analisis perkembangan usaha mikro kecil menengah …

73
i ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) HASIL OLAHAN INDUSTRI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG (Kasus : Bank Sumut KCP Pancur Batu) SKRIPSI M. FAHRIAN SYAWINDRA TARIGAN 140304117 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

i

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

(UMKM) HASIL OLAHAN INDUSTRI SEBELUM DAN SESUDAH

PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI KECAMATAN

PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG

(Kasus : Bank Sumut KCP Pancur Batu)

SKRIPSI

M. FAHRIAN SYAWINDRA TARIGAN

140304117

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

ii

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

(UMKM) HASIL OLAHAN INDUSTRI SEBELUM DAN SESUDAH

PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI KECAMATAN

PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG

(Kasus : Bank Sumut KCP Pancur Batu)

SKRIPSI

OLEH :

M. FAHRIAN SYAWINDRA TARIGAN

140304117

AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara Medan

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

iii

JUDUL : ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO

KECIL MENENGAH (UMKM) SEBELUM DAN SESUDAH

PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) di

KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI

SERDANG (Kasus : Bank Sumut KCP Pancur Batu)

NAMA : M.FAHRIAN SYAWINDRA TARIGAN

NIM : 140304117

PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS

Disetujui Oleh:

Komisi Pembimbing

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

(Ir. M. Jufri M,si) (Ir. Lily Fauzia M.Si)

NIP. 196011101988031003 NIP. 196308221988032003

Mengetahui:

Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

(Dr. Ir. Satia Negara Lubis M.Ec)

NIP. 196302041997031001

Tanggal Lulus : 17 Januari 2020

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

iv

HALAMAN PENGESAHAN

M.FAHRIAN SYAWINDRA TARIGAN (140304117), dengan judul Skripsi

Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sebelum

dan Sesudah Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kecamatan Pancur

Batu Kabupaten Deli Serdang (Kasus : Bank Sumut KCP Pancur Batu)

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi

Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara dan Diterima

Untuk Memenuhi Sebagian dari persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pertanian.

Pada Tanggal : 17 Januari 2020

Komisi Penguji Skripsi :

Ketua : (Ir. M. Jufri M,Si) .......................................

NIP . 196011101988031003

Anggota : 1. (Ir. Lily Fauzia M.Si) ........................................

NIP . 196308221988032003

2. (Dr. Ir. Satia Negara Lubis M.Ec).......................................

NIP . 196302041997031001

3. (Ir. Sinar Indra Kesuma M.Si) ........................................

NIP . 196509261993031002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

(Dr. Ir. Satia Negara Lubis M.Ec)

NIP. 196302041997031001

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

v

ABSTRAK

M. Fahrian Syawindra Tarigan (140304117) dengan judul skripsi “Analisis

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Hasil Olahan

Industri Sebelum dan Sesudah Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) di

Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Bank

Sumut KCP Pancur Batu) ”di bawah bimbingan Bapak M. Jufri M,Si. sebagai

Ketua Komisi pembimbing dan Ibu Ir. Lily Fauzia M,Si. sebagai Anggota

Komisi pembimbing.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui proses dan syarat pemberian kredit usaha

rakyat (KUR) usaha mikro terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah

(UMKM) hasil olahan industri di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli

Serdang dan untuk mengetahui bagaimana perbandingan usaha mikro kecil

menengah (UMKM) hasil olahan industri sebelum dan sesudah pemberian kredit

usaha rakyat (KUR) di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Hasil

penelitian di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang menunjukkan

pemberian kredit usaha rakyat berpengaruh signifikan terhadap perubahan

perkembangan nilai omzet sesudah pada pelaku UMKM hasil olahan industri di

Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang dan . pemberian kredit usaha

rakyat berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai keuntungan sesudah pada

pelaku UMKM hasil olahan industri di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli

Serdang.

Kata Kunci: UMKM, KUR, Omzet, Keuntungan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

vi

ABSTRACT

M. Fahrian Syawindra Tarigan (140304117/ Agribusiness) with the thesis title

is Analysis Development of Micro Small and Medium Enterprises Results of

Processed Industries Before and After Provision of Enterprises Credit

Business in Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Case Study :

Bank of North Sumatera KCP Pancur Batu). Guided by Bapak M. Jufri M,Si

as the Chairman of Supervising Commission and Ibu Ir. Lily Fauzia M,Si as the

Member of Supervising Commision. This research conducted in 2019.

The study aims to determine the process and terms of provision micro small and

medium enterprise credit business (KUR) to the development of micro small and

medium enterprises (UMKM) of industrial processed products in Kecamatan

Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang and to find out how the comparison of

industrial micro small and medium enterprises (UMKM) processed products

before and after the granting of people's business credit (KUR) in Kecamatan

Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. The results of the research in Kecamatan

Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, showed that the provision of business

credit for the people had a significant effect on changes in the development of

turnover value after the UMKM of industrial processed products in Kecamatan

Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang and the granting of people's business credit

has a significant effect on changes in the value of profits after the UMKM of

industrial processed products in Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli

Serdang.

Keywords: Micro Small and Medium Enterprises, Enterprises Credit Business

Turnover, Profit

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

RIWAYAT HIDUP

M. Fahrian Syawindra Tarigan lahir di kota Banda Aceh pada tanggal 30 Maret

1996. Anak kedua dari Bapak Alm. Darwin Tarigan dan Ibu Mahendrawati

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis adalah:

1. Tahun 2002 masuk di SD Sultan Hasanuddin Aek Kanopan

2. Tahun 2008 masuk di SMP Harapan 2 Medan

3. Tahun 2011 masuk di SMA Harapan 1 Medan

4. Tahun 2014 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SBMPTMN)

5. Pada bulan Juli hingga Agustus 2017 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di Desa Sidomulyo Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara

6. Pada bulan Agustus 2018 melaksanakan penelitian di Kecamatan Pancur Batu

Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan anugrah

kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Hasil

Olahan Industri Sebelum Dan Sesudah Pemberian Kredit Usaha Rakyat

(KUR) di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang”. Skripsi ini

dibuat untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna untuk memperoleh gelar

sarjana pertanian di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

ayah tercinta Alm. Darwin Tarigan dan Ibu tercinta Mahendrawati serta kakak

tersayang Fanny Syawindra Tarigan yang telah memberikan kasih sayang,

motivasi dan dukungan moril maupun materil dalam menyelesaikan pendidikan

sarjana di Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada yang teristimewa Bapak

Ir. M. Jufri, M,Si selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Ir. Lily Fauzia,

M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing. Yang mana keduanya telah penulis

anggap sebagai orang tua sendiri yang telah memberikan waktu, pikiran dan

tenaga untuk membimbing secara akademik, memotivasi dan mengarahkan

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Dan tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada;

1. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, Mec selaku Ketua Jurusan di Program Studi

Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. M. Jufri. M.si selaku Sekretaris Jurusan di Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

3. Staf Tata Usaha Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara.

4. Seluruh responden penelitian yang berada di Kecamatan Pancur Batu

Kabupaten Deli Serdang.

5. Sahabat teristimewa penulis Annisa hafiza yang senantiasa memberikan

dukungan serta motivasi yang luar biasa kepada penulis.

6. Sahabat luar biasa penulis (Rizky Hafrizany, Yenisa Amenta, Sasuetata, Fakhri

Mahyuzar, Naufal Defara, Fachri Bahruni) yang telah menemani serta

memberikan motivasi kepada penulis dari awal perkuliahan.

Dan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian

skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih dan

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Medan, Januari 2020

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i

ABSTRACT..................................................................................................ii

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................iii

KATA PENGANTAR .................................................................................iv

DAFTAR ISI ................................................................................................vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah....................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

1.4. KegunaanPenelitian ........................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 9

2.1.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ............................. 10

2.1.1.1 Peran Usaha Mikro ................................................ 10

2.1.1.2 Masalah yang Dihadapi UMKM ........................... 12

2.1.2Definisi Bank ........................................................................ 13

2.1.3 Kredit Usaha Rakyat (KUR) ................................................ 14

2.1.3.1 Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR) ................ 14

2.1.3.2 Tujuan dan Fungsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) ... 15

2.2 Landasan Teori ............................................................................... 15

2.2.1PengertianKredit .................................................................... 15

2.2.1.1 Unsur – unsur Kredit ............................................ 16

2.2.1.2 Tujuan Kredit ........................................................ 17

2.2.1.3 Jenis – jenis Kredit ................................................ 18

2.2.2PengertianOmzet Penjualan .................................................. 20

2.2.3 Pengertian Keuntungan ........................................................ 21

2.3. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 23

2.4. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 25

2.5. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penentuan Daerah Penelitian ............................................. 26

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

3.2. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 27

3.3. Metode Pengumpulan Data............................................................ 27

3.4. Metode Analisis Data ..................................................................... 27

3.5. Definisi dan Batasan Operasional .................................................. 30

3.5.1 Definisi ................................................................................ 29

3.5.2 Batasan Operasional ............................................................ 30

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1. Deskripsi Daerah Penelitian ........................................................... 31

4.1.1 Keadaan Penduduk .............................................................. 32

4.1.2 Sarana dan Prasarana ........................................................... 32

4.1. Deskripsi Data ................................................................................ 33

4.1.1 Usia ....................................................................................... 34

4..1.2 Jenis Kelamin ....................................................................... 35

4.1.3 Tingkat Pendidikan ............................................................... 36

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Analisis Proses dan Syarat Pemberian

Kredit Usaha Rakyat (KUR) .......................................................... 37

5.2 Hasil Perkembangan Omzet dan Keuntungan UMKM

Hasil Olahan Industri Sebelum dan Sesudah Pemberian

Kredit Usaha Rakyat (KUR) .......................................................... 38

5.2.1 Perkembangan UMKM di Bank Sumut KCP Pancur Batu ... 38

5.2.2 Hasil Analisis Perkembangan UMKM Hasil Olahan Industri

Sebelum dan Sesudah Pemberian KUR ......................................... 39

BAB V1 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 50

6.2 Saran ............................................................................................... 50

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 yang mengakibatkan

menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dan situasi pada sektor riil

menunjukkan banyak usaha-usaha besar yang gulung tikar (Sugiyono,2003). Hal

ini merupakan pelajaran yang sangat penting untuk kembali mencermati suatu

pembangunan ekonomi yang benar-benar harus memiliki struktur yang kuat dan

dapat bertahan dalam situasi apapun. Kontribusi yang diberikan oleh pelaku usaha

mikro kecil menengah (UMKM) pada kondisi krisis ekonomi dapat dinilai sebagai

penopang dalam proses pemulihan perekonomian nasional dipandang dari laju

pertumbuhan ekonomi nasional maupun dalam peningkatan kesempatan kerja.

