analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja … · analisis laporan keuangan untuk menilai...

96
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Nama : Andrianus Fero Kantu NIM : 04 2214 015 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: phungdiep

Post on 10-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Nama : Andrianus Fero Kantu NIM : 04 2214 015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

Page 2: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

i

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Nama : Andrianus Fero Kantu NIM : 04 2214 015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

Page 3: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

ii

Page 4: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

iii

Page 5: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Bukan tingginya tingkat kecerdasan atau daya cipta atau keduanya yang

menciptakan seorang jenius, tetapi cinta…cinta dan cintalah yang melahirkan

orang berjiwa jenius”

( Mozart)

“ Bukan karena segalanya sulit sehingga kita tidak berani, tetapi karena kita

tidak berani maka segalanya sulit”

(Seneca)

“Lihatlah orang lain dengan sebelah matamu dan lihatlah dirimu dengan kedua

matamu, yakinlah kamu biba lebih dari mereka”

“Orang berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal yang terbaik, namun ia hanya

berusha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya”

(Kumpulan Cinta)

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Bapa Surgawi, Yesus Kristus, Bunda Maria

Bapak Ibu ku Tercinta

Adik-adikku Tersayang

Pinalis (Trimakasih atas kesetianmu di sampingku)

Semua Pihak Yang berdedikasi Tinggi Terhadap Koperasi

Page 6: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

v

Page 7: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

vi

ABSTRAK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI

(Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat)

ANDRIANUS FERO KANTU

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja koperasi

simpan pinjam C.U. Tilung Jaya dari tahun 2003 s/d 2007 berdasarkan analisis rasio keuangan.

Penelitian yang akan dilakukan adalah metode penelitian lapangan yang berupa studi kasus. Penelitian dilakukan di Credit Union Tilung Jaya Putussibau Kalimantan Barat pada Bulan September sampai Oktober 2009. Adapun subjek penelitian ini adalah pengurus dan karyawan C.U. Tilung Jaya dengan menggunakan objek penelitian yang berupa laporan keuangan, laporan manajemen serta data yang mendukung. Teknik analisis rasio digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian, meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perhitungan kinerja dengan menggunakan current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross profit margin serta return on investment dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja keuangan di perusahaan selama tahun 2003 – 2007 relatif sudah baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai positif dari masing-masing rasio pada beberapa tahun selama kurun tahun 2003 – 2007 yang dapat diinterpretasikan sebagai keberhasilan manajemen untuk menjaga kinerja keuangannya.

Kata kunci: current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover,

gross profit margin serta return on investment

Page 8: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

vii

ABSTRACT

FINANCIAL REPORT ANALYSIS TO EVALUATE CREDIT UNION FINANCIAL

PERFORMANCE (Case Study at Credit Union Tilung Jaya, Putussibau, West Kalimantan )

ANDRIANUS FERO KANTU

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

The objective of the research was to identify the financial performance of

C.U. Tilung Jaya on 2003 up to 2007 based on financial ratio analysis. The research was field research with case study model and was done on

Credit Union Tilung Jaya, Putussibau West Kalimantan on September up to Oktober 2009. The research subject were staffs and employees of C.U. Tilung Jaya Financial report, management report and other relevant data were used as research objects. The ratio analysis used as a technique to answer research problem, were liquidity, solvability, activity and profitability ratio.

Based on research result, it was concluded that financial performance of Credit Union Tilung Jaya based on current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross profit margin and return on investment for 2003 up to 2007 relatively good. That was shown by positive value on each ratios on some years for 2003 up to 2007 that can be interpreted as a sucess of management to maintain financial performance.

Keywords : current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross

profit margin, and return on investment

Page 9: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

viii

Page 10: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda

Maria atas segala berkat, anugrah, bimbingan Roh Kudus dan kasih Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Analisis Laporan

Keuangan Untuk Menilai Kinerja Koperasi, Studi Kasus Pada Credit Union tilung

Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen, Fakultas ekonomi

Sanata Dharma.

Selama masa kuliah, penyusunan skripsi, hingga terselesaikannya skripsi

ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang terus - menerus membantu,

memberikan dorongan, dan masukan dalam memperlancar penyelesaian skripsi

ini. Maka dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati, perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. YP. Supardyono, M.Si., Akt. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma.

2. V. Mardi Widyadmono, S.E, MBA. Selaku Kaprodi Manajemen Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. Selaku dosen Pembimbing I, yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

x

4. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. Selaku dosen Pembimbing II, yang

telah memberikan petunjuk, masukan, dan bimbingan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak Antonius L. Ain Pamero selaku Ketua Dewan Pimpinan Credit

Union Tilung Jaya Putussibau Kal - Bar, yang telah memberi pengarahan dan

kemudahan selama penelitian.

6. Fransiskus Nalik, S. Sos selaku Manajer Credit Union Tilung Jaya

Putussibau Kal - Bar, yang telah membantu, dan memberikan data - data dan

informasi tentang Credit Union Tilung Jaya.

7. Para Staf dan Karyawan Credit Union Tilung jaya Putussibau Kal – Bar,

yang telah memberikan bantuan selama penelitian.

8. Ayahanda Antonius Manyu, A.Md.Kep. dan Ibunda Andida terima kasih

atas perhatian, dorongan, dan doa serta kasih sayang yang begitu besar, aku

akan mempersembahkan yang terbaik untuk kalian.

9. Adik - adikku yang tersayang ( Elma Kristiani Kantu dan Blasius Filemon

Kantu ) yang telah memberikan semangat dan kasih sayang selama di tanah

rantau ini.

10. Pinalis Tiodora, terimakasih atas cinta, kasih sayang, pengertian dan

dukunganmu selama ini karna itu semua sangat berarti bagiku.

11. Teman - temanku Aldy, Criwis, Ryan, Ari cungkring, paternus, layang,

Albert, Erwin, Aron, Gilver, anak-anak HPMDKH dan anak-anak manajemen

Page 12: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

xi

angkatan 04 terima kasih atas dukungan dan kebersamaan selama kita di

Jogja yang begitu indah dan takkan terlupakan serta semua pihak yang tak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan

dalam dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati

menerima kritikan dan saran untuk kesmpurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga

skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya.

Terima Kasih.

Yogyakarta .....................

Penulis

Andrianus Fero Kantu

Page 13: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... v ABSTRAK..................................................................................................... vi ABSTRACT................................................................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Batasan Masalah ...................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Koperasi ................................................................. 7

B. Peranan dan Tujuan Koperasi ................................................. 9

C. Credit Union ............................................................................ 9

D. Laporan Keuangan Koperasi ................................................... 17

E. Analisis Rasio Keuangan Koperasi ......................................... 22

F. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................... 29

Page 14: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 30

C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................. 30

D. Variabel Penelitian .................................................................. 30

E. Data yang Diperlukan .............................................................. 31

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31

G. Definisi Operasional ............................................................... 32

H. Metode Analisis Data .............................................................. 32

BAB IV GAMBARAN UMUM CREDIT UNION TILUNG JAYA

A. Sejarah Singkat Credit Union Tilung Jaya............................... 37

B. Struktur Organisasi .................................................................. 39

C. Keanggotaan ............................................................................ 43

D. Simpanan ................................................................................. 44

E. Piutang ..................................................................................... 46

BAB V ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data ......................................................................... 49

B. Pengujian Hipotesis ................................................................. 62

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 65

B. Saran ........................................................................................ 66

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel V.1. Perkembangan Current Ratio Tahun 2003 - 2007........................ 50

Tabel V.2. Perkembangan Cash Ratio Tahun 2003 - 2007 ............................ 52

Tabel V.3. Perkembangan Debt to Asset Ratio Tahun 2003 - 2007 ............... 54

Tabel V.4. Perkembangan Total Asset Turnover Tahun 2003 - 2007 ............ 56

Tabel V.5. Perkembangan Gross Profit Margin Tahun 2003 - 2007 ............. 58

Tabel V.6. Perkembangan Return on Investment Tahun 2003 - 2007............ 60

Tabel V.7. Hasil One Sample T-Test Aspek Kinerja Tahun 2003 – 2007 .... 62

Page 16: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar V.1. Grafik Trend Perkembangan Current Ratio Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 52 Gambar V.2. Grafik Trend Perkembangan Cash Ratio Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 53 Gambar V.3. Grafik Trend Perkembangan Debt to Asset Ratio Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 55 Gambar V.4. Grafik Trend Perkembangan Total Asset Turnover Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 57 Gambar V.5. Grafik Trend Perkembangan Gross Profit Margin Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 59 Gambar V.6. Grafik Trend Return on Investment Tahun 2003 – 2007 ........ 61

Credit Union Tilung Jaya Putussibau

Page 17: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian dari Credit Union Tilung Jaya

Lampiran 3. Laporan Keuangan Credit Union Tilung Jaya Tahun 2003 - 2007

Page 18: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis ekonomi sejak tahun 1997 yang ditandai dengan berbagai

penurunan kondisi, termasuk posisi Indonesia di luar negeri, membutuhkan

pemulihan yang tidak mudah dan cepat, dengan pengorbanan yang tidak

sedikit dan diperlukan komitmen yang kuat dalam pelaksanaannya. Pada

situasi seperti ini kehadiran koperasi ditengah-tengah masyarakat sangat

membantu dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Dilihat dari asal katanya koperasi berasal dari bahasa Inggris adalah Co-

operation yang berarti berkeja sama atau berusaha bersama. Co artinya

bersama dan Operation artinya berkerja atau berusaha (R.T. Sutantya R.H,

2000: 1). Jadi, koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan

orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan

keluar sebagai anggota, dengan bekeja sama secara kekeluaragaan

menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para

anggotanya. Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan hidup

para anggotannya. Koperasi diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup

rakyat lemah, dapat menjadikan pelopor untuk mensejahterakan masyarakat,

dan dapat memulihkan perekonomian Indonesia.

Menurut jenisnya, koperasi dibagi menjadi tiga yaitu (1) Koperasi

Simpan Pinjam, (2) Koperasi Konsumsi, (3) Koperasi Produksi. Dalam

Page 19: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

2

penelitian ini penulis hanya menitikberatkan pada Koperasi Simpan Pinjam

atau sering disebut Credit Union (C.U). Credit Union didirikan untuk

meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, dengan menolong para anggota

untuk memperbesar sumber keuangan mereka dengan terbentuknya simpanan

mandiri.

