analisis faktor pemilihan lokasi minimar

Upload: ramadhanfebratriantoro

Post on 07-Aug-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    1/84

     

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    2/84

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan dan karunia-

    Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul  Analisis Faktor Pemilihan Lokasi

    Minimarket di Jalan Prof. Dr. Moestopo Surabaya sebagai tugas dari mata kuliah Analisis

    Lokasi Keruangan. Makalah ini berisi deskripsi tentang pengertian minimarket, teori lokasi

    terkait, teori ritel, gambaran umum wilayah, serta analisa dari faktor pemilihan lokasi

    tersebut..

    Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam

    proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya

    kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Analisis Lokasi Keruangan Dr Ir. Eko Budi

    Santoso. Lic. Rer.Reg, Velly Kukinul Siswanto, ST. M.Sc, dan Ajeng Nugrahaning Dewanti,ST. MT. MSc. yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.

    Demikian makalah ini yang kiranya masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

    kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

    Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan masukan

    informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

    Surabaya, 28 Mei 2015

    Tim Penulis

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    3/84

    ii 

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

    DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

    1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 2

    1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................... 2

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Lokasi Retail ..................................................................................... 3

    2.2 Pengertian Minimarket ................................................................................... 6

    2.3 Teori Central Place ........................................................................................ 7

    2.4 Teori Hotelling ............................................................................................... 9

    2.5 Analytic Hierarchy Process (AHP) ................................................................. 10

    2.6 Sintesa Pustaka ............................................................................................. 12

    BAB III. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI .............................................................. 17

    BAB IV. ANALISIS

    4.1 Alur Analisis ................................................................................................... 20

    4.2 Proses Analytic Hierarchy Process (AHP) ...................................................... 20

    BAB V. PENUTUP

    5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 29

    5.2 Lesson Learned ............................................................................................. 29

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 30

    LAMPIRAN .....................................................................................................................31

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    4/84

    BAB I.

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perencanaan wilayah dan kota tidak lepas dari penentuan lokasi dari masing-masing

    komponen wilayah ataupun kota itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan teori lokasi untuk

    menentukan tata letak setiap komponen seperti lokasi pasar, industri, retail/ perdagangan

    dan jasa, fasilitas umum, permukiman dan lain sebagainya. Teori lokasi merupakan ilmu

    yang mempelajari tentang tata ruang kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi

    geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau

    perngaruhnya terhadap keberadaan sebagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomimaupun sosial ( Tarigan, 2006)

    Retailing adalah serangkaian kegiatan usaha yang memberikan nilai tambah pada

    produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan pribadi atau keluarga

    (Levy, 2009). Pertumbuhan ritel modern di Indonesia terbilang cukup pesat terlebih dengan

    dimulainya era otomi daerah. Otonomi daerah membuat masing-masing daerah berlomba-

    lomba untuk meningkatkan perekonomian di daerahnya, salah satu cara adalah dengan

    meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ritel modern merupakan sumber pemasukan

    untuk PAD khususnya ritel modern yang berkapasitas besar seperti (supermarket   dan

    hypermarket ) (Bappeda Kota Bandung, 2007; Natawidjaja, 2005).

    Minimarket  merupakan salah satu bentuk sarana perdagangan yang ditujukan untuk

    memenuhi kebutuhan individu maupun keluarga. Pada umumnya minimarket berlokasi di

    dekat permukiman penduduk yang merupakan target pasarnya (Jones and Simmons, 1990).

    Banyaknya sekarang minimarket yang selalu berasing dalam hal lokasi maupun harga

    produksi, dan dua industri tersebut akan bersaing dalam suatu wilayah unruk menguasi

    market tersebut. Salah satu teori yang membahas tentang permasalah diatas adalah teori

    hotteling. Karena teori hotteling adalah strategi dua industri yang bersaing, baik dari segi

    lokasi maupun harga produknya yang bertujuan memaksimalisasi laba pasar.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    5/84

    1.2 Rumusan Masalah 

    Pada bagian pendahuluan, telah dijelaskan bagaimana dua industri di dalam suatu

    wilayah yang akan dikaitakan dengan teori hotteling. Makalah ini kedepannya

    mengedepankan pada apa saja yang ada pada teori Hotelling dan teori Retail, bagaimana

    saja bentuk dari pada teori Hotelling dan teori Retail, dan apa saja hubungan dengan

    minimarket Alfamart dan Indomart dengan teori Hotelling dan teori Retail. 

    1.3 Tujuan dan Manfaat

    Tujuan serta manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dari makalah ini agar penulis

    bisa memahami terhadap faktor lokasi dan kesesuaian minimarket Alfamart dan Indomart

    dengan teori Hotelling dan teori Retail dalam suatu wilayah dan kota.

    1.4 Sistematika Penulisan

     Adapun sistematika pembahasan dalam penulisan makalah ini antara lain:

    BAB I Pendahuluan

    BAB I berisi tentang latar belakang penulisan makalah, rumusan masalah yang diangkat,

    tujuan dan manfaat penulisan makalah, dan sistematika penulisan makalah

    BAB II Tinjauan Pustaka

    BAB II berisi tentang tinjauan dari bebagai literature yang kedepannya akan memebrikan

    pengetahuan serta dasar dalam melakukan penelitian ini.

    BAB III Gambaran Umum Wilayah Studi

    BAB III berisi tentang kondisi gambaran umum wilayah studi beserta dengan pesebaran

    minimarket di Jalan Prof. Dr. Moestopo

    BAB IV Analisis

    BAB IV berisi tentang analisa dari fakktor-faktor apa saja yang menentukan pemilihan lokasi

    minimarket dengan menggunakan teknik analisis AHP

    BAB V Penutup

    BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan sebelumnya.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    6/84

    BAB II.

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Lokasi Retail

    Kata Retail berasal dari bahasa Perancis, ritellier , yang berarti memotong atau

    memecah sesuatu (Utami, 2006:4). Definisi lain, dapat mengacu kepada Perpres No. 112

    Tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, toko modern dan pusat

    perbelanjaan. Mengacu dari Perpres ini, toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan

    mandiri menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket,

    supermarket, departement store, hypermarket ataupun grosir yang berbentuk perkulakan.

    Lebih jelasnya konsep retail modern dalam Perpres tersebut, dapat dijelaskan sebagaiberikut:

      Dari sisi luas gerai yang digunakan, kategorisasi dari toko modern, dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    - Minimarket; jika luas lantainya < 400 m²

    - Supermarket 400 m² - 5000 m²

    - Hypermarket > 5000 m²

    - Departement Store > 400 m²

    - Perkulakan > 5000 m²

      Dari sisi item produk yang dijual, kategorisasi dari toko modern, dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    - Minimarket, supermarket dan hypermarket menjual secara eceran barang

    konsumsi terutama produk makanan dan produk rumah tangga lainnya.

    - Departement Store; menjual secara eceran barang konsumsi, utamanya produk

    sandang dan perlengkapannya, dengan penataan barang berdasarkan jenis

    kelamin

    - Sedangkan perkulakan, menjual secara grosir barang konsumsi.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    7/84

    2.1.1 Lokasi Retail Modern

    Menurut Utami (2006 : 114) mengklasifikasikan lokasi retail kedalam 3 jenis dasar

    lokasi yang bisa dipilih:

    1. Pusat perbelanjaan (shopping center)

    2. Lokasi di kota besar/ditengah kota (CBD/central business district)

    3. Lokasi bebas (freestanding)

    2.1.2 Variabel Pertimbangan Pemilihan Lokasi

    Sebuah studi mengungkapkan bahwa faktanya retailer memiliki kriteria tertentu yang

    mereka gunakan untuk mencari lokasi baru untuk sebuah toko. Charles G. Schimdt, seorang

    professor dari Departement Geografi di University Colorado-Denver, mengemukakan empatkarakteristik utama dalam memilih lokasi retail yaitu:

    1. Volume lalu lintas yang padat

    2. Frontage yang lebar dan akses yang aman untuk keluar masuk menuju

    tapak

    3. Ukuran tapak untuk ekspansi

    4. Threshold populasi

    Peneliti lainnya, Davidson et al (1980), mengungkapkan bahwa secara berurutan

    terdapat empat hal penting yang harus diputuskan untuk memilih lokasi perdagangan, yaitu

    pertimbangan wilayah, pertimbangan cakupan pasar, pertimbangan area perdagangan, dan

    pertimbangan tapak.

    Gambar 2.1 Pertimbangan untuk Menentukan Lokasi Tapak

    Sumber : Davidson et al (1980)

    Dari diagram yang telah digambarkan, berikut ini adalah penjelasan lebih rinci dari

    diagram yang diutarakan oleh Davidson et al (1980):

    Regional Decision

    Market Area Decision

    Trade Area Decision

    Site Decision

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    8/84

    a. Pert imbangan Wilayah

    Pertimbangan yang digunakan untuk memutuskan lokasi wilayah adalah:

    1. Kondisi populasi (ukuran, pertumbuhan, kepadatan, distribusi, dan lahan kosong)

    2. Jaringan kota (ukuran, jarak dan hubungan dengan kota disekitarnya)

    3. Karakteristik lingkungan (iklim, vegetasi, karakteristik medan)

    4. Karakteristik ekonomi (tenaga kerja, industri, trend)

    5. Target pasar (jumlah dan prosentase populasi yang dibidik)

    6. Budaya lokal

    7. Kompetisi

    8. Tingkat kejenuhan pusat perbelanjaan

    9. Daya Beli

    b. Pert imbangan Kawasan Pasar

     Adapun dimensi pertimbangan kawasan pasar yang digunakan untuk memilih lokasi adalah

    sebagai berikut:

    1. Dimensi populasi (ukuran, pertumbuhan, kepadatan, distribusi) dan dimensi

    target populasi pasar

    2. Publik transportasi dan jaringan jalan

    3. Karakteristik ekonomi dan daya beli efektif

    4. Potensi pasar dalam hal barang

    5. Selera konsumen

    6. Intensitas persaingan (kejenuhan pasar)

    7. Kemampuan distribusi

    8. Karakteristik lingkungan

    9. Batasan peraturan dan zonasi

    10. Iklim bisnis

    c. Pert imbangan Karakterist ik Tapak

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    9/84

    1. Profil tapak (ukuran dan bentuk)

    2. Kebutuhan sewa/harga tanah

    3. Rasio parkir

    4. Arus pejalan kaki

    5. Akses public transportasi

    6. Visibilitas

    7. Akses menuju area perdagangan

    2.2 Pengertian Minimarket

    Minimarket adalah semacam “toko kelontong” atau yang menjual segala macam

    barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda

    dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli

    mengambil sendiri barang yang dibutuhkan dari rak-rak dagangan dan membayar dikasir.