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) mayoritas milik masyarakat kecil,

mendominasi jumlah usaha kegiatan ekonomi regional dan sangat strategis dalam

rangka peningkatan perekonomian. Hal ini dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja

yang bekerja di sektor itu. UMKM sebagai jaring pengaman perekonomian telah

terbukti ketangguhannya disaat perusahaan besar banyak yang gulung tikar.

Menurut World Bank, Sumber penghidupan Indonesia sendiri sangat bergantung

pada sektor UKM. Dan kebanyakan usaha kecil ini terkonsentrasi pada sektor

perdagangan, pangan, olahan pangan, tekstil dan garmen, kayu dan produk kayu,

serta produksi mineral non-logam. Dan secara keseluruhan, sektor UKM

diperkirakan menyumbang sekitar lebih dari 50% PDB (kebanyakan berada di

sektor perdagangan dan pertanian) dan sekitar 10 % dari ekspor.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Menurut Bank Indonesia bisnis UMKM terdiri dari 7 sektor: sektor perdagangan,

sektor industri pengolahan, sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor

peternakan, sektor perikanan dan sektor jasa. Lebih lanjut, studi yang dilakukan

oleh Syafa'at (2005) menerangkan bahwa sektor pertanian

memberikan peranan yang penting dalam perekonomian setidaknya dalam

beberapa hal sebagai berikut:

1.Sebagai sumber pendapatan dan kesempatan kerja bagi penduduk pedesaan

dimana sebagian besar penduduk pedesaan bermata pencaharian utama sebagai

petani;

2.Sebagai penghasil pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi penduduk

yang jumlahnya semakin bertambah;

3.Sebagai pemacu proses industrialisasi, utamanya bagi industrialisasi yang

memiliki keterkaitan yang cukup besar dengan sektor pertanian;

4.Sebagai penyumbang devisa negara, karena sektor pertanian menghasilkan

produk- produk pertanian yang tradable dan berorientasi pada pasar ekspor; dan

5.Sebagai pasar bagi produk dan jasa sektor non pertanian.

Berdasarkan data pada Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah,

disebutkan bahwa UMKM merupakan pelaku usaha terbesar dengan

persentasenya sebesar 99,99% dari total pelaku usaha nasional pada tahun 2011.

Sedangkan peran UMKM terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga

berlaku tercatat sebesar Rp 4.303,6 triliun atau 57,94% dari total PDB nasional.

Dalam penyerapan tenaga kerja, UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar

101.722.458 orang atau 97,24% dari total penyerapan tenaga kerja yang ada.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Namun demikian perkembangan UMKM umumya masih mengalami berbagai

masalah dan belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Masalah yang

hingga kini masih menjadi kendala dalam pengembangan usaha UMKM antara

lain adalah keterbatasan modal yang dimiliki dan sulitnya UMKM mengakses

sumber permodalan. Modal yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mikro

dan kecil lebih banyak mengandalkan modal pribadi dan perputaran hasil usaha

yang diperoleh.

Menurut Desanto (2007) didalam Habibi (2014) menambah modal bagi industri

kecil bukan hal yang mudah. Bagi pengusaha kecil menengah meminjam uang di

bank selain harus menanggung bunga yang cukup tinggi juga melalui prosedur

yang tidak mudah. Selain itu tidak adanya jaminan anggunan merupakan alasan

utama bagi sebagian besar UMKM untuk tidak mengajukan permohonan kredit

kepada perbankan, tetapi lebih memilih pihak-pihak penyedia dana atau lembaga-

lembaga non bank seperti rentenir. Dalam kondisi yang demikian, usaha mikro

kecil menengah ini akan sangat sulit keluar dari permasalahan keterbatasan modal

tersebut, kecuali bila ada intervensi dari pihak lain seperti pemerintah.

Menurut Iman dan Adi, (2009) didalam Afifah, (2012) Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas

lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat,

berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat,

mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas

nasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Gambar 1. Jumlah Unit Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2013-2017

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Deli Serdang 2018

Gambar 1. memperlihatkan kondisi UMKM yang ada di Kabupaten Deli

Serdang. Pada 2013jumlah UMKM adalah 13.967 unit, kemudian pada 2014

menjadi 13.986 unit, pada 2015 meningkat 13.997 unit, hal tersebut juga terjadi

pada tahun-tahun berikutnya, jumlah UMKM menjadi 15.469 unit pada 2016 dan

menjadi 25.058 unit pada 2017. Walaupun jumlahnya selalu mengalami

pertambahan namun secara relatif bersifat fluktuatif. Hal ini mengindikasikan

keberadaan UMKM terutama usaha mikro perlu perhatian pemerintah dan instansi

terkait dengan mengembangkan kemampuan

setiap sektor usaha. Jumlah dari UMKM tersebut mencakup jumlah unit usaha

mikro yang ada di Kabupaten Deli Serdang.

13.967 13.986 13.997 15.469

25.058

2013 2014 2015 2016 2017

USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

UMKM

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Peningkatan yang cukup tinggi ditahun 2016 menurut Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Deli Serdang dipicu oleh pada saat itu banyak usaha besar

mengalami collapse menyebabkan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada para

pekerjanya. Kemudian para pekerja yang mendapatkan PHK menyambung

hidupnya dengan membuka usaha sendiri. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang

bersama Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Deli Serdang paling banyak

membidik usaha mikro sebagai usaha yang perlu perhatian untuk dikembangkan

lagi potensinya.

Mengingat besarnya peran UMKM terhadap perekonomian nasional maupun

daerah, dan masih banyak lagi hambatan yang dihadapi oleh para pelaku usaha

UMKM salah satunya seperti keterbatasan modal yang dimili, maka pada tanggal

5 November 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan program

pembiayaan bagi UMKM dan Koperasi, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR

yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong perbankan

menyalurkan kredit permodalan kepada UMKM dan Koperasi. Kredit Usaha

Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah skema kredit atau pembiayaan

modal kerja dan atau investasi yang khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro

Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif yang

usahanya layak (feasible) namun mempunyai keterbatasan dalam pemenuhan

persyaratan yang ditetapkan perbankan (belum bankable). KUR adalah program

yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya

dari dana bank. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar

70% sementara sisanya sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjamin

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

KUR diberikan dalam rangka meningkatkan akses UMKM-K pada sumber

pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Bank Sumut adalah salah satu bank yang mengeluarkan program bantuan berupa

kredit usaha rakyat (KUR). Adapun tujuan dari Bank Sumut mengalirkan dana

untuk pelaku usaha mikro adalah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi

usaha mikro yang melakukan kegiatan usaha produktif dan mewujudkan

pembangunan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro dalam rangka

penanggulangan atau pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.

Tabel 1. Jumlah Debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2017

No Bank Pelaksana Debitur (Jiwa)

1. PT.Bank Mandiri 119.702

2. PT.Bank BRI 38.054

3. PT. BNI 40.736

4. PT.Bank Bukopin 200

5. PT. BTN 28

6. PT. Bank Sumut 4.519

Sumber : www.kur.ekon.go.id

Dari keenam bank penyalur KUR tersebut pada Tabel 1.Bank Sumut merupakan

satu-satunya bank milik daerah yang ikut serta membantu pemerintah terkait

permodalan bagi UMKM dan ini yang menjadi dasar dipilihnya Bank Sumut

dalam penelitian ini berhubungan dengan perannya mengembangkan usaha mikro

di Kabupaten Deli Serdang. Walaupun Bank Sumut pemain baru dalam

menjalankan tugasnya sebagai penyalur KUR, namun mampu membuktikan

bahwa eksistensinya di Sumatera Utara tidak kalah dengan perbankan lainnya.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti melakukan usulan penelitian

tentang “Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Hasil Olahan Industri Sebelum Dan Sesudah Pemberian Kredit Usaha

Rakyat (KUR) di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakanag dapat didefinisikan beberapa masalah

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana proses dan syarat pemberian kredit usaha rakyat (KUR) usaha

mikro kecil menengah (UMKM) hasil olahan industri di daerah penelitian?

2. Bagaimana perbandingan usaha mikro kecil menengah (UMKM) hasil olahan

industri sebelum dan sesudah pemberian kredit usaha rakyat (KUR) di daerah

penelitian?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan bagaimana proses dan syarat pemberian kredit usaha rakyat

(KUR) terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) hasil

olahan industri di daerah penelitian.

2. Menganalisis bagaimana perbandingan usaha mikro kecil menengah (UMKM)

hasil olahan industri sebelum dan sesudah pemberian kredit usaha rakyat

(KUR) di daerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan referensi dan studi untuk pengembangan ilmu untuk pihak-

pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dan kebijakan

terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) khususnya

dibidang hasil olahan industri dan komoditi pangan di daerah penelitian.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dalam pengembangan wawasan untuk

tentang UMKM.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Usaha mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah unit usaha produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor

ekonomi (Tambunan,2012:2). Pada prinsipnya, perbedaan antara usaha mikro

(UM), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB)

umumnya didasarkan pada nilai asset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan),

omset rata-rata pertahun atau jumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM

berdasrkan ketiga alat ukur ini berbeda disetiap Negara.

Menurut Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha

Mikro Kecil Menengah bahwa yang dimaksud usaha mikro adalah usaha

produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi

atau badan usaha perorangan yang memenuhi atau badan usaha perorangan yang

memenuhi kriteria, sebagai berikut :

1. Memliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.00.000 (tiga ratus juta

rupiah)

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

Kecil sebagaimana dimasksud

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus

juta rupiah).

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian

baik langsun maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau besar dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang memenuhi kriteria, yakin:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah

(tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua milyar

lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000 (lima

puluh milyar rupiah).

2.1.1.1 Peran Usaha Mikro

Menurut Tambunan (2002) keberadaan UMKM makin terlihat penting dalam

pembangunan ekonomi di Indonesia. Pada awal mula keberadaan UMKM penting

untuk penyerapan tenaga kerja namun masuk kedalam era globalisasi sekarang ini

UMKM semakin penting keberadaannya sebagai sumber devisa ekspor non-migas

Indonesia. Demikian pula dengan keberadaan usaha mikro yang merupakan

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

bagian dari UMKM. Usaha mikro dinilai cukup memberikan kontribusi nyata

terhadap penyerapan tenaga kerja.

Selain pentingnya UMKM dalam penyerapan tenaga kerja. UMKM juga berperan

sebagai mediasi proses industrialisasi suatu negara. Terdapat perbedaan

pandangan antara teori klasik dan teori modern berkaitan dengan UMKM. Teori

klasik menegaskan bahwa UMKM berperan dalam proses industrialisasi,

penyerapan tenaga kerja, penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat yang

berpenghasilan rendah, serta pembangunan ekonomi pedesaan. Peran UMKM

yang paling menjadi sorotan adalah kemampuan UMKM untuk menyediakan

kesempatan kerja dan memiliki peran yang komplementer dengan perusahaan-

perusahaan besar dalam menciptakan kesempatan kerja (Giautzi et. Al dalam

sulistyastuti,2004). Sedangkan teori modern berpendapat bahwa pentingnya

eksistensi dan perkembangan UMKM berkaitan dengan spesialisasi yang fleksibel

dalam berproduksi dan pengeksporan (Piere and Sabel dalam Sulistyastuti, 2004).

