analisis kinerja perbankan syariah dengan ......maqasid al-shari’ah bank muamalat indonesia (bmi)...

114
ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN MAQASID BASED PERFORMANCE EVALUATION MODEL (MPEM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: ADINDA VINDRI ANDRIANA 1113082000053 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018

Upload: others

Post on 01-Sep-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN MAQASID

BASED PERFORMANCE EVALUATION MODEL (MPEM)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ADINDA VINDRI ANDRIANA

1113082000053

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H / 2018

Page 2: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

ii

ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN MAQASID

BASED PERFORMANCE EVALUATION MODEL (MPEM)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Adinda Vindri Andriana

1113082000053

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr. Rini, Ak., CA

NIP. 19760315 200501 2 002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H / 2018

Page 3: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, tanggal 13 bulan April tahun 2017 telah dilakukan ujian

komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Adinda Vindri Andriana

2. NIM : 1113082000053

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Analisis Kinerja Perbankan Syariah Dengan Maqasid

Based Performance Evaluation Model (MPEM)

Setelah mencermati dan memperlihatkan kemampuan yang bersangkutan selama

proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas

nyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 April 2017

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA (……………………………..)

NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA (………………………………)

NIP. 19720516 200901 1006 Sekretaris

3. Reskino, SE., M.Si., Ak., CA (……………………………….)

NIP. 19740928 200801 2 004 Penguji Ahli

Page 4: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari Kamis, tanggal 25 bulan Januari tahun 2018 telah dilakukan ujian skripsi atas

mahasiswa:

1. Nama : Adinda Vindri Andriana

2. NIM : 1113082000053

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Analisis Kinerja Perbankan Syariah Dengan Maqasid

Based Performance Evaluation Model (MPEM)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Januari 2018

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 19760924 200604 2 002 (……………………………..)

Ketua

2. Dr. Rini, Ak., CA

NIP. 19760315 200501 2 002 (………………………………)

Sekretaris

3. Atiqah, SE., M.Si

NIP. 19820120 200912 2 004 (……………………………….)

Penguji Ahli

4. Dr. Rini, Ak., CA

NIP. 19760315 200501 2 002 (………………………………)

Pembimbing

Page 5: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Adinda Vindri Andriana

Nomor Induk Mahasiswi : 1113082000053

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Perbankan Syariah Dengan

Maqasid Based Performance Evaluation Model

(MPEM)

Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini merupakan

hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari

penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang

lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima sanksi

berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur

paksaan.

Jakarta, 10 Januari 2018

(Adinda Vindri Andriana)

1113082000053

Page 6: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Adinda Vindri Andriana

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 30 November 1995

3. Alamat : Perumahan Taman Pinang Indah Blok B

no. 23, Kel. Neroktog, Kec. Pinang, Kota

Tangerang, 15145

4. Telepon : 087888238326

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Kosambi 10 Tahun 2001-2007

2. SMPN 45 Jakarta Tahun 2007-2010

3. SMAN 33 Jakarta Tahun 2010-2013

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Osis SMPN 45 Jakarta Sebagai Anggota (2007-2008)

2. PMR Wira 33 Sebagai Wakil Ketua (2011-2012)

3. DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta Sebagai Sekretaris

Departemen Kemahasiswaan (2015-2016)

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Masturajat

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Oktober 1967

3. Ibu : Elvirawati

4. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 9 September 1968

6. Alamat : Perumahan Taman Pinang Indah Blok B

no. 23, Kel. Neroktog, Kec. Pinang, Kota

Tangerang, 15145

Page 7: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

vii

THE PERFORMANCE ANALYSIS OF ISLAMIC BANKING USING

MAQASID BASED PERFORMANCE EVALUATION MODEL (MPEM)

ABSTRACT

This study aimed to assign weights to the elements composing Maqasid based

Performance Evaluation Model (MPEM) and to test the weighted-MPEM to

measure the performance of 18 Islamic banks from 9 countries which are, Saudi

Arabia, Indonesia, Malaysia, Bahrain, Bangladesh, Uni Arab Emirates, Qatar,

Kuwait and Pakistan.

This study used 2 differents data collection methods according to the objectives

to be achieved. For weighting purposes, data were collected through questionnaire

survey with Islamic accounting, economics, and/or Islamic banking experts and

Islamic banking professionals. For MPEM testing purposes, data were collected

from annual reports published by the Islamic banks or the central banks of each

countries. Convenience sampling method were used, hence both the respondents

and the Islamic banks used as sample were chosen based on its ease of access to

the researcher. Data were analysed using Simple Additive Weighting (SAW) method.

The results of this study are 1) weighted-MPEM and 2) Bank Muamalat

Indonesia (BMI) came first as the bank with the best maqasid al-shari’ah

performance and Indonesia that were represented by BMI and Bank Syariah

Mandiri (BSM), became the country with the best maqasid al-shari’ah performance.

Keywords: maqasid al-shari’ah, Islamic Banking Performance, Maqasid based

Performance Evaluation Model (MPEM).

Page 8: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

viii

ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN MAQASID

BASED PERFORMANCE EVALUATION MODEL (MPEM)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bobot pada elemen-elemen yang

menyusun Maqasid based Performance Evaluation Model (MPEM) dan untuk

menguji MPEM yang telah diberikan bobot tersebut untuk mengukur kinerja 18

bank syariah dari 9 negara yaitu, Saudi Arabia, Indonesia, Malaysia, Bahrain,

Bangladesh, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait dan Pakistan.

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan 2 cara berbeda sesuai dengan

tujuan penelitiannya. Untuk tujuan pembobotan, data dikumpulkan melalui

kuesioner yang dikirimkan kepada akademisi dan profesional perbankan syariah.

Untuk tujuan pengujian MPEM, data dikumpulkan dari laporan tahunan yang

dipublikasikan oleh masing-masing bank syariah atau bank sentral negaranya.

Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling, sehingga baik

sampel responden maupun sampel bank syariah dipilih berdasarkan kemudahan

aksesnya terhadap peneliti. Data dianalisis menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW).

Hasil penelitian ini adalah 1) bobot dari tiap komponen MPEM dan 2) kinerja

maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari

bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang diwakili oleh BMI dan

Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki nilai kinerja maqasid al-shari’ah yang

paling baik dari 8 negara lainnya.

Kata kunci: maqasid al-shari’ah, kinerja perbankan syariah, Maqasid based

Performance Evaluation Model (MPEM).

Page 9: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

ix

KATA PENGANTAR

Assalamual’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala nikmat yang telah diberikan termasuk kemudahan dan kelancaran

yang peneliti rasakan dalam penyelesaian skripsi dengan judul “Analisis Kinerja

Perbankan Syariah Dengan Maqasid Based Performance Evaluation Model

(MPEM)”. Shalawat serta salam semoga terus tercurah kepada Rasulullah

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat untuk menjadi Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Namun, peneliti berharap skripsi ini dapat berguna bagi bukan hanya warga FEB

UIN Jakarta, melainkan bagi banyak orang seperti peneliti selanjutnya, perbankan

syariah dan juga pemerintah sebagai pembuat aturan dan standar.

Selama proses penyusunan skripsi ini, peneliti banyak menerima bimbingan,

bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta yang selalu mencurahkan limpahan kasih sayang,

perhatian, semangat dan doa yang tidak pernah putus untuk penulis. Dan juga

kakak serta adikku yang selalu memberikan semangat di saat malas mulai

datang.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 10: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

x

5. Ibu Dr. Rini, Ak., CA selaku dosen pembimbing yang telah banyak

mengorbankan waktu dan pikirannya selama memberikan bimbingan,

semangat dan ilmu pengetahuannya kepada peneliti hingga terselesaikannya

skripsi ini.

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada

peneliti selama masa perkuliahan, semoga ilmu tersebut dapat berguna dan

menjadi amalan kebaikan bagi kita semua.

7. Teman-temanku tersayang, Syarifah, Syarah, Zahra dan Cakra dan Farraz yang

tidak hentinya memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman #BersamaWujudkanMimpi yang juga tidak hentinya

memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

selama penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang turut terlibat

dalam penyelesaian skripsi ini. Saran dan kritikan yang membangun sangat

diharapkan oleh peneliti.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 10 Januari 2018

Adinda Vindri Andriana

Page 11: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .........................iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................v

ABSTRACT.......................................................................................................vi

ABSTRAK ........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................9

1. Tujuan Penelitian .................................................................................9

2. Manfaat Penelitian ...............................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................11

A. Kajian Teoritis ..........................................................................................11

1. Maqasid al-Shari’ah ............................................................................11

a. Teori Maqasid al-Shari’ah Imam al-Juwaini ....................................12

b. Teori Maqasid al-Shari’ah Imam al-Ghazali ....................................12

2. Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah ................................................12

3. Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah Berbasis

Maqasid al-Shari’ah ............................................................................13

4. Maqasid Based Performance Evaluation Model (MPEM) ....................18

a. Memelihara Agama ..........................................................................20

b. Memelihara Jiwa ..............................................................................21

Page 12: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

xii

c. Memelihara Akal ..............................................................................22

d. Memelihara Keturunan .....................................................................22

e. Memelihara Harta .............................................................................23

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................28

C. Kerangka Pemikiran .................................................................................36

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................37

A. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................................37

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................37

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................40

D. Metode Analisis Data ................................................................................41

E. Tahapan Penelitian....................................................................................41

1. Tahap Persiapan ...................................................................................41

a. Pembuatan Proposal Penelitian ........................................................41

b. Studi Pendahuluan ...........................................................................41

c. Pembuatan Kuesioner ......................................................................42

d. Persiapan Data Sekunder .................................................................42

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...............................................................42

a. Pengumpulan Data ...........................................................................42

b. Pengukuran Kinerja Maqasid al-Shari’ah menggunakan MPEM .....43

c. Analisis Data ...................................................................................46

3. Tahap Penyusunan Hasil Penelitian ......................................................46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................47

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Responden ...................47

1. Waktu Penelitian ..................................................................................47

2. Profil Responden ..................................................................................48

B. Pembobotan MPEM .................................................................................50

C. Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Bank Syariah .....................................51

1. Dimensi Pertama: Pemeliharaan Agama ...............................................52

2. Dimensi Kedua: Pemeliharaan Jiwa ......................................................55

3. Dimensi Ketiga: Pemeliharaan Akal .....................................................59

4. Dimensi Keempat: Pemeliharaan Keturunan .........................................62

Page 13: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

xiii

5. Dimensi Kelima: Pemeliharaan Harta ..................................................68

D. Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Bank Syariah ................................70

1. Dimensi Pertama: Pemeliharaan Agama ...............................................71

2. Dimensi Kedua: Pemeliharaan Jiwa ......................................................72

3. Dimensi Ketiga: Pemeliharaan Akal .....................................................73

4. Dimensi Keempat: Pemeliharaan Keturunan .........................................74

5. Dimensi Kelima: Pemeliharaan Harta ...................................................76

E. Kinerja Maqasid al-Shari’ah Bank Syariah ...............................................77

F. Tanggapan dan Saran Responden Terhadap MPEM ..................................79

BAB V PENUTUP ...........................................................................................82

A. Kesimpulan...............................................................................................82

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................84

C. Saran ........................................................................................................85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................86

LAMPIRAN .....................................................................................................89

Page 14: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Konsep Operasionalisasi PMMS.........................................................15

Tabel 2.2 Model Performance Measurement based on Maqasid

al-Shari’ah (PMMS) ..........................................................................17

Tabel 2.3 Konsep Operasionalisasi MPEM ........................................................24

Tabel 2.4 MPEM Yang Belum Dibobot .............................................................26

Tabel 2.5 Ringkasan Penelitian-Penelitian Terdahulu .........................................32

Tabel 3.1 Sampel Untuk Tujuan Penelitian Kedua .............................................39

Tabel 4.1 Profil Responden ................................................................................48

Tabel 4.2 Bobot Rata-Rata Yang Diberikan Responden .....................................50

Tabel 4.3 Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Pertama .........................52

Tabel 4.4 Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Kedua ...........................55

Tabel 4.5 Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Ketiga ...........................59

Tabel 4.6 Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Keempat ........................63

Tabel 4.7 Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Kelima ..........................68

Tabel 4.8 Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Pertama ...................71

Tabel 4.9 Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Kedua ......................72

Tanel 4.10 Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Ketiga ....................73

Tabel 4.11 Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Keempat ................75

Tabel 4.12 Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Kelima ...................76

Tabel 4.13 Kinerja Maqasid al-Shari’ah Bank Syariah Periode 2013-2016 ........77

Tabel 4.14 Kinerja Maqasid al-Shari’ah 9 Negara Periode 2013-2016 ...............78

Tabel 4.15 Saran Responden Terhadap MPEM ..................................................80

Page 15: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Maqasid al-Shari’ah Imam al-Ghazali ..........19

Gambar 2.2 Konsep Maqasid al-Shari’ah Imam al-Ghazali Dengan

Interpretasi Ibnu Ashur ...................................................................20

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran ............................................................36

Page 16: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .......................................................................89

Lampiran 2 Jawaban Responden – Bobot Dimensi .............................................95

Lampiran 3 Jawaban Responden – Bobot Rasio .................................................96

Page 17: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran yang sangat vital

dalam perekonomian modern yang mana pemerintah, perusahaan dan bahkan

individual tidak mampu menjalankan perekonomian tanpa keberadaannya

(Mohammed, Razak, & Taib, 2008). Bahkan, masyarakat tradisional telah

mengenal dan menggunakan jasa perbankan konvensional sejak lebih dari 900

tahun lalu (Mohammed, Razak, & Taib, 2008). Namun, perbankan

konvensional tidak dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat

muslim akan adanya produk dan transaksi yang sesuai dengan syariat

agamanya. Padahal dalam Islam setiap kegiatan di hidup manusia harusnya

dilakukan sesuai syariat yang dengan begitu akan menjadi ibadah karena

dikerjakan untuk dan atas restu Allah semata. Termasuk di dalamnya juga

kegiatan ekonomi yang merupakan salah satu bentuk ibadah yang berkaitan

dengan hubungan antar sesama manusia. Oleh karena itu kegiatan ekonomi

tidak dapat terlepas dari syariat Islam.

Dengan dilatarbelakangi alasan tersebut, perbankan syariah lahir sebagai

solusi atas ketidakmampuan perbankan konvensional menerapkan prinsip-

prinsip yang sesuai dengan syariah Islam dalam operasinya. Bank syariah

pertama yang muncul di dunia adalah MitGhamr Bank di Mesir pada tahun

1963, diikuti oleh Dubai Islamic Bank pada tahun 1975. Meskipun

Page 18: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

2

kemunculannya terbilang baru, namun dalam periode itu bank syariah

mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat perekonomian dunia dan

berkembang sangat pesat di kompetisi yang ketat dengan perbankan

konvensional hingga dewasa ini. Terbukti, aset perbankan syariah melonjak

naik dua kali lipat menjadi $900 milyar dalam kurun waktu yang cukup singkat

yaitu 5 tahun dari 2006 hingga 2011 (Ahmed, Rahman, Ahmed, & Wali, 2014).

Jumlah aset ini kemudian bertambah menjadi $1,4 triliun pada akhir 2014

(Ernst & Young, 2014).

Bertolak belakang dengan pertumbuhannya yang sangat pesat, banyak

studi yang mendokumentasikan bahwa perbankan syariah semakin menjauh

dari tujuan awal diciptakannya (Mohammed, Tarique, & Islam, 2015). Menurut

Carla seperti dikutip Mohammed, Tarique & Islam (2015), produk-produk

bank syariah dirasa banyak orang hanya meniru produk bank konvensional,

sehingga terkesan seperti bank konvensional yang terselubung. Bank syariah

seperti berusaha mereplikasi substansi dari sistem bank konvensional, yang

karenanya bank syariah dianggap gagal untuk mencapai tujuan syariah (El-

Gamal, 2006).

Sebenarnya tujuan pembentukan dari bank syariah sendiri belum pernah

ditentukan dan ditelaah secara jelas (Mohammed, Razak, & Taib, 2008).

Padahal bagi bank syariah, tujuan keberadaannya itu penting karena dengan

tujuan itulah dapat ditentukan apakah bank syariah telah mencapai apa yang

dicita-citakannya. Belum adanya diskusi formal yang membahas tujuan

pembentukan bank syariah inilah yang membuat para cendekiawan mencoba

Page 19: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

3

menyimpulkan tujuan bank syariah yang didasarkan pada tujuan dari syariah

itu sendiri (maqasid al-shari’ah).

Maqasid al-shari’ah secara bahasa dapat diartikan sebagai maksud dan

tujuan dari hukum Islam (syariah). Konsep maqasid al-shari’ah mengandung

keadilan, rahmat, kemaslahatan dan juga hikmah bagi seluruh umat manusia

(Farida & Zuliani, 2015). Ibnu Ashur sebagaimana dalam Mohammed et al

(2008) menyatakan bahwa mayoritas cendekiawan sepakat akan tujuan umum

dari syariah (maqasid al-shariah) adalah untuk mendatangkan manfaat dan

menafikan nilai-nilai kerusakan. Konsep maqasid al-shariah telah banyak

dicetuskan oleh cendekiawan-cende kiawan dari dulu hingga sekarang. Salah

satu pencetus awalnya adalah Imam al-Juwaini yang berpendapatan bahwa

tujuan dari syariah adalah untuk melindungi agama, jiwa, akal, barang pribadi

dan uang manusia (Auda, 2008). Kemudian muridnya, Imam al-Ghazali yang

mencetuskan istilah pemeliharaan dan mengembangkan serta memberikan

urutan prioritas atas 5 esensi yang telah dicetuskan gurunya yaitu, 1)

pemeliharaan agama, 2) pemeliharaan jiwa, 3) pemeliharaan akal, 4)

pemeliharaan keturunan dan 5) pemeliharaan harta (Auda, 2008). Konsep

Imam al-Ghazali inilah yang banyak dipakai oleh cendekiawan baik dulu

hingga sekarang (Mohammed, Tarique, & Islam, 2015).

Maqasid al-shari’ah pada bank syariah bukan hanya untuk mencegah

adanya riba, namun juga termasuk untuk mengedarkan kekayaan dalam

masyarakat, melanjutkan investasi atas kekayaan masyarakat, memberikan

kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dengan mencukupi kebutuhan dasar

Page 20: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

4

manusia, memberikan transparansi atas aktifitas keuangan untuk menghindari

perselisihan dan mengizinkan kepemilikan pribadi dan publik atas kekayaan

(Hurayra, 2015). Secara garis besar, maqasid al-shari’ah berbicara tentang tata

cara hidup yang sesuai dengan syariah Islam dan bagaimana hal tersebut dapat

bermanfaat bagi masyarakat secara luas (kemaslahatan). Sesuai dengan

pengertian ini, bank syariah dituntut untuk tidak hanya mendapatkan

keuntungan untuk shareholder dan keberlangsungan usahanya namun juga

memberikan manfaat bagi konsumen dan/atau masyarakat secara luas.

Adanya elemen maqasid al-shari’ah yang harus dipenuhi oleh bank

syariah membuatnya berbeda dengan bank konvensional. Pemenuhan maqasid

al-shari’ah secara tidak langsung menjadi tujuan terbentuknya bank syariah.

Tujuan selayaknya dapat diukur, didefinisikan, dioperasionalkan dan spesifik.

Oleh karena itu, kinerja maqasid al-shariah perlu diukur secara berkala agar

bank syariah mengetahui sejauh mana kegiatan operasionalnya telah

berpengaruh terhadap pencapaian tujuannya.

Lazimnya, dalam praktik pengukuran kinerja perusahaan, termasuk juga

bank syariah, digunakan rasio-rasio keuangan konvensional seperti CAMELS

(Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity of Market Risk)

dan EVA (Economic Value Added) (Antonio, Sanrego, & Taufiq, 2012).