    Minimarket merupakan salah satu jenis dari toko eceran yang mempunyai pengertian

    sebagai toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari yang dekat dengan permukiman

    penduduk dengan luas 50 m² - 200 m²

    Dalam dunia perdagangan saat ini, toko barang kebutuhan sehari-hari dengan

    ruangan yang tidak terlalu luas (minimarket) bukan lagi merupakan istilah asing bagi

    masyarakat umum, terutama yang tinggal dikota-kota besar. Minimarket merupakan

    perantara pemasar antara produsen dan konsumen akhir dimana aktivitasnya adalah

    melaksanakan penjualan eceran. Menurut Hendri Ma’aruf (2005 : 84) pengertian minimarket

    adalah toko yang mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat modern yang

    dekat dengan permukiman penduduk sehingga dapat mengungguli toko atau warung.

    Pertumbuhan minimarket merupakan cerminan dari pertumbuhan ritel di Indonesia

    yaitu berupa pasar modern dan ritel di Indonesia. Pada kurun waktu 2002-2006, minimarket

    tumbuh rata-rata 29% per tahun. Gerai-gerai minimarket yang tadinya hanya berjumlah

    ratusan di tahun 2002 melonjak menjadi ribuan di tahun 2006. Hal ini jelas terlihat dengan

    bermunculnya gerai-gerai minimarket dalam radius setidaknya 500 meter dan kini telah

    memasuki permukiman-permukiman padat bahkan kompleks-kompleks perumahan. Contoh

    riil dari perkembangan pesat minimarket di Indonesia dewasa ini adalah terdapatnya

    Indomaret dan Alfamart di hampir setiap permukiman penduduk.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    10/84

    2.2.1 Faktor Pemilihan Lokasi Minimarket

    Pemilihan lokasi memerlukan pengambilan keputusan yang panjang karena dalam

    pemilihan lokasi terdapat banyak kriteria yang harus dipertimbangkan, seperti:

      Ukuran dan ciri-ciri populasi

      Persaingan

      Akses Transportasi

      Ketersediaan Parkir

      Lingkungan di Sekitar Toko

      Biaya Properti

      Lama Perjanjian

    2.3 Teori Central Place

    Teori Central Place diperkenalkan pertama kali pada tahun 1933 oleh seorang

    Geographer Walter Christaller yang menjelaskan distribusi spasial kota dalam suatu tata

    ruang. Pada suatu pusat kota di selatan Jerman, Christaller berpendapat bahwa tujuan

    utama sebuah pusat permukiman atau pasar adalah menyediakan barang dan jasa untuk

    populasi di lingkungan sekitarnya. Teori Central Place menggunakan konsep dasar

    threshold dan range. Lokasi atas suatu tempat ditentukan oleh threshold-nya atau

    kebutuhan area pasar minimum atas suatu barang maupun jasa untuk dapat ditawarkan

    secara ekonomis. Christaller menyarankan bahwa setiap lokasi mengembangkan pasarnya

    sampai rangenya atau ukuran maksimum/jarak maksimum dimana konsumen mampu

    melakukan perjalanan untuk menjangkau suatu komoditi atau jasa. Dalam kondisi ideal

    pusat pasar dengan ukuran dan fungsi yang sama akan memiliki jarak yang sama satu

    sama lain.

    Gambar 2.2 Ilustrasi range dan threshold

    Sumber : Diktat Mata Kuliah Analisis Lokasi Keruangan

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    11/84

    Teori Christaller mengansumsikan kondisi ideal dimana sebuah dataran homogen

    yang sama dengan kepadatan populasi dan daya beli yang sama. Dalam hal ini, teori central

    place mirip dengan teori lokasi Weber dan Von Thunen, dimana lokasi diasumsikan

    euclidean, dataran isotropic dengan kemampuan daya beli konsumen yang sama besar ke

    segala arah. Christaller menyarankan bahwa barang dan jasa dapat dikategorikan menjadi

    rangkaian tingkatan dari kekhususan rendah atau orde dasar (seperti produk pangan)

    sampai orde tinggi atau memiliki kekhususan tinggi (seperti sebuah tingkatan layanan

    kesehatan atau tingkatan alat-alat rumah tangga maupun kendaraan). Misal: dilakukan

    kategorisasi atau pengelompokan produk.

      Kelompok 1 : diperlukan sehari-hari: produk pangan.

      Kelompok 2: diperlukan setiap 3 bulan sekali: sandang peralatan rumah tangga,

    dll.

      Kelompok 3: diperlukan setahun sekali: furniture

      Kelompok 4: barang mewah, kendaraan.

    2.3.1 Asumsi Teori Christaller

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait teori Christaller adalah teori tersebut

    berdasar pada sebuah asumsi dimana model tersebut tidak dapat diterapkan pada situasi

    yang realistis. Asumsi yang digunakan adalah:

    1. Permukiman bumi datar, tak terbatas, dan memiliki sumber daya yang

    homogen dimana tersebar secara merata atau dengan kata lain tidak

    terdapat perbedaan kondisi geografis;

    2. Tidak terdapat batasan administrasi dan politis yang dapat menyimpangkan

    perkembangan permukiman

    3. Tidak terdapat eksternal ekonomi yang menganggu pasar

    4. Populasi tersebar secara merata diseluruh area dan tidak ada keragaman

    produk

    5. Banyak pedangang kecil menawarkan produk yang sama dan tidak ada

    keragaman produk

    6. Semua pembeli memiliki daya beli yang sama

    7. Biaya transportasi sama ke semua arah dan ragamnya sebanding dengan

     jarak

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    12/84

    8. Pembeli membayar biaya transportasi produk atau layanan

    9. Tidak ada akomodasi untuk inovasi atau kewirausahaan.

    2.4 Teori Hotteling

    Model Teori Hoteling adalah strategi dua industri yang bersaing, baik dari segi lokasi

    maupun harga produknya yang bertujuan memaksimalkan laba pasar. Tujuan analisis

    wilayah pasar model hotelling adalah menganalisis strategi lokasi dua industri yang bersaing

    merebutkan suatu wilayah pasar. Menurut Hotelling, elastisitas permintaan akan mendorong

    difusi industri. Teori Hotelling ini muncul sebagai kelemahan teori lokasi yang

    mengansumsikan bahwa karakter demand dalam suatu ruang (space) adalah seragam.

    Teori ini merupakan pengembangan dari konsep “least-cost location” dengan

    mempertimbangkan “ketergantungan lokasi”. Produsen dalam memilih lokasi industri

    berperilaku untuk menguasai market area seluas-luasnya yang dipengaruhi oleh perilaku

    konsumen dan keputusan berlokasi produsen lainnya.

    Teori Hotelling sendiri pertama kali disampaikan oleh Harold Hotelling (1895-1973)

    yang merupakan ahli dibidang statistika pada sebuah artikel berjudul “Stability in

    Competition” pada majalah Economic Journal   di tahun 1929. Teori ini secara garis besar

    memperlihatkan pengaruh lokasi produsen terhadap kemampuan meraih laba dan

    konsumen. Terori ini muncul dari kelemahan teori Weber yang lebih mengedepankan pada

    preferensi lokasi dari sisi produsen serta teori Losch yang mengedepankan pada preferensi

    lokasi dari sisi konsumen (dalam hal ini teori Hotelling berdiri sebagai penengah dari dua

    teori tersebut).

    2.4.1 Jenis Teori Hotelling

    Jenis teori hotelling dibedakan menjadi dua yaitu Locational Interdependence

    (Demand dalam kondisi Inelastic) dan Locational Interdependence (Demand dalam kondisi

    Elastic).

    a. Locational Interdependence (demand dalam kondisi inelastic)

    Kondisi locational interdependence location bersifat inelastic bisa terjadi jika barang

    yang belum tentu bisa diproduksi oleh industri lain (memerlukan spesifikasi keahlian khusus)

    sehingga produksinya terbatas. Konsumen yang membutuhkan barang tersebut akan

    cenderung tidak memedulikan harga yang ada, yang mereka pentingkan apakah lokasinya

    dekat dengan lokasi konsumen saat ini. Satu faktor lagi yan memungkinkan terjadinya

    interdependence location bersifat inelastic adalah preferensi konsumen yang mencari

    barang yang berkualitas. Konsumen akan cenderung pergi ke lokasi yang menjual barang

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    13/84

    10 

    berkualitas terdekat, tanpa memedulikan seberapa mahal harga yang ditawarkan. Alurnya

    adalah sebagai berikut:

    - Industri A pertama kali memasuki market, kemudian industri B berkompetisi

    dengan A

    - Jika keduanya berlokasi di tengah, maka market area terbagi sama dari kedua

    industri

    - Jika B berpindah ke kanan, harga dikanan lebih rendah dibandingkan dengan

    harga ditengah

    - Jika demannya inelastic (membeli produk pada harga berapapun) maka B tidak

    mendapat keuntungan dari perubahan lokasi

    b. Locational Interdependence, pada kondisi elastic demand

    - Dua industri A dan B berkolusi memonopoli pasar dan berlokasi pada posisi

    kuartil

    - Keduanya membagi market area sama luasnya. Perbandingan dengan lokasi

    ditengah, biaya angkut di lokasi kuartil lebih besar dibandingkan dengan lokasi

    yang ditengah

    - Keuntungan berlokasi di kuartil melebihi berbagai kemungkinan alternatif

    lainnya

    - Pemikiran Hotelling dikritik oleh Devletoglou (1965) bahwa market area yang

    dipisahkan oleh garis indiferen adalah tidak realistis.