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa banyak fungsi dan peranan UMKM baik

secara ekonomi, social, politik, budaya, dan keamanan misalkan untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan

kemiskinan, serta arus urbanisasi (Prasetyo, 2008) UU No.20 Tahun 2008 tentang

Ushaa Mikro Kecil Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro

bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan ekonomi yang berkeadilan.

2.1.1.2 Masalah yang dihadapi Usaha Mikro Kecil Menengah

Perkembangan usaha mikro kecil menengah di Indonesia tidak lepas dari berbagai

macam masalah. Tingkat intensitas dan sifat dari masalah-masalah tersebut tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

bias. Meski demikian masalah yang sering dihadapi oleh usaha mikro kecil

menengah menurut Tambunan (2002):

1. Kesulitan Pemasaran

Pemasaran seiring dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi

perkembangan usaha mikro kecil menengah. Salah satu aspek yang terkait

dengan masalah pemasaran adalah tekanan-tekanan persaingan, baik pasar

domestic dari produk serupa buatan usaha besar dan impor, maupun dipasar

ekspor.

2. Keterbatasan Finansial

Usaha mikro kecil menengah khususnya di Indonesia menghadapi dua

masalah utama dalam aspek finansial: mobilitas modal awal (star-up) dan

akses ke modal kerja, Finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat

diperlukan demi pertumbuhan output jangka panjang.

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Keterbatasan SDM juga merupakan salah satu kendala serius bagi banyak

usaha mikro kecil menengah di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek

enterpreunership, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk,

engineering design, quality control, organisasi bisnis, akuntansi, data

processing, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Keterbatasan ini

menghambat usaha mikro kecil menengah di Indonesia untuk dapat bersaing

dipasar domestic maupun pasar internasional.

4. Masalah Bahan Baku

Keterbatasan bahan baku (dan input-input lainnya) juga sering salah satu

kendala serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

banyak usaha mikro kecil menengah di Indonesia. Keterbatasan ini

dikarenakan harga baku yang terlampau tinggi sehingga tidak terjangkau atau

jumlahnya terbatas.

5. Keterbatasan teknologi

Usaha mikro kecil menengah di Indonesia umumnya masih menggunakan

teknologi lama atau tradisional dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat

produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya

membuat rendahnya total factor productivity dan efisiensi didalam proses

produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat.

2.1.2 Definisi Bank

Asal dari kata Bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat

penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga

intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk

menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan proses atau yang

dikenal sebagai banknote.

Bank sebagai lembaga yang menjalankan usaha dibidang jasa keuangan bukanlah

sembaran usaha melainkan yang secara hukum memiliki status yang kuat dengan

kekayaan sendiri yang mampu melayani kebutuhan masyarakat. Bank merupakan

salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit,

baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang

lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa giral. Sebagai

lembaga keuanagn, kegiatan bank sehari-harinya tidak akan terlepas dari bidang

keuangan. Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia ini adalah :

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan

dan deposito.

2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit modal

maupun kredit perdagangan.

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.1.3 Kredit Usaha Rakyat (KUR)

2.1.3.1 Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) menurut Kusmuljono (2009) adalah Kredit Modal

Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit sampai dengan

Rp500 juta yang diberikan kepada usaha miko kecil menengah yang memiliki

usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari perusahaan penjamin.

UMKM harus merupakan usaha produktif yang layak (feasible), namun belum

bankable. KUR mensyaratkan bahwa agunan pokok kredit adalah proyek yang

dibiayai. Namun karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM pada

umumnya kurang, maka sebagian dicover dengan program penjaminan. Besarnya

Coverage penjaminan maksimal 70% dari plafond kredit. Dimana sumber dana

KUR sepenuhnya berasal dari dana komersial Bank.

2.1.3.2 Tujuan dan Fungsi Kredit Usaha Rakyat

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tujuan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah untuk mempercepat

pengembangan sektor-sektor skala kecil, untuk meningkatkan aksesibilitas

terhadap kredit dan lembaga-lembaga keungan, mengurangi tingkat kemiskinan,

dan memperluas kesempatan kerja. Pada dasarnya, KUR merupakan modal kerja

dan kredit investasi yang disediakan secara khusus untuk unit usaha produktif

melalui program penjaminan kredit. Perseorangan, kelompok atau koperasi dapat

mengakses program ini dengan tingkat bunga maksimum 16% per tahun.

Persentase kredit yang dijamin adalah 70% dari alokasi total kredit yang

disediakan oleh bank tersebut. Masa pinjam kredit untuk modal kerja maksimum

3 tahun dan 5 tahun untuk investasi.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Kredit

Ibrahim (2014:22) berpendapat bahwa kredit berasal dari bahasa romawi, credere

yang berarti percaya atau credeo atau creditum yang berarti saya percaya. Dengan

demikian istilah kredit memiliki arti khusus yaitu meminjamkan uang atau

penundaan pembayaran (Untung,2005:1).

Definisi kredit menurut Abdullah (2005:84) adalah:

1. Guna mendapatkan suatu nilai tambah baik bagi nasabah (debitur) maupun

bagi bank sebagai kreditur.

2. Bagi nasabah sebagai debitur dengan mendapatkan kredit bertujuan untuk

mengatasi kesulitan pembiayaan dan meningkatkan usaha dan pendapatan

dimasa depan.

3. Bagi bank sendiri juga diharapkan melalui pemberian kredit akan

menghasilkan pendapatan bunga sebagai pengganti harga dari pinjaman itu

sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

2.2.1.1 Unsur-unsur Kredit

Menurut Kasmir (2012:87) unsur-unsur dalam pemberian kredit adalah sebagai

berikut:

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa

uang, barang, atau jasa) akan benar-benar kembali di masa tertentu di masa

yang akan dating. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya

sudah dilakukan penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun

ekstern. Penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi masa lalu dan

sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

2. Kesepakatan

yaitu kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit yang

dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangi hak dan kewajibannya masing-masing.

3. Jangka waktu

Masa pengembalian kredit yang telah disepakati bersama. Jangka waktu

tersebut dapat berupa jangka waktu yang pendek, menengah ataupun jangka

panjang.

Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko

tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit

semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi

tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai,

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

mauapun oleh risiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau

bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

4. Balas Jasa

Yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit atau pembiaayaan yang dikenal

sebagai bunga untuk bank konvensional atau bagai hasil untuk bank yang

menganut prinsip syariah.

2.2.1.2 Tujuan Kredit

Menurut Kasmir (2012:88) suatu fasilitas kredit memiliki tujuan. antara lain:

1. Mencari Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank

sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada

nasabah. Keuntungan yang penting untuk kelangsungan bank itu sendiri, dan

juga dapat membesarkan usaha bank.

2. Membantu Usaha Nasabah

Membantu nasabah yang memerlukan dana, untuk berinvestasi maupun untuk

modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat

mengembangkan dan memperluas usahanya.

3. Membantu Pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak

perbankan, maka semakin baik mengingat semakin banyak kredit maka akan

semakin banyak kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan di

berbagai sektor, terutama sektor riil.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

2.2.1.3 Jenis- Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2012:90) jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara

lain sebagai berikut:

a. Segi Kegunaan

1. Kredit Investasi

Biasanya diguanakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi

misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Masa

pemakaiannya untuk periode yang lebih lama.

2. Kredit Modal Kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku,

membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan

proses produksi perusahaan.

b. Segi Tujuan Kredit

1. Kredit komersial (commercial loan), yaitu kredit yang ditujukan untuk

membiayai kegiatan usaha dalam bidang perdagangan, yang mencakup

pembiayaan untuk kegiatan sebagai pemasok, kredit usaha untuk membuka

pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya.

2. Kredit konsumtif (consumer loan), yaitu kredit yang diberikan untuk

memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif, misalnya untuk

membeli rumah pada real estate project, peralatan elektronik, mobil, sepeda

motor, televise dan jenis barang konsumsi lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

3. Kredit produktif, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan

debitur yang bersifat produktif, misalnya kredit modal kerja untuk membiayai

kegiatan industri tertentu untuk membeli bahan-bahan baku serta unsur curret

asset lainnya.

c. Segi Jangka Waktu

1. Kredit Jangka Pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling

lama 1 tahun, dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

Contohnya kredit untuk peternakan ayam.

2. Kredit Jangka Menengah

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kredit berkisar antara 1 tahun

sampai dengan 3 tahun, dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan

investasi.

3. Kredit Jangka Panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka

panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Misalnya kredit

untuk perkebuanan karet, manufaktur atau kredit konsumtif seperti

pembangunan perumahan.

2.2.2 Pengertian Omzet Penjualan

Fandy Tjiptono (2002:118) definisi mengenai omzet penjualan, esensinya

diterapkan dalam tiga apresiasi yaitu: pertama, tingkat penjualan yang ingin

dicapai, kedua, pasar yang ingin dikembangkan sebagai kegiatan transaksi atau

tempat melakukan transaksi dan ketiga, adalah keuntungan atas penjualan.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Dalam pelaksanaannya menurut Swastha dan Irawan (2001), kegiatan penjualan

dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

a. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan

jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak yakni penjal sebagai pihak pertama

dan pembeli sebagai pihak kedua. Pada posisi ini penjual harus dapat meyakinkan

kepada pembeli agar berhasil mencapai sasaran.

penjualan yang diharapkan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah :

Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan

Harga produk

Syarat penjualan yang berupa pembayaran, penghantara, pelaynan sesudah

penjualan, garansi, dan sebagainya.

b. Kondisi Pasar

Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam

penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Beberapa faktor

kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah :

Jenis pasarnya

Kelompok pembeli atau segmen pasarnya

Daya belinya

Frekuensi pembelian

Keinginan dan kebutuhan

c. Modal

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut

belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat

penjual. Dalam keadaan ini, penjual harus memperkenalkan barangnya dengan

membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakannya diperlukan

adanya sarana serta usaha seperti alat transportasi, tempat peraga, usaha promosi,

dan sebagainya. Semuanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah

modal.

2.2 Pengertian Keuntungan

Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan dapat ditentukan dengan cara

mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang

diperoleh. Adapun biaya yang dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk pembelian

bahan mentah, pembayaran upah, pembayaran bunga, sewa, tanah, dan

penghapusan (depresiasi). Apabila hasil penjualan yang diperoleh kemudian

dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut nilainya adalah positif

maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan (Sukirno,2005).

