analisis kinerja keuangan pemerintah kota … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to...

70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Oleh : FITRIYANA F3308057 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dangnga

Post on 08-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2007-2009

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

FITRIYANA F3308057

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Ø Hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas.

Ø Jika lebih baik itu memungkinkan, maka baik saja tidak cukup.

Ø Harga sebuah kegagalan dan kesuksesan bukan dinilai dari hasil akhir, tetapi

dari proses perjuangannya.

(Andre Wongso)

Ø Harga sebuah kebesaran adalah tanggung jawab. (Albert Einstein)

Ø Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyiroh: 6)

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Allhamdulillaahirobbil’aalamiin

Kupersembahkan Karya Sederhana ini untuk:

· Ayah dan Ibuku tercinta yang telah

memberikan segalanya.

· Kakak-kakakku yang telah memberikan

bantuan dan dukungan.

· Arief Lukman Wijaya yang selalu

memberikan semangat dan motivasi.

· Almamaterku.

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT

karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan judul ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

Diploma III Akuntansi Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

banyak kekurangan disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

yang ada pada diri penulis. Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap

semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang

membutuhkan.

Terlepas dari kekurangan yang ada, penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan

terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, dukungan dan bantuan yang

bersifat materi maupun non materi dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang turut memberikan dorongan dan bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir

ini kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3. Bapak Drs. Santoso Tri H, M. Si., Ak selaku Ketua Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Agus budiatmanto, M. Si., Ak selaku Ketua Program Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak M. Syafiqurrahman, SE., MM., Ak selaku pembimbing magang dan

pembimbing Tugas Akhir di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

6. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori

selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

7. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan,

bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian

umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

8. Bapak Kinkin Sultanul Hakim, SH., MM selaku Kepala Bagian Penagihan

yang telah membimbing serta memberikan ilmu di Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset kota Surakarta.

9. Bapak Taufik Suryadharmawan, SE., MM selaku Seksi Penagihan dan

Keberatan serta Ibu Dra. Endang Murdiastuti selaku Seksi Pengelolaan

Penerimaan Sumber Pendapatan Lain-lain yang telah memberikan pengarahan

dan pengawasan selama magang kerja yang berlangsung di Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset kota Surakarta.

10. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberikan kasih sayang serta doa yang

selalu mengiringi langkahku hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

11. Keluarga besarku yang selalu memberikan semangat untuk penulis.

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

12. My lovely Arief Lukman Wijaya yang selalu memberikan motivasi, bantuan

serta dukungan untuk penulis.

13. Sahabat-sahabatku Eva, Intan, Nita, Indah, Nena, Farah, Galuh, Bena, Sinta,

Sarah yang telah menjadi sahabat yang baik untuk penulis.

14. Seluruh staf di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset kota

Surakarta.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang

tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam

menyelesaikan dan menyusun tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan serta

para pembaca yang budiman.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

ABSTRACT ........................................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

2. Kota Surakarta ...................................................................... 1

3. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan

4. Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta .................. 4

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

5. Struktur Organisasi ............................................................... 7

6. Deskripsi Jabatan .................................................................. 9

7. Tata Kerja Dimas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset .......................................................................................

8. Kota Surakarta ...................................................................... 12

9. Visi dan Misi ......................................................................... 13

B. Latar Belakang ............................................................................. 14

C. Rumusan Masalah ........................................................................ 17

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 17

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 18

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Kinerja

a. Pengertian Kinerja ......................................................... 19

b. Manfaat Pengukuran Kinerja ......................................... 20

c. Tujuan Pengukuran Kinerja ........................................... 21

2. Laporan Kinerja Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan ....................................... 23

b. Tujuan Laporan Keuangan ............................................. 24

c. Manfaat Laporan Keuangan ........................................... 26

3. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ......................... 27

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Pendapatan Daerah ........................................................... 32

2. Belanja Daerah ................................................................. 36

3. Pembiayaan ...................................................................... 37

4. Analisis Rasio ....................................................................

a. Rasio Likuiditas ........................................................ 39

b. Rasio Kemandirian .................................................... 42

c. Rasio Solvabilitas ...................................................... 44

d. Rasio Leverage .......................................................... 45

5. Pencapaian Kinerja Pemerintah Kota Surakarta

Berdasarkan Amanat dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah ................................................ ̀ 46

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan ................................................................................... 50

B. Kelemahan ................................................................................. 51

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ...................................................................................... 52

B. Saran ............................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II. 1 Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Surakarta ............................... 33

II. 2 Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Surakarta .............................. 34

II. 3 Belanja Daerah Pemerintah Kota Surakarta ............................................ . 36

II. 4 Analisis Hubungan Laporan Kinerja Kota Surakarta ........................ ..... 38

II. 5 Rasio Likuiditas ....................................................................................... 40

II. 6 Rasio Kemandirian .................................................................................. 43

II. 7 Rasio Solvabilitas .................................................................................... 44

II. 8 Rasio Leverage ........................................................................................ 46

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Kota Surakarta ....................................................................... 7

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Penulisan Tugas Akhir

2. Surat Keterangan Magang dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Kota Surakarta

3. Laporan Keuangan Neraca Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2007-2009

4. Laporan Keuangan Realisasi Anggaran dan Belanja Daerah Pemerintah

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2007-2009

5. Ringkasan Perubahan Realisasi Anggaran dan Belanja Daerah Pemerintah

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2007-2009

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

FITRIYANA F3308057

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat perkembangan kinerja Pemerintah Kota Surakarta tahun anggaran 2007-2009. Disamping itu, untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Serta menunjukkan akuntabilitas Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta selaku pengelola keuangan daerah. Langkah penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara teori dengan analisis kinerja keuangan Pemerintah Kota Surakarta tahun anggaran 2007-2009 yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan laporan keuangan yang dimiliki Pemerintah Kota Surakarta khususnya laporan kinerja yang disusun oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta. Hasil dari penelitian ini adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta telah melaksanakan kebijakan-kebijakan yang dibuat Pemerintah Kota Surakarta, seperti: terealisasinya target Pendapatan Asli Daerah 10% dari anggaran tahun sebelumnya, belanja daerah tidak melebihi 100% dari anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun yang bersangkutan, pembiayaan sudah sesuai dengan kebijakan yang dibuat Pemerintah Kota Surakarta, meskipun ada kebijakan yang belum terealisasi dengan baik. Sehingga Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta harus mampu memperbaiki kinerjanya di masa yang akan datang guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas selaku pengelola keuangan Kota Surakarta. Kata kunci: kinerja, kebijakan, analisis.

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2007-2009

FITRIYANA F3308057

The purpose of this research is to know development level the government performance of city of Surakarta fiscal year 2007-2009. In addition, to find out the policies made by the government of city of Surakarta to optimize it’s performance in delivering public services and demonstrate financial accountability Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta as financial management country. Step of this research is conducted by comparing the theory and analysis of the financial performance the government of city of Surakarta fiscal year 2007-2009 conducted by the researcher. Based on financial statement that publicly-owned of city of Surakarta particular performance reports prepared by Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta. The result of this study is Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta have implemented policies that made the government of city of Surakarta, such as: the realization of the target revenue of 10% from the previous year’s budget, expenditures do not exceed 100% of the budget has been set in revenues and expenditures that year, the financing is in realized properly. So Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta should be able to improve it’s performance in the future in order to bring transparency and accountability as the financial manager of city of Surakarta.

Keywords: performance, policies, analysis.

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

1. Sejarah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Kota Surakarta sebagai wilayah

pemerintahan otonom. Sesudah Indonesia Merdeka pada 17 Agustus

1945, di daerah Surakarta sampai tahun 1946 sedang diliputi suasana

yang hangat akibat adanya pertentangan pendapat antara pro dan kontra

daerah istimewa. Kemudian dengan penetapan pemerintah tanggal 15

Juli 1946 Nomor 16/ S-D Daerah Kerasidenan dan dibentuk Daerah

Baru dengan nama Kota Surakarta.

