analisis metode pemisahan biaya tetap dan biaya …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari...

96
ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL DALAM PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT PADA PT. BUMI SARANA BETON SKRIPSI Oleh YUYUNG INDASARI 10573 05359 15 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 08-Aug-2021

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

i

ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL DALAM PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT

PADA PT. BUMI SARANA BETON

SKRIPSI

Oleh

YUYUNG INDASARI 10573 05359 15

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

ii

HALAMAN JUDUL

ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL DALAM PERHITUNGAN BREAK EVEN

POINT PADA PT. BUMI SARANA BETON

Oleh

YUYUNG INDASARI 105730535915

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2019

Page 3: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

i

M O TT O

Katakanlah: “Bahwa aku hanyalah seorang manusia seperti kamu,

diwahyukan kepadaku bahwasanya Tahan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan

mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukannya.” (Q.s.Fushshilat:6).

Jadikan Sifat Sebagai Cerminan Diri

(Yuyung indasari)

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah Ini Saya Persembahkan Kepada :

1. Kedua orangtua tercinta Almarhum Ayahanda Cege Anta dan Ibunda

Nursyamsuriani, yang telah memberikan semangat dan motivasi yang

tiada henti sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini, karena tiada

do’a yang paling khusyu’ selain do’a dari kedua orangtua serta saudara

dan sepupu saya yang selalu memberi motivasi dan semangat dalam

menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini

tulus dan ikhlas meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Para sahabat –sahabat yang selalu memberi bantuan dan memberi

semangat beserta dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Page 4: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

ii

Page 5: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

iii

Page 6: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

iv

Page 7: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

v

ABSTRAK

Yuyung indasari.”Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel dalam Perhitungan Break Even Point (BEP) Pada PT. Bumi Sarana Beton”. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Dr. Hj. Ruliaty, MM dan Abd Salam HB.

Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel serta menghitung BEP berdasarkan jenis produk PT. Bumi Sarana Beton.Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif dengan format Deskriktif, yaitu penulis menggambarkan hasil observasi dan menganalisa data-data yang diperoleh di lapangan. Penulisan tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2019 sampai dengan Oktober 2019.Setelah dilakukan analisa dan pembahasan masalah, perusahaan memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian selama tahun 2018. Hal ini harus dipertahankan dan di tingkatkan agar setiap tahun perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dibanding tahun 2017 dan perusahaan harus melakukan pemisahan biaya tetap dan biaya variabel untuk masing-masing jenis produk. Kata Kunci: Break Even Point, Biaya tetap dan biaya variabel

Page 8: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

vi

ABSTRACT

Yuyung indasari.”The Seperation Of Fixed Costs and Variabel Costs in Relation to The Break Even Point at PT. Bumi Sarana Beton. Thesis Faculty of Economics and Bisiness Depertement of Accounting Muhammadiyah Universiyt of Makassar. Supervised by Dr. Hj. Ruliaty, MM and Abd Salam, HB The purpose of this study is to separated the fixed costs and variabel costs and also the calculation of BEP based on product type PT. Bumi Sarana Beton. The method of analysis used is quantitative with deskriktif format. The authors describe the result of observations and analyze the data obtained in the field. This thesis is the result of research conducted in to October 2018. After calculating and discussion the result of data collections, the authors come to the calculasion that PT. Bumi Sarana Beton during engine sales in 2018 is at stake even, where the compony still obtain a summary and not al loss for 2017. Key words: Break Even Point, Fixed cost and Variabel cost.

Page 9: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim, Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan

ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti

diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita

kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga,

sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai

manakala penulis skripsi yang berjudu “ Analisis Metode Pemisahan Biaya

Tetap dan Biaya Variabel Dalam Perhitungan Break Even Point Pada PT.

Bumi Sarana Beton. “

Skripsi yang dibuat penulis ini bertujuan untuk memenuhi syarat

dalam menyelesaikan program sarjana (S1) pada fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Jufri dan ibu Buati yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih saying dan doa

tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa

mendukung dan memberi semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh

keluarga besar atas segala pengorban, dukungan dan doa restu yang

telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga

apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan

cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Page 10: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

viii

Penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagi pihak. Begitu

pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak

disampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Rahman Rahim, SE.,MM selaku Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Dr.Hj. Ruliaty, MM selaku Pembimbing I dan Abd. Salam,

HB.SE.,M.Si.AK.CA.CSP selaku Pembimbing II terima kasih atas

bimbingan dan nasehat-nasehatnya selama dalam pemeriksaan

skripsi Penelitian ini

5. Segenap Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar, Khususnya dosen-dosen Jurusan

Akuntansi, yang telah mendidik dan mengarahkan penulis selama

dalam proses perkuliahan

6. Buat seluruh teman-teman terkhusu kelas AK 15. E dan seluruh

mahasiswa angkatan 2015 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

7. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi,

Page 11: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

ix

dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan

penulisan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku sekalian di makassar yang banyak memberikan

dukungannya selama ini

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya semoga Allah SWT menerima dan membalas amal perbuatan

baik dari semua pihak yang telah mambantu dan berpartisipasi dalam

penulisan skripsi ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum begitu sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dalam

menyempurnakan dan memperbaiki skripsi ini untuk bertujuan kedepan.

Semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan

wawasan bagi kita semua. Aamiin…

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat, Waalaikumsalam Wr.Wb

Makassar, 2019

Penulis

Page 12: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

x

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v

SURAT PERNYATAAN........................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................ vii

ABSTRAC ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Biaya .......................................................................... 6

1. Pengertian Biaya ................................................................... 6

2. Klasifikasi Biaya ..................................................................... 7

3. Jenis Pemisahan Biaya .......................................................... 9

B. Pengertian Break Even Point ...................................................... 13

Page 13: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

xi

1. Kegunaan BEP ...................................................................... 14

2. Tujuan BEP ........................................................................... 15

3. Kelemahan BEP .................................................................... 17

C. Penelitian Terdahulu ................................................................... 23

D. Kerangka Pikir ............................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ........................................................................... 28

B. Lokasi dan waktu penelitian ........................................................ 28

C. Variabel dan Desain Peneliti ...................................................... 28

D. Defenisi Operasional Variabel ..................................................... 29

E. Teknik pengumpulan data ........................................................... 30

F. Teknik Analisis data .................................................................... 31

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan.......................................................34

B. Penyajian Data Hasil Penelitian......................................................37

C. Pembahasan...................................................................................61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.....................................................................................64

B. Saran..............................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 66 LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Laporan Stock Produksi ................................................ 38 Tabel 4.2 Nilai Persentase ............................................................ 38 Tabel 4.3 Biaya Produksi .............................................................. 39 Tabel 4.4 Pemisahan Biaya Bahan Baku Paving Blok .................. 40 Tabel 4.5 Pemisahaan Biaya Bahan Baku Topi Uskup ................. 41 Tabel 4.6 Pemisahan Biaya Bahan Baku Casten .......................... 42 Tabel 4.7 Pemisahan Biaya Bahan Baku Bataco .......................... 43 Tabel 4.8 Pemisahan Biaya Tenaga Kerja Paving Blok ................ 44 Tabel 4.9 Pemisahan Biaya Tenaga Kerja Topi Uskup ................. 45 Tabel 4.10 Pemisahan Biaya Tenaga Kerja Casten ....................... 46 Tabel 4.11 Pemisahan Biaya Tenaga Kerja Bataco ....................... 47 Tabel 4.12 Pemisahan Biaya Overhead Paving Blok ..................... 48 Tabel 4.13 Pemisahan Biaya Overhead Topi Uskup ...................... 49 Tabel4.14 Pemisahan Biaya Overhead Casten ............................ 50 Tabel4.15 Pemisahan Biaya Overhead Bataco ............................. 51 Tabel4.16 Pemisahan Biaya Overhead Paving Blok ..................... 52 Tabel4.17 Pemisahan Biaya Overhead Topi Uskup ...................... 54 Tabel4.18 Pemisahan Biaya Overhead Casten ............................ 55 Tabel4.19 Pemisahan Biaya Overhead Bataco ............................. 56 Tabel4.20 Biaya Tetap Untuk Biaya Overhead ............................. 58 Tabel4.21 Biaya Variabel Untuk Paving Blok ................................ 58 Tabel4.22 Biaya Variabel Untuk Topi Uskup ................................. 59 Tabel4.23 Biaya Variabel Untuk Casten ....................................... 59 Tabel4.24 Biaya Variabel Untuk Bataco ........................................ 60 Tabel4.25 Biaya Variabel Untuk Setiap Jenis Produk ................... 60 Tabel4.26 Menghitung BEP .......................................................... 61

Page 15: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia bisnis, Informasi merupakan alat yang penting bagi

manajemen untuk membantu menggerakkan dan mengembangkan kegiatan

perusahaan. menurut Mulyadi(2015:8) “Biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi

atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.”Dengan

menggunakan informasi akuntansi manajemen, maka akan membantu

manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif, mengurangi

ketidakpastian dan mengurangi risiko dalam memilih alternatif. Dengan

menggunakan informasi manajemen ini, bisa dilakukan pengendalian

manajemen. Hal ini disebabkan informasi akuntansi manajemen

menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang

bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya.

Break even point yang biasa disingkat BEP atau yang sering dikenal

dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi

akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

Revenue/Sales, Cost, Volume dan Profit. Analisa break even point sangat

penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi

berapa jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan mengetahui break

even point kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi,

harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pemimpin

untuk mengambil kebijaksanaan. BEP atau titik impas juga sangat penting

1

Page 16: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

2

bagi manajemen untuk mengambil keputusan untuk menarik produk atau

mengembangkan produk atau untuk menutup anak perusahaan.

Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai

dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya

tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total

biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total

biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding.

Biaya tetap adalah biaya secara total tetap dalam relevan (relevant

range) tetapi per-unit berubah. Dalam jangka panjang sebenarnya semua

biaya bersifat variabel meskipun beberapa jenis bisa tampak sebagai biaya

tetap. Jika diharapkan aktivitas meningkat melebihi kapitas sekarang maka

biaya tetap harus dinaikkan untuk menangani kenaikan volume yang di

inginkan. Misalkan manajemen merencanakan untuk menambah produksi

melebihi kapasitas sekarang makaakibat penambahan tersebut memerlukan

tambahan terhadap biaya tetap seperti, tambahan pabrik, peralatan,

mesin,tenagakerja tidak langsung dan mungkin saja terjadi penambahan

terhadap supervisi yang akan mengawasi jalannya proses pembuatan

prosese tersebut.

Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah sebanding

dengan aktivitas atau volume produksi alam rentang relevan tetapi perunit

bersifat tetap. Bahan langsung dan tenaga kerja langsung dapat digolongkan

sebagai biaya variabel.

Komponen-komponen yang memiliki peran pada BEP adalah biaya.

Biaya merupakan faktor kunci yang sangat penting didalam manaksir biaya

masa depan dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Biaya disini

Page 17: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

3

merupakan biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel, dimana

dalam prakteknya untuk menentukan atau memisahkan suatu jenis biaya

apakah itu termasuk biaya tetap atau variabel bukan hal yang mudah. Biaya

variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan satu unit

produk, jadi bila tidak melakukan aktivitas produksi maka biaya variabel ini

tidak akan muncul, sedangkan biaya tetap merupakan biaya yang keluar

untuk semua aktivitas baik itu untuk produksi ataupun bukan untuk produksi.

Perhitungan analisis Break Even Point (BEP) biaya yang terjadi harus

dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya

yang jumlah totalnya tetap dan dalam relevan dengan adanya perubahan

volume kegiatan. Analisis Break Even Pointmenyajikan informasi hubungan

biaya, volume, dan laba kepada manajemen, sehingga memudahkannya

dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian laba

usaha di masa yang akan datang.

PT. Bumi Sarana Beton adalah perusahaan Manufaktur yang

memproduksi lebih dari satu produk bahan baku di antaranya Paving

block,Topi uskup,Cansteen dan Bataco. Setiap memproduksi produk

perusahaan tidak menghitung terlebih dahulu berapa per palet bahan baku

yang harus di produksi setiap perbulan, jangan sampai memproduksi bahan

baku terlalu banyak dan perusahaan tidak mengetahui tingakt BEP setiap

jenis yang akan diproduksi.

Selama ini PT. Bumi Sarana Beton tidak melakukan pemisahaan biaya

tetap dan biaya variabel berdasarkan jenis produk yang diproduksinya, Hal

ini menyebabkan perusahaan tersebut tidak dapat menentukan berapa besar

biaya yang harus dibebankan pada setiap jenis produk yang dihasilkan, dan

Page 18: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

4

akhirnya perusahaan tidak dapat mengetahui tingkat BEP untuk setiap jenis

produk, jangan sampai diproduksi banyak tetapi tidak menguntungkan bagi

perusahaan tersebut .

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

malakukan penelitian yang berjudul “Analisis Metode Pemisahan Biaya

Semi Tetap dan Biaya Variabel Dalam Perhitungan Break even Point

Pada PT. Bumi Sarana Beton”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian pada latar belakang di atas, maka

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Metode Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel dalam

Perhitungan Break Even Point Pada PT. Bumi Sarana Beton ?

