analisis framing pemberitaan tentang kebijakan...

80
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN MENTERI HUKUM DAN HAM YASSONNA LAOLY BEBASKAN NARAPIDANA DI TENGAH WABAH COVID-19 PADA MEDIA TEMPO.CO Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Esa Fikroh Khoerunnisa NIM. 1113051000074 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 16-Mar-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG

KEBIJAKAN MENTERI HUKUM DAN HAM YASSONNA

LAOLY BEBASKAN NARAPIDANA DI TENGAH WABAH

COVID-19 PADA MEDIA TEMPO.CO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Esa Fikroh Khoerunnisa

NIM. 1113051000074

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

1

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Esa Fikroh Khoerunnisa

NIM : 1113051000074

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Framing

Pemberitaan Tentang Kebijakan Menhumham Yassonna Laoly Membebaskan

Narapidana Ditengah Wabah Covid-19 di Media Tempo.Co”

secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri dan tidak melakukan

tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam

penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 28 Juli 2020

Esa Fikroh Khoerunnisa

NIM 1113051000074

Page 3: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

2

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Page 4: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

3

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Page 5: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

4

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... 1

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 4

ABSTRAK ............................................................................................................. 6

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 7

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 7

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 13

B. Batasan Dan Rumusan Masalah ................................................................... 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 19

D. Metodologi Penelitian ...................................................................................... 20

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 23

F. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 25

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 26

A. Analisis Wacana ..................................................... Error! Bookmark not defined.

1. Teori Wacana ............................................. Error! Bookmark not defined.

2. Pengertian Analisis Wacana ..................... Error! Bookmark not defined.

3. Ragam Analisis Wacana ........................... Error! Bookmark not defined.

4. Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough ......... Error! Bookmark not

defined.

B. Berita ........................................................................ Error! Bookmark not defined.

C. Media Cetak ............................................................ Error! Bookmark not defined.

Page 6: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

5

1. Sejarah Media Cetak ................................. Error! Bookmark not defined.

2. Kelebihan dan Kelemahan Media Cetak Error! Bookmark not defined.

3. Kelemahan Media Cetak .......................... Error! Bookmark not defined.

BAB III GAMBARAN UMUM.......................................................................... 80

A. Profil Media ............................................................ Error! Bookmark not defined.

1. Struktur Media .......................................... Error! Bookmark not defined.

2. Koran Satelit News ..................................... Error! Bookmark not defined.

3. Profil Pembaca Koran Satelit News ......... Error! Bookmark not defined.

4. Data Peredaran .......................................... Error! Bookmark not defined.

B. Festival Cisadane ................................................... Error! Bookmark not defined.

1. Festival Cisadane 2019 Kota Tangerang . Error! Bookmark not defined.

2. Sejarah Festival Cisadane ......................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS .................................................... 80

A. Analisis Teks Berita “Resmi Dibuka, Festival Cisadane Wujud

Akulturasi Budaya” .............................................. Error! Bookmark not defined.

B. Analisis Praktik Wacana ...................................... Error! Bookmark not defined.

C. Analisis Sosial Budaya ..................................................................................... 81

1. Tingkat Situasional .................................... Error! Bookmark not defined.

2. Tingkat Institusional ................................. Error! Bookmark not defined.

3. Tingkat Sosial ............................................ Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 88

A. Kesimpulan......................................................................................................... 80

B. Saran ......................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 82

LAMPIRAN ......................................................................................................... 84

Page 7: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

6

ABSTRAK

Nama :Esa Fikroh Khoerunnisa

NIM : 1113051000057

Analisis Framing Pemberitaan Tentang Kebijakan Menhumham Yasonna

Laoly Membebaskan Narapidana Ditengah Wabah Covid-19 Di Media

Tempo.Co

Di tengah upaya pemerintah menekan penyebaran corona, Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia (HAM) atau Menkumham, Yasonna Laoly mengeluarkan

kebijakan untuk membebaskan sejumlah narapidana yang tertuang dalam

Peraturan Menkumham Nomor 10 Tahun 2010 dan Keputusan Kemekumham No.

19/PK/01/04/2020 untuk mengeluarkan sejumlah narapidana. Menteri Yasonna

memperkirakan akan ada 30.000 sampai 35.000 narapidana dewasa dan anak yang

akan dibebaskan. Yasonna menjelaskan bahwa kondisi penjara yang melebihi

kapasitas menjadi pertimbangan utama dibalik penerbitan keputusan

tersebut.Tempo.Co menjadi salah satu media yang cukup gencar memberitakan

kasus yang banyak menimbulkan pro dan kontra ini... (silahkan tambahkan

narasinya)

Adapun masalah penelitian ini adalah: 1). Bagaimana Tempo.co dalam

memframing pemberitaan tentang rencana pembebasan narapidana korupsi oleh

Menkumham Yasonna H. Laoly?2). Bagaimana netralitas dan objektivitas

tempo.co dalam memberitakan rencana pembebaasan narapidana korupsi oleh

Menkumham Yasonna H. Laoly?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif

adalah proses penelitian dan pemahaman terhadap fenomena social dan masalah

pada manusia dengan berdasarkan metodologi. metode yang digunakan adalah

deskriptif analisis. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis

framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Analisis ini digunakan untuk

mengetahui bagaimana realitas yang dibingkai oleh Tempo.co pemberitaan

tentang rencana pembebasan narapidana korupsi oleh Menkumham Yasonna H.

Laoly.

Dari hasil riset ini, peneliti menemukan bahwa frame yang dibentuk oleh

Tempo.co.Pada tiga berita yang dianalisis berdasarkan framing Zhondang Pan dan

Gerald M. Kosicki, pemberitaan banyak diisi oleh pernyataan dari narasumber

yang mengungkapkan polemik pembebasan narapidana untuk menanggulangi

covid 19. Dari ketiga berita tersebut Tempo.co memunculkan nama-nama tokoh

seperti Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoly, pemerhati ICW, dan juru bicara

PKS Ahmad Fahru sebagai pemerhati dalam bidangnya masing-masing.

Page 8: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

7

Kata Kunci: Analisis Framing, Kebijakan Menhumham, Media Tempo.Co

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah serta

inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Selawat dan salam

semoga selalu tercurahkah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang saat ini. Semoga

kita diberi syafaat pada hari akhir kelak.

Peneliti sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan baik segi isi dari teknik penulisan. Untuk itu, kritik dan saran yang

membangun merupakan masukan bagi peneliti agar bisa memperbaiki kembali

sehingga bisa menghasilkan karya ilmiahlebih baik lagi.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa jasa dari berbagai pihak, maka penulis

ingin mengaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Orang tua tercinta, Bapak Engkos Kosasih dan Ibu Lilis Hudaebiah yang

sangat luar biasa memberikan kasih sayang dan doa yang tak terhingga

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah.

3. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Dr. Suparto, M.Ed.,

4. Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr. Siti Napsiyah

Page 9: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

8

5. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum Dr. Sihabudin Noor, M.Ag.

6. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Drs. Cecep Sastra Wijaya, M.A

7. Ketua Program Studi Jurnalistik Kholis Ridho, M.Si., Sekretaris Jurusan

Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A yang telah meluangkan

waktunya untuk berkonsultasi dan membantu dalam perkuliahan.

8. Rubiyanah M.A selaku dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu dan

waktunya di tengah kesibukannya yang padat, serta membimbing penulis

dengan sabar sehingga skripsi ini selesai.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu kepada penulis

10. Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan dan Syailendra

Persada selaku Redaktur Kanal Nasional Tempo.Co, sekaligus sebagai

narasumber

11. Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih telah

membantu saya dalam memberikan referensi buku, jurnal maupun skripsi.

12. Segenap keluarga besar Jurnalistik 2013, Yayasan Peduli Alhakim, Ikatan

Remaja Masjid Fathullah, Forum Komunikasi Mahasiswa Attaqwa, Dompet

Dhuafa Volunteer, Pecinta Anak Yatim & Duafa Indonesia dan Corps Da’i

Muda Dompet Dhuafa yang telah memberikan tempat dan waktu untuk

belajar, berproses dan berkarya

13. Teman-teman Squad Berfaedah, Ganish, Dessy, Ifaz, Handoko, Tati, Aang,

Immaroh, Ella, Solihin, Adi, Maratun, Syaza, Fida dan yang lainnya. Serta

Page 10: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

9

Irfan, Fakhri, Mia, Fitria, Zikra, Zein dan yang lainnya yang sudah

membantu terselesaikan skripsi ini.

14. Terimakasih juga untuk sahabatku yang telah memberikan semangat dan

menjadi teman seperjuangan dikala suka maupun duka untuk menyelesaikan

S1.

Demikian skripsi ini peneliti persembahkan, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi peneliti khususnya dan yang membaca pada umumnya.

Ciputat, 10 Agustus 2020

Esa Fikroh Khoerunnisa

Page 11: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan munculnya wabah covid

disesase 2019atau covid-19 yang menyerang manusia. Virus corona merupakan

jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran

pernapasan. Virus tersebut terdeteksi pertama kali muncul di Wuhan, China pada

akhir tahun 2019. Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan

makanan laut di kota Wuhan. Menurut laporan banyak pasien yang menderita

virus corona terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut.

Virus corona mulai menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20

Januari 2020, otoritas kesehatan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China,

mengatakan bahwa tiga orang tewas di Wuhan setelah menderita Pneumonia yang

disebabkan virus tersebut.1

Setelah adanya laporan kematian yang disebabkan oleh virus tersebut,

corona menjadi topik terhangat berbagai media di seluruh dunia. Virus jenis ini

menjadi mengerikan karena banyak merenggut korban jiwa hanya dalam waktu

singkat dan juga penyebarannya yang sangat masif. Hampir seluruh negara di

dunia terjangkit virus corona tersebut, termasuk Indonesia.

Awal Maret 2020 Pemerintah mengumumkan bahwa dua orang Indonesia

positif terjangkit virus corona yang berasal dari Kota Depok, Jawa Barat. Kota

Jakarta disebut sebagai tempat awal mula munculnya virus corona di Indonesia.

1IDN TIMES, “Asal Mula dan Penyebaran Virus Corona dari Wuhan ke Seluruh

Dunia”, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 19.30 WIB.

Page 12: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

14

Virus corona tersebut terus menyebar ke berbagai wilayah di DKI Jakarta

sehingga jumlah pasien positif terus melonjak sejak pemerintah mengumumkan

kasus pertama di Indonesia. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

menyebut Jakarta sebagai salah satu episentrum penyebaran virus corona.2

Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah orang yang dinyatakan positif

virus corona semakin melonjak dan penyebarannya semakin masif. Menurut data

yang dirilis oleh Pemerintah pada hari Jumat, 8 Mei 2020 total jumlah kasus

positif corona di Indonesia mencapai 13.112 pasien, dengan jumlah kasus

kematian sebanyak 943 jiwa dan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak

2.494 orang.3 Virus corona tersebut dilaporkan telah menyebar di 34 Provinsi atau

seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah atau

menekan semakin masifnya penyebaran virus ini. Diantara upaya pemerintah

adalah menghimbau masyarakat untuk menjaga jarak, menggunakan masker

ketika berada di tempat umum, dan sering mencuci tangan. Namun, semakin hari

jumlah masyarakat yang terjangkit virus corona semakin banyak dan

menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Di tengah upaya pemerintah menekan penyebaran corona, Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia (HAM) atau Menkumham, Yasonna Laoly mengeluarkan

kebijakan untuk membebaskan sejumlah narapidana yang tertuang dalam

Peraturan Menkumham Nomor 10 Tahun 2010 dan Keputusan Kemekumham No.

2Kompas.com, “Perjalanan Pandemi Corona di Jakartta, Bemula dari Klub Dansa”,

diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 19.35 WIB. 3 Tirto.id, “Update Corona Indonesia 8 Mei 2020, Sebaran Kasus, Prediksi Pandemi”,

diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 19.45 WIB.

Page 13: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

15

19/PK/01/04/2020 untuk mengeluarkan sejumlah narapidana.4 Menteri Yasonna

memperkirakan akan ada 30.000 sampai 35.000 narapidana dewasa dan anak yang

akan dibebaskan. Yasonna menjelaskan bahwa kondisi penjara yang melebihi

kapasitas menjadi pertimbangan utama dibalik penerbitan keputusan tersebut.

Ada empat kriteria narapidana yang bisa dibebaskan dengan revisi

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012, mulai dari terpidana narkoba

hingga koruptor berusia lanjut dengan syarat yang ketat. Kriteria pertama adalah

narapidana kasus narkotika dengan masa pidana 5 sampai 10 tahun dan telah

menjalani dua pertiga masa pidananya, yang jumlahnya diperkirakan 15.482

orang. Sedangkan untuk terpidana korupsi bisa dibebaskan dengan syarat sudah

berusia 60 tahun ke atas dan telah menjalani dua pertiga masa tahanannya,

jumlahnya sekitar 300 orang. Kriteria ketiga diberikan untuk narapidana khusus

dengan kondisi sakit kronis yang dinyatakan oleh dokter rumah sakit pemerintah

dan bisa bebas jika sudah menjalankan dua pertiga masa tahananya. Jumlah

terpidana khusus ini sebanyak 1.457 orang.

