analisis kemampuan mahasiswa pendidikan biologi uin …

70
i ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UIN RADEN INTAN LAMPUNG DALAM MEMBUAT LKPD BIOLOGI JENJANG SMA Skripsi Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Pendidikan Biologi Oleh AGHNIA MAUSUNA ROHIYAH NPM : 1211060048 Jurusan : Pendidikan Biologi Pembimbing I : Dr. H. Septuri, M.Ag Pembimbing II : Aulia Novita Sari, M.Pd FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UIN

RADEN INTAN LAMPUNG DALAM MEMBUAT

LKPD BIOLOGI JENJANG SMA

Skripsi

Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh

AGHNIA MAUSUNA ROHIYAH

NPM : 1211060048

Jurusan : Pendidikan Biologi

Pembimbing I : Dr. H. Septuri, M.Ag

Pembimbing II : Aulia Novita Sari, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H / 2020 M

ii

ABSTRAK

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UIN

RADEN INTAN LAMPUNG DALAM MEMBUAT

LKPD BIOLOGI JENJANG SMA

Oleh

AGHNIA MAUSUNA ROHIYA

Seorang guru hendaknya terlebih dahulu membuat perencanaan pembuatan

perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kaidah penyusunan RPP yang baik

dan benar. Salah satu nya adalah pembuatan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

Untuk menganalisis kemampuan seorang calon guru dalam melaksanakan

tugasnya maka peneliti tertarik untuk menganalisis kualitas LKPD yang disusun

mahasiswa dari segi isi, kesesuaian LKPD dengan KD dan RPP serta pemahaman

mahasiswa mengenai LKPD berdasarkan uji kompetensi pembuatan LKPD.

Jenis penelitiannya deskriptif dan metodenya adalah metode kualitatif. Lokasi

penelitian yaitu Kampus UIN Raden Intan Bandar Lampung. Pengambilan subjek

penelitian menggunakan rumus slovin. Dalam data PPL tahun 2018 jumlah

mahasiswa/i yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 200 orang. Maka sampel

berjumlah 67 orang.

Penyusunan LKPD aspek isi menunjukkan kesesuaian LKPD dengan KD dan

RPP sebesar 75% dengan kategori cukup baik, kebermaknaan gambar/ grafik/

tabel 82.77% dengan kategori baik serta muatan KPS 78.89 cukup baik.

Kemampuan memahami kesesuaian kompetensi Kesesuaian kompetensi dan

materi pada LKPD 75 dengan kategori cukup baik, kebermaknaan gambar 82.77

Sangat baik dan Hakikat pembelajaran IPA 70 kategori cukup baik.

Jadi Kualitas LKPD yang dibuat mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung dari segi uji kompetensi pembuatan LKPD

berkriteria sangat baik dari segi format dan juga isi.

Kata Kunci : Biologi, LKPD

vi

MOTTO

حهااواالرضاٱتفسدواافيااولا ارحمتاادعىهاٱبعداإصل اٱخىفااوطمعااإن الل

ها اا٦٥المحسنيهاٱقريبام

Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah

(diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa

takut dan penuh harap sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat

kepada orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Al- A’raf : 56) .1

1Kementrian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan Cordoba Spesial For Muslimah.

(Bandung : PT. Cordoba Internasional Indonesia, 2012), h.157.

vii

PERSEMBAHAN

Dengan rahmat Allah yang MAha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala

puji bagi Allah SWT dengan kemurahan dan ridho-Nya, skripsi ini dapat ditulis

hingga selesai. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Teladan

Kehidupan Rasulallah Muhammad SAW. Dengn ketulusan hati kupersembahkan

karya sederhana ini kepada :

1. Kedua orang tuaku, Bapak Ali Nurrahman, dan Mamak Supriyati tercinta

yang selalu memeberikan doa, pengorbanan, semangat, ketenangan,

keikhlasan dengan penuh kasih saying.

2. Suami ku Denny dan kakaku Rahmat Hasan, Zulfikar, dan adikku Farhan

Ali yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan semangat hingga

penulis mampu menyelesaikan karya sederhana ini.

3. Almamater Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang kucintai

dan kubanggakan.

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Aghnia Mausuna Rohiyah, dilahirkan di desa

Purwodadi, Gisting, Kanupaten Tanggamus pada tanggal 04 Juli 1994. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Ali

nurrahman dan Mamak Supriyati.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK)

Raudhatul Athfal MA, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus dan lulus pada

tahun 2000. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SD Madrasah

Ibtidaiyah Ma, Kecamatan Gisting, kabupaten Tanggamus dan lulus pada tahun

2006. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di MTS MA Landsbaw

kecamatan Gisting , Kabupaten Tanggamus dan lulus pada tahun 2009. Kemudian

melanjutkan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Gisting Kabupaten

Tanggamus dan lulus pada tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam ,

Negeri Raden Intan Lampung, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan

Pendidikan Biologi. Pada tahun 2015, Agustus melaksankan program Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di desa Mekar Jaya Kecamtan Bangun Rejo, Kabupaten

Lampung Tengah. Dan pada bulan Oktober 2015 penulis melaksanakan

Praktikum Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 14 Kemiling, Kota Bandar

Lampung.

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alaah SWT, karena

berkat rahmat , taufiq, dan hidayah-Nya serta pertolongan-Nya sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW dan keluarga serta sahabatnya yang kits nanti-nantikan

syafaatnya di yaumil akhir.

Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

pembuatan skripsi dengan judul “PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA

PENDIDIKAN BIOLOGI UIN RADEN INTAN LAMPUNG DALAM

MEMBUAT LKPD BIOLOGI JENJANG SMA”. Merupakan salah satu syarat

akademis yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjan Pendidikan, pada

Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung Fakultas Trabiyah dan Keguruan.

Selama proses penyusunan skripsi penulis telah mendapatkan bantuan dan

bimbingan dari berbadai pihak, Oleh karena itu dalam skripsi ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirvana Diana, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta staf yang telah

memberikan kemudahan dan kesempatan kepada penulis dalam mengikuti

pendidikan hingga skripsi ini terselesaikan.

x

2. Bapak Dr. Eko Kuswanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Fredi Ganda Putra, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

4. Bapak Drs. H. Septuri, M.Ag., selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis hingga skripsi ini

terselesaikan.

5. Ibu Aulia Novita Sari, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis

hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yang telah

memeberikan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada penulis,

7. Pimpinan dan karyawan perpustakaan serta seluruh civitas akademika

fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan informasi, dan

referensi.

8. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan dukudngan dan bantuan

dalam penyusuna skripsi namum tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini bermanfaat untuk masyarakat, pembaca dan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang pendidikan Biologi.

Bandar lampung, September 2020

Penulis,

AGHNIA MAUSUNA R

NPM : 1211060048

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iv

PENGESAHAN ................................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ........................................................................................ 1

B. Alasan Memilih Judul ............................................................................... 2

C. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 4

D. Fokus Penelitian ........................................................................................ 13

E. Rumusan Masalah ..................................................................................... 14

F. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 14

G. Signifikansi Penelitian ............................................................................... 14

H. Metode Penelitian ...................................................................................... 15

1. Populasi dan Sampel ........................................................................... 16

xi

2. Jenis Penelitian .................................................................................... 17

3. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 17

4. Metode Analisis Data .......................................................................... 19

5. Keabsahan Data ................................................................................... 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 23

1. Profil Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi ........................ 23

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA .......................................... 27

a) Pengertian LKPD .......................................................................... 27

b) Fungsi, Tujuan dan Kegunaan LKPD ........................................... 29

c) Jenis-jenis LKPD .......................................................................... 32

d) Unsur LKPD Sebagai Bahan Ajar................................................. 34

e) Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKPD................................ 35

f) Standarisasi pembuatan LKPD yang sesuai

dengan KD dan RPP..................................................................... 38

B. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 52

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 57

B. Tempat dan Waktu penelitian ............................................................... 57

C. Subjek dan Objek Penelitian................................................................. 58

xii

D. Prosedur Penelitian ............................................................................... 59

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 62

F. Analisis Data......................................................................................... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 68

1. Kemampuan Mahasiswa dalam Menyusun

LKPD Dari Aspek Format ................................................................. 68

2. Kemampuan Mahasiswa Dalam Menyusun

LKPD dari Aspek Isi .......................................................................... 72

B. Pembahasan .............................................................................................. 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 91

B. Saran ....................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Format Penyusunan LKPD Berdasarkan Syarat Didaktik,

Konstruksi, Teknis dan Isi .............................................................................. 39

2. Lembar penilaian penyusunan LKPD .............................................................. 64

3. Kualitas LKPD Mahasiswa Berdasarkan Kaidah Penilaian

Penyususnan LKPD Dari Aspek Format ......................................................69

4. Kualitas LKPD Mahasiswa Berdasarkan Indikator Yang Dipenuhi

Dari Aspek Format ..................................................................................70

5. Pemahaman Mahasiswa Terhadap Kaidah Penyusunan

LKPD Dari Segi Format Berdasarkan Uji Kompetensi ..........................72

6. Kualitas LKPD Mahasiswa Berdasarkan Kaidah Penilaian

Penyusunan LKPD Dari Aspek Isi ..........................................................73

7. Kualitas LKPD Mahasiswa Berdasarkan Indikator Yang Dipenuhi

Dari Aspek Isi .........................................................................................74

8. Pemahaman Mahasiswa Terhadap Kaidah Penyusunan LKPD

Dari Segi Isi Berdasarkan Uji Kompetensi .............................................76

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Berpikir ..................................................................................55

2. Skema Prosedur Penelitian ......................................................................62

3. Contoh Jawaban Mahasiswa Yang Menyebutkan

Format LKPD secara tepat ....................................................................78

4. Contoh Jawaban Mahasiswa Yang Menyebutkan

Format LKPD Secara Kurang Tepat .......................................................79

5. Contoh Jawaban Mahasiswa Yang Menyebutkan

Format LKPD Secara Tidak Tepat ..........................................................79

6. Contoh Hasil Analisis Mahasiswa Pada Uji Kompetensi

Terhadap Fomat Susunan LKPD ............................................................81

7. Contoh LKPD Yang Memuat Kegiatan Yang Tidak Sesuai

Dengan Kompetensi Pada KD ................................................................85

8. Contoh Kegiatan Pembelajaran Yang Tercantum

Dalam RPP Yang Dibuat Mahasiswa .....................................................86

