analisis keputusan

6
Adalah hal alamiah kala proses pengambilan keputusan selalu dibarengi dengan ketakutan akan keraguan dan kemungkinan resiko yang akan terjadi setelahnya. Untuk itulah, apapun keputusannya, haruslah selalu melalui proses berfikir yang tepat dan cepat sehingga dapat meminimalkan resiko tersebut. Kuntoro Mangkusubroto dan C. Listiarini Trisnadi (1983) dalam Analisa Keputusan, menyatakan analisa keputusan mengkombinasikan kemampuan untuk menangani sistem yang kompleks dan dinamis dan kemampuan menangani ketidakpastian dalam satu disipilin keilmuan. Analisa keputusan pada dasarnya adalah suatu prosedur logis dan kuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan. Pengambilan Keputusan dengan Analisa Keputusan Sumber : Kuntoro Mangkusubroto & C Listiarini Trisnadi (1983) SEPTEMBER 2014 IBNU KHAYATH FARISANU ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

Upload: ibnu-khayath-farisanu

Post on 20-Jun-2015

151 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Materi kuliah Riset Operasi STIE Widya Praja Tana Paser - Analisis Keputusan

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Keputusan

Adalah hal alamiah kala proses pengambilan keputusan selalu dibarengi dengan ketakutan akan keraguan dankemungkinan resiko yang akan terjadi setelahnya. Untuk itulah, apapun keputusannya, haruslah selalu melalui prosesberfikir yang tepat dan cepat sehingga dapat meminimalkan resiko tersebut.

Kuntoro Mangkusubroto dan C. Listiarini Trisnadi (1983) dalam Analisa Keputusan, menyatakan analisa keputusanmengkombinasikan kemampuan untuk menangani sistem yang kompleks dan dinamis dan kemampuan menanganiketidakpastian dalam satu disipilin keilmuan. Analisa keputusan pada dasarnya adalah suatu prosedur logis dankuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan tetapi juga merupakan suatu carauntuk membuat keputusan.

Pengambilan Keputusan dengan Analisa Keputusan

Sumber : Kuntoro Mangkusubroto & C Listiarini Trisnadi (1983)

SEPTEMBER 2014IBNU KHAYATH FARISANU

~ 1 ~STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

Page 2: Analisis Keputusan

MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)Secara sederhana pengambilan keputusan multikriteria dapat diselesaikan dengan kriteria berikut:

1. DOMINASI, bila salah satu alternatif mendominasi alternatif lain untuk semua kriteria keputusan yang ditetapkan.2. LEKSIKOGRAFI, bila salah satu alternatif dapat memenuhi kriteria yang diprioritaskan.3. PENGHAMPIRAN atau TINGKAT ASPIRASI, bila salah satu alternatif dapat memenuhi kriteria minimal yang

disyaratkan.

CONTOH : KEPUTUSAN UNTUK MEMBELI LOKASI PABRIK BARU

ALTERNATIFKRITERIA KEPUTUSAN

HARGA(juta rupiah)

LUAS(m2)

JARAK(km)

Pondong 560 2.500 30Kuaro 490 3.000 50

KRITERIA DOMINASI :Pondong : hanya unggul dalam JARAK Kuaro : unggul dalam HARGA dan LUASKesimpulan : Kuaro dipilih karena lebih dominan dalam kriteria.

KRITERIA LEKSIKOGRAFI :Harus ditetapkan dulu mana kriteria utama, kedua dan seterusnya. Bila nilainya sama dengan kriteria pertama, makadilanjutkan dengan kriteria berikutnya. Sebaliknya, bila nilainya lebih jelek untuk kriteria ke-n maka keputusandiambil dari alternatif yang memenuhi kriteria yang sebelumnya (n-1). Keputusan ditetapkan bila alternatif telahmemenuhi kriteria yang diprioritaskan.

LUAS (pertama) : KUAROJARAK (kedua) : PONDONGHARGA (ketiga) : tidak perlu pertimbangan lagi

Kesimpulan : KUARO terpilih - cukup dari kriteria LUAS

atau kriteria berbedaHARGA (pertama) : KUAROLUAS (kedua) : KUAROJARAK (ketiga) : PONDONG

Kesimpulan : KUARO terpilih - dari kriteria HARGA & LUAS

KRITERIA PENGHAMPIRAN (TINGKAT ASPIRASI)Tetapkan dulu kriteria yang harus dipenuhi, kemudian pilih alternatif yang memenuhi semua tingkat aspirasi (target).Misalnya ditetapkan sebagai berikut:

HARGA ≤ Rp 600 juta | LUAS ≥ 2.500 m2 | JARAK ≤ 40 km

maka diketahuilah sebagai berikut :

ALTERNATIF TINGKAT ASPIRASIHARGA LUAS JARAK

PondongKuaro -

Kesimpulan : PONDONG terpilih karena memenuhi kriteria yang diinginkan.