Dilihat dari sudut pandang perusahaan atau pembukuan keuntungan adalah

perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan seluruh biaya

yang dikeluarkan. Menurut sudut pandang ekonomi, definisi keuntungan menurut

perusahaan cakupannya terlalu luas karena tidak mempertimbangkan biaya

tersembunyi. Biaya tersembunyi adalah biaya produksi yang tidak dibayar dengan

uang tapi keberadaannya tetap perlu diperhitungkan sebagai bagian dari biaya

produksi. Arti dari keuntungan ekonomi ini sendiri adalah keuntungan dari sudut

pandang perusahaan dikurangi oleh biaya tersembunyi (Sukirno, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Dijelaskan lagi oleh Sukirno (2005) bahwa terdapat berapa alasan mengapa

perusahaan mendapat keuntungan, yaitu:

Keuntungan merupakan pembayaran kepada keahlian keusahawan dan kepada

para pengusaha yang memilikinya, dan menggunakannya dalam kegiatan

produksi.

Keuntungan merupakan pembayaran terhadap pengambilan untuk mengambil

risiko dan ketidakpastian dimasa depan yang dilakukan oleh para pengusaha.

Keuntungan merupakan ganjaran karena melakukan pembaruan/inovasi dalam

kegiatan produksi.

Keuntungan adalah membayar ke atas kuasa monopoli yang dimiliki

pengusaha di berbagai bidang

2.3 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Metode Hasil

Fitra Ananda

(2011)

Analisis

perkembangan

usaha mikro dan

kecil setelah

memperoleh

pembiayaan

mudharabah dari

BMT At Taqwa

Halmahera di

Kota Semarang

Uji validitas, uji

reliabilitas dan uji

pangkat tanda

wilcoxon

Berdasarkan

perhitungan uji

pangkat Wilcoxon

untuk variael

modal, omzet

penjualan, dan

keuntungan terjadi

peningkatan yang

positif.

Si Islam Siarno

(2015)

Analisis

perkembangan

usaha mikro dan

kecil setelah

memperoleh

pembiayaan dari

baitul mal wat

tamwil di kota

Surakarta.

Uji Normalitas

dan Uji Pangkat

tanda Wilcoxon

Signed Rank Test.

Uji pangkat tanda

Wilcoxon Signed

Rank Test untuk

variabel modal

variabel omzet,

variabel

keuntungan terjadi

peningkatan yang

signifikan.

Ayuditya Widha Peran Kredit Uji Pangkat Tanda Berdasarkan hasil

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Kurnia Sari (2013) Usaha Rakyat

(KUR) Bank

Jateng terhadap

perkembangan

Usaha Mikro Di

Kabupaten

Boyolali.

Wilcoxon uji pangkat tanda

Wilcoxon dapat

diperoleh hasil

pada variabel

ongkos produksi,

omzet penjualan,

keuntungan,

jumlah jam kerja

dan jumlah tenaga

kerja mengalami

peningkatan yang

signifikan.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kementerian Koperasi dan UMKM menambah jumlah bank penyalur KUR guna

memperlancar dan mempermudah para pelaku usaha untuk mengembangkan

usahanya. Dengan bantuan berupa KUR diharapkan masyarakat mampu mandiri

untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Dengan melihat bagaimana

perubahan yang terjadi antara sebelum dan sesudah pelaku usaha memperoleh

KUR dapat diketahui bagaimana perkembangan usaha setelah mendapat KUR.

Jumlah dari omzet penjualan akan berhubungan dengan banyak sedikitnya modal

usaha yang digunakan dan jumlah produk yang dihasilkan. Jika modal usaha yang

digunakan sedikit maka jumlah produk yang dihasilkan juga sedikit dan akibatnya

berdampak pada omzet penjualan yang diperoleh. Omzet penjualan menurut

Swastha (2001) adalah akumulasi dan kegiatan penjualan suatu produk barang dan

jasa yang dihitung secara keseluruhan dan terus menerus.

Keuntungan merupakan bagian terpenting yang diinginkan oleh para pelaku

usaha. Tidak mustahil bahwa banyak pelaku usaha yang berusaha mendapatkan

keuntungan. Dipaparkan oleh Sukirno (2005) bahwa keuntungan merupakan hasil

penjualan yang diperoleh yang kemudian dikurangi dengan biaya-biaya yang

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

dikeluarkan jika nilai selisih yang dihasilkan adalah positif maka pengusaha

tersebut mendapatkan keuntungan.

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran KUR dari

Bank Sumut Cabang Pancur Batu yang diberikan kepada UMKM termasuk ushaa

mikro yang membutuhkan pinjaman sebagai modal kemudian dari usaha mikro

dilihat bagaimana perubahan yang terjadi antara sebelum dan sesudah adanya

KUR ditinjau dari omzet penjualan dan keuntungan. Secara sistematis kerangka

pemikiran dapat dijelaskan dalam gambar dibawah ini :

Bana

Keterangan :

: Menyatakan Hubungan

Bank Sumut

Cabang Pancur

Batu

Bantuan Kredit

Usaha Rakyat

(KUR)

Pekembangan

Usaha Mikro

Kecil Menengah

Omzet Penjualan Keuntungan

Sebelum dan

Sesudah

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan yang signifikan pada omzet penjualan dan keuntungan antara

sebelum dan sesudah memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Sumut

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang,

Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive (sengaja),

dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut adalah salah satu daerah dengan

jumlah UMKM terbanyak di Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 2. Jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2017

No. Kecamatan Jumlah Total

(Unit) Usaha Mikro

(Unit)

Usaha Kecil

(Unit)

Usaha Menengah

(Unit)

1. Hamparan Perak 488 222 80 750

2. Deli Tua 412 76 32 520

3. Batang Kuis 592 100 28 720

4. Tanjung Morawa 1533 330 123 1986

5. Sunggal 986 164 128 1278

6. Lubuk Pakam 2012 745 52 2809

7. Percut Sei Tuan 1268 295 187 1750

8. Sibolangit 748 235 12 995

9. Kutalimbaru 253 355 21 629

10. Bangun purba 857 72 15 944

11. Namo Rambe 922 83 15 1020

12. Beringin 1442 564 27 2033

13. Biru-biru 44 620 19 683

14. Pantai Labu 769 98 25 892

15. STM Hilir 479 133 17 629

16. Labuhan Deli 771 88 31 890

17. Pancur Batu 1091 114 46 1251

18. Pagar Merbau 1574 599 19 2192

19. Patumbak 656 184 42 882

20. Galang 1129 313 38 1480

21. STM Hulu 400 23 20 443

22. Gunung Meriah 263 18 1 282

Jumlah 18.649 5.431 978 25.058

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Deli Serdang 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

3.2 Metode Penentuan Sampel

Menurut Arikunto (2002) populasi merupakan keseluruhan dari subyek penelitian.

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi adalah nasabah/pengusaha

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menerima Kredit Usaha Rakyat

(KUR) dari Bank Sumut KCP Pancur Batu dengan jumlah 15 orang. Maka yang

digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode sensus

berdasarkan pada ketentuan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002 :61-63) yang

mengatakan bahwa: “ Sampling jenuh” adalah tehnik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Istilah dari sampel jenuh

adalah sensus.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data-data

yang akurat dan relevan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden UMKM

yang memperoleh KUR di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten deli Serdang dan

data sekunder diperoleh dari Bank Sumut KCP Pancur Batu.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil

penelitian dengan tujuan memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian ini

menggunakan metode analisis kualitatif untuk menilai obyek penelitian yang

didasarkan pada sifat tertentu bukan angka. Analisis digunakan untuk menilai

obyek penelitian yang dinyatakan dengan perhitungan atau angka-angka

(Efendi,2011). Analisis yang dipergunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini yaitu dengan analisis uji beda. Uji statistik pangkat tanda Wilcoxon

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

digunakan untuk menguji perbedaan variabel sebelum dan sesudah menerima

KUR. Alasan menggunakan alat analisis tersebut karena data yang diteliti berasal

dari sejumlah responden yang sama dan berkaitan dengan periode waktu

pengamatan yang berbeda yakni sebelum dan sesudah menerima KUR.

Analisis Pangkat Tanda Wilcoxon

Uji pangkat tanda wilcoxon digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan nyata

(terdapat peningkatan) variabel yang diamati sebelum dan sesudah program

dilakukan dengan menggunakan uji pangkat tanda wilcoxon dengan alasan data

yang diteliti berbeda (sebelum dan sesudah). Variabel-variabel yang diamati pada

penelitian ini adalah omzet penjualan dan keuntungan untuk melihat

perkembangan usaha mikro di Kabupaten Deli Serdang. Setelah uji wilcoxon

dilakukan akan muncul nilai Z dan nilai probabilita (p). Adapun rumus uji

pangkat tanda wilcoxon menurut Ghozali (2002) adalah,

( )

( ( )

Keterangan :

N = Jumlah data

T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif (apabila yang positif lebih

banyak jumlahnya dari pada banyaknya nilai selisih negatif) atau jumlah ranking

dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih yang negatif lebih banyak

jumlahnya dari pada banyaknya nilai selisih yang positif).

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

H0 = Tidak ada beda variabel (omzet penjualan dan keuntungan) yang diuji

antara sebelum dan sesudah memperoleh KUR dari Bank Sumut Cabang

Pancur Batu.

H1 = Ada beda variabel (omzet penjualan dan keuntungan) sebelum dan

sesudah memperoleh KUR dari Bank Sumut Cabang Pancur Batu.

Jika probabilitas (p) > 0,05 maka H0 diterima. Jika probabilita (p) ≤ 0,05 maka

H1 diterima. Signifikansi penelitian ini akan membandingkan Ztabel dan Zhitung.

Tes statistik bagi rata-rata adalah nilai Z dari rata-rata, karena α = 5% maka nilai

kritis yang bersesuaian dari tabel adalah Z0.025 = 1.96 dan –Z0.025 (two-tailed).

Daerah kritis adalah Z > 1.96 atau Z < -1.96.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

3.5.1 Definisi

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami penelitian, maka dibuat

definisi dan batasan operasioanal sebagai berikut :

1. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah unit usaha produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha

disemua sektor ekonomi.

2. Bank Sumut adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak.

3. Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau

Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit sampai dengan Rp500 juta yang

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

diberikan kepada usaha miko kecil menengah yang memiliki usaha produktif

yang akan mendapat penjaminan dari perusahaan penjamin.

4. Omzet penjualan adalah akumulasi dari kegiatan penjualan suatu produk

barang dan jasa yang ditung secara keseluruhan dan terus menerus.

5. Keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh

dengan seluruh biaya yang dikeluarkan.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Sampel adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang

menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank Sumut KCP Pancur Batu.