    2.5 Analyt ic Hierarchy Process  (AHP)

     Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah metode analisa pengambilan keputusan

    berhirarki yang dibangun oleh Prof. Thomas L. Saaty di University of Pittsburg pada tahun1970. AHP pertama kali diaplikasikan dalam perencanaan militer Amerika Serikat dalam

    menghadapi berbagai kemungkinan (contigency planning ). AHP adalah suatu model

    pengambilan keputusan yang berguna dan fleksibel untuk membantu orang dalam

    menentukan prioritas dan membuat keputusan terbaik. AHP memberikan kesempatan untuk

    membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat

    asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahannya. AHP memasukkan

    pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi,

    pengalaman, dan pengetahuan untuk menyusun hirarki suatu masalah pada logika, intuisi,

    dan pengalaman untuk memberikan pertimbangan. Proses ini juga memungkinkan

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    14/84

    11 

    pengujian kepekaan hasilnya terhadap perubahan informasi. Secara kualitatif, metode ini

    mendefinisikan masalah dan penilaian. Sedangkan secara kuantitatif, AHP melakukan

    perbandingan dan penilaian untuk mendapatkan solusi.

    Kekuatan AHP terletak pada struktur hirarkinya yang memungkinkan seseorang

    memasukkan semua faktor penting, nyata dan mengaturnya dari atas ke bawah mulai dari

    tingkat yang paling penting ke tingkat yang berisi alternatif, untuk dipilih mana yang terbaik.

    Metode AHP juga merupakan suatu teori umum mengenai pengukuran. AHP digunakan

    untuk mengurutkan skala rasio dari beberapa perbandingan berpasangan yang bersifat

    diskrit maupun kontinu.

    Menurut Mulyono (2002) dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP ada

    beberapa prinsip yang harus dipahami, diantara adalah:

      Decomposition

    Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan decomposition, yaitu

    memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang

    akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin

    dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan

    tadi. Karena alasan ini, maka proses analisis ini dinamakan hirarki. Ada dua jenis hirarki,

    yaitu lengkap dan tidak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada suatu tingkatan

    memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak demikian maka

    dinamakan hirarki tidak lengkap.

      Comparative Judgement

    Prinsip ini membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu

    tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat diatasnya. Penilaian ini merupakan inti dari

     AHP, karena ia akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil dari penilaian ini

    akan tampak lebih enak bila disajikan dalam bentuk matriks yang dinamakan pairwise

    comparison matrix. Pertanyaan yang biasa diajukan dalam menyusun skala kepentingan

    adalah:

    1. Elemen mana yang lebih penting (pentng/disukai/mungkin/...)

    2. Berapa kali penting (penting/disukai/mungkin/...)

     Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua elemen,

    seseorang yang akan memberikan jawaban perlu pengertian menyeluruh tentang elemen-

    elemen yang dibandingkan dan relevansinya terhadap kriteria atau tujuan yang dipelajari.

      Synthesis of priority

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    15/84

    12 

    Dari setiap pairwise comparison matrix kemudian dicari eigenventornya untuk

    mendapatakn local priority. Karena pairwise comparison matrix terdapat pada setiap tingkat,

    maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa di antara local priority.

    Prosedur melakukan sintesa berbeda menurut bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen

    menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting.

      Logical consistency

    Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa objek-objek yang seupa

    dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi.

    2.6.1 Metode AHP

    Langkah-langkah penggunaan AHP adalah sebagai berikut:

    1. Tentukan tujuan (level 1), kriteria (level 2), dan altenatif (level 3) dari masalah.

    2. Tentukan peringkat kriteria untuk matriks alternatif yang dipilih menurut tabel

    derajat kepentingan. Jika faktor dibandingkan dengan dirinya sendiri, maka harus

    “equally preferred” dengan nilai 1, yang membuat seluruh nilai sepanjang diagonal

    matriks bernilai 1. Penilaian skala perbandingan antar kriteria diisi berdasarkan

    tabel intensitas kepentingan pada model AHP.

    Tabel 2.1 Derajat Kepentingan AHP

    Intensitas

    Kepentingan

    Keterangan Penjelasan

    1 Equally preferred Dua aktivitas memberikan kontribusi sama

    terhadap tuhuan

    2 Equally to moderately preferred Antara equally dan moderately

    3. Moderately preferred Pengalaman dan penilaian memberikan nilai

    tidak jauh berbeda antara satu aktivitas

    terhadap aktivitas lainnya

    4 Moderately to dtrongly preferred Antara moderately dan strongly5 Strongly preferred Penilaian memberikan nialai kuat berbeda

    antara satu aktivitas terhadap aktivitas lainnya.

    6 Strongly to very strongly preferred Antara strongly dan very strongly

    7 Very strongly preferred Suatu aktivitas sangat lebih disukai

    dibandingkan aktivitas lainnya

    8 Very strongly to extremely preferred Antara very strongly dan extremely.

    9. Extremely preferred Satu aktivitas menempati urutan tertinggi dari

    aktivitas lainnya.

    Sumber: http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00499

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    16/84

    13 

    3. Sama dengan cara nomor 2, tentukan peringkat untuk masing-masing matriks

    kriteria yang dipilih menurut tabel derajat kepentingan.

    4. Kalikan matriks kriteria dengan matriks alternatif dari hasil perhitungan nomor 2

    dan nomor 3 untuk mendapatkan priority vector sehingga mendapatkan keputusan

    yang terbaik.

    5. Langkah 5  –  8 digunakan untuk menghitung konsistensi, dimulai dengan

    penentuan weighted sum vector dengan mengalikan row averages dengan matriks

    awal.

    6. Tentukan consistency vector dengan membagi weighted sum vector dengan row

    averages.

    7. Hitung Lambda dan Consistency Index

    8. Hitung Consistency Ratio.

    2.6 Sintesa Pustaka

    2.6.1 Sintesa Pustaka Teori Lokasi Retail

    Setelah melakukan studi pustaka dari beberapa literature yang berkaitan dengan

    teori lokasi retail, maka ditemukan beberapa indikator dan variabel yang akan digunakan

    untuk kepentingan penelitian. Berikut akan dijelaskan sintesa dari teori lokasi retail pada

    tabel di bawah ini

    Tabel 2.2 Sintesa Pustaka Teori Lokasi Retail

    Pustaka Indikator Variabel

    Davidson et al, 1980 Pertimbangan Wilayah 1. Kondisi populasi (ukuran,

    pertumbuhan, kepadatan,

    distribusi, dan lahan kosong)

    2. Jaringan kota (ukuran, jarak

    dan hubungan dengan kota

    disekitarnya)

    3. Karakteristik lingkungan (iklim,

    vegetasi, karakteristik medan)

    4. Karakteristik ekonomi (tenaga

    kerja, industri, trend)

    5. Target pasar (jumlah dan

    prosentase populasi yangdibidik)

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    17/84

    14 

    6. Budaya lokal

    7. Kompetisi

    8. Tingkat kejenuhan pusat

    perbelanjaan

    9. Daya Beli

    Pertimbangan Kawasan Pasar 1. Dimensi populasi (ukuran,

    pertumbuhan, kepadatan,

    distribusi) dan dimensi target

    populasi pasar

    2. Publik transportasi dan

     jaringan jalan

    3. Karakteristik ekonomi dan

    daya beli efektif

    4. Potensi pasar dalam hal

    barang

    5. Selera konsumen

    6. Intensitas persaingan

    (kejenuhan pasar)

    7. Kemampuan distribusi

    8. Karakteristik lingkungan

    Pertimbangan Karakteristik Tapak 1. Profil tapak (ukuran dan

    bentuk)

    2. Kebutuhan sewa/harga tanah

    3. Rasio parkir

    4. Arus pejalan kaki

    5. Akses public transportasi

    6. Visibilitas

    7. Akses menuju area

    perdagangan

    Sumber : Hasil Analisa Pustaka

    2.6.2 Sintesa Pustaka Teori Minimarket

    Setelah melakukan studi pustaka dari beberapa literature yang berkaitan dengan

    teori minimarket, maka ditemukan beberapa indikator dan variabel yang akan digunakanuntuk kepentingan penelitian. Berikut akan dijelaskan sintesa dari teori minimarket pada

    tabel di bawah ini

    Tabel 2.3 Sintesa Pustaka Teori Minimarket

    Pustaka Indikator Variabel

    Teori Minimarket

    Hendri Ma’aruf (2005 : 84) 

    Faktor Pemilihan Lokasi Minimarket 1. Ukuran dan ciri-ciri populasi

    2. Persaingan

    3. Akses Transportasi

    4. Ketersediaan Parkir

    5. Lingkungan di Sekitar Toko

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    18/84

    15 

    6. Biaya Properti

    7. Lama Perjanjian

    Sumber : Hasil Analisa Pustaka

    2.6.3 Sintesa Pustaka Teori Central Place (Christaller)

    Setelah melakukan studi pustaka dari beberapa literature yang berkaitan dengan

    teori central place (Christaller), maka ditemukan beberapa indikator dan variabel yang akan

    digunakan untuk kepentingan penelitian. Berikut akan dijelaskan sintesa dari teori central

    place (Christaller) pada tabel di bawah ini.

