analisis keuntungan alat pencatatan bug pada proses ... · analisis keuntungan alat pencatatan bug...
TRANSCRIPT
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada
Proses Pengembangan Software
Oleh:
Ratu Adelia Ariani 1301020971
Alvin 1301034806
Reynard Jeremy Setiadi 1301036521
Monica Lusiani Suhendi 1301036686
Nathasya Noveria 1301037133
Christian 1301037442
08PAY
Sistem Informasi dan Manajemen
Semester Genap 2012/2013
Daftar Isi
Pendahuluan ........................................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ................................................................................................................................... 2
Landasan Teori ........................................................................................................................................ 3
Pembahasan Tools .................................................................................................................................. 8
Kesimpulan ........................................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 16
1 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Pendahuluan
Bug merupakan konsekuensi yang harus dihadapi dalam pengembang suatu software. Bug yang
ditemukan bukan hanya dikarenakan suatu kesalahan dalam penulisan kode pada bahasa pemrograman,
tetapi juga adakalanya suatu bug terjadi karena suatu kesalahan dari pemikiran/logika atau perencanaan
seorang programmer. Kesalahan logika tersebutlah yang nantinya akan menyebabkan suatu program
harus ditulis ulang.
Namun, seringkali pengembang tidak memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki sebuah
bug yang ada karena perbaikan suatu bug bisa jadi menimbulkan bug baru yang lainnya dan ditambah
lagi tenggat waktu proyek yang harus dikejar. Dalam beberapa kasus, bug itu sendiri dapat diperbaiki
dalam sebuah versi baru atau patch yang belum pernah dirilis. Itu sebabnya seringkali kita harus
melakukan update aplikasi software. Suatu perintah untuk melakukan update tidak hanya menunjukan
adanya peningkatan kualitas aplikasi, tetapi bisa saja hal itu disebabkan karena terjadinya bug pada versi
sebelumnya sehingga kita harus melakukan update aplikasi.
Dalam kasus lain, terkadang seorang manajer hanya mengijinkan seorang pengembang untuk
memperbaiki bug yang dinilai paling kritis karena perbaikan sebuah bug bisa menjadi besar, mahal,
bahkan menunda waktu proyek. Hal itulah yang yang dijadikan suatu dasar agar bug dikategorikan mulai
dari tingkat keparahan dan rendah atau tingginya bug non-kritis dapat ditoleransi.
Suatu bug dapat ditemukan dengan berbagai cara seperti dengan melakukan compile program,
menggunakan suatu aplikasi khusus untuk melacak bug, dan dengan melihat respon dari pengguna
software. Informasi bug yang disampaikan oleh pengguna merupakan hal yang penting sehingga
diperlukan adanya suatu sarana untuk pengguna agar dapat melaporkan suatu bug kepada pengembang.
Dengan adanya komunikasi antara pengembang dan pengguna software maka perbaikan bug bisa
diatasi dengan lebih baik hal ini. Namun, terkadang proses pelaporan menjadi sangat rumit karena
pengguna memiliki tata bahasa yang berbeda sehingga diperlukan waktu yang lama untuk melakukan
pengkategorian setiap bug yang ada.
Perbaikan bug sangatlah penting hal ini akan sangat membantu agar pengguna merasa nyaman
menggunakan suatu aplikasi yang dikeluarkan oleh pengembang. Kenyamanan tersebut akan membuat
2 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
pengguna tetap setia memakai aplikasi pengembang dan menikmati versi-versi terbarunya yang akan
menjadi aplikasi yang ditunggu-tunggu oleh pengguna. Perbaikan bug identik dengan kepuasan
pengguna oleh karena itu perbaikan bug sebaiknya semakin meningkatkan kualitas suatu software
bukan sebaliknya.
