analisis faktor yang mempengaruhi pembiayaan …

100
1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syari’ah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam OLEH PERIADI NIM : EES 150808 PEMBIMBING Dr. Novi Mubyarto, SE, ME Ahsan Putra Hafiz, S.HI, M.EI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

1

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syari’ah

Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

OLEH

PERIADI

NIM : EES 150808

PEMBIMBING

Dr. Novi Mubyarto, SE, ME

Ahsan Putra Hafiz, S.HI, M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN

JAMBI 2019

Page 2: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

2

Page 3: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

3

Page 4: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

4

Page 5: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

5

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis faktor yang

mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

Sebagai tujuan antaranya adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis

faktor apa saja yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada PT. Bank

Syariah Mandiri, Tbk. Skripsi menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif.

Metode kuantitatif menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif dimana hasil

analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan

diinterpretasikan dalam suatu uraian. Metode deskriptif menggambarkan suatu

data yang akan dibuat baik oleh penulis sendiri maupun secara kelompok yang

terpusat pada pemecahan masalah yang ada melalui data yang dikumpulkan,

disusun, dijelaskan dan dianalisis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan data sekunder yang bersumber dari data laporan keuangan PT.

Bank Syariah Mandiri, Tbk (BSM). Berdasarkan penelitian yang dilakukan

diperoleh hasil dan kesimpulan bahwa Non performing Finance (NPF), dana

pihak ketiga (DPK) dan tingkat bagi hasil (TBH) secara simultan

mempengaruhi pembiayaan mudharabah BSM sebesar 70,60%, sedangkan

secara partial hasil uji hipotesis membuktikan bahwa NPF dan DPK

berpengaruhi signifikan terhadap pembiayaan mudharabah BSM, sedangkan

tingkat bagi hasil (TBH) tidak berpengaruh signifikan.

Kata Kunci : Pembiayaan Mudharabah, Non Performing Finance, Dana

Pihak Ketiga, dan Tingkat Bagi Hasil

vi

Page 6: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

6

MOTTO

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa

yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu

melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang melampaui batas “(Alqur’an : QS. Al. Maidah : ayat 87)11

1 Al-Quran dan Terjemahannya. Departemen Agama RI. (Penerbit Diponegoro, Bandung cetakan ke-

10), 2009.

v

Page 7: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

7

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah saya haturkan kehadirat Allah SWT yang

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam

senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, para sahabat, tabi’in dan para pengikut setia beliau hingga akhir

zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

judul : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada

PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk

mengikuti ujian munaqasah skripsi pada Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Sulthan Thaha Syaifudin Jambi.

Dengan penuh kerendahan hati dan rasa syukur yang dalam perkenankan

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran dalam penulisan skripsi ini.

2. Kedua orangtuaku dan para saudaraku yang selalu memberikan ilmu, materi

dan perhatian serta selalu menyemangatiku dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Prof.Dr.H.Suai’di Asy’ari,MA,ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Syaifudin Jambi.

4. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN STS Jambi, Ibu Dr. Rapidah, SE, M.Ei selaku wakil Dekan I

Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi dan

bapak Dr. Novi Mubyarto, SE, ME selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi serta Ibu Dr. Halimah Djafar, M.Fil.I selaku

Page 8: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

8

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Luar Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

5. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag selaku Ketua Program Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi dan ibu G.W.I. Awal Habibah, SE,

ME.Sy selaku Sekretaris Program Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi

6. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE, ME selaku dosen Pembimbing I dan Bapak

Ahsan Putra Hafiz, S.HI, M.EI selaku dosen Pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan, nasehat dan pengarahannya serta meluangkan

waktunya sampai selesainya proposal skripsi ini.

7. Bapak-bapak dan Ibu-Ibu Dosen Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Sulthan Thaha Syaifudin Jambi

yang telah memberikan ilmu dan pengembangan cakrawala berfikir bagi

penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

8. Para Bapak dan Ibu Staf Akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Sulthan Thaha Syaifudin Jambi yang telah memberikan

pelayanan terbaiknya selama saya menjalani perkuliahan selama ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah ikut berpartisipasi secara

moril dan materil, baik langsung ataupun tidak mulai dari awal perkuliahan

sampai selesainya perjuangan di kampus ini.

Akhirnya, penulis menyadari terdapat banyak keterbatasan dalam

penulisan ini, oleh karena itu segala masukan dan kritikan yang bermanfaat untuk

lebih menyempurnakanskripsi ini sangat penulis harapkan. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Page 9: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

9

DAFTAR SINGKATAN

BI : Bank Indonesia

BSM : Bank Syariah Mndiri

BMI : Bank Muammalat Indonesia

DPK : Dana Pihak Ketiga

NPF : Non Performing Finance

NPFnet : Non Performing Finance Netto

NPL : Non Performing Loan

PT : Perseroan Terbatas

Tbk : Terbuka

P_Md : Pembiayaan Mudharabah

TW : Tri Wulan

Perkemb. : Perkembangan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN....................................................................... iv

MOTTO................................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

Page 10: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

10

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................................................. 6

D. Batasan Masalah .......................................................................... 7

E. Kerangka Teori ............................................................................. 8

1. Pengertian Pembiayaan .......................................................... 8

2. Pembiayaan Bagi Hasil Berbasis Mudharabah ...................... 8

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Bank

Syariah .................................................................................... 14

a. Non Perfoming Financing (NPF) ...................................... 14

b. Dana Pihak Ketiga (DPK) ................................................. 19

c. Tingkat Bagi Hasil ............................................................ 20

F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 21

G. Kerangka Pemikiran .................................................................... 25

H. Hipotesis ...................................................................................... 27

BAB II : METODE PENELITIAN ............................................................... 29

1. Pendekatan Penelitian .................................................................... 29

2. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 26

3. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 30

4. Variabel Independen dan Dependen .............................................. 31

5. Tehnik Analisis Data .................................................................... 34

6. Sistematika Penulisan .................................................................... 40

BAB III : GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAN MANDIRI, Tbk .. 42

1. Sejarah Pendirian ........................................................................... 42

2. Visi dan Misi ................................................................................ 44

3. Manajemen, Struktur Organisasi dan Wewenang Jabatan ............ 45

4. Produk-produk Layanan ................................................................ 47

a. Pendanaan ................................................................................. 47

b. Pembiayaan .............................................................................. 49

c. Produk Jasa ............................................................................... 53

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 54

1. Deskripsi Faktor ........................................................................... 54

viii

Page 11: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

11

a. Deskrisi Non Performing Finance (NPF) ................................ 54

b. Deskripsi Dana Pihak Ketiga (DPK) ........................................ 56

c. Deskripsi Tingkat Bagi Hasil (TBH) ........................................ 56

d. Dekripsi Pembiayaan Mudharabah ........................................... 58

2. Analisis Faktor Yang Mempengauhi Pembiayaan

Mudharabah ................................................................................... 64

a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................. 64

b. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 66

1) Uji autokorelasi .................................................................... 66

2) Uji Multikolinieritas ............................................................. 68

3) Uji Heterokedastisitas ......................................................... 69

c. Uji Statistik .............................................................................. 71

1) Bentuk Persamaan Regresi Berganda ................................. 71

2) Analisi Regresi, Korelasi dan Nilai Determinasi ................. 72

a) Analisis Regresi .............................................................. 72

b) Analisis Korelasi ............................................................ 73

c) Nilai Determinasi ........................................................... 74

3. Analisis Faktor Yang Mempengauhi Pembiayaan ....................... 75

a. Secara simultan (uji-F) atau Analisis Of Variance ................... 75

b. Secara Parsial (uji hipotesis parsial atau uji-t) .......................... 75

1) Pengaruh NPF (X1) terhadap Pembiayaan

Mudharabah (Y) ............................................................. 76

2) Pengaruh DPK (X2) terhadap Pembiayaan

Mudharabah (Y) ............................................................. 77

3) Pengauh TBH (X3) terhadap Pembiayaan

Mudharabah (Y) ............................................................. 77

4. Analisis Faktor Yang Mempengauhi Pembiayaan ....................... 77

BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 79

1. Kesimpulan ................................................................................... 79

2. Saran-saran .................................................................................... 81

ix

Page 12: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

x

Page 13: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank syariah di Indonesia lahir sejak tahun 1992 dengan bank syariah

pertama yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). BMI ini telah terbukti tidak

terlalu terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997

dan 1998, sementara bank-bank konvesional mengalami penurunan kinerja selama

krisis moneter tersebut, hal menunjukan bahwa keberadaan bank syariah ternyata

mampu berkembang dengan pesat walau dalam kondisi perekonomian yang

sedang sulit saat itu.

Pada tahun 1999 tepatnya tanggal 1 November 1999 atau hari Senin

tanggal 25 Rajab 1420 H, berdirilah PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk (BSM) yang

merupakan konversi dari Bank Susila Bakti yang merupakan bank konvensional

yang dibeli oleh Bank Dagang Negara (sekarang merger ke Bank Mandiri). BSM

adalah bank syariah kedua yang ada di Indonesia yang tertantang untuk mampu

membuktikan bahwa bank syariah adalah pilihan mitra kerja yang tepat bagi

nasabah dalam memanfaatkan fungsi layanan jasa yang ditawarkan oleh bank

syariah. Pendirian BSM menjadi pertaruhan bagi bankir syariah dimana bila BSM

berhasil maka usaha bank syariah di Indonesia dapat berkembang, sebaliknya bila

BSM gagal maka besar kemungkinan bank syariah di Indonesia akan gagal. Hal

ini disebabkan karena BSM merupakan bank syariah yang dirikan oleh Bank

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik pemerintah. Ternyata BSM dengan

1

Page 14: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

14

cepat mengalami perkembangan. Pendirian BSM ini selanjutkan dikuti oleh

pendirian beberapa bank syariah dan beberapa unit usaha syariah lainnya.2

Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum

Islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak

membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah

maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung perjanjian (akad) antara

nasabah dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus

tunduk pada syariat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariah

Islam.Undang-undang Perbankan no.21 tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan

syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit

usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

dalam melaksanakan kegiatn usahanya. Bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri

atas bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS) dan bank pembiayaan

rakyat syariah (BPRS). BSM termasuk ke dalam bentuk bank umum syariah.

Sebagaimana bentuk bank lainnya (bank syariah dan bank konvensional),

BSM juga memilik 3 (tiga) fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat

(nasabah) dalam bentuk titipan dan investasi, menyalurkan dana kepada

masyarakat (nasabah) yang membutuhkan dana dari bank, dan memberikan

layanan dalam bentuk jasa perbankan syariah. BSM sebagai salah satu bank

syariah, menghimpun dana dari nasabah dalam bentuk titipan menggunakan akad

al-Wadiah dan dalam bentuk investasi menggunakan akad al-Mudharabah. BSM

2Ismail, Perbankan Syariah, Cetakan ke-2, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,

2013), hlm.31

Page 15: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

15

menyalurkan dana kepada masyarakat (nasabah) menggunakan bermacam-macam

akad jual beli dan akad kemitraan (kerja sama usaha). Pendapatan yang diperoleh

dari akad jual beli adalah margin keuntungan atau selisih antara harga jual kepada

nasabah dan harga beli bank. Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penyaluran

dana kepada nasabah yang menggunakan akad kerja sama usaha adalah bagi hasil.

Kegiatan penyaluran dana pada bank syariah lebih dikenal dengan sebutan

pembiayaan karena kegiatan penyaluran dana yang bertujuan untuk memperoleh

margin keuntungan dan bagi hasil, juga mengeluarkan biaya atas dana yang telah

dihimpun dari nasabah yang menginvestasikan dananya di bank, pihak bank

selanjutnya memanfaatkan invertasi nasabah ini untuk disalurkan kepada nasabah

yang membutuhkan dana. Pembiayaan bank syariah terdiri dari transaksi bagi

hasil (mudharabah dan musyarakah), transaksi sewa menyewa (ijarah), transaksi

jual beli (murabahah, salam dan istishna), transaksi pinjam meminjam (qardh)

dan transaksi multijasa lainnya.

Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berbeda dengan kredit yang

berikan oleh bank konvensional. Didalam perbankan syariah, istilah kedit tidak

dikenal karena bank syariah menyalurkan dananya kepada nasabah dalam bentuk

pembiayaan dimana sifat pembiayaan bukan merupakan utang piutang (seperti

yang ada di bank konvensional) tetapi merupakan investasi yang diberikan bank

kepada nasabah dalam melakukan usaha. Pembiayaan pada bank syariah yang

diberikan pada pihak penggunaan dana (nasabah) berdasarkan prinsip syariah

dengan aturan yang digunakan sesuai dengan hukum Islam. Menurut UU

Perbankan No. 10 tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan

Page 16: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

16

yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Sedangkan

kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan

pihak lain yang diwajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 3

Pembiayaan sangat bermanfaat bagi bank syariah terutama bagi BSM, para

nasabah BSM dan pemerintah. Penyaluran dana deengan prinsip syariah ini

didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana (dalam hal ini

BSM) dan kepada pengguna dana (nasabah). Pemilik dana percaya kepada

penerima dana bahwa dana dalam bentuk pembiayaan yang diberikan pasti akan

dibayar. Penerima pembiayaan mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan

sehingga penerima pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan

yang telah diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan

dalam akad pembiayaan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai besaran nilai penyaluran dana

pembiayaan yang telah dilakukan oleh BSM selama periode lima tahun terakhir

atau selama periode tahun 2014 hingga tahun 2018 lalu, dapat dilihat rata-rata tiap

triwulan dana pembiayaan BSM yang berbasis bagi hasil selama periode tahun

2014 s.d. 2018 mencapai nilai Rp. 16.156.244.000.000,- atau Rp. 16,16 Trilyun.

Angka ini didominasi oleh besaran pembiayaan musyarakah yang menempati

3Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998

Page 17: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

17

83,25% (atau Rp. 13,42 Trilyun) dari keseluruhan dana pembiayaan, sementara itu

jumlah dana pembiayaan mudharabah yang semestinya menjadi sumber

pembiayaan utama hanya menempati porsi 16,75% (atau Rp. 2,74 Trilyun).Hal ini

terjadi tentunya tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi

pembiayaan mudharabah yang relatif lebih kecil dibandingkan pembiayaan

musyarakah. Untuk lengkapnya data ini dapat dilhat tampilan tabel berikut ini :

Total Dana Penyaluran Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil PT. Bank Syariah

Mandiri, Tbk Periode Tahun 2014 s.d. 2018

Tahun Tri

wulan

Jumlah Pembiayaan Bagi Hasil (Jutaan Rupiah) Proporsi (%)

Mudharabah Musyarakah Jumlah Perkemb.

(%)

Mudharabah Musyarakah

2014 I 389.643 10.306.134 10.695.777 - 3,64 96,36

II 370.350 10.363.158 10.733.508 0,35 3,45 96,55

III 891.883 10.154.143 11.046.026 2,91 8,07 91,93

IV 3.164.130 9.881.158 13.045.288 18,10 24,25 75,75

2015 I 895.601 9.782.552 10.678.153 - 18,15 8,39 91,61

II 3.357.705 9.608.009 12.965.714 21,42 25,90 74,10

III 3.138.566 9.871.263 13.009.829 0,34 24,12 75,88

IV 2.888.566 10.591.077 13.479.643 3,61 21,43 78,57

2016 I 2.755.182 11.095.110 13.850.292 2,75 19,89 80,11

II 3.597.104 11.241.065 14.838.169 7,13 24,24 75,76

III 3.347.510 11.458.745 14.806.255 - 0,22 22,61 77,39

IV 3.151.201 13.338.662 16.489.863 11,37 19,11 80,89

2017 I 3.055.212 13.243.161 16.298.373 - 1,16 18,75 81,25

II 3.503.390 15.463.783 18.967.173 16,37 18,47 81,53

III 3.593.178 16.119.426 19.712.604 3,93 18,23 81,77

IV 3.398.751 17.640.213 21.038.964 6,73 16,15 83,85

2018 I 3.470.062 17.498.892 20.968.954 - 0,33 16,55 83,45

II 3.347.327 18.452.296 21.799.623 3,96 15,35 84,65

III 3.130.443 20.848.123 23.978.566 10,00 13,06 86,94

IV 3.273.030 21.449.077 24.722.107 3,10 13,24 86,76

Jumlah 54.718.834 268.406.047 323.124.881 92 - -

Rata-rata 2.735.942 13.420.302 16.156.244 4,85 16,75 83,25

Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Page 18: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

18

Berdasarkan latar belakang masalah ini, maka penulis merasa perlu untuk

melakukan penelitian dengan judul :“Analisis Faktor Yang Mempengaruhi

Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, yang

menjadipokok rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh secara simultan Non Performing Finance (NPF), Dana

Pihak Ketiga (DPK), dan Tingkat Bagi Hasil (TBH) terhadap pembiayaan

Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk ?

2. Bagaimana pengaruh secara parsial Non Performing Finance (NPF), Dana

Pihak Ketiga (DPK), dan Tingkat Bagi Hasil (TBH) terhadap pembiayaan

Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk ?

3. Faktor mana yang paling dominan mempengaruhi pembiayaan Mudharabah

pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan Non Performing Finance (NPF),

Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Tingkat Bagi Hasil (TBH) terhadap

pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

2. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan Non Performing Finance (NPF),

Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Tingkat Bagi Hasil (TBH) terhadap

pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Page 19: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

19

3. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi pembiayaan

Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Dengan tercapainya tujuan-tujuan penelitian tersebut, maka ada beberapa

kegunaan (manfaat) yang dapat diambil, antara lain:

1. Bagi aspek keilmuan, penelitian ini dapat menjadi bahan permulaan untuk

mengembangkan konsep dan prinsip syariah dalam kajian baru yang berkenaan

dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan Mudharabah.

2. Bagi aspek praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan

pertimbangan bagi PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk dan lembaga keuangan

syariah lain dalam membuat kebijakan atau memilih konsep-konsep Islami

berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan.

D. Batasan Masalah

Guna memperdalam kajian, penelitian ini akan dibatasi pada faktor-faktor

yang mempengaruhi pembiayaaan mudharabah PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

(BSM) selama kurun waktu lima tahun sejak semester I tahun 2014 hingga

semester IV tahun 2018. Data yang digunakan adalah data sekunder yang

berkenaan dengan data keuangan yang bersumber dari laporan keuangan yang

dipublikasikan oleh BSM dan data pendukung lainnya.

Data keuangan yang digunakan berupa dana pembiayaan berbasis bagi

hasil dengan akad mudharabah. Analisis data menggunakan data keuangan dalam

bentuk rupiah baik data pembiayaan mudharabah, pembiayaan bermasalah dana

pihak ketiga dan tingkat bagi hasil.

Page 20: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

20

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit.4 Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun

1998 pasal 1 butir 12, pembiayaan adalah penyediaan barang atau uang tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan

uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan pembagian

hasil keuntungan5 (Bank Indonesia, 2011).

2. Pembiayaan Bagi Hasil Berbasis Mudharabah

Berdasarkan fatwa DSN-MUI No: 07/DSN-MUI/IV/2000 pembiayaan

mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama bertindak sebagai penyedia seluruh modal, sedangkan pihak kedua

bertindak sebagai pengelolanya, dan keuntungan usaha dibagi sesuai

kesepakatan yang dituliskan pada kontrak. Pembiayaan diberikan 100% sesuai

nilai proyek dan penentuan di awal sesuai dengan nisbah (porsi) yang

disepakati bersama, sedangkan apabila rugi maka ditanggung oleh

bank.Mudharabah merupakan pembiayaan atau penanaman dana dari pemilik

dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan

kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara

4Antonio, Muhammad Syafi'i. Bank Syariah dari Teori Kerja dan Praktik., (Jakarta ; Gema

Insani Press, 2007), hlm, 160 5Bank Indonesia, Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan. 2011

Page 21: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

21

kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Sedangkan untuk modal usaha seluruhnya berasal dari pihak shahibul maal

(pemilik dana).

Mudharabah berasal dari kata dharb, artinya memukul atau berjalan,

pengertian memukul di sini lebih tepatnya adalah proses seseorang

memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Secara teknis Al Mudharabah

adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal)

menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi

pengelola (mudharib). Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik

modal selama kerugian itu bukan kelalaian si pengelola. Jika seandainya

kerugian itu disebabkan karena kecurangan atau kelalaian, si pengelola harus

bertanggungjawab atas kerugian tersebut.6 Mudharabah adalah akad yang telah

dikenal oleh umat muslim sejak zaman nabi bahkan telah di praktekkan oleh

bangsa Arab sebelum turunnya Islam, ketika Nabi Muhammad SAW berprofesi

sebagai pedagang, dalam prakteknya Siti Khadijah mempercayakan barang

datanya untuk dijual oleh Nabi, dalam kasus ini Khadijah berperan sebagai

pemilik modal (sahih al-maal) sedangkan nabi sebagai pihak yang berperan

seabgai pelaksana usaha (mudharib), bentuk kontrak antara dua pihak di mana

satu pihak berperan sebagai pemilik modal dan memeprcayakan sejumlah

modalnya untuk dikelola oleh pelaksana usaha, dengan tujuan mendapatkan

untung disebut akad mudharabah.

6Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. (Jakarta, Raja Grafindo

Persada, 2009), hlm. 203

Page 22: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

22

Adapun Landasan Syariah Mudharabah Muqayyadah yang paling

utama adalah bersumber dari :

1). Al-Quran yaitu meliputi :

a) . QS. Al-Muzzammil (73) ayat 20 yang berbunyi :

Artinya :“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri

(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau

sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama

kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui

bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu,

maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah

(bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-

orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian

karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka

bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang,

tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik.

Page 23: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

23

Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu

memperoleh (balasan)Nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan

yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah;

sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(QS. Al-

Muzzammil (73) ayat 20)7

Pada ayat tersebut kegiatan pembiayaan mudharabah diterangkan

dalam kalimat ”.......dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi

mencari sebagian karunia Allah SWT.......” (QS. Al Muzzammil : 20)

b) QS. Al-Jumuah (62) ayat 10 yang berbunyi :

Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di

muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung” (QS. Al-Jumuah (62) ayat 10)8

2). Al Hadits

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul

Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia

mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni

lembah yang berbahaya atau membeli ternak. Jika peraturan tersebut, yang

bersangkutan bertanggungjawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-

syarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah pun

7Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya.Bandung; Diponegoro, cet. 10,

2009. 8Ibid.

Page 24: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

24

membolehkannya. (HR. Thabrani) Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa

Rasulullah SAW bersabda, ”Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan:

jual beli secara tangguh, mudharabah dan mencampur gandum dengan

tepung untuk keperluan rumah bukan uttuk dijual. (HR. Ibnu Majah).

3. Sistem, mekanisme dan contoh Pembiayaan Mudharabah

a. Sistem Pembiayaan Mudharabah

Berikut skema pembagian hasil dalam system mudharabah :

Gambar 1.

Skema al-Mudharabah9

Sumber: Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Antonio, 2001: 184)

b. Mekanisme Pembiayaan Mudharabah

Mekanisme dalam mengeluarkan pembiayaan baik itu mudharabah atau

yang lainnya sebernarnya sudah tercantum dalam SOP masing-masing Bank

dimana tahapan-tahapannya dari nasabah mengajukan pembiayaan hingga

9 Antonio, 2001,Bank Syariah dari Teori ke Praktek (: 184)

Page 25: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

25

nantinya sudah disetuji untuk dapat di cairkan. Lengkapnya dapat dilihat

Gambar berikut :

Gambar 1

Mekanisme Pembiayaan Mudharabah10

Berikut ini disajikan kasus kegiatan operasional pada PT. Bank Syariah

Mandiri yang berkaitan dengan pembiayaan yang menggunakan prinsip bagi hasil:

Contoh :

Seorang ahli bengkel kendaraan berniat usaha bengkel perawatan sendiri.

Pendirian bengkel perawatan tersebut membutuhkan investasi dan modal kerja

sebesar Rp.300 juta. mekanik tersebut mempunyai keyakinan akan memperoleh

omzet atau jasa sebesar Rp.30 juta per bulan.

Sistem perhitungan bagi hasil dari contoh diatas:

- Kebutuhan modal kerja : 300 juta

- Modal sendiri : 0

- Pembiayaan bank : 300 juta

- Rencana penerimaan usaha : 30 juta per bulan : 360 juta per tahun

- jangka waktu : 1 tahun (12 bulan)

- expectasi rate : 24%

- expectasi bagi hasil : 12 : 12 x 24% x 300 juta : 72 juta per tahun

10 Muhammad Akhyar Adnan & Didi Purwoko, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

rendahnya Pembiayaan Mudharabah Menurut Perspektif Manajemen Bank Syariah

Dengan Pendekatan Kritis Jurnal Akuntansi & Investasi 14 (1), 14-31, Januari 2013

Page 26: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

26

- Nisbah bank : 72 juta : 360 juta : 20%

- Nisbah nasabah : 100% - 20% : 80%

Besarnya bagi hasil yang diterima oleh kedua belah pihak tergantung pada jumlah

pendapatan yang diperoleh. Jadi bila pendapatan yang diperoleh adalah 72 juta per

tahun, maka besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan nisbah masing-masing.

a. Bank (shahibul maal) : 20% x 72 juta = 14.4 juta

b. Nasabah (Imudharib) : 80% x 72 juta = 57.6 juta.11

4. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Bank

Syariah

a. Non Performing Financing (NPF)

Suatu kredit dinyatakan bermasalah jika bank benar-benar tidak mampu

mengahadapi risiko yang ditimbulkan oleh kredit tersebut. Risiko kredit

didefinisikan sebagai risiko kerugian sehubungan dengan pihak peminjam

(counterparty) tidak dapat dan tidak mau memenuhi kewajiban untuk

membayar kembali dana yang dipinjamnya secara penuh pada saat jatuh tempo

atau sesudahnya.

Laporan Keuangan bank syariah sama halnya dengan bank

konvensional, didukung juga oleh adanya laporan audit keuangan berupa

catatan atas laporan keuangan (CALK). Didalam CALK inilah tercantum

informasi tentang adanya kredit atau pembiayaan baik pembiayaan lancar

maupun pembiayaan bermasalah seperti pembiayaan kurang lancar,

pembiayaan dalam perhatian khusus, pembiayaan diragukan dan pembiayaan

macet.12

Catatan keuangantentang pembiayaan bermasalah inilah yang

dijadikan sumber perhitungan untuk mengetahui risiko kredit atau risiko

pembiayaan.

11 Anan Dwi Saputro dan Moch. Dzulkirom. A.R.2015. Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB)|Vol. 21 No. 2 April 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 12

Sumber : Laporan Audit Keuangan Tahunan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Page 27: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

27

Sebagai indikator yang menunjukkan kerugian akibat risiko kredit

adalah tercermin dari besarnya non performing loan (NPL), dalam terminologi

bank syariah disebut non perfoming financing (NPF).Non Performing

Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total

pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Non performing financing

(NPF) akan berdampak pada menurunnya tingkat bagi hasil yang dibagikan

pada pemilik dana. Hubungan antara bank dan nasabah didasarkan pada dua

unsur yang saling terkait, yaitu hukum dan kepercayaan.

Suatu bank hanya dapat melakukan kegiatan dan mengembangkan

usahanya apabila nasabah percaya untuk menempatkan uangnya. Kemudian

setelah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, bank

kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Peningkatan non performing financing akan berpengaruh terhadap

peningkatan jumlah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang

harus dibentuk oleh pihak bank syariah sesuai ketentuan dari Bank Indonesia.

Bila hal ini berlangsung terus-menerus, maka akan mengurangi modal bank

syariah sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dalam

menyalurkan pembiayaan, termasuk di dalamnya pembiayaan berbasis bagi

hasil. Oleh karena itu, non performing financing dapat mempengaruhi volume

pembiayaan berbasis bagi hasil yaitu mudharabah dan musyarakah.Non

Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan yang buruk yaitu

pembiayaan yang tidak tertagih.Besarnya NPF mencerminkan tingkat

Page 28: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

28

pengendalian biaya dan kebijakan pembiayaan/kredit yang dijalankan oleh

Bank, semakin tinggi rasio NPF itu berarti semakin besar pula pembiayaan

yang buruk.13

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan yang

bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang

termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet.

Dalam peraturan bank indonesia Nomor 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober

2006 tentang Penilaian Kualitas Bank Umum yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah pasal 9 ayat (2), bahwa kualitas aktiva

produktif dalam bentuk pembiayaan dibagi dalam 5 golongan yaitu lancar (L),

dalam perhatian khusus (DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D), macet (M).

Tabel 1

Perhitungan NPF Berdasarkan Kemampuan

Bayar Nasabah (Debitur) diBank Syariah

No Jenis

Pembiayaan

Kategori Yang Dierhitungkan Dalam NPF

Kurang Lancar Diragukan Macet

1 Murabahah,

Istishna’,

Ijarah, Qard

Tunggakan Lebih dari

90 hari s.d. 180 hari

Tunggakan Lebih

dari 180 hari s.d.

270 hari

Tunggakan Lebih dari

270 hari

2 Salam Telah jatuh tempo s.d.

60 hari

Telah jatuh tempo

s.d. 90 hari

Lebih dari 90 hari

3 Mudharabah,

Musyarakah

Tunggakan s.d.90 hari

realisasi bagi hasil

diatas 30% s.d. 90%

dari proyeksi

pendapatan

Tunggakan lebih

dari 90 s.d. 180 hari

relisasi bagi hasil

kurang dari 30%

Tunggakan lebih 180

hari, realisasi

pendapatan kurang

dari 30% dari proyeksi

pendapatan lebih dari

3 periode pembayaran

Sumber : Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/21/PBI/2006

13

Samira Kalkarina, dkk. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan berbasis Bagi

Hasil Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Yang

Terdaftar di BEI). Jurnal e-Proceeding of Management : Vol.3 No.3 December 2016 ISSN : 2355-

9357, 2016, hlm ; 3391

Page 29: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

29

Non performing financing (NPF) akan berdampak pada menurunnya

tingkat bagi hasil yang dibagikan pada pemilik dana. Hubungan antara bank

dan nasabah didasarkan pada dua unsur yang saling terkait, yaitu hukum dan

kepercayaan. Suatu bank hanya dapat melakukan kegiatan dan

mengembangkan usahanya apabila nasabah percaya untuk menempatkan

uangnya. Kemudian setelah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan, bank kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam

rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kredit macet dalam jumlah besar

yang relatif besar atau bahkan informasi yang tidak benar mengenai kredit

macet yang dialami bank tertentu, jika tidak segera diambil langkah

penanggulangan, maka akan menimbulkan kegelisahan pada nasabah bank

yang bersangkutan dan memungkinkan terjadinya rush.Faktor – faktor yang

menyebabkan kredit bermasalah adalah disebabkan dari sisi debitur, sisi bank

itu sendiri, dan ekstern debitur dan bank.14

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP tanggal

31 Maret 2010, pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan yang diberikan

kepada pihak ketiga dan tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain yang

dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca per posisi tidak disetahunkan.

