analisis kasus case gigi

3
ANALISIS KASUS Pasien mengeluh gigi geraham kiri bawah nyeri sejak 1 tahun yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul, tidak terjadi secara spontan, dan tidak menjalar. Nyeri pada gigi ini mengganggu aktivitas dan pengunyahan makanan sehingga pasien ingin giginya diberi perawatan. Riwayat penyakit sistemik pada pasien ini tidak ada. Riwayat mendapat perawatan dari dokter gigi juga tidak ada. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, didapatkan berbagai masalah lain pada pasien ini selain masalah yang menimbulkan keluhan utama. Masalah pertama yaitu, pasien mengeluhkan gigi geraham kiri bawah sering terasa nyeri sejak 1 tahun yang lalu. Dari jenis nyerinya yaitu hilang timbul, nyeri timbul kadang saat makan atau mengkonsumsi minuman yang dingin. Nyeri tidak berlangsung lama dan tidak menjalar. Dari informasi di atas kemungkinan adanya karies pada gigi pasien dan sudah terjadi iritasi yang mengenai pulpa. Pada pemeriksaan fisik khusus, memang terdapat karies pada gigi 17, 26, 36, 44, 46 dan 47. Dimana pada pemeriksaan lebih lanjut didapatkan diagnosis untuk gigi 17, 26 44, dan 46 yaitu karies D3 yaitu karies yang mencapai enamel gigi, pemeriksaan sondase, perkusi dan palpasi didapatkan negatif, tetapi tes chlor etil positif menandakan gigi masih vital. Pada gigi 36 dan 47 didapatkan dari tes sondase lebih dalam dari karies pada gigi lain, terlihat titik hitam yang lebih dalam dan berbayang

Upload: nuranisa-aulia

Post on 26-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kasus Case Gigi

ANALISIS KASUS

Pasien mengeluh gigi geraham kiri bawah nyeri sejak 1 tahun yang

lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul, tidak terjadi secara spontan, dan tidak

menjalar. Nyeri pada gigi ini mengganggu aktivitas dan pengunyahan makanan

sehingga pasien ingin giginya diberi perawatan. Riwayat penyakit sistemik pada

pasien ini tidak ada. Riwayat mendapat perawatan dari dokter gigi juga tidak ada.

Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, didapatkan berbagai masalah lain pada

pasien ini selain masalah yang menimbulkan keluhan utama.

Masalah pertama yaitu, pasien mengeluhkan gigi geraham kiri bawah

sering terasa nyeri sejak 1 tahun yang lalu. Dari jenis nyerinya yaitu hilang timbul,

nyeri timbul kadang saat makan atau mengkonsumsi minuman yang dingin. Nyeri

tidak berlangsung lama dan tidak menjalar. Dari informasi di atas kemungkinan

adanya karies pada gigi pasien dan sudah terjadi iritasi yang mengenai pulpa. Pada

pemeriksaan fisik khusus, memang terdapat karies pada gigi 17, 26, 36, 44, 46 dan

47. Dimana pada pemeriksaan lebih lanjut didapatkan diagnosis untuk gigi 17, 26

44, dan 46 yaitu karies D3 yaitu karies yang mencapai enamel gigi, pemeriksaan

sondase, perkusi dan palpasi didapatkan negatif, tetapi tes chlor etil positif

menandakan gigi masih vital. Pada gigi 36 dan 47 didapatkan dari tes sondase

lebih dalam dari karies pada gigi lain, terlihat titik hitam yang lebih dalam dan

berbayang walau tidak terasa ngilu. Palpasi dan perkusi negatif, chlor etil juga

positif menandakan keadaan gigi pasien masih vital. Kedua gigi ini didiagnosis

dengan karies D4 yaitu karies yang hampir menyerang dentin atau mengenai

dentino enamel junction. Kesimpulannya pasien ini menderita pulpitis reversibel.

Tatalaksana dilakukan konservatif dengan menambal gigi yang berlubang.

Sebelum itu dilakukan pembersihan gigi yang karies karena biasanya bakteri-

bakteri penyebab karies telah masuk ke bagian-bagian gigi lebih dalam.

Masalah ke dua pada pasien ini kurangnya kebersihan gigi dan mulut.

Ditandai dengan adanya kalkulus pada regio D E dan F. Kalkulus sendiri dapat

menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan menjadi tempat menempelnya

plak kembali sehingga kelamaan kalkulus akan semakin mengendap, tebal dan

menjadi sarang kuman, sehingga dapat menyebabkan penyakit lain di daerah

sekitar gigi. Pada pasien ditemukan adanya gingivitis marginalis, yang

dikarenakan adanya kalkulus pada gigi pasien. Daerahnya hiperemis. Untuk

Page 2: Analisis Kasus Case Gigi

tatalaksana nya pasien di edukasi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dan

juga direncanakan untuk Scaling untuk menghilangkan penyebab dari radang pada

gusi yaitu kalkulus. Pada pasien ini tidak ditemukan adanya keluhan pada

pengunyahan, menandakan jaringan peridontumnya belum terganggu.

Masalah ke tiga yaitu adanya diastema pada gigi 12, 22, 23, yaitu suatu

ruang yang terdapat pada dua gigi yang berdekatan. Bila pasien merasa terganggu

dengan adanya celah pada giginya tersebut dapat direncanakan pemasangan

ortodontik. Selain itu pada pasien ditemukan adanya scalloped tongue dimana ada

cetakan gigi pada lidah pasien. Hal ini bisa disebabkan ukuran lidah pasien yang

memang berukuran besar atau karena adanya diastema sendiri.

Kesimpulannya selain melakukan perawatan gigi untuk mengatasi masalah

utama, pada pasien juga wajib di edukasi tentang masalah kebersihan pada gigi

dan mulut, karena pangkal masalah nya timbul dari oral hygine penderita.