analisis hukum islam terhadap pelaksanaan sasi …

27
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI (STUDI KHASUS DESA NIELA KECAMATAN KUR SELATAN KOTA TUAL) SKRIPSI DISUSUN OLEH NAMA : Zainudin Tatroman NIM :150103012 Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Syarat Gelar Serjana (S.H) FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDY PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON 2020

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI

(STUDI KHASUS DESA NIELA KECAMATAN KUR SELATAN KOTA TUAL)

SKRIPSI

DISUSUN OLEH

NAMA : Zainudin Tatroman

NIM :150103012

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Syarat Gelar Serjana (S.H)

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDY PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

AMBON 2020

Page 2: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …
Page 3: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …
Page 4: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Aku Tak Punya Waktu Untuk Membenci Orang Yang Membenciku,

Karena Aku Terlalu Sibuk Mencintai Orang Yang Mencintaiku.

PERSEMBAHAN:

Aku persembahka karya kecil ini kepada:

1. Ayahanda Tercinta almarhum Domra Tatroman , yang tak pernah mengenal

lelah dalam mendidikku, memberi semangat, motivasi, bimbingan serta do’a

untuk terus berjuang adalah suatu keharusan. Sehingga kesuksesan dan cita-

cita yang dulu menjadi impian kini telah tercapai dan hadir sebagai

kenyataan. Terimakasi ayahanda tercinta almarhum DomraTatroman semoga

allah swt selalu memberi haruman syurga dalam kuburmu, Jannah

tempatmu.

2. Ibunda tersayang Norma Tatroman, yang selalu memancarkan do’a dalam

setiap langkah dan perjuanganku sehingga aku dapat mencium bauh dari

kesuksesan itu sendiri.

3. Almamaterku IAIN Ambon Tempat Aku Memetik dan Menuntut Ilmu.

Page 5: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

ii

ABSTRAK

Nama : Zainudin Tatroman Nim :150103012 dengan judul Analisis Hukum

islam Terhadap pelaksanaan Sasi (studi kasus Desa Nielah Kecamatan Kur

Selatan Kota Tual )

Berdasarkan hasil penelitian Analisis Hukum islam Terhadap pelaksanaan

Sasi,Sasi merupakan suatu bentuk tradisi budaya Kei yang digunakan untuk

melindungi dan melestarikan lingkungan alam laut. Dalam pelaksanaannya juga

memerlukan biaya yang banyak. Oleh karena itu, perlu dijelaskan bagaimana

kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tradisi Sasi, serta mengetahui

apa-apa saja nilai-nilai hukum Islam yang terkandung didalamnya serta kegiatan

ekonomi yang terjadi dalam pelaksanaan budaya sasi tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan sasi di

desa niela serta peningkatan ekonomi masyarakat pada budaya Sasi serta

implementasi nilai-nilai hukum Islam yang terkandung didalamnya. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara bebas dan mendalam (

interview) dan Studi kepustakaan merupakan teknik yang dilakukan untuk

mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan di atas. Untuk mendapatkan

informan penelitian yang memberikan data secara akurat maka peneliti menentukan

informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan budaya Sasi

terdapat nilai-nilai hukum Islam, diantaranya dalam acara sebelum pelaksanaan

budaya sasi terdapat nilai musyawarah, dan nilai gotong royong, dalam proses

pelaksanaan budaya sasi terdapat nilai silaturahim, serta dalam acara pasca

pelaksanaan budaya sasi yaitu nilai sedekah dan nilai silaturahim.

Kata kunci Analisis Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Sasi.

Page 6: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

Rahmat, dan karunia-Nya serta memberikan kekuatan kepada penulis untuk

merangkai seluruh materi pada judul skripsi“Analisis Hukum Islam Terhadap

Pelaksanaan Sasi (studi kasus Desa Niela Kecamatan Kur Selatan Kota Tual) dengan

baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada uswatulhasanah Nabi

Muhammad S.A.W, kepada keluarga, sahabat dan orang-orang yang istiqomah.