Pengukuran kinerja keuangan konvensional tentu kurang tepat diterapkan pada

bank syariah karena fokus tujuan bank syariah bukan hanya tentang untung dan

tidak untung. Perbankan syariah memerlukan metode pengukuran kinerja yang

Page 21: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

5

sesuai dengan maqasid al-shari’ah. Namun, metode pengukuran tersebut

belum banyak dikembangkan oleh para cendekiawan.

Metode pengukuran kinerja alternatif untuk bank syariah pernah

dikembangkan oleh Shahul Hameed et al (2004) yang dikenal sebagai Islamic

Disclosure Index. Indeks ini dibuat untuk menjadi patokan pelaporan dan alat

ukur kinerja bank syariah yang terdiri dari 3 indikator utama. Indikator tersebut

adalah kepatuhan syariah (shari’ah compliance), tata kelola perusahaan

(corporate governance) dan lingkungan sosial (social environment). Selain itu,

Kuppusamy et al dalam Antonio et al (2012) juga membuat sebuah alternatif

pengukuran yang dinamakan Sharia Conformity & Profitability (SCnP). Model

ini merupakan gabungan dari indikator kinerja konvensional dan syariah. SCnP

mengukur beberapa indikator kinerja seperti rasio investasi Islam, rasio

pendapatan Islam dan rasio bagi hasil.

Pengukuran kinerja bank syariah yang didasarkan pada maqasid al-

shari’ah dikembangkan pertama kalinya oleh Mohammed dan Taib (2008)

yang dinamakan PMMS (Performance Measurement based on Maqasid al-

Shari’ah). Tujuan bank syariah dalam metode ini dirumuskan berdasarkan teori

pengelompokan tujuan syariah Abu Zaharah dan elemen-elemennya

dikembangkan berdasarkan definisi Ibnu Ashur. Metode PMMS ini sudah

banyak digunakan oleh peneliti sebelumnya untuk mengukur kinerja maqasid

bank-bank syariah di berbagai negara di dunia. Mohammed dan Taib (2015)

pada tahun 2010 membuktikan sendiri model yang dikembangkannya dengan

mengukur kinerja maqasid al-shari’ah 24 bank syariah dengan PMMS dan

Page 22: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

6

juga mengukur kinerja keuangannya dengan model pengukuran bank

konvensional. Dalam penelitiannya bank syariah diketahui akan menunjukkan

kinerja yang lebih baik jika diukur dengan model pengukuran berbasis maqasid

al-shari’ah (PMMS) daripada dengan menggunakan Conventional Banking

Performance Measurement (CBPM). Antonio et al (2012) menggunakan

PMMS untuk mengukur kinerja bank syariah di Indonesia dan Jordania.

Hasilnya, terbukti bahwa industri perbankan syariah Indonesia yang diwakili

oleh Bank Muamalah Indonesia (BMI) dan Bank Syariah Mandiri (BSM)

memiliki kinerja yang sedikit lebih baik dari perbankan syariah Jordania.

Afrinaldi (2013) menyimpulkan dalam studinya bahwa kinerja maqasid al-

shari’ah bank syariah dapat diukur dengan PMMS dan bahwa setiap bank

syariah cenderung memiliki kelebihan masing-masing dalam melaksanakan

elemen-elemen maqasid al-shari’ah. Ramadhani dan Mutia (2016) melakukan

pengukuran di 2 negara yaitu, Indonesia dan Malaysia. Hasil yang diperoleh

adalah perbankan syariah di Malaysia mengungguli kinerja Maqasid al-

shari’ah perbankan syariah di Indonesia. Rilanda dan Rini (2017) melakukan

penelitian atas kinerja Maqasid al-shari’ah perbankan syariah di 6 negara di

Asia dimana hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja 2 elemen maqasid al-shari’ah antar negara-negara

tersebut. Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq (2016) melakukan studi yang

bertujuan untuk menganalisa kinerja Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

menggunakan Maqasid Sharia Index atau PMMS. Hasilnya menunjukkan

peringkat pencapaian kinerja maqasid al-shari’ah bank syariah di Indonesia

Page 23: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

7

sebagai berikut: 1) Bank Panin Syariah, 2) BCA Syariah, 3) Bank Muamalat

Indonesia, 4) Bukopin Syariah, 5) BRI Syariah, 6) BNI Syariah, 7) Bank

Syariah Mandiri, 8) Maybank Syariah dan 9) Bank Mega Syariah. Meskipun

terdapat berbagai tujuan dalam penggunaan PMMS, namun semua penelitian

tersebut menunjukkan bahwa PMMS dapat digunakan untuk mengukur kinerja

maqasid al-shari’ah perbankan syariah dan layak untuk menjadi basis

pengembangan model pengukuran kinerja bank syariah di masa kini.

Setelah PMMS dikembangkan pada tahun 2008 oleh Mustafa Omar

Mohammed, model pengukuran kinerja bank syariah berbasis maqasid al-

shari’ah kembali dikembangkan oleh Mohammed et al (2015) yang dinamakan

MPEM (Maqasid based Performance Evaluation Model). MPEM memiliki

metode pengembangan yang sama dengan PMMS, namun terdapat perbedaan

pada teori yang digunakannya. PMMS mengadopsi teori maqasid al-shari’ah

Abu Zaharah yang dibantu dengan interpretasi Ibnu Ashur dimana maqasid al-

shari’ah dibagi menjadi 3 tujuan utama yaitu, pendidikan individu (education),

keadilan (justice) dan maslahah. Sedangkan, MPEM mengadopsi teori

maqasid al-shari’ah Imam al-Ghazali dengan 5 elemen esensialnya yaitu,

pemeliharaan ad-din (agama), nafs (jiwa), al-aql (pikiran/akal), nasl

(keturunan), dan maal (harta).

Teori maqasid al-shari’ah Imam al-Ghazali yang digunakan dalam

MPEM sangat berfokus pada manusia atau kemanusiaan, sehingga

penggunaannya secara langsung untuk mengukur kinerja bank syariah yang

bukan merupakan manusia, dirasa kurang tepat. Oleh karena itu, Mohammed

Page 24: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

8

et al (2015) menghubungkan elemen atau interpretasi Ibnu Ashur yang lebih

spesifik fokusnya dengan 5 elemen Imam al-Ghazali menggunakan analisis

konten dan metode operasionalisasi Sekaran agar dapat digunakan untuk

mengukur penerapan maqasid al-shari’ah pada bank syariah.

Lima elemen esensial Imam al-Ghazali digunakan sebagai dimensi dalam

MPEM dan interpretasi Ibnu Ashur digunakan sebagai elemen-elemen dimensi

tersebut. Berkat interpretasi Ibnu Ashur juga, Mohammed et al (2015) dapat

merumuskan rasio-rasio kinerja yang dianggap tepat mewakili 5 elemen

esensial Imam al-Ghazali untuk mengukur kinerja maqasid al-shari’ah bank

syariah. Beberapa ahli syariah pun telah dimintai pendapatnya untuk

memvalidasi tiap-tiap elemen dan rasionya itu agar sesuai dengan tujuan utama

maqasid al-shari’ah (maslahah). Namun, pada penelitiannya, Mohammed et

al (2015) belum melakukan pembobotan dan pengujian atas model yang telah

dikembangkannya tersebut. Absennya bobot dari MPEM menyebabkan hingga

saat ini belum ada peneliti yang menggunakan modelnya tersebut untuk

mengukur kinerja maqasid al-shari’ah bank syariah. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan MPEM.

Fokus utama dari penelitian ini terbagi dua. Pertama, untuk memberikan

bobot kepada Maqasid based Performance Evaluation Model (MPEM) agar

dapat digunakan sebagai model pengukuran kinerja bank syariah yang praktis

bagi peneliti di masa mendatang. Kedua, untuk menguji MPEM terhadap

sampel 18 bank syariah dari 9 negara yang termasuk dalam peringkat 10 besar

Islamic Finance Country Index (ICFI) tahun 2016 yang dipublikasikan dalam

Page 25: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

9

Global Islamic Financial Report (GIFR) (Dar, Azmi, & Shafique, 2016) dan

peringkat 20 negara dengan aset syariah terbesar pada tahun 2015 menurut

reportase khusus yang dilakukan The Banker yang berjudul Top Islamic

Financial Institutions (The Banker, 2015). Berdasarkan latar belakang yang

telah dijabarkan diatas, maka dari itu penelitian ini diberi judul: “Analisis

Kinerja Perbankan Syariah Dengan Maqasid Based Performance

Evaluation Model (MPEM)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan beberapa masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana bobot yang semestinya diberikan terhadap MPEM (Maqasid

based Performance Evaluation Model) agar dapat digunakan sebagai alat

ukur kinerja Maqasid al-shari’ah?

2. Bagaimana hasil pengukuran kinerja maqasid al-shari’ah pada 18 bank

syariah di 9 negara menggunakan MPEM (Maqasid based Performance

Evaluation Model)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang hendak diteliti, maka penelitian ini

bertujuan untuk:

Page 26: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

10

a. Memberikan bobot pada indikator kinerja MPEM (Maqasid based

Performance Evaluation Model) sehingga dapat digunakan sebagai alat

ukur kinerja maqasid al-shari’ah.

b. Mengukur kinerja maqasid al-shari’ah pada 18 bank syariah di 9 negara

dengan MPEM (Maqasid based Performance Evaluation Model).

2. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian ini, hasil dari penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Kontribusi Teoritis

Bagi bidang akademik, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang terkait dengan

pengukuran kinerja maqasid al-shari’ah di perbankan syariah dan

pengembangan metode atau model pengukuran kinerja perbankan

syariah berdasarkan konsep maqasid al-shari’ah.

b. Kontribusi Praktis

1) Bagi perbankan syariah, penelitian ini dapat digunakan sebagai

referensi pengukuran kinerja institusinya, dan menjadi tolak ukur

untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja yang sesuai dengan

tujuan bank syariah itu sendiri dan tentunya tujuan syariah (maqasid

al-shari’ah).

2) Bagi pemerintah atau regulator, penelitian ini dapat menjadi acuan

pembuatan peraturan yang sesuai terkait dengan perbankan syariah di

negara masing-masing atau secara global.

Page 27: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Maqasid al-Shari’ah

Istilah Maqasid dalam Bahasa Arab memiliki makna tujuan, maksud,

prinsip, sasaran. Maqasid al-shari’ah dapat diartikan sebagai tujuan,

maksud, prinsip atau sasaran dari hukum Islam. Maqasid al-shari’ah

merupakan sekelompok maksud ilahi dan juga konsep moral yang mana

hukum-hukum Islam didasarkan (Auda, 2008).

Menurut Ibnu Ashur (2013), banyak cendekiawan berpendapat bahwa

maqasid dapat disandingkan penggunaannya dengan masalih atau

kepentingan umum. Oleh karena itu, tujuan, maksud, prinsip dan sasaran

dari shari’ah ditujukan untuk kepentingan umat manusia (Auda, 2008). Ibnu

Ashur (2013) juga berpendapat bahwa hampir semua cendekiawan muslim

sepakat tentang maksud atau tujuan umum dari shari’ah yaitu, mendekatkan

pada kemanfaatan (maslahah) dan menjauhkan dari kerusakan (mafsadah).

a. Teori Maqasid al-Shari’ah Imam al-Juwaini

Imam al-Juwaini merupakan kontributor pertama dari teori maqasid

al-shari’ah mengenalkan teori ‘tingkatan kebutuhan’. Ia seperti dikutip

Auda (2008), mengemukakan lima tingkatan maqasid, yaitu keniscayaan

(dharurat), kebutuhan umum (al-hajah al-‘ammah), perilaku moral (al-

Page 28: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

12

makrumat), anjuran-anjuran (al-Mandubat), dan apa yang tidak dapat

dihubungkan pada alasan khusus.

Ia juga mengusulkan bahwa tujuan dari hukum Islam atau shari’ah

adalah untuk melindungi agama, jiwa, akal, bagian pribadi dan uang

manusia (Auda, 2008).

b. Teori Maqasid al-Shari’ah Imam al-Ghazali

Imam al-Ghazali mengembangkan teori gurunya, Imam al-Juwaini,

tentang tingkatan keniscayaan atau kebutuhan yang mutlak (nessecities)

yang perlu dipelihara agar terpenuhinya maqasid al-shari’ah. Tingkatan

keniscayaan tersebut terbagi atas 3 yaitu, keniscayaan (daruriyyat),

pelengkap (hajiyat) dan penghias (tahsiniyat). Keniscayaan diartikan

sebagai elemen yang tanpanya hidup akan menjadi kacau. Pelengkap

adalah elemen yang memfasilitasi hidup manusia. Sedangkan, penghias

merupakan hal-hal yang terkait dengan moral (Mohammed, Tarique, &

Islam, 2015). Selanjutnya, Imam al-Ghazali mengklasifikasikan

keniscayaan menjadi 5 yaitu, pemeliharaan agama, pemeliharaan jiwa,

pemeliharaan akal, pemeliharaan keturunan dan pemeliharaan harta.

2. Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah

Selayaknya, setiap perusahaan termasuk bank syariah melakukan

pengukuran terhadap kinerjanya secara periodik. Pengukuran kinerja adalah

penentuan secara periodik tampilan perusahaan yang berupa kegiatan

operasional, struktur organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar

Page 29: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

13

dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2000). Tujuan

dilakukannya pengukuran kinerja ini adalah untuk mengetahui kondisi

usaha juga untuk memudahkan untuk pengambilan keputusan di masa

mendatang oleh manajemen (Rivai, Veithzal, & Idroes, 2007). Kinerja yang

reliabel adalah salah satu faktor kunci kesuksesan dari sebuah organisasi

(Mardiasmo, 2004).

Sampai saat ini, karena minimnya model pengukuran yang sesuai

dengan tujuan bank syariah, dalam praktik pengukuran kinerja bank syariah

masih digunakan rasio-rasio keuangan konvensional seperti CAMELS

(Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity of Market Risk)

dan EVA (Economic Value Added). Perbankan syariah yang berbeda secara

teori dan praktik dengan perbankan konvensional tentunya tidak dapat

menggunakan rasio-rasio keuangan semata sebagai tolak ukur kinerjanya

karena tidak dapat mencerminkan tujuan bank syariah itu sendiri. Perbankan

syariah memerlukan metode pengukuran kinerja yang sesuai dengan

maqasid al-shari’ah. Bukti menunjukkan, di banyak studi pengukuran

kinerja perbankan syariah yang menggunakan tolak ukur konvensional,

bank syariah terlihat masih berada di belakang bank konvensional

(Mohammed, 2008).

3. Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah Berbasis Maqasid al-Shari’ah

Metode pengukuran kinerja berbasis maqasid al-shariah yang ada saat

ini salah satunya dikembangkan oleh Mohammed (2008)yang dinamakan

Page 30: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

14

PMMS (Performance Measurement based on Maqasid al-Shari’ah). Tujuan

bank syariah dalam metode ini dirumuskan berdasarkan teori

pengelompokan maqasid al-shari’ah Abu Zaharah dan elemen-elemennya

dikembangkan berdasarkan definisi Ibnu Ashur tentang tujuan umum dari

syariah. Maqasid al-shari’ah dalam PMMS ini dibagi menjadi 3 tujuan

utama yaitu tujuan pendidikan individu (tahdhib al-fardh), perwujudan

keadilan (iqamah al-‘adl) dan kepentingan umum (jalb al-maslahah).

Pendidikan individu (Tahdhib al-Fardh) merupakan tujuan yang

mengungkapkan kewajiban bank syariah untuk mendidik karyawannya dan

untuk berkontribusi terhadap pemajuan pendidikan umat serta untuk

memastikan bahwa masyarakat mengetahui dengan baik tentang tujuan dan

kegiatan bank syariah tersebut. Oleh karena itu, tujuan ini memiliki 3 poin

penting (dimensi) yaitu, pemajuan pendidikan, menanamkan kemampuan

baru dan mendorong pengembangan kemampuan dan menciptakan

awareness perbankan syariah pada masyarakat luas.

Perwujudan keadilan (Iqamah al-‘Adl) merupakan tujuan yang

mengungkapkan kewajiban bank syariah untuk memberikan keadilan

ekonomi bagi semua stakeholder-nya termasuk juga di dalamnya

masyarakat umum. Oleh karena itu, dimensi dalam tujuan ini dibagi menjadi

3 yaitu, pengembalian yang adil (fair return) bagi bank itu sendiri dan untuk

para depositornya, menyediakan produk yang tidak terlalu membebankan

bagi pelanggannya dan untuk menghilangkan bunga dari produknya.

Page 31: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

15

Kepentingan umum (Jalb al-Maslahah) merupakan tujuan yang

mengungkapkan kewajiban bank syariah untuk mengutamakan kepentingan

atau kesejahteraan umat. 3 dimensi dalam tujuan ini adalah pendistribusian

pendapatan dan kekayaan kepada masyarakat yang kurang membutuhkan,

membiayai budget pemerintah untuk meningkatkan pembangunan negeri

dan investasi di sektor riil yang memberikan dampak pada perekonomian

masyarakat.

Berdasarkan tujuan dan dimensi-dimensi tersebut, Mohammed (2008)

merumuskan 10 elemen dan 10 rasio pengukuran yang dapat mewakili

elemen-elemen tersebut. Keseluruhan tujuan, dimensi, elemen dan rasio

tersebut menjadi komponen pembuat PMMS seperti yang dapat dilihat pada

tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1

Konsep Operasionalisasi PMMS

Tujuan Dimensi Elemen Rasio Kinerja Sumber Data

1.

Pendidikan

Individu

D1.

Meningkatkan

pengetahuan

E1. Hibah

Pendidikan

R1. Hibah

Pendidikan/Total

Beban Annual Report

E2. Penelitian

R2. Biaya

Penelitian/Total

Beban Annual Report

D2.

Meningkatkan

kemampuan baru E3. Pelatihan

R3. Biaya

Pelatihan/Total

Beban Annual Report

D3. Menciptakan

awareness

perbankan

syariah E4. Publisitas

R4. Biaya

Publisitas/Total

Beban Annual Report

Page 32: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

16

Tujuan Dimensi Elemen Rasio Kinerja Sumber Data

2.

Mewujudkan

Keadilan

D4. Kotrak yang

adil E5. Fair Returns

R5. Profit

Equalization

Reserve

(PER)/Total

Pendapatan Annual Report

D5. Produk &

layanan yang

terjangkau

E6. Functional

Distribution

R6. Pembiayaan

Mudharabah +

Musharakah/Total

Pembiayaan Annual Report

D6. Penghapusan

Bunga

E7. Produk

Bank Bebas

Bunga

R7. Pendapatan

Bebas Riba/Total

Pendapatan Annual Report

3.

Kepentingan

Umat

D7. Profitabilitas E8. Rasio Laba

R8. Laba

Bersih/Total Aset Annual Report

D8.

Pendistribusian

Kekayaan &

Laba

E9. Pendapatan

Personal

R9. Zakat/Laba

Bersih

Annual Report

D9. Investasi

pada sektor riil

E10. Rasio

Investasi pada

Sektor Riil

R10. Investasi

pada Sektor

Riil/Total

Pembiayaan Annual Report

Sumber: Mohammed (2008)

Setelah berhasil menentukan seluruh rasio yang mewakili tiap-tiap

tujuan bank syariah, Mohammed (2008) mengirimkan konsep operasional

PMMS yang dirancangnya kepada beberapa ahli untuk divalidasi

kesesuaian antara tiap tiap komponennya dan untuk diberikan bobot agar

PMMS dapat digunakan sebagai model pengukuran kinerja bank syariah

yang praktis.

Page 33: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

17

Tabel 2.2

Model Performance Measurement based on Maqasid al-Shari’ah (PMMS)

Tujuan Bobot

Nilai Dimensi Elemen Rasio Kinerja

Bobot

Nilai

1.

Pendidikan

Individu

,30

D1.

Meningkatkan

pengetahuan

E1. Hibah

Pendidikan

R1. Hibah

Pendidikan/Total

Beban ,24

E2.