2. Apakah Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel dengan

Berdasarkan Jenis Poduk dapat Mempengaruhi Keuntungan Pada PT.

Bumi Sarana Beton?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui metode pemisahanBiaya Tetap dan Biaya Variabel

berdasarkan jenis produk yang di untungkan PT. Bumi Sarana Beton.

2. Untuk mengetahui perhitungan break even point berdasarkan jenis

produk pada perencanaan laba PT Bumi Sarana Beton.

Page 19: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

5

D. Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan

dapat berguna untuk :

a) Kegunaan Teoritis

1. Sebagai sumbangan pikiran dalam pengembangan ilmu akuntansi,

khususnya yang berkaitan dengan akuntansi manajemen.

2. Dapat dijadikan sebagai referansi dan perbandingan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang BEP (Break Even Point).

3. Bagi Akademisi, Dapat digunakan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya manajemen keuangan

b) Kegunaan Praktis

1. Memotivasi perusahaan untuk menerapkan pemisahan biaya dalam

memproduksi suatu produk, agar perusahaan dapat mengetahui

berapa biaya tetap dan biaya variabel dalam setiap produk yang di

produksi.

2. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi

manajemen dalam pengambilan keputusan, serta perusahaan juga

dapat mengetahui BEP dalam setiap produk yang dimiliki.

Page 20: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Biaya

1. Pengertian Biaya

Biaya adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi

barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan

di masa mendatang. Berdasarkan perilakunya dalam hubungannya dengan

perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu:

biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Selain itu, pengertian biaya

secara luas mengandung empat unsur antara lain:

a. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi

b. Diukur dengan satuan uang

c. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi

d. Untuk tujuan tertentu

Menurut (Rahmawati, 2015): 1 Biaya adalah pengalokasian sumber daya

yang telah habis terpakai untuk menghasilkan sesuatu untuk keperluan

operasional, atau pengorbanan sumber daya, baik yang masa manfaatnya

langsung habis pada saat hasil telah tercapai (Expences) ataupun sumber daya

yang telah digunakan tapi masa manfaatnya masih ada dimasa yang akan

datang terutama untuk memperoleh barang dan jasa (Cost).

Menurut (Carter & Milton, 2016) mendefenisikan bahwa “Biaya sebagai

nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat”. Sedangkan

menurut (Harahap, 2016): 240 dalam bukunya mendefinisikan ”Biaya sebagai

penurunan gross dalam asset atau kenaikkan gross dalam kewajiban yang diakui

6

Page 21: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

7

dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan

lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya adalah semua harga

yang telah dipakai atau digunakan untuk memperoleh pendapatan dalam sebuah

perusahaan.

2. Klasifikasi Biaya

Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung

pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas

bisnis. Studi dan analisis yang hati-hati atas dampak aktivitas bisnis atas biaya

umumnya akan menghasilkan klasifikasi biaya.

Menurut (Carter & Milton, 2016):57) menjelaskan bahwa“Biaya umumnya

akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran sebagai biaya tetap, biaya

variabel, atau biaya semivariabel.”

Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai klasifikasi biaya:

a. Pengertian Biaya Tetap

Biaya Tetap yaitu biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas

bisnis meningkat atau menurun. Yang termasuk dalam kelompok biaya ini

adalah biaya penyusutan (bangunan, mesin, kendaraan, dan aktiva tetap

lainnya), gaji dan upah yang dibayar secara tetap, biaya sewa, biaya

asuransi, pajak, dan biaya lainnya yang besarnya tidak terpengaruh oleh

volume penjualan. Jadi, biaya tetap adalah biaya yang memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1) Biaya tetap jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh

perubahan volume kegiatan atau aktivitas dengan tingkatan tertentu.

Page 22: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

8

2) Biaya tetap per satuan (unit cost) berubah berbanding terbalik dengan

perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin

rendah biaya satuan, semakin rendah volumen kegiatan semakin

tinggi biaya satuan.

3) Biaya tetap untuk kepentingan perencanaan dan pengambilan

keputusan dibagi menjadi tiga yaitu: discretionary fixed cost,

commited fixed cost dan biaya tetap bertingkat.

b. Pengertian Biaya Variabel

Biaya variabel yaitu biaya yang secara total meningkat secara proporsional

terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional

terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya bahan

baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, beberapa

tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, pengerjaan ulang, dan unit-unit

yang rusak.

c. Pengertian Biaya Semi Variabel

Biaya Semi Variabel yaitu biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-

karakteristik dan biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya tersebut

adalah biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara, perlengkapan,

pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa

kelompok untuk karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan, biaya

perjalanan dinas, dan biaya hiburan. Jadi biaya semi variabel memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan

volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding.

Page 23: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

9

Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya,

semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total

biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding.

2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan

perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai

dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan

semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan

semakin tinggi biaya satuan.

Biaya semi variabel memiliki unsur biaya tetap dan biaya variabel. Untuk

memisahkan biaya semi variabel ke dalam elemen biaya tetap dan biaya

variabel, ada dua pendekatan yang digunakan yaitu:

a. Pendekatan analisis (Analytical Approach)

Dalam pendekatan ini diadakan kerjasama antara bagian teknik dengan

bagian penyusunan anggaran untuk mengadakan penyelidikan terhadap

tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan, untuk menentukan perlu tidaknya suatu

biaya, jumlah biaya pada berbagai kegiatan untuk pekerjaan tertentu,

metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan jumlah biaya yang

bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada berbagai

tingkat kegiatan.

b. Pendekatan Historis (Historical Approach)

Pendekatan ini mencoba menentukan fungsi biaya dengan cara

menganalisis tingkah laku biaya yang terjadi di masa lalu dalam

hubungannya dengan volume kegiatan. Dalam pendekatan historis, data

biaya selama beberapa periode dikumpulkan dan dihitung biaya tetap dan

biaya variabelnya dengan menggunakan metode tertentu.

Page 24: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

10

4. Jenis Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Dalam melakukan pemisahan biaya tetap dan biaya variabel metode yang

digunakan adalah :

a. Metode Kuadrat Terkecil ( Least Squares Method )

Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable

tidak bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya

ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas

(Independent Variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel

x menunjukkan volume kegiatan. Contoh: biaya semi variable adalah biaya

listrik dan biaya pemeliharaan dll.

Metode ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Kelebihan dari

Least Square Method adalah metode ini dapat menghasilkan persamaan biaya

yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Serta tidak ada data biaya

yang tidak digunakan. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah kesulitan

apabila dalam perhitungannya digunakan secara manual. Menurut Darsono

Prawironegoro dan Ari Perwanti dalam bukunya, perhitungan Metode Least

Square:

y= a + bx

Keterangan:

y = variabel yang tidak bebas

x = variabel waktu (tahun)

a = mencari nilai konstan

b = parameter

Page 25: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

11

Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai

berikut:

y= a + bx

dimana :

a =

dan b =

maka di peroleh persamaan untuk rumas biaya tetap dan biaya variabel sebagai

berikut:

Rumus biaya variabel

b= ( )

( )

Rumus biaya tetap

a =

b. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method)

Metode titik tertinggi dan titik terendah adalah metode yang memisahkan

biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan

kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dan titik terendah. Metode titik tertinggi

dan terendah memiliki keunggulan dan kelemahan.

Keunggulannya adalah metode ini sangat sederhana sehingga mudah

dihitung dan dipakai. Sedangkan kelemahannya adalah kurang teliti dan cermat

Page 26: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

12

karena hanya didasarkan pada dua tingkatan kapasitas yang ekstrim, yaitu

tertinggi dan terendah, tingkata kapasitas yang lain tidak dipertimbangkan.

Perbedaan antara kedua titik tersebut disebabkan karena adanya

perubahan kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan, sehingga

persamaan Y= a+b(x) dapat ditentukan. Adapun langkah-langkah memisahkan

biaya variabel dan biaya tetap dengan metode titik tertinggi dan terendah

Menurut Darsono Prawironegoro dan Ari Perwanti dalam bukunya “Akuntansi

Manajemen”, adalah:

Menentukan biaya variabel satuan= b

Biaya pada titik tertinggi yt = a + bxt

Biaya pada titik terendah yr = a + bxr

Pebedaan yt - yr = bxt - bxr

Jadi: b(xt - xr) = yt - yr

Dimana:

yt = Jumlah biaya pada tiik tertinggi

yr = Jumlah biaya pada titik terendah

a = Jumlah total biaya tetap

xt = Kapasitas tertinggi

xr = Kapasitas terendah

Page 27: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

13

Menentukan besarnya total biaya tetap = a. Jadi total biaya tetap pada a

dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi dan pada titik terendah, dengan

rumus adalah sebagai berikut:

Pada tititk tertinggi adalah: a = yt - bxt

Pada titik terendah adalah: a = yr – bxr

3) Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber

ekonomi yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk.

Perhitungan Harga pokok Produk dapat digunakan untuk menentukan harga jual

yang akan diberikan kepada pelanggan sesuai dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan dalam proses produksi.

Menurut James C. Van Horne dan Jhon M. Wachcowicz, JR (2015:196)

mendefinisikan bahwa:

“Harga pokok penjualan merupakan biaya produk (biaya yang dapat ditelusuri) yang menjadi biaya suatu periode hanya jika produk tersebut dijual; sama dengan persediaan awal ditambah biaya barang yang dibeli dikurangi persediaan akhir.” Sedangkan menurut (Ismaya, 2016):395) mendefinisikan bahwa“Harga

pokok penjualan adalah nilai persediaan awal ditambah pembelian selama tahun

buku, dikurangi nilai persediaan akhir.”

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok penjualan

dapat diartikan sebagai jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproses bahan

baku menjadi barang jadi dalam suatu periode tertentu.

Adapun Komponen-komponen yang terdapat pada Harga Pokok Produksi

adalah:

Page 28: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

14

a. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

dalam produksi untuk membuat barang atau produk, biasanya 100% bahan

baku merupakan masuk dalam produk yang telah jadi.

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya ini timbul ketika pemakaian biaya berupa tenaga kerja yang

dilakukan untuk mengolah bahan menjadi barang jadi, biaya tenaga kerja

langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang

langsung terlibat dalam pengolahan bahan menjadi produk.

c. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik timbul akibat pemakain fasilitas-fasilitas yang

digunakan untuk mengolah bahan seperti mesin, alat-alat, tempat kerja dan

sebagainya. Dan yang lebih jelas lagi adalah biaya overhead pabrik terdiri dari

biaya diluar dari biaya bahan baku.

B. Pengertian BEP

Break even point adalah salah satu teknik analisis untuk mempelajari

hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume penjualan

dan merupakan teknik untuk menggabungkan, mengkoordinasi, menafsirkan

data dan distribusi untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

Menurut (Irawati, 2015):161) mendefenisikan bahwa “Break even point

adalah keadaan dimana tingkat penjualan dan total biaya sama pada tingkat

volume produksi atau volume penjualan tertentu, sehinga perusahaan tidak

memperoleh laba dan tidak menderita suatu kerugian”. Sedangkan Menurut

Page 29: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

15

(Hansen & Mowen, 2015):274) “BreakEven Point merupakan suatu alat yang

sangat berguna untuk perencanaan danpengambilan keputusan”.

Menurut (Sutrisno, 2016):178) adalah sebagai berikut “Break even Point

adalah suatu kondisi dimana pada periode tersebut perusahaan tidak mendapat

keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.”

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa break even point

adalah suatu keadaan atau kondisi dimana perusahaan belum memperoleh laba

dan tidak menderita kerugian karena saat itu penghasilan yang diterima sama

dengan biaya yang dikeluarkan.

2. Tujuan Break Even Point

Tujuan Break Even Point pada perusahaan adalah :

a. Mengevaluasi tujuan laba dari perusahaan secara keseluruhan.

b. Menyajikan data-data biaya dan laba kepada Manajemen

c. Mengganti sistem laporan yang tebal-tebal dengan suatu grafik yang mudah

dibaca dan dimengerti

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan analisa

Break Event Pointadalah untuk mengetahui beberapa volume penjualan minimal

yang harus dicapai pada tingkat harga tertentu agar perusahaan tidak menderita

rugi dan juga tidak memperoleh laba dengan demikian dapat diketahui pada

tingkat penjualan tertentu diatas break event point bukan hanya alat untuk

perencanaan laba tetapi juga merupakan alat pelaporan yang baik bagi

manajemen.

Page 30: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

16

1. Kegunaan Break Even Point

Analisis break even point ini selain digunakan untuk menganalisis pada unit

berapa atau pada omzet penjualan berapa perusahaan tidak menderita rugi dan

tidak menerima keuntungan.

Menurut (Irawati, 2015):161 memaparkan kegunaan break even point

adalah sebagai berikut :

1. Untuk menunjukkan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai, jika

perusahaan ingin mendapatkan laba.

2. Untuk membantu menganalisis rencana untuk modernisasi atau otomatisasi

untuk mengganti biaya variabel menjadi biaya tetap.

