analisis konflik dalam novel · web viewdalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat...

40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan bagian dari seni. Kehadirannya dapat menimbulkan rasa nikmat, senang, terharu, menarik perhatian, dan menyegarkan perasaan penikmat. Karya diciptakan oleh pengarangnya untuk dinikmati oleh manusia. Sastra menjadi pengalaman hidupnya maupun dari aspek penciptaannya. Sastra juga merupakan salah satu media informasi yang mengungkapkan berbagai realita, dilukiskan secara fiktif, banyak memberi gambaran kehidupan manusia. Karya sastra selain bagian dari seni juga merupakan pengalaman batin penciptanya mengenai kehidupan masyarakat dalam satu kurun waktu dari situasi budaya tertentu. Karya sastra menyajikan kepada manusia dengan segala sifat dan wataknya melalui peran dan tokoh serta permasalahan dan pengalaman kehidupannya. Didalam karya sastra juga dilukiskan keadaan dan kehidupan sosial suatu masyarakat, peristiwa-peristiwa, ide-ide, dan gagasan serta nilai-nilai yang diamanahkan pencipta. Lewat tokoh- 1

Upload: lythuan

Post on 04-May-2018

291 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra merupakan bagian dari seni. Kehadirannya dapat menimbulkan rasa

nikmat, senang, terharu, menarik perhatian, dan menyegarkan perasaan penikmat.

Karya diciptakan oleh pengarangnya untuk dinikmati oleh manusia. Sastra menjadi

pengalaman hidupnya maupun dari aspek penciptaannya. Sastra juga merupakan

salah satu media informasi yang mengungkapkan berbagai realita, dilukiskan secara

fiktif, banyak memberi gambaran kehidupan manusia.

Karya sastra selain bagian dari seni juga merupakan pengalaman batin

penciptanya mengenai kehidupan masyarakat dalam satu kurun waktu dari situasi

budaya tertentu. Karya sastra menyajikan kepada manusia dengan segala sifat dan

wataknya melalui peran dan tokoh serta permasalahan dan pengalaman

kehidupannya. Didalam karya sastra juga dilukiskan keadaan dan kehidupan sosial

suatu masyarakat, peristiwa-peristiwa, ide-ide, dan gagasan serta nilai-nilai yang

diamanahkan pencipta. Lewat tokoh-tokoh cerita, sastra mempersoalkan manusia

dalam berbagai aspek kehidupannya. Lewat karya sastra pembaca dapat mengenal

manusia, kebudayaan pada zamannya, jua keadaan lingkungan sekitar pengarang

yang menjadi sumber inspirasi dalam penciptaannya. Demikian juga latar belekang

sosial, alam, dan budaya penulisnya. Dengan kata lain, manusia dan karya sastra

adalah subyek yang dinamis yang dihadirkan oleh pengarangnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Wellek dan Austin Warren (1989:109),

Sastra menyajikan kehidupan yang sebagian besar terdiri atas kenyataan sosial,

walaupun karya sastra juga meniru alam dan dunia subyektif lainnya. Sastra juga

menggambarkan kehidupan masyarakat sosial walaupun itu hanya imajinasi suatu

1

Page 2: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

daya khayal pengarang yang sering menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan

karya sastra, itu menanndakan bahwa sastra merupakan pencerminan keadaan

zamannya. Pencerminan langsung dari struktur sosial hubungan kekerabatan,

pertentangan dan lain-lain. Sasatra senantiasa menyajikan kahidupan manusia

disamping meniru alam dan dunia subjektif manusia. Sesuai dengan pernyataan

diatas, sastra sebagai cerminan dari kehidupan masyarakat, berisi konflik sebagai

yang dialami oleh para tokohnya.

Kehadiran sebuah karya sastra didalam panggung kehidupan manusia

memiliki peran signifikan. Masyarakat penikmat karya sastra setidaknya memiliki

cara pandang yang fariatif atas dunia atau lingkungannya. Dengan demikian,

manusia, masyarakat dan karya sastra merupakan variabel yang memiliki

ketergantungan, khususnya dalam konteks perubahan masyarakat.

`Ekspresi sastra Indonesia banyak diungkapkan dalam Novel, cerpen, dan

sebagainya. Kondisi ini didukung oleh munculnya gerbong penerbit seperti Balai

Pustaka. Sehingga sastrawan yang muncul pada periode ini disebut pula dengan

angkatan Balai Pustaka, Pujangga Baru, dan sebagainya.

Keadaan Balai Pustaka sangat menguntungkan bagi perkembangan sastra di

tanah air ini. Banyak buku yang diterbitkan. Segala peristiwa sosial, kehidupan, adat

istiadat, agama, ataupun peristiwa masyarakat lainnya banyak yang ditulis dalam

buku sastra yang terbit pada masa itu.

Penulisan karya sastra dalam bentuk novel atau cerpen tampaknya lebih

banyak mewarnai bentuk karya sastra moderen, meskipun pada bersamaan telah

muncul juga karya sastra lain dalam bentuk cerita pendek, drama, essay dan kritik.

2

Page 3: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Bentuk karya sastra (novel) adalah salah satu karya sastra yang

mengungkapkan kehidupan dan pengalaman hidup manusia, pikiran, duka nestapa

dan kebahagiaan, kemarahan dan kebencian, frustasi dan kekecewaan, air mata dan

gelak tawa, kerinduan dan kecintaan, kejahatan dan kebengisan. Juga tentang damai,

perang, baik antar suku bangsa maupu antar bangsa. Selain itu novel juga

menceritakan tentang hati manusia yang utuh dan retak, tentang keberanian dan

kepengecutan, kesetiaan dan penghinaan, kebenaran dan kepalsuan, kejujuran dan

kebohongan, konflik dan keselarasan, kehormatan dan kehancuran martabat,

kemuliaan dan kenistaan, serta kemanusiaan dan kebinatangan.

