analisis laporan keuangan berdasarkan rasio likuiditas dan

90
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk PERIODE 2014 - 2018 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh : VIYANA AURELIA PRADANIA SIMBOLON NIM 1605071095 PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Upload: others

Post on 01-Feb-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BERDASARKAN

RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS

TERHADAP PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk

PERIODE 2014 - 2018

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma 3

Oleh :

VIYANA AURELIA PRADANIA SIMBOLON

NIM 1605071095

PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

Page 2: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN
Page 3: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan Rasio Likuiditas dan

Solvabilitas terhadap PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode 2014 - 2018”. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menganalisa laporan keuangan pada PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk periode 2014 - 2018 yang ditinjau dari Laporan Keuangan menggunakan rasio

likuiditas dan solvabilitas. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan

keuangan konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selama periode 2014 - 2018.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik

pengolahan data yang digunakan adalah analisis rasio dan analisis statistik deskriptif. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat rasio likuiditas dengan nilai rata – rata quick

ratio sebesar 13,11%, banking ratio sebesar 95,15%, cash ratio sebesar 11,43%, loan to

assets ratio sebesar 61,12% dan investing policy ratio sebesar 23,47%. Tingkat rasio

solvabilitas dengan nilai rata – rata primary ratio sebesar 14,12%, capital ratio sebesar

26,38%,capital adequacy ratio 1 sebesar 41,564%, capital adequacy ratio 2 sebesar

13,68%, dancapital adequacy ratio 3 sebesar 17,81%. Dari hasil perhitungan rasio yang

ada, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan bank yang memiliki nilai rasio yang

berfluktuaktif.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas

Page 4: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

ABSTRACT

The title of this research was “The Financial Statement Analysis Based on the Liquidity

and Solvency ratio at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for period 2014-2018”. The purpose

of this research is to determine the level of liquidityand solvencygrowth rates of PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk. The data used in this research was the secondary data obtained

from the financial statement for period 201 -2018. Techinique in collecting the data is

documentation and the method used in this study is ratio analysis and descriptive. The

result of this research showed that the average of level in liquidity of quick ratiois

13.11%%, banking ratio is 95.15%, cash ratio is 11.43%, loan to assets ratio is 61.12%

and investing policy ratio23.47%.The average of level in solvency of primary ratio is

14.12%, capital ratio is 26.38%, capital adequacy ratio 1 is 41.564%, capital adequacy

ratio 2 is 13.68%, capital adequacy ratio 3 is 17.81%. From the calculation of the ratios,

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is a bank which has fluctuacted ratios.

Key Words: Financial Statement, Liquidity, Solvency

Page 5: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan pengetahuan, kesehatan dan kesempatan dapat menyelesaikan

penyusunan Tugas Akhir ini.

Penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis banyak menerima dukungan dari kedua

orang tua tercinta, Ayah saya Herman Hadrian Simbolon, Ibu saya Susi Verawati

dan juga kepada kedua adik saya Valdania Nathany Simbolon dan Vevia Az

Zahra Simbolon. Terima kasih atas semua doa, semangat, bantuan, moril dan

materil yang diberikan kepada saya.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. M. Syahruddin, S.T., M.T. Direktur Politeknik Negeri Medan

2. Darwin S.H Damanik, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Medan

3. Sastra Karo-Karo, S.E.Ak., M.Si Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Medan

4. Jonni H. Silaen, S.E., M.Si., Kepala Program Studi Perbankan dan Keuangan

Politeknik Negeri Medan.

5. Rina Walmiaty Mardi, S.E., M.Si., Ak. Sebagai dosen pembimbing utama yang

telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk mengarahkan dan

membimbing penulis sejak awal sampai selesainya penulisan Tugas Akhir ini.

6. Drs. Hartono Ginting, S.E., M.Si. Sebagai dosen pembimbing pendamping

yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam membimbing penulis selama

penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh Staf Pengajar dan Pengawai Politeknik Negeri Medan Khususnya

Jurusan Akuntansi Prodi Perbankan dan Keuangan yang telah membimbing

dan membantu penulis selama perkuliahan.

8. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Perbankan dan Keuangan,

khususnya teman-teman kelas BK-6C.

Page 6: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

ii

9. Sahabat-sahabat saya yang selalu memberi dukungan dan doa sehingga dapat

menyelesaikanTugas Akhir ini, Aqis, Pani, Zulayka, dan Dodra.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan laporan ini.

Penulis juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar

laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2019

Penulis,

VIYANA AURELIA PRADANIA SIMBOLON

NIM 1605071095

Page 7: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

iii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR .......................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vi

DAFTAR TABEL..............................................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...........................................................................................1

1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................3

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................4

1.4. Manfaat Penelitian .....................................................................................4

1.5. Batasan Penelitian ......................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank .........................................................................................6

2.2 Pengertian Laporan Keuangan ……………………… ..............................6

2.3 Tujuan Laporan Keuangan .........................................................................7

2.4. Jenis – Jenis Laporan Keuangan ................................................................8

2.5 Pengertian Analisis Laporan Keuangan .....................................................9

2.6 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan .....................................10

2.7 Jenis – Jenis Rasio Keuangan ....................................................................10

2.8 Rasio Likuiditas .........................................................................................11

2.9 Rasio Solvabilitas .......................................................................................13

Page 8: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

iv

2.10 Standar Ketetapan untuk Rasio Likuiditas dan Solvabilitas ......................14

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................16

3.1.1 Lokasi Penelitian .............................................................................16

3.1.2 Waktu Penelitian ..............................................................................16

3.2 Populasi dan Sampel ..................................................................................17

3.2.1 Populasi ...........................................................................................17

3.2.2 Sampel .............................................................................................17

3.3 Jenis Data ...................................................................................................17

3.4 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................17

3.5 Teknik Pengolahan Data .............................................................................17

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan .......................................................................................19

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ...........................19

4.1.2 Dasar Hukum PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ..............................20

4.1.3 Tujuan, Visi, Misi, dan Budaya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ...24

4.1.4 Ruang Lingkup Kegiatan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk .............26

4.2 Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data .................................................29

4.2.1 Hasil Pengumpulan Data ..................................................................29

4.2.2 Hasil Pengolahan Data ......................................................................29

4.3 Pembahasan ................................................................................................40

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ....................................................................................................57

5.2 Saran ...........................................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................58

LAMPIRAN

Page 9: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

v

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Hal

4.1 Perkembangan Quick Ratio PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014- 2018……………………………………………………..41

4.2 Perkembangan Banking Ratio PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018………...……………………………………………42

4.3 Perkembangan Cash Ratio PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018………...……………………………………………44

4.4 Perkembangan Loan to Assets Ratio PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018………...……………………………………………45

4.5 Perkembangan Investing Policy Ratio PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018………...……………………………………………47

4.6 Perkembangan Primary Ratio PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018...……………………………………………………48

4.7 Perkembangan Capital Ratio PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018………………...……………………………………50

4.8 Perkembangan CAR 1 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018…………...…………………………………………51

4.9 Perkembangan CAR 2 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018…...…………………………………………………53

4.10 Perkembangan CAR 3 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014-2018…………………...…………………………………55

Page 10: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Hal

2.1 Standar Ketetapan Rasio Likuiditas Bank................................................... 14

2.2 Standar Ketetapan Rasio Solvabilitas Bank ................................................ 15

4.1 Cash Assets.................................................................................................. 30

4.2 Total Deposits ............................................................................................. 30

4.3 Total Loans.................................................................................................. 31

4.4 Liquid Assets ............................................................................................... 32

4.5 Short Term Borrowing ................................................................................ 32

4.6 Total Assets ................................................................................................. 33

4.7 Total Securities............................................................................................ 34

4.8 Equity Capital ............................................................................................. 36

4.9 Reserve for Loan Losses ............................................................................. 36

4.10 Estimated Risk in Loans & Securities .......................................................... 37

4.11 Rasio Likuiditas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode 2014-2018 ........ 39

4.12 Rasio Solvabilitas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode 2014-2018 ..... 40

Page 11: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin canggih mendorong tumbuhnya kegiatan

perbankan. Banyaknya bank yang ada di Indonesia saat ini memacu masyarakat

untuk dapat mengetahui informasi mengenai dunia perbankan. Setiap pihak yang

mempunyai kepentingan bank perlu untuk mengetahui kondisi keuangan bank

tersebut. Kondisi keuangan suatu bank dapat diketahui dari penyusunan laporan

keuangan bank yang bersangkutan dengan menghubungkan elemen-elemen dari

berbagai aktiva dan pasiva dalam neraca pada suatu periode tertentu. Laporan

keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan yang telah dicapai suatu

perusahaan dalam periode tertentu.

Gambaran mengenai perkembangan suatu bank dapat diperoleh dengan

mengadakan analisis terhadap data keuangan. Neraca mencerminkan nilai aktiva,

hutang, dan modal pada waktu tertentu, sedangkan Laporan Laba/Rugi

mencerminkan hasil usaha yang telah dicapai selama periode tertentu. Mengadakan

analisis terhadap laporan keuangan suatu bank akan bermanfaat untuk mengetahui

keadaan serta perkembangan finansial maupun hasil-hasil yang telah dicapai pada

waktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan.

Dengan mengadakan analisis data keuangan dari tahun ke tahun dapat diketahui

kelemahan-kelemahan dari bank tersebut serta hasil-hasil yang baik maupun

dianggap baik. Hasil analisis sangat penting artinya bagi perbaikan penyusunan

rencana kerja ditahun-tahun yang akan datang dengan memperbaiki kelemahan-

kelemahan yang dapat ditemukan dari hasil analisis tersebut.

Menurut Munawir (2007:31), analisis rasio terdiri dari analisis rasio likuiditas,

analisis rasio solvabilitas, analisis rasio profitabilitas, dan analisis rasio stabilitas

usaha.

Rasio likuiditas menujukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan

likuiditas yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk

Page 12: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

2

memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Kewajiban yang dimaksud adalah

dana yang disimpan masyarakat atau dana pihak ketiga seperti tabungan, giro, dan

deposito. Hal ini yang mengaruskan setiap bank berjaga jaga agar alat likuid selalu

terjaga.

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya.

Rasio profitabilitas untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan

laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, asset, dan ekuitas

berdasarkan dasar pengukuran tertentu.