Namun, kebijakan Menkumham untuk membebaskan narapidana tersebut

menimbulkan pro kontra di masyarakat. Keputusan itu dinilai memiliki sisi positif

dan negatif sehingga berpotensi menimbulkan gejolak atau pro kontra di

masyarakat. Nilai positifnya adalah bermanfaat mencegah penularan corona di

kerumunan orang dalam rumah tahanan (rutan). Sedangkan nilai negatifnya

adalah menimbulkan kecemburuan bagi yang tidak mendapat asimilasi, serta napi

yang bebas berpotensi melakukan tindakan kriminal lagi.5 Sementara itu Komisi

4 Tempo.co, “Narapidana Dibebaskan Untuk cegah Corona, Bagaimana Dengan

Tahanan Korupsi?”, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 20.03 WIB. 5Okezone.com, “Pro dan Kontra Asimilasi Narapidana di tengah Wabah Corona”,

diakses pada 8 mei 2020, Pukul 21.00 WIB.

Page 14: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

16

Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengakui mendukung kebijakan

Menkumham soal pembebasan narapidana lewat program asimilasi untuk

mencegah penyebaran virus corona. Namun, Komnas HAM hanya mendukung

pembebasan napi kasus pidana umum, bukan napi kasus korupsi ataupun

terorisme.6

Ketakutan masyarakat akan napi yang dibebaskan melakukan tindakan

kriminal lagi terbukti dengan banyaknya pemberitaan soal napi asimilasi yang

melakukan tindakan kejahatan di berbagai media massa. Kasus yang terbaru

adalah pembunuhan yang disertai mutilasi di Kota Medan yang menimpa seorang

pekerja salon yang dilakukan oleh tiga orang pria yang dua diantaranya adalah

bekas narapidana yang baru dibebaskan lewat program asimilasi.

Keputusan Menkumham Yasonna Laoly membebaskan narapidana lewat

program asimilasi yang menimbulkan pro dan kontra serta dampak negatif di

masyarakat menjadi perhatian besar media selama sebulan ini. Salah satu media

yang cukup vocal dalam mengkritisi kebijakan Menkumham adalah Tempo.co.

beberapa judul berita yang terkait dengan keputusan pembebasan narapidana

cenderung kontra dengan keputusan tersebut.

Pandangan tersebut tercermin pada rubrik kolom yang berjudul “Titipan

Kotor Pembebasan Koruptor”7 dalam kolom tersebut tempo.co dengan tegas

menuliskan agar Presiden Joko Widodo menolak usul pembebasan narapidana

kasus korupsi di tengah pandemi virus corona dan menyebut bahwa keputusan

Menkumham, Yasonna Laoly tersebut patut disesalkan sekaligus diwaspadai.

6 Detik.com, “Komnas HAM Pro-kebijakan Napi Bebas karena Corona: Napiter

Koruptor Tak Termasuk”, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 21.10 WIB. 7 Tempo.co, “Titipan Kotor Pembebasan Koruptor”, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul

21.45 WIB.

Page 15: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

17

Penulis menilai bahwa apa yang ditulis dalam berita tersebut adalah pandangan

Tempo.co.

Pemberitaan kontra Tempo.co terhadap kebijakan Menkumham tidak

hanya di berita itu saja, setidaknya ada tiga berita yang terkait dengan pembebasan

narapidana lewat program asimilasi.

Untuk diketahui, Tempo.co merupakan salah satu media daring di

Indonesia. Sejak tahun 2008, Tempo.co telah lahir kembali dengan wajah baru

dan sajian berita yang berkualitas yang berupaya menerapkan standar tinggi

jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas, dan

berimbang.8 Tempo.co menempati urutan ke 28 sebagai situs yang paling banyak

diakses di Indonesia.9

Media massa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan

masyarakat. Begitu besarnya pengaruh media massa sehingga media massa

ditempatkan sebagai komunikasi massa yang berperan sebagai komunikator serta

agen of change, menjadi pelopor perubahan dalam lingkungan publik yang dapat

memengaruhi khalayak.10

Secara tidak langsung media massa dapat membentuk persepsi publik

terhadap subjek tertentu. Apa yang diberitakan oleh media massa sedikit banyak

berpengaruh terhadap persepsi publik sehingga tidak jarang suatu peristiwa atau

kejadian baik yang skalanya kecil maupun besar dipengaruhi oleh pemberitaan

media massa.

8Tempo.co, profil, diakses pada 8 Mei 2020, Pukul 22.00 WIB 9Alexa.com, http://www.alexa.com/siteinfo/tempo.co#section_traffic, diakses pada 8 Mei

2020, Pukul 22.15 WIB. 10Husnul Khatimah, “Posisi dan Peran Media Dalam Kehidupan

Masyarakat”,http://Journal.uinmataram.ac.id, Volume 16. No. 1 Desember 2018, h. 120.

Page 16: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

18

Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik mengangkat isu yang sedang

ramai menjadi perbincangan publik Indonesia saat ini. Penulis ingin mengetahui

bagaimana dan mengapa Tempo.co mengkonstruksi pemberitaan tentang

kebijakan Menhumkam Yasonna Laoly membebaskan narapidana di tengah

wabah virus corona. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti isu tersebut dengan

judul Analisis Framing Pemberitaan Tentang Kebijakan Menhumham Yasonna

Laoly Membebaskan Narapidana Di Tengah Wabah Virus Corona Di Media

Tempo.Co

B. Batasan Dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi masalah

penelitian pada analisis pembingkaian atau framingpemberitaan mengenai

kebijakan Menkumham Yasonna Laoly membebaskan narapidana di tengah

wabah virus corona di tempo.co dengan memilih empat dari 13 pemberitaan

yang berkaitan dengan hal tersebut.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah:

a. Bagaimana framing tempo.co dalam memberitakan rencana

pembebasan narapidana korupsi oleh Menkumham Yasonna H.

Laoly?

Page 17: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

19

b. Bagaimana netralitas dan objektivitas tempo.co dalam

memberitakan rencana pembebaasan narapidana korupsi oleh

Menkumham Yasonna H. Laoly?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Mengacu pada batasan dan rumusan masalah yang telah dijabarkan di

atas, penelitian ini bertujuan:

b. Untuk mengetahui mengapa dan bagaimana tempo.co

mengonstruksi pemberitaan kebijakan Menhumkan Yasonna Laoly

membebaskan narapidana di tengah wabah virus corona.

c. Untuk mengetahui bagaimana netralitas dan objektivitas tempo.co

dalam memberitakan rencana pembebaasan narapidana korupsi

oleh Menkumham Yasonna H. Laoly?

1. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dengan adanya penelitian

ini adalah:

a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

positif bagi pengembangan wawasan keilmuan khususnya di bidang

media serta komunikasi massa. Penulis juga berharap, penelitian ini

dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 18: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

20

d. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

bagi mahasiswa komunikasi, praktisi media, wartawan serta kepada

khalayak pada umumnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat

bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat yang ingin mendalami

analisis terhadap teks berita dengan pendekatan analisis wacana kritis

Norman Fairclough.

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigm konstruktivisme yang melihat

fenomena “realitas” sebagai produk dan penciptaan kognitif manusia.

Paradigma kontruktivis memiliki beberapa criteria yang membedakannya

dengan paradigma lainnya, yaitu ontologi, epistimologi, dan metodologi.

Level ontology paradigma konstruktivis melihat kenyataan sebagai hal

yang ada tetapi realitas bersifat majemuk dan maknanya berbeda bagi tiap

orang. Dalam epistimologi, peneliti menggunakan pendekatan subjektif

karena dengan cara itu bisa menjabarkan pengkontrsian makna individu.

Dalam metodologi, paradigma ini menggunakan berbagai macam jenis

pengkonstruksian dan menggabungkannya dalam sebuah consensus.11

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan

kualitatif adalah proses penelitian dan pemahaman terhadap fenomena social

11M. Chairul Basrun Umanailo, “Paradigma Konstruktivis”, http://osf.io

Page 19: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

21

dan masalah pada manusia dengan berdasarkan metodologi. metode yang

digunakan adalah deskriptif analisis.

Zhondang.12

3. Subjek dan Objek Penelitian

Untuk melakukan penelitian yang akurat serta mendapatkan data yang

valid maka subjek penelitian adalah portal berita Tempo.co. Sementara

objeknya adalah pemberitaan mengenai pembebasan narapidana.

4. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan tahapan-

tahapan sebagai berikut:

a. Observasi Teks

Peneliti melakukan observasi terhadap pemberitaan kebijakan

Menhukam Yasonna Laoly membebaskan narapidana di tengah wabah

virus corona di Tempo.co. dari sekian banyak pemberitaan yang

terkait, peneliti memilih beberapa berita yang relevan dengan

penelitian ini.

b. Wawancara

Selain melakukan observasi teks, peneliti juga melakukan

wawancara terhadap redaksi Tempo.co yang diharapkan dengan

wawancara ini mendapat hasil yang optimal.

c. Dokumentsi

12Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h.286

Page 20: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

22

Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dari berbagai

sumber, seperti buku, website serta literature lainnya yang mendukung

dan relevan dengan penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis framing Zhondang Pan dan

Gerald M. Kosicki. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas

yang dibingkai oleh media tertentu. Analisis ini digunakan untuk mengetahui

bagaimana realitas yang dibingkai oleh media tertentu. Dengan analisis Framing

Teknik analisis data pada penelitian ini berdasarkan model Zhondang Pan dan

Gerald M. Kosicki. Pada model ini kerangka analisisnya terbagi menjadi empat

bagian, sebagai berikut :

Kerangka Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki table analisis

zhondang13

Struktur Perangkat Framing Unit yang diamati

Sintaksis

Cara wartawan

menyusun kata

Skema Berita Headline, lead, latar

informasi, kutipan,

sumber, pernyataan,

penutup

Skrip

Cara wartawan

mengisahkan fakta

Kelengkapan berita 5W+1W

Tematik

Cara wartawan

menuliskan fakta

Detail, maksud kalimat

(hubungan), nominalisasi

antar kalimat, korehensi

Paragraf, Proposisi

Retoris

Cara wartawan

menentukan fakta

Leksikon, Grafis,

Metafor

Kata, idiom,

Gambar/Foto, Grafik

13Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: LKiS Printing

Cemerlang, 2011) h. 256

Page 21: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

23

6. Tinjauan Pustaka

Setelah menelusuri sejumlah literatur baik secara daring maupun

luring, terdapat beberapa skripsi yang menggunakan analisis yang sama.

Peneliti juga meninjau beberapa skripsi yang sangat berguna sebagai bahan

referensi.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah meninjau beberapa laporan

penelitian yang ada di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Laporan penelitian tersebut dijadikan sebagai salah satu

referensi peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya. Terdapat beberapa

laporan penelitian yang secara teori relevan dengan penelitian yang dibuat

peneliti. Berikut adalah laporan penelitian tersebut:

a. Skripsi Ulfah Armanida Mahasiswa Jurnalistik dengan judul

Konstruksi Program Ajang Pencarian Bakat KDI Pada Media Online. Skripsi

tersebut membahas mengenai Kumparan.com membingkai tentang kontroversi

ajang pencarian bakat. Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti

adalah menggunakan paradigm konstruktivis serta menggunakan analisis

Framing Pan Kosicki. Perbedaan dengan skripsi peneliti ada pada objek yang

diteliti

b. Skripsi Panji Febrian Nugraha Mahasiswa Jurnalistik dengan judul

Konstruksi Realitas Sosial Kasus Tewasnya Terduga Teroris Di Media Online

(Analisis Framing Pemberitaan Siyono Di Kompas.Com). dalam skripsi

Page 22: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

24

membahas bagaimana Kompas.co mengkonstruksi pemberitaan terkait

tewasnya terduga teroris Siyono. Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti adalah menggunakan paradigm konstruktivis serta menggunakan

analisis Framing Pan Kosicki. Perbedaan dengan skripsi peneliti ada pada

objek yang diteliti.

Setelah menelusuri sejumlah literatur baik secara daring maupun

luring, terdapat beberapa skripsi yang menggunakan analisis yang sama.

Peneliti juga meninjau beberapa skripsi yang sangat berguna sebagai bahan

referensi.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh

Annisa Haismaida: Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

lulus tahun 2017 dengan judul Relasi Media dan Politik: Analisis Wacana

Kritis Seleksi Anggota Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia dalam

Pemberitaan Siasat Politik Stasiun Televisi Majalah Tempo.

Peneliti memilih skripsi tersebut karena menggunakan analisis yang

sama, yakni analisis wacana kritis Norman Fairclough. Perbedaannya dengan

penelitian yang penulis teliti terletak pada objek penelitiannya.

