analisis faktor-faktor yang mempengaruhi …eprints.ums.ac.id/54968/11/naskah publikasi robin...
TRANSCRIPT
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN EKONOMI SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN
2010-2014
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progran Studi Strata I
Pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
ROBIN ZALINSCKA ANAND
B 300 130 065
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
-
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN EKONOMI SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN
2010-2014
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
ROBIN ZALINSCKA ANAND
B300130065
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh
Dosen Pembimbing
Siti Fatimah Nurhayati., MSi
-
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN EKONOMI SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN
2010-2014
OLEH
ROBIN ZALINSCKA ANAND
B300130065
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Sabtu, 10 Juli 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Daryono Soebagyo, M.Ec ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Eni Setyowati, SE, M.Si. ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Ir. Maulidiyah Indira H, MS. ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
( Dr. Triyono, M.Si )
-
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti
ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggung
jawabkan sepenuhnya.
Penulis
Surakarta, 18 Juli 2017
ROBIN ZALINSCKA ANAND
B300130065
-
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN EKONOMI SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN
2010-2014
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi se-Karesiden Madiun Tahun 2010-2014”. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Jumlah Tenaga Kerja,
Upah Minimum, Indeks Pendidikan, terhadap Pertumbuhan Ekonomi
se-karesidenan Madiun tahun 2010-2014. Alat analisis menggunakan regresi data
panel. Panel Data adalah gabungan dari silang atau tempat yang mencakup lima
kabupaten dan satu kota se-karesidenan Madiun dan time series selama lima tahun
dari tahun 2010-2014, sehingga penelitian ini memiliki tiga puluh observasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Fixed Effect Method (FEM) adalah model regresi
data panel yang terbaik. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa jumlah
tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan upah minimum kabupaten dan indeks pendidikan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi se-karesidenan Madiun.
Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah tenaga kerja, upah minimum
kabupaten Indeks pendidikan
Abstract
This study entitled "Analysis of Factors Affecting Economic Growth in
Madiun Residency of the Year 2010-2014". This study aims to analyze how much
influence the Number of Labor, Minimum Wage, Education Index, on Economic
Growth in Madiun residency in 2010-2014. The analysis tool uses panel data
regression. The Data Panel is a composite of cross or place that includes five
districts and one city during Madiun residency and a five year time series from
2010-2014, so the study has thirty observations. The results show that Fixed
Effect Method (FEM) is the best data panel regression model. Based on the
results of the analysis found that the number of labor has no significant effect on
economic growth. While district minimum wage and education index have positive
and significant influence to economic growth in Madiun residency.
Keywords: Economic Growth, Number of Workers, District Minimum Wage
Education Index
1. PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Todaro (2006),
-
2
pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensi yang
melibatkan perubahan dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan
kelembagaan, seperti mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi
ketimpangan dan memberantas kemiskinan untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik. Proses pembangunan di semua masyarakat memiliki tiga tujuan :
1. Peningkatan ketersediaan dan perluasan distribusi barang-barang
kebutuhan hidup yang pokok seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan
dan perlindungan.
2. Peningkatan standar hidup yang bukan hanya berupa peningkatan
pendapatan, tetapi juga ketersedian lapangan pekerjaan yang lebih layak,
pendidikan yang lebih baik,serta perhatian lebih besar terhadap nilai-nilai
budaya dan kemanusiaan. Secara keseluruhan, hal-hal ini tidak hanya
dapat meningkatkan kesejahteraan yang bersifat materi (material well-
being) tetapi juga menumbuhkan harga diri individu bangsa.
3. Perluasan pilihan ekonomi dan sosial yang tersedia bagi individu dan
bangsa secara keseluruhan, yang tidak hanya membebaskan mereka dari
lingkaransikap menghamba dan perasaan bergantung kepada orang dan
negara.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka
diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan distribusi pendapatan yang
lebih merata. Suatu pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan
ekonomi, dimana pembangunan ekonomi dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi dapat memperlancar proses
pembangunan ekonomi (irene, 2016).
