analisis kualitas pelayanan dan kualitas produk...
TRANSCRIPT
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA
PEGADAIAN SYARI’AH CABANG MAJAPAHIT SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun oleh:
Muhammad Muzakki
NIM 062411020
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
iv
MOTTO
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran
(QS: Al-Ma’idah: 2)
v
ABSTRAK
Berdirinya Pegadaian Syari’ah di Semarang membuat persaingan dalam
bisnis lembaga keuangan semakin ketat. Pegadaian Syari’ah mempunyai kantor
cabang yang sangat minim dibandingkan Pegadaian konvensional tetapi mampu
meningkatkan omsetnya 100% lebih tiap tahunnya, Pegadaian syari’ah perlu
berusaha untuk mempertahankan nasabahnya agar mereka tidak beralih ke tempat
lain. Diantara yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menggunakan produk
jasa adalah kualitas pelayanan dan kualitas produk dari lembaga keuangan
tersebut. Fenomena inilah yang mendorong dilakukannya penelitian dengan judul
“Analisis Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Serta Pengaruhnya Terhadap
Kepercayaan Nasabah Pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh
kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah pada
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang. Tujuan penelitian ini adalah
Untuk mengetahui Pengaruh antara Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk
terhadap Kepercayaan Nasabah Pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang. Manfaat penelitian ini adalah untuk bahan pertimbangan Pegadaian
Syari’ah dalam pengambilan keputusan dan sebagai bahan pertimbangan
Masyarakat untuk menggunakan produk dari Pegadaian Syari’ah.
Populasi penelitian ini adalah nasabah yang pernah menggunakan jasa dari
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang. Pengambilan sampel
menggunakan sampling incidental sebanyak 110 nasabah. Metode pengumpulan
data melalui kuesioner dan dokumentasi, teknik analisa yang digunakan adalah
Regresi Berganda.
Hasil perhitungan secara simultan diperoleh Fhitung (15,806) > Ftabel
(3,085), berarti hipotesis yang menyatakan ada pengaruh kualitas pelayanan dan
kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang diterima. Sedangkan dari uji partial diperoleh untuk kualitas
pelayanan thitung (1,749) < ttabel (1,984), berarti hipotesis ada pegaruh kualitas
pelayanan terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang ditolak, dan untuk kualitas produk thitung (4,005) > ttabel
(1,984), berarti hipotesis ada pegaruh kualitas produk terhadap kepercayaan
nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang diterima.
Kata kunci: kualitas pelayanan, kualitas produk, dan kepercayaan nasabah.
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung
jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang
telah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini
tidak berisi satupun pikiran-pikiran
orang lain, kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang
dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 11 Mei 2011
Deklarator
Muhammad Muzakki
NIM: 62411020
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahakan kepada:
Bapak dan Ibu tercinta dan tersayang
Dan Seluruh keluarga
Kasih sayang, tuntunan, dukungan dan do’a dari kalian Selalu
menerangi langkah penuh cita dan cinta putramu.
Para Kiai, Guru, Dosen dan Asatiid
Ilmu dan bimbingan dari kalian menuntun saya untuk menjadi
insan yang ta’at dan berbakti.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. penulis panjatkan atas
segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Kualitas Pelayanan Dan Kualitas
Produk Serta Pengaruhnya Terhadap Kepercayaan Nasabah Pada Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang dengan baik tanpa banyak menemui
kendala yang berarti.
Shalawat dan Salam Allah SWT. semoga selalu terlimpahkan dan
senantiasa penulis sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. beserta
keluarga, sahabat-sahabat, dan para pengikutnya yang telah membawa dan
mengembangkan Islam hingga seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini bukanlah semata
hasil dari “jerih payah” penulis secara pribadi. Akan tetapi semua itu terwujud
berkat adanya usaha dan bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik berupa moral maupun spiritual. Oleh
karena itu, penulis tidak akan lupa untuk menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya terutama kepada :
1. Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang dan Pembantu-Pembantu
Dekan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menulis skripsi
tersebut dan memberikan fasilitas untuk belajar dari awal hingga akhir.
2. Bapak Ketua & Sekretaris Jurusan yang telah memberikan berbagai motifasi
dan arahan, mulai dari proses awal hingga proses berikutnya.
ix
3. Bpk. Prof. Dr. Mujiyono, M.A. dan Bpk. H. Suwanto, S, Ag. MM. selaku
dosen pembimbing I dan pembimbing II penulis skripsi ini, dengan penuh
kesabaran telah mencurahkan perhatian yang besar dalam memberikan
bimbingan.
4. Para Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah
menyampaikan ilmu dengan sabar dan ikhlas dalam proses belajar di kuliah
ataupun dalam diskusi.
5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.
6. Bapak H. Satori dan ibu Hj. Wasilah selaku bapak dan ibu tercinta terima
kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan kasih
sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.
7. Bapak KH. Sirodj Khudlori dan Bapak H. Izzuddin M.Ag selaku pengasuh
Pon. Pes. Daarun najaah yang senantiasa membimbing dan mendo’akan
penulis.
8. Teman-teman seperjuangan yang telah menemani penulis dalam suka dan
duka bersama selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta IAIN
Walisongo Semarang.
9. Teman-teman senasib dan seperjuangan yang telah menemani penulis dalam
suka dan duka bersama selama menuntut ilmu di Daarun Najaah.
10. Semua pihak yang ikut serta dalam proses penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebut satu persatu.
x
Kiranya tidak ada kata yang dapat terucap dari penulis selain memanjatkan
do’a semoga Allah SWT, membalas segala jasa dan budi baik mereka dengan
balasan yang setimpal.
Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga skripsi ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.
Semoga Allah SWT memberikan ridha-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.
Semarang, 11 Mei 2011
Penulis,
Muhammad Muzakki
Nim : 062411020
xi
DAFTAR ISI
COVER . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii
MOTTO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
DEKLARASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi
PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .vii
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .viii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .xi
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .xv
DAFTAR GAMBAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian…………………………………………... 5
1.3.2 Manfaat Penelitian…………………………………………. 5
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Jenis Sumber Data ………………………………………… 6
1.4.2 Populasi dan Sampel ……………………………………… . 6
1.4.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………………….... 7
1.4.3.1 Kuesioner ……………………………………….. .. 7
xii
1.4.3.2 Dokumen ……………………………………….. .. 8
1.4.3.3 Wawancara ……………………………………… . 8
1.4.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................. 9
1.4.5 Teknik Analisa Data
1.4.5.1 Uji Validitas …………………………………….. . 11
1.4.5.2 Uji reliabilitas …………………………………… . 12
1.4.5.3 Uji Asumsi Klasik ………………………………. . 12
1.4.5.4 Regresi Linier Berganda ………………………… . 14
1.4.5.5 Kriteria Pengujian Hipotesis ……………………. .. 15
1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………… 16
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Landasan teori ……………………………………………………. 17
2.1.1 Kualitas Pelayanan …………………………………………. 17
2.1.2 Kualitas Produk ..…………………………………………… 20
2.1.3 Kepercayaan ……………………………………………….. . 21
2.1.4 Pegadaian Syari’ah.………………………………………… . 23
2.1.4.1 Pengertian Pegadaian Syari’ah …………………….. .. 23
2.1.4.2 Dasar Hukum Pegadaian Syari’ah ………………….. 24
2.1.4.3 Mekanisme Operasional Gadai Syariah ……………. . 26
2.2 Penelitian terdahulu ………………………………………………. 30
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritik ........................................................... 31
2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 32
xiii
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
.................................................................................................. .. 33
3.2 Struktur Organisasi Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
.................................................................................................. .. 36
3.3 Visi Misi dan Nilai-Nilai Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang ................................................................................. .. 39
3.4 Produk dan Jasa Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
................................................................................................... . 40
3.5 Cara Melakukan Transaksi di Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang .................................................................................. . 46
3.6 Karakteristik Responden ………………………………………. . 47
3.7 Diskripsi Data Penelitian ……………………………………… 53
3.7.1 Kualitas Pelayanan ……………………………………… .. 53
3.7.2 Kualitas Produk …………………………………………. .. 56
3.7.3 Kepercayaan ……………………………………………… 57
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen ......................................... 60
4.2 Uji Asumsi Klasik ……………………………………………….. . 61
4.2.1 Uji Normalitas ……………………………………………… 61
4.2.2 Uji Multikolinearitas ………………………………………. . 63
4.2.3 Uji Autokorelasi …………………………...……………….. 64
4.2.4 Uji Heteroskedastisitas …………………………………….. . 65
xiv
4.3 Analisis Data …………………………………………………….. . 66
4.3.1 Koefisien Korelasi dan Determinasi ……………………….. 66
4.3.2 Uji Hipotesa ……………………………………………….. . 66
4.4 Pembahasan ...................................................................................... 69
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 74
5.2 Keterbatasan penelitian .............................................................. 75
5.3 Saran …………………………………………………………. . 75
5.4 Penutup ....................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Rincian Pendistribusian Kuesioner ............................................. 47
TABEL 3.2 Jenis Kelamin Responden ........................................................... 48
TABEL 3.3 Usia Responden ........................................................................... 49
TABEL 3.4 Pendidikan Responden ................................................................ 50
TABEL 3.5 Pekerjaan Responden .................................................................. 52
TABEL 3.6 Diskriptif Data Penelitian ........................................................... 53
TABEL 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ...................................................... 60
TABEL 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................. 61
TABEL 4.3 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ........................................ 63
TABEL 4.4 Uji Multikolinieritas .................................................................... 63
TABEL 4.5 Uji Autokorelasi .......................................................................... 64
TABEL 4.6 Uji Korelasi dan Determinasi ...................................................... 66
TABEL 4.7 Coefficients ................................................................................. 67
TABEL 4.8 Anova …… ............................................................................... 69
xvi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 6
GAMBAR 3.1 Struktur Organisasi Pegadaian Syari’ah ................................... 37
GAMBAR 3.2 Struktur Organisasi Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang ............................................................................... 38
GAMBAR 3.3 Jenis Kelamin Responden ........................................................ 49
GAMBAR 3.4 Usia Responden ....................................................................... 50
GAMBAR 3.5 Pendidikan Responden ............................................................ 51
GAMBAR 3.6 Pekerjaan Responden ............................................................... 52
GANBAR 4.1 Grafik Histogram …………………………………………….. 62
GAMBAR 4.2 Normal Probability Plot ............................................................ 62
GAMBAR 4.3 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas .................................... 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dalam dunia globalisasi saat ini menyebabkan terjadi perubahan yang
begitu cepat di dalam dunia bisnis, perubahan tersebut dilakukan agar tujuan
organisasi dapat tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi
bisnisnya. Berbagai bidang perekonomian yang bersangkutan dengan
keuangan menjadi suatu kebutuhan yang tidak terelakkan. Lembaga keuangan
yang lebih berkaitan dengan pemenuhan dana yang digunakan untuk
melakukan aktivitas produksi, merupakan sumber perekonomian di dunia
modern saat ini. Lembaga keuangan syariah di Indonesia telah menunjukkan
perkembangan pesat selama dekade terakhir ini. Pegadaian Syari’ah
merupakan salah satu bentuk dari Lembaga Keuangan Syari’ah pada saat ini
tumbuh dengan cepat dan menjadi bagian dari kehidupan keuangan di dunia
Islam.
Pegadaian Syari’ah adalah unit syari’ah dari Perum Pegadaian, atau
suatu Lembaga Keuangan milik pemerintah yang menjalankan usahanya
dengan sistem gadai. Pegadaian Syari’ah yang baru didirikan pada akhir 2003
mengalami imbas dari kemajuan ekonomi Islam. Yaitu mampu mempunyai
27 cabang di kota-kota besar di Indonesia dan mengalami kenaikan yang
signifikan dari segi omzetnya dalam waktu yang relatif singkat, yaitu
mengalami kenaikan sebesar 128,84% dalam jangka waktu satu tahun dari
mulai berdirinya Pegadaian Syari’ah.1
Pegadaian Syari’ah mempunyai beberapa produk jasa antara lain, Ar-
Rahn yaitu skim pinjaman (pembiayaan) untuk memenuhi kebutuhan dana
bagi masyarakat dengan sistem gadai yang sesuai Syari’ah Islam dengan
agunan berupa perhiasan emas, berlian, elektronik dan kendaraan bermotor.
1 Hermawan Kartajaya dan Muahammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing, Jakarta:
Mizan, 2006, hal: 206
2
Nasabah hanya akan dibebani biaya administrasi, biaya jasa simpanan dan
pemeliharaan barang jaminan (ijarah). Produk ar-rum, yaitu skim
pembiayaan untuk memenuhi keperluan pengembangan usaha dengan sistem
pengembalian secara angsuran dengan agunan BPKB motor atau pun mobil.2
Pegadaian Syari’ah ini di Indonesia keberadaannya sudah memasuki
tahun ke-7, sejak diluncurkan pada Januari 2003. Beberapa kemajuan sudah
dicapai meskipun sudah tentu tidak terlepas dari kekurangan. Namun, secara
umum perkembangannya cukup menggembirakan bagi lembaga keuangan
Syari’ah di Indonesia. Perkembangan Pegadaian Syari’ah sampai akhir
Februari 2009, jumlah pembiayaan mencapai Rp 1.6 trilyun dengan jumlah
Nasabah 600 ribu orang; kantor cabang berjumlah 120 buah, meskipun
kondisi ini masih lebih kecil dibandingkan dengan kantor cabang Pegadaian
Konvensional yang berjumlah 3.000 buah, yang berarti baru 4% saja.
Diharapkan pada tahun 2009 ini mengalami peningkatan.3
Kondisi ini juga terjadi di Semarang, dimana perkembangan
Pegadaian Syariah meningkat segnifikan setiap tahunnya. Menurut kepala
humas Perum Pegadaian Kanwil Semarang, Ambardi, Pegadaian Syariah
Semarang berdiri tahun 2003, telah menyalurkan kredit setiap tahunnya:
tahun 2003 sebesar Rp 525 juta, tahun 2004 sebesar Rp 5,1 miliar, tahun 2005
sebesar Rp 7,5 miliar, tahun 2006 sebesar Rp 18,4 miliar, tahun 2007 sebesar
Rp 48 miliar, dan tahun 2008 menyalurkan kredit sebanyak Rp 83,37 miliar.
Data tersebut menunjukkan bahwa Pegadaian Syariah Cabang Semarang
mampu menarik perhatian masyarakat, sehingga jumlah nasabah meningkat
dari tahun ke tahun. Akan tetapi Pegadaian Syariah dibandingkan Pegadaian
Konvensional di Semarang masih ketinggalan, karena Pegadaian Syariah
yang baru berdiri tahun 2003 dan baru memiliki kantor yang minim
dibandingkan dengan kantor cabang Pegadaian Konvensional di kota
2 Muhammad Sholikul Hadi, Pegadaian Syari’ah, Jakarta, Salemba Diniyah, 2003,
Hal: 61 3 Harian Republika, 16 Februari 2009
3
Semarang yang berjumlah 9 kantor cabang.4 Hal itu menunjukkan, bahwa
Pegadaian Syariah Cabang Semarang masih ketinggalan dengan Pegadaian
Konvensional Cabang Semarang.