Rumusan Masalah
Permasalahan pada sistem yang ada pada saat ini dapat didefinisikan sebagai maintenance
projek, user, dan assignment.Seringkali pada suatu sistem yang ditinggalkan oleh developer sebelumnya,
dokumentasi dari permasalahan / bug dan sistem sangatlah kurang, sehingga mengakibatkan developer
yang baru mendapatkan masalah dalam melakukan maintenance terhadap sistem yang dibuat developer
sebelumnya. Menurut Fiaz(2013), masalah maintenance ini menyebabkan keseluruhan dari sistem
menjadi tidak efisien dan menghasilkan pekerjaan yang kurang baik dan tidak terorganisir.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Thomas Zimmerman (2010), masalah utama yang
dihadapi dalam bug reporting adalah adanya ketidakcocokan antara apa yang dianggap pengembang
sangat membantu, dan apa yang diberikan / diinformasikan oleh pengguna. Dan untuk menghadapi
masalah ini, dibutuhkan suatu jembatan antara keduanya, contohnya, dengan menggunakan alat
pembantu untuk penulisan report pengguna agar lebih cocok dengan apa yang dibutuhkan pengembang.
Masalah-masalah umum lainnya yang dihadapi (Zimmerman, 2010) adalah:
- Informasi yang tidak lengkap
- Kesalahan pada bagian:
- Langkah untuk mereplikasi bug
- Test case
- Duplikat bug
- Nomor versi
- Pengamatan
- Sikap yang diharapkan
- Pembahasaan bug oleh pengguna
3 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Landasan Teori
Bug reporting, atau pelaporan bug, adalah suatu bagian yang sangat vital dari suatu
pengembangan software. Pelaporan ini membantu komunikasi dari user/pengguna software kepada
developer/pengembang software, berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh pengguna pada saat
software digunakan.
Menurut Rex Black (2009), bug report yang baik harus memiliki deskripsi kegagalan yang terdiri dari:
- Rangkuman
- Langkah langkah untuk mereplikasi bug
- Isolasi
Sayangnya, kualitas konten dari bug report ini masih sangat bervariasi, dan terkadang masih ada
informasi yang kurang, atau bahkan tidak tepat. Hal ini menyebabkan adanya hambatan pada perbaikan
yang dilakukan oleh pengembang.
Kebutuhan Akan Bug Tracking Database/System
Saat suatu masalah/bug dilaporkan, akan ada proses yang dilakukan untuk menyelesaikan/meng-handle
bug tersebut. Menurut Rex Black(2009), ada 8 state yang mungkin dilalui setiap bug report, yaitu
- Review
- Rejected
- Open
- Assigned
- Test
- Reopened
- Closed
- Deferred
4 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Dan dengan banyaknya state / langkah yang harus dikerjakan, menjadi suatu ketidaknyamanan
bagi tim pengembang apabila mereka harus me-manage semua masalah bersamaan. Dan seperti apa
yang dikatakan oleh Zimmerman, perlu adanya komunikasi yang lebih baik antara pengguna dan
pengembang.
Disinilah dimana bug tracking database/system berperan, menurut Zatul Amilah Shaffiei (2010),
pada umumnya, bug tracking database digunakan oleh tim pengembang pada development cycle untuk
men-track bug dan masalah desain. Ada pula yang menggunakannya untuk tahapan yang lebih lanjut
pada product lifecycle untuk mencatat/men-track laporan defect dan untuk mendapatkan indikator
kualitas.
Bug
Menurut kamus Merriam-Webster,bug didefinisikan sebagai cacat yang tak terduga, kesalahan,
cacat, atau ketidak sempurnaan (software penuh dengan bug). Bug pertama kali ditemukan pada
pengujian Mark II Aiken Relay Calculator pada tanggal 9 September 1945 di Harvard University. Operator
mencatatkan bug pada log computer dengan entri: “Kasus aktual bug pertama yang ditemukan”.
Mereka mengatakan babhwa mereka telah men-debug mesin tersebut, yang kemudian ini menjadi awal
permulaan munculnya istilah “men-debug program komputer”. Pada tahun 1988, log tersebut, dimana
bug masih ditempelkan pada entri disimpan di Naval Surface Warfare Center Computer Museum di
Dahlgren, Virginia.
Naval Surface Warfare Center, Dahlgren, VA., 1988.
5 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Bug Description
Menurut Kolluri, Akhilesh Babu, dkk. (2012), dibandingkan dengan e-mail informal, laporan-
laporan yang ditulis dengan baik (deskripsi) dengan standar yang ditentukan akan menjelaskan bugs
sekaligus prioritas dengan sangat baik.