Selanjutnya penelitian yang dijadikan referensi yaitu skripsi Siti

Nurhayati, mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

lulusan tahun 2014 dengan judul: Representasi, Relasi dan Identitas Wacana

Page 23: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

25

Opini Politik Koran Harian Jawa Pos: Pendekatan Analisis Wacana Kritis

Norman Fairclough.

Alasan penulis menjadikan skripsi tersebut sebagai referensi karena

penelitian terdahulu ini menggunakan analisis wacana kritis yang sama, yakni

analisis wacana kritis Norman Fairclough. Perbedaannya dengan penelitian

yang penulis tulis terletak pada objek penelitiannya.

E. Sistematika Penulisan

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari sub bab, yaitu sub bab Analisis Wacana yang

membahas secara rinci pengertian Analisis, Pengertian Wacana, Framing

Dalam bab ini membahas dan menguraikan tentang teori yang digunakan dan

disesuaikan dengan permasalahan.

BAB III GAMBARAN UMUM

Menjelaskan tentang media Tempo.co, yang terdiri atas profil, visi dan

misi, struktur organisasi, prinsip dasar, dan produk Tempo.co.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA

Hasil Temuan dan Analisis Data, pada bab ini peneliti menguraikan hasil

analisis Kebijakan menhumkam yasonna laoly membebaskan narapidana

di tengah wabah virus corona.

Page 24: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

26

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan penulis dari hasil penelitian, serta saran terkait

penelitian ini.

Page 25: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Analisis Framing

Ada beberapa definisi tentang framing menurut para tokoh, di

antaranya menurut Robert N. Entman bahwa framing merupakan proses

seleksi pada realitas sehingga pada bagian tertentu dari realitas akan lebih

menonjol dibandingkan dengan yang lain. Dengan kata lain, frame

kemudian menempatkan informasi dengan luas dan lebih besar ketimbang

informasi lain.1

Namun pada dasarnya gagasan mengani framing tersebut,

dicetuskan pertama kali oleh Beterson tahun 1995, yang dilanjutkan oleh

Goffman pada 1974 dengan mengandaikan frame sebagai kepingan

perilaku yang membimbing individu ketika membaca realitas.2

Dapat dipahami bahwa analisis framing adalah analisis yang

dipakai untuk melihat bagaimana media mengonstruksi realitas dan juga

untuk melihat bagaimana peristiwa itu bisa dipahami dan dibingkai oleh

media. Oleh karena itu, yang dilihat dalam analisis framing adalah cara

media dalam memaknai , memahami dan membingkai kasus atau peristiwa

yang diberitakan.

Dalam pandangan ilmu komunikasi, bahwa analisis framing

digunakan untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat

merekonstruksi fakta. Hal ini untuk mencermati seleksi, penonjolan hingga

1 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik, h.77 2 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik, h.6

Page 26: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

14

pertautan fakta di dalam berita agar bermakna serta lebih menarik. Dan

untuk menggiring interpretasi pembaca sesuai perspektif tersebut.3 Ada

tiga proses framing. Pertama, proses framing sebagai penyajian realitas

tentang suatu kejadian yang tidak diingkari secara menyeluruh melainkan

secara halus terhadap aspek-aspek tertentu. Dengan mempunyai konotasi

tertentu serta menggunakan istilah-istilah tertentu yang dibantu oleh foto,

karikatur maupun alat ilustrasi lainnya.

Kedua, proses framing tidak dapat dipisahkan dengan

penyuntingan yang melibatkan seluruh bagian redaksi dari media. Hal ini

dilakukan walaupun tanpa adannya konsultasi dengan redaktur pelaksana

baik dalam menentukan laporan reporter yang akan dimuat ataupun dalam

menentukan judul. Ketiga, proses framing tidak hanya melibatkan pelaku

media namun juga pihak-pihak yang terlibat dalam penyedia informasi

setiap kasus-kasus yang ditulis. Pada proses tersebut menjadikan media

massa sebagai arena informasi terkait masalah tertentu hingga

diperebutkan ke dalam perang simbolik antara berbagai pihak yang sama-

sama menginginkan dukungan dari pembaca.4

Dalam proses tersebut, dapat diartikan bahwa framing merupakan

peranan penting dalam media, yakni digunakan untuk menarik perhatian

masyarakat perihal peristiwa yang seharusnya dilihat. Dengan demikian

dapat meyakinkan bahwa peristiwa tersebut termasuk ke dalam peristiwa

besar. Dengan kata lain bahwa framing dapat menentukan apakah

3 Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika dan Analisis framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h. 166 4 Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika dan Analisis Framing, h. 167

Page 27: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

15

peristiwa tersebut dianggap sebagai masalah sosial maupun tidak. Karena

tanggapan publik terdapat suatu peristiwa juga tergantung pada

pemaknaan suatu peristiwa tersebut. Dan untuk keberhasilan framing

dalam memainkan peranan pentingnya dapat diukur dengan sejauh mana

penyajian dari sebuah peristiwa yang terbentuk dari pemahaman

masyarakat akan problem sosial.5

B. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki

Analisis framing merupakan sebuah metode penelitian dalam

proses konstruksi di media massa. Analisis framing bermaksud untuk

memunculkan sebuah nilai dari peristiwa yang ditulis oleh pelaku pers di

media massa. Dalam perkembangan analisis framing, terdapat beberapa

tokoh yang mendalaminya seperti Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki.

Ada setidaknya empat perangkat yang digagas oleh Zhondang Pan

dan Gerald M. Kosicki dalam menganalisis framing media massa, yakni

struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris.6

1. Struktur Sintaksis

Struktur sintaksis merupakan susunan kata atau frase dalam

kalimat. Berita sintaksis merujuk kepada pengertian susunan dari

sebuah berita yang terdiri dari headline, lead, latar informasi, sumber

dan penutup dari keseluruhan teks berita. Dalam arti bahwa piramida

bagian atas yang ditampilkan akan lebih mempunyai makna

ketimbang bagian bawah. Sehingga susunan struktur ini mempunyai

5 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik, h.169 6 Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, h.257-266

Page 28: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

16

peranan penting dalam media massa seperti majalah yang mana dalam

memaknai peristiwa serta ke mana peristiwa tersebut dibawa.

Lebih lanjut dalam headline di struktur tersebut mempunyai

tingkatan yang menonjol dan menunjukkan kepada berita dan artikel

yang mana biasanya pembaca lebih cenderung untuk mengingat

judul/headline dibandingkan dengan isi berita. Kemudian headline

sendiri mempunyai fungsi framing yang kuat yang sering digunakan

oleh para wartawan. Di samping itu, lead juga salah satu peringkat

sintaksis lain yang juga sering digunakan oleh wartawan dalam

mengonstruksi suatu isu berita.

Kemudian struktur lain dalam sintaksis adalah latar informasi.

Latar informasi merupakan bagian dari berita yang dapat

mempengaruhi makna dalam setiap tulisan para wartawan. Bahkan

dengan adanya latar informasi juga dapat menentukan arah yang ingin

ditulis oleh wartawan sehingga dapat mempengaruhi pandangan

pembaca. Dan dalam bagian ini pula apa yang ditulis oleh wartawan

dalam sebuah berita tidak termasuk ke dalam pendapat pribadinya

melainkan terdapat pendapat dari para narasumber yang mempunyai

otoritas tertentu. Sehingga dalam bagian ini untuk menunjukkan

prinsip keseimbangan dan tidak memihak serta membangun

objektivitas.

2. Struktur Skrip

Skrip digunakan oleh wartawan untuk melihat bagaimana cara

menceritakan peristiwa ke dalam berita. Maka dari itu, media massa

Page 29: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

17

mempunyai cara bercerita sendiri dalam memberikan informasi

kepada khalayak dan tentu setiap media juga berbeda-beda caranya.

Di samping itu, skrip juga dapat memberikan tekanan mana yang

didahulukan saat mengonstruksi sebuah berita.

Bentuk umum dari struktur ini yakni 5w+1h (who, what,

when, where, why, dan how). Oleh karena itu, unsur kelengkapan

berita seperti skrip begitu penting dalam framing. Karena wartawan

selalu memiliki cara tersendiri agar berita yang ditulis dapat menarik

khalayak.

3. Struktur Tematik

Struktur tematik merupakan cara wartawan dalam

mengungkapkan pandangannya atas sebuah peristiwa yang ingin ia

tulis. Dalam struktur ini pula dapat dilihat bagaimana peristiwa itu

diungkapkan dan kemudian ditulis oleh wartawan. Lebih lanjut

tematik juga berhubungan dengan suatu fakta yang dituliskan, kalimat

yang digunakan hingga bagaimana menempatkan sumber ataupun

menulis sumber ke dalam sebuah teks berita secara menyeluruh.

4. Struktur Retoris

Retoris merupakan cara dari wartawan dalam menekankan arti

tertentu dari sebuah berita. Dalam maksud adalah struktur ini untuk

menggambarkan pilihan gaya dan kata yang pilih oleh wartawan yang

kemudian menekankan pada arti yang ingin ditonjolkan oleh

wartawan tersebut. Retoris dari wacana berita juga bisa dikatakan

Page 30: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

18

untuk menunjukkan kecenderungan dengan apa yang dituliskan pada

sebuah kebenaran.

Bahkan elemen penting dari struktur ini adalah leksikon yakni

pemilihan kata atau pemakaian kata tertentu dalam menggambarkan

peristiwa tertentu. Oleh karena itu, pilihan kata yang digunakan tidak

serta-merta karena kebetulan namun juga berdasarkan ideologis dari

bagaimana pemaknaan seseorang dari sebuah fakta tersebut.

Tak hanya lewat kata, namun juga dapat menggunakan unsur

grafis dalam mengungkapkan sebuah pesan dari berita. Unsur grafis

juga muncul dalam bentuk foto, gambar maupun tabel sebagai

pendukung dari sebuah gagasan atau bagian lain yang tidak

ditonjolkan. Sehingga unsur ini pula disebut sebagai metafora dalam

menyampaikan sesuatu melalui kiasan dan ungkapan tertentu.

Tabel 2.1

Kerangka Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki7

STRUKTUR PERANGKAT

FRAMING

UNIT YANG

DIAMATI

Sintaksis

Cara wartawan

menyusun fakta

1. Skema Berita Headline, Lead, Latar,

Kutipan, Sumber,

Pernyataan, Penutup

Skrip

Cara wartawan

mengisahkan fakta

2. Kelengkapan Berita 5W+1H

Tematik

Cara wartawan

menulis fakta

3. Detail

4. Koherensi

5. Bentuk Kalimat

6. Kata Ganti

Paragraf, Proposisi

Retoris 7. Leksikon Kata, Idiom,

7Eriyanto, Analisis Framing :Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: LKiS,

2006), h. 256.

Page 31: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

19

Cara wartawan

menekankan fakta

8. Grafis

9. Metafora

Gambar/Foto, Grafik

C. Konstruksi Realitas Sosial

Dalam konteks media massa, realitas yang ada atau yang sudah

disajikan kepada publik merupakan hasil dekonstruksi fakta-fakta.

Sehingga sebuah realitas dapat dikatakan, ia tidak pernah bisa berdiri

sendiri secara hakiki. Mengenai dekonstruksi fakta-fakta dalam media

massa tentu sudah melewati berbagai proses panjang dalam keredaksian

dan pengaruh ideologi juga dapat membentuk hal serupa dari sebuah

realitas. Sebagai media massa yang menyebarkan sebuah informasi

mempunyai peranan penting yakni dalam membentuk opini publik dengan

melalui konstruksi realitas sosial yang dilakukannya.

Dalam teori konstruksi realitas sosial menurut Peter L. Berger dan

Thomas Luckman merujuk pada tindakan dan interaksi sehingga

menggambarkan proses sosial, yang mana individu menciptakan secara

subyektif atas realitas yang dimiliki dan diamini. Secara tidak langsung

maka pemahaman realitas tersebut dengan sendirinya terbentuk oleh

masing-masing individu.8 Sedangkan untuk konstruksi realitas pada

bidang media massa tertuju pada penyusunan realitas yang diperoleh dari

setiap peristiwa hingga menjadi cerita ataupun wacana yang punya makna.