Melihat fenomena di atas, maka Pegadaian Syariah Cabang Semarang
perlu melakukan strategi dalam rangka memuaskan konsumen secara
terencana dan terpadu. Karena konsumen yang puas terhadap produk tentu
cenderung untuk membeli kembali produk tersebut pada saat kebutuhan yang
sama muncul di kemudian hari. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan
konsumen merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan
pembelian ulang. Sementara pembelian ulang merupakan porsi terbesar dari
volume penjualan perusahaan. Selanjutnya konsumen yang puas tersebut
dimungkinkan untuk mempengaruhi lingkungannya untuk membeli produk
yang telah memuaskannya. Keadaan ini akan sangat membantu perusahaan
dalam mempromosikan produknya.5
Maka langkah untuk memuaskan konsumen dengan strategi
membangun kepercayaan dalam benak konsumen. Untuk mebangun
kepercayaan nasabah, Pegadaian Syari’ah perlu meningkatkan kualitas
pelayanan dan selalu meningkatkan kualitas produk demi kepercayaan
nasabah. Karena Nasabah yang percaya terhadap produk tentu cenderung
untuk membeli kembali produk tersebut pada saat kebutuhan yang sama
muncul di kemudian hari. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah
merupakan faktor kunci bagi nasabah dalam melakukan pembelian ulang.
Sementara pembelian ulang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan
perusahaan. Selanjutnya nasabah yang percaya tersebut dimungkinkan untuk
menjadikan partner dan juga nasabah bersedia untuk menempatkan diri dalam
resiko.
Hal ini menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk mengetahui
tingkat kualitas pelayanan dan kualitas produk yang akan mendatangkan
4 BPS dan BAPPEDA Kota Semarang, Laporan Kota Semarang Dalam Angka
2005, h. 490 – 508. 5 Asmai Ishak, ”Pentingnya Kepuasan Konsumen dan Implementasi Strategi
Pemasarannya”, Jurnal Siasat Bisnis, Edisi I Vol. 3, (Nopember 1996), h. 6
4
tingkat kepuasan yang akhirnya berdampak pada kepercayaan nasabah.
Kepercayaan nasabah merupakan hal yang sangat penting kaitannya dengan
pengembangan usaha dikarenakan kepercayaan akan membuat loyalitas
nasabah meningkat. Nasabah yang mempunyai kepercayaan yang tinggi akan
senantiasa menggunakan produk atau jasa yang disediakan perusahaan, tidak
akan terpengaruh jasa yang ditawarkan pihak lain, dan kesediaan untuk
menempatkan diri dalam resiko yaitu ketika terdapat hal-hal yang tidak
mereka sukai akan memberitahukan kepada penyedia jasa dan tidak
memberitahukannya kepada pihak lain. Kualitas pelayanan dan kualitas
produk sangat penting kaitannya dengan eksistensi dan perkembangan
keberhasilan perusahaan jasa. Kualitas pelayanan dan kualitas produk akan
berpengaruh pada kepuasan nasabah yang akhirnya akan berdampak pada
kepercayaan nasabah pada penyedia jasa tersebut.
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang membutuhkan
strategi yang jitu, guna mempertahankan eksistensi Pegadaian Syari’ah
tersebut dalam upaya mewujudkan hubungan antara Pegadaian Syari’ah
dengan nasabah agar terjalin secara kontinyu. Melihat hal di atas maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ANALISIS
KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA
PEGADAIAN SYARI’AH CABANG MAJAPAHIT SEMARANG”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas dan untuk
memperjelas arah penelitian, maka masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pegaruh kualitas pelayanan terhadap kepercayaan nasabah
pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang?
2. Bagaimana pegaruh kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah pada
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang?
5
3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk secara
simultan terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang?
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepercayaan
nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan dan kualitas
produk terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti dapat dijadikan sumber pengetahuan, rujukan, serta
acuan bagi semua pihak yang ingin mendalami ekonomi Islam.
2. Bagi lembaga yang diteliti adalah dalam rangka pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan diharapkan dapat digunakan
sebagai dokumen ilmu dan bahan pemecahan masalah yang serupa
bagi pihak yang berkepentingan.
4. Bagi peneliti lain dapat sebagai bahan informasi untuk penelitian
yang akan datang.
5. Bagi masyarakat secara umum adalah dapat sebagai bahan
pertimbangan untuk menggunakan produk dari Pegadaian.
6
1.4. Metode Penelitian
1.4.1 Jenis Sumber Data
Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan, karena data-data
yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung dari nasabah Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang. Data yang digunakan dalam
penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang langsung diperoleh oleh pengumpul data. Sedangkan data
sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung oleh
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.6 Data
primer diperoleh langsung dari penyebaran daftar pertanyaan kepada
nasabah Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang sebagai
obyek penelitian yang terpilih, sedangkan data sekunder diperoleh dari
literatur, jurnal atau data-data yang berhubungan dengan tujuan
penelitian.
1.4.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.7 Jika populasi sangat besar maka perlu dilakukan
pengambilan sampel (sampling). Ide dasar dari pengambilan sampel
adalah dengan memilih bagian dari elemen populasi, sehingga
kesimpulan tentang keseluruhan populasi dapat diperoleh. Populasi
pada penelitian ini adalah nasabah Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang adalah 1200 nasabah.
Dalam pengambilan sampel ini peneliti menghindari pelanggan
baru atau yang belum pernah sama sekali menjadi nasabah Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang. Yaitu nasabah yang sudah
pernah bertransaksi sebelumnya di Pegadaian Syari’ah Cabang
6 Prof. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan
R&D,Bandung, Alfabeta, 2008. Hal: 225 7 Prof. Dr. Sugiono, Ibid, Hal: 80
7
Majapahit Semarang. Yaitu 60% dari jumlah nasabah Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang 1200 x 60% = 720 nasabah.
Dikarenakan jumlah yang sangat besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu yaitu 10 – 15% jika jumlah
populasi cukup besar atau lebih dari 100.8
720 x 15% = 108 nasabah
Untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data, maka peneliti
membulatkan sampel dari 108 menjadi 110 sampel.Dalam penelitian
ini, teknik yang digunakan dalam menggunakan sampel adalah
sampling incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan (insidental) bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.9 Yaitu setiap
nasabah Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti.
1.4.3 Teknik Pengumpulan Data
1.4.3.1 Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan
diteliti untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada
responden (orang-orang yang menjawab tadi yang diselidiki)
untuk diisi, terutama pada penelitian survey.10
Responden di sini
adalah nasabah Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang, sehingga hasil isian dari responden merupakan
8 Prof.Dr.Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta. PT.Rineka Cipta, 2006. Hal: 134 9 Prof. Dr. Sugiono, Op Cit, Hal: 85
10 Drs. Cholid Narbuko. Metodologi penelitian. Jakarta. Bumi Aksara. 2009. Hal:76
8
tanggapan dan jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan
dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.
Instrumen kuesioner harus diukur validitas dan reliabilitas
datanya, sehingga penelitian tersebut menghasilkan data yang
valid. Reliabilitas instrumen yang valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen
yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama akan menghasilkan data yang sama pula.11
Instrumen
kuesioner ini kemudian dikembangkan dari variabel penelitian,
baik variabel independen maupun dependen.
1.4.3.2 Dokumen
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-
hal atau variable yang berupa catatan, traskrip, buku, surat
kabar, majalah, dan sebagainya.12
Dalam hal ini data mengenai
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit yang dapat
menggambarkan keadaan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang yang dapat dijadikan sebagai reverensi.
1.4.3.3 Wawancara
Metode wawancara adalah merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu.13
Wawancara dilakukan kepada pihak manajemen
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang sebagai salah
satu pendukung dalam memperkuat data.
11
Prof. Dr. Sugiyono. Op Cit, Hal:121 12
Prof.Dr.Suharsimi Arikunto, Loc Cit, hal:231 13
Prof. Dr. Sugiono, Op Cit, Hal: 231
9
1.4.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
14
Ratminto, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005, Hal:175 15
Taufiq Amir. Dinamika Pemasaran: Jelajahi Dan Rasakan. PT Rajagrafindo
Persada. Jakarta. 2005. Hal: 8
Variabel Definisi Operasional Indikator
- Kualitas
pelayanan
- Adalah suatu konsep
secara tepat mewakili inti
dari kinerja suatu jasa,14
yaitu perbandingan
terhadap keterandalan
(excelince) dalam servise
encounter yang dilakukan
pada konsumen dengan
menggunakan prisip etika
bisnis islam.
- Jujur
- Amanah
- Tidak menipu
- Menepati janji
- Murah hati
- Tidak melupakan
akhirat
- Kualitas produk - Apa saja, yang dapat
ditawarkan kepada pasar
agar dapat dibeli,
digunakan atau
dikonsumsi, yang dapat
memuaskan keinginan
atau kebutuhan mereka.15
Layanan jasa serta
produk yang ditawarkan
oleh Pegadaian Syari’ah
kepada Nasabah
- Keandalan
- Responsif
- Bentuk nyata
- Kepercayaan
nasabah
- Keyakinan kita bahwa di
satu produk ada atribut
tertentu. Keyakinan ini
muncul dari persepsi
- Melakukan
transaksi ulang
(pembelian ulang)
- Menolak produk
10
Dari pengembangan instrumen penelitian tersebut, kemudian disusun
beberapa item pertanyaan kuesioner. Untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi responden melalui pertanyaan yang diajukan, dengan menggunakan
skala likert. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel yang dijadikan titik tolak menyusun item-item
pertanyaan. Interval skala likert yang digunakan menunjukkan nilai atau skor.
Skala likert Instrumen
16
Taufiq Amir. Ibid. Hal:62-63
yang berulang, dan
adanya pembelajaran dan
pengalaman.16
Sikap kepercayaan
nasabah terhadap
Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit
Semarang.
pesaing
- Melibatkan
kesediaan untuk
menempatkan diri
dalam resiko
Variabel Alternatif Jawaban Skor
- Kualitas pelayanan Sangat setuju 5
setuju 4
Sedang 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
- Kualitas produk Sangat setuju 5
11
1.4.5 Teknik Analisa Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini akan dianalisis dengan
menggunakan:
1.4.5.1 Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat di mana suatu alat
pengukur, mengukur apa yang seharusnya diukur. Data
penelitian tidak akan berguna apabila instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak
memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Cara yang
dapat dilakukan adalah dengan mengkorelasikan skor yang
diperoleh pada setiap item dengan skor total dari masing-
masing atribut. Teknik korelasi yang digunakan adalah product
moment
setuju 4
Sedang 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
- Kepercayaan nasabah
Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit
Semarang
Sangat setuju 5
setuju 4
Sedang 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
12
Keterangan:
r : Koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total (y).
X : Skor setiap item.
Y : Skor total.
n : Jumlah responden.
1.4.5.2 Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Dalam setiap
penelitian, adanya kesalahan pengukuran ini cukup besar.
Karena itu untuk mengetahui hasil penelitian pengukuran yang
sebenarnya, kesalahan pengukuran itu sangat diperhitungkan.17
Penelitian yang digunakan pada koefisien tersebut
dikenal dengan rumus spearman brown prophecy :
Keterangan :
r1 : Reliabilitas internal seluruh instrument.
rb : Korelasi product moment antara belahan pertama dan
kedua.
1 & 2 : Bilangan konstan.18
1.4.5.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan metode regresi
berganda, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
17
Prof. Dr. Sugiyono, Loc Cit, hal: 122-123 18
Supardi. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII press. 2005.
Hlm 156-160
13
1. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel independen.19
2. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model
apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel
bebas saling mempengaruhi.20
3. Uji Heterokedasitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians.
4. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.21
Dilakukan dengan pengujian terhadap nilai uji Durbin
Watson (Uji DW)
Pengukuran Autokorelasi
DW Kesimpulan
Kurang dari 1,08 Ada Autokorelasi
1,08 -1,66 Tanpa kesimpulan
1,66 – 2,34 Tidak ada autokorelasi
2,34 – 2,92 Tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,92 Ada Autokorelasi
19
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang
: UNDIP, 2005, hlm. 91. 20
Imam Ghazali, Ibid, hlm. 95. 21
Imam Ghozali, Ibid, hlm. 110.
14
1.4.5.4 Regresi Linier Berganda
Untuk menjawab permasalahan apakah kualitas
pelayanan, dan kualitas produk secara parsial maupun simultan
berpengaruh terhadap kepercayaan nasabah Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang digunakan analisis
regresi linier berganda.
Rumus yang dipakai : Y= a+b1X1+b2X2+b3X3
Keterangan :
Y : Kepercayaan nasabah Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang.
X1 : Kualitas pelayanan.
X2 : Kualitas produk.
a : Nilai intersep (konstanta).
b1,b2,b3 : Koefisien regresi.
Sebelum melakukan pengujian signifikan dapat dicari
terlebih dahulu nilai R (korelasi berganda) yaitu X1, dan X2
terhadap Y. Untuk menguji apakah X1, dan X2 secara parsial
berpengaruh terhadap Y, maka dilakukan uji t dengan rumus :
Keterangan:
b : Koefisien regresi.
Se: Standar error.
Untuk menguji apakah X1, X2, secara simultan
berpengaruh terhadap Y maka dilakukan uji F dengan rumus :
Keterangan :
R2 : Koefisien determinasi.
k : Jumlah variabel independen.
n : Jumlah responden.
15
1.5.5.1 Kriteria Pengujian Hipotesis
1. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah kualitas
pelayanan, dan kualitas produk berpengaruh secara parsial
terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang.
H0 diterima : Apabila t hitung < t tabel berarti bahwa
kualitas pelayanan dan kualitas produk berpengaruh secara
parsial terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang.
H0 tidak dapat diterima : Apabila t hitung > t tabel berarti
bahwa kualitas pelayanan, dan kualitas produk tidak
berpengaruh secara parsial terhadap kepercayaan nasabah
pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah kualitas
pelayanan, dan kualitas produk berpengaruh secara simultan
terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang.
H0 diterima : Apabila F hitung < F tabel, berarti bahwa
kualitas pelayanan, dan kualitas produk berpengaruh secara
simultan terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang.
H 0 tidak dapat diterima : Apabila F hitung > F tabel, berarti
bahwa kualitas pelayanan, dan kualitas produk tidak
berpengaruh secara simultan terhadap kepercayaan nasabah
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang.
16
1.5. Sistematika Penulisan
Untuk memahami masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka
penulis mendeskripsikan sesuai dari urutan bab I sampai bab V secara
global sebagai berikut:
I. Bab I : Berisi tentang pendahuluan yaitu Latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, sistematika penulisan.
II. Bab II: Berisi tentang pembahasan umum tentang topik atau pokok
bahasan yaitu pengertian kualitas pelayanan, pengertian kualitas
produk, dan pengertian kepercayaan, kerangka pikir, hipotesis,
penelitian terdahulu.
III. Bab III: Berisi tentang gambaran umum objek penelitian yaitu
gambaran umum Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang,
strukrur organisasi Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang,
Visi misi dan nilai-nilai Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang, Produk dan Jasa Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang, karakteristik responden, diskripsi data responden.
