analisis kebermanfaatan sistem informasi …repository.ub.ac.id/2691/1/ayu marshaa devany...

81
i ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENEGAH (SAK EMKM) STUDI KASUS PADA UMKM ARA Disusun Oleh: Ayu Marshaa Devany NIM. 1350203067111063 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

i

ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS

MIKRO, KECIL, DAN MENEGAH (SAK EMKM)

STUDI KASUS PADA UMKM ARA

Disusun Oleh:

Ayu Marshaa Devany

NIM. 1350203067111063

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 2: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

ii

Page 3: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

iii

Page 4: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

iv

Page 5: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

v

Page 6: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ayu Marshaa Devany

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Pati, 18 Agustus 1995

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Alamat : Komplek SMA TN RT/RW 001/020 no P4,

Magelang

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

Sekolah Dasar (2000 – 2006) : SDK Tarakanita Magelang

SMP (2006 – 2010) : SMP N 1 Magelang

SMA (2010 – 2013) : SMA Taruna Nusantara

Perguruan Tinggi (2013 –2017) : Unversitas Brawijaya

Pengalaman Organisasi

Staff Divisi Pengembangan Minat dan Bakat BEM FEB UB 2013

Pengalaman Kepanitiaan

Koordinator Ticketing Harmonica Festival 2015

Divisi Humas EST Brawijaya 2015

Page 7: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul:

“Analisis Kebermanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Berdasarkan Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) Studi

Kasus Pada UMKM ARA”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan dalam meraih derajat sarjana Ekonomi program Strata Satu (S-1)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi ini,

penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat

adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak, oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat penulis atas kasih

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dra. Wiwiek Hidajah Ekowati, M.Si., Ak., CA. Selaku dosen

pembimbing, yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk

membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan laporan

skripsi ini.

3. Kedua orang tua penulis yang memberikan kasih sayang dan dorongan

untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.

4. Radita, Rosyi, Olivia, Karina, Indah, dan Rania, serta sahabat-sahabat

penulis yang tak henti memberikan semangat, dukungan dan motivasi

kepada penulis.

Malang, 18 Agustus 2017

Penulis,

Ayu Marshaa Devany

Page 8: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

viii

ABSTRAK

ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS

MIKRO, KECIL, DAN MENEGAH (SAK EMKM)

STUDI KASUS PADA UMKM ARA

Ayu Marshaa Devany

135020307111063

Dosen Pembimbing: Dra. Wiwik Hidajah, M.Si., Ak., CA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) guna menghasilkan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM

untuk UMKM beromzet kecil seperti UMKM ARA. Objek penelitian ini adalah

UMKM ARA yang terletak di Kecamatan Sukun, Kota Malang. UMKM ARA

didirikan oleh Ibu Tutut Handayani pada tahun 2014 dan hingga akhir tahun 2016

dikelola seorang diri oleh Ibu Tutut.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bukti transaksi berupa nota dan

bukti transaksi lainnya serta wawancara kepada pemilik UMKM. Dari data tersebut

peneliti menyusun SIA bagi UMKM ARA yang diawali dengan menggabungkan

siklus pengeluaran dan produksi serta mengusulkan format bukti pengeluaran kas.

Kemudian menyusun siklus pendapatan serta mengusulkan format kartu piutang.

Dan yang terakhir menyusun sistem buku besar dan pelaporan keuangan yang

disusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun

dengan diberi nomor akun. Setelah penomoran akun selesai peneliti menyusun

format jurnal umum, jurnal khusus, dan buku besar. Sistem ini memiliki hasil akhir

laporan keuangan yang berupa laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan

catatan atas laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.

Setelah keseluruhan sistem jadi, peneliti melakukan analisis menggunakan

pendekatan biaya dan manfaat. Dan memiliki hasil sistem ini tidak sebanding

antara waktu dan sumber daya yang digunakan dengan hasil yang didapat dari SIA

itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manfaat dan biaya yang dikeluarkan

untuk menerapkan SIA untuk UMKM ARA tidak sebanding atau memiliki beban

yang lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang didapat.

Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi untuk UMKM,

Penerapan SAK EMKM, Laporan Keuangan UMKM

Page 9: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

ix

ABSTRACT

THE BENEFIT OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM

ARRANGEMENT OF MIKRO, SMALL, AND MIDLE BUSINES BASED

ON FINANCIAL ACCOUNTING STANDART

FOR MICRO, SMALL, AND MIDLE ENTITY (SAK EMKM)

CASE STUDY ON UMKM ARA

Ayu Marshaa Devany

135020307111063

Supervisor: Dra. Wiwik Hidajah, M.Si., Ak., CA

The purpose of this research was to know benefit of the arrange accounting

information system that produce financial statement basend on SAK EMKM for

UMKM with a little omzet like UMKM ARA. The object of this research was

UMKM ARA that located in Sukun, Malang City that estheblised in 2014. The

founder of UMKM ARA is Mrs. Tutut Handayani and until the end of 2016 she

managed this business all by herself.

The Data that used in this research is transaction evidence like note and some other

evidence, and also an interview with Mrs. Tutut as the founder of UMKM ARA.

From the data, researcher arranged accounting information system that start from

merged the outcome cycle and production cycle and also added a format for

outcome evidence. And then researcher arrange the income cycle and added and

account receivable card. The last arrangement is general ledger system and financial

accounting report. Its produced by identified the transaction and arrange the account

with numbers. After the account number arranged, researcher made a format for

general journal, specific journal, and general ledger. This system have a final result

financial report that consist financial statement report, income statement, and

financial statement notes based on SAK EMKM.

After all the system was arranged, the researcher analyzed the result with

comparation of benefit and cost approach. And the result of these comparation was

not proportional. The cost bigger than the benefit of the system. So this system is

not worthy to apply in UMKM ARA.

Keywords: Accounting Information System for micro, small, and midle

business, Ussage of SAK EMKM, Micro business financial

statement

Page 10: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pengesahan .................................................................................. ii

Lembar Persetujuan ................................................................................. iii

Surat Pernyataan ...................................................................................... iv

Surat Keterangan Penelitian ....................................................................... v

Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. vi

Kata Pengantar ........................................................................................ vii

Abstrak ................................................................................................... viii

Abstract .................................................................................................... ix

Daftar Isi .................................................................................................... x

Daftar Gambar........................................................................................ xiv

Daftar Tabel ............................................................................................. xv

Daftar Lampiran ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5

2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah .................................................... 5

Page 11: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

xi

2.2 Siklus Akuntansi .................................................................................. 6

2.2.1 Jurnal ................................................................................................. 7

2.2.2 Buku Besar ........................................................................................ 8

2.2.3 Neraca Saldo ..................................................................................... 9

2.2.4 Jurnal Penyesuaian dan Neraca Saldo Disesuaikan .......................... 9

2.2.5 Jurnal Penutup, Neraca Saldo Sesudah Penutupan,

dan Jurnal Pembalik ................................................................................. 10

2.2.6 Penyajian Laporan Keuangan ......................................................... 10

2.3 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah . 11

2.3.1 Laporan Keuangan menurut SAK EMKM ..................................... 12

2.3.2 Laporan Posisi Keuangan ............................................................... 13

2.3.3 Laporan Laba Rugi ......................................................................... 14

2.3.4 Catatan Atas Laporan Keuangan .................................................... 14

2.3.5 Contoh Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM................... 15

2.4 Sistem Informasi Akuntansi ............................................................... 20

2.4.1 Siklus Pendapatan, Pengeluaran, dan Produksi .............................. 21

2.4.2 Sistem Buku Besar dan Pelaporan .................................................. 22

2.4.3 Penyusunan Kode Akun .................................................................. 23

BAB III Metodologi Penelitian ................................................................ 29

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 29

3.2 Objek Penelitian ................................................................................. 29

3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 30

Page 12: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

xii

3.4 Teknik Analisis Data .......................................................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 32

4.1 Gambaran Umum Usaha .................................................................... 32

4.1.1 Sejarah Singkat UMKM ARA ........................................................ 32

4.1.2 Bentuk Usaha UMKM ARA ........................................................... 32

4.1.3 Kapasitas Produksi UMKM ARA................................................... 33

4.1.4 Pemasaran dan Omset UMKM ARA .............................................. 33

4.2 Prosedur Pengeluaran, Produksi, Pendapatan,

dan Pembukuan UMKM ARA ................................................................. 33

4.2.1 Prosedur Pengeluaran ...................................................................... 34

4.2.2 Prosedur Produksi ........................................................................... 34

4.2.3 Prosedur Pendapatan ....................................................................... 34

4.2.4 Prosedur Pembukuan / Akuntansi ................................................... 35

4.3 Panyusunan Sistem Informasi Akuntansi untuk UMKM

untuk Menghasilkan Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM ...... 35

4.3.1 Analisis Transaksi dan Penyusunan Bagan Akun .......................... 36

4.3.2 Prosedur Siklus Akuntansi UMKM ARA ....................................... 47

4.3.2.1 Penjurnalan .................................................................................. 48

4.3.2.2 Posting Buku Besar ...................................................................... 51

4.3.2.3 Laporan Keuangan ....................................................................... 52

4.4 Laporan Keuangan UMKM ARA berdasarkan SAK EMKM ........... 55

4.5 Analisis Kebermanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Page 13: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

xiii

berdasarkan SAK EMKM pada UMKM ARA ........................................ 60

BAB V KESIMPULAN ........................................................................... 62

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 62

5.2 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 62

5.3 Saran .................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 64

LAMPIRAN ............................................................................................. 66

Page 14: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi .............................................................. 6

Gambar 2.2 Contoh Laporan Posisi Keuangan

berdasarkan SAK EMKM ................................................................... 15

Gambar 2.3 Contoh Laporan Laba Rugi berdasarkan SAK EMKM .. 17

Gambar 2.4 Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan

Berdasarkan SAK EMKM .................................................................. 18

Gambar 4.1 Bukti Transaksi (nota / kuitansi) UMKM ARA .............. 48

Gambar 4.2 Format Bukti Pengeluaran Kas ....................................... 49

Gambar 4.3 Format Jurnal Umum UMKM ARA ............................... 50

Gambar 4.4 Format Jurnal Khusus Pemasukan Kas UMKM ARA .... 50

Gambar 4.5 Format Jurnal Khusus Pengeluaran Kas UMKM ARA .. 51

Gambar 4.6 Format Jurnal Khusus Penjualan UMKM ARA ............. 51

Gambar 4.7 Format Buku Besar UMKM ARA .................................. 52

Gambar 4.8 Format Laporan Posisi Keuangan UMKM ARA ............ 53

Gambar 4.9 Format Laporan Laba Rugi UMKM ARA ...................... 54

Gambar 4.10 Format Catatan Atas

Laporan Keuangan UMKM ARA ....................................................... 55

Gambar 4.11 Laporan Posisi Keuangan UMKM ARA ...................... 56

Gambar 4.12 Laporan Laba Rugi UMKM ARA ................................ 58

Gambar 4.13 Catatan Atas Laporan Keuangan UMKM ARA ........... 59

Page 15: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Akun-akun dalam Laporan Keuangan UMKM ARA ..... 37

Tabel 4.2 Tabel Kode Akun UMKM ARA...................................... 40

Page 16: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Bagan Alur Pengeluaran yang Dipraktikan

UMKM ARA Saat Ini ..................................................................... 66

Lampiran 2 Bagan Alur Produksi yang Dipraktikan

UMKM ARA Saat Ini ...................................................................... 68

Lampiran 3 Bagan Alur Pendapatan yang Dipraktikan

UMKM ARA Saat Ini ...................................................................... 70

Lampiran 4 Siklus Pengeluaran dan Produksi yang Diusulkan

Untuk UMKM ARA ........................................................................ 72

Lampiran 5 Contoh Format Piutang yang Diusulkan

Untuk UMKM ARA ........................................................................ 74

Lampiran 6 Siklus Pendapatan yang Diusulkan

untuk UMKM ARA ......................................................................... 75

Lampiran 7 Sistem Buku Besar dan

Pelaporan Keuangan UMKM ARA ................................................. 77

Lampiran 8 Pengertian Simbol-Simbol dalam Bagan Akun ............ 79

Page 17: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah 2016 (SAK

EMKM) adalah standar akuntansi yang dibuat untuk entitas mikro, kecil, dan

menengah (SAK EMKM, 2016:1.1). Yang dimaksud entitas mikro, kecil dan

menengah adalah entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan, sebagaimana

didefinisikan dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP), yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro, kecil, dan

menengah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku

di Indonesia, setidaknya selama 2 tahun beruturut turut (SAK EMKM, 2016:1.2).

