah dalam melakukan pembiayaan sehingga bank kesulitan

dalam menyalurkan pembiayaan sehingga bank kesulitan dalam

menyalurkan pembiayaan tersebut. Karena itu, sebaiknya tingkat

margin keuntungan sama atau lebih kecil dari tingkat suku bunga

kredit bank konvensional.

Jumlah bagi hasil sangat berpengaruh terhadap pembiayaan

dikarenakan jika semakin tinggi jumlah bagi hasil pada sebuah

bank maka akan meningkatkan jumlah pembiayaan pada bank

syariah (Heri, 2013).

H03 : Jumlah bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah periode 2013-

2017.

Ha3: Jumlah bagi hasil berpengaruh signifikan inflasi terhadap

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah periode 2013-

2017.

Page 58: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif dengan bentuk hubungan

kausal. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

mengungkapkan permasalahan yang bersifat hubungan sebab akibat antara

dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:37).

Berdasarkan jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.

Sugiyono (2016:135) mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan

analisis data kuantitatif, yaitu data yang digunakan dalam penelitian berupa

angka.

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mencari pengaruh antara variabel bebas

atau variabel yang mempengaruhi (X) terhadap variabel terikat atau variabel

yang dipengaruhi (Y). Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini

meliputi Modal Sendiri, Simpanan, dan Jmlah Bagi Hasil. Sementara,

variabel terikatnya (dependent) adalah jumlah pembiayaan pada Bank Umum

Syariah, dengan periode penelitian dari tahun 2013 sampai 2017. Variabel-

variabel dalam penelitian ini kemudian diregresikan dengan metode analisis

regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 24 dan Microsoft Excel 2010.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:119). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh bank yang terdaftar di Bank Umum

Syariah di Indonesia yaitu terdiri dari :

Page 59: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

42

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-

sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data

(Sugiyono, 2011:120).

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini

menggunakan sampling jenuh, menurut (Sugiyono, 2001:61)

sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua

No Nama Bank Kode

1 Bank Syariah Mandiri (BSM)

2 Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

3 Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

4 Bank Muamalat Indonesia (BMI)

5 Bank Mega Syariah (BMS)

6 Bank Syariah Bukopin (BSB)

7 Maybank Indonesia Syariah (MIS)

8 Panin Bank Syariah (PBS)

9 Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Syariah (BTPNS)

10 Bank Aceh Syariah (BAS)

11 Bank Maybank Syariah (BMS)

12 Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

13 Bank Victoria Syariah (BVS)

Page 60: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

43

anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini jumlah

data yang terdapat pada Bank Umum Syariah di OJK berjumlah

12 data x 5 tahun = 60 data.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang harus dilakukan dalam

penyusunan penelitian ini, karena penulis memerlukan data-data yang

lengkap, akurat, dan dapat disahkan kebenarannya. Dalam penelitian ini, data

yang yang diperlukan dengan menggunakan teknik penelitian sebagai berikut:

1. Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

data runtut waktu (Time Series) dengan skala bulanan dan tahunan yang

diperoleh langsung dari laporan situs resmi Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) tentang Statistik Perbankan Syariah antara lain : laporan neraca,

laporan laba rugi dan kegiatan usaha secara bulanan dari periode 2013

sampai 2017.

2. Data Penelitian Diperoleh Dengan Cara :

a. Library Search

Berupa pengumpulan data yang diperoleh dari membaca buku-buku,

literature, jurnal, artikel, dan sejenisnya yang berhubungan dengan

aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid.

b. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam

di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa,

karena ilmu selalu berkembang. Oleh karena itu, untuk

mengantisipasi hal tersebut, penulis melakukan penelitian dengan

teknologi yang juga berkembang yaitu internet sehingga data yang

diperoleh merupakan data yang sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini,untuk mengetahui analisis pengaruh Modal Sendiri,

Simpanan, dan Tingkat Bagi Hasil terhadap Pembiayaan pada Bank Umum

Syariah dengan menggunakan metode data kuantitatif, yaitu data yang

digunakan dalam penelitian berbentuk angka dengan menggunakan metode

Page 61: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

44

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program software

Statistical Product and Service Solution versi 24 dan Microsoft Excel 2010.

Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada

penelitian ini :

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji asumsi klasik

penting dilakukan untuk menghasilkan estimator linier tidak bisa dengan

varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang

berarti model regresi tidak mengandung masalah (Gujarati, 2009:72-73)

teorama Gauss-Markow memperkirakan bahwa OLS harus memenuhi

criteria (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE) yaitu:

a. Best, yang terbaik. Hasil regresi dikatakan Best apabila garis

regresi yang dihasilkan guna melakukan estimasi atau peramalan

dari sebaran data, menghasilkan error yang terkecil.

b. Linier, merupakan kombinasi dari data sampel. Linier dalam model

artinya model yang digunakan dalam analisis regresi telah sesuai

dengan kaidah model OLS dimana variabel-variabel penduganya

hanya berpangku satu.

c. Unbiased, rata-rata nilai harapan (E/b) harus sama dengan nilai

sebenarnya (b1).

d. Estimator, memiliki varians yang minimal diantara pemerkira lain

yang tidak bias.

Untuk itu diperlukan pendeteksian lebih lanjut diantaranya :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil

(Ghozali,2009:160). Nilai residual dikatakan berdistribusi normal

Page 62: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

45

jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati

nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai residual

terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak, maka dapat digunakan

metode analisis grafik dan metode statistik.

Salah satu cara mudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya jumlah sampel yang kecil. Metode yang

lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan

ploting data residual akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika

distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan

data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bila data tidak normal

diantaranya adalah :

1) Jika jumlah sampel besar, kita perlu menghilangkan nilai

outliner dari data. Kita bisa membuang nilai-nilai yang ekstrem,

baik atas atau bawah. Nilai ekstrem disebut outliers. Pertama

kita perlu membuat grafik, dengan sumbu x sebagai frekuensi

dan y sebagai semua nilai yang ada dalam data kita. Dari sini

kita akan bisa melihat nilai mana yang sangat jauh dari

kelompoknya. Nilai inilah yang kemudian perlu dibuang dari

data kita, dengan asumsi nilai ini muncul akibat situasi yang

tidak biasanya.

2) Melakukan transformasi data, ada banyak cara untuk

mentransformasi data kita misalnya mencari akar kuadrat dari

data kita.

3) Menggunakan alat analisis nonparametric, analisis ini disebut

juga analisis yang distribusi free. Sayangnya analisis ini

seringkali mengubah data menjadi lebih rendah dari tingkatnya.

Page 63: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

46

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna

diantara variabel atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk

terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas

maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala

multikolonier (Suliyanto, 2011:81). Cara untuk menentukan apakah

model memiliki gejala multikolonieritas atau tidak, salah satunya

dengan melihat nilai VIF dan Tolerance pada tabel coefficients.

1) Jika nilai VIF < 10.00 dan nilai Tolerance > 0.1, maka tidak

terjadi multikolonieritas

2) Jika nilai VIF > 10.00 dan nilai Tolerance < 0.1, maka terjadi

multikolonieritas

c. Uji Heterokesdastisitas

Uji heterokesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

penelitian ke penelitian yang lain (Ghozali, 2006:95).

