analisis laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan …

93
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Menyelesaikan penulisan skripsi Disusun oleh : Noviana Juliandini Putri NIM = 111310710 PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PELITA BANGSA CIKARANG 2018-2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOMOBIL

SUKSES INTERNASIONAL Tbk.

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Menyelesaikan penulisan skripsi

Disusun oleh :

Noviana Juliandini Putri

NIM = 111310710

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

CIKARANG 2018-2019

Page 2: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOMOBIL

SUKSES INTERNASIONAL Tbk.

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Disusun oleh :

Noviana Juliandini Putri

NIM = 111310710

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

CIKARANG 2018-2019

Page 3: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

iii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Pada lembar persembahan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang sangat mendukung penulis dalam pembuatan dan

penyusunan skripsi ini, adapun yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Kepada ALLAH SWT

2. Kepada orang tua yang selalu senantiasa membantu secara materi dan doa yang

tanpa henti sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini.

3. Kepada dosen pembimbing Moh. Hatta Fahamsyah., SHI., M.Sc. yang sudah

sabar memberikan bimbingan dan memberikan masukan kepada penulis.

4. Kepada Irfan Anggawirya, Mila Jamila, Herdiana Rosalina yang sudah

memberikan kontribusinya dalam membantu menyelesaikan pembuatan karya

tulis ini.

5. Kepada seluruh sahabat, teman dan rekan-rekan satu angkatan yang selalu ada

disaat penulis membutuhkan bantuan dan motivasi sekaligus sebagai

penyemangat bagi penulis

Page 4: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

iv

Page 5: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

v

Page 6: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

vi

Page 7: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

vii

ABSTRAK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA

KEUANGAN PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL, Tbk.

Oleh

NOVIANA JULIANDINI PUTRI

NIM: 111310710

Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana

memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan

keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana

menggunakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Indomobil Sukses Internasional,

Tbk selama 3 tahun dari tahun 2015 sampai 2017 apakah mengalami peningkatan

atau penurunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan

perusahaan selama 3 tahun dengan menggunakan metode pengumpulan data secara

documenter. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

selama 3 tahun dan 8 rasio keuangan yaitu rasio likuiditas yang terdiri dari current

rasio dan quick rasio; rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset rasio dan debt

to equity rasio; serta rasio profitabilitas yang terdiri dari net profit margin rasio.

Hasil penelitian menunjukan bahwa likuiditas dan profitabilitas selama 3 tahun

mengalami fluktuasi bahkan cenderung menurun sedangkan solvabilitas

mengalami peningkatan. Kesimpulan penelitian ini bahwa analisis rasio keuangan

dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. yang menunjukan hasil kinerja keuangan perusahaan ini

mengalami penurunan meskipun tidak signifikan.

Kata Kunci : Laporan Keuangan , Kinerja Keuangan, dan Rasio Keuangan

Page 8: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

viii

ABSTRACT

Financial statement analysis is intended to help how to understand financial

statements, how to interpret numbers in financial statements, how to evaluate

financial statements and how to use financial information to make decisions. This

study aims to determine the financial performance of PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk for 3 years from 2015 to 2017 whether it has increased or

decreased. The method used in this research is descriptive research using

secondary data in the form of company financial statements for 3 years using

documentary data collection methods. The data used in this study are financial

reports for 3 years and 8 financial ratios namely liquidity ratios consisting of

current ratios and quick ratios; solvency ratios consisting of debt to asset ratio and

debt to equity ratio; and profitability ratios consisting of net profit margin ratios.

The results showed that liquidity and profitability for 3 years fluctuated and even

tended to decrease while solvency increased. The conclusion of this study is that

financial ratio analysis can be used to assess the financial performance of PT

Indomobil Sukses Internasional, Tbk. which shows the results of the company's

financial performance has decreased although not significant.

Keywords : Financial Report, Financial Performance, and Financial Ratio

Expect

Page 9: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR

KINERJA KEUANGAN PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL

TBK“.

Adapun tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat

dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen

Universitas Pelita Bangsa.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir.H.Moch.Mardiana.,MM.selaku Ketua Yayasan Universitas Pelita

Bangsa.

2. Bapak Hamzah Muhammad Mardi Putra, S.K.M.,M.M selaku rektor

Universitas Pelita Bangsa.

3. Ibu Dr. Anna Wulandari., SE., MM selaku senat Universitas Pelita Bangsa.

4. Ibu Preatmi Nurastuti., SE., MM selaku Dekan Universitas Pelita Bangsa.

5. Ibu Yunita Ramadhani Ratnaningsih DS., SE., M.Sc. selaku Ketua Program

Sarjana – Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa

6. Bapak Moh. Hatta Fahamsyah., SHI., M.Sc. selaku pembimbing skripsi

7. Civitas Akademik Universitas Pelita Bangsa

8. Rekan – rekan mahasiswa Program Sarjana Universitas Pelita Bangsa

9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan

semangat.

10. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada penyusunan skripsi

sehingga kritik dan saran sangat di harapkan demi perbaikan penulisan laporan

penelitian di kemudian hari. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Cikarang, 20 September 2019

Penulis

Page 10: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i

Halaman Persembahan ................................................................................. iii

Halaman Pernyataan Orisinalitas .................................................................. iv

Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ..................................................... v

Halaman Pengesahan Skripsi ....................................................................... vi

Abstrak ....................................................................................................... vii

Abstract ..................................................................................................... viii

Kata Pengantar ............................................................................................. ix

Daftar Isi ....................................................................................................... x

Daftar Tabel ................................................................................................ xii

Daftar Gambar ........................................................................................... xiii

Daftar Pustaka ........................................................................................... xiv

Lampiran ................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ............................................................................ 9

2.1.1 Laporan Keuangan ............................................................... 9

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan .................................... 9

2.1.1.2 Pemakai Laporan Keuangan dan Kebutuhan Informasi10

2.1.1.3 Keterbatasan Laporan Keuangan ............................... 12

2.1.1.4 Tujuan Laporan Keuangan ........................................ 13

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan ............................................ 15

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ................................................ 17

2.1.3.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan .......................... 18

2.1.3.2 Jenis Laporan Keuangan ........................................... 19

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan .................................................... 23

2.1.4.1 Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan ......................... 24

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................ 26

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 30

3.2 Jadwal Penelitian ....................................................................... 30

3.3 Kerangka Konsep ...................................................................... 31

3.3.1 Desain Penelitian ................................................................ 31

3.3.2 Deskripsi Operasional Variabel Penelitian .......................... 32

Page 11: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

xi

3.4 Populasi dan Sampel .................................................................. 33

3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 33

3.6 Metode Analisa Data ................................................................. 34

3.6.1 Analisis Data Kuantitatif .................................................... 34

3.6.2 Analisis Trend .................................................................... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Obyek Penelitian ........................................................... 39

4.2 Struktur Organisasi Obyek Penelitian......................................... 41

4.3 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian ..................................... 42

4.3 Visi dan Misi ............................................................................. 43

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Data ............................................................................. 45

5.1.1 Analisis Data Kuantitatif .................................................... 45

5.1.2 Analisis Trend .................................................................... 54

5.2 Interprestasi Data atau Pembahasan ........................................... 61

5.2.1 Current Ratio ..................................................................... 61

5.2.2 Quick Ratio ........................................................................ 62

5.2.3 Debt to Asset Ratio ............................................................. 62

5.2.4 Debt to Equity Ratio ........................................................... 62

5.2.5 Net Profit Margin Ratio ...................................................... 63

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ............................................................................... 64

6.2 Saran ......................................................................................... 65

Page 12: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ......................................................................... 30

Tabel 3.2 Perhitungan Trend PT Indomobil Sukses Internasional Tbk ......... 37

Tabel 5.1 Perhitungan Current Ratio 2015-2017......................................... 46

Tabel 5.2 Perhitungan Quick Ratio 2015-2017 ........................................... 47

Tabel 5.3 Perhitungan Debt to Aset Ratio 2015-2017 ................................. 49

Tabel 5.4 Perhitungan Debt to Equity Ratio 2015-2017 .............................. 51

Tabel 5.5 Perhitungan Net Profit Margin Ratio 2015-2017 ......................... 52

Tabel 5.6 Perhitungan Trend Current Ratio 2015-2017 .............................. 54

Tabel 5.7 Perhitungan Trend Quick Ratio 2015-2017 ................................. 56

Tabel 5.8 Perhitungan Trend Debt to Aset Ratio 2015-2017 ....................... 57

Tabel 5.9 Perhitungan Trend Debt to Equity Ratio 2015-2017.................... 58

Tabel 5.10 Perhitungan Trend Net Profit Margin Ratio 2015-2017 .............. 60

Page 13: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 31

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Indomobil Sukses Internasional Tbk .... 41

Gambar 5.1 Grafik Trend Current Ratio ...................................................... 55

Gambar 5.2 Grafik Trend Quick Ratio ........................................................ 57

Gambar 5.3 Grafik Trend Debt to Aset Ratio .............................................. 58

Gambar 5.4 Grafik Trend Debt to Equity Ratio ........................................... 59

Gambar 5.5 Grafik Trend Net Profit Margin Ratio ...................................... 61

Page 14: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi perusahaan yang baik merupakan kekuatan untuk dapat

bertahan dan berkembang dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan

harus berusaha dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan efisien

dan efektif agar perusahaan dapat mewujudkan tujuan perusahaan. Secara

umum perusahaan didirikan mempunyai tujuan untuk memaksimalkan laba

dan mengurangi kerugian yang dapat mengancam kelangsungan hidup

perusahaan tersebut. Kelangsungan hidup perusahaan dapat dilihat dari

kondisi keuangan perusahaan. Informasi mengenai kondisi keuangan

perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang disusun setiap akhir

periode.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta

perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga

merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu

perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk

menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi

manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat

digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan

Page 15: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

2

mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan

pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Dalam rangka membantu

pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan

laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis

laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami

laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan

keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana

menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik

analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah

analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui

hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemen laporan

keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami

kenaikan atau penurunan.

