analisis kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa …

112
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL) PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL DI KALANGAN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: Stevanus Prasetyo Nugroho 161414052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL)

PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL DI KALANGAN SISWA KELAS VII F SMP

NEGERI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Stevanus Prasetyo Nugroho

161414052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

i

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL)

PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL DI KALANGAN SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

HALAMAN JUDUL Oleh:

Stevanus Prasetyo Nugroho

161414052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

iv

.HALAMAN PERSEMBAHAN

“Ada kuasa yang lebih besar dari rencana manusia. Semua tepat sesuai porsinya,

semua lewat sesuai mampunya” (Marchella FP)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang selalu menyertai saya hingga saat ini.

Kedua Orang Tua Johanes Heri Purwanto dan Yustina Heriyani dan keluarga

besar saya yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

Katarina Vania Kristanti yang selalu ada disamping dan memberikan dukungan.

Teman-teman yang selalu memberi semangat selama kuliah di Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

vii

ABSTRAK

Stevanus Prasetyo Nugroho. 2020. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Dalam Menyelesaikan Soal Berbasis HOTS (Higher Order Thinking

Skill) pada Materi Aritmetika Sosial di Kalangan Siswa kelas VII F SMP

Negeri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020. Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui sejauhmana pembelajaran

matematika berbasis HOTS di SMP Negeri 2 Yogyakarta kelas VII F pada materi

Aritmetika Sosial, 2) Mengetahui kemampuan siswa kelas VII F dalam

menyelesaikan soal-soal matematika berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill)

pada materi Aritmetika Sosial, 3) Mengetahui minat siswa kelas VII F SMP Negeri

2 Yogyakarta dalam pembelajaran matematika berbasis HOTS (Higher Order

Thinking Skill) pada materi Aritmetika Sosial.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran

2019/2020. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2020 dengan objek

penelitian kemampuan menyelesaikan soal matematika yang berbasis HOTS

(Higher Order Thinking Skill) pada materi Aritmetika Sosial. Data diperoleh dari

observasi pembelajaran, hasil tes uraian, dan angket minat siswa.

1) Hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pembelajaran

oleh guru mata pelajaran matematika sudah mengarah pada pembelajaran HOTS

dikarenakan sudah melaksanakan keempat jenis pertanyaan pembelajaran HOTS.

2) Hasil penelitian dari tes uraian menunjukkan bahwa persentase ketiga tingkatan

HOTS dari seluruh siswa yaitu 34,82%. Berdasarkan tingkatan C4 menghasilkan

persentase rata-rata 39,78%, untuk tingkatan C5 menghasilkan persentase rata-rata

35,44%, dan untuk tingkatan C6 menghasilkan persentase rata-rata 23,68%. 3)

Hasil angket minat siswa dalam pembelajaran matematika berbasis HOTS

menunjukkan hasil persentase 67% yang termasuk pada kategori baik

Kata Kunci : analisis kemampuan, soal berbasis HOTS, observasi

pembelajaran, minat, Aritmetika Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

viii

ABSTRACT

Stevanus, Prasetyo Nugroho, 2020. Analysis of Thinking Ability High level in

Solving HOTS-based Questions on Social Arithmetic Material Among Students

of Class VII F at Negeri 2 Yogyakarta Junior High School in 2019/2020

Academic Year. Mathematics Education Study Program, Departement of

Mathematics and Natural sciences, Faculty of teacher training and education,

Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This study aims to: 1) Determine the extent of HOTS-based mathematics

learning at Negeri 2 Yogyakarta class VII F on social arithmetic material, 2)

Determine the ability of students in class VII F in solving math problems based on

HOTS (Higher Order Thinking Skill) on social Arithmetic material, 3). To find out

the interests of student of students of class VII F at Negeri 2 Yogyakarta Junior

High School in learning mathematics based on HOTS (higher Order Thinking Skill)

on Social Arithmetic Materia

This research uses qualitative and quantitative methods. The subjects of this

study were students of class VII F at Negeri 2 Yogyakarta Junior High School in

the 2019/2020 school year. This research was conducted in February-March 2020

to research the ability to solve mathematics problems based on HOTS (Higher

Order Thinking Skill) on Social Arithmetic material. Data obtained from

observation of learning, the results of the test description, and student interest

questionnaire.

1) The results of this study indicate that the results of learning observations

conducted by mathematics subject teachers have been successfully implemented

according to the criteria of all types of questions. 2) For research results from the

description test shows that the percentage of all students is 34.82%. Based on the

C4 level produces an average percentage of 39.78%, for the C5 level produces an

average percentage of 35.44%, and for the C6 level produces an average

percentage of 23.68%. 3) From the results of the student, the interest questionnaire

showed a good category in HOTS-based mathematics learning by showing a

percentage of 67%.

Keywords: analysis ability, HOTS-based questions, learning observations,

interests, social arithmetic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii

.HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........ vi

ABSTRAK ...................................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvi

BAB I ................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4

C. Batasan Istilah ...................................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 7

BAB II ............................................................................................................................... 8

LANDASAN TEORI........................................................................................................ 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

xiii

A. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................................................ 8

B. Pembelajaran yang mengarah ke Higher Order Thinking Skill (HOTS) ........ 10

C. Minat dalam Pembelajaran Higher Order Thinking Skill (HOTS) ................. 14

D. Materi Aritmetika Sosial ................................................................................... 20

E. Pembelajaran pada Materi Aritmetika Sosial.................................................. 22

F. Penelitian yang Relevan ..................................................................................... 23

G. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 25

BAB III ........................................................................................................................... 27

METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................... 27

A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 27

B. Subjek Penelitian ................................................................................................ 27

C. Objek Penelitian ................................................................................................. 27

D. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................... 27

E. Bentuk Data ........................................................................................................ 28

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 29

G. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 30

H. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 33

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian secara Keseluruhan .................................... 38

BAB IV ............................................................................................................................ 40

PELAKSANAAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN ................................................................................................... 40

A. PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................................... 40

B. TABULASI DATA ............................................................................................. 42

C. ANALISIS DATA ............................................................................................... 48

D. PEMBAHASAN ................................................................................................. 58

E. KETERBATASAN PENELITIAN ................................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

xiv

BAB V ............................................................................................................................. 62

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 62

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 65

LAMPIRAN ................................................................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kompetensi Inti .............................................................................................. 22

Tabel 2. 2 KD dan IPK .................................................................................................... 22

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ............. 31

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Tertulis ..................................................................................... 32

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Angket minat siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbasis

HOTS. .............................................................................................................................. 33

Tabel 3. 4 Hasil Presentase Taksonomi Bloom .............................................................. 35

Tabel 3. 5 Kriteria Penilian Angket ................................................................................. 37

Tabel 3. 6 Kategori Penilaian Minat Siswa ..................................................................... 38

Tabel 4. 1 Data Hasil Observasi Pembelajaran ................................................................ 43

Tabel 4. 2 Data Hasil Kemampuan Siswa ....................................................................... 46

Tabel 4. 3 Data Hasil Pengisian Angket Siswa ................................................................ 47

Tabel 4. 4 Analisis Hasil Observasi ................................................................................. 48

Tabel 4. 5 Hasil Persentase Keseluruhan Menurut Taksonomi Bloom ........................... 50

Tabel 4. 6 Analisis Data Tes untuk Tingkat C4 ............................................................... 51

Tabel 4. 7 Analisis Data Tes untuk Tingkat C5 ............................................................... 53

Tabel 4. 8 Analisis Data Tes untuk Tingkatan C6 ........................................................... 55

Tabel 4. 9 Persentase dan Kriteria Angket Minat Siswa ................................................. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan Penelitian ........................................................................... 66

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................................... 67

Lampiran 3 Lampiran Observasi ................................................................................... 68

Lampiran 4 Instrumen Tes Tulis .................................................................................... 69

Lampiran 5 Instrumen Angket ........................................................................................ 71

Lampiran 6 Validitas dan Reliabilitas ............................................................................ 73

Lampiran 7 Rubrik Penilaian.......................................................................................... 74

Lampiran 8 Jawaban Tes Siswa 1 ................................................................................... 80

Lampiran 9 Jawaban Tes Siswa 2 ................................................................................... 82

Lampiran 10 Jawaban Tes Siswa 3 ................................................................................. 84

Lampiran 11 Jawaban Tes Siswa 4 ................................................................................. 86

Lampiran 12 Jawaban Tes Siswa 5 ................................................................................. 88

Lampiran 13 Jawaban Tes Siswa 6 ................................................................................. 89

Lampiran 14 Jawaban Angket Siswa 1 ........................................................................... 91

Lampiran 15 Jawaban Angket Siswa 2 ........................................................................... 93

Lampiran 16 Jawaban Angket Siswa 3 ........................................................................... 95

Lampiran 17 Jawaban Angket Siswa 4 ........................................................................... 97

Lampiran 18 Jawaban Angket Siswa 5 ........................................................................... 99

Lampiran 19 Jawaban Angket Siswa 6 ......................................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana yang bertujuan untuk

menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, pengendalian diri, individualitas, dan bakat yang

dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat, negara dan negara. , Karakter dan

keterampilan yang mulia (Helmawati:2019). Pendidikan memiliki peranan

penting dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia. Karena

tanpa adanya pendidikan manusia tidak akan bisa berkembang. Kualitas

pendidikan di Indonesia secara umum masih tergolong sangat rendah.

Rendahnya pendidikan di Indonesia menjadi suatu permasalahan bagi

bangsa Indonesia. Masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan di

Indonesia salah satunya adalah mutu pendidikan dari setiap jenjang dan

satuan pendidikan di Indonesia. Pemerintah menyatakan ada 8 Standar

Pendidikan Nasional (SNP) yang ada di Indonesia. SNP tersebut terdapat

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Indonesia. Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia ini

memiliki tujuan untuk menjamin mutu pendidikan. Cara untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ini dengan mengajak siswa

untuk berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skill).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

2

Menurut Kratwhol dan Anderson (dalam Helmawati:2019) menyatakan

bahwa indikator untuk mengukur HOTS yaitu ada pada tingkatan

menganalisis (C4), menilai (C5), dan mencipta (C6).

Berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skill)

merupakan kemampuan dalam berpikir pada tingkat yang lebih tinggi

daripada hanya sekedar menghafal dan menyampaikan kembali informasi

melainkan dapat menganilisis, menilai, dan mencipta. Pada kurikulum

2013, pemerintah telah menunjukkan perbaikan yang lebih baik. Hal

tersebut dilakukan untuk mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi

dalam kegiatan pembelajaran. Pada kenyataannya ini, masih banyak siswa

yang belum memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi karena

kebanyakan siswa masih berpusat pada LOTS (Lower Order Thinking Skill)

yaitu pada tingkat menghafal, memahami, dan menerapkan. Karena pada

kurikulum 2013 siswa menjadi center atau pembelajaran berorientasi pada

siswa dan mengarah kepada HOTS. Dan pada tahun 2018, pemerintah telah

memberlakukan soal yang mengarah kepada berpikir tingkat tinggi atau

HOTS (Higher Order Thinking Skill) pada Ujian Nasional dan akan

berlanjut terus guna meningkatkan skill berpikir siswa.

Terkait dengan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order

Thinking Skill) penulis melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 2 Yogyakarta dikarenakan sekolah tersebut telah merujuk

pembelajaran yang berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill). Selain itu

juga SMP Negeri 2 Yogyakarta merupakan sekolah favorite atau unggulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

3

di Yogyakarta yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Menurut Kepala

SMP Negeri 2 Yogyakarta, sekolah tersebut berada pada peringkat 4 terbaik

di Yogyakarta. Dari pengalaman peneliti dalam mengajar pada saat PLP-KP

(Pengenalan Lapangan Persekolahan Pengelolaan Pembelajaran) bahwa

terdapat beberapa siswa-siswi yang berada pada tingkatan LOTS (Lower

Order Thinking Skill) selain itu juga peneliti melakukan wawancara singkat

dan melaksanakan observasi pembelajaran yang lakukan oleh guru mata

pelajaran matematika, pembelajaran tersebut sudah mengarah pada

pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill). Penelitian ini

difokuskan pada siswa kelas VII F pada materi Aritmetika Sosial. Peneliti

memilih materi Aritmetika Sosial dikarenakan materi tersebut materi

tersebut sering dijumpai oleh kita dikehidupan nyata.