Berikut beberapa cara dalam mendeteksi adanya

heterokedastisitas :

1) Metode Grafik Scatterplot

Jika terdapat pola tertentu pada grafik scatterplot seperti titik-

titik yang membentuk pola teratur (bergelombang) maka terjadi

heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak

terjadi heterokedastisitas.

2) Uji Glejser

Pada uji glejser ini suatu variabel mengalami heterokedastisitas

jika nilai signifikannya < 0.05 dan jika variabel itu tidak

mengalami heterokedastisitas nilai signifikannya > 0.05.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari

residual untuk pengamatan satu dengan yang lain disusun menurut

Page 64: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

47

runtut waktu. Model regresi yang baik mengisyaratkan tidak adanya

masalah autokorelasi. Panduan mengenai pengujian ini dapat dinilai

dalam besaran nilai Durbin Watson atau D-W (Santoso, 2011).

Pedoman pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka

hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linier berganda. Sebelum melakukan estimasi yang tidak bias dengan

analisis regresi, perlu dilakukan uji (Best Linier Unbiased Estimator =

BLUE). Metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen (X1, X2….) terhadap variabel dependen

(Y). Pengaruh regresi linier berganda dapat ditulis sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ……. + bnXn + e

Keterangan:

Y = Variabel tergantung atau terikat (nilai yang diproyeksikan)

a = Intercept (Konstanta)

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

bn = Koefisien regresi untuk Xn

X1 = Variabel bebas pertama

X2 = Variabel bebas kedua

Xn = Variabel bebas ke n

e = Nilai residu

3. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing- masing variabel independen secara individual (parsial)

terhadap variabel dependen (Nugroho:2005:54). Nilai dari uji t-test

dapat dilihat pada masing-masing variabel independen, jika

thitung > ttabel dengan taraf nyata 5% maka H0 ditolak dan

H1diterima.

Page 65: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

48

Ho : βi = 0 : Variabel modal sendiri, simpanan dan tingkat bagi

hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel pembiayaan secara parsial.

H1 : βi ≠ 0 : Variabel modal sendiri, simpanan dan tingkat

bagi hasil mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel pembiayaan secara parsial.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F diperuntukan guna melakukan uji hipotesis koefisien

(slope) regresi secara bersamaan (Nachrowi dan Usman:2006:355).

Hasil F-test menunjukan variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen, jika F hitung > F

tabel maka H0 diolak dan H1 diterima. F table dihitung dengan

ketentuan degree of freedom (df)= n-k-1, dimana k adalah jumlah

variabel dependen dan independen.

Ho : βi = 0 : Variabel modal sendiri, simpanan dan tingkat bagi

hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel pembiayaan secara simultan.

H1 : βi ≠ 0 : Variabel modal sendiri, simpanan dan tingkat bagi

hasil mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel pembiayaan secara simultan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi

variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Semakin tinggi

koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas

dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungnya

(Pardede dan Manurung, 2014:28). Hasil output SPSS pada model

summary, khususnya angka yang terdapat pada kolom R Square

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel eksogen

terhadap variabel endogen dengan cara menghitung koefisien (KD)

Page 66: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

49

dan menghitung standar error dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Sarwono, 2007:30) :

4. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan suatu aspek dalam penelitian yang

memberikan informasi cara pengukuran mengenai variabel yang akan

digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2006). Adapun variabel dalam

penelitian ini adalah:

1. Variabel dependen (Y)

Variabel dependen dari penelitian ini adalah pembiayaan.

Pembiayaan atau financing menurut Muhammad (2005)

yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

lembaga. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk

mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga

pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari laporan situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Data Statistika Perbankan Syariah dilihat dari jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah dari tahun 2013 sampai

2017.

2. Variabel independen (X)

a. Modal sendiri (ekuitas)

Modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili

kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Modal ini

merupakan jumlah modal disetor, agio saham, dan

cadangan-cadangan. Skala yang digunakan adalah skala

rasio (Arifin, 2006). Rumus perhitungan modal sendiri

menurut Arifin adalah sebagai berikut :

KD = R2

x 100%

Page 67: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

50

Modal =

Data operasional yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari laporan situs resmi Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) Data Statistika Perbankan Syariah dilihat

dari jumlah Modal Sendiri pada Bank Umum Syariah dari

tahun 2013 sampai 2017.

b. Simpanan

Secara umum simpanan menurut Yunta (2008)

adalah jumlah keseluruhan dana yang dihasilkan dari

berbagai produk penghimpunan dana seperti giro

wadiah, tabungan wadiah, tabungan, dan deposito

mudharabah.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari laporan situs resmi Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) Data Statistika Perbankan Syariah

dilihat dari jumlah Simpanan (DPK) pada Bank Umum

Syariah dari tahun 2013 sampai 2017.

c. Jumlah bagi hasil

Jumlah bagi hasil adalah keuntungan atau hasil

yang diperoleh dari pengelolaan dana baik investasi

maupun transaksi jual beli yang diberikan kepada nasabah

(Veithzal, 2008).

Data operasional yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari laporan situs resmi Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) Data Statistika Perbankan Syariah dilihat

dari jumlah tingkat bagi hasil pada Bank Umum Syariah

dari tahun 2013 sampai 2017.

Page 68: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang sudah terkumpul.

Data yang terkumpul diantaranya terdapat variabel independen yaitu Modal

sendiri, Simpanan, dan Tingkat Bagi Hasil sedangkan variabel dependen yaitu

Pembiayaan, Berikut ini akan dijelaskan mengenai perkembangan dari

variabel-variabel yang sudah disebutkan diatas yaitu :

1. Sejarah Singkat Bank Umum Syariah

Sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia diilhami

perkembangan bank syariah atau bank Islam di luar negeri yang diawali

dengan berdirinya Bank Mit Ghamr pada 1963 di Mesir. Bank tersebut

tidak berumur panjang dan terpaksa ditutup pada 1967 karena alassan

politik. Namun demikian, semangatnya melahirkan Nasser Social Bank

pada 1972 di Mesir yang lebih berorentasi sosial dari pada komersial.

Selanjutnya, muncul Dubai Islamic Bank pada 1975 di Dubai, Islamic

Development Bank pada 1975 di Jeddah. Saudi Arabia, Faysal Islamic

Bank pada 1977 di Mesir dan Sudan, Kuwait Finance House pada 1997

di Kuwait dan Bank Islam Malaysian Berhad (BIMB) pada 1983 di

Malaysia. (Ikatan Bankir Indonesia, 2014:2).

Perkembangan bank syariah di Indonesia dapat diuraikan sebagai

berikut (Rivai, dkk, 2007:739), pada tahun 1980 muncul ide dan gagasan

konsep lembaga keuangan syariah, uji coba BMT Salman di Bandung

dan koperasi Ridho Gusti. Kemudian pada tahun 1990 dalam lokakarya

MUI para peserta sepakat mendirikan bank syariah di Indonesia.

