analisis rasio untuk mengukur kinerja keuangan

15
ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : NOVIYANTI CHOIRUN NISA B 100 110 272 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: danghanh

Post on 25-Jan-2017

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN ROKOK

(Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

NOVIYANTI CHOIRUN NISA

B 100 110 272

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:

“ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI

Periode 2010-2013)”.

Yang ditulis oleh :

Nama : Noviyanti Choirun Nisa

NIM : B100110272

Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi

syarat untuk diterima.

Surakarta, 7 Maret 2015

Pembimbing Utama

(Drs. Agus Muqorobin, MM)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono, Msi.)

Page 3: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN ROKOK

(Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013)

Disusun Oleh :

Noviyanti Choirun Nisa

B100110272

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan

perusahaan industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang meliputi

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, PT. Gudang Garam Tbk dan PT. Bentoel

Investama Tbk selama periode 2010 sampai 2013 yang ditinjau dari rasio

likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis rasio

keuangan yang terdiri dari dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

profitabilitas dan rasio aktivitas. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang berasal dari PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, PT. Gudang Garam Tbk

dan PT. Bentoel Investama Tbk di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari rasio likuiditas yang

terdiri dari rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), dan rasio kas

(cash ratio) PT HM Sampoerna, PT Gudang Garam Tbk dan PT Bentoel

Internasional Investaa Tbk memiliki hasil dibawah standar industri, yang artinya

kurang baik dalam kemampuan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendeknya,

hal ini menunjukkan bahwa ketiga perusahaan kurang mampu menggunakan

modal kerjanya secara efektif selama tahun 2010 sampai 2013. Hasil analisis rasio

solvabilitas yang dilihat dari rasio utang atas modal (total debt to equity ratio) dan

rasio utang atas aktiva (debt to assets ratio) PT HM Sampoerna, dan PT Bentoel

Internasional Investaa Tbk baik dalam kemampuan memenuhi kewajiban (utang)

jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi

dibandingkan dengan PT Gudang Garam Tbk. Rasio profitabilitas yang dilihat

dari Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan Return On Equity PT HM

Sampoerna Tbk lebih unggul dalam kemampuan untuk menghasilkan keuntungan.

dibandingkan dengan PT Gudang Garam Tbk dan PT Bentoel Internasional

Investama Tbk. Sedangkan untuk rasio aktivitas yang dilihat dari Inventory

Turnover, Working Capital Turnover, Fixed Asset Turnover dan Total Assets

Turnover PT HM Sampoerna Tbk lebih unggul nilai efektivitas perusahaan dalam

menggunakan aktiva yang dimiliki perusahaan dibandingkan PT Bentoel

Internasional Investama Tbk dan PT Gudang Garam Tbk .

Kata kunci: kinerja keuangan, likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.

Page 4: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

A. PENDAHULUAN Keuangan merupakan hal yang penting dalam perusahaan. Setiap

perusahaan memperhatikan kondisi keuangannya baik perusahaan bersekala

besar ataupun perusahaan yang bersekala kecil, hal tersebut dikarenakan

dengan perkembangan bidang usaha yang semakin maju dan ketatnya

persaingan antara perusahaan satu dan yang lainnya.

Salah satu industri yang mempunyai persaingan yang sangat ketat

dipasar adalah industri rokok. Yang menarik dari pasang surutnya

perusahaan.

PT. HM Sampoerna, Tbk, PT. Gudang Garam, Tbk, dan PT. Bentoel

Investama, Tbk, merupakan perusahaan industri rokok terkemuka di

Indonesia dan menjadi perusahaan go public yang telah terdaftar di Bursa

Efek Indonesia, serta memiliki kinerja perusahaan yang berfluktuasi

sehingga penulis menjadi tertarik untuk menganalisis laporan keuangan

ketiga perusahaan tersebut dengan judul “Analisis Rasio Untuk Mengukur

Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Rokok (Studi Pada Perusahaan

yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013)”.