Dalam sebuah novel atau karya-karya lain atau dalam film, umumnya

paling diminati dan yang ditunggu-tunggu oleh penikmat atau pembaca adalah

konfliknya. Karena dari konflik memberikan gambaran tentang alur cerita,

memberikan gambaran tentang bagus dan tidaknya suatu karya, dan juga memberikan

gambaran secara jelas sifat-sifat para tokohnya. Kemampuan pengarang untuk

memilih dan membangun konflik melaluui segi struktur baik aksi maupun kejadian

akan sangat menentukan kadar kemenarikan carita yang dihasilkan, misalnya

peristiwa-peristiwa manusia yang sensasional yang saling berkaitan satu dengan yang

lain dan menyebabkan munculnya konflik.

Konflik merupakan kejadian yang tergolong penting dan merupakan unsur

yang esensial dalam pengembangan plot atau alur. Konflik juga merupakan salah

satu fenomena kehidupan menjadi hal yang sangat pentingdalam sastra seperti novel

atau cerpen. Konflik dianggap sebuah dasar cerita. Tanpa konflik, karya sastra akan

terasa hampa karna pada hakekatnya konflik adalah motifasi kemanusiaan yang

mengandung kuasa untuk menarik minat pembaca.

Novel MAMO ZEIN merupakan novel karya Ramadhan El Bouthy, yang

mempunyai gaya bahasa yang puitis dan banyak mengandung falsafah hidup, tentang

3

Page 4: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

dua orang yang menjadi korban api cinta yang merindu dendam, yang disebabkan

oleh tangan-tangan jahat tipu daya, hasutan dan kebencian. Novel ini juga

menceritakan nasib dua orang manusia yang saling mencintai bernama Mamo dan

Zein, namun cinta mereka terhalang karena perbedaan status.

Dalam Novel Mamo-Zein karya Ramadhan El Bouthy, konflik tentang

masalah-masalah kemanusiaan, cinta dan duka lara para tokoh dalam cerita.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belekang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini,

yaitu “Bagaimanakah Konflik yang terjadi dalam novel Mamo Zein karya Ramadhan

El Bouthy?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan atau

mendeskripsikan konflik yang terjadi dalam alur Mamo-Zein karya Ramadhan El

Bouthy.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi pembaca sebagai penikmat sastra untuk lebih mudah memahami alur cerita

dari Mamo Zein;

2. Sebagai bahan informasi bagi semua pihak yang melakukan penelitian yang

relevan;

3. Sebagai media analisi bagi penulis, baik dalam rangka untuk memperoleh

pengetahun dalam menganalisis sebuah karya sastra (novel) sekaligus sebagai

wahana untuk berpikir ilmiah, terutama dalam menuangkan idealisme dalam

4

Page 5: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

struktur bahasa yang menjadi nilai tambah bagi penulis untuk penulisan

berikutnya;

4. Bagi peneliti sendiri untuk menambah wawasan dan cakrawala berpikir salam

rangka pengembangan ilmu sastra terutama sastra Indonesia.

E. Definisi Operasinal / Batasan Masalah

1. Analisis adalah penyelidikan peristiwa (perbuatan, karangan dan

sebagainya) unutk mengetahui bagaimana duduk perkara, (Depdikbud,

1991:32);

2. Novel adalah suatu karangan yang panjang mengandung rangkaian cerita

seseoarang dan orang-orang sekelilingnya dan menonjolkan watak dan sifat

pelakunya;

3. Konflik adalah suatu permasalahan yang timbul dari adanya suatu motivasi

yang saling berbenturan sehingga terjadi pertentangan pada diri tokoh itu

sendiri baik dengan dirinya sendiri, tokoh dengan masyarakat, tokoh

dnegan budaya, tokoh dengan alam, bahkan tokoh dengan Tuhan.

F. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini dapat dijelaskan dalam bagan kerangka pikir sebagai

berikut :

5

Page 6: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

6

Novel Mamo- ZeinKarya Ramadhan El Bouthy

Konflik dalam Prosa Fiksi

Konflik Batin

Analisis Konflik dalam Novel

Konflik Alam Konflik Antar Manusia

Konflik Manusia dengan Tuhan

Hasil / Temuan

Konflik BatinKonflik Antar

Manusia

Page 7: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Novel

Dalam dunia sastra Indonesia istilah novel telah lama dipergunakan oleh

pakar. Pakar sastra kita dan berangsur-angsur telah telah dipakai oleh masyarakat

Indonesia. Untuk mendapatkan penjelasan tentang pengertian novel kita perhatikan

uraian berikut.

Dewasa ini istilah “novella dalam novelte” (dalam Bahasa Italia dan Jerman)

mengandung pengertian yang yang sama dengan Indonesia (novellete

“Inggris:novellete”). Yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukup,

tidak terlalu panjang, namun tidak terlalu pendek (Nurgiantoro, 1995:9).

