analisis kinerja optimasi bandwidth menggunakan proxy

8
JURNAL ILMIAH CORE IT Vol. 9 No. 3 e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.x, JSSN: 1978-1520 43 Analisis Kinerja Optimasi Bandwidth Menggunakan Proxy Eksternal Squid Lusca Ubuntu Pada Jaringan Router Mikrotik Dian Kurnia Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pembangunan Panca Budi Jl. Jend. Gatot Subroto Km 4.5 PO.BOX.1099 Medan Telp. (061) 50200508 e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini memanfaatkan suatu proxy server eksternal dengan menggunakan system operasi Linux ubuntu server 12.04 yaitu berfungsi sebagai caching. Fitur caching ini dapat mengoptimasikan bandwidth yang ukurannya kecil menjadi bandwidth dengan ukuran menjadi lebih lebih besar dan efesien. Dalam penerapannya Ubuntu server sebagai proxy eksternal dari mikrotik. Unjuk kerja dari Squid Lusca Head Ubuntu Server dalam menangkap setiap cache yang di by pass oleh mikrotik dalam hal ini menggunakan beberapa tools monitoring squid baik Command Line Interface atau GUI. Mikrotik dalam by pass rules dari proxy eksternal tidak di limit kecematan bandwithnya. Monitoring secara real time dilakukan dengan pengecekan access.log dengan menggunakan perintah tail, squidclient tool, squidmon.py, squid graph. Pengujian kecepatan koneksi internet dilakukan test bandwidth pada url www.speedtest.tellin.co.id dengan pengujian 3x pada client komputer dan diketahui kenaikan bandwidth hasil pengujian ke-1 0,8 Mbps up/0,49 Mbps down dan hasil pengujian ke-2 1,83 Mbps up/ 0,49 Mbps down, serta pengujian ke-3 0,1 Mbps up/0,33 Mbps down, dari hasil pengujian tersebut diketahui adanya unjuk kerja dari proxy server yang di rancang. Kata Kunci: Proxy server, squid lusca, mikrotik, bandwidth 1. PENDAHULUAN Di era teknologi pada masa sekarang ini, kecepatan internet (bandwidth) sangat berperan dalam kemajuan dunia streaming, browsing, download dan upload. Di Indonesia, kecepatan internet yang disediakan oleh ISP (internet service provider) seperti Telkom speedy minimal kecepatan internet yang diberikan adalah 512 Kbs dan maksimal Up to 3 Mbps. Jika menggunakan kecepatan internet seminimal tersebut akan tidak memenuhi untuk kebutuhan streaming, browsing, download dan upload apabila digunakan lebih dari satu user secara bersamaan. Pada jaringan internet dengan pengguna internet yang banyak seperti warnet akan sangat membutuhkan bandwidth yang besar dengan biaya yang terjangkau. Di beberapa wilayah di Indonesia masih banyak kecepatan internet yang diberikan pihak ISP (internet service provider) seperti Telkom speedy tidak merata yaitu 1 Mbps. Pada dasarnya jaringan dapat di manajemen secara merata dengan beberapa cara pembagian jaringan seperti menggunakan software seperti bandwith limited maupun hardware seperti routerboard mikrotik ataupun cisco. Akan tetapi hal tersebut belum cukup untuk meningkatkan bandwidth internet. Seperti routerboard mikrotik yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu salah satu fungsinya sebagai router jaringan yang dapat memanajemen bandwidth sehingga trafik jaringan dapat diatur per user. Untuk meningkatkan bandwidth tersebut, harus digunakan metode proxy server. Proxy didefinisikan sebagai suatu server yang menyediakan layanan untuk meneruskan setiap permintaan kita kepada server lain di internet. Penelitian sebelumnya membangun proxy server untuk melakukan pengamanan akses internet negative yang dilakukan pengguna internet di lingkunganSTKIP PGRI Pacitan, peneliti tersebut menggunakan system operasi Ubuntu server 11[1]. Penelitian yang lain memanfaatkan fitur web proxy server pada system operasi clear OS untuk menjalankan internet dari port 80 ke port 8080[2]. Penelitian yang lain menerapkan linux zentyal untuk filtering internet dan pembagian dan management bandwidth pada jaringan yang di rancang, hasilnya bandwidth meningkat secara efesien[3]. Konfigurasi firewall dapat meningkatkan keamanan dan konektifitas jaringan[4]. Pemblokiran sistus secara local dapat juga