Dengan kata lain, bahwa menurut Berger dan Luckman gagasan

konstruksi sosial dan realitas media massa akan berpengaruh pada

khalayak. Sehingga media massa dianggap sebagai medium yang

8 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), h.13

Page 32: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

20

berpengaruh dalam konstruksi realitas sosial seperti konstruksi realitas

sosial media massa.9 Mereka kemudian membagi tiga macam realitas yang

berbeda satu dengan lainnya. Pertama, Realitas Objektif yakni realitas

yang terbentuk dari pengalaman dunia objektif yang berada di luar

individu dan realitas ini dianggap sebagai kenyataan. Kedua, Realitas

Subjektif adalah realitas yang terbentuk dari proses penyerapan kembali

antara realitas objektif dan simbolik dalam individu lewat proses

internalisasi. Ketiga, Realitas Simbolik adalah proses pemaknaan terhadap

suatu objek. Berarti manusia sebagai instrumen terpenting dalam

menciptakan realitas yang objektif melalui eksternalisasi, sehingga

mempengaruhi proses internalisasi yang mencerminkan realitas subjektif

dengan menggunakan bahasa sehingga dihasilkan realitas simbolik.10

Pada dasarnya konstruksi realitas media massa melibatkan individu

sebagai subjek, namun individu tersebut tidak akan mempunyai dampak

besar akan proses konstruksi yang terjadi tanpa melalui media massa. Hal

ini bisa terjadi karena disebabkan hubungan yang bersifat vertikal antara

individu dengan individu sehingga proses konstruksi realitas media massa

begitu lamban jalannya. Sebagai contoh individu tidak mempunyai

dampak besar seperti wartawan yang tengah meliput sebuah peristiwa

namun hanya mampu mengolah peristiwa tersebut tanpa bisa publikasi.

Dan untuk publikasinya perlu media massa. Oleh karena itu, media massa

merupakan otoritas tertinggi dalam proses konstruksi tersebut.11

9 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 194 10 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.14-21 11 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 195

Page 33: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

21

Bahkan terdapat teori yang secara spesifik menjelaskan level dan

tingkatan terhadap pengaruh isi media, yang disebut juga sebagai teori

hierarki pengaruh Shoemaker. Dalam teori tersebut mengungkapkan

bahwa pengaruh isi media mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar

menjadi lima tingkatan. Tingkatan individual, rutinitas media, organisasi,

ekstremedia dan ideologis. Sehingga kemudian hal itu dapat menjadikan

isi berita sering kali terlihat beda dan terasa memiliki keberpihakan

terhadap suatu hal tertentu. Sehingga kemudian dapat dikatakan menurut

teori tersebut menjadikan isi berita sering kali terlihat beda dan terasa

memiliki keberpihakan terhadap suatu hal tertentu. Berikut penjelasan

mengenai lima tingkatan tersebut.12

1. Tingkat Individu, pengaruh pekerja media antara individu dengan

individu terdapat pada karakteristik pola komunikasi, latar belakang.

2. Tingkat Rutinitas Media, pengaruhnya rutinitas media yakni pada

apa yang dihasilkan oleh media massa yang berpengaruh pada

kegiatan seperti tenggat waktu (deadline), struktur piramida terbalik

dalam penulisan berita dan kepercayaan reporter kepada sumber-

sumber resmi dari berita yang dihasilkan.

3. Tingkat organisasi. Dalam hal pengaruh organisasional memiliki

tujuan penting yakni mencari keuntungan materi. Kemudian akan

berpengaruh pada isi yang dihasilkan.

4. Tingkat ekstremedia. Pada pengaruh luar media meliputi lobi dari

kepentingan-kepentingan akan isi media, public relation serta

12 Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika dan Analisis framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.138-139.

Page 34: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

22

dengan pemerintah yang membuat peraturan-peraturan di bidang

pers.

5. Tingkat ideologis. Dalam pengaruh ideologi terhadap media di

segala sisi. Ideologi dapat diartikan sebagai mekanisme simbolik

yang berfungsi dalam mempersatukan masyarakat dan juga

menyediakan kekuatan kohesif di dalamnya.

Di samping itu, media massa pada hakikatnya merupakan agen

konstruksi realitas. Hal itu berdasarkan bahwa setiap media massa

mempunyai sudut pandang tersendiri terhadap isu peristiwa. Ada tiga

tahap dalam mengonstruksi realitas di media massa, yakni menyiapkan

materi konstruksi, penyebaran konstruksi, dan tahapan pembentukan

konstruksi. Berikut pemaparan keempat tahapan tersebut.13

Pertama, menyiapkan materi konstruksi. Dalam tugas dan

tanggung jawab keredaksian yang terpenting adalah mendistribusikan

berbagai tugas kepada tiap-tiap desk editor. Keterkaitan menyiapkan

materi konstruksi dengan keredaksian yakni berada pada isu yang menjadi

prioritas oleh media massa tersebut. Sehingga kemudian terjadi kedekatan

emosional antara pembaca. Misalnya persoalan jabatan, pejabat dan

kinerja birokrasi layanan publik.

Tahapan berikutnya dalam menyiapkan materi konstruksi yakni

yang berhubungan dengan proses produksi media massa. Hal ini

menyangkut pada hubungan media massa dengan kapitalisme. Media

massa digunakan untuk mesin peraup keuntungan. Dan tak sedikit media

13Puji Santoso. Konstruksi Sosial Media Massa. (Universitas Islam Negeri Sumatera

Utara: Jurnal Al-Balagh, Vol 1, No. 1, 2016), hal. 34.

Page 35: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

23

massa dalam kerja jurnalistik hanya untuk mengejar profit semata serta

menyampingkan hak-hak publik untuk memperoleh informasi. Selanjutnya

menyangkut hubungan media massa dengan masyarakat. Namun dalam

hal ini sering ditemukan media massa “menjual berita” untuk menaikkan

rating dengan bermodalkan empati, simpati terhadap masyarakat. Sebagai

contoh sebuah acara yang sengaja mengeksploitasi kemiskinan ataupun

kesedihan hanya untuk target rating yang tercapai yang kemudian

mendatangkan iklan. Terakhir hubungan media massa terhadap

kepentingan umum yang ditandai dengan visi misi setiap media massa.

Namun kerap kali visi tersebut hanya jadi slogan belaka. Padalah visi

tersebut sebagai cerminan keberpihakan media masa kepada kepentingan

umum.

Kedua, penyebaran konstruksi. Media massa memiliki platform

untuk digunakan sebagai sebaran konstruksi media massa. Dengan prinsip

utama media massa yakni aktual. Namun dari konsep aktualisasi media

massa cetak berbeda dengan media massa elektronik. Dalam media

elektronik bersifat pada seketika langsung disiarkan atau bersifat yang

langsung (live) untuk disampai ke pemirsa.Dan untuk konsep aktualisasi

pada media cetak yang bersifat tertunda. Sebagai contoh varian dari media

cetak yakni ditemukannya konsep hari, munggu atau bulan dalam terbitan

mereka.

Ketiga, pembentukan konstruksi realitas. Setalah tahapan pertama

dan kedua terjadi dalam media massa, maka terakhir yakni pembentukan

konstruksi. Secara umum, pembentukan konstruksi di masyarakat melalui

Page 36: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

24

runtutan mulai dari konstruksi realitas pembenaran oleh media massa yang

mengakibatkan pada pembenaran apa yang tersaji oleh media massa

tersebut kepada masyarakat. Dilanjutkan oleh pilihan orang untuk menjadi

pembaca di media massa tersebut dengan adanya kesediaan dikonstruksi

oleh media massa. Hingga kemudian menjadikan media massa sebagai

pilihan konsumtif. Sebagai cirinya media massa sebagai kebiasaan hidup

yang tak bisa ditinggalkan.

Dalam tahapan pembentukan konstruksi adakalanya disebut

pembentukan konstruksi citra berupa sebuah berita yang mengandung

iklan. Sebuah iklan biasanya akan disiapkan oleh para pembuat iklan

semisal copywriter. Dalam perkembangannya model konstruksi citra

terbagi menjadi model good news dan bad news. Di mana keduanya ada

yang menyajikan pemberitaan yang baik dan di satu sisi cenderung

menyajikan kejelekan yang mengakibatkan citra buruk pada sebuah berita

tersebut.

Berikutnya pembentukan tahap konfirmasi yang berfungsi saat

media massa maupun pembaca memberikan argumentasi dan akuntabilitas

pada sebuah peristiwa. Tahapan ini untuk media perlu dilakukan untuk

memberi ruang argumentasi terhadap alasan-alasan konstruksi sosial.

Berbeda dengan pembaca, tahapan konfirmasi merupakan bagian untuk

menjelaskan proses konstruksi yang mereka terlibat di dalamnya.

D. Konseptualisasi Berita

Berita berasal dari bahasa sanskerta yakni vrit yang berarti ada atau

terjadi. Ada juga yang menyambut dengan vritta yang artinya kejadian

Page 37: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

25

atau yang telah terjadi. Bahkan dalam bahasa Inggris, news secara

etimologis berasal dan kata baru (new). Dapat diartikan bahwa berita

merupakan sebuah peristiwa atau hal baru yang terjadi. Sedangkan

menurut pada wartawan memaknai news berasal dari singkatan north

(utara), east (timur), west (barat), dan south (selatan). Sehingga dapat

diartikan berita adalah sebuah laporan dari peristiwa yang terjadi dari

keempat penjuru angin tersebut.14 Dr. Willard G. Bleyer mendefinisikan

berita merupakan sesuatu yang baru yang telah dipilih oleh wartawan

untuk dimuat di surat kabar dan dapat menarik perhatian bagi para

pembaca. Dapat dikatakan bahwa berita tersebut tergolong ke dalam berita

terbaik yakni karena memuat isi berita yang menarik oleh pembaca dengan

jumlah besar.15

Pada umumnya, berita yang berkualitas yang dimuat oleh suatu

media memiliki kriteria tertentu. Pada kriteria tersebut terdapat pula nilai-

nilai yang tergantung di dalamnya sehingga menjadi layak untuk dimuat di

media massa. AS Haris Sumadira setidaknya telah merumuskan ada 11

nilai berita (news value) yakni: Aktual (timelines), Akibat (impact),

Kebaruan (newsness), Keluarbiasaan (unsualness), Kedekatan (proximity),

Konflik (conflict), Informasi (information), Orang penting (prominence),

14 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), h.130 15 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode

Etik, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2004), h. 103.

Page 38: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

26

Ketertarikan manusiawi (human interest), Kejutan (suprising), Seks

(sex).16

Di samping itu, dalam berita juga terdapat istilah kategori berita

yang umumnya dipakai oleh wartawan untuk membedakan jenis isi berita

dan subjek peristiwa tersebut. Menurut Gaye Tuchman wartawan

mengategorikan berita ke dalam lima jenis, antara lain:17

a. Hard news adalah berita yang memiliki nilai dari segi aktualitas.

Karena kategori ini dibatasi oleh waktu dan peristiwa yang terjadi saat

itu. Dengan kata lain, semakin cepat diberitakan maka semakin baik.

Secara tidak langsung peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba.

b. Soft news merupakan kategori berita yang tergolong informasi yang

diberitakan kepada pembaca untuk menyentuh emosi bagi pembaca.

Dan biasanya berhubungan dengan human interest atau kisah yang

menyangkut perihal sisi manusiawi seseorang. Dapat dikatakan kalau

jenis soft news merupakan berita pendukung dan nilai beritanya di

bawah hard news.

c. Spot news yakni termasuk dalam kategori hard news. Akan tetapi

yang membedakan pada peristiwa yang tidak bisa direncanakan.

Semisal peristiwa kebakaran ataupun pembunuhan.

d. Daveloping news, ciri khas dari kategori ini pada pengembangan isu

berita sebelumnya yang kemudian dilanjutkan untuk dimuat pada

16 AS Haris Sumadira, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan

Praktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama, 2006), h.80 17 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta:

LKiS, 2006) h. 109-110

Page 39: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

27

media massa. Dengan kata lain, peristiwa yang diberitakan merupakan

rangkaian berita yang kana diteruskan keesokan harinya.

e. Continuing news secara umum masuk ke dalam kategori hard news.

Namun pada peristiwa tersebut yang akan diberitakan dapat diprediksi

serta direncanakan.

Selain dibedakan ke dalam kategori-kategori, berita juga dibuat

dengan struktur penulisan yang baik dan benar. Secara umum, struktur

berita terdiri dari judul berita (headline), teras berita (lead), kelengkapan

atau isi berita (Body). Tak hanya struktur berita, para wartawan juga

menggunakan teknik penulisan dengan gaya piramida terbalik. Dan

biasanya gaya piramida terbalik digunakan agar mempermudah proses

penyuntingan oleh redaktur maupun untuk memotong bagian isi berita

yang dianggap tidak layak atau penting. Gaya penulisan tersebut dapat

d6itemukan seperti media cetak yakni surat kabar dan majalah.18

.

18 Sudarmin Tebba, Jurnalistik Baru, (Jakarta : Kalam Indonesia, 2005), h.57

Page 40: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

80

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan Tempo

Pada tahun 1969, sekumpulan anak muda berangan-angan

membuat sebuah majalah berita mingguan. Alhasil, terbitlah majalah

berita mingguan bernama Ekspres. Di antara para pendiri dan pengelola

awal, terdapat nama seperti Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto

Wibisono, dan Usamah. Namun, akibat perbedaan prinsip antara jajaran

redaksi dan pihak pemilik modal utama, terjadilah perpecahan. Goenawan

cs keluar dari Ekspres pada 1970.