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:618), telah disebutkan bahwa

arti novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita

kehidupan seseorang dengan orang-orang sekelilingnya dengan menonjolkan watak

dan sifat-sifat pelakunya.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa novel merupakan

karangan prosa fiksi yang mengandung cerita kehidupan sesseorang yang

menonjolkan sifat dan watak pelaku. Hal tersebut telah menunjukkan bahwa sastra

dalam novel erat kaitannya dengan sifat prilaku kehidupan masyarakat sehari-hari

sesuai dengan irama alam, dimana sastra merupakan ekspresi pikiran dan imajinasi

yang dihilangkan oleh manusia atau pengarang kedalam bahasa sebagai deskripsi

dalam kehidupan yang dapat menggugah perasaan penikmat sastra.

7

Page 8: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Dalam Seri Bahasa Indonesia (2007:314), disebutkan novel adalah cerita

prosa yang menceritakan suatu kejadian luar biasa sehingga melahirkan suatu konflik

yang mengakibatkan adanya perubahan nasib pelakunya.

Menurut Soemaryo dan Saini K.M (1986:3), bahwa dalam arti luas roman dan

novel adalah cerita yang dapat berarti bahwa cerita dengan plot (alur) yang kompleks,

karakter yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam dan setting

cerita yang beragam pula. Namun “ukuran luas” disini tidak mutlak demikian,

mungkin yang luas salah satu unsur fisiknya saja, misalnya temanya, karakter, setting,

dan lain-lain.

Pengertian lain yang dikemukakan oleh Zaidan (1996:51), novel adalah cerita

yang panjang yang isinya menceritakan tokoh-tokoh pelaku dengan rangkaian

peristiwa denga latar tersusun. Pengertian novel yang dikemukakan Zaidan di atas,

sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sudjiman ( 1986:53), bahwa roman dan novel

merupakan prosa rekaan yang panjang yang isinya diangkat dari kehidupan sehari-

hari, baik itu masalah kejiwaan, sejarah atau masalah sosial yang menyuguhkan

tokoh-tokohnya dan menampilkan serangkaian peristiwa-peristiwa yang latarnya

secara tersusun.

Memperhatikan pengertian diatas, hal yang dikatakan sejalan yaitu cerita yang

panjang yang menceritakan tokoh-tokohnya dengan menampilkan serangkaian

peristiwa dengan latar tersusun. Selanjutnya Purwo dam Oermajati (1998:1180),

mengungkapkan bahwa novel adalah :

1. Prosa rekaan yang panjang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan

serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun, istilah roman;

2. karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang

derngan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat

pelakunya.

8

Page 9: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan

bahwa novel adalah suatu prosa rekaan yang panjang dan menyuguhkan tokoh-

tokohnya dalam menampilkan serangkaian peristiwa dan latar tersusun sehingga

terwujud dalam suatu cerita yang menyenangkan dan bermanfaat untuk dinikmati,

uraian diatas juga menunjukkan bahwa novel merupakan cerita yang dirakit atas dasar

dua unsur yang saling berhubungan atau berkaitan yakni Unsur ekstrinsik dan Unsur

Intrinsik yang bersifat imajinatif.

B. Analisi Novel

Novel merupakan struktur yang kompleks, unik, dan mengungkapkan sesuatu

yang lebih bersifat secara tidak langsung. Hal inilah antara lain yang menyebabkan

sulitnya sebagai pembaca untuk menafsirkannya.

Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk menjelaskan dan disertai

dengan bukti dan hasil yang berkaitan dengan analisis ke fiksi, puisi atau pun prosa

lainnya.

Analisis dalam sastra berarti memberi pertimbangan menguraikan unsur-unsur

yang terdapat dalam karangan. Lebih jelasnya tentang analisis novel adalah

memahami secara baik karya sastra yang bersangkutan disamping untuk dapat

menjelaskan kepada pembaca yang dapat memahami karya itu.

C. Unsur-Unsur Novel

Karya sastra tersusun oleh dua unsur yang menyusunnya. Dua dasar yang

dimaksud adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur

yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu

karya sastra seperti tema dan amanat, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran,

9

Page 10: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

latar dan pelataran, pusat pengisahan, sudut pandang dan suasana. Sedangkan Unsuk

ekstrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari luarnya, menyangkut

aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain.

1. Unsur Instrinsik

Dalam Seri Bahasa Indonesia (2007:285-288), dijelaskan tentang pengertian tema

dan amanat, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran latar dan pelataran, dan

pusat pengisian. Hal ini dapat dilihat dalam uraian berikut :

a. Tema dan Amanat

Tema ialah persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra atau

pokok pembicaraan atau pokok persoalan dalam sebuah cerita.

Dijelaskan oleh Sucharbach dalam Aminuddin (1987:91), mengemukakan

bahwa tema berasal dari bahasa lati yang berarti tempat meletakkan suatu

perangkat. Disebut demikian karena tema adalah ide yang mendasari suatu

cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam

memaparkan karya fiksi yang diciptakan.

Kemudain Ester (1978:22), mengmukakan bahwa tema adalah suatu yang

menjadi pekiran, sesuatu yang menjadi persoalan bagi pengarang. Tema

merupakan suatu persoalan yang diungkapkan dalam sebuah cipta sastra.

Tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran atau menjadi persoalan bagi

pengarang yang diungkapkan dalam sastra

Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan

didalam karya sastra. Amanat bisa disebut makna. Makna dibedakan menjadi

makna niatan dan makna muatan. Makna niatan adalah makna yang diniatkan

oleh pengarang bagi karya sasatra yang ditulisnya. Makna muatan adalah

makna yang termuat dalam karya sastra tersebut.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada

beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama.