IV. Bab IV: Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yaitu hasil uji
validitas dan reliabilitas, hasil uji simultan dan hasil uji partial
V. Bab V: Berisi tentang penutup yaitu kesimpulan, keterbatasan
penelitian, saran, dan penutup.
17
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Kualitas Pelayanan
Pelayanan mempunyai definisi yang sangat banyak. Definisi
yang sangat simpel diberikan oleh Ivancevich, Lorenzi, Skinner, dan
Crosby: ”pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata
(tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan
mengunakan peralatan”.1 Sedangkan kualitas pelayanan (service
quality) menurut Parasuraman adalah suatu konsep secara tepat
mewakili inti dari kinerja suatu jasa, yaitu perbandingan terhadap
keterandalan (excelince) dalam servise encounter yang dilakukan oleh
konsumen. Pengembangan, pemeliharaan dan perbaikan kualitas
pelayanan dari suatu lembaga dapat menimbulkan kepuasan pada
semua pelanggan.2
Dalam mengukur kualitas pelayanan yang baik Zeithaml,
Parasuraman & Berry mengacu pada 5 indikator,3 yaitu:
1. Tangibles atau ketampakan fisik, artinya petampakan fisik dari
gedung, peralatan, pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki
oleh providers.
2. Reliability atau reabilitas adalah kemampuan untuk
menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat.
3. Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong
customers dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.
4. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para
pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan
kepada customers.
1 Ratminto, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005, Hal:2
2 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia : Dasar Dan
Kunci Keberhasilan, Jakarta, CV. HAJI MASAGUNG, 1994 Hal:244 3Ratminto, Op Cit, Hal: 175-176
18
5. Empathy atau perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan oleh
profiders kepada customers.
Para pelaku bisnis muslim diharuskan berhati-hati agar agar
jangan sampai melakukan tindakan yang merugikan dan
membahayakan orang lain atau malah merugikan dirinya sendiri
akibat tindakan-tindakan dalam bisnis.4 Melihat sistem Pegadaian
Syari’ah yang operasinya berbasis syariat Islam, maka Pegadaian
Syari’ah memberikan pelayanan kepada Nasabah dengan baik. Karena
kualitas pelayanan yang baik diharapkan dapat mempengaruhi
Kepercayaan Nasabah. Karena sesuai dengan sabda nabi:
عه االسعث به قس رض اهلل تعا ل عنو ان رسل اهلل صل اهلل علو سلم
مه حلف عل مه قتطع بيا ما ل امرءمسلم ى فيافاجرلق اهلل :قال
.متفق علو.ىعلو غضبان
Dari Asyats bin Qais ra. Bahwasannya Rasulullah SAW barsabda:
Barangsiapa bersumpah palsu untuk mengambil harta benda orang
muslim, ia bertemu dengan Allah dalam keadaan marah. (Muttafaq
alaih)5
Muhammad berpendapat ekonomi Islam secara umum
bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.6 Oleh karena itu
dalam menjaga kualitas pelayanan yang baik, maka perlu mengacu
pada aturan main bisnis Islam dalam melakukan usahanya7, yaitu:
a) Jujur, seorang pebisnis wajib berlaku jujur dalam melakukan
usahanya. Jujur dalam pengertian yang lebih luas yaitu tidak
4 Johan Arifin, S.Ag., MM, Fiqih perlindungan konsumen, Semarang, Rasail,
2007 hlm: 49 5 Mahrus Ali, Terjemah Bulughul Mahrom, Surabaya, Mutiara Ilmu, 1995,
hal: 620-621 6 Drs.Muhammad,M.Ag, Etika Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi
Islam, BPFE, Yogyakarta, 2004 Hal:36 7 Johan Arifin, S.Ag., MM., Etika Bisnis Islam, Walisongo Press, Semarang,
2009, hal: 153-163
19
berbohong, tidak menipu, tidak mengada-ngada fakta, tidak
berkhianat, serta tidak pernah ingkar janji dan lain sebagainya.
b) Amanah (tanggung jawab), seorang muslim professional haruslah
memiliki sifat amanah, yakni terpercaya dan bertanggung jawab.
Dalam menjalankan roda bisnisnya, setiap pebisnis harus
bertanggung jawab atas usaha dan pekerjaan dan atau jabatan
yang telah dipilihnya tersebut.
c) Tidak menipu, praktek bisnis dan dagang yang sangat mulia yang
diterapkan oleh Rasulullah saw adalah tidak pernah menipu.
Dalam menjalankan bisnisnya seorang marketer harus
menyampaikan keunggulan-keunggulan produknya dengan jujur
dan tidak harus berbohong dan menipu pelanggan.
d) Menepati janji, sebagai seorang pebisnis ataupun pedagang juga
harus selalu menepati janjinya, baik kepada para pembeli maupun
diantara sesama pebisnis, terlebih lagi tentu saja harus dapat
menepati janjinya kepada Allah SWT.
e) Murah hati, apa yang telah dijalankan oleh Rasulullah SAW dalam
menjalankan bisnisnya patut ditiru oleh setiap kaum muslimin
yang berprofesi sebagai pebisnis. Disamping jujur, amanah, tidak
pernah menipu, selalu menepati janji, Beliau juga senantiasa
bersikap murah hati kepada rekan bisnis, maupun kepada para
pembeli dan konsumennya.
f) Tidak melupakan akhirat, pebisnis muslim sekali-kali tidak boleh
terlalu menyibukkan dirinya semata-mata untuk mencari
keuntungan materi dengan meninggalkan keuntungan akhirat.
Karena keuntungan akhirat pasti lebih utama ketimbang
keuntungan dunia.
Dalam Pegadaian Syari’ah diharapkan semuanya menggunakan
sistim syari’ah, maka dari itu peneliti akan mencoba menggunakan
acuan pada aturan main bisnis Islam yang bersumber dari al-Qur’an
dan Sunnah Nabi SAW dalam menjadikan acuan dalam mengukur
20
kualitas pelayanan seperti yang dijelaskan di atas. Karena sesuai
dengan firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 21:
Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.8
2.1.2. Kualitas Produk
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah setiap tawaran
yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.9 Taufiq Amir dalam
bukunya menambahi dari pengertian Philip Kotler bahwa produk
adalah apa saja, yang dapat ditawarkan kepada pasar agar dapat dibeli,
digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan mereka.10
Sedangkan menurut Basu Swastha produk
adalah sifat yang kompleks baik yang dapat diraba maupun yang tidak
dapat diraba.11
Termasuk pembungkus, warna, prestise perusahaan
dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang dapat diterima
oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Tidak seperti kualitas barang-barang (goods), yang dapat diukur
dengan objektif melalui sejumlah indikator seperti keawetan
(durability) dan banyaknya kerusakan (defects) kualitas produk jasa
adalah abstrak dan sukar ditangkap bentuknya. Pada saat ketiadaan
pengukuran yang objektif, sebuah pendekatan yang memungkinkan
8 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Depok, Cahaya
Qur’an, 2008, Hal:420 9 Philip Kotler,Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, PT.Prenhallindo,
Jakarta hal:13 10
Taufiq Amir. Dinamika Pemasaran: Jelajahi Dan Rasakan. PT
Rajagrafindo Persada. Jakarta. 2005. Hal: 8 11
Basu Swastha DH, Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku
Konsumen, Liberty, Yogyakarta, 1987, hal: 238
21
untuk menilai kualitas dari sebuah perusahaan servis/jasa adalah
dengan mengukur persepsi konsumen tentang kualitas.12
Eddy Herjanto berpendapat dalam menjaga kualitas produk jasa
dapat menggunakan tiga dimensi,13
dari tiga dimensi tersebut yaitu:
a. Keandalan, yaitu kemampuan melaksanakan jasa yang dijanjikan
secara akurat dan cepat.
b. Responsif, yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa yang sesuai dengan harapan pelanggan.
c. Bentuk nyata, yaitu fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan
personal.
2.1.3 Kepercayaan
Kepercayaan pelanggan adalah keyakinan setiap saat melakukan
transaksi bisnis dengan mereka, pimpinan dan karyawan perusahaan
tersebut bertindak adil, kompeten, etis dan dapat dipercaya.
Kepercayaan pelanggan kepada perusahaan tumbuh karena
pengalaman baik mereka melakukan transaksi bisnis.14
Kepercayaan
adalah keyakinan kita bahwa di satu produk ada atribut tertentu.
Keyakinan ini muncul dari persepsi yang berulang, dan adanya
pembelajaran dan pengalaman.15
Kepercayaan adalah keyakinan
bahwa penyedia jasa dapat menggunakannya sebagai alat untuk
menjalin hubungan jangka panjang dengan pembeli yang akan
dilayaninya.16
Hubungan yang dibangun dari rasa percaya pembeli
kepada penjual memungkinkan penjual memenuhi dengan baik
kebutuhan pembeli dan ini merupakan satu langkah penting dalam
12
Ir.Edwar,MT,Pengendalian Kutalias (Modul2),Universitas Mercu
Buana,2009,Hal:7 13
Eddy Herjanto, Manajemen Operasi Edisi Ketiga, Jakarta, PT Gramedia,
Hal: 394 14
Siswanto Sutojo, Meningkatkan Jumlah dan Mutu Pelanggan, Jakarta, PT.
Damar Mulia Pustaka, 2003 Hal:51 15
Taufiq Amir. Loc Cit. hal:62-63 16
balitbang.depkominfo.go.id/addfile/jurnal/komtisby/.../2-komti-5-iwik.doc
22
membentuk hubungan jangka panjang. Adanya komitmen
keterhubungan antara pelanggan dan penyedia jasa akan
memperlancar proses penyampaian pelayanan karena antara kedua
belah pihak saling memahami dan mempercayai.
Definisi di atas memberikan beberapa elemen penting yaitu
kesediaan dari salah satu pihak untuk menjadi tidak berdaya,
keyakinan bersama bahwa di antara mereka tidak akan saling
memanfaatkan kelemahan mitranya, serta adanya harapan bahwa
pihak lain dapat memberikan kepuasan atas kebutuhannya sehingga
menjadikannya rasa tergantungnya antara nasabah dengan Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang.
Dilihat dari sudut pandang pemasaran, maka elemen-elemen
tersebut menggambarkan bahwa kepercayaan atau keyakinan
seharusnya menjadi komponen penting dari strategi pemasaran yang
ditujukan pada penciptaan hubungan sejati atau langgeng antara
nasabah dengan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang.
Dalam konteks ini nasabah harus bisa merasakan bahwa ia dapat
mengandalkan perusahaan yang menerima kepercayaan, sehingga
nasabah akan merasa percaya sepenuhnya pada Pegadaian Cabang
Majapahit Semarang.
Menurut Bernes, elemen penting trust sebagai berikut:17
1. Trust merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan
masa lalu.
2. Watak yang diharapkan dari partner seperti : dapat dipercaya dan
dapat diandalkan.
3. Melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam resiko.
Dari beberapa definisi di atas, peneliti menggunakan indikator
kepercayaan berdasarkan dari kumpulan definisi-definisi yang telah
dipaparkan di atas, yaitu:
1. Melakukan transaksi ulang (pembelian ulang)
17
www.formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi
23
2. Menolak produk pesaing
3. Melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam resiko
2.1.4 Pegadaian Syari’ah
2.1.4.1 Pengertian Pegadaian Syari’ah
Gadai Menurut UU Perdata pasal 1150, adalah suatu hak
yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu
barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang
yang berhutang atau oleh seorang lain atas dirinya, dan yang
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu
untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya, dengan
pengecualian biaya yang telah dikeluarkan, untuk
menyelamatkan setelah barang itu digadaikan, dan biaya-biaya
yang mana harus didahulukan.
Dalam istilah bahasa Arab, gadai diistilahkan dengan al-
rahn berarti al-tsubut dan al-habs yaitu penetapan dan
penahanan. Menurut istilah syara’, yang dimaksud dengan
rahn adalah akad yang objeknya menahan barang terhadap
sesuatu hak yang mungkin diperoleh bayaran dengan sempurna
darinya. Gadai syariah (rahn) merupakan menahan salah satu
harta milik nasabah (rahin) sebagai barang jaminan (marhun)
atas hutang atau pinjaman (marhun bih) yang diterimanya.
Marhun tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian,
pihak yang menahan atau penerima gadai (murtahin)
memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh
atau sebagian piutangnya.18
Rahn adalah perjanjian menahan
sesuatu barang sebagai tanggungan utang, atau menjadikan
sesuatu benda bernilai menurut pandangan syara’ sebagai
18
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Cetakan
1, Kerjasama Gema Insani Press dengan Tazkia Institute, GIP, Jakarta: 2001. hlm.
128.
24
tanggungan marhun bih, sehingga dengan adanya tanggungan
utang itu seluruh atau sebagian utang dapat diterima.19
Rahn (penggadaian) adalah menjadikan barang yang
boleh dijual sebagai kepercayaan hutang dimana akan dibayar
dari padanya jika terpaksa tidak bisa melunasi hutang tersebut.
Sedangkan transaksi penggadaian sah dengan adanya ijab dan
qabul.20
Berdasarkan definisi di atas, disimpulkan bahwa rahn itu
merupakan suatu akad utang piutang dengan menjadikan
barang yang memiliki nilai harta menurut pandangan syara’
sebagai jaminan marhun bih, sehingga rahin boleh mengambil
marhun bih. Sedangkan Pegadaian Syariah adalah: Suatu
badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai ijin
untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan syariah
berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke
masyarakat atas dasar hukum gadai secara syar’i. Pinjaman
dengan menggadaikan marhun sebagai jaminan marhun bih
dalam bentuk rahn itu dibolehkan, dengan ketentuan bahwa
murtahin, dalam hal ini Pegadaian Syariah, mempunyai hak
menahan marhun sampai semua marhun bih dilunasi.21
2.1.4.2 Dasar Hukum Pegadaian Syari’ah
Beberapa dasar hukum Pegadaian Syariah adalah:
1. Sumber hukum yang berasal dari Al-Qur’an, sebagaimana
Allah telah berfirman:22
19
Muhammad Solikhul Hadi, Pegadaian Syariah, Jakarta: Salemba
Diniyyah, 2003, hal:51 20
Drs. H. Aliy As’ad, Terjemah: Fat-hul Mu’in, Kudus, Menara Kudus, 1979
Hal: 215 21
Fatwa DSN Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn 22
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Depok, Cahaya
Qur’an, 2008, Hal: 49.
25
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah
tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang23
(oleh
yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, Maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah
kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian.
dan barangsiapa yang menyembunyikannya,
Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan (QS. Al-baqoroh Ayat:
283).
2. Sumber hukum yang berasal dari Hadits:
سلم مه و عه عائشة قالت اشتر رسل اللو صل اللو عل
رىنو درعا مه حذذ طعاما (راه البخار)يد
Artinya: Dari Aisayah r.a berkata bahwa Rasul bersabda:
Rasulullah SAW pernah membeli makanan dari
seorang yahudi dengan harga yang diutang,
sebagai tanggungan atas utangnya itu Nabi
menyerahkan baju besinya. (HR. Bukhari). 24
23
Barang tanggungan (borg) itu diadakan bila satu sama lain tidak percaya
mempercayai. 24
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadist Jilid 5,
Semarang: Pustaka Rizqy Putra, 2003, hlm.283.