SAK EMKM merupakan pengembangan dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang memuat pengaturan akuntansi yang

lebih sederhana dari SAK ETAP karena mengatur transaksi yang umum dilakukan

oleh EMKM dan dasar pengukurannya murni menggunakan biaya historis.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 yang

berisi tentang undang-undang usaha mikro, kecil, dan menengah, Usaha Mikro

adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 tidak

termasuk tanah dan bangunan atau hasil penjualan paling banyak

Rp300.000.000,00 per tahun. Dalam undang-undang yang sama Usaha Kecil

adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 sampai

dengan paling banyak Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan atau

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 sampai dengan

paling banyak Rp2.500.000.000,00, terkahir Usaha Menengah adalah usaha yang

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 sampai dengan

paling banyak Rp50.000.000.000,00 atau memiliki kekayaan bersih lebih dari

Rp500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 tidak

termasuk tanah dan bangunan. UMKM merupakan salah satu penyelamat

perekonomian di Indonesia, dengan terbukti telah mampu bertahan di tengah

Page 18: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

2

gempuran krisis moneter. UMKM juga telah membantu sosial ekonomi Indonesia

dengan menampung banyak tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi

pengangguran.

IAI dalam hal ini menetapkan SAK EMKM 2016 yang selanjutnya disebut

SAK EMKM pada 24 Oktober 2016 dan berlaku efektif pada 1 Januari 2018,

dengan penerapan lebih awal dianjurkan. SAK EMKM memiliki tujuan untuk

standarisasi laporan keuangan UMKM. Laporan keuangan menurut SAK EMKM

(2016:2.1) adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja suatu

entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomik untuk memnuhi kebutuhan informasi tersebut. Pengguna

tersebut meliputi pennyedia sumber daya bagi entitas, seperti kreditor maupun

investor.

Dalam menyusun laporan keuangan dibutuhkan sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi adalah sebuah bentuk sistem informasi yang mengubah

data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakai atau

usernya (Jogiyanto, 2005). Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem

informasi dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) informasi akuntansi keuangan,

informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak eksternal

(b) informasi akuntansi manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen

dalam pengambilan keputusan. Dari penjelasan sistem informasi akuntansi

tersebut, dapat disimpulkan bahwa transaksi yang ada harus diolah terlebih dahulu

menjadi informasi akuntansi, baru kemudian digunakan untuk menyajikan laporan

keuangan.

Dalam praktiknya saat ini kebanyakan UMKM yang memiliki laporan

keuangan sangat sederhana ataupun belum memiliki laporan keuangan sama sekali.

Hal ini biasanya terjadi pada UMKM dengan omzet yang kecil. Untuk itu peneliti

menerapkan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM pada UMKM ARA yang

berdiri pada tahun 2014 di Kecamatan Sukun Kota Malang yang memiliki omzet

rata-rata senilai Rp1.200.000,00 setiap bulannya, dan melakukan analisis

kebermanfaatan SIA yang menghasilkan laporan keaungan berdasarkan SAK

EMKM pada UMKM ARA.

Page 19: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

3

1.2 Rumusan Masalah

Apakah objek UMKM khususnya dengan omzet yang kecil pada SAK EMKM telah

sesuai dengan target?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui keseuaian target dalam SAK EMKM untuk UMKM khususnya dengan

omzet kecil.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

penelitian selanjutnya dalam bidang Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

khususnya bagi UMKM.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, diharapkan memiliki pemahaman tentang proses

penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM bagi UMKM.

b. Bagi UMKM ARA, diharapkan dapat membantu memecahkan

permasalahan pelaporan keuangan dan memberikan kontibusi positif

untuk kemajuan usaha di masa yang akan datang.

Page 20: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini berisi uraian tentang literatur yang mendasari

penyusunan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) penyusunan laporan keuangan

UMKM.

2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah didefinisikan bahwa, Usaha Mikro adalah

usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang

memenuhi kriteria dalam Undang-Undang ini yaitu memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00. Usaha

Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh

orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang

memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini

yaitu memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 sampai dengan

Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 sampai dengan

paling banyak Rp2.500.000.000,00. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dari Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil

penjualan tahunanya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini yaitu

memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 sampai dengan paling

banyak Rp10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

Page 21: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

5

atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 sampai

dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bertujuan untuk

menumbuhkan dan mengambangkan usahanya dalam rangka membangun

perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

UMKM memiliki asas-asas sebagai berikut yaitu kekeluargaan, demokrasi

ekonomi, kebersamaan, efisien keadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,

kemandirian, keseimbangan kemajuan, kesatuan ekonomi nasional. Klasifikasi

lainnya menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam websitenya, usaha mikro

memiliki tenaga kerja berjumlah 1-4 orang pekerja dan usaha kecil memiliki

tenaga kerja berjumlah 5-19 orang (Badan Pusat Statistik. Industri Mikro dan

Kecil. www.bps.go.id diakses pada Maret 2017).

2.2 Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan kegiatan mulai dari terjadinya

transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk

pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang-ulang dan

terus menerus (Soemarso, 2004). Berikut ini merupakan tahapan-tahapan siklus

akuntansi menurut Kieso et all (2013), beserta penjelasan masing-masing tahapan

dapat dilihat dalam subbab berikutnya.

Page 22: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

6

Gambar 2.1

Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)

(sumber: Kieso et all, Financial Accounting, 2013)

2.2.1 Jurnal

Proses mencatat jurnal digunakan untuk menunjukkan akun dan jumlah yang

harus didebit dan dikredit. Jurnal dibagi menjadi 2 jenis yaitu jurnal umum dan

jurnal khusus. Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat

transaksi yang tidak sering atau rutin (Romney & Steward, 2015). Contoh konkret

dari jurnal umum adalah jurnal penyesuaian, jurnal koreksi, dan jurnal penutup.

Sedangkan, jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat sejumlah

besar transaksi berulang seperti penjualan kredit, penerimaan kas, pembelian, dan

pengeluaran kas (Romney & Steward, 2015). Contoh konkret dari jurnal khusus

adalah jurnal penjualan dan jurnal pembelian.

1

Analyze Business Transaction

2

Journalize the Transaction

3

Post Ledger Account

4

Prepare a Trial Balance

5

Journalize and Post AdjustingEntries: prepayment/Accruals

6

Prepare an Adjusted TrialBalance

7

Prepare Financial Statement:Income Statement, Owner’s

Equity, Balance Sheet

8

Journalize and Post ClosingEntries

9

Prepare a Post Closing TrialBalance

Page 23: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

7

2.2.2 Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas

transaksi yang telah dicatat dalam jurnal (Soemarsono, 2004). Akun tersebut

digunakan untuk mencatat secara terpisah aset, liabilitas, dan ekuitas. Terdapat 2

jenis buku besar yaitu buku besar umum dan buku besar khusus.

(a) Buku besar umum

Buku besar umum atau buku besar induk adalah semua akun yang ada dalam

suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan

modal. Tujuan dari buku besar umum adalah:

Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar

Memposting transaksi ke akun yang tepat

Menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun

Mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan; menghasilkan

laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap

periode akuntansi (Soemarsono, 2004).

(b) Buku besar pembantu

Buku besar pembantu atau buku besar tambahan adalah sekelompok akun

yang khusus mencatatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang

berfungsi memberikan informasi yang lebih mendetail. Tujuan dari buku besar

pembantu adalah:

Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum

terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit

Mengurangi kesalahan-kesalahan pada buku besar umum

Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membandingkan saldo

dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku

pembantu

Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengerjaan akuntansi

Memungkinkan pembukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi

kedalam buku pembantu; bias diketahui jumlah macam-macam elemen

Page 24: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

8

Untuk pengendalian akuntansi yang banyak elemenya, seperti hutang,

piutang, dan persediaan (Soemarsono, 2004).

2.2.3 Neraca Saldo

Neraca saldo adalah ikhtisar dari semua saldo akhir yang terdapat dalam

keseluruhan buku besar perusahaan (Manurung, 2011). Senada dengan pengertian

di atas, Kieso et all (2013) berpendapat bahwa neraca saldo adalah daftar akun

dan saldonya pada waktu tertentu. Neraca saldo berguna untuk memeriksa

kembali pekerjaan posting yang sebelumnya dilakukan telah seimbang (balance)

atau belum. Yang dimaksud keadaan balance adalah keadaan saldo debit dan

kredit berjumlah sama.

2.2.4 Jurnal Penyesuaian dan Neraca Saldo Disesuaikan

Jurnal penyesuaian dibuat di akhir periode akuntansi agar pendapatan

dapat dicatat pada saat dihasilkan, dan beban diakui pada saat terjadinya (Kieso et

all, 2013). Ada 2 jenis jurnal penyesuaian, yaitu pembayaran dibayar dimuka dan

akrual. Masing-masing dikelompokan menjadi 2 subkategori seperti berikut:

(a) Pembayaran di muka

Beban dibayar di muka

Beban dibayar dimuka secara tunai dan dicatat sebagai aset sebelum

digunakan atau dikonsumsi.

Pembayaran diterima di muka atau pendapatan yang belum dihasilkan

Pembayaran diterima di muka adalah uang tunai yang diterima dan

dicatat sebagai kewajiban sebelum pendapatannya dihasilkan.

(b) Akrual

Akrual pendapatan

Akrual pendapatan pada dasarnya adalah piutang, yaitu pendapatan yang

telah dihasilkan namun belum diterima uangnya atau belum dicatat.

Akrual beban

Akrual beban pada dasarnya adalah utang, yaitu beban yang telah terjadi

namun belum dibayarkan uangnya atau belum dicatat.

Page 25: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

9

Neraca saldo disesuaikan adalah neraca saldo yang disusun setelah adanya

posting atas jurnal penyesuaian. Neraca saldo disesuaikan memiliki tujuan untuk

membuktikan kesamaan saldo total debit dan saldo total kredit di buku besar

setelah seluruh jurnal penyesuaian dibuat. Akun-akun yang terdapat di neraca

saldo disesuaikan berisikan seluruh data yang dibutuhkan untuk menyusun

laporan keuangan.

2.2.5 Jurnal Penutup, Neraca Saldo Sesudah Penutupan, dan Jurnal

Pembalik

Menurut Kieso et all (2013) jurnal penutup adalah jurnal untuk menutup

akun-akun sementara, yaitu pendapatan, beban, dan penarikan oleh pemilik.

Sehingga untuk akun-akun sementara pada periode yang baru berjumlah 0.

Sedangkan untuk akun-akun riil, yaitu aset, liabilitas, dan modal pemilik tidak

ditutup.

Neraca saldo setelah penutupan berisi daftar akun riil beserta saldo-saldo

setelah ayat jurnal penutup dijurnal dan diposting ke buku besar (Kieso et all,

2013). Tujuan dari neraca saldo setelah penutupan adalah untuk membuktikan

kesamaan saldo akun riil yang akan berlanjut pada periode akuntansi selanjutnya.

Oleh karena semua akun sementara akan bersaldo 0, maka neraca saldo sesudah

penutupan hanya akan terdiri dari akun neraca yang riil.

Pembuatan jurnal pembalik merupakan tahapan opsional dari prosedur

pembukuan yang bukan merupakan tahapan yang dibutuhkan dalam siklus

akuntansi (Kieso et all, 2013). Jurnal pembalik yang sering digunakan adalah

membalik dua jenis ayat jurnal penyesuaian, yaitu, pendapatan yang masih harus

diterima dan beban yang masih dibayar. Jarang sekali ayat jurnal pembalik dibuat

untuk beban dibayar di muka dan pendapatan dibayar di muka.