10

Page 11: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan

dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (Flah character) dan

tokoh bulat (Round Character).

Tokoh datar adalah tokoh yang hanya menunjukksansatu segi, misalnya

misalnya baik saja atau buruk. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang

jahat akan tetap jahat. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai

segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan

yang terjadi dalam tokoh ini. Dari segi kejiwaan dikenal tokoh introvert dan

ekstrovert. Tokoh introvert adalah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh

ketidak sadarannya. Tokoh ekstrovert adalah pribadi tokoh yang ditentukan

oleh kesadarannya. Dalam karya sastra juga dikenal pula tokoh protagonis,

antagonis, dan tokoh tritagonis. Protagonis adalah tokoh yang disukai

pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Antagonis ialah tokoh

yang tidak disukai pembaca atau penikmat sastra karean sifat-safatnya.

Tritagonis ialah tokoh penengah antara tokoh protagonis dan tokoh antagonis.

Penokohan atau perwatakan ialah taknik atau cara-cara penampilan tokoh.

Ada beberapa cara penampilan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan

tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi, pengarang

menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung. Cara dramatik, ialah

cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran

ucapan, perbuatan, dan komemntar atau penilaian pelaku atau tokoh lain

dalam suatu cerita.

Dialog ialah unkapan antara dua tokoh saja. Monolog ialah bentuk

cakupan batin terhadap kejadian lampau dan yang sedang terjadi. Solilokui

ialah bentuk ungkapan batin terhadap peristiwa yang akan terjadi.

11

Page 12: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

c. Alur dan Pengaluran

Alur disebut juga plotm, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki

hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu, bulat dan

utuh. Alur terbagi ata beberapa bagian yaitu :

1. Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya;

2. Tikaian, yaitu terjadinya konflik diantaranya tokoh-tokohnya, pelakunya;

3. Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokohnya semakin seru;

4. Puncak, yaitu saat puncak konflik diantara tokoh-tokohnya;

5. Leraian, yaitu sifat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur

mulai terungkap;

6. Akhir, yaitu saat seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.

Pengaluran, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur. Menurit

kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur erat dan alur longgar. Alur

erat ialah alur yang tidak memungkinkan adanya percabangan cerita.

Alur longgar ialah aluar yang memungkinkan terjadinya percabangan cerita

Menurut kuantitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur tunggal dan alur

ganda. Alur tunggal ialah alur yang hanya satu dalam karya sastra. Alur ganda

ialah alur yang lebih dari satu dalam karya sastra. Dari segi urutan waktu,

pengaluran dibedakan kedalam alur lurus dan alur tidak lurus. Alur lurus ialah

alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir

cerita. Alur tidak lurus bisa menggunakan gerak balik, sorot balik (Flash back)

atau campuran keduanya.

d. Latar dan Pelataran

Latar disebut juga setting, yaitu tempat dan waktu terjadinya peristiwa-

peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Latar atau setting dibedakan

menjadi latar material dan sosial. Latar material ialah lukisan latar belakang

12

Page 13: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

alam atau lingkungan dimana tokoh tersebut berada. Latar sosial ialah lukisan

tatakrama tingkah laku, adat dan pandangan hidup. Sedangkan pelataran

adalah teknik atau cara-cara menampilkan latar.

e. Pusat Pengisahan

pusat pengisahan ialah sudut pandang suatu cerita dikisahkan oleh pencerita.

Pencerita disini adalah pribadi yang diciptakan pengarang untuk

menyampaikan carita. Paling tidak ada dua pusat pengisahan yaitu pencerita

sebagai orang pertama dan pencerita sebagai orang ketiga. Sebagai orang

pertama, pencerita duduk dan terlibat dalam cerita tersebut, biasanya sebagai

tokoh Aku dalam tokoh cerita. Sebagai orang ketiga pencerita tidak terlibat

dalam cerita tersebut ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalam yang

serba tahu.

f. Gaya Bahasa

Gaya bahasa ialah tutur kata atau gaya penceritaan yang mencerminkan

pribadi pengarang melalui karyanya. Dalam analisis, penelitian tentang bahasa

tidak hanya menyangkut jenis dan bentuk bahasa yang dugunakan. Dalam

kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan

antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian yang sungguh-

sungguh terhadap segala ucapan itu ?; (2) Apakah dia berbicara dengan tenang

atau dengan tegang sehingga mudah dikejutkan ?; (3) Apakah dia

menggunakan bahasa, yang indah atau kalimat yang putus-putus ?; (4)

Apakah dia berbicara =cepat atau lambat ?.

g. Suasana

Suasana yang dimaksud dalam artian berkaitan dengan pembaca maksudnya

mengenai perasaan pembaca tentang sikap-sikap para tokoh yang terdapat

13

Page 14: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

dalam cerita atau dalam suatu karya fiktif. Sikap0sikap tersebut seperti

terharu, sedih, benci dan sebagainya.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsuk ekstrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari

luarnya, menyangkut aspek psikologis, sosiologis, politik dan kebudayaan. Dalam

karya sastra unsur ekstrinsik lebih ditonjilkan dari pada unsur intrinsik maka hasilnya

bukan lagi merupakan kejian sastra melainkan bersifat kajian politik, sosial, agama

dan sebagainya. Tetapi tidak ada karya sastra yang tumbuh otonom. Karya sastra

selalu berhubungan secara ekstrinsik sifatnya dengan luar sastra, dengan sejumlah

faktor kemasyarakatan seperti tradisi sastra, kebudayaan lingkungan, pembaca sastra

serta kejiwaan mereka, namun perlu juga diketahui, kendati unsur ekstrinsik sifatnya

sebagai penunjang atau pelengkap, tetapi secara fungsional unsur ekstrinsik tetap

memiliki hubungan dengan unsur intrinsik, sehingga hubungan satu sama lain tidak

pernah terpisah sama sekali.