Dari pemaparan yang terurai tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Dalam Menyelesaikan Soal Berbasis HOTS (Higher Order Thinking

Skill) pada Materi Aritmetika Sosial di Kalangan Siswa kelas VII F

SMP Negeri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020”. Karakteristik

keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa saat menyelesaikan masalah

berbasis HOTS ini penting dilakukan, karena dapat membantu

menentukan langkah selanjutnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sejauhmana pembelajaran pada materi Aritmetika Sosial siswa kelas

VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta dalam mengembangkan Higher Order

Thinking Skill (HOTS)?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta

dalam menyelesaikan soal-soal matematika berbasis HOTS (Higher

Order Thinking Skill) pada materi Aritmetika Sosial?

3. Bagaimana minat siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta dalam

menyelesaikan soal-soal matematika berbasis HOTS (Higher Order

Thinking Skill) pada materi Aritmetika Sosial?

C. Batasan Istilah

Adapun batasan-batasan istilah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penyeledikan

terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Dalam

menyelesaikan soal matematika perlu dimengertinya persoalan secara

bermakna dalam memecahkan permasalahan matematika yang

digunakan penyelesaian soal matematika. Jadi, penelitian ini merupakan

penyelidikan mengenai pemahaman siswa kelas VII F SMP Negeri 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

5

Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 dalam menyelesaikan soal yang

berbasis HOTS pada materi Aritmetika Sosial.

2. HOTS (Higher Order Thinking Skill)

HOTS (Higher Order Thinking Skill) merupakan memiliki kemampuan

berpikir yang lebih tinggi, tidak hanya sekedar mengingat dan

menyampaikan informasi kembali, tetapi dapat menganalisis,

mengevaluasi dan berkreasi.

3. Materi Aritmetika Sosial

Aritmetika Sosial adalah konsep pada pembelajaran matematika yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari terutama dalam kegiatan jual-

beli. Tujuan dalam mempelajari aritmetika sosial adalah cara untuk

memperoleh untung dalam jumlah besar dan menghindari rugi yang

seminimal mungkin.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut tujuan dari penelitian ini :

1. Untuk mengetahui sejauhmana pengembangan pembelajaran

matematika yang berbasis HOTS di SMP Negeri 2 Yogyakarta kelas VII

F pada materi Aritmetika Sosial.

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 2

Yogyakarta dalam menyelesaikan soal-soal matematika berbasis HOTS

(Higher Order Thinking Skill) pada materi Aritmetika Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

6

3. Untuk mengetahui minat siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta

dalam pembelajaran matematika berbasis HOTS (Higher Order

Thinking Skill) pada materi Aritmetika Sosial.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Guru dapat menggunakan soal-soal yang berbasis HOTS sebagai alat

penilaian pemahaman dalam proses pembelajaran

b. Guru dapat mengetahui profil kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa

c. Guru dapat mengetahui letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal yang berbasis HOTS

2. Bagi Siswa

a. Siswa dapat mengetahui profil kemampuan berpikir tingkat tinggi

dalam menyelesaikan soal yang berbasis HOTS

b. Siswa mendapatkan pengalaman dalam menyelesaikan soal yang

berbasis HOTS

3. Bagi Peneliti

a. Peneliti dapat mengetahui sampai pada tahap apa pemahaman siswa

dalam mempelajari materi Aritmetika Sosial.

b. Peneliti dapat memperkenalkan soal yang berbasis HOTS sebagai

penilaian pemahaman yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

7

F. Sistematika Penulisan

1. Bab I Pendahuluan

Pada Bab I peneliti memaparkan latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan

2. Bab II Landasan Teori

Pada bagian Bab II ini peneliti memaparkan tentang kemampuan

berpikir tingkat tinggi, minat, aritmetika sosial, penelitian yang

relevan, dan kerangka berpikir

3. Bab III Metodologi Penelitian

Pada bagian Bab III ini peneliti memaparkan tentang jenis penelitian,

subjek penelitian, objek penelitian, tempat dan waktu penelitian,

keabsahan data, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan

penelitian secara keseluruhan

4. Bab Pelaksanaan, Tabulasi Data, Hasil Analisis Data, dan Pembahasan

Penelitian

Pada bagian Bab IV ini peneliti memaparkan tentang pelaksanaan

penelitian, tabulasi data, hasil analisis data, dan pembahasan penelitian

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bagian Bab V ini peneliti memaparkan tentang kesimpulan dan

saran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

1. Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Berpikir adalah eksplorasi suatu pengalaman, dan pengalaman ini

adalah upaya sadar untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan disebutkan

dalam bentuk penjelasan, keputusan, rencana, pemecahan masalah,

tindakan dan evaluasi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah

salah satu bentuk proses berpikir siswa pada tingkat kognitif yang

lebih tinggi yang dikembangkan melalui berbagai konsep dan metode

kognitif serta klasifikasi pembelajaran, pengajaran dan evaluasi

(Saputra, 2016:91). Menurut Sternberg & Lubart, Young (dalam

Helmawati, 2019) Higher Order Thingking Skill menghubungkan

temuan masalah dan kreativitas melalui kegiatan perencanaan,

pengamatan sendiri terhadap perkembangan masalah, dan penyesuaian

strategi pemecahan masalah sendiri. Higher Order Thinking Skill ini

didalamnya meliputi kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis,

berpikir kreatif, kemampuan berargumen, dan kemampuan mengambil

keputusan. Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah proses berpikir

yang mengharuskan murid untuk memanipulasi informasi dan ide-ide

dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi

baru. Sedangkan menurut Kuswana (dalam Aningsih 2018) Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

9

tingkatan tinggi mengaitkan berpikir kritis serta kreatif yang dipandu

oleh ide- ide kebenaran yang masing-masing memiliki arti. Berpikir

kritis dan kreatif saling ketergantungan, seperti juga kriteria dan nilai-

nilai, nalar dan emosi. Menurut Ernawati (dalam Aningsih ,2018),

berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS)

merupakan cara berpikir yang tidak hanya perlu diingat secara verbal

tetapi juga menjelaskan hakikat isi yang terkandung, antara lain untuk

dapat menjelaskan makna diperlukan cara berpikir yang komprehensif

untuk menganalisis, mensintesis, mengasosiasikan, dan menarik

kesimpulan hasilkan ide kreatif. Berdasarkan pemaparan para ahli

diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi

adalah kemampuan dalam menghubungkan temuan masalah yang

dipandu dari ide-ide kebenaran yang membutuhkan cara berpikir yang

integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi hingga menarik

sebuah kesimpulan.

2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Menurut Kratwohl (dalam Aningsih:2018) menyatakan bahwa indikator

untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu:

a. Menganalisis (C4)

Dalam indikator menganalisis (C4) meliputi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

10

1. Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi

atau menstrukturkan informasi kedalam bagian yang lebih

kecil untuk mengenali pola atau hubungannya

2. Mampu mengenali serta membedakan faktor dan penyebab

3. Merumuskan pertanyaan

b. Menilai (C5)

Dalam indikator menilai (C5) meilputi sebagai berikut:

1. Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan

metodologi

2. Membuat hipotesis

3. Menerima atau menolak suatu pernyataan

c. Mencipta (C6)

Dalam indikator mencipta (C6) meliputi sebagai berikut:

1. Membuat generalisasi suatu ide atau gagasan terhadap

sesuatu

2. Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah

B. Pembelajaran yang mengarah ke Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

atau HOTS, peran guru bukan hanya menyampaikan materi-materi tetapi

sebaliknya guru memberikan stimulus kepada siswa malalui pertanyaan-

pertanyaan yang mengarahkan ke HOTS. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

mencakup:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

11

a. Pertanyaan untuk memfokuskan perhatian atau kajian diperdalam

b. Pertanyaan untuk mendorong siswa berpikir menemukan alasan atau

mengambil posisi pendapat

c. Pertanyaan untuk mengklarifikasikan suatu konsep dengan arah bisa

menemukan definisi lewat memperbandingkan, menghubungkan,

dan mencari perbedaan atas konsep-konsep yang ada

d. Pertanyaan untuk mendorong munculnya gagasan kreatif dan

alternatif lewat imajinasi

e. Pertanyaan untuk mendorong siswa mencari data dan fakta

pendukung serta bukti-bukti untuk mengambil keputusan atau posisi

f. Pertanyaan untuk mendorong siswa mengembangkan pikiran lebih

jauh dan lebih mendalam, dengan mencoba mengaplikasikan sesuatu

informasi pada berbagai kasus dan kondisi yang berbeda-beda,

sehingga memiliki banyak argumentasi

g. Pertanyaan untuk mengembangkan kemampuan mengaplikasikan

aturan atau teori yang lebih umum pada kasus yang tengah dikaji.

Pada pembelajaran yang mengarahkan ke HOTS, pertanyaan-

pertanyaan diatas dapat diklasifikasikan ke dalam empat petanyaan yang

menjadi sarana penting bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

12

1. Pertanyaan Inferensial

Pertanyaan yang segera dijawab setelah siswa melakukan

pengamatan maupun pengkajian atas bahan yang diberikan oleh

guru. Bahan informasi tersebut dapat berupa potret, gambar, tulisan

singkat, sanjak, berita dan sebagainya. Pertanyaan ini bertujuan

mengungkap apa yang dilihat atau yang didapati dan apa yang

dipahami oleh peserta didik setelah mengamati dan membaca bahan

yang disajikan oleh guru. Berikut beberapa contoh pertanyaan yang

dimaksud.

Apa yang saudara temukan?

Bagaimana pendapatnya?

Bagaimana sikap saudara dengan makna yang saudara

peroleh?

2. Pertanyaan Interpretasi

Pertanyaan interpretasi diajukan pada siswa berkaitan dengan

informasi yang tidak lengkap atau tidak ada dalam bahan yang

disajikan oleh guru, dan para siswa mesti bisa memberikan makna.

Pertanyaan ini ditujukkan agar para siswa bisa memberikan makna

sesuatu konsekuensi dari sesuatu gejala atau sebab yang ada.

Berikut beberapa contoh pertanyaan interpretasi mencakup pula.

Mendorong proses berpikir, contohnya: apa yang ketahui

dengan vundalisme? Apa penyebabnya? Bagaimana cara

mengatasinya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

13

Struktur dan mengarahkan pada learning, contohnya: ada

beberapa bentuk korupsi, yaitu: terpaksa, tamak, dan

dirancang secara berjamaah. Bentuk mana yang paling

berbahaya?

3. Pertanyaan Transfer

Apabila dua macam pertanyaan sebelumnya merupakan

upaya untuk mendalami masalah atau hakekat sesuatu, pertanyaan

transfer merupakan upaya untuk memperluas wawasan atau bersifat

horizontal. Contoh pertanyaan transfer adalah sebagai berikut.

Apakah perbedaan antara teori ... dengan teori ...?

Bisakah saudara menjelaskan jawaban lebih detail lagi?

Apabila didetailkan, ada beberapa macam gagasan saudara

ini?

4. Pertanyaan Hipotetik

Pertanyaan hipotetik dikenal juga sebagai pertanyaan tentang

hipotesis, generalisasi, dan kesimpulan. Pertanyaan hipotetik

memiliki arah untuk mendorong siswa melakukan prediksi atau

peramalan dari suatu permasalahan yang dihadapi dan/atau

mengambil kesimpulan untuk generalisasi. Hipotesis dan

kesimpulan ini merupakan hasil pemahaman permasalahan

ditambah data atau informasi yang telah dimiliki dan/atau data yang

sengaja diperoleh untuk mengkaji permasalahan tersebut lebih jauh.

Sebagai contoh adalah beberapa pertanyaan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

14

Apa yang terjadi manakala cuaca panas dingin berubah cepat

silih berganti?

Apa yang terjadi jika ada orang tidur di atas banyak paku dan

bagaimana juga jika tidur di atas dua atau tiga paku?

Bagaimana kalau suporter yang melakukan kekerasan

kesebelasannya dibekukan atau dilarang bertanding?

C. Minat dalam Pembelajaran Higher Order Thinking Skill (HOTS)

a. Definisi Minat

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu

(Muhibbin Syah, 2003:151). Minat pada dasarnya adalah penerimaan

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Menurut Slameto (1988:182) menyatakan bahwa minat adalah

preferensi dan rasa keterikatan pada sesuatu atau aktivitas tanpa

diberitahu. Minat itu sendiri tidak muncul sejak lahir, melainkan minat

itu sendiri diperoleh kemudian. Hal tersebut juga sependapat dengan

Winkel (dalam Frans, 2017:34) menyatakan bahwa minat adalah

“kecenderungan subjek yang mantap untuk merasa tertarik pada bidang

studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari

materi itu”. Dalam kegiatan minat yang dilakukan oleh siswa dapat

diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

15

Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini

dapat mempengaruhi kualitas belajar siswa dalam bidang-bidang studi

tertentu. Minat dapat muncul ketika seseorang sudah mulai tertarik

terhadap sesuatu. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu

pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal

daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi

dalam suatu aktivitas. Minat seseorang akan muncul jika individu

tersebut mempunyai sesuatu kebutuhan yang perlu dipenuhi.