26
3. Ijma:
Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn,
dikarenakan al-Qur’an sudah menganjurkan untuk
memberikan barang jaminan, dan juga pernah dilakukan
secara langsung oleh Rasulullah, disamping itu juga tidak
ada dalil yang mengharamkannya.25
4. Kaidah Fiqih:
Artinya: Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.26
2.1.4.3 Mekanisme Operasional Gadai Syariah
Berjalannya perjanjian gadai sangat ditentukan oleh
banyak hal. Antara lain adalah subyek dan obyek perjanjian
gadai. Subyek perjanjian gadai adalah rahin (yang
menggadaikan barang) dan murtahin (yang menahan barang
gadai). Obyeknya ialah marhun (barang gadai) dan utang yang
diterima rahin.
Menurut beberapa ulama, mengenai prinsip-prinsip
syariah yang dibuat acuan dalam operasi Pegadaian Syariah,
yaitu ditinjau dari: kedudukan barang gadai, pemanfaatan
barang gadai, risiko atas kerusakan barang gadai, pemeliharaan
barang gadai, kategori barang gadai, akad gadai, hak gadai atas
harta peninggalan, pembayaran atau pelunasan utang gadai
serta prosedur pelelangan barang gadai.27
Kedudukan barang gadai merupakan suatu amanah yang
dipercayakan kepadanya oleh pihak penggadaian. Murtahin
25
al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, dalam fatwa DSN no:25 26
Fatwa DSN Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn 27
Muhammad Solikhul Hadi, Pegadaian Syariah, Jakarta: Salemba
Diniyyah, 2003, h. 54-59.
27
hanya berhak menahan barang gadai, tetapi tidak berhak
menggunakan atau memanfaatkan hasilnya. Jika barang gadai
rusak atau hilang disebabkan oleh kelalaian murtahin, maka
murtahin menanggung resiko, memperbaiki kerusakan atau
mengganti yang hilang, (kesepakatan ulama).
Biaya pemeliharaan barang gadai menjadi tanggungan
penggadai dengan alasan bahwa barang tersebut berasal dari
penggadai dan tetap merupakan miliknya. Besarnya ongkos
didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan.28
Jenis barang yang dapat digadaikan sebagai jaminan
adalah semua jenis barang bergerak dan tak bergerak yang
memenuhi syarat, yaitu: benda bernilai menurut hukum syara’,
benda berwujud pada waktu perjanjian terjadi, benda
diserahkan seketika kepada murtahin.29
Begitu juga mazhab
Maliki dalam kitab Bidayatul Mujtahid, berpendapat bahwa
diperbolehkan mengambil gadai pada salam, utang, ghasab,
harga-harga barang konsumsi denda tindak kriminal pada harta
benda, serta pada tindak penganiayaan secara sengaja yang
tidak ada qishashnya, seperti al-ma’mumah (pelaku yang
mengenai otak) dan al-jaifah (pelaku yang mengenai perut).30
Pegadaian dianggap sah apabila telah memenuhi tiga
syarat. Pertama, berupa barang, karena hutang tidak bisa
digadaikan. Kedua, Penetapan kepemilikan penggadaian atas
barang yang digadaikan tidak tehalang. Ketiga, barang yang
digadaikan bisa dijual manakala sudah tiba masa pelunasan
utang gadai, (Ulama Syafi’iyyah).
Para ulama sepakat, bahwa hak murtahin untuk
menerima pembayaran utang, lebih didahulukan dari pada hak
28
Fatwa DSN Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn 29
Muhammad Solikhul Hadi, Pegadaian Syariah, Jakarta: Salemba
Diniyyah, 2003, hal: 54 30 Muhammad Solikhul Hadi, Ibid, h. 67
28
para kreditur atas utang lepas. Apabila pada waktu yang telah
ditentukan, rahin belum juga membayar kembali utangnya,
maka rahin dapat dipaksa oleh marhun untuk menjual barang
gadaiannya dan kemudian digunakan untuk melunasi
utangnya. Jika setelah diperintah hakim, rahin tidak mau
membayar utangnya dan tidak mau menjual barang
gadaiannya, maka hakim dapat memutuskan untuk menjual
barang tersebut guna melunasi utang-utangnya.
Jika terdapat persyaratan, menjual barang gadai pada
saat jatuh tempo, maka menurut Basyir, hal ini dibolehkan
dengan ketentuan: (1) Murtahin harus terlebih dahulu mencari
tahu keadaan rahin (mencari penyebab belum melunasi utang),
(2) dapat perpanjang tenggang waktu pembayaran, (3) Kalau
murtahin benar-benar butuh uang dan rahin belum melunasi
hutangnya, maka murtahin boleh memindahkan barang gadai
kepada murtahin lain dengan seijin rahin. (4) Apabila
ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka murtahin boleh menjual
barang gadai dan kelebihan uangnya dikembalikan kepada
rahin.31
Dari penjelasan di atas, mengenai bolehnya untuk
beroperasi Pegadaian Syariah dan beberapa penjelasan para
ulama mengenai prinsip-prinsip syariah dalam mekanisme
operasi Pegadaian Syariah, maka DSN (Dewan Syariah
Nasional) memandang perlu menetapkan fatwa untuk dijadikan
pedoman untuk rahn (menahan barang sebagai jaminan atas
hutang) sesuai prinsip-prinsip syari’ah, dengan tujuan untuk
dijadikan pedoman bagi umat Islam pada umumnya dan bagi
31
Muhammad Solikhul Hadi, Pegadaian Syariah, Jakarta: Salemba
Diniyyah, 2003, hal: 59
29
kalangan praktisi ekonomi syariah pada khususnya murtahin,
yaitu sebagai berikut:32
1) Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk
menahan marhun (barang) sampai hutang rahin (yang
menyerahkan barang dilunasi).
2) Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik rahin. Pada
prinsipnya, marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh
murtahin kecuali seizin rahin. Dengan tidak mengurangi
nilai marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti
biaya pemeliharaan dan perawatannya.
3) Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada dasarnya
menjadi kewajiban rahin, namun dapat dilakukan juga
oleh murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan
penyimpanan tetap menjadi kewajiban rahin.
4) Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak
boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.
5) Penjualan marhun: Pertama, apabila jatuh tempo, murtahin
harus memperingati Rahin untuk segera melunasi
hutangnya. Kedua, Apabila rahin tetap tidak dapat
melunasi hutangnya, maka marhun dijual paksa atau
dieksekusi melalui lelang sesuai syariah. Ketiga, Hasil
penjualan marhun digunakan untuk melunasi hutang,
biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum
dibayar serta biaya penjualan. Keempat, kelebihan hasil
penjualan menjadi milik rahin dan kekurangannya
menjadi kewajiban rahin.
32
Ichwan Sam et al, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta:
Intermasa, 2003, h. 158-159
30
2.2. Penelitian Terdahulu
Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan tentang studi-studi yang
telah dilakukan khususnya tentang Pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas
produk Terhadap Kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang, maka penulis telah melakukan survey terhadap studi-
studi yang diakses. Hasil survey tersebut adalah:
1. Penelitian Hepie Niagara yang dilakukan berjudul, “Analisis Pengaruh
Kepercayaan Pelanggan Terhadap Adopsi Teknologi: Studi Empiris
Jasa Mobile Banking di Daerah Istimewa Yogyakarta ”. Pada penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan mobile banking, serta kesamaan software,
jaminan uang kembali dan kemudahan layanan konsumen berpengaruh
signifikan tehadap kepercayaan.
2. Penelitian Amen Wahyudi yang dilakukan berjudul, “Analisis
Penyaluran Kredit Perum Pegadaian Di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan Perum
Pegadaian, Jumlah nasabah, dan Inflasi secara keseluruhan
mempengaruhi penyaluran kredit Perum Pegadaian di propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, dan variabel Pendapatan Perum Pegadain
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit
Perum Pegadaian di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
31
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritik
Dalam penelitian ini, diketahui ada dua variabel, yaitu: variabel
independen dan variabel dependen. Dua variabel independen adalah
pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk, sedangkan variabel
dependen adalah kepercayaan nasabah Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang.
Berdasarkan tinjauan pustaka maka model konseptual penelitian
dapat dijelaskan melalui kerangka pemikiran teoritis, sebagai berikut:
Kepercayaan
- Melakukan
transaksi ulang
(pembelian ulang)
- Menolak produk
pesaing
- Melibatkan
kesediaan untuk
menempatkan diri
dalam resiko
-
Kualitas Pelayanan
Jujur
Amanah
Tidak menipu
Menepati janji
Murah hati
Tidak melupakan
akhirat
Kualitas Produk
Keandalan
Responsif
Bentuk nyata
32
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah kesimpulan teoritis atau sementara dalam penelitian.
Hipotesis merupakan hasil akhir dari proses berfikir.33
Anggapan sebagai satu
hipotesis juga merupakan data tetapi karena kemungkinan bisa salah, apabila akan
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji dahulu dengan memakai
data hasil observasi.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir, maka penulis
mengajukan hipotesis:
H1 = Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepercayaan
nasabah.
H2 = Kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepercayaan
nasabah.
H3 = Kualitas pelayanan dan kualitas produk berpengaruh terhadap
kepercayaan nasabah.
33 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2008, Hal:76
33
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
Pegadaian Syari’ah adalah unit syari’ah dari Perum Pegadaian.
Pegadaian pada awalnya berkembang di Italia yang kemudian di praktekkan
di wiayah-wilayah Eropa lainnya, seperti Inggris dan Belanda. Sistem gadai
tersebut memasuki Indonesia dibawa dan di kembangkan oleh orang
Belanda (VOC), yaitu sekitar abad ke-19. Bentuk usaha Pegadaian di
indonesia berawal dari Bank van lening1 pada masa VOC yang mempunyai
tugas memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan jaminan gadai.
Sejak itu bentuk usaha Pegadaian mengalami beberapa kali perubahan
peraturan-peraturan yang mengaturnya.2
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan
Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan
masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal
mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).
Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan
praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan
pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel
diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada
umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel
tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana
pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam
menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda
menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian
tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan
pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan
1 Bank Van Leening, adalah lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan
sistem gadai, dan didirikan pertama kali di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. 2 www.pegadaian.co.id
34
perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa
usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901
didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat).
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan
Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan
perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat
Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan
Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan
Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut Sitji
Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang
bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M.
Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi
perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua
memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang.
Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali
lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik
Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status,
yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian
berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN),
selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan
PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM)
hingga sekarang.3
Lahirnya Pegadaian Syari’ah sebenarnya berawal dari hadirnya
fatwa MUI tanggal 16 Desember 2003 mengenai bunga Bank. Fatwa ini
memperkuat terbitnya pp 10/1990 yang menerangkan bahwa misi yang
diemban oleh Pegadaian adalah untuk mencegah praktik riba, dan misi ini
3 Ibid
35
tidak berubah hingga diterbitkannya pp 103/2000 yang dijadikan landasan
kegiatan usaha perum Pegadaian. Berkat Rahmat Allah SWT dan setelah
melalui kajian panjang, akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian unit
Layanan Gadai Syariah sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus
yang menangani kegiatan usaha syari’ah.
Konsep operasi Pegadaian Syariah mengacu pada sistem
administrasi modern yaitu azas rasionalitas, efisiensi dan efektifitas yang
diselaraskan dengan nilai Islam. Fungsi operasi Pegadaian Syariah itu
sendiri dijalankan oleh kantor-kantor Cabang Pegadaian Syariah/ Unit
Layanan Gadai Syariah (ULGS) sebagai satu unit organisasi di bawah
binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian. ULGS ini merupakan unit
bisnis mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya dari usaha
gadai konvensional. Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta
dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah ( ULGS) Cabang Dewi Sartika di
bulan Januari tahun 2003. Menyusul kemudian pendirian ULGS di
Surabaya, Makasar, Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang
sama hingga September 2003. Masih di tahun yang sama pula, 4 Kantor
Cabang Pegadaian di Aceh dikonversi menjadi Pegadaian Syariah.
kemudian berkembang di kota-kota besar seperti Semarang dan Surabaya.
Secara garis besar data Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang sebagai berikut:
Nama : Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
Alamat : Jl. Majapahit 420, Semarang
Telepon : 024-6718941
Tanggal berdiri : 26 Juli 2004
Tanggal beroperasi : 1 Agustus 2004
Jenis usaha : Pegadaian
36
3.2. Struktur Organisasi Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
Perum Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
yang bernaungan dibawah Departemen Keuangan. Sehingga, yang berhak
mengusulkan pengangkatan dan pemberhatian anggota Direksinya kepada
Presiden adalah Menteri Keuangan. Sampai saat ini Perum Pegadaian
dipimpin oleh Dewan Direksi yang terdiri dari Direktur Utama dan tiga
Direktur serta dibantu dengan unit-unit pendukung lainnya. Masa jabatan
anggota Direksi maksimal selama lima tahun dan bila diperlukan dapat
diangkat kembali. Sedang dalam kegiatan usahanya, Perum Pegadaian
dibina dan diawasi oleh Menteri Keuangan yang dalam pelaksanaannya di
bantu oleh Direktur Jenderal berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Disamping itu, untuk melaksanakan
pengawasan intern terhadap kegiatan usaha perusahaan, Direksi juga
diperkenankan membentuk satuan pengawasan secara intern.4
Selain mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Dewan
Direksi, dalam melaksanakan fungsi pengawasannya Menteri Keuangan
juga dapat mengusulkan pengangkatan dan pemberhatian anggota-anggota
Dewan Pengawas (Komisaris) Perum Pegadaian. Menurut ketentuannya
Dewan Komisaris minimal dapat dijabat oleh dua orang dan maksimal lima
orang yang terdiri dari ketua dan anggota. Dewan Komisaris
bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan pengawasan kepada Menteri
Keuangan. Masa jabatan Dewan Komisaris selama tiga tahun dan dapat
diangkat kembali.5
Sedangkan struktur organisasi perusahaan umum Pegadaian adalah
sebagai berikut:
4 Muhammad Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah, Jakarta, Salemba Diniyah,2003,
h.21. 5 Muhammad Sholikul Hadi, Ibid, h. 22
37
Gambar 3.1
Struktur Organisasi di Perum Pegadaian
Sumber:Kanwil Perum Pegadaian III Cabang Semarang. Semarang, Maret
2011
38
Adapun struktur organisasi di Kantor Perum Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2.
Struktur Organisasi Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
Sumber: Perum Pegadaian Cabang Majapahit Semarang. Semarang, Maret 2011
Manajer Cabang
Pegadaian Syari’ah
Keamanan
Kasir
Penyimpanan
Pemegang
Gudang
Staf
Analisis Kredit
Penaksiran
Layanan
Konsumen
39
3.3. Visi Misi dan Nilai-Nilai Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang
1. Visi
Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi champion dalam pembiayaan
mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah
ke bawah
2. Misi
a. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat
khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan
solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala
mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.
b. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.
c. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.