Menrutu Zaidan dkk. (1996:68-89), mengungkapkan bahwa unsur luar dapat

dijadikan bahan pengarang dalam menciptakan karya sastra menjadi bahan

pertimbangan bagi pembaca, seprti biografi, falsafah hidup dan unsur budaya.

Sedangkan unsur intrinsik membangun karya sastra dari luar, latar dan tokoh.

Menurut Semi (1988:35), secara garis besar novel dapat

dikelompokkanmenjadi dua bagian yaitu unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik. Unsur

ekstrinsik adalah unsur berada diluar karya sastra yang turut mempengaruhi

kehidupan karya-karya sastra misalnya faktor sosial, politik, agama, budaya dan tata

nilai yang dianut dalam masyarakat. Unsur intrinsik adalah unsur yang berada

didalam tubuh karya sastra yang dapat membangun karya sastra itu seperti tema, alur,

penokohan, gaya dan suasana.

14

Page 15: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Penempatan konflik yang sesuai akan menciptakan suatu karya sastra fiksi

yang menarik dan bermutu. Misalkan pengarang melukiskan peristiwa pemerkosaan

itu menimbulkan konflik batin bagi korbannya dan dampak selanjutnya, atau

seseorang pengarang menggambarkan bentrok fisik antar tokoh akibat dari

perselisihan atau masalah tertentu sehingga menimbulkan korban jiwa dan

pertumpahan darah. Pengarang harus menggambarkan konfliknya dengan segala

kemampuannya. Dengan demikian, sangatlah tepat bila peristiwa-peristiwa yang

ditampilkan pengarang dalam karyanyamendukung konflik dalam cerita.

D. Tinjauan Konflik

Timbulnya konflik disebabkan oleh manusia atau perselisihan. Masalah hidup

dan kehidupan yang dihadapi dan dialami amat luas dan kompleks. Permasalahan

yang dihadapi manusia tidk sama, ada masalah-masalah kehidupan tertentu yang

bersifat universal, artinya hal itu akan dialami orang dimanapun, hal-hal yang

brkaitan dengan masalah cinta, cemas, religius, nafsu dan lain-lain.

Novel yang dianggap sebagai hasil doalog mengangkat dan mengungkapkan

kembali masalah hidup dan kehidupan tersebut setelah mengalami penghayatan yang

intensis, seleksi-subjektif, dengan imajinatif, kreatif oleh pengarang kedalam bentuk

dari rekaan.

Konflik biasanya berkaitan erat dan hasil saling berhubungan antara satu

dengan yang lainnya, bahkan konflik pun hakekatnya merupakan peristiwa. Ada

peristiwa tertentu yang menimbulkan konflik. Sebaliknya bila terjadi konflik

peristiwa-peristiwa lainpun dapat bermunculan.

Adanya saling ketergantungan san saling membutuhkan antara sesama

manusia sehingga konflik bisa saja terjadi, baik itu konflik sosial, konflik alam,

konflik kebudayaan, konflik batin, konflik antar manusia dan lain-lain.

15

Page 16: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Konflik sosial disebabkan oleh pertentangan anggota masyarakat yang bersifat

menyeluruh dalam kehidupan. Konflik alam disebabkan oleh persaingan dua

masyarakat sosial yang mempunyai mempunyai kebudayaan yang hampir sama.

Konflik antar manusia disebabkan adanya kontak sosial antar manusia, masalah-

masalah yang muncul akibat adanya hubungan antar manusia seperti perubahan,

penindasan, percekcokan dan sebagainya. Oleh karena itu manusia disebut sebagai

makhluk yang berkonflik.

Dari penjelasan diatas, konflik dapat melibatkan siapa saja baik orang muda,

rakyat jelata, atau konglomerat. Konflik dapat terjadi karena alasan apa saja. Konflik

merupakan fakta kehidupan yang dapat terjadi ya dialami oleh setiap manusia.

E. Pengertian konflik

Konflik merupakan kegiatan esensial dalam pengembangan alur (Plot) cerita.

Konflik merupakan bagian yang penting dalam sebuah karya sastra. Adanya konflik

dalam sebuah karya sastra akan menambah daya tarik dalam cerita. Tanpa konflik,

karya sastra akan terasa hampa karena pada hakekatnya konflik adalah motivasi

kemanusiaan yang mengandung kuasa untuk menarik minat pembaca.

Konflik juga dapat diartikan sebagai pertentangan yang dapat terjadi antara

seseorang dengan seseorang, antara kelompok dan kelompok, atau seseorang dengan

kelompok, dan biasanya terjadi dengan pihak yang mempunyai tujuan sama, dimana

salah satu pihak atau kedua belah pihak merasa dirugikan, (Anoraks, 1992:42).

Pengertian lain diungkapkan oleh Wellek dan Warren (1989:285), bahwa

konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan

yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan.

16

Page 17: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Dari pengertian diatas maka yang dimaksud dengan konflik dalam pengertian

ini adalah suatu permasalahan yang timbul akrena adanya motivasi yang saling

berbenturan sehingga menimbulkan suatu pertentangan yang terjadi pada diri tokoh

itu sendiri baik dengan dirinya sendiri, tokoh dengan masyarakat, tokoh budaya,

tokoh dengan alam, bahkan tokoh dengan Tuhan.