2. Penelitian dilakukan di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang pada

Bank Sumut KCP Pancur Batu.

3. Penelitian dilakukan pada tahun 2018.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Kecamatan Pancur Batu merupakan salah satu kecamatan yang ada di

Kabupaten Deli Serdang dengan luas wilayah sebesar 122,53 Km2 dan letak

astronomis di bagian lintang utara: 30 39’ – 3

0 52’, bujur timur: 98

0 54’ – 98

0 62’

dimana terletak di ketinggian 45 m diatas permukaan laut.

Daerah ini terdiri atas 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau

dengan intensitas curah hujan ±269 mm/tahun dimana merupakan daerah dataran

rendah dan jenis tanah liat putih, tanah liat merah campur pasir.

Wilayah Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang memiliki batas –

batas wilatah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Sunggal dan Kota Medan

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Namorambe

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sibolangit

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kutalimbaru

4.1.1 Keadaan Penduduk

Kecamatan Pancur Batu terdiri dari 25 (dua belas) kelurahan dengan jumlah

penduduk 100.392 jiwa. Jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Pancur Batu

terdiri atas 50.542 jiwa laki – laki dan 50.150 jiwa perempuan.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Lapangan Usaha/Pekerjaan di

Kecamatan Paluh Manan Tahun 2017

No Bidang Usaha Jumlah

1. Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, Peternakan 10041

2. Industri Pengolahan 1220

3. Listrik, Gas dan Air Minum 2538

4. Bangunan 4427

5. Perdagangan, Hotel dan Restoran 5028

6. Pengangkutan dan Komunikasi 1440

7. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 2978

8. Lainnya 13154

Sumber:Kecamatan Pancur Batu Dalam Angka, 2017.

4.1.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana mempengaruhi perkembangan dan kemajuan

masyarakat di Kecamatan Kisaran Timur. Oleh karena itu, berikut adalah sarana

dan prasarana yang ada di Kecamatan Kisaran Timur:

Tabel 4. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Pancur BatuTahun 2017

No Uraian Jumlah(unit)

1. Taman Kanak – Kanak 14

2. Sekolah Menengah Dasar Negeri 28

3. Sekolah Menengah Dasar Swasta 15

4. Madrasah Ibtidaiyah 2

5. Sekolah Menengah Pertama Negeri 4

6. Sekolah Menengah Pertama Swasta 11

7. Madrasah Tsanawiyah 3

8. Sekolah Menengah Atas Negeri 1

9. Sekolah Menengah Atas Swasta 6

10. Sekolah Menengah Kejuruan 8

11. Rumah Sakit 2

12. Puskesmas 2

13. Posyandu 66

14. Balai Pengobatan 8

15. Klinik 5

16. Dokter Praktek 7

17. Mesjid dan Musholla 78

18. Gereja 75

19. Vihara 4

Sumber: Kecamatan Pancur Batu Dalam Angka, 2017.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

4.2 Deskripsi Data

Responden dalam penelitian ini adalah pelaku usaha mikro dan kecil hasil olahan

industri yang mendapatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat oleh Bank Sumut di

Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang mana terdiri dari 15 orang

responden. Dari hasil survei dan wawancara di lapangan terhadap responden

diperoleh beberapa informasi mengenai karakteristik responden. Karakteristik

responden yang akan dibahas disini berkaitan dengan latar belakang sosial

ekonomi meliputi gambaran struktur usia, jenis kelamin, pekerjaan dan tingkat

pendidikan responden.

4.2.1 Usia

Berdasarkan hasil kuisioner penelitian, struktur usia responden umumnya masih

termasuk pada usia produktif, karena yang paling banyak adalah responden pada

usia antara 31 – 35 tahun mencapai 5 orang dari total 15 responden. Sedangkan

yang paling sedikit adalah responden yang berusia antara 41 – 45 tahun berjumlah

1 orang, antara 46 – 50 tahun berjumlah 1 orang, antara 51 – 55 tahun berjumlah 1

orang, dan antara 56 – 60 tahun berjumlah 1 orang. Hal ini menggambarkan

bahwa memang peluang usaha mikro dan kecil sangat menjadi harapan para

pelaku UMKM untuk menyambung hidupya. Data selengkapnya seperti terlihat

pada Tabel 5.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tabel 5. Usia Responden UMKM Hasil Olahan Industri yang Menerima

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Rentang Usia Frekuensi Persentase (%)

26 – 30 3 20

31 – 35 5 33,3

36 – 40 3 20

41 – 45 1 6,66

46 – 50 1 6,66

51 – 55 1 6,66

56 – 60 1 6,66

Jumlah 15 100

Sumber: Hasil kuisioner di olah

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM merupakan usia

produktif untuk bekerja, hal ini juga sangat mempengaruhi perkembangan dalam

menjalankan usahanya. Dengan rata – rata usia pelaku UMKM adalah 37 tahun

ini menggambarkan bahwa pelaku UMKM sangat mengharapkan mendapatkan

penghasilan untuk menyambung hidup dari usaha mikro menengah dan kecil ini.

4.2.2 Jenis Kelamin

Semua penduduk mempunyai kesempatan yang sama berpartisipasi dalam

pembangunan, pekerjaan maupun dalam berbagai kegiatan lainnya tanpa harus

membedakan jenis kelamin, suku, agama, maupun ras lainnya. Demikian pula

halnya dalam menjalankan usaha khususnya dalam usaha kecil terlihat adanya

kesamaan kesempatan baik bagi penduduk laki – laki maupun perempuan.

Berdasarkan hasil kuisioner diperoleh gambaran penduduk yang menjalankan

usaha mikro menengah dan kecil di sektor hasil olahan industri berdasar jenis

kelamin terlihat jumlahnya di dominasi oleh laki – laki dibandingkan dengan

perempuan. Responden laki – laki berjumlah 12 orang sedangkan responden

perempuan berjumlah 3 orang seperti terlihat pada Tabel 6.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tabel 6. Jenis Kelamin Responden UMKM Hasil Olahan Industri yang

Menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki – laki 12 80

Perempuan 3 20

Total 15 100

Sumber: Hasil kuisioner di olah

Para pelaku UMKM didominasi oleh para kaum laki – laki, data dilapangan

didapatkan kalau laki – laki lebih tertarik untuk melakukan usaha mikro

menengah dan kecil karena sudah menjadikan usahanya ini sebagai mata

pencaharian utama. Sedangkan para pelaku usaha UMKM perempuan masih

sedikit tertarik untuk melakukan usahanya ini, karena untuk mencukupi kebutuhan

rumah tangganya. Dengan melakukan usaha ini mereka dapat membantu

memperoleh pendapatan untuk kebutuhan uang saku anak, membayar biaya

sekolah dan lain sebagainya.

4.2.3 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan hal penting dalam menunjang tingkat

produktivitas seseorang. Karena jika sumber daya manusia yang ada memiliki

tingkat pendidikan dan keterampilan yang tinggi merupakan modal utama dalam

memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah. Hal ini dimungkinkan

karena sumber daya manusia ini selain sebagai obyek pembangunan juga sebagai

subyek pembangunan.

Berdasarkan hasil kuisioner penelitian, seperti terlihat pada Tabel 7 tingkat

pendidikan responden, sebagian besar memiliki pendidikan SMA yaitu sebanyak

12 orang, dan tingkat pendidikan SMP sebanyak 3 orang. Hal ini dapat dimengerti

karena untuk menjalankan usaha disektor usha kecil menengah ini, faktor tingkat

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

pendidikan formal bukan masalah yang utama. Karena yang paling dibutuhkan

untuk menjalankan usaha ini adalah keberanian, kerja keras, ketekunan dan

pantang menyerah untuk bisa berhasil.

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Responden UMKM Hasil Olahan Industri yang

Menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SMP 3 20

SMA 12 80

Total 15 100

Sumber: Hasil kuisioner di olah

Tingkat pendidikan yang tinggi tidak menjadi jaminan untuk dapat melakukan

usaha, terutama menggarap sektor UMKM, karena semakin tinggi ilmu

pendidikan yang ada pada seseorang, maka mereka cenderung untuk berpikir

berulang ulang ketika mau melakukan usaha. Usaha yang dilakukan apakah nanti

bisa sukses atau tidak, barang yang dijual laku atau tidak dan sebagainya.

Pelaku usaha UMKM ini sangatlah unik, biasanya para pelaku yang melakoni

usaha ini malah dari kalangan yang pendidikannya biasa atau tidak terlalu tinggi,

bahkan ada yang pendidikannya rendah. Mereka berpikir hanya bagaimana untuk

melakukan usaha yang baik dan dapat membuat usahanya itu semakin maju, jadi

fokus dalam usahanya mereka menjadi modal utama.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Analisis Proses dan Syarat Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Proses dan Syarat Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap

perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) hasil olahan industri di

Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut:

a. Persyaratan Awal

Adapun persyaratan awal untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) hasil olahan

industri di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang adalah pihak Bank

meminta pemohon untuk membawa KTP, Kartu Keluarga, Surat Izin Usaha, Surat

Pajak Bumi Bangunan (PBB), Pas Photo pemohon, Surat Nikah pemohon jika

sudah menikah, dan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) pemohon. Persyaratan

tersebut berguna sebagai data administrasi pihak Bank. Batas peminjaman yang

diberikan oleh Bank yaitu sebanyak Rp 500.000.000 dengan minimal peminjaman

sebesar Rp.5.000.000. Setelah semua syarat nya telah terkumpul, kemudian pihak

Bank melakukan proses verifikasi. Waktu pengerjaan oleh pihak Bank adalah

selama 12 hari. Proses pengerjaan yang cepat berpengaruh terhadap kualitas SDM

yang dimiliki oleh pihak Bank.

b. Survey Lokasi Usaha Oleh Pihak Bank

Setelah semua persyaratan awal sudah terverifikasi, pihak Bank kemudian

melakukan survey langsung ke lokasi usaha pemohon. Pihak Bank meninjau

bagaimana keadaan pasti di lokasi usaha pemohon, mewawancara pekerja dan

lingkungan tempat usaha pemohon. Pihak Bank juga melakukan survey langsung

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

untuk memastikan keaslian agunan tanah lokasi usaha pemohon. Kedua hal ini

dilakukan oleh pihak Bank untuk memastikan setiap syarat yang diajukan

pemohon sudah benar atau belum, dan sebagai pertimbangan bagi pihak Bank

untuk memutuskan dapat memberikan kredit usaha atau tidak kepada si pemohon.

c. Pencairan Dana

Setelah pihak Bank setuju untuk memberikan Kredit Usaha kepada pemohon,

kemudian pihak Bank menghubungi pemohon untuk datang ke Bank tersebut.