9. Contoh LKPD Dengan Kegiatan Yang Tidak Sesuai Dengan RPP ........87

10. Contoh LKPD Dengan Muatan KPS Dasar ............................................90

xv

LAMPIRAN

1. Daftar Nama Responden .........................................................................96

2. Kerangka Observasi ...............................................................................97

3. Lembar Observasi ...................................................................................98

4. Pedoman Wawancara ..............................................................................99

5. Transkrip Wawancara .............................................................................101

6. Kisi- kisi Dokumentasi Sebagai APD .....................................................111

7. Dokumentasi LKPD ................................................................................114

8. Lembar Penilaian Penyusunan LKPD .....................................................131

9. Surat Nota Dinas Pembimbing Skripsi ...................................................141

10. Pengesahan Seminar................................................................................142

11. Surat Pernyataan Penelitian..................................................................... 143

12. Surat Penelitian Dari Kampus ................................................................. 144

13. Surat Bimbingan Konsultasi Skripsi ....................................................... 145

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai acuan awal untuk mendapatkan sebuah gambaran yang jelas dan

memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka perlu adanya pembahasan

yang menegaskan arti dan maksud dari beberapa istilah yang terkait dengan

skripsi ini. Dengan penegasan tersebut diharapkan tidak akan terjadi

kesalahpahaman terhadap pemaknaan judul dari beberapa istilah yang

digunakan. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Kemampuan

Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Raden Intan Lampung Dalam

Membuat LKPD Biologi Jenjang SMA”. Dari Judul skripsi tersebut maka

diperlukan penjelaskan istilah-istilah yang terkandung dalam judul tersebut,

antara lain:

1. Analisis

Analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan

menjadi komponen sehinga dapat mengenal tanda-tanda komponen,

2

hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu

keseluruhan yang terpadu.1

2. Kemampuan Mahasiswa Biologi

Menurut Kamus Praktis Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah mereka

yang sedang belajar di perguruan tinggi.2 Mahasiswa adalah orang yang

terdaftar dan menjalani pendidikan pada perguruan tinggi. Sosok

mahasiswa juga kental dengan nuansa kedinamisan dan sikap

keilmuwannya yang dalam melihat sesuatu berdasarkan kenyataan

objektif, sistematis dan rasional.3

3. LKPD

Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Keuntungan penggunaan

LKPD adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan

pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar mandiri dan belajar

memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis.4

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan memilih judul “Analisis Kemampuan Mahasiswa

Pendidikan Biologi UIN Raden Intan Lampung Dalam Membuat

LKPD Biologi Jenjang SMA”. Berdasarkan alasan secara objektif dan

subjektif yaitu sebagai berikut :

1 Komaruddin. 2001. Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke 5. Jakarta. Bumi Aksara. h. 53

2 Amir, Taufik. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problema Based Learning: Bagaimana

Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana. h. 35

3 Siregar, Amran. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UMM Pres.h. 31

4 Depdiknas. 2008. Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

3

1. Alasan Objektif

Kemampuan mahasiswa dalam membuat LKPD merupakan salah

satu keterampilan penting menjadi seorang guru. kemampuan

mahasiswa program studi pendidikan Biologi dalam menyiapkan

media pembelajaran menjadi kebutuhan penting dalam proses menjadi

seorang guru.

Penelitian ini ingin menganalisis mengenai Kemampuan

Mahasiswa Pendidikan Biologi Dalam Membuat LKPD Biologi

Jenjang SMA sebagai keahlian dapat mengemas pembelajaran yang

bermakna, efektif dan menyenangkan, seorang guru wajib manguasai

keterampilan dasar dalam membuat LKPD. Keterampilan dasar

membuat bahan ajar. Seorang guru harus dapat memaparkan,

menjelaskan dan menstransfer pengetahuan kepada siswa dengan

bahasa yang baik dan mudah dimengerti dalam LKPD yang dibuat.

2. Alasan Subjektif

Alasan subjektif peneliti untuk meneliti judul diatas yaitu sebagai

berikut:

a. Penelitian ini dirasa mampu untuk diselesaikan penulis, mengingat

proses pengembangan literature yang mendukung berbagai kajian

ilmiah mengenai kecerdasan musik anak usia dini perlu terus

dilakukan. Karena masih sedikit literature yang membahas khsusus

mengenai pengembangan LKPD oleh mahasiswa Sekolah

Menengah Atas.

4

b. Penulis ingin menyesuaikan dengan fenomena apa yang terjadi di

lingkungan masyarakat Indonesia dan diajukan sesuai dengan

bidang keilmuan uang sedang penulis pelajari saat ini, yakni

berhubungan dengan Pendidikan Biologi.

C. Latar Belakang Masalah

Pentingnya menggali ilmu pengetahuan atau (makrifah) menjadi salah

satu tujuan pokok manusia di muka bumi ini, manusia berusaha untuk

membina dan membentuknya melalui pendidikan dan pengajaran

pendidikan sebagai salah satu alat kemajuan dan ketinggian derajat bagi

seseorang dalam pandangan masyarakat keseluruhan, hal ini sesuai dengan

firman Allah SWT dalam surah Al-Mujadallah ayat 11 yang berbunyi :

أيها ا إذا قيل لكم تفسحىا في لذيه ٱ ي لس ٱءامىى يفسح فسحىا ٱف لمج

ٱ ٱيزفع وشزوا ٱف وشزوا ٱلكم وإذا قيل لل لذيه ٱءامىىا مىكم و لذيه ٱ لل

ت و لعلم ٱأوتىا ٱدرج ١١بما تعملىن خبيز لل

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”5

Ayat di atas telah menjelaskan bahwa derajat seseorang akan di angkat

apabila diiringi ilmu dan iman. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri nya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

5 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemah Per-Kata, (Sygma, Jakarta, 2007), h.543

5

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.6

Pendidik dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah hal ini telah di cantumkan dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional.7 Pendidik merupakan salah satu profesi, oleh

sebab itu seorang guru wajib memiliki kualifikasi diantaranya kualifikasi di

bidang akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuanyang sesuai dengan bidangnya, seperti yang

disyaratkan dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang

guru dan dosen.8

Setiap pendidik yang memiliki kompetensi pedagogik, maka dengan

sendirinya ia akan menciptakan sebuah proses pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak monoton, karena kompetensi pedagogik

merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman peserta didik

dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.9 Kompetisi

pedagogik yang harus dimiliki guru di antaranya adalah pengembangan

kurikulum dan silabus.10

Silabus sebagai acuan pengembangan Rencana

6 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Undang-Undang SIDIKNAS (Sistem

Pendidikan Nasional), (Redaksi Sinar Grafika, Jakarta, 2007), h.2 7 Undang-undang dasar RI No.14, Undang-Undang SIDIKNAS (Sistem Pendidikan

Nasional), (Redaksi Sinar Grafika, Jakarta, 2005), h.12 8 Ibid 2

9 Imas Kurniasih S.Pd & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran,

(Jakarta: Kata Pena 2015), h.8 10 Ibid h.9

6

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sedangkan RPP di jabarkan dari silabus

untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai

Kompetensi Dasar (KD).11

Seorang pendidik membuat perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Silabus adalah kewajiban agar mempermudah dalam proses pembelajaran,

oleh sebab itu seorang guru hendaknya terlebih dahulu membuat

perencanaan dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan

kaidah, adapun langkah awal dalam mengembangkan RPP adalah

menentukan sumber belajar sebagai rujukan objek atau bahan yang di

gunakan untuk kegiatan pembelajaran.12

Bahan atau materi merupakan

medium untuk mencapai tujuan pengajaran yang dikonsumsi oleh peserta

didik. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis

seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Bahan

ajar yang diterima anak didik harus mampu merespon setiap perubahan dan

mengantisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Oleh

karena itu, bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam

kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang

diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu pula, guru

khususnya, atau pengembangan kurikulum umumnya, harus memikirkan

sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus berkaitan

dengan kebutuhan peserta didik di masa depan. Sebab minat peserta didik

11 Abdul majid, M.Pd, Strategi Pembelajaran, (Bandung: 2014), h.38-39 12 Dr. Herry Widyasteno, PU, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. (Jakarta

2014), h.206

7

akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhannya.13

Salah satu nya adalah LKPD.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah bahan ajar yang sudah

dikenal dan banyak dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar secara

umum oleh lembaga sekolah. Sebagai guru tentu sudah tidak asing lagi

dengan bahan ajar cetak Lembar Kerja Peserta Didik. Lembar Kerja Peserta

Didik atau di singkat LKPD pada umum nya di beli dan bukan di buat

sendiri oleh guru. Padahal LKPD bisa di buat sendiri dan bisa jauh lebih

menarik serta kontekstual sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah ataupun

lingkungan sosial budaya siswa.14

Lembar Kegiatan Siswa atau LKPD merupakan materi ajar yang

sudah di kemas dengan sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat

mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKPD, siswa akan

mendapat materi ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi, selain

itu dalam LKPD siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk

memahami materi yang di berikan. Dalam LKPD, siswa pada saat yang

bersamaan diberi materi dan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.15

Lembar Kegiatan Siswa (LKPD) merupakan suatu bahan ajar cetak

digunakan sebagai acuan untuk memandu pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dan juga sebagai alat pembelajaran. LKPD berisi lembar

13 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung : PT

Refika

Aditama, 2009), h.14 14 Andi prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (jakarta : kencana, 2014), h.268 15 Durri andiani (dalam andi prastowo) pengembangan dan pemanfaatan LKPD dalam

pembelajaran. h.322

8

kegiatan siswa dan soal-soal latihan, LKPD juga memuat ringkasan materi,

LKPD merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah

dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya LKPD maka akan

terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat

meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam peningkatan prestasi belajar.16

Fungsi LKPD bagi seorang pendidik adalah untuk menentukan siswa

dapat belajar maju sesuai dengan kecepatan masing-masing dan materi

pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi

kebutuhan siswa, baik cepat maupun yang lambat membaca dan

memahami,17

untuk memahami apa itu LKPD ada beberapa pandangan yang

bisa di jadikan rujukan, seperti penjelasan yang di ungkapkan oleh buku

Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang di terbitkan oleh Diknas, bahwa

lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi

tugas yang harus di kerjakan oleh siswa.18

LKPD atau Lembar Kegiatan Siswa memiliki kelebihan untuk

membantu dalam proses pembelajaran. Di kutip dari Ida fitriani Et.al dalam

jurnal UNTAN, Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik bagi guru dalam proses

pembelajaran itu salah satunya sebagai bahan pembelajaran guru kepada

siswa karena didalam LKPD itu sudah merangkum berbagai materi yang

sama dari berbagai sumber atau literatur lainya. Jadi dengan adanya LKPD

ini sangat mempermudah dan membantu guru dalam proses pembelajaran.

