analisis kebutuhan air bersih dan pendapat masyarakat...

41
i ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PDAM TIRTA MOEDAL DI PERUMAHAN PERMATA PURI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Ummu Salamah NIM.5101415037 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

i

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT

MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PDAM

TIRTA MOEDAL DI PERUMAHAN PERMATA

PURI KECAMATAN NGALIYAN

KOTA SEMARANG

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Ummu Salamah

NIM.5101415037

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Ummu Salamah

NIM : 5101415037

Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

Judul : Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang

Pelayanan PDAM Tirta Moedal di Perumahan Permata Puri

Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

Semarang, Agustus 2019

Pembimbing,

Aris Widodo, S.Pd., M.T.

NIP. 197102071999031001

Page 3: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Analisis Kebutuhan dan Pendapat Masyarakat Terkait Pelayanan Air Bersih

di Perumahan Permata Puri Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang” telah dipertahankan di depan

sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Teknik UNNES pada tanggal ….. bulan ….. tahun …..

Oleh

Nama : Ummu Salamah

NIM : 5101415037

Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

Panitia:

Ketua Sekretaris

Aris Widodo, S.Pd., M.T. Ir. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T., IPP.

NIP.197102071999031001 NIP.

Penguji 1 Penguji 2 Pembimbing

Drs. Tugino, M.T. Drs. Bambang Sugiyarto Aris Widodo, S.Pd., M.T.

NIP.196004121988031001 NIP.196406011991021001 NIP.197102071999031001

Mengetahui:

Dekan Fakultas Teknik UNNES

Dr. Nur Qudus, M.T.

NIP.196911301994031001

Page 4: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Negeri

Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim

Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang

telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, Agustus 2019

Yang membuat pernyataan,

Ummu Salamah

NIM.5101415037

Page 5: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“….. Sesunguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah,

Tuhan Semesta Alam.” (Q.S. Al-An’am:162)

“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan

melihat pekerjaanmu itu,…..” (Q.S. At-Taubah:105)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Alhamdulillah, skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Abi Drs. Slamet Mugiono dan Umi Tunjiah, S.H., yang sudah mendidik

dengan pendidikan terbaik, selalu mendoakanku siang-malam, tak henti

memberi motivasi dan semangat, dan selalu menjadi yang pertama dalam

segala hal. Terima kasih.

2. Kakak-kakakku tercinta: Mbak Bitoh, Mas Hasan, dan Mas Husain. Terima

kasih sudah mau direpotin sejak menjadi mahasiswa baru dulu.

3. Adik-adikku tercinta: Hudzaifah, Balqis, Rumaisha, Usamah, Ukasyah,

yang masing-masing sedang menuntut ilmu di kota lain.

4. Calon pendamping hidup yang masih sama-sama berjuang.

5. Penduduk Permata Puri, termasuk seluruh Pak RW dan Pak RT. Terima

kasih banyak bantuan dan kesediaannya di sela aktivitas yang padat.

6. Almamater PTB UNNES.

7. Organisasi-organisasi yang menjadi tempat menempa diri: BEM FT

UNNES 2016, UKM Penelitian UNNES 2016, DPM KM UNNES 2017,

Ristek FT UNNES, dan KAMMI FATAHILLAH.

8. Pembaca sekalian.

Page 6: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

vi

ABSTRAK

Ummu Salamah, 2018. Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat

tentang Pelayanan PDAM Tirta Moedal di Perumahan Permata Puri Kecamatan

Ngaliyan Kota Semarang. Pembimbing Aris Widodo, S.Pd., M.T. Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Negeri Semarang.

Jumlah penduduk yang makin meningkat di perumahan Permata Puri

membuat kebutuhan air bersih juga meningkat tiap tahun. Layanan air bersih dari

PDAM Tirta Moedal harus terpenuhi secara kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan

aspek teknis lainnya. Maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk: (1) mengetahui

kebutuhan air bersih di Permata Puri tahun 2018, (2) mengetahui total kebutuhan

air bersih di Permata Puri tahun 2028, serta (3) untuk mengetahui pendapat

masyarakat Permata Puri terkait pelayanan dari PDAM.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

penelitian kuantitif. Untuk mendapatkan data primer di perumahan Permata Puri

menggunakan teknik observasi, wawancara, dan angket. Sedangkan untuk data

sekunder dari PDAM menggunakan teknik observasi dan wawancara.

Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa: (1) kebutuhan air bersih di Permata

Puri tahun 2018 adalah sebesar 128 L/O/H yang artinya penduduk Permata Puri

termasuk hemat dalam menggunakan air, (2) kebutuhan air bersih di tahun 2028

dengan target cakupan pelayanan 90% adalah 9,04 l/dt atau 187,4 L/O/H, (3)

menurut pendapat masyarakat, air yang diterima hanya memenuhi 45% standar

kualitas air bersih , kuantitas air layanan sudah mencapai 72% untuk musim

penghujan namun hanya bisa mencukupi 44% di musim kemarau, kontinuitas air

yang mengalir belum bisa 24 jam dalam sehari, dan kepuasan pelanggan terhadap

pelayan PDAM jika ditinjau dari aspek teknis hanya mencapai 42% dari 100%

layanan.

Kata Kunci: Pertumbuhan penduduk, kebutuhan air bersih, pelayanan PDAM.

Page 7: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

vii

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul “Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang

Pelayanan PDAM Tirta Moedal di Perumahan Permata Puri Kecamatan Ngaliyan

Kota Semarang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaatnya di yaumil

akhir nanti, Aamiin.

Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta

penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T., IPM., Dekan Fakultas Teknik, atas fasilitas yang

disediakan bagi mahasiswa.

3. Aris Widodo, S.Pd., M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil sekaligus

Koordinator Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan serta

Pembimbing yang penuh perhatian dan atas perkenaan memberi bimbingan

dan dapat dihubungi sewaktu-waktu disertai kemudahan menunjukkan

sumber-sumber yang relevan dengan penulisan karya ini.

4. Drs. Tugino, M.T., Penguji I yang telah memberi masukan yang sangat

berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar, tanggapan,

menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.