Dari pemaparan beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa minat merupakan ketertarikan terhadap sebuah objek atau hal

yang lebih dominan dibandingkan dengan hal lainnya. Minat dalam

pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill) contohnya yang bisa

diukur untuk mengetahui dari siswa kelas VII F SMP Negeri 2

Yogyakarta.

b. Ciri-ciri Minat

Ciri-ciri minat menurut Elizabeth Hurlock (dalam Frans, 2017:36)

adalah sebagai berikut:

1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental

Minat muncul dengan adanya perkembangan fisik dan mental di

dalam semua bidang.

2) Minat tergantung pada kegiatan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

16

Minat belajar meningkat ketika seseorang siap dalam melaksanakan

pembelajaran.

3) Minat tergantung pada kesempatan belajar

Faktor yang sangat berharga dalam memunculkan minat adalah

kesempatan dalam belajar karena semua orang belum tentu dapat

menikmatinya.

4) Perkembangan minat mungkin terbatas

Minat yang akan berkembang mungkin terbatas dikarenakan

terdapat beberapa faktor yang mungkin dapat menghambatnya.

5) Minat dipengaruhi budaya

Jika budaya yang luntur dikarenakan minat seseorang yang kurang,

maka minat dapat dikatakan dengan terpengaruhnya terhadap

budaya.

6) Minat berbobot emosional

Emosi adalah suatu perasaan yang ada dalam diri sendiri, sama

halnya dengan minat, jika dihayati dengan perasaan senang maka

minat itu sendiri akan muncul dari diri sendiri.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi minat terbagi

menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut faktor-

faktor yang mempengaruhi minat:

1) Faktor Internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

17

Faktor internal muncul dari dalam diri sendiri. Faktor internal

terbagi menjadi terbagi menjadi menurut Slameto (1995:54) yaitu

faktor jasmani, faktor psikologis, faktor kelelahan.

a) Faktor Jasmani

Faktor kesehatan, dalam artian bahwa tubuh merasakan dalam

keadaan sehat dengan baik atau jauh dari penyakit, kesehatan

seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar siswa terdapat

lima faktor diantaranya adalah intelegensi, perhatian, minat

bakat, kematangan dan kesiapan.

c) Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan terbagi menjadi dua yaitu faktor jasmani dan

faktor rohani. Berikut penjelasannya:

4. Kelelahan jasmani

Kelelahan jasmani menjadi faktor terjadinya minat

seseorang tidak muncul, dikarenakan kelelahan jasmani ini

timbul dengan adanya kurang lancarnya peredaran darah

yang membuat tubuh menjadi lesu.

5. Kelelahan rohani

Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya rasa bosan

sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu

yang hilang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

18

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa ketiga faktor

tersebut berpengaruh terhadap minat seseorang untuk belajar

sesuatu mata pelajaran yang ada di sekolah.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari dua macam faktor, yaitu faktor

lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Berikut ini

adalah penjelasan dari tiap-tiap faktor:

a) Faktor Lingkungan Sosial

Faktor lingkungan sosial ini terdiri dari sekolah, keluarga,

masyarakat, dan teman sekelas. Jika dari lingkungannya

tersebut dapat mendorong seseorang untuk meningkatkan

minatnya, maka minat dalam seseorang itu akan berkembang

kemudia.

b) Faktor Lingkungan Non-Sosial

Faktor lingkungan non-sosial ini terdiri dari gedung sekolah,

materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal,

alat-alat belajar. Faktor lingkungan non-sosial ini meliputi

sebuah objek yang berpengaruh juga dengan tingkat minat

seseorang, jika contohnya gedung dari sekolah itu kurang

terlihat baik, maka minat dari seseorang untuk belajar juga

berpengaruh kemudian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

19

d. Indikator Minat

Menurut Slameto (2010: 180) beberapa indikator minat belajar

yaitu: perasaan senang, ketertarikan, perhatian siswa, dan keterlibatan

siswa. Dari beberapa definisi yang dikemukakan mengenai indikator

minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini menggunakan

indikator minat yaitu:

a) Perasaan Senang

Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran

tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar.

b) Keterlibatan Siswa

Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang

tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan

kegiatan dari obyek tersebut.

c) Ketertarikan

Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada

sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif

yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

d) Perhatian Siswa

Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam

penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi

siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan

mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

20

tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek

tersebut.

D. Materi Aritmetika Sosial

Aritmetika Sosial adalah bidang atau cabang ilmu matematika yang

mempelajari tentang matematika pada kehidupan sosial, contohnya pada

bidang ekonomi, bidang geografi, dan bidang sosiologi. Dalam materi

matematika arimetika sosial sering menjumpai terkait untung, rugi,

persentase, bunga, diskon, bruto, tara, neto, dan pajak.

Untung adalah selisih yang dapat didapat antara harga penjualan suatu

barang dengan harga pembeliannya dengan syarat nilai harga jual lebih

tinggi dari harga pembeliannya. Misalkan U = untung, HJ = Harga Jual, HB

= Harga Beli, dalam menentukan untung dapat dirumuskan menjadi U = HJ

– HB. Dan dalam menentukan persentase keuntungan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Misalkan:

PU = persentase keuntungan

HB = Harga Beli

HJ = Harga Jual (total pemasukan)

Persentase keuntungandapat dirumuskan menjadi :

𝑃𝑈 = 𝐻𝐽−𝐻𝐵

𝐻𝐵× 100%

Rugi adalah selisih yang didapat antara harga penjualan suatu barang

dengan harga pembeliannya dengan syarat nilai harga jual lebih rendah dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

21

harga pembelian. Misalkan R = Rugi, HJ = Harga Jual, HB = Harga Beli,

dalam menentukan rugi dapat dirumuskan menjadi R = HB – HJ. Dan dalam

menentukan persentase kerugian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Misalkan:

PR = persentase kerugian

HB = Harga Beli

HJ = Harga Jual (total pemasukan)

Persentase keuntungandapat dirumuskan menjadi :

𝑃𝑈 = 𝐻𝐵−𝐻𝐽

𝐻𝐵× 100%

Harga pembelian adalah harga untuk membeli barang atau benda yang

akan dijual. Rumus untuk menentukan harga pembelian adalah HB = HJ –

U. Harga penjualan adalah harga ketika barang atau benda tersebut dijual,

harga jual didapatkan dengan menjumlahkan harga pembelian dengan

untung. Rumus untuk menentukan harga jual adalah HJ = HB + U.

Bruto adalah perhitungan kotor dari suatu barang. Rumus untuk

menentukan bruto adalah Bruto = Neto + Tara. Tara adalah selisih antara

Bruto denga Neto, rumus dalam menentukan Tara adalah Tara = Bruto –

Neto. Neto adalah perhitungan bersih suatu barang, rumus dalam

menentukan Neto adalah Neto = Bruto – Tara. Persentase Neto = %N dan

persentase Tara = %T. Menentukan persentase Neto dan Tara dapat

dirumuskan menjadi:

%𝑁 =𝑁

𝐵× 100%

%𝑇 =𝑇

𝐵× 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

22

E. Pembelajaran pada Materi Aritmetika Sosial

Dalam kegiatan pembelajaran disekolah, untuk masing-masing materi

terdapat Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK) untuk menjadi tolak ukur kemampuan siswa pada materi tersebut.

Berikut ini adalah Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK) dalam pemebelajaran Higher Order Thinking Skills

(HOTS) pada materi Aritmetika Sosial.

a. Kompetensi Inti

Tabel 2. 1 Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

b. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tabel 2. 2 KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.9 Mengenal dan menganalisis

berbagai situasi terkait

aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian, bunga

tunggal, persentase, bruto,

neto, tara)

3.9.1 Menentukan harga sejumlah barang jika

diketahui harga per satuan dan sebaliknya

3.9.2 Menjelaskan pengertian keuntungan dan

kerugian serta menentukan keuntungan

atau rugi secara mutlak atau persentase

jika diketahui harga pembelian dan harga

penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

23

3.9.3 Menentukan harga beli dan harga jual jika

persentase laba atau rugi diketahui

3.9.4 Menentukan harga barang jika diketahui

besar diskon atau pajak dan variasinya.

3.9.5 Menjelaskan pengertian bruto, neto, dan

tara serta menentukan berat bruto, netto,

dan tara

3.9.6 Menjelaskan pengertian bunga tunggal dan

menentukan bunga tunggal atau

presentasenya

4.9 Menyelesaikan masalah

berkaitan dengan aritmetika

sosial (penjualan, pembelian,

potongan, keuntungan,

kerugian, bunga tunggal,

persentase, bruto, neto, tara)

4.9.1 Menerapkan penjualan, pembelian, dan

potongan dalam kehidupan sehari- hari

4.9.2 Menerapkan keuntungan dan kerugian

dalam kehidupan sehari- hari

4.9.3 Menentukan besar tabungan akhir jika

diketahui bunga, lama waktu menabung,

dan tabungan awal serta sebaliknya dalam

kehidupan sehari- hari

4.9.4 Menentukan bruto, netto, dan tara dalam

kehidupan sehari-hari

F. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang Relevan telah dilakukan oleh Widhia Tri Nuragni

dengan judul “Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaiakan Soal

Matematika Tipe Higher Order Thinking Pada Pokok Bahasan Pola

Bilangan di Kalangan Kelas VII E SMP Negeri 5 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2018/2019”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase

ketuntasan hasil belajar siswa adalah 27,59%. Persentase tersebut

diperoleh karena dari 29 siswa yang mengikuti tes, hanya 8 siswa yang

mendapat nilai diatas KKM (KKM = 80). Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan berpikir siswa tergolong masih rendah. Dari hasil tersebut

juga diperoleh kemampuan dalam menyelesaikan soal matematika tipe

HOTS masih rendah pada tingkatan evaluasi (C5) dan kreasi (C6).

Tingkat kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal tipe HOTS

berdasarkan Taksonomi SOLO dilihat dari uraian jawaban siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

24

menujukkan bahwa siswa kelas VIII E terdiri dari tingkat uninstructural

(13,79%), multistructural (44,83%), dan relational (41,38%).

Sedangkan tingkat kualitas respon siswa berdasarkan hasil wawancara

beberapa siswa menunjukkan bahwa siswa kelas VIII E terdiri dari

tingkat multistructural, realtional, dan extended relational. Secara

keseluruhan baik berdasarkan uraian jawaban siswa, maupun hasil

wawancara, tingkat pemahaman siswa kelas VII E cenderung pada

tingkat multistructural. Tingkatan ini memiliki arti bahwa siswa sudah

memahami dab dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum

mampu menyelesaikan dengan baik.

2. Penelitian yang relevan juga telah dilakukan oleh Reni Kusumawati

dengan judul “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas VII D

SMPN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 pada Topik Perkalian

bentuk Aljabar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan

berpikir tingkat tinggi mengalami peningkatan pada kategori C4 yaitu

51,03% menjadi 61,32% sedangkan pada kategori C5 meningkat dari

56,47% menjadi 68,24%. Kemampuan pemecahan masalah 6 siswa

kategori C4 pada tahap memahami semua siswa (100%) mampu

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap dan

benar. Pada tahap merencanakan 54,17% siswa mampu menuliskan

ataupun memisalkan suatu bilangan dengan benar. Pada tahap

melakukan perhitungan 91,67% siswa mampu melakukan perhitungan

dengan lengkap dan benar. Pada tahap memeriksa kembali 33,33% (dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

25

siswa) yang mampu menarik kesimpulan. Pada kategori C5, 6 siswa

tersebut mampu memahami (menuliskan apa yang diketahui dan

ditanyakan dengan lengkap dan benar), merencanakan (memisalkan

suatu bilangan dengan benar), dan melakukan perhitungan dengan

benar. Pada tahap memeriksa kembali hanya tiga siswa yang mampu

menarik kesimpulan dengan benar.