Rasio stabilitas usaha untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menjalankan usahanya dengan stabil. Stabilitas usaha dapat diukur dari kemampuan

perusahaan untuk membayar bunga dan pinjamannya tanpa mengalami krisis

keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2014) yang berjudul “Laporan Keuangan

Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Entitas

Anak”. Menggunakan metode penelitian komparatif, dengan melakukan

perbandingan kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Entitas Anak tahun 2013-

2014 dengan menggunakan rasio keuangan bank. Hasil dari penelitian ini

menjelaskan bahwa rasio likuiditas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada periode

2013 – 2014 berada dalam keadaan yang baik, walapupun berfluktuasi. Semakin

besar nilai rasio menandakan perusahaan dalam kondisi baik dan liquid serta bank

mempunyai kemampuan dalam memenuhi kewajiaban jangka pendeknya pada saat

ditagih. Dengan kata lain perusahaan dapat membayar kembali pencairan dana

deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah

diajukan. Sedangkan rasio solvabilitas nya juga dalam posisi baik yang artinya

posisi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan supaya Bank Mandiri tidak

mengalami kesulitan dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Arma Yuliza, Hj. Fitriyati, dan Riyuwar Mailiz yang

berjudul “Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Dalam Menilai Kinerjaa

Keuangan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Indonesia”. Dalam penelitian ini

Page 13: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

3

digunakan metode penelitian berbentuk deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif

adalah dimana penelitian ini akan menggambarkan serta menginterprestasi suatu

objek atau fenomena sesuai dengan kenyataan yang ada. Hasil dari penelitian ini

adalah tingkat likuiditas Current Rasio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun

2012 sebesar 1,27%, tahun 2013 dan 2014 meningkat dengan nilai yang sama yaitu

sebesar 1,28%. Maka disimpulkan kinerja keuangan PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk dikatakan kurang baik. Hal ini menunjukkan aktiva lancar tidak dapat

menutupi kewajiban lancar dari tahun 2012 sampai dengan 2014. Sedangkan rasio

solvabilitas nya, Debt to Total Assets PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun

2012 sebesar 81,8%, pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 81,4% dan

pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 81,6%. Hal ini disebabkan karena

jumlah utang lancar perusahaan tidak stabil. Maka disimpulkan keuangan PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk berkinerja tidak stabil atau biasa disebut kurang baik, Debt

to Equty Ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2012 sebesar 6,68%,

pada tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan. Dengan ini dapat disimpulkan

bahwa keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkinerja kurang baik. Karena

perusahaan dibiayai oleh utang.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Syane yang berjudul “Analisis Tingkat

Kesehatan PT Bank Sulut, Tbk Dengan Menggunakan Rasio Keuangan”.

Menggunakan metode penelitian pustaka dan penelitian lapangan. Hasil dari

penelitian ini menjelaskan bahwa Rasio Likuiditas PT Bank Sulawesi Utara dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dilihat dari Cash Ratio yang semakin

meningkat, kemudian Loan to Deposit Ratio dan Reserve Requirement yang telah

sesuai dengan standar ketentuan Bank Indonesia maka rasio likuiditas PT Bank

Sulawesi Utara dinyatakan Sehat. Rasio Solvabilitas PT Bank Sulut,Tbk dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2013 dilihat dari Capital Adequacy Ratio yang telah

sesuai standar ketentuan Bank Indonesia, Debt To Equity Ratio dan Long Term Debt

to Assets Ratio yang terus memperbaiki tingkat penurunan terhadap utang yang

diimbangi dengan pengelolaan modal dan aktiva yang baik. maka secara

keseluruhan keadaan rasio solvabilitas PT Bank Sulut dinyatakan Sehat.

Dengan menggunakan rasio keuangan, penulis berfokus pada rasio likuiditas dan

rasio solvabilitas. Karena penulis ingin mengetahui kemampuan PT Bank Mandiri

Page 14: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

4

(Persero) Tbk untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan

tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek dan untuk

mengetahui kemampuan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam mencari sumber

dana untuk membiayai kegiatannya.

Berdasarkan uraian di atas, melihat dari jurnal – jurnal dan teori yang didapat, maka

dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis tertarik untuk mengambil judul: “Analisis

Laporan Keuangan Berdasarkan Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode 2014 – 2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah:

1. Bagaimana kinerja keuangan dan tingkat kesehatan PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk periode 2014-2018 dilihat dari rasio likuiditas?

2. Bagaimana kinerja keuangan dan tingkat kesehatan PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk periode 2014-2018 dilihat dari rasio solvabilitas?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menganalisa laporan keuangan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk periode

2014-2018 yang ditinjau dari Laporan Keuangan menggunakan rasio likuiditas dan

solvabilitas.

1.4 Manfaat Penelitian

a) Untuk Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai

analisis rasio keuangan dan dapat pula dijadikan media penerapan dari ilmu yang

telah di pelajari penulis.

b) Untuk Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk dalam memperbaiki kinerja keuangannya .

c) Untuk Politeknik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikirian bagi penelitian

selanjutnya.

Page 15: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

5

d) Untuk Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi serta menambah

wawasan masyarakat khususnya mengenai laporan keuangan pada perbankan.

1.5 Batasan Penelitian

Adapun batasan penelitiannya yaitu:

1. Data laporan keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2014-2018.

2. Rasio Keuangan

A. Rasio Likuiditas, yang terdiri dari :

a. Quick Ratio

b. Banking Ratio

c. Loan to Asset Ratio

d. Cash Ratio

e. Investing Policy Ratio

B. Rasio Solvabilitas, yang terdiri dari :

a. Capital Ratio

b. Primary Ratio

c. Capital Adequancy Ratio 1

d. Capital Adequancy Ratio 2

e. Capital Adequancy Ratio 3

Page 16: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Bank

Menurut Undang–Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk– bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian di

atas dapat disimpulkan bahwa, bank adalah lembaga yang bertugas menerima

simpanan masyarakat dan memberikannya kembali kepada masyarakat yang

membutuhkan dalam bentuk kredit sehingga bank bisa membantu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi masyarakat.

2.2. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan media informasi yang merangkum

semua aktivitas perusahaan dan biasanya dilaporkan atau disajikan dalam bentuk

laporan neraca dan laporan laba rugi pada saat tertentu atau waktu tertentu dan pada

akhirnya digunakan sebagai alat informasi dalam mengambil kebijakan atau

keputusan bagi para pemakai laporan keuangan sesuai dengan kepentingannya

masing – masing. Adapun beberapa pengertian laporan keuangan menurut para ahli

antara lain:

Menurut Kasmir (2012:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam satu periode tertentu.

Pengertian laporan keuangan menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan) adalah

bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam

berbagai cara seperti misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana,

catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral

dari laporan keuangan.

Definisi laporan keuangan menurut Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa laporan

keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan

Page 17: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

7

suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai

gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Berdasarkan definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

untuk mengkomunikasikan informasi yang menggambarkan kondisi keuangan

suatu perusahaan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atu jangka

waktu tertentu kepada pihak – pihak yang berkepentingan. Biasanya berisi laporan

posisi keuangan, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,

catatan atas laporan keuangan dan laporan lainnya.

2.3. Tujuan Laporan Keuangan

Dibuatnya laporan keuangan oleh suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan. Ada

beberapa tujuan laporan keuangan yang dikutip dari beberapa ahli yakni:

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang

membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka dalam satuan

moneter.

Secara lebih rinci, Kasmir (2014:10), mengungkapkan bahwa laporan keuangan

bertujuan untuk:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh

pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan

perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

perode.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

Page 18: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

8

Menurut Standar Akuntasi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia 2002:4) tujuan

laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama

sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dan kejadian di masa lalu.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen

(stewardship) atau pertanggunggjawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

2.4. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012:9), secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang

biasa disusun, yaitu:

A. Balance Sheet (Neraca)

Balance sheet (neraca) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan

perusahaan pada tangga tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah

posisi jumlah dan jenis aktivas (harta ) dan passiva (kewajiban dan ekuitas)

suatu perusahaan.

B. Income Statement (Laporan Laba Rugi)

Income statement (laporan laba rugi) merupakan laporan keuangan yang

menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam

laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber

pendapatan yang diperoleh. Kemudian juga tergambar jumlah biaya dan jenis-

jenis yang dikeluarkan selama periode tertentu.

C. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis

modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan

perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan.

Page 19: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

9

D. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan

kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari

pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah

dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat

untuk periode tertentu.

E. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat

berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan

infomasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang

ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar

pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan.

2.5. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisisis laporan keuangan merupakan pembahasan yang sangat penting dalam

bidang manajemen keuangan. Menganalisis laporan keuangan berarti kita menilai

kinerja perusahaan, baik secara internal perusahaan maupun dibandingkan dengan

industrinya. Hal ini berguna bagi perkembangan perusahaan, untuk mengetahui

seberapa efektifkah perusahaan mereka bekerja. Analisis ini sangat berguna tidak

hanya bagi internal perusahaan, tapi juga investor serta stakeholder lainnya.

Beberapa pengertian analisis laporan keuangan menurut para ahli:

Menurut Prastowo (2015:50) analisis laporan keuangan merupakan suatu proses

membedah – bedah laporan keuangan ke dalam komponen – komponennya.

Penelaah mendalam terhadap masing – masing komponen dan hubungan diantara

komponen – komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas

laporan keuangan itu sendiri.

Menurut Harahap, 2016:190 analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos –

pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu

dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non – kuantitatif dengan

Page 20: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

10

tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam

proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan

adalah suatu proses membedah laporan keuangan dengan menguraikan pos – pos

laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya

untuk digunakan dalam menentukan keputusan yang tepat.

2.6. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012:68) ada 6 tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan

adanya analisis laporan keuangan, yaitu :

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,

baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk

beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan – kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah – langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan

ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan sejenis tentang

hasil yang mereka capai.

Berdasarkan dari tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan analisis laporan

keuangan yaitu agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini dengan

maksud agar manajemen dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat

tentang apa yang harus dilakukan oleh perusahaan kedepannya.

2.7. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Agus Sartono (2011:114), ada empat kelompok rasio keuangan yaitu:

1. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya.

Page 21: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

11

2. Rasio aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam

menggunakan assets untuk memperoleh penjualan.

3. Financial leverage ratio, menunjukkan kapasitas perusahaa untuk memenuhi

kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.

4. Rasio profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan

memperoleh laba.

Analisis rasio keuangan atas laporan keuangan akan menggambarkan atau

menghasilkan suatu pertimbangan terhadap baik atau buruknya keadaan atau posisi

keuangan perusahaan, serta bertujuan untuk menentukan seberapa efektif dan

efisien dalam kebijaksanaan manajamen dalam mengelola keuangan perusahaan

setiap tahunnya. Rasio – rasio tersebut telah dijelaskan diatas, berikut penulis akan

menjelaskan lebih lanjut rasio keuangan yang berkaitan dengan masalah, yaitu rasio

likuidilitas dan rasio solvabilitas.

2.8. Rasio Likuiditas

Menurut Munawir (2004:31), rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus

segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk

membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid. Rasio likuiditas

yang umum dipergunakan untuk mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan

antara lain:

1. Quick Ratio

Quick Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam

memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro,

tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu

bank. Rumus untuk mencari Quick Ratio adalah sebagai berikut :

𝑸𝒖𝒊𝒄𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒔 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Page 22: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

12

2. Banking Ratio

Banking Ratio bertujuan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan

membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang

dimiliki. Semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditas bank semakin

rendah, karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin

kecil, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Banking Ratio adalah

sebagai berikut :

𝑩𝒂𝒏𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒔 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

3. Cash Ratio

Cash Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank melunasi

kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank

tersebut. Rumus untuk mencari Cash Ratio adalah sebagai berikut :

𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑳𝒊𝒒𝒖𝒊𝒅 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

𝑺𝒉𝒐𝒓𝒕 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑩𝒐𝒓𝒓𝒐𝒘𝒊𝒏𝒈 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

4. Loan to Assets Ratio

Loan to Assets Ratio adalah rasio untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan

dengan jumlah harta yang dimiliki bank. Semakin rendah loan to assets ratio

semakin baik (Kasmir, 2010:286). Rumus Loan to Assets Ratio adalah:

𝐋𝐀𝐑 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐬𝐞𝐭 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

5. Investing Policy Ratio

Investing Policy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara

Page 23: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

13

melikuidasi surat – surat berharga yang dimilikinya. Rumus untuk mencari

Investing Policy Ratio adalah sebagai berikut :

𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒈 𝑷𝒐𝒍𝒊𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒔 × 𝟏𝟎𝟎%

2.9. Rasio Sovabilitas

Menurut Kasmir (2018:229), rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan

kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya.