Penelitian

R2. Biaya

Penelitian/Total

Beban ,27

D2.

Meningkatkan

kemampuan baru E3. Pelatihan

R3. Biaya

Pelatihan/Total

Beban ,26

D3. Menciptakan

awareness

perbankan syariah E4. Publisitas

R4. Biaya

Publisitas/Total

Beban ,23

Total ,100

2.

Mewujudkan

Keadilan

,41

D4. Kotrak yang

adil

E5. Fair

Returns

R5. PER/Total

Pendapatan ,30

D5. Produk &

layanan yang

terjangkau

E6.

Functional

Distribution

R6. Pembiayaan

Mudharabah +

Musharakah/Total

Pembiayaan ,32

D6. Penghapusan

Bunga

E7. Produk

Bank Bebas

Bunga

R7. Pendapatan

Bebas Riba/Total

Pendapatan ,38

Total ,100

3.

Kepentingan

Umat

,29

D7. Profitabilitas

E8. Rasio

Laba

R8. Laba

Bersih/Total Aset ,33

D8.

Pendistribusian

Kekayaan & Laba

E9.

Pendapatan

Personal

R9. Zakat/Laba

Bersih ,30

D9. Investasi pada

sektor riil

E10. Rasio

Investasi

pada Sektor

Riil

R10. Investasi

pada Sektor

Riil/Total

Pembiayaan ,37

Total ,100

Sumber: Mohammed, Razak, Taib (2008)

Page 34: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

18

Model PMMS ini sudah banyak dibuktikan dan digunakan oleh peneliti

untuk mengukur kinerja maqasid bank syariah di berbagai negara di dunia.

Mohammed dan Taib (2015) pada tahun 2010 membuktikan sendiri model

yang dikembangkannya dengan mengukur kinerja maqasid al-shari’ah 24

bank syariah dengan PMMS dan juga mengukur kinerja keuangannya

dengan model pengukuran bank konvensional. Dalam penelitiannya bank

syariah diketahui akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika diukur

dengan model pengukuran berbasis maqasid al-shari’ah (PMMS) daripada

dengan menggunakan Conventional Banking Performance Measurement

(CBPM). Hal ini membuktikan pentingnya pengembangan model

pengukuran kinerja yang khusus untuk bank syariah.

4. Maqasid Based Performance Evaluation Model (MPEM)

Maqasid Based Performance Evaluation Model (MPEM) merupakan

model pengukuran kinerja maqasid al-shari’ah bank syariah yang

dikembangkan oleh Mohammed, Tarique dan Islam (2015). Dikembangkan

oleh peneliti yang sama dan dengan metode yang sama, MPEM berbeda

karena mengadopsi teori maqasid al-shari’ah Imam Ghazali dimana

maqasid al-shari’ah dikatakan memiliki 5 elemen esensial yaitu,

pemeliharaan al-aql (pikiran), ad-din (agama), nafs (jiwa), nasl (keturunan),

dan maal (harta) (Chapra, 2016).

Page 35: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

19

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Maqasid al-Shari’ah Imam al-Ghazali

Sumber: Mohammed et al (2015)

Konsep maqasid al-shari’ah yang diusung Imam al-Ghazali ini sangat

berfokus pada manusia atau kemanusiaan sehingga kurang tepat jika

digunakan secara langsung untuk mengukur kinerja perbankan syariah.

Oleh sebabnya, dalam pembentukan MPEM, Mohammed et al (2015)

mengaitkan teori Imam al-Ghazali dengan interpretasi maqasid al-shari’ah

Ibnu Ashur. Penghubungan ini memberikan interpretasi baru bagi teori 5

esensial Imam al-Ghazali, dan memberikan elemen-elemen pendukung

yang lebih tepat untuk mengembangkan model pengukuran kinerja bank

syariah.

Maslahah

Kebutuhan

Memelihara Agama

Memelihara Jiwa

Memelihara Akal

Memelihara Keturunan

Memelihara Harta

Pelengkap Perhiasan

Page 36: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

20

Gambar 2.2

Konsep Maqasid al-Shari’ah Imam al-Ghazali Dengan Interpretasi Ibnu

Ashur

Sumber: Mohammed et al (2015)

Dari gambar diatas, diketahui bahwa MPEM dikembangkan atas 5

dimensi utama. Kelima dimensi tersebut yaitu, pemeliharaan agama,

pemeliharaan jiwa, pemeliharaan akal, pemeliharaan keturunan/keluarga

dan pemeliharaan harta.

a. Memelihara Agama

Tujuan dasar adanya syariah adalah untuk memelihara kepercayaan

atau agama seseorang. Dimensi ini diartikan sebagai adanya kebebasan

beragama oleh Ibnu Ashur, yang berarti bahwa setiap orang memiliki hak

untuk mempraktikkan dan mempertahankan kepercayaan atau agamanya.

Dalam praktiknya, tujuan dasar diciptakannya bank syariah adalah untuk

menciptakan ekonomi yang bebas dari riba yang tidak sesuai dengan

syariah, yang berarti memberikan media bagi Muslim untuk

Page 37: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

21

mempraktikan kepercayaan atau agamanya. Terdapat 3 rasio yang dapat

digunakan untuk mengukur seberapa jauh bank syariah telah mencapai

elemen ini, sebagai berikut:

1) Pembiayaan dengan Mudharabah & Musyarakah / Total Pembiayaan

2) Pendapatan Bebas Riba / Total Pendapatan

3) Dukungan Pemerintah (Deposit Pemerintah/Total Deposit)

b. Memelihara Jiwa

Menurut Ibnu Ashur terdapat dua elemen yang dapat mewakili

dimensi ini yaitu, memelihara harga diri manusia dan memelihara hak

asasinya. Bank syariah diwajibkan memiliki CSR (Corporate Social

Responsibility) dan juga zakat yang dimana keduanya merupakan bentuk

usaha untuk memelihara kedua elemen tersebut. Selain itu, investasi yang

digunakan untuk kepentingan muslim juga dapat diukur sebagai usaha

bank syariah dalam menjaga harga diri dan hak asasi muslim. Investasi

pada muslim dihitung dengan jumlah pembiayaan dan zakat yang

disalurkan pada muslim dibandingkan dengan total pembiayaan dan

zakat yang dikeluarkan bank syariah. Semakin besar nilai ketiganya

maka semakin dekat juga bank syariah untuk mencapai tujuan dari

dimensi ini. Rasio yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

1) Biaya CSR / Total Beban

2) Zakat yang Didistribusikan / Aset Bersih

3) Investasi Pada Muslim / Total Investasi

Page 38: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

22

c. Memelihara Akal

Memelihara akal juga termasuk dalam tujuan dasar dari syariah.

Awalnya maksud dari memelihara akal ini adalah memelihara dari hal-

hal yang terlarang seperti zat yang memabukkan. Seperti diketahui

bahwa zat yang memabukkan dapat merusakan akal pikiran manusia.

Ibnu Ashur mengartikan ulang dimensi ini menjadi dua elemen yaitu,

penyebaran paham berpikir ilmiah dan pencegahan brain drain. Brain

drain sendiri adalah istilah untuk sebuah peristiwa dimana para ilmuwan

atau profesional atau orang-orang yang memiliki pemikiran atau

keterampilan yang luar biasa pergi dari sebuah perusahaan atau negara.

Beberapa pakar yang ikut menyempurnakan MPEM menambahkan rasio

CSR yang digunakan untuk keperluan pendidikan atau waqf yang

menunjukkan usaha bank syariah untuk memelihara akal umat

(masyarakat luas). Elemen-elemen ini kemudian dapat diukur dengan

dua rasio sebagai berikut:

1) Investasi pada Teknologi / Total Aset

2) Employee Turnover / Jumlah Karyawan

3) CSR di Bidang Pendidikan / Total Biaya CSR

d. Memelihara Keturunan

Ibnu Ashur menginterpretasikan memelihara keturunan sebagai

konsep kekeluargaan. Konsep menjaga atau memperhatikan keluarga

dapat diartikan dan diimplementasikan sebagai kepedulian terhadap

Page 39: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

23

kesejahteraan stakeholder karena banyaknya bank syariah yang sudah

menjadi perusahaan terbuka saat ini. Stakeholder yang dimaksud adalah

semua pihak yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan yaitu,

shareholder, kreditor, konsumen, pemerintah, dan tentunya karyawan.

Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk pengukuran elemen ini adalah

sebagai berikut:

1) Harga Pasar Saham / Harga Buku Saham

2) Beban Penelitian / Total Beban

3) Beban Pelatihan dan Pengembangan / Total Beban

4) Laba Bersih / Total Aset

5) Non-Performing Financing / Total Pembiayaan

6) Pajak yang Dibayarkan / Laba Sebelum Pajak

7) Tingkat Kepuasan Pelanggan

e. Memelihara Harta

Memelihara harta diartikan kedalam dua elemen yaitu, kesejahteraan

sosial dan mengurangi kesenjangan ekonomi. Elemen-elemen ini

melibatkan usaha bank syariah untuk menginvestasikan uangnya pada

saktor riil. Sektor riil meliputi industri yang benar-benar menyentuh

masyarakat seluruh lapisan seperti perdagangan, agrikultur,

pertambangan dan industri lainnya yang berhubungan dengan produksi.

Semakin besar investasi di sektor ini akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan juga mengurangi kesenjangan ekonomi. Rasio yang

Page 40: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

24

dapat digunakan untuk mengukur elemen-elemen ini adalah sebagai

berikut:

1) Investasi pada Sektor Riil / Total Investasi

2) Investasi pada UKM / Total Investasi

3) Investasi pada Industri Pertanian / Total Investasi

Tabel 2.3

Konsep Operasionalisasi MPEM

Dimensi Elemen Rasio Kinerja Sumber Data

D1.

Pemeliharaan

Agama

E1. Kebebasan

Beragama

R1. Pembiayaan

Mudharabah &

Musyarakah/Total

Pembiayaan

Annual Report

R2. Pendapatan bebas

riba/Total Pendapatan Annual Report

R3. Deposit

Pemerintah/Total

Deposit

Annual Report

D2.

Pemeliharaan

Jiwa

E2. Pemeliharaan

Harga Diri

Manusia

E3. Pemeliharaan

Hak Asasi

Manusia

R4. Biaya CSR/Total

Beban Annual Report

R5. Distribusi

Zakat/Aset Bersih Annual Report

R6. Investasi pada

Muslim/Total Investasi Annual Report

D3.

Pemeliharaan

Akal

E4. Propagasi

Pemikiran Ilmiah

E5. Pencegahan

Brain Drain

R7. Investasi pada

Bidang

Teknologi/Total Aset

Annual Report

R8. Jumlah Karyawan

Resign/Total Jumlah

Karyawan

Annual Report

R9. CSR untuk

Pendidikan dan

Waqaf/Total Beban

CSR

Annual Report

Page 41: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

25

Dimensi Elemen Rasio Kinerja Sumber Data

D.4

Pemeliharaan

Keturunan

E6. Perawatan

Keluarga

(Stakeholder)

R10. Harga Pasar

Saham/Harga Buku

Saham

Annual Report

R11. Beban

Penelitian/Total Beban Annual Report

R12. Beban Pelatihan

&

Pengembangan/Total

Beban

Annual Report

R13. Laba

Bersih/Total Aset Annual Report

R14. Non-Performing

Financing/Total

Pembiayaan

Annual Report

R15. Pajak

Dibayar/Laba Sebelum

Pajak

Annual Report

R16. Tingkat

Kepuasan Pelanggan Annual Report

D.5

Pemeliharaan

Harta

E7. Kesejahteraan

Masyarakat

E8. Pengurangan

Kesenjangan

R17. Pembiayaan di

Sektor Riil/Total

Pembiayaan

Annual Report

R18. Pembiayaan pada

UKM/Total

Pembiayaan

Annual Report

R19. Pembiayaan di

Segmen Agrikultur/

Total Pembiayaan

Annual Report

Sumber: Mohammed, Tarique, & Islam (2015)

Setelah menentukan seluruh rasio yang mewakili dimensi-dimensi

maqasid al-shari’ah, Mohammed et al (2015) mengirimkan konsep

operasional MPEM yang dirancangnya kepada beberapa ahli untuk

divalidasi kesesuaian antara tiap tiap komponennya. Semua ahli yang

dimintai pendapatnya cukup puas dengan konsep ini dan berpendapat bahwa

kurang lebihnya tiap rasio dan elemen telah mewakili dimensi-dimensi

Page 42: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

26

maqasid al-shari’ah. Namun, pada penelitiannya ini komponen-komponen

penyusun MPEM belum diberikan bobot, sehingga penggunaannya secara

praktis untuk mengukur kinerja maqasid al-shari’ah bank syariah masih

sulit. Hal ini menyebabkan hingga saat ini belum ada penelitian yang

menggunakan MPEM dalam studi pengukuran kinerja bank syariahnya.

Tabel 2.4

MPEM Yang Belum Dibobot

Dimensi Bobot

Dimensi Elemen Rasio Kinerja

Bobot

Rasio

D1.

Pemeliharaan

Agama

BD1 E1. Kebebasan

Beragama

R1. Pembiayaan

Mudharabah &

Musyarakah/Total

Pembiayaan

BR1

R2. Pendapatan bebas

riba/Total Pendapatan BR2

R3. Deposit

Pemerintah/Total Deposit BR3

Total 100

D2.

Pemeliharaan

Jiwa

BD2

E2.

Pemeliharaan

Harga Diri

Manusia

E3.

Pemeliharaan

Hak Asasi

Manusia

R4. Biaya CSR/Total Beban BR4

R5. Distribusi Zakat/Aset

Bersih BR5

R6. Investasi pada

Muslim/Total Investasi BR6

Total 100

D3.

Pemeliharaan

Akal

BD3

E4. Propagasi

Pemikiran

Ilmiah

E5. Pencegahan

Brain Drain

R7. Investasi pada Bidang

Teknologi/Total Aset BR7

R8. Jumlah Karyawan

Resign/Total Jumlah

Karyawan

BR8

R9. CSR untuk Pendidikan

dan Waqaf/Total Beban

CSR

BR9

Total 100

BD4 R10. Harga Pasar

Saham/Harga Buku Saham BR10

Page 43: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

27

Dimensi Bobot

Dimensi Elemen Rasio Kinerja

Bobot

Rasio

D.4

Pemeliharaan

Keturunan

E6. Perawatan

Keluarga

(Stakeholder)

R11. Beban Penelitian/Total

Beban BR11

R12. Beban Pelatihan &

Pengembangan/Total Beban BR12

R13. Laba Bersih/Total Aset BR13

R14. Non-Performing

Financing/Total

Pembiayaan

BR14

R15. Pajak Dibayar/Laba

Sebelum Pajak BR15

R16. Tingkat Kepuasan

Pelanggan BR16

Total 100

D.5

Pemeliharaan

Harta

BD5

E7.

Kesejahteraan

Masyarakat

E8.

Pengurangan

Kesenjangan

R17. Pembiayaan di Sektor

Riil/Total Pembiayaan BR17

R18. Pembiayaan pada

UKM/Total Pembiayaan BR18

R19. Pembiayaan di

Segmen Agrikultur/ Total

Pembiayaan

BR19

100 Total 100

Page 44: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

28

B. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai pengukuran kinerja bank

syariah berdasarkan maqasid al-shariah, termasuk juga penelitian eksploratif

yang mencoba untuk mengembangkan model pengukuran kinerja dengan

maqasid al-shariah. Salah satu penelitian awal sekaligus pengembang awal

model pengukuran kinerja bank syariah berbasis maqasid al-shariah dilakukan

oleh Mustafa Umar Mohammed (2008) yang berjudul The Performance of

Islamic Banking: A Maqasid Approach. Penelitian ini bertujuan untuk

mendefinisikan tujuan dari bank syariah berdasarkan pada teori maqasid al-

shariah dan untuk mengusulkan model pengukuran kinerja berbasis maqasid

al-shariah. Hasil dari penelitian ini adalah tujuan bank syariah yang didasarkan

pada teori maqasid al-shariah Abu Zaharah dapat diklasifikasikan menjadi tiga

yaitu, pendidikan individu (education), keadilan (justice), dan maslahah

(public interest). Dari tujuan ini pula, Mustafa mengembangkan model

pengukuran kinerja bank syariah yang dikenal sebagai Performance Measures

based on Maqasid al-Shari’ah (PMMS).

Penelitian lanjutan dilakukan oleh Mohammed yang dibantu oleh

Dzuljastri Abdul Rajak dan Fauziah Md. Taib (2008) yang berjudul The

Performance Measures of Islamic Banking Based on the Maqasid Framework.

Penelitian ini merupakan pemenang best paper award dalam IIUM

International Accounting Conference (INTAC IV) tahun 2008. Penelitian ini

merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang belum melakukan

pengujian terhadap PMMS. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah

Page 45: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

29

untuk menguji PMMS untuk mengukur kinerja maqasid al-shariah 6 bank

syariah dari 6 negara yaitu, Bank Muamalat Malaysia – Malaysia, Islami Bank

Bangladesh – Bangladesh, Bank Syariah Mandiri – Indonesia, Bahrain Islamic

Bank – Bahrain, Islamic International Arab Bank – Jordania, Sudanese Islamic

Bank – Sudan. Hasil dari penelitian in adalah bank syariah memiliki nilai

kinerja yang beragam dan tidak ada satupun dari 6 bank syariah yang mampu

mendapatkan nilai yang tinggi pada ketujuh rasio kinerja yang diukur. Hasil ini

menunjukkan bahwa usaha pencapaian kinerja maqasid al-shariah dari bank-

bank syariah tersebut masihlah belum konsisten.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Mohammed dan Taib (2015) yang

dipresentasikan pada The Ninth Australian Society of Heterodox Economists

Conference di Sidney pada Desember 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengukur dan membandingkan kinerja maqasid al-shariah bank syariah

menggunakan PMMS dan pengukuran keuangan konvensional. Penelitian ini

dilakukan terhadap 12 bank syariah dan 12 bank konvensional. Rasio

pengukuran konvensional yang digunakan adalah Return on Asset (ROA), Net

Interest Income (NII) dan Liquidity (LIQ). Perbandingan antara hasil ukur

dengan PMMS dan rasio keuangan konvensional ini dihasilkan dari proses uji

Mann-Whitney U-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank syariah

menunjukkan kinerja yang lebih baik jika diukur dengan PMMS daripada

dengan rasio keuangan konvensional.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Afrinaldi (2013) yang

berjudul Analisa Kinerja Perbankan Syariah Indonesia Ditinjau Dari Maqasid

Page 46: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

30

Syariah : Pendekatan Syariah Maqasid Index (SMI) dan Profitabilitas Bank

Syariah. Seperti penelitian Mohammed tahun 2010, penelitian ini juga

melakukan pengukuran kinerja bank syariah dengan dua metode yaitu, PMMS

dan rasio profitabilitas yang merupakan bagian pengukuran keuangan

konvensional. Rasio profitabilitas yang diukur pada penelitian ini adalah

Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Profit Expense Ratio

(PER). Penelitian ini dilakukan terhadap 5 BUS di Indonesia yaitu Bank

Muamalat Indonesia (BMI), bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mega Syariah

(BMS), Bank Syariah Bukopin (BSB) dan BRI Syariah (BRIS). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa PMMS dapat digunakan untuk mengukur

kinerja maqasid al-shariah. Hasil juga menunjukkan bahwa setiap bank

syariah memiliki kelebihannya masing-masing dalam melaksanakan elemen-

elemen maqasid al-shariah.