Pihak Bank menjelaskan ke pemohon mengenai surat perjanjian Kredit Usaha

Rakyat (KUR). Setelah sepakat, pihak bank dan pemohon menandatangani surat

perjanjian kredit usaha bermaterai. Setelah semua proses selesai, pihak Bank

melakukan pencairan dana kepada si pemohon Kredit Usaha Rakyat (KUR).

5.2 Hasil Perkembangan Omzet dan Keuntungan UMKM Hasil Olahan

Industri Sebelum dan Sesudah Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

5.2.1 Perkembangan UMKM di Bank Sumut KCP Pancur Batu

a. Penyaluran Kredit

Penyaluran kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajiban setelah jangka waktu

tertentu.

Tabel 8. Jumlah Penyaluran Kredit oleh Bank Sumut KCP Pancur Batu Per

Tahun

Tahun Banyaknya UMKM Jumlah (Rp)

2015 84 7.731.934.453

2016 92 10.193.445.662

2017 87 9.981.063.875

2018 89 10.845.984.384

sumber : Bank Sumut KCP Pancur Batu

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa banyaknya kredit usaha rakyat

(KUR) pada tahun 2015 sebesar Rp. 7.731.934.453, yang disalurkan ke-84

debitur, pada tahun 2016 sebesar Rp. 10.193.445.662, yang disalurkan ke-92

debitur. Pada tahun 2017 sebesar Rp. 9.981.063.875, yang disalurkan ke-87

debitur. Dan pada tahun 2018 sebesar Rp. 10.845.984.384, yang disalurkan ke-89

debitur.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kredit usaha rakyat (KUR)

mengalami peningkatan dari tahun 2015 sampai dengan 2016. Pada tahun 2016 ke

2017 jumlah kredit usaha rakyat mengalami penurunan. Dan pada tahun 2017 ke

2018 jumlah kredit usaha rakyat mengalami peningkatan.

b. Agunan (Jaminan)

Jaminan kredit berfungsi sebagai perlindungan atas pengembalian kredit, memberi

dorongan kepada nasabah (tertagih) untuk memenuhi perjanjian kredit, khususnya

mengenai pembayaran kembali sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui

agar nasabah tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank.

Maka ditemui hasil penelitian pada Bank Sumut Cabang Pancur Batu bahwa

agunan (jaminan) harus diberikan nasabah kepada pihak bank sebagai pernyataan

bahwa nasabah mampu mengembalikan kredit, terhindar dari kredit bermasalah

dan dari terjadinya kerugian oleh Bank Sumut KCP Pancur Batu.

5.2.2 Hasil Analisis Perkembangan UMKM Hasil Olahan Industri Sebelum

dan Sesudah Pemberian KUR

Berikut disajikan data omzet dan keuntungan responden usaha mikro kecil

menengah (UMKM) hasil olahan industri sebelum dan sesudah pemberian Kredit

Usaha Rakyat (KUR) serta besar pinjaman jangka waktu dan jumlah penerimaan

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

kredit usaha rakyat di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang pada tabel

9.

Tabel 9. (Besar Pinjaman, Jangka Waktu, Jumlah Penerimaan KUR)

No Besar Pinjaman

(Rupiah)

Jangka Waktu

(Tahun)

Jumlah Penerimaan

KUR

1 15.000.000 2 2

2 30.000.000 2 2

3 18.000.000 1,5 2

4 120.000.000 3 2

5 60.000.000 3 1

6 12.000.000 2 2

7 30.000.000 2,5 2

8 20.000.000 2 1

9 80.000.000 3 2

10 75.000.000 3 2

11 40.000.000 2 2

12 35.000.000 2 3

13 18.000.000 1,5 2

14 50.000.000 2 2

15 90.000.000 3 2

Sumber : Hasil kuisioner di olah

Besar pinjaman UMKM di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

bervariasi mulai dari Rp 12.000.000 dan ada mencapai Rp 120.000.000 dengan

jangka waktu 1,5 sampai 3 tahun dan jumlah penerimaan KUR yang bervariasi

dari 1 kali sampai 3 kali UMKM yang sudah menerima pemberian KUR.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tabel 10. Perkembangan Usaha Sebelum dan Sesudah Pemberian KUR

(Omzet)

NO Jenis Usaha Omzet (Rp) Persen

% Sebelum Sesudah

1 Pembuatan Opak 36.500.000 54.750.000 50%

2 Budidaya Tanaman Hias 146.000.000 91.250.000 -37,5%

3 Pembuatan Belimbing 31.025.000 36.500.000 17,6%

4 Pembuatan Pavin Blok 182.500.000 365.000.000 50%

5 Penggilingan Ayam 164.250.000 255.500.000 40%

6 Pembuatan Gula Aren 30.200.000 36.500.000 20,8%

7 Usaha Kelapa Parut 36.500.000 43.800.000 20%

8 Pengolahan Keripik Pisang 43.800.000 51.100.000 16,6%

9 Pabrik Meubel 146.000.000 255.500.000 75%

10 Usaha Kerajinan Bambu 182.500.000 204.400.000 12%

11 Pabrik Roti 109.500.000 162.500.000 48,4%

12 Pabrik Pembuatan Tahu 102.000.000 145.000.000 42,1%

13 Pembuatan Dodol 82.500.000 106.000.000 28,4%

14 Pembuatan Pakan Ternak 118.625.000 237.250.000 30%

15 Pengolahan Kayu 102.500.000 195.000.000 90,2%

Sumber : Hasil kuisioner di olah

Perkembangan UMKM dilihat dari omzet sesudah menerima KUR menunjukkan

persentase yang bervariasi dari 12 % dan ada yang mencapai 90,2% tetapi ada

juga omzet UMKM yang mengalami penurunan sebesar -37,5% dengan itu

jumlah persentase kenaikan omzet UMKM sebesar 93,33% (14 UMKM) dan yang

mengalami penurunan sebesar 6,66% (1 UMKM) dikarenakan penggunaan

penerimaan pinjaman KUR yang tidak sesuai dengan perencanaan pelaku

UMKM.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tabel 11. Perkembangan Usaha Sebelum dan Sesudah Pemberian KUR

(Keuntungan)

No Jenis Usaha Keuntungan (Rp)

Persen Sebelum Sesudah

1 Pembuatan Opak 9.125.000 20.075.000 120%

2 Budidaya Tanaman Hias 25.550.000 18.250.000 -28,5%

3 Pembuatan Belimbing 7.300.000 21.900.000 200%

4 Pembuatan Pavin Blok 109.500.000 182.500.000 66,6%

5 Penggilingan Ayam 36.500.000 54.750.000 50%

6 Pembuatan Gula Aren 18.250.000 25.330.000 38,8%

7 Usaha Kelapa Parut 19.500.000 27.375.000 40,3%

8 Pengolahan Keripik Pisang 17.200.000 33.580.000 95,2%

9 Pabrik Meubel 75.000.000 146.000.000 94,6%

10 Usaha Kerajinan Bambu 73.000.000 80.300.000 10%

11 Pabrik Roti 37.500.000 76.650.000 104,4%

12 Pabrik Pembuatan Tahu 35.250.000 73.000.000 107%

13 Pembuatan Dodol 14.600.000 31.025.000 112,5%

14 Pembuatan Pakan Ternak 54.750.000 83.950.000 53,3%

15 Pengolahan Kayu 73.000.000 131.400.000 80%

Perkembangan UMKM dilihat dari keuntungan sesudah menerima KUR

menunjukkan persentase yang bervariasi dari 10% dan ada yang mencapai 200%

tetapi ada juga keuntungan UMKM yang mengalami penurunan sebesar -28,5%

dengan itu jumlah persentase kenaikan keuntungan UMKM sebesar 93,33% (14

UMKM) dan yang mengalami penurunan sebesar 6,66% (1 UMKM) dikarenakan

penggunaan penerimaan pinjaman KUR yang tidak sesuai dengan perencanaan

pelaku UMKM.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

1. Uji Wilcoxon Signed Rank Test

Uji pangkat bertanda Wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil – hasil

pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Dalam

penelitian ini akan dilihat perubahan pada variabel yang diamati pada awal

periode maupun pada akhir periode. Adapun variabel – variabel yang diamati dan

diuji adalah omzet penjualan dan keuntungan usaha mikro menengah hasil olahan

industri. Setelah uji pangkat tanda Wilcoxon dilakukan akan muncul nilai Z dan

nilai probabilitas (p).

a. Uji Wilcoxon Signed Rank Test pada Omzet Penjualan Sebelum dan

Sesudah Pemberian KUR

Tabel 12. Deskripsi Statistik Omzet Sebelum dan Sesudah Pemberian KUR

Wilcoxon Signed Rank Test Descriptive Output Omzet

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

OmzetSebelum 15 124221666.67 71300122.011 31025000 219000000

OmzetSesudah 15 179336666.67 125076647.168 36500000 365000000

Sumber: Hasil data primer.

Tabel descriptive statistics di atas menunjukkan nilai mean, standart deviasi,

minimum dan maksimum dari masing – masing kelompok data (omzet sebelum

dan omzet sesudah). Tampak bahwa Mean atau rata – rata nilai omzet sesudah

pemberian kredit usaha rakyat Rp 179.336.667 di mana lebih besar dari pada nilai

omzet sebelum pemberian kredit usaha rakyat yaitu Rp 124.221.667. Besarnya

perbedaan ini bermakna secara statistik, yang akan dijawab oleh uji Wilcoxon

Signed Rank Test.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tabel 13. Hasil Uji Wilcoxon Omzet Sebelum dan Sesudah Pemberian KUR

Wilcoxon Signed Rank Test Ranks Omzet

N Mean Rank Sum of Ranks

OmzetSesudah-

OmzetSebelum

Negative

Ranks 1

a 10.00 10.00

Positive Ranks 14b 7.86 110.00

Ties 0c

Total 15

Sumber: hasil data primer.

Berdasarkan metode perhitungan yang dilakukan dalam rumus Wilcoxon Signed

rank Test, nilai – nilai yang di dapat adalah: nilai mean rank dan sum of ranks dari

kelompok negatif ranks, positive ranks dan ties. Negatif ranks artinya sampel

dengan nilai omzet sesudah pemberian kredit usaha rakyat lebih rendah dari nilai

kelompok omzet sebelum pemberian kredit usaha rakyat yaitu ada 1 pelaku usaha

mikro menengah hasil olahan industri yang omzet sesudah pemberian kredit usaha

rakyat lebih kecil dari omzet sebelum pemberian kredit usaha rakyat.