Peraturan itu kemudian disempurnakan dengan Undang-Undang

Nomor 16 Tahun 1947 yang menetapkan Kota Surakarta menjadi

Haminte Kota Surakarta. Haminte Kota Surakarta waktu itu terdiri atas

5 wilayah kecamatan dan 44 kelurahan, karena 9 kelurahan di wilayah

Kabupaten Karanganyar belum diserahkan. Pelaksanaan penyerahan 9

kelurahan dari Kabupaten Karanganyar itu baru terlaksana pada tanggal

9 September 1950. Pelaksana teknis Pemerintah Surakarta terdiri atas

jawatan-jawatan. Jawatan yang dimaksud adalah Jawatan Sekretariat

Umum, Keuangan, Pekerjaan Umum, Sosial, Kesehatan Perusahaan,

Pamong Praja dan Jawatan Perekonomian. Jawatan Keuangan ini

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

merupakan lembaga yang mengurusi penerimaan pendapatan daerah

yang antara lain adalah Pajak Daerah.

Berdasarkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota

Surakarta Nomor 4 Tahun 1956 tentang Perubahan Struktur

Pemerintahan, maka Jawatan Sekretariat Umum diganti menjadi Dinas

Pemerintahan Umum. Dinas Pemerintahan Umum ini terdiri atas

Urusan-urusan, dan setiap urusan ada bagian Urusan-urusan pada Dinas

Pemerintahan Umum pada saat itu terdiri atas:

a. Urusan Sekretariat Umum

b. Urusan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

c. Urusan Kepegawaian

d. Urusan Pusat Perbendaharaan (dahulu masuk Jawatan Keuangan)

e. Urusan Pusat Perbukuan (dahulu masuk Jawatan Keuangan)

f. Urusan Pusat Pembelian dan Perbekalan

g. Urusan Pajak (dahulu masuk Jawatan Keuangan)

h. Urusan Perumahan

i. Urusan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil (dahulu masuk

Jawatan Pamong Praja)

j. Bagian Penyelesaian Golongan Kecil (dahulu masuk Jawatan

Pamong Praja)

k. Urusan Perundang-undangan

Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Walikota Surakarta tanggal

23 Pebruari Tahun 1970 Nomor 259/ X. 10/ kp.70 tentang Struktur

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Organisasi Pemerintahan Kotamadya Surakarta. Urusan-urusan dari

dinas-dinas di Kota Surakarta termasuk Dinas Pemerintahan Umum,

diganti menjadi Dinas Pemerintahan Umum, diganti menjadi Bagian,

dan Bagian membawahi Urusan-urusan, sehingga dalam Dinas

Pemerintahan Umum Urusan Pajak diganti Bagian Pajak. Pada Tahun

1972 Bagian Pajak itu dihapus berdasarkan Surat Keputusan Walikota

Surakarta Nomor 163/ Kep. / Kdh. IV/ Kp. 72 tentang Penghapusan

Bagian Pajak dari Dinas Pemerintahan Umum tanggal 30 Juni 1972

karena bertalian dengan pembentukan Dinas Baru. Dinas Baru adalah

Dinas Pendapatan Daerah yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

Walikota Surakarta tanggal 30 Juni 1972, Nomor 162/ Kdh. IV/ Kp. 72.

Dinas Pendapatan Daerah kemudian sering disingkat Dipenda

sesuai singkatan yang digunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah

Propinsi Jawa Tengah. Menurut Surat Keputusan Walikota Kepala

Daerah Kotamadya Surakarta Nomor 162/ Kdh. IV/ Kp. 72 tersebut,

Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

berkedudukan langsung dan bertanggung jawab kepada Walikota

Daerah.

Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi

Daerah, menetapkan Kotamadya Surakarta diganti menjadi Kota

Surakarta yang dipimpin oleh seorang Walikota. Dengan berlakunya

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, maka lahirlah Peraturan

Daerah Nomor 6 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi dan Tata

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, dan Keputusan Walikota

Surakarta Nomor 24 Tahun 2001 tentang Pedoman Uraian Tugas Dinas

Pendapatan Daerah Kota Surakarta.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta

(lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 6), Dinas

Pendapatan Daerah berubah nama menjadi Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset.

2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pendapatan

Daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Surakarta. Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

mempunyai tugas pokok seperti tercantum dalam Peraturan Daerah

Nomor 6 Tahun 1990 pasal 3, yaitu melaksanakan sebagian urusan

rumah tangga daerah dalam bidang Pendapatan Daerah dan tugas-tugas

lainnya yang diserahkan oleh Walikota Surakarta kepadanya.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

mempunyai fungsi sebagaimana terdapat dalam Peraturan Daerah

Nomor 6 Tahun 1990 pasal 4, yaitu:

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

a. Melakukan perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan

pembinaan, koordinasi teknis dan tugas-tugas lain yang diserahkan

oleh Walikota Surakarta kepadanya sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

b. Melakukan urusan tata usaha.

c. Melakukan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak Daerah dan

Wajib Retribusi Daerah.

d. Membantu melakukan pekerjaan pendataan obyek dan subyek

Pajak Bumi dan Bangunan yang dilaksanakan oleh Direktorat

Jendral Pajak/ Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan dalam hal

menyampaikan dan menerima kembali Surat Pemberitahuan Obyek

Pajak Wajib Pajak.

e. Melakukan penetapan besarnya Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

f. Membantu menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang,

Surat Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak dan sarana administrasi

Pajak Bumi dan Bangunan lainnya, yang diterbitkan oleh Direktorat

Jendral Pajak kepada Wajib Pajak kepada petugas pemungut Pajak

Bumi dan Bangunan yang ada dibawah pengawasannya.

g. Melakukan pembukuan dan pelaporan atas pemungutan dan

penyetoran Pajak Daerah serta Pendapatan Daerah lainnya.

h. Melakukan koordinasi dan pengawasan atas pekerjaan penagihan

Pajak Retribusi Daerah dan Penerimaan Asli Daerah lainnya, serta

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

penagihan Pajak Bumi dan Bangunan yang dilimpahkan oleh

Menteri Keuangan kepada daerah.

i. Melakukan tugas perencanaan dan pengendalian operasional di

bidang pendataan, penetapan dan penagihan Pajak Daerah,

Retribusi Daerah, Penerimaan Asli Daerah dan Pajak Bumi dan

Bangunan.

j. Melakukan penyuluhan mengenai Pajak Daerah, Retribusi Daerah

dan Pendapatan Daerah lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang baik perlu diterapkan untuk mempermudah

dalam pengawasan manajemen agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat

berjalan dengan lancar. Penetapan struktur organisasi yang jelas sangat

diperlukan sesuai dengan bagian masing-masing. Adapun struktur

organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Adapun tujuan disusunnya struktur organisasi tersebut adalah untuk:

a. Mempermudah pelaksanaan tugas dan pekerjaan.

b. Mempermudah pimpinan dalam mengawasi pekerjaan bawahan.

c. Mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

d. Menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi dan kegiatan,

sehingga mampu menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.

Adapun susunan organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Kota Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

b. Bagian Tata Usaha, terdiri atas:

1) Sub Bagian Umum

2) Sub Bagian Kepegawaian

3) Sub Bagian Keuangan

c. Sub Dinas Bina Program, terdiri atas:

1) Seksi Perencanaan

2) Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan

d. Sub Dinas Pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi, terdiri atas:

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

2) Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data

e. Sub Dinas Penetapan, terdiri atas:

1) Seksi Perhitungan

2) Seksi Penertiban Surat Ketetapan

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3) Seksi Angsuran

f. Sub Dinas Pembukuan, terdiri atas:

1) Seksi Pembukuan Penerimaan

2) Seksi Pembukuan Persediaan

g. Sub Dinas Penagihan, terdiri atas:

1) Seksi Penagihan dan Keberatan

2) Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain

h. Cabang Dinas, terdiri atas:

1) Cabang Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I meliputi

Kecamatan Banjarsari

2) Cabang Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II meliputi

Kecamatan Jebres dan Pasar Kliwon

3) Cabang Dinas Pendapatan Daerah Tingkat III meliputi

Kecamatan Laweyan dan Serengan

i. Kelompok Jabatan Fungsional/ Unit Pelaksana Teknis Dinas

4. Deskripsi Jabatan

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan

di bidang pendapatan daerah.