Keterbatasan dan kekurangan di sadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini

bukanlah hasil karya seseorang penulis profesional, sehingga tentu saja masi banyak

memiliki kekurangan didalamnya baik dari segi metode penulisan maupun

subtansinya. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang sifatnya

konstuktif dari pembaca demi kesempurnaan untuk dijadikan sebagai skripsi dan

selanjutnya. Penulis sangat menyadari betapa besar peran-peranan dari para

pembimbing diantaranya ibu Dr.Eka Dahlan Uar M.Si selaku pembimbing I dan

bapak Dr. M Ridwan.SH.MH selaku pembimbing II, yang penuh kesabaran, kerelaan

dan ketulusan hati yang telah mengorbankan waktu, tenaga serta sumbangan

pemikirannya kepada penulis, penulis ucapkan terimakasih yang takterhingga.

Melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimaksih

kepada mereka semua terutama kepada:

1. Sembah sujud dan bakti ananda kepada Alm. ayahanda tercinta Domra

Tatroman, dan Ibundaku tercinta Nurma Tatroman, yang telah merawat,

mendidik, memberikan dukungan serta do’a kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag selaku Rektor IAIN Ambon beserta Wakil

Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Mohdar Yanlua,

M.H, Wakil Rektor II, Bidang Administrasi Umum, dan perencanaan

Keuangan Dr. Ismail DP, M.Pd dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan

dan Kerja Sama Lembaga Dr. Abdullah Latuapo, M. Pd.

3. Dr. jumadi Djunaidi M.Si selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

IAIN Ambon, Wakil Dekan I, Dr. Husen Watimen, S. Ag. M. Si Wakil

Dekan II, Dr. Abubakar Kabakoran,M.Si Wakil Dekan III, Drs. Husen

Maswara, M.Th.i Dr. Roswati Nurdin M,Hi dan Rosita Tehuao MH selaku

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan PMH.

Page 7: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …
Page 8: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………….I

PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………………………………….II

PERNYATAAN KEASLIAN………………………………………………………

MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………………IV

ABSTRAK………………………………………………………………………..….V

KATA PENGANTAR………………………………………………………………VI

DAFTAR ISI…………...………………………………………………………...VIIII

BAB I PENDAHULUAN……………….…………………………………………...1

A. Latar Belakang………...………………………………………………..…1

B. Rumusan Masalah………………..……………………………………..….9

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………..….9

D. Kegunaan Dan Manfaat Penelitian…………….………………………....10

E. Pengertian judul……………………...………………………………..…..10

BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………...……..……………………....12

A. Gambaran Umum Tentang Sasi di Maluku……………………………...12

B. Lembaga-Lembaga Adat Dalam Pelaksanaan Sasi……………………...17

C. Proses Pelaksanaan Sasi…………………………………………………20

D. Tinjauan Penelitian Terdahulu………………..…………………..………..21

E. Ruang Lingkup Hukum Islam………..………………………...………….22

F. Pengertian Adat, Hukum Adat dan Dasar Hukum Adat………….………..24

G. Budaya Sasi Local Wisdom Masyarakat Maluku…………………………28

BAB III METODE PNELITIAN………………………………………………….41

A. Jenis Penilitian……………………………….…………………………..41

B. Waktu dan Lokasi Penilitian…………………...…………………………41

C. Metode Pengumpulan

Data…………………………..………………………………………..….41

BAB IVHASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………..43

A. Deskripsi Lokasi Penilitian…………………………………………………..43

B. Sistim Sasi dan sanksi Atas Pelanggaran Kelapa……………………………43

C. Pandangan Hukum Islam Terhadap Sasi……………………………………..

D. Analisis Hukum Islam Terhadap Sasis…………………………………………

BAB V PENUTUP………………………………………………………………….63

A. Kesimpulan………………………………………………………………….63

B. Saran…………………………………………………………………………63

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………67

LAMPIRAN

Page 9: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

1

BABA I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang

tidak dimiliki makhluk lain. Kelebihan manusia dibanding makhluk lain terletak pada

akal budi. Anugerah Tuhan akan akal budilah yang membedakan manusia dari

makhluk lain. Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang

dimiliki. Berpikir merupakan perbuatan operasional dari akal yang mendorong untuk

aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Jadi, fungsi dari akal

adalah berpikir.