Terakhir, penelitian eksploratori yang dilakukan oleh Mohammed, Tarique

dan Islam (2015) yang berjudul Measuring the Performance of Islamic Banks

using Maqasid-based Model menjadi penelitian yang mendasari penelitian

yang dilakukan peneliti. Penelitian ini berupaya untuk mengusulkan model

pengukuran kinerja maqasid al-shariah bank syariah yang berbeda dengan

PMMS. Model ini didasarkan pada teori maqasid al-shariah Imam al-Ghazali

dan reinterpretasi yang diberikan oleh Ibnu Ashur. Model ini dikenal sebagai

Maqasid based Performance Evaluation Model (MPEM). MPEM terdiri dari 5

dimensi yaitu pemeliharaan agama, pemeliharaan jiwa, pemeliharaan akal,

pemeliharaan keturunan/keluarga/stakeholder dan pemeliharaan harta dan 19

Page 47: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

31

rasio kinerja. Dalam penelitiannya, Mohammed telah melakukan validasi

model tersebut kepada 4 ahli di Malaysia. Ahli-ahli tersebut memastikan bahwa

model yang diusulkan dapat diterima dan telah kurang lebihnya

merepresentasikan tujuan syariah itu sendiri. Namun, MPEM belum dapat

dioperasikan karena belum tersedianya bobot atas model tersebut.

Tabel 2.5 menunjukkan ringkasan penelitian-penelitian terdahulu yang

dijadikan acuan dalam melakukan penelitian ini:

Page 48: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

32

Tabel 2.5

Ringkasan Penelitian-Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1. Mustafa Omar

Mohammed

(2008)

The Performance of

Islamic Banking: A

Maqasid Approach

1. Mengidentifikasi

tujuan ideal bank

syariah dari teori

teori maqasid al-

shari’ah

2. Mengusulkan

model

pengukuran

kinerja bank

syariah

berdasarkan

tujuan tersebut

Teori Maqasid al-

Shariah untuk

menentukan tujuan

bank syariah dan

menjadi dasar

pengembangan

kerangka kerja

model pengukuran

kinerja bank syariah

Jenis Penelitian:

Penelitian

eksploratori

Tahapan penelitian:

1. Literature review

untuk menentukan

tujuan bank syariah

berdasarkan teori

maqasid al-shari’ah

2. Merumuskan

kerangka kerja

model pengukuran

dengan metode

operasionalisasi

Sekaran

1. Tujuan dari bank

syariah seperti

merujuk pada

teori maqasid al-

shari’ah Abu

Zaharah dapat

diklasifikasikan

menjadi 3 yaitu:

pendidikan

individu,

menciptakan

keadilan dan

maslahah

2. Kerangka kerja

Performance

Measures based

on Maqasid al-

Shari’ah

(PMMS)

2. Mustafa Omar

Mohammed,

Dzuljastri Abdul

The Performance

Measures of Islamic

Banking Based on

Menguji PMMS

yang telah diusulkan

sebelumnya

Kinerja maqasid al-

shari’ah yang

diproksikan dengan

Sampel penelitian:

6 bank syariah dari 6

negara yaitu

1. Adanya variasi

pencapaian

kinerja pada bank

Page 49: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

33

No. Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Razak dan

Fauziah Md

Taib (2008)

the Maqasid

Framework

- Pendidikan

individu

- Maslahah

Indonesia, Malaysia,

Bangladesh,

Bahrain, Jordania,

dan Sudan

Metode analisis

data:

Simple Additive

Weighting (SAW)

syariah yang

diteliti

2. Tidak ada

satupun bank

syariah yang

diteliti yang

mendapat nilai

bagus di ketujuh

rasio kinerja

3. Bank syariah

belum konsisten

dalam mencapai

tujuan maqasid

al-shari’ah

3. Mustafa Omar

Mohammed dan

Fauziah Md

Taib (2015)

Developing Islamic

Banking

Performance

Measures Based on

Maqasid al-

Shari’ah

Framework: Cases

of 24 Selected Banks

1. Mengukur kinerja

24 bank syariah

dengan PMMS

dan dengan

pengukuran

kinerja keuangan

konvensional

2. Membandingkan

hasil pengukuran

kinerja kedua

metode

Kinerja maqasid al-

shari’ah yang

diproksikan dengan

- Pendidikan

individu

- Keadilan

- Maslahah

- Maqasid Index

- ROA

- NII

- LIQ

Sampel penelitian:

12 bank syariah dan

12 bank

konvensional

Metode analisis

data: Simple

Additive Weighting

(SAW) dan Mann-

Whitney U-test

Bank syariah

menunjukkan kinerja

yang lebih baik saat

diukur menggunakan

PMMS daripada

dengan pengukuran

konvensional

Page 50: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

34

No. Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

4. Afrinaldi (2013) Analisa Kinerja

Perbankan Syariah

Indonesia Ditinjau

dari Maqasid

Syariah: Pendekatan

Syariah Maqasid

Index (SMI) dan

Profitabilitas Bank

Syariah

Menganalisa kinerja

perbankan syariah di

Indonesia

menggunakan

pendekatan SMI dan

profitabilitas bank

syariah

Kinerja maqasid al-

shari’ah yang

diproksikan dengan

- Pendidikan

individu

- Keadilan

- Maslahah

- ROE

- ROA

- PER

Sampel penelitian:

5 BUS di Indonesia

pada periode 2009-

2011

Metode analisis

data:

Simple Additive

Weighting (SAW)

dan diagram

kartesius

1. Pengukuran

kinerja maqasid

al-shari’ah dapat

dilakukan dengan

pendekatan

model SMI

2. Setiap bank

syariah memiliki

kelebihan

tersendiri dalam

melaksanakan

elemen maqasid

al-shari’ah

5. Mustafa Omar

Mohammed,

Kazi Md.

Tarique dan

Rafikul Islam

(2015)

Measuring the

Performance of

Islamic Banks using

Maqasid-based

Model

Mengusulkan

Maqasid based

Performance

Evaluation Model

(MPEM)

Teori Maqasid al-

Shariah Imam al-

Ghazali dan

reinterpretasi Ibnu

Ashur untuk

menjadi dasar

pengembangan

MPEM

Jenis Penelitian:

Penelitian

eksploratori

Tahapan penelitian:

1. Literature review

untuk menentukan

komponen dasar

model

2. Menghubungkan

tiap komponen

menggunakan

content analysis dan

metode

Maqasid based

Performance

Evaluation Model

(MPEM)

Page 51: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

35

No. Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

operasionalisasi

Sekaran

3. Validasi model

dengan ahli

Page 52: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

36

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian “Analisis Kinerja Perbankan

Syariah Dengan Maqasid Based Performance Evaluation Model (MPEM)” dapat

digambarkan seperti dalam gambar 2.3 sebagai berikut:

Gambar 2.3

Skema Kerangka Pemikiran

Maqasid Based Performance Evaluation

Model (MPEM) (original)

Akademisi/DPS/Pimpinan Bank

Syariah

Maqasid Based Performance Evaluation

Model (MPEM) (modified)

Kinerja Maqasid al-Shari’ah

Perbankan Syariah Tahun 2013-

2016

Perbankan Syariah

Page 53: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini seperti yang disebutkan sebelumnya, memiliki 2 tujuan.

Tujuan pertamanya adalah untuk melengkapi MPEM yang elemen-elemennya

masih belum memiliki bobot sehingga belum dapat digunakan untuk mengukur

kinerja maqasid al-shari’ah. Pembobotan ini dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner kepada akademisi dan profesional yang memiliki keahlian di bidang

akuntansi, ekonomi dan/atau perbankan syariah dan memahami dengan baik

konsep maqasid al-shariah, untuk memberikan bobot pada masing-masing

elemen tersebut. Bobot yang diberikan tiap responden kemudian dijumlahkan

dan dibagi rata-ratanya.

Tujuan kedua penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja maqasid al-

shari’ah 18 bank syariah dari 9 negara. Hasil dari pengukuran tersebut akan

membuktikan mampu atau tidaknya MPEM menjadi alat ukur kinerja maqasid

al-shari’ah, seberapa relevan model pengukuran ini dibandingkan dengan

kondisi bank syariah saat ini, dan juga menunjukkan seberapa besarnya usaha

yang telah dilakukan bank syariah untuk mencapai maqasid al-shari’ah.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan dalam penentuan sampel baik untuk tujuan

pertama dan kedua penelitian ini adalah penentuan sampel berdasarkan

Page 54: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

38

kemudahan atau convenience sampling. Dengan menggunakan metode ini

peneliti memilih sampel berdasarkan kemudahan atau kedekatannya dengan

peneliti.

Populasi responden adalah semua akademisi dengan bidang keahlian

akuntansi, ekonomi dan/atau perbankan syariah dan profesional perbankan

syariah. Sampel responden adalah akademisi dengan bidang keahlian akuntansi,

ekonomi dan/atau perbankan syariah dan anggota DPS serta pimpinan bank

syariah yang memahami dengan baik konsep maqasid al-shari’ah. Sampel

dipilih berdasarkan kemudahan akses peneliti untuk menjangkau responden

tersebut.

Sedangkan untuk pengukuran kinerja maqasid al-shari’ah dengan MPEM,

2 sampel bank dari setiap negara dipilih juga hanya berdasarkan pertimbangan

kemudahan, namun semua bank tersebut paling tidak harus memenuhi kriteria-

kriteria sebagai berikut:

1. Bank Syariah yang beroperasi secara komersial dan terdaftar pada bank

sentral di Saudi Arabia, Indonesia, Malaysia, Bahrain, Uni Emirat Arab,

Kuwait, Qatar, Bangladesh dan Pakistan.

2. Telah beroperasi setidaknya sejak tahun 2013 sampai 2016.

3. Bank Syariah yang secara konsisten mempublikasikan laporan tahunan

dan laporan-laporan penunjang lainnya seperti GCG dari periode 2013,

2014, 2015 sampai 2016 pada website resmi bank tersebut atau website

instansi resmi lainnya.

Page 55: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

39

Kesembilan negara yang menjadi populasi penelitian dipilih karena

termasuk dalam peringkat 10 besar Islamic Finance Country Index (ICFI)

tahun 2016 yang dipublikasikan dalam Global Islamic Financial Report (GIFR)

(Dar, Azmi, & Shafique, 2016), yaitu indeks negara yang memimpin industri

perbankan syariah dan ekonomi Islam di dunia dan memiliki potensi besar

untuk terus mengembangkan industri perbankan syariah di negaranya (Dar,

Azmi, & Shafique, 2016). Selain itu, sembilan negara tersebut juga termasuk

dalam 20 negara dengan aset syariah terbesar pada tahun 2015 menurut

reportase khusus yang dilakukan The Banker yang berjudul Top Islamic

Financial Institutions (The Banker, 2015). Berdasarkan kriteria diatas maka

peneliti memutuskan untuk memilih 18 sampel dengan total 72 pengamatan

seperti yang dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.1

Sampel Untuk Tujuan Penelitian Kedua

Negara

Kode

Bank Bank

SAUDI ARABIA ARB Al-Rajhi Bank

AB Alinma Bank

INDONESIA

BMI Bank Muamalat Indonesia

BSM Bank Syariah Mandiri

MALAYSIA

BIMB Bank Islam Malaysia Berhad

RIBB RHB Islamic Bank Berhad

BAHRAIN

BIB Bank Islamic Bahrain

ASBB Al-Salam Bank Bahrain

UNI EMIRAT

ARAB

DIB Dubai Islamic Bank

EIB Emirates Islamic Bank

KUWAIT

KFH Kuwait Finance House

BB Boubyan Bank

QATAR

QIB Qatar Islamic Bank

QIIB Qatar International Islamic Bank

Page 56: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

40

Negara

Kode

Bank Bank

BANGLADESH

IBB Islami Bank Bangladesh

AAIB Al-Arafah Islami Bank

PAKISTAN

FB Faysal Bank

MB Meezan Bank

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk mencapai tujuan pertama penelitian ini, data dikumpulkan

merupakan data primer yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner.

Kuesioner ditujukan kepada akademisi di bidang akuntansi, ekonomi dan/atau

perbankan syariah dan anggota DPS serta pimpinan bank syariah yang

distribusinya dilakukan baik secara langsung oleh peneliti maupun melalui

perantara.

Untuk tujuan kedua, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

data kuantitatif dan sekunder. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh

dan atau dikumpulkan serta diterbitkan oleh peneliti terdahulu. Data tersebut

bisa merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui internet,

penelusuran dokumen atau publikasi informasi (Sekaran, 2003).

Data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi dari laporan tahunan

dan laporan-laporan lainnya yang berkaitan dari masing-masing bank syariah

di periode 2013-2016 yang dipublikasikan di situs resmi masing-masing bank

syariah atau situs resmi terkait lainnya seperti bursa efek ataupun bank sentral

negara. Peneliti juga menggunakan referensi dari buku, artikel, jurnal

penelitian terdahulu, tesis serta dokumen dari internet yang berhubungan

dengan penelitian.

Page 57: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

41

D. Metode Analisis Data

Untuk menguji apakah bisa MPEM digunakan, peneliti menggunakan

metode Simple Additive Weighting (SAW) seperti yang digunakan oleh

peneliti-peneliti sebelumnya. Metode ini digunakan untuk melihat seberapa

besar pencapaian indeks maqasid dengan melakukan penjumlahan masing-

masing rasio yang memiliki bobot nilai tertentu yang kemudian dapat di-

ranking (Antonio, Sanrego, & Taufiq, 2012).

E. Tahapan Penelitian

Agar tujuan dilakukannya penelitian ini dapat tercapai, maka dilakukan

beberapa tahapan sistematis seperti berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi kegiatan pendahuluan sebelum melakukan

pengumpulan data. Adapun tahap persiapan terdiri dari beberapa sub

kegiatan sebagai berikut :

a. Pembuatan Proposal Penelitian

Proposal dibuat sebagai salah satu syarat untuk memulai penelitian.

Proposal juga berfungsi sebagai acuan bagi peneliti dalam melaksanakan

penelitiannya.

b. Studi Pendahuluan

Peneliti melakukan studi literatur mengenai konsep maqasid al-

shari’ah dan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang

Page 58: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

42

pengukuran kinerja bank syariah agar dapat memudahkan peneliti dalam

melakukan penelitian.

c. Pembuatan Kuesioner

Kuesioner yang akan digunakan untuk kepentingan tujuan pertama

penelitian ini dibuat berdasarkan dengan Maqasid Based Performance

Evaluation Model (MPEM) yang telah dikembangkan oleh peneliti

terdahulu. Pemberian bobot ditujukan untuk setiap dimensi pemeliharaan

dan rasio kinerja dalam MPEM. Kuesioner yang telah dibuat dikoreksi

dan divalidasi oleh dosen pembimbing untuk mengurangi risiko bahwa

isi kuesioner tidak tepat tujuan.

d. Persiapan Data Sekunder

Data sekunder untuk kepentingan tujuan kedua penelitian berupa

laporan-laporan tahunan bank syariah didapatkan dengan cara

mengunduh laporan tersebut di website resmi bank syariah tersebut

ataupun website resmi lembaga terkait lainnya.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua subtahap yaitu

pengumpulan data dan analisis data.

a. Pengumpulan Data

Data primer berupa kuesioner disebarkan baik secara langsung oleh

peneliti seperti dengan mengirimkan langsung kuesioner atau dengan

kuesioner online, maupun secara tidak langsung yaitu dengan bantuan

Page 59: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

43

perantara. Data dikumpulkan selama kurang lebih 3 bulan sejak 20 Mei

2017 hingga 31 Agustus 2017.

Setelah data berhasil dikumpulkan, data primer berupa bobot untuk

tiap elemen MPEM diolah dengan cara menjumlahkan setiap bobot per

elemennya kemudian dirata-ratakan. Bobot rata-rata inilah yang akan

digunakan untuk mengoperasionalkan MPEM.

b. Pengukuran Kinerja Maqasid al-Shari’ah menggunakan MPEM

Tahapan pengukuran kinerja maqasid al-shari’ah dengan MPEM

yang menggunakan metode SAW adalah sebagai berikut:

1) Data diekstraksi dari laporan tahunan bank syariah

2) Menghitung setiap rasio kinerja pada masing-masing bank syariah

berdasarkan data yang tersedia dimana:

R1 = Pembiayaan Mudharabah dan Musharakah/Total Pembiayaan

R2 = Pendapatan Bebas Riba/Total Pendapatan

R3 = Deposit Pemerintah/Total Deposit

R4 = Biaya CSR/Total Beban

R5 = Distribusi Zakat/Aset Bersih

R6 = Investasi Pada Muslim/Total Investasi

R7 = Investasi Pada Teknologi/Total Investasi

R8 = Jumlah Karyawan Resign/Total Jumlah Karyawan

R9 = Biaya CSR Untuk Pendidikan/Total Biaya CSR

R10 = Price per Book Value

R11 = Beban Penelitian/Total Beban

R12 = Beban Pelatihan/Total Beban

R13 = ROA

R14 = Non-Performing Financing/Total Pembiayaan

R15 = Pajak Dibayar/Laba Sebelum Pajak

Page 60: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

44

R16 = Tingkat Kepuasan Pelanggan

R17 = Pembiayaan di Sektor Riil/Total Pembiayaan

R18 = Pembiayaan bagi UKM/Total Pembiayaan

R19 = Pembiayaan di segmen pertanian/Total pembiayaan

3) Menghitung indikator kinerja (IK) masing-masing bank syariah

dengan rumus sebagai berikut:

IK D1 = IK11 + IK12 + IK13

IK11 = BD1 x BR1 x R1

IK12 = BD1 x BR2 x R2

IK13 = BD1 x BR3 x R3

IK D2 = IK21 + IK22 + IK23

IK21 = BD2 x BR4 x R4

IK22 = BD2 x BR5 x R5

IK23 = BD2 x BR6 x R6

IK D3 = IK31 + IK32 + IK33

IK31 = BD3 x BR7 x R7

IK32 = BD3 x BR8 x R8

IK33 = BD3 x BR9 x R9

IK D4 = IK41 + IK42 + IK43 + IK44 + IK45 + IK46 + IK47

IK41 = BD4 x BR10 x R10

IK42 = BD4 x BR11 x R11

IK43 = BD4 x BR12 x R12

IK44 = BD4 x BR13 x R13

IK45 = BD4 x BR14 x R14

IK46 = BD4 x BR15 x R15

Page 61: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

45

IK47 = BD4 x BR16 x R16

IK D5 = IK51 + IK52 + IK53

IK51 = BD5 x BR17 x R17

IK52 = BD5 x BR18 x R18

IK53 = BD5 x BR19 x R19

Keterangan:

IK Dn = Indikator Kinerja Dimensi ke-n

IKn = Indikator Kinerja ke-n

BDn = Bobot Dimensi ke-n

BRn = Bobot Rasio ke-n

Rn = Rasio ke-n

4) Menjumlahkan indikator kinerja setiap dimensi untuk mendapatakan

kinerja maqasid al-shari’ah (KMS) dengan rumus sebagai berikut:

KMS = IK D1 + IK D2 + IK D3 + IK D4 + IK D5

Keterangan:

KMS = Kinerja Maqasid al-Shari’ah

IK D1 = Indikator Kinerja Pemeliharaan Agama

IK D2 = Indikator Kinerja Pemeliharaan Jiwa

IK D3 = Indikator Kinerja Pemeliharaan Akal

IK D4 = Indikator Kinerja Pemeliharaan Keturunan/Keluarga

IK D5 = Indikator Kinerja Pemeliharaan Harta

Besarnya nilai KMS ini akan menunjukkan peringkat pencapaian kinerja

maqasid al-shari’ah bank syariah yang diteliti.

Page 62: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

46

c. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan dan diolah, maka tahap selanjutnya data

akan dianalisis. Pada tahap ini, data akan diinterpretasikan agar peneliti

mampu menarik kesimpulan hasil penelitian.

3. Tahap Penyusunan Hasil Penelitian

Setelah melakukan pengumpulan data, analisa data dan interpretasi data

dan penarikan kesimpulan hasil penelitian, maka tahap berikutnya adalah

menyusun hasil penelitian tersebut dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Page 63: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

47

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Responden

1. Waktu Penelitian

Pengumpulan data untuk tujuan penelitian pertama dilakukan dengan

kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti

seperti dengan cara mendatangi responden dan melalui kuesioner online,

dan secara tidang langsung melalui perantara. Kuesioner online disebar

dengan cara menyebarkan link kuesioner tersebut melalui grup-grup di

sosial media peneliti dan dosen pembimbing. Penyebaran kuesioner online

dilakukan selama kurang lebih 3 bulan sejak 20 Mei 2017 hingga 31

Agustus 2017.

Sampel yang dipilih adalah akademisi yang ahli di bidang akuntansi,

ekonomi dan/atau perbankan syariah dan anggota DPS serta pimpinan bank

syariah. Karena menggunakan convenience sampling, kuesioner cetak

disebarkan hanya kepada orang-orang tertentu yang dapat dengan mudah

dijangkau oleh peneliti dan memenuhi kriteria sampel. Sebanyak 10

kuesioner cetak disebarkan dan seluruhnya kembali dan diisi dengan tepat.

Sayangnya, untuk kuesioner online tidak mampu mengumpulkan banyak

respon dan hanya diisi oleh sebanyak 5 responden. Meskipun respondennya

sedikit, namun pengisian kuesioner online tersebut benar sehingga dapat

digunakan sebagai data dalam penelitian.

Page 64: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

48

2. Profil Responden

Untuk tujuan penelitian pertama yaitu membobot MPEM, data

dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner penelitian. Kuesioner

penelitian disebar secara langsung seperti dengan cara mendatangi

responden atau melalui kuesioner online, serta secara tidak langsung melalui

perantara kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah

akademisi yang menggeluti bidang akuntansi, ekonomi dan/atau perbankan

syariah, yang memiliki pemahaman tentang maqasid al-shari’ah. Berikut

merupakan deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri

dari bidang keahlian, pendidikan terakhir, usia dan pengalaman kerja

responden:

Tabel 4.1

Profil Responden

No Pekerjaan Bidang Keahlian

Pendidikan

Terakhir Usia

Pengalaman

Kerja

1 Akademisi Akuntansi Syariah S2 32 9

2 Akademisi Akuntansi Syariah S3 45 17

3 Akademisi Akuntansi Syariah S2 34 10

4 Akademisi Akuntansi Syariah S3 41 16

5 Akademisi Akuntansi Syariah S2 35 10

6 Akademisi Akuntansi Syariah S2 41 14

7 Akademisi Akuntansi Syariah S3 49 20

8 Akademisi Akuntansi Syariah S2 40 15

9 Akademisi Akuntansi Syariah S2 37 12

10 Akademisi Akuntansi Syariah S2 36 8

11 DPS Perbankan Syariah S3 46 20

12 Akademisi Perbankan Syariah S3 42 16

13 Akademisi Perbankan Syariah S2 45 16

14 Akademisi Ekonomi Syariah S3 44 16

15 Akademisi Perbankan Syariah S2 36 10

Page 65: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

49

Berdasarkan tabel 4.1, sebanyak 14 orang responden berprofesi sebagai

akademisi dan 1 orang merupakan anggota DPS. Sebanyak 10 orang

responden merupakan akademisi dengan bidang keahlian akuntansi syariah,

4 orang ahli dalam perbankan syariah dan 1 orang responden memiliki

keahlian pada bidang ekonomi syariah. Banyaknya jumlah responden yang

ahli dalam bidang akuntansi syariah diduga karena bidang ini merupakan

bidang yang ditekuni peneliti, sehingga lebih besar pula kemungkinan

responden berasal dari bidang yang sama dengan peneliti. Dari kelimabelas

responden, 6 diantaranya berpendidikan terakhir Strata Tiga (S3), sisanya

berpendidikan terakhir Strata Dua (S2). Hal ini diduga karena untuk menjadi

dosen di perguruan tinggi di Indonesia, diperlukan minimal pendidikan S2.

Usia responden seperti terlihat pada tabel 4.1, beragam. Responden dengan

usia 30-an sebanyak 6 orang, sisanya berusia 40 tahun keatas. Seperti

usianya, pengalaman kerja responden juga beragam lamanya. Namun dapat

diketahui bahwa sebanyak 2 orang responden memiliki pengalaman bekerja

selama kurang dari 10 tahun, sebanyak 6 orang telah bekerja selama 10

sampai 15 tahun, dan sisanya sebanyak 7 orang telah bekerja selama lebih

dari 15 tahun.

Page 66: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

50

B. Pembobotan MPEM

Setelah penyebaran dan pengembalian kuesioner selesai, sebanyak lima

belas orang responden berhasil dimintakan bantuannya untuk memberikan

bobot untuk tiap komponen MPEM. Bobot rata-rata yang diberikan oleh

responden disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Bobot Rata-Rata yang Diberikan oleh Responden

Dimensi

Bobot

Rata-

Rata

Rasio Kinerja

Bobot

Rata-

Rata

D1.

Pemeliharaan

Agama

0,29

R1. Pembiayaan Mudharabah &

Musyarakah/Total Pembiayaan 0,32

R2. Pendapatan bebas riba/Total

Pendapatan 0,42

R3. Deposit Pemerintah/Total

Deposit 0,26

Total 1

D2.

Pemeliharaan

Jiwa

0,24

R4. Biaya CSR/Total Beban 0,27

R5. Distribusi Zakat/Aset Bersih 0,36

R6. Investasi pada Muslim/Total

Investasi 0,37

Total 1

D3.

Pemeliharaan

Akal

0,2

R7. Investasi pada Bidang

Teknologi/Total Aset 0,36

R8. Jumlah Karyawan Resign/Total

Jumlah Karyawan 0,33

R9. CSR untuk Pendidikan dan

Waqaf/Total Beban CSR 0,31

Total 1

D.4

Pemeliharaan

Keturunan

0,14

R10. Harga Pasar Saham/Harga

Buku Saham 0,12

R11. Beban Penelitian/Total Beban 0,17

R12. Beban Pelatihan &

Pengembangan/Total Beban 0,18

R13. Laba Bersih/Total Aset 0,15

R14. Non-Performing

Financing/Total Pembiayaan 0,12

Page 67: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

51

Dimensi

Bobot

Rata-

Rata

Rasio Kinerja

Bobot

Rata-

Rata

R15. Pajak Dibayar/Laba Sebelum

Pajak 0,11

R16. Tingkat Kepuasan Pelanggan 0,15

Total 1

D.5

Pemeliharaan

Harta

0,13

R17. Pembiayaan di Sektor

Riil/Total Pembiayaan 0,37

R18. Pembiayaan pada UKM/Total

Pembiayaan 0,36

R19. Pembiayaan di Segmen

Agrikultur/ Total Pembiayaan 0,27

Total 1 Total 1

Dari tabel diatas, diketahui bahwa responden memberikan bobot terbesar

pada dimensi Pemeliharan Agama (0.29), diikuti dengan Pemeliharaan Jiwa

(0.24), Pemeliharaan Akal (0.2), Pemeliharaan Keturunan (0.14) dan terakhir

Pemeliharaan Harta (0.13). Bobot yang lebih besar dapat mengindikasikan

prioritas akan pencapaian dimensi tersebut. Prioritas yang diberikan responden

tersebut sesuai dengan hirarki lima keniscayaan (lima dimensi) yang

mendukung tercapainya maqasid al-shari’ah yang diusulkan Imam al-Ghazali,

yaitu (1) agama, (2) jiwa, (3) akal, (4) keturunan dan (5) harta (Auda, 2008).

Responden juga memberikan bobot untuk setiap rasio kinerja dari kelima

dimensi maqasid al-shari’ah.

C. Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Bank Syariah

Dalam penelitian ini, MPEM terbukti mampu digunakan sebagai alat ukur

kinerja maqasid al-shari’ah dari 18 bank syariah dari 9 negara. Untuk

mengetahui seberapa besar usaha yang telah dilakukan bank syariah dalam

Page 68: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

52

memenuhi ‘lima keniscayaan’ atau 5 dimensi maqasid al-shari’ah dapat diukur

melalui rasio kinerja yang telah dirumuskan dalam MPEM. Kelima dimensi

tersebut adalah (1) pemeliharaan agama, (2) pemeliharaan jiwa, (3)

pemeliharaan akal, (4) pemeliharaan keturunan dan (5) pemeliharaan harta.

Berikut adalah hasil pengukuran rasio kinerja maqasid al-shari’ah 18 bank

syariah di 9 negara periode 2013 – 2016 untuk setiap dimensinya:

1. Dimensi Pertama: Pemeliharaan Agama

Dimensi pertama maqasid al-shari’ah yaitu pemeliharaan agama (ad-

din) yang menunjukkan seberapa besar usaha yang dilakukan bank syariah

dalam pemeliharaan agama umat muslim secara luas dan stakeholder bank

syariah tersebut secara khusus dapat diukur dengan 3 rasio kinerja. Berikut

adalah tabel hasil pengukuran rasio kinerja maqasid al-shari’ah untuk

dimensi pertama:

Tabel 4.3

Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Pertama

Negara Bank

RK Dimensi Pertama

Rasio Rata-Rata (2013-

2016)

R1 R2 R3

Saudi Arabia

ARB 0.00000 0.72598 0.00000

AB 0.00000 0.47925 0.00000

Indonesia

BMI 0,51191 0,92223 0,00000

BSM 0,23823 0,85150 0,00107

Malaysia

BIMB 0,00000 0,82688 0,17695

RIBB 0,22399 0,86287 0,17325

Bahrain

BIB 0,20911 0,45758 0,00000

ASBB 0,34972 0,57305 0,00000

Uni Emirat

Arab

DIB 0,15207 0,74048 0,00000

EIB 0,00648 0,64253 0,00000

Page 69: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

53

Negara Bank

RK Dimensi Pertama

Rasio Rata-Rata (2013-

2016)

R1 R2 R3

Kuwait

KFH 0,00000 0,65403 0,00000

BB 0,00000 0,89567 0,00000

Qatar

QIB 0,00578 0,66113 0,11317

QIIB 0,00969 0,67758 0,13767

Bangladesh

IBB 0,00696 0,85752 0,00041

AAIB 0,00000 0,88420 0,00000

Pakistan

FB 0,00000 0,84714 0,06922

MB 0,46773 0,86235 0,00526

Rasio pertama (R1) yang merepresentasikan dimensi ini adalah rasio

pembiayaan mudharabah dan musharakah dibandingkan dengan total

pembiayaan. Semakin besar pembiayaan dengan akad mudharabah dan

musharakah yang disalurkan oleh bank syariah, maka semakin baik usaha

pemeliharaan agama yang dilakukan bank syariah tersebut. Dari tabel 4.3

diatas, diketahui bahwa Bank Muamalat Indonesia (BMI) memiliki nilai

rasio paling tinggi yaitu sebesar 0,5119 yang menunjukkan bahwa sebesar

51,19% dari total pembiayaan yang disalurkan oleh BMI menggunakan

akad mudharabah dan musharakah. Pembiayaan menggunakan akad

mudharabah dan musharakah dianggap lebih memberikan keadilan bagi

seluruh pihak yang berakad. Keadilan yang diberikan akan secara langsung

mempromosikan sistem ekonomi yang bebas riba yang merupakan tujuan

mendasar dari adanya bank syariah. Dengan demikian, umat muslim dapat

secara bebas mempraktikkan dan menegakkan kepercayaan atau agamanya.

Berbeda dengan BMI, terdapat juga beberapa bank syariah yang tidak

melakukan pembiayaan dengan akad mudharabah dan musharakah seperti

Page 70: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

54

Al-Rajhi Bank (ARB), Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan Kuwait

Finance House (KFH). Akad pembiayaan yang dilakukan bank-bank

tersebut seperti murabahah, wakala, istina’a.

Rasio kedua (R2) adalah rasio pendapatan bebas riba dibandingkan

dengan total pendapatan. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak

pendapatan yang didapatkan bank syariah dari usaha yang bebas riba.

Semakin besar nilai rasio ini, maka semakin baik pula usaha yang dilakukan

bank syariah dalam memelihara agama. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

kembali memiliki nilai rasio tertinggi dari semua bank sampel lain dengan

nilai 0,9222. Hal ini menunjukkan sebanyak lebih dari 92% pendapatan

BMI didapatkan melalui usaha-usaha yang bebas dari riba. sebaliknya,

Bahrain Islamic Bank (BIB) mendapatkan nilai paling rendah yaitu 0,4575.

Rendahnya nilai rasio kedua (R2) BIB menunjukkan perlunya peningkatan

usaha dalam menciptakan sistem perekonomian bebas riba.

Rasio ketiga (R3) adalah rasio dukungan pemerintah yang dirumuskan

menjadi jumlah deposit yang dipercayakan pemerintah kepada bank syariah

dibandingkan dengan total deposit. Bank Islamic Malaysia Berhad (BIMB)

mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar 0,1769. Hal ini menunjukkan

bahwa sebanyak lebih dari 17% deposit dalam BIMB dipercayakan oleh

pemerintah negara dimana bank tersebut beroperasi yaitu pemerintah

Malaysia. Dukungan pemerintah seperti ini menunjukkan bukan hanya bank

syariah, namun pemerintah negara tersebut juga ikut berkomitmen dalam

usaha pemeliharaan agama demi tercapainya maqasid al-shari’ah di bidang

Page 71: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

55

perekonomian dimana bank syariah menjadi ujung tombaknya. Banyaknya

bank yang memiliki nilai rasio 0 tidak secara pasti menunjukkan bahwa

tidak adanya dukungan pemerintah terhadap bank syariah di negara tersebut,

melainkan minimnya informasi mengenai rasio tersebut yang diungkapkan

bank syariah pada laporan tahunannya. Namun bagaimanapun, pemerintah

idealnya memberikan dukungan sebesar-besarnya bagi bank syariah agar

dapat meningkatkan kinerja maqasid al-shari’ah yang berdampak pada

besarnya maslahat atau kebermanfaatan yang akan diberikan pada umat di

negaranya.

2. Dimensi Kedua: Pemeliharaan Jiwa

Dimensi kedua maqasid al-shari’ah yaitu pemeliharaan jiwa (nafs)

yang menunjukkan seberapa besar usaha yang dilakukan bank syariah

dalam pemeliharaan harga diri dan hak asasi umat muslim secara luas dan

stakeholder bank syariah tersebut secara khusus dapat diukur dengan 3 rasio

kinerja. Berikut adalah tabel hasil pengukuran rasio kinerja maqasid al-

shari’ah untuk dimensi kedua:

Tabel 4.4

Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Kedua

Negara Bank

RK Dimensi Kedua

Rasio Rata-Rata (2013-

2016)

R4 R5 R6

SAUDI

ARABIA

ARB 0,00000 0,00437 0,00000

AB 0,00000 0,00358 0,00000

INDONESIA

BMI 0,00542 0,00173 0,00000

BSM 0,01248 0,00206 0,00000

MALAYSIA BIMB 0,00164 0,00308 0,00000

Page 72: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

56

Negara Bank

RK Dimensi Kedua

Rasio Rata-Rata (2013-

2016)

R4 R5 R6

RIBB 0,00000 0,00102 0,00000

BAHRAIN

BIB 0,00000 0,00000 0,00000

ASBB 0,00000 0,00000 0,00000

UNI EMIRAT

ARAB

DIB 0,00000 0,00010 0,00000

EIB 0,00000 0,00268 0,00000

KUWAIT

KFH 0,00000 0,00058 0,00000

BB 0,00000 0,00095 0,00000

QATAR

QIB 0,00000 0,00000 0,00000

QIIB 0,00000 0,00000 0,00000

BANGLADESH

IBB 0,03445 0,00926 0,00000

AAIB 0,01442 0,00000 0,00000

PAKISTAN

FB 0,00258 0,00000 0,00000

MB 0,00000 0,00000 0,00000

Rasio pertama dimensi ini (R4) adalah rasio biaya Corporate Social

Responsibility (CSR) dibandingkan dengan total beban bank syariah.

Semakin banyak CSR yang disalurkan bank syariah kepada umat, maka

semakin besar pula kontribusi bank syariah dalam memelihara hidup, harga

diri dan martabat manusia. Dari semua sampel, Islamic Bank Bangladesh

(IBB) memiliki nilai rasio tertinggi sebesar 0,0344. Hal ini menunjukkan

bahwa biaya CSR yang dikeluarkan IBB setara dengan 3,4% dari total

beban perusahaannya. Selain IBB dan 5 bank syariah lainnya, semua bank

syariah memiliki nilai rasio 0 yang disebabkan minimnya informasi terkait

CSR yang diungkapkan bank-bank tersebut. Kebanyakan bank hanya

menyebutkan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan sebagai CSR tanpa

mengungkapkan biaya yang dikeluarkan atas kegiatan tersebut. Perbedaan

pengungkapan informasi terkait CSR antar satu bank dengan bank lainnya

Page 73: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

57

dan juga antar negara ini kemungkinan besar terjadi karena tidak

diwajibkannya pengungkapan (mandatory disclosure) CSR pada bank

syariah di negara tersebut, sehingga informasi yang disajikan pada laporan

tahunan sangatlah terbatas.

Rasio kedua dimensi ini (R5) adalah rasio distribusi zakat dibandingkan

dengan aset bersihnya. Aset bersih digunakan sebagai pembanding karena

dirasa lebih merepresentasikan kekayaan perusahaan dibandingkan dengan

laba bersih. Bertambahnya kekayaan (aset bersih) bank syariah diyakini

akan meningkatkan nominal pembayaran zakatnya. Beberapa bank syariah

tidak mempublikasikan nominal zakat yang dibayarkannya di laporan

tahunannya. Nilai rasio tertinggi diraih oleh Islamic Bank Bangladesh (IBB)

sebesar 0,00926. Hal ini menunjukkan bahwa nominal zakat yang

disalurkan oleh IBB kepada golongan yang berhak atasnya setara dengan

0,93% dari jumlah aset bersihnya. Nilai R5 semua bank syariah terlihat

kurang dari 2,5% dikarenakan aset bersih yang dimaksudkan pada rasio ini

dan aset bersih yang dijadikan sebagai dasar perhitungan zakat adalah 2 hal

yang berbeda. Aset bersih yang digunakan pada rasio ini adalah yang

didapatkan dari total aset dikurangi total kewajiban. Sedangkan, aset bersih

yang digunakan sebagai dasar perhitungan zakat dihitung berdasarkan

rumus sebagai berikut:

Zakat base (metode aset bersih) = aset – (kewajiban jangka pendek +

dana mudharabah muthlaqah + hak minoritas + jenis ekuitas lain)

Page 74: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

58

Selain itu, terdapat bank syariah seperti Dubai Islamic Bank (DIB) yang

menggunakan metode dana investasi bersih (net invested fund method)

dalam menentukan dasar perhitungan zakatnya.

Rasio ketiga dimensi ini (R6) adalah rasio investasi kepada muslim

dibandingkan dengan total investasi. Investasi yang dimaksud adalah

jumlah pembiayaan ditambah zakat yang disalurkan bank syariah kepada

muslim, terutama yang membutuhkan. Semua bank syariah yang diteliti

mendapatkan nilai rasio 0 karena tidak tersedianya informasi mengenai

rasio ini di dalam laporan tahunannya. Sementara zakat wajib diberikan

kepada muslim, tidak diungkapnya besaran pembiayaan kepada muslim

diasumsikan terjadi karena bank syariah menerapkan prinsip ‘rahmatan lil

alamin’ dimana bank syariah sebagai tonggak perekonomian Islam

selayaknya dapat membawa berkah dan kesejahteraan bagi seluruh umat

tidak terkecuali bagi non-muslim. Dalam Al-Quran dinyatakan bahwa Allah

swt tidak melarang hambanya untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada

siapapun yang tidak memerangi agama Islam seperti pada surat Al-

Mumtahah ayat 8 sebagai berikut:

ين عن للا ينهاكم ال ين ف ي يقات لوكم لم الذ جوكم ولم الد ن يخر كم م يار وهم أن د طوا تبر وتقس

م ب للا إ ن إ ليه ين يح ط المقس

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil

terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak

(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang Berlaku adil”. (QS Al-Mumtahanah: 8)

Page 75: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

59

3. Dimensi Ketiga: Pemeliharaan Akal

Dimensi ketiga maqasid al-shari’ah yaitu pemeliharaan akal (‘aql).

