analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan pt. bukit asam, tbk periode 2011 – 2012

3
ABSTRAK Analisis Rasio laporan keuangan sebagai alat penilaian untuk mengukur Kinerja Keuangan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk periode 2010 s.d 2012 Pembimbing : Rina Milyati Yuniastuti, S.E.,M.M. Kata Kunci : Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan Untuk mengetahui tingkat kesehatan suatu perusahaan selayaknya apabila suatu perusahaan dilakukan pengukuran atau penilaian kinerja perusahaan tersebut. Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Tujuannya adalah menemukan kelemahan didalam kinerja perusahaan yang dapat menyebabkan masalaha pada perusahaan tersebut. Dalam sebuah industri pertambangan sangat diperlukan sebuah analisis kinerja yang berkesinambungan karena karakteristik industri pertambangan adalah padat modal. Resiko tinggi dan waktu pencapaiaan revenue cukup lama. Dengan analisis rasio, dapat mengevaluasi kinerja perusahaan selama kurun waktu tertentu ditinjau dari aspek keuangannya. Analisis rasio dilakukan pada perusahaan BUMN PT. Bukit Asam, Tbk yang diambil dari data sekunder berupa harga penjualan batubara serta informasi-informasi lainnya dimasukan untuk memperkuat analisis rasio. Jenis rasio yang digunakan adalah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Setelah dihitung, kemudian dianalisis pengaruh signifikan, penyebab serta hubungan suatu rasio dengan lainnya. Secara umum, kinerja keuangan perusahaan masih baik dengan dibandingkan rasio rata-rata industri tambang yang digunakan. Namum sangat perlu memperhatikan pergerakan harga batubara serta menurunkan tingkat beban penjualan yang terus meningkat. Pada rasio likuiditas dan solvabilitas adalah pada tahun 0000, pada tahun berikutnya cenderung turun, namun rasio ROE (returm on Equity) masih memenuhi syarat investasi dan EPS (Earning per share) juga meningkat. Pendapatan perusahaan yang meningkat sangat dipengaruhi oleh meningkatnya harga batu bara selama periode (0000-0000). pada rasio aktivitas, penurunan manajemen piutang terjadi setelah tahun 0000. Sedangkan perputaran persediaan cenderung turun. Kemampuan perusahaan untuk megelola aset yang dimiliki cukup baik yang ditunjukan nilai rasio yang besar dari 1. Pengurangan jumlah pegawai tidak berpengaruh signifikan terhadap pencapaian pendapatan dan laba bersih karena sangant dipengaruhi oleh total biaya keseluruhan yang dikeluarkan PTBA.

Upload: vincent-dwi-prabowo

Post on 30-Nov-2015

378 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Dalam sebuah industri pertambangan sangat diperlukan sebuah analisis kinerja yang berkesinambungan karena karakteristik industri pertambangan adalah padat modal. Resiko tinggi dan waktu pencapaiaan revenue cukup lama. Dengan analisis rasio, dapat mengevaluasi kinerja perusahaan selama kurun waktu tertentu ditinjau dari aspek keuangannya.Analisis rasio dilakukan pada perusahaan BUMN PT. Bukit Asam, Tbk yang diambil dari data sekunder berupa harga penjualan batubara serta informasi-informasi lainnya dimasukan untuk memperkuat analisis rasio. Jenis rasio yang digunakan adalah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Setelah dihitung, kemudian dianalisis pengaruh signifikan, penyebab serta hubungan suatu rasio dengan lainnya.

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN  UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN  PT. BUKIT ASAM, TBK PERIODE 2011 – 2012

ABSTRAK

Analisis Rasio laporan keuangan sebagai alat penilaian untuk mengukur Kinerja Keuangan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk periode 2010 s.d 2012Pembimbing : Rina Milyati Yuniastuti, S.E.,M.M.

Kata Kunci : Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan

Untuk mengetahui tingkat kesehatan suatu perusahaan selayaknya apabila suatu perusahaan dilakukan pengukuran atau penilaian kinerja perusahaan tersebut. Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Tujuannya adalah menemukan kelemahan didalam kinerja perusahaan yang dapat menyebabkan masalaha pada perusahaan tersebut.