Adapun jenis-jenis rasio solvabilitas adalah sebagai berikut:

1. Capital Ratio

Capital Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan dan

cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama risiko terjadi

karena bunga gagal ditagih. Rumus mencari Capital Ratio adalah sebagai berikut:

𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏

2. Primary Ratio

Primary Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah

permodalan yang dimili sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi

dalam total aset masuk dapat ditutupi oleh Primary Ratio. Rumus mencari Primary

Ratio adalah sebagai berikut:

𝑷𝒓𝒊𝒎𝒂𝒓𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Teguh Pudjo Muljono (1986:87) Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu

akan menunjukkan kemampuan permodalan untuk menutup kemungkinan kerugian

atas kredit yang diberikan beserta kerugian pada investasi surat – surat berharga.

a) Capital Adequacy Ratio 1 (CAR 1)

Page 24: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

14

𝑪𝑨𝑹 𝟏 = 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 − 𝑭𝒊𝒙𝒆𝒅 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒕𝒆𝒅 𝑹𝒊𝒔𝒌 𝑰𝒏 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔 & 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

b) Capital Adequacy Ratio 2 (CAR 2)

𝑪𝑨𝑹 𝟐 = 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 − 𝑭𝒊𝒙𝒆𝒅 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔 + 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

c) Capital Adequacy Ratio 3 (CAR 3)

𝑪𝑨𝑹 𝟑 = 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔 + 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

2.10. Standar Ketetapan Untuk Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Bank

Berikut ini merupakan standar atau alat ukur yang digunakan untuk menilai standar

likuiditas yang diperoleh dari Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004.

Tabel 2.1

Standar Ketetapan Rasio Likuiditas Bank

Jenis Rasio Sumber

Standar

Ketetapan

Bank

Indonesia

Predikat

Quick Ratio Ketetapan Bank

Indonesia >8% Sehat

Banking Ratio Ketetapan Bank

Indonesia >78% Sehat

Loan to Assets

Ratio

Ketetapan Bank

Indonesia >20% Sehat

Cash Ratio Ketetapan Bank

Indonesia 3% Sehat

Investing Policy

Ratio

Ketetapan Bank

Indonesia >5% Sehat

Sumber : Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004

Tabel 2.2

Standar Ketetapan Rasio Solvabilitas Bank

Page 25: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

15

Jenis Rasio Sumber

Standar

Ketetapan

Bank

Indonesia

Predikat

Capital Ratio Ketetapan Bank

Indonesia >10% Sehat

Primary Ratio Ketetapan Bank

Indonesia >3% Sehat

Capital Adequacy

Ratio 1

Ketetapan Bank

Indonesia 8% Sehat

Capital Adequacy

Ratio 2

Ketetapan Bank

Indonesia 8% Sehat

Capital Adequacy

Ratio 3

Ketetapan Bank

Indonesia 8% Sehat

Sumber : Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004

Page 26: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

16

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya penelitian. Penelitian ini

dilakukan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui website

www.bankmandiri.co.id dan www.idx.com. Sedangkan waktu yang digunakan

untuk penelitian adalah pada bulan Mei 2019.

3.1.2. Waktu Penelitian

Tugas Akhir ini diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih 5 (lima) bulan yaitu

dimulai dari April sampai dengan bulan Agustus yang melalui proses persiapan,

pencarian data, penulisan tugas akhir hingga penggandaan tugas akhir.

No Kegiatan

Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

April Mei Juni Juli Agustus

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

Tugas Akhir

2

Penyusunan

Proposal Tugas

Akhir

3 Konsultasi dan

Pembimbingan

4

Menyusun

Konsep Laporan

Tugas Akhir

5 Konsultasi pada

Pembimbing

6 Sidang Tugas

Akhir

7 Revisi Laporan

Tugas Akhir

Page 27: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

17

Tabel 3.1

Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

Sumber: Buku Pedoman Tugas Akhir, Jurusan Akuntansi, Prodi Perbankan & Keuangan 2019

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Dalam

penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh Laporan Keuangan PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diperoleh dari www.bankmandiri.co.id.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2010:118). Sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Posisi

Keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2014-2018.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data sekunder berupa

laporan keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2014-2018. Data

sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain (Sanusi,

2011:104).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam Tugas Akhir ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode

dokumentasi. Metode dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsiom dokumen, tulisan angka

dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian

(Sugiyono, 2015:329). Metode Dokumentasi yang digunakan yaitu melalui buku –

8

Penggandaan

Laporan Tugas

Akhir

Page 28: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

18

buku, laporan keuangan yang terdapat di website www.bankmandiri.co.id dan

literatur lain yang berkaitan dengan penelitian Tugas Akhir ini.

3.5 Teknik Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penulisan laporan tugas askhir ini

adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan

yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010:254). Metode deskriptif

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang,

lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang ada pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Metode pengolahan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Rasio

Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas dan rasio

solvabilitas.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012:206), “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikannya atau menggambarkan data yang

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

umum atau generalisasi”.

Page 29: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

19

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program

restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan

Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank

Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank

Pembangunan Indonesia (Bapindo) dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-

masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan

perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi

selama lebih dari 150 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan

perekonomian Indonesia.

Keempat bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan

dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing telah memainkan peranan yang

penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

Bank Dagang Negara merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Sebelumnya

Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto

Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949

namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960

Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara,

sebuah Bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.

Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari

nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi

Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank

(sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum

Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank

umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama

menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya

Page 30: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

20

(Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V. Nederlansche Handels

Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di

sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi

perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini

digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II.

Pada tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah

satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya

menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN),

sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara

adalah mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi tertentu, khususnya

perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik

negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada

tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui

pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur,

transportasi dan pariwisata.

4.1.2 Dasar hukum pendirian PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) (selanjutnya disebut "Bank Mandiri") didirikan di

Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Akta Notaris

Sutjipto, SH dan No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 dan telah memperoleh persetujuan

Menteri Kehakiman tanggal 2 Oktober 1998 No. C2-16561.HT.01.01 TH 98 dan

telah diumumkan dalam Berita Republik Indonesia tanggal 4 Desember 1998 No.

97, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6859.

Perubahan pertama Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris

Sutjipto, SH No. 98 tanggal 24 Juli 1999, yang telah diterima dan dicatat di

Departemen Kehakiman RI tanggal 29 Juli 1999 No. C-13.781.HT.01.04 TH 99

dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 24 September 1999 No. 77,

Tambahan Berita Negara RI No. 252.

Perubahan kedua Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia

Taufani, SH pengganti notaris Sutjipto, SH No. 48 tanggal 10 Juli 2001, perubahan

Page 31: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

21

mana telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum

(SISMINBAKUM) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 18 Juli 2001 No. C-03458.HT.01.04

TH 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 18 Desember 2001

No. 101, Tambahan Berita Negara RI No.491.

Perubahan ketiga sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, SH

pengganti notaris Sutjipto, SH No. 1 tanggal 1 Juni 2003, perubahan mana telah

dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM)

Dirjen Administrasi Hukum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI

tanggal 3 Juni 2003 No. C-12266.HT.01.04 TH 2003 dan telah diumumkan dalam

Berita Negara RI tanggal 8 Agustus 2003 No. 63, Tambahan Berita Negara

Republik Indonesia No. 517.

Perubahan keempat sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, SH

pengganti notaris Sutjipto, SH No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah memperoleh

persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI sesuai seurat

tanggal 6 Juni 2003 No. C-12783.HT.01.04 TH 2003 dan telah diumumkan dalam

Berita Negara RI tanggal 8 Agustus 2003 No. 63, Tambahan Berita Negara RI No.

6590.

Perubahan kelima sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Sutjipto, SH no. 130

tanggal 29 September 2003, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam

database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Dirjen

Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI

tanggal 23 Oktober 2003 No. C-25309.HT.01.04 TH 2003 dan telah diumumkan

dalam Berita Negara RI tanggal 21 Oktober 2003 No. 910, Tambahan Berita Negara

RI No. 93.

Perubahan keenam sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Sutjipto,SH No. 43

tanggal 10 nopember 2004, perubahan mana elah diterima dan dicatat dalam

database SISMINBAKUM Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 8 Desember 2004 No. C-

29749.HT.01.04 TH 2004.

Page 32: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

22

Perubahan ketujuh sebagimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, SH,

pengganti notaris Sutjipto, SH No. 108 tanggal 26 Januari 2005, perubahan mana

telah diterima dan dicatat dalam database SISMINBAKUM Dirjen Administrasi

Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 14

Februari 2005 No. C-03680.HT.01.04 TH 2005. Perubahan kedelapan sebagaimana

dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, SH pengganti notaris Sutjipto, SH No. 5

tanggal 4 April 005, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam database

SISMINBAKUM Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia RI tanggal 18 April 2005 No.C-10564.HT.01.04 TH 2005.

Perseroan Terbatas Bank Mandiri (Persero), Terbuka disingkat PT Bank Mandiri

(Persero), Tbk., badan hukum berkedudukan di Jakarta Selatan dan berkantor pusat

di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 36 – 38, Jakarta 12190, yang didirikan

berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, yang anggaran dasar dan

perubahannya telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

tertanggal empat bulan Desember tahun seribu Sembilan ratus Sembilan puluh

delapan (04-12-1998) Nomor: 97, Tambahan Nomor : 6859, yang selanjutnya atas

Berita Negara Republik Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan,

terakhir dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal dua bulan September

tahun dua ribu delapan (02-09-2008) Nomor : 71, Tambahan Nomor : 16626, dan

atas anggaran dasar sebagaimana dimaksud telah diubah kembali dengan Akta

Pernyataan Keputusan rapat Umum Pemegang Saham luar Biasa tertanggal tiga

belas bulan Juli tahun 2010 (13-07-2010) Nomor 12, yang dibuat dihadapan Doktor

AMRUL PARTOMUAN POHAN, Sarjana Hukum, Lex Legibus Magister, Notaris

di Jakarta Selatan, dan terhadap perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima

dan disetujui dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal dua puluh tiga bulan

Juli tahun dua ribu sepuluh (23-07-2010) Nomor AHU-AH.01.10-18655,

selanjutnya diubah dengan Akta Keputusan rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa tertanggal dua puluh lima bulan Februari tahun dua ribu sebelas (25-02-2011)

Nomor 15, yang dibuat dihadapan Doktor AMRUL PARTOMUAN POHAN,

Sarjana Hukum, Lex Legibus Magister, Notaris di Jakarta Selatan, dan terhadap

perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan disetujui dalam database

Page 33: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

23

Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia tertanggal sepuluh bulan Maret tahun dua ribu sebelas (10-03-

2011) Nomr 32, yang dibuat dihadapan Doktor AMRUL PARTOMUAN POHAN,

Sarjana Hukum, Lex Legibus Magister, Notaris di Jakarta Selatan, dan terhadap

perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan disetujui dalam database

Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia tertanggal satu bulan Agustus tahun dua ribu sebelas (01-08-

2011) Nomor AHU.AH.01.10-07447 dan diubah dengan Akta Pernyataan

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal dua puluh satu bulan

Juni tahun dua ribu sebelas (21-06-2011) Nomor 32, yang dibuat dihadapan Doktor

AMRUL PARTOMUAN POHAN, Sarjana Hukum, Lex Legibus Magister, Notaris

di Jakarta Selatan, dan terhadap perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima

dan disetujui dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal satu bulan Agustus

tahun dua ribu sebelas (01-08-2011) Nomor AHU-AH.01.10-24733, kemudian

diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan “Perusahaa Perseroan (Persero) PT Bank Mandiri Tbk” atau disingkat PT

Bank Mandiri (Persero), Tbk. Tanggal tujuh belas April dua ribu tiga belas (17-04-

2013) Nomor 21, yang dibuat dihadapan ASHOYA RATAM, Sarjana Hukum,

Magister Kenotariatan, Notaris dikota administrasi Jakarta Selatan, terakhir kali

diubah dengan Akta tertanggal dua puluh delapan bulan Agustus tahun dua ribu tiga

belas (28-08-2013) Nomor 19, yang dibuat dihadapan HIMAWAN, Sarjana

Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris dikota administrasi Jakarta Selatan dan

terhadap perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan disetujui dalam

database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia tanggal lima bulan September tahun dua ribu tiga

belas (05-09-2013) Nomor AHU-AH.01.10-36868.