3. Nilai-nilai
Budaya perusahaan diaktualisasikan dalam bentuk simbol atau
maskot dan jargon si "INTAN" yang bermakna:6
a. Inovatif :
1) Berinisiatif, kreatif dan produktif
2) Berorientasi pada solusi
b. Nilai Moral Tinggi
1) Taat beribadah
2) Jujur dan berfikir positif
c. Terampil
1) Kompeten dibidangnya
2) Selalu mengembangkan diri
d. Adi Layanan
1) Peka dan cepat tanggap
2) Empatik, santun dan ramah
e. Nuansa Citra
6 Op. Cit. www.pegadaian.co.id
40
1) Memiliki sense of belonging
2) Peduli nama baik perusahaan
Makna yang terkandung dalam maskot SI INTAN
Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenal
batu intan sudah puluhan tahun, Intan tidak lebih dari sebuah
bongkahan batu yang diciptakan alam dalam suatu proses beratus tahun
lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda
lain. Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat
cemerlang (brilliant). Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia
disebut berlian. Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga
pada setiap insan Pegadaian.
Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi
makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan
prima kepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi
keteduhan sebagai insan Pegadaian.
3.4. Produk dan Jasa Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
Sebagai lembaga keuangan non bank yang berfungsi majemuk, maka
dalam menjalankan kegiatan usahanya Perum Pegadaian Syari’ah
mempunyai beberapa produk dan jasa yang dapat dimanfaatkan masyarakat
berupa:7
1. Ar-rahn (gadai syari’ah)
Ar-rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi-
prinsip syari’ah, dimana nasabah hanya akan dipungut biaya
administrasi dan Ijaroh (biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang
jaminan) berupa emas, perhiasan, berlian, elektronik dan kendaraan
bermotor.
a. Cara memperoleh pinjaman
7 Hasil Wawancara dengan Kuntaji Sriwiyadi, S.H, Manajer Cabang Perum
Pegadaian Kantor Cabang Syari’ah Majapahit. Tanggal 28 Maret 2011.
41
Cara memperoleh pinjaman cukup membawa barang
jaminan disertai copy identitas diri ke loket penaksir dan barang
jaminan (marhun) akan ditaksir oleh penaksir, selanjutnya akan
memperoleh Uang pinjaman (Marhun Bih) sebesar 90% dari nilai
taksiran.
b. Proses pelunasan pinjaman
Proses pelunasan pinjaman bisa dilakukan kapan saja
sebelum jangka waktu maksimal 120 hari, baik dengan cara
sekaligus maupun angsuran. Dan apabila sampai dengan 120 hari
belum bisa melunasi, nasabah dapat memperpanjang masa
pinjaman sampai 120 hari berikutnya dengan membayar ijaroh dan
biaya administrasi sesuai tarif yang berlaku.
c. Keuntungan gadai syari’ah
Keuntungan gadai syari’ah adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan daya guna barang bergerak anda, perhiasan
kesayangan andapun tetap menjadi milik anda, dan anda tidak
akan mengalami kerugian selisih beli baru dan jual.
2) Prosedur dan syarat mudah serta proses cepat dengan tarif
kompetitif dan ijaroh di hitung dari nilai taksiran.
3) Barang jaminan anda akan ditaksir secara cermat dan akurat
sehingga akan tetap memiliki nilai taksiran yang optimal.
4) Jangka waktu fleksibel, bebas menentukan pilihan
pembayaran.
5) Aman terjaga dan dijamin asuransi
6) Sumber dana sesuai syari’ah dan operasional di bawah
pengawasan Dewan Pengawas Syari’ah.
42
d. Persyaratan pinjaman
Persyaratan pinjaman, adalah sebagai berikut:
1) Menyerahkan copy KTP atau identitas resmi lainnya.
2) Menyerahkan barang sebagai jaminan (emas, berlian,
elektronik dan kendaraan bermotor).
3) Untuk kendaraan bermotor, menyerahkan dokumen
kepemilikan (BPKB) dan copy STNK sebagai pelengkap
jaminan.
4) Mengisi formulir permintaan pinjaman.
5) Menandatangani akad.
e. Tarif ijaroh
Meliputi biaya pemakaian tempat dan pemeliharaan
marhun serta asuransi
𝐼𝑗𝑎𝑟𝑜 =𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛
10.000; 𝑥 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 (𝑅𝑝) 𝑥
𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
10 𝑎𝑟𝑖
f. Simulasi perhitungan ijaroh
Nasabah memiliki 1 keping LM seberat 25 gram dengan
kadar 99,99% (asumsi harga per gram emas 99,99% = Rp.
300.000;), maka:
Taksiran = 25 gr x Rp. 300.000;
= Rp. 7.500.000;
Uang pinjaman = 90% x Rp. 7.500.000;
= 6.750.000;
Ijaroh/10 hari = 7.500.000;
10.000;𝑥 80 𝑥
10
10
= Rp. 60.000;
Biaya administrasi = Rp. 25.000;
Jika nasabah menggunakan Marhun bih selama 26 hari,
ijaroh ditetapkan dengan menghitung per 10 hari x 3 maka sebesar
43
ijaroh adalah Rp. 180.000; (Rp. 60.000; x 3). Ijaroh dibayar saat
Nasabah melunasi atau memperpanjang dengan akad baru.
2. Arrum (Ar-rahn Untuk Usaha Mikro Kecil)
Arrum adalah skim pinjaman berprinsip syari’ah bagi para
pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha
dengan sistem pengembalian secara angsuran dan menggunakan
jaminan BPKB motor/ mobil.
a. Persyaratan pinjaman
1) Menyerahkan copy KTP atau identitas resmi lainnya.
2) Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor
(BPKB) sebagai agunan.
3) Memiliki usaha produktif minimal telah berjalan 1 tahun.
4) Survey dan analisa kelayakan usaha.
5) Mengisi formulir permintaan pinjaman.
6) Menandatangani akad Arrum
b. Keuntungan arrum
1) Meningkatkan daya guna barang bergerak nasabah, mobil/
motor kesayangan nasabah tetap milik nasabah, dan nasabah
pun tidak akan mengalami kerugian selisih beli baru dan jual.
2) Prosedur dan syarat mudah serta proses cepat dengan tarif
kompetitif dan ijaroh dihitung dari nilai taksiran.
3) Barang jaminan anda akan ditaksir secara cermat dan akurat
sehingga akan tetap memiliki nilai ekonomis yang wajar
karena nilai taksiran yang optimal.
4) Jangka waktu pinjaman fleksibel, serta bebas menentukan
pilihan pembayaran masa angsuran.
5) Aman dan terjaga serta dijamin asuransi
6) Sumber dana sesuai syari’ah dan operasional dibawah
pengawasan DPS.
44
c. Simulasi arrum
Seorang nasabah memiliki 1 buah mobil kijang LGX tahun
2000 dengan taksiran harga pasar Rp. 70.000.000;.
Jadi pinjaman yang dapat diterima : Rp. 70.000.000; x 70%
= Rp. 49.000.000;.
Administrasi : Rp. 200.000;
Ijaroh : 𝑅𝑝.70.000.000;
𝑅𝑝.100.000; 𝑥 𝑅𝑝 700 = 𝑅𝑝 490.000/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
3. Mulia (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi).
Logam mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang
menyentuh kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang
tinggi juga merupakan jenis investasi yang nilainya sangat setabil,
likuid, dan aman secara riil.
Mulia (Murabahah logam mulia untuk investasi abadi)
memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui penjualan logam
mulia oleh pegadaian kepada masyarakat secara tunai dan atau dengan
pola angsuran dengan proses cepat dalam jangka waktu tertentu yang
fleksibel. Akad mulia menggunakan akad murabahah dan rahn.
a. Keuntungan berinvestasi melalui logam mulia
1) Jembatan mewujudkan niat mulia anda untuk:
a) Menabung logam mulia untuk menunaikan ibadah haji.
b) Mempersiapkan biaya pendidikan anak di masa
mendatang.
c) Memliki tempat tinggal dan kendaraan.
2) Alternatif investasi yang aman untuk menjaga portofolio asset
anda.
3) Merupakan asset yang sangat likuid dalam memenuhi
kebutuhan dana yang mendesak, memenuhi kebutuhan modal
kerja untuk pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow
keuangan bisnis anda, dan lain-lain.
45
4) Tersedia pilihan logam mulia dengan berat 4,25 gr, 5 gr, 10 gr,
25 gr, 50 gr, 100 gr, 250 gr, dan 1 kg.
b. Persyaratan Mulia
a) Menyerahkan copy KTP/ identitas resmi lainnya.
b) Mengisi formulir aplikasi mulia
c) Menyerahkan uang muka
d) Menandatangani akad mulia
c. Simulasi Pembelian Mulia
Nasabah membeli 1 (satu) keping logam mulia (LM)
seberat 25 gram dengan kadar 99,99% (asumsi harga 25 gram = Rp
7.813.500;) maka:
Pembelian tunai :
Harga + % margin + administrasi
= Rp 7.813.500 + (7.813.500 x 3 %) + Rp 50.000;
= Rp 7.813.500 + Rp 234.405 + Rp 50.000;
= Rp 8.097.905;
Pembelian angsuran 6 bulan:
Harga + % margin + Administrasi
= Rp 7.813.500 + (6% x 7.813.500)
= Rp 7.813.500 + 468.810; = Rp 8.282.310
Uang muka 25% = Rp 2.070.578
Administrasi = Rp 50.000; +
Pembayaran awal = Rp 2.120.578
Sisa = Rp 8.28.310 – Rp 2.070.578 =Rp 6.211.732;
Angsuran/bulan = Rp 6.211.736 : 6
= Rp 1.035.289/ bulan
46
3.5. Cara Melakukan Transaksi di Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang
1. Proses penggadaian:
a. Bawa barang, identitas diri dan kartu nasabah
b. Ambil formulir kemudian diisi dan diserahkan ke loket penaksiran
c. Tunggu maksimal 5 menit dan ambil uang di kasir
d. Hitung uang sebelum meninggalkan pegadaian
e. Ingat jatuh tempo dan bisa diperpanjang
f. Memperpanjang cukup membayar biaya ijaroh dan administrasi
2. Proses menebus:
a. Bawa surat gadai (SBR) dan identitas diri
b. Bayar sesuai tebusan yang tertera di surat gadai
c. Teliti barang sebelum meninggalkan pegadaian
3. Proses menebus tidak atas nama sendiri dilayani jika:
a. Surat kuasa yang ditandatangani oleh kedua belah pihak
b. Ktp kedua belah pihak
c. Menandatangani pengalihan hak (yang ada dibelakang surat gadai)
4. Proses surat hilang:
a. Lapor ke petugas kami, agar barang diblokir
b. Lapor polisi dan buat surat pengantar
c. Fotocopy ktp 2 lembar
47
3.6. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang. Data penelitian berjumlah 110 kuesioner di
distribusikan kepada pihak Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
yang kemudian didistribusikan kepada nasabah yang sedang melakukan
transaksi yang menjadi objek dalam penelitian ini. Distrubusi kuesioner
dimulai pada tanggal 28 Maret 2011 s/d. 27 April 2011. Dari 110 responden
yang berpartisipasi dalam penelitian ini 6 diantaranya tidak dapat
diikutsertakan kerena pengisian yang tidak lengkap, sehingga jumlah
kuesioner yang layak dianalisis sebanyak 104 kuesioner. Seperti yang
dijelaskan dalam tabel 3.1. berikut.
Tabel 3.1
Rincian Pendistribusian Kuesioner
Keterangan Jumlah data
Jumlah Kuesioner yang di distribusikan
Jumlah Kuesioner yang tidak dapat digunakan
Jumlah Kuesioner yang dapat digunakan
110
6
104
Tingkat pendapatan kuesioner yang dapat digunakan 104/110 x 100% =
94,55%
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
48
1. Jenis Kelamin responden
Adapun data mengenai jenis kelamin responden nasabah
Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 38 36.5 36.5 36.5
Perempuan 66 63.5 63.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 3.2 di atas, dapat diketahui
tentang jenis kelamin responden nasabah Pegadaian Syariah Cabang
Majapahit Semarang, yang menunjukkan bahwa mayoritas responden
adalah perempuan, yaitu sebanyak 66 orang (63,5%), sedangkan
sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 38 orang (36,5%). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar dari nasabah Pegadaian Syariah
Cabang Majapahit Semarang adalah perempuan.
Untuk lebih jelasnya berikut gambar diagram yang menjelaskan
jenis kelamin responden yang dapat peneliti peroleh:
49
Gambar 3.3
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
2. Usia Responden
Adapun data mengenai usia responden nasabah Pegadaian
Syariah Cabang Majapahit Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 21 - 30 tahun 33 31.7 31.7 31.7
31 - 40 tahun 42 40.4 40.4 72.1
41 - 50 tahun 24 23.1 23.1 95.2
Lebih dari 50
tahun
5 4.8 4.8 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 3.3 ini memperlihatkan
bahwa responden nasabah Pegadaian Syariah Cabang Majapahit
Semarang sebagian besar berusia 21 – 50 tahun. Berdasarkan tabel
tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas responden berusia 31
- 40 tahun sebanyak 42 orang (40,4%), yang berusia 21 - 30 tahun
36,5%
63,5%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
50
sebanyak 33 orang (31,7%), yang berusia 41 - 50 tahun sebanyak 24
orang (23,1%), sedangkan yang berusia lebih dari 50 tahun hanya 5
orang (4,8%).
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar diagram yang
menjelaskan usia responden yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 3.4
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
3. Pendidikan Terakhir Responden
Adapun data mengenai pendidikan terakhir responden
responden nasabah Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 57 54.8 54.8 54.8
Diploma 19 18.3 18.3 73.1
Sarjana 27 26.0 26.0 99.0
Pasca Sarjana 1 1.0 1.0 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
31,7%
40,4%
23,1%
4,8%
Usia
21 - 30 tahun
31 - 40 tahun
41 - 50 tahun
Lebih dari 50 tahun
51
Berdasarkan keterangan pada tabel 3.4 memperlihatkan bahwa
nasabah Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang sebagian besar
berpendidikan terakhir SMA. Berdasarkan tabel tersebut, memberikan
informasi bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir SMA
sebanyak 57 orang (54,8%), yang berpendidikan sarjana terakhir
sebanyak 27 orang (26,0%), yang berpendidikan diploma terakhir
sebanyak 19 orang (18,3%), sedangkan sisanya yang berpendidikan
terakhir pascasarjana sebanyak 1 orang (1,0%).
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar diagram yang
menjelaskan pendidikan terakhir responden yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 3.5
Sumber: Data Primer yang diolah 2011
4. Pekerjaan Responden
Adapun data mengenai pekerjaan responden responden nasabah
Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang adalah sebagai
berikut:
54,8%18,3%
26,0%
1,0%
Pendidikan Terakhir
SMA
Diploma
Sarjana
Pasca Sarjana
52
Tabel 3.5
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS / TNI /
POLRI
16 15.4 15.4 15.4
Pegawai Swasta 29 27.9 27.9 43.3
Wiraswasta 28 26.9 26.9 70.2
Lainnya 31 29.8 29.8 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 3.5 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari pekerjaan nasabah Pegadaian Syariah Cabang
Majapahit Semarang responden mempunyai pekerjaan lainnya yaitu
sebanyak 31 orang (29,8%), pegawai swasta sebanyak 29 orang
(27,9%), wiraswasta sebanyak 28 orang (26,9%), sedangkan
PNS/TNI/POLRI sebanyak 16 orang (15,4%).