B. Runusan Masalah

Studi ini diajukan untuk mencari jawaban atas pertanyaan sebagai

berikut : Bagaimana kondisi kinerja keuangan perusahaan rokok PT. HM

Sampoerna, Tbk, PT. Gudang Garam, Tbk, dan PT. Bentoel Investama,

Tbk selama 4 tahun terakhir (2010-2013) ?

C. Batasan Masalah Berkaitan dengan luasnya pembahasan kinerja keuangan, maka

penelitian ini hanya dibatasi pada :

1. Perusahaan –perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014.

2. Perusahaan-perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan yang

bergerak di bidang industri rokok yaitu PT. HM Sampoerna, Tbk, PT.

Gudang Garam, Tbk, dan PT. Bentoel Investama, Tbk.

3. Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara

periodik dan dalam kurun waktu tertentu.

4. Data analisis menggunakan laporan keuangan yang terdiri atas neraca

dan laporan laba rugi untuk periode 2010–2013.

5. Analisis kinerja keuangan menggunakan empat jenis rasio keuangan,

yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio

aktivitas.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan

perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. HM

Sampoerna, Tbk, PT. Gudang Garam, Tbk, dan PT. Bentoel Investama,

Tbk. dari tahun 2010-2013 yang ditinjau dengan rasio keuangan yaitu

meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio

aktivitas.

E. Landasan Teori

I. Pengertian Laporan Keuangan

Page 5: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau

aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Hery,

2012:3).

II. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan suatu ukuran keberhasilan secara

finansial dalam menjalankan kegiatan usahanya yang ditunjukkan pada

laporan perusahaan dalam periode satu tahun.

Analisis terhadap kinerja perusahaan yang pada umumnya

dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, yang mencakup

pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam

industri yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi

keuangan perusahaan sepanjang waktu (Moeljadi, 2006:67).

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas Aktivitas

Kinerja Keuangan

Analisis Rasio

PT. HM Sampoerna, Tbk, PT. Gudang Garam, Tbk,

dan PT. Bentoel Investama, Tbk

Laporan Keuangan

Neraca Laporan Rugi-Laba

Page 6: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

F. Penelitian Terdahulu

Anwar tahun 2011. Menganalisis kinerja keuangan pada PT Mega

Indah Sari Makasar. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja keuangan secara

umum yaitu rasio aktivitas dan profitabilitas kedua rasio tersebut setelah

dianalisis mengalami peningkatan.

G. Metode Penelitian

I. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif,

yaitu penelitian dengan maksud memperoleh data yang berbentuk angka

atau data kualitatif yang diangkakan.

II. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang meliputi data kualitatif yang meliputi gambaran umum

perusahaan PT. HM Sampoerna, Tbk, PT. Gudang Garam, Tbk, dan

PT. Bentoel Investama, Tbk. Data kuantitatif yang meliputi data

laporan keuangan perusahaan PT. HM Sampoerna, Tbk, PT. Gudang

Garam, Tbk, dan PT. Bentoel Investama, Tbk periode 2010-2013.

III. Sumber data

Sumber data penelitian diperoleh peneliti secara tidak langsung

yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia dengan mendownload di

www.IDX.com yang berupa laporan keuangan serta gambaran umum

perusahaan industri rokok yang go public di BEI dari tahun 2010-

2013.

IV. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode studi pustaka dengan melakukan telaah,

eksplorasi, dan mengkaji berbagai literature pustaka yang relevan

dengan penelitian, dokumentasi dengan mencatat data dari dokumen

yang berkaitan dengan obyek penelitian di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Data yang dikumpulkan berupa laporan keuangan PT. HM

Sampoerna, Tbk, PT. Gudang Garam, Tbk, dan PT. Bentoel

Investama, Tbk dari tahun 2010-2013 serta data-data lain yang

dibutuhkan yang berkaitan dengan proses penelitian. serta mencari

informasi terkait dengan masalah yang diteliti, yaitu dengan

mendownload di Bursa Efek Indonesia www.idx.com.