Seperti yang diintepretasikan oleh Ibnu Ashur, pemeliharaan akal atau

kecerdasan terbagi menjadi 2 elemen atau 2 tujuan spesifik yaitu,

penyebaran paham berpikir ilmiah dan pencegahan brain drain. Untuk

mengukur pencapaian 2 elemen tersebut dapat menggunakan 3 rasio kinerja.

Berikut adalah tabel hasil pengukuran rasio kinerja maqasid al-shari’ah

untuk dimensi ketiga:

Tabel 4.5

Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Ketiga

Negara Bank

RK Dimensi Ketiga

Rasio Rata-Rata (2013-

2016)

R7 R8 R9

SAUDI

ARABIA

ARB 0,00000 0,00000 0,00000

AB 0,00000 0,00000 0,00000

INDONESIA

BMI 0,00000 0,13788 0,31740

BSM 0,00000 0,04786 0,14919

MALAYSIA

BIMB 0,00000 0,02928 0,16234

RIBB 0,00000 0,00000 0,00000

BAHRAIN

BIB 0,00000 0,00000 0,00000

ASBB 0,00000 0,00000 0,00000

UNI EMIRAT

ARAB

DIB 0,00000 0,00000 0,00000

EIB 0,00000 0,00000 0,00000

KUWAIT

KFH 0,00000 0,00000 0,00000

BB 0,00000 0,00000 0,00000

QATAR

QIB 0,00000 0,00000 0,00000

QIIB 0,00000 0,00000 0,00000

BANGLADESH

IBB 0,00000 0,10209 0,26262

AAIB 0,00000 0,00000 0,03486

PAKISTAN

FB 0,00000 0,00000 0,13505

MB 0,00000 0,03463 0,00000

Page 76: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

60

Rasio pertama dimensi ini (R7) adalah rasio nominal yang

diinvestasikan untuk pengembangan teknologi di dalam bank syariah.

Semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin besar niat bank syariah untuk

menjadi technologically advanced sehingga semakin besar pula

kontribusinya dalam memelihara akal atau kecerdasan. Semua bank syariah

yang diteliti belum secara jelas mengungkapkan nominal investasi yang

dihabiskan untuk memajukan teknologinya. Namun diyakini bahwa semua

bank syariah telah melakukan usaha dalam memajukan teknologinya. Hal

ini salah satunya ditunjukkan dengan semakin banyaknya bank syariah yang

mengembangkan layanan digitalnya seperti mobile dan internet banking.

Usaha memajukan teknologi ini juga menjadi sangat penting mengingat

keharusan bank syariah untuk mengikuti perubahan dan perkembangan

zaman.

Rasio kedua dimensi ini (R8) adalah rasio jumlah karyawan yang

meninggalkan perusahaan dalam satu tahun dibandingkan dengan jumlah

seluruh karyawan pada tahun tersebut. Bank syariah selayaknya berusaha

mendapatkan nilai sekecil mungkin pada rasio ini karena hal itu berarti

bahwa biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan karyawan

baru akan lebih sedikit. Dari 18 bank yang diteliti, hanya 5 bank syariah

yang memberikan informasi mengenai jumlah employee turnover-nya. Dari

kelimanya, Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) mendapatkan nilai

terendah yaitu sebesar 0,0298 yang berarti bahwa turnover rate-nya tidak

lebih besar dari 3%. Hal ini baik karena dapat diasumsikan bahwa BIMB

Page 77: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

61

memiliki lingkungan kerja yang baik sehingga membuat karyawannya loyal

pada perusahaan. Dapat juga diasumsikan bahwa BIMB mengeluarkan

biaya terkait perekrutan SDM yang minim dibandingkan dengan bank

syariah lainnya. Sedangkan Bank Muamalat Indonesia (BMI) memiliki

rasio employee turnover tertinggi yaitu sebesar 0,1378 atau 13,78%.

Besarnya rasio ini sesungguhnya tidak selalu berarti hal yang buruk karena

terdapat berbagai macam alasan perginya karyawan dari sebuah perusahaan.

Karyawan dapat meninggalkan perusahaan secara sukarela maupun tidak.

Jika perusahaan mengurangi jumlah karyawan karena kinerjanya yang

kurang efektif, maka turnover yang tinggi bukan menjadi masalah. Lain

halnya jika karyawan yang mumpuni meninggalkan perusahaan secara

sukarela, tentu turnover seperti ini sangat merugikan. Pada laporan tahunan

yang dipublikasikan kedelapanbelas bank syariah yang diteliti, tidak dirinci

alasan-alasan penyebab perginya karyawan tersebut. Oleh sebab itu, peneliti

tidak dapat mengasumsikan bahwa turnover rate BMI yang tinggi

merupakan bentuk kegagalan bank syariah mempertahankan SDM-nya

yang berkualitas.

Rasio ketiga dimensi ini (R9) adalah rasio nominal biaya CSR yang

disalurkan di bidang pendidikan dibandingkan dengan total biaya CSR bank

syariah. Rasio ini akan menunjukkan besar kecilnya kontribusi bank syariah

terhadap pemeliharaan akal atau kecerdasan umat secara umum. Bank

Muamalat Indonesia (BMI) kembali mendapatkan nilai rasio tertinggi yaitu

sebesar 0,3174. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 31,74% biaya CSR

Page 78: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

62

yang dikeluarkannya ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

umat. Sebagian besar bank syariah belum mengungkapkan secara spesifik

nominal biaya CSR-nya.

4. Dimensi Keempat: Pemeliharaan Keturunan

Dimensi keempat maqasid al-shari’ah yaitu pemeliharaan keturunan

(nasl). Dimensi ini dapat ditunjukkan dengan 7 rasio kinerja yang tiap-

tiapnya ditujukan untuk kepentingan stakeholder yang merupakan ‘keluarga’

yang perlu dipelihara kesejahteraannya oleh bank syariah. Berikut adalah

tabel hasil pengukuran rasio kinerja maqasid al-shari’ah untuk dimensi

keempat:

Page 79: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

63

Tabel 4.6

Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Keempat

Negara Bank

RK Dimensi Keempat

Rasio Rata-Rata (2013-2016)

R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16

Saudi Arabia

ARB 0,96850 0,00000 0,00000 0,02290 0,00375 0,00000 0,00000

AB 0,00000 0,00000 0,00000 0,01567 0,00007 0,00000 0,00000

Indonesia

BMI 0,00000 0,00289 0,01272 0,00169 0,05775 0,33497 0,00000

BSM 0,00000 0,00043 0,00902 0,00444 0,05535 -0,00114 0,00000

Malaysia

BIMB 0,00000 0,00000 0,00000 0,01058 0,01098 0,25701 0,00000

RIBB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00612 0,00853 0,24747 0,00000

Bahrain

BIB 1,42235 0,00000 0,00000 0,00896 0,00138 0,00000 0,00000

ASBB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00883 0,00000 0,00000 0,00000

Uni Emirat

Arab

DIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,02164 0,00000 0,00455 0,00000

EIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00646 0,00000 0,00000 0,00000

Kuwait

KFH 1,12730 0,00000 0,00000 0,01010 0,02620 0,12789 0,00000

BB 0,00000 0,00000 0,00000 0,01016 0,01175 0,04217 0,00000

Qatar

QIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,01639 0,00835 0,00476 0,00000

QIIB 0,00000 0,00000 0,00236 0,02033 0,01380 0,00000 0,00000

Bangladesh

IBB 0,97448 0,00000 0,00282 0,00633 0,04178 0,59417 0,00000

AAIB 0,80792 0,00000 0,00224 0,01082 0,04118 0,44515 0,00000

Pakistan

FB 0,76348 0,00000 0,00000 0,00777 0,13968 0,29755 0,00000

MB 2,10750 0,00000 0,00000 0,01009 0,03200 0,35513 0,00000

Page 80: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

64

Rasio pertama dimensi ini (R10) adalah rasio nilai pasar dari saham

dibagi dengan nilai buku saham bank syariah atau yang biasa dikenal dengan

istilah price to book value. Rasio ini erat hubungannya dengan shareholder

bank syariah. Semakin tinggi nilai dari rasio ini akan semakin baik karena

pasar akan semakin yakin dengan prospek pengembangan bank syariah

tersebut di masa mendatang. Nilai yang tinggi juga mengindikasikan

kesejahteraan shareholder yang lebih tinggi, sehingga berdampak pada

pemenuhan dimensi pemeliharaan keturunan (nasl) maqasid al-shari’ah.

Pada tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa Meezan Bank (MB) mendapatkan nilai

paling tinggi yaitu sebesar 2,1075. Nilai pasar yang lebih dari 200% nilai

buku bank syariah tersebut mengindikasikan bahwa pasar, termasuk

shareholder mempunyai kepercayaan yang sangat tinggi bahwa aset bank

syariah tersebut akan menghasilkan laba yang baik baginya di masa

mendatang.

Rasio kedua dimensi ini (R11) adalah rasio yang berkaitan dengan

karyawan bank syariah tersebut yaitu, rasio beban penelitian dibandingkan

dengan total beban. Dari 18 sampel bank syariah, hanya 2 bank syariah yang

berasal dari Indonesia yaitu, Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank

Mandiri Syariah (BSM) yang mempublikasikan beban penelitiannya. Tidak

diketahui apakah bank syariah lainnya memiliki beban penelitian atau tidak.

Nilai tertinggi didapatkan oleh BMI sebesar 0,0028 yang berarti alokasi

biaya untuk penelitian dan pengembangan yang dikeluarkan BMI rata-rata

hanya sebesar 0,28% dari total bebannya dalam setahun. Padahal, penelitian

Page 81: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

65

dan pengembangan ini penting bagi bank syariah untuk mendukung

kemajuan dan keberlangsungan perusahaannya dalam menghadapi

persaingan.

Rasio ketiga dari dimensi ini (R12) yaitu rasio beban pelatihan dan

pengembangan dibandingkan dengan total beban. Rasio ini juga erat

kaitannya dengan karyawan bank syariah. Kebanyakan bank syariah tidak

mempublikasikan nominal beban pelatihan yang dikeluarkannya, namun

memberi penjelasan tentang berapa jumlah peserta dan jumlah pelatihannya.

Dari semua bank syariah, Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki nilai rasio

paling tinggi yaitu sebesar 0,0090. Hal ini berarti bahwa sebanyak 0,9% dari

total beban BSM dialokasikan untuk pelatihan dan pengembangan

kemampuan karyawannya. Dilihat dari laporan tahunan yang

dipublikasikannya, semua bank syariah memiliki tren meningkat pada

jumlah pelatihan dan jumlah peserta pelatihannya. Hal ini menunjukkan

bahwa semua bank syariah termasuk BSM dan bank lain yang tidak

mempublikasikan nominal beban pelatihannya menyadari pentingnya

meningkatkan kualitas, kemampuan dan profesionalitas karyawannya

sebagai kunci utama kemajuan dan kesuksesan bank syariah.

Rasio keempat dari dimensi ini (R13) adalah rasio laba bersih

dibandingkan dengan total aset yang dimiliki bank syariah sebagai

perusahaan atau yang biasa dikenal dengan Return on Assets (ROA). Rasio

yang menunjukkan kemampuan manajemen bank syariah dalam

menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan pendapatan ini

Page 82: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

66

penting bagi shareholder. Al-Rajhi Bank (ARB) mendapatkan nilai

tertinggi pada rasio ini sebesar 0,0229. Hal ini berarti bahwa pada setiap 1

Saudi Riyal aset yang diinvestasikan oleh ARB, dapat dihasilkan

pendapatan sebesar 0,0229 Saudi Riyal. Hal ini juga mengindikasikan

bahwa efisiensi atas investasi aset ARB lebih baik dari bank syariah lainnya.

ARB dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan investasi yang

lebih sedikit. Hal ini tentu baik karena semakin besarnya pendapatan akan

berpengaruh terhadap pengembalian yang diberikan kepada shareholder.

Rasio kelima dari dimensi ini (R14) adalah rasio Non-Performing

Financing (NPF) yang dihitung dengan membagikan jumlah non-

performing financing dengan total pembiayaan yang dilakukan bank syariah.

Tingginya nilai rasio ini merupakan indikasi kegagalan bank syariah dalam

mengatur usahanya. Nilai NPF yang tinggi akan berakibat pada likuiditas,

solvabilitas dan profitabilitas bank syariah. NPF yang tinggi

mengindikasikan berkurangnya laba karena adanya sumber pendapatan

yang tidak berfungsi dengan maksimal. Berkurangnya laba tentu bukanlah

merupakan pertanda yang baik karena laba ini yang merupakan kunci utama

usaha pemakmuran stakeholder. Faysal Bank (FB) memiliki nilai rasio

paling tinggi yaitu sebesar 0,1396. Hal ini berarti sebesar 13,96%

pembiayaan yang disalurkan kepada konsumennya mengalami kemacetan

pembayaran. Hal ini berbanding terbalik dengan Alinma Bank (AB) yang

memiliki nilai rasio sebesar 0,00007 atau hanya sebesar 0,0007% dari

pembiayaan yang disalurkan AB yang mengalami kemacetan pembayaran.

Page 83: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

67

Hal ini menunjukkan bahwa AB melakukan manajemen yang baik dalam

pemberian pembiayaannya.

Rasio keenam dari dimensi ini (R15) yaitu adalah rasio pajak yang

dibayar dibandingkan dengan total laba sebelum pajak. Rasio ini berkaitan

dengan usaha yang dilakukan bank syariah dalam memelihara kesejahteraan

salah satu stakeholder-nya yaitu pemerintah. Dari semua bank syariah yang

disampel, Islami Bank Bangladesh (IBB) mendapatkan nilai rasio paling

tinggi yaitu sebesar 0,5941. Hal ini menunjukkan bahwa hampir 60% dari

laba sebelum pajak yang dimilikinya dialokasikan untuk membayarkan

pajaknya kepada pemerintah. Hal ini wajar melihat tarif pajak yang

diterapkan oleh Bangladesh terhadap bank syariahnya. IBB dan Al-Arafah

Islami Bank (AAIB) yang juga beroperasi di Bangladesh dikenakan pajak

sebesar 40% untuk pendapatan usahanya, selain itu untuk capital gain

seperti hasil penjualan asetnya dikenai pajak sebesar 10 hingga 15%, dan

untuk jenis pendapatan lainnya (pendapatan dividen) dikenai pajak dengan

tarif 20%. Tarif pajak penghasilan badan ini merupakan yang terbesar dari

semua negara yang termasuk dalam sampel penelitian. Bank Syariah

Mandiri (BSM) merupakan bank syariah yang memiliki nilai terendah

dalam rasio ini yaitu sebesar -0,0011, namun itu semua karena pada tahun

2014 mengalami kerugian yang menjelaskan tanda minus dalam nilai

rasionya. Sedangkan, bank syariah di Bahrain dan Saudi Arabia memiliki

nilai rasio 0 karena negaranya tidak menerapkan pajak terhadap penghasilan.

Page 84: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

68

Rasio ketujuh dari dimensi ini (R16) adalah tingkat kepuasan dari

konsumen bank syariah. Kepuasan konsumen yang tinggi mengindikasikan

layanan yang baik dari bank syariah yang berarti adanya usaha bank syariah

dalam memelihara atau merawat keluarganya, yang dalam hal ini adalah

konsumen. Semua bank syariah yang diteliti belum ada yang

mempublikasikan hasil survey kepuasan konsumennya. Hal ini diasumsikan

terjadi karena lumrahnya pihak ketigalah yang melakukan survey tersebut.

5. Dimensi Kelima: Pemeliharaan Harta

Dimensi kelima maqasid al-shari’ah yaitu pemeliharaan harta (maal)

yang menunjukkan seberapa besar usaha yang dilakukan bank syariah

dalam pemeliharaan harta atau kesejahteraan umat muslim secara luas dan

stakeholder bank syariah tersebut secara khusus dapat diukur dengan 3 rasio

kinerja. Berikut adalah tabel hasil pengukuran rasio kinerja maqasid al-

shari’ah untuk dimensi kelima:

Tabel 4.7

Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Kelima

Negara Bank

RK Dimensi Kelima

Rasio Rata-Rata (2013-

2016)

R17 R18 R19

Saudi Arabia

ARB 0,29929 0,00000 0,00343

AB 0,78190 0,00000 0,00569

Indonesia

BMI 0,93786 0,17452 0,01812

BSM 0,99251 0,00000 0,05547

Malaysia

BIMB 0,22201 0,02432 0,01052

RIBB 0,63493 0,05920 0,01209

Bahrain

BIB 0,00000 0,00000 0,00000

ASBB 0,00000 0,00000 0,00000

DIB 0,55825 0,00000 0,00000

Page 85: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

69

Negara Bank

RK Dimensi Kelima

Rasio Rata-Rata (2013-

2016)

R17 R18 R19

Uni Emirat

Arab EIB 0,37606 0,00000 0,00042

Kuwait

KFH 0,96986 0,00000 0,00000

BB 0,00000 0,00000 0,00000

Qatar

QIB 0,75289 0,00000 0,00000

QIIB 0,70275 0,00000 0,00000

Bangladesh

IBB 0,99747 0,40500 0,03186

AAIB 0,68080 0,58817 0,01280

Pakistan

FB 0,89612 0,00000 0,11597

MB 0,92477 0,00000 0,12720

Rasio pertama pada dimensi ini (R17) adalah rasio perbandingan

jumlah pembiayaan yang disalurkan pada sektor riil dengan jumlah seluruh

pembiayaan. Semakin tinggi nilainya semakin baik karena pembiayaan pada

sektor riil ini dianggap memberikan dampak langsung pada perekonomian

masyarakat luas dibandingkan dengan pembiayaan pada sektor finansial.

Nilai tertinggi diraih oleh Islami Bank Bangladesh (IBB) yaitu sebesar

0,9974. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh pembiayaan yang

dilakukan IBB disalurkan pada sektor riil.

Rasio kedua pada dimensi ini (R18) adalah rasio perbandingan jumlah

pembiayaan yang diberikan untuk pengembangan UKM dengan jumlah

seluruh pembiayaan. Beberapa bank syariah belum mempublikasikan

nominal pembiayaan yang disalurkannya kepada konsumen dari industri

mikro dan menengah. Dari 5 bank yang mempublikasikan, Al-Arafah Islami

Bank (AAIB) memiliki nilai tertinggi sebesar 0,5881. Hal ini menunjukkan

Page 86: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

70

bahwa sebesar 58,81% pembiayaan yang dilakukan AAIB diberikan untuk

pengembangan UKM.

Rasio ketiga pada dimensi ini (R19) adalah rasio perbandingan jumlah

pembiayaan yang disalurkan untuk segmen pertanian dengan jumlah seluruh

pembiayaan. Pembiayaan yang disalurkan pada segmen ini menunjukkan

kontribusi bank syariah dalam pemeliharaan kesejahteraan petani-petani

miskin. Meezan Bank (MB) memiliki nilai rasio tertinggi yaitu sebesar

0,1272 atau yang berarti sebanyak 12,72% dari total pembiayaannya

disalurkan untuk menyejahterakan petani-petani miskin. Beberapa negara

seperti Qatar, selama periode yang diteliti, tidak menyalurkan

pembiayaannya kepada segmen pertanian. Hal ini diasumsikan terjadi

karena segmen ini berperan sangat minim dalam perekonomian Qatar.

Sebanyak kurang lebih 70% pendapatan negara Qatar dihasilkan dari

minyak bumi dan gas alam, karenanya pembiayaan yang dilakukan juga

tidak difokuskan pada segmen pertanian.

D. Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Bank Syariah

Tahapan selanjutnya yang dilakukan untuk mengetahui peringkat kinerja

maqasid al-shari’ah tiap bank syariah yang diteliti, digunakanlah SAW

(Simple Additive Weighting) untuk mendapatkan nilai indikator kinerja (IK)

yaitu dengan mengalikan tiap-tiap rasio kinerja dengan bobot yang telah

ditentukan.

Page 87: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

71

Berikut adalah hasil pengukuran indikator kinerja maqasid al-shari’ah 18

bank syariah di 9 negara periode 2013 – 2016 untuk setiap dimensinya:

1. Dimensi Pertama: Pemeliharaan Agama

Tabel 4.8

Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Pertama

Negara Bank

Rata-Rata IK Dimensi Pertama

(2013-2016)

IK11 IK12 IK13

TOTAL

IK (D1)

Saudi Arabia

ARB 0,00000 0,08842 0,00000 0,08842

AB 0,00000 0,05837 0,00000 0,05837

Indonesia

BMI 0,04800 0,11233 0,00000 0,16033

BSM 0,02234 0,10371 0,00008 0,12613

Malaysia

BIMB 0,00000 0,10071 0,01317 0,11388

RIBB 0,02100 0,10510 0,01290 0,13900

Bahrain

BIB 0,01961 0,05573 0,00000 0,07534

ASBB 0,03279 0,06980 0,00000 0,10259

Uni Emirat

Arab

DIB 0,01426 0,09019 0,00000 0,10445

EIB 0,00061 0,07826 0,00000 0,07887

Kuwait

KFH 0,00000 0,07966 0,00000 0,07966

BB 0,00000 0,10909 0,00000 0,10909

Qatar

QIB 0,00054 0,08053 0,00842 0,08949

QIIB 0,00091 0,08253 0,01025 0,09368

Bangladesh

IBB 0,00065 0,10445 0,00003 0,10513

AAIB 0,00000 0,10770 0,00000 0,10770

Pakistan

FB 0,00000 0,10318 0,00515 0,10833

MB 0,04386 0,10503 0,00039 0,14928

Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa Bank Muamalat Indonesia (BMI)

lebih unggul dari bank syariah lain dalam kinerja pemeliharaan agama.

Keunggulan ini disebabkan oleh besarnya pembiayaan dengan akad

mudharabah dan musharakah yang disalurkan BMI (IK11) sehingga secara

langsung memperbesar pendapatan bebas riba yang dihasilkan selama

Page 88: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

72

periode 2013-2016 (IK12). Sedangkan, dukungan terbesar dari pemerintah

didapatkan oleh Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB).

2. Dimensi Kedua: Pemeliharaan Jiwa

Tabel 4.9

Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Kedua

Negara Bank

Rata-Rata IK Dimensi Kedua (2013-

2016)

IK21 IK22 IK23

TOTAL

IK (D2)

Saudi Arabia

ARB 0,00000 0,00038 0,00000 0,00038

AB 0,00000 0,00031 0,00000 0,00031

Indonesia

BMI 0,00035 0,00015 0,00000 0,00050

BSM 0,00080 0,00018 0,00000 0,00098

Malaysia

BIMB 0,00011 0,00027 0,00000 0,00037

RIBB 0,00000 0,00009 0,00000 0,00009

Bahrain

BIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

ASBB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Uni Emirat

Arab

DIB 0,00000 0,00001 0,00000 0,00001

EIB 0,00000 0,00023 0,00000 0,00023

Kuwait

KFH 0,00000 0,00005 0,00000 0,00005

BB 0,00000 0,00008 0,00000 0,00008

Qatar

QIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

QIIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Bangladesh

IBB 0,00220 0,00081 0,00000 0,00301

AAIB 0,00092 0,00000 0,00000 0,00092

Pakistan

FB 0,00017 0,00000 0,00000 0,00017

MB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa Islami Bank Bangladesh (IBB)

unggul dalam kinerja pemeliharaan jiwa. Keunggulan ini disebabkan oleh

banyaknya CSR yang dikeluarkan oleh IBB dalam periode 2013-2016.

Selain itu, IBB juga merupakan yang paling banyak mendistribusikan

zakatnya kepada golongan-golongan yang berhak.

Page 89: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

73

3. Dimensi Ketiga: Pemeliharaan Akal

Tabel 4.10

Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Ketiga

Negara Bank

Rata-Rata IK Dimensi Ketiga (2013-

2016)

IK31 IK32 IK33

TOTAL

IK (D3)

Saudi Arabia

ARB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

AB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Indonesia

BMI 0,00000 0,00901 0,01968 0,02869

BSM 0,00000 0,00313 0,00925 0,01238

Malaysia

BIMB 0,00000 0,00191 0,01007 0,01198

RIBB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Bahrain

BIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

ASBB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Uni Emirat

Arab

DIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

EIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Kuwait

KFH 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

BB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Qatar

QIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

QIIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Bangladesh

IBB 0,00000 0,00667 0,01628 0,02295

AAIB 0,00000 0,00000 0,00216 0,00216

Pakistan

FB 0,00000 0,00000 0,00837 0,00837

MB 0,00000 0,00226 0,00000 0,00226

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan, Bank Muamalat

Indonesia (BMI) unggul dalam melaksanakan dimensi ketiga maqasid al-

shari’ah yaitu pemeliharaan akal. Hal ini didukung oleh kemampuan

manajemen BMI dalam mempertahankan karyawannya dan juga besarnya

nominal CSR-nya yang disalurkan untuk kepentingan pendidikan umat.

Page 90: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

74

4. Dimensi Keempat: Pemeliharaan Keturunan

Dari tabel 4.11 dibawah dapat dilihat bahwa Meezan Bank (MB) unggul

dalam indikator kinerja PBV (Price per Book Value). Sementara untuk

indikator kinerja penelitian dan pelatihan karyawan, Bank Muamalat

Indonesia (BMI) unggul. Al-Rajhi Bank (ARB) unggul ntuk indikator

kinerja ROA (Return on Assets). Meezan Bank (MB) unggul dalam

manajemen pembiayaannya. Al-Arafah Islami Bank menjadi penyumbang

terbesar pajak bagi pemerintahnya. Namun, secara keseluruhan Meezan

Bank (MB) berhasil melaksanakan pemeliharaan keturunan atau

pemeliharaan keluarga (stakeholder) lebih baik dari semua bank syariah

yang diteliti.

Page 91: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

75

Tabel 4.11

Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Keempat

Negara Bank

Rata-Rata IK Dimensi Keempat (2013-2016)

IK41 IK42 IK43 IK44 IK45 IK46 IK47

TOTAL

IK (D4)

Saudi Arabia

ARB 0,01650 0,00000 0,00000 0,00046 0,00006 0,00000 0,00000 0,00052

AB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00031 0,00000 0,00000 0,00000 0,00032

Indonesia

BMI 0,00000 0,00007 0,00031 0,00003 0,00093 0,00519 0,00000 0,00653

BSM 0,00000 0,00001 0,00022 0,00009 0,00089 -0,00002 0,00000 0,00119

Malaysia

BIMB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00021 0,00018 0,00398 0,00000 0,00437

RIBB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00012 0,00014 0,00383 0,00000 0,00409

Bahrain

BIB 0,02423 0,00000 0,00000 0,00018 0,00002 0,00000 0,00000 0,02451

ASBB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00018 0,00000 0,00000 0,00000 0,00018

Uni Emirat

Arab

DIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00043 0,00000 0,00007 0,00000 0,00050

EIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00013 0,00000 0,00000 0,00000 0,00013

Kuwait

KFH 0,01921 0,00000 0,00000 0,00020 0,00042 0,00198 0,00000 0,00261

BB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00020 0,00019 0,00065 0,00000 0,00105

Qatar

QIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00033 0,00013 0,00007 0,00000 0,00054

QIIB 0,00000 0,00000 0,00006 0,00041 0,00022 0,00000 0,00000 0,00069

Bangladesh

IBB 0,01660 0,00000 0,00007 0,00013 0,00067 0,00920 0,00000 0,02667

AAIB 0,01377 0,00000 0,00005 0,00022 0,00066 0,00689 0,00000 0,02160

Pakistan

FB 0,01301 0,00000 0,00000 0,00016 0,00225 0,00461 0,00000 0,02003

MB 0,03591 0,00000 0,00000 0,00020 0,00052 0,00550 0,00000 0,04213

Page 92: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

76

5. Dimensi Kelima: Pemeliharaan Harta

Tabel 4.12

Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Dimensi Kelima

Negara Bank

Rata-Rata IK Dimensi Kelima (2013-

2016)

IK51 IK52 IK53

TOTAL

IK (D5)

Saudi Arabia

ARB 0,01463 0,00000 0,00012 0,01475

AB 0,03823 0,00000 0,00020 0,03843

Indonesia

BMI 0,04585 0,00849 0,00065 0,05499

BSM 0,04852 0,00000 0,00199 0,05051

Malaysia

BIMB 0,01085 0,00118 0,00038 0,01241

RIBB 0,03104 0,00288 0,00043 0,03435

Bahrain

BIB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

ASBB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Uni Emirat

Arab

DIB 0,02729 0,00000 0,00000 0,02729

EIB 0,01839 0,00000 0,00002 0,01840

Kuwait

KFH 0,04742 0,00000 0,00000 0,04742

BB 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Qatar

QIB 0,03681 0,00000 0,00000 0,03681

QIIB 0,03436 0,00000 0,00000 0,03436

Bangladesh

IBB 0,04877 0,01969 0,00114 0,06960

AAIB 0,03328 0,02860 0,00046 0,06234

Pakistan

FB 0,04381 0,00000 0,00415 0,04796

MB 0,04521 0,00000 0,00456 0,04977

Dilihat dari tabel 4.12, Al-Arafah Islami Bank (AAIB) unggul dalam

indikator kinerja pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Sedangkan, indikator kinerja pembiayaan di segmen pertanian diungguli

oleh Meezan Bank (MB). Secara umum, indikator kinerja pemeliharaan

harta diungguli oleh Islami Bank Bangladesh (IBB). Hal ini disebabkan

karena banyaknya pembiayaan yang disalurkan IBB di sektor riil.

Page 93: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

77

E. Kinerja Maqasid al-Shari’ah Bank Syariah

Kinerja Maqasid al-Shari’ah (KMS) merupakan total penjumlahan setiap

indikator kinerja (IK) 5 dimensi maqasid al-shari’ah. KMS dihitung dan diberi

peringkat menggunakan Simpel Additive Weighting (SAW). Berikut

merupakan tabel kinerja maqasid al-shari’ah 18 bank syariah dari 9 negara

periode 2013-2016:

Tabel 4.13

Kinerja Maqasid al-Shari’ah Bank Syariah Periode 2013-2016

Bank

IK

(D1)

IK

(D2)

IK

(D3)

IK

(D4)

IK

(D5) KMS Peringkat

ARB 0,08842 0,00038 0,00000 0,01702 0,01475 0,12058 13

AB 0,05837 0,00031 0,00000 0,00032 0,03843 0,09743 18

BMI 0,16033 0,00050 0,02869 0,00653 0,05499 0,25103 1

BSM 0,12613 0,00098 0,01238 0,00119 0,05051 0,19119 5

BIMB 0,11388 0,00037 0,01198 0,00437 0,01241 0,14302 9

RIBB 0,13900 0,00009 0,00000 0,00409 0,03435 0,17753 7

BIB 0,07534 0,00000 0,00000 0,02444 0,00000 0,09978 16

ASBB 0,10259 0,00000 0,00000 0,00018 0,00000 0,10277 15

DIB 0,10445 0,00001 0,00000 0,00050 0,02729 0,13226 10

EIB 0,07887 0,00023 0,00000 0,00013 0,01840 0,09763 17

KFH 0,07966 0,00005 0,00000 0,02181 0,04742 0,14894 8

BB 0,10909 0,00008 0,00000 0,00105 0,00000 0,11022 14

QIB 0,08949 0,00000 0,00000 0,00054 0,03681 0,12684 12

QIIB 0,09368 0,00000 0,00000 0,00069 0,03436 0,12873 11

IBB 0,10513 0,00301 0,02295 0,02667 0,06960 0,22737 3

AAIB 0,10770 0,00092 0,00216 0,02160 0,06234 0,19471 4

FB 0,10833 0,00017 0,00837 0,02003 0,04796 0,18486 6

MB 0,14928 0,00000 0,00226 0,04213 0,04977 0,24344 2

Dari tabel 4.13 diatas, dapat dilihat bahwa pelaksanaan dimensi pertama

(pemeliharaan agama) dan ketiga (pemeliharaan akal) maqasid al-shari’ah

dilakukan paling baik oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pelaksanaan

Page 94: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

78

dimensi kedua (pemeliharaan jiwa) dan kelima (pemeliharaan harta) maqasid

al-shari’ah dilakukan paling baik oleh Islami Bank Bangladesh (IBB).

Pelaksanaan dimensi keempat maqasid al-shari’ah (pemeliharaan

keturunan/keluarga/stakeholder) dilakukan paling baik oleh Meezan Bank

(MB). Karena keunggulannya dalam melaksanakan 2 dimensi maqasid al-

shari’ah yaitu, pemeliharaan agama dan akal, maka BMI menjadi yang paling

unggul dalam KMS-nya. Sedangkan, peringkat terakhir yang menunjukkan

rendahnya kinerja maqasid al-shari’ah diduduki oleh Alinma Bank (AB).

Selain memberikan peringkat kepada bank syariah secara individual,

peneliti juga memberikan peringkat KMS untuk 9 negara. Berikut merupakan

tabel kinerja maqasid al-shari’ah 9 negara periode 2013-2016:

Tabel 4.14

Kinerja Maqasid al-Shari’ah 9 Negara Periode 2013-2016

Negara Bank KMS

KMS

Negara Peringkat

Saudi Arabia

ARB 0,12058

0,10901 8 AB 0,09743

Indonesia

BMI 0,25103

0,22111 1 BSM 0,19119

Malaysia

BIMB 0,14302

0,16027 4 RIBB 0,17753

Bahrain

BIB 0,09978

0,10127 9 ASBB 0,10277

Uni Emirat

Arab

DIB 0,13226

0,11494 7 EIB 0,09763

Kuwait

KFH 0,14894

0,12958 5 BB 0,11022

Qatar

QIB 0,12684

0,12778 6 QIIB 0,12873

Bangladesh IBB 0,22737 0,21104 3

Page 95: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

79

Negara Bank KMS

KMS

Negara Peringkat

AAIB 0,19471

Pakistan

FB 0,18486

0,21415 2 MB 0,24344

Terlihat pada tabel 4.14 bahwa Indonesia merupakan negara dengan

kinerja maqasid al-shari’ah paling baik dari 9 negara pada periode 2013-2016.

Sedangkan, negara dengan kinerja maqasid al-shari’ah paling rendah adalah

Bahrain.

F. Tanggapan dan Saran Responden Terhadap MPEM

Dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini, responden juga

diminta tanggapan dan sarannya terhadap MPEM yang dikembangkan oleh

Mohammed et al (2015). Tanggapan dan saran yang diminta terkait dengan

apakah rasio kinerja yang digunakan telah dengan baik mewakili dimensi-

dimensi maqasid al-shari’ah Imam al-Ghazali.

Dari 15 responden, hanya 2 orang yang memberikan saran atas MPEM

yang karenanya peneliti mengasumsikan bahwa hampir semua responden telah

merasa puas dengan rasio kinerja yang ada dan bahwa rasio kinerja tersebut

telah cukup mewakili dimensi-dimensi maqasid al-shari’ah Imam al-Ghazali.

Berikut adalah saran yang diberikan oleh 2 responden tersebut.

Page 96: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

80

Tabel 4.15

Saran Responden Terhadap MPEM

Dimensi Elemen Rasio Kinerja Saran

Responden

D1.

Pemeliharaan

Agama

E1. Kebebasan

Beragama

R1. Pembiayaan

Mudharabah &

Musyarakah/Total

Pembiayaan

1. Menjaga tauhid

2. Dukungan

entitas syariah

untuk syiar agama

R2. Pendapatan bebas

riba/Total Pendapatan

R3. Deposit

Pemerintah/Total

Deposit

D2.

Pemeliharaan

Jiwa

E2. Pemeliharaan

Harga Diri

Manusia

E3. Pemeliharaan

Hak Asasi

Manusia

R4. Biaya CSR/Total

Beban

Investasi pada

aspek yang

mendukung hajat

hidup orang

banyak

R5. Distribusi

Zakat/Aset Bersih

R6. Investasi pada

Muslim/Total Investasi

D3.

Pemeliharaan

Akal

E4. Propagasi

Pemikiran Ilmiah

E5. Pencegahan

Brain Drain

R7. Investasi pada

Bidang

Teknologi/Total Aset

Pencegahan pada

investasi yang

syubhat

R8. Jumlah Karyawan

Resign/Total Jumlah

Karyawan

R9. CSR untuk

Pendidikan dan

Waqaf/Total Beban

CSR

D.4

Pemeliharaan

Keturunan

E6. Perawatan

Keluarga

(Stakeholder)

R10. Harga Pasar

Saham/Harga Buku

Saham

Pengembangan

kualitas karyawan

dan keluarganya

R11. Beban

Penelitian/Total Beban

R12. Beban Pelatihan

&

Pengembangan/Total

Beban

R13. Laba

Bersih/Total Aset

Page 97: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

81

Dimensi Elemen Rasio Kinerja Saran

Responden

R14. Non-Performing

Financing/Total

Pembiayaan

R15. Pajak

Dibayar/Laba Sebelum

Pajak

R16. Tingkat

Kepuasan Pelanggan

D.5

Pemeliharaan

Harta

E7. Kesejahteraan

Masyarakat

E8. Pengurangan

Kesenjangan

R17. Pembiayaan di

Sektor Riil/Total

Pembiayaan

Pengembangan

sektor riil

R18. Pembiayaan pada

UKM/Total

Pembiayaan

R19. Pembiayaan di

Segmen Agrikultur/

Total Pembiayaan

Page 98: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini berusaha untuk mengembangkan dan menguji Maqasid

based Performance Evaluation Model (MPEM) yang dirancang oleh Mustafa

Omar Mohammed agar dapat digunakan sebagai model pengukuran kinerja

bank syariah secara praktis di masa mendatang. Pengembangan yang dilakukan

berupa pemberian bobot pada tiap-tiap komponen MPEM. Pembobotan

MPEM dilakukan oleh 15 responden yang dimana 14 diantaranya merupakan

akademisi yang ahli dalam akuntansi, ekonomi dan/atau perbankan syariah,

yang memiliki pemahaman yang baik tentang maqasid al-shari’ah dan hanya

1 orang responden yang merupakan praktisi perbankan syariah. Pembobotan

berhasil dilakukan, namun untuk menambah keandalannya untuk digunakan

secara praktis di kemudian hari, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dimana

pembobotan dilakukan secara mendalam dan secara berimbang oleh akademisi

dan juga praktisi perbankan syariah.

Setelah pembobotan berhasil dilakukan, dilakukan pengujian atas bobot

tersebut dengan mengukur kinerja maqasid al-shari’ah 18 bank syariah dari 9

negara menggunakan MPEM. Dari hasil pengukuran kinerja maqasid al-

shari’ah 18 bank syariah di 9 negara menggunakan MPEM, dapat diketahui

bahwa kinerja maqasid al-shari’ah bank syariah masih terbilang rendah.

Meskipun demikian, beberapa bank memiliki keunggulannya masing-masing

Page 99: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

83

dalam melaksanakan dimensi-dimensi maqasid al-shari’ah. Kinerja dimensi

pemeliharaan agama (D1) dan pemeliharaan akal (D3) diungguli oleh Bank

Mualat Indonesia (BMI) dengan nilai masing-masing sebesar 0,1603 dan

0,0286. Kinerja dimensi pemeliharaan jiwa (D2) dan pemeliharaan harta (D5)

paling baik dilaksanakan oleh Islami Bank Bangladesh (IBB) dengan nilai

masing-masing sebesar 0,0030 dan 0,0696. Dan, dimensi pemeliharaan

keturunan/keluarga/stakeholder (D4) diungguli oleh Meezan Bank (MB)

dengan nilai 0,0421. Secara keseluruhan, kinerja maqasid al-shari’ah paling

baik ditunjukkan oleh BMI dengan perolehan nilai 0,2510 dan kinerja paling

buruk ditunjukkan oleh Alinma Bank (AB) dengan nilai 0,0974. Sementara

secara peringkat negara, Indonesia mewakili negara yang paling baik kinerja

maqasid al-shari’ah-nya.

