analisis faktor-faktor yang...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-
Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Septian Fahrudin
NIM: 109082000197
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
SEPTIAN FAHRUDIN
NIM: 109082000197
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si, CA, BKP Soliyah Wulandari, SE., M.Sc
NIP. 1973061250 05011 009 NIDN. 2002018501
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2014 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, 13 Februari 2014 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Septian Fahrudin
2. NIM : 109082000197
3. Jurusan : Akuntansi/Audit
4. Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian
Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2012)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Februari 2014
1. Zaenal Muttaqin, MPP ( )
NIP. 19790503 20110 1 006 Penguji 1
2. Yessi Fitri, SE., M. Si., Ak ( )
NIP.19760924 200604 2 002 Penguji 2
3. Wilda Farah, SE., M. Si., Ak., CPA ( )
NIP. 19830326 200912 2 005 Penguji 3
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Selasa, 21 Oktober 2014 dilaksanakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
Nama : Septian Fahrudin
NIM : 109082000197
Jurusan : Akuntansi/ Audit
Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian
Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2008-2012)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Oktober 2014
1. Yulianti, SE., M.Si. ( )
NIP. 19820318 201101 2 011 Ketua
2. Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA ( )
NIP. 19720516 200901 1 006 Sekretaris
3. Yessi Fitri,SE.,M.Si.,Ak ( )
NIP. 19760924 200604 2 002 Penguji Ahli
4. Dr. Amilin, M.Si.,Ak.,BKP.,CA. ( )
NIP. 19730615 200501 1 009 Pembimbing I
5. Soliyah Wulandari,SE.,M.Sc. ( )
NIDN. 2002018501 Pembimbing II
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Septian Fahrudin
No Induk Mahasiswa : 10908200197
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab atas
karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, temyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, September 2014
Septian Fahrudin
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Septian Fahrudin
2. Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 6 September 1989
3. Alamat : Jl. Warakas V Gg. IX No. 91A
Rt/Rw. 003/010
Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara
4. Telepon : 089604383295
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Negeri Warakas 02 Petang Jakarta : Tahun 1996 - 2002
2. SMP Negeri 129 Jakarta : Tahun 2002 - 2005
3. SMA Negeri 72 Jakarta : Tahun 2005 - 2008
4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah : Tahun 2009 - 2014
III. PENDIDIKAN NON-FORMAL
1. Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Ittihadul Muslimat, 1998 – 2002
2. Ta‟limul Qur‟an Lil Aulad (TQA) PLUS Ittihadul Muslimat, 2002-2004
3. Bimbingan Belajar Bimbingan Tes Alumni (BTA), 2007-2008
4. Training Public Speaking “Champions Training Center”, Communicative
Speaking School, 2012.
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Rohani Islam (Rohis) SMA Negeri 72 Jakarta, 2005
2. Anggota Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Jakarta, 2009
vi
3. Anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN
Jakarta, 2012.
V. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Training Motivasi oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, “Gak Sekedar Ngampus”, 3 September 2009.
2. Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK oleh BEMJ Akuntansi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.
3. Training Enterprenership oleh KAMMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
“Mahasiswa Sukses Dengan Jiwa Enterprenership Islami, 11 September
2009.
4. Seminar Nasional oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi”, 20 Mei
2010.
5. Seminar Terbuka oleh Iran Corner Fakultas Ushuluddin UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, “Pemikiran Khomeini tentang Dunia Islam”, 3 Juni
2010.
6. Seminar Kewirausahaan oleh Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, “Green Entrepreneurship, Potensi Industri Kreatif
Berbasis Lingkungan”, 9 Juni 2010.
7. Public Discussion oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, “Membangun Brand Image Melalui Strategi Public Relation dan
Event”, 11 Juni 2010.
vii
8. Seminar Internasional oleh Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidatullah
Jakarta, “Insan Kamil salam Arus Pemikiran Islam Kajian Pemikiran
Murtadha Muthahhari, Allamah Thaba thaba‟ie dan Imam Khomeini”, 3
November 2010.
9. Workshop of Indonesian Nasheed oleh Forkat An-Najm LDK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 14 Mei 2011.
10. Public Lecture oleh Lazuardi Biru, “Pakistani Youth Role In Preventing
Pro-Violence Ideology, 13 Maret 2013.
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Darodji
2. Tempat Tanggal Lahir: Klaten, 30 Oktober 1948
3. Ibu : Murtini
4. Tempat Tanggal Lahir: Klaten, 11 Agustus 1952
5. Alamat : Jl. Warakas V Gg. IX No. 91A
Rt/Rw. 003/010
Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara
6. Telepon : (021) 43910215
7. Anak Ke dari : 3 dari 5 bersaudara
viii
ABSTRACT
The Analysis of Factors That Effect Auditor Switching
(Empirical Study on Manufacturing Companies that Listed at Indonesian Stock
Exchange Period 2008-2012)
The purpose of this research is to examine the effect of going concern
opinion, change in management, auditor reputation, financial distress and firm
size on the auditor switching. This research used the sample of manufacturing
industry which listed in Indonesian Stock Exchange during 2008-2012 period. The
number of manufacturing industries that were became in this study were 40
companies with 4 years observation. Based on purposive sampling method,
sample consist of 160 financial statements in this research. Hypothesis in this
research are tested by logistic regression analytical method.
Result of this research indicates that going concern opinion, change in
management, auditor reputation, financial distress and firm size do not have
significantly effect on the auditor switching.
Keywords: Going concern opinion, change in management, auditor reputation,
financial distress, firm size, Auditor Switching
ix
ABSTRAK
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan
Publik
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode
2008-2012)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh opini going concern,
pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan keuangan perusahaan, dan,
ukuran perusahaan klien terhadap pergantian kantor akuntan publik. Penelitian ini
menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2008-2012. Jumlah perusahaan manufaktur yang
dijadikan sampel penelitian ini adalah 40 perusahaan dengan pengamatan selama
4 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah
160 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini going concern, pergantian
manajemen, reputasi auditor, kesulitan keuangan perusahaan dan ukuran
perusahaan klien tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perusahaan
untuk melakukan pergantian kantor akuntan publik.
Kata kunci: Opini going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor,
kesulitan keuangan perusahaan, ukuran perusahaan klien, dan
pergantian kantor akuntan publik.
x
KATA PENGANTAR
Assalaamu „alaykum Wr. Wb.
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Yang
Maha Pengasih Yang Maha Penyayang, Sumber Segala Ilmu Pengetahuan yang
telah memberikan karunia dan rahmatNya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat bertaburkan salam tak lupa
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, penghulu alam, yang telah
membimbing umatNya dari jalan kegelapan menuju jalan penuh cahaya, jalan
kebenaran. Semoga kita mendapatkan syafa‟atnya di yaumil akhir nanti. Skripsi
ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan
doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:
1. Kedua orangtuaku tercinta yang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan
sayang, semangat, dukungan serta doa tiada lelah yang tertuju hanya untuk
ananda, semoga semakin hari ananda semakin mampu membuat bangga ayah
dan ibunda.
2. Kakak-kakakku Ichwanudin Hari Purnomo, Agus Ichwan Dwiyanto, Tatie
Damayantie dan Tuti Amaliah yang selalu memberikan do‟a, dukungan dan
semangatnya kepada Penulis.
xi
3. Adik-adikku Siti Khoiriyah dan Muhammad Albir Abad, terima kasih atas
do‟a, dukungan dan semangatnya kepada Penulis.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si, CA, BKP selaku Dosen Pembimbing
Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi,
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
Terimakasih atas ilmu yang telah Bapak berikan selama ini.
8. Ibu Soliyah Wulandari, SE., Ak., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II
yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan
memberikan pengarahan kepada penulis. Terimakasih atas semua saran yang
Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang
skripsi.
9. Kepada seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan
kepada penulis.
10. Kepada sahabat seperjuangan, penghuni kostan, Reza Arga Putra, Asep
Saepullah, Alfado Agustio, dan Fandi Ahmad. Kita dikumpulkan dalam ikatan
xii
silaturrahim yang indah, banyak warna yang telah tercipta dari kebersamaan
kita. Semoga hubungan persaudaraan kita senantiasa terjaga.
11. Kepada teman-teman seangkatan, Wildan Gumelar, Wira Ahmad Jabbar,
Agus Sukocco, Asaduddin Wahid, Risyad Adam, Siti Maryam, Meisya Magi
Annisa, Frida Aurora Prahartari, Andri Budiaji, yang telah memberikan
dukungan, saran dan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
12. Kepada seniorku, Kak Febrian, Kak Ipul, Kak Rahman, Kak Nadiyya yang
telah memberikan saran, dukungan kepada saya dalam penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman angkatan 2009 akuntansi yang tidak bisa penulis sebutkan satu
per satu, terima kasih atas semua persahabatan, doa, dan motivasinya.
14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya
dalam terselesainya penyusunan skripsi ini. Semoga amal kebaikan kalian
semua dapat dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang sempurna.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan, maupun kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalaamu „alaykum Wr. Wb.
Jakarta, September 2014
Septian Fahrudin
xiii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .......................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..................................................................... iii
Lembar Pernyataan Keaslian Karya ................................................................ iv
Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................... v
Abstract ............................................................................................................... viii
Abstrak ................................................................................................................. ix
Kata Pengantar ...................................................................................................... x
Daftar Isi ............................................................................................................ xiii
Daftar Tabel ...................................................................................................... xvii
Daftar Gambar ................................................................................................. xviii
Daftar Lampiran ............................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 15
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 16
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 18
A. Teori yang Mendasari Penelitian ................................................... 18
1. Teori Agensi .............................................................................. 18
2. Pergantian Kantor Akuntan Publik ............................................ 20
xiv
3. Opini Audit Going Concern… ................................................... 24
4. Pergantian Manajemen………………… .................................. 26
5. Reputasi Auditor………………………………… .................... 26
6. Kesulitan Keuangan Perusahaan…………………………. ....... 27
7. Ukuran Perusahaan Klien .......................................................... 28
B. Hasil Penelitian Sebelumnya .......................................................... 30
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 35
D. Dasar Perumusan Hipotesis ............................................................ 37
1. Opini Going Concern dengan Pergantian Kantor
Akuntan Publik (KAP) ................................................................ 37
2. Pergantian Manajemen dengan Pergantian
Kantor Akuntan Publik (KAP) .................................................... 38
3. Reputasi Auditor dengan Pergantian Kantor
Akuntan Publik (KAP) ................................................................. 39
4. Kesulitan Keuangan dengan Pergantian
Kantor Akuntan Publik (KAP) .................................................... 39
5. Ukuran Perusahaan Klien dengan Pergantian
Kantor Akuntan Publik (KAP) ............................................ 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 42
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 42
B. Metode Penentuan Sampel .......................................................... 42
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 43
D. Metode Analisis Data ..................................................................... 44
xv
1. Definisi Regresi Logistik ................................................................ 44
2. Tahapan Regresi Logistik ............................................................... 45
a. Statistik Deskriptif ..................................................................... 45
b. Pengujian Hipotesis penelitian.................................................. 45
E. Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 50
1. Pergantian Kantor Akuntan Publik (Y1) ....................................... 50
2. Opini Going Concern (X1) ........................................................... 50
3. Pergantian Manajemen (X2) ......................................................... 51
4. Reputasi Auditor (X3) ..................................................................... 51
5. Kesulitan Keuangan (X4) ............................................................... 52
6. Ukuran Perusahaan Klien (X5) ....................................................... 52
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 55
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................... 55
1. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................ 55
2. Deskripsi Sampel Penelitian ...................................................... 58
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian .................................................. 59
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif...................................................... 60
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .................................................... 61
a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall
Model Fit) .......................................................................... 61
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................... 62
c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ..................................... 63
d. Hasil Uji Multikolonieritas ................................................... 64
xvi
e. Hasil Matriks Klasifikasi ...................................................... 64
f. Hasil Uji Regresi Logistik..................................................... 65
1) Pengaruh Opini Going Concern (OGC) terhadap
Pergantian Kantor Akuntan Publik.................................. 67
2) Pengaruh Pergantian Manajemen (PM) terhadap
Pergantian Kantor Akuntan Publik.................................. 67
3) Pengaruh Reputasi Auditor (RA) terhadap
Pergantian Kantor Akuntan Publik ................................. 68
4) Pengaruh Kesulitan Keuangan (KK) terhadap
Pergantian Kantor Akuntan Publik.................................. 69
5) Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien (SIZE) terhadap
Pergantian Kantor Akuntan Publik.................................. 71
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 73
A. Kesimpulan ..................................................................................... 73
B. Saran ............................................................................................... 74
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 76
Lampiran-lampiran ................................................................................................. 81
xvii
DAFTAR TABEL
NO. Keterangan Halaman
2.1 Penelitian – Penelitian Terdahulu......................................................... 30
3.1 Operasional Variabel dan Pengukurannya ........................................... 53
4.1 Tahapan Seleksi Berdasarkan Kriteria ................................................. 57
4.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 58
4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha ........................................ 59
4.4 Statistik Deskriptif ................................................................................ 60
4.5 Menilai Model Keseluruhan ................................................................. 62
4.6 Koefisien Determinasi .......................................................................... 62
4.7 Menguji Kelayakan Model Regresi ...................................................... 63
4.8 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................... 64
4.9 Matriks Klasifikasi ............................................................................... 65
4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ................................................... 66
4.11 Ringkasan Hasil Penelitian ................................................................... 72
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................. 36
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1. Data Sampel ......................................................................................... 82
2. Hasil Output SPSS ............................................................................... 112
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang
mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil operasi perusahaan dalam
periode tertentu kepada pihak yang berkepentingan. Laporan ini menampilkan
sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter (Kieso et, al.,
2011). Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan baik oleh para stakeholder baik dari pihak
eksternal maupun pihak internal. Pemegang saham perseroan dapat menilai
pengelolaan dana yang dilakukan oleh manajemen atas modal yang sudah
ditanamkan. Kreditor dapat menilai tingkat kelancaran pelunasan hutang
perusahaan. Calon investor dan kreditor dapat menilai besar potensi keuntungan
dan risiko apabila berinvestasi di perusahaan. Organisasi buruh dapat menilai
apakah gaji yang diberikan sudah sesuai dengan kinerja perusahaan. Kantor
pelayanan pajak dapat menghitung besarnya pajak penghasilan badan dan pajak
lain.
Oleh karena banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan, maka informasi yang ada di dalam laporan keuangan tersebut
haruslah wajar, dapat dipercaya dan tidak menyesatkan sehingga dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
tersebut. Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen
perlu dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang berkompeten di bidangnya
2
yaitu kantor akuntan publik (KAP) sebagai pihak ketiga yang independen.
Hal ini penting karena jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan
keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak
disengaja.
Pihak eksternal ingin memperoleh informasi yang andal dari
manajemen perusahaan mengenai pertanggungjawaban dana yang mereka
investasikan. Kebutuhan akan pentingnya keandalan informasi inilah yang
mendorong dibutuhkannya jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk
memberi jaminan bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen
perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar keputusan-keputusan yang diambil
oleh merekA. Jaminan akan laporan keuangan yang diberikan auditor
independen diawali dengan proses audit laporan keuangan yang terdiri dari
upaya memahami bisnis dan industri klien serta mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan manajemen.
Menurut Boynton et. al., (2003) tujuan utama audit laporan keuangan
bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah
keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen. Keandalan
dari informasi inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, peran akuntan
publik sebagai pihak yang independen untuk menengahi kedua belah pihak
(agen dan prinsipal) dengan kepentingan berbeda, dengan cara memberi
penilaian dan pernyataan pendapat (opini) terhadap kewajaran laporan
keuangan yang disajikan tersebut.
3
Kunci utama untuk melihat kewajaran suatu laporan keuangan adalah
independensi. Menurut Boynton et. al., (2003) independensi merupakan tidak
adanya kepentingan yang menciptakan risiko penyimpangan material yang
tidak dapat diterima berkenaan dengan mutu atau konteks informasi yang
menjadi pokok dari penugasan keyakinan. Hal ini juga berarti bahwa auditor
harus bersikap jujur dalam mengungkapkan fakta yang terjadi dalam
perusahaan yang diauditnya, termasuk tindakan kecurangan yang mungkin
dilakukan oleh kliennya. Sikap independensi auditor selalu dipertanyakan
mengingat bahwa antara auditor dan kliennya memiliki hubungan timbal
balik yang saling menguntungkan, di satu sisi auditor mendapatkan fee dari
klien untuk jasa auditnya dan di sisi lain klien membutuhkan auditor untuk
mendapatkan hasil audit. Hilangnya independensi auditor dikarenakan auditor
terlibat dalam hubungan pribadi dengan klien, hal ini dapat mempengaruhi
sikap mental dan opini mereka. Independensi auditor terancam ketika auditor
dan klien menjadi semakin dekat. Dimana kedekatan tersebut dapat
mengembangkan hubungan nyaman antara auditor dan klien. Untuk menjaga
sikap obyektif dan independen dari auditor serta kepercayaan dari
masyarakat, maka perlu dilakukan rotasi auditor.
Nasser et al. (2006) menganjurkan untuk dapat mempertahankan sikap
obyektif auditor diperlukan rotasi wajib auditor, karena rotasi auditor dapat
meningkatkan kemampuan auditor dalam melindungi publik melalui
peningkatan kewaspadaan terhadap setiap kemungkinan ketidaklayakan,
peningkatan kualitas pelayanan dan mencegah hubungan yang lebih dekat
4
dengan klien. Rotasi auditor adalah pergantian atau perputaran auditor yang
harus dilakukan oleh perusahaan, dengan tujuan untuk menghasilkan kualitas
dan menegakkan independensi (Nabila, 2011). Adanya kewajiban rotasi
auditor mendorong perusahaan untuk melakukan pergantian kantor akuntan
publik (untuk selanjutnya disebut pergantian KAP). Pergantian KAP secara
umum memiliki dua sifat, yaitu pergantian KAP yang bersifat wajib
(mandatory) dan pergantian KAP yang bersifat sukarela (voluntary).
Pergantian KAP yang bersifat wajib adalah pergantian KAP dalam kurun
waktu yang terjadi karena adanya peraturan yang ditetapkan yang membatasi
antara klien dengan auditor.
Myers et al. (2003) dalam Suparlan dan Andayani (2010) menyatakan
kewajiban rotasi auditor itu penting jika kualitas laba dan kualitas audit
perusahaan memburuk. Pengawasan auditor atas pengelolaan perusahaan
selama satu periode akuntansi menjadi alat yang penting bagi investor untuk
mendapatkan jaminan atas kewajaran laporan keuangan. Chi et al. (2009)
menunjukkan investor menerima kewajiban rotasi patner auditor karena bisa
meningkatkan kualitas audit. Bluoin et al. (2007) mengemukakan bahwa
pergantian auditor oleh klien dengan tujuan untuk memperbaiki sistem
pengawasan.
Profesi akuntan publik telah mendapat banyak pengakuan dari
berbagai kalangan baik dari dunia usaha, pemerintah, bahkan masyarakat
luas. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan
pengelolaan dana keuangan yang baik. Akan tetapi, dewasa ini banyak sekali
5
pihak-pihak yang menyorot kantor akuntan publik mengingat sering
ditemukannya kasus kelalaian maupun kesalahan dalam proses audit yang
dilakukan oleh KAP. Karena banyaknya kasus-kasus yang berkembang, maka
profesionalisme dan kinerja auditor pun sering dipertanyakan.
Belakangan kasus besar yang sangat kencang gaungnya pun menimpa
profesi ini, “Satyam”, yang merupakan perusahaan teknologi informasi
outsourcing terbesar keempat di India. Mempunyai 50 ribu karyawan yang
tersebar di berbagai pusat pengembangan IT-nya di negara-negara Asia,
Amerika, Eropa, dan Australia. Menjadi rekanan dari 654 perusahaan global,
termasuk General Electric, Nestle, Qantas Airways, Fujitsu, dan 185
perusahaan Fortune 500 lainnya luluh lantah.
Satyam diketahui telah melakukan fraud terhadap laporan keuangan.
Pada awalnya, fraud dilakukan dengan menggelembungkan nilai keuntungan
perusahaan. Setelah dilakukan selama beberapa tahun, selisih antara
keuntungan yang sebenarnya dan yang dilaporkan dalam laporan keuangan
semakin lama semakin besar.