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)Secara sederhana, AHP sering diartikan sebagai PEMBOBOTAN dari serangkaian persoalan yang dihadapi, baik terhadapkriteria maupun alternatifnya. AHP dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks.

Secara sederhana, AHP dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :1. Rancang struktur keputusan dari persoalan yang dihadapi.2. Perhitungan berpasangan (pairwise comparison).3. Sintesa prioritas.

CONTOH : PERSOALAN MEMBELI MOBIL SEDAN KELAS 2.000 cc

SEPTEMBER 2014IBNU KHAYATH FARISANU

~ 2 ~STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

Page 3: Analisis Keputusan

KRITERIA ALTERNATIFBIAYA OPERASIONAL

MODELKECEPATAN

KENYAMANAN

TOYOTAHONDAMAZDA

1. STRUKTUR KEPUTUSAN

2. PERHITUNGAN BERPASANGAN (PAIRWISE COMPARISON)Menggunakan skala perhitungan yang umum dalam metodelogi penelitian. Dalam contoh ini akan menggunakan skalarating 5 poin dimana 5=sangat setuju sampai 1=sangat tidak setuju.

KRITERIABIAYA

OPERASIONALMODEL KECEPATAN KENYAMANAN

(BOP) (MDL) (CPT) (NYM)BIAYA

OPERASIONAL(BOP)

1.00 0.25 0.33 0.20

MODEL(MDL)

4.00 1.00 3.00 2.00

KECEPATAN(CPT)

3.00 0.33 1.00 0.50

KENYAMANAN(NYM)

5.00 0.50 2.00 1.00

JUMLAH NILAIKOLOM

13.00 2.08 6.33 3.70

BOP TOYOTA HONDA MAZDATOYOTA 1.00 0.33 0.50HONDA 3.00 1.00 1.50MAZDA 2.00 1.50 1.00

JUMLAHNILAI

KOLOM6.00 2.83 3.00

MDL TOYOTA HONDA MAZDATOYOTA 1.00 0.20 0.33HONDA 5.00 1.00 1.67MAZDA 3.00 1.67 1.00

JUMLAHNILAI

KOLOM9.00 2.87 3.00

SEPTEMBER 2014IBNU KHAYATH FARISANU

~ 3 ~STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

Page 4: Analisis Keputusan

CPT TOYOTA HONDA MAZDATOYOTA 3.00 1.50 3.00HONDA 2.00 1.00 2.00MAZDA 1.00 2.00 1.00

JUMLAHNILAI

KOLOM6.00 4.50 6.00

NYM TOYOTA HONDA MAZDATOYOTA 4.00 0.80 1.33HONDA 5.00 1.00 1.67MAZDA 3.00 1.67 1.00

JUMLAHNILAI

KOLOM12.00 3.47 4.00

3. SINTESA PRIORITASDilakukan dengan langkah sebagai berikut :

Hitung jumlah tiap kolom dari matriks nilai berpasanganBuatkan matriks baru dengan elemen berupa hasil bagi antara nilai lama dengan jumlah kolom tersebut (lakukanper kolom)Jumlahkan elemen baru tersebut pada tiap barisnya.Hasil dari kolom baru ini dibagi dengan total kolomnya untuk mendapatkan prioritas (bobot) yang diharapkan.

BIAYAOPERASIONAL

MODEL KECEPATAN KENYAMANANJUMLAHBARIS

PRIORITAS

BIAYAOPERASIONAL

1.00/13.00=0.08

0.25/2.08=0.12

0.33/6.33=0.05

0.20/3.70=0.05

0.300.30/4.00

=0.08

MODEL4.00/13.00

=0.311.00/2.08

=0.483.00/6.33

=0.472.00/3.70

=0.541.80

1.80/4.00=0.45

KECEPATAN3.00/13.00

=0.230.33/2.08

=0.161.00/6.33

=0.160.50/3.70

=0.140.68

0.68/4.00=0.17

KENYAMANAN5.00/13.00

=0.380.50/2.08

=0.242.00/6.33

=0.321.00/3.70

=0.271.21

1.21/4.00=0.30

JUMLAH NILAIKOLOM

1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 1.00

Dari hasil tabel di atas maka diketahui hasil prioritas kriteria tersebut, yaitu :MODEL = 0.45 atau 45%KENYAMANAN = 0.30 atau 30%KECEPATAN = 0.17 atau 17%BIAYA OPERASIONAL = 0.08 atau 8%