    Tabel 2.4 Sintesa Pustaka Teori Central Place (Christaller)

    Pustaka Indikator Variabel

    Teori Central Place

    (Santoso, Eko Budi dkk. 2012)

     Asumsi Lokasi Teori Central Place 1. Permukiman bumi datar, tak

    terbatas, dan memiliki sumber

    daya yang homogen dimana

    tersebar secara merata atau

    dengan kata lain tidak terdapat

    perbedaan kondisi geografis;

    2. Tidak terdapat batasan

    administrasi dan politis yang

    dapat menyimpangkan

    perkembangan permukiman

    3. Tidak terdapat eksternal ekonomi

    yang menganggu pasar

    4. Populasi tersebar secara merata

    diseluruh area dan tidak ada

    keragaman produk

    5. Banyak pedangang kecil

    menawarkan produk yang sama

    dan tidak ada keragaman produk

    6. Semua pembeli memiliki daya beli

    yang sama

    7. Biaya transportasi sama kesemua arah dan ragamnya

    sebanding dengan jarak

    8. Pembeli membayar biaya

    transportasi produk atau layanan

    9. Tidak ada akomodasi untuk

    inovasi atau kewirausahaan.

    Sumber : Hasil Analisa Pustaka

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    19/84

    16 

    2.6.2 Sintesa Pustaka Teori Hotelling

    Setelah melakukan studi pustaka dari beberapa literature yang berkaitan dengan

    teori Hotelling, maka ditemukan beberapa indikator dan variabel yang akan digunakan untuk

    kepentingan penelitian. Berikut akan dijelaskan sintesa dari teori Hotelling pada tabel di

    bawah ini

    Tabel 2.5 Sintesa Pustaka Teori Minimarket

    Pustaka Indikator Variabel

    Teori Hotelling

    (Santoso, Eko Budi dkk. 2012)

    Inelastic Demand 1. Adanya salah satu pasar dengan

    spesialisasi usaha, kemudian

    datanglah satu pasar dengan

     jenis usaha yang sama

    2. Lokasi dari pasar menentukan

    banyaknya konsumen yang

    didapat seklaigus pendapatan.

    Elastic Demand 1. Adanya dua pasar yang

    memonopoli salah satu kawasan

    2. Memiliki keuntungan yang sama

    di lokasi yang berbeda.

    Sumber : Hasil Analisa Pustaka

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    20/84

    17 

    BAB III.

    GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

    Dalam kegiatan perdagangan retail diperlukan pertimbangan yang tepat dalam

    menentukan lokasinya agar keuntungan yang maksimum dapat diperoleh dari lokasi

    tersebut. Dalam pengamatan mengenai perdagangan retail ini, perlu diketahui beberapa

    faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap pemilihan lokasi perdagangan

    retail. Dalam pengamatan ini diambil lokasi studi kasus perdagangan retail berupa

    minimarket di wilayah koridor Jl. Prof. Dr. Moestopo. Koridor Jl. Prof. Dr. Moestopo terletak

    pada wilayah administrasi Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng Surabaya dan termasuk

    dalam UP. Kertajaya dengan batas-batas sebagai berikut:

      Utara : Kelurahan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari.

      Selatan : Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo.

      Timur : Kelurahan Mojo, Kecamatan Mulyorejo.

      Barat : Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng.

    Gambar 3.1 Lokasi Wilayah Studi

    Sumber : Hasil Pengolahan Peta lewat ArcGIS 10.1

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    21/84

    18 

    Penggunaan lahan yang terdapat di koridor Jl. Prof. Dr. Moestopo antara lain

    terdapat perumahan, perdagangan dan jasa, dan terdapat fasilitas umum. Penggunaan

    lahan yang berupa perumahan terdapat di bagian timur koridor, sedangkan untuk fasilitas

    umum terdapat fasilitas pendidikan yaitu SMKN 5 Surabaya. Sedangkan penggunaan lahan

    berupa kegiatan perdagangan dan jasa merupakan kegiatan yang mendominasi di wilayah

    ini. Aktivitas perdagangan dan jasa tersebar secara merata di seluruh koridor. Kegiatan

    perdagangan dan jasa yang terdapat di koridor ini cukup beragam, terdapat restoran, bank,

    SPBU, dan kegiatan perdagangan retail berupa minimarket.

    Gambar 3.2 Keberadaan retail minimarket.

    Sumber : Survei Primer, 2015

    Perdagangan retail di wilayah koridor Jl. Prof. Dr. Moestopo terdiri dari minimarket

    dan supermarket. Untuk supermarket, pada koridor ini terdapat Superindo sedangkan untuk

    minimarket terdapat Indomaret dan Alfamart. Dalam studi kasus kali ini pengamatan

    dilakukan dengan lebih terfokus pada kegiatan perdagangan retail minimarket, terutama

     Alfamart. Pada koridor ini terdapat 3 unit Alfamart yang tersebar di koridor Jl. Prof. Dr.

    Moestopo. 3 unit alfamart tersebut adalahL 1). Alfamart Dr. Moestopo yang terletak pada Jl.

    Prof. Dr. Moestopo No. 15; 2). Alfamart Dharmahusada yang terletak pada Jl. Prof. Dr.

    Moestopo No. 121; 3). Alfamart Dharmahusada 2 yang terletak pada Jl. Prof. Dr. Moestopo

    No. 130

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    22/84

    19 

    Gambar 3.3 Keberadaan retail minimarket.

    Sumber : Survei Primer, 2015

    Gambar 3.3 Peta Pesebaran Minimarket di Jalan Prof. Dr. Moestopo

    Sumber : Survei Primer, 2015

    Pada peta diatas dapat dilihat bahwa lokasi ketiga Alfamart tersebut cukup

    berdekatan. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan terkait pasar (market area) tiap-tiap

     Alfamart serta faktor-faktor apa saja yang menentukan pemilihan lokasi Alfamart tersebut.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    23/84

    20 

    BAB IV.

    ANALISIS

    4.1 Alur Analisis

    Dalam melakukan penelitian, perlu disertakan tahapan atau langkah-langkah dalam

    menjalani penelitian agar bisa penelitian ini bisa terfokus dalam satu arah. Berikut ini adalah

    diagram dari penelitian.

    Gambar 4.1 Diagram Alur Penelitian 

    Sumber : Hasil Analisa Penulis

    4.2 Proses Analyt ical Hierarchy Process (AHP)

    4.2.1 Penetuan Faktor dan Sub Faktor

    Metode/teknik pengambilan keputusan secara sistematis atas persoalan yang

    kompleks. Tujuan dari AHP sendiri adalah untuk mendapatkan prioritas keputusan/faktorutama yang mempengaruhi suatu keadaan yang ada. Dimana AHP juga merupakan sebuah

    model yang dibuat menyerupai proses pengambilan keputusan manusia (human decision

     process) (Saaty, 1980).

    Penentuan faktor dan subfaktor AHP sangat penting untuk keperluan pengisisan

    kuesioner pada stakeholder terkait. Dalam mennetukan faktor dan subfaktor AHP perlu

    melalui pendalaman studi literature serta penelitian yang sejenisnya. Subjektifitas peneliti

     juga ikut berperan dalam penentuan faktor dan subfaktor. Berikut ini adalah faktor dan

    subfaktor dalam analisa AHP.

    Menentukan

    Tujuan Penelitian Sintesa Pustaka

    Pengumpulan

    Faktor

    Pengelompokan

    Subfaktor

    PengumpulanData AHP

    Analisis AHPFaktor Pengaruh

    UtamaPenarikan

    Kesimpulan

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    24/84

    21 

    Tabel 4.1 Tabel Faktor dan Sub Faktor dalam melakukaan analisa AHP

    No. Faktor Sub Faktor Refrensi

    1. Sosial Ekonomi   Pendapatan Penduduk per KK

      Pengeluaran Penduduk per KK

      Tingkat Pendidikan

      Prosentase penduduk pekerja

    professional

    Davidson et al, 1980

    Santoso, Eko Budi dkk.

    2012

    2. Demografi   Jumlah Penduduk

      Kepadatan Penduduk

      Jumlah Penduduk yang

    berkeluarga (Jumlah KK)

      Pertumbuhan Penduduk

    Davidson et al, 1980

    Santoso, Eko Budi dkk.

    2012

    3.  Aksesbilitas   Volume Kendaraan

      Ketersediaan Tempat Parkir

      Jarak ke Permukiman

      Jarak ke tempat pemberhentian

    transportasi umum

    Davidson et al, 1980

    Santoso, Eko Budi dkk.

    2012

    4. Pesaing   Jarak dengan sesama minimarket

      Jarak dengan pasar tradisional

    Davidson et al, 1980

    Santoso, Eko Budi dkk.

    2012

    Sumber : Hasil Analisa Penulis, diolah dari berbagai sumber.

    Berikut ini terdapat sintesa faktor (beserta subfaktor dan alasannya) yang akan

    dibobotkan untuk mendapatkan rumusan faktor yang dapat digunakan dalam membantumenentukan faktor-faktor pengaruh dan strategi pengembangan minimarket di Jalan Prof. Dr.

    Moestopo

    1. Faktor Sosial Ekonomi : digunakan untuk mengetahui kondisi masyarakat sekitar

    sebagai pihak konsumen dalam mempengaruhi lokasi minimarket di wilayah studi.

    Wilayah di sekitar Jalan Prof. Dr. Moestopo dikenal dengan kawasan yang banyak

    berpenduduk dengan pendapatan menengah. Adanya minimarket di kawasan ini

    diindikasi oleh kondisi sosial ekonomi warga di sekitar kawasan ini yang cukup

    menjanjikan untuk didirkan minimarket. Ada beberapa subfaktor dalam faktor

    ekonomi, yaitu:

      Pendapatan Penduduk per KK : Pendapatan penduduk yang tingi akan

    mendorong minimarket untuk membuka usaha di kawasan yang

    berpendapatan menengah ke atas. Warga dengan pendapatan yang

    menengah ke atas diyakini akan memilih minimarket dikarenakan kualita

    barang yang dijual sudah terjamin.