Positif ranks adalah sampel dengan nilai omzet sesudah pemberian kredit usaha

rakyat lebih tinggi dari nilai omzet sebelum pemberian kredit usaha rakyat yaitu

sebanyak 14. Sedangkan ties adalah nilai omzet sesudah pemberian kredit usaha

rakyat sama besarnya dengan nilai omzet sebelum pemberian kredit usaha rakyat

yaitu sebanyak 0. Mean Rank adalah peringkat rata – ratanya, mean rank positif

sebesar 7,86 dan sum of ranks adalah jumlah dari peringkatnya sebesar 110,00.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tabel 14. Nilai Z Uji Wilcoxon Omzet Sebelum dan Sesudah Pemberian

KUR

Wilcoxon Signed Rank Test Output Omzet

Test Statisticsa

Omzet Sesudah –Omzet Sebelum

Z -2.840b

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

Sumber: Hasil data primer.

Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z yang

didapat sebesar -2,840 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,005 di mana

kurang dari batas kritis penelitian 0,05 dan nilai Z hitungnya -2,828 <

b. Uji Wilcoxon Signed Rank Test pada Keuntungan Penjualan

Tabel 15. Deskripsi Statistik Keuntungan Sebelum dan Sesudah Pemberian

KUR

Wilcoxon Signed Rank Test Descriptive Output Keuntungan

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

keuntungan_sebelum 15 40271666.67 30054903.43 7300000 109500000

keuntungan_sesudah 15 66405666.67 51913557.06 15330000 182500000

Sumber: Hasil data primer.

Tabel deskriptive statistics di atas menunjukkan nilai mean, standart deviasi,

minimum dan maksimum dari masing – masing kelompok data. Tampak bahwa

keuntungan sebelum pemberian kredit usaha rakyat sebesar Rp 7.300.000 dan

maksimum sebesar Rp 109.500.000, sedangkan nilai minimum keuntungan

sesudah pemberian kredit usaha rakyat adalah Rp 15.330.000 dan maksimum

sebesar Rp 182.500.000. Nilai Mean atau rata – rata nilai keuntungan sesudah

pemberian kredit usaha rakyat Rp 66.405.667 di mana lebih besar daripada nilai

mean keuntungan sebelum pemberian kredit usaha rakyat yaitu Rp 40.271.667.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Besarnya perbedaan ini bermakna secara statistic, itulah yang akan dijawab oleh

uji Wilcoxon Signed Rank Test.

Tabel 16. Hasil Uji Wilcoxon Keuntungan Sebelum dan Sesudah Pemberian

KUR

Wilcoxon Signed Rank Test Ranks Keuntungan

N Mean Rank Sum of Ranks

KeuntunganSesudah -

KeuntunganSebelum

Negative Ranks 1a 2.50 2.50

Positive Ranks 14b 8.39 117.50

Ties 0c

Total 15

Sumber: Hasil data primer

Berdasarkan metode perhitungan yang dilakukan di dalam rumus Wilcoxon

Signed Rank Test, nilai – nilai yang di dapat adalah: nilai mean rank dan sum of

ranks dari kelompok negatif ranks, positive ranks dan ties. Negatif ranks artinya

sampel dengan nilai keuntungan sesudah pemberian kredit usaha rakyat lebih

kecil dari nilai keuntungan sebelum pemberian kredit usaha rakyat yaitu sebanyak

1 sampel.

Positive ranks adalah sampel dengan nilai keuntungan sesudah pemberian kredit

usaha rakyat lebih tinggi dari nilai keuntungan sebelum pemberian usaha rakyat

yaitu sebanyak 14. Sedangkan ties adalah nilai keuntungan sesudah pemberian

kredit usaha rakyat sama besarnya dengan nilai keuntungan sebelum pemberian

kredit usaha rakyat yaitu sebanyak 0. Mean Rank adalah peringkat rata – ratanya,

mean positive rank sebesar 8,39 serta mean negative rank sebesar 2,50 dan sum of

ranks adalah jumlah dari peringkatnya, yang mana sum of rank positive sebesar

117,50 dan sum of rank negative sebesar 2,50.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Tabel 17. Nilai Z Uji Wilcoxon Keuntungan Sebelum dan Sesudah

Pemberian KUR

Wilcoxon Signed Rank Test Output Keuntungan

Test Statisticsa

keuntungan_sesudah - keuntungan_sebelum

Z -3.210b

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Sumber: Hasil data primer

Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z yang

didapat sebesar -3,266 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,001 di mana

kurang dari batas kritis penelitian 0,05 dan nilai Z hitungnya -3,266 < sehingga

keputusan hipotesis adalah yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara

keuntungan sebelum pemberian kredit usaha rakyat dan keuntungan sesudah

pemberian kredit usaha rakyat.

2. Analisis Omzet Setelah Pemberian Kredit Usaha Rakyat

Omzet penjualan adalah jumlah jumlah total hasil produksi yang dapat dijual

dalam sekali bakulan/ penjualan yang dihasilkan oleh pengusaha UMKM hasil

olahan industri. Omzet penjualan para pelaku usaha UMKM hasil olahan industri

sangat bervariasi, mulai dari yang mempunyai omzet penjualan Rp 36.500.000 per

tahun sampai yang menembus omzet Rp 365.000.000 per tahun. Hal ini dapat

terjadi karena pelaku UMKM hasil olahan industri ini memiliki modal yang besar

maupun meneruskan usaha yang diwariskan keluarganya.

Jumlah pelaku UMKM yang mengalami peningkatan omzet usaha setelah

memperoleh pembiayaan dari kredit usaha rakyat juga signifikan, yaitu sebanyak

14 pelaku usaha dari jumlah total 15 pelaku usaha yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini. Setelah itu terdapat 1 pelaku usaha yang mengalami penurunan

omzet penjualan dikarenakan permintaan barang yang semakin sepi karena

Universitas Sumatera Utara

Page 59: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

persaingan harga di pasaran maupun tidak dapat memaksimalkan jumlah tenaga

kerja yang dimiliki. Hasil wawancara dengan pelaku UMKM hasil olahan industri

bahwa mereka mengatakan semakin besar pembiayaan yang diberikan oleh kredit

usaha rakyat maka akan semakin meningkatkan omzet usaha.

Naik turunnya omzet penjualan UMKM hasil olahan industri dipengaruhi oleh

banyak faktor, mulai dari yang mengandalkan penjualan secara musiman dan

semakin tingginya harga bahan baku industri tetapi tidak di imbangi oleh

kenaikan harga jual barang.

3. Analisis Keuntungan Setelah Pemberian Kredit Usaha Rakyat

Keuntungan usaha adalah jumlah keuntungan perbulan yang diperoleh usaha kecil

yang merupakan pengurangan total cost (TC) terhadap total revenue (TR) atau =

TR – TC). Pelaku UMKM hasil olahan industri terkadang mempunyai kebiasaan

yang mencampur adukan uang hasil penjualan dengan uang untuk kebutuhan

konsumtif, hal ini terjadi karena tingkat pendidikan yang rendah dan pengetahuan

tentang manajemen usaha yang sangat kurang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pembiayaan sangat

berpengaruh bagi berjalannya pelaku UMKM hasil olahan industri, dari 15 sampel

dalam penelitian ini 14 pelaku usaha mengalami peningkatan keuntungan. Namun

terdapat juga 1 pelaku UMKM hasil olahan industri yang malah mengalami

penurunan keuntungan, berdasarkan hasil wawancara dengan pelaku UMKM hasil

olahan industri, mereka mengalami kerugian karena beberapa faktor, diantaranya

sudah menyerahkan barang dagangan maupun ditipu oleh pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Keuntungan penjualan UMKM hasil olahan industri sebenarnya sangat

menggiurkan jika dikelola dengan baik dan benar, karena uang masuk dan uang

keluar akan tercatat dengan jelas dan dapat dianalisa jika terjadi kerugian.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

1. Untuk mendapatkan persetujuan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemohon

kredit usaha harus melewati tiga proses dan syarat yang diberikan oleh Bank

yaitu persyaratan awal dengan melihat KTP, Kartu Keluarga, Surat izin usaha

dll. Survey lokasi usaha oleh pihak Bank. Pencairan dana.

2. Pemberian kredit usaha rakyat berpengaruh signifikan terhadap perubahan

perkembangan nilai omzet sesudah pada pelaku UMKM hasil olahan industri

di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang dan . pemberian kredit

usaha rakyat berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai keuntungan

sesudah pada pelaku UMKM hasil olahan industri di Kecamatan Pancur Batu

Kabupaten Deli Serdang.

6.2 Saran

Kepada Pemerintah

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara keseluruhan telah terlaksana

secara efektif, oleh karena itu sebaiknya tetap dipertahankan serta lebih

ditingkatkan agar kedepannya dapat terus bermanfaat bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah dalam memenuhi kebutuhan modal serta pengembangan usaha, serta

mampu meningkatkan omzet dan keuntungan yang mereka peroleh dari hasil

usaha yang dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Kepada Bank UMKM

Sebaiknya kualitas SDM di Bank Sumut lebih ditingkatkan untuk

mempercepat dan mendukung proses pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat

Kepada Pelaku UMKM Agribisnis

Sebaiknya membayar pinjaman tepat waktu sehingga dana pinjaman

bergulir ini dapat terus bergulir diantara para pelaku UMKM lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 63: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal. 2005. Manajemen Perbankan – Teknik Analisis

Kinerja Keuangan Bank Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang.

Andri Soemitra, 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Kencana

Prenada Media Group. Medan.

Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi.2000. Manajemen Penelitian. PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

Basu Swastha, 2001. Manajemen Pemasaran Modern. BPFE. Yogyakarta.

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Deli Serdang. 2017.

Hasibuan, Malayu. 2001. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Pertama. PT.

Bumi Aksara. Jakarta.

Heri Sudarsono, 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisia.

Yogyakarta

Imam Ghozali, 2001. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

UNDIP. Semarang

Kasmir. 2012. Bank dan Lemaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Kusmuljono, B.S. 2009. Menciptakan Kesempatan Rakyat Berusaha. IPB

Press. Bogor.

Lusia Situmorang, dkk. 2003. Usaha Kecil Menengah dan Pembangunan.

Ghalia Indonesia. Jakarta.

Muhammad Ridwan, 2004. Manajemen Baitul Maal WaTamwil. UII Press

NoerSutrisno, 2004. Ekonomi Rakyat Usaha Mikro dan UKM. STEKPI.

Yogyakarta.

Mustafa, Hasan. 2000. Tehnik Sampling. Alfabeta. Bandung.

Sri Lestari, 2007, Perkembangan Dan Strategi Pengembangan Pembiayaan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kasubid Evaluasi dan

Pelaporan Serta Peneliti Pada Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya

UMKM.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis Edisi I. Alfabeta. Bandung

Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi, Teori Pengantar. Penerbit PT.

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suyatno, Thomas dkk. 2007. Dasar-Dasar Perkreditan. Edisi Keempat. PT.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Tambunan, Tulus, 2012. “ Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia

: Isu-Isu Penting”, LP3ES. Jakarta.