Di sudut Jakarta yang lain, seorang Harjoko Trisnadi sedang

mengalami masalah. Majalah Djaja, milik Pemerintah Daerah Khusus Ibu

Kota (DKI), yang dikelolanya sejak 1962 macet terbit. Menghadapi

kondisi tersebut, karyawan Djaja menulis surat kepada Gubernur DKI saat

itu, Ali Sadikin, minta agar Djaja diswastakan dan dikelola Yayasan Jaya

Raya-sebuah yayasan yang berada di bawah Pemerintah DKI. Lalu terjadi

rembugan tripartite antara Yayasan Jaya Raya-yang dipimpin Ir.

Ciputraorang-orang bekas majalah Ekspres, dan orang-orang bekas

majalah Djaja. Disepakatilah berdirinya majalah Tempo di bawah PT.

Grafiti Pers sebagai penerbitnya.

Kantor majalah mingguan Tempo bertempat di Jln. Palmerah Barat

No.8, Jakarta. Kehadiran majalah berita mingguan Tempo dideklarasikan

pada 6 Maret 1971 atas prakarsa dari sejumlah wartawan muda. Sejumlah

wartawan muda berisikan Goenawan Mohamad yang berperan sebagai

Page 41: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

81

pemimpin redaksi, Bur Rasuanto sebagai wakil pemimpin redaksi,

Usamah, Fikri Jufri, Cristianto Wibisono, Toeti Kakiailatu, Harjoko

Trisnadi, Lukman Setiawan, Yusril Djalinus, Zen Umar Purba, dan Putu

Wijaya menandai lahirnya majalah Tempo dengan menerbitkan edisi

perdana setelah sebelumnya ada edisi perkenalan.

Pemilihan nama “Tempo” sendiri bukannya tanpa alasan.

Setidaknya terdapat empat buah alasan mengapa nama “Tempo” dipilih

sebagai nama majalah, alasan pertama ialah karena kata “Tempo”

merupakan sebuah kata yang singkat dan bersahaja. Kata ini mudah

diucapkan oleh semua orang Indonesia yang berasal dari berbagai macam

jurusan dan golongan. Kedua, kata ini terdengar netral, tidak mengejutkan,

dan tidak merangsang. Ketiga, kata ini bukan merupakan sebuah simbol

ataupun dapat mewakili suatu golongan. Dan alasan yang terakhir adalah

makna yang sederhana dari kata “Tempo” itu sendiri yang berarti waktu.

Kesederhanaan makna ini jugalah yang membuat kata yang memeiliki arti

sama dipakai oleh beberapa penerbitan dinegara lain sebagai nama

majalah.

Gaya penulisan Tempo yang cenderung berbeda dalam mengkritisi

pemerintah menjadi ciri khas dari Tempo. Dengan menyusun sebuah

peristiwa menjadi suatu cerita pendek membuat majalah Tempo berbeda

dengan media cetak pada umumnya yang ada di Indonesia. Sebelum

majalah Tempo terbit, di Indonesia hanya terdapat dua gaya penulisan

dalam industri media cetak di Indonesia. Penulisan dengan gaya berita

langsung (straight news) yang biasa dijumpai dalam surat kabar harian dan

Page 42: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

82

gaya penulisan artikel seperti “kolom” yang biasa dijumpai dalam majalah

atau tabloid. Sisi lain yang menarik dari awal kemunculan Tempo adalah

kualitas naratifnya. Tempo tak lagi menggunakan gaya “piramida

terbalik”, di mana bagian atas memuat berita yang paling penting dalam

elemen 5W + 1 H.

Gaya penulisan berkisah yang menjadi ciri khas dari Tempo

tersebut tidak membuat Tempo kehilangan daya kritisnya pada pemerintah

orde baru yang berkuasa saat itu. Sebuah strategi jitu diterapkan oleh

redaksi majalah Tempo dengan melakukan secara bersamaan apa yang

disebut dengan “Pers Pancasila” dan disisi lain majalah Tempo

tetapmelakukan sebuah kritik atas apa yang terjadi di pemerintahan

dengan menggunakan cara yang halus secara naratif untuk mengkritik

pejabat pemerintahan. Dengan tetap menjaga prinsip keberimbangan

membuat majalah Tempo mampu bertahan di masa orde baru yang

otoriter.

Tempo besar karena pemberitaannya yang tajam dan kritis. Dalam

pemberitaanya Tempo selalu mendapat reaksi dari masyarakat maupun

para pemegang kekuasaan. Karenanya Tempo dalam pemberitaannya yang

kontroversial sempat menyebabkannya dibredel dua kali. Pembredelan

pertama dilakukan pada 3 April 1982. Sebuah laporan utama yang

menampilkan kerusuhan kampanye partai Golkar di lapangan Banteng

Jakarta, yang membuat majalah Tempo harus menerima kenyataan

dibredel oleh Ali Moertopo menteri yang memimpin Departemen

Penerangan pada tahun itu. Partai Golkar yang dianggap sebagai mesin

Page 43: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

83

politik Soeharto presiden yang berkuasa saat itu sangat tabu untuk

diberitakan negatif. Akibatnya, majalah Tempo mendapatkan sebuah

sanksi pembredelan. Pembredelan tersebut kemudian dicabut satu bulan

berikutnya dengan syarat majalah Tempo mau menandatangani sebuah

surat pernyataan untuk meminta maaf dan bersedia dibina oleh

pemerintah.

Dengan makin sempurnanya mekanisme internal keredaksian

majalah Tempo, makin mengental semangat jurnalisme investigasinya dan

makin tajam pula daya kritiknya terhadap pemerintahan Soeharto. Lama

setelah pembredelan pertama, majalah Tempo kembali mengalami

pembredelan kedua. Kali ini diakibatkan oleh pemberitaan mengenai

pembelian kapal perang bekas Jerman yang dilakukan oleh Menteri

Riset dan Teknologi B.J. Habibie pada laporan utama edisi 11

Januari1994. Akibat pemberitaan majalah Tempo edisi tersebut disinyalir

terjadi konflik antara pihak-pihak yang berkepentingan atas pembelian

kapal-kapal perang bekas Jerman tersebut. Kalangan TNI-AL yang merasa

kewenangannya dilangkahi oleh B.J. Habibie merasa tersinggung dengan

pemberitaan tersebut.

Beberapa hari setelah tersebut, presiden Soeharto memerintahkan

penutupan majalah Tempo beserta dua media cetak lainya yaitu Editor dan

Detik karena pemberitaannya dianggap membahayakan stabilitas

keamanan negara dan tidak melaksanakan prinsip Pers Pancasila. Berbeda

dengan pembredelan pertama dimana majalah Tempo masih mampu

berkelit dan mampu terbit lagi sebulan kemudian, pada pembredelan ini

Page 44: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

84

majalah Tempo harus menerima SIUPP-nya benar-benar dicabut.

Penyebabnya adalah masa transisi yang terjadi dalam majalah Tempo itu

sendri. Goenawan Moehamad yang telah lama memimipin majalah Tempo

merasa perlu untuk melakukan sebuah penyegaran. Fikri Jufri yang dipilih

menjadi pengganti dianggap memiliki kedekatan dengan Beny Moerdani

dan para teknokrat pendiri Centre for Strategic and International Studies

(CSIS) yang disebut sebagai “musuh” Ikatan Cedekiawan Muslim

Indonesia (ICMI). ICMI sendiri adalah organisasi bentukan Soeharto

untuk mendapatkan dukungan dikala dukungan dari militer sudah mulai

berkurang.

Dalam masa kepemimpinan Fikri Jufri, pemberitaan majalah

Tempo dinilai tidak netral. Pemberitaan yang condong memberikan

dukungan kepada Beny Moerdani membuat majalah Tempo mendapat

predikat “majalah anti ICMI”. Pemberitaan mengenai pembelian 39 kapal

perang bekas Jerman oleh Menristek, B.J Habibie yang juga ketua ICMI

dianggap sebagai wujud ketidak sukaan pada ICMI. Alasan ini digunakan

sebagai pembenaran untuk “membunuh” majalah Tempo karena

akumulasi kekesalan-kekesalan atas kritik-kritik majalah tersebut kepada

pemerintah. Dengan diterbitkannya SK Menpen No.125, No.126 dan 133

tertanggal 21 Juni 1994 maka SIUPP majalah Tempo resmi dicabut.

Segala upaya mencairkan pembredelan itu tidak membuahkan hasil karena

majalahTempo dinilai tidak beritikad baik mengindahkan teguran-teguran

yang sudah diberikan sebelumnya.

Page 45: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

85

Selepas Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, mereka yang pernah

bekerja di majalah Tempo dan tercerai berai akibat pembredelan

melakukan rembuk ulang untuk memutuskan perlu atau tidak majalah ini

terbit kembali. Hasilnya, disepakati majalah Tempo harus terbit kembali.

Maka, sejak 6 Oktober 1998, majalah ini pun hadir kembali di bawah

naungan PT Arsa Raya Perdana. Menggandeng PT Arsa Raya Perdana

sebagai penerbit yang menggantikan PT Grafiti Pers, majalah Tempo terbit

lagi dengan wajah baru. Untuk meningkatkan skala dan kemampuan

penetrasi ke bisnis dunia media, pada 2001 PT Arsa Raya Perdana

melakukan go public dan mengubah namanya menjadi PT Tempo Inti

Media Tbk (Perseroan) sebagai penerbit majalah Tempo yang baru. Dana

dari hasil go public dipakai untuk menerbitkan Koran Tempo.

Tidak hanya lay-out seperti majalah Time yang ditinggalkan,

namun juga isi dari majalah Tempo yang juga baru. Jika pada masa

sebelum pembredelan majalah Tempo lebih menggunakan kata-kata

metafor pada berita dalam mengajukan sebuah kritik, kini majalah Tempo

lebih menggunakan sebuah pemberitaan dengan gaya argumentative

dengan gaya laporan yang investigatif dan sebuah pemberitaan yang

analitis. Dengan memilih gaya yang baru seperti ini pemberitaan dalam

majalah Tempo tidak lagi perlu berbasa-basi menggunakan metafor dalam

memberitakan sebuah konflik. Penyampaian kritik dan konflik dilakukan

dengan cara yang lebih terbuka seperti tuntutan era kertebukaan.

Produk-produk Tempo terus muncul dan memperkaya industri

informasi korporat dari berbagai bidang, yaitu Penerbitan (majalah Tempo,

Page 46: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

86

Koran Tempo, Tempo English, Travelounge, Komunika, dan Bintang

Indonesia), Digital (Tempo.co), Data & Riset (Pusat Data dan Analisa

Tempo), Percetakan (Temprint), Penyiaran (TV Tempo dan Tempo

Channel), Industri Kreatif (Matair Rumah Kreatif), Event Organizer

(Impresario dan Tempo Komunitas), Lembaga Pendidikan

(Tempo Institute), Perdagangan (Temprint Inti Niaga), dan

Building Manajemen (Temprint Graha Delapan).

1. Visi dan Misi Tempo.co

a. Visi Tempo.co

Media massa tempo memperluuas informasinya menggunakan

media digital dan diakses online dengan nama Tempo.co memiliki

visi sebagai berikut. Tempo menjadi acuan dalam usaha

meningkatkan kebebasan public untuk berpikir dan berpendapat

serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan

perbedaan. Budaya perusahaan adalah kebiasa, prinsip, atau nilai

yang diyakini sebagai pegangan ndalam menjalankan kegiatan

dalam organisasi.

b. Misi Tempo.co

1. Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas

dari segala tekanan dengan menampung dan menyalurkan suara

yang berbeda-beda secara adil.

2. Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan

berpegang pada kode etik.

Page 47: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

87

3. Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan secara

mencerminkan keragaman Indonesia.

4. Memiliki proses keja yang yang menghargai dan memberi nilai

tambah kepada semua pemangku kepentingan.

5. Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistic,

intelektual, serta dunia bisnis yang melalui peningkatan ide-ide

baru, Bahasa serta tampilan visual yang baik.

6. Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan

pendukungnya.1

1 PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018

Page 48: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

80

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis akan menganalisis berita mengenai kasus kebijakan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly yang

membebaskan narapidana sebagai bentuk pencegahan covid-19.Penulis

menganalisis tiga berita di situstempo.co mulai dari tanggal 2 April hingga 6 April

2020. Analisis ini akan membahas ketiga berita tersebut melalui metode analisis

framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki yang mempunyai empat struktur

framing, yakni: 1) sintaksis, 2) skrip, 3) tematik dan 4) retoris. Untuk lebih

jelasnya analisis berita tersebut akan dijelaskan pada bab ini.