Karena manusia dianugerahi akal maka manusia dapat berpikir. Kemampuan

berpikir manusia juga digunakan untuk memecahkan masalah-masalah hidup yang

dihadapinya. Disatu sisi akal dan budi atau pikiran dan perasaan tersebut telah

memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada

tuntutan hidup makhluk lain. Dari sifat tuntutan itu ada yang berupa tuntutan jasmani

dan ada pula tuntutan rohani. Bila diteliti jenis maupun ragamnya sangat banyak,

namun yang pasti semua itu hanya untuk mencapai kebahagiaan. Binatang barangkali

memiliki juga perasaan tersebut, tapi jelas tidak mungkin hal itu akan dirasakan

dengan kesadaran; karena perilaku itu bukan saja berkaitan erat, tetapi bahkan

ditentukan oleh akal dan budi. Padahal jelas hewan tidak mempunyainya.

Pasal 18B ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Repoblik Indonesia Tahun

1945 (UUD NKRI Tahun 1945) menyatakan bahwa: Negara mengakui dan

Page 10: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

2

menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum hukum adat beserta hak-hak

tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat

dan prinsip Negara kesatuan republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang .

dengan demikian kesatuan masyarakat hukum adat di wilayah-wilayah pesisir diakui

hak-haknya dalam pengelolaan potensi kelautan secarah umum dilakukan secara

tradisional yang dikenal dengan hak adat kelautan maupun daratan Dibandingkan

dengan hak ulayat atas tanah, maka tampak bahwa. hak ulayat atas laut sebagai tradisi

adat yang sudah berlangsung secara turun temurun dan dihormati oleh masyarakat

hukum adat 1 . Hal ini ternyata belum sepenuhnya diakui secara luas baik oleh

pemerintah maupun pengusaha yang sebenarnya merupakan mitra penting dalam

proses pembangunan. Dalam konteks undang-undang yang mengatur tentang

pengelolaan wilayah laut dan pesisir adalah undang-undang No 27 Tahun 2007

tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Didalam undang-undang

tersebut diatur hak pengusahaan perairan pesisir (HP-3), yang menurut pasal 18 dapat

diberikan kepada:

a. Orang perorangan warga Negara Indonesia;

b. Badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia; atau

c. Masyarakat hukum adat

11Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2016),

h. 18-19.

Page 11: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

3

Berkaitan dengan jangka waktu pengelolaan, pasal 19 menyebutkan bahwa HP

diberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang selama 20

(dua puluh) tahun untuk tahap pertama serta dapat diperpanjang lagi untuk tahap

kedua sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terkait kedudukan

masyarakat hukum adat maka.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 pada pasal 21 ayat (4) huruf b secara

tegas menyebutkan : “mengakui, menghormati, dan melindungi hak-hak masyarakat

hukum adat dan/atau masyarakat lokal” Jika dikaji dan dicermati ternyata sebagian

besar peraturan perundang-undangan tersebut, bersifat sektoral yang mengatur sektor-

sektor pembangunan tertentu, yang secara langsung maupun tidak langsung terkait

dengan aspek laut dan pesisir . Dalam realitas yang terjadi, selain aturan hukum

positif yang mengatur pengelolaan sumberdaya alam laut dan pesisir, ditemukan juga

aturan hukum adat. Hukum adat yang masih hidup dan berkembang

dalam masyarakat hukum adat juga mengatur sistem pengelolaan dan pemanfaatan

sumberdaya alam di wilayah-wilayah laut dan pesisir. Kemudian Maluku juga

merupakan salah satu daera yang memiliki hak-hak adat atau masyarakat hukum adat

dalam system pengelolaan hutan, maka dalam pengelolaan hutan di Maluku di kenal

dengan system sasi,2 Sebuah budaya daerah setempat yang unik dan hanya terdapat

dalam wilaya tersebut.Tidak ada yang tahu siapa yang memulainya dan tidak ada pula

catatan sejarahnya. Maluku merupakan salah satu daerah yang memiliki hak-hak adat