2.2.6 Penyajian Laporan Keuangan

Menurut PSAK Nomor 1 (2013:7) laporan keuangan adalah suatu penyajian

terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan

keuangan juga menunjukkan hasil pertanggung jawaban manajemen atas

Page 26: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

10

penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Menurut acuan

penelitian yaitu SAK EMKM (2016:3.9) Laporan keuangan entitas meliputi

laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi selama periode, dan

catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan dan rincian pos-pos tertentu

yang relevan. Penyajian laporan keungan menurut SAK EMKM selanjutnya

dijelaskan lebih mendalam pada subbab selanjutnya mengenai SAK EMKM.

2.3 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah

(SAK EMKM)

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK

EMKM) disahkan pada tahun 2016 untuk entitas tanpa akuntabilitas publik

sebagai mana didefinisikan dalam Standar Akuntansi Keungan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang memenuhi definisi dan kriteria usaha

mikro, kecil, dan menegah sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang

berlaku di Indonesia, setidak-tidaknya dalam 2 tahun (SAK EMKM, 2016:1.2) .

Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang :

(a) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

(b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial

statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah

pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan

lembaga pemeringkat kredit (SAK ETAP, 2009:1.1).

Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan, jika:

(a) entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan

pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk

tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

(b) entitas menguasai asset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok

besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang

efek, dana pension, reksa dana dan bank investasi (SAK ETAP, 2009:1.2).

Page 27: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

11

SAK EMKM dapat digunakan oleh entitas yang tidak memenuhi definisi dan

kriteria di atas, jika otoritas mengizinkan entitas tersebut untuk menyusun laporan

keuangan berdasarkan SAK EMKM (SAK EMKM, 2016:1.3).

2.3.1 Laporan Keuangan menurut SAK EMKM

Menurut SAK EMKM (2016:2.1) laporan keuangan memiliki tujuan untuk

menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik oleh

siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk

memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Pengguna tersebut meliputi sumber daya

bagi entitas, seperti kreditor maupun investor. Dalam memenuhi tujuannya,

laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercaya kepadanya.

Pos-pos yang akan muncul dalam laporan keuangan berdasarkan SAK

EMKM adalah aset, liabilitas, penghasilan, dan beban. Berikut ini merupakan

penjelasan pengkauan masing-masing pos dalam laporan keaungan SAK EMKM.

(a) Aset

Aset diakui dalam laporan keuangan ketika manfaat ekonomiknya di masa

depan dapat dipastikan akan mengalir ke dalam entitas dan aset tersebut

memilik biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam

laporan posisi keuangan jika manfaat ekonomiknya dipandang tidak mungkin

mengalir ke dalam entitas walaupun pengeluaran telah terjadi. Sebagai

alternatif, transaksi tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam laporan

laba rugi (SAK EMKM, 2016:2.22)

(b) Liabilitas

Liabilitas diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomik di

masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan liabilitas

telah terjadi dan dapat diukur andal (SAK EMKM, 2016:2.23).

Page 28: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

12

(c) Penghasilan

Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomik

di masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau kenaikan liabilitas

telah terjadi dan dapat diukur secara andal (SAK EMKM, 2016:2.24).

(d) Beban

Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomik di

masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan liabilitas

telah terjadi dan dapat diukur secara andal (SAK EMKM, 2016:2.25).

Laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM (2016:3.9) laporan keuangan

minimun, meliputi :

(a) Laporan posisi keungan pada akhir periode;

(b) Laporan laba rugi selama periode;

(c) Catatan atas laporan keuangan, yang bersisi tambahan dan rincian pos-pos

tertentu yang relevan.

2.3.2 Laporan Posisi Keuangan

Menurut SAK EMKM (2016:4.2) minimal mencakup pos-pos sebagai

berikut:

(a) kas dan setara kas;

(b) piutang

(c) persediaan;

(d) aset tetap;

(e) utang usaha

(f) utang bank

(g) ekuitas

Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan posisi keuangan

jika penyajian tersebut relevan untuk memahami posisi keuangan posisi keuangan

entitas (SAK EMKM, 2016:4.3). SAK EMKM tidak menentukan format atau

urutan terhadap pos-pos yang disajikan. Meskipun demikian, entitas dapat

Page 29: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

13

menyajikan pos-pos aset berdasarkan urutan likuiditas dan pos-pos liabilitas

berdasarkan urutan jatuh tempo (SAK EMKM, 2016:4.4).

2.3.3 Laporan Laba Rugi

Dalam SAK EMKM (2016:52) laporan laba rugi mencakup pos-pos sebagai

berikut:

(a) pendapatan;

(b) beban keuangan;

(c) beban pajak;

Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan laba rugi jika

penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas (SAK

EMKM 2016:5.3). Laporan laba rugi memasukkan semua penghasilan dan beban

yang diakui dalam suatu periode, kecuali SAK EMKM mensyaratkan lain. SAK

EMKM mengatur perlakuan atas dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan

kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian retrospektif terhadap

periode yang lalu dan bukan sebagai dari laba atau rugi dalam periode terjadinya

perubahan (SAK EMKM, 2016:5.4).

2.3.4 Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut SAK EMKM (2016, 6.2) catatan atas laporan keuangan memuat:

(a) Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK

EMKM;

(b) Ikhtisar kebijakan akuntansi;

(c) Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan transaksi

penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami

laporan keuangan.

Jenis informasi tambahan dan rincian yang disajikan bergantung pada jenis

kegiatan usaha yang dilakukan oleh entitas (SAK EMKM, 2016:6.3). Catatan atas

laporan keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap

Page 30: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

14

pos dalam laporan keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan

atas laporan keuangan (SAK EMKM, 2016:6.4)

2.3.7 Contoh Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM

Berikut ini merupakan contoh laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM

dari contoh ilustratif laporan keuangan entitas dalam SAK EMKM paragraf CI13

Gambar 2.2

Contoh Laporan Posisi Keuangan Entitas Berdasakran SAK EMKM

ENTITAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 20X8

ASET Catatan 20X8 20X7

Kas dan setara Kas

Kas 3 xxxx xxxx

Giro 4 xxxx xxxx

Deposito 5 xxxx xxxx

Jumlah kas dan setara kas xxxx xxxx

Piutang usaha 6 xxxx xxxx

Persediaan xxxx xxxx

Beban dibayar di muka 7 xxxx xxxx

Aset tetap xxxx xxxx

Akumulasi penyusutan (xxx) (xxx)

JUMLAH ASET xxxx xxxx

Page 31: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

15

LIABILITAS

Utang usaha xxxx xxxx

Utang bank 8 xxxx xxxx

JUMLAH LIABILITAS xxxx xxxx

EKUITAS

Modal xxxx xxxx

Laba Tahun Berjalan (defisit) 9 xxxx xxxx

JUMLAH EKUITAS xxxx xxxx

JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS xxxx xxxx

(sumber: SAK EMKM, 2016:CI13)

Page 32: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

16

Gambar 2.3

Contoh Laporan Laba Rugi Berdasarkan SAK EMKM

ENTITAS

LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X8

PENDAPATAN Catatan 20X8 20X7

Pendapatan usaha 10 xxxx xxxx

Pendapatan lain-lain xxxx xxxx

JUMLAH PENDAPATAN xxxx xxxx

BEBAN

Beban Usaha xxxx xxxx

Beban lain-lain 11 xxxx xxxx

JUMLAH BEBAN xxxx xxxx

LABA (RUGI) SEBELUM

PAJAK PENGHASILAN xxxx xxxx

Beban Pajak Penghasilan (xxx) (xxx)

LABA (RUGI) SETELAH

PAJAK PENGHASILAN xxxx xxxx

(sumber: SAK EMKM, 2016:CI13)

Page 33: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

17

Gambar 2.4

Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM

ENTITAS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 20X8

1. UMUMEntitas didirikan di Jakarta berdasarkan akta Nomor xx tanggal 1 Januari20x7 yang dibuat dihadapan Notaris, S.H., notary di Jakarta danmendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaNo. xx 2016 tanggal 31 Januari 2016. Entitas bergerak dalam bidang usahamanufaktur. Entitas memenuhi kriteria sebagai entitas mikro, kecil, danmenengah sesuai UU Nomor 20 Tahun 2008. Entitas berdomisili di Jalanxx, Jakarta Utara.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTINGa. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan disusun menggunakan Standar Akuntansi KeuanganEntitas Mikro, Kecil, dan Menengah.

b. Dasar PenyusunanDasar penyususnan laporan keuangan adalah biaya historis danmenggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakanuntuk penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.

c. Piutang UsahaPiutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan.

d. PersediaanBiaya persediaan bahan baku meliputi biaya pembelian dan biaya angkutpembelian. Biaya konversi meliputi biaya tenaga kerja langsung danoverhead. Overhead tetap dialokasikan ke biaya konversi berdasarkankapasitas produksi normal. Overhead variable dialokasikan pada unitproduksi berdasarkan penggunaan aktual fasilitas produksi. Entitasmenggunakan rumus biaya persediaan rata-rata.

e. Aset TetapAset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya jika aset tersebut dimilikisecara hukum oleh entitas. Aset tetap disusutkan menggunakan metodegaris lurus tanpa nilai residu.

f. Pengakuan Pendapatan dan BebanPendapatan penjualan diakui ketika tagihan diterbitkan atau pengirimandilakukan kepada pelanggan. Beban diakui saat terjadi.

g. Pajak PenghasilanPajak penghasilan mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku diIndonesia

Page 34: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

18

3. KAS

20X8 20X7

Kas kecil Jakarta – Rupiahxxxx xxxx

4. GIRO20X8 20X7

PT Bank xxx – Rupiah xxxx xxxx

5. DEPOSITO20X8 20X7

PT Bank xxx – Rupiahxxxx xxxx

Suku Bunga – Rupiah 4,50% 5,00%

6. PIUTANG USAHA20X8 20X7

Toko A xxxx xxxx

Toko B xxxx xxxx

Jumlah xxxx xxxx

7. BEBAN DIBAYAR DI MUKA20X8 20X7

Sewa xxxx xxxx

Asuransi xxxx xxxx

Lisensi dan perizinan xxxx xxxx

Jumlah xxxx xxxx

8. UTANG BANKPada tanggal 4 Maret 20X8, Entitas memperoleh pinjaman Kredit ModalKerja (KMK) dari PT Bank ABC dengan maksimum kredit Rpxxx, sukubunga efektif 11% per tahun dengan jatuh tempo berakhir tanggal 19 April20X8. Pinjaman dijamin dengan persediaan dan sebidang tanah milik entitas.

9. SALDO LABASaldo laba merupakan akumulasi selisih penghasilan dan beban, setelahdikurangkan dengan distribusi kepada pemilik.

Page 35: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

19

10. PENDAPATAN PENJUALAN20X8 20X7

Penjualanxxxx xxxx

Retur Penjualan xxxx xxxx

Jumlah xxxx xxxx

11. BEBAN LAIN-LAIN20X8 20X7

Bunga Pinjaman xxxx xxxx

Lain-lain xxxx xxxx

Jumlah xxxx xxxx

12. BEBAN PAJAK PENGHASILAN20X8 20X7

Pajak Penghasilan xxxx xxxx

(sumber: SAK EMKM, 2016:CI13)

2.4 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Jogiyanto (2005) adalah sebuah

bentuk sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi

keuangan yang berguna bagi pemakai atau usernya. Senada dengan pendapat

tersebut, Mulyadi (2008) menyatakan bahwa SIA merupakan suatu bentuk sistem

informasi yang memiliki tujuan untuk menyediakan informasi bagi pengelola

kegiatan usaha, memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada sebelumnya, memperbaiki pengendalian akuntansi dan juga pengecekan

internal, serta membantu memperbaiki biaya klerikal dalam pemeliharaan catatan

akuntansi.

Dikemukakan oleh Romney & Steinbart (2015) SIA adalah suatu sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan

informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan

instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta

pengendalian internal dan ukuran keamanan. Terdapat 3 fungsi utama dari SIA

bagi perusahaan, yaitu:

Page 36: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

20

(a) Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas sumberdaya dan

personel organisasi. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis, seperti

melakukan penjualan atau membeli bahan baku, yang sering diulang

(b) Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan,

mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan

personel

(c) Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset dan data

organisasi (Romney & Steinbart, 2015).