Sedangkan pembiayaan bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang

lancar, diragukan, dan macet yang dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam

neraca per posisi tidak disetahunkan.

14

Pratin dan Akhyar Adnan.Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL, Prosentase

Bagi Hasil dan Markup Keuntungan Terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah Studi Kasus

Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI). Jurnal Sinergi, Kajian Bisnis dan Manajemen. 2005.

Page 30: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

30

Berikut adalah perhitungan NPF berdasarkan Surat Edaran

BankIndonesia Nomor: 9/24/Dpbs tentang Sistem Penilaian TingkatKesehatan

Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah:

Pembiayaan Bermasalah

NPF = -----------------------------------------

Total Pembiayaan yang Disalurkan

Batas aman nilai NPF yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada

Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem PenilaianTingkat

Kesehatan Bank Umum dan Bank Syariah, semakin tinggi nilai NPF (di atas

5%), maka bank tersebut tidak sehat. Berikut adalah kriteria kesehatan NPF

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:

Tabel 2

Kriteria Kesehatan NPF Bank Syariah

No Nilai NPF Predikat

1 NPF = 2% Sehat

2 2% ≤ NPF < 5% Sehat

3 5% ≤ NPF < 8% Cukup Sehat

4 8% ≤ NPF < 12% Kurang Sehat

5 NPF > 12% Tidak Sehat

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/Dpbs tahun 2004

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui apabila nilai NPF di atas8%,

maka kualitas pembiayaan perbankan syariah sedang dalam kondisiyang tidak

baik. Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia, ada

dua hal utama penyebab meningkatnya NPF yaitu kondisi ekonomi makro dan

pembiayaan yang tidak tumbuh. Berkaitan dengan pembiayaan di bank syariah,

dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan bank syariah bagian

marketing harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan

Page 31: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

31

kondisi secara keseluruhan calon nasabah, sehingga dapat mengurangi tingkat

pembiayaan bermasalah.15

Menurut teori, semakin tinggi rasio Non Performing Financing (NPF),

maka semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit

bermasalah semakin besar. Artinya semakin besar jumlah pembiayaan

bermasalah akan semakin berrisiko pihak bank untuk memperoleh pendapatan

dari kegiatan pembiayaan.

b. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana pihak ketiga (DPK) adalah simpanan nasabah dalam bentuk

tabungan, giro dan deposito dalam rupiah dan valuta asing yang dihimpun

bank syariah pada saat tertentu, dinyatakan dalam miliar rupiah.16

Secara teknis

yang dimaksud dengan simpanan adalah seluruh dana yang dihasilkan dari

produk penghimpunan dana pada perbankan syariah, seperti giro wadiah,

tabungan wadiah, deposito mudharabah. Dana-dana yang dihimpun dari

masyarakat (Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana terbesar yang paling

diandalkan oleh bank. 17

15

Lydia Rahmadhini Arfiani dan Ade Sofyan Mulazid, Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah Indonesia

Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015, Iqtishadia ; Jurnal

ekonomi dan Perbankan SyariahP-ISSN: 2354-7057; E-ISSN: 2442-3076Vol. 4 No. 1 Juni 2017

hlm :12

16Dita Andraeny. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Dan Non

Performing Financing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan

Syariah di Indonesia. Jurnal Simposium Nasonal Akuntansi (SNA) XIV Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh, 2011

17Samira Kalkarina, dkk (2016). Jurnal e-Proceeding of Management : Vol.3 No.3

December 2016 ISSN : 2355-9357, hlm : 3391

Page 32: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

32

Dana Pihak Ketiga dan tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penawaran pembiayaan mudharabah. Kemudian diperoleh

memperoleh kesimpulan bahwa pembiayaan mudharabah dipengaruhi secara

signifikan oleh dana pihak ketiga (positif), tingkat bagi hasil (positif), dan

modal per aset (positif). Sedangkan pembiayaan musyarakah secara signifikan

dipengaruhi oleh dana pihak ketiga (positif) dan modal per asset (positif).18

Kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana merupakan fokus utama

kegiatan bank syariah. Oleh karena itu, untuk dapat menyalurkan dana secara

optimal, bank harus memiliki kemampuan dalam menghimpun dana pihak

ketiga karena DPK ini merupakan sumber utama pembiayaan bank syariah.

Salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan adalah

simpanan (DPK), maka semakin besar dana pihak ketiga yang dihimpun, akan

semakin besar pula volume pembiayaan yang dapat disalurkan, termasuk

pembiayaan berbasis bagi hasil yaitu pembiayaan mudharabah dan

musyarakah.19

c. Tingkat Bagi Hasil (TBH)

Tingkat bagi hasil menjadi faktor penting karena jenis pembiayaan

berbasis bagi hasil, yaitu mudharabah dan musyarakah ini bersifat Natural

Uncertainty Contract (NUC) yang cenderung memiliki risiko yang tinggi

dibandingkan dengan jenis pembiayaan lainnya karena return yang diperoleh

18

Donna, D.R, dan Chotimah. 2008. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Pembiayaan

pada Perbankan Syariah di Indonesia Ditinjau dari Sisi Penawaran. Jurnal Sosiosains Vol. 2 No.

2, Juni 2008. 19

Muhammad.Manajemen Bank Syariah.(Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta), 2005

Page 33: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

33

bank tidak pasti. Oleh karena itu, bank akan cenderung banyak menyalurkan

pembiayaan berbasis bagi hasil ini jika tingkat bagi hasilnya tinggi dalam arti

tidak lebih kecil dari risiko yang mungkin terjadi (prinsip high risk high

return).Pihak bank juga harus memperhatikandari segi biaya yang dikeluarkan

oleh bank. Pemberian pinjaman berdasarkan sistem bagihasil/ mudharabah ini

memerlukan kewaspadaan yang lebih tinggi. Misalnya dengan cara

meningkatkan kualitas para pegawainya.Ini akan memerlukan tambahan biaya

yang tidak sedikit. Kemudian pihak bank juga perlu menempatkan para teknisi

dan ahli manajemen unuk mengawasi dan mengevaluasi proyek usaha yang

sedang berjalan.20

Pembiayaan mudharabah memiliki resiko yang tinggi jika

diibandingkan dengan pembiayaan yang lain seperti murabahah. Mudharabah

ini memiliki resiko yang paling tinggi. Karena dari pihak bank menyerahkan

modal kerja tidak dengan disertakan jaminan. Maka dari itu dari pihak bank

harus benar-benar teliti dalam hal memilih para mudharib yang akan diberi

modal kerja.21

F. Tinjauan Pustaka

Sesuai dengan penjelasan dalam pedoman penulisan skripsi terbitan

Syariah Press Fakultas Syariah IAIN STS Jambi cetakan kedua tahun 2014 bahwa

tinjauan pustaka atau penelusuran penelitian terdahulu yang memiliki kaitan

langsung atau tidak langsung dengan permasalahan penelitian yang diangkat.

20

Muhammad.Manajemen Bank Syariah.(Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta), 2005.

21Adnan Muhammad Akhyar & Didi Purwoko. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Rendahnya Pembiayaan Mudharabah Menurut Perspektif Manajemen Bank Syariah Dengan

Pendekatan Kritis. Jurnal Akuntansi & Investasi Vol. 14 No.1 halaman 14-31, Januari 2013

Page 34: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

34

Bahkan tinjauan pustaka juga sangat diperlukan sebelum peneliti menemukan

permasalahan. Dengan melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu,

dapat diidentifikasikan posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan22

Penelitian ini hampir sama dengan yang dilakukan oleh beberapa peneliti

ditampilkan dalam bentuk tabel berikut :

22

Anik Ghufran, 2010, Pedoman Penyusunan Proposal, Makalah diresentasikan pada kuliah

Metodologi Penelitian di Program Doktor UIN Yogyakarta di, tanggal 25-26 Januari 2010

Page 35: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

35

Tabel 3

Penelitian Terdahulu

No Peneliti, Tahun dan Bentuk

Terbitan

Judul Metode Penelitian Kesimpulan

1 Dita Andraeny (2011)

Jurnal Simposium Nasonal

Akuntansi (SNA) XIV

Universitas Syiah Kuala Banda

Aceh

Analisis Pengaruh Dana Pihak

Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Dan

Non Performing Financing

Terhadap Volume Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil Pada

Perbankan Syariah di Indonesia

Studi empiris menggunakan data

runtut waktu (time series) dan Teknik

pengambilan sampel adalah

purposive sampling. Teknik analisis

data yang digunakan adalah Partial

Least Square (PLS)

DPK dan Tingkat Bagi Hasil berpengaruh

signifikan terhadapvolume pembiayaan.

Sedangkan NPF tidak berpengaruh signifikan

terhadap volume pembiayaan.

2 Aidida Adelia Purnama (2012)

Jurnal Media Ekonomi Vol. 20

No.3, Desember 2012.

Analisis Faktor-faktor Yang

Mempe-ngaruhi Penyaluran

Pembiayaan Pada Perbankan

Syariah Indonesia Periode

2006.01-2011.12.

Model yang digunakan dalam metode

analisis data adalahmodel Analisis

Regresi Linier Berganda.

DPK berpengaruhsignifikan positif,FDR

mempunyai hubungan positif tetapi tidak

signifikan, sedangkan NPF dan SWBI tidak

berpengaruhterhadap Penyaluran Pembiayaan.

3 Muhammad Akhyar Adnan &

Didi Purwoko (2013)

Jurnal Akuntansi & Investasi

Vol. 14 No.1 halaman 14-31,

Januari 2013.

Analisis Faktor-faktor Yang

Mempe-ngaruhi Rendahnya

Pembiayaan Mudharabah

Menurut Perspektif Manajemen

Bank Syariah Dengan

Pendekatan Kritis.

Teknik pengumpulan data adalah

wawancara dan metode analisis

adalah metode kualitatif yang

dilakukan secaraeksplanatif.

Kebijakan pembiayaan Mudharabah sudah

sesuai dengan syariat DSN, Bank tidak

menerapkan kebijakan pembiayaan secara

khusus, dan mekanisme pembiayaan

tercantum dalam SOP bank dan faktor resiko

(termasuk NPF) mempengaruhi rendahnya

Page 36: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

36

pembiayaan mudharabah.

4 Ika Rizkha Hidayati (2016)

Naskah Publikasi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis dan

Fakultas Agama Islam

Universitas Muham-madiyah

Surakarta.

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Pembiayaan

Mudharabah Pada Bank Umum

Syariah Periode 2011-2014.

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder

berupa datakurun waktu (time series

data). Teknik analisis data adalah

regresi linierberganda.

DPK memiliki pengaruh positif dansignifikan,

NPF memiliki pengaruhnegative dan

signifikan, dan NPF berpengaruh positif dan

berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaanmudharabah.

5 Samira Kalkarina, dkk (2016)

Jurnal e-Proceeding of

Manage-ment : Vol.3 No.3

December 2016 ISSN : 2355-

9357

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Pembiayaan

berbasis Bagi Hasil Pada Bank

Umum Syariah di Indonesia

(Studi Kasus Pada Bank Umum

Syariah Yang Terdaftar di BEI).

Teknik sampling yaitu nonproba-

bility sampling dengan purposive

samplingdan Teknik analisisyaitu

analisis statistik deskriptif dan

analisis regresi data panel.

DPK memiliki pengaruh signifikan positif,

CAR dan NPF tidak berpengaruhsignifikan

terhadap pembiayaan bagi hasil.

Sumber : Jurnal, data diolah

Page 37: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

37

G. Kerangka Pemikiran

Peran mudharabah dalam perkembangan pemberdayaan ekonomi syariah

sangat vital. Mudharabah mampu menciptakan kondisi yang adil, seimbang dan

menekankan pada prestasi baik berupa kerja maupun resiko yang

ditanggung.Namun dampak resiko yang tinggi inilah yang menyebabkan

mudharabah masih sangatlah jarang dilakukan perbankan syariah,yang selalu

mengedepankan produk murabahah(jual beli)23

. Mekanisme dalam penyaluran

pembiayaan juga menjadi faktor yang penting dalamrendahnya pembiayaan

mudharabah. Adanya mekanisme yang terlalu panjang membuat pembiayaan

mudharabah ini dianggap tidak praktis oleh para nasabah. Pihak bank bisa

meminimalisir agar mekanisme yang ada tidak membuat para nasabah bingung,

dan dapat meningkatkan pembiayaan mudharabah.24

Secara teknis yang dimaksud dengan simpanan adalah seluruh dana yang

dihasilkan dari produk penghimpunan dana pada perbankan syariah, seperti giro

wadiah, tabungan wadiah, deposito mudharabah. Dana-dana yang dihimpun dari

masyarakat (Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana terbesar yang paling

diandalkan oleh bank. Non Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan

yang buruk yaitu pembiayaan yang tidak tertagih.Besarnya NPF mencerminkan

tingkat pengendalian biaya dan kebijakan pembiayaan/kredit yang dijalankan oleh

Bank, semakin tinggi rasio NPF itu berarti semakin besar pula pembiayaan yang

23

Muhammad Akhyar Adnan & Didi Purwoko (2013). Analisis Faktor-faktor Yang Mempe-

ngaruhi Rendahnya Pembiayaan Mudharabah Menurut Perspektif Manajemen Bank Syariah

Dengan Pendekatan Kritis. Jurnal Akuntansi & Investasi Vol. 14 No.1 halaman 14-31, Januari

2013. Hlm.17 24

Ibid, hlm.19

Page 38: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

38

H1

H2

H3

H4

buruk.25

Tingkat bagi hasil (equivalen rate) adalah rata-rata tingkat imbalan atas

pembiayaan mudharabah dan musyarakah bagi bank syariah pada saat tertentu

.tingkat bagi hasil berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah pada bank umum syariah.26

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memberikan kerangka pemikiran

yang digambarkan dalam tampilan berikut ini :

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: menunjukan pengaruh secara parsial.

: menunjukan pengaruh secara simultan.

H1, H2, H3 dan H4 : hipotesis 1 s.d. 4.

NPF yaitu NPF netto yang diperhitungkan dari pembiayaan bermasalah

TBH yaitu total jumlah pendapatan dari pembiayaan berbasis bagi hasil.

25

Dita Andraeny. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Dan Non

Performing Financing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan

Syariah di Indonesia. Jurnal Simposium Nasonal Akuntansi (SNA) XIV Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh, 2011

26SeptianaAmbarwati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah dan

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Tesis PSKTII UI. Diakses dari

www.garuda.kemdiknas.go.id.2008.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi :

Non Performing Finance

(NPF)

Dana Pihak Ketiga

(DPK)

Tingkat Bagi Hasil

(TBH)

Pembiayaan

Mudharabah

Page 39: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

39

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang

menggunakan pendekatan kuantitatif. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji

oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.27

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), Tingkat Bagi

Hasil(TBH) secara simultan tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

mudhara-bah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

H1: Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), Tingkat Bagi

Hasil (TBH) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Hipotesis empat (H4) ini mengacu pada hasil penelitian yang disampaikan oleh

Dita Andraeny (2011), Aidida Adelia Purnama (2012), Muhammad Akhyar

27

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, ( Bandung: Alfabeta,

2008), hlm. 64.

Page 40: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

40

Adnan & Didi Purwoko (2013), Ika Rizkha Hidayati (2016), dan Samira

Kalkarina, dkk.(2016).