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar diagram yang
menjelaskan pekerjaan responden yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 3.6
Sumber: Data Primer yang diolah 2011
53
3.7. Diskripsi Data Penelitian
3.7.1. Kualitas Pelayanan
Tabel 3.6
Jujur
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu jujur dalam memberikan informasi dan bertransaksi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.9
Cukup Setuju 6 5.8 5.8 7.7
Setuju 72 69.2 69.2 76.9
Sangat Setuju 24 23.1 23.1 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk variabel
Internet Banking item pertanyaan 1 sebanyak 23% responden
menyatakan sangat setuju atas sikap jujur dalam memberikan
informasi dan bertransaksi yang disampaikan Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang, sedangkan 1% menyatakan sangat
tidak setuju, 1% menyatakan tidak setuju, 5,8% menyatakan cukup
setuju dan 69,2% menyatakan setuju.
Tabel 3.7
Amanah
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 4 3.8 3.8 4.8
Setuju 62 59.6 59.6 64.4
Sangat Setuju 37 35.6 35.6 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Pada item pertanyaan 2 sebanyak 35,6% responden
menyatakan sangat setuju atas sikap menjaga amanah yang diberikan
54
nasabah kepada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang,
sedangkan 1% menyatakan sangat tidak setuju, 3,8% menyatakan
cukup setuju dan 59,6% menyatakan setuju.
Tabel 3.8
Tidak menipu
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah tidak pernah berbohong dalam menyampaikan produk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 14 13.5 13.5 14.4
Setuju 65 62.5 62.5 76.9
Sangat Setuju 24 23.1 23.1 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Pada item pertanyaan 3 sebanyak 23,1% responden
menyatakan sangat setuju atas sikap tidak menipu dalam
menyampaikan produk yang disampaikan Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang, sedangkan 1% menyatakan sangat
tidak setuju, 13,5% menyatakan cukup setuju dan 62,5% menyatakan
setuju.
Tabel 3.9
Menepati janji
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu menepati janjinya dalam bertransaksi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 7 6.7 6.7 7.7
Setuju 63 60.6 60.6 68.3
Sangat Setuju 33 31.7 31.7 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Pada item pertanyaan 4 sebanyak 31,7% responden
menyatakan sangat setuju atas sikap selalu menepati janji dalam
bertransaksi yang dilakukan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
55
Semarang, sedangkan 1% menyatakan sangat tidak setuju, 6,7%
menyatakan cukup setuju dan 60,6% menyatakan setuju.
Tabel 3.10
Murah hati
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu berwajah manis, santun dalam bertutur kata, berperilaku baik dan simpatik dalam melayani para nasabah.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 6 5.8 5.8 6.7
Setuju 59 56.7 56.7 63.5
Sangat Setuju 38 36.5 36.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Pada item pertanyaan 5 sebanyak 36,5% responden
menyatakan sangat setuju atas sikap selalu berwajah manis, santun
dalam bertutur kata, berperilaku baik dan simpatik dalam melayani
para nasabah atau murah hati yang dilakukan Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang, sedangkan 1% menyatakan tidak
setuju, 5,8% menyatakan cukup setuju dan 56,7% menyatakan
setuju.
Tabel 3.11
Tidak melupakan akhirat
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu selalu menghentikan aktivitasnya pada saat waktu shalat tiba.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 4 3.8 3.8 4.8
Setuju 64 61.5 61.5 66.3
Sangat Setuju 35 33.7 33.7 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Pada item pertanyaan 6 sebanyak 33,7% responden
menyatakan sangat setuju atas sikap selalu menghentikan
aktivitasnya pada saat waktu shalat tiba atau tidak melupakan akhirat
56
yang dilakukan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang,
sedangkan 1% menyatakan sangat tidak setuju, 3,8% menyatakan
cukup setuju dan 61,5% menyatakan setuju.
3.7.2. Kualitas Produk
Tabel 3.12
Keandalan
Uang pinjaman (marhun bih) dapat diperoleh dalam waktu cepat.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.9
Cukup Setuju 17 16.3 16.3 18.3
Setuju 76 73.1 73.1 91.3
Sangat Setuju 9 8.7 8.7 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk variabel
kualitas produk item pertanyaan 7 sebanyak 8,7% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Uang pinjaman (marhun bih) dapat
diperoleh dalam waktu cepat, sedangkan 1% menyatakan sangat
tidak setuju, 1% menyatakan tidak setuju, 16,3% menyatakan cukup
setuju dan 73,1% menyatakan setuju.
Tabel 3.13
Responsif
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah tanggap dalam melayani para nasabah.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 29 27.9 27.9 28.8
Setuju 62 59.6 59.6 88.5
Sangat Setuju 12 11.5 11.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
57
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk variabel
kualitas produk item pertanyaan 8 sebanyak 11,5% responden
menyatakan sangat setuju atas sikap Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang yang selalu tanggap dalam melayani para
nasabah, sedangkan 1% menyatakan sangat tidak setuju, 27,9%
menyatakan cukup setuju dan 59,6% menyatakan setuju.
Tabel 3.14
Bentuk nyata
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah memuaskan dalam bertransaksi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 31 29.8 29.8 31.7
Setuju 58 55.8 55.8 87.5
Sangat Setuju 13 12.5 12.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Item pertanyaan 9 sebanyak 12,5% responden menyatakan
sangat setuju atas sikap Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang yang selalu memuaskan dalam bertransaksi, sedangkan
1,9% menyatakan sangat tidak setuju, 29,8% menyatakan cukup
setuju dan 55,8% menyatakan setuju.
58
3.7.3. Kepercayaan
Tabel 3.17
Melakukan transaksi ulang
Saya merasa terbantu dengan pelayanan pegadaian syari’ah majapait dan selanjutnya saya akan memanfaatkan layanan ini secara maksimal.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 16 15.4 15.4 16.3
Setuju 69 66.3 66.3 82.7
Sangat Setuju 18 17.3 17.3 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk Variabel
kepercayaan item pertanyaan 12 sebanyak 17,3% responden
menyatakan sangat setuju bahwa nasabah merasa terbantu dalam
pelayanan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang dan
selanjutnya saya akan memanfaatkan layanan ini secara maksimal,
sedangkan 1% menyatakan sangat tidak setuju, 15,4% menyatakan
cukup setuju dan 66,3% menyatakan setuju.
Tabel 3.18
Menolak produk pesaing
Saya merasa puas dengan layanan pegadaian syari’ah majapait, sehingga saya tidak tertarik menjadi nasabah Pegadaian lainnya.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 24 23.1 23.1 24.0
Setuju 70 67.3 67.3 91.3
Sangat Setuju 9 8.7 8.7 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Item pertanyaan 13 sebanyak 8,7% responden menyatakan
sangat setuju bahwa nasabah merasa puas dengan layanan Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang, sehingga saya tidak tertarik
menjadi nasabah pegadaian lainnya. sedangkan 1% menyatakan
59
tidak setuju, 23,1% menyatakan cukup setuju dan 67,3% menyatakan
setuju.
Tabel 3.19
Melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam resiko
Saya merasa percaya dengan layanan Pegadaian Syari’ah Majapait, sehingga saya sangat nyaman bertransaksi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Tidak Setuju 2 1.9 1.9 3.8
Cukup Setuju 23 22.1 22.1 26.0
Setuju 65 62.5 62.5 88.5
Sangat Setuju 12 11.5 11.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Item pertanyaan 14 sebanyak 11,5% responden menyatakan
sangat setuju bahwa nasabah merasa percaya dengan layanan
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang, sehingga saya
sangat nyaman bertransaksi. sedangkan 1,9% menyatakan sangat
tidak setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, 22,1% menyatakan
cukup setuju dan 62,5% menyatakan setuju.
60
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.
Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom
(df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah
konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung 104-2 atau df = 102
dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,193; jika r hitung (untuk tiap-tiap butir
pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item pertanyaan total
correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pertanyaan
tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item pertanyaan
Corrected Item
pertanyaan
Total
Correlation
r table Ket.
Kualitas Pelayanan
(X1)
Pertanyaan 1 0,686 0,193 Valid
Pertanyaan 2 0,837 0,193 Valid
Pertanyaan 3 0,808 0,193 Valid
Pertanyaan 4 0,864 0,193 Valid
Pertanyaan 5 0,828 0,193 Valid
Pertanyaan 6 0,849 0,193 Valid
Kualitas Produk
(X2)
Pertanyaan 7 0,871 0,193 Valid
Pertanyaan8 0,831 0,193 Valid
Pertanyaan 9 0,727 0,193 Valid
Kepercayaan Nasabah
(Y)
Pertanyaan 10 0,803 0,193 Valid
Pertanyaan 11 0,781 0,193 Valid
Pertanyaan 12 0,803 0,193 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
61
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item
pertanyaan memiliki r hitung > dari r tabel ( 0,193) dan bernilai positif.
Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Reliabilitas
Coefficient
Cronbach
Alpha Keterangan
X1 6 Item pertanyaan 0,801 Reliabel
X2 3 Item pertanyaan 0,798 Reliabel
Y 3 Item pertanyaan 0,823 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. dengan demikian variabel (kualitas
pelayanan, kualitas produk, dan kepercayaan nasabah) dapat dikatakan
reliabel.
4.2 Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap
data penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
4.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Cara yang bisa ditempuh untuk menguji
kenormalan data adalah dengan menggunakan Grafik Normal P-P Plot
dengan cara melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik tersebut
penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal.
Jika pada tabel test of normality dengan menggunakan Kolmogorov-
Smirnov nilai sig > 0.05, maka data berdistribusi normal.
Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
62
Gambar 4.1
Grafik Histogram
Sumber Data Primer yang diolah, 2011
Gambar 4.2
Normal Probability Plot
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
63
Tabel 4.3
Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Kualitas Pelayanan dan
Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan Nasabah
Uji kolmogorov-smirnov Unstandarize Residual
Nilai kolmogorov-smirnov 0,987
Sig 0,284
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan pada grafik histogram, residual data telah
menunjukkan kurva normal yang membentuk lonceng sempurna. Begitu
pula, pada grafik normal P-P Plot residual penyebaran data belum
terlalu garis normal (garis lurus). Untuk lebih memastikan residual data
telah mengikuti asumsi normalitas, maka residual data diuji kembali
dengan menggunakan uji Kolomorov Smirnov. Pada tabel 4.3, pada uji
Kolomorov Smirnov menunjukkan bahwa residual data yang didapat
tersebut mengikuti distribusi normal, berdasarkan hasil output
menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada 0,284 > 0.05.
Dengan demikian, residual data berdistribusi normal dan model regresi
telah memenuhi asumsi normalitas.1
4.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independent.
1 Stanislaus S. Uyanto Ph.D., Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta,
Graha Ilmu, 2009, Hal: 248
64
Tabel 4.4
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Kualitas Pelayanan (X1) .802 1.247
Kualitas Produk (X2) .802 1.247
a. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Dari hasil pengujian multikolineoritas yang dilakukan diketahui
bahwa nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel, yaitu lebih
kecil dari 10, sehingga bisa diduga bahwa tidak ada multikolinearitas
antarvariabel independen dalam model regresi.
4.2.3 Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah
antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling
mempengaruhi. Adapun hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .488
a .238 .223 1.380 1.600
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk (X2), Kualitas Pelayanan (X1)
b. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin–Watson
atas residual persamaan regresi diperoleh angka d-hitung sebesar 1.600.
Sebagai pedoman umum Durbin–Watson berkisar 0 dan 4. jika nilai uji
65
statistik Durbin–Watson lebih kecil dari satu atau lebih besar dari tiga,
maka residuals atau eror dari model regresi berganda tidak bersifat
independen atau terjadi autocorrelation.2
Jadi berdasarkan nilai uji statistik Durbin–Watson dalam
penelitian ini berada diatas satu dan dibawah tiga (1.600) sehingga tidak
terjadi autocorrelation
4.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji statistik
Heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.3
Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa terdapat
pola yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
2 S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Yogyakarta: Graham Ilmu, 2006, 248
66
4.3 Analisis data
4.3.1 Koefisien Korelasi dan Determinasi
Koefisien korelasi linear berganda adalah angka indeks yang
digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel
atau lebih, sedangkan koefisien determinasi memiliki fungsi untuk
menjelaskan sejauh mana kemampuan variabel independen (kualitas
pelayanan dan kualitas produk) terhadap variabel dependen
(kepercayaan nasabah).
Hasil olahan statistik yang dibantu program SPSS 16.0 for
windows menunjukkan bahwa uji koefisien korelasi (R) didapat
sebesar 0,488 sedangkan variabel independen mampu menjelaskan
variabel dependen sebesar 22,3%, sedang yang 77,7% sisanya
dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak
diteliti). Hasil uji koefisien determinasi tersebut memberikan makna,
bahwa masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi
kepercayaan nasabah. Untuk itu perlu pengembangan penelitian lebih
lanjut, terkait dengan topik ini.
Table 4.6
Uji Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .488
a .238 .223 1.380 1.600
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk (X2), Kualitas Pelayanan (X1)
b. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
4.3.2 Uji Hipotesa
1. Uji Partial
Uji partial ini memiliki tujuan utnuk menguji atau
67
mengkonfirmasi hipotesis secara individual. Uji partial ini, dalam
hasil perhitungan statistik Ordinary Least Square (OLS)
ditunjukkan dengan t hitung. Secara terperinci hasil t hitung
dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.7
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.390 1.206 4.469 .000
Kualitas Pelayanan (X1) .085 .049 .170 1.749 .083
Kualitas Produk (X2) .356 .089 .388 4.005 .000
a. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Dari tabel 4.7 di atas, dapat diketahui hasil analisis regresi
diperoleh koefisien untuk variabel kualitas pelayanan sebesar
0,085; untuk variabel kualitas produk sebesar 0,356 dengan
konstanta sebesar 5,390 sehingga model persamaan regresi yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = 5,390+0,085X1 + 0,356X2
Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepercayaan Nasabah
Hasil uji empiris pengaruh antara kualitas pelayanan
terhadap kepercayaan nasabah menunjukkan nilai t hitung
1,749 dan p value (Sig) sebesar 0,083 yang di atas alpha 5%.
Artinya bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap
kepercayaan nasabah. Hasil penelitian dapat menolak hipotesis
yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas pelayanan terhadap kepercayaan nasabah”.
68
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel
kualitas pelayanan menunjukkan angka sebesar 0,085, yang
artinya adalah besaran koefisien kualitas pelayanan terhadap
kepercayaan nasabah adalah sebesar 8,5%.
b. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan Nasabah
Hasil uji empiris pengaruh antara kualitas produk
terhadap kepercayaan nasabah menunjukkan nilai t hitung
4,005 dan p value (Sig) sebesar 0,000 yang di bawah alpha 5%.
Artinya bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap
kepercayaan nasabah. Hasil penelitian tidak dapat menolak
hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan
antara kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah”.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel
kualitas produk menunjukkan angka sebesar 0,356, yang
artinya adalah besaran koefisien kualitas produk terhadap
kepercayaan nasabah adalah sebesar 35,6%.