Search
Fiaz, A.S. Syed, dkk.(2013) dalam jurnal mereka menyimpulkan bahwa dengan kemampuan
untuk menyediakan laporan yang komprehensif, dokumentasi, kemampuan mencari (searching),
tracking bugs and issues, bug tracking software adalah alat yang bagus untuk kebutuhan pengembangan
software.
Scalability
Menurut Olston (2005), scalability mengacu pada perubahan ukuran servis yang dapat diberikan
oleh suatu aplikasi. Aplikasi yang digunakan di internet secara langsung dapat diakses oleh banyak sekali
pengguna, dan hal ini mengakibatkan adanya fluktuasi pada beban pekerjaan pada server. Suatu aplikasi
yang baik seharusnya memiliki kemudahan dalam bidang ini, dan membantu pembuat aplikasi
menyesuaikan ukuran servis yang dapat diberikan dengan ukuran servis yang dibutuhkan oleh pengguna.
Graphic UI
Menurut Isabella, Retna (2012) bagian yang paling penting dari sebuah software yang sedang
digunakan saat ini adalah Graphical UI. Hal ini disebabkan karena Graphical UI menyediakan cara yang
luar biasa bagi para user untuk berinteraksi dengan software. Bug reporting yang sudah menggunakan
Graphic UI tentu akan lebih interaktif karena tidak hanya menampilkan teks yang membuat report
tersebut terkesan monoton.
6 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Prioritas
Priority/importance bug membahas mengenai seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengatasi suatu bug. Apakah kategori bug tersebut termasuk dalam kualifikasi high yang menunjukan
bahwa waktu penyelesaian bug tersebut lama, medium, dan yang paling cepat ditangani masuk ke
dalam kualifikasi low. Tentunya, pengembang tidak dapat begitu saja menentukan lamanya waktu untuk
memperbaiki bug tersebut.
Menurut Sari, Siahaan dan Yuhana (2011) severity merupakan salah satu atribut bug yang
penting untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian bug tersebut. Oleh karena itu,
penentuan jenis severity dari suatu bug masih ditetapkan sendiri oleh pengguna berdasarkan persepsi
dan estimasinya. Akibatnya persepsi jenis severity suatu bug dapat berbeda-beda antar pengguna baik
yang ahli maupun pemula. Bahkan pengguna yang sama dapat memiliki persepsi severity yang berbeda
terhadap jenis severity suatu bug sejalan dengan tingkat pengalamannya.
Pada sistem pelacakan bug merupakan aplikasi yang diciptakan untuk membantu meningkatkan
pelayanan untuk membantu meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Pada sistem
pelacakan bug terdapat 20 fitur yang terdiri dari product & component, status&resolution, assigned to
severity, QA contact, URL, Summary, status whiteboards, keywords, platform and OS, version priority,
target, repoter, cc list, time tracking, attachments, dependencies, votes, additional comments [VLA-09].
Dari fitur-fitur tersebut, severity diangap penting dalam laporan bug, hal ini dikarenakan
penyelesaian suatu bug berpatokan pada tipe-tipe severity oleh masing-masing pengguna sangat
diperlukan.Namun, banyak dari pengguna laporan bug yang tidak mengetahui standar penentuan
severity bug.Sehingga selama ini, severity bug masih ditentukan sesuai definisi dari masing-masing
pengguna laporan bug. Oleh karena itu perlu adanya standarisasi tipe severity bug, sehingga membantu
pengembang dalam penyelesaian bug [MEN-08] (Sari, Siahaan dan Yuhana : 2011)
Social Media
Pada penulisan ini, kami juga melakukan pengujian terhadap aktifitas social media dari penyedia
servis bug tracking. Menurut Bruce R Lindsay, seorang analis dalam pemerintahan Amerika, social media
7 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
adalah suatu aplikasi berbasis internet yang membantu orang dalam berkomunikasi dan membagi
sumber daya dan informasi dengan sesama.