Dalam praktiknya SIA dibagi menjadi beberapa sistem-sistem bagian yang

berupa siklus akuntansi. Siklus akuntansi ini menunjukkan prosedur akuntansi

mulai dari sumber data sampai proses pencatatan atau pengolahan akuntansinya.

Jenis-jenis siklus tersebut yaitu:

(a) Siklus pendapatan

(b) Siklus pengeluaran

(c) Siklus produksi

(d) Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

(e) Sistem buku besar dan pelaporan.

(f) Sistem pembiayaan

Siklus pendapatan, pengeluaran, produksi, dan sistem buku besar dan

pelaporan akan dijelaskan pada sub bab berikutnya. Sedangkan untuk siklus

manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembiayaan tidak dijelaskan

karena tidak relevan dengan penelitian.

2.4.1 Siklus Pendapatan, Pengeluaran, dan Produksi

Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi

pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan

menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai

pembayaran atas penjualan tersebut (Romney & Steinbart, 2015). Tujuan utama

dari siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat yang

tepat pada saat yang tepat untuk harga yang sesuai. Untuk itu dalam siklus

Page 37: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

21

pendapatan terdapat 4 aktivitas dasar yaitu entri pesanan penjualan, pengiriman,

penagihan, penerimaan kas.

Siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi

pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembelian

serta pembayaran barang dan jasa (Romney & Steinbart, 2015). Tujuan utama

dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya perolehan dan

pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang diperlukan

perusahaan. Siklus pengeluaran diawali dengan permintaan yang dibutuhkan,

kemudian pemesanan pembelian, penerimaan barang, dan diakhiri dengan

pembayaran.

Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas yang terkait dengan penggunaan

tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan untuk menghasilkan barang jadi (Romney

& Steinbart, 2015). Dalam siklus produksi terdapat peran besar SIA yaitu

infomasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu agar bauran produk,

penetapan harga produk, alokasi dan perencanaan sumberdaya, dan manajemen

biaya dapat ditentukan dengan tepat. Siklus peroduksi terdiri dari desain produk,

perencanaan penjadwalan, operasi produksi, dan akuntansi biaya.

2.4.2 Sistem Buku Besar dan Pelaporan

Siklus buku besar dan pelaporan merupakan operasi pemrosesan informasi

yang tekait dalam memperbaharui buku besar dan membuat laporan yang

meringkas hasil-hasil aktivitas organisasi (Romney & Steinbart, 2015). Aktivitas

terakhir dari setiap siklus transaksi adalah mengirim informasi yang sesuai dengan

siklus lainnya. Berbagai siklus transaksi berkaitan satu sama lain terhubung dalam

sistem buku besar dan pelaporan yang digunakan untuk menghasilkan informasi

bagi manajemen dan pihak eksternal (Romney & Steinbart, 2015). Berikut ini

adalah 4 aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan

dalam Romney & Steinbart (2005):

Page 38: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

22

(a) Perbarui buku besar

Aktivitas perbaruan terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari 2

sumber yaitu subsistem akuntansi dan bendahara. Subsistem akuntansi

membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku besar. Contohnya subsistem

pendapatan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha

dan kas, serta mengkreditkan penjualan untuk semua penjualan yang

dilakukan selama periode tersebut. Sedangkan bendahara bertugas untuk

membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbaharui buku besar atas

transaksi non rutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang, pembelian atau

penjualan saham investasi atau perolehan saham perbendaharaan.

(b) Memasukkan ayat jurnal penyesuaian

Jurnal penyesuaian memiliki 5 kategori yang digunakan untuk memperbarui

buku besar diantaranya adalah:

i. Akrual, merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi,

dimana kas belum diterima atau dikeluarkan

ii. Pembayaran di muka, merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode

akuntansi untuk mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan

terkait

iii. Perkiraan, merupakan jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang

terjadi selama beberapa periode akuntansi

iv. Penilaian ulang, merupakan jurnal yang dibuat untuk mencerminkan

perbedaan nilai yang sesungguhnya dengan yang dicatat

v. Perbaikan, merupakan jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh

kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.

(c) Membuat laporan keuangan

Dalam pembuatan laporan keuangan yang pertama disusun adalah laporan

laba-rugi, kemudian neraca, laporan perubahan ekuitas, dan terakhir laporan

arus kas.

Page 39: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

23

(d) Membuat laporan manajerial

Laporan manajerial berguna untuk melakukan verifikasi akurasi proses dan

memasukkannya ke buku besar. Laporan manajerial terdiri dari dua jenis

laporan yaitu laporan anggaran dan laporan kinerja. Laporan anggaran dan

kinerja harus dikembangkan atas dasar akuntansi pertanggung jawaban.

Akuntansi pertanggung jawaban melaporkan hasil keuangan atas dasar

tanggung jawab manajerial di dalam organisasi. Hasilnya adalah serangkaian

laporan berkaitan, yang merinci kinerja keseluruhan organisasi berdasarkan

subunit tertentu. Laporan kinerja yang berdasarkan anggaran harus disusun

berdasarkan sifat unit yang dievaluasi.

2.4.3 Penyusunan Kode Akun

Kode akun adalah daftar akun-akun buku besar yang dipergunakan organisasi

(Romney & Steinbart, 2005). Struktur daftar akun adalah salah satu dari aspek

terpenting SIA, karena dapat mempengaruhi persiapan laporan keuangan. Data

yang disimpan dalam akun individual dapat dengan mudah dijumlahkan untuk

disajikan di laporan, tetapi, data yang disimpan dalam akun rekapitulasi tidak

dapat dengan mudah dipisah-pisahkan dan dilaporkan secara lebih terinci.

Konsekuensinya, merupakan hal yang penting dalam daftar akun untuk memiliki

rincian yang cukup memenuhi kebutuhan informasi organisasi. Berikut ini

beberapa teknik penyusunan kode akun (Defitri, 2015):

(a) Kode angka blok (Block numerical code)

Kode angka blok adalah metode mengelompokkan rekening buku besar

menjadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka

yang berurutan untuk memberi kodenya. Kelemahan dari metode ini adalah

jika terjadi perluasan klasifikasi pada suatu rekening mengakibatkan

perubahan kode semua rekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening

yang mengalami perluasan, contoh penggunaan metode kode angka blok:

(i) 1-24 aktiva lancar

(ii) 25-39 investasi jangka panjang

(iii)40-69 aktiva lain-lain

(iv)70-79 aktiva tidak berwujud

Page 40: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

24

(v) dll

1 Kas 25 Investasi Saham 40 Beban

Ditangguhkan

2 Piutang Usaha 26 Investasi

Obligasi

41 Piutang Kepada

Pemegang Saham

3 Persediaan

Barang Jadi

42 Biaya Emisi

Saham

(b) Kode angka numerik (Group numerical code)

Kode Angka Kelompok terbentuk dari dua atau lebih subkode yang

dikombinasikan menjadi satu kode. Kode angka kelompok ini memiliki

karakteristik, seperti: rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan

huruf; jumlah angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu;

posisi angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu; perluasan

klasifikasi dilakukan dengan memberikan cadangan angka dan/atau huruf ke

kanan. Contohnya:

setiap rekening terdiri dari 3 angka

angka pertama menunjukkan kategori utamanya, misalnya aset, beban,

liabilitas, dll

angka kedua menunjukkan subakun dasar dalam tiap kategori, misalnya:

aset lancar, aset tetap, liabilitas jangka pendek, dll

angka ketiga menunjukan akun tertentu yang merupakan sub dari subakun

ke dua, misalnya: kas, piutang, persediaan, dll.

1 Aset 2 Liabilitas

10 Aset Lancar 20 Liabilitas Jangka

Pendek

101 Kas 201 Utang Usaha

Page 41: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

25

102 Piutang Usaha 202 Utang Sewa

11 Aset Tetap 203 Utang Pajak

111 Tanah 21 Liabilitas Jangka

Panjang

112 Gudang (Bangunan) 211 Utang Obligasi

113 Kendaraan 212 Utang Gadai

(c) Kode Angka Desimal

Kode Angka desimal pada dasarnya sama dengan kode angka numerik namun

pada metode ini digunakan tanda titik sebagai pemisah antar subakun sehingga

terlihat seperti bilangan desimal. Berikut ini contoh kode angka desimal:

setiap rekening terdiri dari 3 angka

angka pertama menunjukkan kategori utamanya, misalnya aset, beban,

liabilitas, dll

angka kedua menunjukkan subakun dasar dalam tiap kategori, misalnya:

aset lancar, aset tetap, liabilitas jangka pendek, dll

angka ketiga menunjukan akun tertentu yang merupakan sub dari subakun

ke dua, misalnya: kas, piutang, persediaan, dll.

1 Aset 2. Liabilitas

1.0 Aset Lancar 2.0 Liabilitas Jangka

Pendek

1.0.1 Kas 2.0.1 Utang Usaha

1.0.2 Piutang Usaha 2.0.2 Utang Sewa

1.1 Aset Tetap 2.0.3 Utang Pajak

1.1.1 Tanah 2.1 Liabilitas Jangka

Panjang

Page 42: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

26

1.1.2 Gudang (Bangunan) 2.1.1 Utang Obligasi

1.1.3 Kendaraan 2.1.2 Utang Gadai

(d) Kode Akun Mnemonik

Metode kode akun mnemonik ini dibuat menggunakan serangkaian huruf.

Kode akun ini terdiri dari 3 bagian, yang pertama merupakan akun induk

(misalnya: aset, liabilitas, dll), bagian kedua merupakan subakun induk

(misalnya: aset lancar, liabilitas jangka pendek, dll), dan yang terakhir

merupakan sub subakun induk (misalnya: kas, piutang, persediaan, dll),

khusus untuk bagian ketiga dipisahkan menggunakan tanda strip (-). Contoh

dari kode akun Mnemonik:

A Aset L Liabilitas I Investasi

AL Aset

Lancar

LJPe Liabitilas

Jangka

Pendek

IS Investasi

Saham

AL-K Kas LJPe-

US

Utang

Usaha

IO Investasi

Obligasi

AL-PU Piutang

Usaha

LJPe-

UG

Utang Gaji

AL-P Persediaan LJPe-

Use

Utang

Sewa

Page 43: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

27

(e) Kode Akun Kombinasi

Kode akun kombinasi merupakan campuran antara huruf dan angka, atau

merupakan gabungan dari sistem kode akun mnemonik dan numerikal. Contoh

dari kode akun kombinasi adalah sebagai berikut:

A 1 Aset L 1 Liabilitas I 1 Investasi

A 11 Aset

Lancar

L 11 Liabitilas

Jangka

Pendek

I 12 Investasi

Saham

A 111 Kas L 112 Utang

Usaha

I 13 Investasi

Obligasi

A 112 Piutang

Usaha

L 113 Utang Gaji

A 113 Persediaan L 114 Utang

Sewa

Page 44: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih

menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta

analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati, dengan

menggunakan logika ilmiah (Wirartha, 2006). Akan tetapi, penekanannya tidak

pada pengujian hipotesis, melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian

melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif. Data yang dihasilkan oleh

penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan secara induktif.

Pada penelitian kualitatif ini digunakan metode studi kasus. Studi kasus

adalah penelitian yang mendalam mengenai kasus tertentu yang hasilnya

merupakan gambaran lengkap dan terorganisir mengenai permasalahan dan

penyelesaiannya (Wirartha, 2006). Umunya studi kasus digunakan untuk

menjawab pertanyaan “how” (bagaimana) dan “why” (mengapa) yang menjadi

fokus dari penelitian (Yin, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis

kebermanfaatan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan

yang sesuai SAK EMKM untuk UMKM denga omzet yang kecil seperti UMKM

ARA.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah UMKM ARA. UMKM ARA memproduksi

herbal (empon-empon) bubuk seperti kunyit putih dan kuning bubuk, jahe merah

dan putih bubuk, temulawak, kencur putih bubuk, dan lain-lain. UMKM ARA

dimiliki oleh Ibu Tutut Handayani yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Berdiri sejak tahun 2014 di daerah Sukun kota Malang, UMKM ARA belum

memiliki tenaga kerja selain pemilik yang sekaligus mengerjakan produksi dan

memasarkan herbal (empon-empon) instan ini. Modal awal dari UMKM ARA

adalah Rp200.000,00 dan hingga akhir tahun 2016 UMKM ARA memiliki omzet

Page 45: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

29

sebesar Rp1.200.000,00. UMKM ARA memiliki rata-rata laba sebesar dari

konsumen langsung 18-45% dari omzet penjualan tergantung varian produknya.