3. Untuk membantu menganalisis pengaruh-pengaruh dari ekspansi terhadap

tingkat operasi atau kegiatan.

4. Untuk membantu dalam keputusan mengenai produk baru dalam hal biaya

dan hasil penjualan.

Menurut Sutrisno menjelaskan ada beberapa manfaat lain yang bisa

diambil dengan menggunakan konsep break even point yaitu sebagai berikut :

1) Perencanaan Penjualan atau Produksi

Pada setiap awal periode perusahaan sudah harus mempunyai

perencanaan produksi dan penjualan. Rencana produksi dan penjualan bisa

direncanakan dengan menggunakan konsep break even point.

2) Perencanaan Harga Jual Normal

Salah satu keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan adalah

penentuan harga jual. Harga jual merupakan sejumlah uang yang dibayarkan

oleh pembeli untuk mendapatkan barang/jasa yang diinginkan. Bagi

perusahaan harga jual harus bisa menutup semua biaya dan target

Page 31: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

17

keuntungan. Apabila tidak bisa menutup target laba, apalagi biaya yang

dikeluarkan berarti perusahaan dalam kondisi rugi. Dalam membuat rencana

harga jual, perusahaan mendasarkan pada proyeksi penjualan yang telah

direncanakan, serta target laba pada periode yang bersangkutan.

3) Perencanaan Metode Produksi

Analisis break even point ini juga sering digunakan untuk menentukan

alternatif pemilihan metode produksi atau mesin produksi. Ada mesin produksi

yang mempunyai karakteristik biaya tetap rendah tetapi biaya variabel tinggi

(sering disebut padat karya) atau biaya tetap tinggi tetapi biaya variabel

perunit rendah (sering disebut padat modal). Dari dua pilihan tersebut, mana

yang akan dipilih apakah dengan padat karya atau padat modal?.Untuk

memilih alternatif mana yang terbaik, bisa digunakan analisis biaya, laba, dan

volume (cost, profit, volume analysis).

4) Titik Tutup Pabrik

Apabila kondisi perusahaan sudah menunjukkan biaya total melebihi

penjualan totalnya, yang artinya bahwa perusahaan beroperasi dibawah titik

break even, apakah perusahaan sebaiknya ditutup atau tetap dipertahankan.

Untuk itu manajemen harus menganalisis apakah kondisi yang demikian akan

berlanjut dalam waktu yang relatif lama, atau tidak. Ada kemungkinan

manajemen harus memutuskan untuk menghentikan sementara atau

seterusnya apabila kondisi sudah sedemikian parahnya. Alat yang dapat

digunakan manajemen dalam mengadakan analisis penutupan perusahaan

tersebut adalah analisis titik tutup pabrik atau sering disebut shut down point.

Apabila perusahan beroperasi dibawah break even point berarti perusahaan

secara akuntansi mengalami kerugian namun secara cash flow atau aliran

Page 32: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

18

kas perusahaan masih mendapatkan sisa kas, selama penerimaan

pengahasilan masih bisa menutup biaya variabel dan biya tetap tunai. Biaya

tetap tunai adalah biaya tetap yang dikeluarkan secara tunai seperti

pembayaran gaji, biaya promosi, sewa gedung, dan biaya tetap tunai lainnya.

Artinya pada kondisi tersebut perusahan masih bisa membayar gaji

karyawannya, walaupun untuk membayar biaya tetap tidak tunai (penyusutan)

tidak mencukupi. Tetapi kalau penerimaan penjualan tidak bisa menutup biaya

variabel dan biaya tetap tunai, maka perusahaan sudah harus ditutup.

2. Kelemahan Break Even Point

Adapun kelemahan dari BEP adalah sebagai berikut:

a. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataan harga

ini kadang-kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan

dan penawaran di pasar. Untuk menutupi kelemahan itu, maka harus

dibuat analisis sensitivitas untuk harga jual yang berbeda.

b. Asumsi terhadap cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga

mengandung kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi

volume penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus berubah karena

pembelian mesin-mesin atau peralatan lainnya.Dengan demikian juga

perhitungannya biaya variabel perunit juga akan dapat dipengaruhi

perubahan ini.

c. Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis.

d. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.

e. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan

volume.

Page 33: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

19

3. Asumsi yang digunakan dalam Break Even Point

Mudah tidaknya perhitungan atau penutupan titik break even point

tergantung pada konsep-konsep yang mendasari atau asumsi yang digunakan

didalamnya.

Menurut (Irawati, 2015):172), memaparkan asumsi dasar yang digunakan

dalam break even point adalah sebagai berikut :

a. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam

biaya tetap dan biaya variabel.

b. Biaya vaiabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan

volume, sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.

c. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan,

sedangkan biaya tetap perunit akan berubah-ubah.

d. Harga jual perunit konstan selama periode dianalisis.

e. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.

f. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan

membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan

hasil penjualan” setiap produk tetap.

Metode Perhitungan Break Even Point

Metode Perhitungan Break Even Point dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Metode Break Even Point dengan Produk Tunggal

Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada tingkat break even point

dapat dilakukan dengan menggunakan suatu rumus tertentu, tetapi untuk

menggambarkan tingkat volume dengan laba maka diperlukan grafik atau bagan

Page 34: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

20

break even point. Secara matematik tingkat break even point dapat ditentukan

dengan berbagai rumus.

Menurut Sutrisno mengemukakan metode perhitungan break even point

dapat ditentukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut :

Dengan Pendekatan Matematik

Ada dua cara perhitungan break even point dengan pendekatan matematik,

yaitu :

Rumus break even point adalah sebagai berikut :

1) Atas Dasar Unit

P.Q = V.Q + FC

PQ – V.Q = FC

(P - V) Q = FC

FC Q =

P – V

Dimana :

P = Harga jual perunit

V = Biaya variabel perunit

FC = Fixed Cost

Q = Kuantitas penjualan

Maka didapat rumus break even point dalam unit, sebagai berikut :

Sumber:Sutrisno, Manajemen Keuangan , Teori, Konsep dan Aplikasi.(2007:180)

FC BEP = P - V

Page 35: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

21

2) Atas Dasar Rupiah

Apabila diinginkan break even point dalam rupiah, maka dari formulasi

rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harganya (P), sehingga :

Sumber : Sutrisno, Manajemen Keuangan , Teori, Konsep dan Aplikasi. (2007:180)

ATAU

Sumber : Abdul Halim, Manajemen Keuangan Bisnis. (2007:189)

b. Metode Perhitungan Break Even Point dengan Multi Produk

Perusahaan yang memproduksi barang lebih dari satu produk cenderung

mengalami kesulitan dalam menentukan berapa besar proporsi yang harus

dibebankan pada tiap produk yang dihasilkan sehingga dalam suatu analisa BEP

dapat memperoleh hasil yang memuaskan dan optimal. Selama ini ada beberapa

dasar pendapat yang dijadikan dasar perbandingan penenteuan BEP pada

perusahaan yang produksinya beragam. “Apabila perusahaan itu membuat lebih

dari satu jenis produk maka harus diperlakukan seperti membuat suatu jenis

barang“ (Sigit, 2015);30).

FC BEP = V

1- P

BEP = Biaya Tetap Setahun

Biaya Variabel 1-

Penjualan

Page 36: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

22

Dari teori di atas dapat dikatakan bahwa pengalokasian setiap biaya harus

seimbang dengan peegorbanan yang dikeluarkan untuk masing-masing produk

sehingga tidak terjadi pembebanan yang terlalu besar terhadap salah satu jenis

produk tertentu sehingga biaya harus dipisahkan sesuai dengan jenis biaya

tersebut. Apabila biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap jenis produk dapat

dipisahkan maka akan dapat diketahui batas kontribusi untuk setiap produk

terhadap laba perusahaan. Adapun rumsu BEP untuk multi produk menurut

Ronald W. Hilton dalam bukunya “Managerial Accounting” (2015:30)

Rumus BEP Multi Produk:

BEP (unit) =

Dimana:

CMRT = Unit Kontribusi Marjin x Proporsi Penjualan

Ket : CMRT = Contribusi Marjin Rata-rata Tertimbang

Dengan Pendekatan Grafik

Salah satu pendekatan penentuan titik break even point adalah dengan

menggambarkan unsur-unsur biaya dan penghasilan ke dalam suatu gambar

grafik. Pada grafik tersebut nampak garis-garis biaya variabel, biaya tetap, total

biaya, dan garis total penghasilan.

Page 37: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

23

Daerah rugi Total penghasilan

Total biaya

BEP Biaya variabel

Daerah laba

Sumber : Susan Irawati, Manajemen Keuangan. (2015:164)

Grafik Break Even Point 2.1

c. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Break Even Point

Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung , Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi break even point adalah :

1. Perubahan Harga Jual

Seperti yang telah diuraikan dimuka bahwa dalam melakukan analisa

BEP (titik impas) digunakannya asumsi terhadap harga jual per unit yang bersifat

konstan. Sekarang bagaimana jika manajemen perusahaan dalam usahanya

meningkatkan penjualan harus melakukan kenaikan harga jual. Jadi harga jual P

naik dan dengan asumsi semua faktor biaya tetap dan biaya variabel sementara

tidak mengalami perubahan atau tetap.

2. Perubahan Biaya

Terhadap perubahan biaya tetap dan biaya variabel akan berpengaruh

kepada keseluruhan jumlah biaya dan pasti akan sangat berpengaruh terhadap

volume penjualan, dengan perubahan jumlah biaya sangat berpengaruh

terhadap jumlah volume pada tingkat perusahaan mancapai titik impas.

Page 38: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

24

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama yaitu skripsi Purnaning mahanani dan Mahsina arif

rahman, Universitas Indonesia pada tahun 2015 dengan judul Analisis

Penerapan Metode Break Even Point Sebagai Alat Pengambilan Keputusan

Dalam Rangka Meningkatkan Perencanaan Laba Perusahaan (Studi Kasus

Pada PT. Widaya Inti Plasma diSidoarjo). Dalam penelitianya peneliti

menggunakan metode Kualitatif dan jenis penelitian adalah Deskriptif. Metode ini

dilakukan menunjukkan bahwa posisi Perusahaan PT. Widaya Inti Plasma masih

berada dalam daerah laba. Cukup dengan mempertahankan penjualan dan

mempertahankan harga jual dan kualitas maka perusahaan dapat bersaing

kompotior dengan yang lain.

Penelitian kedua yaitu Yunita E. Baris Mahasiswi Universitas Manado

pada tahun 2014 dengan judul Analisis Break Even Point Sebagai Alat

Perencanaan Laba Produk Gorengan Pada Usaha Kecil Menengah (Ukm) di

Kawasan Boulevard Manado. Dalam penelitianya peneliti menggunakan metode

kualitatif den jenis penelitian adalah deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan

UD Jarod, UD Hollywood, UD Pada Idi, UD Fanakey, dan UD Al Hilal, sudah

mampu mengoptimalkan kinerjanya sehingga sudah memperoleh penjualan di

atas break even. Para pengusaha di kawasan Boulevard Manado sebaiknya

melakukan pengklasifikasian biaya berdasarkan perilaku biaya yang diperlukan

dalam melakukan perencanaan laba yang lebih baik lagi untuk keuntungan yang

lebih besar.

Penelitian ketiga yaitu Nirmala Buata Mahasiswi universitas indonesia

pada tahun 2015 dengan judul Analisis Perencanaan Laba Perusahaan Melalui

Penerapan Break Even Point Pada Pt. Tira Austenite Tbk menggunakan metode

Page 39: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

25

deskriptif dengan hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum kinerja

penjualan dan pengelolaan biaya-biaya yang dilakukan oleh PT. Tira Austenite

Tbk Bitung sudah cukup efisien Selama tahun 2009-2011 PT. Tira Austenite Tbk

memproduksi produk Oksigen 6 m3 dan karbondioksida di atas titik impas

dengan kata lain PT. Tira Austenite Tbk mampu memperoleh laba, dan laba ini

bergerak cukup signifikan dari hasil penjualan dan hal tersebut berarti

perusahaan telah mampu merencanakan perolehan laba dengan sebaik

mungkin. Pihak manajemen sebaiknya mempertahankan penggolongan biaya-

biaya, agar tetap cermat dan efisiensi.

Penelitian keempat yaitu Joy Toar Pangemanan mahasiswa universitas

indonesia pada tahun 2016 dengan judul Analisis Perencanaan Laba

Perusahaan Dengan Penerapan Break Even Point Pada Pt. Kharisma Sentosa

Manado. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan menunjukkan hasil

penelitian menunjukkan secara umum kinerja penjualan dan pengelolaan biaya-

biaya yang dilakukan oleh PT. Kharisma Sentosa Manado sudah efisien. Selama

tahun 2013-2015 PT. Kharisma Sentosa Manado mampu menjual mobil Xenia

Sporty 1.3 (MT) di atas titik impas dengan kata lain PT. Kharisma Sentosa

Manado mampu memperoleh keuntungan, dan keuntungan ini bergerak cukup

signifikan dari hasil penjualan dan hal tersebut berarti PT. Kharisma Sentosa

Manado telah mampu merencanakan perolehan laba dengan sebaik mungkin.