Dalam pelaksanaan suatu pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang
tinggi merupakan sasaran utama bagi negara berkembang. Menurut sukirno
(2008:9), pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah. Suatu perekonomian dikatakan mengalami
peningkatan pertumbuhan apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari
apa yang telah dicapai pada periode waktu sebelumnya.
-
3
Pertumbuhan ekonomi sendiri merupakan konsep yang menjelaskan
mengenai faktor-faktor apa saja yang menentukan kenaikan output dalam
jangka panjang serta penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut
berinteraksi satu sama lain.Pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting dan
lajunya harus jauh lebih besar dari pada laju pertumbuhan penduduk agar
peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai (Tambunan,
2001:38).
Salah satu tolak ukur pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari
pendapatan nasional, sedangkan ukuran pendapatan nasional yang sering
digunakan adalah Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu nilai semua barang
dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. Dalam
melihat perkembangan suatu pertumbuhan ekonomi, pemerintah mengacu
pada perkembangan sektor-sektor ekonomi pembentuk PDRB yang
menunjukkan seberapa besar andil dari sektor-sektor tersebut pada
pertumbuhan ekonomi. Indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi
di suatu wilayah atau provinsi dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh
data produk domestik regional bruto(Wahyu, 2012).Tabel1-1 menjelaskan
PDRB menurut harga berlaku se-karesidenan Madiun tahun 2010-2014.
Tabel 1-1
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tanpa Migas Atas Dasar
Harga Konstan (Miliar Rupiah) se-Karesidenan Madiun Tahun 2010-2014.
No. Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014
1 Kab. Pacitan 6.817,4 7.246,2 7.705,0 8.153,2 8.577,6
2 Kab. Ponorogo 8.961,5 9.472,2 10.038,4 10.557,3 11.114,3
3 Kab. Madiun 8.119,7 8.608,7 9.135,7 9.654,1 10.169,7
4 Kab. Magetan 8.277,8 8.744,8 9.251,2 9.789,6 10.296,7
5 Kab. Ngawi 8.456,7 8.973,3 9.568,2 10.203,0 10.755,0
6 Kota Madiun 6.081,2 6.494,4 6.937,7 7.470,7 7.965,5
Sumber : BPS Jawa Timur, Jawa timur Dalam Angka, 2010
Tabel 1-1 menunjukan bahwa produk domestik regional bruto
menurut harga konstan pada tahun 2010-2014 mengalami pertumbuhan yang
signifikan, karna mengalami kenaikan setiap tahunya. Pada tahun 2014 kota
atau kabupaten yang memiliki produk domestik regional bruto tertinggi
adalah kabupaten Ponorogo sebesar 11.114,3 miliar rupiah, kemudian di ikuti
-
4
oleh kabupaten Ngawi di urutan kedua sebesar 10.775,0 miliar rupiah dan
urutan ketiga yaitu kabupaten Magetan sebesar 10.296,7 miliar rupiah, di
susul kabupaten Madiun sebesar 10.169,7 miliar rupiah. Kota atau kabupaten
yang memiliki produk domestik regional bruto rendah atau tidak mencapai di
angka sepuluh ribu miliar rupiah yaitu kabupaten kabupaten Pacitan 8.577,6
miliar rupiah dan urutan pertama yang memiliki nilai PDRB terendah se-
karesidenan Madiun adalah kota Madiun dengan nilai PDRB hanya sebesar
7.965,5 miliar rupiah. Namun demikian dari periode tahun 2010-2014 setiap
kabupaten atau kota se-karesidenan Madiun tidak ada yang mengalami
penurunan angka produk domestic regional bruto. Masing-masing wilayah
mencatatkan pertumbuhan rata-rata 3000 hingga 5000 miliar rupiah.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarikuntuk melakukan
penelitian dengan judul “ANALISIS YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-
FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI SE-KARESIDENAN MADIUN
TAHUN 2010-2014”.
Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Utami (2013) dengan judul “Pengaruh Tenaga Kerja, Upah
minimum , Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pdrb Perkapita Kabupaten di
Kawasan Kedungsepur” memperoleh hasil bahwa upah minimum
berpengaruh positif terhadap pdrb pada α = 0,05% dengan besarnya
koefisien 0.949643.
Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Lubis (2014) yang berjudul “Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Tingkat
Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh signifikan
dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi se-karesidenan Madiun tahun
2010-2014 pada α = 5% dengan koefisien sebesar 0.2488648.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe regresi data
panel. Data panel yaitu gabungan time series (runtut waktu) dan cross
section. Data time series merupakan data dari satu objek dalam beberapa
-
5
periode waktu tertentu, sedangkan data cross section merupakan data dari
satu atau lebih objek penelitian dalam satu periode yang sama (Gujarati,
2012).
Data time series dalam penelitian ini ada 5 tahun (t = 5) dari tahun
2010 sampai 2014, dan data cros section dalam penelitian ini ada beberapa
kabupaten atau kota se-karesidenan Madiun yang meliputi kabupaten
Ngawi, kabupaten Magetan, kabupaten Madiun, kota Madiun, kabupaten
Ponorogo dan kabupaten Pacitan, menunjukkan kabupaten (n = 6). Data
yang digunakan pada penelitian ini adalah data produk domestik regional
bruto (PDRB) menurut harga konstan, jumlah tenaga kerja, upah
minimum, dan indeks pendidikan semua kabupaten atau kota se-
karesidenan Madiun dari tahun 2010-2014. Sehingga total data dalam
penelitian ini adalah 6 x 5 = 30. Data di atas diperoleh dari BPS provinsi
Jawa timur tahun 2010.
2.2 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Aplikasi
pengolahan dalam penelitian ini menggunakan program E-views. Menurut
Winarno (2009) data panel adalah gabungan antara data silang (cross
section) dengan data runtut waktu (time series). Data runtut waktu
biasanya meliputi satu objek, tetapi meliputi beberapa periode. Data silang
terdiri atas beberapa atau banyak objek dengan beberapa jenis data.
Data panel adalah data yang diperoleh dari data cross section yang
di observasi berulang pada unti individu (objek) yang sama pada waktu
yang berbeda. Dengan demikian akan diperoleh gambaran tentang perilaku
beberapa objek tersebut selama beberapa periode waktu (Juanda, 2012).
Secara umum, model regeresi data panel mempunyai formula sebagi
berikut :
= + + Keterangan :
I : 1, 2, ..., N
t : 1, 2, ..., T
Y : variabel tak bebas
-
6
α : koefisien intersep
: menunjukan arah dan pengaruh masing-masing
X : variabel bebas
N :banyaknyaobservasi
T : banyaknyawaktu
N × T : banyaknya data panel
μ : Faktor gangguan atau tidak dapat diamati
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemilihan model berdasarkan hasil uji Chow dan uji Hausman dapat
diambil kesimpulan bahwa model mengikuti fixed effect model.
Hasil Regresi Metode Fixed Effect (Fixed Effect Model atau FEM)
Dependent Variable: PDRBK
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
TK 0.000528 0.002636 0.200477 0.8430
UMK 0.004627 0.000306 15.12076 0.0000
EDUC 137.8045 50.82885 2.711147 0.0131
C -5885.817 3855.111 -1.526757 0.1417
R-squared 0.988986
Sum squared resid 557603.7
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data sekunder yang di olah
Cross Section Fixed Dummy Variabel
No. Kabupaten_kota Efek
1 Kabupaten Pacitan -826,0392
2 Kabupaten Ponorogo 1653.426
3 Kabupaten Madiun 463,1054
4 Kabupaten Magetan 563,9603
5 Kabupaten Ngawi 1471.101
6 Kota Madiun -3325.553
Sumber : Data sekunder yang diolah
Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji hipotesis yang terdiri
dari Ujivaliditas pengaruh atau uji t menunjukkan tingkat signifikansi
-
7
pengaruh masing-masing variabel jumlah tenaga kerja (TK), upah minimum
kabupaten atau kota (UMK) dan indeks pendidikan (EDUC) terhadap variabel
produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan (PDRBK).
Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel upah minimum
kabupaten (UMK) dan indeks pendidikan (EDUC) pada α = 5% berpengaruh
signifikan terhadap produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan
(PDRBK), sedangkan variabel jumlah tenaga kerja (TK) pada α = 10% tidak
berpengaruh signifikan terhadap produk domestik regional bruto atas dasar
harga konstan (PDRBK) pada a = 5%.
Uji statistik F (uji F), dalam uji F prob F-statistic dibandingkan
dengan a = 0,05. Kriteria pengujiannya adalah jika prob > α = 0,01 maka H0
diterima yang berarti variabel independen ke i tidak memiliki pengaruh
signifikan. Sebaliknya jika prob < α = 0,01 maka H0 ditolak yang berarti
variabel independen ke i memiliki pengaruh signifikan.
Hasil pengujian diperoleh variabel TK p-value 0.8430 > 0,10% maka
H01 diterima, dengan demikian variabel TK tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan
(PDRBK) pada α = 5% dengan koefisien regresi sebesar 0,000528. Variabel
UMK p-value 0.0000 < 0,01% maka H02 ditolak, dengan demikian variabel
UMK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestik
regional bruto atas dasar harga konstan (PDRBK) pada α = 5% dengan
koefisien regresi sebesar 0.004627. Variabel indeks pendidikan (EDUC)
p-value 0,0131 < 0,05 maka H03 ditolak, dengan demikian variabel EDUC
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestik regional
bruto atas dasar harga konstan (PDRBK) pada α = 5% dengan koefisien
regresi sebesar 137,8045.
Hasil output regresi menunjukkan adjusted R2 sebesar 0,988986 atau
98,89%, maka interpretasinya adalah 98,89% variasi variabel produk
domestik regional bruto atas dasar harga konstan (PDRBK) dapat dijelaskan
oleh variabel jumlah tenaga kerja (TK) dan upah minimum kabupaten (UMK)
serta indeks pendidikan (EDUC) dan sisanya sebesar 1,11% variasi variabel
dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model.
-
8
1. Jumlah tenaga kerja (TK)
Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukan bahwa jumlah
tenaga kerja (TK) pada α = 0,10 tidak berpengaruh terhadap produk domestik
regional bruto atas dasar harga konstan (PDRBK) dengan koefisien regresi
sebesar 0.000528.
2. Upah minimum kabupaten
Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukan bahwa upah
minimum kabupaten mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada
α = 0,01%. Upah minimum kabupaten berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2010-2014 dengan koefisien regresi
sebesar 0,004627. Artinya, semakin tinggi upah minimum kabupaten atau
kota di suatu wilayah maka semakin tinggi pertumbuhan ekonominya, dan
sebaliknya.
3. Pendidikan
Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukan bahwa
pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada α = 0,05.
Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi tahun 2010-2014 dengan koefisien regresi sebesar 137,8045.
Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan di suatu wilayah maka semakin
tinggi pertumbuhan ekonominya, begitu sebaliknya. Dengan demikian
hipotesis ketiga penelitian yang berbunyi “Diduga variabel indeks
pendidikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi se-karesidenan
Madiun tahun 2010-2014” didukung.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi se-karesidenan Madiun tahun 2010-
2014 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengujian model uji Chow menunjukan bahwa model FEM lebih tepat
digunakan dari pada model PLS. Selanjutnya, dengan dilakukannya uji
Hausman menunjukan model FEM lebih tepat digunakan dibandingkan
-
9
dengan model REM. Oleh karena itu, penelitian ini memutuskan
menggunakan model FEM karena model FEM lebih tepat dari model
PLS dan REM..
2. Berdasarkan uji T nampak bahwa pada tingkat signifikasi α = 5%,
variabel jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, sementara upah minimum kabupaten dan indeks
pendidikan α = 5%, berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi se-karesidenan Madiun tahun 2010-2014.
3. Berdasarkan uji F nampak bahwa pada tingkat signifikasi α = 0,5%
variabel jumlah tenaga kerja, upah minimum dan indeks pendidikan yang
terdapat dalam persamaan regresi secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi se-
karesidenan Madiun tahun 2010-2014.
Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan besarnya nilai
adjusted R2 sebesar 0.988986 atau 98,89%, maka interpretasinya adalah
98,89% variasi variabel produk domestik regional bruto atas dasar harga
konstan (PDRBK) dapat dijelaskan oleh variabel jumlah tenaga kerja
(TK), upah minimum kabupaten (UMK) serta indeks pendidikan (EDUC)
dan sisanya sebesar 1,11% variasi variabel produk domestik regional
bruto atas dasar harga konstan (PDRBK) dijelaskan oleh variabel bebas
lain yang tidak dimasukkan dalam model.
4.2 Saran
Setelah melakukan serangkaian penggujian dan pembahasan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah di provinsi
Yogyakarta, berikut ini diajukan beberapa saran yang berkaitan dengan
penelitian ini yaitu :
1. Bagi Pemerintah daerah karesidenan Madiun (PEMDA)
Usaha pemerintah daerah (PEMDA) dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi, pemerintah
harus melaksanakan program-program yang berorientasi pada
Pertumbuhan ekonomi seperti meningkatkan taraf hidup manusia melalui
-
10
pendidikan, pemerintah harus lebih perduli dalam hal pendidikan, karna
sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses
pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan. Pentingnya peranan pemerintah terutama dalam
meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dalam
rangka mendorong dan meningkatkan produktivitas, dimana pertumbuhan
produktivitas tersebut pada gilirannya merupakan motor penggerak
pertumbuhan.
2. Bagi Bappeda
Usaha Bappeda dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dapat
dilakukan dengan menjalankan strategi dan kebijakan dalam rangka
mencapai setiap tujuannya, maka langkah operasionalnya harus dituangkan
ke dalam program dan kegiatan. Program dan kegiatan yang ditetapkan
merupakan penjabaran program dan kegiatan prioritas urusan perencanaan
pembangunan dan penataan ruang yang menjadi urusan pemerintahan
daerah yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten atau kota se-
karesidenan Madiun.
3. Bagi Dinas tenaga kerja (DEPNAKER)
Bagi dinas tenaga kerja usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
dapat dilakukan dengan cara peningkatan skill pada tenaga kerja terdidik
melalui Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola
kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-
mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan.
4. Bagi dinas pendidikan
Usaha dinas pendidikan untuk membantu mendorong pertumbuhan
ekonomi dapat dilakukan dengan melakukan inovasi-inovasi untuk
menciptakan sitem pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas
-
11
kehidupan bangsa melalui proses pendidikan yang terstruktur. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia sangat berkaitan langsung dengan
peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia salah satunya dicirikan dengan tingginya tingkat pendidikan
masyarakat.
5. Bagi Penelitian selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat lebih mengembangkan
pembahasan maupun variabel dan analisis demi menyempurnakan hasil
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. 2013. Teori-teori Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Apriliawan, Dody. Tarno dan, Yasin, Hasbi. 2013. Pemodelan Laju Inflasi di
Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Regresi Data Panel. Jurnal
Gaussian: Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013.
Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan
Menggunakan Eviews. Jakarta: Erlangga
Arsyad, Lincolin. 1992. Pembangunan Ekonomi, Edisi ke dua. Yogyakarta: STIE
YKPN
Badan Pusat Statistik.2010. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten kota di Provinsi Jawa Timur 2010. Indonesia: Badan Pusat
Statistik.
.2011. Data dan Informasi Domestik Regional Bruto
Kabupaten kota di Provinsi Jawa Timur.
.2012. Data dan Informasi Domestik Regional Bruto
Kabupaten kota di Provinsi Jawa Timur.
.2013. Data dan Informasi Domestik Regional Bruto
Kabupaten kota di Provinsi Jawa Timur.
.2014. Data dan Informasi Domestik Regional Bruto
Kabupaten kota di Provinsi Jawa Timur.
-
12
.2010. Data Jumlah Tenaga Kerja Kabupaten kota di
Provinsi Jawa Timur.
.2011. Data Jumlah Tenaga Kerja Kabupaten kota di
Provinsi Jawa Timur 2011: Badan Pusat Statistik.