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar

dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan

masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya

yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang

berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang

berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun

berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu

disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau

bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat

analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio

Page 16: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

3

keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas

(leverage), rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan

keuangan perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap

laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka menetapkan kebijakan,

menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang

lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun

berikutnya.

Terdapat penelitian terdahulu tentang analisis laporan keuangan

dalam mengukur kinerja keuangan. Diantaranya penelitian yang pertama

dilakukan oleh Hendry Andres Maith dengan judul ”ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK”. Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan yang

baik. Hal ini dapat dilihat pada rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas bahwa

pada dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau besarnya nilai rasio

likuiditas, menandakan keadaan perusahaan berada dalam kondisi liquid.

Liquid yaitu keadaan dimana perusahaan dinyatakan sehat dan dalam keadaan

baik karena mampu melunasi hutang jangka pendeknya. Rasio solvabilitas

perusahaan berada dalam posisi insolvable. Hal ini dapat dilihat pada rasio

solvabilitas keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin

hutang yang diberikan oleh kreditur. Insolvable yaitu keadaan dimana

kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya secara tepat

Page 17: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

4

waktu berada dalam posisi bermasalah bahkan cenderung tidak tepat waktu.

Rasio aktivitas perusahaan dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada keempat

rasio aktivitas menunjukan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Rasio

profitabilitas perusahaan dalam posisi yang baik. Hal ini dapat dilihat pada

peningkatan rasio profitabilitas, hal ini menunjukan keberhasilan perusahaan

untuk menghasilkan laba setiap tahun semakin meningkat.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Marsel Pongoh dengan judul

“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PT BUMI RESOURCES TBK”. Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa rasio likuiditas, secara keseluruhan keadaan perusahaan

berada dalam keadaan baik, meskipun selama kurun waktu dari tahun 2009 –

2011 berfluktuasi. Makin tinggi nilai rasio likuiditas, menandakan bahwa

keadaan perusahaan berada dalam kondisi baik atau liquid. Rasio solvabilitas,

keadaan perusahaan tahun 2009 – 2011 berada pada posisi solvable. Hal ini

dapat dilihat bahwa keadaan modal perusahaan cukup untuk menjamin

hutang yang diberikan oleh kreditor. Rasio profitabilitas, secara keseluruhan

dari tahun 2009 – 2011 keadaan perusahaan berada dalam posisi baik karena

mengalami peningkatan seiring kemampuan perusahaan dalam meningkatkan

laba dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Maikel CH. Ottay dan Stanly

W. Alexander dengan judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK

MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BPR CITRA DUMOGA

MANADO”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kinerja keuangan

PT BPR CITRA DUMOGA MANADO terus mengalami peningkatan dari

Page 18: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

5

tahun 2009 – 2011. Seperti halnya yang terjadi pada rasio likuiditas, nilai total

aset, laba bersih, modal, pendapatan operasional, beban operasional, dan laba

sebelum pajak juga mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.

Rasio beban operasional mencerminkan terjadinya peningkatan efisiensi dari

tahun ke tahun.

Obyek penelitian adalah PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk. ini

merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif.

Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu

serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi

(keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan

seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk

mendalami dan membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA

PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang sudah penulis

uraiakan diatas , maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. mengalami peningkatan pada periode 2015 -

2017 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis

rasio likuiditas?

2. Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. mengalami peningkatan pada periode 2015 -

Page 19: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

6

2017 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis

rasio solvabilitas?

3. Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. mengalami peningkatan pada periode 2015 -

2017 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis

rasio profitabilitas?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dibuat agar penelitian yang dilakukan tidak

menyimpang dengan hal-hal yang diamati. Berdasarkan masalah yang telah

dirumuskan dibuatlah beberapa tujuan dari pelaksanaan penelitian adalah:

1. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan

Current Ratio (CR) pada PT Indomobil Sukses International Tbk.

2. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan

Quick Ratio (QR) pada PT Indomobil Sukses International Tbk.

3. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan

Debt to Asset Ratio (DAR) pada PT Indomobil Sukses International

Tbk.

4. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan

Debt to Equity Ratio (DER) pada PT Indomobil Sukses International

Tbk.

5. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan Net

Profit Margin (NPM) pada PT Indomobil Sukses International Tbk.

Page 20: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

7

1.4 Manfaat Penelitian

Data dan informasi serta hasil yang diperoleh diharapkan dapat

bermanfaat kepada berbagai pihak, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada

dunia akademis mengenai bagaimana peningkatan atau penurunan

kinerja keuangan pada perusahaan. Penelitian ini diharapkan mampu

menjadi referensi untuk pengembangan penelitian di masa yang akan

datang terutama dalam bidang manajemen keuangan.

2. Manfaat Praktis

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi

manajemen perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat

untuk melakukan persiapan dan perbaikan demi kemajuan perusahaan

tersebut serta memberikan gambaran dan harapan terhadap nilai masa

depan perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan laporan ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 21: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

8

Pada bab ini berisi tentang teori yang digunakan berdasarkan tema

yang akan dibahas tentang kinerja keuangan perusahaan .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang jenis penelitian apa saja yang

digunakan, tempat dan waktu penelitian, serta terdapat kerangka

kosep, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, serta

analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan profil dari perusahaan yang diteliti dari

sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta kegiatan

operasional dalam perusahaan tersebut.

BAB V HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan hasil analisis data penelitian, serta

interprestasi data atau pembahasan dari objek penelitian yang

diteliti.

BAB VI PENUTUP

Dalam bab yang terakhir ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil-

hasil yang didapat dari penulisan beserta saran kepada pihak-pihak

terkait sehubungan dengan hasil pengamatan.

Page 22: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Laporan Keuangan

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan

(revisi 2009) menyatakan laporan keuangan adalah suatu

penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas. Jadi laporan keuangan merupakan

salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai

perkembangan perusahaan. Laporan keuangan dapat

digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan

pada saat lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang

akan datang. Dalam pengertian sederhana menurut Kasmir

(2008: 7) laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau

dalam suatu periode tertentu.

Menurut Hanafi dan Halim (2012) dalam

menganalisis seorang analisis harus melakukan beberapa hal:

a. Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis

b. Memahami konsep dan prinsip yang mendasari laporan

keuangan dan rasio keuangan yang diturunkan dari

laporan keuangan tersebut

Page 23: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

10

c. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis

lain pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan

dan mempengaruhi usaha perusahaan

Dari beberapa pendapat para ahli dan pakar

akuntansi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

laporan keuangan merupakan informasi yang berkaitan

tentang posisi atau keadaan keuangan perusahaan pada

periode tertentu yang nantinya akan dipakai oleh pemakainya

dalam hal pengambilan keputusan.

2.1.1.2 Pemakai Laporan Keuangan dan Kebutuhan Informasi

Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan

laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan

informasi yang berbeda, meliputi:

a. Investor

Para investor berkepentingan terhadap resiko yang melekat

dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukan.

Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu

menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual

investasi tersebut.

b. Kreditor

Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman

serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

Page 24: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

11

c. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan

informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan

apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh

tempo.

d. Shareholders (Para Pemegang Saham)

Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi

mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan

yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk business

plan selanjutnya.

e. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka

terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau

bergantung pada perusahaan.

f. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah

kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya

dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas

perusahaan.

g. Karyawan

Karyawan dan kelompok yang mewakilinya informasi

mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, mereka

juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka

Page 25: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

12

melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam

memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan

kerja.

h. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam

berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada

perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang

dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal

domestic.

2.1.1.3 Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010: 9), keterbatasan laporan

keuangan antara lain:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya

merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu

tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan

laporan yang final.

2. Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang

kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dengan

standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan

transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau

tanggal yang lalu dimana daya beli (purchasing power) uang

tersebut menurun, dibanding dengan tahun sebelumnya,

Page 26: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

13

sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam

rupiah belum tentu menunjukan atau mencerminkan unit yang

dijual semakin besar, mungkin kenaikan tersebut disebabkan

naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti

kenaikan harga-harga.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai factor

yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan

perusahaan karena factor-faktor tersebut tidak dapat

dinyatakan dengan suatu uang.

2.1.1.4 Tujuan Laporan Keuangan

Dibuatnya laporan keuangan oleh suatu perusahaan

tentunya memiliki tujuan dan manfaat. Ada beberapa tujuan

laporan keuangan yang dikutip dari beberapa ahli yakni:

Tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan

informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, prestasi

(hasil usaha) perusahaan serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. PSAK No. 1 tentang

Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) menyatakan

tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi

mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas

entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan

pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Page 27: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

14

Menurut Fahmi (2012), tujuan laporan keuangan

adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang

membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut

angka dalam satuan moneter.

Secara lebih rinci, Kasmir (2014: 10),

mengungkapkan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk :

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva

(harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah

kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat

ini.

c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah

pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis

biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam periode

tertentu

e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan

yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal

perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen

perusahaan dalam suatu periode.

g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas

laporan keuangan.