Koefisien regresi sebesar 5,390 menyatakan bahwa
setiap penambahan (karena memiliki tanda +) 1% pada kualitas
pelayanan dan kualitas produk, maka akan meningkatkan
kepercayaan nasabah sebesar 539,0%, demikian pula jika
terjadi sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kualitas produk merupakan variabel bebas yang secara
signifikan berpengaruh secara partial terhadap kepercayaan
nasabah.
2. Uji Simultan
Sebelum membahas secara partial pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen, terlebih dahulu dilakukan
pengujian secara simultan. Uji simultan ini, bertujuan untuk
menguji atau mengkonfimasi hipotesis yang menjelaskan “ada
69
pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dan kualitas
produk terhadap kepercayaan nasabah”.
Uji simultan, ditunjukkan dengan hasil perhitungan F test
yang menunjukkan nilai 15,806 dengan tingkat probabilitas 0,000
yang di bawah alpha 5%. Hal itu berarti bahwa secara bersama-
sama variabel independen antara kualitas pelayanan dan kualitas
produk secara bersama-sama terhadap kepercayaan nasabah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol yang
menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan dan kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah”
tidak sanggup diterima yang berarti menerima hipotesis alternatif
yang berbunyi “ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan dan kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah”.
Tabel 4.8
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 60.160 2 30.080 15.806 .000
a
Residual 192.215 101 1.903
Total 252.375 103
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk (X2), Kualitas Pelayanan (X1)
b. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
4.4 Pembahasan
Pengaruh masing-masing variabel independen (kualitas pelayanan dan
kualitas produk) dan variabel dependen (kepercayaan nasabah) dapat
dijelaskan sebagai berikut .
Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa kualitas
pelayanan memiliki pengaruh yang tidak signifikan secara partial terhadap
kepercayaan nasabah Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang (P
value > 0.05). Kualitas pelayanan merupakan faktor yang tidak terlalu
diperhitungkan menjaga kepercayaan nasabah. Dari hasil pengujian yang
70
dilakukan terbukti kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang. Ini ditunjukkan dengan hasil yang berbeda dengan
jawaban responden pada masing-masing item pertanyaan.
Pada item pertanyaan 1 sebanyak 23% responden menyatakan sangat
setuju atas sikap jujur dalam memberikan informasi dan bertransaksi yang
disampaikan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang, sedangkan
1% menyatakan sangat tidak setuju, 1% menyatakan tidak setuju, 5,8%
menyatakan cukup setuju dan 69,2% menyatakan setuju.
Pada item pertanyaan 2 sebanyak 35,6% responden menyatakan
sangat setuju atas sikap menjaga amanah yang diberikan nasabah kepada
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang, sedangkan 1% menyatakan
sangat tidak setuju, 3,8% menyatakan cukup setuju dan 59,6% menyatakan
setuju.
Pada item pertanyaan 3 sebanyak 23,1% responden menyatakan
sangat setuju atas sikap tidak menipu dalam menyampaikan produk yang
disampaikan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang, sedangkan
1% menyatakan sangat tidak setuju, 13,5% menyatakan cukup setuju dan
62,5% menyatakan setuju.
Pada item pertanyaan 4 sebanyak 31,7% responden menyatakan
sangat setuju atas sikap selalu menepati janji dalam bertransaksi yang
dilakukan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang, sedangkan 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 6,7% menyatakan cukup setuju dan 60,6%
menyatakan setuju.
Pada item pertanyaan 5 sebanyak 36,5% responden menyatakan
sangat setuju atas sikap selalu berwajah manis, santun dalam bertutur kata,
berperilaku baik dan simpatik dalam melayani para nasabah atau murah hati
yang dilakukan Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang, sedangkan
1% menyatakan tidak setuju, 5,8% menyatakan cukup setuju dan 56,7%
menyatakan setuju.
71
Pada item pertanyaan 6 sebanyak 33,7% responden menyatakan
sangat setuju atas sikap selalu menghentikan aktivitasnya pada saat waktu
shalat tiba atau tidak melupakan akhirat yang dilakukan Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang, sedangkan 1% menyatakan sangat tidak setuju,
3,8% menyatakan cukup setuju dan 61,5% menyatakan setuju.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel kualitas
pelayanan masing-masing item pertanyaan dijawab dengan mayoritas setuju
dan sangat setuju. Hal ini tidak sejalan dengan pengujian hipotesa satu yang
menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan
terhadap kepercayaan nasabah dengan ditunjukkan P value 0,083 yang lebih
besar dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepercayaan nasabah
pada Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 104 responden nasabah yang tercatat di Pegadaian Syariah Cabang
Majapahit Semarang adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan
nasabah untuk berinvestasi di Pegadaian Syariah Cabang Majapahit
Semarang. Dan menolak H1 ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap kepercayaan nasabah untuk berinvestasi di Pegadaian
Syariah Cabang Majapahit Semarang.
Hasil penelitian uji pengaruh variabel kualitas produk terhadap
kepercayaan nasabah Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang
tercermin dalam jawaban responden mengenai item pertanyaan 7 sampai
dengan pertanyaan 9 yang telah dijawab. Pada item pertanyaan 7 sebanyak
8,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa Uang pinjaman (marhun
bih) dapat diperoleh dalam waktu cepat, sedangkan 1% menyatakan sangat
tidak setuju, 1% menyatakan tidak setuju, 16,3% menyatakan cukup setuju
dan 73,1% menyatakan setuju.
Data pada item pertanyaan 8 sebanyak 11,5% responden menyatakan
sangat setuju atas sikap Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
72
yang selalu tanggap dalam melayani para nasabah, sedangkan 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 27,9% menyatakan cukup setuju dan 59,6%
menyatakan setuju.
Data pada item pertanyaan 9 sebanyak 12,5% responden menyatakan
sangat setuju atas sikap Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
yang selalu memuaskan dalam bertransaksi, sedangkan 1,9% menyatakan
sangat tidak setuju, 29,8% menyatakan cukup setuju dan 55,8% menyatakan
setuju.
Data pada item pertanyaan 10 sebanyak 17,3% responden menyatakan
sangat setuju bahwa nasabah merasa terbantu dalam pelayanan Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang dan selanjutnya saya akan
memanfaatkan layanan ini secara maksimal, sedangkan 1% menyatakan
sangat tidak setuju, 15,4% menyatakan cukup setuju dan 66,3% menyatakan
setuju.
Data pada item pertanyaan 11 sebanyak 8,7% responden menyatakan
sangat setuju bahwa nasabah merasa puas dengan layanan Pegadaian Syari’ah
Cabang Majapahit Semarang, sehingga saya tidak tertarik menjadi nasabah
pegadaian lainnya. sedangkan 1% menyatakan tidak setuju, 23,1%
menyatakan cukup setuju dan 67,3% menyatakan setuju.
Data pada item pertanyaan 12 sebanyak 11,5% responden menyatakan
sangat setuju bahwa nasabah merasa percaya dengan layanan Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang, sehingga saya sangat nyaman
bertransaksi. sedangkan 1,9% menyatakan sangat tidak setuju, 1,9%
menyatakan tidak setuju, 22,1% menyatakan cukup setuju dan 62,5%
menyatakan setuju.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel kualitas
produk masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju dan setuju
dengan persentase yang cukup besar. Hal ini dikarenakan melihat dari segi
kualitas produk pada Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang. Hal ini
sejalan dengan pengujian hipotesa dua yang menyatakan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah dengan
73
ditunjukkan P value 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 5%, sehingga
pada akhirnya kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepercayaan nasabah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 104 responden nasabah yang tercatat di Pegadaian Syariah Cabang
Majapahit Semarang adanya bukti untuk menolak H0 bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepercayaan
nasabah. Dan menerima H2 bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah.
Sedangkan hasil pengujian pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh nilai P Value
sebesar 0.000 dimana lebih kecil dari taraf signifikasi 0.05. ini artinya
variabel kualitas pelayanan dan kualitas produk secara berpengaruh bersama-
sama terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang
Majapahit Semarang. Dan ini sekaligus menjawab bahwa hipotesa tiga (H3)
yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dan
kualitas produk terhadap kepercayaan nasabah.
74
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat kita
tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel kualitas pelayanan (X1) mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syariah
Cabang Majapahit Semarang. Telihat jika thitung (1,749) < ttabel (1,984)
yang berarti kualitas pelayanan tidak memiliki peran dalam
mempengaruhi kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang
Majapahit Semarang.
2. Variabel kualitas produk (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang
Majapahit Semarang. Telihat jika thitung (4,005) > ttabel (1,984) yang
berarti kualitas produk memiliki peran dalam mempengaruhi
kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang Majapahit
Semarang.
3. Variabel kualitas pelayanan (X1) dan kualitas produk (X2) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan nasabah pada
Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang. Terlihat Fhitung
(15,806) > Ftabel (3,085) yang berarti kualitas pelayanan dan kualitas
produk memiliki peran dalam mempengaruhi kepercayaan nasabah
75
pada Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian penulis mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas
produk serta pengaruhnya terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian
Syari’ah Cabang Majapahit Semarang. Dalam suatu penelitian secara
kuantitatif selalu melekat beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang terdapat
dalam penelitian ini antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya mengambil dua variabel yaitu kualitas pelayanan
dan kualitas produk. Diduga masih banyak faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kepercayaan nasabah pada Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang.
2. Objek penelitian terbatas hanya pada Pegadaian Syari’ah Cabang
Majapahit Semarang, padahal masih banyak Pegadaian Syari’ah lain
serta Perbankan Syariah yang mengeluarkan produk Gadai syariah,
dengan situasi, kondisi, karakteristik serta kultur yang sangat beragam,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk
mengeneralisasi sektor yang lebih luas.
3. Keterbatasan metode penelitian serta pemahaman mengenai konsep
kualitas pelayanan dan kualitas produk dalam penelitian ini memiliki
banyak kelemahan baik dari segi hasil penelitian.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan
maka selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat
memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian
ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit
Semarang perlu ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan citra
76
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang dimata masyarakat
dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan nasabah untuk
bertransaksi di Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang. Hal
ini dikarenakan dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa kualitas
pelayanan yang mempunyai pengaruh kurang dominan terhadap
kepercayaan nasabah untuk bertransaksi.
2. Kualitas produk pada Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
perlu dijaga dan ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan loyalitas
Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang dimata masyarakat
dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan nasabah untuk
bertransaksi di Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang. Hal
ini dikarenakan dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa kualitas
produk yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
kepercayaan nasabah untuk bertransaksi
3. Untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik, maka perlu dilakukan
uji lagi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan nasabah
untuk bertransaksi di Pegadaian Syari’ah Cabang Majapahit Semarang
dengan menambahkan variabel bebas yang lebih banyak.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya untuk bidang yang sama.
77
5.4 Penutup
Alhamdulillah, segala puji dan puja milik Allah SWT semata atas
bimbingan dan petunjuk-Mu penelitian ini dapat terselesaikan. Penulis sadar
bahwa apa yang telah dipaparkan dalam karya ilmiah ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan baik dari segi penulisan bahasa maupun isi yang
terkandung.
Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia, menyadarkan penulis
akan kekurangsempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu, tegur sapa dan saran
kritik yang konstruktif sangat penils harapkan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan penulis demi kesempurnaan penulisan berikutnya. Semoga
penelitian ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mahrus, Terjemah Bulughul Mahrom, Surabaya, Mutiara Ilmu, 1995
Antonio, Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Cetakan 1, Kerjasama Gema
Insani Press dengan Tazkia Institute, GIP, Jakarta: 2001
Arifin, Johan, Etika Bisnis Islam, Walisongo Press, Semarang, 2009
, Fiqih perlindungan konsumen, Semarang, Rasail, 2007
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.
PT.Rineka Cipta, 2006
As’ad, Aliy, Terjemah: Fat-hul Mu’in, Kudus, Menara Kudus, 1979
balitbang.depkominfo.go.id/addfile/jurnal/komtisby/.../2-komti-5-wiwik.doc
BPS dan BAPPEDA Kota Semarang, Laporan Kota Semarang Dalam Angka
2005
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Depok, Cahaya Qur’an,
2008
Edwar, Pengendalian Kualitas (Modul2),Universitas Mercu Buana,2009
Fatwa DSN Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn
Fatwa DSN Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn
Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:
UNDIP, 2005
Hadi, Sholikul, Pegadaian Syari’ah, Jakarta, Salemba Diniyah, 2003
Harian Republika, 16 Februari 2009
Hasibuan, Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia : Dasar Dan Kunci
Keberhasilan, Jakarta, CV. HAJI MASAGUNG, 1994
Herjanto, Eddy, Manajemen Operasi Edisi Ketiga, Jakarta, PT Gramedia
Ichwan, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta: Intermasa, 2003
Ishak, Asmai, ”Pentingnya Kepuasan Konsumen dan Implementasi Strategi
Pemasarannya”, Jurnal Siasat Bisnis, Edisi I Vol. 3, (Nopember 1996)
Kartajaya, Hermawan dan Muahammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing, Jakarta:
Mizan, 2006
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, PT.Prenhallindo, Jakarta
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif,
Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2008
________, Etika Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam, BPFE,
Yogyakarta, 2004
Muhammad, Teungku, Mutiara Hadist Jilid 5, Semarang: Pustaka Rizqy Putra,
2003
Narbuko, Cholid. Metodologi penelitian. Jakarta. Bumi Aksara. 2009
Ratminto, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D,Bandung,
Alfabeta, 2008
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII press. 2005
Sriwiyadi, Kuntaji, Manajer Cabang Perum Pegadaian Kantor Cabang Syari’ah
Majapahit. Wawancara Tanggal 28 Maret 2011
Sutojo, Siswanto, Meningkatkan Jumlah dan Mutu Pelanggan, Jakarta, PT.
Damar Mulia Pustaka, 2003
Swastha, Basu, Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen, Liberty,
Yogyakarta, 1987
Taufiq Amir. Dinamika Pemasaran: Jelajahi Dan Rasakan. PT Rajagrafindo
Persada. Jakarta. 2005
Uyanto, Stanislaus S., Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta, Graha
Ilmu, 2009
www.formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi
www.pegadaian.co.id
Lampiran 1
Kepada Yth :
Bapak/Ibu/ Nasabah Pegadaian Syari’ah
Di Semarang
Assalamu’alaikum, wr, wb.
Diberitahukan dengan hormat, bahwa saya adalah mahasiswa jurusan Ekonomi Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang yang sedang mengadakan
penelitian dengan judul “ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS
PRODUK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA
PEGADAIAN SYARI’AH CABANG MAJAPAHIT SEMARANG”.
Sebab dengan itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk berpartisipasi
mengisi angket (kuesioner) sebagaimana terlampir. Data tersebut hanya untuk kepentingan
penulisan karya ilmiah (skripsi), bukan untuk kepentingan lainnya dan bukan untuk
dipublikasikan. Bapak/Ibu/Saudara bebas menentukan pilihan jawaban pada kuesioner.
Peran Bapak/Ibu/Saudara ini sungguh sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian
ini. Oleh karena itu dengan tulus kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum, wr, wb.
Hormat kami
Muhammad Muzakki
NIM. 062411020
KUESIONER PENELITIAN UNTUK PENGGUNA JASA PEGADAIAN SYARI’AH
Kami menjamin rahasia pribadi anda
Isilah daftar kuesioner, berilah tanda silang pada jawaban yang tersedia:
Nama Responden :…………………………………..