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan

administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan

Dinas Pendapatan Daerah.

c. Seksi Pendaftaran dan Pendataan

Seksi Pendaftaran dan Pendataan mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak Daerah dan Wajib

Retribusi Daerah serta pendataan Obyek Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah dan membantu melakukan pendataan obyek dan

subyek Pajak Bumi dan Bangunan yang dilakukan oleh Direktorat

Jendral Pajak.

d. Seksi Penetapan

Seksi Penetapan mempunyai tugas melakukan penghitungan dan

penetapan jumlah pajak dan retribusi daerah yang tertuang serta

menghitung besarnya angsuran atas permohonan Wajib Pajak dan

Retribusi Daerah, serta mengusahakan jumlah ketetapan yang

penagihannya dilimpahkan kepada daerah berdasarkan Surat

Pemberitahuan Pajak Tahunan.

e. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

Seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan

pembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan dan

tunggakan Pajak dan Retribusi Daerah dan Pajak Bumi dan

Bangunan serta pengelolaan benda berharga.

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

f. Seksi Penagihan

Seksi Penagihan mempunyai tugas melaksanakan Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah yang telah melampaui batas jatuh tempo,

melayani keberatan dan permohonan banding serta mengumpulkan

dan mengelola data sumber-sumber penerimaan daerah lainnya

diluar Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

g. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional

Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan rencana, pembinaan teknis pemungutan,

penggalian dan peningkatan pendapatan daerah.

h. Unit Penyuluhan

Unit Penyuluhan mempunyai tugas menyusun bahan penyuluhan

dan melaksanakan tugas penyuluhan, informasi dan penerangan

perpajakan dan retribusi daerah, pendapatan daerah lainnya, Pajak

Bumi dan Bangunan, serta mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan

di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset.

i. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

Unit Pelaksanaan Teknis Dinas berkedudukan sebagai unsur

pelaksana koordinasi kegiatan dinas di bidang pengelolaan terminal

dan pemungutan retribusi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala

Unit Pelaksana Teknis Dinas yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas.

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

5. Tata kerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Kota Surakarta

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kota Surakarta mendapat pembinaan tekis

fungsional dari Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Jawa Tengah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas menerapkan prinsip-

prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi, baik di

lingkungan Dinas Pendapatan Daerah maupun instansi-instansi lain di

luar Dinas Pendapatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya. Kepala

Sub Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, Kepala Unit Penyuluhan

dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas harus menerapkan prinsip-

prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi sesuai dengan

bidang tugasnya masing-masing.

Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi

dan Kepala Unit Penyuluhan bertanggung jawab memberikan

bimbingan/ pembinaan kepada bawahannya serta melaporkan hasil-

hasil pelaksanaan tugasnya menurut hierarki jabatan masing-masing.

Kepala Dinas Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, kepala Unit

Penyuluhan dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas. Para Kepala Urusan Sub Seksi pada Dinas

Pendapatan Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Tata

Usaha/ Kepala Seksi yang membidanginya.

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi di

lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Jawa Tengah atas

usul Walikota Surakarta. Kepala Urusan, Kepala Sub Seksi dan Kepala

Unit Penyuluhan di lingkungan Dinas Pendapatan Kota Surakarta

diangkat dan diberhentikan oleh Walikota Surakarta.

6. Visi dan Misi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Kota Surakarta

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

memiliki visi dan misi yang mendukung kegiatan operasional instansi,

seperti berikut ini:

a. Visi

Mewujudkan peningkatan pendapatan daerah, pengelolaan

keuangan dan aset daerah yang optimal, efisien, transparan serta

accountable, menuju kemandirian keuangan daerah untuk

mendukung pembangunan daerah.

b. Misi

1) Meningkatkan dan mengintensifkan pendapatan daerah secara

optimal.

2) Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pengelolaan keuangan

dan aset daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3) Meningkatkan pemberdayaan aset daerah secara efektif.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

4) Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan

efisien serta accountable dengan memperhatikan azas

kepatuhan dan keadilan.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, yang mana timbul hak dan

kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang sehingga perlu dikelola

dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan

daerah sebagaimana dimaksud merupakan subsistem dari sistem

pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah dituntut untuk

meningkatkan pelayanan publik dan memajukan perekonomian daerah.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah, yaitu mewujudkan

akuntabilitas dan transparansi di lingkungan pemerintahan. Adapun hal-hal

yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam pengelolaan keuangan

daerah, yaitu harus mengandung nilai-nilai kewajaran anggaran atas beban

kerja dan biaya terhadap setiap kegiatan, dan hal ini dapat dilakukan

melalui adanya Standar Analisa Belanja.

Selain kedua Undang-Undang di atas, terdapat peraturan perundang-

undangan yang menjadi acuan pengelolaan keuangan daerah yang telah

terbit lebih dahulu, yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

keuangan negara yang menyebutkan bahwa pada rancangan peraturan

daerah tentang laporan keuangan pemerintah daerah disertakan atau

dilampirkan informasi tambahan mengenai kinerja instansi pemerintah,

yakni prestasi yang berhasil dicapai oleh pengguna anggaran sehubungan

dengan anggaran yang telah digunakan. Tolok ukur kinerja merupakan

ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja yang ditetapkan

dalam bentuk pelayanan oleh masing-masing daerah.

Kinerja adalah keluaran atau hasil dari kegiatan atau program yang

akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan

kuantitas dan kualitas yang terukur (Tim Penyusunan Modul Program

Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik, 2007: iv).

Pemerintah Daerah dalam mengelola keuangan daerah membentuk

organisasi dan tata kerja perangkat daerah yaitu Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset berdasarkan Peraturan Daerah Kota

Surakarta Nomor 6 Tahun 2008. Pembentukan Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta ini guna membantu

pemerintah daerah dalam menjalankan otonomi daerah. Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta selaku organisasi dinas

daerah atau instansi Pemerintah Kota Surakarta mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset.

Tugas Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta tersebut tidaklah mudah, karena penyusunan Anggaran

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pendapatan dan Belanja Daerah sepenuhnya menjadi tanggung jawab

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta.

Penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan

pendekatan kinerja mencakup dua hal, yaitu:

1. Penyusunan rancangan anggaran setiap Unit Organisasi Perangkat

Daerah.

2. Penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

pemerintah daerah oleh Tim Anggaran Eksekutif.

Semua kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah harus dilaksanakan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta. Oleh

karena itu, kinerja Pemerintah Kota Surakarta dalam suatu periode sangat

dipengaruhi oleh kemampuan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Kota Surakarta dalam melaksanakan tugasnya. Jadi, kinerja

Pemerintah Kota Surakarta tergantung pada program-program dan

kebijakan yang disusun dan dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta selaku pengelola keuangan

daerah.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kota Surakarta masih menemukan banyak kendala

seperti kebijakan yang belum terealisasi dengan baik, kurangnya kesadaran

wajib pajak dalam membayar pajak yang dapat mempengaruhi kinerja

Pemerintah Kota Surakarta. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Kinerja Keuangan

Pemerintah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2007-2009”.

C. Rumusan Masalah

Penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini membatasi masalah pada:

1. Bagaimana kinerja keuangan Pemerintah Kota Surakarta pada tahun

anggaran 2007-2009?

2. Bagaimana Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta mengoptimalkan kinerja Pemerintah Kota Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat perkembangan kinerja Pemerintah Kota

Surakarta pada tahun anggaran 2007-2009.

2. Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota

Surakarta dalam mengoptimalkan kinerjanya.

E. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat

kepada berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta

Diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan

pertimbangan dalam hal analisis kinerja keuangan pemerintah daerah.

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan serta informasi dan menerapkan

ilmu pengetahuan akademik dibidang analisis laporan keuangan yang

telah diperoleh dibangku kuliah ke dalam dunia sesungguhnya yang

penuh persaingan, khususnya dalam bidang analisis kinerja keuangan

pemerintah daerah.

