analisis kesepadanan makna dan keberterimaan bahasa .../analisis... · analisis kesepadanan makna...

126
ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S. I LOVE YOU KARYA CECELIA AHERN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian P ersyaratan Mencapai D erajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan Ole h PRISTINIAN YUGASMARA NIM S130908012 PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 13-Feb-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA

INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL

P.S. I LOVE YOU KARYA CECELIA AHERN

TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan

Ole h

PRISTINIAN YUGASMARA NIM S13090801 2

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

201 0

Page 2: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

ii

PENGESAHAN PEMBIMB ING

ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA

INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL

P.S. I LOVE YOU KARYA CECELIA AHERN

Disusun ole h: PRISTINIAN YUGASMARA

NIM S13090801 2

Telah Dise tujui oleh Tim Pembimbing untuk Diujikan pada tanggal __ _____ _______

Jabatan Nama Tanda Tangan /Tgl Pembimbing I Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, M.A, Ph.D NIP 19630328 199201 1 001 Pembimbing II P rof. Dr. H. Joko Nurkamto, M. P d NIP 19610124 198702 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi Linguistik

Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, M.A, Ph.D NIP 19630328 199201 1 001

Page 3: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

iii

PENGESAHAN TESIS

ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA

INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL

P.S. I LOVE YOU KARYA CECELIA AHERN

Disusun ole h: PRISTINIAN YUGASMARA

NIM S13090801 2

Te lah Disetujui o le h De wan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan 1. Ketua : Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph. D

NIP. 19600328 198601 1 001 ____________

2. Sekretaris : Dr. Tri Wiratno, MA NIP. 19610914 198703 1 001 ____________

3. Anggota : a. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, M.A, P h.D NIP. 19630328 199201 01 001 ____________ b. Prof. Dr. H. Joko Nurkamto, M.Pd

NIP. 19610124 198702 1 001 ____________

Mengetahui,

Direktur Pascasarjana UNS Ketua Program Studi Linguistik Prof. Drs. Suranto, M. Sc., Ph.D Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, M.A, Ph.D NIP. 19570820 198503 1 004 NIP 19630328 199201 01 001

Page 4: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Pristinian Yugasmara

NIM : S130908012

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul ANALISIS

KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA

INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL

P.S. I LOVE YOU KARYA CECELIA AHERN adalah betul-betul karya saya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda kutipan dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang

saya peroleh dari tesis ini.

Surakarta, Juni 2010

Yang membuat pernyataan,

Pristinian Yugasmara

Page 5: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

v

PERSEMBAHAN

To God Lord, Jesus

To Mom and Dad , for their who le back -up

To my lovely brothers and sisters, for being my gua rdians

To Tata, this is for you, girl

To Yuù , fo r being here and there

To my cuties in my back yard , for the joy (and the scratches)

To you, if you have willing ly opened this for reasons

Page 6: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

vi

MOTTO

A fie ldworker should be able to ... swe ep the floor, carry out the garbage, carry in

the laundry, cook for large groups, go without food and sleep, read and write by

candle light, see in the dark, see in the light, cooperate without offe nding,

suppress sarcastic remarks, smile to express both pain and hurt, experience both

pain and hurt, spend time along, respond to orders, take sides, stay neutral, take

risks, avoid harm, be confused, seem confused, care terribly, become attached to

nothing...

(-Halcolm-)

Page 7: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

vii

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan dan Syukur atas berkat yang diberikan sehingga penulis bisa

menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Magister

Program Studi Linguistik dengan Minat Utama P enerjemahan.

Proses yang dijalani penulis dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari

persetujuan, bimbingan, bantuan, dukungan, keterlibatan, serta saran-saran dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah terlibat dalam penelitian ini, yaitu kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Direktur Program Pascasarjana, Prof. Drs. Suranto, M. Sc., Ph. D

3. Prof. Drs. Nababan, M.Ed, M.A, Ph.d, selaku ketua program studi

Linguistik Pascasarjana Minat Utama Penerjemahan Universitas Sebelas

Maret, atas persetujuan yang diberikan terhadap tesis ini dan selaku

pembimbing pertama, atas bimbingan, kritik, dan saran yang diberikan

kepada penulis dalam proses penulisan tesis ini.

4. Prof. Dr. H. Joko Nurkamto, M.Pd selaku pembimbing kedua, atas

bimbingan, saran, dan masukan yang diberikan kepada penulis selama

proses penulisan tesis ini.

5. Seluruh dosen Linguistik Penerjemahan Pascasarjana tahun 2008, atas

bimbingan dan pengetahuan yang diberikan kepada penulis.

Page 8: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

viii

6. Drs. Martono, M.A dan Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum yang telah

memberikan kepercayaan kepada penulis untuk meneruskan pendidikan

S2-nya.

7. Andy Bayu Nugroho, S.S dan Sumardiyono, S.S, atas kerjasama yang

diberikan kepada penulis sebagai rater yang telah membantu dalam

memberikan penilaian, masukan, dan saran yang bermanfaat bagi penulis

dalam proses penulisan tesis ini.

8. Prisdytia Endrayanti, S.Pd dan Sri Rahayu, S.Pd, atas kerjasama yang

diberikan kepada penulis sebagai responden dalam penelitian ini dan atas

semangat yang diberikan kepada penulis.

9. Keluarga besar penulis, atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan.

10. The sisters, Nova, Nita, Renita yang senantiasa memberikan semangat

dalam kebersamaan kepada penulis.

11. Para sahabat, Tantè, Die2, Nina, Nuni, atas kebersamaan yang diberikan.

12. Kak Ophet, untuk ‘Gud morning’, ‘Gud afternoon’, dan ‘Gud eve’ yang

diberikan kepada penulis.

13. Teman-teman angkatan 2008, mbak Lusi, mbak Afin, mbak Diah, mbak

Ima, Bu Endri, mas Havid, Pak Johny, mas Miko, atas dukungan,

kebersamaan, dan keceriaan yang diberikan kepada penulis.

14. Para staf administrasi dan perpustakaan Pascasarjana, atas kerjasamanya

baik secara langsung maupun tidak langsung telah berperan dalam

membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Page 9: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

ix

15. Semua orang yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup penulis

yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna. Oleh

karena itu, penulis menghargai adanya saran, komentar, maupun kritikan yang

membangun terhadap tesis ini. Semoga tesis ini bisa bermanfaat bagi para

pembaca.

Surakarta, Juni 2010

Nian

Page 10: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

x

DAFTAR ISI

halaman PENGESAHAN PEMBIMBING .............................. ii

PENGESAHAN TESIS .............................. iii

PERNYATAAN .............................. iv

PERSEMBAHAN ………………….. v

MOTTO .............................. vi

KATA PENGANTAR .............................. vi

DAFTAR ISI .............................. x

DAFTAR DIAGRAM .............................. xiii

DAFTAR TABEL .............................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................. xv

ABSTRAK .............................. xvi

ABSTRACT .............................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................... 1

B. Rumusan Masalah ........................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................... 10

D. Manfaat Penelitian ........................... 11

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Penerjemahan

a. Definisi Penerjemahan …………………… 12

b. Proses Penerjemahan …………………… 14

c. Metode Penerjemahan …………………… 17

d. Teknik Penerjemahan …………………… 18

e. Kualitas Terjemahan …………………… 26

Page 11: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xi

2. Makna dalam Penerjemahan

a. Definisi Makna dalam Penerjemahan .................... 29

b. Jenis-jenis Makna dalam Penerjemahan .................... 31

c. Kesepadanan Makna dalam Penerjemahan .................... 34

3. Style ........................................................ 35

4. Slang

a. Definisi Slang …………… 38

b. Tuturan Slang sebagai Ciri Suatu Budaya …………… 42

B. Kerangka P ikir …………………………………………… 45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................. 46

B. Data dan Sumber Data ....................... …. 47

C. Teknik Pengumpulan Data .......................…. 50

D. Pemeriksaan Kredibilitas Data ............................ 52

E. Teknik Analisis Data ........................… 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pendahuluan ........................................ 54

B. Sekilas Tentang P.S. I Love You ........................................ 55

C. Hasil Penelitian

1. Bentuk-bentuk Terjemahan Slang

dalam Novel P.S. I Love You ........................................ 56

2. Tingkat Kesepadanan Makna ........................................ 59

Page 12: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xii

3. Tingkat Keberterimaan Makna ........................................ 74

4. Tingkat Keberterimaan Bahasa Informal ............................ 84

D. Pembahasan ........................................ 93

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................ 100

B. Saran ................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 104 LAMPIRAN ................................................................. 107

Page 13: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Metode Penerjemahan oleh Newmark …………… 17

Diagram 2. Kerangka P ikir …………………………………… 46

Page 14: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Klasifikasi Teknik Penerjemahan oleh Molina dan Albir.. 25

Tabel 2 Kategori, Kode, dan Jumlah Data ................................ 56

Tabel 3 Sebaran Data Terjemahan Sepadan ................................ 60

Tabel 4 Sebaran Data Terjemahan Kurang Sepadan .................... 68

Tabel 5 Sebaran Data Terjemahan Tidak Sepadan .................... 72

Tabel 6 Sebaran Data Terjemahan Berterima dalam Makna ........ 75

Tabel 7 Sebaran Data Terjemahan Kurang Berterima dalam Makna 81

Tabel 8 Sebaran Data Terjemahan Tidak Berterima dalam Makna 84

Tabel 9 Sebaran Data Terjemahan Berterima

dalam Bahasa Informal .......................................... 85

Tabel 10 Sebaran Data Terjemahan Kurang Berterima

dalam Bahasa Informal .......................................... 90

Tabel 11 Sebaran Data Terjemahan Tidak Berterima

dalam Bahasa Informal .......................................... 92

Tabel 12 Jumlah dan Persentase Penilaian Kualitas Data ............. 92

Page 15: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kode Data Penelitian ....................... 107

Lampiran 2. Tabel Penilaian Tingkat Kesepadanan Makna ....................... 121

Lampiran 3. Tabel Penilaian Tingkat Keberterimaan Makna ....................... 127

Lampiran 4. Tabel Penilaian Tingkat Keberterimaan Bahasa Informal ...... 133

Page 16: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xvi

ABSTRAK

Pristinian Yugasmara, S130908012. ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S. I LOVE Y OU KARYA CECELIA AHERN. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan, UNS, Juni 2010. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bentuk tuturan slang yang terdapat dalam novel P.S. I Love You karya Cecilia Ahern dan terjemahannya dalam novel dengan judul yang sama oleh Monica Dwi Chresnayani, (2) mengetahui teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan tuturan slang yang terdapat dalam novel P.S. I Love You karya Cecelia Ahern, dan (3) mengetahui tingkat kesepadanan dan keberterimaan makna serta keberterimaan bahasa informal teks terjemahan tuturan slang yang terdapat dalam novel P.S. I Love You karya Cecilia Ahern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan bentuk content analysis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data objektif dan afektif. Data objektif dalam penelitian ini berupa bentuk slang dalam novel P.S. I Love You baik dalam Bsu maupun terjemahannya dalam Bsa serta dokumen mengenai Irish Slang. Sedangkan data afektif diambil dari penilaian pembaca dan pengamat ahli. Dengan menggunakan teknik purposive sampling , ditemukan 95 data slang terjemahan dan Irish Slang Dictionary sebagai data objektif, dan kuesioner penilaian dari pembaca dan pengamat ahli sebagai data afektif. Hasil penelitian terbagi menjadi temuan terhadap bentuk slang, teknik yang digunakan dalam menerjemahkan slang, kesepadanan makna terjemahan slang, keberterimaan makna terjemahan slang, dan keberterimaan kandungan bahasa informal dalam terjemahan slang. Bentuk slang yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 26 kategori dengan makna masing-masing. Teknik yang digunakan dalam menerjemahkan bentuk slang dalam novel P .S. I Love You adalah reduction, calque, dan variation atau gabungan dari ketiganya. Pada tingkat kesepadanan makna, ditemukan 81 (85,56%) data yang dinilai sepadan, 11 (12,63%) data kurang sepadan, dan 3 (2,10%) data tidak sepadan. Dari penilaian terhadap keberterimaan makna, ditemukan 86 (90,52%) data berterima, 6 (6,31%) data kurang berterima, dan 3 (2,10%) data tidak berterima. Sedangkan terhadap keberterimaan kandungan bahasa informal data, pembaca awam memberikan penilaian berterima terhadap 62 (65,26%) data dan kurang berterima terhadap 33 (34,73%) data. Secara keseluruhan, data-data terjemahan slang dalam novel P.S. I Love You sudah memiliki kualitas yang cukup baik. Namun, sebagai catatan bagi penerjemah dan orang-orang yang memiliki ketertarikan di bidang penerjemahan, perlu diperhatikan lagi mengenai pemilihan padanan makna yang tepat untuk

Page 17: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xvii

menerjemahkan istilah-istilah yang berhubungan dengan ciri khas suatu budaya ke dalam budaya bahasa sasaran beserta tingkat keberterimaannya.

Page 18: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xviii

ABSTRACT

Pristinian Yugasmara. AN ANALYSIS ON THE MEANING ACCURACY AND ACCEPTABILITY UPON THE USE OF INFORMAL LANGUAGE IN THE SLANG TRANSLATIONS OCCURING IN P.S. I LOVE YOU BY CECELIA AHERN. A thesis. Surakarta: Post-Graduate Program of Linguistic in Translation of Sebelas Maret University. June 2010. This research is intended to find out (1) the form of slang terms used in P.S. I Love You and their translations by Monica Dwi Chresnayani, (2) the translation techniques used by the translator in translating the slang terms occurred in P.S. I Love You by Cecelia Ahern, and (3) the meaning accuracy and acceptability and also the acceptability upon the use of informal language in the slang terms translation in P.S. I Love You by Cecelia Ahern. The method used in this research is a qualitative method using content analysis. The data used in this research are both from objective and affective sampling. The objective data are the slang terms translation occurred in P.S. I Love You in both source language and target language and also the documents found about the Irish Slang while the affective data are the views and evaluation given by translation viewers and readers. By taking the purposive sampling technique, the researcher finds 95 slang terms data and their translations and also the Irish Slang Dictionary as the objective data whereas the affective data are taken from the questionnaire distributed to the translation viewers and the readers. The research finding consists of four parts, namely the kinds of slang terms found, the translation techniques used, the level of meaning accuracy and acceptability, and the level of acceptability upon the use of informal language of the data. The kinds of slang found in this research varied in 26 different categories. There were three kinds of translation technique used by translators in translating the slang data in this research; reduction, calque, and variation. In the level of meaning accuracy, the researcher found 81 (85,56%) accurate data, 11 (12,63%) less accurate data, and 3 (2,10%) non-accurate data. For the meaning acceptability evaluation, the researcher found 86 (90,52%) acceptable data, 6 (6,31%) less acceptable data, and 3 (2,10%) non-acceptable data. And for the level of acceptability upon the use of informal language given by the readers, the researcher found 62 (65,26%) acceptable data and 33 (34,73%) less acceptable data. In general, the slang terms translations occur in P .S. I Love You have the acceptable quality of a good translation. As a note for translators and people interested in the translation matters, the choices taken in giving the equivalent meaning of a certain term related to the characteristic of a certain culture need to be taken seriously as well as its level of acceptability in the target language.

Page 19: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

xix

Page 20: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Be lakang

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di segala bidang dalam

beberapa dekade ini bergerak dengan kecepatan yang luar biasa. Hal ini diikuti

pula oleh berbagai aspek politik, budaya, dan ekonomi yang terus

berkesinambungan di setiap negara. Fenomena ini mengakibatkan semakin

diperlukannya adaptasi dan komunikasi antar negara untuk saling berbagi

informasi, sebagaimana pula untuk tetap menjalin kerjasama yang baik.

Sampai saat ini belum ada satu hal yang bisa menggantikan kendala bahasa

sebagai masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara di dunia.

Sebagai bahasa internasional, sudah ditetapkan bahwa bahasa Inggris

mempunyai peranan penting sebagai alat komunikasi antar negara. Namun,

dengan adanya bahasa internasional saja tidaklah cukup. Setiap negara

memiliki bahasa yang diikuti oleh aspek-aspek lain yang berbeda dengan

negara lain. Disinilah peranan sebuah penerjemahan muncul.

Seandainya masyarakat ingin mengetahui informasi mengenai suatu

kejadian yang terjadi di Negara lain, pemilihan Presiden Amerika Serikat,

sebagai contohnya, ada dua media yang menyediakan informasi mengenai hal

tersebut. Media cetak, koran dan majalah, dan media lisan, baik audio

(misalnya, radio) ataupun audiovisual (televisi). Kedua media tersebut sama-

sama menggunakan bahasa Inggris sebagai sumbernya. Bagi orang-orang

Page 21: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

2

yang memiliki akses ke bahasa sumber, tentu saja hal ini tidak menjadi

masalah. Namun, pemenuhan informasi tidak bisa hanya dibedakan menjadi

(1) penting, untuk mereka yang mempunyai akses ke bahasa sumber dan (2)

tidak penting, bagi mereka yang tidak mempunyai akses ke bahasa sumber.

Diperlukan adanya media yang berfungsi sebagai jembatan akses

ketika kita menghadapi sebuah informasi yang menggunakan bahasa asing

selain bahasa yang kita gunakan sebagai sumbernya. Dalam tesis ini, bahasa

sumber yang sekaligus menjadi sumber dari permasalahan yang akan dibahas

adalah bahasa Inggris. Dan media yang dimaksudkan penulis adalah

terjemahan bahasa Indonesia sebagai jembatan akses komunikasi.

Proses membangun jembatan akses inilah yang dikenal sebagai

penerjemahaan. Pada dasarnya, penerjemahan adalah kegiatan mengubah dari

suatu ‘bentuk’ ke ‘bentuk’ lain. Penerjemahan bisa dilihat dari sudut pandang

pengguna terjemahan ataupun dari sudut pandang penerjemah sendiri

(Robinson, 2003: 6). Bagi seorang pengguna terjemahan (orang yang

membaca buku terjemahan, misalnya), terjemahan hanyalah dipandang

sebagai suatu teks yang bisa digunakan sebagai media perantara ketika dia

tidak mempunyai cukup kemampuan akses ke BSu. Bagi seorang penerjemah,

penerjemahan merupakan sebuah kegiatan (yang bertujuan menghasilkan

sebuah teks) yang dipandang dari bagaimana proses tersebut terjadi, hambatan

apa yang dihadapi, dan strategi apa yang bisa digunakan untuk mengatasi

hambatan tersebut.

Page 22: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

3

Salah satu bentuk media umum yang biasa dikaji oleh seorang peneliti

penerjemahan adalah novel terjemahan. Novel terjemahan sudah menjadi

media komunikasi sekaligus hiburan yang dikenal umum oleh masyarakat

Indonesia. Dalam sebuah novel terjemahan, pembaca tidak hanya disuguhi

dengan alur cerita maupun tema yang bermacam-macam, namun juga

informasi budaya yang terdapat di dalamnya.

Novel terjemahan bukan lagi menjadi suatu hal yang asing dalam

dunia media komunikasi di Indonesia. Berbagai novel dalam berbagai genre

bisa kita temukan di toko-toko buku ataupun tempat persewaan dan

perpustakaan. Kebanyakan para pembaca pun lebih menyukai novel

terjemahan daripada novel aslinya karena bahasanya adalah bahasa Indonesia

yang tentu saja mudah dimengerti. Melalui novel terjemahan pula lah, para

pembaca bisa memperoleh pengetahuan mengenai kebudayaan lain yang

terdapat dalam ceritanya.

Salah satu bentuk kebudayaan adalah tuturan bahasa. Setiap daerah

tentu memiliki tuturan-tuturan yang dianggap khas sebagai ciri kebudayaan

daerah tersebut. Dalam novel asing, sudah barang tentu tuturan-tuturan

tersebut muncul. Sebagai contohnya adalah istilah brun ch dalam sebuah

novel bersetting Amerika pada abad pertengahan (tahun 1970an). Jika seorang

penerjemah menggunakan kamus pada masa itu, bisa dipastikan kata tersebut

tidak akan muncul. Hal ini bisa menghambat penerjemah dalam mengartikan

kata tersebut ke dalam Bsa. Namun, dengan melihat konteks dalam kalimat

dan cerita secara keseluruhan, penerjemah pada akhirnya tetap

Page 23: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

4

mempertahankan kata brun ch tersebut dengan memberikan keterangan arti

bahwa brunch merupakan akronim dari break fast and lunch. Hal seperti

inilah yang menjadikan penerjemahaan akhirnya menjadi sebuah kasus.

Selanjutnya, tuturan bahasa slang adalah termasuk dalam yang

dianggap khas dalam suatu kebudayaan, karena selain mempunyai bentuk

yang beragam tuturan slang juga mengandung muatan ekspresif penuturnya.

Oleh sebab itu, tentu saja penerjemahan tuturan slang juga merupakan salah

satu kasus tersendiri yang dihadapi oleh penerjemah novel asing.