Upload: others

Post on 15-Mar-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JURNAL ILMIAH CORE IT Vol. 9 No. 3 e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.x, JSSN: 1978-1520 n 43

43

Analisis Kinerja Optimasi Bandwidth Menggunakan Proxy Eksternal Squid Lusca Ubuntu Pada Jaringan Router

Mikrotik

Dian Kurnia

Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pembangunan Panca Budi Jl. Jend. Gatot Subroto Km 4.5 PO.BOX.1099 Medan

Telp. (061) 50200508

e-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini memanfaatkan suatu proxy server eksternal dengan menggunakan system operasi Linux ubuntu server 12.04 yaitu berfungsi sebagai caching. Fitur caching ini dapat mengoptimasikan bandwidth yang ukurannya kecil menjadi bandwidth dengan ukuran menjadi lebih lebih besar dan efesien. Dalam penerapannya Ubuntu server sebagai proxy eksternal dari mikrotik. Unjuk kerja dari Squid Lusca Head Ubuntu Server dalam menangkap setiap cache yang di by pass oleh mikrotik dalam hal ini menggunakan beberapa tools monitoring squid baik Command Line Interface atau GUI. Mikrotik dalam by pass rules dari proxy eksternal tidak di limit kecematan bandwithnya. Monitoring secara real time dilakukan dengan pengecekan access.log dengan menggunakan perintah tail, squidclient tool, squidmon.py, squid graph. Pengujian kecepatan koneksi internet dilakukan test bandwidth pada url www.speedtest.tellin.co.id dengan pengujian 3x pada client komputer dan diketahui kenaikan bandwidth hasil pengujian ke-1 0,8 Mbps up/0,49 Mbps down dan hasil pengujian ke-2 1,83 Mbps up/ 0,49 Mbps down, serta pengujian ke-3 0,1 Mbps up/0,33 Mbps down, dari hasil pengujian tersebut diketahui adanya unjuk kerja dari proxy server yang di rancang.

Kata Kunci: Proxy server, squid lusca, mikrotik, bandwidth

1. PENDAHULUAN

Di era teknologi pada masa sekarang ini, kecepatan internet (bandwidth) sangat berperan dalam kemajuan dunia streaming, browsing, download dan upload. Di Indonesia, kecepatan internet yang disediakan oleh ISP (internet service provider) seperti Telkom speedy minimal kecepatan internet yang diberikan adalah 512 Kbs dan maksimal Up to 3 Mbps. Jika menggunakan kecepatan internet seminimal tersebut akan tidak memenuhi untuk kebutuhan streaming, browsing, download dan upload apabila digunakan lebih dari satu user secara bersamaan. Pada jaringan internet dengan pengguna internet yang banyak seperti warnet akan sangat membutuhkan bandwidth yang besar dengan biaya yang terjangkau. Di beberapa wilayah di Indonesia masih banyak kecepatan internet yang diberikan pihak ISP (internet service provider) seperti Telkom speedy tidak merata yaitu 1 Mbps.

Pada dasarnya jaringan dapat di manajemen secara merata dengan beberapa cara pembagian jaringan seperti menggunakan software seperti bandwith limited maupun hardware seperti routerboard mikrotik ataupun cisco. Akan tetapi hal tersebut belum cukup untuk meningkatkan bandwidth internet. Seperti routerboard mikrotik yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu salah satu fungsinya sebagai router jaringan yang dapat memanajemen bandwidth sehingga trafik jaringan dapat diatur per user. Untuk meningkatkan bandwidth tersebut, harus digunakan metode proxy server. Proxy didefinisikan sebagai suatu server yang menyediakan layanan untuk meneruskan setiap permintaan kita kepada server lain di internet.