3. Bagi Pihak Lain

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan menjadi dasar bagi

penelitian selanjutnya.

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Kinerja

a. Pengertian kinerja

Menurut Rivai dan Basri (2005) pengertian kinerja adalah

kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu

kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab

dengan hasil seperti yang diharapkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kinerja adalah sesuatu

yang telah dicapai/ dapat juga diartikan sebagai hasil yang dapat

diperlihatkan. Menurut Helfert (1996) kinerja perusahaan adalah

hasil yang telah dicapai/ yang dapat diperlihatkan oleh perusahaan

selama melaksanakan kegiatan produksinya. Kinerja perusahaan

dapat diukur dengan menggunakan beberapa cara, yaitu:

1) Analisis laporan keuangan, yaitu cara penilaian kinerja untuk

mengetahui posisi keuangan dan kemajuan hasil operasi

perusahaan.

2) Analisis anggaran, yaitu cara penilaian kinerja untuk

mengetahui keefektifan anggaran yang ada untuk kegiatan

operasi perusahaan.

3) Analisis kebijakan akuntansi, yaitu cara penilaian kinerja untuk

mengetahui pengaruh kebijakan akuntansi perusahaan terhadap

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

keuntungan yang diperoleh dan terhadap perkembangan

perusahaan apabila ditetapkan dalam kegiatan operasi

perusahaan.

4) Analisis risiko, yaitu cara penilaian kinerja dengan menganalisis

faktor-faktor dasar yang menentukan risiko-risiko yang

dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.

b. Manfaat pengukuran kinerja

Ada beberapa manfaat pengukuran kinerja seperti yang

diungkapkan Mardiasmo (2002: 122), yaitu:

1) Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan

untuk menilai kinerja manajemen.

2) Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah

ditetapkan.

3) Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan

membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan

tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja.

4) Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman

(reward and punishment) secara objektif atas pencapaian

prestasi yang diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja

yang telah disepakati.

5) Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam

rangka memperbaiki kinerja organisasi.

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

6) Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah

terpenuhi.

7) Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

8) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara

objektif.

Menurut Mardiasmo (2002: 121) sistem pengukuran kinerja

sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu

manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur

finansial dan non-finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat

dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi, karena pengukuran

kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment

system.

c. Tujuan pengukuran kinerja

Menurut Mardiasmo (2002: 122) secara umum, tujuan sistem

pengukuran kinerja adalah:

1) Untuk mengkomunikasikan strategi secara secara lebih baik

(top down dan bottom up).

2) Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara

berimbang sehingga dapat ditelusur perkembangan pencapaian

strategi.

3) Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level

menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal

congruence.

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4) Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan

individual dan kemampuan kolektif yang rasional.

Ada beberapa aspek kinerja yang dapat diukur dalam

pengukuran kinerja menurut Bastian (2006: 276-277), yaitu:

1) Aspek finansial

2) Kepuasan pelanggan

3) Operasi dan bisnis internal

4) Kepuasan pegawai

5) Kepuasan komunitas

6) Waktu

Ada beberapa aspek pengukuran kinerja organisasi sektor publik

menurut Mahsun (2006: 31), antara lain:

1) Kelompok masukan (input) adalah segala sesuatu yang

dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk

menghasilkan keluaran.

2) Kelompok proses (process) adalah ukuran kegiatan baik dari

segi kecepatan, ketepatan, maupun tingkat ukuran pelaksanaan

kegiatan tersebut.

3) Kelompok keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan

langsung dapat dicapai dari sesuatu kegiatan yang dapat

berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible).

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4) Kelompok hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang

mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka

menengah yang mempunyai efek langsung.

5) Kelompok manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan

tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

6) Kelompok dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan

baik positif maupun negatif.

Menurut Mardiasmo (2002, 130-131) indikator value for money

dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi).

2) Indikator kualitas pelayanan (efektivitas).

2. Laporan Kinerja Keuangan

a. Pengertian laporan keuangan

Menurut Mardiasmo (2002: 159) laporan keuangan organisasi

sektor publik merupakan komponen penting untuk menciptakan

akuntabilitas sektor publik. Akuntansi dan laporan keuangan

mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan,

pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat

untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.

Menurut Munawir (2003: 31) laporan keuangan merupakan alat

yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh

perusahaan.

Menurut Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar

Auditor Sektor Publik (2007: 20) keuangan daerah dikelola dengan

berdasarkan azas umum, tertib, taat pada peraturan perundang-

undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung

jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatuhan, dan

manfaat untuk masyarakat.

Menurut Mardiasmo (2002: 160) organisasi sektor publik

dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yang

meliputi laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/ Defisit,

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Rugi/ Laba, Laporan Aliran

Kas, Neraca, serta Laporan Kinerja yang dinyatakan dalam ukuran

finansial dan non-finansial.

Laporan kinerja keuangan atau disebut juga laporan pendapatan

dan biaya, laporan surplus-rugi, laporan operasi, laporan surplus-

defisit, atau laporan profit dan kas adalah laporan keuangan yang

menyajikan pendapatan dan biaya selama satu tahun periode

(Bastian, 2006: 248).

b. Tujuan laporan keuangan

Menurut Mardiasmo (2002: 163-164) secara rinci tujuan

akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintahan adalah:

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan

memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber

daya finansial jangka pendek unit pemerintah.

2) Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan

memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan

perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.

3) Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja,

kesesuainnya dengan peraturan perundang-undangan, kontrak

yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan.

4) Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran,

serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber

daya terhadap pencapaian tujuan operasional.

5) Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial

dan organisasional, seperti:

a) Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas

sehingga memudahkan analisis dan melakukan

perbandingan dengan kriteria yang telah ditetapkan,

membandingkan dengan kinerja periode-periode

sebelumnya, dan dengan kinerja unit pemerintah lain.

b) Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi,

program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah.

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c) Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan

fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan

target.

d) Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan

keadilan (equity).

c. Manfaat laporan kinerja keuangan

Pelaporan kinerja keuangan memiliki beberapa fungsi seperti

yang diungkapkan Bastian (2006: 306-308), yaitu:

1) Sebagai motivator untuk meningkatkan kinerja.

2) Sebagai alat akuntabilitas.

3) Sebagai alat untuk menentukan latihan terbaik.

Ada beberapa klasifikasi pemakai laporan keuangan sektor

publik seperti yang diungkapkan Anthony dalam Mardiasmo (2002:

168) menjadi lima kelompok, yaitu:

1) Lembaga pemerintah (governing bodies).

2) Investor dan kreditor.

3) Pemberi sumber daya (resource providers).

4) Badan pengawas (oversight bodies).

5) Konstituen.

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian analisis laporan keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan upaya untuk

mengidentifikasi ciri-ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan

pemerintah daerah, dengan menguraikan pos-pos laporan keuangan

menjadi unit informasi yang lebih rinci dan melihat hubungan antar

pos untuk mengetahui kondisi keuangan, sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan (Tim Penyusun Modul Program Pendidikan

Non Gelar Auditor Sektor Publik, 2007: 71).

Ada beberapa karakteristik dalam analisis laporan keuangan

menurut Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar

Auditor Sektor Publik (2007: 69), antara lain:

1) Fokus pada laporan keuangan.

2) Memuat analisis hubungan.

3) Memuat implikasi dan prediksi.

4) Dipengaruhi oleh kemampuan analis.

Analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari ragam laporan

yang ada seperti yang diungkapkan Bastian (2006: 250), yaitu:

1) Laporan kinerja keuangan (Neraca).

2) Likuiditas pemerintahan.

3) Komposisi investasi.

4) Kekayaan pemerintah.

5) Komposisi kewajiban.

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

6) Revaluasi cadangan.

7) Komposisi hutang pensiun.

8) Laporan kinerja keuangan (surplus-defisit).

9) Efektivitas penarikan.

10) Tingkat pelanggaran peraturan keuangan.

11) Komposisi pendapatan.

12) Komposisi pengeluaran.

13) Beban bunga pinjaman.

