skripsi kependidikan kemampuan keterampilan an dan pelaksanaan pengajaran guru biologi smp

134
1

Upload: fatmawaty-zakaria

Post on 29-Jul-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

1

Page 2: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sumber daya

manusia (SDM) menjadi unsur penentu dalam mengisi kelangsungan hidup

manusia. Untuk menghadapi tantangan pada masa mendatang, pendidikan nasional

dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia

seutuhnya. Upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya

menjadi tugas dan tanggung jawab pakar, birokrat atau politisi saja, melainkan juga

menjadi tugas dan tanggung jawab guru dan orang yang berkiprah di bidang

pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, setiap praktisi dan pemerhati bidang

pendidikan dan pengajaran perlu memikirkan dan mengambil langkah-langkah

guna ikut berkiprah meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yakni

dengan meningkatkan mutu pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan dimaksudkan dalam rangka mendukung

fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Adapun fungsi dan tujuan pendidikan yang

dimaksud menurut Depdiknas (2003:5) adalah sebagai berikut:

“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dalam konteks pendidikan dan pengajaran di kelas, guru perlu memikirkan

mutu pendidikan dengan jalan meningkatkan kualitas dan intensitas proses belajar

2

Page 3: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

mengajar. Dengan perbaikan mutu pengajaran di kelas, secara tidak langsung kita

telah berusaha ikut meningkatkan kualitas manusia Indonesia sebagai upaya

meningkatkan SDM dalam menghadapi tantangan masa depan di era global.

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar. Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha

kependidikan persekolahan. Seorang guru dituntut mempunyai kemampuan dalam

membawakan bahan pengajaran pada pelajaran.

Peranan guru yang diharapkan seakan kurang dikuasai sepenuhnya oleh

setiap guru dengan melihat beragamnya tanggapan dari masyarakat. Dari

masyarakat yang terkebelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa guru

merupakan satu di antara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota

masyarakat. Namun wujud pengajuan itu berbeda-beda antara satu masyarakat

dengan masyarakat yang lain. Sebagian mengakui bahwa guru dapat melaksanakan

tugasnya secara konkret, sementara di lain pihak masih menyangsikan kemampuan

guru dalam melaksanakan tugasnya sementara mereka mempunyai tanggung jawab

yang besar.

Kesangsian sebagian orang tua siswa terhadap kemampuan guru kadang-

kadang merasa cemas anak-anak mereka berangkat ke sekolah, karena masih ragu

dengan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dalam

mengajar putra-putri mereka. Persepsi tersebut selayaknya menjadi pertimbangan

guru sehingga dapat memicu mereka untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang

diembannya dengan baik serta peningkatan kinerja mengajar mereka dalam

kaitannya dengan misi peningkatan pengetahuan dan professionalisme guru.

3

Page 4: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Profesionalisme guru sesungguhnya tidak terpisah dari kinerja organisasi

sekolah. Maju mundurnya kinerja sekolah tidak lepas dari peran anggotanya (guru)

yang kemudian terakumulasi menjadi satu kerja yang melakukan misi organisasi

yakni tercapainya tujuan organisasi yang ditetapkan pada waktu tertentu.

Pencapaian tujuan organisasi tersebut dimaksudkan tidak terlepas dari tanggung

jawab guru. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu mengaplikasikan kompetensi

keguruan.

Kompetensi yang harus dimiliki setiap guru diantaranya adalah kemampuan

merencanakan dan melaksanakan program pengajaran yang merupakan salah satu

kriteria keberhasilan pendidikan guru. Untuk mendapatkan gambaran mengenai hal

tersebut maka perlu ada semacam instrumen penilaian yang dapat mengungkapkan

aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum.

Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

berusaha menjadi lebih profesional. Guru merupakan orang yang paling berperan

penting dan banyak terlibat secara langsung dalam proses mencerdaskan kehidupan

bangsa. Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar bukan hanya sebagai

pentransfer ilmu, melainkan lebih dituntut untuk dapat menyiapkan situasi belajar

yang mampu mengiringi siswa untuk mengamati, bertanya, melakukan percobaan,

dan menemukan sendiri prinsip, konsep, dan fakta dari hal yang mereka pelajari.

Sesuai dengan sifat pengajaran IPA, bukan mengutamakan mengembangkan

produk, melainkan lebih mengutamakan mengembangkan proses.

Sejalan dengan itu, sebagai tenaga kependidikan, kualitas dan professional

guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan sangat dituntut. Sebagaimana

4

Page 5: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

yang dikemukakan oleh Sujana (1991) yang menyatakan bahwa seorang guru

adalah ujung tombak pendidikan sebab guru secara langsung berupaya

mempengaruhi, membina, dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi

manusia yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi.

Pelaksanaan tugas mengajar dengan baik dalam pendidikan diharapkan

dapat memenuhi tuntunan pencapaian mutu pendidikan. Depag. RI. (2001:3)

mendefinisikan mutu sebagai ukuran, kadar, taraf, atau derajat, (kepandaian,

kecerdasan dan sebagainya). Berdasarkan definisi tersebut maka makna mutu jika

dikaitkan dengan pendidikan adalah lulusan (output) lembaga pendidikan

diharapkan memiliki standar yang integratif sehingga diharapkan mampu menjadi

tenaga yang dapat mengemban tugasnya dengan baik.

Keterampilan mengajar merupakan suatu keterampilan yang menuntut

latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap

keterampilan ini memungkinkan guru untuk mampu mengelola kegiatan

pembelajaran secara efektif. Keterampilan tersebut bersifat generik yang berarti

keterampilan ini perlu dikuasai oleh semua guru, baik guru TK, SD, SLTP, SLTA

maupun dosen perguruan tinggi. Dengan pemahaman dan penguasaan

keterampilan mengajar guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses

pembelajaran, terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan proses mengajar.

Penilaian terhadap perencanaan dan pelaksanaan proses mengajar sering

diabaikan, setidak-tidaknya kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan

penilaian hasil belajar, padahal pendidikan tidak hanya berorientasi kepada hasil

semata, tetapi juga kepada perencanaan dan pelaksanaan pengajaran. Oleh sebab

5

Page 6: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

itu, penilaian terhadap perencanan dan pelaksanaan dengan hasil belajar mengajar

harus dilaksanakan secara seimbang. Penilaian terhadap hasil cenderung melihat

faktor siswa sebagai penyebab kegagalan pendidikan, padahal tidak mustahil

kegagalan siswa itu disebabkan oleh lemahnya perencanaan dan pelaksanaan

pengajaran, dimana guru merupakan penanggungjawabnya.

Suatu fenomena menunjukkan bahwa guru-guru SMP Negeri di Kecamatan

Barau Kabupaten Luwu Timur dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai

pengajar belum sepenuhnya menguasai dan menerapkan kompetensi sebagaimana

layaknya seorang guru. Guru pada SMP Negeri di Kecamatan Barau Kabupaten

Luwu Timur belum memperhatikan bagaimana cara belajar siswa untuk mencapai

hasil yang diharapkan sesuai dalam tuntunan pencapaian fungsi dan tujuan

pendidikan.

Harapan yang diinginkan sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan

nasional tidak akan tercapai kecuali dengan profesionalisme guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar, yaitu dapat membawa atau mengantar

peserta didiknya mengarungi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki

masyarakat yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sangat

kompetitif (Samani, 2003). Guru dalam melaksanakan tugas bukan hanya

pemenuhan ketelaksanaan tugas mengajar tersebut tetapi perlu pula memperhatikan

ketercapain kualitas dan impelementasi dari kualitas dari materi pembelajaran itu.

Di sini guru dituntut harus memenuhi syarat profesinya.

Untuk mengetahui dan mengungkapkan kemampuan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan pengajaran, maka penulis bermaksud

6

Page 7: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

mengadakan penelitian terhadap kemampuan keterampilan perencanaan dan

pelaksanaan pengajaran guru Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu

Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka masalah yang akan

diteliti adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah deskripsi keterampilan menyusun perencanaan pengajaran guru

Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

2. Bagaimanakah deskripsi keterampilan melaksanakan pengajaran guru Biologi

SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

3. Apakah ada hubungan antara keterampilan menyusun perencanaan pengajaran

dengan keterampilan melaksanakan pengajaran guru Biologi SMP di

Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui deskripsi keterampilan menyusun perencanaan pengajaran

guru Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

2. Untuk mengetahui deskripsi keterampilan melaksanakan pengajaran guru

biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara keterampilan menyusun

perencanaan pengajaran dengan keterampilan melaksanakan pengajaran guru

Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

7

Page 8: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Kepala Sekolah, informasi yang diperoleh dapat menjadi bahan masukan

dan pertimbangan dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan

proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru Biologi, khususnya dalam

pelaksanaan supervisi pendidikan.

2. Bagi Guru, utamanya guru mata pelajaran Biologi, tentang pentingnya

penguasaan dan pelaksanaan keterampilan merencanakan dan melaksanakan

pengajaran yang tak lain adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

3. Bagi peneliti, merupakan masukan dan referensi untuk penelitian selanjutnya

yang akan mengadakan penelitian yang sama.

8

Page 9: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Profesi dan Tanggung Jawab Guru

a. Gambaran Seorang Guru

Kalau kita layangkan sejenak pikiran kita ke dalam sebuah kelas, dimana

sedang berlangsung pengajaran maka akan kita lihat seorang guru sedang

mengajar. Setiap akan mengajar, seorang guru perlu membuat persiapan mengajar

dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan.

Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang : tujuan mengajar, pokok yang akan

diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga, dan teknik evaluasi yang

akan digunakan (Hamalik, 2001).

Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah, seperti yang

dibayangkan oleh sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan

menyampaikannya kepada siswa sudah cukup. Hal ini belumlah dapat

dikategorikan sebagai guru yang memiliki pekerjaan professional.

Jabatan guru dikenal sebagai suatu pekerjaan professional karena guru yang

profesional, harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan khusus, mencintai

pekerjaannya, menjaga kode etik guru dan sebagainya. Guru professional harus

menguasai betul tentang seluk-beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu

lainnya. Tambahan lagi dia telah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi

guru dan memiliki keahlian khusus yang diperlukan untuk jenis pekerjaan ini maka

sudah dapat dipastikan bahwa hasil usahanya akan lebih baik (Yamin, 2007).

9

Page 10: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

b. Peranan Guru

Mengajar merupakansuatu seni untuk mentransfer pengetahuan,

keterampilan dan nili-nilai yang diharapkan oleh nilai-nilai pendidikan. Dengan

demikian, guru sebagai suatu profesi mempunyai beberapa peranan yang harus

dikuasai, yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1)Guru Sebagai Pengajar

Tugas guru adalah memberikan pelajaran di sekolah. Ia menyampaikan

pelajaran agar siswa dapat memahami sedalam-dalamnya pengetahuan yang

akan menjadi tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan

teknik belajar (Hamalik, 2001).

2)Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh dan panutan bagi para

peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar

kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan

disiplin (Mulyasa, 2005).

3)Guru sebagai pembimbing

Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada siswa agar mereka

mampu menemukan masalahnya sendiri dan mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Pembimbing yang terdekat dengan peserta didik adalah

gurunya (Hamalik, 2001).

4)Guru sebagai pemimpin

Peranan sebagai pembimbing menurut kualifikasi tertentu seperti

kesanggupan menyelenggarakan kepemimpinan, antara lain merencanakan,

10

Page 11: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

melaksanakan, mengoganisasi, mengkoordinasi kegiatan, mengontrol, dan

melihat sejauh mana rencana telah terlaksana. Selain itu, guru juga dapat

menjalin hubungan sosial, kemampuan berkomunikasi, ketabahan, humor,

tegas, dan bijaksana (Hamalik, 2001).

5)Guru sebagai pelatih dan penasehat

Guru harus berperan sebagai pelatih yang bertugas melatih peserta didik

dalam pembentukan kompetensi materi standar juga memperhatikan perbedaan

individual anak dan lingkungannya. Guru adalah penasehat bagi peserta didik,

bahkan bagi orang tua, sehingga guru harus mampu memahami psikologi

kepribadian dan ilmu kesehatan mental (Mulyasa, 2005).

6)Guru sebagai evaluator

Dalam satu kali proses belajar mengajar, guru hendaknya menjadi

seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah

materi yang telah diajarkan sudah cukup tepat melalui kegiatan evaluasi

(Usman, 1995).

7) Guru sebagai ilmuwan

Guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan sehingga

guru wajib mengembangkan pengetahuannya dan terus memupuknya seperti

dengan cara belajar sendiri, mengadakan penelitian, melakukan kursus,

mengarang buku, atau membuat tulisan ilmiah.

11

Page 12: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

8) Guru sebagai mediator dan fasilitator

Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahamn yang cukup

tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi

yang dapat lebih mengeefektifkan proses belajar mengajar. Sebagai fasilitator

guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta

dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar (Usman,

2007).

9) Guru sebagai pribadi

Guru dituntut memiliki sifat yang disenangi oleh siswa, masyarakat,

dan orang tua. Tegasnya bahwa guru memiliki sifat-sifat pribadi yang

disenangi oleh pihak luar, baik untuk kepentingan jabatannya maupun

kepentingan dirinya sebagai warga negara (Hamalik, 2001).