Page 28: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

15

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan

Fahmi (2012: 2) menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah

suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan

telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

keuangan secara baik dan benar. Prastowo yang dikutip oleh Praytino

(2010: 9) menyebutkan unsur dari kinerja keuangan perusahaan

sebagai berikut : Unsur yang berkaitan secara langsung dengan

pengukuran kinerja perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang

disebut laporan laba rugi, penghasilan bersih seringkali digunakan

sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya. Unsur

yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih ini

adalah penghasilan (income) dan beban (expense). Ada tiga macam

ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara

kuantitatif (Mulyadi dikutip dalam Praytino 2010: 9), yaitu:

a) Ukuran kriteria tunggal Ukuran kriteria tunggal (single

criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan

satu ukuran untuk menilai kinerja manajer.

b) Ukuran kriteria beragam Ukuran kriteria beragam (multiple

criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai

macam ukuran untuk menilai kriteria manajer.

c) Ukuran kriteria gabungan Ukuran kriteria gabungan

(composite criteria) adalah ukuran kinerja yang

menggunakan berbagai macam ukuran , untuk

memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan

Page 29: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

16

menghitung rata-ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh

kinerja manajer.

Menurut Munawir (2010: 31), pengukuran kinerja keuangan

perusahaan mempunyai beberapa tujuan diantaranya :

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang

harus segera dipenuhi pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya

apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas,

yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

selama periode tertentu yang dibandingkan dengan

penggunaan aset atau ekuitas secara produktif.

4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas, yaitu kemampuan

perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan

usahanya agar tetap stabil, yang diukur dari kemampuan

perusahaan dalam membayar pokok hutang dan beban

bunga tepat waktu, serta pembayaran dividen secara teratur

kepada para pemegang saham tanpa mengalami kesulitan

atau krisis uang.

Page 30: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

17

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian kata, yaitu

“analisis” dan laporan keuangan”. Analisis adalah penguraian suatu

persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan

antara bagian-bagian yang ada di dalamnya untuk selanjutnya

diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangkan laporan

keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

kinerja keuangan suatu entitas.

Menurut Munawir (2010: 5), pada umumnya laporan

keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta

laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukan atau menggambarkan

jumlah asset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada

tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi

memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta

beban yang terjadi selama periode, dan laporan perubahan ekuitas

menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang

menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Sedangkan menurut

Harahap (2009: 190) mengungkapkan analisis laporan keuangan

berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi

yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan

atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara

data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk

mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam

proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Page 31: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

18

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-

data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui

posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan

dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta

kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga

analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan

juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-

rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-

rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan

diambil.

2.1.3.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2011: 68), tujuan dari analisis

laporan keuangan adalah :

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu

periode tertentu, baik asset, kewajiban, ekuitas, maupun

hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang

menjadi kekurangan perusahaan.

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

Page 32: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

19

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja

yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi

keuangan perusahaan saat ini.

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan

apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap

berhasil atau gagal.

f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan

perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

Menurut Munawir (2010: 31), tujuan analisis laporan

keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan

dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang

bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi

pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut

diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa

lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan

diambil.

2.1.3.2 Jenis Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009: 2),

laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,

laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus

kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan neraca dan laporan laba-rugi.

Page 33: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

20

1) Neraca

Menurut Harahap (2009: 107), neraca atau daftar neraca

disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini

menggambarkan posisi asset, kewajiban dan ekuitas pada saat

tertentu. Neraca atau balance sheet adalah laporan yang

menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan

atau aset kewajiban-kewajibannya atau utang, dan hak para

pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut

atau ekuitas pemilik suatu saat tertentu. Neraca harus disusun

secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran

mengenai posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu neraca

tepatnya dinamakan statements of financial position. Karena

neraca merupakan potret atau gambaran keadaan pada suatu

saat tertentu maka neraca merupakan status report bukan

merupakan flow report.

Menurut Riyanto (2010: 19), asset dapat dibagi atas dua

kelompok besar, yaitu aset lancar adalah asset yang habis

dalam satu kali perputaran salam proses produksi dan proses

berputarnya adalah dalam waktu yang pendek (umumnya

kurang dari satu tahun). Dalam perputarannya yang satu kali

ini, elemen-elemen dari aset lancar tidak sama cepatnya

ataupun tingkat perputarannya, misalnya piutang menjadi kas

adalah lebih cepat daripada inventory (apabila penjualan

dilakukan secara kredit), karena piutang menjadi kas hanya

Page 34: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

21

membutuhkan satu langkah saja, sedangkan inventory melalui

piutang dahulu barulah menjadi kas. Dengan kata lain, aset

lancar ialah asset yang dapat diuangkan dalam waktu yang

pendek. Sedangkan aset tetap adalah aset yang tahan lama

yang tidak atau secara berangsur-angsur habis turut serta

dalam proses produksi. Syarat lain untuk dapat

diklarifikasikan sebagai aset tetap selain aset itu dimiliki

perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat

permanen (aset tersebut mempunyai umum kegunaan jangka

panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode

kegiatan perusahaan).

Menurut Munawir (2010: 18), hutang adalah semua

kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang

belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau

kewajiban-kewajiban perusahaan dapat dibebankan ke dalam

kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek) dan kewajiban

jangka panjang. Kewajiban jangka pendek atau kewajiban

lancar adalah kewajiban kewajiban keuangan perusahaan yang

pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam

jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan

menggunakan aset lancar yang dimiliki perusahaan,

sedangkan kewajiban jangka panjang adalah kewajiban

Page 35: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

22

keuangan yang jangka waktu pembayaran (jatuh tempo)

jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).

Menurut Riyanto (2010: 240), modal sendiri merupakan

ekuitas yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam di

dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.

Ekuitas dari sumber ini merupakan dana yang berasal dari

pemilik perusahaan atau dapat pula bersumber dari pendapatan

atau laba yang ditahan.

2) Laporan Laba-Rugi

Menurut Munawir (2010: 26), laporan laba-rugi

merupakan suatu laporan yang sistematis tentang

penghasilan, beban, laba-rugi, yang diperoleh oleh suatu

perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada

keseragaman tentang susunan laporan laba-rugi bagi tiap-

tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya

diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagian yang pertama menunjukan penghasilan yang

diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan

barang dagangan atau memberikan service) diikuti

dengan harga pokok dari barang yang dijual, sehingga

diperoleh laba kotor.

2. Bagian kedua menunjukan beban-beban operasional

yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum atau

administrasi (operating expanses).

Page 36: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

23

3. Bagian ketiga menunjukan hasil-hasil yang diperoleh di

luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan

beban-beban yang terjadi di luar usaha pokok

perusahaan (non operating/financial income dan

expanses).

4. Bagian keempat menunjukan laba atau rugi yang

insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga

akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak

pendapatan.

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan

Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara suatu

jumlah dengan jumlah yang lain. Penggunaan alat analisis berupa

rasio dapat menjelaskan penilaian baik dan buruk posisi keuangan

pada perusahaan, terutama bila angka rasio ini dibandingkan dengan

angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Kasmir

(2008: 104) menjelaskan analisis rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan

komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang

ada di antara laporan keuangan. Tujuan dari analisis rasio adalah

untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan

operasi serta derajat keuntungan suatu perusahaan (profitability

Page 37: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

24

perusahaan). Kasmir (2008: 68) mengungkapkan ada beberapa tujuan

dan manfaat analisis laporan keuangan, yaitu:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu

periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil

usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang

perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan

perusahaan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah

perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau

gagal.

2.1.4.1 Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan

Ada beberapa analisis rasio keuangan yang dilakukan oleh

pihak manajemen perusahaan sehubungan dengan usaha untuk

mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam suatu

perekonomian. Menurut Riyanto (2010: 330), apabila dilihat dari

sumber darimana rasio ini dibuat, maka dapat digolongkan dalam

3 (tiga) golongan, yaitu:

Page 38: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

25

1. Rasio Neraca (Balance Sheets Ratios), yang digolongkan

dalam kategori ini adalah semua data yang diambil dari atau

bersumber dari neraca.

2. Rasio-rasio laporan laba rugi (Income Statement Ratios), yang

tergolong dalam kategori ini adalah semua data yang diambil

dari laba-rugi.

3. Rasio-rasio antar laporan (Interstatement Ratios), yang

tergolong dalam kategori ini adalah semua data yang diambil

dari neraca dan laporan laba-rugi.

Menurut Riyanto (2010: 331), umumnya rasio dapat

dikelompokan dalam 4 (empat) tipe dasar, yaitu:

1. Rasio Likuiditas, adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka

pendeknya.

2. Rasio Leverage, adalah rasio yang mengukur seberapa jauh

perusahaan dibelanjai dengan hutang.

3. Rasio Aktivitas, adalah rasio yang mengukur seberapa efektif

perusahaan menggunakan sumber dananya.

4. Rasio Profitabilitas, adalah rasio yang mengukur hasil akhir

dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan.

Page 39: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

26

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Wahyu Widoarjo dan Doddy Setiawan, dalam artikel yang berjudul

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress

Perusahaan Otomotif terbit di jurnal Bisnis dan Akuntansi volume 11 No

2, Agustus 2009, menghasilkan kesimpulan bahwa hipotesis likuiditas

(CR dan Cash Ratio) tidak berpengaruh terhadap financial distress,

sedangkan quick ratio berpengaruh negative terhadap financial distress.

Hipotesis profitabilitas profitabilitas berpengaruh negative terhadap

financial distress. Financial leverage yang diukur dengan total liabilities

to total asset dan current liabilities to total asset tidak berpengaruh

terhadap financial distress. Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh

terhadap financial distress perusahaan.