14) Rugi surplus translasi mata uang.

15) Laporan arus kas.

16) Komposisi arus kas.

17) Tingkat penarikan pajak baik individu, organisasi maupun

produk.

18) Komposisi pajak tidak langsung.

19) Komposisi likuiditas pendapatan lain-lain.

20) Komposisi pengeluaran kas.

21) Komposisi pengeluaran investasi.

22) Komposisi pencairan investasi.

23) Komposisi likuiditas pertukaran mata uang.

Dalam menganalisis laporan keuangan pemerintah daerah rasio-

rasio keuangan yang dapat digunakan untuk analisis laporan

keuangan pemerintah daerah menurut Mahmudi (2007: 920), antara

lain:

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan pemerintah

daerah untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Walaupun pemerintah daerah sudah menyusun anggaran kas,

tetapi analisis likuiditas akan lebih bermanfaat bagi manajemen

dibandingkan jika hanya mendasarkan pada anggaran kas saja.

Untuk melakukan analisis likuiditas ada beberapa rasio yang

bisa dipelajari, yaitu:

a) Rasio Lancar (Current ratio)

Rasio lancar membandingkan antara aktiva lancar yang

dimiliki pemerintah daerah pada tanggal neraca dengan

utang jangka pendek. Rasio lancar merupakan ukuran

standar untuk menilai kesehatan keuangan organisasi, baik

organisasi bisnis maupun pemerintah daerah. Rasio ini

menunjukkan apakah pemerintah daerah memiliki aset yang

mencukupi untuk melunasi utangnya. Nilai standar rasio

lancar yang dianggap lancar adalah 2:1. Namun angka

tersebut tidaklah mutlak, sangat tergantung karakteristik aset

lancar dan utang lancar. Tetapi nilai nominal yang masih

bisa diterima adalah 1:1, jika kurang dari itu maka keuangan

organisasi tidak lancar.

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b) Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas membandingkan antara kas antara kas yang

tersedia dalam pemerintah ditambah efek yang dapat segera

diuangkan (investasi jangka pendek) dibagi dengan utang

lancar. Rasio kas bermanfaat untuk mengetahui kemampuan

pemerintah daerah dalam membayar utang yang segera

dipenuhi dengan kas dan efek yang dimiliki pemerintah

daerah.

c) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick ratio membandingkan antara aktiva lancar setelah

dikurangi persediaan dengan utang lancar. Quick ratio

mengindikasikan apakah pemerintah daerah dapat

membayar utangnya dengan cepat. Semakin tinggi nilai

quick ratio maka semakin tinggi tingkat likuiditas keuangan.

Nilai yang dianggap baik untuk quick ratio adalah 1:1.

d) Working Capital to Total Assets

Working capital to Total Assets adalah rasio keuangan

untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dengan posisi

modal kerja neto.

2) Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas dapat digunakan untuk melihat

kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi seluruh

kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

panjang. Dikatakan tidak solvabel apabila total utang yang

dimiliki pemerintah daerah lebih besar dibandingkan dengan

total asetnya.

3) Rasio Utang (Leverage)

a) Rasio Utang terhadap Ekuitas (total debt to equity ratio)

Rasio utang terhadap ekuitas adalah rasio yang

digunakan untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah

ekuitas dan yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan

utang. Rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi

mengindikasikan bahwa pemerintah daerah mungkin sudah

kelebihan utang dan harus segera mencari jalan untuk

mengurangi utang. Semakin besar rasio ini menunjukkan

resiko pemberian utang semakin besar.

b) Rasio Utang terhadap Aset Modal (total debt to capital

assets)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui bagian dari aset

modal yang dapat digunakan untuk menjamin utang.

Pemerintah daerah tidak diasumsikan untuk dilikuidasi

karena kreditor tidak bisa mengklaim aset modal pemerintah

daerah jika terjadi kegagalan dalam membayar utang,

kreditor tidak dapat mempailitkan pemerintah daerah. Rasio

ini kurang relevan jika digunakan dalam organisasi sektor

publik.

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

c) Time Interest Earned Ratio

Time Interest Earned Ratio adalah rasio untuk

mengetahui besarnya jaminan keuntungan untuk membayar

bunga utang jangka panjang. Rasio ini dihitung dengan cara

membandingkan laba sebelum bunga dan pajak dengan

utang jangka panjang. Rasio ini juga kurang tepat untuk

digunakan dalam sektor publik.

4) Rasio Kemandirian

Rasio kemandirian yaitu rasio yang digunakan untuk

mengetahui tingkat kemandirian Pemerintah Daerah dalam hal

pendanaan semua aktivitasnya. Semakin tinggi nilai rasio

kemandirian Pemerintah Daerah maka semakin baik karena

Pemerintah Daerah tidak tergantung dana dari pihak ketiga

untuk mendanai semua aktivitasnya.

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Pendapatan Daerah

Pemerintah Kota Surakarta telah melakukan efektivitas dan

efisiensi Pendapatan Asli Daerah. Adapun Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta sebagai pengelola

keuangan daerah melakukan kebijakan-kebijakan untuk pendapatan

daerah sebagai berikut:

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

a. Target Pendapatan Asli Daerah 10% dari anggaran tahun

sebelumnya.

b. Kebijakan keuangan pendapatan daerah dari pos lain-lain

menyesuaikan dengan kebijakan yang berlaku di Pemerintah Pusat

dan atau Propinsi.

c. Kebijakan keuangan untuk dana perimbangan juga menyesuaikan

dengan kebijakan yang berlaku di Pemerintah Pusat dan atau

Propinsi.

Pencapaian kinerja pendapatan Pemerintah Kota Surakarta dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel II. 1 Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2006-2009 (dalam rupiah)

Tahun

Anggaran APBD setelah

perubahan Realisasi APBD Lebih/

(kurang) 2006 74.709.440.000,00 78.637.865.549,00 105,26% 2007 88.034.379.000,00 89.430.977.982,00 101,59% 2008 96.199.901.000,00 102.929.501.970,00 107,00% 2009 110.842.157.600,00 101.972.318.682,00 92,00%

Sumber: Data yang diolah

Efektivitas adalah kontribusi output terhadap pencapaian tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2002: 132). Dikatakan

efektif apabila selisih realisasi penerimaan dengan target yang

dianggarkan mengalami selisih positif yaitu di atas/ lebih dari 100%,

sedangkan kurang/ tidak efektif apabila selisih realisasi penerimaan

dengan target yang dianggarkan mengalami selisih negatif yaitu di

bawah/ kurang dari 100%. Untuk dapat mengetahui seberapa besar

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tingkat efektivitas penerimaan Pendapatan Asli Daerah digunakan

rumus sebagai berikut:

Berdasarkan tabel di atas, analisis efektivitas untuk penerimaan

Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2006-

2008 sudah efektif dalam mengoptimalkan penerimaan dari sektor

Pendapatan Asli Daerah karena nilai rasio efektivitas pada tahun 2007-

2008 mencapai lebih dari 100%. Pada tahun 2009 tingkat efektivitas

penerimaan dari sektor Pendapatan Asli Daerah justru mengalami

penurunan sangat signifikan di bawah 100% yaitu hanya 92%. Ini bisa

disebabkan karena pada tahun 2009 penerimaan dari pos hasil retribusi

daerah mengalami penurunan.

