analisis kalima t efektif dalam terjemahan buku ad …

60
ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD-DURRA TUL FAAKHIRAH Fil KASYFI ULUUMIL AAKHIRAH WAL HIKMATU Fil MAKHLUUQAATILLAAHI AZZA WA JALLA Oleh: TAUFIK 102024024434 .JURUSAN T AR.JAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1428 H/2007 M

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU

AD-DURRA TUL FAAKHIRAH Fil KASYFI ULUUMIL AAKHIRAH

WAL HIKMATU Fil MAKHLUUQAATILLAAHI AZZA WA JALLA

Oleh:

TAUFIK 102024024434

.JURUSAN T AR.JAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

1428 H/2007 M

Page 2: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang be1:judul: ANALISIS l<.ALIMAT EFEKTIF DALAM

TERJEMAHAN BUKUAD-DURRATUL FAAKHIRAH Fri KASYFJ ULUUMIL

AAKHIRAH WAL HIKMATU Fil MAKHLUUQAATILLAAHI AZZA WA

JALLA, telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 5 Februari 2007. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata

Satu (S-1), Pada Jurusan Tarjamah.

K" "" "Jgk• p A""""'

Dr. H. Abd. Chair Nip.150216746

Jakarta, 5 Februari 2007

Sidang Munaqasyah,

Anggota.

Sekretaris(}er. ~1gryka Anggota j/J;

/ 1p'. Ahma S aekhudin, M. A'

lp. 150 303 001

--------------------··· ~--

~~ Pembimbing

"~

Drs. H[~in AR, M. Ag N\j?. 150 734 507

Page 3: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

~)\ LJ.=)\ iii\ ~

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa Penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala

inayah, rahmat dan karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar

Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mencapai

gelar Sarjana Sastra (S.S). setelah melalui pe1jalanan yang sulit dan melelahkan,

akhimya penulis dapat menyelesaikan skri psi ini. Dalam proses penyusunan skripsi

ini banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

penulis ingin mengucapkan rasa syukur dan memberikan ucapan terimakasih yang

sedalam-dalamnya kepada:

!. penghargaan yang setingi-tingginya Penulis sampaikan kepada kedua orang

tua penulis, yaitu Ayahanda Ibrahim Hamzah dan lbunda Naslah, yang telah

dengan susah payah merawat dan membimbing Penulis dari sejak kecil

sampai menjadi seorang pemuda seperti saat ini, berkat bimbingan dan doa

keduanya penulis dapat menyelesaikan program pendidikan dan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Abdul Chaer, Dekan Fakultas Adab dan Hurnaniora.

3. Bapak Ors. Abdullah M. Ag, Ketua Jurusan Tarjamah dan Pembantu Dekan

III bidang Akademik.

Page 4: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

4. Bapak Drs. Ikhwan Azizi, M. Ag, Sekretaris Jurusan Taijamah.

5. Bapak Drs. HD. Sirajuddin. Ar. M. Ag, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan ai·ahan dan masukan kepada Penulis, sehingga Penulis dapat

menyempumakan dan menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Tarjamah, yang telah memberikan ilmunya kepada

Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan pend:ldikan di Kampus yang

tercinta ini.

7. Perpustakaan Fakultas Adab dai1 Humaniora, perpustakaan utama UIN Jakarta

dan perpustakaai1 Fakultas Sastra UI Depok, yang telah memberikan banyak

referensi kepada penulis, sebagai bahan penyusunan skripsi ini.

8. Sahabatku Ahmad Anis, yang telah banyak membantu Penulis dari awal

penggarapan Skripsi ini sainpai proses editing, sehingga skripsi ini dapat

selesai.

9. Rekan-rekan seperjuangan Jurusan Tarjamah, terutania Khairul fajri, Abdul

Qodir Jaelani, Elang Satya Negai·a, Erik Dikwan, Ustad Fei, Wndhi jawa,

Fadli padang dan Ujang bekam, se1ia rekan-rekan lainnya yang tidak bisa

penulis sebutkan satu-persatu namanya namun tidak mengurang1 rasa

kebersainaan dan persahabatan kita semua. Thanks a Lot.

10. Seluruh keluarga besai· Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Tarjainah, serta

semua pihak yang telah membai1tu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 5: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Tiada untaian kata yang dapat penulis ungkapkan selain ucapan terimakasih,

semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan mereka. Mudah-mudahan skripsi

ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Depok, 8 Desember 2006

Page 6: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

DAFTARISI

KATA PENGANTAR............................................................ i

DAFT AR ISL...................................................................... iii

BABI

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......... .... ...... .............. .... 1

B. Pembatasan dan Perumusan MasalaJ'i...................... 5

C. Tujuan Penulisan............................................. 6

D. Metode Penulisan.......................................... ... 6

E. Sistematika Penulisan....................................... 7

LANDASAN TEORI

A. Definisi Tarjamah............................................ 8

B. Jenis-Jenis Penerjemahan.................. ................. 13

C. Tahap-Tahap Penerjemahan... ............................ 17

D. Syarat-Syarat Pene1jemahan.............................. 18

KERANGKA TEORI

A. GAMBARAN UMUM KALIMAT EFEKTIF BAHASA

INDONESIA

1. Definisi Kalimat... .. . .. .. .. . .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. 19

2. Jenis-Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia...... 21

3. Definisi Kalimat Efektif.... .. .. . .. .. . . .. .. .. . .. .. .. .. 24

4. Ciri-Ciri Kalimat Efektif.......................... ... 25

Page 7: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

BAB IV

BABV

B. DIKSI KATA

I. Penggunaan Ragam Bahasa........................ 29

2. Ketepatan Pemilihan Kata........................... 30

3.KehalusanMalma.................................... 31

C. PENYUSUNAN A.LINEA

I. Kesatuan Alinea.................................... 33

2. Pengembangan Terna.............................. 35

ANALISIS DATA

A. Analisis Kalima! efektif.... . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . 3 8

PENUTUP

A. Kesimpulan............................................. .. 50

B. Saran....................................................... 50

DAFTARPUSTAKA..................................................... 52

Page 8: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang menggunakan bahasa sebagai

obyek utama yang memiliki begitu banyak keragaman yang berbeda antara bahasa

yang satu dengan bahasa yang lain, mengalihkan bahasa yang satu ke dalam bahasa

yang lain menjadi suatu kegiatan yang menarik saat ini di mana kegiatan

penerjemahan menjadi suatu kegiatan yang bukan saja milik penerjemah, tetapi juga

milik para guru, para cendikiawan, dan juga para ilmuwan lainnya yang menjadikan

bahasa sebagai salah satu media penting untuk mengetahui pesatnya perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, terlebih lagi saat ini kita akan menghadapi era

globalisasi yang menuntut kita untuk mengetahui bahasa negara lain sebagai modal

untuk bersaing secara bebas. Sudah banyak buku-buku dan artikel-artikel tentang

terjemah ditulis oleh para ahli dalam suatu cabang ilmu tertentu dengan pendekatan

yang beraneka ragam sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. 1

Usaha menerjemahkan pada hakikatnya mereproduksi amanat atau pesan di

dalam bahasa sumber dengan padanan yang wajar2. Begitu pula dalam membentuk

1 Suhendra Yusuf, Teori Te1jen1ah, Pengantar ke arah pendekatan linguistik dan Sosiolinguistik, (Bandung : Mandar Maju, 1994) Cet. Ke-I, h, 7

2 Anton, M. Moeliono, Kembara Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1989), h. 195

Page 9: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

kalimat ke dalam bahasa sasaran haruslah jelas.3 Sebagaimana yang dijelaskan Cat

Ford (1965), ia mendefinisikan penerjemah sebagai "The replacement of textual

material in one language (source language) by equivalent textual material in another

language (target language)". (Mengganti materi teks dalam bahasa sumber dengan

materi teks yang sepadan dalam bahasa sasaran)4. Karena penc;:rjemahan merupakan

proses pengalihan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran maka dalam kegiatan

tersebut seorang penerjemah dituntut untuk menguasai bahasa sumber dan bahasa

sasaran secara baik dan benar, dalam hal itu kesulitan yang sering te1jadi adalah

adanya perbedaan yang sangat mendasar antara kaidah kalimat dalam bahasa sumber

dengan kaidah kalimat dalam bahasa sasaran, baik itu dalam pola kalimat maupun

dalam bentuk gramatikalnya, sehingga tidak jarang ditemukan adanya hasil-hasil

terjemahan yang pola kalimatnya tidak efektif, hasil-hasil terjemahan tersebut selain

terdengar kaku ketika dibaca juga sulit untuk dipahami. Hal tersebut tentunya tidak

ingin dialami oleh setiap penerjemah, baik itu penerjemah kitab, buku, novel dan

sebagainya. Oleh karena itu, penerjemah harus mampu menyusun kalimat-kalimat

yang efektif dalam bahasa sasaran. Ciri-ciri kalimat yang efektif harus digunakan

dalam penerjemahannya5• Ciri-ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut :

h.24

3 Nurachman Hanafi, Teori dan Seni Menerjemahkan, (Ende Flores-NTT: Nusa Indah, I 986),

4 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: Grasindo, 2000), Cet ke-1, h. 5

5 Widya Martaya, Seni Menerjemahkan, ( Yogyakarta : Kanisius, 1998 ), Cet ke-1, h. 119

Page 10: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

l . Kesepadanan slruktur

2. Koherensi yang baik dan kompak

3. Berharkal

4. Paralelisme

5. Variasi

6. Efisiensi bahasa

7. Kelogisan bahasa

Conlohnya, seperti :

"Berhubung dengan itu, mengemukakannya juga minat be/ajar kaum remaja

se1nakin menurun ".

