kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam pembuatan soal

34

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM

PEMBUATAN SOAL HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL)

DI KELAS XI SMA NEGERI 14 BURU SELATAN

DESA WALI KECAMATAN NAMROLE

KABUPATEN BURU SELATAN

SKRIPSI

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh:

AMINA SEKNUN

NIM. 150302278

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON

2020

Page 2: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian oleh Amina Seknun, NIM 150302278 ini sudah diperbaiki dan

disetujui untuk diajukan dalam seminar hasil penelitian.

Pembimbing I

Dr. M. Faqih Seknun, M.Pd.I Ambon, ........................2020

NIP. 19690202 199903 1 003

Pembimbing II

Dr. Muhammad Rijal, M.Pd Ambon, ........................2020

NIP. 19820507 201101 1 004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

IAIN Ambon

Janaba Renngiwur, M.Pd

NIP. 19800912 200501 2 008

Page 3: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Amina Seknun

NIM : 150302278

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau

pikiran orang lain sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di

kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi tersebut merupakan

duplikat, tiruan, plagiat atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau sebagian,

maka hasil penelitian dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Ambon, November 2020.

Saya yang menyatakan

Amina Seknun

NIM. 150302278

Page 4: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

”Selalu Bersyukur Menjalani Kehidupan dan Optimis Mencapai Impian”

(Amina Seknun)

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis dedikasikan kepada:

1. Orang tua Tercinta, Ayahanda dan Ibundaku Tercinta, yang tak pernah

mengenal lelah dalam memberi semangat, motivasi, dukungan dan do’a walau

dalam kondisi apapun sehingga keberhasilan ini dapat tercapai.

2. Saudara-Saudara Tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi, serta

menjadi sumber inspirasi penulis selama mengenyang pendidikan di IAIN

Ambon.

3. Almamaterku tercinta Kampus Hijau IAIN Ambon.

Page 5: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

v

ABSTRAK

AMINA SEKNUN, NIM. 150302278. Pembimbing I : Dr. M. Faqih

Seknun, M.Pd.I dan Pembimbing II : Dr. Muhammad Rijal, M.Pd. : Kemampuan

Guru Mata Pelajaran Biologi Dalam Pembuatan Soal HOTS (Higher Order

Thinking Skill) Di Kelas XI SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan

Namrole Kabupaten Buru Selatan, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon, 2020.

Higher Order Thinking Skill (HOTS) merupakan salah satu tuntutan

keterampilan dalam pembelajaran abad 21, yaitu berpikir kritis, kreatif,

kolaboratif, dan komunikatif. Soal-soal model HOTS mendorong siswa untuk

melakukan penalaran tingkat tinggi sehingga tidak terpaku hanya pada satu pola

jawaban yang dihasilkan dari proses menghafal, tanpa mengetahui konsep

ilmunya. Dengan demikian, guru sebagai pendidik harus mampu menyusun atau

membuat soal-soal model HOTS sehingga para siswa semakin terbiasa dalam

mengerjakan soal tersebut dan akan meningkatkan kemampuan nalar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru mata pelajaran

biologi dalam pembuatan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Kelas XI

SMA Negeri 14 Buru Selatan dan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan serta

faktor penyebabnya.

Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tempat pelaksanaan

penelitian adalah di SMA Negeri 14 Buru Selatan, Jln. Trans Namrole Desa Wali

Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Januari sampai Februari 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan teknik

analisa data secara deskriptif kualitatif dengan mengacu pada model Milles dan

Huberman meliputi : Reduksi Data (Data Reducation); Penyajian Data (Data

Display) dan Penarikan Kesimpulan (Verification).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru mata pelajaran

biologi dalam pembuatan soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Kelas

XI SMA Negeri 14 Buru Selatan masih rendah. Kendala yang dihadapi antara lain

adalah: 1) Kurangnya pengetahuan dan pengalaman guru biologi dalam

pembuatan soal-soal HOTS; 2) Kebiasaan guru biologi yang hanya mengcopy

paste soal dan jawaban sehingga sulit mengembangkan soal-soal HOTS. Faktor-

faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan guru dalam pembuatan soal-

soal HOTS pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 14 Buru Selatan antara

lain adalah guru kurang mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan

soal-soal HOTS, kemudian sikap guru yang kurang serius dalam upaya

pembuatan soal-soal HOTS, serta kurangnya tekanan dari kepala sekolah maupun

kaur kurikulum bagi para guru dalam upaya pembuatan soal-soal HOTS.