Menurut Benjamin dan Ahmad Fuad (2012). Social Networking adalah segala tentang kesadaran,
koneksi, dan adanya social networking site (SNS) sebagai mantra yang mempengaruhi produktivitas
karyawan saat bekerja. Dalam perspektif organisasi, social networking adalah cara tercepat untuk
mengumpulkan informasi dan sumber-sumber baru. Hal ini juga bertindak sebagai alat pemasaran untuk
membantu organisasi untuk mencapai potensial karyawan. Durant (2010) menyatakan bahwa Takeshi
Numoto, Corporate Vice President Office Product Management Group. Mengajukan sebuah posting
“Productivity + social networking = goodness for the workplace”. Jika dipengaruhi dengan cara yang
berbeda, maka Social Networking dapat membantu organisasi untuk menjadi lebih produktif.
8 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Pembahasan Tools
Hal yang diuji www.bughost.com
Bug Description √
Search √
Priority / Importance of Bug √
Bug Management Lifecycle √
Source of Information √
Historical Bug Data √
Security group/restricted access √
Web based √
Integrated email (email notification) √
File attachments √
Customizable √
Exporting report √
Web submit √
Add users √
Trial Available √
Commitment to Long Term Contracts X
Scalable √
Kemudahan menghubungi bughost
Telpon √
Surat √
Email √
Contact Form Website √
Social Media Activity
Facebook √ ( Tapi tidak aktif )
Twitter X
LinkedIn X
Constant Update √
Easy Reference a Friend √
Graphic UI √
9 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Notifications √
Kemampuan Mendapat Input dari Customer
tanpa membuat user account √
Ease of Administration √
Security
SSL Encryption √
Multiple Administrator √
Backup √ ( Setiap 4 jam )
Offsite Copies √
Alat yang kami bahas adalah www.bughost.com. Aplikasi berbasis website ini menyediakan layanan 30
day free trial. Alat ini diamati sejak tanggal 9 sampai 17 April 2013.
-Bug Description
Ketika pengguna bughost mengumpulkan laporan, ada bagian yang menyediakan ruang untuk
menuliskan deskripsi sebanyak lima ribu karakter.
-Search
Pada menu search, pengguna bisa mencari bug yang sudah dimasukkan dengan mengetikkan berbagai
macam atribut dari bug report. Contohnya, pengguna bisa mencari dengan nama pengumpul bug report,
jangka waktu tanggal pengumpulan bug report, nama orang yang memperbaiki, atau pun berdasarkan
kata kunci yang dipakai dalam bug report itu sendiri. Pengguna kemudian bisa melakukan segala
tindakan untuk hasil pencarian ini.
-Priority/Importance of Bug
Pada menu Admin - Priority, pengguna bisa mengkustomisasi daftar tingkat prioritas. Pengguna bisa
mengklik jumlah bug yang ada di atas menu bar aplikasi ini, kemudian bisa mengganti tingkat prioritas
pada setiap bug. Hal ini bisa dilakukan secara satu per satu atau pun sekaligus untuk banyak bug.
Prioritas tidak otomatis ada saat user submit bug report, administrator perlu mencentang fitur itu pada
pilihan kustomisasi yang terletak pada Admin – Forms – Submit Form.
10 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
-Bug Management throughout lifecycle
Pada menu Admin – Status, pengguna bisa mengkustomisasi daftar status pada lifecycle sebuah bug.
Baik dengan fasilitas search atau pun mengklik langsung bug item tersebut, pengguna bisa menentukan
status untuk bug tersebut.
-Sources of information
Untuk setiap bug report yang dikumpulkan, pengguna bisa memasukkan nama pelapornya.
-Historical Bug Data
Bug report dikumpulkan sesuai dengan proyek yang sedang dikerjakan. Bug history bisa dilihat melalui
menu My Projects dan pilih nama proyek yang sedang dikerjakan. Bugsakan terlihat dengan empat
kategori (my bugs, entered by me, recently modified, dan open). Kemudian pengguna bisa menentukan
apakah dia mau melihat bug history ini untuk hari ini saja atau bahkan dalam setahun terakhir.
-Security group/restricted access
Hanya tim yang dapat submit, edit dan melihat bug tergantung pada jenis keamanan yang kita gunakan.