Hingga saat ini UMKM ARA hanya memiliki Sertifikat Produksi Pangan

Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), dan belum mengurus izin lainnya karena

terkendala birokrasi. UMKM ARA juga belum pernah mengajukan pinjaman ke

pihak bank dan pihak-pihak lain karena belum ada kebutuhan untuk tambahan

modal, namun ada rencana untuk melakukan pinjaman dalam beberapa tahun ke

depan. Dari awal berdirinya UMKM ARA belum pernah memiliki laporan

keuangan, hanya pencatatan sederhana atas kegiatan produksi dan penjualan yang

dapat dimengerti oleh pemilik sendiri.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data primer dari penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara. Wawancara

adalah komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh pewawacara

dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian

(Sumarni & Wahyuni, 2006). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui lebih dalam tentang UMKM ARA mulai dari proses produksi,

pemasaran, dan pencatatan keuangannya beserta prosedur dari masing-masing

kegiatan. Data primer lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencatatan

keuangan secara sederhana dari UMKM ARA dan nota penjualan, nota-nota

lainnya, dan resi pengiriman dari UMKM ARA.

3.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitain kualitatif analisis data menurut Zuriah (2006) adalah proses

pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan

pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat diinterpretasikan

temuannya kepada orang. Tahapan dalam analisis data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 46: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

30

A. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan adalah data primer yang dikumpulkan melalui teknik

wawancara. Wawancara dilakukan dengan Ibu Tutut Handayani selaku

pemilik dari UMKM ARA. Dalam tahap ini peneliti mendapatkan seluruh data

yang diperlukan untuk menyusun sistem informasi penyusunan laporan

keuangan berdasarkan SAK EMKM untuk UMKM ARA.

B. Pengolahan data

Data yang telah diperoleh dari wawancara dan bukti penjualan kemudian

diolah menjadi sebuah sistem yang lebih baik dibandingkan sistem

pembukuan yang ada saat ini. Dalam menyusun sistem ini peneliti juga

menambahkan beberapa instrumen seperti kartu piutang dan bukti pengaluaran

kas untuk tujuan yang sama. Setelah sistem dibuat, penulis menyusun laporan

keuangan berdasarkan data yang telah diperoleh. Untuk menyusun laporan

keuangan pertama-tama mengelompokkan nota dan pencatatan menjadi akun-

akun. Setelah terbentuk akun-akun maka tahap selanjutnya adalah akun-akun

tersebut disusun menggunakan kode akun menggunakan metode kode angka

kelompok, metode ini dinilai oleh peneliti adalah metode yang paling tepat

karena tidak akan mengubah keseluruhan pengkodean kendati adanya

perluasan akun. Setelah tahap pengkodean, data yang ada masuk dalam tahap

siklus akuntansi yaitu penjurnalan, pencatatan pada buku besar, dan penyajian

dalam laporan keuangan. Sesudah itu mewawancarai hasil SIA yang telah

disusun tersebut dengan pemilik UMKM ARA yaitu Ibu Tutut mengenai

kebermanfaatan SIA yang menghasilkan laporan keuangan berdasarkan SAK

EMKM terhadap UMKM ARA.

C. Penyajian data

Data yang sudah diolah disusun menjadi sebuah sistem informasi akuntansi

yang menghasilkan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, yang terdiri

dari:

a. laporan posisi keuangan

b. laporan laba rugi

c. catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi

yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Page 47: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

31

Selain itu juga disajikan format-format dokuman usulan untuk melengkapi

SIA UMKM ARA dan usulan laporan keuangan sederhana sesuai kebutuhan

UMKM ARA.

D. Penarikan kesimpulan

Dalam tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari hasil analisis data yang

sudah dilakukan. Kesimpulan ini menjawab rumusan masalah yang terdapat

pada bab satu penelitian ini. Menurut Sugiono (2010) hasil temuan dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum

jelas sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas.

Page 48: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan gambaran umum UMKM ARA dan hasil

penelitian yang telah diolah menjadi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) maupun

laporan keuangan dari UMKM ARA.

4.1 Gambaran Umum Usaha

Gambaran umum Usaha dari UMKM ARA meliputi sejarah singkat, bentuk

usaha, omset, dan pemasaran.

4.1.1 Sejarah Singkat UMKM ARA

UMKM ARA berdiri sejak tahun 2014. Didirikan oleh Ibu Tutut Handayani,

seorang ibu rumah tangga di daerah Sukun, Malang. UMKM ARA tidak memiliki

struktur organisasi karena Ibu Tutut merupakan pemilik yang menjalankan

usahanya sendiri. UMKM ARA Hingga saat ini hanya memiliki Sertifitat Produksi

Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). SPP-IRT merupakan izin untuk

memproduksi untuk skala industri rumah tangga.

4.1.2 Bentuk Usaha UMKM ARA

UMKM ARA merupakan usaha home industry yang bergerak di bidang

manufaktur atau produksi. UMKM ARA memproduksi herbal (empon-empon)

instan, ragam jenis herbal (empon-empon) instan yang dijual adalah kunyit, kunyit

putih, jahe, jahe merah, temulawak, temulawak kunyit jahe, dan kunci sirih jambe.

Herbal (empon-empon) instan ini kemudian dikemas ke dalam sebuah toples

dengan berat 245 gram. Hingga saat ini UMKM ARA terus mencoba inovasi

produk baru seperti beras kencur instan, dan jeruk nipis instan, namun belum

berhasil menemukan formula yang pas.

Page 49: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

33

4.1.3 Kapasitas Produksi UMKM ARA

Pada saat ini, UMKM ARA memproduksi herbal (empon-empon) instannya

berdasarkan permintaan pasar. Saat persediaan barang jadi habis, maka Ibu Tutut

akan memproduksi kembali herbal (empon-empon) instan. Hal ini dilakukan untuk

menghindari tercampurnya “batch” produksi dalam tempat penyimpanan sebelum

dikemas dalam kemasan botol 245gr. Namun saat diwawancarai mengenai

kemampuan produksi UMKM ARA, Ibu Tutut menjawab sanggup membuat setiap

hari 1 sampai 2 “batch” herbal (empon-empon) herbal atau sekitar 12 hingga 24

botol yang setara dengan hampir 6kg herbal (empon-empon) instan apabila ada

permintaan konsumen dengan volume yang demikian. Sehingga saat ini kapasitas

produksi UMKM ARA belum dipergunakan secara maksimal, karena barang belum

terserap di pasar dengan baik.

4.1.4 Pemasaran dan Omzet UMKM ARA

Penjualan herbal (empon-empon) instan dijalankan dengan 2 metode yaitu

langsung kepada konsumen dan melalui re-seller secara konsinyasi. UMKM ARA

memiliki 4 re-seller di kota Malang, 2 di Pandaan, dan 1 di Pekanbaru. Penjualan

ini dilakukan melalui online dan offline. Penjualan online dilakukan via messenger

seperti Whatsapp ataupun Black Berry Messenger (BBM), sedangkan penjualan

offline dilakukan dengan bertatap muka secara langsung dengan pembeli maupun

re-seller.

Omzet rata-rata dari UMKM ARA adalah Rp1.200.000,00 (satu juta dua ratus

ribu rupiah) dalam satu bulan dan margin keuntungan sebesar 18-45% dari omzet

tergantung pada masing-masing varian produk. Dalam satu tahunnya UMKM ARA

dapat meraup omzet hingga Rp14.000.000,00 (empat belas juta rupiah) dengan

metode pemasaran yang dijalankan pada saat ini.

4.2 Prosedur Pengeluaran, Produksi, Pendapatan, dan Pembukuan

UMKM ARA

UMKM ARA selama 3 tahun berdirinya belum memiliki sistem untuk kegiatan

pengeluaran, produksi, pendapatan, dan pembukuan. UMKM ARA hanya

Page 50: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

34

menjalankan usahanya dengan menggunakan beberapa prosedur standar yang biasa

dijalankan seperti membeli bahan baku ke pasar, menjalani proses produksi, dan

menjualnya kepada konsumen ataupun re-seller. Berikut ini merupakan masing-

masing prosedur UMKM ARA sebelum penyusunan SIA untuk UMKM ARA.

4.2.1 Prosedur Pengeluaran

Prosedur pengeluaran UMKM ARA berupa pembelian bahan baku dari herbal

(empon-empon) instan. Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat herbal

(empon-empon) instan ini adalah empon-empon dan gula. Bahan baku ini biasanya

dibeli oleh Ibu Tutut di Pasar Sukun, yang letaknya tidak jauh dari rumah Ibu Tutut

yang berlaku sebagai tempat produksi. Ibu Tutut membeli bahan bakunya secara

tunai. Untuk melihat bagan alur prosedur pengeluaran sebelum dibuatkan SIA dapat

dilihat di Lampiran 1.

4.2.2 Prosedur Produksi

Prosedur produksi yang dilakukan untuk menghasilkan herbal (empon-empon)

instan melalui tujuh langkah. Langkah pertama yang dilakukan untuk memproduksi

herbal (empon-empon) instan adalah dengan mencuci empon-empon menggunakan

mesin cuci. Setelah empon-empon bersih kemudian dimasukkan ke dalam mesin

penggiling. Empon-mepon yang sudah digiling menjadi halus kemudian diperas.

Air hasil perasan kemudian direbus bersama dengan gula. Dalam proses perebusan

ini, campuran sari empon-empon dan gula diaduk terus menerus menggunakan

mesin pengaduk agar tidak gosong. Lama kelamaan campuran sari empon-empon

dan gula akan mengental kemudian mengkristal menjadi bubuk. Herbal (empon-

empon) instan yang telah jadi kemudian didinginkan dan dikemas ke dalam toples

dengan berat masing-masing 245gr. Produk herbal (empon-empon) UMKM ARA

memiliki masa layak pakai selama 18 bulan atau 1,5 tahun. Untuk melihat bagan

alur prosedur produksi sebelum dibuatkan SIA dapat dilihat di Lampiran 2.

4.2.3 Prosedur Pendapatan

Prosedur Pendapatan UMKM ARA adalah penjualan herbal (empon-empon)

instan kepada konsumen ataupun kepada re-seller. Prosedur ini dimulai dengan

Page 51: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

35

pemesanan yang dilakukan oleh konsumen ataupun re-seller. Kemudian Ibu Tutut

menyiapkan pesanan tersebut, pesanan ini bisa diambil di rumah, diantar, ataupun

dikirim dengan menggunakan ekspedisi. Penjualan produk herbal (empon-empon)

instan ini dapat berupa kredit ataupun tunai. Biasanya penjualan tunai adalah barang

konsinyasi oleh re-seller. Kendati barang konsinyasi, barang yang diberikan kepada

re-seller merupakan sesuai permintaan re-seller, yang pada umumnya dilihat dari

rata-rata permintaan konsumen di tempat re-seller. Sedangkan penjualan tunai

biasanya dilakukan oleh konsumen langsung, namun ada juga beberapa re-seller

yang langsung melunasi pembeliannya. Untuk melihat bagan alur prosedur

pendapatan sebelum dibuatkan SIA dapat dilihat di Lampiran 3.

4.2.4 Prosedur Pembukuan / Akuntansi

UMKM ARA tidak memiliki prosedur pembukuan / akuntansi . Hingga saat

sebelum penelitian ini berlangsung UMKM ARA tidak melakukan pembukuan /

akuntansi sama sekali. Data keuangan yang terdapat di UMKM ARA hanya

sekumpulan kuitansi-kuitansi bukti transaksi.

Informasi tentang gambaran umum, pembukuan yang ada akan diolah oleh

peneliti untuk dijadikan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) untuk UMKM ARA.