Penelitian sebelumnya membangun proxy server untuk melakukan pengamanan akses internet negative yang dilakukan pengguna internet di lingkunganSTKIP PGRI Pacitan, peneliti tersebut menggunakan system operasi Ubuntu server 11[1]. Penelitian yang lain memanfaatkan fitur web proxy server pada system operasi clear OS untuk menjalankan internet dari port 80 ke port 8080[2]. Penelitian yang lain menerapkan linux zentyal untuk filtering internet dan pembagian dan management bandwidth pada jaringan yang di rancang, hasilnya bandwidth meningkat secara efesien[3]. Konfigurasi firewall dapat meningkatkan keamanan dan konektifitas jaringan[4]. Pemblokiran sistus secara local dapat juga

n

44

dilakukan menggunakan linux blank on ombilin[5]. Dengan teknik bandwidth shapping maka dapat memblokir website secara web dengannilai tertentu, akan tetapi masih terbatas pada https[6].

Dengan proxy, maka identitas komputer kita berupa IP menjadi tersembunyi dikarenakan yang dikenali server yang direquest adalah IP dari server proxy kita. Proxy ini pada umumnya digunakan untuk kegiatan menyembunyikan identitas atau untuk menghindari pemblokiran akses ke suatu server. Fungsi proxy server sendiri yaitu connection sharing (menggunakan sambungan gateway secara bersama-sama), filtering (melindungi jaringan lokal dari serangan), caching (penyimpanan obyek-obyek seperti konten). Pada penelitian ini, penulis akan memanfaatkan salah satu fungsi dari proxy server pada Ubuntu Server yaitu sebagai caching untuk mengoptimasikan bandwidth yang kecil sehingga menjadikan Ubuntu server sebagai proxy eksternal dari mikrotik.

2. METODE Tahapan – tahapan proses penyelesaian penelitian ini membutuhkan metodologi yang mana tahapan

proses dimulai dari instalasi dan konfigurasi mikrotik OS, dan akhir tahapan yaitu melakukan pengujian lusca head Ubuntu server sebagai cache proxy eksternal. Adapun tahapannya dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Membangun System Lusca Head Ubuntu

Adapun langkah-langkah install linux ubuntu dalam penelitian ini, disimulasikan menggunakan

program virtualbox dan tampilan screen shoot proses tahapan pada virtualbox diambil dengan menggunakan tombol keyboard printscreen. Partisi yang digunakan dalam penginstalan dengan kapasitas hardisk 250 GB adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Pembagian partisi di linux

No Type Partisi Kapasitas 1 Primary Swap 2 x RAM yang digunakan 2 Primary Ext4 / 120 GB 3 Logical Ext4 cache1 ReiserFS 127GB

n

Analisis Kinerja Optimasi Bandwidth Menggunakan Proxy Eksternal Squid Lusca Ubuntu Pada Jaringan Router Mikrotik

45

Konfigurasi IP ke dalam router

Gambar 2 Skenario jaringan yang akan di bangun

Gambar 2. Skenario Jaringan yang Akan Dibangun Adapun tabel konfigurasi dapat di lihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Konfigurasi IP Pada Jaringan yang Dirancang No Hardware Network Port Ethernet IP 1 Modem ADSL 1 Address 192.168.1.0/24

Netmask 255.255.255.0 Gateway 192.168.1.254

2 Router 1 Address 192.168.1.2/24 Netmask 255.255.255.0 Gateway 192.168.1.254

2 Address 192.168.2.0/24 Netmask 255.255.255.0 Gateway 192.168.2.1

3 Address 192.168.0.0/24 Netmask 255.255.255.0 Gateway 192.168.0.1

3 Proxy Server 1 Address 192.168.0.254 Netmask 255.255.255.0 Gateway 192.168.0.1

4 PC-Client 1 Address 192.168.2.2/24-192.168.2.254/24 Netmask 255.255.255.0 Gateway 192.168.2.1

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengujian Koneksi Jaringan Hasil Pengujian

Pada dasarnya setelah merancang dan membangun sebuah server squid proxy server, maka hal selanjutnya bagaimana meningkatkan perfomance squid proxy server agar efektif atau tidak. Dalam tugas akhir ini, saya akan menjelaskan beberapa cara monitoring squid proxy server sebagai hasil pengujian koneksi jaringan.