10) Guru sebagai penghubung

Sekolah berdiri di dua lapangan, yakni di satu pihak mengembangkan

tugas menyampaikan informasi, ilmu, teknologi, kebudayaan, dan di lain pihak

ia bertugas menampung aspirasi, masalah, kebutuhan, minat, dan tuntutan

masyarakat dengan guru sebagi pelaksana. Banyak cara dilakukan oleh guru

seperti public relation, buletin, pameran, dan kunjungan ke masyarakat

(Hamalik, 2001).

11) Guru sebagai pembaharu

Guru memegang peranan sebagai pembaharu, oleh karena melalui

kegiatan guru penyampaian ilmu dan teknologi, contoh-contoh yang baik dan

12

Page 13: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

lain-lain, maka akan menamakan jiwa pembaharuan di kalangan murid

(Mulyasa, 2005).

12) Guru sebagai pembangun

Guru baik secara pribadi maupun sebagai profesional dapat

menggunakan kesempatan yang ada untuk membantu berhasilnya rencana

pembangunan masyarakat seperti KB, koperasi, dan sebagainya (Hamalik,

2001).

c. Tanggung Jawab Guru

Guru dengan berbagai peranannya sebagaimana telah dikemukakan di atas

juga memiliki berbagai tanggung jawab. Beberapa tangggung jawab tersebut,

menurut Hamalik (2001), antara lain sebagai berikut.

1) Guru harus menuntun murid-murid belajar agar mereka memperoleh

keterampilan, pamahaman, perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan

yang baik, dan perkembangan sikap yang serasi, dengan mempelajari tiap

murid di kelasnya, merencanakan bahan ajar yang akan/telah diberikan,

memilih dan mengunakan metode mengajar yang sesuai, menyediakan

lingkungan belajar yang serasi, membantu murid menyelesaikan masalahnya,

mengadakan hubungan dengan orang tua dan masayarakat.

2) Turut serta membina kurikulum sekolah, karena seseungguhnya guru

merupakan key person yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum

yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid. Karena itu, sewajarnya dia

turut aktif dalam pembinaan kurikulum di sekolahnya.

13

Page 14: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

3) Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak, jasmaniah)

dengan perlu menyediakan kesempatan pada siswa untuk mengalami dan

menghayati situasi yang hidup dan nyata. Selain itu, tingkah laku, watak dan

kepibadian guru akan menjadi contoh konkret bagi murid.

4) Memberikan bimbingan kepada murid agar mereka mampu mengenal dirinya,

memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan memiliki

stamina emosional yang baik, sehingga guru harus memahami masalah

bimbingan belajar, bimbingan pendidikan, pribadi dan terampil dalam

penyuluhan yang tepat.

5) Menyelenggarakan penelitian yang kontinyu dan intensif.

6) Mengenal masyarakat sehingga guru dapat mengenal siswa dan menyesuaikan

pelajarannya secara efektif. Serta turut aktif dalam kegiatan masyarakat agar

guru mendapat peluang baik untuk menjelaskan keadaan sekolah dan

masyarakat memikirkan kemauan pendidikan anak-anaknya.

7) Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan

perdamaian dunia dengan pengenalan, pemahaman yang cermat, maka akan

tumbuh persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan internasional dalam diri

siswa.

Guru bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah

dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran kepada para siswa. Tanggung

jawab ini direalisasikan dalam bentuk melaksanakan pembinaan kurikulum,

menuntun para siswa belajar, membina pribadi, watak, dan jasmaniah siswa,

14

Page 15: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

menganalisis kesulitan belajar, serta menilai kemajuan belajar para siswa

(Hamalik, 2002).

Para ahli pendidikan mengemukakan bahwa pekerjaan guru tidak dapat

dipegang oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian dalam bidang

kependidikan dan keguruan. Profesi guru bukan saja menuntut dan mengisyaratkan

pentingnya kepribadian yang baik, tetapi juga pentingnya kompetensi profesional,

yakni berupa keterampilan mengajar dan mendidik (Hamalik, 2002).

2. Keterampilan Merencanakan Pengajaran

Salah satu hal yang memegang peranan penting bagi keberhasilan

pengajaran, adalah proses pelaksanaan pengajaran. Pelaksanaan pengajaran yang

baik, sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Agar pelaksanaan

pengajaran berjalan efisien dan efektif maka diperlukan perencanaan yang tersusun

secara sistematis, dengan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dan

mengaktifkan siswa serta dirancang dalam suatu skenario yang jelas (Ibrahim,

2003).

Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pengajarannya

berhasil. Salah satu factor yang dapat membawa keberhasilan tersebut adalah guru

tersebut senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya. Adapun fungsi

perencanan pengajaran adalah memeberi guru pemahaman yang jelas tentang

tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan

untuk mencapai tujuan tersebut, membantu guru memperjelas pemikiran tentang

sumbangan pengajaran terhadap pencapaian tujuan pendidikan, menambah

keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur yang

15

Page 16: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

digunakan, membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa,

minat-minat siswa dan mendorong motivasi belajar, mengurangi kegiatan yang

bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi kurikuler yang

lebih baik, metode yang tepat dan menghemat waktu, siswa-siswa akan

menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk

mengajar sesuai dengan harapan mereka, memberikan kesempatan bagi guru untuk

memajukan pribadinya dan perkembangan profesionalnya, membantu guru

memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up

to date kepada siswa (Hamalik, 2001).

Perencanaan pengajaran yang dipersiapkan oleh guru pada dasarnya

berfungsi antara lain: menentukan arah kegiatan pengajaran, memberi isi dan

makna tujuan, menentukan cara bagaimana mencapai tujuan yang ditetapkan,

mengukur seberapa jauh tujuan itu telah tercapai dan tindakan apa yang harus

dilakukan apabila tujuan belum tercapai (Nurdin dan Basyruddin, 2003).

Penyusunan rencana pengajaran secara umum perlu memperhatikan tujuan

pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, dan penilaian. Penyusunan rencana

pengajaran meliputi langkah-langkah berikut: mempelajari susunan program dan

GBPP, mempelajari kalender kependidikan, memperhatikan jadwal pelajaran,

mengkaji dan mengembangkan materi, serta memperhatikan sasaran pendekatan,

menjabarkan tujuan pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran khusus,

menentukan metode pengajaran, menyusun dan menata kegiatan belajar mengajar,

menentukan alat dan bahan pelajaran yang diperlukan, menentukan alokasi waktu,

dan menetapkan cara penilaian (Aqib, 2002).

16

Page 17: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Salah satu model perencanaan pengajaran adalah model J.E Kemp (1977),

dimana perencanaan pengajaran menurut model ini antara lain: (1) menentukan

tujuan pembelajaran secara umum untuk masing-masing pokok bahasan, (2)

menganalisis karakteristik peserta didik untuk mengetahui latar belakang

pendidikan, sosial, serta untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil,

(3) menentukan tujuan pembelajaran khusus untuk membantu dalam menentukan

materi dan evaluasi, (4) menentukan materi pelajaran yang harus disesuaikan

dengan TIK/TPK, (5) menetapkan tes awal untuk mengetahui sejauh mana peserta

didik telah memenuhi persyaratan belajar yang diperlukan untuk mengikuti

program pengajaran, (6) menentukan strategi belajar mengajar yang harus sesuai

dengan tujuan pembelajaran khusus, (7) mengkoordinasi sarana penunjang, yang

meliputi tenaga fasiliotas, alat, waktu, dan tenaga, (8) dan mengadakan evaluasi

(Harjanto, 1997).

Persiapan mengajar disusun berdasarkan rencana caturwulanan, persiapan

ini disesuaikan dengan jadwal pelajaran. Isi persiapan mengajar sekurang-

kurangnya memuat caturwulanan dan tanggal, pokok bahasan dan sub pokok

bahasan, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus, pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar, dan penilaian (Aqib, 2002).

Berhasil atau tidaknya kurikulum pendidikan yang telah direncanakan atau

ditetapkan, kuncinya adalah terletak pada proses belajar mengajar sebagai ujung

tombak dalam mencapai sasaran. Oleh karena itu, proses belajar mengajar yang

terencana, terpola, dan terprogram secara baik dan sesuai dengan rambu-rambu

17

Page 18: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

yang ada dalam GBPP merupakan ciri dan indikator keberhasilan pelaksanaan

kurikulum (Nurdin dan Basyruddin, 2003).

3. Keterampilan Melaksanakan Prosedur Pengajaran

Dalam upaya peningkatan proses belajar mengajar, selain dapat

merencanakan program pengajaran, seorang guru juga harus memiliki kemampuan

dasar dalam melaksanakan dan mengembangkan tugas profesinya. Kemampuan

dasar tersebut tidak lain adalah kompetensi keguruan (Sudjana, 1988).

Menurut Wijaya dan Tabrani (1991), keterampilan guru yang diwujudkan

dalam kemampuan mengelola pengajaran dapat dirasakan dan dipantau oleh siswa

dalam bentuk-bentuk antara lain : (1) siswa dapat mengikuti penyajian materi oleh

guru, (2) penyajian bahan tidak terlalu cepat, (3) contoh-contoh dan soal-soal

pelatihan diberikan secara cukup, (4) guru membantu siswa mengingat pelajaran-

pelajaran yang pernah diperoleh, (5) guru berusaha menjawab pertanyaan siswa

seandainya siswa belum mengerti, (6) guru membahas soal-soal pelatihan (tes)

yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa.

Pada umumnya, kegiatan pelajaran di kelas dimulai dengan guru

melakukan kegiatan rutin seperti menertibkan siswa, mengisi daftar hadir,

menyampaikan pengumuman, menyuruh menyiapkan alat-alat pengajaran dan

buku yang akan digunakan, kemudian diakhiri dengan memberikan tugas rumah.

kegiatan-kegiatan tersebut memang harus dikerjakan oleh guru, tetapi bukan

merupakan pengajaran yang sebenarnya.

Proses pengajaran yang akan dilakukan oleh seorang guru haruslah dapat

menciptakan suasana siap mental dan dapat menimbulkan perhatian siswa agar

18

Page 19: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Untuk menimbulkan perhatian siswa

terhadap hal-hal yang akan dipelajari, maka seorang guru harus dapat

menimbulkan rasa ingin tahu siswa, membangkitkan motivasi siswa,

memvariasikan gaya mengajar, menggunakan berbagai media pendidikan,

memberi penguatan, dan memvariasikan pola interaksi belajar mengajar.

Berbagai cara dapat digunakan oleh guru untuk menarik perhatian siswa

antara lain sebagai berikut.

a. Untuk menarik perhatian siswa, dapat

diusahakan penggunaan gaya mengajar yang bervariasi.

b. Untuk menarik perhatian siswa dapat

digunakan berbagai macam media pengajaran seperti model, skema, gambar

dan sebagainya. Dengan pemilihan dan penggunaan media yang tepat, guru

dapat memperoleh beberapa keuntungan, yaitu siswa tertarik perhatiannya,

timbul motivasinya untuk belajar, dan terjadi kaitan antara hal-hal yang telah

diketahuinya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.

c. Agar siswa selalu tertarik dan memusatkan

perhatiannya pada pelajaran, guru dapat menggunakan berbagai macam pola

interaksi yang bervariasi, misalnya guru berdemonstrasi dan siswa mengamati,

guru menerangkan dan mengajukan pertanyaan, siswa menyimak dan

menjawab pertanyaan.

Menurut Hasibuan (1999), ada beberapa aspek yang dapat dilakukan dalam

pelaksanaan pengajaran, diantaranya sebagai berikut.

19

Page 20: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

1) Menarik pehatian siswa, usaha yang dapat dilakukan antara lain, gaya mengajar

yang bervariasi, penggunaan media pengajaran, dan pola interaksi yang

bervariasi.

2) Menimbulkan motivasi, dapat dikerjakan dengan cara menunjukkan

kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan

ide-ide yang bertentangan serta memperhatikan minat siswa.

3) Memberikan acuan, merupakan usaha memberikan gambaran yang jelas

kepada siswa mengenai hal-hal yang akan dipelajari dengan cara

mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang relevan.

Usaha-usaha tersebut antara lain: mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas,

menerangkan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan maslah

pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan.

4) Membuat kaitan, dimana bahan pengait sangat penting digunakan bila guru

ingin memulai pelajaran yang baru. Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh

guru antara lain: membuat kaitan antara aspek-aspek yang relevan dengan mata

pelajaran yang dikenal siswa atau guru membandingkan atau

mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui

oleh siswa.

5) Memberikan penguatan yang diartikan sebagai tingkah laku guru dalam

merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan

tingkah laku tersebut timbul kembali. Memberikan penguatan merupakan

tingkah laku yang mudah diucapkan tetapi sukar dilakukan. Kegiatan

20

Page 21: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

memberikan penghargaan atau pengutan dalam proses belajar mengajar dalam

kelas jarang sekali dilaksanakan oleh guru.

Usaha yang dapat dilakukan seorang guru pada saat proses pengajaran akan

berakhir adalah membuat rangkuman pelajaran yang sudah disampaikan,

menyuruh siswa membuat ringkasan bahan pelajaran yang sudah dipelajari, dan

mengadakan evaluasi tentang bahan pengajaran yang baru diberikan.

