analisis kritis mikro

3
ANALISIS KRITIS Oleh Anggi Gusti Kristyawan (NIM. 201310070311133) Tanggal 28 November 2014 1. Bibliografi Salni, Nita Aminasih, Reni Sriviona. 2013. Isolasi Senyawa Antijamur Dari Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia galanga (L.) Willd) Dan Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum Terhadap Candida Albicans. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013. 2. Tujuan Penulisnya Tujuan penulis yaitu ingin menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dengan memakai ekstrak lengkuas putih sebagai bahan alami. 3. Fakta-fakta Unik Beberapa fakta unik yang muncul dari artikel ini adalah : a. Salah satu penyebab mikosis adalah jamur golongan Candida. Mikosis yang banyak ditemukan pada manusia adalah kandidiasis. Pada saat ini di Indonesia ada kecendrungan peningkatan insidensi kandidiasis vagina. Pemakaian antijamur secara tidak benar dapat menyebabkan toksisitas dan resisten.

Upload: anggigustikristyawan

Post on 09-Jul-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas analisis

TRANSCRIPT

ANALISIS KRITISOleh

Anggi Gusti Kristyawan (NIM. 201310070311133)Tanggal 28 November 2014

1. Bibliografi

Salni, Nita Aminasih, Reni Sriviona. 2013. Isolasi Senyawa Antijamur Dari

Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia galanga (L.) Willd) Dan Penentuan

Konsentrasi Hambat Minimum Terhadap Candida Albicans. Prosiding

Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013.

2. Tujuan Penulisnya

Tujuan penulis yaitu ingin menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans

dengan memakai ekstrak lengkuas putih sebagai bahan alami.

3. Fakta-fakta Unik

Beberapa fakta unik yang muncul dari artikel ini adalah :

a. Salah satu penyebab mikosis adalah jamur golongan Candida. Mikosis

yang banyak ditemukan pada manusia adalah kandidiasis. Pada saat ini di

Indonesia ada kecendrungan peningkatan insidensi kandidiasis vagina.

Pemakaian antijamur secara tidak benar dapat menyebabkan toksisitas dan

resisten.

b. Pengobatan secara tradisional dengan menggunakan ekstrak alami

tumbuhan umumnya masih menggunakan dosis yang sangat bervariasi,

oleh karena itu perlu diketahui dosis atau konsentrasi minimal yang

mampu menghambat pertumbuhan mikroba penyebab penyakit terutama

Candida albicans sebagai dasar penentuan dosis atau konsentrasi yang

tepat dan relatif aman untuk digunakan.

c. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai antijamur adalah lengkuas

putih.nBeberapa riset ilmiah menunjukkan bahwa lengkuas putih

berpotensi sebagai obat antijamur.

d. Minyak atsiri dan ekstrak air rimpang lengkuas berkhasiat sebagai

antijamur. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

memperoleh bahan bioaktif dan senyawa antijamur, menentukan KHM

dari bahan bioaktif dan senyawa aktif, dan menentukan golongan senyawa

antijamur dari rimpang lengkuas putih.

e. Bahan bioaktif dari rimpang lengkuas putih terdapat dalam fraksi n-heksan

dan etil asetat. Fraksi N-heksan dan etil asetat merupakan bahan bioaktif

yang dapat dijadikan bahan obat.

f. Fraksinasi dilakukan secara FCC, Ekstrak yang diperoleh dalam tahap

ekstraksi sebelumnya ditambahkan dengan metanol:air dengan

perbandingan 3:7. Selanjutnya ditambahkan pelarut n heksan sebanyak 1

liter secara bertahap

4. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan.

a. Kandungan senyawa apa yang terdapat pada lengkuas?

b. Selain lengkuas, apakah ada bahan alami lain sebagai senyawa antijamur?

c. Apa yang dimaksud fraksinasi?

d. Apakah ekstrak lengkuas ditambahkan bahan lain?

5. Refleksi

Saya akhirnya memahami dan menyadari bahwa bahan alami juga dapat

bermanfaat sebagai bahan antijamur. Bahkan lengkuas yang saya kira hanya

berguna sebagai bahan masakan jawa dapat dimanfaatkan sebagai antijamur

yang sangat efektif. Saya masih tidak faham kenapa candida albicans tidak

dapat tahan dengan kandungan lengkuas, zat apakah yang terkandung dalam

lengkuas sehimgga jamur tidak dapat tumbuh. Saya mendapat ilmu baru

setelah membaca jurnal ini.