5. Drs. Bambang Sugiyarto, M.T., Penguji II yang telah memberi masukan

yang sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar,

tanggapan, sehingga menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.

6. Semua dosen Jurusan Teknik Sipil FT UNNES yang telah memberi bekal

pengetahuan yang berharga.

7. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan

pembelajaran baik di jurusan Teknik Sipil maupun di SMK.

Semarang, Agustus 2019

Penulis.

Page 8: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 5

1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 8

2.1 Pengertian Air ................................................................................................ 8

2.2 Sistem Distribusi dan Pengaliran Air Bersih ............................................... 11

2.3 Kebutuhan Air Bersih .................................................................................. 12

2.4 Pelayanan Air Bersih ................................................................................... 21

2.5 Pertumbuhan Penduduk ............................................................................... 23

2.6 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 24

Page 9: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

ix

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 25

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 25

3.2 Desain Penelitian ......................................................................................... 26

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 30

3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 30

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 35

4.1 Deskripsi Data ............................................................................................. 35

4.2 Analisis Data ............................................................................................... 38

4.3 Pembahasan ................................................................................................. 65

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 84

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 84

5.2 Saran ............................................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 86

LAMPIRAN ........................................................................................................... 87

Page 10: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemakaian Air sesuai Kategori Kota ..................................................... 18

Tabel 2.2 Pemakaian Air berdasarkan Jumlah Penduduk ...................................... 18

Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian ...................................................................... 27

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ....................................................................... 29

Tabel 4.1 Sumber Produksi Air PDAM ................................................................. 35

Tabel 4.2 Jumlah Produksi Air PDAM .................................................................. 36

Tabel 4.3 Total Produksi Sumur Artetis W1-W9 2018.......................................... 36

Tabel 4.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Semarang ....................................... 37

Tabel 4.5 Data Penduduk Permata Puri 2018 ........................................................ 38

Tabel 4.6 Konsumsi Kebutuhan Air Bersih Permata Puri 2018 ............................ 39

Tabel 4.7 Konsumsi Air Bersih Permata Puri 2018 ............................................... 40

Tabel 4.8 Jumlah Penduduk Permata Puri 2014-2018 ........................................... 41

Tabel 4.9 Prediksi Kebutuhan Air Bersih di Permata Puri 2019-2028 .................. 44

Tabel 4.10 Warna Air Layanan .............................................................................. 45

Tabel 4.11 Kekeruhan Air Layanan ....................................................................... 46

Tabel 4.12 Bau Air Layanan .................................................................................. 47

Tabel 4.13 Kebersihan/Kejernihan Air Layanan ................................................... 49

Tabel 4.14 Kandungan Air Layanan ...................................................................... 50

Tabel 4.15 Kelayakan Air Layanan ....................................................................... 51

Tabel 4.16 Kecukupan Air Layanan ...................................................................... 53

Tabel 4.17 Tekanan Air Layanan ........................................................................... 54

Tabel 4.18 Kesesuaian Air Layanan ...................................................................... 55

Tabel 4.19 Kontinuitas Air Layanan ...................................................................... 56

Tabel 4.20 Kelayakan Konsumsi Air Layanan ...................................................... 59

Page 11: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

xi

Tabel 4.21 Kecepatan Respon Pengaduan ............................................................. 60

Tabel 4.22 Keahlian Pegawai ................................................................................. 61

Tabel 4.23 Tingkat Pengecekan Air ....................................................................... 62

Tabel 4.24 Tingkat Pelayanan PDAM ................................................................... 63

Tabel 4.25 Kepuasan Pelanggan pada PDAM ....................................................... 64

Tabel 4.26 Angket I nomor 12 ............................................................................... 70

Tabel 4.27 Kontinuitas Air Layanan ...................................................................... 70

Page 12: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Wilayah Perumahan Permata Puri...................................................... 25

Gambar 3.2 Alur Penelitian.................................................................................... 26

Gambar 4.1 Diagram Warna Air Layanan ............................................................. 46

Gambar 4.2 Diagram Kekeruhan Air Layanan ...................................................... 47

Gambar 4.3 Diagram Bau Air Layanan ................................................................. 48

Gambar 4.4. Diagram Kebersihan/Kejernihan Air Layanan .................................. 49

Gambar 4.5 Diagram Kandungan Lumpur/Tanah ................................................. 50

Gambar 4.6 Diagram Kandungan Rasa .................................................................. 51

Gambar 4.7 Diagram Kelayakan Masak dan Minum............................................. 52

Gambar 4.8 Diagram Kecukupan Air Layanan...................................................... 53

Gambar 4.9 Diagram Tekanan Air Layanan .......................................................... 54

Gambar 4.10 Diagram Kesesuaian Debit Air Layanan .......................................... 55

Gambar 4.11 Diagram Kesesuaian Jumlah Pembayaran Air Layanan .................. 56

Gambar 4.12 Diagram Tingkat Aliran Air Layanan di Hari Biasa ........................ 58

Gambar 4.13 Diagram Tingkat Aliran Air Layanan di Hari Kerja ........................ 58

Gambar 4.14 Diagram Tingkat Aliran Air Layanan di Hari Libur ........................ 59

Gambar 4.15 Diagram Kelayakan Air Layanan ..................................................... 60

Gambar 4.16 Diagram Kecepatan Respon Pengaduan .......................................... 61

Gambar 4.17 Diagram Keahlian Pegawai PDAM ................................................. 62

Gambar 4.18 Diagram Pengecekan Air Secara Rutin ........................................... 63

Gambar 4.19 Diagram Tingkat Pelayanan PDAM ............................................... 64

Gambar 4.20 Diagram Kepuasan Pelayanan ......................................................... 65

Gambar 4.21 Diagram Lama Menempati Permata Puri ........................................ 66

Gambar 4.22 Diagram Tipe Rumah di Permata Puri ............................................ 66

Page 13: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

xiii

Gambar 4.23 Diagram Pekerjaan Penduduk Permata Puri ................................... 67

Gambar 4.24 Diagram Penghasilan Penduduk Permata Puri ................................ 67

Gambar 4.25 Diagram Sumber Air untuk MCK ................................................... 68