Jika guru berhasil melaksanakan proses pengajaran dengan baik, maka

dengan selesainya proses belajar mengajar, siswa benar-benar memperoleh

pengetahuan yang bulat (utuh) sebagai hasil kegiatan belajar yang telah dilakukan.

B. Kerangka Pikir

Cara menyampaikan pengetahuan yang paling tepat adalah dengan jalan

menuangkan ilmu pengetahuan pada anak didik dan tentu saja melalui

keterampilan-keterampilan yang kompeten untuk diterapkan dalam suatu

pembelajaran. Dalam hal ini, peranan guru sebagai pelaksana proses belajar

mengajar menjadi dominan. Guru dipandang sebagai orang yang paling tahu dan

pandai dalam segala hal. Hal yang demikian menuntut guru untuk lebih

memperhatikan apa yang akan diberikan pada anak didiknya, agar tercipta proses

belajar mengajar yang efektif dan tentu saja bermutu. Untuk melaksanakan

tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, seorang guru perlu

menguasai berbagai hal sebagai kompetensi yang harus dimiliki.

Keterampilan mengajar merupakan bentuk keterampilan yang harus

diketahui, dikuasai dan senantiasa diterapkan dalam proses belajar mengajar.

Karena hal ini tentu saja akan berdampak pada kualitas belajar siswa serta

21

Page 22: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

kepercayaan masyarakat terhadap sosok guru dan sekolah serta sistem pendidikan.

Karena itu, guru yang baik senantiasa dituntut untuk dapat membuat perencanaan

pengajaran dengan baik sebelum melaksanakan pengelolaan prosedur pengajaran

yang sesungguhnya.

Guru yang memiliki kualitas keterlaksanaan tugas mengajar adalah guru

yang melaksanakan tugas mengajar dalam proses belajar mengajar sesuai tuntutan

kompetensi mengajar. Indikatornya adalah (1) segala aktivitas dan tanggung jawab

guru dalam menyusun pembelajaran dalam kaitannya dengan siswa pada interaksi

belajar, seperti: merumuskan tujuan pembelajaran umum, menentukan metode

mengajar, menentukan langkah-langkah mengajar, menentukan cara-cara

memotivasi siswa, menyusun bahan pengajaran dengan berpedoman pada

kurikulum, memilih bahan pengajaran bidang studi sesuai dengan karakteristik

siswa, menyusun bahan pengajaran sesuai dengan taraf berpikir siswa, mengatur

tempat duduk sesuai dengan strategi yang digunakan, menentukan alokasi

penggunaan waktu belajar mengajar, menentukan cara mengorganisasi siswa agar

terlibat secara aktif dalam proses belajat mengajar, menentukan pengembangan alat

pengajaran, menentukan media pengajaran, menentukan sumber pengajaran,

merencanakan bermacam-macam bentuk dan prosedur penilaian, dan membuat alat

penilaian hasil belajar; dan (2) melaksanakan proses pembelajaran seperti:

menyampaikan bahan pengait atau apresiasi, memotivasi siswa untuk melibatkan

diri dalam kegiatan belajar mengajar, menyampaikan bahan, memberi contoh,

menggunakan alat/ media pengajaran, memberi kesempatan kepada siswa untuk

terlibat secara aktif, memberi kekuatan, mengatur penggunaan waktu,

22

Page 23: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

mengorganisasi siswa, mengatur dan memanfaatkan fasilitas belajar, melaksanakan

penilaian selama proses belajar mengajar berlangsung, menyimpulkan materi

pelajaran, dan memberi tindak lanjut.

23

Page 24: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan

melalui observasi untuk mengetahui deskripsi keterampilan perencanaan dan

pelaksanaan pengajaran guru Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu

Timur.

B. Variable Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu perencanaan pengajaran dan

pelaksanaan pengajaran.

C. Defenisi Operasional Variabel

Untuk memberikan gambaran tentang variabel yang akan diteliti, maka

secara operasional didefinisikan sebagai berikut :

1. Perencanaan pengajaran yaitu persiapan mengajar

yang telah disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP).

Aspek yang dinilai adalah kesesuaian antara komponen-komponen yang ada di

dalamnya.

2. Pelaksanaan pengajaran yaitu tindakan guru dalam

melaksanakan rencana pengajaran. Artinya usaha guru dalam melaksanakan

beberapa variabel pengajaran (tujuan, metode, sumber belajar, serta media).

D. Populasi Penelitian

24

Page 25: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Populasi penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran Biologi yang

mengajar di SMP dalam wilayah Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur Tahun

Ajaran 2007/2008 dengan jumlah guru mata pelajaran Biologi 10 orang yang

terbagi di 3 sekolah. Secara lengkap populasi tersebut dapat dilihat pada table 1

berikut.

Tabel 1. Daftar Nama Sekolah serta Jumlah Guru

No. Nama Sekolah Jumlah Guru Biologi

1. SMP Negeri 1 Burau 5

2. SMP Negeri 2 Burau 3

3. SMP Negeri 3 Burau 2

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan di SMP 1, SMP 2 dan SMP 3 di wilayah Kecamatan

Burau Kabupaten Luwu Timur selama 2 bulan yaitu bulan Maret s/d April

semester genap tahun ajaran 2007/2008.

F. Prosedur Kerja

1. Tahap Persiapan

a. Mengurus surat izin penelitian dari lembaga Penelitian UNM Makassar untuk

diteruskan ke lokasi penelitian.

b. Mengurus surat rekomendasi dari Kesbang Kabupaten Luwu Timur dan

membawanya ke setiap sekolah yang dijadikan tempat penelitian.

c. Peneliti menghubungi kepala sekolah tempat mengadakan penelitian dan

meminta izin mereka untuk mengadakan penelitian.

25

Page 26: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

d. Peneliti menghubungi para guru bidang studi biologi SMP Negeri 1, SMP

Negeri 2, dan SMP Negeri 3 Burau untuk menentukan jadwal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti menghubungi guru biologi yang bersangkutan dan menjelaskan kepada

mereka masalah yang akan diteliti.

b. Mempersiapkan guru sebelum mengajar dan agar dalam mengajar, guru dapat

mengaplikasikan keterampilan yang akan diteliti.

c. Peneliti melakukan observasi sesuai jadwal yang ditentukan dengan

mengadakan dokumentasi foto guru dalam mengajar dan merekam proses

mengajarnya. Lembar observasi yang telah diisi kemudian diperiksa dan diberi

skor, setelah itu dianalisis berdasarkan rumus yang telah ditentukan.

d. Pemberian skor dilakukan setelah komponen-komponen keterampilan

terpenuhi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Observasi dengan mengamati langsung guru mengajar yang dilengkapi

dengan lembar observasi sebagai instrumen penelitian dengan keterampilan dasar

mengajar sehingga dapat diketahui keterlaksanaannya apakah sudah tepat atau

tidak. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilaksanakan observasi

terhadap sampel penelitian dan selanjutnya data dilakukan pemberian skor dengan

cara data yang terkumpul dari observasi keterampilan mengadakan variasi

mengajar guru biologi SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, dan SMP Negeri 3 Burau

adalah data yang bersifat kuantitatif yang berupa skor yang diberikan pada guru

biologi adalah skor dari setiap item yang terlaksana yaitu 5 (lima) jika semua butir

26

Page 27: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

terpenuhi dan 4 (empat) jika hanya tiga butir yang terpenuhi, 3 (tiga) jika hanya

dua butir yang terpenuhi, 2 (dua) jika hanya satu butir yang terpenuhi dan 1 (satu)

jika tidak ada butir yang terpenuhi.

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Observasi pada Populai Sampel yang Diurut menurut Penyebarannya

No. Nama Sekolah Waktu Pelaksanaan Observasi

1.

2.

3.

SMP Negeri 1 Burau

SMP Negeri 2 Burau

SMP Negeri 3 Burau

29 dan 31 Maret – 1,2 dan 5 April 2008

7,8 dan 9 April 2008

3 dan 4 April 2008

H. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar observasi

keterampilan merencanakan dan melaksanakan pengajaran yang berisi 15 item

untuk perencanaan pengajaran dan 13 item untuk pelaksanaan pengajaran.

I. Teknik Analisis Data

Data-data yang dihasilkan dianalisa dengan teknik analisis statistik

deskriptif dalam bentuk presentase dengan rumus sebagai berikut:

Persentase (X) = x 100%

Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan statistik deskriptif. Teknik analisis data menggunakan statistika

deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakteristik data dari setiap

distribusi frekuensi skor setiap sasaran yang diukur sebagai jawaban rumusan

masalah. Analisis ini meliputi pengukuran tendensi sentral tentang gambaran

27

Page 28: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

perencanaan pengajaran dan pelaksanaan pengakaran dengan menggunakan rumus

rerata, interval, distribusi frekuensi dan presentase. Untuk keperluan deskriptif

tersebut, maka data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program

pengolahan data SPSS versi 12. Selanjutnya, karakteristik data setiap distribusi

frekuensi skor setiap sasaran dikategorikan dengan mengikuti format sebagai

berikut.

Tabel 3. Tabel Pengkategorian

Tingkat Penerapan Kategori

80 – 100 Sangat baik

66 – 79 Baik

56 – 65 Cukup

40 – 55 Kurang Baik

0 – 39 Tidak Baik

Sumber: Arikunto, 2006

28

Page 29: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Perencanaan Pengajaran

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan

teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial. Hasil

analisis statistik deskriptif memberikan gambaran tentang karakteristik setiap item,

yang dapat memberikan gambaran tentang keterampilan guru Biologi SMP Negeri

di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur dalam merencanakan dan

melaksanakan kegiatan mengajar. Sedangkan hasil analisis statistik inferensial

memberikan gambaran adanya hubungan antara keterampilan menyusun

perencanaan pengajaran dengan keterampilan melaksanakan pengajaran guru

Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik dari setiap item, maka

berikut ini disajikan hasil-hasil penelitian.

a. Merencanakan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar

1) Merumuskan tujuan pembelajaran umum

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam merumuskan TPK responden

memenuhi empat syarat dari lima syarat yang seharusnya dipenuhi dalam

merumuskan setiap TPK. Diketahui nilai maksimum adalah 4 dan nilai minimum

adalah 4, ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 4, modus sebesar 4,

nilai mean 4. tampak bahwa ketiga nilai ukuran pemusatan menunjukkan nilai yang

sama, maka dapat dikatakan bahwa semua guru Biologi SMP Negeri di Kecamatan

29

Page 30: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Barau dalam merumuskan tujuan pembelajaran umum semuanya hanya memenuhi

empat syarat yang berlaku.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Merumuskan Tujuan Pembelajaran Umum (TPK)

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

-

-

-

10

-

-

-

-

100

-

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 4 diketahui bahwa dari 10 orang guru SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 10 orang guru (100 %) yang

dikategorikan baik dalam merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK), Karena

hanya memenuhi empat syarat penting yaitu: ada kesesuain antara TPK dan TPU,

kelengkapan jumlah TPK, kejelasan rumusan, dan urutan TPK dari yang mudah ke

yang sukar. Sedangkan syarat yang tidak terpenuhi yaitu Kelengkapan rumusan

TPK (Subjek, tingkah laku yang dapat diukur, kondisi pencapaian dan criteria

pencapaian).

Data tentang merumuskan TPK mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru

pada SMP Negeri di Kecamatan Burau, sebanyak 10 guru (100 %) kategori baik.

30

Page 31: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

2) Menentukan metode mengajar

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam menentukan metode

pengajaran yang berlaku di SMPN diketahui nilai tertinggi adalah 4 dan nilai

terendah adalah 3. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 4, nilai

modus sebesar 4 dan nilai mean atau rata-rata hitung adalah 3,8. tampak bahwa

ketiga ukuran pemusatan menunjukkan nilai yang tidak berbeda secara mencolok,

tetapi Karena skor rata-rata lebih kecil dari nilai median, maka dapat dikatakan

bahwa guru di SMPN Burau dalam merencanakan metode mengajar berada pada

kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase menunjukkan bahwa

guru SMPN dalam merencanakan metode pengajaran dapat dilihat pada tabel 5

berikut.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Perencanaan Metode Pengajaran

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak baik

Kurang baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

-

-

2

8

-

-

-

20

80

-

Total 10 100

Sumber Data: Observasi 2008

Pada tabel 5 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur, ada 2 orang guru (20 %) dikategorikan

cukup dalam merencanakan metode pengajaran dengan hanya mencantumkan satu

metode mengajar yang relevan dengan TPK dan bahan ajar yaitu metode ceramah

31

Page 32: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

bervariasi; sebanyak 8 guru (80 %) dikategorikan baik dalam merencanakan

metode pengajaran dimana mereka mencantumkan dua metode mengajar yang

relevan dengan bahan dan TPK yaitu metode CTL dan Inquiri serta metode

ceramah bervariasi dan Tanya jawab.