Pada tanggal 1 Mei 1992 bank syariah pertama bernama Bank

Muamalah Indonesia mulai beroperasi, kemunculan BMI ini kemudian

diikuti dengan lahirnya UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang

mengakomodasi perbankan dengan prinsip bagi hasil baik bank umum

Page 69: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

52

maupun BPRS. Kemudian pada Tahun 1998, keluar UU No. 10 Tahun

1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 yang mengakui

keberadaan bank syariah dan bank konvensional serta memperkenalkan

bank konvensional membuka cabang syariah.

Pada Tahun 1999, keluar UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia yang mengakomodasi kebijakan moneter berdasarkan prinsip

syariah. Dalam hal ini BI bertanggung jawab terhadap pengaturan dan

pengawasan bank komersial termasuk bank syariah. BI dapat menetapkan

kebijakan moeneter dengan menggunakan prinsip syariah. Pada tahun ini

dibuka kantor cabang syariah untuk pertama kali.

Kemudian pada Tahun 2000 BI mengeluarkan regulasi operasional

dan kelembagaan bank syariah dimana BI menetapkan peraturan

kelembagaan perbankan syariah, pengembangan Pasar Uang Antarbank

Syariah (PUAS) dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) sebagai

instrumen Pasar Uang Syariah. Lalu pada tahun 2001, didirikannya unit

kerja Biro Perbankan Syariah di Bank Indonesia untuk menangani

perbankan syariah.

Pada Tahun 2002, keluar peraturan BI No. 4/1/2002 tentang

Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank

Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Tahun 2004 keluar UU No. 3 Tahun

2004 tentang perubahan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

yang makin mempertegas penetapan kebijakan moneter dengan yang

dilakukan oleh BI dapat dilakukan dengan prinsip syariah. Belakangan

UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia diubah dengan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Partai Politik. Disamping itu, BI juga menyiapkan peraturan standarisasi

angka, tingkat kesehatan dan lembaga penjamin simpanan. Pada tahun ini

juga terjadi perubahan Biro Perbankan Syariah menjadi Direktorat

Perbankan Syariah di Bank Indonesia.

Dalam era UU No. 10/1998 tentang Perubahan atas UU No. 7/1992

tentang Perbankan, secara teknis mengenai produk mengacu pada PBI

No. 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana

Page 70: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

53

bagi bank yang melakanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

Kemudian sudah diganti dengan PBI No. 9/19/PBI/2007 tentang

Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan

Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah. Pemberian layanan

syariah juga semakin dipermudah dengan diperkenalkannya konsep

office chanelling pada Tahun 2006, yakni semacam konter layanan

syariah yang terdapat di kantor cabang/kantor cabang pembantu bank

konvensional yang sudah memiliki UUS.

Pada tanggal 16 Juli 2008 UU No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah disahkan. UU ini memberikan landasan hukum

industri perbankan syariah nasional dan diharapkan mendorong

perkembangan bank syariah, dimana selama lima tahun terakhir asetnya

tumbuh lebih dari 65% per tahun namun pasarnya (market share) secara

nasional masih dibawah 5% (Rivai, dkk, 2007:740).

2. Fungsi Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang menjalankan fungsi

intermediasinya berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam. Berikut Peran

dan fungsi bank syariah menurut (Arifin) di antaranya sebagai berikut:

a) Menghimpun Dana Masyarakat

Fungsi bank syariah yang pertama adalah

menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana.

Bank syariah mengumpulkan atau menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk titipan dengan menggunakan

akad al-wadiah dan dalam bentuk investasi dengan

menggunakan akad al-mudharabah.

Al-wadiah adalah akad antara pihak pertama

(masyarakat) dengan pihak kedua (bank), dimana pihak

pertama menitipkan dananya kepada bank dan pihak kedua,

bank merima titipan untuk dapat memanfaatkan titipan

pihak pertama dalam transaksi yang diperbolehkan dalam

islam.

Page 71: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

54

Al-mudarahbah merupakan akad antara pihak

pertama yang memiliki dana kemudian menginvestasikan

dananya kepada pihak lain yang mana dapat memanfaatkan

dana yang investasikan dengan tujuan tertentu yang

diperbolehkan dalam syariat islam.

b) Penyalur Dana Kepada Masyarakat

Fungsi bank syariah yang kedua ialah menyalurkan

dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat

dapat memperoleh pembiayaan dari bank syariah asalkan

dapat memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang

berlaku. Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang

sangat penting bagi bank syariah. Dalam hal ini bank

syariah akan memperoleh return atas dana yang disalurkan.

Return atau pendapatan yang diperoleh bank syariah atas

penyaluran dana ini tergantung pada akadnya.

Bank syariah menyalurkan dana kepada masyarakat

dengan menggunakan bermacam-macam akad, antara lain

akad jual beli dan akad kemitraan atau kerja sama usaha.

Dalamakad jual beli, maka return yang diperoleh bank atas

penyaluran dananya adalah dalam bentuk margin

keuntungan. Margin keuntukngan merupakan selisih antara

harga jual kepada nasabah dan harga beli bank. Pendapatan

yang diperoleh dari aktivitas penyaluran dana kepada

nasabah yang menggunakan akad kerja sama usaha adalah

bagi hasil.

c) Memberikan Pelayanan Jasa Bank

Fungsi bank syariah disamping menghimpun dana

dan menyalurkan dana kepada masyarakat, bank syariah

memberikan pelayanan jasa perbankan kepada nasabahnya.

Pelayanan jasa bank syariah ini diberikan dalam rangka

memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan

aktivitasnya. Pelayanan jasa kepada nasabah merupakan

Page 72: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

55

fungsi bank syariah yang ketiga. Berbagai jenis produk

pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank syariah

antara lain jasa pengiriman uang (transfer),

pemindahbukuan, penagihan surat berharga dan lain

sebagainya.

Aktivitas pelayanan jasa merupakan aktivitas yang

diharapkan oleh bank syariah untuk dapat meningkatkan

pendapatan bank yang berasal dari fee atas pelayanan jasa

bank. Beberapa bank berusaha untuk meningkatkan

teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa

yang memuaskan nasabah. Pelayanan yang dapat

memuaskan nasabah ialah pelayanan jasa yang cepat dan

akurat. Harapan nasabah dalam pelayanan jasa bank ialah

kecepatan dan keakuratannya. Bank syariah berlomba-

lomba untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas

produk layanan jasanya. Dengan pelayanan jasa tersebut,

maka bank syariah mendapat imbalan berupa fee yang

disebut fee based income.

B. Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian ini disajikan statistic deskriptif dari setiap variabel untuk

mengetahui karakteristik sampel dalam penelitian meliputi mean, median,

standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Berikut adalah statistic

data dari sampel penelitian :

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Modal Sendiri 60 ,06 ,07 3,85 ,0642 ,00323 ,000

Jumlah Bagi Hasil

60 599,00 16096,00 425934,00 7098,9000 4367,29499 19073265,520

Pembiayaan 60 1582,00 199330,00 4727037,00 78783,9500 84445,28966 7131006946,000

Simpanan 60 148731,00 238225,00 11190575,00 186509,5833 23817,34313 567265833,500

Valid N (listwise) 60

Page 73: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

56

Dari tabel 4.1 di atas diketahui bahwa nilai rata-rata Pembiayaan sebesar

78783,9500. Nilai Minimum Pembiayaan sebesar 1582,00 yang terdapat pada

Bank Umum Syariah pada bulan Januari tahun 2015 dan nilai maximum

199330,00 terdapat pada Bank Umum Syariah pada bulan Desember tahun 2014.