Penulis tertarik untuk mengambil masalah terjemahan tuturan slang ini

karena ingin mengkaji bentuk, makna, serta kandungan budaya yang muncul

dalam versi Indonesia-nya. Persoalan ketepatan dan keberterimaan makna

terjemahan tuturan slang juga dikaji dalam penelitian ini. Seperti apakah

bentuk terjemahan tuturan slang yang muncul maupun bagaimakah makna

yang terkandung berkaitan dengan budaya (baik Bsu maupun Bsa) merupakan

hal yang penting untuk dikaji karena Indonesia sendiri juga mempunyai

tuturan slang sendiri.

Dalam menerjemahkan, penerjemah akan berusaha mencari padanan

makna maupun bentuk yang sedekat mungkin dengan bahasa sasaran.

Widyamartaya (1989) menyebutkan bahwa `ekuivalen yang dimaksud dalam

penerjemahan adalah `wajar (sesuai dengan langgam atau idiom bahasa kita

sendiri, i.a. bahasa sasaran). Jika demikian, sudah seyogyanya apabila sebuah

kata diterjemahkan menjadi kata, kalimat diterjemahkan menjadi kalimat,

peribahasa menjadi peribahasa, dan slan g juga menjadi slang . Namun, pada

Page 24: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

5

kenyataannya, kasus mengenai padanan lah yang umum ditemui dalam sebuah

penerjemahan.

Baker (1992) menyebutkan bahwa,

Most lang uages are lik ely to have equivalents for the more general verbs of speech such as say and speak, but many may not have equivalents for the specific on es. Langu ages understandably tend to mak e only those distinctions in meaning which are relevan t to their particular environment,

Dari pengertian tersebut bisa dipahami bahwa tidak semua unit linguistik dari

suatu bahasa mempunyai padanan dalam bahasa lainnya. Namun, dalam

penyelesaiannya, unit-unit tersebut tidak mungkin tidak dapat diterjemahkan.

Suatu istilah asing bisa dimunculkan dengan diberi keterangan, sebuah idiom

bisa dijelaskan dengan cara parafrase, begitu pula dengan slang . Seandainya

tidak ditemukan padanan slang yang tepat dalam bahasa sasaran, penerjemah

bisa saja mengubahnya dengan memunculkan konsep makna yang terkandung

saja dengan mengorbankan bentuk slang nya. Hal ini bisa dilakukan relevan

dengan peryataan Larson (dalam Riazi, 2002) bahwa yang berubah adalah

bentuk dan bukan pesan/makna.

Penelitian ini mengkaji mengenai tuturan bahasa slang yang terdapat

dalam novel P.S. I Love You karya Cecilia Ahern. Penulis mengambil novel

tersebut sebagai sumber data karena dalam rentang waktu tahun 2004-2009,

karya tersebut merupakan salah satu best seller baik dalam buku asli maupun

terjemahannya, bahkan telah dibuat major filmnya pada tahun 2008 dengan

bintang Hillary Swank dan Gerard Butler. Novel aslinya dibuat dengan latar

belakang tahun 2003/2004 dengan setting negara Irlandia, sedangkan

Page 25: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

6

terjemahannya terbit di Indonesia pada tahun 2008. Dalam novel asli, penulis

menemukan banyak tuturan deklaratif yang mengandung slang , dan karena

setting novel itu adalah Irlandia, maka tuturan-tuturan slang tersebut juga

memuat budaya Irlandia di dalamnya.

Rentang waktu antara setting penulisan novel asli pada tahun 2004 dan

terjemahannya pada tahun 2008 juga menjadi persoalan yang perlu

diperhatikan, karena sifat dari slang sendiri adalah berubah-ubah menurut

perkembangan waktu. Fromkin (2003) menyatakan bahwa “on e generation’s

slang is ano ther generation’s standard vocabu lary”. Istilah pho ne dan TV

dulunya merupakan slan g dari telephone dan television, namun, dalam

perkembangannya, istilah-istilah tersebut menjadi kosakata umum yang

diketahui dan digunakan orang dari berbagai kalangan masyarakat. Maka, hal

yang perlu diperhatikan dalam meneliti kasus terjemahan tuturan slang dalam

penelitian ini adalah kapan dan dalam konteks apa slang digunakan, serta

siapa penuturnya.

Selain kesepadanan makna, kajian mengenai keberterimaan kandungan

bahasa informal juga dibahas dalam penelitian ini. Dikutip dari Kusmaul

(1995), terdapat pengertian slang yang diambil dari Collins Dictionary of the

English Language, yaitu, “slang refers to words or senses that are informal

and restricted in context, for example to members of a pa rticular social o r

cultural grou p. Slang words are inap prop riate in formal speech or writing.”

Dari pengertian tersebut, jelas bahwa dalam slang terkandung muatan bahasa

informal yang digunakan dalam kelompok atau komunitas tertentu. Oleh

Page 26: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

7

karena itu, menarik untuk dikaji lebih lanjut mengenai kandungan bahasa

informal suatu tuturan bahasa asli dengan kandungan dan keberterimaannya

dalam bahasa sasaran.

Dalam penggunaannya, bahasa mengandung suatu pengertian. Jika

seseorang mengatakan sesuatu, dia mempunyai maksud dalam perkataannya

itu. Tidak akan menjadi masalah jika maksud yang terkandung adalah makna

literal, namun dalam beberapa kesempatan, orang akan menyampaikan

maksud ‘non-literal’ melalui perkataannya dan hal itu mungkin saja bisa

menyebabkan kesalahpahaman.

Dalam satu contoh kalimat pada novel P.S. I Love You , disimbolkan

sebagai berikut:

Contoh 1

BSu: Ciara eventua lly ag reed to leave the hou se when Holly’s usually calm

da d screamed at the top of his voice, and to everyone’s amazement,

‘Ciara, this is Holly’s bloody day, NOT YOURS! And you WILL go to

the wedding and enjoy yourself AND when Ho lly walk s downstairs you

WILL tell her how beautiful she looks and I don’t want hear a peep out

of you FOR THE REST OF THE DAY!’(10/CA 10)

Dalam ucapannya, sang ayah mengucapkan frasa ‘bloody da y’ yang jika

penerjemah tidak hati-hati dalam mengetahui maksudnya, akan terjadi

kesalahan pengalihan pesan yang sangat fatal. ‘bloody’ dalam Wojowasito

(1974) dikatakan sebagai “ks. berdarah; hendak menumpahkan darah”. Namun

dalam kalimat di atas, sang ayah menggunakan maksud slang ‘blood y’ yang

Page 27: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

8

berupa kata sifat untuk menguatkan arti kata lain yang mengikutinya

(Everyday Eng lish and Slang in Ireland. Diakses 26 November 2008).

Dalam novel terjemahannya, penerjemah menerjemahkan kalimat

tersebut sebagai berikut:

BSa: Ciara akhirnya mau juga berangkat ke gereja setelah ayah Holly yang

biasanya tenang berteriak dengan suara menggeledak hingga

mengagetkan semua orang, Ciara, ini hari istime wa Holly, bukan

harimu! Dan kau harus pergi ke pernikahan dan menikmati hari ini, dan

bila nanti Holly berjalan menuruni tangga, kau harus mengatakan

padanya bahwa dia cantik, dan aku tidak mau mendengar rengekanmu

lagi sepanjang sisa hari ini! (10/MDC 20)

Penerjemah mengetahui bahwa kata ‘blood y’ dalam BSu di atas bukan

berarti ‘berdarah’ seperti makna literalnya, namun mengetahui bahwa kata

tersebut mengandung makna slang untuk menegaskan makna hari pernikahan

Holly yang dimaksud dan menerjemahkannya menjadi ‘hari istimewa Holly’.

Hal ini merupakan salah satu contoh cara yang dilakukan penerjemah untuk

memberikan kesepadanan makna dalam terjemahan ketika tidak ditemukan

makna dengan bentuk yang ekuivalen.

Contoh lain terdapat dalam kalimat berikut:

Contoh 2

BSu: ‘Fine then, I’ll turn off the bloody light’ (CA, p.8) BSa: “Baiklah, biar aku yang mematikan lampu sialan itu sekarang” (MDC,

p.17)

Page 28: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

9

Penerjemah mengambil keputusan untuk menerjemahkan kata ‘bloody’

menjadi ‘sialan’. Bisa dilihat bahwa dalam konteks yang berbeda, dalam

kalimat ini kata ‘blood y’ sebagai slang mewakili makna yang berbeda pula.

Sudah bisa dipastikan bahwa masalah pasti akan muncul ketika seorang

penerjemah berhadapan dengan bahasa slang . Selain konteks situasi dan latar

belakang budaya bahasa sumber, penerjemah juga harus berhati-hati dalam

memutuskan apakah tepat menerjemahkan ‘bloody da y’ menjadi ‘hari

istimewa’ ataupun ‘blood y light’ menjadi ‘lampu sialan’.

Dalam dua contoh kasus di atas, kandungan bahasa informal dalam

tuturan terlihat melalui penggunaan istilah ‘bloody’. Dalam terjemahannya,

penerjemah memberikan kesan kandungan bahasa informal melalui penanda

istilah sialan dalam kasus kedua dan meskipun tidak ditemukan penanda

dalam bentuk tuturan, terjemahan kasus yang pertama mengandung gaya

bahasa informal tersebut dalam intonasi baca dan kesan makna di dalamnya.

Uraian di atas melandasi penyusunan tesis ini bahwa masalah

penerjemahan tuturan slang perlu untuk dikaji lebih lanjut karena bahasa dan

budaya yang melatarbelakanginya lah yang menjadi ladang yang perlu diolah

oleh seorang penerjemah. Dalam penelitian ini, dibahas pula mengenai teknik

apa saja yang digunakan penerjemah untuk menerjemahkan berbagai tuturan

slang yang ditemukan dan juga tinjauan kualitas terjemahan dari aspek

kesepadanan makna dan keberterimaan bahasa informal oleh pembaca dan

para responden yang berkompeten dalam bidang bahasa dan penerjemahan.

Page 29: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

10

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dikaji dalam tesis ini akan dipaparkan sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah bentuk tuturan slang yang terdapat dalam novel P.S.

I Love You karya Ceceilia Ahern dan terjemahannya dalam novel

dengan judul yang sama oleh Monica Dwi Chresnayani?

2. Apa saja teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah

dalam menerjemahkan tuturan slang yang terdapat dalam novel

P.S. I Love You karya Cecilia Ahern?

3. Bagaimanakah kesepadanan dan keberterimaan makna serta

keberterimaan bahasa informal terjemahan tuturan slang dalam

novel P.S. I Love You dalam bahasa sasaran?

C. Tujuan Pene litian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, penulis

memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang:

1. Bentuk tuturan slang yang terdapat dalam novel P.S. I Love You

karya Cecilia Ahern dan terjemahannya dalam novel dengan judul

yang sama oleh Monica Dwi Chresnayani.

2. Teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam

menerjemahkan tuturan slang yang terdapat dalam novel P.S. I Love

You karya Cecilia Ahern.

Page 30: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

11

3. Kesepadanan dan keberterimaan makna serta keberterimaan bahasa

informal teks terjemahan tuturan slan g yang terdapat dalam novel

P.S. I Love You dalam bahasa sasaran.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, manfaat penelitian yang bisa diperoleh dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengertian dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai

teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam

menerjemahkan suatu satuan terjemahan

2. Memberikan pengertian dan pemahaman mengenai kualitas terjemahan

yang dilihat dari segi kesepadanan dan keberterimaan makna serta

keberterimaan gaya bahasa yang digunakan.

3. Memberikan pengertian dan pemahaman mengenai kasus yang terjadi

dalam proses penerjemahan yang dihadapi oleh penerjemah, khususnya

tentang penerjemahan tuturan slang.

Secara praktis, penelitian ini bisa diharapkan untuk bisa membantu

memberikan pedoman bagi para peneliti lain di bidang penerjemahan pada

khususnya yang ingin melakukan penelitian kualitas teks terjemahan bahasa

Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang ditinjau dari aspek ketepatan dan

keberterimaan makna.

Page 31: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

12

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Te ori

Pada bab ini, penulis mendeskripsikan teori-teori yang digunakan sebagai

landasan dalam melakukan penelitian ini serta kerangka pikir yang digunakan

oleh peneliti. Teori-teori yang relevan dibagi dalam 4 sub teori yang masing-

masing memiliki sub-sub teorinya sendiri-sendiri. Keempat sub teori tersebut

adalah (1) penerjemahan, (2) makna dalam penerjemahan, (3) style dan (3) slang .

Sub teori yang pertama meliputi (a) definisi penerjemahan, (b) proses

penerjemahan, (c) metode penerjemahan, (d) teknik penerjemahan, dan (e)

kualitas terjemahan. Sub teori yang kedua meliputi (a) definisi makna dalam

penerjemahan, (b) jenis makna dalam penerjemahan, dan (c) kesepadanan makna

dalam penerjemahan. Pada sub teori yang ketiga terdapat penjelasan mengenai

makna style dan penggunaannya dalam gaya berbahasa. Dalam sub teori yang

keempat diberikan penjelasan mengenai (a) definisi slang, dan (b) tuturan slang

sebagai ciri suatu budaya.

1. Pe ne rje mahan

a. Definisi Pene rje mahan

Menurut Larson (dalam Simatupang, 2000), menerjemahkan pada

dasarnya adalah mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain. Dalam hal ini,

‘bentuk’ yang kita hadapi adalah bahasa, baik yang berwujud verbal ataupun

Page 32: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

13

non verbal. Fokus penelitian dalam tesis ini adalah mengkaji terjemahan

tuturan slan g bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Definisi lain

diungkapkan oleh Nida dan Taber (dalam Widyamartaya, 1989), bahwa

translation consists in reproducing in the receptor languag e the closest

na tural equivalent of the source language message, first in terms of meaning

an d secondly in terms of style.

Dari definisi di atas terlihat bahwa dalam menerjemahkan suatu teks dari

BSu ke BSa, masalah pilihan kata yang tepat dan sepadan menjadi hal pertama

yang harus dihadapi seorang penerjemah sebelum mempermasalahkan

bentuknya. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata

untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau

pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau

pembicara (Keraf, 2006: 87). Masalah ini pada umumnya dihadapi oleh

seorang penulis ataupun pembicara dalam menghasilkan suatu teks. Namun,

dalam suatu kasus penerjemahan, menjadi tugas penerjemah juga untuk

menemukan pilihan kata yang tepat sehingga gagasan yang dimaksudkan oleh

penulis ataupun pembicara bisa tepat dirasakan oleh pembaca ataupun

pendengar teks terjemahan.

Jika ada yang harus dipertahankan dalam menerjemahkan suatu bahasa ke

dalam bahasa lain adalah makna atau pesan yang terkandung dalam bahasa

tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat Larson (dalam Riazi, 2002) yang

mengatakan bahwa “naturally and supposedly, what chang es is the fo rm and

the code an d wha t should remain uncha nged is the meaning an d the

Page 33: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

14

message”. Diperkuat oleh House (2001), “Translation is essentially an

operation in which the meaning of lingu istic units is to be kept equivalent

across languages,”, dijelaskan bahwa makna yang terkandung dalam suatu

bentuk yang diterjemahkan (suatu unit linguistik) harus diberikan secara

ekuivalen/sepadan dalam setiap terjemahannya dalam bahasa apapun.

Terkait dengan penjelasan mengenai ketepatan pilihan kata yang

diterjemahkan di atas, Widyamartaya (1989) menambahkan bahwa ekuivalen

haruslah natural (wajar, sesuai dengan langgam atau idiom bahasa kita

sendiri). Seperti halnya sebuah karya dari seorang penulis asli, sebuah novel

terjemahan pun haruslah terasa wajar ketika dibaca oleh pembaca bahasa

sasaran.

b. Proses Penerje mahan

Dikutip dari Merriam-Webster’s Dictionary AND Thesaurus

(2006:1093), “trans·la·tion \trans- la-shәn\ n 1 ♦ : an act, process, or instance

of translating “, dan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:1047)

tertulis, “pe.ner.je.mah.an n proses, perbuatan, cara menerjemahkan;

pengalihbahasaan”. Dari pengertian-pengertian leksikal tersebut, dapat

ditarik kesimpulan bahwa dalam penerjemahan memang terjadi suatu proses

menerjemahkan.

Sebelum melakukan kegiatan menerjemahkan, seorang penerjemah

sebaiknya menentukan terlebih dahulu pendekatan apakah yang akan dia

gunakan dalam proses tersebut. Ada 2 macam pendekatan penerjemahan

Page 34: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

15

yang bisa digunakan oleh seorang penerjemah. Pertama, dia bisa

menggunakan pendekatan top -down dengan membaca keseluruhan teks

terlebih dulu dua atau tiga kali, menemukan konteks, register dan kemudian

mulai menerjemahkan setelah pola teks terlihat. Penerjemah juga bisa

menggunakan pendekatan bottom-up dengan mulai menerjemahkan setiap

tran slation unit dari konteks yang terkecil (micro) kemudian ke macro teks.

Selanjutnya, secara umum, Nababan (2008) menyebutkan bahwa proses

yang terjadi dalam sebuah penerjemahan berlangsung dalam tiga tahap,

yaitu (1) analisis, (2) pengalihan pesan, dan (3) restrukturisasi

1) Analisis

Dalam tahap ini, penerjemah mengenali dan menganalisa teks

bahasa sumber dengan segala unsur linguistiknya. Termasuk di dalamnya,

penerjemah akan melakukan analisa teks pada tataran kalimat, klausa,

frasa, dan kata. Penerjemah juga melakukan analisis makna dalam rangka

mencari padanan makna suatu unit bahasa dalam bahasa sumber ke dalam

bahasa sasaran dan bagaimana padanan gramatikalnya.

2) Pengalihan/transfer

Proses pengalihan ini berlangsung dalam pikiran seorang

penerjemah, dan bila perlu dia bisa menuliskannya sebagai rincian

kegiatan transfer yang dilakukan. Di sini seorang penerjemah akan

berusaha untuk menangkap pesan sebenarnya dalam teks bahasa sumber

dengan tidak terpancang pada struktur linguistik bahasa sumbernya.

Page 35: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

16

3) Restrukturisasi

Kegiatan yang dilakukan penerjemah pada tahap ini adalah

menyusun kembali pokok-pokok pikiran dan analisis yang telah didapat

dari tahapan sebelumnya. Nababan memberikan istilah `penyelarasan

untuk tahap restrukturisasi ini. Istilah tersebut digunakan karena dalam

tahap ini, penerjemah berusaha untuk mengolah terjemahan agar menjadi

selaras dalam bahasa sasaran dan tentu saja bagi pembaca ataupun

pendengar terjemahan. Ditambahkan dalam penjelasannya, penerjemah

perlu memiliki pengetahuan mengenai untuk siapa, dan dengan tujuan apa

suatu terjemahan itu dibuat. Dengan begitu, dalam tahap restrukturisasi ini,

proses penyelarasan akan lebih berjalan dengan lancar karena dengan

mengetahui hal-hal tersebut, niscaya terjemahan yang dihasilkan juga akan

selaras dengan yang diharapkan. Hoed (1999) menambahkan bahwa dalam

tahapan ini, penerjemah bisa menentukan ideologi apa yang akan dia

gunakan. Bila ia cenderung memilih untuk menggunakan pola gramatikal

ataupun menggunakan padanan makna sedekat mungkin dengan bahasa

sasaran maka ia menggunakan ideologi do mestication . Jika penerjemah

memilih untuk mempertahankan sebanyak mungkin ciri kebahasaan dan

budaya bahasa sumber dalam suatu teks maka ia cenderung menggunakan

ideologi foreignization.

Page 36: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

17

c. Metode Pe ne rjemahan

Menurut Newmark (1988) dalam Hoed (2006), metode adalah prinsip

yang mendasari cara kita menerjemahkan yang sudah barang tentu bermuara

pada bentuk (jenis) terjemahannya. Dalam kaitan ini, metode dibedakan

menjadi (1) yang berorientasi kepada Bsu dan (2) yang berorientasi kepada

Bsa. Seorang penerjemah dalam menerjemahkan harus memperhatikan siapa

pembacanya dan untuk keperluan apa terjemahan itu, sehingga dia bisa

menentukan metode apa yang akan digunakan dalam menerjemahkan teks

tersebut. Pemilihan metode ini mempengaruhi keseluruhan teks yang

diterjemahkan.

Newmark (1988) mengemukakan delapan "metode" penerjemahan yang

didasari oleh "tujuan" di samping pertimbangan "untuk siapa" penerjemahan

dilakukan. Empat dari kedelapan metode itu berorientasi pada "bahasa

sumber", empat lainnya berorientasi pada "bahasa sasaran". Selanjutnya,

Newmark menggambarkan kedelapan metode penerjemahan itu dalam suatu

diagram yang disebutnya diagram-V.

Diagram 1. Metode Penerjemahan Newmark (1988)

SL emphasis TL emphasis Word-for-word translation Adaptation Literal translation Free translation Faithful translation Idiomatic translation Semantic translation Communicative translation

Page 37: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

18

Senada dengan Newmark, Molina dan Albir (2002) juga memberikan

deskripsi yang menjelaskan mengenai peran dan kedudukan metode dalam

penerjemahan sebagai berikut, translation method refers to the way a

pa rticular translation process is carried out in terms of the tran slator’s

ob jective, i.e., a globa l option that a ffects the who le text.