3) Menentukan langkah-langkah mengajar

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam menentukan langkah-

langkah mengajar pada RPP guru biologi di SMPN Burau, diketahui nilai tertinggi

adalah 5 dan nilai terendah adalah 4. ukuran pemusatan diperoleh nilai median

sebesar 4,5, nilai modus sebesar 4. dan nilai mean atau rata-rata hitung adalah 4,5.

tampak bahawa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang

mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung sama dengan nilai median,

maka dapat dikatakan bahwa langkah-langkah pengajaran yang direncanakan guru-

guru biologi pada SMPN di Kecamatan Burau berada pada kategori baik dan

sangat baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase langkah-langkah

pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menentukan Langkah-Langkah Mengajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

-

-

-

5

5

-

-

-

50

50

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

32

Page 33: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Pada tabel 6 dikaetahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 5 orang guru (50 %) yang

dikategorikan baik dalam menentukan langkah-langkah mengajar, dimana dalam

RPP yang disusun terdapat langkah-langkah mengajar secara rinci, tetapi hanya

berpusat pada guru; dan sebanyak 5 orang guru (50 %) yang dikategorikan sangat

baik dalam merencanakan langkah-langkah mengajar dimana mereka merencanakn

langkah-langkah mengajar yang sesuai dengan TPK dan berpusat pada guru dan

siswa.

Data tentang menentukan/merencanakan langkah-langkah mengajar

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, ada 5 orang guru (50 %) kategori baik dan 5 guru

kategori sangat baik.

4) Menentukan cara-cara memotivasi siswa

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam menentukan langkah-

langkah mengajar pada RPP guru biologi di SMPN Burau, diketahui nilai

maksimum adalah 5 dan nilai minimum adalah 1. ukuran pemusatan diperoleh nilai

median sebesar 3, nilai modus sebesar 3. dan nilai mean atau rata-rata hitung

adalah 3,4. tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan

yang mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih besar dari pada nilai

median. Dapat dilihat bahwa langkah-langkah pengajaran yang direncanakan guru-

guru biologi pada SMPN di Kecamatan Burau berada pada secara keseluruhan

berada pada kategori cukup. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase

33

Page 34: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

langkah-langkah pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat pada tabel

7 berikut.

Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menentukan Cara-Cara Memotivasi Siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

1

-

5

2

2

10

-

50

20

20

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 7 dikaetahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 1 orang guru (10 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam menentukan menentukan rencana memotivasi siswa

karena dalam RPP yang disusun tidak tercantum cara-cara memotivasi siswa.

Sebanyak 5 orang guru (50 %) kategori cukup dalam menentukan cara-cara

memotivasi siswa dimana dalam RPP yang mereka susun tercantum satu cara

memptivasi siswa yang relevan dengan bahan dan TPK. Selanjutnya 2 orang guru

(20 %) kategori baikkarena mencantumkan dua cara memotivasi siswa yaitu

dengan cara memberitahukan kepada siswa tujuan dari materi yang akan diajarkan

dan memberikan gambaran mengenai materi yang akan diajarkan. Selanjutnya 2

orang guru (20 %) kategori sangat baik karena mereka merencanakan lebih dari

dua cara memotivasi siswa yaitu dengan cara memberitahukan tujuan dari proses

pengajran yang akan dilakukan, memberikan gambaran dari materi, memberikan

34

Page 35: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

gmbaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan mengemukakan kegiatan-

kegiatan yang menarik.

Data tentang menentukan/merencanakan cara-cara memotivasi siswa,

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, ada 1 (10 %) orang guru kategori tidak baik, 5

orang guru (50 %) kategori cukup, 2orang guru (20 %) kategori baik dan 2 orang

guru (20 %) kategori sangat baik.

b. Merencanakan Pengorganisasian Bahan Pengajaran

1) Berpedoman pada bahan pengajaran yang tercantum dalam kurikulum

Hasil analisis data menunjukkan bahwa bahan pengajaran yang diambil

berpedoman pada kurikulum yang berlaku di SMPN Burau diketahui nilai

maksimum adalah 4 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh

nilai median sebesar 3, nilai modus sebesar 3, nilai mean atau rata-rata hitung 2,6.

tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedan nilai yang

mencolok, tetapi karena skor rata-rata lebih kecil dari nilai median, maka dapat

dikatakan bahwa guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu

Timur dalam mengambil bahan pengajaran sesuai dengan yang tercantum dalam

kurikulum yang berlaku pada kategori cukup. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

persentase menunjukkan bahwa guru merencanakan bahan pengajaran diambil

berpedoman pada kurikulum yang berlaku dapat dilihat pada tabel 8 berikut.

35

Page 36: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Tabel 8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Bahan Perencanaan Pengajaran Diambil Berpedoman pada Kurikulum yang Berlaku

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

2

2

4

2

-

20

20

40

20

-

Total 10 100

Sumber Data: Observasi 2008

Pada tabel 8 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur, ada 2 orang guru (20 %) yang

dikategorikan tidak baik merencanakan bahan pengajaran diambil dari kurikulum

yang berlaku dan dalam perencanaan pengajaran yang meeka susun tidak

tercantum buku sumber bahan pengajaran serta tidak ada penjabaran. Selanjutnya 2

orang guru (20 %) dikategorikan kurang baik dalam mencantumkan bahan

pengajaran yang diambil dari yang berlaku. Dalam perencanaan pengajaran yang

mereka susun tercantum sumber bahan pengajaran tetapi tidak dicantumkan adanya

penjabaran materi. Selanjutnya 4 orang guru (40 %) dikategorikan cukup

merencanakan bahan pengajaran yang diambil dari kurikulum yang berlaku dengan

mencantumkan sumber bahan pengajaran dengan penjabaran singkat. Selanjutnya

2 orang guru (20 %) kategori baik dalam merencanakan bahan pengajaran yang

diambil dari kurikulum yang berlaku dengan mencantumkan sumber bahan

pengajaran dengan penjabaran yang lebih jelas.

36

Page 37: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Data tentang merencanakan bahan pengajaran yang diambil dari kurikulum

yang berlaku mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru pada SMP negeri di

Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur, ada 2 orang guru (20 %) kategori tidak

baik, 2 guru (20 %) kategori tidak baik, 4 guru (40 %) kategori cukup, 2 guru (20

%) kategori baik.

2)Memilih dengan tepat bahan pengajaran bidang studi sesuai dengan karakteristik siswa

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam memilih bahan pengajaran

bidang studi sesuai dengan karakteristik siswa di SMPN Burau, diketahui nilai

tertinggi adalah 5 dan nilai terendah adalah 1. ukuran pemusatan diperoleh nilai

median sebesar 5, nilai modus sebesar 5. dan nilai mean adalah 4,3. tampak

bahawa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok,

dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median, maka dapat

dikatakan bahwa pemilihan secara tepat bahan pengajaran sesuai dengan

karakteristik siswa oleh gurur-guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau berada

pada kategori sangat baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase langkah-

langkah pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat pada tabel 9

berikut.

37

Page 38: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Tabel 9. Distribusi frekuensi dan persentase memilih dengan tepat bahan pengajaran sesuai dengan karakteristik siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

1

-

-

3

6

10

-

-

30

60

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 9 dikaetahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 1 orang guru (10 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam memilih secara tepat bahan pengajaran sesuai

dengan karakteristik siswa, dimana bahan bidang pengajaran yang harus diajarkan

tidak dicantumkan dalam rencana pengajaran yang dibuat; dan 3 orang guru (30 %)

yang dikategorikan cukup dalam memilih bahan pengajaran secara tepat sesuai

dengan karakteristik siswa an dicantumkan dalam rencana pengajaran namun

sebagian besar dari bahan tersebut tidak sesuai dengan TPK. Selanjutnya 6 guru

(60 %) dikategorikan sangat baik dalam memilih bahan pengajaran sesuai dengan

karakteristik siswa dan dicantumkan dalam RPP serta semua sesuai dengan TPK.

Data tentang memilih dengan tepat bahan pengajaran sesuai dengan

karakteristik siswa mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP

Negeri di Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, ada 1 guru (10 %) kategori

tidak baik, 3 guru (30 %) kategori cukup dan 5 guru (50 %) kategori sangat baik.

38

Page 39: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

3) Menyusun bahan pengajaran sesuai dengan taraf berpikir siswa

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam menyusun bahan pengajaran

sesuai dengan taraf berpikir siswa di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum

adalah 5 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median

sebesar 5, nilai modus sebesar 5. dan nilai mean adalah 4,3. tampak bahawa ketiga

ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, dan tampak

bahwa nilai rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median, maka dapat dikatakan

bahwa penyusunan bahan pengajaran sesuai dengan taraf berpikir siswa oleh guru-

guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau berada pada kategori sangat baik.

Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase langkah-langkah pengajaran yang

direncanakan dalam RPP dapat dilihat pada tabel 10 berikut.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menyusun Bahan Pengajaran sesuai dengan Taraf Berpikir Siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

-

-

3

1

6

-

-

30

10

60

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 10 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 3 orang guru (30 %) yang

dikategorikan cukup dalam menyusun bahan pengajaran sesuai dengan taraf

berpikir siswa, dimana bahan pengajaran hanya dapat dipakai untuk melatih

39

Page 40: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

ingatan dan pemahaman siswa; dan 1 orang guru (10 %) yang dikategorikan baik

dalam bahan pengajaran sesuai denga taraf berpikir siswa danbahan pengajaran

dapat dipakai untuk melatih ingatan, pemahaman, serta dipakai untuk latihan

penerapan. Selanjutnya 6 guru (60 %) dikategorikan sangat baik dalam menyusun

bahan pengajaran sesuai denga taraf berpikir siswa dimana bahan ajar dapat

dipakai untuk melatih ingatan, pemahaman dan penerapan dengan perbandingan 3 :

5 : 2.

Data tentang menyusun bahan pengajaran sesuai dengan taraf berpikir

siswa mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di

Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, ada 3 guru (30 %) kategori cukup, 1

guru (10 %) kategori cukup dan 6 guru (60 %) kategori sangat baik.

c. Merencanakan Pengelolaan Kelas

1) Mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi yang digunakan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan dalam mengatur

tempat duduk sesuai dengan strategi yang digunakan di SMPN Burau, diketahui

nilai maksimum adalah 5 dan nilai minimum adalah 3. Ukuran pemusatan

diperoleh nilai median sebesar 1, nilai modus sebesar 1, dan nilai mean adalah 1,9.

Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang

mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih besar dari nilai median,

maka dapat dikatakan bahwa pengaturan tempat duduk siswa sesuai dengan

strategi yang digunakan bagi siswa oleh guru-guru biologi di SMPN di Kecamatan

Burau berada pada kategori sangat baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

40

Page 41: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

persentase langkah-langkah pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat

pada tabel 11 berikut.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi dan Persentase Mengatur Tempat Duduk sesuai dengan Strategi yang Digunakan

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

7

-

-

3

-

70

-

-

30

-

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 11 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 7 orang guru (70 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan

strategi yang digunakan, serat tidak dicantumkan dalam rencana pengajaran yang

disusunnya; dan 3 orang guru (30 %) yang dikategorikan baik dalam perencanan

pengaturan tempat duduk sesuai dengan strategi yang digunakan dengan

mencantumkan dalam RPP satu cara mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan

strategi yang digunakan yaitu metode diskusi.

Data tentang merencanakan pengaturan tempat duduk siswa sesuai dengan

strategi yang digunakan, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP

Negeri di Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, ada 7 guru (70 %) kategori

tidak baik, dan 3 guru (30 %) kategori baik.

41

Page 42: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

2) Menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan menentukan alokasi

penggunaan waktu belajar mengajar oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui

nilai maksimum adalah 4 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan

diperoleh nilai median sebesar 1, nilai modus sebesar 1, dan nilai mean adalah 2,1.

Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang

mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih besar dari nilai median,

maka dapat dikatakan bahwa pengaturan penentuan alokasi penggunan waktu

proses belajar mengajar oleh guru-guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau

berada pada kategori tidak baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase

langkah-langkah pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat pada tabel

12 berikut.

Tabel 12. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menentukan Alokasi Penggunaan Waktu Belajar Mengajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

6

-

1

3

-

60

-

10

30

-

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 12 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 6 orang guru (670 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam merencanakan penentuan alokasi penggunaan

42

Page 43: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

waktu belajar mengajar karena dalam RPP yang mereka susun, tidak tercantum

adanya rincian waktu baik waktu untuk kegiatan awal, kegiatan inti, maupun untuk

kegiatan akhir; dan 1 orang guru (10 %) yang dikategorikan cukup dalam

perencanan penentuan alokasi penggunan waktu belajar mengajar karena dalam

RPP yang mereka susun, tercantum adanya dua rincian waktu yaitu waktu untuk

kegiatan awal dan waktu untuk kegiatan inti. Selanjutnya 3 guru (30 %) kategori

baik dalam merencanakan penggunaan alokasi waktu belajar mengajar dengan

mencantumkan tiga rincian waktu yaitu waktu untuk kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir.

Data tentang merencanakan penentuan alokasi penggunaan waktu belajar

mengajar, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di

Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, ada 6 guru (60 %) kategori tidak baik, 1

guru (10 %) kategori cukup dan 3 guru (30 %) kategori baik.

3) Menentukan cara mengorganisasi siswa agar terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan pengorganisasian

siswa agar terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar oleh guru-guru di

SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah 4 dan nilai minimum adalah 1.

Ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 3,5, nilai modus sebesar 4 dan

nilai mean adalah 2,8. Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan

perbedaan yang mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih kecil dari

nilai median, maka dapat dikatakan bahwa pengaturan penentuan alokasi

penggunan waktu proses belajar mengajar oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

43

Page 44: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

persentase langkah-langkah pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat

pada tabel 13 berikut.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menentukan Cara Mengorganisasi Siswa agar Terlibat secara Aktif dalam Proses Belajar Mengajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

3

1

1

5

-

30

10

10

50

-

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 13 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 3 orang guru (30 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam merencanakan pengorganisasian siswa agar terlibat

secara aktif dalam proses belajar mengajar dan hal tersebut terlihat dari RPP yang

mereka susun dimana tidak direncanakannya siswa untuk berpartisipasi dalam

proses belajar mengajar; dan 1 orang guru (10 %) yang dikategorikan kurang baik

dalam perencanan pengorganisasian siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses

belajar mengajar karena hanya direncanakan sebagian kecil siswa yang terlibat

dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya 1 guru (10 %) kategori cukup dalam

merencanakan pengorganisasian siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses

belajar mengajar dengan direncanakannya sebagian besar siswa terlibat dalam satu

kegiatan. Selanjutnya 5 guru (50 %) kategori baik dalam merencanakan

pengorganisasian siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar,

44

Page 45: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

hal tersebut terlihat dengan direncanakannya semua siswa terlibat secara aktif

dalam satu kegiatan.

Data tentang merencanakan pengorganisasian siswa agar terlibat secara

aktif dalam proses belajar mengajar, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru

biologi SMP Negeri di Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, ada 3 guru (30

%) kategori tidak baik, 1 guru (10 %) kategori kurang baik, 1 guru (10 %) kategori

cukup dan 5 guru (50 %) kategori baik.

d. Merencanakan penggunaan alat dan media pengajaran

1) Menentukan pengembangan alat pengajaran

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan pengembangan alat

pengajaran oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah 4

dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 4,

nilai modus sebesar 4 dan rata-rata hitung adalah 3,7. Tampak bahwa ketiga ukuran

pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, dan tampak bahwa nilai

rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median, maka dapat dikatakan bahwa

perencanaan pengembangan alat pengajaran oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

persentase langkah-langkah pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat

pada tabel 14 berikut.

45

Page 46: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Tabel 14. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menentukan Pengembangan Alat Pelajaran

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

2

-

-

5

3

20

-

-

50

30

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 14 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 2 orang guru (20 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam merencanakan pengembangan alat pengajaran

dimana tidak dicantumkannya perencanaan penggunaan alat pengajaran; dan 5

orang guru (50 %) yang dikategorikan baik dalam perencanan pengembangan alat

pengajaran dengan merencanakan satu alat pengajaran yang sesuai dengan TPK.

Selanjutnya 3 guru (30 %) kategori sangat baik dalam merencanakan

pengembangan alat pengajaran dengan merencanakan lebih dari satu alat

pengajaran yang semuanya sesuai dengan TPK.

Data tentang merencanakan pengembangan alat pengajaran,

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, ada 2 guru (20 %) kategori tidak baik, 5 guru (50

%) kategori baik, 3 guru (30 %) kategori sangat baik.

46

Page 47: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

2) Penentuan media pengajaran

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan penentuan media

pengajaran oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah 5

dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 4,

nilai modus sebesar 4 dan rata-rata hitung adalah 3,9. Tampak bahwa ketiga ukuran

pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, dan tampak bahwa nilai

rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median, maka dapat dikatakan bahwa

perencanaan pengembangan alat pengajaran oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

persentase langkah-langkah pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat

pada tabel 15 berikut.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menentukan Media Pengajaran

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

1

-

-

7

2

10

-

-

70

20

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 15 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 1 orang guru (10 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam merencanakan penentuan media pengajaran dimana

tidak direncanakannya penggunaan media pengajarandalam RPP; dan 7 orang guru

47

Page 48: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

(70 %) yang dikategorikan baik dalam perencanan penggunaan media pengajaran

dengan merencanakan penggunaan satu macam media pengajaran yang sesuai

dengan TPK. Selanjutnya 2 guru (20 %) kategori sangat baik dalam merencanakan

penggunaan media pengajaran dengan merencanakan penggunaan lebih dari satu

media pengajaran yang semuanya sesuai dengan TPK.

Data tentang perencanaan penggunaan media pengajaran, mendeskripsikan

bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan Barau kabupaten

Luwu Timur, ada 1 guru (10 %) kategori tidak baik, 7 guru (70 %) kategori baik, 2

guru (20 %) kategori sangat baik.

3) Menentukan sumber pengajaran

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan penggunaan sumber

pengajaran oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah 5

dan nilai minimum adalah 4. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 4,5,

nilai modus sebesar 4 dan rata-rata hitung adalah 4,5. Tampak bahwa ketiga ukuran

pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, dan tampak bahwa nilai

rata-rata hitung sama dengan nilai median, maka dapat dikatakan bahwa

perencanaan pengembangan alat pengajaran oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori baik dan sangat baik. Selanjutnya distribusi

frekuensi dan persentase langkah-langkah pengajaran yang direncanakan dalam

RPP dapat dilihat pada tabel 16 berikut.

48

Page 49: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Tabel 16. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menentukan Sumber Pengajaran

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

-

-

-

5

5

-

-

-

50

50

Total 10 100

Pada tabel 16 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 5 orang guru (50 %) yang

dikategorikan baik dalam merencanakan penggunaan sumber pengajaran dengan

direncanakannya penggunaan satu macam sumber pengajaran dalam RPP; dan 5

orang guru (50 %) yang dikategorikan sangat baik dalam perencanan penggunaan

sumber pengajaran dengan merencanakan penggunaan lebih dari satu macam

sumber pengajaran yang semuanya sesuai dengan TPK.

Data tentang perencanaan penggunaan sumber pengajaran,

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, ada 5 guru (50 %) kategori 5 baik, 5 guru (50 %)

kategori sangat baik.

e. Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

1) Menentukan bermacam-macam bentuk dan prosedur penilaian

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan penentuan bermacam-

macam bentuk dan prosedur penilaian oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui

nilai maksimum adalah 4 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan

diperoleh nilai median sebesar 4, nilai modus sebesar 4 dan rata-rata hitung adalah

49

Page 50: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

3,7. Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang

mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median,

maka dapat dikatakan bahwa penentuan bermacam-macam bentuk dan prosedur

penilaian oleh guru-guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau berada pada

kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase langkah-langkah

pengajaran yang direncanakan dalam RPP dapat dilihat pada tabel 17 berikut.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi dan Persentase Menentukan Bermacam-Macam Bentuk dan Prosedur Penilaian

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

1

-

-

-

9

10

-

-

-

90

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 17 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 1 orang guru (10 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam merencanakan penentuan bermacam-macam bentuk

dan prosedur penilaian yang terlihat dengan tidak tercantumnya prosedur (tes awal,

proses, dan akhir) dan jenis tes lisan, tertulis dan tes praktek dalam RPP yang

dibuatnya. Selanjutnya 9 orang guru (90 %) yang dikategorikan baik dalam

penentuan bermacam-macam bentuk dan prosedur penilaian dimana dalam RPP

yang disusun tercantum satu prosedur dan satu jenis penilaian yang sesuai dengan

TPK.

50

Page 51: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Data tentang penentuan bermacam-macam bentuk dan prosedur penilaian,

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, ada 1 guru (10 %) kategori tidak baik, dan 9 guru

(90 %) kategori baik.

2) Membuat alat penilaian hasil belajar

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan alat penilaian hasil

belajar oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah 5 dan

nilai minimum adalah 1. ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 5, nilai

modus sebesar 5 dan rata-rata hitung adalah 3,6. Tampak bahwa ketiga ukuran

pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, dan tampak bahwa nilai

rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median, maka dapat dikatakan bahwa

penentuan alat penilaian hasil belajar oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori sangat baik. Selanjutnya distribusi

frekuensi dan persentase langkah-langkah pengajaran yang direncanakan dalam

RPP dapat dilihat pada tabel 18 berikut.

Tabel 18. Distribusi Frekuensi dan Persentase Membuat Alat Penilaian Hasil Belajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

3

-

1

-

6

30

-

10

-

60

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

51

Page 52: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Pada tabel 18 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 3 orang guru (30 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam merencanakan penentuan alat penilaian hasil

belajar karena pada RPP yang disusun tidak tercantum alat penilain. Selanjutnya 1

orang guru (10 %) yang dikategorikan cukup dalam penentuan alat penilaian hasil

belajardengan mencantumkan alat penilaian dalam RPP tetapi sebagian tidak

sesuai dengan TPK. Selanjutnya 6 guru (60 %) kategori sangat baik dalam

menentukan alat penilaian hasil belajar dengan mencantumkan dalam RPP alat

penilaian yang sesuai dengan TPK dan diungkapkan dengan bahasa yang jelas.

Data tentang penentuan alat penilaian hasil belajar, mendeskripsikan bahwa

dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan Barau kabupaten Luwu

Timur, ada 1 guru (10 %) kategori tidak baik, dan 1 guru (10 %) kategori cukup,

dan 6 guru (60 %) kategori sangat baik.

2. Keterampilan Melaksanakan Pengajaran

a. Memulai Pelajaran

1) Menyampaikan bahan pengait atau apersepsi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan dalam memulai pelajaran

dengan menyampaikan bahan pengait atau apersepsi oleh guru-guru di SMPN

Burau, diketahui nilai maksimum adalah 5 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran

pemusatan diperoleh nilai median sebesar 1, nilai modus sebesar 5 dan rata-rata

hitung adalah 2,2. Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan

perbedaan yang mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih besar dari

nilai median, maka dapat dikatakan bahwa penentuan alat penilaian hasil belajar

52

Page 53: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

oleh guru-guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau berada pada kategori tidak

baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase kegiatan menyampaikan

bahan pengait atau apersepsi dalam memulai pelajaran dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Distribusi frekuensi dan persentase menyampaikan bahan pengait atau apersepsi dalam memulai pelajaran

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

6

-

2

-

2

60

-

20

-

20

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 19 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 6 orang guru (60 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam kegiatan memulai pelajaran karena mereka tidak

menyampaikan bahan pengait atau apersepsi alam memulai pelajaran. Selanjutnya

2 orang guru (20 %) yang dikategorikan cukup dalam kegiatan memulai pelajaran

karena guru menyampaikan bahan pengait atau apersepsi yang sesuai dengan

bahan inti namun tidak mendapat respon siswa. Selanjutnya 2 guru (20 %) kategori

sangat baik dalam memulai pelajaran dengan menyampaikan bahan pengait atau

apersepsi yang sesuai dengan bahan inti dan mendapat respon siswa.

Data tentang kegiatan memulai pelajaran dengan menyampaikan bahan

pengait atau bahan apersepsi, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi

SMP Negeri di Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, ada 6 guru (60 %)

53

Page 54: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

kategori tidak baik, dan 2 guru (20 %) kategori cukup, dan 2 guru (20 %) kategori

sangat baik.

2) Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan memotivasi siswa untuk

melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru-guru di SMPN Burau,

diketahui nilai maksimum adalah 5 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran

pemusatan diperoleh nilai median sebesar 3,5, nilai modus sebesar 4 dan rata-rata

hitung adalah 3,1. Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan

perbedaan yang mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih kecil dari

nilai median, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan memotivasi siswa untuk

melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru-guru biologi di SMPN

di Kecamatan Burau berada pada kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi

dan persentase kegiatan memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan

belajar mengajar dapat dilihat pada tabel 20 berikut.

Tabel 20. Distribusi frekuensi dan persentase memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

2

2

1

3

2

20

20

10

30

20

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

54

Page 55: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Pada tabel 20 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, ada 2 orang guru (20 %) yang

dikategorikan tidak baik dalam kegiatan memotivasi siswa untuk melibatkan diri

dalam kegiatan belajar mengajar karena dari empat cara memotivasi siswa, tidak

satu pun cara yang dilakukan ketika melaksanakan pengajaran. Selanjutnya 2 orang

guru (20 %) yang dikategorikan kurang baik dalam kegiatan memotivasi siswa

untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar karena guru hanya

menggunakan satu cara memotivasi siswa yaitu dengan cara memberikan

gambaran tentang kegiatan yang akan dilakukan. Selanjutnya 1 guru (30 %)

kategori cukup dalam kegiatan memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam

kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan dua cara memotivasi siswa yaitu

dengan cara memberitahukan tujuan pelajaran dan memberitahukan gambaran

umum tentang inti bahan pelajaran. Selanjutnya 3 guru (30 %) kategori baik dalam

kegiatan memotivasi untuk melibatkan diri dalam proses belajar mengajar dengan

menerapkan tiga cara memotivasi siswa yaitu dengan cara memberitahukan tujuan

pelajaran, memberitahukan gambaran umum tentang inti bahan pelajaran, dan

memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilakukan. Selanjutnya 2 guru

(20 %) kategori sangat baik dalam memotivasi siswa agar terlibat dalam proses

belajar mengajar dengan cara menerapkan empat cara memotivasi siswa yakni

dengan memberitahu tujuan pelajaran, memberitahukan gambaran umum tentang

inti bahan pelajaran, memberikan gambaran tentangkegiatan yangakan dilakukan,

dan mengemukakan kegiatan-kegiatan yang menarik.