4.1.3. Tujuan, Visi, misi, dan budaya TIPCE pada PT Bank Mandiri (Persero),

Tbk

A. Tujuan

Page 34: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

24

Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang

perbankan dengan menerapkan prinsip Perseroan Terbatas.

B. Visi

Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selaluprogresif.

C. Misi

a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

b. Mengembangkan sumber daya manusia professional

c. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

d. Melaksanakan manajemen terbuka

e. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkomitmen membangun hubungan jangka

panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun

perseorangan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melayani seluruh nasabah dengan

standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif.PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan

kerjasama tim yang terbaik.

Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan

jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara

konsisten bagi pemegang saham.

D. Corporate culture value PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Sejalan dengan transformasi bisnis, Bank Mandiri juga melakukan transformasi

budaya dengan merumuskan kembali nilai – nilai budaya untuk menjadi pedoman

pegawai dalam berperilaku. Bank Mandiri menetapkan 5 (lima) nilai budaya

perusahaan yang disebut “TIPCE” yaitu Kepercayaan (Trust), Integritas (Integrity),

Profesionalisme (Professionalism), Fokus pada pelanggan (Customer Focus), dan

Kesempurnaan (Excellent).

Adapun penjelasan mengenai lima nilai budaya dari PT Bank Mandiri adalah

sebagai berikut:

Page 35: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

25

1. TRUST

Membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan

yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan.

2. INTEGRITY

Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta

menjunjung tinggi kode etik profesi.

3. PROFESIONALISM

Berkomitmen untuk bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik

dengan penuh tanggung jawab.

4. CUSTOMER FOCUS

Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling

menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan.

5. EXCELLENCE

Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan

nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terus – menerus.

Dari 5 Nilai Budaya tersebut dijabarkan menjadi 11 perilaku utama yang harus

dilaksanakan oleh seluruh Insan Bank Mandiri yaitu :

1. TRUST

a. Jujur, tulus, terbuka dan tidak sungkan memberdayakan potensi, tidaksilo.

b. Selalu bersinergi dan saling menghargai.

2. INTEGRITY

a. Disiplin, konsisten dan memenuhi komitmen.

b. Berfikir, berkata dan bertindak terpuji.

3. PROFESIONALISM

a. Handal, tangguh, bertanggung jawab, pembelajar dan percaya diri.

Page 36: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

26

b. Berjiwa intrapreneurship dan berani mengambil keputusan dengan risiko

yangterukur.

4. CUSTOMER FOCUS

a. Menggali kebutuhan dan keinginan pelanggan secara proaktif dan memberikan

total solusi.

b. Memberikan layanan yang terbaik dengan cepat, tepat, mudah, akurat dan

mengutamakan kepuasan pelanggan.

5. EXCELLENCE

a. Patriotis, memiliki mental juara dan berani melakukan terobosan.

b. Inovatif dalam menciptakan peluang untuk mencapai kinerja yang melampaui

ekspektasi.

c. Fokus dan disiplin mengeksekusi prioritas.

4.1.4 Ruang Lingkup Kegiatan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Sebagai salah satu lembaga perbankan yang ada di Indonesia. Bank Mandiri adalah

salah satu bank yang terbesar di Indonesia yang sudah melakukan penyaluran

produk dan jasa sampai ke Luar Negeri. Berikut produk dan jasa yang sudah

dilakukan dan yang akan dilakukan.

4.1.4.1 Kegiatan yang sudah dilakukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit usaha rakyat adalah program pemerintah yang disalurkan melalui Bank

Mandiri dengan plafon maksimal Rp 500 Juta bagi pelaku usaha produktif, kecil,

mikro, dan menengah. Program bantuan dari pemerintah berupa subsidi bunga

diimplementasikan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yakni sebuah program

pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Adapun kriteria utama penerima

pinjaman Bank Mandiri yakni tidak memiliki jenis pinjaman lain yang menjadi

program dari pemerintah. Melalui Bank Mandiri anda dapat mengajukan pinjaman

hingga maksimal Rp 500 juta dengan suku bunga 9% per tahun.

2. Mandiri KPR Multiguna

Page 37: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

27

Mandiri kpr multiguna adalah kredit dari Bank Mandiri yang diberikan kepada

perorangan untuk keperluan konsumtif dengan agunan berupa rumah tinggal/

apartemen/ ruko/ rukan yang dimiliki. Limit pinjaman sampai dengan 1 milyar,

dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 10 tahun.

3. Mandiri e-Money

Mandiri e-Money sebuah kartu nirsentuh, hadir dalam 3 (tiga) pilihan kartu yang

memudahkan transaksi harian anda. Transaksi lebih muda dan praktis, tidak perlu

membawa uang tunai. Saldo pada kartu tidak diberikan bunga, dan maksimal saldo

sebesar 1 juta. Kartu ini dapat digunakan untuk pembayaran tagihan rutin seperti

PLN, Telkom, Indovision, First media bahkan pada ruas tol, SPBU pertamina yang

berlogo Mandiri e-Money. Kartu perdana Mandiri e-Money bisa didapatkan di

Cabang Bank Mandiri, Merchant retail seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi,

Lawson, Circle-K, Hypermart, 7-Eleven dan Superindo.

4. Mandiri e-Cash

Mandiri e-Cash adalah uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan

teknologi aplikasi di handphone atau yang disebut sebagai uang tunai di

handphone, dimana yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan transaksi

perbankan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri.

Keunggulan dari produk ini terletak pada pengalaman social banking dan

merasakan kemudahannya dalam penggunaannya.

5. Program Lelang Mandiri Fiestapoin

Fiestapoin adalah program loyalti bank MandiriI dalam bentuk fitur produk dimana

atas setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan Mandiri kartu kredit

sebesar Rp 20.000 akan mendapatkan 1 (satu) fiestapoin dan berlaku kelipatannya.

Dalam jumlah tertentu, Fiestapoin yang telah terkumpul dapat ditukarkan dengan

berbagai hadiah menarik. Consumer Banking menyelenggarakan program undian

berhadiah Lelang Mandiri Fiestapoin secara rutin. Program ini dilakukan dengan

cara menukarkan fiestapoin Mandiri terhadap produk tertentu dengan limit yang

telah ditetapkan.

Page 38: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

28

6. Mandiri KPR

Mandiri KPR adalah kredit kepemilikan rumah dari bank Mandiri yang diberikan

kepada perseorangan untuk keperluan pembelian rumah tinggal/ apartemen/ ruko/

rukan yang dijual melalui developer atau non developer. Mandiri KPR memiliki

beragam fitur yang dapat dipilih sesuai kebutuhan yaitu Mandiri KPR Duo, KPR

Take Over, KPR Flexible, KPR Angsuran berjenjang. Suku bunga Mandiri KPR

juga sangat kompetitif yaitu 13,25% p.a (Floating).

7. Mandiri Kredit Tanpa Agunan

Kredit Tanpa Agunan atau yang lebih akrab disebut dengan KTA

Mandirimerupakan layanan pinjaman tanpa jaminan yang diberikan masyarakat.

Kredit tanpa agunan dari bank Mandiri sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis

mulai dari KTA Reguler, KTA Payroll, hingga KTA Mandiri Mitra karya.

8. Mandiri Kartu Kredit (KK)

Mandiri Kartu Kredit diterbitkan oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk dibawah lisensi

Visa dan Master Card yang berfungsi sebagai alat pembayaran transaksi

pembelanjaan atau penarikan tunai diseluruh Merchant berlogo Visa ATM serta

logo Master Card (Maestro/Cirrua).

4.1.4.2 Kegiatan yang sedang dilakukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

1. Mandiri On-Line

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah me-launching dan sedang mempublikasikan

suatu aplikasi yaitu Mandiri Online, yang dimana aplikasinya dapat diakses dengan

men download di playstore ataupun melalui web. Aplikasi ini menjadi inovasi

untuk mengganti M-Banking ataupun Internet Banking, dengan aplikasi tersebut

dapat lebih memudahkan nasabah untuk bertransaksi. Dan sistem yang lama tidak

akan dipergunakan lagi dalam beberapa bulan kedepannya.

2. Mandiri Kartu Kredit Pertamina

Page 39: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

29

Produk kartu kredit yang dipersembahkan khusus untuk nasabah yang memiliki

gaya hidup dan sangat peduli dengan kenyamanan berkendaraan dengan

menggunakan mobil serta untuk kebutuhan lainnya yang terkait dengan automotive

atau yang bersifat daily purchase. Benefit yang dapat dinikmati yaitu tidak biaya

tambahan saat menggunakan Mandiri kartu kredit Pertamina di seluruh SPBU

Pertamina di seluruh Indonesia. Selain itu, Pemegang kartu berhak atas

perlindungan Asuransi berupa pemberian santunan ke pemegang kartu utama

maksimal hingga Rp 1 milyar.

3. KPR Take Over

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk menggelar lagi promo KPR menarik yaitu KPR

Take Over yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah KPR BCA, Cimb Niaga, Permata,

Maybank, BNI dengan keuntungan antara lain bunga special 6,00% p.a eff.fixed 1

tahun pertama dan 6,75% p.a eff. fixed 2 tahun selanjutnya. Dapat bebas biaya

provisi dan biaya administrasi (Syarat dan Ketentuan berlaku).

4.2 Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.2.1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik dokumentasi yang

menggunakan data sekunder. Berdasarkan Laporan Keuangan PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk Periode 2014 – 2018 yang terdapat pada lampiran.

4.2.2. Pengolahan Data

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas dihitung dengan menggunakan rumus – rumus sebagai berikut:

a) Quick Ratio

Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan atau membayar kembali

simpanan para deposannya (pemilik simpanan, giro tabungan dan deposito) dengan

harta yang paling likuid yang dimilikinya. Untuk menghitung Quick Ratio harus

ditentukan Cash Assets dan Total Deposit yang dimiliki oleh bank.