Gambar 4.26 Diagram Sumber Air untuk Minum dan Memasak ......................... 69

Gambar 4.27 Grafik Prediksi Jumlah Penduduk di Permata Puri ......................... 72

Gambar 4.28 Grafik Prediksi Kebutuhan Air ....................................................... 73

Gambar 4.29 Grafik Peningkatan Kebutuhan Air Bersih (l/dt) ............................ 74

Page 14: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Penelitian .............................................................................. 87

Lampiran 2. Jawaban Angket I .............................................................................. 97

Lampiran 3. Jawaban Angket II ........................................................................... 100

Lampiran 4.Konsumsi Air PDAM ....................................................................... 103

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian......................................................................... 104

Lampiran 6. Surat Balasan Penelitian ...................................................................... 1

Page 15: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia melalui www.bps.go.id, Indonesia

dengan jumlah penduduk terakhir di tahun 2018 adalah 266.927.712 jiwa

menjadikan Negara dengan penduduk terbanyak di dunia setelah China, India,

dan Amerika Serikat. Di Jawa Tengah, khususnya kota Semarang, berdasarkan

data dari Badan Pusat Statistik Kota Semarang pada Juni 2018 memiliki

1.815.729 jiwa dengan kepadatan penduduk sejumlah 4859 jiwa/ km2. Hal ini

menunjukkan bahwa betapa padatnya kota Semarang yang hanya memiliki luas

373,7 km2. Adanya pertumbuhan penduduk berpengaruh pada meningkatnya

jumlah penduduk, kemudian akan berpengaruh pada sektor-sektor lain seperti

industri, pertanian, perikanan, peternakan, pemukiman, dan lain sebagainya.

Sektor-sektor tersebut merupakan sektor yang membutuhkan air bersih dalam

pengelolaan dan keberjalanan aktivitas di dalamnya.

Air bersih sendiri merupakan suatu kebutuhan yang amat vital bagi

kehidupan manusia sehari-hari, baik di musim kemarau maupun di musim

penghujan. Dalam kurun waktu 24 jam, manusia tidak bisa lepas dari air bersih,

baik kebutuhan untuk pemenuhan kegiatan rumah tangga, seperti: mandi,

mencuci, ibadah, memasak, minum, menyiram tanaman; maupun kebutuhan

untuk kegiatan perkantoran, industri, pertanian, transportasi, serta kebutuhan

untuk fasilitas umum.

Page 16: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

2

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti, pengelola

dan penyedia air bersih di Kota Semarang dilakukan oleh pemerintah daerah

Kota Semarang melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal.

Menurut UU nomor 5 tahun 1962, PDAM adalah sebagai kesatuan usaha milik

Pemerintah Daerah yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan

kemanfaatan untuk mencukupi kebutuhan air bersih layak konsumsi. Selama ini,

sumber air yang digunakan oleh PDAM Tirta Moedal adalah dari Instalasi

Pengolahan Air, mata air, dan sumur artetis yang kemudian disalurkan melalui

perpipaan ke seluruh bagian kota Semarang, yakni cabang Timur, Selatan, Barat,

Utara, dan cabang Tengah.

Dalam melayani 16 kecamatan yang ada di kota Semarang, tak sedikit

keluhan dari konsumen yang diterima oleh PDAM Tirta Moedal. Berdasarkan

dari situs media sosial facebook dan twitter yang telah peneliti amati di akun

‘PDAM Tirta Moedal Semarang’, beberapa macam keluhannya di sepanjang

tahun 2018 adalah terkait air yang sering mati, mengalir hanya di waktu-waktu

tertentu, sering terjadi kebocoran pipa, dan pelayanan yang kurang baik. Masalah

dan keluhan tersebut tentu diperhatikan dan dicarikan solusi oleh pihak PDAM.

Tapi kemudian yang menjadi pertanyaan adalah jika tahun 2018 di Kota

Semarang dengan jumlah penduduk sekitar 1,8 juta jiwa telah banyak

permasalahan dalam pelayanan dan persediaan air bersih, lalu bagaimana dengan

lima, sepuluh, atau puluhan tahun ke depan? Masihkah air bersih mudah

didapatkan oleh seluruh masyarakat Semarang dengan pertumbuhan penduduk

dan perindustrian serta perekonomian yang juga berkembang?

Page 17: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

3

Berangkat dari permasalahan di atas, peneliti bermaksud melaksanakan

penelitian dengan memilih Perumahan Permata Puri yang terletak di Kelurahan

Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, sebagai lokasi penelitian.

Adapun alasannya adalah karena terletak di Ngaliyan yang merupakan daerah

berkembang, baik dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun

perindustrian. Selain itu, di Ngaliyan juga padat akan penduduk sehingga banyak

didirikan perumahan yang bersaing dengan Permata Puri.

Perumahan Permata Puri yang dihuni oleh 1339 Kepala Keluarga (KK)

merupakan perumahan untuk kalangan menengah ke atas yang sangat nyaman

dan asri. Ada beberapa jenis tipe rumah yang dihuni, mulai dari tipe 21 sampai

90 atau lebih. Beberapa fasilitas di dalam perumahan antara lain ada perkantoran,

tempat belanja, masjid yang luas, sekolah, dan lapangan olahraga. Adapun

zonasi perumahannya berdasarkan Rukun Warga (RW) dan cluster yang tiap

cluster-nya dijaga oleh 1 satpam selama 24 jam.

Berdasarkan observasi pertama yang telah dilakukan peneliti, meskipun

Permata Puri memiliki ribuan unit rumah, namun tidak 100% penghuni

menggunakan air bersih dari PDAM. Pada awalnya, sumber air bersih untuk

seluruh rumah di Permata Puri berasal dari PDAM. Seiring berjalannya waktu,

dengan bertambahnya jumlah penduduk baik di Ngaliyan maupun di Permata

Puri sendiri, lalu banyak berdiri perindustrian di Ngaliyan, maka air bersih tak

sampai pada seluruh rumah di Permata Puri. Ataupun jika mengalir, hanya

sedikit, jarang, dan harus bergilir. Secara kualitas pun masih kurang, yakni air

yang mengalir berwarna kecokelatan yang bercampur dengan pasir atau tanah.