G. Kerangka Berpikir

Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional,

Kurikulum 2013 dirancang berbagai penyempurnaan. Dalam kurikulum

2013 pembelajaran matematika memiliki tujuan mendorong siswa untuk

berpikir secara luas dan mendalam (Higher Order Thinking Skill) tentang

suatu materi. Kemampuan tersebut penting bagi siswa agar siap menghadapi

tantangan abad 21 (Kemendikbud, 2017). Dengan memberikan soal-soal

matematika yang berbasis HOTS itu merupakan salah satu cara umum yang

dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Dalam kurikulum 2013 siswa dituntut menjadi center atau yang

berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru mempersiapkan segala

sesuatunya supaya siswa didalam kelas menjadi aktif. Dalam pembelajaran

HOTS terdapat empat jenis pertanyaan guna siswa menjadi peran yang aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Empat jenis pertanyaan tersebut adalah

pertanyaan inferensial, pertanyaan interpretasi, pertanyaan transfer, dan

pertanyaan hipotetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

26

Pada dasarnya, setiap orang berbeda. Oleh karena itu, kemampuan

siswa dalam menerima pembelajaran matematika berbeda satu sama lain,

dan cara berpikirnya juga berbeda, sehingga mereka memiliki kemampuan

yang berbeda dalam menyelesaikan atau menyelesaikan masalah

matematika berbasis HOTS. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa

perlu dilakukan analisis setiap orang melalui soal-soal berbasis HOTS.

Kegiatan analisis penting dilakukan untuk mengetahui siswa mana yang

memiliki kemampuan rendah atau tinggi dan apa yang menyebabkan siswa

gagal mencapai kemampuan yang diharapkan. Setelah memahami

kekurangan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, guru dapat

menentukan langkah-langkah untuk meningkatkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan masalah berbasis HOTS. Anda

dapat melihat aktivitas analisis yang memecahkan masalah berdasarkan

HOTS dari segi kualitas jawaban siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Yogyakarta. Penelitian ini juga

untuk mengetahui sejauhmana pembelajaran HOTS yang diterapkan di SMP

Negeri 2 Yogyakarta. Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,

maka data yang dihasilkan berupa laporan atau uraian. Penelitian ini tidak

mengutamakan data-data statistik atau angka-angka, tetapi penelitian ini

tetap menggunakan data kuantitatif yang akan dianalisis dari

angket/kuisioner dan hasil test uraian yang diberikan peneliti.

B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII E SMP

Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020.

C. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa dalam menyelesaikan soal HOTS (Higher Order Thiking Skill) materi

Aritmetika Sosial di kalangan siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta

tahun ajaran 2019/2020.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu yang akan dilaksanakannya penelitian antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

28

1. Tempat Pelaksanaan

Penelitian akan di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 2 Yogyakarta

2. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penelitian di mulai dari bulan Februari sampai

dengan Maret 2020.

E. Bentuk Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Pelaksanaan Pembelajaran materi Aritmetika Sosial kelas VII F

Data keterlaksanaan proses pembelajaran kemampuan mengembangkan

berpikir tingkat tinggi adalah berupa data hasil observasi dalam

pembelajaran. Data ini berupa data kualitatif.

2. Data Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Data kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berupa data hasil tes

Data pada tahap ini berupa data kuantitatif untuk data hasil tes

3. Data Minat

Data minat adalah data hasil angket yang digunakan peneliti, guna

mengetahui minat siswa dalam menyelesaikan soal-soal HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

29

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai

berikut.

a) Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Tujuan dilaksanakannya

pengamatan adalah agar peneliti mendapatkan informasi yang

dibutuhkan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam

penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengamati

sejauhmana pembelajaran materi Aritmetika Sosial dalam

mengembangkan HOTS.

b) Tes Tertulis

Tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat

berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus

dikerjakan atau dijawab oleh subjek. Jenis tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes tulis sedangkan bentuk tesnya berupa tes essay

(uraian). Dalam tes uraian dituntut kemampuan siswa dalam berpikir

tingkat tinggi melalui hasil pemikirannya. Dipilihnya tes uraian pada

penelitian ini karena untuk menyesuaikan dengan penelitian ini yaitu

kemampuan berpikir tingkat tinggi berdasarkan teori dari Anderson

yang memiliki tingkatan-tingkatan dalam soal HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

30

c) Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan atau pernyataan untuk di isi oleh responden menurut

(Daryanto, 2014:82). Angket yang digunakan dalam penelitian adalah

angket tertutup. Kuisioner tertutup yaitu kuisioner yang di isi oleh

responden berdasar jawaban yang sudah di sediakan oleh peneliti.

Angket ini di gunakan peneliti guna mengetahui minat siswa dalam

pengerjaan soal-soal matematika yang berbasis HOTS.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengumpulkan data dalam

suatu penelitian. Data-data tersebut di butuhkan untuk menjawab

pertanyaan pada rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini,

instrumen penelitian yang di gunakan sebagai berikut.

1. Observasi

Lembar observasi kemampuan berpikiri tingkat tinggi merupakan

instrumen yang peneliti gunakan untuk mengetahui sejauhmana

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran pada

materi Aritmetika Sosial di kalangan siswa kelas VII F SMP Negeri 2

Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

31

Berikut ini aspek-aspek yang diamat saat peneliti melakukan

observasi

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi

No Variabel Penelitian Aspek yang diamati

1

Pembelajaran yang

mengembangkan kemampuan

berpikiri tingkat tinggi

Pertanyaan Inferensial

2 Pertanyaan Interpretasi

3 Pertanyaan Transfer

4 Pertanyaan Hipotetik

Untuk intrumen observasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3

2. Tes Tertulis

Instrumen yang digunakan untuk tes kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa adalah tes soal yang berupa tes uraian dengan tujuan

mengetahui sejauhmana kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam

menyelesaikan soal-soal yang berbasis HOTS. Penyesunan tes uraian

untuk siswa di susun dengan kesesuain berdasarkan kompetensi dasar,

indikator, dan tingkatan C3-C6 berdasarkan teori Anderson. Soal yang

disediakan dalam tes berbentuk uraian soal dengan total soal sebanyak

4 butir yang memuat indikator-indikator materi Aritmetika Sosial.

Berikut indikator yang digunakan oleh peneliti dalam metode tes

tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

32

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Tertulis

No. Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tingkatan Soal Nomor Soal Indikator

HOTS

1 Menentukan harga beli jika

persentase laba atau rugi

diketahui

C4 1 C4, no.1

2 Menentukan penghasilan suatu

usaha jika diketahui bruto, tara

dan neto beserta diskon.

C4 2 C4, no.1

3 Menentukan nilai kebenaran

suatu harga jika diketahui harga

jual

C5 3 C5, no.1

4 Menentukan keuntungan suatu

barang jika di ketahui bruto, tara,

dan neto

C5 4 C5, no.1 dan 2

5 Menentukan biaya termurah dari

sebuah transaksi dan diketahui

diskon

C6 5 C6, no.2

Indikator HOTS ada pada pemaparan di Bab 2 (Landasan Teori) berisi

tentang indikator tingkatan C4-C6. Untuk instrumen tes tertulis secara

lengkap dapat dilihat pada lampiran 4

3. Angket

Lembar angket yang di gunakan oleh peneliti bertujuan untuk

mengetahui minat siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta dalam mengerjakan

soal-soal yang berbasis HOTS. Pada angket ini, peneliti menyediakan

ada 12 pernyataan dan meminta siswa (subjek) untuk mengisi dengan

memberikan tanda () sebagai jawaban yang sesuai dengan yang di

alami oleh siswa (subjek) dalam menyelesaikan soal-soal yang berbasis

HOTS. Berikut adalah kisi-kisi lembar angket yang akan dibagikan

kepada siswa mengenai minat dalam menyelesaikan soal-soal HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

33

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Angket minat siswa dalam menyelesaikan

soal-soal berbasis HOTS.

Aspek yang

ditanyakan

Indikator No.Item

Positif

No.Item Negatif

Perasaan Senang Siswa menyukai

pelajaran matematika

1,3 2,4

Keterlibatan Siswa Terlibat aktif didalam

kelas terkait

pembelajaran

matematika

5,7 6,8

Ketertarikan Tertarik dalam

pengerjaan latihan-

latihan soal yang

berbasis HOTS

9,11 10,12

Perhatian Siswa Fokus dalam kegiatan

pembelajaran

matematika dikelas

13,15 14,16

Untuk instrumen angket secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dimulai dari setelah data diperoleh, yaitu mulai

dengan pemberian tes uraian, angket, wawancara, dan hasil validasi.

Adapun analisis data yang dilakukan sebagai berikut:

1. Analisis Data Hasil Observasi Pembelajaran

Data hasil observasi dianalisis melalui transaksi data yang di

peroleh melalui instrumen observasi yang telah di rancang peneliti.

Seluruh data hasil observasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti

selama observasi di kumpulkan menjadi satu sesuai dengan aspek

yang telah di susun oleh peneliti. Peneliti mengelompokkan data

yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang terdiri sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

34

a) Pembelajaran tentang Aritmetika Sosial dalam

mengembangkan berpikir tingkat tinggi siswa

b) Pertanyaan-pertanyaan dalam pembelajaran untuk

mengembangkan berpikir tingkat tinggi siswa

Pembelajaran yang mengarah ke pembelajaran HOTS

(Higher Order Thinking Skill) yaitu yang telah menjalankan ke

empat jenis pertanyaan-pertanyaan inti dalam pembelajaran HOTS

(Higher Order Thinking Skill). Jenis pertanyaan dalam pembelajaran

HOTS (Higher Order Thinking Skill) yaitu Pertanyaan Inferensial,

Pertanyaan Interprestasi, Pertanyaan Transfer, dan Pertanyaan

Hipotetik.

Jika hasil dari observasi melihat bahwa guru melaksanakan

ke empat jenis pertanyaan maka artinya guru tersebut telah

melakukan pembelajaran HOTS, jika hanya beberapa jenis

pertanyaan yang muncul dalam pembelajaran HOTS artinya guru

baru mengarahkan kelas tersebut ke pembelajaran HOTS, jika tidak

nampak dari ke empat jenis pertanyaan pembelajaran HOTS artinya

guru tidak melaksanakan pembelajaran HOTS di kelas tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

35

2. Analisis Data Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

Analisis hasil pekerjaan siswa di bagi menjadi dua yaitu

analisis pekerjaan siswa berdasarkan pembagian kelompok dan

analisis hasil pekerjaan siswa berdasarkan ranah kognitif.

a) Penskoran Hasil Tes Uraian

Hasil tes uraian masing-masing siswa di periksa

berdasarkan ranah kognitif kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa berdasarkan rubrik penilaian yang telah dibuat

oleh peneliti. Penyusunan rubrik penilaian berdasarkan

pada indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi. Setelah

mendapatkan total skor, peneliti kemudian menghitung

persentase pekerjaan siswa berdasarkan ranah kognitif

Taksonomi Bloom sebagai berikut:

Presentase setiap soal pada nomor ke-i = 𝑇𝑆𝑖

𝑇𝑆𝑀𝑖× 100%

Keterangan:

𝑇𝑆𝑖 = Skor yang diperoleh siswa pada nomer ke-i

𝑇𝑆𝑀𝑖 = Skor total pada nomer ke-i

𝑖 = nomer soal

Tabel 3. 4 Hasil Presentase Taksonomi Bloom

Nama

siswa

Skor tiap nomor Jumlah

Skor

Persentase

Rata-rata 1 2 3 4 5

C4 C4 C5 C5 C6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

36

b) Penyajian Data

Setelah mengkategorikan berdasarkan penghitungan skor

sesuai tingkatan berpikir tingkat tinggi siswa, dilakukan

penyajian data. Penyajian data diarahkan agar hasil data

sesuai dengan kategori yang telah ditentukan sehingga data

tersebut dapat melakukan penarikan kesimpulan. Data

yang disajikan dalam pembahasan ini adalah data hasil

pekerjaan tes uraian berpikir tingkat tinggi siswa, dan hasil

pengisian angket untuk mengetahui minat siswa dalam

menyelesaikan soal HOTS.

3. Analisis Data Angket

Angket terdiri dari 12 butir pernyataan yang dikembangkan

berdasarkan indikator-indkator untuk mengetahui minat siswa

dalam menyelesaikan soal HOTS yaitu perasaan senang,

keterlibatan siswa, ketertarikan siswam dan perhaitan siswa.

Menurut Sugiyono (2012:134) skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosuak yang disebut sebagai variabel

penelitian. Dalam penelitian ini Skala Likert empat poin pada setiap

alternatif jawaban memiliki bobot sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

37

Tabel 3. 5 Kriteria Penilian Angket

No Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor

1 Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

2 Setuju 3 Setuju 2

3 Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3

4 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4

a. Pengukuran Minat

𝑁𝑃 =𝑅

𝑆𝑀× 100%

Keterangan :

NP : Nilai presentase yang dicari atau yang

diharapkan

R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimum yang diperoleh

Mean (rata-rata semua siswa)

𝑋 =∑ 𝑋𝑖

𝑁

Keterangan :

X : Rata-rata/mean

∑ 𝑋𝑖 : Jumlah minat siswa

N : Jumlah siswa

Sumber : Suharsimi Arikunto (2002:75)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

38

b. Kategori Pencapaian

Tabel 3. 6 Kategori Penilaian Minat Siswa

No Kriteria Penilaian Kode

1 81-100% Baik Sekali BS

2 61-80% Baik B

3 41-60% Cukup C

4 21-40% Kurang K

Sumber : Suharsimi Arikunto (1998:210)

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian secara Keseluruhan

1. Tahap Penentuan Masalah

Pada tahap awal, peneliti menentukan topik penelitian yaitu analisis

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan soal

HOTS pada materi Aritmetika Sosial di kalangan siswa SMP kelas VII

F SMP Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020. Sebelum

menentukan subjek penelitian, peneliti membuat ideentifikasi masalah

dan rumusan masalah terkait pelaksanaan penelitian secara jelas.

Dengan demikian peneliti menentukan beberapa hal pendukung akan

terlaksananya penelitian seperti literatur, metode penelitian, waktu dan

tempat penelitian.

2. Tahap Pembuatan Proposal

Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti menyusun proposal

penelitian terlebih dahulu yang memaparkan rancangan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

39

Porposal yang di rancang oleh peneliti bertujuan untuk menjelaskan

secara garis besar penelitian yang akan dilakukan.

3. Tahap Pelaksanaan Proposal Penelitian

Peneliti mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam

penelitian. Instrumen tersebut akan menjadi alat pengumpulan data yang

terdiri dari instrumen observasi pembelajarn, tes uraian dan instrumen

angket. Setelah peneliti melakukan observasi pembelajaran di kelas

peneliti memberikan tes uraian. Hasil tes kemudian diberikan skor

berdasarkan rubrik skoring yang telah dibuat kemudian dihitung

presentase kemapuan berpikir tingkat tinggi setiap siswa. Melalui hasil

data tersebut peneliti melakukan analisis data, sehingga data yang

diperoleh valid

4. Tahap Penulisan Laporan Penelitian

Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah dilakukan, hasil penelitian dituliskan dalam bentuk laporan yaitu

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

40

BAB IV

PELAKSANAAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian ini meliputi tahap persiapan dan tahap

pengambilan data yang dimulai pada bulan Maret 2020. Tahap persiapan

dilakukan antara lain pengurusan surat ijin dan diskusi bersama guru mata

pelajaran matematika. Tahap pengambilan data berupa observasi

pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran matematika, data tes tulis

terhadap siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta dan data angket minat

siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta.

Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020. Siswa dalam kelas tersebut

yaitu sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa

perempuan. Pokok bahasan dari penelitian ini yaitu pada materi Aritmetika

Sosial. Berikut ini adalah penjabaran dari proses pelaksaan penelitian mulai

dari persiapan sampai dengan pengambilan data.

1. Persiapan Penelitian

Penelitian dimulai pada bulan Maret 2020, tetapi untuk penyerahan

surat ijin dan melakukan diskusi bersama guru mata pelajaran

matematika SMP Negeri 2 Yogyakarata mulai sejak bulan September

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

41

2019. Di bulan September peneliti bertemu dengan pihak sekolah dan

menjelaskan tujuan dari peneliti tersebut untuk melaksanakan

penelitian tugas akhir. Setelah bertemu denga pihak sekolah kemudian

diarahkan bertemu dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII F,

pada saat bertemu dengan guru mata pelajaran matematika peneliti

berdiskusi mengenai subjek dari kelas VII F yang dapat diambil dan

pokok bahasan Aritmetika Sosial.

Peneliti telah menyusun seluruh instrumen baik observasi, tes

tertulis dan juga angket. Instrumen-instrumen tersebut beberapa kali

mengalami perubahan setelah dikonsultasikan dosen pembimbing

maupun dengan guru mata pelajaran. Pada tanggal 25 Februari 2020

peneliti melakukan diskusi bersama guru mata pelajaran matematika

terkait pelaksanaan penelitian. Dari hasil diskusi di sepakati

pelaksanaan observasi pembelajaran dapat dilaksanakan pada tanggal 3

Maret 2020, tes tulis dan angket pada tanggal 10 Maret 2020.

2. Tahapan Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan melalui observasi, tes tulis, dan angket.

Peneliti mengambil subjek penelitian sebanyak 34 siswa dari kelas VII

F. Pada saat pelaksanaan tes tertulis dan pengisian angket, seluruh siswa

hadir dalam melaksanakan penelitian ini.

Observasi dilaksanakan di ruang kelas VII F, pada saat jam pelajaran

matematika berlangsung yaitu pada jam kelima dan jam keenam. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

42

saat malaksanakan observasi, peneliti mengamati pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru sesuai dengan instrumen yang telah peneliti

susun. Setelah melaksanakan observasi peneliti melaksanakan

penelitian kembali dengan memberikan soal dan angket untuk

mengetahui kemampuan siswa dan juga minat dalam pembelajaran

matematika yang berbasis HOTS. Tes tertulis dan angket dilakukan

untuk menjawab soal dan 1 jam pelajaran dilakukan pengisian angket.

Pelaksanaan tes tertulis ini untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal HOTS pada pokok bahasan Aritmetika Sosial.

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dianalisis

berdasarkan kualitas dari respon siswa dalam menyelesaikan soal

berdasarkan soal HOTS. Data angket yang diberikan yaitu untuk

mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran matematika yang

berbasis HOTS.

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak ada perubahan

yang terjadi mulai dari persiapan hingga pelaksanaan penelitian

berlangsung.

B. TABULASI DATA

Setelah melaksanakan dari kegiatan yang dipaparkan peneliti pada

bagian pelaksanaan penelitian, peneliti mendapatkan hasil yang diperoleh

pada penelitian tersebut sebagai berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

43

1. Data Observasi

Berikut ini adalah hasil dari data observasi pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru yang berkaitan dengan keempat jenis pertanyaan

pada pembelajaran HOTS.

Tabel 4. 1 Data Hasil Observasi Pembelajaran

No Objek

Pengamatan

Kegiatan Keterangan

Guru Siswa

Pertanyaan Guru

1. Pertanyaan Inferensial

Konteks Permasalahan (a):

Rumus Bunga Tunggal.

B = 𝑛

12× %𝑏 × 𝑀

Guru memberikan contoh jika

n = 9 bulan, %b = 8%

a. Dalam hasil pengoperasian n = 9

dan %b = 8% akan didapat hasil

6%. Mencari nilai apa dalam

operasi tersbeut?

Konteks Permasalahan (b):

Rumus Bunga Tunggal.

B = 𝑛

12× %𝑏 × 𝑀

Guru memberikan soal

b = Rp 2.000,00 per bulan, M = Rp

10.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

44

b. Pinjaman Rp 10.000,00 dengan B

(bunga) Rp 2.000,00 per bulan

maka yang harus dibayar selama 1

tahun itu berapa?

Konteks Permasalahan (c):

Guru memberikan soal

HB = Rp 500.000,00, Diskon =

15% dan U = 10%

c. Diberikan contoh suatu barang

yang dibeli akan dijual kembali.

Berapa harga agar barang tersebut

menjadi untung?

2. Pertanyaan

Interpretasi

Konteks Permasalahan :

Rumus Bunga Tunggal

B = 𝑛

12× %𝑏 × 𝑀

d. Apakah dalam menentukan %B

(persentase bunga) sebelumnya

harus menentukan B per tahun

terlebih dahulu?

3. Pertanyaan Transfer

Konteks Permasalahan (e)

Jika M = Rp 10.000.000,00

e. Apakah B (bunga) sebesar Rp

600.000,00 per tahun setara dengan

%b (persentase bunga) 6% per

tahun?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

45

4. Pertanyaan Hipotetik

Konteks Permasalahan (f)

Guru memberikan contoh soal

M = Rp 500.000,00, %b = 6%, dan

n = 12 bulan

f. Bagaimana cara mencari total suatu

harga yang diberikan?

Strategi Pembelajaran :

Pembelajaran berpusat pada siswa dengan guru memberikan soal dan melakukan tanya jawab

dengan siswa untuk mendapatkan kesimpulan dari permasalahan yang diberikan oleh guru.

Setelah berdiskusi terakait contoh soal yang diberikan guru selanjutnya guru memberikan soal

guna mengetahui kemampuan siswa tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

46

2. Data Tes Kemampuan Siswa

a. Data Hasil Kemampuan Seluruh Siswa

Berikut ini adalah data dari hasil tes kemampuan siswa dalam

pembelajaran HOTS. Hasil ini telah dikoreksi berdasarkan rubrik skor

(lampiran 4).

Tabel 4. 2 Data Hasil Kemampuan Siswa

No Nama Skor no.1 Skor no.2 Skor no.3 Skor no.4 Skor no.5 Jumlah Skor

1 S1 8 2 8 7 5 30

2 S2 10 8 16 2 20 56

3 S3 10 10 11 8 2 41

4 S4 10 5 16 2 18 51

5 S5 10 2 7 2 0 21

6 S6 10 2 7 2 10 31

7 S7 10 10 13 2 7 42

8 S8 10 13 17 7 2 49

9 S9 18 5 6 2 0 31

10 S10 5 2 2 2 0 11

11 S11 9 5 5 2 0 21

12 S12 8 7 2 2 0 19

13 S13 10 13 10 2 0 35

14 S14 10 13 2 5 0 30

15 S15 10 8 10 8 2 38

16 S16 6 5 2 2 0 15

17 S17 8 2 9 2 2 23

18 S18 8 8 5 2 2 25

19 S19 7 9 5 7 7 35

20 S20 7 5 2 2 5 21

21 S21 7 9 0 10 16 42

22 S22 8 8 20 2 13 51

23 S23 8 2 15 2 0 27

24 S24 20 10 20 12 13 75

25 S25 20 10 20 13 13 76

26 S26 20 5 16 0 0 41

27 S27 18 0 16 0 0 34

28 S28 8 2 16 2 0 28

29 S29 8 0 20 0 0 28

30 S30 8 2 16 2 0 28

31 S31 8 2 16 0 0 26

32 S32 10 2 14 2 15 43

33 S33 8 6 7 5 7 33

34 S34 8 6 6 5 2 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

47

3. Data Angket

Berikut ini adalah data hasil dari pengisian angket yang lakukan oleh

siswa untuk mengetahui minat siswa dalam pembelajaran soal HOTS.

Data tersebut diperoleh sesuai dengan skor pada (tabel 3.6).

Tabel 4. 3 Data Hasil Pengisian Angket Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 S1 2 1 4 1 2 3 4 3 1 2 3 1 2 2 2 1 34

2 S2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 38

3 S3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 37

4 S4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 42

5 S5 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 42

6 S6 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 48

7 S7 3 3 3 1 4 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 43

8 S8 3 2 1 3 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 4 4 48

9 S9 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 1 3 4 48

10 S10 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 1 4 4 45

11 S11 3 2 4 1 1 3 1 3 1 3 2 3 3 4 1 4 39

12 S12 3 4 2 1 3 1 3 4 1 3 1 3 4 1 4 4 42

13 S13 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 41

14 S14 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 47

15 S15 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 4 4 1 3 3 44

16 S16 2 2 1 3 2 3 4 4 1 2 1 2 4 4 4 4 43

17 S17 2 2 1 2 2 2 4 3 1 3 2 2 4 4 4 3 41

18 S18 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 51

19 S19 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 44

20 S20 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 43

21 S21 3 2 1 2 3 1 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 37

22 S22 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 45

23 S23 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 52

24 S24 1 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 1 4 2 3 3 29

25 S25 3 1 3 1 2 3 2 1 3 1 2 1 4 4 3 3 37

26 S26 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 51

27 S27 3 3 1 3 3 4 4 3 1 2 2 3 3 2 3 2 42

28 S28 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 4 3 4 4 48

29 S29 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 42

30 S30 2 2 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 40

31 S31 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 50

32 S32 1 4 1 1 1 3 3 2 1 2 1 3 3 4 2 2 34

33 S33 2 3 4 2 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 52

34 S34 3 3 2 3 2 2 4 3 1 2 2 3 3 3 3 2 41

No NamaPERNYATAAN

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

48

C. ANALISIS DATA

1. Analisis Data Hasil Observasi Pembelajaran

Tabel 4. 4 Analisis Hasil Observasi

Untuk jenis pertanyaan yang pertama yaitu Pertanyaan Inferensial,

Pertanyaan Inferensial adalah pertanyaan yang diajukan oleh guru dan

segera dijawab oleh siswa berdasarkan pengamatan dari siswa melalui

persoalan yang diberikan. Pertanyaan tersebut yaitu siswa diminta

untuk mengetahui apa yang seharusnya dicari dalam persoalan Bunga

Tunggal.