No Judul Edisi

1 Wabah Corona, Yasonna Usul Napi

Koruptor di Atas 60 Tahun Bebas

Rabu, 1 April 2020

2 ICW Kritik Yasonna yang Akan

Bebaskan Napi Koruptor Sepuh

Kamis, 2 April 2020

3 Jubir PKS: Corona Jangan Jadi Alasan

Membebaskan Koruptor

Minggu, 5 April

2020

A. Analisis Teks Pemberitaan Rencana Pembebasan Narapidana di

Tengah Wabah Covid-19 di tempo.co

Frame 1: Wabah Corona, Yasonna Usul Napi Koruptor di Atas 60 Tahun

Bebas

Page 49: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

81

1. Sintaksis

Struktur sintaksis dapat diamati dari bagan berita. Struktur

sintaksis berhubungan dengan bagaimana cara wartawan dalam

menyusun peristiwa. Unsur-unsur seperti opini, pernyataan, kutipan yang

disusun ke dalam bentuk susunan yang menjadi sebuah kisah. Dengan

demikian, struktursintaksisbisadiamati melalui headline yang dipilih,

lead yang dipakai, latar informasi yang dijadikan sandaran, sumber yang

dikutip, dan sebagainya. Adapun, pada bahasan ini, penulis akan

menjelaskan hasil analisis struktur sintaksis pada tiga buah berita

kebijakan pembebasan narapidana di masa pandemi yang menjadi objek

pada penelitian ini. Struktur Sintaksis pemberitaan tersebut akan

dijelaskan pada penjelasan berikut ini:

a. headline

Pada pemberitaan pertama terkait rencana Menkumham

membebaskan narapidana koruptor berusia di atas 60 tahun saat masa

pandemi, tempo.co mengangkat judul Wabah Corona, Yasonna Usul

Napi Koruptor di Atas 60 Tahun Bebas. Isi dari berita ini

menjelaskan bahwa Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)

Yasona H. Laoly mengusulkan revisi atas Peraturan Pemerintah

Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan

Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

b. lead

Page 50: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

82

Lead atau teras berita yang digunakan tempo.co dalam berita

tersebut menjelaskan topik utama pembahasan berita itu sendiri.

Adapun lead yang digunakan sebagai berikut:

“Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengusulkan

Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan

Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan segera

direvisi untuk mencegah penyebaran virus Corona di lembaga

pemasyarakatan. Sebab, kata dia, kondisi lapas di Indonesia sudah

melebihi kapasitas”.

Wartawan tempo.co menampilkan pada teras utama berita

mengenai ide Menkumham terhadap pembebasan bersyarat kepada

narapidana akibat pandemi covid-19. Hal tersebut menunjukkan

tempo.co ingin menonjolkan rencana menteriYasonna H.Laoly kepada

pembaca.

c. latar

Latar yang digunakan pada berita ini menjelaskan bahwa

rencana tersebut tidak memiliki alasan yang kuat. Alasan demi

mencegah penyebaran wabah covid-19 di lembaga pemasyarakatan

bisa dengan pembebasan narapidanakasusdana narapidana korupsi

Pada berita ini, tempo.co mengambil pendapat dari beberapa

Menkumham Yasonna Laoly. Seperti pada kutipan berita berikut:

Page 51: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

83

Perkiraan kami bagaimana merevisi PP 99 Tahun 2012 tentu dengan

kriteria ketat sementara ini," kata Yasonna saat menggelar rapat

dengan Komisi III DPR melalui teleconference, Rabu (1/4).

d. kutipan

Kutipan wawancara yang dimuat tempo.co dengan Yasonna

Laoly menjelaskan bahwa pembebasan tersebut sesuai dengan tujuan

pemerintah nomor 99 tahun 2012. Adapun kutipan yang menegaskan

penjelasan tersebut adalah sebagai berikut:

“Kami harapkan tak ada moral hazard. Kami sudah

menyatakan ini adalah pelepasan by law," kata dia.

e. pernyataan

Sementara kutipan dari Yasonna Laoly menunjukkan rencana

pembebasan yang telah sampai pada upaya pendataan narapidana

korupsi dengan kategori sepuh. Berikut adalah kutipan pernyataan

tersebut:

“Sebelumnya, Menkumham Yasonna Laoly mengatakan tengah

menyiapkan revisi PP99 Tahun 2012. Dia menyebut narapidana

korupsi bisa dibebaskan dengan syaratsudah berusia 60 tahun ke atas

dan telah menjalani dua pertiga masa tahanannya.”

Kutipan tersebut menunjukkan kriteria nara pidana yang akan

dibebaskan oleh Menteri Yasonna Laoly. Wartawan tempo.cotampak

Page 52: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

84

menunjukkan kepada publik bahwa pembebasan narapidana tersebut

berdasarkan undang-undang 99 tahun 2012.

f. penutup

Pernyataan Yasonna Laoly terkait jumlah narapidana yang

akan dibebaskan tersebut sekaligus jadi penutup berita tersebut.

Pernyataan tersebut masih dalam satu rangkaian paragraf penutup yang

berisikan informasi syarat napi yang dibebaskan, serta upaya

menyiapkan landasan hukum pembebasan tersebut.

Berdasarkan analisis di atas, tampak cara wartawan menyusun fakta-fakta

pada pemberitaan rencana pembebasan narapidana korupsi tersebut. Fakta-fakta

disusun sedemikian rupa untuk memberikan pemahaman kepada pembaca

terhadap rencana pembebasan tersebut yang dinilai bertentangan dengan prinsip

membuat jera pelaku kejahatan. Pada bagian awal tempo,co menempatkan

pernyataan penolakan ICW terhadap rencana tersebut. Kemudian, berita tentang

penolakan rencana Menkumham ini ditutup dengan kesungguhan Kementria

Hukum dan Hak Asasi Mansua (HAM) yang telah sampai pada tahap persiapan

realisasi rencana tersebut.

2. Skrip

Dari elemen skrip yang dimunculkan tempo.co terlihat bagaimana yang

ditekankan adalah unsur:

a. What:ICW menolak rencana Menkumham membebaskan narapidana

korupsi berusia di atas 60 tahun dengan dalih pencegahan penyebaran

covid-19.

Page 53: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

85

b. Who: Yasonna Laoly sebagai Menkumham berencana membebaskan

narapidana dengan dalih pencegahan penyebaran covid-19, termasuk

di dalamnya narapidana korupsi.

c. When: Sehari setelah Yasonna mengumumkan berencana

membebaskan sejumlah narapidana korupsi di tengah pandemi, yakni

2 April 2020, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyatakan sikap

menolak rencana tersebut.

d. Where: Pernyataan Kurnia Ramadhana dilontarkan melalui

sambungan telepon.

e. Why: Rencana Yasonna tersebut dianggap bertentangan dengan

prinsip membuat jera pelanggar hukum. Apalagi, korupsi termasuk

dalam kejahatan luar biasa.

f. How:Kurnia mengatakan pemerintah sebaiknya memprioritaskan

narapidana kejahatanumum. Ia berujar, jumlah napi kejahatan umum

juga jauh lebih banyak ketimbang kejahatan pidana khusus seperti

korupsi.

Dari kelengkapan unsur 5W + 1H dalam berita ini, tampak tempo.co

mencoba membingkai berita ini dengan menunjukkan alasan penentangan

ICW terhadap rencana pembebasan narapidana korupsi di tengah pandemi.

Pembingkaian tersebut diteguhkan dengan argumentasi ICW terkait kejahatan

luar biasa dan efek jera bagi pelanggar hukum. Kendari berita ini menonjolkan

pertentangan, tempo.co tetap menyematkan latar belakang rencana tersebut,

yakni berdasarkan alasan pencegahan wabah.

Tematik

Page 54: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

86

Struktur tematik merupakan proses bagaimana peristiwa itu dapatdiungkapkan

atau dibuat oleh penulis. Di dalamnya terdiri dari detail,koherensi, bentuk kalimat,

dan kata ganti.:

a. Detail

Dalam berita berjudul Yasona Akan Revisi PP 99/2012, 300 Korupsi

Bakal Bebas. Tempo.co menyusunnya menjadi 16 paragraf. Terdapat

empatpembahasan yang Majalah Tempo coba angkat dalam berita ini

yakni,pertama, pembahasan tata cara pelaksanaan hak warga binaan

Masyarakat sesuai peraturan nomo 99 tahun 2012 yang sudah direvisi. Dato

paragraf satu hingga sembilan.

Kedua, Menteri Yasona merinci sekitar 5.556 narapidana telah

dibebasjkan agar mencegah penyebaran virus covid 19.Menteri Yasona juga

menargetkan pembebasan 30.000-35.000 narapidana. Rencana atersebut

sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19.PK/01.04.04

tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak Melalui Asimilasi

dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran

Covid-19.Tempo.co membahas ini dari paragraf sepuluh ke-13

Ketiga, tempo.co menambah penjelasan mengenai narapidana yang

bisa mendapat asimilasi harus memenuhi syarat telah menjalani 2/3 masa

pidana pada 31 Desember 2020 bagi narapidana dan telah menjalani 1/2 masa

pidana pada 31 Desember 2020 bagi napi anak. dalam paragraf ke-13 sampai

paragraf ke-14.

b. Koherensi

Page 55: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

87

Koherensi yang terjalin di setiap paragraf dalam berita berjudulYasona Akan

Revisi PP 99/2012, 300 Korupsi Bakal Bebas ini jelas dan unsur sebabakibat yang

saling terkait. Misalnya pembahasan pertama yangmenjelaskan kriteria

pembebasan narapidana kedua yang menjelaskan mengenai rencana dan target

pembebasan narapidana ketiga kriteria napi yang akan dibebaskan secara prioritas.

C, Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan caraberpikir logis,

yaitu prinsip kausalitas. Prinsip ini menjelaskankesinambungan subjek dan

predikat dalam susunan kalimat atau bahasa.

Pada berita berjudul Yasona Akan Revisi PP 99/2012, 300 Korupsi Bakal Bebas

terdapat satu kutipan Yasona Laoly yang menjelaskan menenai kriteria sesuai

peraturan pemerintah nomor 99 tahun 2012.

"Perkiraan kami bagaimana merevisi PP 99 Tahun 2012 tentu dengan kriteria ketat

sementara ini," kata Yasonna saat menggelar rapat dengan Komisi III DPR melalui

teleconference, Rabu (1/4).

Dengan disebutkannya subjek pada awal kalimat, Tempo.co menegaskan bahwa

Yasona Laoly sebagai ‘subjek’ yang menyetuji dan merancang revisi PP No.99

tahun 2012.

Kata Ganti

Kata ganti merupakan elemen yang dijadikan sebagai alat olehkomunikator untuk

menunjukkan sikapnya. Dalam menunjukkansikapnya, komunikator dapat

menggunakan kata ganti ‘saya’ atau‘kami’ yang menggambarkan bahwa sikap

Page 56: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

88

tersebut merupakan sikapresmi komunikator semata-mata. Berikut merupakan

bagian dari beritaini yang terdapat elemen kata ganti:

"Perkiraan kami bagaimana merevisi PP 99 Tahun 2012 tentu dengan kriteria

ketat sementara ini," kata Yasonna saat menggelar rapat dengan Komisi III DPR

melalui teleconference, Rabu (1/4)

Tempo.comenggunakan kami dalam paragraf tersebut bertujuan

sebagaimewakilkan tim Kementerian Hukum dan Ham. Pernyataan

tersebutsebagai latar atas pembebasan napi yangdijelaskan pada paragraf pertama

Retoris

Dari aspek retoris, gaya penulisan yang Tempo.co gunakandalam berita berjudul

Yasona Akan Revisi PP 99/2012, 300 Korupsi Bakal Bebas memilikigaya

penulisan straigth news. Hal itu disebabkan ditampilkam pada portal berita online.

Frame berita 1: ICW Kritik Yasonna yang Akan Bebaskan Napi Koruptor

Sepuh

3. Sintaksis

Struktur sintaksis dapat diamati dari bagan berita. Struktur

sintaksis berhubungan dengan bagaimana cara wartawan dalam menyusun

peristiwa. Unsur-unsur seperti opini, pernyataan, kutipan yang disusun ke

dalam bentuk susunan yang menjadi sebuah kisah. Dengan demikian,

struktur sintaksis bisa diamati melalui headline yang dipilih, lead yang

dipakai, latar informasi yang dijadikan sandaran, sumber yang dikutip, dan

sebagainya. Adapun, pada bahasan ini, penulis akan menjelaskan hasil

Page 57: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

89

analisis struktur sintaksis pada tiga buah berita kebijakan pembebasan

narapidana di masa pandemi yang menjadi objek pada penelitian ini.

Struktur Sintaksis pemberitaan tersebut akan dijelaskan pada penjelasan

berikut ini:

g. headline

Pada pemberitaan pertama terkait rencana Menkumham

membebaskan narapidana koruptor berusia di atas 60 tahun saat masa

pandemi, tempo.co mengangkat judul “ICW Kritik Yasonna yang

Akan Bebaskan Napi Koruptor Sepuh”. Isi dari berita ini menjelaskan

bahwa ICW menolak kebijakan pembebasan narapidana korupsi sepuh

karena dinilai korupsi merupakan kejahatan luar biasa.1 Dari judul itu,

nampak bahwa tempo.co ingin menonjolkan pihak yang menentang

rencana tersebut, yakni ICW.

h. lead

Lead atau teras berita yang digunakan tempo.co dalam berita

tersebut menjelaskan topik utama pembahasan berita itu sendiri.