Pada tools ini juga tersedia pengaturan untuk menentukan seberapa banyak akses yang bisa diperoleh
oleh setiap user untuk melihat, submit dan mennyunting (edit) setiap bug. Selain itu menciptakan grup
keamanan dan menugaskan user untuk tiap grup tiap project dan juga tersedia jenis keamanan yang
terkustomisasi untuk tiap user sehingga bisa lebih terkontrol.
-Web based
Karena tools ini bersifat web-based maka user bisa mengaksesnya dimana saja dan kapan saja. Selain itu
user juga tidak perlu install Bug Host pada tiap piranti yang digunakan. Cukup membuat user account
yang dapat diakses kapan saja selama ada koneksi internet. Jika kita memberikan akses kepada
konsumen untuk mereview, maka ini juga memungkinkan selama tools ini masih bersifat web-based.
11 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Keuntungannya adalah jika developer tidak berada pada satu lokasi yang sama, mereka masih bisa saling
berkomunikasi. Tools ini juga menggunakan ASP, dan bukan PHP.
-Integrated email (email notification)
Untuk saling terhubung dengan sesama developer dalam satu tim, Bug host menyediakan fitur yang
terintegrasi sehingga user bisa mengirimkan email secara langsung kepada sesama tim developer dalam
1 klik. Bug report yang dihasilkan juga bisa dilampirkan pada email tersebut
-File attachments
Bisa melampirkan file secara langsung pada bug atau link website pada bug report.
-Customizable
Pengguna bisa mengelola field yang tersedia pada form Submit dan Edit. Menentukan field mana saja
yang akan tampil, tampilan default yang bisa digunakan jika seorang user tidak memiliki hak akses
-Exporting report
Bug, bug report ataupun proyek keseluruhan bisa diekspor atau diubah formatnya seperti CSV dan XML.
-Web submit
Fitur ini memungkinkan customer untuk submit bugs secara langsung pada proyek kita dari website kita
secara langsung. Bisa juga digunakan untuk mengijinkan seseorang submit bug untuk organisasi kita
tanpa perlu lisensi personal tambahan.
-Add users
Administrator dari sebuah proyek bisa menambah pengguna lainnya agar bisa ikut melaporkan dan
memperbaharui informasi tentang bugs yang ada dalam aplikasi pada proyek ini. Ketika administrator
12 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
add user, maka bughost.com akan mengirimkan e-mail yang berisi e-mail dan password untuk log in
pada user yang baru tersebut.
Pendapat kami mengenai tool yang digunakan sangat baik dalam hal bug tracking. Dari sisi hal-hal yang
diuji, detail dari bug yang akan direkam, dan dari segi interface. Selain itu situs ini juga menyediakan
service yang ditunjukan untuk user, salah satunya adalah Account Manager yang dapat membantu user
yang memiliki masalah dalam penggunaan web tersebut.
-Commitment to Long Term Contract
Bughost tidak memaksa pengguna untuk membeli kontrak untuk jangka panjang. Ini mempermudah
pengguna untuk melakukan adjustment terhadap periode pemakaian sesuai dengan kebutuhan dari
project yang dilakukan. Dengan tidak adanya komitmen ini pula, pembayaran / cost untuk tools ini
menjadi lebih efektif / tepat guna sesuai dengan kebutuhan.
-Scalable
Tersedia pula jasa untuk merubah servis yang disediakan oleh bughost sesuai dengan kebutuhan.
Dengan ini, pengguna bisa dengan mudah memilih servis yang lebih murah, dan baru menggantinya saat
situasi membutuhkannya.
-Kemudahan menghubungi bughost
Penyedia servis yang baik akan selalu menyediakan kemudahan dalam menghubungi pihak penyedia, hal
ini berguna untuk customer retention dan mendapatkan feedback dari customer terkait produk yang
digunakan.
-Social Media Activity
Disini, bughost terlihat kurang aktif dalam Social Media, pada tanggal 9 April 2013, bughost hanya
memiliki account facebook saja dalam social media, dan hanya memiliki 14 like. Selain itu, post terakhir
bughost adalah pada Desember 2012.
13 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
-Constant Update
Bughost selalu melakukan update secara berkala terhadap software yang disediakan untuk semua
pengguna.
-Easy Reference to Friend
Kemudahan bagi pengguna bughost untuk memberitahu / men-share bughost pada teman teman dari
pengguna yang mungkin tertarik untuk menggunakannya.