Jenis pertanyaan kedua yaitu Pertanyaan Interpretasi, Pertanyaan

Interpretasi adalah pertanyaan yang diajukan oleh siswa dikaitkan

dengan informasi yang diberikan oleh guru tersebut kurang

informasinya. Pertanyaan tersebut yaitu memberikan persoalan dari

rumus Bunga Tunggal dan siswa diajak untuk memberikan arti pada

persoalan tersebut.

Jenis pertanyaan berikutnya yaitu Pertanyaan Transfer, Pertanyaan

Transfer ini adalah pertanyaan untuk memperluas wawasan siswa yang

No Jenis Pertanyaan Pencapaian

1 Pertanyaan Inferensial Berhasil dilaksanakan dapat dilihat

(tabel 4.1) kolom keterangan nomor 1

2 Pertanyaan Interpretasi Berhasil dilaksanakan dapat dilihat

(tabel 4.1) kolom keterangan nomor 2

3 Pertanyaan Transfer Berhasil dilaksanakan dapat dilihat

(tabel 4.1) kolom keterangan nomor 3

4 Pertanyaan Hipotetik Berhasil dilaksanakan dapat dilihat

(tabel 4.1) kolom keterangan nomor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

49

diajukan oleh guru. Pertanya tersebut yaitu pertanyaan yang

membandingkan suatu besaran tertentu dengan yang lain. Pertanyaan

tersebut adalah guru memberikan persoalan tentang kesetaran dari

subbab Bunga Tunggal.

Jenis pertanyaan terakhir yaitu Pertanyaan Hipotetik, Pertanyaan

Hipotetik adalah pertanyaan yang mengacu pada tentang hipotesis.

Pertanyaan tersebut merpukan hasil pemahaman permasalahan siswa

ditambah infromasi yang dimiliki siswa. Pertanyaan tersebut adalah

meminta siswa untuk menemukan kesimpulan dari materi yang

dipelajari pada saat itu.

Dari pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa dari tabel 4.4

keempat jenis pertanyaan yang mengarahkan siswa kedalam

pembelajaran kemampuan berpikir tingkat tinggi telah dilakukan oleh

guru dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

2. Analisis Data Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

a. Analisis Hasil Persentase Keseluruhan

Data hasil test tertulis dilihat dari pengerjaan soal matematika siswa

kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020. Dengan

test ini peneliti dapat mengukur kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika berbasis HOTS, hasil koreksian

terdapat pada tabel 4.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

50

Berikut ini adalah persentase dari kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal test menurut Taksonomi Bloom.

Tabel 4. 5 Hasil Persentase Keseluruhan Menurut Taksonomi Bloom

Nama

C4 C5 C6

Jumlah

Skor

Siswa

(%) Rata-

rata

Seluruh

Soal Tiap

Siswa

skor

no.1

skor

no.2

skor

no.3

skor

no.4

skor

no.5

S1 8 2 8 7 5 30 30

S2 10 8 16 2 20 56 56

S3 10 10 11 8 2 41 41

S4 10 5 16 2 18 51 51

S5 10 2 7 2 0 21 21

S6 10 2 7 2 10 31 31

S7 10 10 13 2 7 42 42

S8 10 13 17 7 2 49 49

S9 18 5 6 2 0 31 31

S10 5 2 2 2 0 11 11

S11 9 5 5 2 0 21 21

S12 8 7 2 2 0 19 19

S13 10 13 10 2 0 35 35

S14 10 13 2 5 0 30 30

S15 10 8 10 8 2 38 38

S16 6 5 2 2 0 15 15

S17 8 2 9 2 2 23 23

S18 8 8 5 2 2 25 25

S19 7 9 5 7 7 35 35

S20 7 5 2 2 5 21 21

S21 7 9 0 10 16 42 42

S22 8 8 20 2 13 51 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

51

Nama

C4 C5 C6

Jumlah

Skor

Siswa

(%) Rata-

rata

Seluruh

Soal Tiap

Siswa

skor

no.1

skor

no.2

skor

no.3

skor

no.4

skor

no.5

S23 8 2 15 2 0 27 27

S24 20 10 20 12 13 75 75

S25 20 10 20 13 13 76 76

S26 20 5 16 0 0 41 41

S27 18 0 16 0 0 34 34

S28 8 2 16 2 0 28 28

S29 8 0 20 0 0 28 28

S30 8 2 16 2 0 28 28

S31 8 2 16 0 0 26 26

S32 10 2 16 2 15 43 43

S33 8 6 7 5 7 33 33

S34 8 6 6 5 2 27 27

Jumlah

skor

tiap

nomor

343 198 357 125 161 1184

(%)

Rata-

rata

tiap

nomor

50,44 29,12 52,5 18,38 23,68 34,82

b. Hasil Analisis Persentase berdasarkan Tingkatan C4

Berikut ini adalah hasil analisis data berdasarkan tingkatan

C4, tingkatan C4 pada soal nomor 1 dan nomor 2.

Tabel 4. 6 Analisis Data Tes untuk Tingkat C4

Subjek

C4 Jumlah

Skor Tiap

Siswa

(%) Rata-rata

Tiap Siswa 1 2

S1 8 2 10 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

52

Subjek

C4 Jumlah

Skor Tiap

Siswa

(%) Rata-rata

Tiap Siswa 1 2

S2 10 8 18 45

S3 10 10 20 50

S4 10 5 15 37,5

S5 10 2 12 30

S6 10 2 12 30

S7 10 10 20 50

S8 10 13 23 57,5

S9 18 5 23 57,5

S10 5 2 7 17,5

S11 9 5 14 35

S12 8 7 15 37,5

S13 10 13 23 57,5

S14 10 13 23 57,5

S15 10 8 18 45

S16 6 5 11 27,5

S17 8 2 10 25

S18 8 6 14 40

S19 7 9 16 40

S20 7 5 12 30

S21 7 9 16 40

S22 8 8 16 40

S23 8 2 10 25

S24 20 10 30 75

S25 20 10 30 75

S26 20 5 25 62,5

S27 18 0 18 45

S28 8 2 10 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

53

Subjek

C4 Jumlah

Skor Tiap

Siswa

(%) Rata-rata

Tiap Siswa 1 2

S29 8 0 8 20

S30 8 2 10 25

S31 8 2 10 25

S32 10 6 16 30

S33 8 6 14 35

S34 8 6 14 35

Jumlah Skor Seluruh Siswa 541

Persentase Rata-rata 39,78

c. Hasil Analisis Persentase berdasarkan Tingkatan C5

Berikut ini adalah hasil analisis data berdasarkan tingkatan

C5, tingkatan C5 pada soal nomor 3 dan nomor 4.

Tabel 4. 7 Analisis Data Tes untuk Tingkat C5

Subjek

C5 Jumlah

Skor

Tiap

Siswa

(%) Rata-

rata Tiap

Siswa 3 4

S1 8 7 15 37,5

S2 16 2 18 45

S3 11 8 17 47,5

S4 16 2 13 45

S5 7 2 9 22,5

S6 7 2 9 22,5

S7 13 2 15 37,5

S8 17 7 24 60

S9 6 2 8 20

S10 2 2 4 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

54

Subjek

C5 Jumlah

Skor

Tiap

Siswa

(%) Rata-

rata Tiap

Siswa 3 4

S11 5 2 7 17,5

S12 2 2 4 10

S13 10 2 12 30

S14 2 5 7 17,5

S15 10 8 18 45

S16 2 2 4 10

S17 9 2 11 27,5

S18 5 2 7 17,5

S19 5 7 12 30

S20 2 2 4 10

S21 0 10 10 25

S22 20 2 22 55

S23 15 2 17 42,5

S24 20 12 32 80

S25 20 13 33 82,5

S26 16 0 16 40

S27 16 0 16 40

S28 16 2 18 45

S29 20 0 20 50

S30 16 2 18 45

S31 16 0 16 40

S32 14 2 16 40

S33 7 5 12 30

S34 6 5 11 27,5

Jumlah Skor Seluruh Siswa 482

Persentase Rata-rata 35,44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

55

d. Hasil Analisis Persentase berdasarkan Tingkatan C6

Berikut ini adalah hasil analisis data berdasarkan tingkatan

C6, tingkatan C6 pada soal nomor 5.

Tabel 4. 8 Analisis Data Tes untuk Tingkatan C6

Subjek

C6 Jumlah Skor Tiap

Siswa

(%) Rata-

rata Tiap

Siswa 5

S1 5 5 25

S2 20 20 100

S3 2 2 10

S4 18 18 90

S5 0 0 0

S6 10 10 50

S7 7 7 35

S8 2 2 10

S9 0 0 0

S10 0 0 0

S11 0 0 0

S12 0 0 0

S13 0 0 0

S14 0 0 0

S15 2 2 10

S16 0 0 0

S17 2 2 10

S18 2 2 10

S19 7 7 35

S20 5 5 25

S21 16 16 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

56

3. Analisis Data Hasil Angket

Data hasil pengisian angket dalam mengetahui minat siswa dalam

pembelajaran soal berbasis HOTS terdapat pada tabel 4.3. Data tersebut

telah dikoreksi berdasarkan penskoran yang sesuai dengan pernyataan

positif dan pernyataan negatif (tabel 3.6)

Berikut ini adalah persentase dari hasil pengisian angket yang

sudah sesuai dengan kriteria yang digunakan peneliti pada (tabel 3.7).

Tabel 4. 9 Persentase dan Kriteria Angket Minat Siswa

Nama Persentase (%) Kriteria

S1 53 Cukup

S22 13 13 65

S23 0 0 0

S24 13 13 65

S25 13 13 65

S26 0 0 0

S27 0 0 0

S28 0 0 0

S29 0 0 0

S30 0 0 0

S31 0 0 0

S32 15 15 75

S33 7 7 35

S34 2 2 10

Jumlah Skor Seluruh Siswa 161

Persentase 23,68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

57

Nama Persentase (%) Kriteria

S2 59 Cukup

S3 58 Cukup

S4 66 Baik

S5 66 Baik

S6 75 Baik

S7 67 Baik

S8 75 Baik

S9 75 Baik

S10 70 Baik

S11 61 Baik

S12 66 Baik

S13 64 Baik

S14 73 Baik

S15 69 Baik

S16 67 Baik

S17 64 Baik

S18 80 Baik

S19 69 Baik

S20 67 Baik

S21 58 Cukup

S22 70 Baik

S23 81 BaikSekali

S24 45 Cukup

S25 58 Cukup

S26 80 Baik

S27 66 Baik

S28 75 Baik

S29 66 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

58

Nama Persentase (%) Kriteria

S30 63 Baik

S31 78 Baik

S32 53 Cukup

S33 81 BaikSekali

S34 64 Baik

Persentase

Rata-rata

Seluruh

Siswa

67 Baik

Dari pemaparan dan perhitungan persentase menurut Suharsimi

Arikunto (2002:75) pada minat siswa dalam pembelajaran soal HOTS

didapatkan persentase secara keseluruhan yaitu 67% yang artinya minat

siswa dalam pembelajaran soal HOTS itu menurut kategori (tabel 3.7)

adalah Baik.

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis yang dilakukan maka peneliti dapat menjawab

rumusan-rumusan masalah yang terdapat pada BAB I dengan menggunakan

data yang didapatkan di lapangan saat melaksakan penelitian. Berikut ini

adalah pembahasan dari penelitian.

1. Pembahasan terhadap hasil observasi pembelajaran

Pada bagian jenis pertanyaan yang pertama yaitu Pertanyaan

Inferensial. Berdasarkan hasil analisisnya (tabel 4.4) jenis pertanyaan

tersebut telah dilaksanakan oleh guru karena memenuhi semua kriteria

pada jenis pertanyaan tersebut. Selanjutnya jenis pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

59

kedua yaitu Pertanyaan Interpretasi. Sama halnya dengan jenis

pertanyaan yang pertama, pertanyaan kedua telah dilaksanakan oleh

guru dikarenakan telah memenuhi kriteria pada jenis pertanyaan kedua.

Pada jenis pertanyaan yang ketiga yaitu Pertanyaan Transfer. Jenis

pertanyaan ketiga tersebut juga memenuhi kriteria pada jenis

pertanyaan tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa guru telah

melaksanakan jenis pertanyaan tersebut. Pada jenis pertanyaan yang

terakhir yaitu Pertanyaan Hipotetik sama halnya dengan ketiga jenis

pertanyaan lainnya, Pertanyaan Hipotetik telah muncul dikarenakan

telah memenuhi kriteria yang terdapat pada jenis pertanyaan tersebut.