Dewasa ini, perkembangan Credit Union (C.U) sebagai salah satu

lembaga keuangan formal telah menjadi fenomena yang menarik untuk

dicermati, khususnya di propinsi Kalimantan Barat yang kini mulai ditiru,

dikembangkan dan berkembang di Kalimantan Selatan serta di tempat-tempat

lain di Indonesia. C.U merupakan sebuah contoh pemberdayaan ekonomi

rakyat yang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya. C.U mampu bertahan dan

berkembang menjadi suatu organisasi koperasi seperti saat ini karena (1) C.U

mengutamakan keadilan bagi anggota yang berpartisipasi harus memperoleh

pembagian sesuai partisipasinya. Hal ini dilakukan C.U untuk memenuhi

kepentingan anggotanya sekaligus untuk menambah pendapatan anggota

secara langsung. (2) C.U mampu mengumpulkan berbagai sumber untuk

membentuk kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan badan usaha

lainnya. Dengan demikian C.U mampu melindungi kepentingan anggota dan

organisasi. (3) C.U sangat memperhatikan unsur manusia dan mendasarkan

tindak-tanduk usahanya pada kemanusiaan karena tidak memandang manusia

lain sebagai musuh melainkan sebagai kawan. Disini modal diperlukan untuk

Page 20: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

3

membantu manusia dan menjaga kelangsungan hidup C.U, bukan untuk

memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

Untuk menjamin pelaksnanaan kegiatan C.U sangat dibutuhkan

manajemen yang baik, sehingga kegiatan C.U tersebut dapat terlaksanakan

dengan efektif dan efisien. Semua proses kegiatan C.U harus direncanakan,

dilaksanakan, dan dievaluasi. Dengan demikian C.U memerlukan manejer

yang mampu mengelola C.U dan membuat kebijakan yang sesuai dengan

tujuan C.U itu sendiri. Tercapainya tujuan tersebut diukur oleh suatu alat

analisis untuk menganalisis keadaan C.U itu salah satunya adalah laporan

keuangan.

Analisis laporan keuangan sangat penting bagi pengurus maupun

pengelola (manejer) dan pihak luar yang berkepentingan dengan C.U. Bagi

pengurus atau pengelola, laporan keuangan berfungsi sebagai salah satu dasar

pertimbangan dalam menyususn rencana dan pengambilan keputusan

terutama dalam bidang keuangan. Sedangkan bagi pihak luar seperti, BUMN

atau perbankan laporan keuangan digunakan untuk kelayakan pengadaan

program kemitraan.

Analisis laporan keuangan ini digunakan untuk mengukur tingakat

Likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas Credit Union.

Berdasarkan uraian di atas penulis memilih judul “ANALISIS

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI”

Studi Kasus Pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau,

Kalimantan Barat.

Page 21: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

Bagaimana tingkat perkembangan koperasi simpan pinjam C.U. Tilung

Jaya apabila dinilai dengan analisis rasio keuangan, yang mencakup rasio

likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas dari tahun

2003 – 2007?

C. Batasan Masalah

Masalah yang diteliti hanya pada kinerja C.U Tilung Jaya yang berkaitan

dengan laporan keuangan, yang terdiri dari laporan Neraca dan laporan Sisa

Hasil Usaha Dari tahun 2003 - 2007.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja koperasi

simpan pinjam C.U. Tilung Jaya dari tahun 2003 s/d 2007 berdasarkan

analisis rasio keuangan.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Credit Union Tilung Jaya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif

untuk pertimbangan pengurus dan manajer dalam mengevaluasi likuiditas,

solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas sehingga dapat mengambil

kebijakan yang lebih tepat dalam rapat dewan pimpinan.

Page 22: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

5

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagi referensi dan

sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak yang ingin meneliti dan

memperdalam masalah yang dibahas.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan kesempatan baik bagi penulis untuk menerapkan

ilmu manajemen dan ilmu-ilmu terkait lainnya, yang diperoleh di bangku

kuliah. Penelitian ini juga sebagai wahana untuk memecahkan persoalan-

peroalan di lapangan.

Page 23: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

6

F. Sistematika Penulisan

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan pengertian, peranan dan tujuan koperasi,

credit union, laporan keuangan serta analisis rasio keuangan.

Bab III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, data yang

diperlukan, teknik pengumpulan data, definisi oprasional, dan

metode analisis data.

Bab IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan gambaran perusahaan, meliputi sejarah

berdiri, jenis usaha, produk serta aspek organisasi perusahaan.

Bab V : ANALISIS DATA

Bab ini memaparkan hasil temuan data serta hasil analisis statistik

yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.

Bab VI : PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian serta hasil analisis statistik terkait dengan rumusan

masalah. Bab ini juga menyajikan saran dari penulis.

Page 24: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Koperasi

Pada dasarnya koperasi adalah suatu usaha bersama untuk menolong

diri sendiri dalam menghadapi persoalan sosial ekonomi. Usaha ini dirasakan

untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada akhirnya

mengangkat harga diri, meningkatkan kedudukan, serta untuk

mempertahankan harga diri dan membebaskan diri dari kesulitan. Beberapa

pengertian koperasi menurut para ahli ekonomi sebagai berikut :

1. P.E. Weeraman (International Cooperative Alliance ( ICA ) dalam buku

The Cooperative Principle)

Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan

untuk memperbaiki sosial ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha

bersama untuk saling membantu antara yang satu dengan lainnya dengan

cara membatasi keuntungan usaha tersebut harus didasarkan pada prinsip-

prinsip koperasi.

2. Calvert ( The Law Principles Of Cooperation)

Koperasi adalah organisasi orang-orang yang hasratnya dilakukan secara

sukarela sebagai manusia atas dasar kesamaan untuk mencapai tujuan

ekonominya masing-masing.

3. A. Chaniago ( Perkoperasian Indonesia )

Koperasi adalah perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota

Page 25: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

8

dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk

mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

4. T. Gilarso ( Dunia Ekonomi Kita 1B )

Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang menjalankan suatu usaha

dibidang ekonomi. Segi ekonomi antara lain mencakup pemilihan bidang

usaha, luas usaha, dan daerah kerja serta permodalan koperasi.

5. Pasal 1 UU. No. 25 tahun 1992.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang

berdasarkan asas kekeluargaan ( Revrisond baswir, 1997: 8 ).

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa koperasi adalah

sekumpulan orang yang bersama-sama membentuk suatu organisasi yang

berbadan hukum dan berwatak sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan

sosial ekonomi anggotanya dengan berdasarkan atas asas kekeluargaan

Page 26: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

9

B. Peranan dan Tujuan Koperasi

Dalam UU. No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 4

disebutkan bahwa, fungsi dan peran koperasi adalah :

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekomomian

nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (pasal 3 UU No.25

tahun 1992).

C. Credit Union

Credit Union adalah koperasi yang mempunyai usaha tunggal, yakni

simpan pinjam sebagai usaha atau bisnis utamanya (Thoby Mutis, 1992: 60).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Credit Union termasuk

Page 27: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

10

jenis Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi ini dibentuk oleh sekelompok orang

dengan cara membeli saham para anggotanya dan dalam prakteknya dapat

memberikan pinjaman kepada para anggotanya dengan jumlah yang lebih

besar dari pada simpanannya dan dengan bunga yang lebih rendah ( Ima

Suwandi, 1985: 90 ).

1. Tujuan Credit Union

Credit Union didirikan dengan tiga tujuan yaitu :

a. Untuk memperbaiki keadaan ekonomi para anggotanya. Tujuan ini

dapat dicapai dengan cara :

1) Tahap Jangka Pendek : Menolong para anggota dengan pinjaman

murah pada saat mereka membutuhkannya.

2) Menolong para anggota untuk memperbesar sumber keuangan

mereka dengan terbentuknya simpanan mandiri.

3) Tahap Jangka Panjang : Menolong para anggota untuk memperbesar

kemampuan mereka dalam menggunakan uang secara tepat dan

berhemat.

b. Untuk perkembangan kepribadian anggota

Tujuan ini dapat dicapai dengan cara :

1) Mendidik anggota untuk mengembangkan diri.

2) Mengembangkan sikap percaya diri dan menanamkan nilai harga diri

pada para anggotanya.

3) Mengembangkan sikap bertanggung jawab.

4) Mengembangkan sikap sosial anggota.

Page 28: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

11

c. Untuk memperbaiki kepentingan masyarakat sosial dan golongan

masyarakat. Tujuan ini dapat dicapai dengan memajukan golongan

masyarakat untuk membentuk Credit Union ini demi kepantingan

bersama.

2. Langkah-langkah Mendirikan Koperasi Simpan Pinjam atau Credit Union

a. Lebih dahulu dikumpulkan bahan-bahan yang ada tentang koperasi

simpan pinjam, misal : brosu-brosur, buku-buku, atau majalah-majalah.

b. Membentuk kelompok studi kurang lebih 15 orang diantara peminat

dengan teliti untuk mempelajari koperasi simpan pinjam, administrasi

dan aspek-aspek lainnya sehingga bahan-bahan koperasi dapat

dipelajari dengan intensif dan sungguh-sungguh.

c. Setelah 4 sampai 5 bulan kelompok studi dengan cukup mempelajari

bahan-bahan tersebut sudah mulai menyusun anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga dengan mengambil contoh dari salah satu bahan

dan menyesuaikannya dengan situasi dan kondisi para anggota.

d. Setelah itu rapat anggota pertama dapat dilaksanakan sekaligus

pemilihan dewan pimpinan.

3. Tata Susunan Koperasi Simpan Pinjam

Sebuah koperasi simpan pinjam mempunyai susunan organisasi yang

terdiri atas:

a. Rapat Anggota

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

koperasi simpan pinjam.

Page 29: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

12

Fungsi, tugas, dan wewenang rapat anggota, sebagai berikut :

1) Menerapkan dan mengesahkan laporan keuangan tahunan dan

berbagai catatan credit union.

2) Memilih pengurus, pengawas, dan mengambil keputusan tentang

resolusi berkaitan pemberhentian anggota pengurus atau pembubaran

pengurus (pengawas).

3) Mendiskusikan dan menyetujui laporan-laporan yang disebutkan

dalam agenda.