2. Luluk Muhimatul Ifada dan Tiara Puspitasari, dalam artikel yang berjudul

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba terbit di

jurnal Akuntansi dan Auditing volume 13 No 1, tahun 2016,

menghasilkan kesimpulan bahwa current ratio dan debt to asset ratio

mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap perubahan laba.

Debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.

Total asset turnover mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan

laba. Sedangkan gross profit margin dan net profit margin mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba.

3. Marsel Pongoh, dalam artikel yang berjudul Analisis Laporan Keuangan

Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT Bumi Resources, Tbk. terbit di

jurnal Emba volume 1 No 3, September 2013, menghasilkan kesimpulan

Page 40: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

27

bahwa rasio likuiditas, secara keseluruhan keadaan perusahaan berada

dalam keadaan baik, meskipun selama kurun waktu dari 2009-2011

berfluktuasi. Rasio solvabilitas, keadaan perusahaan tahun 2009-2011

berada dalam posisi solvable. Rasio profitabilitas secara keseluruhan dari

tahun 2009-2011 keadaan perusahaan dalam posisi baik karena

mengalami peningkatan seiring kemampuan perusahaan dalam

meningkatkan laba dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya.

4. Maikel Ch. Ottay dan Stanly W, Alexander, dalam artikel yang berjudul

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT

BPR Citra Dumoga Manado terbit di jurnal Emba volume 3 No 1, Maret

2015, menghasilkan kesimpulan bahwa kinerja keuangan pada PT BPR

Citra Dumoga Manado terus mengalami peningkatan dari tahun 2009

sampai tahun 2011. Seperti halnya yang terjadi pada rasio likuiditas, nilai

total aset, laba bersih, modal, pendapatan operasional, beban operasional

dan laba sebelum pajak juga mengalami peningkatan yang signifikan

setiap tahunnya.

5. Anton Trianto, dalam artikel yang berjudul Analisis Laporan Keuangan

Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT Bukit

Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim terbit di jurnal Ilmiah Ekonomi Global

Masa Kini Volume 8 No.03 Desember 2017, menghasilkan kesimpulan

bahwa dilihat dari rasio likuiditasnya perusahaan tersebut pada tahun

2014 dapat dikatakan baik, sedangkan pada tahun 2015-2016 kurang baik.

Hasil rasio solvabilitas pada perusahaan tersebut dapat dikatakan buruk

karna setiap tahunnya total hutang bertambah. Untuk hasil rasio

Page 41: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

28

profitabilitas pada tahun 2014 dapat dikatakan baik sedangkan pada tahun

2015-2016 mengalami penurunan laba yang dihasilkan.

6. Ina Susianti, dalam artikel yang berjudul Analisis Laporan Keuangan

Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT Gudang Garam, Tbk terbit di

jurnal Simki-Economic Vol. 02 No. 02 Tahun 2018, menghasilkan

kesimpulan rasio likuiditas perusahaan tersebut dinyatakan likuid secara

keseluruhan. Hasil rasio solvabilitasnya dinyatakan solvable secara

keseluruhan. Sedangkan hasil rasio profitabilitasnya dinyatakan profit

karena keuntungan. Dan hasil harga, promosi dan persepsi secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian motor

second di UD. Fajar Putra Motor Nganjuk.

7. Muhammad Rizal, dalam artikel yang berjudul Analisis Kinerja

Keuangan PT. Garuda Indonesia, Tbk terbit di jurnal Serambi Ekonomi

dan Bisnis Vol. 4 No. 1 (2017) menghasilkan kesimpulan bahwa kinerja

perusahaan yang ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas dan

profitabilitas selama periode tahun 2011 sampai 2015 dalam keadaan

kurang baik.

8. Nur Wahyuningsih Sulistiyowati, dalam artikel yang berjudul Analisis

Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT

Pelabuhan Indonesia III Surabaya terbit di jurnal Akuntansi dan

Pendidikan, Vol. 4 No. 2, Oktober 2015 menghasilkan kesimpulan bahwa

ditinjau dari rasio likuiditas kinerja keuangan perusahaan mengalami

fluktuasi namun secara keseluruhan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya kurang baik dari tahun 2006-

Page 42: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

29

2010 karna angka yang dihasilkan semakin menurun. Dari rasio

aktivitasnya,mengalami peningkatan dari tahun 2006-2010 meskipun

angka kurang dari 1 yang seharusnya diatas 1. Ditinjau dari rasio leverage,

mengalami penurunan.dan ditinjau dari rasio profitabilitas, perusahaan

mengalami fluktuasi dan cenderung menurun.

Page 43: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi deskriptif yang

meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan

mengenai status terakhir dari subjek penelitian. (Kuncoro 2009:12).

3.2 Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No Uraian Kegiatan Periode Bulan Mei – September 2019

Mei Juni Juli Agustus September

1 Observasi

2 Menyusun Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Bimbingan Skripsi

5 Penelitian

6 Mengumpulkan dan

Menganalisis Data

7 Ujian Skripsi

Page 44: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

31

3.3 Kerangka Konsep

3.3.1 Desain Penelitian

Adapun kerangka konsep pada penelitian ini terlihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan

dalam Mengukur Kinerja

Keuangan

Analisis Rasio

Keuangan

1. Current Ratio (CR)

2. Quick Ratio (QR)

3. Debt to Asset Ratio

(DAR)

4. Debt to Equity Ratio

(DER)

5. Net Profit Margin

(NPM)

Kinerja Keuangan

Page 45: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

32

3.3.2 Deskripsi Operasional Variable Penelitian

Indikator-indikator yang di gunakan antara lain :

1. CR (Current Ratio)

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara jumlah aktiva

lancar dengan hutang lancar. Semakin besar perbandingan

aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan

perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

2. QR (Quick Ratio)

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar

dengan hutang lancar. Quick ratio sama dengan current ratio

hanya saja jumlah persediaan sebagai salah satu komponen dari

aktivitas lancar yang harus dikeluarkan. Jika rasio ini semakin

tinggi maka semakin baik untuk perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknya yang lebih likuid.

3. DAR (Debt to Asset Ratio)

Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh

aktiva. Semakin kecil rasio ini , maka total hutang yang dimilki

perusahaan semakin kecil sehingga resiko kegagalan

perusahaan untuk mengembalikan pinjaman semakin kecil.

4. DER (Debt to Equity Ratio)

Rasio ini menunjukan jumlah modal yang ada untuk menjamin

pembayaran hutang perusahaan. Semakin kecil rasio ini

semakin baik. Dengan demikian dapat dilihat struktur resiko

tidak tertagihnya hutang.

Page 46: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

33

5. NPM (Net Profit Margin)

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah

dipotong pajak. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada

tingkat penjualan tertentu sehingga perusahan dinilai sebagai

perusahaan yang efisien.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan

perusahaan PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk. Dalam

penelitian ini sampel yang di ambil yaitu laporan keuangan perusahaan yang

diterbitkan selama tiga tahun terakhir, laporan keuangan PT INDOMOBIL

SUKSES INTERNASIONAL Tbk tahun 2015, tahun 2016, dan laporan

keuangan tahun 2017.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder dapat didefinisikan sebagai “data yang dikumpulkan

oleh pihak lain” (Kuncoro, 2009:148). Data dalam penelitian ini, data

sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari IDX/Bursa Efek Indonesia

melalui internet yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang

digunakan pada penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada

Page 47: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

34

perusahaan PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk. tahun

2015 sampai dengan 2017.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan

angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut

harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-

tabel tertentu.

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

3.6.1 Analisis Data Kuantitatif

Menghitung dan membandingkan laporan keuangan perusahaan

dengan menggunakan alat rasio keuangan. Tahap analisis yang

dilakukan sebagai berikut :

a. CR (Current Ratio)

Current Ratio = Aktifa Lancar

Hutang LancarX100%

Jika CRt > CRt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan

dapat dinyatakan baik atau sebaliknya.

b. QR (Quick Ratio)

Quick Ratio = Aktifa Lancar−Persediaan

Hutang Lancar X100%

Page 48: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

35

Jika QRt > QRt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan dapat

dinyatakan baik atau sebaliknya.

c. DAR (Debt to Asset Ratio)

Debt to Asset Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 X100%

Jika DARt < DARt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan dapat

dinyatakan baik atau sebaliknya.

d. DER (Debt to Equity Ratio)

Debt to Equity Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖X100%

Jika DERt < DERt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan dapat

dinyatakan baik atau sebaliknya.

e. NPM (Net Profit Margin)

Net Profit Margin = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛X100%

Jika NPMt > NPMt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan

dapat dinyatakan sehat atau sebaliknya.

3.6.2 Analisis Trend

Menurut Maryati (2010;129) menyatakan trend adalah suatu

gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang

diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata

perubahan tersebut bisa bertambah bisa berkurang. Jika rata-rata

Page 49: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

36

perubahan bertambah disebut trend positif atau trend mempunyai

kecenderungan naik. Sebaliknya, jika rata-rata perubahan berkurang

disebut trend negatif yang mempunyai kecenderungan menurun.

Garis trend pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas (x)

merupakan variabel waktu. Tren garis lurus (linier) adalah suatu trend

yang meramalkan naik atau turun secara garis lurus. Variabel waktu

sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran,

bulanan, atau mingguan. Analisis tren garis lurus (linier) terdiri atas

metode kuadrat kecil atau (least square) dan moment.

Trend menunujukkan perubahan nilai suatu variabel yang relatif

stabil perubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi, dan

peningkatan produktivitas. Menurut M.Narafin (2013:196) mengatakan

ramalan pendapatan (penjualan) merupakan proses aktivitas

memperkirakan produk yang akan dijual atau disewakan di masa yang

akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data

historis yang pernah terjadi atau mungkin terjadi.