      Pengeluaran Penduduk per KK : Pengeluaran yang tingi akan memicuminimarket untuk membuka usaha di sana. Hal ini dikeranakan ada

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    25/84

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    26/84

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    27/84

    24 

    Sejatinya, peneliti juga ingin menyebarkan kuesioner ke pihak minimarket. Namun

    dikarenakan terbatasnya waktu serta lamanya disposisi surat dalam birokrasi, maka

    pembagian kuesioner ke pihak minimarket diurungkan. Untuk kuesioner, bisa dilihat pada

    bagian lampiran.

    4.2.2 Hasil Analisa AHP

    Pembahasan hasil dari penghitungan AHP sendiri nantinya akan dibahas terlebih

    dahulu dalam perbandingan antar faktor, baru kemudian pembahasan dilanjutkan ke

    pembahasan antar subfaktor pada tiap faktornya. Penghitungan AHP ini menggunakan

    bantuan aplikasi Expert Choice 11.0, sebuah aplikasi yang didesain untuk penghitungan

     AHP. Dalam AHP, tungkat inkonsistensi antar faktor atau subfaktor tidak boleh lebih dari 0,1

    untuk mendapatkan hasil data yang valid.

      Perbandingan Antar Faktor

    Dari hasil pembobotan stakeholder untuk perbandingan antar faktor, diketahui bahwa

    aksesbilitas menjadi faktor yang paling penting dalam penentuan lokasi minimarket di Jalan

    Prof. Dr Moestopo. Hasil dari pengolahan AHP menunjukkan bahwa bobot untuk faktor

    aksesbilitas sebesar 0,439, lebih besar dibandingkan faktor lainnya seperti pesaing sebesar

    0,234, faktor sosial ekonomi sebesar 0,170, dan faktor demografi sebesar 0,157. Dengan

    tingkat inkosistensi sebesar 0,07, lebih kecil dari persyaratan inkosistensi AHP sebesar 0,1,

    maka hasil pembobotan ini valid.

     Alasan pemilihan faktor aksesbilitas dalam perbandingan antar faktor hampirseragam. Mayoritas stakeholder mengatakan bahwa minimarket yang bisa diakses dari

    segala arah sangat penting agar minimarket bisa memberikan jalan mudah bagi konsumen

    dalam mengakses minimarket Hal ini didukung fakta lapangan bahwa Jalan Prof. Dr

    Moestopo merupakan jalan kolektor primer yang menjadi penghubung wilayah kecamatan

    Gubeng dengan Kecamatan Mulyorejo dan juga daerah lainnya di Surabaya Timur dan

    Surabaya Pusat, sehingga bisa diakses dari segala arah.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    28/84

    25 

      Perbandingan Sub Faktor Sosial Ekonomi

    Dari hasil pembobotan stakeholder untuk perbandingan sub faktor sosial ekonomi,

    diketahui bahwa pengeluaran per kepala keluarga menjadi subfaktor yang paling penting

    dalam penentuan lokasi minimarket di Jalan Prof. Dr Moestopo. Hasil dari pengolahan AHP

    menunjukkan bahwa bobot untuk subfaktor pengeluaran per kepala keluarga sebesar 0,343,

    lebih besar dibandingkan subfaktor lainnya seperti pendapatan per kepala keluarga sebesar

    0,341, subfaktor prosentase penduduk pekerja profesional sebesar 0,159, dan subfaktor

    tingkat pendidikan sebesar 0,157. Dengan tingkat inkosistensi sebesar 0,08, lebih kecil dari

    persyaratan inkosistensi AHP sebesar 0,1, maka hasil pembobotan ini valid.

     Alasan banyaknya stakeholder memilih subfaktor pengeluaran per kepala keluarga

    dikarenakan pengeluaran masyarakat yang tinggi akan menjamin minimarket untuk bisa

    bertahan dalam membuka usaha di suatu tempat, dikarenakan konsumen pasti akan

    mengunjungi tempat tersebut tanpa batasan waktu. Area sekitar Jalan Prof. Dr Moestopo

    dihuni oleh mahasiswa serta masyarakat yang pastinya akan selalu berkunjung ke

    minimarket untuk memnuhi kebutuhan hidup serta keperluan studi mahasiswa, sehingga

    cukup banyak pengeluaran yang harus ditempuh.

      Perbandingan Sub Faktor Demografi

    Dari hasil pembobotan stakeholder untuk perbandingan sub faktor demografi,

    diketahui bahwa kepadatan penduduk menjadi subfaktor yang paling penting dalampenentuan lokasi minimarket di Jalan Prof. Dr Moestopo. Hasil dari pengolahan AHP

    menunjukkan bahwa bobot untuk subfaktor kepadatan penduduk sebesar 0,528, lebih besar

    dibandingkan subfaktor lainnya seperti jumlah penduduk sebesar 0,192, subfaktor

    pertumbuhan penduduk sebesar 0,178, dan subfaktor jumlah kepala keluarga sebesar 0,102.

    Dengan tingkat inkosistensi sebesar 0,04, lebih kecil dari persyaratan inkosistensi AHP

    sebesar 0,1, maka hasil pembobotan ini valid.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    29/84

    26 

     Alasan stakeholder memilih kepadatan penduduk dikarenakan kosentrasi penduduk

    yang tinggi bisa dijadikan minimarket sebagia peluang konsumen yang berjumlah besar,

    sehingga menjajikan keuntungan yang tinggi. Jalan Prof. Dr Moestopo terletak di Kelurahan

    Mojo, dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Kecamatan Gubeng. Berdasarkan

    data BPS pada Kecamatan Gubeng dalam Angka 2014, kepadatan penduduk Kelurahan

    Mojo sebesar 10452.84 jiwa per kilometer persegi, sehingga kosentrasi penduduk di sekitar

    Jalan Prof. Dr Moestopo sangat padat dan menjadi potensi bagi minimarket untuk membuka

    usaha di Jalan Prof. Dr Moestopo.

      Perbandingan Sub Faktor Aksesbilitas

    Dari hasil pembobotan stakeholder untuk perbandingan sub faktor aksesbilitas,

    diketahui bahwa jarak ke permukiman menjadi subfaktor yang paling penting dalam

    penentuan lokasi minimarket di Jalan Prof. Dr Moestopo. Hasil dari pengolahan AHP

    menunjukkan bahwa bobot untuk subfaktor jarak kepermukiman sebesar 0,526, lebih besar

    dibandingkan subfaktor lainnya seperti ketersediaan tempat parkir sebesar 0,191, subfaktor

    volume kendaraan sebesar 0,169, dan subfaktor jarak ke tempat pemberhentian transportasi

    umum sebesar 0,114. Dengan tingkat inkosistensi sebesar 0,00488, lebih kecil dari

    persyaratan inkosistensi AHP sebesar 0,1, maka hasil pembobotan ini valid.

     Alasan stakeholder memilih jarak ke permukiman sebagai bobot yang paling tinggi

    dalam subfaktor aksesbilitas dikarenakan permukiman merupakan kosentrasi calon

    konsumen dari minimarket, dimana kebanyakan konsumen adalah warga dari permukiman

    yang ke minimarket untuk memnuhi kebutuhan hidup. Lokasi di sekitar Jalan Prof. Dr

    Moestopo terdapat permukiman padat yang menjadikan itu sebagai potensi konsumen yang

    kana bisa digaet untuk berkunjung ke minimarket.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    30/84

    27 

      Perbandingan Sub Faktor Pesaing

    Dari hasil pembobotan stakeholder untuk perbandingan sub faktor pesaing, diketahui

    bahwa jarak dengan sesama minimarket menjadi subfaktor yang paling penting dalam

    penentuan lokasi minimarket di Jalan Prof. Dr Moestopo. Hasil dari pengolahan AHP

    menunjukkan bahwa bobot untuk subfaktor jarak dengan sesama minimarket sebesar 0,682,

    lebih besar dibandingkan subfaktor lainnya yaitu jarak dengan pasar tradisional sebesar

    0,318. Dengan tingkat inkosistensi sebesar 0, lebih kecil dari persyaratan inkosistensi AHP

    sebesar 0,1, maka hasil pembobotan ini valid.

     Alasan stakeholder cenderung memilih jarak dengan sesama minimarket sebagai

    bobot tertinggi dari faktro pesaing dikarenakan dengan adanya minimarket dengan brand

    lain di lokasi sama akan menjadikan itu sebagai ancaman bagi minimarket yang sebelumnya

    sudah ada, sehingga minimarket yang sebelumnya sudah ada akan membuka cabang di

    lokasi yang sama dengan perbedaan jarak (ataupun bisa jadi bersebelahan atau di

    seberang jalan).

    Dari hasil tersebut, diketahui beberapa faktor yang menjadi dasar dalam penentuan

    lokasi minimarket di Jalan Prof. Dr Moestopo. Antara Lain (diurutkan berdaarkan bobot nilai

    tertinggi dari faktor)

    1. Aksesbilitas

      Jarak ke Permukiman

    2. Pesaing

      Jarak dengan sesama minimarket

    3. Sosial Ekonomi

      Pengeluaran per kepala keluarga

    4. Demografi

      Kepadatan penduduk

    Dari hasil pengolahan data AHP ini, diketahui bahwa faktor yang paling menentukan

    dalam pembangunan minimarket adalah faktor aksesbilitas dengan bobot nilai sebesar

    0,439, disusul pesaing (0,234), sosial ekonomi (0,170), dan demografi (0,150). Sedangkan

    subfaktor yang paling mempengaruhi pemilihan lokasi minimarket di Jalan Prof. Dr

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    31/84

    28 

    Moestopo adalah jarak ke permukiman (0,526), disusul dengan jarak dengan sesama

    minimarket (0,682), pengeluaran per kepala keluarga (0,343), dan kepadatan penduduk

    (0,528).