-Graphic UI
User Interface yang digunakan sudah tidak berdasarkan teks (text-based) lagi, melainkan graphical /
gambar.
-Notifications
Bughost mampu memberikan notification setiap kali ada report baru, atau data baru pada pengguna
yang terkait dengan project.
-Kemampuan Mendapat Input dari Customer tanpa membuat user account
Bughost memiliki fitur bernama WebSummit yang membuat pengguna dapat meminta feedback dari
user mereka tentang software yang sedang mereka tes, tanpa membuatkan user user account sendiri
bagi masing masing pengguna.
-Ease of Administration
Tersedia banyak fitur dan kemudahan dalam melakukan administrasi project, mulai dari:
- Membuat project
- Menkonfigurasi sekuriti
- Membuat akun pengguna
14 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
- Konfigurasi aplikasi dan modul
- Men-review data bug
- Konfigurasi form untuk submit dan edit bug
-Security
Bughost menyediakan beberapa fitur untuk security sehingga data dapat dipastikan aman, dan apabila
terjadi sesuatu di server sampai data hilang pun, masih ada backup copy di tempat lain.
-Kelengkapan Field Bug Report
Application √ Description √
Summary √ Operating System √
Found In Version √ Severity √
Attachments √
15 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Kesimpulan
Dengan berkembangnya suatu software, masalah-masalah yang dihadapi seperti bug menjadi
issue utama yang harus diperhatikan oleh developer. Oleh karena itu, perlu dibutuhkan adanya bug
tracking tools yang bertujuan untuk merekam dan mengkategorikan bug yang dilaporkan, lalu
memperbaiki bug tersebut berdasarkan prioritas yang diutamakan.
Maintenance dari software juga merupakan isu yang sangat penting bagi keberlangsungan dan
pengembangan software. Maka dari itu, bug tracking tools dapat menjadi sebuah solusi untuk
membantu developer dalam membuat dokumentasi bug dan mempermudah proses maintenance yang
dilakukan.
Dari hal-hal yang diuji dalam tools tersebut, maka developer dapat memantau bug yang
dilaporkan dan kemajuan dari bug yang sudah diperbaiki. Dengan hal tersebut, maka developer dapat
melakukan update software untuk memperbarui software dengan bug yang sudah diperbaiki.
16 | P a g e
Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Daftar Pustaka
Aguenza, Benjamin B dan Ahmad Puad Mat Som. (2012). A Conceptual Analysis of Social Networking
and its Impact on Empoyee Productivity. IOSR Journal of Business and Management, May-June 2012.
Black, Rex. (2009). Managing the Testing Process. 3rd Ed., Microsoft Press, Redmond, Washington
Fiaz, A.S. Syed, dkk.(2013). Bug Tracking and Reporting System.International Journal of Soft Computing
and Engineering (IJSCE), Vol 3, Issue 1, March 2013
Kolluri, Akhilesh Babu, dkk. (2012). Effective Bug Tracking Systems: Theories and Implementation. IOSR
Journal of Computer Engineering(IOSRJCE), Vol 4, Issue 6 (Sep-Oct 2012)
Lindsay, Bruce R. (2011). Social Media and Disasters: Current Uses, Future Options, and Policy
Considerations. Congressional Research Service Report for Congress, R41987
Olston, Christopher, dkk. (2005). A Scalability Service for Dynamic Web Applications. Proceedings of the
2005 CIDR Conference.
Sari, Ghaluh Indah Permata, dkk. (2011). Klasikasi Bug untuk Menentukan Tingkat Severity
Menggunakan Support Vector Machine. Jurnal TIF, Vol. 2, No. 1, Juli 2011.
Shaffiei, Zatul Amilah, dkk. (2010). Change and Bug Tracking System.International Journal of Computer
Applications, Vol. 10, No. 3, November 2010
Zimmerman, Thomas, dkk. (2010). What Makes A Good Bug Report?.IEEE Transactions on Software
Engineering, Vol. 36, No. 5, September/October 2010
Isabella,Retna.(2012).Study Paper Test Case Generation for GUI based Testing. International Journal of
Software Engineering & Applications (IJSEA), Vol 3, No. 1, January 2012