Melakukan analisis Trend dengan menggunakan metode

kuadrat terkecil untuk mengetahui kecenderungan Trend dari

masing-masing rasio, sehingga dapat diketahui rasio tersebut

cenderung naik atau turun. Rumus dari persamaan Trend adalah

sebagai berikut

Үt = α + bX

Page 50: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

37

Diketahui :

𝒂 = ∑Ү

ɴ

𝒃 = ∑ХҮ

∑Х²

Keterangan : Үt : nilai Trend untuk periode tertentu

Ү : nilai Rasio

α : nilai Үt bila Х=0

b : kemiringan garis trend

Х : kode periode waktu tahun dasar

ɴ : banyaknya periode yang digunakan

Agar perhitungan trend menjadi lebih mudah, maka dapat

menggunakan tabel sebagai berikut.

Tabel 3.2 Perhitungan Trend PT Indomobil Sukses Internasional,

Tbk Tahun 2015 – 2017

Tahun Rasio (Ү) Kode Waktu(Х) ХҮ Х²

Jumlah

Page 51: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

38

Dari perhitungan tersebut, maka akan diketahui keadaan yang

dapat diklarifikasi sebagai berikut:

a. Bila nilai b positif, maka rasio keuangan perusahaan

tersebut dari tahun ke tahun cenderung mengalami

kenaikan.

b. Bila nilai b negative, maka rasio keuangan perusahaan

tersebut dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Page 52: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Obyek Penelitian

PT lndomobil Sukses lnternasional Tbk. (Perseroan) merupakan

induk dari suatu kelompok usaha otomotif terpadu yang memiliki beberapa

anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di

Indonesia.

Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT lndomobil

Investment Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha

(merger) dengan PT lndomulti Inti lndustri Tbk. dan berubah namanya

menjadi PT lndomobil Sukses lnternasional Tbk. Perseroan berkantor pusat

di Wisma lndomobil I, Lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav. 8, Jakarta Timur -

13330.

Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan antara lain

meliputi: pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan

purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang

dengan merek “lndoParts”, perakitan kendaraan bermotor, produsen

komponen otomotif, jasa persewaan kendaraan, serta usaha pendukung

lainnya.

Semua produk dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasan pelanggan dengan standar kualitas yang dijamin oleh perusahaan

prinsipal serta didukung oleh layanan purna jual yang prima melalui jaringan

3S (Sales, Service, dan Spare parts) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Page 53: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

40

Perseroan melalui anak-anak perusahaannya memegang merk-merk

terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi, Datsun, Foton,

Hino, lnfiniti, John Deere, Kalmar, Manitou, Nissan, Renault, Renault

Trucks, Saonon, SDLG, Suzuki, Volkswagen, Volvo Construction

Equipment, Volvo Trucks dan Zoomlion. Produk-produk yang ditawarkan

meliputi jenis kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor roda empat,

bus, truk, dan alat berat.

Sinergi dari seluruh karyawan yang tersebar di seluruh anak

perusahaannya di Indonesia telah mampu mengantarkan Perseroan menjadi

salah satu perusahaan di bidang otomotif yang terkemuka. Perseroan

berupaya secara terus-menerus mengembangkan kemampuan, pengetahuan

dan keterampilan para karyawannya serta pemahaman nilai-nilai yang baik

yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap Perseroan melalui

program pelatihan,dalam bentuk program konseling, pelatihan, seminar, dan

praktek kerja lapangan (on the job training).

Pengembangan kompetensi dan jenjang karir telah menjadi salah

satu prioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang

dievaluasi secara terus-menerus.

Page 54: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

41

4.2 Struktur Organisasi Obyek Penelitian

Santiago Soriano

Navarro

MIS-IT Director

Josafat Moeljono

MIS-IT

Evensius Go

Treasury

Director

Theresia Dewi

Anggraini

Investor Relations

Nada Widjajanti

Corporate

Planning

& Controlling

Andy Arif

Luyanto

Corporate Finance Santiago Soriano

Navarro

Chief Financial

Officer

(CFO)

Hendra Han

Audit & System

Bambang Prijono Willianto Husada

Assistant to

Marketing Director

Bunyamin

Pranoto

Controllership,

Accounting,

Tax &

Reporting

Director

Alex Sutisna

Controllership,

Accounting,

Tax & Reporting

Mario Herbani

Tax

Jusak Kertowidjojo

Marketing

Director

Josef Utamin

Manufacturing

Director

Winata Tannudjaja

Finac

Coordinator

Manufacturing

Company

Bambang

Subijanto

Business

Development

& HRDGA

Director Inasusanti

HR & GA

C. R. Susilowasti

Legal

Soebronto Laras Pranata Hajadi

Eugene Cho Park Gunadi Sindhuwinata

Hanadi Rahardja Mohamad Jusuf Hamka

Agus Hasan Pura

Anggawijaya

Board of Commissioners

Audit Committee

Agus Hasan Pura

Anggawijaya

Inna Saparina Sutanto

Amelia Setiawan

Corporate

Secretary

C. R. Susilowasti

Jusak Kertowidjojo

Santiago Soriano

Navarro Josef Utamin Alex Sutisna

Bambang

Board of

Directors Jusak

Kertowidjojo

President

Director

Marvy Apandi

Assistant to

President

Director

Winata

Tannudjaja

Internal Audit

Page 55: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

42

4.3 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian

Perusahaan PT Indomobil Sukses Internasional ini bergerak di

bidang usaha yang bermacam-macam. Ruang lingkup kegiatan IMSI dan

anak perseroan (Indomobil) ini meliputi :

1. Pembuatan

2. Perakitan dan distribusi kendaraan bermotor roda dua beserta

suku cadangnya

3. Kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, forklift dan alat

angkut beban lainnya

4. Perbengkelan

5. Jasa keuangan

6. Penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan dan

7. Kegiatan lainnya yang terkait dengan industri otomotif

Peningkatan kualitas pelayanan kepada para konsumen atau nasabah

merupakan agenda penting dalam Manajemen Perseroan yang direalisasikan

dengan penempatan sumber daya yang kompeten dan penerapan sistem

teknologi informasi yang baru dan terpadu.

Jaringan pemasaran yang luas, kualitas aset yang baik, pengalaman

yang tidak diragukan, dukungan pendanaan dari bank-bank ternama,

menjadikan Perseroan bertekad menjadi perusahaan pembiayaan yang handal

dan terpercaya di Indonesia.

Sistem pemasarannya dari segi promotion, perusahaan melakukan

iklan di berbagai media cetak sampai media elektronik. Selain itu juga dibuat

Page 56: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

43

spanduk dan dipasangkan di pinggir jalan. Selain itu perusahaan juga bekerja

sama dengan acara-acara lainnya yang dapat mempromosikan produk Suzuki

ke masyarakat. Perusahaan juga memberikan layanan perbaikan gratis selama

masa jaminan.

Dari segi place, jalur pemasangan langsung di distribusikan kepada

konsumen melalui main dealer dan dealer-dealer yang ada di setiap kota

Indonesia. Pemasaran juga dilakukan di luar negeri melalui Suzuki Group

yang berada di negara tersebut. Selain itu untuk pemasaran juga dibuat

website Suzuki Indomobil Motor.

4.4 Visi dan Misi

Dalam menjalankan setiap kegiatan, PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. senantiasa bertujuan untuk memenuhi dana tau mencapai

visi, misi, nilai yang diterapkan perusahaan. Visi dan misi PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. adalah sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi perusahaan otomotif terandal dan terpercaya di dalam

negeri.

2. Misi

Mengembangkan seluruh sumber daya yang dimiliki secara

berkesinambungan untuk meningkatkan profesionalisme bagi

kepuasan pelanggan.

Page 57: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

44

Memberikan kontribusi dan berupaya sepenuhnya bagi

pengembangan usaha Indomobil.

Memberikan komitmen dan nilai terbaik bagi seluruh pemangku

kepentingan dengan memperhatikan kepentingan lingkungan dan

masyarakat.

3. Budaya Perseroan

Perseroan telah menerapkan dan memberikan pembekalan yang

berkelanjutan pada karyawan tentang budaya kerja Perseroan yang berisi

nilai-nilai yang diyakini dapat memberikan warna tersendiri. Melalui

penerapan dan penghayatan budaya kerja inilah diharapkan para

karyawan dapat menjadi pribadi yang beretika, memiliki dedikasi yang

tinggi, memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang tugasnya,

memiliki kemauan dan semangat bekerja yang tinggi, dan

mengutamakan kerjasama sehingga berhasil mencapai tujuan Perseroan.

4. Nilai

Nilai-nilai yang merupakan satu rangkaian budaya kerja Perseroan:

Etika

Dedikasi

Berdaya

Berupaya

Kebersamaan

Berhasil

Page 58: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

45

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Data

5.1.1 Analisis Data Kuantitatif

Hasil perhitungan berdasarkan laporan keuangan PT

Indomobil Sukses Internasional Tbk per 31 Desember 2015-2017

untuk mencari masing-masing nilai dari rasio current ratio, quick

ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan net profit margin

yang kemudian peneliti tampilkan dalam bentuk persentase. Adapun

analisisnya adalah seperti diuraikan dalam bahasan berikut :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan suatu

perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera

dipenuhi (Hery, 2015:178).