16 Sherly ferdiana Et.al. pengembangan LKPD Berbasis Berpikir Kritis Pada Materi

Animalia, jurnal UNNES 2012 17 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h.38 18 Tim penyusun Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Dirjen Managemen

Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar. h.23

9

Sedangkan fungsi Lembar Kerja Bagi Siswa dalam proses pembelajaran

sangat menunjang proses pembelajaran juga sebagai alat bantu dalam

memahami materi yang di sampaikan guru di depan kelas. Beberapa tahun

lalu siswa mencatat secara keseluruhan materi yang di sampaikan guru,

tetapi dengan adanya LKPD ini siswa sangat terbantu minimal mereka

hanya merangkum materi materi inti yang ada di dalamnya. Selain itu

LKPD merupakan suatu alat evaluasi bagi guru dalam mengukur tingkat

pemahaman mereka terhadap suatu materi karena setelah suatu materi

mereka mengerjakan pilihan ganda atau essai.

Manfaat yang di peroleh dengan menggunakan LKPD antara lain yang

pertama yaitu memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya

mengubah kondisi belajar dari suasana “guru sentris” menjadi “siswa

sentris, kedua membantu guru mengarahkan siswa nya untuk dapat

menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam

kelompok kerja, ke tiga dapat di gunakan untuk mengembangkan

keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan

minat siswa terhadap alam sekitarnya, dan terahir LKPD memudahkan guru

memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar.19

Proses pemanfaatan LKPD ini dalam menunjang proses pembelajaran

di gunakan untuk membahas soal-soal yang di kerjakan dirumah baik itu

perorangan maupun perkelompok serta di gunakan untuk diskusi pada saat

di kelas, serta LKPD digunakan sebagai panduan kegiatan bagi siswa untuk

19 Hendro darmojo dan Jenny R.E. Kaligis. Pendidikan IPA II. (Jakarta : 2002)

10

belajar di kelas. LKPD dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam

kegiatan pembelajaran dan dapat digunakan secara bersama dengan sumber

belajar atau media pembelajaran yang lain. LKPD yang disusun dapat

dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan

pembelajaran yang akan dihadapi, penggunaan LKPD memberi pengaruh

yang cukup besar dalam proses pembelajaran, syarat ini yaitu guru harus

cermat dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai, karena

sebuah Lembar Kerja Peserta Didik harus memenuhi paling tidak kriteria

yang berkaitan dengan tercapai atau tidak nya sebuah kompetensi dasar

yang di kuasai siswa.20

LKPD memiliki dampak yang positif dalam menunjang hasil belajar

siswa, terutama latihan-latihanya baik pilihan ganda maupun essai dapat di

gunakan sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi siswa dalam proses

pembelajaran, dengan siswa mengerjakan soal baik itu pilihan ganda

maupun esai guru dapat mengukur sejauh mana pendalaman siswa terhadap

pendalaman materi tersebut, jika siswa menjawab soal dengan benar berarti

telah ada proses ketercapaian siswa dalam pembelajaran.21

Penggunaan media pembelajaran LKPD sangat berpengaruh terhadap

minat siswa, hal ini dibuktikan dengan beberapa contoh kegiatan belajarnya

seperti : sebagian besar siswa ikut aktif pada saat mengikuti kegiatan belajar

disekolah, jika mengalami kesulitan belajar di sekolah siswa tidak segan-

20 Andi prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (jakarta : kencana, 2014), h.269 21 Ida Fitriani Et.al. Analisis Pemanfaatan LKPD dalam Meningkatkan Hasil Belaja

Sosiologi. Jurnal Untan

11

segan bertanya kepada guru, dan nilai siswa bertambah baik setelah

menggunakan LKPD.22

Mahasiswa calon guru dalam proses penyelenggaraan pendidikan

(pre-service education) menerima kurikulum yang bermuara pada

penguasaan disiplin IPA dan Biologi, kemudian ditambah penguasaan

keilmuan dan keahlian kependidikan, serta praktik pendidikan.23

Proses

pembelajaran untuk melatih penguasaan keilmuan Biologi dalam kerangka

pendidikan didapatkan mahasiswa salah satunya pada mata kuliah Media

Pembelajaran. Pada mata kuliah ini mahasiswa dilatih untuk melakukan

orientasi program pembelajaran termasuk penyusunan bahan ajar berupa

LKPD. Untuk mengimplementasikan berbagai ilmu yang didapatkan selama

masa studi tersebut, Mengacu pada kompetensi pedagogik dan profesional

yang harus dimiliki guru IPA, maka kemampuan menyusun LKPD yang

sesuai format dan cara menyusun LKPD yang baik, merupakan kemampuan

yang harus dimiliki mahasiswa sebagai calon guru. Mahasiswa harus

mampu membuat LKPD yang mencerminkan proses pembelajaran IPA

yang ditandai dengan terpenuhinya unsur-unsur pembelajaran IPA, salah

satunya yaitu mengakomodasi keterampilan proses sains (KPS) sehingga

tujuan pembelajaran IPA dapat tercapai, untuk mengetahui kemampuan

tersebut dapat dilihat berdasarkan kualitas LKPD yang telah disusun

22

Yudha Puspitaningrum, “Pengaruh media pembelajaran terhadap minat belajar siswa

(studi

tentang penggunaan LKPD pada siswa SDN Purworejo I kec. Sanan Kulon. Kab. Blitar)”, Skripsi,

Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, 2005, h.79 23 Arinta W. Profil Kemampuan Mahasiswa Biologi Dalam Membuat LKPD IPA Tingkat

SMP Universitas Negeri Lampung, (Bandar Lampung: 2013), h.6

12

mahasiswa Pendidikan Biologi selama mengikuti mata kuliah Media

Pembelajaran, karena melalui mata Kuliah Media Pembelajaran mahasiswa

memperoleh pengalaman formal dalam melaksanakan proses pembelajaran

serta mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun

LKPD.

Mengingat pentingnya kemampuan dalam menyusun LKPD yang

sesuai persyaratan bagi mahasiswa sebagai calon guru, maka penelitian

untuk mengetahui sejauh mana calon guru memiliki kemampuan menyusun

LKPD sangat diperlukan. Penelitian deskriptif sejenis pernah dilakukan oleh

Arinta Winsi yaitu mengenai Profil Kemampuan Mahasiswa Pendidikan

Biologi peserta PPL Universitas Negeri Lampung dalam Membuat LKS

Jenjang SMP. Penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa sebagian

besar mahasiswa mampu menyusun LKPD Biologi dan kurang dari

separuhnya mengalami kesulitan dalam menyusun pertanyaan konseptual

pada saat membuat LKS. Sementara itu, hingga saat ini belum ada

penelitian yang mendeskripsikan profil kemampuan mahasiwa Pendidikan

Biologi UIN Raden Intan Lampung dalam menyusun LKPD. Padahal

informasi tersebut dibutuhkan oleh mahasiswa maupun program studi

sebagai bahan evaluasi apabila hasil di lapan gan tidak sesuai yang

diharapkan dunia pendidikan. Oleh sebab itu, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang menggambarkan profil kemampuan calon guru

di lingkungan Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung dalam membuat LKPD Biologi untuk SMA. Adapun penelitian

13

deskriptif tersebut berjudul “Profil Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN

Raden Intan Lampung dalam Membuat LKPD Biologi Jenjang SMA”.

D. Fokus Penelitian

Berdasarkan penjabaran diatas Untuk memfokuskan kajian pembahasan

dalam skripsi ini maka penulis memberikan fokus penelitian yakni

penelitian dilakukan dengan Pendekatan Kualitatif di Jurusan Pendidikan

Bilogi Universitas Negeri Lampung.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: “Bagaimanakah analisis kemampuan mahasiswa Pendidikan

Biologi UIN Raden Intan Lampung dalam menyusun LKPD Biologi untuk

SMA” yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Apakah kualitas LKPD yang disusun mahasiswa dari segi isi sudah

sesuai dengan KD dan RPP ?

2. Apakah pemahaman mahasiswa mengenai penyusunan LKPD

berdasarkan uji kompetensi sudah baik?

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kemampuan mahasiswa

pendidikan biologi dalam membuat LKPD Biologi untuk SMA berdasarkan:

1. Kualitas penyusunan berdasarkan syarat didaktik

2. Kualitas penyusunan berdasarkan syarat konstruksi

3. Kualitas penyusunan LKPD berdasarkan syarat Teknis.

14

G. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu mahasiswa pendidikan

biologi dalam memahami kaidah-kaidah penyusunan LKPD yang baik

dan benar, karena sebagai seorang calon pendidik menjadi ke harusan

untuk memahami bagaimana memberikan pengajaran dan bahan ajar

yang baik dan benar.

2. Bagi Institusi

Penelitian ini di harapkan dapat menambah kajian pengembangan ilmu

dan pengetahuan yang terkait dengan kajian deskriptif analisis untuk

mengetahui kemampuan mahasiswa pendidikan biologi dalam

pembuatan LKPD jenjang SMA.

3. Bagi pendidik biologi

Sebagai sumbangan pemikiran kepada para pendidik dalam proses

pembelajaran agar memahami kaidah penyusunan LKPD yang baik dan

benar.

4. Bagi Peneliti

Dari hasil penelitian ini di harapkan untuk memberikan wawasan,

pengetahuan, dan pengalaman berharga sebagai calon guru Biologi

untuk perbaikan pembelajaran pada masa yang akan datang.

15

H. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek

yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang di terapkan

peneliti untuk di pelajari.24

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa

Pendidikan Biologi UIN Raden INTAN Lampung. Sedangkan objek

yang di teliti adalah Lembar kerja peserta didik (LKPD). Teknik

penentuan subjek penelitian dilakukan dengan purposive sample.

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel yang dilakukan

dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata random,

atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.25

Pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus

slovin. Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk

menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah

populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali

diperkenalkan oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus yang digunakan

ialah:

Keterangan:

N = Populasi

e = Batas Toleransi error (10%)

n = Jumlah Sampel

Dalam data PPL tahun 2018 bahwa jumlah mahasiswa/i yang

mengikuti kegiatan ini sebanyak 200 orang. Maka sampel yang

24 Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidik, (Bandung: Alfabeta,2014) h.15 25 Suharsimi Arikunto, Op.Cit. h.183

16

diambil berjumlah 67 orang, dimana perhitungan pengambilan sampel

ialah sebagai berikut:

Adapun penulis memilih Populasi Mahasiswa PPL UIN Raden Intan

Lampung tahun 2018 angkatan Tahun 2014 yaitu karena diketahui

Populasi tersebut baru saja menyelesaikan PPL semester Genap Tahun

2018, dan diketahui populasi tersebut belum melalui tahapan sidang

akhir sehingga memungkinkan penulis untuk mudah menggali

informasi dan data terkait PPL dan LKPD yang di buat kedalam laporan

hasil PPL populasi tersebut.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dan metode yang digunakan adalah metode kualitatif.

Peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai instrumen kunci.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan strategi penelitian tunggal

terpancang. Tunggal dalam arti hanya ada satu lokasi penelitian yaitu

Kampus UIN Raden Intan Bandar Lampung, sedangkan terpancang

pada tujuan penelitian, maksudnya bahwa apa yang harus diteliti

dibatasi pada aspek-aspek yang sudah dirancang dalam proposal yaitu

tentang Analisis Profil Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Biologi

17

UIN Raden Intan Lampung Dalam Membuat LKPD Biologi Jenjang

SMA

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sampel penelitian diambil menggunakan

purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu.26

1. Observasi

Secara umum, observasi adalah pengamatan langsung suatu

obyek yang akan diteliti yang dilakukan dalam waktu singkat

dan digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan

obyek penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. 27

Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti. Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa anggapan yang

perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode

wawancara bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada

26 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung :

Alfabeta, 2016), h.85

27 Op.Cit, Moleong, h. 186

18

peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, wawancara dapat

dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat

dilakukan melalui tatap muka ( face to face. Penelitian yang akan

dilakukan penulis yaitu menggunakan teknik wawancara

semiterstruktur yang sudah termasuk in-depth interviewing untuk

memperoleh berbagai data yang berkaitan dengan masalah

penelitian. Namun demikian, pertanyaan-pertanyaan dalam

wawancara disusun dulu sebagai pedoman dalam

pelaksanaannya. Karyawan yang diwawancarai yaitu manajer

personalia dan manajer pemasaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang seudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang.28

4. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun kedalam pola,

28 Ibid, h. 240.

19

memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, da

membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri dan

orang lain.29

Berikut merupakan tahapan teknik analisis data dalam penelitian ini:

a. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan,

peneliti melakukan pengumpulan data melalui observasi

dan wawancara kepada mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Bandar Lampung yang telah

melakukan PPL pada tahun ajaran 2018. Pengumpulan data

juga dilakukan dengan dokumentasi. Data yang akan

dikumpulkan dari UIN Raden Intan Lampung, melalui

dokumentasi ini adalah data tentang: dokumen-dokumen

dalam pelaksanaan pembuatan LKPD Biologi Jenjang

SMA dan dokumen lainnya yang berkaitan

b. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak perlu, dan mengorgaisasi data sedemikian rupa

sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

29 Op, Cit. Sugiono, h. 244.

20

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.30

c. Penyajian Data

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan

informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan

adanya penarikan kesimpulan. Bentuk peyajian data

kualitatif berupa teks naratif (bentuk catatan lapangan)

menarik grafik, jaringan dan bagan.

d. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan penemuan yang diperoleh di lapangan dan

setelah data tersebut dianalisis maka tahap berikutnya

adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan diharapkan

dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan

sejak awal.

5. Keabsahan Data

Keabsahan data sangat perlu dilakukan agar data yang dihasilkan dapat

dipercaya dan dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Untuk

pengecekan keabsahan data melalui triangulasi. Triangulasi data

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfatkan sesuatu

yang lain dari luar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai

30 Ibid, Sugiyono, h. 247

21

pembanding untuk data tersebut.31

Triangulasi sebagai teknik

pemeriksaan data dibedakan menjadi empat macam yaitu:

1) Triangulasi dengan Sumber

Teknik triangulasi ini dilakukan dengan cara membandingkan dan

memeriksa kembali suatu informasi yang diperoleh pada waktu dan

alat yang berbeda. Hal tersebut diwujudkan dengan cara

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara serta membandingkan hasil wawancara dengan isi

suatu dokumen yang berkaitan.

2) Triangulasi dengan Metode

Traingulasi ini dilakukan melalui proses pengecekan informasi

yang merupakan hasil penemuan pada saat penelitian yang

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Selain itu,

dilakukan pemeriksaan pada beberapa sumber data dengan cara

yang sama yaitu dengan triangulasi metode

3) Triangulasi dengan Penyidik

Teknik ini melibatkan pengamat diluar peneliti itu sendiri untuk

memeriksa kembali keakrutan data yang diperoleh. Hal ini

bermanfaat untuk mengurangi tingkat ketidakakuratan data pada

penelitian. Teknik triangulasi ini juga bisa dilakukan dengan cara

membandingkan hasil penelitian antar peneliti dengan obyek

penelitian yang sama.

31 Op, Cit, Moleong , h. 330

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Profil Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Seorang calon guru harus mendapatkan bekal yang memadai agar

dapat menguasai sejumlah kompetensi guru melalui proses pendidikan.

Dalam Undang-Undang No 14 tahun 2005 disebutkan bahwa seorang calon

guru harus memiliki kualifikasi akademik.1 Kualifikasi akademik yang

dimaksud yaitu diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S-1)

atau program diploma empat (D-IV). Seseorang yang ingin menjadi guru

harus menempuh pendidikan persiapan pada lembaga pendidikan keguruan.

Pada tahap ini seseorang dikatakan berada dalam jenjang prajabatan tenaga

guru (pre-service training). Loretta dan Stein mengemukakan kategori

pendidikan profesional pre-service adalah studi yang diwajibkan untuk

menjadi seorang guru yang secara historis terbentuk dari sejumlah mata

pelajaran yang diambil pada perguruan tinggi dengan memberikan

pengalaman lapangan yang didesain untuk membentuk tenaga pengajar

professional. Di Indonesia, lembaga penyedia layanan pendidikan pre-

service digolongkan dalam Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK). LPTK dapat berbentuk Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

1 Undang-undang dasar RI No.14, Undang-Undang SIDIKNAS (Sistem Pendidikan

Nasional), (Redaksi Sinar Grafika, Jakarta, 2005), h.12

24

Pendidikan (STKIP), Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP),

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Tarbiyah, dan

lain-lain.2

Pendidikan akademik pada jenjang S-1 diarahkan terutama pada

penguasaan ilmu kependidikan dan pengembangannya sebagai syarat

pemenuhan kualifikasi akademik guru. Jenis pendidikan guru ini

diperuntukkan bagi lulusan SMA yang ingin menjadi calon guru pendidikan

dasar (SD/MI, PAUD/RA/TK) dan sekolah menengah (SMP/SMA). Pada

pendidikan akademik ini, struktur kurikulumnya menerapkan model

pendidikan guru konsekutif, dimulai dari penguasaan disiplin ilmu tertentu

sesuai mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah, kemudian

ditambah penguasaan keilmuan dan keahlian kependidikan, serta praktik

pendidikan. Secara keseluruhan, struktur kurikulum pendidikan guru untuk

jenis pendidikan akademik terdiri dari: (1)bahan kurikuler landasan

keilmuan dan keterampilan pendidikan dan bidang studi; (2)bahan kurikuler

keahlian profesi; (3)bahan kurikuler pembentukan kepribadian (sikap dan

perilaku) guru; (4)bahan kurikuler pembentukan kepribadian (sikap dan

perilaku) umum (kemasyarakatan dan kebangsaan); (5) bahan kurikuler

untuk berkehidupan bermasyarakat.3

2 Samad, Bambang Sudibyo. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Diunduh dari

http://educationesia.blogspot.com/ (pada 12 Agustus 2019 pukul 20.00 WIB)

3 Farisi, Mohammad Imam, Struktur Kurikulum Pendidikan Guru untuk Mengembangkan

Kompetensi Guru yang Berkarakter dan Berbasis Budaya, (Universitas Terbuka, Surabaya: 2010),

h.4

25

Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terus

berupaya membentuk guru-guru yang berkualitas. Program studi yang

terdapat pada Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung adalah salah

satunya Pendidikan Biologi. Tujuan dari Program Studi Biologi ini adalah

untuk menghasilkan guru IPA dan guru Biologi yang mampu bersaing

secara global. Berdasarkan SK KEPMENDIKNAS 045/U/2002 , lulusan

harus memenuhi lima elemen kompetensi, yaitu (1) landasan kepribadian;

(2) penguasaan keilmuan dan keterampilan; (3) kemampuan berkarya; (4)

sikap dan perilaku dalam berkarya; dan (5) pemahaman kaidah kehidupan

bermasyarakat.

Kemampuan penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa Pendidikan

Biologi sebagai calon guru salah satunya yaitu mampu menggunakan dan

menyusun berbagai media dan bahan ajar dalam pembelajaran IPA. Media

dan bahan ajar tersebut diantaranya adalah Lembar Kerja Peserta

Didik(LKPD). Pengetahuan dan pelatihan dalam menyusun LKPD ini

diperoleh mahasiswa calon guru pada mata kuliah Perencanaan

Pembelajaran Biologi. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu

melakukan orientasi program pembelajaran di lapangan, termasuk

bagaimana cara menyusun bahan ajar yang benar

Sementara itu, untuk memperkuat pencapaian kompetensi profesional

dan pedagogik, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti pengalaman nyata

di sekolah dalam kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Melalui

26

PPL di sekolah akan terbentuk calon guru profesional, karena PPL adalah

muara keseluruhan kegiatan akademik mahasiswa LPTK. Penguasaan

seperangkat pengalaman belajar yang telah diperoleh mahasiswa dalam

perkuliahan akan teruji secara empirik selama mengikuti PPL. Kegiatan

PPL di sekolah ditujukan agar mahasiswa menguasai keterampilan

merencanakan, melaksanakan, menilai dan mengevaluasi proses

pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis (Buku Panduan

Pelaksanaan PPL UIN raden Intan Lampung 2015).4

Mahasiswa sebagai calon guru dalam melaksanakan kegiatan PPL

tersebut, sebaiknya menggunakan setidaknya LKPD sebagai bahan ajar atau

media pembelajaran saat membelajarkan suatu materi pada siswa. Dalam

hal ini tentu mahasiswa sedang mengalami suatu proses pembelajaran dalam

menyusun dan menerapkan LKPD dengan baik karena LKPD adalah suatu

perangkat yang penting di dalam proses pembelajaran.