Untuk prosedur pengeluaran dan produksi dibentuk menjadi siklus pengeluaran dan

produksi di bagian Lampiran 4. Penggabungan ini dinilai lebih efektif karena

langkah-langkah yang berkaitan satu sama lain dalam ke dua siklus ini. Peneliti juga

memberikan contoh format dokumen pendukung sistem pengeluaran dan produksi

di bagian Lampiran 5. Prosedur pendapatan diolah menjadi siklus pendapatan yang

dapat dilihat di bagian Lampiran 6, dan pembukuan diproses menjadi siklus sistem

buku besar dan pelaporan keuangan yang akan dibahas pada sub bab berikutnya,

dengan bagan alur ada di Lampiran 7. Serta peneliti memberikan keterangan atas

simbol-simbol pada bagan alur dalam Lampiran 8.

4.3 Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) UMKM untuk

Menghasilkan Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM

Melalui wawancara dengan pemilik UMKM ARA peneliti mendapat

gambaran bahwa UMKM ARA beberapa kali telah melakukan upaya pencatatan

Page 52: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

36

keuangannya, namun tidak berhasil. Kendala yang dialami adalah tidak adanya

pengetahuan tentang pembukuan dan akuntansi sehingga menyebabkan

kebingungan bagi pemilik yaitu Ibu Tutut. Ibu Tutut selaku pemilik UMKM ARA

telah berdiskusi dengan peneliti mengenai penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) dan Laporan keuangan UMKM ARA. Dalam penyusunan ini peneliti

menggunakan alat bantu software Microsoft Visio untuk penyusunan SIA dan

Microsoft Excel untuk penyusunan laporan keuangan. Penyusunan ini diharapkan

dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari UMKM ARA yang

semakin berkembang dari tahun ke tahun baik pasar maupun produknya. UMKM

ARA diprediksi akan mengambil kredit dari bank ataupun badan-badan penyedia

kredit lainnya di masa yang akan datang, dan dengan adanya SIA dan laporan

keuangan berdasarkan SAK EMKM akan memungkinkan proses pengambilan

kredit tersebut. Menggunakan standar yang ada yaitu SAK EMKM, peneliti

melakukan penyusunan laporan keuangan UMKM ARA berdasarkan standar

tersebut. Berikut ini ini merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses

penyusunan tersebut.

4.3.1 Analisis Transaksi dan Penyusunan Bagan Akun

Dalam penyusunan laporan keuangan UMKM ARA, peneliti pertama-tama

mengidentifikasi transaksi melalui nota-nota yang dimiliki oleh pemilik. Nota-nota

tersebut diidentifikasi menjadi bentuk-bentuk transaksi yang terjadi dalam kegiatan

operasional UMKM ARA. Hasil dari identifikasi transaksi UMKM ARA adalah

sebagai berikut:

a) Transaksi setoran modal awal

b) Transaksi pembelian mesin

c) Transaksi pembelian peralatan plastik dan memasak

d) Transaksi pembelian perlengkapan

e) Transaksi pembelian bahan baku

f) Proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi

g) Transaksi pembayaran listrik, air, dan gas

h) Transaksi pembayaran biaya perbaikan mesin

i) Transaksi pembayaran biaya transport

Page 53: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

37

j) Transaksi penjualan tunai herbal (empon-empon) instan

k) Transaksi penjualan kredit herbal (empon-empon) instan

l) Transakasi penerimaan kas oleh pemilik

Dari identifikasi atas transaksi kemudian diturunkan menjadi akun-akun dalam

laporan keuangan. Akun-akun yang tersaji dalam laporan keungan UMKM ARA

merupakan akun-akun transaksi saat ini, dan juga akun-akun yang mungkin akan

ada di masa depan atau terjadi bentuk transaksinya di masa depan. Berikut ini

merupakan akun-akun yang ada dalam laporan keuangan UMKM ARA:

Tabel 4.1

Akun-akun dalam Laporan Keuangan UMKM ARA

1 Kas dan Setara

Kas

Kas merupakan uang tunai yang dimiliki oleh UMKM ARA

baik sebagai akibat dari setoran pemilik ataupun dari hasil

penjualan herbal (empon-empon) instan. Kas dalam laporan

keuangan UMKM ARA terdapat dua jenis yaitu kas di tangan

dan kas di bank. Selain terdapat akun yang setara dengan kas

yaitu akun giro dan deposito yang mencatat jumlah giro

dan/atau deposito yang dimiliki oleh UMKM ARA di bank.

Akun kas dan setara kas memiliki saldo normal di debit.

2 Piutang

Piutang merupakan penghasilan UMKM ARA yang belum

dibayar oleh reseller karena merupakan barang konsinyasi,

dan akan lunas setelah barang terjual. Piutang dalam laporan

keungan UMKM ARA adalah piutang dagang yang bersaldo

normal di sebelah debit.

3 Perlengkapan

Perlengkapan merupakan akun yang digunakan untuk

mencatat barang habis pakai yang dimiliki oleh UMKM

ARA. Contoh perlengkapan dalam UMKM ARA adalah

buku kuitansi. Akun ini memiliki saldo normal di sebelah

debit.

Page 54: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

38

4

Persediaan

Persediaan merupakan akun untuk mencatat persediaan yang

dimiliki oleh UMKM ARA. Persediaan yang terdapat dalam

laporan keuangan UMKM ARA persediaan barang jadi.

Tidak ada persediaan untuk bahan baku karena bahan baku

selalu dibeli sebelum memproduksi sehingga tidak ada sisa

di akhir tahun dan untuk persediaan barang setengah jadi

karena proses dari barang setengah jadi ke barang jadi tidak

signifikan. Akun persediaan bersaldo normal di sebelah

debit.

5 Peralatan

Peralatan merupakan akun untuk mencatat peralatan yang

dimiliki oleh UMKM ARA yang berumur manfaat lebih dari

1 tahun. Peralatan dalam laporan keuangan UMKM ARA

bersaldo normal debit.

6

Akumulasi

Depresiasi

Akumulasi depresiasi merupakan akun untuk mencatat

akumulasi penyusutan untuk aset-aset yang dimiliki oleh

UMKM ARA yang mengalami penyusutan. Akumulasi

depresiasi memiliki saldo normal di sebelah debit dengan

sifat mengurangi jumlah aset.

7 Utang usaha

Utang usaha merupakan akun untuk mencatat utang yang

dimiliki oleh UMKM ARA untuk melakukan usahanya.

Utang usaha bersaldo normal di sebelah kredit.

8 Utang Bank

Utang bank merupakan akun untuk mencatat utang yang

dilakukan oleh UMK ARA kepada bank untuk melakukan

usahanya. Utang badan kredit memiliki saldo normal di

sebelah kredit.

9 Utang lain-lain

Utang lain-lain merupakan akun yang digunakna untuk

mencatat utang selain dari utang usaha dan utang bank.

Utang lain-lain memiliki saldo normal di sebelah kredit.

Page 55: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

39

10 Modal Pemilik

Modal pemilik merupakan akun yang mencatat penyetoran

modal oleh pemilik yang ditambah laba tahun berjalan dan

dikurangi pengambilan pribadi oleh pemilik. Skun modal

disetor memiliki saldo normal di bagian kredit.

11 Pengambilan

Pribadi

Pengambilan pribadi merupakan akun untuk mencatat

pengambilan kas UMKM ARA oleh pemilik untuk keperluan

pribadi. Pengambilan pribadi bersaldo normal di Debit.

12 Penjualan

Penjualan merupakan akun untuk mentatat penjualan tunai

maupun kredit atas herbal (empon-empon) instan UMKM

ARA. Akun penjualan bersaldo normal di bagian kredit.

13 Harga Pokok

Penjualan

Akun harga pokok penjualan merupakan akun yang mencatat

harga pokok penjualan untuk setiap herbal (empon-empon)

instan yang terjual. Akun ini memiliki saldo normal di

sebelah debit.

14 Ongkos Kirim

Akun ongkos kirim mencatat biaya kirim yang dikeluarkan

untuk mengirimkan herbal (empon-empon) instan ke

pembeli. Akun ini memiliki saldo normal di kredit.

15 Diskon Penjualan

Akun diskon penjualan mencatat besarnya potongan

penjualan yang diberikan kepada konsumen atau re-seller.

Akun ini memiliki saldo normal di bagian debit.

16 Beban Produksi

Beban produksi merupakan akun untuk mencatat

pengeluaran yang terjadi akibat adanya kegiatan produksi

UMKM ARA. Akun ini bersaldo normal di sebelah debit.

17 Beban

Operasional

Beban produksi merupakan akun untuk mencatat

pengeluaran yang terjadi akibat adanya kegiata operasional

UMKM ARA. Akun ini bersaldo normal di sebelah debit.

Page 56: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

40

18 Beban Bunga

Beban bunga adalah akun untuk mencatat pengakuan atas

pembayaran bunga atas pinjamanyang dimiliki oleh UMKM

ARA. Saldo normal akun ini di sebelah debit.

19 Beban Pajak

Beban pajak adalah beban yang digunakan untuk mencatat

pajak penghasilan yang harus ditanggung oleh UMKM ARA.

Akun ini memiliki akun normal di sebelah debit.

20 Beban Lain-lain

Beban lain-lain merupakan akun yang digunakan untuk

mencatat beban yang berada di luar beban-beban yang telah

ada. Saldo normal dari akun ini adalah di sebelah debit.

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Setelah langkah identifikasi transaksi terdapat langkah yang dilakukan di luar

siklus akuntansi, namun merupakan langkah yang dilakukan untuk mengikuti SIA

UMKM ARA. Langkah ini merupakan pembuatan kode akun karena sebelumnya

UMKM ARA tidak memiliki laporan keungan sama sekali sehingga otomatis tidak

memiliki kode akun. Langkah ini hanya dilakukan sekali saja, dan untuk seterusnya

tidak usah dilakukan kecuali ada penambahan akun yang terjadi atas adanya

transaksi lain di masa yang akan datang.

Dalam menyusun kode akun, peneliti memilih metode kode angka kelompok

yang sebelumnya telah dijelaskan pada bab 2. Metode ini memungkinkan adanya

perluasan setiap akunnya tanpa mengubah tatanan akun lain yang sudah tercatat.

Berikut ini merupakan daftar kode akun yang diusulkan untuk UMKM ARA.

Tabel 4.2

Tabel Kode Akun UMKM ARA

Kode Akun Nama Akun Saldo

Normal Keterangan

1 Aset Debit Mencatat jumlah

aset milik UMKM

ARA

Page 57: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

41

11 Aset Lancar Debit Mencatat jumlah

aset lancar milik

UMKM ARA

111 Kas Debit Mencatat jumlah

dan transaksi kas

tunai (di tangan)