Keruntuhan Satyam ikut menyeret kantor akuntan publik Price
Waterhouse Coopers (PWC) selaku KAP yang mengaudit Satyam selama 8
tahun terakhir. Pada 14 Januari 2009, Price Waterhouse Coopers (PWC)
mengumumkan bahwa laporan auditnya berpotensi tidak akurat dan tidak
reliable karena dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
manajemen Satyam. Institute of Chartered Accountants in India (ICAI)
6
meminta KAP Price Waterhouse Coopers memberikan jawaban resmi dalam
21 hari terkait skandal Satyam.
Ini bukan pertama kalinya KAP Price Waterhouse Coopers tersangkut
masalah di India. Pada 2005, The Reserve Bank of India melarang KAP Price
Waterhouse Coopers untuk mengaudit bank selama 8 tahun karena
melakukan audit yang tidak memadai atas non-performing asset dari Global
Trust Bank. KAP Price Waterhouse Coopers menghadapi investigasi terkait
kegagalannya mengidentifikasi fraud senilai 21 juta euro di divisi air mineral
grup perusahaan Greencore.
Selanjutnya, kasus besar baru-baru ini menghebohkan dunia
perbankan, terkait gugatan yang diajukan 6 bank besar di Jepang terhadap
penipuan yang dilakukan Olympus. Olympus adalah sebuah perusahaan
terkemuka di Jepang yang memproduksi kamera dan alat-alat rumah sakit.
Bank tersebut menggugat atas nama kliennya yang tertipu karena selama 11
tahun laporan keuangan Olympus selalu mencantumkan laba yang besar,
sebelum akhirnya ketahuan keropos pada tahun 2011. Olympus sudah
mengakui bahwa pihaknya telah melakukan kesalahan dalam menutupi
kerugiannya selama 20 tahun. Keenam bank besar asal Jepang tersebut
mengajukan gugatan atas Olympus sebesar USD 273 juta. Keenam bank asal
Jepang tersebut di antaranya Mitsubishi UFJ Trust & Banking Corp, Master
Trust Bank of Japan Ltd, Japan Trustee Services Bank Ltd, Trust & Custody
Services Bank Ltd, Nomura Trust & Banking Co, dan State Street Trust &
Banking Co.
7
Kasus pemalsuan investasi keuangan yang dilakukan oleh Olympus
ini, cukup mencoreng namanya dan menjadi skandal penipuan korporasi
paling besar di negeri sakura itu. Olympus telah menyembunyikan
kerugiannya selama puluhan tahun, tepatnya sekitar tahun 1980-an.
Pemalsuan data keuangan tersebut akhirnya mulai terbongkar pada kuartal
empat 2011, dimana salah seorang mantan Chief Executive Olympus,
Michael Woodford, mempertanyakan kerugian yang disembunyikan oleh
Olympus sebesar USD 1,7 miliar serta biaya usaha ilegal lainnya. Beberapa
mantan petinggi Olympus yang sempat dilaporkan lolos dari jeratan hukum,
akhirnya terseret kembali, termasuk mantan Presiden dan Komisaris Olympus
Tsuyoshi Kikukawa. Selain itu, Olympus juga didenda sekitar USD 7 juta
atas pelanggaran undang-undang sekuritas.
Di Indonesia, fenomena kasus Great River mencuat setelah adanya
temuan auditor investigasi Aryanto, Amir Jusuf, dan Mawar, yang
menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang, dan aset
hingga ratusan miliar rupiah di Great River. Akibatnya, Great River
mengalami kesulitan arus kas dan gagal membayar utang. Bapepam
menyatakan telah menemukan adanya indikasi konspirasi dalam penyajian
laporan keuangan perusahaan tekstil tersebut. Dalam kasus ini, akuntan
dengan emitennya terlibat konspirasi dalam penyajian laporan keuangan
Great River itu. Bapepam menyidik akuntan publik yang mengaudit laporan
keuangan Great River tahun buku 2003. Bapepam telah menemukan adanya:
a. Overstatement atas penyajian akun penjualan dan piutang dalam Laporan
8
Keuangan GRIV per 31 Desember 2003; dan
b. Penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya yang terkait dengan
penggunaan dana hasil emisi obligasi, yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya.
Sehingga perusahaan tekstil tersebut mengalami kelebihan pendapatan
(overstatement) yang seharusnya justru merugi. Kasus PT Great River
International, Tbk di atas, yang melibatkan akuntan publik Justinus Aditya
Sidharta, dianggap telah menyalahi aturan mengenai kode etik profesi
akuntan, terutama yang berkaitan dengan integritas dan objektivitas. Akuntan
publik Justinus Aditya Sidharta dianggap telah melakukan tindak
kebohongan publik, dimana dia tidak melaporkan kondisi keuangan PT Great
River International, Tbk secara jujur.
Selanjutnya, pada tahun 2012 Allianz yang diaudit oleh KAP
Siddharta dan Widjaja diduga melakukan penyuapan terhadap pejabat
BUMN. SEC (Securities and Exchange Commission) menduga sebanyak 295
kontrak asuransi terkait proyek pemerintah berhasil diperoleh Allianz dengan
menyuap oknum pejabat di beberapa instansi pemerintah hingga $ 650.626
atau sekitar Rp 6.270.000.000, dengan melakukan penyuapan tersebut
perusahaan meraup laba sebesar lebih dari US$ 5.300.000, penyuapan
tersebut dilakukan selama kurun waktu 2001-2008.
Banyaknya fenomena pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan
publik mendorong beberapa negara memperbaiki pengawasan kantor akuntan
publik dengan mengeluarkan regulasi untuk mengatur batas masa jabatan
9
auditor dalam mengaudit suatu entitas atau klien. Di Indonesia sendiri,
pemerintah telah mengatur kewajiban rotasi auditor dengan dikeluarkannya
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 359/KMK.06/2003
pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik” (perubahan atas Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002). Peraturan ini menyatakan bahwa
pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat
dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan
oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-
turut. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008
tentang “Jasa Akuntan Publik”. Perubahan yang dilakukan di antaranya
adalah, pertama, pemberian jasa audit umum menjadi 6 (enam) tahun
berturut-turut oleh kantor akuntan dan 3 (tiga) tahun berturut-turut oleh
akuntan publik kepada satu klien yang sama (pasal 3 ayat 1). Kedua, akuntan
publik dan kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan setelah satu
tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang di atas (pasal 3
ayat 2 dan 3). Kemudian pada 3 Mei 2011 di sahkan RUU No. 5 Tahun 2011
menjadi UU No. 5 Tahun 2011 tentang jasa akuntan publik, di mana pada
pasal 4 ayat 1 dan 2 disebutkan tentang pembatasan pemberian jasa akuntan
publik yakni pada ayat 1 berbunyi, pemberian jasa audit oleh Akuntan Publik
dan/atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun buku
yang berturut-turut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Ayat 2
berbunyi, ketentuan mengenai pembatasan pemberian jasa audit atas
10
informasi keuangan historis diatur dalam Peraturan Pemerintah. UU tersebut
tidak menyebutkan lamanya jangka waktu pemberian jasa audit oleh KAP
melainkan mengacu pada Peraturan Pemerintah, yang dalam hal ini adalah
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008
karena hingga saat ini tidak ada produk peraturan terbaru tentang jasa akuntan
publik yang dihasilkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan selain
PMK.01/2008. Sebagaimana diketahui UU bukanlah produk yang dihasilkan
eksekutif melainkan produk legislatif dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) RI.
Pembatasan jangka waktu perikatan dianggap perlu dilakukan. Hal
ini disebabkan jangka waktu perikatan yang panjang dapat menyebabkan
auditor independen atau akuntan publik menjalin hubungan kekeluargaan
yang berlebihan, loyalitas yang kuat, atau hubungan emosional dengan klien.
Hubungan ini pada tahap tertentu dapat mengancam independensi, juga
penurunan kualitas dan kompetensi auditor saat mereka mulai mengevaluasi
bukti audit (Nasser, et al., 2006). Oleh karena itu, kualitas laporan audit yang
dihasilkan dapat menurun, sehingga keputusan yang diambil oleh para pihak
yang berkepentingan berdasarkan laporan audit, dan laporan keuangan
auditan dapat pula keliru atau tidak tepat.
Pemilihan KAP adalah keputusan penting dalam perusahaan dan
keputusan untuk berpindah KAP seharusnya tidak dibuat secara gegabah.
Fenomena pergantian auditor berdampak pada kredibilitas pelaporan
keuangan dan biaya untuk mengendalikan manajemen (Ismail et al, 2008).
11
Pergantian auditor oleh perusahaan terjadi ketika lingkungan perusahaan
berubah, ketika ingin mendapatkan auditor yang lebih efektif atau jasa yang
berbeda, ketika ingin menaikkan image perusahaan, dan ketika ingin
mengurangi biaya audit (William, 1988).
Fenomena mengenai pergantian auditor atau KAP memang sangat
menarik untuk dikaji, hal ini dikarenakan banyak faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor
atau KAP. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor klien maupun
faktor yang berasal dari auditor. Menurut Febrianto (2009), pergantian auditor
bisa terjadi secara voluntary (sukarela) atau secara mandatory (wajib). Jika
pergantian auditor terjadi secara voluntary, maka faktor-faktor penyebabnya
bisa dari sisi klien (misalnya kesulitan keuangan, manajemen yang gagal,
perubahan ownership, Initial Public Offering, dan sebagainya) dan dari sisi
auditor (misalnya fee audit, kualitas audit, dan sebagainya). Sebaliknya, jika
pergantian terjadi secara mandatory, hal itu terjadi karena adanya peraturan
yang mewajibkan.
Sumarwoto (2006) berpendapat bahwa rotasi KAP bisa bersifat
mandatory karena peraturan yang mengharuskan tetapi juga bisa secara
voluntary. Bukti empiris menunjukkan, bahwa perusahaan yang merotasi
KAP secara voluntary, disebabkan karena KAP yang terdahulu bertindak
konservatif dan tidak sejalan dengan kepentingan manajemen perusahaan,
sehingga perusahaan merotasi KAP secara voluntary. Menurut Sinarwati
(2010), jika terjadi pergantian KAP oleh perusahaan diluar ketentuan UU
12
maka menimbulkan pertanyaan bahkan kecurigaan dari investor sehingga
penting untuk diketahui faktor penyebabnya. Jadi, yang perlu diteliti adalah
jika pergantian KAP bersifat voluntary (diluar Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 17/PMK.01/2008).
Penelitian yang dilakukan oleh Sulistiarini dan Sudarno (2012)
menggunakan variabel ukuran KAP, kesulitan keuangan perusahaan,
kepemilikan oleh publik, pergantian manajemen, serta pergantian komite
audit terhadap pergantian kantor akuntan publik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesulitan keuangan dan pergantian manajemen
berpengaruh positif terhadap pergantian kantor akuntan publik.
Penelitian yang dilakukan oleh Chadegani, et.al., (2011) menguji 6
faktor (opini audit, kualitas audit, perubahan fee audit, pergantian manajemen,
financial distress, dan ukuran perusahaan klien) yang dianggap berpengaruh
terhadap auditor switching di Tehran Stock Exchange, dan hasilnya
menunjukkan bahwa kesulian keuangan dan pergantian manajemen
berpengaruh positif terhadap auditor switching.
Penelitian yang dilakukan oleh Pratitis (2011) menguji pengaruh
ukuran kantor akuntan publik, ukuran klien, dan kesulitan keuangan terhadap
pergantian kantor akuntan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ukuran klien dan kesulitan keuangan tidak berpengaruh terhadap pergantian
kantor akuntan publik.
Penelitian yang dilakukan oleh Aprillia (2013) menguji pengaruh
kesulitan keuangan, pergantian manajemen, kepemilikan publik, dan ukuran
13
kantor akuntan publik terhadap pergantian kantor akuntan publik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kesulitan keuangan dan pergantian
manajemen berpengaruh terhadap pergantian kantor akuntan publik.
Penelitian yang dilakukan oleh Suparlan dan Andayani (2010)
menguji pengaruh Investor Institusional, Kepemilikan Publik, Share Growth,
ukuran dewan komisaris, pergantian manajemen, Leverage, ROE, dan ukuran
perusahaan sebagai variabel independen terhadap pergantian kantor akuntan
publik sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap pergantian kantor akuntan
publik.
Penelitan yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2007)
menguji pengaruh pergantian manajemen perusahaan, opini akuntan, fee
audit, kesulitan keuangan perusahaan, ukuran KAP, dan persentase perubahan
ROA terhadap perusahaan go public di Indonesia berpindah kantor akuntan
publik. Penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh pergantian manajemen
dan kesulitan keuangan perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap
pergantian kantor akuntan publik.
Penelitian yang dilakukan oleh Sinarwati (2010) menguji pengaruh
opini audit going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor, dan
kesulitan keuangan perusahaan sebagai variabel independen, terhadap
pergantian kantor akuntan publik (KAP) sebagai variabel dependen.
Penelitian ini membuktikan bahwa opini audit going concern, pergantian
manajemen, kesulitan keuangan memiliki pengaruh positif terhadap
14
pergantian kantor akuntan publik, sedangkan reputasi auditor memiliki
pengaruh negatif terhadap pergantian kantor akuntan publik (KAP).
Penelitian yang dilakukan oleh Nasser, et al,. (2006) menguji
pengaruh ukuran kantor akuntan publik, ukuran perusahaan klien,
pertumbuhan klien, financial distress, lamanya audit tenure terhadap
pergantian kantor akuntan publik. Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan klien dan financial distress berpengaruh signifikan terhadap
pergantian kantor akuntan publik.
Karena hasil yang berbeda-beda tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2012).”
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sinarwati
(2010). Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan variabel-variabel yang ada pada penelitian yang dilakukan
Sinarwati (2010). Variabel-variabel yang digunakan adalah opini going
concern, pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan keuangan. Selain
itu, peneliti juga menmbahkan variabel independen lain dalam penelitiannya,
yaitu variabel ukuran perusahaan klien karena dalam penelitian yang
dilakukan Nasser et al. (2006) variabel tersebut berpengaruh signifiksan
terhadap pergantian KAP.
15
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan
manufaktur go public, merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia yang
terdaftar selama periode tahun 2008-2012, sedangkan pada penelitian yang
dilakukan oleh Sinarwati (2010) menggunakan periode tahun 2003 – 2007.
Alasan penggunaan data lima tahun mulai tahun 2008-2012 adalah karena
tahun 2008-2012 merupakan data perusahaan yang dapat memberikan
gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan setelah rotasi audit dilakukan
sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang akuntan publik dan
rotasi audit dilakukan secara sukarela (voluntary) dari sisi klien. Pemilihan
satu jenis industri bertujuan untuk menghindari adanya resiko bisnis yang
mungkin terjadi antara jenis industri yang berbeda. Peneliti memilih industri
manufaktur karena industri manufaktur bersifat heterogen dan terdapat
berbagai jenis perusahaan dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar.
Selain itu industri manufaktur juga memiliki populasi terbesar.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah opini going concern berpengaruh positif terhadap pergantian
kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur?
2. Apakah pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian
kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur?
3. Apakah reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap pergantian kantor
akuntan publik pada perusahaan manufaktur?
16
4. Apakah kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap
pergantian kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur?
5. Apakah ukuran perusahaan klien berpengaruh positif terhadap pergantian
kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
a. Pengaruh opini going concern terhadap pergantian kantor akuntan publik
pada perusahaan manufaktur.
b. Pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian kantor akuntan
publik pada perusahaan manufaktur.
c. Pengaruh reputasi auditor terhadap pergantian kantor akuntan publik pada
perusahaan manufaktur.
d. Pengaruh kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian kantor
akuntan publik pada perusahaan manufaktur.
e. Pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap pergantian kantor akuntan
publik pada perusahaan manufaktur.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
1. Secara Praktis
a. Bagi Profesi akuntan publik
17
Menjadi bahan informasi pada profesi akuntan publik tentang praktik
pergantian KAP yang dilakukan di perusahaan.
b. Bagi Regulator
Menjadi salah satu sumber bagi pembuat regulasi yang berkaitan dengan
praktik perpindahan KAP oleh perusahaan go public yang sangat erat
kaitannya dengan UUPT dan UUPM.
2. Secara Teoritis
a. Bagi akademisi
Memberikan pandangan dan wawasan terhadap pengembangan
pengauditan khususnya mengenai pergantian KAP pada perusahaan
manufaktur
b. Bagi peneliti berikutnya
Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan
penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
c. Bagi penulis
Sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi
mengenai auditing, terutama tentang alasan perusahaan yang
memutuskan untuk melakukan pergantian KAP sehingga diharapkan
dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Mendasari Penelitian
1. Teori Agensi
Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen Meckling (1976)
menjelaskan adanya konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan
shareholder (principal) dan konflik tersebut menjadi pemicu pergantian
manjemen. Manajemen pengganti umumnya menerapkan metode
akuntansi yang baru sehingga manajemen baru berharap lebih dapat
bekerjasama dengan KAP pengganti dan berharap nantinya mendapatkan
opini yang sesuai dengan keinginan manajemen sehingga mendorong
manajemen dalam RUPS untuk mengganti KAP (Sinarwati, 2010).
Manajer sebagai orang yang tepat dalam menjalankan perusahaan,
umumnya, memiliki informasi yang lebih banyak mengenai posisi laporan
keuangan yang dan hasil operasi perusahaan daripada pemegang saham.
Pelaporan informasi keuangan pada pemilik (pemegang saham) umumnya
mengikuti prinsip-prinsip akuntansi. Oleh sebab itu, untuk menghindari
manipulasi akan pelaporan keuangan oleh manajer, kebutuhan akan
auditor meningkat (Ismail, 2008).
Manajer (agent) yang memiliki informasi yang lebih banyak
dibandingkan dengan pemegang saham (principal) harus mengungkapkan
informasi akuntansi yang memaparkan keadaan perusahaan melalui
19
laporan keuangan. Permasalahan akan muncul saat informasi yang
diterima pihak yang berkepentingan tidak sama dengan keadaan
perusahaan yang sesungguhnya. Keadaan ini dikenal sebagai asimetri
informasi yang terjadi karena agent lebih unggul dalam mengetahui dan
memahami informasi dibanding dengan principal. Principal menginginkan
pengembalian secepatnya serta menguntungkan atas investasi yang telah
dilakukannya terhadap perusahaan. Sedangkan agent memiliki tujuan
untuk memperoleh kesempatan menerima bonus dan insentif yang lebih
besar atas pencapaian kinerjanya.
Penilaian prestasi agent dinilai oleh principal berdasarkan
kemampuan agent memperbesar keuntungan yang akan dibagikan pada
pembagian dividen. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh
perusahaan, maka agent dianggap sukses sehingga dapat memperoleh
bonus dan insentif yang lebih besar. Oleh karena itu, agent berusaha untuk
memenuhi tuntutan principal untuk memperoleh insentif yang memadai.
Jika tidak dilakukan pengawasan yang cukup, agent bisa melakukan
berbagai cara sehingga seolah-olah target perusahaan tercapai. Agent dapat
melakukan perubahan-perubahan di beberapa kondisi perusahaan untuk
membuat laba yang seolah-olah naik, padahal pada kenyataannya
perusahaan merugi ataupun mengalami penurunan laba.
Dalam teori agensi, auditor independen berperan sebagai penengah
kedua belah pihak (agent dan principle) yang berbeda kepentingan.
Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang
20
timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer).
Berbeda dengan auditor yang lalu yang mungkin telah memahami aspek
bisnis klien, auditor yang baru dapat jadi sama sekali tidak paham tentang
bisnis klien. Mereka mungkin juga belum mengetahui reputasi klien
mereka di masa lalu sehubungan dengan laporan keuangan.
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk
kepentingan mereka sendiri. Prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada
pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka di
perusahaan tersebut sedangkan agen diasumsikan akan menerima
kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan
yang terlibat dalam hubungan suatu agensi, seperti memutuskan untuk
melakukan auditor switching karena adanya ketidaksepakatan atas praktik
akuntansi tertentu, maka agen akan pindah ke auditor yang dapat
bersepakat dengan agen.
