bab iv perancangan dan implementasi sistem...
TRANSCRIPT
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
18
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV.1 Deskripsi Perangkat
Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi
pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari accelerometer dan sinyal
dari strain gauge pada paku bumi saat dipancang ke dalam tanah.
Gambar IV.1 Akuisisi data sinyal strain gauge dan accelerometer
Strain Gage
Accelerometer
Hammer Impact
Pengolah Sinyal
ADC
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
19
Secara umum alat terdiri dari sensor, pengolah sinyal, ADC, dan komputer. Alat
penerima stimulus ini adalah sensor accelerometer dan strain gauge. Stimulus
mekanik yang diterima, diubah menjadi sinyal elektronik oleh kedua sensor dan
masuk ke rangkaian-rangkaian pengolah sinyal yang kemudian masuk ke ADC lalu
dihubungkan ke komputer.
IV.2 Diagram Blok Alat
ACCELEROMETER STRAIN GAUGE
BUFFER
JEMBATAN WHEATSTONE
PENGUAT INSTRUMENTASI
ANALOG TO DIGITAL CONVERTER
LABVIEW 8
PENERIMA SINYAL
PENGOLAH SINYAL
PERANGKAT KERAS
PERANGKAT LUNAK
PENGOLAH SINYAL
UNIVERSAL SERIAL BUSUSB
KOMUNIKASI
TRIGGER
Gambar IV.2 Diagram Blok Perangkat
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
20
Pada gambar IV.2, Bagian penerima sinyal percepatan yaitu accelerometer dipasang
di sisi bagian atas dari paku bumi. Sensor accelerometer berfungsi untuk menangkap
stimulus mekanik berupa getaran akibat pemancangan tiang ke dalam tanah dan
mengubahnya menjadi sinyal elektronik. Selanjutnya sinyal elektronik ini diolah pada
bagian pengolah sinyal. Pengolahan sinyal meliputi penguatan dan penapisan. Sinyal
yang telah diolah melalui perangkat keras diubah ke dalam bentuk digital dengan
ADC dan diteruskan ke komputer melalui kabel USB.
Untuk pengukuran gaya yang bekerja pada paku bumi, bagian penerima sinyal yang
digunakan adalah sensor strain gauge. Sensor ini berfungsi untuk mengukur regangan
dari paku bumi saat dipancang. Penempatan sensor ini sama seperti accelerometer,
yaitu direkatkan di ujung sisi atas paku bumi. Sifat elastis yang dimiliki oleh beton
yang merupakan bahan dari paku bumi ini menyebabkan perubahan resistansi dari
strain gauge setelah mengalami hantaman dari palu pemancang. Dengan
menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone akan didapatkan sinyal tegangan hasil
dari perubahan resistansi. Pengolahan sinyal yang dilakukan meliputi penguatan
dengan penguat instrumentasi. pengubahan sinyal dari dari analog ke digital
menggunakan ADC yang sama dengan ADC yang digunakan untuk pengubahan
sinyal analog dari accelerometer. Sinyal digital diteruskaan ke komputer melalui
kabel USB.
Perangkat lunak yang dirancang oleh penulis dalam program LabView 8 dapat
menampilkan sinyal dalam bentuk kurva yang ditampilkan di layar monitor dan
merekamnya untuk disimpan dalam folder penyimpanan untuk dilihat kembali pada
saat akan diolah.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
21
IV.3 Fungsi dan Cara Kerja
Fungsi dan cara kerja setiap bagian alat yang terdapat pada gambar 3.1 dijelaskan
lebih rinci sebagai berikut:
Accelerometer
Accelerometer adalah alat ukur inersial yang mengubah gelombang mekanik menjadi
sinyal elektronik. Sinyal yang dihasilkan selaras dengan percepatan getaran yang
menggunakan prinsip piezoelektrik. Alat ukur inersial ini mengukur gerakan yang
relatif terhadap massa yang terdapat dalam accelerometer. Prinsip kerja alat ini
mengikuti hukum ketiga Newton tentang aksi-reaksi: aksi yang diberikan terhadap
suatu benda akan menghasilkan reaksi yang sama dari benda tersebut dengan aksi
yang diberikan terhadapnya.
Rangkaian Penyangga / buffer
Rangkaian buffer berfungsi untuk mengisolasi bagian sensor dan bagian pengukuran
pada ADC. Rangkaian buffer ini juga berfungsi sebagai bandpass filter untuk
menghindari terjadinya aliasing pada proses pembacaan data.
Strain gauge
Strain gauge adalah suatu sensor resistive yang elastis yang mempunyai hambatan
atau resistansi yang merupakan fungsi dari regangan. Suatu perubahan resistansi pada
suatu material akibat dari deformasi secara mekanik disebut efek piezoresistive.