55

Page 56: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Data tentang kegiatan memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam

kegiatan belajar mengajar, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi

SMP Negeri di Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, ada 2 guru (20 %)

kategori tidak baik, 2 guru (20 %) kategori kurang baik, 1 guru (10 %) kategori

cukup, 3 guru (30 %) kategori baik, dan 2 guru (20 %) kategori sangat baik.

b. Mengelola Kegiatan Inti

1) Kegiatan menyampaikan bahan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam menyampikan bahan

pelajaran oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah 5 dan

nilai minimum adalah 5. ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 5, nilai

modus sebesar 5 dan rata-rata hitung adalah 5. Tampak bahwa ketiga ukuran

pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, dan tampak bahwa nilai

rata-rata hitung sama dengan nilai median, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

menyampikan bahan pelajaran oleh guru-guru biologi di SMPN di Kecamatan

Burau berada pada kategori sangat baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

persentase kegiatan menyampaikan bahan pelajaran dapat dilihat pada tabel 21.

Tabel 21. Distribusi frekuensi dan persentase kegiatan menyampaikan bahan pelajaran

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

-

-

-

-

10

-

-

-

-

100

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

56

Page 57: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Pada tabel 21 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 10 orang guru (100 %)

kategori sangat baik. Dengan kata lain semua guru dalam menyampiakn bahan

pelajaran sangat baik dimana bahan disampaikan secara benar, lancar, sistematis

dan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.

Data tentang kegiatan menyampaikan bahan pelajaran, mendeskripsikan

bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan Barau kabupaten

Luwu Timur, sebanyak 10 orang guru (100 %) kategori sangat baik.

2) Memberi contoh

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan menyampaikan materi

dengan memberikan contoh oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai

maksimum adalah 5 dan nilai minimum adalah 4. Ukuran pemusatan diperoleh

nilai median sebesar 4,5, nilai modus sebesar 4 dan rata-rata hitung adalah 4,5.

Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan yang

mencolok, dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung sama dengan nilai median,

maka dapat dikatakan bahwa kegiatan menyampikan bahan pelajaran oleh guru-

guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau berada pada kategori baik dan sangat

baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase kegiatan menyampaikan

materi dengan memberikan contoh dapat dilihat pada tabel 22 berikut.

57

Page 58: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Tabel 22. Distribusi frekuensi dan persentase kegiatan meyampaikan materi dengan memberikan contoh

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

-

-

-

5

5

-

-

-

50

50

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 22 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 5 orang guru (50 %) kategori

baik karena dalam menyampaikan materi guru hanya memberi satu contoh yang

sesuai dengan materi yang diajarkan. Selanjutnya 5 guru (50 %) kategori sangat

baik karena dalam menyampaikan materi, guru memberi lebih dari satu contoh

yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Data tentang kegiatan menyampaikan bahan pelajaran dengan memberikan

contoh, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di

Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 5 orang guru (50 %) kategori

5 baik dan 5 guru (50 %) kategori sangat baik.

3) Menggunakan alat/media pengajaran

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan melaksanakan pengajaran

dengan menggunakan alat/media pengajaran oleh guru-guru di SMPN Burau,

diketahui nilai maksimum adalah 4 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran

pemusatan diperoleh nilai median sebesar 4, nilai modus sebesar 4 dan rata-rata

58

Page 59: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

hitung adalah 2,8. Tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih kecil dari nilai

median, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan melaksanakan pelajaran dengan

menggunakan alat/media pengajaran oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

persentase kegiatan melaksanakan pengajaran dengan menggunakan alat/media

pengajaran dapat dilihat pada tabel 23 berikut.

Tabel 23. Distribusi frekuensi dan persentase kegiatan melaksanakan pelajaran dengan menggunakan alat/media pengajaran

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

9

-

-

1

-

90

-

-

10

-

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 23 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 9 orang guru (90 %) kategori

tidak baik dalam kegiatan melaksanakan pengajaran dengan menggunakan

alat/media pengajaran karena dalam melaksankan pengajaran guru-guru tidak

menggunakan alat/media pengajaran. Selanjutnya 1 guru (10 %) kategori baik

karena dalam melaksanakan pengajaran dengan menggunakan alat/media

pengajaran karena alat/media yang digunakan dapat membantu pemahaman siswa,

sesuai dengan tujuan dan cara penggunaannya tepat.

59

Page 60: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Data tentang kegiatan melaksanakan pengajaran dengan menggunakan

media pengajaran, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri

di Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 9 orang guru (90 %)

kategori tidak baik dan 1 guru (10 %) kategori baik.

4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan melaksanakan pengajaran

dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses

belajar mengajar oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah

5 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 3,

nilai modus sebesar 3 dan rata-rata hitung adalah 3. Tampak bahwa nilai rata-rata

hitung sama dengan nilai median, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

melaksanakan pelajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat

secara aktif dalam proses belajar mengajar oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori cukup. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

persentase kegiatan melaksanakan pengajaran dengan memberi kesempatan kepada

siswa agar terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada

tabel 24 berikut.

Tabel 24. Distribusi Frekuensi dan Persentase Memberi Kesempatan Kepada Siswa agar Terlibat secara Aktif dalam Proses Belajar Mengajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase12345

Tidak BaikKurang Baik

CukupBaik

Sangat Baik

1-8-1

10-

80-

10Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

60

Page 61: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Pada tabel 24 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 1 orang guru (10 %) kategori

tidak baik dalam kegiatan melaksanakan pengajaran dengan memberi kesempatan

kepada siswa agar terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar karena guru

tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses

belajar mengajar dab siswa hanya menyimak semua penyampaian materi oleh

guru. Selanjutnya 8 guru (80 %) kategori cukup dalam memberi kesempatan

kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar karena

dalam melibatkan siswa, dari empat ciri memberi kesempatan keterlibatan siswa

dalam proses belajar mengajar hanya dua cirri yang dimunculkan yaitu melibatkan

sebagian besar siswa dan tugas yang diberikan dapat dikerjakan oleh siswa.

Selanjutnya 1 guru (10 %) kategori sangat baik dalam memberi kesempatan kepada

siswa agar terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar dengan

memunculkan keempat ciri yaitu jenis keterlibatan siswa bervariasi, tugas yang

diberikan dapat dikerjakan oleh siswa, semua siswa terlibat dalam kegiatan dan

sesuai dengan tujuan pelajaran.

Data tentang kegiatan melaksanakan pengajaran dengan memberi

kesempatan kepada siswa agar terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar,

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, 1 orang guru (10 %) kategori tidak baik, 8 guru

(80%) kategori cukup dan 1 guru (10 %) kategori sangat baik.

61

Page 62: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

5) Memberi kekuatan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan melaksanakan pengajaran

dengan memberi penguatan kepada siswa oleh guru-guru di SMPN Burau,

diketahui nilai maksimum adalah 4 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran

pemusatan diperoleh nilai median sebesar 1, nilai modus sebesar 1 dan rata-rata

hitung adalah 1,5. Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan

perbedaan nilai yang mencolok dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih besar

dari nilai median, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan melaksanakan pelajaran

dengan memberi penguatan kepada siswa oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori tidak baik. Selanjutnya distribusi frekuensi

dan persentase kegiatan melaksanakan pengajaran dengan memberi penguatan

kepada siswa dapat dilihat pada tabel 25 berikut.

Tabel 25. Distribusi frekuensi dan persentase melaksanakan pelajaran dengan memberi penguatan kepada siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

8

-

1

1

-

80

-

10

10

-

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 25 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 8 orang guru (80 %) kategori

tidak baik karena selama proses belajar mengajar berlangsung guru tidak memberi

62

Page 63: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

satu pun penguatan terhadap respon positif yang ditunjukkan oleh siswa.

Selanjutnya 1 guru (10 %) kategori cukup dalam memberi memberi penguatan

kepada siswa karena dari empat ciri memberi penguatan hanya dua ciri yang

dimunculkan yaitu penguatan diberikan pada waktu yang tepat dan penguatan

diberikan secara wajar tidak berlebihan. Selanjutnya 1 guru (10 %) kategori sangat

baik dalam memberi penguatan kepada respon positif siswa dengan memunculkan

empat cirri yaitu jenis penguatannya bervariasi, diberikan pada waktu yang tepat,

semua perbuatan baik diberi penguatan dan penguatan diberikan secara wajar.

Data tentang kegiatan melaksanakan pengajaran dengan memberi

penguatan kepada respon positif yang ditunjukkan oleh siswa, mendeskripsikan

bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan Barau kabupaten

Luwu Timur, 8 orang guru (80 %) kategori tidak baik, 1 guru (10%) kategori

cukup dan 1 guru (10 %) kategori sangat baik.

c. Mengorganisasi waktu, siswa, dan fasilitas belajar

1) Mengatur penggunaan waktu

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan mengatur penggunaan

waktu oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah 5 dan

nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 4, nilai

modus sebesar 4 dan rata-rata hitung adalah 3,4. Tampak bahwa ketiga ukuran

pemusatan tidak menunjukkan perbedaan nilai yang mencolok dan tampak bahwa

nilai rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median, maka dapat dikatakan bahwa

kegiatan mengatur penggunaan waktu oleh guru-guru biologi di SMPN di

Kecamatan Burau berada pada kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan

63

Page 64: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

persentase kegiatan mengatur penggunaan waktu dapat dilihat pada tabel 26

berikut.

Tabel 26. Distribusi frekuensi dan persentase mengatur penggunaan waktu

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

1

1

2

5

1

10

10

20

50

10

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 26 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 1 orang guru (10 %) kategori

tidak baik karena tidak mengatur penggunaan waktu baik waktu untuk kegiatan

awal, kegiatan inti, maupun untuk kegiatan akhir, semua waktu digunakan untuk

kegiatan inti dan bahkan pelajaran tidak diakhiri tepat waktu. Selanjutnya 1 guru

(10 %) kategori kurang baik dalam mengatur penggunaan waktu karena guru

menggnakan semua waktu untuk kegiatan inti hingga waktu berakhir. Selanjutnya

2 guru (20 %) kategori cukup karena dalam mengatur penggunaan waktu, sebagian

kecil waktu (10 menit) untuk kegiatan awal kemudian selebihnya digunakan untuk

kegiatan inti hingga waktu berakhir. Selanjutnya 5 guru (50 %) kategori baik

dalam mengatur penggunaan waktu dimana guru menggunakan sebagian kecil

waktu (10 menit) digunakan untuk kegiatan awal, sebagian besar waktu digunakan

untuk kegiatan inti dan sebagian kecil waktu digunakan (5 menit) untuk kegiatan

64

Page 65: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

akhir. Selanjutnya 1 guru (10 %) kategori sangat baik dalam mengatur penggunan

waktu diaman sekitar 10 menit digunakan untuk kegiatan awal, kemudian sebagian

besar waktu digunakan untuk kegiatan inti, sekitar 5 menit digunakan untuk

kegiatan akhir dan pelajaran diakhiri tepat pada waktunya.

Data tentang kegiatan mengatur penggunaan waktu, mendeskripsikan

bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan Barau kabupaten

Luwu Timur, 1 orang guru (10 %) kategori tidak baik, 1 guru (10%) kategori

kurang baik, 2 guru (20 %) kategori cukup, 5 guru (50 %) kategori baik dan 1 guru

(10 %) kategori sangat baik.

2) Mengorganisasi siswa

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan mengorganisasi siswa oleh

guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum adalah 5 dan nilai minimum

adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median sebesar 1, nilai modus sebesar

1 dan rata-rata hitung adalah 2,2. Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak

menunjukkan perbedaan nilai yang mencolok dan tampak bahwa nilai rata-rata

hitung lebih besar dari nilai median, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

mengorganisasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru-guru biologi di

SMPN di Kecamatan Burau berada pada kategori tidak baik. Selanjutnya distribusi

frekuensi dan persentase kegiatan mengorganisasi siswa dapat dilihat pada tabel 27

berikut.

65

Page 66: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Tabel 27. Distribusi frekuensi dan persentase mengorganisasi siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

6

-

1

2

1

60

-

10

20

10

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 27 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 6 orang guru (60 %) kategori

tidak baik dalam mengorganisasikan siswa pada saat proses belajar mengajar.

Selanjutnya 1 guru (10 %) kategori cukup dalam mengorganisasikan siswa pada

saat pengajaran berlangsung, dimana dari empat ciri mengorganisasikan siswa,

hanya dua ciri yang dimunculkan yaitu cara mengatur siswa lancar dan sesuai

dengan ruangan. Selanjutnya 2 guru (20 %) kategori baik dalam

mengorganisasikan siswa dan memunculkan tiga ciri yaitu sesuai dengan jenis

kegiatan, sesuai dengan kapasitas ruangan dan cara mengaturnya lancar.

Selanjutnya 1 guru (10 %) kategori sangat baik dalam mengorganisasikan siswa

dengan memunculkan empat cirri yaitu pengorganisasian bervariasi, sesuai dengan

jenis kegiatan, sesuai dengan ruangan dan cara mengaturnya lancer.

Data tentang kegiatan mengorganisasikan siswa dalam proses belajar

mengajar, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di

Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, 6 orang guru (60 %) kategori tidak baik,

66

Page 67: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

1 guru (10%) kategori cukup, 2 guru (20 %) kategori baik dan 1 guru (10 %)

kategori sangat baik.