Artinya bahwa dari hasil analisis pada bagian observasi, guru telah

melaksanakan pembelajaran HOTS.

2. Pembahasan terhadap hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa

Secara keseluruhan pada tabel 4.4 mengatakan bahwa kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa berada pada persentase 34,82%.

Berdasarkan tabel 4.5, tabel tersebut adalah hasil analisis tes

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada tingkatan C4. Persentase

rata-rata pada tingkatan C4 tersebut yaitu 39,78% dengan jumlah skor

seluruh siswanya yaitu 541. Berikutnya pada tabel 4.6 yaitu hasil

analisis tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada tingkatan C5.

Persentase rata-rata pada tingkatan C5 yaitu 35,44% dengan jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

60

seluruh siswanya yaitu 482. Selanjutnya pada tabel 4.7 yaitu hasil

analisis tes berpikir tingkat tinggi siswa pada tingkatan C6. Persentase

rata-rata pada tingkatan C6 yaitu 23,68% dengan jumlah seluruh

siswanya yaitu 161. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa hanya pada batas persentase tersebut. Hasil

tersebut didapatkan dari seluruh siswa yang mengikuti tes itu sebanyak

34 siswa.

Dan berdasarkan uji validitas dan reliabilitas (lampiran 5)

menunjukkan bahwa setiap nomor dan pada tingkatannya sendiri teruji

bahwa hasilnya tersebut valid.

3. Pembahasan terhadap hasil angket minat siswa terhadap

pembelajaran HOTS

Berdasarkan tabel 4.9 analisis hasil angket minat siswa terhadap

pembelajaran HOTS dari 34 siswa menghasilkan persentase rata-rata

yaitu 67%. Pengisian angket tersebut ditujukan untuk mengetahui

minat siswa dalam pembelajaran soal HOTS. Dari hasil yang diperoleh

(tabel 4.9) terlihat bahwa minat siswa dalam pembelajaran soal HOTS

itu pada kategori Baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

61

E. KETERBATASAN PENELITIAN

Keterbatasan penelitian ini ditemukan sebagai berikut :

1. Instrumen angket yang dari beberapa pernyataan-pernyataannya masih

ada yang tidak sesuai dengan indikatornya dikarenakan waktu yang

sudah hampir mendekati hari dimana instrumen tes tersebut diuji coba

dan perlu direvisi satu hari sebelumnya.

2. Instrumen tes yang masih perlu di revisi dari soal-soalnya. Dikarenakan

ada soal yang tidak sesuai dengan kemampuannya (materi yang belum

diajarkan guru) satu hari sebelum uji coba, sehingga pengambilan data

dilakukan satu minggu kemudian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilaksanakan,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran Materi Arimetika Sosial di SMP Negeri 2

Yogyakarta

Dari pengamatan yang dilakukan kriteria keempat jenis

pertanyaan tersebut telah memenuhi seluruhnya. Pembelajaran

yang diterapkan oleh guru sudah mengarah pada pembelajaran

HOTS karena guru sudah melaksanakan keempat jenis

pertanyaan pembelajaran HOTS, yaitu Pertanyaan Inferensial,

Pertanyaan Interpretasi, Pertanyaan Transfer, dan Pertanyaan

Hipotetik.

2. Kemampuan Siswa Kelas VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta

dalam Menyelesaikan Soal yang Berbasis HOTS (Higher Order

Thinking Skill)

Subjek dari data yang diambil yaitu 34 siswa, secara

keseluruhan persentase rata-rata dari 3 tingkatan tersebut yaitu

34,82%. Berdasarkan hasilnya pada persentase rata-rata

tingkatan C4 yaitu 39,78%. Untuk persentase rata-rata tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

63

C5 yaitu 35,44%. Pada persentase rata-rata tingkatan C6 yaitu

23,68%.

3. Minat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Matematika yang

Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill)

Dari hasil keseluruhan didapatkan persentase 67% pada hasil

pengisian angket siswa. Artinya minat siswa dalam

pembelajaran soal HOTS yaitu pada kategori baik.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, peneliti memiliki

beberapa saran. Berikut saran-sarannya :

1. Bagi guru ataupun calon guru

Guru ataupun calon guru nantinya diharapkan mengetahui

kemampuan siswanya dalam menyelesaikan soal HOTS pada

materi Aritmetika Sosial sehingga pada nantinya guru ataupun

calon guru dapat merancang dan melakukan pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan tersebut. Selain itu juga, guru

seharusnya mebiasakan siswanya untuk terus latihan soal-soal

yang tipenya sama dan berbasis HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

64

2. Bagi siswa

Siswa diharapkan sering berlatih dalam mengerjakan soal-

soal yang berbasis HOTS. Selain itu juga siswa diharapkan untuk

mengerti dan mengetahui konsep yang dimaksud dari soal-soal

yang ada.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menyiapkan segala

sesuatunya dengan baik dan matang. Sebaiknya instrumen tes

tersebut sebelum pengambilan data, alangkah baik di uji coba

dengan siswa yang bukan dari subjek yang diambil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

65

DAFTAR PUSTAKA

Anugrah Aningsih. 2018. “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pendidikan

Agama Islam kelas X SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto di Tinjau dari

Prestasi Belajar”. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava

Media.

Frans Resi. 2017. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Terhadap

Mata Pelajaran Matematika Kelas IX-B SMPS Dharma Nusa Flores Timus

Tahun Ajaran 2016/2017”. Universitas Sanata Dharma.

Helmawati. 2019. Pembelajaran dan Penitaian berbasis HOTS (Higher Order Thinking

Skills). Remaja Rosdakarya.

Hatta Saputra. 2016. Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global: Penguatan

Mutu Pembelajaran dengan Penerapan HOTS (High Order Thinking Skills).

Bandung: SMILE’s Publishing.

Kemendikbud. 2014. Matematika Kelas VII SMP/MTs: Buku Siswa. Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada

Reni Kusumawati. 2018. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas VII D SMPN

1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 pada Topik Perkalian Bentuk Aljabar.

Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Bina

Aksara.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi).

Bandung : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Widhia Tri Nuragni. 2018. Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal

Matematika Tipe Higher Order Thinking Pada Pokok Bahasan Pola Bilangan

di Kalangan Kelas VII E SMP Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

Yoki Ariyana, dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Yogyakarta : Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

66

LAMPIRAN

1. Lampiran Surat Perizinan dan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 1 Surat Perizinan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

67

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

68

2. Lampiran Instrumen

Lampiran 3 Lampiran Observasi

Materi Pokok :

Kelas/Semester :

Waktu Pelaksanaan :

Tujuan Observasi : mengetahui sejauhmana aktivitas pembelajaran dikelas yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.

No Objek Pengamatan Kegiatan Keterangan

Guru Siswa

1. Pertanyaan Inferensial

2. Pertanyaan Interpretasi

3. Pertanyaan Transfer

4. Pertanyaan Hipotetik

Menyetujui

Guru Matematika kelas VII F

( )

Yogyakarta,

Peneliti

(Stevanus Prasetyo Nugroho)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

69

Lampiran 4 Instrumen Tes Tulis

Nama / No Absen :

Kelas :

Tanggal :

Tujuan Tes Tertulis : Untuk mengetahui profile kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Petunjuk Pengerjaan : dilarang bekerja sama, tuliskan jawaban dengan lengkap (diketahui,

ditanyakan, jawab, kesimpulan), waktu pengerjaan 80 menit.

1. Paman membeli sepeda seharga Rp 1.000.000,00. Paman berencana untuk menjual

kembali dengan diskon 25% dan keuntungan 20%. Tentukan harga jual dari sepeda

yang Paman beli!

2. Seorang pengusaha menjual beras per kg yaitu Rp 9.500,00. Setiap karung yang

berisikan beras tersebut memiliki bruto 35 kg dan tara 0,5%. Pengusuha tersebut

menjual beras itu kepada pembeli sebanyak duapuluh karung dan pembeli tersebut

mendapatkan diskon dari pengusaha itu sebesar 4%. Berapakah penghasilan yang

diterima oleh pengusaha?

3. Toko A mempunyai barang seharga Rp 2.500.000,00 dan barang tersebut akan di jual

dengan harga Rp 2.750.000,00. Pembelinya diperbolehkan untuk mencicil barang

tersebut untuk melunasinya selama 10 bulan dengan bunga 5%, sedangkan di toko B

mempunyai barang yang serupa dengan harga yang sama tetapi di toko B menjualnya

dengan harga Rp 3.000.000,00 dan pembelinya juga diperbolehkan untuk mencicil

barang tersebut untuk melunasinya selama 10 bulan tanpa bunga. Tentukan toko

manakah yang mendapatkan untung lebih besar?

4. Pak Dani membeli lima karung pakan ternak dengan Tara 0,2%. Setiap karung pakan

mempunyai bruto 40 kg dengan harga sebesar Rp 80.000,00. Pakan ternak itu

dibungkus, lalu dijual lagi seharga Rp 2.500,00 per kg. Tentukan:

a. Berat tara seluruhnya;

b. Berat neto pakan ternak; dan

c. Untung/Rugi seluruhnya.

5. Ayah membeli sebuah rumah. Rumah tersebut akan Ayah renovasi pada bagian

pengecatan tiap-tiap ruangan yang ada di dalamnya. Terdapat empat ruangan dari

rumah tersebut,. Ayah berencana memberi warna untuk :

Ruangan pertama yang harus dicat berukuran 33,5𝑚2 akan diberi berwarna

merah muda.

Ruangan kedua yang harus dicat berukuran 75,5𝑚2 akan diberi warna ungu.

Ruangan yang ketiga yang harus dicat berukuran 78,5𝑚2 akan diberi warna

merah muda.

Ruangan yang keempat yang harus dicat berukuran 42,5𝑚2akan diberi warna

ungu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

70

Ruangan yang kelima yang harus dicat berukuran 45,5𝑚2akan diberi warna

merah muda.

Ruangan yang keenam yang harus dicat berukuran 34,5𝑚2akan diberi warna

ungu.

Terdapat sebuah toko cat yang Ayah kunjungi dan Ayah diberi penawaran oleh penjaga

toko, untuk warna ungu dan merah muda yang 10kg hanya cukup untuk 50𝑚2, yang

5kg hanya cukup untuk 25𝑚2, dan yang 1kg hanya cukup 5𝑚2 . Untuk cat yang 10kg

diberi harga Rp 450.000,00 dan yang 5kg diberi harga Rp 240.000,00 dan yang 1kg

diberi harga Rp 50.000,00. Tentukan :

a) Berapa kaleng cat warna merah muda, agar biaya yang dikeluarkan Ayah adalah

biaya minimum?

b) Berapa kaleng cat warna ungu, agar biaya yang dikeluarkan Ayah adalah biaya

minimum?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

71

Lampiran 5 Instrumen Angket

Nama :

Kelas/No.absen :

Waktu Pelaksanaan :

Tujuan Angket : mengetahui minat siswa dalam pengerjaan soal-soal yang berbasis

HOTS

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Angket terdiri dari 16 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan, dan

berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan pilihanmu.

2. Berikan tanda centang () pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu.

Keterangan jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No. PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

1. Saya merasa bahwa pelajaran matematika

adalah pelajaran yang menyenangkan.

2. Dikarenakan banyak rumus dan

menghitung, saya tidak menyukai

pelajaran matematika.

3. Saya menyukai pelajaran matematika yang

berbasis HOTS.

4. Jika pelajaran matematika disekolah

kosong, saya merasa senang.

5. Saya aktif dikelas pada saat pelajaran

matematika.

6. Saya cenderung diam ketika materi yang

dipelajari itu sulit.

7. Saya selalu bertanya kepada teman/guru

ketika saya tidak dapat memahami materi

Aritmetika Sosial.

8. Saya lebih cenderung diam ketika sedang

kerja kelompok bersama teman.

9. Saya selalu mengerjakan latihan soal

matematika yang berbasis HOTS.

10. Ketika diberi tugas yang terlihat kompleks

saya lebih baik menunda mengerjakannya..

11. Soal-soal yang diberikan oleh guru

semakin kompleks, semakin bersemangat

pula saya dalam mengerjakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

72

12. Saya lebih mencari kesibukan sendiri daripada mengerjakan latihan-latihan soal

yang diberikan oleh guru.

13. Saya tetap memperhatikan penjelasan

guru.

14. Saya sering mengerjakan tugas/kegiatan

mata pelajaran lain ketika pelajaran

matematika berlangsung.

15. Saya mengikuti pembelajaran matematika

dari awal hingga akhir pelajaran dengan

baik.