Teori ini digunakan sebagai dasar hipotesis pertama, kedua, ketiga
dan kelima dimana opini audit going concern, pergantian manajemen,
reputasi auditor, dan ukuran perusahaan klien pergantian manajemen dan
ukuran perusahaan klien dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk
melakukan pergantian KAP.
2. Pergantian Kantor Akuntan Publik
Setiap pelaku suatu bisnis atau usaha selalu berkompetisi dengan
pelaku bisnis lainnya. Hal ini dihadapi juga dalam bisnis jasa akuntan
publik. Setiap kantor akuntan publik selalu bersaing dengan kantor
21
akuntan publik lainnya. Mereka harus dapat menghimpun sebanyak
mungkin klien, untuk mempertahankan eksistensinya. Persaingan itu harus
dihadapi tanpa melanggar kode etik profesi.
Dalam profesi akuntan publik, terdapat persaingan yang ketat antar
kantor akuntan untuk mendapatkan klien, klien tersebut temasuk klien
yang meminta audit untuk pertama kali maupun klien yang meminta
pergantian auditor. Auditor harus mempertimbangkan secara matang setiap
permintaan auditing atau penugasan audit dari klien. Untuk klien baru
yang sama sekali belum pernah diaudit tidak timbul masalah berpindahnya
atau beralihnya KAP yang ditunjuk. Pada klien baru, pergantian KAP
tersebut merupakan masalah karena menyangkut etika profesional, untuk
itu perlu diketahui alasan mengapa seorang klien mengganti KAP.
Dalam suatu perusahaan pemilihan suatu KAP untuk mengaudit
laporan keuangan perusahaan dilakukan dengan berbagai cara sesuai
kebijakan perusahaan. Pemilihan suatu KAP untuk mengaudit laporan
keuangan perusahaan dapat dilakukan melalui rapat umum pemegang
saham, atau atas dasar keputusan manajemen puncak, atau direktur utama
perusahaan.
Auditor switching merupakan perpindahan auditor (KAP) yang
dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor yang bisa berasal dari faktor klien maupun faktor auditor (Kadir,
1994 dalam Wijayanti, 2010). Mardiyah (2002) juga menyatakan dua
faktor yang mempengaruhi perusahaan berpindah KAP adalah faktor klien
22
(Client-related Factors), yaitu: kesulitan keuangan, manajemen yang
gagal, perubahan ownership, Initial Public Offering (IPO) dan faktor
auditor (Auditor-related Factors), yaitu: fee audit dan kualitas audit. Pada
kondisi dimana tidak ada aturan yang mewajibkan pergantian auditor
(auditor switching hanya bersifat sukarela), terdapat dua kemungkinan
yang akan terjadi ketika klien mengganti auditornya yaitu, auditor
mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien. Apapun
kemungkinan yang akan terjadi, perhatian utama tetap pada alasan apa saja
yang mendasari terjadinya peristiwa auditor switching tersebut dan ke
mana klien tersebut akan berpindah auditor. Jika alasan tersebut karena
ketidaksepakatan atas praktik akuntansi tertentu, maka diekspektasi klien
akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat dengan klien.
Menurut Boynton et. al., (2006) pergantian auditor perusahaan dapat
diakibatkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah: (1) merger antara perusahaan yang memiliki auditor independen
yang berbeda, (2) kebutuhan akan jasa profesional yang lebih luas, (3)
ketidakpuasan terhadap KAP tertentu, (4) keinginan untuk mengurangi
biaya audit, (5) merger antara KAP. Menurut Halim (2008) ada beberapa
penyebab klien berganti KAP antara lain: (1) merger dua perusahaan yang
kantor akuntan publiknya berbeda, (2) ketidakpuasan terhadap KAP lama,
dan (3) merger antar KAP. Perusahaan yang berskala besar akan memilih
untuk mengganti KAP dengan KAP yang prestisius. Tindakan pergantian
KAP ini disebabkan karena perusahaan yang tumbuh menjadi semakin
23
besar akan mendapat keuntungan dengan menggunakan auditor yang
memiliki reputasi baik, dan hal itu umumnya dimiliki oleh KAP yang juga
tergolong besar.
Menurut Wijayanti (2010), ketika klien mencari auditor baru terjadi
ketidaksimetrisan informasi antara auditor dan klien. Hal ini terjadi karena
informasi yang dimiliki klien lebih besar dibandingkan informasi yang
dimiliki auditor. Pada saat itu klien pasti mencari auditor yang
kemungkinan besar akan sepakat dengan praktik akuntansi perusahaan.
Sehingga ada dua kemungkinan yang terjadi jika auditor bersedia
menerima klien baru. Kemungkinan pertama adalah auditor telah memiliki
informasi yang cukup lengkap tentang usaha klien. Kemungkinan kedua
auditor sebenarnya tidak memiliki informasi yang cukup tentang klien
tetapi menerima klien hanya untuk alasan lain, misalnya alasan finansial.
Febrianto (2009) menyatakan bahwa pergantian auditor secara wajib
dengan secara sukarela bisa dibedakan atas dasar pihak mana yang
menjadi fokus perhatian dari isu tersebut. Jika pergantian auditor terjadi
secara sukarela, maka fokus perhatian utama adalah pada sisi klien.
Sebaliknya, jika pergantian terjadi secara wajib, fokus perhatian utama
beralih kepada auditor. Indonesia adalah salah satu negara yang
mewajibkan pergantian kantor akuntan dan partner audit yang
diberlakukan secara periodik.
Diterbitkannya peraturan mengenai pergantian KAP secara wajib oleh
perusahaan menarik untuk dicermati, karena jika perusahaan melakukan
24
pergantian KAP setelah enam tahun mengaudit (berdasarkan peraturan
terbaru yakni UU No. 5 Tahun 2011) tidak akan menimbulkan kejanggalan
dan juga pertanyaan dari berbagai pihak karena hal itu bersifat mandatory
(wajib) dan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Yang perlu
diteliti adalah jika pergantian KAP dilakukan secara voluntary (sukarela)
yaitu di luar UU No. 5 Tahun 2011..
3. Opini Audit Going Concern
Opini auditor merupakan sumber informasi bagi pihak luar
perusahaan untuk pedoman dalam pengambilan keputusan. Dalam
melakukan penugasan umum, auditor ditugasi memberikan opini atas
laporan keuangan perusahaan. Menurut Standar Professional Akuntan
Publik (2001) dalam Sinarwati (2010), opini going concern merupakan
suatu opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Peneliti akuntansi dan
pengguna laporan keuangan khususnya menganggap sebuah opini going
concern sebagai sebuah peringatan bahwa kesulitan keuangan yang
dihadapi oleh klien auditor akan mengarahkan klien untuk melakukan
pencegahan dari kebangkrutan (Tiras et al., 2005).
Penerimaan opini audit going concern sangat berguna bagi para
pemakai laporan keuangan untuk membuat keputusan yang tepat dalam
berinvestasi. Hal itu penting karena ketika seorang investor akan
melakukan investasi perlu untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan, terutama yang menyangkut tentang kelangsungan usaha.
25
Pengeluaran opini audit going concern oleh auditor didasarkan pada
kesangsian auditor tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Auditor harus mengevaluasi kesangsian besar
mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam jangka waktu pantas dengan cara sebagai berikut.
a. Auditor mempertimbangkan apakah hasil prosedur yang dilaksanakan
dalam perencanaan, pengumpulan bukti audit untuk berbagai tujuan
audit, dan penyelesaian auditnya dapat mengidentifikasi keadaan atau
peristiwa, yang secara keseluruhan menunjukkan adanya kesangsian
besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas.
b. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dalam jangka waktu pantas, maka auditor harus melakukan hal-hal di
bawah ini.
1) Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang
ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa
tersebut.
2) Menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat
secara efektif dilaksanakan.
c. Setelah auditor mengevaluasi rencana manajemen, auditor mengambil
simpulan apakah auditor masih memiliki kesangsian besar mengenai
26
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dalam jangka waktu pantas.
4. Pergantian Manajemen
Pergantian kantor akuntan publik dapat disebabkan adanya pergantian
manajemen yang baru. Damayanti dan Sudarma (2008) menyatakan
bahwa pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan
yang dapat disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham
atau direksi berhenti karena kemauan sendiri. Adanya manajemen yang
baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang
akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP. Joher et al., (2000) dalam
Wijayanti (2011), menyatakan bahwa manajemen memerlukan auditor
yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan
perusahaan yang cepat.
5. Reputasi Auditor
Reputasi auditor adalah potensi dan kepercayaan publik yang
disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut
(Sinarwati, 2010). Reputasi yang disandang auditor terkait akan dua hal
yang dilakukannya, pertama auditor yang kompeten adalah auditor yang
bisa menemukan adanya pelanggaran. Sedangkan auditor yang
independen adalah auditor yang "bersedia" melaporkan" pelanggaran
tersebut. Selain dengan dasar apa yang telah dilakukan oleh KAP di masa
lalu, reputasi juga didasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh KAP.
Semakin besar sebuah KAP, semakin besar sumber daya yang
27
dimilikinya. Sumber daya yang lebih besar diharapkan memiliki
hubungan dengan kualitas audit yang baik (Febrianto,2009). Suatu
perusahaan yang berkembang maju cenderung akan mengganti auditornya
dengan auditor yang sudah bereputasi karena sejalan dengan perubahan
kebijakan akuntansi yang dipakai perusahaan. Auditor lama mungkin
tidak bisa mengikuti perubahan tersebut sehingga perusahaan cenderung
mengganti auditornya dengan auditor yang mampu mengikuti perubahan
kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan. Perusahaan akan
cenderung mengganti auditornya dengan yang baru sesuai dengan
reputasi yang telah dipegangnya dan diharapkan mampu untuk mengikuti
kebijakan akuntansi yang telah diterapkan. Peneliti tertarik untuk
mengambil variabel penelitian yaitu reputasi KAP dikarenakan bahwa
reputasi KAP masih sedikit yang meneliti, yaitu Sinarwati (2010) yang
menemukan bahwa reputasi auditor tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pergantian auditor.
6. Kesulitan Keuangan Perusahaan
Kesulitan keuangan perusahaan (financial distress) merupakan
kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan.
Kesulitan keuangan (financial distress) sebenarnya mempunyai berbagai
definisi, tergantung pada cara pengukurannya. Baldwin dan Scott (1983)
dalam Wijayanti (2011), menyatakan bahwa suatu perusahaan mengalami
financial distress apabila perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi
kewajiban finansialnya. Lau (1987) menyatakan bahwa perusahaan
28
mengalami financial distress jika melakukan pemberhentian tenaga kerja.
Tanda-tanda perusahaan yang mengalami financial distress dapat dilihat
dari laporan keuangannya.
7. Ukuran Perusahaan Klien
Perusahaan besar lebih banyak disorot oleh investor dibandingkan
perusahaan kecil. Idealnya, ukuran perusahaan audit harus sesuai dengan
ukuran perusahaan klien dan jenis layanan yang dibutuhkan. Sebuah
ketidaksesuaian ukuran antara perusahaan klien yang besar diaudit oleh
perusahaan audit yang kecil dapat menyebabkan berakhirnya keterlibatan
audit (Hudaib dan Cooke, 2005), yaitu auditor switching. Oleh karena itu,
perusahaan besar cenderung menjaga citra perusahaan dengan cara
memilih kantor akuntan publik besar untuk mengaudit laporan
keuangannya.
Auditee yang lebih besar, karena kompleksitas operasi dan pemisahan
fungsi antara manajemen dan kepemilikan, sangat membutuhkan KAP
yang dapat mengurangi agency cost (Watts dan Zimmerman, 1986 dalam
Nasser et al., 2006) dan ancaman kepentingan pribadi auditor (Hudaib
dan Cooke, 2005). Selain itu, sebagai ukuran peningkatan perusahaan,
kemungkinan bahwa jumlah konflik agensi juga meningkat dan ini
mungkin akan meningkatkan permintaan untuk membedakan kualitas
auditor (Palmrose, 1984 dalam Nasser et al., 2006).
Ukuran perushaan klien merupakan besarnya ukuran sebuah
perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan
29
kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi
pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar
aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak
penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar
kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal dalam
masyarakat (Wijayani, 2011). Dari ketiga variabel ini, nilai aktiva relatif
lebih stabil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar dan penjualan
dalam mengukur ukuran perusahaan. Oleh karena itu dalam penelitian ini
ukuran perusahaan klien diukur dari total aset.
30
B. Hasil Penelitian Sebelumnya
Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1
Penelitian –Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Nasser, et.
al.,
(2006)
Auditor-Client
Relationship: The
Case of Audit
Tenure and
Auditor
Switching in
Malaysia
1. Variabel: Financial
distress, ukuran
perusahaan klien
2. Populasi: -
3. Metode sampling: -
4. Metode analisis:
Regresi logistik
1. Variabel: Ukuran KAP,
pertumbuhan klien,
lamanya audit tenure
2. Populasi: 810 perusahaan
yang terdaftar di Kuala
Lumpur Stock Exchange 10
Juni 2002
3. Metode sampling:
Randomly selected
4. Metode analisis: -
Ukuran KAP,
ukuran perusahaan
klien, distress, dan
lamanya audit
tenure berpengaruh
terhadap pergantian
KAP
2
Damayanti
dan
Sudarma
(2007)
Faktor - faktor
yang
Mempengaruhi
Perusahaan
Berpindah Kantor
Akuntan Publik
1. Variabel: Kesulitan
keuangan perusahaan,
pergantian manajemen
2. Populasi: -
3. Metode sampling: -
4. Metode analisis:
Regresi logistik
1. Variabel: Ukuran KAP,
opini akuntan, audit fee,
persentase perubahan ROA
2. Populasi: Perusahaan yang
terdaftar di BEI 2003-2005
3. Metode sampling:
Stratified random
sampling.
4. Metode analisis: -
Hanya audit fee
dan ukuran KAP
yang mempunyai
pengaruh terhadap
pergantian KAP.
31
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(Tahun)
Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Hudaib &
Cooke
(2005)
Qualified Audit
Opinion and
Auditor Switching
1. Variabel: Ukuran
klien, financial
distress, pergantian
manajemen
2. Populasi : -
3. Metode sampling:
4. Metode analisis:
Regresi logistik
1. Variabel: Ukuran KAP, audit
opinion, audit fee.
2. Populasi: Perusahaan yang
terdaftar di London Stock
Exchange 1986-1995
3. Metode sampling: Stratified
sampling
4. Metode analisis: -
Audit opinion
berpengaruh
signifikan terhadap
penggantian KAP
4. Suparlan
dan
Andayani
(2010)
Analisis Empiris
Pergantian Kantor
Akuntan Publik
Setelah Ada
Kewajiban Rotasi
Audit
1. Variabel: Ukuran
perusahaan, pergantian
manajemen
2. Populasi: -
3. Metode sampling:
Purposive sampling
4. Metode analisis: Regresi logistik
1. Variabel: Kepemilikan
institusional, kepemilikan oleh
publik, share growth, ukuran
dewan komisaris.
2. Populasi: Perusahaan yang
terdaftar di BEI 2006-2008
3. Metode sampling: - 4. Metode analisis: -
Share growth dan
kepemilikan publik
berpengaruh
terhadap pergantian
KAP
5. Zadeh
dan
Roohi
(2010)
Studying the
Reason of Auditor
Change in
Accepted
Companies in
Tehran Stock
Exchange
1. Variabel: Ukuran
klien, pergantian
manajemen
2. Populasi: -
3. Metode sampling: -
4. Metode analisis:
Regresi logistic
1. Variabel: Audit fee, modal
perusahaan, ROI
2. Populasi: 59 perusahaan yang
terdaftar di Tehran Stock
Exchange.
3. Metode sampling: Random
sampling
4. Metode analisis: -
Audit fee, ukuran
KAP, pergantian
manajemen, ukuran
perusahaan, dan ROI
berpengaruh
terhadap pergantian
KAP
32
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(Tahun)
Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6. Ni Kadek
Sinarwati
(2010)
Mengapa
Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar di BEI
Melakukan
Pergantian Kantor
Akuntan Publik?
1. Variabel: Pergantian
manajemen, opini going
concern, reputasi
auditor, kesulitan
keuangan
2. Populasi: -
3. Metode sampling:
Purposive sampling
4. Metode analisis:
Regresi Logistik
1. Variabel: -
2. Populasi: Perusahaan yang
terdaftar di BEI tahun
2003-2007
3. Metode sampling: -
4. Metode analisis: -
Pergantian
manajemen dan
kesulitan keuangan
berpengaruh positif
terhadap pergantian
KAP. Reputasi
auditor tidak
berpengaruh
negatif terhadap
pergantian KAP.
7.
Arezoo
Aghaei, et.,
al., (2011)
The Determinant
Factors of
Auditor Switch
among Companies Listed
on Tehran Stock
Exchange
1. Variabel: pergantian
manajemen, ukuran
klien, kesulitan
keuangan 2. Populasi: Perusahaan
yang terdaftar di Tehran
Stock Exchange 2003-
2007
3. Metode sampling:
Purposive sampling
4. Metode analisis:
Regresi logistik
1. Variabel: ukuran KAP,
opini audit.
2. Populasi: -
3. Metode sampling: -
4. Metode analisis: -
Hanya ukuran
auditor yang
berpengaruh
terhadap auditor switch
33
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(Tahun)
Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
8. Sulistiani &
Sudarno
(2012)
Analisis Faktor-
faktor Pergantian
Kantor Akuntan
Publik
1. Variabel: Kesulitan keuangan,
pergantian manajemen
2. Populasi: -
3. Metode sampling: Purposive
Sampling
4. Metode analisis: Regresi
logistik
1. Variabel: Ukuran
KAP, kepemilikan
oleh publik,
pergantian komite
audit
2. Populasi:
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI
tahun 2006-2010
3. Metode sampling: -
4. Metode analisis: -
Ukuran KAP dan
pergantian
manajemen
berpengaruh
signifikan terhadap
pergantian KAP.
9. Nur
Wahyuningsih & I Ketut
Suryanawa
(2012)
Analisis Pengaruh
Opini Audit Going Concern
dan Pergantian
Manajemen
Terhadap Auditor
Switching
1. Variabel: Opini going
concern, pergantian manajemen
2. Populasi: -
3. Metode sampling: Purposive
Sampling
4. Metode analisis: Regresi
logistic
1. Variabel: -
2. Populasi: perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI
tahun 2005-2009
3. Metode sampling:
4. Metode analisis: -
Opini audit going
concern dan pergantian
manajemen tidak
berpengaruh
terhadap pergantian
KAP.
34
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(Tahun)
Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
10. (R.M
Aloysius
Pangky
Wijaya,
2013)
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Pergantian
Auditor Oleh
Klien
1. Variabel: pergantian
manajemen, financial distress
2. Populasi: -
3. Metode sampling: Purposive
sampling
4. Metode analisis: Regresi
logistik
1. Variabel: opini
audit, ukuran KAP,
pertumbuhan
perusahaan, peluang
untuk memanipulasi
income
2. Populasi:
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
periode 2007-2010.
3. Metode sampling: -
4. Metode analisis: -
Opini auditor,
ukuran KAP, dan
pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh
terhadap pergantian
auditor.
11. Suciati Oktopani
(2013)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Perusahaan
Melakukan
Pergantian Kantor
Akuntan Publik
1. Variabel: opini audit going concern, reputasi KAP,
pergantian manajemen,
kesulitan keuangan
2. Populasi: -
3. Metode sampling: Purposive
sampling
4. Metode analisis: -
1. Variabel: tingkat pertumbuhan klien
2. Populasi:
Perusahaan yang
terdaftar di BEI
tahun 2008-2010
3. Metode sampling: -
4. Metode analisis:
Regresi berganda
Opini going concern, pergantian
manajemen dan
tingkat
pertumbuhan klien
berpengaruh
terhadap pergantian
KAP
35
C. Kerangka Pemikiran
Menurut Hamid (2007) mendefinisikan kerangka berpikir sebagai
berikut: “Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang
tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi
dari serangkaian masalah yang ditetapkan”.
Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Faktor-faktor tersebut yaitu opini going concern (X1),
pergantian manajemen (X2), reputasi auditor (X3), kesulitan keuangan (X4),
serta ukuran perusahaan klien (X5) terhadap pergantian kantor akuntan publik
(Y).
Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh penelitian ini yang
mengangkat penelitian mengenai pengaruh yang terjadi pada pergantian KAP.
Berikut merupakan gambaran kerangka pemikiran dari penelitian ini:
36
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Bersambung pada halaman selanjutnya
Adanya Skandal Akuntansi dan Pelanggaran yang dilakukan oleh Akuntan Publik
Dikeluarkannya dan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 423/KMK.06/2002 tentang pembatasan praktik jasa akuntan publik
yang diperbaharui dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan
publik dan UU No. 5 Tahun 2011 tentang jasa akuntan publik
Basis Teori: Teori Keagenan
(Agency Theory)
Variabel Independen Variabel Dependen
Opini Going Concern (X₁)
Pergantian Manajemen (X₂)
Reputasi Auditor (X₃)
Kesulitan Keuangan (X₄)
Ukuran Perusahaan Klien
(X5)
Pergantian Kantor
Akuntan Publik
(Y)
Auditor independen terlibat
dalam konflik kepentingan
antara agent (manajemen)
dan principal (pemegang
saham)
Teori Agensi: Auditor
independen berperan
sebagai penengah antara
agent (manajemen) dan
principal (pemegang saham
GAP
37
Gambar 2.1 (Lanjutan)
Gambar 2.1
(Skema Kerangka Pemikiran)
D. Dasar Perumusan Hipotesis
Hubungan atau keterkaitan antara variabel independen dan variabel
dependen dalam penelitian ini, dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Opini Going Concern dengan pergantian Kantor Akuntan Publik
(KAP)
Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor
untuk memastikan apakah perusahaan dapat merpertahankan
kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001 dalam Sinarwati, 2010). Pada
perusahaan yang sakit banyak ditemukan masalah going concern
(Ramadhany, 2004). Menurut McKeown dkk (1991) menyatakan bahwa
semakin kondisi perusahaan terganggu atau memburuk maka akan
Metode Analisis: Regresi
logistik
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran
38
semakin semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit
going concern. Seiring dengan pernyataan tersebut, Melumad dan Ziv
(1997) menyatakan bahwa jika suatu perusahaan mendapat opini going
concern maka akan mendapatkan suatu respon harga saham negatif
sehingga besar kemungkinan akan dilakukan pergantian auditor oleh
manajemen jika auditor mengeluarkan opini audit going concern.
Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha1: Opini going concern berpengaruh positif terhadap Pergantian
Kantor Akuntan Publik (KAP).
2. Pergantian Manajemen dengan pergantian Kantor Akuntan Publik
(KAP)
Konflik keagenan yang terjadi antara pemilik perusahaan dengan
manajemen seringkali membuat pemilik perusahaan mengambil
keputusan untuk melakukan pergantian manajemen. Pergantian
manajemen dalam perusahaan sering kali diikuti oleh perubahan
kebijakan dalam perusahaan, termasuk dalam hal pemilihan KAP
(Sinarwati, 2010). Jika manajemen yang baru berharap bahwa KAP yang
baru lebih bisa diajak bekerjasama dan lebih bisa memberikan opini
seperti yang diharapkan oleh manajemen, disertai dengan adanya
preferensi tersendiri tentang auditor yang akan digunakannya, pergantian
KAP dapat terjadi dalam perusahaan. Manajemen memerlukan auditor
yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan
perusahaan yang cepat. Jika hal ini tidak terpenuhi, kemungkinan besar
39
perusahaan akan mengganti auditornya (Joher et al., 2000 dalam
Damayanti dan Sudarma, 2007).
Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha2: Pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian
Kantor Akuntan Publik (KAP).
3. Reputasi Auditor dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP)
Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu
selalu self- interest, maka kehadiran pihak ketiga yang independen sebagai
mediator pada hubungan antara principle dengan agent sangat diperlukan,
dalam hal ini adalah auditor independen. Investor akan lebih cendrung
pada data akuntansi yang dihasilkan dari auditor yang bereputasi
(Praptitorini dan Januarti 2007). Perusahaan tidak akan mengganti KAP
jika KAP nya sudah bereputasi.
Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha3: Reputasi auditor berpengaruh negatif reputasi terhadap pergantian
Kantor Akuntan Publik (KAP)
4. Kesulitan Keuangan dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik
(KAP)
Schwartz dan Soo (1995) berpendapat bahwa perusahaan yang
terancam bangkrut lebihsering berpindah KAP daripada perusahaan yang
tidak terancam bangkrut. Ketidakpastian dalam bisnis pada perusahaan-
perusahaan yang terancam bangkrut (mempunyai kesulitan keuangan)
menimbulkan kondisi yang mendorong perusahaan berpindah KAP.
40
Selain itu, Hudaib dan Cooke (2005) juga menyatakan bahwa perusahaan
dengan tekanan finansial cenderung untuk mengganti KAP dibandingkan
dengan perusahaan yang lebih sehat. Pergantian KAP dapat disebabkan
karena perusahaan tidak dapat memenuhi biaya audit yang dibebankan
oleh KAP yang mengauditnya karena sedang menurunnya kondisi
keuangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan yang sedang
mengalami financial distress akan cenderung berganti KAP dibandingkan
perusahaan yang sehat.
Berdasarkan uraian tersebut serta mengacu pada penelitian sebelumnya,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha4: Kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap pergantian Kantor
Akuntan Publik (KAP).
5. Ukuran Perusahaan Klien dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik
Auditee yang lebih besar, karena kompleksitas operasi mereka dan
peningkatan pemisahan antara manajemen dan kepemilikan, sangat
memerlukan KAP yang dapat mengurangi agency cost (Nasser et al.,
2006). Penelitian yang telah dilakukan oleh Nasser et al. (2006), Calderon
dan Ofobike (2008), Suparlan dan Andayani (2010), Wijayani dan
Januarti (2011) telah mengikutsertakan variabel ukuran perusahaan klien
dalam penelitian mereka tentang pergantian KAP. Hasil penelitian Nasser
et al. (2006) dan Suparlan dan Andayani (2010) membuktikan adanya
pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap pergantian KAP. Hubungan
yang konsisten antara ukuran perusahaan klien dengan pergantian KAP,
41
menemukan bahwa dengan meningkatnya ukuran perusahaan, hubungan
agency juga meningkat, sehingga lebih sulit dan kompleks bagi principal,
misalnya kreditur, untuk memonitor tindakan agen (pemilik dan manajer).
Hal ini dapat memicu perusahaan mengganti KAP yang lebih independen
(Calderon dan Ofobike, 2008).
Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha5: Ukuran perusahaan klien berpengaruh positif terhadap
pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP).
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau
lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen,
yaitu opini going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan
keuangan, dan ukuran perusahaan klien terhadap variabel dependen, yaitu
pergantian KAP. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam
industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2008-2012.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam industri manufaktur
go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun
2008 sampai dengan 2012. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (pengambilan
sampel bertujuan), dalam hal ini lebih khusus pada penggunaan metode
judgment sampling. Judgment sampling merupakan tipe pemilihan sampel
secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan
pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau
masalah penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999).
43
Adapun kriteria penentuan sampel pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI selama
periode 2008-2012 secara berturut-turut.
2. Perusahaan dalam industri manufaktur yang menyertakan laporan auditor
independen bersama dengan laporan keuangan yang telah diaudit pada
periode 2008-2012.
3. Perusahaan dalam industri manufaktur yang pernah melakukan
perpindahan KAP selama periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua
cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan perangkat lain
yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Seluruh data bersumber dari laporan keuangan auditan perusahaan dalam
industri manufaktur tahun 2008 sampai dengan 2012 yang telah
dipublikasikan secara lengkap di BEI melalui Indonesian Capital Market
Library (ICaMEL) dan www.idx.co.id.
44
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara
menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam
penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi
data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam
analisis data.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
logistik (logistic regression) dengan bantuan SPSS 20. Alasan penggunaan
alat analisis regresi logistik (logistic regression) adalah karena variabel
dependen bersifat dummy (melakukan pergantian KAP dan tidak melakukan
pergantian KAP). Asumsi normal distribution tidak dapat dipenuhi karena
variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan
kategorial (non-metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik
(logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel
bebasnya.
1. Definisi Regresi Logistik
Regresi logistik adalah bentuk khusus dimana variabel dependennya
terbagi menjadi dua bagian atau kelompok (biner). Walaupun formulanya
dapat saja lebih dari dua kelompok. Regresi logistik adalah regresi yang
digunakan untuk mencari persamaan regresi jika variabel dependennya
merupakan variabel yang berbentuk skala. Regresi logistik binari
digunakan untuk menemukan persamaan regresi dimana variabel
45
dependennya bertipe kategorial dua pilihan seperti: ya atau tidak, atau
lebih dari dua pilihan seperti: tidak setuju, setuju, sangat setuju.
2. Tahapan Regresi Logistik
Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik
(logistic regression) adalah statistik deskriptif dan pengujian hipotesis
penelitian, adapun penjelasannya diuraikan dalam paragraf dibawah ini
(Ghozali, 2011):
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu
data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard
deviation), dan maksimum-minimum. Mean digunakan untuk
memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.
Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.
Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan
maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat
gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan
memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.
b. Pengujian Hipotesis Penelitian
Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation
(MLE).
Ho = b1 = b2 = b3 = ... = bi = 0
Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ... ≠ bi ≠ 0
46
Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak
mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan
(dalam populasi). Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan
menggunakan α = 5%. Nilai α dinyatakan sebagai besarnya tingkat
kesalahan yang dapat ditolerir. Umumnya, untuk ilmu sosial, termasuk
ekonomi dan keuangan, besarnya α adalah 5% (Nachrowi dan Usman,
2006:15). Kaidah pengambilan keputusan adalah:
a) Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka hipotesis alternatif
didukung.
b) Jika nilai probabilitas (sig.) > α = 5% maka hipotesis alternatif
tidak didukung.
1) Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Menurut Ghozali (2011:340), langkah pertama adalah menilai
overall model fit terhadap data. Beberapa test statistik diberikan
untuk menilai hal ini.
Hipotesis untuk menilai model fit adalah:
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari hipotesis ini kita tidak akan menolak hipotesis nol agar
model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada
fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas
bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input.
Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan
47
menjadi -2LogL. Penurunan likelihood (-2LL) menunjukkan model
regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang
dihipotesiskan fit dengan data.
2) Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
Menurut Ghozali (2011:341) Cox, dan Snell’s R Square
merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple
regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan
nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit
diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari
koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya
bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan
cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya.
Nilai Nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada
multiple regression. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3) Menguji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer
and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris
cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model
48
dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau
kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada
perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya
sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat
memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka
hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu
memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat
diterima karena cocok dengan data observasinya.
4) Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya
gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini
menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat
besarnya korelasi antar variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama
dengan nol.
5) Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model
regresi untuk memprediksi kemungkinan pergantian KAP yang
dilakukan oleh perusahaan.
49
6) Model Regresi Logistik yang Terbentuk
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh
opini going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor,
kesulitan keuangan, dan ukuran perusahaan klien terhadap
pergantian KAP pada industri manufaktur.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ln P(PKAP) = α + β1OGC + β2PM + β3RA+ β4KK + β5 SIZE + e
1- P(PKAP)
dimana:
PKAP = Pergantian KAP
α = Konstanta
β1 – β5 = Koefisien Arah Regresi
OGC = Opini going concern menggunakan
variabel dummy, 1 untuk perusahaan yang
mendapatkan opini going concern dan o untuk
perusahaan yang tidak mendapatkan opini going
concern
PM = Pergantian manajemen menggunakan variabel
dummy, 1 bagi perusahaan yang melakukan
pergantian dewan direksi dan 0 jika sebaliknya.
RA = Reputasi auditor menggunakan variabel dummy.
Jika KAP termasuk dalam kategori The Big Four
Auditors diberi kode 1, jika tidak diberi kode 0.
50
KK = Kesulitan keuangan dihitung berdasarkan rasio
DER
SIZE = Ukuran perusahaan klien yang dihitung
dengan melakukan logaritma natural atas
total aset perusahaan.
ε = Koefisien error
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan yang disertai dengan operasional serta cara pengukurannya.
Adapun operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pergantian Kantor Akuntan Publik (Y)
Pergantian Kantor Akuntan Publik dilakukan oleh perusahaan klien.
Variabel pergantian KAP menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan
klien mengganti KAPnya selama 5 tahun pengamatan, maka diberikan
nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti KAPnya, maka
diberikan nilai 0. (Nasser et. al., 2006).
2. Opini Going Concern (X1)
Variabel ini adalah variabel dummy, jika perusahaan mendapatkan
opini going concern diberi kode 1 dan jika tidak diberi kode 0. Maksud
dari mendapatkan opini going concern adalah jika dalam laporan auditor
independen terdapat pernyataan auditor atas kelangsungan hidup entitas,
baik yang tertera dalam paragraf ke empat laporan auditor independen
maupun dalam penjelasan atas laporan keuangan auditan. Penerimaan
51
opini going concern atas laporan keuangan periode sebelumnya akan di
bandingkan dengan pergantian KAP pada periode berikutnya (Sinarwati,
2010) dan ( Nur wahyuningsih & I Ketut Suryanawa, 2012).
3. Pergantian Manajemen (X2)
Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan
yang terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham
maupun direksi berhenti karena kemauan sendiri. Variabel pergantian
manajemen menggunakan variabel dummy. Jika terdapat pergantian direksi
dalam perusahaan maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak terdapat
pergantian direksi dalam perusahaan, maka diberikan nilai 0 (Damayanti &
Sudarma, 2007) dan (Suparlan & Andayani, 2010).
4. Reputasi Auditor (X3)
Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang
disandang KAP atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Dalam
penelitian ini reputasi KAP diproksikan dengan afiliasi dengan The Big
Four yang menggunakan variabel dummy. Jika KAP termasuk dalam
kategori The Big Four Auditors diberi kode 1, jika tidak diberi kode 0.
KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan The Big Four Auditors yaitu (E.
Sulistiarini & Sudarno, 2012):
a. Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan Hans
Tuanakotta Mustofa & Halim; Osman Ramli Satrio & Rekan; Osman
Bing Satrio & Rekan.
52
b. Ernest & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko &
Sandjaja; Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.
c. Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan
Siddharta Siddharta & Widjaja.
d. Pricewaterhouse Coopers (PwC) yang berafiliasi dengan Haryanto
Sahari & Rekan; Tanudiredja Wibisana & Rekan; Drs. Hadi Susanto &
Rekan.
5. Kesulitan Keuangan (X₄)
Dalam penelitian ini, kesulitan diukur dengan menggunakan rasio
DER. Rasio DER ini dihitung dengan membandingkan total hutang
dengan total ekuitas. Rasio ini menggambarkan struktur modal
perusahaan, semakin besar proporsi hutang yang digunakan oleh
perusahaan, maka investor menanggung risiko yang semakin besar pula.
Jadi, rasio DER yang semakin tinggi menunjukkan tingkat hutang yang
tinggi dengan ekuitas yang rendah sehingga berdampak semakin besar
beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) dan pada kondisi ini
perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan (Suparlan dan Andayani,
2010). Adapun cara menghitungnya adalah sebagai berikut (Brealey et al,
2011) :
Total DER (Debt to Equity Ratio) = Total Kewajiban
Total Modal
6. Ukuran Perusahaan Klien (X5)
Ukuran perusahaan klien merupakan besarnya ukuran sebuah
perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Semakin besar total aset
53
sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut
besar, semakin kecil total aset sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa
ukuran perusahaan tersebut kecil. Variabel ukuran perusahaan klien dalam
penelitian ini dihitung dengan melakukan logaritma natural (ln) atas total
aset perusahaan (Nasser et. al., 2006).
Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian disajikan
secara ringkas dalam Tabel 3.1 di bawah ini:
No Variabel Jenis
Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
1
Pergantian
KAP
(Nasser et.
al.,
2006)
Dependen Variabel dummy, nilai 1
diberikan jika perusahaan
mengganti KAP, dan 0
untuk perusahaan yang
tidak mengganti KAP
Nominal
2 Opini Going
Concern
(Sinarwati,
2010)
Independen Variabel dummy, nilai 1
diberikan jika perusahaan
mendapatkan opini going
concern, dan 0 untuk
perusahaan yang tidak
mendapatkan opini going
concern
Nominal
3
Pergantian
Manajemen
(Suparlan dan
Andayani,
2010).
Independen Variabel dummy. Jika
terdapat pergantian
direksi dalam perusahaan
maka diberikan nilai 1.
Sedangkan jika tidak
terdapat pergantian
direksi dalam
perusahaan, maka
diberikan nilai 0
Nominal
4 Reputasi
Auditor
(Sinarwati,
2010)
Independen Variabel dummy, nilai 1
diberikan jika KAP
termasuk dalam kategori
The Big Four Auditors,
dan diberikan nilai 0 jika
KAP tidak termasuk
dalam kategori The Big
Four Auditors.
Nominal
54
No Variabel Jenis
Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
5 Kesulitan
Keuangan
(Damayanti
dan
Sudarma,
2007)
Independen DER= Σ Kewajiban
Σ Modal
Rasio
6 Ukuran
Perusahaan
Klien
(Nasser et.
al.,
2006)
Independen Logaritma natural (ln)
atas total aset perusahaan
Rasio
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2008-2012.
Perusahaan industri manufaktur tersebut telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sebelum 1 Januari 2008 dan selama periode penelitian tersebut
tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting.
Pemilihan industri manufaktur karena perusahaan industri manufaktur
memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan
dengan industri lain. Selain itu juga untuk menghindari adanya industrial
effect, yaitu risiko industri yang berbeda antara sektor industri yang satu
dengan yang lain. Fokus penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh
opini going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan
keuangan perusahaan (financial distress) dan ukuran perusahaan klien
terhadap pergantian kantor akuntan publik (KAP) pada perusahaan industri
manufaktur.
Periode pengamatan dilakukan selama 5 (lima) tahun mulai tahun
2008-2012 adalah karena tahun 2008-2012 merupakan data perusahaan
yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan
yang dapat berubah baik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
56
perusahan selama waktu tersebut dan periode lima tahun merupakan tahun
yang berada diantara peraturan pergantian seorang akuntan publik yaitu
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dan pergantian KAP selama 6 (enam)
tahun berturut-turut. Dimana peraturan-peraturan tersebut tertuang dalam
Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang akuntan publik. Dijelaskan
dalam pemberian jasa audit oleh akuntan publik dan/ atau KAP atas
informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun buku yang berturut-
turut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu (pasal 4 ayat1). Ketentuan
mengenai pembatasan pemberian jasa audit atas informasi keuangan
historis diatur dalam peraturan pemerintah (pasal 4 ayat 2) yang
menjelaskan mengenai jumlah tahun buku berturut-turut, jenis industri,
perusahaan publik atau privat, dan sanksi administrasi untuk menjaga
independensi akuntan publik dan/ atau KAP. Jadi penelitian ini dilakukan
jika pergantian KAP bersifat voluntary (di luar KMK 423/KMK.06/2008
dan UU No. 5 Tahun 2011). Adapun dalam analisa statistik, peneliti
menggunakan data empat tahun. Data tahun 2008 hanya untuk melengkapi
data tahun 2009.
Tabel 4.1 di bawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
57
Tabel 4.1
Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria Sampel Jumlah
Perusahaan
1. Perusahaan dalam industri manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2008-2012
121
2. Perusahaan dalam industri manufaktur yang
menyertakan laporan auditor independen bersama
dengan laporan keuangan yang telah diaudit selama
periode pengamatan 2008-2012
101
3. Perusahaan industri manufaktur yang melakukan
pergantian KAP selama periode tahun 2008-2012
40
Jumlah perusahaan sampel 40
Tahun pengamatan 4
Jumlah sampel total selama periode penelitian 160
Sumber: data diolah
Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2008-2012 secara berturut-turut berjumlah
121 perusahaan. Perusahaan dalam industri manufaktur yang tidak
menyertakan laporan auditor independen bersama dengan laporan
keuangan yang telah diaudit selama periode 2008-2012 berjumlah 20
perusahaan dan yang menyertakan laporan auditor independen bersama
dengan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2008-2012
berjumlah 101 perusahaan. Perusahaan dalam industri manufaktur yang
melakukan pergantian KAP selama periode 2008-2012 berjumlah 40
perusahaan dan yang tidak melakukan pergantian KAP selama periode
2008-2012 berjumlah 61 perusahaan. Sampel yang berhasil diperoleh dan
memenuhi kriteria sebanyak 40. Penelitian ini dilakukan selama 4 tahun
58
pengamatan sehingga total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian
ini adalah sebanyak 160 pengamatan.