Page 18: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

4

Adanya keterhambatan tersebut tentu mengganggu kelancaran dalam

keberjalanan aktivitas sehari-hari penghuni Permata Puri. Oleh karena itu, pada

akhirnya beberapa Rukun Tetangga (RT) lebih memilih membuat sumur artetis

umum. Adapula yang menggunakan double sumber air bersih, yakni dari PDAM

dan sumur artetis.

Permasalahan akan air bersih yang terjadi di Permata Puri kemungkinan

terjadi pula di perumahan-perumahan lainnya, baik di Semarang cabang Barat,

Timur, Selatan, Utara, dan Tengah. Sebab jumlah penduduk makin meningkat

tiap tahunnya, pembangunan perumahan dan apartemen pula bertambah,

perindustrian dan perekonomian makin berkembang, maka kebutuhan akan air

bersih pun meningkat. Hal ini harus sejalan dengan pelayanan dan ketersediaan

air bersih yang diolah oleh pemerintah Kota Semarang dalam hal ini dilimpahkan

kepada PDAM Tirta Moedal. Maka, PDAM Tirta Moedal perlu mengkaji

kembali kebutuhan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Semarang agar

kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi untuk sekarang dan masa

mendatang.

Berangkat dari permasalahan-permasalahan di atas, dalam penelitian ini

peneliti mengambil judul: “Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat

Masyarakat tentang Pelayanan Air Bersih PDAM Tirta Moedal di

Perumahan Permata Puri Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang”.

Page 19: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

5

1.2 Identifikasi Masalah

1. Pertumbuhan jumlah penduduk dan pelanggan PDAM di Permata Puri.

2. Perkembangan pembangunan apartemen Payon Amartha.

3. Pemenuhan kebutuhan air oleh PDAM Tirta Moedal.

4. Permasalahan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air bersih serta aspek

teknis lainnya.

1.3 Pembatasan Masalah

1. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah hanya hunian yang sudah

berpenghuni yang ada di perumahan Permata Puri.

2. Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu kebutuhan bersih di Perumahan

Permata Puri.

3. Kebutuhan air bersih berdasarkan data PDAM untuk tahun 2018

4. Perhitungan perkiraan jumlah kebutuhan air bersih di Perumahan Permata

Puri sampai dengan tahun 2028.

5. Pendapat masyarakat terkait pelayanan air bersih berupa aspek operasional

meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan aspek teknis lainnya.

1.4 Rumusan Masalah

1. Berapa besar kebutuhan air bersih di Perumahan Permata Puri pada tahun

2018?

2. Berapa besar prediksi total kebutuhan air bersih di Perumahan Permata Puri

sampai tahun 2028?

3. Bagaimana pendapat masyarakat Permata Puri terkait pelayanan air bersih

ditinjau dari aspek operasional?

Page 20: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

6

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui besar kebutuhan air bersih di Perumahan Permata Puri pada

tahun 2018.

2. Mengetahui prediksi total kebutuhan air bersih di Perumahan Permata Puri

sampai tahun 2028.

3. Mengetahui pendapat masyarakat Permata Puri terkait pelayanan air bersih

ditinjau dari aspek operasional.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan baru, dapat menerapkan ilmu-ilmu yang

telah didapatkan selama duduk di bangku perkuliahan di Jurusan Teknik Sipil

UNNES, serta dapat membandingkan hasil penelitian sekarang dengan

penelitian sebelumnya.

b. Bagi Masyarakat

Dapat memberi manfaat dan informasi terkait kebutuhan air bersih di masa

mendatang.

c. Bagi Mahasiswa

Dapat menambah ilmu pengetahuan dan memberikan informasi kepada

mahasiswa lainnya tentang Analisis Infrastruktur pada suatu kawasan khususnya

mengenai air bersih.

Page 21: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

7

d. Bagi Dosen

Dapat menambah materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh dosen

di kegiatan perkuliahan.

e. Bagi Jurusan Teknik Sipil

Dapat bermanfaat sebagai referensi materi tambahan di Jurusan Teknik Sipil

UNNES.

f. Bagi Pemerintah

Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk

mengambil langkah-langkah terbaik yang dapat digunakan untuk menghadapi

permasalahan sumber daya air yang terjadi.

1.6.2 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak

terkait. Sebagai masukan kepada Pemerintah Kota Semarang khususnya bagian

PDAM Tirta Moedal dalam pengambilan keputusan dalam mengelola air bersih

untuk sekarang dan masa yang akan datang. Selain itu untuk menambah

wawasan bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti tentang air bersih

PDAM di perumahan.

Page 22: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Air

2.1.1 Pengertian Air Bersih dan Air Minum

Dalam Ketentuan Umum Peraturan Kementrian Kesehatan (Permenkes) No.

416/Menkes/PER/IX/1990 dijelaskan bahwa air bersih adalah air yang

digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah

dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang

memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum, dimana persyaratan

yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas

fisik, kimia, biologis, dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak

menimbulkan efek samping.

Pengertian air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat

kesehatan yang dapat diminum. Alasan kesehatan dan teknis yang mendasari

penentuan standar kualitas air minum adalah efek-efek dari setiap parameter jika

melebihi dosis yang telah ditetapkan. Pengertian dari standar kualitas air minum

adalah batas operasional dari kriteria kualitas air dengan memasukkan

pertimbangan non teknis, misalnya kondisi sosial ekonomi, target atau tingkat

kualitas produksi, tingkat kesehatan yang ada dan teknologi yang tersedia.

Berdasarkan Permenkes No. 492/Menkes/PER/IV/2010, yang membedakan

kualitas air bersih dan air minum adalah standar kualitas setiap parameter fisik,

kimia, biologis, dan radiologis maksimum yang diperbolehkan.

Page 23: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

9

2.1.2 Sumber Air

Menurut Sutrisno (dalam Asmadi et al, 2011) sumber air merupakan salah

satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyedia air bersih, karena

tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi.