4 Buku panduan Pelaksanaan PPL (Pratek Pengamalan Lapangan 2018)

27

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA

Bahan ajar yang sudah dikenal dan banyak dipergunakan dalam kegiatan

belajar mengajar secara umum oleh lembaga sekolah salah satunya adalah

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar Kerja Peserta Didik atau di

singkat LKPD pada umum nya di beli dan bukan di buat sendiri oleh guru.5

a) Pengertian LKPD

LKPD berisi lembar kegiatan peserta didik dan soal-soal latihan,

LKPD juga memuat ringkasan materi, LKPD merupakan salah satu sarana

untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan adanya LKPD maka akan terbentuk interaksi yang efektif antara

siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa

dalam peningkatan prestasi belajar.6

Suyanto, Paidi, dan Wilujeng mengungkapkan bahwa Lembar Kerja

Peserta Didik(LKPD) merupakan lembaran tempat siswa mengerjakan

sesuatu terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya dalam proses

pembelajaran. LKPD juga merupakan bagian dari enam perangkat

pembelajaran yang dikembangkan para guru di negara maju, seperti

Amerika Serikat; di mana untuk IPA disebut science pack. Keenam

perangkat pembelajaran tersebut adalah (1) syllabi (silabi), (2) lesson plan

(RPP), (3) hand out (bahan ajar), (4) student worksheet atau Lembar Kerja

5 Andi prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (jakarta : kencana, 2014), h.268

6 Sherly ferdiana Et.al. pengembangan LKPD Berbasis Berpikir Kritis Pada Materi

Animalia, (jurnal UNNES 2012)

28

Peserta Didik(LKPD), (5) media (minimal powerpoint), dan (6) evaluation

sheet (lembar penilaian).7

LKPD merupakan bahan ajar berbentuk cetak yang harus

dikembangkan oleh guru untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

LKPD sebagai bahan ajar bertujuan untuk mempermudah siswa melakukan

proses-proses belajar, Selain itu, penggunaan LKPD juga membantu siswa

dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku buku teks yang

terkadang sulit diperoleh dan memudahkan guru dalam melaksanakan

pembelajaran.8 Sementara itu, Widjajanti mengungkapkan Lembar Kerja

Peserta Didik(LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat

dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.9

LKPD merupakan materi ajar yang sudah di kemas dengan

sedemikian rupa sehingga siswa di harapkan dapat mempelajari materi ajar

tersebut secara mandiri. Dalam LKPD siswa akan mendapatkan materi,

ringkasan dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu dalam LKPD

siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi

yang di berikan. Dalam LKPD siswa pada saat yang bersamaan diberi

materi dan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.10

Dalam

7 Wilujeng, Insih, Agus Setiawan, dan Liliasari, Kompetensi IPA Terintegrasi Melalui

Pendekatan Keterampilan Proses Mahasiswa S-1 Pendidikan IPA. Jurnal Cakrawala Pendidikan

November 2010, Th. XXIX, No. 3. (Yogyakarta: Jurnal Cakrawala, 2010), h.2 8 Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional), Panduan Pengembangan Bahan Ajar.

(Jakarta: DEPDIKNAS 2008), h.1 9 Widjajanti, Endang, Kualitas Lembar Kerja Siswa, Makalah Ilmiah disampaikan pada

Pelatihan Penyusunan LKPD Kimia 22 Agustus 2008, Universitas Negeri Yogyakarta,

(Yogyakarta: 2008), h.1

10

Durri andriani (dalam andi prastowo) pengembangan dan pemanfaatan LKPD Dalam

Pembelajaran. h.322

29

menyiapkan LKPD ada syarat yang mesti penuhi oleh guru. Syarat ini yaitu

guru harus cermat dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang

memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria

yang berkaitan dengan tercapai atau tidak nya sebuah kompetensi dasar

yang harus di kuasai oleh siswa.11

Kita ketahui bahwa LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak yang

berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk

pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus di kerjakan siswa, baik bersifat

teoritis/praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus di capai

siswa dan penggunaanya tergntung dengan bahan ajar lain.

b) Fungsi, Tujuan dan Kegunaan LKPD dalam Pembelajaran

Berdasarkan pengertian LKPD tersebut, pada dasarnya sudah dapat di

terka apa saja fungsi nya dalam pembelajaran. Namun lebih jelas nya

berikut ini akan di jelaskan LKPD memiliki empat fungsi, yaitu : pertama,

LKPD sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik namun

lebih mengaktifkan siswa. Kedua, LKPD sebagai bahan ajar yang

mempermudah siswa untuk memahami materi yang di berikan. Ketiga,

LKPD sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. Dan

keempat, LKPD memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.12

Durri andari dalam andi prastowo mengungkapkan bahwa, paling

tidak ada empat poin penting yang menjadi tujuan penyusunan LKPD,

yaitu: pertama, menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk

11

Andi prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (jakarta : kencana, 2014), h.268 12

Durri andriani (dalam andi prastowo) pengembangan dan pemanfaatan LKPD Dalam

Pembelajaran. h.205-206

30

berinteraksi dengan materi yang di berikan. Kedua, menyajikan tugas yang

meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang di berikan. Ketiga,

melatih kemandirian belajar siswa. Dan keempat, memudahkan pendidik

dalam memberikan tugas kepada siswa.13

LKPD dapat digolongkan baik sebagai sumber belajar maupun media

pembelajaran. Arsyad mengungkapkan bahwa LKPD merupakan media cetak

hasil pengembangan teknologi cetak yang berupa buku dan materi visual. Dalam

proses pembelajaran biologi, media dapat digunakan untuk membantu siswa

dalam proses pembelajaran. Hamalik. Arsyad menyatakan bahwa pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh pengaruh psikologis terhadap

siswa.14

LKPD memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran, diantara nya

melalui LKPD kita mendapat kesempatan untuk memancing siswa agar

secara aktif terlibat dengan materi yang di bahas. Salah satu metode yang

dapat di manfaatkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari

pemanfaatan LKPD yaitu dengan menerapkan metode „SQ3R‟ atau Survey,

Question, Read, Recite, dan Review (Menyurvei, Membuat pertanyaan,

Membaca, Meringkas, dan Mengulang).

Pertama Survei pada kegiatan survei, siswa membaca secara sepintas

keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan

13

Andi prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (jakarta : kencana, 2014), h.268 14

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2007), h.15

31

diberikan. Kedua, Question. Pada kegiatan ini siswa diminta untuk

menuliskan beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat

membaca materi yang di berikan. Ketiga, read. Untuk tahap membaca siswa

kita rangsang untuk memerhatikan pengorganisasian materi, membubuhkan

tanda tangan khusus pada materi yang kita berikan. Contohnya, siswa

diminta untuk menjawab pertanyaan yang sudah di siapkan pada tahap

Question. Keempat, recite. Tahap recite atau meringkas menuntut siswa

untuk menguji diri mereka sendiri pada saat membaca dan siswa diminta

untuk meringkas materi dalam kalimat mereka sendiri. Kelima, tahap

review, siswa diminta sesegera mungkin melihat kembali materi yang sudah

selesai dipelajari sesaat setelah selesai mempelajari materi tersebut.15

c) Jenis-jenis LKPD

Setiap LKPD di susun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang

dikemas sedemikin rupa untuk tujuan tertentu. Karena adanya perbedaan

maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKPD tersebut,

hal ini berakibat pada jenis LKPD yang bermacam-macam. Jika ditelusuri

lebih lanjut, kita dapat menemukan lima jenis LKPD yang umum di

gunakan oleh siswa yaitu.16

Pertama, LKPD penemuan (membantu siswa menemukan suatu

konsep), sesuai dengan prinsip konstruktivisme, seorang akan belajar jika ia

aktif mengkonstruksi pengetahuan di dalam otak nya. Ini merupakan salah

satu karakteristik pembelajaran tematik. Salah satu cara

15

Andi prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (jakarta : kencana, 2014), h.268

16

Andi pratowo. Panduan keatif membuat bahan ajar. (Jakarta : Diva Press). H.208-2011

32

mengimplementasikannya di kelas yaitu dengan cara mengemas materi

pembelajaran dalam bentuk LKPD. Terutama LKPD yang memiliki

karakteristik mengetengahkan terlebih dahulu fenomena yang bersifat

konkret, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan di pelajari.

Berdasarkan pengamatan, selanjutnya siswa diajak untuk mengkonstruksi

pengetahuan yang di dapatnya tersebut. LKPD jenis ini memuat apa yang

harus di lakukan siswa, meliputi : melakukan, mengamati, dan menganalisis.

Rumuskan langkah-langkah yang harus di lakukan siswa kemudian minta

lah siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatanya, dan berilah

pertanyaan analisis yang membantu siswa mengaitkan fenomena yang di

amati dengan konsep yang akan di bangun siswa dalam benaknya.

Contohnya materi pembelajaran dalam LKPD (diberi label LKPD kegiatan

penyelidikan) adalah kegunaan anggota tubuh. Alih-alih di ceramahkan

ternyata materi pembelajaran ini dapat di kemas dalam satu LKPD dan

siswa diharapkan menemukan sendiri kegunaan anggota tubuh, dalam

penggunaanya tentu saja LKPD ini di dampingi oleh sumber belajar lain,

misalnya buku, sebagai bahan verifikasi bagi siswa.

Kedua, LKPD yang Aplikatif-Integratif (Membantu Siswa

Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang Telah

Ditemukan) di dalam sebuah pembelajaran, setelah siswa berhasil

menemukan konsep, siswa selanjutnya kita latih untuk menerapkan konsep

yang telah di pelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini

contoh LKPD yang membantu siswa menerapkan cara merawat anggota

33

tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan memberikan tugas

kepada mereka untuk bertanya dan menonton video. Kemudian meminta

mereka berlatih mencuci tangan sebelum makan dan gosok gigi setelah

makan, maka hal ini telah memberikan jalan bagi terimplementasikannya

keterampilan merawat anggota tubuh bagi siswa.

Ketiga, LKPD yang Penuntun (Berfungsi sebagai Penguatan) LKPD

Penuntun berisi pertanyaan atau isian yang jawabanya ada di dalam buku.

Siswa dapat mengerjakan LKPD tersebut jika ia membaca buku sehingga

fungsi utama LKPD ini adalah membantu siswa mencari, menghafal, dan

memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKPD ini

juga cocok untuk keperluan remedial.

Keempat, LKPD yang Penguatan (Berfungsi Sebagai Petunjuk

Penguatan) LKPD penguatan diberikan setelah siswa selesai mempelajari

topik tertentu. Materi pembelajaran yang di kemas di dalam LKPD

penguatan lebih menekankan pada mengarahkan kepada pendalaman dan

penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku ajar. LKPD ini

juga cocok untuk pengayaan.

Kelima, LKPD yang Praktikum (Berfungsi Sebagai Petunjuk

Praktikum) alih-alih memisahkan petunjuk praktikum ke dalam buku

tersendiri, kita dapat menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam

kumpulan LKPD. Dengan demikian, dalam bentuk LKPD ini, petunjuk

praktikum merupakan salah satu konten dari LKPD.17

17

Andi prastowo, pengembangan bahan ajar tematik (jakarta : kencana ). h.273

34

d) Unsur-unsur LKPD sebagai Bahan Ajar

Dilihat dari strukturnya, bahan ajar ini memiliki unsur yang lebih

sederhana di bandingkan modul, namun lebih kompleks dibandingkan buku.