Variabel Modal Sendiri menunjukan nilai rata-rata sebesar 0.0642. Nilai

Minimum Modal Sendiri sebesar 0.06 terdapat pada Bank Umum Syariah bulan

Mei tahun 2015 dan nilai maksimum sebesar 0.07 terdapat pada Bank Umum

Syariah bulan Februari tahun 2014.

Variabel Simpanan menunjukan nilai rata sebesar 186509,5833. Nilai

minimum Simpanan sebesar 148731,00 terdapat pada Bank Umum Syariah pada

bulan Januari tahun 2013 dan nilai maximum sebesar 238225,00 terdapat pada

Bank Umum Syariah pada bulan Desember tahun 2017.

Variabel Jumlah Bagi Hasil menunjukan nilai rata-rata sebesar 7098,9000.

Nilai minimum Tingkat Bagi Hasil sebesar 599,00 terdapat pada Bank Umum

Syariah pada bulan Januari tahun 2013 dan nilai maximum sebesar 16096,00

terdapat pada Bank Umum Syariah pada bulan Desember tahun 2014.

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual yang

telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan

analisis grafik histogram dan Uji Kolmogorov-Smirnov.

Berikut adalah hasil dari uji normalitas :

Page 74: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

57

1. Analisis Grafik Histogram

Gambar 4.1

Grafik Histogram

Sumber : Hasil Output SPSS versi 24

Berdasarkan gambar diatas, histogram Regression Standardized

Residual membentuk kurva seperti lonceng, maka nilai residual

dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.

2. Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 65323,26447000

Most Extreme Differences Absolute ,078

Positive ,065

Negative -,078

Test Statistic ,078

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 75: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

58

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Hasil Output SPSS versi 24

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)

pada Kolmogorov Smirnov yaitu 0.078 > 0.05 (Sig > ɑ), sehingga

dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna

diantara variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dari nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah

nilai Tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF < 10, maka model

dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas. Dari uji

multikolinieritas yang dilakukan peneliti, tidak ditemukannya data

yang terdapat gejala multikolinieritas, terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Coefficients

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -784298,684 181407,168 -4,323 ,000

Modal Sendiri 16107208,340 2725556,546 ,616 5,910 ,000 ,984 1,016

Simpanan -,956 ,437 -,270 -2,191 ,033 ,705 1,419

Jumlah Bagi

Hasil 1,002 2,365 ,052 ,424 ,673 ,714 1,400

a. Dependent Variable: Pembiayaan

Sumber : Hasil Output SPSS versi 24

Berdasarkan output pada tabel Coefficients dalam tabel 4.2 diatas

terlihat bahwa dari nilai Tolerance Modal Sendiri adalah sebesar

0.984 (0.984 > 0.10), nilai Tolerance Simpanan adalah sebesar 0.705

Page 76: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

59

(0.705 > 0.10), dan nilai Tolerance Jumlah Bagi Hasil adalah sebesar

0.714 (0.714 > 0.10). Berdasarkan tabel diatas untuk nilai VIF Modal

Sendiri adalah sebesar 1.016 (1.016 < 10.00), nilai VIF Simpanan

adalah sebesar 1.419 (1.419 < 10.00), dan nilai VIF Jumlah Bagi Hasil

adalah sebesar 1.400 (1.400 < 10.00). Kesimpulan dari hasil nilai

Tolerance menunjukan > 0.10 dan nilai VIF < 10.00, hal ini

menunjukkan bahwa variabel Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah

Bagi Hasil terhadap Pembiayaan tidak terdapat gejala

multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Jika terdapat varian variabel pada model regresi yang tidak sama

(konstan) maka disebut dengan heterokedastisitas. Sebaliknya, jika

varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan)

maka disebut dengan homokedastisitas. Yang diharapkan pada model

regresi adalah yang homokedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji

heterokedastisitas dengan menggunakan analisis grafik Scatterplot :

Gambar 4.2

Grafik Scatterplot

Sumber : Hasil Output SPSS versi 24

Page 77: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

60

Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam gambar 4.6 Diatas

terlihat bahwa plot menyebar secara acak diatas maupun dibawah

angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual. Oleh karena

itu, berdasarkan uji heteroskedastisitas menggunakan metode analisis

grafik pada model regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut

waktu (time-series) atau ruang (cross section). Beberapa penyebab

munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data time-series dalam

analisis regresi adalah adanya kelembaman (inertia) artinya data

observasi pada periode sebelumnya dan periode sekarang, kemungkinan

besar akan mengandung saling ketergantung (interpendence).

Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat popular

untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris

yang diestimasi. Berikut merupakan hasil dari uji autokorelasi :

Tabel 4.4

Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,634a ,402 ,370 67050,16832 ,491

a. Predictors: (Constant), Tingkat BaSil, Modal Sendiri, Simpanan

b. Dependent Variable: Pembiayaan

Sumber : Hasil Output SPSS versi 24

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-

Watson adalah sebesar 0.491. Uji autokorelasi dilihat dari Nilai DW

0,491 lebih kecil dari dL yakni 0,6 atau lebih besar dari (4-dL) (4-0,6)

maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel diatas, selanjutnya

akan dianalisis dengan bantuan aplikasi Statistical Product and Service

Page 78: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

61

Solution 24 untuk mengetahui besarnya pengaruh Modal Sendiri,

Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil secara bersama-sama terhadap

Pembiayaan. Hasil pengelolaan data dengan aplikasi Statistical Product

and Service Solution 24 dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini :

Tabel 4.5

Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -784298,684 181407,168 -4,323 ,000

Modal Sendiri 16107208,340 2725556,546 ,616 5,910 ,000

Simpanan -,956 ,437 -,270 -2,191 ,033

Jumlah BaSil 1,002 2,365 ,052 ,424 ,673

a. Dependent Variable: Pembiayaan

Sumber : Hasil Output SPSS versi 24

Berdasarkan pada tabel 4. diatas, diperoleh model persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = -784298,684 + 16107208,340 X1 – 0,956 X2 + 1,002 X3

Keterangan :

Y = Nilai Pembiayaan

X1 = Nilai Modal Sendiri

X2 = Nilai Simpanan

X3 = Nilai Tingkat Bagi Hasil

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi

diatas adalah sebagai berikut :

1) Apabila Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil bernilai 0,

maka Nilai Pembiayaan adalah 784298,684%. Artinya adalah jika

Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil tidak melakukan

kegiatan operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode 2013

sampai 2017 jumlah Pembiayaan sebesar 784298,684%.

Page 79: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

62

2) Jika variabel Modal Sendiri sebesar 16107208,340, artinya adalah

jika setiap kenaikan 1% Modal Sendiri akan menyebabkan

meningkatnya Pembiayaan sebesar 16107208,340% dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

3) Jika variabel Simpanan sebesar -0,956, artinya adalah jika setiap

kenaikan 1% Simpanan menyebabkan menurunnya Pembiayaan

sebesar -0,956 % dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

4) Jika variabel Jumlah Bagi Hasil sebesar 1,002, artinya adalah jika

setiap kenaikan 1% Jumlah Bagi Hasil menyebabkan meningkatnya

Pembiayaan sebesar 1,002% dengan catatan variabel lain dianggap

konstan.

3. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-

masing variabel independen yakni Modal Sendiri, Simpanan (DPK),

dan Jumlah Bagi Hasil secara parsial terhadap variabel dependen

yakni Pembiayaan yang diuji pada tingkat signifikan 0.05, maka

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil

pengujian hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Uji t (Parsial)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -784298,684 181407,168 -4,323 ,000

Modal Sendiri 16107208,340 2725556,546 ,616 5,910 ,000

Simpanan -,956 ,437 -,270 -2,191 ,033

Jumlah BaSil 1,002 2,365 ,052 ,424 ,673

a. Dependent Variable: Pembiayaan

Sumber : Hasil Output SPSS versi 24

1) Hubungan Antara Modal Sendiri Terhadap Pembiayaan

Hipotesis :

Page 80: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

63

H0 : βX1 Y1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara

Modal Sendiri dengan Pembiayaan

Ha : βX1 Y1 ≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan antara Modal

Sendiri dengan Pembiayaan

Hasil yang didapat pada tabel 4.6 diatas, variabel Modal

Sendiri secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada

nilai lebih kecil dari ɑ (0,000 < 0,05). Sedangkan nilai t hitung

X1 = 5.910 dan tabel t sebesar 1,999 (df(n-k-1) 66-4-1 = 61, ɑ/2

= 0,025), sehingga t hitung > t tabel (5.910 > 1,999). Maka H0

ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Modal Sendiri secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap Pembiayaan.

2) Hubungan Antara Simpanan Terhadap PembiayaanHipotesis :

H0 : βX2 Y1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara

Simpanan Terhadap Pembiayaan

Ha : βX2 Y1 ≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan antara

Simpanan Terhadap Pembiayaan

Hasil yang didapat pada tabel 4.6 diatas, variabel

Simpanan secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan

pada nilai lebih kecil dari ɑ (0,033 < 0,05). Sedangkan nilai t

hitung X2 = 2,191 dan tabel t sebesar 1,999 (df(n-k-1) 66-4-1 =

61, ɑ/2 = 0,025), sehingga t hitung > t tabel (2,191 > 1,999).

Maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Simpanan berpengaruh secara signifikan

terhadap Pembiayaan.

3) Hubungan Antara Jumlah Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan

Hipotesis :

H0 : βX3 Y1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara

Jumlah Bagi Hasil dengan Pembiayaan

Page 81: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

64

Ha : βX3 Y1 ≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan antara Jumlah

Bagi Hasil dengan Pembiayaan

Hasil yang didapat pada tabel 4.6 diatas, variabel

Jumlah Bagi Hasil secara statistik menunjukkan hasil yang

tidak signifikan pada nilai lebih besar dari ɑ (0,673 < 0,05).

Sedangkan nilai t hitung X3 = 0,424 dan tabel t sebesar 1,999

(df(n-k-1) 66-4-1 = 61, ɑ/2 = 0,025), sehingga t hitung > t tabel

(0,424 > 1,999). Maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Bagi Hasil tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan.

b. Uji F (Simultan)

Adapun pengujian dalam uji F ini yaitu dengan menggunakan

suatu tabel yang disebut dengan tabel ANNOVA (Analysis of

Variance) apakah secara simultan variabel Modal Sendiri, Simpanan,

dan Jumlah Bagi Hasil memberikan pengaruh yang signifikan atau

tidak terhadap Pembiayaan dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel dan melihat nilai signifikan (Sig. < 0.05 atau 5%).

Jika nilai signifikan < 0.05 maka H0 ditolak. Berikut adalah hasil uji

F :

Tabel 4.7

Uji F (Simultan) Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 168968805800,000 3 56322935270,000 12,528 ,000b

Residual 251760604000,000 56 4495725071,000

Total 420729409800,000 59

a. Dependent Variable: Pembiayaan

b. Predictors: (Constant), Tingkat BaSil, Modal Sendiri, Simpanan

Sumber : Hasil Output SPSS versi 24

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, nilai F-hitung sebesar 12,528

dengan nilai tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai signifikan lebih

kecil dari 0,000 < 0,05, dan nilai F-hitung > F-tabel (12,528 > 2,75)

dengan nilai F tabel df:ɑ, (k-1) (n-k) atau 0,05, (4-1), (66-4) = 2,75.

Page 82: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

65

Maka H0 ditolak atau Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa

Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil berpengaruh

secara simultan (secara bersama-sama) terhadap Pembiayaan.

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau R Square (R2) merupakan besarnya

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin

tinggi koefisien determinasi semakin tinggi kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya.

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi dimana

setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan

dalam model akan meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang

dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut

maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan

(Adjusted R Square).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa

koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah

variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan

koefisien determinasi yang disesuaikan, maka nilai koefisien yang

disesuaikan ini dapat naik atau turun oleh adanya penambahan

variabel baru dalam model. Berikut adalah hasil uji Adjusted R

Square :

Tabel 4.8

Uji Adjusted R Square (R2 Adj)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,634a ,402 ,370 67050,16832 ,491

a. Predictors: (Constant), Tingkat BaSil, Modal Sendiri, Simpanan

b. Dependent Variable: Pembiayaan

Sumber : Hasil Output SPSS versi 24

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, R menunjukkan nilai korelasi atau

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya. Nilai R

Page 83: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

66

sebesar 0.634 atau 63,4% menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil secara

bersama-sama terhadap Pembiayaan.

Nilai R Square menunjukkan besarnya pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai R Square sebesar 0,402

atau 40,2%, menyatakan bahwa terdapat pengaruh sebesar 40,2%

antara Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil secara

bersama-sama terhadap Pembiayaan, sementara sisanya 59.8%

dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

Besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,370 atau sebesar

37,0%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh Modal Sendiri,

Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil secara bersama-sama terhadap

Pembiayaan adalah 37,0%. Sedangkan sisanya 63% (100% - 37,0%)

dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam

penelitian ini.

Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar

0,634 yang menandakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikatnya adalah cukup kuat karena tidak berada diantara

0,80 sampai 1,00.

D. Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pengaruh Modal Sendiri terhadap Pembiayaan

Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas, variabel Modal Sendiri

mempunyai nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha

dan menolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Modal

Sendiri secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan.

Hal ini dikarenakan besarnya modal sendiri yang dimiliki Bank

Umum Syariah mempengaruhi jumlah pembiayaan yang diberikan. Jadi

semakin besar modal sendiri yang dimiliki bank syariah, maka akan

meningkat pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah, jadi tidak

hanya simpanan saja yang dapat dijadikan sebagai sumber dana untuk

Page 84: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

67

pembiayaan tetapi modal sendiri (ekuitas) juga dapat dijadikan sebagai

sumber dana untuk pembiayaan. Walaupun pada dasarnya ekuitas hanya

digunakan sebatas untuk penghitungan CAR (Capital Adequacy Ratio)

sebagai indikator kemampuan penyerapan kerugian dan sebagai batas

maksimum pemberian pembiayaan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dida Yunta Hendrasman (2008) yang menyatakan bahwa variabel

Modal Sendiri secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap

Pembiayaan. Hal ini dikarenakan bahwa Bank Syariah menjadikan modal

sendiri (ekuitas) ini sebagai tambahan sumber dana dalam pembiayaan.