BOP TOYOTA HONDA MAZDAJUMLAHBARIS

PRIORITAS

TOYOTA1.00/6.00

=0.170.33/2.83

=0.120.50/3.00

=0.170.45

0.45/3.00=0.15

HONDA3.00/6.00

=0.501.00/2.83

=0.351.50/3.00

=0.501.35

1.35/3.00=0.45

MAZDA2.00/6.00

=0.331.50/2.83

=0.531.00/3.00

=0.331.20

1.20/3.00=0.40

JUMLAH NILAIKOLOM

1.00 1.00 1.00 3.00 1.00

Dari hasil tabel di atas maka diketahui hasil prioritas alternatif berdasarkan kriteria BIAYA OPERASIONAL, yaitu :HONDA = 0.45 atau 45%MAZDA = 0.40 atau 40%TOYOTA = 0.15 atau 15%

MDL TOYOTA HONDA MAZDAJUMLAHBARIS

PRIORITAS

TOYOTA1.00/9.00

=0.110.20/2.87

=0.070.33/3.00

=0.110.29

0.29/3.00=0.10

HONDA5.00/9.00

=0.561.00/2.87

=0.351.67/3.00

=0.561.46

1.46/3.00=0.49

SEPTEMBER 2014IBNU KHAYATH FARISANU

~ 4 ~STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

Page 5: Analisis Keputusan

MAZDA3.00/9.00

=0.331.67/2.87

=0.581.00/3.00

=0.331.25

1.25/3.00=0.42

JUMLAH NILAIKOLOM

1.00 1.00 1.00 3.00 1.00

Dari hasil tabel di atas maka diketahui hasil prioritas alternatif berdasarkan kriteria MODEL, yaitu :HONDA = 0.49 atau 49%MAZDA = 0.42 atau 42%TOYOTA = 0.10 atau 10%

CPT TOYOTA HONDA MAZDAJUMLAHBARIS

PRIORITAS

TOYOTA3.00/6.00

=0.501.50/4.50

=0.333.00/6.00

=0.501.33

1.33/3.00=0.44

HONDA2.00/6.00

=0.331.00/4.50

=0.222.00/6.00

=0.330.89

0.89/3.00=0.30

MAZDA1.00/6.00

=0.172.00/4.50

=0.441.00/6.00

=0.170.78

0.78/3.00=0.26

JUMLAH NILAIKOLOM

1.00 1.00 1.00 3.00 1.00

Dari hasil tabel di atas maka diketahui hasil prioritas alternatif berdasarkan kriteria KECEPATAN, yaitu :TOYOTA = 0.44 atau 44%HONDA = 0.30 atau 30%MAZDA = 0.26 atau 26%

NYM TOYOTA HONDA MAZDAJUMLAHBARIS

PRIORITAS

TOYOTA4.00/12.00

=0.330.80/3.47

=0.231.33/4.00

=0.330.90

0.90/3.00=0.30

HONDA5.00/12.00

=0.421.00/3.47

=0.291.67/4.00

=0.421.12

1.12/3.00=0.37

MAZDA3.00/12.00

=0.251.67/3.47

=0.481.00/4.00

=0.250.98

0.98/3.00=0.33

JUMLAH NILAIKOLOM

1.00 1.00 1.00 3.00 1.00

Dari hasil tabel di atas maka diketahui hasil prioritas alternatif berdasarkan kriteria KENYAMANAN, yaitu :HONDA = 0.37 atau 37%MAZDA = 0.33 atau 33%TOYOTA = 0.30 atau 30%

SINTESA PRIORITAS AKHIRRekapitulasi seluruh hasil perhitungan di atas dengan menghitung nilai bobotnya berdasarkan rumus :

EKSPEKTASI = Σ XI Pi

sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :TOYOTA = 0.15(0.08) + 0.10(0.45) + 0.44(0.17) + 0.30(0.30) = 0.22HONDA = 0.45(0.08) + 0.49(0.45) + 0.30(0.17) + 0.37(0.30) = 0.42MAZDA = 0.40(0.08) + 0.42(0.45) + 0.26(0.17) + 0.33(0.30) = 0.36

SEPTEMBER 2014IBNU KHAYATH FARISANU

~ 5 ~STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

Page 6: Analisis Keputusan

ALTERNATIF

BIAYAOPERASIONAL

MODEL KECEPATAN KENYAMANAN

(0.08) (0.45) (0.17) (0.30)BOBOT

TOYOTA 0.15 0.10 0.44 0.30 0.22

HONDA 0.45 0.49 0.30 0.37 0.42

MAZDA 0.40 0.42 0.26 0.33 0.36

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh keputusan pembelian mobil sedan 2.000 cc diurutkan sebagai berikut :HONDA dengan 0.42 atau 42%MAZDA dengan 0.63 atau 36%TOYOTA dengan 0.22 atau 22%

it s not hard to make decisions when you know what your values are’ [bukan hal berat untuk mengambil keputusan ketika kamu paham berapa nilai sebenarnya]

Roy Disney

SEPTEMBER 2014IBNU KHAYATH FARISANU

~ 6 ~STIE WIDYA PRAJA TANA PASER