analisis makna idiomatik pada kumpulan puisi …eprints.ums.ac.id/55850/13/naskah publikasi.pdf ·...

15
ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI PERJALANAN PENYAIR SAJAK-SAJAK KEGELISAHAN HIDUP KARYA PUTU OKA SUKANTA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN SMA KELAS X Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : Siti Muslimatun Mutingah A310130040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: doanngoc

Post on 22-Jul-2019

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI PERJALANAN

PENYAIR SAJAK-SAJAK KEGELISAHAN HIDUP KARYA PUTU OKA SUKANTA

SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN SMA KELAS X

Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

Siti Muslimatun Mutingah

A310130040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,
Page 3: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

ii

Page 4: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,
Page 5: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

1

ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI PERJALANAN

PENYAIR SAJAK-SAJAK KEGELISAHAN HIDUP KARYA PUTU OKA

SUKANTA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN SMA KELAS X

Abstrak

Penelitian ini mempunyai tiga tujuan. (1) Mendeskripsikan bentuk makna idiomatik

pada Kumpulan Puisi Perjalanan Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup karya

Putu Oka Sukanta sebagai Alternatif Pembelajaran SMA Kelas X, (2) menjelaskan

makna idiomatik, (3) memaparkan implikasi makna idiomatik. Metode dalam

penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dimulai dari 1 Februari

sampai dengan Juli. Data penelitian berupa makna idiomatik yang diambil dari

Kumpulan Puisi Perjalanan Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup karya Putu Oka

Sukanta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak

dan catat, untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih,

sedangkan untuk teknik keabsahan data menggunakan metode Triangulasi. Ada tiga

hasil dari penelitian ini. Satu, bentuk makna idiomatik pada Kumpulan Puisi

Perjalanan Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup karya Putu Oka Sukanta ada dua

bentuk: makna idiomatik penuh dan makna idiomatik sebagian. Kedua, hasil

penelitian makna idiomatik dijadikan rujukan bahan ajar dalam menganalisis makna

yang terkandung dalam puisi di SMA Kelas X pada kurikulum 2013 KD: 3.16

Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam

antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca. Ketiga, hasil penelitian ini dapat

menjadi bahan ajar bahasa Indonesia di SMA Kelas X.

Kata kunci: puisi, bahan ajar.

Abstract

This research have three aims. (1) To describe the form of idiomatic meaning A

group of poems Perjalanan Sajak-sajak Kegelisahan Hidup from Putu Oka Sukanta

as an alternative learning at Senior High School Tenth Grade students, (2) to explain

idiomatic meaning, (3) to explain the implication of idiomatic meaning. The research

used qualitative research. The research start from 1 February until July. The data of

the research is idiomatic meaning taken from A group of Poems Perjalanan Penyair

Sajak-sajak Kegelisahan Hidup from Putu Oka Sukanta. The technique of collecting

data used „simak-catat‟. Technique of analyze data used „agih method‟, while the

technique of validity data used triangulation method. The result of the research there

are three are three. First, the form of idiomatic meaning A group of Poems

Perjalanan Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup from Putu Oka Sukanta three

two form are full idiomatic meaning and a part idiomatic meaning. Second, the result

of the research on idiomatic meaning become reference the impertinent analyze

meaning on poetry at Senior High School tenth grade students at Curriculum 2013,

KD.3.16 Identify the ambience, theme, and meaning of some poems contained in the

anthology of poetry that is played or read. Third, the result of the research can be

the impertinent Indonesian language at Senior High School tenth grade students.

Keywords: poetry, teaching materials.

Page 6: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

2

1. PENDAHULUAN

Komunikasi dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung untuk

menyampaikan tujuan komunikasi. Ketika komunikasi non lisan antar penerima

informasi dan pemberi informasi menggunakan perantara seperti halnya buku,

penerima informasi dapat mengetahui maksud atau pesan yang diberikan oleh

pemberi informasi. Kridalaksana (2008:17) mengungkapkan bahwa sebuah

bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi yang bersifat mana suka atau

arbitrer yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerjasama dan

beriteraksi satu sama lain, serta mengidentifikasikan diri. Bahasa memiliki

maknanya tersendiri yang tersirat ataupun tidak tersirat. Setiap ragam makna

memiliki ciri dan arti tersendiri. Makna-makna dalam ragam makna tersebut

dapat ditemukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia atau melalui logika sesuai

dengan konteks kalimat.

Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi , di kumpulan

puisi “Perjalanan Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup” karya Putu Oka

Sukanta. Peneliti memilih puisi sebagai objek penelitian karena, puisi

menggunakan kata-kata yang banyak mengandung makna idiomatik. Jadi,

peneliti mengambil kesimpulan dalam judul Analisis Makna Idiomatik pada

Kumpulan Puisi “ Perjalanan Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup” karya

Putu Oka Sukanta sebagai Alternatif Pembelajaran SMA Kelas X”.

Implementasi penelitian ini sesuai Kompetensi Dasar: 3.16 Mengidentifikasi

suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi

yang diperdengarkan atau dibaca. Sesuai dengan empat aspek kebahasaan yaitu

menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Tujuan utama pembelajaran

bahasa Indonesia adalah agar siswa memahami konsep-konsep secara sederhana

dan mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan lebih menyadari kebesaran

dan kekuasaan pencipta alam (Depdikbud, 2012: 2).

Makna idiomatik termasuk dalam pembahasan semantik. Semantik

membahas tentang makna pada suatu ungkapan berupa lisan ataupun tulisan.

Mulyono (dalam Suwandi, 2011:2) menjelaskan bahwa semantik adalah cabang

Page 7: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

3

linguistik yang bertugas menelaah makna kata, bagaimana mula bukanya,

bagaimana perkembangannya, dan apa sebabnya terjadi perubahan makna dalam

sejarah bahasa. Idiom merupakan ungkapan, karena memiliki makna yang sama.

Chaer (2009: 74) menyatakan bahwa idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa

berupa frasa, kata, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat “diramalkan”

dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan

tersebut. Ada dua macam idiom yaitu idiom penuh dan idiom sebagian.

Penelitian mengenai makna idiomatik banyak dilakukan oleh para ahli.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Cacciary (1988), Laval (2003),

Anagnostopoulou (2011), Levorato (2004), Cook (2007). Cacciary (1988)

melakukan penelitian “ The Comprehension of Idioms”, dengan hasil percobaan

penggunaan makna idiomatik dengan menggunakan model langsung.

Laval (2003) melakukan penelitian “Idiom Comprehension and

Metapragmatic Knowledge In French Children”, dengan hasil kemampuan anak

mengenai ekspresi idiomatik. Anagnostopoulou (2011) melakukan penelitian

”Idioms Meaning and The Strcture of Participles” dengan hasil posisi makna

yang paling unggul di dunia memfokuskan pada makna idiomatik yang sejajar

dengan morfologi. Levorato (2004) melakukan penelitian “Reading

Comprehension and Understanding Idiomatic Expressions: A Developmental

Study”, dengan hasil anak di itali memiliki kemampuan tentang pemahaman

makna idiomatik yang berbeda-beda. Cook (2007) melakukan penelitian

“Pulling Their Weight: Expressions in Context”, dengan hasil fokus pada

identifikasi bentuk ekspresi idiomatik.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang naturalistik artinya bahwa penelitiannya

dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) (Sugiyono, 2012:14).

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017 sampai dengan Juli 2017.

Data merupakan unsur terpenting dalam penelitian. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari bahasa tulis pada Kumpulan

Page 8: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

4

Puisi “Perjalanan Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup karya Putu Oka

Sukanta”. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat.

Pada teknik analisis data peneliti ingin menggunakan metode agih dan

metode padan. Metode padan merupakan metode yang alat penentunya di

luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (Sudaryanto, 2013:25).

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan mengenai bentuk makna idiomatik

yang terdapat pada Kumpulan Puisi “Perjalanan Penyair Sajak-sajak

Kegelisahan Hidup karya Putu Oka Sukanta” sebagai Alternatif

Pembelajaran SMA Kelas X.