Current Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih

secara keseluruhan (Hery, 2015:178)

Tahun 2015 = 12.192.274.613.320

13.035.531.353.729 𝑥 100%

= 93,53%

Tahun 2016 = 11.639.697.824.750

12.594.693.691.894 𝑥 100%

= 92,42%

Tahun 2017 = 13.207.228.569.571

15.765.338.395.006 𝑥 100%

Page 59: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

46

= 83,77%

Berikut perhitungan current ratio PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.

Tabel 5.1 Perhitungan Current Ratio Tahun 2015-2017 (dalam rupiah)

Tahun Aktiva Lancar (Rp)

(a)

Hutang Lancar

(Rp)

(b)

Current

Ratio

(c)=(a)/(b)

2015 12.192.274.613.320 13.035.531.353.729 93,53%

2016 11.639.697.824.750 12.594.693.691.894 92,42%

2017 13.207.228.569.571 15.765.338.395.006 83,77%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 5.1 perhitungan current ratio PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 yaitu:

PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk. dilihat dari sisi rasio

lancarnya dari tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 adalah 93,53%

yang disebabkan hutang lancar lebih besar dari aktiva lancar yang

artinya setiap Rp.1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp.0,9353

aktiva lancar, dimana rasio lancar yang rendah dapat dikatakan

bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar hutang (Kasmir,

2008:135). Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 92,42%

disebabkan aktiva lancar menurun dan belum bisa melunasi hutang

lancar yang artinya setiap Rp.1,00 hutang lancar dijamin dengan

Rp.0,9242 aktiva lancar. Sedangkan pada tahun 2017 mengalami

penurunan sebesar 83,77% disebabkan hutang lancar meningkat dan

aktiva lancar belum bisa melunasinya yang artinya Rp.1,00 hutang

Page 60: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

47

lancar dijamin dengan Rp.0,8377 aktiva lancar menggambarkan

bahwa kondisi perusahaan berada pada tingkat yang kurang baik,

karena nilai aktiva lancar lebih kecil dari hutang lancar. Dalam

praktik, standar rasio lancar yang baik dalam perusahaan berkisar

pada angka 2:1 atau 200% besaran rasio ini sering dianggap sebagai

ukuran yang baik atau memuaskan bagi tingkat likuiditas

perusahaan.

Quick Ratio

Rasio ini merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

atau membayar hutang dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan

nilai persediaan (Hery, 2015:181)

Tahun 2015 = 12.192.274.613.320−2.818.952.958.749

13.035.531.353.729 𝑥 100%

= 71,91%

Tahun 2016 = 11.639.697.824.750−1.932.266.351.053

12.594.693.691.894 𝑥 100%

= 77,08%

Tahun 2017 = 13.207.228.569.571−2.555.441.043.722

15.765.338.395.006 𝑥 100%

= 67,56%

Berikut perhitungan quick ratio PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.

Tabel 5.2 Perhitungan Quick Ratio tahun 2015-2017 (dalam rupiah)

Page 61: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

48

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 5.2 perhitungan quick ratio PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 yaitu:

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan membayar

hutang dengan menggunakan aktiva tanpa memperhitungkan nilai

persediaan. Rasio ini menggambarkan PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. dari tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 sebesar

71,91% disebabkan hutang lancar meningkat yang disebabkan hutang

jangka panjang meningkat, artinya setiap Rp.1,00 hutang lancar

dijamin sebesar Rp.0,7191 aktiva lancar (Hery, 2015:184). Pada tahun

2016 nilai rasio meningkat sebesar 77,08%, peningkatan ini terjadi

karena terjadi penurunan pada nilai hutang lancar. Sedangkan pada

tahun 2017 terjadi penurunan pada nilai rasio menjadi 67,56% ini

disebabkan adanya peningkatan nilai hutang lancar yang sangat besar

sedangkan nilai aktiva lancar yang tidak begitu mengalami perubahan.

Tahun

Aktiva Lancar

(Rp)

(a)

Persediaan

(Rp)

(b)

Hutang Lancar

(Rp)

(c)

Quick Ratio

(Rp)

(d)=(a-b)/(c)

2015 12.192.274.613.320 2.818.952.958.749 13.035.531.353.729 71,91%

2016 11.639.697.824.750 1.932.266.351.053 12.594.693.691.894 77,08%

2017 13.207.228.569.571 2.555.441.043.722 15.765.338.395.006 67,56%

Page 62: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

49

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang (Kasmir,

2008:151).

Debt to Asset Ratio

Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva

(Kasmir, 2008:156)

Tahun 2015 = 18.163.865.982.392

24.860.957.839.497 𝑥 100%

= 73,06%

Tahun 2016 = 18.923.523.905.726

25.633.342.258.679 𝑥 100%

= 73,82%

Tahun 2017 = 22.094.058.955.142

31.375.311.299.854 𝑥 100%

= 70,42%

Berikut perhitungan total debt to asset ratio PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.

Tabel 5.3 Perhitungan Debt to Asset Ratio Tahun 2015-2017 (dalam

rupiah)

Sumber: Data diolah

Tahun Total Hutang (Rp)

(a)

Total Aktiva

(Rp)

(b)

Debt to

Asset Ratio

(c)=(a)/(b)

2015 18.163.865.982.392 24.860.957.839.497 73,06%

2016 18.923.523.905.726 25.633.342.258.679 73,82%

2017 22.094.058.955.142 31.375.311.299.854 70,42%

Page 63: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

50

Berdasarkan tabel 5.3 debt to asset ratio PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017 yaitu:

Rasio menggambarkan PT Indomobil Sukses Internasional,

Tbk. dari tahun 2015-2017. Dapat dilihat dari rasio hutang terhadap

total aktiva pada tahun 2015 sebesar 73,06% yang artinya setiap

Rp.1,00 aset, Rp.0,7306 nya dibiayai oleh hutang dan 0,2694 nya

dibiayain oleh modal (Hery, 2015:196). Hal ini disebabkan aset tidak

tetap menurun dari tahun sebelumnya dan diikuti menurunnya

hutang jangka panjang. Semakin tinggi rasionya, semakin besar pula

resiko yang terkait dengan operasional perusahaan. Sedangkan rasio

hutang yang rendah mengindikasi pembiayaan konservatif dengan

kesempatan untuk meminjam di masa depan tanpa resiko yang

signifikan (Kasmir, 2008:156). Pada tahun 2016 sebesar 73,82%

yang artinya setiap Rp.1,00 aset, Rp.0,7382 nya dibiayai oleh hutang

dan Rp.0,2618 dibiayai oleh modal (Hery, 2015:196). Sedangkan

pada tahun 2017 mengalami penurunan rasio sebesar 70,42%.

Penurunan rasio ini terjadi karena meningkatnya nilai total aktiva

lebih besar daripada peningkatan total hutang.

Debt to Equity Ratio

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

besarnya proporsi hutang terhadap modal (Hery, 2015:198)

Tahun 2015 = 18.163.865.982.392

6.697.091.857.105 𝑥 100%

= 271,22%

Page 64: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

51

Tahun 2016 = 18.923.523.905.726

6.709.818.352.953 𝑥 100%

= 282,03%

Tahun 2017 = 22.094.058.955.142

9.281.252.344.712 𝑥 100%

= 238,05%

Berikut perhitungan total debt to equity ratio PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.

Tabel 5.4 Perhitungan Debt to Equity Ratio Tahun 2015-2017 (dalam

rupiah)

Tahun Total Hutang (Rp)

(a)

Modal

(Rp)

(b)

Debt to

Equity

Ratio

(c)=(a)/(b)

2015 18.163.865.982.392 6.697.091.857.105 271,22%

2016 18.923.523.905.726 6.709.818.352.953 282,03%

2017 22.094.058.955.142 9.281.252.344.712 238,05%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 5.4 debt to asset ratio PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017 yaitu:

Debt to Equity Ratio dengan angka dibawah 1.00,

mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih

kecil dari modal yang dimilikinya. Tetapi dalam tabel 5.4 nilai debt

to equity ratio lebih dari 1.00 dikarenakan jumlah hutang lancar

lebih besar dari pada hutang jangka panjang. Pada tahun 2015 nilai

debt to equity ratio sebesar 271,22% dan pada tahun 2016 nilai debt

Page 65: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

52

to equity ratio meningkat sebesar 282,03%. Sedangkan pada tahun

2017 nilai rasio mengalami penurunan sebesar 238,05%.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ini merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan suatu perusahaan di dalam mendapatkan laba.

Perhatian ditekankan pada rasio ini karena hal ini berkaitan dengan

kelangsungan hidup perusahaan (Hery, 2015:235)

Net Profit Margin Ratio

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

besarnya presentase laba bersih atas penjualan (Hery, 2015:235)

Tahun 2015 = 22.489.430.531

18.099.979.783.215 𝑥 100%

= 0,12%

Tahun 2016 = 312.881.005.784

15.049.532.331.662 𝑥 100%

= 2,08%

Tahun 2017 = 64.296.811.100

15.359.437.288.255 𝑥 100%

= 0,42%

Berikut perhitungan net profit margin ratio PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.