V. Desain Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah Purposive Sampling di mana penelitian ini tidak dilakukan

pada seluruh populasi, tetapi terfokus pada target dengan

mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014.

Page 7: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

2. Perusahaan-perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan yang

bergerak di bidang industri rokok yaitu PT. HM Sampoerna, Tbk,

PT. Gudang Garam, Tbk, dan PT. Bentoel Investama, Tbk.

3. Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara

periodik dan dalam kurun waktu tertentu.

4. Data analisis menggunakan laporan keuangan yang terdiri atas

neraca dan laporan laba rugi untuk periode 2010–2014.

5. Analisis kinerja keuangan menggunakan empat jenis rasio

keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas

dan rasio profitabilitas.

VI. Metode Analisis Data

Adapun langkah-langkah metode analisis data dalam penelitian ini

yaitu :

a) Mengumpulkan data–data yang dibutuhkan seperti laporan

keuangan

b) Melakukan analisis rasio keuangan

1) Rasio Likuiditas

Menurut Riyanto (2001) rasio likuiditas merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendek.

Rasio Likuiditas meliputi :

a. Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menutupi kewajiban lancar dengan aktiva lancar

perusahaan.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva perusahaan yang

pling likuid.

c. Rasio Kas (Cash rasio)

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendek dengan melihat pada rasio kas dan

setara kas dalam hal ini marketable securities yang dimiliki

perusahaan..

2) Rasio Solvabilitas

Page 8: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

Menurut Harahap (2006) rasio solvabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan

dilikuidasi.

Rasio Solvabilitas meliputi :

a. Rasio Utang Atas Modal ( Debt to Equity Ratio)

Rasio yang menggambarkan sampai sejauh mana modal

pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar.

b. Rasio Utang atas Aktiva (Debt to Assets Ratio) Mennjukkan

sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar

rasionya lebih aman (solvable).

3) Rasio Profitabilitas

Menurut Muhardi (2013) rasio profitabilitas (profitability

ratio), menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan.

Rasio Profitabilitas meliputi :

a. Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Menggambarkan presentase laba kotor yang dihasilkan oleh

setiap pendapatan perusahaan.

b. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba neto dari

setiap penjualannya.

c. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)

Mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi

pemegang saham atas setiap rupiah uang yang

ditanamkannya.

4) Rasio Aktivitas

Page 9: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

Menurut Sawir (2005) rasio aktivitas mengukur seberapa

efektifitas perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang

ada pada penendaliannya.

Rasio Aktivitas meliputi :

a. Rasio Perputaran persediaan (Inventory Turnover)

Mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang.

b. Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar

atas kewajiban lancar.

c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover)

Mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada

harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka

menghasilkan penjualn.

d. Rasio perputaran total aktiva (Total Assets TurnOver)

Menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta

perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau

menggambarkan beberapa rupiah penjualan bersih yang

dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan

dalam bentuk harta perusahaan.

c) Membandingkan dengan standar industri.

Standar industri

Rasio Keuangan Standar industri

Rasio Profitabilitas

Current Ratio

Quick Ratio

Cash Ratio

2 kali

1,5 kali

50 %

Rasio Solvabilitas

Debt to Equity Ratio

Debt to Assets Ratio

90 %

35 %

Page 10: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

Rasio Profitabilitas

Gross Profit Margin

Net Profit Margin

Return on Equity

30 %

20 %

40 %

Rasio Aktivitas

Inventory Turn Over (ITO)

Working Capital Turn Over (WCTO)

Fixed Asset Turn Over (FATO)

Total Assets Turn Over (TATO)