Penelitian ke lima yaitu Gracea Elyda Safaret Sembiring pada tahun 2015

mahasiswi universitas yogyakarta dengan judul Analisa Biaya Tetap Dan

Variabel Pada Penetapan Harga Pokok Sewa Apartemen Di Yogyakarta dengan

metode kualitatif dan menunjukan hasil penelitian Dengan simulasi pada margin

profit 10%, didapatkan harga pokok sewa masing-masing tipe yaitu tipe studio

Page 40: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

26

adalah Rp 20,600,157.72 /unit/tahun, tipe studio deluxe dengan margin profit

10% harga pokok sewanya adalah Rp24,250,092.90/unit/tahun tipe 1BR dengan

margin profit 10% harga pokok sewanya adalah Rp39,986,855.31/unit/tahun, dan

tipe 2BR dengan margin profit 10% harga pokok sewanya adalah Rp

53,583,341.60/unit/tahun.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

1 Purnaning

mahanani,

Mahsina,

Arief

Rahman

(2015)

Analisis

Penerapan

Metode Break

Even Point

Sebagai Alat

Pengambilan

Keputusan

Dalam Rangka

Meningkatkan

Perencanaan

Laba

Perusahaan

Deskriptif

Kualitatif

Hasil Penelitian yang telah

dilakukan menunjukkan

bahwa posisi Perusahaan

PT. Widaya Inti Plasma

masih berada dalam daerah

laba. Cukup dengan

mempertahankan penjualan

dan mempertahankan harga

jual dan kualitas maka

perusahaan dapat bersaing

kompotior dengan yang lain.

2 Yunita E.

Baris,

Jullie J.

Sondakh

(2014)

Analisis Break

Even Point

Sebagai Alat

Perencanaan

Laba Produk

Gorengan Pada

Usaha Kecil

Menengah

(Ukm) di

Deskriptif Hasil penelitian menunjukkan

UD Jarod, UD Hollywood,

UD Pada Idi, UD Fanakey,

dan UD Al Hilal, sudah

mampu mengoptimalkan

kinerjanya sehingga sudah

memperoleh penjualan di

atas break even. Para

pengusaha di kawasan

Page 41: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

27

Kawasan

Boulevard

Manado

Boulevard Manado

sebaiknya melakukan

pengklasifikasian biaya

berdasarkan perilaku biaya

yang diperlukan dalam

melakukan

perencanaan laba yang

lebih baik lagi untuk

keuntungan yang lebih

besar.

3 Nirmala

Buata1

Ventje

Ilat2 S.S.

Pangeman

an

(2015)

Analisis

Perencanaan

Laba

Perusahaan

Melalui

Penerapan

Break Even

Point Pada Pt.

Tira Austenite

Tbk Bitung

Deskriptif Hasil penelitian menunjukan

bahwa secara umum kinerja

penjualan dan pengelolaan

biaya-biaya yang dilakukan

oleh PT. Tira Austenite Tbk

Bitung sudah cukup efisien

Selama tahun 2009-2011

mampu memperoleh laba,

dan laba ini bergerak cukup

signifikan dari hasil

penjualan dan hal tersebut

berarti perusahaan telah

mampu merencanakan

perolehan laba dengan

sebaik mungkin. Pihak

manajemen sebaiknya

mempertahankan

penggolongan biaya-biaya,

agar tetap cermat dan

efisiensi.

Page 42: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

28

4 Joy Toar

Pangeman

an

(2016)

Analisis

Perencanaan

Laba

Perusahaan

Dengan

Penerapan

Break Even

Point Pada Pt.

Kharisma

Sentosa

Manado

Deskriptif Hasil penelitian

menunjukkan secara umum

kinerja penjualan dan

pengelolaan biaya-biaya

yang dilakukan oleh PT.

Kharisma Sentosa Manado

sudah efisien. Selama tahun

2013-2015 PT. Kharisma

Sentosa Manado mampu

memperoleh keuntungan,

dan keuntungan ini bergerak

cukup signifikan dari hasil

penjualan.

5 Gracea

Elyda

Safaret

Sembiring

dan

Christiono

Utomo

(2015)

Analisa Biaya

Tetap Dan

Variabel Pada

Penetapan

Harga Pokok

Sewa

Apartemen

Di Yogyakarta

Deskriptif Dengan simulasi pada

margin profit 10%,

didapatkan harga pokok

sewa masing-masing tipe

yaitu tipe studio adalah Rp

20,600,157.72 /unit/tahun,

tipe studio deluxe dengan

margin profit 10% dari harga

pokok .

Page 43: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

29

D. Kerangka Pikir

Perusahaan Manufaktur adalah badan usaha di Indonesia,

perusahaan manufaktur meyakini bahwa baik perusahaan, masyarakat dan

lingkungan dapat bersinergi dan berjalan seiring dalam mencapai suatu

tujuan perusahaan. Oleh karna itu PT. Bumi Sarana Beton menerapkan

analisis data Biaya tetap dan Biaya variabel untuk menentukan atau

memisahkan suatu jenis biaya apakah termasukbiaya tetap atau biaya

variabel. Dimana biaya tetap adalah biaya yang secara total tetap dalam

relevan tetapi perunit berubah sedangkan biaya variabel adalah biaya yang

secara total berubah sebanding dengan aktivitas atau volime produksi tetapi

perunit bersifat tetap. Oleh karna itu dengan menggunakan analisis data

biaya tetap dan biaya variabel porusahaan dapat mengetahui laba setiap

barang yang diproduksi dengan menggunakan perhitungan break even point.

Dengan adanya Break even point yang biasa disingkat BEP maka

secara tidak langsung perusahaan dapat mengetahui pada tingkat produksi

berapa jumlah penjualan atau dengan kata lain dapat mengetahui hubungan

antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba. Sehingga

memudahkan bagi perusahaan dalam menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi pencapaian laba usaha dimasa yang akan datang.

Page 44: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

30

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

PT. Bumi Sarana Beton

Analisis Data

BEP

( Break Even Point)

Biaya Tetap Biaya Variabel

Page 45: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2015:

13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bumi Sarana Beton yang merupakan

salah satu anak perusahaan PT. Hadji Kalla dimana sasaran utama perusahaan

ini adalah memproduksi Beton Siap Pakai (Ready Mix). Pengambilan data

dilakukan di kantor pusat PT. Bumi Sarana Beton yang bertempat di Wisma Kalla

Lantai 10 di Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 8 Makassar. Waktu pelaksanaan penelitian

ini berlangsung selama dua bulan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Variabel Penelitian

Adapaun variabel penelitian adalah sebagai berikut:

a. Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan

sumber ekonomi yang digunakan untuk mengubah bahan baku

menjadi produk. Dimana dalam harga pokok produksi ini terdapat

biaya bahan baku,biaya tenaga kerja dan biaya Overhead.

29

Page 46: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

32

b. BEP (Break Even Point)

Dalam melakukan perhitungan BEP maka harus diketahui berapa

biaya tetap dan biaya variabel serta berapa harga jual dalam setiap

produk yang dimiliki oleh Perusahaan PT. Bumi Sarana Beton.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis penelitian ini

adalah tipe penelitian kuantitatif dengan format deskriktif,yaitu penelitian yang

dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data yang diamati agar

bermakna dan komunikatif, dilakukan dengan cara memecahkan permasalahan

yang ada sekarang kemudian memprediksi keadaan dimasa yang akan datang

menurut Purwanto (2015:109). Kasus yang akan diteliti dalam penelitian ini

antara lain yaitu tentang masalah pemisahaan biaya tetap dan biaya variabel

dalam kaitannya BEP yang selama ini belum benar-benar dilakukan oleh

perusahaan tempat penelitian ini berlangsung. Untuk perhitungan BEP pada

perusahaan, dilakukan pengumpulan data kemudian diolah untuk menentukan

biaya tetap dan biaya variabel pada setiap produk yang dimiliki oleh perusahaan,

setelah itu dilakukanlah perhitungan BEP. Kemudian hasil penelitian ini

digunakan oleh manajemen dalam memngambil keputusan di masa mendatang.

D. Defenisi Operasional Variabel

1. Biaya Tetap

Biaya Tetap yaitu biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas

bisnis meningkat atau menurun.

Page 47: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

33

2. Biaya Variabel

Biaya Variabel adalah biaya yang secara total meningkat secara

proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara

proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menghimpun data yang dibutuhkan maka digunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research), yaitu bentuk pengambilan data yang

diperlukan dalam penelitian ini berupa teori mengenai biaya dan

penggolongannya serta teori tentang BEP serta perhitungannya.

2. Mengakses Website dan Situs-Situs, yaitu metode ini digunakan untuk

mencari website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan

dengan masalah dalam penelitian.

3. Studi Lapangan, yaitu dengan metode Observasi dengan mengadakan

pengamatan dan mengumpulkan data secara langsung terhadap objek

penelitian untuk memperoleh data yang berkaitan dengan perhitungan BEP

seperti komponen-komponen penting yang terdapat dalam perhitungan BEP

seperti biaya dalam memproduksi produk yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan pencatatan, pengumpulan bahan-bahan tertulis, yang memiliki

keterkaitan dengan permasalahan yang telah peneliti amati.

Page 48: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

34

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif kuantitatif tanpa menggunakan analisis statistik. Adapun

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data yang diperlukan adalah data biaya operasional dan

volume penjualan pada perusahaan.

2. Melakukan pengolahan data yang diperoleh dari perusahaan dengan

memahami prosedur dan kebijakan yang berlaku di perusahaan terkait

dengan perhitungan BEP pada perusahaan.

3. Menentukan besarnya biaya tetap dan biaya variabel pada produk yang

akan diteliti dengan menggunakan Metode Titik Tertinggi dan Terendah

(High and Low Point Method) . Dengan menggunkanan rumus :

Persamaan Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point

Method) :

y= a+b(x)

maka di peroleh persamaan sebagai berikut:

Rumus biaya variabel

b= ( )

( )

Rumus biaya tetap

a =

Page 49: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

PT. Bumi Sarana Beton merupakan salah satu anak perusahaan Kalla

Group, berdiri pada awal tahun 1996 melalui akta notaris Eddy Mulyanto, S.H.

Nomor 60 tanggal 23 Januari 1996. Sasaran utama perusahaan ini adalah

memproduksi Beton Siap Pakai (Ready Mix) dengan kualitas tinggi guna

memenuhi tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan pesatnya

pembangunan di bidang kontruksi, khususnya di Sulawesi Indonesia bagian

Timur.

Sejak awal berdirinya PT. Bumi Sarana Beton telah membukakan

catatan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan didirikannya Baching Plant di

Kendari (Sulawesi Tenggara) pada tahun 2004, di Kab. Poso (Sulawesi Tengah)

pada tahun 2006 di Proyek Tonasa V (Pangkep) Sulawesi Selatan, pada tahun

2013 di Sonoro Gas Development Project di Luwuk Banggai-Sulawesi Tengah.

Dengan didukun oleh potensi dan pengembangan sumber daya yang berkualitas

serta pemahaman akan kebutuhan pasar yang komperatif dan dinamis, sejak

tahun 2002 PT. Bumi Sarana Beton melebarkan bidang usahanya antara lain:

1. Jasa Konstruksi (Kualifikasi Grade-5 dan 6) Sub Bidang Sipil & Arsitektur

2. Penyewaan alat, antara lain: Batching Plant, Truck Mixer, Dumptruck,

Scafolding

3. Beton Precast, antara lain: Pagar Panel, Saluran, Bataco, Paving Block,

Casteen, dll

34

Page 50: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

36

4. Penjualan Material : Batu Pecah, Abu Batu, Screening

5. Penjualan Bata Ringan

PT. Bumi Sarana Beton bekerjasama dengan perorangan maupun Badan Usaha

Profesional demi mecapai hasil kerja yang memuaskan pelanggan.

Pabrik (Batching Plant) dengan luas 3 (tiga) herktar yang berlokasi di

Kawasan Tanjung Bunga Makassar, didukukung kapasitas alat yang memadai

dengan 2 Batching Plant yaitu Batching Plant Sytem WET dan Dry dengan

kapasitas produksi 80 m3/jam sehingga mampu memberkan pelayanan

pengocoran dengan kuantitas besar, dan juga Pabrik (Batching Plant) di

Kawasan Industri Makassar (Kima) kapsitas 30 m3/jam, sehingga mampu

memberikan pelayanan pengecoran dengan kuantitas besar.Sejak 28 September

2009, PT BSB mendirikan lagi Pabrik (Batching Plant) sebanyak 2 unit dengan

kapasitas produksi 120 m3/jam untuk melayani proyek Tonasa V dengan lokasi

0,5 km dari lokasi proyek Tonasa V. Penyediaan Beton Ready Mix ini tentunya

ditunjang oleh penyediaan Bahan Baku dari 3 unit Stone Crusher milik PT.BSB,

yang terletak di Desa Lonjoboko Kec. Parangloe, Kab.Gowa.