Strain gauge adalah salah satu material yang mengalami efek piezoresistive tersebut.
Jembatan Wheatstone
Untuk mengetahui besar perubahan hambatan dari strain gauge maka diperlukan
suatu rangkaian yang dinamakan rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian
jembatan Wheatstone ini memiliki empat buah resistor atau hambatan yang besarnya
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
22
sama. Salah satu resistor adalah sensor strain gauge yang berfungsi menerima
stimulus berupa regangan.
Penguat Instrumentasi
Pada bagian ini terdiri atas rangkaian penguat dengan OpAmp. Sinyal yang diterima
akan diperkuat sesuai dengan perbandingan nilai resistor pada rangkaian.
ADC (Analog to Digital Converter) 14 bit
ADC yang digunakan pada perangkat ini yaitu ADC 14 bit buatan National
Instrument. Masukan sinyal analog dari accelerometer dan strain gauge setelah
melalui pengolahan sinyal diubah ke digital dan masuk melalui USB ke komputer.
Komunikasi USB (Universal Serial Bus)
LabView8
Perangkat lunak memiliki fungsi untuk mengolah kembali sinyal untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan. Perangkat lunak juga berfungsi sebagai user interface dalam
menggunakan alat ini. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pengembangan
perangkat lunak ini adalah bahasa pemrograman pada LabView 8.
Monitor dan PC
Keluaran dari perangkat ini berupa kurva plot amplitudo terhadap waktu. Baik itu
stimulus accelerometer ataupun stimulus dari strain gauge. Untuk menampilkan
kurva plot keluaran tersebut digunakan monitor.
Dari penjelasan fungsi tiap bagian sistem tersebut, dapat dideskripsikan cara kerja
alat sebagai berikut:
Stimulus mekanik berupa getaran akibat dari pukulan palu pemancang ke ujung paku
bumi diterima oleh sensor accelerometer yang di pasang di sisi atas paku bumi.
Begitu pula regangan dari paku bumi saat dipancangkan, diterima oleh sensor strain
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
23
gauge. Stimulus mekanik tersebut diubah menjadi besaran sinyal elektronik yaitu
sinyal tegangan. Sinyal tegangan ini kemudian diperkuat oleh rangkaian penguat
OpAmp. Dari OpAmp dihubungkan ke ADC.. Dari ADC sinyal tersebut diteruskan ke
komputer dan dapat langsung dilihat di layar komputer menggunakan program.
Dengan pengolahan sinyal di LabView 8 sinyal accelerometer di ubah menjadi sinyal
kecepatan untuk sinyal dari accelerometer melalui proses integrasi. Nilai dari
perubahan regangan akibat hantaman palu di ujung tiang dari sensor strain gauge
diubah menjadi besaran sinyal elektronik berupa sinyal tegangan oleh rangkaian
jembatan wheatstone. Sinyal elektronik ini kemudian diperkuat oleh rangkaian
penguat OpAmp. Dari OpAmp dihubungkan ke ADC masuk ke komputer melalui
kabel USB. Sinyal dari strain gauge dikalikan dengan faktor pengali yaitu modulus
elastis dari paku bumi dan luas penampang dari gaya impuls untuk mendapatkan
sinyal gaya. Sinyal ini kemudian ditampilkan secara bersama-sama dengan sinyal
kecepatan dari accelerometer di layar komputer menggunakan perangkat lunak
LabView 8.
IV.4 Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat yang dirancang dan direalisasikan ditunjukkan pada tabel 4.1.
Seperti yang telah dijelaskan, sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu perangkat keras
yang menangkap sinyal dan menghubungkan alat ke komputer dan perangkat lunak
aplikasi komputer yang digunakan untuk mengolah sinyal, menghitung, dan
menyimpan sinyal.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
24
Tabel IV.1 Spesifikasi Perangkat
Spesifikasi Keterangan
Sinyal Masukan • Stimulus mekanik percepatan dan regangan dari
pemancangan paku bumi
Strain Gauge • Panjang 60 mm
• Resistansi 120 ± 0.3 Ω
• Gauge factor 2,09 ± 1 %
• Tranverse Sensitivity 0,8 %
Accelerometer • Daerah kerja frekuensi masukan ± 1 Hz – 1000 Hz
Komunikasi
perangkat ke
komputer
• Universal Serial Bus (USB)
Peraga • Monitor komputer untuk menampilkan kurva plot sinyal
kecepatan partikel dan gaya terhadap waktu.