Conloh di alas merupakan kalimal lidak efektif, karena ke'.5atuan gagasan lidak

letjaga yailu subjek dan predikat kalimal lidakjelas, padahal salah salu syarat kalimal

menjadi efeklif adalah lerwujudnya kesepadanan struklur yaitu: terjaganya kesaluan

gagasan antara subjek dan predikat dalam kalimat. Contoh kalimat di alas dapal

diperbaiki menjadi :

a. Sehubungan dengan itu, ia juga mengemukakan bahwa minat be/ajar kaum

remqja semakin menurun.

b. Sehubungan dengan itu, dikemukakannyajuga bahwa minat be/ajar kaum remaja

semakin menurun.

Page 11: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Oleh karena itu tidak semua hasil karya terjemahan dapat kita terima apa adanya,

karena setiap hasil terjemahan perlu dianalisis dan dikrii:isi dengan beberapa

acuan standar penerjemahan yang menopang diakuinya mutu karya terjemahan

tersebut. Berdasarkan pemaparan diatas, maka Penulis menganggap perlu meneliti

salah satu karya berbahasa Arab yang telah diterjemahkim ke dalam bahasa

Indonesia yaitu buku terjemahan Ad-Durratul Faakhirah fii Kasyfi 'Uluumil

Aakhirah Wal Hikmatu fii Makhluuqaatillaahi 'Azza wa Jal/a karya Hujjatul

Islam Abu Hamid Muhammad Al Ghazali yang diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia oleh Ahmad Anis dan diterbitkan oleh penerbit Mustaqiim. Contoh teks

asli dan terjemahannya adalah :

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan nikmat-Nya dalam keindahan taman surga para muqarrabiin (orang-orang yang didekatkan kepada Allah), mengistimewakan karunia ini kepada hamba-hamba-Nya yang cerdas. Melalui ciptaan Allah, mereka mendapatkan petunjuk, memahami, dan meyakinkan bahwa tiada Tuhan kecuali Dia, dan karenanya merekapun menauhidkan-Nya.

Pada kalimat di atas terdapat kalimat yang tidak koherensip dalam kaidah

gramatikal yaitu, penggunaan imbuhan yang kurang tepat diletakan pada kalimat

Page 12: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

tersebut 'orang-orang yang didekatkan kepada Allah' J seharusnya pada kata dekat

tidak perlu memakai imbuhan sehingga kalimat menjadi lebih efektif dan langsung

dapat dipahami. Susunan kalimat yang benar adalah ... orang-orang yang dekat kepada

Allah. Pada kalimat kedua, kalimat tersebut menjadi kurang jelas karena kurangnya

penghubung intra kalimat dan penggunaan imbuhan yang kurang tepat dalam kalimat

tersebut. Susunan kalimat yang benar adalah ... Melalui cipi!aan Allah, mereka

mendapatkan petunjuk untuk memahami dan meyakini bahwa tiada Tuhan kecuali

Dia. Atas dasar inilah Penulis tertarik untuk mengkaji dan menganalisis lebih jauh

tentang kalimat efektif. Penelitian ini Penulis beri judul :

"Analisis Kalima! Efektif dalam Teljemahan buku Ad-Durratul Fakhirah Fii

Kasyft Uluumil Aakhirah wal Hikmatuftil Makhluuqaatillaahi Azza wa Jalla".

B, Pcmbatasan dan Perumusan Masalah

Penulis akan membatasi permasalahan mengenai kalimat efektif pada bab

"Al-Hikmatu fii Makhluqaatillaahi Azza wa Jalla". Dalam ha! ini Penulis akan

memberikan rumusan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengolahan kalimat dan ragam penerjemahan yang dilakukan

oleh penerjemah.

2. Apakah kalimat yang disusun dalam terjemahan terse:but sudah menjadi

kalimat efektif.

Page 13: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

C. Tujuan Penulisan

I. Tujuan Umum

Berdasarkan pennasalahan yang Penulis kemukakan di atas, maka yang

menjadi inti tujuan umum dari penelitian mengenai kalimat efektif ini adalah

untuk menegaskan betapa pentingnya pembentukan kalimat efektif dalam suatu

hasil terjemahan, agar terjemahan tersebut mudah dipahami dan dicerna.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui pengolahan kalimat dan ragam terjemahan yang dilakukan oleh

penerjemah.

b. Mengetahui apakah kalimat yang dibentuk sudah menjadi kalimat efektif

dalam bahasa Indonesia.

D. Metode Penulisan.

Berdasarkan tujuan penulisan yang Penulis kemukakan di alas, maka jenis

penelitian yang akan Penulis lakukan adalah penelitian analisis deskriptif Karena

Penulis menganalisis data-data yang ada di dalam buku · terjernahan Ad-durratul

Faakhirahfii Kasyfi Uluumil Aakhirah wal Hikmatufii Makhluuqaatillahi Azza wa

Jal/a kemudian mendeskripsikan hasilnya. Penulisan skripsi ini mengacu pada

"Pedoman penulisan skripsi, Tesis dan Disertasi" yang disusun oleh tim UIN Syarif

Hidayatullah - Jakarta press.

Page 14: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan ini terdiri dari :

Bab I : Pendahuluan, yang mencakup: Latar belakang masalah, Pembatasan dan

perumusan masalah, Tujuan penelitian, Metode penelitian, Sistematika

penulisan.

Bab II :Landasan teori, yang mencakup: Definisi terjemah, Ragam-ragam

penerjemahan, Tahapan-tahapan penerjemahan, Syarat-syarat

penerjemahan, Evaluasi hasil terjemahan.

Bab Ill :Kerangka teori, yang mencakup: Gambaran umum kalimat efektif dalam

bahasa Indonesia, Definisi kalimat, Jenis-jenis kalimat, Definisi kalimat

efektif, Ciri-ciri kalimat efektif, Diksi kata dan Penyusunan alinea.

Bab IV : Analisis data, yang mencakup: Analisis pembentukan kalimat efekti£

Bab V : Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Page 15: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

BABil

LANDASAN TEORI

A. Definisi Tarjamah

Dalam pengertian yang luas, tarjamah dapat diartikan semua kegiatan manusia

dalam mengalihkan seperangkat informasi atau pesan (message) baik verbal maupun

non verbal dari informasi asal atau informasi sumber (source ir!formation) ke dalam

informasi sasaran (target information). Seorang teknisi yang sedang memesan

instrumen tertentu seperti apa yang tertera di dalam skema pemasangannya adalah

salah satu contoh kegiatan atau proses penerjemahan. Seseorang yang sedang

merumuskan gagasan-gagasan yang ada dalam benaknya ke dalam bahasa

matematika adalah juga merupakan contoh penerjemahan. Dengan kata lain makna

penerjemahan dalam arti yang lebih luas dapat diartikan sebagai kegiatan manusia

dalam mengalihkan makna atau pesan, baik verbal maupun non verbal, dari satu

bentuk ke dalam bentuk yang Jain.

Sedangkan dalam pengertian dan cakupan yang lebih sempit, tarjamah

(translation) biasa diartikan sebagai suatu proses pengalihan pesan yang terdapat di

dalam teks bahasa pertama atau bahasa sumber (source language) dengan

padanannya di dalam bahasa kedua atau bahasa sasaran (target language).6

6 Suhendra Yusuf, Teori Terjemah, Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan Sosiolinguistik, (Bandung : Mandar Maju, 1994 ), Cet. Ke-I, h. 8

Page 16: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Mengalihkan bahasa atau menyampaikan berita yang terkandung dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, dilakukan untuk mengetahui makna yang

digunakan oleh bahasa sumber secara tepat sehingga isinya mendekati aslinya. 7

Menerjemahkan merupakan seni yang didukung kecintaan, kemauan, dan

dedikasi. Sebagai suatu seni dalam menyampaikan pesan, baik makna dan gaya

bahasanya. Kegiatan penerjemahan juga merupakan suatu ket,erampilan yang bisa

dipelajari, ditingkatkan, dikembangkan dan diajarkan melalui pengetahuan teoritis

sebagai suatu pegangan dasar. Tidaklah berlebihan kalau Prof. J.C Catford (1965)

begitu berantusias menyuarakan kepada guru dan dosen, agar penerjemahan yang

merupakan keterampilan yang sangat berharga ini diajarkan kepada para siswa dan

mahasiswa yang belajar bahasa. 8

Menerjemahkan berarti melibatkan dua aktivitas penting, yaitu :

a. Tindak pemahaman (act of comprehension), yaitu bagaimana s•eseorang memahami

makna kata atau kalimat yang erat kaitannya dengan konteks kalimat. Dalam ha!

ini pemahaman pesan hendaknya disertai dengan pemahaman pengertian.

Misalnya: George Is an English teacher, apakah yang di maksud oleh penulis

aslinya George seorang guru bahasa Inggris ataukah George seorang guru dari

Inggris? Untuk itu seorang penerjemah harus bisa menyampaikan pesan teks

7 E. Sadtono, Pedoman Peneljemahan, (Jakarta: Depdikbud, 1985 ), Cet. Ke-I, h. 9

8 Nurachman Hanafi, Teori dan Seni mene1jemahkan, (Ende-Flori!:s-NTT : Nusa lndah, 1986). Cet. Ke- I, h. 23

Page 17: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

secara tepat, agar pesan dan pengertian dari kalimat di alas tidak dipahami secara

keliru.

b. Tindak pengungkapan (act of expression), yaitu melalui cara bagaimana seseorang

mengungkapkan agar apa yang diungkapkan atau ditulis sesuai dan cukup

mewakili simbol dan sajian penulis asli, baik itu berupa kalimat maupun alinea.

Untuk lebih jauh lagi kita mengenal dan memahami istilah tarjamah, kurang

lengkap kalau kita tidak mengetahui para tokohnya yang telah lama

berkecimpung dalam bidang penerjemahan, beserta definisi yang

diungkapkannya.9

I. Eugene A. Nida

Selain sebagai penerjemah yang mengantongi reputasi intemasional

dalam bidang kebahasaan (linguislik), Nida pun cukup ce:katan dan terampil

dalam menerjemahkan Injil. Dalam tulisannya Principles of Translation as

Exemplified by Bible Translating, ia mengungkapkan bahwa: Translating consist

in producing in the receptor language the closest natural equivalent to the

message of the source language, first in meaning and secondly in style.

(menerjemahkan berarti menciptakan padanan yang paling dekat dengan bahasa

penerima terhadap pesan dari bahasa sumber, pertama pada makna dan kedua

pada gaya bahasa. 10

9 Ibid, h. 24

'°Eugene. A Nida, The Theory and Practice of Translation, (Netherland: by. E. J Brill. 1974 ), h.12

Page 18: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

2. J.C. Catford

Catford adalah seorang Profesor di Universitas Michigan dan sangat

ahli dalam bidang linguistik maupun terjemahan. Baginya setiap proses mengenai

bahasa yang kita gunakan (human language) dapat dijelaskan dengan

menggunakan pengertian-pengertian yang mendalam tentang hakikat bahasa

lewat terjemahan. Dalam bukunya A linguistik theory of translation, diutarakan

ten tang definisi terjemahan tersebut. Translation may be de.fined as follow. The

replacement the textual in one language by equivalent textual in another

language. (Terjemahan bisa didefinisikan sebagai berikut: Penggantian naskah

berbahasa sumber dengan naskah berbahasa sasaran secara sesuai). 11

3.J. Levy

Definisi yang dinyatakan Levy agak berlainan dengan Catford, yang ia

tonjolkan adalah terjemahan sebagai suatu keterampilan, seperti yang dikatakan

dalam Translation as decision process which always leaves translator a.freedom

of chaise between several approximately equivalent possibilities of realizing

situasional meaning (Terjemahan merupakan proses kreatif yang memberikan

kebebasan penerjemah buat memilih kemungkinan padanan yang dekat dalam

mengungkapkan makna yang sesuai dengan situasinya). 12

11 J. C. Catford, A Linguistic Theory of Translation, ( London: Q)[ford University Press,

1965 ), h. 20

12 Nurachman Hanafi, Op, Cit, h. 24

Page 19: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

4. P. Newmark

Antara Newmark dan Catford terdapat kesamaan pendapat, sekalipun

apa yang diungkapkan Newmark menggunakan kalimat yang berbeda dengan

yang tercermin dalam artikelnya Further preposition on translation sebagai

berikut: Translation is an exercise which consist in the attempt to replace a

written message in one language (terjemahan merupakan latihan dalam upaya

menggantikan pesan tertul is dari bahasa satu dengan pesan yang sama pada

bahasa lainnya). 13

5. Juliane House

Juliane House seperti dikutip oleh Nurachman Hanafi dalam

disertasinya A Model For Translation Quality Assesment, House menjelasakan

definisi terjemah sebagai berikut: Translation is the replacement of a teks in the

source language by semantically and pragmatically equivalent text in the target

language. (Terjemahan merupakan penggantian kembali naskah berbahasa

sumber dengan berbahasa sasaran secara semantik dan pragmatik sepadan). 14

6. Milred L. Larson

Larson mendefinisikan penerjemahan secara lebih lengkap. Dalam

bukunya ia merumuskan penerjemahan sebagai berikut: Menerjemahkan berarti

mempelajari Ieksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks

kebudayaan dari teks bahasa sumber. Kemudian menganalisis teks tersebut untuk

13 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 5

14 Nurachman Hanafi, Op, Cit, h. 26

Page 20: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

menemukan maknanya dan menemukan kembali makna yang sama itu dengan

mengungkapkan leksikon dan struktur gramatikal yang sesuai dalam bahasa

sasaran dan konteks kebudayaannya. 15

Dari keenam pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa terjemahan lebih

menekankan pada makna. Ada kesesuaian dan kesamaan p(~san penulis naskah

aslinya dengan pesan yang diterima pembaca yang bukan masyarakatnya: di luar

jangkauan bahasanya setelah lewat proses penerjemahan. 16

B. Jenis-jenis Penerjemaltan

Dalam penerjemahan terdapat jenis-jenis penerjemahan yang memiliki

perbedaan antara jenis penerjemahan yang satu dengan jenis penerjemahan yang lain.

Secara um um jenis-jenis penerjemahan itu terdiri dari tiga model, yaitu:

l. Penerjemahan Kata demi Kata

Jen is penerjemahan semacam ini merupakan model penerjemahan yang paling

sederhana. Yang dititikberatkan pada kata demi kata. Terjemahan ini biasa juga

dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya dalam penerjemahan

puisi. Atau dalam penerjemahan untuk usaha-usaha mempertunjukan perbedaan

bahasa sumber dengan bahasa sasaran dalam proses belajar bahasa. 17

15 Milred L. Larson, Penerjemahan berdasarkan Makna: Pedoman Untuk Pemadanan anlar bahasa (Jakarta: Arcan, 1991 ), Cet. Ke-2, h. 262

16 Nurachman Hanafi, Op, Cit, h. 28

17 Suhendra Yusuf, Op, Cit, h. 25

Page 21: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Artinya:" Sehari-hari Zima semuanya shalat-shalat yang paling penting". 18

Umumnya terjemahan kata demi kata ini amat bermanfaat dalam beberapa ha!

yang pokok antara lain: Bahasa aslinya tetap mendapat perhati:an. Karena ragam ini

berfungsi mempertahankan kemurnian produk terjemahan se.suai naskah aslinya.

Cocok untuk hal-hal te1ientu saja. Seperti naskah sakral ( suci)

dan sesuai untuk naskah yang pendek.

Terdapat kelemahan dalam terjemahan jenis ini antara lain: makna yang

dilihat dari konteksnya sering tidak tepat, terutama terhadap naskah yang kalimatnya

lebih panjang dan kompleks. Terkadang agar hasil terjemahannya dimengerti,

biasanya diberi lagi catatan atau keterangan tambahan.

2. Pene1jemahan Harfiah

Penerjemahan harfiah (Literal Translation) terletak antara penerjemahan kata

demi kata dan penerjemahan bebas. Penerjemahan harfiah pada awalnya dilakukan

seperti penerjemahan kata demi kata, tetapi penerjemah kemudian menyesuaikan

susunan kata dalam kalimat terjemahannya dengan bahasa sasaran. Savory (1968)

18 Andri Wijaya, Analisis Medan Makna Pada Bab Shala! buku T"rjemahan "Fiqih Lima Mazhab" Skrpsi Sarjana Saslra (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2004), h. 190. t. d

Page 22: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

menyebutkan terjemahan harfiah sebagai faithfal translation. lni didasarkan bahwa

penerjemah hendaknya berlaku setia kepada naskah aslinya. 19

Kelebihan penerjemahan semacam ini terletak pada bentuk maupun struktur

kalimatnya lebih sesuai dengan aslinya. Sebaliknya kelemahan penerjemahan

semacam ini terietak pada bentuk penerjemahan yang terlalu dogmatis sehingga

menghasilkan produk terjemahan yang kurang luwes ketika dibaca. Penuh kekakuan

dan seperti dipaksakan.

Artinya: "Paling pentingnya shalat-shalat adalah shalat-shalat Zima sehari".20

3. Penerjemahan Bebas

Penerjemahan bebas merupakan penerjemahan yang mengutamakan isi dan

teks dalam bsu. Biasanya metode ini berbentuk para frase yang dapat lebih panjang

atau lebih pendek dari aslinya. Metode ini biasanya dipakai dikalangan media

massa.21 Pada umumnya terjemahan semacam ini lebih berorientasi dan memberikan

penekanan pada bahasa sasaran. Terjemahan bebas semacam ini oleh Savory (I 968)

disebut pula sebagai : (Idiomatic Translation).22 Kelebihan penerjemahan bebas

terletak pada, penerjemah bebas menyampaikan semua pesan yang ada didalam

19 Ibid, h. 56-57

20 Andri Wijaya, Op, Cit. h. 19

21 Rochayah Machali, Op, Cit, h. 53

22 Nurachman Hanafi, Op, Cit, h. 58

Page 23: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

naskah bahasa sumbernya, sehingga segala daya dan kemampuan serta kreativitas

penerjemah benar-benar teruji. Sedangkan kelemahannya terletak pada pembaca tidak

bisa menikmati gaya penulis aslinya dan biasanya gaya terjcmahnya adalah gaya

penerjemah itu sendiri.

Artinya:"Shalat-shalat yang paling penting adalah shalat lima waktu''.23

4. Pene1jemahan Semantis (makna)

Penerjemahan semantis yaitu penerjemahan dengan memperhatikan

kesepadanan makna serta kenetralan redaksi sehingga tidak tampak seperti

terjemahan.

Artinya:" Siswa itu gelisah menunggu giliran untuk memasuki ruang ujian atau siswa

itu gelisah untuk menghadapi ujian".

Kelebihan pene1jemahan semantis terletak pada kebebasan penerjemah

memodifikasi hasil terjemahannya, tetapi tetap tidak menghilangkan makna aslinya.

Sedangkan kelemahannya ialah penerjemahan jenis ini kadang juga bisa membuat

hasil terjemahan dapat melencengjauh dari makna aslinya.

23 Andri Wijaya, Op, Cit, h. 20

Page 24: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

C. Tahap-Tahap Peuerjemahan

Tahap penerjemahan adalah suatu model yang dimaksudkan untuk

menuangkan proses pikir (Internal) yang dilakukan manusia pada saat melakukan

pene1jemahan. Proses ini terdiri dari tiga tahapan:

a. Tahap Analisis

Dalam tahap ini struktur lahir atau kalimat yang ada dianalisis menurut hubungan

gramatikal, menurut makna kata atau kombinasi kata, makna tekstual, dan makna

kontekstual.

b. Tahap Transfer

Dalam tahap ini materi yang sudah dianalisis dan dipahami maknanya tadi diolah

oleh peneijemah dalam pikirannya dan dialihkan dari BSU kedalam BSA.

c. Tahap restrukturisasi

Dalam tahap ini penerjemah berusaha mencari padanan kata, ungkapan dan struktur

kal imat yang tepat dalam BSA sehingga isi, makna dan pesan yang ada dalam teks

BSU tadi disampaikan sepenuhnya kedalam BSA.

Dapat disimpulkan bahwa dalam proses penerjemahan yang perlu

diperhatikan adalah analisis teks asli dan pemahaman makna atau pesan teks asli yang

diungkapkan kembali kedalam BSA dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang

berterima.

Page 25: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

D. Syarat-Syarat Penerjemahan

Hasil terjemahan akan dianggap baik atau buruk, jelas atau tidak sangat

bergantung pada siapa yang mernerjemahkan, meskipun seorang penerjemah itu

adalah sebagai pencipta, tetapi ia tidak punya kebebasan seluas kebebasan yang

dimiliki penulis naskah aslinya, karena seorang penerjemah pada dasarnya hanya

mengungkapkan apa yang clikarang oleh penulis buku aslinya.

Untuk menjadi seorang penerjemah yang haik se1ta menghasilkan te1jemahan

yang berkualitas, seorang penerjemah harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

a. Seorang penerjemah harus menguasai dua bahasa, bahasa sumber dan bahasa

sasaran.

b. seorang penerjemah harus memahami secara benar gaya dan karakteristik

bahasa-bahasa yang akan diterjemahkan.24

c. Pene1je111ahan harus memiliki ciri khas bahasa sumber dan bahasa sasaran.25

d. Seorang penerjemah harus menguasai kosa kata pada kedua bahasa tersebut.26

24 Thamem Ushama, Metodo/ogi Tafair Al-Qur'an Kajian Kritis, Objeklif dan Komprehensif, (Jakarta: Riona Cipta, 2000 ), Cet. Ke-I, h. 103

25 Ismail Lubis, Fa/sifikasi te1jemahan Al-Qur'an Depag Edisi 1990, ( Yogyakarta: PT Tiara

Wacana Yogya, 2000 ), Cet, ke-1, h. 63

26 Sholihin Bunyamin, Panduan Be/ajar Mene1je111ahkan Al-Qur'an Met ode Granada Sistem

Delapan Jam (Jakarta: Pustaka Panji Mas 2003 ), h. 26

Page 26: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

BAB III

KERANGKA TEORI

A. GAMBARAN UMUM KALIMAT EFEKTIF BAHASA lNDONESIA

1. Definisi Kalimat

Kalimat merupakan bagian dari bahasa secara keseluruhan. Kalimat itu

mungkin terdiri dari satu kata atau mungkin juga lebih.27 Sekurang-kurangnya

kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tulisan, harus memiliki subjek dan

unsur predikat, kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur prndikat, pernyataan itu

bukanlah kalimat.28 Untuk lebih jauh lagi kita mengenal dan memahami definisi

kalimat, ada baiknya Penulis sajikan pendapat para tokoh bahasa mengenai definisi

kalimat. Pendapat para tokoh tersebut, yaitu:

1) Ramlan

"Kalimat ialah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang

disertai nada akhir turun atau naik". Dalam definisi ini Ramlan melihat dari ciri

formalnya, yakni jeda panjang disertai nada akhir turun atau naik.

2) St Takdir Alisjahbana

"Kalima! ialah satuan kumpulan kata yang terkecil yang mengandung pikiran

lengkap." Melihat definisinya, hal tersebut merupakan pendekatan dari segi makna.

27 Sudarno dan Eman A. Rahman, Terampil Berbahasa Indonesia untuk perguruan 71nggi, ( Jakarta: PT Hikmah Syahid lndah ), h. 42

211 Zaenal Ari fin dan Am ran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (

Jakarta: Akademika Presindo, 1999 ), Cet, ke-3, h. 73

Page 27: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

3) L. Bloom Field

Dal am karangannya yang berjudul: "A set of postulates for science of

language yang dikutip oleh Parera mengatakan:

"a maximum xis an x which in not part of/anger x"

Dengan patokan ini kemudian Bloom Field mengatakan: a maximum from any

utterance is sentence. Thus, a sentence is a jbrm which, in the given utterance, is not

a part of !anger construction. "Dengan kata lain seperti dikatakan oleh Parera ( 1978 :

I 0) sebuah bentuk ketata bahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari

sebuah konstruksi ketata bahasaan yang lebih besar dan lebih luas dalam kalimat".

4) Gorys Keraf

"Suatu bangunan ujaran, yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan,

sedangkan intonasinya menunjukan bahwa ujaran itu sudah lengkap disebut kalimat"

5) A. A Fokker mengatakan:

"kalimat ialah ucapan bahasa yang mempunyai arti penuh dan turunnya suara

menjadi cirinya sebagai keseluruhannya".

Dari definisi yang telah dikemukakan diatas (kecuali arti yang dikemukakan

oleh St. Takdir Alisjahbana) temyata bahwa faktor formalitas bahasa seperti yang

dikemukakan oleh ramlan, telah diperhatikan. lni tidak mengherankan, karena

pengaruh Bloom Field dengan aliran strukturalnya.29

29 Mansoer Pateda, linguistik (Sebuah Pengantm), Jakarta: Angkasa, 1988 ), Cet. Ke-10, h.

87-88

Page 28: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

2. Jenis-Jenis Kalimat Dalam Bahasa Indonesia Mennrnt Strnktur

Gramatikalnya

Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat b,erupa kalimat tunggal

dan dapat pula berupa kalimat majemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara

(koordinatif), tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordinatif­

subordinatil). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalirnat tunggal, gagasan

bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.30

a. Kalima! Tunggal

kalimat tunggal terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Terdapat pola-pola

kalimat dasar dalam kalimat tunggal, yaitu:

I). Mahasiswa berdiskusi

S:KB + P:KK

2). Dasen itu ramah

S : KB+ P : KS

3). Harga buku itu sepuluh ribu rupiah

S : KS + P : KBIL

4). Tinggalnya di Palembang

S : KB + P : (KO + KB)

5). Mereka menonton film

S : KB + P : KK + 0 : KB

30 Zaenal Aritin dan Amran Tasai, Op, Cit, h. 48

Page 29: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

6). Paman mencarikan saya pekerjaan

S: KB + P : KK + 0 : KB + PEL KB

7). Rustam peneliti

S : KB + P : KB31

Ketujuh pola kalimat dasar diatas adalah kalimat tunggal. Setiap kalimat

tunggal dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya

itu. Memperluas kalimat itu antara lain, terdiri atas:

a). Keterangan tempat, seperti: di sini, di sana.

b ). Keterangan waktu, seperti: setiap hari, setiap ma/am, setiap saat, setiap

waktu.

c). Keterangan alat, seperti: dengan palu, dengan eek, dengan mobil.

d). Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, sesungguhnya.

e ). Keterangan cara, sepe1ti: dengan hati-hati, dengan sungrsuh-sungguh.

f). Keterangan aspek, sepe1ti: akan, sedang, sudah dan telah.

g). Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, supaya tertib.

h). Keterangan sebab, seperti: karena tekun, sebab berkuasa.

i). Frasa yang, seperti: pemimpin yang memperhatikan rakyatnya.

j). Keterangan aposisi, yaitu keterangan yang sifatnya saling menggantikan,

seperti: penerima kalpataru Abdul Razak, atau Gubernur DKI Jakarta

Sutiyoso. 32

31 Ibid, h. 48-49

Page 30: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

b. Kalimat Majemuk Setara

kalimat majemuk setara terdiri dari dua kalimat tunggal atau Iebih. Kalima! ini

terdiri dari empat kelompok, yaitu:

1 ). Dua kalimat tunggal atau Iebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serla

jika kedua kalimat tunggal atau Iebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat

majemuk setara penjumlahan.

2). Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubunngkan

oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukan pertentangan.

3). Dua kalimat atau lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika

kejadian yang dikemukakannya berurutan, dan hasil nya disebut kalimat

majemuk perintah.

4). Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih itu dihubungkan oleh kata atau jika

kalimat itu menunjukan pemilihan.

c. Kalimat Majemuk Tidak Setara

Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan

satu suku kalimat yang tidak bebas . .Jalinan kepentingan ini menggambarkan taraf

kepentingan yang berbeda-beda diantara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan

dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandang

waktu, sebab, akibat, tujuan, dan sebagainya dengan aspek gagasan yang lain

diungkapkan dalam anak kalimat.

32 Ibid, h. 55

Page 31: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

d. Kalimat Majcmuk Campuran

Kalima! jenis ini terdiri atas kalimat majemuk tak setara (bertingkat) dan

kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat

majemuk tak setara (bertingkat).

3. Dcfinisi Kalimat Efcktif

Seorang penerjemah adalah seorang pe_nulis. Tentu saja ia bukan pengarang

(author) bukunya sendiri. Gagasan-gagasan pengarang yang ada di dalam terjemahan

tetap merupakan gagasan-gagasan pengarang itu, dan ia ingin menyampaikan

gagasan-gagasan pengarang secara efektif. Oleh karena itu, penerjemah harus mampu

menyusun kalimat-kalimat yang efektif dalam bahasa sasaran (bahasa penerima) yang

dipakainya. Ciri-ciri kalimat efektif harus dicantumkan dan dilaksanakan dalam

pene1jemahannya. 33

Kalima! yang efektifadalah kalimat kalimat yang memiliki kemampuan untuk

menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti

apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan

keefektifan informasi, sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.34

Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili

secara tepat isi pengarang atau perasaan pengarang, bagaimana ia dapat mewakilinya

secara segar, dan sanggup menarik perhatian pembaca dan pendengar terhadap apa

" Widya Martaya, Seni Mene1jemahkan, ( Yogyakarta: Kanisius, 1998 ), Cet. Ke-I, h. 199

34 E. Zaenal Arifin clan S. Amran Tasai, Op, Cit, h. 73

Page 32: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

yang dibicarakan. Kalimat memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan

kembali gagasan-gagasan pada pembicara atau penulis. Di samping itu, kalimat yang

efektif selalu tetap berusaha agar gagasan pokok selalu m<~ndapat tekanan atau

penonjolan dalam pikiran pembaca atau pendengar. 35

4. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Ciri-ciri kalimat yang efektif adalah sebagai berikut: kesepadanan struktur,

koherasi yang baik dan kompak, komunikasi yang berharkat, paralelisme, variasi

efisiensi bahasa dan kelogisan bahasa.

a. Kesepadanan Struktur

Yang dimaksud dengan kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara

pikiran (gagasan) dan sruktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat

diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan itu memiliki

beberapa ciri, sepetti tercantum di bawah ini.36

Kalirnat itu mernpunyai subjek dan predikat dengan jelas. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan menghindari pernakaian kata depan di, dalarn, bagi, untuk, pada,

sebagai, tentang, rnengenai, rnenurut, dan sebagainya di depan subjek.

Contoh:

a) Bagi semua Mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (salah)

35 Gorys Keraf, Komposisi, ( fl ores: N usa lndah, l 989 ), Cet. Ke-7, h. 35

36 E. Zaenal Ari fin dan S, Amran Tasai, Loe, Cit

Page 33: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

b) Semua mahasiswa perguruan tinggi itu harus membayar uang kuliah (benar)

b. Koherasi yang Baik clan Kompak

Koherasi ialah perpautan antara unsur-unsur yang membangun kalimat clan

alinea. Tiap kata atau frase clalam kalimat harus bertautan, ke clalam dan ke luar.

Untuk menjaga koherasi itu, hendaknya penulis atau penerjemah:

Kritis terhadap pemakaian kata ganti dalam kalimatnya. Ada kemungkinan

bahwa pemakaian kata ganti tersebut dapat menyebabkan kalimat ticlak efektif.

Contoh:

a) Walaupun ia hormat kepada ayahnya, ahmad tidak menuruti saja kehendak

dan keinginan ayahnya. (tidak efektij).

b) Walaupun hormal kepada ayahnya, ahmad tidak menuruti saja kehendak

dan keinginan ayahnya.(efektij).

c. Komunikasi yang Berharkat

Harkat berarti daya, tenaga, kekuatan. Bila penulis ingin agar komunikasinya

sampai dan berkesan, kalimat yang ditulisnya harus berharkat. Hal itu dapat

clilakukan dengan jalan merubah-rubah posisi kalimat, mempergunakan repetisi

(pengulangan kata), menggunakan pertentangan seperti: letapi. meskipun, wa/aupun.

Yang terakhir adalah dengan menggunakan partikel: !ah, kah, pun.

cl. Paralelisme

Page 34: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Paralelisme (kesejajaran) ialah penggunaan bentuk gramatikal yang memiliki

unsur-unsur kalimat yang sama fungsiny:a. Jika sebuah pikiran dinyatakan dengan

frase, pikiran-pikiran lain yang sama harus dinyatakan pula dengan frase.

Contoh:

a. llarga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.

b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan

tembok memasang penerangan, penguiian sistem pembagian air, dan

pengaturan tata ruang.

Seharusnya:

a. llarga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes

b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan

tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan

pengaturan ta/a ruang.

f. Variasi

Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi.

Repetisi atau pengulangan sebuah kata untuk memperoleh penekanan, lebih banyak

menekankan bentuk. Pemakaian bentuk yang sam secara berlebihan akan

menjenuhkan pendengar. Oleh sebab itu ada upaya lain yaitu variasai. Variasi dalam

kalimat dapat diperoleh dengan variasi anonim kata seperti:

"Seribu puspa di taman bunga, seribu wangi menyegar"

Page 35: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

I -----' \

. \

! L.-<>~-~··"'"''"""··~-

kata puspa dan wangi sebenarnya menyatakan hal yang sama.37

g. Efisiensi Bahasa

Yang dimaksud efisiensi bahasa adalah kalimat yang i:idak mempergunakan

kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan cara, menghilangkan subjek.

Contoh:

I) Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ketempat itu.

2) Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden

datang.

Perbaikan kalimat itu adalah:

I) Karena tidak diundang, dia tidak datang ketempat itu.

2) Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwapresiden datang.

h. Kelogisan Bahasa

Struktur gramatikal yang baik bukan merupakan tujuan dalam komunikasi,

tetapi merupakan suatu alat untuk merangkaikan sebuah pikiran atau maksud dengan

sejelas-jelasnya. Yang dimaksud kelogisan bahasa disini yaitu kalimat yang dapat

dinalar oleh logika sehingga dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh pembaca.

B. DIKSI KATA

37 E. Zaenal Ari fin dan S. A1nran Tasai, Op, Cit, h. 77

Page 36: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Dalam memilih kata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk

menyusun kalimat efektif yaitu, penggunaan ragam bahasa baku, ketepatan pemilihan

kata, dan kehal usan makna.

1. Penggunaan Ragam Bahasa Bairn

Ragam bahasa bairn adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh

sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai

kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya.

Ragam baku itu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.

a. Kemantapan Dinamis

Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa. Kalau kata rasa dibubuhi

awalan pe-, akan terbentuk kata perasa. Kata raba dibubuhi pe-, akan terbentuk

kata Peraha.

Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Bahasa baku tidak menghendaki

adanya bentuk mati. Kata langganan mempunyai makna ganda, yaitu orang yang

berlangganan dan toko tempat berlangganan. Dalam hal ini, tokonya disebut

langganan dan orang yang berlangganan disebut pelanggan.

Ragam bahasa baku dapat ditandai dengan ciri-cirinya, yaitu:

I. Penggunaan kaidah tata bahasa baku

2. Penggunaan kata-kata baku

3. Penggunaan ragam resmi dalam ragam tulis

4. Penggunaan lafal baku dalam rarram li<on

Page 37: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

5. Penggunaan kalimat secara efektic18

2. Ketepatan Pilihan Kata

Senada dengan Moeliono (I 989), Keraf (2002) mengajukan persyaratan dalam

pemilihan kata, ketepatan pilihan kala menurutnya adalah kernampuan sebuah kata

untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar.

Beberapa butir perhatian dan persoalan persyaratan ketepatan dan kesesuaian diksi di

bawah ini adalah hal-hal guna mencapai ketepatan dan kesesuaian pilihan kata

sekaligus digunakan penulis sebagai acuan dalam analisis.

I. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.

2. Membedakan secara cermat kata-kata yang hampir bersinonim.

3. Membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya.

4. 1-lindarilah kata-kata ciptaan sendiri.

5. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara

idiomatic.

6. Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus

membedakan kala umum dan kala khusus.

7. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah

dikenal.

38 Abdul Chaer, Ta/a Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,

2000 ), Cet. Ke- I, ha!. 5-7

Page 38: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Ada beberapa hal yang perlu diketahui setiap penulis dan pembicara, agar

kata-kata yang digunakan tidak mengganggu suasana dan tidak akan menimbulkan

ketegangan antara penulis atau pembicara dan pembaca. Syarat-syarat kesesuaian

tersebut yaitu:

1. Hindarilah sejauh mungkin bahasa atau unsur substandar dalam suatu situasi

yang formal.

2. Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus ~.aja.

3. Hindarilahjargon dalam tulisan untuk pembaca umum.

4. Sejauh mungkin menghidari kata-kata slang.

5. Dalam penulisan jangan menggunakan kata percakapan.

6. Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati ).

7. Jauhkan kata-kata atau bahasa artifical.39

3. Kehalusan Makua

Bahasa adalah kumpulan kata. Satu kata dalam bahasa mengacu kepada

sekurang-kurangnya satu makna. Dalam menelaah makna kata, biasa dibedakan

antara makna denotatif dan makna konotatif.

Makna denotatif adalah makna kamus, makna yang bersifat um um, objektif,

dan belum ditumpangi isi, nilai, atau rasa te1tentu. Makna konotatif, adalah makna

yang bersifat subyektif dalam pengertian bahwa ada makna lain dibalik makna umum

39 Bastian Zulycno, Analisis Diksi Pada 11 Ihnu Laduniu Terj<::mahan AI-Risalah Al­Laduniyah" karya Ima111 Ghazali, Skripsi Sarjana Sastra, ( Jakarta: Perpustakaan Uta1na UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2004 ), h. 35-37

Page 39: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

atau makna denotatif tadi. Kata-kata konotatif lebih sering dipergunakan sebagai

upaya untuk tidak merusak rasa dan intuisi kebahasaan kita. Kita tidak terbiasa

mempergunakan kata mati dalam kalimat Pak Amir mati dalam kecelakaan,

misalnya. Kata mati biasanya diperhalus dengan kata-kata meninggal dunia, wafal,

berpulang ke Rahmatullah, dan lain-lain. Apalagi bila kita juga memperhatikan

konteks kalimatnya. Kata pak didepan kata Amir menunjukan bahwa orang yang

bernama Amir itu (biasanya) telah berumur. Intuisi kebahasaan kita akan menjadi

rusak apabila kita mempergunakan kata-kata yang bersifat denotatif. Untuk

kepentingan itulah makna yang bersifat k6notatif hadir dalam perbendaharaan

linguistik.40

C. PENYUSUNAN ALINEA

Dalam surat-surat kabar sering terdapat alinea-alinea yang hanya terdiri dari

satu kalimat. Sebaliknya ada buku-buku yang mengandung alinea yang sangat

panjang, mungkin satu halaman penuh. Dalam kedua ekstrim ini timbullah

pertanyaan: mana yang benar dari kedua ekstrim ini ?

Alinea bukanlah suatu pembagian secara konvensional dari suatu bab yang

terdiri dari kalimat-kalimat, tetapi lebih dalam maknanya dari kesatuan kalimat saja.

Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau

•0 Yusuf Suhendra, Op, Cit, h. 93

Page 40: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

lebih luas dari kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian

dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.

Pembentukan sebuah alinea sekurang-kurangnya mempunyai tujuan:

I. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema

dari tema yang lain.

2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.

Berdasarkan sifat dan tujuannya, alinea dapat dibedakan atas:

1) Alinea Pembuka

Tiap jenis karangan akan mempunyai alinea yang membuka atau menghantar

karangan itu. Sebab itu sifat dari alinea semacam ini harus menarik minat dan

perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang

akan segera diuraikan.

2) Alinea Penghubung

Yang dimaksud dengan alinea penghubung adalah semua alinea yang terdapat

antara alinea pembuka dan alinea penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan

penulis terdapat dalam alinea-alinea ini.

3) Alinea Penutup

Alinea penutup adalah alinea yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan

atau bagian karangan. Dengan kata lain alinea ini mengandung kesimpulan pendapat

dari apa yang telah diuraikan dalam alinea-alinea penghubung.

Dalam menyusun sebuah alinea, sekurang-kurangnya harus ada:

I. Kesatuan Alinea

Page 41: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Yang dimaksud dengan kesatuan alinea yaitu: bahwa suatu alinea harus

memperhatiakan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu. Kesatuan

disini tidak boleh diartikan bahwa ia hanya memuat satu hal saja. Untuk memberi

gambaran yang jelas tentang kesatuan yang terkandung dalam sebuah alinea, maka

coba perhatikan kutipan berikut ini:

"Sifat kodrati bahasa yang lain yang perlu dicatat disini ialah bahwasanya tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem makna yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak 1ergantung dari pada yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memakai bahasa itu, kerangka alam pikiran yang saya sebut diatas. Oleh sebab itu janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia lidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mengenal kata dalam sistem kata kerjanya, gugus fonem juga tertenlu polanya dan sebagainya. Bahasa lnggris tidak mengenal "unggah-ungguh". Bahasa Zulu tidak mempunyai kata yang berarti "lembu", tetapi ada kata yang berarti "lembu putih", "lembu merah", dan sebagainya. Secara teknis, para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai sis/em fonologi, sistem gramatikal serta pola semantik yng khusus" (BK!).

Dalam contoh di atas dapat dilihat bahwa alinea itu hanya mengandung satu

gagasan pokok yaitu bahwa 'tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus

dan sistem makna yang khusus". Gagasan it11 kemudian diperinci atau dikembangkan

lebih jauh dalam kalimat-kalimat berikutnya, seperti bahasa Indonesia tidak mengenal

jamak dan tunggal, seperti halnya bahasa lnggris atau bahasa-bahasa barat lainnya,

tidak mengenal perubahan dalam sistem kata kerja. Sebaliknya bahasa Zulu

membedakan lembu merah dan lembu putih dengan kata-kata yang khusus

sedangkan bahasa lnggris tidak mengenal hal itu. Dapat disimpulkan bahwa kalimat-

kalimat lain dalam alinea itu hanya berfungsi memperinci lebih jauh gagasan utama

tadi. Perincian itu disusun sedemikian ruoa sehini:ma h11h1mann nntoro ""°'" t-0 1:~ 0 •

Page 42: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

dengan kalimat lainnya merupakan kesatuan yang bulat untuk memperinci gagasan

utama tadi.

2. Pengembangan Terna

Sebuah tema hanya akan dinilai baik bila telah dikembangkan secarajujur dan

segar, digarap secar terperinci dan jelas, sehingga dapat menambah informasi yang

berharga bagi perbendaharaan pengetahuan pembaca.

Ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan untuk menyusun sebuah tema

yang baik, yaitu:

a. Kejelasan

Kejelasan merupakan hal yang sangat esensial bagi sebuah tulisan

yang baik. Kejelasan dapat dilihat melalui gagasan sentralnya. Kalau gagasan

sentralnya jelas, maka tema itu dapat dirumuskan dalam sebuah kalimat yang

jelas. Kejelasan juga dapat dilihat melalui subordinasi atau perincian-

perinciannya.

b. Kesatuan

Kesatuan pertama-tama dilihat dari adanya satuan gagasan sentral

yang menjadi landasan seluruh karangan itu. Sebenarnya kejelasan dan

kesatuan merupakan hal yang sama, hanya segi penekanannya berbeda. , Kesatuan dilihat semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan

sentral dalam setiap karangan atau tema. Tiap perincian hanya menunjang satu

gagasan sentral tad i, dan tiap perincian itu hanya boleh mengandung satu

gagasann saja, demikian seterusnva.

Page 43: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

c. Perkembangan

Kejelasan, kesatuan dan perkembangan sebenarnya merupakan satu

kesatuan syarat yang tidak bisa dilepaskan dari yang lain. Disamping

perincian-perincian yang konkrit, perkembangan juga dapat dilakukan dengan

mengurutkan perincian-perincian itu secara logis. Demikian pula susunan itu

harus memperlihatkan transisi yang jelas dan Ian car, baik antara alinea dengan

alinea, maupun antara bagian dengan bagian.

d. Keaslian

Ditinjau dari segi kesatuan dan perkembangan, tema yang baik harus

mengandung ukuran keaslian atau originalitas. Keaslian dapat diukur dari

beberapa sudut, p\lrt&ma dari pilihan pokok persoalannya, dari sudut

pandangnya, pendekatannya dan rangkaian kalimat-kalimatnya, dari pilihan

kata dan sebagainya. Untuk memahami aspek tadi guna mengukur keaslian

sebuah tema, maka dibawah ini tiap aspek akan diuraikan secara terperinci:

I) Sudut Pandangan

Sudut pandang atau point of view adalah persoalan yang menyangkut

sikap seseorang yang didasari pada keyakinan pribadi, pandangan terhadap

sesuatu yang dihadapinya, yang menyangkut nilai moral keagamaan dan cara

hidupnya. Termasuk cara pandangnya terhadap sebuah tema dalam sebuah

tulisan.

2) Pendekatan

Page 44: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Pengamatan terhadap keaslian dapat dilakukan dengan menggunakan

suatu pendekatan (approach) yang tidak terduga-duga terhadap sebuah topik,

dengan menggunakan metode yang sama sekali tidak diharapkan. !vletode atau

pendekatan ilmiah yang digunakan pengarang bisa bermacam-m&cam sesuai

dengan sifat topik dan keinginan penulisnya. Ada pendt;fatan so~iqlogis,

psikologis, historis, komparatif dan sebagainya. Suatu masalah dapat <ligar~p

secara di)skriptif dan naratif. Suatu cara yang lebih kompleks untuk menjami(\

originalitas dalam pendekatan adalah di!pgan mengg411akan qnl)logy un(uk

menjelaskan sebuah tema.

3) Kalimat

Keaslian membentuk kalimat-kalimat adalah segi lain yang harus

diperhatikan oleh pengarang. Pengarang harus menghindari frasa-frasa yang

membosankan dan gaya bahasa yang terlalu lazim. Menyusun kalimat dengan

kata-kata sendiri adalah jauh lebih baik, pilihan kata-kata yang tepat, konkrit

dan khas akan jauh lebih menarik dari pada kata-kata yang hebat dan megah

tetapi membingungkan. Demikian pula bila harus mempergunakan ungkapan­

ungkapan atau perbandingan-perbandingan, hendaknya diperlihatkan dengan

jelas bahwa ada kesamaan antara topik dan ha! yang dipertimbangkan itu.

'J ,,

Page 45: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Kalimat Efektif Dalam Objek Data

Pada bab III Penulis telah menjelaskan dan rnenyebutkan segala hal yang

berkaitan dengan kalimat efektif, dalam bab ini penulis akan rnernaparkan hasil

penelitian rnengenai kalimat efektif dalam terjernahan buku Ad-Durratul Faakhirah

Fii Kasyfi 'Uluumil Aakhirah Wal Hikmatu fii Makhluuqaatillaahi 'Azza wa Jal/a

dalam bab "Al-Hikmatu fii Makhluuqaatillaahi 'Azza wa Jal la" yang dijadikan sampel

penelitian oleh Penulis. Berikut hasil penelitian tersebut:

~ 4 ... , a II ~ ~I ylui...:.. f' ~ J ,~\ (j_.&j IA.~ J

r.i1JI 0p..:Ji y,~ 61_)\.:i.ll

I.) "Dengan pe1jalanannya itu, genaplah hitungan selama sa/u tahun. Semua

itu semata-mata berkata takdir dari Allah yang maha bijaksana lagi maha

mengetahui. "

Pada kalimat di atas terdapat kesalahan pengetikan, yaitu pada kata berkata.

Agar efektif, kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:

Page 46: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

"Dengan perjalanannya itu, genaplah hitungan selama satu tahun. Semua itu

semata-mala berkat takdir dari Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha

Mengetahui. "

o.J.....'.Uc-4 ~1 3 ,4 ".ll; .. ll 4..-...i.ll oi..l. l.J-C ..i~I ~ L.i '.'?"ll 3

__,~ 1 s'"~ >13 \'4.IS ..iL:.JI ~ 4-l~ t-'-".J ~ 4-FJ 4w1

~I~ 04 JS~ e;:y...11 ~ _i '~ y.~I 0L.a.l

2) "Sungguh aneh hamba-hamba yang lupa dengan nikmat yang agung ini!

Betapa Allah le/ah melimpahkan nikmat J'.f!!1lr berupa air ini secara melimpah

ruah tanpa batas karena memang sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan.

Seandainya Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikannya dengan ukuran

terlentu, niscaya yang akan terjadi adalah kesusahan dan kesulitan yang

dirasakan oleh semua yang tinggal di dunia. "

Pada kalimat di atas terdapat penggunaan struktur kalimat yang berlebihan yaitu pada

kata :'fill]g dan kata ini sehingga menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif. Di

samping itu juga adanya kesalahan dalam meletakan kata penghubung intra kalimat

yaitu pada kata akan, seharusnya kata akan diletakkan dalam kalimat yang dirasakan,

selanjutnya adalah pada kata filllill!.!! yang seharusnya ditulis semua makhluk hidup,

sehingga dapat langsung dipahami. Agar efektif, kalimat tersebut dapat diperbaiki

menjadi:

Page 47: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

"Sungguh aneh hamba-hamba yang lupa dengan nik>nat yang agung ini !

Betapa Allah telah melimpahkan nikmat berupa air secara melimpah ruah

tanpa batas karena memang sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan.

Seandainya Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikannya dengan ukuran

tertentu, niscaya yang terjadi adalah kesusahan dan kesulitan yang akan

dirasakan oleh semua makhluk hidup yang tinggal di dunia. ".

~ 3 y..JS.11 ' - I Wi Q ';! ~I 3 0-h 3 ,& I ~ y..'.i~ y..JS.11 <..::.WL, _,.li

Le-J~I uc ~I

3). "Seandainya buku-buku ingin dipenuhi dengan berbagai keqjaiban dan

hikmah yang Allah ciptakan pada satu makhluk, niscaya buku itu akan

cepat penuh, dan manusia tidak mampu untuk menyempurnakannya. "

Pada kalimat di atas maksud kata dipenuhi ialah ditulis, tetapi dalam konteks kalimat

di atas kata dipenuhi lebih tepat digunakan dalam terjemahan kalimat tersebut, di

samping itu setelah kata niscaya juga harus dilengkapi dengan katajfil. Agar efektif

kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:

"Seandainya buku-buku ingin dipenuhi dengan berbagai keajaiban dan

hikmah yang Allah ciptakan pada satu makhluk, niscaya isi buku itu akan

cepat penuh, dan manusia tidak mampu untuk menyempurnakannya. "

Page 48: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

l,,, 'I . -,_ . \ . L . . ~~\"'";13~

4) "Perhatikanlah pula bagaimana perahu dapat berlayar dari satu daerah

ke daerah lain tersebab adanya angin. Angin telah menciptakan dinamisitas

kehidupan dengan te1jadinya pe1pindahan sesuatu. Tanpanya, maka

barang-barang tertentu, tetap berada ditempat karena sulit dipindahkan,

sehingga mwifaatnya pun menjadi berkurang. Hamba-hamba Allah

memiliki kepentingan untuk memindahkan barang-barang tersebut yang

diciptakan jauh dari tempat mereka. Bagi mereka yang memahami ha! ini

tentu akan banyak maefaat danfaedah yang akan didapat."

Pada kalimat di atas kata pula seharusnya dihilangkan karena di awal kalimat

menggunakan akhiran -!ah, kalau akhiran -lah tidak digunakan, kata pula masih

dapat digunakan, begitu juga dengan kata tersebab, awalan ter pada kata tersebut

kurang tepat, sebaiknya diganti dengan imbuhan di-kan (disebabkan), pada kalimat

diatas juga terdapat ketidaklengkapan strnktur kalimat vaitu se.,1cl"h hto t.c•t~"'"

Page 49: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

seharusnya tertulis kata akan , dan sesudah kata sulit seharusnya tertulis kata untuk,

Agar efektif, kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:

"Perhatikanlah bagaimana perahu dapat berlayar dari satu daerah ke

daerah lain disebabkan adanya angin. Angin telah menciptakan dinamisitas

kehidupan dengan tefjadinya perpindahan sesuatu. Tanpanya, maka

barang-barang tertentu akan tetap berada di tempat karena sulit untuk

dipindahkan, sehingga marifaatnya pun merifadi berkurang. Hamba-hamba

Allah memiliki kepentingan untuk memindahkan barang-barang tersebut

yang diciptakan jauh dari tempat mereka. Bagi mereka yang memahami ha!

ini, tentu akan banyak marifaat dan faedah yang akan didapat. "

5). "Perhatikanlah pefjalanan awan yang menaungi hiefan. Hujan dapat

terjadi dengan tefjadinya perpindahan awan ke suatu tempat yang

membutuhkan hujan untuk pertanian. Kalau saja Allah yang maha pengasih

tidak menciplakan angin, tenlu awan menjadi beral karena menggumpal

Page 50: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

dan akan diam di tempat. Kalau begitu, ia pun lidak akan memberikan

manfaal bagi bumi. "

Pada kalimat di alas terdapat kekurang efektifan karena penempatan kata pula yang

kurang pas diletakkan pada kalimat tersebut, pada kalimat berikutnya pengulangan

kata seharusnya tidak perlu terjadi, yaitu kata dengan terjadill')'.1!, kata tersebut bisa

diganti dengan kata karena adanya, pada kalimat terakhir terdapat ketidaklengkapan

struktur kalimat di antara kata kalau begitu yaitu kata sudah. Menurut Penulis kalimat

tersebut dapat diperbaiki menjadi :

"Perhatikanlah perjalanan awan yang menaungi hiljan. Hiljan dapat le1jadi

karena adanya perpindahan awan ke suatu tempat yang membutuhkan

hujan untuk pertanian. Kalau saja Allah Yang Maha Pengasih tidak

menciptakan angin, tentu awan menjadi berat karena menggumpal dan

akan diam di tempat. Kalau sudah begitu, ia pun tidak akan memberikan

marifaat bagi bumi. "

L, ~ C.Jfil _, cyll 04 _}.i.ll ~ <->1W Atl J~ L, <->1J fai ~

~ L.i. .J.Jl:i c.:.u~ _, '~ 0J11 · ;..>i • "J w,iS 'J.JI ·~ (.)"l.lll ~

'f+.!:;i ):l L. 4.,i).J .J ' ~I .Y' ~ .J ''-:-l Y, .J JS1 04 4-Ji _,.,,..l ~

0.J~ d ~ _, I Y. 4:lk J..,,Ji .J , lA. ~ .J , t'b L::. .Y' WI .J.o _,

Page 51: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

4-! uy.9-l:! J ,~! LJ.c y;u r.1 ~I uls ~ ,L.Jl lAjfeY.

J YJy>-ll ~ 4! uJi:!;-;,,, .l J ,;;j.J~\ c:'-:l)I J c::~I .J~

. 4,1 'JJ ~J '1 u~ 4...oJt.i..

6). "Dengan adanya api, manusia juga dapat merasakan kegembiraan

saat istirahat di kegelapan ma/am yang pekat. Mereka gunakan api

sebagai penerang segenap kondisi mereka, ketika makan, minum, bersiap­

siap ke tempat tidur, melihat sesuatu yang mengganggu mereka,

mengobati rasa sakit mereka, serta berbagai aktivitas lainnya, baik di

daratan maupun di lautan sehingga matahari seakan-akan tidak pernah

lenyap dari kehidupan mereka. Dengan sinar matahari, mereka dapat

mempertahankan diri dari bahaya es saiju dan angin dingin mereka juga

dapat menggunakan api dalam peperangan dan mempertahankan

benteng. "

Pada kalimat diatas terdapat penggunaan imbuhan yang salah, yaitu pada kata

gunakan seharusnya imbuhan yang digunakan adalah me-kan, menjadi menggunakan.

Kata berikutnya adalah penerang, seharusnya imbuhan yang digunakan adalah me-I,

menjadi menerangi, kata penghubung intra kalirnat yaitu kata seb~sebaiknya juga

harus diganti dengan kata untuk, kesalahan berikutnya adalah pe:nggunaan kata yang

tidak baku, yaitu pada kata aktivitas yang seharusnya ditulis ftktifitas, selanjutnya

Page 52: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

pada kata angin dingin, kata tersebut seharusnya menggunakan konjungtor ).'ill!g,

sehingga menjadi angin yang dingin. Menurut Penulis kalimat tersebut dapat

diperbaiki menjadi:

"Dengan adanya api, manusia juga dapat merasakan kegembiraan saat

istirahat di kegelapan malam yang pekat. Mereka menggunakan api untuk

menerangi segenap kondisi mereka, ketika makan, minum, bersiap-siap ke

tempat tidur, melihat sesuatu yang mengganggu mereka, mengobati rasa

sakit mereka, serta berbagai aktifitas lainnya, baik di daratan maupun di

lautan sehingga matahari seakan-akan tidak pernah lenyap dari

kehidupan mereka. Dengan sinar matahari, mereka dapat

mempertahankan diri dari bahaya es salju dan angin yang dingin mereka

juga dapat menggunakan api dalam peperangan dan mempertahankan

benteng."

Page 53: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

7) "Rasakanlah rahmat dan kemurahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ini!