4) Mengesahkan resolusi berkaitan dengan amandemen AD/ART.

5) Mengambil keputusan tentang resolusi mengenai suatu devisi atau

pembubaran credi union, amalgamasi dengan credit union lain.

6) Melakukan diskusi atau mengesahkan laporan audit tahun lalu.

7) Menunjuk auditor eksternal.

8) Menetapkan pendistribusian dividen atau pemberian remisi atas

rekomendasi pengurus.

9) Menetapkan panduan yang diperlukan untuk pembangunan

masyarakat dan pengembangan lembaga,

10) Memberikan hak kepada pengurus untuk meminjam dari pihak luar

dari besar bunga pinjaman tidak melebihi 10 kali dari total modal

saham masyarakat yang dibayar penuh.

Page 30: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

13

b. Pengurus

Pengurus adalah orang-orang yang dipilih dari kalangan anggota

melalui rapat anggota untuk mewakili anggota dalam mengelola usaha

koperasi. Anggota pengurus terdiri atas :

1) Ketua

2) Wakil Ketua

3) Sekretaris

4) Bendahara

5) Panitia Pendidikan / Pelatihan

6) Panitia Kredit

c. Badan Pengawas

Badan pengawas beranggotakan orang-orang yang dipilih

melalui rapat anggota yang bertugas mengawasi dan memeriksa

laporan pertanggungjawaban dari pengurus koperasi simpan pinjam.

Semua anggota pengurus dan pengawas dipilih dari kalangan anggota

koperasi simpan pinjam dalam rapat tahunan dan bertanggungjawab

pada rapat anggota yang merupakan kekuasan tertinggi dalam koperasi

simpan pinjam.

Fungsi utama pengawas adalah untuk memastikan bahwa aset

credit union terlindungi dan bahwa credit union dikelola secara efisien

dengan kerangka kerja dan kebijakan yang tepat. Pengawas juga

Page 31: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

14

menjadi jembatan berpengetahuan dan komunikasi yang

terinformasikan dengan sangat baik antara pengurus dan auditor.

Kualifikasi pengawas sebagai berikut :

1) Mampu membuat keputusan yang dapat dipercaya, memiliki

pengetahuan bisnis pada tingkat rata-rata, independen, dan dapat

berlaku adil.

2) Terdiri dari orang-orang dengan latar belakang yang berbeda,

pengetahuan keuangan, pendidikan, dan keterampilan teknis.

3) Memiliki jiwa bisnis dan senang bertanya baik untuk kalrifikasi

dan meningkatkan pemahaman.

4) Telah menyelesaikan CEC (Continuing Education Course) atau

pelatihan audit dan telah menyatakan kesedian menjadi pengawas

secara tertulis.

4. Kebijakan Keanggotaan

a. Tipe-tipe Keanggotaan

1) Anggota Tetap (Reguler Member)

a) Seseorang yang telah memenuhi persyaratan minimal modal

saham atau persyaratan lain yang ditetapkan.

b) Memiliki hak untuk ambil bagian dalam membuat keputusan di

credit union.

c) Memiliki hak untuk memilih pengurus atau pengawas dan

dipilih menjadi pengurus atau pegawai credit union.

d) Berhak atas pelayanan pinjaman dan simpanan di credit union.

Page 32: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

15

2) Anggota Tidak Tetap (Associate Member)

a) Individu, kelompok, atau asosiasi yang membuka rekening

tabungan di credit union dan telah membayar persyaratan

modal saham minimum untuk menjadi anggota-pemilik.

b) Tidak memiliki hak untuk ambil bagian dalam membuat

keputusan tetapi dapat mengajukan saran-saran perbaikan

untuk meningkatkan pelayanan dan manajemen credit union.

c) Tidak memiliki hak memilih atau dipilih menjadi pengurus atau

pegawai.

d) Berhak atas informasi tentang perbaikan produk dan laporan

berkala credit union.

e) Tidak berhak mengajukan atau mendapatkan pinjaman dari

credit union.

f) Berhak menabung dan menarik tabungan.

g) Menjadi bagian dari kelompok yang menolong diri sendiri

(self-help group).

b. Pendaftaran Menjadi Anggota Tetap

Seseorang yang ingin menjadi anggota tetap harus mengajukan

surat permohonan menjadi anggota dan melengkapi persyaratan yang

diminta. Pengurus akan mengolah data itu setelah persyaratan berikut

dipenuhi :

1) Calon anggota bertempat tinggal di wilayah pelayanan credit

union.

Page 33: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

16

2) Yang bersangkutan harus telah memenuhi usia sah.

3) Yang bersangkutan telah mengikuti secara penuh seminar

pendidikan pra-keanggotan (di kalimantan disebut PD Plus) yang

diselenggarakan oleh credit union.

4) Khusus untuk kelompok self-help (Credit Union Microfinance

Innovation/CUMI), ada pengesahan dari manejer/pejabat kredit.

5) Yang bersangkutan bukan anggota credit union lain atau koperasi

lain dengan pelayanan utama simpanan dan pinjaman.

6) Yang bersangkutan menandatangani “janji/sumpah sebagai

anggota” yang menyatakan bersedia memenuhi peraturan dan

perundang-undangan yang berlakudi credit union dan patuh kepada

prinsip-prinsip crediot union.

c. Buku Daftar Anggota dan Laporannya

1) Setelah dinyatakan diterima sebagai anggota, manejer/sekretaris

memasukan namanya sebagai anggota baru di buku daftar anggota.

2) Menejer/sekretaris menyiapkan laporan tertulis kepada pengurus

pada rapat pleno pengurus berupa :

a) Jumlah anggota masuk dan jumlah anggota yang keluar pada

suatu periode tertentu.

b) Nama, alamat, nomor anggota, dan saham yang dimilikinya.

c) Nama, alamat, nomor rekening tabungan ,dan tanggal saat ia

menjadi anggota.

d. Berhenti Menjadi Anggota

Page 34: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

17

1) Anggota yang tidak aktif. Yang bersangkutan dapat dikeluarkan,

dengan persetujuan pengurus, jika rekeningnya (pinjaman atau

tabungan) di credit union tidak aktif/lalai selama lebih dari enam

bulan.

2) Tidak memenuhi sumpah/janji yang pernah diucapkan.

D. Laporan Keuangan Koperasi

1. Pengertian Laporan Keuangan koperasi

Dalam prakteknya laporan keuangan oleh peusahaan/koperasi tidak

dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan

aturan dengan standar yang berlaku. Hal ini dilakukan agar laporan

keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan adalah laporan

yang menujukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam

suatu periode tertentu (Kasmir, 2008: 7).

Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem

pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan

pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dengan

demikian, laporan keuangan memberikan gambaran keadaan finansiil

suatu koperasi. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan, seorang

manajer akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari

koperasi yang bersangkutan. Dari data-data finansiil tahun lalu dapat

diketahui kelemahan dan keunggulan dari koperasi, yang sangat penting

Page 35: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

18

digunakan bagi perbaikan penyusunan rencana atau kebijakan yang akan

dilakukan di masa yang akan datang.

2. Tujuan Laporan keuangan Koperasi

Tujuan lapuran keuangan koperasi adalah untuk menyediakan

informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Berikut

ini beberapa tujuan penyusunan laporan keuangan yaitu:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki koperasi pada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal

yang dimiliki koperasi saat ini.

c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode.

g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

h. Informasi keuangan lainnya.

3. Karateristik Laporan Keuangan Koperasi

Pada dasarnya laporan keuangan yang dibuat koperasi tidak

berbeda dengan keuangan nonkoperasi, tetapi ada beberapa karakteristik

Page 36: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

19

yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut: ( Sitio & Tamba,2001 :

109 )

a. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban

pengurus kepada para anggota di dalam Rapat Anggota Tahunan

(RAT).

b. Laporan keuangan meliputi neraca/laporan posisi keuangan, laporan

sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan

secara komparatif.

c. Laporan keuangan yang disampaikan dalam RAT harus ditandatangani

oleh semua pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36 ayat 1).

d. Laporan Laba Rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil

Usaha (SHU). SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang

diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. SHU yang

dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha yang

diselenggarakan untuk anggota. Pada saat RAT, SHU ini diputuskan

untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-

undang dan anggaran dasar koperasi.komponen pembagian SHU sesuai

dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi

yang bersangkutan (pasal 45 UU no.25/1992).

e. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota

didistribusikan dengan komponen-komponen pembagian SHU yang

telah diatur dalam AD/ART koperasi.

Page 37: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

20

f. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan

konsilidasi dari koperasi-koperasi.

g. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan SHU

tercermin pada perhitungan SHU. Istilah perhitungan SHU sebagai

pengganti istilah laporan laba rugi mengingat dari usaha koperasi tidak

semata-mata diukur dari laba, tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi

anggota. Oleh karena itu koperasi tidak menggunakan istilah laba atau

rugi melainkan hasil usaha.

h. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak

dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota,

disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini dilakukan oleh

karena kegiatan koperasi sendiri cenderung lebih banyak ditujukan

kepada kepentingan anggota baik sebagai pemilik maupun sebagai

pelanggan.

i. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitunga hasil usaha kepada

anggota dan bukan anggota, berpedoman pada manfaat yang diterima

anggota dan bukan anggota. Jika hal demikian sulit dilaksanakan,

alokasi dapat dilakukan dengan cara lain yang sistemik dan rasional.

Cara-cara yang diterapkan perlu diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan.

j. Modal koperasi dibukukan terdiri atas:

1) Simpanan-simpanan

2) Pinjaman-pijaman

Page 38: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

21

3) Penyisihan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber

lain.