2 https://www.google.com/search?q=peraturan+daerah+tentang+sasi&ie=utf-8&oe=utf-8

Tanggal: 22 jam: 09:19

Page 12: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

4

atau masyarakat hukum adat dalam sistem 3 pengelolaan hutan, maka dalam

pengelolaan hutan di Maluku di kenal dengan sistem pengelolaan hutan sasi.

Pengelolaan hutan dengan sistem sasi memiliki ke unikan dan berbeda-beda

berdasarkan hukum adat yang terdapat di daerah daerah yang ada di Maluku. Upaya

pelestarian lingkungan hidup bagi masyarakat Maluku sudah di laksanakan sejak

dulu. Hal ini akan di buktikan dengan salah satu budaya masyarakat Maluku yang

melarang pengambilan hasil-hasil potensi tertentu dengan atau tanpa merusak

lingkungan.

Kegitan pengambilan hasil-hasil potensi ini oleh masyrakaat Maluku di kenal

dengan sebutan “ SASI”. Sasi merupakan suatu tradisi masyarakat negeri di Maluku,

unntuk menjaga hasil-hasil potensi tertentu. Bila sasi di laksanakan, maka masyarakat

dilarang unutk memetik buah-buah tertentu di darat dan mengambil hasil tertentu dari

laut selama jangka waktu yang di tetapkan oleh pemerintah desa 4 Peran sasi

memungkinkan sumberdaya alam untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan kata

lain, sumber daya alam hayati dan nabati perlu di lestarikan dalam suatu priode

tertentu utuk memulihkan pertumbuhan dan perkembangan demi tercapainya hasil

yang memuaskan5 Menurut sejarahnya sasi di Maluku telah ada sejak dahulu kala dan

merupakan komitmen bersama oleh masyarakat maupun tokoh adat, tokoh

masyarakat dan tokoh agama. Hal ini di dasarkan atas kesadaran bahwa tanpa

4 (Frank L. Cooley, 1987)

]5 W. Pattanama & M. Patipelony, 2003

Page 13: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

5

lingkungan mereka tidak dapat hidup dengan layak, sehinga sasi harus dapat di

pertahankan oleh generasi ke generasi. Dalam pemeliharaan sumber daya alam ini

ada aturan-aturan yang telah berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis, yang

di kenal dengan sebutan” Hukum sasi”. Hukum sasi yaitu suatu sistim hukum lokal

yang berisikan dan keharusan untuk memetik atau mengambil potensi sumber daya

alam dari jenis tertentu untuk suatu jamgka waktu pendek 6 . Untuk itu demi

memenuhi salah satu proses perkuliahan maka maka di buatlah makalah dengan

judul konservasi tradisional di Maluku khusunya di desa seith kecamatan leihitu

kabupaten Maluku tengah. Desa seith memiliki 5 soa yaitu : soa nuku itu, soa

hautuna, soa lebelehu dan wasila serta soa lain, yang masing memiliki hak sendiri-

sendiri dalam mengelola hasil hutannya. Dari ke 5 soa yang ada penulis mengambil

salah satu soa yang di jadikan untuk sampel pengambilan data yaitu soa hautuna.

Masyarakat setempat mengetahuinya sebagai adat budaya yang turun temurun

dan selalu ditaati hingga saat ini. Kearifan lokal menjadi penting karena sifatnya yang

ekslusif dan membumi. seluruh masyarakat setempat mempercayainya, jika ada yang

melanggar mereka percaya akan terjadi sesuatu yang menimpahnya. Begitu juga

dipulau kei besar dan kei kecil. Kepulauan tempat bercocoknya kabupaten Maluku

tenggara ini memiliki adat budaya local dengan nama “Sasi” dan maren (gotong

royong warga atau Tawer)7

6 M. Patipelony, 2003

7 Melissa Justine dkk. Studi Kearifan Lokal Sasi Kelapa Pada Masyarakat Adat Di Desa

Ngilngof Kabupaten Maluku Tenggara.. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol 11. No 1. Tahun 2013.

Page 14: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

6

Sasi juga merupakan salah satu budaya masyarakat setempat yang digunakan

untuk menjaga dan melindungi hutan, tanaman dan dusun. Sehingga tanaman yang

suda di sasi tidak muda di ambil dan di petik oleh orang yang bukan pemiliknya,

tersebut8. Ada juga sasi lading, untuk menjaga tanaman pertanian supaya tetap terjaga

sampai masa panen, waktu tertentu baru boleh di panen. Dengan pemasangan daun

kelapa muda (janur) di tempat yang di kenakan sasi. Artinya terlarang bagi siapapun

yang akan beraktifitas di tempat tersebut. Setiap larangan yang termuat pada sasi,

memiliki jangka waktu tertentu, sehingga bermanfaat bagi lingkungan.

muncul di masyarakat seperti terterah pada kepentingan oknum tertentu untuk

memperoleh keuntungan sepihak. Sebagai contoh pembebasan tanah adat oleh

pemerintah, maka seluruh anggota marga [keluarga besar] harus menyetujuinya, jika

belum ada kesepakatan atau masih ada anggota marga yang belum setuju, maka tanah

belum dapat digunakan sampai seluruh anggota marga setuju. Jika tetap dilakukan

pembangunan di tanah tersebut, maka anggota marga dapat mengenakan sasi.

Hukum Islam mengacu pada pandangan hukum yang bersifat teologis. Artinya

hukum Islam itu diciptakan karena ia mempunyai tujuan. Tujuan dari adanya hukum

Islam adalah terciptanya kedamaian di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Jadi, hukum

Islam bukan bertujuan meraih kebahagiaan yang fana dan pendek di dunia semata,

tetapi juga mengarahkan kebahagiaan yang kekal di akhirat kelak. Inilah yang

membedakannya dengan hukum manusia yang menghendaki kedamaian dunia saja.

8 https://www.google.com/search?q=peraturan+daerah+tentang+sasi&ie=utf-8&oe=utf-8

Tanggal: 22 jam: 09:21

Page 15: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

7

Dalam upaya menegakkan itu semua, Hukum Islam harus siap menghadapi kejadian-

kejadian baru yang timbul karena perkembangan masyarakat dan perubahan suasana.

Disisi lain, akal dan budi memungkinkan munculnya karya-karya manusia yang

sampai kapanpun tidak pernah akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain. Cipta, karsa

dan rasa pada manusia sebagai buah akal budinya terus melaju tanpa hentinya

berusaha menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi hajat hidupnya; baik yang9

bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut

kebudayaan. Kebudayaan menjadi identitas dari bangsa dan suku bangsa. Maka

disamping punya agama, seseorang biasa pula bagian dari suku tertentu. Suku

tersebut memelihara dan melestarikan budayanya. Agama dan kesukuan (etnisitas)

juga biasa dinilai sebagai identitas primordial. Agama dan suku nyaris tidak berubah

sepanjang hidup seseorang. Keduanya dimiliki dengan rasa fanatik karena keduanya

diajarkan dalam mengarungi lautan kehidupan. Karena itu ada yang

mengkhawatirkan, kalau keduanya menyatu akan berbahaya bagi kesatuan bangsa

karena sama-sama dianut dengan fanatisme.

Kalau hanya sifat fanatiknya yang disorot, kekhawatiran itu ada benarnya.

Tapi agama, budaya dan adat suku bangsa tersebut mengandung ajaran tentang

pandangan dan jalan hidup. Ajaran agama dan adat mengandung ajaran yang luhur,

walaupun banyak yang tidak sejalan dengan pandangan hidup yang dianggap modern.