Jenis Kelamin :………..L/P………
Usia Responden :
a) Kurang dari 20 tahun
b) 21-30 tahun
c) 31-40 tahun
d) 41-50 tahun
e) Lebih dari 50 tahun
Pendidikan Terakhir :
a) SMA
b) Diploma
c) Sarjana
d) Pasca Sarjana
Pekerjaan :
a) PNS/TNI/POLRI
b) Pegawai Swasta
c) Wiraswasta
d) Lainnya: Sebutkan……………………
Kode :
Berilah tanda silang (X) pada nomor yang disediakan sesuai dengan penilaian anda.
1. Sangat tidak setuju (STS)
2. Tidak setuju (TS)
3. Cukup setuju (CS)
4. Setuju (S)
5. Sangat setuju (SS)
A. Kualitas Pelayanan
No. Daftar Pertanyaan Alternatif Jawaban
STS TS CS S SS
1. Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu
jujur dalam memberikan informasi dan
bertransaksi.
2. Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu
menjaga amanah yang diberikan kepadanya.
3. Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah tidak
pernah berbohong dalam menyampaikan produk
4. Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu
menepati janjinya dalam bertransaksi.
5 Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu
berwajah manis, santun dalam bertutur kata,
berperilaku baik dan simpatik dalam melayani
para nasabah.
6 Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu
selalu menghentikan aktivitasnya pada saat waktu
shalat tiba.
B. Kualitas Produk
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Uang pinjaman (marhun bih) dapat diperoleh dalam
waktu cepat.
2 Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah tanggap
dalam melayani para pemasar.
3 Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah
memuaskan dalam bertransaksi.
C. Kepercayaan
No. Daftar Pertanyaan Alternatif Jawaban
STS TS CS S SS
1. Saya merasa terbantu dengan pelayanan
pegadaian syari’ah majapait dan selanjutnya saya
akan memanfaatkan layanan ini secara maksimal.
2. Saya merasa puas dengan layanan pegadaian
syari’ah majapait, sehingga saya tidak tertarik
menjadi nasabah Pegadaian lainnya.
3. Saya merasa percaya dengan layanan Pegadaian
Syari’ah Majapait, sehingga saya sangat nyaman
bertransaksi.
Lampiran 2
Tanggapan responden
No JK Usia P.trk Pkrj
1 1 2 1 3
2 2 2 3 3
3 1 3 1 3
4 2 2 1 3
5 2 2 1 3
6 2 4 1 4
7 2 4 1 4
8 2 3 3 4
9 2 4 3 4
10 1 4 3 3
11 2 5 1 3
12 2 2 1 3
13 2 3 2 3
14 2 2 1 4
15 2 2 2 2
16 2 3 2 4
17 1 3 1 3
18 1 3 3 3
19 2 5 2 4
20 2 2 1 2
21 1 2 1 3
22 1 4 2 2
23 2 3 1 3
24 2 4 2 2
25 1 3 1 4
26 2 3 1 4
27 2 2 1 2
28 1 3 1 2
29 2 4 1 3
30 2 4 1 2
31 1 4 1 4
32 1 2 1 3
33 1 3 1 4
34 2 5 3 4
35 2 3 1 2
36 1 3 1 4
37 1 3 1 1
38 1 4 1 4
39 2 2 3 1
40 2 2 1 4
41 1 2 3 2
42 1 3 3 2
43 2 2 3 4
44 2 3 3 2
45 2 4 1 4
46 1 3 2 2
47 2 3 1 4
48 2 2 1 4
49 1 4 3 2
50 1 2 2 3
51 2 3 3 3
52 2 3 1 3
53 1 2 2 4
54 2 2 3 1
55 1 3 1 2
56 2 4 3 1
57 1 3 2 2
58 1 2 3 1
59 1 3 3 2
60 2 2 2 2
61 1 3 1 4
62 2 3 1 4
63 1 3 3 3
64 2 3 2 1
65 2 2 3 1
66 1 4 1 4
67 2 4 1 4
68 1 4 1 3
69 2 4 1 3
70 1 2 2 1
71 2 2 2 1
72 1 3 2 2
73 1 2 1 2
74 1 2 1 2
75 2 4 2 2
76 2 3 1 2
77 1 2 3 2
78 2 2 1 3
79 1 2 1 4
80 2 3 1 2
81 1 3 2 2
82 2 5 1 1
83 2 3 2 2
84 2 4 1 1
85 2 4 1 1
86 2 3 3 1
87 2 3 2 4
88 2 3 4 3
89 2 5 1 4
90 1 3 1 1
91 2 3 1 2
92 2 4 1 3
93 2 2 1 3
94 2 4 3 1
95 2 3 3 2
96 2 2 1 3
97 2 3 1 3
98 1 2 1 3
99 2 4 3 4
100 2 3 3 4
101 2 2 1 4
102 2 3 1 4
103 2 3 3 2
104 2 4 3 1
Kualitas pelayanan Kualitas produk kepercayaan
Jujur Amnh Tdk.mnp
Mnpti.jnj
Mrh.ht
Tdk mlpkn akhrt
Keandln Reponsif
Bntuk nyata
Pemb. ulg
Mnlak.p.p
resiko
5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5
5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4
3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4
5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4
4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4
5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4
4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4
4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 1 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5
5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5
4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3
5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 3 3
4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 4
4 4 4 5 5 5 3 4 3 3 3 3
5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 3
5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4
5 5 5 4 4 5 3 3 3 4 3 4
5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4
5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3
4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4
4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3
4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4
4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 4
4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1
4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3
4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 4 5 3 3 4 4 2 2
5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4
4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3
4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4 3 3 3 5 4 4
4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3
Lampiran 3
Tanggapan Responden mengenai item pertanyaan masing-masing
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu jujur dalam memberikan informasi dan
bertransaksi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.9
Cukup Setuju 6 5.8 5.8 7.7
Setuju 72 69.2 69.2 76.9
Sangat Setuju 24 23.1 23.1 100.0
Total 104 100.0 100.0
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu menjaga amanah yang diberikan
kepadanya.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 4 3.8 3.8 4.8
Setuju 62 59.6 59.6 64.4
Sangat Setuju 37 35.6 35.6 100.0
Total 104 100.0 100.0
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah tidak pernah berbohong dalam
menyampaikan produk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 14 13.5 13.5 14.4
Setuju 65 62.5 62.5 76.9
Sangat Setuju 24 23.1 23.1 100.0
Total 104 100.0 100.0
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu menepati janjinya dalam bertransaksi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 7 6.7 6.7 7.7
Setuju 63 60.6 60.6 68.3
Sangat Setuju 33 31.7 31.7 100.0
Total 104 100.0 100.0
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu berwajah manis, santun dalam
bertutur kata, berperilaku baik dan simpatik dalam melayani para nasabah.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 6 5.8 5.8 6.7
Setuju 59 56.7 56.7 63.5
Sangat Setuju 38 36.5 36.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah selalu selalu menghentikan aktivitasnya
pada saat waktu shalat tiba.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 4 3.8 3.8 4.8
Setuju 64 61.5 61.5 66.3
Sangat Setuju 35 33.7 33.7 100.0
Total 104 100.0 100.0
Uang pinjaman (marhun bih) dapat diperoleh dalam waktu cepat.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.9
Cukup Setuju 17 16.3 16.3 18.3
Setuju 76 73.1 73.1 91.3
Sangat Setuju 9 8.7 8.7 100.0
Total 104 100.0 100.0
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah tanggap dalam melayani para pemasar.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 29 27.9 27.9 28.8
Setuju 62 59.6 59.6 88.5
Sangat Setuju 12 11.5 11.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Para pemasar (marketer) Pegadaian Syariah memuaskan dalam bertransaksi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 31 29.8 29.8 31.7
Setuju 58 55.8 55.8 87.5
Sangat Setuju 13 12.5 12.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Saya merasa terbantu dengan pelayanan pegadaian syari’ah majapait dan selanjutnya
saya akan memanfaatkan layanan ini secara maksimal.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 16 15.4 15.4 16.3
Setuju 69 66.3 66.3 82.7
Sangat Setuju 18 17.3 17.3 100.0
Total 104 100.0 100.0
Saya merasa puas dengan layanan pegadaian syari’ah majapait, sehingga saya
tidak tertarik menjadi nasabah Pegadaian lainnya.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 24 23.1 23.1 24.0
Setuju 70 67.3 67.3 91.3
Sangat Setuju 9 8.7 8.7 100.0
Total 104 100.0 100.0
Saya merasa percaya dengan layanan Pegadaian Syari’ah Majapait, sehingga saya sangat nyaman bertransaksi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Tidak Setuju 2 1.9 1.9 3.8
Cukup Setuju 23 22.1 22.1 26.0
Setuju 65 62.5 62.5 88.5
Sangat Setuju 12 11.5 11.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
LAMPIRAN 4
Uji Validitas dan Reliabilitas Angket
Uji Validitas Kualitas Pelayanan
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 X1
P1 Pearson Correlation 1 .514** .413
** .472
** .378
** .574
** .686
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104 104
P2 Pearson Correlation .514** 1 .684
** .666
** .604
** .609
** .837
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104 104
P3 Pearson Correlation .413** .684
** 1 .652
** .607
** .556
** .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104 104
P4 Pearson Correlation .472** .666
** .652
** 1 .731
** .683
** .864
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104 104
P5 Pearson Correlation .378** .604
** .607
** .731
** 1 .725
** .828
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104 104
P6 Pearson Correlation .574** .609
** .556
** .683
** .725
** 1 .849
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104 104
X1 Pearson Correlation .686** .837
** .808
** .864
** .828
** .849
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104 104
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 104 100.0
Excludeda 0 .0
Total 104 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.801 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 46.39 33.814 .627 .783
P2 46.23 32.626 .802 .767
P3 46.45 32.522 .765 .768
P4 46.30 32.231 .833 .763
P5 46.23 32.839 .792 .769
P6 46.25 32.597 .817 .767
X1 25.26 9.709 1.000 .896
Uji Validitas Kualitas Produk
Correlations
P7 P8 P9 P10 P11 X2
P7 Pearson Correlation 1 .686** .457
** .343
** .925
** .871
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104
P8 Pearson Correlation .686** 1 .595
** .278
** .633
** .831
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104
P9 Pearson Correlation .457** .595
** 1 .250
* .418
** .727
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104
X2 Pearson Correlation .871** .831
** .727
** .577
** .850
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 104 104 104 104 104 104
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Kualitas Produk
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 104 100.0
Excludeda 0 .0
Total 104 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.798 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P7 35.32 20.646 .838 .753
P8 35.38 20.414 .782 .752
P9 35.42 20.693 .646 .765
X2 19.60 6.398 1.000 .824
Uji Validitas Kepercayaan
Correlations
P12 P13 P14 Y
P10 Pearson Correlation 1 .517** .421
** .803
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 104 104 104 104
P11 Pearson Correlation .517** 1 .421
** .781
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 104 104 104 104
P12 Pearson Correlation .421** .421
** 1 .803
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 104 104 104 104
Y Pearson Correlation .803** .781
** .803
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 104 104 104 104
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Kepercayaan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 104 100.0
Excludeda 0 .0
Total 104 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.823 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P12 19.26 6.971 .707 .783
P13 19.41 7.313 .692 .799
P14 19.45 6.619 .689 .775
Y 11.63 2.450 1.000 .704
LAMPIRAN 5
Statistik deskriptif untuk 104 Responden pada Pegadaian Syariah Cabang Majapahit
Semarang
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 38 36.5 36.5 36.5
Perempuan 66 63.5 63.5 100.0
Total 104 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 21 - 30 tahun 33 31.7 31.7 31.7
31 - 40 tahun 42 40.4 40.4 72.1
41 - 50 tahun 24 23.1 23.1 95.2
Lebih dari 50 tahun 5 4.8 4.8 100.0
Total 104 100.0 100.0
36,5%
63,5%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMA 57 54.8 54.8 54.8
Diploma 19 18.3 18.3 73.1
Sarjana 27 26.0 26.0 99.0
Pasca Sarjana 1 1.0 1.0 100.0
Total 104 100.0 100.0
31,7%
40,4%
23,1%
4,8%
Usia
21 - 30 tahun
31 - 40 tahun
41 - 50 tahun
Lebih dari 50 tahun
54,8%
18,3%
26,0%
1,0%
Pendidikan Terakhir
SMA
Diploma
Sarjana
Pasca Sarjana
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid PNS / TNI / POLRI 16 15.4 15.4 15.4
Pegawai Swasta 29 27.9 27.9 43.3
Wiraswasta 28 26.9 26.9 70.2
Lainnya 31 29.8 29.8 100.0
Total 104 100.0 100.0
15,4%
27,9%
26,9%
29,8%
Pekerjaan
PNS / TNI / POLRI
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Lainnya
LAMPIRAN 6
Uji Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Kualitas Produk (X2) Terhadap
Kepercayaan Nasabah (Y)
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kualitas Produk (X2), Kualitas Pelayanan (X1)
a
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .488
a .238 .223 1.380 1.600
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk (X2), Kualitas Pelayanan (X1)
b. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 60.160 2 30.080 15.806 .000
a
Residual 192.215 101 1.903
Total 252.375 103
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk (X2), Kualitas Pelayanan (X1)
b. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.390 1.206 4.469 .000
Kualitas Pelayanan (X1) .085 .049 .170 1.749 .083 .802 1.247
Kualitas Produk (X2) .356 .089 .388 4.005 .000 .802 1.247
a. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 6.99 13.21 11.63 .728 104
Std. Predicted Value -6.363 2.171 .000 1.000 104
Standard Error of Predicted Value
.141 .920 .219 .092 104
Adjusted Predicted Value 7.75 13.26 11.63 .689 104
Residual -4.402 3.534 .000 1.386 104
Std. Residual -3.145 2.526 .000 .990 104
Stud. Residual -3.163 2.587 -.001 1.006 104
Deleted Residual -4.451 3.708 -.005 1.433 104
Stud. Deleted Residual -3.316 2.664 -.003 1.019 104
Mahal. Distance .058 43.492 1.981 4.388 104
Cook's Distance .000 .225 .012 .028 104
Centered Leverage Value .001 .422 .019 .043 104
a. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
Uji Asumsi Klasik
1. Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Kualitas Pelayanan (X1) .802 1.247
Kualitas Produk (X2) .802 1.247
a. Dependent Variable: Kepercayaan Nasabah (Y)
2. Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .488a .238 .223 1.380 1.600
a. Predictors: (Constant), kualitas_produk, kualitas_pelayanan
b. Dependent Variable: kepercayaan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 104
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.38576294
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .079
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z .987
Asymp. Sig. (2-tailed) .284
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Muzakki
Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 06 Septembar 1988
Alamat : Jl. Abdul Muis RT 01 RW 04
Desa. Debong Tengah Kec. Tegal Selatan Tegal
Pendidikan : SD 2 Debong Tengah 1994 - 2000
MTs Tribakti 2000 - 2003
MA Tribakti 2003 - 2006
IAIN Walisongo Semarang Lulus 2006 - 2011
Demikian riwayat hidup penulis buat dengan sebenar-benarnya, kepada yang
berkepentingan harap menjadi maklum adanya.
Semarang, 04 Juli 2011
Muhammad Muzakki