2. Pengaruh Simpanan terhadap Pembiayaan

Berdasarkan pada tabel 4.7 diatas, variabel Simpanan mempunyai

nilai signifikan 0,033 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha dan menolak

H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Simpanan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan.

Hal ini dikarenakan dalam membiayai suatu pembiayaan bagi hasil

perbankan syariah perlu melihat banyaknya dana yang terdapat dalam

perbankan syariah tersebut, dan simpanan merupakan salah satu sumber

dana yang dikumpulkan oleh perbankan syariah. Dengan terkumpulnya

simpanan dalam jumlah banyak, perbankan syariah juga bisa

mengeluarkan pembiayaan bagi hasil dalam jumlah banyak, hal ini sesuai

dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara simpanan dengan pembiayaan.

Semakin meningkatnya Simpanan yang dikumpulkan oleh bank

syariah maka makin meningkat pula pembiayaan atau penyaluran dana

yang diberikan bank syariah kepada masyarakat.(Maryanah, 2008:17)

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kholisatun Ni’mah (2015) menunjukan bahwa simpanan (DPK)

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan pada bank

syariah.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Dida Yunta (2009) yang menyebutkan bahwa variabel Simpanan

Page 85: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

68

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel pembiayaan,

signifikannya variabel ini sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Rose dan Kalori bahwa salah satu sumber dana yang dapat

digunakan untuk pembiayaan salah satunya ialah Simpanan.

Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Akhyar Adnan

(2005) yang menyebutkan bahwa variabel Simpanan (DPK) mempunyai

hubungan positif signifikan terhadap pembiayaan pada Bank Syariah.

3. Pengaruh Jumlah Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan

Berdasarkan pada tabel 4.7 diatas, variabel Jumlah Bagi Hasil

mempunyai nilai tidak signifikan 0,673 < 0,05. Hal ini berarti menolak

Ha dan menerima H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah

Bagi Hasil secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan.

Seperti yang peneliti asumsikan, bahwa Jumlah bagi hasil tidak

akan berpengaruh pada volume pembiayaan bagi hasil. Hal ini

dikarenakan besar kecilnya bagi hasil yang diterima pihak nasabah juga

akan mempengaruhi besar kecilnya resiko yang akan diterima oleh

nasabah.

Menurut Fajrin (2015) berdasarkan parameter dari koefisien regresi

dapat dijelaskan bahwa apabila jumlah bagi hasil tinggi maka volume

pembiayaan bagi hasil akan rendah. Pembiayaan berbasis bagi hasil, yaitu

mudharabah dan musyarakah ini bersifat Natural Uncertainty Contract

(NUC) yang cenderung memiliki risiko yang tinggi dibandingkan dengan

jenis pembiayaan lainnya karena return yang diperoleh bank tidak pasti.

Oleh karena itu, bank akan cenderung banyak menyalurkan pembiayaan

berbasis bagi hasil ini jika jumlah bagi hasilnya tinggi dalam arti tidak

lebih kecil dari risiko yang mungkin terjadi (prinsip high risk high return).

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan

oleh Fajrin (2015) yang menyatakan bahwa jumlah bagi hasil tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap volume pembiayaan karena besar

kecilnya bagi hasil dan margin yang diterima nasabah juga tidak akan

mempengaruhi besar kecilnya resiko yang akan diterima oleh nasabah.

Page 86: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

69

Tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Gilang (2013)

bahwa secara parsial jumlah bagi hasil berpengaruh signifikan positif

terhadap pembiayaan karena semakin tinggi jumlah bagi hasil pada

sebuah bank syariah maka akan meningkatkan jumlah pembiayaan.

Page 87: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan

pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. variabel Modal Sendiri memiliki nilai coefficient 0.000< 0.05, maka

Modal Sendiri berpengaruh terhadap Pembiayaan yang memiliki arti

secara parsial Modal Sendiri berpengaruh terhadap Pembiayaan.

2. variabel Simpanan memiliki nilai coefficient 0.033> 0.05, maka

Simpanan berpengaruh terhadap Pembiayaan yang memiliki arti secara

parsial Simpanan berpengaruh terhadap Pembiayaan.

3. variabel Jumlah Bagi Hasil memiliki nilai coefficient 0.673> 0.05,

maka Jumlah Bagi Hasil tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan yang

memiliki arti secara parsial Jumlah Bagi Hasil tidak berpengaruh

terhadap Pembiayaan.

4. Nilai Probability (F-statistic) 0.000 < 0.05, maka terdapat pengaruh

signifikan antara Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil

terhadap Pembiayaan bank umum syariah di Indonesia yang memiliki

arti variabel independent Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi

Hasil berpengaruh terhadap variabel dependent Pembiayaan.

5. Modal Sendiri merupakan variabel yang paling dominan yang dilihat

berdasarkan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap

jumlah pembiayaan, dengan nilai coefficient Modal Sendiri sebesar

16107208,340, dimana nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan

dengan nilai coefficient Simpanan sebesar -0,956.

Page 88: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

71

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis

mencoba mengemukakan implikasi yang mungkin dapat bermanfaat

diantaranya:

1. Bagi Perbankan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Modal Sendiri,

Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil berpengaruh terhadap Pembiayaan.

Oleh karena itu, pihak bank harus semaksimal mungkin menghimpun

Simpanan (DPK) dengan cara mengembangkan produk-produk

inovatif yang efektif dan efisien bagi nasabah dan juga harus

mempertahankan modal sendiri sebab menjadi ukuran terhadap

kebutuhan modal minimum dan memiliki pengaruh terhadap

pembiayaan.

Pada Bank Umum Syariah, agar lebih ditingkatkan lagi kinerja

pada perbankan syariah di indonesia dengan meningkatkan jumlah

pembiayaan pada setiap bank syariah, terutama pada faktor-faktor yang

mempengaruhi pembiayaan.

Untuk mengoptimalkan volume pembiayaan berbasis bagi hasil

(mudharabah dan musyarakah) hendaknya perbankan syariah berupaya

meningkatkan jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun dengan cara

melakukan sosialisasi mengenai produkproduk yang dimiliki secara

lebih gencar. Selain itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk

mengedukasi masyarakat tentang produk penghimpunan dana terutama

yang menggunakan prinsip bagi hasil seperti deposito mudharabah.

Peningkatan dana dari sumber investasi ini dapat dialokasikan untuk

meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang

disalurkan kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan porsi

pembiayaan dengan prinsip profit and loss sharing tersebut dapat

mendominasi produk pembiayaan bank syariah. Pada akhirnya,

perbankan syariah dapat meningkatkan kontribusinya dalam

Page 89: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

72

menggerakkan sektor riil sekaligus merubah persepsi masyarakat yang

beranggapan bahwa produk bank syariah sama dengan produk bank

konvensional.

