analisis ketelitian planimetri orthophoto...

2
xvii INTISARI Percepatan pendaftaran tanah diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah pertanahan di Indonesia. Teknologi baru yang diterapkan untuk mendukung percepatan pendaftaran tanah perlu dieksplorasi. Teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) sebagai inovasi teknologi akuisisi data spasial mampu mempercepat pendaftaran tanah di Indonesia. UAV mendukung penyelenggaraan peta skala besar secara cepat sesuai PP nomor 24 tahun 1997. Namun belum diketahui apakah implementasi teknologi UAV mampu mengidentifikasi bidang tanah dengan berbagai kondisi di lapangan sesuai PMNA/Kepala BPN nomor 3 tahun 1997. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis ketelitian planimetri orthophoto dengan teknologi UAV dalam identifikasi batas bidang tanahdi wilayah permukiman dan persawahan. Analisis ketelitian planimetri orthophoto menggunakan foto udara format kecil dilakukan di wilayah permukiman rumah dinas Bulaksumur Universitas Gadjah Mada dan di wilayah persawahan Desa Trimulyo. Foto udara direkam menggunakan teknologi UAV pada tanggal 2 Februari 2015 untuk wilayah permukiman dan 8 Maret 2016 untuk wilayah persawahan. Ketelitian planimetri orthophoto diperoleh melalui beberapa tahap, yang meliputi pengolahan foto udara format kecil, uji ketelitian planimetri orthophoto, identifikasi bidang tanah, uji ketelitian luas bidang tanah, dan potensi implementasi teknologi UAV dalam pembuatanPeta Dasar Pendaftaran. Ketelitian planimetri orthophoto diperoleh dengan membandingkan koordinat titik di orthophoto terhadap titik pengukuran GPS. Koordinat titik hasil pengukuran GPS berlaku sebagai data acuan yang dianggap benar. Identifikasi bidang tanah dilakukan pada tiga kondisi, yakni batas bidang tanah dengan target, batas bidang tanah tanpa target; dan batas bidang tanah terhalang objek lain. Bidang tanah yang diberi target merupakan metode paling mudah untuk mengidentifikasi batas bidang tanah diorthophoto. Ketelitian planimetri orthophoto merujuk nilai RMSE, yakni 0,044 m (permukiman) dan 0,122 m (persawahan). Ketelitian identifikasi bidang tanah menunjukkan bahwa sebanyak 30 bidang memenuhi toleransi perbedaan luas dan 1 bidang tidak. Nilai rata-rata perbedaan luas bidang tanah, yaitu sebesar 3,380 m 2 . Nilai tersebut menunjukkan bahwa orthophoto dapat digunakan untuk identifikasi batas bidang tanah. Berdasarkan PMNA/Kepala BPN No.3 tahun 1997, penerapan pendekatan FFP untuk pembuatan Peta Dasar Pendaftaran dapat dilakukan menggunakan orthophoto. Ketelitian orthophoto yang berkisar antara 4-12 cm memenuhi toleransi kesalahan yang tercantum Petunjuk Teknis PMNA/Kepala BPN No.3 tahun 1997. Kata kunci :Peta Dasar Pendaftaran, batas bidang tanah, UAV, orthophoto, ketelitian planimetri ANALISIS KETELITIAN PLANIMETRI ORTHOPHOTO MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR PENDAFTARAN IMUNG ARTA G Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: vokien

Post on 17-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

xvii

INTISARI

Percepatan pendaftaran tanah diperlukan untuk menyelesaikan berbagaimasalah pertanahan di Indonesia. Teknologi baru yang diterapkan untuk mendukungpercepatan pendaftaran tanah perlu dieksplorasi. Teknologi Unmanned AerialVehicle (UAV) sebagai inovasi teknologi akuisisi data spasial mampu mempercepatpendaftaran tanah di Indonesia. UAV mendukung penyelenggaraan peta skala besarsecara cepat sesuai PP nomor 24 tahun 1997. Namun belum diketahui apakahimplementasi teknologi UAV mampu mengidentifikasi bidang tanah denganberbagai kondisi di lapangan sesuai PMNA/Kepala BPN nomor 3 tahun 1997. Olehkarena itu, perlu dilakukan analisis ketelitian planimetri orthophoto dengan teknologiUAV dalam identifikasi batas bidang tanahdi wilayah permukiman dan persawahan.