Pengujian koneksi jaringan hasil pengujian dalam hal ini menggunakan perintah standar monitoring squid Access.LOG dengan tujuan mengelola squid proxy server, diperlukan sebuah informasi tentang aktivitas dan kinerja squid server. “access.log” adalah list request dari user,file ataupun situs yang dikunjungi. Secara umum, “access.log” dapat dianalisis untuk memberitahu penulis, dalam info jumlah user ke sebuah situs, daftar URL yang diakses oleh user, efektifitas object caching squid server dan lain-lain. Berikut perintah dasar untuk monitoring secara real time access.log. Monitoring dengan tail -f /var/log/squid/access.log

n

46

Gambar 3. Monitoring Secara Real Time access.log

1) Monitoring dengan Squidclient Tool

apt-get install squidclient Untuk monitoring diketikan perintah squidclient -h 127.0.0.1 -p 8080 mgr:info kemudian dilanjutkan squidclient -p 8080 mgr:info

Gambar 4 Tampilan monitoring secara squidclient –p 8080 mgr:info

2) Monitoring Squid Proxy Dengan Squidmon.py

Kemudian eksekusi file tersebut dengan perintah

n

Analisis Kinerja Optimasi Bandwidth Menggunakan Proxy Eksternal Squid Lusca Ubuntu Pada Jaringan Router Mikrotik

47

cat /var/log/squid/access.log | ./squidmon.py

Gambar 5. Tampilan monitoring dengan squidmon.py

3) Monitoring dengan squid grap Adapun tampilan squid grap dapat di lihat pada gambar sebagai berikut

Gambar 6. Tampilan hasil squid graph

3.2. Pengujian koneksi internet

1) Pengujian koneksi internet di PC-Client Adapun pengujian di PC-client, dengan mengetika URL di Browser, www.detik.com , tampilan adalah sebagai berikut :

n

48

Gambar 7 Tampilan pengujian di PC-Client

2) Pengujian Speedtest Koneksi Internet Pada Computer Client

Pengujian dilakukan dengan beberapa kali test, hasil speedtestnya adalah sebagai berikut :

Pengujian Speedtest 1

a) Sebelum menggunakan proxy, dengan mengetikan di URL Browser www.speedtest.tellin.co.id, adapun tampilan seperti berikut :

Gambar 8 Tampilan pengujian speedtest 1 sebelum menggunakan proxy

Pada gambar pengujian speedtest1 sebelum menggunakan proxy dengan upload speed 2,63 Mbps dan download speed 1,94 Mbps. b) Sesudah menggunakan proxy, dengan mengetikan di URL Browser

www.speedtest.tellin.co.id, adapun tampilan sebagai berikut :

n

Analisis Kinerja Optimasi Bandwidth Menggunakan Proxy Eksternal Squid Lusca Ubuntu Pada Jaringan Router Mikrotik

49

Gambar 9. Tampilan pengujian speedtest 1 sesudah menggunakan proxy

Pada gambar pengujian speedtest 1 sesudah menggunakan proxy dengan upload speed 3,43 Mbps dan download speed 2,43 Mbps. Pada pengujian speedtest 1, didapat kenaikan bandwidth yaitu :

upload (Test1sesudah – Test1sebelum) = (3,43-2,63)Mbps = 0,8 Mbps Download (Test1sesudah – Test1sebelum) = (2,43-1,94)Mbps = 0,49 Mbps