Macam-macam sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum

dan air bersih adalah sebagai berikut:

a. Air Laut

Mempunyai sifat asin karena mengandung garam NaCl sebanyak 3%

sehingga tidak memenuhi syarat untuk diminum.

b. Air Atmosfer (Air Hujan)

Air hujan bisa dijadikan air minum, namun tidak saat air tersebut baru turun

karena masih banyak mengandung kotoran. Sifat air hujan adalah agresif pada

pipa-pipa penyalur dan bak penampungan, sehingga cepat terjadi korosi atau

karat. Selain itu, air hujan juga bersifat lunak sehingga mempercepat (boros)

dalam pemakaian sabun.

c. Air Permukaan

Air hujan yang mengalir di permukaan bumi disebut air permukaan. Selama

pengalirannya, air ini bisa mendapat banyak kotoran seperti lumpur, daun,

batang-batang kayu, limbah industri, dan lainnya.

Air sungai dan air rawa adalah macam dari air permukaan. Air sungai pada

umumnya memiliki derajat pengotoran yang tinggi sehingga tidak bisa langsung

digunakan sebagai air bersih apalagi air minum, melainkan harus ada pengolahan

yang sempurna dahulu. Sedangkan air rawa bisa digunakan untuk air bersih di

Page 24: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

10

kedalaman tertentu dan di tengah-tengah rawa, karena banyak mengandung zat-

zat organik yang telah membusuk.

d. Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona

jenuh di mana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan

atmosfer. Air tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah

dangkal, terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah.

Air tanah dangkal ini pada kedalaman 15,0 m2 sebagai sumur air minum, air

dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agar baik, segi kuantitas kurang cukup dan

tergantung pada musim. Air tanah dalam, terdapat setelah lapis rapat air yang

pertama. Pengambilan air tanah dalam tidak semudah air tanah dangkal karena

harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamannya sehingga dalam suatu

kedalaman biasanya antara 100-300 m2.

Air tanah terutama berasal dari air hujan yang jatuh di permukaan

tanah/bumi dan sebagian besar meresap ke dalam tanah dan mengisi rongga-

rongga atau pori-pori di dalam tanah. Kandungan air tanah di dalam tanah

tergantung dari struktur tanahnya, apakah tanah yang rembes air atau

mempunyai lapisan air yang kedap air.

e. Mata Air

Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan

hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitas atau kuantitasnya

sama dengan air dalam. Berdasarkan cara keluarnya, mata air di sebut rembesan

Page 25: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

11

jika air keluar dari lereng-lereng, dan disebut umbul jika air keluar ke permukaan

pada suatu dataran.

2.2 Sistem Distribusi dan Pengaliran Air Bersih

Menurut Tri Joko (2009), sistem distribusi adalah sistem yang langsung

berhubungan dengan konsumen, yang mempunyai fungsi pokok

mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan.

Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan dan perlengkapannya, hidran

kebakaran, tekanan tersedia, sistem pemompaan, dan reservoir distribusi. Sistem

distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup, dan pompa yang

membawa air yang telah diolah dari instalasai pengolahan menuju pemukiman,

perkantoran, dan industri yang mengkonsumsi air. Juga termasuk dalam sistem

ini adalah fasilitas penampung air yang telah diolah (reservoir distribusi), yang

digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi, meter air untuk

menentukan banyak air yang digunakan dan keran kebakaran.

Menurut Howard, S.P., et al ( dalam Tri Joko, 2009) sistem pengaliran yang

dipakai dalam pendistribusian air adalah sebagai berikut:

a. Cara Gravitasi, digunakan apabila elevasi sumber air mempunyai

perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan, sehingga

tekanan yang diperlukan dapat dipertahankan.

b. Cara pemompaan, digunakan untuk meningkatkan tekanan yang

diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke

konsumen. Sistem ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau

Page 26: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

12

instalasi pengolahan dan daerah pelayanan tidak dapat memberikan

tekanan yang cukup.

c. Cara Gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan

yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi pada kondisi darurat,

misalnya saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energi. Selama

periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan dalam

reservoir distribusi yang digunakan sebagai cadangan air selama periode

pemakaian tinggi atau pemakaian puncak, maka pompa dapat

dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata.

2.3 Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak,

menyiram tanaman, dan lain sebagainya. Sumber air bersih untuk kebutuhan

hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas

(Asmadi et al, 2011).

2.3.1 Standar Kuantitas dan Kualitas Air Bersih

a. Segi Kuantitas

Kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu

disediakan agar manusia dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air

yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Ditinjau dari segi

kuantitasnya, kebutuhan air bersih domestik menurut Departemen Kesehatan

(DepKes) adalah sebagai berikut:

Page 27: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

13

1. Kebutuhan air untuk minum 2 liter/orang/hari.

2. Kebutuhan air untuk mandi, kakus sebanyak 20 liter/orang/hari.

3. Kebutuhan air untuk mencuci pakaian 13 liter/orang/hari.

4. Kebutuhan air untuk wudhu 15 liter/orang/hari.

5. Kebutuhan air untuk menyiram tanaman 11 liter/hari.

6. Kebutuhan air untuk mencuci kendaraan 22,5 liter.

7. Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan,

selain pemakaian air harian yang tidak tetap, banyak keperluan air bagi tiap

orang atau setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor,

seperti iklim, kebiasaan hidup, dan keadaan sosial ekonomi.

b. Segi Kualitas

Kualitas air tanah dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

1. Iklim, meliputi curah hujan dan temperatur. Semakin rendah temperatur

maka gas yang tertinggal sebagai larutan semakin banyak. Curah hujan yang

jatuh ke permukaan tanah akan melarutkan unsur-unsur kimia antara lain,

oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan unsur lainnya.

2. Litologi, yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan melarutkan unsur-

unsur padat dalam batuan tersebut.

3. Waktu, yaitu semakin lama air tanah itu tinggal di suatu tempat akan

semaikin banyak unsur yang terlarut.

Page 28: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

14

4. Aktivitas manusia, yaitu kepadatan penduduk berpengaruhh negatif

terhadap air tanah apabila kegiatannya tidak memperhatikan lingkuangan

seperti permbuangan sampah dan kotoran manusia (Suparmin dalam

Asmadi et al, 2011 : 24-25).