112 Kas di Bank Debit Mencatat jumlah

dan transaksi kas di

bank

113 Giro Debit Mencatat jumlah

Giro yang dimiliki

UMKM ARA di

bank

114 Deposito Debit Mencatat jumlah

Deposito yang

dimiliki UMKM

ARA di bank

115 Piutang Debit Mencatat jumlah

piutang UMKM

ARA

116 Perlengkapan Debit Mencatat jumlah

perlengkapan

UMKM ARA

1141 Buku Kuitansi Debit Mencatat jumlah

nilai buku kuitansi

UMKM ARA

Page 58: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

42

1142 Botol Debit Mencatat jumlah

nilai botol milik

UMKM ARA

115 Persediaan Debit Mencatat jumlah

persediaan UMKM

ARA

1151 Persdiaan

Barang Jadi

Debit Mencatat jumlah

persediaan barang

jadi UMKM ARA

11511 Persediaan

Jahe Instan

Debit Mencatat jumlah

persediaan jahe

instan UMKM

ARA

11512 Persediaan

Jahe Merah

Instan

Debit Mencatat jumlah

persediaan jahe

merah instan

UMKM ARA

11513 Persediaan

Kunyit Instan

Debit Mencatat jumlah

persediaan kunyit

instan UMKM

ARA

11514 Persediaan

kunyit putih

instan

Debit Mencatat jumlah

persediaan kunyit

putih instan

UMKM ARA

11515 Persediaan

temulawak

instan

Debit Mencatat jumlah

persediaan

Page 59: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

43

temulawak instan

UMKM ARA

11516 Persediaan

temulawak jahe

kunyit instan

Debit Mencatat jumlah

persediaan tekuja

instan UMKM

ARA

11517 Persediaan

kunci sirih

jambe instan

Debit Mencatat jumlah

persediaan kusija

UMKM ARA

116 Peralatan Debit Mencatat jumlah

peralatan UMKM

ARA

1161 Mesin cuci Debit Mencatat jumlah

nilai mesin cuci

UMKM ARA

1162 Mesin perajang Debit Mencatat jumlah

nilai mesin

perajang UMKM

ARA

1163 Mesin

penggiling

Debit Mencatat jumlah

nilai mesin

penggiling UMKM

ARA

1164 Mesin pemeras Debit Mencatat jumlah

nilai mesin

pemeras UMKM

ARA

Page 60: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

44

1165 Mesin

pengaduk

Debit Mencatat jumlah

nilai mesin

pengaduk UMKM

ARA

1166 Kompor Debit Mencatat jumlah

nilai kompor

UMKM ARA

1167 Alat masak Debit Mencatat jumlah

nilai alat masak

UMKM ARA

1168 Toples Debit Mencatat jumlah

nilai toples UMKM

ARA

117 Akumulasi

depresiasi

peralatan

Debit Mencatat jumlah

akumulasi

depresaiaki

peralatan UMKM

ARA

2 Liabilitas Kredit Mencatat jumlah

liabilitas UMKM

ARA

21 Liabilitas

jangka pendek

Kredit Mencatat jumlah

liabilitas jangka

pendek UMKM

ARA

211 Utang usaha Kredit Mencatat jumlah

utang usaha

UMKM ARA

Page 61: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

45

22 Liabilitas

jangka panjang

Kredit Mencatat jumlah

liabilitas jangka

panjang UMKM

ARA

221 Utang bank Kredit Mencatat jumlah

utang bank UMKM

ARA

23 Liabilitas lain-

lain

Kredit Mencatat jumlah

liabilitas lain-lain

UMKM ARA

3 Modal Kredit Mencatat jumlah

modal UMKM

ARA

31 Modal pemilik Kredit Mencatat jumlah

modal pemilik

UMKM ARA

32 Pengambilan

pribadi

Kredit Mencatat jumlah

prive UMKM ARA

4 Penjualan Kredit Mencatat jumlah

penjualan UMKM

ARA

41 Penjualan tunai Kredit Mencatat jumlah

penjualan tunai

UMKM ARA

42 Penjualan

kredit

Kredit Mencatat jumlah

penjualan kredit

UMKM ARA

Page 62: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

46

43 Diskon

penjualan

Kredit Mencatat jumlah

diskon penjualan

UMKM ARA

44 Harga pokok

penjualan

Debit Mencatat jumlah

harga pokok

penjualan UMKM

ARA

5 Beban Debit Mencatat jumlah

beban UMKM

ARA

51 Beban produksi Debit Mencatat jumlah

beban yang

dikeluarkan untuk

proses produksi

UMKM ARA

511 Beban

depresiasi

peralatan

Debit Mencatat jumlah

beban depresiasi

UMKM ARA

512 Beban

perbaikan

peralatan

Debit Mencatat jumlah

beban perbaikan

peraltan UMKM

ARA

513 Beban listrik,

air, gas

Debit Mencatat jumlah

beban listrik, air,

gas UMKM ARA

52 Beban

Operasional

Debit Menncatat jumlah

beban yang

dikeluarkan untuk

Page 63: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

47

aktivitas

pemasaran UMKM

ARA

521 Beban

tranportasi dan

bensin

Debit Mencatat jumlah

beban transportasi

dan bensin UMKM

ARA

522 Beban

penggunaan

pelengkapan

Debit Mencatat jumlah

beban penggunaan

perlengkapan

UMKM ARA

523 Ongkos kirim Debit Mencatat jumlah

ongkos kirim

UMKM ARA

53 Beban bunga Debit Mencatat jumlah

beban bunga

UMKM ARA

54 Beban pajak Debit Mencatat jumlah

beban pajak

UMKM ARA

55 Beban lain-lain Debit Mencatat jumlah

beban lain-lain

UMKM ARA

(sumber: data primer, diolah, 2017)

4.3.2 Prosedur Siklus Akuntansi UMKM ARA

Setelah mengidentifikasi transaksi dan menjabarkannya menjadi kode akun,

langkah selanjutnya adalah menyusun prosedur penyusunan laporan keuangan yang

Page 64: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

48

kemudian disusun menjadi sistem buku besar dan pelaporan keuangan. Sistem buku

besar dan pelaporan keungan UMKM ARA dapat dilihat di bagian Lampiran 7.

4.3.2.1 Penjurnalan

Setelah menyusun kode rekening akun buku besar maka langkah selanjutnya

adalah menyusun format jurnal yang akan digunakan untuk transaksi yang terjadi

pada UMKM ARA. Dokumen yang dibutuhkan untuk melakukan penjurnalan

adalah nota atau kuitansi sebagai bukti transaksi, baik transaksi pembelian bahan

baku, penjualan, dan lain-lain. Berikut ini merupakan contoh bukti nota / kuitansi

dari UMKM ARA.

Gambar 4.1

Bukti Transaksi (nota / kuitansi) UMKM ARA

(sumber: data primer, 2017)

Selain data nota penjualan, tentunya dibutuhkan data atas pembelian bahan

baku, perlengkapan, dan pengeluaran kas lain. Namun sering kali bukti ini tidak ada

karena pembelian kepada pedagang di pasar tidak disertai dengan nota. Untuk ini

peneliti mengusulkan format bukti pembelian atau pengeluaran kas yang dapat

digunakan oleh UMKM ARA saat keperluan pengeluaran kas.

Page 65: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

49

Gambar 4.2

Format Bukti Pengeluaran Kas

NO:......................................

No. Nama Barang Harga Jumlah Total

Tanggal: .............................................

Penerima UMKM ARA

(..........................................) (..........................................)

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Dalam UMKM ARA terdapat dua jurnal yang digunakan yaitu jurnal umum

dan jurnal khusus. Jurnal umum digunakan untuk menjurnal transaksi yang tidak

bisa dimasukkan ke dalam jurnal khusus yaitu menjurnal jurnal penyesuaian yang

digunakan untuk menyesuaian beban depresiasi, beban penggunaan perlengkapan,

dan menjurnal jurnal penutup yang digunakan untuk menutup akun pendapatan dan

beban selama periode berjalan. Berikut ini merupakan format jurnal umum UMKM

ARA.

Page 66: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

50

Gambar 4.3

Format Jurnal Umum UMKM ARA

Tanggal Keterangan Kode

Akun Debit Kredit

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Jurnal khusus UMKM ARA digunakan untuk mencatat pemasukan kas,

pengeluaran kas, dan penjualan secara kredit. Jurnal khusus pemasukan kas

merupakan transaksi penjualan tunai UMKM ARA, jurnal khusus pengeluaran kas

merupakan transaksi pembelian bahan baku serta pengeluaran lainnya yang bersifat

tunai, dan jurnal penjualan merupakan transaksi penjualan kredit.

Gambar 4.4

Format Jurnal Khusus Pemasukan Kas UMKM ARA

Tgl Keterangan No

Bukti

Debit

(Kas)

Kredit

(Penjualan Tunai)

Jumlah

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Page 67: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

51

Gambar 4.5

Format Jurnal Khusus Pengeluaran Kas UMKM ARA

Tgl Keterangan No

Bukti

Debit

Kredit

(Kas)

Kode

Akun

Jumlah Jumlah

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Gambar 4.6

Format Jurnal Khusus Penjualan UMKM ARA

Tgl Keterangan No

Bukti

Debit

(Piutang)

Kredit

(Penjualan Kredit)

Jumlah

(sumber: data primer, diolah, 2017)

4.3.2.2 Posting Buku Besar

Setelah penjurnalan langkah selanjutnya adalah posting ke buku besar. Posting

ke buku besar bertujuan untuk mengetahui total saldo masing-masing akun. Buku

besar dapat memudahkan pemilik untuk mengetahui kondisi masing-masing akun.

Buku besar disusun berdasarkan akun-akun yang dimiliki oleh UMKM ARA,

Page 68: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

52

misalnya buku besar penjualan kredit, buku besar penjualan tunai, buku besar kas,

dan lain-lain. Berikut ini merupakan format buku besar UMKM ARA:

Gambar 4.7

Format Buku Besar UMKM ARA

Nama Akun : Kode Akun :

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Saldo

Debit Kredit

(sumber: data primer, diolah, 2017)

4.3.2.3 Laporan Keuangan

Dalam SAK EMKM laporan keuangan yang disajikan meliputi

laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan

keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan

informasi penjelasan lainnya. Laporan yang pertama disusun adalah laporan

posisi keuangan untuk mengetahui besaran aset, liabilitas, dan modal.

Page 69: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

53

Gambar 4.8

Format Laporan Posisi Keuangan UMKM ARA

UMKM ARA

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2016

ASET 2015 2016

Kas dan setara Kas .............. ...............

Kas .............. ...............

Giro .............. ...............

Deposito .............. ...............

Jumlah kas dan setara kas .............. ...............

Piutang usaha .............. ...............

Persediaan .............. ...............

Persediaan Barang Jadi .............. ...............

Perlangkapan .............. ...............

Peralatan .............. ...............

Akumulasi Penyusutan .............. ...............

JUMLAH ASET .............. ...............

LIABILITAS

Utang usaha .............. ...............

Utang bank .............. ...............

JUMLAH LIABILITAS .............. ...............

EKUITAS

Modal Pemilik (Ibu Tutut) .............. ...............

Pengambilan Pribadi (..........) (...........)

Laba Tahun Berjalan .............. ...............

JUMLAH EKUITAS .............. ...............

JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS .............. ...............

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Setelah laporan posisi keuangan selesai dibuat maka, selanjutnya membuat

laporan laba rugi. Berikut ini merupakan format laporan laba rugi.

Page 70: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

54

Gambar 4.9

Format Laporan Laba Rugi UMKM ARA

UMKM ARA

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2016

PENDAPATAN 2015 2016

Penjualan Tunai .............. ...............

Penjualan Kredit .............. ...............

Pendapatan lain-lain .............. ...............

JUMLAH PENDAPATAN .............. ...............

BEBAN

Beban Produksi

HPP (Beban Pembelian Bahan Baku) .............. ...............

Beban Listrik, Air, dan Gas .............. ...............

Beban Depresiasi Peralatan .............. ...............

Beban Perbaikan Peralatan .............. ...............

Beban Tenaga Kerja Langsung .............. ...............

Beban Operasional

Beban Transportasi dan Bensin .............. ...............

Beban Pengguaan Perlengkapan .............. ...............

Ongkos Kirim .............. ...............

Beban Lain-lain .............. ...............

JUMLAH BEBAN .............. ...............

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK .............. ...............

Beban Pajak Penghasilan .............. ...............

LABA (RUGI) SETELAH PAJAK .............. ...............

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Setelah penyusunan laporan laba rugi selesai, maka disusunlah catatan atas

laporan keuangan yang memberikan keterangan-keterangan yang lebih jelas atas

laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.