Tabel 5.5 Perhitungan Net Profit Margin Ratio Tahun 2015-2017 (dalam

rupiah)

Page 66: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

53

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 5.5 net profit margin ratio PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017 yaitu:

Semakin besar rasionya akan menjadi lebih baik karena

dianggap kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih

yang cukup tinggi. Berdasarkan pada tabel tersebut dapat dilihat dari

tahun 2015 sampai 2017 mengalami naik turun yang disebabkan

penjualan meningkat namun laba bersih turun dan laba bersih naik

namun penjualan turun karena Profit Margin yang tinggi

menunjukan perusahaan menetapkan harga produknya dengan benar

dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik. Pada tahun 2015

angka profit margin mencapai sebesar 0,12% dari total penjualan

bersih yang artinya setiap Rp.1,00 penjualan bersih turut

berkontribusi menciptakan Rp.0,0012 laba bersih (Hery, 2015:236)

yang artinya ada peningkatan penjualan tetapi masih menghasilkan

laba bersih yang rendah dan pada tahun 2016 sebesar 2,08% total

penjualan bersih yang artinya setiap Rp.1,00 penjualan bersih turut

berkontribusi menciptakan Rp.0,0207 laba bersih (Hery, 2015:236)

Tahun Laba Bersih

(Rp)

(a)

Penjualan

(Rp)

(b)

Net Profit

Margin

Ratio

(c)=(a)/(b)

2015 22.489.430.531 18.099.979.783.215 0,12%

2016 312.881.005.784 14.049.532.331.662 2,08%

2017 64.296.811.100 15.359.437.288.255 0,42%

Page 67: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

54

yang disebabkan meningkatnya penjualan disertai meningkatnya

laba bersih , semakin tinggi rasio ini maka kinerja perusahaan akan

semakin produktif. Pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar

0,42% dari total penjualan bersih yang artinya setiap Rp.1,00

penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp.0,042 laba

bersih (Hery, 2015:236) yang disebabkan karena meningkatnya laba

sebelum pajak, yang artinya semakin kecil profit margin berarti

semakin rendah juga laba bersih yang dihasilkan dari penjualan

bersih.

5.1.2 Analisis Trend

Analisis trend dipergunakan untuk meramalkan kondisi

keuangan di masa mendatang. Peneliti mengolah data keuangan

yang diperoleh yang kemudian diolah lagi kedalam bentuk

persentase.

1) Current Ratio

Berdasarkan perhutingan current ratio pada PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend atau

kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil

sebagai berikut

Tabel 5.6 Perhitungan Trend Current Ratio Tahun 2015-2017

Page 68: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

55

Sumber: Data diolah

𝑎 =∑Ү

ɴ 𝑏 =

∑ХҮ

∑Х²

𝛼 =269,72

3 𝑏 =

−9,76

2

= 89,90 = -4,88

= 89,90+(-4,88x)

Jadi persamaan trend current ratio adalah Yt = 89,90 + (-4,88x).

Berdasarkan perhitungan current ratio PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend current

ratio adalah sebagai berikut.

CR 93,53 92,42 83,77

Trend 94,78 89,9 85,02

93,5392,42

83,77

94,78

89,9

85,02

78

80

82

84

86

88

90

92

94

96

Trend Current Ratio

CR Trend

Tahun Rasio (Y) Kode

waktu (X) XY (X²) Yt

2015 93,53 -1 -93,53 1 94,78

2016 92,42 0 0 0 89,9

2017 83,77 1 83,77 1 85,02

Jumlah ∑Ү = 269,72 ∑ХҮ = -9,76 2 269,7

Page 69: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

56

2) Quick Ratio

Berdasarkan perhutingan quick ratio pada PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend atau

kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil

sebagai berikut

Tabel 5.7 Perhitungan Trend Quick Ratio Tahun 2015-2017

Sumber: Data diolah

𝑎 = ∑Ү

ɴ 𝑏 =

∑ХҮ

∑Х²

𝛼 =216,55

3 𝑏 =

−4,35

2

= 72,183 = -2,175

= 72,183+(-2,175x)

Jadi persamaan trend quick ratio adalah Yt = 72,183+(-2,175x).

Berdasarkan perhitungan quick ratio PT Indomobil Sukses

Tahun Rasio (Y)

Kode

waktu

(X)

XY (X²) Yt

2015 71,91 -1 -71,91 1 74,358

2016 77,08 0 0 0 72,183

2017 67,56 1 67,56 1 70,008

Jumlah ∑Ү = 216,55 ∑ХҮ = -4,35 2

216,549

Page 70: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

57

Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend quick ratio

adalah sebagai berikut.

3) Debt to Asset Ratio

Berdasarkan perhutingan debt to asset ratio pada PT

Indomobil Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend

atau kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat

terkecil sebagai berikut.

Tabel 5.8 Perhitungan Trend Debt to Asset Ratio Tahun

2015-2017

Sumber: Data diolah

2015 2016 2017

QR 71,91 77,08 67,56

Trend 74,358 72,183 70,008

71,91

77,08

67,56

74,358

72,183

70,008

62

64

66

68

70

72

74

76

78

Trend Quick Ratio

QR Trend

Tahun Rasio (Y) Kode waktu (X) XY (X²) Yt

2015 73,06 -1 -73,06 1 73,75

2016 73,82 0 0 0 72,43

2017 70,42 1 70,42 1 71,11

Jumlah ∑Ү = 217,3 ∑ХҮ =-2,64 2 217,29

Page 71: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

58

𝑎 =∑Ү

ɴ 𝑏 =

∑ХҮ

∑Х²

𝛼 =217,3

3 𝑏 =

−2,64

2

= 72,43 = -1,32

= 72,43 +(-1,32x)

Jadi persamaan trend debt to asset ratio adalah Yt = 72,43 -1,32x.

Berdasarkan perhitungan debt to asset ratio PT Indomobil Sukses

Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend debt to

asset ratio adalah sebagai berikut.

4) Debt to Equity Ratio

Berdasarkan perhutingan debt to equity ratio pada PT

Indomobil Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend

atau kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat

terkecil sebagai berikut.

Tabel 5.9 Perhitungan Trend Debt to Equity Ratio Tahun

2015-2017

2015 2016 2017

DAR 73,06 73,82 70,42

Trend 73,75 72,43 72,11

73,0673,82

70,42

73,75

72,43 72,11

68

69

70

71

72

73

74

75

Trend Debt to Asset Ratio

DAR Trend

Page 72: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

59

Sumber: Data diolah

𝑎 =∑Ү

ɴ 𝑏 =

∑ХҮ

∑Х²

𝛼 =791,33

3 𝑏 =

−33,17

2

= 263,77 = -16,585

= 263,77 + (-16,585x)

Jadi persamaan trend debt to equity ratio adalah Yt = 263,77 -

16,585x. Berdasarkan perhitungan debt to equity ratio PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend

debt to equity ratio adalah sebagai berikut.

2015 2016 2017

DER 271,22 282,03 238,05

Trend 280,355 263,77 247,185

271,22

282,03

238,05

280,355

263,77

247,185

210

220

230

240

250

260

270

280

290

Trend Debt to Equity Ratio

DER Trend

Tahun Rasio (Y) Kode waktu (X) XY (X²) Yt

2015 271,22 -1 -271,22 1 280,355

2016 282,03 0 0 0 263,77

2017 238,05 1 238,05 1 247,185

Jumlah ∑Ү = 791,33 ∑ХҮ = -

33,17 2 791,31

Page 73: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

60

5) Net Profit Margin

Berdasarkan perhutingan net profit margin pada PT

Indomobil Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend

atau kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat

terkecil sebagai berikut.

Tabel 5.10 Perhitungan Trend Net Profit Margin Tahun

2015-2017

Sumber: Data diolah

𝑎 =∑Ү

ɴ 𝑏 =

∑ХҮ

∑Х²

𝛼 =2,62

3 𝑏 =

0,3

2

= 0,873 = 0,15

= 0,873 + 0,15x

Jadi persamaan trend net profit margin adalah Yt = 0,873 + 0,15x.

Berdasarkan perhitungan net profit margin ratio PT Indomobil

Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend net

profit margin ratio adalah sebagai berikut.

Tahun Rasio (Y) Kode

waktu (X) XY (X²) Yt

2015 0,12 -1 -0,12 1 0,723

2016 2,08 0 0 0 0,873

2017 0,42 1 0,42 1 1,023

Jumlah ∑Ү = 2,62 ∑ХҮ = 0,3 2 2,619

Page 74: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

61

5.2 Hasil dan Pembahasan Analisis Trend

5.2.1 Current Ratio

Berdasarkan pada gambar tabel 5.18 diatas, maka dapat dilihat,

current ratio PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari tahun 2015

sampai 2017. Dengan persamaan trend current ratio diperoleh b

dengan nilai negative yaitu sebesar -4,88. Nilai b negative

menggambarkan perusahaan dari tahun 2015 sampai 2017 mengalami

penurunan.

5.2.2 Quick Ratio

Berdasarkan pada gambar tabel 5.19 diatas, maka dapat dilihat,

quick ratio pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari tahun

2015 sampai 2017. Dengan persamaan trend quick ratio diperoleh b

dengan nilai negative yaitu sebesar -2,175. Nilai negative b

menggambarkan quick ratio perusahaan dari tahun 2015 sampai 2017

cenderung mengalami penurunan.

2015 2016 2017

NPM 0,12 2,08 0,42

Trend 0,723 0,873 1,023

0,12

2,08

0,42

0,7230,873

1,023

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Trend Net Profit Margin

NPM Trend

Page 75: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

62

5.2.3 Debt to Asset Ratio

Berdasarkan pada gambar tabel 5.20 diatas, maka dapat dilihat,

debt to asset ratio pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari

tahun 2015 sampai 2017. Dengan persamaan trend debt to asset ratio

diperoleh b dengan nilai negative yaitu sebesar -1,32. Nilai negative b

menggambarkan bahwa debt to asset ratio perusahan dari tahun 2015

sampai 2017 cenderung mengalami penurunan, hal ini

menggambarkan bahwa manajemen perusahaan dalam kondisi yang

buruk karena menambah jumlah hutang yang dimiliki.