H0 : Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

H2 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikanterhadap

pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Hipotesis satu (H1) ini mengacu pada hasil penelitian yang disampaikan

oleh Dita Andraeny (2011), Aidida Adelia Purnama (2012), Muhammad Akhyar

Adnan & Didi Purwoko (2013), Ika Rizkha Hidayati (2016), dan Samira

Kalkarina, dkk.(2016).

H0 : Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mudhara-

bah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

H3: Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikanterhadap pembiayaan

mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Hipotesis dua (H2) ini mengacu pada hasil penelitian yang disampaikan

oleh Dita Andraeny (2011), Ika Rizkha Hidayati (2016), dan Samira Kalkarina,

dkk.(2016)

H0 : Tingkat Bagi Hasil(TBH) tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mudhara-

bah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

H4: Tingkat Bagi Hasil(TBH) berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Hipotesis tiga (H3) ini mengacu pada hasil penelitian yang disampaikan

oleh Dita Andraeny (2011).

Page 41: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

41

BAB II

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif-dekriptif. Metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat

analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-

angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian.28

.

Sementara metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan suatu data

yang akan dibuat, baik oleh penulis sendiri maupun secara kelompok.29

Oleh

karena itu, ciri-ciri metode deskriptif memusatkan diri pada pemecahan masalah-

masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah aktual dan kemudian

data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan dan dianalisis.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hanya

mempergunakan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen dan

laporan keuangan yang bersumber dari PT. Bank Syariah Mandiri,

Tbk.(BSM)serta laporan atau pustaka lainnya. Data sekunder ini berisikan antara

lain :

a. Laporan Keuangan BSM berupa : neraca, laporan laba rugi, rasio keuangan dan

laporan lainnya yang mendukung laporan keuangan tersebut yaitu laporan

keuangan BSM periode tahun 2014 hingga tahun 2018.

28

Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).

Hlm.30 29

Asep Suryana dan Riduwan. Statistik Bisnis,(Bandung Alfabeta, 2010) hlm.30

29

Page 42: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

42

b. Dokumen yang berisikan informasi : Sejarah Pendirian, Visi dan Misi, struktur

organisasi, dan produk layanan jasa BSM.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah dokumentasi. Dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan

memanfaatkan data sekunder yang sudah tersedia dalam perpustakaan, dari

instansi yang diteliti atau dari tempat lain yang dijamin kebenarannya. Data

sekunder ini antara lain berupa dokumen-dokumen resmi seperti grafik, arsip, peta

lokasi penelitian, geografis dan demografis. Sementara data yang dikumpulkan

melalui sumber pustaka berupa bahan-bahan referensi/studi pustaka, yang

meliputi peraturan perundang-undangan, peraturan teknis, buku-buku, artikel,

internet dan sebagainya yang sesuai dengan masalah yang dikaji.30

Data sekunder

diperoleh dari data BSM diperoleh dengan cara mengunduh semua informasi

laporan yang diterbitkan atau dipublikasi melalui website

www.syariahmandiri.co.id dan bersumber dari bank sentral dengan website

www.bi.go.id serta sumber informasi internet lain berupa website yang berisikan

tulisan dan penelitian ilmiah yang diterbitkan oleh berbagai instansi atau lembaga

pendidikan. Data kuantitatif yang dikumpulkan merupakan sumber olahan data

yang dinterpretasikan untuk mengungkapkan besaran pengaruh faktor-faktor

terhadap pembiayaan mudharabah BSM. Data sekunder yang diperoleh berupa

beberapa faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah semuanya

30

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2007) hlm119

Page 43: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

43

bersumber dari laporan tahunan baik laporan keuangan maupun laporan audit PT.

Bank Syariah Mandiri, Tbk.

4. Varibel Independen dan Dependen

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang menjelaskan

atau mempengaruhi variabel lain. variabel dependen (variabel terikat) adalah tipe

variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.31

a. Variabel Independen, terdiri dari :

1) Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan yang buruk atau

pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan yang tidak tertagih setelah jatuh

tempo.Besarnya NPF mencerminkan tingkat pengendalian biaya dan

kebijakan pembiayaan/kredit yang dijalankan oleh Bank, semakin tinggi

rasio NPF itu berarti semakin besar pula pembiayaan yang buruk.NPF

dihitung berdasarkan besaran pembiayan bermasalah berbanding dengan

total pembiayaan terutama pembiayaan berbasis bagi hasil.32

2) Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga (DPK) seluruh danasimpanan yang dihasilkan dari

produk penghimpunan dana pada perbankan syariah, seperti giro wadiah,

31

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, ( Bandung: Alfabeta),

2008.

32Samira Kalkarina, dkk. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan berbasis Bagi

Hasil Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Yang

Terdaftar di BEI). Jurnal e-Proceeding of Management : Vol.3 No.3 December 2016 ISSN : 2355-

9357, 2016.

Page 44: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

44

tabungan wadiah, deposito mudharabah. Dana-dana yang dihimpun dari

masyarakat (Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana terbesar yang

paling diandalkan oleh bank. Pada BSM simpanan wadiah utama adalah

giro dan tabungan.33

3) Tingkat Bagi Hasil

Tingkat bagi hasil (equivalen rate) adalah rata-rata tingkat imbalan atas

pembiayaan mudharabah dan musyarakah bagi bank syariah pada saat

tertentu. Dalam penelitian ini tingkat bagi hasil (TBH) dihitung berdasarkan

jumlah seluruh dana pembiayaan berbasis bagi hasil.34

b. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Mudharabah.

Mudharabah merupakan pembiayaan atau penanaman dana dari pemilik

dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan

kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara

kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Sedangkan untuk modal usaha seluruhnya berasal dari pihak shahibul maal

(pemilik dana). Pembiayaan mudharabah termasuk didalam bentuk pembiayaan

bagi hasil selain pembiayaan musyarakah yang ada pada bank syariah khususnya

pada BSM.

33

Dita Andraeny. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Dan Non

Performing Financing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan

Syariah di Indonesia. Jurnal Simposium Nasonal Akuntansi (SNA) XIV Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh, 2011

34Samira Kalkarina, dkk. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan berbasis Bagi

Hasil Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Yang

Terdaftar di BEI). Jurnal e-Proceeding of Management : Vol.3 No.3 December 2016 ISSN : 2355-

9357, 2016.

Page 45: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

45

Kedua bentuk variabel (baik independen maupun dependen) yang

dimaksudkan diatas akan penulis jabarkan dalam penjelasan yang diuraikan

dalam bentuk penyajian tabel tentang defenisi operasional variabel-variabel

yang dimaksud. Untuk lengkapnya mengenai definisi operasional variabel-

variabel tersebut dapat dilihat pada penyajian tabel berikut ini :

Tabel 4

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator

Variabel Independen (bebas)

1 Non-

Performing

Financing

(NPF)

merupakan perbandingan antara

jumlah pembiayaan macet dengan

keseluruhan pembiayaan yang

disalurkan oleh perbankan syariah

Dalam Penelitian ini menggunakan

nilai pembiayaan bermasalah yang

terdiri dari pembiayaan kurang

lancar, pembiayaan diragukan dan

pembiayaan macet pada BSM

Besaran Pembiayaan

bermasalah diukur dalam

bentuk jutaan rupiah (Rp.)

2 Dana Pihak

Ketiga

(DPK)

merupakan simpanan nasabah

dalam bentuk giro dan tabungan

sesuai dengan isi laporan keuangan

(neraca) BSM

Besaran Dana pihak

ketiga atau dana simpanan

wadiah berupa giro dan

tabungan diukur dari

sejumlah dana yang

dinyatakan dalam jutaan

rupiah (Rp.)

3 Tingkat

Bagi Hasil

atau

equivalen

rate (TBH)

merupakanTotal keseluruhan

pembiayaan berbasis bagi hasil

baik pembiayaan mudharabah

maupun pembiayaan musyarakah

BSM

Besaran tingkat bagi hasil

dari total pembiayaan

mudharabah dan

musyarakah diukur dalam

bentuk jutaan rupiah (Rp.)

Page 46: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

46

Variabel Dependen (Terikat)

1 Pembiayaan

Mudharabah

(P_Md)

merupakan jumlah agregat nilai

pembiayaan mudhara-bah yang

disalurkan oleh perbankan syariah

Besaran Pembiayaan

berbasis bagi Hasil

dengan akad Mudharabah

Dinyatakandalam jutaan

rupiah (Rp.)

5. Tehnik Analisis Data

Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian

hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang

telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan tehnik kuantitatif-

deskriptif.Analisa data untuk menjawab masalah-masalah penelitian maka

berdasarkan data-data yang dikumpulkan atau diperoleh digunakan suatu

pengujian statistik.Data yang diperoleh melalui data sekunder kemudian diolah

dengan metode statistik uji hipotesis. Seluruh data menggunakan nilai atau skala

nominal Di dalam teknik analisis data, metode yang digunakan adalah metode

kuantitatif. Sugiyono (2009:142) menjelaskan bahwa:“Teknik analisis data

dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa dua

macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu

statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik

parametris dan statistik non-parametris.”

Dari penjelasan diatas, peneliti menggunakan model statistik inferensial

atau statistik induktif atau statistik probabilitas guna menganalisis data sampel

dimana hasilnya diberlakukan untuk populasi. Menurut Sugiyono bahwa untuk

dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan antara variabel yang

Page 47: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

47

satu dengan variabel yang lain, maka dapat digunakan suatu pedoman seperti yang

tertera sebagai berikut:35

Tabel 5

Interpretasi Terhadap Kuatnya Hubungan

Antara Variabel Yang Satu Dengan Variabel Yang Lain

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kedua variabel

tersebut, nilai signifikan yang nantinya diperoleh harus dibandingkan dengan

alpha sebesar 5%, sehingga diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:

Ho : p = 0 (tidak ada hubungan)

Ha : p ≠ 0 (ada hubungan)

Kemudian, untuk menunjukkan apakah variabel bebas yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat atau tidak, hipotesis

nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah parameter dalam model sama dengan

nol, atau: Ho: b = 0 (tidak signifikan) Artinya, variabel independen bukan

35

Sugiyono, Op.Cit, Hal, 183

Page 48: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

48

merupakan penjelas yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Sedangkan, hipotesis alternatifnya (Ha), tidak semua parameter secara

simultan sama dengan nol, atau: Ha: b ≠ 0 (signifikan) Artinya, variabel

independen secara simultan merupakan penjelas yang memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Selanjutnya, jika nilai Sig > 5%, maka

Ho diterima; dan Jika, nilai Sig < 5%, maka Ho ditolak. Disamping itu, jika t

hitung <t tabel, maka Ho diterima; sedangkan, jika t hitung >t tabel, maka Ho

ditolak.

Secara rinci, tehnik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

pengujian validitas dan reliabilitas,pengujian asumsi klasik, pengujian statistik

dan pengujian hipotesia yang dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kevalidan

dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Pengujian

dilakukan dengan mengkorelasi skor butir dengan skor total menggunakan

rumus korelasi Product Moment. Dianggap valid apabila r adalah positif dan r

>r-tabel, jadi apabila korelasi antara butir-butir dengan skor total kurang dari r-

tabel atau negatif maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid, maka digunakan uji

validitas dengan menggunakan analisis kesahihan butir, dengan teknik korelasi

pruduct moment atau yang biasa disebut momen tangkar. Masrun (Solimun,

2002:70) mengatakan bilamana koefisien korelasi antar skor suatu indikator

dengan skor total seluruh indikator adalah positif dan lebih besar 0,3 (r > 0,3)

maka instrumen tersebut dianggap valid.

Page 49: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

49

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat

ukur (kuisioner) dalam penggunaannya, dengan menggunakan Cronbach

Alpha.Suatu kuisioner dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki

keandalan atau alpha sebesar 0,6 (60%0 atau lebih (Nunally).36

Suatu nilai

koefisien reliabilitas dianggap reliabel apabila koefisien reliabilitas dengan

standar alpha cronbachnya (Cronbach's Alpha Based on Standardized)bernilai

diantara 0,70 - 0,80 adalah baik untuk tujuan penelitian dasar (Kaplan et all,

1993: 126).

b. Uji asumsi klasik, bertujuan untuk memperoleh model regresi yang

menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik. Pengujian ini

dimaksudkan untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik pada

persamaan regresi berganda. Pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan agar

variabel bebas sebagai estimator atas variabel terikat tidak bias. Pengujian

asumsi klasik mempergunakan uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji

heterokedastisitas.

Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan bantuan program aplikasi

komputer SPSS for Windows, dengan menggunakan regresi linier berganda.

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh setiap variabel terhadap variabel yang

lain dilakukan analisis regresi linier berganda. Regresi linier berganda, digunakan

untuk meramalkan besaran variabel pembiayaanmudharabah bila variabel Non

Performing Finance (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Tingkat Bagi

36

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS ,(Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2001), hlm. 129.

Page 50: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

50

Hasil(TBH) dinaikkan atau diturunkan. Persamaan regresi37

dalam penelitian ini

yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Jumlah Pembiayaan Mudharabah (P_Md)

a = konstanta

b1,2,3 = koefisien regresi

X1 = Non Performing Finance (NPF)

X2 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X3 = Tingkat Bagi Hasil (TBH)

e = error

dijabarkan menjadi :

P_Md = a + b1NPF + b2DPK + b3TBH + e

Keterangan:

P_Md = Jumlah Pembiayaan Mudharabah

a = konstanta

b1,2,3 = koefisien regresi

NPF = Non Performing Finance

DPK = Dana Pihak Ketiga

TBH = Tingkat Bagi Hasil

Hasil perhitungan SPSS for windows juga digunakan untuk pengujian

statistik dan pengujian hipotesis. Hasil perhitungan SPSS for windows juga Untuk

menyelesaikan permasalahan sekaligus membuktikan apakah hipotesis diterima

atau ditolak di dalam dalam penelitian ini, maka digunakan alat analisis statistik

regresi linear berganda.

37

Ibid. Sugiyono hlm. 204

Page 51: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

51

Kemudian untuk menguji keberartian dari koefisien regresi secara

serempak, digunakan pengujian statistik uji F dengan formulasi sebagai berikut :

R2 / k

Uji-F = --------------------

(1-R2) / (n-k-1)

Dimana:

F = Diperoleh dari tabel disteribusi F

R2

=koefisien determinasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

Sedangkan untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas

secara parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang relatif dominan

mempengaruhi pembiayaan mudharabah BSM digunakan uji-t, dengan formulasi

sebagai berikut:

Sbi

bitbi

Dimana:

t = diperoleh dari daftar tabel t

b = parameter estimasi

Sb = Standar eror

Kaidah keputusan Nilai thitung yang dihasilkan kemudian dibandingkan

dengan nilai ttabel. Pada tarif nyata sebesar = 0,05 atau 5% dan deret derajat

kebebasan (df) sebesar N – 2 setelah dibandingkan kemudian diambil keputusan

dengan kaidah sebagai berikut :

a. Jika nilai thitung> ttabel maka ada hubungan antar varaibel

b. Jika nilai thitung< ttabel maka tidak ada hubungan antar variabel38

38Ibid, Sugiyono

Page 52: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

52

Nilai uji keseluruhan (uji-F) dan uji parsial (uji-t) dapat dilihat pada hasil

olahan SPSS berupa analisis Model Summary, Anova dan Coeffecient.

I. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi dalam lima bab, dengan maksud

untuk memudahkan pembahasan antar bab yang saling berkaitan untuk

memberikan gambaran yang jelas dari keseluruhan isi. Isi dari penulisan ini dapat

diuraikan secara singkat dari awal hingga akhir penulisan, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini penulis menyajikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, batasan masalah, kerangka

teori, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB II : METODE PENELITIAN

Pada Bab ini penulis menyajikan pendekatan penelitian, jenis dan

sumber data, instrumen pengumpulan data, variabel independen dan

dependen, tehnik analisis data, dan sistematika penulisan.