Adapun lead yang digunakan sebagai berikut:

“Indonesia Corruption Watch (ICW) menolak rencana Menteri

Hukum dan HAM Yasonna Laoly membebaskannarapidana korupsi

berusia di atas 60 tahun demi meminimalisir penyebaran virus corona

di penjara,”.

1

Page 58: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

90

Wartawan Tempo.co menampilkan pada teeras utama berita

mengenai keberatan ICW terhadap pembebasan bersyarat kepada

narapidana akibat pandemi covid 19. Hal tersebut menunjukkan

Tempo.co ingin menonjolkan penolakawn terhadap rencana mengteri

Yasona Laoly kepada pembaca.

i. latar

Latar yang digunakan pada berita ini menjelaskan bahwa

rencana tersebut tidak memiliki alasan yang kuat. Alasan demi

mencegah penyebaran wabah covid-19 di lembaga pemasyarakatan

bisa dengan pembebasan narapidana kasus umum yang jumlahnya

lebih banyak dibandingkan dengan jumlah narapidana korupsi

Pada berita ini, tempo.co mengambil pendapat dari beberapa

narasumber seperti Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, dan

Menkumham Yasonna Laoly. Seperti pada kutipan berita berikut:

Kurnia mengatakan pembebasan pelaku kejahatan luar biasa

selama ini juga hanya dimungkinkan melalui pemberian grasi dan

amnesti. Ia menilai rencana Yasonna merevisi Peraturan

Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Tata Cara dan Syarat

Pemberian Hak Warga Binaan untuk membebaskan koruptor

berusia lanjut itu tidak tepat”

j. kutipan

Page 59: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

91

Kutipan wawancara yang dimuat tempo.co dengan Kurnia

Ramdhanana menjelaskan bahwa pembebasan tersebut berlawanan

dengan tujuan memberi efek jera kepada para pelaku kejahatan.

Adapun kutipan yang menegaskan penjelasan tersebut adalah sebagai

berikut:

“Dengan langkah Menkumham seperti ini bagaimana kita

berharap efek jera akan ada di Indonesia?”

k. pernyataan

Sementara kutipan dari Yasonna Laoly menunjukkan rencana

pembebasan yang telah sampai pada upaya pendataan narapidana

korupsi dengan kategori sepuh. Berikut adalah kutipan pernyataan

tersebut:

“Sebelumnya, Menkumham Yasonna Laoly mengatakan tengah

menyiapkan revisi PP99 Tahun 2012. Dia menyebut narapidana korupsi bisa

dibebaskan dengan syaratsudah berusia 60 tahun ke atas dan telah menjalani

dua pertiga masa tahanannya.”

Kutipan tersebut menunjukkan kriteria nara pidana yang akan

dibebaskan oleh Menteri Yasona Laoli. Wartawan Tempo tampak

menunjukkan kepada publik bahwa pembebasamn nara pidana tersebut

berdasarkan undang-undang 99 tahun 2012.

l. penutup

Page 60: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

92

Pernyataan Yasonna Laoly terkait jumlah narapidana yang

akan dibebaskan tersebut sekaligus jadi penutup berita tersebut.

Pernyataan tersebut masih dalam satu rangkaian paragraf penutup yang

berisikan informasi syarat napi yang dibebaskan, serta upaya

menyiapkan landasan hukum pembebeasan tersebut.

Berdasarkan analisis di atas, tampak cara wartawan menyusun fakta-fakta

pada pemberitaan rencana pembebasan narapidana korupsi tersebut. Fakta-fakta

disusun sedemikian rupa untuk memberikan pemahaman kepada pembaca

terhadap rencana pembebasan tersebut yang dinilai bertentangan dengan prinsip

membuat jera pelaku kejahatan. Pada bagian awal tempo,co menempatkan

pernyataan penolakan ICW terhadap rencana tersebut. Kemudian, berita tentang

penolakan rencana Menkumham ini ditutup dengan kesungguhan Kementria

Hukum dan Hak Asasi Mansua (HAM) yang telah sampai pada tahap persiapan

realisasi rencana tersebut.

4. Skrip

Dari elemen skrip yang dimunculkan tempo.co terlihat bagaimana yang

ditekankan adalah unsur:

g. What: ICW menolak rencana Menkumham membebaskan narapidana

korupsi berusia di atas 60 tahun dengan dalih pencegahan penyebaran

covid-19.

h. Who: Yasonna Laoly sebagai Menkumham berencana membebaskan

narapidana dengan dalih pencegahan penyebaran covid-19, termasuk

di dalamnya narapidana korupsi.

Page 61: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

93

i. When: Sehari setelah Yasonna mengumumkan berencana

membebaskan sejumlah narapidana korupsi di tengah pandemi, yakni

2 April 2020, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyatakan sikap

menolak rencana tersebut.

j. Where: Pernyataan Kurnia Ramadhana dilontarkan melalui

sambungan telepon.

k. Why: Rencana Yasonna tersebut dianggap bertentangan dengan

prinsip membuat jera pelanggar hukum. Apalagi, korupsi termasuk

dalam kejahatan luar biasa.

l. How:Kurnia mengatakan pemerintah sebaiknya memprioritaskan

narapidana kejahatanumum. Ia berujar, jumlah napi kejahatan umum

juga jauh lebih banyak ketimbang kejahatan pidana khusus seperti

korupsi.

Dari kelengkapan unsur 5W + 1H dalam berita ini, tampak tempo.co

mencoba membingkai berita ini dengan menunjukkan alasan penentangan

ICW terhadap rencana pembebasan narapidana korupsi di tengah pandemi.

Pembingkaian tersebut diteguhkan dengan argumentasi ICW terkait kejahatan

luar biasa dan efek jera bagi pelanggar hukum. Kendari berita ini menonjolkan

pertentangan, tempo.co tetap menyematkan latar belakang rencana tersebut,

yakni berdasarkan alasan pencegahan wabah.

5. Tematik

Struktur tematik dapat dilihat dari bagaimana peristiwa itu dapat

diungkapkan atau dibuat oleh penulis. Di dalamnya terdiri dari detail dan

koherensi (jalinan antarkata).

Page 62: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

94

a. Detail

Dalam berita berjudul “ICW kritik Yasonna yang akan bebaskan Napi

Koruptor Sepuh” tempo.co merangkumnya dalam dalam 7 paragraf berita

daring. Sedikitnya ada tiga pembahasan masalah yang dirangkum dalam

berita tersebut, pertama, sikap penolakkan ICW terhadap rencana

pembebasan narapidana korupsi kriteria tertentu oleh Menteri Kumham,

kedua, penjelasan ketidaksesuain rencana Yasonna merevisi Peraturan

Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Tata Cara dan Syarat

Pemberian Hak Warga Binaan untuk membebaskan koruptor berusia

lanjut, dan ketiga, rekomendasi ICW kepada pemerintah agar

memprioritaskan narapidana kejahatan umum yang dibebaskan, alih-alih

membebaskan pelaku kejahatan luar biasa seperti korupsi.

b. Koherensi

Koherensi pada berita berjudul “ICW Kritik Yasonna yang Akan

Bebaskan Napi Koruptor Sepuh” terdapat dalam kutipan tidak langsung

Kurnia Ramadhana berikut:

“Ia juga mengatakan rencana itu tak sejalan dengan upaya

memberi efek jera kepada pelaku korupsi.Apalagi, kata dia,

sepanjang 2018 rata-rata vonis pelaku korupsi hanya 2 tahun 5

bulan penjara.Ketidaksesuaian upaya tersebut dengan prinsip

membuat jera pelaku kejahatan, tersirat dalam kalimat “rencana itu

tak sejalan dengan upaya memberi efek jera kepada pelaku

korupsi”.Padahal sepanjang 2018, hukuman terhadap koruptor

terbilangringan, berkisar 2 tahun 5 bulan penjara, seperti

Page 63: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

95

dinyatakan pada kalimat berikutnya, “Apalagi, kata dia, sepanjang

2018 rata-rata vonis pelaku korupsi hanya 2 tahun 5 bulan

penjara”.Jadi, upaya atau rencana pembebasan naprapidana

korupsi tersebut tidak mencerminkan dengan norma hukum yang

salah satunya membuat orang jera.

Pada paragraf tersebut, Tempo.co menggunakan Teknik straight news

dalam menyampaikan berita.Pembaca dibawa langsung kepada inti-inti pokok

permasalahan.

c. bentuk kalimat

Dalam berita berjudul “ICW Kritik Yasonna yang Akan Bebaskan Napi

Koruptor Sepuh”, terdapat kutipan langsung peneliti ICW Kurnia

Ramadhana yang menggambarkan kemunduran penegakan hukum bila

rencana itu diwujudkan. Kutipan langsung tersebut yakni sebagai berikut:

“Dengan langkah Menkumham seperti ini bagaimana kita berharap efek

jera akan ada di Indonesia?"

Pada paragraf tersebut, tempo.co menampilkan bentuk kalimat ‘predikat’

berupa langkah atau rencanan Kemenkumham yang mempengaruhi

‘objek’ Indonesia dalam hal penegakan hukum.

d. Kata Ganti

Dalam berita berjudul “ICW Kritik Yasonna yang Akan Bebaskan Napi

Koruptor Sepuh”, tempo.co mengutip kata ganti ‘kita’ yang merujuk pada

orang yang tidak disebutkan secara langsung. Kata ganti tersebut terdapat

Page 64: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

96

dalam kutipan “Dengan langkah Menkumham seperti ini bagaimana kita

berharap efek jera akan ada di Indonesia?"

Jadi, kata ganti tersebut menegaskan, dampak rencana tersebut kepada

berbagai pihak yang tidak disebutkan secara langsung.

4. Retoris

a. Leksikon

Leksikon merupakan penanda tentang bagaimana seseorang

memilih kata atas berbagai kemungkinan yang tersedia. Leksikon pada berita

“ICW Kritik Yasonna yang Akan Bebaskan Napi Koruptor Sepuh”, leksikon

terdapat pada paragraf kedua:

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan kategori korupsi sebagai kejahatan

luar biasa mesti diperhitungkan untuk pengurangan hukuman dengan syarat-syarat

yang ketat."Bukan malah dengan dasar umur sudah lebih dari 60 tahun dan

menjalani dua pertiga masa pidana penjara lalu diberikan keistimewaan berupa

pembebasan," kata Kurnia kepada Tempo, Kamis, 2 April 2020.

Analisis Teks Berita 3 Jubir PKS : Corona jangan jadi alasan

membebaskan koruptor

1. Sintaksis

a. Headline/Judul

Headline yang dilpilih adalah “Jubir PKS : Corona jangan

jadi alasan membebaskan koruptor” isi dari berita ini adalah :

Page 65: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

97

Fathul Bari selaku juru bicara PKS meminta agar covid-19

tidak dijadikan alasan pembebasan koruptor.

b. Lead

Lead dalam berita ini dimulai dengan penyataan dari Jubir

PKS yang meminta agar virus covid-19 tidak dijadikan

alasan pembebasan koruptor, ia menduga ada sebagian

orang yang memanfaatkan situasi penanganan Covid-19

dan jangan sampai ditunggangi oleh kepentingan

terselubung.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera,

Ahmad Fathul Bari, meminta agar

virus Corona tidak dijadikan alasan pembebasan

koruptor. Ia menduga bahwa ada sebagian orang

yang ingin memanfaatkan situasi penanganan

Covid-19 yang membutuhkan berbagai kebijakan

melalui aturan yang dibuat dan langkah taktis

lainnya.

Pada Lead tersebut Tempo.Co telah memberikan inti berita dan

dijelaskan di paragraf-paragraf berikutnya.

c. Latar informasi

Pada berita “Jubir PKS : Corona jangan jadi alasan

membebaskan koruptor”, Tempo.co Fraksi PKS menyatakan

ketidaksetujuannya terhadap rencana kementerian hukum dan

ham terkait pembebasan narapidana. Hal tersebut didukung

Page 66: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

98

dengan dua kutipan-kutipan berita yang adanya keberatan

mengnai kebikakan yang dikeluarkan oleh Menteri Yasona

Laoly/

d. Kutipan

Kutipan pada berita merupakan hal yang sangat penting

dalampembuatan berita. Pada berita ini, Tempo.co

menjadikanmenjadikan Ahmad Fathul Bari sebagai

narasumber utama didalam berita. Hal tersebut dibuktikan

melalui paragraf di bawah ini :

"Covid-19 jangan ditunggangi kepentingan

terselubung, dan jangan jadi alasan pembebasan

koruptor,"

"Kita semua sepakat bahwa korupsi adalah

extraordinary crime, seperti halnya terorisme,

narkoba, human trafficking, dan sebagainya.

Sehingga tidak bisa disamakan seperti kejahatan

lain, karena telah merugikan keuangan negara,

merusak sistem demokrasi, bahkan melanggar

HAM,"

e. Pernyataana

Untuk mempertegas dan memperkuat ketidaksetujuan pada

diperkuat oleh pernyataan berikut:

Page 67: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

99

“Fathul mengatakan sebelum ini pun ia

melihat banyak catatan mengenai persoalan lain.