Simpanan anggota terdiri dari (a) simpanan pokok, (b) simpanan

wajib, dan (c) simpanan suka rela. Simpanan suka rela dapat dari

bukan anggota. Cadangan koperasi dapat dipupuk melalui SHU dan

cara-cara lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar, yang

dimaksudkan untuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup

kerugian koperasi. Cadangan koperasi bukan milik anggota koperasi

dan tidak boleh diberikan kepada anggota walaupun pada saat

pembubaran. Istilah permodalan koperasi, dengan demikian tidak

hanya mencakup modal yang disetor anggota. Permodalan dalam

koperasi meliputi seluruh sumber pembelanjaan koperasi, yang dapat

bersifat permanen atau sementara. Pihak-pihak yang mempunyai

klaim terhadap sumber daya koperasi terdiri dari kreditur,

anggota/pemilik, dan badan usaha koperasi itu sendiri. Struktur

klaim yang demikian menunjukan bahwa koperasi mempunyai

eksistensi tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.

k. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi

dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang

bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Sesuai dengan karakteristik

koperasi, SHU berasal dari usaha diselenggarakan untuk anggota dan

bukan anggota. SHU pada koperasi bukan satu-satunya alat pengukur

bagi manfaat keanggotaan koperasi dan prestasi pengurus. SHU yang

Page 39: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

22

demikian merupakan hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang

ditetapkan dalam koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan

bersih yang dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal

dari transaksi kejadian atau keadaan ekonomis yang timbul dari

kegiatan usaha. Pembagian laba dan transaksi modal tidak dimasukkan

dalam perhitungan SHU.

l. Keanggotaan atau kepemilikan modal koperasi tidak dapat

dipindahtangankan dengan dalih apapun. Kewjiban anggota untuk

menanggung kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul pada

penutupan tahun buku atau pada saat pembubaran dapat ditetapkan

terbatas atau tidak terbatas, maka kerugian-kerugian hanya dapat

dibebankan pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah

dihimpun) dan kepada anggota sebesar jumlah tanggungan yang

ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam hal ini SHU bukan merupakan

perubahan kekayaan dari anggota.

E. Analisis Rasio Keuangan Koperasi

Analisis rasio keuangan merupakan cara analisis yang membandingkan

angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu

angka dengan angka lainya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu

komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar

komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang

Page 40: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

23

diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun

beberapa periode.

Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen

dalam satu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan.

Kemudian dapat juga dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan

sumber daya koperasi secara efektif. Untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Setiap rasio

keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil

dari rasio yang diukur diinterprestasikan sehingga menjadi berarti

pengambilan keputusan.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio keuangan yang terdiri 4 tipe

dasr rasio keuangan, yaitu:

1. Rasio likuiditas (liqudity ratio), mengukur kemampuan

perusahaan/koperasi dalam memenuhi kewajiban finansiil jangka

pendek.

2. Rasio solvabilitas (leverage ratio), rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahaan/koperasi dibiayai dengan

hutang.

3. Rasio aktivitas (activity ratio), untuk mengukur tingkat efisiensi

pemanfaatan sumber daya perusahaan/koperasi (penjualan, sediaan,

penagihan piutang, dan lainnya) atau rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan/ koperasi dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Page 41: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

24

4. Rasio profitabilitas (profitability ratio), untuk menilai kemampuan

perusahaan/koperasi dalam mencari keuntungan atau laba dalam satu

periode tertentu.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing rasio keuangan yang terdiri

di atas.

1. Rasio Likuiditas (Liqudity Ratio)

Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk

mengukur kemampuannya dalam memenuhi kewajiban finansiil jangka

pendek, yaitu:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Perhitungan rasio

lancar dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan

total hutang lancar (Kasmir,2008 :134).

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi hutang lancar dengan aktiva lancar tanpa

memperhatikan nilai sediaan. Untuk mencar rasio cepat, diukur dari

total aktiva lancar, kemudian dikurangi dengan nilai sediaan

(Kasmir,2008 :137).

Page 42: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

25

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Dapat dikatakan

rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan

untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya(Kasmir,2008 : 139).

2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Jenis-jenis rasio solvabilitas yang dapat digunakan perusahaan

untuk membayar semua hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek

yang harus segera dilunasi maupuan hutang jangka panjangnya, yaitu:

a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Dept ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antar total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain,

seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa

besar hutang perusahaan berpengaruh terhadaap pengelolaan aktiva

(Kasmir,2008 :156).

Page 43: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

26

b. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan

antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas.

Rasio ini berguna untuk mengetahui jenis dana yang disediakan

peminjam (kreditor) dengan pemilk perusahaan, yang bertujuan untuk

mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan

hutang (Kasmir,2008 :157).

c. Times Interest Earned

Times interest earned merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana

pendapatan dapat menurun tanpa membuat perusahaan merasa malu

karena tidak mampu membayar biaya bunga tahunannya (Kasmir,2008

:160).

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Secara umum apabila seluruh rasio aktivitas yang ada digunakan,

akan mampu memperlihatkan efektivitas perusahaan secara maksimal, jika

dibandingkan dengan penggunaan yang hanya sebagian saja. Berikut ini

ada beberapa jenis rasio aktivitas, yaitu:

Page 44: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

27

a. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali

dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Baik

apabila, semakin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang semakin rendah (Kasmir,2008 :176).

b. Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)

Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar

dalam satu periode. Dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan

merupakan rasio yang menunjukan berapa kali jumlah barang sediaan

diganti dalam satu tahun (Kasmir,2008 :180).

c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur

atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode

tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu

periode atau dalam satu periode (Kasmir,2008 :182).

Page 45: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

28

d. Total perputaran aktiva (Total Assets Turn Over)

Total assets turn over merupakan rasio yang dugnakan untuk mengukur

perputaran semua aktiva yang dimiliki dan mengukur berapa jumlah

penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir,2008 :185).

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi

keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu atau beberapa periode.

Semakin lengkap jenis rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil

yang akan dicapai. Dalam parakteknya, jenis-jenis profitabilitas yang dapat

digunakan yaitu:

a. Margin Laba atas Penjualan (Pofit Margin on Sales/ Profit Margin)

Margin laba atas penjualan merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (Kasmir,

2008 :199).

b. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Invesment/ ROI)

Hasil pengembalian investasi merupakan rasio yang menunjukan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan/koperasi.semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang

baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk

Page 46: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

29

mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan (Kasmir,

2008 :201).

c. Hasil Pengmbalian Ekuitas (Return on Equity/ ROE)

Hasil pengembalian ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini

menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio

ini semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin baik

(Kasmir,2008 :204).

 

 

F. Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

 

Laporan Keuangan

Aspek Likuiditas

Aspek Solvabilitas

Aspek Aktivitas

Aspek profitabilitas

Page 47: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian lapangan

yang berupa studi kasus. Dalam studi kasus ini, penelitian dilakukan terhadap

objek tertentu. Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini, hanya berlaku

terhadap objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelititan : Credit Union Tilung Jaya Putussibau Kalimantan

Barat.

2. Waktu Penelitian : September sampai Oktober 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian : Pengurus dan Karyawan C.U. Tilung Jaya.

2. Objek Penelitian : Laporan keuangan, manajemen, dan data yang

mendukung.

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah rasio keuangan, yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur besarnya pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima selama periode tertentu.

Page 48: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

31

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk

membayar kewajibannya selama periode tertentu, baik jangka pendek

maupun jangka panjang apabila koperasi dibubarkan.

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektivitas koperasi dalam

menggunakan aktiva atau pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya

selama periode tertentu.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam

mendapatkan laba selama periode tertentu.

E. Data Yang Diperlukan

1. Gambaran umum koperasi.

2. Struktur organisasi.

3. Laporan keuangan koperasi meliputi, neraca, laporan SHU.

4. Manajemen koperasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode wawancara yaitu peneliti melakukan wawancara dengan pengurus

dan karyawan koperasi mengenai gambaran koperasi.

2. Metode observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan

peninjauan atau pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti.

Teknik digunakan untuk memperoleh data dan dokumen yang mendukung.

Page 49: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

32

G. Definisi Operasional

1. Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi jumlah, jenis aktiva

dan pasiva suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

2. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh

dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban

lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

3. Kinerja Keuangan merupakan unsur yang berkaitan secara langsung dengan

pengukuran kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan keuangan yang

disebut laporan rugi/laba. Unsur-unsur yang berkaitan tersebut terdiri atas:

a. Penghasilan (Income)

Penghasilan merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode

akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak

berasal dari kontribusi penanaman modal.

b. Beban (Expense)

Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi selama satu periode

akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau

terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak

menyangkut pembagian kepada penanam modal.

H. Metode Analisis Data

Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik analisis rasio untuk

menjawab masalah penelitian. Teknik pengolahan analisis data dengan

Page 50: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

33

menggunakan analisis rasio yaitu pengolahan data laporan keuangan dengan

menggunakan analisis rasio keuangan.

Adapun rumus-rumus analisis rasio keuangan akan disajikan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

a. Curent Ratio

Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan

uang dalam waktu singkat (maksimal 1 tahun). Sementara hutang lancar

merupakan kewajiban perusahaan jangka pendek (maksimal 1 tahun),

artinya hutang ini harus dilunasi dalam waktu paling lama 1 tahun.

Semakin tinggi Curent Ratio maka semakin mampu perusahaan dalam

memenuhi atau membayar kewajiban jangka pendeknya.

Dalam konteks C.U. Tilung Jaya, yang termasuk dalam aktiva lancar

meliputi kas, bank dan piutang anggota. Adapun yang termasuk dalam

hutang lancar terdiri dari hutang pada Sintong, hutang pada Sedung,

pinjaman di SPD, dana pendidikan serta dana OP pengurus.

b. Cash Ratio

Kas merupakan uang tunai yang ada di perusahaan, sedangkan bank

adalah nilai saldo uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk

tabungan. Sementara hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan

Page 51: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

34

jangka pendek (maksimal 1 tahun), artinya hutang ini harus dilunasi

dalam waktu paling lama 1 tahun. Semakin tinggi Cash Ratio maka

semakin tinggi kemampuaan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya.

2. Rasio Solvabilitas

a. Debt to Asset Ratio

Total utang merupakan total kewajiban perusahaan, baik kewajiban

jangka pendek (maksimal 1 tahun) maupun kewajiban jangka panjang.

Sedangkan total aktiva adalah total aset yang dimiliki perusahaan, baik

yang likuid seperti kas, bank dan piutang maupun yang tidak likuid

seperti kendaraan, peralatan, bangunan dan tanah. Semakin tinggi Debt to

Asset Ratio maka perusahaan semakin beresiko, karena perusahaan

semakin banyak dibiayai dengan hutang.

Dalam konteks C.U. Tilung Jaya, total hutang hanya terdiri dari

hutang lancar yang meliputi hutang pada Sintong dan hutang pada

Sedung, pinjaman di SPD, dana pendidikan serta dana OP pengurus.