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    32/84

    29 

    BAB V.

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dari pembahasan dan analisa dari faktor pemilihan lokasi minimarket di Jalan Prof.

    Dr Moestopo, maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut:

      Berdasarkan sintesa tinjauan pustaka, ada empat faktor yang menentukan

    penentuan lokasi minimarket di Jalan Prof. Dr Moestopo, yaitu Aksesbilitas, Pesaing,

    Sosial Ekonom, dan Demografi

      Aksesbilitas merupakan faktor yang paling menentukan dalam pemilihan lokasi

    minimarket di Jalan Prof. Dr Moestopo, berdasarkan hasil dari penghitungan AHP

      Subfaktor yang yang paling menentukan dalam pemilihan lokasi minimarket di Jalan

    Prof. Dr Moestopo ada tiga, yaitu jarak ke permukiman, jarak dengan sesame

    minimarket, pengeluaran oenduduk per kepala keluarga dan kepadatan pendudukl.

    5.2 Lesson Learned

    Jika menelaah lebih lanjut dari teori Hotelling, maka diketahui bahwa faktor pesaing(faktor dengan rangking nomor 2) menjadi faktor yang menjadi pertimbangan dalam

    pemilihan lokasi minimarket, fakta di lapangan juga menunjukkan adanya dua minimarket

    yang terletak hampir besebelahan (dengan jarak kurang dari 50 meter), hampir sesuai

    dengan teori Hotelling dimana kedua tempat usaha saling mendekat untuk mendapatkan

    market yang seluas-luasnya. Adanya jarak antar minimarket membuat semua minimarket

    disana memiliki peluang yang sama dalam meraih konsumen sebanyak mungkin.

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    33/84

    30 

    DAFTAR PUSTAKA

    Rustiadi, Ernan, dkk., 2009, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah , Jakarta

    Setyawarman, Adityo., 2009, Pola Sebaran dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Pemil ihan Lokasi Retai l Modern (Studi Kasus K ota Surakarta) , Ringkasan Tesis

    Analyt ical Hierarchy Process . http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00499-

    TISI%20Bab%202.pdf (diakses 06 April 2015)

    Santoso, Eko Budi dkk. 2012. Diktat Analisis Lokasi Dan Keruangan (RP09-1209) .

    Surabaya : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi SepuluhNopember

    http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00499-TISI%20Bab%202.pdfhttp://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00499-TISI%20Bab%202.pdfhttp://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00499-TISI%20Bab%202.pdfhttp://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00499-TISI%20Bab%202.pdf

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    34/84

    31 

    LAMPIRAN

    Lampiran ini berisi:

      Hasil kuesioner stakeholder

      Hasil Analisis AHP lewat aplikasi Expert Choice 11.0

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    35/84

    32 

    KUISIONER FAKTOR  –  FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI MINIMARKET DI

    JALAN PROF. MOESTOPO-DHARMAHUSADA, SURABAYA

    Bapak/Ibu yang kami hormati,

    Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor

    yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran

    prioritas pada tiap faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat

    analisis AHP ( Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa

    digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam

    kelompok-kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini

    memerlukan suatu nilai numerik sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan

    perbandingan relative sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharapkesediaan bapak/ibu untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima

    kasih atas kesediaan Anda,

    Hormat Kami,

    Peneliti :

    Wiratama Adi Nugraha

    Telp : 085852283054

    Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota

    Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

    PENDAHULUAN

    Minimarket merupakan sebuah varian baru dalam dunia perdagangan dengankonsep belanja segala kebutuhan hidup pada satu atap, yang melayani perdagangan dalam

    skala grosir. Tetapi dewasa ini, minimarket telah berkembang dan merubah strategi menjadi

    sebuah peritel raksasa (melayani penjualan komoditas kepada pengguna akhir). Pesatnya

    pembangunan minimarket di beberapa kota besar di Indonesia termasuk di Surabaya

    didukung oleh respon positif dari masyarakat yang membutuhkan suatu fasilitas

    perdagangan yang dapat melayani berbagai kebutuhan dalam sekali jalan. Selain itu segala

    kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanjapun dapat dipenuhi oleh minimarket. Hal

    inilah yang memicu trend perubahan perilaku belanja masyarakat dari pasar tradisional ke

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    36/84

    33 

    pasar modern. Apalagi minimarket mempunyai range komoditas yang begitu luas mulai dari

    barang kebutuhan sehari-hari sampai dengan peralatan elektronik.

    TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY

    Tujuan Pelaksanaan Survey :

    1. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya berdasarkan preferensi pihak pengelola

    (penjual).

    2. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya berdasarkan preferensi pihak konsumen

    (penjual).

    3. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya yang obyektif ditinjau dari pertimbangan dua

    preferensi.

    4. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya dari pertimbangan dua preferensi.

    I. Identitas Responden

    1. Nama : Rizki Adriadi Ghiffari 

    2. Alamat : Perumdos ITS Blok J-1 

    3. Nama Perusahaan : ITS 

    4. Telp/HP : 081343389367 

    5. Tgl Pengisian Kuisioner : 11 Mei 2015 

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    37/84

    34 

    PETUNJUK PENGISIAN

    Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor

    yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka

    yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan . Angka-angka ini menunjukkan tingkat

    kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :

    Intensitas

    Kepentingan

    Keterangan Penjelasan

    1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama

    besarnya terhadap tujuan

    3 Elemen yang satu sedikit lebih

    penting daripada elemen yang lain

    Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong

    satu elemen dibanding elemen lain.

    5 Elemen yang satu lebih penting

    dari elemen yang lain

    Pengalaman dan penilaian sangat kuat

    menyokong satu elemen disbanding elemen lain.

    7 Satu elemen jelas lebih mutlak

    penting dari elemen lain

    Satu elemen yang kuat disokong dan dominan

    terhadap dalam praktek.

    9 Satu elemen mutlak penting

    daripada elemen lain

    Bukti yang mendukung elemen yang satu

    terhadap elemen lain memenuhi tingkat

    penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan

    2,4,6, 8 Nilai-nilai antara 2 nilai

    pertimbangan yang berdekatan

    Nilai yang diberikan bila ada 2 kompromi diantara

    2 pilihan

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    38/84

    35 

    PERTANYAAN 1.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR FAKTOR

    Berikut ini terdapat sintesa faktor yang akan dibobotkan untuk mendapatkan

    rumusan faktor yang dapat digunakan dalam membantu menentukan faktor-faktor pengaruh

    dan strategi pengembangan minimarket.

    5. Faktor Sosial Ekonomi : digunakan untuk mengetahui kondisi masyarakat sekitar

    sebagai pihak konsumen dalam mempengaruhi lokasi minimarket di wilayah studi

    6. Faktor Demografi : digunakan untuk mengetahui kondisi kependudukan masyarakat

    dalam memengaruhi lokasi mimimarket di wilayah studi.

    7. Faktor Aksesbilitas :  digunakan untuk mengetahui kondisi fisik kemudahan akses

    atau prasarana yang ada di lokasi studi sehingga dapat dijadikan sebagai alasan

    pendukung penentuan lokasi.

    8. Faktor Pesaing : digunakan untuk mengetahui kondisi pesaing atau pihak-pihakyang mengintervensi sehingga dapat mempengaruhi aktivitas pasar di lokasi studi.

    Sosial

    Ekonomi9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Demografi

    Sosial

    Ekonomi

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9  Aksesbilitas

    Sosial

    Ekonomi9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

    Demografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesbilitas

    Demografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

     Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    39/84

    36 

    PERTANYAAN 2.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR SUB FAKTOR 

    Setelah dilakukan pembobotan kepada level faktor tingkat I, maka selanjutnya

    dilakukan pembobotan terhadap sub faktor yang merupakan level faktor tingkat II.

      Faktor Sosial Ekonomi : digunakan untuk mengetahui kondisi masyarakat sekitar

    sebagai pihak konsumen dalam mempengaruhi lokasi minimarket di wilayah studi

    1. Pendapatan Penduduk per Kepala Keluarga

    2. Pengeluaran Penduduk per Kepala Keluarga

    3. Tingkat Pendidikan

    4. Prosentase penduduk pekerja professional

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Pengeluaran

    Kepala

    Keluarga

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat

    Pendidikan

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

    Pengeluaran

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat

    Pendidikan

    Pengeluaran

    KepalaKeluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

    Tingkat

    Pendidikan

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    40/84

    37 

      Faktor Demografi : digunakan untuk mengetahui kondisi kependudukan masyarakat

    di wilayah studi sebagai pihak konsumen dalam memengaruhi lokasi minimarket. 

    1. Jumlah Penduduk

    2. Kepadatan Penduduk

    3. Jumlah Penduduk yang berkeluarga (Jumlah Kepala Keluarga)

    4. Pertumbuhan Penduduk

    Jumlah

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Kepadatan

    Penduduk

    Jumlah

    Penduduk

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    Jumlah

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Pertumbuhan

    Penduduk

    Kepadatan

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    Kepadatan

    Penduduk

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9Pertumbuhan

    Penduduk

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9Pertumbuhan

    Penduduk

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    41/84

    38 

      Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui kondisi fisik kemudahan akses

    atau prasarana yang ada di lokasi studi sehingga dapat dijadikan sebagai alasan

    pendukung penentuan lokasi.

    1. Volume Kendaraan

    2. Ketersediaan Tempat Parkir

    3. Jarak ke Permukiman

    4. Jarak ke tempat pemberhentian transportasi umum 

    .