Dari pengertian di atas, bisa dipahami bahwa peran suatu metode dalam

proses penerjemahan adalah cara yang dipilih oleh penerejemah berkaitan

dengan tujuan menerjemahkan suatu teks yang tentu saja berpengaruh pada

keseluruhan teks dalam konteks makro. Sebagai contoh, jika seorang

penerjemah berorientasi pada bahasa sumber, maka sebisa mungkin wujud

terjemahan ( pada tataran makro) akan cenderung banyak mengandung istilah

ataupun bentuk bahasa sumber dalam unit linguistik-nya (tataran mikro)

tanpa banyak diubah menjadi padanannya (walaupun ada) dalam bahasa

sasaran.

d. Teknik Pe ne rje mahan

Pada pembahasan di atas, mengenai metode penerjemahan, disebutkan

bahwa dalam lingkup makro suatu teks, seorang penerjemah menggunakan

metode tertentu dalam proses penerjemahan. Metode apa yang digunakan

oleh seorang penerjemah akan mengarah pada langkah yang digunakannya

ketika menemui hambatan dalam penerjemahan, yaitu strategi.

Pada penelitian ini, akan dianalisa lingkup mikro suatu teks terjemahan

yang digunakan dalam mengidentifikasi teknik yang digunakan penerjemah

Page 38: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

19

sebagai realisasi dari strategi yang digunakan dalam menerjemahkan satuan

lingual tuturan slan g dalam novel P.S. I Love You . Molina dan Albir (2002)

menyebutkan kegunaan teknik penerjemahan sebagai “... to describe the

actual steps tak en by the translators in each textual micro-unit and obtain

clear data abou t the general methodo logical option chosen.”

Mereka juga memberikan lima karakteristik dasar teknik penerjemahan.

1) They affect the resu lt of the translation 2) They are classified by compa rison with the original 3) They affect micro units of text 4) They are by nature discursive and contextual 5) They are functiona l

Molina dan Albir (2002) juga merumuskan teknik sebagai prosedur

untuk menganalisa dan mengklasifikasikan masalah kesepadanan dalam

penerjemahan. Hal ini juga yang digunakan sebagai dasar penelitian ini,

selain mengidentifikasi teknik, untuk menganalisa ketepatan dan

keberterimaan makna sebagai hasil dari teknik penerjemahan yang

digunakan.

Selanjutnya, Molina dan Albir memberikan 18 klasifikasi teknik yang

bisa digunakan oleh seorang penerjemah. Berikut diberikan penjelasan

mengenai kedelapan belas teknik tersebut.

1) Adaptasi (Adaptation )

Teknik ini bertujuan untuk mengganti unsur budaya pada Bsu ke dalam

budaya Bsa.

Bsu : How’s John?

Bsa : Bagaimana kabar Joko?

Page 39: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

20

2) Amplifikasi (Amplification )

Cara yang digunakan dalam teknik ini adalah mengungkapkan detail

pesan secara eksplisit atau memparafrasekan suatu informasi yang

implisit dari Bsu ke dalam Bsa.

Bsu : There were some Texan attending the conference.

Bsa : Beberapa penduduk negara bagian Texas ikut menghadiri

konferensi itu.

3) Borrowing

Borrowing adalah teknik penerjemahan yang memungkinkan

penerjemah meminjam kata atau ungkapan dari Bsu , baik sebagai

peminjaman murni (pure borrowing) ataupun peminjaman yang sudah

dinaturalisasikan (na turalized borrowing ) baik dalam bentuk morfologi

ataupun pengucapan yang disesuaikan dalam Bsa

a. Pure Borrowing

Bsu : hydrangea

Bsa : hydrangea

b. Naturalized Borrowing

Bsu : Polyjuice1

Bsa : P olijus2

1 Istilah yang dipakai dalam novel anak Harry Potter and The Chamber of Secret sebagai nama ramuan ajaib yang bisa merubah penampilan seseorang menjadi orang lain untuk jangka waktu tertentu 2 dan terjemahannya dalam Harry Potter dan Kamar Rahasia

Page 40: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

21

4) Calque

Teknik ini merujuk pada penerjemahan secara literal, baik kata maupun

frasa dari Bsu ke dalam Bsa.

Bsu : Primary Scho ol

Bsa : Sekolah Dasar

5) Compensation

Melalui teknik ini, penerjemah memperkenalkan unsur-unsur pesan atau

informasi teks Bsu yang mengandung unsur stilistika ke dalam teks Bsa.

Bsu : Enter, stranger, but tak e heed

Of what awaits the sin of greed3

Bsa : Masuklah, orang asing, tetapi berhati-hatilah

Terhadap dosa yang harus ditanggung orang serakah4

6) Description

Teknik ini diterapkan untuk mengganti sebuah istilah atau ungkapan

dengan deskripsi baik dalam bentuk maupun fungsinya.

Bsu : San dra, mix me up the usual

Bsa : Sandra, buatkan aku pewarna rambut yang biasa

7) Discursive Creation

Teknik ini dimaksudkan untuk menampilkan kesepadanan sementara

yang tidak terduga atau keluar konteks. Teknik ini biasa dipakai untuk

menerjemahkan judul buku atau judul film.

3 Kata-kata yang terpahat pada pintu Gringotts (Bank Penyihir) – diambil dari buku cerita anak Harry Potter and The Sorcerer’s Stone, p.72 4 dan terjemahannya pada novel Harry Potter dan Batu Bertuah, p.93

Page 41: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

22

Bsu : And Then There Were None5

Bsa : Sepuluh Orang Negro6

8) Establihed Equivalent

Dalam menggunakan teknik ini, penerjemah akan lebih cenderung

untuk menggunakan istilah atau ekspresi yang sudah dikenal baik dalam

kamus atau penggunaan bahasa sehari-hari dari Bsa.

Bsu : Great Britain

Bsa : Britania Raya

9) Generalization

Penerapan teknik ini dalam penerjemahan adalah merubah istilah asing

yang bersifat khusus menjadi istilah yang lebih dikenal umum dan netral

dalam Bsa.

Bsu : chalet7

Bsa : pondok peristirahatan

10) Ling uistic Amplification

Teknik ini digunakan untuk menambah unsur-unsur linguistik dalam

teks Bsa agar lebih sesuai dengan kaidah Bsa. Teknik ini biasa

digunakan dalam consecutive interpreting atau dub bing (sulih suara).

Bsu : ‘Shall we?’

Bsa : ‘Bisa kita berangkat sekarang?’

5 Salah satu judul seri novel misteri karya Agatha Christie 6 dan judul novel terjemahannya di Indonesia 7 Mempunyai arti khusus sebagai istilah untuk menyebut villa yang terletak di daerah pegunungan Swedia

Page 42: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

23

11) Ling uistic Compression

Linguistic Compression merupakan teknik penerjemahan yang

dilakukan dengan cara mensintesa unsur-unsur linguistik dalam teks Bsa

yang biasanya diterapkan oleh penerjemah dalam pengalihbahasaan

secara simultan (simultaneous interpreting ) atau dalam penerjemahan

teks film (subtitling )

Bsu : ‘I wan t you to und erstand’

Bsa : ‘Pahamilah’

12) Literal Translation

Ketika menggunakan teknik ini, penerjemah akan menerjemahkan

sebuah kata atau ekspresi secara kata per kata.

Bsu : Ministry of Mag ic

Bsa : Departemen Sihir

13) Mod ulation

Dalam teknik ini, penerjemah mengubah sudut pandang, fokus, atau

kategori kognitif dalam kaitannya dengan Bsu.

Bsu : Hagrid’s record is againts h im

Bsa : Catatan tentang Hagrid sama sekali tidak mendukungnya.

14) Particularization

Teknik ini merupakan kebalikan dari generalization. Penerjemah akan

menggunakan istilah yang lebih konkrit atau jelas dalam Bsa bila dalam

Bsu hanya diberikan istilah umumnya saja.

Page 43: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

24

Bsu : He calls the chief to check the engine.

Bsa : Dia memanggil kepala montir untuk memeriksa mesin.

15) Reduction

Teknik ini berfokus pada pemadatan teks dari Bsu ke dalam Bsa. Teknik

ini biasa disebut sebagai kebalikan dari amplification.

Bsu : Ramadan-the month of fasting for Moslem

Bsa : Ramadan

16) Substitution

Teknik ini dilakukan dengan cara mengubah unsur-unsur linguistik ke

dalam paralinguistik atau sebaliknya. Teknik ini biasa digunakan dalam

pengalihbahasaan.

Bsu (paralinguistik) : The both Japanese bows each other

Bsa : Kedua orang Jepang itu saling memberikan salam

17) Transposition

Dalam teknik ini, penerjemah mengubah kategori grammatikal Bsu ke

dalam Bsa yang dianggap lebih sesuai.

Bsu : Would you like to come in or are you just passing through?

Bsa : Kau mau masuk sebentar?

18) Variation

Cara yang digunakan oleh penerjemah dalam teknik ini adalah

mengubah unsur-unsur linguistik dan paralinguistik yang

mempengaruhi variasi linguistik, perubahan ton secara tekstual, gaya

Page 44: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

25

bahasa, dialek sosial, dan juga dialek geografis. Teknik ini biasa

ditemukan dalam penerjemahan teks drama.

Bsu : `Hi, Love`

Bsa : `Halo, Say

Tabel 1. Klasifikasi Teknik Penerjemahan oleh Molina dan Albir (2002)

Adaptation How’s Joe? → Bagaimana kabar Joko? Amplification There were some Texan attending the

conference. → Beberapa penduduk negara bagian Texas ikut menghadiri konferensi itu.

Borrowing Hydrangea → hydrangea, Polyjuice → Polijus Calque Primary School → Sekolah Dasar Compensation Enter, stranger, but take heed

Of what awaits the sin of greed Masuklah, orang asing, tetapi berhati-hatilah T erhadap dosa yang harus ditanggung orang serakah

Description Sandra, mix me up the usual → Sandra, buatkan aku pewarna rambut yang biasa

Discursive creation And Then There Were None → Sepuluh Anak Negro

Established equivalent Great Britain → Britania Raya Generalization Chalet → pondok peristirahatan Linguistic amplification ‘Shall we?’→ ‘Bisa kita berangkat sekarang?’ Linguistic compression I want you to understand → Pahamilah Literal translation Ministry of Magic → Departemen Sihir Modulation Hagrid’s record is againts him → Catatan

tentang Hagrid sama sekali tidak mendukungnya

Particularization He calls the chief to check the engine → Dia memanggil kepala montir untuk memeriksa mesin.

Reduction the month of fasting for Moslem → Ramadan Substitution The both Japanese bows each other → Kedua

orang Jepang itu saling memberikan salam Transposition Kau mau masuk sebentar? → Would you like to

come in or are you just passing through? Variation Hi, Love → Halo, Say

Dalam penelitian ini, tabel 1 diatas digunakan sebagai pedoman

dalam menanalisa teknik penerjemahan yang muncul dan digunakan

Page 45: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

26

sebagai wujud strategi menghadapi masalah penerjemahan tuturan slang

dalam novel P.S. I Love You.

e. Kualitas Terjemahan

Pada akhirnya, suatu terjemahan harus memenuhi syarat ketepatan,

keberterimaan dan keterbacaan untuk menjadi terjemahan yang baik dan

berkualitas. Berikut diberikan penjelasan singkat mengenai masing-masing

aspek kualitas yang dimaksud.

1) Kesepadanan Teks Terjemahaan

Kesepadanan terjemahan diartikan sebagai ketepatan pengalihan

pesan asli dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Terjemahan

harus akurat dalam hal makna untuk bisa disebut terjemahan

berkualitas. Selain ketepatan pemilihan padanan, keakuratan makna

bisa dilihat dari aspek linguistik, semantik, dan pragmatik (Machali,

2000); ketepatan gramatikal, kesepadanan makna dan konteks dari

suatu teks.

2) Keberterimaan Teks Terjemahaan

Aspek keberterimaan berkaitan erat dengan norma, aturan, atau

kebiasaan dalam suatu budaya. Kussmaul (1995) menyatakan bahwa

‘the influence of situa tion and culture on what we say or write may

sometimes be so strong tha t they determine the form of texts’. Dalam

suatu teks bahasa sumber terkandung aspek sosial dan budaya asli

Page 46: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

27

yang seringkali berbeda dengan dengan aspek sosial dan budaya yang

dimiliki bahasa sasaran.

Suatu kebiasaan dalam suatu budaya belum tentu bisa diterima dalam

kebudayaan lain. Bahkan, kebiasaan atau norma yang berlaku dalam suatu

kelompok atau komunitas pun belum tentu bisa diberlakukan ke dalam

kelompok atau komunitas lain. Hal ini memberikan landasan bagi

penerjemah untuk memperhatikan aspek keberterimaan suatu pilihan unit

bahasa yang akan diberikan sebagai padanan dalam bahasa sasaran.

Pernyataan tersebut sesuai dengan Newmark (1981) bahwa

he (a translator) cannot reject any item as grammatically or lexically unacceptable or corrigible, but he still has to asses the degree of its acceptab ility/corrigibility before deciding whether or not to normalize it.

Dari pernyataan Newmark tersebut, jelas bahwa penerjemah tidak bisa

hanya melihat keberterimaan dari segi gramatikal atau makna namun juga

dari derajat keberterimaan dalam konteks sebelum menentukan pilihan

untuk menggunakan suatu padanan tertentu sebagai terjemahan.

3) Keterbacaan Teks Terjemahan

Keterbacaan atau readability menunjuk pada derajat kemudahan

sebuah tulisan untuk dipahami maksudnya (Sakri dalam Nababan,

1999). Keterlibatan pembaca dalam hal ini juga sama pentingnya

seperti keterlibatannya dalam keberterimaan suatu teks karena

bagaimanapun juga adanya suatu teks terjemahan (dalam penelitian ini

pada khususnya) adalah untuk dibaca.

Page 47: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

28

Tingkat keterbacaan suatu teks ditentukan oleh beberapa faktor.

Richards et al (dalam Nababan, 1999) menyebutkan beberapa

diantaranya seperti (a) panjang rata-rata kalimat, (b) jumlah kata baru,

dan (c) kompleksitas bahasa yang digunakan.

Sebagai faktor pendukung dari kualitas suatu terjemahan adalah kualitas

seorang penerjemah itu sendiri sebagai ‘tran slation maker’. Secara umum, Riazi

(2002) memberikan penjelasan bahwa translators shou ld meet three requirements,

namely: 1) familiarity with the source languag e, 2) familiarity with the target

lang ua ge, and 3 ) familiarity with the subject matter.

Kemampuan (baik secara gramatikal ataupun budaya) menguasai kedua

bahasa (sumber dan sasaran) merupakan mutlak dimiliki oleh seorang

penerjemah. Apa jadinya sebuah penerjemahan jika dilakukan oleh seorang yang

meskipun menguasai bahasa sasaran dengan baik, namun hanya setengah

memiliki kemampuan bahasa sumber (sekedar bisa). Selain secara gramatikal

sangatlah tidak mendukung, secara makna pun akan dipertanyakan ketepatannya.

Jadi, kemampuan menguasai kedua bahasa secara (mendekati) sempurna

merupakan modal pertama yang harus dimiliki penerjemah. Modal umum yang

berikutnya adalah kemampuan menguasai bidang yang menjadi obyek

penerjemahan (subject matter competence). Penerjemah harus menguasai bidang

yang akan diterjemahkan, karena hal ini akan berpengaruh pada pemilihan strategi

yang digunakan untuk memecahkan masalah yang timbul, khususnya penggunaan

istilah asing ataupun ragam budaya yang terkandung dalam teks asli. Dengan

Page 48: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

29

memiliki subject matter competence, penerejemah bisa, sebagai contohnya,

menggunakan kamus dan buku-buku referensi yang bisa mendukung proses

penerjemahan yang dilakukan. Jika hal-hal tersebut sudah dikuasai, penting bagi

penerjemah untuk mempertahankan dan terus mengembangkan kemampuannya

tersebut agar terjemahan yang dihasilkan juga tetap berkualitas.

Penelitian ini hanya mengkaji mengenai kesepadanan dan keberterimaan

makna serta keberterimaan bahasa informal terjemahan slang sebagai objek

penelitian. Kajian penelitian ini berfokus pada teknik penerjemahan yang

digunakan penerjemah serta kesepadanan dan keberterimaan makna serta

keberterimaan bahasa informal tuturan slang Irlandia ke dalam terjemahannya

dalam bahasa Indonesia. Aspek keterbacaan tidak dibicarakan dalam usulan tesis

ini karena tinjauan yang dilakukan hanyalah pada unit linguistik mikro dalam

suatu teks.

2. Makna dalam Pe ne rjemahan

a. Definisi Makna dalam Pe ne rjemahan

Dalam penelitian ini, kesepadanan makna merupakan hal penting yang

menjadi dasar analisis data. Dikatakan demikian karena nantinya analisa

yang dilakukan bukan hanya bagaimana seorang penerjemah mengalihkan

makna suatu kata atau kalimat, namun meluas pada pengalihan pesan dalam

makna tersebut. Oleh karena itu, penulis akan memberikan pengertian

makna terlebih dahulu dan kesepadanan makna pada poin yang berikutnya.

Makna diartikan sebagai,

Page 49: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

30

“1. maksud pembicara; 2. pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia; 3. hubungan, dalam arti kesepadanan atau ketidaksepadanan antara bahasa dan alam di luar bahasa, atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjuknya; 4. cara menggunakan lambang-lambang bahasa.” (Kridalaksana: 2008). Setiap satuan komunikasi yang dilakukan melalui media apapun pasti

mengandung suatu makna. Nida dan Taber (1982) menyebutkan bahwa

sebuah kata bisa mempunyai beberapa arti dan kata-kata yang berbeda bisa

memiliki keterkaitan makna dalam suatu satuan komponen makna tertentu.

Satuan komponen makna yang dimaksud adalah komponen umum

(common components), komponen diagnostis (diagnostic components), dan

komponen tambahan (supplementary components). Nida dan Taber (1982)

menyebutkan bahwa komponen umum atau common components merupakan

“those which are shared by all the meanings of a word”. Sebagai

contohnya, makna yang berbeda dari kata field dalam They had the flag

ceremony in the field , The farmers p lant their seed in the northern field, dan

The warrior died gracefully in a ba ttle field mempunyai komponen umum

yang sama yaitu an area.

Komponen diagnostis mempunyai pengertian sebagai “komponen

makna yang gunanya memisahkan satu makna dari makna yang lain, baik

makna-makna itu kepunyaan satu kata atau beberapa kata.” (Kridalaksana:

2008). Sepadan dengan pengertian di atas, Nida dan Taber (1982) juga

mengungkapkan bahwa komponen ini membedakan makna satu dengan

Page 50: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

31

yang lainnya. Dalam contoh di atas, masing-masing makna dibedakan oleh

komponen flag ceremony, farm, dan war.

Nida dan Taber (1982) menjelaskan bahwa komponen ini memberikan

kesan terhadap suatu makna secara fleksibel tanpa merubah makna yang

ada. Dalam kamusnya, Kridalaksana (2008) menunjukan komponen

tambahan sebagai “komponen makna yang khusus mewakili makna suatu

unsur tetapi yang tidak bertujuan memisahkannya dari makna lain”. Makna

kata hit dalam Harry hit Bob mengandung komponen kesan intentiona lity

bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja, sedangkan dalam The ba ll hit Bob

tidak akan ditemukan kesan bahwa ‘Bola itu mengenai Bob dengan sengaja’.

Komponen intentionality inilah yang dimaksud dengan komponen tambahan

dalam makna.

b. Jenis Makna dalam Pe ne rjemahan

Selanjutnya akan dijelaskan pula mengenai jenis-jenis makna yang

harus dikenali oleh seorang penerjemah sebelum dan selama melakukan

proses penerjemahan. Nababan (1999) dalam bukunya merumuskan 5 jenis

makna yang terkait dalam penerjemahan.

1. Makna Leksikal

Kridalaksana (2008) menjelaskan bahwa makna leksikal adalah makna

unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa dan lain-lain.

Sebagai contohnya, kata-kata run, up , ag ainst mempunyai makna

leksikal ‘berlari’, ‘keatas’, dan ‘bertentangan’ (Wojowasito, 1974).

Page 51: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

32

Biasa juga disebut sebagai makna kata yang tercantum dalam kamus.

Dengan kata lain makna ini merupakan makna yang lepas dari

penggunaan maupun konteksnya.

2. Makna Gramatikal

Makna gramatikal ditemukan dalam hubungan antara unsur- unsur

bahasa dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya hubungan

antara satu kata dengan kata lain dalam frase atau klausa

(Kridalaksana, 2008). Makna kata pa rk adalah ‘taman’ jika posisinya

dalam kalimat adalah sebagai objek, seperti dalam contoh We walk ed

through the park . Sementara itu, jika kata pa rk menempati posisi

predikat kalimat seperti dalam We park the car, maka makna yang

ditemukan adalah ‘memarkir’.

3. Makna Kontekstual atau Situasional

Sesuai dengan istilah yang dipakai, makna ini terhubung erat dengan

konteks atau situasi penggunaan suatu kata baik saat berdiri sendiri

maupun dalam kalimat. Kridalaksana (2008) mendefinisikan makna ini

sebagai “hubungan antara ujaran dan situasi di mana ujaran itu

dipakai”. Ujaran Great tidak selalu bermakna ‘bagus’ atau ‘hebat’,

namun ujaran ini juga bisa berarti ‘keluhan’ ketika diucapkan oleh

seorang siswa yang mendapatkan tugas tambahan dari gurunya.