Bahasa
pemrograman
• Bahasa pemrograman Virtual instrument LabView 8 untuk
pengembangan aplikasi pengolah sinyal perangkat lunak
Fungsi Bagian
Perangkat Keras
• Menerima stimulus mekanik berupa percepatan dari getaran
dari paku bumi dan mengubah menjadi sinyal elektronik
• Menerima stimulus mekanik berupa regangan dari paku
bumi dan mengubah menjadi sinyal elektronik
• Memperkuat sinyal
• Menghubungkan dengan ADC
Fungsi Bagian • Menghitung kecepatan partikel yang bekerja pada paku
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
25
Perangkat Lunak bumi dari sinyal accelerometer
• Menghitung gaya yang bekerja pada paku bumi dari sinyal
strain gauge
• Menampilkan kurva sinyal kecepatan terhadap waktu
• Menampilkan kurva sinyal gaya terhadap waktu
• Merekam kurva sinyal kecepatan dan menyimpannya dalam
bentuk *.lvm
• Merekam kurva sinyal gaya dan menyimpannya dalam
bentuk *.lvm
IV.5 Perancangan Perangkat Keras
IV.5.1 Sinyal Strain Gauge
IV.5.1.1 Sensor Strain Gauge
Gambar IV.3 Sensor Strain gauge
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
26
Sensor ini bekerja apabila diberikan stimulus sehingga terjadi perubahan regangan.
Perubahan regangan ini mengakibatkan terjadinya perubahan resistansi. Sensor yang
digunakan memiliki nilai resistansi sebesar 120 ± 0.3 Ω. Untuk mendeteksi
perubahan resistansi ini digunakan rangkaian jembatan Wheatstone sebagai salah satu
pengolah sinyalnya.
IV.5.1.2 Jembatan Wheatstone
Gambar IV.4 Rangkaian Jembatan Wheatstone
Nilai resistansi dari perangkat yang dirancang untuk R1 dan R2 adalah sebesar 120
Ω. Untuk resistansi R3 sebesar 100 Ω dan Rv adalah resistor variabel antara 0 – 50
Ω. Tegangan input sebesar 5 Volt dan nilai gauge factor( eS ) adalah 2.09.
Jika diumpamakan resistor variabel di set menjadi 20 Ω dan perubahan dari strain
gauge (ΔR) di set dari -1 sampai 1 Ω.
εeref
out SVV
41
=Δ
Maka secara teori, regangan yang terjadi bernilai seperti di dalam tabel.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
27
straingauge (Ω) R ΔR
Vref (V)
Vout (mV)
Strain,ε (μm/m)
120 -1 5 -10.4603 -4003.923845 120 -0.9 5 -9.41029 -3602.024338 120 -0.8 5 -8.3612 -3200.460866 120 -0.7 5 -7.313 -2799.23301 120 -0.6 5 -6.26566 -2398.340348 120 -0.5 5 -5.21921 -1997.782461 120 -0.4 5 -4.17362 -1597.55893 120 -0.3 5 -3.12891 -1197.669335 120 -0.2 5 -2.08507 -798.1132603 120 -0.1 5 -1.0421 -398.8902872 120 0 5 0 0 120 0.1 5 1.041233 398.5580171 120 0.2 5 2.081599 796.7841791 120 0.3 5 3.121099 1194.6789 120 0.4 5 4.159734 1592.242594 120 0.5 5 5.197505 1989.475674 120 0.6 5 6.234414 2386.378551 120 0.7 5 7.270461 2782.951638 120 0.8 5 8.305648 3179.195346 120 0.9 5 9.339975 3575.110084 120 1 5 10.37344 3970.696262
Tabel IV.2 Hubungan tegangan masukan referensi, tegangan keluaran jembatan wheatstone, hambatan strain gauge dan regangan
IV.5.1.3 Penguat Instrumentasi
Pada rangkaian penguat, digunakan IC 741 op-amp. Berikut ini adalah gambar
rangkaiannya. Penguat seperti ini biasa disebut sebagai penguat instrumentasi atau
Instrumentation Amplifier.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
28
Gambar IV.5 Penguat Instrumen (www.analog.com)
Nilai resistor yang digunakan dalam penguat instrumen ini antara lain:
R5 = R6 = 100 KΩ
R1 = R2 = R3 = R4 = 1 KΩ
RG = 200 Ω dan multiturn 20 KΩ
)12)(521)(12(
RR
RGRVinVinVout +−=
(4.1)
Jika diumpamakan penguat instrumentasi diberi masukan tegangan (Vin2) sebesar 5
mV, Vin1 sebesar 0 V dan nilai hambatan RG yang berbeda-beda dalam rentang 200
– 20 KΩ. Maka sesuai teori, keluaran tegangannya yang terjadi akan menunjukkan
rentang seperti pada tabel dibawah:
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
29
Vin2(mV) RG (Ω) Vout(mV) Penguatan 5 20000 57.08333 10.9009901 5 17000 63.13953 12.627906985 15000 70.78947 14.157894745 13000 80.75758 16.151515155 11000 94.28571 18.857142865 9000 113.6957 22.739130435 7000 143.8889 28.777777785 5000 197.3077 39.461538465 3000 317.5 63.5 5 1000 838.3333 167.66666675 200 2505 501
Tabel IV.3 Hubungan tegangan masukan, resistor variabel dan tegangan keluaran dari penguat instrumentasi
Seperti yang telah dijelaskan dalam tabel maka area penguatan dari penguat
instrumentasi perangkat ini berkisar antara 11 kali sampai 500 kali penguatan.