LKPD terdiri dari enam unsur utama yang meliputi : judul, petunjuk belajar,

kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau

langkah kerja, dan penilaian.18

Secara lebih spesifik, format LKPD meliputi delapan unsur, yaitu :

judul, kompetensi dasar yang akan di capai, waktu penyelesaian, peralatan

atau bahan yang di butuhkan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat,

langkah kerja, tugas yang harus di lakukan dan laporan yang harus di

kerjakan.19

e) Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKPD

Keberadaan LKPD yang inofatif dan kreatif menjadi harapan semua

siswa. Karena, LKPD yang inofatif dan kreatif akan menciptakan proses

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Siswa akan lebih terbius dan

terhipnitis untuk membuka lembar demi lembar halamanya. Selain itu,

mereka akan mengalami kecanduan belajar. Maka dari itu sebuah keharusan

bahwa setiap pendidik ataupun calon pendidik mampu menyiapkan dan

membuat bahan ajar sendiri yang inofatif.20

Proses penyusunan LKPD harus berkesesuaian dengan Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini sesuai dengan pendapat Suyanto,

18

Tim Penyusun Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Dirjen Pendidikan Dasar

dan Menengah Depdiknas, panduan pengembangan bahan ajar (jakarta ). h.18 19

Ibid., h.23 20

Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik. ( Jakarta : Kencana ) h.275

35

Paidi, dan Wilujeng yang menyatakan bahwa dalam penyusunan LKPD

harus memperhatikan langkah sebagai berikut :

(1) Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, dan materi pembelajaran, serta alokasi waktu.

(2) Menganalisis silabus dan memilih alternatif kegiatan belajar yang

paling sesuai dengan hasil analisis SK, KD, dan indikator.

(3) Menganalisis RPP dan menentukan langkah-langkah kegiatan belajar.

(4) Menyusun LKPD sesuai dengan kegiatan eksplorasi dalam RPP.21

Andi Prastowo “langkah langkah menyusun LKPD adalah” ; a) Analisis

kurikulum. Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam

penyusunan LKPD. Langkah ini di maksudkan untuk menentukan materi

pokok dan pengalaman belajar manakah yang membutuhkan bahan ajar

berbentuk LKPD. Pada umumnya, dalam menentukan materi langkah

analisisnya di lakukan dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman

belajar serta pokok bahasan yang akan di ajarkan. Kemudian setelah itu, kita

juga harus mencermati kompetensi antarmata pelajaran yang hendaknya

dicapai siswa. Jika semua langkah ini telah di lakukan, maka kita harus

bersiap untuk memasuki langkah berikutnya, yaitu menyusun peta

kebutuhan lembar kerja siswa, b) Menyusun Peta Kebutuhan. Peta ini sangat

di perlukan untuk mengetahui materi apa saja yang harus di tulis dalam

LKPD. Peta ini juga untuk melihat sekuensi atauurutan materi dalam LKPD.

Sekuens LKPD ini sangat di butuhkan dalam menentukan prioritas

21

Suyanto, Slamet, Paidi, dan Insih Wilujeng, Lembar Kerja Siswa. Paparan Ilmiah pada

Pembekalan Guru SM3T LPTK UNY 26 November-6 Desember 2011. (Yogyakarta: 2011), h.7

36

penulisan materi. Setelah langkah ini selesai, dilanjutkan ke langkah ketiga

yaitu menentukan judul, c) Menentukan Judul. Perlu kita ketahui bahwa

judul LKPD di tentukan atas dasar tema sentral dan pokok bahasanya di

peroleh dari hasil pemetaan kompetensi dasar, materi pokok atau

pengalaman belajar antarmata pelajaran jika judul LKPD telah di tentukan

maka langkah selanjutnya yaitu memulai penulisan, d) Penulisan LKPD.

Untuk penulisan LKPD, langkah-langkah yang perlu di laksanakan yaitu

sebagai berikut.22

Pertama, merumuskan indikator dan atau pengalaman

belajar dari tema sentral yang di sepakati. Kedua, menentukan alat

penilaian. Penilaian kita lakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa.

Karena pendekatan pembelajaran yang di gunakan adalah kompetensi

dimana penilaianya di dasarkan pada penguasaan terhadap kompetensi,

maka alat penilaian yang sesuai adalah dengan menggunakan pendekatan

penilaiaan Acuan Patokan (PAP). Dengan demikian guru dapat menilainya

melalui proses dan hasil nya. Ketiga, menyusun materi. Untuk menyusun

materi ada beberapa poin yang harus di perhatikan yaitu :23

materi LKPD

sangat bergantung pada kompetensi dasar yang akan di capainya. Materi

LKPD dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau

ruang lingkup substansi yang akan di pelajari. Materi dapat di ambil dari

berbagai sumber seperti buku, majalah, internet dan juga jurnal hasil

penelitian. Supaya pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka

dapat saja di dalam LKPD kita tunjukan referensi yang di gunakan agar

22

Tim Penyusun Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Dirjen Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar. (jakarta). h.24 23

Ibid hlm 24

37

siswa bisa membacanya lebih jauh tentang materi tersebut. Tugas-tugas

harus di tulis secara jelas agar mengurangi pertanyaan dari siswa tentang

hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya contohnya, tentang

tugas diskusi, judul diskusi harus diberikan secara jelas dan didiskusikan

dengan siapa, berapa oang dalam kelompok diskusi, dan berapa lamanya.

Keempat Perhatikan struktur LKPD ini merupakan langkah terakhir dalam

penyusunan LKPD yaitu menyusun materi berdasarkan struktur LKPD.

Ibarat akan membangun rumah maka kita harus paham benar tentang

struktur rumah ada fondasi di bagian dasarnya, kemudian di atasnya ada

tembok dan beton, dan di bagian paling atas ada atap. Jika sampai bagian-

bagian ini salah satu tidak ada atau terbalik dalam penyusunanya, maka

bangunan rumah tiak akan terbentuk hal yang sama juga terjadi dalam

penyusunan LKPD. Kita mesti memahami bahwa penyusunan LKPD terdiri

dari enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa),

kompetensi yang akan di capai, informasi pendukung, tugas dan langkah-

langkah kerja, dan penilaian. Ketika kita menulis LKPD, maka paling tidak

keenam komponen inti harus ada.24

f) Standarisasi pembuatan LKPD yang sesuai dengan KD dan RPP

Prastowo mengungkapkan bahwa dalam menyiapkan LKPD, ada

beberapa syarat yang mesti dipenuhi oleh pendidik. Pendidik harus cermat,

serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk bias

membuat LKPD yang bagus. Sebuah LKPD harus memenuhi kriteria

24

Andi prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (jakarta, prenadamedia grup 2013),

h.277

38

yang berkaitan dengan tercapai atau tidaknya sebuah kompetensi dasar

yang harus dikuasai dan dipahami oleh peserta didik.

Menurut Darmodjo dan Kaligis dalam Widjajanti, keberadaan

LKPD memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar

mengajar, sehingga penyusunan LKPD harus memenuhi berbagai

persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.

Tabel 1

Format Penyusunan LKPD Berdasarkan Syarat Didaktik, Konstruksi,

Teknis dan Isi

No Syarat Meliputi Kisi-kisi

1 Didaktik 1. Kesesuaian

topik LKPD

Topik LKPD berkaitan dengan

kompetensi dasar (KD)

2. Kesesuaian

alokasi

waktu dalam

LKPD

1.Banyaknya soal di sesuaikan dengan

waktu yang di sediakan untuk

mengerjakan LKPD

2. Tingkat kesukaran soal di sesuaikan

dengan waktu yang di sediakan untuk

mengerjakan LKPD

3. Identitas

siswa

1. Mencantumkan kolom identitas

nama Siswa

2. Mencantumkan kelas/semester

4. Judul Mencantumkan kolom Judul

5. Tujuan

pembelajara

n

Mencantumkan tujuan pembelajaran

pada lembar kegiatan siswa

6. Petunjuk

kegiatan

Cantumkan petunjuk kegiatan Dalam

LKPD

39

No Syarat Meliputi Kisi-Kisi

2

Syarat

teknis

(Tampilan)

1. Kesesuaian

tampilan

dengan

huruf

1. Judul di cetak tebal

2. Menggunakan huruf capital

3. Bahasa latin di cetak miring

4. Sesuaikan jenis dan ukuran font dari

awal hingga akhir kalimat

5. Menggunakan huruf cetak

2. Kesesuaian

tata letak

dan isi

LKPD

1. Tata letak huruf pada lembar LKPD

di sesuaikan dengan margin

2. Sediakan ruang mengerjakan soal

3. Gambar cukup terlihat jelas

3. Tampilan

warna dan

gambar pada

LKPD

1. Warna sesuai dengan gambar

2. Gambar ilustrasi di buat semenarik

mungkin

3. Gambar cukup menyampaikan

pesan/isi

3

Syarat

Konstruksi

(Kebahasaa

n)

1. Kejelasan

Kalimat

1. Menggunakan kalimat kompleks

2. menghindari kata-kata tak jelas

misalnya “mungkin”,”kira-kira”

3. menghindari kalimat negatif

4. menggunakan kalimat positif lebih

jelas daripada kalimat negatif

5. memiliki tata urutan pelajaran yang

sesuai dengan tingkat kemampuan

siswa

40

No Syarat Meliputi Kisi-Kisi

6. menghindari pernyataan yang terlalu

terbuka

7. tidak mengacu pada buku sumber

yang di luar kemampuan siswa

8. menyediakan ruangan cukup untuk

memberi keluasan pada siswa untuk

menulis maupun menggambar pada

LKPD, memberi bingkai dimana siswa

harus menulis dan menggambar sesuai

dengan yang di perintahkan

9. Menggunakan kalimat sederhana dan

pendek

10. dapat di gunakan oleh siswa baik

yang lamban maupun yang cepat

11. memiliki tujuan yang jelas serta

bermanfaat sebagai sumber motivasi

12. mempunyai identitas yang jelas

untuk mempermudah administrasinya

2. Bahasa 1. Mudah di fahami

2. Menggunakan bahasa yang sopan

3. Menggunakan EYD yang baik dan

benar

4 Isi Materi

1. Materi yang di sampaikan sesuai

dengan konsep

2. Materi pada LKPD berkaitan dengan

Indikator tujuan pembelajaran.

41

Adapun rincian dari table diatas adalah sebagai berikut:

a) Syarat- syarat didaktik, mengatur tentang penggunaan LKPD yang

bersifat universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang

lamban atau yang pandai. LKPD lebih menekankan pada proses untuk

menemukan konsep, dan yang terpenting dalam LKPD ada variasi

stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. LKPD diharapkan

mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial,

emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa

ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa. LKPD yang

berkualitas harus memenuhi syarat- syarat didaktik yang dapat

dijabarkan sebagai berikut:

(1) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran

(2) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep

(3) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan

siswa sesuai

(4) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial,

emosional, moral, dan estetika pada diri siswa

(5) Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan

pribadi.

b) Syarat konstruksi, berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan

kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKPD yang

pada hakikatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh

pihak pengguna, yaitu anak didik. Syarat konstruksi meliputi :

42

(1) Menggunakan bahasa yang sesuai tingkat kedewasaan siswa.

(2) Menggunakan struktur kalimat yang jelas. Hal-hal yang perlu

diperhatikan agar kalimat menjadi jelas maksudnya, yaitu :

(a) Menghindari kalimat kompleks.

(b) Menghindari “kata-kata tak jelas” misalnya “mungkin”,

“kira-kira”

(c) Menghindari kalimat negatif, apalagi kalimat negatif

ganda.

(d) Menggunakan kalimat positif lebih jelas daripada kalimat

negatif.

(3) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa. Konsep yang hendak dituju merupakan

sesuatu yang kompleks sebaiknya dipecah menjadi bagian-

bagian yang lebih sederhana dulu.

(4) Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan

dianjurkan merupakan isian atau jawaban yang didapat dari

hasil pengolahan informasi, bukan mengambil dari

perbendaharaan pengetahuan yang tak terbatas.

(5) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan

keterbacaan siswa.

(6) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan

pada siswa untuk menulis maupun menggambarkan pada LKPD.

43

Memberikan bingkai dimana siswa harus menuliskan jawaban

atau menggambar sesuai dengan yang diperintahkan.

(7) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat

yang panjang tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi.

Namun kalimat yang terlalu pendek juga dapat mengundang

pertanyaan.

(8) Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. Gambar

lebih dekat pada sifat konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat

pada sifat “formal” atau abstrak sehingga lebih sukar ditangkap

oleh anak.

(9) Dapat digunakan oleh siswa, baik yang lamban maupun yang

cepat.

(10) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber

motivasi.

(11) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

Misalnya, kelas, mata pelajaran, topik, nama atau nama-nama

anggota kelompok, tanggal dan sebagainya.

c) Syarat teknis menekankan penyajian LKPD, yaitu berupa tulisan,

gambar dan penampilannya dalam LKPD. Adapun rinciannya yaitu:

(1) Tulisan

(a) Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf

latin atau romawi

44

(b) Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik,

bukan huruf biasa yang di beri garis bawah.

(c) Menggunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10

kata dalam satu baris

(d) Menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat

perintah dengan jawaban siswa

(e) Perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar

serasi.

(2) Gambar

Gambar yang baik untuk LKPD adalah gambar yang dapat

menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif

kepada pengguna LKPD.

(3) Penampilan

Penampilan sangat penting dalam LKPD. Siswa biasanya

terlebih dahulu akan tertarik pada penampilan bukan pada

isinya.25

Dilihat dari segi format, LKPD memuat setidaknya delapan unsur

yaitu 1) judul, 2) kompetensi dasar yang akan dicapai, 3) waktu

penyelesaian, 4) alat dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,

5) informasi singkat, 6) langkah kerja, 7) tugas yang harus dikerjakan, dan

25

Widjajanti, Endang, Kualitas Lembar Kerja Siswa, Makalah Ilmiah disampaikan pada

Pelatihan Penyusunan LKPD Kimia 22 Agustus 2008, (Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta, 2008), h.3-5

45

8) laporan kegiatan.26

Sedangkan Menurut German et al Rustaman dan

Wulan, aspek yang sebaiknya ada pada LKPD yaitu 1) tujuan kegiatan, 2)

pendahuluan (latar belakang/pentingnya kegiatan dasar/teori), 3) alat dan

bahan, 4) cara kerja, 5) set up atau cara merangkai alat 6) penafsiran hasil

pengamatan, 7) analisis dan penerapan konsep, serta 8) pembuatan

kesimpulan.27

LKPD adalah lembar kerja yang berisikan informasi dan interaksi dari

guru kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri suatu aktivitas belajar,

melalui praktik atau penerapan hasil-hasil belajar untuk mencapai tujuan

intruksional. Berdasarkan uraian tersebut, maka LKPD harus memuat

sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk

memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar

yang harus ditempuh. Karena pembuatan LKPD menekankan pada

pencapaian proses pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran maka LKPD merupakan implementasi dari

perencanaan proses pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.28

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh

pengalaman yang bermakna. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

26

Prastowo, Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif,(Jakarta: Diva Press,

2012), h.208 27

Rustaman, N dan Wulan, A, Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi,

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h.28

28

Rustaman, N dan Wulan, A, Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi,

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h.28

46

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.29

Adapun proses belajar menurut merupakan tahapan perubahan pada diri

seseorang yang meliputi ranah pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan

keterampilan (psikomotor) akibat pengalaman.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan disiplin ilmu yang penting

untuk diajarkan pada siswa SMA karena pentingnya penerapan IPA dalam

kehidupan masyarakat. Menurut Depdiknas IPA atau sains adalah ilmu yang

mempelajari fenomena-fenomena di alam semesta. IPA memperoleh

kebenaran tentang fakta dan fenomena alam melalui kegiatan empirik yang

dapat diperoleh melalui eksperimen laboratorium atau alam bebas.

Pembelajaran IPA di sekolah didasarkan pada hakikat IPA sendiri yaitu dari

segi proses, produk, dan pengembangan sikap.30

Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan

bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

secara inkuiri tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pembelajaran IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana

bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

29

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara 2004), h.57

30

Darmodjo dan Jeni Kaligis, Pembelajaran IPA, (Jakarta: Depdikbud, 1993), h.7

47

kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Carin dan Sund

dalam Depdiknas (2006) berpendapat bahwa IPA merupakan pengetahuan

yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum Universal, dan

berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk pada

pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi

empat unsur utama yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat

unsur tersebut merupakan ciri IPA yang utuh.yang tidak dapat dipisahkan

satu sama lain dan diharapkan keempat unsur tersebut muncul dalam

pembelajaran IPA.31

IPA berkembang dari suatu proses ilmiah sehingga dalam

pembelajaran IPA digunakan suatu pendekatan keterampilan proses sains

sebagai pengalaman yang bermakna. Keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah

memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep sains.

Pembelajaran dalam IPA seharusnya mengarahkan pada pendekatan

ilmiah seperti yang dilakukan ilmuwan sehingga siswa memiliki

kemampuan dalam mengambil keputusan secara ilmiah. Dalam hal ini guru

IPA adalah mediator antara dunia siswa dan dunia ilmuwan yang

sesungguhnya. Guru juga berperan dalam membantu siswa mempelajari

produk ilmiah berasal. Ada tiga dimensi ilmiah yang penting dalam

pembelajaran IPA yaitu konsep dasar dan pengetahuan ilmiah, proses

31

DEPDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional) Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Sains SMP/MTS, (Jakarta: Depdiknas, 2006)

48

ilmiah, serta sikap ilmiah. Sains adalah upaya untuk mempelajari,

merumuskan permasalahan, dan menemukan jawaban tentang berbagai

gejala alam. Oleh karena itu, maka keterampilan proses yang sama seperti

yang dimiliki ilmuwan harus dimiliki siswa sebagai bekal dalam

memecahkan berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari.32

Sedangkan lima keterampilan terpadu proses sains mencakup 1)

merumuskan hipotesis (formulating a hypothesis), yaitu membuat suatu

prediksi yang didasarkan pada bukti-bukti penelitian dan penyelidikan

sebelumnya; 2) variabel-variabel (variables), yaitu menamai dan

mengontrol variabel-variabel bebas (independent), terikat (dependent) dan

kontrol (control); 3) difinisi operasional (operational definitions), yaitu

mengembangkan istilah-istilah khusus untuk mendeskripsikan apa yang

terjadi dalam penyelidikan didasarkan pada karakeristik-karakteristik yang

dapat diamati; 4) eksperimen (experimenting), yaitu melakukan suatu

penyelidikan; 5) interpretasi data (interpreting data), yaitu menganalisis

hasil suatu penyelidikan.33

Karakteristik LKPD dalam pembelajaran IPA adalah memberikan

pengalaman bagi siswa dalam bentuk pendekatan keterampilan proses sains

baik dasar maupun terpadu. Kegiatan yang tertuang dalam LKPD harus

mampu mengakomodasi kegiatan yang berlandaskan proses ilmiah. Guru

32

Rudy, 2011, Keterampilan Proses Sains. Diunduh dari http://rudy-

unesa.blogspot.com/2011/ pada tanggal 6 september 2016 pukul 19.45 WIB

33

Wilujeng, Insih, Agus Setiawan, dan Liliasari, Kompetensi IPA Terintegrasi Melalui

Pendekatan Keterampilan Proses Mahasiswa S-1 Pendidikan IPA. Jurnal Cakrawala Pendidikan

November 2010, Th. XXIX, No. 3.( Yogyakarta:Jurnal Cakrawala, 2010), h.356

49

harus memahami hal penting ini sehingga guru mampu merancang

pembelajaran yang sesuai hakikat IPA melalui penggunaan LKPD.

Dalam proses pembelajaran, guru harus melibatkan siswa dalam berbagai

metode yang menekankan IPA sebagai penemuan (inkuiri) sehingga

pembelajaran harus dirancang agar siswa baik secara individual maupun

kolaboratif dapat aktif dan berani untuk mengamati, mengajukan

pertanyaan, merancang penemuan, mengumpulkan, dan mengintepretasikan

data untuk membangun konsep berdasarkan pengalaman empirik. Itulah

hakikat dari pembelajaran IPA yang sesungguhnya. Melalui pembelajaran

yang menekankan keterampilan proses sains, siswa benar-benar melakukan

pengamatan, pengukuran, pengidentifikasian dan pengendalian, percobaan,

dan lain-lain seperti yang dilakukan oleh seorang ilmuwan dalam usaha

memecahkan misteri-misteri alam. Siswa dengan keterampilan proses yang

baik diharapkan mencapai hasil belajar yang baik pula.34

Pembelajaran dengan menggunakan LKPD yang memuat

keterampilan proses membuat siswa melaksanakan pembelajaran dengan

pengembangan metode ilmiah, menemukan dan mengembangkan fakta serta

konsep yang ditemukan, sehingga pembelajaran lebih bermakna

(meaningful), kontekstual dan konstruktivistik.

Penyusunan LKPD yang harus di perhatikan adalah kesesuaian LKPD

dengan jenjang pendidikan siswa. Siswa sebagai peserta didik mengalami

perkembangan kognitif, afektif, maupun psikomotor yang harus

34

DEPDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional) Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Sains SMP/MTS, (Jakarta: Depdiknas, 2006)

50

diakomodasi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam jenjang pendidikan yang

berbeda, kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan

siswa. Dalam pembelajaran IPA yang memuat keterampilan proses sains

juga harus diperhatikan proporsi keterampilan proses yang harus

dimunculkan dalam kegiatan pada LKPD antara siswa SD, SMP, maupun

SMA.35

Siswa melakukan kegiatan memproseskan dengan proporsi yang

berbeda. Pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) keterampilan proses

yang dominan yaitu observasi, perhitungan, dan komunikasi. Untuk

klasifikasi mengalami penurunan dibandingkan pada masa SD. Sedangkan

kegiatan pengukuran, hubungan ruang dan waktu, membuat hipotesis,

perencanaan eksperimen, pengendalian variabel, intepretasi data, inferensi,

peramalan, serta penerapan konsep tingkatannya lebih tinggi dari siswa SD

namun lebih rendah dari siswa SMA. Hal itu disebabkan berdasarkan

periodisasi urutan perkembangan individu, peserta didik usia SMP tergolong

dalam lingkup tahap perkembangan masa remaja, dengan usia rata-rata

antara 12-15 tahun. Menurut Piaget setiap individu yang berada dalam

rentang usia 11 tahun ke atas mengalami tingkat perkembangan intelektual

pada tingkat operasi formal. Pada periode ini, siswa sudah mampu

menggunakan operasi konkret untuk membentuk operasi-operasi yang lebih

kompleks. Dengan kata lain, pada jenjang ini siswa sudah mulai memiliki

kemampuan berpikir abstrak dan mengalami peningkatan fungsi intelektual,

35

Ningrum, Epon. 2012. Buku Ajar Kompetensi Profesional Guru. Universitas Pendidikan

Indonesia. (Bandung: UPI 2012), h.197

51

kapabilitas memori dalam bahasa serta perkembangan konseptual. Oleh

sebab itu, karakterisitik LKPD IPA yang diperuntukkan bagi siswa SMP

tidak sama dengan LKPD bagi siswa SD dan SMA ditinjau dari tingkat

kegiatan memproseskan.36

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Arinta Winsi mengenai Kemampuan

Mahasiswa Pendidikan Biologi Dalam Membuat LKS IPA Jenjang SMP

menunjukkan bahwa mahasiswa berkemampuan baik dalam membuat LKS

IPA ditinjau dari segi format (79.91) dan isi (62.93). Dari segi format,

berkategori cukup (60.09) pada susunan serta berkategori sangat baik pada

keterbacaan dan kemenarikan (93.68 dan 85.97). Dari segi isi, berkategori

cukup (42.10 dan 53.50) dalam menyusun muatan Keterampilan Proses

Sains dasar dan lanjut serta berkategori baik (71.93) dalam menyusun

kegiatan yang sesuai dengan KD dan RPP. Pemahaman mahasiswa

mengenai penyusunan LKS sesuai kaidah berkategori cukup (59.17 dan 60).

2. Suci Mukaddimatul Jannah dalam penelitiannya Analisis Keterampilan

Proses Sains Yang Dikembangkan Guru Dalam LKPD Di SMP Negeri Kota

Mataram Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) yang disusun oleh guru IPA SMP Negeri Mataram sudah memuat

hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan proses sains ditinjau dari

persentase rata-rata hasil analisis keterampilan proses sains yang

dikembangkan guru dalam LKPD yaitu 72% dengan kategori tinggi untuk

36

Dahar, Ratna Wilis, Teori-Teori Belajar, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(Jakarta: DEPDIKBUD, 1996), h.155

52

SMPN 1 Mataram, 81% dengan kategori sanagat tinggi untuk SMPN 2

Mataram, 78% dengan kategori tinggi untuk SMPN 7 Mataram dan SMPN

10 Mataram, 86% dengan kategori sangat tinggi untuk SMPN 3 Mataram,

dan 75% dengan kategori tinggi untuk SMPN 21 Mataram.

3. Dea Diella , Ryan Ardiansyah , Herni Yuniarti Suhendi dalam

penelitiannya Pelatihan Pengembangan LKPD Berbasis Keterampilan

Proses Sains (KPS) Dan Penyusunan Instrumen Asesmen KPS Bagi Guru

IPA menunjukkan Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan

mengintegrasikan jenis KPS ke dalam LKPD adalah sebagai berikut (1)

observasi 88.9%; (2) klasifikasi 22.2%;(3) interpretasi 100%), (4) prediksi

55.5%, (5)komunikasi 88.9 %; (6)merumuskan masalah 88.9%; (7)

hipotesis 100%, (8) merencanakan percobaan 100%, (9) menggunakan alat

bahan 100%; (10) menerapkan konsep 88.9%. Untuk kemampuan

menyusun instrumen asesmen KPS capaiannya lebih rendah yakni (1)

observasi 44.4%; (2) klasifikasi 44.4%;(3) interpretasi 55.5%), (4) prediksi

55.5%, (5)komunikasi 55.5%; (6)merumuskan masalah 55.5%; (7) hipotesis

55.5%, (8) merencanakan percobaan 66.7%, (9) menggunakan alat bahan

66.7%; (10) menerapkan konsep 66.7%.

Dari berbagai penelitian terdahulu diatas terlihat bahwa pentingnya

kemampuan seorang mahasiswa sebagai calon guru dalam penyusunan

bahan ajar yakni LKPD, sehingga penulis melakukan analisis terhadap

kemampuan mahasiswa Pendidikan Biologi dalam pembuatan LKPD IPA

53

dan secara khusus juga membahas mengenai Keterampilan Proses Sains

Peserta Didik dalam LKPD yang dibuat.

C. Kerangka Berpikir

Seorang pendidik membuat perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Silabus adalah kewajiban agar mempermudah dalam proses pembelajaran,

oleh sebab itu seorang guru hendaknya terlebih dahulu membuat

perencanaan dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan

kaidah, adapun langkah awal dalam mengembangkan RPP adalah

menentukan sumber belajar sebagai rujukan objek atau bahan yang di

gunakan untuk kegiatan pembelajaran.37

Bahan atau materi merupakan

medium untuk mencapai tujuan pengajaran yang dikonsumsi oleh peserta

didik. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis

seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Bahan

ajar yang diterima anak didik harus mampu merespon setiap perubahan dan

mengantisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Oleh

karena itu, bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam

kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang

diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu pula, guru

khususnya, atau pengembangan kurikulum umumnya, harus memikirkan

sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus berkaitan

dengan kebutuhan peserta didik di masa depan. Sebab minat peserta didik

37

Dr. Herry Widyasteno, PU, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah.

(Jakarta 2014) h.206

54

akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhannya.38

Salah satu nya adalah LKPD.

Berdasarkan latar belakang masalah serta mengacu pada kajian teoritis

yang telah peneliti kemukakan di atas, berikut kerangka berpikir dari

penelitian ini yang disajikan dalam bentuk skema.

Gambar 1

Kerangka Berpikir

Guna menghasilkan hipotesis dari dua variabel yang di teliti, dua

variabel tersebut adalah :

1. Membuat LKPD Biologi jenjang SMA berdasarkan syarat

Didaktik, Konstruksi, dan Teknis (X) sebagai variabel bebas

2. Profil kemampuan mahasiswa pendidikan Biologi (Y) sebagai

variabel terikat.

38

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung : PT

Refika

Aditama, 2009), h.14

Belum di ketahuinya kemampuan mahasiswa

pendidikan biologi dalam membuat LKPD IPA

jenjang SMA

Mahasiswa calon guru dapat memahami tatacara

pembuatan LKPD yang sesuai kaidah penyusunan

LKPD

analisis profil kemampuan mahasiswa pendidikan Biologi dalam

membuat LKPD IPA jenjang SMA

Mahasiswa calon guru dapat membuat LKPD IPA jenjang SMA yang

sesuai dengan kaidah penyusunan KS yang baik, sebagai bahan ajar bagi

siswa/siswi

Hasil kemampuan mahasiswa membuat LKPD

IPA jenjang SMA terberdayakan

94

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Darmojo, dan Jeni Kaligis, Pembelelajaran IPA, Jakarta: DEPDIKBUD, 1993.

Darmojo, Hendro, dan Jenny R.E Kaligis, Pendidikan IPA II, Jakarta:

DEPDIKBUD, 2002.

Departemen Agama RI, Al-Quran Terjemahan Per- Kata, Jakarata: Sigma, 2007.

Ending, Wijajanti, Kualitas Lembar Kerja Siswa, Makalah Ilmiah Disampaikan

Pada Pelatihan Penyusunan LKPD Kimia 22 Agustus 2008, Universitas

Negeri Yogyakarta,Yogyakarta , 2008.

Fathurrohman, Pupuh, dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung:

PT. Refika Aditama, 2009.

Ferdiana, Sherly, Et.al, Pengembangan LKPD Berbasis Berpikir Kritis Pada

Materi Animalia, Jurnal UNNES, 2012.

Fitriani, Ida, Et.al, Analisis Pemanfaatan LKPD Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Sosiologi, Jurnal UNTAN.

Imam, Farisi Mohammad, Struktur Kurikulim Pendidikan Guru Untuk

Mengembangkan Kompetensi Guru Yang Berkarakter Dan Berbasis

Budaya, Surabaya: Universitas Terbuka, 2010.

Insih, Wilujung , Agus Setiawan Dan Liliasar, Kompetensi IPA Terintegrasi

Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Mahasiswa S1 Pendidikan IPA.

Jurnal Cakrawala Pendidikan November 2010 XXIX, No 3 Yogyakarta,

2010.

Kurniasih, Imas, dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran,

Jakarta : Katra Pena, 2015.

Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung, 2014.

Oemar, Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakart: Bumi Aksara, 2004.

Prastowo, Andi. Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Jakarta: Kencana, 2014.

Puspitaningrum, Yudha, Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Minat Belajar

Siswa (Studi Tentang Penggunaan LKPD Pada Siswa SDN Purworejo Kec.

Sunan Kulon Kab. Blitar) Skirpsi Fakultas Tarbiyah Universitas Islam

Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, 2005.

95

Rustaman N, dan Wulan, A. Kegiatan Laboratorium Dalam Pembelajaran

Biologi Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Sudibyo, Samad Bambang, Pengembangan Profesi Guru, Jakarta:Cipta Grafika,

2012.

Suryanto, Slamet, Paidi, dan Insih Wilujeng, Lembar Kerjsa Siswa, Paparan

Ilmiah Pada Pembekalan Guru SM3T UNY 26 November, 2011 ,

Yogyakarta: 2011.

Undang SIDIKNAS( System Pendidikan Nasional ), Jakarta: Redaksi Sinar

Grafika,2007.

Widyasteno, Hery, PU, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah,

Jakarta, 2014.

Winsi, Arinta, Profil Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Biologi Dalam

Pembuatan LKPD IPA Tingkat SMP Universitas Negeri Lampung, Bandar

Lampung, 2013.