Adapun kualitas air yang baik menurut Asmadi et al (2011) adalah sebagai

berikut:

1. Secara Fisik: tidak berasa, tidak berbau, tidak keruh, dan mengandung zat

padat terlarut sesuai standar.

2. Secara Kimia

a. pH (derajat keasaman)

Pada umumnya, keasaman air disebabkan oleh gas Oksida yang larut

dalam air. pH yang baik adalah 6,5 < x > 9,2.

b. Kesadahan

Kesadahan ada dua macam, yaitu kesadahan sementara yang diakibatkan

oleh keberadaan kalium dan magnesium, dan kesadahan permanen yang

disebabkan oleh sulfat dan karbonat, klorida dan nitrat dari magnesium dan

kalsium disamping besi dan aluminum.

c. Besi

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan

menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada

bahan yang terbuat dari metal. Batas maksimal yang terkandung didalam

air adalah 0,3 mg/l (Permenkes 492/2010)

d. Alumunium

Page 29: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

15

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Permenkes No.

492/2010 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak alumunium

menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.

e. Zat Organik

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara

makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup

di perairan.

f. Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air disebabkan sistem

penanganan dan pengolahan air bekas yang dapat mengakibatkan kerak air

yang keras pada alat merebus air selain mengakibatkan bau dan korosi

pada pipa. Batas maksimum kandungan sulfat yang diperbolehkan adalah

250 mg/l.

g. Nitrat dan Nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman.

Jika mengkonsumsi nitrat dan nitrit yang besar akan menghalang

perjalanan oksigen di dalam tubuh.

h. Klorida

Page 30: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

16

Klorida dalam jumlah yang kecil dan konsentrasi yang layak dibutuhkan

oleh tubuh manusia. Namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan

ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.

i. Zink atan Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. Jika

berlebihan menimbulkan rasa pahit, sepet, dan mual.

3. Secara Biologis

a. Bakteri Colli

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (pathogen)

dan sama sekali tidak boleh mengandung bakteri colli melebihi batas-batas

yang telah ditentukan yaitu 1 coli/100ml air.

b. COD (Chemical Oxygen Demand)

COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan

oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-

bahan organik yang tedapat dalam air (Nurdjianto, 2001:15). Berdasarkan

Permenkes RI No. 492/2010. Mengenai baku mutu air golongan B

maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l, apabia nilai COD melebihi

batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk.

c. BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk

memecah bahan-bahan buangan dalam air (Nurdjianto, 2001:15). Makin

rendah BOD maka kualitas air minum tersebut makin baik. Sedangkan

kandungan BOD menurut Permenkes RI No 492/2010 mengenai baku

Page 31: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

17

mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6

mg/l.

2.3.2 Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik di Perkotaan

Besarnya kebutuhan air dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk.

Pertumbuhan penduduk, baik positif maupun negatif, akan berpengaruh pada

banyaknya air yang dibutuhkan, baik untuk beraktivitas ataupun usaha. Hal ini

dikarenakan pertumbuhan penduduk tidak hanya berpengaruh pada kebutuhan

rumah tangga (domestik) saja, tetapi berpengaruh pada sektor usaha yang

membutuhkan air seperti sektor industri, pertanian, peternakan, perikanan, dan

lainnya.

a. Kebutuhan Air Domestik

Kebutuhan air domestik atau rumah tangga yaitu air yang digunakan untuk

pemenuhan kebutuhan rumah tangga meliputi semua kebutuhan air untuk

keperluan penghuni, yakni kebutuhan air untuk memasak, toilet, mencuci

pakaian, mencuci piring, membersihkan rumah, mandi, mencuci kendaraan, dan

menyiram pekarangan. Kebutuhan air tiap sambungan rumah berbeda-beda,

dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga, luas rumah dan halaman, banyaknya

kendaraan yang dimiliki, dan aktivitas harian di rumah tersebut.

Tabel 2.1 Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga sesuai Kategori Kota

Page 32: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

18

No Kategori Kota Jumlah Penduduk (jiwa)

Kebutuhan

air bersih

(L/H/O)

1 Semi Urban (Ibu Kota

Kecamatan/desa) 3.000 - 20.000 60 - 90

2 Kota Kecil 20.000 - 100.000 90 - 110

3 Kota Sedang 100.000 - 500.000 110 - 125

4 Kota Besar 500.000 - 1.000.000 120 - 150

5 Kota Metropolitan >1.000.000 150 - 200

Sumber: SNI 6728.1:2015 Sumber Daya Air, 2015

b. Kebutuhan Air Non Domestik

Kebutuhan air non domestik merupakan kebutuhan air yang digunakan oleh

berbagai fasilitas penunjang kegiatan di masyarakat, seperti fasilitas pendidikan,

peribadatan, kesehatan, umum dan rekreasi, olahraga, kegiatan perdagangan dan

jasa, kegiatan industri, irigasi pertanian, perikanan, peternakan, dan lain

sebagainya.

Sedangkan tingkat pemakaian air baik domestik maupun non domestik

berdasarkan jumlah penduduk, bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2 Tingkat Pemakaian Air berdasarkan Jumlah Penduduk

No Jumlah Penduduk Domestik

(1/kapita/hr)

Non

Domestik

(1/kapita/hr)

Kehilangan

Air

1 >1.000.000 150 60 50

2 500.000 - 1.000.000 135 40 45

3 100.000 - 500.000 120 30 40

4 20.000 - 100.000 105 20 30

5 <20.000 82,5 10 24

Sumber: Puslitbang PDAM Tirta Moedal 2018

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemakaian air antara lain:

Page 33: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

19

a. Iklim

Kebutuhan air pada iklim yang hangat dan kering lebih besar daripada iklim

yang lembab. Pada iklim dingin, air mungkin diboroskan di kran-kran untuk

mencegah bekunya pipa.

b. Ciri-ciri penduduk

Pemakaian per kapita di daerah miskin jauh lebih rendah daripada di daerah

kaya.

c. Masalah lingkungan hidup

Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap berlebihnya pemakaian sumber

daya telah menyebabkan berkembangnya alat-alat yang dapat digunakan

untuk mengurangi jumlah pemakaian air di daerah pemukiman.

d. Faktor sosial ekonomi

Penggunaan air per kapita pada kelompok masyarakat yang mempunyai

jaringan limbah cenderung untuk lebih tinggi di kota besar daripada kota

kecil.

Semakin tinggi penghasilan suatu keluarga, maka kemampuannya untuk

memenuhi kebutuhan air semakin besar. Sebaliknya, golongan ekonomi

lemah akan menggunakan uangnya untuk kebutuhan yang lebih pokok.

e. Faktor teknis

Yaitu keadaan sistem, tekanan, harga, dan pemakaian meter air, yang

berpengaruh pada bekerjanya meter air dengan baik pada sambungan rumah.

f. Usia pengguna

Page 34: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

20

Usia pengguna sangat menentukan jumlah dan kebutuhan air. Pemakaian air

oleh bayi, dewasa, dan usia lanjut tentu berbeda.

g. Agama, budaya, dan adat istiadat/kebiasaan

Agama berpengaruh pada pemakaian air. Misalnya, Indonesia yang mayoritas

penduduknya adalah muslim akan membutuhkan air lebih banyak untuk

wudhu dan bersuci. Hal ini tidak terjadi di Negara-negara lain.

Di kota-kota besar di Negara maju, sudah menjadi budaya yntuk buang air di

kloset atau union yang membutuhkan air sekitar 10 liter. Berbeda dengan di

daerah pedesaan yang masih menggunakan sungai atau WC sederhana untuk

buang air.

h. Ketersediaan air

Ketersediaan air mencakup kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Jika air yang

tersedia tidak banyak, tidak bagus, dan mengalir kurang lancar, maka orang

akan lebih hemat dan bijaksana dalam menggunakan air.

i. Tingkat kesadaran masyarakat

Semakin tinggi tingkat kesadaran maka semakin tinggi pula kebutuhan air

bersih. Misalnya, mereka akan mencuci alat masak dengan baik, mandi lebih

sering, sehingga membutuhkan lebih banyak air.

j. Usaha atau industri rumah tangga

Keberadaan usaha rumah tangga sedikit banyak berpengaruh pada kebutuhan

air. Daerah dengan populasi yang padat dan usaha penjualan bahan makanan

akan membutuhkan air yang secara signifikan lebih tinggi.

2.4 Pelayanan Air Bersih

Page 35: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

21

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/2003 menyatakan bahwa pelayanan publik adalah segala segala

kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelayanan air bersih erat dengan institusi pengelolaan air bersih, cakupan

wilayah, pelayanan, jumlah dan klasifikasi pelanggan, kontinuitas, kuantitas,

dan kualitas aliran, penentuan tarif atas air, kebocoran serta kemauan dari

pelanggan untuk membayar kenaikan tarif atas pelayanan yang lebih baik.

2.4.1 Institusi Pengelola Air Bersih

Agar pengelolaan air bersih dapat terjamin maka diperlukan suatu

manajemen yang sistematis melalui suatu badan atau lembaga pengelolaan air

bersih. Pada saat ini jumlah PDAM sebagai perusahaan daerah sekitar 300 buah

di seluruh Indonesia. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas) dalam Suharyanto, dkk (2002), pada saat ini institusi PDAM secara

rata-rata nasional mempunyai kinerja yang belum memenuhi harapan, seperti

tingkat pelayanan yang rendah yaitu 17% dari total jumlah penduduk yang ada,

kehilangan air yang tinggi berkisar 41% dan konsumsi air yang rendah rata-rata

14 m3/sambungan/bulan, harga air belum memadai serta kesediaan sumber daya

manusia yang masih kurang.

2.4.2 Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas Pelayanan

Page 36: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

22

Pelayanan yang ideal adalah adanya pelayanan untuk pemakai air selama 24

jam. Menurut Twort et al (2003), beberapa Negara di asia seperti India sangat

jarang pelayanan air bersih bisa dilakukan selama 24 jam. Hal ini didukung

survei yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) yang menunjukkan

40% dari 50 kota-kota di kawasan Asia tidak dapat memberikan suplai air bersih

selama 24 jam dan sekitar 2/3 dari kebutuhan air masyarakat pemenuhannya

dilakukan melalui kran umum. Adanya ketimpangan mengenai kebutuhan yang

terus meningkat sementara pengembangan sumber baru yang terbatas

menyebabkan pelayanan yang diberikan kepada konsumen menjadi terbatas.

Kuantitas merupakan ketersediaan air yang akan didistribusikan kepada

konsumen atau pelanggan. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan jumlah air yang

semakin besar.

Dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 tahun 2001 dapat dilihat bahwa

pemilahan air menjadi beberapa golongan yang mengacu pada standar World

Health Organisation (WHO). Dalam standar ini mempertimbangkan standar

kesehatan air dilihat dari faktor fisika (warna, bau, temperatur, kekeruhan),

faktor kimia (zat-zat kimia berbahaya), dan faktor bakteriologi (seperti bakteri

Ecolli).

2.4.3 Kebocoran Pipa

Page 37: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

23

Sampai saat ini kebocoran pipa merupakan komponen mayor dari

kebutuhan air. Di Negara berkembang seperti Indonesia, kebocoran pipa bisa

mencapai lebih dari 50% dari suplai yang ada (Kodoatie & Syarif dalam

Suryatmadja et al, 2015). Kebocoran air dapat didefinisikan sebagai perbedaan

antara jumlah air yang diproduksi oleh produsen air dan jumlah yang terjual

kepada konsumen sesuai dengan yang tercatat di meter-meter air pelanggan. Ada

2 jenis kehilangan air pada sistem suplesi air bersih, yaitu : kebocoran fisik dan

kebocoran administrasi.

2.5 Pertumbuhan Penduduk

Menurut id.wikipedia.org, pertambahan penduduk adalah perubahan

populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah

individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk

pengukuran. Sebutan pertambahan penduduk merujuk pada semua spesies, tetapi

selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk

sebutan demografi nilai pertambahan penduduk, dan digunakan untuk merujuk

pada pertumbuhan penduduk dunia.