BAB III : GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk

Pada Bab ini penulis menyajikan sejarah pendirian, visi dan misi,

Manajemen, Struktur Organisasi dan wewenang jabatan, serta dan

produk-produk layanan.

BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Pada Bab ini penulis menyajikan deskripsi faktor yang

mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Syariah

Page 53: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

53

Mandiri, Tbk dan analisis faktor yang mempengaruhi pembiayaan

mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

BAB V : PENUTUP

Pada Bab ini penulis menyajikan kesimpulan dan saran-saran hasil

penelitian.

Page 54: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

54

BAB III

GAMBARAN UMUM

PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk

1. Sejarah Pendirian

Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998

membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di

Indonesia.Di saat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat

itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan

perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan.39

Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global,

pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4

(empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank

Exim dan Bapindo, menjadi satu satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan

tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik

mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB).PT BSB merupakan salah satu bank

konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank

Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT

BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang

investor asing. 40

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi

syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi

39

Profil PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. www.syariahmandiri.co.id 40 ibid

42

Page 55: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

55

peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking

system).Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi

serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk

mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk.41

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan

UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT

Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,

Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari bank

konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan

nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris:

Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. 42

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999,

25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi

PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal

tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin

tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. 43

41 ibid 42

ibid 43 ibid

Page 56: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

56

PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme

usaha dengan nilai-nilai rohani dan tumbuh sebagai bank yang mampu

memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan

operasionalnya.Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di

perbankan Indonesia.

Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri :

1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)

1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia

1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah menjadi PT Bank Susila Bakti

1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi menjadi PT Bank Syariah Mandiri44

2. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi PT Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut :

Visi : Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.

Misi : a.Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM.

c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan

kerja yang sehat.

d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.45

e. Menyelenggarakan operasional sesuai standar perbankan yang sehat.

44

ibid 45 ibid

Page 57: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

57

3. Manajemen, Struktur Organisasi dan Wewenang Jabatan

Dalam pengelolaan organisasinya, PT Bank Syariah Mandiri Cabang

memiliki struktur dan fungsi sebagai berikut :

a. Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) Komisaris Utama dan seklaigus

merangkap sebagai Komisaris Independen. Komisaris Utama ini

membawahi 4 (empat) Komisaris, yaitu 1 (satu) Komisaris Independen, 2

(dua) Komisaris Anggota dan 1 (satu) Senior Advisor Komisaris Dewan

Komisaris.

b. Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 2 (dua)

anggota. Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas mengarahkan

(memberikan opini) dan mengawasi apakah akad-akad yang melandasi

produk dan jasa layanan Bank telah sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip

syariah Islam.

Adapun secara spesifik fungsi dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) ini

adalah sebagai berikut:

1) Mengawali kegiatan usaha bank agar sesuai dengan ketentuan syariah

2) Penasehat dan pemberi saran mengenai hal-hal yang terkait dengan

aspek-aspek syariah

3) Mediator antara bank dengan Dewan Syariah Nasional (DSN), terutama

dalam hal kajian produk yang memerlukan kajian dan fatwa DSN.46

4) Direksi yang terdiri dari 1 (satu) Direktur Utama dan 5 (lima) Direktur

Anggota

46 ibid

Page 58: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

58

Penetapan struktur organisasi suatu perusahaan dirasakan

sangat penting artinya, karena dengan struktur organisasi setiap karyawan

yang ada dalam perusahaan akan dapat mengetahui dimana kedudukan mereka

dalam perusahaan serta sejauh mana tanggung jawab dan wewenang yang

mereka emban dalam menjalankan organisasi perusahaan. Suatu struktur

organisasi dapat dikatakan baik apabila di dalamnya terdapat suatu sistem kerja

yang baik dimana fungsi-fungsi yang ada mempunyai pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang jelas tergambar secara

keseluruhan. Hal ini tidak luput dari perhatian pihak perusahaan PT.

Bank Syariah Mandiri. Adapun struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri,

Tbk dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2

Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri, Tbk

Kepala DKP

Operating

Manager

Marketing

Manager

PKP

KCP

Account

Officer

Funding

Officer

Customer

Service

Customer

Service

Head Teller

Teller

Bank office

Officer

BO SDI/

UMUM

Admin BO

Accounting

Messenger Security Driver Office Boy

Page 59: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

59

4. Produk-produk Layanan

a. Pendanaan

1) Tabungan BSM, simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan

setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas di buka di counter

BSM atau melalui ATM.

2) Tabungan Berencana BSM, simpanan berjangka yang memberikan nisbah

bagi hasilberjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah

ditetapkan.

3) Tabungan Simpatik BSM, simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan

prinsp wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan

syarat tertentu yang telah disepakati.

4) Tabungan BSM Dollar, simpanan dalam mata uang dollar yang penarikan

dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM

dengan menggunakan slip penarikan.

5) Tabungan Mabrur BSM, simpanan dalam mata uang rupiah yang bertujuan

membantu masyarakat muslim dalam merencanakan ibadah haji dan umrah.

Tabungan ini dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah.

6) Tabungan Kurban BSM, simpanan dalam mata uang rupiah yang bertujuan

membantu nasabah dalam perencanaan dan pelaksanaan ibadah kurban dan

aqiqah. Dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan Amil Qurban.

Page 60: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

60

7) Tabungan BSM Investa Cendekia, tabungan berjangka dalam valuta rupiah

dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) yang dilengkapi

perlindungan asuransi.47

8) Deposito BSM, produk investasi berjangka waktu tertentu dalam mata

rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah.

9) Deposito BSM Valas, produk investasi berjangka waktu tertentu dalam mata

uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah.

10) Giro BSM Euro, sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro yang

disediakan bagi nasabah perorangan atau perusahaan/badan hukum dengan

pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah. Dengan prinsip ini,

dana giro nasabah deperlakukan sebagai titipan yang dijaga keamanannya

dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancara transaksi usaha.

11) Giro BSM, sarana penyimpanan dana yang disediakan bagi nasabah dengan

pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah. Dengan prinsip ini,

dana giro nasabah diperlakukan sebagai titipan yang dijaga keamanan da

ketersediaanya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha.

12) Giro BSM Valas, saran penyimpanan dana dalam mata uang US $ (US

Dollar) yag disediakan bagi nasabah perorangan atau perusahaan atau badan

hukum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah.

Dengan prinsip ini, dana giro nasabah diberlakukan sebagai titipan yang

dijaga keamanan dan ketersediaannya setiap saat guna membantu

kelancaran transaksi usaha.

47 ibid

Page 61: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

61

13) Giro BSM Singapore dollar, saran penyimpanan dana dalam mata uang

Singapore Dollar yang disediakan bagi nasabah perorangan atau perusahaan

atau badan hokum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah

yaddhamanah. Dengan prinsp ini, ada giro nasabah diperlakukan sebagai

titipan yang dijaga keamanan dan ketersediaannya setiap saat guna

membantu kelancaran transaksi usaha.

14) Obligasi Syariah Mudharabah, surat berharga jangka panjang berdasarkan

prinsip syariah yang mewajibkan emiten (BSM) untuk membayar

pendapatan bagi hasil atau kupon dan membayar kembali dana obligasi

syariah pada saat jatuh tempo.48

b. Pembiayaan

1) Pembiayaan Murabahah BSM, pembiayaan yang menggunakan akad jual

beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan

menjualnya kepada nasabah sebesar harga produk ditambah dengan

keuntungan margin yang telah disepakati.

2) Pembiayaan Mudharabah BSM, pembiayaan dimana seluruh modal kerja

yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank, keuntungan yang diperoleh

dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. Pembiayaan ini dikelola

berdasarkan prinsip bagi hasil.

3) Pembiayaan Musyarakah BSM, pembiayaan khusus untuk modal kerja,

dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan

keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. Pembiayaan ini

48 ibid

Page 62: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

62

untuk kegiatan usaha produktif. Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue

sharing atau profit sharing.

4) Pembiayaan Edukasi BSM, pembiayaan jangka pendek dan menengah yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan

tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat

pendaftaran tahun ajaran/ semester baru berikutnya dengan akad ijarah.

5) Pembiayaan Griya BSM, pembiayaan jangka pendek, menengah, atau

panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru

maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan

sistem murabahah.

6) Pembiayaan Griya BSM Optima, pembiayaan pemilikan rumah dengan

tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat

diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya

masih dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan

kecukupan debt to service ratio Nasabah.

7) Pembiayaan Griya Bersubsidi, pembiayaan untuk pemilikan atau pembelian

rumah sederhana sehat (RSH) yang dibangun oleh pengembangan dengan

dukungan fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah.

8) Pembiayaan Umroh, pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk

memfasilitasi biaya perjalanan umroh namun tidak terbatas untuk tiket,

akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah.

9) Pembiayaan Griya BSM DP 0 %, pembiayaan untuk pembelian rumah

tinggal (consumer), baik baru maupun bekas di lingkungan developer

Page 63: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

63

maupun non developer tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi

nasabah (nilai pembiayaan 100 % dari nilai transaksi).

10) Pembiayaan Kepada Pensiunan, fasilitas ini diberikan kepada nasaban

pensiun pegawai negeri sipil (PNS).

11) Pembiayaan Dana Berputar BSM, fasilitas pembiayaan modal kerja dengan

prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu

berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

12) Pembiayaan BSM Impian, pembiayaan consumer dalam valuta rupiah yang

diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan/Kopkar yang

pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok). BSM Impian dapat

mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi para anggota koperasi karyawan

perusahaan, misalnya dalam hal perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi

karyawan, koperasi karyawan belum berpengalaman dalam kegiatan simpan

pinjam, atau perusahaan dengan jumlah karyawan terbatas.

13) Pembiayaan Resi Gudang, pembiayaan transaksi komersial dari suatu

komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama

berupa komoditas/produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau

tempat yang terkontrol secara independen (independently controlled

warehouse).

14) Pembiayaan PKPA, pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para

Pegawainya adalah penyalura pembiayaan melalui koperasi karyawan untuk

pemenuhan kebutuhan consumer para anggotanya (kolektif) yang

mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan. Pola penyaluran yang

Page 64: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

64

digunakan adalah executing (kopkar sebagai nasabah), sedangkan proses

pembiayaan dari kopkar kepada anggotanya dilakukan menjadi tanggung

jawab penuh kopkar.

15) Gadai Emas BSM, pinjaman kepada perorangan dengan jaminan barang

atau emas berdasarkan akad qardh wal ijarah.

16) Pembiayaan Tabungan Haji, pinjaman dana talangan dari bank kepada

nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana memperoleh kursi haji

dan pada saat pelunasan BPIH. Dana talangan ini menggunakan akad qard

wal ijarah

17) Pembiayaan isthisna’ BSM

18) Qardh, merupakan pinjaman kebajikan (bebas margin/ bagi hasil), bank

hanya membebankan biaya administrasi kepada nasabah sebagainkomisi

pelayanan (cost as service fee).

19) Ijarah Muntaiyah Bittamlik, serupa dengan ijarah, adanya komitmen dari

nasabah untuk membeli asset pada akhir periode sewa dan pajak pemerintah

termasuk di dalam kontrak (pass on to the customer in contract).

20) Hawalah

21) Salam, akad jual beli suatu barang dimana harganya dibayar dengan segera,

sedangkan barangnya akan diserahkan kemudian dalam jangka waktu yang

disepakati. Perbedaan dengan isthisna’ hanya terletak pada cara

pembayarannya. Salam pembayarannya harus di muka sedang pada isthisna’

boleh di awal, di tengah atau di akhir. 49

49 ibid

Page 65: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

65

c. Produk Jasa

Terdiri dari beberapa bentuk produk layanan seperti :

1) BSM Mobile Banking GPRS

Produk ini diberikan kepada nasabah fasilotas untuk mengakses rekening

yang dimilikinya dan melakukan transaksi melalui teknologi GPRS dengan

sarana telepon seluler.

2) BSM Net Banking

Fasilitas layanan bank yang dimanfaatkan nasabah untuk melakukan

transaksi perbankan yang ditentukan oleh bank melalui hjaringan internet

dengan sarana computer yang dimiliki nasabah.

3) BSM Pooling Fund

Fasilitas yang diberikan oleh bank yang memudahkan nasabah untuk

mengatur atau mengelola dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah

secara optimis sesuai keingina nasabah.

4) Layanan ATM Prima dan Debit BCA

Pengayaan fitur BSM Card dan perluasan jaringan ATM dan EDC yang

menerima BSM card sebagai alat transaksi. BSM card dapat digunakan

untuk tarik tunai, cek saldo, transfer antar bank anggota ATM Prima serta

dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran yang merchant-nya

menggunakan EDC BCA.50

50 ibid

Page 66: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

66

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Faktor

a. Deskripsi Non Performing Finance (NPF)

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya Non Performing Financing (NPF)

adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan

yang disalurkan oleh bank syariah.

Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia

kategori yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar,

diragukan dan macet. Non performing financing (NPF) akan berdampak pada

menurunnya tingkat bagi hasil yang dibagikan pada pemilik dana. Menurut

teori, semakin tinggi rasio Non Performing Financing (NPF), maka semakin

buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah

semakin besar. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004

tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Umum, semakin tinggi nilai NPF (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat.

Sehubungan dengan metode perhitungan yang mensinkronkan data

kedalam bentuk jutaan rupiah, maka rasio NPF diganti dengan besaran nilai

pembiayaan bermasalah yang merupakan jumlah keseluruhan dari pembiayaan

buruk dari pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan dan pembiayaan

macet khususnya dari pembiayaan berbasis bagi hasil yang terdiri dari

54

Page 67: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

67

pembiayaan mudharabah pembiayaan dan musyarakah. Dikatakan bermasalah

karena pengembalian pembiayaan telah melampaui masa jatuh tempo

pelunasannya. Untuk lengkapnya kondisi NPF (berupa NPF-net) dan

Pembiayaan bermasalah dapat dilihat pada sajian tabel berikut :

Tabel 6

Perkembangan NPFnet dan Pembiayaan Bermasalah

PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Periode Tahun 2014 s.d. 2018

N Tahun TW

Non Performing Finance

NPF-net Pembiayaan Bermasalah

Rasio (%) Jutaan Rp (X2) Perkemb(%)

1 2014 I 2,65 283.438 -

2 II 3,90 418.607 47,69

3 III 4,23 467.247 11,62

4 IV 4,29 559.643 19,77

5 2015 I 4,41 470.907 -15,86

6 II 4,70 609.389 29,41

7 III 4,34 564.627 -7,35

8 IV 4,05 545.926 -3,31

9 2016 I 4,32 598.333 9,60

10 II 3,74 554.948 -7,25

11 III 3,63 537.467 -3,15

12 IV 3,13 516.133 -3,97

13 2017 I 3,16 515.029 -0,21

14 II 3,23 612.640 18,95

15 III 3,12 615.033 0,39

16 IV 2,71 570.156 -7,30

17 2018 I 2,49 522.127 -8,42

18 II 2,75 599.490 14,82

19 III 2,51 601.862 0,40

20 IV 1,56 385.665 -35,92

Rata2 3,45 527.433 3,15

Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Dilihat dari tabel diatas diketahui bahwa nilai rata-rata NPFnet dari

variabel yang diteliti adalah sebesar 3,45%. Nilai tersebut berada di bawah 5%,

Page 68: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

68

sehingga menujukkan bahwa secara umum BSM yang menjadi sampel masih

dinilai sehat. Namun besaran NPFnet yang menentukan besaran pembiayaan

bermasalah megnalami perkembangan hingga 3,15% dengan rata-rata nilai

pembiayaan bermasalah mencapai Rp. 527.433.000.000,- (atau Rp. 527,43

Milyar). Kenaikan perkembangan pembiayaan ini pelu ditekan sehingga beban

pembiayaan BSM bisa dikurangi.

b. Deskripsi Dana Pihak Ketiga (DPK)

Kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana merupakan fokus utama

kegiatan bank syariah. Oleh karena itu, untuk dapat menyalurkan dana secara

optimal, bank harus memiliki kemampuan dalam menghimpun dana pihak

ketiga karena DPK ini merupakan sumber utama pembiayaan bank

syariah.Secara teknis yang dimaksud dengan simpanan adalah seluruh dana

yang dihasilkan dari produk penghimpunan dana pada perbankan syariah,

seperti giro wadiah, tabungan wadiah, deposito mudharabah.