9 Mohammad Daud Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di

Indonesia ( Cet 6; Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2009), h. 63-64. Muhammad Syukri Albani Nasution, Filsafat Hukum Islam (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 57

Page 16: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

8

Kalangan dalam (sarjana dan cendekiawan Muslim) berpandangan bahwa penyebaran

Islam ke penjuru dunia dengan jalan damai. Sikap terhadap budaya lokal yang

ditemuai juga demikian, tidak perang dan pemusnahan, tapi melestarikan yang positif

(dengan penyesuaian di sana sini) dan berangsur-angsur mengganti yang negatif

(yang tidak sesuai dengan prinsip iman dan moral Islam) dengan yang dikehendaki

oleh ajaran Islam. Islam datang tidak hanya sebagai stempel terhadap10 budaya yang

ada, tetapi juga tidak menyulap budaya yang ada ke arah yang dimauinya secara

paksa. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Hingga kini, sebagian

masyarakat tetap menjalankan budaya itu sebagai bentuk penghormatan terhadap

nenek moyang yang telah melaksanakannya secara turun-temurun. Salah satu budaya

yang masih dilaksanakan oleh masyarakat yaitu budaya Sasi di desa Niela

Kecamatan Kur Selatan. Sasi adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sebagai

bentuk rasa syukur terhadap rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT. Tradisi ini

dilakukan setiap setahun sekali.

Sistim seperti ini memungkin masyarakat untuk memanen hasil mereka sesuai

dengan kebutuhan. Hal ini berbeda dengan kegiatan sasi di Desa Niela Kecamatan

Kur Selatan Kota Tual dan beberapa Desa-Desa lain yang melarang keras setiap

masyarakat yang hendak panen sebelum waktu buka sasi tiba.barang siapa ketahuan

panen sebelum waktunya maka akan di kenakan sanksi adat. Cara ini di rasakan oleh

sebagian masyarakat sangat memberatkan karena kebutuhan mereka yang semakin

10

Djoko Widaydho, Imu Budaya Dasar (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2015), h. 20. Bustanuddin

Agus, Islam dan Pembangunan (Jakarta : PT RajaGarfindo Persada, 2007), h. 15.

Page 17: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

9

meningkat. Sebagian contoh kebutuhan pendidikan anak yang tidak mengenal waktu.

Namun bila menggunakan sistim sasi sebagaimana sisitim sasi yang dipergunakan

masyarakat Desa Niela Kecamatan Kur Selatan Kota Tual pasti akan terasa mudah.

masyarakat.

Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis mengupayakan suatu kajian

ilmiah dalam judul penelitian sebagai berikut : Analisis Hukum Islam Terhadap

Pelaksanaan Sasi Di Desa Niela Kecamatan Kur Selatan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penilitian ini

adalah:

1.Bagaimana sistim pelaksanaan sasi di Desa Nielah Kecamatan Kur Selatan

2.Bagaimana pandangan hukum islam dalam pelaksanaan sasi di Desa Niela

Kecamatan Kur Selatan

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1.Bagaimana sistim Pelaksanaan sasi di Desa Niela Kecamatan Kur Selatan

2.Bagaimana pandangan Hukum Islam dalam Pelaksanaan Sasi Di Desa Niela

Kecamatan Kur Selatan

Page 18: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

10

D. Kegunaan Dan Manfaat Penelitian

Disamping tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini, penelitian ini juga

dapat bermanfaat. Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis adalah

1. Kegunaan Teoritis

a) Sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan.

b) Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis

a) Memberikan informasi serta masukan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan, khususnya bagi lembaga atau instansi pemerintahan.

b) Membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh lembaga

pemerintahan (Desa Niela Kecamatan Kur Selatan) dalam usaha

meningkatakan Efektivitas pelaksanaan Sasi di Desa Nela

E. Pengertian judul

Agar tidak terjadi penafsiran yang keliru terhadap judul penelitian ini.maka

penulis menjelaskan istilah istilah yang terdapat dalam judul ini:

.Dalam kamus besar bahasa Indonesia analisis adalah penyelidikan terhadap suatu

peristiwa atau karangan,perbuatan,dan sebagainya untuk mengetahui keadaan

yang sebenarnya dalam menyelesaikan perkara.

hukum islam adalah sistim kaida-kaida yang di dasarkan pada wahyu allah swt

dan sunnah rasul, diketahui berdasarkan dua kata yaitu

1. hukum dapat di artikan dengan peraturan dan undang-undang

Page 19: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

11

2. islam mengandung arti sebagai agama allah yang di amanahkan kepada nabi

Muhammad saw untuk mengajarkan dasar-dasar syariat.

Dalam KBBI pelaksanaan dapat di artikan sebagai proses cara perbuatan

melaksanakan (rancangan, keputusan, dan sebagainya)11.

.Pengertian sasi adalah kearifan local masyarakat dalam budaya sasi biasa disebut

sebagai perintah atau larangan sebuah hukum adat bagi warga dalam mengambil

hasil laut.

11

Kamus besar bahasa indonesia. PT indahjaya adpratama jakarta. 2006. Hal 3.

Page 20: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penilitian

Jenis penilitian yang digunakan dalam penilitian ini adalah penilitian studi

lapangan yaitu teknik pengumpulan data sesuai studi kasus yang ada di lapangan

yang berhubungan dengan masalah yang di selesaikan.

B. Waktu dan Lokasi Penilitian

a. Waktu penilitian

Penilitian ini dilaksanakan sesuai dengan waktu yang suda di tentukan

dalam surat izin penilitian atau dari pihak program studi dan fakultas

b.Lokasi penilitian

Lokasi penilitian di lakukan di Desa Niela Kecamatan Kur Selatan Kota

Tual dengan pernyataan bahwa peneliti dapat memperoleh data yang di

perlukan dalam penyusunan dan menyelesaikan skripsi, selain itu

penilitian ini bersifat kualitatif.

C. Metode Pengumpulan Data

etode pengumpulan data adalah cara atau teknik peneliti dalam melakukan

penilitian tersebut.

Page 21: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

40

1. Observasi atau pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah cara yang di gunakan untuk memperoleh

sumber informasi atau data yang valid sehingga di gunakan peneliti dalam

proses pengkajian masalah di Desa Niela

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui gambar, surat, dan

lainnya yang berkaitan dengan masalah dan tujuan peneliti.

3. Teknik analisis data

Analisis data penelitian merupakan langkah yang sangat kritis dalam

melakukan penelitian yang bersifat ilmiah, karena dari analisis data itulah

akan didapatkan arti dan makna dalam memecahkan masalah-masalah yang

akan diteliti. dalam penelitian ini akan dilakukan secara mendalam sebagai

upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi,

wawancara dan informasi lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti

tentang kasus yang diteliti

Page 22: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

65

BAB V

PENUTUP

A. Ksimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Analisis Hukum islam Terhadap pelaksanaan Sasi ,

Sasi merupakan suatu bentuk tradisi budaya Kei yang digunakan untuk melindungi

dan melestarikan lingkungan alam laut. Dalam pelaksanaannya juga memerlukan

biaya yang banyak. Oleh karena itu, perlu dijelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan

yang dilakukan sebelum pelaksanaan tradisi Sasi, serta mengetahui apa-apa saja nilai-

nilai hukum Islam yang terkandung didalamnya serta kegiatan ekonomi yang terjadi

dalam pelaksanaan budaya sasi tersebut.

Sasi adalah larangan untuk memanen sumber daya tertentu (hayati laut maupun darat)

dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sasi ini bertujuan untuk mengatur semua

hasil bumi (baik darat maupun laut) yang ada di wilayah negeri, baik pekarangan

sendiri maupun areal perkebunan.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi kegiatan negatif yang merusak sumber

daya. Selain itu dengan adanya pengalokasian dana dari pemerintah membantu

masyarakat di sekitar kawasan konservasi perairan daerah bertujuan agar kegiatan

pengawasan konservasi sendiri/ patroli pengawasan oleh kelompok masyarakat

pengawasn berjalan baik.