Kata Kunci: Kemampuan Guru, Pembuatan, Soal-soal HOTS.

Page 6: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, tiada kata yang mampu

mengkhiaskan rasa syukur atas semua yang telah diberikan-Nya dalam mengiringi

derap langkah penulis menyusun lembar demi lembar skripsi ini hingga akhir.

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw,

sahabat-sahabatnya, serta kaum muslimin yang mengikuti jejaknya yang telah

menunjukkan jalan kebenaran dan diridhai Allah.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Jurusan Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Ambon. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat

diselesaikan dengan baik, tanpa bantuan, pendapat, dorongan dan bimbingan dari

berbagai pihak mulai dari judul skripsi ini disempurnakan. Pada kesempatan ini

pula perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. Orang tua Tercinta, Ayahanda dan Ibundaku Tercinta yang tak pernah

mengenal lelah dalam memberi semangat, motivasi, dukungan dan do’a

walau dalam kondisi apapun sehingga keberhasilan ini dapat tercapai

2. Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag selaku Rektor IAIN Ambon, Dr. H.

Mohdar Yanlua, MH selaku Wakil Rektor I, Dr. H. Ismail DP. M.Pd

selaku Wakil Rektor II, dan Dr. Abdullah Latuapo, M.Pd.I selaku Wakil

Rektor III.

Page 7: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

vii

3. Dr. Samad Umarella, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Dr. Patma Sopamena, M.Pd.I, M.Pd selaku Wakil Dekan I,

Ummu Sa’idah, M.Pd.I selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Ridhwan Latuapo,

M.Pd.I selaku Wakil Dekan III.

4. Janaba Renngiwur, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi dan

Surati, M.Pd sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi, serta seluruh Staf

Jurusan Pendidikan Biologi.

5. Dr. M. Faqih Seknun, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Dr. Muhammad

Rijal, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Rivalna Riva’i, M.Hum selaku Pimpinan Perpustakaan IAIN Ambon

beserta staf yang telah bersedia menyediakan literatur untuk penulis

selama menyusun skripsi.

7. Wa Atima, M.Pd selaku Kepala Laboratorium MIPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon beserta Staf yang telah membimbing

dan mengarahkan penulis dalam melakukan praktikum mata kuliah selama

proses perkuliahan.

8. Seluruh Dosen dan Pegawai pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

khususnya Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon yang telah mendidik

serta membimbing penulis hingga akhir studi.

Page 8: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

viii

9. Saudara-Saudara Tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi,

serta menjadi sumber inspirasi penulis selama mengenyang pendidikan di

IAIN Ambon.

10. Teman-temanku tersayang yang tidak sempat penulis sebutkan satu per

satu namanya dalam skripsi ini, terima kasih telah memberikan banyak

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Atas seluruh amal baik yang telah diberikan, semoga mendapatkan balasan

yang setimpal dari Allah SWT dan semoga karya ini mendapat ridho-Nya serta

bermanfaat bagi penulis pribadi maupun bagi yang memerlukan.

Ambon, November 2020.

P e n u l i s

Page 9: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

E. Penjelasan Istilah ............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kompetensi Guru. .......................................................................... 8

B. Pengertian Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills). ............... 13

C. Karakteristik Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills). ............ 15

D. Indikator Soal HOTS ..................................................................... 21

E. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 31

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 31

C. Subjek Penelitian ............................................................................ 31

D. Sumber Data .................................................................................. 32

E. Informan Penelitian ........................................................................ 33

F. Instrumen Penelitian....................................................................... 33

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 34

H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 34

Halaman

Page 10: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kemampuan dan Kesulitan Guru Mata Pelajaran Biologi dalam

Pembuatan Soal-Soal HOTS di Kelas XI SMA Negeri 14 Buru

Selatan ................................................................................................. 37

B. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Guru dalam Pembuatan Soal-

soal HOTS pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 14 Buru

Selatan.. ............................................................................................... 43

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan ........................................................................................ 47

D. Saran ................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Pendidikan adalah hak mendasar bagi setiap warga negara Indonesia.