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga)

merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Jika nilai

DPK tinggi maka akan diikuti dengan peningkatan pembiayaan berbasis bagi

hasil yang disalurkan.

Selama periode tahun 2014 s.d. 2018, perkembangan dana pihak ketiga

BSM mengalami kenaikan rata-rata tiap triwulan hingga mencapai angka

4,17%. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 69: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

69

Tabel 7

Perkembangan Dana Pihak Ketiga

PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Periode Tahun 2014 s.d. 2018

N Tahun TW Dana Pihak Ketiga

Giro Tabungan Jumlah (X2) Perkb.(%)

1 2014 I 4.779.362 1.404.752 6.184.114 -

2 II 5.116.574 1.374.200 6.490.774 4,96

3 III 5.196.068 1.509.433 6.705.501 3,31

4 IV 5.186.571 1.700.819 6.887.390 2,71

5 2015 I 6.420.503 1.628.556 8.049.059 16,87

6 II 6.673.566 1.715.615 8.389.181 4,23

7 III 5.867.399 1.888.909 7.756.308 -7,54

8 IV 5.818.708 2.239.241 8.057.949 3,89

9 2016 I 5.620.697 2.107.823 7.728.520 -4,09

10 II 7.091.732 2.335.566 9.427.298 21,98

11 III 6.494.915 2.363.047 8.857.962 -6,04

12 IV 6.860.850 2.593.437 9.454.287 6,73

13 2017 I 7.530.315 2.647.623 10.177.938 7,65

14 II 8.751.773 2.789.864 11.541.637 13,40

15 III 8.685.435 2.889.215 11.574.650 0,29

16 IV 8.435.776 3.193.558 11.629.334 0,47

17 2018 I 9.003.749 3.190.692 12.194.441 4,86

18 II 10.642.088 3.335.423 13.977.511 14,62

19 III 7.928.988 3.402.430 11.331.418 -18,93

20 IV 8.704.173 3.751.591 12.455.764 9,92

Rata2 7.040.462 2.403.090 9.443.552 4,17

Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Pada tabel diketahui bahwa penghimpunan dana pihak ketiga

didominasi oleh Giro dengan rata2 jumlah penghimpunan mencapai Rp.

7.040.462.000.000,- (Rp. 7,04 Trilyun), sementara jumlah tabungan menempati

nilai Rp. 2.403.090.000.000,- (Rp. 2,4 Trilyun) dari keseluruhan jumlah rata-

rata dana pihak tiga Rp. 9.443.552.000.000,- (Rp. 9,44 Trilyun). Perkembangan

rata-rata tiap triwulan dana pihak ketiga yang mencapai 4,17% tersebut

Page 70: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

70

menunjukan bahwa BSM tetap mampu dan terus berusaha untuk terus

memberikan pelayan kepada nasabahnya seiring dengan kepercayaan nasabah

untuk menitipkan sebagian pendapatan mereka untuk disimpan di BSM.

c. Deskripsi Tingkat Bagi Hasil (TBH)

Secara teori, dalam menjalankan operasionalnya bank sebagai entitas

bisnis yang bersifat profit oriented tentu mengharapkan tingkat keuntungan

yang tinggi.Terkait dengan hal ini berarti bahwa tingkat bagi hasil pembiayaan

adalah salah satu faktor penting dalam menentukan besarnya volume

pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan.

Selama periode tahun 2014 s.d. 2018, BSM telah berusaha untuk terus

meningkatkan pendapatan khususnya dari pendapatan bagi hasil yang mengalami

peningkatan rata-rata tiap triwulan hingga 33,71% atau sebesar Rp. 906.762.000.000,-

(Rp. 906,76 Milyar). Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8

Perkembangan Tingkat Bagi Hasil

PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Periode Tahun 2014 s.d. 2018

N Tahun TW Tingkat Bagi Hasil (Dalam Jutaan Rupiah)

TBH_Md TBH_Ms Jumlah TBH (X3) Perkemb. (%)

1 2014 I 115.981 186.586 302.567 -

2 II 235.319 376.968 612.287 102,36

3 III 344.400 571.275 915.675 49,55

4 IV 235.319 733.300 968.619 5,78

5 2015 I 90.228 191.061 281.289 -70,96

6 II 186.643 436.961 623.604 121,70

7 III 296.891 662.772 959.663 53,89

8 IV 364.436 857.105 1.221.541 27,29

9 2016 I 84.971 254.774 339.745 -72,19

10 II 168.463 533.045 701.508 106,48

Page 71: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

71

11 III 274.507 824.477 1.098.984 56,66

12 IV 362.083 1.039.801 1.401.884 27,56

13 2017 I 89.539 310.183 399.722 -71,49

14 II 176.867 600.724 777.591 94,53

15 III 275.486 958.633 1.234.119 58,71

16 IV 367.275 1.302.482 1.669.757 35,30

17 2018 I 85.081 368.100 453.181 -72,86

18 II 170.777 721.580 892.357 96,91

19 III 254.122 1.144.288 1.398.410 56,71

20 IV 335.266 1.547.475 1.882.741 34,63

Rata2 225.683 681.080 906.762 33,71

Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Keterangan :

TBH_Md = Total Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah

TBH_Ms = Total Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah

Dari tabel diatas diketahui bahwa perkembangan pendapatan bagi hasil

lebih didomonasi oleh pembiayaan musyarakah dengan perkembangan rata-

rata tiap triwulan mencapai Rp. 681.080.000.000,- (Rp. 681,08 Milyar),

sedangkan pendapatan mudharabah hanya Rp. 225.683.000.000,- (Rp. 225,68

Milyar). Pendapatan mudharabah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan

pendapatan musyarakah sesuai dengan jumlah pembiayaan mudharabah yang

juga relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan pembiayaan musyarakah.

BSM memiliki kebijakan pembiayaan yang bertitik tolak pada faktor risiko

yang dihadapi yaitu kebijakan pembiayaan mudharabah lebih sedikit

dikarenakan 100% permodalan untuk pembiayaan ditanggung pihak bank,

sementara pembiayaan musyarakah masih ada permodalan pembiayaan dari

nasabah.

Page 72: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

72

d. Deskripsi Pembiayaan Mudharabah

Secara teknis Al Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal,

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib).Keuntungan usaha dibagi

menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan kelalaian si

pengelola.Jika seandainya kerugian itu disebabkan karena kecurangan atau

kelalaian, si pengelola harus bertanggungjawab atas kerugian tersebut.Alokasi

dana dalam bentuk pembiayaan mudharabah mempunyai beberapa tujuan yaitu

mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang rendah, dan

mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas

tetap aman. Untuk lengkapnya mengenai perkembangan pembiayaan mudharabah

BSM selama periode tahun 2014 s.d. 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9

PerkembanganTotal Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil,

Pembiayaan Mudharabah dan Proposi Pembiayaan Mudharabah

PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Periode tahun 2014 s.d. 2018

N Tahun TW

Total Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil

Pembiayaan Mudharabah

(Y) Proporsi (%)

Jutaan Rp Perkb(%) Jutaan Rp Perkb(%) Mdb Msy

1 2014 I 10.695.777 - 389.643 - 3,64 96,36

2 II 10.733.508 0,35 370.350 -4,95 3,45 96,55

3 III 11.046.026 2,91 891.883 140,82 8,07 91,93

4 IV 13.045.288 18,10 3.164.130 254,77 24,25 75,75

5 2015 I 10.678.153 -18,15 895.601 -71,70 8,39 91,61

6 II 12.965.714 21,42 3.357.705 274,91 25,90 74,10

7 III 13.009.829 0,34 3.138.566 -6,53 24,12 75,88

8 IV 13.479.643 3,61 2.888.566 -7,97 21,43 78,57

Page 73: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

73

9 2016 I 13.850.292 2,75 2.755.182 -4,62 19,89 80,11

10 II 14.838.169 7,13 3.597.104 30,56 24,24 75,76

11 III 14.806.255 -0,22 3.347.510 -6,94 22,61 77,39

12 IV 16.489.863 11,37 3.151.201 -5,86 19,11 80,89

13 2017 I 16.298.373 -1,16 3.055.212 -3,05 18,75 81,25

14 II 18.967.173 16,37 3.503.390 14,67 18,47 81,53

15 III 19.712.604 3,93 3.593.178 2,56 18,23 81,77

16 IV 21.038.964 6,73 3.398.751 -5,41 16,15 83,85

17 2018 I 20.968.954 -0,33 3.470.062 2,10 16,55 83,45

18 II 21.799.623 3,96 3.347.327 -3,54 15,35 84,65

19 III 23.978.566 10,00 3.130.443 -6,48 13,06 86,94

20 IV 24.722.107 3,10 3.273.030 4,55 13,24 86,76

Rata2 16.156.244 4,85 2.735.942 31,47 16,75 83,25

Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Keterangan : TW = Triwulan

Perkb. = Perkembangan

Mdr = Mudharabah

Msy = Musyarakah

Selama periode tahun 2014 s.d tahun 2018, besaran total pembiayaan

berbasis bagi hasil yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Mandiri secara rata-

rata setiap triwulan mencapai angka Rp. 16.156.244.000.000,- atau Rp. 16,16

Trilyun dengan rata-rata pertumbuhan tiap triwulan mencapai 4,85%. Sementara

itu, proporsi pembiayaan mudharabah hanya menempati 16,75% dari total

pembiayaan berbasis bagi hasil, angka ini jauh lebih kecil proporsinya jika

dibandingkan dengan kebijakan pembiayaan musyarakah. Hal ini dilakukan oleh

bank dengan pertimbangan bahwa :

1) Risiko pembiayaan mudharabah lebih besar jika dibandingkan dengan risiko

pembiayaan musyarakah dalam penyaluran dana pembiayaan dengan sistem

bagi hasil. Hal ini mengingat bahwa pembiayaan mudharabah 100% didanai

oleh pihak bank, sementara pembiayaan musyawarah masih melibatkan

permodalan dari nasabah. Apabila terjadi kerugian maka bank akan ikut

Page 74: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

74

menanggung kerugian bisnis yang dijalankan pengusaha. Kesanggupan untuk

turut menanggung risiko ini, kemungkinan akan mendorong investasi lebih

berisiko.

2) Terdapat anggapan bahwa standar moral yang berkembang di kebanyakan

komunitas muslim tidak memberi kebebasan penggunaan bagi hasil sebagai

mekanisme investasi. Sehingga mendorong bank untuk mengadakan

pemantauan lebih intensif terhadap setiap investasi yang diberikan. Hal ini

membuat operasional perbankan berjalan tidak ekonomi dan tidak efisien.

3) Keterkaitan bank dalam pembiayaan sistem bagi hasil untuk membantu

perkembangan usaha lebih banyak melibatkan pengusaha secara langsung

daripada sistem lainnya pada bank konvensional. Besar kemungkinan pihak

bank turut mempengaruhi setiap pengambilan keputusan bisnis mitranya.

Pada sisi lain, keterlibatan yang tinggi ini akan mengecilkan naluri pengusaha

yang sebenarnya lebih menuntut kebebasan yang luas daripada campur tangan

dalam penggunaan dana yang dipinjamkan.

4) Pemberian pembiayaan berdasarkan sistem bagi hasil khususnya pembiayaan

mudharabah memerlukan kewaspadaaan yang lebih tinggi dari pihak bank.

Bank syariah kemungkinan besar meningkatkan kualitas pegawainya dengan

cara mempekerjakan para teknisi dan ahli manajemen untuk mengevaluasi

proyek usaha yang dipinjami untuk mencermati lebih teliti dan lebih jeli

daripada teknis peminjaman pada bank konvensional. Hal ini akan

meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh para banker dalam menjaga

efisiensi kinerja perbankannya.

Page 75: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

75

5) Pengelolaan pembiayaan bagi hasil yang merupakan salah satu komponen

aset bank syariah lebih sulit daripada jenis pembiayaan lainnya. Biaya yang

dikeluarkan dalam pengelolaan pembiayaan bagi hasil juga lebih tinggi

daripada jenis pembiayaan lainnya. Pendapatan bagi hasil bank umum syariah

yang diperoleh dari penyaluran pembiayaan bagi hasil kemungkinan masih

belum secara optimal diperoleh sehingga belum mampu mengimbangi biaya-

biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, sumbangan pendapatan bagi hasil

yang diperoleh dari penyaluran pembiayaan bagi hasil masih belum mampu

mengoptimalkan kemampuan bank umum syariah dalam menghasilkan

laba.51

Dari beberapa bentuk penyajian tabel tersebut diatas, maka untuk

memperoleh gambaran mengenai variabel yang dipergunakan dalam penelitian

ini, maka peneliti merangkum tampilan tabel-tabel tersebut kedalam satu bentuk

tabel berikut ini :

Tabel 10

Data Keuangan Pembiayaan Mudharabah, NPF, DPK dan TBH

Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Periode tahun 2014 s.d. 2018

N Tahun TW Variabel Bebas (Xn)

Variabel

Terikat (Y)

NPF (X1) DPK (X2) TBH (X3) P_Md

1 2014 I 283.438 6.184.114 115.981 389.643

2 II 418.607 6.490.774 235.319 370.350

3 III 467.247 6.705.501 344.400 891.883

4 IV 559.643 6.887.390 235.319 3.164.130

5 2015 I 470.907 8.049.059 90.228 895.601

6 II 609.389 8.389.181 186.643 3.357.705

51

Laporan Audit Tahunan 2017 PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Page 76: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

76

7 III 564.627 7.756.308 296.891 3.138.566

8 IV 545.926 8.057.949 364.436 2.888.566

9 2016 I 598.333 7.728.520 84.971 2.755.182

10 II 554.948 9.427.298 168.463 3.597.104

11 III 537.467 8.857.962 274.507 3.347.510

12 IV 516.133 9.454.287 362.083 3.151.201

13 2017 I 515.029 10.177.938 89.539 3.055.212

14 II 612.640 11.541.637 176.867 3.503.390

15 III 615.033 11.574.650 275.486 3.593.178

16 IV 570.156 11.629.334 367.275 3.398.751

17 2018 I 522.127 12.194.441 85.081 3.470.062

18 II 599.490 13.977.511 170.777 3.347.327

19 III 601.862 11.331.418 254.122 3.130.443

20 IV 385.665 12.455.764 335.266 3.273.030

Sumber : Laporan Tahunan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Keterangan : TBH diperoleh dari data pendapatan bagi hasil mudharabah

2. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulu bahwa berdasarkan hasil

penelitian sebelumnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembiayaan

mudharabah, diantaranya adalah pembiayaan bermasalah (dilihat dari NPFnet),

dana pihak ketiga (DPK), dan tingkat bagi hasil (TBH). Ketiga faktor utama dan

pembiayaan mudharabah ini penulis bahas secara rinci dalam penelitian ini yang

terlebih dahulu dilakukan pengujian data melalui uji validitas dan reliabelitas, uji

asumsi klasik dan uji statistik. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk

menjawab permasalahan dalam penelitian ini.

a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan

Page 77: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

77

mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil ukur yang

sesuai dengan maksud yang dilakukannya pengukuran.