Adapun yang termasuk dalam total aktiva terdiri dari aktiva lancar

(likuid) seperti kas, bank dan piutang anggota serta aktiva tidak lancar

seperti inventaris dan SPD.

Page 52: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

35

3. Rasio Aktivitas

a. Total Assets Turn Over

Penjualan merupakan nilai total kredit yang disalurkan perusahaan

dalam kurun setahun. Sedangkan total aktiva adalah total aset yang

dimiliki perusahaan, baik yang likuid seperti kas, bank dan piutang

maupun yang tidak likuid seperti kendaraan, peralatan, bangunan dan

tanah. Semakin tinggi Total Assets Turn Over maka semakin tinggi

efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Dalam konteks C.U.

Tilung Jaya, yang termasuk dalam penjualan adalah pendapatan bunga

yang berasal dari penyaluran kredit.

4. Rasio Profitabilitas

a. Gross Profit Margin

Laba Kotor Gross Profit Margin = Penjualan Kredit

Laba kotor merupakan selisih antara penjualan (pendapatan) dengan

biaya operasional sebelum dikurangi pajak. Sedangkan penjualan kredit

adalah nilai total kredit yang disalurkan perusahaan dalam kurun setahun.

Semakin tinggi Gross Profit Margin maka perusahaan semakin

profitable.

Page 53: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

36

b. Return on Investment/ ROI

EAT merupakan nilai laba bersih sesudah pajak yang diperoleh dari

laba usaha dikurangi dengan biaya pajak. Sedangkan total asset adalah

total aset yang dimiliki perusahaan, baik yang likuid seperti kas, bank

dan piutang maupun yang tidak likuid seperti kendaraan, peralatan,

bangunan dan tanah. Semakin tinggi ROI maka semakin efektif

perusahaan dalam mengelola investasinya.

Page 54: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM CREDIT UNION TILUNG JAYA

A. Sejarah Singkat Credit Union Tilung Jaya

Ide awal berdirinya CU di Putussibau diprakarsai oleh Bpk. Drs.

Norbertus (seorang PNS pada Dinas Pendidikan di Kab. Kapuas Hulu), beliau

juga merupakan salah satu Pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) Putussibau

periode (2000 – 2003) sebagai Koordinator Seksi Sosial dan Ekonomi serta

beliau telah menjadi Anggota CU di CU Pancur Kasih Pontianak. Salah satu

Program Seksi Sosial dan Ekonomi pada saat itu adalah mendirikan CU di

Putussibau dan program ini disambut baik oleh Pastor Y. Sumadi, SMM yang

saat itu sebagai Pastor Paroki Putussibau.

Untuk merealisasikan program pendirian CU di Putussibau, pada

pertengahan bulan Juli 2001 Koordinator Seksi Sosial Ekonomi (Bpk. Drs.

Norbertus) pergi ke Pontianak untuk melakukan koordinasi dengan BK3D

Kalbar (Sekarang BK3D Kalimantan) tentang rencana pendirian CU di

Putussibau, yang pada waktu itu bertemu dengan Bpk. Drs. P. Florus. Rencana

pendirian CU tersebut disambut baik oleh BK3D, dimana Ketua BK3D (Bpk.

A.R. Mecer) dan Manejer BK3D (Bpk. Frans Laten) langsung turun ke

Putussibau untuk memberikan Pelatihan / Pendidikan Dasar tentang CU di

Putussibau tepatnya pada tanggal 21 – 23 Juli 2001. Adapun jumlah peserta

yang mengikuti Pelatihan / Pendidikan Dasar tentang CU waktu itu berjumlah

69 Orang.

Page 55: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

38

Setelah mendapatkan Pelatihan/ Pendidikan Dasar dari Pengurus BK3D,

seluruh peserta waktu itu sepakat bahwa CU perlu dan harus didirikan di

Putussibau. Beberapa waktu kemudian tepatnya tanggal 12 – 15 Oktober 2001

diadakan lagi pertemuan/ lokakarya tentang CU yang difasilitasi oleh Bpk.

A.R. Mecer (Ketua BK3D), Bpk. Munaldus (Koordinator DS Pancur Kasih)

dan Sutomo ( Koordinator POR DO Putussibau) dan diikuti oleh 22 Orang

peserta dan diakhir lokakarya (Tgl 15 Oktober 2001) disepakti CU berdiri di

Putussibau dengan nama “ CU TILUNG JAYA “ dengan jumlah anggota 22

orang. Nama “TILUNG” diambil dari nama salah satu bukit yang sangat

dikenal di wilayah Kapuas Hulu dan terletak di Nanga Raun, Kecamatan

Kalis.

CU, Pengurus mengirimkan 3 (tiga) orang staf untuk magang di CU

Pancur Kasih Pontianak. Salah satu lembaga/Unit yang ada di bawah naungan

Yayasan Karya Pancur Kasih Sosial, Lembaga Pemberdayaan Otonomi

Rakyat (POR) dipercaya untuk mendampingi CU Tilung Jaya, dan

menempatkan seorang Staf untuk Dengan disepakatinya berdirinya CU di

Putussibau, selanjutnya dibentuklah Pengurus CU Tilung Jaya Putussibau dan

terpilih sebagai ketua Dewan Pimpinan periode I (Th 2001 – 2004) yaitu Bpk.

Drs. Norbertus dengan dibantu oleh beberapa orang pengurus lainnya. Untuk

mengetahui bagaimana cara mengelola membantu kelancaran operasional CU

Tilung Jaya, dalam hal ini adalah Herkulanus Sutomo (Koord. POR DO

Putussibau).

Page 56: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

39

Pertama berdirinya CU Tilung Jaya beroperasi di salah satu ruangan

berukuran ± (3 x 4 M) yang ada di Pastoran Putussibau dengan total asset /

kekayaan sebesar Rp. 3.523.000. Pada pertengahan bulan Juni 2002 Tempat

Pelayanan kepada anggota CU Tilung Jaya pindah di Sekretariat POR Pancur

Kasih perwakilan Putussibau yang terletak di Jl. K.S. Tubun Pts. Pada awal

Tahun 2003 CU telah membangun gedung sendiri di atas tanah milik Pastoran

Putussibau dengan luas bangunan (7 x 10 M). Dan pada tahun 2007 CU telah

membangun gedung pengganti dari gedung sebelumnya dengan luas tanah (40

x 25M) di Jl. A. Yani no. 4 Putussibau. Bangunan gedung tersebut digunakan

untuk jangka waktu 10 – 15 Tahun kedepan. CU Tilung Jaya Putussibau resmi

melakukan pelayanan di kantor yang baru terhitung bulan januari 2007 sampai

sekarang.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang ada pada CU Tilung Jaya dapat dibedakan

antara Struktur Organisasi Badan Koordinasi Credit Union Kalimantan,

Struktur Organisasi Credit Union Tilung Jaya Putussibau serta Struktur

Manajemen CU Tilung Jaya. Adapun bagan struktur organisasi selengkapnya

disajikan pada lampiran dari skripsi ini.

Secara umum, tugas kepengurusan di CU Tilung Jaya dapat dijelaskan,

sebagai berikut:

Page 57: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

40

1. Dewan Pengurus bertugas:

a. Memimpin organisasi dan usaha koperasi, melakukan segala perbuatan

hukum untuk dan atas nama Koperasi serta mewakili Koperasi di

hadapan dan di luar pengadilan.

b. Menyelenggarakan Rapat Pengurus dan Rapat Anggota serta

mempertanggung jawabkan kepada Rapat Anggota Tahunan mengenai

pelaksanaan tugas kepengurusan.

c. Menyelenggarakan administrasi organisasi, antara lain:

1) Buku Daftar Anggota untuk mencatat masuk dan keluar anggota

pada waktunya

2) Buku Daftar Pengurus untuk mencatat saat mulai dan berhentinya

jabatan pengurus

3) Buku Daftar Pengawas untuk mencatat saat mulai dan berhentinya

jabatan pengawas

4) Notulen Rapat Anggota dan Rapat Pengurus

5) Buku Anggota

d. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja dan Anggaran

Pendapatan dan Biaya Koperasi

e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris Koperasi

f. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta

pemberhentian anggota

Page 58: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

41

g. Memberikan keterangan kepada Badan Pengawas dalam pelaksanaan

pengawasan antara lain memberikan keterangan, memperlihatkan

segala buku, warkat persediaan barang, alat-alat perlengkapan dan

sebagainya yang diperlukan Badan Pengawas.

h. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada Anggoa supaya ketentuan-

ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,

Peraturan Khusus, Keputusan Rapat Anggota dan Keputusan Rapat

Pengurus diketahui dan dimengerti oleh segenap Anggota.

i. Memelihara kerukunan antar Anggota dan mencegah segala hal yang

menyebabkan timbulnya perselihan paham.

j. Menanggung terhadap kerugian yang diderita oleh koperasi segala

akibat karena kelalaian:

1) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau

beberapa Anggota Pengurus maka kerugian ditanggung oleh

Anggota Pengurus yang bersangkutan

2) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijakan yang telah

diputuskan dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota Pengurus

tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita Koperasi.

2. Dewan Pengawas bertugas:

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakan

terhadap pengelolaan koperasi

b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan

Page 59: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

42

c. Meneliti dan mencatat pembukuan yang ada pada koperasi

d. Meminta segala keterangan yang diperlukan

e. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada Pengurus

f. Merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak ketiga

3. Manajer bertugas:

a. Memimpin operasional usaha yang dijalankan oleh koperasi.

b. Memberikan pertanggungjawaban kepada Rapat Anggota Tahunan

mengenai pelaksanaan tugas operasional.

c. Menyelenggarakan administrasi organisasi, seperti laporan keuangan

tahunan

d. Menyusun dan melaksanakan rencana usaha koperasi

e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris yang

digunakan untuk operasional usaha

f. Memutuskan penerimaan dan penolakan karyawan baru serta

pemberhentian karyawan

4. Dewan Penasehat bertugas memberikan saran/ anjuran kepada Pengurus

untuk kemajuan Koperasi, baik diminta maupun tidak.