Perbankan syariah perlu memelihara jumlah bagi hasil pada level

yang kompetitif dan menguntungkan dengan cara melakukan penilaian

yang seksama terhadap usaha yang akan dibiayai sehingga pembiayaan

yang disalurkan menghasilkan return yang optimal.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini akan menambah kepustakaan dibidang perbankan

syariah khususnya di Bank Umum Syariah dan dapat dijadikan sebagai

bahan bacaan untuk menambah wawasan khususnya dalam hal

mengenai Modal Sendiri, Simpanan, dan Jumlah Bagi Hasil yang

mempengaruhi Pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian ini

sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya seperti menambahkan teori

terbaru, metode, dan alat uji berbeda dengan objek penelitian yang

lain.

Page 90: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

73

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Anshori, Abdul Ghofur, “Perbankan Syariah di Indonesia”, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta, 2007.

Antonio Syafi‟i, “Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik”, Jakarta : Gema Insani

Press, 2001.

Arifin, Zainul, “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syarah”, Cetakan Ketiga,

Pustaka Alvabet, Jakarta, 2005.

Arifin, Zainul, “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syarah”, Cetakan Keempat,

Pustaka Alvabet, Jakarta, 2005.

Arifin, Zainul, “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Pustaka Alvabet,

Jakarta, 2006.

Ghazali Imam, “Aplikasi Multivariate dengan program SPSS”, Semarang : badan

Penerbit UNDIP, 2001.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,

Semarang : Badan Penerbit Undip, 2006.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,

Semarang : Badan Penerbit Undip, 2009.

Gujarati dan Porter, “Dasar-Dasar Ekonometrika”, Jakarta: Salemba Empat,

2009.

Ikatan Bankir Indonesia. “Memahami Bisnis Bank Syariah”, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2014.

Imamul Arifin, “Membuka Cakrawala Ekonomi”, Jakarta: Setia Purna Inves,

2007.

Ismail, “Perbankan Syariah”, Jakarta: Kencana, 2011.

Jonathan Sarwono, “Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS”, Yogyakarta

: Andi Offset, 2007.

Karim, Adiwarman. “Ekonomi Islam, Suatu Kajian Kontemporer”, Gema Insani

Press, Jakarta, 2004.

Page 91: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

74

Karim, “Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan”, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2004.

Karim, Adiwarman, “Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan”, Edisi Ketiga,

PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

Kasmir, “Manajemen Perbankan”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

Khalil, Jafril, “Prinsip Syariah dalam Perbankan”, Jurnal Hukum Bisnis Vol. 20

Agustus-September, Jakarta, 2002.

Kurniawan, Sadwianto,”Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Dana Kredit Usaha Kecil oleh Bank di Indonesia”, Skripsi Program Studi

Ekonomi Pembangunan FE UII, Yogyakarta, 2001

Muhammad, “Manajemen Bank Syariah”, Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi

Manajemen YKPN, Yogjakarta, 2002.

Muhammad, “Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Perbankan

Syariah”, Yogyakarta: UII press, 2004.

Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2005.

Muhammad, “Manajemen Bank Syariah”, Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi

Manajemen YKPN, Yogjakarta, 2005.

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, “Pendekatan Populer dan

Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”, Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Nazir, “Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014.

Nugroho, Bhuono Agung, “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS”, Edisi Pertama, CV Andi Offset, Yogyakarta, 2005.

Pardede, R. dan Manurung, R., “Analisis Jalur Teori dan Aplikasi dalam Riset

Bisnis”, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta, 2014.

Pramuraharjo, Budi, “Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Deposito

Pembiayaan dan Liquiditas Perbankan Syariah di Indonesia”, Tesis PSTTI,

UI, 2005.

Ridwan Muhammad, “Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT)”, Yogyakarta :

UII pres, 2005.

Page 92: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

75

Rivai, Veithzal, dkk. “Bank and Financial Instituition Management,

Conventional and Sharia System”, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007.

Rivai Vietzal dan Arvian Arifin, “Bank Islam Sebuah Teori Konsep dan

Aplikasi”, Jakarta, Bumi Aksara, 2010.

Rose, Peter S. dan James W. Kolari, “Financial Institution: Understanding and

managing financial services”, Richard D.Irwin, Inc., USA, 1995.

Santoso, Ruddy Tri, (1995) “Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan”, Penerbit:

Andi Offset, Yogyakarta, 2011.

Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Keempat, Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.

Sudarsono Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan

Ilustrasi”, Yogyakarta, Ekonisia, 2003.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

Suharno, “Prinsip-Prinsip Dasar Kebijakan Publik” Yogyakarta: UNY Press,

2009.

Suliyanto, “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”,

Yogyakarta: ANDI, 2011.

Suyatno Thomas, “Kelembagaan Perbankan”, Jakarta, PT Gramedia Pstaka

Utama, 2001.

Veithzal dan Rivai, “Islamic Financial Management”, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2008.

Wiyono, Slamet, “Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah

Berdasar PSAK dan PAPSIT”, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta,

2005.

B. Penelitian / Jurnal

Adnan, Akhyar, “Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL, Prosentase

Bagi Hasil, dan Markup Keuntungan terhadap Pembiayaan pada Perbankan

Syariah”, Jurnal, 2005.

Arumsari, Refita, “Analisis Pengaruh Modal Sendiri, NPF, Prosentase Bagi

Hasil dan Mark Up Keuntungan Terhadap Pembiayaan (Studi Kasus Pada

Page 93: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

76

Bank Umum Syariah Nasional Devisa Periode 2007-2010)”, Jurnal

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,

Yogyakarta, 2012.

Aziza, Ratu, “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Modal Sendiri dan Marjin

Keuntungan Terhadap Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017.

Badruzaman, Najahi, “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi

Hasil, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Terhadap Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah di Indonesia (studi kasus pada pt bank syariah

mandiri)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Buchory, Herry, “Structure of Third Party Funds, Financing Composition and

Non Performing Financing on Islamic Banking Financial Performance”,

Jurnal, 2015.

Fajrin, Isnaini.“Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Non

Performing Financing dan Modal Sendiri Terhadap Volume Pembiayaan

pada Perbankan Syariah Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia”, Jurnal

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.

Giannini, Nur Gilang, “Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”, Accounting Analysis Journal,

Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013.

Hendrasman, Dida, “Analisis Pengaruh Simpanan, Modal Sendiri, Prosentase

Bagi Hasil dan MarkUp Keuntungan Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan

Syariah Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri”, Skripsi, Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah , Jakarta,

2008.

Izzati, Mitzalina, “Analisis Pengaruh Simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK),

Modal (Ekuitas) Non Performing Financing (NPF), Growth Non Performing

Financing (GNPF) terhadap Pembiayaan Istishna pada Bank Umum Syariah

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011 – 2016)”,

Page 94: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

77

Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2017.

Johnson David W and Roger T. Johnson, “Cooperative Learning Methode: A

Meta-Analysis”, Journal of Research in Education, 2002.

Karlina, Sandra, “Analisis Pengaruh Simpanan (DPK), Tingkat Bagi Hasil, dan

NPF Terhadap Pembiayaan (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di

Indonesia) Periode 2011-2015”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017.

Kinanti, Risma, “Influence Of Third-Party Funds, CAR, NPF and FDR Towards

the Returns on Assets of Islamic Banks In Indonesia”, Jurnal, 2013.

Maryanah, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil di Bank

Syariah Mandiri”, Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami, vol.4, No.1,

Hal 17, Jakarta, 2008.

Maula, Khodijah, “Pengaruh Simpanan (DPK), Modal sendiri, Margin

Keuntungan dan Non Performing Financing terhadap Pembiayaan

Murabahah di Bank Syari’ah Mandiri”, Jurnal Fakultas Syariah, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008.

Pratin dan Adnan, Akhyar, “Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL,

Prosentase Bagi Hasil Dan Markup Keuntungan Terhadap Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI)”,

SINERGI 2005. ISSN: 1410-9018, 2005.

Uus Ahmad Husaeni, Irpan Jamil dan Agus Slamet Riadi, “Analysis of the Effect

Third Party Funds and Non Performing Financing toward Return on Assets

of Sharia Rular Bank (BPRS) in Indonesia in the Year 2014 to June 2016”,

Jurnal, 2016.

Wicaksono, Ario, “Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode

DuPont System pada PT Pupuk Kujang Cikampek (2005-2009)”, Skripsi,

Telkom University, 2011.

C. Laporan

Dewan Syariah Nasional DSN nomor : 15/DSN-MUI/IX/2000

Dewan Syariah Nasional nomor 9/DSN/MUI/IV/2000

Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Page 95: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

78

Undang-Undang Perbankan No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Pasal 1

Undang-Undang No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Undang-Undang Tentang Perbankan, Undang-Undang No. 10 Tahun 1992.

Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992

Tentang Perbankan, Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

Page 96: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

79

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

a. Modal Sendiri

Bulan

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Januari 059737973 071803005 063878483 066396465 064166836

Februari 064415091 072201503 063700112 065602727 063738604

Maret 060466692 068667372 059271791 065022903 062401392

April 062030799 068317793 05906387 065357154 062605795

Mei 060813947 067304114 05891034 061768507 062271232

Juni 063070194 066849537 059025061 062643481 061007726

Juli 064046938 071031909 060937093 063523182 064442678

Agustus 064272068 068804047 062065722 064522892 062343778

September 0647531 070258894 062453484 063650859 061089414

Oktober 065077519 068123334 064017556 063986949 060633157

November 065607172 069458284 065611282 065688698 065230713

Desember 068145421 066372185 061003436 060939008 062393176

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK (dalam presentase)

Page 97: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

80

b. Simpanan

Bulan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Januari 148.731 177.930 164.291 173.230 205.783

Februari 150.795 178.154 163.159 173.834 208.429

Maret 156.964 180.945 165.034 174.779 213.199

April 158.519 185.508 164.400 174.135 218.944

Mei 163.858 190.783 164.375 174.354 220.392

Juni 163.966 191.594 162.817 177.051 224.420

Juli 166.453 194.299 165.378 178.768 228.080

Agustus 170.222 195.959 164.561 178.934 225.440

September 171.701 197.141 166.433 198.976 232.349

Oktober 174.018 207.121 165.857 199.462 229.957

November 176.292 209.644 167.150 202.332 232.756

Desember 183.534 217.858 174.895 206.407 238.225

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

c. Jumlah Bagi Hasil

Bulan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Januari 599 898 1.304 1.384 1 .228

Februari 1.194 1.773 2.485 2 .056 2 .401

Page 98: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

81

Maret 1.828 2.700 3.568 3 .100 3 .695

April 2.470 3.657 4.722 4 .064 4 .940

Mei 3.121 6.151 5.927 5 .187 6 .316

Juni 3.819 7.498 7.074 6 .220 7 .590

Juli 4.531 8.951 8.268 7 .304 8 .918

Agustus 5.239 10.374 9.682 8 .254 1 0.243

September 5.996 11.824 10.843 9 .485 1 1.581

Oktober 6.825 13.220 12.087 1 0.640 1 2.877

November 7.668 14.511 13.343 1 1.879 1 4.228

Desember 8.545 16.096 14.772 13.179 15.602

2. Variabel Dependen

a. Pembiayaan

Bulan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Januari 149.672 181.398 1.582 1.893 1.836

Februari 154.072 181.772 3.125 3 .214 3 .551

Maret 161.081 184.964 4.694 4 .781 5 .424

April 163.407 188.063 6.233 6 .326 7 .241

Mei 167.259 189.690 7.797 7 .957 9.048

Juni 171.227 193.136 9.297 9 .501 10.995

Juli 174.486 194.079 10.894 1 1.121 12.980

Page 99: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

82

Agustus 174.537 193.983 12.667 1 2.635 14.861

September 177.320 196.563 14.185 1 3.921 16.758

Oktober 179.284 196.491 15.760 1 6.064 18.677

November 180.833 198.376 17.287 1 7.834 20.588

Desember 184.122 199.330 18.952 1 9.702 22.511

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

Page 100: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

83

Lampiran 2 : Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 65323,26447000

Most Extreme Differences Absolute ,078

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean

Std.

Deviation Variance

Modal Sendiri 60 ,06 ,07 3,85 ,0642 ,00323 ,000

Jumlah BaSil 60 599,00 16096,00 425934,00 7098,9000 4367,29499 19073265,52

0

Pembiayaan 60 1582,00 199330,00 4727037,00 78783,9500 84445,28966 7131006946,

000

Simpanan 60 148731,00 238225,00 11190575,0

0

186509,583

3

23817,34313 567265833,5

00

Valid N

(listwise)

60

Page 101: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

84

Positive ,065

Negative -,078

Test Statistic ,078

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -784298,684 181407,168 -4,323 ,000

Modal Sendiri 16107208,34

0

2725556,546 ,616 5,910 ,000 ,984 1,016

Simpanan -,956 ,437 -,270 -2,191 ,033 ,705 1,419

Jumlah BaSil 1,002 2,365 ,052 ,424 ,673 ,714 1,400

a. Dependent Variable: Pembiayaan

3. Uji Heterokedastisitas

Page 102: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

85

4. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,634a ,402 ,370 67050,16832 ,491

a. Predictors: (Constant), Tingkat BaSil, Modal Sendiri, Simpanan

b. Dependent Variable: Pembiayaan

Lampiran 4 : Uji Hipotesis

1. Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -784298,684 181407,168 -4,323 ,000

Modal Sendiri 16107208,340 2725556,546 ,616 5,910 ,000

Simpanan -,956 ,437 -,270 -2,191 ,033

Jumlah BaSil 1,002 2,365 ,052 ,424 ,673

a. Dependent Variable: Pembiayaan

2. Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 168968805800,

000

3 56322935270,0

00

12,528 ,000b

Residual 251760604000,

000

56 4495725071,00

0

Total 420729409800,

000

59

a. Dependent Variable: Pembiayaan

b. Predictors: (Constant), Tingkat BaSil, Modal Sendiri, Simpanan

Page 103: ANALISIS MODAL SENDIRI, SIMPANAN, DAN JUMLAH BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41015/1/EVI RAYHANUM... · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

86

Lampiran 4 : Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,634a ,402 ,370 67050,16832 ,491

a. Predictors: (Constant), Tingkat BaSil, Modal Sendiri, Simpanan

b. Dependent Variable: Pembiayaan