2. Deskripsi Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan metode purposive
sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Sampel dipilih bagi perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini, seperti nama KAP, total aset dan kewajiban
perusahaan, pimpinan perusahaan dan opini audit yang diberikan.
Ringkasan sampel penelitian disajikan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Sampel Penelitian
NO JENIS USAHA JUMLAH
2009 2010 2011 2012
1 Animal Feed 1 1 1 1
2 Automotive and Components 4 4 4 4
3 Cable 1 1 1 1
4 Ceramics, Glass, Porcelain 2 2 2 2
5 Chemicals 5 5 5 5
6 Cosmetics and Household 1 1 1 1
7 Food and Beverages 3 3 3 3
8 Houseware 1 1 1 1
9 Metal and Allied Products 4 4 4 4
10 Pharmaceuticals 4 4 4 4
11 Plastics and Packaging 3 3 3 3
12 Pulp and Paper 2 2 2 2
13 Textile, Garment 6 6 6 6
14 Tobacco Manufacturers 2 2 2 2
15 Wood Industries 1 1 1 1
JUMLAH 40 40 40 40
AKUMULASI 160
Sumber: data diolah
59
Pada Tabel 4.3 di bawah ini dapat dilihat bahwa sampel yang terpilih
tersebar secara acak dan hampir tersebar merata pada 15 sektor industri.
Perusahaan yang paling banyak berasal dari sektor textile, garment yaitu
sebanyak 6 perusahaan atau sekitar 15 %.
Tabel 4.3
Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha
NO JENIS USAHA FREKUENSI PERSENTASE
(%)
1 Animal Feed 1 2,5
2 Automotive and Components 4 10
3 Cable 1 2,5
4 Ceramics, Glass, Porcelain 2 5
5 Chemicals 5 12,5
6 Cosmetics and Household 1 2,5
7 Food and Beverages 3 7,5
8 Houseware 1 2,5
9 Metal and Allied Products 4 10
10 Pharmaceuticals 4 10
11 Plastics and Packaging 3 7,5
12 Pulp and Paper 2 5
13 Textile, Garment 6 15
14 Tobacco Manufacturers 2 5
15 Wood Industries 1 2,5
JUMLAH 40 100
Sumber: data diolah
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi
logistik (logistic regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran
yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen (opini goimg
concern, pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan keuangan
perusahaan) terhadap variabel dependen yaitu pergantian KAP.
60
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 160 data
observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian (4 tahun;
dari tahun 2008 sampai 2012) dengan jumlah perusahaan sampel (40
perusahaan).
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Standar
Deviation
KK
SIZE
Valid N
(listwise)
160
160
-44.71
23.30
38.79
32.84
1.5153
27.8131
5.59940
1.60714
Sumber: data diolah
Tabel 4.4 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel
penelitian. Berdasarkan Tabel 4.4, Hasil analisis dengan menggunakan
statistik deskriptif terhadap kesulitan keuangan (KK) menunjukkan nilai
minimum sebesar -44,71 nilai maksimum sebesar 38,79 dengan rata-rata
sebesar 1,5131 dan standar deviasi 5,59940. Nilai minimum variabel
kesulitan keuangan (KK) memiliki arah negatif karena perusahaan yang
menjadi data sampel peneliti ada yang mengalami defisiensi modal
sehingga rasio DER (Debt to Equity Ratio) di bawah 100 %. Hasil analisis
dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran perusahaan klien
(SIZE) menunjukkan nilai minimum sebesar 23,30 nilai maksimum
sebesar 32,84 dengan rata-rata sebesar 27,8131 dan standar deviasi
1,60714.
61
Variabel ukuran perusahaan klien yang menggunakan skala
pengukuran rasio, memiliki nilai rata-rata lebih besar dari nilai standar
deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel tersebut
cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai standar
deviasinya mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut
kecil. (Ghozali, 2011).
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Karena variabel dependen bersifat dummy (melakukan pergantian
KAP dan tidak melakukan pergantian KAP), maka pengujian terhadap
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahapan
dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan
sebagai berikut (Ghozali, 2011):
a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log
Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2 Log
Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number=1). Nilai -2LL awal
adalah sebesar 205,370. Setelah dimasukkan kelima variabel
independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi
205,329. Penurunan Likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi
yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit
dengan data.
62
Hasil uji keseluruhan model dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Menilai Model Keseluruhan
Iteration -2 Log
likelihood
Coefficients
Constant OGC PM RA KK SIZE
Step 1 1 205.370 2.821 0.646 -0.160 0.278 -0.013 -0.127
2 205.329 3.105 0.679 -0.184 0.300 -0.013 -0.138
3 205.329 3.109 0.680 -0.184 0.300 -0.013 -0.138
4 205.329 3.109 0.680 -0.184 0.300 -0.013 -0.138
Sumber: data diolah
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa
besar variabilitas variabel-variabel independen mampu menjelaskan
variabilitas variabel independenya. Koefisien determinasi dalam regresi
logistik biner ditunjukan dengan nilai Nagelkerke R Square. Nagelkerke
R Square dapat diiterpretasikan seperti nilai R Square dalam regresi
berganda (Ghozali, 2011).
Tabel 4.6
Koefisien Determinasi
Sumber: data diolah
Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik
ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R
Square adalah sebesar 0,036 yang berarti variabilitas variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 3,6%,
Step -2 Log
likelihood
Cox & Snell
R Square
Nagelkerke
Square
1 205.329a
0.026 0.036
63
sedangkan sisanya sebesar 96,4 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain
di luar model penelitian, seperti fee audit, ukuran KAP, opini audit,
pertumbuhan perusahaan dan merger antara perusahaan yang memiliki
auditor independen yang berbeda berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya.
c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi
Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menilai kelayakan
model regresi logistik biner. Menilai kelayakan dari model regresi
dapat dilakukan dengan memperhatikan goodness of fit model yang
diukur dengan Chi-Square pada kolom Hosmer and Lemeshow‟s
(Ghozali, 2011). Hipotesis yang digunakan untuk menilai kelayakan
model regresi ini adalah:
Ho : Tidak ada perbedaan antara model dengan data
Ha : Ada perbedaan antara model dengan data
Tabel 4.7
Menguji Kelayakan Model Regresi
Step Chi-square df sig
1 5.228 8 0.733
Sumber: data diolah
Tabel 4.7 menunjukan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow‟s
Test. Pengujian menunjukkan nilai Chi-square sebesar 5,228 dengan
signifikansi (p) sebesar 0,733. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti hipotesis 0 (Ho) tidak
dapat ditolak (diterima), maka model dapat disimpulkan mampu
memprediksi nilai observasinya. Hal ini berarti model mampu
64
memprediksi nilai observasinya atau model dapat diterima karena cocok
dengan data observasinya sehingga model ini dapat digunakan untuk
analisis selanjutnya.
d. Hasil Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala
korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini
menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat
besarnya korelasi antar variabel independen.
Hasil Tabel 4.8 menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi
antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,8, maka tidak ada gejala
multikolinieritas yang serius antar variabel bebas (Damayanti dan
Sudarma, 2007).
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolonieritas
Constant OGC PM RA KK SIZE
Constant 1.000 0.075 -0.005 0.426 0.040 -0.997
OGC 0.075 1.000 -0.056 0.266 0.057 -0.109
PM -0.005 -0.056 1.000 -0.309 -0.166 -0.004
RA 0.426 0.266 -0.309 1.000 0.102 -0.456
KK 0.040 0.057 -0.166 0.102 1.000 -0.55
SIZE -0.997 -0.109 -0.006 -0.456 -0.055 1.000
Sumber: data diolah
e. Hasil Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model
regresi untuk memprediksi kemungkinan pergantian KAP yang
dilakukan oleh perusahaan.
65
Tabel 4.9
Matriks Klasifikasi
Observed
Predicted
PKAP Percentage
Correct
0 1
Step1 PKAP 0 98 4 96.1
1 49 9 15.5
Overall Percentage 66.9
Sumber: data diolah
Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi
kemungkinan perusahaan melakukan pergantian KAP adalah sebesar
15,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model
regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 9 perusahaan (15,52%) yang
diprediksi akan melakukan pergantian KAP dari total 58 perusahaan
yang melakukan pergantian KAP. Kekuatan prediksi model
perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP adalah sebesar 96,1
%, yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada
sebanyak 98 perusahaan (96,08 %) yang diprediksi tidak melakukan
pergantian KAP dari total 102 perusahaan yang tidak melakukan
pergantian KAP.
f. Hasil Uji Regresi Logistik
Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel dibawah
ini:
66
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
Variables in The Equation
B S.E Wald df Sig. Keterangan
OGC 0.680 0.426 2.547 1 0.110 Tidak Signifikan
PM -0.184 0.466 0.156 1 0.693 Tidak Signifikan
RA 0.300 0.465 0.417 1 0.519 Tidak Signifikan
KK -0.013 0.031 0.178 1 0.673 Tidak Signifikan
SIZE -0.138 0.121 1.307 1 0.253 Tidak Signifikan
Constant 3.109 3.294 0.891 1 0.345 -
Sumber: data diolah
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut
ini:
P(PKAP) = Ln P(PKAP) = 3,109 + 0,680OGC - 0,184PM +
1 – P(PKAP)
0,300RA - 0,013KK – 0,138SIZE
Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression)
sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi hasil
disajikan dalam lima bagian. Bagian pertama membahas pengaruh
opini going concern terhadap pergantian KAP (PKAP) (Ha1). Bagian
kedua membahas pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian
KAP (PKAP) (Ha2). Bagian ketiga membahas pengaruh reputasi
auditor terhadap pergantian KAP (PKAP) (Ha3). Bagian keempat
membahas pengaruh kesulitan keuangan terhadap pergantian KAP
(PKAP) (Ha4). Bagian kelima membahas pengaruh ukuran perusahaan
klien terhadap pergantian KAP (PKAP) (Ha5). Adapun penjelasannya
adalah sebagai berikut:
67
1) Pengaruh Opini Going Concern (OGC) terhadap Pergantian
Kantor Akuntan Publik
Variabel opini going concern menunjukkan koefisien positif
sebesar 0,680 dengan tingkat signifikansi (ρ) sebesar 0,110. Karena
tingkat signifikansi (ρ) lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis
pertama tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil
membuktikan bahwa opini going concern berpengaruh positif
terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini tidak mendukung
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Oktopani (2013),
Melumad dan Ziv (1997). Meskipun demikian, hasil penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Wahyuningsih
dan Suryawana (2012), Sinarwati (2010), Damayanti dan Sudarma
(2007).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa meskipun perusahaan
memperoleh opini going concern (OGC) atas laporan keuangan
periode sebelumnya, hal ini tidak menyebabkan perusahaan
melakukan pergantian KAP.
2) Pengaruh Pergantian Manajemen (PM) terhadap Pergantian
Kantor Akuntan Publik
Variabel pergantian manajemen menunjukkan koefisien negatif
sebesar 0,184 dengan tingkat signifikansi (ρ) sebesar 0,693. Karena
tingkat signifikansi (ρ) lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis
kedua tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil
68
membuktikan bahwa pergantian manajemen berpengaruh positif
terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini tidak mendukung
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sulistiani dan
Sudarno (2012), Sinarwati (2010), Zadeh dan Roohi (2010).
Meskipun demikian, hasil penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyuningsih dan Suryawana
(2012), Chadegani (2011), Suparlan dan Andayani (2010),
Damayanti dan Sudarma (2007), Hudaib dan Cooke (2005), Arezoo.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pergantian manajemen
tidak selalu diikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan dalam
menggunakan jasa suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Hal
tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dan pelaporan akuntansi
KAP lama tetap dapat diselaraskan dengan kebijakan manajemen
baru dengan cara melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak
(Damayanti dan Sudarma, 2007).
3) Pengaruh Reputasi Auditor (RA) terhadap Pergantian Kantor
Akuntan Publik
Variabel reputasi auditor yang diafiliasikan dengan The Big
Four menunjukkan koefisien positif sebesar 0,300 dengan tingkat
signifikansi (ρ) sebesar 0,519. Karena tingkat signifikansi (ρ) lebih
besar dari α = 5%, maka hipotesis ketiga tidak berhasil didukung.
Penelitian ini tidak berhasil membuktikan pengaruh negatif reputasi
69
auditor terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sinarwati (2010).
Hasil pengujian menyatakan bahwa reputasi auditor dengan
proksi KAP big four tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian
KAP karena perusahaan sampel yang telah menggunakan KAP yang
bereputasi, ketika melakukan pergantian KAP masih tetap
menggunakan KAP yang bereputasi. Demikian juga perusahaan
sampel yang sebelumnya menggunakan KAP yang tidak bereputasi,
ketika melakukan pergantian KAP masih menggunakan KAP dalam
kelas yang sama (Sinarwati, 2010).
4) Pengaruh Kesulitan Keuangan (KK) terhadap Pergantian
Kantor Akuntan Publik
Variabel kesulitan keuangan (KK) menunjukkan koefisiensi
negatif sebesar 0,013, dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0,673.
Karena tingkat signifikansi (ρ) lebih besar dari α = 5%, maka
hipotesis ketiga tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil
membuktikan bahwa kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh
positif terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sinarwati
(2010). Meskipun demikian penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Oktopani (2013), Wijaya (2013),
Chadegani, et.al., (2011), Damayanti dan Sudarma (2008), Hudaib
dan Cooke (2005).
70
Tingginya debt ratio akan meningkatkan potensi kebangkrutan
suatu perusahaan. Kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut
cenderung meningkatkan evaluasi subjektivitas dan kehati-hatian
auditor. Dalam kondisi seperti ini suatu perusahaan akan cenderung
melakukan pergantian KAP. Pergantian KAP juga bisa disebabkan
karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk
membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan
penurunan kemampuan keuangan perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesulitan keuangan justru tidak menjadi faktor
penyebab perusahaan untuk melakukan perpindahan KAP. Hal
tersebut disebabkan karena sebagian besar perusahaan yang
dijadikan sampel menggunakan jasa KAP non big four, dengan
demikian perpindahan ke penggunaan jasa KAP big four justru akan
semakin menyulitkan kondisi keuangan perusahaan karena kenaikan
jasa audit. Perusahaan dalam kondisi financial distress cenderung
tidak berganti KAP karena memperhatikan persepsi pemegang
saham sebagai pemilik dana di perusahaan, jika perusahaan sering
berganti KAP timbul anggapan yang negatif.
5) Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien (SIZE) terhadap
Pergantian Kantor Akuntan Publik
Variabel ukuran perusahaan klien (SIZE) menunjukkan
koefisien negatif sebesar 0,138 dengan tingkat signifikansi (ρ)
71
sebesar 0,253. Karena tingkat signifikansi (ρ) lebih besar dari α =
5%, maka hipotesis kelima tidak berhasil didukung. Penelitian ini
tidak berhasil membuktikan bahwa ukuran perusahaan klien
berpengaruh positif terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini
tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Zadeh dan Roohi (2013), Suparlan dan Andayani (2010), Nasser,
et.al., (2006). Meskipun demikian, hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan Pratitis (2012), Chadegani,
et.al., (2011), Hudaib dan Cooke (2005).
Menurut hasil penelitian Afriansyah dan Siregar (2007),
klien-klien dengan total aset kecil cenderung berpindah ke KAP
yang bukan tergolong big four, sedangkan emiten dengan total aset
besar tetap memilih KAP big four sebagai auditornya, yang
mencerminkan kesesuaian ukuran antara KAP dengan kliennya.
Hasil penelitian yang gagal ini diduga karena sebagian besar sampel
penelitian merupakan perusahaan besar. Alasan lain mungkin
karena perusahaan kecil dalam penelitan ini sudah menggunakan
jasa KAP big four sehingga cenderung tidak melakukan pergantian
KAP.
72
Ringkasan hasil penelitian disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.11
Ringkasan Hasil Penelitian
Uji Hipotesis Hasil
Hipotesis 1 (Ha1)
Ditolak
Hipotesis 2 (Ha2) Ditolak
Hipotesis 3 (Ha3) Ditolak
Hipotesis 4 (Ha4) Ditolak
Hipotesis 5 (Ha5) Ditolak
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh opini going concern, pergantian
manajemen, reputasi KAP, kesulitan keuangan perusahaan, dan ukuran
perusahaan klien terhadap pergantian KAP. Analisis dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi logistik dengan program Statistical Package for
Social Science (SPSS) Versi 20. Data sampel perusahaan sebanyak 160
pengamatan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode
2008-2012.
Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan
bahwa opini going concern secara statistik tidak berpengaruh positif
terhadap pergantian KAP selama lima tahun pengamatan (2008-2012).
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wahyuningsih dan
Suryawana (2012), Sinarwati (2010), Damayanti dan Sudarma (2007).
2. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan
bahwa pergantian manajemen secara statistik tidak berpengaruh positif
terhadap pergantian KAP selama lima tahun pengamatan (2008-2012).
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
74
dilakukan oleh Sulistiani dan Sudarno (2012), Sinarwati (2010), Zadeh dan
Roohi (2010).
3. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan
bahwa reputasi KAP secara statistik tidak berpengaruh negatif terhadap
pergantian KAP selama lima tahun pengamatan (2008-2012). Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Sinarwati (2010).
4. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan
bahwa kesulitan keuangan perusahaan secara statistik tidak berpengaruh
positif terhadap pergantian KAP selama lima tahun pengamatan (2008-
2012). Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Sinarwati
(2010).
5. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan klien secara statistik tidak berpengaruh positif
terhadap pergantian KAP selama lima tahun pengamatan (2008-2012).
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian tidak mendukung
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zadeh dan Roohi (2013),
Suparlan dan Andayani (2010), Nasser, et.al., (2006).
B. Saran
Penelitian mengenai pergantian KAP di masa yang akan datang
diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas,
dengan mempertimbangkan saran di bawah ini:
75
1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan penggunaan
seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai populasi penelitian.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya memperpanjang tahun pengamatan di
atas 6 tahun melebihi peraturan tentang audit switching yang berlaku.
3. Pengukuran terhadap variabel ukuran perusahaan klien pada penelitian
selanjutnya dapat menggunakan alternatif proksi lain, seperti
menggunakan total penjualan.
4. Pengukuran terhadap variabel kesulitan keuangan pada penelitian
selanjutnya dapat mempergunakan variabel dummy.
5. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan menggunakan variabel
lain seperti audit fee, pertumbuhan klien, share growth, kepemilikan
publik yang mungkin dapat mempengaruhi pergantian kantor akuntan
publik untuk dijadikan bahan penelitian selanjutnya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, Zef dan Sylvia Veronica Nalurita Purnana Siregar, “Konsentrasi
Pasar Audit di Indonesia (Analisis Empiris Pasar Modal di Indonesia)”.
Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, hal. 1-27, 2007.
Aprilllia, Eka. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching”.
Accounting Analysis Journal, Universitas Diponegoro, hal. 202-206, 2013.
Brealey, Richard A., Myers, Stewart C., Allen, Franklin, “Principles of Corporate
Finance”, 10th edition, McGraw-Hill Irwin, New York, pp. 717, 2011.
Bursa Efek Indonesia, “Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact Book 2009”,
Jakarta, hal. 48-51, 2009.
Bursa Efek Indonesia, “Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact Book 2010”,
Jakarta, hal. 50-53, 2010.
Bursa Efek Indonesia, “Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact Book 2011”,
Jakarta, hal. 27-30, 2011.
Bursa Efek Indonesia, “Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact Book 2012”,
Jakarta, hal. 65-67, 2012.
Bursa Efek Indonesia, “Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact Book 2013”,
Jakarta, hal. 31-33, 2013.
Boynton William C, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell, “Modern Auditing”,
7th edition, John Wiley&Sons Inc, United States of America, vol 1 pp. 50,
2003.
Boynton William C, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell, “Modern Auditing”,
7th edition, John Wiley&Sons Inc, United States of America, vol 2 pp.
462, 2003.
Boynton William C, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell, “Modern Auditing:
Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting”, 8th edition,
John Wiley&Sons Inc, United States of America, hal. 271, 2006.
Bluoin, J., Grein, B.M., and Rountree, B.R, “An Analysis of forced Auditor
Change: The Case of Former Arthur Andersen Clients”, The Accounting
Review. Vol. 82, pp. 621-650, 2007.
77
Calderon Thomas G, Ofobike Emeka, “Determinants of Client-Initiated and
Auditor-Initiated Auditor Changes”, Managerial Auditing Journal, Vol
23, pp 4-25, 2008.
Chadegani, Arezoo Aghaei, Zakiah Muhammaddun Mohamed Azam Jari. “The
Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on
Tehran Stock Exchange”, International Conference on Sociality and
Economics Development IPEDR vol.10, IACSIT Press, Singapore, pp.
352-356, 2011 .
Chi, W., Huang, H., Liao, Y., and Xie, H, “Mandatory Audit Partner Rotation,
Audit Quality, and Market Perception: Evidence from Taiwan”,
Contemporary Accounting Research. Vol 26 No. 2, pp. 359-391, 2009.
Damayanti, S. dan M. Sudarma, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
Berpindah Kantor Akuntan Publik”, Simposium Nasional Akuntansi 11,
Pontianak, hal. 1-21, 2007.
Febrianto, Rahmat. “Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik”, 2009,
artikel ini diakses tanggal 2 Februari 2013, dari
http://rfebrianto.blogspot.com/2009/05/pergantian-auditor-dan-kantor
akuntan
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.
Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, hal.
331-343, 2011.
Halim, Abdul, “Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”, Edisi
Keempat Cetakan Pertama, Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, hal. 95, 2008.
Hamid, Abdul., “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, hal. 1-51, 2012.
Hudaib, Mohammad dan T.E. Cooke, “Qualified Audit Opinions and Auditor
Switching” , University of Exeter, pp. 1-21, 2007.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, hal. 131, 2002.
Ismail Shahnaz, Huson Joher Aliahmed, Annuar Md Nassir, Mohamad Ali Abdul
Hamid, “Why Malaysian Second Board Companies Switch
Auditors:Evidence of Bursa Malaysia”, International Research Journal of
Finance and Economics, Issue 13, pp. 123-130, 2008.
78
Jensen, M.C. dan W. H. Meckling. “Theory of the Firm: Managerial Behaviour,
Agency Cost and Capital Structure”, Journal of Financial Economics, Vol.
3, pp.305-360, 1976.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D, “Intermediate Accounting”, IFRS
Edition, United States of America : Wiley, Vol. 1, pp. 5, 2011.
Lau A.H, “A Five State Financial Distress Prediction Model”, Journal
Accounting Research 25, pp. 127-138, 1987.
Mardiyah, Aida Ainul, “Pengaruh Perubahan Kontrak, Keefektifan Auditor,
Reputasi Klien, Biaya Audit, Faktor Klien, dan Faktor Auditor terhadap
Auditor Changes: Sebuah Pendekatan Dengan Model Kontijensi RPA",
Naskah Lengkap Simposium Nasional Akuntansi ke – V. Semarang, hal.
442-445, 2002.
McKeown, J. Mutchler, dan W Hopwood, “Toward an Explanation of Auditor
Failure to Modify the Audit Opinion of Bankrupt Companies”. Auditing: A
Journal Practice & Theory, pp. 1-13, 1991.
Melumad dan Ziv, “Market Reaction to Auditor Switching From Big Four to Smaller
Accounting Firms”. Journal of Accounting & Public Policy 24 (5), pp. 357-
390, 1997.
Myers, J.N., Myers. L.A., and Omer, T.C., “Exploring the Term of the Auditor-Client
Relationship and the Quality of Earnings: A Case for Mandatory Auditor
Rotation?”, The Accounting Review. Vol. 78 No. 3, pp. 724-737, 2003.
Nasser Abu Thahir Abdul, Emilin Abdul Wahid, Sharifah Nazatul Faiza Syed
Mustapha Nazri, Mohammad Hudaib, “Auditor-Client Relationship:The
Caseof Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia”, Managerial
AuditingJournal, Vol 21 No.7, pp. 724-737, 2006.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17 Tahun 2008 tentang Jasa Akuntan
Publik, hal. 4.
Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti, “Analisis Pengaruh Kualitas Audit,
Debt Default dan Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going
Concern”, Naskah Lengkap Simposium Nasional Akuntansi ke –X
Makassar, hal. 78-91, 2007.
Pratitis, Yanwar Titi, “Auditor Switching: Analisis Berdasar Ukuran KAP,
Ukuran Klien dan Financial Distress”, Accounting Analysis Journal,
Universitas Negeri Semarang, hal. 28-30, 2012.
Oktopani, Suciati, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan
Pergantian Kantor Akuntan Publik” hal. 1-8.
79
Rahminaamie, “Kasus Great River”, 2014, artikel ini di akses tanggal 20
September 2014 dari
http://rahminaamie.wordpress.com/2013/02/08/kasus-great-river/
Ramadhany, Alexander, “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penerimaan Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang
Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi Vol.
4, hal. 7, 2005.
Rinaldi, Irwan, “Penipuan Korporasi: Kasus Olympus”, 2014, artikel ini diakses
tanggal 20 September 2014 dari
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2014/04/14/penipuan-korporasi-
kasus-olympus-646865.html
Rofi, Mukhson, “Skandal Satyam Mengguncang Dunia”, 2009, artikel ini diakses
tanggal 20 September 2014 dari
https://mukhsonrofi.wordpress.com/2009/02/
Schwartz, K.B., dan Soo, B.S, “An Analysis of Form 8-K Disclosures of Auditor
Changes by Firms Approaching Bankruptcy”. Auditing: A Journal of
Practice & Theory. Vol. 14 No.1, pp. 125-135, 1995.
Sinarwati, Ni Kadek, “Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik”, Simposium Nasional
Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-18, 2010.
Sofian, Marlina MS, “Kasus Great River ke Kejaksaan”, 2006, artikel ini di akses
tanggal 23 September 2014 dari
http://www.tempo.co/read/news/2006/06/19/05679113/Kasus-Great-River-
ke-Kejaksaan
Sulistiarini, Endina dan Sudarno, “Analisis Faktor-faktor Pergantian Kantor
Akuntan Publik”, Diponegoro Journal of Accounting Vol 1, hal. 1-12,
Semarang, 2012.
Sumarwoto, “Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP terhadap Kualitas Laporan
Keuangan”, Tesis, Universitas Diponegoro, hal. 20, 2006.
Suparlan, Andayani Wuryan, “Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan
Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit”, Simposium Nasional
Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-19, 2010.
Syarifuddin, Dian, “Olympus digugat Enam Bank Besar Di Jepang”, 2014, artikel
ini di akses tanggal 20 September 2014 dari
http://www.jagatreview.com/2014/04/olympus-digugat-enam-bank-besar-
di-jepang/
80
Tiras, Samuel L., Daniel Bryan, Clark M. Wheatley, “Do Going Concern Opinion
Serve as Early Warning of Financial Collapse?”, State University of New
York, pp. 26, 2005.
Undang-undang No. 5 Tahun 2011 Tentang Jasa Akuntan Publik, hal. 4.
Wahyuningsih, Nur dan I Ketut Suryanawa, “Analisis Pengaruh Opini Audit
Going Concern dan Pergantian Manajemen pada Auditor Switching”,
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, hal. 1-17, 2011.
Warner, Melodie, “Kasus Suap Allianz di Indonesia”, 2012. Artikel ini diakses
tanggal 23 September 2014 dari
http://indo.wsj.com/posts/2012/12/18/kasus-suap-allianz-di-indonesia/
Wijaya, R.M Aloysius Pangky, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian
Auditor Oleh Klien”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya, hal. 1-25, 2013.
Wijayani Evi Dwi, Indira Januarti, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching”, Simposium
Nasional Akuntansi XIV, Aceh, hal. 13, 2011.
Williams, David D, “The Potential Determinants of Auditor Change”, Journal of
Business Finance and Accounting, Volume XV, pp. 243-261, 1988.
Zadeh Peyman Iman and Ali Roohi, “Studying the Reasons of Auditor Change in
Accepted Companies in Tehran Stock Exchange”, World Applied Sciences
Journal 9, pp. 734-739, 2010.
81
LAMPIRAN
82
LAMPIRAN 1
DATA SAMPEL
83
Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Tahun 2008 - 2012
No Nama Perusahaan Kode
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1
Akasha Wira
International Tbk ADES √ √ √ √ √
2 Polychem Indonesia Tbk ADMG √ √ √ √ √
3 Tiga Pilar Sejahter Tbk AISA √ √ √ √ √
4
Aneka Kemasindo Utama
Tbk AKKU √ √ √ √ √
5
Argha Karya Prima
Industri Tbk AKPI √ √ √ √ √
6 Alkindo Naratama Tbk ALDO - - - √ √
7 Alakasa Industrindo Tbk ALKA - - √ √ √
8
Alumindo Light Metal
Industry Tbk ALMI √ √ √ √ √
9 Tri Banyan Titra Tbk ALTO - - - - √
10 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG √ √ √ √ √
11 Asiaplast Industries Tbk APLI √ √ √ √ √
12
Aqua Golden Mississippi
Tbk AQUA √ √ √ √ -
13 Argo Pantes Tbk ARGO √ √ √ √ √
14 Arwana Citramulia Tbk ARNA √ √ √ √ √
15 Ratu Prabu Energi Tbk ARTI √ - - - -
16 Astra International Tbk ASII √ √ √ √ √
17 Astra Otoparts Tbk AUTO √ √ √ √ √
18
Saranacentral Bajatama
Tbk BAJA - - - - √
19 Sepatu Bata Tbk BATA √ √ √ √ √
20 BAT Indonesia Tbk BATI √ √ - - -
21
Primarindo Asia
Infrastructure Tbk BIMA √ √ √ √ √
22 Indo Kordsa Tbk BRAM √ √ √ √ √
23 Berlina Tbk BRNA √ √ √ √ √
24 Barito Pacific Tbk BRPT √ √ √ √ √
25
Betonjaya Manunggal
Tbk BTON √ √ √ √ √
26 Budi Acid Jaya Tbk BUDI √ √ √ √ √
27 Cahaya Kalbar Tbk CEKA √ √ √ √ √
28
Century Textile Industry
Tbk CNTX √ √ √ √ √
29
Charoen Pokphand
Indonesia Tbk CPIN √ √ √ √ √
30 Citra Tubindo Tbk CTBN √ √ √ √ √
31 Davomas Abadi Tbk DAVO √ √ √ √ √
84
No Nama Perusahaan Kode Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
32 Delta Djakarta Tbk DLTA √ √ √ √ √
33
Delta Dunia Makmur
Tbk DOID √ √ - - -
34 Duta Pertiwi Nusantara DPNS √ √ √ √ √
35
Daya Sakti Unggul
Corporation Tbk DSUC √ √ - - -
36
Darya Varia Laboratoria
Tbk DVLA √ √ √ √ √
37 Dynaplast Tbk DYNA √ √ √ √ -
38
Ekadharma International
Tbk EKAD √ √ √ √ √
39 Eratex Djaja Tbk ERTX √ √ √ √ √
40
Ever Shine Textile
Industry Tbk ESTI √ √ √ √ √
41
Eterindo Wahanatama
Tbk ETWA √ √ √ √ √
42 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW √ √ √ √ √
43
Titan Kimia Nusantara
Tbk FPNI √ √ √ √ √
44
Gunawan Dianjaya
Industry Tbk GDST - √ √ √ √
45 Goodyear Indonesia Tbk GDYR √ √ √ √ √
46 Gudang Garam Tbk GGRM √ √ √ √ √
47 Gajah Tunggal Tbk GJTL √ √ √ √ √
48 Panasia Indosyntex Tbk HDTX √ √ √ √ √
49
Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk HMSP √ √ √ √ √
50
Champion Pacific
Indonesia IGAR √ √ √ √ √
51
Intikeramik Alamastri
Industri Tbk IKAI √ √ √ √ √
52 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI √ √ √ √ √
53
Indomobil Sukses
International Tbk IMAS √ √ √ √ √
54 Indofarma Tbk INAF √ √ √ √ √
55
Indal Aluminium
Industry Tbk INAI √ √ √ √ √
56
Intanwijaya International
Tbk INCI √ √ √ √ √
57
Indofood Sukses
Makmur Tbk INDF √ √ √ √ √
58 Indorama Synthetics Tbk INDR √ √ √ √ √
59 Indospring Tbk INDS √ √ √ √ √
85
No Nama Perusahaan Kode Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
60
Indah Kiat Pulp & Paper
Corp Tbk INKP √ √ √ √ √
61 Toba Pulp Lestari Tbk INRU √ √ √ √ √
62
Indocement Tunggal
Perkasa Tbk INTP √ √ √ √ √
63
Indopoly Swakarsa
Industry Tbk IPOL - - √ √ √
64
Steel Pipe Industry of
Indonesia Tbk ISSP - - √ √ √
65
Sumber Energi Andalan
Tbk ITMA √ √ √ √ -
66
Jembo Cable Company
Tbk JECC √ √ √ √ √
67
Jakarta Kyoei Steel
Works Tbk JKSW √ √ √ √ √
68
JAPFA Comfeed
Indonesia Tbk JPFA √ √ √ √ √
69 Jaya Pari Steel Tbk JPRS √ √ √ √ √
70 Kimia Farma Tbk KAEF √ √ √ √ √
71 Karwell Indonesia Tbk KARW √ √ √ √ √
72 KMI Wire and Cable Tbk KBLI √ √ √ √ √
73 Kabelindo Murni Tbk KBLM √ √ √ √ √
74
Kertas Basuki Rachmat
Indonesia Tbk KBRI √ √ √ √ √
75
Kedawung Setia
Industrial Tbk KDSI √ √ √ √ √
76
Keramika Indonesia
Assosiasi Tbk KIAS √ √ √ √ √
77 Kedaung Can Indah Tbk KICI √ √ √ √ √
79
Krakatau Steel (Persero)
Tbk KRAS - - √ √ √
80 Leyand International Tbk LAPD √ - - - -
81 Lion Metal Works Tbk LION √ √ √ √ √
82
Langgeng Makmur
Indonesia Tbk LMPI √ √ √ √ √
83 Lionmesh Prima Tbk LMSH √ √ √ √ √
84
Multi Prima Sejahtera
Tbk LPIN √ √ √ √ √
85 Malindo Feedmill Tbk MAIN √ √ √ √ √
86
Multistrada Arah Sarana
Tbk MASA √ √ √ √ √
87 Martina Berto Tbk MBTO - - √ √ √
86
No Nama Perusahaan Kode Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
88 Merck Tbk MERK √ √ √ √ √
89
Multi Bintang Indonesia
Tbk MLBI √ √ √ √ √
90 Mulia Industrindo Tbk MLIA √ √ √ √ √
91 Mustika Ratu Tbk MRAT √ √ √ √ √
92 Mayora Indah Tbk MYOR √ √ √ √ √
93 Hanson International Tbk MYRX √ √ √ √ -
94
Apac Citra Centertex
Tbk MYTX √ √ √ √ √
95 Pelat Timah Nusantara NIKL - √ √ √ √
96 Nipress Tbk NIPS √ √ √ √ √
97
Panasia Filament Inti
Tbk PAFI √ √ √ √ √
98 Pan Brothers Tbk PBRX √ √ √ √ √
99
Pelangi Indah Canindo
Tbk PICO √ √ √ √ √
100 Asia Pacific Fibers Tbk POLY √ √ √ √ √
101
Prima Alloy Steel
Universal Tbk PRAS √ √ √ √ √
102
Sara Lee Body Care
Indonesia Tbk PROD √ √ - √ √
103
Prasidha Aneka Niaga
Tbk PSDN √ √ √ √ √
104 Sat Nusapersada Tbk PTSN √ √ √ √ √
105 Pyridam Farma Tbk PYFA √ √ √ √ √
106 Roda Vivatex Tbk RDTX √ √ - - -
107
Ricky Putra Globalindo
Tbk RICY √ √ √ √ √
108
Bentoel International
Investama Tbk RMBA √ √ √ √ √
109
Nippon Indosari
Corpindo Tbk ROTI - - √ √ √
110
Surabaya Agung Industri
Pulp & Kertas Tbk SAIP √ √ √ √ √
111
Supreme Cable
Manufacturing &
Commerce Tbk SCCO √ √ √ √ √
112
Merck Sharp Dohme
Pharma Tbk SCPI √ √ √ √ √
113 Sekawan Intipratama Tbk SIAP √ √ √ √ √
114 Siwani Makmur Tbk SIMA √ √ √ √ √
115
Surya Intrindo Makmur
Tbk SIMM √ √ √ √ √
87
No Nama Perusahaan Kode Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
116 Sierad Produce Tbk SIPD √ √ √ √ √
117 Sekar Bumi Tbk SKBM √ √ - - -
118 Sekar Laut Tbk SKLT √ √ √ √ √
119 Holcim Indonesia Tbk SMCB √ √ √ √ √
120 Semen Gresik Tbk SMGR √ √ √ √ √
121 Selamat sempurna Tbk SMSM √ √ √ √ √
122
Sorini Agro Asia
Corporindo Tbk
SOBI
√
√
√
√
√
123 Suparma Tbk SPMA √ √ √ √ √
124
Taisho Pharmaceutical
Indonesia Tbk SQBI √ √ √ √ √
125
Allbond Makmur Usaha
Tbk SQMI √ √ - - -
126 Sarasa Nugraha Tbk SRSN √ √ √ √ √
127
Sunson Textile
Manufacture Tbk SSTM √ √ √ √ √
128 Star Petrochem Indonesia STAR - - - √ √
129 Siantar Top Tbk STTP √ √ √ √ √
130
Sumalindo Lestari Jaya
Tbk SULI √ √ √ √ √
131 Tunas Alfin Tbk TALF √ - - - -
132
Tembaga Mulia Semanan
Tbk TBMS √ √ √ √ √
133 Mandom Indonesia Tbk TCID √ √ √ √ √
134
Tifico Fiber Indonesia
Tbk TFCO √ √ √ √ √
135
Titra Mahkam Resources
Tbk TIRT √ √ √ √ √
136
Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk TKIM √ √ √ √ √
137
Surya Toto Indonesia
Ybk TOTO √ √ √ √ √
138
Chandra Asri
Petrochemical Tbk TPIA √ √ √ √ √
139 Trisula International Tbk TRIS - - - - √
140 Trias Sentosa Tbk TRST √ √ √ √ √
141 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC √ √ √ √ √
142
Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk ULTJ √ √ √ √ √
143 Unggul Indah Cahaya
Tbk UNIC √ √ √ √ √
88
No Nama Perusahaan Kode Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
144
Nusantara Inti Corpora
Tbk UNIT √ √ √ √ √
145 Unitex Tbk UNTX √ √ √ √ √
146 Unilever Indonesia Tbk UNVR √ √ √ √ √
147 Voksel Electric Tbk VOKS √ √ √ √ √
148
Wismilak Inti Makmur
Tbk WIIM - - - - √
149
Yanaprima Hastapersada
Tbk YPAS √ √ √ √ √
Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Tereliminasi
No Nama Perusahaan Kode
1 Polychem Indonesia Tbk ADMG
2 Tiga Pilar Sejahtera Tbk AISA
3 Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU
4 Argha Karya Prima Industri Tbk AKPI
5 Alkindo Naratama Tbk ALDO
6 Alakasa Industrindo Tbk ALKA
7 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
8 Tri Banyan Titra Tbk ALTO
9 Aqua Golden Mississippi Tbk AQUA
10 Arwana Citramulia Tbk ARNA
11 Ratu Prabu Energi Tbk ARTI
12 Saranacentral Bajatama Tbk BAJA
13 Sepatu Bata Tbk BATA
14 BAT Indonesia Tbk BATI
15 Primarindo Asia Infrastructure Tbk BIMA
16 Berlina Tbk BRNA
17 Barito Pacific Tbk BRPT
18 Cahaya Kalbar Tbk CEKA
19 Century Textile Industry Tbk CNTX
20 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN
21 Citra Tubindo Tbk CTBN
22 Davomas Abadi DAVO
23 Delta Djakarta Tbk DLTA
24 Delta Dunia Makmur Tbk DOID
25 Daya Sakti Unggul Corporation Tbk DSUC
89
No Nama Perusahaan Kode
26 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA
27 Dynaplast Tbk DYNA
28 Eratex Djaja Tbk ERTX
29 Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI
30 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
31 Gunawan Dianjaya Industry Tbk GDST
32 Goodyear Indonesia Tbk GDYR