3) Mengatur dan memanfaatkan fasilitas belajar

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan mengatur dan

memanfaatkan fasilitas belajar oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai

maksimum adalah 4 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh

nilai median sebesar 3,5, nilai modus sebesar 4 dan rata-rata hitung adalah 2,9.

Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan nilai yang

mencolok dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median,

maka dapat dikatakan bahwa kegiatan mengatur dan memanfaatkan fasilitas belajar

oleh guru-guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau berada pada kategori baik.

Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase kegiatan mengatur dan

memanfaatkan fasilitas belajar dapat dilihat pada tabel 28 berikut.

Tabel 28. Distribusi frekuensi dan persentase mengatur dan memanfaatkan fasilitas belajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

3

-

2

5

-

30

-

20

50

-

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

67

Page 68: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Pada tabel 28 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 3 orang guru (30 %) kategori

tidak baik dalam mengatur dan memanfaatkan fasilitas belajar. Selanjutnya 2 guru

(20 %) kategori cukup dalam mengatur dan memanfatkan fasilitas belajar dengan

memunculkan dua dari empat ciri yaitu waktu penggunaan dan pembagiannya tepat

serta dibagikan secara adil. Selanjutnya 5 guru (50 %) kategori baik dalam

mengatur dan memanfaatkan fasilitas belajar dengan memunculkan tiga ciri yaitu

fasilitas belajar sudah disiapkan terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai, cara

pembagiannya adil dan waktu penggunaan dan pembagiannya tepat.

Data tentang kegiatan mengatur dan memanfaatkan fasilitas belajar,

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, 3 orang guru (30 %) kategori tidak baik, 2 guru

(20%) kategori cukup, dan 5 guru (50 %) kategori baik.

d. Melaksanakan Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Melaksanakan penilaian selama proses belajar mengajar berlangsung

Hasil analisis data menunjukkan bahwa melaksanakan penilaian selama

proses belajar mengajar berlangsung oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui

nilai maksimum adalah 5 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan

diperoleh nilai median sebesar 3,5, nilai modus sebesar 3 dan rata-rata hitung

adalah 3,5. Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan

nilai yang mencolok dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung sama dengan nilai

median, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan melakukan penilaian selama proses

belajar mengajar berlangsung oleh guru-guru biologi di SMPN di Kecamatan

68

Page 69: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Burau berada pada kategori cukup. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase

kegiatan melakukan penilaian selama proses belajar mengajar berlangsung dapat

dilihat pada tabel 28 berikut.

Tabel 29. Distribusi Frekuensi dan Persentase Mengorganisasi Siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

1

-

4

3

2

10

-

40

30

20

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 29 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 1 orang guru (10 %) kategori

tidak baik dalam melakukan kegiatan penilaian selama proses belajar mengajar

berlangsung karena selama kegiatan pengajaran berlangsung guru tidak melakukan

penilaian. Selanjutnya 4 guru (40 %) kategori cukup dalam melakukan penilaian

selama proses belajar mengajar berlangsung dengan memunculkan dua dari empat

ciri yaitu mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung,

pertanyaan atau tugas yang diberikan tepat untuk menguji penguasaan siswa

terhadap tpik yang sedang dibahas. Selanjutnya 3 guru (30 %) kategori baik dalam

melakukan penilaian selama proses belajar mengajar berlangsung dengan

memunculkan tiga cirri yaitu mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan

berlangsung, pertanyaan atau tugas yang diberikan tepat untuk menguji penguasaan

69

Page 70: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

siswa terhadap topic yang sedang dibahas, dan jawaban atau tugas yang dikerjakan

diberi balikan langsung baik oleh guru maupun oleh tanggapan siswa. Selanjutnya

1 guru (10 5) kategori sangat baik dengan memunculkan keempat cirri yaitu

mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung, pertanyaan atau

tugas yang diberikan tepat untuk menguji penguasaan siswa terhadap topic yang

sedang di bahas, jawaban atau tugas yang dikerjakan oleh siswa diberi balikan

langsung baik oleh guru maupun oleh tanggapan siswa dan perbaikan didiskusikan

bersama.

Data tentang kegiatan melakukan penilaian selama proses belajar mengajar

berlangsung, mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di

Kecamatan Barau kabupaten Luwu Timur, 3 orang guru (30 %) kategori tidak baik,

1 guru (10%) kategori cukup, 3 guru (30 %) kategori baik dan 2 guru (20 5)

kategori sangat baik.

e. Mengakhiri Pelajaran

1) Menyimpulkan materi pelajaran

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan mengakhiri pelajaran

dengan membuat kesimpulan materi pelajaran oleh guru-guru di SMPN Burau,

diketahui nilai maksimum adalah 4 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran

pemusatan diperoleh nilai median sebesar 1, nilai modus sebesar 1 dan rata-rata

hitung adalah 1,9. Tampak bahwa ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan

perbedaan nilai yang mencolok dan tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih besar

dari nilai median, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan menyimpulkan materi

pelajaran oleh guru-guru biologi di SMPN di Kecamatan Burau berada pada

70

Page 71: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

kategori tidak baik. Selanjutnya distribusi frekuensi dan persentase kegiatan

menyimpulkan materi pelajaran dapat dilihat pada tabel 30.

Tabel 30. Distribusi Frekuensi dan Persentase Mengorganisasi Siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

7

-

-

3

-

70

-

-

30

-

Total 10 100

Sumber : Observasi 2008

Pada tabel 30 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 7 orang guru (70 %) kategori

tidak baik karena tidak melakukan kegiatan menyimpulkan materi pelajaran di

akhir kegiatan. Selanjutnya 3 guru (30 %) kategori baik karena guru membuat

kesimpulan yang jelas mencakup semua pelajaran saat itu namun kesimpulan

hanya dibuat oleh guru.

Data tentang kegiatan membuat kesimpulan di akhir pelajaran,

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, 7 orang guru (70 %) kategori tidak baikdan 3 guru

(30 %) kategori baik.

2) Memberi tindak lanjut

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan memberi tindak lanjut

diakhir pelajaran oleh guru-guru di SMPN Burau, diketahui nilai maksimum

71

Page 72: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

adalah 5 dan nilai minimum adalah 1. Ukuran pemusatan diperoleh nilai median

sebesar 4, nilai modus sebesar 4 dan rata-rata hitung adalah 3. Tampak bahwa

ketiga ukuran pemusatan tidak menunjukkan perbedaan nilai yang mencolok dan

tampak bahwa nilai rata-rata hitung lebih kecil dari nilai median, maka dapat

dikatakan bahwa kegiatan memberi tindak lanjut oleh guru-guru biologi di SMPN

di Kecamatan Burau berada pada kategori baik. Selanjutnya distribusi frekuensi

dan persentase kegiatan memberi tindak lajut di akhir pelajaran dapat dilihat pada

tabel 31 berikut.

Tabel 31. Distribusi frekuensi dan persentase memberi tindak lanjut

Skor Kategori Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

3

1

-

5

1

30

10

-

50

10

Total 10 100

Sumber : Observasi, 2008

Pada tabel 31 diketahui bahwa dari 10 orang guru pada SMP Negeri di

Kecamatan Burau kabupaten Luwu Timur, sebanyak 3 orang guru (30 %) kategori

tidak baik karena tidak memberi tindak lanjut di akhir pelajaran. Selanjutnya 1

guru (10 %) kategori baik dimana tindak lanjut yang diberikan sesuai dengan topic

yang sedang dibahas. Selanjutnya 5 guru (50 %) kategori baik dimana tindak lanjut

yang diberikan selain sesuai dengan topic yang dibahas, tindak lanjut juga bersifat

meningkatkan penguasaan siswa, diberikan dengan bahasa yang jelas. selanjutnya

1 guru (10 %) kategori sangat baik dengan memberi tindak lanjut yang sesuai

72

Page 73: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

dengan topik yang dibahas, juga bersifat meningkatkan penguasaan siswa,

diberikan dengan bahasa yang jelas dan benar serta tindak lanjut merupakan

kesepakatan antara guru dengan siswa.

Data tentang kegiatan memberi tindak lanjut di akhir pelajaran,

mendeskripsikan bahwa dari 10 orang guru biologi SMP Negeri di Kecamatan

Barau kabupaten Luwu Timur, 3 orang guru (30 %) kategori tidak baik, 1 guru (10

%) kategori kurang baik, 5 guru (50 %) kategori baik dan 1 guru (10 5) kategori

sangat baik.

Selanjutnya, dari hasil analisis persentase data berpasangan hubungan

antara keterampilan menyusun perencanaan pengajaran dengan keterampilan

melaksanakan pengajaran guru Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten

Luwu Timur diperoleh kontigensi yang dapat dilihat pada table 32 berikut.

Tabel 2. Hubungan antara Keterampilan Menyusun Perencanaan Pengajaran dengan Keterampilan Melaksanakan Pengajaran Guru Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur

Keterampilan melaksanakan pengajaranTotalKurang

BaikCukup Baik Baik

Keterampilan

menyusun

perencanaan

pengajaran

Cukup1 3 0 4

10,0% 30,0% 0,0% 40,0%

Baik0 5 1 6

0,0% 50,0% 10,0% 60,0%

Total1 8 1 10

10,0% 80,0% 10,0% 100,0%

73

Page 74: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Pada tabel 32 dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut.

a. Guru yang mempunyai keterampilan yang cukup dalam menyusun

perencanaan pengajaran berhubungan dengan keterampilan melaksanakan

pengajaran pada kategori kurang baik sebesar 10 persen dan pada kategori

cukup sebesar 30 persen.

b. Guru yang mempunyai keterampilan yang baik dalam menyusun

perencanaan pengajaran berhubungan dengan keterampilan melaksanakan

pengajaran pada kategori cukup baik sebesar 50 persen dan pada kategori baik

sebesar 10 persen.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, secara kualitatif menunjukkan bahwa

ada hubungan signifikan antara keterampilan menyusun perencanaan pengajaran

dengan keterampilan melaksanakan pengajaran guru, dimana hasil uji Chi-Square

sebesar 2,19.

B. Pembahasan

Keterampilan perencanaan pengajaran guru-guru Biologi di SMP Negeri

Burau dinilai berdasarkan hasil pengamatan terhadap RPP yang dibuat oleh para

guru. RPP yang dibuat oleh guru di SMP Negeri 1 Burau menunjukkan kesesuaian

antara tiap komponen. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan serta tujuan sesuai

dengan acuan GBPP disertai dengan uaraian materi yang jelas, juga direncanakan

penggunaan alat/media pengajaran. Sebagian besar responden juga merencanakan

keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Namun hanya sebagian kecil

responden yang merencanakan pengelolaan kelas yakni dengan cara mengatur

tempat duduk siswa sesuai dengan strategi yang digunakan, dan hampir semua

74

Page 75: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

responden mencantumkan buku sumber bahan pengajaran. Langkah-langkah

pengajaran juga dicantumkan secara jelas, meski sebagian besar responden tidak

mencantumkan rincian waktu yang jelas. Untuk komponen penilaian dicantumkan

alat penilaian dan prosedur penilaian.

Namun perencanaan pengajaran yang disusun oleh guru-guru biologi pada

SMP di Kecamatan Burau belum menunjukkan hasil yang maksimal karena masih

ada beberapa diantara guru yang menyusun rencana pengajaran seadanya. Hal

tersebut terlihat dari beberapa item yang tidak menunjukkan skor yang maksimal

dianataranya item menentukan cara-cara memotivasi siswa yang secara umum

kategori cukup, perencanaan mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi yang

digunakan secara umum kategori tidak baik karena hampir semua guru (70 %))

tidak merencanakan pengaturan tempat duduk siswa. Selanjutnya pada item

menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar dimana guru sebagian

besar tidak merenacanakan adanya rincian waktu untuk proses belajar mengajar

yang akan dilakukan. Selain pada perencanaan yang belum maksimal, pelaksanaan

pengajaran pun menunjukkan hasil yang hampir sama dimana guru-guru belum

menerapkan secara maksimal sistem pembelajaran aktif seperti yang diharapkan.

Item yang menunjukkan skor yang lemah diantaranya item memberi bahan pengait

atau apersepsi di awal pelajaran dimana sebanyak 6 guru tidak memberikan bahan

pengait atau apersepsi di awal pembelajaran tetapi guru-guru langsung menuju ke

inti pelajaran. Selanjutnya item yang menunjukkan skor yang lemah adalah pada

item memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses

belajar mengajar dimana sebagian besar guru (80%) kategori cukup dan

75

Page 76: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

berdasarkan observasi pengamat, selama proses pengajaran berlangsung guru

hanya melibatkan sebagian kecil siswa dalam proses belajar mengajar dan sebagian

besar siswa lainnya hanya menyimak. Selanjutnya pada item memberi penguatan

sebanyak 8 guru 980 %) kategori tidak baik dalam artian hampir semua guru di

SMP di Kecamatan Burau tidak memberi penguatan sedikit pun terhadap respon

positif yang ditunjukkan oleh siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Hasibuan (1999), bahwa meskipun penguatan atau penghargaan

mempunyai pengaruh positif dalam kehidupan manusia sehari-hari karena dapat

mendorong memperbaiki tingkah laku serta meningkatkan kegiatan atas usahanya,

namun kegiatan memberikan penguatan dalam proses belajar mengajar di kelas

jarang sekali dilaksanakan oleh guru. karena itu kegiatan memberi penguatan

merupakan tingkah laku yang mudah diterapkan tetapi sukar dilaksanakan.