Dari hasil perhitungan program SPSS, diketahui bahwa data tentang

faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah BSMadalah valid atau

sahih yang artinya bahwa data tersebut bisa digunakan sebagai data empiris

yang bisa diteliti. Untuk jelasnya hasil validitas ditunjukan oleh tabel berikut :

Tabel 11

Validitas Data

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 20 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Pada tabel Validasi Data Sampel diatas diketahui bahwa dari seluruh

data sampel seluruhnya adalah valid atau sahih 100%. Selanjutnya uji

reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode internal

consistency, yaitu metode untuk melihat sejauhmana konsistensi tanggapan

responden terhadap item-item pertanyaan dalam suatu instrumen

penelitian.Dalam penelitian ini pengukuran konsistensi tanggapan responden

(internal consistency) menggunakan koefisien alpha cronbach. Ambang batas

koefisien alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah >0,6.

Page 78: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

78

Dari hasil perhitungan program SPSS, diketahui bahwa data tentang

faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah BSM adalah Reliabel

(handal) yang ditunjukan dengan koefisien Cronbach's Alpha Based on

Standardized sebesar 0,774 dibulatkan 0,77> 0,6 seperti ditampilkan pada tabel

berikut :

Tabel 12

Reliabilitas Data

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,480 ,663 4

Dengan demikian diketahui bahwa data faktor yang mempengaruhi

pembiayaan mudharabah BSM dapat digunakan dengan baik karena nilai

Cronbach's Alpha Based on Standardized0,663> 0,60. Hal ini menunjukan

bahwa kesemua data sampel adalah reliabel atau dapat dihandalkan.,

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Autokorelasi

Menunjukan adanya korelasi antara error periode sebelumnya,

dimana pada asumsi klasik ini tidak boleh terjadi. Menurut Sritua Arief

(1993), autokorelasi diantara error term dapat terjadi karena beberapa factor

yaitu: (1) data observasi mulai dari suatu situasi kelesuan, sehingga data

observasi selanjutnya yang meningkat jelas dipengaruhi oleh data

Page 79: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

79

sebelumnya, (2) tidak memasukan variabel bebas tertentu yang sebenarnya

turut mempengaruhi variabel dependen, (3) bentuk model tidak tepat.

Dalam program SPSS Durbin Watson test atau DW test dapat dilihat

pada output model summary dengan criteria langkah sebagai berikut: jika d<

dL terjadi kolerasi positif, d > 4dL terjadi kolerasi negative, dL<d<dud an

4-du,d,4-dL pengujian tidak menyakinkan dan du<d<4du tidak ada kolerasi.

Untuk menguji adanya autokorelasi dalam model regresi ini dilakukan

pengujian Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kurang dari 1,1 : Ada autokorelasi

b. 1,1 hingga 1,54 : Tanpa kesimpulan

c. 1,55 hingga 2,46 : Tidak ada autokorelasi

d. 2,46 hingga 2,9 : Tanpa kesimpulan

e. lebih dari 2,9 : Ada autokorelasi.

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh hasil atau

output pengolahan yang sebagaimana yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 13

Uji Autokorelasi

Mo

del R

R

Square

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Chang

e

1 ,840a ,706 ,706 12,783 3 16 ,000 1,994

Berdasarkan kriteria pengujian pada tabel diatas maka dapat

dinyatakan bahwa walaupun nilai Durbin-Watson adalah 1,994berada

diantara 1,55 hingga 2,46 yang menunjukan tidak ada autokorelasi

Page 80: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

80

2) Uji Multikolinieritas

Menunjukan bahwa antara variabel independent mempunyai

hubungan langsung (berkolerasi) sempurna, biasanya multikolinearitas

terjadi pada kata berkala (time series data) dan antar sample (cross

sectional). Ciri adanya multikolinearitas adalah R tinggi dan F testnya

banyak yang tidak signifikan.Uji Multikolinieritas bertujuan untuk

mengetahui apakah pada model regresi di temukan adanya korelasi antar

variabel independent.Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah

multikolinieritas.Pada model regresi yang baik tidak terdapat korelasi di

antara variabel independent.Pendeteksiannya dengan menggunakan

tolerance value dan Variance Inflation Factor (VIF).Jika nilai tolerance

value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Untuk

jelasnya uji multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat penyajian

hasilpengolahan data melalui program SPSS yang ditampilkan pada

penyajian tabel berikut ini :

Tabel 14

Uji Multikolinearitas

Model

Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Tolerance VIF

1 (Constant) -3274213,791 1013937,762

NPF_X1 7,026 1,883 ,849 1,178

DPK_X2 ,213 ,071 ,851 1,176

TBH_X3 1,298 1,485 ,998 1,002

Berdasarkan tabeldiatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi kasus

multikolinearitas data karena nilai VIF yang diperoleh < 10 hubungan antara

Page 81: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

81

variable independen tidak signifikan dan jika nilai VIF yang diperoleh >10

telah terjadi gejala multikolinearitas, artinya hubungan antara variable

independen cukup signifikan.Sesuai dengan ketentuan bahwa nilai tolerance

value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

3) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas menunjukan bahwa varians dari setiap error

bersifat heterogen yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan

bahwa varian error harus bersifat homogen. Heterokedastisitas merupakan

asumsi penting dari analisis regresi linier berganda, yaitu gangguan (error

terms), error terms yang muncul dalam fungsi regresi populsi

homoskedastik, yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang sama.

Sedangkan jika varian tidak sama akan terjadi heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas terjadi akibat perubahan situasi yang tidak digambarkan

dalam spesifikasi model regresi.

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.Uji heterokedastisitas

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot

antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisisnya dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Page 82: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

82

a. Jika titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu –y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian gejala heteroskedastisitas dengan

program SPSS salah satunya dapat dilihat dari grafik plot antara nilai

prediksi variable terikat (ZPRED) dengan (SRED). Dengan melihat grafik

scatterplot berikut ini, dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak, serta

tersebar baik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas pada model regresi.

Gambar 3

Uji Heterokedastisitas

Page 83: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

83

c. Uji Statistik

1) Bentuk Persamaan Regresi Berganda

Regresi linier berganda, digunakan untuk meramalkan besaran variabel

pembiayaan mudharabah bila variabel Non Performing Finance (NPF),

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Tingkat Bagi Hasil (TBH) dinaikkan atau

diturunkan.

Tabel 15

Persamaan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3274213,791 1013937,762 -3,229 ,005

NPF_X1 7,026 1,883 ,549 3,731 ,002

DPK_X2 ,213 ,071 ,442 3,002 ,008

TBH_X3 1,298 1,485 ,119 ,874 ,395

Hasil perhitungan SPSS for windows menunjukan bahwa bentuk

persamaan regresinya adalah :

Y = - 3274213,791 + 7,026 X1 + 0,213X2 + 1,298X3 + e

atau

P_Md = - 3274213,791 +7,026NPF + 0,213 DPK + 1,298 TBH

Keterangan:

Y = Jumlah Pembiayaan Mudharabah (P_Md)

a = konstanta

b1,2,3 = koefisien regresi

X1 = Non Performing Finance netto (NPF)

X2 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

Page 84: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

84

X3 = Tingkat Bagi Hasil (TBH)

2) Analisis Regresi, Korelasi dan Nilai Determinasi

a) Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen,

bila dua atau lebih variabel independen.

Nilai Konstanta pada persamaan regresi ini mempunyai nilai

sebesar 3274213,791yang bertanda negatiff. Bila diinterpretasikan secara

bebas bisa mengandung arti bahwa jumlah pembiayaan mudharabah

belum terbentuk jika keberadaan NPF, DPK dan TBH belum ada (atau

nol) atau sebelum melampaui nilai Rp. 3.274.213.791.000,- (atau Rp.

3,27 Trilyun). Dari persamaan hasil regresi diatas juga dapat diketahui

bahwa :

(1) Variabel independen NPF (X1) memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 7,026 artinya bahwa setiap peningkatan NPF Rp.1,- akan

menyebabkan peningkatan nilai pembiayaan mudharabah sebesar Rp.

7,026 dan sebaliknya setiap penurunan nilai NPF Rp.1,- akan

menyebabkan penurunan pembiayaan mudharabah sebesar Rp. 7,026.

Hal ini bisa terjadi karena nilai NPF belum melampaui 5%

berdasarkan kriteria pembiayaan masalah perbankan.

(2) Variabel independen DPK (X2) memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 0,213 artinya bahwa setiap peningkatan nilai DPK Rp.1,-

Page 85: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

85

akan menyebabkan peningkatan nilai pembiayaan mudharabah

sebesar Rp. 0,213dan sebaliknya setiap penurunan nilai DPK Rp.1,-

akan menyebabkan penurunan nilai pembiayaan mudharabah sebesar

Rp. 0,213.

(3) Variabel independen TBH (X3) memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 1,298 artinya bahwa setiap peningkatan nilai DPK Rp.1,-

akan menyebabkan peningkatan nilai pembiayaan mudharabah

sebesar Rp. 1,298 dan sebaliknya setiap penurunan nilai DPK Rp.1,-

akan menyebabkan penurunan nilai pembiayaan mudharabah sebesar

Rp. 1,298.

b) Analisis korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara

variabel bebas (x) terhadap variabel tidak bebas (y) ditunjukan oleh

koefisien korelasi (r). Dari tabel sebelumnya (tabel 13) serta bentuk

persamaan regresi diketahui bahwa hubungan atau korelasi antara

variabel bebas dan variabel terikat adalah sangat kuat dengan nilai

koefisien (r) sebesar 0,840 atau 84,00%, dimana :

(1) Variabel NPF (X1) dan variabel pembiayaan mudharabah (Y)

mempunyai hubungan yang positif yang bermakna bahwa kenaikan

nilai X1 akan menaikan nilai Y dan sebaliknya, penurunan nilai X1

akan menurunkan nilai Y.

Page 86: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

86

(2) Variabel DPK (X2) dan variabel pembiayaan mudharabah (Y)

mempunyai hubungan yang positif yang bermakna bahwa kenaikan

nilai X2 akan menaikan nilai Y dan sebaliknya, penurunan nilai X2

akan menurunkan nilai Y.

(3) Variabel TBH (X3) dan variabel pembiayaan mudharabah (Y)

mempunyai hubungan yang positif yang bermakna bahwa kenaikan

nilai X3 akan menaikan nilai Y dan sebaliknya, penurunan nilai X3

akan menurunkan nilai Y.

c) Nilai Determinasi

Nilai determinasi digunakan untuk mengetahui derajat pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukan oleh Nilai

koefisien determinasi (R2). Kriteria dari koefisien determinasi adalah jika

nilai determinasi (R2) mendekati 0 dan +1, jika R

2 = 1 berarti regresi

yang ditaksir mendekati atau menjelaskan 100% dari variasi dalam

variable terikat (sebagai variable dependen). Sebaliknya jika R2 = 0

maka model yang digunakan tidak dijelaskan sedikitpun dari variasi

dalam variable terikat. Hasil pengolahan program SPSS diketahui

koefisien determinasi sebagai berikut :

Tabel 16

Nilai Determinasi

Mo

del R

R

Square

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,840a ,706 ,706 12,783 3 16 ,000 1,994

Page 87: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

87

Nilai Determinasi (R Square atau R2) sebesar 0,706 atau 70,60%

menunjukan bahwa dampak perubahan variabel bebas (NPFnet, DPK dan

TBH) yang mampu menjelaskan variabel terikat (pembiayaan mudharabah)

adalah besar yaitu mencapai 70,60%, dan sisanya 29,40% yang ditentukan

oleh variabel independen lainnya diluar model atau persamaan ini.

3. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

a. Secara Uji Simultan (Uji-F) Atau Analisis Of Variance (Anova)

Untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel bebas dan tidak

bebas secara besama-sama Signifikan atau tidak signifikan. Uji F ini digunakan

untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh secara bersama–sama antara

variabel bebas (NPF, DPK dan TBH) terhadap variabel terikat (pembiayaan

mudharabah). Pada tabel berikut terlihat bahwa secara simultan atau bersama-

sama variabel NPF, DPK dan TBH berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat pembiayaan mudharabah adalah diterima atau terbukti dengan nilai

signifikansi F-test 0,000 < α 0,05 (nilai F hitung lebih kecil dari nilai α).

Tabel 17

Uji Simultan (Uji-F)

Mo

del R

R

Square

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,840a ,706 ,706 12,783 3 16 ,000

b. Secara Parsial (Uji hipotesis parsial atau uji-t)

Uji-t (uji hipotesis individu atau uji parsial) digunakan untuk menguji

signifikasi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak

Page 88: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

88

bebas. Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi variabel bebas (NPFnet, DPK

dan TBH) terhadap variabel terikat (pembiayaan mudharabah) secara

individual, hal ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan tabel

pada level of significant 5%atau 0,05.

Hasil pengolahan SPSS menunjukanbahwa semua variabel bebas

(NPF, DPK dan TBH) ada yang berpengaruh signifikan ada yang tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (pembiayaan mudharabah),

lengkapnya lihat sajian tabel berikut :

Tabel 18

Uji Parsial (Uji-t)a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3274213,791 1013937,762 -3,229 ,005

NPF_X1 7,026 1,883 ,549 3,731 ,002

DPK_X2 ,213 ,071 ,442 3,002 ,008

TBH_X3 1,298 1,485 ,119 ,874 ,395 a)

Pengaruh NPF (X1), DPK(X2) dan TBH (X3) terhadap P_Md (Y).

1) Pengaruh NPF (X1) terhadap Pembiayaan Mudharabah (Y).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

diperoleh nilai signifikansi NPF adalah sig-t 0,002< 0,05 (α), maka dapat

dikatakan bahwa secara nyata NPF mempengaruhi peningkatan atau

penurunan pembiayaan mudharabah. Sehingga dengan demikian hipotesis

satu (H1) yang menyatakan bahwa NPFnet berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah adalah diterima atau terdapat pengaruh yang

signifikan positif selama periode tahun 2014 hingga 2018.

Page 89: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

89

2) Pengaruh DPK (X2) terhadap Pembiayaan Mudharabah (Y).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

diperoleh nilai signifikansi DPK adalah sig-t 0,008< 0,05 (α), maka dapat

dikatakan bahwa secara nyata DPK mempengaruhi peningkatan atau

penurunan pembiayaan mudharabah. Sehingga dengan demikian hipotesis

dua (H2) yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah adalah diterima atau terdapat pengaruh yang

signifikan positif selama periode tahun 2014 hingga 2018.

3) Pengaruh TBH (X3) terhadap Pembiayaan Mudharabah (Y).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

diperoleh nilai signifikansi TBH adalah sig-t 0,395> 0,05 (α), maka dapat

dikatakan bahwa secara nyata TBH tidak mempengaruhi peningkatan atau

penurunan pembiayaan mudharabah. Sehingga dengan demikian hipotesis

tiga (H3) yang menyatakan bahwa TBH berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah adalah tidak diterima atau atau ditolak selama

periode tahun 2009 hingga 2014 dan sebaliknya. Nilai TBH yang dihitung

adalah nilai bagi hasil dari mudharabah.