Pencapaian kinerja pendapatan Pemerintah Kota Surakarta

berdasarkan target yang telah ditetapkan dapat dilihat dari tabel berikut

ini:

Tabel II. 2 Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009

Tahun Anggaran

Target 10% dari Anggaran setelah Perubahan Tahun Sebelumnya

2007 19,7% 2008 17% 2009 6%

Sumber: Data yang diolah

x 100%

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Berdasarkan tabel di atas, analisis pencapaian target 10% dari

anggaran tahun sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pendapatan

Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan

tetapi pada tahun 2009 justru pendapatan Pemerintah Kota Surakarta

mengalami penurunan sebesar 0,9% dari tahun sebelumnya. Dilihat

berdasarkan pencapaian target Pendapatan Asli Daerah sebesar 10%

dari anggaran tahun sebelumnya dengan usaha ekstensifikasi dan

intensifikasi pendapatan masih belum optimal. Pada tahun 2007 sudah

memenuhi target sebesar 19,7%, sedangkan tahun 2008 target

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 17%,

dan pada tahun 2009 justru target 10% dari anggaran tahun sebelumnya

tidak tercapai karena hanya mencapai sebesar 6%. Selama 3 tahun

tugas Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta selaku pengelola keuangan daerah mengalami kegagalan

hanya pada tahun 2009 karena pendapatan daerah tidak dapat

melampaui target/ kebijakan yang diambilnya. Ini disebabkan pada

tahun 2009 Pendapatan Asli Daerah dari sektor Hasil Retribusi Daerah

juga menurun dari tahun sebelumnya karena kurangnya kesadaran

masyarakat untuk membayar retribusi daerah.

2. Belanja Daerah

Adapun Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta sebagai pengelola keuangan daerah melakukan kebijakan-

kebijakan untuk belanja daerah sebagai berikut:

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a. Penyusunan belanja daerah dapat menunjang efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing satuan kerja perangkat

daerah.

b. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan anggaran kinerja

yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang

direncanakan.

c. Belanja administrasi umum non gaji dianggarkan sesuai kebutuhan

agar satuan kerja perangkat daerah dapat beroperasi, sedangkan

untuk belanja pegawai/ personalia disesuaikan dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencapaian kinerja belanja daerah Pemerintah Kota Surakarta

berdasarkan analisis efektivitas dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel II. 3 Belanja Daerah Pemerintah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009 (dalam rupiah)

Tahun

Anggaran APBD setelah

Perubahan Realisasi Anggaran Lebih/

(kurang)

2007 656.247.692.050,00 588.297.504.607,60 89,65%

2008 854.690.595.842,00 760.080.852.467,00 88,93% 2009 869.969.523.040,00 747.265.480.803,00 85,90%

Sumber: Data yang diolah

Dikatakan efektif apabila selisih realisasi anggaran belanja dengan

target yang dianggarkan mengalami selisih positif yaitu di bawah/

kurang dari 100%, sedangkan kurang/ tidak efektif apabila selisih

realisasi anggaran belanja dengan target yang dianggarkan mengalami

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

selisih negatif yaitu di atas/ lebih dari 100% karena menunjukkan

terjadinya pemborosan anggaran belanja daerah.

Berdasarkan tabel belanja daerah di atas dapat disimpulkan bahwa

kebijakan Pemerintah Kota Surakarta telah dilaksanakan oleh Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta tentang

belanja daerah, yaitu tidak melebihi 100% dari anggaran setelah

perubahan tahun yang bersangkutan. Terlihat bahwa dari tahun ke

tahun tingkat efektivitas penggunaan anggaran untuk belanja daerah

semakin baik. Belanja daerah ini dialokasikan untuk membiayai belanja

aparatur daerah dan belanja pelayanan publik.

3. Pembiayaan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

mempunyai kebijakan-kebijakan dalam hal pembiayaan keuangan

untuk Pemerintah Kota Surakarta, antara lain:

a. Perkiraan untuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun

sebelumnya akan digunakan untuk menutup defisit anggaran dan

sebagian akan dialokasikan pada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

tahun berkenaan, untuk pembayaran pokok pinjaman, dana

cadangan, dan penyertaan modal.

Pencapaian kinerja dilihat dari pembiayaan daerah Pemerintah Kota

Surakarta dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel II. 4 Analisis Hubungan Laporan Kinerja Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009 (dalam rupiah)

Nama Akun Realisasi Anggaran

2007 2008 2009 Pendapatan (a) 601.429.870.735 751.268.361.957

728.938.187.952

Belanja (b) 588.297.504.607 760.080.852.467

747.265.480.803

Surplus/ (Defisit) (c= a-b) 13.132.366.127 (8.812.490.510)

(18.327.292.851)

Pembiayaan: Penerimaan (d) 121.981.672.429 107.984.094.971

43.101.371.954

Pengeluaran (e) 78.340.612.810 57.080.484.682

4.817.459.918

Surplus/ (Defisit) (f= d-e) 43.541.059.619 50.903.610.289 38.283.912.036

SILPA (g=c-f) 56.773.425.746 42.091.119.779 19.956.619.185 Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel analisis hubungan di atas, dapat disimpulkan

bahwa pada tahun 2008 dan 2009 terjadi defisit anggaran yang

disebabkan total belanja yang lebih besar daripada total pendapatan.

Keadaan ini terjadi karena meningkatnya belanja dari aktivitas operasi

dan aktivitas investasi non keuangan pada Pemerintah Kota Surakarta

tahun 2008 dan 2009, sedangkan untuk pembiayaan Kota Surakarta

sudah sesuai dengan kebijakan yang telah dilaksanakan Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta karena

dari analisis hubungan antar pos-pos laporan kinerja tersebut terlihat

bahwa tidak ada penyimpangan dalam penyajiannya. Untuk masalah

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, menurut Kepala Bidang Akuntansi

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta akan ditutup pada anggaran surplus tahun 2012 yang akan

datang.

4. Analisis Rasio

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan metode untuk menganalisis

kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rasio

lancar, quick ratio dan rasio kas terhadap total utang lancar. Pada

quick ratio, pos persediaan dikeluarkan dari aktiva lancar karena

dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah

menjadi kas. Pos persediaan ini umumnya bukan persediaan barang

dagang yang ditujukan untuk dijual kembali tetapi untuk digunakan

dalam kegiatan operasional pemerintah daerah atau diserahkan

kepada masyarakat. Pada rasio kas, pos yang digunakan dalam rasio

ini hanya pos kas dan investasi jangka pendek. Hal ini untuk

menunjukkan perbandingan yang lebih likuid dari rasio lancar.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar, rasio cepat

dan rasio kas, yaitu sebagai berikut:

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dengan rumus tersebut di atas dapat dihitung rasio likuiditas pada

Pemerintah Kota Surakarta sebagai berikut:

Tabel II. 5 Rasio Likuiditas Pemerintah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009 (dalam rupiah)

Keterangan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Kas 56.867.319.233,40

36.353.409.805,40

19.964.195.040,40 Aktiva Lancar 69.482.724.327,78

56.466.025.339,70

32.835.154.832,81

Persediaan 4.523.709.836,38

7.094.297.288,30

6.061.009.357,41 Investasi jangka pendek Utang Lancar

- 8.815.161.470,51

6.000.000.000,00

5.606.131.686,00

-

29.905.787.925,00

Rasio Lancar 8,00

10,10

1,10

Rasio Cepat 7,40

8,80

0,90

Rasio Kas 6,40

7,50

0,70 Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan hasil analisis perhitungan rasio lancar di atas dapat

disimpulkan bahwa nilai rasio lancar pada tahun 2007 yaitu 8:1

yang berarti setiap Rp1,00 utang lancar Pemerintah Kota Surakarta

dapat dijamin dengan Rp8,00 aktiva lancar yang dimiliki

Pemerintah Kota Surakarta. Pada tahun 2008 nilai rasio lancar yaitu

10:1 ini menunjukkan bahwa setiap Rp1,00 utang lancar

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pemerintah Kota Surakarta dapat dijamin dengan Rp10,10 aktiva

lancar yang dimiliki Pemerintah Kota Surakarta. Hal ini

menunjukkan bahwa kesehatan keuangan Pemerintah Kota

Surakarta pada tahun 2007-2008 dianggap sangat baik karena

memiliki aktiva lancar yang mencukupi untuk melunasi kewajiban

jangka pendeknya. Nilai standar rasio lancar yang dianggap lancar

adalah 2:1 atau nilai nominal yang masih bisa diterima adalah 1:1.