Gambar IV.6 Rangkaian Jembatan Wheatstone dan Penguat Instrumentasi
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
30
IV.5.2 Sinyal Accelerometer
IV.5.2.1 Accelerometer
Sensor yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sensor buatan
Wilcoxon
Dimensi
Gambar IV.7 Sensor Accelerometer (www.wilcoxon.com)
Daerah Kerja
Gambar IV.8 Basic frequency response accelerometer (www.wilcoxon.com)
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
31
Sensitifitas
Sensitifitas dari sensor ini sebesar 10 gV atau setara dengan 1,02
2sm
V
IV.5.2.2 Penyangga
Gambar IV.9 Rangkaian Penyangga
IV.5.3 ADC 14 bit
Pengubah sinyal analog yang digunakan dalam perangkat ini adalah ADC 14 bit.
Metode pengubahan sinyal dari ADC 14 bit ini adalah Successive Approximation
Register (SAR). Memiliki batas maksimum masukan sebesar ±20 Volt. Dari kedua
input tegangan yang masuk ke dalan ADC ini kemudian dicacah kemudian data
cacahan dikirim ke komputer melelui komunikasi USB.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
32
Gambar IV.10 Analog to Digital Converter 14 bit (www.ni.com)
Gambar IV.11 Diagram Blok ADC
(www.ni.com)
IV.6 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak dari alat ini dibuat dalam pemrograman LabView 8. Fungsi yang
dikembangkan dalam perangkat lunak adalah:
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
33
1. Menghitung kecepatan partikel yang bekerja pada paku bumi dari sinyal
accelerometer
2. Menghitung gaya yang bekerja pada paku bumi dari sinyal strain gauge
3. Menampilkan kurva sinyal kecepatan terhadap waktu
4. Menampilkan kurva sinyal gaya terhadap waktu
5. Merekam kurva sinyal kecepatan dan menyimpannya dalam bentuk *.lvm
6. Merekam kurva sinyal gaya dan menyimpannya dalam bentuk *.lvm
Program LabView 8 yang digunakan untuk mengolah sinyal memiliki fungsi-fungsi
dasar pengolahan sinyal yang terintegrasi didalamnya, sehingga memudahkan dalam
membuat sistem pengukuran untuk menganalisa stimulus mekanik dari pemancangan
paku bumi.
Untuk merancang dan merealisasi perangkat lunak dalam tugas akhir ini dilakukan
dalam beberapa langkah.
1. Perancangan algoritma
2. Realisasi perangkat lunak dengan menggunakan Virtual Instrument.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai langkah-langkah dalam
perancangan dan realisasi perangkat lunak tersebut.
IV.6.1 Perancangan Algoritma Perangkat Lunak Akuisisi Data
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
34
Start
Monitoring
Tunggu instruksi dari user
Logging
Manipulasi data
Simpan Data
Tampilkan data
Start
Aktifkan DAQ
Aktifkan DAQ
Record data
yes
no
Tampilkan data
no
yesyes
no
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
35
IV.6.2 Virtual Instrument LABVIEW 8
Pemograman Labview 8 ini berfungsi untuk membaca data keluaran dari ADC, set
frequency sampling, plot data tegangan keluaran ke grafik, proses pemfilteran secara
software yaitu band pass filter, serta proses pemasukan parameter-parameter fisis
seperti modulus elastisitas, jari-jari dari beton paku bumi, dan pengintegralan untuk
data kecepatan.
Dalam program yang dibuat ini terbagi menjadi dua bagian besar yaitu bagian
monitoring yang berfungsi melihat sinyal secara langsung atau real time dan bagian
logging yang berfungsi untuk pengambilan data.
Gambar IV.12 Block Diagram Monitoring
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
36
Gambar IV.13 Block Diagram Logging
IV.7 Hasil Perancangan dan Realisasi sistem instrumentasi pengukuran
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
37
Gambar IV.14 Front Panel Monitoring and Logging