Dalam penelitian ini juga terlihat bahwa masih banyak informasi-

informasi yang berkaitan dengan maqasid al-shari’ah yang belum diungkap

oleh banyak bank-bank syariah. Informasi tersebut seperti jumlah deposit yang

diberikan pemerintah, biaya CSR dan investasi yang disalurkan pada umat

muslim. Hal ini diperkirakan terjadi karena belum adanya aturan atau standar

pengungkapan laporan keuangan perbankan syariah yang diterapkan secara

internasional.

Page 100: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

84

B. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Sedikitnya jumlah responden dan kurangnya responden yang merupakan

praktisi perbankan syariah yang membantu pembobotan.

2. Kurang mendalamnya proses pembobotan yang dilakukan sehingga bobot

yang didapat masih kurang bisa diandalkan untuk digunakan secara praktis.

3. Terbatasnya jumlah objek penelitian yaitu hanya masing-masing 2 bank dari

9 negara dengan periode 4 tahun sejak 2013 hingga 2016.

C. Saran

Setelah mendapatkan kesimpulan dan dengan mempertimbangkan

keterbatasan-keterbatasan penelitian ini, maka saran-saran yang dapat

disampaikan peneliti adalah:

1. Perlu dilakukan pembobotan MPEM yang lebih mendalam dengan cara

memperbaiki pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dan menambah atau

mengganti metode pengumpulan data dari kuesioner menjadi wawancara

langsung secara mendalam dengan responden yang berimbang antara

akademisi dan praktisi perbankan syariah seperti anggota Dewan Pengawas

Syariah (DPS) dan pimpinan bank syariah yang kiranya lebih memahami

seluk beluk perbankan syariah dan pencapaian maqasid al-shari’ah dalam

bisnisnya.

2. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan memperbanyak sampel

dan memperpanjang periode pengamatan. Peneliti selanjutnya juga

Page 101: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

85

diharapkan dapat memperbanyak jumlah negara yang diteliti karena

sesungguhnya bank syariah telah menyebar luas ke berbagai negara di luar

Asia.

3. Perlu adanya peningkatan kinerja maqasid al-shari’ah secara keseluruhan

bagi semua bank syariah di 9 negara yang diteliti, utamanya bagi bank

syariah yang beroperasio di Bahrain.

4. Perlu adanya peraturan atau standar yang mengatur penyeragaman

pengungkapan dan penyajian laporan-laporan bank syariah seperti laporan

keuangan, CSR, dan laporan manajemen agar data yang tersedia antar bank

dan antar negara seragam.

Page 102: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

86

DAFTAR PUSTAKA

Adzhani, R., & Rini. (2017, April). Komparasi Kinerja Perbankan Syariah di Asia

Dengan Pendekatan Maqasid Syariah. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Islam, 5(1), 5-30. Retrieved Mei 30, 2017, from

http://jurnal.sebi.ac.id/index.php/jaki/article/view/73/62

Afrinaldi. (2013). Analisa Kinerja Perbankan Syariah Indonesia ditinjau dari

Maqasid Syariah : Pendekatan Syariah Maqasid Index (SMI) dan

Profitabilitas Bank Syariah. Universitas Trisakti.

Ahmed, S., Rahman, M., Ahmed, S., & Wali, G. (2014). Pricing Linkage Between

Islamic Banking and Conventional Banking: The Case of Bangladesh.

International Journal of Finance & Banking Studies, 3(4), 74-87.

Antonio, M. S., Sanrego, Y. D., & Taufiq, M. (2012). An Analysis of Islamic

Banking Performance: Maqashid Index Implementation in Indonesia and

Jordan. Journal of Islamic Finance, 12-19.

Auda, J. (2008). Maqasid Al-Shariah: An Introductory Guide. International

Institute of Islamic Thought.

Chapra, U. (2016). The Future of Economics: An Islamic Perspective. Leicester:

The Islamic Foundations.

Dar, H., Azmi, S., & Shafique, B. (2016). Global Islamic Finance Report. Gerlach

Press.

El-Gamal, M. (2006). Islamic Finance: Law, Economics and Practice. New York:

Cambridge University Press.

Ernst & Young. (2014). World Islamic Banking Competitiveness Report 2013-14.

Page 103: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

87

Farida, & Zuliani, N. L. (2015). Pengaruh Pengembangan Dimensi Pengetahuan,

Peningkatan Keterampilan Baru dan Kesadaran Masyarakat terhadap

Kinerja Maqasid. Cakrawala, 10(1), 113-131.

Hameed, S., Wirman, A., Alrazi, B., Nazli, M., & Pramono, S. (2004). Alternative

Disclosure & Performance Measures for Islamic Banks. 2nd International

Conference on Administrative Sciences. Dhahran: King Fahd University of

Petroleum and Minerals. Retrieved April 27, 2016, from

http://faculty.kfupm.edu.sa/coe/sadiq/proceedings/SCAC2004/50.ASC089

.EN.Shahul.Alternative%20Disclosure%20&%20Performance%20_1_.pdf

Hurayra, M. (2015). Achievement of Maqasid al-Shari'ah in Islamic Banking: An

Evaluation of Islami Bank Bangladesh Limited. Global Journal of

Computer Science and Technology: A Hardware and Computation, 15(1),

8-16.

Ibn Ashur, M.-T. (2013). Ibn Ashur Treatise on Maqasid al-Shari'ah. Herndon:

International Institute of Islamic Thought.

Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mohammed, M. O. (2008). The Performance of Islamic Banking: A Maqasid

Approach. International Islamic University Malaysia.

Mohammed, M. O., & Taib, F. M. (2015). Developing Islamic Banking Measures

Based on Maqasid Al-Shariah Framework: Cases of 24 Selected Banks.

Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, 55-77.

Mohammed, M. O., Razak, D. A., & Taib, F. M. (2008). The Performance Measures

of Islamic Banking Based on the Maqasid Framework. IInternational

Accounting Conference IV (pp. 1-17). Putrajaya: International Islamic

University Malaysia.

Page 104: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

88

Mohammed, M. O., Tarique, K., & Islam, R. (2015). Measuring the Performance

of Islamic Banks Using Maqasid-based Model. Intellectual Discourse, 23,

402.

Mulyadi. (2000). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa .

Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Ramadhani, R., & Mutia, E. (2016). Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan

Syariah Di Indonesia dan Malaysia Ditinjau Dari Maqashid Shariah Index.

Simposium Nasional Akuntansi XIX (pp. 1-24). Lampung: Ikatan Akuntan

Indonesia.

Rivai, V., Veithzal, A., & Idroes, F. (2007). Bank and Financial Institution

Management: Conventional and Sharia System. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business A Skill Building Approach (4

ed., Vol. 2). New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sudrajat, A., & Sodiq, A. (2016). Analisis Penilaian Kinerja Bank Syariah

Berdasarkan Indeks Maqasid Shari'ah (Studi Kasus pada 9 Bank Umum

Syariah di Indonesia Tahun 2015). Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam,

4(1), 178-200.

The Banker. (2015). Top Islamic Financial Institution. London: Financial Times

Ltd.

Page 105: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

89

LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

Page 106: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

90

Data Responden

Nama : (boleh tidak diisi)

Pekerjaan : Akademisi / DPS / Pimpinan Bank/ Praktisi (coret yang

tidak perlu)

Bidang Keahlian : Akuntansi Syariah / Perbankan Syariah / Ekonomi Syariah

Institusi :

Pendidikan : S1 / S2 / S3 (coret yang tidak perlu)

Umur : ……… tahun

Lama Bekerja : ……… tahun

Pendahuluan

Pada tahun 2008, Mohammed dkk telah mengembangkan model pengukuran

kinerja Maqasid Syariah yang disebut Performance Measurement based on Maqasid

Syariah (PMMS). Pada model ini, Mohammed dkk mengadopsi konsep maqasid

syariah Abu Zaharah yang memiliki 10 indikator pengukuran kinerja (sebagaimana

ditampilkan dalam tabel berikut). Model ini telah banyak digunakan oleh peneliti

untuk mengukur kinerja maqasid syariah pada bank syariah.

Konsep (Tujuan) Bobot

Nilai

(100%)

Elemen (Unsur) Bobot

Nilai

(100%)

Pendidikan Individu

30 E1. Hibah pendidikan 24

E2. Penelitian 27

E3. Pelatihan 26

E4. Publisitas 23

Total 100

Mewujudkan

keadilan

41 E5. Fair Return 30

E6. Fair Price 32

E7. Produk bank non bunga 38

Total 100

Kepentingan

masyarakat

29 E8. Rasio laba bank 33

E9. Pendapatan personal 30

E10. Rasio investasi pada

sektor riil

37

Total 100 Total 100

Di tahun 2015, mohammed kembali mengembangkan model pengukuran kinerja

maqasid syariah namun dengan konsep yang dicetuskan Imam Ghazali yang disebut

Maqasid based Performance Evaluation Model (MPEM). Model ini memiliki 19

Page 107: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

91

indikator kinerja namun, indikator tersebut belum memiliki bobot sehingga belum

dapat diaplikasikan. Karena itu, peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk

memberikan bobot kepada model ini sesuai dengan relevansi dan prioritasnya

terhadap dimensi-dimensinya.

KUESIONER

A. Pembobotan Maqasid based Performance Evaluation Model (MPEM)

Petunjuk Pengisian:

1. Berilah bobot untuk masing-masing dimensi yang jika semuanya ditotal

menjadi 100 persen.

2. Berilah ranking untuk setiap indikator kinerja dari masing-masing

dimensinya di kolom prioritas. Ranking ini menunjukkan prioritas atau

seberapa pentingnya indikator ini dalam mengukur pencapaian dimensi.

3. Berilah bobot untuk masing-masing indikator kinerja sesuai dengan

prioritasnya yang jika semuanya ditotal per dimensi menjadi 100 persen.

No Dimensi

Bobot

Rata-

Rata

Elemen Indikator Kinerja Prior

itas

Bobot

Rata-

Rata

1 Pemeliharaan

Agama E1. Kebebasan

Beragama

R1. Investasi mudharabah

& musyarakah/Total

Investasi

R2. Pendapatan bebas

riba/Total Pendapatan

R3. Dukungan

Pemerintah*

Total 100

2 Pemeliharaan

Jiwa

E2.

Pemeliharaan

Harga Diri

Manusia

E3.

Pemeliharaan

Hak Asasi

Manusia

R4. Beban CSR/Total

Beban

R5. Distribusi Zakat/Aset

Bersih

R6. Invest pada

Muslim/Total Investasi*

Total 100

3 Pemeliharaan

Akal R7. Investasi pada Bidang

Teknologi/Total Aset

Page 108: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

92

No Dimensi

Bobot

Rata-

Rata

Elemen Indikator Kinerja Prior

itas

Bobot

Rata-

Rata

E4. Propagasi

Pemikiran

Ilmiah

E5.

Pencegahan

Brain Drain

R8. Jumlah Karyawan

Resign/Total Jumlah

Karyawan

R9. CSR untuk Pendidikan

dan Waqaf/Total Beban

CSR*

Total 100

4 Pemeliharaan

Keturunan

E6. Perawatan

Keluarga

(Stakeholder)

R10. Harga Pasar

Saham/Harga Buku Saham

R11. Beban

Penelitian/Total Beban

R12. Beban Pelatihan &

Pengembangan/Total

Beban

R13. Laba Bersih/Total

Aset

R14. Credit Risk

R15. Pajak Dibayar/Laba

Sebelum Pajak

R16. Tingkat Kepuasan

Pelanggan*

Total 100

5 Pemeliharaan

Harta

E7.

Kesejahteraan

Masyarakat

E8.

Pengurangan

Kesenjangan

R17. Investasi di Sektor

Riil/Total Investasi

R18. Investasi pada

UKM/Total Investasi

R19. Investasi di Bidang

Agrikultur/ Total Investasi

Total 100 Total 100

Page 109: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

93

B. Saran, Masukan atau Tambahan Indikator Kinerja untuk MPEM

(opsional)

Petunjuk Pengisian:

Berikan tambahan indikator kinerja yang menurut Bapak/Ibu dapat

merepresentasikan elemen-elemen dalam MPEM ini dengan lebih baik (jika ada).

No Dimensi Elemen Indikator Kinerja

1 Pemeliharaan

Agama

E1.

Kebebasan

Beragama

R1. Investasi mudharabah &

musyarakah/Total Investasi

R2. Pendapatan bebas riba/Total

Pendapatan

R3. Dukungan Pemerintah*

2 Pemeliharaan

Jiwa

E2.

Pemeliharaan

Harga Diri

Manusia

E3.

Pemeliharaan

Hak Asasi

Manusia

R4. Beban CSR/Total Beban

R5. Distribusi Zakat/Aset Bersih

R6. Invest pada Muslim/Total Investasi*

3 Pemeliharaan

Akal

E4. Propagasi

Pemikiran

Ilmiah

E5.

Pencegahan

Brain Drain

R7. Investasi pada Bidang

Teknologi/Total Aset

R8. Jumlah Karyawan Resign/Total

Jumlah Karyawan

R9. CSR untuk Pendidikan dan

Waqaf/Total Beban CSR*

Page 110: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

94

No Dimensi Elemen Indikator Kinerja

4 Pemeliharaan

Keturunan

E6.

Perawatan

Keluarga

(Stakeholder)

R10. Harga Pasar Saham/Harga Buku

Saham

R11. Beban Penelitian/Total Beban

R12. Beban Pelatihan &

Pengembangan/Total Beban

R13. Laba Bersih/Total Aset

R14. Credit Risk

R15. Pajak Dibayar/Laba Sebelum Pajak

R16. Tingkat Kepuasan Pelanggan*

5

Pemeliharaan

Harta

E7.

Kesejahteraan

Masyarakat

E8.

Pengurangan

Kesenjangan

R17. Investasi di Sektor Riil/Total

Investasi

R18. Investasi pada UKM/Total Investasi

R19. Investasi di Bidang Agrikultur/

Total Investasi

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu yang telah membantu penelitian saya.

Semoga Allah senantiasa memberkahi segala aktifitas kita.

Amin...

Page 111: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

95

Lampiran 2: Jawaban Responden – Bobot Dimensi

Dimensi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata2

D1.

Memelihara

agama

0,30 0,30 0,30 0,20 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,25 0,29

D2.

Memelihara

jiwa

0,15 0,30 0,20 0,20 0,25 0,30 0,20 0,30 0,20 0,25 0,20 0,30 0,20 0,30 0,25 0,24

D3.

Memelihara

akal

0,25 0,15 0,20 0,20 0,15 0,15 0,20 0,20 0,20 0,25 0,20 0,20 0,20 0,20 0,25 0,2

D4.

Memelihara

keturunan

0,10 0,15 0,15 0,20 0,15 0,15 0,20 0,10 0,15 0,10 0,15 0,10 0,10 0,10 0,15 0,14

D5.

Memelihara

harta

0,20 0,10 0,15 0,20 0,15 0,10 0,10 0,10 0,15 0,10 0,15 0,10 0,20 0,10 0,10 0,13

Total 1

Page 112: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

96

Lampiran 3: Jawaban Responden – Bobot Rasio

Rasio Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata2

R1. Pembiayaan

Mudharabah &

Musyarakah/Total

Pembiayaan 0,2 0,4 0,3 0,3 0,3 0,3 0,1 0,5 0,3 0,5 0,5 0,4 0,4 0,3 0,2 0,32

R2. Pendapatan

bebas riba/Total

Pendapatan 0,8 0,4 0,5 0,4 0,4 0,3 0,4 0,3 0,5 0,3 0,4 0,4 0,4 0,6 0,3 0,42

R3. Deposit

Pemerintah/Total

Deposit 0,1 0,3 0,2 0,3 0,4 0,4 0,5 0,2 0,2 0,2 0,1 0,2 0,2 0,1 0,5 0,26

Total 1

R4. Biaya CSR/Total

Beban 0,10 0,35 0,25 0,30 0,25 0,20 0,20 0,60 0,30 0,20 0,35 0,30 0,20 0,10 0,30 0,27

R5. Distribusi

Zakat/Aset Bersih 0,15 0,35 0,35 0,20 0,40 0,60 0,40 0,30 0,40 0,35 0,50 0,25 0,50 0,50 0,20 0,36

R6. Investasi pada

Muslim/Total

Investasi 0,75 0,30 0,40 0,50 0,35 0,20 0,40 0,10 0,30 0,45 0,15 0,45 0,30 0,40 0,50 0,37

Total 1

R7. Investasi pada

Bidang

Teknologi/Total Aset 0,35 0,35 0,25 0,40 0,45 0,40 0,20 0,50 0,40 0,35 0,45 0,40 0,30 0,30 0,35 0,36

R8. Jumlah

Karyawan 0,45 0,35 0,40 0,20 0,35 0,30 0,30 0,30 0,20 0,35 0,30 0,35 0,20 0,40 0,45 0,33

Page 113: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

97

Rasio Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata2

Resign/Total Jumlah

Karyawan

R9. CSR untuk

Pendidikan dan

Waqaf/Total Beban

CSR 0,20 0,30 0,35 0,40 0,20 0,30 0,50 0,20 0,40 0,30 0,25 0,25 0,50 0,30 0,20 0,31

Total 1

R10. Harga Pasar

Saham/Harga Buku

Saham 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,15 0,30 0,10 0,12 0,10 0,10 0,10 0,20 0,10 0,12

R11. Beban

Penelitian/Total

Beban 0,20 0,10 0,18 0,20 0,10 0,20 0,15 0,20 0,20 0,08 0,20 0,25 0,15 0,15 0,15 0,17

R12. Beban

Pelatihan &

Pengembangan/Total

Beban 0,20 0,10 0,20 0,20 0,20 0,10 0,15 0,10 0,20 0,25 0,20 0,25 0,15 0,15 0,20 0,18

R13. Laba

Bersih/Total Aset 0,20 0,10 0,15 0,10 0,20 0,20 0,15 0,10 0,10 0,10 0,20 0,10 0,10 0,20 0,20 0,15

R14. Non-Performing

Financing/Total

Pembiayaan 0,10 0,10 0,12 0,10 0,10 0,20 0,15 0,10 0,10 0,15 0,10 0,10 0,15 0,05 0,15 0,12

R15. Pajak

Dibayar/Laba

Sebelum Pajak 0,10 0,20 0,05 0,10 0,10 0,10 0,15 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,15 0,15 0,10 0,11

Page 114: ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN ......maqasid al-shari’ah Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan yang baik dari bank syariah lainnya serta Indonesia sebagai negara yang

98

Rasio Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata2

R16. Tingkat

Kepuasan Pelanggan 0,10 0,30 0,20 0,20 0,20 0,10 0,10 0,10 0,20 0,20 0,10 0,10 0,20 0,10 0,10 0,15

Total 1

R17. Pembiayaan di

Sektor Riil/Total

Pembiayaan 0,50 0,30 0,40 0,30 0,30 0,20 0,30 0,50 0,40 0,40 0,40 0,30 0,30 0,50 0,40 0,37

R18. Pembiayaan

pada UKM/Total

Pembiayaan 0,30 0,30 0,32 0,40 0,40 0,50 0,50 0,30 0,30 0,30 0,40 0,40 0,40 0,30 0,35 0,36

R19. Pembiayaan di

Segmen Agrikultur/

Total Pembiayaan 0,20 0,40 0,28 0,30 0,30 0,30 0,20 0,20 0,30 0,30 0,20 0,30 0,30 0,20 0,25 0,27

Total 1