5.2.4 Debt to Equity Ratio

Berdasarkan pada gambar tabel 5.21 diatas, maka dapat dilihat,

debt to equity ratio pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari

tahun 2015 sampai 2017. Dengan persamaan trend debt to equity ratio

diperoleh b dengan nilai negatif yaitu sebesar -16,585. Nilai negatif b

menggambarkan bahwa debt to equity ratio perusahaan dari tahun

2015 sampai 2017 cenderung mengalami penurunan.

5.2.5 Net Profit Margin

Berdasarkan pada gambar tabel 5.22 diatas, maka dapat dilihat,

net profit margin pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari

tahun 2015 sampai 2017. Dengan persamaan trend net profit margin

diperoleh b dengan nilai positif yaitu sebesar 0,15. Nilai positif b

Page 76: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

63

menggambarkan bahwa net profit margin perusahaan dari tahun 2015

sampai 2017 cenderung mengalami kenaikan.

Page 77: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

64

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan

pada PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk. Tahun 2015-2017 maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ditinjau dari rasio likuiditas kinerja keuangan PT Indomobil Sukses

Internasional Tbk mengalami penurunan dibawah standar yang sudah

ditetapkan. Meskipun mengalami fluktuasi namun secara keseluruhan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

kurang baik dari tahun 2015-2017.

2. Ditinjau dari rasio solvabilitas kinerja keuangan PT Indomobil Sukses

Internasional Tbk mengalami penurunan menunjukan bahwa

kemampuan aktiva perusahaan dalam menjamin kewajibannya semakin

kuat. Ini menunjukan bahwa kinerja keuangan PT Indomobil Sukses

Internasional Tbk semakin baik.

3. Ditinjau dari rasio profitabilitasnya kinerja keuangan PT Indomobil

Sukses Internasional Tbk mengalami fluktuasi dan cenderung menurun,

ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba masih belum maksimal.

Page 78: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

65

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas yang telah diambil

maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan likuiditas dan solvabilitas, perusahaan sebaiknya

meningkatkan aktiva lancar dan mengurangi kewajiban lancar.

Perusahaan juga dapat melakukan dengan cara mengurangi nilai

persediaan atau dengan menekan hutang lancar seminimal mungkin

agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya

dengan baik.

2. Untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan perlu meningkatkan

penjualan secara bertahap atau perlahan dan mengurangi biaya,

sehingga laba yang diperoleh perusahaan dapat lebih besar dan lebih

maksimal. Karena efisiensi terhadap biaya modal akan menyebabkan

profitabilitas perusahaan akan lebih baik.

Page 79: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For

Academic Publishing Services.

https://www.idx.co.id

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Keuangan 01 : Penyajian

Laporan Keuangan (Revisi 2009). Jakarta : IAI.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Irham, Fahmi (2012). Analisis Kinerja Keuangan. CV Alfabeta.

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir, 2011. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,

Jakarta.

Maryati, 2010. Statistika Ekonomi dan Bisnis, Edisi Revisi Cetakan Kedua.

Yogyakarta (UPP) AMPYKPN.

MM. Hanafi, Mahmud M, dan Abdul Halim, 2012. Analisis Laporan Keuangan,

Edisi Keempat. Yogyakarta.

Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty

Yogyakarta.

Narafin, M. 2013. Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga, Jakarta : Salemba

Empat.

Page 80: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

xv

Praytino, Ryanto Hadi. 2010. Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam Mengukur

Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Kasus pada PT. X. Jurnal Manajemen

UNNUR Bandung Volume 2 No. 1. Universitas Nurtanio. Bandung. Hal. 9.

Page 81: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN

Page 82: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN I (Laporan Keuangan)

Page 83: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …
Page 84: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …
Page 85: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …
Page 86: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …
Page 87: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN II (Perhitungan Current Ratio Tahun 2015-2017)

Tahun Aktiva Lancar (Rp)

(a)

Hutang Lancar

(Rp)

(b)

Current

Ratio

(c)=(a)/(b)

2015 12.192.274.613.320 13.035.531.353.729 93,53%

2016 11.639.697.824.750 12.594.693.691.894 92,42%

2017 13.207.228.569.571 15.765.338.395.006 83,77%

LAMPIRAN III (Perhitungan Quick Ratio tahun 2015-2017)

LAMPIRAN IV (Perhitungan Debt to Asset Ratio Tahun 2015-2017)

Tahun Total Hutang (Rp)

(a)

Total Aktiva

(Rp)

(b)

Debt to

Asset Ratio

(c)=(a)/(b)

2015 18.163.865.982.392 24.860.957.839.497 73,06%

2016 18.923.523.905.726 25.633.342.258.679 73,82%

2017 22.094.058.955.142 31.375.311.299.854 70,42%

Tahun

Aktiva Lancar

(Rp)

(a)

Persediaan

(Rp)

(b)

Hutang Lancar

(Rp)

(c)

Quick Ratio

(Rp)

(d)=(a-b)/(c)

2015 12.192.274.613.320 2.818.952.958.749 13.035.531.353.729 71,91%

2016 11.639.697.824.750 1.932.266.351.053 12.594.693.691.894 77,08%

2017 13.207.228.569.571 2.555.441.043.722 15.765.338.395.006 67,56%

Page 88: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN V (Perhitungan Debt to Equity Ratio Tahun 2015-2017)

Tahun Total Hutang (Rp)

(a)

Modal

(Rp)

(b)

Debt to

Equity

Ratio

(c)=(a)/(b)

2015 18.163.865.982.392 6.697.091.857.105 271,22%

2016 18.923.523.905.726 6.709.818.352.953 282,03%

2017 22.094.058.955.142 9.281.252.344.712 238,05%

LAMPIRAN VI (Perhitungan Net Profit Margin Ratio Tahun 2015-2017)

LAMPIRAN VII (Perhitungan Trend Current Ratio Tahun 2015-2017)

Tahun Laba Bersih (Rp)

(a)

Penjualan

(Rp)

(b)

Net Profit

Margin

Ratio

(c)=(a)/(b)

2015 22.489.430.531 18.099.979.783.215 0,12%

2016 312.881.005.784 14.049.532.331.662 2,08%

2017 64.296.811.100 15.359.437.288.255 0,42%

Tahun Rasio (Y) Kode

waktu (X) XY (X²) Yt

2015 93,53 -1 -93,53 1 94,78

2016 92,42 0 0 0 89,9

2017 83,77 1 83,77 1 85,02

Jumlah ∑Ү = 269,72 ∑ХҮ = -9,76 2 269,7

Page 89: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN VIII (Perhitungan Trend Quick Ratio Tahun 2015-2017)

LAMPIRAN IX (Perhitungan Trend Debt to Asset Ratio Tahun 2015-2017)

LAMPIRAN X (Perhitungan Trend Debt to Equity Ratio Tahun 2015-2017)

Tahun Rasio (Y) Kode

waktu (X) XY (X²) Yt

2015 71,91 -1 -71,91 1 74,358

2016 77,08 0 0 0 72,183

2017 67,56 1 67,56 1 70,008

Jumlah ∑Ү = 216,55 ∑ХҮ = -4,35 2

216,549

Tahun Rasio (Y) Kode

waktu (X) XY (X²) Yt

2015 73,06 -1 -73,06 1 73,75

2016 73,82 0 0 0 72,43

2017 70,42 1 70,42 1 71,11

Jumlah ∑Ү = 217,3 ∑ХҮ =-2,64 2 217,29

Tahun Rasio (Y) Kode

waktu (X) XY (X²) Yt

2015 271,22 -1 -271,22 1 280,355

2016 282,03 0 0 0 263,77

2017 238,05 1 238,05 1 247,185

Jumlah ∑Ү = 791,33 ∑ХҮ = -33,17 2 791,31

Page 90: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN XI (Perhitungan Trend Net Profit Margin Tahun 2015-2017)

Tahun Rasio (Y) Kode

waktu (X) XY (X²) Yt

2015 0,12 -1 -0,12 1 0,723

2016 2,08 0 0 0 0,873

2017 0,42 1 0,42 1 1,023

Jumlah ∑Ү = 2,62 ∑ХҮ = 0,3 2 2,619

Page 91: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN XII (GRAFIK TREND CURRENT RATIO)

LAMPIRAN XIII (GRAFIK TREND QUICK RATIO)

CR 93,53 92,42 83,77

Trend 94,78 89,9 85,02

93,5392,42

83,77

94,78

89,9

85,02

78

80

82

84

86

88

90

92

94

96

Trend Current Ratio

CR Trend

2015 2016 2017

QR 71,91 77,08 67,56

Trend 74,358 72,183 70,008

71,91

77,08

67,56

74,35872,183

70,008

626466687072747678

Trend Quick Ratio

QR Trend

Page 92: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN XIV (GRAFIK TREND DEBT TO ASSET RATIO)

LAMPIRAN XV (GRAFIK TREND DEBT TO EQUITY RATIO)

2015 2016 2017

DAR 73,06 73,82 70,42

Trend 73,75 72,43 72,11

73,0673,82

70,42

73,75

72,43 72,11

68

69

70

71

72

73

74

75

Trend Debt to Asset Ratio

DAR Trend

2015 2016 2017

DER 271,22 282,03 238,05

Trend 280,355 263,77 247,185

271,22

282,03

238,05

280,355

263,77

247,185

210

220

230

240

250

260

270

280

290

Trend Debt to Equity Ratio

DER Trend

Page 93: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN …

LAMPIRAN XVI (GRAFIK TREND NET PROFIT MARGIN)

2015 2016 2017

NPM 0,12 2,08 0,42

Trend 0,723 0,873 1,023

0,12

2,08

0,420,723 0,873 1,023

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Trend Net Profit Margin

NPM Trend