Selanjutnya item yang menunjukkan skor lemah yaitu pada item

mengorganisasi siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini sama dengan

perencanaan guru dalam menyusun RPP dimana mereka tidak merencanakan

pengorganisasian siswa secara maksimal dan aplikasinya dalam pelaksanaan

pengajaran pun tidak jauh berbeda dimana sebanyak 6 guru (60 %) kategori tidak

baik dalam mengorganisasikan siswa dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan

observasi pengamat terlihat siswa duduk di tempat masing-masing dan menyimak

materi tanpa ada satu kegiatan apa pun baik diskusi atau pun kegiatan praktek.

Dengan kata lain guru dengan menggunakan metode ceramah sambil sesekali

mengajukan pertanyaan dan siswa menyimak sambil sesekali menjawab

pertanyaan dari guru. selanjutnya item yang menunjukkan skor yang lemah adalah

76

Page 77: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

pada item menyimpulkan pelajaran pada akhir proses belajar mengajar dimana

sebanyak 7 guru (70 %) kategori tidak baik karena guru-guru tersebut tidak

membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas tetapi langsung mengakhiri

pelajaran ketika bel berbunyi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perencanaan

waktu yang baik dalam perencanan pengajaran yang telah disusun. Selanjutnya

item-item kategori baik pada perencanaan pengajaran diantaranya item

menentukan tujuan pembelajaran khusus (TPK) semua guru (100%) hampir

sempurna dalam merumuskan TPK meski ada syarat yang tidak terpenuhi yaitu

kelengkapan rumusan TPK yang meliputi subjek, tingkah laku yang dapat diukur,

kondisi pencapaian dan kriteia pencapaian. Selanjutnya item kategori baik adalah

menentukan metode mengajar dimana sebagian besar guru (80 %) mencantumkan

dua metode mengajar yang relevan dengan bahan ajar dan TPK. Diantara metode

yang digunakan adalah metode ceramah bervariasi dan diskusi kelompok dengan

model pembelajaran Contextual Learning dan inquiri. namun pengamat lebih

melihat guru dalam menyampaikan materi pelajaran, sebagian besar guru lebih

senang menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab saja, karena dalam

menyampaikan/menguraikan materi, guru-guru umumnya membacakan buku

pegangan yang diselingi sesekali dengan pertanyaan. Terlihat kurang sekali

inisiatif guru-guru untuk menemukan dan mencoba cara-cara baru dalam

menyajikan pelajarannya. Rendahnya prestasi akademik/hasil belajar siswa

menjadi persoalan yang belum terpecahkan dan guru adalah salah satu unsur

penting yang bertanggung jawab untuk mencari alternatif pemecahannya. Pada sisi

lain ada sebagian guru yang merasa puas dengan model pembelajaran konvensional

77

Page 78: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

dan tidak mengambil inisiatif untuk menciptakan model-model pembelajaran

inovatif yang dapat meningkatkatkan kualitas belajar mengajar (Nurdin, 2005).

Metode ceramah sebagai cara yang ampuh dalam menyampaikan informasi

kepada para siswa sangat umum dan sangat sering dipakai guru tanpa banyak

melihat kemungkinan penerapan metode lain sesuai dengan jenis materi dan bahan

serta alat yang tersedia. Metode ceramah cukup mudah dilakukan karena kurang

menuntut usaha yang terlalu banyak, baik dari guru maupun dari siswa. Akibatnya,

materi pelajaran dijejalkan kepada para siswa, dan kurang memperhatikan taraf

perkembangan mental siswa secara umum dan sevara perorangan (Belen, 1989).

Selanjutnya item kategori baik adalah item mengenai perencanaan

pengorganisasian siswa agar terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar

dimana sebagian besar guru (50 %) kategori baik dalam hal ini karena guru

merencanakan melibatkan sebagain besar siswa dalam satu kegiatan selama proses

belajar mengajar berlangsung. Namun aplikasinya dalam pelaksanaan pengajaran

apa yang direncanakan tidak dilaksanakan sebagaimana seharusnya. Selanjutnya

item kategori baik adalah item pengembangan alat pengajaran (50 %) dengan

merencanakan satu alat pengajaran yang sesuai dengan bahan ajar dan TPK.

Namun apa yang direncanakan dalam RPP tidak sesuai dengan pengaplikasiannya

dalam pelaksanaan pengajaran karena meski telah direncanakan adanya

penggunaan alat pengajaran namun dalam pelaksanaan tidak dipergunakan satu

alat pengajaran. Selanjutnya item kategori baik adalah menentukan media

pengajaran dimana sebagian besar guru (70 %) merencanakan adanya penggunaan

satu media pengajaran. Sesuai dengan apa yang direncanakan, namun perencanaan

78

Page 79: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

tersebut tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan pengajaran (item nomor 5 pada

bagian pelaksanaan pengajaran). Hasil observasi memperlihatkan bahwa dalam

pelaksanaan pengajaran sebagian besar guru (90 %) tidak menggunakan media

pengajaran dalam proses belajar mengajar dan hanya seorang guru yang

menggunakan media dalam pengajarannya Karena metode pengajaran yang

diterapkan adalah metode praktek di lapangan dengan menggunakan berbagai

alat/media sederhana. Meski pada kenyataannya bahwa penggunaan media yang

bervariasi dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan

media pembelajaran pada tahap orietasi pembelajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada

saat itu (Arsyad, 2005).

Selanjutnya item kategori baik adalah item menentukan sumber pengajaran

dimana sebagian guru (50 %) menentukan satu macam sumber pengajaran yang

sesuai dengan TPK, yaitu dengan menggunakan buku paket dalam pelaksanaan

pengajaran. Selanjutnya item kategori baik lainnya adalah perencanaan

menentukan bermacam-macam bentuk dan prosedur penilaian dimana hampir

semua guru (90 %) merencanakan adanya satu prosedur berupa tes akhir pada akhir

pelajaran dan satu bentuk penilaian yaitu bentuk tes tertulis berupa soal essay. Hal

tersebut diterapkan dalam pelaksanaan pengajaran pada item memberi tindak lanjut

di akhir pelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar guru (60 %). Jadi ada

beberapa guru yang meski telah merencanakan adanya penilaian diakhir kegiatan,

79

Page 80: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

namun hal tersebut tidak dilaksanakan pada pelaksanaan pengajaran. Sedangkan

diketahui bahwa dengan penilaian, guru dapat mengetahui pencapaian tujuan dan

penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta guru dapat mengetahui apakah proses

belajar mengajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik atau

memuaskan atau malah sebaliknya. Sehingga dapat dijadikan titik tolak untuk

memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya (Usman,

2007).

Selanjutnya item kategori baik dalam pelaksanaan pengajaran adalah

kegiatan memberi contoh pada saat menyampaikan materi dimana sebagian guru

(50 %) hanya menyampaikan satu contoh yang sesuai dengan topik selama proses

belajar mengajar berlangsung. Selanjutnya item kategori baik lainnya adalah

pengaturan penggunaan waktu selama proses belajar mengajar berlangsung dimana

sebagian besar guru (50 %) membagi waktu untuk kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir, meski ada beberapa guru yang tidak mengakhiri pelajaran tepat

pada waktunya. Selanjutnya item kategori baik adalah mengatur dan

memanfaatkan fasilitas belajar dimana sebagian besar guru (50 %) dapat mengatur

dan memanfaatkan fasilitas belajar dengan baik karena fasilitas belajar berupa

buku paket sudah dibagikan sebelum pelajaran dimulai, pembagiannya adil karena

semua siswa mendapatkannya serta penggunaanya tepat. selanjutnya item kategori

sangat baik adalah perencanaan menentukan langkah-langkah mengajar dimana

sebagian guru (50 %) merencanakan langkah-langkah mengajar secara rinci sesuai

dengan TPK serta berpusat pada guru dan siswa. Selanjutnya item kategori sangat

baik adalah pada item perencanaan pemilihan bahan pengajaran sesuai dengan

80

Page 81: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

karakteristik siswa yang diambil berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan

mencantumkannya dalam RPP dan secara keseluruhan sesuai dengan TPK. Materi

pelajaran yang akan diajarkan hendaknya mempertimbangkan segi perkembangan

moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang akan meeka peroleh dari

materi pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk mengembangkan

dirinya sebagai manusia yang beretika sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma

yang berlaku di masyarakatnya (Harjanto, 1997). Selanjutnya item kategori sangat

baik adalah pada item menyusun bahan pengajaran sesuai dengan taraf berpikir

siswa dimana sebagian besar guru (60 %) menyusun bahan pengajaran yang dapat

dipakai untuk melatih ingatan, pemahaman dan penerapan siswa. Selanjutnya item

kategori sangat baik adalah perencanaan sumber pengajaran dimana 50 % guru

merencanakan penggunaan sumber pengajaran lebih dari satu yaitu selain dari

buku paket, juga penggunaan LKS dan lingkungan sekitar sekolah yang digunakan

untuk kegiatan praktek. Selanjutnya item kategori sangat baik adalah perencanaan

membuat alat penilaian hasil belajar yang semuanya sesuai dengan TPK serta

diungkapkan dengan bahasa yang jelas dalam bentuk soal essay dan sebagian besar

guru merencanakan hal tersebut yakni sebanyak 60 %. Selanjutnya item kategori

sangat baik adalah penyampaian bahan ajar dalam pelaksanaan pengajaran diaman

semua guru (100 %) menguasai bahan ajar secara baik dan disampaikan secara

benar dan sistematis. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Samana

(1988), bahwa untuk membantu siswa dalam mengembangkan akalnya dalam

bidang ilmu pengetahuan tertentu selaras dengan tuntutan masyarakat serta

81

Page 82: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

teknologi, maka mutu penguasaan bahan ajar oleh para guru sangat menentukan

keberhasilan pengajaran.

Hasil analisis hubungan antara keterampilan menyusun perencanaan

pengajaran dengan keterampilan melaksanakan pengajaran guru melalui uji Chi-

Square diperoleh nilai sebesar 2,19, yang signifikan baik tarap kepercayaan 5

persen maupun pada taraf kepercayaan 1 persen. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keterampilan menyusun

perencanaan pengajaran dengan keterampilan melaksanakan pengajaran guru

Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

Hasil penelitian ini mengisyaratkan bahwa guru sebagai salah satu hal yang

memegang peranan penting bagi keberhasilan pengajaran perlu senantiasa

merencanakan pelajaran dengan baik sebab pelaksanaan pengajaran yang baik

sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Hasil penelitian ini sejalan

dengan yang dikatakan oleh Ibrahim (2003) : agar pelaksanaan pengajaran berjalan

efisien dan efektif maka diperlukan perencanaan yang tersusun secara sistematis,

dengan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dan mengaktifkan siswa serta

dirancang dalam suatu skenario yang jelas.

82

Page 83: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka secara keseluruhan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Keterampilan guru Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur

dalam menyusun perencanaan pengajaran sebagian besar telah mampu

menyusun dan mengembangkan rencana pengajaran dengan baik.

2. Guru Biologi SMP di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur sebagian

besar telah mampu melaksanakan pengajaran dengan baik berdasarkan rencana

pengajaran.

3. Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan menyusun perencanaan

pengajaran dengan keterampilan melaksanakan pengajaran guru Biologi SMP

di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka

penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya melakukan fungsi pengawasan terhadap

kelengkapan perangkat pembelajaran serta pelaksanaan proses belajar mengajar

yang dilakukan oleh guru Biologi, khususnya dalam pelaksanaan supervisi

pendidikan.

2. Dalam upaya perbaikan mutu serta hasil pendidikan kearah yang lebih baik,

maka sebaiknya guru benar-benar menerapkan dan meningkatkan keterampilan

83

Page 84: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

merencanakan pengajaran dengan sebaik-baiknya agar dapat melaksanakan

pengajaran secara optimal seperti yang diharapkan.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam terhadap keterampilan

dasar lainnya.

84

Page 85: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Bumi Aksara, Bandung.

Arsyad Azhar. 2005. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Insan Cendekia, Surabaya.

Belen, S. 1989. Pendekatan keterampilan Proses. PT Gramedia, Jakarta.

Depdiknas, 2003. Panduan Manajemen Sekolah. Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

_____________. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Bandung.

_____________. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Mandar Maju, Bandung.

Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Hasibuan dan Moedjiono. 1999. Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. DEPDIKBUD dan PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Nurdin, S. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. PT. Ciputat Press, Jakarta.

Nurdin, S dan Basyruddin U. 2003. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Ciputat Press, Jakarta.

Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Kanisius, Jakarta.

Samani, Mochlas. 2003. Modul Umum Wawasan Pendidikan. Ditjen Dikdasmen, Jakarta.

Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

85

Page 86: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

Sujana, Nana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo, Bandung.

Usman, User. 2007. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Wijaya, C. dan Tabrani, R. 1991. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Gaung Persada Press, Jakarta.

86

Page 87: Skripsi Kependidikan Kemampuan Keterampilan an Dan Pelaksanaan Pengajaran Guru Biologi Smp

87