Page 60: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

43

C. Keanggotaan

1. Syarat – syarat menjadi anggota CU Tilung Jaya

a. Mengisi formulir surat permohonan menjadi anggota yang telah

disediakan oleh CU Tilung Jaya.

b. Melampirkan 5 (lembar) lembar pasfoto ukuran 2 cm x 3 cm.

c. Melampirkan fotokopi KTP 1 (satu) lembar yang masih berlaku.

d. Membayar Uang Pangkal sebesar Rp. 20.000.

e. Membayar Iuran Gedung Rp. 100.000.

f. Menyetor Simpanan Pokok Rp. 500.000, setoran pertama minimal Rp.

100.000 dan sisanya dapat dicicil maksimal selama 10 (sepuluh ) bulan.

g. Menyetor Simpanan Wajib Rp. 15.000.

h. Menyetor Simpanan Setara Saham (SITILUNG) minimal Rp. 50.000.

i. Membayar Iruan Solidaritas Duka sebesar Rp. 15.000.

2. Anggota Biasa

a. Anggota biasa adalah anggota yang berusia diatas 17 (tujuh belas) tahun

dan secara ekonomis tidak lagi tergantung kepada orang tua atau wali.

b. Anggota yang berusia 18 (tujuh belas) tahun kebawah tetapi sudah

berkeluarga.

3. Anggota Luar Biasa

a. Anggota luar biasa adalah anggota yang berusia 0 (nol) bulan sampai

dengan 17 (tujuh belas) tahun atau secara ekonomis masih tergantung

kepada orang tua atau wali.

Page 61: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

44

b. Syarat – syarat anggota luar biasa sama dengan syarat – syarat anggota

biasa, kecuali paoint b dan c.

4. Pemberhentian Anggota

a. Anggota yang tidak aktif menyetor simpanan saham selama minimal 6

(enam) bulan berturut – turut dalam 1 (satu) tahun buku, dapat

diberhentikan oleh pengurus setelah mendapat peringatan baik lisan

maupun tertulis dari manajemen atau pengurus.

b. Anggota yang berhenti atau diberhentikan tidak dapat menarik Uang

Pangkal, Iuran Gedung, Iuran Solidaritas Duka (SOLDUKA) dan Dana

Solidaritas Kesehatan (DAOLKES) yang sudah disetor.

c. Apabila anggota yang sudah berhenti kemudian masuk kembali menjadi

anggota CU Tilung Jaya, maka yang bersangkutan harus memenuhi

persyaratan sebagaimana syarat – syarat menjadi anggota baru.

d. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus karena merugikan lembaga,

tidak dapat diterima kembali menjadi anggota CU Tilung Jaya.

D. Simpanan

Simpanan Saham

Simpanan Saham Anggota terdiri dari:

1. Simpanan Pokok, adalah simpanan saham sebagai tanda kepemilikan

anggota yang harus disetor oleh anggota pertama kali masuk menjadi

anggota.

Page 62: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

45

a. Simpanan Pokok sebesar Rp 500.000 (Lima ratus ribu rupiah);

b. Simpanan Pokok tidak dapat ditarik oleh anggota, kecuali anggota

yang bersangkutan meninggal dunia atau keluar dari keanggotaan

CU Tilung Jaya.

2. Simpanan Wajib, adalah simpanan yang wajib disetor setiap bulan oleh

anggota sebagai bukti keaktifan menjadi anggota CU Tilung Jaya.

a. Simpanan Wajib disetor setiap bulan, terhitung sejak mulai

terdaftar menjadi anggota CU Tilung Jaya sebesar Rp 15.000

(Lima belas ribu rupiah);

b. Anggota yang lalai menyetor simpanan Wajib pada bulan

sebelumnya, harus menyetor Simpanan Wajib pada bulan

berikutnya sejumlah total kelalaian ditambah bunga berjalan,

dengan tidak mempengaruhi saldo saham bulan sebelumnya;

c. Simpanan Wajib tidak dapat ditarik oleh anggota, kecuali anggota

yang bersangkutan meninggal dunia atau keluar dari keanggotaan

CU Tilung Jaya.

3. Nilai satu Saham sama dengan Rp 1.000 (Seribu rupiah).

4. Balas Jasa Simpanan Saham (BJS) / Deviden akan dihitung pada akhir

Tahun Buku berdasarkan jumlah bulan saham dan keaktifan masing-

masing anggota.

5. Besarnya BJS / Deviden minimal 6% pertahun dan atau ditentukan dalam

rapat pleno Pengurus setelah tutup Tahun Buku berjalan.

Page 63: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

46

6. Anggota yang tidak menabung Simpanan Wajib (SW) lebih dari 4 (empat)

bulan dalam tahun buku tidak berhak atas BJS / Deviden penuh.

7. BJS / Deviden langsung dimasukan ke dalam buku simpanan setara saham

(SITILUNG) anggota setelah Rapat Anggota Tahunan (RAT).

8. Simpanan Saham dilindungi oleh JALINAN (Jaminan Perlindungan

Kalimantan).

9. Penggantian buku Saham Anggota karena sudah penuh tidak dikenakan

biaya administrasi.

10. Penggantian buku Saham Anggota karena hilang/rusak dikenakan biaya

administrasi sebesar Rp 10.000 (Sepuluh ribu rupiah).

E. Piutang

1. Ketentuan Umum Pinjaman

a. Piutang adalah Pinjaman yang diberikan kepada anggota CU Tilung

Jaya;

b. CU Tilung Jaya tidak memberikan hak otomatis kepada anggota CU

Tilung Jaya untuk mendapat pinjaman;

c. Pinjaman diberikan kepada anggota CU Tilung Jaya harus dapat

memberikan manfaat;

d. Piutang Anggota terdiri dari:

1) Pinjaman Umum, adalah pinjaman yang diberikan kepada anggota

dengan ketentuan plafon pinjaman maksimal sebesar Rp

Page 64: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

47

50.000.000 (Lima puluh juta rupiah) dan atau tiga kali jumlah

simpanan saham dan simpanan setara saham (SITILUNG);

2) Pinjaman Khusus adalah pinjaman diatas plafon yang diberikan

kepada anggota dengan ketentuan-ketentuan khusus yang harus

ditaati oleh anggota.

2. Jenis-jenis Pinjaman

a. Pinjaman Produktif, adalah pinjaman yang bertujuan untuk

mengembangkan usaha dan untuk biaya pendidikan.

b. Pinjaman Konsumtif, adalah pinjaman yang tujuannya untuk keperluan

sehari-hari/kesejahteraan.

c. Pinjaman Darurat, adalah pinjaman yang tujuannya untuk keluarga

berobat.

d. Pinjaman Kapital, adalah pinjaman yang bertujuan untuk ditabungkan

kembali/menambah modal seham dan setara saham.

3. Persyaratan Pengajuan Pinjaman

a. Yang boleh mengajukan permohonan pinjaman adalah anggota biasa

yang telah memenuhi persyaratan menjadi anggota;

b. Sudah mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) 2 (dua) hari penuh

dibuktikan dengan sertifikat Diksar;

c. Sudah terdaftar sebagai anggota CU Tilung Jaya dan aktif menabung

minimal 3 (tiga) bulan;

d. Setiap Anggota yang mengajukan pinjaman harus mengisi dan

menandatangani:

Page 65: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

  

  

48

1) Surat Permohonan Pinjaman, Surat Perjanjian Pinjaman, Surat

Pengikat Barang Jaminan dan mengisi APBK (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Keluarga)

2) Surat Perjanjian Pinjaman, Pengikat Barang Jaminan dan Surat

Kuasa (kalau ada) harus dibubuhi Materai Rp 6.000 (Enam ribu

rupiah).

3) Anggota yang mengajukan pinjaman berkonsultasi langsung

dengan Bagian Perkreditan di Kantor Pusat / Bagian Perkreditan

di Kantor TP/Petugas Pangkalan Kolektor (Tidak boleh

diwakilkan);

e. Pinjaman di atas saldo simpanan saham dan simpanan setara saham

harus ada Penjamin minimal 2 (dua) orang dari anggota aktif CU

Tilung Jaya;

f. Lama masa pengembalian pinjaman maksimal 60 (enam puluh) bulan.

Page 66: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

49

BAB V

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan

Koperasi Simpan Pinjam C.U. Tilung Jaya apabila dinilai dengan analisis

rasio keuangan, yang mencakup rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

aktivitas, dan rasio profitabilitas dari tahun 2003 – 2007. Berkaitan dengan

tujuan penelitian tersebut, maka peneliti melakukan analisis terhadap rasio

keuangan, yang mencakup rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas,

dan rasio profitabilitas dari tahun 2003 - 2007 di C.U. Tilung Jaya Kota

Putussibau, Kalimantan Barat.

Ukuran kinerja likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat

jatuh tempo. Dalam penelitian ini rasio likuiditas perusahaan diukur dari

current ratio dan cash ratio. Rasio solvabilitas merupakan ukuran kinerja

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh

kewajiban-kewajiban finansialnya. Dalam penelitian ini rasio solvabilitas

perusahaan diukur dari debt to asset ratio.

Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur sejauhmana efektivitas

manajemen perusahaan dalam mengelola asetnya. Dalam penelitian ini

kinerja aktivitas perusahaan diukur dari total asset turnover. Rasio

profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

Page 67: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

50

menghasilkan laba selama periode tertentu. Dalam penelitian ini kinerja

rentabilitas perusahaan diukur dari gross profit margin dan return on

investment.

Dalam hal aspek likuiditas, kinerja Credit Union Tilung Jaya Kota

Putussibau, Kalimantan Barat selama tahun 2003 – 2007 dapat dijelaskan,

sebagai berikut:

Tabel V.1.

Perkembangan Current Ratio Tahun 2003- 2007

Tahun

Aktiva

Lancar

Kewajiban

Lancar

Current

Ratio

Pertumbuhan

(%)

2003 6.270.232.789 924.838.088 677,98% 0

2004 12.247.449.708 2.822.135.030 433,98% -35,99%

2005 16.076.039.181 3.299.423.082 487,24% 12,27%

2006 21.400.503.900 5.414.676.004 395,23% -18,88%

2007 40.696.101.414 7.699.332.873 528,57% 33,74% Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007

Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan current ratio dari tahun

ke tahun. Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar (current

asset) dengan kewajiban lancar (current liabilities). Untuk tahun 2003

diketahui bahwa nilai aktiva lancar (current asset) sebesar Rp

6.270.232.789, sedangkan nilai kewajiban lancar (current liabilities) sebesar

Rp 924.838.088, sehingga nilai current ratio diperoleh sebesar 677,98%.