20 kali

6 kali

5 kali

2 kali Sumber:Kasmir dalam Khairani dan Silvi Junita

H. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rasio Likuiditas

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Nilai Rasio Likuiditas

Perusahaan

Rasio Likuiditas

Current

Ratio

Quick

Ratio

Cash

Ratio

PT HM Sampoerna Tbk

2010 1,61 kali 0,61 kali 32,8 %

2011 1,74 kali 0,69 kali 24,3 %

2012 1,77 kali 0,45 kali 6,5 %

2013 1,75 kali 0,32 kali 5,4 %

PT Gudang Garam Tbk

2010 2,70 kali 0,32 kali 14,7 %

2011 2,24 kali 0,17 kali 8,0 %

2012 2,17 kali 0,23 kali 9,3 %

2013 1,72 kali 0,12 kali 6,9 %

PT Bentoel Investama Tbk

2010 2,49 kali 0,46 kali 7,2 %

2011 1,11 kali 0,19 kali 2,3 %

2012 1,64 kali 0,28 kali 6,6 %

2013 1,17 kali 0,23 kali 7,3 %

Standar Industri 2 kali 1,5 kali 50 % Sumber: Hasil perhitungan rasio keuangan

Rasio Solvabilitas

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Nilai Rasio Solvabilitas

Perusahaan

Rasio Solvabilitas

Debt to Equity

Ratio

Debt to Assets

Ratio

Page 11: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

PT Sampoerna Tbk

2010 100 % 50 %

2011 89 % 98 %

2012 97 % 49 %

2013 93 % 48 %

PT Gudang Garam Tbk

2010 44 % 30 %

2011 59 % 37 %

2012 60 % 35 %

2013 72 % 42 %

PT Bentoel Investama Tbk

2010 30 % 56 %

2011 181 % 64 %

2012 260 % 72 %

2013 946 % 90 %

Standar Industri 90 % 35 % Sumber: Hasil perhitungan rasio keuangan

Rasio Profitabilitas

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Nilai Rasio Profitabilitas

Perusahaan

Rasio Profitabilitas

Gross

Profit

Margin

Net

Profit

Margin

Return

on

Equity

PT Sampoerna Tbk

2010 29 % 15 % 62 %

2011 29 % 15 % 79 %

2012 28 % 15 % 74 %

2013 27 % 14 % 76 %

PT Gudang Garam Tbk

2010 23 % 11 % 20 %

2011 24 % 12 % 27 %

2012 19 % 8 % 21 %

2013 20 % 8 % 20 %

PT Bentoel Investama

2010 22 % 4 % 17 %

2011 23 % 5 % 21 %

2012 17 % -4 % -22 %

2013 14 % -10 % -150 %

Standar Industri 30 % 20 % 40 % Sumber: Hasil perhitungan rasio keuangan

Rasio Aktivitas

Page 12: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Nilai Aktivitas

Perusahaan/Tahun

Rasio Aktivitas

Inventory

Turn

Over

(ITO)

Working

Capital

Turn

Over

(WCTO)

Fixed

Asset Turn

Over

(FATO)

Total

Assets

Turn Over

(TATO)

PT HM Sampoerna

Tbk

2010 4 kali 3 kali 9 kali 2 kali

2011 6 kali 4 kali 12 kali 3 kali

2012 4 kali 3 kali 13 kali 2 kali

2013 4 kali 3 kali 12 kali 3 kali

PT Gudang Garam

Tbk

2010 2 kali 2 kali 5 kali 2 kali

2011 1 kali 1 kali 5 kali 1 kali

2012 2 kali 2 kali 4 kali 1 kali

2013 2 kali 2 kali 2 kali 1 kali

PT Bentoel

Investama Tbk

2010 4 kali 3 kali 5 kali 2 kali

2011 3 kali 2 kali 5 kali 2 kali

2012 3 kali 2 kali 4 kali 1 kali

2013 3 kali 2 kali 3 kali 1 kali

Standar Industri 20 kali 6 kali 5 kali 2 kali Sumber: Hasil perhitungan rasio keuangan