Dalam sebuah industri pertambangan sangat diperlukan sebuah analisis kinerja yang berkesinambungan karena karakteristik industri pertambangan adalah padat modal. Resiko tinggi dan waktu pencapaiaan revenue cukup lama. Dengan analisis rasio, dapat mengevaluasi kinerja perusahaan selama kurun waktu tertentu ditinjau dari aspek keuangannya.

Analisis rasio dilakukan pada perusahaan BUMN PT. Bukit Asam, Tbk yang diambil dari data sekunder berupa harga penjualan batubara serta informasi-informasi lainnya dimasukan untuk memperkuat analisis rasio. Jenis rasio yang digunakan adalah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Setelah dihitung, kemudian dianalisis pengaruh signifikan, penyebab serta hubungan suatu rasio dengan lainnya.

Secara umum, kinerja keuangan perusahaan masih baik dengan dibandingkan rasio rata-rata industri tambang yang digunakan. Namum sangat perlu memperhatikan pergerakan harga batubara serta menurunkan tingkat beban penjualan yang terus meningkat.Pada rasio likuiditas dan solvabilitas adalah pada tahun 0000, pada tahun berikutnya cenderung turun, namun rasio ROE (returm on Equity) masih memenuhi syarat investasi dan EPS (Earning per share) juga meningkat. Pendapatan perusahaan yang meningkat sangat dipengaruhi oleh meningkatnya harga batu bara selama periode (0000-0000). pada rasio aktivitas, penurunan manajemen piutang terjadi setelah tahun 0000. Sedangkan perputaran persediaan cenderung turun. Kemampuan perusahaan untuk megelola aset yang dimiliki cukup baik yang ditunjukan nilai rasio yang besar dari 1. Pengurangan jumlah pegawai tidak berpengaruh signifikan terhadap pencapaian pendapatan dan laba bersih karena sangant dipengaruhi oleh total biaya keseluruhan yang dikeluarkan PTBA.

Page 2: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN  UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN  PT. BUKIT ASAM, TBK PERIODE 2011 – 2012

ABSTRACT

Analysis of financial Ratio as Evaluation Tools to Measure the Work of Finance PT. Bukit Asam (Persero), Tbk 2010 - 2012 period.Advisor : Rina Milyati Yuniastuti, S.E.,M.M.

Key Words : Financial Ratio, Work of Finance

To know the level of health of vompany, it is proper if a company has a measurement or evaluation of work. Work is an achievenent which is gained by the company in certain period which reflects the level of company health. The aim of the company is to find the weaknesses in the work of company which are able to couse a problem in that company.

In mining industry hardly required continual performance analysis because industrial characteristic of mining is capital, high risk and attainment time of revenue sufficiently long. With ratio analysis, we can evaluate performance of company during certaine range of time evaluated from its finance aspect.

Ratio analysis done at goverment-owned corporation company PT Bukit Asam, Tbk taken away from secondary data in the form of the price of sale of coal and other information entered ti strengthen ratio analysis. Ratio tipe applied is liquidity, solvability, profitability and activity. After calculated, then is analysid significant influence, its couse and the relation of a ratio with others.

Generally, company’s finance performance still good with compared average industry ratio. But hardly need to pay attention to movement of the price of coal and reduced level of cost of good sold that is increasing.

At liquidity and solvability ratio, PTBA seen is good meaning company able to pay short term lialibilities and also long-range. Highest achievement assessed profitability ratio was in year 0000. In the next year tended to downwoards, but ratio ROE (return on equity) stiil up to average industry ratio of investment and EPS (earning per share) also increased. Company earnings increasing hardly influenced by the increasing of the price of coal during period 0000-0000. At activity ratio, degradation of receivable management happened after the year 0000, while inventory enough posed at big ratio value from 1. Reduction numbers of employee didn’t have an significantly to achieve earning and net profit because hardly infuenced by entirety total cost released by PTBA.