Demikian juga halnya dengan perhitungan current ratio untuk tahun 2004 –

2007.

Page 68: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

51

Hasil perhitungan current ratio selama tahun 2003 – 2007

menunjukkan bahwa nilai current ratio tertinggi dicapai pada tahun 2003

dengan nilai sebesar 677,98% dan nilai current ratio terendah dicapai pada

tahun 2006 dengan nilai sebesar 395,23%. Nilai pertumbuhan yang terbesar

terjadi pada tahun 2007 dengan nilai pertumbuhan sebesar 33,74%.

Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai

sebesar 35,99%.

Perubahan yang terjadi pada rasio ini disebabkan adanya perubahan

nilai aktiva lancar dari tahun ke tahun dan kewajiban lancar selama kurun

tahun 2003 – 2007. Di antaranya beberapa komponen aktiva lancar, porsi

terbesar ditunjukkan oleh persediaan bersih dan terlihat bahwa perubahan

yang terjadi pada nilai persediaan bersih ini membawa pengaruh yang besar

terhadap fluktuasi aktiva lancar. Sementara itu untuk perubahan yang terjadi

pada kewajiban lancar diketahui pada tahun 2003 – 2007 lebih didominasi

oleh pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Sementara untuk tahun 2003 – 2007, porsi terbesar diberikan oleh hutang

usaha yang berasal dari pihak ketiga.

Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan

penurunan current ratio selama tahun 2003 – 2007.

Page 69: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

52

Gambar V.1 Grafik Trend Perkembangan Current Ratio

Tahun 2003 – 2007

Current Ratio

0.00%100.00%200.00%300.00%400.00%500.00%600.00%700.00%800.00%

2003 2004 2005 2006 2007

Tabel V.2

Perkembangan Cash Ratio Tahun 2003 – 2007

Tahun Kas Bank

Kewajiban

Lancar

Cash

Ratio

Pertumbuhan

(%)

Tahun 2003 20.076.450 1.159.098.564 924.838.088 128% 0

Tahun 2004 27.453.100 1.825.440.658 2.557.135.030 72% -43,17%

Tahun 2005 94.764.025 1.445.721.656 3.290.268.532 47% -35,39%

Tahun 2006 332.369.200 4.088.459.848 5.414.676.004 82% 74,38%

Tahun 2007 754.163.625 4.346.679.364 7.699.332.873 66% -18,86%Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007

Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan cash ratio dari tahun ke

tahun. Cash ratio dihitung dengan membagi (cash + bank) dengan

kewajiban lancar (current liabilities). Untuk tahun 2003 diketahui bahwa

nilai cash sebesar Rp 20.076.450, nilai saldo bank sebesar Rp 1.159.098.564

dan nilai kewajiban lancar sebesar 924.838.088, sehingga nilai cash ratio

Page 70: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

53

diperoleh sebesar 128%. Demikian juga halnya dengan perhitungan cash

ratio untuk tahun 2003 - 2007. Cash ratio tertinggi selama kurun tahun

2003 – 2007 dicapai pada tahun 2003 dengan nilai sebesar 128 % dan nilai

cash ratio terendah dicapai pada tahun 2005 dengan nilai sebesar 47%. Pada

tahun 2003 – 2007 diketahui bahwa porsi besar aktiva lancar dimiliki bank.

Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan nilai

pertumbuhan sebesar 74,38%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan

nilai kas + bank yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan kewajiban

lancar, sehingga menciptakan kenaikan cash ratio secara signifikan.

Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai

sebesar 43,17%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan nilai kewajiban

lancar yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan kas + bank, sehingga

menciptakan penurunan cash ratio secara signifikan.

Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan

penurunan cash ratio selama tahun 2003 – 2007.

Gambar V.2 Grafik Trend Perkembangan Cash Ratio

Tahun 2003 – 2007

Cash Ratio

0%20%40%60%

80%100%120%140%

2003 2004 2005 2006 2007

Page 71: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

54

Tabel V.3

Perkembangan Debt to Asset Ratio Tahun 2003 - 2007

Tahun Total Hutang Total Aktiva DAR

Pertumbuhan

(%)

2003 924,838,088 6,668,714,189 13.87% 0

2004 2,822,135,030 13,062,107,833 21.61% 55.79%

2005 3,299,423,082 17,972,443,706 18.36% -15.03%

2006 5,414,676,004 26,183,034,348 20.68% 12.65%

2007 7,699,332,873 40,675,925,689 18.93% -8.47% Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007

Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan debt to asset ratio dari

tahun ke tahun. Debt to asset ratio dihitung dengan membagi total hutang

dengan total aktiva. Untuk tahun 2003 diketahui bahwa nilai total hutang

sebesar Rp 924.838.088, sedangkan nilai total aktiva sebesar Rp

6.668.714.189, sehingga nilai debt to asset ratio diperoleh sebesar 13,87%.

Demikian juga halnya dengan perhitungan debt to asset ratio untuk tahun

2003 - 2007.

Berdasarkan perhitungan dengan formula di atas, maka kinerja Credit

Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat selama tahun 2003 -

2007 dapat dijelaskan bahwa nilai debt to asset ratio tertinggi selama kurun

tahun 2003 – 2007 dicapai pada tahun 2004 dengan nilai sebesar 21,61%

dan nilai debt to asset ratio terendah dicapai pada tahun 2003 dengan nilai

sebesar 13,87%.

Page 72: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

55

Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai

pertumbuhan sebesar 55,79%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan

nilai total hutang yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan total aktiva,

sehingga menciptakan kenaikan debt to asset ratio secara signifikan.

Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2005 dengan nilai

sebesar 15,03%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan nilai total aktiva

yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan total hutang, sehingga

menciptakan penurunan debt to asset ratio secara signifikan.

Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan

penurunan debt to asset ratio selama tahun 2003 – 2007.

Gambar V.3

Grafik Trend Perkembangan Debt to Asset Ratio Tahun 2003 – 2007

Debt to Asset Ratio

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

2003 2004 2005 2006 2007

Page 73: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

56

Tabel V.4

Perkembangan Total Asset Turnover Tahun 2003 – 2007

Tahun

Penjualan

Kredit Total Aktiva TATO

Pertumbuhan

(%)

Tahun 2003 7.743.639.800 6.668.714.189 116,12% 0

Tahun 2004 8.678.210.000 13.062.107.833 66,44% -42,78%

Tahun 2005 10.252.796.550 17.972.443.706 57,05% -14,13%

Tahun 2006 13.533.144.171 26.183.034.348 51,69% -9,40%

Tahun 2007 27.633.544.000 40.675.925.689 67,94% 31,44%Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007

Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan total asset turnover dari

tahun ke tahun. Total asset turnover dihitung dengan membagi penjualan

kredit dengan total aktiva (total asset). Untuk tahun 2003 diketahui bahwa

nilai penjualan kredit sebesar Rp 7.743.639.800, sedangkan nilai total aktiva

(total asset) sebesar Rp 6.668.714.189, sehingga nilai total asset turnover

diperoleh sebesar 116.12%. Demikian juga halnya dengan perhitungan total

asset turnover untuk tahun 2004 - 2007.

Tabel di atas menjelaskan perkembangan total asset turnover selama

tahun 2003 - 2007. Total asset turnover tertinggi selama kurun tahun 2003 –

2007 dicapai pada tahun 2003 dengan nilai sebesar 116,12% dan nilai total

asset turnover terendah dicapai pada tahun 2006 dengan nilai sebesar

51.69%. Berdasarkan data di atas terlihat bahwa rasio total asset turnover

ini mengalami perkembangan yang relatif dinamis selama tahun 2003 -

2007. Hal ini disebabkan karena fluktuasi yang ditunjukkan oleh penjualan

Page 74: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

57

kredit dan total aktiva yang sama-sama menunjukkan perubahan yang cukup

signifikan selama tahun 2003 - 2007.

Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2007 dengan nilai

pertumbuhan sebesar 31,44%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan

nilai total penjualan kredit yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan

total aktiva, sehingga menciptakan kenaikan total asset turnover secara

signifikan. Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2004

dengan nilai sebesar 42,78%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan nilai

total aktiva yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan total penjualan

kredit, sehingga menciptakan penurunan total asset turnover secara

signifikan.

Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan

penurunan total asset turnover selama tahun 2003 – 2007.

Gambar V.4

Grafik Trend Perkembangan Total Asset Turnover Tahun 2003 – 2007

Total Asset Turn Over

0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%

100.00%120.00%140.00%

2003 2004 2005 2006 2007

Page 75: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

58

Tabel V.5

Perkembangan Gross Profit Margin Tahun 2003 – 2007

Tahun Laba Kotor

Penjualan

Kredit

Gross Profit

Margin

Pertumbuhan

(%)

2003 683,844,344 7,743,639,800 8.83% 0

2004 1,179,216,031 8,678,210,000 13.59% 53.87%

2005 1,575,265,844 10,252,796,550 15.36% 13.07%

2006 2,555,390,316 13,533,144,171 18.88% 22.90%

2007 3,866,037,972 27,633,544,000 13.99% -25.91% Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007

Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan gross profit margin dari

tahun ke tahun. Gross profit margin dihitung dengan membagi laba kotor

dengan penjualan kredit. Untuk tahun 2003 diketahui bahwa nilai laba kotor

sebesar Rp 683.844.344, sedangkan penjualan kredit sebesar Rp

7.743.639.800, sehingga nilai gross profit margin diperoleh sebesar 8,83%.

Demikian juga halnya dengan perhitungan gross profit margin untuk tahun

2004 – 2007.

Hasil perhitungan di atas diketahui bahwa gross profit margin

tertinggi selama kurun tahun 2003 – 2007 dicapai pada tahun 2006 dengan

nilai sebesar 18,88% dan nilai gross profit margin terendah terjadi pada

tahun 2003 dengan nilai sebesar 8,83%. Data di atas menunjukkan

perkembangan yang relatif stabil kecuali di tahun 2003. Selebihnya dapat

dikatakan bahwa perkembangan laba bersih setelah pajak dan penjualan

bersih dapat dikatakan memiliki perubahan yang searah.

Page 76: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

59

Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai

pertumbuhan sebesar 53,87%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan

nilai laba yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan penjualan

kredit, sehingga menciptakan kenaikan gross profit margin secara

signifikan. Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2007

dengan nilai sebesar -25,91%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan

nilai penjualan kredit yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan nilai

laba, sehingga menciptakan penurunan gross profit margin secara

signifikan.

Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan

penurunan gross profit margin selama tahun 2003 – 2007.

Gambar V.5

Grafik Trend Perkembangan Gross Profit Margin Tahun 2003 - 2007

Gross Profit Margin

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

2003 2004 2005 2006 2007

Page 77: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

60

Tabel V.6 Perkembangan Return on Investment

Tahun 2003 – 2007

Tahun EAT Total Aktiva ROI

Pertumbuhan

(%)

Tahun 2003 677.812.861 6.668.714.189 10,16% 0

Tahun 2004 1.165.614.944 13.062.107.833 8,92% -12,20%

Tahun 2005 1.561.976.798 17.972.443.706 8,69% -2,61%

Tahun 2006 2.534.568.132 26.183.034.348 9,68% 11,38%

Tahun 2007 3.842.475.520 40.675.925.689 9,45% -2,41%Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007

Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan return on investment

dari tahun ke tahun. Return on investment dihitung dengan membagi laba

bersih setelah pajak (earning after taxes) dengan total aktiva (total asset).

Untuk tahun 2003 diketahui bahwa nilai laba bersih setelah pajak (earning

after taxes) sebesar Rp 677.812.861, sedangkan total aktiva (total asset)

sebesar Rp 6.668.714.189, sehingga nilai return on investment diperoleh

sebesar 10,16%. Demikian juga halnya dengan perhitungan return on

investment untuk tahun 2004 – 2007.

Hasil perhitungan di atas diketahui bahwa return on investment

tertinggi selama kurun tahun 2003 – 2007 dicapai pada tahun 2003 dengan

nilai sebesar 10,16% dan nilai return on investment terendah dicapai pada

tahun 2005 dengan nilai sebesar 8,69%. Data di atas juga menunjukkan

perkembangan yang relatif stabil kecuali di tahun 2004, dimana perubahan

besar terjadi pada laba bersih setelah pajak yang mengalami penurunan

Page 78: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

61

tajam. Pada tahun 2003 – 2007 perkembangan laba bersih setelah pajak dan

total aktiva dapat dikatakan memiliki perubahan yang searah.

Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan nilai

pertumbuhan sebesar 11,38%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan

nilai earning after tax (EAT) yang jauh lebih besar dibandingkan dengan

kenaikan total aktiva, sehingga menciptakan kenaikan return on investment

secara signifikan. Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun

2004 dengan nilai sebesar 12,20%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan

nilai total aktiva yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan nilai

earning after tax (EAT), sehingga menciptakan penurunan return on

investment secara signifikan.

Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan

penurunan return on investment selama tahun 2003 – 2007.

Gambar V.6

Grafik Trend Perkembangan Return on Investment Tahun 2003 – 2007

ROI

7.50%

8.00%

8.50%

9.00%

9.50%

10.00%

10.50%

2003 2004 2005 2006 2007

Page 79: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

62

B. Pengujian Hipotesis

Selanjutnya untuk menjawab hipotesis penelitian ini yaitu mengenai

kinerja keuangan di perusahaan selama kurun tahun 2003 - 2007, maka

peneliti melakukan pengujian statistik dengan One Sample T-Test untuk

mengetahui sejauhmana perbedaan kinerja perusahaan per aspek kinerja

dari tahun ke tahun selama kurun tahun 2003 - 2007. Pengujian One Sample

T-Test ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang nyata/

signifikan kinerja perusahaan per aspek kinerja dari tahun ke tahun selama

kurun tahun 2003 - 2007.

Adapun hasil pengujian One Sample T-Test yang dilakukan dengan

bantuan software statistik SPSS for windows versi 10 dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel V.7

Hasil Uji One Sample T-Test Aspek Kinerja Tahun 2003 - 2007

One-Sample Test

11.072 4 .000 5.1387 3.8500 6.42735.883 4 .004 .7894 .4168 1.1619

12.375 4 .000 .2062 .1599 .25246.265 4 .003 .7185 .4001 1.03688.830 4 .001 .1426 .0977 .1874

35.554 4 .000 .0938 .0865 .1011

Current RatioCash RatioDebt to Asset RatioTotal Asset TurnoverGross Profit MarginReturn on Investment

t df Sig. (2-tailed)Mean

Difference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Test Value = 0

Page 80: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

63

Sumber : Data Diolah

Tabel V.7 di atas menjelaskan hasil uji One Sample T-Test yang

dilakukan terhadap rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja

perusahaan, meliputi current ratio, cash ratio, debt to asset ratio , total asset

turnover, gross profit margin serta return on investment selama tahun 2003 -

2007.

Untuk perbandingan current ratio selama tahun 2003 – 2007 diperoleh

nilai t hitung sebesar 11,072 dan signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung

> t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level pengujian

95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) nilai

current ratio selama tahun 2003 - 2007.

Untuk perbandingan cash ratio selama tahun 2003 – 2007 diperoleh

nilai t hitung sebesar 5,883 dan signifikansi sebesar 0,004. Karena nilai t hitung >

t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level pengujian

95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) nilai

cash ratio selama tahun 2003 - 2007.

Untuk perbandingan debt to asset ratio selama tahun 2003 – 2007

diperoleh nilai t hitung sebesar 12,375 dan signifikansi sebesar 0,000. Karena

nilai t hitung > t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level

pengujian 95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata

(signifikan) nilai debt to asset ratio selama tahun 2003 - 2007.

Untuk perbandingan total asset turnover selama tahun 2003 – 2007

diperoleh nilai t hitung sebesar 6,265 dan signifikansi sebesar 0,003. Karena

Page 81: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

64

nilai t hitung > t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level

pengujian 95%), maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata

(signifikan) nilai total asset turnover selama tahun 2003 - 2007.

Untuk perbandingan gross profit margin selama tahun 2003 – 2007

diperoleh nilai t hitung sebesar 8,830 dan signifikansi sebesar 0,001. Karena

nilai t hitung > t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level

pengujian 95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata

(signifikan) nilai gross profit margin selama tahun 2003 - 2007.

Untuk perbandingan return on investment selama tahun 2003 – 2007

diperoleh nilai t hitung sebesar 35,554 dan signifikansi sebesar 0,000. Karena

nilai t hitung > t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level

pengujian 95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata

(signifikan) nilai return on investment selama tahun 2003 - 2007.

Mengacu pada hasil uji One Sample T-Test di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kinerja perusahaan yang diukur dari

current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross profit

margin serta return on investment selama tahun 2003 – 2007.

Page 82: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

65

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Dalam analisis tentang pengelolaan modal kerja di Credit Union

Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat selama kurun tahun 2003 -

2007, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan perhitungan kinerja dengan menggunakan current

ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross profit margin

serta return on investment dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja

keuangan di perusahaan selama tahun 2003 – 2007 relatif sudah baik. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai positif dari masing-masing rasio pada beberapa tahun

selama kurun tahun 2003 – 2007 yang dapat diinterpretasikan sebagai

keberhasilan manajemen untuk menjaga kinerja keuangannya. Hal ini juga

ditegaskan dari hasil uji statistik menggunakan One Sample T-Test yang

telah dilakukan, dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

kinerja perusahaan yang diukur dari current ratio, cash ratio, debt to asset

ratio, total asset turnover, gross profit margin serta return on investment

selama tahun 2003 – 2007.

Page 83: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

66

B. Saran

Dari kesimpulan di atas dapat disajikan beberapa saran, sebagai berikut :

1. Manajemen hendaknya menjaga kinerja positif dari aspek fundamental

perusahaan. Dari pertumbuhan fundamental perusahaan tersebut

diharapkan akan dapat menciptakan nilai perusahaan yang semakin besar

dari tahun ke tahun.

2. Untuk memberikan hasil penelitian yang lebih baik, kiranya dalam

penelitian serupa dapat menggunakan waktu atau periode amatan yang

lebih luas serta variabel penelitian yang lebih beragam.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tidak lepas dari beberapa keterbatasan,

seperti adanya keterbatasan untuk mengakses informasi lebih jauh tentang

operasional Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat. Penulis

juga belum mampu melakukan kajian yang lebih komprehensif dengan melibatkan

beberapa parameter kualitatif, seperti kinerja kualitas kredit yang disalurkan dan

mekanisme penanganan kredit bermasalah.

Page 84: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Tama Holomoan, 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga. Credit Union Tilung Jaya Putussibau. 2009. Pola Kebijakan Pengurus Credit

Union Tilung Jaya Putussibau No: 09/CU-TJ/F/VIII/2009: C.U. Tilung Jaya Putussibau.

Hariwijaya. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Yogyakarta : Elmatera Publishing. Hariwijaya, Triton. 2007. Teknik Penulisan Skripsi dan Tesis. Yogyakarta :

Oryza. Harsoyo, Rubiyanto, Purbochyono, Suwarni, Astuti Retno, Mudayen, Damawan

Indra. 2005. Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan. Yogyakarta : Agromedia Pustaka

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers. Kotler, Susanto. 1999. Manajeman Pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba

Empat. Edisi Pertama. M. Sumarni, M. Wahyuni. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Andi

Offset. Munaldus. 2007. Credit Management. Pontianak : BK3D Kalimantan. Munaldus, Masiun. 2004. Penilaian Kinerja Staf Credit Union. Pontianak : BK3D

Kalimantan Sudarsono, Edilius. 2004. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Cetakan

Keduabelas. T. Gilarso. 1989. Pengelolaan Koperasi. Yogyakarta : Kanisius.

Page 85: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan

PANDUAN WAWANCARA

1. Bagaimana sejarah pendirian koperasi?

2. Bagaimana struktur organisasi yang ada di koperasi beserta job deskripsinya?

3. Bagaimana forum Rapat Anggota Tahunan dijalankan dan apa saja yang

biasanya menjadi agenda rapat?

4. Bagaimana persyaratan menjadi anggota koperasi?

5. Bagaiaman data tentang kinerja koperasi selama tahun 2003 – 2007?

6. Bagaimana laporan keuangan koperasi dibuat? Apakah ada mekanisme

pengawasan terhadap laporan keuangan koperasi?

Page 86: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 87: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 88: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 89: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 90: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 91: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 92: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 93: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 94: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 95: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan
Page 96: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA … · ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan