analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat umkm...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MINAT UMKM MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA
LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH
(STUDI KASUS DI BMT BAROKAH MAGELANG)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana ilmu Ekonomi Islam (Perbankan Syari’ah)
Disusun Oleh:
ALI CHAMIDUN
223-12-001
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
فهدى ووجدك ضاال ووجدك عائال فأغنى
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan
petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia
memberikan kecukupan “ (Q.S Adh- Dhuha : 7-8)
PERSEMBAHAN
Allah swt yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya serta inayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya ilmiah ini dengan tepat.
Sholawat serta salam kepada baginda nabi besar Muhammad saw yang
telah membawa perubahan kebaikan pada umat manusia.
SETULUS-TULUSNYA SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK:
Ibu Muslikhah yang selalu mencurahkan cinta dan kasih sayangnya untukku,
pengorbanan dan perjuangan hidupnya dalam mendidikku hingga menjadi seperti
yang diharapkan, Bundaku yang tercinta yang selalu mendo'akanku abadi
sepanjang masa, atas kesabaran beliau, dan bimbingan yang beliau berikan baik
spiritual maupun financial,
Keluarga besarku :
Kakandaku tersayang Ali Mas’mui, mbak Fatkhiyah yang selalu menjadi tempat
keluh kesahku, selalu ada di setiap masa-masa sulitku.
Mas Mad, Pak Luqman, mbak puah, mbak tuhah, mas ujang, adinda muslim, Pak
Umar yang banyak memberikan kontribusi motifasi, fikiran, tenaga, maupun
finansial.
vi
vi
Keluargaku di Magelang Srumbung, ma’e, pa’e, mas Tangin, Mas Supri, Bagas,
Naswa, mbak Nur yang banyak memberikan inspirasi dan motifasi. Keluargaku di
Cabean, bu’e, Bapak, adik2q, Nafiz, Ifak, Fuad, Ayuk yang selalu mengisi hari-
hariku dengan ceria.
keponakan-keponakanku : Nur halimah, nuri,dila,salma.
Calon Pendamping Hidupku kelak.
Sahabatku : M. Arif Imam Ghozali (shbt, teman, & kakak ku, dan inspirasiku
yang selalu aku repotkan, yang selalu memberikan tempat untukku bersandar
dikala kesusahan, yang telah mengenalkanku pada dunia politik yang aku yakin
dikemudian hari akan menjadi tempatku untuk mengabdi dan berjuang membela
rakyat yang tertindas dan mengadministrasi keadilan sosial, thaNx bgt buat
kebaikannya Selama Niy..temen yang selalu ada buat aku dimanapun, kapanpun,,,
suwun.
Ucapan terima kasih yang akan selalu dan selalu aku ucapkan untuk teman dan
sahabatku yang ada jauh disana mbak Sofiatin, matur suwun telah banyak bget
memberikan solusi, motivasi dalam setiap masalah2ku yang silih berganti.
Sahabat-sahabat lamaku: thoriq, maskhun, naja, kholik, asrikan, mirza, soleh,
adinda satria, kalian teman yang selalu ada buatku khususnya masa-masa tersulit
dalam hidupku.. .
Teman-temanku perbankan syariah: mas wawan. Mas farid, mas imam, mbak
rizka, mbak shofi, mbak ifa, mbak febri, mabk rifah.
Temen-temen Kos bu siti : fajar, jek, angga, darmo, condet, dika, kadal, rizal,
growol, yuli, totok, dan masih banyak yang lain, terimakasih ..kalian selalu ada
buatku.
vii
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayahNya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
UMKM Mengajukan Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan Syari’ah (Studi
Kasus Di BMT Barokah Magelang) Ini telah disusun dengan sungguh-sungguh
sehingga memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata I
(satu) pada STAIN Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Benny Ridwan, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syari’ah Dan Ekonomi
Islam STAIN Salatiga.
3. Fetriya Eka Yudiana, M.Si, selaku Kaprodi Perbankan Syari’ah
4. Taufikur Rahman, S.E, M.Si. selaku Dosen Pembimbing , yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
viii
viii
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Syari’ah STAIN Salatiga yang
telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
ix
ix
ABSTRAK
Chamidun, Ali. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat UMKM
mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan Syariah (Studi Kasus
di BMT Barokah). STAIN Salatiga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor
pelayanan, reputasi dan prosedur terhadap minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah baik secara parsial maupun
simultan, dan untuk mengetahui faktor apakah yang paling dominan
berpengaruh terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga
keuangan syari’ah.
Responden dalam penelitian ini adalah UMKM yang bekerjasama
dengan LKS di Magelang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 100 responden. Jumlah sampel diambil berdasarkan batas minimal
pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
teknik Non Probability Sampling dengan cara Purposive Sampling. Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan, sumber data yaitu data primer dan
data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan
membagikan pada UMKM yang menjadi nasabah lembaga keuangan syari’ah
yaitu BMT Barokah Magelang, Metode analisis data menggunakan regresi
linier berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesa (uji t dan uji F).
Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa masing-masing variabel
independen yaitu pelayanan, reputasi dan prosedur secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan. Hasil penelitian uji F menunjukan bahwa terdapat
pengaruh positif secara bersama-sama antara variabel pelayanan, reputasi,
dan prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga
keuangan syari’ah. Dari koefisien determinasi diketahui bahwa 95.4%
terhadap minat nasabah UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga
keuangan syari’ah dapat di jelaskan oleh faktor pelayanan, reputasi, dan
prosedur sedangkan sisanya sebesar 4.6% dipengaruhi oleh faktor lain yang
dalam hal ini tidak menjadi bahan penelitian penulis. Dari model regresi
tersebut dapat diketahui bahwa prosedur merupakan faktor yang paling
dominan yang mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada
lembaga keuangan syari’ah.
Kata kunci : UMKM, Pelayanan, Reputasi, Prosedur dan Minat.
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan masalah.................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 7
E . Sistematika Penelitian ........................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ...................................................................... 9
B. Kerangka Teori...................................................................... 15
1. Produk Lembaga keuangan Syari’ah .............................. 15
2. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ....................... 28
3. Minat ............................................................................... 37
C. Kerangka Penelitian .............................................................. 40
D. Hipotesis ................................................................................ 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 43
B. Lokasi Waktu dan Penelitian ................................................ 44
xi
xi
C. Populasi dan Sampel ............................................................. 45
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 45
E. Skala Pengukuran .................................................................. 46
F. Definisi Konsep Dan Operasional. ........................................ 47
G. Instrumen Penelitian.............................................................. 49
H. Alat Uji Instrumen Penelitian ............................................... 50
I. Alat Analisis .......................................................................... 51
1. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 51
2. Uji Analisis Regresi Berganda ....................................... 52
3. Uji Koefisien Regresi Secara bersama-sama.....................
53
4. Uji Koefisien Regresi Parsial............................................ 54
BAB IV ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Obyek Penelitian..................................................... 55
B. Tanggapan Responden terhadap Variabel Penelitian ............... 62
C. Analisis Data dan Pembahasan ................................................ 68
1. Uji Validitas ................................................................... 68
2. Uji Reabilitas .................................................................. 72
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 73
4. Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan………………. 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 84
B. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 85
C. Saran ...................................................................................... 85
D. Penutup................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Penelitian Terdahulu ............................................................... 5
Tabel 3.1 : Oprasional Variabel ................................................................ 47
Tabel 4.1 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 56
Tabel 4.2 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ................................ 57
Tabel 4.3 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 58
Tabel 4.4 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................ 60
Tabel 4.5 : Klasifikasi Responden berdasarkan Lama Usaha .................... 61
Tabel 4.6 : Tanggapan Responden Berkaitan dengan Variabel Pelayanan 63
Tabel 4.7 : Tanggapan Responden Berkaitan dengan Reputasi ................ 65
Tabel 4.8 : Tanggapan Responden Berkaitan dengan Variabel Prosedur .. 66
Tabel 4.9 : Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat.................... 68
Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan ................................... 69
Tabel 4.11 : Hasil Uji Validitas Variabel Reputasi ...................................... 70
Tabel 4.12 : Hasil Uji Validitas Variabel Prosedur...................................... 71
Tabel 4.13 : Hasil Uji Validitas Variabel Minat .......................................... 72
Tabel 4.14 : Uji Reliabilitas .......................................................................... 72
Tabel 4.15 : Uji Multikolinieritas.................................................................. 76
Tabel 4.16 : Koefisien Determinasi .............................................................. 78
Tabel 4.17 : Uji F .......................................................................................... 80
Tabel 4.18 : Uji t ........................................................................................... 81
xiii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran .............................................................. 41
Gambar 4.1 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 56
Gambar 4.2 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ............................. 58
Gambar 4.3 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ................... 59
Gambar 4.4 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................... 60
Gambar 4.5 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Usaha................. 62
Gambar 4.6 : Normal Probability Plot ........................................................ 74
Gambar 4.7 : Grafik Histogram .................................................................. 74
Gambar 4.8 : One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test .............................. 75
Gambar 4.9 : Uji Penyimpangan Heterokedastisitas.................................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah (UMKM)
mempunyai peranan yang penting sebagai tulang punggung perekonomian
Indonesia. UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas
lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada
masyarakat. UMKM sangat berperan dalam proses pemerataan dan
peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi serta
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.
Usaha kecil yaitu usaha yang berdiri sendiri, maksudnya bukan anak
perusahaan atau cabang dari perusahaan yang dimiliki, berbentuk usaha
perseorangan baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Selain
itu, perusahaan harus milik warga negara Indonesia dan memiliki kekayaan
bersih atau total aset paling banyak Rp 200.000.000.
Dalam mengembangkan usahanya, UMKM dihadapkan pada beberapa
permasalahan. Selain faktor SDM yang rendah, terbatasnya sarana dan
prasarana, teknologi, faktor utama yang menghambat perkembangan UMKM
adalah kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan. Modal
kerja sangat penting bagi perusahaan, perusahaan yang tidak memiliki
kecukupan modal kerja akan sulit untuk menjalankan kegiatanya. Tanpa
modal kerja yang cukup perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk
2
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan.
Perkembangan penjualan berkaitan erat dengan kebutuhan modal
kerja. Perusahaan yang sedang tumbuh banyak melakukan kegiatan terutama
kegiatan produksi dan pemasaran, kedua jenis kegiatan ini memerlukan
modal yang cukup. Perusahaan yang tumbuh berkembang tanpa didukung
oleh modal kerja yang kuat, ia akan kembali layu dan akhirnya mati. Oleh
sebab itu, dapat dikatakan bahwa modal kerja adalah ruh atau energi internal
yang menggerakkan seluruh kegiatan perusahaan.
Sumber keuangan yang umumnya digunakan oleh pengusaha mikro
adalah para pelepas uang atau rentenir yang memberikan pinjaman dengan
tingkat suku bunga yang sangat tinggi atau jauh di atas suku bunga pasar
tentunya sangat memberatkan bagi pengusaha mikro tersebut. Pengusaha
cendrung menggunakan jasa para pelepas uang karena beberapa faktor di
antaranya prosedur peminjaman yang mudah dan sederhana, sering kali tidak
menggunakan agunan dan jumlah pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan
pengusaha.
UMKM adalah jenis usaha yang paling banyak jumlahnya di
Indonesia, dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup
besar. Melihat dari cukup banyaknya UMKM di Indonesia yang notabene
mempengaruhi perekonomian Indonesia, maka terlihat bahwa UMKM
merupakan jenis usaha yang patut diperhatikan. Proses pengembangan
UMKM ini otomatis membutuhkan pendanaan yang banyak, sehingga
banyak UMKM yang melakukan financing melalui kredit bank, baik bank
3
pemerintah maupun bank swasta. UMKM berperan secara signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi maupun penyediaan lapangan kerja.
Data kementerian koperasi dan usaha kecil menengah tahun 2010
menggambarkan bahwa pada tahun 2010 besaran proporsi Produk Domestik
Bruto (PDB) dari sektor UMKM hingga 56 persen serta tingkat penyerapan
tenaga kerja di atas 97 persen menjadikan sektor UMKM sebagai sektor yang
sangat penting bagi perekonomian Indonesia pada umumnya. Sebagian besar
penerimaan pajak masih didominasi oleh usaha besar. Pada APBN 2012
misalnya, Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas sebesar Rp445,7 triliun dan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditargetkan sebesar Rp336,1 triliun yang
sebagian besar diperoleh dari usaha besar. “Dalam kenyataanya, unit usaha
besar pada tahun 2010 saja jumlahnya sekitar 4.800 unit dengan sumbangan
terhadap PDB sekitar 43 persen, sedangkan UMKM sudah mencapai 53 juta
unit dengan sumbangan terhadap PDB sebesar 56 persen” Sekitar 99 persen
dari jumlah unit usaha di Indonesia berskala UMKM, dan tercatat mampu
menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak sekitar 99,4 juta tenaga kerja.
Sementara, usaha besar menyerap sekitar 2,8 juta pekerja. Namun dari jumlah
UMKM yang mencapai 53 Juta tersebut hanya 25% atau 13 juta pelaku
UMKM yang baru mendapat akses ke lembaga keuangan. Hal ini sangat di
sayangkan mengingat kontribusi UMKM yang luar biasa terhadap
kemakmuran rakyat Indonesia dimana berbagai permasalahan kemiskinan dan
pengangguran masih menghantui sebagian kelompok masyarakat
(http://www.depkop.go.id).
4
Adanya lembaga keuangan syariah di Indonesia dipelopori oleh
berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dapat mengakomodir berbagai aspirasi dan keinginan
masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan terutama pengusaha UMKM.
Lembaga keuangan syariah harus bersaing dengan saudara lamanya yakni
bank konvensional yang telah lahir dan berkembang jauh sebelum lembaga
keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah memiliki peluang cukup besar
mengingat banyaknya keunggulan dan kelebihan yang dimiliki lembaga
keuangan syariah di banding bank konvensional.
Pada umumnya produk yang ditawarkan oleh suatu lembaga keuangan
syariah adalah produk pembiayaan (financing) dan produk simpanan
(funding). Produk pembiayaan meliputi pembiayaan mudharabah, murabahah,
musyarokah, ba’i bittaman ajil dan qardul hasan. Menurut Muhammad
(1998:170) pada dasarnya calon nasabah akan memilih suatu produk apabila
keinginanya dapat dipenuhi oleh produk produk tersebut, sehingga lembaga
keuangan syariah harus mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi
minat masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa masih kecilnya minat UMKM
untuk menggembangkan usahanya dengan mengajukan pembiayaan pada
lembaga lembaga keuangan. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena banyaknya
faktor yang mempengaruhinya. Dari hasil penelitian terdahulu banyak di
temukan faktor-faktor yang mempengaruhi minat UMKM untuk mengajukan
pembiayaan pada lembaga lembaga keuangan. Penelitian terdahulu
5
diantaranya adalah:
Tabel 1.1 Penelitian terdahulu
Peneliti Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Berpengaruh paling
signifikan
Muhammad Yusuf
(2006)
PRDB
Suku bunga
Inflasi
Kurs
Suku bunga pinjaman
Yunia Indriyani
(2007)
Prosedur
Karakteristik nasabah
Atribut bank
Pengaruh lingkungan
Karakteristk usaha
Kebutuhan modal
Pengalaman usaha
Prosedur
Imam Hanafi
(2007)
Fasilitas
Kemudahan mendapatkan jasa
Promosi
Fasilitas
Rani Widya Lestari
(2006)
Variasi produk
Ketenaran bank
Persepsi terhadap bunga
Kemudahan mendapatkan
produk
Ketenaran bank
Sholikha Oktavi K
((2009)
Biaya peminjaman
Jangka waktu angsuran
Adanya agunan
Biaya peminjaman
Dari beberapa penelitian tersebut masih terdapat research gap
6
bahwasanya faktor-faktor yang paling mempengaruhi minat masih terjadi
perbedaan atau masih terjadi perselisihan. Hal ini bisa bisa disebabkan karena
penelitian dilakukan pada objek dan didaerah yang berbeda-beda.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji
faktor-faktor yang mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan
pada lembaga keuangan syariah, judul penelitian ini adalah: ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UMKM
MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH (STUDI KASUS DI BMT BAROKAH MAGELANG).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat
dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti, yaitu:
1. Apakah faktor pelayanan, reputasi dan prosedur berpengaruh
positif terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada
lembaga keuangan syariah?.
2. Apakah faktor pelayanan, reputasi dan prosedur secara bersama-
sama berpengaruh positif terhadap minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada lembaga keuangan syariah?.
C. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh secara parsial faktor pelayanan, reputasi dan
prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga
keuangan syariah.
2. Menganalisis pengaruh secara simultan faktor pelayanan, reputasi dan
7
prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga
keuangan syariah.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan evaluasi kinerja manejemen lembaga keuangan syariah
dalam rangka meningkatkan pembiayaan kepada UMKM.
2. Diharapkan bermanfaat secara teori dan aplikasi terhadap pengembangan
khazanah ilmu ekonomi islam.
3. Sebagai bahan informasi penelitian selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan dalam skripsi ini adalah:
Bagian awal skripsi berisi : Sampul, lembar berlogo, judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar gambar,
daftar lampiran.
BAB I : Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang :
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian.
E. Sistematika Penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang :
A. Telaah Pustaka.
B. Kerangka Teori.
8
C. Kerangka Penelitian
D. Hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari
permasalahan.
BAB III : Metode penelitian, pada bab ini memuat tentang:
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Skala Pengukuran
F. Definisi Konsep Dan Operasional
G. Alat Analisis
BAB IV : Analisis data dan pembahasan, pada bab ini menjelaskan:
A. Analisis Data
B. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian
C. Analisis Data Dan Pembahasan
BAB V : Kesimpulan dan saran, pada bab ini berisi kesimpulan-
kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang perlu
dikemukakan berkaitan dengan penelitian.
Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup
penulis dan lampiran-lampiran.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Beberapa studi telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, seperti
penelitian Yusuf (2006) dalam tesisnya dengan judul Analisis Faktor Faktor
Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di
Sumatra Utara menyimpulkan bahwa secara parsial PRDB mempunyai
hubungan positif terhadap permintaan kredit konsumsi bank pemerintah
sumatra utara. Suku bunga pinjaman mempunyai hubungan negatif secara
signifikan terhadap permintaan kredit konsumsi bank pemerintah sumatera
utara. Inflasi mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap
permintaan kredit konsumsi bank pemerintah sumatera utara.
Secara parsial variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan
kredit konsumtif adalah variabel suku bunga pinjaman. Secara serempak
PRDB, suku bunga pinjaman, kurs, dan inflasi berpengaruh secara
signifikan terhadap permintaan kredit konsumtif. Penelitian ini
merekomendasikan kepada peneliti-peneliti selanjutnya untuk meneliti
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau ada
faktor lain diluar pertumbuhan ekonomi yang bisa mempengaruhi
permintaan kredit konsumtif.
Selanjutnya Indriyani (2007) menyebutkan ada tujuh faktor yang
mempengaruhi pengajuan pembiayaan nasabah yaitu: prosedur, karakteristik
nasabah, atribut bank, pengaruh lingkungan, karakteristik usaha, kebutuhan
10
modal dan pengalaman usaha. Semakin mudah prosedur pengajuan yang
ditetapkan BPRS semakin banyak pengajuan oleh nasabah. Karakteristik
nasabah yang berpengaruh pada pengajuan adalah keberanian dalam
mengambil resiko dan pengetahuan prosedur. Sikap dan penampilan
karyawan, lokasi, jam dan hari buka, kredibilitas bank merupakan atribut
bank yang menurut nasabah berpengaruh pada keputusan pengajuannya.
Pengaruh lingkungan sekitar nasabah seperti keluarga, teman dan
promosi ikut andil dalam keputusan pengajuan pembiayaan oleh nasabah.
Keuntungan usaha yang besar dan prospek usaha yang menjanjikan
memberi pengaruh yang bagus terhadap pengajuan pembiayaan. Semakin
banyak pengalaman usaha nasabah dan kebutuhan akan tambahan modal
semakin besar keinginan dalam mengajukan pembiayaan.
Hanafi (2007) dalam skripsinya dengan judul Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan
Pada BMT Amratani Utama Yogyakarta yang mana hasil penelitianya
menunjukkan bahwa faktor fasilitas dan kemudahan mendapatkan jasa
merupakan faktor yang memberikan kontribusi yang paling besar. Faktor
promosi merupakan faktor yang paling rendah pengaruhnya terhadap
keputusan nasabah dalam menggunakan fasilitas pembiayaan.
Lestari (2006) dalam skripsinya dengan judul Preferensi dan
Permintaan Masyarakat terhadap Produk – Produk Bank Syariah ( Studi
Kasus : Bank BTN Syariah dan Bank BNI Syariah di Yogyakarta )
’menyimpulkan Dari hasil analisis secara simultan atau bersama-sama
11
variabel independen popularitas, persepsi masyarakat terhadap bunga bank
dan kemudahan mengakses produk mempengaruhi variabel dependen
(keputusan masyarakat dalam memilih bank syariah) dan variabel
independen layanan, fasilitas, dan produk mempengaruhi variabel dependen
(preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah). Secara parsial atau
individu, hanya variabel popularitas atau ketenaran bank syariah yang
mempengaruhi keputusan masyarakat untuk memilih bank syariah,
sedangkan untuk variabel persepsi masyarakat terhadap bunga bank dan
kemudahan mengakses produk atau layanan bank syariah tidak
mempengaruhi. Untuk preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah
dipengaruhi oleh variasi atau pilihan produk bank syariah.
Bardaini (2006) dalam skripsinya dengan judul Hubungan Kredit
Usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) Dengan Pendapatan Usaha Mikro Di
Kabupaten Tegal Yang mana hasil penelitianya menyebutkan Pendapatan
Usaha Mikro di Kabupaten Tegal rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik.
Ada hubungan kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan
pendapatan usaha mikro di Kabupaten Tegal. Besarnya hubungan kredit
usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan pendapatan usaha mikro di
Kabupaten Tegal dikategorikan cukup kuat.
Oktavi (2009) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Pengambilan Pembiayaan Dan Efektivitas Pembiayaan Usaha
Kecil Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus: KJKS BMT
Bina Umat Sejahtera, Lasem, Jawa Tengah) dari hasil penelitiannya
12
menunjukkan bahwa variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap
pengambilan pembiayaan adalah biaya peminjaman, jangka waktu angsuran,
dan adanya agunan. Variabel yang paling besar pengaruhnya adalah biaya
peminjaman yaitu sebesar 1.09 persen. Akan tetapi, pendapatan usaha (SB)
tidak signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan pembiayaan. Hal ini
disebabkan oleh kebutuhan anggota yang sangat besar sehingga dampak
pembiayaan terhadap pendapatan usaha anggota tidak terasa pengaruhnya.
Penelitian yang dipublikasikan (Buletin Ekonomika Dan Bisnis
Islam- Edisi: V/VIII - 15 Agustus 2007) dalam penelitianya di berbagai
wilayah mendapatkan hasil penelitian sebagai berikut: studi kasus di
wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta bekerja sama dengan PPKP-LP
Undip pada tahun 2000 melakukan penelitian di Wilayah Jawa Tengah dan
Yogyakarta untuk mengetahui potensi dan preferensi masyarakat terhadap
lembaga keuangan syariah. Lokasi yang dijadikan sampel adalah 15
kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten Rembang, Kab. Jepara, Kab. Kudus, Kab.
Demak, Kota Semarang, Kab. Kendal, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kab.
Brebes, Kab. Boyolali, Kota Surakarta, Kota Magelang, Kab. Cilacap, Kota
Jogja dan Kab. Bantul. Pertimbangan yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah: (1) potensi agama (Islam) dan (2) potensi ekonomi. Indikator
yang digunakan dalam potensi agama (Islam) meliputi: (a) jumlah masjid
dan musholla/langgar, (b) proporsi jamaah haji terhadap penduduk muslim
dan (c) proporsi penduduk muslim terhadap jumlah penduduk secara
keseluruhan. Sedangkan potensi ekonomi meliputi: (1) tingkat pertumbuhan
13
ekonomi, (2) PDRB perkapita dan (3) proporsi PAD terhadap APBD.
Jumlah responden yang dikumpulkan adalah minimal sebanyak 100
responden untuk setiap Kabupaten/Kota, yang terdiri atas: 20 responden
rumah tangga produksi dan 80 responden rumah tangga konsumsi.
Hasil dari penelitian tersebut adalah: pertama, preferensi terhadap
keuntungan relatif (pandangan responden tentang lembaga keuangan syariah
mempunyai nilai lebih jika dibandingkan dengan bank konvensional)
nampak bahwa Kota Magelang dan Kota Semarang merupakan daerah yang
mempunyai proporsi terbesar. Kedua, preferensi terhadap tingkat
kompatibilitas (tingkat kecocokan terhadap sistem lembaga keuangan
syariah) terlihat bahwa sebagian besar masyarakat tidak setuju terhadap
tingkat kompatibilitas dari lembaga keuangan syariah (tingkat
kompatibilitas terendah di Kabupaten Demak, Kota Semarang dan
Kabupaten Kendal). Ketiga, preferensi terhadap tingkat kompleksitas
lembaga keuangan syariah (menunjukkan nilai dimana lembaga keuangan
syariah mempunyai dimensi yang komplek) nampak bahwa sebagian besar
masyarakat setuju terhadap tingkat kompleksitas lembaga keuangan syariah.
Keempat, preferensi terhadap tingkat triabilitas/observabiltas (derajat
keingintahuan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah) terlihat
bahwa Kabupaten Brebes dan Kota Semarang merupakan daerah dengan
derajat keingintahuan yang tertinggi.
Kelima, sikap masyarakat terhadap sistem dan produk lembaga
keuangan syariah menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak
14
mengetahui sistem maupun produk lembaga keuangan syariah (proporsi
terbesar masyarakat yang mengetahui sistem dan produk lembaga keuangan
syariah di Kabupaten Demak dan Kendal). Keenam, perilaku masyarakat
(keinginan masyarakat untuk menabung dan memperoleh pembiayaan dari
lembaga keuangan syariah) menunjukkan ada sekitar 59,00 persen yang
menginginkan menabung di lembaga keuangan syariah dan 55,11 persen
yang menyatakan menginginkan untuk memperoleh pembiayaan dari
lembaga keuangan syariah.
Ketujuh, pada sisi tabungan nampak bahwa faktor yang paling
menentukan adalah variabel aktifitas sosial, penerimaan terhadap hal baru
serta pemahaman sistem bank syariah yang mempunyai sifat komprehensif.
Kedelapan, pada sisi pembiayaan terlihat faktor-faktor yang banyak
berpengaruh adalah variabel aktifitas sosial, keterbukaan terhadap hal-hal
baru, perbedaan ras, serta pemahaman tentang sistem syariah yang
komprehensif. Kesembilan, hasil perhitungan interaksi antara faktor potensi
(potensi demografi, ekonomi, nilai sosial, dan sistem sosial) dan preferensi
(preferensi terhadap keuntungan relatif, tingkat kompatibilitas, tingkat
kompleksitas, dan tingkat triabilitas/observabiltas) menunjukkan bahwa
penurunan tingkat potensi masyarakat tidak berpengaruh terhadap
probabilitas keinginan untuk menabung maupun memperoleh pembiayaan
dari lembaga keuangan syariah. Hal ini mengisyaratkan bahwa intervensi
terhadap peningkatan preferensi masyarakat merupakan faktor yang
15
dominan bagi pengembangan lembaga keuangan syariah di Jawa Tengah
maupun Yogyakarta.
B. Kerangka Teori
1. Produk Lembaga keuangan Syariah
Produk lembaga keuangan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian
yaitu: a) Produk Penyaluran Dana, b) Produk Penghimpunan Dana, dan
c) Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan lembaga keuangan
kepada nasabahnya.
a. Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dana, lembaga keuangan syari’ah
menggunakan prinsip-prinsip yang tidak menyalahi tuntunan ajaran
dalam Islam diantaranya prinsip jual beli, prinsip sewa dan prinsip
bagi hasil.
1. Prinsip Jual Beli (Ba’i)
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan
adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of
property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan
menjadi bagian harga atas barang yang dijual.
Transaksi jual-beli dibedakan berdasarkan bentuk
pembayarannya dan waktu penyerahan barang seperti:
16
a. Pembiayaan Murabahah
Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal
sebagai murabahah. Murabahah berasal dari kata ribhu
(keuntungan) adalah transaksi jual-beli di mana bank
menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai
penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual
adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan.
Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka
waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad
jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah
selama berlakunya akad. Dalam lembaga keuangan,
murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran
cicilan (bi tsaman ajil). Dalam transaksi ini barang
diserahkan segera setelah akad sedangkan pembayaran
dilakukan secara tangguh.
b. Salam
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang
diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang
diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran
dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli,
sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini
mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas,
17
kualitas, harga, dan waktu penyerahan barang harus
ditentukan secara pasti.
Dalam praktek lembaga keuangan, ketika barang telah
diserahkan kepada bank, maka bank akan menjualnya
kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri
secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan
bank adalah harga beli bank dari nasabah ditambah
keuntungan. Dalam hal bank menjualnya secara tunai
biasanya disebut pembiayaan talangan. Sedangkan dalam
hal bank menjualnya secara cicilan, kedua pihak harus
menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.
Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah
disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad.
Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan
barang yang belum ada seperti pembelian komoditi
pertanian oleh bank untuk kemudian dijual kembali secara
tunai atau secara cicilan.
c. Istishna
Produk istishna menyerupai produk salam, namun
dalam istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank
dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna
dalam bank syariah umumnya diaplikasikan pada
pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
18
Ketentuan umum dalam produk istisna diantaranya
spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam
ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang telah disepakati
dicantumkan dalam akad istishna dan tidak boleh berubah
selama berlakunya akad. Jika terjadi perubahan dari kriteria
pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad
ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditang-
gung nasabah.
2. Prinsip Sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahaan manfaat.
Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual
beli, namun perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila
pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada
ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang
yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam lembaga
keuangan syariah dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik (sewa
yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa
dan harga jual disepakati pada awal perjanjian.
3. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagi
hasil adalah:
19
a. Musyarakah
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah
musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau
kongsi). Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan
para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai
asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Termasuk
dalam golongan musyarakah adalah semua bentuk usaha
yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka
secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber
daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang
bekerjasama dapat berupa dana, barang perdagangan
(trading asset), kewiraswastaan (entrepreneurship),
kepandaian (skill), kepemilikan (property), peralatan
(equipment) , atau intangible asset (seperti hak paten atau
goodwill), kepercayaan/reputasi (credit worthiness) dan
barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang.
Dengan merangkum seluruh kombinasi dari bentuk
kontribusi masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan
waktu menjadikan produk ini sangat fleksibel.
b. Mudharabah
Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang
popular dalam produk lembaga keuangan syariah yaitu
20
mudharabah. Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara
dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul maal)
mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian
keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan
kontribusi 100% modal dari shahibul maal dan keahlian
dari mudharib.
Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil
shahibulmaal dalam manajemen proyek. Sebagai orang
kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan
bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang terjadi
akibat kelalaian. Sedangkan sebagai wakil shahibul maal
dia diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu
untuk menciptakan laba optimal.
Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan
mudharabah terletak pada besarnya kontribusi atas
manajemen dan keuangan atau salah satu diantara itu.
Dalam mudharabah modal hanya berasal dari satu pihak,
sedangkan dalam musyarakah modal berasal dari dua pihak
atau lebih. musyarakah dan mudharabah dalam literatur
fiqih berbentuk perjanjian kepercayaan (uqud al amanah)
yang menuntut tingkat kejujuran yang tinggi dan
menjunjung keadilan. Karenanya masing-masing pihak ha-
21
rus menjaga kejujuran untuk kepentingan bersama dan
setiap usaha dari masing-masing pihak untuk melakukan
kecurangan dan ketidakadilan pembagian pendapatan betul-
betul akan merusak ajaran Islam.
c. Rahn (Gadai)
Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan
pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan
pembiayaan.
Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria :
1. Milik nasabah sendiri.
2. Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan
berdasarkan nilai riil pasar.
3. Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh
bank. Atas izin bank, nasabah dapat menggunakan
barang tertentu yang digadaikan dengan tidak
mengurangi nilai dan merusak barang yang
digadaikan. Apabila barang yang digadaikan rusak
atau cacat, maka nasabah harus bertanggungjawab.
Apabila nasabah wanprestasi, bank dapat melakukan
penjualan barang yang digadaikan atas perintah hakim.
Nasabah mempunyai hak untuk menjual barang tersebut
dengan seizin bank. Apabila hasil penjualan melebihi
kewajibannya, maka kelebihan tersebut menjadi milik
22
nasabah. Dalam hasil penjualan tersebut lebih kecil dari
kewajibannya, nasabah menutupi kekurangannya.
d. Qardh
Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam
lembaga keuangan biasanya dalam empat hal, yaitu :
1. Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon
haji diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat
penyetoran. Biaya perjalanan haji. Nasabah akan
melunasinya sebelum keberangkatannya ke haji.
2. Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk
kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan
untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM.
Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang
ditentukan.
3. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana
menurut perhitungan bank akan memberatkan si
pengusaha bila diberikan pembiayaan dengan skema jual
beli, ijarah, atau bagi hasil.
4. Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank
menyediakan fasilitas ini untuk memastikan
terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank
akan mengembalikannya secara cicilan melalui
pemotongan gajinya.
23
e. Wakalah (Perwakilan)
Wakalah dalam aplikasi lembaga keuangan terjadi
apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk
mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti
pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.
Bank dan nasabah yang dicantumkan dalam akad
pemberian kuasa harus cakap hukum. Khusus untuk
pembukaan L/C, apabila dana nasabah ternyata tidak
cukup, maka penyelesaian L/C (settlement L/C) dapat
dilakukan dengan pembiayaan murabahah, salam, ijarah,
mudharabah, atau musyakarah.
Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi
tanggung jawab bank, kecuali kegagalan karena force
majeure menjadi tanggung jawab nasabah.Apabila bank
yang ditunjuk lebih dari satu, maka masing-masing bank
tidak boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa musyawarah
dengan bank yang lain, kecuali dengan seizin nasabah.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab bank harus
jelas sesuai kehendak nasabah bank. Setiap tugas yang
dilakukan harus mengatasnamakan nasabah dan harus
dilaksanakan oleh bank. Atas pelaksanaan tugasnya
tersebut, bank mendapat pengganti biaya berdasarkan
kesepakatan bersama.Pemberian kuasa berakhir setelah
24
tugas dilaksanakan dan disetujui bersama antara nasabah
dengan bank.
f. Kafalah (Garansi Bank)
Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk
menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank
dapat mempersyaratkan nasabah untuk menempatkan
sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat
pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadi’ah. Bank
mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan.
b. Produk Penghimpunan Dan
Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro,
tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan
dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi ah dan
mudharabah.
1. Prinsip Wadiah
Prinsip Wadi’ah yang diterapkan adalah wadi ah yad
dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro.
Wadi’ahdhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam
wadi’ahamanah, pada prinsipnya harta titipan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sedangkan dalam hal
wadi’ahdhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab
atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta
titipan tersebut.
25
2. Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan
atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal)
dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut diguna-
kan bank untuk melakukan pembiayaan murabahah atau ijarah
seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut
digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah.
Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang
disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan
pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab penuh
atas kerugian yang terjadi. Rukun mudharabah terpenuhi
sempurna (ada mudharib – ada pemilik dana, ada usaha yang
akan dibagi hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul). Prinsip mud-
harabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan
deposito berjangka.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan pihak penyimpan
dana, prinsip mudharabah terbagi tiga yaitu:
a. Mudharabah mutlaqah
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa
tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis
penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada
26
pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang
dihimpun.
b. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus
(restricted investment) dimana pemilik dana dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh
bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis
tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad tertentu,
atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.
Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai
berikut :
1) Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang
harus diikuti oleh bank wajib membuat akad yang
mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus.
2) Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana
mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan
keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara
resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana.
Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut
harus dicantumkan dalam akad.
3) Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti
simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari
rekening lainnya.
27
4) Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan
sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito
kepada deposan.
c. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana
mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, dimana
bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang
mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana
usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat
tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari
kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya.
Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai
berikut :
1) Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti
simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari
rekening lainnya. Simpanan khusus dicatat pada pos
tersendiri dalam rekening administratif.
2) Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung
kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik dana.
3) Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua
pihak. Sedangkan antara pemilik dana dan pelaksana
usaha berlaku nisbah bagi hasil.
28
c. Jasa Lembaga keuangan
Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa
lembaga keuangan kepada nasabah dengan mendapat imbalan
berupa sewa atau keuntungan. Jasa lembaga keuangan tersebut
antara lain berupa :
1. Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
Pada prinsipnya jual-beli valuta asing sejalan dengan
prinsip sharf. Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini,
penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot).
Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini.
2. ljarah (Sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak
simpanan (safe deposit box) dan jasa tata-laksana administrasi
dokumen (custodian). Bank dapat imbalan sewa dari jasa
tersebut.
2. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
a. Pengertian UMKM
1. Usaha Mikro
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK. 06/
2003, usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau
perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil yang
penjualan mencapai angka Rp. 100.000.000,00 per tahun, dengan
pengajuan kredit ke bank maksimal sebesar Rp 50.000.000.
29
2. Usaha Kecil
Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995, usaha kecil
adalah usaha produktif yang bersekala kecil dan memenuhi kriteria
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan
paling banyak Rp 1.000.000.000 per tahun serta dapat menerima
kredit bank maksimal di atas Rp 50.000.000 – 500.000.000.
3. Usaha Menengah
Menurut Inpres No. 10 tahun 1998, usaha menengah adalah
usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha
bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 sampai dengan Rp
10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp 500.000.000
sampai dengan Rp 5.000.000.000.
b. Permasalahan UMKM
Mengutip yang telah di tulis Wawan (2014) menjelaskan
Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan
Menengah (UMKM), antara lain meliputi:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang menjadi
permasalahan yang ada dan timbul dari dalam UMKM itu sendiri
diantaranya yaitu:
a. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
30
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan
untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya
permodalan UMKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil
dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan
yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si
pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit
diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis
yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang
menjadi hambatan terbesar bagi UMKM adalah adanya
ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UMKM
memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan
agunan.
Terkait dengan hal ini, UMKM juga menjumpai
kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan.
Selama ini yang cukup familiar dengan mereka adalah
mekanisme pembiayaan yang disediakan oleh bank dimana
disyaratkan adanya agunan. Terhadap akses pembiayaan
lainnya seperti investasi, sebagian besar dari mereka belum
memiliki akses untuk itu. Dari sisi investasi sendiri, masih
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila memang
gerbang investasi hendak dibuka untuk UMKM, antara lain
31
kebijakan, jangka waktu, pajak, peraturan, perlakuan, hak atas
tanah, infrastruktur, dan iklim usaha.
b. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional
dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun.
Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi
pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya
sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan
usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang
dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas
SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi
perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing
produk yang dihasilkannya.
c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar
Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha
keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan
kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk
yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai
kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar
yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta
didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau
internasional dan promosi yang baik.
d. Mentalitas Pengusaha UMKM
32
Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam
setiap pembahasan mengenai UMKM, yaitu semangat
entrepreneurship para pengusaha UMKM itu sendiri.Semangat
yang dimaksud disini, antara lain kesediaan terus berinovasi,
ulet tanpa menyerah, mau berkorban serta semangat ingin
mengambil risiko. Suasana pedesaan yang menjadi latar
belakang dari UMKM seringkali memiliki andil juga dalam
membentuk kinerja. Sebagai contoh, ritme kerja UMKM di
daerah berjalan dengan santai dan kurang aktif sehingga
seringkali menjadi penyebab hilangnya kesempatan-
kesempatan yang ada.
e. Kurangnya Transparansi
Kurangnya transparansi antara generasi awal
pembangun UMKM tersebut terhadap generasi selanjutnya.
Banyak informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak
diberitahukan kepada pihak yang selanjutnya menjalankan
usaha tersebut sehingga hal ini menimbulkan kesulitan bagi
generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang menyebabkan
permasalahan UMKM yang mempengaruhi dari luar , diantaranya
yaitu:
33
a. Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif
Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah
(UMKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi
perkembangannya dalam hal kontribusinya terhadap
penciptaan produk domestik brutto (PDB), penyerapan tenaga
kerja, ekspor dan perkembangan pelaku usahanya serta
keberadaan investasi usaha kecil dan menengah melalui
pembentukan modal tetap brutto (investasi).
Keseluruhan indikator ekonomi makro tersebut selalu
dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan pemberdayaan
UMKM serta menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan
kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan
UMKM, meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan,
namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat
antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat
antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan
pengusaha-pengusaha besar.
Kendala lain yang dihadapi oleh UMKM adalah
mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka.
Keluhan yang seringkali terdengar mengenai banyaknya
prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang tidak murah,
ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini sedikit
34
banyak terkait dengan kebijakan perekonomian Pemerintah
yang dinilai tidak memihak pihak kecil seperti UMKM tetapi
lebih mengakomodir kepentingan dari para pengusaha besar.
b. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan
sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya
sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UMKM
kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan
usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau
tempat yang ada kurang strategis.
c. Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan
pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UMKM
karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak
hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik,
misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
d. Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah
dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah
mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus
35
masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mempunyai
implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa
pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada UMKM. Jika
kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya
saing UMKM. Disamping itu, semangat kedaerahan yang
berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik
bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya
di daerah tersebut.
e. Implikasi Perdagangan Bebas
Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai
berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas
terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam
perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UMKM
dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif
dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai
dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti
isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000), dan isu
Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini
sering digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai
hambatan (Non Tariff Barrier for Trade). Untuk itu, UMKM
perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing baik secara
keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.
36
f. Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau
karakteristik sebagai produk-produk dan kerajinan-kerajian
dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-
produk yang dihasilkan UMKM Indonesia mudah rusak dan
tidak tahan lama.
g. Terbatasnya Akses Pasar
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk
yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik
di pasar nasional maupun internasional.
h. Terbatasnya Akses Informasi
Selain akses pembiayaan, UMKM juga menemui
kesulitan dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya
informasi yang diketahui oleh UMKM, sedikit banyak
memberikan pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun
jasa dari unit usaha UMKM dengan produk lain dalam hal
kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan
jasa sebagai hasil dari UMKM untuk menembus pasar ekspor.
Namun, di sisi lain, terdapat pula produk atau jasa yang
berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena
tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut,
pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik.
37
3. Minat
Minat dalam pandangan Al-Qur’an terdapat dalam surat pertama
turun. Pada ayat pertama dari surat pertama turun perintahnya adalah
agar kita membaca. Membaca yang dimaksud bukan hanya membaca
buku atau dalam artian tekstual, akan tetapi juga semua aspek. Apakah
itu tuntutan untuk membaca cakrawala jagad yang merupakan tanda
kebesaran-Nya, serta membaca potensi diri, sehingga dengan-Nya kita
dapat memahami apa yang sebenarnya hal yang menarik minat kita
dalam kehidupan ini.
Jadi, betapapun bakat dan minat merupakan karunia terbesar yang
dianugerahkan Allah Swt, kepada kita. Namun, itu bukan berarti kita
hanya berpangku tangan dan minat serta bakat tersebut berkembang
dengan sendirinya.
Jadi kesimpulan yang kemukakan oleh Saleh (2002:36) minat
merupakan karunia terbesar yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita
semua. Namun bukan berarti kita hanya berpangku tangan dan minat
tersebut berkembang dengan sendirinya. Tetapi upaya kita adalah
mengembangkan sayap anugerah Allah itu kepada kemampuan maksimal
kita sehingga karunianya dapat berguna dengan baik pada diri kita.
a. Teori Minat
Menurut Poerwadaminta (2006:769) minat merupakan
kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Shaleh dan
Wahab(2004:263) mendefinisikan minat itu dapat diartikan suatu
38
kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada orang dan
bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek
dari minat itu tersebut dengan disertai dengan perasaan senang.
Sedangkan menurut Mappiare (1994:62) definisi minat adalah
suatu perangkat mental yang terdiri dari sutu campuran dari perasaan,
harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan
tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara
garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu: (1) dari dalam diri
individu yang bersangkutan (misal: bobot, umur, jenis kelamin,
pengalaman, perasaan mampu, kepribadian), dan (2) berasal dari luar
mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Crow dan
Crow (1973:273) berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya
minat, yaitu:
1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan
membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan,
minat terhadap produksi makanan dan lain-lain.
2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat
untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.
3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan
emosi.
39
b. Teori Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
UMKM mengambil pembiayaan Di Bank Syariah
a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi timbulnya minat
Crow and Crow (1973:264) berpendapat ada tiga faktor
yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
1) Dorongan dari dalam diri individu, misal dorongan makan, rasa
ingin tahu dan seks.
2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat
untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.
3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat
dengan emosi.
b. Macam-macam minat
Menurut Poerwadaminta (2006:769) Minat di bagi menjadi
bermacam-macam di antaranya yaitu:
1). Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat
primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang
timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh,
misalnya kebutuhan akanmakanan. Sedangkan minat kultural
adalah minat yang timbul karena proses belajar.
2). Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat
intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang
langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan
minat yang lebih mendasar atau minat asli. Minat ekstrinsik adalah
40
minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan
tersebut.
3). Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan
menjadi empat yaitu: expressed interest, manifest interest, tested
interest, dan inventoried interest.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan pada Theory dan Review Riset sebelumnya, peneliti
mengkategorikan faktor yang menjadikan minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah adalah faktor pelayanan,
reputasi, dan prosedur.
Dari segi pelayanan dimensi yang digunakan penulis adalah
tangible dan responsiveness. Penelitian dengan variabel pelayanan
terdapat pernyataan tentang teknologi peralatan yang mutakhir, sikap
ramah karyawan dalam melayani nasabah, mempunyai kemampuan yang
baik dalam menyampaikan informasi, karyawan memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat serta kenyamanan ruang tunggu.
Reputasi adalah persepsi kualitas berkaitan dengan nama dan akan
mempengaruhi konsumen serta menyediakan jaminan bila ada kendala-
kendala kecil di perusahaan. Variabel yang diukur atas dasar indikator:
nama baik bank dan keberadaan bank.
Variabel prosedur diukur dengan indikator pengajuan pembiayaan,
analisis pembiayaan, realisasi pembiayaan dimana pernyataan yang
peneliti sampaikan meliputi formulir pengajuan yang mudah difahami dan
41
diisi, mulai dari pengajuan sampai realisasi pembiayaan tidak
membutuhkan waktu yang lama, realisasi dana yang dibutuhkan sesuai
dengan pengajuan.
Variabel Minat dalam penelitian ini di gambarkan dengan
pernyataan yang di ajukan untuk dipilih responden berdasarka pengalaman
dan pengetahuanya berupa apakah responden dalam hal ini UMKM ingin
mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah)
dan memberikan saran kepada orang lain atau teman agar mengajukan
pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah).
Berdasarkan dari uraian pendahuluan dan landasan teori tersebut
diatas maka model penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
Persamaan matematisnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 +b3x3 + e
Minat
UMKM
mengajukan
pembi
ayaan pada
lembaga
keuangan
syariah
Reputasi
Pelayanan
Prosedur
42
Dimana :
Y = Minat UMKM = Pelayanan
a = Konstanta Interception 2X = Reputasi
b = Koefisien Regresi 3X = Prosedur
e = error
D. Hipotesis Penelitian
H1 : Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat UMKM untuk
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan Syariah di
Magelang
H2 : Reputasi berpengaruh positif terhadap minat UMKM untuk
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan Syariah di
Magelang
H3 : Prosedur berpengaruh positif terhadap minat UMKM untuk
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan Syariah di
Magelang
H4 : Pelayanan, reputasi, prosedur secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap minat UMKM untuk
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan Syariah di
Magelang
1X
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini mengunakan pendekatan kuantitatif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Menurut Sarwono (2006:8) mendefinisikan data primer Merupakan
suatu data yang didapat dari sumber pertama, yaitu dari individu atau
perseorangan, data ini bisa berwujud hasil wawancara dan pengisian
kuesioner atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan.
Penelitian ini menggunakan data primer atau data empiris yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner. Menurut Nawawi (1990:117)
kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan
tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Metode ini
digunakan untuk pengambilan data mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga
keuangan syariah di Magelang.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
tertutup karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya
menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-
44
pertanyaan dengan lima alternatif jawaban yang telah disediakan oleh
peneliti.
Responden juga diminta untuk memilih salah satu jawaban dengan
cara memberi tanda/ symbol . Data ini adalah yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian.
2. Data Sekunder
Menurut Bungin (2005:97) data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti melalui buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini,
literatur, dan artikel yang didapat dari website atau data yang berasal dari
orang-orang kedua atau bukan data yang datang secara langsung. Namun
data-data ini mendukung pembahasan dari penelitian. Untuk itu beberapa
sumber buku atau data yang akan membantu mengkaji secara kritis
diantaranya yaitu berkaitan dengan tema penelitian tersebut.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian untuk penuisan skripsi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga
keuangan syariah, dilakukan pada :
Waktu penelitian (penyebaran kuesioner) : 5 januari 2015 sampai dengan 10
januari 2015
Tempat penelitian : BMT Barokah Magelang
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
45
Menurut Arikunto (1998:130) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas alasan
bahwa yang akan di uji, yang mempengaruhi pemberian pembiayaan.
Populasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah
UMKM yang bekerja sama dengan lembaga keuangan syariah di
Magelang (BMT Barokah) yang jumlahnya 830 UMKM.
2. Sampel
Menurut Arikunto (1998:131) sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%
atau lebih. Berdasarkan konsep tersebut maka peneliti mengambil sampel
sebanyak 100 responden. Dimana 100 responden ini dihitung dari jumlah
UMKM yang menjadi nasabah pembiayaan pada BMT Barokah yang
berjumlah 830 nasabah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan
penulis adalah :
1. Metode kuesioner (angket)
Menurut Nawawi (1990:117) metode kuesioner (angket) yaitu
usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah
46
pertanyaan tertulis, untuk dijawab dengan tertulis pula oleh responden.
Atau teknik pengumpulan data dengan menyusun daftar pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden sampel yang akan
diteliti. Jumlah pertanyaan yang ada diambil dari masing-masing item
variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen.
Kuesioner diberikan langsung kepada responden dengan tujuan
agar lebih efektif dan efisien menjangkau jumlah sampel dan mudah
memberi penjelasan berkenaan dengan pengisian kuesioner tersebut.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
dokumen, peraturan, notulen rapat, dan sebagainya. Metode ini dilakukan
dengan cara pengumpulan beberapa informasi tentang data dan fakta yang
berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian, baik dari sumber
buku-buku, koran, majalah, website dan lain-lain.
E. Skala Pengukuran
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini
dengan menggunakan skala Likert 5 poin. Prasetyo dan Jannah (2006)
menyebutkan ada beberapa pilihan dari lima alternatif yang ada, yaitu :
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. N : Netral
4. TS : Tidak Setuju
47
5. STS : Sangat Tidak Setuju
Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut :
1. SS : 5
2. S : 4
3. N : 3
4. TS : 2
5. STS : 1
F. Definisi Konsep Dan Operasional
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel
independen
Konsep variabel
Indikator Item
Pelayanan
Pemenuhan kebutuhan
dan keinginan anggota
serta ketepatan dalam
penyampaian yang
mengimbangi harapan
anggota
1. Tangible atau
wujud penampilan
2. Responsiveness
atau daya tanggap
(Lupiyoadi, 2006)
Teknologi peralatan
yang mutakhir
Sikap ramah karyawan
dalam melayani
nasabah
Mempunyai
kemampuan yang baik
dalam menyampaikan
informasi
Karyawan
memberikan
48
pelayanan yang cepat
dan tepat
Reputasi Persepsi kualitas
berkaitan dengan
nama dan akan
mempengaruhi
konsumen serta
menyediakan jaminan
bila ada kendala-
kendala kecil di
perusahaan
1. Nama baik bank
2.Keberadaannya
dapat dipercaya
(Maryani, 2005)
Popularitas
Citra bank
Jaringan perusahaan
Adanya fasilitas ATM
Variabel
Prosedur
Urutan-urutan
pekerjaan yang
disusun untuk
menjamin perlakuan
yang seragam
terhadap transaksi-
transaksi yang sering
terjadi
1.pengajuan
pembiayaan
2. analisis pembiayaan
3.realisasi pembiayaan
(Baridwan, 1992)
Formulir pengajuan
yang mudah difahami
dan diisi
Mulai dari pengajuan
sampai Realisasi
pembiayaan tidak
membutuhkan waktu
yang lama
Realisasi dana yang
dibutuhkan sesuai
dengan pengajuan
Variabel
Dependen Konsep Variabel Indikator Item
49
Minat
Nasabah
kesukaan
(kecenderungan hati)
kepada sesuatu.
1. Dari dalam individu
sendiri
2. Informasi yang
disampaikan teman/
saudara
(Shaleh dan Wahab,
2004)
Dengan
memperhatikan
variabel-variabel yang
ada nasabah berminat
menjadi nasabah di
lembaga keuangan
syariah.
Saran kepada orang
lain agar menjadi
nasabah di lembaga
keuangan syariah.
G. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (1998:134) instrumen penelitian yaitu alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan
data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
kuesioner. Menurut Nawawi (1990:117) kuesioner adalah usaha
mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan
tertulis, untuk dijawab dengan tertulis pula oleh responden. Dalam kuesioner
pertanyaan yang disampaikan adalah untuk memperoleh informasi dari
responden tentang dirinya sendiri.
H. Alat Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
50
Menurut Priyatno (2008:16) validitas adalah ketepatan atau
kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur.
Data dikatakan valid, jika pertanyaan pada angket mampu
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut. Butir-butir
pertanyaan yang ada dalam angket diuji terhadap faktor terkait. Uji
validitas dimaksud untuk mengetahui seberapa cermat suatu test atau
pengujian melakukan fungsi ukurannya. Suatu instrumen pengukur
dikatakan valid apabila instrument tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai dengan yang
diharapkan peneliti. Untuk menguji kevalidan suatu data maka
dilakukan uji validitas terhadap butir-butir angket. Tinggi rendah
validitas suatu angket atau angket dihitung dengan menggunakan
metode Pearson’s Product Moment Correlation, yaitu dengan
menghitung korelasi antara skor item pertanyaan dengan skor total.
Dalam penelitian ini perhitungan validitas item dianalisis dengan
menggunakan komputer program SPSS for windows 16.
Menurut Priyatno (2008:17) hasil perhitungan ini akan
dibandingkan dengan critical value pada tabel ini nilai r dengan taraf
signifikasi 5% dan jumlah sampel yang ada. Apabila hasil perhitungan
korelasi product moment lebih besar dari critical value, maka instrumen
ini dinyatakan valid. Sebaliknya apabila skor item kurang dari critical
value, maka instrumen ini dinyatakan tidak valid.
51
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Untuk menghitung reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien
Croanbach Alpha (Umar, 2000:135).
Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan
reliabel jika memiliki Croanbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005:41).
I. Alat Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola sehingga data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Uji Asumsi Klasik
Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-
asumsi yang disyaratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas, bebas
dari multikolinieritas dan heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Menurut Ghazali (2001:76) uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji
Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak.
52
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Priyatno (2008:29) uji multikolinieritas digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik
multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel
independent dalam model regresi.
c. Uji Heterokedastisitas
Menurut Priyatno (2008:37) uji heteroskedastisitas digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik
heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual
untuk semua pengamatan pada model regresi.
2. Uji Analisis Regresi Berganda
Menurut Uyanto (2006:248) analisis regresi linier berganda yaitu
hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,
X3, ..., Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel independen berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi yang digunakan
adalah sebagai berikut
Rumus:
. Y = a + b1x1 + b2x2 +b3x3 + e
Dimana :
Y = Minat UMKM
a = Konstanta Interception
53
b = Koefisien Regresi
= Pelayanan
2X = Reputasi
3X = Prosedur
e = error
3. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F)
Menurut Uyanto (2006:73) uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independen (X1, X2,...Xn) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk
mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen atau tidak.
F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
)1/()1(
/2
2
knR
kRFhitung
Keterangan:
2R = Koefisien Determinasi
n = Jumlah data atau kasus
k = Jumlah variabel independen
4. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Menurut Uyanto (2006:75) uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi variabel independen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
1X
54
Rumus t hitung pada analisis regresi adalah:
i
ihitung
Sb
bt
Keterangan:
ib = Koefisien regresi variabel i
iSb = Standar error variabel i
Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
21
1
r
knrthitung
Keterangan:
r = koefisien korelasi parsial
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah data atau kasus
55
BAB IV
ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum Responden
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Non
Probability Sampling dengan cara purposive sampling. Sampel yang diambil
sebanyak 100 responden yaitu dengan kriteria nasabah pembiayaan BMT
Barokah. Dalam proses penyebaran angket, sebagian besar angket yang
disodorkan kepada responden tidak diisi secara langsung oleh responden
melainkan peneliti membacakan pernyataan dan penulis sendiri yang mengisi
angket sesuai dengan jawaban responden. Adapun pernyataan yang peneliti
bacakan sesuai dengan yang ada dalam angket.
Penyebaran angket ini di BMT Barokah pada saat nasabah melakukan
transaksi dan juga peneliti secara langsung menemui responden dikediaman
dan tempat usahanya. Responden dalam penelitian ini memiliki karakterisitik.
Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Jenis kelamin
Adapun data dan persentase mengenai jenis kelamin responden
nasabah pembiayaan BMT Barokah adalah sebagai berikut:
56
Tabel 4.1
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
SEX
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 80 80.0 80.0 80.0
Perempuan 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.1 di atas dapat diketahui
tentang jenis kelamin nasabah BMT Barokah yang digunakan sebagai
responden. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden
adalah perempuan, yaitu sebanyak 80 orang atau 80 %, sedangkan sisanya
adalah laki-laki sebanyak 20 orang atau 20 %. Dari keterangan diatas
menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah pembiayaan BMT Barokah
yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini adalah perempuan.
Untuk lebih jelasnya berikut gambar data jenis kelamin nasabah
pembiayaan yang menjadi responden.
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.1
0
20
40
60
80
100
Perempuan Laki-Laki
57
b. Usia
Adapun data dan persentase mengenai usia responden nasabah
pembiayaan BMT Barokah. Responden yang diambil sebagai sampel
dalam penelitian ini mempunyai usia antara 17 tahun sampai dengan 40
tahun ke atas. Berdasarkan data yang ada, pada tabel 4.2 adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
USIA
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 17-29 th 25 25 25 25
30-40 th 46 46 46 71
> 40 th 29 29 29 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2015
Dari tabel 4.3 dapat di ketahui bahwa responden yang paling
banyak menjadi nasabah pembiayaan pada BMT Barokah adalah yang
berusia 30-40 tahun yaitu sebanyak 46 orang atau 46 %. Usia > 40 tahun
sebanyak 29 orang atau 29 % berada pada urutan kedua. Kemudian usia
17-29 tahun sebanyak 25 orang atau 25 % berada pada urutan ketiga.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik data usia nasabah pembiayaan
yang menjadi responden:
58
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Gambar 4.2
c. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam gambaran umum
responden adalah tingkat pendidikan terakhir yang dijalani oleh
responden. Informasi tingkat pendidikan ini cukup penting karena
semakin tinggi tingkat pendidikan responden diperkirakan semakin
tinggi tingkat pengetahuannya tentang lembaga keuangan syariah.
Adapun data dan persentase mengenai pendidikan nasabah pembiayaan
BMT Barokah yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
PENDIDIKAN
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 65 65 65 65
SMA 27 27 27 92
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
17-29 30-40 > 40
Frequency
Percent
Valid Percent
59
Sarjana 8 8 8 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.4 di atas, menunjukkan
sebagian besar nasabah pembiayaan BMT Barokah yang diambil sebagai
responden, sebagian besar berpendidikan SMP sebanyak 65 orang atau
65 %, SMA sebanyak 27 orang atau 27 %, Sarjana sebanyak 8 orang
atau 8 %.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik data usia nasabah
pembiayaan yang menjadi responden:
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
Gambar 4.3
0
10
20
30
40
50
60
70
SMP SMA Sarjana
Frequency
Percent
Valid Percent
60
d. Tingkat Pekerjaan
Adapun data dan persentase mengenai tingkat pekerjaan responden
pada BMT Barokah yang diambil sebagai responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
PEKERJAAN
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 3 3 3 3
Swasta 20 20 20 23
Wirausaha 77 77 77 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.4 dapat dijelaskan
bahwa sebagian besar pekerjaan nasabah pembiayaan pada BMT
Barokah yang digunakan sebagai responden adalah PNS sebanyak 3
orang atau 3.0 %, swasta sebanyak 20 orang atau 20.0 %, dan
wirausaha sebanyak 77 orang atau 77.0 %.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik data usia nasabah
pembiayaan yang menjadi responden:
61
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Gambar 4.4
e. Lama Usaha
Adapun data dan persentase mengenai lama usaha responden
pada BMT Barokah yang digunakan sebagai responden adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Usaha
Lama usaha
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid <1 thn 9 9 9 9
1-3 thn 31 31 31 40
>3 thn 60 60 60 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.5 dapat dijelaskan
bahwa lama usaha nasabah pembiayaan pada BMT Barokah sebagai
responden adalah kurang dari 1 tahun sebanyak 9 orang atau 9.0 %,
0
20
40
60
80
100
PNS Swasta Wirausaha
frequency
percent
Series 3
62
1-3 tahun sebanyak 31 orang atau 31.0 %, dan lama usah lebih dari 3
tahun sebanyak 60 orang atau 60.0 %.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik data lama usaha nasabah
pembiayaan yang menjadi responden:
Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Usaha
Gambar 4.5
B. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian
Dari hasil penyebaran angket penelitian yang telah dilakukan peneliti
pada tanggal 5-10 januari 2015 di BMT Barokah menunjukkan bahwa variabel
yang dapat memberikan kontribusi terhadap minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada lembaga keuangan syariah diantaranya adalah pelayanan,
reputasi dan prosedur. Hal ini sejalan dengan teori dan beberapa penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya.
Pada bagian ini akan dideskripsikan hasil penelitian yang diperoleh
dari angket berupa jawaban UMKM pembiayaan BMT Barokah terhadap
variabel-variabel penelitian. Variabel tersebut merupakan variabel independen
yaitu pelayanan, reputasi dan prosedur serta variabel dependen yaitu minat
0
10
20
30
40
50
60
70
<1 thn 1-3 thn >3 thn
frequency
percent
valid percent
63
UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT
Barokah).
Dalam angket responden diberikan pernyataan mengenai sikap mereka
terhadap item-item pernyataan tersebut yang sudah disediakan alternatif
jawaban dengan kategori: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral/Ragu-ragu
(N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Item pernyataan ini
merupakan tanggapan/sikap responden terhadap hal-hal yang ada dalam item
pernyataan berdasarkan apa yang mereka alami atau rasakan serta yang dapat
mendorong mereka mengajukan pembiayaan pada BMT Barokah.
1. Tanggapan Responden Terhadap pelayanan BMT Barokah.
Variabel pelayanan ini diwakili oleh empat item pernyataan, yaitu
tanggapan responden terhadap BMT Barokah memiliki teknologi
peralatan yang mutakhir, sikap ramah yang diberikan karyawan nasabah
BMT Barokah dalam melayani nasabah sudah baik, Karyawan BMT
Barokah mempunyai kemampuan baik dalam menyampaikan informasi
kepada nasabah,dan pernyataan terahir berupa karyawan BMT Barokah
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada nasabahnya
Adapun pendapat responden terhadap item-item variabel pelayanan
adalah dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:
64
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Berkaitan Dengan pelayanan BMT Barokah
Berdasarkan tabel 4.6 Dari keempat butir pernyataan diatas, dapat
disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan pelayanan bank
syari’ah sudah baik. Secara teknologi, sebanyak 69% responden
menyatakan setuju kalau BMT Barokah memiliki teknologi peralatan yang
mutakhir. Sebanyak 47% responden menyatakan setuju jika BMT Barokah
dikatakan dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada
nasabah. Dan sebanyak 51% responden menyatakan setuju dengan
pernyataan Karyawan BMT Barokah mempunyai kemampuan baik dalam
menyampaikan informasi kepada nasabah.dan 60% mengatakan sangat
setuju Karyawan BMT Barokah memberikan pelayanan yang cepat dan
tepat kepada nasabahnya.
No Item Pernyataan
SS S N TS STS
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
1 BMT Barokah memiliki teknologi
peralatan yang mutakhir 9 69 19 3 0
2
Sikap ramah yang diberikan karyawan
nasabah BMT Barokah dalam
melayani nasabah sudah baik
53 47 0 0 0
3
Karyawan BMT Barokah mempunyai
kemampuan baik dalam
menyampaikan informasi kepada
nasabah
51 48 1 0 0
4
Karyawan BMT Barokah
memberikan pelayanan yang cepat dan
tepat kepada nasabahnya
60 40 0 0 0
65
2. Tanggapan Responden Terhadap Reputasi BMT Barokah
Dalam variabel reputasi disini diwakili oleh empat pernyataan,
yaitu BMT Barokah populer dikalangan masyarakat, BMT Barokah
memiliki citra yang baik, jaringan perusahaan yang dimiliki BMT Barokah
sudah cukup banyak, BMT Barokah memiliki fasilitas ATM di tiap kota
sehingga memudahkan nasabah
Untuk mengetahui respon responden mengenai item pernyataan
tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Berkaitan Dengan Reputasi BMT Barokah
No Item Pernyataan
SS S N TS STS
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
1 BMT Barokah Populer
dikalangan masyarakat 64 36 0 0 0
2 BMT Barokah memiliki citra
yang baik 58 40 2 0 0
3
Jaringan perusahaan yang
dimiliki BMT Barokah sudah
cukup banyak
3 73 18 0 0
4
BMT Barokah memiliki fasilitas
ATM di tiap kota sehingga
memudahkan nasabah
3 68 22 6 1
Dari data di atas dapat diketahui bahwa BMT Barokah populer
dikalangan masyarakat dan mempunyai reputasi yang sangat baik di mata
masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari jawaban sangat setuju responden yang
menyatakan bahwa BMT Barokah populer di kalangan masyarakat
sebanyak 64% dan secara berturut-turut sebanyak 58% responden
66
menyatakan setuju BMT Barokah memiliki citra yang baik. 3% responden
sangat setuju bahwa jaringan yang dimiliki BMT Barokah cukup banyak.
Dan 40% responden setuju dengan pernyataan BMT Barokah memiliki
fasilitas ATM yang dapat memudahkan nasabah melakukan transaksi tarik
tunai.
3. Tanggapan Responden Terhadap prosedur BMT Barokah
Dalam penelitian ini, variabel prosedur diwakili oleh tiga item
pernyataan, yaitu formulir pengajuan yang diberikan BMT Barokah
mudah difahami dan diisi, mulai dari pengajuan sampai realisasi
pembiayaan di BMT Barokah tidak membutuhkan waktu yang lama,
realisasi dana yang dibutuhkan sesuai dengan pengajuan.
Untuk sikap atau tanggapan responden terhadap variabel prosedur
dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Berkaitan Dengan prosedur BMT Barokah
No Item Pernyataan
SS S N TS STS
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
1
Formulir pengajuan yang
diberikan BMT Barokah
mudah difahami dan diisi
61 39 0 0 0
2
Mulai dari pengajuan sampai
Realisasi pembiayaan di BMT
Barokah tidak membutuhkan
waktu yang lama
73 27 0 0 0
3 Realisasi dana yang dibutuhkan
sesuai dengan pengajuan 82 18 0 0 0
67
Dari tabel 4.8 terlihat terdapat 61% responden sangat setuju, 39%
mengatakan setuju bahwa Formulir pengajuan yang diberikan BMT
Barokah mudah difahami dan diisi. Sebanyak 73% responden sangat
setuju, 27% setuju bahwa Mulai dari pengajuan sampai Realisasi
pembiayaan di BMT Barokah tidak membutuhkan waktu yang lama
Berkenaan Realisasi dana yang dibutuhkan sesuai dengan pengajuan
adalah 82% responden mengatakan sangat setuju, 18% mengatakan setuju.
4. Tanggapan Responden Terhadap prosedur BMT Barokah
Variabel minat UMKM merupakan variabel dependen. Variabel ini
terdiri atas dua item pernyataan indikator minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada BMT Barokah meliputi: dengan memperhatikan variabel
pelayanan, reputasi, prosedur, saudara berkeinginan menjadi nasabah di
BMT Barokah, saudara akan menyarankan pada orang lain untuk menjadi
nasabah di BMT Barokah. Untuk tanggapan atau sikap terhadap item-item
dalam variabel ini dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini:
68
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Berkaitan Dengan Minat UMKM mengajukan pembiayaan
Pada BMT Barokah
No Item Pernyataan
SS S N TS STS
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
Jml
(%)
1
Dengan memperhatikan variabel
pelayanan, reputasi, prosedur, saudara
berkeinginan menjadi nasabah
pembiayaan di BMT Barokah
37 64 0 0 0
2
Saudara akan menyarankan pada orang
lain untuk menjadi nasabah pembiayaan di
BMT Barokah
54 46 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa faktor pelayanan, reputasi,
dan prosedur yang menjadikan UMKM mengajukan pembiayaan di BMT
Barokah mempunyai persentase sebesar 37,0% UMKM yang menyatakan
setuju dan 64,0% menyatakan setuju. Sementara yang akan menyarankan
pada orang lain untuk menjadi nasabah pembiayaan di BMT Barokah.
Sebesar 54,0% yang menyatakan sangat setuju dan 46,0% yang setuju
untuk menyarankan kepada orang lain untuk menjadi nasabah pembiayaan
di BMT Barokah.
69
C. Analisis Data dan Pembahasan
1. Uji Validitas
Menurut priyatno (2008:16) untuk menguji validitas masing-
masing item pernyataan dari variabel penelitian. Suatu variabel
dikorelasikan dengan nilai total masing-masing butir pernyataan dengan
menggunakan teknik product moment. Kemudian nilai korelasi atau r-
hitung yang telah diperoleh dibandingkan dengan nilai korelasi pada r-
tabel. Jika nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel artinya ada nilai korelasi
yang menunjukkan bahwa alat ukur tersebut valid, begitu juga sebaliknya.
Dari hasil analisis dapat diperoleh nilai korelasi antara skor item
dengan skor total. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan dengan
nilai r-tabel. Nilai r-tabel untuk degree of freedom (df) = n-k-1. Dalam hal
ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk. Pada kasus ini,
besarnya df dapat dihitung 100-4-1 = 95 dengan alpha 0.05 % ( 5 %),
maka didapat nilai r-tabel sebesar 0,195 dengan jumlah total keseluruhan
sampel sebanyak 100 responden. Untuk mempermudah perhitungan dari
validitas koefisien yang akan digunakan, maka nilai-nilai dari hasil angket
dikelompokkan menurut masing-masing variabelnya.
Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS for Windows versi
17.0 diperoleh hasil uji validitas terhadap masing-masing pernyataan yang
digunakan untuk mengukur variabel pelayanan, reputasi, prosedur dan
minat.
70
a. Uji Validitas Variabel Pelayanan
Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan
yang digunakan untuk mengukur variabel pelayanan dapat dilihat pada
tabel 4.10:
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan
No Item
Pernyataan
Koefisien
Korelasi
r tabel
n=100;
df=5%
Keterangan
1 P1 0.379 0.195 Valid
2 P2 0.360 0.195 Valid
3 P3 0.592 0.195 Valid
4 P4 0.495 0.195 Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2015
Berdasarkan tabel di atas, dari hasil pengolahan data uji
validitas variabel pelayanan diperoleh hasil r-hitung > r-tabel, dan nilai
signifikasi (0,000) yang berada jauh di bawah 0,05. Dengan demikian
dapat diambil kesimpulan masing-masing butir pernyataan dalam
angket untuk variabel X1 yaitu pelayanan dinyatakan valid.
b. Uji Validitas Variabel Reputasi
Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan
yang digunakan untuk mengukur variabel reputasi dapat dilihat pada
tabel 4.11:
71
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Reputasi
No Item
Pernyataan
Koefisien
Korelasi
r tabel
n=100;
df=5%
Keterangan
1 P5 0.557 0.195 Valid
2 P6 0.513 0.195 Valid
3 P7 0.380 0.195 Valid
4 P8 0.576 0.195 Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2015
Berdasarkan tabel di atas, dari hasil pengolahan data uji
validitas variabel pelayanan diperoleh hasil r-hitung > r-tabel, dan nilai
signifikasi (0,000) yang bernilai jauh di bawah 0,05. Dengan demikian
masing-masing butir pernyataan dalam angket untuk variabel X2 yaitu
reputasi dinyatakan valid.
c. Uji Validitas Variabel Prosedur
Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan
yang digunakan untuk mengukur variabel prosedur dilihat pada tabel
4.15:
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Prosedur
No Item
Pernyataan
Koefisien
Korelasi
r tabel
n=100;
df=5%
Keterangan
1 P09 0.340 0.195 Valid
2 P10 0.370 0.195 Valid
3 P11 0.474 0.195 Valid
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dari hasil pengolahan data uji
validitas variabel prosedur diperoleh hasil r-hitung > r-tabel, dan nilai
signifikasi (0,000) yang berada jauh di bawah 0,05. Dengan demikian
72
masing-masing butir pernyataan dalam angket untuk variabel X3 yaitu
prosedur dinyatakan valid
d. Uji Validitas Variabel Minat
Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan
yang digunakan untuk mengukur variabel minat dapat dilihat pada tabel
4.13:
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Variabel Minat
No Item
Pernyataan
Koefisien
Korelasi
r tabel
n=30; df=5% Keterangan
1 P12 0.626 0.195. Valid
2 P13 0.730 0.195 Valid
Berdasarkan tabel di atas, dari hasil pengolahan data uji
validitas variabel minat diperoleh hasil r-hitung > r-tabel, dan nilai
signifikasi (0,000) yang berada jauh di bawah 0,05. Dengan demikian
masing-masing butir pernyataan dalam angket untuk variabel
dependen yaitu minat dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2005:41) uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui apakah butir-butir pernyataan dalam angket penelitian
konsisten atau tidak. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memiliki
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Uji reliabilitas terhadap masing-
masing butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
73
pelayanan, reputasi, prosedur dan minat menggunakan bantuan program
computer SPSS for Windows versi 16.0.
Adapun hasil perhitungannya sebagai mana tergambarkan dalam
tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14
Uji Reliabilitas
No Variabel Alfa Cronbach's Keterangan
1 Pelayanan 0.893 Reliabel
2 Reputasi 0.707 Reliabel
3 Prosedur 0.626 Reliabel
4 Minat 0.703 Reliabel
Dari hasil pengujian didapatkan perhitungan koefisien Cronbach
Alpha keempat variable dalam penelitian ini berada diatas > 0,60. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semua ítem pernyataan, baik dari
variabel independen maupun variabel dependen adalah reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Menurut Ghazali (2001:76) pengujian asumsi ini bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan
74
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal
atau mendekati normal.
Dasar pengambilan keputusan adalah :
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram nya tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Normal Probability Plot
Gambar 4.6
Sumber: Data primer diolah, 2015
75
Grafik Histogram
Gambar 4.7
Sumber: Data primer diolah, 2015
Dari gambar 4.7 diatas terdapat grafik Histogram yang
mendeskripsikan bahwa data mendekati normal, dan pada gambar
4.7 diatas grafik Non Probability Plot terlihat titik-titik yang
menyebar mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi uji asumsi klasik.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .63343049
Most Extreme
Differences
Absolute .109
Positive .109
Negative -.059
76
Kolmogorov-Smirnov Z 1.094
Asymp. Sig. (2-tailed) .182
a. Test distribution is Normal.
Gambar 4.8
Hipotesis
H0 : Data terdistribusi normal
H1: Data tidak terdistribusi secara normal
Jika probabilitasnya (nilai sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak
Jika probabilitasnya (nilai sig) < 0,05 maka H0 ditolak
Pada tabel diatas menunjukan nilai sig. 0,182 > 0,05
sehingga H0 tidak ditolak, yang berarti data residual terdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Priyatno (2008:29) Uji multikolinieritas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier
antar variabel independen dalam model regresi. Jika ada
korelasi, maka dinamakan mulitikolinieritas. Untuk mendeteksi
terdapat tidaknya multikolinieritas didasarkan pada nilai VIF
(Variance Inflation Factor) dan tolerance. Dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Mempunyai nilai VIF dibawah angka 10
2. Angka toleransi diatas 0,10 (10%)
77
Tabel 4.15
Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Pelayanan 0.218 4.412
Reputasi 0.266 3.657
Prosedur 0.429 2.232
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, nilai tolerance menunjukkan
tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari
10%. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama
tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel
bebas dalam model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Uyanto (2008:37) uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Aturan yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah:
a. Jika penyebaran data scatter plot teratur dan membentuk pola
tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka terjadi
problem heterokedastisitas.
b. Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak
78
membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi
satu) maka tidak terjadi problem heterokedastisitas.
Uji Penyimpangan Heterokedastisitas
Gambar 4.9
Dari gambar 4.9 terlihat titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu
Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem
heterokedastisitas dalam penelitian ini.
4. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
79
Tabel 4.16
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .982a .964 .954 .227 1.847
a. Predictors: (Constant), prosedur, pelayanan, reputasi
b. Dependent Variable:
minat
Dari tabel diatas diketahui bahwa besar koefisien determinasi
(Adjusted R Square) atau kemampuan faktor-faktor pelayanan (X1),
reputasi (X2), dan Prosedur (X3) dalam menjelaskan atau
memprediksi variabel minat nasabah pembiayaan menjadi nasabah
lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah) (Y) sebesar 0,954 atau
95,4%. Hal ini berarti variabel-variabel independen sudah cukup
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependennya. Dan sisanya sebesar 4,6% dijelaskan atau
diprediksikan oleh faktor lain di luar ke tiga faktor dan model lain di
luar model tersebut.
b. Uji Simultan (F)
Menurut Uyanto (2006:73) Uji F adalah suatu sarana pengujian
untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen .
80
Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Ho : Variabel independen pelayanan, reputasi, dan prosedur secara
bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap variabel minat
UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan
syari’ah (BMT Barokah Magelang).
H1 : Variabel independen pelayanan, reputasi, dan prosedur secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel minat
UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan
syari’ah (BMT Barokah Magelang).
Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak
dan H1 diterima yang berarti secara bersama-sama variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel tidak bebasnya.
Tabel 4.17
Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 36.838 3 12.279 29.676 .000a
Residual 39.722 96 .414
Total 76.560 99
a. Predictors: (Constant), prosedur, pelayanan, reputasi
b. Dependent Variable: minat
Dan hasil perhitungan didapat nilai F hitung sebesar 29,676
dengan tingkat signifikansi 0,000. sedangkan nilai F tabel sebesar
2,70 hal ini berarti nilai F hitung lebih besar dibandingkan F tabel,
81
selain itu nilai alfa atau signifikan juga menunjukkan angka dibawah
0.05 (0.000), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1
diterima artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel
pelayanan, reputasi dan prosedur terhadap minat UMKM
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT
Barokah Magelang).
c. Uji Parsial (t)
Menurut Uyanto (2006:75) uji t adalah suatu sarana pengujian
untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual
berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Untuk melakukan uji t,
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ho : Variabel pelayanan, reputasi, dan prosedur secara sendiri-sendiri
tidak berpengaruh positif terhadap variabel minat UMKM
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT
Barokah Magelang).
H1 : Variabel pelayanan, reputasi, dan prosedur secara sendiri-sendiri
berpengaruh positif terhadap variabel minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah
Magelang).
Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan H1,
diterima yang berarti ada pengaruh positif antara variabel Independen
terhadap variabel dependen. Berikut hasil perhitungan data yang dapat
diperoleh dilapangan.
82
Tabel 4.18
Uji t
a. Variabel Pelayanan
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung sebesar 2,345
dengan nilai signifikansi 0,021 < 0,05 sedangkan nilai t tabel sebesar
1,983. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan
H1 diterima, artinya secara individu atau parsial terdapat pengaruh
positif dan signifikan variabel pelayanan terhadap minat UMKM
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT
Barokah Magelang).
Koefisien regresi X1 (Variabel Pelayanan) sebesar 0.125 (12,5)
dari semua faktor yang diteliti. Dapat disimpulkan bahwa variabel
pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap minat UMKM
mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT
Barokah Magelang). Hal ini menyatakan semakin baik pelayanan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.416 1.274 -1.897 .061
Pelayanan .125 .053 .202 2.345 .021
Reputasi .187 .055 .301 3.397 .001
Prosedur .425 .068 .488 6.223 .000
a. Dependent Variable: minat
83
suatu lembaga keuangan maka akan meningkatkan kepercayaan
UMKM untuk mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan
syari’ah (BMT Barokah Magelang).
b. Variabel Reputasi
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung sebesar 3,425
dengan nilai signifikansi 0,01 < 0,05 sedangkan nilai t tabel sebesar
1,983. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel
1,983. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima, artinya secara individu atau parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan variabel reputasi terhadap minat
UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah
(BMT Barokah Magelang).
Koefisien regresi X2 (Variabel Reputasi) sebesar 0,187 (18,7)
menyatakan bahwa variabel reputasi mempunyai pengaruh positif
terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga
keuangan syariah (BMT Barokah Magelang). Hal ini menyatakan
semakin baik reputasi suatu lembaga keuangan maka akan
meningkatkan kepercayaan untuk mengajukan pembiayaan pada
lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang).
c. Variabel Prosedur
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung sebesar 6,223
dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05 sedangkan nilai t tabel sebesar
1,983. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel.
84
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan
H1, diterima, artinya secara secara individu atau parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan variabel pelayanan terhadap minat
UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah
(BMT Barokah Magelang).
Koefisien regresi X3 (Variabel prosedur) sebesar 0,425 (42,5)
menyatakan bahwa variabel prosedur mempumyai pengaruh
signifikan yang paling besar terhadap minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah
Magelang). Hal ini dikarenakan nasabah lebih menyukai prosedur
pembiayaan yang mudah, cepat dan tidak berbelit-belit.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan serangkaian analisis data dari bab sebelumnya
diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan
syari’ah (BMT Barokah Magelang) secara parsial dan simultan, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
- Variabel pelayanan (X1) 0,125, Variabel reputasi (X2) 0,187, dan variabel
prosedur (X3) 0,425. Variabel-variabel tersebut secara sendiri-sendiri
mempunyai pengaruh terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan
pada lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang).
- Variabel pelayanan, reputasi, dan prosedur secara bersama-sama
memberikan kontribusi terhadap meningkatnya minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang).
Dengan besaran pengaruhnya adalah 95,4%.
2. Dari ke tiga faktor tersebut dapat disimpulkan faktor yang paling dominan
mempengaruhi minat UMKM untuk mengajukan pembiayaan pada
lembaga keuangan syariah (BMT Barokah Magelang) dengan melihat
pada uji regresi berganda dengan koefisien beta terhadap masing-masing
variabel adalah faktor prosedur, hal ini dikarenakan UMKM pada
86
umumnya ingin memperoleh pembiayaan dengan prosedur yang mudah
dan tidak berbelit-belit, faktor selanjutnya adalah reputasi dan pelayanan
yang mempunyai pengaruh yang juga cukup signifikan karena lembaga
keuangan adalah lembaga yang menjual kepercayaan kepada masyarakat.
Oleh karena itu seyogyanya kepercayaan itu dijaga sebaik mungkin.
B. Keterbatasan Penelitian
Meskipun telah diupayakan semaksimal mungkin, namun ternyata
penelitian ini masih banyak keterbatasan penelitian, meliputi :
1. Obyek penelitian yang masih kecil, yang mana hanya nasabah BMT
Barokah saja yang menjadi responden, responden yang kami teliti pun hanya
berdomisili di daerah Tegalrejo kabupaten Magelang dan sekitarnya.
2. Responden pada penelitian ini hanya terfokus pada UMKM yang menjadi
nasabah pembiayaan pada BMT Barokah sesuai dengan judul yang diambil
oleh penulis.
3. Kurangnya teori yang digunakan oleh peneliti, sehingga memiliki kontribusi
penelitian yang kurang luas.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka
diajukan beberapa saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan BMT
Barokah , sebagai berikut
1. Mengingat variabel yang paling tinggi mempengaruhi minat UMKM
menjadi nasabah pembiayaan BMT Barokah adalah variabel prosedur
hendaknya BMT Barokah minimal tetap mempertahankan kemudahan
87
dalam prosedur pembiayaan yang diberikan kepada nasabah agar nasabah
tetap loyal pada BMT tersebut.
2. Pelayanan kepada nasabah harus diperhatikan dan ditingkatkan lagi, sebab
apabila nasabah mulai kecewa dengan pelayanan yang ada bisa jadi nasabah
akan beralih ke lembaga keuangan lain. Ini bisa dilakukan dengan
penambahan petugas counter pada jam-jam sibuk, fasilitas tempat parkir
yang lebih luas dan berada ditempat yang teduh, dan juga meningkatkan
penampilan serta sikap karyawan. Ini sangat penting karena pelayanan
merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang tidak terlalu tinggi jika
dibandingkan dengan ketiga variabel independen lainnya..
3. Hal yang terpenting dan yang tidak boleh dilupakan dalam dunia perbankan
syari’ah adalah idealisme produk atau kinerja berdasarkan syari’at islam
yang harus terus dipertahankan. Karena hal ini yang membedakan antara
bank konvensional dan bank syari’ah
4. Dengan melihat berbagai permasalahan yang ada sekarang ini, janganlah
kita hanya melihat dan mengatakan permasalahan tersebut dilarang oleh
agama karena tidak ada dalam fiqih terdahulu. Akan tetapi, hendaklah kita
cari solusi hukumnya yang tepat untuk diterapkan pada zaman sekarang.
Karena zaman terus berputar dan permasalahan bertambah kompleks,
sedangkan Al-Quran maupun sunnah berhenti dan tidak akan bertambah
lagi.
88
D. Penutup
Alhamdulillah, segala puji dan puji hanyalah milik Allah semata. Rasa
syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik serta hidayah-
Nya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia. Menyadarkan penulis
akan kekurangsempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
konstruktif sangat penulis harapkan.
Sebagai akhir kata, terbersit suatu harapan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca budiman pada umumnya, dan khususnya bagi penulis
di masa-masa yang akan datang. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.
89
DAFTAR PUSTAKA
Bardaini, Muhammad, 2006. Hubungan Kredit Usaha Baitul Maal Wattamwil
(BMT) Dengan Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Tegal . Skripsi
tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.
Baridwan, Zaki, 1992. Sukses Akuntansi, Penyusunan Dan Metode. Yogyakarta:
BEPP.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Hanafi , Imam , 2007. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam
Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan Pada Bmt Amratani Utama
Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN
Yogyakarta.
Indriyani, 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Pengajuan
Pembiayaan UMKM (PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang, Bogor).
Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Departemen Managemen Institut
Pertanian Bogor.
Jonathan, Sarwono, 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS,
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Lestari, Rani Widya, 2006. Preferensi dan Permintaan Masyarakat terhadap
Produk – Produk Bank Syariah( Studi Kasus : Bank BTN Syariah dan
Bank BNI Syariah di Yogyakarta ). Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.
Mappiare, Andi, 1994. Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan
Pendidikan. Surabaya: Usana Offset Printing.
Nawawi, Hadari, Prof, 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Poerwadaminta, W.J.S.,2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III. Jakarta:
Balai Pustaka.
Priyatno, Dwi, 2008. Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji
Statistik). Yogyakarta: MediaKom.
Sholikha, Oktavi K. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Pengambilan Pembiayaan Dan Efektivitas Pembiayaan Usaha Kecil
Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah” (Studi Kasus: KJKS BMT
Bina Umat Sejahtera, Lasem, Jawa Tengah. Skripsi tidak diterbitkan.
Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen IPB.
Shaleh, Abdul Rachman & Muhbib Abdul Wahab, 2004. Psikologi Suatu
Pengantar (Dalam Perspektif Islam). Jakarta: Prenada Media.
Saleh, Rohmat, 2002. Pengaruh Bauran Promosi dan Nilai Pelanggan Terhadap
Minat Nasabah Dalam Menabung di PT. Bank Syari’ah Mandiri. Skripsi
tidak diterbitkan. Kudus: Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Kudus.
Wawan, 2009. Permasalahan Yang Dihadapi UKM, (Online), (http://wawan-
satu.blogspot.sg.html, diakses, 24 november 2014).
Umar, Husein, 2000. Research Methods in Finance and Banking. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
90
Uyanto, Stanislaus S. Ph. D, 2006. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yusuf, Muhammad, 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatra Utara. Tesis
tidak diterbitkan. Medan: Sekolah Paska Sarjana Universitas Sumatra
Utara.
, 2007. Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di indonesia.
Buletin Ekonomika Dan Bisnis Islam- Edisi: V/VIII - 1 Sya’ban 1428 H /
15 Agustus 2007 Laboratorium Ekonomika dan Bisnis Islam (LEBI) FEB
UGM.
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=file&id
=199html: Perkembangan Data Usaha Mikro Kecil Menengah Umkm
Dan Usaha Besar Tahun 2010- 2012
91
92
LAMPIRAN 1 PENGANTAR ANGKET
ANGKET PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UMKM
UNTUK MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARI’AH DI
MAGELANG
Kepada Yth.
Bapak / Ibu / Sdr/i Nasabah
BMT BAROKAH
di Tempat
Bapak/Ibu/Saudara/I dalam rangka menyelesaikan karya ilmiah (skripsi) pada program
studi perbankan syari’ah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga maka saya,
Nama : Ali Chamidun
NIM :223-12-001
Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Ukm Untuk
Mengajukan PembiayaanPada Perbankan Syari’ah Di Magelang Untuk membantu kelancaran penelitian ini, Saya mohon dengan hormat
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi angket penelitian ini.
Peran serta Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat bermanfaat bagi
keberhasilan penelitian yang dilaksanakan.
Atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan/pernyataan
pada angket ini, kami ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Peneliti
Ali chamidun
NIM:223-12-001
A. IDENTITAS PRIBADI
Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk
menjawab pertanyaan dibawah ini:
Berilah tanda () didepan jawaban yang sesuai
dengan pilihan Anda.
1. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
2. Umur 17-29 th 30-40 th > 40 th
3. Pendidikan Terakhir SMP SMA Sarjana
93
4. Pekerjaan/Profesi PNS Swasta Wirausaha
Lainnya.......
5.Lama usaha <1 thn 1-3 thn > 3 thn
B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET, VARIABEL PELAYANAN, REPUTASI,
PROSEDUR DAN MINAT
Berilah tanda () pada kolom Bapak/Ibu/Sdr/i pilih
sesuai keadaan yang sebenarnya, dengan alternatif jawaban
sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
a) Variabel Pelayanan
No Daftar Pertanyaan Variabel Pelayanan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 BMT Barokah memiliki teknologi peralatan yang
mutakhir
2 Sikap ramah yang diberikan karyawan nasabah BMT
Barokah dalam melayani nasabah sudah baik
3 Karyawan BMT Barokah mempunyai kemampuan baik
dalam menyampaikan informasi kepada nasabah
4 Karyawan BMT Barokah memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat kepada nasabahnya
b)Variabel Reputasi
No Daftar Pertanyaan Variabel Reputasi Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 BMT Barokah Populer dikalangan masyarakat
2 BMT Barokah memiliki citra yang baik
3 Jaringan perusahaan yang dimiliki BMT Barokah sudah cukup
banyak
4 BMT Barokah memiliki fasilitas ATM di tiap kota sehingga
memudahkan nasabah
c) Variabel Prosedur
No Daftar Pertanyaan Variabel Prosedur Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Formulir pengajuan yang diberikan BMT Barokah
mudah difahami dan diisi
94
2 Mulai dari pengajuan sampai Realisasi pembiayaan di
BMT Barokah tidak membutuhkan waktu yang lama
3 Realisasi dana yang dibutuhkan sesuai dengan
pengajuan
d) Variabel Minat
No Daftar Pertanyaan Variabel Minat Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Dengan memperhatikan variabel , pelayanan,
prosedur,dan reputasi, saudara berkeinginan menjadi
nasabah di BMT Barokah.
2
Saudara akan menyarankan pada orang lain untuk
menjadi nasabah di BMT Barokah.
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
95
LAMPIRAN 2
Jawaban Responden Atas Angket
pelayanan
Reputasi
PROSEDUR
MINAT P1 P2 P3 P4 TOTAL P5 P6 P7 P8 TOTAL P9 P10 P11 TOTAL P12 P13 TOTAL
3 4 4 4 15 4 4 3 3 14 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 4 4 4 4 16 4 4 5 13 4 4 8 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 5 4 5 14 4 4 8
4 4 4 5 17 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 3 4 4 4 15 4 4 3 3 14 5 5 4 14 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 3 4 4 4 15 5 5 3 3 16 5 5 5 15 4 4 8 4 5 4 5 18 4 4 4 3 15 4 4 5 13 5 5 10 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19 5 5 5 15 5 5 10 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16 5 4 5 14 4 4 8 3 5 4 4 16 5 4 4 3 16 5 5 5 15 5 4 9 5 4 5 5 19 4 3 5 4 16 5 5 4 14 4 4 8 4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8 3 5 5 5 18 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 4 16 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 5 17 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10
4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14 5 5 5 15 4 5 9
4 4 4 5 17 5 5 3 3 16 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 3 4 4 4 15 5 5 2 2 14 5 5 5 15 4 4 8 3 5 5 5 18 5 5 2 2 14 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 5 15 4 4 8 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 4 5 5 4 18 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 4 8 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 5 4 5 14 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 4 4 5 13 4 5 9
4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 4 4 5 13 4 4 8 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 4 4 4 12 4 4 8 3 4 3 4 14 4 4 3 1 12 4 4 4 12 4 3 7 4 5 5 5 19 4 5 4 3 16 4 4 4 12 4 4 8
96
4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 5 17 5 5 4 4 18 5 5 4 14 4 4 8 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 4 8 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 2 5 5 5 17 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 3 5 5 5 18 5 5 2 2 14 4 5 5 14 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 2 5 5 5 17 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10
3 5 5 5 18 5 5 2 2 14 4 5 5 14 4 4 8 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 4 5 5 4 18 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 4 8
4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 5 4 5 14 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 4 4 5 13 4 5 9 4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 5 4 5 14 4 4 8 4 4 4 5 17 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9
3 4 4 4 15 4 4 3 3 14 5 5 4 14 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 3 4 4 4 15 5 5 2 2 14 5 5 5 15 4 4 8 3 5 5 5 18 5 5 2 2 14 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 5 15 4 4 8 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 4 5 5 4 18 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 4 8 3 4 4 4 15 5 5 3 3 16 5 5 5 15 4 4 8 4 5 4 5 18 4 4 4 3 15 4 4 5 13 5 5 10 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19 5 5 5 15 5 5 10 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16 5 4 5 14 4 4 8
3 5 4 4 16 5 4 4 3 16 5 5 5 15 5 4 9 5 4 5 5 19 4 3 5 4 16 5 5 4 14 4 4 8 4 5 5 4 18 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 4 8 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 5 4 5 14 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 4 4 5 13 4 5 9 4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9
97
4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8 3 5 5 5 18 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 4 16 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 5 17 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 5 9 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 3 4 4 4 15 5 5 3 3 16 5 5 5 15 4 4 8 4 5 4 5 18 4 4 4 3 15 4 4 5 13 5 5 10 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19 5 5 5 15 5 5 10 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16 5 4 5 14 4 4 8
3 5 4 4 16 5 4 4 3 16 5 5 5 15 5 4 9 5 4 5 5 19 4 3 5 4 16 5 5 4 14 4 4 8 4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8
3 5 5 5 18 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 5 9 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 3 4 4 4 15 5 5 3 3 16 5 5 5 15 4 4 8 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 5 9
98
99
100
101