Tjiptono, Fandy.2002. Strategi Pemasaran, Penerbit Andi. Yogyakarta

Universitas Sumatera Utara

Page 65: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Data Responden

N

o Nama Usia

Jenis

Kela-

min

Status Tanggu-

ngan

Pendidi-

kan

Lama

Usaha Jenis Usaha

1 Dalan

Beluh 36 LK Menikah 4 SMA 8

Pembuatan

Opak

2 Agus

Surya 28 LK Menikah 3 SMA 6

Budidaya

Tanaman Hias

3 Syahrial

Nasution 32 LK Menikah 3 SMA 10

Pembuatan

Belimbing

4 Mhd Tri

Conty 43 LK Menikah 5 SMA 9

Pembuatan

Pavin Blok

5 Semangat 39 LK Menikah 3 SMP 10 Penggilingan

Ayam

6 Aida

Nurmata 59 P Menikah 5 SMA 25

Pembuatan

Gula Aren

7 Fajar

Mulyadi 27 LK Menikah 1 SMA 7

Usaha Kelapa

Parut

8 Indra Adi 30 LK Menikah 2 SMA 8

Pengolahan

Keripik

Pisang

9 Aris

Setiawan 35 LK Menikah 3 SMA 11 Pabrik Meubel

10 Sigit 47 LK Menikah 3 SMA 6

Usaha

Kerajinan

Bambu

11 Sulianto 33 LK Menikah 2 SMP 10 Pabrik Roti

12 Fahmi

Arsyad 52 LK Menikah 5 SMA 12

Pabrik

Pembuatan

Tahu

13 Teguh 34 LK Menikah 2 SMP 25 Pembuatan

Dodol

14 Rosmaret

Hosana 40 P Menikah 3 SMA 12

Pembuatan

Pakan Ternak

15 Agustina 35 P Menikah 2 SMA 17 Pengolahan

Kayu

Universitas Sumatera Utara

Page 66: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Lampiran 2. Omzet dan keuntungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

setelah pemberian Kredit Usaha Rakyat di Bank Sumut KCP Pancur Batu

NO Omzet (Rp) Keuntungan (Rp)

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 36.500.000 54.750.000 9.125.000 20.075.000

2 146.000.000 91.250.000 25.550.000 18.250.000

3 31.025.000 36.500.000 7.300.000 21.900.000

4 182.500.000 365.000.000 109.500.000 182.500.000

5 164.250.000 255.500.000 36.500.000 54.750.000

6 30.200.000 36.500.000 18.250.000 25.330.000

7 36.500.000 43.800.000 19.500.000 27.375.000

8 43.800.000 51.100.000 17.200.000 33.580.000

9 146.000.000 255.500.000 75.000.000 146.000.000

10 182.500.000 204.400.000 73.000.000 80.300.000

11 109.500.000 162.500.000 37.500.000 76.650.000

12 102.000.000 145.000.000 35.250.000 73.000.000

13 82.500.000 106.000.000 14.600.000 31.025.000

14 118.625.000 237.250.000 54.750.000 83.950.000

15 102.500.000 195.000.000 73.000.000 131.400.000

Universitas Sumatera Utara

Page 67: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Lampiran 3. Hasil SPSS

a. Hasil Uji Wilcoxon Omzet Penjualan Sebelum dan Sesudah Penerimaan

Kredit Usaha Rakyat

NPar Tests

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

omzet_sebelum 15 124221666.67 71300122.011 31025000 219000000

omzet_sesudah 15 179336666.67 125076647.168 36500000 365000000

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

omzet_sesudah -

omzet_sebelum

Negative Ranks 1a 10.00 10.00

Positive Ranks 14b 7.86 110.00

Ties 0c

Total 15

a. omzet_sesudah < omzet_sebelum

b. omzet_sesudah > omzet_sebelum

c. omzet_sesudah = omzet_sebelum

Test Statisticsa

omzet_sesuda

h -

omzet_sebelu

m

Z -2.840b

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

b. Hasil Uji Wilcoxon Keuntungan Penjualan Sebelum dan Sesudah Penerimaan

Kredit Usaha Rakyat

NPar Tests

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

keuntungan_sebelum 15 40271666.67 30054903.431 7300000 109500000

keuntungan_sesudah 15 66405666.67 51913557.060 15330000 182500000

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

keuntungan_sesudah -

keuntungan_sebelum

Negative Ranks 1a 2.50 2.50

Positive Ranks 14b 8.39 117.50

Ties 0c

Total 15

a. keuntungan_sesudah < keuntungan_sebelum

b. keuntungan_sesudah > keuntungan_sebelum

c. keuntungan_sesudah = keuntungan_sebelum

Test Statisticsa

keuntungan_s

esudah -

keuntungan_s

ebelum

Z -3.210b

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Universitas Sumatera Utara

Page 69: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

Lampiran 4. Kuisioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

A. Umum

Responden yang terhormat, Saya mohon kesediaan Saudara untuk mengisi

daftar pernyataan atas penelitian tentang “Analisis Perkembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) Hasil Olahan Industri Sebelum dan

Sesudah Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kecamatan Pancur

Batu Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Bank Sumut KCP Pancur Batu

Oleh karena itu kepada responden saya sebagai peneliti mengharapkan :

1. Saudara dapat menjawab setiap pernyataan dengan sejujur-jujurnya, dan perlu

diketahui bahwa jawaban dari kuesioner tidak ada jawaban yang salah,

usahakanlah agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

2. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda √ atau lingkaran atau penjelasan

yang tepat pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut saudara.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada responden yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini.

Nomor :....................

Tanggal :....................

B. Identitas Responden

Nama : ....................

Umur : .................... Tahun

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

Tempat Tinggal Peminjam : ...................

Lamanya Pendidikan : ................... Tahun

Jenis Usaha : ...................

Universitas Sumatera Utara

Page 70: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

C. Indikator – Indikator Penelitian

1. Jumlah Pinjaman

a. Berapa total pinjaman yang Bapak/Ibu usulkan untuk pinjaman dana

bergulir selama 1 (satu) tahun?

Rp...................

b. Berapa total pinjaman yang Bapak/Ibu terima untuk pinjaman dana

bergulir selama 1 (satu) tahun?

Rp...................

2. Omzet Usaha

a. Apakah dalam melaksanakan usaha Bapak/Ibu, terdapat perbedaan

catatan pengeluaran untuk usaha dan pemasukan yang diterima?

Ada/Tidak Ada.

b. Jika ada, berapa jumlah pengeluaran Bapak/Ibu dalam melaksanakan

usaha selama 1 (satu) tahun sebelummelakukan pinjaman?

Rp...................

c. Kemudian, berapa jumlah pengeluaran Bapak/Ibu dalam

melaksanakan usaha selama 1 (satu) tahun setelah melakukan

pinjaman

Rp..................

d. Lalu, berapa jumlah pemasukan Bapak/Ibu dalam melaksanakan

usaha selama 1 (satu) tahun sebelum melakukan pinjaman?

Rp...................

e. Dan, berapa jumlah pemasukan Bapak/Ibu dalam melaksanakan usaha

selama 1 (satu) tahun setelah melakukan pinjaman?

Rp...................

f. Jika tidak ada, berapa total keuntungan usaha yang Bapak/Ibu terima

selama 1 (satu) tahun setelah melakukan pinjaman?

Rp...................

3. Pengalaman Usaha

Universitas Sumatera Utara

Page 71: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

a. Berapa lama Bapak/Ibu menjalankan usaha yang sekarang

dilaksanakan?

................... Tahun.

b. Apakah Bapak/Ibu sebelum melaksanakan usaha ini, melaksanakan

usaha lain?

Ya/Tidak

c. Jika iya, sebutkan usaha yang sebelumnya dijalankan

...............................................................................

d. Jika iya, berapa lama Bapak/Ibu melaksanakan usaha tersebut?

................... Tahun.

4. Agunan Pinjaman

a. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tingkat agunan/pinjaman yang

diterapkan dalam pinjaman dana bergulir?

Ya/Tidak

b. Jika iya, Bapak/Ibu ada melampirkan agunan/jaminan dalam

melakukan pinjaman dana bergulir?

Ada/Tidak

c. Lalu, apa agunan/jaminan yang Bapak/Ibu jaminkan dalam pinjaman?

...................

d. Berapa jumlah agunan/pinjaman yang Bapak/Ibu lampirkan jika di

rupiah kan?

................... Rupiah.

e. ........................................................................................................

5. Persepsi Peminjam

a. Apakah dalam melakukan pinjaman, Bapak/Ibu mengetahui bahwa

pinjaman tersebut merupakan pinjaman yang wajib dikembalikan?

Ya/Tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 72: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

b. Jika iya, apakah dalam melakukan pinjaman Bapak/Ibu

mengembalikan sesuai dengan yang ditetapkan? Berapa lama?

Ya/Tidak, ...................Tahun.

c. Apakah Bapak/Ibu memahami dengan baik sistem peminjaman?

Ya/Tidak

d. Apakah Bapak/Ibu memahami dengan baik bunga pinjaman yang

diberikan?

Ya/Tidak

e. .................................................................................................

6. Manajemen Usaha

a. Apakah dalam melaksanakan usaha, Bapak/Ibu mempunyai rencana

dan pembagian kerja usaha tertulis sebelum dan setelah menerima

pinjaman?

Ya/Tidak

b. Jika tidak, apakah Bapak/Ibu mempunyai cara lain untuk

melaksanakan usaha setelah menerima pinjaman?

...................

c. Bagaimana dengan rencana keuangan usaha? Apakah Bapak/Ibu

mempunyai rencana keuangan usaha tertulis sebelum dan setelah

menerima pinjaman?

Ya/Tidak

d. Lalu, jika tidak apakah Bapak/Ibu mengingat atau mempunyai cara

lain untuk mengetahui rencana keuangan usaha?

Ada/Tidak, ...................

Universitas Sumatera Utara

Page 73: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …

e. Apakah Bapak/Ibu mempunyai laporan keuangan sebelum dan

sesudah melakukan pinjaman?

Ya/Tidak

f. Jika tidak, bagaimana Bapak/Ibu memenuhi syarat pinjaman yang

diberikan?...................

g. .......................................................................................................

7. Waktu Pengembalian

a. Berapa lama waktu pengembalian pinjaman yang seharusnya

ditetapkan pada saat awal melakukan peminjaman?

.........hari/minggu/bulan

b. Apakah Bapak/Ibu melakukan pengembalian pinjaman sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan?

Ya/Tidak

c. Jika ya, apakah pada pengembalian tersebut sudah mengembalikan

keseluruhan pinjaman?

Belum/Sudah...................................................

d. Jika tidak, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

.............................................................

e. Menurut Bapak/Ibu, apa yang seharusnya dilakukan agar waktu

pengembalian pinjaman tersebut tidak memberatkan?

.............................................................

Universitas Sumatera Utara