analisis manfaat dan biaya
TRANSCRIPT
ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT
Tugas Mata Kuliah Pengantar Keuangan PublikTugas Mata Kuliah Pengantar Keuangan Publik
Dosen : Dosen : Ibu Sri Murwani
Disusun OlehDisusun Oleh
Pratig AjirogoPratig Ajirogo 103010003845103010003845
Ricko Adi P.W.Ricko Adi P.W. 103010003955103010003955
Shohibul UmamShohibul Umam 103010003795103010003795
PROGRAM DIPLOMA III KEUANGANPROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN
SPESIALISASI KEBENDAHARAAN NEGARASPESIALISASI KEBENDAHARAAN NEGARA
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARASEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA
Dalam bagian ini hendak kita bicarakan mengenai bagaimana analisa-analisa ekonomi
dapat diterapkan pada analisa budget. Suatu prinsip yang ideal dalam kebijaksanaan pembuat
budget adalah jelas yaitu: membuat pengeluaran- pengeluaran pemerintah bagi setiap tujuan
sedemikian rupa sehingga manfaat (benefit) dari pengeluaran kesatuan rupiah yang terakhir lebih
besar daripada atau paling tidak sama dengan hilangnya manfaat dari kegiatan-kegiatan lain karena
timbulnya pengeluaran pemerintah itu. Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengadakan
evaluasi mengenai penggunaan sumber-sumber ekonomi agar penggunaan sumber-sumber
ekonomi yang langka dapat dilakukan secara efisien, sebab pemerintah mempunyai banyak
program yang harus dilaksanakan, sedangkan biaya atau dana yang tersedia sangat terbatas.
Pada dasarnya evaluasi dari suatu proyek dilaksanakan dengan menimbang manfaat dan
biaya dari proyek tersebut. Apabila manfaat proyek lebih besar daripada biaya yang diperlukan
maka proyek tersebut dipandang sebagai proyek yang efisien, sebaliknya apabila manfaat proyek
manfaat tersebut lebih kecil dibandingkan biayanya maka proyek tersebut dipandang sebagai
tidak efisien.
Contoh;
1. Apabila pemerintah hanya memiliki dana sebesar 300 juta maka proyek yang akan dipilih adalah proyek E dan D sebab proyek-proyek tersebut dengan biaya total sebesar Rp285 juta akan memberikan manfaat bersih sebesar 140 juta.
2. Alternatif lain pemerintah mempunyai dana sebesar 300 juta maka proyek yang dipilih adalah proyek B, D, F dengan total biaya sebesar Rp188 juta dan penerimaan bersih Rp112 juta.
Perlu diketahui, manfaat yang diterima sebesar 80 juta (misalnya) yang diterima sekarang, nilainya berbeda dengan manfaat sebesar 80 juta yang diterima 30 tahun mendatang. Perbedaan tersebut disebabkan oleh dua factor, yaitu adanya ketidakpastian dan factor bunga.
Faktor ketidakpastian disebabkan karena manusia tidak tahu secara pasti apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Faktor bunga dapat dijelaskan dengan konsep Future Value dan konsep Present Value.
Future value merupakan sistem bunga berbunga, merupakan perhitungan nilai uang di masa depan. Rumus umum perhitungan nilai akan datang adalah:
Pn=P0(1+ i)n
Present value merupakan perhitungan dimana nilai uang yang akan kita terima di tahun tertentu tidak sama dengan nilai uang di masa sekarang. Rumus umum perhitungan nilai uang sekarang adalah:
P0=U
(1+ i)n
Pn=nilaiuang dimasadatang
P0=nilaiuang sekarang
i=tingkat bunga
n=tahun
U= jumlahuang yang diterimadi masa yang akandatang
Ada beberapa metode pemilihan suatu proyek yaitu:
1. Metode Nilai Bersih Sekarang (Net Present Benefit)Nilai bersih dari suatu proyek merupakan nilai dari suatu proyek setelah dikurangkan seluruh biaya pada suatu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang diterima pada tahun bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku. Rumus umum perhitungan metode NBS adalah:
NBS=∑n=0
n M n−Bn
(1+i)n
2. Metode IRR (Internal Rate of Return)Yaitu tingkat diskonto yang menghasilkan nilai sekarang suatu proyek sama dengan nol. Pada metode ini kita harus mencari tingkat diskonto yang menyamakan seluruh biaya dan manfaat (mencari nilai “i”). Rumus umum perhitungan Metode IRR adalah:
∑n=0
n M n−Bn
(1+ i)n =0
3. Metode Rasio Manfaat BiayaAdalah suatu cara evaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang seluruh hasil yang diperoleh dari proyek tersebut dengan nilai sekarang seluruh biaya proyek tersebut. Rumus membandingkan:
M=∑n=0
n M n
(1+ i)n
B=∑n=0
n Bn
(1+ i)n
Kriteria pada Metode Rasio manfaat biaya:
MB
>1 maka proyek akan dilaksanakan
Perbedaan Analisis Manfaat dan Biaya
1. Perhitungan manfaat dan biaya pada proyek swasta, manfaat umumnya diukur dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan perkiraan harga barang. Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang langsung digunakan dalam proyek tersebut berdasarkan harga pembeliannya.
2. Pada pemerintah, manfaat sumber-sumber ekonomi diukur dengan harga pasar oleh karena harga pasar pada pasar persaingan sempurna menunjukkan nilai yang sesungguhnya dari sumber-sumber ekonomi yang digunakan. Pada keadaan dimana tidak terdapat persaingan sempurna harga pasar tidak menunjukkan nilai sumber-sumber ekonomi yang sesungguhnya.
. Akan tetapi ada beberapa factor yang menyebabkan tidak dapat digunakan harga sebagaimana yang terjadi pada pasar persaingan sempurna. Factor-faktor tersebut antara lain:
1. Keadaan Monopoli2. Adanya pajak
3. Pengangguran4. Surplus konsumen5. Penentuan tingkat bunga
Kekurangan dan Kelebihan Analisis Manfaat dan Biaya
Keuntungan dari penggunaan analisis manfaat dan biaya dalam menentukan program
pemerintah adalah terjaminnya penggunaan sumber ekonomi secara efisien. Program pemerintah
yang dianalisis dengan cara ini akan memperhitungkan kondisi perekonomian secara menyeluruh
sehingga dapat meningkatkan penggunaan faktor-faktor produksi dan dapat tercapai kesejahteraan
masyarakat yang maksimum.
Kelemahan dari analisis ini adalah membutuhkan perhitungan manfaat secara kuantitatif,
sedangkan banyak proyek pemerintah yang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Hal ini dapat
menyebabkan untuk proyek yang kurang menguntungkan bagi masyarakat akan dipilih sedangkan
yang lebih bermanfaat tidak dipilih karena proyek yang kedua tidak dapat diukur manfaatnya
secara kuantitatif. Kelemahan lain adalah tidak mempunyai fleksibilitas, sehingga dikatakan bahwa
apabila analisis manfaat dan biaya dilaksanakan terlalu jauh, maka pemerintah tidak lagi
dilaksanakan oleh wakil-wakil rakyat yang membawa aspirasi rakyat, akan tetapi pemerintah
dilaksanakan oleh robot- robot komputer.
Sumber
Mangkoesoebroto, Guritno, Ekonomi Publik, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2008