Page 40: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

30

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑠 × 100%

Tabel 4. 1

Cash Assets

(Dalam Jutaan Rupiah)

Cash

Assets 2014 2015 2016 2017 2018

Kas 20.704.563 25.109.124 22.906.775 24.268.563 27.348.914

Giro

pada BI 50.598.840 56.314.316 52.484.974 50.188.118 59.852.761

Giro

pada

Bank

Lain

8.986.831 10.155.626 10.363.214 12.333.389 14.835.961

Total 80.290.234 91.579.066 85.754.963 86.790.070 102.037.636 Sumber: Data Diolah, 2019

Tabel 4. 2

Total Deposits

(Dalam Jutaan Rupiah)

Total

Deposits 2014 2015 2016 2017 2018

Giro 128.053.558 172.154.488 186.983.328 202.864.860 199.823.756

Tabungan 231.461.256 248.951.639 277.169.824 308.711.908 307.282.353

Deposito 223.934.097 201.226.204 237.907.078 238.007.214 258.902.784

Total 583.448.911 622.332.331 702.060.230 749.583.982 766.008.893 Sumber: Data Diolah, 2019

Maka berdasarkan rumus dan tabel di atas dapat dihitung Quick Ratio dari tahun

2014 sampai dengan Tahun 2018 sebagai berikut:

a. Quick Ratio Tahun 2014 = Rp.80.290.234

Rp.583.448.911 × 100% = 13,76%

b. Quick Ratio Tahun 2015 = Rp.91.579.066

Rp.622.332.331 × 100% = 14,71%

Page 41: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

31

c. Quick Ratio Tahun 2016 = Rp.85.754.963

Rp.702.060.230 × 100% = 12,21%

d. Quick Ratio Tahun 2017 = Rp.86.790.070

Rp.749.583.982 × 100% = 11,57%

e. Quick Ratio Tahun 2018 = Rp.102.037.636

Rp.766.008.893 × 100% = 13,32%

b) Banking Ratio

Banking Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas

bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit

yang dimiliki. Untuk menghitung Banking Ratio harus ditentukan terlebih dahulu

Total Loans dan Total Deposits. Rumus yang digunakan :

𝐵𝑎𝑛𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑠 × 100%

Tabel 4. 3

Total Loans

(Dalam Jutaan Rupiah)

Total

Loans

2014 2015 2016 2017 2018

Kredit

yang

Diberikan

Pihak

Berelasi 67.613.532 75.405.807 100.201.483 113.611.412 60.729.702

Pihak

Ketiga 455.488.285 511.269.630 549.121.470 598.426.453 638.827.486

Total 523.101.817 586.675.437 649.322.953 712.037.865 799.557.188 Sumber: Data Diolah, 2019

Total Deposits PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Tahun 2014 sampai dengan

Tahun 2018 dapat dilihat melalui Tabel 4.2. Maka berdasarkan rumus dan Tabel di

atas dapat dihitung Banking Ratio dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018

sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

32

a. Banking Ratio Tahun 2014 = Rp.523.101.817

Rp.583.448.911 × 100% = 89,65%

b. Banking Ratio Tahun 2015 = Rp.586.675.437

Rp.622.332.331 × 100% = 94,27%

c. Banking Ratio Tahun 2016 = Rp.649.322.953

Rp.702.060.230 × 100% = 92,48%

d. Banking Ratio Tahun 2017 = Rp.712.037.865

Rp.749.583.982 × 100% = 94,99%

e. Banking Ratio Tahun 2018 = Rp.79.557.188

Rp.766.008.893 × 100% = 104,37%

c) Cash Ratio

Cash Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang

dimiliki bank tersebut.

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝑆ℎ𝑜𝑟𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐵𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤𝑖𝑛𝑔 × 100%

Tabel 4. 4

Liquid Assets

(Dalam Jutaan Rupiah)

Liquid Assets 2014 2015 2016 2017 2018

Kas 20.704.563 25.109.124 22.906.775 24.268.563 27.348.914

Giro Pada BI 50.598.840 56.314.316 52.484.974 50.188.118 59.852.761

Total 71.303.403 81.423.440 75.391.749 74.456.681 87.201.675

Sumber: Data Diolah, 2019

Total Short Term Borrowing PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Tahun 2014

sampai dengan Tahun 2018 dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 4. 5

Short Term Borrowing

(Dalam Jutaan Rupiah)

Short Term

Borrowing 2014 2015 2016 2017 2018

Total

Deposits 583.448.911 622.332.331 702.060.230 749.583.982 766.008.893

Liabilities

Segera 1.156.366 1.156.327 1.569.911 2.838.567 3.843.194

Total 584.605.277 623.488.658 703.630.141 752.422.549 769.852.087

Page 43: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

33

Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan rumus dan tabel di atas dapat dihitung Cash Ratio dari tahun 2014

sampai dengan Tahun 2018 sebagai berikut:

a. Cash Ratio Tahun 2014 = Rp.71.303.403

Rp.584.605.277 × 100% = 12,19%

b. Cash Ratio Tahun 2015 = Rp.81.423.440

Rp.623.488.658 × 100% = 13,05%

c. Cash Ratio Tahun 2016 = Rp.75.391.749

Rp.703.630.141 × 100% = 10,71%

d. Cash Ratio Tahun 2017 = Rp.74.456.681

Rp.752.422.549 × 100% = 9,89%

e. Cash Ratio Tahun 2018 = Rp.87.201.675

Rp.769.852.087 × 100% = 11,32%

d) Loan to Assets Ratio

Loan to Assets Ratio atau Assets to Loan Ratio merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki

bank.

𝐿𝑜𝑎𝑛 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 × 100%

Tabel 4. 6

Total Assets

(Dalam Jutaan Rupiah)

Total

Assets 2014 2015 2016 2017 2018

Aktiva

Lancar 829.037.716 882.259.280 983.539.884 1.067.102.090 1.137.389.390

Aktiva

Tetap 8.928.856 9.761.688 35.663.290 36.618.753 38.442.696

Aktiva

Tidak

Berwujud

1.644.583 1.915.192 1.955.496 2.401.467 2.764.726

Aktiva

Lain - lain 11.239.398 11.292.727 11.557.238 15.014.218 18.657.655

Page 44: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

34

Aktiva

Pajak

Tangguhan

4.189.120 4.834.552 5.990.101 5.564.319 4.997.622

Total 855.039.6783 910.063.409 1.038.706.009 1.124.700.847 1.202.252.094

Sumber: Data Diolah, 2019

Total Loans PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Tahun 2014 sampai dengan

Tahun 2018 dapat dilihat melalui tabel 4.3. Maka berdasarkan rumus dan tabel

diatas dapat dihitung Loan to Assets Ratio dari tahun 2014 sampai dengan Tahun

2018 sebagai berikut:

a. Loan to Assets Ratio Tahun 2014 = Rp.523.101.817

Rp.855.039.673 × 100% = 61,17%

b. Loan to Assets Ratio Tahun 2015 = Rp.586.675.437

Rp.910.063.409 × 100% = 52,16%

c. Loan to Assets Ratio Tahun 2016 = 𝑅𝑝.649.322.953

𝑅𝑝.1.038.706.009 × 100% = 62,51%

d. Loan to Assets Ratio Tahun 2017 = Rp.712.037.865

Rp.1.124.700.847 × 100% = 63,30%

e. Loan to Assets Ratio Tahun 2018 = Rp.799.557.188

Rp.1.202.252.094 × 100% = 66,50%

e) Investing Policy Ratio

Investing Policy Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan

cara melikuidasi surat–surat berharga yang dimilikinya. Untuk menghitung

Investing Policy Ratio harus menentukan terlebih dahulu Securities dan Total

Deposits. Rumus untuk mencari Investing Policy Ratio adalah sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑜𝑙𝑖𝑐𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑠 × 100%

Tabel 4. 7

Total Securities

Page 45: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

35

(Dalam Jutaan Rupiah)

Securities 2014 2015 2016 2017 2018

Efek –

Efek

Jumlah

Bersih

40.465.158 43.641.564 56.551.643 59.638.323 63.835.900

Obligasi

Pemerintah

Jumlah

Bersih

86.153.906 103.869.361 98.933.278 103.411.188 114.284.518

Tagihan

Atas Efek

– Efek

Yang

Dibeli

Dengan

Janji

Dijual

Kembali

19.786.745 676.900 5.054.488 2.629.315 2.097.629

Total 146.405.809 148.187.825 160.539.409 165.678.826 180.218.047 Sumber: Data Diolah, 2019

Total Deposits PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Tahun 2014 sampai dengan

Tahun 2018 dapat dilihat melalui Tabel 4.2. Maka berdasarkan rumus dan tabel

diatas dapat dihitung Investing Policy Ratio dari tahun 2014 sampai dengan Tahun

2018 sebagai berikut:

a. Investing Policy Ratio Tahun 2014 = Rp.146.405.809

Rp.583.448.911 × 100% = 25,09%

b. Investing Policy Ratio Tahun 2015 = Rp.148.187.825

Rp.622.332.331 × 100% = 23,81%

c. Investing Policy Ratio Tahun 2016 = Rp.160.539.409

Rp.702.060.230 × 100% = 22,86%

d. Investing Policy Ratio Tahun 2017 = Rp.165.678.826

Rp.749.583.982 × 100% = 22,10%

e. Investing Policy Ratio Tahun 2018 = Rp.180.218.047

Rp.766.008.893 × 100% = 23,52%

2. Rasio Solvabilitas

Page 46: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

36

Rasio Solvabilitas dihitung dengan menggunakan rumus – rumus sebagai berikut:

a) Capital Ratio

Capital Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan dan

cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama risiko terjadi

karena bunga gagal ditagih. Rumus mencari Capital Ratio adalah sebagai berikut:

𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 + 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐿𝑜𝑎𝑛 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠 𝑥 100%

Tabel 4. 8

Equity Capital

(Dalam Jutaan Rupiah)

Equity Capital 2014 2015 2016 2017 2018

Total Ekuitas 104.844.562 119.491.841 153.369.723 170.006.132 184.960.305

Sumber: Data Diolah, 2019

Tabel 4. 9

Reserve for Loan Losses

(Dalam Jutaan Rupiah)

Reserve for

Loan Losses 2014 2015 2016 2017 2018

Cadangan

kerugian

penurunan

nilai kredit

17.706.947 22.281.842 32.616.760 33.745.345 31.796.093

Sumber: Data Diolah, 2019

Maka berdasarkan rumus dan tabel di atas dapat dihitung Capital Ratio dari Tahun

2014 sampai dengan Tahun 2018 sebagai berikut:

a. Capital Ratio Tahun 2014 = 𝑅𝑝.104.844.562 + 17.706.947

523.101.817 × 100% = 23,42%

b. Capital Ratio Tahun 2015 = 𝑅𝑝.119.491.841 + 22.281.842

586.675.437 × 100% = 24,16%

c. Capital Ratio Tahun 2016 = 𝑅𝑝.153.369.723 + 32.616.760

649.322.953 × 100% = 28,64%

d. Capital Ratio Tahun 2017 = 𝑅𝑝.170.006.132 + 33.745.345

712.037.865 × 100% = 28,61%

e. Capital Ratio Tahun 2018 = 𝑅𝑝.184.960.305+ 31.796.093

799.557.188 × 100% = 27,10%

Page 47: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

37

b) Primary Ratio

Primary Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah

permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi

dalam totas aset masuk dapat ditutupi oleh capital equity.