Penerjemah harus mengenali betul konteks dan situasi sebuah kata

berada.

Page 52: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

33

4. Makna Tekstual

Makna ini akan ditentukan oleh register sebuah teks. Seperti halnya

konteks maupun situasi, isi atau tema dari suatu teks juga berperan

penting dalam menentukan makna sebuah kata. Contoh sederhananya

bisa dilihat sebagai berikut.

Left click on table and choose Table Autoformat. Move the cursor

up or down to choose the table style you want.

Dalam teks di atas, ‘table’ merupakan istilah dalam program komputer.

5. Makna Sosiokultural

Makna sosiokultural adalah makna yang berkaitan dengan keadaan

sosial budaya masyarakat pengguna bahasa. Makna ini bisa muncul

dari suatu istilah budaya bahasa sumber yang mungkin ada

padanannya ataupu tidak dalam bahasa sasaran. Seorang penerjemah

harus sangat berhati-hati dalam menerjemahkan istilah-istilah seperti

bitch, damn , karena tidak selamanya kata-kata tersebut mengandung

makna negatif. Dalam suatu komunitas pengguna bahasa Inggris di

Irlandia, ujaran Where’s your bitch? adalah biasa dilontarkan antar

teman sebaya untuk merujuk pada ‘Dimana pacarmu (perempuan)?’.

Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan makna sebuah

kata atau kalimat disebabkan perbedaan struktur posisi gramatikal, konteks

kalimat, dan juga register. Teks kedokteran menggunakan bahasa

kedokteran, teks hukum menggunakan bahasa hukum, dan sebagainya

(Hatim dan Mason, 1997).

Page 53: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

34

c. Kesepadanan Makna dalam Penerje mahan

Kesepadanan makna merupakan masalah umum yang ada dalam

penerjemahan. Tidak ada dua bahasa yang memiliki padanan makna yang

sama persis untuk setiap unit bahasanya. Seorang penerjemah akan

dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya memiliki kemampuan

menganalisa suatu teks bahasa sumber dan mengalihkan pesan dan

mencari padanan yang paling dekat dalam bahasa sumber. Berikut jenis

padanan dalam terdapat dalam suatu teks seperti yang diungkapkan oleh

Baker (1992)

1) Padanan pada Tataran Kata

Sebagai unit terkecil dari bahasa yang mempunyai makna, kata

merupakan titik awal kajian dalam rangka memahami keseluruhan makna

dalam suatu teks bahasa sumber. Baker menjelaskan ketaksepadanan

makna pada tataran kata menjadi 11 jenis, yaitu (a) konsep khusus, (b)

konsep BSu tidak tersedia dalam BSa, (c) konsep BSu yang sangat

kompleks secara semantik, (d) perbedaan persepsi BSu dan BSa terhadap

suatu konsep, (e) BSa tidak mempunyai unsur atasan, (f) BSa tidak

mempunyai unsur bawahan atau hiponim, (g) perbedaan persepsi BSu dan

BSa terhadap konsep interpersonal dan fisik, (h) perbedaan dalam hal

makna ekspresif, (i) perbedaan bentuk kata, (j) perbedaan dalam hal

tujuan, dan (k) perbedaan tingkat penggunaan bentuk-bentuk tertentu.

Page 54: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

35

2) Padanan di atas Tataran Kata

Yang dimaksud dengan tataran di atas kata adalah frasa, kalimat,

dan paragraf. Suatu kata mempunyai kecenderungan untuk berkolokasi

dengan kata lain sehingga menghasilkan frasa. Seringkali penerjemah

berhadapan dengan ungkapan idiomatik pada suatu teks. Maka dari itu ia

perlu menguasai strategi untuk mengidentifikasikan dan

menginterpretasikan ungkapan idiomatik dalam bahasa sumber dengan

tepat untuk memperoleh padanan yang tepat dan paling dekat dalam

bahasa sasaran.

3) Padanan Gramatikal

Pembahasan tentang padanan gramatikal dikaitkan dengan tata

bahasa yang dibagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi morfologis dan

dimensi sintaksis. Sama seperti kata maupun frasa, tidak ada satu bahasa

yang memiliki padanan gramatikal yang sama persis dengan bahasa lain.

Bahasa Inggris, misalnya, mempunyai perubahan bentuk tunggal atau

jamak yang akan mempengaruhi bentuk kata baik dalam tataran frasa,

klausa, ataupun kalimat. Sedangkan bahasa Indonesia juga membedakan

konsep tunggal atau jamak, namun tidak secara morfologis.

3 . Style

Permasalahan pernejemahan slang yang akan dibahas dalam makalah ini

sangat erat berkaitan dengan style yang digunakan oleh penutur slang. Dalam

kajian teori sebelumnya disebutkan bahwa register yang muncul berpengaruh

Page 55: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

36

pada konteks situasi yang melatarbelakangi suatu teks dan cerita yang ada di

dalamnya. Fromkin et.al (2003) menyebutkan bahwa register bisa juga disebut

sebagai style; suatu “situational dialects” yang melibatkan cara seseorang

menggunakan bahasa dalam situasi tertentu, misalnya, berbicara dengan teman,

percakapan pada saat wawancara pekerjaan, melakukan presentasi dalam kelas,

berbicara dengan anak kecil, ataupun berbicara dengan orang tua. Bisa

ditambahkan bahwa suatu register atau style memainkan peranan penting dalam

membentuk kesatuan dan mempertahankan keutuhan cerita dalam suatu teks.

Untuk menunjukan konsistensi penggunaan istilah, dalam makalah ini,

selanjutnya, akan digunakan istilah style untuk merujuk pada suatu “situational

dialect”.

Suatu style pastilah mengandung muatan budaya di dalamnya. Jika kita

menilik sebentar, kembali ke persoalan penerjemahan, bisa ditemukan banyak

contoh bahwa dalam kasus penerjemahan, suatu istilah yang mengandung muatan

budaya sulit untuk diberikan padanan dalam level one-to-one correspondence.

Istilah-istilah seperti Halloween, kilt, ataupun Thanksgiving tidak bisa begitu saja

diberikan padanan dalam level one-to-one correspondence dalam bahasa lain

karena muatan budaya yang terkandung di dalamnya. Kecuali sebuah istilah

ataupun bentuk suatu budaya mempunyai padanan dalam budaya lain, maka

penerjemahan yang dilakukan pun tidak bisa dalam level one-to-one

correspond ence. Mengarah pada bentuk yang lebih besar lagi dari sebuah wujud

budaya adalah, salah satunya, pada style tuturan yang digunakan dalam

berkomunikasi. Cook (1989) menyebutkan bahwa, oleh karena penggunaannya

Page 56: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

37

dalam rangka berkomunikasi, style dipengaruhi oleh jenis pembicaraan,

pendengar sasaran, dan tujuan pembicaraan. Pernyataan ini sepadan dengan

konsep ‘situational dialect’ yang diberikan oleh Fromkin; bahwa dalam masing-

masing bentuk pembicaraan yang berbeda, pendengar sasaran dan tujuan yang

ingin dicapai pun berbeda pula.

Selanjutnya, Fromkin et.al menyatakan bahwa hampir setiap orang

mempunyai informal ataupun formal style yang digunakan dalam kebutuhannya

berkomunikasi. Meskipun sama sama mempunyai aturan dalam penggunaannya,

informal style mempunyai aturan yang lebih longgar daripada formal style dengan

grammar rules-nya. Hal ini menyebabkan suatu informal style menjadi lebih

unp redictable. Sebagai contoh8, seseorang bisa berkata dalam wujud informal You

runn ing the marathon? daripada Are you running the marathon ? dengan makna

yang sama namun dalam style yang berbeda. Penerjemahan kedua tuturan tersebut

juga haruslah sepadan dengan style yang digunakan. Kamu ikut lari marathon?

atau Kau ikut lari marathon, ya? bisa dipilih sebagai terjemahan informal style

dari You running the marathon daripada Apak ah Anda ik ut lari marathon?. Hal

ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi pergeseran style dalam terjemahan yang

diberikan; karena, jika suatu style berubah, maka kesatuan makna dalam suatu

tuturan akan berubah pula.

Sebagai salah satu penanda informal style dalam suatu komunitas, slang

merupakan inti permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini. Oleh karena

sifatnya yang kontemporer, berubah-ubah sesuai dengan suatu waktu atau masa

8 Dikutip dari Fromkin et.al (2003, 473)

Page 57: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

38

(Fromkin, 2003), slang menimbulkan kasus tersendiri bagi penerjemah untuk

mempunyai pemikiran secara kontemporer serta mampu merepresentasikannya

secara praktis ketika menerjemahkan suatu istilah slang yang digunakan dalam

komunikasi. Sebagai bahasa sasaran yang dipakai dalam pembahasan makalah ini,

bahasa Indonesia juga mempunyai perbedaan penggunaan style tuturan. Seperti

pada padanan makna you (formal) dan you (informal) menjadi Anda dan

Kau /Kamu.

4. Slang

a. Definisi Slang

Menurut Kridalaksana (2008), slang merupakan

ragam bahasa tak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok-kelompok sosial tertentu untuk komunikasi sebagai usaha supaya orang-orang kelompok lain tidak mengerti: berupa kosakata yang serba baru dan berubah-ubah.

Dari definisi di atas, terlihat bahwa penggunaan slang terbatas

pada komunikasi dalam kelompok masyarakat tertentu. Jika suatu slang

dari suatu kelompok digunakan untuk ataupun oleh kelompok lain (dengan

catatan bahwa kelompok tersebut tidak menanyakan ataupun mengetahui

artinya), bisa dipastikan bahwa tidak akan terjadi komunikasi yang baik.

Hal ini didukung dengan definisi dalam Duden-Oxford (dalam Kusmaull,

1995) bahwa slang merupakan tuturan yang “especially colloquial and

expressive; often used only by particular groups”. Selain mendukung

pernyataan bahwa penggunaan slang adalah terbatas pada komunikasi

Page 58: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

39

dalam kelompok tertentu, disebutkan pula bahwa slang merupakan bahasa

‘tak resmi’ (Kridalaksana) atau colloqu ial (Duden-Oxford).

Slang dianggap sebagai bahasa ‘tak resmi’ karena penggunaannya

dalam kehidupan sehari-hari yang biasanya menghindari kesan formal

untuk lebih mengungkapkan ekspresi penutur secara bebas (expressive).

Dengan kata lain, slang tidak bisa digunakan dalam setting formal, karena

dalam situasi formal, seseorang hendaknya mengikuti suatu aturan-aturan

tertentu. Definisi dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary of Current

English (1963) mendukung pernyataan tersebut dengan menyebutkan

bahwa slan g merupakan words, phrases, meanings of words, etc.

commonly used in talk but not suitab le for good writing or formal

occasions. Disebutkan pula bahwa penggunaan slan g terbatas pada tuturan

dan tidak umum dalam bentuk tulisan. Hal ini sangat mungkin terjadi jika

pernyataan ini bertolak pada definisi yang menyebutkan bahwa slang

merupakan bahasa yang bersifat expressive dan colloquial. Seseorang

akan lebih mudah untuk mengekspresikan maksudnya secara bebas dalam

bentuk langsung secara oral dan ekspresi penutur pun lebih bisa

terungkapkan ketika masing-masing orang yang berkomunikasi bisa

mendengar atau berhadapan secara langsung. Sedangkan dalam bentuk

tulisan, hal tersebut akan lebih sukar untuk dilakukan.

Definisi lain mengenai slang diungkapkan oleh Fromkin et.al

(2003) bahwa slang merupakan Words and phrases used in casual speech,

often invented and spread by close-k nit social or age groups, and fast-

Page 59: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

40

changing . Fromkin menekankan bahwa tuturan slang mempunyai sifat

yang cepat berubah-ubah. Faktor penggunaan bahasa yang bebas dalam

setting informal lah yang memungkinkan hal ini terjadi. Sesuai dengan

pengertian dari bahasa sebagai suatu budaya, tuturan slang merupakan

hasil ciptaan manusia yang hidup dalam suatu budaya dan dalam

perkembangannya manusia bisa mencipta, merubah, ataupun

menggunakannya kembali dalam kehidupannya. Allan dan Burridge

(2006) menyebutnya sebagai bahasa dalam bentuk contemporary type.

Istilah TV yang dulunya adalah slang sekarang merupakan kosakata umum

yang dipakai untuk menyebut television . Perubahan ini bisa terjadi karena

pada dasarnya sudah menjadi sifat dari bahasa sebagai media komunikasi

adalah untuk menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lain; masing-

masing diharapkan untuk bisa saling mengerti maksud yang disampaikan.

Hal ini didukung oleh Greenough et al (dalam Moentaha, 2008) yang

merumuskan slang sebagai a peculiar k ind of vagabond language, always

han ging on the outskirts of legitimate speech but continually straying and

forcing its way into the most respectab le company.

Dari definisi-definisi slang di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa

slang mempunyai lima ciri khusus, yaitu (1) digunakan dalam percakapan,

(2) bersifat informal, (3) bersifat temporal, (4) mengandung muatan

ekspresif penutur, dan (5) berlaku dalam kelompok atau komunitas

masyarakat tertentu.

Page 60: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

41

Berkaitan dengan karakteristik slan g yang mengandung muatan

ekspresif penutur seperti yang disebutkan dalam definisi di atas, Partridge

(dalam Crystal, 1995) merumuskan bahwa ada 15 alasan yang digunakan

oleh seseorang ketika menggunakan tuturan slang dalam speech act-nya.

Kelimabelas alasan tersebut diuraikan sebagai berikut.

1) In sheer high spirits, in playfulness or wa gginess. 2) As an exercise either in wit and ingenuity or in humour. 3) To be ‘different’, to be novel 4) To be picturesque 5) To escape from clichés, or to be brief and concise. 6) To enrich the language 7) To lend an air of solidity, concreteness, to the ab stract; of

earthiness to the idealistic; of immediacy and app ositeness to the remote.

8) To lessen the sting of, o r on the o ther hand to g ive additional po int to, a refusal, a rejection, a recan tation.

9) To reduce, perhaps also to disperse, the solemnity, the po mposity, the excessive seriousness of a conversation.

10) To speak or write down to an inferior, or to amuse a superior pu blic; or merely to be on a colloquial level with either one’s au dience or one’s subject matter.

11) For ease of social intercou rse. 12) To induce either friendliness or intimacy of a deep or a durable

kind . 13) To be ‘in a swim’ or to estab lish con tact. 14) Hence, to show or prove tha t someone is not ‘in the swim’. 15) To be secret-not understoo d by those around one

Secara singkat, tuturan slan g merupakan bahasa informal yang

mengandung makna tertentu yang (seringkali) lepas dari makna literalnya

dan seringkali juga merupakan istilah yang sama sekali baru yang hanya

berlaku dalam suatu komunitas tertentu yang masing-masing anggotanya

memiliki shared experience. Komunitas yang dimaksud bisa saja

merupakan anggota suatu perkumpulan tertentu, para remaja pada kisaran

Page 61: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

42

usia tertentu, sesama murid sekolah di daerah tertentu, atau bahkan para

professiona l crimina ls (Allan dan Burridge, 2006) Penggunaan tuturan ini

mencerminkan rasa solidaritas dalam suatu komunitas yang

menggunakannnya.

Perlu diketahui bahwa oleh karena sifatnya yang berubah-ubah,

suatu tuturan slang pada suatu masa bisa saja menjadi bahasa standar yang

digunakan bebas di semua lapisan masyarakat pada masa berikutnya, dan

mungkin saja bisa kembali lagi menjadi tuturan slang . Sedangkan

mengenai bentuk dari tuturan slang sendiri bisa beragam mulai dari tataran

kata (scum), frasa (head the ball), ataupun kalimat (He lost his bottle)

b. Tuturan Slang sebagai Ciri Suatu Budaya

Perlu dipahami bahwa setiap bahasa mempunyai keunikannya sendiri-

sendiri. Hal ini relevan dengan pendapat Nida dan Taber bahwa each

langua ge possesses certain distinctive characteristic which give it a

special character. Each language is rich in vocabu lary for the areas of

cultural focus, (1982: 3). Dari pernyataan tersebut bisa kita lihat bahwa,

selain mempunyai karakteristik tertentu yang membedakannya dari bahasa

lain, setiap bahasa juga memiliki kekayaan kata-kata yang mengandung

dan sesuai dengan unsur budaya-nya masing-masing.

Deddy Mulyana (2006) dalam bukunya Komunikasi Antar Budaya

mengatakan bahwa “ … bahasa merupakan suatu sistem tak pasti untuk

menyajikan realitas secara simbolik, maka makna kata yang digunakan

Page 62: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

43

bergantung pada berbagai penafsiran. “. Secara implisit, bisa didapatkan

pengertian bahwa penggunaan bahasa akan tergantung pada komunitas

pengguna bahasa tersebut. Suatu kata yang sama bisa ditafsirkan secara

berbeda oleh 2 orang dari komunitas yang berbeda. Kata ember, misalnya,

pada tuturan Ember-nya satu berapa, Pak ? yang diucapkan di komunitas

pedagang barang plastik mempunyai makna barang dari plastik yang

biasanya digunakan sebagai tempat air. Sedangkan dalam tuturan Lu tu

ember, ya yang diucapkan di komunitas anak muda perkotaan di Jakarta,

kata ember bermakna orang yang terlalu banyak bicara. Kata ember dalam

contoh yang kedua merupakan kata slan g yang dalam perkembangannya

pada suatu komunitas tertentu mengalami perubahan makna.

Sedangkan beberapa kata seperti lousy, blood y, stuff, crap adalah

contoh kata-kata slang yang digunakan dalam komunitas masyarakat

Inggris secara umum. Dalam suatu komunitas sekolah di Summerhill

(salah satu boarding school di Suffolk, Inggris) seorang murid akan

berkata ‘bloody fool’ kepada gurunya dan tidak akan mendapat hukuman

kerena berkata tidak sopan. Hal ini bisa terjadi karena dalam komunitas

sekolah tersebut guru dan murid adalah equal. Ungkapan bloody foo l

diucapkan semata untuk menggoda dan menunjukan keakraban mereka

terhadap seorang guru di Summerhill (dikutip dari Kusmaull, 1995).

Kedua fenomena bahasa dalam contoh di atas sangat erat berkaitan

dengan sosiolinguistik sebagai bidang yang mengkaji bahasa dalam

Page 63: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

44

dimensi kemasyarakatan. Bussman (1996) menyatakan sosiolinguistik

sebagai

Scientific discipline developed from the cooperation of linguistics and sociology tha t investiga tes the social meaning of lang uage system and of language use, and the common set of conditions of lingu istic an d social structure.

Terlihat dengan jelas bahwa slang merupakan fenomena dalam

bidang sosiolinguistik karena ciri-ciri yang dimilikinya. Slang memiliki

bentuk dalam satuan unit linguistik tertentu, digunakan dalam suatu

komunitas dengan pola tertentu beserta makna yang terkandung di

dalamnya untuk tujuan tertentu pula. Seperti yang disebutkan oleh Valero-

Garces (2000), pendekatan sosiolinguistik merupakan salah satu yang bisa

digunakan dalam mengkaji mengenai masalah penerjemahan, karena

penerjemahan sendiri tidak akan lepas dari bahasa yang merupakan wujud

interaksi sosial manusia dalam bermasyarakat dalam budayanya. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini kaitan sosiolinguistik akan sangat berperan

dalam analisis kandungan makna dan budaya masing-masing slang .

Selanjutnya, dari kedua contoh bahasa slang yang terdapat dalam

dua bahasa yang berbeda tersebut bisa dilihat bahwa kata-kata slang

digunakan dalam percakapan yang tinggi yang terdapat di semua lapisan

masyarakat (Keraf, 2006). ‘tinggi’ bukan berarti hanya orang-orang

terpelajar saja yang menggunakan dan mengerti bahasanya, namun karena

penggunaan kata-kata tersebut akan terbatas pada suatu kelompok atau

komunitas tertentu. Tiap kelompok masyarakat bisa menciptakan kata-kata

Page 64: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

45

atau istilah-istilah khusus yang bersifat dan bermakna nonstandar yang

hanya berlaku untuk kelompoknya. Hal inilah yang membuat slang

menjadi ciri dalam sebuah budaya.

B. Ke rangka Pikir

Selanjutnya, dalam usulan tesis ini, sebagai landasan mengadakan penelitian

lebih lanjut, diperlukan adanya kerangka berpikir untuk memberikan gambaran

mengenai alur pemikiran yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini.

Seperti digambarkan dalam diagram 2., masing-masing teori dikaitkan dalam

hubungan antar variabel setelah dalam kajian teori dijelaskan secara terpisah. Dari

diagram 2. bisa terlihat pemikiran awal yang melatarbelakangi penyusunan usulan

penelitian ini, yaitu maraknya penerjemahan novel asing di Indonesia. Oleh

karena itu, peneliti mencoba untuk mengambil satu objek penelitian (novel) dari

kedua bahasa dan menemukan kasus penerjemahan tuturan slang di dalamnya.

Selanjutnya, peneliti akan mengkaji mengenai kesepadanan dan keberterimaan

makna serta teknik yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan tuturan

slang yang terdapat dalam novel asli ke dalam bahasa sasaran. Skema kerangka

berpikir lebih jelas tergambar pada diagram 2 pada halaman berikutnya.

Page 65: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

46

Diagram 2. Kerangka P ikir

Penerjemahan Novel di Indonesia

Bsa P.S. I Love You

(Monica Dwi Chresnayani)

Bsu P.S. I Love You (Cecelia Ahern)

Data

Tuturan slang

Pengolahan Data

Kesepadanan Makna, Keberterimaan, dan Teknik

Keberterimaan Bahasa Informal

ANALISIS DATA

Pengamat Ahli

Pembaca Terjemahan

Bentuk dan Teknik ?

Page 66: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Pe nelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam

penelitian kualitatif dalam bentuk content analysis. Menurut Barelson (dalam

Bungin, 2008), content analysis disebutkan sebagai teknik penelitian yang

objektif, sistematis, dan bersifat deskriptif kuantitatif mengenai apa yang tampak

dalam komunikasi. Dalam penelitian kualitatif, content analysis menekankan pada

bagaimana peneliti melihat keajegan dan memaknakan isi komunikasi, membaca

symbol-simbol, serta memaknakan isi interaksi simbolis yang terjadi dalam

komunikasi (Bungis, 2008). Oleh karena itu, analisis isi tepat digunakan dalam

penelitian ini karena terdapat suatu fenomena komunikasi yang perlu diamati

lebih lanjut, yaitu tuturan slang .

Selanjutnya, penelitian ini berakar pada bidang bahasa (yang di dalamnya

terdapat suatu proses komunikasi) dan linguistik pada umumnya dan

penerjemahan pada khususnya. Dalam konteks ini bahasa yang dikaji adalah

penerjemahan tuturan bahasa slang yang terdapat dalam novel P.S. I Love You

dari bahasa sumber (bahasa Inggris) ke dalam novel terjemahannya dalam bahasa

sasaran (bahasa Indonesia).

Melalui pendekatan kualitatif, diharapkan penelitian ini dapat

mengungkapkan tidak hanya sekedar deskripsi terjemahan tuturan bahasa slang

yang ada, namun juga secara luas mengenai masalah ketepatan dan keberterimaan

Page 67: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

47

makna teks terjemahan, dan teknik yang digunakan berkaitan dengan tinjauan

budaya yang mempengaruhinya. Secara lebih khusus, penelitian ini merupakan

studi kasus terpancang (embedded case stud y) karena permasalahan dan fokus

penelitian sudah ditentukan terlebih dahulu sebelum peneliti terjun ke lapangan

(Sutopo, 2006)

B. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data objektif

dan data afektif. Untuk jenis data yang pertama didapatkan dari sumber data

sebagai berikut, (1) tuturan bahasa slan g yang terdapat dalam novel P.S. I Love

You dan terjemahannya dan (2) dokumen mengenai slang dalam masyarakat

Irlandia. Sedangkan data afektif sebagai dampak atau tanggapan dari pengamat

diperoleh dari (1) pemahaman dan sikap pembaca terjemahan terhadap tuturan

bahasa slang tersebut dan (2) pemahaman dan sikap para pengamat ahli terhadap

terjemahan tuturan bahasa slang dalam novel P.S. I Love You.

Data-data dalam penelitian ini bisa diperoleh dari sumber-sumber sebagai

berikut:

1. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks novel P.S. I

Love You dalam bahasa Inggris sebagai bahasa sumbernya dan bahasa

Indonesia sebagai bahasa sasarannya. Deskripsi kedua teks tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 68: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

48

a. Teks 1 (teks bahasa sumber)

Judul : P.S. I Love You

Pengarang : Cecelia Ahern

Penerbit : Clays Ltd

Tahun Terbit : 2004

Cetakan ke/Tahun : 10/2007

Jumlah Halaman :503

b. Teks 2 (teks bahasa sasaran)

Judul : P.S. I Love You

Pengarang : Cecelia Ahern

Penerjemah : Monica Dwi Chresnayani

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit :2005

Cetakan Ke/Tahun : 6/2008

Jumlah Halaman :632

Dari teks-teks di atas, peneliti menemukan tuturan-tuturan bahasa

slang yang terdapat baik pada teks 1 dan terjemahannya pada teks 2.

Contohnya adalah sebagai berikut.

8/CA 13/MDC 17

‘Fine then, I’ll turn off the bloody light.’

terjemahannya

“Baiklah, biar aku yang mematikan lampu sialan itu sekarang”

Page 69: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

49

Pemberian kode data digunakan untuk memudahkan proses

analisis. Keterangan dari kode diatas adalah sebagai berikut:

8 = merupakan data kedelapan

CA 13 = teks Bsu dengan akronim nama pengarang pada halaman

13

MDC 17 = teks Bsa dengan akronim nama penerjemah pada halaman

17

Selain kedua teks diatas, peneliti juga menggunakan teks lain

mengenai Irish slang sebagai pendukung data objektif yang sesuai

dengan penelitian yang dilakukan.

2. Responden

Responden dalam penelitian ini ada 2, yaitu (a) pembaca novel P.S. I

Love You dalam bahasa sasaran, dan (b) rater yang berkompeten dalam

bidangnya. Kriteria pemilihan responden diuraikan sebagai berikut.

a. Pembaca

- merupakan orang yang sering membaca novel pada

umumnya, dan novel terjemahan pada khususnya.

- belum pernah membaca novel aslinya

b. Pengamat Ahli

- merupakan orang yang memiliki kemampuan dalam

bidang penerjemahan, baik secara praktis maupun teoritis.

- merupakan orang yang menguasai bahasa Inggris dan

bahasa Indonesia secara gramatikal maupun cultural.

Page 70: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

50

Selain data dokumen yang tercantum pada poin 1, peneliti juga

menggunakan data yang merupakan dokumen-dokumen mengenai

slang yang digunakan di Irlandia beserta maknanya sebagai pendukung

data objektif.

C. Teknik Pe ngumpulan Data

Sesuai dengan macam data dan sumbernya, teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Analisis Dokumen

Dalam analisis dokumen, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Membaca teks P.S. I Love You baik dalam bahasa Inggris

maupun bahasa Indonesia.

b. Mencatat tuturan-tuturan bahasa slan g yang terdapat dalam

bahasa sumber dan terjemahannya dalam bahasa sasaran.

c. Melakukan coding terhadap tuturan-tuturan slang yang

ditemukan.

d. Mengkategorikan data berdasarkan klasifikasi satuan lingual,

yaitu kata, frasa, klausa, atau kalimat.

e. Melakukan analisis teknik penerjemahan yang digunakan

f. Melakukan analisis kesepadanan dan keberterimaan makna data.

g. Membuat penilaian terhadap data yang sudah dianalisa.

Page 71: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

51

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan

tujuan tertentu. Kegiatan wawancara dalam penelitian ini bertujuan

untuk memperoleh kemantapan data dari responden terpilih, yaitu

pembaca novel terjemahan P.S. I Love You dan pakar penerjemahan.

Kegiatan ini diwujudkan dengan melakukan tahap-tahap berikut ini.

a. Memilih responden

b. Mempersiapkan daftar pertanyaan

c. Melakukan pemanasan (initial moves)

d. Mengatur wawancara agar menghasilkan pembicaraan yang

produktif

e. Mengakhiri wawancara dengan mengemukakan kembali pokok-

pokok pikiran wawancara

Bagi pembaca novel terjemahan P.S. I Love You, wawancara

dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pemahaman

mereka mengenai tuturan-tuturan yang merupakan terjemahan dari

slang dalam novel aslinya. Sedangkan bagi para pengamat ahli,

wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai

penggunaan teknik penerjemahan yang digunakan berkaitan dengan

ksepadanan dan keberterimaan makna tuturan slang yang muncul

dalam novel terjemahan.

Page 72: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

52

3. Kuesioner

Sebagai data pendukung dalam tahap pengumpulan data, sebelum

melakukan wawancara peneliti memberikan kuesioner kepada para

responden dalam bentuk open-ended questionn aire. Daftar pertanyaan

yang diajukan bersifat terbuka; selain diberikan alternatif jawaban,

responden bisa menulis alasan mengapa ia menjawab demikian atau

hal-hal lain yang mungkin penting berkaitan dengan masalah yang

ditanyakan (Sutopo, 2006). Dalam kedua jenis kuesioner, peneliti

memberikan ruang bagi pembaca awam maupun pengamat ahli untuk

memberikan komentar maupun koreksi yang dianggap perlu.

D. Pemeriksaan Validitas Data

Agar data yang diperoleh benar-benar mempunyai validitas dan dapat

digunakan sebagai titik awal untuk menarik kesimpulan, peneliti akan melakukan

pemeriksaan validitas data. Teknik yang dilakukan untuk memeriksa validitas data

dalam penelitian ini ada 3, yaitu peer de briefing, member check , dan triang ulasi.

Menurut Bungin (2008), peer de briefing digunakan untuk mengkonsultasikan

temuan penelitian pada orang yang berkompeten dalam bidang penelitian ini dan

yang bersifat netral (tidak terlibat dalam penelitian). Teknik kedua yang dilakukan

adalah member check . Seperti dikemukakan oleh Sutopo (1996), member check

ini dilakukan dengan responden terpilih untuk menngkonfirmasi lebih lanjut

mengenai pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh responden dengan cara

melakukan wawancara mendalam. Selanjutnya adalah triang ulasi terhadap

Page 73: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

53

sumber data dan metode pengumpulan data. Menurut Sutopo (2002), teknik

triangulasi merupakan teknik yang didasari oleh pola pikir fenomenologi yang

bersifat multiperspektif; untuk menarik suatu kesimpulan yang mantap,

diperlukan cara pandang dari berbagai segi yang berbeda. Penggunaan teknik

triangulasi ini dilakukan untuk mengecek kebenaran informasi melalui

pemeriksaan silang (cross check ), baik terhadap sumber data dan metode

pengumpulan data.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan berdasarkan pada jenis

penelitian ini sebagai content analysis pada kasus terjemahan. Pertama-tama,

dilakukan coding terhadap tuturan slan g yang muncul dalam novel asli dan

bagaimana terjemahannya. Dalam pemberian coding , peneliti juga menberi

catatan mengenai dalam konteks situasi apa tuturan slan g tersebut muncul.

Selanjutnya, dilakukan klasifikasi terhadap coding yang sudah dilakukan

berdasarkan unit bahasanya. Klasifikasi ini dilakukan dengan tujuan membangun

kategori dari setiap klasifikasi. Kemudian, kategori yang sudah didapatkan

dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan pembahasan mengenai kualitas

terjemahan menurut kesepadanan dan keberterimaan makna serta keberterimaan

penggunaan bahasa informal. Dalam pembahasan tersebut juga dilihat teknik apa

saja yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan bahasa sumber dan

bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan.

Page 74: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, peneliti menyampaikan data-data penelitian yang

berupa kalimat terjemahan tersampling beserta pembahasannya mengenai

tingkat kualitas dan keberterimaan. Data-data yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan data tersampling berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu yang disesuaikan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

Selanjutnya, bab ini dibagi menjadi empat sub bab, yaitu pendahuluan,

sekilas tentang novel P.S. I Love You , hasil penelitian, dan pembahasan.

A. Pe ndahuluan

Dalam proses pembahasan hasil rumusan masalah, peneliti

menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data objektif dan data

afektif. Kalimat-kalimat terjemahan tersampling yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan data objektif sedangkan penilaian terhadap

pemahaman kualitas serta keberterimaan data dari pembaca awam maupun

pengamat ahli digunakan sebagai data afektif. Selanjutnya, peneliti menyusun

2 jenis kuesioner untuk masing-masing tingkat yang diukur berdasarkan

rumusan masalah yang ada. Kuesioner mengenai tingkat kualitas terjemahan

ditujukan bagi pengamat ahli dengan latar belakang pendidikan yang

menguasai teori maupun praktik penerjemahan, sedangkan kuesioner yang

digunakan untuk mengukur tingkat keberterimaan terjemahan diberikan pada

Page 75: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

55

pembaca awam yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang bahasa

dan mempunyai pengalaman yang cukup dalam membaca novel terjemahan.

B. Se kilas Tentang Novel P.S. I Love You

Novel ini mengisahkan kehidupan seorang wanita Irlandia (Holly)

setelah kepergian suaminya (Gerry) yang meninggal karena tumor otak.

Sebelumnya, Holly merasa bahwa hidupnya tidak lagi berarti setelah

kematian Gerry. Namun, ternyata Gerry telah meninggalkan untuknya pesan-

pesan yang dia tulis sebelum dia meninggal. Pesan-pesan itu berjumlah 12

yang masing-masing diberikan pada Holly untuk dibaca setiap bulan. Dengan

pesan-pesan itu juga Holly sedikit demi sedikit mulai bisa bangkit dan

menjalani kehidupannya seperti semula.

Kisah mengenai kehidupan Holly tersebut dipaparkan dalam 51 bab

dengan 1 epilog. Novel ini merupakan karya pertama dari Cecelia Ahern yang

merupakan putri perdana menteri Irlandia. Pada tahun pertamanya, P .S. I

Love You menjadi salah satu dari The Biggest–selling Debut Novels of 20 04

dan merupakan bestseller number 1 di Irlandia. Di Indonesia, novel

terjemahannya diterbitkan pertama kali tahun 2005 dan, sampai dengan Juni

2008, novel ini sudah memiliki cetakan keenam dengan penerjemah Monica

Dwi Chresnayani. Debut novel ini merambah ke layar lebar ketika pada tahun

2007 diangkat menjadi major film dengan judul yang sama dengan dibintangi

oleh Hillary Swank (Holly) dan Gerrad Butler (Gerry).

Page 76: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

56

C. Hasil Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, hasil penelitian ini dibagi menjadi

beberapa sub sebagai berikut.

1. Bentuk-be ntuk Terjemahan Slang dalam Nov el P.S. I Love You

Setelah melalui proses sampling berdasarkan temuan bentuk slang

dalam terjemahan, peneliti menemukan 95 data terjemahan yang mengandung

penggunaan slang Irlandia. Selanjutnya, data-data tersebut diklasifikasikan

dalam 26 kategori menurut macam slang yang muncul dalam novel. Kategori

beserta jumlah datanya disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2 . Kategori, Kode dan Jumlah Data

No Kategori Kode Data Jumlah 1 Penerjemahan slang

‘blood y’ 1/CA 8/MDC 17, 4/CA 10/MDC 19, 5/CA 10/MDC 19, 7/CA 10/MDC 19, 10/CA10/ MDC 20, 22/CA 60/MDC 82, 24/CA 88/MDC 116, 25/CA 90/MDC 119, 26/CA 91/MDC 121, 27/CA 92/MDC 121, 28/CA 92/MDC 121, 35/CA 133/MDC 172, 43/CA 192/MDC 247, 44/CA 204/MDC 263, 45/CA 220/ MDC 283, 48/CA 249/MDC 317, 49/CA 250/MDC 319, 50/CA 259/MDC 330, 52/CA 270/MDC 344, 53/CA 275/MDC 351, 56/CA 277/MDC 353, 67/CA 355/MDC 449, 68/CA 358/MDC 452, 69/CA 362/MDC 457, 81/CA 408/MDC 513, 84/CA 427/MDC 537, 86/CA 430/MDC 540, 87/CA 430/MDC 540, 90/CA 456/MDC 572, 94/CA 486/MDC 610

30

Page 77: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

57

2 Penerjemahan slang ‘hiya’ 34/CA 133/MDC 171, 37/CA 149/MDC 193, 38/CA 154/MDC 199, 41/CA 181/MDC 234, 46/CA 228/MDC 293, 58/CA 278/MDC 355, 59/CA 281/MDC 358, 61/CA 295/MDC 376, 70/CA 362/MDC 458, 76/CA 380/MDC 480

10

3 Penerjemahan slang ‘Da’ 54/CA 276/MDC 352, 55/CA 277/MDC 352, 57/CA 278/MDC 354

3

4 Penerjemahan slang ‘arse’ 11/CA 11/MDC 20, 29/CA 98/MDC 129, 82/CA 415/MDC 522

3

5 Penerjemahan slang ‘shite’

3/CA 10/MDC 19, 9/CA 10/MDC 20, 36/CA 134/MDC 172, 40/CA 158/MDC 205, 64/CA 335/MDC 425, 65/CA 339/MDC 429, 72/CA 364/MDC 460, 91/CA 457/MDC 573

8

6 Penerjemahan slang ‘dry shite’

47/CA 245/MDC 312, 88/CA 444/MDC 558

2

7 Penerjemahan slang ‘Jaysus’

14/CA 23/MDC 35, 15/CA 24/MDC 36, 16/CA 24/MDC 37

3

8 Penerjemahan slang ‘screw’

12/CA 20/MDC 32, 32/CA 125/MDC 161, 33/CA 126/MDC 162, 75/CA 380/MDC 480, 78/CA 395/MDC 498, 94/CA 486/MDC 610

6

9 Penerjemahan slang ‘kip’ 66/CA 340/MDC 431, 89/CA 451/MDC 566

2

10 Penerjemahan slang ‘nu ts’ 73/CA 364/MDC 460, 74/CA 371/MDC 469

2

11 Penerjemahan slang ‘qu id ’ 93/CA 485/MDC 609 1 12 Penerjemahan slang ‘ride’ 2/CA 9/MDC 18 1 13 Penerjemahan slang

‘scarlet 6/CA 10/MDC 19 1

14 Penerjemahan slang ‘eejit’ 83/CA 417/MDC 525 1 15 Penerjemahan slang

‘dope’ 85/CA 428/MDC 538 1

16 Penerjemahan slang ‘feck’ 8/CA 10/MDC 19 1

Page 78: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

58

17 Penerjemahan slang ‘feck off’

30/CA 109/MDC 142, 51/CA 260/MDC 331

2

18 Penerjemahan slang ‘local’

13/CA 22/MDC 35, 18/CA 35/MDC 50, 20/CA 56/MDC 77, 21/CA 59/MDC 80, 31/CA 116/MDC 150, 42/CA 185/MDC 238, 60/CA 293/MDC 373, 92/CA 469/MDC 588

8

19 Penerjemahan slang ‘grand’

17/CA 35/MDC 50, 71/CA 362/MDC 458

2

20 Penerjemahan slang ‘dodgy’

19/CA 53/MDC 73 1

21 Penerjemahan slang ‘wreck ’

23/CA 81/MDC 107 1

22 Penerjemahan slang ‘oddball’

39/CA 154/MDC 199 1

23 Penerjemahan slang ‘dump ’

62/CA 316/MDC 401 1

24 Penerjemahan slang ‘knackered’

77/CA 382/MDC 482 1

25 Penerjemahan slang ‘eefing and blinding’

79/CA 407/MDC 512 1

26 Penerjemahan slang ‘balls’

80/CA 407/MDC 512 1

Total 95

Berikutnya, untuk mengetahui pola yang ada dalam masing-masing

data menurut kategori masing-masing, peneliti membuat kuesioner yang

ditujukkan untuk pengamat ahli dan pembaca awam. Kuesioner yang

diberikan pada para pakar pengamat ahli adalah menurut sebaran tabel diatas,

sedangkan pada kuesioner yang diberikan pada pembaca awam, peneliti tidak

menyertakan kategori data melainkan langsung berdasarkan kode dan hanya

menyertakan terjemahan tanpa desertai bahasa sumber. Oleh karena itu, hasil

penelitian selanjutnya adalah mengenai temuan tingkat kesepadanan makna,

Page 79: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

59

keberterimaan makna, dan keberterimaan bahasa informal menurut penilaian

para pengamat ahli dan pembaca awam.

2. Tingkat Kesepadanan Makna

Tingkat kesepadanan makna dalam penelitian ini diukur berdasarkan

skala sebagai berikut:

1) Terjemahan diberi skala 1 (sepadan) apabila makna dan pesan

dalam bahasa sumber tersampaikan sepenuhnya dalam teks bahasa

sasaran.

2) Terjemahan diberi skala 2 (kurang sepadan) apabila ada sebagian

makna dan pesan yang menyimpang/tidak tersampaikan dalam teks

bahasa sasaran.

3) Terjemahan diberi skala 3 (tidak sepadan) apabila data tidak

diterjemahkan dan atau makna atau pesan tidak tersampaikan sama

sekali dalam teks bahasa sasaran.

Berikut sebaran rata-rata hasil penilaian tingkat kesepadanan makna

berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada pengamat ahli.

1) Terjemahan Sepadan

Dari data kuesioner yang diberikan, terdapat 81 data yang dinilai

sepadan atau 85,26% dari total 95 data. Berikut tabel sebaran

terjemahan sepadan menurut kategori slang yang ada.

Page 80: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

60

Tabe l 3. Sebaran Data Terjemahan Sepadan

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah 14 9 3 2 8 1 3 6 2 2 -

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1

Kategori 23 24 25 26 Jumlah 1 1 1 1

Menurut tabel sebaran diatas, hampir pada setiap kategori

terdapat terjemahan sepadan dengan sebaran terbanyak terdapat

pada kategori 1.

Pada kategori penerjemahan slang ‘blood y’, penerjemah

mengambil beberapa bentuk terjemahan tertentu. Seperti terlihat

pada contoh berikut:

Con toh 3

Bsu : ‘Oh, I’m sorry, dear, I tried to call you earlier to tell you he was on his way over but I kept getting tha t bloody answering machine. Do you ever turn your pho ne on? ’ (25/CA 90)

Bsa : “Oh, maafkan aku, Sayang, sebenarnya aku sudah berusaha menelponmu untuk memberitahukan kedatangannya, tapi yang menyahut selalu mesin penjawab sialan itu. Memangnya kau tidak pernah mengangkat telepon, ya?” (25/MDC 119)

Slang ‘bloody’ diterjemahkan menjadi kata sialan yang

memberikan keterangan pada kata benda an swering machine. Hal

ini dinilai sepadan karena sesuai dengan makna dari slang ‘bloody’

sebagai strengthening adjective. Penggunaannya yang bebas

Page 81: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

61

memungkinkannya untuk muncul hampir di setiap kata benda.

Dengan menggunakan ungkapan sialan yang diberikan pada

answering machine, terlihat bahwa penerjemah ingin

memunculkan kesan sangat dalam terjemahannya.

Kasus ini juga muncul dalam beberapa data lain seperti pada

contoh 1 dan data dibawah ini:

Con toh 4

Bsu : ‘This happens to me all the time. I swear the bloody things jump around on the k eyring deliberately just to piss us o ff.’ (45/CA 220)

Bsa : “Ini juga sering terjadi padaku. Berani sumpah, kurasa kunci sialan itu sengaja berpindah-pindah tempat di gantungan kunci hanya untuk membuat kita jengkel.” (45/MDC 283)

Dari data-data diatas, bisa terlihat bahwa penerjemah

menggunakan kata sialan sebagai terjemahan dari kata sifat

‘bloody’ untuk memberikan kesan bahwa penutur kalimat-kalimat

tersebut dalam keadaan kesal atau jengkel terhadap benda tertentu

(lampu sialan , mesin penjawab sialan , k un ci sialan)

Selain menggunakan sialan sebagai terjemahan slang ‘bloody’,

penerjemah juga menggunakan terjemahan brengsek seperti terlihat

pada data

Con toh 5

Bsu : ‘That bloody girl just talk s an d talks and talks.’ Sh e massages her temples and closed her eyes, relieved at the peace. (48/CA 249)

Page 82: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

62

Bsa : “Cewek brengsek itu mengoceh tanpa henti.” Dia mengurut-urut pelipisnya dan memejamkan mata, lega karena akhirnya mendapatkan kedamaian. (48/MDC 317)

dan

Con toh 6

Bsu : ‘Well, first of all I just want to tell you that for the past few nights we have had I don’t know how many princesses and ladies queuing up at our doo r. Since tha t bloody programme was aired people seen to think we’re going to let them in if we’re royalty! And I just want to say, girls, it’s not going to work again so don’t bother’ (44/CA 304)

Bsa : “Well, pertama-tama saya ingin menyampaikan bahwa selama beberapa malam terakhir ini, entah berapa banyak putri dan wanita bangsawan lain yang mengantri di depan pintu kelab kami. Sejak acara brengsek itu ditayangkan, sepertinya semua orang mengira kami bakal mengizinkan mereka masuk bila mereka bangsawan! Dan saya hanya ingin mengatakan, girls, alasan itu sudah basi, kami tidak akan termakan alasan itu lagi, jadi tidak usah repot-repot!” (44/MDC 263)

Dari kedua contoh diatas, penerjemah menggunakan

terjemahan brengsek untuk mengikuti kata benda cewek (contoh 5 )

dan acara (contoh 6). Kedua data menunjukan bahwa penggunaan

brengsek dipilih untuk digunakan pada konteks tertentu dimana

penutur merasa sangat kesal terhadap sesuatu tersebut. Hal ini

dinilai sepadan karena brengsek memiliki makna yang lebih dari

sialan dalam bahasa sasaran

Data terjemahan sepadan lain dari kategori 1 ditemukan pada

data berikut:

Page 83: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

63

Con toh 7 Bsu : ‘Oh, you think you’re so bloody clever.’ She snapp ed a t

him, and he stopped laughing . (43/CA 192) Bsa : “Oh, jadi kau merasa pintar sekali, ya.” Bentak Holly, dan

Declan kontan berhenti tertawa. (43/MDC 247)

Berbeda dengan data terjemahan sepadan sebelumnya, dalam

Bsu data ini, slang ‘bloody’ tidak langsung menempel pada kata

benda yang dimaksud, namun pada keterangan yang mengikutinya.

Dari (contoh 7) terlihat bahwa penutur menggunakan slang tersebut

untuk orang yang diajak berbicara untuk menunjukan bahwa

penutur merasa kesal terhadap sifat yang dimiliki olehnya. Sifat

clever dari Declan lah yang membuat Holly merasa kesal, sehingga

dia menggunakan strengthening ad jective tersebut pada sifat

clever-nya Declan. Terjemahan ini dinilai sepadan karena makna

sangat dalam sanga t pintar tepat dan tidak ada penyimpangan

yang berarti.

Begitu pula dengan data berikut:

Con toh 8

Bsu : ‘Would you bickering old bithces ever go and get yourself

lives?’ Sharon’s voice yelled. ‘It is ab solutely n o business of yours what my best friend do or does not do! Jennifer, if your life was so bloody perfect then what are you do ing sneaking around with Pauline’s hu sban d?’ (90/CA 456)

Bsa : “Hei, dasar ibu-ibu tukang gossip, tidak punya kerjaan lain, ya?” sembur suara yang jelas-jelas milik Sharon. “Sama sekali bukan urusan kalian apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh sahabatku! Jennifer, kalau kau merasa hidupmu sudah begitu sempurna, ngapain kau ada main dengan suami Pauline?” (90/MDC572)

Page 84: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

64

Dalam data diatas, kata benda yang sebenarnya adalah your life

(Jennifer’s life) yang terlebih dulu sudah memiliki perfect sebagai

keterangannya. Penutur menggunakan slang ‘bloody’ sebagai

penguat kesan yang sifatnya negatif seperti pada bloody clever

(contoh 7 ). Hasil terjemahan menunjukan bahwa penerjemah

menggunakan kata begitu dalam begitu sempu rna yang

mempunyai makna negatif sepadan dengan kalimat utuhnya.

Selain pada kategori 1, terjemahan sepadan juga ditemukan

pada kategori penerjemahan slang ‘Hiya ’. Slang ‘Hiya’ yang

berarti ‘Hello’ mempunyai terjemahan yang sepadan terlihat pada

data berikut:

Con toh 9

Bsu : He was the cool English teacher that a ll the teenagers respected, and whenever Holly and Jack passed one of his students on the street they always greeted h im with a big smile an d a ‘Hiya, S ir!’ (34/CA 133)

BSa : Guru bahasa Inggris keren yang disegani semua muridnya yang masih remaja, dan setiap kali Holly dan Jack berpapasan dengan salah seorang muridnya di jalan, mereka selalu menyapanya dengan senyum lebar dan berseru, “Halo, Sir!” (34/MDC 171)

Penerjemah memberikan terjemahan halo yang tidak hanya

sepadan dalam makna namun dalam juga sepadan dalam bentuk.

Begitu pula dengan data berikut:

Page 85: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

65

Con toh 10

Bsu : ‘Hiya, how are you ?’ Denise asked hapilly. (58/CA 278) Bsa : “Halo, apa kabar?” Tanya Denise gembira. (58/MDC 355)

Selain halo, penerjemah juga menggunakan hai dalam

menerjemahkan slang ‘Hiya ’ yang juga sepadan dalam makna

maupun bentuk. Terjemahan sepadan yang sesuai dengan hal ini

terlihat dalam data

Con toh 11

Bsu : ‘Oh, hiya , Holly. I didn’t realise anyone had come in.’

(37/CA 149) Bsa : “Oh, hai, Holly, aku tidak tahu ternyata sudah ada tamu.’

Lelaki itu memandanginya terkejut. (37/MDC 193)

dan

contoh 12

Bsu : ‘Hiya,’ Ho lly said. (76/CA 380) Bsa : “Hai” sapa Holly. (76/MDC 480)

Dalam penerjemahan slang ‘shite’ yang merupakan tuturan

makian terhadap sesuatu, terjemahan sepadan terlihat pada contoh

13 berikut.

Page 86: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

66

Bsu : ‘Shite’ she sniffed, and Joh n started laughing. (64/CA 335)

Bsa : “Kacau” kata Holly sambil mendengus, dan John tertawa mendengarnya. (64/MDC 425)

Kata k acau dinilai sepadan dalam makna maupun bentuk

sebagai terjemahan slang ‘shite’ dengan tidak adanya

penyimpangan dalam keduanya. Data ini mendapat penilaian

sepadan dari ketiga pengamat ahli.

Ada juga penggunaan slang ‘dry shite’ yang menggabungkan

shite dengan dry yang menghasilkan perubahan makna dari sekedar

makian menjadi sebutan bagi seseorang yang mempunyai sifat

membosankan atau mengada-ada. Terjemahan seperti itu terlihat

pada data berikut:

Con toh 14

Bsu : Denise threw her the finger. ‘Well, if they ask me if I have anything to declare when we get there I’m telling everyone my two friends are dry shites,’ (47/CA 245)

Bsa : Denise mengacungkan jari tengahnya. “Well, kalau petugas imigrasi menanyakan apakah ada barang bawaanku yang perlu dilaporkan, akan kubilang bahwa kedua temanku ini gombal” (47/MDC 312)

Terjemahan ‘dry shites’ menjadi go mbal dinilai sepadan oleh

para pengamat ahli dalam makna.

Dari data-data yang digunakan, terdapat pula bentuk slang yang

digunakan narator sebagai orang ketiga dalam novel ini. Narator

Page 87: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

67

memakai beberapa istilah slang dalam bahasa yang digunakan

dalam menyajikan alur cerita.

Berikut contoh data terjemahan slang sepadan yang memakai

narator sebagai penuturnya.

Con toh 15

Bsu : As she sat in the crowded waiting room of her local health clinic, waiting for her number to be called, she wondered why on earth Gerry’s n umber ha d been called so early in his life. (18/CA 35)

Bsa : Saat duduk di ruang tunggu yang penuh sesak di klinik kesehatan setempat, menunggu nomornya dipanggil, Holly bertanya-tanya dalam hati mengapa nomor Gerry begitu cepat dipanggil, padahal dia masih sangat muda. (18/MDC 50)

Slang ‘local’ mempunyai makna ‘the nearest’. Sama seperti

adjective yang memberi keterangan pada nou n, local dalam data

diatas memberi keterangan pada health clinic. Terjemahan

setempat dinilai sepadan dalam makna untuk memberikan

keterangan the nearest yang dimaksud.

Selain dalam bentuk kata sifat dan kata benda, istilah slang

dalam penelitian ini juga ada yang berbentuk kata kerja, seperti

‘k na ck ered’ yang diterjemahkan secara sepadan pula dalam Bsa-

nya dalam contoh data berikut:

Page 88: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

68

Con toh 16

Bsu : Declan just shrugged, ‘Maybe. Anyway, I’m going to bed now, I’m absolutely knackered .’ (77/CA 382)

Bsa : Declan hanya mengangkat bahu. “Mungkin. Omong-omong, aku mau tidur dulu, ya, capek banget.” (77/MDC 428)

2) Terjemahan Kurang Sepadan

Dari data kuesioner yang diberikan, terdapat 11 data yang

dinilai kurang sepadan atau 12,63% dari total 95 data. Berikut tabel

sebaran terjemahan kurang sepadan menurut kategori slang yang

ditemukan.

Tabel 4. Sebaran Data Terjemahan Kurang Sepadan

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah 6 1 - 1 - 1 - - - - 1

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah - - - - - 1 1 - - - -

Kategori 23 24 25 26 Jumlah - - - -

Dari kategori penerjemahan slang ‘bloody’, terdapat beberapa

terjemahan yang dinilai kurang sepadan. Seperti terlihat dari data

berikut:

Page 89: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

69

Contoh 17 Bsu : ‘OW! OW! OW!’ Holly yelled, rubbing her legs, ‘Could

you at least swing the bloody thing the other way?’ (49/CA 250)

Bsa : “Aduh! Aduh! Aduh!” teriak Holly, menggosok-gosok kakinya. “Tidak bisa ya, mengayunkannya ke arah lain?” (49/MDC 319)

Dalam Bsu terlihat bahwa penutur menggunakan bloody untuk

menunjukkan ketidaksukaannya pada thing yang membuatnya

kesal. Sedangkan dalam terjemahan tidak terlihat adanya

penekanan terhadap sesuatu tersebut. Meskipun penerjemah

menggunakan artikel nya sebagai pengganti thing namun makna

keterangan yang terkandung dinilai kurang sepadan karena

terjemahan yang dihasilkan tidak sepenuhnya menyampaikan

makna ketidaksukaan yang dirasakan oleh penutur.

Begitu pula dengan contoh data berikut:

Contoh 18

Bsu : Chris shook his head and yelled from h is office, ‘Does anybody in this bloody o ffice ever do any work?’ (84/CA 427)

Bsa : Mendengar pembicaraan mereka, Chris menggeleng-geleng dan berteriak dari kantornya, “Nggak pernah ada yang kerja di kantor ini, ya?” (84/MDC 537)

Dalam data diatas, penerjemah tidak memberikan bentuk

sepadan dari bloody sebagai keterangan office. Secara makna,

terjemahan di atas dinilai bisa cukup menyampaikan maksud si

Page 90: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

70

penutur, dilihat dari penggunaan kalimat utuhnya. Namun

penerjemah sebetulnya bisa mengakomodasi bentuk blood y dalam

terjemahan, semisal KANTOR ini. Dengan menggunakan cetakan

huruf kapital setidaknya bisa membantu pemahaman bahwa orang

yang mengucapkan tuturan memberi tekanan pada hal tersebut.

Data terjemahan kurang sepadan lain terdapat pada data dari

kategori 2, sebagai berikut:

Contoh 19

Bsu : ‘Hiya, can I have twenty Benson an d- ‘ (41/CA 181) Bsa : “Ya, boleh minta rokok Benson isi dua puluh dan- “

(41/MDC 234)

Makna ‘Hiya’ kurang tersampaikan secara sepadan dalam

terjemahan Ya. Dalam data tersebut, penutur mengungkapkan

maksudnya untuk membeli rokok dengan cara menarik perhatian

penjual terlebih dahulu dengan memberikan sapaan.

Berikutnya terdapat data terjemahan ‘dry shite’ selain yang

terdapat dalam (contoh 14) yang dinilai kurang sepadan.

Contoh 20

Bsu : ‘Why not? The dryshite. That’s two years now he’s gon e missing. What’s he up to?’ Paul asked loudly, a t the same time mouthing his order to the barman. (88/CA 444)

Bsa : “Ah, mengapa tidak? Dasar bangsat. Apa lagi ulahnya sekarang?” Tanya Paul dengan nyaring. (88/MDC 558)

Page 91: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

71

Terjemahan dasar bangsat dinilai tidak sepadan untuk

menyampaikan makna sebenarnya (lih . Contoh 14). Pilihan kata

yang digunakan oleh penerjemah dinilai mempunyai arti yang

berlebihan dari makna sebenarnya untuk menyebut seseorang

menmbosankan.

Selain kasus penerjemahan ‘dry shites’ di atas, satu dari dua

penerjemahan slang ‘feck off’ juga dinilai kurang sepadan makna

karena perbedaan konteks bacaan. Dalam terjemahan yang

pertama, ‘feck off’ yang mempunyai arti get lost diterjemahkan

dengan sepadan menggunakan tuturan pergi sana , seperti terlihat

pada data di bawah:

Contoh 21

Bsu : ‘Ah, wou ld you ever feck off!’ Holly heard Sharon screaming at someone tried to drag her into the pool. (51/CA 260)

Bsa : “Ah, pergi sana!” Holly mendengar Sharon berteriak pada salah seorang cewek anggota Brigade Barbie waktu berusaha menyeretnya ke kolam renang. (51/MDC 331)

Sedangkan terjemahan slang yang sama pada data berikut

dinilai kurang mempunyai makna yang sepadan dengan makna

asli.

Contoh 22

Bsu : ‘Feck off,’ she snap ped (30/CA 109) Bsa : “Diam kau,” (30/MDC 142)

Page 92: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

72

Meskipun tidak sepenuhnya tidak sepadan karena penutur juga

bermaksud meminta orang yang berbicara tersebut diam, namun

makna sebenarnya juga meminta orang tersebut untuk kemudian

pergi.

3) Terjemahan Tidak Sepadan

Dari total data kuesioner sebanyak 95 data, ditemukan

sejumlah 3 data atau 2,10%. 2 data yang dinilai tidak sepadan

diantaranya terdapat pada kategori yang sama, yaitu kategori

penerjemahan slang ‘local’, sedangkan 1 data yang lain terdapat

pada kategori penerjemahan slang ‘quid’.

Tabe l 5 . Sebaran Data Terjemahan Tidak Sepadan

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah - - - - - - - - - - 1

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah - - - - - - 2 - - - -

Kategori 23 24 25 26 Jumlah - - - -

Pada penerjemahan slang ‘local’ yang mempunyai makna the

nearest (lih. Contoh 15), data-data berikut tidak mempunyai

padanan makna yang tepat dalam terjemahannya.

Page 93: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

73

Con toh 23

Bsu : First thing to do was to go down to her local hairdresser and pray they cou ld squeeze her in. (13/CA 22)

Bsa : Hal pertama yang harus dia lakukan adalah pergi ke salon dan berharap mereka bisa menyelipkannya di tengah jadwal yang pasti padat. (13/MDC 35)

Makna the nearest tidak terlihat dalam terjemahan baik dalam

bentuk maupun makna (tersirat sekalipun). Penerjemah sebenarnya

bias memasukkan kata terdekat atau setempat sebagai keterangan

yang bermakna sepadan.

Begitu pula dengan data di bawah ini yang dinilai menyimpang

dari makna sebenarnya.

Con toh 24

Bsu : ‘What’s that? Your local bus route?’ (21/CA 59) Bsa : “Apa itu, nomor bus, ya?” (21/MDC 80)

Meskipun bus memang mempunyai nomor pada setiap unit

sebagai tanda pengenal transportasi umum, namun local dalam

data diatas memberikan keterangan untuk bu s route atau jurusan

bus tertentu yang tertera pada setiap unit dan bukan pada nomor

bus-nya.

Penyimpangan juga terlihat pada data berikut:

Con toh 25

Bsu : ‘Well, I bet you all a million Quid tha t it snows today’ Declan said eagerly, glancing around at his brothers and sister. (93/CA 485)

Page 94: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

74

Bsa : “Well, aku berani bertaruh satu juta euro hari ini akan turun salju” sergah Declan, memandangi kakak-kakaknya dengan penuh semangat. (93/MDC 609)

‘Quid’ dalam bahasa sumber merupakan slang untuk menyebut

mata uang pound . Terjemahan euro tentu saja menyimpang dari

makna sebenarnya.

3. Tingkat Keberterimaan Makna

Tingkat keberterimaan makna dalam penelitian ini dinilai berdasarkan

skala sebagai berikut:

1) Terjemahan diberi skala 1 (berterima) apabila terjemahan alamiah

dan mengandung kesan style bahasa informal yang sesuai dalam

bahasa sasaran.

2) Terjemahan diberi skala 2 (kurang berterima) apabila terjemahan

kurang alamiah dan kurang mengandung kesan style bahasa

informal yang sesuai dalam bahasa sasaran.

3) Terjemahan tidak berterima apabila terjemahan tidak alamiah dan

tidak mengandung style bahasa informal yang sesuai dalam bahasa

sasaran.

Berikut sebaran rata-rata hasil penilaian data terjemahan pada tingkat

keberterimaan makna.

Page 95: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

75

1) Terjemahan Berterima

Dari data kuesioner yang diberikan, terdapat 88 data atau

92,6% dari total 95 data. Berikut tabel sebaran terjemahan

berterima menurut kategori.

Tabe l 6 . Sebaran Data Terjemahan Berterima dalam Makna

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah 29 9 - 3 8 2 3 6 2 2 -

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah 1 1 1 1 1 2 5 2 1 1 1

Kategori 23 24 25 26 Jumlah 1 1 1 1

Pada sebaran data terjemahan berterima, jumlah paling banyak

muncul adalah pada kategori penerjemahan slang ‘bloody’, seperti

terlihat pada data berikut:

Con toh 26

Bsu : ‘I look lik e a bloody whale! (4/CA 10) Bsa : “Astaga, aku mirip ikan paus! (4/MDC 19)

Secara eksplisit, tidak terlihat bentuk terjemahan bloody dalam

bahasa sasaran. Namun terlihat bahwa penerjemah memberikan

makna secara implisit dengan memunculkan seruan Astaga. Kata

Page 96: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

76

seruan ini memberikan kesan menyangatkan yang bisa diterima

dalam bahasa sasaran.

Selain data diatas, data berikut juga menampilkan kasus yang

serupa.

Con toh 27

Bsu : ‘Don’t know why they’re than king you,’ Leo muttered under his breath. ‘I’m the one who bloody bo ug ht it.’ (22/CA 60)

Bsa : “Mengapa mereka malah berterimakasih padamu?” gerutu Leo pelan. “Kan aku yang membeli kue itu.” (22/MDC 82)

Penerjemah memunculkan kata Kan sebagai awalan tuturan

yang memberikan kesan bahwa penuturnya telah mengeluarkan

suatu usaha dalam melakukan sesuatu (bought)

Terjemahan bloody lain yang dinilai berterima juga terdapat

pada data berikut:

Con toh 28

Bsu : ‘Yeah, it’s just those bloody dreams I had all nigh t. I dreamed I was on boat and on a Lilo, I think it made me seasick .’ (52/CA 270)

Bsa : “Yeah, hanya gara-gara mimpi buruk yang mengganggu tidurku semalaman. Aku bermimpi naik speedboat, lalu naik rakit, pokoknya semacam itulah. Kurasa muntahku ini gara-gara mabuk laut.” (52/MDC 344)

Penggunaan frasa mimpi buruk sebagai terjemahan bloody

dreams sudah sangat dikenal dalam bahasa sasaran. Secara makna

Page 97: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

77

maupun bentuk, terjemahan ini dinilai berterima oleh ketiga

pengamat ahli.

Selain data-data dari kategori 1 diatas, terjemahan berterima

juga ditemukan dalam penerjemahan slang ‘Hiya’, yaitu

Con toh 29

Bsu : ‘Oh, hiya , Holly. I didn’t realise an yone had come in.’ (37/CA 149)

Bsa : “Oh, hai, Holly, aku tidak tahu ternyata sudah ada tamu.’ Lelaki itu memandanginya terkejut. (37/MDC 193)

dan

Con toh 30

Bsu : ‘Hiya, hon’ Sharon sa id, g iving her a hug. (38/CA 154) Bsa : “Halo, Say” sapa Sharon sambil memeluknya. (38/MDC

199) Meskipun menggunakan bentuk yang berbeda (Hai dan Halo),

kedua terjemahan dinilai berterima dalam makna karena kesan

sapaan tetap muncul di dalamnya.

Data berikut juga menunjukkan keberterimaan data terjemahan

dengan makna asalnya.

Con toh 31

Bsu : ‘Ooh, but imagine Lennox Lewis in a pair of tights, that little arse dancing arou nd …’ Denise said dreamily. (29/CA 98)

Page 98: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

78

Bsa : “Ooh, tapi coba bayangkan Lennox Lewis mengenakan celana ketat, bokongnya yang seksi bergoyang-gayang …” kata Denise sambil membayangkan. (29/MDC 129)

Penerjemahan arse menjadi bokong dinilai berterima dalam

bahasa sasaran untuk menunjukan kesan yang lebih dari makna

asalnya. Seperti terlihat dalam bahasa sumber, penutur

memberikan kesan passion dalam tuturannya. Pemilihan kata

bok ong dinilai lebih menujukkan kesan tersebut daripada, misal,

pantat.

Dalam beberapa terjemahan bentuk slang yang bermakna

makian, penerjemah memberikan padanan kata yang mengandung

kesan makna lebih halus daripada makna yang sebenarnya. Namun,

pemberian padanan itu tetap berterima dalam bahasa sasaran,

seperti terlihat dalam data-data berikut.

Con toh 32

Bsu : ‘My hair looks shite’ (3/CA 10) Bsa : “Rambutku jelek banget” (3/MDC 19)

Frasa jelek ba ng et dinilai mengandung makna yang berterima

meskipun shite mempunyai makna yang lebih kasar dalam bahasa

sumbernya. Kasus yang sama terlihat pada data berikut:

Page 99: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

79

Con toh 33

Bsu : ‘Blue Rock . It’s a new alcopop that’s ap pa rently going to be hug e. Tastes lik e shite bu t it’s free all n ight so I’ll bu y the rounds’ (72/CA 364)

Bsa : “Namanya Blue Rock. Minuman soda beralkohol baru yang sepertinya bakal sukses besar. Rasanya tidak enak, tapi karena malam ini minumannya gratis, aku terpaksa membeli banyak.” (72/MDC 460)

Tidak seperti dalam contoh 32, sh ite dalam data diatas bukan

merupakan kata makian terhadap Blue Rock namun merupakan

adjective yang mengikutinya. Oleh karena itu, pemilihan frasa

tidak enak oleh penerjemah sebagai padanan maknanya dinilai

berterima dalam konteks bahasa sasaran.

Contoh lain terlihat dalam data berikut:

Con toh 34

Bsu : ‘But, Jaysus, Holly, when you were coming in the doo r did you see the word “magician” or “ha ir-dresser” on the fron t o f the salon?’ (15/CA 24)

Bsa : “Tapi, astaganaga, Holly, waktu kau masuk ke sini tadi, memangnya kau melihat tulisan ‘tukang sulap’ atau ‘penata rambut’ di bagian depan salon?” (15/MDC 36)

Begitu pula dalam data sejenis berikut:

Con toh 35

Bsu : ‘”Jaysus” I says, I’m a hairdresser, not a pla stic surgeon. The only way you’ll look lik e tha t is if you cut out the picture and stap le it to your head.’ (16/CA 24)

Bsa : “ ‘Astaganaga’ tukasku, ‘Aku penata rambut, bukan dokter bedah plastik. Satu-satunya cara Anda bisa terlihat

Page 100: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

80

seperti itu adalah kalau Anda menggunting foto itu dan menjepretkannya di jidat’ (16/MDC 37)

Dalam data-data yang termasuk dalam kategori penerjemahan

slang ‘jaysus’, ditemukan terjemahan astaganag a yang muncul

dalam bahasa sasaran. Terjemahan ini dinilai berterima dilihat dari

konteks kalimat yang ada. Penutur kalimat-kalimat itu adalah

seorang penata rambut di sebuah salon. Istilah astagan ag a dinilai

berterima karena penata rambut di salon biasa mengucapkan kata-

kata seperti itu.

Berikut data terjemahan berterima lain yang diambil dari

kategori penerjemahan slang ‘screw’:

Con toh 36

Bsu : ‘Well, screw the doctor, he’s never been bloody pregnant’ Sharon yelled, watching Joh n stormed o ff. (94/CA 486)

Bsa : “Well, masa bodoh dengan dokter itu, dia kan tidak pernah hamil” pekik Sharon ke arah punggung John. (94/MDC 610)

Selain dinilai sepadan dalam makna, selanjutnya terjemahan

masa bo do h untuk slang ‘screw’ juga dinilai berterima oleh para

pengamat ahli. Tidak ditemukan adanya penyimpangan bentuk dan

lagipula, masa bod oh dalam bahasa sasaran juga biasa digunakan

oleh seseorang untuk menunjukan kekesalannya terhadap sesuatu

atau seseorang.

Page 101: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

81

2) Terjemahan Kurang Berterima

Dari data kuesioner yang diberikan, terdapat 6 buah data yang

dinilai kurang berterima atau sebanyak 6,3% dari total data yang

ada. Berikut sebarannya.

Tabel 7. Sebaran Data Terjemahan Kurang Berterima dalam Makna

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah 1 1 3 - - - - - - - -

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah - - - - - - 1 - - - -

Kategori 23 24 25 26 Jumlah - - - -

Pada kategori 1, terjemahan kurang berterima ditemukan pada

data dengan kode 24/CA 88/MDC 116 berikut ini:

Con toh 37

Bsu : ‘But tha t’s wha t annoys me even more. Everyone says he can’t help himself or it’s no t his fault, bu t he’s a grown man, Sharon. He’s thirty-six years old. He should bloody well k now when to keep his mou th shut. He says those things deliberately,’ Ho lly fumed. (24/CA 88)

Bsa : “Justru itu yang membuatku semakin kesal padanya. Semua orang berkata dia memang begitu atau bukan salahnya kalau dia begitu. Padahal umurnya sudah tiga puluh enam tahun, Sharon. Umurnya sudah tiga puluh enam tahun. Seharusnya dia tahu kapan harus tutup mulut dan kapan harus mengomentari sesuatu. Dia memang

Page 102: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

82

sengaja mengatakan hal-hal itu untuk menyakitiku”, gerutu Holly. (24/MDC 116)

Terjemahan diatas dinilai kurang berterima karena kalimat

yang digunakan terkesan terlalu formal untuk mengungkapkan

kekesalan pada seorang sahabat. Slang ‘bloody’ yang mengikuti

modal should lah yang membuat tuturan tersebut mengandung

kesan informal. Kata Seharusnya bisa diganti dengan Harusnya

untuk mengurangi kesan bahasa formal yang digunakan.

Sedangkan dalam kategori penerjemahan slang ‘Da’, ketiga

data yang ditemukan termasuk kurang berterima makna dalam

bahasa sasaran. Ketiga data tersebut adalah sebagai berikut:

Con toh 38

Bsu : After a few moments he scrun ched up his face as thou gh he was about to cry and screamed, ‘Da’ (54/CA 276)

Bsa : Akhirnya dia mengernyit seperti mau menangis, dan berteriak, “Pak” (54/MDC 352),

Con toh 39

Bsu : He turned aroun d to stare a t it and yelled ag ain, ‘Da!’ (55/CA 277)

Bsa : Anak itu berbalik, memandangi mesin pemotong rumputnya, dan lagi lagi berteriak, “Pak!” (55/MDC 352)

dan

Page 103: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

83

Con toh 40

Bsu : ‘Da, I don ’t wanna do this job any more,’ the boy moaned as they carried on to the next hou se. (57/CA 278)

Bsa : “Pak, aku tidak mau kerja begini lagi,” keluh si anak pada ayahnya saat mereka berjalan menuju rumah sebelah. (57/MDC 354)

Dilihat secara berurutan, ketiga data tersebut berada dalam satu

penggalan cerita yang memudahkan peneliti dalam memahami

konteksnya. Para pengamat ahli pun memiliki pendapat yang sama

dalam menilai terjemahan-terjemahan tersebut kurang berterima

dalam bahasa sasaran. Sebutan ‘Da ’ diberikan oleh seorang anak

kepada ayahnya dan melihat keseluruhan bahasanya bisa

disimpulkan bahwa sang anak masih kecil. Sebutan Pak dalam

terjemahannya dinilai kurang berterima meskipun makna ayah bisa

tertangkap dari sebutan Pak tersebut. Hanya saja dengan

menggunakan sebutan Pak , kesan intimate seorang anak dengan

ayahnya dirasa kurang dalam cerita ini. Sebagai koreksinya,

penggunaan padanan Ayah akan terasa lebih berterima.

3) Terjemahan Tidak Berterima

Seperti halnya temuan data tidak sepadan, tiga dari 95 data

yang digunakan dalam penelitian ini dinilai tidak berterima dari

tingkat keberterimaan makna.

Page 104: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

84

Tabel 8. Sebaran Data Terjemahan Tidak Berterima dalam Makna

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah - - - - - - - - - - 1

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah - - - - - - 2 - - - -

Kategori 23 24 25 26 Jumlah - - - -

Dalam ketiga data yang sama, yaitu contoh 23, contoh 24 dan

contoh 25 , ketidak sepadanan makna yang muncul menyebabkan

adanya ketidakberterimaan makna pula dalam bahasa sasaran.

4. Tingkat Keberterimaan Bahasa Informal

Untuk mengetahui tingkat keberterimaan bahasa informal yang

terkandung dalam terjemahan, diberikan skala sebagai berikut.

1) Terjemahan diberi skala 1 (berterima) apabila kalimat alamiah dan

mengandung kesan style bahasa informal yang sesuai dengan konteks

bacaan

2) Terjemahan diberi skala 2 (kurang berterima) apabila kalimat kurang

alamiah dan kurang mengandung kesan style bahasa informal sesuai

dengan konteks bacaan.

3) Terjemahan diberi skala 3 (tidak berterima) apabila kalimat tidak

alamiah dan tidak mengandung kesan style bahasa informal yang sesuai

dengan konteks bacaan.

Page 105: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

85

Berikut sebaran rata-rata hasil penilaian pembaca awam terhadap

keberterimaan penggunaan bahasa informal data terjemahan dalam

kategori masing-masing.

1) Terjemahan Berterima

Dari 95 data yang diberikan, ditemukan penilaian data terjemahan

berterima sejumlah 62 atau 65,26% dalam persentasi. Sebaran data

bisa terlihat dalam tabel di bawah.

Tabe l 9 . Sebaran Data Terjemahan Berterima dalam Bahasa Informal

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah 22 9 2 1 4 2 - 3 2 1 1

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah 1 - 1 - - 1 6 2 - 1 -

Kategori 23 24 25 26 Jumlah 1 1 - -

Berikut beberapa data terjemahan berterima sesuai dengan

kandungan bahasa informal dalam bahasa sasaran menurut pembaca

awam.

Contoh 41

Bsa : “Apa? Toh dia tidak perlu membayar. Tempat ini kan miliknya.” Ciara membela diri. (35/MDC 172)

Page 106: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

86

Cara si penutur dalam berbicara dinilai berterima dan mengandung

gaya bahasa informal oleh pembaca awam. Dalam bahasa sasaran,

seseorang yang menggunakan kata toh dan k an dalam berbicara

dianggap bahwa dia berbicara dengan gaya informal. Dalam konteks

pada bahasa sumber-nya pun, si penutur memang sedang berbicara

dengan saudara perempuannya dimana dia bisa menggunakan gaya

informal tersebut.

Data lain terlihat dalam kategori penerjemahan slang ‘Hiya’

berikut:

Contoh 42

Bsa : “Oh, Holly, halo tunggu sebentar, aku pindah ke tempat lain yang lebih tenang dulu” (46/MDC 293)

Penggunaan halo dan ungkapan langsung tanpa basa-basi seperti

yang terlihat dalam terjemahan diatas dinilai berterima untuk

digunakan dalam gaya bicara tidak formal. Kata ganti aku dalam

terjemahan diatas juga dinilai sebagai salah satu ciri bahwa seseorang

menggunakan bahasa informal dalam tuturannya.

Dalam contoh 43 dibawah, sangat jelas terlihat bahwa si penutur

menggunakan pilihan kata seruan yang menunjukan bahwa dirinya

sedang menggunakan bahasa informal.

Bsa : “Kacau” kata Holly sambil mendengus, dan John tertawa mendengarnya. (64/MDC 425)

Page 107: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

87

Begitu pula dengan data berikut:

Contoh 44 Bsa : “Kemungkinan besar begitu, tapi masa bodoh dengan mereka.

Masih banyak dosa yang lebih parah daripada belajar merasa bahagia lagi.” (12/MDC 32)

Dengan penjelasan yang sama, ketiga pembaca awam juga menilai

bahwa si penutur memakai pilihan kata seruan yang menunjukkan

bahwa dia sedang berbicara dengan gaya informal. Seruan masa bod oh

ataupun k acau (dalam contoh 43 ) akan dinilai tidak pantas jika

diucapkan dalam situasi formal seperti rapat dewan atau pidato

presiden.

Data lain yang serupa juga terdapat pada data berikut ini:

Contoh 45 Bsa : “Aku tahu!” sahut Sharon, tertawa. “Dan keluargamu juga

tahu! Masa bodoh dengan mereka semua! Kau tidak akan pernah melihat muka-muka jelek mereka lagi! Untuk apa peduli pada pendapat mereka? Aku saja tidak peduli, bagaimana dengan kau?” (32/MDC 161)

Dalam data berikut, ketiga pembaca awam menilai dengan mutlak

bahwa bahasa yang digunakan oleh penutur menunjukkan gaya

informal yang kentara.

Contoh 46

Bsa : “Tapi perusahan itu memang brengsek. Setiap hari kerjamu cuma mengeluh saja.” (66/MDC 431)

Page 108: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

88

Sedangkan dalam data dibawah ini, munculnya sebutan da sar

sinting yang digunakan dalam tuturan menegaskan bahwa penutur dan

orang yang diajak berbicara sedang berada dan menggunakan gaya

bahasa informal.

Contoh 47

Bsa : “Tapi sekarang kan musim dingin, dasar sinting” (73/MDC

460)

Data terjemahan berterima lain menurut pembaca awam adalah

sebagai berikut:

Contoh 48

Bsa : “Dia keren lho, dan paling tidak wajahnya tidak jerawatan seperti John.’ (2/MDC 18)

Dalam klausa pertama terlihat penggunaan kata keren dan lho yang

menandakan gaya bicara informal yang digunakan oleh si penutur.

Hubungan antara penutur dan petutur pun adalah sahabat yang

memungkinkan penggunaan gaya bahasa tersebut.

Data selanjutnya ditemukan dalam data berikut:

Contoh 49 Bsa : “Siapa lelaki menyebalkan itu?” Tanya Holly dengan ekspresi

heran dan Charlie tertawa, senang karena ternyata Holly tidak termakan rayuan Stevie. (83/MDC 525)

Page 109: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

89

eejit dalam bahasa sumber yang bermakna idio t diterjemahkan

sebagai lelak i menyebalkan. Secara makna, data terjemahan diatas

dinilai kurang sepadan karena orang yang bodoh belum tentu

menyebalkan. Namun dari segi keberterimaan oleh pembaca awam,

makna menyebalkan yang muncul dalam kalimat dinilai menunjukkan

ciri bahasa informal.

Terjemahan berterima berikutnya terdapat dalam data berikut:

Contoh 50 Bsa : “Ah, pergi sana!” Holly mendengar Sharon berteriak pada

salah seorang cewek anggota Brigade Barbie waktu berusaha menyeretnya ke kolam renang. (51/MDC 33)

Dalam data diatas, ciri penggunaan gaya bahasa informal terdapat

pada penggunaa seruan Ah dan pergi sana. Seperti beberapa data

sebelumnya, data diatas juga mendapatkan penilaian mutlak berterima

dari ketiga pembaca awam.

2) Terjemahan Kurang Berterima

Dari keseluruhan data yang digunakan, peneliti menemukan 33

data yang dinilai oleh pembaca awam kurang berterima. Berikut

sebaran datanya.

Page 110: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

90

Tabel 10 . Sebaran Data Terjemahan Kurang Berterima dalam Bahasa Informal

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah 8 1 1 2 4 - 3 3 - 1 -

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah - 1 - 1 1 1 2 - 1 - 1

Kategori 23 24 25 26 Jumlah - - 1 1

Berikut beberapa data terjemahan kurang berterima yang

ditemukan dari penilaian pembaca awam:

Contoh 51

Bsa : “Ooh, tapi coba banyangkan Lennox Lewis mengenakan celana ketat, bokongnya yang seksi bergoyang-gayang …” kata Denise sambil membayangkan. (29/MDC 129)

Berlawanan dengan penilaian para pengamat ahli mengenai data

tersebut, penggunaan bokong dinilai oleh pembaca awam kurang

berterima untuk digunakan karena terkesan terlalu vulgar dalam bahasa

sasaran.

Begitu pula dengan data dibawah ini:

Contoh 52

Bsa : “Astaganaga, Holly!’ (14/MDC 35)

Page 111: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

91

Penggunaan seruan Astaganaga dinilai oleh para pembaca awam

kurang berterima dengan setting tuturan novel. Seruan tersebut

memang mengandung kesan informal, namun penggunaannya dalam

setting tahun 2003 dalam novel dan dipakai di salon oleh penuturnya

dianggap kurang tepat karena sudah jarang dan terlalu berlebihan.

Selanjutnya, data berikut juga dinilai oleh pembaca awam kurang

berterima karena pemunculan sebutan go blok yang digunakan oleh

penutur.

Contoh 53

Bsa : “Lho, pesta Natal yang selalu kita hadiri setiap taun, goblok.” (85/MDC 538)

Sebutan go blok yang diucapkan seorang wanita untuk sahabat

wanitanya dalam data tersebut dinilai kurang berterima karena terlalu

kasar dan berlebihan untuk diucapkan.

3) Terjemahan Tidak Berterima

Dari keseluruhan data terjemahan yang digunakan dalam penelitian ini,

peneliti tidak menemukan data yang dinilai tidak berterima menurut

keberterimaan penggunaan bahasa informal oleh pembaca awam.

Page 112: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

92

Tabel 11 . Sebaran Data Terjemahan Tidak Berterima dalam Bahasa Informal

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah - - - - - - - - - - -

Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah - - - - - - - - - - -

Kategori 23 24 25 26 Jumlah - - - -

Berikut rincian hasil penelitian mengenai jumlah dan presentasi

penilaian terhadap kualitas data terjemahan dalam novel P.S. I Love You .

Tabel 12 . Jumlah dan Persentasi Penilaian Kualitas Data

NO Kesepadanan Makna Keberterimaan Makna Keberterimaan Bahasa Informal

1 Skala Jumlah Data

Persentasi Skala Jumlah Data

Pesentasi Skala Jumlah Data

Persentasi

Sepadan (1- 1,3)

81 85,26% Berterima (1-1,3)

86 90,52% Berterima (1-1,3)

62 65,26%

Kurang Sepadan (1,6-2,3)

11 12,63% Kurang Berterima (1,6-2,3)

6 6,31% KurangBerterima (1,6-2,3)

33 34,73%

Tidak Sepadan (2,6-3)

3 2,10% T idak Berterima (2,6-3)

3 2,10% T idak Berterima (2,6-3)

0

T otal 95 95 95

Page 113: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

93

D. Pe mbahasan

Dalam sub bab ini, peneliti menyajikan pembahasan hasil penelitian

terhadap kesepadanan makna terjemahan dan keberterimaan terjemahan

dilihat dari makna dan kandungan style bahasa informal. Dari presentase hasil

penelitian yang dihasilkan, terlihat bahwa terjemahan slang dalam novel P.S. I

Love You bisa dikategorikan sebagai terjemahan yang memiliki kualitas baik.

Namun demikian, diperlukan tinjauan-tinjauan teori yang dapat menguatkan

hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas. Oleh karena itu, dalam sub bab

ini, peneliti melakukan tahap analisis terakhir, yaitu mengkorelasikan hasil

penelitian dengan teori-teori yang ada.

Pembahasan hasil penelitian ini berfokus pada pembahasan mengenai

kualitas terjemahan yang terdapat pada data-data terjemahan yang dianalisa

dengan dibagi dalam aspek (1) kesepadanan makna, (2) keberterimaan makna,

dan (3) keberterimaan style bahasa informal.

1. Kesepadanan Makna

Dari hasil penelitian, peneliti menemukan sejumlah 85,26% atau

81 dari 95 data terjemahan yang dianalisis memiliki kesepadanan makna

yang tepat. Dalam data-data yang dinilai sepadan ditemukan penggunaan

teknik penerjemahan reduction, variation dan calque baik secara terpisah

maupun bersamaan. Dalam analisa, peneliti menemukan bahwa tidak ada

terjemahan yang sepadan dalam bentuk slang dalam bahasa sasaran. Hal

ini disebabkan oleh adanya perbedaan budaya bahasa sumber dan bahasa

Page 114: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

94

sasaran; bentuk slang yang digunakan dalam bahasa sumber pun berbeda

dengan yang digunakan dalam bahasa sasaran. Secara natural,

penerjemahan unit linguistik yang memuat aspek budaya seperti ini

menggunakan teknik yang bisa menghasilkan padanan makna yang sesuai

dan berterima pula dalam bahasa sasaran. Seperti halnya definisi

penerjemahan oleh Nida dan Taber (dalam Widyamartaya, 1989) yang

mengungkapkan bahwa “Translation consists in reproducing …., first in

terms of meaning and secondly in terms o f style. “ ; bentuk merupakan hal

kedua setelah makna yang dipertimbangkan dalam menerjemahkan suatu

unit linguistik.

Penerjemah banyak menggunakan teknik reduction, calque dan

variation dalam menerjemahkan bentuk slang yang merupakan kasus

tersendiri karena berkenaan dengan unsur budaya dalam novel ini. Dalam

kategori 1, slang ‘blood y’ yang memiliki bentuk sebagai kata sifat dalam

bahasa sumber tidak memiliki padanan bentuk yang sama dalam bahasa

sasaran. Penerjemah menggunakan bentuk dan makna ad jective yang

muncul mengikuti kata benda sesuai dengan konteks tuturan. Hal tersebut

terlihat pada contoh 3 dan contoh 4 ketika penerjemah memilih pemakaian

padanan sialan dan brengsek untuk contoh 5 dan contoh 6. Sedangkan

penggabungan adjective dan noun terlihat sama dengan menggunaakan

teknik calque.

Terjemahan sepadan lain menggunakan teknik naturalized

borrowing pada penerjemahan slang ‘Hiya’. Secara unit linguistik dan

Page 115: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

95

makna, terjemahan halo ataupun hai dinilai sepadan meskipun keduanya

bukan merupakan bentuk slang dalam bahasa sasaran.

Sedangkan dalam data terjemahan kurang sepadan, peneliti

menemukan adanya penghilangan bentuk yang menyebabkan adanya

makna yang tidak tersampaikan. Seperti terlihat pada contoh 17 dan

contoh 18 , makna dari slang ‘bloody’ kurang terlihat dalam terjemahan.

Meskipun tuturan makna strengthening dari slang tersebut tidak

seluruhnya hilang, seharusnya penerjemah bisa menyampaikan makna

dengan memberikan bentuk padanan yang lain, semisal memberikan

penekanan dengan penulisan huruf kapital.

Selain itu, data terjemahan kurang sepadan yang lain seperti

terlihat pada contoh 19, contoh 20 dan contoh 21 disebabkan oleh kurang

tepatnya pemilihan kata sebagai padanan. Kurang tepatnya pemberian

padanan kata muncul karena penerjemah kurang jeli dalam memahami

makna implisit dari makna slang dalam data-data tersebut. Seperti dalam

contoh 22 , makna sebenarnya dari slang feck off kurang tersampaikan

dalam bahasa sasaran meskipun secara eksplisit si penutur berseru agar

orang yang berbicara tersebut diam. Namun, makna implisit yang juga

merupakan makna sebenarnya dari slang tersebut tidak tersampaikan

sehingga menyebabkan seolah-olah penutur hanya bermaksud meminta

seseorang tersebut untuk diam.

Berikutnya, dalam ketiga data tidak sepadan yang ditemukan

dalam hasil penelitian disebabkan karena penerjemah tidak memberikan

Page 116: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

96

padanan atau memberikan padanan yang artinya menyimpang sama sekali.

Dalam contoh 23, slang yang muncul dalam bahasa sumber tidak

diberikan padanan sehingga makna tidak tersampaikan. Sedangkan dalam

data contoh 24 dan contoh 25, penerjemah melakukan kesalahan fatal

dengan memberikan padanan yang sama sekali menyimpang dari makna

aslinya.

Dari pembahasan mengenai kesepadanan makna terhadap data

yang digunakan, disimpulkan bahwa penggunaan teknik penerjemahan

calque untuk tuturan slang dalam novel P. S. I Love You menghasilkan

terjemahan yang secara umum sepadan, sedangkan penggunaan teknik

reduction berpengaruh pada kurang sepadannya terjemahan yang

dihasilkan.

2. Keberterimaan Makna

Selain kesepadanan, keberterimaan makna dalam bahasa sasaran

menentukan kualitas suatu terjemahan. Rangkaian tuturan yang digunakan

sebagai padanan bahasa sumber dalam terjemahan harus dapat diterima

dalam makna dan penggunaannya dilihat dari aspek sosial dan budaya.

Teks dalam penelitian ini adalah sebuah novel yang tentu saja memiliki

kandungan budaya dan norma sosial sesuai dengan setting yang digunakan

di dalamnya. Seperti pernyataan Kusmaul (1995) bahwa bentuk suatu teks

dipengaruhi oleh situasi dan budaya suatu teks berasal, begitu pula teks

yang digunakan dalam penelitian ini mengandung aspek sosial dan budaya

Page 117: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

97

yang melatarbelakanginya. Dalam mengatasi kasus perbedaan kebudayaan

ini, penerjemah menggunakan teknik variation dalam menerjemahkan

tuturan slang dengan memberikan terjemahan yang mempertimbangkan

dialek sosial bahasa sasaran. Hal ini berpengaruh pada kualitas terjemahan

dilihat dari keberterimaannya dalam budaya bahasa sasaran.

Dalam penelitian ini, persentase terjemahan berterima adalah

sebanyak 90,52% dari keseluruhan data terjemahan, sedangkan persentase

terjemahan kurang berterima adalah 6,31% dan persentase terjemahan

tidak berterima sebanyak 2,10%.

Dalam terjemahan berterima, penerjemah memberikan padanan

dalam bentuk dan makna yang berterima sesuai dengan budaya dalam

bahasa sasaran. Pada beberapa data yang memiliki makna kurang sepadan,

keberterimaan bisa ditemukan karena adanya pemunculan kandungan

aspek sosial dalam padanan yang dianggap sesuai dengan budaya bahasa

sasaran berkaitan dengan konteks situasinya. Pada contoh 17 dan contoh

22, makna kurang sepadan yang muncul dalam terjemahan tetap bisa

dinilai berterima karena pilihan padanan yang mengandung makna yang

bisa diterima dalam bahasa sasaran.

Sedangkan yang muncul sebagai terjemahan yang kurang

berterima ditemukan dalam data-data yang berkebalikan dengan

penjelasan sebelumnya. Pada contoh 48, contoh 49 dan contoh 50 ,

kesepadanan makna tidak selalu menjamin keberterimaan makna dalam

bahasa sasaran. Meskipun makna ‘Da’ diterjemahakan secara sepadan

Page 118: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

98

dengan terjemahan Pak , keberterimaan dari konteks tuturan dinilai kurang

berterima. Dalam bahasa sasaran, sebutan Pak dinilai kurang memberikan

makna keintiman antara seorang anak kepada ayahnya, meskipun memang

tidak semua anak menggunakan panggilan Pa atau Yah sebagai panggilan

terhadap ayahnya yang dinilai lebih berterima karena mewakili makna

keintiman yang ada.

Terjemahan tidak berterima muncul pada terjemahan yang tidak

memiliki padanan makna yang tepat. Tidak adanya makna yang

seharusnya muncul tentu saja membuat makna hilang dan selanjutnya

tidak berterima. Sedangkan penyimpangan makna tentu saja berpengaruh

pada keberterimaan makna yang dihasilkan dalam bahasa sasaran. Berbeda

dengan data pada contoh 17 dan contoh 22 yang memiliki koherensi

situasi dengan makna kalimat sekitarnya sehingga kekurang sepadanan

makna terjemahan bisa dinilai berterima, terjemahan local pada contoh 24

tidak memiliki koherensi situasi dengan makna di sekitarnya sehingga

terjemahan nomor bus pun menjadi tidak berterima dalam bahasa sasaran.

3. Keberterimaan Style Bahasa Informal

Berbeda dengan hasil penilaian keberterimaan makna yang dinilai

oleh para pengamat ahli, penilaian terhadap keberterimaan style bahasa

informal yang digunakan dalam terjemahan dilakukan oleh pembaca awam

yang membaca terjemahan tanpa melihat bahasa sumbernya.

Page 119: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

99

Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada para pembaca awam,

terjemahan yang dinilai berterima dengan penggunaan style bahasa

informal dalam bahasa sasaran adalah sejumlah 65,26% dan sisanya

merupakan jumlah persentase terjemahan yang kurang mengandung

keberterimaan dalam penggunaan bahasa menurut style bahasa informal.

Pembaca awam menilai bahwa terjemahan-terjemahan yang dinilai

berterima sesuai dengan style informal bahasa sasaran adalah yang

mengandung penanda-penanda bahasa informal seperti penggunaan kata

ganti aku , kamu , sebutan sialan, gombal, ataupun sapaan hai atau Say.

Dalam hal ini penerjemah berhasil mengakomodasi kesan informal yang

menjadi ciri slang meskipun beberapa slang tidak memiliki padanan dalam

bentuk yang sama dalam bahasa sasaran.

Sedangkan 34,73% sisa data yang merupakan terjemahan yang

dinilai kurang mengandung kesan informal merupakan bukti lain bahwa

penerjemah masih kurang jeli dalam memberikan terjemahan yang

berterima pada beberapa data yang ditemukan. Kekurang jelian

penerjemah seringkali terlihat pada data-data yang mengandung penanda

informal namun tidak koheren dengan pola kalimat formal disekitarnya,

seperti pada contoh 1. Kata Baik lah dan mematikan dinilai kaku dan

kurang berterima untuk menemani penanda aku dan sialan yang berkesan

informal dalam kalimat ini. Tuturan Ok, biar k umatikan lampu sialan ini

akan dirasa lebih informal daripada tejemahan yang diberikan oleh

penerjemah sebagai padanan Fine then, I’ll turn off the bloody light.

Page 120: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

100

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, peneliti memaparkan mengenai simpulan yang diperoleh dari

hasil penelitian dan pembahasan serta memberikan saran yang diharapkan bisa

memberi kontribusi membangun dalam perkembangan dunia penerjemahan.

A. Simpulan

Setelah melakukan proses penelitian sebagaimana yang tercantum dalam

langkah-langkah penelitian dalam bab III, peneliti mendapatkan hasil penelitian

beserta pembahasan mengenai kualitas terjemahan dilihat dari kesepadanan dan

keberterimaan makna serta keberterimaan bahasa informal yang digunakan seperti

yang telah disajikan dalam bab IV.

Peneliti menggunakan sejumlah 95 data tersampling yang dibagi menjadi 26

kategori, yaitu (1) Penerjemahan slang ‘bloody’ sejumlah 30 data, (2) Penerjemahan

slang ‘Hiya’ sejumlah 10 data, (3) Penerjemahan slang ‘Da’ sejumlah 3 data, (4)

Penerjemahan slang ‘arse’ sejumlah 3 data, (5) Penerjemahan slang ‘shite’ sejumlah

8 data, (6) Penerjemahan slang ‘dry shite’ sejumlah 2 data, (7) Penerjemahan slang

‘Jaysus’ sebanyak 3 data, (8) Penerjemahan slang ‘screw’ sejumlah 6 data, (9)

Penerjemahan slang ‘kip’ sejumlah 2 data, (10) Penerjemahan slang ‘nuts’ sebanyak 2

data, (11) Penerjemahan slang ‘quid’ sejumlah 1 data, (12) Penerjemahan slang ‘ride’

sejumlah 1 data, (13) Penerjemahan slang ‘scarlet’ sejumlah 1 data, (14)

Page 121: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

101

Penerjemahan slang ‘eejit’ sejumlah 1 data, (15) Penerjemahan slang ‘dope’ sejumlah

1 data, (16) Penerjemahan slang ‘feck’ sejumlah 1 data, (17) Penerjemahan slang

‘feck off’ sejumlah 2 data, (18) Penerjemahan slang ‘local’ sejumlah 8 data, (19)

Penerjemahan slang ‘grand’ sejumlah 2 data, (20) Penerjemahan slang ‘dodgy’

sejumlah 1 data, (21) Penerjemahan slang ‘wreck’ sejumlah 1 data, (22)

Penerjemahan slang ‘oddball’ sejumlah 1 data, (23) Penerjemahan slang ‘dump’

sejumlah 1 data, (24) Penerjemahan slang ‘knackered’ sejumlah 1 data, (25)

Penerjemahan slang ‘eefing and blinding’ sejumlah 1 data, dan (26) Penerjemahan

slang ‘balls’ sejumlah 1 data.

Terjemahan slang dalam bahasa sasaran menggunakan variasi teknik

reduction, calque, variation, dan naturalized borrowing. Penggunaan teknik

reduction berpengaruh pada kekurang sepadanan makna dalam terjemahan,

sedangkan terjemahan sepadan banyak ditemukan dari hasil penggunaan teknik

calque dan naturalized borrowing. Perbedaan kebudayaan berpengaruh pada

keberterimaan dalam penggunaan bahasa, dalam hal ini tuturan slang yang

ditemukan. Penerjemah dinilai cukup berhasil mengatasi masalah tersebut dengan

menggunakan teknik variation dalam menerjemahkan slang bahasa sumber ke bahasa

sasaran.

Dari penilaian terhadap kesepadanan makna terjemahan, terdapat 81 data atau

85,26% dari keseluruhan jumlah data yang termasuk dalam tingkat makna sepadan,

11 data atau 12,63% dari 95 data dinilai ke dalam tingkat makna kurang sepadan,

Page 122: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

102

sedangkan sisa 3 data atau 2,10% merupakan data dengan tingkat kesepadanan

rendah.

Pada tinjauan keberterimaan makna, persentase tertinggi ditemukan pada

tingkat keberterimaan berterima dengan 90,52% atau 86 dari 95 data. 6 data lain

termasuk dalam tingkat keberterimaan makna kurang dan sisa 2,10% merupakan data

terjemahan yang mempunyai tingkat keberterimaan makna rendah.

Sedangkan penilaian keberterimaan dalam penggunaan bahasa informal

terbagi dalam tingkat berterima (65,26%) dan kurang berterima (34,73%). Dengan

skala penilaian 1-3, tidak ditemukan adanya terjemahan yang dinilai dalam tingkat

keberterimaan rendah.

Dari jumlah data dan persentase yang ditemukan dalam hasil penelitian, dapat

disimpulkan bahwa terjemahan slang dalam novel P.S. I Love You ke dalam

terjemahannya memiliki rata-rata kualitas baik.

B. Saran

Meskipun rata-rata kualitas terjemahan yang dihasilkan dalam penerjemahan

slang dalam P.S. I Love You termasuk dalam kategori baik, munculnya data-data

dengan penilaian rendah harus tetap menjadi evaluasi bagi penerjemah pada

khususnya dan pengamat ahli di bidang penerjemahan pada umumnya.

Dalam mencari padanan makna yang tepat, penerjemah perlu menggunakan

sebanyak mungkin referensi mengenai materi yang akan diterjemahkan. Selain

Page 123: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

103

kamus, penggunaan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan materi yang akan

diterjemahkan akan sangat membantu penerjemah untuk bisa melihat makna dari

berbagai sudut pandang dan beragam konteks situasi yang bisa muncul. Kesalahan

kecil yang muncul karena penerjemah kurang jeli dalam menemukan padanan yang

sebenarnya ada membuat penilaian kualitas terjemahan dan secara tidak langsung

terhadap penerjemah sendiri berkurang.

Penguasaan teori dan ketrampilan bahasa sasaran juga perlu diperhatikan bagi

penerjemah sehubungan dengan kemampuan untuk menilai keberterimaan makna

dalam bahasa sasaran. Seperti halnya penanda bahasa yang dimiliki bahasa sumber,

bahasa sasaran pun memiliki penanda-penanda bahasa yang berpengaruh pada

korelasi dan koherensi makna dengan konteks serta pada gaya bahasa yang

digunakan.

Page 124: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

104

DAFTAR PUSTAKA

Ahern, Cecelia. 2008. P.S. I Love You (Alih Bahasa: Monica Dwi Chresnayani). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ahern, Cecelia. 2007. P.S. I Love You. London: Clays Ltd Allan, Keith and Burridge, Kate. 2006. Forbidden Words: Taboo and the

Censoring of Language. Cambridge: Cambridge Univ. Press Baker, Mona. 1992. In Other Words: A Coursebook on Translation. London:

Routledge Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group. Bussman, Hadumod. 1996. Routledge Dictionary of Language and Linguistics.

London: Routledge Crystal, David. 1995. The Cambridg e Encyclopedia of the English Language.

Cambridge: Cabridge Univ. Press Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa

Indonesia: Ed isi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Fromkin, Victoria, Rodman, Robert, and Hyams, Nina. 2003. An Introduction to

Language: 7th Edition. Massachusetts: Wadsworth Thomson Corporation.

Hoed, Benny Hoedoro. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: PT.

Pustaka Jaya House, Juliane. 2001. “Translation Quality Assessment: Linguistic Description

versus Social Evaluation”. dalam Meta: Translator’s Journal. XLVI, 2 Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik (Edisi Keempat). Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama. Kussmaul, Paul. 1995. Training The Translator. Amsterdam: John Benjamins

B.V.

Page 125: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

105

Merriam Webster. 2006. Merriam Webster’s Dictionary AND Thesaurus. Massachusets : Merriam Webster Inc.

Moentaha, Salihen. 2006. Bahasa dan Terjemahan. Jakarta: Kesaint Blanc. Molina, Lucina & Albir, Amparo Hutardo. 2002. “Translation Techniques

Revisited: A Dynamic and Functionalist Approach”. dalam Meta: Translators’ J ournal. XLVII, 4.

Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2006. Komunikasi Antar Budaya:

Panduan Berkomunikasi denga n Orang-Orang Berbeda Buda ya . Bandung: PT Rosdakarya.

Nababan, M. Rudolf. 2008. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. London: Prentice Hall ___ __________. 1981. Approaches to Translation. Oxford: Pergamon Press Nida, Eugene A and Taber, Charles R. 1982. The Theory and Practice of

Translation. Leiden: E.J. Brills Orsted, Jeannette. 2001. “Quality and Efficiency: Incompatible Elements in

Translation Practice”. dalam Meta: Translator’s Journal. XLVI, 2. Oxford Thesaurus, The. An A-Z Dictionary of Synonyms. Pdf. file Riazi, A. 2002. “The Invisible in Translation: The Role of Text Structure.”

(makalah dalam The First International Conference on Language, Literature, and Translation in The Third Millenium). dalam Translation Journal pada www.accurapid.com diakses pada 17 September 2008.

Robinson, Douglas. 2003. Becoming A Translator: An Introduction to The

Theory and Practice of Translation. Cornwall: MPG Books Ltd. Simatupang, Maurits. 2000. Pengantar Teori Terjemahan. Jakarta: Depdiknas

Dikti. Sutopo, H.B. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan

Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press. Valero-Garces, Carmen. 2002. “Translating as an Academic and Professional

Activity” dalam Meta: Translator’s Journal. XLV, 2 Widyamartaya, A.1989. Seni Menerjemahkan . Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Page 126: ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA .../Analisis... · ANALISIS KESEPADANAN MAKNA DAN KEBERTERIMAAN BAHASA INFORMAL PADA TERJEMAHAN TUTURAN SLANG DALAM NOVEL P.S

106

Wojowasito, S, dkk. 1974. Kamus Umum Inggeris – Indonesia . Jakarta: Penerbit Cypress.

www.dublindictionary.htm diakses pada 26 November 2008 www.summerhill.co.uk. diakses pada 5 Mei 2009