Sedangkan nilai rasio lancar pada tahun 2009 menunjukkan bahwa

setiap Rp1,00 utang lancar yang dimiliki Pemerintah Kota

Surakarta dapat dijamin dengan Rp1,10 aktiva lancarnya. Hal ini

menunjukkan bahwa kesehatan keuangan Pemerintah Kota

Surakarta masih dianggap baik walaupun tidak selikuid pada tahun

2007-2008 yang mana tahun 2009 nilai aktiva lancar menurun,

sedangkan nilai utang lancar cenderung naik secara signifikan.

Penyebab naiknya utang lancar ini disebabkan pos utang jangka

pendek lainnya juga naik sangat signifikan. Keadaan seperti ini

dianggap masih aman dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

karena nilai rasio lancar pada tahun 2009 yaitu 1:1 yang merupakan

nilai nominal yang masih bisa diterima.

Quick ratio selama 3 tahun menunjukkan hanya pada tahun

2009 Pemerintah Kota Surakarta tidak bisa memenuhi kewajiban

jangka pendeknya menggunakan aktiva lancar dikurangi

persediaan. Nilai quick ratio pada tahun 2009 yaitu 0,9:1 yang

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

berarti bahwa setiap Rp1,00 utang lancar yang dimiliki Pemerintah

Kota Surakarta dijamin dengan Rp0,9 aktiva lancar setelah

dikurangi persediaan. Ini menunjukkan bahwa tanpa persediaan,

kondisi keuangan Pemerintah Kota Surakarta tidak likuid dan

persediaan merupakan aset yang penting untuk menjamin utang

lancar bagi Pemerintah Kota Surakarta.

Untuk rasio kas, selama 3 tahun tersebut menunjukkan hanya

pada tahun 2009 Pemerintah Kota Surakarta tidak bisa memenuhi

kewajiban jangka pendeknya menggunakan kas ditambah investasi

jangka pendek. Ini disebabkan karena Pendapatan Asli Daerah pada

tahun 2009 menurun yang berdampak pada turunnya nominal kas,

sedangkan Pemerintah Kota Surakarta tahun 2009 sudah tidak

berinvestasi pada investasi jangka pendek.

b. Rasio Kemandirian

Rasio kemandirian digunakan untuk mengukur tingkat

kemandirian Pemerintah Daerah dalam hal pendanaan semua

aktivitasnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio

kemandirian yaitu sebagai berikut:

Dari rasio ini, dapat diketahui tingkat kemandirian Pemerintah Kota

Surakarta selama tahun 2007-2009 dalam tabel berikut:

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel II. 6 Rasio Kemandirian Pemerintah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009 (dalam rupiah)

Keterangan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Realisasi PAD 89.430.977.982,00 102.929.501.970,00 101.972.318.682,00 Dana Alokasi Umum 374.500.999.992,00 420.911.721.000,00 435.470.810.000.00 Utang 31.755.454.608,51 25.353.800.211,00 46.708.191.274,00 Utang PFK 55.264.397,00 233.846.526,00 7.575.855,00 Utang pajak pusat

-

-

-

Rasio Kemandirian 22% 23% 21% Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel rasio kemandirian di atas, dapat disimpulkan

bahwa tingkat kemandirian Pemerintah Kota Surakarta dalam hal

pendanaan untuk semua aktivitasnya kurang baik. Ini terlihat dari

nilai rasio kemandirian pada tahun 2007 sebesar 22%, pada tahun

2008 naik menjadi 23%, berarti ini menunjukkan hal yang positif

karena Pemerintah Kota Surakarta tidak terlalu tergantung dengan

dana dari pihak luar baik utang dalam negeri maupun luar negeri

sudah berkurang. Pada tahun 2009 tingkat kemandirian turun

menjadi 21% yang menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Surakarta

pada tahun ini membutuhkan banyak dana untuk membiayai belanja

daerah karena pada tahun ini belanja daerah juga mengalami

peningkatan.

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

c. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas ini mengukur kemampuan Pemerintah Daerah

dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Pemerintah Daerah

dikatakan tidak solvabel apabila total utang yang dimiliki lebih

besar dari pada total aktivanya. Semakin besar nilai rasio ini

menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah tidak dapat menjamin

semua utang-utangnya dengan menggunakan semua aktivanya.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio solvabilitas yaitu

sebagai berikut:

Dari rumus tersebut di atas, dapat diketahui nilai rasio solvabilitas

Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2007-2009 sebagai berikut:

Tabel II. 7 Rasio Solvabilitas Pemerintah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009 (dalam rupiah)

Keterangan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Total Aktiva 3.330.436.830.935,00 3.490.440.009.924,00 6.166.782.681.081,00

Total Utang 31.755.454.609,00 25.353.800.211,00 46.708.191.274,00

Rasio Solvabilitas

105,00

138,00 132,00

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan

keuangan Pemerintah Daerah Kota Surakarta dalam memenuhi

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

semua kewajibannya sangat solvabel menggunakan semua aktiva

yang dimiliki Pemerintah Kota Surakarta. Nilai rasio solvabilitas

tertinggi pada tahun 2008 yaitu Rp138,00 yang berarti bahwa setiap

Rp1,00 utang yang dimiliki Pemerintah Kota Surakarta dapat

dijamin dengan menggunakan Rp138,00 aktivanya. Selama 3 tahun

berturut-turut terlihat nilai total aktiva jauh lebih besar daripada

nilai total utang yang menunjukkan rasio solvabilitas pada

Pemerintah Kota Surakarta sangat baik.

d. Rasio Leverage

Rasio leverage ini digunakan untuk mengukur perbandingan

antara ekuitas dana (kekayaan bersih Pemerintah Daerah) dengan

total utang. Dengan rasio ini dapat diketahui seberapa besar

kemampuan Pemerintah Kota Surakarta dalam membayar utang

jika ditinjau dari ekuitas dana yang dimiliki Pemerintah Kota

Surakarta. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio leverage

ini sebagai berikut:

Dari rumus tersebut di atas, dapat diketahui nilai rasio leverage

Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2007-2009 sebagai berikut:

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel II. 8 Rasio Leverage Pemerintah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009 (dalam rupiah)

Keterangan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Total Ekuitas dana 3.298.681.376.326,00

3.465.086.209.712,00 6.120.074.489.806,00

Total Utang 31.755.454.609,00

25.353.800.211,00 46.708.191.274,00

Rasio Leverage 104,00 137,00

131,00

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel tersebut di atas, menunjukkan kemampuan

Pemerintah Kota Surakarta dalam memenuhi kewajibannya jika

ditinjau dari ekuitas dana yang dimiliki. Nilai rasio leverage

tertinggi pada tahun 2008 yaitu Rp137,00 yang berarti setiap

Rp1,00 utang yang dimiliki Pemerintah Kota Surakarta dapat

dijamin dengan Rp137,00 ekuitas dana yang dimiliki Pemerintah

Kota Surakarta. Dilihat selama 3 tahun berturut-turut nilai rasio

leverage pada Pemerintah Kota Surakarta sangat baik karena total

ekuitas dananya dapat menjamin setiap utangnya.

5. Pencapaian Kinerja Pemerintah Kota Surakarta berdasarkan

amanat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Pemerintah Kota Surakarta selama tahun anggaran 2007-2009

memprioritaskan pembangunan sesuai dengan amanat dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Hal tersebut dapat dilihat dari

ditetapkannya tujuan, sasaran dan strategi untuk mencapai kinerja

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Pemerintah Kota Surakarta yang dikelola dan dilaksanakan Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta.

Tujuan, sasaran, dan strategi tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Tujuan yang ditetapkan

Selama tahun anggaran 2007-2009 telah ditetapkan tujuan

sebagai berikut:

1) Tersedianya fasilitas umum yang memadai, peningkatan

pelayanan kepada masyarakat yang diharapkan dapat

memberikan sumbangan kontribusi terhadap Pendapatan Asli

Daerah yang lebih besar.

2) Terwujudnya pelayanan yang lebih baik dalam mengelola

kekayaan daerah untuk masyarakat melalui upaya

pengembangan dan optimalisasi potensi pasar dan kekayaan

yang ada.

b. Sasaran yang ditetapkan

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut di atas, telah

ditetapkan sasaran sebagai berikut ini:

1) Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana umum.

2) Terwujudnya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.

3) Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel

khususnya pengeloaan kekayaan daerah.

4) Terwujudnya peningkatan pendapatan khususnya Pendapatan

Asli Daerah.

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c. Program dan kegiatan yang ditetapkan

Dengan adanya tujuan dan sasaran yang ditetapkan di atas, telah

ditetapkan program dan kegiatan sebagai berikut:

1) Program tertib administrasi keuangan.

2) Program peningkatan sumber daya aparatur, dan pembangunan

infrastruktur.

3) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

d. Hasil (outcome)

Hasil (outcome) yang dicapai sudah baik, walaupun ada

beberapa yang belum optimal. Hal tersebut bisa dilihat dari

pencapaian target realisasi Pendapatan Asli Daerah pada tahun

2007-2008, yaitu 10% dari anggaran tahun sebelumnya, belanja

daerah tidak mencapai di atas 100% seperti yang telah ditetapkan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah perubahan

tahun yang bersangkutan, dan pembiayaan yang sudah sesuai

dengan kebijakan dari anggaran yang telah ditetapkan, serta

beberapa analisis yang penulis lakukan untuk mengetahui kesehatan

keuangan Pemerintah Kota Surakarta tahun anggaran 2007-2009.

e. Kelompok manfaat (benefit)

Manfaat (benefit) yang diperoleh dari kinerja Pemerintah Kota

Surakarta selama tahun anggaran 2007-2009, antara lain:

1) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta berhasil meningkatkan kualitas sarana dan prasarana

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

aparatur untuk memperlancar kegiatan otonomi daerah. Hal ini

dapat dilihat dari bertambahnya aktiva Pemerintah Kota

Surakarta dan realisasi belanja untuk dialokasikan pada belanja

aparatur daerah.

2) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta berhasil meningkatkan sarana dan prasarana umum

untuk memuaskan pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini dapat

dilihat dari meningkatnya belanja untuk pelayanan publik pada

tahun 2008.

f. Kelompok dampak (impact)

1) Keberhasilan dalam meningkatkan sarana dan prasarana baik

aparatur maupun umum mengakibatkan peningkatan belanja

dan pembiayaan daerah, sehingga efisiensi dan efektivitas

terhadap belanja dan pembiayaan daerah belum optimal.

2) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi

daerah mengakibatkan Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kota Surakarta selaku penegelola keuangan

daerah mengalami kegagalan pada tahun 2009 dalam rangka

meningkatkan pendapatan daerah khususnya Pendapatan Asli

Daerah.

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB III

TEMUAN

A. KELEBIHAN

Dari hasil analisis pada Bab II, penulis menemukan beberapa temuan

kelebihan pada kinerja Pemerintah Kota Surakarta tahun anggaran 2007-

2009, antara lain sebagai berikut:

1. Pencapaian kinerja Pemerintah Kota Surakarta dilihat dari target

Pendapatan Asli Daerah 10% dari anggaran tahun sebelumnya telah

tercapai pada tahun 2007 dan 2008.

2. Pencapaian kinerja Pemerintah Kota Surakarta dilihat dari Belanja

Daerah tidak melebihi 100% dari anggaran tahun yang bersangkutan

telah tercapai selama tahun 2007-2009.

3. Pencapaian kinerja Pemerintah Kota Surakarta dilihat dari Pembiayaan

sudah sesuai dengan kebijakan dari anggaran yang telah ditetapkan dan

sudah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Kota Surakarta.

4. Tingkat solvabilitas selama tahun 2007-2009 sangat tinggi. Hal ini

mengindikasikan bahwa kesehatan keuangan Pemerintah Kota

Surakarta sangat baik karena dapat memenuhi kewajiban yang dimiliki

Pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan semua aktivanya.

5. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

berhasil meningkatkan sarana dan prasarana aparatur. Hal ini dapat

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dilihat dari realisasi belanja aparatur daerah serta meningkatnya aset

tetap tiap tahunnya guna kegiatan operasional daerah.

B. KELEMAHAN

Dari hasil analisis pada Bab II, penulis menemukan beberapa temuan

kelemahan pada kinerja Pemerintah Kota Surakarta tahun anggaran 2007-

2009, antara lain sebagai berikut:

1. Kurang optimalnya kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Kota Surakarta dalam melaksanakan kebijakan dari

Pemerintah Kota Surakarta untuk meningkatkan pendapatan dari sektor

Pendapatan Asli Daerah. Hal ini dapat dilihat dari realisasi Pendapatan

Asli Daerah pada tahun 2009 tidak dapat mencapai target 10% dari

anggaran tahun sebelumnya karena hanya mencapai target 6%.

2. Tingkat kemandirian Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2009

kurang baik dalam membiayai semua aktivitasnya karena masih

tergantung dana dari pihak ketiga. Hal ini terlihat pada tahun 2009

belanja daerah meningkat dan utang juga meningkat.

3. Keberhasilan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana aparatur

menyebabkan meningkatnya belanja daerah dan pembiayaan Kota

Surakarta, sehingga efektivitas dan efisiensi terhadap belanja daerah

dan pembiayaan belum optimal dilakukan Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta.

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari data dan pembahasan pada bab II, penulis melakukan beberapa

analisis yang dapat disimpulkan bahwa:

1. Kinerja keuangan Pemerintah Kota Surakarta pada tahun anggaran

2007-2009 sudah baik, meskipun masih ada yang dibawah target yang

telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah setelah perubahan selama tahun 2007-

2009. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kota Surakarta selaku pengelola keuangan daerah

mampu menjalankan tugas dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan

Pemerintah Kota Surakarta, seperti:

a. Pendapatan daerah dari tahun 2007 ke 2008 mengalami kenaikan

sehingga target Pendapatan Asli Daerah 10% dari anggaran tahun

sebelumnya dapat terealisasi, tapi pada tahun 2009 terjadi

penurunan pendapatan daerah yang menyebabkan target tidak

terealisasi sehingga Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Kota Surakarta mengalami kegagalan dalam meningkatkan

pendapatan khususnya Pendapatan Asli Daerah.

b. Keefektivan belanja daerah selama tahun 2007-2009 yang tidak

melebihi 100% dari anggaran tahun bersangkutan.

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

c. Pembiayaan Kota Surakarta selama tahun 2007-2009 sudah sesuai

dengan kebijakan yang telah dilaksanakan Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta karena dari analisis

hubungan antar pos-pos laporan kinerja tersebut terlihat jelas bahwa

tidak ada penyimpangan dalam penyajiannya.

2. Analisis kinerja Pemerintah Kota Surakarta pada tahun anggaran

2007-2009 berdasarkan analisis rasio, seperti:

a. Analisis rasio likuiditas menunjukkan bahwa kesehatan keuangan

Pemerintah Kota Surakarta dapat menjamin utang lancar baik

dengan aktiva lancar, aktiva lancar dikurangi persediaan, dan kas

ditambah investasi jangka pendek yang dimiliki Pemerintah Kota

Surakarta.

b. Analisis rasio kemandirian menunjukkan tingkat kemandirian

Pemerintah Kota Surakarta cukup baik karena tidak selalu

tergantung dana pihak ketiga.

c. Analisis rasio solvabilitas Pemerintah Kota Surakarta selama

tahun 2007-2009 sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai total

aktiva jauh lebih besar daripada nilai total utang.

d. Analisis rasio leverage Pemerintah Kota Surakarta selama tahun

2007-2009 sangat baik karena total ekuitas dana yang dimiliki

Pemerintah Kota Surakarta dapat menjamin setiap utangnya.

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

B. SARAN

Melalui penelitian ini, penulis berharap bisa memberikan saran yang

bermanfaat untuk Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta, antara lain:

1. Diharapkan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta tetap melaksanakan kebijakan yang dibuat Pemerintah Kota

Surakarta seperti target Pendapatan Asli Daerah setiap tahunnya

meningkat sebesar 10% dari anggaran tahun sebelumnya.

2. Diharapkan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta melakukan penyuluhan terhadap Wajib Pajak untuk

meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam aktivitas pembayaran

pajak guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.