4. Analisis Faktor yang Dominan Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil uji statistik dan uji hipotesis secara parsial diatas

diketahui bahwa faktor yang dominan mempengaruhi pembiayaan mudharabah

pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk adalah NPF dimana besaran koefisien

regresi NPF yang mencapai angka tertinggi jika dibandingkan faktor lain (DPK

dan TBH) yaitu 7,026 sementara DPK 0,213 dan TBH 1,298 seperti yang

Page 90: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

90

tercantum dalam persamaan dan tingkat sigifikansi parsial NPF yang paling

rendah dari siginifikasi faktor lain (DPK dan TBH) yaitu 0,002 < α 0,005,

sementara signifikasi DPK 0,008 dan TBH 0,395. Kondisi menunjukan bahwa

Non Performing Finance (NPF) yang menggambarkan pembiayaan bermasalah

merupa faktor yang paling dominan mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada

PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk selama periode triwulan I tahun 2014 hingga

periode triwulan IV tahun 2018.

Page 91: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

91

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

diperoleh beberapa kesimpulan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

ini yang berjudul analisis faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah

pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk yang dijelaskan sebagai berikut :

a. Secara Simultan, variabel NPF, DPK dan TBH berpengaruh signifikan

terhadap Pembiayaan Mudharabah dengan nilai signifikansi sebesar (sig-F)

0,000 < α 0,05, sehingga uji hipotesis satu (H1) adalah terbukti, hal ini juga

didukung oleh nilai determinasi regresi (R2) menunjukkan nilai R-squared

0,706 atau 70,60%. Itu artinya variabel independen dalam model (NPF, DPK

dan TBH) mampu menjelaskan variasi pengaruhnya terhadap Pembiayaan

Mudharabah sebesar 70,60%, dan sisanya yaitu 29,40% variasi dari variabel

yang mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak disertakan dalam model penelitian.

b. Secara parsial, variabel NPF, DPK dan TBH berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan Mudharabah PT. Bank Syariah Mandiri,Tbk yang dijelaskan

sebagai berikut :

1) Variabel NPF (Non Performing Financing) memiliki pengaruh terhadap

variabel pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat dibuktikan nilai Sig-t

variabel NPF (Non Performing Financing) sebesar 0,002 < α 0,05. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa NPF berpengaruh positif signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah. Pengaruh positif ini masih ditoleransi

79

Page 92: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

92

karena nilai rata-rata NPF sebesar 3,45% masih berkisar dibawah angka 5%

yang secara umum disimpulkan bahwa PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

masih dinilai sehat. Pihak BSM telah mengantisipasi risiko pembiayaannya

dengan menyiapkan cadangan dana yang memadai sehingga nilai NPF tidak

terlalu tinggi. Dengan demikian hipotesis satu (H1) yang menyatakan bahwa

NPF berpengaruh terhadap Pembiayaan mudharabah terbukti (diterima).

2) Variabel DPK (Dana Pihak Ketiga) juga memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap variabel pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat

dibuktikan nilai Sig-t variabel DPK sebesar 0,008<α 0,05. Pengaruh positif

ini membuktikan bahwa PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk masih dipercaya

oleh nasabah dan para stakeholder untuk menjalankan usaha dan kerjasama

dengan BSM. Dengan demikian hipotesis dua (H2) yang menyatakan bahwa

DPK berpengaruh terhadap Pembiayaan mudharabah terbukti (diterima).

Perkembangan rata-rata tiap triwulan dana pihak ketiga yang mencapai

4,17%, hal ini menunjukan bahwa BSM tetap mampu dan terus berusaha

untuk terus memberikan pelayan kepada nasabahnya seiring dengan

kepercayaan nasabah untuk menitipkan sebagian pendapatan mereka untuk

disimpan di BSM.

3) Variabel TBH (Tingkat Bagi Hasil) ternyata tidakmemiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel pembiayaan mudharabah. Hal ini ditunjukan

oleh nilai Sig-t variabel TBH mencapai 0,395 > α 0,05. Dengan demikian

hipotesis tiga (H3) yang menyatakan bahwa TBH berpengaruh terhadap

Pembiayaan mudharabah tidak terbukti (ditolak).Hasil penelitian ini

Page 93: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

93

bertolak belakang dengan penelitian lain yang membuktikan bahwa TBH

mempengaruhi pembiayaan mudharabah (hasil penelitian Dita Andraeny,

2011). Hal ini terjadi karena diperkirakan ada beberapa faktor atau variabel

lain yang lebih mendominasi dalam pembentukan pembiayaan mudharabah

pada PT. Bank Syariah Mandiri. Perkembangan tingkat bagi hasil BSM tiap

triwulan mencapai nilai 33,71%, nilai ini menunjukan bahwa potensi

sumber penerimaan BSM relatif besar. Namun pendapatan bagi hasil ini

masih didominasi oleh pembiayaan murabahah atau penerimaan dari

kegiatan pembiayaan mudharabah relatif lebih sedikit proporsinya.

c. Faktor yang dominan mempengaruhi pembiayaan mudharabah adalah NPF

dimana besaran koefisien regresi NPF yang mencapai angka tertinggi jika

dibandingkan faktor lain (DPK dan TBH) yaitu 7,026 sementara DPK 0,213

dan TBH 1,298 seperti yang tercantum dalam persamaan dan tingkat

sigifikansi parsial NPF yang paling rendah dari siginifikasi faktor lain (DPK

dan TBH) yaitu 0,002 < α 0,005, sementara signifikasi DPK 0,008 dan TBH

0,395. Dengan rata-rata Perkembangan NPF mencapai nilai hingga 3,45%

didukung oleh perkembangan jumlah pembiayaan bermasalah hingga mencapai

3,35% tiap triwulan. Kenaikan perkembangan pembiayaan ini pelu ditekan

sehingga beban pembiayaan BSM bisa dikurangi.

b. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas tersebut maka ada beberapa saran yang

perlu disampaikan yaitu :

Page 94: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

94

1) Nilai NPF yang besar hingga mencapai 3,45% yang manggambarkan besaran

tingkat pembiayaan bermasalah perlu ditekan atau diturunkan, jika melampai

angka diatas 5% maka BSM termasuk dalam kategori tidak sehat.

2) Tingkat bagi hasil (TBH) yang tidak mempengaruhi besaran pembiayaan

mudharabah BSM menunjukan bahwa peran pembiayaan mudharabah dalam

kegiatan pembiayaan perlu ditambahkan kerena proporsi besaran pembiayaan

seiring dengan jumlah pendapatan dari kegiatan pembiayaan mudharabah

selama kurun waktu triwulan I tahun 2014 hingga triwulan IV tahun 2018

belum mendominasi kegiatan pembiayaan yang berbasis bagi hasil di BSM,

pembiayaan masih didominasi oleh kegiatan pembiayaan musyarakah.

Page 95: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

95

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Quran dan Terjemahannya. Departemen Agama RI. (Penerbit Diponegoro,

Bandung cetakan ke-10), 2009.

Abdul Ghafar Anshori, Hukum Perjanjian Islam Di Indonesia (konsep, regulasi,

dan implementasi), (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press).2009.

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. (Jakarta, Raja

Grafindo Persada), 2010

Anik Ghufran, 2010, Pedoman Penyusunan Proposal, Makalah dipresentasikan

pada kuliah Metodologi Penelitian di Program Doktor UIN Yogyakarta di,

tanggal 25-26 Januari 2010.

Asep Suryana dan Riduwan, Statistik Bisnis,(Bandung, Alfabeta), 2010.

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2007.

Ghufron A.Mas‟ adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, Cetakan ke-1, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada), 2002.

Heri,Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta: UGM Press), 2008.

H. Karnaen P.& M. Syafi’i A. Apa dan Bagaimana Bank Islam. (Yogyakarta :

Dana Bhakti Wakaf), 2007.

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS , (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001

Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. (Jakarta: Bumi Aksara),

2004.

Ismail, Perbankan Syariah, Cetakan ke-2, (Jakarta : Kencana Prenada Media

Group), 2013.

Mardani, Hukum Bisnis Syariah, Cetakan ke-1 (Jakarta: Prenadamedia Group),

2014.

Muhammad.Manajemen Bank Syariah.(Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta),

2005.

Muhammad Syafi‟ i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, Cetakan ke-

1, (Jakarta: Gema Insani), 2010.

Naf‟ an, Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

cet ke-1), 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, ( Bandung:

Alfabeta), 2008.

Umam, Khaerul. Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia),

2013.

Page 96: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

96

Veitzhal Rivai, Islamic Banking and Finance dari Teori ke Prakyik Bank dan

Keuangan Syari’ah Sebagai Solusi dan Bukan Alternatif , (Yogyakarta :

BPFE), 2012.

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.

Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang

Penilaian Kualitas Bank Umum.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 tentang

Pembiayaan.

Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri. Annual Report PT. Bank Syariah

Mandiri, Tbk Tahun 2014 s.d. 2018.

C. Lain-lain

Adnan Muhammad Akhyar & Didi Purwoko. Analisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Rendahnya Pembiayaan Mudharabah Menurut Perspektif

Manajemen Bank Syariah Dengan Pendekatan Kritis. Jurnal Akuntansi &

Investasi Vol. 14 No.1 halaman 14-31, Januari 2013

Aeni Faikoh, Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing dan

Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap Volume Pembiayaan Mudharabah

pada Perbankan Syariah di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi

Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. (Tidak dipublikasikan). 2008.

Aidida Adelia Purnama. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran

Pembiayaan Pada Perbankan Syariah Indonesia Periode 2006.01-2011.12.

Jurnal Media Ekonomi Vol. 20 No.3, Desember 2012

Anan Dwi Saputro dan Moch. Dzulkirom. A.R.2015. Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB)|Vol. 21 No. 2 April 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Dita Andraeny. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Dan

Non Performing Financing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi

Hasil Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Simposium Nasonal

Akuntansi (SNA) XIV Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, 2011

Donna, D.R, dan Chotimah. 2008. Variabel-variabel yang Mempengaruhi

Pembiayaan pada Perbankan Syariah di Indonesia Ditinjau dari Sisi

Penawaran. Jurnal Sosiosains Vol. 2 No. 2, Juni 2008.

Nur Gilang Giannini,Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah pada

Bank Umum Syariah di Indonesia. ISSN 2552-6765. 96-103, 2013.

Ika Rizkha Hidayati. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2011-2014. Naskah

Publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS ,Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2001.

Page 97: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

97

Indah Khoirun Nisa. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Pada Bank

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. Skripsi Program Studi

Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2014

Kusumaningtias, dkk, Pengaruh DPK, CAR, NPF, Dan SWBI, Terhadap

Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Tahun 2008-2012,

Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.1, No. 6, tanggal 6 November 2013

Lydia Rahmadhini Arfiani dan Ade Sofyan Mulazid,Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah pada Bank

Umum Syariah Indonesia Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2011-2015, Iqtishadia ; Jurnal ekonomi dan Perbankan

Syariah P-ISSN: 2354-7057; E-ISSN: 2442-3076 Vol. 4 No. 1 Juni 2017

Maryonah. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil di Bank

Syariah Mandiri. Tesis. Universitas Indonesia.2006.

Mustika Rimadhani. Analisis variabel-variabel Yang Mempengaruhi Pembiayaan

Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008.01-2011.12 Jurnal

Media Ekonomi Vol. 19 No.1, April 2011

Pratin dan Akhyar Adnan.Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL,

Prosentase Bagi Hasil dan Markup Keuntungan Terhadap Pembiayaan

pada Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia

(BMI). Jurnal Sinergi, Kajian Bisnis dan Manajemen. 2005.

Samira Kalkarina, dkk. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan berbasis

Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank

Umum Syariah Yang Terdaftar di BEI). Jurnal e-Proceeding of Management

: Vol.3 No.3 December 2016 ISSN : 2355-9357, 2016.

SeptianaAmbarwati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah

dan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Tesis PSKTII UI.

Diakses dari www.garuda.kemdiknas.go.id.2008.

Tyas Nur Hidayati. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan

Murabahah Pada Bank Umum Syariah. Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis dan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2018

Winda Anggraeni. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan

Murabahah dan Penanganan Permasalahannya (Studi Kasus PT. Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Teluk Betung Bandar Lampung). Skripsi

Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden

Intan Lampung, 2017

D. Internet

http://www.syariahmandiri.co.id

http://www.bi.go.id

Page 98: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

98

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Total Dana Penyaluran Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil PT.

Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode Tahun 2014 s.d. 2018

Tahun Tri

wulan

Jumlah Pembiayaan Bagi Hasil (Jutaan Rupiah) Proporsi (%)

Mudharabah Musyarakah Jumlah Perkemb.

(%)

Mudharabah Musyarakah

2014 I 389.643 10.306.134 10.695.777 - 3,64 96,36

II 370.350 10.363.158 10.733.508 0,35 3,45 96,55

III 891.883 10.154.143 11.046.026 2,91 8,07 91,93

IV 3.164.130 9.881.158 13.045.288 18,10 24,25 75,75

2015 I 895.601 9.782.552 10.678.153 - 18,15 8,39 91,61

II 3.357.705 9.608.009 12.965.714 21,42 25,90 74,10

III 3.138.566 9.871.263 13.009.829 0,34 24,12 75,88

IV 2.888.566 10.591.077 13.479.643 3,61 21,43 78,57

2016 I 2.755.182 11.095.110 13.850.292 2,75 19,89 80,11

II 3.597.104 11.241.065 14.838.169 7,13 24,24 75,76

III 3.347.510 11.458.745 14.806.255 - 0,22 22,61 77,39

IV 3.151.201 13.338.662 16.489.863 11,37 19,11 80,89

2017 I 3.055.212 13.243.161 16.298.373 - 1,16 18,75 81,25

II 3.503.390 15.463.783 18.967.173 16,37 18,47 81,53

III 3.593.178 16.119.426 19.712.604 3,93 18,23 81,77

IV 3.398.751 17.640.213 21.038.964 6,73 16,15 83,85

2018 I 3.470.062 17.498.892 20.968.954 - 0,33 16,55 83,45

II 3.347.327 18.452.296 21.799.623 3,96 15,35 84,65

III 3.130.443 20.848.123 23.978.566 10,00 13,06 86,94

IV 3.273.030 21.449.077 24.722.107 3,10 13,24 86,76

Jumlah 54.718.834 268.406.047 323.124.881 92 - -

Rata-rata 2.735.942 13.420.302 16.156.244 4,85 16,75 83,25

Page 99: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

99

Page 100: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN …

100

CURRICULUM VITAE

PERSONAL

Nama Lengkap : PERIADI

Jenis Kelamin : Laki-laki

NIM : EES 150808

Tempat/Tanggal Lahir : Sekumbung/13 Januari 1997

Alamat : Dusun Dano Rayo RT.01 Desa Sekumbung Maro

Sebo Muaro Jambi

No. HP/WA : 0852-6887-5694

Nama Ayah : Nasri

Nama Ibu : Susilawati

Alamat Orang Tua : Dusun Dano Rayo RT.01 Desa Sekumbung Maro

Sebo Muaro Jambi

Alamat Email : [email protected]

PENDIDIKAN

1. SDN 68/IX tamat tahun 2008

2. SMP Satu Atap no. 1 Maro Sebo tamat tahun 2013

3. SMKN Muaro Jambi tamat tahun 2015

Jambi, 2 Mei 2019

Penulis,

PERIADI

iii