analisis makna

21
Intan Ayu Dewintya Irca Adelonika Ragil Widiantono Tasya Kuswardani Muhadjir

Upload: sksatriawisesa

Post on 14-Aug-2015

183 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis makna

Intan Ayu Dewintya

Irca Adelonika

Ragil Widiantono

Tasya Kuswardani Muhadjir

Page 2: analisis makna

Salah satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau ujaran (Kridalaksana)

Untuk mengandaikan apakah setiap unsur leksikal memiliki atau tidak memiliki suatu ciri yang membedakannya dengan unsur lain (Chaer)

Melalui tabel dapat dibedakan makna antara satu leksem dengan leksem yang lain dengan menggunakan permakah (+) atau (-) pada komponen-komponen makna yang disebutkan

Page 3: analisis makna

Analisis makna dari nomina fille Insan Perempuan Muda

“insan”, “perempuan”, dan “muda” merupakan komponen makna dari nomina fille

Page 4: analisis makna

Hubungan Antar Tanda

Hubungan Antar Tanda

Hubungan SintagmatikHubungan

Sintagmatik

Hubungan Paradigmatik

Hubungan Paradigmatik

Page 5: analisis makna

Hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan (Saussure)

Tersusun secara berurutan (linear) Dapat dibolak-balik selama masih menuruti

kaidah bahasa yang dipakaiContoh:

Sasa makan roti tadi pagi= S-P-O-Kw Tadi pagi, Sasa makan roti=Kw-S-P-O

Page 6: analisis makna

Hubungan yang memungkinkan unsur-unsur dalam sebuah kalimat dapat disubtitusikan dengan unsur-unsur lain yang ada di luar kalimat tersebut.

Subtitusi unsur-unsur dalam sebuah kalimat dengan unsur-unsur di luar kalimat tersebut, yang masih memiliki jenis dan kedudukan

sama

Page 7: analisis makna

contoh:•Kami membeli _____

pisaugarpusendokperalatan makan

Page 8: analisis makna

Kolokasi asosiasi dan pendampingan secara tetap suatu leksem dengan leksem yang lain dalam sebuah kalimat

Kecenderungan seperangkat unsur leksikal untuk muncul dalam konteks kebahasaan yang sama

Penempatan suatu kata sesuai dengan konteks yang ada dalam kalimatnya

Page 9: analisis makna

Contoh:Penggunaan kata “petite/petit” dan “court”

dalam bahasa Prancis.Penggunaan strong dan powerful dalam

bahasa InggrisPenggunaan kata pirang dalam Bahasa

Indonesia

Page 10: analisis makna

Ciri Semantis

Ciri Inheren Ciri Selektif

(kontekstual)

Page 11: analisis makna

Menggambarkan ciri umum dari sebuah kata

Tidak memasukan kata tersebut ke dalam suatu konteks

Page 12: analisis makna

Memiliki nilai semantis dan sintaksis (Picoche 1977:58)

Pemilihan atau pemakaian kata yang sesuai atau tergantung pada konteks dalam kalimat

Menspesifikasi hubungan antara nomina dengan verba (kata kerja) dan ajektiva (kata sifat) yang dekat secara semantis

Page 13: analisis makna

apprendre (belajar) :subyek makhluk; berpikir

écrire (menulis) :subyek mahkluk; bertangan

courir (lari) :subyek makhluk; berkaki

Page 14: analisis makna

Berdasarkan ciri selektif, terdapat verba-verba yang hanya dapat digunakan untuk kalimat yang nominanya makhluk hidup.

Animé Non-animé

Soigner Réparer

•Madame Cotillard soigne son enfant.•Gregory répare sa voiture.

Page 15: analisis makna

Ada pula verba yang memiliki makna sama, namun tidak dapat digunakan pada subjek atau objek yang bukan manusia.

contoh:Nenek saya meninggal setahun yang lalu (humain)Anjing saya mati terlindas truk kemarin Senin (non-humain)

Un beau garçon/ Une belle femmeElle a des jolies dents.

Page 16: analisis makna

Ciri Inheren Ciri selektif

Tindak Menggunaka

n Indra

pengelihatan

Intensitas Insan Non-insan

Voir + + - + +

Regarder + + + + +

1. J’ai vu trois voleurs devant l’hôtel

2. Je vais regarder une émission de télévision avec

mon père

Page 17: analisis makna

Pengetahuan mengenai ciri inheren dan selektif sangat berguna dalam percakapan sehari-hari. Kita dapat mengetahui persamaan dan perbedaan yang ada dalam kata-kata tersebut serta penempatannya dalam konteks kalimat

Page 18: analisis makna

saeed-kolokasi: kemungkinan suatu kata berdampingan dengan kata lain. Ia tidak menyinggung masalah ciri inheren. Saeed memandang pokok bahasan secara lebih luas

Fort 1: ‘qui a de la force physique/intelectuelle’: un homme fort, la maniere forte

Fort 2: ‘considerable par dimansion: le nez fort, mains fortes

Fort 3: ‘qui est capable de resister’: papier fort colle forte, terre forte

Fort 4: ‘qui agit beaucoup/efficacement’ un explosif fort, forte fievre, des somniferes forts, un café fort

Page 19: analisis makna

Forte partie-partie puissante/influent Un remede fort-un puissant remede Un fromage fort-un arome puissant Un parfum fort

Page 20: analisis makna

Kolokasi mencakupi masalah pendampingan yang lebih luas dari ciri kontekstual(selektif)

Saeed: pembentukan kata majemuk:a herd of cattle, a pack of dogsHusband and wife, fish and chipsKumpulan tulisan/anak berandal

Page 21: analisis makna

Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMT Lauder

(peny.). 2007. Pesona bahasa: Langkah awal

memahami linguistik. Jakarta: Gramedia.

Cruse. 2000. Meaning in Language: An Introduction

to Semantics and Pragmatics. Oxford: University

Press.

Mortureux, Marie-Françoise. 2001. La lexicologie

entre langue et discours. Paris: Armand Colin.

Robert, Paul. 1982. Le Petit Robert 1. Paris.

Saeed, John I. 1997. Semantics. Oxford: Blackwell

Publishers.