    Volume

    Kendaraan9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Ketersediaan

    Tempat Parkir

    Volume

    Kendaraan

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak ke

    Permukiman

    Volume

    Kendaraan9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

    Ketersediaan

    Tempat

    Parkir

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak ke

    Permukiman

    Ketersediaan

    Tempat

    Parkir

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

    Jarak ke

    Permukiman

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    42/84

    39 

      Faktor Pesaing : digunakan untuk mengetahui kondisi pesaing atau pihak-pihak

    yang mengintervensi sehingga dapat mempengaruhi aktivitas pasar di lokasi studi.

    1. Jarak dengan sesama minimarket

    2. Jarak dengan pasar tradisional

    Jarak

    dengan

    Sesama

    Minimarket

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak

    dengan

    Pasar

    Tradisional

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    43/84

    40 

    KUISIONER FAKTOR  –  FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI MINIMARKET DI

    JALAN PROF. MOESTOPO-DHARMAHUSADA, SURABAYA

    Bapak/Ibu yang kami hormati,

    Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor

    yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran

    prioritas pada tiap faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat

    analisis AHP ( Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa

    digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam

    kelompok-kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini

    memerlukan suatu nilai numerik sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan

    perbandingan relative sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharapkesediaan bapak/ibu untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima

    kasih atas kesediaan Anda,

    Hormat Kami,

    Peneliti :

    Wiratama Adi Nugraha

    Telp : 085852283054

    Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota

    Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

    PENDAHULUAN

    Minimarket merupakan sebuah varian baru dalam dunia perdagangan dengankonsep belanja segala kebutuhan hidup pada satu atap, yang melayani perdagangan dalam

    skala grosir. Tetapi dewasa ini, minimarket telah berkembang dan merubah strategi menjadi

    sebuah peritel raksasa (melayani penjualan komoditas kepada pengguna akhir). Pesatnya

    pembangunan minimarket di beberapa kota besar di Indonesia termasuk di Surabaya

    didukung oleh respon positif dari masyarakat yang membutuhkan suatu fasilitas

    perdagangan yang dapat melayani berbagai kebutuhan dalam sekali jalan. Selain itu segala

    kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanjapun dapat dipenuhi oleh minimarket. Hal

    inilah yang memicu trend perubahan perilaku belanja masyarakat dari pasar tradisional ke

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    44/84

    41 

    pasar modern. Apalagi minimarket mempunyai range komoditas yang begitu luas mulai dari

    barang kebutuhan sehari-hari sampai dengan peralatan elektronik.

    TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY

    Tujuan Pelaksanaan Survey :

    1. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya berdasarkan preferensi pihak pengelola

    (penjual).

    2. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya berdasarkan preferensi pihak konsumen

    (penjual).3. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya yang obyektif ditinjau dari pertimbangan

    dua preferensi.

    4. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya dari pertimbangan dua preferensi.

    I. Identitas Responden

    1. Nama : Didit Prasetyo 

    2. Jabatan : Staff Sekretariat Dinas Perdagangan dan

    Peindustrian Kota Surabaya 

    3. Nama Instnasi : Dinas Perdagangan dan Peindustrian Kota

    Surabaya 

    4. Telp/HP : - 

    5. Tgl Pengisian Kuisioner : 26 Mei 2015 

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    45/84

    42 

    PETUNJUK PENGISIAN

    Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor

    yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka

    yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan . Angka-angka ini menunjukkan tingkat

    kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :

    Intensitas

    Kepentingan

    Keterangan Penjelasan

    1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama

    besarnya terhadap tujuan

    3 Elemen yang satu sedikit lebih

    penting daripada elemen yang lain

    Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong

    satu elemen dibanding elemen lain.

    5 Elemen yang satu lebih penting

    dari elemen yang lain

    Pengalaman dan penilaian sangat kuat

    menyokong satu elemen disbanding elemen lain.

    7 Satu elemen jelas lebih mutlak

    penting dari elemen lain

    Satu elemen yang kuat disokong dan dominan

    terhadap dalam praktek.

    9 Satu elemen mutlak penting

    daripada elemen lain

    Bukti yang mendukung elemen yang satu

    terhadap elemen lain memenuhi tingkat

    penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan

    2,4,6, 8 Nilai-nilai antara 2 nilai

    pertimbangan yang berdekatan

    Nilai yang diberikan bila ada 2 kompromi diantara

    2 pilihan

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    46/84

    43 

    PERTANYAAN 1.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR FAKTOR

    Berikut ini terdapat sintesa faktor yang akan dibobotkan untuk mendapatkan

    rumusan faktor yang dapat digunakan dalam membantu menentukan faktor-faktor pengaruh

    dan strategi pengembangan minimarket.

    1. Faktor Sosial Ekonomi : digunakan untuk mengetahui kondisi masyarakat

    sekitar sebagai pihak konsumen dalam mempengaruhi lokasi minimarket di

    wilayah studi

    2. Faktor Demografi : digunakan untuk mengetahui kondisi kependudukan

    masyarakat dalam memengaruhi lokasi mimimarket di wilayah studi.

    3. Faktor Aksesbilitas :  digunakan untuk mengetahui kondisi fisik kemudahan

    akses atau prasarana yang ada di lokasi studi sehingga dapat dijadikan sebagai

    alasan pendukung penentuan lokasi.4. Faktor Pesaing : digunakan untuk mengetahui kondisi pesaing atau pihak-pihak

    yang mengintervensi sehingga dapat mempengaruhi aktivitas pasar di lokasi

    studi.

    Sosial

    Ekonomi9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Demografi

    Sosial

    Ekonomi9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9  Aksesbilitas

    Sosial

    Ekonomi9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

    Demografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesbilitas

    Demografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

     Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    47/84

    44 

    PERTANYAAN 2.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR SUB FAKTOR 

    Setelah dilakukan pembobotan kepada level faktor tingkat I, maka selanjutnya

    dilakukan pembobotan terhadap sub faktor yang merupakan level faktor tingkat II.

      Faktor Sosial Ekonomi : digunakan untuk mengetahui kondisi masyarakat sekitar

    sebagai pihak konsumen dalam mempengaruhi lokasi minimarket di wilayah studi

    1. Pendapatan Penduduk per Kepala Keluarga

    2. Pengeluaran Penduduk per Kepala Keluarga

    3. Tingkat Pendidikan

    4. Prosentase penduduk pekerja professional

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Pengeluaran

    Kepala

    Keluarga

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat

    Pendidikan

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

    Pengeluaran

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat

    Pendidikan

    Pengeluaran

    KepalaKeluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

    Tingkat

    Pendidikan

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    48/84

    45 

      Faktor Demografi : digunakan untuk mengetahui kondisi kependudukan masyarakat

    di wilayah studi sebagai pihak konsumen dalam memengaruhi lokasi minimarket. 

    1. Jumlah Penduduk

    2. Kepadatan Penduduk

    3. Jumlah Penduduk yang berkeluarga (Jumlah Kepala Keluarga)

    4. Pertumbuhan Penduduk

    Jumlah

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Kepadatan

    Penduduk

    Jumlah

    Penduduk

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    Jumlah

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Pertumbuhan

    Penduduk

    Kepadatan

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    Kepadatan

    Penduduk

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9Pertumbuhan

    Penduduk

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9Pertumbuhan

    Penduduk

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    49/84

    46 

      Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui kondisi fisik kemudahan akses

    atau prasarana yang ada di lokasi studi sehingga dapat dijadikan sebagai alasan

    pendukung penentuan lokasi.

    1. Volume Kendaraan

    2. Ketersediaan Tempat Parkir

    3. Jarak ke Permukiman

    4. Jarak ke tempat pemberhentian transportasi umum 

    .

    Volume

    Kendaraan9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Ketersediaan

    Tempat Parkir

    Volume

    Kendaraan

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak ke

    Permukiman

    Volume

    Kendaraan9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

    Ketersediaan

    Tempat

    Parkir

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak ke

    Permukiman

    Ketersediaan

    Tempat

    Parkir

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

    Jarak ke

    Permukiman

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    50/84

    47 

      Faktor Pesaing : digunakan untuk mengetahui kondisi pesaing atau pihak-pihak

    yang mengintervensi sehingga dapat mempengaruhi aktivitas pasar di lokasi studi.

    1. Jarak dengan sesama minimarket

    2. Jarak dengan pasar tradisional

    Jarak

    dengan

    Sesama

    Minimarket

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak

    dengan

    Pasar

    Tradisional

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    51/84

    48 

    KUISIONER FAKTOR  –  FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI MINIMARKET DI

    JALAN PROF. MOESTOPO-DHARMAHUSADA, SURABAYA

    Bapak/Ibu yang kami hormati,

    Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor

    yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran

    prioritas pada tiap faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat

    analisis AHP ( Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa

    digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam

    kelompok-kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini

    memerlukan suatu nilai numerik sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan

    perbandingan relative sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharapkesediaan bapak/ibu untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima

    kasih atas kesediaan Anda,

    Hormat Kami,

    Peneliti :

    Wiratama Adi Nugraha

    Telp : 085852283054

    Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota

    Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

    PENDAHULUAN

    Minimarket merupakan sebuah varian baru dalam dunia perdagangan dengankonsep belanja segala kebutuhan hidup pada satu atap, yang melayani perdagangan dalam

    skala grosir. Tetapi dewasa ini, minimarket telah berkembang dan merubah strategi menjadi

    sebuah peritel raksasa (melayani penjualan komoditas kepada pengguna akhir). Pesatnya

    pembangunan minimarket di beberapa kota besar di Indonesia termasuk di Surabaya

    didukung oleh respon positif dari masyarakat yang membutuhkan suatu fasilitas

    perdagangan yang dapat melayani berbagai kebutuhan dalam sekali jalan. Selain itu segala

    kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanjapun dapat dipenuhi oleh minimarket. Hal

    inilah yang memicu trend perubahan perilaku belanja masyarakat dari pasar tradisional ke

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    52/84

    49 

    pasar modern. Apalagi minimarket mempunyai range komoditas yang begitu luas mulai dari

    barang kebutuhan sehari-hari sampai dengan peralatan elektronik.

    TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY

    Tujuan Pelaksanaan Survey :

    1. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya berdasarkan preferensi pihak pengelola

    (penjual).

    2. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya berdasarkan preferensi pihak konsumen

    (penjual).3. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya yang obyektif ditinjau dari pertimbangan

    dua preferensi.

    4. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya dari pertimbangan dua preferensi.

    I. Identitas Responden

    1. Nama : Marinda Listya Febri 

    2. Alamat : Keputih Gang III Surabaya 

    3. Nama Perusahaan : ITS 

    4. Telp/HP : 081332131707 

    5. Tgl Pengisian Kuisioner : 11 Mei 2015 

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    53/84

    50 

    PETUNJUK PENGISIAN

    Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor

    yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka

    yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan . Angka-angka ini menunjukkan tingkat

    kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :

    Intensitas

    Kepentingan

    Keterangan Penjelasan

    1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama

    besarnya terhadap tujuan

    3 Elemen yang satu sedikit lebih

    penting daripada elemen yang lain

    Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong

    satu elemen dibanding elemen lain.

    5 Elemen yang satu lebih penting

    dari elemen yang lain

    Pengalaman dan penilaian sangat kuat

    menyokong satu elemen disbanding elemen lain.

    7 Satu elemen jelas lebih mutlak

    penting dari elemen lain

    Satu elemen yang kuat disokong dan dominan

    terhadap dalam praktek.

    9 Satu elemen mutlak penting

    daripada elemen lain

    Bukti yang mendukung elemen yang satu

    terhadap elemen lain memenuhi tingkat

    penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan

    2,4,6, 8 Nilai-nilai antara 2 nilai

    pertimbangan yang berdekatan

    Nilai yang diberikan bila ada 2 kompromi diantara

    2 pilihan

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    54/84

    51 

    PERTANYAAN 1.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR FAKTOR

    Berikut ini terdapat sintesa faktor yang akan dibobotkan untuk mendapatkan

    rumusan faktor yang dapat digunakan dalam membantu menentukan faktor-faktor pengaruh

    dan strategi pengembangan minimarket.

    1. Faktor Sosial Ekonomi : digunakan untuk mengetahui kondisi masyarakat

    sekitar sebagai pihak konsumen dalam mempengaruhi lokasi minimarket di

    wilayah studi

    2. Faktor Demografi : digunakan untuk mengetahui kondisi kependudukan

    masyarakat dalam memengaruhi lokasi mimimarket di wilayah studi.

    3. Faktor Aksesbilitas : digunakan untuk mengetahui kondisi fisik kemudahan

    akses atau prasarana yang ada di lokasi studi sehingga dapat dijadikan

    sebagai alasan pendukung penentuan lokasi.4. Faktor Pesaing : digunakan untuk mengetahui kondisi pesaing atau pihak-

    pihak yang mengintervensi sehingga dapat mempengaruhi aktivitas pasar di

    lokasi studi.

    Sosial

    Ekonomi9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Demografi

    Sosial

    Ekonomi9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9  Aksesbilitas

    Sosial

    Ekonomi9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

    Demografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesbilitas

    Demografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

     Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pesaing

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    55/84

    52 

    PERTANYAAN 2.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR SUB FAKTOR 

    Setelah dilakukan pembobotan kepada level faktor tingkat I, maka selanjutnya

    dilakukan pembobotan terhadap sub faktor yang merupakan level faktor tingkat II.

      Faktor Sosial Ekonomi : digunakan untuk mengetahui kondisi masyarakat sekitar

    sebagai pihak konsumen dalam mempengaruhi lokasi minimarket di wilayah studi

    1. Pendapatan Penduduk per Kepala Keluarga

    2. Pengeluaran Penduduk per Kepala Keluarga

    3. Tingkat Pendidikan

    4. Prosentase penduduk pekerja professional

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Pengeluaran

    Kepala

    Keluarga

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat

    Pendidikan

    Pendapatan

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

    Pengeluaran

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat

    Pendidikan

    Pengeluaran

    KepalaKeluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

    Tingkat

    Pendidikan

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Prosentase

    Penduduk

    Pekerja

    Profesional

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    56/84

    53 

      Faktor Demografi : digunakan untuk mengetahui kondisi kependudukan masyarakat

    di wilayah studi sebagai pihak konsumen dalam memengaruhi lokasi minimarket. 

    1. Jumlah Penduduk

    2. Kepadatan Penduduk

    3. Jumlah Penduduk yang berkeluarga (Jumlah Kepala Keluarga)

    4. Pertumbuhan Penduduk

    Jumlah

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Kepadatan

    Penduduk

    Jumlah

    Penduduk

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    Jumlah

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Pertumbuhan

    Penduduk

    Kepadatan

    Penduduk9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    Kepadatan

    Penduduk

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9Pertumbuhan

    Penduduk

    Jumlah

    Kepala

    Keluarga

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9Pertumbuhan

    Penduduk

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    57/84

    54 

      Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui kondisi fisik kemudahan akses

    atau prasarana yang ada di lokasi studi sehingga dapat dijadikan sebagai alasan

    pendukung penentuan lokasi.

    5. Volume Kendaraan

    6. Ketersediaan Tempat Parkir

    7. Jarak ke Permukiman

    8. Jarak ke tempat pemberhentian transportasi umum 

    .

    Volume

    Kendaraan9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Ketersediaan

    Tempat Parkir

    Volume

    Kendaraan

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak ke

    Permukiman

    Volume

    Kendaraan9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

    Ketersediaan

    Tempat

    Parkir

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak ke

    Permukiman

    Ketersediaan

    Tempat

    Parkir

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

    Jarak ke

    Permukiman

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak ke

    tempat

    pemberhentian

    Transportasi

    Umum

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    58/84

    55 

      Faktor Pesaing : digunakan untuk mengetahui kondisi pesaing atau pihak-pihak

    yang mengintervensi sehingga dapat mempengaruhi aktivitas pasar di lokasi studi.

    1. Jarak dengan sesama minimarket

    2. Jarak dengan pasar tradisional

    Jarak

    dengan

    Sesama

    Minimarket

    9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jarak

    dengan

    Pasar

    Tradisional

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    59/84

    56 

    KUISIONER FAKTOR  –  FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI MINIMARKET DI

    JALAN PROF. MOESTOPO-DHARMAHUSADA, SURABAYA

    Bapak/Ibu yang kami hormati,

    Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor

    yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran

    prioritas pada tiap faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat

    analisis AHP ( Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa

    digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam

    kelompok-kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini

    memerlukan suatu nilai numerik sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan

    perbandingan relative sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharapkesediaan bapak/ibu untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima

    kasih atas kesediaan Anda,

    Hormat Kami,

    Peneliti :

    Wiratama Adi Nugraha

    Telp : 085852283054

    Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota

    Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

    PENDAHULUAN

    Minimarket merupakan sebuah varian baru dalam dunia perdagangan dengankonsep belanja segala kebutuhan hidup pada satu atap, yang melayani perdagangan dalam

    skala grosir. Tetapi dewasa ini, minimarket telah berkembang dan merubah strategi menjadi

    sebuah peritel raksasa (melayani penjualan komoditas kepada pengguna akhir). Pesatnya

    pembangunan minimarket di beberapa kota besar di Indonesia termasuk di Surabaya

    didukung oleh respon positif dari masyarakat yang membutuhkan suatu fasilitas

    perdagangan yang dapat melayani berbagai kebutuhan dalam sekali jalan. Selain itu segala

    kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanjapun dapat dipenuhi oleh minimarket. Hal

    inilah yang memicu trend perubahan perilaku belanja masyarakat dari pasar tradisional ke

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    60/84

    57 

    pasar modern. Apalagi minimarket mempunyai range komoditas yang begitu luas mulai dari

    barang kebutuhan sehari-hari sampai dengan peralatan elektronik.

    TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY

    Tujuan Pelaksanaan Survey :

    5. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya berdasarkan preferensi pihak pengelola

    (penjual).

    6. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya berdasarkan preferensi pihak konsumen

    (penjual).

    7. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya yang obyektif ditinjau dari pertimbangan dua

    preferensi.

    8. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Minimarket Di Jalan Prof.

    Moestopo-Dharmahusada, Surabaya dari pertimbangan dua preferensi.

    I. Identitas Responden

    1. Nama : Prananda Navitas 

    2. Jabatan : Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan

    Kota 

    3. Nama Instnasi : Institut Teknologi Speuluh Nopember  

    4. Telp/HP : - 

    5. Tgl Pengisian Kuisioner : 20 Mei 2015 

  • 8/20/2019 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Minimar

    61/84

    58 

    PETUNJUK PENGISIAN

    Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor

    yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka

    yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan . Angka-angka ini menunjukkan tingkat

    kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :

    Intensitas

    Kepentingan

    Keterangan Penjelasan

    1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama

    besarnya terhadap tujuan

    3 Elemen yang satu sedikit lebih

    penting daripada elemen yang lain

    Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong

    satu elemen dibanding elemen lain.

    5 Elemen yang satu lebih penting

    dari elemen yang lain

    Pengalaman dan penilaian sangat kuat

    menyokong satu elemen disbanding elemen lain.

    7 Satu elemen jelas lebih mutlak

    penting dari elemen lain

    Satu elemen yang kuat disokong dan dominan

    terhadap dalam praktek.

    9 Satu elemen mutlak penting

    daripada elemen lain

    Bukti yang