Page 23: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

66

B. Saran

Setelah melakukan penelitian dengan mewawancarai masyarakat di Desa Niela,

peneliti mempunyai beberapa saran terkait dengan tradisi sasi di Desa Niela , yaitu :

1. Sebaiknya tradisi ini tetap dilestarikan oleh masyarakat di Desa Niela

2. Masyarakat sebaiknya melakukan akulturasi budaya lokal dan Islam pada budaya

sasi di Desa Niela agar keduanya berjalan seimbang masyarakat agar dapat

melestarikan tradisi sasi tersebut.

3. Pemerintah setempat sebaiknya lebih memberikan perhatian terhadap tradisi ini,

misalnya, menjadikan pelaksanaan tradisi ini sebagai salah satu kegiatan desa yang

dilakukan setahun sekali, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

kegiatan ini belum merupakan kegiatan desa, tapi hanya kegiatan hasil musyawarah

dari masyarakat setempat.

Page 24: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

67

DAFTAR PUSTAKA

Warawarin, C. Y., Canggara, H., & Muhadar. (2017). Makna Komunikasi Simbolik

Hukum Adat Sasi Dalam Pelestarian Alam Laut DI Kabupaten Maluku

Tenggara. Jurnal Komunikasi KAREBA, 1-19.

Harisudin, M. N. (2016). Urf' Sebagai Sumber Hukum Islam (Fiqih) Nusantara. Al-

Fikr, 66- 83.

Iriana , N., & Puji , L. (2017). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta: BPS-

statistik Indonesia.

Elva Lestari dan Arif Satria. Peranan Sistem Sasi Dalam Menunjang Pengelolaan

Berkelanjutan Pada Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat.

Jurnal Buletin Ilmiah “MARINA” Sosek Kelautan dan Perikanan Vol. 1 No. 2

Tahun 2015: 67-76

Judge, Z., & Nurizka, M. (2008). Peranan Hukum Adat Sasi Laut Dalam Melindungi

Kelestarian di Desa Eti Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian

Barat. Lex Jurnalica, 6(1), 30-46.

hihab, M. Q. (2011). Tafsir Al-Misbah. jakarta: Lantera Hati.

Shihab, M. Q. (2011). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur'an.

Jakarta: Lantera Hati.

Watimena, C., Silaya, T., & Latupapua, L. (2017). Kearifan Lokal Masyarakat

Negeri Haruku Dalam pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan

Pada Pulau- Pulau Kecil di Provinsi Maluku. PROSIDING, 70-77.

Page 25: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

68

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung.

Remaja Rosda Karya 1 nana sauda sukmadianta metode penelitian

pendidkan (cet,v bandung pt remaja rosda karya 20019) hlm 72

Adatrecht Bendels XXIV , Hecrechht, “van sasi in de molukken” , Segi R Jansen, M.

G, 1970.

Amrullah Saleh, “sasi di Maluku” ,, http:// Amrullah Saleh.blog.com, diakses tang-

gal 29 November 2008.

Aninomous , “sasi Negeri”, [email protected]. Ano Upulesy, “ edisi 1 majalah.

Frank L Cooley, “mimbar dan tahta” , pustaka sinar harapan, Jakarta, 1987.

H. Amos. Hawley, “A Theory of Comuniy” Structure the Ronald Press Company

seperti dikutip oleh Brury, Jandry, Pesulima.

H.Hilman Hadikusuma, “Atropologi Hukum Indonesia” ,penerbit Alumni, Bandung,

1986.

Page 26: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …

DOKUMENTASI LOKASI PENELITIAN

Wawancara Bapak Imam Desa Niela Wawancara Kaur Umum Desa Niela

Wawancara Bapak Sekretaris Desa Niela Wawancara Wakil Ketua BPD Desa Niela

Page 27: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SASI …