F. Jenis Konflik

Untuk membedakan jenis konflik yang terdapat dalam ruang lingkup

penelitian ini, maka peneliti merasa perlu menjelaskan istilah tertentu. Sebab kadang

bisa tertangkap suatu maksud pembicaraan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk

tulisan, istilah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Konflik Alama

Konflik alam ini biasanya dapat muncul tatkala tokoh tidak dapat menguasai

atau memanfaatkan serta membudayakan alam sekitar kemudian terjadilah

konflik itu, (Sayuti, 1996/1997:26).

Batasan tersebut menunjukkan bahwa konflik alam terjadi karena ketidak

mampuan tokoh menguasai alam sehingga alam menjadi masalah bagi dia yang

menyebabkan percekcokan itu muncul. Ketidak mampuan itu bisa terjadi karena

tuntutan alam yang sangat misterius yang menyebabkan tokoh tergiring arus alam

yang tidak cocok bagi dia atas keinginan tokoh tidak sesuai dengan kenyataa alam

itu.

Menurut Keraf (1993:168), konflik alam adalah suatu pertarungan yang

dilakukan oleh seseorang tokoh atau secara sendiri-sendiri atau bersama-sama

melawan kekuatan alam yang mengancam hidup manusia itu sendiri.

Konflik alam ini biasanya adanya pembenturan antara tokoh dengan lingkungan

alam. Misalnyakonflik atau permasalahan yang dialami seseorang tokoh akibat

adanya banjir besar, kemarau panjang, gunung meletus dan sebagainya,

(Nurgiantoro, 1995 : 124).

17

Page 18: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud konflik alam dalam

penelitian ini adalah pertikaian atau pergaulan seseorang tokoh ataupun kelompok

melawan kekuatan alam ataupun keadaan alam pada saat itu demi keselamatan

hidupnya.

2. Konflik Batin

Konflik batin yaitu konflik dalam diri seseorangtunggal. Konflik jenis ini

sering disebut konflik kejiwaan yang biasanya berupa perjuangan seseorang tokoh

cerita dalam melawan dirinya sendiri sehingga dapat mengatasi dan menentukan

apa yang dilakukan (Suyuti, 1996/1997:26) . hal ini sejalan dengan yang

diungkapkan oleh Keraf (1993:169), bahwa konflik batin adalan suatu

pertarungan individu melawan dirinya sendiri. Dalam konflik ini timbul kekuatan-

kekuatan yang saling bertentangan dalam batin seseorang, misalnya keberanian

melawan kekuatan.

Konflik batin adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa seseorang tokoh

(atau: tokoh-tokoh) cerita. Jadi merupakan konflik yang dialami manusia dengan

dirinya sendiri, musalnya hal ini terjadi dengan adanya pertentangan satu sama

lain dan tidak mungkin dipenuhi salam waktu yang sama, (Darajat, 1983:26).

Dapat disimpulkan yang dimaksud dengan konflik batin dalam penelitian ini

adalah merupakan suatu pertarungan individu yang terjadi dalam batin manusia

itu sendiri, serigkali untuk membuat sebuah keputusan atas ketetapan maka

terjadilah pergumulan antara dua kekuatan sehingga membawa perubahan pada

tingkah laku individu tersebut.

3. Konflik Antara Manusia (Antar Tokoh)

Konflik antar manusia adalah konflik yang disebabkan adanya kontak sosial

antar manusia, atau masalah-masalah yang muncul akibat adanya hubungan antar

manusia. Misalnya terwujud masalah perubahan, penindasan, percekcokan,

peperangan, atau kasus-kasus hubungan lainnya, (Nurgiantoro, 1995:142).

18

Page 19: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Konflik antar manusia (antar tokoh) adalah konflik antar orang-orang atau

orang dengan masyarakat, konflik jenis ini sering disebut konflik sosial, yang

biasanya konflik tokoh cerita dalam kaitannya denga permasalahan-permasalahan

sosial. Masalah-masalah sosial merupakan masalah yang konpeleks. Oleh karena

itu, jika manusia tidak segera mencari jalan keluarnya, dapt menimbulkan konflik.

Konflik ini mucul dari sikap individu terhadap lingkungan sosialnya mengenai

berbagai masalah, misalnya pertentangan ideologi, konflik kelusrga, dan

sebagainya, (Suyuti, 1996/1997:26).

Konflik antar manusia adalah pertarungan seseorang melawan seseorang

manusia yang lain, seseorang melawan kelompok yang lain yang berkuasa, atau

kelompok melawan kelompok lain, sebuah negara melawan negara lain karena

hak-hak mereka diperkosa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa konflik antar manusia (antar tokoh) adalah

suatu pertentangan secara fisik antara manusia atau antar tokoh karena melawan

suatu hal yang bertentangan, dapat berupa peperangan, persaingan, perebutan

kekuasaan dan sebagainya.

4. Konflik manusia dengan Tuhan

Dalam batasan pengertian konflik diatas,bahwa seguah konflik tidak hanya

terbatas pada pertentangan antara tokoh dengan dirinya atau dengan tokoh lain,

maupun dengan sekelompok masyarakat tertentu, tetapi konflik bisa saja terjadi

antar manusia dengan Tuhan. Pertentangan ini erat kaitannya dengan pemehaman

terhadap sebuah hukum atau ketetapan yang ditentukan Tuhan akibat karena

ketidak pahaman dan kurangnya keyakinan tentang hukum atau ketetapan tersebut

sehingga orang bisa saja meninggalkan Tuhannya. Hal ini juga bisa terjadi karena

penderitaan seorang tokoh yang tiada henti-hentinya sehingga dia tidak lagi

mengakui tentang kuasa atau keberadaan tentang Tuhan bahkan membencinya.