.2012. Data Jumlah Tenaga Kerja Kabupaten kota di
Provinsi Jawa Timur.
.2013. Data Jumlah Tenaga Kerja Kabupaten kota di
Provinsi Jawa Timur.
.2014. Data Jumlah Tenaga Kerja Kabupaten kota di
Provinsi Jawa Timur.
Biro Hukum Setda.2010. Kepgub Jatim tentang Penetapan Upah Minimum
Kabupaten/Kota di Jawa timur.
.2011. Kepgub Jatim tentang Penetapan Upah Minimum
Kabupaten/Kota di Jawa timur.
.2012. Kepgub Jatim tentang Penetapan Upah Minimum
Kabupaten/Kota di Jawa timur 2012. Surabaya: Biro Hukum Setda
Provinsi Jawa timur.
.2013. Kepgub Jatim tentang Penetapan Upah Minimum
Kabupaten/Kota di Jawa timur 2013. Surabaya: Biro Hukum Setda
Provinsi Jawa timur.
.2014. Kepgub Jatim tentang Penetapan Upah Minimum
Kabupaten/Kota di Jawa timur 2014. Surabaya: Biro Hukum Setda
Provinsi Jawa timur.
.1999-2014. Indeks Pendidikan Kabupaten kota di Jawa
Timur Tahun 1999- 2014. Trenggalek: Badan Pusat Statistik Trenggalek.
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi .2004.Upah Minimum Kabupaten/Kota
di Jawa timur.
Gujarati D.N .2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Jilid dua. Edisi ke dua. Salemba
Empat: Jakarta
Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonomi Deret Waktu. Bogor : P.T penerbit
IPB Press
Lubis, Citra .2014. “Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan Pekerja
Dan Pengeluaran Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”
-
13
Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected].
Diunduh 05 februari 2017
Lutfi, Ahmad .2010. “Pengaruh Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dan Pengangguran Terhadap Jumlah
Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Timur Periode 2006-2013”.Semarang
Universitas Diponegoro. Skripsi tidak di publikasikan.
Maharani,Kurnia .2014. “Kajian Investasi,Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja
dan Keterbukaan EkonomiTerhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi
Jawa Tengah Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 2014.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makroekonomi Edisi Ke lima. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Pambudi, Eko. 2013 “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi”. (Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah).
Putri, Irene. 2016 “Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengangguran
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya” Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas
EkonomiUniversitas Negeri Surabaya, e-mail :
[email protected] diunduh tanggal 22 juli 2017
Sandhika, Ardyan Wahyu. Hendarto, Mulyo. 2012. “Analisis Pengaruh
Aglomerasi, Tenaga Kerja, Jumlah Penduduk, dan Modal Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kbaupaten Kendal”, Diponegoro Journal Of
Economics, Vol.1, No.1.
Suryanto, Dwi. 2011. “Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Dan
Pengeluaran Pememrintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Subosukowonosraten Tahun 2004-2008”. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro.Skiripsi tidak dipublikasikan.
Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta : Jakarta Press
Sukirno, Sadono. 2008. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sumarsono, Sonny. 2009. Teori Dan Kebijakan Publik Sumber Daya
Manusia.Yogyakarta: Graha Ilmu
Todaro, Michael P. Dan Smith, Stephen C. 2011. Pembangunan Ekonomi Edisi
Kesembilan: Muhammadyah Surakartas University Press.
Todaro, Michael P. 2002. Pembangunan Ekonomi edisi ke dua. PT Bumi Aksara.
Jakarta.
-
14
Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Ke-9,
Jilid pertama. Jakarta: Erlangga
Todaro, Michael P dan Smith, Stephen C. 2006. Pembangunan Ekonomi, Jakarta:
Erlangga
Todaro, Michael P. 2002. Pembangunan Ekonomi 2. PT Bumi Aksara. Jakarta
Todaro dan Smith. 2004. Pembangunnan Ekonomi di Dunia Ke tiga. Edisi Ke
delapan. Jakarta: Erlangga.
Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan
Eviews, Ed.2. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yunan. 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi “Indonesia. Medan. Universitas Sumatera Utara. Skripsi tidak
dipublikasikan,