16. Saya terbiasa keluar masuk ruangan kelas

karena merasa bosan didalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

73

3. Lampiran Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes

Lampiran 6 Validitas dan Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

74

4. Lampiran Rubrik Penilaian

Lampiran 7 Rubrik Penilaian

No. Soal Jawaban Skor (Nilai)

1. Paman membeli sepeda

seharga Rp 1.000.000,00.

Paman berencana untuk

menjual kembali sepeda

tersebut dengan diskon 25%

dan keuntungan 20%.

Tentukan harga jual dari

sepeda yang Paman beli!

Diketahui : HB = 𝑅𝑝. 1.000.000,00

D = 25%

U = 20%

Ditanyakan : Harga Jual (HJ)?

2

Jawab :

%𝑈 = 𝑃 − 𝐻𝐵

𝐻𝐵

20% = 𝑃 − 𝑅𝑝 1.000.000

𝑅𝑝 1.000.000

0,2 = 𝑃 − 𝑅𝑝 1.000.000

𝑅𝑝 1.000.000

𝑅𝑝 200.000 = 𝑃 − 𝑅𝑝 1.000.000

𝑃 = 𝑅𝑝 1.200.000

𝑃 = 𝐻𝐽 − 25% 𝐻𝐽 = 75% 𝐻𝐽

=3

4𝐻𝐽

𝐻𝐽 =4

3 𝑃

= 4

3× 𝑅𝑝 1.200.000

= 𝑅𝑝 1.600.000,00

16

Jadi, harga jual dari sepeda yang

Paman beli adalah 𝑅𝑝 1.600.000,00

2

2. Seorang pengusaha menjual

beras per kg yaitu Rp

9.500,00. Setiap karung yang

berisikan beras tersebut

memiliki bruto 35 kg dan

tara 0,5%. Pengusuha

Diketahui : beras/kg =

𝑅𝑝 9.500,00 Bruto = 35Kg

%Tara = 0,5%

Diskon = 4%

Ditanyakan : Penghasilan yang

diterima pengusaha?

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

75

tersebut menjual beras itu

kepada pembeli sebanyak

duapuluh karung dan

pembeli tersebut

mendapatkan diskon dari

pengusaha itu sebesar 4%.

Berapakah penghasilan yang

diterima oleh pengusaha?

Jawab : 𝑇𝑎𝑟𝑎 =%𝑇𝑎𝑟𝑎 × 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜

= 0,5% × 35 𝐾𝑔 = 0,175 𝐾𝑔

𝑁𝑒𝑡𝑜 = 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 − 𝑇𝑎𝑟𝑎 = 35 𝐾𝑔 − 0,175 𝐾𝑔

= 34,825 𝐾𝑔 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐾𝑔 = 34,825 𝐾𝑔

× 𝑅𝑝 9.500,00 = 𝑅𝑝 330.837,00

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 20 𝐾𝑎𝑟𝑢𝑛𝑔= 𝑅𝑝330.837,00× 20

= 𝑅𝑝 6.616.750,00 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑠𝑘𝑜𝑛 4%

= 𝑅𝑝 6.616.750× 4% = 𝑅𝑝 264.670,00

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑝 6.616.750,00− 𝑅𝑝 264.670,00= 𝑅𝑝 6.352.080,00

16

Jadi, penghasilan yang diterima

oleh pengusaha itu adalah 𝑅𝑝 6.352.080,00.

2

3. Toko A mempunyai barang

seharga Rp 2.500.000,00 dan

barang tersebut akan di jual

dengan harga Rp

2.750.000,00. Pembelinya

diperbolehkan untuk

mencicil barang tersebut

untuk melunasinya selama

10 bulan dengan bunga 5%,

sedangkan di toko B

mempunyai barang yang

serupa dengan harga yang

sama tetapi di toko B

Diketahui : Barang Toko A

= Rp 2.500.000,00

Barang Toko B

= Rp 2.500.000,00

HJ Barang Toko A

= Rp 2.750.000,00

Diskon Barang Toko

A = 5%

HJ Barang Toko B

= Rp 3.000.000,00

Ditanyakan: Toko mana yang

mendapatkan untung lebih

banyak?

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

76

menjualnya dengan harga Rp

3.000.000,00 dan

pembelinya juga

diperbolehkan untuk

mencicil barang tersebut

untuk melunasinya selama

10 bulan tanpa bunga.

Tentukan toko manakah

yang mendapatkan untung

lebih besar?

Jawab :

𝑇𝑜𝑘𝑜 𝐴 → ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙= 𝑅𝑝 2.500.000,00

ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙= 𝑅𝑝 2.750.000,00

𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑅𝑝 2.750.000,00− 𝑅𝑝2.500.000,00

= 𝑅𝑝 250.000,00

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 × 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎= 𝑅𝑝 2.750.000,00 × 5%

= 𝑅𝑝137.500,00

𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎= 𝑅𝑝 250.000,00+ 137.500,00= 𝑅𝑝 387.500,00

𝑇𝑜𝑘𝑜 𝐵 → 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙= 𝑅𝑝 2.500.000,00

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙= 𝑅𝑝 3.000.000,00

𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑅𝑝 3.000.000,00− 𝑅𝑝2.500.000,00= 𝑅𝑝 500.000,00

16

Jadi, toko yang mendapatkan untung lebih besar adalah Toko B.

2

4. Pak Dani membeli lima

karung pakan ternak dengan

Tara 0,2%. Setiap karung

pakan mempunyai bruto 40

kg dengan harga sebesar Rp

80.000,00. Pakan ternak itu

dibungkus, lalu dijual lagi

seharga Rp 2.500,00 per kg.

Tentukan:

d. Berat tara

seluruhnya;

Diketahui : %tara pakan ternak =

0,2%

Harga per karung =

Rp 80.000,00

Bruto = 40Kg

Penjualan per Kg =

Rp 2.500,00

Ditanyakan : a) berat tara

seluruhnya

b) berat neto pakan

ternak

c) Untung/Rugi

seluruhnya

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

77

e. Berat neto pakan

ternak; dan

f. Untung/Rugi

seluruhnya.

Jawab : a)

%Tara = 0,2%

𝑇𝑎𝑟𝑎 = %𝑇𝑎𝑟𝑎 × 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜

= 0,2% × 40𝑘𝑔

= 0,08 𝐾𝑔

𝑇𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 = 0,08 × 5= 0,4 𝐾𝑔

b) 𝑁𝑒𝑡𝑜 = 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 − 𝑇𝑎𝑟𝑎

= 40 𝐾𝑔 − 0,08 𝐾𝑔= 39,92 𝐾𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑢

= 200 𝐾𝑔 − 0,4 𝐾𝑔 = 199,6 𝐾𝑔

c) 𝐻𝐵 = 𝑅𝑝 80.000,00 × 5 =𝑅𝑝 × 400.000,00

𝐻𝐽 = 𝑅𝑝 2.500,00 × 199,6 𝐾𝑔= 𝑅𝑝 499.000,00

𝑈 = 𝐻𝐽 − 𝐻𝐵

𝑅𝑝 499.000,00 − 𝑅𝑝 400.000,00= 𝑅𝑝 99.000,00

16

Jadi, untuk berat Tara seluruhnya

adalah 0,4 Kg. Neto per karung

yaitu 39,92 Kg dan untuk 5 karung

yaitu 199,6 Kg. Dan untung yang

didapat oleh Pak Dani adalah Rp

99.000,00.

2

5. Ayah membeli sebuah

rumah. Rumah tersebut akan

Ayah renovasi pada bagian

pengecatan tiap-tiap ruangan

yang ada di dalamnya.

Terdapat empat ruangan dari

rumah tersebut,. Ayah

berencana memberi warna

untuk :

Ruangan pertama yang

harus dicat berukuran

33,5𝑚2 akan diberi

warna merah muda.

Ruangan kedua yang

harus dicat berukuran

75,5𝑚2 akan diberi

warna ungu.

Ruangan yang ketiga

yang harus dicat

berukuran 78,5𝑚2 akan

diberi warna merah

muda.

Diketahui : R1 = 33,5𝑚2 (merah

muda)

R2 = 75,5𝑚2 (ungu)

R3 = 78,5𝑚2 (merah

muda)

R4 = 42,5𝑚2 (ungu)

R5 = 45,5𝑚2 (merah

muda)

R6 = 34,5𝑚2 (ungu)

Harga cat :

1) 10 Kg untuk 50𝑚2

= Rp 450.000,00

2) 5 Kg untuk 25𝑚2

= Rp 240.000,00

3) 1 Kg untuk 5𝑚2

= Rp 100.000,00

Ditanya :

a) Berapa kaleng cat warna

merah muda, agar biaya

yang dikeluarkan Ayah

adalah biaya minimum?

b) Berapa kaleng cat warna

ungu, agar biaya yang

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

78

Ruangan yang keempat

yang harus dicat

berukuran 42,5𝑚2akan

diberi warna ungu.

Ruangan yang kelima

yang harus dicat

berukuran 45,5𝑚2akan

diberi warna merah

muda.

Ruangan yang keenam

yang harus dicat

berukuran 34,5𝑚2akan

diberi warna ungu.

Terdapat sebuah toko cat

yang Ayah kunjungi dan

Ayah diberi penawaran oleh

penjaga toko, untuk warna

ungu dan merah muda yang

10kg hanya cukup untuk

50𝑚2, yang 5kg hanya

cukup untuk 25𝑚2, dan yang

1kg hanya cukup 5𝑚2 .

Untuk cat yang 10kg diberi

harga Rp 450.000,00 dan

yang 5kg diberi harga Rp

240.000,00 dan yang 1kg

diberi harga Rp 50.000,00.

Tentukan :

c) Berapa kaleng cat

warna merah muda,

agar biaya yang

dikeluarkan Ayah

adalah biaya minimum?

d) Berapa kaleng cat

warna ungu, agar biaya

yang dikeluarkan Ayah

adalah biaya minimum?

dikeluarkan Ayah adalah

biaya minimum?

Jawab :

a) Jumlah besaran ruangan

yang akan diberi warna

merah muda

R1 + R3 + R5 = 33,5𝑚2 +

42,5𝑚2 + 45,5𝑚2

= 121,5𝑚2

Kaleng cat yang harus dibeli

yaitu :

2 kaleng 10 Kg + 1 kaleng 5

Kg

= 2 × 𝑅𝑝 450.000,00= 𝑅𝑝 900.000,00

= 1 × 𝑅𝑝 240.000,00= 𝑅𝑝 240.000,00

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ

= 𝑅𝑝 900.000,00+ 𝑅𝑝 240.000,00

= 𝑅𝑝 1.140.000,00

8

b) Jumlah besaran ruangan

yang akan diberi warna

ungu

R2 + R4 + R6 = 75,5𝑚2 +

78,5𝑚2 + 34,5𝑚2

= 188,5𝑚2

Kaleng cat yang harus dibeli

yaitu :

3 kaleng 10 Kg + 1 kaleng 5

Kg + 3 kaleng 1Kg

= 3 × 𝑅𝑝 450.000,00= 𝑅𝑝 1.350.000,00

= 1 × 𝑅𝑝 240.000,00= 𝑅𝑝 240.000,00

= 3 × 𝑅𝑝 50.000,00= 𝑅𝑝 150.000,00

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ= 𝑅𝑝 1.350.000,00+ 𝑅𝑝 240.000,00+ 𝑅𝑝 150.000,00

= 𝑅𝑝 1.740.000,00

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

79

Jadi, biaya termurah yang

dikeluarkan oleh Ayah untuk cat

warna merah muda yaitu 2 kaleng

10 Kg + 1 kaleng 5 Kg dengan

jumlah biaya 𝑅𝑝 1.140.000,00.

Sedangkan biaya termurah untuk

cat warna ungu yaitu 3 kaleng 10

Kg + 1 kaleng 5 Kg + 3 kaleng 1 Kg

dengan jumlah biaya

𝑅𝑝 1.740.000,00

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

80

5. Lampiran Jawaban Tes Siswa

Lampiran 8 Jawaban Tes Siswa 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

82

Lampiran 9 Jawaban Tes Siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

84

Lampiran 10 Jawaban Tes Siswa 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

86

Lampiran 11 Jawaban Tes Siswa 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

88

Lampiran 12 Jawaban Tes Siswa 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

89

Lampiran 13 Jawaban Tes Siswa 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

91

6. Lampiran Jawaban Angket Siswa

Lampiran 14 Jawaban Angket Siswa 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

93

Lampiran 15 Jawaban Angket Siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

95

Lampiran 16 Jawaban Angket Siswa 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

97

Lampiran 17 Jawaban Angket Siswa 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

99

Lampiran 18 Jawaban Angket Siswa 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

101

Lampiran 19 Jawaban Angket Siswa 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA …

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI