analisis judul skripsi

9
ANALISIS JUDUL SKRIPSI Judul : Keefektifan Pembelajaran dengan Ketrampilan Metakognitif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X Melalui Tutor Sebaya dan Aptitude Treatment Interaction ( ATI ) Efektivitas Efektivitas merupakan pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Efektivitas ) Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran proses, cara, perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. (http://kbbi.web.id/ajar ) Ketrampilan Menurut Dunette ( 1976 ) ketrampilan berarti mengembangkan pengetahuan yang didapatkan melalui Nama : Desendra Rufa Saputri Nim : 4201411061 Prodi : Pendidikan Fisika

Upload: desendra-rufa-saputry

Post on 18-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

me

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS JUDUL SKRIPSI

ANALISIS JUDUL SKRIPSI

Judul : Keefektifan Pembelajaran dengan Ketrampilan Metakognitif

terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X

Melalui Tutor Sebaya dan Aptitude Treatment Interaction ( ATI )

Efektivitas

Efektivitas merupakan pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-

tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai

dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut

adalah benar atau efektif. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Efektivitas )

Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran proses, cara,

perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

(http://kbbi.web.id/ajar )

Ketrampilan

Menurut Dunette ( 1976 ) ketrampilan berarti mengembangkan pengetahuan

yang didapatkan melalui training dan pengalaman dengan melaksanakan

beberapa tugas. Sedangkan menurut Iverson ( 2001 ) Ketrampilan tidak

hanya membutuhkan training saja, tetapi kemapuan dasar yang dimiliki

setiap orang dapat lebih membantu menghasilkan sesuatu yang bernilai

dengan lebih cepat.

Metakognitif

Metakognitif pertama kali diperkenalkan oleh Flavell (Jonassen, 2000 : 14)

yang menyatakan metakognitif sebagai kesadaran seseorang tentang

bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah,

Nama : Desendra Rufa Saputri

Nim : 4201411061

Prodi : Pendidikan Fisika

Page 2: ANALISIS JUDUL SKRIPSI

kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan

menggunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan

menilai kemajuan belajar dirinya sendiri.

Kemampuan

Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam

tugas dalam suatu pekerjaan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan)

Anggiat M. Sinaga dan sri Hadiati ( 2001:34 ) mendifinisikan kemampuan

sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.

Tutor Sebaya

Hamalik (1991:73) (dalam Abi Masiku (2003:10)) mengemukakan bahwa

tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian

bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar siswa dapat efisien

dan efektif dalam belajar. Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan

dalam kegiatan tutorial dikenal sebagai tutor.

Pengertian sebaya menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah

hampir sama; (Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, 1994:367). Dalam kamus

konseling (Sudarsono,1997:31), teman sebaya berarti teman-teman yang

sesuai dan sejenis, perkumpulan atau kelompok prapuberteit yang

mempunyai sifat- sifat tertentu dan terdiri dari satu jenis.

Menurut Ischak dan Warji dalam Suherman (2003:276) berpendapat bahwa

tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan

pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan

dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Pembelajaran

teman/tutor sebaya adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal

ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur,

kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri.

Aptitude Treatment Interaction (ATI)

Menurut Cronbach (1996: 249), mendefinisikan ATI sebagai “…as the

study of Aptitude Treatment Interaction approach (ATI), is the search for

Page 3: ANALISIS JUDUL SKRIPSI

treatments that are tailored to individual differences in aptitudes. That is,

treatmments that are optimally effective for studnts of different aptitude

levels”. ATI Approach sebagai sebuah pendekatan yang berusaha

mencari dan menemukan perlakuan-perlakuan (treatments) yang cocok

dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa, yaitu perlakuan

(treatment) yang secara optimal efektif diterapkan untuk siswa yang

berbeda tingkat kemampuannya.

A. Tujuan dan Objek Penelitian

Tujuan : Untuk mengetahui seberapa efektifkah

pembelajaran Aptitude treatment Interaction (ATI)

dalam meningkatkan ketrampilan atau kemampuan

kognitif siswa dalam pemecahan masalah atau

misskonsepsi yang ada pada materi suhu dan kalor

bila dibandingkan dengan pembelajaran Tutor

Sebaya.

Objek : Objek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA N 1

Bergas

B. Manfaat

Manfaaat teoritis penelitian ini bahawa metode pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) dan tutor sebaya dapat

digunakan oleh guru sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kemampuan metakognitif siswa dalam

memecahkkan suatu masalah. Siswa bisa mengukur

kemampuannya sendiri dalam pelajaran fisika.

C. Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini berdasarkan pengamatan waktu

PPL di SMA N 1 Bergas, remdahnya kemampua metakognitif

fisika siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal

ini dapat ditunjukkan bahwa siswa masih kurang memahami

Page 4: ANALISIS JUDUL SKRIPSI

kemampuan yang dimilikinya, sehingga merasa kesulitan

dalam mengikuti pembelajaran khususnya fisika. Siswa selalu

beranggapan kalau fisika itu sulit, sehingga siswa cenderung

diam dan pasif dalam kegiatan pembelajaran. Sebelumnya

waktu PPL saya pernah menerapkan pembelajaran dengan

game education berupa puzzle dan mencari jodoh supaya

siswa aktif dan mau berpikir. Selain itu saya pernah

memberikan pelajaran dengan metode tutor sebaya agar

siswa itu aktif dan mampu menilai kemampuan yang ada

dalam dirinya sendiri. Dari beberapa metode itu siswa

menjadi semangat, mau berusaha untuk bisa dan bisa

mengukur kemampuan pemahaman tentang materi yang

disajikan. Dari pengalaman PPL saya berinisiatif atau

mencoba mencari model pembelajaran yang bisa

meningkatkan kemampuan metakognitif siswa. Oleh karena

saya bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) dan tutor sebaya untuk

meningkatkan kemampuan metakognitif siswa kelas X

khususnya materi suhu dan kalor.

Metakognitif merupakan kesadaran siswa seseorang tentang

bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran

suatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat

pemahaman dirinya, kemampuan menggunakan berbagai

informasi untuk mencapai tujuan dan kemampuan menilai

kemajuan pembelajaran sendiri. Kegiatan metakognitif dibagi

menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Kesadaran (kemampuan seseorang untuk mengenali

informasi baik eksplisit maupun implisit).

b. Penalaran (bertanya pada diri sendiri dan menjelaskan

dengan kata-kata sendiri untuk menstimulasi

pemahaman).

Page 5: ANALISIS JUDUL SKRIPSI

c. Pengamatan (membandingkan dan membedakan

jawaban yang lebih masuk akal dalam memecahkan

masalah).

Kemampuan metakognitif setiap individu akan berlainan,

tergantung dari variabel metakognitif yaitu kondisi individu,

kompleksitas, pengetahuan, pengalaman, manfaat, dan

strategi berpikir. Kemampuan metakognitif fisika adalah

kemampuan untuk mengukur baik kekurangan maupun

kelebihan yang dimiliki oleh setiap individu dalam

pembelajaran fisika untuk menilai kemajuan diri sendiri.

Berdasarkan uraian atau penjelasan tentang metakognitif

saya beranggapan bahwa metode tutor sebaya dan Aptitude

Treatment Interaction (ATI) cocok diterapakan untuk

meningkatkan kemampuan metakognitif terhadap

pemecahan masalah yang ada di materi suhu dan kalor.

Yang pertama dengan tutor sebaya yang berarti siswa belajar

dari siswa. Dalam tutor sebaya ini untuk tutor bisa dipilih oleh

guru dengan siswa paling pintar di kelas atau bisa juga siswa

mengajukan diri menjadi tutor. Dengan menjadi tutor untuk

teman-temannya berarti dia tuntas dalam bahan

pelajarannya, dari sini kemampuan metakognitif pun muncul.

Siswa yang menjadi tutor akan bisa mengendalikan dirinya

sendiri apakah dia sudah paham dan mengalami kesulitan

tentang suhu dan kalor, dia juga bisa memilih model yang

dianggapnya mudah untuk memahami dan mengingat

materi. Dengan menjadi tutor dia bisa mencapai tujuan dan

menilai kemajuan belajar dirinya sendiri.

Kedua adalah dengan model Aptitude Treatment Interaction

(ATI) peningkatan pemecahan masalah melalui penyesuaian

pembelajaran dengan perbedaan kemampuan siswa.

Langkah-langkah model pembelajaran ATI yang akan

Page 6: ANALISIS JUDUL SKRIPSI

dikembangkan dalam materi suhu kalor terdiri dari empat

tahap :

a. Treatment Awal

Pemberian perlakuan awal terhadap siswa dengan

menggunakan aptitude testing untuk menentukan dan

menetapkan klasifikasi kelompok siswa berdasarkan

tingkat kemampuan. Serta mengetahui seberapa

kemampuan masing-masing individu dalam menangkap

informasi atau materi.

b. Pengelompokan Siswa

Berdasarkan hasil aptitude testing siswa dibagi menjai

3 kelompok, yaitu kelompok berkemampuan tinggi,

sedang, dan rendah.

c. Memberikan Perlakuan (Treatment)

Perlakuan (treatment) untuk setiap kelompok berbeda,

sesuai dengan karakteristiknya. Siswa dengan

kemampuan tinggi diberi perlakuan self learning

melalui modul. Siswa berkemampuan sedang dan

rendah diberi pembelajaran reguler teaching dan

tutorial.

d. Achievemen Test

Di akhir kegiatan ini dilakukan penilaian terhadap

pemecahan masalah dengan menggunakan metode ATI

untuk mengetahui kemampuan metakognitif siswa.

Dari langkah-langkah diatas berarti untuk siswa kemampuan

tinggi diberi modul mereka bisa belajar dan memahami

materi dari modul tersebut. Jadi siswa bisa mengukur

seberapa tingkat kemampuannya dalam memahami materi,

mencari kesulitan dalam materi tersebut. Mereka juga bisa

memilih model pembelajaran yang menurut mereka gampang

untuk memahami materi. Sedangkan untuk kemampuan

sedang dan rendah diberi reguler teaching dan tutorial, jadi

Page 7: ANALISIS JUDUL SKRIPSI

bersama guru mereka dtuntun untuk memahami materi dan

menggali kemampuan metakognitif siswa dengan memberi

permasalahan yang harus di selesaikan.

Metode yang digunakan pada penelitian ini PTK ( Penelitian

Tindakan Kelas), yang nantinya akan ada suatu tindakan

tertentu dalam upaya memperbaiki pembelajaran di kelas.