analisis kasus case gigi
TRANSCRIPT
ANALISIS KASUS
Pasien mengeluh gigi geraham kiri bawah nyeri sejak 1 tahun yang
lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul, tidak terjadi secara spontan, dan tidak
menjalar. Nyeri pada gigi ini mengganggu aktivitas dan pengunyahan makanan
sehingga pasien ingin giginya diberi perawatan. Riwayat penyakit sistemik pada
pasien ini tidak ada. Riwayat mendapat perawatan dari dokter gigi juga tidak ada.
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, didapatkan berbagai masalah lain pada
pasien ini selain masalah yang menimbulkan keluhan utama.
Masalah pertama yaitu, pasien mengeluhkan gigi geraham kiri bawah
sering terasa nyeri sejak 1 tahun yang lalu. Dari jenis nyerinya yaitu hilang timbul,
nyeri timbul kadang saat makan atau mengkonsumsi minuman yang dingin. Nyeri
tidak berlangsung lama dan tidak menjalar. Dari informasi di atas kemungkinan
adanya karies pada gigi pasien dan sudah terjadi iritasi yang mengenai pulpa. Pada
pemeriksaan fisik khusus, memang terdapat karies pada gigi 17, 26, 36, 44, 46 dan
47. Dimana pada pemeriksaan lebih lanjut didapatkan diagnosis untuk gigi 17, 26
44, dan 46 yaitu karies D3 yaitu karies yang mencapai enamel gigi, pemeriksaan
sondase, perkusi dan palpasi didapatkan negatif, tetapi tes chlor etil positif
menandakan gigi masih vital. Pada gigi 36 dan 47 didapatkan dari tes sondase
lebih dalam dari karies pada gigi lain, terlihat titik hitam yang lebih dalam dan
berbayang walau tidak terasa ngilu. Palpasi dan perkusi negatif, chlor etil juga
positif menandakan keadaan gigi pasien masih vital. Kedua gigi ini didiagnosis
dengan karies D4 yaitu karies yang hampir menyerang dentin atau mengenai
dentino enamel junction. Kesimpulannya pasien ini menderita pulpitis reversibel.
Tatalaksana dilakukan konservatif dengan menambal gigi yang berlubang.
Sebelum itu dilakukan pembersihan gigi yang karies karena biasanya bakteri-
bakteri penyebab karies telah masuk ke bagian-bagian gigi lebih dalam.
Masalah ke dua pada pasien ini kurangnya kebersihan gigi dan mulut.
Ditandai dengan adanya kalkulus pada regio D E dan F. Kalkulus sendiri dapat
menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan menjadi tempat menempelnya
plak kembali sehingga kelamaan kalkulus akan semakin mengendap, tebal dan
menjadi sarang kuman, sehingga dapat menyebabkan penyakit lain di daerah
sekitar gigi. Pada pasien ditemukan adanya gingivitis marginalis, yang
dikarenakan adanya kalkulus pada gigi pasien. Daerahnya hiperemis. Untuk
tatalaksana nya pasien di edukasi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dan
juga direncanakan untuk Scaling untuk menghilangkan penyebab dari radang pada
gusi yaitu kalkulus. Pada pasien ini tidak ditemukan adanya keluhan pada
pengunyahan, menandakan jaringan peridontumnya belum terganggu.
Masalah ke tiga yaitu adanya diastema pada gigi 12, 22, 23, yaitu suatu
ruang yang terdapat pada dua gigi yang berdekatan. Bila pasien merasa terganggu
dengan adanya celah pada giginya tersebut dapat direncanakan pemasangan
ortodontik. Selain itu pada pasien ditemukan adanya scalloped tongue dimana ada
cetakan gigi pada lidah pasien. Hal ini bisa disebabkan ukuran lidah pasien yang
memang berukuran besar atau karena adanya diastema sendiri.
Kesimpulannya selain melakukan perawatan gigi untuk mengatasi masalah
utama, pada pasien juga wajib di edukasi tentang masalah kebersihan pada gigi
dan mulut, karena pangkal masalah nya timbul dari oral hygine penderita.