𝑃𝑟𝑖𝑚𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 × 100%

Equity Capital dari tahun 2014 sampai dengan 2018 dapat dilihat pada Tabel 4.8

dan Total Assets dapat dilihat pada Tabel 4.6. Berdasarkan rumus dan tabel di atas

maka dapat dihitung Primary Ratio tahun 2014 sampai dengan 2018 sebagai

berikut:

a. Primary Ratio Tahun 2014 = Rp.104.844.562

Rp.855.039.673 × 100% = 12,26%

b. Primary Ratio Tahun 2015 = Rp.119.491.841

Rp.910.063.409 × 100% = 13,13%

c. Primary Ratio Tahun 2016 = Rp.153.369.723

Rp.1.038.706.009 × 100% = 14,76%

d. Primary Ratio Tahun 2017 = Rp.170.006.132

Rp.1.124.700.847 × 100% = 15,11%

e. Primary Ratio Tahun 2018 = Rp.184.960.305

Rp.1.202.252.094 × 100% = 15,38%

c) Capital Adequacy Ratio

Capital Adequacy Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

permodalan untuk menutup kemungkinan kerugian atas kredit yang diberikan

beserta kerugian pada investasi surat-surat berharga. Rumus ini ada 3 model yaitu:

1) Capital Adequacy Ratio 1 (CAR 1)

𝐶𝐴𝑅 1 = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 − 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑡𝑒𝑑 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐼𝑛 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠 & 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑥 100%

Tabel 4. 3

Page 48: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

38

Estimated Risk in Loans & Securities

(Dalam Jutaan Rupiah)

Estimated Risk

in Loans &

Securities

2014 2015 2016 2017 2018

Cadangan

Kerugian

Penurunan Nilai

Kredit

17.706.947 22.281.842 32.616.760 33.745.345 31.796.093

Cadangan

Kerugian

Penurunan Nilai

Surat Berharga

386.000 661.971 270.836 78.271 296.776

Total 18.092.947 22.943.813 32.887.596 33.823.616 32.092.869

Sumber: Data Diolah, 2019

Total Equity Capital PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Tahun 2014 sampai

dengan Tahun 2018 dapat dilihat melalui Tabel 4.8 dan Fixed Assets dapat dilihat

pada tabel 4.6. Maka berdasarkan rumus dan tabel di atas dapat dihitung Capital

Adequacy Ratio 1 (CAR 1) dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 sebagai

berikut:

a. CAR 1 Tahun 2014 = 𝑅𝑝.104.844.562 − 15.487.052

18.092.947 × 100% = 493,88%

b. CAR 1 Tahun 2015 = 𝑅𝑝.119.491.841 − 17.470.126

22.943.813 × 100% = 444,65%

c. CAR 1 Tahun 2016 = 𝑅𝑝.153.369.723 − 44.736.920

32.887.596 × 100% = 330,31%

d. CAR 1 Tahun 2017 = 𝑅𝑝.170.006.132 − 46.991.375

33.823.616 × 100% = 363,69%

e. CAR 1 Tahun 2018 = 𝑅𝑝.184.960.305 −50.075.628

32.092.869 × 100% = 420,29%

2) Capital Adequacy Ratio 2 (CAR 2)

𝐶𝐴𝑅 2 = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 − 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠 + 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑥 100%

Total Equity Capital pada Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 dapat dilihat

melalui Tabel 4.8 Total Fixed Assets (Aset Tetap) pada Tahun 2014 sampai dengan

Tahun 2018 dapat dilihat melalui Tabel 4.6, total Securities dapat dilihat melalui

Page 49: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

39

Tabel 4.7 dan total Loan dapat dilihat melalui Tabel 4.3. Maka berdasarkan rumus

dan tabel di atas dapat dihitung Capital Adequacy Ratio 2 (CAR 2) dari Tahun 2014

sampai dengan Tahun 2018 sebagai berikut:

a. CAR 2 Tahun 2014 = 𝑅𝑝.104.844.562 − 15.487.052

523.101.817 + 146.405.809 × 100% = 13,34%

b. CAR 2 Tahun 2015 =Rp. 119.491.841 − 17.470.126

586.675.437 + 148.187.825 × 100% = 13,88%

c. CAR 2 Tahun 2016 = 𝑅𝑝.153.369.723 − 44.736.920

649.322.953 + 160.539.409 × 100% = 13,41%

d. CAR 2 Tahun 2017 =Rp. 170.006.132 − 46.991.375

712.037.865 + 165.678.826 × 100% = 14,01%

e. CAR 2 Tahun 2018 =Rp. 184.960.305 −50.075.628

799.557.188 + 180.218.047 × 100% = 13,76

3) Capital Adequacy Ratio 3 (CAR 3)

CAR 3 = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠 + 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑥 100%

Total Equity Capital pada Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 dapat dilihat

melalui Tabel 4.8, total Securities dapat dilihat melalui Tabel 4.7 dan total Loan

pada Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 dapat dilihat melalui Tabel 4.3. Maka

berdasarkan rumus dan tabel di atas dapat dihitung Capital Adequacy Ratio 3 (CAR

3) dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 sebagai berikut:

a. CAR 3 Tahun 2014 = 𝑅𝑝.104.844.562

523.101.817 + 146.405.809 × 100% = 15,65%

b. CAR 3 Tahun 2015 = 𝑅𝑝.119.491.841

586.675.437 + 148.187.825 × 100% = 16,26%

c. CAR 3 Tahun 2016 = Rp.153.369.723

649.322.953 + 160.539.409 × 100% = 18,93%

d. CAR 3 Tahun 2017 =Rp. 170.006.132

712.037.865 + 165.678.826 × 100% = 19,36%

e. CAR 3 Tahun 2018 =Rp. 184.960.305

799.557.188 + 180.218.047 × 100% = 18,87%

Berdasarkan dari perhitungan di atas maka perkembangan rasio likuiditas dan rasio

solvabilitas pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2014-2018 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Page 50: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

40

Tabel 4. 11

Rasio Likuiditas

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Rasio 2014 2015 2016 2017 2018 Rata -

rata

Quick

Ratio 13,76% 14,71% 12,21% 11,57% 13,32% 13,11%

Banking

Ratio 89,65% 94,27% 92,48% 94,99% 104,37% 95,15%

Cash

Ratio 12,19% 13,05% 10,71% 9,89% 11,32% 11,43%

Loan to

Assets

Ratio 61,17% 52,16% 62,51% 63,30% 66,50% 61,12%

Investing

Policy

Ratio 25,09% 23,81% 22,86% 22,10% 23,52% 23,47%

Sumber: Data Diolah, 2019

Tabel 4. 12

Rasio Solvabilitas

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Rasio 2014 2015 2016 2017 2018 Rata -

rata

Capital

Ratio 23,42% 24,16% 28,64% 28,61% 27,10% 26,38%

Primary

Ratio 12,26% 13,13% 14,76% 15,11% 15,38% 14,12%

Capital

Adequancy

Ratio 1 493,88% 444,65% 330,31% 363,69% 420,29% 410,564%

Capital

Adequancy

Ratio 2 13,34% 13,88% 13,41& 14,01% 13,76% 13,68%

Capital

Adequancy

Ratio 3

15,65% 16,26% 18,93% 19,36% 18,87% 17,81%

Sumber: Data Diolah, 2019

Page 51: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

41

4.3 Pembahasan

Berdasarkan dari pengolahan dan perhitungan data di atas maka dapat dijelaskan

hasil analasis rasio likuiditas dan rasio solvabilitas pada PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk pada tahun 2014 sampai 2018 sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

a. Quick Ratio

Gambar 4.1

Perkembangan Quick Ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Quick Ratio PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun 2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 persentase Quick Ratio mengalami peningkatan

dari 13,76% menjadi 14,71%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan cash assets

dari Rp.80.290.234 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.91.579.066 (dalam jutaan

rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.583.448.911 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.622.332.331 (dalam jutaan rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 persentase Quick Ratio mengalami penurunan

dari 14,71% menjadi 12,21%. Hal ini disebabkan oleh penurunan cash assets

dari Rp.91.579.066 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.85.754.963 (dalam jutaan

rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.622.332.331 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.702.060.230 (dalam jutaan rupiah).

13.76%14.71%

12.21%11.57%

13.32%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

16.00%

18.00%

2014 2015 2016 2017 2018

Quick Ratio

Quick Ratio

Page 52: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

42

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 persentase Quick Ratio mengalami penurunan

dari 12,21% menjadi 11,57%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan cash assets

dari Rp.85.754.963 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.86.790.070 (dalam jutaan

rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.702.060.230 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.749.583.982 (dalam jutaan rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 persentase Quick Ratio mengalami peningkatan

dari 11,57% menjadi 13,32%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan cash assets

dari Rp.86.790.070 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.102.037.636 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.749.583.982 (dalam

jutaan rupiah) menjadi Rp.766.008.893 (dalam jutaan rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai quick ratio yang dimiliki setiap tahunnya, dapat

dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan dan penurunan yang

berfluktuasi. Melalui perkembangan diatas juga dapat dilihat bahwa nilai quick

ratio mencapai standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu

nilai quick ratio memiliki standar nilai diatas 8% maka Bank Mandiri dinyatakan

sehat, hal ini ditinjau dengan nilai quick ratio yang ada pada setiap tahunnya.

b. Banking Ratio

Gambar 4.2

Perkembangan Banking Ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018

Sumber: Data Diolah, 2019

89.65%94.27% 92.48% 94.99%

104.37%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

2014 2015 2016 2017 2018

Banking Ratio

Banking Ratio

Page 53: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

43

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Banking Ratio PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun 2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 persentase Banking Ratio mengalami

peningkatan dari 89,65% menjadi 94,27%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

pada total loan dari Rp.523.101.817 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.586.675.437 (dalam jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari

Rp.583.448.911 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.622.332.331 (dalam jutaan

rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 persentase Banking Ratio mengalami penurunan

dari 94,27% menjadi 92,48%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pada total

loan dari Rp.586.675.437 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.649.322.953

(dalam jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.622.332.331

(dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.702.060.230 (dalam jutaan rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 persentase Banking Ratio mengalami

peningkatan dari 92,48% menjadi 94,99%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

pada total loan dari Rp.649.322.953 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.712.037.865 (dalam jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari

Rp.702.060.230 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.749.583.982 (dalam jutaan

rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 persentase Banking Ratio mengalami

peningkatan dari 94,99% menjadi 104,37%. Hal ini disebabkan oleh

peningkatan pada total loan dari Rp.712.037.865 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.799.557.188 (dalam jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari

Rp.749.583.982 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.766.008.893(dalam jutaan

rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai banking ratio yang dimiliki setiap tahunnya, dapat

dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan dan penurunan yang

berfluktuasi. Melalui perkembangan di atas juga dapat dilihat bahwa nilai banking

ratio telah memenuhi standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,

yaitu nilai banking ratio memiliki tingkat kesehatan bank diatas 78% maka Bank

Mandiri dinyatakan sehat, hal ini ditinjau dengan nilai banking ratio yang ada pada

setiap tahunnya.