33 Gudang Garam Tbk GGRM
34 Gajah Tunggal Tbk GJTL
35 Champion Pacific Indonesia IGAR
36 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI
37 Indomobil Sukses International Tbk IMAS
38 Indal Aluminium Industry Tbk INAI
39 Intanwijaya International Tbk INCI
40 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
41 Indorama Synthetics Tbk INDR
42 Indospring Tbk INDS
43 Indocement Tunggal Perkasa Tbk INTP
44 Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL
45 Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk ISSP
46 Sumber Energi Andalan Tbk ITMA
47 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA
48 Jembo Cable Company Tbk JECC
49 KMI Wire and Cable Tbk KBLI
50 Kabelindo Murni Tbk KBLM
51 Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk KBRI
52 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
53 Kedaung Can Indah Tbk KICI
54 Kalbe Farma Tbk KLBF
55 Krakatau Steel (Persero) Tbk KRAS
56 Leyand International Tbk LAPD
57 Lion Metal Works Tbk LION
58 Lionmesh Prima Tbk LMSH
59 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN
60 Malindo Feedmill Tbk MAIN
61 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA
62 Mustika Ratu Tbk MBTO
63 Nippon Indosari Corpindo Tbk MERK
90
No Nama Perusahaan Kode
64 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
65 Nusantara Inti Corpora Tbk MLIA
66 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk MRAT
67 Panasia Filament Inti Tbk MYOR
68 Pelat Timah Nusantara MYRX
69 Polychem Indonesia Tbk MYTX
70 Prasidha Aneka Niaga Tbk NIKL
71 Prima Alloy Steel Universal Tbk PAFI
72 Pelangi Indah Canindo PICO
73 Primarindo Asia Infrastructure Tbk POLY
74 Pyridam Farma Tbk PRAS
75 Ratu Prabu Energi Tbk PROD
76 Roda Vivatex Tbk PSDN
77 Sat Nusapersada Tbk PTSN
78 Pyridam Farma Tbk PYFA
79 Roda Vivatex Tbk RDTX
80 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI
81 Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk SAIP
82 Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk SCCO
83 Siwani Makmur Tbk SIMA
84 Surya Intrindo Makmur Tbk SIMM
85 Sekar Bumi Tbk SKBM
86 Sekar Laut Tbk SKLT
87 Holcim Indonesia Tbk SMCB
88 Semen Gresik Tbk SMGR
89 Selamat sempurna Tbk SMSM
90 Sorini Agro Asia Tbk SOBI
91 Suparma Tbk SPMA
92 Allbond Makmur Usaha Tbk SQMI
93 Sarasa Nugraha Tbk SRSN
94 Star Petrochem Indonesia STAR
95 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI
96 Tunas Alfin Tbk TALF
97 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS
98 Mandom Indonesia Tbk TCID
99 Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO
100 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM
101 Surya Toto Indonesia Ybk TOTO
91
No Nama Perusahaan Kode
102 Trisula International Tbk TRIS
103 Trias Sentosa Tbk TRST
104 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
105 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC
106 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT
107 Unitex Tbk UNTX
108 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
109 Yanaprima Hastapersada Tbk YPAS
Daftar Nama Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode
1 Akasha Wira International Tbk ADES
2 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
3 Asiaplast Industries Tbk APLI
4 Argo Pantes Tbk ARGO
5 Astra International Tbk ASII
6 Astra Otoparts Tbk AUTO
7 Indo Kordsa Tbk BRAM
8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON
9 Budi Acid Jaya Tbk BUDI
10 Duta Pertiwi Nusantara DPNS
11 Ekadharma International Tbk EKAD
12 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA
13 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI
14 Panasia Indosyntex Tbk HDTX
15 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
16 Intikeramik Alamastri Industri Tbk IKAI
17 Indofarma Tbk INAF
18 Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk INKP
19 Toba Pulp Lestari Tbk INRU
20 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW
21 Jaya Pari Steel Tbk JPRS
22 Kimia Farma Tbk KAEF
23 Karwell Indonesia Tbk KARW
24 Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS
92
No Nama Perusahaan Kode
25 Langgeng Makmur Indonesia Tbk LMPI
26 Nipress Tbk NIPS
27 Pan Brothers Tbk PBRX
28 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY
29 Bentoel International Investama Tbk RMBA
30 Merck Sharp Dohme Pharma Tbk SCPI
31 Sekawan Intipratama Tbk SIAP
32 Sierad Produce Tbk SIPD
33 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBI
35 Sunson Textile Manufacture Tbk SSTM
34 Siantar Top Tbk STTP
36 Titra Mahkam Resources Tbk TIRT
37 Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA
38 Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ
39 Unilever Indonesia Tbk UNVR
40 Voksel Electric Tbk VOKS
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
Perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2008-2012 121
Perusahaan dalam industri manufaktur yang menyertakan
laporan auditor independen bersama dengan laporan keuangan
yang telah diaudit selama periode pengamatan 2008-2012 101
Perusahaan industri manufaktur yang melakukan pergantian
KAP selama periode tahun 2008-2012 40
Jumlah perusahaan sampel 40
Tahun pengamatan (tahun) 4
Jumlah sampel total selama periode penelitian 160
93
Pergantian Kantor Akuntan Publik
No Nama Perusahaan Kode 2008 2009
1 Akasha Wira International Tbk ADES Hendrawinata Gani & Hidayat Hendrawinata Gani & Hidayat
2 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
Purwanto, Sarwoko, Sandjaja (E &
Y)
Purwanto, Sarwoko, Sandjaja (E &
Y)
3 Asiaplast Industries Tbk APLI Tanubrata Sutanto & Rekan (BDO) Tanubrata Sutanto & Rekan (BDO)
4 Argo Pantes Tbk ARGO Siddharta & Widjaja (KPMG) Rama Wendra (Parker Randall)
5 Astra International Tbk ASII Haryanto Sahari & Rekan (PWC) Haryanto Sahari & Rekan (PWC)
6 Astra Otoparts Tbk AUTO Haryanto Sahari & Rekan (PWC) Haryanto Sahari & Rekan (PWC)
7 Indo Kordsa Tbk BRAM Haryanto Sahari & Rekan (PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
9 Budi Acid Jaya Tbk BUDI Johan Malonda Astika & Rekan Johan Malonda Astika & Rekan
10 Duta Pertiwi Nusantara DPNS Husni, Mucharam dan Rasidi
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
11 Ekadharma International Tbk EKAD Kanto Tong Frans & Darmawan Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja
12 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
13 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI
Purwanto, Sarwoko, Sandjaja (E &
Y)
Purwantono, Suherman, Sandjaja
(E & Y)
14 Panasia Indosyntex Tbk HDTX Bismar, Muntalib, Yunus
Doli, Bambang, Sudarmadji,
Dadang
94
No Nama Perusahaan Kode 2008 2009
15
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
HMSP
Haryanto Sahari & Rekan (PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
16
Intikeramik Alamastri Industri
Tbk IKAI Kosasih, Nurdiyaman & Rekan
Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan
(JAS & Rekan)
17 Indofarma Tbk INAF Hadori Sugiarto Adi & Rekan Husni, Mucharam dan Rasidi
18
Indah Kiat Pulp & Paper Corp
Tbk INKP Jimmy Budhi & rekan Tjiendrajaja & Handoko Tomo
19 Toba Pulp Lestari Tbk INRU Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan
Budiman, Wawan, Pamudji &
Rekan
20 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW
Ahmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry
(ARH & J)
Ahmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry
(ARH & J)
21 Jaya Pari Steel Tbk JPRS
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
22 Kimia Farma Tbk KAEF Rama Wendra (Parker Randall) Rama Wendra (Parker Randall)
23 Karwell Indonesia Tbk
KAR
W Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja
24
Keramika Indonesia Assosiasi
Tbk KIAS Kanaka Puradireja & Suhartono
Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan
(JAS & Rekan)
25 Langgeng Makmur Indonesia Tbk LMPI Adi Jimmy Arthawan Hadori Sugiarto Adi & Rekan
26 Nipress Tbk NIPS Darmenta & Tjahyo Kosasih, Nurdiyaman & Rekan
27 Pan Brothers Tbk PBRX
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
28 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY Hendarwinata Gani & Hidayat Joachim Sulistyo & Rekan
29
Bentoel International Investama
Tbk RMBA
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
95
No Nama Perusahaan Kode 2008 2009
30 Merck Sharp Dohme Pharma Tbk SCPI
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
31 Sekawan Intipratama Tbk SIAP Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja
32 Sierad Produce Tbk SIPD
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
33
Taisho Pharmaceutical Indonesia
Tbk SQBI
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
34 Sunson Textile Manufacture Tbk SSTM Tanubrata Sutanto & Rekan (BDO) Tanubrata Sutanto & Rekan (BDO)
35 Siantar Top Tbk STTP Adi Jimmy Arthawan
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
36 Titra Mahkam Resources Tbk TIRT Ngurah Arya & rekan Joachim Sulistyo & Rekan
37 Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA Adi Jimmy Arthawan Osman Bing Satrio & Rekan
38
Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk ULTJ
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
39 Unilever Indonesia Tbk UNVR Haryanto Sahari & Rekan (PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
40 Voksel Electric Tbk VOKS Hendrawinata Gani & Hidayat Hendrawinata Gani & Hidayat
96
No Nama Perusahaan Kode 2009 2010
1 Akasha Wira International Tbk ADES Hendrawinata Gani & Hidayat Johan Malonda Mustika & Rekan
2 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG Purwanto, Sarwoko, Sandjaja (E & Y) Siddharta & Widjaja
3 Asiaplast Industries Tbk APLI Tanubrata Sutanto & Rekan (BDO) Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
4 Argo Pantes Tbk ARGO Rama Wendra (Parker Randall) Anwar & Rekan
5 Astra International Tbk ASII Haryanto Sahari & Rekan (PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
6 Astra Otoparts Tbk AUTO Haryanto Sahari & Rekan (PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
7 Indo Kordsa Tbk BRAM
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC) Osman Bing Satrio & Rekan
8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar, Saptoto
(RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
9 Budi Acid Jaya Tbk BUDI Johan Malonda Astika & Rekan
Mulyamin Sensi Suryanto &
Lianny(Moore Stephens)
10 Duta Pertiwi Nusantara DPNS
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
11 Ekadharma International Tbk EKAD Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja
12 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar, Saptoto
(RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
13 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI
Purwantono, Suherman, Sandjaja (E &
Y) Siddharta & Widjaja
14 Panasia Indosyntex Tbk HDTX Doli, Bambang, Sudarmadji, Dadang Doli, Bambang, Sudarmadji, Dadang
15
Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk HMSP
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
16
Intikeramik Alamastri Industri
Tbk IKAI
Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan
(JAS & Rekan) Griselda, Wisnu & Arum
97
No Nama Perusahaan Kode 2009 2010
17 Indofarma Tbk INAF Husni, Mucharam dan Rasidi Husni, Mucharam dan Rasidi
18
Indah Kiat Pulp & Paper Corp
Tbk INKP Tjiendrajaja & Handoko Tomo Tjiendrajaja & Handoko Tomo
19 Toba Pulp Lestari Tbk INRU Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan
Junaedi, Chairul, Labib, Subyakto &
Rekan
20 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW
Ahmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry
(ARH & J)
Ahmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry
(ARH & J)
21 Jaya Pari Steel Tbk JPRS
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar, Saptoto
(RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
22 Kimia Farma Tbk KAEF Rama Wendra (Parker Randall) Hendrawinata Gani & Hidayat
23 Karwell Indonesia Tbk KARW Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja
24
Keramika Indonesia Assosiasi
Tbk KIAS
Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan
(JAS & Rekan)
Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan
(JAS & Rekan)
25
Langgeng Makmur Indonesia
Tbk LMPI Hadori Sugiarto Adi & Rekan (HLB) Hadori Sugiarto Adi & Rekan (HLB)
26 Nipress Tbk NIPS Kosasih, Nurdiyaman & Rekan Muhaemin
27 Pan Brothers Tbk PBRX
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
28 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY Joachim Sulistyo & Rekan Joachim Sulistyo & Rekan
29
Bentoel International
Investama Tbk RMBA
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
30
Merck Sharp Dohme Pharma
Tbk SCPI
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
31 Sekawan Intipratama Tbk SIAP Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja
Drs. Basri Hardjosumarto, M.si, Ak
& Rekan
98
No Nama Perusahaan Kode 2009 2010
32
Sierad Produce Tbk
SIPD
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar, Saptoto
(RSM AAJ)
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
(BDO)
33
Taisho Pharmaceutical
Indonesia Tbk SQBI
Osman Bing Satrio & Rekan
(Delloitte)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
34
Sunson Textile Manufacture
Tbk SSTM Tanubrata Sutanto & Rekan (BDO)
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
35 Siantar Top Tbk STTP
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar, Saptoto
(RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
36 Titra Mahkam Resources Tbk TIRT Joachim Sulistyo & Rekan Joachim Sulistyo & Rekan
37
Chandra Asri Petrochemical
Tbk TPIA Osman Bing Satrio & Rekan Osman Bing Satrio & Rekan
38
Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk ULTJ
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
39 Unilever Indonesia Tbk UNVR
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
40 Voksel Electric Tbk VOKS Hendrawinata Gani & Hidayat Hendrawinata Gani & Hidayat
99
No Nama Perusahaan Kode 2010 2011
1 Akasha Wira International Tbk ADES
Johan Malonda Mustika &
Rekan Johan Malonda Mustika & Rekan
2 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG Siddharta & Widjaja Siddharta & Widjaja
3 Asiaplast Industries Tbk APLI
Tanubrata Sutanto Fahmi &
Rekan Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
4 Argo Pantes Tbk ARGO Anwar & Rekan Anwar & Rekan
5 Astra International Tbk ASII
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
6 Astra Otoparts Tbk AUTO
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
7 Indo Kordsa Tbk BRAM Osman Bing Satrio & Rekan Osman Bing Satrio & Rekan
8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
9 Budi Acid Jaya Tbk BUDI
Mulyamin Sensi Suryanto &
Lianny(Moore Stephens)
Mulyamin Sensi Suryanto &
Lianny(Moore Stephens)
10 Duta Pertiwi Nusantara DPNS
Paul Hadiwinata, Hidajat,
Arsono, Ade Fatma & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
11 Ekadharma International Tbk EKAD Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja Teramihardja, Pradhono & Chandra
12 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ) Gani Mulyadi & Handayani
13 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI Siddharta & Widjaja Osman Bing Satrio & Rekan
14 Panasia Indosyntex Tbk HDTX
Doli, Bambang, Sudarmadji,
Dadang Doli, Bambang, Sudarmadji, Dadang
15 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
16 Intikeramik Alamastri Industri Tbk IKAI Griselda, Wisnu & Arum Hadori Sugiarto Adi & Rekan (HLB)
100
No Nama Perusahaan Kode 2010 2011
17 Indofarma Tbk INAF Husni, Mucharam dan Rasidi Husni, Mucharam dan Rasidi
18 Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk INKP Tjiendrajaja & Handoko Tomo Tjiendrajaja & Handoko Tomo
19 Toba Pulp Lestari Tbk INRU
Junaedi, Chairul, Labib,
Subyakto & Rekan
Junaedi, Chairul, Labib, Subyakto &
Rekan
20 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW
Ahmad, Rasyid, Hisbullah &
Jerry (ARH & J) Muhammad Sofwan & Rekan
21 Jaya Pari Steel Tbk JPRS
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
22 Kimia Farma Tbk KAEF Hendrawinata Gani & Hidayat Hendrawinata Gani & Hidayat
23 Karwell Indonesia Tbk KARW Tjahjadi, Pradhono, Teramiharja Tjahjadi & Tamara
24 Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS
Jamaludin, Ardi, Sukimto &
Rekan (JAS & Rekan)
Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan
(JAS & Rekan)
25 Langgeng Makmur Indonesia Tbk LMPI
Hadori Sugiarto Adi & Rekan
(HLB) Hadori Sugiarto Adi & Rekan (HLB)
26 Nipress Tbk NIPS Muhaemin Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan
27 Pan Brothers Tbk PBRX
Paul Hadiwinata, Hidajat,
Arsono, Ade Fatma & Rekan Doli, Bambang, Sudarmadji, Dadang