Dampak dari pertumbuhan penduduk diantaranya adalah pencemaran

lingkungan, penyakit, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perumahan,

pendapatan, urbanisasi, sengketa politik, kemiskinan pengangguran,

kesejahteraan, dan air. Permasalahan itu saling terkait bila laju pertumbuhan

penduduk tidak ditekan.

2.6 Kerangka Berpikir

Page 38: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

24

Salah satu dampak dari pertumbuhan penduduk adalah meningkatnya

kebutuhan dan ketersediaan air bersih. Di Perumahan Permata Puri, air yang

disuplai dari PDAM tidak bisa mencakup 100% penduduknya dengan keadaan

air yang mengalir tidak dalam 24 jam atau mengalir hanya di waktu-waktu

tertentu serta kualitas air yang masih sangat kurang.

Untuk mengetahui dan menganalisis pendapat masyarakat dan kebutuhan

air bersih hingga 10 tahun mendatang maka akan mengambil data dari

masyarakat berupa data pribadi, penggunaan air, dan penilaian mereka terhadap

layanan PDAM. Sedangkan data dari PDAM berupa sumber air, produksi dan

konsumsi air, dan jumlah pelanggan.

Output yang diharapkan dari penelitian ini adalah didapatkan jumlah

kebutuhan air bersih yang cukup sesuai standar dan pelayanan prima dari PDAM

baik secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas di Perumahan Permata Puri

Kecamatan Ngaliyan.

Page 39: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

84

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kebutuhan air bersih dan pendapat pelayanan

masyarakat di Perumahan Permata Puri didapat kesimpulan sebagai berikut:

a. Kebutuhan air bersih di Permata Puri berdasarkan data dari responden

adalah sebesar 14.585.824 liter per bulan atau 14.585 m3 per bulan.

Sedangkan dari data PDAM Tirta Moedal sepanjang tahun 2018 adalah

sebesar 121.842 m3 dengan konsumsi rata-rata per orang per hari sebesar

128 liter, sehingga bisa dikatakan penduduk Permata Puri termasuk hemat

dalam menggunakan air.

b. Kebutuhan air bersih di Permata Puri pada tahun 2028 dengan jumlah

penduduk 4.631 jiwa dengan target cakupan pelayanan sebesar 90% adalah

9,04 l/dt dengan kehilangan air 1,80 l/dt, kebutuhan harian maksimum 10,85

l/dt, debit di waktu puncak sebesar 14,47 l/dt dan konsumsi per orang per

hari mencapai 187,4 liter.

c. Pendapat masyarakat terkait pelayanan air bersih PDAM, meliputi: (1)

kualitas air hanya memenuhi 45% dari standar, jika ditinjau dari aspek

warna, kekeruhan, bau, kebersihan/kejernihan, kandungan lumpur/pasir,

kandungan rasa, serta tidak layak untuk langsung diminum atau dimasak,

(2) tekanan air sudah cukup besar sehingga air yang mengalir 72% cukup

untuk memenuhi kebutuhan di musim penghujan namun baru memenuhi

Page 40: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

85

44% jika di musim kemarau, (3) aliran air di pagi hari hanya terpenuhi 26%

kelancaran air, karena menggunakan sistem bergilir dari PDAM yang hanya

mengalir di waktu sore – malam hari, (4) kepuasan pelanggan terhadap

pelayanan PDAM jika ditinjau dari aspek teknis hanya mencapai 42% dari

100% standar layanan.

5.2 Saran

a. Bagi PDAM Tirta Moedal

Meskipun produksi air yang dilakukan sudah sesuai standar yang

digunakan, namun tetap harus melihat bagaimana air yang diterima

masyarakat dan menawarkan solusi. Juga perlu menganalisis kapasitas

reservoir, sumber air, agar tetap bisa melayani masyarakat hingga berpuluh

tahun mendatang dengan adanya pertumbuhan penduduk tiap tahun.

Upayakan pelayanan mencapai 100% sesuai pada RPJMN dan SDGs.

b. Bagi Masyarakat Permata Puri

Tetap pertahankan penggunaan air dengan bijak, sebab dampak baiknya

bukan hanya kita yang menerima. Banyak bersabar dalam menghadapi

kualitas, kuantitas, dan kontuniutas air yang masih kurang. Ikuti saran-saran

dari pihak PDAM.

c. Bagi Pembaca

Jika ingin melakukan penelitian sejenis, maka usahakan mendapat data

keseluruhan dari perumahan dan PDAM, agar hasilnya maksimal dan

akurat.

Page 41: ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/36187/1/5101415037_Optimized.pdf · Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang Pelayanan

86

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, dkk. 2011. TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR MINUM.Yogyakarta:

Gosyen Publishing.

Badan Pusat Statistik Kota Semarang. KOTA SEMARANG DALAM ANGKA

2014;2015;2016;2017;2018.

Joko, Tri. 2009. UNIT AIR BAKU DALAM SISTEM PENYEDIAAN AIR

MINUM.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pelayanan Publik.

PDAM Tirta Moedal Kota Semarang 2018.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan

Kualitas Air.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air.

Kementrian PPN/Bappenas.RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

NASIONAL 2020-2024.

Sevilla, Consuelo G., dkk. 1993. PENGANTAR METODE PENELITIAN. Jakarta:

UI Press.

SNI 6728.1:2015 Sumber Daya Air.

Sugiyono. 2013. STATISTIKA UNTUK PENELITIAN. Bandung : Alfabeta.

Suryadmaja, I B, dkk. 2015. KARAKTERISTIK POLA PEMAKAIAN DAN

PELAYANAN AIR BERSIH DI WILAYAH USAHA PAM PT.

TIRTAARTHA BUANAMULIA. Jurnal Spektran 3(1):22-23.

Triatmadja, Radianta. 2014. TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM PERPIPAAN.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Twort, A. C. and Ratnayakan. 2003. WATER SUPPLY, Fifth Edition. London: IWA

Publishing.

Wijarnoko, Arif. 2011. Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air Bersih Unit

Kedawung PDAM Sragen. Tugas Akhir. FT Universitas Sebelas Maret.