Namun, faktanya masih ada banyak kendala dan tantangan yang harus dilewati,

terutama dari sisi lembaga pendidikan yang masih memerlukan perbaikan dan

dukungan. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan

Budaya Moch. Abduh mengakui, pendidikan di Indonesia masih memiliki

sejumlah permasalahan, baik sarana prasarana maupun jumlah tenaga guru serta

kemampuan dan keseriusan guru dalam mencerdaskan anak bangsa. Untuk

mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia, pemerintah terus

berupaya dengan berbagai cara, termasuk beberapa kali melakukan perubahan

kurikulum.1

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)

No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah pada lampiran I juga menyatakan bahwa salah satu dasar penyempurnaan

kurikulum adalah adanya tantangan internal dan eksternal. Tantangan eksternal

antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan

masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan

industri kreatif, budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.

1Kiki Sakinah. Potret dan Tantangan Pendidikan Zaman Now. Dimuat dalam Portal

Berita Online REPUBLIKA.CO.ID pada tanggal 12 Januari 2018.

1

Page 12: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

2

Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional,

Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Penyempurnaan

antara lain dilakukan pada standar isi yaitu mengurangi materi yang tidak relevan

serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa serta diperkaya

dengan kebutuhan siswa untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar

internasional. Penyempurnaan lainnya juga dilakukan pada standar penilaian,

dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian standar

internasional. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu siswa untuk

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking

Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong siswa untuk

berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.

Higher Order Thinking Skills (HOTS) awalnya dikenal dari konsep

Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku berjudul Taxonomy of Educational

Objectives: The Classification of Educational Goals (1956) yang mengategorikan

berbagai tingkat pemikiran bernama Taksonomi Bloom, mulai dari yang terendah

hingga yang tertinggi. Konsep ini merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang

terbagi ke dalam tiga ranah, yaitu Kognitif (keterampilan mental seputar

pengetahuan), Afektif (sisi emosi seputar sikap dan perasaan), dan Psikomotorik

(kemampuan fisik seperti keterampilan).2

Latar belakang digalakkannya pengembangan butir soal-soal HOTS ini

adalah rendahnya kemampuan siswa Indonesia dalam survey yang dilaksanakan

oleh benchmarking internasional seperti PISA dan TIMSS. Belajar berpikir kritis

2Shabrina Alfari Apa Itu Higher Order Thinking Skills (HOTS). dalam

https://blog.ruangguru.com/apa-itu-higher-order-thinking-skills-hots-yang-akan-ada-di-sbmptn-

2019. Diakses tanggal 20 Februari 2019.

Page 13: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

3

tidak langsung seperti belajar tentang materi, tetapi belajar bagaimana cara

berpikir kritis dalam penggunaanya untuk memecahkan masalah saling berkaitan

satu sama lain. Keterampilan berpikir siswa dapat dilatihkan melalui kegiatan

dimana siswa diberikan suatu masalah dalam hal ini masalah berbentuk soal yang

bervariasi. Untuk mengembangkan soal HOTS, diperlukan pemahaman terlebih

dahulu tentang HOTS dan cara mengembangkan soal-soal HOTS yang dilengkapi

dengan kata kerja operasional.3

HOTS merupakan salah satu tuntutan keterampilan dalam pembelajaran

abad 21, yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Soal-soal

HOTS memungkinkan untuk membuat jenis soal yang sama, namun dengan

pertanyaan yang berbeda. Soal-soal model HOTS ini mendorong siswa untuk

melakukan penalaran tingkat tinggi sehingga tidak terpaku hanya pada satu pola

jawaban yang dihasilkan dari proses menghafal, tanpa mengetahui konsep

ilmunya.

Menurut Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan

Budaya Moch. Abduh, siswa di sekolah menengah masih lemah pada kemampuan

berpikir kritis dan memecahkan masalah. Selain itu, mereka juga masih sulit

berpikir dalam pengolahan informasi dan hanya unggul pada pertanyaan atau soal

yang sudah dijumpai. Sementara dari sisi guru, Abduh memaparkan, banyak guru

yang masih rendah dalam kemampuan melakukan penilaian. Umumnya, guru

3Adi Saputra. Pengembangan Butir Soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill). Artikel

Ilmiah dalam http://www.oasepembelajaran.com/2015/09/pengembangan-butir-soal-hots-

higher.html. Diakses tanggal 20 Februari 2019.

Page 14: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

4

hanya memberi nilai, tapi tidak memberikan evaluasi penilaian atau timbal balik

bagi muridnya.4

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.5 Sedangkan menurut Barinto, guru adalah komponen yang

sangat menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan sebab guru merupakan

ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek

belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, sarana dan

prasarana pendidikan serta kuatnya antusias siswa, tanpa diimbangi dengan

kemampuan guru, maka semuanya akan kurang bermakna.6

Kompetensi merupakan kemampuan yang harus dipupuk dan

dikembangkan melalui berbagai proses pembelajaran, pengalaman, menekuni

pekerjaan dengan sungguh-sungguh, dan bahkan berani mengambil resiko untuk

menghadapi tantangan.7 Kompetensi guru disebut juga kemampuan guru.

Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh seorang guru dalam melaksanakan

tugas keprofesionalannya.8 Menurut Sagala kompetensi yang harus dimiliki oleh

4Kiki Sakinah. Potret dan Tantangan Pendidikan Zaman Now. Dimuat dalam Portal

Berita Online REPUBLIKA.CO.ID pada tanggal 12 Januari 2018. 5Depdiknas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 6Barinto. Hubungan Kompetensi Guru Dan Supervisi Akademik Dengan Kinerja Guru

SMP Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.9 No.2 Tahun

2012. hlm: 201-214. 7Hidayatullah, M. F. Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas.

Surakarta: Yuma Pustaka, 2010, hlm. 21. 8Saragih, A. H. Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa

PPS UNIMED Vol 5 No. 1. Tahun 2008.

Page 15: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

5

seorang guru adalah sebagai berikut: 1. kompetensi pedagogik, 2. kompetensi

kepribadian, 3. kompetensi sosial dan 4. kompetensi profesional.9

Guru sebagai pendidik harus mampu menyusun atau membuat soal-soal

model HOTS sehingga para siswa semakin terbiasa dalam mengerjakan soal

tersebut dan akan meningkatkan kemampuan nalar siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis berkeinginan untuk

melakukan penelitian skripsi dengan judul “Analisis Kemampuan Guru Mata

Pelajaran Biologi Dalam Pembuatan Soal HOTS (Higher Order Thinking

Skill) Di Kelas XI SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan

Namrole Kabupaten Buru Selatan”.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam pembuatan soal-

soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Kelas XI SMA Negeri 14 Buru

Selatan?

2. Kendala apa saja yang dihadapi guru mata pelajaran biologi dalam pembuatan

soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Kelas XI SMA Negeri 14

Buru Selatan?

9Sagala, S. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Penerbit

Alfabeta, 2009, hlm. 31.

Page 16: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

6

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam pembuatan

soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Kelas XI SMA Negeri 14

Buru Selatan.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru mata pelajaran biologi dalam

pembuatan soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Kelas XI SMA

Negeri 14 Buru Selatan.

D. Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini akan menambah referensi di bidang pendidikan biologi,

khususnya mengenai kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam

pembuatan soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di SMA Negeri 14

Buru Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.

b. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin menindaklanjuti hasil

penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru mata pelajaran biologi khususnya guru

mata pelajaran biologi di SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan

Namrole Kabupaten Buru Selatan dalam pembuatan soal-soal HOTS (Higher

Order Thinking Skill).

Page 17: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

7

b. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan guru-guru lainnya dalam

pembuatan soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill).

E. Penjelasan Istilah.

Untuk memudahkan pemahaman tentang judul yang diambil dalam

penulisan ini, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat

dalam judul tersebut, yakni:

1. Kemampuan Guru dalam penelitian ini adalah kompetensi atau kesanggupan

guru mata pelajaran biologi di SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali

Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan dalam menyusun soal-soal

HOTS (Higher Order Thinking Skill).

2. Soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau kemampuan berpikir

tingkat tinggi adalah instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, yaitu kemampuan berpikir yang

tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk

tanpa melakukan pengolahan (recite), tetapi siswa belajar bagaimana cara

berpikir kritis dalam penggunaannya untuk memecahkan masalah yang saling

berkaitan satu sama lain.10

10KEMENDIKBUD. Modul Penyusunan Soal HOTS. Dit. Pembinaan SMA, Ditjen.

Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017, hlm. 4.

Page 18: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Kualitatif yaitu

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku dengan diamati.23 Secara teoritis metode deskriptif

adalah pencarian data dengan interpretasi yang tepat, bertujuan untuk membuat

gambaran secara sistematik. Jenis penelitian deskriptif kualitatif digunakan dalam

penelitian ini untuk menganalisis kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam

pembuatan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di kelas XI SMA Negeri 14

Buru Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian.

1. Tempat Penelitian.

Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali

Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.

2. Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2020.

C. Subjek Penelitian.

Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran biologi kelas XI SMA

Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.

23Imam Suprayoga dan Tabrani, Metodologi Penelitian Riset dan Sosial (Cet: I Bandung :

Remaja Rosda Karya 2001), hlm. 137.

31

Page 19: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

32

D. Sumber Data.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

1. Data Primer.

Data primer merupakan data mentah yang berhubungan langsung dengan

objek yang diteliti dan belum pernah dianalisis oleh siapapun sebelumnya. Data

primer dalam penelitian ini antara lain adalah data-data hasil observasi lapangan

dan hasil wawancara mengenai kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam

pembuatan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di SMA Negeri 14 Buru

Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.

2. Data Sekunder.

Data sekunder merupakan data-data yang diperoleh dalam bentuk yang

sudah jadi atau data yang telah ada sebelumnya. Data sekunder juga disebut data

pendukung karena diperoleh dari sumber lain seperti berupa bahan tertulis seperti

arsip, database, surat-surat, rekaman, gambar, atau benda- benda peninggalan

yang berkaitan dengan suatu peristiwa.24 Data sekunder dalam penelitian ini

antara lain berupa dokumen, arsip-arsip maupun laporan yang berkaitan dengan

kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam membuat soal HOTS (Higher

Order Thinking Skill) di kelas XI SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali

Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.

24Ibid., hlm. 133.

Page 20: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

33

E. Informan Penelitian.

Informan dalam penelitian ini adalah orang yang memahami dengan baik

tentang masalah yang diteliti, yakni tentang kemampuan guru mata pelajaran

biologi dalam pembuatan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di SMA

Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.

Dengan demikian, maka informan tersebut adalah Kepala Sekolah, Wakasek

Kurikulum, dan guru mata pelajaran biologi kelas XI SMA Negeri 14 Buru

Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.

F. Instrumen Penelitian.

Untuk membantu peneliti dalam menjawab rumusan masalah maka

instrumen penelitian yang diperlukan adalah:

1. Pedoman Wawancara, yakni acuan yang digunakan dalam melakukan

wawancara, terdiri dari beberapa pertanyaan terkait kemampuan guru mata

pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill)

di SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten

Buru Selatan.

2. Dokumen Soal HOTS (Higher Order Thinking Skill), yakni dokumen atau

arsip-arsip mengenai soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di kelas

XI SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten

Buru Selatan.

Page 21: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

34

G. Teknik Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara dan dokumentasi.

1. Wawancara.

Wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang

dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk mengetahui informasi yang

relevan dengan tujuan penelitian.25 Wawancara dilakukan terkait kemampuan

guru mata pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS (Higher Order Thinking

Skill) di SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten

Buru Selatan serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pembuatan soal tersebut.

2. Dokumentasi

Dokumentasi, pada tahap ini peneliti mengumpulkan bukti-bukti penelitian

melalui benda-benda tertulis, buku-buku, dokumentasi, surat penelitian dan lain-

lain.26 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tertulis tentang aktivitas guru

mata pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS (Higher Order Thinking

Skill) di SMA Negeri 14 Buru Selatan Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten

Buru Selatan.

H. Teknik Analisa Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk

memperoleh hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analisis

25Koentjaningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka

utama, 1997), hlm. 286-287. 26Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Premedia Group,

2003), hlm. 163.

Page 22: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

35

yang digunakan dalam penelitian secara deskriptif dan interpretatif, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan

observasi lapangan dan wawancara kepada informan yang diharapkan memahami

permasalahan yang diteliti.27

2. Reduksi Data.

Reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan mulai dari pengumpulan

data dengan membuat suatu ringkasan, menelusur tema, menulis memo dan

sebagainya yang bertujuan untuk menyisihkan data maupun informasi yang tidak

relevan.28

3. Display Data.

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi yang tersusun,

untuk memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dalam penyajian data dengan menggunakan metode kualitatif, data

yang disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajian yang dilakukan juga dapat

dalam bentuk matriks, diagram, tabel maupun bagan.29

27Ibid., hlm. 70. 28Ibid., hlm. 71. 29Ibid., hlm. 73.

Page 23: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

36

4. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan.

Merupakan kegiatan akhir dalam melakukan analisis data. Penarikan

kesimpulan yang dihasilkan berupa interpretasi kegiatan, yaitu menemukan

makna dari data yang telah disajikan. Antara data yang disajikan dan penarikan

kesimpulan, dilakukan aktivitas analisis data. Dengan demikian, analisis data

kualitatif merupakan kegiatan yang dilakukan secara berlanjut, berulang dan

terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

atau verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian

kegiatan analisis yang terkait. Selanjutnya, data yang telah dianalisis dijelaskan

dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk mendeskripsikan fakta yang ada di

lapangan, memberikan pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian

yang kemudian diambil intisarinya.30

30Ibid., hlm. 75.

Page 24: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam pembuatan soal-soal

HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Kelas XI SMA Negeri 14 Buru

Selatan masih rendah.

2. Kendala yang dihadapi guru mata pelajaran biologi dalam pembuatan soal-

soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Kelas XI SMA Negeri 14

Buru Selatan antara lain adalah: 1) Kurangnya pengetahuan dan

pengalaman guru biologi dalam pembuatan soal-soal HOTS; 2) Kebiasaan

guru biologi yang hanya mengcopy paste soal dan jawaban sehingga sulit

mengembangkan soal-soal HOTS.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka dapat penulis sampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru mata pelajaran biologi di SMA Negeri 14 Buru Selatan agar

senantiasa selalu mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan soal-

soal HOTS, guru biologi harus memiliki keikhlasan dalam mengajarkan siswa-

siswi SMA Negeri 14 Buru Selatan, sehingga tidak hanya sekedar memenuhi

Page 25: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

48

praktek formal dalam pembelajaran, namun benar-benar dengan niat ikhlas

mendidik dan mencerdaskan siswa-siswi di sekolah tersebut.

2. Kepada kepala SMA Negeri 14 Buru Selatan dan Kaur Kurikulum agar

senantiasa memberikan arahan kepada semua guru agar selalu mengikuti

kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan soal-soal HOTS serta mengikuti

kegiatan MGMP di SMA Negeri 14 Buru Selatan.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian mengenai peran kepala

sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam

pembuatan soal-soal HOTS di SMA Negeri 14 Buru Selatan.

Page 26: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

49

DAFTAR PUSTAKA

Adi Saputra. Pengembangan Butir Soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill).

Artikel Ilmiah dalam http://www.oasepembelajaran.com/2015/09/

pengembangan-butir-soal-hots-higher.html. Diakses tanggal 20 Februari

2019.

Barinto. Hubungan Kompetensi Guru Dan Supervisi Akademik Dengan Kinerja

Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan. Jurnal Tabularasa PPS

UNIMED Vol.9 No.2 Tahun 2012.

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Premedia

Group, 2003).

Depdiknas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Hidayatullah, M. F. Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan

Cerdas. (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010).

Imam Suprayoga dan Tabrani, Metodologi Penelitian Riset dan Sosial (Cet: I

Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001).

KEMENDIKBUD. Modul Penyusunan Soal HOTS. (Dit. Pembinaan SMA,

Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017).

Kiki Sakinah. Potret dan Tantangan Pendidikan Zaman Now. Dimuat dalam

Portal Berita Online REPUBLIKA.CO.ID pada tanggal 12 Januari 2018.

Koentjaningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1997).

Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdayakarya,

2008).

Sagala, S. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009).

Saragih, A. H. Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar. Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED Vol 5 No. 1. Tahun 2008.

Shabrina Alfari. Apa Itu Higher Order Thinking Skills (HOTS). dalam

https://blog.ruangguru.com/apa-itu-higher-order-thinking-skills-hots-yang-

akan-ada-di-sbmptn-2019. Diakses tanggal 20 Februari 2019.

Sudarwan Danim & Khairil, Profesi Kependidikan, (Cet.III; Bandung: Penerbit

Alfabeta, 2012).

Page 27: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

50

Lampiran 1:

DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto 1. Keadaan Gedung dan Lingkungan SMA Negeri 14 Buru Selatan.

Foto 3. Kondisi Sarana dan Prasarana SMA Negeri 14 Buru Selatan.

Page 28: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

51

Foto 3. Aktivitas Belajar Mengajar di Ruang Kelas

Foto 3. Wawancara dengan Anita Hatuina

(Guru Biologi dan Wakasek Kurikulum SMA Negeri 14 Buru Selatan)

Foto 4. Wawancara dengan Ny. Halija Solissa, S.Pd

(Guru Mata Pelajaran Biologi

Page 29: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

52

PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk Kepala Sekolah)

No. Informan

I. Pengantar

Wawancara ini semata-mata untuk kepentingan menyelesaikan Skripsi pada

Program Studi Pendidikan Biologi IAIN Ambon, dengan judul “Analisis

Kemampuan Guru Mata Pelajaran Biologi Dalam Pembuatan Soal HOTS

(Higher Order Thinking Skill) Di Kelas XI SMA Negeri 14 Buru Selatan”.

Atas kesediannya menjadi informan dalam penelitian ini saya ucapkan terima

kasih.

II. Identitas Informan

Nama Informan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jabatan : Kepala Sekolah

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

III. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kemampuan guru mata

pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS di sekolah ini?

2. Apakah Bapak/Ibu telah berupaya meningkatkan kemampuan guru mata

pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS di sekolah ini? Seperti apa

upaya tersebut?

3. Menurut Bapak/Ibu, apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh

pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS di sekolah ini?

4. Apa pula upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala atau

hambatan tersebut?

Page 30: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

53

PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk Wakasek Kurikulum)

No. Informan

IV. Pengantar

Wawancara ini semata-mata untuk kepentingan menyelesaikan Skripsi pada

Program Studi Pendidikan Biologi IAIN Ambon, dengan judul “Analisis

Kemampuan Guru Mata Pelajaran Biologi Dalam Pembuatan Soal HOTS

(Higher Order Thinking Skill) Di Kelas XI SMA Negeri 14 Buru Selatan”.

Atas kesediannya menjadi informan dalam penelitian ini saya ucapkan terima

kasih.

V. Identitas Informan

Nama Informan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jabatan : Kepala Sekolah

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

VI. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kemampuan guru mata

pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS di sekolah ini?

2. Apakah Bapak/Ibu telah berupaya meningkatkan kemampuan guru mata

pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS di sekolah ini? Seperti apa

upaya tersebut?

3. Menurut Bapak/Ibu, apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh

pelajaran biologi dalam pembuatan soal HOTS di sekolah ini?

4. Apa pula upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala atau

hambatan tersebut?

Page 31: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

54

PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk Guru Mata Pelajaran Biologi)

No. Informan

VII. Pengantar

Wawancara ini semata-mata untuk kepentingan menyelesaikan Skripsi pada

Program Studi Pendidikan Biologi IAIN Ambon, dengan judul “Analisis

Kemampuan Guru Mata Pelajaran Biologi Dalam Pembuatan Soal HOTS

(Higher Order Thinking Skill) Di Kelas XI SMA Negeri Wali Desa Wali

Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan”. Atas kesediannya menjadi

informan dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

VIII. Identitas Informan

Nama Informan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jabatan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

IX. Daftar Pertanyaan

1. Menurut Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan soal HOTS?

2. Apakah Bapak/Ibu paham langkah-langkah penyusunan soal HOTS?

3. Apakah Bapak/Ibu pernah menyusun soal-soal HOTS?

4. Apakah terdapat fasilitas pendukung yang Bapak/ibu gunakan dalam

menyusun soal HOTS? Apa saja fasilitas tersebut?

5. Apakah fasilitas yang ada sudah cukup memadai dan membantu

Bapak/Ibu dalam menyusun soal HOTS?

6. Apa saja kesulitan-kesulitan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menyusun soal

HOTS?

7. Apa pula upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala atau

hambatan tersebut?

Page 32: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

55

Page 33: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

56

Page 34: KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL

57