28 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY Joachim Sulistyo & Rekan Joachim Sulistyo & Rekan
29
Bentoel International Investama
Tbk RMBA
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
30 Merck Sharp Dohme Pharma Tbk SCPI
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
31 Sekawan Intipratama Tbk SIAP
Drs. Basri Hardjosumarto, M.si,
Ak & Rekan
Drs. Basri Hardjosumarto, M.si, Ak
& Rekan
101
No Nama Perusahaan Kode 2010 2011
32 Sierad Produce Tbk SIPD
Tanubrata Sutanto Fahmi &
Rekan (BDO)
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
(BDO)
33
Taisho Pharmaceutical Indonesia
Tbk SQBI
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
34 Sunson Textile Manufacture Tbk SSTM
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
35 Siantar Top Tbk STTP
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ) Hadori Sugiarto Adi & Rekan
36 Titra Mahkam Resources Tbk TIRT Joachim Sulistyo & Rekan Joachim Sulistyo & Rekan
37 Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA Osman Bing Satrio & Rekan Osman Bing Satrio & Rekan
38
Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk ULTJ
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
39 Unilever Indonesia Tbk UNVR
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
40 Voksel Electric Tbk VOKS Hendrawinata Gani & Hidayat
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
102
No Nama Perusahaan Kode 2011 2012
1 Akasha Wira International Tbk ADES Johan Malonda Mustika & Rekan
Johan Malonda Mustika &
Rekan
2 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG Siddharta & Widjaja Siddharta & Widjaja
3 Asiaplast Industries Tbk APLI
Tanubrata Sutanto Fahmi &
Rekan
Purwantono, Suherman,
Sandjaja (E & Y)
4 Argo Pantes Tbk ARGO Anwar & Rekan Anwar & Rekan
5 Astra International Tbk ASII
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
6 Astra Otoparts Tbk AUTO
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
7 Indo Kordsa Tbk BRAM Osman Bing Satrio & Rekan Osman Bing Satrio & Rekan
8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
9 Budi Acid Jaya Tbk BUDI
Mulyamin Sensi Suryanto &
Lianny(Moore Stephens)
Mulyamin Sensi Suryanto &
Lianny(Moore Stephens)
10 Duta Pertiwi Nusantara DPNS
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Ade Fatma & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat,
Arsono, Ade Fatma & Rekan
11 Ekadharma International Tbk EKAD
Teramihardja, Pradhono &
Chandra
Teramihardja, Pradhono &
Chandra (Rodl & Partner)
12 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA Gani Mulyadi & Handayani Gani Mulyadi & Handayani
13 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI Osman Bing Satrio & Rekan Osman Bing Satrio & Rekan
14 Panasia Indosyntex Tbk HDTX
Doli, Bambang, Sudarmadji,
Dadang
Drs. Bambang Sudaryono &
Rekan
15 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
103
No Nama Perusahaan Kode 2011 2012
16
Intikeramik Alamastri Industri
Tbk
IKAI
Hadori Sugiarto Adi & Rekan
(HLB)
Doli, Bambang, Sulistyanto,
Dadang & Ali (dbsd & a)
17 Indofarma Tbk INAF Husni, Mucharam dan Rasidi
Hendrawinata Eddy & Siddharta
(Kreston International)
18
Indah Kiat Pulp & Paper Corp
Tbk INKP Tjiendrajaja & Handoko Tomo Tjiendrajaja & Handoko Tomo
19 Toba Pulp Lestari Tbk INRU
Junaedi, Chairul, Labib, Subyakto
& Rekan
Junaedi, Chairul, Labib,
Subyakto & Rekan
20 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW Muhammad Sofwan & Rekan Gideon Ikhwan Sofwan
21 Jaya Pari Steel Tbk JPRS
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ)
22 Kimia Farma Tbk KAEF Hendrawinata Gani & Hidayat
Hendrawinata Eddy & Siddharta
(Kreston International)
23 Karwell Indonesia Tbk KARW Tjahjadi & Tamara
Purwantono, Suherman,
Sandjaja (E & Y)
24
Keramika Indonesia Assosiasi
Tbk KIAS
Jamaludin, Ardi, Sukimto &
Rekan (JAS & Rekan)
Jamaludin, Ardi, Sukimto &
Rekan (JAS & Rekan)
25 Langgeng Makmur Indonesia Tbk LMPI
Hadori Sugiarto Adi & Rekan
(HLB)
Hadori Sugiarto Adi & Rekan
(HLB)
26 Nipress Tbk NIPS
Budiman, Wawan, Pamudji &
Rekan
Budiman, Wawan, Pamudji &
Rekan
27 Pan Brothers Tbk PBRX
Doli, Bambang, Sudarmadji,
Dadang
Doli, Bambang, Sulistyanto,
Dadang & Ali (dbsd & a)
28 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY Joachim Sulistyo & Rekan Joachim Sulistyo & Rekan
104
No Nama Perusahaan Kode 2011 2012
29
Bentoel International Investama
Tbk
RMBA
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
30 Merck Sharp Dohme Pharma Tbk SCPI
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
31 Sekawan Intipratama Tbk SIAP
Drs. Basri Hardjosumarto, M.si,
Ak & Rekan
Drs. Basri Hardjosumarto, M.si,
Ak & Rekan
32 Sierad Produce Tbk SIPD
Tanubrata Sutanto Fahmi &
Rekan (BDO)
Tanubrata Sutanto Fahmi &
Rekan (BDO)
33
Taisho Pharmaceutical Indonesia
Tbk SQBI
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
34 Sunson Textile Manufacture Tbk SSTM
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS)
35 Siantar Top Tbk STTP Hadori Sugiarto Adi & Rekan Hadori Sugiarto Adi & Rekan
36 Titra Mahkam Resources Tbk TIRT Joachim Sulistyo & Rekan Pieter, Uways & Rekan
37 Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA Osman Bing Satrio & Rekan Osman Bing Satrio & Rekan
38
Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk ULTJ
Koesbandijah, Beddy Samsi &
Setiasih (KBS) Bambang, Budi, Tresno
39 Unilever Indonesia Tbk UNVR
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PWC)
40 Voksel Electric Tbk VOKS
Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar,
Saptoto (RSM AAJ) Gani Mulyadi & Handayani
105
Opini Going Concern
No Kode
Perusahaan
2009 2010 2011 2012
1 ADES 0 0 0 0
2 AMFG 1 0 0 0
3 APLI 0 0 0 0
4 ARGO 1 1 1 1
5 ASII 0 0 0 0
6 AUTO 0 0 0 0
7 BRAM 0 0 0 0
8 BTON 0 0 0 0
9 BUDI 1 1 1 1
10 DPNS 1 0 0 0
11 EKAD 0 0 0 0
12 ETWA 0 0 0 0
13 FPNI 0 0 0 0
14 HDTX 0 0 0 0
15 HMSP 0 0 0 0
16 IKAI 1 1 1 1
17 INAF 0 0 0 0
18 INKP 1 1 1 1
19 INRU 0 0 0 0
20 JKSW 1 1 1 1
21 JPRS 0 0 0 0
22 KAEF 0 0 0 0
23 KARW 1 1 1 1
24 KIAS 0 0 0 0
25 LMPI 0 0 0 0
26 NIPS 0 0 0 0
27 PBRX 0 0 0 0
28 RICY 1 0 0 0
29 RMBA 0 0 0 0
30 SCPI 0 0 0 0
31 SIAP 0 0 0 0
32 SIPD 1 0 0 0
33 SQBI 0 0 0 0
34 SSTM 0 0 0 1
35 STTP 0 0 0 0
36 TIRT 0 0 0 0
37 TPIA 0 0 0 0
38 ULTJ 0 0 0 0
39 UNVR 0 0 0 0
40 VOKS 1 1 0 0
106
Pergantian Manajemen
No Kode 2008 2009 2010 2011 2012
1 ADES
Agoes Soewandi
Wangsapoetra
Agoes Soewandi
Wangsapoetra
Agoes Soewandi
Wangsapoetra
Agoes Soewandi
Wangsapoetra
Agoes Soewandi
Wangsapoetra
2 AMFG
Mr Kenzo
Moriyama Mr Masato Oe Mr Masato Oe Mr Masato Oe Mr Masato Oe
3 APLI
Wilson Agung
Pranoto
Wilson Agung
Pranoto
Wilson Agung
Pranoto
Wilson Agung
Pranoto
Wilson Agung
Pranoto
4 ARGO The Nicholas Chan Wing Wah Kemas M. Arief Gunarso Budiman Gunarso Budiman
5 ASII
Michael Darmawan
Ruslim
Michael Darmawan
Ruslim Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto
6 AUTO
Eduardus Paulus
Supit
Siswanto
Prawiroatmodjo
Siswanto
Prawiroatmodjo
Siswanto
Prawiroatmodjo
Siswanto
Prawiroatmodjo
7 BRAM Kamil Dincer Celik Kamil Dincer Celik Ali Caliskan Ali Caliskan Ali Caliskan
8 BTON
Gwie Gunadi
Gunawan
Gwie Gunadi
Gunawan
Gwie Gunadi
Gunawan
Gwie Gunadi
Gunawan
Gwie Gunadi
Gunawan
9 BUDI Santoso Winata Santoso Winata Santoso Winata Santoso Winata Santoso Winata
10 DPNS Siang Hadi Widjaja Siang Hadi Widjaja Siang Hadi Widjaja Siang Hadi Widjaja
Siang Hadi
Widjaja
11 EKAD
Judi Widjaja
Leonardi Judi Widjaja Leonardi
Judi Widjaja
Leonardi
Judi Widjaja
Leonardi
Judi Widjaja
Leonardi
12 ETWA Immanuel Sutarto Immanuel Sutarto Immanuel Sutarto Immanuel Sutarto Immanuel Sutarto
13 FPNI
Wesley Ray
Vaughan
David Tsung-Hung
Chao
David Tsung-Hung
Chao Lee Hyung Shik Lee Hyung Shik
14 HDTX
Lim Seng Bouw
Joshua
Lim Seng Bouw
Joshua
Lim Seng Bouw
Joshua
Lim Seng Bouw
Joshua
Lim Seng Bouw
Joshua
107
No Kode 2008 2009 2010 2011 2012
15
HMSP
Martin Gray King
John Gledhiil
John Gledhiil
John Gledhiil
Paul Norman
Janelle
16 IKAI Lie Ju Tjhong Lie Ju Tjhong Lie Ju Tjhong Lie Ju Tjhong Lie Ju Tjhong
17 INAF Placidus Sudibyo Placidus Sudibyo Placidus Sudibyo Djakfarudin Junus Djakfarudin Junus
18 INKP Yudi Setiawan Lin Yudi Setiawan Lin Yudi Setiawan Lin Yudi Setiawan Lin
Yudi Setiawan
Lin
19 INRU Roli Arifin
Subhash Chander
Paruthi
Subhash Chander
Paruthi
Subhash Chander
Paruthi
Subhash Chander
Paruthi
20 JKSW
Muhammad
Djauhari, MBA
Muhammad Djauhari,
MBA
Muhammad
Djauhari, MBA
Muhammad
Djauhari, MBA
Muhammad
Djauhari, MBA
21 JPRS
Gwie Gunadi
Gunawan
Gwie Gunadi
Gunawan
Gwie Gunadi
Gunawan
Gwie Gunadi
Gunawan
Gwie Gunadi
Gunawan
22 KAEF
Muhammad
Syamsul Arifin
Muhammad Syamsul
Arifin
Muhammad
Syamsul Arifin
Muhammad
Syamsul Arifin
Drs. Rusdi
Rosman
23 KARW Susanto Susanto Susanto Susanto
Lasmar
Lasamarias
Edullantes
24 KIAS Rico Susilo Rico Susilo Rico Susilo
Cherdsak
Niyomsilpa
Cherdsak
Niyomsilpa
25 LMPI Hidayat Alim Hidayat Alim Hidayat Alim Hidayat Alim Hidayat Alim
26 NIPS
Ferry Joedianto
Robertus Tandiono
Ferry Joedianto
Robertus Tandiono
Ferry Joedianto
Robertus Tandiono
Ferry Joedianto
Robertus Tandiono
Jackson
Tandiono, BSc
27 PBRX Mr Lee Wan Ju Mr Lee Wan Ju
Mr. Ludijanto
Setijo
Mr. Ludijanto
Setijo
Mr. Ludijanto
Setijo
28 RICY Ricky Gunawan Ricky Gunawan Paulus Gunawan Paulus Gunawan Paulus Gunawan
108
No Kode 2008 2009 2010 2011 2012
29
RMBA
Nicolaas B.
Tirtadinata
Nicolaas B.
Tirtadinata
Jeremy David Pike
Christoph Van
Brockhusen
Jason Fitzgerald
Murphy
30 SCPI
Thierry Powis de
Tenbossche
Thierry Powis de
Tenbossche
Ny. Ping Ping
Hartono
Ny. Ping Ping
Hartono
Tan Go Oi Chen
(Chris Tan)
31 SIAP Onny Soendjaja Onny Soendjaja Onny Soendjaja Onny Soendjaja Onny Soendjaja
32 SIPD Budiarto Tek Budiarto Tek Budiarto Tek Budiarto Tek Budiarto Tek
33 SQBI Jason C. Humphries Jun Kuroda Jun Kuroda Jun Kuroda Jun Kuroda
34 SSTM Purnawan Suriadi Purnawan Suriadi Purnawan Suriadi Purnawan Suriadi Purnawan Suriadi
35 STTP Shindo Sumidomo Shindo Sumidomo Shindo Sumidomo Shindo Sumidomo
Shindo
Sumidomo
36 TIRT
Lim Gunawan
Hariyanto
Lim Gunawan
Hariyanto
Lim Gunawan
Hariyanto
Lim Gunawan
Hariyanto
Lim Gunawan
Hariyanto
37 TPIA Iman Sucipto Umar Iman Sucipto Umar Andry Setiawan Erwin Ciputra Erwin Ciputra
38 ULTJ
Mr. Sabana
Prawirawidjaja Mr. Handri Wana
Mr. Sabana
Prawirawidjaja
Mr. Sabana
Prawirawidjaja
Mr. Sabana
Prawirawidjaja
39 UNVR
Maurits Daniel
Rudolf Lalisang
Maurits Daniel Rudolf
Lalisang
Maurits Daniel
Rudolf Lalisang
Maurits Daniel
Rudolf Lalisang
Maurits Daniel
Rudolf Lalisang
40 VOKS Ferry Tjandrawinata Ferry Tjandrawinata
Ferry
Tjandrawinata
Heru
Gondokusumo
Heru
Gondokusumo
109
Kesulitan Keuangan
No Kode
Perusahaan
2009 2010 2011 2012
1 ADES 1.61 2.25 1.51 0.86
2 AMFG 0.29 0.30 0.25 0.27
3 APLI 0.94 0.46 0.51 0.53
4 ARGO 38.79 5.74 13.05 7.17
5 ASII 1.00 1.10 1.02 1.03
6 AUTO 0.39 0.38 0.47 0.62
7 BRAM 0.23 0.26 0.38 0.36
8 BTON 0.08 0.23 0.29 0.28
9 BUDI 1.10 1.53 1.62 1.69
10 DPNS 0.26 0.40 0.31 0.19
11 EKAD 0.85 0.74 0.61 0.43
12 ETWA 1.03 0.76 0.65 1.20
13 FPNI 1.02 1.30 1.72 2.02
14 HDTX 0.94 0.85 0.79 1.14
15 HMSP 0.69 1.01 0.90 0.97
16 IKAI 1.48 0.90 0.90 1.04
17 INAF 1.44 1.36 0.83 0.83
18 INKP 1.92 1.95 2.12 2.21
19 INRU 1.36 1.31 1.54 1.56
20 JKSW -1.66 -1.76 -1.75 -1.70
21 JPRS 0.30 0.37 0.30 0.15
22 KAEF 0.57 0.49 0.43 0.44
23 KARW -2.15 -1.74 -1.25 -44.71
24 KIAS 7.39 5.18 0.92 0.09
25 LMPI 0.36 0.52 0.68 0.99
26 NIPS 1.48 1.28 1.69 1.45
27 PBRX 5.23 4.31 1.21 1.43
28 RICY 0.84 0.82 0.83 1.30
29 RMBA 1.45 1.30 1.82 2.60
30 SCPI 9.49 18.28 13.49 24.48
31 SIAP 0.73 0.66 0.59 0.74
32 SIPD 0.39 0.67 1.08 1.58
33 SQBI 0.21 0.19 0.20 0.22
34 SSTM 1.80 1.70 1.82 1.84
35 STTP 0.36 0.45 0.91 1.16
36 TIRT 3.40 3.33 4.02 5.45
110
No Kode
Perusahaan
2009 2010 2011 2012
37 TPIA 0.54 0.46 1.01 1.34
38 ULTJ 0.45 0.54 0.55 0.44
39 UNVR 1.02 1.15 1.85 2.02
40 VOKS 2.30 1.92 2.17 1.82
Ukuran Perusahaan Klien
No Kode
Perusahaan
2009 2010 2011 2012
1 ADES 25.91 26.51 26.48 26.69
2 AMFG 28.29 28.50 28.62 28.77
3 APLI 26.43 26.54 26.53 26.54
4 ARGO 28.01 27.99 28.00 28.22
5 ASII 32.12 32.36 32.66 32.84
6 AUTO 29.17 29.35 29.57 29.82
7 BRAM 27.93 28.03 28.14 28.46
8 BTON 24.97 25.22 25.50 25.70
9 BUDI 28.10 28.31 28.38 28.46
10 DPNS 25.68 25.89 25.87 25.94
11 EKAD 25.83 26.04 26.19 26.34
12 ETWA 27.01 27.00 27.15 27.59
13 FPNI 28.77 28.71 28.73 28.79
14 HDTX 27.72 27.65 27.64 27.94
15 HMSP 30.51 30.65 30.60 30.90
16 IKAI 27.36 27.19 27.03 26.95
17 INAF 27.31 27.32 27.74 27.80
18 INKP 31.63 31.61 31.68 31.79
19 INRU 28.66 28.60 28.70 28.75
20 JKSW 26.33 26.39 26.38 26.35
21 JPRS 26.59 26.74 26.81 26.71
22 KAEF 28.08 28.14 28.22 28.36
23 KARW 25.35 25.02 23.30 27.07
24 KIAS 27.91 27.87 28.35 28.39
25 LMPI 27.02 27.13 27.25 27.43
26 NIPS 26.47 26.55 26.83 26.99
27 PBRX 27.43 27.51 28.05 28.33
111
No Kode
Perusahaan
2009 2010 2011 2012
28 RICY 27.12 27.14 27.19 27.46
29 RMBA 29.09 29.22 29.48 29.57
30 SCPI 26.05 26.18 26.47 26.81
31 SIAP 25.72 25.74 25.82 25.94
32 SIPD 28.13 28.35 28.60 28.82
33 SQBI 26.49 26.49 26.61 26.71
34 SSTM 27.50 27.49 27.46 27.42
35 STTP 27.03 27.20 27.56 27.85
36 TIRT 27.17 27.08 27.26 27.24
37 TPIA 28.64 28.73 30.31 30.43
38 ULTJ 28.18 28.33 28.41 28.52
39 UNVR 29.64 29.79 29.98 30.11
40 VOKS 27.84 27.75 28.08 28.16
112
LAMPIRAN 2
HASIL OUTPUT SPSS
113
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Standar
Deviation
PKAP
OGC
PM
RA
KK
SIZE
Valid N
(listwise)
160
160
160
160
160
160
0
0
0
0
-44.71
23.30
1
1
1
1
38.79
32.84
0.36
0.19
0.19
0.28
1.5153
27.8131
0.482
0.396
0.396
0.448
5.59940
1.60714
Case Processing Summary
Unweighted Cases
N Percent
Including In Analysis
Selected Cases Missing Cases
Total
Unselected Cases
Total
160
0
160
0
160
100.0
.0
100.0
.0
100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependend Variable
Encoding
Original
Value
Internal
Value
0
1
0
1
114
Iteration Historya, b, c
Iteration -2 Log
Likelihood
Coefficient
Constant
Step 0 1
2
3
209.558
209.550
209.550
-.550
-.565
-.565
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 209.550
c. Estimation terminated at iteration number 3
because parameter estimates changed by
less than .001.
Classification Tablea, b
Observed Predicted
PKAP Percentage
Correct
0 1
Step
0
PKAP 0 102 0 100.0
1 58 0 .0
Overall Percentage 63.8
a. Constant is included in the model
b.The cut value is .500
Variables in The Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp (B)
Step 0 Constant -.565 .164 11.784 1 .001 .569
Variables not in The Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables OGC
PM
RA
KK
SIZE
Overall Statistics
2.451
.265
.122
0.413
1.159
4.295
1
1
1
1
1
5
.117
.607
.726
.520
.282
.508
115
Iteration History a, b, c, d
Iteration -2 Log
likelihood
Coefficients
Constant OGC PM RA KK SIZE
Step 1 1 205.370 2.821 0.646 -0.160 0.278 -0.013 -0.127
2 205.329 3.105 0.679 -0.184 0.300 -0.013 -0.138
3 205.329 3.109 0.680 -0.184 0.300 -0.013 -0.138
4 205.329 3.109 0.680 -0.184 0.300 -0.013 -0.138
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 209.550
d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimate
exchanged by less than .001
Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig
Step 1 Step
Block
Model
4.220
4.220
4.220
5
5
5
.518
.518
.518
Model Summary
a. Estimation terminated at iteration number 4
because parameter estimates changed by less
than .001.
Hosmer and Lemeshow Tests
Step Chi-square df Sig.
1 5.228 8 0.733
Step -2 Log
likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke
Square
1 205.329a
0.026 0.036
116
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
PKAP = 0 PKAP = 1 Total
Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 12 11.764 4 4.236 16
2 12 11.201 4 4.799 16
3 10 10.999 6 5.001 16
4 11 10.786 5 5.214 16
5 10 10.589 6 5.411 16
6 10 10.379 6 5.621 16
7 8 10.197 8 5.803 16
8 13 9.871 3 6.129 16
9 10 8.945 6 7.055 16
10 6 7.267 10 8.733 16
Classification Tablea, b
Observed Predicted
PKAP Percentage
Correct
0 1
Step
1
PKAP 0 98 4 96.1
1 49 9 15.5
Overall Percentage 66.9
a. The cut value is .500
Variables In The Equation
B S.E Wald df Sig. Exp (B)
Step 1a
OGC
PM
RA
KK
SIZE
Constant
0.680 0.426 2.547 1 0.110 1.973
-0.184 0.466 0.156 1 0.693 0.832
0.300 0.465 0.417 1 0.519 1.305
-0.013 0.031 0.178 1 0.673 0.987
-0.138 0.121 1.307 1 0.253 0.871
3.109 3.294 0.891 1 0.345 22.396
a. Variable(s) entered on step 1: OGC, PM, RA, KK, SIZE.
117
Correlation Matrix
Constant OGC PM RA KK SIZE
Step1 Constant
OGC
PM
RA
KK
SIZE
1.000 0.075 -0.005 0.426 0.040 -0.997
0.075 1.000 -0.056 0.266 0.057 -0.109
-0.005 -0.056 1.000 -0.309 -0.166 -0.004
0.426 0.266 -0.309 1.000 0.102 -0.456
0.040 0.057 -0.166 0.102 1.000 -0.55
-0.997 -0.109 -0.006 -0.456 -0.055 1.000