Page 54: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

44

c. Cash Ratio

Gambar 4.3

Perkembangan Cash Ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Cash Ratio PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun 2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 persentase Cash Ratio mengalami peningkatan

dari 12,19% menjadi 13,05%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan liquid assets

sebesar Rp.71.303.403 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.81.423.440 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan short term borrowing sebesar Rp.584.605.277

(dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.623.488.658 (dalam jutaan rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 persentase Cash Ratio mengalami penurunan

dari 13,05% menjadi 10,71%. Hal ini disebabkan oleh penurunan liquid assets

sebesar Rp.81.423.440 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.75.391.749 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan short term borrowing sebesar Rp.623.488.658

(dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.703.630.141 (dalam jutaan rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 persentase Cash Ratio mengalami penurunan

dari 10,71% menjadi 9,89%. Hal ini disebabkan oleh penurunan liquid assets

sebesar Rp.75.391.749 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.74.456.681 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan short term borrowing sebesar Rp.703.630.141

(dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.752.422.549 (dalam jutaan rupiah).

12.19%13.05%

10.71%9.89%

11.32%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

16.00%

2014 2015 2016 2017 2018

Cash Ratio

Cash Ratio

Page 55: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

45

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 persentase Cash Ratio mengalami peningkatan

dari 9,89% menjadi 11,32%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan liquid assets

sebesar Rp.74.456.681 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.87.201.675 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan short term borrowing sebesar Rp.752.422.549

(dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.769.852.087 (dalam jutaan rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai cash ratio yang dimiliki setiap tahunnya, dapat

dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan dan penurunan yang

berfluktuasi. Melalui perkembangan diatas juga dapat dilihat bahwa nilai cash ratio

telah melampaui batas standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia, yaitu nilai cash ratio memiliki tingkat kesehatan bank sebesar 3% maka

Bank Mandiri dinyatakan kurang sehat, hal ini ditinjau dengan nilai cash ratio yang

ada pada setiap tahunnya.

d. Loan to Assets Ratio

Gambar 4.4

Perkembangan Loan to Assets Ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Loan to Assets Ratio PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun

2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 Loan to Assets Ratio mengalami penurunan dari

61,17% menjadi 52,16%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pada total loan

61.17%

52.16%

62.51% 63.30% 66.50%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

2014 2015 2016 2017 2018

Loan to Assets Ratio

LAR

Page 56: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

46

dari Rp.523.101.817 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.586.675.437 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan jumlah total assets yaitu dari Rp.855.039.673

(dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.910.063.409 (dalam jutaan rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 Loan to Assets Ratio mengalami peningkatan

dari 52,16% menjadi 62,51%. Hal ini disebabkan oleh penurunan pada total

loan dari Rp.586.675.437 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.649.322.953

(dalam jutaan rupiah) dan peningkatan jumlah total assets yaitu dari

Rp.910.063.409 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.1.038.706.009 (dalam jutaan

rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 Loan to Assets Ratio mengalami peningkatan

dari 62,51% menjadi 63,30%. Hal ini disebabkan oleh oleh peningkatan pada

total loan dari Rp.649.322.953 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.712.037.865

(dalam jutaan rupiah) dan peningkatan jumlah total assets yaitu dari

Rp.1.038.706.009 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.1.124.700.847 (dalam

jutaan rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 Loan to Assets Ratio mengalami peningkatan

dari 63,30% menjadi 66,50%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pada total

loan dari Rp.712.037.865 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.799.557.188

(dalam jutaan rupiah) dan peningkatan jumlah total assets yaitu dari

Rp.1.124.700.847 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.1.202.252.094 (dalam

jutaan rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai loan to assets ratio yang dimiliki setiap tahunnya,

dapat dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan dan penurunan yang

berfluktuasi. Melalui perkembangan diatas juga dapat dilihat bahwa nilai loan to

assets ratio batas standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,

yaitu nilai loan to assets ratio memiliki tingkat kesehatan bank diatas 20% maka

Bank Mandiri dinyatakan sehat, hal ini ditinjau dengan nilai loan to assets ratio

yang ada pada setiap tahunnya.

e. Investing Policy Ratio

Page 57: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

47

Gambar 4.5

Perkembangan Investing Policy Ratio PT Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Investing Policy Ratio PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun

2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 Investing Policy Ratio mengalami penurunan

dari 25,09% menjadi 23,81%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan securities

dari Rp.146.405.809 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.148.187.825 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.583.448.911 (dalam

jutaan rupiah) menjadi Rp.622.332.331 (dalam jutaan rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 Investing Policy Ratio mengalami penurunan

dari 23,81% menjadi 22,86%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan securities

dari Rp.148.187.825 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.160.539.409 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.622.332.331 (dalam

jutaan rupiah) menjadi Rp.702.060.230 (dalam jutaan rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 Investing Policy Ratio mengalami penurunan

dari 22,86% menjadi 22,10%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan securities

dari Rp.160.539.409 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.165.678.826 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.702.060.230 (dalam

jutaan rupiah) menjadi Rp.749.583.982 (dalam jutaan rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 Investing Policy Ratio mengalami peningkatan

dari 22,10% menjadi 23,52%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan securities

25.09%

23.81%

22.86%

22.10%

23.52%

19.00%

20.00%

21.00%

22.00%

23.00%

24.00%

25.00%

26.00%

2014 2015 2016 2017 2018

Investing Policy Ratio

Investing Policy Ratio

Page 58: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

48

dari Rp.165.678.826 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.180.218.047 (dalam

jutaan rupiah) dan peningkatan total deposits dari Rp.749.583.982 (dalam

jutaan rupiah) menjadi Rp.766.008.893 (dalam jutaan rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai investing policy ratio yang dimiliki setiap

tahunnya, dapat dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan dan

penurunan yang berfluktuasi. Melalui perkembangan diatas juga dapat dilihat

bahwa nilai investing policy ratio batas standar kesehatan bank yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia, yaitu nilai investing policy ratio memiliki standar nilai diatas

5% maka Bank Mandiri dinyatakan sehat, hal ini ditinjau dengan nilai loan to assets

ratio yang ada pada setiap tahunnya.

2. Rasio Solvabilitas

a. Primary Ratio

Gambar 4.6

Perkembangan Primary Ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Primary Ratio PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun 2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 Primary Ratio mengalami peningkatan dari

12,26% menjadi 13,13%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah equity

capital yaitu dari Rp.104.844.562 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah) dan peningkatan jumlah total assets yaitu

12.26%13.13%

14.76% 15.11% 15.38%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

2014 2015 2016 2017 2018

Primary Ratio

Primary Ratio

Page 59: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

49

dari Rp.855.039.673 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.910.063.409 (dalam

jutaan rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 Primary Ratio mengalami peningkatan dari

13,13% menjadi 14,76%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah equity

capital yaitu dari Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah) dan peningkatan jumlah total assets yaitu

dari Rp.910.063.409 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.1.038.706.009 (dalam

jutaan rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 Primary Ratio mengalami 14,76% menjadi

15,11%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah equity capital yaitu dari

Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.170.006.132 (dalam jutaan

rupiah) dan peningkatan jumlah total assets yaitu dari Rp.1.038.706.009 (dalam

jutaan rupiah) menjadi Rp.1.124.700.847 (dalam jutaan rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 Primary Ratio mengalami peningkatan dari

14,76% menjadi 15,11%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah equity

capital yaitu dari Rp.170.006.132 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.184.960.305 (dalam jutaan rupiah) dan peningkatan jumlah total assets yaitu

dari Rp.1.124.700.847 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.1.202.252.094 (dalam

jutaan rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai primary ratio yang dimiliki setiap tahunnya, dapat

dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Melalui

perkembangan di atas juga dapat dilihat bahwa nilai primary ratio telah memenuhi

batas standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu nilai

primary ratio memiliki standar nilai diatas 3% maka Bank Mandiri dinyatakan

sehat, hal ini ditinjau dengan nilai primary ratio yang ada pada setiap tahunnya.

b. Capital Ratio

Page 60: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

50

Gambar 4.7

Perkembangan Capital Ratio PT Bank XXX (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Capital Ratio PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun 2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 Capital Ratio mengalami peningkatan dari

23,31% menjadi 24,16%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan equity capital

dari Rp.104.844.562 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.119.491.841 (dalam

jutaan rupiah), peningkatan pada reserve for loan losses dari Rp.17.706.947

(dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.22.281.842 (dalam jutaan rupiah), dan

peningkatan pada total loan dari Rp.523.101.817 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.586.675.437 (dalam jutaan rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 Capital Ratio mengalami peningkatan dari

24,16% menjadi 28,64%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan equity

capitaldari Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.153.369.723

(dalam jutaan rupiah), peningkatan pada reserve for loan losses dari

Rp.22.281.842 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.32.616.760 (dalam jutaan

rupiah), dan peningkatan pada total loan dari Rp.586.675.437 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.649.322.953 (dalam jutaan rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 Capital Ratio mengalami penurunan dari

28,64% menjadi 28,61%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan equity

capitaldari Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.170.006.132

23.31% 24.16%

28.64% 28.61%27.10%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

2014 2015 2016 2017 2018

Capital Ratio

Page 61: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

51

(dalam jutaan rupiah), peningkatan pada reserve for loan losses dari

Rp.32.616.760 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.33.745.345 (dalam jutaan

rupiah), dan peningkatan pada total loan dari Rp.649.322.953 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.712.037.865 (dalam jutaan rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 Capital Ratio mengalami penurunan dari

28,61% menjadi 27,10%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan equity

capitaldari Rp.170.006.132 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.184.960.305

(dalam jutaan rupiah), penurunan pada reserve for loan losses dari Rp.

33.745.345 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.31.796.093 (dalam jutaan

rupiah), dan penurunan pada total loan dari Rp.712.037.865 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.799.557.188 (dalam jutaan rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai capital ratio yang dimiliki setiap tahunnya, dapat

dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Melalui

perkembangan di atas juga dapat dilihat bahwa nilai capital ratio telah memenuhi

batas standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu nilai

capital ratio memiliki standar nilai diatas 10% maka Bank Mandiri dinyatakan

sehat, hal ini ditinjau dengan nilai capital ratio yang ada pada setiap.

c. Capital Adequacy Ratio (CAR)

1. CAR 1

Gambar 4.8

Perkembangan CAR 1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

493.88%444.65%

330.31%363.69%

420.29%

0.00%

100.00%

200.00%

300.00%

400.00%

500.00%

600.00%

2014 2015 2016 2017 2018

CAR 1

Page 62: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

52

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Capital Adequacy Ratio 1 PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun

2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 Capital Adequacy Ratio 1 mengalami

penurunan dari 493,88% menjadi 444,65%. Hal ini disebabkan oleh

peningkatan equity capital dari Rp.104.844.562 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah), peningkatan fixed assets yaitu dari

Rp.15.487.052 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.17.470.126 (dalam jutaan

rupiah), dan peningkatan estimated risk in loans and securities yaitu dari

Rp.18.092.947 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.22.943.813 (dalam jutaan

rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 Capital Adequacy Ratio 1 mengalami

penurunan dari 444,65% menjadi 330,31%. Hal ini disebabkan oleh

peningkatan equity capital dari Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah), peningkatan fixed assets yaitu dari

Rp.17.470.126 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.44.736.920 (dalam jutaan

rupiah), dan peningkatan estimated risk in loans and securities yaitu dari

Rp.22.943.813 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.32.887.596 (dalam jutaan

rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 Capital Adequacy Ratio 1 mengalami

peningkatan dari 330,31% menjadi 363,69%. Hal ini disebabkan oleh

peningkatan equity capital dari Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.170.006.132 (dalam jutaan rupiah), peningkatan fixed assets yaitu dari Rp.