Demikian pula dengan Pabrik Beton Precast yang antara lain

memproduksi : Paving Bloch, Bataco, Pagar Beton, Saluran, Casten, dll. Selain

didirikan di Tanjung Bunga, juga terdapat di Kawasan Kima Makassar (Luas

4.000 m2) dan di Kawasan Sungguminasa, Kab. Gowa (Luas 1,5 Hektar). Pabrik

ini didukung oleh peralatan yang moderen, mampu memproduksi dengan

kuantitas besar dan mutu tinggi.PT. Bumi Sarana Beton semaikin berkembang,

pada 20 Oktober 2012, telah meresmikan Pabrik Bata Ringan, Berlokasi di

Kawasan Industri Makassar (Kima 17), memproduksi Bata Ringan sebagai bahan

Page 51: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

37

pengganti bahan batu merah/ batu bata yang sangant baik digunakan untuk

pembangunan rumah dan gedung perkantoran.

Adapun Visi dan Misi peruhahaan PT. Bumi Sarana Beton adalah sebagai

berikut:

Visi Perusahaan PT. Bumi Sarana Beton Adalah:

“Tobe Come The Market Leader”

PT. Bumi Sarana Beton senantiasa menjadi perusahaan penyedia Ready Mix

dan Non Ready Mix terbaik diantara para pesaingnya.

Misi Perusahaan PT. Bumi Sarana Beton Adalah :

“Tobe Come The Real Partner For Infrastructure Deveelopment.”

PT. Bumi Sarana Beton Senantiasa memberikan :

1. Mutu Produk yang kualitasnya terjamin.

2. Konsultasi peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur.

B. Penyajian Data Hasil Penelitian

PT. Bumi Sarana Beton adalah perusahaan Manufaktur yang

memproduksi lebih dari satu produk. Selama ini PT. Bumi Sarana Beton tidak

melakukan pemisahaan biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan jenis produk

yang diproduksinya. Sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui tingkat BEP

untuk setiap jenis produk.

Page 52: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

38

Laporan Stock Produksi PT. Bumi Sarana Beton

Tahun 2018

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

Januari

Februari

Paving Block 44 11.517,82 11.546,92 Topi Uskup 25 293,28 - Casten Biji 1 - 7.268 Bataco Biji 1 14.960 19.300

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

Maret

April

Paving Block 44 11.485,90 8.411,66 Topi Uskup 25 - 634,80 Casten Biji 1 75,00 - Bataco Biji 1 36.315,00 10.054,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

Mei

Juni

Paving Block 44 11.798,18 10.191,73 Topi Uskup 25 - - Casten Biji 1 - - Bataco Biji 1 12.236,00 8.840,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

Juli

Agustus

Paving Block

44 10.537,53 13.841,48

Topi Uskup 25 - - Casten Biji 1 2.784,00 - Bataco Biji 1 2.560,00 12.340,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 53: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

39

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

September

Oktober

Paving Block

44 8.476,36 10.657,64

Topi Uskup 25 - - Casten Biji 1 - - Bataco Biji 1 20.272,00 47.334,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

November

Desember

Paving Block

44 10.280,69 8.438,85

Topi Uskup 25 - - Casten Biji 1 - - Bataco Biji 1 13.720,00 12.504,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

C. Analisa Hasil Penelitian

1) Memisahkan biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan jenis

produk PT. Bumi Sarana Beton

Perhitungan barang dilakukan dengan besar biaya tetap dan biaya

variabel serta BEP untuk masing-masing jenis produk, maka sebelumnya

volume produksi PT. Bumi Sarana Beton harus dikonversi kedalam

satuan palet dengan menggunakan rumus Metode titik tertinggidan

terendah (High and Low Point Method ) maka diperoleh persamaan biaya

tetap dan biaya variabel:

Persamaan metode High and Low Point :

y= a+b(x)

Page 54: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

40

Rumus Biaya Tetap

a =

Rumus Biaya Variabel

b= ( )

( )

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data produksi tahun 2018 sebagai

berikut:

1. Paving Block

Produksi Bulan Januari = (11.517,82 x 44 bj ) / 12 palet

= 506.784,08 bj / 12 palet

= 42.232,01 palet

Produksi Bulan Februari = (11.546,92 x 44 bj) / 12 palet

= 508.064,48 bj / 12 palet

= 42.338,71 palet

Produksi Bulan Maret = (11.485,90 x 44 bj) / 12 palet

= 505.379,6 bj / 12 palet

= 42.114,97 palet

Produksi bulan April = (8.411,66 x 44 bj) / 12 palet

= 307.113,04 bj / 12 palet

= 30.842,75 palet

Produksi bulan Mei = (11.798,18 x 44 bj) / 12 palet

Page 55: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

41

= 519.119,92 bj / 12 palet

= 43.259,99 palet

Produksi bulan Juni = (10.191,73 x 44 bj) /12 palet

= 448.436,12 bj / 12 palet

= 37.369,68 palet

Produksi bulan Juli = (10.191,73 x 44 bj) / 12 palet

= 448.436,12 bj / 12 palet

= 37.369,68 palet

Produksi bulan Agust = (13.841,48 x 44 bj) / 12 palet

= 609.025,12 bj / 12 palet

= 50.752,09 palet

Produksi bulan Sept = (8.476,36 x 44 bj) / 12 palet

= 372.959,84 bj / 12 palet

= 31.079,99 palet

Produksi bulan Okt = (10.657,64 x 44 bj) / 12 palet

= 468.936,16 bj / 12 palet

= 39.078,01 palet

Produksi bulan Nop = (10.280,69 x 44 bj) / 12 palet

= 452.350,36 bj / 12 palet

= 37.695,86 palet

Produksi bulan Des = (8.438,85 x 44 bj) / 12 palet

Page 56: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

42

= 371.309,4 bj / 12 palet

= 30.942,45 palet

2. Topi Uskup

Produksi bulan Januari = (293,28 x 25 bj) / 6 palet

= 7.332 bj / 6 palet

= 1.222 palet

Produksi bulan Feb – Mart = Tidak Memproduksi

Produksi bulan April = (634,80 x 25 bj) / 6 palet

= 15.870 bj / 6 palet

= 2.645 palet

Produksi bulan Mei – Des = Tidak Memproduksi

3. Casten

Produksi bulan Januari = Tidak Memproduksi

Produksi bulan Februari = 7.268 bj / 2 palet

= 3.634 palet

Produksi bulan Maret = 75,00 bj / 2 palet

= 37,5 palet

Produksi Apr – Juni = Tidak Memproduksi

Produksi bulan Juli = 2.784,00 bj / 2 palet

= 1.392 palet

Produksi bulan Aug – Des = Tidak Memproduksi

4. Bataco

Produksi bulan Januari = 14.960 bj / 4 palet

= 3.740 palet

Produksi bulan Februari = 19.300 bj / 4 palet

= 4.825 palet

Produksi bulan Maret = 36.315,00 bj / 4 palet

= 9.078,75 palet

Produksi bulan April = 10.054,00 bj / 4 palet

= 2.513,5 palet

Page 57: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

43

Produksi bulan Mei = 12.236,00 bj / 4 palet

= 3.059 palet

Produksi bulan Juni = 8.840,00 bj / 4 palet

= 2.210 palet

Produksi bulan Juli = 2.560,00 bj / 4 palet

= 640 palet

Produksi bulan Agus = 12.340,00 bj / 4 palet

= 3.085 palet

Produksi bulan Sept = 20.272,00 bj / 4 palet

= 5.068 palet

Produksi bulan Okt = 47.334,00 bj / 4 palet

= 11.833,5 palet

Produksi bulan Nov = 13.720,00 bj / 4 palet

= 3.430 palet

Produksi bulan Des = 12.504,00 bj / 4 palet

= 3.126 palet

Rekapitulasi hasil perhitungan tingkat produksi ditunjukkan pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Laporan Stock Produksi PT. Bumi Sarana Beton

Tahun 2018

Bulan

Paving Blok

(Palet)

Topi Uskup (Palet)

Casten (Palet)

Bataco (Palet)

Jumlah (Palet)

Januari 42.232 1.222 - 3.740 47.194 Februari 42.339 - 3.634 4.825 50.798 Maret 42.115 - 38 9.079 51.231 April 30.843 2.645 - 2.514 36.001 Mei 43.260 - - 3.059 46.319 Juni 37.370 - - 2.210 39.580 Juli 37.370 - 1.392 640 39.402 Agustus 50.752 - - 3.085 53.837 September 31.080 - - 5.068 36.148 Oktober 39.078 - - 11.834 50.912 November 37.696 - - 3.430 41.126 Desember 30.942 - - 3.126 34.068

Total 465.077 3.867 5.064 52.609 526.616 Sumber: PT.Bumi Sarana Beton. ( data yang telah diolah)

Page 58: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

44

Berdasarkan tabel 4.1, selanjutnya dihitung persentase tingkat produksi

masing-masing jenis produk dengan cara membandingkan jumlah produksi

setiap jenis produk dengan total produksi.

Hasil perhitungan persentase tingkat produksi ditunjukkan pada tabel 4.2

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Nilai Presentase Jumlah Produksi Berdasarkan Jenis Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Bulan Paving Blok Topi Uskup Casten Bataco

1 89% 3% 0% 8% 2 83% 0% 7% 9% 3 82% 0% 0% 18% 4 86% 7% 0% 7% 5 93% 0% 0% 7% 6 94% 0% 0% 6% 7 95% 0% 4% 2% 8 94% 0% 0% 6% 9 86% 0% 0% 14% 10 77% 0% 0% 23% 11 92% 0% 0% 8% 12 91% 0% 0% 9%

Sumber : PT. Bumi Sarana Beton (data telah diolah).

Berdasrkan hasil perhitungan pada tabel 4.2, Topi Uskup hanya memproduksi

pada bulan Januari dan di bulan April, untuk Casten hanya memproduksi di bulan

Februari dan Juli, sedangkan untuk Paving Blok dan Bataco memproduksi

selama 12 bulan di tahun 2018.

Pemisahan biaya produksi menjadi biaya tetap dan biaya variabel

didasarkan pada persentase tingkat produksi dengan total biaya untuk setiap

jenis biaya berdasarkan jenis produk.

Page 59: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

45

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bulanan mengenai total biaya

produksi selama tahun 2018 sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3:

Tabel 4.3 Biaya Produksi PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Bulan Biaya Bahan Baku

(Rp)

Biaya Tenaga Kerja

Langsung (Rp)

Biaya Overhead

(Rp)

1 301.540.570 84.105.800 540.017.486 2 314.283.269 82.733.425 468.436.511 3 253.795.903 85.688.190 499.074.983 4 261.563.967 84.732.160 511.914.662 5 314.534.741 92.268.600 516.592.946 6 233.395.258 84.362.618 485.767.946 7 217.716.004 79.184.400 474.894.274 8 276.718.167 108.074.400 520.500.116 9 188.416.467 67.156.550 586.517.734 10 251.313.092 79.599.550 517.457.774 11 208.860.306 83.527.900 306.333.150 12 175.186.660 56.576.950 285.146.409

Total 2.997.324.403 988.010.543 5.712.653.990 Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Berdasarkan tabel 4.3, selanjutnya dihitung biaya produksi berdasarkan

jenis produk sebagai berikut:

Page 60: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

46

c) Pemisahan biaya bahan baku berdasrkan jenis produk

Hasil pemisahan biaya bahan baku untuk setiap jenis produk ditunjukkan

pada tabel 4.4 sampai 4.7:

Tabel 4.4 Pemisahan Biaya Bahan Baku Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Paving Blok

Bulan Total Biaya Bahan Baku (Rp)

Presentase

Biaya Bahan Baku (Rp)

1 301.540.570 89% 268.371.107 2 314.283.269 83% 260.855.113 3 253.795.903 82% 208.112.641 4 261.563.967 86% 224.945.012 5 314.534.741 93% 292.517.309 6 233.395.258 94% 219.391.542 7 217.716.004 95% 206.830.203 8 276.718.167 94% 260.115.077 9 188.416.467 86% 162.038.162 10 251.313.092 77% 193.511.081 11 208.860.306 92% 192.151.482 12 175.186.660 91% 159.419.860 Total 2.648.258.589

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jadi untuk tabel 4.4 menunjukkan Biaya bahan baku untuk Paving Blok

selama satu tahun sebesar Rp 2.648.258.589/ tahun.

Page 61: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

47

Tabel 4.5

Pemisahan Biaya Bahan Baku Berdasarkan Produk PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Topi Uskup

Bulan Total Biaya Bahan

Baku (Rp)

Presentase

Biaya Bahan Baku

(Rp)

1 301.540.570 3% 9.046.217 2 314.283.269 0% - 3 253.795.903 0% - 4 261.563.967 7% 18.309.478 5 314.534.741 0% - 6 233.395.258 0% - 7 217.716.004 0% - 8 276.718.167 0% - 9 188.416.467 0% - 10 251.313.092 0% - 11 208.860.306 0% - 12 175.186.660 0% - Total 27.355.695

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jadi pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa di tahun 2018 PT. Bumi Sarana

Beton memproduksi Topi Uskup hanya dibulan Januari dan April sebesar Rp

27.355.695/tahun, sedangkan untuk dibulan Februari, Maret, Mei sampai

Desember tidak memproduksi Topi Uskup, karena masih terdapat persediaan di

gudang.