Analisis ketelitian planimetri orthophoto menggunakan foto udara format kecildilakukan di wilayah permukiman rumah dinas Bulaksumur Universitas GadjahMada dan di wilayah persawahan Desa Trimulyo. Foto udara direkam menggunakanteknologi UAV pada tanggal 2 Februari 2015 untuk wilayah permukiman dan 8Maret 2016 untuk wilayah persawahan. Ketelitian planimetri orthophoto diperolehmelalui beberapa tahap, yang meliputi pengolahan foto udara format kecil, ujiketelitian planimetri orthophoto, identifikasi bidang tanah, uji ketelitian luas bidangtanah, dan potensi implementasi teknologi UAV dalam pembuatanPeta DasarPendaftaran. Ketelitian planimetri orthophoto diperoleh dengan membandingkankoordinat titik di orthophoto terhadap titik pengukuran GPS. Koordinat titik hasilpengukuran GPS berlaku sebagai data acuan yang dianggap benar. Identifikasibidang tanah dilakukan pada tiga kondisi, yakni batas bidang tanah dengan target,batas bidang tanah tanpa target; dan batas bidang tanah terhalang objek lain.

Bidang tanah yang diberi target merupakan metode paling mudah untukmengidentifikasi batas bidang tanah diorthophoto. Ketelitian planimetri orthophotomerujuk nilai RMSE, yakni 0,044 m (permukiman) dan 0,122 m (persawahan).Ketelitian identifikasi bidang tanah menunjukkan bahwa sebanyak 30 bidangmemenuhi toleransi perbedaan luas dan 1 bidang tidak. Nilai rata-rata perbedaanluas bidang tanah, yaitu sebesar 3,380 m2. Nilai tersebut menunjukkan bahwaorthophoto dapat digunakan untuk identifikasi batas bidang tanah. BerdasarkanPMNA/Kepala BPN No.3 tahun 1997, penerapan pendekatan FFP untuk pembuatanPeta Dasar Pendaftaran dapat dilakukan menggunakan orthophoto. Ketelitianorthophoto yang berkisar antara 4-12 cm memenuhi toleransi kesalahan yangtercantum Petunjuk Teknis PMNA/Kepala BPN No.3 tahun 1997.

Kata kunci :Peta Dasar Pendaftaran, batas bidang tanah, UAV, orthophoto,ketelitian planimetri

ANALISIS KETELITIAN PLANIMETRI ORTHOPHOTO MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UNMANNEDAERIAL VEHICLE (UAV) UNTUKPEMBUATAN PETA DASAR PENDAFTARANIMUNG ARTA GUniversitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

xviii

ABSTRACT

Land registration acceleration is urgently required to be done for solveproblems in Indonesian. The applicability of new technology tosupport landregistration acceleration is need to be explored. Unmanned Aerial Vehicle (UAV)technology is a new trend of spatial data acquisition technology capable in baseimageries for accelerating land registration in Indonesia. UAV supports the rapidimplementation of large scale map which appropriate to Government OrdinanceNo.24, 1997. However, it is not yet known whether UAV technology implementationis able to identify boundary of land parcel in any condition of field as stated fromregulation of State Minister of Agrarian Affairs/Head of National Land Agency No.3,1997. Therefore, it is necessary to analyzethe planimetric orthophoto accuracy in theidentification of land parcels in urban areas and rural areas.

Orthophotoplanimetric accuracy analysis using small format aerialphotographs carried out in urban area of Universitas Gadjah Mada and in rural areaof Trimulyo Village. Aerial photographs were recorded using UAV technology onFebruary 2, 2015 for urban area and March 8, 2016 for rural area. Orthophotoplanimetric accuracy is obtained through several steps, include small format aerialphotography processing, orthophotoaccuracy test, land parcels identification, landparcels accuracy test, and potential implementation of UAV technologi in making thebase map registration.Orthophoto planimetri accuracy are obtained by comparingpoint coordinates in orthophoto to the coordinates points of GPS measurement. Withthe coordinate of GPS measurement are used as reference data. Land parcelsidentificationis carried out under three conditions, ie land parcels boundary withpremark, land parcels boundary without premark, and land parcels boundary whichcovered by other objects. The test result it can be calculated that comparing the areaoforthophotoidentification with the result of GPS measurements.

Land parcels boundary with premark is the easiest method to identify landparcels on orthophoto. Planimetri accuracy as indicated by the RMSE value of 0,044m for urban areas and 0,122 m for rural area. Identification land parcels show as 30parcels fulfilled the area difference tolerance and 1 parcel does not. The differenceaverage value of the land parcels area is 3,380 m2.The accuration value indicates thatorthophoto can be used for to identify land parcels. Based on regulation of StateMinister of Agrarian Affairs/Head of National Land Agency No.3, 1997; theapplication of the fit-for-purpose approach to produce Base Map Registration can bedone using orthophoto. The orthophoto accuracy ranging from 4-12 cm has fulfill theplanimetric error tolerance set out in Technical Guidance Ofregulation of StateMinister of Agrarian Affairs/Head of National Land Agency No.3, 1997.

Keywords:Base MapRegistration, land parcels boundary, UAV, orthophoto,planimetric accuracy

ANALISIS KETELITIAN PLANIMETRI ORTHOPHOTO MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UNMANNEDAERIAL VEHICLE (UAV) UNTUKPEMBUATAN PETA DASAR PENDAFTARANIMUNG ARTA GUniversitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/