I. PENUTUP

1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam bab sebelumnya

maka peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil rasio likuiditas, yang di lihat dari rasio lancar (current

ratio), rasio cepat (quick ratio), dan rasio kas (kash ratio), PT HM

Sampoerna Tbk memiliki kinerja keuangan yang tidak baik karena

memiliki hasil yang lebih rendah dari standar yaitu kurang dari 2 kali

untuk rasio lancar (current ratio), 1,5 kali untuk rasio cepat (quick

ratio) dan 50% untuk rasio kas (cash ratio), PT Gudang Garam Tbk

memiliki kinerja keuangan yang baik untuk rasio lancar (current

ratio) pada tahun 2010-2112 karena diatas standar industri, sedangkan

hasil rasio cepat (quick ratio) dan rasio kas (cash ratio) tidak baik

karena dibawah standar industri, sedangkan PT Bentoel Internasional

Investaa Tbk memiliki kinerja keuangan yang tidak baik untuk rasio

Page 13: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

lancar (current ratio) walaupun pada tahun 2010 lebih dari standar

industri kemudian pada tahun 2011-2013 menurun dibawah standar

industri, sedangkan hasil rasio cepat (quick ratio) dan rasio kas (cash

ratio) tidak baik karena dibawah standar industri 50%, yang artinya

PT HM Sampoerna, PT Gudang Garam Tbk dan PT Bentoel

Internasional Investaa Tbk kurang baik dalam kemampuan memenuhi

kewajiban (utang) jangka pendeknya, hal ini menunjukkan bahwa

ketiga perusahaan kurang mampu menggunakan modal kerjanya

secara efektif.

2. Ditinjau dari rasio solvabilitas, yang dilihat dari rasio utang atas

modal (total debt to equity ratio) dan rasio utang atas aktiva (debt to

assets ratio) PT HM Sampoerna memiliki kinerja keuangan yang baik

karena memiliki hasil yang lebih tinggi dari standar yaitu lebih dari

90% untuk rasio utang atas modal (total debt to equity ratio) dan 35%

untuk dan rasio utang atas aktiva (debt to assets ratio), walaupun

terjadi penurunan total debt to equity ratio pada tahun 2012 sebesar

11%. PT Gudang Garam Tbk memiliki kinerja keuangan kurang baik

karena memiliki hasil yang lebih rendah dari standar yaitu kurang dari

90% untuk rasio utang atas modal (total debt to equity ratio),

sedangkan rasio utang atas aktiva (debt to assets ratio) memiliki

kinerja keuangan yang baik karena memiliki hasil yang lebih tinggi

dari standar yaitu lebih dari 35% walaupun pada tahun 2010 hanya

30%. PT Bentoel Internasional Investaa Tbk memiliki kinerja

keuangan yang baik karena memiliki hasil yang lebih tinggi dari

standar yaitu lebih dari 90% untuk rasio utang atas modal (total debt

to equity ratio) dan 35% untuk dan rasio utang atas aktiva (debt to

assets ratio), walaupun pada tahun 2010 total debt to equity ratio

hanya sebesar 30%, yang artinya PT HM Sampoerna, dan PT Bentoel

Internasional Investaa Tbk lebih baik dalam kemampuan memenuhi

kewajiban (utang) jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya

apabila perusahaan dilikuidasi dibandingkan dengan PT Gudang

Garam Tbk.