Page 62: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

48

Tabel 4.6 Pemisahan Biaya Bahan Baku Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Casten

Bulan Total Biaya Bahan

Baku (Rp)

Presentase

Biaya Bahan Baku

(RP)

1 301.540.570 0% - 2 314.283.269 7% 21.999.829 3 253.795.903 0% - 4 261.563.967 0% - 5 314.534.741 0% - 6 233.395.258 0% - 7 217.716.004 4% 8.708.640 8 276.718.167 0% - 9 188.416.467 0% - 10 251.313.092 0% - 11 208.860.306 0% - 12 175.186.660 0% - Total 30.708.469

Sumber: PT. Bumi Sarana Beto

Jadi pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa di tahun 2018 PT. Bumi Sarana

Beton hanya memproduksi Casten dibulan Februari dan Juli sebesar Rp

30.708.469/tahun, sedangkan dibulan Januari, Maret, April, Mei, Juni, Agustus

sampai Desember tidak memproduksi Casten karena masih terdapat persediaan

di gudang.

Page 63: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

49

Tabel 4.7 Pemisahan Biaya Bahan Baku Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Bataco

Bulan Total Biaya Bahan

Baku (Rp)

Presentase

Biaya Bahan Baku

(Rp)

1 301.540.570 8% 24.123.246 2 314.283.269 9% 28.285.494 3 253.795.903 18% 45.683.263 4 261.563.967 7% 18.309.478 5 314.534.741 7% 22.017.432 6 233.395.258 6% 14.003.715 7 217.716.004 2% 4.354.320 8 276.718.167 6% 16.603.090 9 188.416.467 14% 26.378.305 10 251.313.092 23% 57.802.011 11 208.860.306 8% 16.708.824 12 175.186.660 9% 15.766.799 Total 290.035.978

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jadi pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2018 biaya bahan

baku untuk Bataco selama sebesar Rp 290.035.978/tahun.

Page 64: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

50

d) Pemisahan biaya Tenaga Kerja Langsung

Hasil pemisahan biaya tenaga kerja langsung untuk setiap jenis produk

ditunjukkan pada tabel 4.8 sampai 4.1.

Tabel 4.8 Pemisahan Biaya Tenaga Kerja Langsung Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Paving Blok

Bulan Total Biaya Tenaga

Kerja Langsung (Rp)

Presentase

BTKL (Rp)

1 84.105.800 89% 74.854.162 2 82.733.425 83% 68.668.743 3 85.688.190 82% 70.264.316 4 84.732.160 86% 72.869.658 5 92.268.600 93% 85.809.798 6 84.362.618 94% 79.300.861 7 79.184.400 95% 75.225.180 8 108.074.400 94% 101.589.936 9 67.156.550 86% 57.754.633 10 79.599.550 77% 61.291.654 11 83.527.900 92% 76.845.668 12 56.576.950 91% 51.485.025 Total 875.959.632

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Jadi pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa di tahun 2018 biaya tenaga kerja

langsung untuk Paving Blok selama sebesar Rp 875.959.632/tahun.

Page 65: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

51

Tabel 4.9 Pemisahan Biaya Tenaga Kerja Langsung Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018.

Topi Uskup

Bulan

Total Biaya Tenaga

Kerja Langsung (Rp)

Presentase

Biaya Tenaga Kerja

Langsung (Rp)

1 84.105.800 3% 2.523.174 2 82.733.425 0% - 3 85.688.190 0% - 4 84.732.160 7% 5.931.251 5 92.268.600 0% - 6 84.362.618 0% - 7 79.184.400 0% - 8 108.074.400 0% - 9 67.156.550 0% - 10 79.599.550 0% - 11 83.527.900 0% - 12 56.576.950 0% - Total 8.454.425

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Jadi pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa di tahun 2018 PT. Bumi Sarana

Beton memproduksi Topi Uskup hanya dibulan Januari dan April sebesar Rp

8.454.425/tahun, sedangkan untuk dibulan Februari, Maret, Mei sampai

Desember tidak memproduksi Topi Uskup, karena masih terdapat persediaan di

gudang.

Page 66: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

52

Tabel 4.10 Pemisahan Biaya Tenaga Kerja Langsung Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Casten

Bulan

Total Biaya Tenaga

Kerja Langsung (Rp)

Presentase

Biaya Tenaga Kerja

Langsung (Rp)

1 84.105.800 0% - 2 82.733.425 7% 5.791.340 3 85.688.190 0% - 4 84.732.160 0% - 5 92.268.600 0% - 6 84.362.618 0% - 7 79.184.400 4% 3.167.376 8 108.074.400 0% - 9 67.156.550 0% - 10 79.599.550 0% - 11 83.527.900 0% - 12 56.576.950 0% - Total 8.958.716

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Jadi pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa di tahun 2018 PT. Bumi Sarana

Beton hanya memproduksi Casten dibulan Februari dan Juli sebesar

Rp8.958.716/tahun, sedangkan dibulan Januari, Maret, April, Mei, Juni, Agustus

sampai Desember tidak memproduksi Casten karena masih terdapat persediaan

di gudang.

Page 67: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

53

Tabel 4.11 Pemisahan Biaya Tenaga Kerja Langsung Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Bataco

Bulan

Total Biaya Tenaga

Kerja Langsung (Rp)

Presentase

Biaya Tenaga Kerja

Langsung (Rp)

1 84.105.800 8% 6.728.464 2 82.733.425 9% 7.446.008 3 85.688.190 18% 15.423.874 4 84.732.160 7% 5.931.251 5 92.268.600 7% 6.458.802 6 84.362.618 6% 5.061.757 7 79.184.400 2% 1.583.688 8 108.074.400 6% 6.484.464 9 67.156.550 14% 9.401.917 10 79.599.550 23% 18.307.897 11 83.527.900 8% 6.682.232 12 56.576.950 9% 5.091.926 Total 94.602.280

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jadi pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa di tahun 2018 biaya

tenaga kerja langsung untuk Bataco sebesar Rp 94.602.280/tahun.

Page 68: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

54

e) Pemisahan Biaya Overhead berdasrkan jenis produk

Hasil pemisahan biaya Overhead untuk setiap jenis produk ditunjukkan

pada tabel 4.12 sampai 4.15.

Tabel 4.12

Pemisahan biaya Overhead Berdasarkan Produk PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Paving Blok

Bulan Total Biaya Overhead (Rp)

Presentase

Biaya Overhead (Rp)

1 540.017.486 89% 480.615.563 2 468.436.511 83% 388.802.304 3 499.074.983 82% 409.241.486 4 511.914.662 86% 440.246.609 5 516.592.946 93% 480.431.440 6 485.767.946 94% 456.621.869 7 474.894.274 95% 451.149.560 8 520.500.116 94% 489.270.109 9 586.517.734 86% 504.405.251 10 517.457.774 77% 398.442.486 11 306.333.150 92% 281.826.498 12 285.146.409 91% 259.483.232 Total 5.040.536.408

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Jadi pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa di tahun 2018 Biaya Overhead

Paving Blok sebesar Rp 5.040.536.408/tahun.

Page 69: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

55

Tabel 4.13 Pemisahan Biaya Overhead Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Topi Uskup

Bulan Total Biaya Overhead (Rp)

Presentase

Biaya Overhead (Rp)

1 540.017.486 3% 16.200.525 2 468.436.511 0% - 3 499.074.983 0% - 4 511.914.662 7% 35.834.026 5 516.592.946 0% - 6 485.767.946 0% - 7 474.894.274 0% - 8 520.500.116 0% - 9 586.517.734 0% - 10 517.457.774 0% - 11 306.333.150 0% - 12 285.146.409 0% - Total 52.034.551

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton. Jadi pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa di tahun 2018 PT. Bumi Sarana

Beton memproduksi Topi Uskup hanya dibulan Januari dan April sebesar

Rp52.034.551/tahun, sedangkan untuk dibulan Februari, Maret, Mei sampai

Desember tidak memproduksi Topi Uskup, karena masih terdapat persediaan di

gudang.

Page 70: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

56

Tabel 4.14 Pemisahan Biaya Overhead Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Casten

Bulan Total Biaya Overhead (Rp)

Presentase

Biaya Overhead (Rp)

1 540.017.486 0% - 2 468.436.511 7% 32.790.556 3 499.074.983 0% - 4 511.914.662 0% - 5 516.592.946 0% - 6 485.767.946 0% - 7 474.894.274 4% 18.995.771 8 520.500.116 0% 9 586.517.734 0% - 10 517.457.774 0% - 11 306.333.150 0% - 12 285.146.409 0% - Total 51.786.327

Sumber: PT. Bumi Sarana Beto.

Jadi pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa di tahun 2018 PT. Bumi Sarana

Beton hanya memproduksi Casten dibulan Februari dan Juli sebesar

Rp51.786.327/tahun, sedangkan dibulan Januari, Maret, April, Mei, Juni,

Agustus sampai Desember tidak memproduksi Casten karena masih terdapat

persediaan di gudang.

Page 71: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

57

Tabel 4.15 Pemisahan Biaya Overhead Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Bataco

Bulan Total Biaya Overhead (Rp)

Presentase

Biaya Overhead (Rp)

1 540.017.486 8% 43.201.399 2 468.436.511 9% 42.159.286 3 499.074.983 18% 89.833.497 4 511.914.662 7% 35.834.026 5 516.592.946 7% 36.161.506 6 485.767.946 6% 29.146.077 7 474.894.274 2% 9.497.885 8 520.500.116 6% 31.230.007 9 586.517.734 14% 82.112.483 10 517.457.774 23% 119.015.288 11 306.333.150 8% 24.506.652 12 285.146.409 9% 25.663.177 Total 568.361.283

Sumber: PT. Bumi Sarana Beto.

Jadi Biaya Overhead untuk Bataco selama tahun 2018 sebesar

Rp 568.361.283/tahun.

Setelah dilakukan pemisahan biaya Overhead untuk maisng-masing jenis

produk, maka selanjutnya memisahkan berapa biaya tetap dan biaya variabel di

dalam biaya overhead dalam memproduksi setiap jenis produk sebagai berikut:

Page 72: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

58

1) Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode High Low Point

Tabel 4.17 Pemisahan Biaya Overhead Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Topi Uskup Keterangan Produksi (Palet) Biaya Overhead (Rp)

Tertinggi 2.645 35.834.026 Terendah 1.222 16.200.525 Selisih 1.423 19.633.501

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton Berdasarkan tabel 4.18, maka selanjutnya dilakukan pemisahan biaya

tetap dan biaya vaeriabel dengan menggunakan High Low Pointsebagai berikut:

a. Biaya Variabel

b = 19.633.501/ 1.423

b= Rp13.797/Palet

Jadi biaya variabel untuk Topi uskup adalah Rp 13.797/Palet

b. Biaya Tetap

y = a + bx

35.834.026 = a + 13.797 x 2.645

35.834.026 = a + Rp 36.493.753

a = 35.834.026 - 36.493.753

a = Rp(659.727)/bulan

Jadi biaya tetap untuk Topi Uskup adalah Rp (659.727)/bulan

Page 73: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

59

Tabel 4.18 Pemisahan Biaya Overhead Berdasarkan Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Casten Keterangan Produksi (Palet) Biaya Overhead (Rp)

Tertinggi 3.634 32.790.556 Terendah 38 18.995.771 Selisih 3.672 13.794.785

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton Berdasarkan tabel 4.19, maka selanjutnya dilakukan pemisahan biaya

tetap dan biaya vaeriabel dengan menggunakan High Low Pointsebagai berikut:

a. Biaya Variabel

b = 13.794.785/ 3.672

b = Rp 3.796/Palet

Jadi biaya variabel untuk casten adalah Rp 3.796/Palet

b. Biaya Tetap

y = a + bx

32.790.556 = a + 3.796 x 3.634

32.790.556 = a + Rp 13.794.785

a = 32.790.556 - 13.794.785

a= Rp 18.995.771/bulan

Jadi biaya tetap untuk Casten adalah Rp 18.995.771/bulan

Page 74: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

60

1) Menghitung Biaya Tetap setelah dilakukan Pemisahan Biaya Overhead

Tabel 4.20 Biaya Tetap untuk biaya Overhead

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

. Jenis Produk Total (Rp/Palet) Biji Total (RP/Biji)

Paving Blok 254.486.485 44 5.783.784 Topi Uskup (659.727) 25 (26.389) Casten 18.995.771 1 18.995.771 Bataco 4.457.560 1 4.457.560

Total 29.210.726 Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Setelah dilakukan pemisahaan biaya overhead pada tabel 4.20 maka

diperoleh biaya tetap untuk keempat jenis produk yang telah dikonfersi dalam

satuan palet ke biji, dimana di tahun 2018 biaya tetap untuk keempat jenis

produk sebesar Rp 29.210.726/biji.