44.736.920 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.46.991.375 (dalam jutaan

rupiah), dan peningkatan estimated risk in loans and securities yaitu dari

Rp.32.887.596 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.33.823.616 (dalam jutaan

rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 Capital Adequacy Ratio 1 mengalami

peningkatan dari 363,69% menjadi 420,29%. Hal ini disebabkan oleh

peningkatan equity capital dari Rp. 170.006.132 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.184.960.305 (dalam jutaan rupiah), peningkatan fixed assets yaitu dari Rp.

46.991.375 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp. 50.075.628 (dalam jutaan

Page 63: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

53

rupiah), dan peningkatan estimated risk in loans and securities yaitu dari

Rp.33.823.616 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.33.092.869 (dalam jutaan

rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai CAR 1 yang dimiliki setiap tahunnya, dapat

dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Melalui

perkembangan di atas juga dapat dilihat bahwa nilai CAR 2 telah melampaui batas

standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu nilai CAR

memiliki standar nilai sebesar 8% maka Bank Mandiri dinyatakan kurang sehat, hal

ini ditinjau dengan nilai CAR 2 yang ada pada setiap tahunnya.

2. CAR 2

Gambar 4.9

Perkembangan CAR 2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Capital Adequacy Ratio 2 PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun

2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 Capital Adequacy Ratio 2 mengalami

peningkatan dari 13,34% menjadi 13,88%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

equity capital dari Rp.104.844.562 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah), peningkatan fixed assets yaitu dari

Rp.15.487.052 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.17.470.126 (dalam jutaan

rupiah), peningkatan pada total loan dari Rp.523.101.817 (dalam jutaan rupiah)

menjadi Rp.586.675.437 (dalam jutaan rupiah), dan peningkatan pada securities

13.34%

13.88%

13.41%

14.01%

13.76%

12.60%

12.80%

13.00%

13.20%

13.40%

13.60%

13.80%

14.00%

14.20%

14.40%

2014 2015 2016 2017 2018

CAR 2

Page 64: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

54

dari Rp.146.405.809 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.148.187.825 (dalam

jutaan rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 Capital Adequacy Ratio 2 mengalami

penurunan dari 13,88% menjadi 13,41%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

equity capital dari Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah), peningkatan fixed assets yaitu dari

Rp.17.470.126 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.44.736.920 (dalam jutaan

rupiah), peningkatan pada total loan dari Rp.586.675.437 (dalam jutaan rupiah)

menjadi Rp.649.322.953 (dalam jutaan rupiah), dan peningkatan pada securities

dari Rp. 148.187.825 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.160.539.409 (dalam

jutaan rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 Capital Adequacy Ratio 2 mengalami

peningkatan dari 13,41% menjadi 14,01%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

equity capital dari Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.170.006.132 (dalam jutaan rupiah), peningkatan fixed assets yaitu dari Rp.

44.736.920 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.46.991.375 (dalam jutaan

rupiah), peningkatan pada total loan dari Rp.649.322.953 (dalam jutaan rupiah)

menjadi Rp.712.037.865 (dalam jutaan rupiah), dan peningkatan pada securities

dari Rp.160.539.409 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.165.678.826 (dalam

jutaan rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 Capital Adequacy Ratio 2 mengalami

peningkatan dari 14,01% menjadi 27,03%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

equity capital dari Rp. 170.006.132 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.184.960.305 (dalam jutaan rupiah), peningkatan fixed assets yaitu dari Rp.

46.991.375 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp. 50.075.628 (dalam jutaan

rupiah), penurunan pada total loan dari Rp.712.037.865 (dalam jutaan rupiah)

menjadi Rp.799.557.188 (dalam jutaan rupiah), dan peningkatan pada securities

dari Rp. 165.678.826 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.180.218.047 (dalam

jutaan rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai CAR 2 yang dimiliki setiap tahunnya, dapat

dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Melalui

perkembangan di atas juga dapat dilihat bahwa nilai CAR 2 telah melampaui batas

Page 65: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

55

standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu nilai CAR

memiliki standar nilai sebesar 8% maka Bank Mandiri dinyatakan kurang sehat, hal

ini ditinjau dengan nilai CAR 2 yang ada pada setiap tahunnya.

3. CAR 3

Gambar 4.10

Perkembangan CAR3 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Periode 2014 s.d. 2018 Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Capital Adequacy Ratio 3 PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya yaitu dari tahun

2014-2018.

1. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 Capital Adequacy Ratio 3 mengalami

peningkatan dari 15,65% menjadi 16,26%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

equity capital dari Rp.104.844.562 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah), peningkatan pada total loan dari

Rp.523.101.817 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.586.675.437 (dalam jutaan

rupiah), dan peningkatan pada securities dari Rp.146.405.809 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.148.187.825 (dalam jutaan rupiah).

2. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 Capital Adequacy Ratio 3 mengalami

peningkatan dari 16,26% menjadi 18,93%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

equity capital dari Rp.119.491.841 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah), peningkatan pada total loan dari

Rp.586.675.437 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.649.322.953 (dalam jutaan

15.65% 16.26%

18.93% 19.36% 18.87%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

2014 2015 2016 2017 2018

CAR 3

Page 66: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

56

rupiah), dan peningkatan pada securities dari Rp. 148.187.825 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.160.539.409 (dalam jutaan rupiah).

3. Pada tahun 2016 ke tahun 2017 Capital Adequacy Ratio 3 mengalami

peningkatan dari 18,93% menjadi 19,36%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

equity capital dari Rp.153.369.723 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.170.006.132 (dalam jutaan rupiah), peningkatan pada total loan dari

Rp.649.322.953 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp.712.037.865 (dalam jutaan

rupiah), dan peningkatan pada securities dari Rp.160.539.409 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.165.678.826 (dalam jutaan rupiah).

4. Pada tahun 2017 ke tahun 2018 Capital Adequacy Ratio 3 mengalami

peningkatan dari 19,36% menjadi 37,06%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

equity capital dari Rp. 170.006.132 (dalam jutaan rupiah) menjadi

Rp.184.960.305 (dalam jutaan rupiah), penurunan pada total loan dari

Rp.712.037.865 (dalam jutaan rupiah) menjadi Rp. 799.557.188 (dalam jutaan

rupiah), dan peningkatan pada securities dari Rp. 165.678.826 (dalam jutaan

rupiah) menjadi Rp.180.218.047 (dalam jutaan rupiah).

Berdasarkan perkembangan nilai CAR 3 yang dimiliki setiap tahunnya, dapat

dilihat bahwa Bank Mandiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Melalui

perkembangan di atas juga dapat dilihat bahwa nilai CAR 2 telah melampaui batas

standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu nilai CAR

memiliki standar nilai sebesar 8% maka Bank Mandiri dinyatakan kurang sehat, hal

ini ditinjau dengan nilai CAR 2 yang ada pada setiap tahunnya.

Page 67: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

57

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan terhadap rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, rasio profitabilitas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat rasio likuiditas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2014-2018

dengan nilai rata–rata quick ratio sebesar 13,11%, banking ratio sebesar

95,15%, cash ratio sebesar 11,43%, dan loan to assets ratio sebesar 61,12%,

investing policy ratio sebesar 23,47%. Dilihat dari quick ratio, banking ratio,

loan to asset ratio, dan investing policy ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

periode 2014-2018 dinyatakan sehat. Dilihat dari cash ratio PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk periode 2014-2018 dinyatakan kurang sehat.

2. Tingkat rasio solvabilitas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2014-2018

dengan nilai rata–rata capital ratio sebesar 26,38%, primary ratio sebesar

14,12%, capital adequancy ratio 1 sebesar 410,564%, capital adequancy ratio

2 sebesar 13,68%, capital adequancy ratio 3 sebesar 17,81%. Dilihat dari

capital ratio dan primary ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2014-

2018 dinyatakan sehat, Dilihat dari capital adequancy ratio 1, capital

adequancy ratio 2, capital adequancy ratio 3 dinyatakan kurang sehat.

5.2 Saran

Dilihat dari rasio likuiditas, maka saran yang dapat diberikan yaitu PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk diupayakan untuk dapat mempertahankan kondisi bank yang

dalam keadaan likuid dengan cara memanfaatkan kelebihan dana dengan

menempatkan pada bidang – bidang yang menguntungkan. penurunan yang terjadi

pada setiap tahun dari beberapa rasio. Jika dilihat dari rasio solvabilitas, maka saran

yang dapat diberikan yaitu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk diupayakan untuk dapat

meningkatkan kinerjanya.

Page 68: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Safri. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

______. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

______. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Riyanto, Bambang. 2012. Dasar-Dasar Pembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Yuliza, Arma. 2017. “Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Dalam Menilai

Kinerja Keuangan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk”

Herawati. 2014. “Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk dan Entitas Anak”. Skripsi. Universitas Prof DR

Hazairin SH, Bengkulu.

https://www.bankmandiri.co.id/web/ir/annual-reports, diakses pada tanggal 23 Juli

2019.

www.bankmandiri.co.id, diakses pada tanggal 23 Juli 2019.

www.ojk.go.id, diakses pada tanggal 23 Juli 2019.

Lampiran 1

Page 69: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 2

Page 70: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN
Page 71: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 3

Page 72: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 4

Page 73: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 5

Page 74: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 6

Page 75: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 7

Page 76: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 8

Page 77: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 9

Page 78: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 10

Page 79: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 11

Page 80: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 12

Page 81: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 13

Page 82: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 14

Page 83: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 15

Page 84: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 16

Page 85: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 17

Page 86: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 18

Page 87: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 19

Page 88: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 20

Page 89: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

Lampiran 21

Page 90: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN

1. Nama Lengkap/Panggilan : Viyana Aurelia P.S/Pina

2. NIM/IPK : 1605071095

3. Tempat/Tgl Lahir : Medan, 24 Agustus 1998

4. Agama : Islam

5. Asal SMA/Jurusan : SMA Negeri 3 Medan/IPA

6. Alamat : Jl. Budi Kemenangan

7. No. HP : 083197506817

8. Alamat Rumah : Komp. Al Baroqah Jl.Mina No. 18

9. E-mail : [email protected]

10. Hobi : Membaca Novel

11. Keahlian/Keterampilan : Mengoperasikan Ms. Word & Ms. Excel

12. Prestasi : -

13. Motto Hidup : Semakin Tinggi Semakin Merunduk

14. Nama Orang Tua

a. Ayah : Herman Hadrian Simbolon

b. Ibu : Susi Verawati

15. Pekerjaan Orang Tua

a.Ayah : Wiraswasta

b.Ibu : Ibu Rumah Tangga

Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung jawab untuk

dapat dipergunakan sesuai keperluan.

Medan, Agustus 2019

Hormat Saya,

(Viyana Aurelia P.S)