Allah menjadikan orang-orang yang ma/can rasa lezat pada makanan,

daya rasa pada lidah dan bagian lainnya dalam mulut, agar ia dapat

menentukan makanan yang cita rasanya cocok dan sesuai. Dengan begitu,

ia dapat menikmati makan dan minum yang dibutuhkan serta menjauhi

makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan seleranya. Dengan daya

rasa ilu pula, ia dapat mengetahui batasan panas dan dinginnya sesuatu. "

Pada kalimat diatas terdapat kerancuan kalimat, yaitu: Allah me:njadikan orang-orang

yang makan rasa lezat pada makanan, semestinya kata lezat harus diikuti oleh kata

nikmat bukan kata makan, kata ).'.illlgjuga harus diganti dengan kata dapat sehingga

jika dirangkaikan menjadi dapat menikmati, selanjutnya adalah pada kata makan dan

minum keduanya harus diberikan akhiran an. Menurut Penulis kalimat tersebut dapat

diperbaiki, menjadi:

"Rasakanlah rahmat dan kemurahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ini!

Allah meryadikan orang-orang dapat menikmati rasa lezat pada

makanannya, daya rasa pada lidah dan bagian lainnya dalam mulut, agar

ia dapat menentukan makanan yang cita rasanya cocok dan sesuai.

Dengan begitu, ia dapat menikmati makanan dan minuman yang

dibutuhkan serta menjauhi makanan dan minuman yang tidak sesuai

dengan selerannya. Dengan daya rasa ilu pula, ia dapat mengetahui

batasan panas dan dinginnya sesuatu. "

Page 54: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

8) "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala tel ah menciptakan aka/

pikiran dan menyempurnakannya melalui wahyu yang turunkan-Nva . "

Pada kalimat diatas seharusnya kata turunkannya diberikan awalan di. Menurut

Penulis kalimat tersebut dapat diperbaiki, menjadi:

"Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan aka!

pikiran dan menyempurnakannya melalui wahyu yang diturunkan -Nya."

(jj\.S 3 , _)4-iJI .. ~ ~ r1 ..')\....., ~ ':l 3 l ~,-/ u\.S.9 01 ~1 Lil

w\.+i.11 t....,j 3 . ~ ~l IA yl J3 ):!9 <.?)I c)c ~ ';! r'.i~I

c.3~ .J ' 9 .,. ;9 1 e >lb .J.i .J ~_JI ;; ) J-"'-~ r 3.LiS

9) "Binatang umumnya tidak merasakan akan dupat ketenangan dan

tidak meninggalkan akan aktivitas selama hari masih disinari mentari.

Binatang ternak akan terus merumput tanpa henti. Sedangkan tumbuh­

tumbuhan jika terus mendapatkan panasnya matahari, maka ia akan

mengering dan terbakar. "

Pada kalimat tersebut terdapat dua kerancuan kalimat, satu kata tidak baku, dan satu

lagi struktur kalimat yang kurang lengkap. Menurut Penulis kalimat tersebut dapat

diperbaiki. Menjadi:

Page 55: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

"Binatang pada umumnya lidak akan dapal mersakan kelenangan dan

tidak akan meninggaklkan aktifitas selama hari masih disinari mentari.

Binatang ternak akan terus merumput tanpa henti. Sedangkan tumbuh-

tumbuhan jika terus mendapatkan panasnya sinar matahari, maka ia akan

mengering dan terbakar. "

10) "Demikian pula halnyajika masa malam dipwyangkan melewati batas

yang telah ditelltukan, maka ha! llii alum m!!JIJY!idi lcttrlbat daH

membuat lalai kelompok hewan untuk segera bergerak mencari

penghidupan. Panas yang alami pun membeku sehingga dapat

merusak tumbuh-tumbuhan seperti halnya jika suatu tumbuhan tidak

mendapatkan sinar matahari. "

Kata masa tidak dapat digunakan dalam konteks kalimat tersebut, karena kata masa

biasanya digunakan untuk menunjukan sesuatu yang panjang atau sangat lama,

seperti: masa lalu, masa depan dan masa van!! akan <iHtmw i"rl; .. ntuJ, lmn+0 1,"

Page 56: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

kal imat diatas lebih tepat menggunakan diksi "waktu". Kata membuat lam bat dan

membuat lalai sebaiknya diberikan imbuhan me-kan. Sehingga menjadi

"melambatkan" dan "melalaikan". Menurut Penulis kalimat tersebut dapat diperbaiki

menjadi:

"Demikian pula halnya jika waktu malam dipa11jangkan melewati batas

yang telah ditentukan, maka hat ini akan melambatkan dan melalaikan

kelompok hewan untuk segera bergerak mencari penghidupan. Panas

yang alami pun membeku sehingga dapat merusak tumbuh-tumbuhan

seperti halnya jika suatu tumbuhan tidak mendapatkan sinar matahari. "

Demikianlah analisis data dalam buku te1jemahan yang Penulis jadikan bahan

penelitian dalam garapan skripsi ini, dari buku yang Penulis jadikan bahan

penelitian ini memang sebetulnya dari segi ejaannya suclah cukup baik dan

sempurna, namun dari segi teknik penulisan banyak yang salah. Penulis juga

merasakan betul kekurangan yang masih banyak terdapat dalam skripsi ini, oleh

karenanya Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk pengembangan

skripsi ini kedepan.

Page 57: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

A. KESIMPULAN

BABY

PENUTUP

Setelah melakukan analisis secara keseluruhan dalarn buku terjemahan Ad­

D11rrat11/ Faakhirah Fii Kmy/i 'Ulu11mil Aakhirah Wal Hikmatu Fii

Makhlu11qaatil/aahi 'Azza wa Jal/a dalam bab "Al-Hikmatu fii Makhluuqaatillaahi

'Azza wa Jalla", maka Penulis menyimpulkan bahwa tidak semua kalimat terjemahan

dapat diterapkan dalam bentuk kalirnat efekti( mengingat kaidah dala1n bahasa

Indonesia dan kaidah dalam bahasa Arab memiliki perbedaan dari segi gramatikal.

Penulis juga memberikan kesimpulan, sebagai berikut:

a. Adanya penggunaan hahasa yang tidak haku.

b. Adcmya ketidakteparan penggu11aan diksi.

c. Adanya penggunaan istilah asing.

d. Adanya Kalima/ yang tidak lengkup.

B. SARAN

Setelah menganalisis objek data, Penulis fvlemberikan saran sebagai berikut:

I. Seorang penerjemah ketika mene1je111ahkan sebuah 1:eks sumber, haruslah

sanggup mewakili pikiran teks surnber secara tepat.

so

Page 58: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

2. Seorang penerjernah dituntut untuk jujur dalarn rnenerjemahkan sebuah karya

tulis, sehingga pesan-pesan yang ingin disarnpaikan oleh penulis tidak hilang

oleh pembahan kalirnat yang dilakukan oleh penerjemah.

3. Seorang penerjernah juga harus kreatif dalarn rnencari padanan kata yang

paling sesuai dengan naskah aslinya.

4. Seorang penerjernah juga dituntut untuk tidak terlalu bebas dalarn

rnenerjernahkan sebuah karya tulis, sehingga terjemahan yang dihasilkan tidak

rnenyirnpang dari karya aslinya.

Page 59: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

DAFT AR PUSTAKA

A, Nida, Eugene, The Theory And Practice O/Translation, Netherland: by. E. J

Briil, 1974

Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan

Tinggi, Jakarta: Akademika pressindo, 2003, Cet. Ke-6

Bunyamin, Sholihin, Panduan Belajar Menerjemahkan al-Qur'an Metode Granada

Sistem Delapan Jam, Jakarta: Pustaka Panji Mas, 2003

Catford, J, C, A Linguistik The Theory Of Translation, London Oxford University

Press, 1965

Chaer, Abdul, Tata Bahasa Praktis bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,

2000, Cet. Ke-I

Eman A. Rahman, dan Sudarno, Terampil Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan

Tinggi, Jakaita PT Hikmah Syahid lndah

Hanafi, Nurachman, Teori Te1jemah Dan Seni Menerjemahkan, Ende-Flores-NTT:

Nusa lndah 1986

Keraf, Gorys, Komposisi, Flores: Nusa lndah, 1989, Cet. Ke-7

Lubis, Ismail, Falsifikasi Terjemahan al-Qur'an Depag Edisi 1990, Yogyakarta: PT

Tiara Wacana Y ogya, 2000 Cet. Ke-I

Machali, Rochayah, Pedoman Bagi Penerjemah, Jakarta: Grasindo, 2000, Cet. Ke-I.

Larson, L, Milfred, Peneljemahan Berdasarkan Makna;Pedoman Untuk Pemadanan

Antar Bahasa,Jakarla: Arcan, 1991, Cet. Ke-2

Page 60: ANALISIS KALIMA T EFEKTIF DALAM TERJEMAHAN BUKU AD …

Martaya, Widya, Seni Menerjemahkan, Y ogyakarta: kanisius, 1998, Cet. Ke-I

Zuloyeno, Bastian, Analisis Diksi pada "llmu Laduni Te1jemahan AR-risalah Al­

Laduniyyah karya Imam Al-Ghazali" Skripsi Sarjana Sastra, Jakarta:

Perpustakaan Utama UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2004, t.d

Wijaya, Andri, Analisis Medan Makna Pada Bab Shalat Buku Terjemahan "Fiqih

Lima Mazhab" Skripsi Sarjana Sastra, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004, t. d

Anis, Ahmad, Ad-Durratul Faakhirah fii Kasyfi' Uluumil Aakhirah wal Hikmatu fii

Makhluuqaatillaahi' Azza wa Jalla, Terjemahan, Jakarta: Mustaqiim, 2005.

Cet. Pertama