1.1 Tabel Data Makna Idiomatik

No. Idiomatik Penuh Idiomatik Sebagian

1. Pelukan kesejukan Merajut harkat manusia

2. Mata pengemis Sejuknya cinta

3. Mengusir lelah Dibakar hati

4. Seberkas cahaya Menampar ombak

5. Mata penguasa Angin menyusur

6. Bulat hati Bingkai hati

7. Memancing ceria Menelusuri malam

8. Debur gelisah Jerit hati

9. Rendah hati Segumpal keberanian

10. Menggapai langit Membasuh kelelahan

11. Matahari telah meninggi Bulan mengintip

12. Nafsu pengucilan Merancang hidup

13. Debar jantung berkejaran Mata dunia

14. Ancaman maut Dendam membara

15. Nafsu kebuasan Terpanggang matahari

16. Bergelut jiwa Perempuan perkasa

17. Nafas bumi Duka dunia

Page 9: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

5

18. Ruang gamang Memagari diri

19. Berpayung langit kelabu Perut sungai

20. Desahmu padam Telapak kaki telanjang

21. Jantungmu lunglai Membaca rona

22. Daki polusi Senyap hati

23. Menafasi harapannya Jendela dunia

24. Memupuk harapannya Pangkuan tanah airmu

25. Sorot curiga Di pulas senyum

26. Kambing hitam Dipangang matahari

27. Jalan hukum Matahari memanggang

28. Kubukakan pintu hatiku Tertancap diladang hati

29. Merajut pelangi Penantang martabat

30. Membunuh keterasingan

31. Dekapan persahabatan

3.1 Bentuk Makna Idiomatik

Bentuk idiom yang terdapat di dalam kumpulan puisi, yaitu

idiom penuh dan idiom sebagian. Data yang ditemukan di dalam

kumpulan puisi ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu kelompok kata

berimbuhan dan kelompok kata tidak berimbuhan.

3.1.1 Idiom Penuh

Idiom penuh adalah idiom yang unsur-unsurnya secara

keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna

(Chaer, 2009:75).

a. Kelompok kata berimbuhan

1) Perjalanan penyair melangkahi keterbatasan

Geliat kegelisahan percik kemanusiaan

Sejenak aku beristirahat dalam pelukan kesejukan (PP, 2)

Data yang menunjukkan idiom penuh adalah pelukan

Page 10: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

6

kesejukan. Pelukan kesejukan muncul dalam frasa, yang

dibentuk dalam: kata kerja+kata sifat=

peluk(an)+(ke)sejuk(an) sehingga menjadi pelukan

kesejukan. Konfiks (imbuhan gabungan) melekat bersama-

sama dengan bentuk dasarnya ke-an+sejuk=kesejukan

menyatakan pembentuk kata pasif (Rohmadi dan Yakub,

2012: 70&71). Makna denotasi/makna nyata dari frasa

“pelukan kesejukan” adalah pelukan yang sejuk, jika

dilihat dari konteks kalimat adalah pelukan yang sejuk

tidak tergambarkan dari kata pelukan kesejukan, maka

kata itu termasuk makna konotasi/kias.

b. Kelompok kata tidak berimbuhan (tunggal)

1) Langit semakin rendah

Pada rendah hati

Tenggelamkan hambar ke dasar laut

Samudra yang luas garamnya kepastian(PP,34)

Data yang menunjukkan idiomatik penuh adalah rendah

hati. Rendah hati muncul dalam frasa yang dibentuk

dalam: kata kerja+kata benda= rendah+hati menjadi kata

rendah hati. Makna denotasi/nyata dari frasa “rendah hati”

adalah hati yang rendah, jika dilihat dari konteks kalimat

adalah rendah hati tidak tergambar pada kata rendah hati,

maka kata itu bermakna konotasi/kias.

3.1.2 Idiom Sebagian

Idiom sebagian adalah idiom yang masih

memiliki makna leksikalnya sendiri (Chaer, 2009: 75).

a. Kelompok kata berimbuhan

1) Kemarin pagi ayah pergi

Tadi sore ibu lari sejuknya cinta sejuknya cinta

Dua dua pergi mati

Dibakar hati dibakar hati (PP,3&4)

Page 11: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

7

Data yang menunjukkan idiom sebagian adalah

dibakar hati. Dibakar hati muncul pada frasa

yang terbentuk dalam : kata kerja+kata benda=

(di)bakar+hati menjadi kata dibakar hati. Kata

bakar mendapat prefiks di- , imbuhan awalan di-

hanya melekat pada kata kerja pasif dan prefiks -

di- tidak mempunyai fungsi mengubah jenis kata

(Rohmadi, 2012:58). Makna nyata/denotasi dari

frasa “dibakar hati” adalah hati yang dibakar, jika

dilihat dari konteks kalimatnya makna hati yang

dibakar masih tergambar pada kata hati. Kalimat

tersebut membentuk makna konotasi/makna kias.

b. Kelompok kata tidak berimbuhan (tunggal)

1) Airmata gerimis pagi, duka dunia

Langit menyembunyikan cahaya

Cahaya tersimpan di dalam kelam

Kelam memancar di wajah kusam

Wajah berdarah terhantam popor senapan

Siapa yang sudah lupa bahwa mesin juga dibeli

dari hasil hutanmu, Riya

Makanan dan minuman dari lumbung dan mata

air bagi yang katanya penjaga merdeka (PP,59)

Data yang menujukkan idiom sebagian adalah

duka dunia. Duka dunia muncul pada frasa

yang dibentuk dalam: kata kerja+kata benda=

duka+dunia menjadi duka dunia. Makna

nyata/denotasi dari frasa “duka dunia” adalah

kejadian yang menyedihkan yang terjadi di dunia,

jika dilihat dari konteks kalimat maknanya masih

tergambar pada kata dunia. Kalimat tersebut

membentuk makna konotasi/kias.

Page 12: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

8

3.2 Makna Idiomatik yang terdapat dalam Kumpulan Puisi

Perjalanan Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup.

Makna idiomatik yang terdapat di Kumpulan Puisi Perjalanan

Penyair Sajak-sajak Kegelisahan Hidup di analisis menurut

bentuknya, yaitu : idiom penuh dan idiom sebagian.

a. Idiom penuh

1) Langit semakin rendah

Pada rendah hati

Tenggelamkan hambar ke dasar laut

Samudra yang luas garamnya kepastian(PP,34)

Topik merupakan inti dari suatu bacaan. Inti pada bait

tersebut adalah merasa sangat rendah. Makna idiomatik

penuh yang ditemukan pada bait tersebut adalah rendah

hati. Debur gelisah apabila disisipi kata di yang menjadi

rendah di hati maknanya tidak berubah, ketika dibalik

menjadi hati rendah maknanya tidak ada dan akan berbeda

dengan konteks kalimat. Oleh karena itu, rendah hati

maknanya bukan hati yang rendah, melainkan tidak

sombong .

c. Idiom sebagian

1) Kemarin pagi ayah pergi

Tadi sore ibu lari sejuknya cinta sejuknya cinta

Dua dua pergi mati

Dibakar hati dibakar hati (PP,3&4)

Topik merupakan inti dari suatu bacaan. Inti pada bait

tersebut adalah mencari inspirasi untuk menulis puisi.

Makna idiomatik sebagian yang ditemukan pada bait

tersebut adalah dibakar hati. Dibakar hati apabila disisipi

kata di yang menjadi dibakar di hati maknanya tidak

berubah, ketika dibalik menjadi hati dibakar maknanya

Page 13: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

9

hati yang dibakar dan akan berbeda dengan konteks

kalimat. Oleh karena itu, dibakar hati maknanya bukan

hati yang sedang dibakar, melainkan marah.

3.3 Rincian Bentuk dan Prosesnya Ungkapan

Makna idiom dan ungkapan mempunyai pengertian yang sama.

Penelitian ini memfokuskan pada makna idiomatik atau ungkapan

yang ada pada puisi, sesuai dengan Kompetensi Dasar: 3.16

Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang

terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca,

yang terdapat pada materi Kelas X kurikulum 2013.

Menurut Tarigan (1990: 164) ungkapan adalah perkataan atau

kelompok kata yang khusus untuk menyatakan sesuai maksud dengan

makna kiasan, seperti: celaka tiga belas „celaka sekali‟.

1) Menurut Jumlah kata

a. Dua Kata

Rendah Hati= tidak sombong

Kambing Hitam= orang disalahkan

b. Tiga kata

Kubukakan pintu hatiku= memberi kesempatan

Matahari telah meninggi

2) Menurut zaman

a. Ungkapan lama

Dalam kumpulan puisi “Sajak-sajak Perjalanan

Penyair” karya Putu Oka Sukanta.

b. Ungkapan baru

Pelukan kesejukan= kedamaian

Bulat hati= tekat yang kuat

Page 14: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

10

4. PENUTUP

Ada 3 simpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis dan

pembahasan dalam penelitian ini. (1) Makna idiomatik yang terdapat dalam

penelitian ini sejumlah 60 makna idiomatik. Klasifikasi makna idiomatik

yang terdapat dalam Kumpulan Puisi Perjalanan Penyair Sajak-sajak

Kegelisahan Hidup karya Putu Oka Sukanta adalah idiom penuh sebanyak 31

dan idiom sebagian sebanyak 29. (2) Makna idiom dan ungkapan mempunyai

pengertian yang sama. Rincian bentuk dan proses ungkapan yaitu: menurut

jumlah kata dikelompokkan menjadi 2, yaitu ; dua kata dan tiga kata, menurut

zaman dikelompokkan menjadi 2, yaitu; ungkapan lama dan ungkapan baru.

(3) Hasil penelitian ini berupa bentuk makna idiomatik yang bersumber pada

Kumpulan Puisi yang berupa puisi. Penelitian ini bertujuan untuk

memberikan alternatif kepada siswa untuk lebih memahami makna dari puisi.

Siswa dapat mengetahui kata-kata yang memiliki makna konotasi/kias.

Kegiatan ini sesuai dengan Kompetensi Dasar: 3.16 Mengidentifikasi

suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi

puisi yang diperdengarkan atau dibaca. Sesuai dengan empat aspek

kebahasaan yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Penelitian ini

mendiskripsikan mengenai pembelajaran mengenai makna yang terdapat pada

puisi. Bahan yang digunakan adalah Kumpulan Puisi “Perjalanan Penyair

Sajak-sajak Kegelisahan Hidup karya Putu Oka Sukanta” yang akan dikaitkan

dengan pembelajaran di SMA/SMK kelas X.

DAFTAR PUSTAKA

Anagnostopoulou, Elen. “Idiomatic Meaning and The Structure of

Participles”. University of Crete, Department of Philology, Division of

Linguistics di laman https//scholar.google.co.id.

Cacciari, Cristina, dan Patrizia Tabossi. 1998. ”The Comprehension of

Idioms”. Dipartimento di Psicologia, University di Bologna di laman

https//scholar.google.co.id.

Chaer, Abdul. 1984. Kamus Idiom Bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa

Indah.

Page 15: ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI …eprints.ums.ac.id/55850/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dengan konteks kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang makna idiomatik pada puisi,

11

------------------. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

------------------. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Cook, Paul, Afsaneh Fazly and Suzanne Stevenson. 2007. “Pulling their

Weight: Exploiting Syntactic Forms for the Automatic Identification of

Idiomatic Expressions in Context”. Proceedings of the Workshop on A

Broader Perspective on Multiword Expressions, June 2007, pages 41-48,

Prague. Canada: University of Toronto.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat: Pusat

Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Laval, Virgine. 2003. “Idiom Comprehension and Metapragmatic Knowledge

in French Children”. Volume 35, Issue 5. 723-739 dilaman

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378216602001376.

Levorato, Maria Chiar. “Reading Comprehension and Understanding

Idiomatic Expressions: A Developmental Study”. Dipartimento di

Psicologiadello Sviluppo e della Socializzazione, University of Padova,

Padova, Italy di laman https//www.sciencedirect.com.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Rohmadi, Muhammad, Yakub Nasucha dan Agus Budi Wahyudi 2012.

Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sudaryanto. 2013. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata

Dharma University Press.

Suwandi, Sarwiji. 2003. Semantik: Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta:

Media Perkasa.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Cetakan

ke-19. Bandung: Alfabeta.