19

Page 20: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

G. Konflik dalam Prosa Fiksi

Konflik merupakan bagian yang penting dalam suatu karya sastra seperti

roman, novel ataupun cerpen. Dikatakan penting karena konflik dianggap sebagai

dasar yang kuat, sebab tanpa konflik dalam sebuah cerita akan terasa hampa.

Menurut Keraf (1993:166), bahwa motivasi kemampuan dalam semua type

pertikaian atau konflik merupakan dasar narasi yang sangat kuat, dengan

demikian juga mengandung kuasa yang kuat untuk menarik perhatian pembaca.

Konflil dalam sebuah cerita pasti bersumber pada kehidupan. Oleh karena itu,

pembaca dapat terlihat secara emosional terhadapapa yang terjadi dalam cerita.

Pembaca bukan semata-mata sebagai penonton yang menjadikan peristiwa demi

peristiwa atau adegan dengan adegan, tetapi ia dibangkitkan emosinya untuk

kemudian dibawa pada peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Konflik yang tanpa adanya masalah (Serius) yang mengacu pada munculnya

konflik, dapat berarti tidak akan ada cerita, dan tidak ada plot. Peristiwa

kehidupan baru terjadi jika munculnya konflik yang sensasioal, bersifat dramatik

dan karenanya menarik untuk diceritakan. Jika hal itu tidak dapat ditemui dalam

kehidupan nyata, pengarang sengaja menciptakan konflik imajiner dalam

karyanya. Konflik yang melibatkan manusia menjadi faktor utama dalam

pertimbangan dalam mengangkat permasalahn dalam sebuah harasi. Karena itu,

penelitian dapat menyimpulkan bahwa konflik merupakan suatu pertikaian dalam

karya fiksi yang melibatkan para tokoh kedalam masalah yang perlu di cari jalan

keluarnya.

H. Kedudukan Konflik Dalam Alur.

Plot atau alur sebuah cerita haruslah bersifat padu antara peristiwa yang satu

dengan yang lainnya, antar peristiwa yang diceritakan terlebih dahulu dengan

yang kemudian ada hubungan, ada sifat yang keterkaitan, kaitan antara peristiwa

tersebut haruslah jelas, logis dapat dikenali hubungan waktu, dan plot atau alur

sebuah cerita haruslah memiliki sifat keutuhan dan kepaduan.

20

Page 21: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Dalam sebuah novel atau cerpen yang baik selalu mengandung konflik. Jadi

wajarlah kalau dikatakan bahwa konflik adalah hakikat atau esenei sebuah novel

atau cerpen. Fiksi selalu menggambarkan pertentangan yang berbenturan

sehingga terjadi rentetan peristiwa yang berbentuk lakon yang biasa disebut plot

(alur).

Plot merupakan kerangka dasar yang sangat penting dalam sebuah kisah,

seperti yang dikatakan oleh Keraf (1993:148), bahwa plot merupakan rangkaian

pola tindak tanduk yang berusaha memecahkan konflik yang terdapat dalam

narasi, yang berusaha memulihkan situasi yang seimbang dan harmonis. Plot atau

alur adalah kerangka dasar yang sangat penting dalam kisah.

Konflik yang dapat terjadi dalam tehap cerita, baik tahap permulaan, tahap

pertikaian, tahap perumitan, tahap puncak, tahap peleraian, dan tahap

penyelesaian. Pada tahap permulaan konflik biasanya hanya berupa pancingan

terhadap masalah yang akan dipaparkan, sedangkan konflik yang sebebnarnya

dapat terlihat pada tahap pertikaian, rumitan dan klimaks.

Dalam sebuah struktur plot suatu cerita disusundalam tahap eksposition, yakni

tahap awal yang berisis penyelesaiain tempat terjadinya peristiwa serta

pengenalan dari setiap pelaku yang mendukung cerita, tahap pertikaian yakni

tahap timbul kekuatan, kehendak maupun perilaku yang bertentangan dengan

pelaku, perumitan yaitu situasi semakin panas dan para pelaku sudah diberi

gambaran nasib oleh pengarang. Tahap puncak yakni situasi puncak ketika para

pelaku itu mendapatkan kadar nasibnya sendiri-sendiri. Tahap peleraian yakni

kadar konflik mulai menurun sehingga ketagangan dalam lakon sudah mereda

menuju penyelesaian. Pada tahap penyelesaian mulai diungkapkan penentuan

penyelesaian dari konflik yang ada. Penyelesaian tidaklah penyelesaian cerita

secara sempurna. Bila akhir penyelesaian sebuah cerpen atau novel

membahagiakan biasanya disebut istilah denoument. Bila akhir carita itu

menyedihkan dikenal dengan istilah catestrophe. Tetapi bila akhir cerita tersebut

21

Page 22: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

bersifat terbuka karena pembaca sendiri yang harus menyelesaikan cerita tersebut

dengan imajinasinya sendiri disebut Solution.