2) Menghitung biaya variabel untuk keempat jenis produk setelah dilakukan pemisahan biaya operasional

Tabel 4.21 Biaya Variabel Untuk Paving Blok

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Paving Blok

Biaya Produksi Jumlah Biaya

Produksi (Rp/tahun)

Total

Palet/tahun

Total Biaya

Produksi (Rp/palet) Biaya Bahan Baku 2.648.258.589 465.077 5.694 Biaya Tenaga Kerja 875.959.632 465.077 1.883 Biaya Overhead 4.272 Total 11.850

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Jadi pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa biaya variabel untuk Paving

Blok di tahun 2018 setelah dilakukan pemisahan biaya produksi sebesar Rp

11.850/pale.

Page 75: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

61

Tabel 4.22 Biaya Variabel Untuk Topi Uskup

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Topi Uskup

Biaya Produksi Jumlah Biaya

Produksi (Rp/tahun)

Total

Palet/tahun

Total Biaya Produksi (Rp/palet)

Biaya Bahan Baku 27.355.695 3.867 7.074 Biaya Tenaga Kerja 8.454.425 3.867 2.186 Biaya Overhead 13.797 Total 23.057

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Jadi pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa biaya variabel untuk Topi Uskup di tahun 2018 setelah dilakukan pemisahaan biaya produksi sebesar Rp 23.057/palet.

Tabel 4.23 Biaya Variabel Untuk Casten

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Casten

Biaya Produksi Jumlah Biaya

Produksi (Rp/tahun)

Total

Palet/tahun

Total Biaya Produksi (Rp/palet)

Biaya Bahan Baku 30.708.469 5.064 6.064 Biaya Tenaga Kerja 8.958.716 5.064 1.769 Biaya Overhead 3.796 Total 11.629

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Jadi pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa biaya variabel untuk Casten di

tahun 2018 setelah dilakukan pemisahaan biaya produksi sebesar Rp

11.629/palet.

Page 76: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

62

Tabel 4.24 Biaya Variabel Untuk Bataco

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Bataco

Biaya Produksi Jumlah Biaya

Produksi (Rp/tahun)

Total

Palet/tahun

Total Biaya Produksi (Rp/palet)

Biaya Bahan Baku 290.035.978 52.609 5.513 Biaya Tenaga Kerja 94.602.280 52.609 1.798 Biaya Overhead 9.787 Total 17.098

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Jadi pada tabel 4.24 menunjukkan bahwa biaya variabel untuk Bataco di

tahun 2018 setelah dilakukan pemisahaan biaya produksi sebesar Rp17.098.

Setelah dihitung biaya variabel ke dalam satuan palet, kemudian

selanjutnya satuan palet dikonfersi kedalam satuan biji, karena harga jual untuk

maisng-maisng jenis produk menggunakan satuan biji, adapun perhitungannya

sebagai berikut:

Tabel 4.25 Biaya Variabel Untuk Setiap Jenis Produk

PT. Bumi Sarana Beton Tahun 2018

Jenis Produk Rp/Palet Biji Total (Rp/Biji)

Paving Blok 11.850 44 269

Topi Uskup 23.057 25 922 Cansteen 11.629 1 11.629

Bataco 17.098 1 17.098

Total 29.919 Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Berdasrkan hasil perhitungan pada tabel 4.25, maka biaya variabel untuk ke

empat jenis produk adalah Rp 29.919 biji.

Page 77: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

63

1. Menghitung BEP berdasarkan jenis produk pada PT. Bumi Sarana Beton

Setelah dilakukan pemisahan biaya produksi untuk setiap jenis produk,

maka selanjutnya menghitung BEP masing-masing jenis produk, adapun

perhitungan BEP sebagai berikut:

Tabel 4.26 Menghitung Break Even Point Berdasarkan Jenis Produk

PT. Bumi Sarana Brton Tahun 2018

Keterangan

Paving Blok

Topi Uskup

Caten

Bataco

Total

Penjualan (Rp/tahun)

5.991.909.260 81.548.636 152.981.727 700.318.473 6.926.758.096

Proporsi (%) 0,87 0,01 0,02 0,10 1,00

Harga Jual (Rp/biji)

1.196

3.065

15.750

18.068

38.079

Biaya Variabel (Rp/biji)

269 922 11.629 17.098 29.918

Marjin Kontribusi (Rp/biji)

4,45

3,32

1,35

1,06

10,18

Marjin Kontribusi Rasio

0,78

0,70

0,26

0,05

1,79

Total BiayaTetap (Rp/biji)

29.210.726

Marjin Kontribusi Rata-rata Tertimbang

0,69

BEP Mix (Rp)

42.217.144

BEP Produk (Biji)

36.728.915 422.171 844.343 4.221.714 42.217.144

BEP Produk (Rp)

43.927.782.313 1.293.955.453 13.298.400.250 76.277.935.151 134.798.073.167

Page 78: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

64

C. Pembahasan

PT. Bumi Sarana Beton dalam melaukan pemisahaan biaya tetap dan

biaya variabel menggunakan Metode Least Square dan metode High Low Point,

Ha ini dikarenakan perusahaan ingin mengetahu berapa besar biaya tetap dan

biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk. Strategi

yang bisa dilakukan seperti meningkatkan volume penjualan dengan cara selalu

berinovasi dalam pengembangan produk, menekan biaya sekecil mungkin dan

menentukan harga jual yang mampu bersaing dengan produk lain. Maka dari itu

diperlukan suatu perencanaan laba yang baik sehingga faktor-faktor yang terkait

denganperencanaan laba seperti volume penjualan, harga jual produk dan biaya-

biaya bisa direncanakan secara teliti dan terkoordinir.

Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel

untuk setiap jenis produk, dan menghitung BEP masing-masing jenis produk

agar perusahaan dapat mengetahui besarnya laba yang diperoleh selama tahun

2018, adapun hasil penelitian sebagai berikut:

a. Total penjualan PT. Bumi Sarana Beton untuk empat jenis produk sebesar

Rp6.926.758.096, dimana penjulan di tahun 2018 yang paling besar adalah

Paving blok dengan penjulan 5.991.909.260 dengan proporsi 87%.

b. Setelah dilakukan pemisahaan biaya untuk masing-masing jenis produk maka

diperoleh biaya variabel Paving BlokRp 269, Topi Uskup Rp 922, Cansteen

Rp 11.629, dan Bataco 17.098. Dimana biaya variabel ini telah dikonfersi dari

satuan palet ke dalam satuan biji, karena dalam menjual produk tersebut

menggunakan satuan biji. Berbeda dengan biaya produksi yang harus di

Page 79: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

65

konfersi kedalam satuan palet, karena dalam memproduksi ke empat tersebut

menggunakan satuan palet.

c. Untuk Marjin Kontribusi rasiomasing-masing jenis produk adalah sebesar

1,79.

d. Sedangkan biaya tetap untuk keempat jenis produk adalah Rp 29.210.726

biji/bulan. Sedangkan Marjin kontribusi rata-rata tertimbang untuk keempat

produk sebesar 0,69 dengan BEP Mix sebesar Rp 42.217.144.

e. Setelah di ketahui BEP Mix untuk keempat jenis produk tersebut maka di

peroleh BEP Produk (Biji) untuk masing-masing produk dimana Paving Blok

36.728.915 biji , Topi Uskup 422.171. biji, Cansteen 844.343 biji dan Bataco

4.221.144 biji. Dengan laba yang di peroleh untuk Paving Blok Rp

43.927.782.313, Topi Uskup Rp 1.293.955.453, Cansteen Rp 13.298.400.250,

Bataco 76.277.935.151.

Setelah dilakuan pemisahan biaya tetap dan biaya variabel untuk masing-

masing jenis produk maka biaya variabel untuk keempat jenis produk sebesar Rp

29.918 biji/bulan sedangkan biaya tetapnya sebesar Rp 29.210.726 biji/bulan.

Dimana biaya variabel dan biaya tetap harus dikonfersi kedalam satuan biji, hal

ini karena dalam melakukan penjualan itu tidak menggunakan satuan palet, akan

tetapi dalam satuan biji, berbeda dengan biaya produksi untuk masing-masing

jenis produk, dimana harus dikonfersi ke dalam satuan palet, karena dalam

memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi itu proses produksinya itu

menggunakan satuan palet. Hal ini, agar perusahaan dapat mengetahui berapa

biaya yang harus dikeluarkan dalam memproduksi masing-masing jenis produk.

Sejalan dengan Hasil penelitian menunjukkan UD Jarod dan beberapa UKM

lain sudah mampu mengoptimalkan kinerjanya sehingga sudah memperoleh

Page 80: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

66

penjualan di atas break even Point. Para pengusaha di kawasan Boulevard

Manado sebaiknya melakukan pengklasifikasian biaya berdasarkan perilaku

biaya yang diperlukan dalam melakukan perencanaan laba yang lebih baik lagi

untuk keuntungan yang lebih besar.

Page 81: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, mengenai

pemisahanbiaya tetap dan biaya variabel serta menghitung BEP untuk

masing-masing jenis produk pada PT. Bumi Sarana Beton dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Setelah dilakuan pemisahan biaya tetap dan biaya variabel untuk

masing-masing jenis produk maka biaya variabel untuk keempat jenis produk

sebesar Rp 29.918 biji/bulan sedangkan biaya tetapnya sebesar Rp

29.210.726 biji/bulan. Dimana biaya variabel dan biaya tetap harus dikonfersi

kedalam satuan biji, hal ini karena dalam melakukan penjualan itu tidak

menggunakan satuan palet, akan tetapi dalam satuan biji, berbeda dengan

biaya produksi untuk masing-masing jenis produk, dimana harus dikonfersi ke

dalam satuan palet, karena dalam memproduksi bahan mentah menjadi

bahan jadi itu proses produksinya itu menggunakan satuan palet. Hal ini, agar

perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan dalam

memproduksi masing-masing jenis produk. Dan Setelah dilakukan pemisahan

biaya untuk masing-masing jenis produk ternyata perusahaan masih berada di

titik impas, dimana BEP Produk (Biji) Paving Blok 36.728.915 biji , Topi Uskup

422.171. biji, Cansteen 844.343 biji dan Bataco 4.221.144 biji. Dengan laba

yang di peroleh untuk Paving Blok Rp 43.927.782.313, Topi Uskup Rp

1.293.955.453, Cansteen Rp 13.298.400.250, Bataco 76.277.935.151.

66

Page 82: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

68

B. Saran

Berdasrakan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diajukan

beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah: PT. Bumi

Sarana Beton harus bisa menerapkan pemisahaan biaya untuk masing-

masing jenis produk, agar perusahaan dapat mengetahui berapa besar biaya

yang harus dikeluarkan dalam memproduksi setiap jenis produk baik itu

biaya tetap maupun biaya variabel. Serta perusahaan juga harus

menerapkan analisis BEP sebagai alat bantu bagi Manajemen dalam

pengambilan keputusan. Karena selama ini perusahaan belum menerapkan

analisis BEP dalam pengambilan keputusan bagi Manajemen. Dan bukan

hanya itu, perusahaan juga harus bisa meningkatkan laba dari tahun ke

tahun, akan tetapi kualitas juga harus bisa ditingkatkan, sehingga

perusahaan PT. Bumi Sarana Beton dari tahun ketahun dapat bersaing

dalam dunia bisnis.

Page 83: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

69

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William. K dan Milton F. Usry 2016. Akuntansi Biaya. Edisi Ketigabelas.Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat

Halim, Abdul. 2015. Manajemen Keuangan Bisnis. Yogyakarta: BPFE

Hansen, Don. R dan Maryanne M. Mowen. 2015. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Harahap,Sofyan Syafri (2016).Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Halim, Abdul 2016. Majanemen keuangan Bisnis. Yogyakarta: BPFE

Hermanto, Bambang dan Mulyo Agung. 2014. Anaisa Laporan Keuangan.Jakarta:Lentera Ilmu Cendekia

Hilton, Ronald W. 2015. Managerial Accounting.Creating Value A. Dynamic

Business Environment. Esition. MC Graw: New York

Irawati, Susan. 2015. Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Ismaya, Sujana. 2017. Kamus Akuntansi. Jakarta:Penerbit Erlangga

Prawironegoro, Darsono dan Ari Perwanti.Akuntansi Manajemen.2017. Edisi 3. Internal use only

Purwanto 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sigit, Soehardi. 2015. Analisa Break Even Point. Yogyakarta: BPFE

Sutrisno.2016. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi.Jakarta: Penerbit Erlangga

Van Horne, James C dan Jhon M. Wachcowicz, JR. 2015. Edisi 12. Penerbit Salemba Empat

Page 84: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

70

L A M P I R A N

Page 85: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

71

PT. Bumi Sarana Beton Data Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead

Tahun 2018

Uraian Januari Februari Maret

Biaya Bahan Baku 301.540.569,79 314.283.268,73 253.795.903,06 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Gaji & Transpor - - 2.700.000,00 Kesehatan - - - Makan & Minum 22.075.000,00 17.849.000,00 19.670.500,00 Karyawan Kontrak 62.030.800,00 64.884,425,00 63.317.690,00 Total Biaya Tenaga Kerja