Salah satunya Perpu Nomor 1 Tahun 2020 yang

sebagian isinya, kata dia, sarat dengan kepentingan

beberapa pihak, dan memiliki potensi

penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang.”

Paragraf tersebut menegaskan tentang

adanya indikasi kepentingan pada perpu nomor 1

tahun 2020. Kalimattersebut juga menggiring

persepsi pembaca untuk menduga adanya potensi

penyalgunaan wewenang.

f. Penutup

Berita ini ditutup dengan pernyataan Fathul yang

menyatakan bahwa korupsi adalah extraordinary crime,

seperti halnya terorisme, narkoba, human trafficking dan

sebagainya. Sehingga tidak dapat disamakan dengan

kejahatan lain, karena telah merugikan keuangan Negara,

merusak system demokrasi, bahkan melanggar HAM.

2. Skrip

Dari elemen skrip yang dimunculkan Tempo.co

terlihatbagaimana yang ditekankan adalah unsur:

Page 68: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

100

What: KPK tolak covid-19 jadi alasan pembebasan

napi koruptor

Who: Ahmad Fathul Bari, Juru bicara PKS

Why: Meminta agar virus covid tidak dijadikan

alasan pembebasan koruptor, karena adanya

dugaan pemanfaatan penyalahgunaan

kekuasaan dan wewenang

When Minggu Lima april 2020 ketika dalam

keterangn tertulis.

Where Dalam keterangan tertulis untuk media

How Fathul meminta agar covid-19 tidak

dijadikan alasan untuk membebaskan napi,

karena diduga banyak penyalahgunaan

kekuasaan dan wewenang dan sepakat bahwa

korupsi adalah extraordinary crime yang

tidak bisa dddisamakan dengan kejahatan

lainnya, karena merugikan Negara.

3. Tematik

a. Detail

Pada berita berjudul “Jubir PKS : Corona jangan jadi

alasan membebaskan koruptor”, Tempo.coMenyusun dalam

Page 69: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

101

enam paragraf. Ketiga pembahasan yangTempo.co coba

angkat coba angkat dalam berita ini yakni, pertama,1.

Permintaan agar virus corona tidak dijadikan alasan

pembebasan koruptor apalagi sampai ditunggangi oleh

kepentingan terselubungTempo.co membahas hal tersebut

pada paragraph 1-2

Kedua, Fathul menyampaikan surat terbka kepada

presiden tentang penolakan pembebasan napi, juga mengajak

public untuk ikut mengawasi kebijakan yang diambil oleh

pemerintah selama pandemik, karena melihat potensi

penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang. Tempo.co

membahas hal tersebut pada paragraph 3-4

Ketiga mengnai rencana rencana revisi PP yang disampaikan

oleh Menhumham Yasonna laoly yang menuai polemik.

Hal tersebut dapat dilihat pada paragraf 5-6.

B. Koherensi

Koherensi pada berita berjudul Jubir “PKS : Corona jangan

jadi alasan membebaskan koruptor”terdapat pada

pembahasan pertama yang keberatan fraksi PKS mengnai

kebijakan pembebasan narapidana yang sarat akan

kepentingan.

C. Bentuk Kalimat

Pada berita berjudul “PKS : Corona jangan jadi

alasan membebaskan koruptor” Ahmad fathul Bari

Page 70: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

102

adala subjek pertama sedangkan sohibul iman adalah

subjek kedua yang mendung latar berita.

“Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman

melalui surat terbuka untuk Presiden RI Joko

Widodo juga menyampaikan hal yang sama.

Berdasarkan surat tersebut, Fathul

menambahkan bahwa publik harus mengawasi

sebaik mungkin terkait kebijakan yang diambil

Pemerintah selama penangan covid-19.”

D. Kata Ganti

Kata ganti yang digunakan pada berita ini adalah ‘Kami’

yang ada pada paragraf terakhir.

"Kita semua sepakat bahwa korupsi adalah

extraordinary crime, seperti halnya terorisme, narkoba,

human trafficking, dan sebagainya. Sehingga tidak bisa

disamakan seperti kejahatan lain, karena telah merugikan

keuangan negara, merusak sistem demokrasi, bahkan

melanggar HAM," kata dia

Kata kita’ pada Tempo.co digunakan dalam paragraf

terakhir sebagai kata ganti dari subjek pertama Ahmad

Fathul Bari yang mewakili pendapat partai PKS. Melalui kata

ganti tersebut Majalah Tempo juga menekankan pernyataan

Ahmad Fathul Bari sebagai juru bicara PKS.

4. Retoris

a. Leksikon

Page 71: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

103

Penekanan Tempo.co terhadap berita ini adalah

‘extraordinary crime’. Leksikon yang ada pada kalimat akhir di

paragraf 6 ini menekankan fakta bahwa korupsi sama halnya

dengan kriminalitas luar biasa seperti pelanggaran ham dan

perdagangan manusia.

b. Grafis/Foto

Tempo.co menampilkan Petugas PMI Jakarta Timur

saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada

halaman luar di LP Cipinang Kelas I, Cipinang, Jakarta,

Jumat, 20 Maret 2020. PMI Jakarta Timur menyemprotkan

cairan disinfektan di LP Cipinang Kelas I guna

mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19)

yang telah menyebabkan 308 pasien positif, 25 meninggal,

dan 15 sembuh.

c. Metafora

Metafora adalah penggunaan kata atau kelompok kata

yang bukan arti sebenarnya, melainkan sebuah kiasan. Metafora

Page 72: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

104

yang terdapat dalam berita ini ada pada paragraf ke-2. Berikut

adalah

“Covid-19 jangan ditunggangi kepentingan terselubung,

dan jangan jadi alasan pembebasan koruptor," ujar Fathul dalam

keterangan tertulis, Ahad 5 April 2020.

Tematik Detail 1. Permintaan agar virus corona tidak

dijadikan alasan pembebasan

koruptor apalagi sampai

ditunggangi oleh kepentingan

terselubung

2. Fathul menyampaikan surat terbka

kepada presiden tentang penolakan

pembebasan napi, juga mengajak

public untuk ikut mengawasi

kebijakan yang diambil oleh

pemerintah selama pandemik,

karena melihat potensi

penyalahgunaan kekuasaan dan

wewenang

3. Rencana revisi PP yang

disampaikan oleh Menhumham

Yasonna laoly yang menuai

polemik.

4. Fathul mengatakan bahwa korupsi

Paragraf 1-2

Paragraf 3-4

Paragraf 5

Paragraf 6

Page 73: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

105

merupakan kejahatan

extraordinary crime, seperti halnya

terorisme, narkoba, human

trafficking. Sehingga tiak bisa

disamakan seperti kejahatan lain,

karena merugikan Negara.

Korehensi Tempo.co menuliskan berita secara

koheren di setiap pembahasannya.

Dimulai dari persoalan ICW menolak

pembebasan narapidana lalu dilanjutakn

dengan alasan terkait ketidaksetujuan

ICW dan diakhiri dengan usul dari ICW.

Bentuk

Kalimat

Kata ganti “ia”

“dia”

“Kita”

Paragraf 1

Paragraf 4,

6

Paragraf 6

Retoris Leksikon Polemik

Extraordinary crime

Human trafficking

Paragraf 5

Paragraf 6

Page 74: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

106

Grafis

Petugas PMI Jakarta Timur saat

melakukan penyemprotan cairan

disinfektan pada halaman luar di LP

Cipinang Kelas I, Cipinang, Jakarta,

Jumat, 20 Maret 2020. PMI Jakarta

Timur menyemprotkan cairan disinfektan

di LP Cipinang Kelas I guna

mengantisipasi penyebaran wabah virus

corona (Covid-19) yang telah

menyebabkan 308 pasien positif, 25

meninggal, dan 15 sembuh. TEMPO /

Hilman Fathurrahman W

Metafor - -

Page 75: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis berdasarkan temuan data pada bab empat yang

terdiri dari tiga berita berjudul “Wabah Corona, Yasonna Usul Napi Koruptor di

Atas 60 Tahun Bebas”, “KPK Tolak Covid-19 Jadi Alasan Pembebasan Napi

Koruptor”, dan “Jubir PKS: Corona Jangan Jadi Alasan Membebaskan

Koruptor”yang diunggah pada 1-5 April 2020. Berikut kesimpulan dari hasil

analisis skripsi yang berjudul Analisis Framing Pemberitaan Tentang Kebijakan

Menhumham Yasonna Laoly Membebaskan Narapidana Di Tengah Wabah

Virus Corona Di Media Tempo.Co

Dari hasil riset ini, peneliti menemukan bahwa frame yang dibentuk

olehTempo.co di dalam tiga berita tersebut banyak diisi oleh pernyataan

darinarasumber yang mengungkapkan polemik pembebasan narapidana untuk

menanggulangi covid 19. Dari ketiga berita tersebut Tempo.co memunculkan

nama-nama tokoh seperti Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoly, pemerhati

ICW, dan juru bicara PKS Ahmad Fahru sebagai pemerhati dalam bidangnya

masing-masing.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan netralitas dan objektivitas Tempo,co

karena memenuhi standar dan etika jurnalistik. Tempo.co tidak mendukung atau

menyudutkan salah satu pihak dalam pemberitaan pembebasan narapidana

B. Saran

1. Saran Akademis

Page 76: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

81

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan bahwa

penelitian ini bisa dilanjutkan kembali dengan menggunakan sudut

pandang dan metode lain untuk memperkaya data riset dan skripsi

khususnya di bidang ilmu jurnalistik.

2. Saran Praktis

a. Hendaknya media massa mulai dari majalah, koran, maupun online

agar mempunyai sikap independen dan objektif dalam mengonstruksi

sebuah peristiwa dan fakta ke dalam sebuah berita seperti yang

Majalah Tempo lakukan.

b. Kepada pembaca ataupun penikmat berita, alangkah lebih untuk tidak

hanya menerima informasi dari satu sumber saja. Tetapi mencari lebih

banyak lagi informasi dari media dan sumber lain agar terhindar dari

hoax.

Page 77: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

82

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal

Aw, Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

LKiS.

Fachrudin, Andi. 2012.Dasar-Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature,

Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing (Jakarta: Kencana,

2012), h. 49.

Fairclough, Norman. 1995 Critical Discourse Analysis: the Critical Study of

Language. New York: Longman Group Limited.

Fairclough, Norman. 1995. Media Discourse. London: Edward Arnold.

Hamad, Ibnu. 2007. “Lebih Dekat dengan Analisis Wacana.”Jurnal MediaTor.

Vol. 8.

Hikmat, Kusumaningrat., dan Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik, Teori

dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Koespradono,Gantyo.2017. Merekayasa Fakta Menjadi Berita. Jakarta: Self Help.

Leo, Suryadinata. 2008. “The Chinese Minority in Indonesia.”Sevent Papers,

Chopment Enterprises, Singapore.

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Penerbit Airlangga.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor Selatan: Ghalia

Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Page 78: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

83

Mulyana, Deddy. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode Aplikasi, dan Prinsip-

Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Muslimin, Khoirul. 2019. Jurnalistik Dasar. Yogyakarta: Lingkar Media.

Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Malang: CESPUR.

Puspa, Vasanty. 1999. Kebudayaan Orang Tionghoa di Indonesia dalam Manusia

dan Kebudayaan di Indonesia, Diredaksi oleh Koentjaraningrat. Djambatan,

Jakarta.

Rosyadi. 2010. “Festival Peh Cun: Menelusuri Tradisi Etnis Cina di Kota

Tangerang.” Patanjala Vol. 2.

Shoemaker, Pamela J., and Stephen D. Reese. 2010. Mediating The Message:

Theories of Influences on Mass Media Content.

Sobur, Alex. 2012. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Soekanto, Soerjono. 2001. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Tim Redaksi Satelit News. 2019. Resmi Dibuka, Festival Cisadane Wujud

Akulturasi Budaya. KoranSatelit News. Edisi 27 Juli 2019.

Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana.

Website

“Penuh Hiburan Festival Cisadane Digelar 26 Juli Hingga 3 Agustus” diakses

pada Rabu 1 April 2020 Pukul 17:54 WIB (Lihat:

https://news.okezone.com/read/2019/07/26/1/2083919/penuh-hiburan-

festival-cisadane-digelar-26-juli-hingga-3-agustus-2019 )

Page 79: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

84

“100 Calender of Event” diakses pada Rabu 25 April 2020 Pukul 19:59 WIB

(Lihat: https://www.indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/100-

calendar-of-events-2020)

“Festival Cisadane” diakses pada Sabtu 25 Juli 2020 pukul 23:52 WIB (Lihat:

https://www.kemenparekraf.go.id/event/festival-cisadane)

KBBI Daring, diakses pada Sabtu 25 Juli 2020 pukul 4.01 WIB (Lihat:

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/analisis)

Page 80: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TENTANG KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53784... · 2020. 11. 20. · Terima kasih kepada Agatha Widi yang membantu perizinan

85