3. Ditinjau dari rasio Profitabilitas, yang dilihat dari Gross Profit

Margin, Net Profit Margin dan Return On Equity PT HM Sampoerna

Tbk memiliki return on Equity yang baik karena diatas standar

industri yaitu sebesar 40%, tetapi kurang baik pada Gross Profit

Margin dan Net Profit Margin yang dibawah standar industri yaitu

30% untuk Gross Profit dan 20 %. PT Gudang Garam Tbk dan PT PT

Bentoel Internasional memiliki kinerja keuangan yang tidak baik

karena memiliki hasil Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan

Return On Equity dibawah standar jika dibandingkan dengan standar

industri, yang artinya PT HM Sampoerna Tbk lebih unggul dalam

kemampuan untuk menghasilkan keuntungan. dibandingkan dengan

PT Gudang Garam Tbk dan PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

4. Ditinjau dari rasio aktivitas, PT HM Sampoerna Tbk memiliki hasil

yang kurang baik karena dibawah standar industri 20 kali untuk

Page 14: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

Inventory Turnover (ITO) dan 6 kali untuk Working Capital

Turnover(WCTO), dan hasil yang baik karena lebih tinggi dari standar

industri yaitu 5 kali untuk Fixed Asset Turnover (FATO) dan 2 kali

Total Assets Turnover (TATO). PT Gudang Garam Tbk memiliki

kinerja keuangan yang tidak baik karena dibawah standar industri

walaupun pada tahun 2010 dan 2011 FATO sebesar standar industri

yaitu 5 kali. PT Bentoel Internasional Investama Tbk memiliki kinerja

keuangan yang tidak baik karena dibawah standar industri walaupun

pada tahun 2010 dan 2011 FATO sebesar standar industri yaitu 5 kali.

Artinya PT HM Sampoerna Tbk lebih unggul nilai efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki perusahaan

dibandingkan PT Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT

Gudang Garam Tbk .

J. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan-keterbatasan yang timbul

dari hasil analisa dan perhitungan rasio keuangan, keterbatasan-keterbatasan

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Data yang digunakan hanya selama empat tahun periode dari tahun 2010

sampai dengan tahun 2013.

2. Penelitian ini hanya menggunakan beberapa rasio keuangan untuk

mengetahui kinerja keuangannya.

K. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka diperlukan beberapa saran untuk

menambah masukan bagi perusahaan yang dapat dijadikan referensi yang

akan berguna bagi perusahaan, diantaranya :

1. Diharapkan perusahaan lebih baik dalam mengelola dana, karena dari

kesimpulan ketiga perusahaan masih mengalami pasang surut.

2. Sebaiknya ketiga perusahaan mencari tambahan dan yang leih besar dan

menekan biaya-biaya operasional dengan cara mencari peralatan dan

perlengkapan yang berkualitas dengan harga yang murah serta berupaya

untuk tidak memperoleh dana melalui kreditor dalam jumlah yang banyak

karena hal itu dapat menambah hutang yang dimiliki perusahaan dan

menambah biaya perusahaaan oleh beban bunganya.

3. PT Gudang Garam Tbk dan Untuk PT Bentoel Internasional Investama

Tbk cenderung mengalami kesulitan dalam memperoleh laba maka

sebaiknya lebih memaksimalkan pemasaran dan meningkatkan nilai

produk yang dihasilkan sehingga menarik konsumen lebih banyak.

Page 15: ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Bandung : Alfabeta.

Hanafi, M. Abdul Halim, 2012, Analisis Laporan Keuangan.edisi keempat,

Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Harahap S. Sofyan. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuanga, Jakarta : PT

Rajagrafindo Persada.

Hasyim, A.B. (2010), “Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas pada PT. Bumi

Flora,” Jurnal Ilmiah Abadi Ilmu, Vol. 3, No. 2, .

Hery, S.E., M.Si.2012. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara.

Junita, S, Siti Khairani, (2009), “Analisis Kinerja Perusahaan dengan

Menggunakan Analisa Rasio Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”Jahurnal Ilmiah Abadi Ilmu, Vol.

5, No. 2.

Margaretha, Farah. 2004. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan, Jakarta:

Grasindo.

Muhardi, R, Warner, 2013, Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Evaluasi

Saham, Jakarta, Salemba Empat.

Prastowo, D. dan Rifka Julianty, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta,

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Raharjaputra, S. Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Jakarta:

Salemba Empat.

Riyanto, Bambang. 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta,

BPFE.

Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan

KeuanganPerusahaan. Cetakan V, penerbit PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Walsh, Ciaran, 2004, Key Management Ratios, edisi ketiga

,Jakarta,Erlangga.