Page 71: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

55

Gambar 4.10

Format Catatan Atas Laporan Keuangan UMKM ARA

ENTITAS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2016

1. UMUM

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Pernyataan Kepatuhan

b. Dasar Penyusunan

c. Piutang Usaha

d. Persediaan

e. Aset Tetap

f. Pengakuan Pendapatan dan Beban

g. Pajak Penghasilan

(sumber: data primer, diolah, 2017)

4.4 Laporan Keuangan UMKM ARA berdasarkan SAK EMKM

Setelah mengumpulkan bukti-bukti transaksi yang dimiliki UMKM ARA dan

berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik, maka peneliti akan menyusunkan

atau merekonstruksi laporan keuangan UMKM ARA untuk periode yang berakhir

31 Desember 2016.

Page 72: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

56

Gambar 4.11

Laporan Posisi Keuangan UMKM ARA

UMKM ARA

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2016

ASET 2016

Kas dan Setara Kas

Kas Rp2.383.000

Giro Rp-

Deposito Rp-

Jumlah Kas dan Setara Kas Rp2.383.000

Piutang usaha Rp5.926.500

Persediaan

Persediaan Barang Jadi Rp1.450.000

Perlengkapan Rp411.200

Aset Tetap Rp2.667.000

Akumulasi Penyusutan -Rp313.000

JUMLAH ASET Rp12.524.700

LIABILITAS

Utang usaha Rp-

Utang bank Rp-

JUMLAH LIABILITAS Rp-

Page 73: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

57

EKUITAS

Modal Pemilik (Ibu Tutut) Rp10.546.000

Pengambilan Pribadi (-Rp4.250.000)

Laba Tahun Berjalan Rp6.228.700

JUMLAH EKUITAS Rp12.524.700

JUMLAH LIABILITAS &

EKUITAS Rp12.524.700

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Data dalam laporan posisi keuangan UMKM ARA didapat dari nota, resi, dan

wawancara kepada pemilik UMKM ARA yaitu Ibu Tutut. UMKM ARA tidak

memiliki kas di bank, giro, dan deposito. Seluruh keuangannya berupa tunai yang

diatur penuh oleh Ibu Tutut sebagai pemilik. Persediaan yang dimiliki hanya berupa

barang jadi karena bahan baku selalu dibeli sebelum melakukan produksi, di

samping itu tidak ada persediaan barang setengah jadi karena tidak ada proses yang

signifikan antara bahan setengah jadi dan barang jadi. Selain itu UMKM ARA tidak

memiliki liabilitas karena tidak melakukan kredit kepada pihak manapun.

Page 74: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

58

Gambar 4.12

Laporan Laba Rugi UMKM ARA

UMKM ARA

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2016

PENDAPATAN 2016

Penjualan Tunai Rp5.025.000

Penjualan Kredit Rp8.032.000

Pendapatan lain-lain Rp-

JUMLAH PENDAPATAN Rp13.057.000

BEBAN

Beban Produksi

HPP Rp3.678.000

Beban Listrik, Air, dan Gas Rp376.000

Beban Depresiasi Peralatan Rp313.000

Beban Tenaga Kerja Langsung Rp-

Beban Perbaikan Peralatan Rp-

Beban Operasional

Beban Transportasi dan Bensin Rp310.000

Beban Penggunaan Perlengkapan Rp1.396.800

Ongkos Kirim Rp754.500

Beban Lain-lain Rp-

JUMLAH BEBAN Rp6.828.300

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Rp6.228.700

Beban Pajak Penghasilan Rp-

LABA (RUGI) SETELAH PAJAK Rp6.228.700

(sumber: data primer, diolah, 2017)

Laporan laba rugi UMKM ARA disusun menggunakan nota, resi, dan

wawancara yang dilakukan dengan pemilik UMKM ARA yaitu Ibu Tutut. UMKM

Page 75: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

59

ARA tidak memiliki tenaga kerja langsung, Ibu Tutut selaku pemilik mengerjakan

semua proses produksi hingga penjulannya sendiri. Ibu Tutut tidak menggaji

dirinya sendiri, namun melakukan pengambilan pribadi pada waktu-waktu tertentu

saat membutuhkan dana untuk kepentingan pribadi.

Gambar 4.13

Catatan Atas Laporan Keuangan UMKM ARA

UMKM ARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2016

1. UMUM

Entitas didirikan di Malang pada ahun 2014 dengan Sertifikat Produksi

Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) No: 2133573012199. Entitas

bergerak dalam bidang usaha menufaktur. Entitas memenuhi kriteria sebagai

entitas mikro, kecil, dan menengah sesuai UU Nomor 20 Tahun 2008. Entitas

berdomisili di Sukun, Malang.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan disusun menggunakan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah.

b. Dasar Penyusunan

Dasar penyususnan laporan keaungan adalah biaya historis dan

menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang penyajian yang

digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adlah Rupiah.

c. Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan.

d. Persediaan

Persediaan UMKM ARA merupakan persediaan barang jadi atas

herbal (empon-empon) instan yang masih dimiliki pada akhir tahun.

Page 76: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

60

e. Aset Tetap

Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya jika aset tersebut

dimiliki secara hukum oleh entitas. Aset tetap disusutkan

menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.

f. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan penjualan diakui ketika tagihan diterbitkan atau

pengiriman dilakukan kepada pelanggan. Beban diakui saat terjadi.

g. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku di

Indonesia. Kendati hingga saat ini UMKM ARA belum melaporkan

pajaknya karena belum memiliki NPWP.

(sumber: data primer, diolah, 2017)

4.5 Analisis Kebermanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

berdasarkan SAK EMKM pada UMKM ARA

Setelah hasil penyusunan SIA untuk menghasilkan laporan keuangan

berdasarkan SAK EMKM pada UMKM ARA selesai, peneliti melakukan analisis

menggunakan pendekatan biaya dan manfaat dalam SIA. Pendekatan ini

membandingkan antara manfaat penerapan SIA dengan biaya yang harus

dikeluarkan untuk membuat hingga mengelola SIA itu sendiri. Biaya yang

dikeluarkan untuk menerapkan sistem ini adalah biaya administrasi dalam bentuk

pembuatan bukti kas keluar, kartu piutang, dan lain-lain. Di samping itu terdapat

biaya atas sumber daya waktu dan sumber daya manusia. Untuk manfaat atas

penerapan SIA belum bisa dirasakan saat ini karena laporan keuangan sesuai

dengan SAK EMKM digunakan untuk kebutuhan kredit, sedangakan saat ini telah

ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan pinjaman tanpa agunan kepada

UMKM. KUR adalah skema kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi

yang khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi

(UMKMK) di bidang usaha produktif dan layak (feasible), namun mempunyai

keterbatasan dalam pemenuhan persyaratan yang ditetapkan Perbankan

(belum bankable). KUR merupakan program pemberian kredit/pembiayaan dengan

nilai dibawah Rp 500.000.000 dengan pola penjaminan oleh Pemerintah dengan

Page 77: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

61

besarnya coverage penjaminan maksimal 80% dari plafon kredit untuk sektor

pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, dan industri kecil, dan 70% dari

plafon kredit untuk sektor lainnya http://www.tnp2k.go.id (diakses pada Agustus

2017). SIA yang telah disusun dianggap terlalu rumit untuk diterapkan dengan

pengerjaan seorang diri oleh pemilik UMKM ARA yaitu Ibu Tutut, sistem ini tidak

sebanding antara waktu dan sumber daya yang digunakan dengan hasil yang didapat

dari SIA itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manfaat dan biaya yang

dikeluarkan untuk menerapkan SIA untuk UMKM ARA tidak sebanding atau

memiliki beban yang lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang didapat.

Page 78: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

62

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kebermanfaatan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) untuk menghasilkan laporan keuangan berdasarkan

SAK EMKM bagi UMKM dengan omzet kecil seperti UMKM ARA. Setelah

penelitian ini dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

Analisis pendekatan biaya dan manfaat dari SIA untuk UMKM ARA menghasilkan

tidak seimbangnya antara biaya dan manfaat yang dihasilkan oleh SIA bagi UMKM

ARA. Biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan sistem ini adalah biaya

administrasi dalam bentuk pembuatan bukti kas keluar, kartu piutang, dan lain-lain.

Di samping itu terdapat biaya atas sumber daya waktu dan sumber daya manusia.

Untuk manfaat atas penerapan SIA belum bisa dirasakan saat ini karena laporan

keuangan sesuai dengan SAK EMKM digunakan untuk kebutuhan kredit,

sedangakan saat ini telah ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan

pinjaman tanpa agunan kepada UMKM. SIA yang telah disusun dianggap terlalu

rumit untuk diterapkan dengan pengerjaan seorang diri oleh pemilik UMKM ARA

yaitu Ibu Tutut, sistem ini tidak sebanding antara waktu dan sumber daya yang

digunakan dengan hasil yang didapat dari SIA itu sendiri. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan SIA

untuk UMKM ARA tidak sebanding atau memiliki beban yang lebih besar

dibandingkan dengan manfaat yang didapat.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, tentunya masih banyak kekurangan dan keterbatas yang

dirasakan oleh peneliti. Adapun keterbatas dalam penelitian ini meliputi:

A. Penyusunan ini dilakukan pada saat UMKM ARA belum membutuhkan sistem

ini, sehingga belum bisa diterapkan setelah penelitian ini dilakukan

Page 79: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

63

B. Penyusunan SIA untuk UMKM ARA berdasarkan transaksi yang terjadi pada

tahun 2016. Walaupun telah ada beberapa prediksi transaksi yang ada di masa

depan, namun terdapat kemungkinan muncul transaksi-transaksi baru yang

tidak direkomendasikan dalam penelitian ini.

C. Penyusunan laporan keuangan UMKM ARA masih menggunakan cara manual,

karena keterbatasan kemampuan dan perlengkapan yang terdapat di UMKM

ARA.

5.3 Saran

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran untuk pihak-pihak

terkait ataupun untuk penelitian selanjutnya apabila penelitian ini akan

dikembagakan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

A. Untuk UMKM ARA, SIA yang sudah disusun oleh peneliti berdasarkan SAK

EMKM dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan tahun-tahun

selanjutnya apabila sistem ini sudah dibutuhkan, sehingga UMKM ARA

memiliki laporan keuangan yang akuntabel dan informatif.

B. Dalam penelitian selanjutnya dianjurkan untuk meninjau kembali transaksi

dalam penelitian ini. Apabila sudah tidak relevan maka penelitian selanjutnya

dapat menghapus transaksi yang sudah tidak relevan dan juga menambahkan

transaksi yang terjadi namun belum tercatat dalam penelitian ini serta

menambahkan kemungkinan transaksi yang mungkin terjadi di masa depan.

C. Dalam penelitian ini penyusunan SIA masih menggunakan cara manual.

Sehingga peneliti menganjurkan penelitian selanjutnya untuk terkomputerisasi

apabila memungkinkan, sehingga memudahkan penyusunan laporan keuangan

di UMKM ARA.

Page 80: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

64

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). Industri Mikro dan Kecil.

https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/35 diakses pada Maret 2017.

Defitri, Siska Yulia. (2015). BAB II Akun dan Kode Akun. Diakses dari website

https://www.academia.edu/5368934/BAB_II_AKUN_DAN_KODE_AKUN

Ervillia, Puspa. (2009). Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi

Pada Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus UKM Waroeng Cokelat Bogor).

Skripsi tidak diterbitkan. Program Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta: IAI

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: IAI

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2013). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 1: Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: IAI

Indonesia. Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UU No

20 Tahun 2008. LN No. 9 tahun 1995

Jogiyanto, H.M. (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktis Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2013). Financial Accounting

IFRS Edition. United States of America: Willey

Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Manurung, Elvy Maria. (2011). Akuntansi dasar (untuk pemula). Jakarta:

Erlangga

Putra, Hermon Adhy, (2012). Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Usaha Kecil

dan Mengenah (UKM) Berbasis Standar Akutansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP (Studi Kasus UD Multi Mulia Megah,

Tingkir Lor, Kecamatan Tingkit, Kota Salatiga). Skripsi tidak diterbitkan.

Program Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana.

Romney, Marshall B. & Paul Jhon Steinbart. (2015). Sistem Informasi Akuntansi.

Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Salemba Empat

___________________________________. (2005). Sistem informasi Akuntansi.

Edisi Sembilan. Jakarta: Salemba Empat

Page 81: ANALISIS KEBERMANFAATAN SISTEM INFORMASI …repository.ub.ac.id/2691/1/Ayu Marshaa Devany .pdfdisusun dengan cara mengidektifikasi transaksi, kemudian menyusun akun-akun dengan diberi

65

Soemarso S.R. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima. Jakarta: Salemba

Empat

Sumarni, Murti & Salamah Wahyuni. (2006). Metodologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: ANDI

Sugiono, Dr., Prof. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Program Kredit

Usaha Rakyat (KUR). http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-

iii/progam-kredit-usaha-rakyat-kur/, diakses pada Agustus 2017

Wirartha, I Made. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:

ANDI

Yin, Robert K. (2004). Studi Kasus dan Metode, edisi revisi, Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori-Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara