analisis faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan … issn desember 2013.pdftujuan dari penelitian...

47
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN DENGAN QUICK RATIO SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008 2012 Oleh : Elly Susanti Dosen STIE Sultan Agung Abstraksi Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV, dan PER baik secara parsial maupun simultan terhadap DPR pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, dan juga untuk membuktikan dan menganalisis apakah Quick Ratio mampu memoderasi hubungan antara variabel Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV dan PER terhadap DPR. Populasi dari penelitian ini sebanyak 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 2012. Sampel diseleksi dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 33 perusahaan. Untuk hipotesis pertama menggunakan analisis regresi berganda sedangkan untuk hipotesis kedua menggunakan analisis residual. Penelitian ini menunjukkan hasil dari hipotesis pertama Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV, dan PER secara simultan berpengaruh terhadap DPR. Secara parsial hanya PER yang berpengaruh signifikan terhadap DPR. Selanjutnya Quick Ratio digunakan sebagai variabel moderating hasilnya adalah Quick Ratio mampu memperkuat hubungan PER terhadap pengaruh DPR dan memperlemah hubungan Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV terhadap pengaruh DPR. Kata Kunci: DPR, Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV, PER, Quick Ratio Abstraction The aim of the research is to analyze and prove of partially and simultaneously the influence of Size, Operation Cash Flow PBV and PER on DPR. It also aims at analyzing influence of Size of compaines, Operation Cash Flow PBV and PER with Quick Ratio as a moderating variable and DPR. Population of this research amount to 139 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange on 2008 2012. The sample is selected using purposive sampling method amount to 33 companies. This data is processed on SPSS software using linear multiple regression for the first hypothesis and residual method test for the second hypothesis. This research show the result from the firts hypothesis, Size of Companies, Operation Cash Flow PBV and PER simultaneously affect DPR. Partially, only variabel PER is significantly to DPR. While Quick Ratio is used as the moderating variable at second examine, and the result is it can strenghtened PER that influence DPR, but weakened Size of Companies, Operation Cash Flow PBV toward DPR. Keywords : DPR, Size of Companies, Operation Cash Flow, PBV, PER, Quick Ratio A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Investor perlu mempertimbangkan dengan sebaik baiknya ke perusahaan mana modal akan ditanamkan, oleh sebab itu para investor memerlukan laporan keuangan perusahaan dimana mereka akan menanamkan modalnya guna melihat prospek perusahaan di masa yang akan datang. Pada dasarnya investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan modalnya ke dalam perusahaan yaitu mencari pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) baik berupa pendapatan deviden (dividen yield) maupuan pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam hubungannya dengan pendapatan deviden, para investor menginginkan pembayaran deviden secara stabil dari waktu ke waktu. Hal ini mencerminkan kondisi keuangan perusahaan tersebut juga stabil dan sebaliknya, perusahaan dengan deviden tidak stabil mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kurang baik. Kebijakan deviden merupakan keputusan atau kebijakan untuk menentukan berapa banyak deviden yang harus dibagikan kepada pemegang saham. Kebijakan deviden mempunyai arti penting bagi perusahaan. Studi terdahulu mengenai kebijakan deviden diantaranya Dyckman (2001) menemukan faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu lingkungan internal perusahaan atau yang dapat dikontrol manajemen,

Upload: lenguyet

Post on 09-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKANDEVIDEN DENGAN QUICK RATIO SEBAGAI VARIABEL

MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008 – 2012

Oleh :Elly Susanti

Dosen STIE Sultan Agung

AbstraksiTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan,

Arus Kas Operasi, PBV, dan PER baik secara parsial maupun simultan terhadap DPR pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, dan juga untuk membuktikan dan menganalisis apakahQuick Ratio mampu memoderasi hubungan antara variabel Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV danPER terhadap DPR. Populasi dari penelitian ini sebanyak 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) tahun 2008 – 2012. Sampel diseleksi dengan menggunakan metode purposive samplingsebanyak 33 perusahaan. Untuk hipotesis pertama menggunakan analisis regresi berganda sedangkan untukhipotesis kedua menggunakan analisis residual. Penelitian ini menunjukkan hasil dari hipotesis pertama UkuranPerusahaan, Arus Kas Operasi, PBV, dan PER secara simultan berpengaruh terhadap DPR. Secara parsial hanyaPER yang berpengaruh signifikan terhadap DPR. Selanjutnya Quick Ratio digunakan sebagai variabelmoderating hasilnya adalah Quick Ratio mampu memperkuat hubungan PER terhadap pengaruh DPR danmemperlemah hubungan Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV terhadap pengaruh DPR.

Kata Kunci: DPR, Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV, PER, Quick Ratio

Abstraction

The aim of the research is to analyze and prove of partially and simultaneously the influence of Size,Operation Cash Flow PBV and PER on DPR. It also aims at analyzing influence of Size of compaines,Operation Cash Flow PBV and PER with Quick Ratio as a moderating variable and DPR. Population of thisresearch amount to 139 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange on 2008 – 2012. Thesample is selected using purposive sampling method amount to 33 companies. This data is processed on SPSSsoftware using linear multiple regression for the first hypothesis and residual method test for the secondhypothesis. This research show the result from the firts hypothesis, Size of Companies, Operation Cash FlowPBV and PER simultaneously affect DPR. Partially, only variabel PER is significantly to DPR. While QuickRatio is used as the moderating variable at second examine, and the result is it can strenghtened PER thatinfluence DPR, but weakened Size of Companies, Operation Cash Flow PBV toward DPR.

Keywords : DPR, Size of Companies, Operation Cash Flow, PBV, PER, Quick Ratio

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahInvestor perlu mempertimbangkan dengan

sebaik baiknya ke perusahaan mana modal akanditanamkan, oleh sebab itu para investormemerlukan laporan keuangan perusahaan dimanamereka akan menanamkan modalnya guna melihatprospek perusahaan di masa yang akan datang. Padadasarnya investor mempunyai tujuan utama dalammenanamkan modalnya ke dalam perusahaan yaitumencari pendapatan atau tingkat pengembalianinvestasi (return) baik berupa pendapatan deviden(dividen yield) maupuan pendapatan dari selisihharga jual saham terhadap harga belinya (capitalgain). Dalam hubungannya dengan pendapatan

deviden, para investor menginginkan pembayarandeviden secara stabil dari waktu ke waktu. Hal inimencerminkan kondisi keuangan perusahaantersebut juga stabil dan sebaliknya, perusahaandengan deviden tidak stabil mencerminkan kondisikeuangan perusahaan yang kurang baik.

Kebijakan deviden merupakan keputusanatau kebijakan untuk menentukan berapa banyakdeviden yang harus dibagikan kepada pemegangsaham. Kebijakan deviden mempunyai arti pentingbagi perusahaan. Studi terdahulu mengenaikebijakan deviden diantaranya Dyckman (2001)menemukan faktor faktor yang mempengaruhikebijakan deviden yaitu lingkungan internalperusahaan atau yang dapat dikontrol manajemen,

Page 2: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

seperti posisi likuiditas, hutang, profitabilitas yangmerupakan unsur dari kinerja keuangan, danlingkungan eksternal perusahaan atau diluar kontrolperusahaan, antara lain seperti inflasi, pajak atasdeviden, hukum dan lain sebagainya, dimanaperusahaan harus selalu menyesuaikan diri terhadapperubahan faktor faktor tersebut. Tabel 1memberikan gambaran tentang persentase rasiokeuangan (ukuran perusahaan, arus kas operasi,Price To Book Value (PBV), Price Earning Ratio(PER), quick ratio) selama tahun 2008 – 2012 untukperusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Tabel 1Rata rata Dividend Payout Ratio, Ukuran

perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV, PER, QuickRatio selama tahun 2008 – 2012

Keterangan

2008 2009 2010 2011 2012

DividendPayoutRatio

0,92 0,46 0,58 12,65 28,70

UkuranPerusahaan

27,93

28,10

28,21

28,37 28,50

Arus KasOperasi

26,14

26,02

26,01

25,84 26,39

PBV 3,4844,4

0-

8,09186,2

0216,2

2

PER12,8

8

-66,0

4

46,42

381,02

611,15

QuickRatio

1,84 2,13 2,47 2,44 2,24

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Dari tabel 1 di atas, dilihat setiap kenaikanUkuran Perusahaan manufaktur yang diteliti tahun2008 – 2012 diikuti dengan kenaikan DividendPayout Ratio. Fenomena ini sejalan denganPenelitian yang dilakukan oleh Lopolusi (2013)yang menjelaskan pengaruh signifikan antaraUkuran perusahaan dengan Dividend Payout Ratio.

Dari tabel 1 di atas, menunjukkan adanyaperbedaan trend kenaikan dan penurunan Arus KasOperasi terhadap Dividend Payout Ratio yang terjadisetiap periode. Fenomena ini tidak sesuai denganpenelitian yang dilakukan oleh Manurung (2009)yang menjelaskan bahwa Arus Kas Operasimempunyai pengaruh yang signifikan terhadapDividend Payout Ratio. Hasil penelitian yangdilakukan tersebut juga berbeda dengan hasil temuanpenelitian yang dilakukan oleh Irawan & Nurdhiana(2012) yang menjelaskan bahwa adanya tidak adapengaruh antara Arus Kas Operasi dengan DividendPayout Ratio

Tabel 1 di atas, menunjukkan adanyaperbedaan trend kenaikan dan penurunan PBVterhadap Dividend Payout Ratio yang terjadi setiapperiode. Fenomena ini sejalan dengan hasilpenelitian yang dilakukan oleh Mariah (2012) danPurwanti (2012) yang menjelaskan tidak adapengaruh antara PBV dengan Dividend PayoutRatio.

Tabel 1 di atas, menunjukkan adanyaperbedaan trend kenaikan dan penurunan PERterhadap Dividend Payout Ratio yang terjadi setiapperiode. Dari tabel 1 di atas, menunjukkan adanyaperbedaan trend kenaikan dan penurunan QuickRatio terhadap Dividend Payout Ratio yang terjadisetiap periode. Fenomena ini sejalan denganPenelitian yang dilakukan oleh Lopolusi (2013)yang menjelaskan tidak ada pengaruh antara QuickRatio terhadap Dividend Payout Ratio.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas

penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagaiberikut :a. Apakah ada pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus

Kas Operasi, Price to Book Value dan PriceEarning Ratio terhadap Dividend Payout Ratiobaik secara parsial maupun secara simultan ?

b. Apakah Quick Ratio mampu memperkuat ataumemperlemah hubungan antara UkuranPerusahaan, Arus Kas Operasi, Price to BookValue dan Price Earning Ratio terhadapDividend Payout Ratio ?

3. Tujuan PenelitianPenelitian ini memiliki dua tujuan utama.

Pertama, untuk mengetahui dan menganalisispengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi,Price to Book Value, Price Earinng Ratio terhadapDevidend Payout Ratio baik secara parsial maupunsimultan pada perusahaan Manufaktur di Bursa EfekIndonesia tahun 2008 – 2012. Kedua, mengetahuidan menganalisis apakah Quick Ratio mampumemoderasi hubungan antara Ukuran Perusahaan,Arus Kas Operasi, Price to Book Value, PriceEarning Ratio terhadap Dividend Payout Ratio.

4. Metode PenelitianDesain penelitian yang digunakan adalah

penelitian asosiatif, yaitu untuk menganalisishubungan antara satu variabel dengan variabellainnya atau bagaimana suatu variabelmempengaruhi variabel lain. Teknik pengambilansampel yang digunakan oleh penelitian adalahmetode purposive sampling. Metode pengumpulandata yang digunakan adalah melalui studi dokumen.Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah datasekunder yang diteliti pada situs resmiwww.idx.co.id. model teknik analisis data yangdigunakan dalam penelitian ini dilakukan denganpendekatan teknik analisis regresi linier bergandadan uji hipotesis seperti ui t dan uji F untuk hipotesispertama sedangkan untuk hipotesis keduamenggunakan uji residual.

A. LANDASAN TEORI1. Kebijakan Deviden

Kebijakan deviden merupakan keputusanpembayaran deviden yang mempertimbangkanmaksimalisasi harga saham saat ini dengan periodemendatang. Sudana (2011) menyebutkan ada tigateori dari prefensi investor antara lain : 1). Teori

Page 3: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Dividend Irrelevance, 2). Teori Bird In-the-Hand 3).Teori Tax Preference.

2. Dividend Payout RatioDividend payout ratio adalah persentase dari

pendapatan yang akan dibayarkan kepadapemegang saham sebagai “cash dividend”. Dividendpayout ratio merupakan perbandingan antaradividend per share dengan earning per share padaperiode yang bersangkutan Di dalam komponendividend per share terkandung unsur dividen,sehingga jika semakin besar. dividend yangdibagikan maka semakin besar pula dividend payoutrationya. Pembagian dividen yang besar bukanyatidak diinginkan oleh investor, tetapi jika dividendpayout ratio lebih besar dari 25% dikuatirkan akanterjadi kesulitan likuiditas keuangan perusahaandimasa yang akan datang. Banyak perusahaanberusaha untuk mempertahankan dividend payoutratio, pendapatan yang diinginkan untuk suatuperiode yang panjang, artinya terdapat targetdividend payout ratio untuk jangka panjang ataumempertahankan pendapatan. Hasilnya, dividenbiasanya dipertahankan pada jumlah konstan dandinaikkan hanya jika manajer yakin bahwa relatifmudah untuk mempertahankan kenaikanpembayaran tersebut di masa depan

3. Ukuran PerusahaanUkuran perusahaan, faktor ini menjelaskan

bahwa suatu perusahaan besar memiliki akses yanglebih mudah ke pasar modal, sedangkan perusahaankecil tidak mudah. Kemudahan aksesibilitas ke pasarmodal merupakan fleksibilitas dan kemampuanperusahaan untuk menciptakan hutang ataumemunculkan dana yang lebih besar dengan catatanperusahaan tersebut memiliki ratio pembayarandividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil.

4. Arus Kas OperasiMenurut Sudana (2011) Arus kas operasi

adalah kas yang berasal dari aktivitas bisnisperusahaan yang normal. Untuk menghitung aruskas operasi didasarkan pada penjualan dikurangibiaya, tetapi tidak memperhitungkan penyusutankarena bukan merupakan pengeluaran kas, dan jugatidak memperhitungkan biaya bunga karenamerupakan pengeluaran untuk pendanaan. Aktivitasoperasi menimbulkan pendapatan dan beban darioperasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitasoperasi mempengaruhi laporan laba rugi, yangdilaporkan dengan dasar akrual.

5. Price to Book Value (PBV)PBV adalah perbandingan antara harga

saham dengan Book Value-nya (BV), dimana BVdihasilkan dari ekuitas dibagi rata-rata jumlah sahamyang beredar. Konsep penggunaannya pun samadengan PER: semakin tinggi nilai PBV, makasemakin mahal harga sahamnya.

6. Price Earning Ratio (PER)PER adalah perbandingan antara harga saham

dengan laba bersih perusahaan, dimana harga sahamsebuah emiten dibandingkan dengan laba bersihyang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.Karena yang menjadi fokus perhitungannya adalahlaba bersih yang telah dihasilkan perusahaan, makadengan mengetahui PER sebuah emiten, maka dapatdiketahui apakah harga sebuah saham tergolongwajar atau tidak secara real dan bukannya secarafuture alias perkiraan.

7. Quick RatioQuick Ratio menurut Brigham and Houtson

(2007) rasio ini dihitung dengan mengurangipersediaan dari aset lancar, kemudian membagisisanya dengan kewajiban lancar. Persediaan padaumumnya merupakan aset lancar perusahaan yangtidak likuid sehingga persediaan merupakan aset,dimana kemungkinan besar akan terjadi kerugianjika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, rasio yangmengukur kemampuan suatu perusahaan untukmembayar kewajiban jangka pendek tanpamengandalkan penjuangan persediaan sangatpenting artinya.

B. PEMBAHASAN1. Pembahasan Hasil Analisis Data

Hipotesis Pertamaa. Persamaan Regresi

Pengujian Hipotesis dapat dilakukan setelahdiadakan pengujian asumsi klasik. Pengujianhipotesis pertama ini menggunakan analisis regresiberganda, dengan cara menguji apakah UkuranPerusahaan, AKO, PBV dan PER berpengaruhterhadap DPR baik secara simultan maupun secaraparsial. Pengaruh yang ditimbulkan ini terlihat padatabel 6 sebagai berikut :

Tabel 6Hasil Analisis Regresi Hipotesis Pertama

Coefficientsa

ModelUnstandardized Coefficients

B Std. Error1 (Constant) 3,003 4,082

LN_UK -1,957 1,647LN_AKO ,151 1,212LN_PBV ,048 ,095LN_PER ,892 ,122

Sumber : Data Diolah (2013)

Dari tabel cofficient diatas maka modelregresi yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut :LN_DPR = 3,003 – 1,957LN_UK + 0,151LN_AKO

+ 0,048 LN_PBV + 0,892 LN_PER + eModel regresi di atas, dapat diinterprestasikansebagai berikut :a. Constant = 3,003

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabilavariabel independen Ukuran perusahaan, ArusKas Operasi, PBV, PER diasumsikan bernilai

Page 4: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

nol, maka nilai dari Dividend Payout Ratioadalah sebesar 3, 003.

b. b1 = - 1,957Koefisien regresi b1 menunjukkan bahwa setiapvariabel Ukuran Perusahaan meningkat sebesarsatu satuan, maka Dividend Payout Ratio akanmenurun sebesar 1,957 atau 195,7% denganasumsi variabel independen lainnya dianggaptetap atau sama dengan nol

c. b2 = 0,151Koefisien regresi b2 menunjukkan bahwa setiapvariabel Arus Kas Operasi meningkat sebesarsatu satuan, maka Dividend Payout Ratio akanbertambah sebesar 0,151 atau 15,1 % denganasumsi variabel independen lainnya dianggaptetap atau sama dengan nol

d. b3 = 0,048Koefisien regresi b3 menunjukkan bahwa setiapvariabel PBV meningkat sebesar satu satuan,maka Dividend Payout Ratio akan bertambahsebesar 0,048 atau 4,8 % dengan asumsivariabel independen lainnya dianggap tetap atausama dengan nol

e. b4 = 0,892Koefisien regresi b4 menunjukkan bahwa setiapvariabel PER meningkat sebesar satu satuan,maka Dividend Payout Ratio akan bertambahsebesar 0,892 atau 89,2 % dengan asumsivariabel independen lainnya dianggap tetap atausama dengan nol

b. Pengujian Hipotesis1) Koefisien Determinasi

Untuk meyakinkan hubungan atau tingkatkekuatan hubungan antar variabel dapat dilihatpada uji koefisien determinasi pada tabel 7sebagai berikut :

Tabel 7Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate1 ,769a ,591 ,579 ,85524

Sumber :Data Diolah (2013)

Tabel 7 memperlihatkan bahwa nilai AdjustR2 sebesar 0,579 atau sebesar 57,9 % yang berartibahwa persentase pengaruh variabel independenterhadap Dividend Payout Ratio sebsar nilaikoefisien determinasi 57,9% sedangkan sisanya42,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lainyang tidak dimasukkan pada dalam model penelitianini. Nilai R merupakan koefisien korelasi dengannilai 0,591 atau 59,1 % menunjukkan bahwa korelasiatau hubungan antara variabel independen Ukuranperusahaan, Arus Kas Operasi, PBV dan PERdengan variabel dependen yaitu Dividend PayoutRatio adalah kuat karena diatas 50 %.

2) Uji Simultan (Uji Statistik F)Hasil pengujian statistik F (uji simultan) padavariabel Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi,

PBV dan PER terhadap Dividend Payout Ratiodiperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 8Hasil Regresi Uji FModel Summaryb

Model

Change StatisticsDurbin

-Watso

n

RSquareChang

e

FChang

edf1 df2

Sig. FChang

e1 ,591 51,623 4 14

3,000 1,847

Sumber :Data Diolah (2013)

Dari Tabel 8 diperoleh nilai Fhitung sebesar51,623 sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan = 5% dengan df1 = k – 1 = 3 dan df2 = 165 – 4 =161 adalah sebesar 2,66 dengan tingkat signifikansi0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan, sig =0,000 < = 0,05 yang berarti hipotesis menerimaHa yang menyatakan Ukuran perusahaan, Arus KasOperasi, PBV, PER secara simultan berpengaruhsignifikan terhadap Dividend Payout Ratio.

3) Uji Parsial (Uji Statistik t)Hasil pengujian uji statistik t (Uji Parsial) padaUkuran perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV,PER terhadap Dividend Payout Ratio dapatdilihat pada Tabel 9.

Tabel 9Hasil Regresi Uji t

Model T Sig.1 (Constant) ,736 ,463

LN_UK -1,188 ,237LN_AKO ,125 ,901LN_PBV ,506 ,614LN_PER 7,293 ,000

Sumber :Data Diolah (2013)

Kriteria pengambilan keputusanmenggunakan taraf nyata 5 % untuk uji dua arah(/2 = 0,05/2 = 0,025) dengna derajat bebas (df) n –k = 165 – 4 = 161. Nilai t tabel dengan taraf nyata/2 = 0,025 dan df = 161 adalah 1,97481a. Jika t hitung > t tabel (1,97481) atau t hitung < t

tabel (-1,97481), maka Ha yang diajukanditerima (berpengaruh).

b. Jika t tabel (-1,97481) < t hitung < t tabel(1,97481), maka Ha tidak dapat diterima (tidakberpengaruh).Berdasarkan pengujian pada tabel 5 maka secara

parsial pengaruh masing masing variabel independenterhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagaiberikut :a. Variabel Ukuran Perusahaan mempunyai t hitung

= - 1,188 < t tabel = 1,97481 dengan tingkatsignifikansi sebesar 0,237 sehingga dapatdisimpulkan variabel Ukuran Perusahaan tidak

Page 5: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

berpengaruh secara signifikan terhadap DividendPayout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 –2012. Kondisi ini berarti Ha tidak dapat diterima

b. Variabel Arus Kas Operasi mempunyai t hitung= 0,125 < t tabel = 1,97481 dengan tingkatsignifikansi sebesar 0,901 sehingga dapatdisimpulkan variabel Arus Kas Operasi tidakberpengaruh secara signifikan terhadapDividend Payout Ratio pada PerusahaanManufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia tahun 2008 – 2012. Kondisi ini berartiHa tidak dapat diterima

c. Variabel PBV mempunyai t hitung = 0,506 < ttabel = 1,97481 dengan tingkat signifikansisebesar 0,614 sehingga dapat disimpulkanvariabel PBV tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap Dividend Payout Ratio padaPerusahaan Manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2008 – 2012. Kondisi iniberarti Ha tidak dapat diterima

d. Variabel PER mempunyai t hitung = 7,293 > ttabel = 1,97481 dengan tingkat signifikansisebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkanvariabel PER berpengaruh positif dan signifikanterhadap Dividend Payout Ratio padaPerusahaan Manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2008 – 2012. Kondisi iniberarti Ha diterima.

2. Uji Hipotesis KeduaPengujian Hipotesis kedua ini menggunakan

analisa regresi berganda dengan uji residual.Pengujian hipotesis kedua ini dilakukan untukmenguji variabel moderating yang digunakan dalampenelitian ini adalah Quick Ratio apakah dapatmemoderasi hubungan antara variabel independen(Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV, PER)dengan variabel dependen (Dividend Payout Ratio).Hasil persamaan uji residual dalam penelitian inidapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 10Hasil Pengujian Pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus

Kas Operasi, PBV dan PER terhadap Quick RatioCoefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) 15,382 3,756

LN_UK -3,036 1,516

LN_AKO -1,647 1,116

LN_PBV -,143 ,087

LN_PER ,303 ,113

Sumber : Data diolah (2013)

Model pertama yang dapat dikembangkandari hasil penelitian hipotesis kedua ini adalah : M =15,382 – 3,036LN_UK – 1,647LN_AKO –0,143LN_PBV + 0,303LN_PER

Model pertama untuk hipotesis keduabertujuan untuk mendapatkan nilai residual darivariabel moderating. Nilai residual dari modelpertama digunakan sebagai variabel dependen padamodel kedua. Dari hasil uji model kedua akandiperoleh kesimpulan apakah variabel Quick Ratiobisa dikatakan sebagai variabel moderating atautidak. Sebuah variabel dikatakan sebagai variabelmoderating jika memiliki nilai koefisien negatif danberpengaruh signifikan.

Hasil pengujian model kedua dapat dilihatpada Tabel 11 berikut ini:

Tabel 11Hasil Pengujian Regresi Hipotesis Kedua

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

StandardizedCoeffic

ients

tSig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolerance

VIF

1 (Constant)

,628

,037

16,786

,000

LN_DPR

-,05

1

,024

-,175 -2,152

,033

1,000 1,000

Sumber : Data diolah (2013)

Dari tabel 11 tersebut, maka model ujiresidual dapat diformulasikan dalam bentukpersamaan sebagai berikut :

|e| = 0,628 – 0,051LN_DPR

Berdasarkan hasil uji statistik t yangdilakukan diketahui bahwa nilai t signifikan sebesar0,033 < 0,05. Sebuah variabel dikatakan variabelmoderating jika memiliki koefisien negatif danberpengaruh signifikan. Dari angka tersebut, dapatdisimpulkan bahwa variabel Quick Ratiomerupakan variabel moderating yang mampumemoderasi hubungan antara Ukuran perusahaan,Arus Kas Operasi, PBV dan PER terhadap DividendPayout Ratio.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Ukuran perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV danPER secara simultan memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap Dividend Payout Ratio padaPerusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEItahun 2008 – 2012.

b. Secara parsial PER berpengaruh positif dansignifikan terhadap Dividend Payout Ratiosedangkan Ukuran perusahaan, Arus Kas Operasidan PBV secara parsial tidak memiliki pengaruhterhadap Dividend Payout Ratio.

c. Variabel Quick Ratio dapat digunakan sebagaivariabel moderating yang dapat memperkuat ataumemperlemah hubungan antara variabel Ukuran

Page 6: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Perusahaan, Arus Kas Operasi, PBV dan PERterhadap Dividend Payout Ratio pada PerusahaanManufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia tahun 2008 - 2012.

2. Sarana. Penelitian selanjutnya dapat memperluas

populasi penelitian sehingga tidak terbatas hanyapada perusahaan manufaktur yang terdaftar diBEI sehingga dapat memberikan hasil yangmemberikan gambaran reaksi pasar modal secarakeseluruhan.

b. Penelitian selanjutnya menambah variabel rasiokeuangan selain yang digunakan dalampenelitian ini.

c. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakanvariabel moderating selain daripada Quick Ratio

d. Penelitian selanjutnya dapat menambah tahunpengamatan menjadi lebih panjang dari limatahun.

E. DAFTAR PUSTAKA

Brigham & Houston, 2011, Dasar Dasar ManajemenKeuangan Essentials Of FinancialManagement, Buku 2 Edisi 11, SalembaEmpat, Jakarta.

Dyckman, Thomas R, Roland E. Dukes, dan CharlesJ. Davis, 1996, Akuntansi Intermediate, JilidDua, Edisi Ketiga, Terjemahan oleh HermanWibowo, 2001, Erlangga, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariatedengan program SPSS, Edisi 6 UniversitasDiponegoro Semarang

Irawan & Nurdhiana, 2012 Pengaruh Laba Bersihdan Arus Kas Operasi Terhadap KebijakanDeviden pada Perusahaan yang terdaftar diBursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2010Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi QidyaManggal

Kadir, Abdul, 2010, Analisis Faktor faktor yangmempengaruhi Kebijakan Deviden padaPerusahaan Credit Agencies Go Public diBursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen danAkuntansi, April 2010, Volume 11 Nomor 1Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IndonesiaBanjarmasin.

Latiefasari, Hani Diana, 2011, Analisis Faktor faktorYang Mempengaruhi Kebijakan Deviden(Studi Empiris pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di BEI Periode 2005 – 2009)

Lopolusi, Ita, 2013, Analisis Faktor faktor yangMempengaruhi Kebijakan Deviden SektorManufaktur yang Terdaftar di PT Bursa EfekIndonesia Periode 2007 – 2011, Jurnal IlmiahMahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2 No.1, Fakultas Bisnis dan EkonomikaUniversitas Surabaya

Mariah,dkk, 2012, Pengaruh Profitabilitas danKesempatan Investasi terhadap KebijakanDividen Tunai dengan Likuiditas sebagaivariabel Moderating pada Emiten PembentukIndeks LQ – 45 (Periode 2008 – 2010),Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis(SNAB) 27 Maret 2012 Universitas KristenMaranatha

Manurung Indah Agustina, 2009, Pengaruh LabaBersih dan Arus Kas Operasi terhadapKebijakan Deviden Pada Perusahaan GoPublik, USU, Thesis

Purwanti, Dwi, 2012 Dampak Rasio Keuanganterhadap Kebijakan Deviden, FakultasEkonomi Universitas Gunadarma.

Sudana, 2011, Manajemen Keuangan PerusahaanTeori & Praktik, Penerbit Erlangga

Suliyanto, 2011, Ekonometrika Terapan : Teori &Aplikasi dengan SPSS, Penerbit AndiYogyakarta

www.idx.co.id

www.sahamok.com

Page 7: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADABENGKEL GM AUDIO PEMATANGSIANTAR

Oleh:Yohana Tania P.S

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

AbstraksiAdapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan pengaruh pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan pada Bengkel GM Audio Pematangsiantar. Dalam menganalisa permasalahan, penulis melakukanpenelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisa deskriptifkualitatif dan teknik analisa deskriptif kuantitatif. Hipotesis penelitian adalah pelayanan yang diberikanberpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan pada Bengkel GM Audio Pematangsiantar.

Hasil analisa menunjukkan Ŷ= 0,842+0,58 X bertanda positip. Kekuatan hubungan kedua variabel adalahsangat kuat yaitu sebesar 0,89. Dari perhitungan koefisien determinasi, diperoleh 79,21% tinggi rendahnyakepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh pelayanan, sisanya sebesar 20,79% dapat dijelaskan oleh faktor lainseperti produk, harga, dan lainnya dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis melalui uji t, dimana hasil uji thit >ttab. Untuk itu dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, Bengkel GM Audio Pematangsiantar harus terusmeningkatkan kualitas kerja karyawan, melengkapi peralatan-peralatan yang diperlukan, meningkatkankecepatan dalam pelayanan serta mencoba dan mempertimbangkan biaya yang diberikan kepada pelangganBengkel GM Audio Pematangsiantar.

Kata Kunci: Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

AbstractionAs for this research target to know the picture and service influence to satisfaction of customer at

Workshop of GM Audio Pematangsiantar. In analysis problems, writer conduct the research of bibliographyand field research. To analyze the data used by a descriptive analysis technique qualitative and quantitativedescriptive analysis technique. Research hypothesis is service given have an effect on positive to satisfaction ofcustomer at Workshop of GM of Audio Pematangsiantar

Result of analysis show ?= 0,842+0,58 X of have sign to positive. Second relation strength of variable isvery strong that is equal to 0,89. From calculation of coefficient determination, obtained by 79,21% lower theexplainable customer satisfaction by service, the rest of equal to 20,79% by other factor like product, price, andother in this research. Hypothesis examination of through test t, where result test the thit > ttab. For that inimproving customer satisfaction, Workshop of GM Audio Pematangsiantar have to be non-stop to improve thequality work the employees, needed equipments, improving speed in service and also try and consider theexpense which is passed to customer of Workshop of GM Audio Pematangsiantar

Keyword: Service And Customer Satisfaction

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahKepuasan pelanggan adalah hasil yang

dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerjasebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.Seperti halnya Bengkel GM Audio Pematangsiantaryang selama ini selalu berupaya untuk memberikankepuasan kepada pelanggannya. Dalam memberikankepuasan kepada pelanggan, Bengkel GM AudioPematangsiantar mengharapkan pelanggan akandatang kembali untuk memanfaatkan jasa yangditawarkan oleh Bengkel GM AudioPematangsiantar. Bengkel GM AudioPematangsiantar selalu menjual produk atau jasadengan kualitas yang baik dengan harga terjangkau.Selain itu, Bengkel GM Audio Pematangsiantarselalu berusaha memberikan kenyamanan dalampelayanan kepada pelanggan. Kesemua itu

digunakan untuk memuaskan pelanggan. Pelangganyang puas yang berkisar sebanyak 50%, dapat dilihatdari pelanggan yang datang berulang-ulang.Sedangkan pelanggan yang tidak atau kurang puasyang berkisar 20 %, dapat dilihat dari keluhantentang kekurang puas atau berhenti untuk datangkembali. Sisanya adalah pelanggan yang datanghanya sekali sebanyak 30%.

Oleh karena itu, Pelayanan yang diberikanBengkel GM Audio Pematangsiantar dalam hal inidiukur dengan kualitas pelayanan sebagai berikut:reliabilitas misalnya, mengatasi masalah dengancepat dan selesai sesuai dengan waktu yangdijanjikan, daya tanggap misalnya, mudah diakses,tidak lama menunggu dan responsif terhadappermintaan, jaminan misalnya mekanik yangberpengaruh luas, empati misalnya mengenal namapelanggan, mengingat masalah dan preferensi

Page 8: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

pelanggan sebelumnya, dan bukti fisik misalnya,fasilitas reparasi, ruang tunggu, seragam danperalatan. Untuk dapat mempertahankan danmeningkatkan pelanggan aktual, maka Bengkel GMAudio Pematangsiantar perlu senantiasa mengukurbagaimana pelayanan yang baik untuk menciptakantingkat kepuasan pelanggan terhadap unsur-unsurusaha baik dari manajemen usaha bahkan sampaidengan pelayanan usaha.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran pelayanan dan kepuasan

pelanggan pada Bengkel GM AudioPematangsiantar?

b. Seberapa besar pengaruh pelayanan terhadapkepuasan pelanggan pada Bengkel GM AudioPematangsiantar?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran pelayanan dan

kepuasan pelanggan pada Bengkel GM AudioPematangsiantar.

b. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelayananterhadap kepuasan pelanggan pada Bengkel GMAudio Pematangsiantar.

4. Metode PenelitianDesain penelitian merupakan suatu cara yang

sistematis dan objektif dengan maksud untukmemperoleh data atau mengumpulkan keteranganuntuk diteliti. Adapun Desain penelitian yangdigunakan adalah Penelitian Kepustakaan (LibraryResearch) dan Penelitian Lapangan (FieldResearch).

Teknik pengumpulan data yang dilakukanpenulis dalam penelitian ini adalah berupaKuesioner, Wawancara dan Dokumentasi. Tehnikanalisa data yang digunakan dalam penelitian iniantara lain Tehnik Analisa Deskriptif Kualitatif danTehnik Analisa Deskriptif Kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Pelayanan

Secara sederhana, istilah service mungkinbisa diartikan sebagai “melakukan sesuatu bagiorang lain”. Menurut Stanton dalam Alma(2007:204), jasa adalah suatu yang dapatdiidentifikasikan secara terpisah, tidak berwujud,ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan jasa, dapatdihasilkan menggunakan benda-benda berwujudatau tidak. Selanjutnya menurut Zeithaml dan Bitnerdalam Alma (2007:204), jasa (Service) adalah suatukegiatan ekonomi yang hasilnya bukan produk,dikonsumsi bersamaan waktu produksi danmemberikan nilai tambah (seperti kenikmatan,liburan, santai, sehat (bersifat tidak berwujud).Menurut Tjiptono (2008:15) ada empat karakteristikjasa atau layanan, yaitu: tidak berwujud, bervariasi,tidak dapat dipisahkan, tidak tahan lama.

Menurut Nasution (2004:47), kualitaspelayanan adalah tingkat keunggulan yangdiharapkan dan pengendalian atas tingkat

keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginanpelanggan. Menurut Garvin dalam Tjiptono(2008:93), terdapat 8 dimensi kualitas pelayanan,yaitu: Kinerja (performance), Fitur (features),Reliabilitas (reliability), Kesesuaian denganspesifikasi (conformance to specifications), Dayatahan (durability), Serviceability, Estetika, Persepsikualitas (perceived quality). menurut Tjiptono(2008:94) dapat disimpulkan menjadi 5 dimensiutama yang disusun sesuai urutan tingkatkepentingan relatifnya, yaitu:a) Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan

kemampuan perusahaan untuk menyampaikanlayanan yang dijanjikan secara akurat sejakpertama kali. Contohnya masalah diatasi dengancepat dan selesai pada waktu yang dijanjikan.

b) Daya tanggap (responsiveness), berkenaandengan kesediaan dan kemampuan penyedialayanan untuk membantu para pelanggan danmerespon permintaan mereka dengan segera.Contonya mudah diakses, tidak lama menunggudan responsif terhadap permintaan.

c) Jaminan (assurance), berkenaan denganpengetahuan dan kesopanan karyawan sertakemampuan mereka dalam menumbuhkan rasapercaya dan keyakinan pelanggan. Contohnyamekanik yang berpengetahuan luas.

d) Empati (emphaty), berarti bahwa perusahaanmemahami masalah para pelanggan danbertindak demi kepentingan pelanggan, sertamemberikan perhatian personal kepada parapelanggan dan memiliki jam operasi yangnyaman. Contohnya mengenal nama pelanggan,mengingat masalah dan preferensi pelanggansebelumnya.

e) Bukti fisik (tangibles), berkenaan denganpenampilan fisik fasilitas layanan, peralatan,perlengkapan, sumber daya manusia, dan materikomunikasi perusahaan. Contohnya fasilitasreparasi, ruang tunggu, seragam dan peralatan.

2. Kepuasan PelangganKepuasan pelanggan adalah hasil yang

dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerjasebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.Day dalam Nasution (2004:104), menyatakan bahwaKepuasan Pelanggan adalah respons pelangganterhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakanantara harapan sebelumnya dan kinerja aktualproduk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Engeldalam Nasution (2004:104), mengungkapkan bahwakepuasan pelanggan merupakan evaluasi pembeli,dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnyamemberikan hasil sama atau melampaui harapanpelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabilahasil yang diperoleh tidak memenuhi harapanpelanggan. Drucker dalam Nasution (2004:104)mengatakan bahwa bagi pelanggan, apa yangdihasilkan suatu perusahaan adalah tidak begitupenting. Pelanggan memikirkan apa yang akandibelinya untuk memuaskan kebutuhannya atasdasar pertimbangan nilai yang diterimanya. Iniberarti kita harus memberikan apa yang sebenarnya

Page 9: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

mereka inginkan, kapan, dan cara merekamemperolehnya.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:192),ada empat faktor utama yang perlu diperhatikandalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan yaitu:a) Kualitas Produk atau Jasa, pelanggan akan puas

bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwaproduk atau jasa yang mereka gunakanberkualitas.

b) Struktur Harga, yang mempunyai kualitas yangsama tetapi menetapkan harga yang relatif murahakan memberikan nilai yang lebih tinggi kepadapelanggannya.

c) Kenyamanan Prosedur, yaitu pelanggan akanmerasa semakin puas jika dalam mendapatkanprosedur pelayanan relatif mudah, nyaman, danefisien.

d) Dukungan Konsumen, pelanggan akan merasabangga dan mendapatkan keyakinan bahwaorang lain akan kagum bila seseorangmenggunakan produk maupun jasa yangcenderung mempunyai kepuasan yang lebihtinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karenakualitas dari produk atau jasa, tetapi nilai sosialyang membuat pelanggan menjadi puas denganmerek ataupun pelayanan tertentu.

Untuk menghindari ketidakpuasan pelanggan,Kotler dalam Tjiptono dan Gregorius (2011:314)mengemukakan beberapa metode untuk mengukurkepuasan pelanggan, yakni: Sistem Keluhan danSaran, Survei Kepuasan Pelanggan, Direct ReportedSatisfaction, Derived Dissatisfaction, AnalisaMasalah, Importence-performance Analysis, GhostShopping, Lost Customer Analysis. MenurutLovelock dan Wright (2005:105), kepuasan yangtinggi merupakan polis asuransi terhadap sesuatuyang salah, yang tidak akan terhindarkan karenaadanya keragaman yang terkait dengan produksijasa.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Analisa Deskriptif KualitatifAnalisa deskriptif dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran atau deskriptif mengenaitanggapan dari konsumen mengenai pengaruhpelayanan terhadap kepuasan pelanggan padaBengkel GM Audio Pematangsiantar. sesudahpengujian data, maka langkah selanjutnya penelitimelakukn pengkajian analisis kualitatif sebagaigambaran fenomenal dari variabel penelitian padasaat sekarang ini.

1) Gambaran PelayananPelayanan pelanggan adalah salah satu faktor

utama yang dilakukan oleh bengkel GM Audio.Bengkel GM Audio adalah bengkel yang bergerakdalam bidang jasa dengan prinsip mementingkankualitas dari pada kuantitas dengan kegiatanutamanya antara lain adalah service dan reparasi AirConditioner (AC) mobil, ganti oli mesin mobil, sertapispot. Dari lima dimensi pelayanan, dapat

disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan olehBengkel GM Audio Pematangsiantar sudah baikberada pada nilai rata-rata 3,84. Hal tersebutdikarenakan Bengkel GM Audio Pematangsiantarselalu berusaha untuk menjaga pelanggan agar tidakpindah ke bengkel lain serta berusaha menarikpelanggan potensial. Oleh karena itu, Bengkel GMAudio Pematangsiantar selalu berusaha untuk terusmemperbaiki pelayanan yang akan diberikan kepadapelanggan.

2) Gambaran Kepuasan PelangganFaktor terpenting yang mempengaruhi

kepuasan pelanggan pada Bengkel GM AudioPematangsiantar adalah berdasarkan pelayanan yangdiberikan kepada pelanggan. Bengkel GM AudioPematangsiantar adalah bengkel yang bergerakdalam bidang penjualan barang dan jasa dengankegiatan utama adalah service dan reparasi airconditioner (AC) mobil. Dalam menjalankankegiatan usahanya, Bengkel GM AudioPematangsiantar melakukan pelayanan kepadakonsumen untuk menciptakan kepuasan pelanggan.

Bengkel GM Audio Pematangsiantarmemakai empat faktor yang mempengaruhikepuasan pelanggan. Faktor tersebut diantaranyaadalah kualitas produk atau jasa yaitu denganmenjual beberapa produk yang berkualitas, strukturharga yaitu dengan penetapan harga yang terjangkaudengan produk yang ditawarkan berkualitas,kenyamanan prosedur yaitu dengan memberikemudahan dan efisiensi saat melakukan service,dan dukungan konsumen yaitu meyakinkanpelanggan bahwa pelayanan yang diterima akanmaksimal dan memuaskan.

Dari empat dimensi kepuasan pelanggan,dapat dinyatakan bahwa pelanggan Bengkel GMAudio Pematangsiantar dengan keseluruhantermasuk dalam kategori puas pada nilai rata-rata3,85. Kepuasan tersebut didapat dari kualitas produkatau jasa, harga yang diberikan, kemudahan dalamprosedur pelayanan, serta dukungan dari konsumen.Kepuasan yang terus diupayakan untuk pelangganmemiliki manfaat untuk mengisolasi pelanggan daripersaingan, menciptakan keunggulan yangberkelanjutan, mengurangi biaya kegagalan,mendorong loyalitas, mempromosikan dari mulut kemulut, serta menurunkan biaya promosi untukmendapatkan pelanggan baru.

b. Analisa Deskriptif Kuantitatif1. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untukmengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X adalah Pelayanan, danY adalah Kepuasan Pelanggan. Analisis dilakukandengan melakukan tabulasi jawaban responden padakuesioner yang telah dijalankan. Untuk melihatpengaruh variabel dengan persamaan regresitersebut, maka dilakukan perhitungan secara manualuntuk memperoleh nilai a dan b, dengan notasisebagai berikut: Ŷ=a + bX.

Page 10: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatpersamaan regresi linear sederhana yaitu Ŷ=0,842+0,58X bertanda positip, yaitu terdapatpengaruh yang positip antara variabel X (Pelayanan)terhadap variabel Y (Kepuasan Pelanggan) padaBengkel GM Audio Pematangsiantar, dimanasemakin baik pelayanan yang diberikan makasemakin tinggi pula kepuasan yang diperolehpelanggan.

2. Korelasi dan Koefisien DeterminasiSelanjutnya dilakukan perhitungan korelasi

berupa derajat atau kedalaman hubungan fungsionalyang menjelaskan hubungan antar perubah,dinyatakan dengan yang dinamakan koefisienkorelasi yang sering disimbolkan dengan r. Nilai rdapat dihitung sebagai berikut:

r =

2222 )()( YYnXXn

YXXYn

r = 0,89Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh nilai

r = 0,89, artinya terdapat hubungan yang sangatkuat antara variabel X yaitu pelayanan terhadapvariabel Y yaitu kepuasan pelanggan. Kemudianuntuk mengukur seberapa besar kontribusi variabelbebas menjelaskan variabel terikat maka digunakankoefisien determinasi (R). Nilai R dapat diperolehdari::

KD = r2 x 100%KD = 79,21%

Hasil KD ditas menunjukkan tinggirendahnya atau naik turunnya kepuasan pelanggansebesar 79,21% dapat dijelaskan oleh pelayanan,sisanya sebesar 20,79% dapat dijelaskan oleh faktorlain seperti produk, harga dan lainnya dalampenelitian ini.

3. Uji Hipotesis (uji t)Untuk menguji hasil perhitungan regresi

dapat dilakukan pembuktian hipotesa untukmengetahui apakah variabel bebas mempunyaipengaruh atau tidak terhadap variabel terikat secaraparsial. Dengan kriteria pengujian yaitu:a. Jika , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

pelayanan berpengaruh positif terhadapkepuasan pelanggan,

b. Jika , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinyapelayanan tidak berpengaruh positif terhadapkepuasan pelanggan.

Dengan kriteria pengujian yaitu: jika thit < ttab atauprobabilitas signifikansi < (5%), maka Hoditerima dan Ha ditolak. Jika thit > ttab atauprobabilitas signifikansi > (5%), maka Ho ditolakdan Ha diterima. Dengan α = 0,05 di mana n = 30,maka nilai t hitung dapat dicari sebagai berikut:

Dari hasil pengujian sebesar 10,33sedangkan pada tingkat signifikansi α = 5% adalah

sebesar 2,048. Oleh karena , berarti variabelpelayanan berpengaruh terhadap kepuasanpelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,artinya pelayanan berpengaruh positif terhadapkepuasan pelanggan Bengkel GM AudioPematangsiantar.

2. Evaluasia. Pelayanan

Masih terdapat indikator pelayanan yangberada dibawah nilai-rata-rata. Seperti padaindikator bukti fisik berupa area servis yang masihmemliki nilai yang paling rendah dibandingkandengan pertanyaan lain yang diberikan kepadapelanggan. Selain itu peralatan yang dimiliki olehBengkel GM Audio Pematangsiantar juga dinilaimasih rendah walaupun sudah tergolong dalamkriteria puas. Oleh karena itu penting bagi BengkelGM Audio Pematangsiantar untuk berusahamelengkapi peralatan-peralatan yang masih kurang.Selain bukti fisik, indikator jaminan dan dayatanggap juga perlu diperhatikan. Bengkel GM Audiopematangsiantar diharapkan lebih memperhatikankaryawannya ketika bekerja, melihat kesesuaianpekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya sertainformasi yang diberikan harus lebih akuratsehingga pelanggan benar-benar merasakankepuasan.

Bengkel GM Audio Pematangsiantar dalamindikator reabilitas dan empatinya, sudah memilikikriteria penilaian yang sudah baik. Walaupunmemiliki penilaian yang paling tinggi dibandingkanindikator lainnya, namun kedua indikator tersebutharus terus ditingkatkan. Bengkel GM AudioPematangsiantar harus lebih teliti dalam melakukanpekerjaannya serta berusaha memberikankenyamanan dengan cara memberikan potonganbiaya kepada pelanggan.

b. Kepuasan PelangganDalam menciptakan kepuasan pelanggannya,

Bengkel GM Audio Pematangsiantar tentu tidakluput dari kekurangan. Pada faktor dukungankonsumen, pelanggan menilai bahwa kecepatandalam pelayanan yang diberikan serta biaya yangdiberikan oleh Bengkel GM Audio Pematangsiantarserta sudah baik secara umum. Namun jikadibandingkan dengan faktor lainnya, maka haltersebut masih merupakan nilai terendah. Oleh sebabitu, Bengkel GM Audio Pematangsiantar harusmelakukan perbaikan dengan cara meningkatkankecepatan dalam pelayanan serta mencoba danmempertimbangkan biaya yang diberikan kepadapelanggan. Bengkel GM Audio Pematangsiantarharus dapat mengurangi biaya yang diberikankepada pelanggan tanpa mengurangi kualitas yangtelah baik.

Selain kekurangan tersebut, Bengkel GMAudio Pematangsiantar juga memiliki keunggulan.Keunggulan dalam bidang kualitas produk, dankeramahan dalam pelayanan harus dapatdipertahankan serta ditingkatkan. Keunggulan

2r1

2nrt

Page 11: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

tersebut dikarenakan, Bengkel GM AudioPematangsiantar dalam menjual produknya,merupakan produk yang berkualitas sehinggapelanggan merasa puas akan produk yangditawarkan tersebut. Selain itu, karyawan BengkelGM Audio Pematangsiantar selalu memberikanpelayanan dengan sopan santun tanpa mengurangikualitas kinerja mereka.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Dari segi pelayanan keseluruhan respondensudah menyatakn baik dengan nilai rata-rata3,84. Dari segi kepuasan pelanggan dengan nilairata-rata jawaban keseluruhan responden 3,85sudah termasuk kriteria puas.

b. Hasil regresi linear sederhana yaitu Ŷ=0,842+0,58X bertanda positip, yaitu terdapatpengaruh yang positip Pelayanan terhadapKepuasan Pelanggan.

c. Perhitungan korelasi menunjukkan hubunganyang sangat kuat dan positi dengan nilai r = 0.89dan koefisien determinasi sebesar 79,21% tinggirendahnya kepuasan pelanggan dapat dijelaskankontribusi pelayanan.

d. Pengujian hhipotesis dengan uji t diperolehthit10,33 > ttab2,048. Berarti pelayananberpengaruh positip terhadap kepuasanpelanggan pada bengkel GM AdioPematangsiantar, sehingga Ho ditolak.

2. Sarana. Dalam hal pelayanan, Bengkel GM Audio

Pematangsiantar diharapkan dapat meningkatkanpelayanan kepada konsumen seperti melengkapiperalatan-peralatan yang diperlukan untukmelakukan perbaikan, meningkatkan kualitaskerja karyawan sehingga konsumen akan merasapuas akan pelayanan yang diberikan.

b. Dalam hal kepuasan pelanggan, Bengkel GMAudio Pematangsiantar juga perlu melakukanperbaikan pada faktor kepuasan pelangganseperti meningkatkan kecepatan dalam pelayananserta mencoba dan mempertimbangkan biayayang diberikan kepada pelanggan. Bengkel GMAudio Pematangsiantar harus dapat mengurangibiaya yang diberikan kepada pelanggan tanpamengurangi kualitas yang telah baik. Selain itu,keunggulan dalam bidang kualitas produk dankeramahan dalam pelayanan harus dapatdipertahankan serta ditingkatkan untukmenghasilkan kepuasan yang lebih optimal.

E. DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. Manajemen Dan Pemasaran Jasa.Bandung : Alfabeta, 2007

Boyd, et. al, Manajemen Pemasaran : SuatuPendekatan Strategis Dengan OrientasiGlobal. Erlangga: Jakarta, 2000.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Edisi 13.Jilid 1-2. Erlangga: Jakarta, 2009

Lovelock, Christopher. H & Wright, S. Laurence.Manajemen Pemasaran Jasa. Indeks:Jakarta, 2005.

Lupiyoadi, Rambat & Hamdani, A. ManajemenPemasaran Jasa, Edisi 2. Salemba Empat:Jakarta, 2006

Nasution, Drs. M. N., M.Sc.,A.P.U. Manajemen JasaTerpadu. Ghalia Indonesia: Bogor, 2004.

………. Manajemen Mutu Terpadu. GhaliaIndonesia: Bogor, 2004.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia:Bogor, 2003.

Sari, Ratna. 2010.http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/07/karakteristik-pelayanan.html. 2012

Simbolon, Hotman. Statistika. Graha Ilmu:Yogyakarta, 2009.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif KualitatifDan R&D. CV. Alfabeta: Bandung, 2010

………., Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta:Bandung, 2010

Tjiptono, Fandy. Manajemen Pemasaran Jasa. Andi:Yogyakarta, 2000

………, Service Management: MewujudkanLayanan Prima. Andi: Yogyakarta, 2008

Tjiptono, Ph.d, Fandy & Gregorius Chandra,Service, Quality & Satisfaction, Edisiketiga. Andi: Yogyakarta, 2011.

Umar, Husein. Metode Riset Perilaku KonsumenJasa. Ghalia Indonesia: Bogor, 2004.

Page 12: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

PERANAN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH SISWAPADA PRIDE EDUCATION CENTRE (PEC) PEMATANGSIANTAR

Oleh:Sisca Wijaya

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

AbstraksiPride Education Centre (PEC) Pematangsiantar merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang

jasa pendidikan. Karena masih belum lama resmi menjadi sebuah sekolah TK Plus, maka masih banyak orangyang belum mengetahui atau sedikit orang yang mengenal terhadap keberadaan Pride Education Centre (PEC).Oleh karena itu, Pride Education Centre (PEC) melakukan berbagai cara untuk meningkatkan volume penjualanyang dalam hal ini jumlah konsumen (jumlah siswa) sebanyak-banyaknya. Salah satu usaha yang dilakukanPride Education Centre (PEC) untuk meningkatkan jumlah siswanya yaitu dengan melakukan promosi. Dalampelaksanaaan kegiatan promosinya, Pride Education Centre (PEC) Pematangsiantar hanya menggunakan alatpromosi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah yaitu periklanan, promosi penjualan, dan hubunganmasyarakat.

Berdasarkan data biaya promosi yang dilakukan Pride Education Centre (PEC) Pematangsiantar, dapatdilihat bahwa pada tahun 2012 dan 2013, terjadi peningkatan yang signifikan pada biaya promosi yangdigunakan Pride Education Centre (PEC) Pematangsiantar yaitu sebesar 105,60% dan 121,01%. Hal inidisebabkan adanya penambahan media promosi yang digunakan oleh perusahaan yaitu melalui penempatan iklandi surat kabar dan pelaksanaan acara open house. Berdasarkan data jumlah siswa TK Plus Pride EducationCentre (PEC) Pematangsiantar, dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 dan 2013, realisasi pencapaian targetjumlah siswa TK Plus Pride Education Centre (PEC) Pematangsiantar cukup tinggi yakni sebesar 85% dan86,73%. Hal ini membuktikan bahwa promosi yang dilakukan oleh Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar adalah berhasil. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kenaikan biaya promosi memilikiperanan terhadap peningkatan volume penjualan yang dalam hal ini jumlah konsumen (jumlah siswa) pada PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar.

Kata kunci: Promosi dan Volume Penjualan (Jumlah Siswa)

AbstractionPride Education Centre (PEC) Pematangsiantar is one business that is engaged in educational services.

Long as there is still officially became a kindergarten Plus, there is still a lot of people who do not know or a fewpeople who know of the existence of the Pride Education Centre (PEC). Therefore, the Pride Education Centre(PEC) perform a variety of ways to increase sales volume in this case the number of consumers (number ofstudents) as much as possible. One attempt was made Pride Education Centre (PEC) to increase the number ofstudents is to conduct the promotion. In pelaksanaaan promotional activities, Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar only using promotional tools that fit the needs and conditions of schools are advertising, salespromotion, and public relations.

Based on cost data promotion conducted Pride Education Centre ( PEC ) Pematangsiantar , it can beseen that in 2012 and 2013 , a significant increase in the cost of promotion used Pride Education Centre ( PEC )that is equal to 105.60 Pematangsiantar % and 121.01 % . This is due to the addition of a media campaign thatused by the company is through the placement of advertisements in newspapers and implementation of the openhouse . Based on data on the number of students Kindergarten Plus Pride Education Centre ( PEC )Pematangsiantar , it can be seen that in 2012 and 2013, the realization of achieving the target number ofstudents Kindergarten Plus Pride Education Centre ( PEC ) Pematangsiantar quite high at 85% and 86.73 % .This proves that the promotion done by the Pride Education Centre ( PEC ) Pematangsiantar is successful .Therefore , it can be said that the rise in the cost of the campaign has a role to increased sales volume in thiscase the number of consumers ( number of students ) at the Pride Education Centre ( PEC ) Pematangsiantar .

Keywords : Promotion and Sales Volume (Number of Students)

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini, persainganmenjadi sangat ketat dan kemampuan untuk eksisdalam persaingan dibutuhkan dalam menentukansuatu keputusan yang tepat pada sasaran. Dengan

tingginya tingkat pendidikan masyarakat akanmampu merubah pola pikir, pola sikap dan carapandang masyarakat agar menjadi lebih sistematis.Oleh karena itu kita harus menyadarkan masyarakatkita mengenai betapa pentingnya pendidikan itu.

Page 13: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar merupakan salah satu usaha yangbergerak dalam bidang jasa pendidikan, yang belumlama resmi menjadi sebuah sekolah TK Plus,sehingga masih banyak orang yang belummengetahui atau sedikit orang yang mengenalterhadap keberadaan Pride Education Centre (PEC).Oleh karena itu, Pride Education Centre (PEC)melakukan berbagai cara untuk mendapatkankonsumen dalam hal ini siswa sebanyak-banyaknya.Berikut ini adalah data jumlah siswa TK Plus PrideEducation Centre (PEC) dari tahun 2009-2013 yaitu:

Tabel 1Jumlah Siswa Tahun 2009-2013

Tahun Jumlah Siswa2009 22010 132011 272012 512013 85

Sumber : Pride Education Centre (PEC) PematangsiantarDari tabel di atas dapat kita lihat bahwa

jumlah siswa TK Plus Pride Education Centre(PEC) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Salah satu usaha yang dilakukan Pride EducationCentre (PEC) untuk meningkatkan jumlah siswanyayaitu dengan melakukan promosi. Kegiatan promositersebut dilakukan oleh Pride Education Centre(PEC) agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat,terutama orang tua calon siswa sehingga merekaberminat atau tertarik untuk menyekolahkananaknya di TK Plus tersebut.

Pride Education Centre (PEC)mempromosikan sekolahnya dengan menggunakanjasa iklan yaitu melalui surat kabar dan jugapembagian brosur. Selain itu, Pride EducationCentre (PEC) melakukan promosi penjualan dengancara membebaskan uang pendaftaran kepada siswabaru yang mendaftar pada jangka waktu tertentuyang telah ditentukan. Pride Education Centre(PEC) juga melakukan public relation atau humasdengan cara mengadakan acara open house disekolah itu sendiri untuk mempresentasikan kepadaorang tua calon siswa mengenai jasa pendidikanyang akan diberikan dengan fasilitas yang telahdisediakan. Dengan kegiatan promosi yang efektif,Pride Education Centre (PEC) mengharapkanjumlah siswanya dapat terus meningkat dari tahun ketahun.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang diuraikan

sebelumnya, maka penulis mencoba untukmerumuskan masalah dalam penelitian yaitu:bagaimana peranan promosi terhadap peningkatanjumlah siswa pada Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar?

3. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah:

untuk mengetahui peranan promosi terhadappeningkatan jumlah siswa pada Pride EducationCentre (PEC) Pematangsiantar.

4. Metode PenelitianDesain penelitian merupakan suatu cara yang

sistematis dan objektif dengan maksud untukmemperoleh data atau mengumpulkan keteranganuntuk diteliti. Adapun Desain penelitian yangdigunakan dalam penulisan skripsi ini adalahPenelitian Kepustakaan (Library Research) danPenelitian Lapangan (Field Research). Sumber datayang digunakan dalam penelitian ini adalah dataprimer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data yang dilakukanpenulis dalam penelitian ini adalah berupaWawancara dan Dokumentasi. Tehnik analisa datayang digunakan dalam penelitian ini antara lainTehnik Analisa Deskriptif Kualitatif dan TehnikAnalisa Komparatif.

B. LANDASAN TEORIKegiatan pemasaran sering diartikan sebagai

kegiatan penjualan. Sebenarnya pemasaranmempunyai ruang lingkup yang lebih luas,sedangkan penjualan hanyalah merupakan sebagiandari beberapa fungsi pemasaran. Fungsi pemasaranyang sesungguhnya adalah mengidentifikasikebutuhan konsumen, mengembangkan produk yangtepat, menetapkan harga, melaksanakan distribusidan promosi yang efektif, sehingga dapat dikatakanbahwa pemasaran itu merupakan rangkaian aktivitasdari proses sosial.

Kotler dan Gary (2008:6) mengungkapkanbahwa pemasaran adalah proses dimana perusahaanmenciptakan nilai bagi pelanggan dan membangunhubungan yang kuat dengan pelanggan dengantujuan untuk menangkap nilai dari pelanggansebagai imbalannya.

Menurut Boyd, et. al. (2000:18) manajemenpemasaran (marketing management) adalah prosesmenganalisis, merencanakan, mengkoordinasikandan mengendalikan program-program yangmencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi,dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yangdirancang untuk meningkatkan dan memeliharapertukaran yang menguntungkan dengan pasarsasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kotler dan Gary (2001:71) mengemukakanada empat variabel bauran pemasaran yang dikenaldengan 4P product, price, place, promotion, yaitu :1. Product (Produk) artinya kombinasi barang dan

jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepadapasar sasaran.

2. Price (Harga) adalah sejumlah uang yang harusdibayar oleh pelanggan untuk memperolehproduk.

3. Place (Distribusi) meliputi aktivitas perusahaanagar produk mudah didapatkan konsumensasarannya.

4. Promotion (Promosi) artinya aktivitasmengkomunikasikan keunggulan produk sertamembujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

Istilah promosi banyak diartikan sebagaiupaya membujuk orang untuk menerima produk,konsep, dan gagasan. Menurut Alma dalam Natalia(2012:13) promosi adalah sejenis komunikasi yang

Page 14: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

memberi penjelasan yang menjelaskan calonkonsumen tentang barang dan jasa. Dalam bauranpemasaran jasa unsur promosi mempunyai perananpenting dalam membantu komunikasi positioningjasa kepada konsumen.

Dalam memasarkan produknya, perusahaanmemerlukan suatu komunikasi dengan parakonsumen, karena dengan adanya komunikasi makakonsumen dapat mengetahui produk yangditawarkan oleh perusahaan. Menurut Kotler danGary (2008:116) bauran promosi (baurankomunikasi pemasaran) adalah paduan spesifikperiklanan, promosi penjualan, hubungan mayarakat,penjualan personal, dan sarana pemasaran langsungyang digunakan perusahaan untukmengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasifdan membangun hubungan pelanggan.

Dalam menggunakan alat-alat promosi yangada, manajer pemasaran harus menetapkan tujuanpromosi, memilih pesan dan sarana promosi,menetapkan rencana promosi, dan mengevaluasihasilnya. Dalam melakukan promosi, setiap unsur-unsur promosi yang ada harus diramu secara lembutdengan kegiatan promosi lainnya dalam kerangkaupaya tercapainya komunikasi pemasaran terpaduyang menyeluruh.

Tjiptono (2008:226) mengemukakan iklansebagai bentuk komunikasi tidak langsung yangdidasari pada informasi tentang keunggulan ataukeuntungan suatu produk, yang disusun sedemikianrupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkanyang akan mengubah pikiran seseorang untukmelakukan pembelian.

Menurut Kotler dan Kevin (2008:204)promosi penjualan adalah berbagai jenis insentifjangka pendek untuk mendorong orang mencobaatau membeli produk atau jasa. Dalam melakukanpromosi penjualan ini sering menggunakanwiraniaga. Wiraniaga ditugaskan untuk menjelaskanproduk perusahaan kepada calon pembeli.

Menurut Tjiptono (2008:230) public relations(hubungan masyarakat) merupakan upayakomunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untukmempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikapberbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.Tujuan hubungan masyarakat yaitu membangunhubungan yang baik dengan berbagai publikperusahaan. Hal ini dicapai dengan memperolehpublisitas yang menguntungkan, membangun “citrakorporasi”, dan menangani atau mengatasi rumor,cerita, dan kegiatan-kegiatan yang tidakmenguntungkan.

Menurut Kotler dan Kevin (2008:204)penjualan pribadi yaitu interaksi tatap muka dengansatu atau beberapa calon pembeli dengan maksuduntuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan,dan memperoleh pemesanan.

Menurut Tjiptono (2008:232) directmarketing adalah sistem pemasaran yang bersifatinteraktif, yang memanfaatkan satu atau beberapamedia iklan untuk menimbulkan respon yang terukurdan atau transaksi di sembarang lokasi. Komunikasipromosi langsung ditujukan kepada konsumen

individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebutditanggapi konsumen yang bersangkutan, baikmelalui telepon, pos atau dengan datang langsung ketempat pemasar.

Pangaribuan (2013:1) mengemukakankonsumen sebagai setiap orang pemakai barangdan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baikbagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,maupun makhluk hidup lain dan tidak untukdiperdagangkan.

Tujuan setiap perusahaan adalah untukmendapatkan profit yang sebesar-besarnya yangbiasanya dapat diperoleh dengan menambah jumlahkonsumen dan meningkatkan volume penjualan.Salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaanuntuk mencapai hal tersebut yaitu denganmelakukan promosi. Promosi yang dilakukan olehperusahaan harus tepat untuk memastikan bahwaproduk yang tepat dipasarkan pada konsumen yangtepat dengan cara yang tepat.

Promosi berfungsi untuk memengaruhikonsumen dalam kegiatan pembelian ataupenggunaan jasa sesuai dengan keinginan dankebutuhannya. Sehingga dapat dikatakan apabilapromosi yang dilakukan perusahaan meningkat yangbiasanya dapat dilihat dari besarnya biaya promosiyang dikeluarkan perusahaan maka volumepenjualan dan jumlah konsumen juga akanmeningkat.

C. PEMBAHASAN1. Analisa Deskripsi Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif digunakan untukmemberikan suatu gambaran yang jelas mengenaikegiatan promosi yang dilakukan oleh PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar.

Kegiatan promosi yang dilakukan PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar yaitu:

a. Periklanan (Advertising)Periklanan (Advertising) merupakan bentuk

komunikasi tidak langsung berupa promosi gagasan,barang, atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yangbertujuan untuk menyampaikan informasi,membujuk, mengingatkan serta meyakinkankonsumen untuk melakukan pembelian suatu produkatau jasa. Periklanan dapat digunakan untukmembangun citra jangka panjang bagi suatu produk,dan di sisi lain, mempercepat penjualan. Periklanandapat secara efisien menjangkau berbagai pembeliyang tersebar secara geografis. Pride EducationCentre (PEC) Pematangsiantar menggunakanperiklanan dalam menginformasikan produk ataujasa yang ditawarkan. Adapun media periklananyang digunakan Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar dalam menginformasikan produkatau jasanya yaitu :1) Spanduk

Sejak tahun 2010, Pride Education Centre(PEC) Pematangsiantar mencetak spanduk yangberisi informasi mengenai alamat sekolah PrideEducation Centre (PEC), nomor telepon yang dapatdihubungi serta alamat email sekolah Pride

Page 15: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Education Centre (PEC) untuk diletakkan dibeberapa tempat seperti di depan sekolah PrideEducation Centre (PEC), di Jalan Surabaya, JalanDiponegoro, Jalan Wahidin dan lain sebagainya.2) Brosur

Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar akan membagikan brosur mengenaiTK Plusnya pada saat mendekati tahun ajaran barudengan cara menitipkan brosur tersebut kepadakoran Analisa untuk diselipkan di setiap eksemplardari koran tersebut sehingga setiap orang yangmembeli koran Analisa akan mendapatkan brosurtersebut. Dalam brosur tersebut berisi informasimengenai alamat sekolah Pride Education Centre(PEC), nomor telepon yang dapat dihubungi, alamatemail sekolah Pride Education Centre (PEC),program-program yang dijalankan dan metodepembelajaran yang diterapkan oleh guru-guru diPride Education Centre (PEC) ketika prosespembelajaran berlangsung serta foto-foto selamaberlangsungnya kegiatan belajar mengajar.3) Surat Kabar

Pada saat mendekati tahun ajaran baru, PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar akanmempromosikan TK Plusnya melalui surat kabarsecara berkala sebanyak 4-5 kali melalui koranPosmetro Siantar yang berisi informasi mengenaialamat sekolah Pride Education Centre (PEC),nomor telepon yang dapat dihubungi, alamat emailsekolah Pride Education Centre (PEC), program-program yang akan dijalankan oleh Pride EducationCentre (PEC) pada tahun ajaran yang akan datangdan fasilitas-fasilitas yang tersedia di PrideEducation Centre (PEC). Periklanan melalui suratkabar dilakukan oleh Pride Education Centre (PEC)sejak tahun 2012.

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah

berbagai jenis insentif jangka pendek yang dapatdiatur untuk merangsang pembelian produk dengansegera dan/atau meningkatkan jumlah barang yangakan dibeli pelanggan. Perusahaan menggunakanalat-alat promosi penjualan itu untuk menciptakantanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosipenjualan dapat digunakan untuk mendapatkanakibat jangka pendek seperti mendramatisir tawaranproduk dan mendorong penjualan yang lentur.

Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar melaksanakan promosi penjualandengan cara membebaskan uang pendaftaran kepadasiswa baru yang mendaftar pada jangka waktutertentu yang telah ditentukan untuk menarik lebihbanyak pendaftar baru yang ingin mendaftar di PrideEducation Centre (PEC).

c. Hubungan Masyarakat (Public Relations)Hubungan Masyarakat (Public Relations)

adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatuperusahaan yang dirancang untuk mempromosikanatau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. Tujuan hubungan masyarakatyaitu untuk membangun hubungan yang baik dengan

berbagai publik perusahaan. Kampanye hubunganmasyarakat yang dikemas dengan baik dandigunakan bersama dengan elemen bauran promosilainnya bisa sangat efektif dan ekonomis.

Kegunaan Hubungan Masyarakat (PublicRelations) pada Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar adalah untuk memperkenalkanmengenai jasa pendidikan yang akan diberikandengan fasilitas yang telah disediakan.

kegiatan open house yang diadakan olehPride Education Centre (PEC) Pematangsiantartermasuk kepada product publicity, yaitu meliputiupaya untuk mempublikasikan kepada calonkonsumen terutama orang tua calon siswa mengenaijasa pendidikan yang ditawarkan dengan fasilitasyang telah disediakan oleh Pride Education Centre(PEC) Pematangsiantar. Selain itu, kegiatan openhouse tersebut juga termasuk dalam corporatecommunication, dengan mempromosikanpemahaman tentang Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar sebagai sebuah sekolah TK Plusdan mengenai bangunan sekolah dan ruangan kelasyang tersedia di Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar.

2. Analisa Deskripsi Komparatifa. Analisis Biaya Promosi yang Dilakukan Oleh

Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar

Dalam memilih media promosinya, PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantarmenetapkan anggaran biaya promosi untukmengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkanuntuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaituuntuk mendapatkan siswa yang sebanyak-banyaknya.

Pada tahun 2010, biaya promosi yangdikeluarkan adalah sebesar Rp 3.570.000,- dengantingkat persentase sebesar 100%. Pada tahun 2011,terjadi peningkatan biaya promosi sebesar 36,69%karena jumlah siswa yang mendaftar sebelum jangkawaktu yang ditentukan semakin banyak sehinggamenyebabkan terjadinya peningkatan biaya promosipenjualan.

Pada tahun 2012 dan 2013, terjadipeningkatan yang signifikan pada biaya promosiyang digunakan Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar yaitu sebesar 105,60% dan121,01%. Hal ini terjadi dikarenakan pihak PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar merasapromosi yang dilakukan selama ini masih kurangefektif sehingga diambil kebijakan untuk menambahmedia promosi yang digunakan melalui penambahanpenempatan iklan di surat kabar dan pengadaanacara open house. Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar melakukan kebijakan tersebutuntuk mengenalkan TK Plus Pride Education Centre(PEC) kepada masyarakat yang lebih luas lagi.Penurunan promosi dalam bentuk spanduk jugaterjadi pada tahun 2012 karena dianggap kurangefektif dalam memperkenalkan TK Plus PrideEducation Centre (PEC).

Page 16: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

b. Perkembangan Jumlah Siswa Pride EducationCentre (PEC) Pematangsiantar

Tujuan setiap perusahaan adalah untukmendapatkan profit yang sebesar-besarnya yangbiasanya dapat diperoleh dengan menambah jumlahkonsumen dan meningkatkan volume penjualan.Oleh karena itu, Pride Education Centre (PEC)melakukan berbagai cara untuk mendapatkankonsumen dalam hal ini siswa sebanyak-banyaknya.

Dapat dilihat bahwa pada tahun 2011,persentase pencapaian target jumlah siswa cukuprendah sebesar 67,50%. Hal ini dikarenakan olehpemakaian media promosi seperti spanduk yangdianggap kurang efektif. Oleh karena itu, pada tahun2012 pihak Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar mengambil kebijakan untukmenggunakan media promosi yang baru sepertipenempatan iklan di surat kabar dan pengadaanacara open house dan mengurangi pemakaianspanduk. Penggunaan media promosi yang baru inicukup efektif dimana dapat dilihat bahwa pada tahun2012 dan 2013, realisasi pencapaian target jumlahsiswa TK Plus Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar cukup tinggi yaitu sebesar 85% dan86,73%. Walaupun belum bisa mencapai target yangdiharapkan, namun hasil yang diperoleh cukupmemuaskan.

c. Peranan Promosi Terhadap PeningkatanVolume Penjualan (Jumlah Siswa) Pada PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar

Salah satu usaha yang dilakukan PrideEducation Centre (PEC) untuk meningkatkanvolume penjualan dan jumlah konsumen dalam halini jumlah siswa yaitu dengan melakukan promosi.Kegiatan promosi dilakukan oleh Pride EducationCentre (PEC) agar dapat lebih dikenal olehmasyarakat, terutama orang tua calon siswa sehinggamereka berminat atau tertarik untuk menyekolahkananaknya di TK Plus tersebut.

Seiring dengan kenaikan biaya promosi yangdigunakan, jumlah siswa TK Plus Pride EducationCentre (PEC) Pematangsiantar juga mengalamipeningkatan. Terutama pada tahun 2012 dan 2013,jumlah siswa TK Plus Pride Education Centre(PEC) Pematangsiantar mengalami peningkatanyang signifikan yaitu sebesar 292,31% dan 553,85%.Dapat dilihat juga bahwa pada tahun 2012 dan 2013,terjadi peningkatan pada biaya promosi yangdigunakan Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar yaitu sebesar 105,60% dan121,01% dikarenakan oleh penggunaan mediapromosi yang baru seperti penempatan iklan di suratkabar dan pengadaan acara open house.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwaapabila promosi yang dilakukan oleh PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar meningkatyang biasanya dapat dilihat dari besarnya biayapromosi yang dikeluarkan perusahaan maka volumepenjualan yang dalam hal ini adalah jumlahkonsumen (jumlah siswa) juga akan meningkat. Halini membuktikan bahwa promosi yang dilakukan

oleh Pride Education Centre (PEC) Pematangsiantaradalah berhasil. Dengan demikian, hipotesis yangmenyatakan bahwa kegiatan promosi yang efektifberperan dalam meningkatkan volume penjualanyang dalam hal ini adalah jumlah konsumen (jumlahsiswa) pada Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar dapat diterima.

2. EVALUASIa. Periklanan (Advertising)

Dalam melakukan promosinya, periklanantidak menjadi prioritas utama bagi pengelola PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar karenahasilnya dianggap kurang efektif dan membutuhkandana yang besar. Dimana ketiga media periklananyang digunakan oleh Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar hanya bertujuan sebagai iklaninformatif saja dan tidak ada yang bertujuan sebagaiiklan persuasif, yang dimaksudkan untukmenciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan paraorang tua calon siswa untuk menyekolahkananaknya di TK Plus Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar. Selain itu, Pride Education Centre(PEC) Pematangsiantar hanya mengiklankan PrideEducation Centre (PEC) setahun sekali pada saatmendekati tahun ajaran baru dan tidak melakukanpengiklanan secara kontinu.

Oleh karena itu, pada tahun 2012 penggunaanspanduk yang dianggap paling tidak efektifdikurangi penggunaannya dan digantikan denganpenempatan iklan di surat kabar dan pengadaanacara open house. Dalam penggunaan brosur, selainmemasukkan foto-foto selama berlangsungnyakegiatan belajar mengajar, Pride Education Centre(PEC) Pematangsiantar juga dapat memasukkanfoto-foto yang menunjukkan bangunan dan ruangankelas TK Plusnya. Dalam penempatan iklan di suratkabar, Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar boleh mempertimbangkan untukmenggunakan surat kabar yang lain seperti koranAnalisa ataupun koran SIB yang banyak dibeli olehmasyarakat. Selain itu, Pride Education Centre(PEC) Pematangsiantar juga bisamempertimbangkan untuk menggunakan mediaperiklanan lain seperti radio, majalah, poster, danlain sebagainya.

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)Promosi penjualan terdiri insentif jangka

pendek untuk mendorong pembelanjaan ataupenjualan produk atau jasa. Dalam melakukanpromosi penjualan, Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar hanya memberikan pembebasanbiaya pendaftaran untuk siswa yang mendaftardalam jangka waktu tertentu yang telah ditentukan.

Dari semua kegiatan promosi yang dilakukanoleh Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar, promosi penjualan menghabiskanbiaya promosi terbesar karena jumlah siswa yangmendaftar sebelum jangka waktu yang ditentukansemakin banyak sehingga menyebabkan terjadinyapeningkatan biaya promosi penjualan dari tahun ketahun. Oleh karena itu, Pride Education Centre

Page 17: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

(PEC) Pematangsiantar dapat membatasi kenaikanbiaya promosi penjualan yang dikeluarkan denganmenetapkan jumlah siswa yang diberikan gratisbiaya pendaftaran seperti hanya kepada 10 orangpendaftar pertama atau hanya memberikan diskonsebesar persen tertentu kepada siswa yang mendaftardalam jangka waktu tertentu yang telah ditentukan.

c. Hubungan Masyarakat (Public Relations)Tujuan Hubungan masyarakat yaitu

membangun hubungan yang baik dengan publikperusahaan. Memang idealnya sebuah lembagaterutama yang bergerak dalam bidang pendidikanseperti Pride Education Centre (PEC), lebih efektifdalam mempromosikan lembaganya denganberhubungan langsung bersama masyarakat, karenamasyarakat bisa berinteraksi langsung denganlembaga sekaligus menilai layak atau tidaknyalembaga tersebut sebagai pilihan mereka.

Dalam melaksanakan promosi hubunganmasyarakat, Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar melakukan acara open house untukmengenalkan sekolahnya kepada orang tua calonsiswa dengan cara melakukan presentasi mengenaikeadaan sekolah, biaya uang sekolah, program-program pembelajaran dan prestasi yang sudahdicapai oleh siswa-siswa yang bersekolah di PrideEducation Centre (PEC). Karena latar belakangPride Education Centre (PEC) adalah bergerak padabidang pendidikan, maka yang dijadikan sebagaiprogram promosi adalah kegiatan yang berkaitandengan pendidikan karena akan membantu prosespeningkatan mutu pendidikan sekolah. Selain itulebih mudah mempublikasikan Pride EducationCentre (PEC) dengan melakukan presentasi dihadapan orang tua calon siswa daripada melaluimedia promosi yang lain.

Selain mengadakan acara open house, untukmeningkatkan bauran promosi hubunganmasyarakat, Pride Education Centre (PEC) jugadapat meningkatkan nama baik (goodwill) sekolahdengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yangmengikutsertakan orang tua siswa dan melakukankegiatan-kegiatan sosial yang dapat meninggalkankesan masyarakat terhadap sekolah tersebut. Haltersebut akan membuat semakin banyak orang yangmengenal terhadap keberadaan Pride EducationCentre (PEC) Pematangsiantar.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

Dari hasil analisa peranan promosi terhadappeningkatan jumlah siswa pada Pride EducationCentre (PEC) Pematangsiantar diperoleh kesimpulansebagai berikut :a. Kebijakan promosi yang dilakukan Pride

Education Centre (PEC) Pematangsiantar untukmengenalkan sekolah TK Plusnya kepadamasyarakat luas antara lain melalui penggunaanspanduk, pembagian brosur, promosi penjualan,

pemakaian surat kabar, dan pengadaan acaraopen house.

b. Berdasarkan data biaya promosi yang dilakukanPride Education Centre (PEC) Pematangsiantar,dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 dan 2013,terjadi peningkatan yang signifikan pada biayapromosi yang digunakan Pride Education Centre(PEC) Pematangsiantar yaitu sebesar 105,60%dan 121,01%. Hal ini terjadi dikarenakan adanyapenambahan media promosi yang digunakanoleh perusahaan melalui penempatan iklan disurat kabar dan pelaksanaan acara open house.Pride Education Centre (PEC) Pematangsiantarmelakukan kebijakan tersebut untukmengenalkan TK Plusnya kepada masyarakatyang lebih luas lagi.

c. Berdasarkan data jumlah siswa TK Plus PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar, dapatdilihat bahwa pada tahun 2012 dan 2013,realisasi pencapaian target jumlah siswa TK PlusPride Education Centre (PEC) Pematangsiantarcukup tinggi yakni sebesar 85% dan 86,73%. Halini membuktikan bahwa promosi yang dilakukanoleh Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar adalah berhasil. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa kenaikan biaya promosimemiliki peranan terhadap peningkatan jumlahsiswa pada Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar.

d. Selain kenaikan biaya promosi, pemilihan mediapromosi yang tepat juga sangat menentukankeberhasilan kegiatan promosi yang dilakukanuntuk mengenalkan sekolah TK Plus PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar kepadamasyarakat yang lebih luas lagi.

2. SaranBerdasarkan hasil evaluasi peranan promosi

terhadap peningkatan jumlah siswa pada PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar makapenulis menyarankan :a. Agar pelaksanaan kegiatan promosi Pride

Education Centre (PEC) Pematangsiantar dapatditingkatkan, maka dalam melakukan periklananselain menggunakan ketiga media periklananyang sudah ada juga bisa mempertimbangkanuntuk menggunakan media periklanan lainseperti radio, majalah, poster, dan lainsebagainya. Dalam pelaksanaan promosipenjualan, Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar dapat mempertimbangkan untukmemberikan diskon sebesar persen tertentukepada siswa yang mendaftar dalam jangkawaktu tertentu yang telah ditentukan daripadamemberikan gratis biaya pendaftaran. Dalamhubungan masyarakat, selain mengadakan acaraopen house, Pride Education Centre (PEC) jugadapat meningkatkan nama baik (goodwill)sekolah dengan melaksanakan kegiatan-kegiatanyang mengikutsertakan orang tua siswa dan

Page 18: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

b. melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang dapatmeninggalkan kesan masyarakat terhadapsekolah tersebut.

c. Agar dapat mencapai target jumlah siswa yangdirencanakan di masa yang akan datang, PrideEducation Centre (PEC) Pematangsiantar jugaharus lebih agresif untuk merubah ataumenambah bentuk kegiatan promosi yang selamaini diterapkan. Perusahaan bisa menggunakankegiatan promosi lain seperti pemasaranlangsung (direct marketing) melalui penggunaaninternet agar lebih banyak lagi informasi yangbisa didapat oleh para konsumen.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, dalam penelitian inimasih terdapat kelemahan-kelemahan dan belumdapat mengungkap seluruh variabel yang dapatmempengaruhi peningkatan volume penjualanyang dalam hal ini adalah jumlah konsumen(jumlah siswa) Pride Education Centre (PEC)Pematangsiantar. Sebagai bahan masukan untukpenelitian selanjutnya, perlu memperbanyakvariabel penelitian dengan bauran pemasaranyang lain seperti product, price, place, people,physical evidence, dan process.

E. DAFTAR PUSTAKABoyd, et.al, 2000, Manajemen Pemasaran : Suatu

Pendekatan Strategis dengan OrientasiGlobal, Edisi Kedua, Jilid 1, Jakarta :Erlangga.

Kotler, Philip & Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan, Jilid1, Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip & Gary Armstrong, 2008, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1 dan 2,Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller, 2008,Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 2,Jakarta : PT Indeks.

Natalia, 2012, Peranan Promosi dalamMeningkatkan Volume Penjualan KeramikGaruda Pada PT. Garuda Makmur SentosaPematangsiantar, Skripsi, STIE SultanAgung.

Pangaribuan, Adiman,http://adimanpangaribuan.blogspot.com/2012/06/ pengertian-konsumen.html: tahunakses 2013.

Tjiptono, Fandy, 2008, Service Management :Mewujudkan Layanan Prima, Edisi 1,Yogyakarta : ANDI.

Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran, EdisiKetiga, Yogyakarta : ANDI.

Page 19: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

KEPEMIMPINAN ORGANISASI PENDIDIKAN

Oleh:Marto Silalahi

Dosen STIE Sultan Agung P. Siantar

AbstraksiKepemimpinan dalam organisasi pendidikan memiliki sumbangan yang besar dalam mencapai visi dan

misi organisasi pendidikan. Kehadiran tanggungjawab dan agen perubahan dalam organisasi pendidikan menjadiindikator keberhasilan pelayanan pendidikan. Organisasi pendidikan memiliki tugas dan fungsi yang pentingkarena pencerdasan peserta didik dan agen penguatan karakter. Upaya mencerdaskan peserta didik terkaitdengan transfer pengetahuan, sebaliknya agen pencipta karakter adalah produk dari transfer sikap dan tindakanyang amanah. Kehadiran organisasi pendidikan yang memiliki kedua fungsi utama itu akan memperbaikikarakter bangsa melalui pendidikan. Kepemimpinan organisasi memiliki tanggungjawab organisatoris dantanggungjawab atas keberhasilan pelayanan pendidikan.

Kata Kunci: Kepemimpinan Organisasi Pendidikan, Pencerdasan Peserta Didik dan Agen Penguatan Karakter.

AbstractionLeadership in education organization own the big contribution in reaching organizational mission and

vision of education. attendance of responsibility and agent of[is change in education organization become theindicator of efficacy of education service. Organizational [of] education own the important function and dutybecause smart of competitor educated and agent of character reinforcement. strive to educate competitoreducated related transferred is knowledge, on the contrary agent of character creator is product fromtransferring attitude and action which trust. Organizational attendance of education owning second of thatespecial function will improve the character nation through education. Organizational leadership own theresponsibility organization and responsibility for efficacy of education service.

Keyword: Organizational Leadership of Education, Smart of Educative Competitor and Agent of CharacterReinforcement

A. PENDAHULUANKemampuan organisasi pendidikan menjadi

agen perubahan dalam kehidupan berbangsa danbernegara menjadi tugas utama dan mulia.Kehadiran organisasi pendidikan sebagai agenpencerdasan manusia melalui pendidikan formal danagen pencipta atau penguatan karakter bangsa,menjadi perhatian utama dari semua komponen.Sejarah mencatat bahwa guru dari Negara Indonesiapernah menjadi pengajar di Negara tetangga(Malaysia) Pada saat ini, terbukti bahwa banyakwarga Negara Indonesia belajar di Negara tetanggaitu.

Penurunan kualitas pendidikan menjaditaruhan besar bagi keberhasilan pembangunanpendidikan nasional. Menjadi tugas besar dan beratdari organisasi pendidikan atas penurunan kualitaspendidikan nasional. Organisasi pendidikan dituntutbekerja optimal sebagaimana tuntutan daripembangunan pendidikan nasional. Keberhasilanorganisasi pendidikan mencapai visi dan misipelayanan pendidikan sangat tergantung kepadakeberdayaan sumber daya organisasi pendidikan itusendiri. Kepemimpinan sumber daya pendidikanmemiliki peranan yang besar dan berarti dalampeningkatan kualitas pelayanan pendidikan.

Sumber daya pendidikan yang mendudukistruktural organisasi pendidikan diharapkanmenerapkan kepemimpinan yang dapatmempercepat dan mempermudah mencapai visi danmisi organisasi pendidikan tersebut. Kepemimpinandalam organisasi pendidikan memiliki kontribusiyang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikanitu. Misalnya, tujuan pendidikan adalah menjadiperguruan tinggi unggul dalam pengusaan ilmu danteknologi komputer. Dengan adanya tujuan tersebut,maka sudah hampir pasti keberdayaan sumber dayaakan diarakan kepada pencapaian tujuan perguruantinggi tersebut. Kepemimpinan menurut Kotler(dalam Siagian , 2002) mengatakan bahwa’Kepemimpinan bertugas menanggani perubahanyang dilaksanakannya, antara lain denganmengetengahkan visi tentang masa depan, yangdiinginkan bagi organisasi. Mensosialisasikan agenperubahan yang akan dilaksanakan sehingga visi itutidak hanya menjadi miliki pemimpin tapi miliksemua orang dalam organisasi. Hal ini terjadi berkatsosialisasi yang berakibat pada internalisasi, yangpada gilirannya mendorong aktualisasi.’ Sebagaisumber daya tenaga kependidikan, maka kehadirankepemimpinan organisasi pendidikan dituntut

Page 20: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

menjadi motor atau agen perubahan yang akanterjadi dalam organisasi pendidikan.

Organisasi pendidikan sebagai wadahpenciptaan sumber daya manusia yang cerdas dalamberpikir dan komprehensif dalam bertindak sertamemiliki karakter yang amanah. Untukmewujudnyatakan manusia yang cerdas danberkarakter maka keberdayaan sumber daya yangdimiliki organisasi pendidikan menjadi kata kuncikeberhasilan pelayanan pendidikan itu. Output dariorganisasi pendidikan (perguruan tinggi misalnya)terlihat dari ijajah pendidikan yang diterimanya padasaat wisuda. Namun output pendidikan itu akanlebih bermanfaat bila ijajah sarjana itu dapatdigunakan dalam dunia kerja dan bermanfaat bagikehidupan manusia khususnya bagi kehidupanpemiliki ijajah sarjana dan keluarganya.

Pelanggan dari organisasi pendidikan akanmemberikan apresiasi atas kualitas pendidikan yangditerimanya. Namun sebaliknya, pelanggan akanmemberikan penilaian negatif atas rendahnyakualitas pelayanan pendidikan yang diterima selamaproses berlangsungnya pendidikan tersebut.Kemampuan pemimpin mengelola managemenpendidikan yang berlangsung pada organisasipendidikan menjadi pertaruhan besar atas hidupmatinya organisasi pendidikan itu.

Pendidikan sebagai salah satu indikator darihuman development indext membutuhkan perhatiandan dukungan dari semua pemangku pendidikanbaik orang tua peserta didik, lembaga pendidikan,pemerintah dan pihak terkait lainnya. Untukmeningkat daya saing sektor pendidikan,keberhasilan pencapaian visi dan misi pendidikanharus terintegrasi dengan visi dan misi pemangkupendidikan lainnya. Misalnya, penemuan mobilSMK yang terberita yang lalu, harus terintegrasidengan kebutuhan dunia koorporasi/dunia usaha.

Kuantitas dan kualitas pelayanan pendidikanyang diselenggarakan organisasi pendidikan menjadiindikator utama bagi keberlangsungan hiduporganisasi pendidikan itu. Optimalisasi fungsi danperanan semua stakeholder pemangku pendidikanmenjadi persyaratan meningkatkan kualitaspelayanan pendidikan. Tidak dapat dibayangkankualitas suatu sekolah menengah atas bila sekolahtersebut tidak berhasil melulus satu pun siswanyadalam ujian akhir nasional (UAN). Tidak dapatdibayangkan kualitas suatu perguruan tinggi, bilapengurusan yayasan dan fungsionaris perguruantinggi selalu bersilang sengketa.

Betapa pentingnya peranan dantanggungjawab dari seorang pemimpin dalammanagemen mutu dalam suatu organisasi, Creech(dalam Usman, 2009) mengatakan bahwa ”Limapilar yang menunjang managemen mutu, yaituProduct, Process, Organization, Leadership danCommitment.” Kepemimpinan dalam organisasipendidikan merupakan salah satu pilar keberhasilanpelaksanaan managemen mutu dalam organisasipendidikan. Kinerja optimal seorang pemimpin akanterlihat dari keberhasilan organisasi pendidikanmencapai tujuannya sebagaimana diamanatkan visi

dan misi organisasi pendidikan tersebut.Kepemimpinan sebagai agen perubahan dan agenpenciptaan karakter amanah, maka kedudukanseorang pemimpin tidak akan berhasil bila tidakbermanfaat bagi semua komponen organisasi danbagi stakeholder pendidikan itu. Fenomena yangterjadi dalam masyarakat, publik/masyarakatmemberikan label pemimpin kepada seorang yangmenduduki suatu jabatan dalam organisasipendidikan. Namun fakta menunjukkan bahwakehadiran pemimpin itu belum maksimalmemberikan kemanfaatan bagi pelangganpendidikan dan stakeholder pendidikan itu.

Mengobral pemberian lebel pemimpinkepada orang yang menduduki jabatan dalamorganisasi pendidikan, akan menurunkan derajatkepemimpinan itu sendiri. Berkaitan dengankeberadaan seorang pemimpin, Winter (dalamLuthan, 2006) mengatakan bahwa terdapat duamodel pemimpin, yaitu kepemimpinan transaksionaldan kepemimpinan transformasional.

B. PEMBAHASAN1. Kepemimpinan Transaksional

Kesuksesan suatu organisasi terlihat daripartisipasi pemangku pendidikan itu. Semua sumberdaya organisasi pendidikan dituntut memberikankontribusi besar bagi pencapaian tujuan organisasipendidikan. Misalnya staf administrasi padaorganisasi pendidikan (sekolah menengah atas),dapat memberikan kontribusi dengan melakukanpekerjaannya dengan optimal. Seorang ketua jurusanpada suatu fakultas, diharapkan melayani pelanggandengan baik dan benar. Seorang pimpinan suatusekolah menengah kejuruan, dapat memberikanpelayanan pendidikan terbaik bagi masyarakat ataupeserta didik ataupun kepada stakeholder pendidikanlainnya. Pada kepemimpinan transaksional diartikansebagai pemimpin yang memberikan penghargaankepada bawahan setimpal dengan prestasi kerja yangtelah dilakukan bawahan itu. Ibarat adanya suatuhadiah yang akan diberikan, maka barulah bawahanberprestasi dalam pekerjaan. Bila tidak ada yangakan diberikan maka bawahan tidak bekerja denganmaksimal.

Dalam dunia nyata, praktek ada hadiah baruprestasi akan menurunkan kualitas pemimpin itusendiri dan juga menurunkan kualitas nilai bawahanitu. Kalau istilah umum, disebutkan bawahan sepertiitu disebut juga bawahan materialistik. Pemberianmotivasi atau dorongan kepada bawahan agarbekerja optimal dapat menjadi triger bagi semuabawahan. Reward dan punishment merupakansarana pemicu prestasi kerja bawahan. Kemampuanseorang pemimpin organisasi pendidikan akanterlihat dari seberapa besar pencapaian visi dan misiorganisasi pendidikan itu.

Kepemimpinan transaksional dilakukanmelalui pengawasan yang ketat terhadap kegiatanorganisasional yang dilakukan pegawai/staf. Dalamkepemimpinan organisasi pendidikan, pengawasanterhadap kegiatan tenaga kependidikan dan tenagaadministratif dimaksudkan untuk pencapaian tujuan

Page 21: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

pendidikan dengan efektif dan efesien. Denganmempedoman norma dalam organisasi pendidikan,maka kepemimpinan transaksional lebihmenekankan tegaknya disiplin kerja dalammemberikan pelayanan pendidikan. Tidak dapatdibayangkan kinerja pelayanan guru kelas darisekolah menengah atas, bila penegakan disiplin kerjapelayanan pendidikan tidak pernah dikontrol kepalasekolah. Tidak dapat dibayangkan kualitas suatuprogram studi dari fakultas bila dosen pengampumata kuliah tidak mengontrol proses belajarmengajar di ruang kelas.

Kepemimpinan transaksional dalamorganisasi pendidikan menekankan perlu reward danpunishmen bila norma atau standar yang berlakutidak terpenuhi. Keberadaan peraturan/displinorganisasi menjadi patok dasar atas penetapanhukuman dan penghargaan bagi bawahan.Kepemimpinan transaksional dalam organisasipendidikan, dijalankan dengan mengedepankanperaturan yang berada di organisasi pendidikantersebut dan peraturan perundangan yang berlaku.Tidak dapat dibayangkan kualitas suatu jurusan padasekolah menengah kejuruan bila kepala sekolahmembiarkan bulying terjadi di sekolah menengahkejuruan. Tidak dapat dibayangkan kualitas satuperguruan tingggi, bila pengurusan yayasan danfungsionaris perguruan tinggi tidak memperhatikankualitas dosen dan tenaga administrasi dariperguruan tingi tersebut.

Kepemimpinan transaksional dalam suatuorganisasi kurang memperhatikan tanggungjawabterutama dalam pengambilan keputusan yangberkaitan dengan pelayanan yang akan dilakukan.Dalam organisasi pendidikan, kehadiran seorangpemimpin kurang memberikan kemanfaatan bagipeningkatan kualitas dan kuantitas. Keberdayaanseorang pemimpin belum memenuhi kebutuhanorganisasi. Dirasakan perlu ditingkatkankeberdayaan seorang pemimpin melalui perbaikankinerja pelayanan yang dibebankan kepadanya.Pembiaran tanggungjawab yang minim akanmemberikan dampak bagi keberhasilan pencapaiantujuan.

Dalam organisasi pendidikan, sinergitaskinerja pemimpin dan kinerja tenaga pendidikan dantenaga administrasi menjadi kata kunci keberhasilanpelayanan pendidikan. Kualitas pelayananpendidikan (misalnya tingkat kelulusan mahasiswa,jenjang akreditasi perguruan tinggi, tingkatkesejahteraan tenaga pendidikan dan tenagaadministrasi dan sebagainya) membutuhkantanggungjawab dari semua pemangku kepentinganpendidikan tersebut.

Efektivitas dan efesiensi pelayananpendidikan yang berlangsung dalam organisasipendidikan menjadi indikator keberhasilanorganisasi pendidikan mencapai visi dan misiorganisasi pendidikan itu. Kehadiran kepemimpinantransaksional masih perlu mendapatkan bantuankinerja optimal dari berbagai sumber daya organisasipendidikan lainnya. Kehadiran tenaga pendidik dantenaga administrasi yang berkualitas akan

memperkuat kelemahan dalam mempercepatpencapaian tujuan organisasi pendidikan.

2. Kepemimpinan Transformasional.Kehadiran pemimpin transformasional akan

memberikan energi kinetik dan energi potensial bagisemua pemangku kepentingan organisasi.Optimalisasi kinerja semua bawahan akanberkolaborasi dengan kontribusi kinerja bawahan.Kinerja optimal dari semua komponen organisasiakan mempercepat dan memperlancar pelayananatau tugas yang dilakukan organisasi.Kepemimpinan transformasional akanmengaktualisasikan visi dan misi organisasisehingga akselarasi tujuan organisasi lebih cepatterujud. Sinergitas kinerja pemimpintransformasional dan kontribusi kinerja bawahanakan terlihat dari komunikasi dua arah dalamperencanaan kebijakan yang akan diambil pimpinan.

Dalam organisasi pendidikan, kehadiranpemimpin transformasional terlihat dari efektivitasdan efesiensi pencapain tujuan pelayanan pendidikankarena situasi dan kondisi bekerja berada dalamsuasana kekeluarga dengan mengedepan kinerjaoptimal. Transformasional dalam dunia pendidikanbukan hanya diartikan terjadinya perubahaan dalamorganisasi pendidikan semata, namuntransformasional juga diartikan bahwa pola pikir danpola tindakan serta tingkat produktivitas mutupendidikan harus menjadi barometer utamakepemimpinan organisasi pendidikan.

Keberhasilan pelayanan pendidikan menjadikebangga semua tenaga pendidikan, tenagaadministrasi dan sumber daya manusia lainnya.Tingkat kepercayaan dalam pemberian tugas dantanggungjawab didasarkan kepada mekanismepertangungjawaban sesuai norma peraturan yangberlaku. Dalam kehidupan organisasi pendidikan,pencapaian tujuan pendidikan tercapai denganmengedepankan pendekatan kinerja optimal danharmonisasi hubungan kerja.

Mengkombinasikan kinerja optimal bawahandan hubungan kemanusiaan dalam hubungan kerjadalam organisasi menjadi pendekatan yang dipakaipemimpin transformasional. Berkaitan dengan halitu, Bannis (dalam Luthan, 2006) mengatakan bahwapemimpin dalam abad 21 dituntut memiliki, yaituinovasi, asli, mengembangkan/menciptakan, fokuspada manusia, menginspirasikan kepercayaan,perspektif jangka panjang, menanyakan apa danmengapa, tertuju pada horison, mencetak,menentang status quo,diri sendiri dan melakukansegala sesuatu yang benar.

Dalam organisasi pendidikan, kehadiranpemimpin diharapkan memiliki perilaku dantindakan sebagaimana diutarakan Bannis tersebut.Kehadiran pemimpin harus dapatmengaktualisasikan tujuan dan sasaran dariorganisasi. Seperti diketahui bahwa pusat dari semuapengaturan./kendali berada di kepala, baik padamanusia, maupun hewan. Transfer ilmu pengetahuandan transfer perilaku dan tindakan menjadi saranapenciptaan manusia / individu yang berkualitas

Page 22: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

dalam berpikir dan bertindak. Aktualisasi ilmupengetahuan yang dimiliki eserta didik (mahasiswa,siswa) akan bermanfaat dalam kehidupanmasyarakat, bangsa dan negara. Perguruan tinggi,sekolah dan sebagainya merupakan wadahpenciptaan manusia yang cerdas berpikir danberkarakter dalam bersikap dan bertindak. Sebagaipimpinan dari suatu organisasi pendidikan, seorangpemimpin dituntut memiliki tanggungjawab yangbesar dan berat karena bukan sekedar menciptakanmanusia yang pintas dari sisi ilmu pengetahuan tapijuga harus cerdas dan berkarakter dalam bersikapdan bertindak.

C. KESIMPULAN DAN SARANKehadiran pemimpin dalam organisasi

pendidikan menjadi kebutuhan organisasi.Keberhasilan suatu organisasi pendidikan tercermindari keberhasilan lulusan dalam berpikir danbertindak. Transfer ilmu pengetahuan dan transferperilaku dan tindakan menjadi kata kuncikeberhasilan suatu organisasi yang pendidikan.Optimalisasi kinerja stakeholder pendidikan menjadiindikator keberhasilan pencapaian pelayananpendidikan yang optimal. Kepemimpinan yangberkerja dalam organisai pendidikan menjadi suriteladan bagi bawahan dalam bekerja dan kehidupanorganisasi pendidikan.

Pendidikan sebagai salah satu indikatorhuman development indext membutuhkan dukungandan perhatian serius dari semua pemangkupembangunan daerah. Keberhasilan pembangunandaerah khususnya pembangunan pendidikan sangatmembutuhkan strong leadership dari kepala sekolah.Keberhasilan seorang pemimpin seorang menjadibarometer bagi keberhasilan pencapaian visi danmisi pendidikan daerah.

Memanusiakan manusia yang bekerja dalamorganisasi pendidikan menjadi pusat perhatikanpemimpin organisasi pendidikan. Kepemimpinantransaksional dan kepemimpinan transformasionalmerupakan alternatif model pemimpin yang dapatditerapkan dalam organisasi pendidikan.Kekurangan dan kelebihan model kepemimpinantransaksional dan transformasional masih harusdisesuaikan dengan budaya organisasi pendidikandan lingkungan eksternal organisai pendidikan itu.

Keberhasilan organisasi pendidikan dalampelayanan pendidikan optimal harus dibarengidengan sinergitas semua stakeholder organisasipendidikan itu sendiri. Visi dan misi organisasipendidikan sebagai grand desain kebijakan yangakan dicapai, merupakan pedoman dan panduansemua kinerja yang dilakukan komponen organisasipendidikan. Dimensi humanistik tetap menjadi fokuspembahasan menarik bila membahas pemberdayaansumber daya manusia termasuk sumber dayamanusia dalam organisasi pendidikan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Amtu, Onisimus. 2011. Manajemen Pendidikan diEra Otonomi Daerah. Konsep,Strategi danImplementasi. Bandung : Alfabeta.

Gaspersz, Vincent. 2005. Sistem ManagemenKinerja Terintegrasi. Balance Scorecarddengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnisdan Pemerintah. Jakarta : PT. GramediaPustaka Utama

Gibson, James L.,John F. Ivanceich and James H.Donnelly, JR. 1996. Organisasi, Perilaku,struktur dan Proses. Terjemahan NunukAdriani. Jakarta : Bina Aksara.

Mulyasa, H.E.2011. Managemen PendidikanKarakter. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Mudyahardjo, Redja. 2006. Pengantar Pendidikan.Sebuah Studi Awal tentang Dasar-DasarPendidikan Pada Umumnya dan Pendidikandi Indonesia. Jakarta : PT RajagrafindoPersada.

Ratminto dan Winarsih.2005. ManajementPelayanan. Jogjakarta : PT. Pustaka Relajar.

Robbinson, P.Stephen. 2003. Perilaku Organisasi.Jakarta : Indeks.

Sedarmayanti..2000. Restrukturisasi DanPemberdayaan Organisasi UntukMenghadapi Dinamika PerubahanLingkungan. Bandung : Penerbit MandarMaju.

Syafaruddin. 2008. Efektivitas KebijakanPendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Terry, George R. 1986. Asas – Asas Manajemen.Terjemahan Winardi. Bandung : Alumni.

Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia. 2003. TotalQuality Management. Jogjakarta : PT Andi.

Usman, Husaini. 2009. Managemen. Teori, Praktik,dan Riset Pendidikan. Jakarta : BumiAksara.

Wibowo. 2005. Managemen Perubahaan. Jakarta :PT RajaGrafindo.

Page 23: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURUPADA PERGURUAN BUDDHIST MANJUSRI PEMATANGSIANTAR

Oleh:Selvia Yenni Intan

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

AbstraksiAdapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap

kinerja guru pada Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar. Penulis menggunakan desain penelitian yaitupenelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Populasinya adalah guru Perguruan Buddhist ManjusriPematangsiantar dengan jumlah 40 orang. Metode pengumpulan data adalah melalui wawancara, dokumentasidan kuesioner yang bersumber dari data primer dan sekunder yang dianalisa dengan analisa deskriptif kualitatifdan analisa deskriptif kuantitatif.

Dari hasil analisa regresi sederhana diketahui bahwa = 14,95 + 0,595X. Kekuatan hubungan r = 0,5726,Kemudian koefisien determinasi R = 32,78 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah budaya organisasiberpengaruh positif terhadap kinerja guru pada Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar. Hal ini dapatdilihat dari hasil uji thit = 4,305 > ttab = 2,024. Adapun saran dari penelitian ini adalah perlunya peningkatanpelatihan-pelatihan dan pemberian motivasi terhadap semua tenaga pendidik dan peserta didik dan kemampuanmenggunakan in focus, laptop dan internet perlu ditingkatkan.

Kata kunci: Budaya Organisasi dan Kinerja Guru

Abstraction

As for internal issue formula this research is how organizational cultural influence to performance learnat Teacher of Buddhist Manjusri Pematangsiantar. Writer use the design research that is research of field andbibliography research. Its population is teacher of Teacher of Buddhist Manjusri Pematangsiantar with theamount 40 people. Method of data collecting is through interview, documentation and questionnaire from dataof primary and secondary analysis with the descriptive analysis qualitative and descriptive analysis isquantitative.

Than result analyze the regression is modestly known that = 14,95 + 0,595X. Strength of Relation r =0,5726, Then coefficient of determination R = 32,78 %. Conclusion from this research is organizational culturehave an effect on positive to performance learn at Teacher of Buddhist Manjusri Pematangsiantar. This Matteris visible from result test the thit = 4,305 > ttab = 2,024. As for suggestion from this research is the importanceof make-up of training and gift motivate to all energy of educator and competitor educated and ability use the infocus, laptop and internet require to be improved.

Keyword: Organizational Cultural and Teacher Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahFenomena kinerja guru yang terjadi di

Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantarbelum optimal. Dimana fenomena kinerja guruuntuk tahun ajaran 2012/2013 ini didapatkan darihasil wawancara. Fenomena ini dapat dilihat daritabel diberikut ini: Sebanyak 70% guru mengajarhanya dengan menggunakan buku paket yangmenjadi buku pegangan mereka dan belum adanyaproses belajar mengajar menggunakan media seperti:in focus, laptop dan internet. Sebanyak 80% gurumasih belum bisa menciptakan suasana belajar yangsehat dimana faktanya masih terdapat murid yangsering permisi dan berada di luar kelas selamaproses jam belajar mengajar. Sebanyak 65% gurutidak menilai prestasi murid untuk kepentingan

pengajaran tetapi guru hanya menilai proses belajaryang telah dilaksanakan saja.

Fenomena-fenomena di atas tidak terlepasdari kinerja guru itu sendiri. Mengingat guru adalahpanutan bagi siswa/i. Kinerja juga dapat disebabkanoleh berbagai faktor misalnya: komitmen,kepemimpinan, kompensasi, komunikasi, motivasi,promosi jabatan, kompetensi dan budaya organisasi.Budaya organisasi yang diterapkan diantaranyaadalah aturan perilaku dimana dalam penggunaanbahasa umum yaitu Bahasa Indonesia yang baik danbenar terlaksana dengan baik dan norma yaitustandar perilaku guru pada saat proses belajarmengajar dilaksanakan dengan baik dan nilaidominan dalam mencapai standar mutu pendidikanpada kenyataannya terlaksana dengan baik. Filosofidalam hal keharmonisan dalam organisasi jugaterlihat terlaksana dengan baik dimana para guru

Page 24: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

memiliki hubungan yang baik tetapi dari segi aturanmasih kurangnya para guru dalam menaatinya hal inidapat dilihat dari keterlambatan para gurusedangkan iklim organisasi dapat dilihat darihubungan antara para kepala sekolah dan guruterhadap orang tua murid maupun pihak lain terjadidengan baik.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dari latar belakang di

atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadapkinerja guru pada perguruan Buddhist ManjusriPematangsiantar.

3. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian yang dilakukan

adalah sebagai berikut: untuk mengetahui pengaruhbudaya organisasi terhadap kinerja guru padaperguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar.

4. Metode PenelitianPenulis menggunakan desain penelitian yaitu

penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.Populasinya adalah guru Perguruan BuddhistManjusri Pematangsiantar dengan jumlah 40 orang.Metode pengumpulan data adalah melaluiwawancara, dokumentasi dan kuesioner yangbersumber dari data primer dan sekunder yangdianalisa dengan analisa deskriptif kualitatif dananalisa deskriptif kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Budaya Organsiasi

Budaya berasal dari bahasa Sansekertabuddhayah sebagai bentuk jamak dari kata budhiyang artinya akal atau segala sesuatu yang berkaitandengan akal pikiran, nilai-nilai dan sikap mentalmanusia. Ndraha (2003:128) mendefenisikan budayasebagai asumsi-asumsi dan pola-pola makna yangmendasar, yang dianggap sudah selayaknya dianutdan dimanifestasikan oleh semua pihakberpartisipasi dalam organisasi. Menurut Hasibuan(2005:24) Organisasi adalah suatu sistemperserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasidari sekelompok orang yang bekerja sama dalammencapai tujuan tertentu. Schein dalam Luthans(2006:124) menyatakan bahwa budaya organisasiadalah pola asumsi dasar diciptakan, ditemukan ataudikembangkan oleh kelompok tertentu saat merekamenyesuaikan diri dengan masalah-masalaheksternal dan integrasi internal yang telah bekerjacukup baik serta dianggap berharga dan karena itudiajarkan pada anggota baru sebagai cara yang benaruntuk menyadari, berpikir dan merasakan hubungandengan masalah tersebut.

Budaya memiliki beberapa fungsi di dalamsuatu organisasi. Robbins (2002:283)mengemukakan beberapa fungsi budaya organisasisebagai berikut: budaya menciptakan perbedaanantara satu organisasi dengan organisasi lain, budayaberfungsi untuk menyampaikan rasa identitas kepadaanggota-anggotta organisasi, budaya mempermudah

penerusan komitmen hingga mencapai batasan yanglebih luas, melebihi batasan ketertarikan inidividu,budaya mendorong stabilitas sistem sosial, budayabertugas sebagai pembentuk rasa dan mekanismepengendalian yang memberikan panduan dan bentukprilaku serta sikap karyawan.

Menurut Ndraha (2010:76) pembentukanbudaya diawali oleh para pendiri melalui tahapansebagai berikut:a. Seseorang mempunyai gagasan untuk

mendirikan sebuah organisasi atau perusahaanberdasarkan VM (Virtual Machine) tertentu.

b. Ia menggali dan mengarahkan sumber-sumber,baik orang ini yang sepaham dan setujuandengan dia (SDM), biaya, teknologi dansebagainya.

c. Mereka meletakkan dasar organisasi berupasusunan organisasi dan tatakerja.

Sedangkan menurut Robbins (2008:267)proses penciptaan budaya terjadi dalam 3 cara yaitu:a. Pendiri hanya merekut dan mempertahankan

karyawan yang sepikiran dan seperasaandengan mereka.

b. Mereka melakukan indoktrinasi danmenyosialisasikan cara pikir dan berprilakumereka kepada karyawan.

c. Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagaimodel peran yang mendorong karyawan untukmengidentifikasi diri, menginternalisasikeyakinan, nilai dan asumsi pendiri tersebut.

Gordon dan Cummincs dalam Sopiah(2008:133) mengajukan 10 (sepuluh) karakteristikbudaya organisasi yang meliputi dimensi struktualdan perilaku, yaitu:a. Inisiatif individual: tingkat tanggung jawab,

kebebasan dan independensi yang dimilikiindividu.

b. Toleransi terhadap tindakan beresiko: sejauhmana para anggota dianjurkan untuk bertindakagresif, inovatif dan berani mengambil resiko.

c. Arah: sejauh mana organisasi tersebutmenciptakan sasaran dan harapan mengenaiprestasi dengan jelas.

d. Integrasi: sejauh mana unit-unit dalamorganisasi didorong untuk bekerja dengan caraterkoordinasi.

e. Dukungan dari manajemen: sejauh mana paramanajer dapat berkomunikasi dengan jelas,memberi bantuan serta dukungan terhadapbawahan mereka.

f. Kontrol: sejumlah peraturan dan pengawasanlangsung yang digunakan untuk mengawasi danmengendalikan perilaku anggota.

g. Identitas: sejauh mana para anggotamengidentifikasi dirinya secara keseluruhandengan organisasinya ketimbang dengankelompok kerja tertentu atau dengan bidangkeahlian profesional.

h. Sistem imbalan: sejauh mana alokasi imbalan(misalnya kenaikan gaji dan promosi)didasarkan atas kriteria prestasi pegawai sebagaikebalikan dari senioritas, sikap pilih kasih dansebagainya.

Page 25: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

i. Toleransi terhadap konflik: sejauh mana parapegawai didorong untuk mengemukakan konflikdan kritik secara terbuka.

j. Pola-pola komunikasi: sejauh mana komunikasiorganisasi dibatasi oleh hierarki kewenanganformal.

2. KinerjaMenurut Hasibuan (2008:94), kinerja adalah

suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalammelaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanya yang didasarkan atas kecakapan,pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.Sedangkan menurut Cherington (2000:76)mengemukakan bahwa kinerja menunujukkanpencapaian target kerja yang berkaitan dengankualitas, kuantitas dan waktu. Menurut Mathis danJackson (2006:378), kinerja (performance) padadasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidakdilakukan oleh karyawan. Kemudian menurutMankunegara (2002:67) kinerja dapat didefenisikansebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yangdicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakantugasnya sesuai dengan tanggung jawab yangdiberikan kepadanya.

Menurut Isjoni dalam Lie (2012:142) kinerjaguru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikandengan komponen persekolahan, apakah itu kepalasekolah, guru dan karyawan maupun anak didik.Kinerja guru akan bermakna bila diikuti dengan niatyang bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akankekurangan yang ada pada dirinya, dan berupayauntuk meningkatkan atas kekurangan tersebutsebagai upaya untuk meningkatkan ke arah yanglebih baik dari kinerja hari kemarin, dan tentunyakinerja masa depan lebih baik dari kinerja hari ini.Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dandievaluasi karena guru mengemban tugasprofessional, artinya tugas-tugas hanya dapatdikerjakan dengan kompetensi khusus yangdiperoleh melalui program pendidikan. MenurutDanim dalam Lie (2012:143) Guru memilikitanggung jawab yang secara garis besar dapatdikelompokkan yaitu: guru sebagai pengajar, gurusebagai pembimbing, guru sebagai administratorkelas.

Menurut Departemen Pendidikan nasional PPNo.19/2005, Permendiknas No.11/2011, Indikatorpenilaian terhadap kinerja guru dilakukan terhadaptiga kegiatan pembelajaran di kelas yaitu:perencanaan program kegiatan, pembelajaran,pelaksanaan kegiatan pembelajaran,evaluasi/penilaian pembelajaran.

Mulyasa dalam Lie (2012:155) menyatakanbahwa hubungan budaya organisasi sekolah dengankinerja guru dapat dilihat dari perspektif KebijakanDepartemen Pendidikan Nasional, bahwa dalamkepemimpinannya kepala sekolah mempunyaisejumlah peran yang harus diperankan, yaitu sebagaiedukator, sebagai manajer, sebagai administrator,sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai penciptaiklim kerja dan sebagai wirausahaan. Salah satu

peran yaitu pencipta iklim kerja. Menurut Sutrisno(2010:156) budaya yang tertanam kuat dan nilai-nilai budaya diterima dengan baik serta pegawaimelaksanakan tugas yang seharusnya dilaksanakandengan norma-norma yang telah ditetapkan akanmenunjukkan sejauh mana pegawai dapatmenyelesaikan tugasnya dengan cepat, tepat danbenar sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa Deskripsi Kualitatif

Analisis deskriptif digunakan untukmemperoleh gambaran atau deskripsi mengenaitanggapan dari guru. Adapun penetapan kriteria nilairata-rata jawaban dari responden tersebutdimasukkan ke dalam kelas-kelas interval dimanapenentuan intervalnya memakai rumus sebagaiberikut:Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah KelasKriteria:

Nilai tertinggi = 5Nilai terendah = 1Jumlah kelas = 5

Dari rumus di atas diperoleh interval kelas =0,8, sehingga berlaku ketentuan kategori denganhasil sebagai berikut:

Tabel 2Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden.

NilaiInterval

Kategori

1,00 – 1,80Sangat Tidak Baik/Sangat

Rendah

1,81 – 2,60 Tidak Baik/Rendah

2,61 – 3,40 Kurang Baik/Cukup Tinggi

3,41 – 4,20 Baik/Tinggi

4,21 – 5,00 Sangat Baik/sangat Tinggi

Sumber: Hasil Pengolahan Data.

a) Gambaran Budaya OrganisasiSalah satu fungsi budaya organisasi yang

diterapkan dalam Perguruan Buddhist Manjusriadalah sebagai pola perilaku. Dimana budayaorganisasi berfungsi untuk membantu membentukperilaku-perilaku para guru dalam melaksanakanproses kegiatan belajar mengajar. Mengingat guruadalah panutan bagi siswa/i nya. Maka perilaku guruharus disiplin. Salah satunya adalah dalam halpenggunaan bahasa dan ketepatan waktu dalamproses masuk kelas untuk melaksanakan kegiatanbelajar mengajar.

Secara keseluruhan sisi budaya organisasimemiliki nilai rata-rata 4,04 yang dinilai baik. Haltersebut berarti berdasarkan hasil kuesioner, guruPerguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar telahmenunjukkan budaya organisasi yang baik. Haltersebut hendaknya ditingkatkan agar budaya

Page 26: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

organisasi pada masa-masa yang akan datang bisalebih baik lagi.

b) Gambaran Kinerja GuruKinerja atau performance pada dasarnya

merupakan prestasi kerja, pelaksanaan kerja,pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja dalamsuatu organisasi. Ukuran kinerja guru terlihat darirasa tanggung jawabnya menjalankan amanah,profesi yang diembannya dan rasa tanggungjawabmoral di pundaknya. Semua ini akan terlihat kepadakepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankantugas keguruannya di dalam kelas dan tugaskependidikannya di luar kelas.

Sikap ini akan dibarengi juga dengan rasatanggungjawabnya mempersiapkan segalaperlengkapan pengajaran sebelum melaksanakanproses pembelajaran. Salah satu penilaian kinerjayang diterapkan dalam Perguruan BuddhistManjusri adalah perbaikan kinerja. Dimana setiapbulannya dilakukan evaluasi kinerja misalnya dalamhal melaksanakan tugasnya apakah sudahdiselesaikan tepat waktu.

Secara keseluruhan sisi kinerja memiliki nilairata-rata 3,98 yang dinilai baik. Hal tersebut berartiberdasarkan hasil kuesioner, guru PerguruanBuddhist Manjusri Pematangsiantar telahmenunjukkan kinerja yang baik. Hal tersebuthendaknya ditingkatkan agar kinerja pada masa-masa yang akan datang akan semakin baik lagi.

2. Analisa Deskriptif Kuantitatifa. Regresi Linier Sederhana

Analisa data dalam penelitian inimenggunakan analisa regresi sederhana. Analisaregresi linear sederhana digunakan untukmengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X adalah BudayaOrganisasi dan Y adalah Kinerja Guru. Untukmelihat pengaruh variabel dengan persamaan regresitersebut maka dilakukan perhitungan secara manualuntuk memperoleh nilai a dan b dengan notasisebagai berikut: = a + bX.

Hasil dari koefisien regresi yang didapatadalah sebagai berikut: = 14,35 + 0,595 X.Persamaan tersebut menjelaskan bahwa terdapatpengaruh yang positif antara Budaya Organisasi (X)terhadap Kinerja Guru (Y) pada Perguruan BuddhistManjusri Pematangsiantar. Semakin baik budayaorganisasi maka semakin baik juga kinerja guru.Sebaliknya, apabila budaya organisasi rendah makakinerja guru juga akan rendah.

b. Korelasi dan Koefisien DeterminasiUntuk menghitung kekuatan hubungan

budaya organisasi terhadap kinerja guru, dilakukanmelalui analisis korelasi. Dari besarnya nilaiperhitungan korelasi 0,5726 menunjukkan bahwahubungan variabel yang sedang antara budayaorganisasi dan kinerja guru yang diteliti diPerguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar.

Sedangkan untuk mengukur seberapa besarvariabel dependen (bebas) menjelaskan variabelindenpenden (terikat), digunakan koefisiendeterminasi (Kd). Nilai variabel Y (kinerja guru)sebesar 32,78 % baik rendahnya kinerja gurudijelaskan oleh variabel X (budaya organisasi).Sedangkan 67,22 % dijelaskan oleh faktor-faktorlain yang tidak dibahas pada penelitian ini seperti:komitmen, kepemimpinan, kompensasi, komunikasi,motivasi, promosi jabatan dan kompetensi.

c. Uji Hipotesis (uji t)Untuk menarik kesimjugan yang valid, maka

harus dilakukan uji hipotesis. Dari hasil perhitungankoefisien korelasi diketahui bahwa budayaorganisasi berhubungan terhadap kinerja guru.Untuk menguji kebenarannya, dilakukan ujihipotesis. Dari hasil uji t di atas, diketahui bahwanilai t hitung (4,305) > t tabel (2,024) sehingga Hoditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa budayaorganisasi berpengaruh positif terhadap kinerja gurupada Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar.

2. Evaluasia. Budaya Organisasi

Dalam hal meningkatkan budaya organisasitenaga pendidiknya sehingga tenaga pendidiknyalebih meningkatkan mutu kinerjanya. Perlunyapeningkatan pelatihan-pelatihan dan pemberianmotivasi terhadap semua tenaga pendidik danpeserta didik. Pentingnya membuat peraturan-peraturan yang lebih mengikat untuk meningkatkandisiplin dan dapat membina kesantunan dilingkungan sekolah menjadi lebih baik. Harusmembuat Standar Operation Prosedur (SOP) untukpencapaian efektivitas dan efisiensi yang lebih baiklagi. Ketika hal-hal di atas dilakukan dengan baik,tenaga pendidik akan merasa puas dengan sekolah.Rasa puas tersebut akan meningkatkan budayaorganisasi dalam diri tenaga pendidik dan pesertadidik sehingga mereka lebih meningkatkan perilaku,keberaturan dan efektivitas serta efesiensi. Lebihpenting lagi, kinerja guru dan tanggung jawab ataspekerjaan mereka dapat terlaksana dengan baik.

b. Kinerja KaryawanUntuk meningkatkan kinerja guru, maka

perlu diperhatikan: Kemampuan menggunakan infocus, laptop dan internet perlu ditingkatkan sertaperlu diberi pelatihan terhadap para guru untukmenggunakan media-media pembelajaran tersebutguna meningkatkan kemampuan guru terhadapmedia pembelajaran, Perlunya menggunakan alat-alat praktek maupun penelitian tindakan kelas.Dengan demikian strategi pembelajaran yangdigunakan dapat diperbaiki dan bukan hanya denganmenggunakan buku paket, Perlu ditingkatkan lagipenegakkan disiplin siswa dengan cara memberisanksi terhadap setiap pelanggaran disiplin,Kemampuan dalam menentukan cara-cara dan alat-alat evaluasi untuk meningkatkan kinerja guru dapatdilakukan dengan mengadakan workshop maupun

Page 27: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkankemampuan. Guru sebagai sumber daya manusiamerupakan aset yang penting bagi sekolah. Kunciuntuk memajukan sekolah berada pada guru. Untukmeningkatkan kinerja, salah satu langkah yang dapatdilakukan sekolah adalah meningkatkan budayaorganisasi guru. Semakin baik budaya organisasiyang ada pada guru, semakin baik juga kontribusiyang dapat diberikan guru terhadap sekolah dalampencapaian tujuannya.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil penelitian, budaya organisasiyang ada pada Perguruan Buddhist ManjusriPematangsiantar dinilai Baik dengan nilai rata-rata 4,04. Kinerja dengan nilai rata-rata 3,98.

b. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerjaguru, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujianregresi yang menunjukkan tanda positif pada

persamaan sebagai berikut: ̂ = 14,95 +0,595X.

c. Dengan nilai r = 0,5726 terdapat hubungan yangsedang antara variabel X dan variabel Y. Kinerjaguru melalui uji koefisien determinasi (R)sebesar 32,78 % dapat dijelaskan oleh budayaorganisasi dan sisanya sebesar 67,22 % dapatdijelaskan faktor lain yang tidak dibahas dalampenelitian ini.

d. Dari hasil pengujian thit = 4,305 sedangkan ttab

pada tingkat kepercayaan adalah sebesar 2,024.Oleh karena itu thit > ttab, berarti variabel budayaorganisasi berpengaruh terhadap kinerja guru,sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinyabudaya organisasi berpengaruh positif terhadapkinerja guru Perguruan Buddhist ManjusriPematangsiantar.

2. Sarana. Agar standar perilaku guru dan pelaksanaannya,

standar perilaku siswa dan pelaksanaannya,keberaturan dalam pembinaan kesantunan dilingkungan sekolah dan standar pencapaianefektivitas dan efisiensi pencapaiannya dapatditingkatkan maka perlu dilakukan peningkatanpelatihan-pelatihan dan pemberian motivasiterhadap semua tenaga pendidik dan pesertadidik agar standar perilaku guru dan siswa dapatditingkatkan serta membuat peraturan-peraturanyang lebih mengikat untuk meningkatkandisiplin dan dapat membina kesantunan dilingkungan sekolah menjadi lebih baik danmembuat Standar Operation Prosedur (SOP)untuk pencapaian efektivitas dan efisiensi.

b. Agar kinerja guru dalam penggunaan mediapembelajaran, kinerja guru dalam penggunaanstrategi pembelajaran, kinerja guru dalampenegakan disiplin siswa dan kinerja guru dalamkemampuan menentukan cara-cara dan alat-alatevaluasi pencapaiannya dapat ditingkatkan makapenyediaan sarana dan prasarana yangmenunjang aktivitas belajar mengajar.

Mengingat perkembangan zaman semakinmodern dan canggih maka dunia pendidikan jugadituntut agar bisa memberikan pendidikan yanglebih baik lagi. Dalam hal ini kemampuanmenggunakan in focus, laptop dan internet perluditingkatkan serta perlu diberi pelatihan terhadappara guru untuk menggunakan media-mediapembelajaran tersebut guna meningkatkankemampuan guru terhadap media pembelajaran.Untuk meningkatkan strategi pembelajaran, perludilakukan cara seperti menggunakan alat-alatpraktek maupun penelitian tindakan kelas.Dengan demikian strategi pembelajaran yangdigunakan dapat diperbaiki dan bukan hanyadengan menggunakan buku paket. Dalam halpenegakkan disiplin siswa perlu ditingkatkan lagidengan cara memberi sanksi terhadap setiappelanggaran disiplin. Untuk meningkatkankinerja guru dalam kemampuan menentukancara-cara dan alat-alat evaluasi dapat dilakukandengan mengadakan workshop maupunpelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkankemampuan para guru.

c. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapatmengungkap seluruh variabel yang dapatmempengaruhi kinerja guru pada PerguruanBuddhist Manjusri Pematangsiantar. Sebagaibahan masukan untuk penelitian selanjutnya,perlu memperbanyak variabel penelitian, sepertikomitmen, kepemimpinan, kompensasi,komunikasi, motivasi, promosi jabatan dankompetensi.

E. DAFTAR PUSTAKA

Cherington. 2000. The Management of HumanResource. New Jersey : Prentice HallInternational,Inc,.

Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: Prenhallindo.

………. 2006. Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi Kesepuluh Jilid I. Jakarta: PT. Indeks

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen SumberDaya Manusia. Cetakan Ketujuh. EdisiRevisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

………. 2008. Organisasi dan Motivasi. Jakarta:Penerbit Bumi Aksara.

Lie, Darwin. 2012. Analisis PengaruhKepemimpinan Kepala Sekolah, BudayaOrganisasi Sekolah, Kompetensi GuruTerhadap Motivasi Dan Komitmen GuruSerta Implikasinya Terhadap Kinerja Guru(Studi Kasus Pada SMA di LimaKabupaten – Kota Provinsi SumateraUtara), Bandung: Universitas Pasundan.Disertasi.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. EdisiSepuluh. Jakarta: Penerbit Andi.

Page 28: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2002.Manajemen SDM Perusahaan. Jakarta :Penerbit Bumi Aksara.

Mangkuprawira, Sjafri TB. 2004. ManajemenSumber Daya Manusia Strategik. Jakarta:Gahlia Indonesia.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber DayaManusia Jilid I Edisi 10. Jakarta: PenerbitErlangga.

………. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Teori Budaya Organisasi.Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

………. 2010. Budaya Organisasi. Cetakan Ketiga.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Permendiknas No. 11/2011 tentang Sertifikasi Guru.PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku

Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta: PenerbitErlangga.

………. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Indonesia.Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT. Prenhallindo.

………. 2008. Perilaku Organisasi. Buku Kedua.Jakarta: Penerbit Salemba.

Simamora, Hendry. 2004. Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Simbolon, Hotman. 2009. Statistika. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta:Penerbit Andi.

Sudewa, Wira. 2012.http://www.slideshare.net/wirasudewa90/contoh-proposalskripsi: tahun akses 2013.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D. Bandung: PenerbitAlfabeta.

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. CetakanPertama. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup.

UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 9tentang Kualifikasi Akademik.

Page 29: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.BANK PANIN Tbk CABANG PEMATANGSIANTAR

Oleh:Denny IndayangS1 Manajemen

Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

AbstraksiAdapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh komitmen

terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar. Data-data yang dikumpulkanberupa data kualitatif dan data kuantitatif. Untuk teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisis deskriptifkualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif .

Dari hasil analisis regresi sederhana didapatkan ̂ = 23,6968 + 0,69466 X, yang artinya ada pengaruhpositif antara komitmen terhadap kinerja. Nilai koefisien korelasi didapat sebesar 0,49099 yang artinya adahubungan sedang dan positif antara komitmen dan kinerja. Koefisien determinasi yang didapatkan adalah24,11% yang artinya tinggi rendahnya kinerja dijelaskan oleh komitmen sebesar 24,11% dan sisanya sebesar75,89% dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas seperti motivasi, kepemimpinan, lingkungan kerja,perencanaan karir, dan pendelegasian wewenang. Dari perhitungan uji thitung diperoleh 3,609 dan ttabel 2,020 dimana thit > ttab yang menunjukkan bahwa H0 ditolak dan menunjukkan adanya pengaruh positif antara komitmenterhadap kinerja. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa pimpinan harus memperhatikan rasa kebersamaan dansaling memiliki di antara karyawan. Dan untuk meningkatkan kinerja pimpinan perusahaan harus melaksanakanpengembangan karyawan dengan melakukan training secara berkala.

Kata kunci: Komitmen dan Kinerja

AbstractionAs for becoming internal issue formula this research is how influence commitment to employees

performance PT. Bank Panin Tbk Branch the Pematangsiantar. Data collected by in the form of data qualitativeand quantitative data. For the technique of analysis used by descriptive analysis technique qualitative anddescriptive analysis is quantitative .

Than result analyze the regretion is Ŷ = 23,6968 + 0,69466 X, what its meaning there is positiveinfluence between commitment to performance. Assess the correlation coefficient got by equal to 0,49099 whichits meaning there relation and positive between commitment and performance. Coefficient Determination got is24,11% what its meaning is high lower the performance explained by commitment equal to 24,11% and the restof equal to 75,89% influenced by the of the factor which is not studied like motivation, leadership,environmental work the, career planning, and authority delegation. From calculation test the thit obtained by3,609 and ttab 2,020 where about thit > ttab indicating that H0 refused and show the existence of positive influencebetween commitment to performance. From result evaluate known that by the head have to pay attention to feelthe togetherness and [is] owning each other among employees. And to increase performance of company headhave to execute the employees development by conducting periodical training.

Keyword: Commitment And Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar

sebagai perusahaan yang bergerak di bidangperbankan memandang kinerja sebagai dimensiutama dalam pencapaian tujuan. Tentunya kinerjadalam PT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantarbukannya tanpa masalah. Adapun fenomena yangdihadapi adalah belum cukup optimalnya kinerjakaryawan yang ada. Dari sisi penilaian kinerja olehPT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantarterhadap karyawannya, kuantitas yang dapatdihasilkan sudah memadai, begitu juga dari segi

kualitas, ketepatan, jumlah kehadiran, dankemampuan bekerja sama. Namun hal yang menjadikendala adalah ketidaktelitian, keterlambatan danketidakhadiran dari karyawan. Walapun tidak begitusignifikan, ketidaktelitian menyebabkan kesalahanpenulisan slip transaksi, bahkan salah penginputandata. Dari segi keterlambatan dan ketidakhadiran,masih ada beberapa karyawan masih ada yang tidaktaat pada jam kehadiran dan tidak hadir bekerjaselama beberapa hari.

Kendala-kendala di atas tidak terlepas darikomitmen karyawan itu sendiri. Komitmen yang adadi PT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar

Page 30: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

terdiri dari affective commitment, continuancecommitment, dan normative commitment. Dari segiaffective commitment, karyawan ikut andil dalampengembangan perusahaan dan merasa banggamenjadi bagian perusahaan. Dari segi continuancecommitment, karyawan merasa rugi apabilameninggalkan perusahaan dan tidak merasa tertarikpada tawaran perusahaan lain. Sedangkan dari seginormative commitment, karyawan menganggapbahwa loyalitas terhadap perusahaan sangat pentingdan setia pada perusahaan. Tentunya tingkatkomitmen karyawan yang rendah dapatmenyebabkan meningkatnya jumlah absensi,penurunan kinerja, dan sebagainya, dan terutamamenyebabkan karyawan tidak melakukanpekerjaannya lebih baik dan tidak memilikikewajiban dalam turut serta memajukan perusahaan.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dari latar belakang di

atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:bagaimana pengaruh komitmen terhadap kinerjakaryawan pada PT. Bank Panin Tbk CabangPematangsiantar?

3. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian yang dilakukan

adalah sebagai berikut: untuk mengetahui pengaruhpromosi terhadap Loyalitas Konsumen pada PT.Alam Terang Mandiri cabang pematangsiantar.

4. Metode PenelitianDesain penelitian merupakan suatu cara yang

sistematis dan objektif dengan maksud untukmemperoleh data atau mengumpulkan keteranganuntuk diteliti. Adapun Desain penelitian yangdigunakan adalah Penelitian Kepustakaan (LibraryResearch) dan Penelitian Lapangan (FieldResearch).

Teknik pengumpulan data yang dilakukanpenulis dalam penelitian ini adalah berupaKuesioner, Wawancara dan Dokumentasi. Tehnikanalisa data yang digunakan dalam penelitian iniantara lain Tehnik Analisa Deskriptif Kualitatif danTehnik Analisa Deskriptif Kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Komitmen

Menurut Mathis dan John (2006:122),komitmen organisasional adalah tingkat sampaimana karyawan yakin dan menerima tujuanorganisasional, serta berkeinginan untuk tinggalbersama organisasi tersebut. Sedangkan menurutPorter dalam Panggabean (2004:135), komitmenadalah kuatnya pengenalan dan keterlibatanseseorang dalam suatu organisasi tertentu.

Meyer dan Allen dalam Luthans (2006:249)mengemukakan bahwa ada tiga komponenorganisasional, yaitu: Affective Commitment(Komitmen Afektif), Continuance Commitment(Komitmen Kelanjutan), Normative Commitment(Komitmen Normatif). Kanter dalam Sopiah

(2008:158) mengemukakan adanya tiga bentukkomitmen organisasional, yaitu:a) Komitmen berkesinambungan (continuance

commitment), yaitu komitmen yang berhubungandengan dedikasi anggota dalam melansungkankehidupan organisasi dan menghasilkan orangyang mau berkorban dan berinvestasi padaorganisasi.

b) Komitmen terpadu (cohesion commitment), yaitukomitmen anggota terhadap organisasi sebagaiakibat adanya hubungan social dengan anggotalain di dalam organisasi. Ini terjadi karenakaryawan percaya bahwa norma-norma yangdianut organisasi merupakan norma-norma yangbermanfaat.

c) Komitmen terkontrol (control commitment),yaitu komitmen anggota pada norma organisasiyang memberikan perilaku ke arah yangdiinginkanmya. Norma-norma yang dimilikiorganisasi sesuai dan mampu memberikansumbangan terhadap perilaku yangdiinginkannya.

David dalam Sopiah (2008:163)mengemukakan ada empat faktor yangmempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi,yaitu: Faktor personal, Karakteristik pekerjaan,Karakteristik struktur, misalnya besar/kecilnyaorganisasi dan Pengalaman kerja. Komitmenkaryawan terhadap organisasi adalah bertingkat, daritingkatan yang sangat rendah hingga tingkatan yangsangat tinggi.

Ditinjau dari segi organisasi, Koch dalamSopiah (2008:166) mengemukakan bahwa karyawanyang berkomitmen rendah akan berdampak padaperputaran (turn over). Dampak lain adalahtingginya ketidakhadiran, meningkatnya kelambanankerja dan kurangnya intensitas untuk bertahansebagai karyawan di organisasi tersebutsebagaimana seperti yang dikemukakan oleh Angledalam Sopiah (2008:166).

2. KinerjaKinerja dalam bahasa Indonesia dengan kata

dasar “kerja” di mana kinerja juga sering disebutsebagai hasil kerja. Menurut Mathis dan John(2006:378), kinerja (performance) pada dasarnyaadalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan olehkaryawan. Menurut Hasibuan (2008:94), kinerjaadalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorangdalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanya yang didasarkan atas kecakapan,pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

Mathis dan John (2006:378) mengemukakanbahwa indikator-indikator yang berhubungan dengankinerja adalah sebagai berikut:a) Kuantitas dari hasil: sebagai hasil dari jumlah

pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan.Kuantitas dapat dikukur dengan rupiah, unit, danlain-lain.

b) Kualitas dari hasil: sebagai kesempurnaan hasilpekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan.

Page 31: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

c) Ketepatan waktu dari hasil: sebagai kesesuaianpenyelesaian pekerjaan karyawan dengan tenggatwaktu yang disediakan.

d) Kehadiran: yaitu ketepatan dari para karyawanuntuk hadir di tempat kerja sesuai atau lebih awaldari waktu yang ditentukan.

e) Kemampuan bekerja sama: Yaitu kesediaan darikaryawan untuk bekerja sama dalam satu timdalam menyelesaikan pekerjaan.

Menurut Dharma dalam Nugroho (2009:5),indikator-indikator kinerja adalah antara lain:Kuantitas kerja, Kualitas kerja, Ketepatan waktu.

Menurut Mondy (2008:257), penilaiankinerja (performance appraisal) adalah sistemformal untuk menilai dan mengevaluasi kinerjatugas individu atau tim. Bagi banyak organisasi,tujuan utama sistem penilaian adalah untukmemperbaiki kinerja individual dan organisasi.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskripsi RespondenBerikut adalah tabel-tabel yang dibutuhkan

untuk mengetahui berbagai kriteria keadaan umumpara pelanggan yang akan dijadikan sebagairesponden.

Tabel 1Jenis Kelamin Respoden

No.Jenis

KelaminFrekuensi

(f)Persentase

(%)

1 Pria 19 44,19%

2 Wanita 24 55,81%

Jumlah 43 100 %Sumber: Hasil pengolahan dari data primer

Dari tabel di atas dapat dilihat respondenyang mengisi kuesioner sebanyak 43 orangresponden, berjenis kelamin pria sebanyak 19 orang(44,19%) dan berjenis kelamin wanita 24 orang(55,81%). Jumlah wanita lebih banyak dibandingkanpria karena umumnya karyawan frontliner (Tellerdan Customer Service) adalah wanita.

b. Analisa Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif digunakan untuk

memperoleh gambaran atau deskripsi mengenaitanggapan dari karyawan mengenai PengaruhKomitmen terhadap Kinerja Karyawan PT. BankPanin Tbk Cabang Pematangsiantar. Sesudahmelakukan pengujian data, maka untuk selanjutnyapenulis akan melakukan pengkajian analisiskualitatif sebagai gambaran fenomena dari variabelpenelitian pada saat sekarang ini.

Adapun penetapan kriteria nilai rata-ratajawaban dari responden tersebut dimasukkan kedalam kelas-kelas interval dimana penentuanintervalnya memakai rumus sebagai berikut:Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Kelas

Kriteria:Nilai tertinggi = 5Nilai terendah = 1Jumlah kelas = 5

Dari rumus di atas diperoleh interval kelas =0,8, sehingga berlaku ketentuan kategori denganhasil sebagai berikut:

Tabel 2Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden.

NilaiInterval

Kategori

1,00 – 1,80Sangat Tidak Baik/Sangat

Rendah

1,81 – 2,60 Tidak Baik/Rendah

2,61 – 3,40 Kurang Baik/Cukup Tinggi

3,41 – 4,20 Baik/Tinggi

4,21 – 5,00 Sangat Baik/sangat Tinggi

Sumber: Hasil Pengolahan Data.

1) Gambaran Komitmen pada PT. Bank PaninTbk Cabang Pematangsiantar

Dari pengolahan data kuesioner sebagianbesar responden menjawab tinggi pada indikatorkomitmen yang ada pada PT. Bank Panin TbkCabang Pematangsiantar. Di sini dapat terlihatperanan komitmen pada kinerja perusahaan. Apabilasemakin tinggi komitmen yang dimiliki karyawanmaka semakin tinggi pula kinerja perusahaan.

Secara keseluruhan, indikator komitmenmemiliki nilai rata-rata 3,83 yang dinilai Tinggi. Halini berarti berdasarkan hasil kuesioner, karyawanPT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar telahmemiliki komitmen yang tinggi. Dengan tingginyakomitmen, maka diharapkan bahwa kinerjakaryawan tinggi juga.

2) Gambaran Kinerja pada PT. Bank Panin TbkCabang Pematangsiantar

Kinerja adalah hasil yang dicapai olehpegawai dalam pekerjaan yang dibebankankepadanya dalam suatu organisasi. Dari pengolhandata kuesioner dapat dilihat bahwa sebagian besarresponden menjawab setuju, baik dari segi kuantitasdari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu darihasil kehadiran dan kemampan bekerjasama. Hampirsemua indikator memiliki nilai rata-rata Tinggi, danada dua indikator yang nilai rata-ratanya CukupTinggi. Dalam hal ini tentunya pimpinan harusmemperhatikan indikator tersebut dan berupayameningkatkan kinerja karyawan.

Secara keseluruhan sisi kinerja memilikinilai rata-rata 3,71 yang dinilai Tinggi. Hal tersebutberarti berdasarkan hasil kuesioner, karyawan PT.Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar telahmenunjukkan kinerja yang tinggi. Hal tersebuthendaknya ditingkatkan agar kinerja pada masa-masa yang akan datang bisa meningkat juga.

Page 32: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

c. Analisa Deskriptif Kuantitatif1. Regresi Linier Sederhana

Fungsi dari analisis regresi adalah untukmelihat pengaruh yang terjadi di antara keduavariabel. Selain itu analisis regresi juga berfungsisebagai penunjuk arah hubungan yang terjadi antaravariabel dependen dan variabel indenpenden. Dalampenelitian ini, yang dibahasa adalah pengaruhkomitmen terhadap kinerja karyawan. Komitmensebagai variabel independen (bebas) dan kinerjasebagai variabel dependen (terikat). Untukmemperoleh nilai a dan b, digunakan notasi sebagaiberikut: = a + bX. Dan dari hasil perhitungandiperoleh Hasil dari koefisien regresi yang didapatadalah sebagai berikut: Ŷ = 23,6968 + 0,69466 X.artinya terdapat pengaruh yang positif antarakomitmen (X) terhadap kinerja (Y) karyawan padaPT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar.

2. Korelasi dan Koefisien DeterminasiUntuk menghitung kekuatan hubungan

komitmen terhadap kinerja karyawan, dilakukanmelalui analisa korelasi dengan rumus sebagaiberikut:

r =

2222 )()( YYnXXn

YXXYn

r = 0,49099Dari hasil perhitungan diatas, didapat nilai r =

0,49099 yang artinya terdapat hubungan yangsedang dan positip antara variabel X yaitu komitmendengan variabel Y yaitu kinerja karyawan.Selanjutnya, untuk mengukur seberapa besarvariabel bebas menjelaskan variabel terikat makadigunakan koefisien determinasi (KD). Nilai KDdapat diperoleh dari:

KD = r2 x 100%KD = 24,11%

Angka ini menunjukkan tinggi rendahnyakinerja dapat dijelaskan oleh kontribusi komitmensebesar 24,11%. Sedangkan 75,89 % dijelaskan olehfaktor-faktor lain yang tidak dibahas pada penelitianini sepeti motivasi, kepemimpinan, lingkungankerja, perencanaan karir, dan pendelegasianwewenang.

3. Uji Hipotesis (uji t)Untuk menarik kesimpulan yang valid, maka

harus dilakukan uji hipotesis. Dari hasil perhitungankoefisien korelasi diketahui bahwa komitmenberhubungan terhadap kinerja. Untuk mengujikebenarannya, dilakukan uji hipotesis. Denganrumusan sebagai berikut:a. H0 = 0, artinya komitmen tidak memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja karyawan padaPT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar.

b. Ha ≠ 0, artinya komitmen memiliki pengaruhpositif terhadap kinerja karyawan pada PT. BankPanin Tbk Cabang Pematangsiantar.

Dengan kriteria pengujian yaitu: jika thit < ttab atauprobabilitas signifikansi < (5%), maka Hoditerima dan Ha ditolak. Jika thit > ttab atau

probabilitas signifikansi > (5%), maka Ho ditolakdan Ha diterima. Dengan α = 0,05 di mana n = 43,maka nilai t hitung dapat dicari sebagai berikut:

Dari hasil perhitungan uji t diperoleh nilai thit(3,609) > ttab (2,020) sehingga H0 ditolak. Hasiltersebut menunjukkan bahwa komitmen memilikipengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT.Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar.

2. Evaluasia. Komitmen

Untuk meningkatkan nilai-nilai indicator darikomitmen yang masih dibawah nilai rata-rata, makapimpinan harus meningkatkan komitmen karyawansehingga karyawan enggan meninggalkanperusahaan. Beberapa hal yang dapat dilakukanadalah sebagai berikut:1) Tingkatkan pengadaan acara-acara yang

melibatkan semua anggota organisasi sehinggakebersamaan dan rasa memiliki bisa terjalin.Hal-hal yang dapat dilakukan seperti acara donordarah, bakti sosial, menanam pohon, olahragabersama, dan lain-lain.

2) Memperhatikan perkembangan karier karyawandalam jangka panjang dan memberlakukankaryawan secara adil dan benar. Karyawan yangtelah berprestasi umumnya enggan meninggalkanperusahaan. Apabila prestasi tersebut ditunjangdengan perlakuan yang baik, karyawan akanmerasa wajib untuk tinggal di perusahaan.

3) Menciptakan kondisi bekerja yang tidakmonoton karena rutinitas yang sama setiap hariakan menimbulkan perasaan bosan bagikaryawan. Hal tersebut dapat dilakukan denganmelakukan rotasi pekerjaan dalam kurun waktutertentu dan memperbaharui fasilitas-fasilitaskantor dalam jangka waktu tertentu .

4) Mengkomunikasikan tujuan perusahaan denganpara karyawan dan meminta karyawan untukmemberikan feedback. Komunikasi yangdilakukan harus dua arah sehingga pimpinan tahuapa yang dibutuhkan karyawan dan jugasebaliknya.

Ketika hal-hal di atas dilakukan dengan baik,karyawan akan merasa puas dengan perusahaan.Rasa puas tersebut akan meningkatkan komitmendalam diri karyawan sehingga mereka tidak inginmeninggalkan peusahaan. Lebih penting lagi, kinerjakaryawan dan tanggung jawab atas pekerjaanmereka dapat terlaksana dengan baik.

b. Kinerja KaryawanUntuk indikator kinerja yang menjadi

perhatian agar ditingkatkan, perlu dilakukan:1) Memberikan pekerjaan dengan kuantitas yang

meningkat dari waktu ke waktu dan memberikanpekerjaan ekstra. Hal tersebut guna melatihkaryawan agar tidak kewalahan dalam

2r1

2nrt

Page 33: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

menyelesaikan kuantitas kerja yang sewaktu-waktu bisa bertambah.

2) Memberikan pengembangan karyawan secaraberkala. Pengembangan karyawan sepertitraining ataupun seminar diharapkan mampumeningkatkan kinerja karyawan.

3) Menetapkan peraturan yang lebih tegas dalamhal keterlambatan dan ketidakhadiran, denganpemberian sanksi (bisa berupa pemotongan cutiatau gaji) kepada karyawan yang seringterlambat dan tidak hadir.

Karyawan sebagai sumber daya manusiamerupakan aset yang penting bagi perusahaan.Kunci untuk memajukan perusahaan berada padakaryawan. Untuk meningkatkan kinerja, salah satulangkah yang dapat dilakukan perusahaan adalahmeningkatkan komitmen karyawan. Semakin tinggikomitmen yang ada pada karyawan, semakin tinggipula kontribusi yang dapat diberikan karyawanterhadap perusahaan dalam pencapaian tujuannya.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Berdasarkan penelitian, komitmen yang ada padaPT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantardinilai Tinggi dengan nilai rata-rata 3,83. Selainitu, kinerja yang ada juga dinilai Tinggi dengannilai rata-rata 3,71. Semakin tinggi komitmenmaka semakin tinggi juga kinerja.

b. Perhitungan regresi sederhana yang dilakukandidapatkan hasil Ŷ = 23,6968 + 0,69466 X. Halini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yangpositif antara komitmen (X) terhadap kinerja (Y)karyawan pada PT. Bank Panin Tbk CabangPematangsiantar.

c. Kekuatan hubungan melalui koefisien korelasidiketahui terdapat hubungan yang sedang danpositif antara komitmen terhadap kinerja sebesar0,49099. Koefisien determinasi sebesar 24,11%tinggi rendahnya kinerja pada PT. Bank PaninTbk cabang Pematangsiantar dapat dijelaskanoleh komitmen, sedangkan sisanya 75,89%djelaskan oleh faktor-faktor lain.

d. Uji t dengan taraf signifikansi 5% disimpulkanbahwa thitung > ttabel yaitu 3,609 > 2,020 makaH0 ditolak dan Ha diterima. Hasil uji t tersebutmenunjukkan bahwa komitmen memilikipengaruh positif terhadap kinerja karyawan padaPT. Bank Panin Tbk Cabang Pematangsiantar.

2. Sarana. Tingkatkan pengadaan acara-acara yang

melibatkan semua anggota organisasi sehinggakebersamaan dan rasa memiliki bisa terjalin,memperhatikan perkembangan karier karyawandalam jangka panjang dan memberlakukankaryawan secara adil dan benar.

b. Menciptakan kondisi kerja yang tidak monoton,mengkomunikasikan tujuan perusahaan denganpara karyawan dan meminta karyawan untukmemberikan feedback.

c. Memberikan pekerjaan dengan kuantitas yangmeningkat dari waktu ke waktu dan memberikanpekerjaan ekstra, memberikan pengembangankaryawan secara berkala, dan menetapkanperaturan yang lebih tegas dalam halketerlambatan dan ketidakhadiran dengan adanyasanksi yang tegas.

E. DAFTAR PUSTAKA

Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber DayaManusia Edisi Kesepuluh Jilid I. Jakarta:Penerbit Indeks.

Djajendra, 2011,http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com/2011/01/05/kerja-tanpa-absen/: tahun akses2013.

Hasibuan, H. Malayu. 2008. Organisasi danMotivasi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mathis, Rober L. dan John H. Jackson. 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber DayaManusia Jilid I Edisi 10. Jakarta: PenerbitErlangga.

Nugroho, Triyono, 2009,http://triyononugroho.blogspot.com/Pengaruh Kompensasi dan KepemimpinanTerhadap Kinerja Karyawan denganMotivasi Sebagai Variabel Intervening:tahun akses 2013.

Panggabean, Sibarani. 2004. Manajemen SumberDaya Manusia. Bogor: Penerbit GhaliaIndonesia.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008.Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 2.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Setiawan, 2011,http://eprints.undip.ac.id/29450/1/Skripsi019.pdf: tahun akses 2013.

Simamora, Hendry. 2004. Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Simbolon, Hotman. 2009. Statistika. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta:Penerbit Andi.

Sudewa, Wira, 2012,http://www.slideshare.net/wirasudewa90/contoh-proposalskripsi: tahun akses 2013.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D. Bandung: PenerbitAlfabeta.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta:Rajawali Pers.

Page 34: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATANPT. BANK MESTIKA DHARMA, TBK

Oleh:Wenly RoedilyS1 Akuntansi

Parman Tarigan, Mahaitin Sinaga, Rosanna Purba

AbstraksiTujuan dari penelitian ini yaitu untuk menilai tingkat kesehatan PT. Bank Mestika Dharma, Tbk pada

periode kuartal kedua tahun 2011 (Juni 2011) sampai dengan kuartal kedua tahun 2013 (Juni 2013). Teknikanalisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis CAMEL yang meliputi aspek Capital, Asset,Management, Earning dan Liquidity. CAMEL merupakan alat untuk menganalisis keuangan suatu bank danuntuk penilaian manajemen bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat kesehatan bankmelalui aspek – aspek tersebut.

Hasil dari analisis CAMEL menunjukkan bahwa tingkat kesehatan PT. Bank Mestika Dharma, Tbk secarakeseluruhan pada periode Juni 2011 sampai dengan Juni 2013 berada di predikat Sehat. Adapun aspek Capitalyang dimiliki oleh PT. Bank Mestika Dharma, Tbk dikategorikan dalam kelompok Sehat. Untuk aspek Assetsyang dimiliki oleh PT. Bank Mestika Dharma, Tbk juga dikategorikan dalam kelompok Sehat. Kemudian untukaspek Management yang diproyeksikan dengan menggunakan rasio Net Profit Margin dikategorikan dalamkelompok SEHAT. Berikutnya untuk aspek Earning yang dicapai oleh PT Bank Mestika Dharma, Tbk jugadikategorikan dalam kelompok Sehat. Aspek Liquidity PT. Bank Mestika Dharma, Tbk juga berada di predikatSehat.

Kata Kunci : Analisis CAMEL, Tingkat Kesehatan Bank

AbstractionIntention of this research that is to assess the level of health PT. Bank of Mestika Dharma, Tbk at second

period semester of year 2011 (June 2011) up to second semester of year 2013 (June 2013). Technique analyzethe data used in this research is analysis CAMEL covering aspect Capital, Asset, Management, Earning andLiquidity. CAMEL represent the appliance for the financial analysis of bank and for the assessment of bankmanagement specified by Indonesia Bank to know the level of bank health of through aspect - the aspect.

Result from analysis CAMEL indicate that the level of health PT. Bank of Mestika Dharma, Tbk as awhole at June period 2011 up to June 2013 residing in Healthy predicate. As for aspect Capital owned by PT.Bank of Mestika Dharma, Tbk categorized in Healthy group. For the aspect of Assets owned by PT. Bank ofMestika Dharma, Tbk is also categorized in Healthy group. Then for the aspect of Management which projectedby using ratio of Net Profit Margin categorized in Healthy group. for the aspect of reached Earning by PT ofBank of Mestika Dharma, Tbk is also categorized in Healthy group. Aspect of Liquidity PT. Bank of MestikaDharma, Tbk also reside in the Healthy predicate.

Keyword : Analyze The CAMEL, Mount the Bank Health

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPerkembangan metodologi penilaian kondisi

keuangan bank senantiasa bersifat dinamis sehinggasistem penilaian tingkat kesehatan keuangan bankterus disesuaikan agar lebih mencerminkan kondisibank saat ini dan di waktu yang akan datang.Tingkat kesehatan keuangan bank adalah hasilpenilaian kualitatif atas berbagai aspek yangberpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatubank melalui Penilaian Kuantitatif dan atauPenilaian Kualitatif terhadap faktor – faktor Capital,Asset Quality, Management, Earning, dan Liquidityyang disingkat CAMEL.

Menghadapi persaingan di sektor perbankanyang semakin ketat, kepercayaan dari masyarakatmerupakan salah satu kunci sukses yang mendorong

kemajuan perusahaan. Beranjak dari hal tersebutmaka PT. Bank Mestika Dharma, Tbk secaraberkesinambungan terus melakukan evaluasi danperbaikan terutama di bidang pelayanan,pengembangan produk, fungsi pemasaran sertapengembangan jaringan kantor, agar mampumewujudkan visi sebagai bank terpercaya, menjadikebanggaan masyarakat serta mampu menunjangpembangunan daerah. Mengingat fungsi, posisi danperanan PT. Bank Mestika Dharma, Tbk di tengah –tengah masyarakat yang begitu strategis, makakepentingan akan pengukuran tingkat kesehatannyamenjadi begitu penting agar dikemudian hari PT.Bank Mestika Dharma, Tbk lebih dapat diterimaoleh masyarakat dan tetap dipercaya oleh kalanganpemerintah maupun swasta dalam pengelolaankeuangan bisnisnya.

Page 35: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

2. Rumusan MasalahDengan dasar pemikiran di atas, maka dapat

diidentifikasikan rumusan masalah, yaitu sebagaiberikut: bagaimanakah tingkat kesehatan PT. BankMestika Dharma jika dinilai dengan analisisCAMEL?.

3. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui tingkat kesehatan PT. BankMestika Dharma, Tbk jika dinilai dengan analisisCAMEL.

4. Metode PenelitianDesain penelitian merupakan suatu cara yang

sistematis dan objektif dengan maksud untukmemperoleh data atau mengumpulkan keteranganuntuk diteliti. Adapun Desain penelitian yangdigunakan adalah Penelitian Kepustakaan (LibraryResearch) dan Penelitian Lapangan (FieldResearch).

Pada penelitian ini, penilaian terhadap aspekCapital (Kecukupan Modal) menggunakan rasioCAR (Capital Adequacy Ratio) yaitu perbandinganantara rasio modal terhadap aktiva tertimbangmenurut resiko (ATMR). Aspek Assets (KualitasAset Produktif) diukur dengan menggunakan rasioKualitas Aset Produktif (KAP) dan rasio PenyisihanPenghapusan Aset Produktif (PPAP). Untuk aspekManagement (Kualitas Manajemen) pada penelitianini diproksikan dengan menggunakan rasio NetProfit Margin (NPM). Sedangkan untuk aspekEarnings (Kemampuan Menghasilkan Laba)menggunakan dua rasio, yaitu Return On Asset(ROA) dan Biaya Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO). Aspek Liquidity (KemampuanMenjamin) diukur dengan menggunakan dua rasio,yaitu Cash Ratio (CR) dan Loan To Deposit Ratio(LDR).

B. LANDASAN TEORI1. Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2011:253), setiapperusahaan, baik bank maupun non bank pada suatuwaktu (periode tertentu) akan melaporkan semuakegiatan keuangannya. Menurut Dendawijaya(2009:109), laporan perhitungan laba rugi atau lebihdikenal juga dengan income statement dari suatubank umum adalah suatu laporan keuangan bankyang menggambarkan pendapatan dan biayaoperasional dan non operasional bank untuk suatuperiode tertentu.

Berdasarkan PSAK nomor 1 revisi 2009Penyajian Laporan Keuangan, unsur laporankeuangan yang berkaitan secara langsung denganpengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajibandan ekuitas. Menurut Kasmir (2011:257), dalampraktiknya, jenis – jenis laporan keuangan bankadalah sebagai berikut :a. Neraca: merupakan laporan yang menunjukkan

posisi keuangan bank pada tanggal tertentu.Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aset,liabilitas, dan ekuitas suatu bank. Penyususnan

komponen di dalam neraca didasarkan padatingkat likuiditas dan jatuh tempo.

b. Laporan Komitmen dan Kontinjensi: merupakansuatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yangtidak dapat dibatalkan secara sepihak(irrevocable) dan harus dilaksanakan apabilapersyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.Contoh laporan komitmen adalah komitmenkredit, komitmen penjualan atau pembelian asetbank dengan syarat Repurchase Agreement(Repo), sedangkan laporan kontinjensimerupakan tagihan atau kewajiban bank yangkemungkinan timbulnya tergantung pada terjadiatau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. Penyajian laporankomitmen dan kontinjensi disajikan tersendiritanpa pos lama.

c. Laporan Laba Rugi: merupakan laporankeuangan bank yang menggambarkan hasil usahabank dalam suatu periode tertentu. Dalamlaporan ini tergambar jumlah pendapatan dansumber – sumber pendapatan serta jumlah biayadan jenis – jenis biaya yang dikeluarkan.

d. Laporan Arus Kas: merupakan laporan yangmenunjukkan semua aspek yang berkaitandengan kegiatan bank, baik yang berpengaruhlangsung maupun tidak langsung terhadap kas.Laporan arus kas harus disusun berdasarkankonsep kas selama periode laporan.

e. Catatan atas Laporan Keuangan: merupakanlaporan yang berisi catatan tersendiri mengenaiPosisi Devisa Neto, menurut jenis mata uang danaktivitas lainnya.

f. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi:Laporan gabungan merupakan laporan dariseluruh cabang–cabang bank yang bersangkutan,baik yang ada di dalam negeri maupun di luarnegeri, sedangkan laporan konsolidasimerupakan laporan bank yang bersangkutandengan anak perusahaannya.

g. Laporan Keuangan Interim: berdasarkan PSAKNo. 3 (Revisi 2010) tentang Laporan KeuanganInterim, laporan keuangan interim merupakanlaporan keuangan yang berisi baik laporankeuangan lengkap atau laporan keuangan ringkasuntuk suatu periode interim. Periode interimadalah suatu periode laporan keuangan yanglebih pendek dari satu tahun buku penuh.

2. Kesehatan BankBerdasarkan Pasal 29 UU No. 7 Tahun

1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10Tahun 1998 tentang Perbankan, bank wajibmemelihara tingkat kesehatannya sesuai denganketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitasmanajemen, likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas,serta aspek lain yang berkaitan dengan usaha bankdan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai denganprinsip kehati-hatian.

Menurut Surat Edaran Bank IndonesiaNomor : 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, penilaiantingkat kesehatan bank merupakan penilaiankualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh

Page 36: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melaluipenilaian aspek permodalan, kualitas aset,manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitasterhadap resiko pasar. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaiankuantitatif dan kualitatif setelah mempertimbangkanunsur judgement yang didasarkan atas meterialitasdan signifikansi dari faktor-faktor penilaian sertapengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi industriperbankan dan perekonomian nasional.

Bagi perbankan, hasil akhir penilaiankondisi bank tersebut dapat digunakan sebagai salahsatu sarana dalam menetapkan strategi usaha diwaktu yang akan datang sedangkan bagi BankIndonesia antara lain dapat digunakan sebagai saranapenetapan dan implementasi strategi pengawasanbank oleh Bank Indonesia.

Penggolongan tingkat kesehatan bankdibagi dalam empat kategori yaitu : sehat, cukupsehat, kurang sehat dan tidak sehat, namun sistempemberian nilai dalam menetapkan tingkat kesehatanbank didasarkan pada “reward system” dengan nilaikredit antara 0 sampai dengan 100, di mana menurutketentuan dari Bank Indonesia nilai kreditmaksimum adalah 100. Apabila nilai kredit rasioCAMEL lebih dari itu maka nilai kredit rasio diakuisebagai 100. Nilai kredit penggolongan tingkatkesehatan bank diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 1Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Bank

Nilai Kredit Predikat81 – 100 Sehat66 - < 81 Cukup Sehat51 - <66 Kurang Sehat0 - <51 Tidak Sehat

Sumber: SE BI Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Bank Indonesia sebagai pengawas danpembina bank-bank dapat memberikan arahan ataupetunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankanatau bahkan dihentikan kegiatan operasinya. Ukuranuntuk melakukan penilaian kesehatan bank telahdibuat oleh Bank Indonesia. Sedangkan bank-bankdiharuskan untuk membuat laporan baik bersifatrutin ataupun secara berkala mengenai seluruhaktivitasnya dalam suatu periode tertentu.

3. Metode CAMELMenurut Kasmir (2011:273) , salah satu alat

untuk mengukur kesehatan bank adalah dengananalisis CAMEL. Unsur-unsur penilaian dalamanalisis CAMEL adalah sebagai berikut :a. Capital: penilaian didasarkan kepada permodalan

yang dimiliki oleh salah satu Bank. Salah satupenilaian adalah dengan metode CAR (CapitalAdequacy Ratio) yaitu dengan caramembandingkan modal terhadap aset tertimbangmenurut resiko (ATMR). Rasio CAR dapatdirumuskan sebagai berikut:Rasio CAR = (Modal Bank)/(Aktiva TertimbangMenurut Risiko) X 100 %

b. Assets: penilaian didasarkan kepada kualitas asetyang dimiliki Bank. Rasio yang diukur ada 2

macam yaitu: Rasio aset produktif yangdiklasifikasikan terhadap aset produktif ataudisebut juga Rasio Kualitas Aktiva Produktif(KAP), Rasio penyisihan penghapusan asetproduktif terhadap aset produktif yangdiklasifikasikan (PPAP) Kedua rasio di atasdapat dirumuskan sebagai berikut.Rasio KAP = (Aktiva Produktif yangDiklasifikasikan)/(Jumlah Aktiva Produktif) X100 %danRasio PPAP = PPAP/PPAPWD X 100 %di mana PPAP adalah Penyisihan PenghapusanAset Produktif dan PPAWD adalah PenyisihanPenghapusan Aset Produktif yang WajibDibentuk.

c. Management: penilaian didasarkan kepadamanajemen permodalan, manajemen aset,manajemen rentabilitas, manajemen likuiditasdan manajemen umum. Manajemen bank dinilaiatas dasar 250 pertanyaan yang diajukan. Akantetapi pengukuran tersebut sulit dilakukan karenaakan terkait dengan unsur kerahasiaan bank,maka dalam penelitian ini aspek manajemendiproksikan dengan profit margin denganpertimbangan rasio ini menunjukkan bagaimanamanajemen mengelola sumber-sumber maupunpenggunaan atau alokasi dana secara efisien.Menurut Amalia (2012:26) Penggunaan NetProfit Margin (NPM) juga erat kaitannya denganaspek-aspek manajemen yang dinilai, baik dalammanajemen umum maupun manajemen risiko, dimana net income dalam aspek manajemen umummencerminkan pengukuran hasil dari strategikeputusan yang dijalankan dan dalam tekniknyadijabarkan dalam bentuk sistem pencatatan,pengamanan, dan pengawasan dari kegiatanoperasional bank dalam upaya memperolehoperating income yang optimum. Sedangkan netincome dalam manajemen risiko mencerminkanpengukuran terhadap upaya mengeliminir risikolikuiditas, risiko kredit, risiko operasional, risikohukum, dan risiko pemilik dari kegiatanoperasional bank, untuk memperoleh operatingincome yang optimum. Dapat juga dikatakan netprofit margin mencerminkan tingkat efektifitasyang dapat dicapai oleh usaha operasional bank,yang terkait dengan hasil akhir dari berbagaikebijaksanaan dan keputusan yang telahdilaksanakan oleh bank dalam periode berjalan.Menurut Kasmir (2011:298) Net Profit Margin(NPM) dapat dirumuskan sebagai berikut.Rasio NPM = (Net Income)/(Operation Income)X 100 %

d. Earnings: penilaian didasarkan kepadarentabilitas suatu bank yaitu melihat kemampuansuatu bank dalam menciptakan laba. Penilaiandalam unsur ini didasarkan kepada 2 macamyaitu:Rasio laba terhadap total aset (Return on Assets /ROA) dan Rasio beban operasional terhadappendapatan operasional (BOPO). Adapun keduarasio di atas dapat dirumuskan sebagai berikut.

Page 37: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Rasio ROA = (Laba Sebelum Pajak)/(Total Aset)X 100 %

danRasio BOPO = (Beban Operasional)/(PendapatanOperasional) X 100 %Berdasarkan Lampiran 1d Surat Edaran BankIndonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,untuk rasio ROA, perhitungan laba sebelumpajak disetahunkan. Contoh, untuk posisi Junimaka perhitungan laba sebelum pajak adalahakumulasi laba per posisi Juni dibagi 6,kemudian dikali 12.

e. Liquidity: merupakan penilaian likuiditas bank,yaitu kemampuan bank dalam memenuhikewajibannya setiap saat. Menurut Sudirman(2013:158) Penilaian likuiditas bank didasarkankepada 2 macam rasio yaitu: Rasio alat likuidterhadap utang lancar (Liquid Assets to CurrentLiability Ratio / LACLR) atau disebut jugadengan Cash Ratio (CR). Rasio antara kreditterhadap dana yang diterima oleh bank (Loan toDeposit Ratio / LDR). Kedua rasio di atas dapatdirumuskan sebagai berikut.Rasio CR = (Alat Likuid)/(Utang Lancar) X100%danRasio LDR = Kredit/(Dana yang diterima olehbank) X 100 %

Berdasarkan Surat Edaran Bank IndonesiaNomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, dalamrangka penerapan ketentuan yang memerlukanpersyaratan tingkat kesehatan bank maka predikattingkat kesehatan bank seperti yang terlihat padatabel, diberi keterangan sebagai berikut:untuk predikat Tingkat Kesehatan “Sehat”dipersamakan dengan Peringkat Komposit 1 (PK-1)atau Peringkat Komposit 2 (PK-2).a. untuk predikat Tingkat Kesehatan “Cukup

Sehat” dipersamakan dengan PeringkatKomposit 3 (PK-3).

b. untuk predikat Tingkat Kesehatan “KurangSehat” dipersamakan dengan PeringkatKomposit 4 (PK-4).

c. untuk predikat Tingkat Kesehatan “Tidak Sehat”dipersamakan dengan Peringkat Komposit 5(PK-5).

C. PEMBAHASAN1. Analisa

Berikut ini adalah analisis CAMEL terhadapLaporan Keuangan PT Bank Mestika Dharma, Tbkperiode kuartal kedua tahun 2011 (Juni 2011)sampai dengan kuartal kedua tahun 2013 (Juni 2013)yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan PT.Bank Mestika Dharma, Tbk.a. Capital (Kecukupan Modal)

Penilaian terhadap capital dihitung denganmetode rasio CAR (Capital Adequacy Rasio) yaitudengan cara membandingkan modal terhadap asettertimbang menurut resiko (ATMR). Berdasarkanhasil perhitungan rasio Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada periode kuartal kedua 2011 sampaidengan kuartal kedua 2013, menunjukkan rasio CARlebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatanbank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar8%, dengan rata – rata nilai kredit rasio CAR padaperiode tersebut adalah sebesar 274,88. Oleh karenanilai kredit rasio dibatasi maksimum 100 maka nilaikredit rasio CAR di atas diakui sebagai 100. Untukaspek Capital yang diukur dengan rasio CAR makaPT. Bank Mestika Dharma, Tbk dikategorikandalam kelompok Sehat.

b. Assets (Kualitas Aset Produktif)Penilaian terhadap Assets dihitung dengan

metode Kualitas Aset Produktif (KAP) danPenyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP).Adapun perhitungan rasio KAP dan rasio PPAPuntuk periode kuartal kedua 2011 sampai dengankuartal kedua 2013 menunjukkan rasio KAP yangdicapai PT. Bank Mestika Dharma, Tbkdikategorikan dalam kelompok SEHAT, di manapersentase rasio KAP semakin lama semakin kecilsehingga nilai kreditnya semakin besar melebihinilai kredit maksimum yang ditetapkan oleh BankIndonesia. Rata – rata nilai kredit rasio KAP adalahsebesar 130,30. Oleh karena nilai kredit rasiodibatasi maksimum 100 maka nilai kredit rasio KAPdi atas diakui sebagai 100. Hal ini mengindikasikanbahwa kolektibilitas debitur pada PT. Bank MestikaDharma, Tbk secara dominan ada dalam kategorilancar karena aset produktif yang diklasifikasikanberjumlah sedikit.

Berdasarkan hasil perhitungan rasioPenyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP)pada periode kuartal kedua 2011 sampai dengankuartal ketiga 2012, menunjukkan rasio PPAP yangdicapai oleh PT. Bank Mestika Dharma, Tbkdikategorikan dalam kelompok Sehat karena rasioPPAP pada periode tersebut masih cukup besar,dengan nilai kredit rasio hampir mencapai nilaikredit rasio maksimum. Sedangkan pada periodekuartal keempat 2012 sampai dengan kuartal kedua2013, rasio PPAP mengalami penurunan yangmempengaruhi nilai kreditnya sehingga predikatuntuk PPAP pada periode ini dikategorikan CukupSehat. Hal ini dikarenakan jumlah aktiva produktifyang diklasifikasikan berkurang sehingga penyisihanpenghapusan aktiva produktif juga semakin kecil.

c. Management (Kualitas Manajemen)Penilaian terhadap faktor manajemen

dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakanrasio NPM (Net Profit Margin). Adapun perhitunganrasio NPM untuk periode kuartal kedua 2011 sampaidengan kuartal kedua 2013 menunjukkan rasio NPMyang dicapai PT. Bank Mestika Dharma, Tbkdikategorikan dalam kelompok Sehat, dengan rata –rata nilai kredit rasio sebesar 75,74, di mana hampirmencapai nilai kredit rasio maksimum. Denganpenggunaan rasio NPM untuk menilai aspekmanajemen, hal ini mengindikasikan bahwa tingkatefektifitas yang dapat dicapai oleh usaha operasionalPT. Bank Mestika Dharma, Tbk terkait dengan hasil

Page 38: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

akhir dari berbagai kebijaksanaan dan keputusanyang telah dilaksanakan serta kemampuanmanajemen dalam mengelola sumber danpenggunaan alokasi dana selama periode berjalanadalah baik dan efisien.

d. Earnings (Kemampuan Menghasilkan Laba)Penilaian terhadap earnings dihitung dengan

menggunakan rasio Return On Assets (ROA) danrasio Beban Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO). Adapun perhitungan rasioROA dan BOPO untuk periode kuartal kedua 2011sampai dengan kuartal kedua 2013 menunjukkanrasio ROA yang dicapai PT. Bank Mestika Dharma,Tbk dikategorikan dalam kelompok Sehat.Meskipun mengalami fluktuasi di setiap periodenya,namun nilai kredit rasio ROA masih baik dan beradadi atas nilai kredit maksimum, dengan rata – ratanilai kredit rasio ROA adalah sebesar 360,79. Olehkarena nilai kredit rasio dibatasi maksimum 100maka nilai kredit rasio ROA di atas diakui sebagai100. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuanPT. Bank Mestika Dharma, Tbk dalammenghasilkan laba sangat baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio BebanOperasional terhadap Pendapatan Operasional(BOPO) pada periode kuartal kedua 2011 sampaidengan kuartal kedua 2013, menunjukkan rasioBOPO yang dicapai PT. Bank Mestika Dharma, Tbkdikategorikan dalam kelompok SEHAT, dengan rata– rata nilai kredit rasio adalah sebesar 583,74. Olehkarena nilai kredit rasio dibatasi maksimum 100maka nilai kredit rasio BOPO di atas diakui sebagai100. Hal ini menunjukkan efisiensi PT. BankMestika Dharma, Tbk dalam meminimalisir biayaoperasionalnya sehingga biaya yang dikeluarkanlebih kecil dibandingkan dengan pendapatan yangditerima.

e. Liquidity (Kemampuan Menjamin)Penilaian terhadap liquidity dihitung dengan

menggunakan Liquid Assets to Current LiabilityRatio (LACLR) atau disebut juga dengan Cash Ratio(CR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Adapunperhitungan rasio CR dan LDR untuk periodekuartal kedua 2011 sampai dengan kuartal kedua2013 menunjukkan Cash Ratio yang dicapai PT.Bank Mestika Dharma, Tbk dikategorikan dalamkelompok Sehat, dengan rata – rata nilai kredit rasioadalah sebesar 335,20. Meskipun terjadi fluktuasidan penurunan nilai rasio yang cukup besar, nilaikredit rasio CR masih berada di atas batasmaksimum yang telah ditetapkan. Oleh karena nilaikredit rasio dibatasi maksimum 100 maka nilaikredit rasio CR di atas diakui sebagai 100. Hal inimenunjukkan bahwa jumlah alat likuid yang dimilikiPT. Bank Mestika Dharma, Tbk lebih besar danmampu meng-cover kewajiban lancar yang berasaldari dana yang dihimpun dari pihak ketiga.

Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwarasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang telahdicapai PT. Bank Mestika Dharma, Tbk padaperiode kuartal kedua 2011 sampai dengan kuartal

ketiga 2012, dikategorikan dalam kelompok Sehat,di mana rasio LDR pada periode tersebut tidakmelebihi batas maksimum yang telah ditetapkanoleh Bank Indonesia. Sedangkan pada periodekuartal keempat 2012, rasio LDR mengalamikenaikan dan terus berlanjut secara signifikansampai dengan periode kuartal kedua 2013. Hal inidisebabkan karena banyaknya pinjaman yangdisalurkan kepada masyarakat namun tidaksebanding dengan kenaikan penghimpunan dana daripihak ketiga dalam bentuk simpanan, sehinggapredikat Loan to Deposit Ratio pada kuartal kedua2012 adalah Cukup Sehat dan pada kuartal pertama2013 berada di predikat Kurang Sehat, kemudianberlanjut menjadi Tidak Sehat pada kuartal kedua2013.

2. Evaluasia. Capital

Menurut matriks penetapan peringkatkomponen dalam Lampiran 2 Surat Edaran BankIndonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 21 Mei 2004,bahwa rasio kewajiban penyediaan modal minimum(KPMM) atau rasio CAR yang lebih tinggi sangatsignifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yangditetapkan dalam ketentuan, berada pada peringkatkomposit 1 (PK-1) sehingga diberi peringkatSEHAT. Sementara itu, hasil perhitungan rasioCapital Adequacy Ratio (CAR) pada periode kuartalkedua 2011 sampai dengan kuartal kedua 2013,pencapaian nilai kredit rasio CAR pada PT. BankMestika Dharma, Tbk melampaui batas maksimumketetapan Bank Indonesia dengan nilai yang sangatsignifikan. Hal ini menunjukkan bahwa PT. BankMestika Dharma, Tbk mampu menyediakan modalyang cukup besar lebih dari kewajiban penyediaanmodal minimum yang telah ditetapkan.

b. AssetsAspek Assets diukur dengan menggunakan 2

rasio, yaitu rasio Kualitas Aset Produktif (KAP) danrasio Penyisihan Penghapusan Aset Produktif(PPAP). Menurut matriks penetapan peringkatkomponen dalam Lampiran 2 Surat Edaran BankIndonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 21 Mei 2004,bahwa aspek assets yang sehat yang diukur denganrasio KAP harus berada pada peringkat komposit 1(PK-1) dengan kriteria rasio sangat rendah atausangat tidak signifikan maupun pada peringkatkomposit 2 (PK-2) dengan kriteria rasio rendah atautidak signifikan. Sementara itu, hasil perhitungannilai rasio Kualitas Aset Produktif (KAP) yangdiperoleh pada periode kuartal kedua 2011 sampaidengan kuartal kedua 2013 adalah rata – rata sebesar2,95, di mana nilai rasio tersebut rendah atau tidaksignifikan. Oleh karena itu, rasio KAP PT. BankMestika Dharma, Tbk berada pada peringkatkomposit 2 (PK-2) dengan predikat Sehat.

Adapun untuk rasio Penyisihan PenghapusanAset Produktif (PPAP), menurut matriks penetapanperingkat komponen dalam Lampiran 2 SuratEdaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal21 Mei 2004, bahwa aspek assets yang sehat yang

Page 39: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

diukur dengan rasio PPAP harus berada padaperingkat komposit 1 (PK-1) dengan kriteria PPAPyang dibentuk secara signifikan lebih tinggi dariPPAP yang wajib dibentuk. Predikat sehat untukkomponen ini juga diberikan apabila rasio PPAPberada di peringkat komposit 2 (PK-2) dengankriteria PPAP yang dibentuk lebih tinggi dari PPAPyang wajib dibentuk.

Hasil perhitungan nilai kredit rasio PPAPselama periode kuartal kedua tahun 2011 sampaidengan kuartal kedua tahun 2013 secara rata – rataadalah sebesar 85,29 yang menunjukkan bahwaPPAP yang dibentuk lebih tinggi dari PPAP yangwajib dibentuk. Dengan demikian, untuk aspekassets yang diukur dengan rasio PPAP, PT. BankMestika Dharma, Tbk berada pada peringkatkomposit 2 (PK-2) dengan predikat Sehat.

c. ManagementPenilaian terhadap faktor manajemen

dilakukan secara kuantitatif, diproksikan denganmenggunakan rasio NPM (Net Profit Margin).Menurut Sari (2006:31), dengan adanya penggunaanproksi ini maka nilai kredit untuk predikat bankyang sehat berada pada range 64,8 – 80.Berdasarkan hasil perhitungan rasio Net ProfitMargin (NPM) pada periode kuartal kedua 2011sampai dengan kuartal kedua 2013, rata – rata nilaikredit rasio NPM yang dicapai PT. Bank MestikaDharma, Tbk adalah 75,74. Oleh karena itu, rasioNPM pada PT. Bank Mestika Dharma, Tbkdikategorikan dalam kelompok Sehat.d. Earnings

Aspek Earnings diukur dengan menggunakan2 rasio, yaitu rasio Return On Assets (ROA) danrasio Beban Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO). Menurut matriks penetapanperingkat komponen dalam Lampiran 2 SuratEdaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal21 Mei 2004, bahwa aspek earnings yang sehat yangdiukur dengan rasio ROA harus berada padaperingkat komposit 1 (PK-1) dengan kriteriaperolehan laba sangat tinggi, maupun pada peringkatkomposit 2 (PK-2) dengan kriteria perolehan labatinggi. Secara pro rata, hasil perhitungan nilai kreditrasio ROA yang diperoleh pada periode kuartalkedua 2011 sampai dengan kuartal kedua 2013adalah rata – rata sebesar 360,79. Hal ini tetapmenunjukkan bahwa perolehan laba PT. BankMestika Dharma, Tbk dinilai sangat tinggi sehinggarasio ROA berada pada peringkat komposit 1 (PK-1)dengan predikat Sehat. Adapun untuk rasio BebanOperasional terhadap Pendapatan Operasional(BOPO), menurut matriks penetapan peringkatkomponen dalam Lampiran 2 Surat Edaran BankIndonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 21 Mei 2004,bahwa aspek earnings yang sehat yang diukurdengan rasio BOPO harus berada pada peringkatkomposit 1 (PK-1) dengan kriteria tingkat efisiensisangat baik, maupun pada peringkat komposit 2(PK-2) dengan kriteria tingkat efisiensi baik. Hasilperhitungan nilai kredit rasio BOPO yang diperolehselama periode kuartal kedua tahun 2011 sampai

dengan kuartal kedua tahun 2013 secara rata – rataadalah sebesar 583,74 yang menunjukkan bahwatingkat efisiensi sangat tinggi karena melampauibatas maksimum nilai kredit rasio. Dengandemikian, untuk aspek earnings yang diukur denganrasio BOPO, PT. Bank Mestika Dharma, Tbk beradapada peringkat komposit 1 (PK-1) dengan predikatSehat.

e. LiquidityAspek Liquidity diukur dengan menggunakan

2 rasio, yaitu rasio Cash Ratio (CR) dan rasio Loanto Deposits Ratio (LDR). Menurut matrikspenetapan peringkat komponen dalam Lampiran 2Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNPtanggal 21 Mei 2004, bahwa aspek liquidity yangsehat yang diukur dengan rasio CR harus beradapada peringkat komposit 1 (PK-1) dengan kriteriasangat likuid atau peringkat komposit 2 (PK-2)dengan kriteria likuid. Secara pro rata, hasilperhitungan nilai kredit rasio CR yang diperolehpada periode kuartal kedua 2011 sampai dengankuartal kedua 2013 adalah rata – rata sebesar 335,20.Meskipun mengalami fluktuasi dan penurunan yangcukup besar, nilai kredit rasio berada jauh di atasbatas maksimum nilai kredit rasio yang ditetapkan,yang menunjukkan bahwa rasio CR PT. BankMestika Dharma, Tbk dinilai sangat likuid sehinggarasio CR berada pada peringkat komposit 1 (PK-1)dengan predikat Sehat.

Adapun untuk rasio Loan to Deposits Ratio(LDR), menurut matriks penetapan peringkatkomponen dalam Lampiran 2 Surat Edaran BankIndonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 21 Mei 2004,bahwa aspek liquidity yang sehat yang diukurdengan rasio BOPO harus berada pada peringkatkomposit 1 (PK-1) dengan kriteria rasio adalahsebesar 50 < Rasio ≤ 75%, atau peringkat komposit2 (PK-2) dengan kriteria rasio sebesar 75% < Rasio≤ 85%. Hasil perhitungan nilai rasio LDR yangdiperoleh selama periode kuartal kedua tahun 2011sampai dengan kuartal kedua tahun 2013 semakinlama semakin tinggi hingga mencapai batasmaksimum rasio LDR yang ditetapkan sehinggamenyandang predikat tidak sehat pada kuartal keduatahun 2013. Jika dihitung secara rata – rata, nilairasio LDR yang dicapai adalah sebesar 91,90%,sehingga rasio LDR tidak memenuhi kriteria padaperingkat komposit 1 (PK-1) maupun peringkatkomposit 2 (PK-2). Rasio LDR berada padaperingkat komposit 3 (PK-3), di mana kriteria rasiountuk peringkat komposit 3 (PK-3) adalah 85% <Rasio ≤ 100%. Dengan demikian, untuk aspekliquidity yang diukur dengan rasio LDR, PT. BankMestika Dharma, Tbk berada pada peringkatkomposit 3 (PK-3) dengan predikat Cukup Sehat.

Page 40: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. KesimpulanJumlah nilai bersih rasio CAMEL PT. Bank

Mestika Dharma, Tbk pada periode kuartal kedua2011 sampai dengan kuartal kedua 2013,masihberada di range nilai kredit 81 – 100 sehinggatingkat kesehatan PT. Bank Mestika Dharma, Tbkdigolongkan dalam predikat Sehat meskipun nilaibersih rasio CAMEL mengalami fluktuasi sertapenurunan yang cukup berarti pada periode kuartalkeempat 2012 sampai dengan kuartal kedua 2013.

2. SaranPersentase rasio Penyisihan Penghapusan

Aset Produktif (PPAP) juga perlu diperhatikan.Meskipun rasio KAP berada pada predikat sehat, adabaiknya jika cadangan untuk PPAP juga harus tetapdijaga untuk mencegah apabila terjadi resikokolektibilitas debitur dari lancar menjadi dalamperhatian khusus, kurang lancar, diragukan, ataupunmacet. Rasio yang benar – benar menjadi pusatperhatian untuk saat ini adalah rasio Loan to DepositRatio (LDR), di mana pada periode kuartal kedua2013 rasio tersebut telah berada dalam predikat tidaksehat. Hal ini harus segera dibenahi dengan berbagaicara, seperti dengan mengurangi penerimaanpengajuan proposal kredit atau denganmeningkatkan dana pihak ketiga (simpanan) agarposisinya dapat mengimbangi pinjaman yangdisalurkan. Peningkatan dana pihak ketiga dapatdilakukan dengan beberapa alternatif, seperti denganmeningkatkan promosi produk simpanan, melakukanrefresh terhadap produk simpanan yang telah ada,menambah produk simpanan baru yang lebihinovatif dan mampu bersaing di pasar, meningkatkankualitas SDM funding marketing agar produk yangtelah disediakan dapat dipasarkan dengan baik, danmeningkatkan kualitas pelayanan serta menawarkanberbagai fasilitas yang dapat menarik nasabah untukmenempatkan dana mereka di bank.

E. DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Suhaidah, 2012, Skripsi Analisis KinerjaKeuangan Dengan Menggunakan MetodeCAMEL (Studi Kasus Pada PT. BankBukopin Tbk. Tahun 2009-2011),Universitas Hasanuddin Makassar.

Bank Indonesia, 1998, UU No. 10 tahun 1998tentang perubahan terhadap UU No. 7 tahun1992, Jakarta.

………. 2004, Peraturan Bank Indonesia Nomor6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004perihal Sistem Penilaian Tingkat KesehatanBank Umum, Jakarta.

………. 2004, Surat Edaran Bank Indonesia Nomor6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 perihalTatacara Penilaian Kesehatan Bank Umum,Jakarta.

………. 2004, Lampiran 2 Surat Edaran BankIndonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31Mei 2004 – Matriks Kriteria PenetapanPeringkat Komponen, Jakarta.

Dendawijaya, Lukman, 2009, ManajemenPerbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, PSAK No.1 Revisi2009 Penyajian Laporan Keuangan, Jakarta.

………. 2010, PSAK No.3 Revisi 2010 tentangLaporan Keuangan Interim, Jakarta.

Kasmir, 2011, Manajemen Perbankan, Edisi RevisiCetakan ke-10, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset untukBisnis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga.

Sari, Marlupi Nanda Permata, 2006, Skripsi AnalisisKinerja Perbankan Dengan MenggunakanMetode CAMEL (Studi Pada Bursa EfekJakarta Periode 2002 – 2004), UniversitasBrawijaya Malang.

Sudirman, I Wayan, 2013, Manajemen Perbankan:Menuju Bankir Konvensional yangProfesional, Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group.

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Supranto, J, 2002, Metode Riset Aplikasinya dalamPemasaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Susilo, Y. Sri, dkk, 2000, Bank dan LembagaKeuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein, 2011, Metode Penelitian untukSkripsi dan Tesis Bisnis, 2011, Jakarta:Rajawali Pers.

www.bankmestika.co.id/index.php?operation=reports: tahun akses 2013.

Page 41: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

PENGARUH KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DANSTAF PEGAWAI PADA SMP SWASTA SULTAN AGUNG PEMATANGSIANTAR

Oleh:L y n i

S1 ManajemenPinondang Nainggolan, Parman Tarigan, Marisi Butarbutar

AbstraksiAdapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah komunikasi yang diberikan oleh Kepala Sekolah

pada SMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantar terhadap kinerja guru dan staf pegawainya. Tujuan daripenelitian ini untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang diterapkan dan seberapa besar pengaruhkomunikasi terhadap kinerja guru dan staf pegawai pada SMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantar, sertamengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan dipertahankan agar mampu menghasilkan kinerja yangbaik melalui penerapan komunikasi. Untuk menjawab masalah di atas, penulis melakukan penelitian melaluipenelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metodekuesioner, metode wawancara dan metode dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisa data digunakan metodeanalisa deskriptif kualitatif dan metode analisa deskriptif kuantitatif.

Hasil analisa menunjukkan pengaruh positif antara kedua variable dengan kekuatan hubungan sedangyaitu sebesar 0,5722. Koefisien determinasi sebesar 32,74% artinya kinerja guru dan staf pegawai dapatdijelaskan oleh komunikasi kepala sekolah dan 67,26 % dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahasdalam penelitian ini. Dari hasil penelitian, penulis memperoleh kesimpulan bahwa komunikasi kepala sekolahberpengaruh positif terhadap kinerja guru dan staf pegawai pada SMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantar.Hal ini ditunjukkan melalui uji hipotesis t hitung > dari t tabel (4,068 > 2,033). Akan tetapi, kinerja guru dan stafpegawai selain harus dipertahankan, juga harus ditingkatkan. Oleh karena itu perlu adanya peningkatankomunikasi secara terus menerus pada SMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantar.

Kata kunci: Komunikasi dan Kinerja

AbstractionThe formulation of the problem in this research is the communication provided by the Principal Private

SMP Sultan Agung Pematangsiantar the performance of teachers and staff employees. The purpose of this studyto determine how communication is applied and how much influence the communication on the performance ofteachers and staff employees at private junior Pematangsiantar Sultan Agung, and to know what are the thingsthat need to be repaired and maintained to be able to produce a good performance through the application ofcommunication. To answer the above problem, the author conducted research through library research and fieldresearch. Data collection methods used were questionnaires, interviews and documentation methods. While thedata used to analyze the qualitative descriptive analysis method and quantitative descriptive analysis method.

The analysis shows a positive influence between the two variables with the strength of the relationshipbeing that is equal to 0.5722. The coefficient of determination of 32.74% means that the performance of teachersand staff employees can be explained by the principal communications and 67.26% can be explained by otherfactors not addressed in this study. From the research, the authors came to the conclusion that the principalcommunication has a positive effect on the performance of teachers and staff employees at private juniorPematangsiantar Sultan Agung. This is demonstrated through hypothesis testing t count> t table (4.068> 2.033).However, the performance of teachers and staff employees in addition to be preserved, must also be increased.Hence the need for continuous communication improvement on SMP Private Pematangsiantar Sultan Agung.

Keywords : Communication and Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

SMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantaradalah salah satu sekolah swasta yang bergerak dibidang pendidikan yang berada dibawah naunganYayasan Perguruan Sultan Agung Pematangsiantaryang memiliki visi “Unggul Dalam PrestasiBerdasarkan Rasa Percaya Diri, Iman Dan Taqwa”.Dalam upaya mencapai visi tersebut makadiperlukan kinerja yang baik dari guru maupun staf

pegawai yang terlibat dalam pengelolaan aktivitasbelajar mengajar di SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar.

Fenomena kinerja guru dan staf pegawai diSMP swasta Sultan Agung Pematangsiantarmenunjukkan adanya kinerja yang masih belumoptimal atau berada dalam kategori sedang. Iniditunjukkan melalui indikator kinerja guru dan stafpegawai yakni seperti pada tabel berikut ini:

Page 42: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Dari data diatas dapat dilihat bahwa kinerjaguru dan staf pegawai yang berada di kategori cukupbaik perlu ditingkatkan menjadi baik, dan yangsudah berkategori baik harus dapat dipertahankan.Kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lainkepemimpinan, motivasi, budaya organisasi,kompensasi, dan salah satunya adalah komunikasi.

Dalam proses komunikasi, melibatkanbeberapa faktor yakni komunikator, pesan, media,dan komunikan. Kepala sekolah selaku komunikatormenyampaikan pesan kepada komunikan (guru danstaf pegawai) melalui berbagai media baik secaralisan maupun tertulis. Komunikasi yang terjadikepada guru misalnya memberikan jadwal tugasmengajar kepada setiap guru, petunjuk teknis dalampembuatan soal ujian dan nilai ujian, penentuanjadwal mengawas pada saat ujian. Sedangkankomunikasi kepada staf pegawai misalnyamengumpulkan data siswa dan mengisinya ke dalambuku induk, mengumpulkan berkas dan arsip guruguna kelengkapan administrasi, pengetikan danpencetakan soal ujian.

Dalam melaksanakan perintah tersebut,adakalanya tidak sesuai dengan apa yangdiperintahkan (misalnya keterlambatan penyerahansoal ujian, penyerahan nilai tidak tepat pada waktuyang telah ditentukan, dan lain sebagainya). Hal initentu menjadi suatu masalah karena pelaksanaantugas akan menjadi terkendala.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang di

atas, permasalahan yang akan diangkat dalampenelitian ini adalah:a. Bagaimana gambaran komunikasi kepala sekolah

dan kinerja guru dan staf pegawai pada SMPSwasta Sultan Agung Pematangsiantar?

b. Seberapa besar pengaruh komunikasi kepalasekolah terhadap kinerja guru dan staf pegawaipada SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar?

3. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui gambaran komunikasi kepalasekolah dan kinerja guru dan staf pegawai padaSMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui besarnya pengaruhkomunikasi kepala sekolah terhadap kinerja gurudan staf pegawai pada SMP Swasta SultanAgung Pematangsiantar.4. Metode Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu cara yangsistematis dan objektif dengan maksud untukmemperoleh data atau mengumpulkan keteranganuntuk diteliti. Adapun Desain penelitian yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini adalahPenelitian Kepustakaan (Library Research) danPenelitian Lapangan (Field Research). Sumber datayang digunakan dalam penelitian ini adalah dataprimer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data yang dilakukanpenulis dalam penelitian ini adalah berupaKuesioner, Wawancara dan Dokumentasi. Tehnikanalisa data yang digunakan dalam penelitian iniantara lain Tehnik Analisa Deskriptif Kualitatif danTehnik Analisa Deskriptif Kuantitatif.

B. LANDASAN TEORIMenurut Daft (2002:8) manajemen adalah

pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan carayang efektif dan efisien melalui perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendaliansumber daya organisasi.

Menurut Rivai (2004:9) manajemen sumberdaya manusia adalah salah satu bidang darimanajemen umum yang meliputi segi-segiperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, danpengendalian.

Menurut Rivai (2004:16) fungsi operasionalmanajemen sumber daya manusia meliputi :1. Pengadaan Tenaga Kerja (SDM)

Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi,penempatan untuk mendapatkan karyawan yangsesuai dengan yang dibutuhkan oleh organisasi.2. Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatanketerampilan teknis, teoritis, konseptual denganmoral karyawan melalui pendidikan dan pelatihanyang diberikan dan harus sesuai dengan kebutuhanpekerjaan masa kini dan di masa yang akan datang.3. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasalangsung maupun tidak langsung uang ataupunbarang kepada karyawan sebagai balas jasa yangdiberikan kepada organisasi. Prinsip kompensasiadalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai denganprestasi kerjanya, sedangkan layak diartikan dapatmemenuhi kebutuhan primernya serta berpedomanpada upah minimum pemerintah.4. Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan untukmempersatukan kepentingan organisasi dengankebutuhan karyawan agar tercipta kerja sama yangserasi dan saling menguntungkan5. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untukmemelihara kondisi mental, fisik dan loyalitaskaryawan kepada organisasi agar mereka mau tetapbekerja sama sampai masa kerja berakhir.6. Pemberhentian (Pemutusan Hubungan Kerja)

Pemberhentian (Pemutusan Hubungan Kerja)adalah putusnya hubungan kerja seseorang darisuatu organisasi dikarenakan kontrak kerja berakhir,pensiun dan sebab-sebab lainnya.

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin,communicatio yang berarti pemberitahuan,pemberian bagian, pertukaran dimana pembicaramengharapkan pertimbangan atau jawaban dari

Page 43: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

pendengarnya. Komunikasi merupakan prosespemindahan pesan yang melibatkan dua orang ataulebih dan dapat dilakukan dengan menggunakancara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan olehseseorang melalui lisan, tulisan maupun sinyal-sinyal nonverbal.

Menurut Arifin (2008:11), komunikasi adalahilmu kemasyarakatan yang mempelajari secarasistematis segala segi pernyataan antar manusia.Vardiansyah (2011:4) mengatakan bahwa pengirimpesan atau komunikator yang dimaksud di siniadalah manusia yang mengambil inisiatif dalamberkomunikasi.

Komunikasi biasa terjadi dalam berbagaibentuk, misalnya percakapan melalui telepon,mendengarkan radio, tatap muka langsung, memo,dan lain sebagainya. Menurut Purwanto (2006:5),pada dasarnya terdapat dua bentuk dasar komunikasiyang lazim digunakan, yaitu komunikasi verbal dankomunikasi non verbal.

Meskipun semua organisasi harus melakukankomunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapaitujuannya, namun perlu diketahui bahwa pendekatanyang dipakai antara satu organisasi denganorganisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda.Bagi perusahaan yang berskala kecil yang hanyamemiliki karyawan, maka penyampaian informasidapat dilakukan secara langsung kepada parakaryawannya. Namun, pada perusahaan besar yangmemiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, makapenyampaian informasi kepada mereka merupakansuatu pekerjaan yang cukup rumit.

Menurut Bovee dan Thill dalam Purwanto(2006:13), faktor-faktor penghambat komunikasitersebut dikelompokkan ke dalam empat masalahutama yang mencakup masalah dalampengembangan pesan, penyampaian pesan,penerimaan pesan, dan penafsiran pesan.

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasaIndonesia dari kata dasar “kerja" yangmenterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi.Menurut Rivai dalam Handoko (2004 :104), kinerjamerupakan perilaku yang nyata yang ditampilkansetiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkanoleh karyawan sesuai dengan perannya dalamperusahaan.

Menurut Mathis (2002:378), kinerja padadasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidakdilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yangumum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemensebagai berikut :1. Kuantitas dari hasil : volume kerja yang

dihasilkan di bawah kondisi normal.2. Kualitas dari hasil : kerapian, ketelitian dan

keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikanvolume pekerjaan.

3. Ketetapan waktu dari hasil : penggunaan masakerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaanperusahaan.

4. Kehadiran : kehadiran setiap harinya di tempatkerja.

5. Kemampuan bekerja sama : kemampuanmenangani hubungan dalam melakukanpekerjaan.

Penilaian kinerja (performance appraisal)pada dasarnya merupakan faktor kunci gunamengembangkan suatu organisasi secara efektif danefisien, karena adanya kebijakan atau program yanglebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalamorganisasi. Penilaian kinerja individu sangatbermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasisecara keseluruhan, melalui penilaian tersebut makadapat diketahui kondisi sebenarnya tentangbagaimana kinerja karyawan.

Menurut Furtwengler (2002:1) penilaiankinerja menyediakan dasar bagi organisasi untukmenilai :1) Bagaimana kemajuan atas sasaran yang telah

ditetapkan.2) Membantu dalam mengenali area-area kekuatan

dan kelemahan.3) Menentukan tindakanyang tepat untuk

meningkatkan kinerja.4) Menunjukkan bagaimana kegiatan mendukung

tujuan organisasi.5) Membantu dalam membuat keputusan-keputusan

dengan langkah inisiatif.6) Mengutamakan alokasi sumber daya.7) Meningkatkan produk-produk dan jasa-jasa

kepada pelanggan.Menurut Kiswanto (2010:2) Komunikasi

dapat dilakukan dengan berbagai cara, denganmengandalkan media telepon, internet, via sms dansebagainya maka kebutuhan komunikasi antarasesama karyawan bahkan dengan pimpinan dapatberjalan dengan baik. Hal inilah yang terusdilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka baiksecara kualitas maupun kuantitasnya.

Penulis menyimpulkan bahwa pimpinanharus mempunyai komunikasi yang efektif dalammenyampaikan pesan kepada bawahannya agarpesan yang disampaikan tersebut dapat dilaksanakansecara tepat dan sesuai dengan keinginan atasan. Disamping itu, bawahan juga harus memilikikemampuan komunikasi yang baik dalam menerimasetiap pesan yang disampaikan oleh atasan sehinggamereka dapat melakukan aktivitas sesuai denganyang diperintahkan secara baik.

C. PEMBAHASAN1. Analisa Deskriptif Kualitatif

Analisa deskriptif bertujuan untukmendapatkan gambaran atau deskripsi mengenaitanggapan guru mengenai pengaruh komunikasiterhadap kinerja guru di SMP Swasta PerguruanSultan Agung Pematangsiantar. Sesudah pengujiananda, maka langkah selanjutnya peneliti melakukanpengkajian analisis kualitatif sebagai gambaranfenomenal dari variabel penelitian pada saatsekarang ini.

Page 44: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

a. Pelaksanaan Komunikasi Pada SMP SwastaPerguruan Sultan Agung Pematangsiantar

Salah satu faktor yang dapat menpengaruhikinerja guru dan pegawai dalam melaksanakanpekerjaannya adalah komunikasi. Suatu komunikasidikatakan efektif apabila terjadi pemahaman yangsama dan merangsang pihak lain untuk merespon.Pada SMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantar,salah satu faktor penting seorang Kepala Sekolahdalam membangkitkan, mengarahkan, danmemelihara perilaku yang berhubungan denganmeningkatkan kinerja adalah dengan komunikasi.Adapun ruang lingkup komunikasi yang terjadi padaSMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantar yaitukomunikasi secara internal dan eksternal.

Komunikasi internal mencakup hubungankomunikasi antara Kepala Sekolah dan guru besertapegawai. Kepala Sekolah memberikan informasimengenai visi dan misi, standar kurikulum kepadaguru dan kelengkapan administrasi kepada pegawaiyang diharapkan mampu membangkitkan kinerjadengan menciptakan feedback antara KepalaSekolah dan guru serta pegawai. Sehinggakomunikasi mampu berjalan dengan efektif baikmelalui lisan maupn tulisan berupa silabus, laporanbulanan dan tahunan, rekapitulasi kehadiran. Selainkomunikasi tentang pekerjaan, kepala sekolah jugamenjalin rasa kekeluargaan dengan menciptakansuatu perasaan sebagai komunitas antar guru danpegawai.

SMP Swasta Sultan Agung Pematangsiantarjuga menjalin hubungan komunikasi secara eksternalyaitu dengan murid dan orang tua murid demimenjamin peningkatan nilai hasil belajar siswa.Kepala Sekolah SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar memberikan arahan, bimbinganserta pengenalan visi dan misi sekolah. Guru-gurumenjalin hubungan baik dengan siswa dengan caramemberikan materi sesuai dengan kebutuhan dankurikulum yang berlaku dan tidak bertentangandengan undang-undang. Bersosialisasi dengan orangtua siswa tentang hasil belajar dan prilaku sehari-hari siswa saat berada di dalam maupun di luarlingkungan sekolah.

Dari hasil survey, dapat dilihat bahwajawaban responden atas pertanyaan kepala sekolahmenyampaikan pesan dengan ramah kepada gurudan staf pegawai diperoleh nilai rata-rata 4,00 dandikategorikan baik. Pada pertanyaan kepala sekolahdapat bersosialisasi dengan guru dan staf pegawaidiperoleh nilai rata-rata 4,03 dan dikategorikan baik.Hal ini dikarenakan komunikator dapatmenyampaikan pesan / informasi dengan baikkepada setiap guru dan staf pegawai.

Untuk pertanyaan penyampaian pesan denganjelas kepada guru dan staf pegawai diperoleh nilairata-rata 3,86 dan dikategorikan baik. Sedangkanuntuk pertanyaan penyampaian informasi yangsesuai dengan pekerjaan kepada guru dan stafpegawai diperoleh nilai rata-rata 4,61 dandikategorikan sangat baik. Hal ini dikarenakan aliranpesan yang terjadi dari kepala sekolah kepada gurudan staf pegawai dan sebaliknya adalah cukup baik

Indikator media penyampaian pesan secaralisan dari kepala sekolah kepada guru dan stafpegawai diperoleh nilai rata-rata 4,58 dandikategorikan sangat baik. Dan media penyampaianpesan secara tertulis dari kepala sekolah kepada gurudan staf pegawai diperoleh nilai rata-rata 4,31 dandikategorikan sangat baik. Hal ini disebabkan karenaguru dan staf pagawai dapat menerima dan mengertiisi informasi / pesan yang diberikan oleh kepalasekolah baik secara lisan maupun tertulis.

Indikator komunikan yang terdiri daripertanyaan kepala sekolah mendengarkan hal yangdisampaikan guru dan staf pegawai diperoleh nilairata-rata 4,25 dan dikategorikan sangat baik. Kepalasekolah mendiskusikan masalah yang terjadi denganguru dan staf pegawai diperoleh nilai rata-rata 4,08dan dikategorikan baik. Hal ini disebabkan terdapatperbedaan kemampuan guru dan staf pegawai dalammenerima instruksi dan pesan yang disampaikanoleh kepala sekolah.

b. Kinerja Guru dan Staf Pegawai pada SMPSwasta Sultan Agung Pematangsiantar.

Kinerja guru dan staf pegawai merupakansuatu kemajuan atau pencapaian hasil kerja dengankriteria tertentu yang dilakukan berdasarkan potensiyang dimilikinya. Faktor-faktor yang mempengaruhikinerja guru dan staf pegawai pada SMP SwastaSultan Agung Pematangsiantar adalah kemampuanindividu yang dimiliki masing-masing guru danpegawai dalam melaksanakan pekerjaannya secaratanggung jawab dan mandiri, pemanfaatan waktubekerja secara maksimal. Disamping itu, faktorlingkungan yang turut menunjang kinerja guru danpegawai SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar seperti hubungan kerja yangharmonis, iklim kerja yang respek dan dinamis sertasarana dan prasarana yang memadai.

Kepala sekolah selaku pimpinan akanmelakukan evaluasi atas kinerja guru selama tahunajaran tertentu melalui rapat pleno kenaikan kelasuntuk menilai hasil kerja guru yang ditunjukkanmelalui prestasi belajar siswa. Sedangkan untukkinerja staf pegawai, kepala sekolah melakukanevaluasi melalui kelengkapan administrasi dalamproses belajar mengajar yang harus disiapkandengan baik dan tepat waktu. Penilaian kinerja iniditujukan untuk memperbaiki hasil kerja dari gurudan staf pegawai untuk tahun ajaran berikutnya, danpengaturan ulang untuk wali kelas setiap tahunnya.

Dari hasil survey, dapat dilihat bahwa untukpertanyaan guru dan staf pegawai melakukanaktivitas seperti dalam uraian pekerjaan diperolehnilai rata-rata 4,86 dan dikategorikan sangat baik.Sedangkan untuk pertanyaan guru dan staf pegawaimencapai hasil sesuai dengan yang diharapkandiperoleh nilai rata-rata 3,81 dan dikategorikan baik.Hal ini disebabkan kemampuan dan ketrampilanyang dimiliki guru dan staf pegawai dalammelaksanakan pekerjaan mereka.

Selanjutnya pertanyaan guru dan staf pegawaimenyelesaikan tugas secara baik diperoleh nilai rata-rata 4,25 dan dikategorikan sangat baik. Pertanyaan

Page 45: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

guru dan staf pegawai menggunakan kemampuanprofesional dalam menyelesaikan pekerjaandiperoleh nilai rata-rata 4,31 dan dikategorikansangat baik. Hal ini dikarenakan kepribadian yangdimiliki oleh masing-masing guru dan staf pegawaidalam melaksanakan tugas mereka.

Pertanyaan guru dan staf pegawaimelaksanakan tugas setelah diberikan diperoleh nilairata-rata 4,33 dan dikategorikan sangat baik. Untukpertanyaan guru dan staf pegawai menyelesaikanpekerjaan sesuai dengan waktu yang ditargetkandiperoleh nilai rata-rata 3,97 dan dikategorikan baik.Hal ini disebabkan perbedaan karakter dari masing-masing guru dan staf pegawai dalam mengaturwaktu kerjanya.

Sedangkan indikator kehadiran di tempatkerja, pertanyaan guru dan staf pegawai diperolehnilai rata-rata 4,11 dan dikategorikan baik. Danpertanyaan guru dan satf pegawai hadir sesuaidengan jadwal yang ditentukan diperoleh nilai rata-rata 4,33 dan dikategorikan sangat baik. Hal inidisebabkan perbedaan lokasi tempat tinggal sertajadwal mengajar yang ditentukan kepadanyasehingga kehadiran ditempat kerja untuk setiap gurudan staf pegawai adalah berbeda.

Untuk pertanyaan guru dan staf pegawaisaling bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaandiperoleh nilai rata-rata 4,39 dan dikategorikansangat baik. Pertanyaan guru dan staf pegawai salingmemberikan informasi yang mendukung pekerjaanmereka diperoleh nilai rata-rata 4,17 dandikategorikan baik. Hal ini disebabkan perbedaansuku, ras dan agama yang berpengaruh terhadaptingkat kerjasama diantara mereka.

2. Analisa Deskriptif Kuantitatifa. Analisis Regresi

Berdasarkan data hasil penginputan daftarkuesioner yang diperoleh maka dapat dicaripengaruh antara komunikasi (variabel X) dengankinerja guru dan pegawai (variabel Y) melalui rumusregresi seperti berikut :

xba .ˆ Dalam menentukan koefisien “ a ” dan “ b ”,

digunakan rumus berikut :

22.

..

XXn

YXXYnb

2121441194*36

1531*121451793*36

b

b = 0,644 dan .ba

36

1214*644,0

36

1531a

a = 20,822Dari perhitungan di atas diperoleh koefisien

regresinya adalah seperti berikut: .644,0822,20ˆ

Artinya terdapat pengaruh positif antaravariabel bebas (komunikasi) dengan variabel terikat(kinerja) pada SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar, dimana semakin baik komunikasi

kepala sekolah yang dilakukan maka semakin baikjuga kinerja guru dan staf pegawai.

b. Analisa Koefisien Korelasi dan DeterminasiBerdasarkan data hasil penginputan daftar

kuesioner yang diperoleh maka dapat dicarihubungan antara komunikasi (variabel X) dengankinerja guru dan pegawai (variabel Y) melalui rumuskorelasi seperti berikut :

r = 0,5722

Dari hasil perhitungan diatas, terdapathubungan yang sedang dan positif antara variabel X(komunikasi) terhadap variabel Y (kinerja). Untukmengukur seberapa besar variabel bebasmenjelaskan variabel terikat maka digunakankoefisien determinasi yaitu :

KD = r2 x 100%KD = (0,5722)2 x 100%KD = 32,74 %

Dari hasil perhitungan diatas, diketahuibahwa variabel komunikasi kepala sekolah dapatmenjelaskan naik turunnya kinerja guru dan stafpegawai di SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar sebesar 32,74% dan sisanya 67,26% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidakdibahas dalam penelitian ini, seperti motivasi,budaya organisasi, kompensasi, dan faktor lainnya.

c. Uji HipotesisSelanjutnya untuk menguji pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat, digunakan uji tdengan rumus sebagai berikut :

t = 4,068Karena t hitung lebih besar dari t tabel (4,068 >

2,033), maka H0 = 0 ditolak, artinya bahwakomunikasi kepala sekolah berpengaruh positifterhadap kinerja guru dan pegawai pada SMPSwasta Sultan Agung Pematangsiantar.

2. Evaluasia. Komunikasi Kepala Sekolah pada SMP

Swasta Sultan Agung PematangsiantarKomunikasi yang terjadi pada SMP Swasta

Sultan Agung Pematangsiantar dilakukan secaralisan dan tertulis baik melalui media elektronikmelalui fasilitas telepon kantor, fax, handphone, danfasilitas internet, maupun media konvensionalmelalui fasilitas surat-menyurat berupa suratketerangan, surat keputusan, surat teguran, suratperingatan, surat permohonan, dan surat undangan.

Komunikasi pada SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar dinilai berdasarkan indikator

2222 )(.)(

..

YYnXXn

YXXYnr

11627.9188

5914

)1531(65433*36.)1214(41194*36

1531*121451793*3622

r

r

2)5722,0(1

2365722,0

t

Page 46: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

komunikator, pesan, media, dan komunikan.Komunikator (dalam hal ini kepala sekolah),mayoritas guru dan staf pegawai memberikanjawaban baik atas keramahan dan tingkat sosialisasiyang ditunjukkan oleh kepala sekolah kepadamereka, akan tetapi ada beberapa guru dan stafpegawai yang memberikan jawaban cukup baikdikarenakan sikap dan perkataan yang tegas kepadamereka. Dalam indikator pesan, guru dan stafpegawai mayoritas memberikan jawaban sangat baikdikarenakan kepala sekolah secara jelas dan tepatdalam menyampaikan informasi kepada mereka,akan tetapi ada beberapa guru dan staf pegawai yangmemberkan jawaban cukup baik dikarenakaninformasi yang disampaikan sekaligus dalam jumlahsangat banyak sehingga ada informasi yangterlupakan.

Selanjutnya dalam indikator media, rata-rataguru dan staf pegawai memberikan jawaban sangatbaik atas penyampaian informasi dari kepala sekolahbaik secara lisan maupun tertulis, akan tetapi adabeberapa guru dan staf pegawai yang memberikanjawaban cukup baik dikarenakan kebanyakaninformasi yang disampaikan adalah secara lisansehingga tidak sepenuhnya informasi yang diserapoleh mereka. Dalam indikator komunikan, mayoritasguru dan staf pegawai memberikan jawaban baikatas perhatian kepala sekolah dalam menerimainformasi yang mereka berikan, akan tetapi adabeberapa guru dan staf pegawai yang memberikanjawaban cukup baik dikarenakan realisasi atasmasukan yang mereka berikan jarang terlaksanadengan baik.

b. Kinerja Guru dan Staf Pegawai pada SMPSwasta Sultan Agung Pematangsiantar

Kinerja guru dan staf pegawai pada SMPSwasta Sultan Agung Pematangsiantar dapat dilihatdari indikator kuantitas hasil, kualitas hasil,ketepatan waktu, kehadiran, dan kemampuan bekerjasama. Dalam indikator kuantitas hasil berada dalamkategori baik karena rata-rata guru dan staf pegawaidapat melakukan aktivitas sesuai dengan penjelasandalam uraian pekerjaan, akan tetapi, hasil yangdicapai belum optimal dikarenakan masih banyakguru dan staf pegawai yang belum dapatmenyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yangdiharapkan.

Dalam indikator kualitas hasil berada dalamkategori baik dikarenakan guru dan staf pegawaidapat melaksanakan tugas dengan baik danprofessional, akan tetapi, masih ada beberapa gurudan staf pegawai yang masih belum berpengalamandengan tingkat pendidikan yang belum memadai.Indikator ketepatan waktu berada dalam kategoribaik dikarenakan rata-rata guru dan staf pegawaidapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktuyang ditargetkan, akan tetapi, ada beberapa orangguru dan staf pegawai yang masih menundapekerjaan sehingga menyebabkan pekerjaan tidakdapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Selanjutnya dari indikator kehadiran beradadalam kategori baik, mayoritas guru dan staf

pegawai dapat hadir sesuai dengan waktu dan jadwalyang telah ditentukan, akan tetapi, masih adabeberapa orang guru dan staf pegawai yang tidakdapat hadir tepat waktu dikarenakan lokasi tempattinggal yang jauh dari sekolah dan faktor kemacetanyang terjadi. Sedangkan dari indikator kemampuanbekerjasama berada dalam kategori baik dikarenakanguru dan staf pegawai dapat saling bertukarinformasi, saling mendukung dan bekerjasamadalam melaksanakan pekerjaan mereka, akan tetapi,ada beberapa guru dan staf pegawai yang tidakmampu untuk bekerjasama dengan yang laindikarenakan kepribadian serta keengganan merekauntuk berbaur dengan yang lainnya.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan-kesimpulan yang dapatdiberikan oleh Penulis dari penelitian yang telahdilakukan adalah sebagai berikut:a. Hasil dari jawaban responden mengenai

komunikasi kepala sekolah berada pada nilairata-rata tertinggi yaitu 4,61 dengan kategorisangat baik dan nilai rata-rata terendah beradapada 3,86 dengan kategori baik. Sedangkam hasiljawaban responden mengenai kinerja guru danstaf pegawai berada pada nilai rata-rata tertinggiyaitu 4,86 dengan kategori sangat baik dan nilairata-rata terendah 3,81 dengan kategori baik.

b. Komunikasi kepala sekolah berpengaruhterhadap kinerja guru dan staf pegawai, hal inidapat dilihat dari koefisien regresi yang bertandapositif yaitu: Ŷ = 20,822 + 0,644 X, artinyasemakin baik komunikasi kepala sekolah yangditerapkan maka kinerja guru dan staf pegawaiakan semakin tinggi. Dengan nilai r = 0,5722terdapat hubungan yang sedang antarakomunikasi kepala sekolah dengan kinerja gurudan staf pegawai. kinerja guru dan staf pegawaimelalui koefisien dterminasi (KD) sebesar 32,74% dapat dijelaskan oleh komunikasi kepalasekolah dan sisanya sebesar 67,26 % dapatdijelaskan faktor lain yang tidak dibahas dalampenelitian ini.

c. Dari hasil pengujian thit = 4,068 sedangkan ttab

pada tingkat kepercayaan adalah sebesar 2,033.Oleh karena itu thit > ttab, sehingga Ho ditolak danHa diterima, berarti variabel komunikasi kepalasekolah berpengaruh terhadap kinerja guru danstaf pegawai pada SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar.

2. SaranAdapun saran-saran yang Penulis berikan

sebagai upaya untuk memecahkan masalah yangdihadapi adalah sebagai berikut:a. Komunikasi yang diterapkan pada SMP Swasta

Sultan Agung Pematangsiantar sudah efektif,meskipun pada hasil rekapitulasi jawabankuesioner mengenai komunikasi pada pertanyaankepala sekolah menyampaikan pesan denganjelas mempunyai nilai terendah yaitu 3,86 tetapi

Page 47: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN … ISSN Desember 2013.pdfTujuan dari Penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Arus Kas

masih dalam kategori baik. Hal ini harus menjadiperhatian bagi kepala sekolah denganmelaksanakan perbaikan komunikasi sehinggaakan meningkatkan efektifitas komunikasi yangterlaksana di SMP Swasta Sultan AgungPematangsiantar.

b. Kinerja guru dan staf pegawai pada SMP SwastaSultan Agung Pematangsiantar sudah optimal,meskipun pada hasil rekapitulasi jawabankuesioner mengenai kinerja guru dan stafpegawai pada pertanyaan guru dan staf pegawaimencapai hasil sesuai dengan yang diharapkanmemiliki nilai terendah yaitu 3,81 tetapi masihdalam kategori baik. Dalam hal ini, untukmeningkatkan kinerja guru dan staf pegawai,kepala sekolah perlu memberikan petunjukteknis pekerjaan kepada guru dan staf pegawaisehingga dapat melaksanakan tugasnya sesuaiketentuan dan memperoleh hasil yang sesuaidengan harapan.

c. Menyediakan sarana dan prasarana yangmenunjang aktivitas belajar mengajar danberusaha menciptakan hubungan yang baikantara kepala sekolah dengan guru dan stafpegawai sehingga menciptakan suasana kerjayang kondusif.

E. DAFTAR PUSTAKAArifin, H. Anwar, 2008, Ilmu Komunikasi, Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada.Daft, Richard L., Manajemen, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta, 2002.Furtwengler, Dale, 2002, Penuntun Sepulh Menit

Penilaian Kinerja, Yogyakarta : PenerbitANDI.

Handoko, T. Hani, 2004, Manajemen Personalia danSumber Daya Manusia, Yogyakarta :BPFE.

Kiswanto, M., 2010, Jurnal : PengaruhKepemimpinan Dan Komunikasi TerhadapKinerja Karyawan KALTIM PosSamarinda, diakses tahun 2012.

Mathis, Robert, 2002, Perilaku Organisasi, Jakarta :Bumi Aksara.

Purwanto, Djoko, 2006, Komunikasi Bisnis, Jakarta: Erlangga.

Rivai, Veithzal, 2004, Performance Appraisal,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Vardiansyah, 2011,http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21092/4/ Chapter%20II.pdf : 4.,diakses tahun 2012.