84.105.800,00 82.733.425,00 85.688.190,00

Biaya Overhead By. BBM-Oli 3.148.250,00 592.500,00 1.578.250,00 By. BBM-Solar 39.264.304,00 21.583.296,00 30.113.082,00 By. Spare Part 78.000,00 730.000,00 7.500,00 By. Ban 6.200.000,00 - 6.200.000,00 By. Umum Alat Berat 1.268.000,00 - 600.000,00 By.NRM Bontoramba 668.000,00 - - Biaya Angkut Material 307.450.000,00 298.815.000,00 277.935.000,00 Besi Beton - - - Material - - - By. Prok. Peralatan 9.780.560,00 13.925.787,00 15.604.773,00 By. PLN - - - By. Peralatan Kerja 18.345.342,01 8.654.250,00 21.590.000,00 By. Umum Lapangan 13.386.342,01 2.086.780,18 6.550.134,15 By. Gaji / Upah - 10.675.000,00 - By. Kesehatan 728.700,00 - - By. Perjalanan Dinas

- - -

By. Peralatan & Kebutuhan Kantor

230.000,00 1.995.000,00 -

By.Telekomunikasi 889.087,00 500.000,00 500.000,00 By. Pennyusutan 138.581.243,42 108.878.898,20 138.581.243,42 Total Biaya Overhead

540.017.486

468.436.511

499.074.983

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 86: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

72

Uraian April Mei Juni

Biaya Bahan Baku 261.563.966,95 314.534.740,87 233.395.257,68 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Gaji & Transpor 2.700.000,00 27.846.000,00 6.750.000,00 Kesehatan - - 6.105.000,00 Makan & Minum 18.925.500,00 12.500.500,00 10.428.500,00 Karyawan Kontrak 63.106.660,00 51.922.100,00 61.079.118,18 Total Biaya Tenaga Kerja

84.732.160,00

92.268.600,00

84.362.618,18

Biaya Overhead By. BBM-Oli 14.687.250,00 - - By. BBM-Solar 29.968.722,00 27.963.717,00 61.642.471,88 By. Spare Part 28.128.625,00 2.503.000,00 735.000,00 By. Ban - 1.550.000,00 - By. Umum Alat Berat - 650.000,00 - By.NRM Bontoramba - - - By. Agkut Material 259.935.000,00 310.970.000,00 264.455.000,00 Besi Beton - 705.000,00 - Material 8.031.623,21 (2.054.282,70) (1.049.444,73) By. Prok. Peralatan 13.428.317,00 10.471.636,00 15.028.332,00 By. PLN - - - By. Peralatan Kerja 7.046.500,00 16.007.500,00 8.735.000,00 By. Umum Lapangan 5.191.037,49 4.049.388,19 15.481.065,75 By. Gaji / Upah - - - By. Kesehatan 311.000,00 - - By. Perjalanan Dinas 3.850.000,00 2.815.400,00 8.116.800,00 By. Peralatan & Kebutuhan Kantor

- - -

By.Telekomunikasi 500.000,00 500.000,00 500.000,00 By. Penyusutan 140.836.587,18 140.461.587,18 112.123.721,11 Total Biaya Overhead

511.914.662

516.592.946

485.767.946

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 87: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

73

Uraian Juli Agustus September

Biaya Bahan Baku 217.716.003,62 276.718.166,93 188.416.467,05 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Gaji & Transpor 2.700.000,00 2.700.000,00 2.700.000,00 Kesehatan - - - Makan & Minum 14.077.500,00 15.142.500,00 11.293.000,00 Karyawan Kontrak 62.406.900,00 90.231.900,00 53.163.550,00 Total Biaya Tenaga Kerja

79.184.400,00

108.074.400,00

67.156.550,00

Biaya Overhead By. BBM-Oli 772.763,33 4.835.537,34 1.256.681,45 By. BBM-Solar 86.509.245,85 85.680.215,68 79.872.173,24 By. Spare Part 452.140,00 31.044.942,09 68.569.270,00 By. Ban - 8.454.545,45 - By. Umum Alat Berat - - - By.NRM Bontoramba - - - By. Angkut Material 249.723.750,00 250.673.400,00 251.735.000,00 Besi Beton (26.563.279,70) - - Material 273.759,20 (3.317.063,33) 8.767.391,02 By. Prok. Peralatan 12.628.252,00 12.011.781,00 16.114.013,00 By. PLN - - 16.855.708,00 By. Peralatan Kerja 4.856.980,00 22.782.687,00 17.758.750,00 By. Umum Lapangan 28.207.142,62 3.310.349,16 17.410.025,95 By. Gaji / Upah - - - By. Kesehatan - - - By. Perjalanan Dinas 5.509.800,00 - 3.155.000,00 By. Peralatan & Kebutuhan Kantor

- - -

By.Telekomunikasi 400.000,00 400.000,00 400.000,00 By. Penyusutan 112.123.721,11 104.623.721,11 104.623.721,11 Total Biaya Overhead

474.894.274

520.500.116

586.517.734

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 88: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

74

Uraian Oktober November Desember

Biaya Bahan Baku 251.313.092,39 208.860.306,24 175.186.659,67 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Gaji & Transpor 2.700.000,00 2.700.000,00 2.750.000,00 Kesehatan - - - Makan & Minum 11.959.000,00 12.994.500,00 9.753.500,00 Karyawan Kontrak 64.940.550,00 67.833.400,00 44.073.450,00 Total Biaya Tenaga Kerja

79.599.550,00

83.527.900,00

56.576.950,00

Biaya Overhead By. BBM-Oli 1.727.294,47 4.575.354,64 85.470,22 By. BBM-Solar 85.073.721,27 78.432.646,66 66.620.420,41 By. Spare Part 22.971.000,00 11.861.920,73 2.657.500,00 By. Ban - - - By. Umum Alat Berat - - - By.NRM Bontoramba - - - By. Angkut Material 231.550.000,00 63.414.999,65 55.622.600,00 Besi Beton - 705.000,00 - Material 2.294.884,96 9.243.542,85 3.874.793,56 By. Prok. Peralatan 13.200.366,00 18.163.830,00 14.716.120,00 By. PLN 5.963.340,00 3.692.302,00 25.332.184,00 By. Peralatan Kerja 33.836.500,00 5.288.000,00 8.224.500,00 By. Umum Lapangan 12.425.645,81 5.481.832,31 1.536.200,00 By. Gaji / Upah - - - By. Kesehatan - - - By. Perjalanan Dinas 3.141.300,00 - 1.102.900,00 By. Peralatan & Kebutuhan Kantor

- - -

By.Telekomunikasi 400.000,00 600.000,00 500.000,00 By. Penyusutan 104.873.721,11 104.873.721,11 104.873.721,11 Total Biaya Overhead

517.457.774

306.333.150

285.146.409

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 89: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

75

Laporan Stock Produksi PT. Bumi Sarana Beton

Tahun 2018

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

Januari

Februari

Paving Block 44 11.517,82 11.546,92 Topi Uskup 25 293,28 - Casten Biji 1 - 7.268 Bataco Biji 1 14.960 19.300

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

Maret

April

Paving Block 44 11.485,90 8.411,66 Topi Uskup 25 - 634,80 Casten Biji 1 75,00 - Bataco Biji 1 36.315,00 10.054,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

Mei

Juni

Paving Block 44 11.798,18 10.191,73 Topi Uskup 25 - - Casten Biji 1 - - Bataco Biji 1 12.236,00 8.840,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

Juli

Agustus

Paving Block 44 10.537,53 13.841,48 Topi Uskup 25 - - Casten Biji 1 2.784,00 - Bataco Biji 1 2.560,00 12.340,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 90: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

76

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

September

Oktober

Paving Block 44 8.476,36 10.657,64 Topi Uskup 25 - - Casten Biji 1 - - Bataco Biji 1 20.272,00 47.334,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Konversi

Biji

November

Desember

Paving Block 44 10.280,69 8.438,85 Topi Uskup 25 - - Casten Biji 1 - - Bataco Biji 1 13.720,00 12.504,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Laporan Penjualan Berdasarkan Nilai PT. Bumi Sarana Beton

Tahun 2018 (data telah diolah)

Jenis

Produksi

Satuan

Biji

Januari

Februari Paving Block 44 2.166.385.320 784.810.267 Bataco Biji 1 25.575.300 1.595.455 Casten Biji 1 500.000 - Topi Uskup 25 37.789.773 10.865.530

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Maret

April

Paving Block 44 1.350.786.667 1.122.012.900 Bataco Biji 1 9.269.318 4.900.000 Casten Biji 1 12.159.091 1.222.727 Topi Uskup 25 2.636.364 20.227.273

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 91: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

77

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Mei

Juni

Paving Block 44 1.405.253.300 511.233.333 Bataco Biji 1 13.993.182 - Casten Biji 1 10.018.182 1.004.545 Topi Uskup 25 58.219.697 22.310.606

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Juli

Agustus

Paving Block 44 1.594.144.467 2.252.372.000 Bataco Biji 1 2.306.818 22.703.409 Casten Biji 1 7.536.364 3.154.545 Topi Uskup 25 66.458.333 26.685.606

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

September

Oktober

Paving Block 44 2.813.562.800 2.187.396.167 Bataco Biji 1 23.224.773 12.457.955 Casten Biji 1 10.059.091 2.143.636 Topi Uskup 25 41.471.591 30.303.030

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

November

Desember

Total

Paving Block

44

3.401.488.033

2.380.888.700

21.970.333.953

Bataco Biji

1

26.923.864

32.129.545

175.079.618

Casten Biji

1

11.043.182

17.649.500

76.490.864

Topi Uskup

25

22.818.182

-

339.785.985

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 92: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

78

Laporan Penjulan Berdasarkan Volume PT. Bumi Sarana Beton

Tahun 2018 (data telah diolah)

Jenis

Produksi

Satuan

Biji

Januari

Februari Paving Block 44 10.375,63 4.273,36 Bataco Biji 1 10.190,00 1.880,00 Casten Biji 1 55,00 - Topi Uskup 25 106,72 29,04

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Maret

April

Paving Block 44 7.460,00 5.224,31 Bataco Biji 1 9.005,00 4.240,00 Casten Biji 1 1.375,00 130,00 Topi Uskup 25 6,96 54,40

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Mei

Juni

Paving Block 44 7.404,53 2.724,00 Bataco Biji 1 5.260,00 - Casten Biji 1 1.175,00 130,00 Topi Uskup 25 151,00 57,40

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Juli

Agustus

Paving Block 44 8.274,82 11.869,91 Bataco Biji 1 2.800,00 5.845,00 Casten Biji 1 832,00 350,00 Topi Uskup 25 166,60 64,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 93: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

79

Jenis Produksi

Satuan

Biji

September

Oktober

Paving Block 44 15.121,20 11.521,27 Bataco Biji 1 3.466,00 5.450,00 Casten Biji 1 1.165,00 262,00 Topi Uskup 25 109,32 80,00

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

November

Desember

Paving Block

44

17.292,09

12.181,47

Bataco

Biji

1

8.690,00

1.100,00

Casten

Biji

1

985,00

1.408,00

Topi Uskup

25

60,24

-

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton.

Laporan Harga Jual Tahun 2018 PT. Bumi Sarana Beton

(data telah diolah)

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Januari

Februari

Paving Block 44 56.944 50.087 Bataco Biji 1 10.039 3.395 Casten Biji 1 18.182 - Topi Uskup 25 84.984 -

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Maret

April

Paving Block 44 49.383 58.573 Bataco Biji 1 4.117 4.623 Casten Biji 1 17.686 18.811 Topi Uskup 25 90.909 89.238

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 94: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

80

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Mei

Juni

Paving Block 44 51.759 51.185 Bataco Biji 1 10.641 - Casten Biji 1 17.052 - Topi Uskup 25 92.535 93.285

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

Juli

Agustus

Paving Block 44 52.541 51.751 Bataco Biji 1 3.295 15.537 Casten Biji 1 18.116 18.026 Topi Uskup 25 95.738 100.071

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

Biji

September

Oktober

Paving Block 44 50.746 51.779 Bataco Biji 1 26.803 9.143 Casten Biji 1 17.269 16.364 Topi Uskup 25 91.046 90.909

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Jenis Produksi

Satuan

biji

November

Desember

Paving Block

44

53.648

53.305

Bataco

Biji

1

12.393

116.835

Casten

Biji

1

22.423

25.070

Topi Uskup

25

90.909

-

Sumber: PT. Bumi Sarana Beton

Page 95: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

81

Data Penjualan PT. Bumi Sarana Beton Setelah dikonfersi dalam satuan Biji

Tahun 2018

Sumber: PT.Bumi Sarana.

Berdasrkan data yang di peroleh, maka perusahaan dalam melakukan

penjualan untuk maisng-masing jenis produk,itu dalam satuan biji bukan satuan

palet, berbeda pada saat proses produksi, dimana menggunkan satuan palet.

Keterangan Total Penjualan Biji Total Rp/biji Paving Blok 52.642 44 1.196 Topi Uskup 76.635 25 3.065 Cansteen (biji) 15.750 1 15.750 Bataco (biji) 18.068 1 18.068

Page 96: ANALISIS METODE PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA …dengan titik impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan antara:

82