Adapun pengujian speedtest koneksi internet pada PC-Client, sebelum menggunakan proxy maupun sesudah menggunakan proxy, dapat ditabulasikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Tabulasi speedtest koneksi internet

No Pengujian Sebelum

Menggunakan proxy server Pengujian sesudah

Menggunakan proxy server Kenaikan bandwidth

Upload Download Upload Download Upload Download 1 2,63 Mbps 1,94 Mbps 3,43 Mbps 2,43 Mbps 0,8 Mbps 0,49 Mbps 2 1,30 Mbps 5,00 Mbps 3,13 Mbps 5,49 Mbps 1,83 Mbps 0,49 Mbps 3 1,98 Mbps 0,49 Mbps 2,08 Mbps 0,82 Mbps 0,1 Mbps 0,33 Mbps

4. KESIMPULAN

Adapun hasil kesimpulan dari penelitian ini yaitu : 1) Tahapan-tahapan dalam membangun dan merancang squid lusca head ubuntu yaitu instalasi dan

konfigurasi IP Ubuntu Server, Instalasi ccze, instalasi dan konfigurasi squid lusca, konfigurasi proxy server, pengujian sistem, pengujian caching.

2) Mensetting / membypass bandwidth proxy server agar tidak terlimit pada yaitu : membuat rules di IP Firewall mangle dan mensetnya kembali pada queue simple, script seperti berikut :

/ip firewall mangle add chain=prerouting protocol=tcp dscp=12 action=mark-packet new-packet-mark=proxy-hit

n

50

/queue simple add name=proxy-hit target-addresses=192.168.2.0/24 max-limit=100M/100M packet-marks=proxy-hit

3) Tools yang digunakan untuk memonitoring squid dalam tugas akhir ini adalah tools yang terdapat pada packet-packet ubuntu server yaitu monitoring secara real time access.log dengan menggunakan perintah tail, squidclient tool, squidmon.py, squid graph.

4) Pengujian koneksi internet pada PC-Client dilakukan sebanyak 3 pengujian dengan menggunakan browser www.speedtest.tellin.co.id dengan kenaikan bandwidth hasil pengujian ke-1 0,8 Mbps up/0,49 Mbps down dan hasil pengujian ke-2 1,83 Mbps up/ 0,49 Mbps down, serta pengujian ke-3 0,1 Mbps up/0,33 Mbps down, pengujian tersebut menunjukkan terjadi unjuk kerja proxy dalam mengefesiensikan bandwidth.

DAFTAR PUSTAKA [1] D. T. Priyono, B. E. Purnama, and Sukadi, “Pembangunan Server Proxy Squid Menggunakan

Ubuntu Server 11.10 Pada Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI Pacitan,” Indones. J. Netw. Secur., pp. 1–11, 2013.

[2] K. Kusnawi, “Analisis Dan Implementasi Web Proxy Clearos Sebagai Otentikasi Jaringan Aminers Spot,” Data Manaj. dan Teknol. Inf., vol. 13, no. 2, p. 31, 2012.

[3] H. Supendar, “Penerapan Linux Zentyal Sebagai Filtering Dan Bandwidth Management Pada Jaringan Pt . Anta Citra Arges,” J. Tek. Komput. Amik Bsi, vol. II, no. 24, pp. 22–30, 2016.

[4] P. Y. Winarti S, Harmayani E, Marsono Y, “Perancangan Penggunaan Firewall Dan Proxy Server Untuk,” J. Sutet, vol. 8, no. 1, p. International Research Jurnal of Microbiologi, 2013.

[5] W. Wahyudi, “Membangun Proxy Server Cv Global Max Menggunakan Sistem Operasi Linux Blankon 6.0 Ombilin Sebagai Manajemen Akses Jaringan,” Edik Inform., vol. 1, no. 1, pp. 63–71, 2017, doi: 10.22202/ei.2014.v1i1.1441.

[6] W. W. Dwi Yatmoko Siambudi , Wamiliana, “Bandwidth Shaping,” vol. 6, no. 1, pp. 75–82, 2018.