I. Kedudukan Konflik dalam Tema

Tema adalah ide sebuah cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan

sekedar mau bercerita, tetapi ada sesuatu pesan yang hendak ingin disampaikan

kepada pembacanya. Pesan yang hendak disampaikan pada pembaca tersebut

biasanya masalah kehidupan, pandangan hidup dalam hidup ini atau komentar

terhadap kehidupan ini. Kejadian dan perbuatan tokoh cerita, semuanya didasari

oleh pengarang tersebut, (Soemardjo, 1986:56).

Tema tidak selalu terwujud moral, atau ajaran moral, tema biasanya hanya

bahan mentah pengamatan saja. Pengarang bisa saja hanya mengemukakan suatu

masalah kahidupan, dan problem tersebut tidsak perlu dipecahkan. Pemecahan

terserah pada masing-masing pembaca.

Dalam cerpen atau novel yang berhasil, tema biasanya tersamar dalam seluruh

elemen. Pengarang mempergunakan seluruh dialog-dialog, tokoh-tokohnya, jalan

pikirannya, perasaannya, kejadian-kejadian, setting cerita untuk mempertegas

atau menyarankan isi temanya. Seluruh isi cerita menjadi mempunyai satu arti

dan satu tujuan saja. Dan mempersatukan segalanya itu adalah tema. Jadi jelas

pengarang tidak menyatakan secara jelas tema karangannya, tetapi merasuk

menyatu dalam semua unsur novel maupun cerpen yang lebih baik.

J. Pengarang dan Karyanya.

Ramadhan El Bouthy (Dr. Sa’id Ramadhan El Bouthy), ia lahir pada tahun

1929 di Pulau Buton (tempat terjadinya kusah nyata cinta Mamo dan Zsin), yaitu

sebuah pulau yang terletak disebelah timur laut Syria dan sekarang masuk

kedalam wilayah perbatasn Turki. Ayahnya adalah Seorang Ulama Besar di Turki

dan Syria yang bernama Syaikh Mullah Ramadhan. Dimasa Turki di pimpin oleh

22

Page 23: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

Musthafa kamal At-Tarruk, ayah bersama keluarganya pindah ke Damaskus,

Syria. Saat itu, El Bouthy belum genap berusia 4 tahun.

El Bouthy telah menghasilkan banyak karya telah diterjemahkan kedalam

bahasa Inggris, Jerman, Perancis, dan Indonesia. Salah satu karyanya yang paling

fenomenal adalah Fiqh al-Sirah. El Bouthy selain menguasai bahasa dan Sastra

Arab dan Kurdi, ia juga mahir berbahasa Turki, Perancis dan Inggris. Contoh

karyanya yang lain seperti “ketika derita menyepuh cinta”.

23

Page 24: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode deskriptif

kualitatif. Dikatakan deskriptif karena keseluruhan data yang dianalisis dan hasil

analisisnya menggambarkna atau melikiskan objek penelitian. Proses penelitian

lebih menempuh penafsiran logika untuk memperoleh jenis dan penyebab

terjadinya konflik dari data yang diteliti. Dikatakan kualitatif karena dalam

penjelasan konsep-konsep yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya dengan

digunakan kalimat, dengan mengacu pada satu struktur yang benar dengan

menggunakan pemahaman yang mendalam.

Jenis penelitian yang dugunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kepustakaan yaitu dengan jalan mengadakan studi lewat sejumlah bahan bacaan

yang relevan serta mendukung penelitian ini. Sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif barupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan pelaku yang dapat diamati, (Sudarto, 1997:62).

B. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tertulis, yaitu

Novel Mamo Zein karya Ramadhan El Bouthy, yang diterbitkan oleh

REPUBLIKATA (PENERBIT KOMUNITAS MUSLIM) bekerjasama dengan

Richmoslem.com Group Jakarta-Indonesia 2011 dengan jumlha 275 halaman.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu teknik baca catat.

Teknik baca catat dilakukan oleh peneliti dengan membaca secara keseluruhan isi

novel Mamo Zein karya Ramadhan El Bouthy. Dengan senantiasa melakukan

24

Page 25: ANALISIS KONFLIK DALAM NOVEL · Web viewDalam kaitan dengan masalah cara penggunaan bahasa dapat mengajukan pertanyaan antara lain : (1) Apakah sang tokoh memperlihatkan perhatian

pencatatan terhadap hal-hal yang peneliti anggap penting sebagai acuan dalam

menganalisis data yang sudah peneliti peroleh.

D. Teknik Analisis

Dalam menganalisis novel mamo Zein karya Ramadhan El Bouthy, peneliti

menggunakan pendekatan obyektif yang memadang karya sastra suatu yang

bersifat otonom dan dapat berdiri sendiri.

Menrut Wahid (1997:59-60), pendekatan objektif srtuktural mengacu pada

pendekatan karya sastra sebagai seuatu kebulatan makna yang menggunakan

bahasa sebagai alatnya. Berdasarkan pendapat tersebu, maka analisis dalam

penelitian dilakukan dengan menganalisis secara objektif dan sistematis

mengadakan pemeriksaan secara selektif terhadap kebahasaan sata secara teliti

dan hati-hati, serta berusaha untuk menemukan hasilnya sebagai suatu kesimpulan

yang dijadikan sebagai materi dalam pembahasan ini.setelah data-data mengenai

konflik-konflik yang terjadi pada setiap peristiwa dikumpulkan. Peneliti

kemudian mengelompokkan konflik tersebut sesuai dengan jenis konflik

kemudian menginterpretasikan sesuai dengan kemampuan peneliti agar analisa itu

mudah di pahami.

25